14

Penafsiran al qur'an

Embed Size (px)

DESCRIPTION

slide presentasi tentang penafsiran AL-Qur'an

Citation preview

Page 1: Penafsiran al qur'an
Page 2: Penafsiran al qur'an

A. Pengertian Tafsir Kata tafsir diambil dari kata fassara-

yufassiru-tafsiran yang berarti keterangan atau uraian.

Al-Jurzani: Tafsir berarti واالظهار الكشف

(menyingkap/membuka dan melahirkan)

Tafsir adalah suatu hasil usaha tanggapan, penalaran dan ijtihad manusia untuk menyingkapkan nilai-nilai samawi yang terdapat di dalam al-Qur’an.

Page 3: Penafsiran al qur'an

B. Bentuk penafsiran: 1. Bil ma’tsur Adalah penafsiran Al-Qur’an yang

mendasarkan pada penjelasan Al-Qur’an, Rasul, para sahabat melalui ijtihadnya, dan aqwal tabi’in.

2. Bir ra’yi Adalah penafsiran Al-Qur’an

berdasarkan ijtihad.

Page 4: Penafsiran al qur'an

Para ulama berbeda pendapat dalam

menanggapi masalah boleh tidaknya menafsirkan al-Qur'an berdasarkan ijtihad.. ada yang melarang dan ada yang membolehkan:

Page 5: Penafsiran al qur'an

1. Alasan golongan yang melarang.a. Menafsirkan Al-Qur’an berdasarkan ra’yi berarti membicarakan

firman Allah tanpa pengetahuan.Dengan demikian hasil penafsirannya hanya bersifat perkiraan semata. Pada hal Allah berfirman.QS.Al-Isra’:36

b. Yang berhak menjelaskan Al-Qur’an hanyalah Nabi.QS.An-Nahl:44

c. Rasulullah SAW bersabda:

النار من مقعده قليتبوأ يعلم ال أوبما برأيه القران قى قال منd. Adanya tradisi di kalangan sahabat dan tabi’in untuk berhati-

hati ketika berbicara tentang penafsiran Al-Qur’an.e. Abu Bakar pernah berkata:

قلت , إذا أصنع وكيف أذهب وأين تقلنى أرض وأي تظلني سماء أيبغير الله كتاب من حرف وتعالى ماأراد فى تبارك

Page 6: Penafsiran al qur'an

a. Banyak ayat-ayat yang menyerukan untuk mendalami kandungan Al-Qur’an.contohnya.QS.Muhammad:24.

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci”

b. Nabi tidak menjelaskan setiap ayat Al-Qur’an. Ini menunjukkan bahwa umatnya diizinkan brijtihad terhadap ayat-ayat yang belum dijelaskan Nabi.

c. Para sahabat sering berselisih pendapat mengenai penafsiran suatu ayat. Ini menunjukkan bahwa mereka pun menafsirkan Al-Qur’an dengan ra’yi-nya. Seandainya tafsir bir ra’yi dilarang, tentunya tindakan para sahabat itu keliru.

d. Rasulullah pernah berdo’a untuk Ibn ‘Abbas. Doa tersebut berbunyi:

التأويل وعلمه الدين فى فقه اللهم “ Ya Allah, berilah pemahaman agama kepada Ibn ‘Abbas dan

ajarilah ia takwil “

Page 7: Penafsiran al qur'an

1. Metode ijmali/global: Menjelaskan ayat-ayat al-Qur'an secara

ringkas, menyeluruh dengan bahasa yang mudah dimengerti dan susunannya mengikuti susunan ayat-ayat di dalam mushhaf.

Tafsir yang menggunakan metode ini sangat ringkas dan tidak berbelit-belit, sehingga relatif lebih mudah dipahami oleh para pemula

Page 8: Penafsiran al qur'an

Termasuk kelompok ini diantaranya: -Tafsir al-Qur’an al-Karim karya Muhammad

Farid Wajdi -Tafsir al-Wasith(tafsir pertengahan) karya Tim

Majma’ al-Bukhus al-Islamiyyah(Lembaga Penelitian Islam).dll

Metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode ini adalah: a. Praktis dan mudah dimengerti. c. Akrab dengan bahasa al-Qur'an. Sedangkan kekurangan metode ini adalah: a. Menjadikan petunjuk al-Qur'an bersifat

parsial b. Tidak ada ruangan untuk mengemukakan

analisis yang memadai

Page 9: Penafsiran al qur'an

2. Metode tahlili/analisis: Menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an dengan

memaparkan segala aspek dan makna-makna yang terkandung di dalamnya sesuai dengan keahlian dan kecenderungan mufassir yang menafsirkan ayat-ayat tersebut.

Penafsiran dengan metode ini dapat mengambil bentuk ma'tsur(riwayat) atau ra'y(pemikiran).

Page 10: Penafsiran al qur'an

Termasuk metode ini diantaranya: al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an al-Karim karya

Ibnu Jarir al-Thabari, tafsir al-Qur’an al-Karim karya Ibnu Katsir.dll.

Kelebihan metode ini diantaranya: a. Memiliki ruang lingkup yang luas. b.

Memuat berbagai ide. Sedangkan kekurangannya diantaranya: a. Menjadikan petunjuk al-Qur'an parsial b. Melahirkan penafsiran yang subyektif

Page 11: Penafsiran al qur'an

3. Metode muqaran/komparatif: membandingkan ayat dengan ayat, atau ayat dengan hadis serta membandingkan pendapat-pendapat para mufassir dalam menafsirkan suatu ayat.

Termasuk kelompok ini antara lain: -Durrah al-Tanzil wa Ghurrah al-Ta’wil(Mutiara al-

Qur’an dan Wajah Takwil) karya al-Iskafi, dan al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an(Himpunan Hukum Al-Qur’an) karya al-Qurthubi.dll.

Page 12: Penafsiran al qur'an

Kelebihan metode ini adalah:a. memberi wawasan penafsiran yang relatif lebih luas

karena ternyata sebuah ayat dapat ditinjau dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan sesuai dengan keahlian mufassirnya.

b. Membuka pintu untuk selalu bersikap toleran terhadap pendapat-pendapat yang mungkin berbeda dengan kita, sehingga terhindar dari sikap ekstrim yang dapat merusak persatuan dan kesatuan umat.

c. Membuka sikap hati-hati dalam menafsirkan ayat sehingga relatif terjamin kebenarannya dan lebih dapat dipercaya.

Sedangkan kekurangan metode ini diantaranya:a. tidak bisa diberikn kepada para pemula sebab bisa

terjebak dalam sikap ekstrimistis, karena belum siap menerima berbagai pemikiran

b. Metode ini kurang dapat memberikan jawaban terhadap persoalan-persoalan sosial yang selalu berkembang.

c. metode ini terkesan lebih banyak menelusuri penafsiran-penafsiran yang telah ada dari pada mengemukakan penafsiran baru.

Page 13: Penafsiran al qur'an

4. Metode Maudlu'i/tematik: Membahas ayat-ayat al-Qur'an sesuai dengan tema atau judul yang telah ditetapkan.Termasuk kelompok ini:Al-Tafsir al-Wadhih(tafsir yang terang)karya Muhammad Mahmud al-Hijazi, al-Mar’ah fi al-Qur’an al-Karim dan al-Insan fi al-Qur’an al-Karim karya Abbas Mahmud, Tema-tema pokok al-Qur’an karya Fazlur Rahman, Wawasan al-Qur’an karya Quraish Shihab.dllKelebihan metode ini antara lain:a. Dapat menjawab tantangan zamanb. Praktis dan sistematisc. Selalu dinamis dengan tuntutan zamand. Membuat pemahaman menjadi utuhAdapun kekurangannya antara lain:a. Memenggal ayat-ayat al-Qur'anb. Membatasi pemahaman ayat karena terikat dengan judul

Page 14: Penafsiran al qur'an

E. Corak penafsiran Corak adalah suatu warna, arah atau

kecenderungan pemikiran atau ide tertentu yang mendominasi sebuah karya tafsir. Bila sebuah kitab tafsir mengandung banyak corak, dan semuanya tidak ada yang dominan karena porsinya sama, maka ini disebut corak umum. Tapi bila ada satu yang dominan, makaitu disebut corak khusus, bila yang dominan itu dua corak secara bersamaan yakni kedua-duanya mendapat porsi yang sama, maka ini disebut corak kombinasi. Ada beberapa corak tafsir:

- Tasauf (Sufi/Isyari), - Fikih, - Filsafat (Falsafi), - Ilmiah (Ilmi), - Sosial kemasyarakatan (Adabi –Ijtima'i), - dan lain-lain