Upload
ayu-nurfitria-sugianingrum
View
33
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
EM
Citation preview
PENATALAKSANAAN ERYTHEMA MULTIFORMIS
Penyebab erythema multiforme (EM) harus diidentifikasi terlebih dahulu, jika
memungkinkan. Jika ada suatu obat-obatan yang dicurigai, maka harus dihentikan sesegera
mungkin. Infeksi harus diobati menurut penyakitnya masing-masing setelah dilaksanakan kultur
dan/atau tes serologic.
Tujuan pengobatan dari eritema multiforme ialah untuk mengurangi lamanya waktu
demam, erupsi maupun perawatan di rumah sakit. Pada kasus ringan diberi pengobatan
simtomatik, meskipun sedapat-dapatnya perlu dicari penyebabnya. Pemberian kortikosteroid
sistemik dihindari mengingat komplikasi yang dapat timbul. Pengobatan simptomatik meliputi
pemberian analgesic atau NSAID; kompres dingin dengan menggunakan larutan
saline;pengobatan oral seperti saline kumur; lidokain dan diphenhydramine
Kasus ringan dari eritema multiform oral dapat dirawat hanya dengan perawatan suportif
saja, termasuk anestesi topikal, kumur-kumur, dan soft/liquid diet. Pada erythema multiforme
menengah sampai parah dapat dirawat dengan pemakaian kortikosteroid sitemik secara singkat
tanpa kontraindikasi yang signifikan. Pasien anak kecil dapat diberikan steroid secara sistemik,
sedangkan pada orang dewasa dapat diberikan steroid sistemik dengan jangka waktu pendek.
Untuk pasien recurrent dapat diberikan dapsone, azathioprine, levamisole, atau thalidomide.
Pada kasus yang resisten, oophorectomy dapat dilakukan.
Antihistamin oral dan steroid topikal dapat digunakan untuk gejala relief.Antihistamin
oral selama 3-4 hari dapat mengurangi rasa perih dan terbakar pada kulit. Pada kasus-kasus yang
berat dengan gangguan fungsi, terapi awal dengan kortikosteroid sistemik (prednison [0.5–1
mg/kg/hr]) atau metilprednisolon [1 mg/kg/hr untuk 3 hari]) haruslah dipertimbangkan.
Prednison dapat digunakan pada pasien dengan lesi banyak dengan dosis 40 sampai 80 mg per
hari selama satu sampai dua minggu kemudian dosis diturunkan.(French LE, Prins C. Erythema
multiforme, Stevens-Jhonson Syndrome and Toxic Epidermal Necrolysis. In: Bolognia JL, Jorizzo JL,
Rapini RP, editors. Dermatology.2 ed. UK: Elsevier Inc; 2008.)
Tujuan pemberian antivirus adalah untuk mempersingkat perjalanan klinis penyakit,
mencegah komplikasi, mencegah perkembangan rekurensi yang tersembunyi dan atau yang
muncul kemudian, mengurangi penyebaran serta mengeliminasi rekurens laten yang tidak dapat
dihindari. Acyclovir mengurangi lamanya gejala lesi. Diberikan pada pasien dengan lesi yang
muncul dalam waktu 48 jam. Pasien yang diberikan acyclovir merasakan nyeri berkurang dan
penyembuhan yang cepat dari lesi pada kulit.