Upload
dinia-fitriani
View
283
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
1/24
PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
OLEH :
DINIA FITRIANI
NIM : 1400051
DOSEN PENGAMPU:
HUSNAWATI M.Si, Apt.
PROGRAM STUDI DIII FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
01!
1
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
2/24
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
“FARMASI RUMA SA!IT"# !emudian shala$at beserta salam kita sampaikan kepada Nabi
besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan ped%man hidup yakni al-&ur'an dan sunnah
untuk keselamatan umat di dunia#
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Farmasi Rumah Sakit di pr%gram studi ( III
Farmasi STIFAR Riau# Selanjutnya penulis mengu)apkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ibu usna$ati*M#si Apt# selaku d%sen pembimbing mata kuliah Farmasi Rumah Sakit
dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan
makalah ini#
Akhirnya penulis menyadari bah$a banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan
makalah ini* maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang k%nstrukti+ dari para
pemba)a demi kesempurnaan makalah ini#
,ekanbaru* . maret /01
,enulis
2
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
3/24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. L"t"# B$%"&"'(
2bat adalah senya$a atau )ampuran senya$a untuk mengurangi gejala atau
menyembuhkan penyakit# Teknik pemberian %bat didapati ada berbagai ma)am )ara*
diataranya se)ara %ral* parenteral* dermal* bu)al* sublingual* dan sebagainya# 3ang akan
dibahas lebih lengkap dalam makalah ini adalah %bat atau sediaan parenteral# Sediaan
parenteral merupakan sediaan steril yang biasa diberikan dengan berbagai rute# Sediaan
parenteral ini merupakan sediaan unik diantara bentuk %bat yang terbagi-bagi* karena
sediaan ini disuntikan melalui kulit atau membran muk%sa ke bagian dalam tubuh# 4enis
pemberian parenteral yang paling umum adalah intra5ena* intramus)ular* subkutan*
intrakutan* dan intraspinal# ,ada ummnya pemberian se)ara parenteral dilakukan bila
diinginkan kerja %bat yang lebih )epat* seperti pada keadaan ga$at bila penderita tidak
dapat diajak bekerjasama* tidak sadar atau bila %bat tersebut tidak e+ekti+ dengan )ara
pemberian yang lain#
,en)ampuran %bat suntik seharusnya dilakukan %leh +armasis di Rumah Sakit*
tetapi kenyataannya masih dilaksanakan %leh tenaga kesehatan lain dengan sarana dan
pengetahuan yang sangat terbatas# ,ekerjaan ke+armasian tersebut memerlukan teknik
khusus dengan latar belakang pengetahuan antara lain sterilitas* si+at +isik%kimia*
stabilitas %bat* dan ketidakter)ampuran %bat# Selain hal tersebut diperlukan juga sarana
dan prasarana khusus yang menunjang pekerjaan hingga tujuan sterilitas* stabilitas* dan
keter)ampuran %bat dapat ter)apai# 6erdasarkan hal tersebut diakukan pembahasan
mengenai teknik pen)ampuran %bat suntik sebagai sarana pembelajaran dan ilmu
pengetahuan tentang %bat suntik#
1.. T)*)"'
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut 7
# Mengetahui )ara penyiapan dan pen)ampuran %bat suntik
/# Mengetahui )ara pemberian %bat suntik
8# Mengetahui data stabilitas setelah pen)ampuran
3
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
4/24
BAB II
PEMBAHASAN
,elayanan +armasi klinik berupa dispensing sediaan steril sebagaimana dimaksud
pada ayat 98: huru+ j hanya dapat dilakukan %leh Rumah Sakit yang mempunyai sarana
untuk melakukan pr%duksi sediaan steril#
Di+p$'+i'( S$i""' St$#i%
(ispensing sediaan steril harus dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit dengan
teknik aseptik untuk menjamin sterilitas dan stabilitas pr%duk dan melindungi petugas
dari paparan ;at berbahaya serta menghindari terjadinya kesalahan pemberian 2bat#
(ispensing sediaan steril bertujuan7
a# menjamin agar pasien menerima 2bat sesuai dengan d%sis yang dibutuhkan<
b# menjamin sterilitas dan stabilitas pr%duk<
)# melindungi petugas dari paparan ;at berbahaya< dan
d# menghindari terjadinya kesalahan pemberian 2bat#
!egiatan dispensing sediaan steril salah satunya meliputi ,en)ampuran 2bat Suntik #
Melakukan pen)ampuran 2bat steril sesuai kebutuhan pasien yang menjamin
k%mpatibilitas dan stabilitas 2bat maupun $adah sesuai dengan d%sis yang ditetapkan#
!egiatan7
a# men)ampur sediaan intra5ena ke dalam )airan in+us<
b# melarutkan sediaan intra5ena dalam bentuk serbuk dengan pelarut yang sesuai< dan
)# mengemas menjadi sediaan siap pakai#
Fakt%r yang perlu diperhatikan7a# ruangan khusus<
b# lemari pen)ampuran Biological Safety Cabinet; dan
)# =,A Filter#
9,M! N%#>? Th /0@:
4
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
5/24
.1. P$'-i"p"'
Sebelum menjalankan pr%ses pen)ampuran %bat suntik* perlu dilakukan langkah
langkah sebagai berikut7
: Memeriksa kelengkapan d%kumen 9+%rmulir: permintaan dengan prinsip > 6=NAR
9benar pasien* %bat* d%sis* rute dan $aktu pemberian:
/: Memeriksa k%ndisi %bat-%batan yang diterima 9nama %bat* jumlah* n%mer bat)h* tgl
kadaluarsa:* serta melengkapi +%rm permintaan#8: Melakukan k%n+irmasi ulang kepada pengguna jika ada yang tidak jelastidak lengkap#
@: Menghitung kesesuaian d%sis#
>: Memilih jenis pelarut yang sesuai#1: Menghitung 5%lume pelarut yang digunakan#
B: Membuat label %bat berdasarkan7 nama pasien* n%mer rekam medis* ruang pera$atan*
d%sis* )ara pemberian* k%ndisi penyimpanan* tanggal pembuatan* dan tanggal kadaluarsa
)ampuran# 9)%nt%h label %bat* Cambar# :
Cambar#
?: Membuat label pengiriman terdiri dari 7 nama pasien* n%mer rekam medis* ruang
pera$atan* jumlah paket# 9)%nt%h label pengiriman* Cambar# /:
Cambar# /
.: Melengkapi d%kumen pen)ampuran 9)%nt%h +%rm pen)ampuran dibuku 7 ,ed%man
(asar (ispensing Sediaan Steril:
0: Memasukkan alat kesehatan* label* dan %bat-%batan yang akan dilakukan pen)ampuran
kedalam ruang steril melalui pass box.
.. P$'"/p)#"'
5
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
6/24
..1. P#+$+ p$'"/p)#"' "t +)'ti& +$"#" "+$pti+, /$'(i&)ti %"'(&"2 3 %"'(&"2
+$"("i $#i&)t:
a: Menggunakan Alat ,elindung (iri 9A,(:#
b: Melakukan dek%ntaminasi dan desin+eksi sesuai pr%sedur tetap
,r%tap desin+eksi dan dek%ntaminasiI# ,ersiapan bahan dan alat
a# Mempersiapkan bahan yang terdiri dari9a: Alk%h%l s$ab
9b: Alk%h%l B0 D dalam b%t%l spray
9): Mendesin+eksi bagian luar kemasan bahan %bat sit%statika dan pelarut dengan
menyempr%tkan al)%h%l B0 D
b# Mempersiapkan alat yang terdiri dari
9a: Mensterilkan alas untuk sit%statika9b: Mensterilkan bahan untuk sealing 9para+in:
9): Mensterilkan sarung tangan * masker* baju* t%pi* sarung kaki9d: Spuit inj# Ukuran / E 5%l yang dibutuhkan#
9e: 4arum9+: Mendesin+ektan etiket* label* klip plastik* kant%ng plastik u disp%sal dengan
menyempr%tkan alk%h%l B0 D#
): Menghidupkan Laminar Air Flow 9AF: sesuai pr%sedur tetap
d: Menyiapkan meja kerja AF dengan memberi alas penyerap )airan dalam AF#e: Menyiapkan kant%ng buangan sampah dalam AF untuk bekas %bat#
+: Melakukan desin+eksi sarung tangan dengan alk%h%l B0 D# >
g: Mengambil alat kesehatan dan %bat-%batan dari pass box#h: Melakukan pen)ampuran se)ara aseptis
T$2'i& /$/i'"2&"' "t "#i "/p)%
: Membuka ampul larutan %bat7 9Cambar 8:
6
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
7/24
7
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
8/24
Cambar# 8
9a: ,indahkan semua larutan %bat dari leher ampul dengan mengetuk-ngetuk bagian
atas ampul atau dengan melakukan gerakan J-motion#
9b: Seka bagian leher ampul dengan alk%h%l B0 D* biarkan mengering#
9): ilitkan kassa sekitar ampul#9d: ,egang ampul dengan p%sisi @>G* patahkan bagian atas ampul dengan arah
menjauhi petugas# ,egang ampul dengan p%sisi ini sekitar > detik#9e: 6erdirikan ampul#9+: 6ungkus patahan ampul dengan kassa dan buang ke dalam kant%ng buangan#
/: ,egang ampul dengan p%sisi @>G* masukkan spuit ke dalam ampul* tarik seluruh
larutan dari ampul* tutup needle.
8: ,egang ampul dengan p%sisi @>G* sesuaikan 5%lume larutan dalam syringe sesuai
yang diinginkan dengan menyuntikkan kembali larutan %bat yang berlebih kembali
ke ampul#
@: Tutup kembali needle.
>: Untuk permintaan in+us Intra Hena * suntikkan larutan %bat ke dalam b%t%l in+us
dengan p%sisi @>G perlahan-lahan melalui dinding agar tidak berbuih dan ter)ampur
sempurna#
1: Untuk permintaan Intra Hena b%lus ganti needle dengan ukuran yang sesuai untuk
penyuntikan#B: Setelah selesai* buang seluruh bahan yang telah terk%ntaminasi ke dalam kant%ng
buangan tertutup#
T$2'i& /$/i'"2&"' +$i""' "t "#i i"%7! Membuka "ial larutan %bat
#a! 6uka penutup "ial.
#b! Seka bagian karet "ial dengan alk%h%l B0 D* biarkan mengering#
#c! 6erdirikan "ial 1
#d! 6ungkus penutup 5ial dengan kassa dan buang ke dalam kant%ng buangan tertutup$! ,egang "ial dengan p%sisi @>G* masukkan spuit ke dalam "ial #
8
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
9/24
%! Masukan pelarut yang sesuai ke dalam 5ial* gerakan perlahanlahan memutar untuk
melarutkan %bat#&! Canti needle dengan needle yang baru#
'! 6eri tekanan negati+ dengan )ara menarik udara ke dalam spuit k%s%ng sesuai
5%lume yang diinginkan#(! ,egang "ial dengan p%sisi @>G* tarik larutan ke dalam spuit tersebut#
)! Untuk permintaan in+us intra "ena 9i5: * suntikkan larutan %bat ke dalam b%t%l in+us
dengan p%sisi @>G perlahan-lahan melalui dinding agar tidak berbuih dan ter)ampur
sempurna#
*! Untuk permintaan intra 5ena b%lus ganti needle dengan ukuran yang sesuai untuk
penyuntikan#
+! 6ila spuit dikirim tanpa needle* pegang spuit dengan p%sisi jarum ke atas angkat
jarum dan buang ke kant%ng buangan tertutup#
,! ,egang spuit dengan bagian terbuka ke atas* tutup dengan "luer l%)k )ap"#! Seka )ap dan syringe dengan alk%h%l#
$! Setelah selesai* buang seluruh bahan yang telah terk%ntaminasi%! ke dalam kant%ng buangan tertutup#
i: Memberi label yang sesuai untuk setiap spuit dan in+us yang sudah berisi %bat hasil
pen)ampuran#
j: Membungkus dengan kant%ng hitam atau alumunium +%il untuk %bat-%bat yang harus
terlindung dari )ahaya#k: Memasukkan spuit atau in+us ke dalam $adah untuk pengiriman#
l: Mengeluarkan $adah yang telah berisi spuit atau in+us melalui pass box#
m: Membuang semua bekas pen)ampuran %bat ke dalam $adah pembuangan khusus
9
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
10/24
2.2.2. K$ti"&t$#"/p)#"'
Tabel # (a+tar !eter)ampuran 2bat Suntik
10
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
11/24
11
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
12/24
... F#/)%"+i "t +)'ti&
2bat-%bat yang sediaannya berbentuk dry powder seperti am%ksisilin memerlukan
rek%nstitusi dengan a&ua pr% injeksi atau Nal 0*.D sebelum digunakan# !euntungan
dari sediaan berbentuk dry powder ini adalah dapat disimpan dalam $aktu yang lebih
lama#
6eberapa kelemahan dari sediaan berbentuk dry powder adalah 7
a# Rek%nstitusi menghabiskan $aktu* khususnya bila sediaan tersebut sulit untuk dilarutkan
b# (apat terk%ntaminasi %leh lingkungan di sekitarnya dan terk%ntaminasi %leh
mikr%ba yang terdapat dalam pelarut)# (apat terk%ntaminasi %leh mikr%ba 0
12
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
13/24
d# ,erhatian mungkin dibutuhkan jika %bat mudah untuk "+%aming" 9berbusa:* sebagai
d%sis yang tidak k%mplit memungkinkan untuk hilang 9$ithdra$n: )%nt%h 7
tei)%planin
e# 4ika ampul dipatahkan* pe)ahan ka)a ampul tersebut dapat masuk kesediaan*
melukai petugas serta per)ikan sediaan dapat men)emari lingkungan sekitarnya#+# 4ika sediaan menggunakan 5ial timbul kesulitan memasukkan pelarut atau %bat yang
telah direk%nstitusi karena adanya tekanan dalam 5ial 9beberapa 5ial dibuat dengan
tekanan didalamnya:# 4ika 5ial tersebut tidak memiliki tekanan di dalamnya* maka
udara perlu dikeluarkan terlebih dahulu sebelum penambahan pelarut# 4umlah udara
yang keluar masuk kedalam syringe harus sama dengan jumlah pelarut yang
ditambahkan# Sebelum mengeliminasi %bat yang telah direk%nstitusi dari dalam 5ial*
perbedaan tekanan harus dihitung lagi# Udara perlu ditambahkan kedalam 5ial
sebanding dengan jumlah %bat yang dieliminasi hilang#
..4. P#$p"#"+i "#i %"#)t"' -"'( /$/$#%)&"' p$%"#)t t"/"2"' +$$%)/ i()'"&"'
%nt%h 7 Ranitidine* ami%dar%n
!euntungan dari preparasi ini adalah7
- Sudah berbentuk )airan* jadi tidak memerlukan pr%ses rek%nstitusi lagi
!ekurangan dari preparasi ini adalah 7
- Waktu penggunaan untuk eliminasi dan persiapan
- Mudah mengalami gangguan masalah pada 5akum tekanan 9untuk 5ial:- (apat menyebabkan pe)ahan gelas 9untuk ampul:- Menyebabkan risik% k%ntaminasi mikr%bakteri
..5. P#$p"#"+i t$#+$i" 6+i"p )'t)& i()'"&"'7 t"'p" p$%"#)t t"/"2"'
,reparasi ini dapat berupa kant%ng atau ampul dengan 5%lume ke)il yang dapat
dibuat tanpa pelarut tambahan* tapi tetap mengandung larutan %bat untuk dieliminasi ke
dalam syringe untuk pembuatan* )%nt%h 7 aden%sine* gentamisin* met%kl%pramid# al ini
sesuai )%)%k untuk digunakan* namun tetap memiliki kekurangan* antara lain7
- 6erbahaya 9k%ntaminasi mikr%bakterial:
- Mudah mengalami gangguan masalah pad 5akum tekanan 9untuk 5ial:
- (apat menyebabkan pe)ahan gelas 9untuk ampul:
..!. P#$p"#"+i t$#+$i" 6+i"p )'t)& i()'"&"'7
13
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
14/24
,reparasi ini termasuk kant%ng in+us dan syringe yang belum diisikan 9pre-+illed:*
)%nt%hnya7 Nal 9S%dium hl%ride: 0*.D >00 ml* m%r+in sul+at 10 mg dalam 10 ml ,A
syringe# !euntungannya adalah 7
- Tidak ada risik% k%ntaminasi lingkungan
- !e)ilnya k%ntaminasi mikr%bakteri
- Mudah digunakan- Menghemat $aktu
6eberapa 5ial didesain dengan tekanan di dalamnya* hal ini diperlukan karena berguna
selama pr%ses rek%nstitusi# 4ika 5ial tersebut tidak memiliki tekanan di dalamnya* maka udara
harus dikeluarkan terlebih dahulu sebelum penambahan pelarut# 4umlah udara yang dikeluarkan
harus sama dengan jumlah pelarut yang ditambahkan# Sebelum mengeluarkan %bat yang telahdirek%nstitusi dari dalam 5ial perbedaan tekanan harus dihitung lagi* sehingga udara perlu
ditambahkan kedalam 5ial sebanding dengan jumlah %bat yang di keluarkan#
.. C"#" P$/$#i"'
# Injeksi Intra5ena 9i#5#:
Injeksi intra5ena dapat diberikan dengan berbagai )ara* untuk jangka $aktu yang
pendek atau untuk $aktu yang lama#
a# Injeksi b%lus
Injeksi b%lus 5%lumenya ke)il J 0 ml* biasanya diberikan dalam $aktu 8-> menit ke)uali
ditentukan lain untuk %bat-%batan tertentu#
b# In+us
In+us dapat diberikan se)ara singkat 9intermittent: atau terus-menerus 9continuous:#
K In+us singkat 9intermittent infusion:
In+us singkat diberikan selama 0 menit atau lebih lama# Waktu pemberiaan in+us
singkat sesungguhnya jarang lebih dari 1 jam per d%sis#
K In+us k%ntinu 9continuous infusion:
In+us k%ntinu diberikan selama /@ jam# H%lume in+us dapat beragam mulai dari
5%lume in+us ke)il diberikan se)ara subkutan dengan p%mpa suntik 9 syringe pump:*
14
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
15/24
misalnya ml per jam* hingga 8 liter atau lebih selama /@ jam* misalnya nutrisi
parenteral#
/# Injeksi intratekal
Injeksi intratekal adalah pemberian injeksi melalui sumsum tulang belakang# H%lume
)airan yang dimasukkan sama dengan 5%lume )airan yang dikeluarkan#
8# Injeksi subkutan
Injeksi subkutan adalah pemberian injeksi di ba$ah kulit#
@# Injeksi intramuskular
Injeksi intramuskular adalah pemberiaan injeksi di %t%t#
.4. D"t" +t"i%it"+ +$t$%"2 p$'"/p)#"'
Tabel /7 (ata !elarutan dan stabilitas %bat n%n kem%terapi
9a)y et al /00.7 M)=5%y*/00@:
15
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
16/24
16
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
17/24
17
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
18/24
Tabel 87 (ata stabilitas dan !elarutan 2bat !em%terapi
9a)y et al/00.7 Trissel* ..?:
18
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
19/24
19
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
20/24
20
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
21/24
21
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
22/24
22
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
23/24
BAB III
PENUTUP
.1. K$+i/p)%"'
,en)ampuran sediaan steril harus dilakukan se)ara aseptis %leh tenaga yang terlatih*
karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti k%ntaminasi terhadap pr%duk* paparan
sediaan terhadap petugas serta lingkungan 9terutama untuk sediaan sit%statika:#
.. S"#"'
Sebaiknya ,en)ampuran %bat suntik seharusnya dilakukan %leh +armasis di Rumah
Sakit* ,ekerjaan ke+armasian tersebut memerlukan teknik khusus dengan latar belakang
pengetahuan antara lain sterilitas* si+at +isik%kimia dan stabilitas %bat* ketidakter)ampuran %bat*
DAFTAR PUSTAKA
23
8/19/2019 PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
24/24
6akti usada* /00.* edoman encampuran /bat Sunti0 dan enanganan Sediaan Sitostati0a*
(epartemen !esehatan Republik Ind%nesia* 4akarta#
,eraturan Menteri !esehatan Republik Ind%nesia N%m%r >? Tahun /0@ *Tentang Standar
elayanan 1efarmasian 2i 3uma4 Sa0it
24