33
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 2016, masyarakat ASEAN tidak terkecuali Indonesia dihadapkan oleh pasar bebas ASEAN atau yang biasa disebut MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Dengan bebasnya persaingan, maka industri farmasi nasional tidak hanya akan bersaing dengan sesamanya namun, juga akan bersaing dengan industri lain darinegara anggota ASEAN.Untuk menghadapi hal tersebut, Industri-industri farmasi nasional dituntut untuk berupaya melakukan pelayanan yang terbaik khususnya dalam penyediaan obat-obatan (Anggrainy, 2014). Selain itu, masalah efisiensi juga harus diperhatikan. Menurut pendapat Jusuf Kalla dalam sebuah artikel, MEA menyebabkan persaingan lebih ketat. Beliau mengatakan bahwa pelaksanaan MEA memang tidak akan membuat negara-negara ASEAN memiliki pergerakan yang sama karena ada yang tidak efisien (Sucipto, 2015). Maka dari itu, efisiensi terhadap pengendalian persediaan dibutuhkan demi kelancaran berlangsungnya proses produksi serta tercapainya kepuasan pelanggan khususnya dalam hal penyediaan obat. Kelangsungan proses produksi suatu perusahaan tidak akan terganggu apabila perusahaan mampu mengendalikan persediaan bahan baku. Bahan baku merupakan salah satu faktor yang sangat vital

PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

  • Upload
    hatruc

  • View
    245

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tahun 2016, masyarakat ASEAN tidak terkecuali Indonesia

dihadapkan oleh pasar bebas ASEAN atau yang biasa disebut MEA

(Masyarakat Ekonomi ASEAN). Dengan bebasnya persaingan, maka

industri farmasi nasional tidak hanya akan bersaing dengan sesamanya

namun, juga akan bersaing dengan industri lain darinegara anggota

ASEAN.Untuk menghadapi hal tersebut, Industri-industri farmasi nasional

dituntut untuk berupaya melakukan pelayanan yang terbaik khususnya

dalam penyediaan obat-obatan (Anggrainy, 2014).

Selain itu, masalah efisiensi juga harus diperhatikan. Menurut

pendapat Jusuf Kalla dalam sebuah artikel, MEA menyebabkan persaingan

lebih ketat. Beliau mengatakan bahwa pelaksanaan MEA memang tidak

akan membuat negara-negara ASEAN memiliki pergerakan yang sama

karena ada yang tidak efisien (Sucipto, 2015). Maka dari itu, efisiensi

terhadap pengendalian persediaan dibutuhkan demi kelancaran

berlangsungnya proses produksi serta tercapainya kepuasan pelanggan

khususnya dalam hal penyediaan obat.

Kelangsungan proses produksi suatu perusahaan tidak akan

terganggu apabila perusahaan mampu mengendalikan persediaan bahan

baku. Bahan baku merupakan salah satu faktor yang sangat vital

Page 2: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

2  

bagiberlangsungnya suatu proses produksi dan persediaan adalah salah

satu aset termahal dari perusahaan yang mencerminkan sebesar 50% dari

total modal yang diinvestasikan (Heizer dan Render, 2015). Pengendalian

pada persediaan bahan baku akan berpengaruh pada biaya persediaan dan

jumlah keuntungan yang akan diterima oleh suatu perusahaan.

Kebutuhan akan sistem pengendalian persediaan pada dasarnya

muncul karena adanya permasalahan yang mungkin dihadapi oleh

perusahaan berupa terjadinya kelebihan atau kekurangan persediaan

(Sutarman, 2003). Persediaan bahan baku yang melebihi kebutuhan akan

menimbulkan biaya ekstra berupa biaya penyimpanan yang

tinggi,sedangkan jumlah persediaan yang terlalu sedikit akan

menimbulkan kerugianyaitu terganggunya proses produksi dan juga

berakibat hilangnya kesempatanuntuk memperoleh keuntungan apabila

ternyata permintaan pada kondisi yangsebenarnya melebihi permintaan

yang diperkirakan (Setyorini, 2008).

Berdasarkan proses manufaktur yang dijalani, persediaan dapat

dibagi menjadi empat kategori yaitu persediaan bahan baku, persediaan

penolong, persediaan bahan setengah jadi dan persediaan bahan jadi

(Ristono, 2009). Fluktuasilead time dari pemasok bahan baku, terutama

untuk bahan baku impor, dapat mempengaruhi kelancaran proses produksi.

Oleh karena itu, Penelitian tentang manajemen pengendalian persediaan

bahan baku sangat diperlukan.

Page 3: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

3  

Pengendalian persediaan yang baik dapat mengefisiensikan dan

meminimalisasi biaya persediaan. Salah satu parameter efisiensi biaya

adalah tingkat perputaran persediaan. Perputaran persediaan menunjukkan

berapa kali persediaan barang dijual dan diganti selama satu periode

(Soemarso, 2004). Peningkatan perputaran persediaan berpengaruh pada

penurunan biaya persediaan yang secara langsung dapat meningkatkan

laba perusahaan.

PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan

BUMN Farmasi terbesar di Indonesia yang saat ini memiliki 700 apotek

dan 40 cabang distributor yang siap melayani konsumen di seluruh

Indonesia. Namun, secara realita masih terjadi stock out dalam melayani

permintaan konsumen (Triwartini, 2009).

Berdasar pada alasan tersebut, PT. Kimia Farma (persero) Tbk.

memerlukan suatu sistem manajemen persediaan yang efektif dan efisien

guna memenuhi permintaan pelanggan tepat pada waktunya,

meningkatkan perputaran persediaan serta meminimalkan biaya

persediaan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang dihadapiperusahaan

saat ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengendalian persediaan bahan baku yang harus

dilakukan olehPT. KimiaFarma (persero) Tbk.Plant Jakarta

Page 4: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

4  

sehingga dapat mengefisiensikan dan meminimalkanbiaya

persediaan?

2. Apakah metode peramalan perusahaan sudah mendekati realita,

sehingga economic order quantity, reorder point, dan safety stock

bahan baku menunjukkan nilai yang mendekati realita serta

menghasilkan nilai perputaran persediaan yang baik?

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian perlu dilakukan agar hasil penelitian

dapat lebih terarah, spesifik, dan tidak menyimpang dari tujuan yang ingin dicapai

batasan masalahmeliputi:

1. Data yang digunakan yaitu Januari 2014 sampai dengan Desember2014

2. Obyek penelitian adalah persediaan bahan baku di PT.

KimiaFarma(persero)Tbk. Plant Jakarta

3. Penelitian terbatas hanya pada bahan baku 3 produk obat teratas kelas A

berdasarkan analisis ABC

D. Tujuan Penelitian

Mengacu pada perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui bagaimana pengendalian persediaan bahan baku yang harus

dilakukan olehPT. KimiaFarma (persero) Tbk.Plant Jakarta sehingga dapat

mengefisiensikan dan meminimalkanbiaya persediaan

Page 5: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

5  

2. Mengetahui apakah metode peramalan perusahaan sudah mendekati

realita, sehingga economic order quantity, reorder point, dan safety stock

bahan baku menunjukkan nilai yang mendekati realita serta menghasilkan

nilai perputaran persediaan yang baik.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan:

Sebagai masukan dan evaluasi dalam upaya peningkatan sistem

manajemen persediaan bahan baku di perusahaan

2. Bagi pihak lain:

a. Memperkaya data dan informasi tentang sistem manajemen persediaan

bahan baku di industri farmasi

b. Sebagai acuan dalam pengembangan sistem manajemen persedian

bahan baku yang efektif dan efisien

3. Bagi peneliti:

Meningkatkan pengetahuan akan manajemen pengelolaan persediaan

bahan baku sekaligus sebagai sarana untuk mengaplikasikan dan

mengembangkan ilmu yang diperoleh selama kuliah di Fakultas Farmasi

UGM.

Page 6: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

6  

F. Tinjauan Pustaka

1. Manajemen Persediaan

Persediaan adalah salah satu aset termahal dari perusahaan yang

mencerminkan sebanyak 50% dari total modal yang diinvestasikan (Heizer

dan Render, 2015).Di satu sisi, sebuah perusahaan dapat mengurangi biaya

dengan mengurangi persediaan namun, di sisi lain produksi dapat berhenti

dan pelanggan merasa tidak puas ketika suatu barang tidak tersedia. Maka

dari itu, dengan adanya manajemen pengendalian persedian, kita dapat

menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dan pelayanan

terhadap pelanggan.

2. Persediaan

A. Definisi

Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik

perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatuperiode usaha tertentu

atau persediaan barang-barang yang masih dalam proses produksi ataupun

menunggu penggunaannya dalamproses produksi (Alexandri, 2009).

Persediaan juga dapat diartikan sebagai suatu aset yang akan dijual dalam

kegiatan normal perusahaan atau aset yang dimasukkan secara langsung atau

tidak langsung ke dalam barang yang akan diproduksi dan kemudian dijual

(Stice, Stice dan Skousen, 2011).

Persediaan adalah stock barang. Secara umum, persediaan dapat diartikan

sebagai sebuah sumber daya yang berhenti tetapi memiliki nilai ekonomis

Page 7: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

7  

(Smith, 1989). Selain itu, persediaan adalah sejumlah sumber daya yang

digunakan dalam sebuah organisasi (Chase et al., 2001).

B. Fungsi dan Tujuan Persediaan

Persedian pada hakikatnya bertujuan untuk mempertahankan kontinuitas

eksistensi suatu perusahaan dengan cara menyediakan jumlah material yang

tepat, lead time yang tepat dan biaya yang rendah (Yamit, 2008).

Adapun fungsi persediaan menurut Rangkuti (2004) adalah sebagai

berikut:

1. Fungsi batch stock atau lot size inventory merupakan fungsi

penyimpanan persediaan dalam jumlah besar dengan

pertimbangan adanya potongan harga pada hargapembelian,

efisiensi produksi karena proses produksi yang lama, danadanya

penghematan di biaya angkutan.

2. Fungsi decoupling merupakan fungsi perusahaan untuk

mengadakan persediaan decouple atau pengelompokan

operasionalsecara terpisah-pisah.

3. Fungsi antisipasi merupakan fungsi penyimpanan persediaan

untuk penyelamatan jika sampai terjadi keterlambatan

datangnyapesanan bahan dari pemasok agar proses produksi tetap

berjalan dengan lancar.

Page 8: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

8  

C. Jenis Persediaan

Guna menjalankan fungsi-fungsi persediaan, perusahaan harus dapat

memelihara empat jenis persediaan, Keempat jenis persediaan menurut

Heizer dan Render (2015) adalah:

1. Persediaan bahan mentah meliputi persediaan bahan-bahan yang

biasanya dibeli, tetapi belum diproduksi. Persediaan ini dapat

digunakan untuk menyaring pemasok dari proses produksi.

2. Persediaan barang dalam proses adalah persediaan dalam bentuk

produk atau komponen atau bahan mentah yang telah melewati

beberapa proses perubahan, tetapi belum selesai. Persediaan untuk

barang ini ada karena untuk membuat suatu produk diperlukan waktu.

3. Persediaan pemeliharaan adalah persediaan yang disediakan untuk

perlengkapan pemeliharaan yang dibutuhkan untuk menjaga agar

mesin dan proses tetap produktif. Persediaan ini ada karena kebutuhan

dan waktu untuk pemeliharaan dan perbaikan dari beberapa peralatan

tidak dapat diketahui.

4. Persediaan barang jadi adalah persediaan dari produk yang telah

selesai dan tinggal menunggu pengiriman dan pendistribusian. Barang

jadi dapat dimasukkan ke persediaan karena permintaan pelanggan

pada masa mendatang tidak diketahui.

D. Biaya Persediaan

Inventory (persediaan) adalah biaya. Terdapat lima kategori biaya yang

dikaitkan dengan keputusan perediaan menurut Priyambodo (2007), yaitu:

Page 9: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

9  

1. Biaya pemesanan adalah biaya yang dikaitkan dengan usaha untuk

mendapatkan bahan dari luar. Biaya pemesanan dapat berupa: biaya

penulisan pemesanan, biaya proses pemesanan, biaya materai, biaya

pengawasan dan biaya transportasi. Sifat biaya ini adalah semakin

besar frekuensi pembelian maka semakin besar biaya pemesanannya.

2. Biaya penyimpanan terdiri dari tiga komponen utama, yaitu biaya

modal yang diinvestasikan dalam persediaan, gedung, dan peralatan

yang diperlukan untuk mengadakan dan memelihara persediaan, biaya

simpan yang meliputi biaya sewa gudang, perawatan dan perbaikan

bangunan, listrik, gaji, dan lainnya, serta biaya risiko yang meliputi

biaya asuransi persediaan, biaya susut secara fisik, dan risiko

kehilangan. Sifat biaya ini adalah semakin besar frekuensi pembelian

bahan, semakin kecil nilainya.

3. Biaya kekurangan persediaan (stock out) adalah biaya yang terjadi

apabila persediaan tidak tersedia di gudang ketika dibutuhkan untuk

produksi atau ketika pelanggan memintanya. Biaya yang dikaitkan

dengan stock out meliputi: biaya penjualan yang hilang, biaya

pemesanan kembali, penanganan khusus, biaya penjadwalan kembali

produksi, biaya penundaan, dan biaya bahan pengganti.

4. Biaya yang dikaitkan dengan kapasitas. Biaya ini terjadi karena

perubahan kapasitas produksi dalam memenuhi fluktuasi permintaan

pasar. Biaya yang dikaitkan dengan kapasitas dapat berupa biaya

Page 10: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

10  

kerja lembur, biaya pelatihan tenaga kerja baru, dan biaya perputaran

tenaga kerja.

5. Biaya bahan adalah biaya yang harus dibayar atas item yang dibeli.

Biaya ini akan dipengaruhi oleh besarnya diskon yang diberikan oleh

pemasok. Oleh karena itu, biaya bahan bermanfaat dalam menentukan

apakah perusahaan tersebut sebaiknya menggunakan harga diskon

atau tidak.

3. Persediaan Bahan Baku

Persediaan bahan baku di dalam perusahaan merupakan hal yang harus

dikendalikan dengan baik. Setiap perusahaan manufaktur akan memerlukan

persediaan bahan baku untuk menunjang jalannya proses produksi agar

berjalan seefisien mungkin.

Selain itu, menurut Ahyari (1986) terdapat beberapa hal yang

menyebabkan sebuah perusahaan harus menyelenggarakan persediaan bahan

baku antara lain:

1. Bahan baku yang akan dipergunakan tidak dapat dibeli atau

didatangkan secara satu persatu dalam jumlah unit yang diperlukan

serta pada saat bahan akan dipergunakan saat itu juga untuk proses

produksi. Bahan baku tersebut umumnya dibeli dalam suatu jumlah

unit tertentu yang dapat dipergunakan untuk menunjang pelaksanaan

proses produksi dalam beberapa waktu tertentu pula. Dengan keadaan

semacam ini, maka bahan baku yang sudah dibeli namun belum

dipergunakan akan masuk sebagai persediaan bahan baku serta

Page 11: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

11  

perusahaan harus menanggung risiko-risiko karena adanya persediaan

bahan baku tersebut.

2. Bahan baku yang diperlukan tidak ada di dalam perusahaan

sedangkan bahan baku yang dipesan belum datang maka pelaksanaan

kegiatan proses produksi dalam perusahaan tersebut akan terganggu.

3. Persediaan bahan baku yang terlalu banyak akan membawa berbagai

macam akibat yang akan merugikan perusahaan. Persediaan bahan

baku dalam jumlah yang cukup besar mengakibatkan biaya

penyimpanan bahan menjadi besar pula. Hal ini dapat mengurangi

keuntungan yang seharusnya dapat dicapai oleh perusahaan.

Disamping itu risiko kerusakan bahan juga akan menjadi semakin

tinggi.

4. EOQ (Economic Order Quantity)

Model kuantitas ekonomi dasar atau EOQ adalah salah satu teknik

pengendalian persediaan yang meminimalkan total biaya pemesanan dan

penyimpanan (Heizer dan Render, 2015). Teknik ini relatif mudah dan paling

sering digunakan, tetapi didasarkan pada beberapa asumsi sebagai berikut:

1. Jumlah permintaan diketahui, cukup konstan, dan independen.

2. Waktu tunggu telah diketahui dan bersifat konstan.

3. Persediaan segera diterima dan selesai seluruhnya. Dengan kata lain,

persediaan yang dipesan tiba dalam satu kelompok dalam suatu waktu.

4. Tidak tersedia diskon kuantitas.

Page 12: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

 

K

5. Biay

dalam

6. Keha

dilak

Denga

tertentu

Pada

persedia

kali per

Proses i

Econ

pesanan

penyim

Keterangan:

ya variabel h

m waktu tert

abisan pers

kukan pada w

an asumsi-a

u memiliki be

Gam

a gambar ter

aan menuru

rsediaan dit

ini akan teru

nomic Order

n persediaan

mpanan. Nilai

hanya biaya

tentu.

sediaan dap

waktuyang te

sumsi ini,

entuk gigi ge

mbar 1. Grafi

Waktu Tert

rsebut, Perm

un dengan ti

terima, tingk

us berlanjut d

r Quantity

n yang dapat

i EOQ dapat

a untuk mem

pat sepenuh

epat.

grafik peng

ergaji sepert

k Penggunaa

tentu (Sibara

mintaan bers

ngkat yang

kat persedia

di sepanjang

(EOQ) berf

t meminimu

t ditentukan

………

mesan dan m

hnya dihind

ggunaan per

ti pada gamb

an Persediaa

ani et al., 201

sifat konstan

sama di sep

aan melomp

g waktu (Riy

fungsi untuk

umkan biaya

melalui pers

…………….

menyimpan

dari jika p

rsediaan dal

bar 1 berikut

an dalam

13)

n di sepanja

panjang wak

pat lagi ke

yanto, 2010).

k menentuk

a pemesanan

samaan berik

(1.1)

12

persediaan

pemesanan

lam waktu

t:

ang waktu,

ktu. Setiap

titik awal.

kan jumlah

n dan biaya

kut:

Page 13: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

13  

Q* = nilai EOQ (unit)

C = biaya pemesanan per pesanan

R = permintaan per tahun (unit)

h = biaya penyimpanan

5. Persediaan Pengaman (Safety Stock)

Pada umumnya untuk menanggulangi adanya keadaan kehabisan bahan

baku dalam perusahaan maka perusahaan yang bersangkutan akan

mengadakan persediaan pengaman.

Safety stock atau persediaan pengaman merupakan persediaan tambahan

yang berfungsi sebagai penyangga apabila terdapat kemungkinkan terjadinya

perbedaan permintaan selama waktu tunggu. (Heizer dan Render, 2015).

Dengan adanya persediaan pengaman ini maka proses produksi di

dalamperusahaan yang bersangkutan akan dapat berjalan tanpa adanya

gangguan ketiadaan bahan baku, walaupun bahan baku yang dibeli atau yang

dipesan oleh perusahaan tersebut terlambat dari waktu yang telah

diperhitungkan. Persediaan pengaman ini akan disediakan dalam suatu

jumlah tertentu, dimana jumlah ini merupakan suatu jumlah tetap di dalam

suatu periode yang telah ditentukan sebelumnya.

Dalam hal persediaan pengaman untuk bahan baku di perusahaan, maka

perlu diketahui bahwa jumlah yang tetap dari persediaan ini hanyalah di

dalam nilainya saja. Dengan demikian secara fisik persediaan pengaman

tersebut dapat segera dipergunakan untuk kelangsungan proses produksi.

Namun di dalam gudang, bahan baku tersebut akan ditukar dengan bahan

Page 14: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

 

G

baku y

berubah

ditentuk

Kete

Z = j

σDlt =

6. Titik P

Di d

untuk p

pembeli

mengad

(Ahyari

ROP

persedia

telah m

seperti t

Gambar 2. G

yang baru,

h di dalam k

kan melalui p

S

erangan:

jumlah stand

= standar dev

emesanan K

dalam pelaks

proses produ

ian saja.

dakan pemb

i, 1986).

P (Reorder P

aan yang tet

mencapai jum

terlihat pada

Grafik Titik P

sehingga ju

keadaan nor

persamaan b

S = ZσdLT……

dar deviasi n

viasi dari pe

Kembali (Re

sanaan oper

uksi tidak ak

Dengan de

belian kemb

Point) atau t

tap setiap ka

mlah tertentu

a gambar 2 b

Pemesanan K

umlah perse

rmal (Ahyar

berikut:

………………. (1

normal

ermintaan sel

eorder Point

rasi perusah

kan cukup ap

emikian se

ali terhadap

titik pemesa

ali melakuka

u, maka pem

berikut:

Kembali Sua

ediaan peng

ri, 1986). N

1.2)

lama waktu

t)

aan, bahan

pabila dilak

cara berka

p bahan bak

anan kembal

an pemesana

mesanan kem

atu Bahan (Ik

gaman ini t

Nilai safety s

tunggu

baku yang

ksanakan den

la perusaha

ku yang dip

i menghend

an. Apabila

mbali harus

khwan, 2012)

14

tetap tidak

stock dapat

diperlukan

ngan sekali

aan harus

pergunakan

daki jumlah

persediaan

dilakukan,

)

Page 15: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

15  

Gambar diatas menunjukkan bahwa ROP dilakukan apabila persediaan

cukup untuk memenuhi kebutuhan selama lead time (waktu tunggu).Jumlah

yang harus dipesan berdasar pada Economic Order Quantity (EOQ) (Ikhwan,

2012). Pendekatan ROP juga menghendaki pengecekan secara fisik ataupun

penggunaan kartu catatan stock secara teratur untuk menentukan apakah

pemesanan kembali harus dilakukan (Priyambodo, 2007). Nilai reorder point

dapat ditentukan melalui persamaan berikut:

ROP= đ x L + SS = ZσdLT………… (1.3)

Keterangan:

ROP = nilai reorder point

đ = pemakaian rata-rata dalam periode tertentu

L = lead time

Z = jumlah standar deviasi normal

σDlt = standar deviasi dari permintaan selama waktu tunggu

7. Analisis ABC

Analisis ABC merupakan suatu metode untuk membagi persediaan ke

dalam tigakelompok berdasarkan volume tahunan dalam jumlah uang. Untuk

menentukan volume uang tahunan dalam analisis ABC, Kita mengukur

permintaan tahunan dari setiap barang persediaan dikalikan biaya per unit

(Heizer dan Render, 2015).

Menurut sistem ABC, semua obat dalam persediaan digolongkan menjadi

salah satu dari ketiga kategori sebagai berikut:

1. Kelompok A: mewakili 20% obat dalam persediaan dan 70% total

penjualan

Page 16: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

16  

2. Kelompok B: mewakili 30% obat dalam persediaan dan 20% total

penjualan

3. Kelompok C: mewakili 50% obat dalam persediaan dan 10% total

penjualan

Kelompok A merupakan kelompok obat yang tertinggi permintaannya dan

termasuk obat yang mahal sedangkan kelompok B dan C merupakan

kelompok obat yang perputarannya termasuk lambat karena rendahnya

permintaan terhadap obat kelompok ini. Maka dari itu, kelompok A

seharusnya lebih dimonitor dengan hati-hati persediaannya dibanding

kelompok B dan C (Seto et al., 2012).

Keuntungan membagi barang-barang persediaan ke dalam kelas-kelas

adalah berbagai kebijakan dan pengendalian dapat ditetapkan pada setiap

kelas. Kebijakan-kebijakan yang dapat didasarkan pada analisis ABC

menurut Seto et al. (2012) mencakup hal-hal di bawah ini:

1. Membeli sumber daya yang ditujukan pada pengembangan

pemasok harus jauh lebihtinggi untuk barang-barang A

dibandingkan dengan barang-barang C.

2. Barang-barang A harus memilikipengendalian persediaan fisik

yang lebih ketat; barang-barang tersebut ditempatkan di bagian

yang lebih aman, dan keakuratan catatan persediaannyauntuk

barang-barang A harus lebih sering diverifikasi.

3. Meramalkan barang-barang A memerlukan perhatian lebih

dibandingkan barang-barang lainnya.

Page 17: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

17  

Peramalan, pengendalian fisik, keandalan pemasok dan pengurangan

persediaan pengaman yang lebih baik dapat dihasilkan dari sistem-sistem

klasifikasi persediaan seperti analisis ABC (Heizer dan Render, 2015).

8. Tingkat Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio)

Suatu ukuran yang dapat digunakan untuk menilai pengelolaan persediaan

barang dalam suatu perusahaan adalah dengan melihat tingkat perputaran

persediaannya (Novriyadi dan Wahyuni, 2012).Perputaran persediaan adalah

suatu ukuran yang menunjukkan berapa kali persediaan terjual atau terpakai

dan digantikan kembali oleh persediaan baru selama periode setahun

(Gerrison dan Noreen, 2001).Perputaran persediaan merupakan aktivitas

perusahaan yang jelas diperlukan dan diperhitungkan, karena dapat

mengetahui efisiensi biaya, juga berguna untuk memperoleh laba yang besar

(Novriyadi dan Wahyuni, 2012).

Semakin tinggi nilai InventoryTurnover Ratio (ITOR)menandakansemakin

cepat perputarannya, yang berartisemakin pendek waktu terkaitnya modal

dalam inventory sehingga untuk memenuhi kebutuhan produksi, besarnya

persediaan bahan baku harus direncanakandengan tepat agar tidak terjadi

over stock. Suatu perusahaan yang memiliki sistem manajemen persediaan

yang baik umumnya mengalami delapan kali perputaran dalam setahun

(Pasaribu, 2010).

Perhitungan perputaran persediaan bahan baku dilakukan dengan cara

membagi harga pokok barang yang terjual dalam waktu satu tahun dengan

rata-rata nilai persediaan bahan baku sehingga didapatkan nilai ITOR nya.

Page 18: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

18  

Dimana nilai persediaan rata-rata bahan baku tersebut didapat dari persediaan

bahan baku awal ditambah persediaan bahan baku akhir lalu dirata-rata.

Sebagaimana ditunjukkan dalam persamaan berikut ini:

ITOR =

………………. (1.4)

9. Peramalan (Forecasting)

A. Teori Peramalan

Setiap periode tertentu, perusahaan membuat keputusan tanpa mengetahui

apa yang akan terjadi di masa mendatang. Perusahaan memesan persediaan tanpa

mengetahui apa yang akan terjadi pada penjualan dan permintaan produk.

Perusahaan juga selalu berupaya untuk membuat estimasi akan apa yang terjadi di

masa mendatang dengan lebih baik. Membuat estimasi yang baik merupakan

tujuan utama dari peramalan.

Peramalan adalah suatu seni dan ilmu pengetahuan dalam memprediksi

peristiwa pada masa mendatang yang melibatkan pengambilan data historis

penjualan dan atau data permintaan produk dari konsumen (Schroeder,

2008).Peramalan juga merupakan aktivitas fungsi bisnis yang memperkirakan

penjualan dan penggunaan produk sehingga produk-produk tersebut dapat dibuat

dalam kuantitas yang tepat. Peramalan merupakan dugaan terhadap permintaan

yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel, seringkali berdasarkan data

deret waktu historis (Heizer dan Render, 2015).

Peramalan diklasifikasikan berdasarkan future time horizon yang terbagi

dalam tiga kategori (Heizer dan Render, 2015), yaitu:

Page 19: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

19  

1. Peramalan jangka pendek

Tipe peramalan ini memiliki rentang waktu sampai dengan 1 tahun, tetapi

umumnya kurang dari 3 bulan. Peramalan jangka pendek biasanya

digunakan untuk perencanaan pembelian, penjadwalan pekerjaan, dan

penugasan pekerjaan

2. Peramalan jangka menengah

Tipe ini memiliki rentang waktu dari 3 bulan hingga 3 tahun dan

digunakan dalam perencanaan penjualan, perencanaan produksi dan

penganggaran.

3. Peramalan jangka panjang

Peramalan tipe ini memiliki rentang waktu 3 tahun atau lebih dan

digunakan dalam perencanaan untuk produk baru, pengeluaran modal,

perluasan perusahaan, dan penelitian serta pengembangan.

B.Metode Peramalan

Metode peramalan memiliki dua pendekatan umum, yaitu metode

kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif dapat dibagi menjadi metode

time series dan metode kausal, metode time series adalah metode yang

menguraikan data tahun-tahun yang lalu ke dalam komponen, dan kemudian

memproyeksikan data tersebut untuk masa mendatang. Sedangkan metode

kualitatif adalah metode yang menggabungkan beberapa faktor misalnya intuisi

yang berasal dari pengalaman pribadi, emosi dan sistem nilai dalam mencapai

peramalan (Heizer dan Render, 2015). Beberapa perusahaan menggunakan salah

Page 20: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

20  

satu dari dua pendekatan ini namun ada juga yang menggunakan kombinasi dari

keduanya.

Terdapat 3 cara peramalan dalam model time seriesdan 1 cara peramalan dalam

model kausal diantaranya adalah:

1. Simple moving average

Simple moving average (pergerakan rata-rata) adalah sebuah metode

peramalan yang menggunakan rata-rata dari periode yang terkini terhadap

data untuk meramal periode selanjutnya. Peramalan ini menggunakan

sejumlah nilai data aktual hitoris dan bermanfaat jika kita dapat

mengasumsikan bahwa permintaan pasar akan tetap selama bertahun-

tahun. Secara matematis, pergerakan rata-rata dapat dirumuskan sebagai

berikut:

……. (1.5)

Dimana n adalah jumlah periode dalam pergerakan rata-rata.

Namun pergerakan rata-rata memiliki kelemahan yaitu tidak dapat

mengambil kecendrungan dengan baik karena akan selalu tetap ada di

dalam level sebelumnya dan tidak dapat memprediksi perubahan pada

level yang lebih tinggi atau lebih rendah (Heizer dan Render, 2015).

2. Weighted moving average

Page 21: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

21  

Weighted moving average merupakan perbaikan dari simple moving

average. Penambahan bobot tertentu dilakukan untuk menempatkan

penekanan lebih pada nilai saat ini. Pergerakan rata-rata dengan bobot

membuat teknik peramalan menjadi lebih responsif pada perubahan karena

periode yang lebih baru akan lebih banyak tertimbang (Heizer dan Render,

2015). Tidak terdapat rumus apapun dalam hal menentukan bobot.

Weighted moving average dapat dirumuskan sebagai berikut:

……. (1.6)

Bobot yang diberikan semakin berat terhadap data yang semakin baru,

terutama pada data terakhir.

3. Exponential smoothing

Penghalusan eksponensial (exponential smoothing) adalah suatu metode

peramalan dimana poin-poin data ditimbang oleh sebuah fungsi

eksponensial. Keuntungan dari metode ini adalah hanya melibatkan sedikit

data historis masa sebelumnya dan mudah untuk digunakan (Heizer dan

Render, 2015). Penghalusan eksponensial dapat dirumuskan sebagai

berikut:

…….. (1.7)

X = peramalan periode sebelumnya

Y= permintaan aktual periode sebelumnya

α = penghalusan (atau bobot) konstan (0 ≤ α ≤ 1)

4. Trend projection

Page 22: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

22  

Trend projection (proyeksi kecenderungan) adalah sebuah metode

peramalan kausal yang mencocokkan sebuah garis kecenderungan untuk

urutan data historis dan kemudian diproyeksikan dalam bentuk garis untuk

peramalan pada masa mendatang (Heizer dan Render, 2015).

Proyeksi kecenderungan dapat dirumuskan sebagai berikut:

y = a + bx ……………. (1.8)

b =

…… (1.9)

a = – b ………….. (1.10)

y = harga terhitung dari variabel pada forecast

a = titik persilangan sumbu y

b = kemiringan garis regresi

x = nilai variable bebas diketahui

y = nilai variable terikat diketahui

n = jumlah data

= rata-rata dari nilai x

= rata-rata dari nilai y

C. Pengukuran Keakuratan Hasil Peramalan

Keakuratan dari model peramalan dapat ditentukan dengan

membandingkan nilai-nilai yang diramalkan dengan nilai-nilai aktual. Kesalahan

peramalan adalah selisih dari nilai forecast dengan nilai sebenarnya. Maka untuk

dapat memberikan gambaran tentang kemungkinan adanya tingkat kesalahan

Page 23: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

23  

dalam peramalan, terdapat 3 cara perhitungan diantaranya: (Heizer dan Render,

2015).

1. MAD

MAD (Mean Absolute Deviation) adalah metode pengukuran pertama atas

keseluruhan kesalahan dalam model peramalan. Nilai MAD dihitung

dengan mengambil jumlah deviasi dan membaginya dengan jumlah

periode data (n) seperti yang terlihat pada rumus berikut:

MAD | |

…….. (1.11)

2. MSE

MSE (Mean Squared Error) merupakan cara lain untuk mengukur

kesalahan pada peramalan. MSE adalah rata-rata perbedaan kuadrat antara

nilai peramalan dan pengamatan (Heizer dan Render, 2015). MSE dapat

dirumuskan sebagai berikut:

MSE | |

…….. (1.12)

3. MAPE

MAPE (Mean Absolute Percent Error) adalah cara untuk mengukur

kesalahan peramalan barang terutama untuk barang yang berjumlah

ribuan. Nilai MAPE dapat ditentukan dengan menghitung rata-rata dari

perbedaan absolut antara nilai peramalan dan aktual yang diekspresikan

dalam bentuk persentase nilai yang aktual. MAPE dapat dirumuskan

sebagai berikut:

MAPE

…….. (1.13)

Page 24: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

24  

Metode peramalan yang paling sesuai umumnya adalah metode yang

memiliki nilai MAD dan MSE terkecil.

10. Profil PT. Kimia Farma (persero)Tbk.

A. Visi dan Misi

PT. Kimia Farma (persero) Tbk. sebagai salah satu perusahaan BUMN

Farmasi terbesar di Indonesia memiliki visi dan misi sebagai berikut:

1.VISI

Menjadi korporasi bidang kesehatan terintegrasi dan mampu

menghasilkan pertumbuhan nilai yang berkesinambungan melalui

konfigurasi dan koordinasi bisnis yang sinergis.

2. MISI

Menghasilkan pertumbuhan nilai korporasi melalui usaha di

bidang-bidang:

1. Industri kimia dan farmasi dengan basis penelitian dan

pengembangan produk yang inovatif.

2. Perdagangan dan jaringan distribusi.

3. Pelayanan kesehatan yang berbasis jaringan ritel farmasi dan

jaringan pelayanan kesehatan lainnya.

4. Pengelolaan aset-aset yang dikaitkan dengan pengembangan

usaha perusahaan

B. Sejarah

Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia

yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1817. Nama

Page 25: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

25  

perusahaan ini pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp &

Co. Pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan

sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF (Perusahaan Negara Farmasi)

Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk

badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT), sehingga nama

perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero). Pada tanggal 4 Juli

2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali mengubah statusnya menjadi

perusahaan publik, PT Kimia Farma (Persero) Tbk (Anonim, 2015).

C. Struktur Organisasi

PT Kimia Farma (Persero) Tbk mempunyai lima orang dewan komisaris,

meliputi komisaris utama, komisaris dan komisaris independen yang masing-

masing dijabat oleh dua orang, serta dipimpin oleh lima orang direksi,

meliputi Direktur Utama, Direktur Keuangan, Direktur Pengembangan

Bisnis, Direktur Operasi dan Supply Chain dan Direktur Umum Human

Capital (Anonim, 2015).

D. Paradigma Baru

1. Pabrik Manufaktur

Kegiatan usaha manufaktur dikelola oleh perusahaan induk yang

memproduksi obat jadi dan obat herbal, yodium, kina serta produk-produk

turunannya dan minyak nabati. Terdapat lima fasilitas produksi (Plant) yang

tersebar di beberapa kota di Indonesia, yaitu:

1. Plant Jakarta merupakan pabrik untuk memproduksi

obat golongan narkotika dan ARV (Anti Retro Viral).

Page 26: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

26  

Plant Jakarta telah memperoleh sertifikat Cara

Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk semua jenis

sediaan yang diproduksi, serta telah menerapkan

sistem manajemen mutu ISO-9001:2008.

2. Plant Bandung memproduksi bahan baku kina dan

turunannya, serta Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

(AKDR). Plant Bandung telah memperoleh sertifikat

CPOB untuk produksi tablet, tablet salut, sirup, serbuk,

Pil KB serta bahan baku kina & turunannya, serta telah

menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001:2008.

3. Plant Semarang dikhususkan untuk memproduksi

minyak jarak, minyak nabati, dan kosmetika. Saat ini,

Plant Semarang telah menerapkan sistem manajemen

mutu ISO-9001:2008 dan mendapatkan sertifikat Cara

Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB).

4. Plant Watudakon merupakan satu-satunya pabrik

pengolah tambang yodium di Indonesia. Selain itu

Plant Watudakon juga memproduksi bahan baku ferro

sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet besi

untuk obat penambah darah. Plant Watudakon telah

menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001:2008

dan ISO-14001 serta mendapatkan sertifikat CPOB

Page 27: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

27  

dalam memproduksi sediaan kapsul lunak, tablet,

tablet salut, salep dan cairan obat luar.

5. Plant Medan memproduksi obat dalam sediaan tablet,

krim dan kapsul. Plant Medan telah mendapatkan

sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)

untuk seluruh jenis sediaan yang diproduksi serta

menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001:2008.

2.Pemasaran

PT Kimia Farma (Persero) Tbktidak hanya memasarkan produk di

dalam negeri saja, namun juga melakukan ekspor guna memenuhi permintaan

obat-obatan di negara-negara Asia, Eropa, dan Afrika. Kegiatan pemasaran

didukung oleh sekitar 453 field forces untuk seluruh lini yang tersebar di

wilayah Indonesia, terdiri dari Product Manager, Regional Sales Manager

dan Area Supervisor. Pada tahun 2012, PT Kimia Farma (Persero) Tbk

berhasil menjaring lebih dari 13.497 orang dokter dan 1.304 buah rumah sakit

serta ikut mensukseskan gerakan pemerintah dalam pelayanan obat BPJS

melalui program e-catalogue (Anonim, 2015).

3. Distribusi

Kegiatan distribusi dilaksanakan PT Kimia Farma Trading &

Distribution (KFTD), anak perusahaan yang berperan penting dalam upaya

peningkatan penjualan produk-produk perseroan. PT Kimia Farma Trading &

Distribution memiliki jaringan sebanyak 45 cabang dan tenaga salesman

sejumlah 338 orang untuk melayani 18.672 outlet terdaftar di seluruh wilayah

Page 28: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

28  

Indonesia. Di samping mendistribusikan produk-produk perusahaan, KFTD

juga bertindak sebagai distributor untuk produk-produk principal dari dalam

dan luar negeri

4. Ritel Farmasi

1. Apotek

Melalui anak perusahaannya yaitu PT Kimia Farma Apotek (KFA),

perseroan menjadi pemimpin di pasar ritel farmasi dengan jumlah apotek

lebih dari500 apotek. Penambahan outlet apotek menjadi salah satu

strategi KFA untuk meningkatkan penetrasi pasar, diantaranya melalui

program franchise. Di tahun 2012, KFA berhasil membuka 29 apotek

baru, di mana 5 apotek diantaranya merupakan apotek franchise sehingga

keseluruhan apotek franchiseKFA adalah sebanyak 10 apotek.

2. Klinik Kesehatan

Sebagai perwujudan visi menjadi korporasi di bidang kesehatan

terintegrasi, perseroan mengembangkan produk layanan klinik kesehatan

terintegrasi dengan apotek dan laboratorium klinik. Unit usaha yang sejak

Maret 2009 dikelola oleh KFA ini menyediakan jasa pengobatan kuratif,

penanganan gawat darurat tingkat pertama, bedah minor, pelayanan

imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala, tumbuh kembang dan

pemeriksaan kehamilan, keluarga berencana, deteksi dini, rehabilitasi

medik terbatas, penyuluhan kesehatan, pelayanan K3 tingkat primer,

kunjungan ke rumah (home care service) dan rujukan. Pada tahun 2012

Page 29: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

29  

terdapat 64 klinik yang tersebar di seluruh Indonesia dalam bentuk klinik

pratama dan utama.

3. Laboratorium Klinik

Laboratorium klinik yang dibangun untuk melengkapi portofolio

bisnis perseroan ini, bergerak dalam bidang jasa layanan pemeriksaan

kesehatan (medical check up). Sejak Januari 2010 pengelolaannya telah

diserahkan kepada KFA dalam bentuk anak perusahaan bernama PT

Kimia Farma Diagnostika (KFD). Pada tahun 2012 KFD memiliki 33

cabang yang terdiri dari 2 laboratorium kelas utama dan 31 laboratorium

kelas madya yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.

5. Perdagangan Internasional

PT. Kimia Farma juga telah melakukan ekspansi bisnisnya tidak

hanya di tingkat nasional tapi juga mulai memasuki tingkat perdagangan

internasional sesuai dengan visi dan misi perusahaan ke depan menjadi

pemain di tingkat global.

Produk-produk Kimia Farma yang mencakup produk obat jadi dan

sediaan farmasi serta bahan baku obat seperti Iodine dan Quinine telah

memasuki pasar dinegara: Eropa, India, Jepang, Taiwan dan Selandia

Baru. Produk Jadi dan Kosmetik telah dipasarkan ke Yaman, Korea

Selatan, Singapura, Malaysia, Vietnam, Sudan, dan Papua Nugini.

Demikian juga untuk produk-produk herbal yang berasal dari bahan alami

juga telah dipersiapkan proses registrasinya untuk memasuki pasar baru

Page 30: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

30  

seperti: Filipina, Myanmar, Pakistan, Uni Emirat Arab, Oman, Bahrain

dan Bangladesh.

Produk herbal merupakan target utama korporasi untuk periode

mendatang mengingat banyaknya peminat dan pembeli potensial yang

telah menunjukkan minat untuk melakukan hubungan bisnis dengan

perusahaan.

E. Anak Perusahaan

PT. Kimia Farma (persero)Tbk. memiliki enam anak perusahaan yaitu:

1. PT Kimia Farma Trading and Distribution

PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) adalah anak perusahaan

perseroan yang didirikan pada tanggal 4 Januari 2003, bergerak di bidang

layanan distribusi dan perdagangan produk kesehatan dan memiliki

wilayah layanan yang luas mencakup 34 propinsi dan 511 kabupaten atau

kota.

2. PT Kimia Farma Apotek

PT Kimia Farma Apotek (KFA) adalah anak perusahaan perseroan yang

didirikan berdasarkan akta pendirian tanggal 4 Januari 2003.Sejak tahun

2011. KFA menyediakan layanan kesehatan yang terintegrasi meliputi

layanan farmasi (apotek), klinik kesehatan, laboratorium klinik dan optik,

dengan konsep One Stop Health Care Solution (OSHCS)

3. PT Sinkona Indonesia Lestari

PT Sinkona Indonesia Lestari adalah perusahaan yang memproduksi kina

garam dan turunannya bagi banyak industriterutama obat-obatan,

Page 31: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

31  

minuman, dan industri kimia. PT. SIL didirikan pada 25 Oktober 1986 dan

sebagai satu-satunya perusahaan di Indonesia yang memproduksi kina.

4. PT Kimia Farma Diagnostika (KFD)

PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) dibentuk sejak tahun 2008 dan mulai

beroperasi secara mandiri pada awal tahun 2010. Ruang lingkup bisnis

usaha KFD meliputi pengelolaan dan pengembangan laboratorium klinik.

5. KF Averroes

Perseroan bekerja sama dengan Averroes Pharmaceutical, Sdn, Bhd.

mendirikan Apotek KF-Averroes di Malaysia. Apotek Kimia Farma-

Averroes sudah beroperasi sejak 4 Juli 2013.

6. PT Asuransi InHealth

PT Asuransi InHealth memiliki usaha di bidang asuransi dan membagi

bidang usahanya menjadi tiga bagian yaitu Asuransi Kesehatan InHealth,

Managed Care, Asuransi Kesehatan InHealth Indemnnitydan Asuransi

Jiwa.

F.Sistem Manajemen Persediaan

Production Planning and Inventory Control (PPIC) adalah suatu

departemen yang menangani masalah persediaan dan produksi di PT. Kimia

Farma (persero)Tbk. Plant Jakarta, departemen tersebut dipimpin oleh

seorang manajer, dua asisten manajer, dan enam supervisor. Manajer PPIC

mempertanggungjawabkan kegiatannya langsung kepada manajer plant.

Struktur Organisasi PPIC Plant Jakarta adalah sebagai berikut:

Page 32: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

32  

Gambar 3. Struktur Organisasi Sub Unit Perencanaan Produksi & Pengendalian Inventori

PT. Kimia Farma (persero) Tbk Plant Jakarta(Anonim, 2014 a)

G. Keterangan Empiris

Penelitian dilakukan untuk mengetahui efisiensi sistem manajemen

persediaan di PT. Kimia Farma (persero) Tbk. Plant Jakarta

berdasarkanevaluasi perbandingan hasil peramalan perusahaan dan hasil

peramalan teoritis terhadap data realita, sehingga parameter pengendalian

persediaan sepertieconomic order quantity, reorder point, dan safety stock

bahan baku menunjukkan nilai yang mendekati realita serta menghasilkan

nilai perputaran persediaan yang baik.

SUB UNIT PERENCANAAN 

PRODUKSI & PENGENDALIAN

INVENTORI

SUB BAGIAN

EVALUASI DATA &

PELAPORAN

BAGIAN PERENCANAAN & PENGENDALIAN BAHAN & PROSES 

PRODUKSI

SUB BAGIAN PERENCANAAN BAHAN & PROSES 

PRODUKSI

SUB BAGIAN PENGENDALIAN 

BAHAN & PROSES 

PRODUKSI

BAGIAN

PENYIMPANAN

SUB BAGIAN

GUDANG

BAHAN BAKU

SUB BAGIAN GUDANG BAHAN 

PENGEMAS

SUB BAGIAN PENIMBANGAN 

SENTRAL

Page 33: PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/93340/potongan/S1-2016... · laba perusahaan. PT. Kimia Farma (persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan ... Biaya

33  

H. Kerangka Konsep

 

Gambar 4. Kerangka Konsep Penelitian

 

Data produk jadi tahun 2014

Analisis ABC data produk jadi tahun 2014

Data forecasting produk jadi

perusahaan th 2014

Breakdown bahan baku 3 produk jadi teratas

kelas A

Data realita pemakaian bahan

baku th 2014

Data forecasting produk jadi secara

teoritis

Penentuan Economic Order Quantity (EOQ)

yang sesuai

Penentuan Reorder Point (ROP) yang

tepat

Pengendalian jumlah Safety

Stock (SS)

Nilai Inventory Turnover Ratio (ITOR) tinggi

Efisiensi biaya persediaan