11
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam sektor kepariwisataan patut diakui bahwa Indonesia makin tertinggal dalam persaingan di kawasan ASEAN dibanding Malaysia, Singapore dan Thailand, padahal Indonesia memiliki banyak keanekaragaman budaya dan alam yang tak kalah indah dan memukau. Oleh karena itu pada tahun 2008 pemerintah menggalangkan ‘Visit Indonesia’ guna meraih jumlah wisatawan international sebanyak-banyaknya. Dari semula ‘Visit Indonesia’ kini beralih menjadi “Wonderful Indonesia”. Wonderful Indonesia adalah branding pariwisata Indonesia 2011 yang mengusung tema pariwisata 2011 yaitu “Eco, Culture and MICE”. Slogan pariwisata Indonesia ini paling tidak mencakup lima elemen yaitu daya tarik masyarakatnya (people), budayanya (culture), alam (natural resources), makanan (food), dan investasinya (investment). Keberhasilan target yang dicapai sebanyak 7.6 juta wisatawan pada tahun 2011 membuat Kemenbudpar optimis mencapai target sebanyak 8 juta wisatawan pada tahun 2012. Presiden juga telah menerbitkan Inpres 16 tahun 2005 yang menginstruksikan Menteri dan Badan-badan Pemerintah terkait serta semua Gubernur dan Bupati/Walikota untuk mendukung dan berkoordinasi erat bagi mempercepat pembangunan Pariwisata Indonesia. Menurut Menbudpar Jero Wacik mengatakan bahwa pihaknya akan terus mempromosikan daerah tujuan wisata unggulan baru di Indonesia, salah satunya Sulawesi Selatan. Sulawesi Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia,

PENDAHULUAN - repository.uph.edurepository.uph.edu/4600/4/02320080076_Chapter1.pdfJawa. Tentu saja, kemajuan yang telah dicapai, baik dalam pembangunan infrastruktur maupun aktivitas

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam sektor kepariwisataan patut diakui bahwa Indonesia makin

tertinggal dalam persaingan di kawasan ASEAN dibanding Malaysia, Singapore

dan Thailand, padahal Indonesia memiliki banyak keanekaragaman budaya dan

alam yang tak kalah indah dan memukau. Oleh karena itu pada tahun 2008

pemerintah menggalangkan ‘Visit Indonesia’ guna meraih jumlah wisatawan

international sebanyak-banyaknya. Dari semula ‘Visit Indonesia’ kini beralih

menjadi “Wonderful Indonesia”. Wonderful Indonesia adalah branding pariwisata

Indonesia 2011 yang mengusung tema pariwisata 2011 yaitu “Eco, Culture and

MICE”. Slogan pariwisata Indonesia ini paling tidak mencakup lima elemen yaitu

daya tarik masyarakatnya (people), budayanya (culture), alam (natural

resources), makanan (food), dan investasinya (investment). Keberhasilan target

yang dicapai sebanyak 7.6 juta wisatawan pada tahun 2011 membuat

Kemenbudpar optimis mencapai target sebanyak 8 juta wisatawan pada tahun

2012. Presiden juga telah menerbitkan Inpres 16 tahun 2005 yang

menginstruksikan Menteri dan Badan-badan Pemerintah terkait serta semua

Gubernur dan Bupati/Walikota untuk mendukung dan berkoordinasi erat bagi

mempercepat pembangunan Pariwisata Indonesia.

Menurut Menbudpar Jero Wacik mengatakan bahwa pihaknya akan terus

mempromosikan daerah tujuan wisata unggulan baru di Indonesia, salah satunya

Sulawesi Selatan. Sulawesi Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia,

terletak di semenanjung selatan barat Pulau Sulawesi. Provinsi ini berbatasan

dengan provinsi Sulawesi Tengah di sebelah utara Sulawesi Tenggara, provinsi

Sulawesi Tenggara di sebelah timur dan provinsi Sulawesi Barat di sebelah barat

(Provinsi Sulawesi Barat telah berpisah dari Sulawesi Selatan pada tahun 2004).

Ini merupakan provinsi yang terpadat penduduknya di Pulau Sulawesi.

Makassar (kota Daeng atau kota Anging Mamiri) atau dahulu dikenal

Ujung Pandang, adalah ibukota provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia dan

merupakan kota terbesar di Pulau Sulawesi.

Kota Makassar sendiri berdekatan dengan sejumlah kabupaten yakni

sebelah utara dengan kabupaten Pangkep, sebelah timur dengan kabupaten Maros,

sebelah selatan dengan kabupaten Gowa dan sebelah barat dengan Selat

Makassar.

Dari gambaran selintas mengenai kondisi geografis Makassar, memberi

penjelasan bahwa secara geografis, kota Makassar memang sangat strategis dilihat

dari sisi kepentingan ekonomi maupun politik. Makassar memiliki keunggulan

komparatif dibanding wilayah lain di kawasan Timur Indonesia dimana telah

mengalami perkembangan yang pesat dan telah menjelma menjadi kota

metropolis, yang dapat disejajarkan dengan beberapa kota-kota besar di Pulau

Jawa. Tentu saja, kemajuan yang telah dicapai, baik dalam pembangunan

infrastruktur maupun aktivitas ekonomi, sosial, politik dan pemerintahan, serta

pendidikan tidak lepas dari keinginan yang kuat dari warga kota ini untuk

berubah, kapasitas sumber daya manusia yang dipunyainya dan terutama

kemajuan dan kerja keras pemerintah setempat.

Yang tak kalah menariknya adalah banyaknya variasi objek-objek wisata

yang terdapat di Makassar seperti objek wisata bahari, history, religi, budaya,

kuliner dan sebagainya. Salah satu objek wisata yang terkenal dan yang menjadi

primadona adalah pantai Losari. Pantai Losari adalah sebuah pantai yang amat

terkenal dan menjadi kebanggaan masyarakat Makassar. Pantai ini menawarkan

pemandangan senja dan sunset yang sangat indah. Di kawasan Losari banyak toko

emas dan souvenir yang terletak di Jalan Somba Opu. Hotel-hotel ternama juga

berada di sekitar kawasan Pantai Losari. Selain Pantai Losari, anda juga bisa

menikmati fasilitas pemandian alam dan olah raga air di Pantai Barombong.

Pantai ini terkenal karena keunikannya sebagai pantai berpasir hitam. Dan banyak

lagi pantai yang tidak kalah cantik yang terletak di sekitar kota ini seperti Pulau

Samalona, Pulau Kayangan, Pulau Lae-lae dan banyak lainnya

Di Kota Makassar bagian utara terdapat pelabuhan tradisional bernama

Paotere. Pelabuhan tradisional ini adalah bukti peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo

abad ke 14. Dari pelabuhan ini pula sekitar 200 armada Perahu Phinisi

diberangkatkan menuju Malaka. Hingga saat ini Pelabuhan tradisional Paotere

masih dipakai sebagai pelabuhan perahu rakyat seperti Phinisi dan Lambo dan

masih berfungsi sebagai pusat niaga nelayan tradisional.

Beranjak ke tengah kota terdapat Benteng Ujung Pandang atau yang sering

disebut Fort Rotterdam yang juga peninggalan Kerajaan Gowa. VOC

membangunnya kembali setelah mengalahkan kerajaan Gowa dan menamainya

Fort Rotterdam. Saat ini Fort Rotterdam dikelola oleh Balai Pelestarian

Peninggalan Purbakala Makassar, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata dan

sering digunakan untuk mengadakan pagelaran seni budaya.

Di dalam kompleks Fort Rotterdam, terdapat Museum La Galigo yang

merupakan replika pusat pemerintahan kerajaan Gowa. Di dalamnya, museum La

Galigo menyimpan banyak peninggalan kerajaan Gowa. Salah satu yang terkenal

adalah naskah sastra yang tertulis diatas lembaran lontar sebanyak 3500 lembar

berjudul I La Galigo. I La Galigo dinobatkan sebagai naskah lontar terpanjang

yang pernah ada dalam sejarah Indonesia. Museum La Galigo sekarang berada

dibawah pengelolaan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Satu lagi benteng bersejarah yang ada di kota Makasar, yaitu Benteng

Somba Opu. Benteng yang dibangun mengelilingi kompleks Kerajaan Gowa

dibangun pada abad ke-XV oleh Raja Gowa ke-X Tunipallangga. Benteng ini

berbentuk persegi empat dengan dinding setebal 12 kaki. Di bagian Baluwara

Agung inilah ditempatkan sebuah meriam terbesar yang pernah dimiliki oleh

kerajaan di Indonesia pada jaman kolonial. Meriam yang dijuluki "Anak

Makassar" ini berbobot 9.500 kg dengan panjang 6 meter dan berdiameter atau

berkaliber 41,5 cm.

Wisata kota mengunjungi bangunan-banguna bersejarah dapat juga dilihat

pada Masjid Al-Markaz Al-Islami. Masjid ini adalah tempat ibadah dan Pusat

pengembangan Agama Islam yang terbesar dan termegah di Asia Tenggara. Al-

Markaz Al-Islami memiliki lima menara dan salah satu menara menjulang hingga

87 meter. Selain masjid Al-Markaz Al-Islami, terdapat juga Masjid bergaya Arab

kuno yang dibangun pada tahun 1907. Hingga sekarang masjid tersebut masih

mempertahankan fungsinya yang dulu sebagai tempat ibadah.

Terdapat juga makam orang-orang yang pernah mengukir sejarah lokal

maupun nasional. Makam Pangeran Diponegoro yang wafat pada tanggal 8

Januari 1855 dimakamkan di sebuah kompleks pemakaman keluarga di Jalan

Diponegoro, Makassar. Selain itu, kota ini juga menyimpan Kompleks Makam

Raja-raja Tallo yang dibangun sekitar abad ke-18. Di sini terdapat makam Raja

Tallo ke VII, I Malingkaang Daeng Manyonri yang merupakan raja pertama yang

memeluk Agama Islam.

Selain itu, kelezatan kuliner di kota Makassar merupakan salah satu daya

tarik bagi para wisatawan. Makanannya yang kaya akan rempah-rempah seperti

Coto Makassar, Pallu Basa, Sop Saudara, Sop Konro, Ulu Juku hingga hidangan

laut yang segar dan Es Pisang Ijo dan Pallu Butung yang menjadi primadona bagi

para wisatawan.

Yang terakhir dan yang terbaru yaitu Theme Park Indoor Trans Studio

yang merupakan Theme Park Indoor terbesar ketiga di Indonesia yang semakin

mendukung Makassar sebagai salah satu tempat wisata terlengkap di Indonesia.

Karena banyaknya objek wisata yang dimiliki membuat sektor pariwisata

menjadi sumber devisa Makassar. Untuk itu, dalam rangka memajukan sektor

pariwisata, pemerintah Provinsi telah melakukan banyak perbaikan dan

pengembangan infrastruktur yang ada. Selain itu, juga didukung oleh sektor

swasta yang ada. Dalam rangka memajukan objek wisata tersebut pemerintah juga

telah menyelenggarakan beberapa event-event dari tingkat nasional hingga

international agar kota Makassar lebih dikenal di seluruh Indonesia dan jikalau

bisa hingga ke luar Indonesia. Salah satu kampanye yang diselenggarakan yaitu

“Visit Makassar 2011” dengan tagline GREAT EXPECTATION, menyatakan

siap menjadi daerah tujuan wisata unggulan. Pada tahun 2012, program ini

mendapat respon positif dari Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata RI yang

akhirnya merevisi program tersebut menjadi “Visit Makassar & Beyond 2011-

2014”. Pada tahun 2012 ini pemerintah mengangkat satu objek wisata yaitu Pulau

Samalona sebagai salah satu tempat wisata bahari yang patut di kunjungi di

Makassar. Pulau ini sedang dalam tahap perkembangan terus menerus sehingga

dapat memuaskan para calon wisatawan nantinya.

Samalona adalah sebuah pulau kecil di Selat Makassar, tepatnya di sebelah

barat daya pantai barat Sulawesi Selatan. Secara administratif, pulau ini termasuk

wilayah Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Posisi lebih tepatnya berada di sebelah

barat kecamatan Wajo, Makassar, berjarak sekitar 2 km dan bisa dilihat dengan

jelas dari kecamatan tersebut.Untuk menuju pulau ini bisa menggunakan

perahu nelayan (perahu dengan mesin tempel) dan memerlukan waktu tempuh

tidak lebih dari 0,5 jam. Di pulau ini berdiri sebuah mercu suar yang digunakan

sebagai tanda batas daratan bagi kapal-kapal berbadan besar. Samalona adalah

kepulauan yang bisa dilihat jelas dari Benteng Fort Rotterdam di daerah Keling -

Makassar. Mandalika hanya berjarak 500 meter dari bibir tebing Benteng Fort

Rotterdam. Dibalik keindahan pulau samalona, tersimpan sejarah yang senagat

besar. betapa tidak, di pulau ini terdapat bangkai kapal perang yang digunakan

pada masa perang dunia kedua. Selain itu pulau Samalona merupakan salah satu

tempat wisata yang menyediakan olahraga air terdekat yang bisa anda temukan di

kota Makassar, sebut saja snorkeling dan diving, dengan airnya yang jernih dan

pasirnya yang putih maka masyarakat tidak perlu pergi ke tempat yang jauh untuk

melakukan wisata air tersebut.

Program Visit Makassar merupakan program yang terarah dan

berkesinambungan guna meningkatkan sektor pariwisata Makassar yang telah

diselenggarakan dari tahun 2011 hingga 2014 mendatang. Sebagai bagian dari

realisasi program ini pemerintah telah menyiapkan sederatan event guna

membantu mempromosikan program ini. Selain itu pemerintah juga telah

membuat berbagai media promosi pada 2011 guna menggalakan “Visit Makassar

2011” yaitu berupa booklet, flyer, brosur, majalah, map, banner, majalah dan

beberapa spanduk di kota-kota lainnya. Berikut contoh beberapa media visual dari

Visit Makassar 2011 :

1. Majalah

2. Brosur Khusus (English)

3. Brosur Umum

4. Folding map, Shopping bag & etc

Meskipun media promosi telah ada namun potensi wisatawan yang datang

masihlah kurang walaupun tetap ada peningkatan dari tahun sebelumnya ini

dikarenakan distribusi media promosi yang hanya dilakukan pada event-event

tertentu sehingga membatasi jumlah wisatawan yang masuk. Selain itu beberapa

media yang telah ada umumnya terdapat masalah pada desainnya, dimana kurang

memperhatikan aspek estetika sehingga kurang membujuk calon wisatawan ke

kota Makassar.

Tabel 1.1 Statistik Kunjungan Wisatawan kota Makassar

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Makassar

1.2. Identifikasi Masalah

Makassar memiliki berbagai macam objek wisata yang menarik untuk

dikunjungi. Akan tetapi, masih adanya beberapa kendala yang membuat

pariwisata di Makassar sulit untuk berkembang, antara lain:

Pengelolaan media-media visual promosi yang kurang maksimal

yang memerlukan improvement dari desainnya, yaitu :

- Penataan layout yang tidak mengikuti susunan hierarki yang

tepat, sehingga membuat pengguna enggan membaca dan dapat

kelelahan saat membacanya.

- Kurangnya optimalisasi pada fungsi fotografi sebagai media

visual yang paling berpengaruh pada sebuah promosi

pariwisata untuk menampilkan tempat wisata bagi para calon

wisatawan

- Penggunaan tipografi dalam media yang ada belum terdapat

aspek appropriateness yaitu kepantasan dalam pemilihan

unsur / elemen dan kecocokannya pada media yang ada

1.3. Batasan Masalah

Dalam proyek Tugas Akhir ini, penulis membatasai masalah pada hal-hal

yang menyangkut masalah desain melalui improvement pada beberapa point

utama, yaitu :

- Perbaikan struktur layout

- Optimaslisasi penggunaan tipografi

- Perancangan komunikasi visual pada Visit Makassar 2012

Berdasarkan definisi promosi oleh Evans & Berman, yang seharusnya

menginformasikan, pada promosi “Visit Makassar 2011” ini, media-media yang

dibuat kurang informatif dan tidak membujuk

1.4 Tujuan

Tujuan dari program komunikasi visual promosi pariwisata Makassar yang

dibuat penulis, adalah :

1) Memberikan informasi yang lebih komunikatif kepada masyarakat

luas mengenai objek-objek wisata yang dimiliki oleh Makassar

melalui media visual

2) Memperkenalkan Makassar dengan segala keindahan dan keunikan

yang dimiliki melalui visual Visit Makassar

3) Menciptakan desain yang terintegrasi agar para wisatawan dapat

tertarik mengunjungi Makassar