2
I.Pendahuluan Kondisi di Pantai Teluk Awur Jepara yang berkarang merupakan daerah intertidal yang unik, sehingga meskipun berada dalam keadaan lingkungan yang ekstrim, memiliki keanekaragaman hayati laut yang tinggi, baik organisme laut maupun jenis spesies rumput lautnya. Menurut M. Andri Utama, S.Pi Tenaga Pendamping Teknologi Rumput Laut dari DISLUTKAN Jepara menyatakan bahwa untuk kawasan Teluk Awur memiliki kurang lebih 150 hektar lahan yang potensial untuk pengembangan budidaya rumput laut. Dengan luasnya lahan yang ada, keragaman jenis rumput laut di wilayah ini sangat melimpah. Kelimpahan rumput laut secara alami berkaitan erat dengan substrat tempat melekatnya. Hal ini didukung oleh pernyataan Bold (1985) yang menyatakan bahwa seaweed hidup sebagai makrobentos dengan melekatkan diri pada substrat yang bervariasi seperti batu-batuan atau karang, pada lumpur atau pasir, atau dengan kata lain pada kondisi atau tipe substrat yang sesuai suatu jenis rumput laut ditemukan melimpah. Penelitian struktur komunitas merupakan salah satu cara untuk mengetahui sebaran, susunan dan komposisi suatu komunitas kehidupan misalnya tanaman di suatu wilayah (Nurhayati, 2007). Penelitian tentang komunitas persebaran rumput laut di Pantai Teluk Awur Jepara, memerlukan pendekatan khusus secara ekologis. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis struktur komunitas yang meliputi kepadatan, kepadatan relatif, dominansi jenis, keanekaragaman dan kemerataan jenis rumput laut di Pantai tersebut. Selanjutnya akan dilihat bagaimana hubungan struktur komunitas rumput laut dan faktor fisika seperti suhu, salinitas dan kecerahan sedangkan untuk faktor kimia menganalisis kandungan nitrat dan fosfat serta faktor biologi yaitu biota yang berasosiasi di Pantai Teluk Awur Jepara.

Pendahuluan SK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

struktur komunitas

Citation preview

I.PendahuluanKondisi di Pantai Teluk Awur Jepara yang berkarang merupakan daerah intertidal yang unik, sehingga meskipun berada dalam keadaan lingkungan yang ekstrim, memiliki keanekaragaman hayati laut yang tinggi, baik organisme laut maupun jenis spesies rumput lautnya. Menurut M. Andri Utama, S.Pi Tenaga Pendamping Teknologi Rumput Laut dari DISLUTKAN Jepara menyatakan bahwa untuk kawasan Teluk Awur memiliki kurang lebih 150 hektar lahan yang potensial untuk pengembangan budidaya rumput laut. Dengan luasnya lahan yang ada, keragaman jenis rumput laut di wilayah ini sangat melimpah. Kelimpahan rumput laut secara alami berkaitan erat dengan substrat tempat melekatnya. Hal ini didukung oleh pernyataan Bold (1985) yang menyatakan bahwa seaweed hidup sebagai makrobentos dengan melekatkan diri pada substrat yang bervariasi seperti batu-batuan atau karang, pada lumpur atau pasir, atau dengan kata lain pada kondisi atau tipe substrat yang sesuai suatu jenis rumput laut ditemukan melimpah. Penelitian struktur komunitas merupakan salah satu cara untuk mengetahui sebaran, susunan dan komposisi suatu komunitas kehidupan misalnya tanaman di suatu wilayah (Nurhayati, 2007).Penelitian tentang komunitas persebaran rumput laut di Pantai Teluk Awur Jepara, memerlukan pendekatan khusus secara ekologis. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis struktur komunitas yang meliputi kepadatan, kepadatan relatif, dominansi jenis, keanekaragaman dan kemerataan jenis rumput laut di Pantai tersebut. Selanjutnya akan dilihat bagaimana hubungan struktur komunitas rumput laut dan faktor fisika seperti suhu, salinitas dan kecerahan sedangkan untuk faktor kimia menganalisis kandungan nitrat dan fosfat serta faktor biologi yaitu biota yang berasosiasi di Pantai Teluk Awur Jepara.

Daftar Pustaka

Aslan, L. 1999. Budidaya Rumput Laut. (edisi revisi). Penerbit Kanisius. JakartaAslan, 2005. Budidaya Rumput Laut. Kanisius. Yogyakarta.Bold, H. 1985. Introduction to The Algae. New Jersey: Prentice Hall Inc.Jana-Anggadiredjo, 2006. Rumput Laut. Penebar Swadaya, JakartaM. Andri Utama, 2010. Rumput Laut Jepara.Nurhayati, 2007. Struktur Komunitas Seaweed di Perairan Pantai Batu Namprak Sukabumi, Jawa Barat. Departemen Manajemen Sumber daya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, ITB, Bogor.