2
I. PENDAHULUAN Urtikaria merupakan lesi kulit berupa wheal dan flare dimana terjadi edema lokal ( wheal ) dikelilingi oleh area kemerahan (eritema) dan dirasakan gatal. Urtikaria, disebut juga dengan hives, umumnya muncul segera dan bertahan dalam waktu 30 menit sampai dengan 36 jam. Gejala urtikaria akut berlangsung selama kurang dari 6 minggu, dan urtikaria kronis berlangsung selama 6 minggu atau lebih. Urtikaria akut sebagian besar disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obatan, makanan, atau pada anak-anak karena penyakit akibat virus. Urtikaria kronis dapat dibagi menjadi dua subgroup utama yaitu urtikaria autoimun kronis (45%) dan urtikaria idiopatik kronis (55%). Urtikaria fisik tidak termasuk dalam definisi urtikaria akut maupun kronis. Berbagai tipe urtikaria fisik dapat berlangsung bertahun-tahun, namun lesi individual bertahan kurang dari 2 jam (kecuali pada delayed pressure urticaria ) dan bersifat intermiten. 1 Urtikaria merupakan penyakit kulit yang sering dijumpai. Dapat terjadi secara akut maupun kronik. Keadaan ini merupakan masalah untuk penderita maupun dokter. Berdasarkan catatan rekam medis Poli Kulit dan Kelamin RSU Kardinah Tegal periode Januari 2014 sampai dengan Desember 2014, prevalensi penyakit urtikaria adalah sebanyak 272 pasien dari 6.632 pasien yang berobat ke Poli Kulit dan Kelamin RSU Kardinah. Didapatkan 1 Aisah S. Urtikaria. Dalam: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 6. Jakarta:FKUI. 2010. p. 169-75.

pendahuluan urtikaria

Embed Size (px)

DESCRIPTION

yadayadayadayadayada

Citation preview

Page 1: pendahuluan urtikaria

I. PENDAHULUAN

Urtikaria merupakan lesi kulit berupa wheal dan flare dimana terjadi edema

lokal (wheal) dikelilingi oleh area kemerahan (eritema) dan dirasakan gatal. Urtikaria,

disebut juga dengan hives, umumnya muncul segera dan bertahan dalam waktu 30

menit sampai dengan 36 jam. Gejala urtikaria akut berlangsung selama kurang dari 6

minggu, dan urtikaria kronis berlangsung selama 6 minggu atau lebih. Urtikaria akut

sebagian besar disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obatan, makanan, atau

pada anak-anak karena penyakit akibat virus. Urtikaria kronis dapat dibagi menjadi

dua subgroup utama yaitu urtikaria autoimun kronis (45%) dan urtikaria idiopatik

kronis (55%). Urtikaria fisik tidak termasuk dalam definisi urtikaria akut maupun

kronis. Berbagai tipe urtikaria fisik dapat berlangsung bertahun-tahun, namun lesi

individual bertahan kurang dari 2 jam (kecuali pada delayed pressure urticaria) dan

bersifat intermiten.1

Urtikaria merupakan penyakit kulit yang sering dijumpai. Dapat terjadi secara

akut maupun kronik. Keadaan ini merupakan masalah untuk penderita maupun dokter.

Berdasarkan catatan rekam medis Poli Kulit dan Kelamin RSU Kardinah Tegal

periode Januari 2014 sampai dengan Desember 2014, prevalensi penyakit urtikaria

adalah sebanyak 272 pasien dari 6.632 pasien yang berobat ke Poli Kulit dan Kelamin

RSU Kardinah. Didapatkan prevalensi urtikaria pada wanita dibanding pria adalah 5 :

1, dimana terdapat 189 penderita wanita (83,2%) dan 38 penderita pria (16,74%).

Walaupun patogenesis dan penyebab yang dicurigai telah ditemukan, ternyata

pengobatan yang diberikan kadang-kadang tidak memberikan hasil seperti yang

diharapkan. Ini disebabkan mungkin oleh kesalahan dalam menentukan penyebab dari

urtikaria tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa banyak sekali faktor-faktor yang

dapat menyebabkan urtikaria.2

Selain hal-hal diatas sangat penting diketahui mekanisme terjadinya urtikaria,

karena hal ini dapat membantu pemeriksaan yang rasional. Berawal dari

permasalahan-permasalahan ini penulis akan mencoba menguraikan penyakit urtikaria

ini mulai dari penyebab, patofisiologi dan yang terpenting adalah klasifikasi untuk

dapat mengetahui pengobatan yang tepat bagi penderita penyakit urtikaria.

1 Aisah S. Urtikaria. Dalam: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 6. Jakarta:FKUI. 2010. p. 169-75.2 Ibid.

Page 2: pendahuluan urtikaria