Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STUDI MENDENGARKAN SUARA ANAK
SUARAKU LAWAN COVID-19PENDAPAT DAN PENGALAMAN ANAK-ANAK SELAMA MASA JAGA JARAK
Analisa Data:Tira Maya. M. Malino (Wahana Visi Indonesia)Yonathan Palumian (UK Petra Surabaya)
Laporan ini berfokus pada mendengarkan perspektif anak-anaktermasuk mereka yang berasal dari kelompok yang paling rentan.Sejak ditetapkan Kebijakan Jaga Jarak, survey secara daringdiedarkan pada 2 – 21 April 2020, mencakup lebih dari 3000 anakmewakili 30 Provinsi di Indonesia. Penelitian ini berlandaskan padapendekatan Child Rights-Based Approach atau Konvensi Hak Anakyang mendorong pemenuhan hak-hak dasar, perlindungan anakdan memberi kesempatan anak memberikan pandangannya. Amanah Undang-undang mewajibkan Pemerintah Pusat dandaerah bertanggung jawab pada situasi darurat agar perlindungananak diupayakan dengan cepat, termasuk pengobatan, rehabilitasisecara fisik, psikis dan sosial, serta pencegahan penyakit dangangguan kesehatan. Wahana Visi Indonesia melalui koordinasi bersama-sama denganklaster-klaster terkait, pemerintah pusat dan pemerintah daerahmendorong untuk menempatkan suara anak-anak sertamemastikan pemenuhan hak dan perlindungan mereka terpenuhisaat mereka tumbuh sesuai standar-standar perlindungan anakdalam kebencanaan ditengah situasi Tanggap Darurat Pencegahandan Penanganan Covid-19.
SE
BU
AH
PE
NG
AN
TA
R
aku udah positif terkena tapi dokterrumah sakit engga mau nerima,positif kurung diri di kamar, kluargag berani masuk”
Anak berkebutuhankhusus
laki-laki, 16 tahun,Surabaya
“
PERTANYAAN DANTUJUAN
Memastikan apa saja tanggapan anak-anak terhadap kebijakan dan layananpemerintah mengenai respon Covid-19yang terkait dengan kehidupan mereka.Memahami kebutuhan dan masalahpaling mendesak yang diidentifikasianak-anak selama jaga jarak;Memberi kesempatan mereka untukmenyampaikan ide kepada penentukebijakan atau pemerintah;Mengidentifikasi kesenjangan dalamlayanan dan informasi yang diterimaoleh anak-anak selama masa jagajarak;Mengembangkan rekomendasikebijakan berdasarkan apa yang telahdiidentifikasi oleh anak-anak..
PERTANYAAN 2Bagaimana harapan anak-anak dan remaja dalam layanandan informasi yang diterima oleh anak-anak selama jagajarak fisik?
PERTANYAAN 1Bagaimana COVID-19 mempengaruhi pengalamankehidupan anak-anak dengan melihat kebutuhan danmasalah paling mendesak yang dapat diidentifikasi anak-anak selama jaga jarak fisik?
Metodologi yang dilakukan yaitu mixed-method daring dengan pertanyaan tertutupberskala dan pertanyaan terbuka. Kajian ini ingin mengetahui tanggapan 3100 anak-anak yang didominasi usia remaja (SMU) dalam menanggapi kebijakan/layananpemerintah selama Pencegahan dan Penanganan Covid-19 yang berdekatan dengankeseharian anak-anak. Dari total peserta, terhadap 1035 responden yang juga mengisipertanyaan tertutup setelah jaga jarak makin diperketat setelah 9 April 2020. Meskipunpenelitian ini dilakukan oleh orang dewasa dengan mengambil responden anak-anakdibawah 18 tahun. Hasil survey ini akan dikonsultasikan kembali kepada anak-anakdengan prinsip advokasi yang dipimpin oleh anak (Child-led Advocacy).
Perlu diakui bahwa mengakses responden melalui sarana digital memiliki keterbatasanpenelitian. Anak-anak dan remaja di lingkungan yang paling rentan yang tidak memilikiakses ke teknologi tidak sepenuhnya terwakili, pengisian survey sangat mungkin diisilebih dari dua kali dan masalah teknis data. Adapun, analisa kajian ini tidak hanyamelihat “trend” (suara terbanyak) tetapi serius mendengar suara suara minoritasdengan pendekatan Child Rights-based approach.
METODE,PENGUMPULAN
DATA,DAN ANALISIS
“Aku lebih sering pake hp mamajadinya di omelin terus kalo nontonyutup terus jarang dikasih uangjajan sama mama gara gara bapasudah tidak berkerja bapa sekarangdirumah terus”
Anak Perempuan,
10 tahun, Jakarta-
“
DEMOGRAFI PESERTADAN ETIKA
Pelibatan suara anak ini mempertimbangkan prinsip perlindungan dimana semuaresponden mendapatkan informasi mengenai maksud diadakan survey, siapa yangmengadakan, bagaimana mereka bisa mendapatkan hasilnya dan permintaanpersetujuan/kesediaan mengisi link. Kami tidak meminta nama responden, menjaminkerahasiaan data dan tidak menyajikan informasi apa pun yang berpotensi merugikanresponden.
4%Dari Total Responden
mengaku sebagai Anak
Berkebutuhan
Khusus/Disabilitas
TINJAUAN KEBIJAKANIndonesia memilih kebijakan jaga jarak untuk menangani pandemi Covid-19. Presiden Joko Widodo. menekankan bahwa seluruh kegiatan belajar,
ibadah dan kerja dilakukan dari rumah.
MARET APRIL
13 MARET 202020 MARET 2020
Keputusan PresidenNomor 9 Tahun 2020
Perubahan Atas KepresNo. 7 tahun 2020
tentang Gugus TugasPercepatan Penanganan
Corona Virus Disease2019
24 MARET 2020UN Dibatalkan & Belajar dari
RumahSE Kementrian Pendidikan No
4 tahun 2020
31 MARET 2020
Keputusan Presiden No.11 tahun
2020 tentang PenetapanKedaruratan Kesehatan
Masyarakat Corona VirusDisease 2019
31 MARET 2020
Peraturan PemerintahNo. 21 tahun 2020
tentang PembatasanSosial Berskala Besar
Dalam RangkaPercepatan Penanganan
Covid-19
10 APRIL 2020
PPSB di daerah diimplementasi sejak
10 April 2020 di DKIJakarta diikuti wilayah
lain
10 APRIL 2020
ProgramBelajar dari Rumah di
TVRI10 April 2020
13 APRIL 2020
Kepres No 12 tahun2020 Penetapan
Bencana Non AlamPenyebaran Corono Virus
Disease 2019sebagai Bencana
Nasional
Kasus PertamaCovid-19 diIndonesia
2 Maret 2020
Korban Covid-19 > 1000 orang di
Indonesia28 Maret 2020
Korban Covid-19 > 3000 orang di
Indonesia8 April 2020
Korban Covid-19 > 6000 orang di
Indonesia21 April 2020
●
TE
MU
AN
TEMUAN 2Kebutuhan Dukungan Psikososial dan Kelompok Minoritas beresiko mengalami Kekerasan Relasi.
TEMUAN 3Dampak Ekonomi Keluarga dan Keterbatasan Akses Perlindungan Sosial
TEMUAN 1Tantangan dalam Beradaptasi Pembelajaran Jarak Jauh.
TEMUAN 4Media daring sebagai sarana informasi Pencegahan Covid-19 namun penggunaannya minim
pengawasan orang tua dan beresiko mendapatkan informasi “hoax"
"“Selalu dibilang lulusmelalui jalur virus/corona, menjadi angkatan
yang tidak dapat merasakan UN(padahal saya sudah mulai menyiapkan
keperluan untuk itu)"
A N A K P E R E M P U A N , 1 5 T A H U N , B O G O R
TEMUAN 1:TANTANGANDALAMBERADAPTASIPEMBELAJARANJARAK JAUH
2Fasilitas pendukung pembelajaran jarak jauh tidakmendukung misalnya ketersediaan kuota, aksesinternet/sinyal, tidak ada TV, suasana rumah
1Metode pembelajaran jarak jauh masih menyulitkan sepertimekanisme tugas, materi pelajaran yang tidak dipahamikarena tidak ada bimbingan fisik, jadwal online yang tidakteratur, potensi kecurangan dalam mengerjakan tugas.
3Kehilangan kejadian penting yang sudah direncanakanseperti Ujian Nasional dan Perpisahan Sekolah yang dinilaiberharga bagi anak-anak.
“Banyak siswa yangmelakukankecurangan ditengahujian, karenamereka bisa lebihmengakses internetuntuk mencarijawaban”
Anak Perempuan, 15 tahun,Kabupaten Malang
"Hal yang membuat saya sedih di tengahwabah Corona ini adalah proses belajar
mengajar secarang daring (online) karenaada beberapa anak yang tidak dapat
mengakses internet dan bahkan ada yangbelum memiliki smartphone dan akhirnya
mereka tidak bisa mengikuti proses belajarmengajar secarang daring (online)”
Laki-laki, 17 tahun, Kota Ternate.
“Keluhan bahwa belajar di rumah kurangefektif :( , dan sekarang disuruh tonton di tvridengan tujuan untuk mengurangi pemborosan
kuota, tapi ada beberapa siswa yang tidakmempunyai tv misalnya saya sendiri :( “
PEREMPUAN, 13 TAHUN,JAKARTA BARAT
ALTERNATIF 1a) Pembelajaran jarak jauh yang sifatnya mengakomodir duaarah dengan metode tugas yang tidak membosankan danmenggunakan kreatifitas murid, b) Jadwal yang jelas untuksiswa membagi waktu dan c) mengembangkan pengukuranefektifitas pembelajaran jarak jauh baik 3T maupun Non-3T
ALTERNATIF 2Memberi dukungan khusus online secara personal/group kecilbagi murid yang mengalami kesulitan memahami materipelajaran
ALTERNATIF 3Bantuan kuota/internet gratis/teknologi yang mendukungpembelajaran jarak jauh
SO
LU
SI
AL
TE
RN
AT
IFT
EM
UA
N 1
“Yang pertama Sistem pembelajaran daringnya tolong di evaluasi lgpak, banyak yg mengeluh tugasnya berat jg. Trs gurunya jg kalo bisajg ga cuma ngasih materi trs disuruh ngerjain, kalo bisa ya ttpdijelasin soalnya di sekolah saya kaya gt sistemnya.
Anak perempuan, 16 tahun, Bantul
TEMUAN 2:KEBUTUHANDUKUNGAN
PSIKOSOSIAL DANKELOMPOKMINORITASBERESIKO
MENGALAMIKEKERASAN
RELASI2Stigma sosial antara Covid-19 dengananak dari ras tertentu
1Pengaruh Emosional karena Jarak Sosial:Kebosanan, Ketakutan akan penyebaranvirus, Kekerasan mental dari anggotakeluarga, dan kesedihan karenahilangnya interaksi fisik dengan teman-teman dan acara luar rumah.
Anak Perempuan, 14 tahun, DKI Jakarta
“Banyaknya kejahatanseperti begal,modus maling dll yang membuat stress ketika dirumah,gabisa ketemuteman”
ALTERNATIF 1Ketersediaan curhat online (socialmedia/website/telefon/hotline) untuk anak-anak yangdikemas ramah anak (atau disediakan sekolah), danKetersediaan ruang bermain/interaksi/komunitas non-fisik/daring yang kreatif dengan memanfaatkan teknologidigital
ALTERNATIF 2Ketersediaan mekanisme pelaporan kekerasan dan layananpsikososial terhadap anak yang mudah diakses,
ALTERNATIF 3Kampanye anti-stigma sosial
SO
LU
SI
AL
TE
RN
AT
IFT
EM
UA
N 2
TERDAPAT BEBERAPA TRENDINGDALAM DUNIA MAYA YANGMENYINGGUNG PENYAKIT DARIASALNYA DAN RAS ORANG YANGPERTAMA KALI TERKENA" "Anak Laki-laki
berkebutuhan khusus, 14 tahun, Yogyakarta
"
TEMUAN 3:EKONOMI KELUARGADAN KETERBATASANAKSESPERLINDUNGANSOSIAL
2
Anak pendatang/penyintasberesiko tak masuk pendataanuntuk bantuan sosial.
Orang tua dengan pekerjaan sektorinformal/penghasilan harian beresikomembawa anak makin jatuh dalamkemiskinan
1
“Karena keluarga ku di bedakan dengan rt rw setempat, karna kitahanya ngontrak(sewa) rumah ktpnya bukan ktp rt rw itu tpi kita asliBogor dan jawa barat, kita tidak dapat bantuan sama sekali”
ANAK PEREMPUAN, 16 TAHUN, BOGOR(MINGGU KEDUA APRIL)
ALTERNATIF 1Pendataan dilakukan berdasar data aktual lapangan,yang kemudian di silang dengan data SIAK.Pendataanbantuan safety net ini mempertimbangkan kelompokpenyintas, pendatang, anak berkebutuhan khusus, pekerjasektor informal, korban PHK/kehilangan pekerjaan, danpenghasilan harian.
ALTERNATIF 2Memastikan implementasi pemberian beasiswa/kartudukungan pendidikan/Dana BOS untuk mendukung anakdalam proses Pembelajaran Jarak Jauh.
SO
LU
SI
AL
TE
RN
AT
IFT
EM
UA
N 3
"Teman teman ku ada yangmendapat beasiswa Kartu cerdasSkitar 1.5 Juta .... Tapi saya tidakdapat padahal keluarga saya justrulebih membutuhkan”
Anak BerkebutuhanKhusus,Laki-laki, 16 tahun,
Gunung Kidul
”“
HAL YANG MEMBUAT KU SEDIH DI SITUASI INIADALAH AYAH TIDAK DPT MENCARI NAFKAHSEHINGGA KAMI TERANCAM PEREKONOMIANSANGAT MINIM" Anak Berkebutuhan Khusus Perempuan, 17 Tahun, Pangkep
"
1Hoax:Informasi bohong danpenggunaan daringtanpa pengawasanorang tua membuatanak rentan terpaparpornografi, kekerasanonline, dan kecanduangame.
2Media daring jugadimanfaatkan untuk halpositif sebagaiinformasi covid-19dan saluranmenyampaikanpendapat.
TEMUAN 4:MEDIA DARING
SEBAGAI SARANAINFORMASI
PENCEGAHAN COVID-19 NAMUN
PENGGUNAANNYAMINIM PENGAWASAN
ORANG TUA DANBERESIKO
MENDAPATKANINFORMASI “HOAX”.
JALANKAN SISTEMBELAJAR ONLINE BUKAN TUGASONLINE – Anak Perempuan, 16 tahun, Gunung Kidul
"
"
LAKI-LAKI, 15TAHUN, KABUPATENALOR
“Berita hoax yangselalu beredar dimasyarakat”
LAKI-LAKI, 14TAHUN,KOTAMALANG
“Banyaknya drama di duniaper youtubean (Tutorial NgawurBy Dinda Safay, Pencurianhand sanitizer by ripanzul tv)Hoax bertebaran tentang Pandemicovid-19, ”
ALTERNATIF 1Adanya ruang lapor anak untuk konfirmasi kebenaraninformasi dan mendorong pemerintah membuat aplikasi amanberselancar di internet
ALTERNATIF 2Keterlibatan sekolah/guru untuk mengawasi informasihoax dan mendorong pengawasan orang tua/pengasuhsecara berkala terhadap penggunaan akses internet anak,
ALTERNATIF 3Memberi ruang anak-anak untuk ikut terlibat dalammenyampaikan pendapatnya untuk layanan akuntabilitassosial dengan menggunakan kanal daring
SO
LU
SI
AL
TE
RN
AT
IFT
EM
UA
N 4
Menurutku tokoh/teman/youtuber yang bisadidengar untuk melakukan sosialisasi
pencegahan dan penanganan Covid-19?
1. PEMERINTAH2. DIRI SENDIRI
3. DOKTER4. YOUTUBER
5. GURU6. PRESIDEN
JOKOWI7. NAJWA SHIHAB
(MEDIA)
REKOMENDASI
REKOMENDASI
REKOMENDASI