Pendekatan CTL

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/27/2018 Pendekatan CTL

    1/20

    BAB III

    PEMBELAJARAN DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013

    B. Pendekatan Pembelajaran Kntek!t"al

    1. Pen#ert$an Pembelajaran Kntek!t"al

    Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang menekankan pada proses

    keterlibatan peserta didik untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya

    dengan kehidupan nyata (konteks kehidupan sehari-hari, seperti konteks pribadi, sosial, dan

    budaya) dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Proses demikian akan

    mengakrabkan siswa dengan lingkungannya, baik lingkungan keluarga, masyarakat, maupun

    dunia kerja.

    Pembelajaran kontekstual dikembangkan berdasarkan teori belajar konstruktivistik.

    Dalam pandangan konstruktivistik, belajar adalah kegiatan mengonstruk makna atau

    memaknai pengetahuan baru melalui proses interaksi dengan lingkungan. Oleh karena itu,

    bahan ajar harus terkait dengan konteks, seperti rumah, masyarakat, ataupun lingkungan

    kerja; pembelajar harus dapat mengaitkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan

    nyata; penyajian bahan ajar memungkinkan pembelajar menghadapi konteks nyata atau hal

    baru, kemudian diasilitasi untuk membangun pemahaman dari konteks atau hal baru yang

    diamati dan menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam konteks komunikasi nyata;

    serta penilaian otentik dan perbaikan terhadap berbagai masalah dilaksanakan se!ara alamiah

    dan terpadu dalam seluruh proses pembelajaran.

    2. %"j"an Pembelajaran den#an Pendekatan Kntek!t"al

    "erangkat dari pengertian pembelajaran kontekstual di atas, tujuan belajar berbasis

    pendekatan kontekstual adalah sebagai berikut. Pertama, mendorong siswa untuk

    menemukan pengalaman-pengalaman baru.Kedua, menghubungkan antara kemampuan awal

    dengan kemampuan baru. Ketiga, membantu siswa agar dapat menyimpulkan titik temu

    antara pengalaman baru dengan yang lama. Keempat, mendorong siswa untuk

    mengidentiikasi kemampuan-kemampuan awal sehingga dapat mengkonstruksi

    pengetahuan#pengalaman baru yang bermakna. Kelima, mengembangkan kemampuan siswa

    untuk menyelesaikan permasalahan berbasis kontektual, baik yang bersiat pribadi, sosial,

    maupun budaya. Keenam, mewujudkan pembelajaran sesuai dengan potensi dan kebutuhan

    siswa.Ketujuh, mengukur kemampuan siswa berbasis kinerja (proses dan hasil). Kedelapan,

    1

  • 5/27/2018 Pendekatan CTL

    2/20

    memasilitasi siswa agar memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking

    skills/HOTS)

    .

    $. Prinsip-prinsip Pembelajaran berdasarkan Pendekatan %ontekstual

    Prinsip-prinsip dasar di dalam pendekatan kontekstual adalah belajar berbasis

    masalah, belajar berbasis konteks, belajar berbasis perbedaan, belajar berbasis individu,

    belajar berbasis kelompok, dan belajar berbasis penilaian otentik (&ohnson, '').Pertama,

    pembelajaran menekankan pada peme!ahan masalah. Pengajaran kontekstual dapat dimulai

    dengan suatu simulasi atau masalah nyata. Dalam hal ini siswa menggunakan keterampilan

    berpikir kritis dan pendekatan sistematik untuk menemukan dan mengungkapkan masalah

    atau isu-isu dan mungkin juga menggunakan berbagai isi materi pembelajaran untuk

    menyelesaikan masalah. asalah yang dimaksudkan adalah relevan dengan siswa,

    pengalaman, sekolah, tempat tinggal, dan masyarakat yang memiliki arti penting bagi siswa.

    Kedua, mengakui kebutuhan pembelajaran terjadi di berbagai konteks, misalnya

    rumah, masyarakat, dan tempat kerja. Pembelajaran kontekstual menyarankan bahwa

    pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari isik dan konteks sosial tempat siswa berkembang.

    "agaimana dan di mana siswa memperoleh dan memun!ulkan pengetahuan selanjutnya

    menjadi sangat berarti serta pengalaman belajarnya akan diperkaya jika ia mempelajari

    berbagai keterampilan di dalam konteks yang bervariasi (rumah, masyarakat, dan tempat

    kerja).

    Ketiga, mengontrol dan mengarahkan pembelajaran sehingga siswa akan menjadi

    pembelajar yang mandiri (Self-Regulated Learners). *khirnya, siswa harus menjadi

    pembelajar sepanjang hayat yang mampu men!ari, menganalisis, serta menggunakan

    inormasi tanpa atau dengan sedikit bimbingan dan semakin menyadari bagaimana mereka

    memproses inormasi, menggunakan strategi peme!ahan masalah, serta memanaatkannya.

    +ntuk men!apai itu, siswa harus melakukan uji!oba (trial and error) dengan menggunakan

    waktu dan struktur materi yang relekti dan memperoleh dukungan yang !ukup serta

    bantuan untuk berubah dari pembelajar yang dependen menjadi pembelajar yang independen.

    Keempat, bermuara pada keragaman konteks hidup yang dimiliki siswa. e!ara

    menyeluruh populasi siswa sangatlah beragam, baik ditinjau dari perbedaan dalam nilai,

    adat istiadat, sosial, maupun perspekti. Di dalam proses pembelajaran kontekstual perbedaan

    tersebut dapat menjadi daya dorong untuk belajar dan sekaligus menambah kompleksitas

    pembelajaran itu sendiri. %erja sama tim dan aktivitas kelompok belajar di dalam proses

    pembelajaran kontekstual sangatlah menghargai keragaman siswa, memperluas perspekti,

    2

  • 5/27/2018 Pendekatan CTL

    3/20

    dan membangun keterampilan interpersonal (berpikir melalui berkomunikasi dengan orang

    lain). endorong siswa untuk belajar dari sesamanya dan bersama-sama atau menggunakan

    kelompok belajar interdependen (Interdependent Learning Group). iswa akan dipengaruhi

    dan sekaligus berkontribusi terhadap pengetahuan dan keper!ayaan orang lain. %elompok

    belajar atau komunitas pembelajaran akan terbentuk di tempat kerja dan sekolah kaitannya

    dengan suatu usaha untuk bersama-sama memakai pengetahuan, memusatkan pada tujuan

    pembelajaran, dan memperkenankan semua orang untuk belajar dari sesamanya. Dalam hal

    ini, para pendidik harus bertindak sebagai asilitator, pelatih, dan pembimbing akademis.

    Kelima, menggunakan penilaian otentik (autenti assessment). Pembelajaran

    kontekstual diharapkan membangun pengetahuan dan keterampilan dengan !ara yang

    bermakna melalui pengikutsertaan siswa ke dalam kehidupan nyata atau konteks otentik.

    +ntuk proses pembelajaran yang demikian itu diperlukan suatu bentuk penilaian yang

    didasarkan pada metodologi dan tujuan dari pembelajaran itu sendiri (penilaian otentik).

    Penilaian otentik menunjukkan bahwa pembelajaran telah terjadi; menyatu ke dalam proses

    belajar mengajar; memberikan kesempatan dan arahan kepada siswa untuk maju; serta

    sekaligus dipergunakan sebagai alat kontrol untuk melihat kemajuan siswa dan umpan balik

    bagi praktik pengajaran.

    "erdasarkan prinsip-prinsip di atas, dapat dibedakan antara pendekatan kontekstual

    dengan pendekatan tradisional. Dalam pembelajaran kontekstual, hal yang lebih penting

    adalah bagaimana guru dapat mendorong dan menerima otonomi siswa, investigasi bertolak

    dari data mentah dan sumber-sumber primer, menghargai pikiran siswa, dialog, pen!arian,

    dan teka-teki sebagai pengarah pembelajaran. Dalam pembelajaran tradisional, pembelajaran

    dianggap sebagai bagian menirukan suatu proses yang melibatkan pengulangan siswa atau

    meniru-niru inormasi yang baru disajikan dalam laporan atau kuis dan tes. enurut

    paradigma konstruktivistik, pembelajaran lebih diutamakan untuk membantu siswa dalam

    menginternalisasi, membentuk kembali, atau mentransormasi inormasi baru.

    &. Lan#ka'(lan#ka' Pembelajaran Berda!arkan Pendekatan Kntek!t"al

    %egiatan siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat dengan

    menggunakan salah satu model pendekatan kontekstual atau memadukan dengan model

    lainnya. /angkah-langkah pembelajaran berdasarkan pembelajaran kontekstual men!akup

    apa saja, dapat di!ermati pada setiap model pembelajaran kontekstual berikut ini.

    3

  • 5/27/2018 Pendekatan CTL

    4/20

    a. Mdel Pembelajaran Kn!tr"kt$)

    %onstruktivisme merupakan landasan berpikir pembelajaran kontekstual. Dalam

    pandangan konstrukvisme pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang

    hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. anusia

    harus mengonstruksi pengetahuan dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Dalam

    pandangan konstruktivisme strategi untuk mem*erle' lebih diutamakan dibandingkan

    dengan seberapa banyak siswa men#$n#at *en#eta'"an. 0ugas guru adalah menasilitasi

    proses tersebut dengan menjadikan pengetahuan itu bermakna dan relevan bagi siswa,

    memberi kesempatan siswa untuk menemukan dan menerapkan idenya sendiri, dan

    menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar. "eberapa

    langkah model pembelajaran konstrukti adalah siswa menemukan pengetahuan melalui

    tahapan pengalaman (pribadi, kolaborati); mengonstruksi sendiri pengetahuan dan

    ketrampilan (bukan menerima pengetahuan); dan menerapkan hasil konstruksi temuan dalam

    rangka untuk mengambil suatu keputusan atau diterapkan dalam kehidupan nyata atau sehari-

    hari.

    ebagai ilustrasi dapat dikemukakan melalui !ontoh berikut ini. isalnya, siswa

    mengungkapkan pengalamannya dalam kehidupan masyarakatnya dalam praktik

    berdemokrasi. Dia menemukan bahwa persamaan, kebebasan, dan penghargaan terhadap

    kemajemukan, serta kehidupan yang tertib merupakan nilai dalam praktik berdemokrasi.

    %emudian, dia menerapkan hasil temuannya itu untuk menjawab permasalahan tentang arti

    berdemokrasi. isalnya, berdemokrasi harus menerapkan prinsip nilai persamaan,

    kebebasan, dan penghormatan terhadap hukum yang berlaku.

    b. Mdel Pembelajaran Bertan+a

    Pengetahuan yang dimiliki seseorang dapat bermula dari bertanya. "ertanya

    dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan

    berpikir siswa. "agaimana penerapannya di kelas1 Pada semua aktivitas belajar bertanya

    dapat diterapkan antara siswa dengan siswa, antara guru dengan siswa, dan antara siswa

    dengan orang lain yang didatangkan di kelas, dan sebagainya.

    "erikut ini salah satu !ontoh prosedur untuk mengembangkan pembelajaran melalui

    bertanya.

    2) iswa mengamati#memba!a suatu kasus yang diberikan guru3mungkin saja satu

    halaman dari suatu buku teks yang !akupannya luas tetapi kurang mendalam seperti

    gambar atau tabel yang bersumber dari lingkungannya (pribadi, sosial, budaya).

    4

  • 5/27/2018 Pendekatan CTL

    5/20

    ') iswa mengidentiikasi masalah dan kemudian mengajukan pertanyaan atas salah satu

    bagian dari gambar atau tabel.

    $) iswa memprediksi jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam rangka penyelesaian

    masalah.

    4) iswa membuat laporan singkat sebagai bagian dari penyelesaian masalah se!ara logis

    dan sistematis.

    "erikut ini adalah !ontoh ilustrasi bertanya. isalnya, disediakan ba!aan yang

    dilengkapi dengan gambar anatomi tubuh manusia. %emudian, siswa memulai dengan

    mempertanyakan bagaimana darah dapat mengalir ke seluruh tubuh kita dan mengapa sistem

    peredaran darah harus berkaitan dengan sistem pernaasan, sistem pen!ernaan, dan sistem

    ekskresi. engapa seseorang dapat mengidap penyakit hipertensi, penyakit jantung koroner,

    dan berbagai pertanyaan lainnya yang mampu merangsang siswa berpikir dan ingin tahu

    untuk men!ari jawabannya. "erdasarkan paparan dalam ba!aan, siswa memberikan jawaban.

    %emudian, guru dapat mengajukan pertanyaan yang harus dijawab siswa "agaimana *nda

    dapat menggunakan jawaban itu dalam kehidupan sehari-hari1 0entulah, jawaban itu

    mungkin masih terbatas. iswa diminta untuk memberikan jawaban lain dari sumber lain,

    seperti internet, media massa !etak, dan buku di perpustakaan.

    ,. Mdel Pembelajaran Menem"kan

    enemukan (inkuiri) merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran kontekstual.

    Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hanya dihasilkan dari

    mengingat seperangkat akta-akta, tetapi lebih daripada itu, yakni dihasilkan dari

    menemukan sendiri. e!ara umum, langkah-langkah kegiatan inkuiri terdiri atas5

    2. merumuskan masalah;

    '. mengamati atau melakukan observasi untuk mendapatkan inormasi pendukung;

    $. menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan

    karya lain; serta

    4. mengomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pemba!a, teman sekelas, guru, atau

    audien yang lain.

    "erikut ini adalah !ontoh ilustrasi bertanya. isalnya, masalah kerusakan lingkungan

    dipahami siswa berdasarkan temuan-temuannya. "erikut ini adalah prosedur untuk

    pembelajaran tersebut.

    2) erumuskan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sekitarnya.

    5

  • 5/27/2018 Pendekatan CTL

    6/20

    ') engamati atau melakukan observasi kehidupan sekitar untuk mendapatkan inormasi

    pendukung mengenai masalah kerusakan lingkungan.

    $) enganalisis dan menyajikan hasil observasi kehidupan sekitar dalam bentuk tulisan,

    gambar atau laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya dengan menggunakan kemampuan

    berpikir kritis.

    4) engomunikasikan atau menyajikan hasil temuan mengenai masalah kerusakan

    lingkungan sekitar pada pemba!a, teman sekelas, guru atau audiens yang lain.

    d. Mdel Ma!+arakat Belajar

    %onsep masyarakat belajar (learning ommunit!) menyarankan agar hasil

    pembelajaran diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. Dalam kelas kontekstual guru

    disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar. Praktik

    tersebut dapat terwujud melalui pembentukan kelompok ke!il, pembentukan kelompok besar,

    mendatangkan ahli#tokoh ke kelas (tokoh masyarakat, pakar, dokter, politisi, polisi, hakim,

    pejabat pemerintah, petani, nelayan, dan buruh), bekerja dengan kelas sederajat, bekerja

    dengan kelas di atasnya, serta bekerja dengan masyarakat.

    Penemuan-penemuan dalam pembelajaran amat jarang diperoleh se!ara individual.

    "ahkan, sebaliknya penemuan-penemuan individual lebih banyak dihasilkan dari suatu

    komunitas. Dalam hal ini, peran masyarakat belajar amat strategis bagi pengembangan

    penemuan belajar. "erikut ini beberapa langkah yang dapat dijadikan prosedur dalam

    masyarakat belajar.

    2) iswa melakukan !urah gagasan terkait dengan masalah yang ada di sekitarnya dalam

    kelompok.

    ') iswa mengembangkan gagasan tersebut dalam kelompok belajar yang dalam berbagai

    bentuk sesuai dengan kepentingannya.

    $) iswa menentukan bentuk kelompok belajar yang dipilih dengan memperhatikan berbagai

    keragamannya, misalnya latar belakang suku, status sosial-ekonomi, serta agama dengan

    berbagai kekurangan dan kelebihan yang mungkin mereka miliki.

    4) enyimpulkan hasil dari temuan individual menjadi pengetahuan bersama.

    "erikut ini adalah !ontoh ilustrasi bertanya. isalnya, siswa menemukan sebuah batu

    seperti kapak, kemudian siswa melakukan !urah gagasan melalui kelompok ke!il dan

    kelompok besar sambil mendatangkan ahli sejarah#arkeolog. Dari hasil belajar bersama

    dengan melihat !iri-!irinya dapat disimpulkan bahwa temuan tersebut adalah kapak lonjong

    yang berasal dari 6aman 7eolithi!um.

    6

  • 5/27/2018 Pendekatan CTL

    7/20

    e. Mdel Pembelajaran Pemdelan

    Dalam pembelajaran keterampilan atau pengetahuan, ada model yang dapat ditiru.

    odel itu bisa berupa !ara mengoperasikan sesuatu, !ontoh karya tulis, atau guru

    memberikan !ontoh mengerjakan sesuatu. odel juga dapat didatangkan dari luar, misalnya

    guru mendatangkan seorang %epala Desa#/urah, 8amat, 9akim, *nggota "PD#DP:D#DPD,

    Penga!ara, ali %ota, "upati, Pimpinan Partai Politik, kemudian peserta didik diminta

    bertanya dengan tokoh-tokoh itu. Pertanyaan itu, misalnya,n mengenai !ontoh apa yang

    dikerjakan mereka dengan tugas- tugas dan kewenangan yang dimilikinya. Para peserta didik

    dapat men!ontoh peran yang telah dilakukan model-model tersebut.

    "erdasarkan ilustrasi tersebut, dapat ditentukan bahwa langkah dalam pembelajaran

    pemodelan adalah sebagai berikut.

    2) iswa mengamati model yang telah disediakan.

    ') iswa terlibat akti dalam menghasilkan model atau melakukan peniruan sesuai dengan

    model.

    Praktik pembelajaran melalui pemodelan dapat di!ontohkan melalui ilustrasi berikut

    ini. iswa memba!a novel *yahku Pemain "ola, kemudian siswa membuat bagan tokoh,

    mengidentiikasi waktu dan tempat kejadian, membuat ilustrasi visual setiap tokoh, serta

    menentukan pokok permasalahan yang di!eritakan dan menentukan jalan !erita. iswa

    diminta mengganti tokoh dengan tokoh-tokoh dalam kehidupan sehari-hari, membuat bagan

    hubungan antartokoh, mengganti waktu dan tempat kejadian, mengganti permasalahan yang

    dialami siswa dan menentukan jalan !erita, menguraikan ran!angan dalam bentuk tulisan

    narasi.

    8ontoh lain dari penerapan pemodelan adalah dalam tradisi pembelajaran di 8ina.

    "anyak guru di 8ina mengembangkan suatu model pembelajaran yang dikenal dengan the

    op! master. odel ini mula-mula diterapkan dalam seni lukis.

  • 5/27/2018 Pendekatan CTL

    8/20

    pengetahuan sebelumnya. isalnya, ketika pelajaran berakhir, siswa merenung &ika begitu,

    pemahaman saya selama ini bahwa bupati#gubernur dalam rangka otonomi daerah harus

    berasal dari putra daerah adalah salah= estinya, dengan pengetahuan yang baru saya pelajari

    ini, bupati#gubernur dalam rangka otonomi daerah bisa berasal dari daerah mana saja dari

    wilayah 7%:> yang penting mampu memimpin dan memajukan daerah serta

    menyejahterakan rakyat. 8ontoh lain, misalnya, nilai memba!a seorang siswa tidak

    memenuhi %%. "erdasarkan hasil releksi penyebabnya adalah karena kurang latihan.

    Dalam rangka memperbaiki nilai memba!a yang akan datang tersebut, siswa mulai

    melakukan latihan memba!a se!ara terjadwal.

    "eberapa langkah yang dapat dijadikan prosedur releksi adalah sebagai berikut.

    2) iswa diajak membayangkan, memikirkan, dan merasakan hal-hal yang telah dipelajari

    (pengetahuan lama).

    ') iswa merenungkan struktur pengetahuan baru sebagai hasil revisi pengetahuan lama.

    $) Dari hasil releksi siswa dapat menentukan pengetahuan yang lebih baik di masa yang

    akan datang.

    #. Mdel Pembelajaran Pen$la$an -tent$k

    Penilaian otentik adalah proses pengumpulan data yang bisa memberikan gambaran

    mengenai perkembangan belajar siswa. Data yang dikumpulkan melalui penilaian

    ditekankan untuk membantu siswa agar mampu mempelajari (learning ho" to learn), bukan

    ditekankan pada diperolehnya sebanyak mungkin inormasi di akhir periode pembelajaran.

    %arena asesmen menekankan proses pembelajaran, data yang dikumpulkan harus diperoleh

    dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Data

    yang diambil dari kegiatan siswa, baik di dalam kelas maupun di luar kelas itulah yang

    disebut data otentik.

    "erikut ini adalah !ontoh ilustrasi bertanya. isalnya, ketika membahas konsep

    pen!emaran, siswa dapat dinilai berdasarkan kinerjanya dalam meneliti pengaruh lingkungan

    terhadap tingkat pen!emaran sungai di sekitarnya. *rtinya, penilaian didasarkan atas laporan

    tertulis maupun saat siswa melalukan presentasi hasil. elain penilaian kogniti, kemampuan

    psikomotorik siswa dalam menggunakan alat-alat untuk mengukur parameter lingkungan

    seperti termometer atau higrometer menjadi bagian dari penilaian. Dengan demikian,

    penilaian tidak hanya untuk mengukur kemampuan kogniti, tetapi juga menilai

    keberlangsungan proses belajar mengajar.

    8

  • 5/27/2018 Pendekatan CTL

    9/20

    . /nt'(,nt' Ke#$atan Pembelajaran Berda!arkan Pendekatan Kntek!t"al

    +ntuk lebih mengongkretkan ren!ana implementasi pembelajaran berbasis

    pendekatan kontekstual, berikut ini disajikan !ontoh untuk setiap modelnya.

    a. /nt' ke#$atan *embelajaran berda!arkan mdel kn!tr"kt$)

    Proses pembelajaran meliputi tahap-tahap pendahuluan, inti, dan penutup. Dalam

    proses pembelajaran dengan mdel kn!tr"kt$), tujuan umum kegiatan-kegiatan

    pembelajaran pada ta'a* *enda'"l"an adalah guru dapat menjelaskan uraian kegiatan

    pembelajaran yang menggambarkan proses keterlibatan peserta didik untuk menemukan

    materi dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata serta menerapkannya dalam

    kehidupan sehari-hari. ementara itu, tujuan umum kegiatan-kegiatan pembelajaran pada

    ta'a* $nt$adalah peserta didik (2) menemukan pengetahuan melalui tahapan pengalaman;

    (') mengonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan; dan ($) menerapkan hasilkonstruksi temuan dalam situasi yang nyata. elanjutnya, tujuan umum kegiatan-kegiatan

    pembelajaran pada ta'a* *en"t"*adalah guru bersama peserta didik dapat melakukan

    releksi untuk mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran berdasarkan model

    konstrukti dan hasil yang diperoleh, serta guru dapat memberikan umpan balik, dan

    menginormasikan ren!ana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

    1 Penda'"l"an

    a)

  • 5/27/2018 Pendekatan CTL

    10/20

    men!ermati poster, melihat ilm, mengamati kegiatan masyarakat di lingkungannya,

    dan melakukan wawan!ara.

    b) Peserta didik membuat !atatan mengenai pengetahuan yang diperoleh dari

    pengalaman atau pengamatan.

    !) Peserta didik mengonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan melalui aktivitas

    sendiri atau diskusi kelompok.

    d) Peserta didik se!ara individual atau perwakilan kelompok mempresentasikan atau

    mengkomunikasikan hasil mengonstruksi pengetahuan atau ketrampilan baru.

    e) Peserta didik yang lain menanggapi presentasi (butir d) se!ara individual atau

    kelompok.

    ) Peserta didik menerapkan hasil konstruksi temuan dalam situasi yang nyata, baik

    se!ara individual maupun se!ara kelompok.

    3 Pen"t"*

    a)

  • 5/27/2018 Pendekatan CTL

    11/20

    awalnya penerapan se!ara kelompok kemudian se!ara individual, yang awalnya

    penerapan hanya di lingkungan kelas kemudian ke lingkungan sekolah, yang awalnya di

    lingkungan desa berkembang ke ke!amatan, kabupaten, dan seterusnya. 8ontoh lain

    adalah meperkuat penerapan yang tadinya terbatas pada aspek kehidupan sosial

    berkembang ke kehidupan politik dan ekonomi.2. Remed$

    0ujuan pemberian remedi adalah agar peserta didik dapat memenuhi %%. *dapun

    kegiatan peserta didik dalam remedi dapat dikemukakan ke dalam beberapa hal berikut ini.

    a) engulang kegiatan pada proses menemukan pengetahuan dengan sumber yang lebih

    menarik dan sederhana.

    b) "erlatih mengonstruksi pengetahuan baru dengan teman yang telah memenuhi %%.

    !) "erlatih menerapkan pengetahuan baru pada kehidupan sehari-hari pada lingkungan yang

    lebih menarik baginya.

    b. /nt' ke#$atan *embelajaran berda!arkan mdel ma!+arakat belajar

    Dalam !ontoh ini proses pembelajaran dikembangkan berdasarkan model masyarakat

    belajar. 7amun, di dalam praktiknya, model ini dikombinasikan dengan model kontekstual

    yang lain, baik pada langkah pendahuluan, inti, sampai pada penutup karena semua itu saling

    melengkapi. 7amun demikian, yang dominan dalam kegiatan inti adalah masyarakat belajar

    (learning ommunit!).

    1 Penda'"l"an

    Diawali dengan memberi salam oleh guru, memeriksa kehadiran peserta didik dan

    kebersihan kelas. ebagai langkah apersepsi dan motivasi, guru memberikan ilustrasi dan

    pertanyaan-pertanyaan (#uestioning$yang menghubungkan tentang materi yang akan

    disampaikan serta menyampaikan tujuan pembelajaran.

    2 Ke#$atan Int$

    a Men#amat$

    Peserta didik mengamati gambar (tayangan gambar#video) peristiwa tertentu di suatu

    tempat. Dengan pengamatan ini peserta didik dapat menemukan (in#uir!) aktor-

    aktor penyebab terjadinya peristiwa tertentu yang terjadi disekitarnya.

    b Menan+a

    Dengan tayangan gambar#video peserta didik diajak berpikir sehingga dapat

    memotivasi peserta didik untuk bertanya (#uestioning$. Dengan kemampuan

    bertanya kritis dapat memperkaya kemampuan materi yang dibahasnya., Pen#"m*"lan Data4Ek!*lra!$4Men,ba

    Peserta didik mengamati gambar#video, memba!a buku teks#buku#reerensi lain yang

    relevan dengan materi pembelajaran, wawan!ara dengan narasumber %modelling).

    Dari kegiatan ini peserta didik kemudian mendiskusikan (learning ommunit!)

    untuk meme!ahkan masalah.

    d Men#a!!$a!$

    Peserta didik melakukan aktivitas kelompok (learning ommunit!)untuk

    menganalisis materi, kemudian menyimpulkan bersama-sama.

    e Men#m"n$ka!$kan

    Peserta didik menyusun laporan hasil kelompok dan mempresentasikanya di depan

    kelas. Dalam kegiatan ini peserta didik yang lain bertanya(#uestioning) dengan

    11

  • 5/27/2018 Pendekatan CTL

    12/20

    harapan akan menemukan pengetahuan baru (in#uir!) serta melakukan releksi

    (refletion) terhadap temuannya(individu#kelompok).

    3 Pen"t"*

    Peserta didik bersama-sama dengan guru membuat kesimpulan, melakukan

    releksi(refletion). lmu

    Pengetahuan

    osial

    P#0s.

    %elas ?>>. '2$.&akarta5

    %emendikbud

    >ndonesia,

    halaman @ s.d.

    2A.

    2. ajalah

    '. %oran

    $. itus internet

    4. /ingkungan

    sekitar.

    B. 7arasumber

    /nt' ke#$atan *embelajaran den#an t"j"an rem$d$

    9asil ulangan harian diinormasikan kepada peserta didik sebelum diadakan

    ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum men!apai %% pada pertemuanpertama harus mengikuti pembelajaran remidi dengan materi yang sama tetapi dengan model,

    12

  • 5/27/2018 Pendekatan CTL

    13/20

    metode yang berbeda. *pabila tes awal dengan model tugas memba!a reerensi, pemberian

    tugas dsb. maka untuk remidi seorang guru dapat memilih metode yang lain seperti

    kerjasama (learning ommunit!), bertanya (#uestioning) kepada narasumber, menemukan

    sendiri (in#uir!$dsb. Di bawah ini adalah !ontoh ormat remidi pada mata pelajaran >P.

    (guru dapat mengembangkan sendiri)

    6-RMA% PR-RAM REMIDI

    atapelajaran 5............. emester 5.........................

    %elas 5............ 0ahun Pelj. 5.....................

  • 5/27/2018 Pendekatan CTL

    14/20

    lingkungan

    masyarakat

    sekitar

    '.............................

    Dst.

    $ Dst

    14

  • 5/27/2018 Pendekatan CTL

    15/20

    ,. /nt' ke#$atan *embelajaran berda!arkan mdel $nk"$r$

    enemukan (inkuiri) merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran kontekstual.

    Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didik diharapkan bukan hanya

    didasarkan atas hasil mengingat seperangkat akta-akta, melainkan dari hasil menemukan

    sendiri. "eberapa prinsip yang mendasari inkuiri adalah pengembangan >ntelektual dengan

    tujuan utama pengembangan kemampuan berpikir; proses interaksi yang didasari asumsi

    bahwa belajar sebagai proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa

    dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan; pengembangan kemampuan

    bertanya dengan penekanan pada kegiatan bertanya, baik guru maupun siswa untuk

    mengembangkan sikap kritis sehingga siswa selalu mempertanyakan segala enomena yang

    ada; belajar untuk berpikir yang didasari asumsi bahwa belajar adalah proses berpikir, yakni

    proses mengembangkan potensi seluruh otak se!ara optimal; keterbukaan agar terjadinya

    pembelajaran yang bermakna melalui penyediaan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis

    yang harus dibuktikan kebenarannya se!ara terbuka.

    "erdasarkan prinsip-prinsip tersebut, !ontoh wujud operasional dari pembelajaran

    inkuiri diimplementasikan ke dalam tiga kegiatan, yakni pendahuluan, inti, dan penutup.

    1 Penda'"l"an

    Pembelajaran dimulai dari suatu kondisi yang menyenangkan. "eberapa langkah

    pendahuluan meliputi hal-hal berikut ini.

    a) enyiapkan peserta didik, baik se!ara psikis maupun isik untuk mengikuti proses

    pembelajaran5 berdoa, menge!ek kehadiran siswa, mengaitkan kompetensi dengan dunia

    nyata (misalnya tayangan pemandu dialog di tv, sebagai gambaran bahwa belajar

    berbi!ara terkait erat dengan proesi dalam dunia jurnalistik).

    b) emberi motivasi belajar siswa se!ara kontekstual sesuai manaat dan aplikasi materi

    ajar dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, menyanyikan lagu berpola pantun).

    !) engajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan

    materi yang akan dipelajari5 menanyakan ungsi sesuatu (pantun, misalnya) dalam

    kehidupan sehari-hari.

    d) enjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan di!apai.

    e) enyampaikan !akupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

    2 Ke#$atan Int$

    /angkah-langkah kegiatan inkuiri terdiri atas merumuskan masalah; mengamati atau

    melakukan observasi untuk mendapatkan inormasi pendukung; menganalisis danmenyajikan hasil (misalnya, dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lain);

    15

  • 5/27/2018 Pendekatan CTL

    16/20

    serta mengomunikasikan atau menyajikan hasil karya (misalnya, pada pemba!a, teman

    sekelas, guru, atau audien yang lain). isalnya, masalah kerusakan lingkungan dipahami

    peserta didik berdasarkan temuan-temuannya.

    a Per"m"!an Ma!ala'

    erumuskan masalah merupakan langkah untuk memandu meme!ahkan masalah. Di

    dalam praktiknya, permasalahan dapat disiapkan oleh guru. "eberapa hal yang perlu

    di!ermati jika permasalahan berasal dari guru. Pertama, permasalahan yang diajukan

    haruslah persoalan yang jelas sehingga mudah dipahami. Kedua, permasalahan dapat

    dianalisis, dipikirkan dan didalami, serta dapat dipe!ahkan oleh siswa. Ketiga, permasalahan

    itu nyata dan dapat dikerjakan oleh siswa sesuai dengan kemampuan siswa itu sendiri.

    Perlu menjadi !atatan bahwa permasalahan yang terlalu berat berdampak pada

    melemahkan semangat siswa belajar, jika terlalu ringan, berdampak pada menurunnya

    minat siswa. *rtinya, permasalahan yang diajukan harus dipertimbangkan dari

    segi-segi kehidupan siswa itu sendiri.

    b Men+"!"n '$*te!$!

    enyusun hipotesis merupakan langkah kedua di dalam model inkuiri. /angkah ini

    mengajak siswa untuk menjawab pertanyaan sementara atas rumusan masalah. &awaban

    sementara (hipotesis) harus ditelaah dari segi ketepatannya, baik dari segi isi, rumusan,

    maupun kejelasannya.

  • 5/27/2018 Pendekatan CTL

    17/20

    %egiatan menyimpulkan selalu didasarkan atas temuan yang dihubungkan dengan

    keadaan-keadaan nyata di lingkungan siswa. Pengaitan menjadi satu rumusan itulah yang

    kemudian disebut dengan kesimpulan.

    3 Pen"t"*

    Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik se!ara individual maupun

    kelompok melakukan releksi untuk mengevaluasi hal-hal berikut ini.

    a) eluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk

    selanjutnya se!ara bersama menemukan manaat langsung maupun tidak langsung dari

    hasil pembelajaran yang telah berlangsung.

    b) emberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

    !) elakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual

    maupun kelompok.

    d) enginormasikan ren!ana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

    & /nt' *en#a+aan4*en#"atan

    &ika terdapat sejumlah peserta didik dalam satu kelas sudah men!apai %riteria

    %etuntasan inimal (%%), seorang guru dapat melakukan pengayaan#penguatan. 8ara

    yang dapat digunakan adalah memberikan tugas se!ara kelompok maupun individu. *dapun

    !ontoh ormatnya (guru dapat mengembangkan sendiri) sebagai berikut.

    N

    /nt' mater$

    *en#a+aan dan4ata"

    *en#"atan

    %ekn$k

    Pen$la$an

    S"mber Belajar

    5aj$b Pen"njan#

    2 *matilah kegiatan

    jual-beli yang terjadi

    di pasar

    tradisional#modern dan

    kemudian buat !atatan

    Penugasan

    kelompok

    7arasumber ajalah

    urat kabar

    itus internet

    /ingkungan

    sekitar

    /nt' ke#$atan *embelajaran den#an t"j"an remed$

    9asil ulangan harian diinormasikan kepada peserta didik sebelum diadakan

    ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum men!apai %% pada pertemuan

    pertama harus mengikuti pembelajaran remedi dengan materi yang sama tetapi dengan

    model. &ika tes awal dengan model tugas memba!a reerensi, pemberian tugas untuk remedi

    dilakukan seorang guru dengan memilih model lain, seperti kerja sama (learning ommunit!),

    bertanya (#uestioning) kepada narasumber, dan kontrukti. Di bawah ini adalah !ontohormat (guru dapat mengembangkan sendiri) untuk melakukan remedi.

    17

  • 5/27/2018 Pendekatan CTL

    18/20

    6-RMA% PR-RAM REMEDI

    atapelajaran 5............. emester 5.........................

    %elas 5............ 0ahun Pelj. 5.....................

  • 5/27/2018 Pendekatan CTL

    19/20

    7 %ekn$k *en$la$an dalam Pembelajaran Kntek!t"al

    Penilaian dalam Pembelajaran %ontekstual dalam bentuk penilaian nyata (authenti

    assessment$. Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan

    perkembangan belajar peserta didik. Penilian ini untuk mengetahui apakah peserta didik

    belajar atau tidak, pengalaman belajarnya berpengaruh se!ara positi atau sebaliknya terhadap

    perkembangan sikap, pengetahuan (intelektual) dan ketrampilannya. Pen$la$an n+ata

    d$lak"kan !e,ara ter$nte#ra!$ dan ter"! mener"! !elama *r!e! *embelajaran. Oleh

    karena itu penilaian dalam pembelajaran kontekstual men!akup input-proses-output. Dengan

    demikian teknik penilaian dalam pembelajaran kontekstual antara lain dapat digunakan teknik

    penilain kinerja, proyek, tes, portoolio.

    19

  • 5/27/2018 Pendekatan CTL

    20/20

    DA6%AR RUJUKAN

    9ermana, D., upardan, D., +ndang, Publishing, >n!.

    "erns, :. Fri!kson, P. ('2). +onte,tual teahing and learning Preparing students for

    the ne" eonom!* :etrieved on 2'-2'-'22 rom

    (http5##www.!ord.org#uploadediles#7880FH9ighlightB8onteGtual0ea!hing/earnin

    g.pd ).

    9amruni ('2'). Strategi Pem)elajaran. Eogyakarta 5 >nsan adani.

    %ementerian Pendidikan dan %ebudayaan. Permendikbud :> 7o. AB 0ahun '2$ tentang

    tandar Proses Pendidikan Dasaar dan enengah

    20