Upload
sofia-mafaza
View
12.056
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN KELAS
SRI WIDIANTIDINA MURSALINADEVI PUSPITA SARI
ASRINI RAMADHANIZUMAR ARIF WICAKSONO
Pendekatan dalam Manajemen Kelas
Guru adalah tenaga profesional sehingga guru tidak dapat disamakan dengan seorang tukang. Seorang tukang cukup mengikuti petunjuk yang terdapat dalam buku petunjuk. Sementara guru peranannya adalah sebagai pengelola aktivitas yang harus bekerja berdasar pada kerangka acuan pendekatan manajemen kelas.
Guru harus memiliki, memahami, dan terampil dalam menggunakan bermacam-macam pendekatan yang dipahami dan dimiliknya dipergunakan bersamaan atau sekaligus. Berikut ini uaraian tentang macam-macam pendekatan dalam manajemen kelas yang disarikan Weber (1986:1996).Macam-macam pendekatan ini mungkin sudah tidak tepat lagi apabila dilaksanakan, sehingga uraian pendekatan ini dimaksudkan untuk lebih memahami kekuatan dan kelemahan yang ada pada setiap pendekatan, agar guru tidak terjerumus kedalam penerapan pendekatan yang sudah tidak tepat lagi.
Macam-macam Pendekatan Manajemen Kelas
• Pendekatan Otoriter• Pendekatan Intimidasi• Pendekatan Permisif• Pendekatan Buku masak• Pendekatan Instruksional• Pendekatan Pengubahan Perilaku• Pendekatan Sosio-Emosional• Pendekatan Proses Kelompok• Pendekatan Analitik Pluralistik• Pendekatan Elektik
1. PENDEKATAN OTORITERPendekatan otoriter adalah pendekatan yang menempatkan ketertiban di kelas dengan menggunakan strategi pengendalian. Tujuan guru yang utama ialah mengendalikan perilaku peserta didik. Tugas ini sering dilakukan guru dengan menciptakan dan menjalankan peraturan dan hukuman.Pendekatan otoriter menawarkan yang dapat diterapkan dalam mengelola kelas yaitu: (1) menetapkan dan menegakan peraturan, (2) memberikan perintah, pengarahan, dan pesan, (3) menggunakan teguran, (4) menggunakan pengendalian dengan gerak mendekati, (5) menggunakan pemisahan dan pengucilan
2. Pendekatan Intimidasi
Berbeda dari pendekatan otoriter yang menekankan perilaku guru yang manusiawi, pendekatan intimidasi menekankan pada perilaku guru yang mengintimidasi . Peranan guru adalah memaksa peserta didik berperilaku sesuai dengan perintah guru. Pendekatan intimidasi berguna dalam situasi tertentu dengan menggunakan teguran keras. Pendekatan intimidasi hanya baik untuk menghentikan perbuatan yang salah berat dengan segera.
Walaupun pendekatan intimidasi telah dipakai secara luas dan ada manfaatnya, namun terdapat banyak kecaman terhadap pendekatan ini. Kelemahan yang timbul dari pendekatan ini yaitu tumbuhnya sikap bermusuhan dan hancurnya hubungan antara guru dan peserta didik.
3. Pendekatan Permisif
Pendekatan permisif adalah pendekatan yang menekankan perlunya memaksimalkan kebebasan siswa. Peranan guru adalah meningkatkan kebebasan peserta didik, sebab hal itu akan membantu pertumbuhannya secara wajar.Kelemahan dari pendekatan ini yaitu pendekatan ini kurang menyadari bahwa sekolah dan kelas adalah sistem sosial yang memiliki pranata-pranata sosial. Selain itu pendekatan permisif dalam bentuknya yang murni tidak produktif diterapkan dalam situasi atau lingkungan sekolah dan kelas.
4. Pendekatan Buku Masak
Pendekatan buku masak adalah pendekatan berbentuk rekomendasi berisi daftar hal yang harus dilakukan atau yang harus tidak dilakukan oleh seorang guru apabila menghadapi berbagai tipe masalah manajemen kelas tanpa banyak berpikir lagi.Kelemahan dari penedekatan buku masak yaitu tidak dijabarkan atas dsar konsep yang jelas, sehingga tidak ditemukan prinsip-prinsip yang memungkinkan guru menerapkan secara umum pada masalah-masalah lain. Selain itu apabila resep tertentu gagal mencapai tujuan, guru tidak dapat memilih alternatif lain, karena pendekatan ini bersifat mekanistik.
5. Pendekatan Instruksional
Penedekatan Instruksional adalah penedekatan yang mendasarkan kepada pendirian bahwa pengajaran yang dirancang dan dilaksanakan dengan cermat akan mencegah timbulnya sebagian besar masalah manajerial kelas.Para penganjur pendekatan instruksional dalam manajemen kelas cenderung memandang perilaku instruksional guru mempunyai potensi mencapai dua tujuan utama manajemen kelas yaitu:1. Mencegah timbulnya masalah manajerial2. Memecahkan masalah manajerial kelas.
Para pengembang pendekatan instruksional menyarankan guru dalam mengembangkan strategi manajemen kelas memperhatikan hal-hal berikut ini:1. Menyampaikan kurikulum dan pelajaran yang menarik,
relevan, dan sesuai.2. Menerapkan kegiatan yang efektif.3. Menyediakan daftar kegiatan rutin kelas.4. Memberikan pengarahan yang jelas.5. Menggunakan dorongan yang bermakna.6. Memberikan bantuan mengatasi rintangan.7. Merencanakan perubahan lingkungan.8. Mengatur kembali struktur situasi.
• Pendekatan perubahan perilaku didasarkan pada prinsip-prinsip psikologi behaviorisme.
• Prinsip utama yang mendasari pendekatan ini adalah perilaku merupakan hasil proses belajar dan berlaku baik bagi yang berperilaku sesuai maupun menyimpang.
6. Pendekatan Perubahan
Perilaku
• Seorang peserta didik berperilaku menyimpang disebabkan oleh salah satu dari dua alasan yaitu:1. peserta didik telah belajar barperilaku yang tidak sesuai.2. peserta didik tidak belajar berperilaku yang sesuai.
• Pendekatan pengubahan perilaku atas dasar 2 asumsi utama yaitu1. empat proses dasar belajar2. pengaruh kejadian-kejadian dalam lingkungan.
Tugas guru adalah mengusai dan menerapkan 4 prinsip dasar belajar,yaitu:1. Penguatan positif2. Hukuman3. Penghentian4. Penguatan negatif
Konsekunsi-konsekuensi itu memberikan pengaruh kepada peserta didik sesuai dengan prinsip-prinsip perilaku yang telah terbentuk.
Frekuensi penguatan dan hukuman adalah prinsip lain yang penting dalam pengubahan perilaku.
Ada dua macam pendekatan untuk penguatan yang berselang waktu pendek,yaitu:
5.Penjadwalan selang waktu6.Penjadwalan rasio
• Penguatan dapat digolongkan dalam 2 kategori utama yaitu:
1. Penguatan primer2. Pendorong bersyarat, terdiri dari beberapa
tipe,seperti:penguatan sosial, penguatan perlambang, penguatan nyata, penguatan kegiatan.
• Terdapat 3 metode yang ditawarkan untuk menemukan penguatan-penguatan yang berorientasi individual yaitu:
1. Mendapatkan petunjuk mengenai penguatan2. Mendapatpetunjuk tambahan dengan mengmati
apa saja yang mengikuti perilaku peserta didik tertentu
3. Mendapatka petunjuk dengan hanya menanyakan si anak
• Strategi-strategi lain yang ditawarkan dalam mengelola kelas:1. Mempergunakan model2. Mempergunakan pembentukan3. Mempergunakan sistem hadiah
terdiri dari 3 unsur yaitu:a.Seperangkat instruksi tertulis yang disiapkan dengan teliti.b. Suatu sistemyang dirancang dengan baik.c.Seperangkat proseduar yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk bertukar hadiah.4. Memperguanakan kontrak perilaku5. Mempergunakan jatah kelompok6. Penguatan alternatif yang tidak sesuai7. Mempergunakan penyuluhan perilaku8. Mempergunakan pemantauan sendiri9. Mempergunakan pemberian isyarat
Keuntungan dan kerugian pengunaan hukuman menurut Sulzer dan mayer (1972).
Keuntungan:a. Hukuman memberikan informasi kepada peserta
didik.b. Hukuman bersifat memerintah terhadap siswa lain
untuk mengurangi perilaku yang mendapat hukuman. Kerugian:
a. Hukuman dapat disalahtafsirkan.
b. Hukuman dapat menyebabkan peserta didik yang dihukum menyisihkan diri sama sekali.
c. Dapat mentebabkan peserta didik menjadi agresif.
d. Dapat menghasilkan reaksi negatif dipihak teman-teman sekelasnya.
e. Menyebabkan peserta didik yang dihukum bersikap negatif terhadap sendiri atau yerhadap situasi.
Pendekatan sosio-emosional dalam MK berakar pada psikologi penyuluhan klinis, karena memberikan arti yang sangat penting pada hubungan antar-pribadi. Tugas pokok guru dalam MK adalah membangun hubungan antar pribadi yang positif.
7. Pendekatan Iklim Sosio-Emosional
Ginnot(1972) memberikan rekomendasi mengenai cara yang seyogyanya dilakukan oleh guru untuk berkomunikasi secara efektif yaitu:
a. Alamatkan pernyataan kepada siswa.b. Gambarkanlah situasi, ungkapkan perasaan tentang situasi itu, dan
jelaskan mengenai situasi tersebutc. Nyatakan perasaan yang sebenarnyad. Hindarkan cara memusuhie. Hindarkan sikap menentang atau melawanf. Akui, terima, dan hormati pendapat atau perasaan peserta didikg. Hindarkan pernyataan atau komentar yang memencing sikap menolakh. Tolak godaan memberikan pemecahan yang terburu-burui. Hilangkan sarkasmej. Usahakan penjelasan yang singkatk. Pantau dan waspadalah terhadap kata-kata yang disampaikan kepada
siswal. Berikan pujian yang bersifat menguatkanm. Dengarkan apa yang diungkapkan peserta didik dan dorong
mengungkapkan buah pikiran dan perasaannya
•Pandangan lain dari glasser(1969)menekankan pentingnya keterlibatan
guru dengan menggunakan strategi manajemen yang di sebut terapi kenyataan. Satu-satunya kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan akan identitas yaitu perasaan berhasil dan dihargai atau keberadaan diri.
Glasser mengemukakan 8 langkah untuk membantu mengubah perilaku menyimpang peserta didik,yaitu:
a.Secara pribadi melibatkan diri dengan siswa.b.Memberikan uraian tentang perilaku siswa.
c. Membantu siswa membuat penilaian atau pendapat tentang perilakunya yang menjadi masalah itu.
d. Membantu siswa merencanakan tindakan-tindakan yang lebih baik.
e. Membimbing siswa mengikatakan diri dengan rencana yang telah dibuat.
f. Mendorong siswa sewaktu melaksanakan rencananya dan memelihara keterikatannya dengan rencana tersebut.
g. Tidak menerima pernyataan maaf siswa apabila siswa gagal meneruskan keterikatannya dan membantu memehami bahwa siswalah yang bertanggung jawab atas perilakunya.
h. Memberikan kesempatan kepada siswa merasakan akibat wajar dari perilakunya yang menyimpang tetapi jangan menghukumnya.
• Dreikurs(1982)Dreikurs mengemukakan gagasan-gagasan penting
yang mempunyai implikasi bagi manajemen kelas,antara lain:1. Penekanan pada kelas yang demokratis dengan
kondisi siswa dan guru berbagi tanggung jawab, baik dalam proses maupun langkah maju.
2. Pengakuan akan pengaruh konsekuensi wajar dan logis dari perilaku siswa.
Premis utama yang mendasari pendekatan proses kelompok didasarkan pada asumsi-asumsi berikut:1.Kehidupan sekolah berlangsung dalam lingkungan
kelompok yakni kelompok kelas.2.Tugas pokok guru adalah menciptakan dan membina
kelompok kelas yang efektif dan produktif.3.Kelompok kelas adalah suatu sistem sosial yang
mengandung ciri-ciri yang terdapat pada semua sistem sosial.
4.Pengelolaan kelas oleh guru adalah menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang menunjang terciptanya susana belajar yang menguntungkan.
8. PENDEKATAN PROSES KELOMPOK
• Schmuck dan Schmuck dalam weber(1986)mengemukakan 6 ciri pendekatan proses kelompok, yaitu:
a. Harapanb. Kepemimpinanc. Daya tarikd. Normae. Komunikasif. Keterpaduan
kelompok menjadi padu karena:1. Para anggota saling menyukai satu
sama lainnya.2. Minat yang besar terhadap pekerjaan.3.Kelompok memberikan harga diri kepada
para anggotanya
Pendekatan analistik pluralistik
Pendekatan analistik pluralistik memberikan kesempatan kepada guru memilih strategi pendekatan manajemen kelas atau gabungan beberapa strategi dari berbagai pendekatan manajemen yang dianggap mempunyai potensi terbesar berhasil menanggulangi masalah manajemen kelas dalam situasi yang telah dianalisis
Terdapat 4 tahap pendekatan analitik pluralistik yang perlu dicermati dalam penggunaannya1. Menentukan kondisi kelas yang
diinginkan2. Menganalisis kondisi kelas yang
nyata3. Memilih dan menggunakan strategi
pengelolaan 4. Menilai keefektifan pengelolaan
Pendekatan Eklektik
Weber (1986) menyatakan bahwa pendekatan dengan cara menggabungkan semua aspek terbaik dari berbagai pendekatan manajemen kelas untuk menciptakan suatu kebulatan atau keseluruhan yang bermakna yang secara filosofis , teoritis , dan psikologis dinilai benar, yang bagi guru merupakan sumber pemilihan perilaku pengelolaan tertentu yang sesuai dengan situasi disebut pendekatan eklektik
• Sofia:mengapa pendekata sosio emosional itu kurang baik diterapkan dikelas
• Nove: