23
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sudah menjadi tuntunan dan kebutuhan bagi seorang pendidik untuk selalu mengembangkan profesionalismenya menjadi seorang guru. Salah satu wujud profesional pendidik adalah bagaiman ia mampu melaksanakan proses pembelajaran secara baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal, efektif dan efisien. Untuk mencapai proses pembelajaran yang baik, tentu harus didukung dengan pengetahuan dan pemahaman terkait dengan teori dan konsep pendekatan pembelajaran yang relevan dengan tuntunan dan kebutuhan jaman. Banyak pendekatan pembelajaran yang diterapkan guru di sekolah, namun beberapa kegiatan pembelajaran yang dilakukan masih bersifat techer oriented. Guru cenderung hanya memberikan atau memindahkan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa, sedangkan siswa hanya mendengar dan mencatat saja, membuat rangkuman materi, kemudian mengerjakan soal-soal pada LKS. Hal ini yang menyebabkan siswa menjadi pasif, tidak kreatif dan tidak inovatif dan sangat merugikan siswa karena siswa hanya memperoleh pengetahuan terbatas dari penjelasan guru dan materi dibuku, siswa tidak dapat mengembangkan potensi di dalam dirinya sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal. Berdasarkan 1

Pendekatan Paikem m

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penedekatan pembelajaran

Citation preview

Page 1: Pendekatan Paikem m

BAB I. PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Sudah menjadi tuntunan dan kebutuhan bagi seorang pendidik untuk selalu

mengembangkan profesionalismenya menjadi seorang guru. Salah satu wujud profesional

pendidik adalah bagaiman ia mampu melaksanakan proses pembelajaran secara baik sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal, efektif dan efisien. Untuk mencapai proses

pembelajaran yang baik, tentu harus didukung dengan pengetahuan dan pemahaman terkait

dengan teori dan konsep pendekatan pembelajaran yang relevan dengan tuntunan dan

kebutuhan jaman. Banyak pendekatan pembelajaran yang diterapkan guru di sekolah, namun

beberapa kegiatan pembelajaran yang dilakukan masih bersifat techer oriented. Guru

cenderung hanya memberikan atau memindahkan informasi sebanyak-banyaknya kepada

siswa, sedangkan siswa hanya mendengar dan mencatat saja, membuat rangkuman materi,

kemudian mengerjakan soal-soal pada LKS. Hal ini yang menyebabkan siswa menjadi pasif,

tidak kreatif dan tidak inovatif dan sangat merugikan siswa karena siswa hanya

memperoleh pengetahuan terbatas dari penjelasan guru dan materi dibuku, siswa tidak

dapat mengembangkan potensi di dalam dirinya sehingga hasil belajar yang dicapai tidak

optimal. Berdasarkan problematika di atas, maka model pembelajaran PAIKEM merupakan

model pembelajaran alternative untuk mengatasi kendala di atas. Model pembelajaran

PAIKEM adalah model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan

yang diberikan kepada siswa secara optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam

suasana yang tidak membosankan siswa. Maka disinilah pentingnya dibahas mengenai

pendekatan pembelajaran PAIKEM agar peserta didik mampu mengalami pembelajaran yang

aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

1

Page 2: Pendekatan Paikem m

1.2  Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang melatarbelakangi pembuatan masalah ini adalah sebagai

berikut:

1. Apakah pengertian pendekatan PAIKEM?

2. Apa sajakah hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM?

3. Apa makna dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan?

4. Apa sajakah karakteristik dari PAIKEM?

5. Apa prinsip-prinsip dari PAIKEM?

6. Bagaimana penerapan PAIKEM dalam pembelajaran?

7. Apa kelebihan dan kekurangan dari pendekatan pembelajaran PAIKEM?

1.3  Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Mengetahui pengertian pendekatan PAIKEM.

2. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM.

3. Mengetahui makna dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan

menyenangkan.

4. Mengetahui karakteristik PAIKEM

5. Mengetahui prinsip-prinsip dari PAIKEM

6. Mengetahui penerapan PAIKEM dalam proses pembelajaran

7. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pendekatan pembelajaran PAIKEM

2

Page 3: Pendekatan Paikem m

BAB II. PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Model PAIKEM

PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif,  Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus

menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan

mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar

dalam membangun pengetahuannya. Jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan

kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan

hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi

yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.

Inovatif dimaksudkan bahwa pembelajaran PAIKEM bisa mengadaptasi dari model

pembelajaran yang menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan

dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak

akan ada lagi siswa yang pasif di kelas. Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri

bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya

mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja sebagian

orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan visual atau

mengandalkan kemampuan penglihatan, auditori atau kemampuan mendengar, dan

kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan upaya penyeimbangan fungsi

otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya

membangun rasa percaya diri siswa.

Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam

sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.  Efektif menyiratkan bahwa

pembelajaran harus dilakukan sedemikian rupa untuk mencapai semua hasil belajar yang

telah dirumuskan. Karena hasil belajar itu beragam, karkteristik efektif dari pembelajaran

ini mengacu kepada penggunaan berbagai strategi yang relevan dengan hasil belajarnya.

Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa

memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya

(“time on task”) tinggi.

3

Page 4: Pendekatan Paikem m

Secara garis besar, PAIKEM dapat dideskripsikan sebagai berikut:

a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan

kemampuan  mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.

b. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan

semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan

pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.

c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik

dan menyediakan ‘pojok baca’

d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara

belajar kelompok

e. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu

masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan

lingkungan sekolahnya.

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai

aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif

dan menyenangkan, diperlukan berbagai keterampilan. Di antaranya keterampilan

membelajarkan atau keterampilan mengajar. Keterampilan-keterampilan yang harus

dimiliki seorang guru seperti keterampilan bertanya, memeberi penguatan, menggunakan

variasi, membuka dan menutup pelajaran serta keterampilan lainnya. Jika semua

keterampilan tersebut diterapkan dengan baik oleh pendidik maka suasana belajar yang

aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan pun akan tercipta. (Mulyasa, 2011:69).

2.2 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM

a. Memahami sifat yang dimiliki anak

Pada dasarnya anak memiliki sifat ingin tahu dan berimajinasi. Kedua sifat

tersebut merupakan modal dasar bagi berkembangnya pola pikir kritis dan

kreatif. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu lahan yang harus kita olah

sehingga subur bagi berkembangnya kedua sifat tersebut. Suasana pembelajaran

dimana guru memuji anak karena hasil karyanya, guru mengajukan pertanyaan

4

Page 5: Pendekatan Paikem m

yang menantang, dan guru yang mendorong anak untuk melakukan percobaan

merupakan pembelajaran yang subur seperti yang dimaksud.

b. Mengenal anak secara perorangan

Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki

kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM perbedaan individual perlu

diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak

dalam kelas tidak selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda

sesuai dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih

dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor sebaya).

Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya bila mendapat

kesulitan sehingga belajar anak tersebut menjadi optimal.

c. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar

Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan atau

berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam

pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu, anak

dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok. Berdasarkan pengalaman, anak

akan menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka duduk berkelompok. Duduk

seperti ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun

demikian, anak perlu juga menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat

individunya berkembang.

2.3 Makna Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

Pembelajaran Aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan merupakan salah

satu pembelajaran yang ideal karena dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM,

siswa dapat mendapatkan ide-ide sendiri dalam proses pembelajaran dengan pendekatan

dilingkungan sekitar mereka.

1.      Aktif

Konsep pembelajaran aktif bukanlah tujuan dari kegiatan pembelajaran tetapi

merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk menoptimalkan proses pembelajaran.

5

Page 6: Pendekatan Paikem m

Aktif dalam strategi ini adalah memposisikan guru sebagai orang yang menciptakan

suasana belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator dalam belajar, sementara siswa

sebagai peserta belajar yang harus aktif. Dalam proses pembelajaran yang aktif, terjadi

dialog interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, atau siswa dengan sumber

belajar lainnya.

Pembelajaran aktif adalah pada saat peserta didik aktif, terlibat dan peduli akan

pendidikan mereka sendiri. La Iru dan La Ode Safiun Arihi (2012 : 98-99), Pengembangan

pembelajaran ini menganggap bahwa belajar merupakan proses aktif merangkai

pemahaman untuk memperoleh pemahaman baru. Teori belajar kontruktifisme merupakan

titik berangkat pembelajaran ini. Sedangkan menurut Agus N. Cahyo (2012:137), belajar

aktif merupakan strategi belajar yang diartikan sebagai proses belajar belajar mengajar

yang mengunakan berbagai metode yang melibatkan pada keaktifan siswa dan melibatkan

berbagai potensi siswa baik yang bersifat fisik, mental, emosional maupun intelektual untuk

mencapai tujuan pendidikan yang berhubungan dengan wawasan kognitif, afektif, dan

psikomotor secara optimal.

2.      Inovatif

Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian

rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru.

Pembelajaran inovatif ini lebih mengarah kepada siswa. Hamzah B. Uno dan Nurdin

Mohamad (2011:11), pembelajaran inovatif juga merupakan pembelajaran yang mendorong

aktifitas belajar. Dalam pembelajaran yang inovatif ini guru tidak hanya tergantung pada

materi pembelajaran yang ada pada buku tetapi dapat menimplementasikan hal-hal baru

yang sangat cocok dan relefan dengan masalah yang sedang dipelajari oleh siswa.

Demikian pula siswa, melalui aktifitas belajar inovatif ini, siswa dapat menemukan caranya

sendiri untuk memperdalam hal-hal yang mereka pelajari.

3.      Kreatif

La Iru dan La Ode Safiun Arihi (2012:99), Pembelajara PAIKEM juga dirancang

untuk mampu mengembangkan kreatifitas.pendidik haruslah memberi ruang yang cukup

bagi prakarsa, inisiatif, dan kreatifitas serta kemandirian siswa sesuai dengan bakat minat

dan pengembangan fisik serta psikologisnya. Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad

6

Page 7: Pendekatan Paikem m

(2011:12-13), pembelajaran kreatif adalah salah satu pembelajaran yang bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Pembelajaran kreatif ini pada dasarnya

mengembangkan belahan otak kanan yang dalam teori Hemosfir disebut bahwa belahan

otak anak terdiri dari belahan kiri dan belahan kanan. Belahan kiri sifatnya konvergen

dengan ciri utamanya berpikir linear dan teratur , sementara belahan otak kanan sifatnya

diferegen dengan ciri utamanya berpikir konstruktif dan kreatif.

Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:154), mengemukakan kreativitas

adalah :

1.Kretif sering digambarkan dengan kemampuan berpikir kritis dan banyak ide dan gagasan

2.Orang kreatif melihat hal yang sama, tetapi melalui cara berpikir yang beda.

3.Kemampuan menggambungkan sesuatu yang belum perna tergabung sebelumnya.

4.Kemampuan untuk menemukan atau mendapatkan ide dan pemecahan baru.

Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:13), hasil penelitian para pakar

psikologi pendidikan dan ahli-ahli instruksional menemukan bahwa belahan otak kanan

anak belum banyak dilibatkan dalam proses pembelajaran. Kurikulum di Indonesia belum

menyentuh bagaimana menggali potensi siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran

banyak bersifat kontruktif dengan menekankan pada garapan domain kognitif. Hal ini dapat

terlihat dari sistem pendidikan kita yang masi banyak menggunakan hafalan dan ukuran

keberhasilan siswa ditentukan bagaimana kemampuan siswa menentukan jawaban atau

memilih pilihan jawaban yang paling objektif dari masalah yang dihadapkan pada siswa.

Sementara domain menciptakan sesuatusetelah belajar belum menjadi tujuan pembelajaran.

Dengan demikian pembelajaran kreatif menghedaki guru harus kreatif, dan siswa dapat

mengembangkan kreatifitasnya.

4.      Efektif

Menurut Yusuf Hadi Miarso(1993) dalam Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad,

(2011:173-174) pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat menghasilkan

belajar yang bermanfaat dan terfokus pada siswa melalui penggunaan prosedur penggunaan

yang tepat. Definisi ini mengandung arti bahwa pembelajaran yang efektif terdapat dua hal

penting yaitu terjadinya belajar pada siswa dan apa yang dilakukan guru untuk

7

Page 8: Pendekatan Paikem m

mebelajarkan siswanya. Menurut Wotruba dan Wright (1985) dalam Hamzah B. Uno dan

Nurdin Mohamad (2011:174-190), mengidentifikasih 7 indikator yang dapat menunjukan

pembelajaran yang efektif.

1) Pengorganisasian materi yang baik

Pengorganisasian adalah bagaimana cara mengurutkan materi yang akan

disampaiokan secara logis dan teratur, sehingga dapat dilihat kaitan antara topik yang satu

dan topik yang lainnya selama pertemuan berlangsung. Pengorganisasian materi terdiri

dari:

a)      Perincian materi

b)      Urutan materi dari yang mudah ke yang sukar

c)      Kaitannya dengan tujuan.

2) Komunikasi yang efektif

Komunikasi yang efektif dalam pembelajaran mencakup penyajian yang jelas,

kelancaran berbicara, interprestasi gagasan abstrak dengan contoh-contoh, kemudian wicara

yang baik (nada, intonasi, ekspresi), dan kemampuan untuk mendengar

3) Penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran

Seorang guru harus mampu menghubungkan materi yang diajarkan dengan

pengetahuan yang telah dimiliki para siswanya, mampu mengaitkan materi dengan

pengembangan yang sedang terjadi sehingga proses belajar mengajar menjadi “hidup”. Hal

yang tatkalah pentingnya adalah seorang guru harus dapat mengambil manfaat dari hasil

penelitian yang relevan untuk dikembangkan sebagai bagian dari materi pembelajaran.

4) Sikap positif terhadap siswa

Sikap positif terhadap siswa dapat dicerminkan dalam beberapa cara, antara lain:

a)      Apakah guru memberi bantuan, jika siswanya mengalami kesulitan dalam

memahami materi yang di berikan?

b)      Apakah guru mendorong para siswanya untuk mengajukan pertanyaan atau

memberi tanggapan?

c)      Apakah guru menyadari dan peduli apa yang dipelajari oleh siswanya diluar jam

pelajaran?

d)     Apakah guru menyadari dan peduli dengan apa yang dipelajari siswanya?

8

Page 9: Pendekatan Paikem m

5) Pemberian nilai yang adil

Keadilan dalam pemberian nilai tercermin dari adanya:

a)      Kesesuaiaan soal tes dengan materi yang diajarkan merupakan salah satu

mengukur tolak keadilan.

b)      Sikap konsisten terhadap pencapaian tujuan pembelajaran

c)      Usaha yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan

d)     Kejujuran siswa dalam memperoleh nilai

e)      Pemberian umpan balik terhadap hasil pekerjaan siswa

6) Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran

Pendekatan pembelajaran yang berfariasi merupakan salah satu petunjuk adanya

semangat dalam mengajar. Kegiatan pembelajaran seharusnya ditentukan berdasarkan

karasteristik siswa, karasteristik mata pelajaran, dan hambatan yang dihadapi. Karena

karasteristik yang berbeda, kendala yang berbeda menghendaki pendekatan yang berbeda

pula.

7) Hasil belajar siswa yang baik

Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar adalah dengan

menetapkan indikator (petunjuk adanya perstasi tertentu) dikaitkan dengan prestasi yang

akan diukur. Contohnya untuk mengetahui seberapa jauh siswa dapat menerapkan hidup

tentang pola sehat, dapat dilihat dari indikator dengan melihat siswa dapat memberikan

contoh dari kebiasaan hidup sehat.

5.      Menyenangkan

La Iru dan La Ode Safiun Arihi (2012:100), pembelajaran yang dilaksanakan harus

dilakukan dengan tetap memperhatikan suasana belajar yang menyenangkan.hal ini penting

karena belajar akan efektif jika pembelajarannya menyenangkan. Hamzah B. Uno dan

Nurdin Mohamad (2011:15), pembelajaran yang menyenangkan tentu tidak akan berjalan

hampa tanpa dibarengi dengan penyiapan suasana pembelajaran yang mendorong siswa

akan memperdalam apa yang dia pelajari. Dalam kaitan ini guru yang baik, sebagaimana

disebutkan bahwa peran guru sekarang inisangat efektif jika guru memposisikan dirinya

9

Page 10: Pendekatan Paikem m

sebagai fasilitator belajar. Artinya guru menyediakan situasi atau suasana agar

pembelajaran itu berjalan dengan baik. Dalam kaitan ini, hal yang perlu disampaikan guru

adalah:

1) Media pembelajaran disampaikan dengan baik

2) Lingkungan belajar diseting sesuai objek materi yang dipelajari

3) Metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karasteristik

4) Siswa diperlukan sebagai seorang yang perlu dilayani

Adapun ciri-ciri pokok pembelajaran yang menyenangkan, ialah:

1) Adanya lingkungan yang rileks, menyenangkan, tidak membuat tegang (stress),

aman, menarik, dan tidak membuat siswa ragu melakukan sesuatu meskipun keliru

untuk mencapai keberhasilan yang tinggi

2) Terjaminnya ketersediaan materi pelajaran dan metode yang relevan

3) Terlibatnya semua indera dan aktivitas otak kiri dan kanan

4)Adanya situasi belajar yang menantang (challenging) bagi peserta didik untuk

berpikir jauh  ke depan dan mengeksplorasi materi yang sedang dipelajari

5) Adanya situasi belajar emosional yang positif ketika para siswa belajar bersama, dan

ketika ada humor, dorongan semangat, waktu istirahat, dan dukungan yang antusias

2.4 Karakteristik Pembelajaran PAIKEM

1. Mengalami : Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional.

Melalui pengalaman langsung pembelajaran akan lebih memberi makna kepada sisa

dari pada hanya mendengarkan;

2. Komunikasi : Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara

guru dan peserta didik;

3. Interaksi : Kegiatan pembelajarannya memungkinkan terjadinya interaksi multi

arah.

4. Refleksi : Kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik memikirkan

kembali apa yang telah dilakukan. Proses refleksi sangat perlu dilakukan untuk

mengetahui sejauhmana ketercapaian proses pembelajaran.

10

Page 11: Pendekatan Paikem m

Dari karakteristik PAIKEM tersebut, maka guru perlu memberikan dorongan

kepada siswa untuk menggunakan otoritas atau haknya dalam membangun gagasan.

Tanggung jawab belajar, memang berada pada diri siswa, tetapi guru bertanggung jawab

dalam memberikan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, perhatian, persepsi, retensi,

dan transfer dalam belajar, sebagai bentuk tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang

hayat.

2.5 Prinsip-Prinsip Paikem dalam Pembelajaran

1) Berpusat pada peserta didik agar mencapai kompetensiyang diharapkan.

Peserta didik menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya dalam

pembelajaran tinggi. Tugas guru adalah mendesain kegiatan pembelajaran agar

tersedia ruang dan waktu bagi peserta diddik belajar secara aktif dalam mencapai

kompetensinya.

2) Integral, agar kompetensi yang dirumuskan dalam KD dan SK tercapai secara utuh.

Aspek kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan

terintegrasi menjadi satu kesatuan.

3) Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual setiap

peserta didik. Peserta didik memiliki karakteristik, potensi, dan kecepatan belajar

yang beragam. Oleh karena itu dalam kelas dengan jumlah tertentu, guru perlu

memberikan layanan individual agar dapat mengenal dan mengembangkan peserta

didiknya.

4) Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus menerapkan

pembelajaran tuntas (mastery learning) sehingga mencapai ketuntasan yang

ditetapkan. Peserta didik yang belum tuntas diberikan layanan remedial, sedangkan

yang sudah tuntas diberikan layanan pengayaan atau melanjutkan pada kompetensi

berikutnya.

5) Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah, sehingga peserta didik

menjadi pembelajar yang kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah yang

dihadapi. Oleh karena itu guru perlu mendesain pembelajaran yang berkaitan

dengan permasalahan kehidupan atau konteks kehidupan peserta didik dan

11

Page 12: Pendekatan Paikem m

lingkungan. Berpikir kritis adalah kecakapan nalar secara teratur, kecakapan

sistematis dalam menilai, memecahkan masalah, menarik keputusan, memberi

keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah. Berpikir kreatif adalah suatu

kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (originality) dan ketajaman

pemahaman dalam mengembangkan sesuatu. Kemampuan memecahkan masalah

adalah kemampuan tahap tinggi siswa dalam mengatasi hambatan , kesulitan

maupun ancaman. Metode problem solving (pemecahan masalah bukan hanya

sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam

problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya dimulai dengan

mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.

2.6 Penerapan PAIKEM dalam Proses Pembelajaran

Menurut Ramadhan (2008), secara garis besar, penerapan PAIKEM dalam

pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut;

a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan

kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat

b. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam

membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber

belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, da cocok bagi

siswa

c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih

menarik dan menyediakan ‘pojok baca’

d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk

cara belajar kelompok

e. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan

suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam

menciptakan lingkungan sekolahnya.

12

Page 13: Pendekatan Paikem m

2.7 Kelebihan dan Kekurangan PAIKEM

Kelebihan PAIKEM :

a. Dalam paikem siswa belajar bekerja sama

b. Paikem mendorong siswa menghasilkan karya kreatif

c. Paikem menghargai potensi semua siswa

d. Peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar karena adanya variasi dalam proses

pembelajaran

e. Peserta didik dapat lebih mengembangkan dirinya

f. Peserta didik tidak jenuh dengan pembelajaran di kelas

g. Mental dan fisik peserta didik akan terasah secara optimal

h. Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional

i.  Kegiatan pembelajarannya memungkinkan terjadinya interaksi multi arah

j.  Metode ini mampu melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi.

k. Melatih siswa menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri

Kekurangan PAIKEM :

a. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target

kurikulum

b. Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukannya.

c. Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran

ini bergantung pada image guru.

d. Membutuhkan dana, dalam pembelajaran PAIKEM sering kita memakai media sehingga 

membutuhkan biaya yang lebih untuk menunjang proses pembelajaran

e. Pengembangan RPP, dalam pembelajaran PAKEM guru dituntut untuk kerja extra dalam 

pengembangan pembuatan RPP agar dapat menciptakan pembelajaran yang diinginkan

f. Manajemen kelas, dalam pembelajaran ini guru harus selalu dapat menciptakan suasana

kelas yang kondusif dan menyenangkan.

13

Page 14: Pendekatan Paikem m

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa PAIKEM adalah singkatan

dari pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif yang

dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus mampu menciptakan suasana

yang sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan

gagasan. Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang

sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan

oleh guru. Pembelajaran kreatif adalah salah satu pembelajaran yang bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui penemuan-penemuan gagasan baru.

Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang dapat menghasilkan belajar yang

bermanfaat dan terfokus pada siswa melalui penggunaan prosedur penggunaan yang tepat.

Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang dinikmati dengan baik oleh

siswa.

14

Page 15: Pendekatan Paikem m

DAFTAR PUSTAKA

Iru, La dan La Ode Safiun Arihi. 2012. Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi

dan Model-model Pembelajaran. Bantul: Multi Presindo

Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional : Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Uno Hamza B dan Nurdin Mohamad. 2011. Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta:

PT. Bumi Aksara 

http://adrisadriadin.blogspot.co.id/2015/07/makalah-model-pembelajaran-paikem.html

15