2
eberhasilan bangsa Indonesia dalam usaha pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan _____ bagi anak 7-12 tahun patut disyukuri. Dalm hal ini, dikawasan Asia, Indonesia dikategorikan sejajar dengan Malaysia dan Cina dan berada diatas India, Pakistan dan Banglades. Oleh UNESCO kategori ini didasarkan atas t e 1 a li t e r t a m p u n g n y a 93.5% penduduk berusia 7-12 tahun di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah iJunuil P e n cl i cl i k ci n 1 9 9 2 ) . K e b e r h a s i I a n Wajar Pendidikan Sekolah Dasar tersebut kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan \\ajar pendidikan dasar9 tahun yaitu 6 tahun di SD dan 3 t a h u n di SLTP (PR No. 28 tahun 1 9 9 0 ) . Namun demikian dalam dinamika yang lain bangsa Indonesia menghadapi masalah yang tidak kurang penting dari masalah- kuantitas diatas yaitu masalah kualitas pendidikan, terkait dengan pengaruh perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan segala akibat yang ditimbulkan. Selama i n i pemerintah telah melakukan berbagai inovasi pendidikan Oleh : Junaedi Guru SDN 02 Gedeg dalam upaya mewujudkan pendidikan yang berkualitas diantaranya pelaksanaan kurikulum dengan pendekatan CBSA, pelaksanaan kurikulum 1994, pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, manajemen berbasisi sekolah dan lain-lain. Pelaksanaan CBSA (Cara Belajar Sisvva Aktif) diharapkan dapat merubah strategi pembelajaran yang monoton dan membosankan menjadi suasana pembelajaran yang aktif dan kreatif pada sisvva maupun guru. Pelaksanaan kurikulum 1994 berupaya menata materi-materi pelajaran yang dianggap tumpang tindih dan memberatkan siswa. Setelah mencermati berbagai fenomena yang terjadi selama ini, ternyata masih saja memunculkan berita-berita yang justru mencerminkan rendahnya kualitas pendidikan. Pengecekan oleh PENDIDIKAN

PENDIDIKAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENDIDIKAN

eberhasilan bangsa Indo-nesia dalam usaha pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan

_____ bagi anak 7 - 1 2 tahun patut disyukuri. Dalm hal ini,

dikawasan Asia, Indonesia dikategorikansejajar dengan Malaysia dan Cina danberada diatas India, Pakistan danBanglades. Oleh UNESCO kategori inid idasarkan atast e 1 a lit e r t a m p u n g n y a93.5% p e n d u d u kberusia 7-12 tahundi Sekolah Dasard an MadrasahIbtidaiyah iJunuilP e n cl i cl i k ci n1 9 9 2 ) .K e b e r h a s i I a nWajar PendidikanSekolah Dasartersebut kemudiandilanjutkan denganpelaksanaan \\ajarpendidikan dasar9tahun yaitu 6 tahundi SD dan 3 tahundi SLTP (PR No.28 tahun 1 9 9 0 ) .Namun demikianda la m d i na mik ayang lain bangsa Indonesia menghadapimasalah yang tidak kurang penting darimasalah- kuantitas diatas yaitu masalahkualitas pendidikan, terkait denganpengaruh perkembangan IlmuPengetahuan dan Teknologi dan segalaakibat yang ditimbulkan.

Selama in i pemerintah telahmelakukan berbagai inovasi pendidikan

Oleh : Junaedi Guru SDN 02 Gedeg

dalam upaya mewujudkan pendidikan yang berkualitas diantaranya pelaksanaan kurikulum dengan pendekatan CBSA, pelaksanaan kurikulum 1994, pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, manajemen berbasisi sekolah dan lain-lain. Pelaksanaan CBSA (Cara Belajar Sisvva Aktif) diharapkan dapat merubah strategi pembelajaran yang monoton dan membosankan menjadi suasana

pembelajaran yang aktif dan kreatif pada sisvva maupun guru. Pelaksanaan kurikulum 1994 berupaya menata materi-materi pelajaran yang dianggap tumpang tindih dan memberatkan siswa.

Setelah mencermati berbagai fenomena yang terjadi selama ini, ternyata masih saja memunculkan berita-berita yang justru mencerminkan rendahnya kualitas pendidikan. Pengecekan oleh

Dirjen Pendidikan Dasar dan Mcnengah ke daerah-claerah m a l a h d i t e m u k a n kesa lahan persepsi t e rhadap hakekal CBSA itu sendiri dalam pelaksanaannya, karena semua mata pelajaran dan setiap pembelajaran dilakukan secara kelompok (ala d i s k u s i ) yang ternyata j us t ru menimbulkan kesulitan bagi siswadalam aktivitas belajarnya.

Kenyataan l a i n di laporkan b a h w a rata- ra ta NEM .tingkat sekolah dasar ( t a h u n 1990 s/d 1995) berkisar pada4.98 s/d 7.3 I. Di SLTP bahkan lebih bLjruk karena N E M secara Nasional sebagian besar kurang dari 5 Studi terhadap k e in a m p u a n membaca k r i t i s anak sekolah dasar • juga mendapat skor \ang sangat rendah. Dari 27 negara yang disurvey, anak-anak Indonesia berada pada

peringkat ke-26. Studi ini dilakukan oleh IEA (International Association for the Evaluation of Education Achiefment) pada tahun 1990/1991 (Depdikbud, 1995). Sekedar pelengkap informasi, fenomena rendahnya kualitas Pendidikan juga terjadi di Perguruan Tinggi. Berdasarkan laporan Asia Weektanggal 30 Juni 2000, dari 77 Perguruan Tinggi di

PENDIDIKAN

Pemalang Ikhlas

Page 2: PENDIDIKAN