Pendidikan Anak Dalam Keluarga

Embed Size (px)

Citation preview

Pengertian Kecerdasan :y Kecerdasan adalah suatu kemampuan mental yang

dibawa oleh individu sejak lahir, untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan yang baru serta memecahkan permasalahan-permasalahan secara cepat dan tepat.

Tingkat Kecerdasany Tingkat kecerdasan anak sangat ditentukan oleh

keadaan otak dan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti: sifat genetis, lingkungan (fasilitas, sosialekonomi keluarga), motivasi dan status gizinya. Kepandaian seseorang dapat diukur dengan alat electro-encephalogram (EEG), alat positron-emission tomography (PET) dan tes IQ.

Pola Pembentukan Kecerdasany Pengkodisian sejak hamil y Masa Anak usia dini y Masa Sekolah y Remaja dan dewasa

Pengkondisian Sejak Hamily Ibu sangat besar perannya dalam membentuk kecerdasan anak, sejak masih dalam kandungan sampai lahir. Ibu harus mengerti betul soal gizi buat dirinya maupun bayi yang telah lahir. Supaya bayi selain sehat juga bertumbuh tingkat kecerdasannya. y Perkembangan otak manusia dimulai sejak ia masih berupa janin di dalam kandungan. Oleh karena itu para ibu hamil dituntut untuk senantiasa menciptakan status gizi yang baik dan pera-watan yang memadai, agar bayi yang kelak dilahirkan mengalami proses tumbuh kembang yang optimum.

Masa anak Usia Diniy Kapasitas kecerdasan anak dimulai sejak usia dini. Jauh di bawah usia

sekolah. Hasil penelitian Depdiknas menyebutkan pada usia 4 tahun, kecerdasan anak mencapai 50 persen. Sedangkan pada usia 8 tahun kapasitas kecerdasan anak yang sudah terbangun mencapai 80 persen. y Berbagai penelitian juga menyimpulkan, perkembangan yang diperoleh pada masa usia dini sangat memengaruhi perkembangan anak pada tahap berikutnya dan meningkatkan produktivitas kerja di masa dewasanya. Pendidikan dini bukan hanya memiliki fungsi strategis, tetapi juga mendasar dan memiliki andil memberi dasar kepribadian anak dalam sikap, perilaku, daya cipta dan kreativitas, serta kecerdasan kepada calon-calon SDM masa depan. Para ahli teori perkembangan menyebut usia dini sebagai the golden age (masa emas). y Kecerdasan multipel adalah salah satu yang dapat dikembangkan sejak dini. Bantulah anak dalam mengembangkan kecerdasan tersebut dan ia pun akan tumbuh cerdas, sehat, dan kuat.

Masa Sekolahy Socrates menyatakan bahwa pendidikan adalah salah satu bekal dihari tua. Tidak ada orang tua yang menghendaki buah hatinya sengsara dimasa depannya. Perlu diketahui bahwa sebagian dari pendidikan itu didapat dari bangku sekolah. y Setelah melalui jenjang pendidikannya di PG dan TK, anak sudah melalui masa balitanya. Pada umumnya anak lebih siap untuk memasuki bangku Sekolah Dasar. y Usia anak dalam memasuki sekolah harus diperhatikan karena kesalahan dalam menentukan mulai masuk sekolah bisa berakibat fatal di kemudian hari.

Masa Remaja dan Dewasay Dalam Agama Islam dijelaskan bahwa setiap anak terlahir dalam keadaan suci dan akan jadi apa anak itu kelak tergantung bagaimana orang tua membimbingnya. y Seorang anak dilahirkan untuk menjadi orang yang berhasil. y Anak adalah harapan orang tua. y Bakat atau potensi memegang peranan penting dalam menempuh roda kehidupan. Bakat yang dimiliki anak bisa terlihat sejak anak masih dalam usia dini, bukan hanya tampak disaat anak sudah remaja atau sudah duduk di bangku perguruan tinggi.

Pembinaan Karakter Anak yang Dilakukan oleh Keluargay Karakter didefinisikan secara berbeda-beda oleh berbagai pihak. Sebagian menyebutkan karakter sebagai penilaian subyektif terhadap kualitas moral dan mental, sementara yang lainnya menyebutkan karakter sebagai penilaian subyektif terhadap kualitas mental saja, sehingga upaya merubah atau membentuk karakter hanya berkaitan dengan stimulasi terhadap intelektual seseorang (encyclopedia.thefreedictionary.com, 2004). y Coon (1983) mendefinisikan karakter sebagai suatu penilaian subyektif terhadap kepribadian seseorangyang berkaitan dengan atribut kepribadian yang dapat atau tidak dapat diterima oleh masyarakat.

Mempengaruhi Perkembangannyay a. Keluarga sebagai Wahana Pertama dan Utama

Pendidikan Karakter Anak. y b. Aspek-aspek Penting dalam Pendidikan Karakter Anak y c. Pola Asuh Menentukan Keberhasilan Pendidikan Karakter Anak dalam Keluarga .

a. Keluarga sebagai Wahana Pertama danUtama Pendidikan Karakter Anak.y Bagi seorang anak, keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Menurut resolusi Majelis Umum PBB (dalam Megawangi, 2003), fungsi utama keluarga adalah sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh, dan mensosialisasikan anak, mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya di masyarakat dengan baik, serta memberikan kepuasan dan lingkungan yang sehat guna tercapainya keluarga, sejahtera . y Menurut pakar pendidikan, William Bennett (dalam Megawangi, 2003), keluarga merupakan tempat yang paling awal dan efektif untuk menjalankan fungsi Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan.

b. Aspek-aspek Penting dalam Pendidikan Karakter Anaky Untuk membentuk karakter anak diperlukan syarat-syarat

mendasar bagi terbentuknya kepribadian yang baik. Menurut Megawangi (2003), ada tiga kebutuhan dasar anak yang harus dipenuhi, yaitu maternal bonding, rasa aman, dan stimulasi fisik dan mental. y Menurut Erikson, dasar kepercayaan yang ditumbuhkan melalui hubungan ibu-anak pada tahun-tahun pertama kehidupan anak akan memberi bekal bagi kesuksesan anak dalam kehidupan sosialnya ketika ia dewasa. Dengan kata lain, ikatan emosional yang erat antara ibu-anak di usia awal dapat membentuk kepribadian yang baik pada anak. y Kebutuhan akan stimulasi fisik dan mental juga merupakan aspek penting dalam pembentukan karakter anak.

c. Pola Asuh Menentukan KeberhasilanPendidikan Karakter Anak dalam Keluarga .y Keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai kebajikan

(karakter) pada anak sangat tergantung pada jenis pola asuh yang diterapkan orang tua pada anaknya. y Baumrind mengkategorikan pola asuh menjadi tiga jenis, yaitu : (1) Pola asuh Authoritarian, (2) Pola asuh Authoritative, (3) Pola asuh permissive. Tiga jenis pola asuh Baumrind ini hampir sama dengan jenis pola asuh menurut Hurlock juga Hardy & Heyes yaitu: (1) Pola asuh otoriter, (2) Pola asuh demokratis, dan (3) Pola asuh permisif. y Hasil penelitian Rohner (dalam Megawangi, 2003) menunjukkan bahwa pengalaman masa kecil seseorang sangat mempengaruhi perkembangan kepribadiannya (karakter atau kecerdasan emosinya).

PENUTUPy Membentuk kecerdasan anak merupakan tanggung jawab setiap keluarga, karena masa balita adalah masa emas tumbuh kembang seorang anak, bukan hanya jasmani, tetapi juga jiwa dan kehidupan sosialnya. y Pendidikan anak harus dilakukan melalui 3 lingkungan, yaitu keluarga, sekolah dan organisasi. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat,dan pemerintah, yang didukung oleh pendidikan karakter. Potensi karakter yang baik dimiliki manusia sebelum dilahirkan, tetapi potensi tersebut harus terus-menerus dibina melalui sosialisasi dan pendidikan sejak usia dini.

DAFTAR PUSTAKAy Megawangi, Ratna. (2003). Pendidikan Karakter

untuk Membangun Masyarakat Madani. IPPK Indonesia Heritage Foundation. y @ Prof. DR. Made Astawan, Dosen di Departemen Teknologi Pangan dan Gizi-IPB y Hasan, Maimunah.(2009) Pendidikan Anak Usia Dini

TERIMAKASIH