30

Click here to load reader

Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

PENGARUH PENDIDIKAN KELUARGA

TERHADAP KEPRIBADIAN ANAK

Disusun Oleh

Diana Sari Hidayati

1313022017

PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

LAMPUNG

2013

Page 2: Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas kehendak-nya makalah yang saya buat ini dapat terselesaikan tepat pada

waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai

“Pengaruh Pendidikan Keluarga Terhadap Kepribadian”.

Dalam menyelesaikan makalah ini, saya sedikit mengalami kesulitan

terutama disebabkan karena kurangnya pengetahuan . Namun, berkat bimbingan

dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan walaupun masih

terdapat banyak kekurangan didalamnya. Karena itu, sepantasnya saya

mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT dan teman-teman yang telah

membantu dalam menyelesikan makalah ini.

Saya menyadari makalah yang saya buat ini masih banyak kekurangannya.

Oleh karena itu, saya mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak

agar makalah ini menjadi lebih baik dan berguna .

Bandar Lampung, 5 Desember 2013

Penulis

2

Page 3: Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................... i

Daftar Isi .................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kepribadian..............................................................................3

2.2 Lingkungan keluarga…………………………………………………..…4

2.3 Pembinaan karakter anak yang dilakukan oleh keluarga.............................6

2.4 Peran orang tua dalam membentuk kepribadian anak……………………..8

2.5 Pengaruh pola asuh orang tua terhadap kepribadian anak dalam

lingkungan keluarga………………………………………………………..9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................13

3.2 Saran.......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usia prasekolah adalah usia yang rentan bagi anak. Pada usia ini anak

mempunyai sifat imitasi atau meniru terhadap apapun yang telah

dilihatnya. Orang-orang dewasa yang paling dekat dengan anak adalah

orang tua. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak

yang mempunyai pengaruh besar. Haryoko (1997: 2) berpendapat bahwa

lingkungan sangat besar pengaruhnya sebagai stimlans dalam

perkembangan anak. Orang tua mempunyai peranan yang sangat besar

dalam pembentukan kepribadian anak.

Kenyataan yang terjadi di masyarakat, bahwa tanpa disadari semua

perilaku serta kepribadian orang tua yang baik ataupun tidak ditiru anak.

Anak tidak mengetahui apakah yang telah dilakukannya baik atau tidak,

karena anak usia prasekolah belajar dari apa yang dia lihat.

Pembelajaran tentang sikap, perilaku dan bahasa yang baik sehingga akan

terbentuknya kepribadian anak yang baik pula, perlu diterapkan sejak dini.

Orang tua merupakan pendidik yang paling utama, guru serta teman

sebaya yang merupakan lingkungan kedua bagi anak. Hal ini sesuai

dengan pendapat Hurlock (1978) yang mengungkapkan bahwa orang yang

paling penting bagi anak adalah orang tua, guru dan teman sebaya dari

merekalah anak mengenal sesuatu yang baik dan tidak baik.

Pendidikan dalam keluarga yang baik dan benar, akan sangat berpengaruh

pada perkembangan pribadi dan sosial anak. Kebutuhan yang diberikan

melalui pola asuh, akan memberikan kesempatan pada anak untuk

menunjukkan bahwa dirinya adalah sebagian dari orang-orang yang berada

disekitarnya.

4

Page 5: Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang di hadapi yaitu:

1. Apa yang di maksud dengan kepribadian ?

2. Apa itu keluarga ?

3. Bagaimana peran orang tua dalam membentuk kepribadian seorang anak?

4. Bagaimana pengaruh pola asuh orang tua dalam lingkungan keluarga

terhadap pembentukan kepribadian anak ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:

1. Menjelaskan apa saja unsur – unsur yang mendasari pembentukan

kepribadian seorang anak.

2. Menjelaskan peran orang tua dalam membentuk kepribadian seorang anak.

3. Menjelaskan pengaruh pola asuh orang tuadalam keluarga terhadap

pembentukan kepribadian anak

5

Page 6: Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kepribadian

Istilah kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa inggris “personality”.

Secara etimologis, kata personality berasal dari bahasa latin “persona” yang

berarti topeng. Menurut Gordon W All Port “Personality is the dynamic

organization whitin the individual of those psychophysical system, that

determines his unique adjustment to his environment”.

Menurut bangsa Roma, persona berarti “bagaimana seseorang tampak pada orang

lain”, bukan dari sebenarnya. Aktor menciptakan dalam pikiran penonton, suatu

impresi dari tokoh yang diperankan diatas pentas, bukan impresi dari tokoh itu

sendiri. Dari konotasi kata persona inilah, gagasan umum mengenai kepribadian

sebagai kesan yang diberikan seseorang pada orang lain diperoleh. Apa yang

dipikir, dirasakan dan siapa dia sesungguhnya termasuk dalam keseluruhan “make

up” psikologis seseorang dan sebagian besar terungkapkan melalui perilaku,

karena itu kepribadian bukanlah suatu atribut yang pasti dan spesifik, melainkan

merupakan kualitas perilaku total seseorang.

Berdasarkan definisi All Port dapat disimpulkan bahwa, Kepribadian ialah

susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamai dalam diri suatu individu yang

unik terhadap lingkungan.

2.1.1 Unsur-Unsur dalam Kepribadian

Kepribadian seseorang bersifat unik dan tidak ada duanya. Unsur-unsur yang

memengaruhi kepribadian seseorang itu adalah pengetahuan, perasaan, dan

dorongan naluri.

6

Page 7: Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

a.Pengetahuan

Pengetahuan seseorang bersumber dari pola pikir yang rasional, yang berisi

fantasi, pemahaman, dan pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang

diperolehnya dari lingkungan yang ada di sekitarnya. Semua itu direkam dalam

otak dan sedikit demi sedikit diungkapkan dalam bentuk perilakunya di

masyarakat

b. Perasaan

Perasaan merupakan suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang menghasilkan

penilaian positif atau negatif terhadap sesuatu atau peristiwa tertentu. Perasaan

selalu bersifat subjektif, sehingga penilaian seseorang terhadap suatu hal atau

kejadian akan berbeda dengan penilaian orang lain. Contohnya penilaian terhadap

jam pelajaran yang kosong. Mungkin kamu menganggap sebagai hal yang tidak

menyenangkan karena merasa rugi tidak memperoleh pelajaran. Lain halnya

dengan penilaian temanmu yang menganggap sebagai hal yang menyenangkan.

Perasaan mengisi penuh kesadaran manusia dalam hidupnya.

c. Dorongan Naluri

Dorongan naluri merupakan kemauan yang sudah menjadi naluri setiap manusia.

Hal itu dimaksudkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia, baik

yang bersifat rohaniah maupun jasmaniah. Sedikitnya ada tujuh macam dorongan

naluri, yaitu untuk mempertahankan hidup, seksual, mencari makan, bergaul dan

berinteraksi dengan sesama manusia, meniru tingkah laku sesamanya, berbakti,

serta keindahan bentuk, warna, suara, dan gerak.

2.2 Lingkungan keluarga

Karakter masing-masing anak memiliki kekhasan walaupun dilahirkan oleh

bapak dan ibu yang sama. Kekhasan karakter masing-masing anak ini dikarenakan

dalam perkembangannya anak dipengaruhi oleh dua faktor yaitu genetik dan

7

Page 8: Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendapat William Stern (tokoh aliran

Konvergensi 5 ahli pendidikan dari Jerman) bahwa pada dasarnya perkembangan

anak dipengaruhi oleh dua faktor yang saling mempengaruhi yaitu pembawaan

dan lingkungan .Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang

dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk perkembangan

anak. Lingkungan yang dimaksud sering disebut sebagai tripusat pendidikan yaitu

lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Lingkungan keluarga adalah secara

umum diartikan sebagai suatu kelompok individu yang terkait dalam ikatan

perkawinan, mencakup ayah dan ibu (orangtua)serta anak. Keluarga merupakan

lembaga pendidikan yang pertama dan utama, yang diselenggarakan dan ditangani

langsung oleh orang tuanya. Menurut Darajat dalam melaksanakan pendidikan

keluarga harus disesuaikan dengan tahap perkembangan anak tak terkecuali di

dalam mendidik emosi anak. Pendidik (orang tua)harus memiliki pemahaman

tentang perkembangan emosi anak karena anak memiliki ciri khas sendiri dalam

perkembangannya. Peran dan pengaruh lingkungan keluarga dalam pembentukan

karakter ini penting dikarenakan lingkungan keluarga memiliki keistimewaan.

2.2.1 Keistimewaan dilingkungan keluarga diuraikan sebagai berikut:

1. Keluarga lajimnya merupakan pihak yang paling awal memberikan banyak

perlakuan kepada anak. Begitu anak lahir, lajimnya pihak keluargalah yang

langsung menyambut dan memberikan layanan interaktif kepada anak. Apa yang

dilakukan dan diberikan oleh pihak keluarga menjadikan sumber perlakuan

pertama yang akan mempengaruhi pembentukan karakteristik pribadi dan perilaku

anak.

2. Sebagian besar waktu anak lajimnya dihabiskan di lingkungan keluarga.

Besarnya peluang dan kesempatan interaksi dalam keluarga akan sangat

mempengaruhi perkembangan anak. Jika kesempatan yang banyak ini diisi

dengan hal-hal yang bermakna dan positif bagi perkembangan anak, maka

kecenderungan pengaruhnya menjadi positif pula.

3. Karakteristik hubungan orang tua-anak berbeda dari hubungan anak dengan

pihakpihak lainnya (guru, teman dan sebagainya). Kepada orangtua, disamping

8

Page 9: Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

anak memiliki ketergantungan secara materi, anak juga memiliki ikatan psikologis

tertentu,yang sejak dalam kandungan sudah dibangun melaui jalinan kasih sayang

dan pengaruh-pengaruh normatif tertentu.

4. Interaksi kehidupan orang-tua anak di rumah bersifat “asli” seadanya dan tidak

dibuat-buat. Perilaku yang ditampilkan dalam keluarga adalah perilaku wajar dan

tidak di buat-buat.

Peran keluarga selain lebih banyak bersifat memberikan dukungan belajar yang

kondusif juga memberikan pengaruh pada pembentukan karakter anak, seperti

pembentukan perilaku, sikap dan kebiasaan, penanaman nilai, dan perilaku-

perilaku

sejenis. Radin dalam menjelaskan enam kemungkinan cara yang

dilakukan orang tua dalam mempengaruhi anak yaitu melalui:

1. Pemodelan perilaku (modeling of behavior).

2. Memberikan ganjaran dan hukuman (giving rewards and punisment)

3. Perintah langsung (direct instruction)

4. Menyatakan peraturan-peraturan (stating rules)

5. Nalar (reasoning)

6. Menyediakan fasilitas atu bahan-bahan dan adegan (providing materials and

setting)

2.3 . Pembinaan Karakter Anak yang Dilakukan oleh Keluarga 

Pada dasarnya, tugas dasar perkembangan seorang anak adalah mengembangkan

pemahaman yang benar tentang bagaimana dunia ini bekerja. Dengan kata lain,

tugas utama seorang anak dalam perkembangannya adalah mempelajari ”aturan

main” segala aspek yang ada di dunia ini. Sebagai contoh, anak harus belajar

9

Page 10: Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

memahami bahwa setiap benda memiliki hukum tertentu (hukum-hukum fisika),

seperti : benda akan jatuh ke bawah, bukan ke atas atau ke samping (hukum

gravitasi bumi); benda tidak hilang melainkan pindah tempat (hukum ketetapan

obyek), dll. Selain itu, anak juga harus belajar memahami aturan main dalam

hubungan kemasyarakatan, sehingga ada hukum dan sanksi yang mengatur

perilaku anggota masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat.

Menurut Garbarino & Brofenbrenner), jika suatu bangsa ingin bertahan hidup,

maka bangsa tersebut harus memiliki aturan-aturan yang menetapkan apa yang

salah dan apa yang benar, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan, apa

yang adil dan apa yang tidak adil, apa yang patut dan tidak patut. Oleh karena itu,

perlu ada etika dalam bicara, aturan dalam berlalu lintas, dan aturan-aturan sosial

lainnya. Jika tidak, hidup ini akan ”semrawut” karena setiap orang boleh berlaku

sesuai keinginannya masing-masing tanpa harus mempedulikan orang lain.

Akhirnya antar sesama menjadi saling menjegal, saling menyakiti, bahkan saling

membunuh, sehingga hancurlah bangsa itu.

Memahami ”aturan main” dalam kehidupan dunia dan menginternalisasikan

dalam dirinya sehingga mampu mengaplikasikan ”aturan main” tersebut dalam

kehidupan sehari-hari dengan sebaik-baiknya merupakan tugas setiap anak dalam

perkembangannya. Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, antri, tidak

menyeberang jalan dan parkir sembarangan, tidak merugikan atau menyakiti

orang lain, mandiri (tidak memerlukan supervisi) serta perilaku-perilaku lain -

yang menunjukkan adanya pemahaman yang baik terhadap aturan sosial -

merupakan hasil dari perkembangan kualitas moral dan mental seseorang yang

disebut karakter.

Tentu saja kebiasaan baik atau buruk pada diri seseorang - yang mengindikasikan

kualitas karakter ini - tidak terjadi dengan sendirinya. Telah disebutkan bahwa

selain faktor nature, faktor nurture juga berpengaruh. Dengan kata lain, proses

sosialisasi atau pendidikan yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, lingkungan

yang lebih luas memegang peranan penting, bahkan mungkin lebih penting, dalam

pembentukan karakter seseorang.

10

Page 11: Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabila dapat tumbuh

pada lingkungan yang berkarakter, sehingga fitrah setiap anak yang dilahirkan

suci dapat berkembang segara optimal. Mengingat lingkungan anak bukan saja

lingkungan keluarga yang sifatnya mikro, maka semua pihak - keluarga, sekolah,

media massa, komunitas bisnis, dan sebagainya - turut andil dalam perkembangan

karakter anak. Dengan kata lain, mengembangkan generasi penerus bangsa yang

berkarakter baik adalah tanggung jawab semua pihak. Tentu saja hal ini tidak

mudah, oleh karena itu diperlukan kesadaran dari semua pihak bahwa pendidikan

karakter merupakan ”PR” yang sangat penting untuk dilakukan segera. Terlebih

melihat kondisi karakter bangsa saat ini yang memprihatinkan serta kenyataan

bahwa manusia tidak secara alamiah (spontan) tumbuh menjadi manusia yang

berkarakter baik, sebab menurut, hal itu merupakan hasil dari usaha seumur hidup

individu dan masyarakat.

2.4 Peran orang tua dalam membentuk kepribadian anak

Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan

pemerintah. Sehingga orang tua tidak boleh menganggap bahwa pendidikan anak

hanyalah tanggung jawab sekolah.

Pendidikan merupakan suatu usaha manusia untuk membina  kepribadiannya agar

sesuai dengan norma-norma atau aturan di dalam masyaratakat. Setiap orang

dewasa di dalam masyarakat dapat menjadi pendidik, sebab pendidik merupkan

suatu perbuatan sosial yang mendasar untuk petumbuhan atau perkembangan 

anak didik menjadi manusia yang mampu berpikir dewasa dan bijak.

Orang tua sebagai lingkungan pertama dan utama dimana anak berinteraksi

sebagai lembaga pendidikan yang tertua, artinya disinilah dimulai suatu proses

pendidikan.  Sehingga orang tua berperan sebagai pendidik bagi anak-anaknya.

Lingkungan keluarga juga dikatakan lingkungan yang paling utama, karena

sebagian besar kehidupan anak di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang

paling banyak diterima anak adalah dalam keluarga. Menurut Hasbullah (1997),

dalam tulisannya tentang dasar-dasar ilmu pendidikan, bahwa keluarga sebagai

11

Page 12: Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

lembaga pendidikan memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi dalam perkembangan

kepribadian anak  dan  mendidik anak dirumah; fungsi keluarga/orang tua dalam

mendukung pendidikan di sekolah.

Fungsi keluarga dalam pembentukan kepribadian dan mendidik anak di rumah:

1. sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak

2. menjamin kehidupan emosional anak

3. menanamkan dasar pendidikan moral anak

4. memberikan dasar pendidikan sosial

5. meletakan dasar-dasar pendidikan agama

6. bertanggung jawab dalam memotivasi dan mendorong keberhasilan anak

memberikan kesempatan belajar dengan mengenalkan berbagai ilmu pengetahuan

dan keterampilan yang berguna bagi   kehidupan kelak sehingga ia mampu

menjadi manusia dewasa yang mandiri.

menjaga kesehatan anak sehingga ia dapat dengan nyaman menjalankan proses

belajar yang utuh.

memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memberikan pendidikan

agama sesuai ketentuan Allah Swt, sebagai   tujuan akhir manusia.

Fungsi keluarga/ orang tua dalam mendukung pendidikan anak di sekolah :

1. orang tua bekerjasama dengan sekolah

sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi oleh sikap orang tua terhadap

sekolah, sehingga sangat dibutuhkan   kepercayaan orang tua terhadap sekolah 

yang menggantikan tugasnya selama di ruang sekolah.

2. orang tua harus memperhatikan  sekolah anaknya, yaitu dengan

memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan   menghargai segala

usahanya.

12

Page 13: Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

3. orang tua menunjukkan kerjasama dalam menyerahkan cara belajar   di

rumah, membuat pekerjaan rumah dan memotivasi   dan membimbimbing

anak dalam belajar.

4. orang tua bekerjasama dengan guru untuk mengatasi kesulitan belajar anak

5. orang tua bersama anak mempersiapkan jenjang pendidikan yang akan

dimasuki dan mendampingi selama menjalani   proses belajar di lembaga

pendidikan.

Untuk dapat menjalankan fungsi tersebut secara maksimal, sehingga orang tua

harus memiliki kualitas diri yang memadai, sehingga anak-anak akan berkembang

sesuai dengan harapan. Artinya orang tua harus memahami hakikat dan peran

mereka sebagai orang tua dalam membesarkan anak, membekali diri dengan ilmu

tentang pola pengasuhan yang tepat, pengetahuan tentang pendidikan yang

dijalani anak, dan ilmu tentang perkembangan anak, sehingga tidak salah dalam

menerapkan suatu bentuk pola pendidikan terutama dalam pembentukan

kepribadian anak yang sesuai denga  tujuan pendidikan itu sendiri untuk

mencerdasakan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia

seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan

berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani

dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan.

2.5 Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Kepribadian

Anak dalam lingkungan keluarga

Anak prasekolah belajar cara berinteraksi dengan orang lain dengan mencontoh,

berbagi dan menjadi teman baik. Mereka juga mempelajari sikap, nilai, prefensi

pribadi dan beberapa kebiasaan dengan mengikuti contoh, termasuk cara

mengenali dan menangani emosi mereka. Anak prasekolah belajar banyak dari

perilaku orang-orang disekitar mereka. Keluarga adalah kelompok sosial pertama

dengan siapa anak diidentifikasikan, anak lebih banyak menghabiskan waktunya

dengan kelompok keluarga daripada dengan kelompok sosial lainnya. Anggota

keluarga merupakan orang yang paling berarti dalam kehidupan anak.

13

Page 14: Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

a. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja dan yang Tidak

Bekerja terhadap Pembentukan Kepribadian Anak

Sikap, kebiasaan dan pola perilaku yang dibentuk selama tahuntahun pertama,

sangat menentukan seberapa jauh individu-individu berhasil menyesuaikan diri

dalam kehidupan ketika mereka bertambah tua. Kenyataan tersebut menyiratkan

betapa pentingnya dasar-dasar yang diberikan orang tua pada anaknya pada masa

kanak-kanak. Karena dasardasar inilah yang akan membentuk kepribadian yang

dibawa sampai masa tua.

Tidak dapat dipungkiri kesempatan pertama bagi anak untuk mengenal dunia

sosialnya adalah dalam keluarga. Didalam keluarga untuk pertama kalinya anak

mengenal aturan tentang apa yang baik dan tidak baik. Oleh karena itu, orang tua

harus bisa memberikan pendidikan dasar yang baik kepada anak-anaknya agar

nantinya bisa berkembang dengan baik.

Kenyataan yang terjadi pada masa sekarang adalah berkurangnya perhatian orang

tua terhadap anaknya karena keduanya sama-sama bekerja. Hal tersebut

mengakibatkan terbatasnya interaksi orang tua dengan anaknya. Keadaan ini

biasanya terjadi pada keluarga-keluarga muda yang semuanya bekerja.

Anak-anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua karena

keduanya sama-sama sibuk dengan pekerjaannya masingmasing. Sedangkan anak

pada usia ini sangat mambutuhkan perhatian lebih dari orang tua terutama untuk

perkembangan kepribadian. Anak yang ditinggal orang tuanya dan hanya tinggal

dengan seorang pengasuh yang dibayar orang tua untuk menjaga dan mengasuh,

belum tentu anak mendapatkan pengasuhan yang baik sesuai perkembangannya

dari seorang pengasuh.

Anak yang ditinggal kedua orang tuanya bekerja cenderung bersifat manja.

Biasanya orang tua akan merasa bersalah terhadap anak karena telah

meninggalkan anak seharian. Sehingga orang tua akan menuruti semua

permintaan anak untuk menebus kesalahanya tersebut tanpa berfikir lebih lanjut

permintaan anak baik atau tidak untuk perkembangan kepribadiaan anak

selanjutnya. Kurangnya perhatiaan dari orang tua akan mengakibatkan anak

14

Page 15: Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

mencari perhatian dari luar, baik dilingkungan sekolah dengan teman sebaya

ataupun dengan orang tua pada saat mereka di rumah. Anak suka mengganggu

temannya ketika bermain, membuat keributan di rumah dan melakukan hal-hal

yang terkadang membuat kesal orang lain. Semua perlakuan anak tersebut

dilakukan hanya untuk menarik perhatian orang lain karena kurangnya perhatian

dari orangtua.

Sedangkan orang tua yang tidak bekerja di luar rumah akan lebih fokus pada

pengasuhan anak dan pekerjaan rumah lainnya. Anak sepenuhnya mendapatkan

kasih sayang dan perhatian dari orang tua. Akan tetapi tidak menutup

kemungkinan anak menjadi kurang mandiri, karena terbiasa dengan orang tua.

Segala yang dilakukan anak selalu dengan pangawasan orang tua. Oleh karena itu,

orang tua yang tidak bekerja sebaiknya juga tidak terlalu over protektif. Sehingga

anak mampu untuk bersikap mandiri.

b. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang Berpendidikan Tinggi dan

Berpendidikan Rendah Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak

Latar belakang pendidikan orang tua mempunyai pengaruh yang besar terhadap

pembentukan kepribadian anak. Orang tua yang mempunyai latar belakang

pendidikan yang tingi akan lebih memperhatikan segala perubahan dan setiap

perkembangan yang terjadi pada anaknya. Orang tua yang berpendidikan tinggi

umumnya mengetahui bagaimana tingkat perkembangan anak dan bagaimana

pengasuhan orang tua yang baik sesuai dengan perkembangan anak khususnya

untuk pembentukan kepribadian yang baik bagi anak. Orang tua yang

berpendidikan tinggi umumnya dapat mengajarkan sopan santun kepada orang

lain, baik dalam berbicara ataupun dalam hal lain.

Berbeda dengan orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang

rendah. Dalam pengasuhan anak umumnya orang tua kurang memperhatikan

tingkat perkembangan anak. Hal ini dikarenakan orang tua yang masih awam dan

tidak mengetahui tingkat perkembangan anak. Bagaimana anaknya berkembang

dan dalam tahap apa anak pada saat itu. Orang tua biasanya mengasuh anak

dengan gaya dan cara mereka sendiri. Apa yang menurut mereka baik untuk

15

Page 16: Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

anaknya. Anak dengan pola asuh orang tua yang seperti ini akan membentuk suatu

kepribadian yang kurang baik.

c. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Ekonomi Menengah

Keatas dan Menengah Kebawah

Permasalahan ekonomi dalam keluarga merupakan masalah yang sering dihadapi.

Tanpa disadari bahwa permasalahan ekonomi dalam keluarga akan berdampak

pada anak. Orang tua terkadang melampiaskan kekesalan dalam menghadapi

permasalahan pada anak. Anak usia prasekolah yang belum mengerti tentang

masalah perekonomian dalam keluarga hanya akan menjadi korban dari orang tua.

Dalam pola asuh yang diberikan oleh orang tua yang tingkat perekonomiannya

menengah keatas dan orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah

kebawah berbeda. Orang tua yang tingkat perekonominnya menengah keatas

dalam pengasuhannya biasanya orang tua memanjakan anaknya. Apapun yang

diinginkan oleh anak akan dipenuhi orang tua. Segala kebutuhan anak dapat

terpenuhi dengan kekayaan yang dimiliki orang tua. Pengasuhan anak sebagian

besar hanya sebatas dengan materi. Perhatian dan kasih sayang orang tua

diwujudkan dalam materi atau pemenuhan kebutuhan anak.

Anak yang terbiasa dengan pola asuh yang demikian, maka akan membentuk

suatu kepribadian yang manja, serba menilai sesuatu dengan materi dan tidak

menutup kemungkinan anak akan sombong dengan kekayaan yang dimiliki orang

tua serta kurang menghormati orang yang lebih rendah darinya.

Sedangkan pada orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah kebawah

dalam cara pengasuhannya memang kurang dapat memenuhi kebutuhan anak

yang bersifat materi. Orang tua hanya dapat memenuhi kebutuhan anak yang

benar-benar penting bagi anak. Perhatian dan kasih sayang orang tualah yang

dapat diberikan.

Anak yang hidup dalam perekonomian menengah kebawah terbiasa hidup dengan

segala kekurangan yang dialami keluarga. Sehingga akan terbentuk kepribadian

anak yang mandiri, mampu menyelesaikan permasalahan dan tidak mudah stres

16

Page 17: Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

dalam menghadapi suatu permasalahan.dan anak dapat menghargai usaha orang

lain.

Pada kenyataannya terdapat juga anak yang minder dengan keadaan ekonomi

orang tua yang kurang. Oleh karena itu, peran orang tua dalam hal ini sangat

penting. Orang tua harus menyeimbangkan dengan pendidikan agama pada anak.

Sehingga anak mampu mensyukuri segala yang telah diberikan oleh sang

Pencipta.

17

Page 18: Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pola asuh orang tua sangat mempengaruhi setiap kepribadian yang telah

terbentuk. Segala gaya atau model pengasuhan orang tua akan membentuk

suatu kepribadian yang berbeda-beda sesuai apa yang telah diajarkan oleh

orang tua. Orang tua merupakan lingkungan pertama bagi anak yang sangat

berperan penting dalam setiap perkembangan anak khususnya perkembangan

kepribadian anak. Oleh karena itu, diperlukan cara yang tepat untuk

mengasuh anak sehingga terbentuklah suatu kepribadian anak yang

diharapkan oleh orang tua sebagai harapan masa depan.

Pola asuh yang baik untuk pembentukan kepribadian anak adalah pola

asuh orang tua yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi dengan

pengawasan dan pengendalian orang tua. Sehingga terbentuklah karakteristik

anak yang dapat mengontrol diri, anak yang mandiri, mempunyai hubungan

yang baik dengan teman, mampu menghadapi stres dan mempunyai minat

terhadap hal-hal baru.

Sikap orang tua yang dapat mendukung dalam pembentukan

kepribadian anak antara lain:

1. Penanaman pekerti sejak dini.

2. Mendisiplinkan anak.

3. Menyayangi anak secara wajar.

4. Menghindari pemberian label “malas” pada anak.

5. Hati-hati dalam menghukum anak.

Strategi dalam pembentukan kepribadian anak:

6. Tekankan segi positif.

7. Jaga agar peraturan tetap sederhana.

8. Bersikap proaktif.

9. Mengarahkan kembali perilaku yang salah.

18

Page 19: Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

10. Mengatasi transisi.

11.Negosiasi dan kompromi.

12. Jangan membuat alasan.

13. Hindari kontrol lewat rasa bersalah.

Dalam cara pengasuhan orang tua yang bekerja dan orang tua yang tidak

bekerja berbeda. Begitu pula dengan gaya pengasuhan orang tua yang

mempunyai pendidikan yang tinggi dan orang tua yang mempunyai

pendidikan yang rendah. Dan juga pola asuh orang tua yang tingkat

perekonomian menengah keatas dan orang tua yang perekonomiannya

menengah kebawah. Masing-masing pola asuh yang telah diberikan orang

tua mempunyai pengaruh yang besar tehadap pembentukan kepribadian

anak.

3.2 Saran

Saya mengkui bahwa isi makalah ini kurang dari kata sempurna. Saya

mohon maaf apabila ada kesalahan dalam benuk penyusunan kata dan lainnya.

Saya memohon saran dikarenakan saya pun masih dalam tahap pembelajaran.

19

Page 20: Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

DAFTAR PUSTAKA

Ekoarif. 2012. Peran Keluarga dalam membentuk kepribadian dan pendidikan

anak. http://ekoarif.wordpress.com

Hurlock, Elizabeth. B. 1999. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Anonim.2006.LenteraKehidupanPendidikanAnak. http://beranda.blogsome.com

/2006/04/20/pola-asuh-anak/trackback

20