70
PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT MODERN DAN SEDERHANA A. Karakteristik Umum pendidikan dalam kebudayaan Hampir semua kegiatan belajar yang sadar dari manusia mengandung tiga proses yaitu mendengarkan, memperhatikan dan melakukan. Setiap kebudayaan-kebudayaan tertentu memberikan penekanan yang berlainan terhadap satu atau terhadap yang lain dari ketiga proses ini dan memberikan tekanan yang begitu besar pada salah satu ketiga proses ini dalam mempelajari hal- hal tertentu.sebagai contoh pendidikan dibarat masa kini,anak- anak disana lebih banyak membaca daripada memperhatikan dan mendengar meskipun kita ketahui keseimbangan bergeser sedikit karena pemakaian media dan banyaknya pendidikan yang terdiri dari” belajar melalui bekerja”. Semua kebudayaan menggunakan upah dan hukuman untuk mendorong belajar dan membetulkan perilaku yang salah. Upah itu bermacam mulai dari memuji dan menghargai sampai pada pemberian hadiah,hukuman mulai dari tidak membenarkan dan menawarkan sampai pada pengurungan dan pemukulan. B. Masyarakat Modern dan sederhana Menurut Robert Redflied bahwa masyarakat sederhana adalah kecil,terasing, sangat terintegrasi,bersifat konsensus dengan solodaritas kelompok yang tinggi dan pembagian kerja yang sederhana. Menurut Philosof zaman pencerahan mengatakan bahwa masyarakat sederhana meruapakan cermin dalam keadaan alamiah sebelum terbentuknya pemerintah tipe awal dari institusi masa kini. Masyarakat modern adalah masyarakat yang menempatkan mesin dan teknologi pada posisi yang sangat penting dalam

Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pendidikan dalam masyarakat modern

Citation preview

Page 1: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT MODERN DAN SEDERHANA

A.    Karakteristik Umum pendidikan dalam kebudayaan

Hampir semua kegiatan belajar yang sadar dari manusia mengandung tiga proses yaitu

mendengarkan, memperhatikan dan melakukan. Setiap kebudayaan-kebudayaan tertentu 

memberikan penekanan yang berlainan terhadap satu atau terhadap yang lain dari ketiga

proses ini dan memberikan tekanan yang begitu besar pada salah satu ketiga proses ini dalam

mempelajari hal-hal tertentu.sebagai contoh pendidikan dibarat masa kini,anak-anak disana

lebih banyak membaca daripada memperhatikan dan mendengar meskipun kita ketahui

keseimbangan bergeser sedikit karena pemakaian media dan banyaknya pendidikan yang

terdiri dari” belajar melalui bekerja”.

Semua kebudayaan menggunakan upah dan hukuman untuk mendorong belajar dan

membetulkan perilaku yang salah. Upah itu bermacam mulai dari memuji dan menghargai

sampai pada pemberian hadiah,hukuman mulai dari tidak membenarkan dan menawarkan

sampai pada pengurungan dan pemukulan.

B.     Masyarakat Modern dan sederhana

Menurut Robert Redflied bahwa masyarakat sederhana adalah kecil,terasing, sangat

terintegrasi,bersifat konsensus dengan solodaritas kelompok yang tinggi  dan pembagian

kerja yang sederhana.

Menurut Philosof zaman pencerahan mengatakan bahwa masyarakat sederhana meruapakan

cermin dalam keadaan alamiah sebelum terbentuknya pemerintah tipe awal dari institusi

masa kini.

Masyarakat modern adalah masyarakat  yang menempatkan mesin dan teknologi pada posisi

yang sangat penting dalam kehidupannya sehingga mempengaruhi ritme kehidupan dan

norma-norma.

 

Perbandingan masyarakat modern dan sederhana

Masyarakat sederhana sangat homogen; sebagian besar anggota-anggotanya memliki

pengetahuan dan perhatian yang sama dan biasa dengan pemikiran,sikap-sikap dan aktivitas

dari seluruh anggota masyarakat sedangkan masyarakat modern industri

kompleks,terspesialisasi dan rapat penduduknya dan banyak inforamsi yang terkumpul.

Dalam masyarakat modern unit keluarga yang tipikal adalah keluarga batin, yang terdiri dari

suami, istri dan anak-anak sedangkan dalam masyarakat sederhana unit keluargnya adalah

Page 2: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

keluarga luas,atau kelompok kekerabatan yang terdiri dari generasi yang diikat bersama

melalui garis laki-laki

Dalam masyarakat modern meyakini akan kemajuan dan bersifat terbuka,ia berpendapat

bahwa kondisi kemanusiaan,fisik dan spritual dapat diperbaiki sedangkan pada masyarkat

sederhana semuanya itu tidak bisa dirobah,manusia dan lingkungannya membentuk satu

kesatuan yang tidak bisa dibagi.

Masyarakat sederhana dalam memenuhi kebutuhannya relatif tetap dan dikenal semua

sedangkan masyarakat modern mesti harus terus menerus menciptakan kebutuhan-kebutuhan

baru untuk mengerakkan roda ekonomi.

 

C.    Pendidikan Modern dan Sederhana

Secara umum Dalam kebudayaan masyarakat sederhana agenda pendidikan formalnya adalah

termasuk kelurga,kerabat dan upacara inisiasi.

Beberapa faktor sehingga munculnya sekolah

Perkembangan agama yamg melembaga

Pertumbuhan dari dalam maupun luar

Pembagian kerja

Konflik dalam masyarakat

Perbedaan yang sangat besar antara pendidikan dalam masyarakat sederhana dan masyarakat

modern adalah pergeseran dari kebutuhan individu untuk mempelajari sesuatu yang disetujui

oleh setiap orang yang mereka setujui untuk mereka ketahui ke arah apa yang dikatakan

Margaret Mead ‘ kemauan beberapa indivdu unutk mengajarkan sesuatu yang tidak sepakati

bahwa siapapun mempunyai keinginan untuk tahu”.

Anak –anak dalam masyarakat modern terhadap pendidikan mempunyai sebab –sebab

berlawanan,ketidak mampuannya menghubungkan informasi yang diperolehnya disekolah

dengan apa  yang mesti dia ketahui supaya bekerja produktif dan menikmatinya dalam

kehidupannya. Sementara anak-anak masyarakat sederhana selalu dalam hubungan yang

intim dengan visi orang dewasa terhadap keterampilan yang sedang dipelajarinya,sebaliknya

anak-anak masyarakat modern pada umumnya terpisah  secara fisik dan psikologi dari

pekerjaan-pekerjaan yang akan menggunakan pengetahuanya.

Perbandingan Pendidikan Masyarakat Modern dan sederhana

 Dalam masyarakat sederhana guru-guru mempraktekkan apa yang mereka ajarkan sedangkan

dalam masyarakat modern guru –guru tidak bisa sekalian menjadi eksekutif karena tidak

mempunyai lagi yang di ajarkan.

Page 3: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

guru-guru dalam msayarakat sederhana sangat terikat pada murid-murudnya ,anggota

kerabatnya dan juga pada apa yang diajarkannya sedangkan pada masyarakat modern  tidak

terlibat secara langsung dengan sukses atau gagal muridnya, kurang merasakan insentif hidup

atau mati untuk mengajar secara efektif.

Dalam masyarakat Sederhana mengajarkan dan belajar menjadi lebih mudah sebab objek

pengajaran selalu dapat diperoleh sedangkan masyarakat modern pada umumnya sulit

didapatkan.

Masyarakat modern mengajarkan anak-anak mereka lebih banyak pengetahuan daripada

masyarakat sederhana, masyarakat modern lebih banyak metode mengajar dan menggunakan

waktu lebih banyak dalam pengajaran formal.

 

 

D.    Hubungan Pendidikan Masyarakat Modern dan Sederhana dengan Bimbingan Konseling

Hubungan Pendidikan masyarakat modern dan sederhana dengan bimbingan Konseling

terletak pada proses pendidikan itu dilaksanakan ,baik dalam pendidikan masyarakat modern

dan sederhana, bimbingan konseling sebagai salah satu hal yang diajarkan dalam pendidikan

masyarakat ini, bimbingan konseling menekankan adanya perubahan pada masyarakat

modern dan sederhana baik itu mengenai mutu pendidikan terkhusus dari kepribadian dari

masyarakat tersebut. Jika dilihat dari  seorang konselor pendidikan masyarakat ini sangat

penting untuk dipelajari karena seorang konselor dapat memahami dan menelaah secara

seksama mengenai perbedaan antara pendidikan masyarakat modern dan sederhana dan dapat

memberikan asumsi-asumsi positif dalam pendidikan terkhusus mengenai cara membantu

konseli dalam menyelesaikan masalahnya dengan perbedaan teknik yang digunakan pada

masyarakat modern dan sederhana.

http://bukunnq.wordpress.com/pendidikan-dalam-masyarakat-modern-dan-sederhana/

endidikan dalam Masyarakat Modern dan

Sederhana

Thursday, 25 February 2010 07:32

PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT

MODERN DAN SEDERHANA

Page 4: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

Supratman Zakir, M. Pd., M. Kom

A. PENDAHULUAN

Setiap individu dalam masyarakat merupakan potensi yang harus dikembangkan untuk

mendukung dan melancarkan kegiatan pembangunan dalam masyarakat tersebut. Manusia

sebagai individu, sebagaimana kodratnya memiliki sifat baik maupun buruk. Sifat-sifat yang

kurang baik inilah perlu dibina dan dirubah sehingga melahirkan sifat-sifat yang baik lalu

dibina dan dikembangkan. Proses perubahan dan pembinaan tersebut disebut dengan

pendidikan.

Melalui pendidikan, manusia diharapkan menjadi individu yang mempunyai kemampuan

dan keterampilan untuk secara mandiri meningkatkan taraf hiudupnya baik lahir maupun

bathin serta meningkatkan peranannya sebagai individu/pribadi, warga masyarakat, warga

Negara dan sebagai khalifah-Nya.

B. PENDIDIKAN

Berbicara mengenai pendidikan tidak terlepas dari sudut pandang serta pendekatan yang

digunakan. Untuk melihat pendidikan secara utuh maka diperlukan suatu pendekatan

system, sehingga pendidikan dilihat secara menyeluruh dan tidak lagi parsial atau pragmatis.

Pendidikan merupakan suatu proses, dimana proses tersebut dapat berlangsung dimana dan

kapan saja, tidak hanya dalam lingkungan yang formal seperti di sekolah atau kampus

karena pendidikan tidak hanya sekolah atau kuliah. Perkembangan seseorang mulai dari

kecil, remaja sampai dewasa, di sekolah, di masyarakat dan di rumah merupakan proses

pendidikan yang menyeluruh.

Menurut Pannen (2001 : 1) pendidikan digambarkan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari

subsistem-subsistem dan membentuk satu sistem yang utuh. Sistem pendidikan ini

memperoleh input dari masyarakat dan lingkungan serta akan memberikan output bagi

masyarakat dan lingkungan tersebut.

Sedangkan menurut UU SPN No. 20 Tahun 2003, Pendidikan merupakan usaha sadar dan

Page 5: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

C. MASYARAKAT MODERN

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengakibatkan munculnya perubahan

dalam masyarakat. Semakin maju perkembangan dalam masyarakat maka semakin banyak

pula keperluan yang harus dipenuhi.

Masyarakat modern dalam lingkungan kebudayan ditandai dengan perkembangan kemajuan

ilmu dan teknologi untuk menghadapi keadaan sekitarnya. Menurut R. Tilaar (1979 : 17),

ada beberapa indicator masyarakat modern dan disimpulkan oleh penulis (kelompok)

sebagai berikut :

1. Saling mempengaruhi antara manusia dan lingkungan dengan tujuan menciptakan

perubahan secara timbal balik

2. Usaha untuk mengeksplorasi lingkungan dalam rangka untuk mengatasi tantangan-

tantangan yang ditimbulkan dari lingkungan itu sendiri.

3. Dorongan rasa ingin tahu dan ingin mengatasi tantangan-tantangan menyebabkan manusia

ingin mengusasi lingkungan

4. Berpikir lebih objektif dan rasional

5. Selalu berusaha untuk memahami semua gejala yang dihadapi dan bagaimana

mengorganisasikannya sehingga kehidupannya lebih baik

Dalam masyarakat modern segala sesuatu diusahakan atau dikerjakan dengan sungguh-

sungguh serta rasional sehingga menyebabkan selalu timbul pertanyaan dalam masyarakat

apakah kegunaan sesuatu bagi usaha menguasai lingkungan sekitarnya. Akibat dari

kehidupan tersebut, maka akan timbul sikap dalam masyarakat modern, diantaranya :

1. Terlalu percaya dengan peralatan dan teknik yang berjalan secara mekanis sebagai satu

hasil pemikiran manusia (Ilmu pengetahuan). Dalam hal ini masyarakat tergolong dalam

paham positivisme

2. Berbuat dan bertindak sesuai dengan rencana yang terperinci sehingga tidak jarang

manusia dikendalikan oleh rencana yang disusunnya.

3. Timbol rasa kehilangan orientasi dan jati diri yang dapat melemahkan kehidupan bathin

dan keagamaan.

Tanpa disadari masyarakat modern semakin tergantung pada alat dan teknologi yang

Page 6: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

diciptakan untuk menguasai dunia sekitarnya. Tidak jarang mereka kehilangan identitas

karena sudah dikuasai oleh mekanisme yang mereka ciptakan sehingga mereka hidup tanpa

jiwa dan tanpa kekuasaan.

Dalam masyarakat modern (komplek – penduduk rapat) kompleksitas dan kerapatan

pendudukak yang tinggi membuat mereka kurang sensitive terhadap emosional

mereka apalagi masalah keagamaan mereka. Mereka cenderung ragu-ragu dalam memilih

kepercayaan (Imran Manan : 1989 : 53).

Yang paling fundamental dalam masyarakat modern adalah kepercayaan akan kemajuan

ilmu pengetahuan. Bagi mereka, masa depan bersifat terbuka. Mereka percaya bahwa

kondisi kemanusiaan, fisik, spiritual dapat diperbaiki dengan penggunaan sain dan

teknologi.

Beberapa akibat dari kehidupan masyarakat modern adalah mereka terasing secara

kehidupan social yang disebabkan oleh pertumbuhan urbanisme yang mendorong mobilitas

dan melemahkan ikatan-ikatan kekeluargaan.

D. MASYARAKAT SEDERHANA (TRADISIONAL)

Sikap berpikir subjektif yang menyatukan dirinya dalam memahami gejala yang timbul

merupakan salah satu ciri masyarakat yang hidup dalam lingkungan yang sederhana.

Masyarakat sederhana (tradisional) masih bersikap untuk berpikir secara massif (pola pikir

yang tidak objektif dan rasional) untuk menganalisis, menilai dan menghubungkan suatu

gejala dengan gejala yang lain.

Manusia yang hidup tradisional (sederhana) biasanya masih ditandai dengan sikap berpikir

analogis dengan mengadakan generalisasi, penggunaan waktu secara subjektif serta kurang

mengenal waktu secara fisik.

Masyarakat sederhana menurut Robert Redfield dalam Imran Manan (1983 : 52)

mengistilahkannya dengan“Folk Sociaty” yaitu masyarakat yang kecil, homogen, sangat

terintegrasi, terasing, solidaritas kelompok yang tinggi, pembagian kerja yang sederhana,

sebagian anggota masyarakat memiliki pengetahuan dan perhatian yang sama dan biasa

dengan pemikiran, sikap-sikap dan aktivitas dari seluruh anggota masyarakat.

Komuniktas masyarakat sederhana menimbang segala-galanya dengan prinsip-prinsip yang

telah baku, mereka cendrung untuk berubah sangat lambat.

E. PENDIDIKAN DALAM MAYARAKAT SEDERHANA DAN MODERN

Sangat berbeda dengan masyarakat modern, anak-anak masyarakat sederhana turut serta

Page 7: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

secara aktif dalam kehidupan masyarakat. Dari umur muda mereka diharapka mempunyai

tanggung jawab sesuai dengan kekuatan dan pengalamannya.

Masyarakat sederhana mempunyai pengetahuan yang kurang terspesialisasi dan sedikit

keterampilan yang diajarkan membuat mereka tiada keperluan rasanya untuk menciptakan

institusi yang terpisah bagi pendidikan sepeti sekolah. Sebagai gantinya anak-anak

memperoleh warisan budaya dengan mengamati dan meniru orang dewasa dalam berbagai

kegiatan seperti upacara, berburu, pertanian dan panen.

Dalam kebudayaan masyarakat sederhana agen pendidikan yang formal termasuk di

dalamnya kelauarga dan kerabat. Sedangkan sekolah muncul relative terlambat dalam

lingkungan masyarakat sederhana. Adapun beberapa kondisi menurut Imran Manan (1989 :

57) yang mendorong timbulnya lembaga pendidikan (sekolah) dalam masyarakat sederhana

adalah :

1. Perkembangan agama dan kebutuhan untuk mendidik para calon ulama, pendeta, dll.

2. Pertumbuhan dari dalam (lingkungan masyarakat itu sendiri) atau pengaruh dari luar.

3. Pembagian kerja dalam masyarakat yang menuntut keterampilan dan dan teknik khusus.

4. Konflik dalam masyarakat yang mengancam nilai-nilai tradisional dan akhirnya menuntut

pendidikan untuk menguatkan penerimaan nilai-nilai warisan budaya.

Untuk mempelajari sesuatu biasanya anak-anak dalam masyarakat sederhana akan pergi

kepada orang yang mereka anggap ahlinya. Mereka pempelajrinya tidak hanya hal tersebut

secara universal disetujui bahwa ada hal-hal tertentu yang harus diketahui untuk

perkembangan mereka dan hubungannya dengan kehidupan mereka masa sekarang dan akan

dating. Artinya mereka belajar untuk kelangsungan hidupnya.

Dalam mempelajari keterampilan anak-anak masyarakat sederhana selalu memiliki

hubungan yang intim dengan visi orang dewasa, sehingga menimbulkan nilai-nilai

kekeluargaan yang erat di antara mereka. Begitu juga dengan guru-guru, sangat terikat tidak

hanya dengan murd-murudnya, yang mungkin anggota kerabatnya, tetapi juga kepada hasil

dari apa yang diajarkannya. Jika ia gagal mengkomunikasikan keterampilannya secara

efektif, dia akan dapat merasakan langsung akibatnya dengan segera.

Dalam suatu masyarakat sederhana tidak mempunyai orang yang khusus berfungsi

mengajar. Anggota-anggota masyarakat yang lebih tua mengajar kelaurga yang muda,

walupun untuk tujuan-tujuan tertentu, seperti untuk menjadi guru mengaji, sebagai

penceramah, dll. Sebagai hasilnya mereka yang mengajar turut serta secara penuh dalam

kehidupan masyarakat di sekitarnya, karena guru-guru dalam masyarakat langsung

mempraktekkan apa yang mereka ajarkan, seperti seorang guru mengaji langsung

Page 8: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

mempraktekkan apa yang mereka ajarkan, seorang ahli bertani langsung mempraktekkan

apa yang akan mereka wariskan (ajarkan) kepada pewarisnya, dll.

Dalam masyarakat sederhana pembelajaran menjadi lebih mudah sebab objek pembelajaran

selalu dapat diperoleh. Walaupun begitu di sejumlah masyarakat sederhana ada juga

sejumlah pengetahuan khusus yang mesti diajarkan dengan jelas, karena pengetahuan ini

dipercayai menjamin kelangsungan dan kesuburan masyarakat.

Sedangkan dalam masyarakat modern pendidikan memisahkan anak dari orang tuanya untuk

memperoleh ketampilan (ilmu pengetahuan dan teknologi) serta akan membutuhkan waktu

yang lebih panjang dari pada masyarakat sederhana. Dengan didirikannya lemabaga-

lembaga formal (sekolah) membuat mereka lebih banyak terpisah dengan lingkungan

masyarakat nmereka sedniri. Hal ini mengakibatkan anak-anak dalam masyarakat meodern

akan terasing dengan lingkungan masyarakatnya yang pada akhirnya akan mengurangi

kepedulian diantara mereka.

Dalam masyarakat modern pengetahuan yang akan diajarkan akan membutuhkan seorang

tenaga pengajar yang professional. Hal ini berimplikasi dengan cara pandang mereka bawah

mereka akan dapat memetik keuntungan ataupun kerugian dari spesialisasi, pengetahuan dan

keahlian yang telah mereka kuasai.

Dengan adanya tenaga-tenega professional, lembaga formal, serta sarana-dan parsaran yang

memadai akan melahirkan masyarakat modern yang juga akan memiliki kaulifikasi atau

kompetensi sesuai dengan apa yang telah digariskan dalam perencanaan pembelajaran.

Akan tetapi kebanyakan tenaga pengejar (guru) dalam masyarakat modern cenderung

mangajarkan sesuatu kepada muridnya jauh dengan realita yang ada. Sebagai contoh

seorang guru bidang ekonomi yang mengajarkan cara menjadi manager keuangan, tidak

akan terlibat langsung menjadi manager keuangan. Hal ini berimplikasi kepada jauhnya

sesuatu apa yang mereka pelajari dari diri dan lingkungan mereka sendiri.

Anak-anak dalam masyarakat modern cenderung berada dibawah tekanan yang besar dari

orang tua dan guru-gurunya untuk menguasai pelajaran yang ditentukan dan dalam waktu

yang telah ditentukan. Gejala ini akan berpotensi menimbulkan gejala kelainan mental jika

hasil yang akan dicapai terlalau berat dibandingkan dengan kemampuan anak.

F. PENUTUP

Satu perbedaan yang sangat mendasar antara pendidikan dalam masyarakat sederhana

dengan masyarakat modern adalah pergeseran dari kebutuhan individu untuk mempelajari

sesuatu yang disetujui oleh setiap orang untuk kelangsungan hidupnya baik masa sekarang

Page 9: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

maupun masa akan datang.

Semakin besar pengetahuan dan kompleks keterampilan yang akan dipelajari maka semakin

lama waktu diperlukan untuk kelangsungan kehidupan bermasyarakat.

Tugas pendidikan dalam masyarakat adalah membangkitkan rasa ingin tahu intelektual,

yaitu perhatian terhadap pengetahuan yang terpisah dari aplikasi praktisnya. Hal ini

sangatlah tidah mudah, karena diperlukan sikap, disiplin dan intelektual yang tidak bersifat

pragmatis, instant dan serba cepat.

Dengan adanya perbandingan pendidikan dalam masyarakat ini dieperolah perbandingan

yang lebih seimbang kritis mengenai sisstem pendidikan kita. Jelas, bahwa dalam

pendidikan tidak bias memindahkan praktek-praktek yang komplek kedalam kebudayaan

yang lebih komplek dan besar dan mengharapkan akan hasil. Sebaliknya sukses masyarakat

sederhana dalam mengurus aspek-aspek tertentu dalam mendorong pendidikannya, akan

mendorong kita untuk mengatasi masalah-masalah pendidikan kita seperti masalah

mengintegrasikan anak-anak kedalam komunitas kedalam lingkungannya dan

membangkitkan minat, motivasi serta perhatian siswa selama masa pendidikan merupakan

permasalahan-permasalahan yang perlu dicarai solusinya dengan prespektif dan optimisme

yang lebih besar.

Refernsi :

Azra, Azyumardi, (2002), Paradigma Baru Pendidikan Nasional Rekonstruksi dan

Demokratisasi), Buku Kompas, Jakarta

Manan, Imran (1989), Anthropologi Pendidikan (Suatu pengantar), Departemen P & K, PP-

LPTK, Jakarta.

_____, (1989), Dasar-dasar Sosial Budaya Pendidikan, Departemen P & K, PP-LPTK,

Jakarta.

Tillar. R, (1979), Pendidikan dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Pendidikan &

Kebudayaan, Jakarta

http://ptik.stainbukittinggi.ac.id/index.php?

option=com_content&view=article&id=56:pendidikan-dalam-masyarakat-modern-dan-

sederhana&catid=37:ka-prodi&Itemid=49

PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT MODERN DAN SEDERHANA

Diposkan oleh faisaledutech di 07:05

Page 10: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

                Kebudayaan jauh lebih luas dari pengetahuan individu, sehingga tak seorangpun

dapat mengetahui lebih dari sebagian kecil dari padanya, namun kebudayaan demikian

goyahnya sehingga kebudayaan tersebut hampir dapat dirobah seluruhnya dalam beberapa

generasi. Jika karena beberapa alasan, seperti penaklukan oleh kekuasaan asing, orang muda

gagal menerima warisan budayanya, maka budaya dari orang tuanya akan punah.

      A.      Beberapa Karakteristik Universal Dari Pendidikan

                Hampir semua kegiatan belajar yang sadar dari manusia mengandung tiga proses

yaitu mendengarkan, memperhatikan, dan melakukan. Kebudayaan-kebudayaan tertentu

memberikan penekanan yang berlainan terhadap sati atau terhadap yang lain dari proses-

proses ini dan besarnya tekanan yang mereka berikan pada salah satu atau yang lainnya

dalam mempelajari hal-hal tertentu. Dalam pendidikan Barat masa kini anak-anak membaca

lebih banyak dari pada memperhatikan dan mendengar, meskipun keseimbangan bergesar

sedikit karena pemakaian televise sebagai media dan karena banyak pendidikan terdiri dari

“belajar melalui bekerja”.  

Lagi pula, sekolah-sekolah amerika sangat menekankan belajar melalui Tanya jawab, suatu

metode yang mendorong anak-anak untuk berfikir bagi dirinya. Asal saja hal tersebut tidak

hanya digunakan semata-semata untuk latihan sementara orang cina diharapkan untuk belajar

umumnya melalui memperhatikan, anak-anak Pilaga, pada pihak lain belajar lebih banyak

melalui kesalahan-kesalahan yang diperbaiki orang dewasa. Jika seorang anak menunjuk ke

sebuah objek, umpamanya, dan salah menamainya, orang dewasa akan membetulkannya. 

Semua kebudayaan menggunakan upah dari hukuman untuk mendorong belajar dan

membetulkan perilaku yang salah. Upah itu bermacam-macam mulai dari memuji dan

menghargai sampai pada pemberian hadiah, hukuman mulai dari tidak mebenarkan dan

menertawakan sampai pada pengurungan dan pemukulan. 

                Semua masyarakat menyembunyikan pengetahuan penting tertentu dari anak-anak.

Orang changga mempertahankan superioritas orang laki-laki dengan menyatakan kepada

anak perempuan bahwa orang laki-laki tidak berak, sementara orang Hopi mengatakan

kepada anak-anak bahwa penari Kachina bukanlah manusia tetapi dewa-dewa. Masyarakat

modern cenderung untuk memelihara anak-anak agar awam mengenai sex, meskipun mereka

sering memperoleh fikiran-fikiran sembrono, biasanya dari anak yang lebih tua, dan mungkin

bereksperimen sendiri dengan pengetahuan tersebut.

                Diseluruh dunia para remaja kelompok sebaya cenderung memperkuat konformitas

budaya. Dalam masyarakat sederhana dan juga dalam masyarakat industri modern kelompok

sebaya juga angota-anggotanya menjalankan standar moral orang tua mereka. Mereka dapat

Page 11: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

berbuat demikian sebab dalam kebudayaan ini anak-anak tidak lagi memperoleh kehidupan

ekonomi mereka dari orang tua mereka, sebagai biasanya, mereka harus mencari sendiri.

                Kedudukan sosial guru-guru berbeda-beda sesuai dengan penghargaan masyarakat

terhadap pengetahuan. Masyarakat-masyarakat seperti jepang dan cina yang memuja-muja

pengetahuan, menghargai guru-guru mereka lebih tinggi dari pada masyarakat Amerika dan

Eropa, yang kurang menghormati ilmu pengetahuan seperti adanya betapa besarpun mereka

menilai aplikasi materialnya. Dalam bukunya The School Master, ilmuwan inggris abad 16

Roger Ancham, mengeluh Karena golongan aristokrasi membayar pembantunya lebih tinggi

dari tutor anak-anak mereka. Sekarang, atlit professional dan pemain film menerima uang

lebih banyak dari pada seseorang professor.

   B.      PERBANDINGAN ANTARA MASYARAKAT MODERN DAN MASYARAKAT

SEDERHANA

Sebelum memperbandingan sistem pendidikan masyarakat modern dan masyarakat

sederhana, terlebih dahulu akan diperbandingkan masyarakatnya sendiri. Konsep klasik

tentang masyarakat sederhana adalah pandangan Robert Redfield tentang “folk society”

sebagai suatu bentuk ideal yang kira-kira mendekati berbagai bentuk masyarakat non urban

(termasuk orang eksimo dan petani Mexico). Masyarakat yang demikian adalah kecil,

terasing, tidak atau setengah melek huruf, homogen, sangat terintegrasi, bersifat konsensus,

dengan solidaritas kelompok yang tinggi dan pembagian keja yang sederhana. Banyak dari

perilakunya bersifat kekeluargaan, tradisional, dan relatif statis. Anggota-anggotanya

cenderung bersifat “inward looking”.

Bagib philosof zaman pencerahan, masyarakat sederhana merupakan cermin orang dalam

keadaan alamiah sebelum terbentuknya pemerintahan tipe awal dari institusi-institusi masa

kini. Apa yang menjadi pegangan antropolog sekarang? Pertama semakin beragam

masyarakat yang dipelajari semakin kita temui elemen yang sama dari semua masyarakat,

yang memungkinkan kita untuk membuat plot dan barangkali mengawasi jalannya

perkembangan sosial budaya di masa depan. Berikutnya, karena lebih sederhana dan lebih

terintegrasi dari masyarakat modern, lebih mudah memahami secara keseluruhan; pengkajian

tentang mereka membentuk prolog yang cocok untuk mepertimbangkan kebudayaan yang

lebih kompleks. Masyarakat modern sangat homogen; sebagian besar anggota-anggotanya

memiliki pengetahuan dan perhatian yang sama dan biasa dengan pemikiran, sikap-sikap, dan

aktifitas dari seluruh anggota masyarakat.

Dalam masyarakat industry modern – kompleks, terspesialisasi, dan rapat penduduknya –

demikian banyak informasi telah terkumpul sehingga banyak orang tidak tahu lagi adanya

Page 12: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

pengetahuan, umpamanya, neurophysiology, atau cybernetics. Dalam kata-kata Jule Henry, “

ketika pengetahuan berkembang dalam suatu masyarakat, ketidaktahuan cenderung untuk

meningkat pada individu-individu, karena mereka cenderung untuk mengetahui semakin

sedikit dari jumlah informasi yang ada,”. Dilemma ini terutama terliihat pada guru-guru

sekolah yang diharapkan akan mengajar berbagai mata pelajaran.

Kompleksitas yang tinggi dari kebudayaan modern cenderung membuat mereka kurang

sensitive terhadap dampak dari emosi massa dibandingkan dengan masyarakat sederhana.

Bagi kebanyakan orang barat suku sederhana kelihatan seperti kekanak-kanakan dalam hal

perobahan perasaan yang cepat. Satu alasan bagi perbandingan yang tidak tepat ini adalah

karena anggota-anggota masyarakat sederhana kurang biasa dibandingkan dengan orang barat

dalam berfikir reflektif. Yang lain ialah kesegaman latar belakang dan pandangan dalam

suku-suku sederhana mendorong munculnya reaksi yang sama terhadap stimuli yang sama.

Dalam kebudayaan yang terdiversifikasi, dan dalam kebudayaan yang jamak seperti

kebudayaan kita (Amerika), rata-rata anak dihadapkan kepada serangkaian pengaruh yang

saling bersaing, seperti orang tua, guru, teman sebaya, dan televisi.

Dalam masyarakat modern unit keluarga yang tipikal ialah keluarga batin , yang terdiri dari

suami-istri dan anak-anak. Dalam umumnya masyarakat sederhana unit keluarga adalah

keluarga luas, atau kelompok kekerabatan, yang terdiri dari beberapa generasi yang diikat

bersama melalui garis laki-laki, seperti dalam masyarakat Navaho. Kelompok kekerabatan

biasanya mendiami tinggal bersama, masing-masing keluarga yang lebih kecil diam di

pondok atau bahagian bangunan untuk dia sekeluarga.

Diantara kepercayaan modern ialah satu yang paling fundamental dan yang punya efek paling

jauh adalah kepercayaan akan kemajuan (progress). Bagi orang modern masa depan, dengan

sedikit pembatasan, bersifat terbuka. Dia percaya bahwa kondisi kemanusiaan, fisik dan

spiritual, melalui penggunaan sain terhadap alam dan hubungan kemanusiaan, dapat

diperbaiki hamper-hampir secara tidak terbatas. Bagi orang sederhana sebaliknya, skema

benda-benda tidak bisa dirobah. Manusia dan lingkungannya membentuk satu kesatuan yang

tidak bisa dibagi. Alam harus dilayani, tidak untuk dieksploitasi. Orang Indian amerika

mempercayai bahwa dalam berburu binatang-binatang tertentu sipemburu dan binatang

buruannya bekerja sama dengan alam dalam aktifitas suci, manusia menyediakan upacara,

dan binatang menyediakan daging.

Dalam suku-suku sederhana individu ada hanya sebagai anggota dari komunitinya yang

disesuaikan dengan susunan benda-benda yang tidak berubah-ubah. Dengan mengikuti tata

cara masyarakat individu-individu akan selamat dan makmur. Beberapa suku, seperti Indian

Page 13: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

Wintu, tidak memliki wawasan tentang diri sendiri sebagai entity yang terpisah. Orang

modern secara sosial lebih terasing. Dengan pertumbuhan urbanisme yang mendorong

mobilitas dan spesialisasi dan melemahkan ikatan-ikatan kekeluargaan, rata-rata orang benar-

benar berhubungan hanya dengan sebagian kecil dari kelompok-kelompok yang ada dalam

masyarakatnya dan dia memiliki sebagian saja pengertian dari hanya beberapa aktifitas

kebudayaannya. Fakta ini memunculkan suatu tanggung jawab besar sistem pendidikan

modern yaitu, memperkenalkan kepada generasi muda, betapa seingkatnya, lapangan luas

kebudayaan yang biasanya tidak akan [ernah mereka hadapi sebagai pengalaman pertama.

Bila hampir semua anggota komunitas masyarakat sederhana menghayati asumsi-asumsi

dasar yang sama, sedangkan sebaliknya dalam masyrakat maju orang cepat beedar dalam isu-

isu yang besar tanpa menghancurkan kesatuan seluruh kebudayaan. Umpamanya, perang

saudara di amerika, mungkin telah memecah masyarakata amerika tetapi perang tersebut

tidak memecah kebudayaan amerika. Sementara sebuah masyarakat sederhana memenuhi

kebutuhab yang relatif tetap dan dikenal semua masyarakat industry modern mesti terus

menggerakkan roda eknomi. Karena ekonomi biasanya membaharui produk-produk lama dan

membuat prodeuk-produk baru lebih cepat dari permintaan konsumen, ekonomi tersebut

menciptakan sistem iklan untuk menjaga supaya permintaan meningkat sesuai dengan

produksi. Pengrajin masyarakat sederhana sebaliknya menghasilkan barang-barang yang

dibutuhkan bilka barang tersebut diperlukan. Karena permintaan terhadap barangnya relatif

mantap, dia tidak perlu mengiklankan atau juga tidak perlu para penjual. Demikianlah

masyarakat sederhana stabil sebab kebutuhan anggota-anggotanya relatif terbatas, tetapi

masyarakat modern resah dan dinamis, karena diasumsikan bahwa kebutuhan anggota-

anggotanya tidak terbatas.

Masyarakat-masyarakat Barat modern secara teoritis tidak meletakkan batas terhadap

pemilikan/harta yang mungkin ditumpuk orang karena itu kita punya permintaan yang henti-

hentinya terhadap kekayaan, sebaliknya umumnya masyarakat sederhana mebatasi jumlah

harta yang boleh dikumpulkan oleh seseorang, dan masyarakat menggunakan berbagai cara

untuk membebaskan dirinya dari surplus yang secara budaya tidak disetujui,seperti

pertukaran secara ritual, membagikan kepada saudara, membakarnya waktu upacara

kematian, dan menggunakannya untuk membayar upacara. Kerja merusak lebih dalam ke

dalam kehidupan masyarakat sederhana dibandingkan dengan dalam kehidupan pekerja

modern. Karena suatu masyarakat sederhana menimbang segala-galanya dengan prinsip-

prinsip yang telah baku, mereka cenderung untuk berubah sangat lambat. Karena itu beberapa

perubahan dalam tradisi dalam langkah tarian atau gaya hiasan yang bagi seorang Barat

Page 14: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

hamir-hampir tidak terlihat, mungkin terlihat revolusioner oleh orang-orang masyarakar

sederhana. Perobahan tiba-tiba dan hebat, sebagai akibat bencana atau intervensi

Barat,mungkin akan menggoncangkan kebudayaan secara keseluruhan.

      C.      PERBANDINGAN PENDIDIKAN MODERN DAN SEDERHANA

Berbeda dengan anak modern, anak-anak masyarakat sederhana turut serta secara aktif dalam

kehidupan masyarakat. Dari umur muda sekali dia diharapkan mempunyai tanggung jawab

sesuai dengan kekuatannya dan pengalamannya, terutama dengan menolong keluarganya

untuk memperoleh penghidupan. Anak laki-laki berburu dan menggiring binatang-binatang

kecil dan anak-anak perempuan menolong di lading atau mengasuh adik-adik. Karena

masyarakat sederhana mempunyai pengetahuan yang kurang terspesialisasi dan sedikit

keterampilan yang akan diajarkan, dank arena cara hidup dikerjakan di muka semua orang

tidak ada keperluan untuk menciptakan institusi yang terpisah bagi pendidikan seperti di

sekola. Sebagai gantinya anak-anak memperoleh warisan budaya dengan mengamati dan

meniru orang dewasa dalam berbagai kegiatan upacara-upacara berburu, festival pertanian

dan panen. Konsep tentang realita orang modern, menerimanya kurang dalam konsepnya

tentang realita orang modern menerimanya kurang dari pengalaman langsung dan lebih

banyak menerima dari pengalaman kebudayaannya dibandingkan dengan orang-orang di

masyarakat.

Dalam kebudayaan masyarakat sederhana agen pendidikan formal termasuk keluarga, kerabat

dan upacara inistasi. Sekolah muncul relatif terlambat dalam sejarah sebuah kebudayaan, dan

dalam beberapa kebudayaan tidak sama sekali. Berbagai kondisi yang meminta supaya

sekolah muncul adalah :

1.       Perkembangan  agama yang melembaga dan kebutuhan untuk mendidik pendeta,

2.       Pertumbuhan dari dalam atau penaklukan dari luar, yang memerlukan persiapan

administrasi sipil dan militer.

3.       Pembagian kerja yang menuntut pendidikan dalam teknik khusus dan dalam

masyarakat industri, kebutuhan akan melek huruf sebagai prasyarat keterampilan vokasional;

4.       Konflik dalam masyarakat, yang mengancam nilai-nilai tradisional dan kepercayaan-

kepercayaan dan yang akhirnya menjurus kepada penggunaan pendidikan untuk menguatkan

penerimaan warisan budaya.

Transmisi budaya tidak pernah diserahkan kepada sekolah semata. Satu perbedaan yang

sangat besar antara pendidikan dalam masyarakat sederhana dan masyarakat modern adalah

pergeseran dari kebutuhan seorang individu untuk mempelajari sesuatu yang disetujui oleh

setiap orang yang mereka setujui untuk mereka ketahui kearah apa yang dikatakan Margaret

Page 15: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

Mead “kemauan beberapa individu untuk mengajarkan sesuatu yang tidak disepakati bahwa

siapapun mempunyai keinginan untuk tahu”. Anak-anak masyarakat sederhana pergi ke

seorang ahli dalam sukunya untuk mempelajari apa yang dapat dipelajari tentang aktivitas

tertentu, seperti menagnkap ikan, berburu, memasang perangkap dan maknanyadalam adat

dan pengetahuan dari sukunya. Dia mempelajarinya tidak hanya karena hal tersebut secara

universal disetujui bahwa ada hal-hal tertentu yang harus diketahuinya dengan

meperkembangkan hubungan langsung bagi kehidupan sekarang dan masa depan, tetapi juga

karena dia sendiri ingin mengetahuinya. Dengan ringkas dia belajar untuk kelanjutan

hidupnya, umpamanya, jalan mana yang harus dia ikuti dan jalan mana yang harus dihindari,

buah-buahan mana yang bisa dimakan dan yang mana yang beracun. Dengan menemani

ayahnya, anaknya belajar berburu dengan benar-benar mebunuh binatang, dan saudara

perempuannya belajar begaimana mengurus keluarga dan mengerjakan bersama kerja-kerja

rumah tangga.

Kelesuan anak-anak modern terhadap pendidikan mempunyai sebab-sebab yang berlawanan,

ketidakmampuannya menghubungkan informasi yang diperolehnya di sekolah dengan apa

yang mesti dia ketahui supaya bekerja produktif dan menikmatinya dalam kehidupannya.

Sementara anak-anak masyarakat sederhana selalu dalam hubungan yang intim dengan visi

orang dewasa terhadap keteranpilan yang sedang dipelajarinya, sebaliknya anak-anak

masyarakat modern pada umumnya terpisah secara fisik dan psikologi dari pekerjaan-

pekerjaan dan pabrik-pabrik yang akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan  yang

diajarkan kepadanya.

Kelihatannya banyak persoalan tergantung pada “consep of interest”. Perhatian anak-anak

suku sederhana terhadap apa yang begitu jelas dan dekat berhubungan dengan dirinya

tidaklah mungkin  lagi pada siswa-siswi sekolah modern. Sekarang tugas pendidikan adalah

membangkitkan rasa ingin  tahu intelektual, yaitu perhatian terhadap pengetahuan terpisah

dari aplikasi praktisnya. Hal ini tidak mudah, karena hal tersebut menuntut dari anak-anak

suatu sikap yang tidak terpengaruh, disiplin, dan permainan inetelek yang tidak dating

kepadanya dengan cepat tetapi itulah tanda dari orang berperadaban. Suatu masyarakat

sederhana tidak mempunyai orang yang hanya berfungsi mengajar. Anggota-anggota suku

yang lebih tua mengajar keluarganya yang lebih muda, walaupun untuk tujuan-tujuan tertentu

seperti latihan untuk jadi pendeta, orang dewasa tertentu bisa dipilih. Sebagai hasilnya,

mereka-mereka yang mengajar turut serta secara penuh dalam kehidupan masyarakat.

Diantara kebudayaan-kebudayaan yang lebih maju beban pengetahuan yang akan diajarkan

memerlukan seorang guru profesional yang dalam masyarakat Barat dewasa ini cenderung

Page 16: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

untuk dijauhkan dari kehidupan industry dan pengetahuan dan perdagangan dalam

masyarakatnya.

Guru-guru dalam masyarakat sederhana mempraktekkan apa yang mereka ajarkan; pemburu

mengajarkan memanah dan melempar peluru, petani mengajarkan bertani, an seterusnya.

Dalam masyarakat modern, seorang guru ekonomi sekolah lanjutan tidak bisa sekalian

menjadi eksekutif sebuah perusahaan atau agen iklan. Karena tidak mempunyai yang lain lagi

yang akan diajarkan, selain dari yang dipraktekkan sehari-hari guru-guru dalam masyarakat

sederhana mengawinkan mengajarkan dengan mengerjakan. Tambahan lagi, guru-guru dalam

masyarakat sederhana sangat terikat tidak hanya kepada murid-muridnya, yang mungkin

anggota kerabatnya, tetapi juga kepada hasil dari apa yang diajarkannya. Jika ia gagal

mengkomunikasikan keterampilannya secara efektif, dia akan merasakan langsung akibatnya

dengan sengera. Jika seorang anak tidak diajarkan secara tepat bagaimana berburu, gurunya

mungkin akan kelapara. Guru di Barat tidak terlibat secaa langsung dengan sukses atau gagal

muridnya, kurang merasakan insentif hidup atau mati untuk mengajar efektif. Dalam

masyarakat sederhana mengajarkan dan belajar menjadi lebih muda sebab objek pengajaran

selalu dapat diperoleh, apakah itu namanya tombak, bajak, atau topeng upacara. Walaupun

begitu disejumlah masyarakat sederhana ada juga sejumlah pengetahuan khusu yang mesti

diajarkan dengan jelas, karena pengetahuan ini dipercayai menjamin kelangsungan dan

kesuburan masyarakat. Guru-guru amerika pada pihak lain, musti menjelaskan hal-hal yang

sangat jauh terpisah dalam ruang dan waktu bagi dia dan murid-muridnya seperti hamlet,

pemecahan nuklir, dan perdagangan budak. Jika dia mengajarkan pengetahuan tentang

sejarah kuno, dia mesti mencoba menjelaskan relevansinya dengan kehidupan modern.

Makin besar jumlah pengetahuan dan makin kompleks keterampilan yang diperlukan untuk

kehidupan kebudayaan maka akan lama pendidikan berlangsung. Masyarakat modern

mengajarkan anak-anak mereka lebih banyak pengetahuan dari pada masyarakat sederhana,

menggunakan lebih banyak dalam pengajaran formal, meskipun waktunya makin kurang bagi

masing-masing mata pelajaran yang diajarkan. Dengan demikian banyak yang akan diajarkan

dari pada yang diajarkan dalam masyarakat sederhana, anak-anak dalam masyarakat modern

berada dibawah tekanan lebih besar dari orang tua dan guru-guru untuk menguasai pelajaran

yang ditentukan bagi orang seumurnya dalam waktu yang telah ditentukan. Peraturan

resminya adalah bahwa masing-masing anak amerika harus mempelajari mata pelajaran baru

hanya hanya bila ia telah siap untuk itu; walaupun begitu, ia terus didorong kearah standar

yang ditentukan oleh temperamen dan bakatnya sendiri. Gejala yang biasa tentang rintangan

mental mungkin adalah hasil dari terlalu beratnya beban dibandingkan dengan kemampuan

Page 17: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

anak. Suatu alasan mengapa kita mempelajari metode pendidikan masyarakat sederhana ialah

untuk memperoleh metode pendidikan masytarakat sederhana ialah memperoleh pandangan

yang lebih seimbang dan kritis mengenai sistem pendidikan kita. Jelas kita tidak bisa

memindahkan praktek-praktek mereka ke dalam kebudayaan yang lebih kompleks dan besar

dan mengharapkan berhasil, karena hal tersebut berarti kita memindahkannyadari konteks

dimana ia berlaku, mengurus aspek-aspek tertentu dari kehidupan pendidikannya harus

mendorong kita untuk mengatasi masalah-masalah kita sendiri dengan perspektif dan

optimisme yang lebih besar.

http://ichaledutech.blogspot.com/2011/10/pendidikan-dalam-masyarakat-modern-dan.html

Masyarakat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk

sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah

antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri

berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah

suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah

sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah

masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu

komunitas yang teratur.

Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai

sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama.

Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka

berdasarkan kemaslahatan.

Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian.

Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral

nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut

masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri

sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.

Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan

kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.

Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan

yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society

berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa

Page 18: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan

bersama

http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat

Berikut ini adalah pengertian dan definisi tentang masyarakat menurut beberapa ahli :

# PETER L. BERGER

Definisi masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas

sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas

bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan.

# MARX

Masyarakat ialah keseluruhan hubungan - hubungan ekonomis, baik produksi maupun

konsumsi, yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis, yakni teknik dan karya

# GILLIn & GILLIN

Masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan

perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.

# HAROLD J. LASKI

Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai

terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama

# ROBERT MACIVER

Masyarakat adalah suatu sistim hubungan-hubungan yang ditertibkan (society means a

system of ordered relations)

# SELO SOEMARDJAN 

Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan

Page 19: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

# HORTON & HUNT

Masyarakat adalah suatu organisasi manusai yang saling berhubungan

# MANSUR FAKIH

Masyarakat adalah sesuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan

masing-masing bagian secara terus menerus mencari keseimbangan  (equilibrium) dan

harmoni

http://carapedia.com/pengertian_definisi_masyarakat_menurut_para_ahli_info488.html

A.Pengertian

Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang

berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah,

keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat

Dalam ilmu sosiologi kita kit mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat

paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi

antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka.Kalau pada

masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-angota nya.

Unsur-unsur suatu masyarakat

a.Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak

b.Telaah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.

c.adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada

kepentingan dan tujuan bersama.

Bila dipandang cara terbentuk nya masyaraka:

1.Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan

2.Masyarakat mardeka

a).Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti:geromboklan

(harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan.

b).Masyarakat kultur,yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingn kedunian

ataukepercayaan.

Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat:

1)Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum

mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.

2).Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala

Page 20: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

barmasyarakat bidang, kerena pengetahuan modern sudah maju,tehknologi pun sudah

berkembang,dan

sudah mengenaltulisan.

Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup

a). Hasrat sosial

Adalah merupakan hasrat yang ada pada setiap individu untuk menghubungkan

dirinya kepada individu lain atau kelompok

b).Hasrat untuk mempertahankan diri Adalah hasrat untuk mempertahan kan diri dari

berbagai pengaruh luar yang mungkin datang kepada nya, sehingga individu tersebut Faktor-

faktor yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat perlu bergabung dangan individu

lain atau kelompok. c).Hasrat berjuang Hasrat ini dapat kita lihat pada adanya persaingan,

keingina membantah pendapat orang lain. Sehingga mereka mengadakan persatuan untuk

mencapai tajuan, yaitu tujuan bersama.

d).Hasrat harga diri

Rasa harga diri merupakan hasrat pada seseorang untuk menganggap atau bertindak atas diri

nya lebih tinggi dari pada orang lain, karena mereka ingin mendapat penghargaan yang

selayaknya.

e).Hasrat meniru Adalah hasrat untuk menyatakan secara diam-diam atau terang-terangan

sebagian dari salah satu gajala atau tindakan.

f).Hasrat bergaul Hasrat untuk bergabung dengan orang-orang tertentu, kelompok tertentu,

atau masyarakat tertentu dalam suatu masyarakat.

g). Hasrat untuk mendapat kan kebebasan

Hasrat ini tampak jelas pada tindakan-tindakan manusia bila mendapat kekangan-kekagan

atau pembatasan-pembatasan.

h)Hasrat untuk memberitahukan

Hasrat untuk menyampaikan perasaan-perasaan kepada orang lain biasanya disampaikan

dengan suara atau isyarat

i).Hasrat simpati

Kesanggupan untuk dengan langsung turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain

B. bagaimana mastarakat masa depan yang baik?

Masyarakat merupakan gabungan dari individu-individu, oleh karena itu setiap idividu harus

bisa menjadi masyarakat yang modern, dalam arti tanggap akan perubahan-perubahan zaman,

untuk itu masyarakat harus bisa menguasai IPTEK yang semangkin hari semakin

berkembang pesat.

Page 21: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

Untuk lebih jelas modernisasi adalah peroses perubahan masyarakat dan kebudayaan dalam

seluruh aspeknya, dari sitem tradisional menuju ke sistem yang modern.

Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain :

perkembangan ilmu

perkembangan teknologi

perkembangan industri

perkembangan ekonomi

social change saat ini adalah gejala sosial yang dijumpai diseluruh dunia da tidak terbatas

pada negara-negara berkembag saja, social change adalah perubahan sosial dalam pergaulan

hidup manusia dan akibat-akibatnya terhadap pergaula hidup manusia itu sendiri. Perubahan

tersebut telah menjadi fakta kehidupan manusia sejak dahulu kala, serta merupakan reaksi

atas ransangan dari luar, perubahan tersebut dapat menimbulkan efek yang positif dan

negatif.

Kalua berbicara social change maka yang terpikirkan adalah social change abad ke 20 ini,

yaitu akibat kelanjutan perubahan kemajuan ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi serta

pengunaannya oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pengunaanya telah mengakibatkan

serta pengaruhnya terhadap sosial politik, eknomi, tetapi juga pada fsikis san susila terhadap

masyarakat. Inti dari social change adalah demi kemajuan anggota-anggota masyarakat yang

bersangkutan dan realisasi perubahan-perubahan tersebut memerlukan penyesuaian dan

penguasaan angota dalam pergaulan hidup, terhadap keadaan yang baru itu.

Proses perubahan masyarakat dan kebudayaan yang dikehendaki dandirencanakan, biasanya

dinamakan modernisasi. Proses ini pada intinya berarti meningkatkan kemampuan dari

masyarkat yang bersangkutan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup :

kenutuhan akan sandang

keselamatan terhadap harta benda dan jiwa

kesempatan yang wajar untuk dihargai

mendapat kasih sayang dari sesamanya

kesempatan untuk dapat mengembangkan kemampuan atau potens

http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-masyarakat/

Definisi masyarakat modern dapat diartikan sebagai masyarakat yang sebagian besar

warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban

dunia masa kini. Masyarakat modern relative bebas dari kekuasaan adat istiadat lama, karena

mengalami perubahan dalam perkembangan zaman dewasa ini.

Page 22: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

Ciri-ciri masyarakat modern:

1. hubungan antar manusia terutama didasarkan atas kepentingan-kepentingan pribadi.

2. hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain dilakukan secara terbuka dalam suasana

saling mempengaruhi, kecuali (mungkin) dalam penjagaan rahasia penemuan-penemuan

baru.

3. kepercayaan yang kuat pada manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana untuk

senantiasa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4. masyarakat tergolong-golong menurut bermacam-macam profesi serta keahlian yang

masing-masing dapat dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga-lembaga pendidikan

keterampilan dan kejujuran.

5. tingkat pendidikan formal, pada umumnya tinggi dan merata.

6. hukum yang berlaku pada pokoknya adalah hukum tertulis yang sangat kompleks.

7. ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkan atas penggunaan

uang dan alat-alat pembayaran lain.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2134661-masyarakat-modern/

#ixzz2AZgNLMnF

A. Pengertian Masyarakat Modern

Masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi

nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban masa kini. Pada umumnya

masyarakat modern tinggal di daerah perkotaan, sehingga disebut masyarakat kota. Namun

tidak semua masyarakat kota tidak dapat disebut masyarakat modern,sebab orang kota tidak

memiliki orientasi ke masa kini, misalnya gelandangan.

B. Ciri-ciri Masyarakat Modern

1. Hubungan antar manusia terutama didasarkan atas kepentingan-kepentingan pribadi.

2. Hubungan dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dengan suasana yang saling

memepengaruhi

3. Keprcayaan yang kuat akan Ilmu Pengetahuan Teknologi sebagai sarana untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat

4. Masyarakatnya tergolong ke dalam macam-macam profesiyang dapat dipelajari dan

ditingkatkan dalam lembaga pendidikan, keterampilan dan kejuruan

5. Tingkat pendidikan formal pada umumnya tinggi dan merata.

6. Hukum yang berlaku adalah hukum tertulis yang sangat kompleks

Page 23: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

7. Ekonomi hamper seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkanatas penggunaan

uangdan alat-alat pembayaran lain.

C. Masyarakat Modern dilihat dari berbagai Aspek

Aspek Mental Manusia :

1. Cenderung didasarkan pada pola pikirserta pola perilaku rasionalatau logis, dengan cirri-

cirimenghargai karya orang lain, menghargai waktu, menghargai mutu, berpikir kreatif,

efisien, produktif percaya pada diri sendiri, disiplin, dan bertanggung jawab.

2. Memiliki sifat keterbukaan, yaitu dapat menerima pandangan dan gagasan orang lain.

Aspek Teknologi :

1. Teknologi merupakan factor utama untuk menunjang kehidupan kearah kemajuan atau

modernisasi.

2. Sebagai hasil ilmu pengetahuan dengan kemampuan produksi dan efisiensi yang tinggi.

Aspek Pranata Sosial :

I. Pranata Agama :

Relatif kurang terasa dan tampak dalam kehidupan sehari-hari, diaibatkan karena sekularisme

II. Pranata Ekonomi :

1. Bertumpu pada sektor Indusri Pembagian kerja yang lebih tegas dan memiliki batas-batas

yang nyata.

2. Pembagian kerja berdasarkan usia dan jenis kelamin kurang terlihat.

3. Kesamaan kesempatan kerja antar priadan wanita sangat tinggi.

4. Kurang mengenal gotong-royong.

5. Diobedakan menjadi tiga fungsi, yaitu: produksi distribusi, dan konsumsi.

6. Hampir semua kebutuhan hidupmasyarakat diperoleh melalui pasar dengan menggunakan

uang sebagai alat tukar yang sah.

III. Pranata Keluarga :

1. Ikatan kekeluargaan sudah mulai lemahdan longgar, karena cara hidup yang cenderung

inidividualis.

2. Rasa solidaritas berdasarkan kekerabatan umumnya sudah mulai menipis.

IV. Pranata Pendidikan :

Tersedianya fasilitas pendidikan formal mulai dari tingkat rendah hingga tinggi, disamping

pendidikan keterampilan khusus lainnya.

V. Pranata Politik :

Adanya pertumbuhan dan berkembangnya kesadaran berpolitik sebagai wujud demokratisasi

masyarakat.

Page 24: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

D. Gambaran Umum Kehidupan Masyarakat Modern

Pada kehidupan masyarakat modern, kerja merupakan bentuk eksploitasi kepada diri,

sehingga mempengaruhi pola ibadah, makan, dan pola hubungan pribadi dengan keluarga.

Sehingga dalam kebudayaan industri dan birokrasi modern pada umumnya, dipersonalisasi

menjadi pemandangan sehari-hari. Masyarakat modern mudah stres dan muncul penyakit-

penyakit baru yang berkaitan dengan perubahan pola makanan dan pola kerja.

Yang terjadi kemudian adalah dehumanisasi dan alienasi atau keterasingan, karena dipacu

oleh semangat kerja yang tinggi untuk menumpuk modal. Berger menyebutnya

sebagai “lonely crowd” karena pribadi menemukan dirinya amat kuat dalam kehidupan

bermasyarakat. Dalam kebudayaan industrialisasi, terus terjadi krisis. Pertama, kosmos yang

nyaman berubah makna karena otonomisasi dan sekularisasi sehingga rasa aman lenyap.

Kedua masyarakat yang nyaman dirobek-robek karena individu mendesakkan diri kepada

pusat semesta, ketiga nilai kebersamaan goyah, keempat birokrasi dan waktu menggantikan

tokoh mistis dan waktu mitologi.

Para penganut paham pascamodern seperti Lyotard pernah mengemukakan perlunya suatu

jaminan meta-sosial, yang dengannya hidup kita dijamin lebih merdeka, bahagia, dan

sebagainya. Khotbah agung-nya (metanarasi) ini mengutamakan perlunya new

sensibility bagi masyarakat yang terjebak dalam gejala dehumanisasi budaya modern.

Kebiasaan dari masyarakat modern adalah mencari hal-hal mudah, sehingga penggabungan

nilai-nilai lama dengan kebudayaan birokrasi modern diarahkan untuk kenikmatan pribadi.

Sehingga, munculah praktek-peraktek kotor seperti nepotisme, korupsi, yang menyebabkan

penampilan mutu yang amat rendah.

E. Kebudayaan Modern

Proses akulturasi di Negara-negara berkembang tampaknya beralir secara simpang siur,

dipercepat oleh usul-usul radikal, dihambat oleh aliran kolot, tersesat dalam ideologi-

ideologi, tetapi pada dasarnya dilihat arah induk yang lurus: ”the things of humanity all

humanity enjoys”. Terdapatlah arus pokok yang dengan spontan menerima unsur-unsur

kebudayaan internasional yang jelas menguntungkan secara positif.

Akan tetapi pada refleksi dan dalam usaha merumuskannya kerap kali timbul reaksi, karena

kategori berpikir belum mendamaikan diri dengan suasana baru atau penataran asing. Taraf-

taraf akulturasi dengan kebudayaan Barat pada permulaan masih dapat diperbedakan,

kemudian menjadi overlapping satu kepada yang lain sampai pluralitas, taraf, tingkat dan

aliran timbul yang serentak. Kebudayaan Barat mempengaruhi masyarakat Indonesia, lapis

demi lapis, makin lama makin luas lagi dalam (Bakker; 1984).

Page 25: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

Apakah kebudayaan Barat modern semua buruk dan akan mengerogoti Kebudayaan Nasional

yang telah ada? Oleh karena itu, kita perlu merumuskan definisi yang jelas tentang

Kebudayaan Barat Modern. Menurut para ahli kebudayaan modern dibedakan menjadi tiga

macam yaitu:

a. Kebudayaan Teknologi Modern

Pertama kita harus membedakan antara Kebudayan Barat Modern dan Kebudayaan

Teknologis Modern. Kebudayaan Teknologis Modern merupakan anak Kebudayaan Barat.

Akan tetapi, meskipun Kebudayaan Teknologis Modern jelas sekali ikut menentukan wujud

Kebudayaan Barat, anak itu sudah menjadi dewasa dan sekarang memperoleh semakin

banyak masukan non-Barat, misalnya dari Jepang.

Kebudayaan Tekonologis Modern merupakan sesuatu yang kompleks. Penyataan-penyataan

simplistik, begitu pula penilaian-penilaian hitam putih hanya akan menunjukkan

kekurangcanggihan pikiran. Kebudayaan itu kelihatan bukan hanya dalam sains dan

teknologi, melainkan dalam kedudukan dominan yang diambil oleh hasil-hasil sains dan

teknologi dalam hidup masyarakat: media komunikasi, sarana mobilitas fisik dan angkutan,

segala macam peralatan rumah tangga serta persenjataan modern. Hampir semua produk

kebutuhan hidup sehari-hari sudah melibatkan teknologi modern dalam pembuatannya.

Kebudayaan Teknologis Modern itu kontradiktif. Dalam arti tertentu dia bebas nilai, netral.

Bisa dipakai atau tidak. Pemakaiannya tidak mempunyai implikasi ideologis atau keagamaan.

Seorang Sekularis dan Ateis, Kristen Liberal, Budhis, Islam Modernis atau Islam

Fundamentalis, bahkan segala macam aliran New Age dan para normal dapat dan mau

memakainya, tanpa mengkompromikan keyakinan atau kepercayaan mereka masing-masing.

Kebudayaan Teknologis Modern secara mencolok bersifat instumental.

b. Kebudayaan Modern Tiruan

Dari kebudayaan Teknologis Modern perlu dibedakan sesuatu yang mau saya sebut sebagai

Kebudayaan Modern Tiruan. Kebudayaan Modern Tiruan itu terwujud dalam lingkungan

yang tampaknya mencerminkan kegemerlapan teknologi tinggi dan kemodernan, tetapi

sebenarnya hanya mencakup pemilikan simbol-simbol lahiriah saja, misalnya kebudayaan

lapangan terbang internasional, kebudayaan supermarket (mall), dan kebudayaan Kentucky

Fried Chicken (KFC).

Di lapangan terbang internasional orang dikelilingi oleh hasil teknologi tinggi, ia bergerak

dalam dunia buatan: tangga berjalan, duty free shop dengan tawaran hal-hal yang kelihatan

mentereng dan modern, meskipun sebenarnya tidak dibutuhkan, suasana non-real kabin

Page 26: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

pesawat terbang; semuanya artifisial, semuanya di seluruh dunia sama, tak ada hubungan

batin.

Kebudayaan Modern Tiruan hidup dari ilusi, bahwa asal orang bersentuhan dengan hasil-

hasil teknologi modern, ia menjadi manusia modern. Padahal dunia artifisial itu tidak

menyumbangkan sesuatu apapun terhadap identitas kita. Identitas kita malahan semakin

kosong karena kita semakin membiarkan diri dikemudikan. Selera kita, kelakuan kita, pilihan

pakaian, rasa kagum dan penilaian kita semakin dimanipulasi, semakin kita tidak memiliki

diri sendiri. Itulah sebabnya kebudayaan ini tidak nyata, melainkan tiruan, blasteran.

Anak Kebudayaan Modern Tiruan ini adalah Konsumerisme: orang ketagihan membeli,

bukan karena ia membutuhkan, atau ingin menikmati apa yang dibeli, melainkan demi

membelinya sendiri. Kebudayaan Modern Blateran ini, bahkan membuat kita kehilangan

kemampuan untuk menikmati sesuatu dengan sungguh-sungguh. Konsumerisme berarti kita

ingin memiliki sesuatu, akan tetapi kita semakin tidak mampu lagi menikmatinya. Orang

makan di KFC bukan karena ayam di situ lebih enak rasanya, melainkan karena fast food

dianggap gayanya manusia yang trendy, dan trendy adalah modern.

c. Kebudayaan-Kebudayaan Barat

Kita keliru apabila budaya blastern kita samakan dengan Kebudayaan Barat Modern.

Kebudayaan Blastern itu memang produk Kebudayaan Barat, tetapi bukan hatinya, bukan

pusatnya dan bukan kunci vitalitasnya. Ia mengancam Kebudayaan Barat, seperti ia

mengancam identitas kebudayaan lain, akan tetapi ia belum mencaploknya. Italia, Perancis,

spayol, Jerman, bahkan barangkali juga Amerika Serikat masih mempertahankan kebudayaan

khas mereka masing-masing. Meskipun di mana-mana orang minum Coca Cola, kebudayaan

itu belum menjadi Kebudayaan Coca Cola.

Orang yang sekadar tersenggol sedikit dengan kebudayaan Barat palsu itu, dengan demikian

belum mesti menjadi orang modern. Ia juga belum akan mengerti bagaimana orang Barat

menilai, apa cita-citanya tentang pergaulan, apa selera estetik dan cita rasanya, apakah

keyakinan-keyakinan moral dan religiusnya, apakah paham tanggung jawabnya (Suseno;

1992).

F. Tantangan Kebudayaan Masyarakat Modern

1. Kebudayaan Modern Tiruan

Tantangan yang sungguh-sungguh mengancam kita adalah Kebudayaan Modern Tiruan. Dia

mengancam justru karena tidak sejati, tidak substansial. Yang ditawarkan adalah semu.

Kebudayaan itu membuat kita menjadi manusia plastik, manusia tanpa kepribadian, manusia

terasing, manusia kosong, manusia latah.

Page 27: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

Kebudayaan Blasteran Modern bagaikan drakula: ia mentereng, mempunyai daya tarik luar

biasa, ia lama kelamaan meyedot pandangan asli kita tentang nilai, tentang dasar harga diri,

tentang status. Ia menawarkan kemewahan-kemewahan yang dulu bahkan tidak dapat kita

impikan. Ia menjanjikan kepenuhan hidup, kemantapan diri, asal kita mau berhenti berpikir

sendiri, berhenti membuat kita kehilangan penilaian kita sendiri. Akhirnya kita kehabisan

darah , kehabisan identitas. Kebudayaan modern tiruan membuat kita lepas dari kebudayaan

tradisional kita sendiri, sekaligus juga tidak menyentuh kebudayaan teknologis modern

sungguhan (Suseno;1992)

2. Bagaimana Memberi Makan, Sandang, dan Rumah

Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa, budaya adalah perjuangan manusia dalam mengatasi

masalah alam dan zaman. Permasalahan yang paling mendasar bagi manusia adalah masalah

makan, pakaian dan perumahan. Ketika orang kekurangan gizi bagaimana ia akan mendapat

orang yang cerdas. Ketika kebutuhan pokok saja tidak terpenuhi bagaimana orang akan

berpikir maju dan menciptakan teknologi yang hebat. Jangankan untuk itu, permasalahan

pemenuhan kebutuhan kita sangat mempengaruhi pola hubungan di antara manusia. Orang

rela mencuri bahkan membunuh agar ia bisa makan sesuap nasi. Sehingga, kelalaian dalam

hal ini bukan hanya berdampak pada kemiskinan, kelaparan, kematian, akan tetapi akan

berpengaruh dalam tatanan budaya-sosial masyarakat.

3. Masalah Pendidikan yang Tepat

Pendidikan masih menjadi permasalahan yang menjadi perhatian serius jika bangsa ini ingin

dipandang dalam percaturan dunia. Ada fenomena yang menarik terkait dengan hal ini, yaitu

mengenai kolaborasi kebudayaan dengan pendidikan, dalam artian bagaimana sistem

pendidikan yang ada mengintrinsikkan kebudayaan di dalamnya. Dimana ada suatu

kebudayaan yang menjadi spirit dari sistem pendidikan yang kita terapkan.

4. Mengejar Kemajuan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Problem ini beranjak ketika kita sampai saat ini masih menjadi konsumen atas produk-produk

teknologi dari negara luar. Situasi keilmiahan kita belum berkembang dengan baik dan belum

didukung oleh iklim yang kondusif bagi para ilmuan untuk melakukan penelitian dan

penciptaan produk-produk, teknologi baru. Jika kita tetap mengandalkan impor produk dari

luar negeri, maka kita akan terus terbelakang. Oleh karena itu, hal ini tantangan bagi kita

untuk mengejar ketertinggalan iptek dari negara-negara maju.

5. Kondisi Alam Global

Beberapa waktu yang lalu di halaman depan harian Kompas tanggal 12 April 2007, ada berita

menarik mengenai keadaan bumi hari ini, ’Pemanasan Global, Jutaan Orang akan Teracam”.

Page 28: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

Pemanasan global akan memberi dampak negatif yang nyata bagi kehidupan ratusan juta

warga di dunia. Demikianlah antara lain isi laporan kedua PBB yang sudah dipublikasikan

tahun 2007. Laporan pertama berisikan bukti ilmiah perubahan iklim, sedangkan laporan

ketiga akan membeberkan tindakan untuk menanganinya.

Laporan para pakar yang tergabung dalam Intergovermental Panel on Climate Change

(IPCC) dibeberkan dalam jumpa pers secara serentak di berbagai belahan dunia, Selasa

(10/04/2007). Laporan setebal 1.572 halaman itu ditulis dan dikaji 441 anggota IPCC.

Salah satu dampak pemanasan global adalah meningkatnya suhu permukaan bumi sepanjang

lima tahun mendatang. Hal itu akan mengakibatkan gunung es di Amerika Latin mencair.

Dampak lanjutannya adalah kegagalan panen, yang hingga tahun 2050 mengakibatkan 130

juta penduduk dunia, terutama di Asia, kelaparan. Pertanian gandum di Afrika juga akan

mengalami hal yang sama.

Laporan itu menggarisbawahi dampak pemanasan global berupa meningkatnya permukaan

laut, lenyapnya beberapa spesies dan bencana nasional yang makin meningkat. Disebutkan,

30% garis pantai di dunia akan lenyap pada 2080. Lapisan es di kutub mencair hingga terjadi

aliran air di kutub utara. Hal itu akan mengakibatkan terusan Panama terbenam.

Naiknya suhu memicu topan yang lebih dasyat hingga mempengaruhi wilayah pantai yang

selama ini aman dari gangguan badai. Banyak tempat yang kini kering makin kering,

sebaliknya berbagai tempat basah akan semakin basah. Kesenjangan distribusi air secara

alami ini akan berpotensi meningkatkan ketegangan dalam pemanfaaatan air untuk

kepentingan industri, pertanian dan penduduk.

Asia menjadi bagian dari bumi yang akan paling parah. Perubahan iklim yang tak terdeteksi

akan menjadi bencana lingkungan dan ekonomi, dan buntutnya adalah tragedi kemanusiaan.

Laporan itu mengingatkan, setiap kenaikan suhu udara 2 derajat celsius, antara lain akan

menurunkan produksi pertanian di Cina dan Bangladesh hingga 30 persen hingga 2050.

Kelangkaan air meningkat di India seiring dengan menurunya lapisan es di Pegunungan

Himalaya. Sekitar 100 juta warga pesisir di Asia pemukimannya tergenang karena

peningkatan permukaan laut setinggi antara 1 milimeter hingga 3 milimeter setiap tahun. Saat

ini, pemanasan global sudah terasa dengan terjadinya kematian dan punahnya spesies di

Afrika dan Asia

G. Dampak Negatif dari budaya Masyarakat Modern

1. Penyalahgunaan media teknologi sebagai sarana pencarian hal-hal yang tidak ada

hubungannya dengan ilmu pengetahuan.

Page 29: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

2. Timbulnya praktek-peraktek curang dalam dunia kerja seperti korupsi, kolusi dan

nepotisme.

3. Sekularisasi adalah sebuah proses pemisahan institusi-institusi dan simbol-simbol politis

dari initusi-institusi dan simbol-simbol religius. Kebijakan-kebijakan Negara yang mengatur

sebuah masyarakat tidak lagi didasarkan pada norma-norma agama, melainkan pada asas-asas

non-religius, seperti: etika dan pragmatisme politik. Kelahiran Negara nasional dan Negara

konstitusional di zaman modern menandai proses ini. Konstitusi Negara modern tidak lagi

didasarkan pada doktrin-doktrin religius, seperti pada Negara-negara tradisional di Eropa

abad pertengahan, melainkan pada prosedur-prosedur birokratis rasional yang mengakui

kesamaan hak dan kebebasan setiap warganegara. Mengapa masyarakat modern menempuh

jalan sekularisasi? Karena (1) Otoritas politis tidak merasa cukup dengan wewenangnya atas

wilayah publik dan ingin juga memberikan regulasi dalam ruang privat seperti yang

dilakukan oleh otoritas religius; dan (2) pikiran kritis dicurigai sebagai unsur ‘subversif’ yang

melemahkan kepatuhan kepada otoritas. Sekularisasi adalah upaya memberi batas-batas di

antara kedua bidang itu dengan memandang keduanya otonom, yakni yang satu tidak dapat

direduksi kepada yang lain. Dengan sekularisasi, urusan-urusan religius dianggap beroperasi

di dalam ruang privat, tercakup dalam kebebasan subjektif individu untuk menemukan jalan

hidupnya. Efek positif sekularisasi adalah toleransi agama, sebab doktrin-doktrin dan nilai-

nilai religius tidak lagi dikalkulasi di dalam politik.

Kita berbicara tentang sekularisme jika kita memusatkan perhatian kita pada efek negatif

sekularisasi. Sekularisasi dapat mendorong pada ekstrem atau ekses, yakni suatu sikap

berlebih-lebihan untuk menyingkirkan segala alasan, motif atau dimensi religius sebagai

omong kosong. Pandangan-pandangan seperti ateisme, materialisme dan saintisme

merupakan berbagai aspek dalam sekularisme. Sekularisme dalam arti ini bukanlah sebuah

proses sosial-epistemologis, melainkan sebuah ideologi dengan kesempitan berpikir yang

tidak dapat mentoleransi eksistensi agama di dalam masyarakat majemuk. Jika agama

menghasilkan fundamentalisme religius, proses sekularisasi juga dapat menghasilkan suatu

fundamentalisme tertentu, yakni fundamentalisme profane. Itulah sekularisme.

Jadi, di sini kita dapat mengatakan bahwa sekularisasi adalah proses yang wajar di dalam

modernisasi, karena pemisahan antara agama dan Negara memang diperlukan untuk

memungkinkan kebebasan dan keadilan dalam masyarakat majemuk, namun sekularisme

harus diwaspadai. Untuk masyarakat kita yang cenderung religius, sekularisme bukanlah

ancaman real; fundamentalisme agamalah yang merupakan ancaman real bagi kemajemukan.

Yang sebaliknya juga harus dikatakan: Sekularisme bukanlah solusi untuk masalah

Page 30: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

kemajemukan, sebab sekularisme adalah bentuk intoleransi terhadap agama manaupun yang

merupakan anggota masyarakat majemuk. Yang dibutuhkan masyarakat kita adalah tingkat

sekularisasi tertentu (baik secara structural maupun kultural) agar dapat bersikap “fair”

terhadap kemajemukan orientasi nilai di dalam masyarakat kita. Kebijakan-kebijakan politis

yang berorientasi agama tertentu, misalnya, tidak dapat begitu saja dijadikan norma publik

untuk mengatur keseluruhan masyarakat, karena akan bersikap tidak fair terhadap kelompok-

kelompok lain bahkan dalam agama yang sama.

4. Liberalisme adalah ideologi modern, karena ia muncul bersamaan dengan modernisasi dan

segala pertentangan ideologis dalam masyarakat modern tak lain daripada pertentangan

dengan liberalisme, sehingga cerita tentang modernitas tak kurang daripada cerita tentang

liberalisme dan para lawannya. Dalam arti ini, liberalisme sangat sensitif terhadap

kolektivisme dan absolutisme kekuasaan. Ekonomi tidak dapat tumbuh jika terus diintervensi

Negara, maka liberalisme sejak awal mendukung ekonomi pasar bebas. Di dalam pasar orang

tidak bertransaksi dengan membeda-bedakan latar-belakang agama dan kebudayaan. Yang

penting transaksi itu fair. Dengan kata lain, di dalam transaksi orang melihat agama partner

transaksinya sebagai urusan privatnya yang tidak relevan untuk proses pertukaran dalam

pasar. Pola transaksi yang melihat agama sebagai persoalan privat yang tidak relevan untuk

proses pertukaran itu oleh liberalisme diaplikasikan di dalam hubungan yang lebih luas, yaitu

di dalam Negara modern. Liberalisme ekonomi mengandung bahaya tertentu, yaitu

intoleransi terhadap mereka yang dimarginalisasikan secara ekonomis oleh mekanisme pasar

bebas itu. Namun liberalisme yang berkaitan dengan pendirian intelektual dan sikap-sikap

politis justru membantu sebuah masyarakat untuk toleran terhadap kemajemukan. Jika

Negara berkonsentrasi pada the problem of justice dan tidak mengintervensi the problem of

good life yang adalah kewenangan kelompok-kelompok dalam masyarakat itu, Negara akan

menjadi milik bersama kelompok-kelompok sosial itu dan tidak bersikap diskriminatif.

Negara liberal berupaya bersikap netral terhadap agama-agama di dalamnya, dan ini justru

mendukung kebebasan individu. Di sini liberalisme dapat juga dilihat sebagai hasil dari

sekularisasi yang tidak secara mutlak perlu bermuara pada sekularisme. Artinya, suatu

Negara liberal tidak harus sekularistis, yakni ingin menyingkirkan agama di dalamnya.

Negara liberal juga bisa memiliki respek terhadap agama, namun regulasi-regulasinya tetap

sekular. Ia bersikap netral dari agama, namun memberi infrastruktur yang adil bagi agama-

agama untuk berkembang, sebab para anggota agama-agama itu adalah juga warganegaranya.

5. Pluralisme adalah sebuah pandangan yang beroperasi di dalam kebudayaan dalam bentuk

sikap-sikap yang menerima kemajemukan orientasi-orientasi nilai di dalam masyarakat

Page 31: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

modern. Dasar pluralisme adalah the fact of plurality, yakni suatu kenyataan bahwa jika

sebuah masyarakat mengalami modernisasi, masyarakat itu mengalami pluralisasi nilai di

dalam dirinya. Pluralitas tidak serta merta memunculkan pluralisme, karena tidak semua

orang setuju pluralitas. Kaum konservatif dan rmonatis, misalnya, akan meratapi pluralitas

sebagai sindrom disintegrasi sosial dan moral. Namun ada kelompok-kelompok yang

menerima pluralitas sebagai kenyataan hidup bersama dan mencoba hidup bersama secara

toleran. Kelompok-kelompok ini bisa berasal dari kalangan agama, cendikia, politikus atau

budayawan. Pandangan yang menerima pluralitas sebagai realitas hidup bersama dan

mencoba mengembangkan sarana-sarana moral dan intelektual untuk membuka ruang

kebebasan dan toleransi bagi aneka orientasi nilai etnis, religius ataupun poltis di dalam

mayarakat modern itu kita sebut pluralisme.

Jika kita menilik ke belakang, ke dalam sejarah agama-agama itu, kita tidak dapat

memisahkan agama dari kebudayaan. Setiap agama “tertanam” dan tumbuh dalam konteks

kebudayaan dan juga sejarahnya, maka pluralitas juga menandai sejarah setiap agama. Tidak

ada hanya satu Kristen, satu Hindhu, satu Islam atau satu Budhisme, karena di tiap

kebudayaan berkembang cara-cara dan simbol-simbol spesifik dalam menghayati Tuhan.

Simbol-simbol itu bahkan ‘dipinjam’ dari konteks kebudayaan tertentu, misalnya, Jawa,

Romawi, India atau Arab. Namun tak semua kelompok agama mau bersikap fair terhadap

fakta pluralitas di dalam agama-agama ini. Kelompok-kelompok macam ini – di antara

mereka konservatif garis keras – terobsesi pada sebuah fiksi bahwa agama mereka itu

homogen dan murni dari unsur-unsur kebudayaan. Fiksi itu sudah barang tentu berbahaya

sekali karena menjadi intoleran terhadap kemajemukan kebudayaan dan agama.  Kelompok-

kelompok agama yang menerima fakta kemajemukan bahkan di dalam agama mereka sendiri

serta mencoba mengembangkan sebuah teologi pluralis sering dicurigai sebagai  sesuatu yang

morongrong integritas iman, padahal mereka ini bisa saja justru mendorong cara-cara

beriman yang dewasa dan terbuka terhadap perubahan dan perbedaan di dalam masyarakat

modern.

http://shindohjourney.wordpress.com/seputar-kuliah/makalah-masyarakat-modern-dan-

kebudayannya/

 Masyarakat Tradisional 

1. Pengertian Masyarakat Tradisional

Apakah yang dimaksud dengan masyarakat tradisional ? Masyarakat tradisional adalah

masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai oleh adat istiadat lama. Adat istiadat

adalah suatu aturan yang sudah mantap dan mencakup segala konsepsi sistem budaya yang

Page 32: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam kehidupan sosialnya. Jadi, masyarakat

tradisional di dalam melangsungkan kehidupannya berdasarkan pada cara-cara atau

kebiasaan-kebiasaan lama yang masih diwarisi dari nenek moyangnya. Kehidupan mereka

belum terlalu dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang berasal dari luar lingkungan

sosialnya. Kebudayaan masyarakat tradisional merupakan hasil adaptasi terhadap lingkungan

alam dan sosial sekitarnya tanpa menerima pengaruh luar. Jadi, kebudayaan masyarakat

tradisional tidak mengalami perubahan mendasar. Karena peranan adat-istiadat sangat kuat

menguasai kehidupan mereka. 

Masyarakat tradisional hidup di daerah pedesaan yang secara geografis terletak di pedalaman

yang jauh dari keramaian kota. Masyarakat ini dapat juga disebut masyarakat pedesaan atau

masyarakat desa. Masyarakat desa adalah sekelompok orang yang hidup bersama, bekerja

sama, dan berhubungan erat secara tahan lama, dengan sifat-sifat yang hampir seragam.

Istilah desa dapat merujuk pada arti yang berbeda-beda, tergantung dari sudut pandangnya.

Secara umum desa memiliki 3 unsur, yaitu :

1) Daerah dan letak, yang diartikan sebagai tanah yang meliputi luas, lokasi dan batas-

batasnya yang merupakan lingkungan geografis;

2) Penduduk; meliputi jumlah, struktur umur, struktur mata pencaharian yang sebagian besar

bertani, serta pertumbuhannya.

3) Tata kehidupan; meliputi corak atau pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan warga desa.

Ketiga unsur dari desa tersebut tidak lepas satu sama lain, melainkan merupakan satu

kesatuan

Secara sosiologis pengertian desa memberikan penekanan pada kesatuan masyarakat

pertanian dalam suatu masyarakat yang jelas menurut susunan pemerintahannya. Bila kita

amati secara fisik, desa diwarnai dengan kehijauan alamnya, kadang-kadang dilingkungi

gunung-gunung, lembah-lembah atau hutan, dan umumnya belum sepenuhnya digarap

manusia.

Secara sosial kehidupan di desa sering dinilai sebagai kehidupan yang tenteram, damai,

selaras, jauh dari perubahan yang dapat menimbulkan konflik. Oleh karena itu, desa dianggap

sebagai tempat yang cocok untuk menenangkan pikiran atau melepaskan lelah dari kehidupan

kota. Akan tetapi, sebaliknya, adapula kesan yang menganggap masyarakat desa adalah

bodoh, lambat dalam berpikir dan bertindak, sulit menerima pembaharuan, mudah ditipu dan

sebagainya. Kesan semacam ini timbul karena masyarakat kota hanya mengamati kehidupan

Page 33: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

desa secara sepintas dan kurang mengetahui tentang kehidupan mereka sebenarnya.

Namun demikian, perlu kita pahami bahwa tidak semua masyarakat desa dapat kita sebut

sebagai masyarakat tradisional, sebab ada desa yang sedang mengalami perubahan ke arah

kemajuan dengan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama. Jadi, masyarakat desa yang

dimaksud sebagai masyarakat tradisional dalam pembahasan ini adalah mereka yang berada

di pedalaman dan kurang mengalami perubahan atau pengaruh dari kehidupan kota.

2. Ciri-Ciri Masyarakat Tradisional

Ciri yang paling pokok dalam kehidupan masyarakat tradisional adalah ketergantungan

mereka terhadap lingkungan alam sekitarnya. Faktor ketergantungan masyarakat tradisional

terhadap alam ditandai dengan proses penyesuaian terhadap lingkungan alam itu.

Jadi, masyarakat tradisional, hubungan terhadap lingkungan alam secara khusus dapat

dibedakan dalam dua hal, yaitu :

1) Hubungan langsung dengan alam, dan

2) Kehidupan dalam konteks yang agraris.

Dengan demikian pola kehidupan m masyarakat tradisional tersebut ditentukan oleh 3 faktor,

yaitu :

1) Ketergantungan terhadap alam,

2) Derajat kemajuan teknis dalam hal penguasaan dan penggunaan alam, dan

3) Struktur sosial yang berkaitan dengan dua faktor ini, yaitu struktur sosial geografis serta

struktur pemilikan dan penggunaan tanah.

B. Masyarakat Transisi

1. Pengertian Masyarakat Transisi

Masyarakat transisi ialah masyarakat yang mengalami perubahan dari suattu masyarakat ke

masyarakat yang lainnya. Misalnya masyarakat pedesaan yang mengalami transisi ke arah

kebiasaan kota, yaitu pergeseran tenaga kerja dari pertanian, dan mulai masuk ke sektor

industri.

2. Ciri-Ciri Masyarakat Transisi

Ciri-ciri masyarakat transisi :

a. Adanya pergeseran dalam bidang, misalnya pekerjaan, seperti pergeseran dari tenaga kerja

pertanian ke sektor industri

b. Adanya pergeseran pada tingkat pendidikan. Di mana sebelumnya tingkat pendidikan

Page 34: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

rendah, tetapi menjadi sekrang mempunya tingkat pendidikan yang meningkat.

c. Mengalami perubahan ke arah kemajuan

d. Masyarakat sudah mulai terbuka dengan perubahan dan kemajuan jaman.

e. Tingkat mobilitas masyarakat tinggi.

f. Biasanya terjadi pada masyarakat yang sudah memiliki akses ke kota misalnya jalan raya.

C. Masyarakat Modern

1. Pengertian Masyarakat Modern

Apakah yang dimaksud dengan masyarakat modern ? masyarakat modern adalah masyarakat

yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan

dalam peradaban dunia masa kini. Masyarakat modern relatif bebas dari kekuasaan adat-

istiadat lama. Karena mengalami perubahan dalam perkembangan zaman dewasa ini.

Perubahan-Perubahan itu terjadi sebagai akibat masuknya pengaruh kebudayaan dari luar

yang membawa kemajuan terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam

mencapai kemajuan itu masyarakat modern berusaha agar mereka mempunyai pendidikan

yang cukup tinggi dan berusaha agar mereka selalu mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seimbang

dengan kemajuan di bidang lainnya seperti ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya.

Bagi negara-negara sedang berkembang seperti halnya Indonesia. Pada umumnya masyarakat

modern ini disebut juga masyarakat perkotaan atau masyarakat kota.

Pengertian kota secara sosiologi terletak pada sifat dan ciri kehidupannya dan bukan

ditentukan oleh menetapnya sejumlah penduduk di suatu wilayah perkotaan. Dari pengertian

di atas, dapat diartikan bahwa tidak semua warga masyarakat kota dapat disebut masyarakat

modern, sebab banyak orang kota yang tidak mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah

ke kehidupan peradaban dunia masa kini, misalnya gelandangan atau orang yang tidak jelas

pekerjaan dan tempat tinggal.

2. Ciri-Ciri Masyarakat Modern

Alam tidak lagi hal yang amat vital dalam menunjang kehidupan mereka seperti yang dialami

masyarakat tradisional. Sebaliknya alam dikendalikan dengan kemampuan pengetahuan

mereka dalam menunjang kehidupan yang lebih baik.

Masyarakat kota yang hidupnya mengalami gejala modernisasi umumnya hidup dari sektor

industri, selain itu mereka juga hidup dari sektor perdagangan kepariwisataan, dan jasa

lainnya. Jadi, kota yang sebagian besar warganya terlibat dalam kegiatan itu disebut kota

Page 35: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

industri. Sistem mata pencaharian sektor industri mempengaruhi segi-segi kehidupan sosial

masyarakat modern antara lain mempengaruhi pembentukan sistem pelapisan sosial,

organisasi sosial, pola-pola perilaku, nilai dan norma sosial, kekuasaan dan wewenang dan

segi-segi kehidupan lainnya yang merupakan ciri-ciri masyarakat modern.

D. Masyarakat Pedesaan

1. Pengertian Masyarakat Pedesaan

Masyarakat pedesaan ialah masyarakat yang mendiami suatu wilayah tertentu yang

ukurannya lebih kecil dari wilayah kota. Masyarakat desa adalah bentuk persekutuan abadi

antara manusia dan institusinya dalam wilayah setempat yaitu tempat mereka tinggal di

rumah-rumah pertanian yang tersebar dan di kampung yang biasanya menjadi pusat kegiatan

bersama. Sering disebut dengan masyarakat pertanian / pedesaan.

2. Ciri-Ciri Masyarakat Desa

Roucek – Warren

Ciri-ciri desa adalah :

- Kelompok primer merupakan kelompok dominan

- Hubungan antarwarga bersfiat akrab dan awet

- Homogen dalam berbagi aspeknya

- Mobilitas sosial rendah

- Keluarga lebih dilihat fungsinya secara ekonomis sebagai unit produksi

- Proporsi anak lebih besar

Mayor Polak

- Bersifat kekeluargaan

- Bersifat koeltif dalam pembagian dan pengerjaan tanah

- Bersifat kesatuan ekonomis, yaitu dapat memenuhi kebutuhan sendiri (subsistensi)

Bauchmant

- Jumlah penduduk kecil

- Sebagian besar penduduk dari pertanian

- Dikuasai alam

- Homogen

- Mobilitas rendah

- Hubungan intim

Talcott Parson

Afektifitas : Hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta, kesetiaan, dan kemesraan.

Page 36: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

Wujudnya berupa sikap tolong menolong.

- Bersifat kolektif dalam pembagian dan pengerjaan tanah.

- Bersfiat kesatuan ekonomis , yaitu dapat memenuhi kebutuhan sendiri (subsistensi)

Bauchmant

- Jumlah penduduk kecil

- Sebagian besar penduduk hidup dari pertanian

- Dikuasai alam

- Homogen

- Mobilitas rendah

- Hubungan intim

Talcott Parson

Afektifitas : hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta, kesetiaan, dan kemesraan.

Wujudnya berupa sikap tolong menolong terhadap orang lain.

Orientasi kolektif : meningkatkan kebersamaan, tidak suka menonjolkan diri, tidak (enggan)

berbeda pendapat

Partikularisme : semua hal yang berhubungan dengan apa yang khusus untuk tempat atau

daerah tertentu saja, perasaan subjektif, rasa kebersamaan

Askripsi : berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan

suatu usaha yang disengaja, tetapi lebih merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan

kebiasaan atau keharusan

Kekaburan (Diffusenses) : sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antarpribadi,

tanpa ketegasan yang dinyatakan secara eksplisit (tidak to the point).

3. Tipologi Perkembangan Desa

Perkembangan desa mengikuti pola sebagai berikut :

1) Desa Tradisional (Pradesa)

Pada masyarakat suku terasing yang masih bergantung pada alam (cara bercocok tanam, cara

memasak makanan, cara pemeliharaan kesehatan) kondisi masyarakat relatif statis tradisional

masyarakat tergantung pada keterampilan dan kemampuan pemimpin (kepala suku).

2) Desa Swadaya

Sudah mampu mengolah alam untuk mencukup kebutuhan sendiri sudah mengenal sistem

iritasi sehingga tidak tergantung curah hujan.

3) Desa Swakarsa (Desa peralihan)

Sudah menuju ke arah kemajuan benih-benih demokrasi sudah mulai tumbuh 9tidak lagi

tergantung pada pemimpin) mobilitas sosial sudah mulai ada baik vertikal maupun horizontal.

Page 37: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

4) Desa Swasembada

Masyarakat sudah tergolong maju sudah mengenal mekanisasi dan teknologi ilmiah

partisipasi masyarakat dalam bidang pembangunan sudah efektif.

E. Masyarakat Perkotaan

1. Pengertian Masyarakat Perkotaan

Masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai

orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban dunia masa kini.

2. Ciri – Ciri Masyarakat Kota

a. Ciri – Ciri Kehidupan Masyarakat Kota Sebagai berikut :

- Pembagian kerja sudah terspesialisasi dengan jelas

- Organisasi sosial lebih berdasar pada pekerjaan dan kelas sosial daripada kekeluargaan

- Lembaga pemerintahan lebih maju berdasar teritoritum daripada kekeluargaan t

- Terdapat sistem perdagangan dan pertukaran

- Mempunyai sarana komunikasi dan telekomunikasi yang lengkap

- Berteknologi yang rasional.

b. Ciri-ciri masyarakat kota menurut Talcott Parson antara lain :

- Netralitas efektif, memperhatikan sikap netral, mulai sikap acuh tak acuh sampai tidak

memperdulikan jika menurut pendapatnya tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan

pribadinya.

- Orientasi diri, menonjolkan kepentingan pribadi dan tidak segan-segan menentang jika

dirasa tidak cocok atau diasakan melanggar kepentingannya

- Universalisme, berpikir objektif, menerima segala sesuatu secara objektif

- Prestasi, suka mengejar prestasi, karena prestasi mendorong orang terus maju.

- Spesifitas, menujukkan sesuatu yang jelas dan tegas dalam hubungan antara pribadi,

maksudnya niat dinyatakan secara langsung (to the point).

http://ifzanul.blogspot.com/2010/06/masyarakat-tradisional-masyarakat.html

BAB II

PEMBAHASAN

A.   Pengertian Pendidikan

Page 38: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seorang dewasa terhadap pihak lain

yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan (M.I. Soelaiman,1985). Artinya bahwa

pendidikan merupakan suatu cara dimana lebih menekankan terhadap keterkaitannya antara

peserta didik dan pendidik. Peserta didik dianalogikan sebagai orang yang belum dewasa,

sedangkan pendidik sendiri dianalogikan sebagai orang yang lebih dewasa. Dengan demikian

pendidikan tidak akan berdiri tanpa adanya dua aspek tersebut.

Sejalan dengan perkembangan pengetahuan manusia, pengertian pendidikan dapat diuraikan

dalam tiga bagian, yaitu: pengertian pendidikan berdasarkan ruang lingkup, pengertian

pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah, dan pengertian pendidikan berdasarkan

pendekatan sistem.

1.      Pengertian Pendidikan Berdasarkan Ruang Lingkup

Pengertian pendidikan berdasarkan ruang lingkupnya dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

pengertian mahaluas, luas terbatas, dan secara sempit.

a.       Mahaluas

Dalam ruang lingkup maha luas, pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang

berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.

b.      Luas terbatas

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan keluarga, masyarakat dan pemerintah

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan

luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan

peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan dating ( Redja

Mudyahardjo, 2001:11).

c.       Secara sempit

Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan

formal. Artinya bahwa pendidikan lebih menekankan pengaruh sekolah terhadap peserta

didiknya sehingga dengan kemampuan dan kecakapan yang diperolehnya dapat

melaksanakan tugas-tugas sosialnya dalam masyarakat kelak.

2.      Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Ilmiah

Sebelum membahas lebih jauh mengenai pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan

ilmiah, kita cari tahu terlebih dahulu apa pendekatan ilmiah dalam pendidikan itu sendiri?

Pendekatan ilmiah dalam pendidikan lebih diarahkan pada pendidikan sebagai empiris,

artinya didasarkan apa adanya yang terjadi.

Page 39: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

Pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah artinya berdasarkan pada kajian setiap

karakteristik keilmuan dari setiap disiplin ilmu yang dipersembahkan terhadap pendidikan.

Dalam ruang lingkup ini, pengertian pendidikan itu sendiri dapat dilihat dari berbagai aspek

disiplin ilmu yang lain, diantaranya: psikologi, sosiologi, antropologi, politik dan ekonomi.

3.      Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sistem

Pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan sistem dikatakan bahwa proses pendidikan itu

sama dengan sebuah sistem. Sistem yang mengatur keseluruhan dalam pendidikan, dimana

dalam sistem tersebut diperlukan input yang dapat diproses sehingga mengahsilkan output

yang baik. Proses disini adalah pendidikan yang dilakukan di suatu lembaga baik formal,

informal maupun nonformal.

Menurut Redja Mudyahardjo, pendidikan adalah keseluruhan yang terintegrasi dari setiap

aspek pendidikan, mulai dari input yang diproses atau ditransformasikan oleh komponen-

komponen pendidikan yang berhubungan satu sama lain yang sesuai dengan fungsinya

masing-masing berjalan seiring seirama dalam mencapai tujuan pendidikan (output

pendidikan ), yaitu manusia terdidik yang mempunyai kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotor.

B.   Lembaga Penyelenggara Pendidikan

1.      Sekolah

Sekolah merupakan lembaga formal yang diselenggarakan oleh pemerintah. Dimana semua

peraturan dan semua aspek di tentukan oleh aturan berupa UU yang mengaturnya. Sekolah

diharapkan bisa menjadi sentral dalam pendidikan terhadap peserta didiknya, namun sekolah

juga berharap orang tua bisa membantu dalam pendidikan kepada anaknya agar bisa lebih

terkontrol dengan baik.

Banyak jenis sekolah yang ada pada saat ini, baik yang bersifat negeri sampai kepada sekolah

yang masih dibawah naungan suatu yayasan atau swasta. Dalam perkembangannya,

munculah sekolah-sekolah yang bersifat kejuruan.

2.      Langgar

Langgar merupakan sebuah lembaga pendidikan yang sangat sederhana. Pendidikan yang

dilaksanakan biasanya berupa pendidikan agama islam. Khusus di daerah perkampungan

banyak ditemukan langgar-langgar selain sebagai lembaga penyelenggara pendidikan,

digunakan juga sebagai sarana ibadah. Pembelajarannya pun masih tingkat dasarnya saja,

seperti: belajar membaca al-qur’an, rukun islam, dll.

Page 40: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

Namun untuk di kota-kota besar tidak ditemukan lembaga sejenis ini. Karena sudah adanya

lembaga yang lebih besar yaitu pondok pesantren

3.      Pondok Pesantren

            Pondok Pesantren merupakan pendidikan lanjutan setelah pendidikan yang

dilaksanakan di langgar. Sistem pendidikan semacam ini sudah berlangsung dari sejak zaman

Hindu/Budha termasuk di India. Pengajaran yang dilakukan di pesantren tidak beda jauh

dengan yang dilaksanakan di Langgar, namun yang membedakannya adalah tingkatan dalam

materi yang disampaikannya.

            Baik di pesantren maupun di langgar untuk zaman dahulu tidak diajarkan

pengetahuan umum, namun berbeda dengan saat ini banyak pesantren yang mengajarkan pula

pengetahuan umum. Sebagai contoh kita ketahui bersama seperti pesantren Gontor di

Ponorogo, dan masih banyak pesantren-pesantren yang sama seperti yang dimaksud.

Adapun ciri-ciri pesantren adalah berpusat pada agama, guru tidak digaji, merupakan suatu

lingkungan khusus dimana guru dan murid tinggal bersama-sama. (Pendidikan, 2011)

C.   Fungsi dan Peranan Pendidikandalam Masyarakat

Sebagian besar masyarakat modern memandang lembaga-lembaga pendidikan sebagai

peranan kunci dalam mencapai tujuan sosial. Pemerintah bersama orang tua telah

menyediakan anggaran pendidikan yang diperlukan secara besar-besaran untuk kemajuan

sosial dan pembangunan bangsa, untuk mempertahankan nilai-nilai tradisional yang berupa

nilai-nilai luhur yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yaitu

mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan diharapkan bisa memupuk rasa takwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kemajuan-kemajuan dan pembangunan politik,

ekonomi, dan sosial demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.

Berbicara tentang fungsi dan peranan pendidikan dalam masyarakat ada bermacam-macam

pendapat. Wuradji (1988) menyatakan bahwa pendidikan sebagai lembaga konservatif

mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut: (1) Fungsi sosialisasi, (2) Fungsi kontrol sosial, (3)

Fungsi pelestarian budaya Masyarakat, (4) Fungsi latihan dan pengembangan tenaga kerja,

(5) Fungsi seleksi dan alokasi, (6) Fungsi pendidikan dan perubahan sosial, (7) Fungsi

reproduksi budaya, (8) Fungsi difusi kultural, (9) Fungsi peningkatan sosial, dan (10) Fungsi

modifikasi sosial.

Jeane H. Ballantine (1983) menyatakan bahwa fungsi pendidikan dalam masyarakat itu

sebagai berikut: (1) fungsi sosialisasi, (2) fungsi seleksi, latihan dan alokasi, (3) fungsi

inovasi danperubahan sosial, (4) fungsi pengembangan pribadi dan sosial.

Page 41: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

Meta Spencer dan Alec Inkeles (1982) menyatakan bahwa fungsi pendidikan dalam

masyarakat itu sebagai berikut: (1) memindahkan nilai-nilai budaya, (2) nilai-nilai

pengajaran, (3) peningkatan mobilitas sosial, (4) fungsi stratifikasi, (5) latihan jabatan, (6)

mengembangkan dan memantapkan hubungan hubungan sosial (7) membentuk semangat

kebangsaan, (8) pengasuh bayi.

Dari tiga pendapat tersebut di atas, tidak ada perbedaan tetapi saling melengkapi antara

pendapat yang satu dengan pendapat yang lain.

1)                  Fungsi Sosialisasi.

Dengan adanya pendidikan diharapkan proses sosialisasi dalam masyarakat bisa berjalan

dengan baik. Sehingga proses sosialisasi bisa berjalan dengan wajar dan mulus. Oleh karena,

orang tua dan keluarga berharap sekolah dapat melaksanakan proses sosialisasi tersebut

dengan baik. Dalam lembaga-lembaga ini guru-guru di sekolah dipandang sebagai model dan

dianggap dapat mengemban amanat orang tua (keluarga dan masyarakat) agar anak-anak-

memahami dan kemudian mengadopsi nilai-nilai budaya masyarakatnya.

Sekolah mengemban tugas untuk melaksanakan upaya-upaya mengalihkan nilai-nilai budaya

masyarakat dengan mengajarkan nilai-nilai yang menjadi way of life masyarakat dan

bangsanya. Untuk memenuhi fungsi dan tugasnya tersebut sekolah menetapkan program dan

kurikulum pendidikan, beserta metode dan tekniknya secara pedagogis, agar proses transmisi

nilai-nilai tersebut berjalan lancar dan mulus.

2) Fungsi kontrol sosial

Sekolah dalam menanamkan nilai-nilai dan loyalitas terhadap tatanan tradisional masyarakat

harus juga berfungsi sebagai lembaga pelayanan sekolah untuk melakukan kontrol sosial.

Melalui pendidikan semacam ini individu bisa mengambil nilai-nilai sosial dan melakukan

interaksi dalam kehidupannya sehari-hari.

Sekolah sebagai lembaga yang berfungsi untuk mempertahankan dan mengembangkan proses

sosialisasi serta kontrol sosial diharapkan bisa mendidik peserta didiknya lebih berkualitas.

Sehingga tatanan masyarakat bisa terjalin dengan baik. Selain itu, sekolah juga berfungsi

sebagai alat pemersatu dan segala aliran dan pandangan hidup yang dianut oleh para siswa.

Sebagai contoh sekolah di Indonesia, sekolah harus menanamkan nilai-nilai Pancasila yang

dianut oleh bangsa dan negara Indonesia kepada anak-anak di sekolah.

3) Fungsi pelestarian budaya masyarakat.

Page 42: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

Sekolah di samping mempunyai tugas untuk mempersatu budaya-budaya etnik yang beraneka

ragam juga harus melestanikan nilai-nilai budaya daerah yang masih layak dipertahankan

seperti bahasa daerah, kesenian daerah, budi pekerti dan suatu upaya mendayagunakan

sumber daya lokal bagi kepentingan sekolah dan sebagainya.

Sebagai contoh adalah adanya kurikulum pendidikan yang mengadakan pelajaran muatan

lokal. Khusus di daerah Jawa Barat untuk pelestarian budaya di setiap sekolah diwajibkan

adanya muatan lokal yaitu mata pelajaran bahasa Sunda serta kesenian setempat. Begitu juga

untuk daerah-daerah yang ada di Indonesia, dimaksudkan supaya siswa lebih cinta terhadap

daerahnya serta tanah air.

4) Fungsi seleksi, latihan dan pengembangan tenaga kerja

Jika kita amati apa yang terjadi dalam masyarakat dalam rangka menyiapkan tenaga kerja

untuk suatu jabatan tertentu, untuk seleksi masuk suaru Perguruan Tinggi selalu diadakan

seleksi. Sebagai contoh untuk proses seleksi masuk sekolah tertentu harus mengikuti ujian

tertentu, harus menyerahkan nilai UN (ujian nasional) atau NEM. Dan setelah penyerahan

nilai itu maka dicari yang tinggi dari nilai tertentu sampai nilai yang terendah. Namun jika

nilai yang digunakan dalam proses seleksi ini maka bagi yang mendapat nilai rendah harus

menerima perlakuan untuk masuk di sekolah dengan kualitas yang baik. Demikian pula untuk

mendapatkan jabatan pada pekerjaan tertentu, mereka yang diharuskan mengikuti seleksi

dengan berbagai cara yang tujuannya untuk memperoleh tenaga kerja yang cakap dan

terampil sesuai dengan jabatan yang akan dipangkunya.

5) Fungsi pendidikan dan perubahan sosial.

Fungsi pendidikan dalam perubahan sosial dalam rangka meningkatkan kemampuan peserta

didik yang analisis kritis berperan untuk menanamkan keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai

baru tentang cara berpikir manusia. Pendidikan pada abad modern telah berhasil menciptakan

generasi baru dengan daya kreasi dan kemampuan berpikir kritis, sikap tidak mudah

menyerah pada situasi yang ada dan diganti dengan sikap yang tanggap terhadap perubahan.

Cara-cara berpikir dan sikap-sikap tersebut akan melepaskan diri dari ketergantungan

terhadap bantuan orang lain. Dengan demikian peserta didik selain sebagai memahami

perubahan dalam kehidupan sosial bisa juga sebagai agen perubahan itu sendiri.

6) Fungsi Sekolah dalam Masyarakat

Page 43: Pendidikan Dalam Masyarakat Modern

Di awal telah disinggung mengenai adanya tiga bentuk pendidikan yaitu pendidikan formal,

pendidikan informal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal disebut juga sekolah.

Oleh karena itu sekolah bukan satu-satunya lembaga yang menyelenggarakan pendidikan

tetapi masih ada lembaga-lembaga lain yang juga menyelenggarakan pendidikan. Sekolah

sebagai penyelenggara pendidikan mempunyai dua fungsi yaitu sebagai partner masyarakat

dan sebagai penghasil tenaga kerja. Sekolah sebagai partner masyarakat akan dipengaruhi

oleh corak pengalaman seseorang di dalam lingkungan masyarakat.(NN, fungsi dan peranan

pendidikan, 2010)

http://scout1993.blogspot.com/2012/04/makalah-peranan-pendidikan-dalam.html

Pendidikan Dalam Masyarakat Dalam Perspektif Alqur’an Dan Hadits