279
PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SDN WONOSARI 03 KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BATANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang Oleh : M. Qurotul Aein 1401909109 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI

PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SDN WONOSARI 03

KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BATANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Negeri Semarang

Oleh :

M. Qurotul Aein

1401909109

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Page 2: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : M. Qurotul Aein

NIM : 1401909109

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi : Peningkatan Interaksi Pembelajaran Melalui Pendekatan

Kooperatif Tipe Jigsaw Berbasis Realistik Pada Mata

Pelajaran PKn Kelas IV SDN Wonosari 03 Kecamatan

Bawang Kabupaten Batang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri,

bukan jiplakan karya tulis orang lain baik sebagian atau keseluruhan. Pendapat

atau tulisan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik

ilmiah.

Semarang, 27 September 2011

M. Qurotul Aein

1401909109

Page 3: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

iii

Page 4: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

iv

Page 5: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“ Setiap manusia pasti binasa kecuali orang yang berilmu. Setiap yang berilmu

juga binasa kecuali orang yang mengamalkan ilmunya. Setiap pengamal ilmupun

akan binasa kecuali orang yang mengamalkan ilmu dengan ikhlas niatnya”

(Al – Hadist).

”Ada tiga hal yang termasuk pusaka kebajikan, yaitu merahasiakan keluhan,

merahasiakan musibah, dan merahasiakan shodaqoh”

(HR. Athabroni)

“ sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa memberi manfaat kepada orang lain”

( HR. Bukhori Muslim )

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur atas segala karunia-Nya karya ini

saya persembahkan kepada:

1. Abah dan Umi tercinta yang selalu memberi kasih sayang

dan doa serta semangat dalam setiap langkah penulis

2. Kedua Adik kecil Najib dan Zahwa tersayang yang selalu

menghibur penulis didalam duka.

3. Teman-teman kost, teman seperjuangan PGSD FIP UNNES

dan teman SDN Wonosari 03 yang selalu mendukung penulis.

4. Almamater penulis.

Page 6: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

yang berjudul “Peningkatan Interaksi Pembelajaran Melalui Pendekatan

Kooperatif Tipe Jigsaw Berbasis Realistik Pada Mata Pelajaran Pkn Kelas IV

SDN Wonosari 03 Kecamatan Bawang Kabupaten Batang”

Dalam penulisan skripsi ini berkat bimbingan dan mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis

menyampaikan terima kasih dan rasa hormat kepada :

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M. Si. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi.

2. Drs. Hardjono, M. Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ijin dan rekomendasi penelitian.

3. Drs. H. A. Zaenal Abidin, M. Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membantu jalannya penelitian.

4. Drs. Jaino, M. Pd. Dosen pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan dengan kesabaran serta kesungguhan hati sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan

5. Harmanto, S. Pd., M. Pd. Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan

bimbingan dengan kesabaran serta kesungguhan hati sehingga penulisan skripsi

ini dapat terselesaikan

6. Dra. Renggani, M. Si. Dosen Penguji Utama Skripsi, yang telah menguji

dengan teliti

7. Budi Sanyoto, S.Pd. Kepala SDN Wonosari 03 yang telah memberikan izin

penelitian.

8. Seluruh siswa, guru dan karyawan SDN Wonosari 03.

9. Teman-teman yang telah membantu melaksanakan penelitian.

Segalanya akan dikenang peneliti. Semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi semua pihak.

Semarang, 23 September 2011

Peneliti

Page 7: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

vii

ABSTRAK Aein, Qurotul M. 2011. Peningkatan Interaksi Pembelajaran Melalui Pendekatan

Kooperatif Tipe Jigsaw Berbasis Realistik Pada Mata Pelajaran PKn Kelas IV SDN Wonosari 03 Kecamatan Bawang Kabupaten Batang. Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang. Drs. Jaino, M.Pd. Dan Harmanto, S.Pd., M. Pd. 185 Halaman.

Kata kunci : Interaksi Pembelajaran, kooperatif tipe Jigsaw Berbasis Realistik.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah Pembelajaran masih didominasi oleh guru. Siswa disuruh membaca kembali materi yang ada di LKS dan siswa disuruh menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di LKS setelah itu proses belajar mengajar selesai. Aktifitas siswa cenderung pasif dan prestasi belajar siswa kelas IV masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu (65). Nilai terendah yaitu 30 dan nilai tertinggi yaitu 80, siswa yang tuntas sebanyak 9 siswa dengan presentase 29% dan yang belum tuntas 22 siswa dengan presentase 70,96% dari jumlah keseluruhan siswa kelas IV yaitu 31. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah : a) Apakah pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik dapat meningkatkan keterampilan guru pada mata pelajaran PKn kelas IV SDN Wonosari 03?. b) Apakah pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik dapat meningkatkan interaksi pembelajaran PKn kelas IV SD Negeri Wonosari 03?. c) Apakah pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Wonosari 03?. Penelitian ini bertujuan : Meningkatkan keterampilan guru dalam upaya meningkatkan interaksi pembelajaran, Meningkatkan interaksi pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan 3 siklus. Dimana setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN Wonosari 03. Tehnik pengumpulan data menggunakan tehnik tes, observasi dan dokumentasi. Tehnik analisis data menggunakan kuantitatif dan kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan keterampilan guru pada siklus I pertemuan 2 mendapat skor 20,presentase 56.25%, kategori baik. siklus II pertemuan 2 mendapat skor 26, presentase 81.2%, kategori baik. Sedangkan pada siklus III keterampilan guru mendapat skor 28, presentase 87.5%, kategori sangat baik. Interaksi pembelajaran siklus I pertemuan 2 mendapat skor 45, presentase 75% rata-rata 2,6 dengan kategori baik. Interaksi pembelajaran pada siklus II pertemuan ke 2 mendapat skor 52, presentase 86% rata-rata 3 kategori baik. Siklus III interaksi pembelajaran mendapat skor 55, presentase 91,6% rata-rata 3,2 kategori sangat baik. Sedangkan hasil belajar siklus I pertemuan ke 2 yang mengalami ketuntasan sebanyak 51,61% atau 15 siswa sedangkan yang belum tuntas 48,38% atau 15 siswa. Pada siklus II pada pertemuan 2 yang tuntas sebanyak 64,51% atau 20 siswa dan 35,48% atau 11 siswa belun tuntas. Pada siklus III yang mengalami ketuntasan sebanyak 87,09% atau 27 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 12,90% atau 4 siswa. Pelaksanaan penelitian ini adalah Pendekatan Koopertif Tipe Jigsaw berbasis realistik dapat meningkatkan keterampilan guru, interaksi pembelajaran, dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Wonosari 03. Saran dalam penelitian ini. Guru lebih banyak membaca dan mencari inovasi model pembelajaran agar dapat meningkatkan keterampilan guru dan hasil pembelajaran dapat meningkat. Siswa jangan sungkan-sungkan bertanya, malu atau takut bertanya kepada guru apabila terdapat kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Sekolah memfasilitasi yang dapat menunjang pembelajaran, seperti media, alat peraga, laboratorium sumber belajar dan dapat memberikan kenyamanan dalam pembelajaran.

Page 8: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................... iii

PENGESAHAN KELULUSAN.............................................................. iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN............................................................. v

KATA PENGANTAR............................................................................. vi

ABSTRAK................................................................................................ vii

DAFTAR ISI............................................................................................. viii

DAFTAR TABEL.................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR............................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang………………………………………...... 1

B. PerumusanMasalah Dan PemecahanMasalah………. 12

1. PerumusanMasalah…………………………………… 12

2. PemecahanMasalah…………………………………... 12

C. TujuanPenelitian……………………………………….. 15

D. ManfaatPenelitian……………………………………… 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. KajianTeori...…………………………………………... 17

1. PengertianInteraksi…………………………………... 17

2. Keterampilan Guru …………………………………… 45

3. Belajar ………………………………………………... 59

Page 9: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

ix

4. PembelajaranKooperetif ……………………………... 67

5. KoopereatifTipeJigsaw…………………………....... 70

6. PendekatanRealistik …………………………………. 74

7. HakikatPendidikanKewarganegaraan ………………. 77

B. KajianEmpiris………………………………………….. 81

C. KerangkaBerpikir……………………………………… 85

D. HipotesisTindakan……………………………………... 87

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan SubyekPenelitian ………………………... 88

B. Prosedur / Langkah-LangkahPenelitian……………… 88

1. Perencanaan…………………………………………... 88

2. PelaksanaanTindakan ………………………………... 89

3. Observasi……………………………………………... 89

4. Refleksi ……………………………………………….. 89

C. SiklusPenelitian………………………………………… 89

1. SiklusPertama ………………………………………... 90

2. SiklusKedua …………………………………………. 92

3. SiklusKetiga …………………………………………. 95

D. Data Dan Pengumpulan Data …………………………... 99

E. TehnikPengumpulan Data ……………………………... 101

F. TehnikAnalisis Data ……………………………………. 103

1. Kualitatif……………………………………………… 103

2. Kuantitatif ……………………………………………. 104

G. IndikiatorKeberhasilan……..…………………………. 105

Page 10: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HasilPenelitian…………………………………………... 107

1. Deskripsi Data PelaksanaanPraSiklus ………………. 107

2. Deskripsi Data PelaksanaanSiklus I …………………. 108

a. Perencanaan ……………………………………….. 109

b. Pelaksanaan……………………………………….. 109

c. Obnservasi………………………………………… 113

1) ObservasiKeterampilan Guru …………………. 113

2) ObservasiInteraksiPembelajaran ……………... 114

3) HasilBelajar …………………………………... 116

d. Refleksi…………………………………………… 119

e. Revisi……………………………………………… 120

3. Deskripsi Data PelaksanaanSiklus II ………………… 122

a. Perencanaan ……………………………………. 122

b. Pelaksanaan……………………………………. 123

c. Observasi………………………………………. 126

1) ObservasiKeterampilan Guru ……………... 127

2) ObservasiInteraksiPembelajaran …………. 128

3) HasilBelajar……………………………….. 130

d. Refleksi………………………………………… 134

e. Revisi…………………………………………... 135

4. Deskripsi Data pelaksanaansiklus III………………… 136

a. Perencanaan………………………………………. 136

b. Pelaksanaan……………………………………….. 137

Page 11: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

xi

c. Observasi………………………………………….. 140

1) ObservasiKeterampilan Guru………………….. 141

2) ObservasiInteraksiPembelajaran……………… 142

3) HasilBelajar…………………………………… 145

d. Refleksi……………………………………………….. 147

e. Revisi…………………………………………………. 149

B. Pembahasan…………………………………………….. 150

1. PemaknaanHasilTemuanPenelitian ………………… 150

a. Keterampilan guru dalam pembelajaran …………. 150

b. Interaksi Pembelajaran……………………………. 157

c. HasilBelajar……………………………………… 169

2. ImplikasiHasilPenelitian ……………………………. 170

BAB V PENUTUP

A. Simpulan………………………………………………… 180

B. Saran …………………………………………………….. 182

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….. 184

LAMPIRAN ……………………………………………………………. 186

Page 12: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kategori Penilaian .............................................................................. 104

Tabel 2. Kriteria Ketuntasan ............................................................................. 105

Tabel 3. Penilaan hasil Belajar Sebelum Perbaikan .......................................... 107

Tabel 4. Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan I Dan

Pertemuan II ........................................................................................ 113

Tabel 5. Penilaian Keterampilan Guru Siklus I ................................................ 113

Tabel 6. Hasil Pengamatan Interaksi Pembelajaran Siklus I Pertemuan I Dan

Pertemuan II ....................................................................................... 114

Tabel 7. Penilaian Interaksi Pembelajaran Siklus I………………………...... 116

Tabel 8. Analisis hasil belajar siklus I pertemuan I dan pertemuan II .............. 117

Tabel 9. Kriteria Ketuntasan Minimal .............................................................. 117

Tabel 10. Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II pertemuan I dan

Pertemuan II ..................................................................................... 127

Tabel 11. Penilaian keterampilan guru siklus II ............................................... 127

Tabel 12. Hasil Pengamatan Interaksi Pembelajaran Siklus I Pertemuan I

Dan Pertemuan II ............................................................................. 128

Tabel 13. Penilaian interaksi pembelajaran siklus II ........................................ 130

Tabel 14. Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I Dan Pertemuan

II ....................................................................................................... 131

Tabel 15. Kriteria Ketuntasan Minimal ............................................................ 131

Tabel 16. Hasil Pengamatan Guru Siklus III .................................................... 141

Tabel 17. Penilaian Keterampilan Guru Siklus III ............................................ 141

Tabel 18. Hasil Pengamatan Interaksi Pembelajaran Siklus III ........................ 142

Tabel 19. Penilaian interaksi pembelajaran siklus III ....................................... 143

Page 13: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

xiii

Tabel 20. Analisis Hasil Belajar Siklus III ....................................................... 145

Tabel 21. Kriteria Ketuntasan Minimal

Tabel 22. Presentase Peningkatan Hasil Pengamatan Guru Per Siklus I, II

Dan III ..............................................................................................

Tabel 23. Presentase Peningkatan Interaksi Pembelajaran Per Siklus I, II dan

III ......................................................................................................

Tabel 24. Presentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa Per Siklus ..................

146

173

176

178

Page 14: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir ......................................................................... 86

Gambar 2. Diagram Hasil Belajar Siklus 1pertemuan I .................................. 118

Gambar 3. Diagram Hasil Belajar Siklus 1pertemuan II ................................. 118

Gambar 4. Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I dan

Pertemuan II .................................................................................... 119

Gambar 5. Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I...................... 132

Gambar 6. Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II .................... 132

Gambar 7. Diagram batang pelaksanaan siklus II pertemuan I dan

pertemuan II 133

Gambar 8. Diagram hasil belajar siswa siklus III ........................................... 146

Gambar 9. Diagram batang keterampilan guru dan interaksi pembelajaran

siklus I, siklus II dan siklus III ....................................................... 148

Gambar 10. Diagram Batang Presentase Ketuntasan Klasikal Siswa ............ 149

Gambar 11. Diagram Batang Presentase Peningkatan Keterampilan Guru .... 174

Gambar 12. Diagram batang peningkatan presentase interaksi pembelajaran 176

Gambar 13. Diagram Batang Presentase Peningkatan Hasil Belajar Per

Siklus 178

Page 15: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen .............................................................. 186

Lampiran 2. Instrumen Penelitian .......................................................... 190

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).......................... 201

Lampiran 4. Hasil Observasi Penelitian Keterampilan Guru .................. 233

Lampiran 5. Hasil Observasi Penilitian Interaksi Pembelajaran............... 240

Lampiran 6. Hasil Belajar Siswa………………………………………... 247

Lampiran 7. Foto Kegiatan……………………………….……………… 254

Lampiran 8. Surat – Surat .............................…………….…………….... 259

Lampiran 9. Catatan Lapangan .........................................………………. 262

Page 16: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam UU RI No. 20 Pasal I Tahun 2003 bahwa pendidikan

bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis

serta bertanggung jawab. Oleh karena itu setiap guru dituntut untuk

meningkatkan kompetensi siswanya dalam setiap pembelajaran, karena pada

dasarnya tujuan guru mengajar adalah untuk mengadakan perubahan yang

dikehendaki dalam tingkah laku siswa.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan pasal 6 ayat ( 1 ) menyatakan bahwa Struktur dan

Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) pada jenjang

Pendidikan Dasar meliputi 5 kelompok mata pelajaran. Salah satunya adalah

mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, pendidikan kewarganegaraan

merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang

menggambarkan penguasaan, pengetahuan, keterampilan, berpikir secara

kritis, rasional, dan kreatif serta sikap positif terhadap berbangsa dan

bernegara. Depdiknas (2005) menyatakan bahwa, “Pendidikan

Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada

pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia,

suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan

berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945”.

Page 17: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

2

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa

dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman,

bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan rokhani, kepribadian yang

mantap dan mandiri, rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Belajar adalah suatu aktivitas yang disengaja dilakukan oleh

individu agar terjadi pereubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang

tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan

sesuatu, atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil. Dari belajar

tersebut akan tampak perubahan perilaku individu sebagai akibat dari

belajarnya. Dari perubahan tersebut akan tampak baik perubahan dari

pengetahuan, keterampilan, penguasaan nilai-nilai dan perubahan sikapnya.

Menurut Gagne (1984) dalam Udin S. Winataputra, dkk (2005:2.3)

belajar adalah suatu proses dimana suatu organisma berubah perilakunya

sebagai akibat pengalaman. Ada tiga atribut pokok (ciri utama) belajar yaitu :

(1) Proses : Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir

dan merasakan. (2) Perubahan perilaku : Belajar adalah perubahan perilaku

atau tingkah laku, seseorang yang belajar akan berubah atau bertambah

perilakunya baik yang berupa pengetahuan, keterampilan motorik atau

penguasaan nilai-nilai (sikap). (3) Pengalamam : Belajar adalah mengalami,

artinya belajar terjadi di dalam interaksi antar individu dengan lingkungan,

baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.

Didalam lingkup kelas, guru mempunyai peran yang strategis

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru merupakan personil sekolah

Page 18: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

3

yang memiliki kesempatan bertatap muka lebih banyak dengan siswanya,

oleh karena itu seorang guru hendaknya menguasai dan mengembangkan

materi pembelajaran, mengelola program belajar, mengelola kelas,

menggunakan media dan sumber, menguasai landasan pendidikan,

meningkatkan interaksi dalam belajar, merencanakan dan mempersiapkan

pembelajaran, serta mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa. Syaifudin

Nurdin (2002) dalam Ahmad Barizi(2009:150). Kemampuan guru dalam

memproses keterampilan serta menciptakan pembelajaran yang berkualitas

sangat menentukan keberhasilan pendidikan secara keseluruhan. Kualitas

pembelajaran sangat bergantung pada keterampilan dan kemampuan guru,

terutama dalam memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik secara

efektif dan efisien yang terorganisir dengan baik.

Didalam proses belajar mengajar berlangsung interaksi dan

komunikasi guru sebagai pendidik dan siswa sebagi yang dididik. Dalam

proses belajar mengajar interaksi merupakan kegiatan paling pokok dan

menjadi ruh dalam kegiatan belajar mengajar itu sendiri. Dengan demikian

jika proses belajar mengajar tanpa adanya interaksi maka pembelajaran itu

tidak akan menghasilkan apa-apa dengan kata lain pembelajaran itu semu,

untuk itu seorang guru harus benar-benar terampil dalam mengelola interaksi

dalam pembelajaran agar kualitas dan hasil belajar akan meningkat lebih baik.

Selain itu guru dalam mengelola interaksi belajar mengajar harus memiliki

kemampuan mendesain program, menguasai materi pelajaran, mampu

menciptakan kondisi kelas yang kondusif, terampil memanfaatkan media dan

memilih sumber, memahami cara atau metode yang digunakan, memiliki

Page 19: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

4

keterampilan mengkomunikasikan program serta memahami landasan-

landasan pendidikan sebagai dasar bertindak. Dalam pembelajaran, interaksi

mempunyai beberapa tujuan yaitu : membantu menyeleksi bahan pengajaran

yang akan disampaikan, memudahkan menyeleksi metode yang akan

digunakan, memudahkan menyeleksi media dan alat bantu pengajaran,

menolong sikap, tingkah laku dan perbatan guru, memudahkan memberikan

penilaian, serta memudahkan mengorganisasika kegiatan-kegiatan untuk

mencapai tujuan pembelajaran, memudahkan menyeleksi kemampuan yang

ingin diinginkan dari anak didik. Jadi dalam pelaksanaan pembelajaran

mempunyai arah dan tujuan yang jelas Syaifu Bahri Djamarah (2005:28)

Dalam belajar mengajar memunculkan istilah guru sebagai satu

pihak dan siswa sebagai lain pihak. Keduanya memegang peran, posisi dan

tanggung jawab yang berbeda-beda namun bersama-sama mencapai tujuan.

Guru bertanggung jawab mengantarkan anak didik ke arah kedewasaan susila

yang cakap dengan memberikan sejumlah ilmu pengetahuan dan

membimbingnya. Sedangkan anak didik berusaha untuk mencapai tujuan itu

dengan bantuan dan pembinaan dari guru. Dari paparan di samping kedua

belah pihak berada dalam interaksi edukatif. Didalam proses interaksi

edukatif mengandung sejumlah norma, semua norma itulah yang harus guru

transfer kepada anak didik. Proses intaraksi edukatif menjadi jembatan yang

menghidupkan persenyawaan antara pengetahuan dan perbuatan yang

menghantarkan kepada tingkah laku sesuai dengan pengetahuan yang

diterima oleh anak didik. Dengan demikian interaksi edukatif adalah

Page 20: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

5

hubungan dua arah antara guru dan anak didik dengan sejumlah norma

sebagai mediumnya untuk mencapai tujuan pendidikan.

Menurut pendapat Drs. Moh. Uzer Usman (1990)dalam Drs.

Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag. (2005 : 13) berpendapat bahwa kegiatan

interaksi belajar mengajar sangat beraneka ragan coraknya, mulai dari

kegiatan yang didominasi oleh guru sampai kegiatan mandiri yang dilakukan

oleh anak didik. Hal ini tentu tergantung pada keterampilan guru dalam

mengelola kegiatan interaksi belajar mengajar. Penggunaan variasi pola

interakasi mutlak dilakukan oleh guru , hal ini dimaksudkan agar tidak

menimbulkan kebosanan, kejenuhan, serta untuk menghidupkan suasana

kelas demi keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan.

Jadi proses belajar mengajar merupakan proses kegiatan interaksi

antara dua unsur manusiawi yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru

sebagai pihak yang mengajar. kedua belah pihak tersebut harus aktif. Aktif

tersebut dalam arti sikap, mental dan perbuatan dalam pembelajaran dengan

beberapa pendekatan proses. Anak didik harus lebih aktif dari pada guru, guru

hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator untuk menghasilkan

interaksi yang menjadi interaksi multi arah seperti halnya guru, lingkungan

dapat berfungsi sebagai sumber belajar bagi anak didik. Hal tersebut tentunya

mempunyai tujuan yakni memperbaiki proses belajar mengajar dan

pembelajaran untuk lebih baik dan meningkat. Didalam pembelajaran seorang

guru juga harus menguasai pendekatan - pendekatan pembelajaran agar

pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat membantu siswa berpikir positif,

kritis dan realistik yang kesemuanya itu dapat membantu peningkatan

Page 21: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

6

pembelajaran siswa. Adapun yang dimaksud realistik adalah siswa dapat

menggunakan masalah situasi dunia nyata atau suatu konsep sebagai titik

tolak dalam belajar. Realistik ini merupakan sebuah pendekatan yang dapat

diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar. Pendekatan realistik ini

adalah sebuah pendekatan pendidikan yang berusaha menempatkan

pendidikan pada hakiki dasar pendidikan itu sendiri. http ://zahra-

abcde.blogs.pot.Com/2010/04/ mengajar-matematika-denganpendekatan.

html.

Realistik atau dunia nyata tidak hanya sebagai sumber

pembelajaran, tetapi juga sebagai tempat untuk mengaplikasikan kembali

pembelajaran kedunia nyata. Pembelajaran diawali dengan masalah

kontekstual “dunia nyata yang berkaitan dengan isi dari pembelajarannya,

sehingga memungkinkan siswa menggunakan pengalaman yang pernah ia

dapat dalam kesehariannya sebelumnya secara langsung dituangkan dalam

pembelajaran. Melalui abstraksi dan formalisasi siswa akan mengembangkan

konsep yang lebih komplit. Kemudian, siswa dapat mengaplikasikan konsep-

konsep yang ia dapat ke bidang baru dari dunia nyata. Oleh karena itu, untuk

menjembatani konsep-konsep pembelajaran dengan pendekatan realistik

siswa perlu mengaplikasikan pengalaman sehari-hari.

Dalam proses belajar mengajar pendekatan realistik berpengaruh

penting terhadap aktifitas siswa itu sendiri, dimana didalam pelajaran tersebut

guru dapat mengaitkan masalah atau pencarian informasi terhadap dunia

nyata yang dikaitkan dengan pengalaman siswa, siswa dapat menemukan

contoh-contoh nyata yang di apresiasikan pada waktu pembelajaran

Page 22: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

7

berlangsung, sehingga dalam pendekatan realistik tersebut guru dengan

langsung dapat meningkatkan interaksi pembelajaran.

Namun didalam pembelajaran, seringkali dalam pelaksanaannya

guru kurang memperhatikan aspek-aspek yang dapat meningkatkan belajar

siswa. Terkait dengan hal tersebut, berdasarkan pengamatan/observasi

khususnya pada mata pelajaran PKn di SD Negeri wonosari 03 terutama

dalam proses belajar mengajarnya terdapat beberapa permasalahan yang

belum optimal. Pembelajaran masih didominasi oleg guru (teacher

centre)Guru dalam menerapkan pembelajaran kurang kreatif dan efektif,

dalam pembelajaran guru kurang mengoptimalkan media pembelajaran serta

model-model pembelajaran. Proses interaksi timbal balik antara siswa dengan

guru belum sepenuhnya berjalan dengan baik,yaitu siswa masih malu dan

takut untuk bertanya dan mengungkapkan pendapatnya, interaksi siswa dalam

pembelajaran baik dengan siswa lain, dengan lingkungan, maupun dengan

pembelajarannya itu sendiri belum sepenuhnya berjalan dengan baik.

Mayoritas siswa hanya duduk dan diam mendengarkan penjelasan dari guru,

siswa disuruh membaca kembali materi yang ada di LKS dan siswa disuruh

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di LKS yang berhubungan

dengan materi setelah itu proses belajar mengajar selesai.

Masalah-masalah diatas diperkuat oleh Lukman Hakim, S.Pd

sebagai kolaboratordalam penelitian ini. Didalam pengamatan bersama bahwa

interaksi multi arah masih belum tampak, aktifitas siswa cenderung pasif,

guru masih kurang terampil dalam mengajar, artinya siswa masih terpusat

pada guru serta guru kurang melibatkan lingkungan untuk menjadi sumber

Page 23: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

8

sekaligus menjadi media pembelajaran. Selain itu aktifitas siswa cenderung

pasif dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Wonosari 03 masih di bawah

kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu

(65). Hal tersebut dapat dilihat dalam rerata klasikal awal.Data hasil belajar

ditunjukkan dengan nilai terendah yaitu 30 dan nilai tertinggi yaitu 80, siswa

yang tuntas sebanyak 9 siswa dengan presentase 29% dan yang belum tuntas

22 siswadengan presentase 70,96% dari jumlah keseluruhan siswa kelas IV

yaitu 31. Beberapa faktor yang lain dapat diduga penyebab tidak

keberhasilan siswa diantaranya adalah jumlah siswa yang cukup banyak

ukuran kelas di SD yaitu sebanyak 31 siswa, sehingga didalam kelas

cenderung ramai untuk bercanda dan bermain-main dengan teman lainnya.

Untuk itu guru harus berpikir kembali dan meningkatkan kemabali

keterampilan serta kepedulian dalam mengajar agar masalah-masalah yang

terdapat didalam proses belajar menagajar dapat teratasi denagan baik.

Dengan adanya masalah ini, perlu adanya pemechan masalah salah

satunya yaitu dengan penerapan pembelajaran inovatif. Pembelajaran yang

bernaungdalam teori konstruktivis adalah kooperatif. Kooperatif disusun

dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi de

ngan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam

kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan

belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya. Ada beberapa

model kooperatif yaitu STAD, JIGSAW, Investigasi Kelompok, TGT, TPS,

dan NHT.Memperhatikan uraian diatas bahwa untuk memecahkan masalah

yang terjadi, peneliti menetapkan alternatif tindakan pemecahan masalah

Page 24: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

9

untuk meningkatkan interaksi pembelajaran PKn. Maka dalam Penelitian ini

peneliti menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

berbasis realistik. Ketertarikan peneliti mengambil pendekatan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw berbasisi realistik karena peneliti melihat dalam

pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbasis realistik semua

anggota kelompok diberi tugas dan tanggungjawab masing-masing baik

individu maupun kelompok yang mengaitkan dengan kehidupan seharai-hari

dengan kenyataannya. Jadi, keunggulan pada pembelajaran kooperatif Jigsaw

berbasis realistik dibanding dengan diskusi lain yaitu seluruh anggota dalam

kelompok bekerja sesuai dengan tugas yang diberikan, sebab tugas itu

merupakan tanggung jawab individu dan tanggung jawab kelompok. Model

jigsaw ini adalah interdependensi setiap siswa bergantung kepada teman satu

timnya untuk dapat memeberikan informasi yang diperlukan supaya dapat

berkinerja baik pada saat penilaian Robert E. Slavin (2009:237).

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rani Purwani Dewi,

2101404602 (2009) Deskripsi Interaksi Siswa dan Guru dalam Pembelajaran

Membaca Puisi Anak di Sekolah Dasar Kelas Rendah Melalui Teori Flander

dan Larsen-Freeman. Under Graduates thesis, Universitas Negeri

Semarang.Data penelitian menunjukkan bahwa (1) Guru berbicara (GB)

menghasilkan nilai rata-rata sebesar 48,18%, (2) Siswa Berbicara (SB)

menghasilkan nilai rata-rata sebesar 27,53%, (3) Kesunyian (K)

menghasilkan nilai rata-rata sebesar 14,41%, (4) Rasio Respon Guru (RRG)

menghasilkan nilai rata-rata sebesar 32,45%, (5) Rasio Inisiatif Siswa (RIS)

menghasilkan nilai rata-rata sebesar 11,62%, (6) Rasio Respon Langsung

Page 25: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

10

Guru (RRLG) menghasilkan nilai rata-rata sebesar 69,45%, (7) Rasio

Pergantian Konten (RPK) menghasilkan nilai rata-rata sebesar 45,77%, (8)

Rasio Tetap Siswa (RTS) menghasilkan nilai rata-rata sebesar 0%, dan (9)

penggunaan bahasa antara siswa dan guru selama berinteraksi sebesar 93,56%

untuk penggunaan bahasa Indonesia, terdiri dari guru sebesar 65,34% dan

siswa 28,21%; dan penggunaan bahasa Jawa sebesar 6,44%, terdiri dari guru

3,13% dan siswa 3,32%. Data di atas mengindikasikan bahwa pola interaksi

guru dan siswa bersifat multi arah, namun tetap berpusat pada guru. Interaksi

yang terjadi antara guru dan siswa merupakan jenis interaksi

edukatif.http://lib.unnes.ac.id/75/.

Catur Endah Lestari. 2007, dengan judul Skipsi Peningkatan

Interaksi Pembelajaran Dan Hasil Belajar Dengan Strategi Pembelajaran

Everyone Is A Teacher Here Dalam Mata Pelajaran IPS Ekonomi Siswa

Kelas VII SMP Mater Alma Ambarawa Kabupaten Semarang. Menunjukkan

bahwa dengan strategi Everyone Is A Teacher Here interaksi dan hasil belajar

siswa mengalami peningkatan. Terbukti dari data siklus I nilai rata-rata siswa

65,24 dengan kriteria ketuntasan klasikal 66.66%. siklus II rata-rata 71,6

dengan kriteria ketuntasan klasikal 79,19%. Siklus III rata-rata 78,85 dengan

ketuntasan klasikal 91,66%. Interaksi dalam pembelajaran juga meningkat

yaitu interaksi dalam menjawab pertanyaan sebesar 54,16%. Menyampaikan

pendapat sebesar 29,16%. Interaksi denga sumber ajar 50% didalam siklus I.

dalam siklus II interaksi menjawab pertanyaan sebesar 70,08%, interaksi

dalam menyampaikan pendapat sebesar 50%, 8interaksi dengan sumber ajar

79,16%. Didalam siklus III interaksi berrtambah meningkat yaitu, interaksi

Page 26: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

11

menjawab pertanyaan sebesar 79,16%, mengemukakan pendapat sebesar

291,16%, interaksi dengan sumber ajar sebesar 91,16%.Skripsi oleh Catur

Endah Lestari 2010, dengan judul Skipsi. Peningkatan Interaksi

Pembelajaran Dan Hasil Belajar Dengan Strategi Pembelajaran Everyone Is

A Teacher Here. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang)

Dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengkaji

penelitian tindakan kelas dengan judul peningkatan interaksi pembelajaran

melalui pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasisi realistik pada mata

pelajaran PKn kelas IV SDN Wonosari 03 Kecamatan Bawang Kabupaten

Batang.

Harapan melalui pendekatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

berbasis realistik ini interaksi didalam belajar mengajar lebih meningkat dan

lebih baik serta dari interaksi hanya dua arah antara guru dan siswa menjadi

interaksi multi arah, siswa dan siswa, siswa dan guru serta guru dan siswa

dengan sumber belajar. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana

guru memainkan peranannya sesuai fungsinya sebagai fasilitator, motivator,

mediator, komunikator dan evaluator.

B. Rumusan Masalah Dan Pemecahan Masalah

1. Rumusan Masalah

a. Apakahpendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik dapat

meningkatkan keterampilan guru pada mata pelajaran PKn kelas IV

SDN Wonosari 03?

Page 27: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

12

b. Apakah pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik dapat

meningkatkan interaksi pembelajaran PKn kelas IV SD Negeri

Wonosari 03?

c. Apakah pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Wonosari 03?

2. Pemecahan Masalah

Semua siswa harus mendapatkan perhatian khusus oleh guru

tentunya akan menghasilkan atau menguasai yang berbeda pula bahkan

perlakuan individual sekaligus dengan diberikanya perlakuan dan

perhatian yang lebih baik dalam belajar di sekolah maupun di rumah,

tentunya akan lebih baik pula penguasaan keterampilan atau konsep

terhadap pelajaran - pelajaran yang dipelajarinya. Guru juga dituntut tidak

memperlakukan perhatian khusus terhadap salah satu siswa di dalam kelas,

dan juga harus bisa di senangi dan disegani oleh siswa-siswanya. Dengan

menggunakan model pembelajaran, media pembelajaran dan pendekatan

dalam pembelajaran secara terus menerus dan berkelajutan serta

terorganisir dengan baik akan menumbuhkan semangat belajar siswa serta

dapat memberi pengaruh positif terhadap siswa sehingga akan mampu

mengkondisikan dalam bentuk motifasi kepada siswa.

Demikian halnya dengan guru memberikan beberapa pendekatan

pembelajaran dan media pembelajaran dengan harapan baik maka akan

tercipta motifasi terhadan siswa, yang jelas guru dapat mengkondisikan

siswa dengan baik dalam belajar. Dengan pola demikian tentunya anak

akan lebih termotifasi dalam belajar.

Page 28: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

13

Guru dapat pula menggunakan model pembelajaran kooperatiftipe

jigsaw berbasis realistik yaitu :

a. Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok asal,

beranggotakan 3-5 orang. Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya

A,B,C,D,E

b. Membagi tugas sesuai dengan materi yang diajarkan. Masing-masing

siswa dalam kelompok asal mendapat tugas yang berbeda,

c. Masing-masing nomor yang sama berkumpul menjadi kelompok ahli

atau siswa yang memiliki tugas yang sama berkumpul menjadi satu

kelompok

d. Dalam kelompok ahli ini, tugaskan agar siswa belajar bersama untuk

menjadi tim ahli sesuai dengan wacana atau tugas yang menjadi

tanggung jawabnya dan mengaitkan wacana atau tugas tersebut ke

dunia nyata atau mencari bukti-bukti konkrit (riil)dari wacana atau

tugas tersebut.

e. Tugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami dan

mendapat bukti konkrit atau berkaitan dengan dunia nyata (realistik)

serta dapat menyampaikan informasi tentang hasil dari wacana atau

tugas yang telah dipahami kepada kelompok asal

f. Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli masing-

masing siswa kembali ke kelompok asal atau kelompok awal.

g. Beri kesempatan secara bergantian masing-masing siswa untuk

menyampaikan hasil diskusi dari tugas kelompok ahli ke kelompok

awal (kelompok asal).

Page 29: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

14

h. Apabila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya secara keseluruhan

guru memberikan klarifilkasi.

Hipotensis : Hipotensisi yang diajukan dalam proposal

penelitian ini adalah :“Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw

Berbasis Realistik Diharapkan Dapat Meningkatkan Interaksi Belajar

Siswa Kelas IV SDN Wonosari 03 Pada Mata Pelajaran PKn “.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini dengan

menggunakan pendekatan kooperatiftipe jigsaw berbasis realistik pada mata

pelajaran PKn SDN Wonosari 03 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan keterampilan guru dalam upaya meningkatkan interaksi

pembelajaran melalui pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik

pada mata pelajaran PKn kelas IV SDN Wonosari 03.

2. Meningkatkan interaksi pembelajaran melalui pendekatan kooperatif tipe

jigsaw berbasis realistik pada mata pelaran PKn kelas IV SDN Wonosari

03.

3. Meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan kooperatif tipe

jigsaw berbasis realistik pada mata pelajaran PKn kelas IV SDN Wonosari

03.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi di

dalam dunia pendidikan sehingga penelitian ini dapat bermanfaat. Manfaat

yang diharapkan penulis adalah sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Page 30: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

15

Agar siswa dapat meningkatkan interaksi dalam pembelajaran,

meningkatkan pemahaman, perhatian, aktivitas, dan keterampilan memalui

model pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik.

2. Bagi guru

a. Yaitu untuk menambah wawasan, pemahaman, keterampilan dan

kreativitas guru dalam rangka peningkatan sebagai tenaga profesional

dalam bidang pendidikan

b. Guru dapat memahami pentingnya model pembelajaran untuk

meningkatkan interaksi, aktifitas, perhatian dan prestasi belajar siswa

3. Bagi sekolah

a. Sebagai gambaran dalam upaya meningkatkan mutu dan hasil

pembelajaran di dalam sekolah

b. Mendorong guru - guru SDN Wonosari 03 untuk mengembangkan

wawasan profesionalnya, sehingga dapat meningkatkan kemajuan

sekolah

4. Bagi penulis

Dapat menambah keterampilan dalam menulis, menambah

pengetahuan dan pengalaman penulis. Penulis juga dapat memperbaiki

proses pembelajaran dengan menggunakan beberapa model-model

pembelajaran.

Page 31: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

16

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Interaksi

Interaksi adalah suatu jenis tindakan atau aksi yang terjadi sewaktu

dua atau lebih objek memengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Ide

efek dua arah ini penting dalam konsep interaksi, sebagai lawan dari

hubungan satu arah pada sebab akibat. Kombinasi dari interaksi-interaksi

sederhana dapat menuntun pada suatu fenomena baru yang mengejutkan.

Dalam berbagai bidang ilmu, interaksi memiliki makna yang berbeda.

http://id.wikipedia. org/wiki/Interaksi.

Dalam lingkup pembelajaran Interaksi menjadi tuntutan utama bagi

proses pemelajaran yang dibimbing oleh guru. Dengan interaksi maka

terjadi komunikasi dua arah antara guru sebagai fasilitator pembelajaran

dan siswa sebagai subyek belajarnya. Keberhasilan proses pembelajaran

pada dasarnya tergantung pada situasi yang tercipta atau diciptakan di

atara pembelajar dan pelajar atau pedidik dan pendidiknya. Hal ini terkait

dengan konsep dasar pembelajaran yang sangat membutuhkan sebuah

kondisi yang kondusif dan kondisi kondusif dapat tercipta jika diantara

kedua pihak mempunyai persepsi yang sama terhadap tujuan proses yang

mereka jalani. Jika tidak, tentunya kondisi tersebut hanya kamuflase atas

tujuan semu semata. Tanpa interaksi yang baik, tentunya akan terjadi

rekayasa sikap terhadap proses pembelajaran yang mereka lakukan dan

Page 32: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

17

jika telah terjadi rekayasa tentunya hal tersebut sudah merupakan pratanda

kondisi negatif. Untuk mencapai keberhasilan di dalam proses

pembelajaran, maka seorang guru harus mampu menerapkan metode

interaksi yang sesuai dengan kondisi saat proses berlangsung.

Interaksi merupakan prasyarat agar tercipta sebuah komunikasi dua

arah yang selanjutnya memberikan pengalaman belajar maksimal bagi

anak didik. Peningkatan kualitas hasil proses pembelajaran memang

tergantung pada sikap para pelaku pembelajaran, pembelajar dan pelajar

pada saat mengikuti proses pembelajarannya. Hal ini karena pada

prinsipnya proses pembelajaran merupakan interaksi antar dua orang atu

lebih untuk melakukan perubahan sistematis pada satu sisi, yaitu anak

didik. Jika tidak terjadi interaksi yang baik, tentunya proses pembelajaran

tidak dapat berlangsung maksimal.

a. Interaksi Belajar Mengajar

Interaksi belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bersifat

interaktif dari berbagai komponen untuk mewujudkan tercapainya

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan

pembelajaran. Interaksi merupakan hubungan timbal balik antara guru

(pengajar) dengan anak (murid), dalam hal ini harus menunjukan

adanya hubungan yang bersifat edukatif.

http://lubmazreserach.wordpress.com.Hal ini sejalan dengan pendapat

Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag (2005:12), bahwa interaksi dalam

pembelajaran ialah interaksi edukatif. Dalam interaksi edukatif unsur

Page 33: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

18

guru dan anak didik harus aktif, tidak mungkin terjadi proses interaksi

edukatif bila hanya satu unsur yang aktif. Aktif dalam arti sikap, mental

dan perbuatan dalam sistem pengajaran dengan menggunakan beberapa

pendekatan proses. Anak didik harus lebih aktif dari pada guru, guru

hanya bertindah hanya sebagai pembimbing dan fasilitator. Kegiatan

interaksi belajar mengajar sangat beraneka ragam coraknya, mulai dari

kegiatan yang didomonasi oleh guru sampai kegiatan mandiri yang

dilakukan oleh anak didik. Hal ini tentu saja bergantung pada

keterampilan guru dalam mengelola kegiatan interaksi belajar mengajar.

Hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejenuhan,

serta untuk menghidupkan suasana kel;as demi keberhasilan anak didik

dalam mencapai tujuan belajar. Drs. Moh. Uzer Usman dalam Drs.

Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag (2005:13) mengemukakan pendapatnya

tentang jenis pola interaksi yaitu :

1) Pola guru-anak didik.

Yaitu komunikasi sebagai aksi (satu arah)

2) Pola guru-anak didik-guru.

Yaitu ada balikan (feedback) bagi guru, tidak ada interaksi antar

siswa (komunikasi sebagai interaksi)

3) Pola guru-anak didik-anak didik

yaitu ada balikan bagi guru, anak didik saling belajar satu sama

lain.

4) Pola guru-anak didik, anak didik-guru, anak didik-anak didik.

Page 34: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

19

Yaitu interaksi optimal antara guru dan anak didik dan antara anak

didik dengan anak didik (komunikasi sebagai interaksi multi arah)

5) Pola melingkar

yaitu setiap anak didik mendapat giliran untuk mengemukakan

sambutan atau jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali

apabila setiap anak didik belum mendapat giliran.

Dalam proses belajar mengajar, interaksi mempunyai peranan

yang sangat penting. Hal ini karena dengan interaksi memungkinkan

terjadinya proses belajar mengajar. Tanpa adanya interaksi, proses

belajar mengajar tidak akan terjadi. Belajar mengajar sebagai suatu

proses memiliki beberapa tahap yang harus dilalui, pada dasarnya

merupakan kegiatan yang saling mempengaruhi satu dengan yang

lainnya yaitu; tahap perencanaan, yang dengan perencanaan yang baik

akan memungkinkan terciptanya perencanaan yang baik pula untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Tahap pelaksanaan, dimana dalam

pelaksanaan juga harus mempunyai tujuan, metode, dan alat yang

digunakan dalam proses belajar mengajar yang sedang berlangsung,

dan tahap evaluasi yang digunakan untuk mengukur tingkat

keberhasilan apakah tercapai atau tidak pembelajaran tersebut.

Tugas guru ialah mengajar, dimana guru harus membimbing

anak belajar dengan menyediakan situasi dan kondisi yang tepat agar

potensi anak dapat berkembang semaksimal mungkin, dengan

Page 35: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

20

demikian tujuan pendidikan dapat tercapai, hal ini hanya dapat terjadi

dengan interaksi belajar mengajar.

Belajar mengajar adalah sebagai suatu proses memiliki

beberapa tahap yang harus dilalui, pada dasarnya belajar mengajar

merupakan kegiatan yang saling mempengaruhi satu dengan yang

lainnya yaitu : tahap perencanaan, yang dengan perencanaan yang

baik akan memungkinkan terciptanya perencanaan yang baik pula

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tahap pelaksanaan, dimana

dalam pelaksanaan juga harus mempunyai tujuan, metode, dan alat

yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang sedang

berlangsung, dan tahap evaluasi yang digunakan untuk mengukur

tingkat keberhasilan apakah tercapai atau tidak pembelajaran tersebut.

Masalah dalam interaksi yang terjadi kadang kala guru atau siswa

tidak memahami apa yang dibicarakan dalam suatu kegiatan belajar

mengajar hal ini menuntut seorang guru untuk dapat memilih kata-

kata yang mudah untuk dipahami oleh anak didik. Wacana kelas atau

biasa disebut interaksi yang terjadi di kelas, apabila dikemukakan

secara umum bahwa analisis wacana harus lah berkenan dengan cara-

cara informasi itu diseleksi, diformulasikan dan disampaikan kepada

penutur atau dengan kata lain informasi itu dipandang sebagai

pengetahuan yang diketahui, diperiksa, dan tidak diseleksi sama

sekali.

Page 36: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

21

Dalam keseluruhan proses pendidikan dan pengajaran di

sekolah berlangsung interaksi guru dan siswa dalam proses belajar

mengajar yang merupakan kegiatan paling pokok. Jadi proses belajar

mengajar merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur

manusiawi yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai

pihak yang mengajar. Dalam proses interaksi tersebut dibutuhkan

komponen pendukung atau ciri-ciri interaksi belajar mengajar, yaitu

(1) Interaksi belajar mengajar memiliki tujuan : yakni untuk

membantu anak dalam suatu perkembangan tertentu. Interaksi belajar

mengajar sadar tujuan, dengan menempatkan siswa sebagai pusat

perhatian siswa mempunyai tujuan, (2) Ada suatu prosedur (jalannya

interaksi) yang direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang

telah dilaksanakan. Dalam melakukan interaksi perlu adanya prosedur,

atau langkah-langkah sistematik yang relevan, (3) Interaksi belajar

mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus.

Materi didesain sehingga dapat mencapai tujuan dan dipersiapkan

sebelum berlangsungnya interaksi belajar mengajar, (4) Ditandai

dengan adanya aktivitas siswa. Siswa sebagai pusat pembelajaran,

maka aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya

interaksi belajar mengajar, (5) Dalam interaksi belajar mengajar guru

berperan sebagai pembimbing. Guru memberikan motivasi agar terjadi

proses interaksi dan sebagai mediator dan proses belajar mengajar, (6)

dalam interaksi belajar mengajar membutuhkan disiplin. Langkah-

Page 37: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

22

langkah yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang sudah

ditentukan, (7) Ada batas waktu. Setiap tujuan diberi waktu tertentu,

kapan tujuan itu harus dicapai, (8) Unsur penilaian. Untuk mengetahui

apakah tujuan sudah tercapai melalui interaksi belajar mengajar. Edi

Suardi (1980) dalam Sardiman A.M. (2011:15)

Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam mengelola interaksi

belajar mengajar guru harus memiliki kemampuan mendesain

program, menguasai materi pelajaran, mampu menciptakan kondisi

kelas yang kondusif, terampil memanfaatkan media dan memilih

sumber, memahami cara atau metode yang digunakan, memiliki

keterampilan mengkomunikasikan program serta memahami

landasan-landasan pendidikan sebagai dasar bertindak.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Interaksi Belajar Mengajar

1) Faktor Guru

Guru adalah pengelola pembelajaran atau disebut pembelajar.

Pada faktor ini yang perlu diperhatikan adalah keterampilan

mengajar, mengelola tahapan pembelajaran, dan memanfaatkan

metode pembelajaran

2) Faktor Siswa

Siswa adalah subyek yang belajar atau disebut belajar. Pada

faktor siswa yang harus anda perhatikan adalah karakteristik siswa

baik karakteristik umum maupun karakteristik khusus.

3) Faktor Kurikulum

Page 38: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

23

Kurikulum merupakan pedoman bagi guru dan siswa dalam

mengorganisasikan tujuan dan isi pelajaran. Pada faktor ini perlu

diperhatikan bagaimana merumuskan tujuan pembelajaran dan

mengorganisasikan isi pembelajaran

4) Faktor Lingkungan

Lingkungan atau latar adalah konteks terjadinya pengalaman

belajar. Pada faktor ini perlu diperhatikan lingkungan fisik dan

lingkungan non fisik yang menunjang situasi interaksi belajar

mengajar optimal.http://guruproffesional.blogspot.com/2010/05/

interaksi-belajar-mengajar.html.

Adapun pengelolaan interaksi belajar mengajar adalah sebagai

berikut :

a) Menguasai bahan

Sebelum guru tampil didepan kelasuntuk mengelola

interaksi belajar mengajar, terlebih dahulu harus sudah menguasai

bahan apa yang dapat mendukung jalannya proses belajar

mengajar.

b) Mengelola program belajar mengajar

Guru juga harus mampu mengelola program-program

belajar mengajar agar proses belajar-mengajar dapat terkendali dan

berjalan dengan baik.

c) Mengelola kelas

Page 39: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

24

Untuk mengajar didalam kelas guru dituntut mampu

mengelola kelas, yakni menyediakan kondisi yang kondusif untuk

berlangsungnya proses belajar mengajar.

d) Menggunakan media dan sumber

Seorang guru harus benar-benar mengenal dan bisa,

memilih, membuat alat bantu pelajaran sederhana, mengelola dan

menggunakan laboraturium, menggunakan buku pegangan atau

buku sumber, menggunakan perpustakaan dalam proses belajar

mengajar, menggunakan unit microteaching dalam program

pengalaman lapangan.

e) Menguasai landasan-landasan kependidikan

Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk

pengembangan bangsa. Pengembangan bangsa tersebut akan

terwujud secara nyata dengan menciptakan ketahanan nasioanal

dalam rangka mencapai cita-cita bangsa

f) Mengelola interaksi belajar mengajar

Didalam proses belajar menggajar, kegiatan interaksi

antara guru dan siswa merupakan kegiatan yang cukup dominan.

Dengan interaksi proses belajar mengajar akan tertransfer dengan

baik.

g) Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran

Setiap siswa hakikatnya memiliki perbedaan antara stu

dengan yang lain, perbedaan tersebut akan menimbulkan perbedaan

Page 40: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

25

yang lain misalnya soal kreativitas, gaya belajar siswa. Untuk itu

hal ini perlu diketahui oleh guru agar guru dapat mengambil

tindakan instruksional yang lebih tepat dan memadai.

h) Mengebal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan

disekolah

Dalam tugas dan peranannya di sekolah guru ujga sebagai

pembimbing ataupun konselor/penyuluh. Itulah sebabnya guru

harus mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan

penyuluhan di sekolah serta harus menyelenggarakan program

layanan bimbingan di sekolah agar kegiatan interaksi belajar

mengajarnya menjadi lebih tepat dab produktif.

i) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

Seorang guru diosamping berperan sebagai pengajar juga

sebagai administator, dengan demikian guru harus mengenal dan

menyelenggarakan administrasi sekoalah.

j) Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian

pendidikan guna keperluan pengajaran

Disamping bertugas sebagai pendidik dan pembimbing guru

juga harus memahami hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.

Hal ini dalam rangka menumbuhkan penalaran dan pengembangan

proses belajar mengajar.

Didalam belajar mengajar, kegiatan interaksi antara guru dan

siswa merupakan kegiatan yang cukup dominan. Kemudian didalam

Page 41: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

26

kegiatan interaksi guru dan siswadalam rangka transfer of knowledge

dan bahkan juga transfer of values, akan senatiasa menuntut

komponen yang serasi antara komponen satu dengan yang lainnya.

Serasi dalam hal ini berarti komponen komponen yang ada pada

kegiatan proses belajar mengajar itu akan saling menyesuaikan dalam

rangka mendukung pencapaian tujuan belajar bagi anak didik. Jadi

proses interaksi antara guru dan siswa tidak semata-mata hanya

tergantung cara atau metode yang dipakai, tetapi komponen-

komponen yang lain juga akan mempengaruhi keberhasilan interaksi

belajar mengajar tersebut.

Ada beberapa komponen dalam interaksi belajar mengajar,

komponen-komponen itu misalnya guru, siswa, metode, alat atau

teknologi, sarana, dan tujuan. Untuk mencapai tujuan instruksional,

masing-masing komponen tersebut akan saling merespon dan

mempengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya. Sehingga tugas

guru adalah bagaimana harus mendesain dari masing-masing

komponen agar menciptakan proses belajar mengajar yang lebih

optimal. Dengan demikian guru dselanjunya akan dapat

mengembangkan interaksi belajar mengajar yang lebih dinamis untuk

mencapai tujuan yang diharapkan.

Didalam interaksi ada sejumlah komponen yang meliputi

tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat,

sumber, dan evaluasi. 1) tujuan : Tujuan mempunyai arti penting

Page 42: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

27

dalam kegiatan interaksi. Tujuan dapat memberikan arah yang jelas

dan pasti kemana kegiatan pembelajaran akan dibawa oleh guru. 2)

Bahan pelajaran : Bahan pelajaran mutlak harus dikuasai guru dengan

baik. Bahan pelajaran adalah unsur inti dalam kegiatan interaksi,

karena harus diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. 3) Kegiatan

belajar mengajar : Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan

dalam pendidikan. Semua komponen pengajaran akan diproses

didalamnya. Komponen inti yakni manusiawi, guru, dan anak didik. 4)

Metode : metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar

mengajar metode diperlukan oleh guru guna kepentingan

pembelajaran. 5) Alat : alat adalah segala sesuatu yang dapat di

gunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan

interaksi biasanya dipergunakan alat nonmaterial dan alat material.

Alat nonmaterial berupa suruhan, perintah, larangan, nasihat dan

sebagainya. Sedangkan alat material atau alat bantu berupa globe,

papan tulis, kapur, gambar, diagram, lukisan, video dan sebagainya. 6)

sumber belajar : sumber belajar juga sangat dibutuhkan oleh guru dan

siswa sebagai penunjang keberhasilan dalam belajar. Sumber belajar

sangat banyak sekali, ada dimana-mana ; di sekolah, di halaman, di

pusat kota, di pedesaan, di buku, di majalah dan lain sebagainya. 7)

evaluasi : evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan

data tentang sejauh mana keberhasilan anak didik dalam belajar dan

Page 43: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

28

keberhasilan guru dalam mengajar. Pelaksanaan evaluasi dilakukan

oleh guru dengan mengguanakan seperangkat instrumen penggali data

seperti tes perbuatan, tes tertulis dan tes lisan.

Menurut Agus Suprijono (2010) ada unsur interaksi promotif,

unsure ini pening karena dapat menghasilkan saling ketergantungan

positif. adapun cirri-ciri unsur promotif ini adalah : saling membantu

secara efektif dan efisien, saling memberi informasi dan sarana yang

diperlukan, memproses informasi secara bersama lebih efektif dan

efisien, saling mengingatkan, saling membantu dalam merumuskan

dan mengembangkan argumenttasi serta meningkatkan kemampuan

wawasan terhadap masalah yang dihadapi, saling percaya, dan saling

memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama.

c. Interaksi Belajar Mengajar Sebagai Interaksi Edukatif

Belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai

normatif. Belajar mengajar adalah suatu proses yang dilakukan

dengan sadar dan bertujuan. Tujuan adalah sebagai pedoman kearah

mana akan dibawa proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar

akan berhasil bila hasilnya mampu membawa perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap dalam diri

anak didik. Belajar mengajar dikatakan bernilai normatif karena di

dalamnya ada sejumlah nilai, jadi wajar bila interaksi itu dinilai

bernilai edukatif. Dalam interaksi edukatif unsur guru dan anak didik

Page 44: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

29

harus aktif, tidak mungkin terjadi proses interaksi edukatif bila hanya

satu unsur yang aktif. Aktif dalam arti sikap, mental dan perbuatan.

Interaksi edukatif adalah suatu proses yang mengandung

sejumlah norma, semua norma itulah yang harus guru transfer kepada

anak didik. Oleh karena itu, wajar bila interaksi edukatif tidak

berproses dalam kehampaan, tetapi dalam penuh makna. Interraksi

edukatif sebagai jembatan yang menghidupkan persenyawaan antara

pengetahuan dan perbuatan yang mengantarkan kepada tingkah laku

sesuai dengan pengetahuam yang diterima oleh anak didik.

Interaksi pemebelajaran atau interaksi edukatif dalam

pembelajaran menpunyai ciri-ciri sebagai berikut yaitu :

1) Interaksi edukatif mempunyai tujuan. Tujuan tersebut adalah untuk

membantu anak didik dalam suatu perkembangan tertentu.

2) Mempunyai prosedur yang direncanakan untuk mencapai tujuan.

Yaitu agar mencapai tujuan yang optimal, maka dalam melakukan

interaksi perlu adanya prosedur atau langkah-langkah sistematik

dan relevan. Untuk mencapai tujuan mungki akan membutuhkan

prosedur dan desain yang berbeda-beda.

3) Ditandai dengan penggarapan materi khusus. Dalam hal ini materi

perlu didesain sedemikian rupa, sehingga cocok untuk mencapai

tujuan. Dalam hal ini perlu emperhatikan komponen-komponen

pengajaran yang lain. Materi sudah didesaindan dipersiapkan

sebelum melaksanakan interaksi edukatif.

Page 45: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

30

4) Ditandai dengan aktivitas siswa. Yaitu sebagai konsekuensi, bahwa

anak didik merupakan sentral, maka aktivitas anak didik

merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi edukatis.

Aktivitas anak didik dalam hal ini baik secara fisik maupun mental

aktif

5) Guru berperan sebagai pembimbing. Dalam peranan sebagai

pembimbing, guru harus berusaha menghidupkan dan memberikan

motifasi agar terjadi proses interaksi edukatif yang kondusif. Guru

harus siap sebagai mediator dalam segala situasi proses interaksi

edukatif, sehingga guru akan merupakan tokoh yang akan dilihat

dan ditiru tingkah lakunya oleh anak didik.

6) Interaksi edukatif membutuhkan disiplin. Disiplin disini diartikan

sebagai suatu pola tingkah laku yang diatur menurut ketentuan

yang sudah ditaati dengan sadar oleh pihak guru dengan pihak anak

didik

7) Mempunyai batas waktu. Yaitu untuk mencapai tujuan

pembelajaran tertentu dalam sistem berkelas (kelompok anak

didik), batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak bisa

ditinggalkan. Setiap tujuan akan deberi waktu tertentu, kapan

tujuan sudah harus tercapai.

8) Diakhiri dengan evaluasi. Dari seluruh kegiatan tersebut, masalah

evaluasi merupakan bagian penting yang tidak bisa diabaikan.

Page 46: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

31

Evaluasi harus guru lakukan untuk mengetahui tercapai atau

tidaknya tujuan pengajaran yang telah ditentukan

Dalam interaksi pembelajaran atau interaksi edukatif

mempunyai tujuan yang sangat penting, sebab tanpa tujuan kegiatan

yang telah dilakukan akan kurang bermakna, bahkan akan membuang-

buang wakstu dengan sia-sia. Oleh karena itu, tujuan menempati

posisi yang penting dalam semua aktifitas. Tujuan dapat memberikan

arah kegiatan yang jelas. Oleh karena itu, guru sebaiknya merumuskan

tujuan dalam pembelajarannya sebelum melaksanakan tugas mengajar

dikelas. Dengan cra itu guru akan mudah menyeleksi bahan

pengajaran yang akan disampaikan atau deberikan kepada anak didik.

Jadi tujuan menempati posisi yang strategis dalam kegiatan

interaksi edukatif. Nilai strategis itu adalah bahwa tujuan dapat

memberikan arah dalam interaksi edukatif, membantu menyeleksi

bahan pengajaran yang akan disampaikan, memudahkan menyeleksi

metode yang akan digunakan, memudahkan menyeleksi media dan

alat bantu pengajaran, menolong menyeleksi sikap, tingkah laku dan

perbuatan guru, memudahkan menyeleksi kemampuan yang

diinginkan dari anak didik, memudahkan memberikan penilaian, serta

memudahkan mengorganisasikan kegiatan-kegiatan untuk mencapai

tujuan pengajaran. Jadi dalam pelaksanaan pembelajaran mempunyai

arah dan tujuan yang jelas.

Page 47: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

32

d. Prinsip-Prinsi Interaksi Pembelajaran

Interaksi pembelajaran adalah intraksi yang tidak pernah sepi

dari masalah. Permasalahan bisa muncul dari pada anak didik, dimana

anak didik kurang mampu menempatkan perolehannya, baik berupa

pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai kedalam situasi

yang nyata dan berlainan. Kebanyakan anak didik hanya menerima

informasi dan kurang dapat memahami hubungannya dengan dunia

lingkungannya. Hal ini disebabkan bahan pelajaran yang diberikan

oleh guru dalam bentuk penjelasan kurang atau tidak dikaitkan

dengan situasi lingkungan nyata. Sebanyak apapun bahan yang

diberikan kepada anak didik, maka anak didik akan kurang mampu

menerapkan perolehannya itu, bila guru menjelaskan bahan pelajaran

tidak dikaitkan dengan situasi nyata yang sedang dihadapi dan

dirasakan oleh anak didik.

Dalam rangka menjangkau dan memenuhi sebagian besar

kebutuhan anak didik, dikembangkan beberapa prinsip dalam interaksi

pembelajaran. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :

1) Prinsip motivasi

Didalam interaksi pembelajaran tidak semua anak didik

termotivasi untuk bidang studi tertentu. Anak didik menerima

motivasi pembelajaran dengan cara berbeda-beda, ada anak didik

yang memiliki motivasi yang tinggi, ada yang sedang, dan ada juga

yang sedikit sekali memiliki motivasi. Hal ini perlu diperhatikan

Page 48: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

33

oleh guru agar dapat memberi motivasi yang berfariasi kepada anak

didik. Guru dapa menggunakan motivasi ekstrinsik yang

bersumber dari luar diri anak didik, motivasi ekstrinsik ini sangat

diperlukan oleh guru karena motivasi ini dapat diberikan kepada

anak didik, seperti bentuk ganjaran, pujian, hadiah, dan sebagainya.

2) Prinsip berangkat dari persepsi yang dimiliki

Seiap anak didik yang hadir dikelas memiliki latar belakang

pengalaman dan pengetahuan yang berbeda. Guru jangan

menyalahkan anak didik yang tidak bisa menguasai bahan pelajaran

dan jangan pula mengatakan anak didik bodoh atau memarahinya.

Koreksilah diri apakah guru mengabaikan bahan apersepsi yang

dipunyai oleh anak didik. Bila ingin bahan pelajaran mudah

dikuasai oleh sebagian atau seluruh anak didik guru harus

memperhatikan bahan apersepsi yang dibawa anak didik dari

lingkungan kehidupan mereka. Penjelasan yang guru berikan

dengan mengaitkannya dengan pengalaman dan pengetahuan anak

didik akan memudahkan mereka menaggapi dan memahami

pengalaman yang baru dan bahkan membuat anak didik mudah

memusatkan perhatiannya.

3) Prinsip mengarah pada titik pusat perhatian tertentu atau fokus

tertentu.

Pelajaran yang direncanakan dalam suatu bentuk atau pola

tertentu akan mampu mengaitkan bagian-bagian yang terpisah

Page 49: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

34

dalam suatu pelajaran. Tanpa suatu pola pelajaran dapat terpisah-

pecah dan para anak didik akan sulit memusatkan perhatiannya.

Titik pusat dapat tercipta melalui upaya merumuskan masalah yang

hendak dipecahkan, merumuskan pertanyaan yang hendak dijawab

atau merumuskan konsep yang hendak ditemukan.

4) Prinsip keterpaduan

Salah satu sumbangan dari guru untuk membantu anak didik

dalam upaya mengorganisasikan perolehan belajar adalah

penjelasan yang mengaitkan antara suatu pokok bahasan dengan

pokok bahasan yang lain dalam mata pelajaran yang berbeda.

Misalnya dalam menjelaskan pokok bahasan moral dalam mata

pelajaran PKn, guru menghubungkannya dengan masalah akhlak

dalam mata pelajaran akidah akhlak. Ketrpaduan dalam

pembahasan dan peninjauan ini akan membantu anak didik dalam

memadukan perolehan belajar dalam interaksi pembelajaran.

5) Prinsip pemecahan masalah yang di hadapi

Masalah perlu dihadapi bukan dihindari. Menghindari

masalah sama halnya tidak mau membina diri untuk terbiasa

memecahkan masalah. Namun masalah bukan dicari, mencari

masalah sama halnya dengan mengundang masalah.

Lain halnya didalam interaksi belajar guru perlu menciptakan

suatu masalah untuk dipecahkan oleh anak didik dikelas. Salah satu

indikator kepandaian anak didik banyak ditentukan oleh

Page 50: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

35

kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

Pemecahan masalah dapt mendorong anak didik untuk lebih tegar

dan terbiasa dalam memecahkan berbagai masalah dalam belajar.

6) Prinsip mencari, menemukan, dan mengembangkan sendiri

Anak didik sebagai individu pada hakikatnya mempunyai

potensi untuk mencari dan mengembangkan dirinya.

Lingkunganlah yang harus diciptakan untuk menunjang potensi

anak didik.

Guru yang bijaksana akan membiarkan dan memberi

kesempatan kepada anak didik untuk mencari dan menemukan

sendiri informasi. Atau apabila memberikan informasi, hanya yang

mendasar saja sebagai dasar pijakan bagi anak didik dalam mencari

dan menemukan sendiri informasinya.

7) Prinsip belajar sambil bekerja

Belajar secara verbal terkadang kurang membawa hasil bagi

anak didik, karena itulah dikembangkan konsep belajar secara

realistis atau belajar sambil bekerja (learning by doing). Berlajar

sambil melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi

anak didik, sebab kesan yang didapat oleh anak didik lebih tahan

lama tersimpan didalam benak anak didik.

8) Prinsip hubungan sosial

Dalam proses belajar anak didik tidaklah sendiri, tetapi anak

didik membtuhkan orang alain dalam kegiatan belajar mengajar

Page 51: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

36

(belajar bersama dalam kelompok) . konsepsi belajar seperti ini

dimaksudkan untuk mendidik anak didik terbiasa bekerjasama

dalam kebaikan. Terlepas dari kegiatan “nyontek” ketika ulangan.

Kerjasama disini memberikan kesan bahwa kondisi sosialisasi juga

diciptakan di kelas, yang akan mengakrabkan hubungan anak didik

dengan anak didik lainnya dalam belajar.

Keunggulan lain dari belajar bersama, yakni anak didik yang

belum mengerti penjelasan dari guru, akan menjadi mengerti dari

hasil penjelasan dan diskusi mereka dalam kelompok, dalam kasus-

kasus tertentu penejelasan anak didik lebih efektif dimengerti dari

pada penjelasan dari guru. Hal demikianlah yang mendassari

pentingnya prinsip hubungan sosial.

9) Prinsip perbedaan individual

Ketika guru hadir didalam kelas guru akan berhadapan

dengan anak didik dengan segala perbedaannya. Perbedaan inilah

yang perlu guru sadari sehingga guru tidaka akan terkejut melihat

tingkah laku dan perbuatan anak didik yang berlainan antara yang

satu dengan yang lainnya.

Sudut pandang untuk melihat aspek perbedaan anak didik itu

adalah dari segi biologis, intelektual, dan psikologis. Semua

perbedaan ini akan memudahkan guru melakukan pendekatan

edukatif kepada setiap anak didik. Dalam mengajar guru perlu

menerapkan prinsip-prinsip motivasi, berangkat dari persepsi yang

Page 52: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

37

dimiliki anak didik, fokus tertentu, keterpaduan, pemecahan

masalah, mencari, menemukan, mengembangkan sendiri, belajar

sambil bekerja, hubungan sosial dan perbedaan individual agar

kegairahan belajar anak didik dapat bertahan dalam waktu yang

relatif lama dengan suasana kelas yang kondosif.

e. Tahap-Tahap Interaksi Pembelajaran

R.D. Connes dalam Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag.

(2005:69) mengidentifikasikan tugas mengajar guru yang bersifat

suksesif menjadi tiga tahapan. Tahapan-tahapan tersebut adalah

sebagai berikut :

1) Tahapan sebelum pengajaran

Dalam tahapan ini guru harus menyusun program tahunan

pelaksabaan kurikulum, program semester atau catur wulan (cawu),

program satuan pembelajaran dan perencanaan program

pengajaran. Dalam melaksanakan program-program tersebut diatas

perlu dipertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan :

a) Bekal bawaan anak didik

Bekal bawaan anak didik sebagai bahan apersepsi anak

didik perlu diperhatikan oleh guru. Guru menyadari bahwa anak

didik anak didik membawa bahan apersepsi yang berbeda-beda.

Bahan yang dipersiapkan guru harus tidak jauh dari pengalaman

dan pengetahuan yang anak didik punyai. Paling tidak masih

Page 53: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

38

berhubungan sehingga anak didik mudah menyerap penjelasan

yang diberikan oleh guru.

b) Perumusan tujuan pembelajaran

Guru mutlak melakukan perumusan tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran memberikan arah yang jelas kemana

kegiatan interaksi akan dibawa. Didalam tujuan pembelajaran

tersimpan sejumlah norma seperti, norma susila, norma sosial,

norma huku, norma agama dan norma moral.

c) Penilaian metode

Metode adalah cara atau siasat yang digunakan dalam

pengajaran. Sebagai strategi, metode ikut memperlancar kearah

pencapaian tujuan pembelajaran. Peranan metode ini akan nyata

jika guru memilih metode yang sesuai dengan tingkat

kemampuan yang hendak dicapai oleh tujuan pembelajaran.

d) Pemilihan pengalaman-pengalaman belajar

Pengalaman belajar apa yang harus diberikan kepada anak

didik adalah suatu hal yang perlu mendapat perhatian guru.

Guru tidak dibenarkan memberikan pengalaman yang negatif

kepada anak didik, karena semua itu akan berkesan didalam jiwa

anak didik.

e) Pemilihan bahan dan peralatan belajar

Bahan adalah isi atau materi yang akan disampaikan

kepada anak didik dalam interaksi pembelajaran. Bahan yang

Page 54: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

39

akan diberikan kepada anak didik harus diseleksi. Bahan apa

yang akan di terima oleh anak didik harus disesuaikan dengan

tingkat penguasaannya, bukan memberikan bahan pelajaran

yang sukar diterima dan dicerna oleh anak didik.

f) Mempertimbangkan jumlah dan karakteristik anak didik

Jumlah anak didik akan mempengaruhi suasana kelas.

Semakin banyak jumlah anak didik mudah terjadi konflik. Anak

lebih mudan memilh teman yang disukainya, sebaliknya dengan

jumlah anak didik yang sedikit lebih mudah mengendalikan

kelas bila terjadi kasus keributan, mengelola kelaspun lebih

mudah dari pada jumlah anak didik yang banyak. Didalam kelas

setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda-beda dari siswa

satu dengan siswa yang alinnya.

g) Mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia

Jumlah jam untuk setiap mata pelajaran ada yang sama

ada juga yang berlainan. Masalah waktu ini akan berhibungan

dengan kedisiplinan dalam mengajar. Kelebihan pemakaian

waktu belajar berarti tidak disiplin dan merugikan guru lain

yang akan mengajar pada jam berikutnya. Oleh karena itu guru

harus mempertimbangkan jumlah jam pelajarean yang tersedia,

sehingga dapat mempersiapkan bahan pelajaran yang sesuai

waktu yang tersedia.

h) Mempertimbangkan pola pengelompokan

Page 55: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

40

Pola pengelompokan anak didik bervariasi.

Pengelompokan bisa bisa menurut kesenangan berkawan. Selain

menurut kemampuan anak didik. Atau bisa juga menurut minat

anak didik. Pola lain misalnya pembentukan kelompok

diserahkan kepada anak didik diatur oleh guru sendiri atau diatur

oleh guru atas usul anak didik.

i) Mempertimbangkan prinsip-prinsip belajar

Belajar adalah berubah. Perubahan dalam belajar adalah

disadari setelah berahirnya kegiatan belajar. Agar perubahan itu

tercapai ada beberapa prinsip belajar yang patut diperhatikan,

antara lain : prinsip motivasi, pemusatan perhatian, pengambilan

pengertian yang pokok, pengulangan, kegunaan, pemanfaatan

hasil belajar atau pengalaman dan penghindaran dari segala

gangguan dalam pembelajaran.

2) Tahapan Pengajaran

Tahapan ini merupakan tahap pelaksanaan apa yang telah

direncanakan. Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan

dalam tahapan penngajaran ini, yaitu :

a) Pengelolaan dan pengendalian kelas

Salah satu syarat pengajaran yang baik ditetntukan oleh

pengelolaan dan pengendalian kelas yang baik. Suasana yang

kondusif sangat mendukung kegiatan interaksi belajar. Indikator

kelas yang kondusif dibuktikan dengan giat dan asiknya anak

Page 56: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

41

didik belajar dengan penuh perhatian mendengarkan penjelasan

dari guru yang sedang memberi bahan pembelajaran.

b) Penyampaian informasi

Awal terjadinya komunikasi antara guru dengan anak

didik dikelas adalah diawali dengan penyampaian informasi dari

guru kepada anak didik. Informasi yang diberikan bukan hanya

menyangkut masalah apa yang harus dikerjakan oleh anak didik

tetapi juga menyangkut masalah lain, seperti petunjuk,

pengarahan, dan apersepsi yang divariasikan kedalam berbagai

bentuk tanpa menyita banyak waktu untuk kegiatan pokok.

c) Pengguanaan tingkah laku verbal dan non verbal

Apapun yang dilakukan guru didalam kelas pasti akan

terkait dengan masalah tingkah laku verbal dan non verbal.

Tingkah laku verbal itu misalnya dengan kata-kata : “bagus”,

“benar”, “tepat”, dan sebagainya. Dengan kalimat misalnya

“pekerjaanmu baik sekali”, saya senang dengan pekerjaanmu”

dan sebagainya.

d) Merangsang tanggapan balik dari anak didik

Indikator adanya tanggapan dari anak didik adalah ketika

guru menyampaikan bahan pelajaran, ketika itu juga anak didik

memberikan perhatian dan tanggapan atas tugas yang diberikan

untuk dikerjakan dalam kelompok atau sendiri-sendiri.

e) Mempertimbangkan prinsip-prinsip belajar

Page 57: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

42

Kegiatan interaksi pembelajaran bukan hanya kegiatan

fisik yang dapat dilihat, tetapi juga kegiatan psikologis anak

didik. Namun pandangan anak didik yang tertuju kepada guru

bukan sebagai indikator untuk menilai belajar atau tidaknya

anak didik.

f) Mendiaknosis kesulitan belajar

Dengan mendiaknosis guru akan mudah mkelakukan

prognosa (ramalan) tentang bentuk perlakuan (treatment)

sebagai tindak lanjut (follow up) dari diaknosis.

g) Mempertimbangkan perbedaan individual

Dalam kelas myang jumlah anak didik yag banyak

cenderung heterogen. Berbagai sifat tingkah laku anak didik

terhimpun didalamnya.

h) Mengevaluasi kegiatan interaksi

Interaksi antar guru dengan anak didik bervariasi. Ada

interaksi satu arah (guru keanak didik), interaksi dua arah (guru

ke anak didik dan anak didik ke guru), dan minteraksi banyak

arah (guru-anak didik, anak didik-guru dan anak didik-anak

didik). Ketiga macam interaksi tersebut dapat guru jadikan

sebagai bahan evaluasi, apakah kegiatan interaksi yang telah

dilakukan sudah sampai pada tingkat optimal yakni sampai

ketingkat interaksi banyak arah.

3) Tahapan Sesudah Pengajaran

Page 58: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

43

Tahapan ini merupakan kegiatan atau perbuatan setelah

pertemuan tatap muka dengan anak didik. Beberapa perbuatan guru

yang tampak pada tahap sesudah mengajar, antara lain :

a) Menilai pekerjaan anak didik

Penilaian adalah kegiatan yang tidak bisa dipisahkan

dengan pekerjaan yang harus guru lakukan sesudah pengajaran.

Untuk menilai keberhasilan siswa salah satunya adalah

melaksanakan tes tertulis, lisan, perbuatan atau tindakan.

Penilaian bisa dengan pendekatan analisis kuantitatif atau

analisis kualitatif.

b) Menilai pengajaran guru

Pekerjaan gurupun juga harus dinilai oleh guru sendiri.

Disisni kejujuran penilaian dituntut dari guru. Penilaian

diarahkan pada aspek antara lain gaya-gaya mengajar, struktur

penyampaian bahan pelajaran, penggunakaan metode, ketepatan

[erumusan tujuan pembelajaran, ketepatan pemakaian alat dana

alat bantu pengajaran.

c) Membuat perencanaan untuk pertemuan berikutnya

Membuat perencanaan pengajaran tidak asal membuat

semaunya guru, tetapi harus ada bahan pijakan yang dijadikan

sebagai patokan. Bahan pijakan ini adalah hasil penilaian

pekerjaan anak didik (evaluasi produk) dan hasil penilaian

pengajaran guru (evaluasi proses). Komponen-komponen yanmg

Page 59: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

44

perlu diperhatikan dalam perencanaan adalah ketepatan

perumusan tujuan pembelajaran, kesesuaian bahan dengan

tujuan pembelajaran, pemilihan metode yang akurat, pemakaian

alat pengajaran, pemilihan sumber belajar, pemakaian prosedur,

jenis dan alat evaluasi yang sesuai dengan rumusan tujuan

pembelajaran.

2. Keterampilan Guru Dalam Pembelajaran

a. Keteampilan Pendahuluan Pembelajaran

Keberhasilan proses pembelajaran diantaranya sangat

dipengaruhi oleh kegiatan pendahuluan pembelajaran. Fungsi kegiatan

pendahuluan pembelajaran adalah untuk menciptakan awal

pembelajaran yang efekif agar siswa secara penuh dalam mengikuti

kegiatan inti pembelajaran.

Beberapa kegiatan pendahuluan yang perlu dilakukan

pembelajaran, diantaranya sebagai berikut :

1) Menciptakan kondisi awal pembelajaran

a) Menciptakan semangat dan kesiapan belajar, upaya ini dapat

diwujudkan melaui bimbingan dari guru pada siswa. Atau melalui

cara dan teknik yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran.

b) Menciptakan suasana demokrasi dalam belajar, upaya ini dapat

diwujudkan melalui cara dan teknik yang digunakan guru dalam

mendorong siswa agar berkreatif, dalam belajar dan

mengembangkan keunggualan yang dimiliki siswa.

Page 60: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

45

2) Melaksanakan apersepsi dan atau penilaian kemampuan awal siswa

Kegiatan ini lebih menekankan untuk mengetahui sejauhmana

kemampuan awal yang telah dimilki siswa. Serta guru perlu

menghubungkan materi pelajaran yang telah dimiliki siswa dengan

materi yang akan dipelajari siswa. Dengan tidak mengenyampingkan

pemberian motivasi belajar terhadap siswa. Kegiatan tersebut

merupakan rangkaian yang perlu dikembangkan pada awal

pembelajaran.

b. Keterampilan Melaksanakan Kegiatan Inti

Kegiatan inti dalam pembelajaran memegang peranan penting

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam

kurikulum. Oleh kerena itu, kegiatan inti dalam pembelajaran

merupakan kegiatan yang kompleks dalam proses belajar mengajar

yang mengutamakan pada proses pembentukan pengalaman belajar

siswa

Kegiatan inti dalam pembelajaran harus direncanakan oleh guru

berdasarkan pada kurikulum yang berlaku. Dengan memprioritaskan

pada aktifitas siswa yang dibilang secara efektif oleh guru.

1) Langkah-langkah kegiatan inti dalam pembelajaran meliputi :

a) Memberitahukan tujuan/topic pelajaran yang akan dibahas

b) Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang harus ditempuh

siswa

c) Membahas/ menyajikan materi

Page 61: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

46

Dalam langkah-langkah ini dikelompokan menjadi tiga kelompok

pembelajaran meliputi :

a) Pembelajaran klasikal, digunakan apabila materi pembelajaran lebih

bersifat fakta atau informative. Terutama ditujukan untuk

memberikan informasi atau sebagai pengantar dalam proses belajar

mengajar. sehingga cenderung metode ceramah dan Tanya jawab

yang aka banyak dilakukan

b) Pembelajaran kelompok, digunakan apabila materi pelajaran lebih

mengembnagkan konsep pokok/sub-pokok bahasan yang sekaligus

mengembangkan aktifitas sisial, sikap nilai, kerjasama, dan aktivitas

dalam pemecahan masalah melalui kelompok belajar siswa.

Pembelajaran perseorangan digunakan apabila ingin membantu

proses belajar mengajar mengarah pada optimalisasi kemampuan

siswa secara individu. Serta untuk melaksanakan kegiatan

pengayaan dan perbaikan hasil proses belajar mengajar.

c. Keterampilan Melaksanakan Kegiatan Akhir Dan Tindak Lanjut

Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus

direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis, efektif, efisien dan

fleksibel. Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus

merupakan rangkaian kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti

pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dalam kegiatan

akhir dan tindak lanjut dalam pembelajaran adalah :

1) Melaksanakan penilaian akhir

Page 62: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

47

2) Mengkaji hasil penilaian akhir

3) Melaksanakan kegiatan tindak lanjut, alternatif kegiatan diantaranya

:

a) Memberikan tugas atau latihan-latihan

b) Menjelaskan kembali bahan pelajaran yang dianggap sulit oleh

siswa

c) Menugaskan membaca materi pelajaran tertentu

d) Memberikan motivasi / bimbingan belajar

4) Mengemukakan topik bahasan yang akan datang

5) Menutup pelajaran.

d. Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran

Membuka pelajaran diartikan dengan perbuatan gu\ru untuk

menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa

agar terpusat kepada apa yang akan dipelajari.

Menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengahiri kegiatan

inti pelajaran. Maksudnya adalah memberikan gambaran menyeluruh

tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian

siswa, dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar.

Kegiatan membuka dan menutup pelajaran mempunyai tujuan

yaitu : menimbulkan perhatian dan motivasi siswa terhadap tugas-tugas

yang akan dihadapi, memungkinkan siswa mengetahui batas-batas

tugasnya yang akan dikerjakan, siswa dapat mengetahui pendekatan-

pendekatan yang akan digunakan dalam mempelajari bagian-bagian

Page 63: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

48

pelajaran, memungkinkan siswa mengetahui hubungan antara

pengalaman-pengalaman yang dikuasai dengan hal-hal baru yang akan

dia pelajari, memberikan kemungkinan kepada siswa untuk

menggabungkan fakta-fakta, keterampilan, konsep-konsep yang

tercakup dalam suatu peristiwa dan memungkinkan siswa dapat

mengetahui tingkat keberhasilannya dalam pelajaran.

e. Keterampilan Bertanya

Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respons dari

seseorang yang dikenali. Respons yang diberikan dapat berupa

pengetahuan sampai dengan hal-hal yag merupakan hasil pertimbangan.

Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan

berpikir.

1) Keterampilan bertanya mempunyai tujuan :

a) Merangsang kemampuan berpikir siswa

b) Membantu siswa dalam belajar

c) Mengarahkan siswa pada tingkat intetaksi belajar yang mandiri

d) Meningkatkan kemampuan berpikir siswa dari kemampuan

berpikir tingkat rendah ketingkat yang lebih tinggi

e) Membantu siswa dalam mencapai tuuan pelajaran yang

dirumuskan.

2) Komponen-komponen keterampilan bertanya :

a) Keteerampilan dasar

(1) Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat

Page 64: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

49

(2) Memberi acuan

(3) Pemusatan kearah jawaban yang diminta

(4) Pemindahan giliran menjawab

(5) Penyebaran pertanyaan

(6) Pemberian waktu berpikir

(7) Pemberian tuntunan

b) Keterampilan lanjutan

(1) Pengubahan tujuan tingkat kognitif pertanyaan

(2) Urutan pertanyaan

(3) Melacak pertanyaan

(4) Keterampilan mendorong terjadinya interaksi antar siswa

3) Hal-hal yang harus dihindari dalam keterampilan bertanya

(a) Menjawab pertanyaan sendiri

(b) Mengulang jawaban siswa mengulang-ulang jawaban siswa

(c) Mengajukan pertanyaan yang memberikan jawaban serentak

f. Keterampilan Memberikan Penguatan

Memberi penguatan diartikan dengan tingkah laku guru dalam

merespon secara positif suatu tingkah laku tertentu siswa yang

memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali.

1) Keterampilan memberi penguatan mempunyai tujuan yaitu :

a) Meningkatkan perhatian siswa

b) Melancarkan atau memudahkan proses belajar

c) Membangkitkan dan mempertahankan motivasi

Page 65: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

50

d) Mengontrol atau mengubah sikap yang menggangu kearah

tingkah laku belajar yang produktif

e) Mengembangkan dan mengatur diri sendiri dalam belajar

f) Mengarahkan kepada siswa cara berpikir yang baik dan inisiativ.

2) Komponen-komponen keterampilan memberi penguatan adalah :

a) Penguatan verbal. Penguatan verbal dapat berupa kata-kata atau

kalimat yang diucapkan guru. Contoh, “baik”, “bagus”, “ kamu

sangat pintar” dan lain-lain

b) Penguatan gestural. Penguatan ini diberikan dalam bentuk mimik,

gerakan wajah, atau anggota badan yang dapat membeikan kesan

kepada siswa, misalnya tepuk tangan, menaikkan ibu jari

“jempol”, tersenyum dan lain-lain.

c) Penguatan dengan cara mendekati. Penguatan ini dikerjakan

dengan cara mendekati siswa unruk menyatakan perhatian guru

terhadap pekerjaan, tingkah laku, atau penampilan siswa.

d) Penguatan dengan sentuhan. Guru dapat menyatakan penghargaan

kepada siswa dengan menepuk pundak siswa, mengangkat tangan

siswa.

e) Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan.

Penguatan ini dapat berupa meminta siswa membantu temannya

bila dia selesai mengerjakan pekerjaan terlebih dahulu dengan

tepat.

Page 66: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

51

f) Penguatan dengan tanda atau benda. Penguatan ini merupakan

usaha guru dalam menggunakan bermacam-macamsimbol

penguatan untuk menunjang tingkah laku siswa yang positif.

Bentuk penguatan ini antara lain : komentar tertulis dalam buku

pekerjaan siswa, member perangko, bintang, permen dan

sebagainya.

g. Ketereampilan Mengguanakan Variasi

Menggunakan variasi diartikan sebagai perbuatan guru dalam

konteks proses belajar mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan

siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa senantiasa menunjikkan

ketekunan, keantusiasan, serta berperan secara aktif.

1) Prinsip-prinsip yang perlu dipahami dalam menggunakan

keterampilan variasi :

a) Perubahan yang digunakan harus bersifat efektif

b) Penggunaan teknik variasi harus lancar dan tepat

c) Penggunaan komponen-komponen variasi harus benar-benar

terstuktur dan direncanakan sebelumnya

d) Penggunaan kompponen variasi harus luwes dan spontan

berdasarkan balikan siswa.

2) Komponen-komponen keterampilan variasi :

a) Variasi dalam gaya mengajar guru

(1) Varaiasi suara : keras, lemah, cepat, lambat, tinggi, rendah,

besar dan kecil suara

Page 67: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

52

(2) Pemusatan perhatian : pemusatan perhatian dapat

dikerjakan secara verbal, isyarat, atau dengan menggunakan

model

(3) Kesenyapan : pada saat guru menerangkan sering

diperlukan kegiatan berhenti sejenak secara tiba-tiba. Hal

tersebut bertujuan meminta perhatian siswa

(4) Kontak pandang : untuk meningkatkan hubungan dengan

siswa dan menghindarkan hal-hal yang bersifat impersonal,

maka kontak pandangan perlu dikerjakan selama proses

mengajarnya

(5) Gerakan badan dan mimik : perubahan ekspresi wajah,

gerakan kepala, badan sangat penting dalam proses

komunikasi

(6) Perubahan posisi guru : perhatian siswa dapat ditingkatkan

melalui perubahan posisi guru dalam proses interaksi

komunikasi.

b) Variasi penggunaan media dan bahan-bahan pengajaran

(1) Media dan bahan pengajaran yang dapat didengar (oral)

(2) Media dan bahan pengajaran yang dapat dilihat (visual)

(3) Media dan bahan pengajaran yang dapat disentuh, raba atau

dimanipulasikan.

c) Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa

Page 68: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

53

Rentangan interaksi dapat bergerak diantara dua kutub

yang ekstrem, yakni guru sebagai pusat kegiatan dan siswa

sebagai pusat kegiatan. Perubahan interaksi diantara dua kutub

tadi akan berakibat pada pola kegiatan yang dialami siswa.

h. Keterampilan Menjelaskan

Menjelaskan berarti menyajikan informasi lisan yang

diorganisasikan secara sistematis dengan tujuan menunjukkan

hubungan. Penekanan memberikan penjelasan adalah proses penalaran

siswa, dan bukan indoktrinasi.

1) Komponen-Komponena Keterampilan Menjelaskan :

a) Merencanakan penjelasan

Dalam merencanakan penjelasan perlu diperhatikan isi

pesan yang akan disampaikan dan penerima pesan (siswa

dengan segala kesiapannya)

b) Menyajikan penjelasan

(1) Kejelasan : kejelasan tujuan, bahasa dan proses penjelasan

merupakan kunci dalam memberikan penjelasan

(2) Penggunaan contoh dan ilustrasi : contoh dan ilustrasi akan

mempermudah siswa yang sulit dalam menerima konsep

yang abstrak.

(3) Memberikan penekanan : penekanan dapat dikerjakan

dengan cara mengadakan variasi dalam gaya mengajar

(variasidalam suara dan mimi dalam mengajar)

Page 69: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

54

(4) Pengorganisasian : dikerjakan dengan caramembuat

hubungan antara contoh dalail menjadi jelas dan

memberikan ikhtiar butir-butir yang penting selama ataupun

pada akhir sajian

(5) Balikan : untuk mengetahui tinglkat pemahaman

siswa,balikan dapat diperoleh dengan cara memperhatikan

tingkah laku siswa, memberikan kesempatan siswa

menjawab pertanyaan guru, dan meminta pendapat guru.

i. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur dengan

melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka kooperatif

yang optimal dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman,

mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah. Adapun

Komponen-komponen keterampilan

1) Pemusatan perhatian

a) merumuskan tujuan atau topic diskusi

b) menyatakan masalah yang spesifik dan menegaskan kembali

bila terjadi penyimpangan

c) menendai dengan cermat pembicaraan yang tidak relevan yang

akan menyimpang dari tujuan diskusi

d) membuat rangkuman sementara atau transisional sebelum

melanjutkan pada masalah berikutnya

2) memperjelas permasalahan

Page 70: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

55

a) menganalisis pandangan siswa

b) meningkatkan urunan pikiran siswa

c) menyebarkan kesempatan berpartisipasi

3) memberikan pertanyaan langsung kepada siswa yang tidak

berpartisipasi

4) mencegah kegaduhan

5) mencegah secara bijaksana siswa yang suka memonopoli

pembicaraan

6) mendorong siswa untuk memberi komentar terhadap pendapat teman

7) menutup diskusi

a) membuat rangkuman secara jelas dan singkat

b) memberitahukan langkah tindak lanjut hasil diskusi

c) mengajak siswa menilai hasil dan proses diskusi

j. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perorangan

keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan diartikan

sebagai perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar yang hanya

menilai 3-8 siswa untuk kelompok kecil, dan hanya seorang untuk

perorangan. Pada dasarnya pengajaran ini dapat dikerjakan dengan

membagi kelas dalam kelompok yang lebih kecil.

1) Peran guru

a) Sebagai organisator kegiatan belajar menagajar

b) Sebagai sumberinformasi bagi siswa

c) Sebagai pendorong bagi siswa untuk belajar

Page 71: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

56

d) Orang yang mendiaknosa kesulitan siswa serta memberikan

bantuan yang sesuai dengan kebutuhan siswa

e) Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa

f) Peserta kegiatan yang mempunyai hak dan kewajiban yang

sama seperti siswa lainnya :, ini berarti guru ikut

menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah atau

memcari kesepakatan bersama sebagaimana siswa lain

melakukannya.

2) Komponen-komponen keterampilan

a) Keteerampilan mengadakan pendekatan secara pribadi

Suasana ini dapat diciptakan dengan cara : menunjukkan

kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa,

memberikan respon positif terhadap pikiran siswa, membangun

hubungan saling mempercayai, menunjukkan kesiapan untuk

membantu siswa tanpa kecenderungan mengambil alih atau

mendomoinasi tugas siswa, mendengarkan secara sismpati,

menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan

keterbukan serta berusaha mengendalikan situasi sehingga

siswa merasa aman, merasa dibantu, serta merasa menemukan

alternative pemecahan masalah yang dihadapi.

b) Keterampilan mengorganisasi

c) Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar

Page 72: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

57

d) Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar

mengajar.

k. Keterampilan Mengelola Kelas

Keterampilan ini merupakan keterampilan guru untuk

menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan

mengembalikannya kekondisi yang optimal jika terjadi gangguan, baik

dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remedial.

1) Prinsip penggunaan

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam

melaksanakan komponen-komponen keterampilan mengelola kelas

adalah :

a) Kehangatan dan keantusiasan

b) Penggunaan bahan _ banhan yang menantang akan

meningkatkan gairah belajar siswa

c) Perlu dipertimbangkan penggunaan variasi media, pgaya

mengajar, dan pola interaksi

d) Diperlukan keluwesan tingkah laku guru dalam mengubah

strategi mengajarnya untuk mencegah gangguan yang timbul

e) Penekanan hal-hal yan positif dan menghinadari pemusatan

perhatian siswa pada hal-hal yang negative

f) Mendorong siswa untuk mengembangkan disiplin diri sendiri

dengan cara memberi contoh dalam perbauatan grun sehari-hari.

2) Komponen keterampilan

Page 73: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

58

a) Menunjukkan sikap tanggap

b) Membagi perhatian

c) Memusatkan perhatian

d) Member petunjuk yang jelas

e) Menegur

f) Member penguatan

g) Memodifikasi tingkah laku

h) Pengelolaan kelompok

i) menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan

masalah.

Melihat sedemikian kompleksnya keterampilan mengelola

kelas, maka penguasaan atau pemahaman komponen dan

keterampilan menggunakannya harus dikerjakan dan dilatih

secara intensif.

3. Belajar

a. Pengertian Belajar

Gagne (1984) dalam Udin S. Winataputra(2005:2.3) belajar

adalah suatuproses dimana suatu organisma berubah perilakunya

sebagai akibat pengalaman. Ada tiga atribut pokok (ciri utama) belajar

yaitu : 1) Proses : Belajar adalah proses mental dan emosional atau

proses berpikir dan merasakan. 2) Perubahan perilaku : belajar adalah

perubahan perilaku atau tingkah laku, seseorang yang belajar akan

berubah atau bertambah perilakunya baik yang berupa pengetahuan,

Page 74: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

59

keterampilan motorik atau penguasaan nilai-nilai (sikap). 3)

Pengalamam : Belajar adalah mengalami, artinya belajar terjadi di

dalam interaksi antar individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik

maupun lingkungan sosial.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar ( UU RI No.

20 : 2003, Bab I Pasal 1 ayat 20 ).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan individu untuk

memperoleh perubahan tingkah laku. Perubahan yang terjadi setelah

seseorang melakukan kegiatan belajar dapat berupa pengertian atau

pengetahuan, ketrampilan ataupun sikap. Belajar merupakan peristiwa

yang terjadi secara sadar dan disengaja, juga disertai dengan tindakan-

tindakan mental seperti berpikir dan berimajinasi, artinya seseorang

yang terlibat pada peristiwa belajar pada akhirnya menyadari bahwa ia

telah mempelajari sesuatu. Sehingga perubahan tingkah laku yang

terjadi merupakan perubahan yang diperoleh dari kegiatan yang disadari

dan sengaja dilakukan.

b. Tujuan Belajar

Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan

adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Hal ini

akan berkaitan dengan mengajar. Mengajar diartikan sebagai suatu

penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses

Page 75: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

60

belajar. Sistem lingkungan belajar ini sendiri terdiri atau dipengaruhi

oleh berbagai komponen yang masing-masing akan saling

mempengaruhi. Komponen-komponen itu misalnya tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai, meteri yang ingin diajarkan, guru dan

siswa yang memainkan peranan serta dalam hubungan sosial tertentu,

jenis kegiatan yang dilakukan seta sarana prasarana belajar mengajar

yang tersedia.

Megenai tujuan-tujuan belajar itu sebenarnya sangat banyak

dan bervariasi. Tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai

dengan tindakan instruksional, lazim dinamakan dengan instructional

sffects, yang biasa berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan

tujuan yang merupakan hasil sampingan yaitu : tercapai karena siswa

“menghidupi (to live in) suatu sistem belajar lingkungan tertentu seperti

contohnya, kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan

demokratis, menerima pendapat orang lain. Semua itu lazim diberi

istilah nurturant affects.

Dari uraian di atas jika dirangkum dan ditinjau secara umum,

maka tujuan belajar itu ada tiga jenis.

1. Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuajn berpikir, pemilikan

pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat

dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan

kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan. Tujuan inilah yang

Page 76: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

61

memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya didalam

kegiatan belajar.

Adapun jenis interaksi atau cara yang digunakan untuk

kepentingan pada umumnya dengan model kuliah (pesentasi),

pemberian tugas-tugas bacaan. Dengan cara demikian, maka anak

didik/siswa akan diberi pengetahuan sehingga akan menambah

pengetahuannya dan sekaligus akan mncarinya sendiri untuk

mengembangkan cara berpikir dalam rangka memperkaya

pengetahuannya.

2. Penanaman konsep dan keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep. Juga

memerlukan suatu keterampilan. Jadi persoalannya adalah

keterampilan jasmani dan rohani. Keterampilan jasmani adalah

keterampiln-keterampilan yang dapat dilihat, diamati. Sehingga akan

menitik beratkan pada keterampilan gerak/penampilan dari anggota

tubuh seseorang yang sedang belajar. Sedang keterampilan rohani

lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah-masalah

keterampilan yang dapat dilihat sebagaimana ujung pangkalnya,

tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan penghayatan dan

keterampilan berpikir serta kreatifitas untuk menyelesaikan dan

merumuskan suatu masalah atau konsep.

Keterampilan memang dapat dididik, yaitu dengan banyak

melatih kemampuan. Demikian juga mengungkapkan perasaan

Page 77: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

62

melalui bahasa tulis atau lisan, bikan soal kosa kata atau tata bahasa,

semua itu memerlukan banyak latihan. Interaksi yang mengarah pada

pencapaian keterampilan itu akan menuruti kaidah-kaidah tertentu

dan bukan semata-mata hanya menghafal atau meniru, cara

berinteraksi, misalnya dengan metode role playing.

3. Pembentukan sikap

Dalam menumbuhkan sikap mental, prilaku dan pribadi anak

didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya.

Untuk ini dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan

berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri

sebagai contoh atau model. Pembentukan sikap mental dan prilaku

anak didik tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai,

transfer of falues. Oleh karena itu guru tidak sekedar pengajar tetapi

betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu

kepada anak didiknya. Dengan dilandasi nilai-nilai itu, anak

didik/siswa akan tumbuh kesadaran dan kemauannya untuk

mempraktikkan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya. Cara

berinteraksi atau motode-metode yang dapat digunakan misalnya

dengan diskusi, demonstrasi, sosiodrama ataupun role playing.

Jadi pada intinya, tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan

pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mental atau nilai-

nilai. Pencapaian tujuan belajar bererti akan menghasilkan hasil

belajar.

Page 78: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

63

c. Prinsip-Prinsip Belajar

1. Motivasi

Motifasi berfunsi sebagai motor penggerak aktivitas, motivasi

belajar berkaitan erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh

individu yang sedang belajar. Bila seseorang menyadari bahwa

tujuan yang hendak dicapai berguna atau bermanfaat baginya, maka

motivasi belajar akan muncul dengan kuat, moti tersebut biasa

disebut dengan motivasi intrinsik atau motivasi internal. Munculnya

motivasi belajar itu karena siswa ingin menguasai kemampuan yang

terkandung didalam tujuan pembelajaran

2. Perhatian

Perhatian erat sekali dengan motivasi bahkan tidakdapat

terpishkan.Perhatian adalah pemusatan energi psikis (fikiran dan

perasaan) terhadap suatu objek, semakin terpusat perhatiannya pada

pembelajaran maka prose belajar akan semakin baik dan hasilnya

akan semakin baik pula. Oleh karena itu guru harus selalu berusaha

supaya perhatian siswa terpusan kepada pembelajaran.

3. Aktifitas

Bahwasanya belajar itu sendiri adalah aktifitas, yaitu aktifitas

mental dan emosional. Salah satu contoh. Bila ada siswa yang

sedang duduk dikelas pada saat pembelajaran berlangsung, akan

tetapi mental emosionalnya tidak terlibat aktif dalam situasi

pembelajaran, pada hakikatnya siswa tersebut tidak ikut dalam

Page 79: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

64

pembelajaran. Oleh karena itu guru jangan sekali-kali membiarkan

ada siswa yang tidak ikut aktif dalam belajar. Guru harus berusaha

meningkatkan kesadaran siswa atau kadar aktifitas pembelajaran

tersebut.

4. Umpan Balik

Disini siswa perlu dengan segera mengetahui apakh yang ia

lakukan didalam proses belajara atau yang ia peroleh dari belajar

tersebut sudah benar atau belum. Untuk itu siswa perlu sekali

memperoleh umpan balikdengan segera supaya ia tidak terlanjur

berbuat kesalahan yang dapat menimbulkan kegagalan belajar, oleh

karena itu guru harus menambah kadar pembelajaran agar aktifitas

siswa lebih tinggi dan siswa tidak banyak bergantung kepada guru,

karena siswa yang lebih banyak aktif mencari dan menemukan

sendiri.

5. Perbedaan individual

Belajar tidak dapat diwakilkan kepda orang lain, tidak belajar

berarti tidak memperoleh kemampuan. Belajar dalam arti proses

mental dan emosional terjadi secara individual. Disamping itu siswa

yang belajar sebagai pribadi tersendiri berbeda pemahaman kepada

yang lain dengan kata lain tingkat pemahamannya berbeda-beda,

perbedaan itu mungkindalam hal pengalaman, minat, bakat,

kebiasaan belajar, kecerdasan dan lain sebagainya. Oleh karena itu

guru harus memperlakukan sama kepada siswa, siswa lamban harus

Page 80: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

65

di bantu begitu pula dengan siswa cerdas dapat di di beri kesempatan

untuk mengingkapan apa yang telah ia dapat dam belajar.

d. Aktifitas Belajar dalam Pembelajaran

Aktivitas artinya “kegiatan / keaktifan”. Jadi segala sesuatu

yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun

non fisik, merupakan suatu aktifitas. Belajar aktif adalah suatu sistem

belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental

intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang berupa

perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor”. Aktivitas

siswa lebih mengarah kepada apa yang siswa lakukan (what the student

does) selama proses pembelajaran dan pengajaran berfungsi sebagai

penyokong pembelajaran (supporting learning). Dalam pengajaran

yang mengutamakan aktivitas siswa, guru hanya berperan sebagai

fasilitor. Aktivitas belajar itu banyak sekali macamnya, sehingga para

ahli mengadakan klasifikasi. http://www.One.indoskripsi.com. 2008

mengklasifikasikan aktivitas belajar atas delapan kelompok, yaitu:

1) Kegiatan-kegiatan Visual: Membaca, melihat gambar-gambar,

mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang

lain bekerja dan bermain.

2) Kegiatan-kegiatan Lisan (oral): Mengemukakan suatu fakta atau

prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan,

memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan

interupsi.

Page 81: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

66

3) Kegiatan-kegiatan Mendengarkan: Mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan

suatu permainan, mendengarkan radio.

4) Kegiatan-kegiatan Menulis: Menulis cerita, menulis laporan,

memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman,

mengerjakan tes dan mengisi angket.

5) Kegiatan-kegiatan Menggambar: Menggambar, membuat grafik,

chart, diagram, peta dan pola.

6) Kegiatan-kegiatan Metrik: Melakukan percobaan, memilih alat-alat,

melaksanakan pameran, menyelenggarakan model permainan, mena

7) Kegiatan-kegiatan Mental: Merenung, mengingat, memecahkan

masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan

dan membuat keputusan.

8) Kegiatan-kegiatan Emosional: Minat, membedakan, berani, tenang

dan lain-lain.

4. Pembelajaran Kooperatif

Keberhasilan dari pembelajaran sangat ditentukan oleh pemilihan

metode belajar yang ditentukan oleh guru. Sebab dengan penyajian

pembelajaran secara menarik akan dapat membangkitkan motivasi belajar

siswa, sebaliknya jika pembelajaran itu disajikan dengan cara yang kurang

menarik, membuat motivasi siswa rendah. Untuk menciptakan

pembelajaran yang menarik, upaya yang harus dilakukan guru adalah

memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi

Page 82: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

67

pembelajaran. Dengan model pembelajaran yang tepat diharapkan akan

meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar sehingga hasil belajar pun

dapat ditingkatkan.

Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok srtategi

pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk

mencapai tujuan bersama Eggen and Kauchak(1996:279) dalam Trianto,

S. Pd., M. Pd, (2007:42) Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah

usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan

pengalamansiskap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam

kelompok serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi

dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya. Jadi

dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa

atausebagai guru. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai

tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan

berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi

kehidupan diluar sekolah. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep

bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang

sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya, siswa secara rutin

bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-

masalah yang kompleks. Jadi dalam pembelajaran kooperatif aspek utama

adalah teman sejawat dan hakikat sosial.

Page 83: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

68

Metode pembelajaran alternatif memiliki berbagai macam

perbedaan, tetapi dapat dikategorisasikan menurut enam karakteristik

prinsipil berikut ini:

a. Tujuan kelompok. Kebanyakan metode pembelajaran kooperaatif

menggunakan beberapa bentuk tujuan kelompok. Dalam pembelajaran

tim siswa, ini bisa berupa sertifikat atau rekognisi lainnya yang

diberikan kepada tim yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan

sebelumnya.

b. Tanggung jawab individual. Tanggung jawab ini dilaksanakan dalam

dua cara, yang pertama adalah dengan menjumlahkan skor kelompok

atau nilai rata-rata kusi individual atau penilaian lainnya, seperti dalam

model pembelajaran siswa. Yang kedua adalah spesialisasi tugas,

dimana tiap siswa diberikan tanggung jawab khusus untuk sebagaian

tugas kelompok.

c. Kesempatan sukses yang sama. Karakteristik unik dari metode

pembelajaran tim siswa adalah penggunaan metode skor yang

memastikan semua siswa dapat kesmpatan yang sama untuk

berkontribusi dalam timnya.

d. Kompetisi tim. Studi tahap awal dari STAD dan TGT menggunakan

kompetisi antar tim sebagai sarana untuk memotivasi siswa untuk

bekerjasama dengan anggota timnya.

Page 84: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

69

e. Spesialisasi tugas. Unsur utama dari Jigsaw, Group Investigation dan

metode spesialisasi tugas lainnya adalah tugas untuk melaksanakan

subtugas terhadap masing-masing anggota kelompok.

f. Adaptasi terhadap kebutuhan kelompok. Kebanyakan metode

pembelajaran kooperatif menggunakan pengajaran yang mempercepat

langkah kelompok, tetapi ada dua –TAI dan CIRC- mengadaptasikan

pengajaran terhadap kebutuhan individual.

Dengan memperhatikan pengertian dari pembelajaran kooperatif di

atas, peneliti berpendapat bahwa model pembelajaran ini sangat baik untuk

meningkatkan aktivitas belajar siswa, sebab semua siswa dituntut untuk

bekerja dan bertanggung jawab sehingga di dalam kerja kelompok tidak

ada anggota kelompok yang asal namanya saja tercantum sebagai anggota

kelompok, tetapi semua harus aktif.

5. Kooperatif Tipe Jigsaw

Tipe Jigsaw adalah salah satu model pembelajaran kooperatif di

mana pembelajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa yang

bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai

tujuan pembelajaran dan mendapatkan pengalaman belajar yang maksimal,

baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok. Pada

pembelajaran tipe Jigsaw ini setiap siswa menjadi anggota dari 2

kelompok, yaitu anggota kelompok asal dan anggota kelompok ahli.

Anggota kelompok asal terdiri dari 3-5 siswa yang setiap anggotanya

Page 85: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

70

diberi nomor kepala 1-5. Nomor kepala yang sama pada kelompok asal

berkumpul pada suatu kelompok yang disebut kelompok ahli.

Persiapan dalam pembelajaran kooperatif Jigsaw :

a. Pembentukan Kelompok Belajar.

Pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa dibagi menjadi

dua anggota kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli, yang

dapat diuraikan sebagai berikut:

Kelompok kooperatif awal (kelompok asal). Siswa dibagi atas

beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5 anggota. Setiap anggota

diberi nomor kepala, kelompok harus heterogen terutama di

kemampuan akademik.

Kelompok Ahli. Kelompok ahli anggotanya adalah nomor kepala

yang sama pada kelompok asal.

b. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini berbeda dengan kelompok

kooperatif lainnya, karena setiap siswa bekerja sama pada dua

kelompok secara bergantian, dengan langkah-langkah pembelajaran

sebagai berikut :

Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok asal,

beranggotakan 3-5 orang. Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya

A,B,C,D,E

Membagi tugas sesuai dengan materi yang diajarkan. Masing-masing

siswa dalam kelompok asal mendapat tugas yang berbeda,

Page 86: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

71

Masing-masing nomor yang sama berkumpul menjadi kelompok ahli

atau siswa yang memiliki tugas yang sama berkumpul menjadi satu

kelompok

Dalam kelompok ahli ini, tugaskan agar siswa belajar bersama untuk

menjadi tim ahli sesuai dengan wacana atau tugas yang menjadi

tanggung jawabnya

Tugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami dan

dapat menyampaikan informasi tentang hasil dari wacana atau tugas

yang telah dipahami kepada kelompok asal

Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli masing-

masing siswa kembali ke kelompok asal atau kelompok awal.

Beri kesempatan secara bergantian masing-masing siswa untuk

menyampaikan hasil diskusi dari tugas kelompok ahli ke kelompok

awal (kelompok asal).

Apabila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya secara

keseluruhan guru memberikan klarifilkasi.

c. Kerangka Konseptual

Dalam pembelajaran kooperatif Jigsaw kegiatan dilakukan

dalam tiga tahapan yaitu : tahap I (kooperatif asal), tahap II (kelompok

ahli), tahap III (kelompok gabungan). Untuk meningkatkan aktivitas

siswa perlu ada motivasi, baik motivasi intrinsik maupun motivasi

ekstrinsik. Dalam hal ini peneliti hanya meneliti sampai aktivitas siswa,

tidak meneliti sampai hasil belajar siswa.

Page 87: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

72

d. Kelebihan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw

Berikut ini adalah kelebihan-kelebihan pembelajaran

Cooperative tipe JigsawHalim Simatupang

Blogger9125tag.blogger.com 1999 :

1) Karena masing-masing siswa diberi tanggung jawab pribadi kepada

tiap kelompok, maka siswa dapat belajar bertanggung jawab dan

lebih memahami batasan yang didiskusikan.

2) Mengajarkan siswa lebih kreatif dan tanggap.

3) Siswa lebih aktif untuk belajar.

4) Dapat menjalin kerjasama yang baik antara teman-teman, karena

para siswa dihadapkan oleh tujuan-tujuan yang heterogen dalam

kelompok asal dan kelompok ahli.

5) Memupuk sikap saling menghargai pendapat orang lain.

6) Hasil-hasil diskusi mudah dipahami dan dilaksanakan karena para

siswa ikut aktif dalam pembehasan sampai kesuatu kesimpulan.

7) Dapat mempertinggi prestasi kepribadian individu seperti semangat

toleransi, siswa yang demokratis, kritis dalam berfikir, tekun, dan

sabar.

e. Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

Walau Jigsaw merupakan salah satu tipe model pembelajaran

kooperatif yang fleksibel, namun kelemahan metode ini adalah:

Page 88: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

73

a. Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu menggunakan

ketrampilan-ketrampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing

maka dikhawatirkan kelompok akan macet

b. Jika jumlah anggota kurang akan menimbulkan masalah, misal jika

ada anggota yang hanya membonceng dalam menyelesaikan tugas-

tugas yang pasif dalam diskusi

c. Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila penataan ruang

belum terkondisi dengan

baik.http://dedenbinlaode.blogspot.com/2010/11/metode–jigsaw–

dan–hasil–belajar-kelas.html

6. Pendekatan Realistik

a. Pengertian pendekatan realistik

Pengertian pendekatan realistik http://zahra - abcde. blogspot.

com / 2010/04/mengajar-matematikadenganpendekatan.html “sebuah

pendekatan pendidikan yang berusaha menempatkan pendidikan pada

hakiki dasar pendidikan itu sendiri”. Menurut Sudarman Benu, (2000:

405) “pendekatan realistik adalah pendekatan yang menggunakan

masalah situasi dunia nyata atau suatu konsep sebagai titik tolak dalam

belajar”

Dunia nyata tidak hanya sebagai sumber pembelajaran, tetapi

juga sebagai tempat untuk mengaplikasikan kembali pembelajaran

kedunia nyata. Pembelajaran diawali dengan masalah kontekstual

“dunia nyata yang berkaitan dengan isi dari pembelajarannya, sehingga

Page 89: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

74

memungkinkan siswa menggunakan pengalaman yang pernah ia dapat

dalam kesehariannya sebelumnya secara langsung dituangkan dalam

pembelajaran. Melalui abstraksi dan formalisasi siswa akan

mengembangkan konsep yang lebih komplit. Kemudian, siswa dapat

mengaplikasikan konsep-konsep yang ia dapat ke bidang baru dari

dunia nyata. Oleh karena itu, untuk menjembatani konsep-konsep

pembelajaran dengan pendekatan realistik siswa perlu mengaplikasikan

pengalaman sehari-hari.

Dalam proses belajar mengajar pendekatan realistik berpengaruh

penting terhadap aktifitas siswa itu sendiri, dimana didalam pelajaran

tersebut guru dapat mengaitakan masalah atau pencarian informasi

terhadap dunia nyata yang dikaitkan dengan pengalaman siswa, siswa

dapat menemukan contoh-contoh nyata yang di apresiasikan pada

waktu pembelajaran berlangsung, sehingga dalam pendekatan realistik

tersebut guru dengan langsung dapat meningkatkan interaksi

pembelajaran.

Pendekatan realistik menggunakan suatau situasi dunia nyata

atau suatu konteks sebagai titik tolak dalam belajar. Pada tahap ini

siswa belajar sambil melakukan aktivitas yang nyata berkaitan dengan

pembelajaran. Maksudnya siswa mengorganisasikan masalah dan

mencoba mengidentifikasi aspek pembelajaran yang ada pada masalah

tersebut.

b. Kelebihan metode pembelajaran realistik

Page 90: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

75

Beberapa keunggulan dari metode pembelajaran realistik antara

lain:

1) Pelajaran menjadi cukup menyenangkan bagi siswa dan suasana

tegang tidak tampak.

2) Materi dapat dipahami oleh sebagian besar siswa.

3) Alat peraga adalah benda yang berada di sekitar, sehingga mudah

didapatkan.

4) Guru ditantang untuk mempelajari bahan.

5) Guru menjadi lebih kreatif membuat alat peraga.

6) Siswa mempunyai kecerdasan cukup tinggi tampak semakin pandai.

c. Beberapa kelemahan dari metode pembelajaran realistik antara lain:

1) Sulit diterapkan dalam suatu kelas yang besar(40- 45 orang).

2) Dibutuhkan waktu yang lama untuk memahami materi pelajaran.

3) Siswa yang mempunyai kecerdasan sedang memerlukan waktu yang

lebih lama untuk mampu memahami materi pelajaran.

d. Prinsip- prisip metode Pembelajaran Realistik

Terdapat 5 prinsip utama dalam metode pembelajaran realistik, yaitu:

1) Didominasi oleh masalah- masalah dalam konteks, melayani dua hal

yaitu sebagai sumber dan sebagai terapan konsep matematika.

2) Perhatian diberikan pada pengembangan model ”situasi skema dan

simbol”.

3) Sumbangan dari para siswa, sehingga siswa dapat membuat

pembelajaran menjadi konstruktif dan produktif.

Page 91: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

76

4) Interaktif sebagai karakteristik diproses pembelajaran.

5) Intertwinning (membuat jalinan) antar topik atau antar pokok

7. Hakikat Pendidikan kewarganegaraan

a. Pengertian PKn

Didalam Peraturan Pemerintah Dinas Pendidikan Tahun 2006

Tentang Standar Isi PKn, Pendidikan kewarganegaraan adalah mata

pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari

segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi

warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter sesuai

dengan yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Di dalam

kurikulum 2004 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian

Mata Pelajaran Kewarganegaraan dijelaskan bahwa mata pelajaran

kewarganegaraan (citizenship) adalah mata pelajaran yang ingin

membentuk warga negara yang ideal yaitu warga negara yang memiliki

keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME, menguasai

pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai sesuai dengan konsep dan

prinsip-prinsip kewarganegaraan. Sehubungan dengan itu, dinyatakan

bahwa mata pelajaran kewarganegaraan mencakup tiga dimensi yaitu:

1. Dimensi pengetahuan kewarganegaraan (civics knowledge) yang

mencakup bidang politik, hukum dan moral, meliputi pengetahuan

tentang prinsip-prinsip dan proses demokrasi, lembaga pemerintah

dan non pemerintah, identitas nasional, pemerintah berdasar hukum

dan peradilan yang bebas dan tidak memihak, konstitusi, sejarah

Page 92: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

77

nasioanal, hak dan kewajiban warga negara, hak asasi manusia, hak

sipil dan hak politik.

2. Dimensi keterampilan kewarganegaraan (civics skill) yang meliputi

keterampilan partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Misalnya dalam mewujudkan masyarakat madani (civil society),

keterampilan mempengruhi dan memonitoring jalannya

pemerintahan, dan proses pengambilan keputusan politik,

keterampilan memecahkan masalah sosial, keterampilan

mengadakan koalisi, kerja sama, dan mengelola konflik.

3. Dimensi nilai-nilai kewarganegaraan (civics values) yang mencakup

kepercayaan diri, komitmen, penguasaan atas nilai-nilai religi,

toleransi, kebebasan individual, kebebasan berbicara, keberbasan

pers, kebebasan berserikat dan berkumpul dan perlindungan terhadap

minoritas.

b. Tujuan dan Hakikat Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan SD

Tujuan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah

untuk mengembagkan kemampuan-kemampuan sebagai berikut :

Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan, Berpartisipasi secara aktifdan bertanggung jawab,

serta beeertindak cerdas dalam kegiatan kemasyararakatan, berbangsa

dan bernegara. Berkembang secara positif dan demokratis untuk

membentuk diri beerdasarkan pada karakter-karakter masyarakat

Page 93: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

78

Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lainnya.

Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam pecaturan dunia secar

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi.

Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah Pendidikan

kewarganegaraan sebagai program pendidikan berdasarkan Nilai-nilai

pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestatikan nilai

luhur dan Moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang

diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk prilaku

dalam kehidupan sehari-hari para siswa dan mahasiswa baik sebagai

individu, sebagai calon guru/pendidik, anggota masyarakat dan

makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Hakikat Pendidikan

kewarganegaraan adalah merupakan mata pelajaran yang memfokuskan

pada pembentukkan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural,

bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia

yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila

dan UUD1945http://ian43. wordpress. com/2010/10/18/ hakikat -

fungsi - dan - tujuan-pendidikan-kewarganegaraan - di-sd/

c. Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

untuk kelas IV Sekolah Dasar

Ruang lingkup pendidikan kewarganegaraan untuk kelas IV

SD meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

Page 94: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

79

1. Memahami sistem pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan,

meliputi : mengenal lembaga – lembaga dalam susunan

pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan, menggambarkan

struktur organisasi desa dan pemerintahan kecamatan.Memahami

sistem pemerintahan kabupaten, kota dan provinsi, meliputi :

mengenal lembaga–lembaga dalam susunan pemerintahan

kabupaten, kota, dan provinsi, menggambarkan struktur organisasi

desa dan pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi

2. Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat, meliputi : mengenal

lembaga–lembaga Negara dalam susunan pemerintahan tingkat

pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK,

menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti

presiden, wakil presiden, dan para menteri.

3. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya, meliputi:

memberikan contoh sederhana, pengaruh globalisasi di

lingkungannya, mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah

ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional, menentukan sikap

terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya.

Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan

pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang

memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk

menjadai warganegara indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter

yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945. Permendiknas. 22 Th

Page 95: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

80

2006 tentang standar isi PKn. Tujuan pembelajaran PKn adalah agar

peserta didik dapat berfikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam

menanggapi isu kewarganegaraan, mampu berpartisipasi aktif dan

bertanggung jawab dalam kegiatan bermasyarakat, bebangsa, dan

bernagara, berkembang secara positif dan demokratif untuk membentuk

karakter masyarakat indonesia serta mampu berinteraksi an bekerja

sama dengan negara lain. Permendiknas. (22 : 2006) tentang standar isi

PKn.

B. Kajian Empiris

Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya terhadap interaksi pembelajaran dengan berbagai pendekatan

Adapun hasil penelitian tersebut antara lain :

Penelitian yang dilakukan oleh Rani Purwani Dewi, 2101404602

(2009) Deskripsi Interaksi Siswa dan Guru dalam Pembelajaran Membaca

Puisi Anak di Sekolah Dasar Kelas Rendah Melalui Teori Flander dan

Larsen-Freeman. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.Data

penelitian menunjukkan bahwa (1) Guru berbicara (GB) menghasilkan nilai

rata-rata sebesar 48,18%, (2) Siswa Berbicara (SB) menghasilkan nilai rata-

rata sebesar 27,53%, (3) Kesunyian (K) menghasilkan nilai rata-rata sebesar

14,41%, (4) Rasio Respon Guru (RRG) menghasilkan nilai rata-rata sebesar

32,45%, (5) Rasio Inisiatif Siswa (RIS) menghasilkan nilai rata-rata sebesar

11,62%, (6) Rasio Respon Langsung Guru (RRLG) menghasilkan nilai rata-

rata sebesar 69,45%, (7) Rasio Pergantian Konten (RPK) menghasilkan nilai

Page 96: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

81

rata-rata sebesar 45,77%, (8) Rasio Tetap Siswa (RTS) menghasilkan nilai

rata-rata sebesar 0%, dan (9) penggunaan bahasa antara siswa dan guru

selama berinteraksi sebesar 93,56% untuk penggunaan bahasa Indonesia,

terdiri dari guru sebesar 65,34% dan siswa 28,21%; dan penggunaan bahasa

Jawa sebesar 6,44%, terdiri dari guru 3,13% dan siswa 3,32%. Data di atas

mengindikasikan bahwa pola interaksi guru dan siswa bersifat multi arah,

namun tetap berpusat pada guru. Interaksi yang terjadi antara guru dan siswa

merupakan jenis interaksi edukatif. Artinya, interaksi guru dan siswa

berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran.

Karakteristik pembelajaran membaca puisi anak di kelas 1 SD Negeri

Kedungpatangewu mengindikasikan bahwa guru adalah orang yang bertugas

menyediakan bahan pelajaran, tetapi yang mengolah dan mencerna adalah

para siswa sesuai dengan bakat, kemampuan, dan latar belakang masing-

masing. Oleh karena itu, guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa

untuk menuangkan ide/inisiatifnya agar siswa dapat berkembang. Guru sering

mengadakan trik-trik khusus untuk membuat para siswa kembali semangat

dengan cara membuat suasana proses pembelajaran menyenangkan bagi

siswa kelas I SD, yaitu dengan mengadakan permainan misalnya sesekali

guru mengajak siswa bernyanyi dan memasukkan pengalaman sehari-hari

dengan catatan semua itu tidak melenceng dari materi pengajaran. Proses

pembelajaran membaca puisi anak pada siswa kelas 1 SD Negeri

Kedungpatangewu tergolong berhasil. Pernyataan tersebut dibuktikan oleh

nilai rata-rata tes siswa yang tergolong dalam kategori baik yaitu sebesar

Page 97: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

82

79,4. Kemudian hasil tes sikap siswa selama pembelajaran berlangsung

memperoleh nilai rata-rata sebesar 83 atau termasuk dalam kategori sangat

baik. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa pola interaksi yang

bersifat multi arah dan karakteristik pembelajaran yang menyenangkan sangat

mempengaruhi penguasaan keterampilan membaca puisi anak pada siswa

kelas 1 Sekolah Dasar. Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian disarankan

agar (1) para guru menciptakan pola interaksi multi arah dalam setiap

pembelajaran agar siswa berkesempatan untuk menuangkan ide/inisiatifnya,

(2) setiap pengajaran membaca puisi anak di kelas rendah harus

menyenangkan dan tidak membosankan siswa. Guru harus memiliki prinsip

”bermain sambil belajar” karena menurut ilmu psikologi, masa kanak-kanak

adalah masa mencari kesenangan dengan bermain (tahap mainan) sehingga

guru sesekali memasukkan permainan yang tidak melenceng dari materi

pengajaran sastra. http://lib.unnes.ac.id/75/.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Catur Endah Lestari. 2007,

dengan judul Skipsi Peningkatan Interaksi Pembelajaran Dan Hasil Belajar

Dengan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Dalam Mata

Pelajaran IPS Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Mater Alma Ambarawa

Kabupaten Semarang. Menunjukkan bahwa dengan strategi Everyone Is A

Teacher Here interaksi dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

Terbukti dari data siklus I nilai rata-rata siswa 65,24 dengan kriteria

ketuntasan klasikal 66.66%. siklus II rata-rata 71,6 dengan kriteria ketuntasan

klasikal 79,19%. Siklus III rata-rata 78,85 dengan ketuntasan klasikal

Page 98: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

83

91,66%. Interaksi dalam pembelajaran juga meningkat yaitu interaksi dalam

menjawab pertanyaan sebesar 54,16%. Menyampaikan pendapat sebesar

29,16%. Interaksi denga sumber ajar 50% didalam siklus I. dalam siklus II

interaksi menjawab pertanyaan sebesar 70,08%, interaksi dalam

menyampaikan pendapat sebesar 50%, 8interaksi dengan sumber ajar

79,16%. Didalam siklus III interaksi berrtambah meningkat yaitu, interaksi

menjawab pertanyaan sebesar 79,16%, mengemukakan pendapat sebesar

291,16%, interaksi dengan sumber ajar sebesar 91,16%. (Skripsi oleh Catur

Endah Lestari 2010, dengan judul Skipsi. Peningkatan Interaksi

Pembelajaran Dan Hasil Belajar Dengan Strategi Pembelajaran Everyone Is

A Teacher Here. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang)

Antonilamini. 2008. Dengan judul Peningkatan Interaksi

Pembelajaran dengan Tehnik Pembelajaran Everyone is a Teacher Here

dalam Pembelajaran Ekonomi di KelasXII IPS SMA YKP Monamas Kota

Bontang.Menunjukkan bahwarendahnya percaya diri siswa untuk bertanya

dan menjawab pertanyaan berdampak pada kemampuan siswa berinteraksi

dalam proses pembelajaran.Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan

Interaksi pembelajaran siswa dalam proses pembelajaran materi Ekonomi di

kelas XII IPS SMA YKP Monamas Kota Bontang. Penelitian Tindakan Kelas

dipilih dalam rangka memperbaiki, meningkatkan kualitas/mutu interaksi

pembelajaran dan hasil pembelajaran di kelas dengan fokus tehnik

pembelajaran everyone is a teacher here. Sebagai indikator peningkatan

Interaksi pembelajaran siswa dalam pembelajaran materi ekonomi adalah

Page 99: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

84

siswa aktif saling berkomunikasi antar siswa dan guru, baik secara lisan

maupun tertulis, dengan cara mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan

dan memberikan gagasan, siswa dapat berinteraksi/memanfaatkan sumber

belajar secara maksimal dalam proses pembelajaran. Sumber data

dikumpulkan dari siswa, guru dan dokumen yang terlibat dalam penelitian.

Jenis data yang didapatkan adalah data kualitatif dan kuantitatif yang terdiri

dari:, hasil observasi terhadap pelaksana proses pembelajaran, hasil

wawancara dan hasil belajar. pada pra penelitian, siklus pertama, siklus

kedua, dan siklus ketiga Analisis data dilakukan melalui teknik analisis

deskriptif kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa tehnik pembelajaran

everyone is a teacher here dapat meningkatkan Interaksi pembelajaran siswa

dalam pembelajaran materai Ekonomi dan memperkecil tingkat kesulitan

siswa untuk bertanya, menjawab pertanyaan dan mengemukakan gagasan

dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas/mutu

interaksi pembelajaran dalam proses pembelajaran dan hasil belajar

siswa.http://www.infodiknas.com/peningkatan-interaksi-pembelajaran-

siswadalam-pembelajaran-ekonomi-di-kelas-xii-ips-sma-ykp-monamas-

bontang/.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kerangka teoritik yang telah diuraikan diatas, maka

kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Kondisi Awal Kondisi Akhir

Proses pembelajaran masih berpusat pada guru

Hasil belajar meningkat

Page 100: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

85

Tindakan

Gambar 1: Kerangka Berfikir Penelitian.

Pada dasarnya secara individu manusia itu berbeda-beda, demikian

pula dalam memahami konsep-konsep interaksi pembelajaran akan dicapai

melalui tingkat belajar yang berbeda-beda pula. Proses pembelajaran yang

masih berpusat pada guru mungkin akan lebih menghemat waktu, namun

akan dapat membuat siswa menjadi pasif sehingga aktivitas dan respon siswa

rendah. Interaksi siswa dalam pembelajaran dan penguasaan siswa rendah

menjadikan hasil belajar siswa rendah sehingga kualitas pembelajaranpun

juga ikut rendah.

Setelah diketahui penyebab rendahnya interaksi dalam pembelajaran

PKn, maka peneliti mengambil langkah-langkah serta tindakan. Tindakan

yang dilakukan peneliti adalah menggunakan model pembelajaran

Keterampilan guru masih rendah

Interaksi pembelajaran masih kurang

Interaksi pembelajaran meningkat

Hasil belajar rendah Guru Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw

Pelaksanaan Siklus I dan Siklus II dan III

Siswa menjadi aktif

Siswa masih pasif

Page 101: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

86

kooperative tipe jigsaw berbasis realistik untuk memperbaiki proses

pembelajaran. Adapun pelaksanaannya dilakukan dalam 3 siklus disertai

dengan kegiatan observasi. Terjadilah komunikasi antar siswa sehingga siswa

menjadi aktif dan guru hanya berperan sebagai fasilitator dan motifator.

Karena siswa aktif maka interaksi dan aktifitas serta respon siswa meningkat.

Dengan meningkatnya interaksi dan aktivitas dalam proses pembelajaran

maka hasil belajar siswa dapat meningkat pembelajaranpun menjadi lebih

baik.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian masalah yang ada di atas maka, hipotesis

tindakan yang diajukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : Jika

pembelajaran PKn kelas IV SDN Wonosari 03 menerapkan pendekatan

kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik, maka keterampilan guru, interaksi

pembelajaran dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

Page 102: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

87

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wonosari 03 Kecamatan

Bawang Kabupaten Batang. Sebagai subyek penelitian adalah guru dan siswa

kelas IV SD Negeri Wonosari 03 Kecamatan Bawang Kabupaten Batang

pada mata pelajaran PKn.

B. Prosedur / Langkah-Langkah Penelitian

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research) yang terdiri atas tiga siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan

yaitu perencanaan (planing), tindakan (acting), observasi (observing), dan

refleksi (reflecting). Sesudah satu siklus selesai diimplementasikan, kemudian

diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk

siklus tersendiri. Demikian seterusnya atau dengan beberapa siklus.

1. Perencanaan

Perencanaan awal berupa telaah terhadap mata pelajaran PKn di

kelas IV SDN Wonosari 03, kemudian penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Peneliti merencanakan tindakan dalam 3 siklus dan

pada tiap siklus dua jam pelajaran yang dilaksanakan dalam 2 kali

pertemuan. Setiap pertemuan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik.

Page 103: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

88

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dengan mengimplementasikan dari

perencanaan tindakan yang telah dipersiapkan yaitu pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan kooperatiftipe jigsaw berbasis

realistik yang diuraikan dalam siklus I dengan dua pertemuan, siklus II

dengan dua pertemuan dan siklus III.

3. Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan

melibatkan guru kolaborasi atau guru bantu untuk mengamati keterampilan

guru serta interaksi dalam pembelajaran PKn yang menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasisi realistik dengan

menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.

4. Refleksi

Setelah mengkaji hasil belajar siswa dan menyesuaikan dengan

ketercapaian indikator kinerja, maka peneliti memperbaiki kelemahan

untuk siklus berikutnya agar pelaksanaannya lebih efektif.

C. Siklus Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dirancang dalam 3 siklus, tiap

siklus 1,5 jam pelajaran yang dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan

berbagai kemungkinan perubahan yang dianggap penting. Namun dalam

pelaksanaan siklus pertemuan satu dan dua hampir sama namun materi

berbeda.Adapun Perencanaan siklus antara lain:

Page 104: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

89

1. Siklus pertama

a. Perencanaan

Dalam kegiatan apapun, perencanaan memiliki peran yang

penting. Dalam penelitian tindakan, perencanaan menjadi langkah

pertama yang menjadi dasar bagi langkah berikutnya. Adapun langkah-

langkah perencanaan adalah sebagai berikut :

Membuat skenario pembelajaran dan menyusun RPP dengan

pendekatan kooperatif jigsaw berbasis realistik

Mempersiapkan media dan alat peraga yang diperlukan

Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa

Menyiapkan alat evaluasi

b. Pelaksanaan tindakan

Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa“ siapa

yang pernah masuk kedalam kantor kepala desa atau kantor

kelurahan?

Guru menindaklanjuti apersepsi

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Guru menjelaskan tentang materi yang akan diajarkan

Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok asal,

beranggotakan 3-5 orang. Setiap siswa diberi nomor kepala

misalnya A,B,C,D,E

Membagi tugas sesuai dengan materi yang diajarkan. Masing-

masing siswa dalam kelompok asal mendapat tugas yang berbeda,

Page 105: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

90

Masing-masing nomor yang sama berkumpul menjadi kelompok

ahli atau siswa yang memiliki tugas yang sama berkumpul menjadi

satu kelompok

Dalam kelompok ahli ini, tugaskan agar siswa belajar bersama

untuk menjadi tim ahli sesuai dengan wacana atau tugas yang

menjadi tanggung jawabnya

Tugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami

serta dapat menyampaikan informasi tentang hasil dari wacana atau

tugas yang telah dipahami kepada kelompok asal

Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli

masing-masing siswa kembali ke kelompok asal atau kelompok

awal.

Beri kesempatan secara bergantian masing-masing siswa untuk

menyampaikan hasil diskusi dari tugas kelompok ahli ke kelompok

awal (kelompok asal)

Apabila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya secara

keseluruhan guru memberikan klarifilkasi.

Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa

Guru bersama siswa menyimpulkan materi

Guru memberi evaluasi

c. Observasi

Page 106: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

91

Observer melakukan pengamatan proses keterampilan guru,

proses interaksi pemebelajaran selama proses pembelajaran

berlangsung.

d. Refleksi

Menganalisis hasil pengamatan selama proses pembelajaran

Menyimpulkan hasil pengamatan

Menentukan langkah selanjutnya.

2. Siklus kedua

a. Perencanaan

Perencanaan merupakan refleksi awal berdasarkan hasil studi

terdahulu. Tahap yang dilakukan dalam siklus ini adalah:

Membuat rencana pembelajaran PKn (RPP) dengan pendekatan

kooperatif jigsaw berbasis realistik

Mempersiapkan sumber dan media

Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa

Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati proses kegiatan

pembelajaran (siswa dan guru) yang digunakan oleh teman sejawat

untuk mengamati pelaksanaan pembelajarann PKn.

Menyusun evaluasi siklus.

b. Pelaksanaan tindakan

Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa“ anak-

anak siapa yang tahu nama pak lurah desa wonosari?

Guru menindaklanjuti apersepsi

Page 107: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

92

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Guru menjelaskan tentang materi yang akan diajarkan

Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok asal,

beranggotakan 3-5 orang. Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya

A,B,C,D,E

Membagi tugas sesuai dengan materi yang diajarkan. Masing-masing

siswa dalam kelompok asal mendapat tugas yang berbeda,

Masing-masing nomor yang sama berkumpul menjadi kelompok ahli

atau siswa yang memiliki tugas yang sama berkumpul menjadi satu

kelompok

Dalam kelompok ahli ini, tugaskan agar siswa belajar bersama untuk

menjadi tim ahli sesuai dengan wacana atau tugas yang menjadi

tanggung jawabnya

Tugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami serta

dapat menyampaikan informasi tentang hasil dari wacana atau tugas

yang telah dipahami kepada kelompok asal

Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli masing-

masing siswa kembali ke kelompok asal atau kelompok awal.

Beri kesempatan secara bergantian masing-masing siswa untuk

menyampaikan hasil diskusi dari tugas kelompok ahli ke kelompok

awal (kelompok asal).

Apabila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya secara

keseluruhan guru memberikan klarifilkasi.

Page 108: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

93

Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa

Guru bersama siswa menyimpulkan materi

Guru memberi evaluasi

c. Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti dan pengamat (teman

sejawat). Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung

yaitu peneliti dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung

kemudian mencatat perilaku atau kejadian yang terjadi pada keadaan

yang sebenarnya, dan dilakukan selama proses pembelajaran dari

kegiatan awal sampai kegiatan akhir berlangsung. Kegiatan yang

diamati meliputi: (1) penyusunan rencana pembelajaran, (2)

keterampilan guru dalam pembelajaran (3). proses interaksi dalam

pembelajaran.

Hasil observasi dicatat dalam lembar observasi untuk kemudian

dianalisa dan dilakukan refleksi. Instrumen ini akan lebih efektif jika

informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah

laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaliknya,

instrumen observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali

informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subyek yang diteliti.

d. Refleksi

Setelah pengamatan selesai dilakukan dalam rangka memperoleh

data, kemudian data tersebut diolah dan dianalisis yang akhirnya dapat

dipergunakan sebagai dasar menarik suatu simpulan. Dari simpulan

Page 109: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

94

tersebut, peneliti dapat menentukan perlu tidaknya diadakan penelitian

ulang atau penelitian kembali. Bila ternyata hasil simpulan tersebut

tidak sesuai dengaan rencana semula yang telah ditetapkan, maka

langkah berikutnya mencari faktor-faktor yang menyebabkan adanya

ketidaktercapaian tersebut.

Pengumpulaan data pada penelitian ini terdiri atas dua tahap.

Tahap pertama yaitu tahap observasi atau pengamatan pendahuluan,

tahap ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan guru kelas

lain, tepatnya sebelum peneliti melakukan proses pembelajaran di kelas.

Tahap kedua adalah tahap pengamatan selama dan setelah pemberian

tindakan.

Peneliti dan rekan sejawat mendiskusikan hasil pengamatan yang

dilakukan. Kegiatan yang dilakukan meliputi: analisis, sintesis, makna,

penjelasan, proses dan penyimpulan data dan informasi yang berhasil

dikumpulkan. Hasil yang diperoleh merupakan temuan tingkat

efektifitas desain pembelajaran yang dirancang dan daftar permasalahan

yang muncul di lapangan kemudian dipakai sebagai dasar untuk

melakukan perencanaan. Langkah selanjutnya diadakan perbaikan,

kemudian dimulai lagi dari awal untuk melakukan penelitian tindakan

kelas dalam siklus berikutnya.

3. Siklus ketiga

a. Perencanaan

Page 110: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

95

Setelah pelaksanaan siklus I dan II ditemukan beberapa masalah

dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu dilaksanakan siklus III.

Pelaksanaan siklus III tetap mengacu pada pelaksanaan siklus II.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanan tindakan pembelajaran siklus III hampir sama dengan

pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I dan II, dengan langkah–

langkah sebagai berikut.

Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan pelajaran yang lalu

Guru memberikan motivasi agar siswa semangat dalam

pembelajaran

Guru meyampaikan tujuan pelajaran

Guru menjelaskan tentang materi yang diajarkan

Guru menggunakan media benda – benda nyata untuk membantu

Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok asal,

beranggotakan 3-5 orang. Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya

A,B,C,D,E

Membagi tugas sesuai dengan materi yang diajarkan. Masing-masing

siswa dalam kelompok asal mendapat tugas yang berbeda,

Masing-masing nomor yang sama berkumpul menjadi kelompok ahli

atau siswa yang memiliki tugas yang sama berkumpul menjadi satu

kelompok

Dalam kelompok ahli ini, tugaskan agar siswa belajar bersama untuk

menjadi tim ahli sesuai dengan wacana atau tugas yang menjadi

Page 111: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

96

tanggung jawabnya dan mengaitkan wacana atau tugas tersebut ke

dunia nyata atau mencari bukti-bukti konkrit dari wacana atau tugas

tersebut.

Tugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami dan

mendapat bukti konkrit atau berkaitan dengan dunia nyata serta

dapat menyampaikan informasi tentang hasil dari wacana atau tugas

yang telah dipahami kepada kelompok asal

Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli masing-

masing siswa kembali ke kelompok asal atau kelompok awal.

Beri kesempatan secara bergantian masing-masing siswa untuk

menyampaikan hasil diskusi dari tugas kelompok ahli ke kelompok

awal (kelompok asal).

Apabila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya secara

keseluruhan guru memberikan klarifilkasi.

Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa

Guru memberi reward atau penghargaan kepada kelompok

Guru bersama siswa menyimpulkan materi

Guru memberi evaluasi

c. Observasi

Berdasarkan observasi atau pengamatan pada setiap siklus baik

siklus I dan II serta siklus III guru sudah dapat memperbaiki

kesalahannya dalam setiap siklusnya. Pengamat mengamati kegiatan

Page 112: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

97

guru dan siswa setelah itu menuliskannya dalam lembar observasi guru

dan siswa. Adapun hasil pengamatannya adalah sebagai berikut.

1. Dari guru :

Pada bagian awal penyampaian guru tentang apersepsi dan tujuan

pembelajaran dengan baik

Pengelolaan kelas dalam pembelajarn terlaksana lebih baik.

Guru memberikan pembelajaran serta mengaitkan pada dunia

nyata atau bukti konkrit

Penggunaan model pembelajaran dan penggunaan media telah

berjalan lebih baik

Kelompok yang dibentuk pada siklus II bisa bekerja sama dengan

baik dan lebih aktif baik dalam kelompok asal dan kelompok ahli.

Guru dapat membimbing siswa untuk mengerjakan tugas

Guru dapat membimbing siswa menyajikan hasil kerja

kelompoknya.

2. Dari siswa

Sebagian besar siswa sudah bisa memahami apa yang

disampaikan oleh guru. Hal itu dibuktikan oleh pengamat.

Semua siswa sudah aktif kegiatan pembelajaran

Siswa sangat merespon dalam pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran jigsaw berbasis realitik

Siswa mampu berdiskusi dengan baik

Siswa mampu mengerjakan tugas

Page 113: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

98

Semua siswa sudah aktif dalam kerja kelompok atau berdiskusi.

Siswa dapat memperhatikan penjelasan guru dengan baik

Suasana kelas sudah kondusif dan nyaman untuk melakukan

proses pembelajaran.

Interaksis dalam pembelajaran bertambah lebih aktif.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diperoleh maka

diadakan suatu proses refleksi dari tindakan yang telah dilaksanakan.

Refleksi pada siklus II digunakan untuk membedakan hasil siklus

I,sedangkan siklus II digunakan untuk membedakan pada siklus III

apakah ada peningkatan interaksi pembelajaran dan aktifitas belajar

siswa atau tidak. Jika belum terdapat peningkatan, maka siklus dapat

diulang kembali pada siklus III.

D. Data dan pengumpulan data

1. Sumber data

a. Siswa

Sumber data siswa yang diperoleh dari hasil observasi dan

evaluasi dalam pembelajaran PKn yang di peroleh secara sistematis dari

siklus pertama sampai siklus ketiga serta dari wawancara guru

b. Guru

Sumber data guru di peroleh dari lembar observasi keterampilam

dan aktifitas guru yang dilaksanakan oleh pengamat atau teman sejawat.

Page 114: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

99

c. Data Dokumen

Sumber data awal adalah dokumen berupa data awal nilai hasil

tes sebelum dilakukan tindakan. Setelah melakukan tindakan data

dokumen berupa hasil keterampilan, interaksi pembelajaran, hasil kerja

siswa serta didukung dengan dokumentasi video dan foto.

d. Lembar Observasi

Sumber data ini diperoleh melalui hasil pengamatan terhadap

proses pelaksanaan pembelajaran baik sebelum, saat proses maupun

hasil dari pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model

kooperatif tipe STAD dengan media audio visual pembelajaran PKn.

2. Jenis Data

a. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan

lembar pengamatan dan catatan lapangan dari proses keterampilan guru,

Interaksi pembelajaran dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik.

b. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar siswa dalam

pembelajaran PKn Berbentuk tes pada setiap siklus.

3. Cara Pengumpulan Data

Data dikumpulan dengan menggunakan lembar observasi guru dan

siswa, pre tes, dan pos tes.

Page 115: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

100

a. Data keterampilan guru dalam menerapkan pembelajaran PKn dengan

pendekatan jigsaw berbasis realistik pada saat dilaksanakannya

tindakan diambil dengan lembar observasi keterampilan guru.

b. Data interaksi dalam proses belajar mengajar diambil dengan

menggunakan lembar observasi.

c. Data hasil belajar siswa diambil dengan menggunakan lembar soal

pretes dan postes.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan metode observasi pengamatan, metode tes, metode

dokumentasi serta catatan lapangan.

1. Metode Observasi

Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yang

menggambarkan keterampilan guru dan interaksi pembelajaran dalam

proses pembelajaran denagan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

berbasis realistik.

Teknik observasi adalah pengamatan yang dilakukan peneliti

memperoleh gambaran secara cermat tentang tindakan yang dilakukan dan

kemudian mendokumentasikan pengaruh atau dampak dari tindakan

tersebut Asrori. (2009:53).

Page 116: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

101

2. Metode Tes

Metode tes dalam penelitian ini yaitu hasil jawaban dari soal dan

digunakan untuk memperoleh data tingkat penguasaan dan hasil belajar

siswa.

Teknik tes merupakan salah satu alat, cara dan langkah-langkah

yang sistematik digunakan dalam mengukur sejumlah perilaku tertentu

siswa Ruminiati (2007:3.18).

3. Metode Dokumentasi

Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

ketrampilan guru, interaksi dalam pembelajaran yang diperoleh pada saat

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw berbasisi realistik. Untuk memberikan gambaran

konkrit atas pelasanaan penelitian dan keterampilan guru serta proses

interaksi pembelajaran selama proses pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran koperatif tipe jigsaw berbasis realistik di gunakan

dengan dukumentasi foto dan video.

4. Catatan lapangan

Catatan lapangan berisi catatan guru dan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung apabila ada permasalahan yang muncul yang

tidak diharapkan oleh guru. Catatan lapangan ini berguna untuk

memperkuat data yang diperoleh dalam observasi dan sebagai masukan

guru dalam melakukan refleksi.

Page 117: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

102

F. Tehnik Analisis Data

Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data kualitatif

Data yang diperoleh dianalisa secara kolaboratif dengan teman

sejawat dan hasilnya dijadikan sebagai bahan penyusunan rencana

tindakan berikutnya. Analisa data dilakukan setiap selesai 1 kali pertemuan

tatap muka dan setiap akhir silkus. Data dianalisa secara kualitatif yaitu

lembaran observasi dan catatan lapangan. Analisa kualitatif untuk catatan

lapangan dan lembaran observasi dilakukan dengan jalan membandingkan

proses keterampilan guru, interaksi dalam pembelajaran dan keaktifan

siswa serta guru pada siklus satu dengan proses interaksi dalam

pembelajaran dan keaktifan siswa serta guru pada siklus dua dalam

pembelajaran model kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik.

Dalam (Poerwanti, dkk:6-9) menerangkan cara untuk mengolah

data skor sebagai berikut :

a. Menentukan skor terendah

b. Menentukan skor tertinggi

c. Mencari median

d. Membagi rentang nilai menjadi 4 kategori (sangat baik, baik, cukup,

kurang)

Jika:

R = skor terendah

T = skor tertinggi

Page 118: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

103

n = banyaknya skor

Q2 = median

Letak Q2 = ଶସ ( n+1 ) untuk data ganjil atau genap

Q1 = kuartil pertama

Letak Q1 = ଵସ

( n +2 ) untuk data genap atau Q1 = ଵସ

( n +1 ) untuk data

ganjil.

Q3 = kuartil ketiga

Letak Q3 = ଵସ (3n +2 ) untuk data genap atau Q3 = ଵ

ସ ( 3n +1 ) untuk data

ganjil

Q4= kuartil keempat = T

Maka akan di dapat :

Tabel 1. Kategori penilaian data kualitatif

Kriteria Kentututasan Skala Penilaian

Q3 ≤ skor ≤ T Sangat Baik

Q2 ≤ skor < Q3 Baik

Q1 ≤ skor < Q2 Cukup

R ≤ skor < Q1 Kurang

2. Data Kuantitatif

Data Kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan

menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean dan

rerata. Adapun penyajian data kuantitatif dapat dipaparkan dalam bentuk

presentase. Adapun rumus presentase tersebut adalah sebagai berikut :

Page 119: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

104

ρ = ∑n Keterangan

ρ = Presentase frekuensi

∑n = Jumlah frekuensi yang muncul

N = Jumlah total siswa

Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan criteria ketuntasan

belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak

tuntas dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 2. Kriteria ketuntasan

(KKM SDN Wonosari 03 kelas IV)

G. Indikator Keberhasilan

Pendekatan kooperatif tipe jigwas berbasis realistik dapat

meningkatkan keterampilan guru, interaksi pembelajaran, hasil belajar siswa

dalam pelajaran PKn dikelas IV SD Negeri Wonosari 03 Bawang dengan

indikator sebagi berikut :

1. Terjadinya peningkatan keterampilan guru dalam meningkatkan interaksi

pembelajaran PKn dengan pendekatan kooperatif tipejigsaw berbasis

ralistik

Kriteia ketuntasan Kualifikasi

≥ 65 Tuntas

< 65 Tidak Tuntas

x 100% N

Page 120: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

105

2. Interaksi dalam pembelajaran PKn dengan pendekatan kooperatif tipe

jigsaw berbasis realistik dinyatakan meningkat dengan kriteria sekurang-

kurangnya baik

3. 75 % hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Wonosari 03 mengalami

peningkatan individual sebesar ≥ 65 dalam pembelajaran PKn.

Page 121: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

106

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Pelaksanaan Pra Siklus

Sebelum diadakan pelaksanaan siklus terlebih dahulu guru

mengambil data awal untuk untuk melihat masalah-masalah yang muncul

dalam pembelajaran. Dalam pengambilan data awal atau pra siklus ini

pembelajaran dilaksanakan menggunakan metode lama (ceramah).

Peroleh data dalam pembelajaran tersebut sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Belajar Sebelum Perbaikan

No Keterangan Jumlah

1 Nilai rata-rata 60

2. Siswa yang tuntas belajar 9

3. Siswa yang tidak tuntas belajar 22

4. Nilai terendah 30

5. Nilai tertinggi 80

6. Persentase ketuntasan belajar (%) 29%

Berdasar data nilai sebelum perbaikan maka diketahui bahwa nilai

tuntas tingkat klasikal sebelum perbaikan pembelajaran hanya dicapai oleh

9 siswa atau 29% dan yangb belum tuntas 22 siswa atau 70.96% dari

sejumlah 31 siswa, Sedangkan nilai tertinggi adalah 80 dan nilai terendah

30 dengan rata-rata nilai kelas 60. Hasil belajar tersebut menjadi perhatian

serius bagi guru.

Page 122: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

107

Sesuai dalam Pedoman PKM, peneliti memperoleh temuan-temuan

sehubungan dengan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran

yang dilakukan secara klasikal adalah: (1) keterampilan bertanya masih

belum sepenuhnya merata yang dilakukan oleh guru, (2) dalam

keterampilan memberi penguatan belum sepenuhnya dilakukan dengan

baik (3) Guru menjelaskan materi terlau keras (4) motivasi bagi siswa

masih sangat kurang (5) Guru menutup pelajaran tanpa membuat

rangkuman terlebih dahulu (6) banyak siswa yang masih pasif dalam

mengerjakan tugas (7) masih banyak siswa yang gaduh dan bermain-main

(8) siswa masih kurang aktif menerima pelajaran dan sebagian siswa jenuh

menerima pembelajaran (9) Pemusatan siswa dalam pembelajaran masih

kurang (10) penekanan nteraksi pembelajaran masih sangat kurang (11)

interaksi timbal balik masih belum tampak (12) interaksi masih dalam satu

arah (guru siswa) (13) interaksi dengan lingkungan dan Ciri -ciri interaksi

pembelajaran, Interaksi pembelajaran dari faktor kurikulum, Pengelolaan

interaksi, Komponen-komponen interaksi, Interaksi didalam kelompok

jigsaw, Prinsip-prinsip interaksi pembelajaran, Tahapan interaksi

pembelajaran, Tingkah laku interaksi pembelajaran serta interaksi social

masih belum sepenuhnya tampak dalam pebelajaran.

2. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Dalam siklus I dilaksanakan dengan dua petemuan, kedua

pertemuan tersebut menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw berbasis realistik. Pelaksanaan siklus I meliputi perencanaan,

Page 123: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

108

pelaksanaan, observasi, refleksi dan revisi.Adapun siklus I dapat

dijabarkan hasil penelitian sebagai berikut :

a. Perencanaan

Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I adalah sebagai

berikut :

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi

Pemerintahan Desa

2) Menyiapkan media serta mempersiapkan siswa untuk membawa

pembelajaran kedalam dunia nyata yaitu dengan cara membawa

siswa untuk mengobservasi ke kantor kepala desa atau kantor

kelurahan yang berhubungan dengan materi.

3) Menyusun dan menyiapkan lembar observasi. Lembar observasi ini

ada 2 macam, yaitu lembar keterampilan guru dan lembar interaksi

pembelajaran.

4) Menyiapkan soal evaluasiatau untuk mengetahui kemampuan siswa

setelah mempelajari materi.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan di SDN Wonosari 03.

Pelaksanaan meliputi pertemuan I dan pertemuan II. Pertemuan

Idilaksanakan pada hari kamis tanggal 21 Juli 2011, dan pertemuan

IIdilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2011dikelas IV semester I mata

pelajaran PKn dengan alokasi waktu 2 x 35 (menit). Adapun

pelaksanaan siklus I pertemuan I dan pertemuan II sama namun yang

Page 124: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

109

membedakan adalah materi pembelajaran. Kegiatan siklus I dalah

sebagai berikut :

1) Pra Pembelajaran

a) Mengkondisikan kesiapan belajar siswa.

b) Mengajak semua siswa berdo’a untuk mengawali pelajaran.

c) Presensi

d) Memotivasi siswa untuk berkooperatif

2) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal ini guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan menginformasikan cara belajar dengan

menggunakan pendekatan kooperatif tipe jigsaw dilajutkan dengan

memberi apersepsi yaitu dengan memberi pertanyaan ”siapa yang

tahu nama kepala desa wonosari”, ”siapa yang pernah masuk ke

kantor kepala desa atau kantor kelurahan”.

3) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti meliputi eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi guru menyampaikan materi

ajar yang berhubungan dengan pembelajaran. Namun dalam

pembelajaran ada beberapa siswa yang bercanda dengan teman

lainnya. Melihat hal tersebut guru memberi teguran dan peringatan

kepada siswa tersebut agar bersungguh-sungguh dalam mengikuti

pelajaran. Kemudian guru menarik perhatian siswa untuk bertanya

tentang materi yang sedang diajarkan, namun tidaksatupun siswa

Page 125: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

110

yang ingin bertanya, hal itu mungkin dikarenakan siswa masih

malu dan takut untuk bertanya. Melihat hal tersebut guru membuat

permasalahan sedehana yang dapat menarik siswa untuk

bertanyaSetelah kegiatan eksplorasi selesai kemudian guru

menerapkan kegiatan elaborasi. Adapunlangkah-langkah

elabolarasi dalam pembelajaran ini guru mengorganisasikan siswa

kedalam kelompok asal atau kelompok awal,setiap kelompok

terdiri dari 4-6 orang siswa yang diberi nomer misal A, B, C, D, E,

dan F, didalam kelopok asal masing masing siswa diberi tugas

yang berbeda-beda.Setelah terbentuk kelompok asal, dilanjutkan

dengan pengelompokan kelompok ahli dengan cara masing-masing

nomer yang sama atau tugas yang sama berkumpul atau

berkelompok menjadi satu tempat, didalam kelompok ahli ini

tugaskan kepada siswa untuk belajar bersama dan memahami serta

dapat menyampaikan informasi tentang hasil dari tugas yang telah

dipahami dikelompok ahli kepada kelompok asal. Kemudian

apabila tugas dari kelompok ahli sudah selesai dikerjakan, masing-

masing dari kelompok ahli kembali ke kelompok asal (kelompok

awal). Setelah kembali kekelompok asal siswa disuruh untuk

bergantian menyampaikan hasil diskusi dari tugas kelompok ahli

ke kelompoh asal secara bergantian. Apabila masing-masing

kelompok telah menyelesaikan tugasnya secara keseluruhan

kemudian guru memberi klarifikasi dan penguatan. Selanjutnya

Page 126: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

111

guru melaksanakan kegiatan konfirmasi. Dalam kegiatan ini Guru

memberikan kesempatan bertanya kepada siswa dan guru memberi

penguatan. Setelah itu guru mengadakan pre tes untuk menentukan

skor dasar setiap siswa, dalam mengerjakan pre tes banyak siswa

yang bertanya dengan guru dan teman lainnya sehingga suasana

kelas menjadi gaduh. Setelah mengerjakan, hasil pre tes lalu

dikumpulkan.

Selama proses pembelajaran guru berkeliling kelas untuk

mengontrol dan memonitoring proses belajar kelompok. Beberapa

anggota kelompok masih ada yang ramai dan megerjakan sendiri-

sendiri, melihat hal ini guru menjelaskan agar siswa bekerjasama

untuk menyelesaikan tugas kelompok. Serta memberi motivasi

bahwa belajar dengan cara berkelompok itu memudahkan kita

untuk belajar.

4) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan ini Guru memberikan umpan balik kepada

siswa dengan melontarkan beberapa perntanyaan dan member

masalah-masalah yang bisa dipecahkan oleh siswa. Selanjutnya

Guru bersama siswa menyimpulkan materi dan guru memberikan

tindak lanjut : guru menugaskan siswa untuk mencari tahu dan

mencatat hal-hal yang berkaitan dengan Pemerintahan

Desa/Kelurahan di kehidupan kita.

Page 127: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

112

c. Observasi

1) Observasi keterampilan Guru

Pengamatan keterampilan guru pada siklus I dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 4. Hasil pengamatan keterampilan guru siklus I

pertemuan I dan pertemuan II

No Aspek Keterampilan Guru Hasil Yang Dicapai

Pertemuan Ke I

Pertemuan Ke II

1 Keterampilan membuka dan menutup

pelajaran

2 3

2 Keterampilan bertanya 3 3

3 keterampilan memberi penguatan 2 2

4 Keterampilan menggunakan variasi 3 3

5 Katerampilan menjelaskan 2 2

6 Keterampilan membimbing diskusi

kelompok kecil

2 2

7 Keterampilan mengajar kelompok kecil

dan perorangan

2 3

8 Keterampilan mengelola kelas 2 2

Jumlah 18 20

Presentase 56.25% 62.5%

Rata-rata 2.25 2.5

Kategori Cukup Baik

Tabel 5. Penilaian Keterampilan Guru Siklus I

Skor Nilai

25.75 ≤ skor ≤ 32 Sangat Baik

19,5 ≤ skor < 25.75 Baik

Page 128: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

113

13,25 ≤ skor < 19,5 Cukup

8 ≤ skor < 13,25 Kurang

Tabel diatas menunjukan hasil keterampilan guru dalam

pembelajaran pada siklus 1 pertemuan pertama dan pertemuan ke

dua menunjukkan : hasil keterampilan yang di capai pada

pertemuan pertama adalah 18 dengan presentase 56.25% dan rata-

rata nilai 2,25. Hasil analisis kualitatif diatas tentang keterampilan

guru tersebut termasuk dalam kategori cukup. Artinya keterampilan

guru siklus I pada pertemuan pertama masih belum sepenuhnya

sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Hasil pertemuan kedua menunjukkan jumlah nilai adalah 20

dengan presentase 62,5% dan rata-rata nilai 2.5. Pada pertemuan

kedua ini termasuk dalam kategori baik, akan tetapi keterampilan

guru pada pertemuan kedua ini perlu diadakan perbaikan supaya

pada siklus berikutnya mendapat hasil sesuai yang diharapkan.

2) Observasi interaksi pembelajaran

Pengamatan interaksi pembelajaran pada siklus I dapat dilihat

pada tabel dibawah ini .

Tabel 6. Hasil pengamatan interaksi pembelajaran siklus I

Pertemuan I dan pertemuan II

No Aspek penilaian Hasil yang dicapai

Pertemuan I

Pertemuan II

1 Pola interaksi pembelajaran 2 3

2 Ciri-ciri interaksi pembelajaran 3 3

Page 129: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

114

3 Interaksi pembelajaran dari faktor guru 3 3

4 Interaksi pembelajaran dari faktor siswa 2 2

5 Interaksi pembelajaran dari faktor

kurikulum 2 3

6 Interaksi pembelajaran dari faktor

lingkungan 2 2

7 Pengelolaan interaksi 3 3

8 Komponen-komponen interaksi 2 2

9 Interaksi dalam kelompok jigsaw

(kelompok ahli) 2 3

10 Interaksi dalam kelompok jigsaw

(kelompok asal) 2 2

11 Peran guru dalam interaksi pembelajaran 3 3

12 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran 2 3

13 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran

(pemecahan masalah) 2 2

14 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran

(prinsip mencari, menemukan dan

mengembangkan sendiri)

1 2

15 Tahapan interaksi (sebelumpembelajaran) 3 3

16 Tingkah laku interaksi 3 3

17 Interaksi sosial 2 3

Jumlah 39 45

Presentase 65 % 75%

Rata-rata 2.2 2.6

Kriteria Cukup Baik

Page 130: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

115

Tabel 7. Penilaian interaksi pembelajaran siklus I

Skor Nilai

55,75≤ skor ≤ 68 Sangat Baik

42,5≤ skor <55,75 Baik

29,25≤ skor <42,5 Cukup

17 ≤ skor < 29,25 Kurang

Selama kegiatan interaksi pembelajaran pada mata pelajaran

PKn berlangsung interaksi pembelajaran diamati oleh teman sejawat

dengan menggunakan instrument.

Tabel diatas menunjukan hasil pengamatan interaksi dalam

pembelajaran pada siklus I pertemuan I. hasil pengamatan

menunjukan bahwa hasil yang dicapai pada pertemuan I dengan

jumlah nilai 39 dengan presentase 65% dan rata-rata nilai 2,2. Dari

pertemuan I tersebut belum sepenuhnya mendapat kriteria sesuai

yang diharapkan dengan kriteria cukup.

Selanjutnya dari tabel diatas menunjukkan hasil pengamatan

interaksi dalam pembelajaran pada siklus I pertemuan II mendapat

kriteria baik. Dengan nilai yang dicapai yaitu 45 dengan presentase

75% dan rata-rata nilainya yaitu 2.6.

3) Hasil Belajar

Berdasarkan data hasil penelitian siklus I pada pertemuan

pertama dan pertemuan kedua mengenai hasil belajar PKn materi

Pemerintahan Desa dengan menggunakan pendekatan kooperatif

Page 131: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

116

tipe jigsaw berbasis realistik diperoleh data hasil belajar sebagai

berikut :

Tabel 8. Analisis Hasil Belajar Siklus I

pertemuan I dan pertemuan II

Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Kualifikasi P I P II P I P II

80 2 2 6.45% 6.45% Tuntas

75 3 4 9.67% 12.90% Tuntas

70 4 4 12.90% 12.90% Tuntas

65 6 6 19.35% 19.35% Tuntas

60 12 12 38.70% 38.70% Belum Tuntas 55 4 3 12.90% 9.67% Belum Tuntas

Jumlah 31 100 %

Tabel 9. Kriteria Ketuntasan Minimal

Kriteria Ketuntasan Kualifikasi

≥ 65 Tuntas

< 65 Tidak tuntas

Page 132: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

117

Gambar 2

Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I

Gambar 3

Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I

Menurut data tabel diatas menunjukan bahwa dari 31 siswa

yang mengalami ketuntasan belajar pada pertemuan pertama

sebanyak 48.38%atau 15 siswa, sedangkan 51.61% atau 16 siswa

belum tuntas dalam belajar. Nilai tertinggi yang diperoleh pada

pertemuan pertama adalah 80 sebanyak 2 siswa dan nilai terendah 55

sebanyak 4 siswa. Dan hasil pertemuan kedua yang mengalami

ketuntasan belajar sebanyak 51.61% atau 16 siswa, sedangkan

48.38% atau 15 siswa belum tuntas dalam belajar. Nilai tertinggi

yang diperoleh pada pertemuan kedua adalah 80 sebanyak 2 siswa

51.61%

48.38%

Hasil belajar siklus I pertemuan I

Tidak tuntas Tuntas

51.61%

48.38%

Hasil belajar siklus I pertemuan II

Tuntas Tidak tuntas

Page 133: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

118

dan nilai terendah 55 sebanyak 3 siswa.Dengan demikian pada siklus

1 pertemuan kedua mengalami peningkatan walaupun belum sesuai

dengan indikator yang diharapkan. Oleh karena itu perlu diadakan

pebaikan pada pelaksanaan tindakan disiklus II.

Tuntas Tidak tuntas

51.61% 51.61%

48.38% 4 8.38%

Pertemuan I pertemuan II

Gambar 4

Diagram batang hasil belajar Siklus I pertemuan I dan II

d. Refleksi

Refleksi tindakan pada siklus I ini lebih difokuskan pada

masalah yang muncul selama tindakan. Berdasarkan deskripsi data

siklus I pertemuan pertama dan kedua, maka dalam pembelajaran

ditemukan permasalahan sebagai berikut :

1) Guru perlu mengkaji dan memahami serta mengembangkan lagi

keterampilan yang akan diterapkan pada proses pembelajaran seperti

Hasil belajar siklus I pertemuan I dan II

45.5%

40.5%

35.5%

60.5%

55.5%

50.5%

Page 134: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

119

pengelolaan kelas menyampaikan materi dengan mengaitkannya

kedalam dunia nyata.

2) Siswa perlu termotivasi dalam belajar sehingga siswa mampu

memaparkan pendapatnya dan dapat tercipta interaksi pembelajaran

dengan baik

3) Guru perlu memperhatikan lagi tahapan, komponen, serta prinsip

(prinsip pemecahan masalah dan prinsip mencari, menemukan dan

mengembangkan sendiri) atau proses interaksi

4) Perhatian dan bimbingan guru masih kurang merata, sehingga masih

ada kelompok yang menunggu bimbingan guru.

5) Penguatan guru terhadap kelompok jigsaw masih kurang, sehingga

masih ada kelompok yang bermain-main dengan teman lainnya.

6) Hasil tes tertulis dari evaluasi siklus I pertemuan kedua

terdapat51.61 atau 16 siswa mengalami ketuntasan belajar

sedangkan48.38% atau 15 siswa belum mengalami ketuntasan. Nilai

tertinggi 80 sebanyak 2 siswa dan nilai terendah 55 sebanyak 4

siswa. Sehingga ketuntasan belum sesuai dengan kriteria yang

diharapkan.

e. Revisi

Berdasarkan refleksi pada pembelajaran siklus I, ada beberapa hal

yang harus lebih ditingkatkan lagi oleh peneliti untuk melaksanakan

siklus II yaitu:

1) Guru harus lebih tegas terhadap siswa.

Page 135: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

120

2) Guru perlu mengkaji dan memahami serta mengembangkan lagi

keterampilan yang akan diterapkan pada proses pembelajaran

seperti pengelolaan kelas menyampaikan materi dengan

mengaitkannya kedalam dunia nyata sehingga keterampilan guru

dalam mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

3) Guru harus lebih memotivasi dan membangkitkan semangat serta

keberanian siswa untuk bertanya, mengungkapkan pendapatnya

sehingga siswa mampu memaparkan pendapatnya dan dapat

tercipta interaksi pembelajaran dengan baik

4) Guru perlu memperhatikan dan meningkatkan lagi tahapan atau

proses interaksi yang akan terlaksana sehingga interaksi

pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

5) Guru perlu memperhatikan lagi dalam Perhatian dan bimbingan

kepada kelompok sehingga pada kegiatan belajar didalam

kelompok jigsaw dapat berjalan dengan kondusif dan sesuai dengan

yang diharapkan

6) Hasil tes menunjukkan siswa belum mengalami ketuntasan yang

sesuai dengan kriteria yang diinginkan, maka dari itu guru perlu

meningkatkan lagi hasil belajar siswa ke siklus berikutnya sehingga

hasil belajar siswa mencapai kriteria ketuntasan yang diinginkan.

Page 136: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

121

3. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II

1. Perencanaan

Tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II ini masih tetap

akan melaksanakan tindakan utama seperti disiklus I, yaitu

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis

realistik. Pada siklus II ini ada beberapa hal yang akan dilakukan untuk

memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I. adapun

perbaikannya adalah sebagai berikut :

1) Perbaikan dalam melaksanakan tindakan pembelajaran siklus II

Meliputi :

a) Guru harus lebih tegas terhadap siswa.

b) Guru perlu memperhatikan lagi tahapan atau proses interaksi

yang akan terlaksana sehingga interaksi pembelajaran dapat

berjalan dengan baik. Guru meningkatkan pengkondidsian kelas,

sehingga interaksi pembelajaran dapat berjalan sesuai yang

diingingkan.

c) Guru masih jarang memberikan rangsangan agar siswa mau

aktif berfikir, dan bertanya.Rangsangan-rangsangan itu dapat

dilakukan guru sesering mungkin dengan kata-kata yang halus,

memberikan pertanyaan, merayu dan wajah berseri

d) Guru lebih memberikan perhatian dan bimbingan pada siswa

baik dalam berdiskusi dengan anggota kelompoknya maupun

Page 137: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

122

dalam mempresentasikan hasil dan memberikan motivasi pada

siswa agar tidak takut bertanya dan mengeluarkan pendapat

2) Menyusun kembali RPP dengan materiPemerintahan Desa

3) Mempersiapkan kembali sumber dan media pembelajaran

4) Menyiapkan alat evaluasi

5) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru

dan interaksi dalam pembelajaran pada siklus II.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus II ini dilaksanakan di SDN Wonosari 03

dengan dua pertemuan. Pelaksanaan siklus II pertemuan pertamapada

hari rabu tanggal 11 Agustus 2011, dan pelaksanaan pertemuan kedua

pada hari rabu tanggal 18 Agustus kelas IV semester I mata pelajaran

PKn dengan alokasi waktu 2 x 35 (menit). Adapun kegiatanPertemuan

pertama dan kedua hampir sama hanya saja yang membedakan adalah

materi pembelajaran. Kegiatan siklus II dalah sebagai berikut :

1) Pra Pembelajaran

Sebelum pembelajaran dimulai guru mengkondisikan kesiapan

belajar siswa,kemudian Salam dan berdoa, Menumbuhkan motifasi

dan Presensisiswa.

2) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal ini Guru memberikan motivasi agar siswa

semangat dalam pembelajaran selanjutnya guru menyampaikan

tujuan pembelajaran. Gurumenegaskan kembali cara belajar dengan

Page 138: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

123

pendekatan jigsaw berbasis realistikdan guru memberikan apersepsi :

“diantara kalian siapa yang mempunyai ayah atau sanak keluarga

yang bekerja di kantor kelurahan/kantor Kepala Desa ? dan

dimanakah jika kita mau membuat KTP ?”

3) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti ini meliputi eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi. Adapun langkah-langkah eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi dapat dijelaskan sebagai berikut : langkah-langkah

eksplorasi : Guru menjelaskan tentang materi yang diajarkan dan

siswa benar-benar siap menerima dan memperhatikan penjelasan

materi dari guru dengan mempertimbangkan kecepatan intonasi

suara dan ketepatan waktu yang telah ditentukan. Selanjutnya guru

menarik pertanyaan kepada siswa dan memberi rangsangan kepada

siswa untuk bertanya. Selanjutnya kegiatan elaborasi. Langkah-

langkah elaborasi adalah sebagai berikut : Guru membagisiswa

dalam kelompok kecil yang disebut kelompok asal ata kelompok

awal yang beranggotakan 4-6siswa. Setiap siswa diberi nomor

kepala misalnya A,B,C,D,E dan F. Selanjutnya guru membagi tugas

sesuai dengan materi yang diajarkan. Masing-masing siswa dalam

kelompok asal mendapat tugas yang berbeda, selanjutnya guru

menyuruh dan membimbing siswa, Masing-masingsiswa nomor

yang sama berkumpul menjadi satukelompok ahliatau siswa yang

memiliki tugas yang sama berkumpul menjadi satu kelompok.

Page 139: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

124

Dalam kelompok ahli ini, tugaskan agar siswa belajar bersama untuk

menjadi tim ahli sesuai dengan wacana atau tugas yang menjadi

tanggung jawabnya, guru menugaskan bagi semua anggota

kelompok ahli untuk memahami serta dapat menyampaikan

informasi tentang hasil dari wacana atau tugas yang telah dipahami

dari dikelompok ahli kepada kelompok asal. Apabila tugas telah

selesai dikerjakan dalam kelompok ahli guru menugaskan masing-

masing siswa kembali ke kelompok asal atau kelompok awal.

Selanjutnya setelah kembali kekelompok asal guru memberikan

kesempatan secara bergantiankepada masing-masing siswa untuk

menyampaikan hasil diskusi dari tugas kelompok ahli ke kelompok

awal (kelompok asal), apabila kelompok sudah menyelesaikan

tugasnya secara keseluruhan guru memberikan klarifilkasi.Yang

terahir yaitu Konfirmasi. Langkah-langkah konfirmasi ini yaitu guru

memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. Dalam kegiatan ini

perntanyaan dari siswa meningkat dan setelah itu guru memberi

penguatan berupa kata-kata “pintar, bagus dan dengan acungan

jempol tangan”.Kegiatan yang terahir yaitu guru mengadakan pre tes

untuk menentukan skor atau nilai pada setiap individu siswa dalam

siklus II ini, dalam mengerjakan pre tes masih ada sebagian siswa

yang tengok kanan kiri (mencontek) dan bertanya dengan teman

lainnya sehingga suasana kelas menjadi ramai. selanjutnya Setelah

mengerjakan tugas, hasil pre tes lalu dikumpulkan.

Page 140: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

125

Selama proses pembelajaran tidak lupa guru berkeliling kelas

untuk mengontrol dan memonitoring serta memberi arahandalam

proses belajar kelompok. Dalam siklus II ini ada beberapa anggota

kelompok yang ramai dan megerjakan sendiri-sendiri, melihat hal ini

guru menjelaskan agar siswa mau bersosialisasi bekerjasama untuk

menyelesaikan tugas kelompok sehingga pekerjaan menjadi mudah

dikerjakan dan memudahkan kita untuk belajar.

4) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan ini Guru memberikan umpan balik kepada

siswa dengan melontarkan beberapa perntanyaan dan memberi

masalah-masalah yang bisa dipecahkan oleh siswa. Selanjutnya Guru

bersama siswa menyimpulkan materi dan guru memberikan tindak

lanjut : guru menugaskan siswa untuk mencari tahu dan mencatat

hal-hal yang berkaitan dengan Pemerintahan Desa / Kecamatan di

kehidupan kita.

c. Observasi

Data observasi penelitian ini berasal dari hasil pengamatan

observer (pengamat) yaitu pengamatan keterampilan guru dalam

mengajar dan pengamatan terhadap interaksi dalam pembelajaran pada

pertemuan pertama dan pertemuan kedua dengan instrumen. Data lain

berasal dari catatan lapangan dari pembelajaran yang diamati oleh guru

maupun observer.

Page 141: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

126

1) Keterampilan Guru Dalam Pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan setelah dilakukan analisis

pada siklus II maka diperoleh data sebagai berikut pada pertemuan I

dan II :

Tabel 10. Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II

No Aspek Keterampilan Guru Hasil Yang Dicapai

Pertemuan I

Pertemuan II

1 Keterampilan membuka dan menutup

pelajaran

3 4

2 Keterampilan bertanya 3 3

3 keterampilan memberi penguatan 3 3

4 Keterampilan menggunakan variasi 3 4

5 Katerampilan menjelaskan 3 3

6 Keterampilan membimbing diskusi

kelompok kecil

3 3

7 Keterampilan mengajar kelompok

kecil dan perorangan

3 3

8 Keterampilan mengelola kelas 2 3

Jumlah 23 26

Presentase 71.8% 81.2%

Rata-rata 2.8 3.2

Kategori Baik Baik

Tabel 11. Penilaian Keterampilan Guru Siklus II

Skor Nilai

25.75 ≤ skor ≤ 32 Sangat Baik

19,5 ≤ skor < 25.75 Baik

Page 142: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

127

13,25 ≤ skor < 19,5 Cukup

8 ≤ skor < 13,25 Kurang

Tabel diatas menunjukan hasil keterampilan guru dalam

pembelajaran melalui pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis

realistik pada siklus II pertemuan pertama berjumlah 23dengan

presentase 71.8% dan rata-rata nilai 2.8. Hasil analisis kualitatif

diatas tentang keterampilan guru tersebut termasuk dalam

kategori baik. Namu pada pertemuan pertama tersebut perlu

diperbaiki lagi supaya mendapat hasil yang lebih baik lagi.

Hasil pertemuan kedua menunjukkan jumlah nilai adalah

26 dengan presentase 81.2% dan rata-rata nilai 3.2 Pada

pertemuan kedua ini termasuk dalam kategori baik, akan tetapi

keterampilan guru pada pertemuan kedua ini perlu ditingkatkan

lagi supaya pada siklus berikutnya mendapat hasil yang lebih baik

lagi.

2) Observasi interaksi pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan setelah dilakukan analisis di

siklus II pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua maka

diperoleh data dalam interaksi pembelajaran sebagai berikut :

Tabel 12. Hasil pengamatan interaksi pembelajaran siklus II

Pertemuam pertama dan pertemuan kedua

No Aspek penilaian Hasil yang dicapai

Peretmuan I Pertemuan II

1 Pola interaksi pembelajaran 3 3

Page 143: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

128

2 Ciri-ciri interaksi pembelajaran 3 3

3 Interaksi pembelajaran dari faktor

guru 3 4

4 Interaksi pembelajaran dari faktor

siswa 3 3

5 Interaksi pembelajaran dari faktor

kurikulum 3 3

6 Interaksi pembelajaran dari faktor

lingkungan 2 3

7 Pengelolaan interaksi 3 3

8 Komponen-komponen interaksi 2 2

9 Interaksi dalam kelompok jigsaw

(kelompok ahli) 3 3

10 Interaksi dalam kelompok jigsaw

(kelompok asal) 3 3

11 Peran guru dalam interaksi

pembelajaran 4 4

12 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran 3 3

13 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran (pemecahan masalah)

2 3

14 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran (prinsip mencari, menemukan dan mengembangkan sendiri)

2 2

15 Tahapan interaksi (sebelumpembelajaran)

3 4

16 Tingkah laku interaksi 3 3

17 Interaksi sosial 3 3

Jumlah 48 52

Presentase 80% 86%

Rata-rata 2.8 3

Kriteria Baik Baik

Page 144: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

129

Tabel 13. Penilaian interaksi pembelajaran siklus II

Skor Nilai

55,75≤ skor ≤ 68 Sangat Baik

42,5≤ skor <55,75 Baik

29,25≤ skor <42,5 Cukup

17 ≤ skor < 29,25 Kurang

Selama kegiatan interaksi pembelajaran pada mata pelajaran

PKn berlangsung pada siklus II, interaksi pembelajaran diamati oleh

teman sejawat dengan menggunakan instrument pengamatan.

Tabel diatas menunjukan hasil pengamatan interaksi dalam

pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama. hasil pengamatan

menunjukan bahwa hasil yang dicapai pada pertemuan I dengan

jumlah nilai 48 dengan presentase 80% dan rata-rata nilai 2,8 hasil

menunjukkan bahwa pada pertemuan pertama menunjukkan kriteria

baik.

Selanjutnya dari tabel diatas menunjukkan hasil pengamatan

interaksi dalam pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua

mendapat kriteria baik. Dengan nilai yang dicapai yaitu 52 dengan

presentase 86% dan rata-rata nilainya yaitu 3.

3) Hasil Belajar

Berdasarkan data hasil penelitian siklus II mengenai hasil

belajar PKn pada pertemuan pertama dan pertemuan keduadengan

menggunakan pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik

diperoleh data hasil belajar sebagai berikut :

Page 145: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

130

Tabel 14. Analisis Hasil Belajar Siklus Ii Pertemuan Pertama Dan Pertemuan Kedua

Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif

(%) Kualifikasi

P I P II P I P II

100 - 1 3.22% Tuntas

90 4 4 12.90% 12.90% Tuntas

85 5 - 16.12% - Tuntas

80 6 10 19.35% 32.25% Tuntas

70 4 5 12.90% 16.12% Tuntas

60 11 11 35.48% 35.48% Belum Tuntas 55 1 - 3.22% - Belum Tuntas

Jumlah 31 100 %

Tabel 15. Kriteria Ketuntasan Minimal

Kriteria Ketuntasan Kualifikasi

≥ 65 Tuntas

< 65 Tidak tuntas

Tuntas61,29%

Tidak tuntas 38.70%

Hasil belajar siswa pertemuan I

Page 146: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

131

Gambar 5.

Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus II

Gambar 6.

Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus II

Menurut data tabel diatas menunjukan bahwa dari 31 siswa

yang mengalami ketuntasan belajar pada pertemuan pertama

sebanyak 61.29%atau 19 siswa, sedangkan 30.70% atau 12 siswa

belum tuntas dalam belajar. Nilai tertinggi yang diperoleh pada

pertemuan pertama adalah 90 sebanyak 4 siswa dan nilai terendah

55berjumlah 1 siswa. Dan hasil pertemuan kedua yang mengalami

ketuntasan belajar sebanyak 64.51% atau 20 siswa, sedangkan

35,48% atau 11 siswa belum tuntas dalam belajar. Nilai tertinggi

yang diperoleh pada pertemuan kedua adalah 100 berjumlah1 siswa

dan nilai terendah 60 sebanyak 11 siswa.Dengan demikian pada

siklus II pertemuan kedua hasil belajar siswa masih belum

sepenuhnya mencapai indikator yang diharapkan, manundari tabel

diatas pengambilan data lewat tes tertulis dan tes proses, sudah

Tuntas64,51%

Tidak tuntas35,48%

hasil belajar pertemuan II

Page 147: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

132

menunjukkan adanya peningkatan dari hasil belajar siswa kelas IV

pada siklus II pertemuan kedua.Namun pertemuan kedua belum

mencapai indicator. Oleh karena itu untuk mencapai indikator yang

diharapkan perlu diadakan pebaikan pada pelaksanaan tindakan

disiklus III.

Gambar 7.

Diagram Batang Pelaksanaan Siklus II Pertemuan Pertama Dan

Pertemuan Kedua

d. Refleksi

Refleksi pada siklus II ini lebih difokuskan pada masalah yang

muncul selama tindakan. Berdasarkan deskripsi data siklus II maka

ditemukan hasil refleksi sebagai berikut :

1) Kemampuan guru dalam memberi penguatan kepada kelompok

jigsaw masih kurang sehingga kegiatan pembelajaran masih belum

optimal.

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

Pertemuan I Pertemuan2

pertemuan I dan pertemuan II

tuntas

tidak tuntas

Page 148: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

133

2) Kemampuanguru dalam pengelolaan interaksi masih kurang

sehingga kegiatan dalam interaksi pembelajaran masih belum

optimal.

3) Guru dalam mengelola prinsip interaksi (prinsip pemecahan

masalah) serta (prinsip mencari, menemukan dan mengembagkan

sendiri) masih kurang sehingga dalam proses interaksi pembelajaran

masih belum sepenuhnya berjalan sesuai hasil yang diinginkan

4) Dalam bekerja dengan kelompok masih ada siswa yang hanya mau

bekerja sama dengan teman tertentu saja tidak dengan semua

anggota kelompok dan masih ada siswa yang bercanda dengan teman

lainnya.

5) Dari 31 siswa yang mengalami ketuntasan belajar pada siklus II

pertemuan kedua sebanyak 64,51% atau 20 siswa, sedangkan

35,48% atau 11 siswa masih belum tuntas dalam belajar dengan nilai

tertinggi 100 dan nilai terendah 60. Dengan demikian pada siklus II

hasil belajar siswa belum sepenuhnya mencapai indikator yang

diharapkan.

e. Revisi

Berdasarkan refleksi pada pembelajaran siklus II ini, ada

beberapa hal yang harus lebih ditingkatkan lagi oleh peneliti untuk

melaksanakan siklus III yaitu:

Page 149: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

134

1) Guru harus meningkatkan lagi dalam memberi penguatan kepada

kelompok jigsaw sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan

dengan optimal

2) Guru harus meningkatkan kemampuan dalam mengelola komponen-

komponen interaksi sehingga proses interaksi pembelajaran dapat

berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan.

3) Guru lebih mengembangkan lagi prinsip interaksi (prinsip

pemecahan masalah) serta (prinsip mencari, menemukan dan

mengembagkan sendiri) sehingga dalam proses interaksi belajar

mengajar sepenuhnya dapat berjalan sesuai hasil yang diinginkan

4) Guru harus memberikan motivasi dan arahan kepada siswa agar

dapat bekerja dengan semua anggota kelompok baik dalam

kelompok ahli dan kelompok asal.

5) Guru perlu meningkatkan dan mengembangkan kegiatan belajar

mengajar dengan lebih baik sehinga hasil belajar siswadapat

mencapai ketuntasan yang diharapkan.

4. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus III

a. Perencanaan

Tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus III ini masih

tetap akan melaksanakan tindakan utama seperti disiklus I dan siklus II,

yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis

realistik. Pada siklus III ini ada beberapa hal yang akan dilakukan untuk

Page 150: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

135

memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I dan II. adapun

perbaikannya adalah sebagai berikut :

1. Perbaikan dalam melaksanakan tindakan pembelajaran siklus III

Meliputi :

a) Guru harus meningkatkan lagi dalam memberi penguatan kepada

kelompok jigsaw sehingga kegiatan belajar mengajar dapat

berjalan dengan optimal

b) Guru harus meningkatkan kemampuan dalam mengelola

komponen-komponen interaksi sehingga proses interaksi

pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan

harapan.

c) Guru lebih mengembangkan lagi prinsip interaksi (prinsip

pemecahan masalah) serta (prinsip mencari, menemukan dan

mengembagkan sendiri) sehingga dalam proses interaksi belajar

mengajar sepenuhnya dapat berjalan sesuai hasil yang diinginkan

d) Guru harus memberikan motivasi dan arahan kepada siswa agar

dapat bekerja dengan semua anggota kelompok baik dalam

kelompok ahli dan kelompok asal.

e) Guru perlu meningkatkan dan mengembangkan kegiatan belajar

mengajar dengan lebih baik sehinga hasil belajar siswa dapat

mencapai ketuntasan yang diharapkan.

2. Menyusun kembali RPP dengan materiPemerintahan

3. Mempersiapkan kembali sumber dan media pembelajaran

Page 151: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

136

4. Menyiapkan alat evaluasi

5. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru

dan interaksi dalam pembelajaran pada siklus III.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus III ini dilaksanakan di SDN Wonosari 03

pada hari kamis 08 September 2011 kelas IV semester I mata pelajaran

PKn dengan alokasi waktu 2 x 35 (menit). Adapun kegiatan siklus III

dalah sebagai berikut :

1) Pra Pembelajaran

Sebelum pembelajaran dimulai guru menyiapkan ruangan alat

dan sumber belajar dengan baik, mengkondisikan kesiapan belajar

siswa, kemudian Salam dan berdoa, Menumbuhkan motifasi dan

Presensi siswa.

2) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal ini guru memberikan motivasi agar siswa

semangat dalam pembelajaran, guru menyampaikan tujuan

pembelajaran, guru menegaskan kembali cara belajar dengan

pendekatan jigsaw berbasis realistikdan guru memberikan apersepsi :

“siapa yang pernah masuk ke kantor kecamatan, pemerintahan

kecamatan lebih tinggi dari pada pemerintahan…….?”.

3) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti ini meliputi eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi. Adapun langkah-langkah eksplorasi, elaborasi dan

Page 152: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

137

konfirmasi dapat dijelaskan sebagai berikut : langkah-langkah

eksplorasi : Guru menjelaskan tentang materi yang diajarkan dan

siswa benar-benar siap menerima dan memperhatikan penjelasan

materi dari guru dengan mempertimbangkan kecepatan intonasi

suara dan ketepatan waktu yang telah ditentukan. Selanjutnya guru

menarik pertanyaan kepada siswa dan memberi rangsangan kepada

siswa untuk bertanya. Selanjutnya kegiatan elaborasi. Langkah-

langkah elaborasi adalah sebagai berikut : Guru membagi siswa

dalam kelompok kecil yang disebut kelompok asal ata kelompok

awal yang beranggotakan 4-6siswa. Setiap siswa diberi nomor

kepala misalnya A,B,C,D,E dan F. Selanjutnya guru membagi tugas

sesuai dengan materi yang diajarkan. Masing-masing siswa dalam

kelompok asal mendapat tugas yang berbeda, selanjutnya guru

menyuruh dan membimbing siswa, Masing-masing siswa nomor

yang sama berkumpul menjadi 1 kelompok ahliatau siswa yang

memiliki tugas yang sama berkumpul menjadi satu kelompok.

Dalam kelompok ahli ini, tugaskan agar siswa belajar bersama untuk

menjadi tim ahli sesuai dengan wacana atau tugas yang menjadi

tanggungjawabnya, guru menugaskan bagi semua anggota kelompok

ahli untuk memahami serta dapat menyampaikan informasi tentang

hasil dari wacana atau tugas yang telah dipahami dari dikelompok

ahli kepada kelompok asal. Apabila tugas telah selesai dikerjakan

dalam kelompok ahli guru menugaskan masing-masing siswa

Page 153: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

138

kembali ke kelompok asal atau kelompok awal. Selanjutnya setelah

kembali kekelompok asal guru memberikan kesempatan secara

bergantiankepada masing-masing siswa untuk menyampaikan hasil

diskusi dari tugas kelompok ahli ke kelompok awal (kelompok asal),

apabila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya secara keseluruhan

guru memberikan klarifilkasi. Yang terahir yaitu Konfirmasi.

Langkah-langkah konfirmasi ini yaitu guru memberikan kesempatan

bertanya kepada siswa. Dalam kegiatan ini perntanyaan dari siswa

meningkat dan setelah itu guru memberi penguatan berupa kata-kata

“pintar, bagus dan dengan acungan jempol tangan”.Kegiatan yang

terahir yaitu guru mengadakan pre tes untuk menentukan skor atau

nilai pada setiap individu siswa dalam siklus III ini, dalam

mengerjakan pre tes masih ada sebagian siswa yang bertanya dengan

teman lainnya sehingga suasana kelas menjadi ramai. selanjutnya

Setelah mengerjakan tugas, hasil pre tes lalu dikumpulkan.

Selama proses pembelajaran tidak lupa guru berkeliling kelas

untuk mengontrol dan memonitoring serta memberi arahan dan

motivasi dalam proses belajar kelompok. Dalam siklus III ini ada

beberapa anggota kelompok yang ramai dan megerjakan sendiri-

sendiri, melihat hal ini guru menjelaskan agar siswa mau

bersosialisasi bekerjasama untuk menyelesaikan tugas kelompok

sehingga pekerjaan menjadi mudah dikerjakan dan memudahkan kita

untuk belajar.

Page 154: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

139

4) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan ini Guru memberikan umpan balik kepada

siswa dengan melontarkan beberapa perntanyaan dan memberi

masalah-masalah yang bisa dipecahkan oleh siswa. Selanjutnya Guru

bersama siswa menyimpulkan materi dan guru memberikan tindak

lanjut : guru menugaskan siswa untuk mencari tahu dan mencatat

hal-hal yang berkaitan dengan Pemerintahan Desa / Kecamatan di

kehidupan kita.

c. Observasi

Data observasi penelitian ini berasal dari hasil pengamatan

observer (pengamat) yaitu pengamatan keterampilan guru dalam

mengajar dan pengamatan terhadap interaksi dalam pembelajaran

dengan instrumen. Data lain berasal dari catatan lapangan dari

pembelajaran yang diamati oleh guru maupun observer.

1) Observasi Keterampilan Guru Dalam Pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan setelah dilakukan analisis

pada siklus III maka diperoleh data sebagai beriksut :

Tabel 16. Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus III

No Aspek Keterampilan Guru Hasil Yang

Dicapai

1 Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 4

2 Keterampilan bertanya 3

3 keterampilan memberi penguatan 4

4 Keterampilan menggunakan variasi 4

Page 155: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

140

5 Katerampilan menjelaskan 3

6 Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil 4

7 Keterampilan mengajar kelompok kecil dan

perorangan

3

8 Keterampilan mengelola kelas 3

Jumlah 28

Presentase 87.5%

Rata-rata 3.5

Kategori Sangat baik

Tabel 17. Penilaian Keterampilan Guru Siklus III

Skor Nilai

25.75 ≤ skor ≤ 32 Sangat Baik

19,5 ≤ skor < 25.75 Baik

13,25 ≤ skor < 19,5 Cukup

8 ≤ skor < 13,25 Kurang

Tabel diatas menunjukan hasil keterampilan guru dalam

pembelajaran melalui pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis

realistik pada siklus III berjumlah 28 dengan presentase 87% dan rata-

rata nilai 3.5. Hasil analisis kualitatif diatas tentang keterampilan guru

tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Namu pada siklus III ini

perlu diperbaiki dan dikembangkan lagi supaya keterampilan guru dapat

meningkat lebih baik lagi.

2) Observasi interaksi pembelajaran

Page 156: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

141

Berdasarkan hasil observasi interaksi pembelajaran dan

setelah dilakukan analisis di siklus III inimaka diperoleh data dalam

interaksi pembelajaran sebagai berikut :

Tabel 18. Hasil pengamatan interaksi pembelajaran siklus III

No Aspek Penilaian Hasil Yang

Dicapai

1 Pola interaksi pembelajaran 4

2 Ciri-ciri interaksi pembelajaran 3

3 Interaksi pembelajaran dari faktor guru 4

4 Interaksi pembelajaran dari faktor siswa 3

5 Interaksi pembelajaran dari faktor kurikulum 3

6 Interaksi pembelajaran dari faktor

lingkungan 3

7 Pengelolaan interaksi 3

8 Komponen-komponen interaksi 3

9 Interaksi dalam kelompok jigsaw (kelompok

ahli) 3

10 Interaksi dalam kelompok jigsaw (kelompok

asal) 3

11 Peran guru dalam interaksi pembelajaran 4

12 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran 3

13 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran

(pemecahan masalah) 3

14

Prinsip-prisip interaksi pembelajaran

(prinsip mencari, menemukan dan

mengembangkan sendiri)

3

15 Tahapan interaksi (sebelumpembelajaran) 4

16 Tingkah laku interaksi 3

17 Interaksi sosial 3

Page 157: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

142

Jumlah 55

Presentase 91.6%

Rata-rata 3,2

Kriteria Sangat baik

Tabel 19. Penilaian interaksi pembelajaran siklus III

Skor Nilai

55,75≤ skor ≤ 68 Sangat Baik

42,5≤ skor <55,75 Baik

29,25≤ skor <42,5 Cukup

17 ≤ skor < 29,25 Kurang

Tabel diatas menunjukan hasil pengamatan interaksi dalam

pembelajaran pada siklus III. Hasil pengamatan menunjukan bahwa

hasil yang dicapai pada pola interaksi pembelajaranmendapat kriteria

baik dengan nilai 3. Ciri-ciri interaksi pembelajaran mendapat kriteria

baik dengan nilai 3. Selanjutnya interaksi pembelajaran dari faktor

guru mendapat kriteria sangat baik dengan nilai 4. Interaksi

pembelajaran dari faktor siswa mendapat kriteria 3. Interaksi

pembelajaran dari faktor kurikulum mendapat kriteria baik dengan

nilai 3. Interaksi pembelajaran dari faktor lingkungan mendapat

kriteria baik dengan nilai 3. Selanjutnya yaitu pengelolaan interaksi

pembelajaran. Pengelolaan interaksi pembelajaran ini mendapat

kriteria baik dengan nilai 3. Komponen-kompnen interaksi

pembelajaran ini mendapat kriteria baik dengan nilai 3. Selanjutnya

interaksi pembelajaran didalam kelompok jigsaw(kelompok ahli).

Page 158: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

143

Interaksi dalam kelompok ahli ini mendapat kriteria baik dengan nilai

3. Interaksi pembelajaran dalam kelompok jigsaw (kelompok asal).

Interaksi pembelajaran dalam kelompok asal ini mendapat kriteria

baik dengan nilai 3. Komponen selanjutnya yaitu peran guru dalam

interaksi pembelajaran. Peran guru dalam interaksi pembelajaran ini

mendapat kriteria sangat baik dengan nilai 4. Selanjutnya prinsip-

prinsip interaksi pembelajaran. Prinsip interaksi pembelajaran ini

mendapat kriteria sangat baik dengan nilai 4. Selanjutnya adalah

prinsip interaksi pembelajaran (pemecahan masalah). Prinsip

pemecahan masalah ini mendapat baik cukup dengan nilai 3.

Selanjutnya prinsip interaksi pembelajaran (prinsip mencari,

menemukan dan mengembangkan sendiri), dalam prinsip ini

mendapat kriteria baik dengan nilai 3. Selanjutnya tahapan interaksi

pembelajaran (tahapan sebelum pengajaran). Dalam tahapan ini

mendapat criteria sangat baik dengan nilai 4. Dalam tingkah laku

interaksi pembelajaran ini mendapat ktiteria baik dengan nilai 3. Yang

terhir yaitu keterampilan interaksi sosial. Dalam interaksi sosial ini

mendapat kriteria baik dengan nilai 3.

Dari data diatas dapat diketahui hasil pengamatan siklus III

dengan jumlah nilai 55 dengan presentase 91,6% dan rata-rata nilai

3,2 dengan kriteria sangat baik. Dari data hasil siklus III telah

menunjukkan peningkatan dalam interaksi pembelajaran dengan baik,

untuk itu hasil tersebut perlu dipertahan kan dan sebisa mungkin

Page 159: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

144

dikembangkan lagi agar interaksi pembelajaran dapat meningkat lebih

baik lagi.

3) Hasil Belajar

Berdasarkan data hasil penelitian siklus III mengenai hasil

belajar PKn dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe

jigsaw berbasis realistik diperoleh data hasil belajar sebagai berikut :

Tabel 20. Analisis Hasil Belajar Siklus III

Nilai Frekuensi Frekuensi

Relatif (%) Kualifikasi

100 5 16.12% Tuntas

90 5 16.12% Tuntas

85 3 9.67% Tuntas

80 8 25,80% Tuntas

70 6 19.35% Tuntas

60 4 12.90% Belum Tuntas Jumlah 31 100%

Tabel 21. Kriteria Ketuntasan Minimal

Kriteria Ketuntasan Kualifikasi

≥ 65 Tuntas

< 65 Tidak tuntas

Page 160: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

145

Gambar 8.

Diagram. Hasil Belajar Siswa Siklus III

Menurut data tabel diatas menunjukan bahwa dari 31 siswa

yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 87,09% atau 27 siswa,

sedangkan 12,90 % atau 4 siswa belum mengalami ketuntasan dalam

belajar. Nilai tertinggi pada siklus III ini adalah 100 dan nilai

terendah adalah 60. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan

sebesar 22% dari siklus sebelumnya. Dengan demikian pada siklus

III hasil belajar siswa sudah mencapai indikator yang diharapkan.

d. Refleksi

Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus III secara keseluruhan

sudah baik dan mencapai kriteria yang diinginkan. Adapun refleksi

pada siklus III sebagai berikut

1) Hasil keterampilan guru pada siklus III adalah 28 presentase 87.5%

dengan kriteria penilaian sangat baik sehingga telah memenuhi

indikator keberhasilan keterampilan guru yaitu sekurang-kurangnya

baik.

87,09%

12.90%

Hasil Belajar Siklus III

Tuntas

Page 161: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

146

2) Jumlah dari interaksi pembelajaran pada siklus III ini adalah 55

presentase 95% dengan kriteria sangat baik sehingga sudah

memenuhi indikator yang telah ditetapkan yaitu

interaksipembelajaran meningkat dengan kriteria sekurang-

kurangnya baik.

3) Data yang diperoleh menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar

siswa pada siklus III adalah 87.09% atau 27 siswa sudah

mengalami ketuntasan, sedangkan 12.90% atau 4 siswa masih

belum mengalami ketuntasan dalam belajar.

4) Berikut ini adalah paparanhasil keterampilan guru, interaksi

pembelajaran dan hasil belajardari pelaksanaan siklus I, siklus II

dan siklus III.

Gambar 9.

Diagram Batang Keterampilan GuruDan Interaksi

Pembelajaran Siklus I, siklus II dan siklus III

0

10

20

30

40

50

60

siklus I siklus II siklus III

keterampilan guru

interaksi pembelajaran

Page 162: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

147

Diagram batang diatas menunjukan perolehan nilai

keterampilan guru dan interaksi pembelajaran pada siklus I, siklus

II dan siklus III. Keterampilan guru pada siklus I memperoleh skor

20, siklus II memperoleh skor 26 dan pada siklus III memperoleh

skor 28. Interksi pembelajaranpada siklus I memperoleh nilai 45,

siklus II memperoleh skor 53 dan pada siklus III memperoleh skor

55. Dengan demikian keterampilan guru dan interaksi

pembelajaran dari siklus I, II ke siklus III mengalami peningkatan.

5) Persentase ketuntasan klasikal siswa dari siklus I, siklus II dan

siklus III adalah sebagai berikut :

Gambar 10.

Diagram Batang Persentase Ketuntasan Klasikal Siswa

Diagram batang diatas menunjukkan persentase ketuntasan

klasikal belajar siswa terjadi peningkatan dari siklus I sebesar

siklus I siklus II siklus III

hasil belajar siswa siklus I, II dan III 51.61% 64.51% 87.09%

0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%90.00%

100.00%

hasil belajar siswa siklus I, II dan III

Page 163: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

148

51.61%, siklus II sebesar 64.51%, dan pada siklus III meningkat

menjadi 87.09%.

e. Revisi

Berdasarkan refleksi pada siklus III maka guru harus dapat

meningkatkan keterampilan dalam mengajar sehingga kegiatan

pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan tujuan pembelajaran

yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Selain itu guru harus

mendukung terciptanya interaksi pembelajaran agar dapat menunjang

hasil belajar siswa dan guru dapat menciptakan kegiatan pembelajaran

yang menarik dan bervariasi sehingga siswa lebih tertarik untuk

mengikuti kegiatan pembelajaran dan siswa tidak merasa bosan atau

jenuh.

Dari hasil penelitian siklus III, hasil menunjukkan sudah

mencapai indikator yang diharapkan, maka penelitian tindakan kelas ini

dinyatakan berhenti pada siklus III.

B. Pembahasan

1. Pemaknaan Hasil Temuan Penelitian

a. Keterampilan Guru Dalam Pembelajaran

1) Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Berdasarkan tabel keterampilan guru pada saat mengajar

dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis

realistik diperoleh: pada siklus I observer menilai keterampilan

membuka dan menutup pembelajaran mendapat kriteria cukup pada

Page 164: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

149

pertemuan pertama,sedangkan pada pertemuan ke dua mendapat

kriteria baik. Pada siklus II mendapatkan kriteria baik. Sedangkan

pada siklus III mendapat kriteria sangat baik. Hal ini terbukti karena

ada 6 komponen yang muncul yaitu: menarik perhatian siswa,

menimbulkan motivasi, memberikan acuan, membuat kaitan,

meninjau kembali, dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

Keterampilan ini sesuai dengan peranan guru sebagai

motivator dan sebagai Evaluator yang mengevaluasi siswa dalam

proases pembelajaran (Sardiman 2003:143-146).

2) Keterampilan Bertanya

Berdasarkan tabel keterampilan guru pada saat mengajar

dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis

realistik diperoleh : pada siklus I pertemuan pertemuan pertama

observer menilai keterampilan bertanya guru baik, dan pada siklus II

observer tetap memberikan nilai sangat baik terhadap keterampilan

bertanya guru. Hal ini terbukti karena ada 6 komponen yang muncul

yaitu: pengungkapan pertanyaan secara jelas, pemusatan,

pemindahan giliran, penyebaran, pemberian waktu, berfikir, dan

pemberian tuntunan.

Keterampilan guru ini sebagai organisator dalam pembelajaran

yaitu sebagai pengelola pembelajaran (Sardiman 2003:143).

Komponen keterampilan bertanya juga sesuai dengan salah satu

peran guru sebagai Transmitter yaitu guru bertindak sebagai

Page 165: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

150

penyebar kebijakan dalam keterampilan bertanya guru ( sardiman

2003:144)

Penelitian ini sesuai dengan salah satu keterampilan dasar

mengajar yaitu keterampilan bertanya yang meliputi pengungkapan

pertanyaan secara jelas dan singkat, pemberian acuan, pemusatan

kearah Jawaban yang diminta, pemindahan giliran menJawab,

penyebaran pertanyaan, pemberian waktu berpikir, dan pemberian

tuntunan (JJ. Hasibuan 2009: 63).

3) Keterampilan Memberi Penguatan

Berdasarkan tabel keterampilan guru pada saat mengajar

dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis

realistik diperoleh: pada siklus I pertemuan kedua observer menilai

Keterampilan memberi penguatan guru cukup. Sedangkan pada

siklus II observer menilai dengan kriteria baik. Sedangkan pada

siklus III menilai keterampilan guru dengan kriteria sangat baik. Hal

ini terbukti karena ada 6 komponen yang muncul yaitu: penguatan

verbal, penguatan gestural, penguatan dengan cara mendekati,

penguatan dengan sentuhan, penguatan dengan memberi kegiatan

yang menyenagkan dan berupa tanda atau benda.

Keterampilan memberi penguatan yang dilakukan guru sudah

sesuai dengan salah satu peranan guru yaitu sebagai motivator yang

dapat merangsang dan mendorong siswa untuk aktif, kreatif dalam

pembelajaran (Sardiman 2003:144).

Page 166: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

151

Penelitian ini sesuai dengan salah satu keterampilan dasar

mengajar yaitu keterampilan memberi penguatan yang meliputi

penguatan verbal, penguatan gestural, penguatan dengan cara

mendekati, penguatan dengan sentuhan, penguatan dengan

memberikan kegiatan yang menyenangkan, dan penguatan berupa

tanda atau benda (JJ. Hasibuan 2009: 59).

4) Keterampilan Mengadakan Variasi

Berdasarkan tabel keterampilan guru dan catatan lapangan

pada saat mengajar dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe

jigsaw berbasis realistik diperoleh: pada siklus I pertemuan pertama

dan kedua observer menilai Keterampilan mengadakan variasi guru

baik, pada siklus II pertemuan pertama dan kedua keterampilan guru

masih sama yairu baik. Sedangkan pada siklus III mendapat haasi

sangat baik. Hal ini terbukti karena ada 4 komponen yang muncul

yaitu: variasi suara, pemusatan perhatian, variasi gerakan badan dan

mimik dan variasi penggunaan media dan bahan.

Penelitian ini sesuai dengan salah satu keterampilan dasar

mengajar yaitu keterampilan mengadakan variasi yang meliputi

variasi dalam gaya mengajar guru, variasi penggunaan media dan

bahan-bahan pengajaran, dan variasi pola interaksi dan kegiatan

siswa (JJ. Hasibuan 2009: 63).

5) Keterampilan Menjelaskan

Page 167: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

152

Berdasarkan tabel keterampilan guru pada saat mengajar

dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis

realistik pada siklus I pertemuan pertama dan kedua observer

menilai keterampilan menyampaikan materi pembelajaran mendapat

kriteria cukup, hal ini terbukti karena ada 2 komponen yang muncul

yaitu: perencanaan isi materi dan siswa, penyajian materi dengan

jelas serta memberikan tekanan pada materi yang penting.

Sedangkan pada siklus II pertemuan pertama dan pertemuan

kedua observer memberikan skor 3 dengan kategori baik yang

muncul adalah perencanaan isi materi dan penerima, penyajian

materi yang jelas serta memberikan penekanan pada materi yang

penting, serta adanya balikan dari guru. Sedangkan pada siklus III

juga mendapat kriteria baik.

Hasil pengamatan pada penelitian ini menyebutkan 3

indikator yang muncul. Indikator yang muncul adalah perencanaan

materi ataupun isi yang dapat dilihat dalam RPP. Hal tersebut seuai

dengan guru sebagai pengarah yang dapat membimbing dan

mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan yang dicita-

citakan (Sardiman 2003:144).

Indikator kedua yang muncul adalah penyajian materi yang

jelas, memberikan tekanan. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru

menguasai materi atau bahan pembelajaran sehingga dapat

menyampaikan dengan jelas dan ada tekanan pada materi yang

Page 168: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

153

penting. Penyajian materi juga menunjukkan peranan guru sebagai

Informator yaitu sebagai sumber informasi dalam pembelajaran atau

kegiatan akademik lainnya (Sardiman 2003:143).

6) Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil

Berdasarkan tabel keterampilan guru pada saat mengajar

dengan menggunakan diperoleh: pada siklus I pertemuan pertama

dan pertemuan kedua observer menilai keterampilan memimpin

diskusi kelompok kecil cukup, pada siklus II mendapatkan nilai baik.

Dan pada siklus III mendapat kriteria sangat baik. Hal ini terbukti

karena ada ada 6 komponen yang muncul yaitu: memusatkan

perhatian, memperjelas masalah atau urunan pendapat, menganalisis

pandangan siswa, menyebarkan kesempatan berpartisipasi dan

menutup diskusi

Penelitian ini sesuai dengan salah satu keterampilan dasar

mengajar yaitu keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil

yang meliputi pemusatan perhatian, mengklasifikasi masalah,

menganalisis pandangan anak didik, meningkatkan distribusi,

membagi partisipasi, dan menutup diskusi Djamarah (2005: 160).

7) Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Berdasarkan tabel keterampilan guru pada saat mengajar

dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis

realistik diperoleh : pada siklus I pertemuan pertama dan pertemuan

kedua observer menilai keterampilan mengajar kelompok kecil dan

Page 169: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

154

perorangan mendapat kriteria cukup, pada siklus II pertemuan

pertama mendapat kriteria cukup sedangkan pada pertemuan ke dua

mendapat kriteria baik dan pada siklus III juga mendapatkan nilai

yang baik juga. Hal ini terbukti karena ada komponen yang muncul

yaitu: keterampilan membimbing dan memudahkan belajar siswa,

dan keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar

mengajar.

Penelitian ini sesuai dengan salah satu keterampilan dasar

mengajar yaitu keterampilan mengajar kelompok kecil dan

perorangan yang meliputi keterampilan mengadakan pendekatan

secara pribadi, keterampilan mengorganisasi, keterampilan

membimbing dan memudahkan belajar, dan keterampilan

merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar JJ.

Hasibuan (2009: 78).

8) Keterampilan Mengelola Kelas

Berdasarkan tabel keterampilan guru pada saat mengajar

dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis

realistik diperoleh: pada siklus I pertemuan pertama mendapat

kriteria cukup, pada pertemuan kedua siklus I mendapat kriteria baik,

pada siklus II pertemuan pertama dan kedua observer menilai

keterampilan mengelola kelas baik dan pada siklus III juga

mendapatkan nilai yang baik juga. Hal ini terbukti karena ada

komponen yang muncul yaitu : menunjukan sikap tanggap, membagi

Page 170: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

155

perhatian, memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas, menegur, dan

memberi penguatan.

Keterampilan ini sesuai dengan kompetensi yang harus

dimiliki guru yaitu mengelola kelas yang didalamnya mengatur tata

ruang kelas dan menciptakan iklim belajar yang serasi Udin S.

Winataputra (2005:8.27).

b. Interaksi pembelajaran

1) Interaksidalam pola interaksi pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi dan pola interaksi pada sikus I

dan II mendapat kriteria baik dengan nilai 3, hal ini karena

balikan bagi guru belum ada, sedangkan pada siklus III

memperoleh skor 4 dengan kriteria sangat baik, diskriptor yang

muncul yaitu interaksi antara guru dengan anak didik, ada interaksi

bagi guru dan anak didik saling belajar dan interaksi multi arah.

Iteraksi optimal antara guru dengan anak didik dan antara anak

didik dengan anak didik (interaksi multi arah). Tanpa adanya

interaksi, proses belajar mengajar tidak akan terjadi Syaful Bahri

Djamarah (2005: 13).

2) Ciri-ciri interaksi pembelajaran

Berdasarkan observasi cirri-ciri interakasi pada siklus II, II

dan siklus III mendapat kriteria baik dengan nilai 3, dikarenakan

komponen-komponen dalam ciri-ciri interaksi pembelajaran telah

ada didalam interaksi pembelajaran dan berjalan dengan baik.

Page 171: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

156

Adapun 3 diskriptor yang muncul pada cirri-ciri interaksi ini

adalah merencanakan pembelajaran (RPP), guru membimbing,

memotifasi siswa dalam belajar dan ada evaluasi dari guru yang

terbuka. Hal ini sesuai dengan tujuan dalam cirri-ciri interaksi,

sebab tanpa tujuan kegiatan yang telah dilakukan akan kurang

bermakna, bahkan akan membuang-buang waktu dengan sia-sia.

Tujuan tersebut adalah untuk membantu anak didik pada suatu

perkembangan tertentu Syaful Bahri Djamarah (2005: 15)

3) interaksi pembelajaran dari faktor guru

Dalam interaksi pembelajaran dari factor guru pada siklus I

mendapat kriteria baik dengan nilai 3, pada siklus I diskriptor yang

tidak tampak adalah guru kurang dalam menggunakan media,

namun pada siklus II dan siklus III interaksi dari factor guru

memperoleh skor 4 dengan kriteria sangat baik. Pada siklus III ini

diskriptor interaksi pembelajaran dari faktor guru telah

dilaksanakan semua dengan baik. Hal ini sesuai dengan guru

adalah pengelola pembelajaran atau disebut pembelajar. Pada

factor ini perlu diperhatikan adalah keterampilan guru dalam

mengajar, mengelola tahapan pembelajaran dan memanfaatkan

metode pembelajaran http : // guruproffesional. blogspot. Com /

2010 / 0 5 / interaksi – belajar - mengajar.html.

4) Interaksi pembelajaran dari faktor siswa

Page 172: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

157

Interraksi dari factor siswa pada siklus I mendapat kriteria

cukup dengan skor 2, karena siswa belum sepenuhnya antusias

dalam mengikuti pembelajaran akan tetapi siswa mampu menerima

pembelajaran, siswa dapat memperhatiakan penjelasan dari guru

dan siswa mampu melaksanakan evaluasi dengan antusias pada

siklus II dan III dengan skor 3 dan mendapat kriteria baik. Siswa

adalah subyek yang belajar atau disebut belajar. Pada faktor ini

yang perlu diperhatikan adalah karakteristik siswa baik

karakteristik umum maupun karakteristik khusushttp : //

guruproffesional. blogspot. Com / 2010 / 0 5 / interaksi – belajar -

mengajar.html.

5) Interaksi pembelajaran dari faktor kurikulum

Dalam faktor ini pada siklus I, II dan III mendapat kriteria

baik dengan nilai 3, dalam factor kurikulum ini guru kesulitan

dalam memenuhi tujuan pembelajaran yang mengacu pada

karakteristik siswa. namun ada 3 diskriptor yang tampak dalam

interaksi pembelajaran dari faktor kurikulum yaitu guru membuat

RPP sesuai dengan kurikulum, kegiatan pembelajaran berpusat

pada siswa dan media pembelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran. Kurikulum merupakan pedoman bagi guru dan

siswa dalam mengorganisasikan tujuan dan isi pelajaran, faktor ini

perlu diperhatikan bagaimana cara memusatkan tujuan

pembelajaran dan mengorganisasikan isi pembelajaran http : //

Page 173: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

158

guruproffesional. blogspot. Com / 2010 / 0 5 / interaksi – belajar -

mengajar.html.

6) Interaksi pembelajaran dari faktor lingkungan

Dalam faktor ini pada siklus I mendapat kriteria cukup

dengan nilai 2, namun pada siklus II dan siklus III mengalami

peningkatan dengan criteria baik dan mendapat skor 3.Didalam

siklus I faktor ini masih sedikit siswa yang memanfaatkan

lingkungan sebagai sumber dan media pembelajaran. Namun

didalam siklus II dan siklus III ada 3 diskriptor yang tampak adalah

menggunakan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar

mengkondisiskan lingkungan sekolah yang kondusif dan merasa

nyaman dalam kegiatan pembelajaran. Didalam interaksi belajar

mengajar lingkungan fisik dan non fisik perlu diperhatikan karena

faktor ini dapat menunjang interaksi belajar mengajar yang

optimal. Lingkungan atau latar adalah konteks terjadinya

pengalaman belajar http : // guruproffesional. blogspot. Com / 2010

/ 0 5 / interaksi – belajar - mengajar.html.

7) Pengelolaan interaksi pembelajaran.

Pengelolaan interaksi pembelajaran pada siklus II, siklus II

dan siklus III ini mendapat kriteria baik dengan nilai 3, dalam

pengelolaan interaksi ini kurang terdukungnya terciptanya kelas

yang kondusif, masih ada siswa yang gaduh dan berbicara dengan

teman lainnya atau siswa bermain-main sendiri akan tetap

Page 174: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

159

diskriptor yang tampak adalah Mendukung terciptanya interaksi

pembelajaran, menggunakan media yang dapat melibatkan siswa

untuk memanfaatkannya dan menilai hasil belajar siswa secara

terbuka. Hal ini sesuai dengan kegiatan interaksi antara guru dan

siswa merupakan kegiatan yang cukup dominan, dengan interaksi

proses belajar mengajar akan tertransfer dengan baik. Seorang guru

harus benar-benar mengenal dan bisa memilih, membuat alat bantu

sederhana, mengelola dan menggunakan laboratorium,

menggunakan buku pegangan atau buku pegangan untuk

terciptanya pengelolaan interaksi. Serta menilai prestasi siswa

untuk kepentingan pengajaran Syaiful Bahri Djamarah (2005:21)

8) Komponen-kompnen interaksi pembelajaran

Komponen ini pada siklu I dan siklus II mendapat kriteria

cukup dengan nilai 2. Dalam komponen ini masih banyak

kekurangan antara lain masih banyak siswa yang malu untuk

mengapresiasikan pengalaman belajara kedalam pembelajaran dan

siswa masih kurang kreatif. Namun didalam siklus 3 memperoleh

skor 3 dengan kategori baik adapun komponen yang muncul adalah

tujuan dapat memberi arah yang jelas yang dapat dilakukan oleh

siswa, ada alat peraga yang dapat dimanfaatkan siswa dan ada

langkah-langkah kerja yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan

tujuan dapat memberikan arah yang jelas dan pasti kemana

kegiatan pembelajaran akan dibawa oleh guru. Ada alat peraga

Page 175: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

160

yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran. Dalam kegiatan interaksi biasanya dipergunakan alat

nonmaterial dan alat material, alat nonmaterial bias any berupa

suruhan, perintah, larangan dll, sedangkan alat material atau alat

bantu biasanya berupa globe, papan tulis, gambar, video dan lain

sebagainya syaiful Bahri Djamarah (2005:24).

9) Interaksi pembelajaran didalam kelompok jigsaw (kelompok ahli).

Interaksi dalam kelompok ahli ini mendapat kriteria baik

dengan nilai 3. Interaksi dalam kelompok ahli ini siswa masih

banyak yang malu untuk mengungkapkan pendapatnya dan

cenderung meniru jawaban teman lainnya. Namun didalam siklus

III ini siswa mampu berorganisasi dalam kelompok jigsaw (tim

ahli), siswa saling tukar pikiran, dan siswa dapat disiplin dalam

berkelompokjigsaw. Hal ini sejalan dengan unsur pembelajaran

kooperatif yaitu unsur interaksi promotif, cirri-ciri unsure promotif

ini adalah : saling membantu secara efektif dan efisien, saling

memberi informasi dan saran, memproses informasi secara

bersama, saling mengingatkan, saling membantu dalam

merumuskan dan mengembangkan argument, saling percaya, dan

saling memotivasi Agus Suprijono (2010:61)

10) Interaksi pembelajaran dalam kelompok jigsaw (kelompok asal).

Page 176: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

161

Interaksi pembelajaran dalam kelompok asal pada siklus I

mendapat kriteria cukup dengan nilai 2. Hal ini dikarenakan masih

banyak siswa di kelompok ahli belum mampu, takut dan malu

untuk menjelaskan didalam kelompok asal serta siswa masih

banyak yang takut dan malu untuk mengungkapkan hasilkedepan

kelas. Akan tetapi pada siklus II dan siklus III interaksi

pembelajaran dalam kelompok asal medapat criteria baik dengan

perolehan skor 3. Hal ini karena banyak siswa di kelompok ahli

mampu menjelaskan didalam kelompok asal, siswa mampu saling

bertukar pikiran dan siswa disiplin dalam berkelompok baik itu

dalam mengerjakan tugas dan ketepatan waktu dalam mengerjakan

tugas kelompok. Pada siklus III interaksi pembelajaran dalam

kelompok jigsaw mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan

unsur pembelajaran kooperatif yaitu unsur interaksi promotif, cirri-

ciri unsure promotif ini adalah : saling membantu secara efektif

dan efisien, saling memberi informasi dan saran, memproses

informasi secara bersama, saling mengingatkan, saling membantu

dalam merumuskan dan mengembangkan argument, saling

percaya, dan saling memotivasi Agus Suprijono (2010:61)

11) Peran guru dalam interaksi pembelajaran.

Peran guru dalam interaksi pembelajaran pada siklus I

mendapat kriteria kurang dengan skor 2. Hal ini dikarenakan dalam

menghidupkan dan menumbuhkan motivasi agar terjadi interaksi

Page 177: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

162

masih sangat kurang dilakukan oelh guru. Peran guru dalam

interaksi pembelajaran pada siklus II dan siklus III memperolek

skor 4 dengan criteria sangat baik, karena dalam siklus III ini peran

guru mengalami peningkatan. Hal ini sesuai dengan peran guru

sebagai pembimbing, guru berusaha menghidupkan dan

memberikan motivasi agat terjadi proses interaksi yang kondusif.

Guru harus siap sebagai mediator dalam segala situasi proses

interaksi, sehingga guru akan merupakan tokoh yang akan dilihat

dan ditiru tingkah lakunya oleh anak didik Syiful Bahri Djamarah

(2005).

12) Prinsip-prinsip interaksi pembelajaran

Prinsip interaksi pembelajaran pada siklus I, siklus II dan

siklus III mendapat kriteria baik dengan nilai 3. Dalam prinsip

interaksi ini masih ada siswa yang masih pasif dalam belajar

sambil bekerja, namun pada siklus I, siklus II dan siklus III ada

motivasi dari guru, ada keterpaduan dan ada hubungan sosial baik

itu dari siswa antar siswa lain dan siswa dengan guru. Didalam

interaksi pembelajaran tidak semua anak didik termotivasi untuk

bidang studi tertentu, anak didik menerima pembelajaran dengan

cara berbeda-beda, ada anak didik yang memiliki motivasi tinggi,

ada yang sedang dan ada juga yang rendah. Hal ini perlu

diperhatikan oleh guru agar dapat member motivasi yang bervariasi

kepada anak didik.

Page 178: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

163

Salah satu sumbangan dari guru unuk membantu anak

didik dalam upaya mengorganisasikan perolehan belajar adalah

penjelasan yang mengkaitkan antara suatu pokok dengan pokok

bahasan yang lain dalam mata pelajaran yang berbeda. Misalnya

dalam mata pelajaran PKn pokok bahasan moral guru

menghubungkannya dengan masalah ahlaq.

Dalam proses belajar anak didik tidak sendiri, tetapi anak

didik membutuhkan orang lain dalam kegiatan belajar (belajar

bersama dalam kelompok). Konsepsi belajar seperti ini

dimaksudkan untuk mendidik anak didik terbiasa bekerjasama

dalam kebaikan. Terlepas dari kegiatan ”nyontek” ketika ulangan.

Kerjasama disini memberikan kesan bahwa kondisi sosialisasi juga

diciptakan dikelas, yang akan mengakrabkan hubungan anak didik

dengan anak didik lainnya dalam belajar Syaiful Bahri Djamarah

(2005).

13) Prinsip interaksi pembelajaran (pemecahan masalah).

Prinsip pemecahan masalah pada siklus I mendapat kriteria

cukup dengan nilai 2. Dalam prinsip interaksi ini masih banyak

kekurangannya antara lain dalam memberikan langkah-langkah

pemecahan masalah masih kurang dan siswa hanya memechkan

masalah yang diberi guru pada saaat penugasaan soal. Namun

pada siklus II dan siklus III mengalami peningkatan denngan skor

3 dan kategorinya adalah baik, adapaun diskriptor yang tamapak

Page 179: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

164

pada siklus II dan III ini yaitu guru menciptakan suatu masalah

yang perlu dipecahkan oleh siswa, guru memberikan langkah-

langkah pemecahan masalah, guru membimbing dalam pemecahan

masalah. Hal ini sejalan dengan salah satu indicator kepandaian

anak didik banyak ditentukan oleh kemampuan untuk memecahkan

masalah yang dihadapinya, pemecahan masalah dapat mendorong

anak didik untuk lebih tegar dalam menghadapi berbagai masalah

belajar Syaiful Bahri Djamarah (2005:66)

14) prinsip interaksi pembelajaran (prinsip mencari, menemukan dan

mengembangkan sendiri)

Pada siklus I dan siklus II prinsip ini mendapat kriteria

cukup dengan nilai 2. Dalam prinsip ini siswa masih berkesulitan

dalam mengembangkan dari pencarian dan temuan informasi yang

dapat mendukung pembelajaran, masih banyak siswa yang enggan

aktif dalam menggali informasi pembelajaran. Sedangkan pada

siklus III prinsip interaksi ini memperoleh criteria baik dengan skor

3, pada siklus III ini diskriptor yang muncul yaitu Siswa mencari

informasi pembelajaran sendiri untuk menunjang potensinya, siswa

menemukan informasi pembelajaran sendiri untuk menunjang

potensinya, guru memberi pijakan dan membimbing kepada siswa

untuk mencari, menemukan dan mengembangkan informasi

pembelajaran. Hal ini diperkuat dengan guru yang bijaksana akan

membiarkan dan member kesempatan kepada anak didik untuk

Page 180: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

165

mencari dan menemukan sendiri informasi. Cara belajar ini akan

menumbuhkan kepercayaan pada diri anak didik tentang apa yang

mereka lakukan itu Syaiful Bahri Djamarah (2005:67)

15) Tahapan interaksi pembelajaran (tahapan sebelum pengajaran).

Dalam tahapan ini pada siklus I mendapat kriteria baik

dengan nilai 3 namun dalam tahapan ini masih ada kekurangan

dalam mengapresiasikan pengalaman pengajaran oleh guru.

Sedangkan pada siklus II dan III mendapat criteria sangat baik

dengan skor 4, hal ini karena ke empat diskriptor yaitu guru

memilih metode pengajaran, guru memiliki bahan dan peralatan

pengajaran, guru memiliki pengalaman pengajaran dan guru

memusatkan perhatian telah tapak semua dalam siklus II dan siklus

III.hal ini sejalan dengan tahapan interaksi dalam tahapan sebelum

pengajaran yaitu antara lain : pemilihan metode, pemilihan

pengalaman – pengalaman belajar, pemilihan bahan dan peralatan

belajar syaiful Bahri Djamaran (2005:71)

16) Tingkah laku interaksi pembelajaran.

Dalam tingkah laku interaksi pembelajaran ini pada siklus

I, sikus II dan siklus III mendapat ktiteria baik dengan nilai 3,

Dalam tingkah laku interaksi pembelajaran ini dalam pemberian

petunjuk masih sangat minim. Sedangkan diskriptor yang tampak

pada siklus I, II dan III adalah memberi pengarahan,

menyampaikan pertanyaan dan menyampaikan bahan pelajaran

Page 181: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

166

kepada anak didik dengan tingkah laku non verbal.Hal ini sejalan

dengan gaya-gaya guru dalam mengajar merupakan gabungan dari

kedua tingkah laku (verbal dan non verbal) tersebut. Kedua tingkah

laku tersebut saling menguatkan bila dipergunakan dengan tepat

dan benar syaiful Bahri Djamarah (2005:75).

17) Interaksi sosial.

Dalam interaksi sosial ini pada siklus I, siklus II dan siklus

III mendapat kriteria baik dengan nilai 3. Dalam interaksi sosial ini

sudah terlaksana dengan baik, mulai dari kecakapan berkomunikasi

antara guru dengan siswa, siswa dengan guru dan siswa dengan

siswa lainnya, dapat bekerja kelompok walaupun masih ada siswa

yang pasif dan solidaritas siswa terhadap siswa lainnya yang tinggi.

Seperti siswa yang belum paham dapat bertnya dengan teman

lainnya dan teman lainnya memberi cara serta arahan dalam

menjawab tugas. Hal ini sejalan dengan unsur pembelajaran

kooperatif yaitu unsur interaksi promotif, ciri-ciri unsur promotif

ini adalah : saling membantu secara efektif dan efisien, saling

memberi informasi dan saran, memproses informasi secara

bersama, saling mengingatkan, saling membantu dalam

merumuskan dan mengembangkan argument, saling percaya, dan

saling memotivasi Agus Suprijono (2010:61)

c. Hasil belajar siswa

Page 182: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

167

Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat peningkatan hasil

belajar siswa dengan pendekatan model koopertif tipejigsaw berbasis

realistikdalam pembelajaran PKn dari siklus I sampai siklus III. Hasil

belajar siswa pada siklus Isiswa yang mengalami ketuntasan belajar

pada pertemuan pertama sebanyak 48.38% atau 15 siswa, sedangkan

51.61% atau 16 siswa belum tuntas dalam belajar. Nilai tertinggi yang

diperoleh pada pertemuan pertama adalah 80 sebanyak dua siswa dan

nilai terendah 55 sebanyak empat siswa dan hasil pertemuan kedua

yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 51.61% atau 16 siswa,

sedangkan 48.38% atau 15 siswa belum tuntas dalam belajar. Nilai

tertinggi yang diperoleh pada pertemuan kedua adalah 80 sebanyak 2

siswa dan nilai terendah 55 sebanyak 3 siswa. Dengan demikian pada

siklus I pertemuan kedua mengalami peningkatan walaupun belum

sesuai dengan indikator yang diharapkan. Pada siklus II menagalamai

peningkatan pada pertemuan pertama sebanyak 61.29% atau 19 siswa,

sedangkan 30.70% atau 12 siswa belum tuntas dalam belajar. Nilai

tertinggi yang diperoleh pada pertemuan pertama adalah 90 sebanyak 4

siswa dan nilai terendah 55 berjumlah 1 siswa. Dan hasil pertemuan

kedua yang mengalami peningkatan dengan ketuntasan belajar

sebanyak 64,51% atau 20 siswa, sedangkan 35,48% atau 11 siswa

belum tuntas dalam belajar. Nilai tertinggi yang diperoleh pada

pertemuan kedua adalah 100 berjumlah 1 siswa dan nilai terendah 60

sebanyak 11 siswa sedangkan pada siklus III mengalami penigkatan

Page 183: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

168

dari 31 siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 87,09% atau

27 siswa, sedangkan 12,90 % atau 4 siswa belum mengalami ketuntasan

dalam belajar. Nilai tertinggi pada siklus III ini adalah 100 dan nilai

terendah adalah 60. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar

22,58% dari siklus sebelumnya. Dengan demikian pada siklus III hasil

belajar siswa sudah mencapai indikator yang diharapkan. Penelitian ini

telah sesuai dengan kriteria minimum ketuntasan belajar adalah 75%.

Dalam penelitian yang dilakukan terlihat adanya peningkatan

hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran PKn. Hal tersebut

membuktikan bahwapendekatan koopertif tipe jigsaw berbasis

realistikpembelajaran PKn dapat meningkatkan hasil pembelajaran

PKn.

2. Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi awal, dalam pembelajaran belum

adanya penggunanaan model pembelajaran yang dapat mempengaruhi

proses pembelajaran. Maka dalam mengatasi masalah tersebut dilakukan

berbagai upaya yang ditempuh dengan cara memperbaiki keterampilan

mengajar guru, interaksi pembelajaran sehingga berpengaruh pada hasil

belajar siswa.

Salah satu cara memperbaiki keterampilan guru dan meningkatkan

hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan model koopertif tipe

jigsaw berbasis realistik dalam pembelajaran PKn. Didalam model

koopertif tipe jigsaw berbasis realistikada kerjasama dalam kelompok dan

Page 184: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

169

dalam menetukan keberhasilan kelompok tergantung keberhasilan individu

sehingga setiap anggota kelompok tidak dapat menggantungkan pada

anggota lain. Setiap siswa mendapat kesempatan yang sama untuk

menunjang kelompoknya untuk mendapat nilai yang maksimal sehingga

ada motivasi untuk belajar. Dengan demikian, pentingnya tujua kelompok

dan tanggung jawab individu adalah dalam memberikan insentif kepada

siswa untuk saling membantu satu sama lain dan untuk saling mendorong

untuk melakukan usaha yang maksimal. Jika nilai siswa baik maka pada

belajar kelompok semua anggotanya akan termotivasi mempelajari

meterinya, maka nilai anggotanya akan ikut baik Robert E. Slavin

(2009:82). Namun didalam pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik, peneliti

menemukan beberapa kelemahan-kelemahan dalam penggunaan

pemebelajaran dengan pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik.

Kelemahan tersebut yaitu, banyak siswa yang belum paham dengan

pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan kooperatif jigsaw berbasis

realistik, dalam pembentukan kelompok cenderung ramai dan gaduh serta

masih banyak siswa yang memilih-milih teman untuk berkelompok, dalam

pelaksanaan membutuhkan waktu yang relatif lama hal tersebut karena

dalam penataan ruangan belum terkondisi dengan baik serta dalam

mengatur posisi siswa dalam berkelompok membutuhkan waktu yang

lama. Namun demikian, dari kelemahan-kelemahan tersebut dapat teratasi

dan terkondisikan dengan baik dengan beberapa solusi. Adapun solusi

Page 185: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

170

yang dapat mengatasi dari kelemahan-kelemahan tersebut yaitu : dengan

penekanan kembali kepada siswa untuk mempelajari cara belajar dengan

pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik agar dapat

meminimalisir kegaduhan dan keramaian, mempersiapkan siswa dengan

matang sebelum melaksanakan pembelajaran dengan penggunaan

pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistikagar siswa dapat

bertanggung jawab dalam belajar dengan cara jigsaw berbasis realistik,

mempersiapkan penataan ruangan dengan baik sebelum pelaksanaan

pembelajaran dengan pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realsitik

agar dalam pengaturan posisi siswa dapat terkondisi dengan baik,

membentuk penomeran agar siswa tidak lagi memilih-milih untuk

berkelompok dalam belajar, selalu mengingatkan kepada siswa untuk

belajar dengan pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik. Dari

sulusi-solusi diatas dapat meminimalisir/mengurangi waktu yang lama dari

cara belajar dengan pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik,

sehingga penggunaan waktudalam pelaksanaan pembelajaran dengan

pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik efisien dan dapat

berjalan dengan baik.

Mengacu dari pemikiran ini maka peneliti mengadakan penelitian

tindakan kelas yaitu Peningkatan Interaksi Pembelajaran Melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw Berbasis Realistik Pada Mata

Pelajaran PKn Kelas IV SDN Wonosari 03 Kecamatan Bawang Kabupaten

Batang.

Page 186: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

171

Setelah dilakukan tindakan, observasi dan evaluasi diperoleh hasil

yang menunjukkan adanya peningkatan pada data awal, siklus I, siklus II

dan siklus III.

Hasil penilaian keterampilan guru padasiklus I pertemuan pertama

adalah 18 dengan presentase 56.25% dan rata-rata nilai 2,25. Hasil analisis

kualitatif diatas tentang keterampilan guru tersebut termasuk dalam

kategori cukup. Hasil pertemuan kedua siklus I menunjukkan jumlah nilai

adalah 20 dengan presentase 62.5% dan rata-rata nilai 2,5. Pada pertemuan

kedua ini termasuk dalam kategori baik. Pada siklus II pertemuan pertama

berjumlah 23 dengan presentase 71% dan rata-rata nilai 2,8. Hasil analisis

kualitatif diatas tentang keterampilan guru tersebut termasuk dalam

kategori baik, pada hasil siklus II pertemuan kedua menunjukkan jumlah

nilai adalah 26 dengan presentase 81.2% dan rata-rata nilai 3.2. Pada

pertemuan kedua ini termasuk dalam kategori baik. Sedangkan pada siklus

III berjumlah 28 dengan presentase 87.5% dan rata-rata nilai 3,5. Hasil

analisis kualitatif diatas tentang keterampilan guru tersebut termasuk

dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil yang telah dicapai pada

siklus I, siklus II dan siklus III telah menunjukkan ketercapaian indikator

keberhasilan.

Table 22. Presentase Peningkatan Hasil Pengamatan Keterampilan

Guru Siklus I Ke Siklus Ii Dan Siklus II Kesiklus III.

Siklus Nilai Presentase Presentase

Peningkatan siklus

Page 187: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

172

Siklus I – siklus II 20 - 26 62.5% - 81.2% 15%

Siklus II – Siklus III 26 - 28 81.2% - 87.5% 6,25%

Keterampilan guru pada pembelajaran mengalami peningkatan yang sama

yaitu 15%. Hal tersebut karena penekanan ditujukan pada interaksi

pembelajaran dan hasil belajar siswa. Namun keterampilan gurupun dapat

meningkat karena dalam pelaksanaannya hampir sama pada pelaksanaan

siklus I ke siklus II dan siklus II ke siklus III.

Gambar 11. Diagram presentase peningkatan keterampilan guru.

Peningkatan interaksi pembelajaran yaitu pada siklus I pertemuan I.

hasil pengamatan menunjukan bahwa hasil interaksi pembelajaran yang

dicapai pada pertemuan I dengan jumlah nilai 39 dengan presentase 65%

dan rata-rata nilai 2,2.Selanjutnya peningkatan interaksi dalam

pembelajaran pada siklus I pertemuan II mendapat kriteria baik. Dengan

nilai yang dicapai yaitu 45 dengan presentase 75% dan rata-rata nilainya

yaitu 2.6. pada siklus II pertemuan pertama. hasil pengamatan menunjukan

bahwa hasil yang dicapai pada pertemuan I dengan jumlah nilai 48 dengan

0%

5%

10%

15%

20%

siklus I - siklus II siklus II- siklus III

Presentase Peningkatan Keterampilan Guru

Page 188: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

173

presentase 80% dan rata-rata nilai 2,8 hasil menunjukkan bahwa pada

pertemuan pertama menunjukkan kriteria baik.Selanjutnya pada pertemuan

kedua mengalami peningkatan dalam interaksi pembelajaran pada siklus II

pertemuan kedua ini mendapat kriteria baik. Dengan nilai yang dicapai

yaitu 52 dengan presentase 86% danrata-rata nilainya yaitu 3. Sedangkan

pada siklus III mengalami peningkatan dengan hasil pengamatan dengan

jumlah nilai 55 dengan presentase 91,6% dan rata-rata nilai 3,2 dengan

kriteria sangat baik. Dari data hasil siklus III telah menunjukkan

peningkatan dalam interaksi pembelajaran dengan baik. Berdasarkan hasil

yang telah dicapai pada siklus I, siklus II dan siklus III telah menunjukkan

ketercapaian indikator keberhasilan pada interaksi pembelajaran.

Adapun dari perubahan-perubahan peningkatan interaksi

pembelajaran diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :Hasil presentase

penilaian interaksi pembelajaran mengalami kenaikan pada siklus I ke

siklus II sebanyak 11% dan dari siklus II kesiklus III mengalami

peningkatan sebanyak 6%. Dari interaksi pembelajaran tersebut

mengalami peningkatan yang berbeda karena dalam pelaksanaannya yang

diamati oleh kolaborator dengan menggunakan lembar pengamatan

interaksi pembelajaranhanya ada 7 komponen yang meningkat pada siklus

I kesiklus II dan pada siklus II ke siklus III hanya ada tiga komponen yang

meningkat yaitu pada pola interaksi pembelajaran, komponen-komponen

interaksi pembelajaran dan prinsip-prinsip interaksi pada prinsip mencari,

menemukan dan mengembangkan.Perbedaan tersebut karena pada siklus

Page 189: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

174

III yang lebih ditekankan yaitu pada pola interaksi, komponen-komponen

interaksi dan prinsip-prinsip interakasi. Karena peneliti merasa pada

komponen-komponen interaksi pembelajaran yang lain sudah mengalami

peningkatan. Adapun tabel dan gambar diagram batang peningkatan

interaksi pembelajaran adalah sebagai berikut :

Table 23. Presentase Peningkatan Interaksi Pembelajaran

Pada Siklus I Ke Siklus II Dan Siklus II Ke Siklus III

Siklus Nilai Presentase Peningkatan presentase siklus

Siklus I – siklus II 45 - 52 75% - 86% 11%

Siklus II – siklus III 52 - 55 86% - 91,6% 6%

Gambar 12. Diagram Batang Peningkatan

Presentase Interaksi Pembelajaran.

Hasil belajar siswa pada siklus I menunjukan bahwa dari 31 siswa

yang mengalami ketuntasan belajar pada pertemuan pertama sebanyak

48.38% atau 15 siswa, sedangkan 51.61% atau 16 siswa belum tuntas

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

siklus I ke siuklus II siklus II ke siuklus III

presentase peningkatan interaksi pembelajaran

Page 190: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

175

dalam belajar. Nilai tertinggi yang diperoleh pada pertemuan pertama

adalah 80 sebanyak 2 siswa dan nilai terendah 55 sebanyak 4 siswa. Dan

hasil pertemuan kedua yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak

51.61% atau 16 siswa, sedangkan 48.38% atau 15 siswa belum tuntas

dalam belajar. Nilai tertinggi yang diperoleh pada pertemuan kedua

adalah 80 sebanyak 2 siswa dan nilai terendah 55 sebanyak 3 siswa. Pada

siklus II menunjukan bahwa dari 31 siswa yang mengalami ketuntasan

belajar pada pertemuan pertama sebanyak 61.29% atau 19 siswa,

sedangkan 30.70% atau 12 siswa belum tuntas dalam belajar. Nilai

tertinggi yang diperoleh pada pertemuan pertama adalah 90 sebanyak 4

siswa dan nilai terendah 55 berjumlah 1 siswa. Dan hasil pertemuan kedua

pada siklus II yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 64.51% atau

20 siswa, sedangkan 35.48% atau 11 siswa belum tuntas dalam belajar.

Nilai tertinggi yang diperoleh pada pertemuan kedua adalah 100

berjumlah 1 siswa dan nilai terendah 60 sebanyak 11 siswa. Sedangakan

pada siklus III menunjukan bahwa dari 31 siswa yang mengalami

ketuntasan belajar sebanyak 87.09% atau 27 siswa, sedangkan 12,90 %

atau 4 siswa belum mengalami ketuntasan dalam belajar. Nilai tertinggi

pada siklus III ini adalah 100 dan nilai terendah adalah 60. Hal ini

menunjukkan adanya peningkatan sebesar 22.58% dari siklus sebelumnya.

Dengan demikian pada siklus III hasil belajar siswa sudah mencapai

indikator yang diharapkan.

Page 191: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

176

Hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus II yaitu

dengan peningkatan presentase sebesar 12.87% sedangkan pada siklus

siklus III mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 22.58%.

peningkatan tersebut karena pada siklus III ini siswa telah memahami

tentang pembelajaran dengan pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis

realistik, sehingga guru tidak lagi kesulitan dalam mengkondisikan siswa

untuk belajar dengan pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik.

Dalam pembelajaran tersebut tidak lagi terpusat pada guru (teacher

centre), akan tetapi guru sebagai fasilitator, mediator, motivator, evaluator,

elevator dan sebagai pembimbing dalam pembelajaran dan yang lebih

banyak belajar adalah siswa dimana siswa lebih aktif dari pada guru hal

tersebut memungkinkan siswa dapat memahami dan bertanggung jawab

dalam belajar sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Adapun tabel

peningkatan tersebut adalah sebagi berikut

Tabel 24. Presentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa Per Siklus

Siklus Siswa yang tuntas Presentase

Peningkatan presentase per

siklus

Siklus I – siklus II 16 - 20 siswa 51.61% - 64.51% 12.87%

Siklus II – siklus III 20 – 27 siswa 64.51% - 87.09% 22.58%

Page 192: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

177

Gambar 13. Diagram Batang Presentase Peningkatan Hasil Belajar Per Siklus

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalamIII siklus, setiap I

siklus terdiri dari dua kali pertemuan, namun pada siklus III hanya satu

kali pertemuan, karena pada siklus III pertemuan pertama keberhasilan

yang ditetapkan sudah tercapai dengan baik dalam keterampilan guru,

interaksi pembelajaran serta hasil belajar siswa.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatankoopertif

tipe jigsawberbasis realistik pada pembelajaran PKn dapat meningkatkan

keterampilan guru, interaksi pembelajaran dan hasil belajar siswa.

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

siklus I ke siklus II siklus II ke siklus III

presentase hasil belajar

Page 193: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

178

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap keterampilan guru, interaksi

pembelajaran dan hasil belajar siswa menggunakan pendekatankoopertif tipe

jigsaw berbasis realistikpada pembelajaran PKn kelas IV SD N Wonosari 03,

Kecamatan Bawang Kabupaten Batang dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pendekatankoopertif tipe jigsaw berbasis realistik dapat meningkatkan

keterampilan guru hal itu terbukti pada siklus I keterampilan guru

mendapat nilai adalah 20 dengan presentase 62,5% dan rata-rata nilai 2,5

termasuk dalam kategori baik, pada siklus II jumlah nilai pada

keterampilan guru adalah 26 dengan presentase 81.2% dan rata-rata nilai

3.2. Pada siklus II ini termasuk dalam kategori baik sedangkan pada

siklus III mengalami peningkatan dengan jumlah nilai 28, presentase

87.5% dan rata-rata nilai 3,5. Hasil analisis keterampilan guru tersebut

termasuk dalam kategori sangat baik.

2. Pendekatan koopertif tipe jigsaw berbasis realistikdapat meningkatkan

interaksi pembelajaran terbukti pada siklus I mendapat kriteria baik.

Dengan nilai yang dicapai yaitu 45 dengan presentase 75% dan rata-rata

nilainya yaitu 2.6. pada siklus II peningkatan mendapat kriteria baik.

Dengan nilai yang dicapai yaitu 52 dengan presentase 86% dan rata-rata

nilainya yaitu 3. Pada siklus III mengalami peningkatandengan jumlah

Page 194: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

179

nilai 55 dengan presentase 91,6% dan rata-rata nilai 3,2 dengan kriteria

sangat baik. Dari data hasil siklus III telah menunjukkan peningkatan

dalam interaksi pembelajaran dengan baik.

3. Pendekatan koopertif tipejigsawberbasis realistik dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn kelas IV terbukti pada siklus I

mengalami ketuntasan belajar sebanyak 51.61% atau 16 siswa, sedangkan

48.38% atau 15 siswa belum tuntas dalam belajar. Nilai tertinggi yang

diperoleh pada siklus I adalah 80 sebanyak 2 siswa dan nilai terendah 55

sebanyak 3 siswa. Pada siklus II mengalami ketuntasan belajar sebanyak

64.51% atau 20 siswa, sedangkan 35.48% atau 11 siswa belum tuntas

dalam belajar. Nilai tertinggi yang diperoleh pada siklus II adalah 100

dan nilai terendah 60.Sedangkan pada siklus III meningkat Menurut data

menunjukan bahwa dari 31 siswa yang mengalami ketuntasan belajar

pada siklus III sebanyak 87,09% atau 27 siswa, sedangkan 12,90 % atau 4

siswa belum mengalami ketuntasan dalam belajar. Nilai tertinggi pada

siklus III ini adalah 100 dan nilai terendah adalah 60. Hal ini

menunjukkan adanya peningkatan sebesar 22.58% dari siklus

sebelumnya. Dengan demikian pada siklus III hasil belajar siswa sudah

mencapai indikator yang diharapkan.

Berdasarkan simpulan diatas maka hipotesis dalam penelitian

ini yaitu Peningkatan Interaksi Pembelajaran Melalui Pendekatan

Kooperatif Tipe Jigsaw Berbasis Realistik dapat meningkatkan

keterampilan guru, interaksi pembelajaran dan hasil belajar pada

Page 195: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

180

pembelajaran PKn kelas IV SD N Wonosari 03 Kecamatan Bawang

Kabupaten Batang telah terbukti.

B. Saran

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa

kelas IV SDN Wonosari 03Kecamatan Bawang Kabupaten Batang, maka

peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Guru dalam setiap pembelajaran PKn yang dilakukannya perlu

merencanakan metode atau pendekatan dan mempersiapkan media yang

digunakan untuk menjadikan pembelajaran PKn lebih mudah dipahami

dan disenangi.

b. Guru lebih banyak membaca dan mencari inovasi model pembelajaran

sehingga dapat meningkatkan keterampilan guru.

c. Penerapan dengan pendekatankooperatif jigsaw berbasis realistik

guru diharapkan mengkondisikan waktu dengan baik agar pembelajaran

lebih efektif.

d. Pendekatan pembelajaran kooperatif tipejigsaw berbasis realistik dapat

meningkatkan keterampilan guru, interaksi pembelajarandan hasil

belajar siswa, sehingga pendekatan ini dapat digunakan sebagai acuan

untuk pembelajaran PKnuntuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 196: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

181

2. Bagi siswa

a. Hendaknya lebih aktif dalam melaksanakan pembelajaran dengan

pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realisrik, sehingga

hasil belajar yang diharapkan menjadi lebih baik.

b. Jangan sungkan-sungkan bertanya, malu atau takut bertanya kepada

guru apabila terdapat kesulitan dalam memahamai materi pelajaran.

3. Bagi sekolah

Akan lebih baik lagi apa bila sekolah memfasilitasi yang dapat

menunjang pembelajaran, seperti media, alat peraga, laboratorium sumber

belajar dan dapat memberikan kenyamanan dalam pembelajaran, serta

mendukung terciptanya pembelajaran dengan baik.

Page 197: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

182

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada

Antonilamini. 2008. Dengan judul Peningkatan Interaksi Pembelajaran

dengan Tehnik Pembelajaran Everyone is a Teacher Here dalam Pembelajaran Ekonomi di KelasXII IPSSMA YKP Monamas Kota Bontang. Dalam http://www. infodiknas. com/peningkatan – interaksi – pembelajaran – siswa – dalam – pembelajaran – ekonomi - di-kelas – xii – ips – sma - ykp-monamas - bontang/. Diakses tanggal 19 Maret 2011.

Anwarholil. 2009. Interaksi Sebagai Proses Belajar. Dalam

http://anwarholil.blogspot.com /2009/01/interaksi-sebagai-proses-belajar.html diakses 19 Maret 2011

Arikunto Suharsimi, suhardjono, Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta : PT Bumi Aksara Djamarah Bahri Syaiful. 2005. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi

Edukatif. Jakarta : PT Rineka Cipta. Endah Lestari, Catur. 2010. Peningkatan Interaksi Pembelajaran Dan Hasil

Belajar Dengan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here. Universitas Negeri Semarang : Fakultas Ekonomi

Hasibuan.JJ. Moedjiono.2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT

REMAJA ROSDAKARYA http : // dedenbinlaode. blogspot.com/2010/11/metode–jigsaw–dan–hasil–belajar-

kelas.html. diakses tanggal 19 September 2011. Ian. 2010. Hakikat, Fungsi, Dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Di Sd. (http://ian43 wordpress. com / 2010 / 10 / 18 / hakikat - fungsi - dan - tujuan - pendidikan kewarganegaraan - di - sd/). Diakses tanggal 20 Maret 2011.

Page 198: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

183

Idris, Muhammad dan Barizi, Ahmad. 2009. Menjadi Guru Unggul.

Jogjakarta : AR-RUZZ MEDIA. Ruminiati. 2008. Pengembangan Pendidkkan Kewarganegaraan SD.

Jakarta : DEPDIKNAS Sajan, Nugroho, agung. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta :

Pusat Perbukuan Depdiknas. Salvin, Robert E. 2009. Cooperative learning Teori, Riset Dan Praktik.

Bandung : Nusa Media. Suprijono Agus. 2010. Cooperative Learning, Teori Dan Aplikasi Paikem.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher. Wibowo, Eddy, Mungin. et al. 2009. Panduan Penulisan Karya Ilmiah.

Universitas Negeri Semarang. Winataputra, Udin S, dkk. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :

Universitas Terbuka, Depdiknas. Wood, Derek. Dkk. 2007. Kiat Mengatasi Gangguan Belajar. Jogjakarta :

Kata Hati Zahra. 2010. Mengajar Matematika Dengan Pendekatan Realistik.

http://zahraabcde. blogspot. Com / 2010 / 04 / mengajar – matematika - denganpendekatan. Html. Diakses 19 Maret 2011.

Zuliyanto .2008. Upaya Peningkatan Aktivitas Siswa Dlam Pembelajaran

PKn Dalam http://www.One.indoskripsi.com diakses 19 Maret 2011.

Page 199: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

184

LAMPIRAN 1

KISI-KISI INSTRUMEN

Page 200: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

185

KISI-KISI PENELITIAN TINDAKAN

Peningkatkan Interaksi Pembelajaran Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw

Berbasis Realistik Pada Mata Pelajaran PKn Kelas IV SDN Wonosari 03

Kecamatan Bawang Kabupaten Batang.

Variabel Indikator Sumber Data Instrumen

A. Keterampilan guru

dalam upaya

meningkatkan

interaksi

pembelajaran

1. Keterampilan

Membuka dan

Menutup Pelajaran

2. Keterampilan Bertanya

3. Keterampilan Memberi

Penguatan

4. Keterampilan

Menggunakan Variasi

5. Keterampilan

Menjelaskan

6. Keterampilan

Membimbing Diskusi

7. Keterampilan

Mengajar Kelompok

kecil dan Perorangan

8. Keterampilan

Mengelola Kelas

~ Guru

~ Foto

- Lembar observasi

keterampilan guru

B. Interaksi dalam

pembelajaran PKn

melalui pendekatan

kooperatif tipe

jigsaw berbasis

realistik

1. Pola interaksi

pembelajaran

2. Ciri-ciri interaksi

pembelajaran

3. Interaksi pembelajaran

dari faktor guru

~ Guru

~ Siswa

- Lembar observasi

Pengamatan

interaksi

pembelajaran

- Dokumentasi

Page 201: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

186

4. Interaksi pembelajaran

dari faktor siswa

5. Interaksi pembelajaran

dari faktor kurikulum

6. Interaksi pembelajaran

dari faktor lingkungan

7. Pengelolaan interaksi

pembelajaran

8. Komponen-komponen

interaksi pembelajaran

9. Interaksi didalam

kelompok

jigsaw(kelompok ahli)

10. Interaksi didalam

kelompok

jigsaw(kelompok asal)

11. Peran guru dalam

interaksi pembelajaran

12. Prinsip-prinsip

interaksi pembelajaran

13. Prinsip-prinsip

interaksi (pemecahan

masalah)

14. Prinsip-prinsip

interaksi ( prinsip

mencari, menemukan,

mengembangkan

sendiri)

15. Tahapan interaksi

(tahapan sebelum

pengajaran)

Page 202: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

187

16. Tingkah laku interaksi

pembelajaran

17. Keterampilan social

C. Peningkatan hasil belajar PKn melalui pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik

Peningkatan hasil belajar

individual adalah

sekurang-kurangnya 75 %

dengan nilai ketuntasan

sebesar ≥ 65 dalam

pembelajaran PKn

- Siswa

- Lembar tes

Tes tertulis

Page 203: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

188

LAMPIRAN 2

INSTRUMEN PENELITIAN

Page 204: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

189

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU DENGAN PENDEKATAN JIGSAW BERBASIS REALISTIK

Pertemuan……. Siklus…… Sekolah : SDN Wonosari 03 Kelas/semester : IV/I Pokok bahasan : Hari / tanggal : Nama pengamat : Lukman Hakim, S.Pd Brilah tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia di bawah ini Petunjuk :

a. Bacalah dengan cermat 8 indikator keterampilan guru b. Dalam melakukan penilaian mengacu pada diskriptor yang sudah

ditetapkan c. Berilah tanda (√) pada angka 1,2,3 atau 4 sesuai dengan deskriptor d. Skala penilaian untuk setiap masing-masing deskriptor adalah sebagai

berikut 1. jika deskriptor sesuai dengan huruf a 2. jika deskriptor sesuai dengan huruf b 3. jika deskriptor sesuai dengan huruf c 4. jika deskriptor sesuai dengan huruf d

No Indikator Deskriptor

Tingkat

Kemampuan

1 2 3 4

1 Keterampilan

Membuka dan

Menutup Pelajaran

1) Menarik perhatian

siswa

2) Menimbulkan

motivasi

3) Memberikan acuan

4) Membuat kaitan

5) Meninjau kembali

6) Mengevaluasi

a. Guru menggunakan

1 komponen

b. Guru menggunakan

2 komponen

c. Guru menggunakan

3 komponen

d. Guru menggunakan

4-6 komponen

2 Keterampilan

Bertanya

1) Pengungkapan

pertanyaan secara

jelas

2) Pemberian Acuan

3) Pemusatan

a. Guru menggunakan

1 komponen

b. Guru menggunakan

2 komponen

c. Guru menggunakan

Page 205: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

190

4) Pemindahan Giliran

5) Penyebaran

6) Pemberian waktu

berfikir

Pemberian Tuntunan

3 komponen

d. Guru menggunakan

4 -6 komponen

3 Keterampilan

Memberi Penguatan

1) Penguatan Verbal

2) Penguatan penguatan

gestural

3) Penguatan dengan

cara mendekati

4) Penguatan dengan

sentuhan

5) Penguatan dengan

memberikan kegiatan

menyenangkan

6) Penguatan berupa

tanda atau benda

a. Guru menggunakan

1 komponen

b. Guru menggunakan

2 komponen

c. Guru menggunakan

3 komponen

d. Guru menggunakan

4-6 komponen

4 Keterampilan

Menggunakan

Variasi

1) Variasi suara

2) Pemusatan perhatian

3) Gerakan badan dan

mimik

4) Perubahan posisi guru

5) Variasi penggunaan

media dan bahan

pengajaran

a. Guru menggunakan

1 komponen

b. Guru menggunakan

2 komponen

c. Guru menggunakan

3 komponen

d. Guru menggunakan

4-6 komponen

5 Keterampilan

Menjelaskan

1) Kejelasan

2) Penggunaan contoh

dan ilustrasi

3) Pemberian tekanan

4) Balikan

a. Guru menggunakan

1 komponen

b. Guru menggunakan

2 komponen

c. Guru menggunakan

Page 206: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

191

5) Pengorganisasian

(cara membuat contoh

atau dalin yang jelas

dan relefan)

3 komponen

d. Guru menggunakan

4-5 komponen

6 Keterampilan

Membimbing

Diskusi kelompok

kecil

1) Memusatkan

perhatian

2) Memperjelas masalah

atau urunan pendapat

3) Menganalisa

pandangan siswa

4) Meningkatkan urunan

siswa

5) Menyebarkan

kesempatan

berpartisipasi

6) Menutup diskusi

a. Guru menggunakan

1 komponen

b. Guru menggunakan

2 komponen

c. Guru menggunakan

3 komponen

d. Guru menggunakan

4-6 komponen

7 Keterampilan

Mengajar

Kelompok kecil dan

Perorangan

1) Keterampilan

mengadakan

pendekatan secara

pribadi

2) Menerima pesan

siswa dengan penuh

perhatian dan

pengertian

3) Keterampilan

Mengorganisasikan

4) Keterampilan

membimbing dan

memudahkan belajar

siswa

a. Guru menggunakan

1 komponen

b. Guru menggunakan

2 komponen

c. Guru menggunakan

3 komponen

d. Guru menggunakan

4-5 komponen

Page 207: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

192

5) Keterampilan

merencanakan dan

melaksanakan

kegiatan belajar

mengajar

8 Keterampilan

Mengelola Kelas

Komponen

1) Menunjukkan sikap

tanggap

2) Membagi perhatian

3) Memusatkan

perhatian kelompok

4) Menegur

5) Memberi penguatan

6) Pengelolaan

kelompok

a. Guru menggunakan

1 komponen

b. Guru menggunakan

2 komponen

c. Guru menggunakan

3 komponen

d. Guru menggunakan

4-6 komponen

Jumlah

Keterangan Penilaian R = skor terendah = 8 T = skor tertinggi = 32 n = banyaknya skor = 24 Q2 = median Letak Q2 = ଶ

ସ ( n+1 )

= ଶସ ( 24 +1 )

= ଶସ x 25

= 12.5 Jadi Q2 adalah = 19.5 Letak Q1 = ଵ

ସ ( n +1 )

= ଵସ

( 24+1 )

= ଵସ

x 25 = 6.25

Jadi Q1 adalah 13.25 Q3 = kuartil ketiga Letak Q3 = ଷ

ସ (n +1 )

= ଷସ

( 24 + 1 )

= ଷସ

x 25

Wonosari, ........................2011 Observer

Lukman Hakim

Lukman Hakim, S.Pd.

Page 208: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

193

= 18.75 Jadi Q3 adalah 25.75 Q4= kuartil keempat = T = 32

Skor Nilai 25.75 ≤ skor ≤ 32 Sangat Baik

19,5 ≤ skor < 25.75 Baik 13,25 ≤ skor < 19,5 Cukup

8 ≤ skor < 13,25 Kurang

Page 209: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

194

LEMBAR OBSERFASI / PENGAMATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN

Pertemua….. Siklus…..

Nama SD : SDN Wonosari 03 Nama pengamat : Lukman Hakim, S.Pd. Kelas/semerter : IV/I Hari / tanggal : Berilah tanda ( ) pada kolom yang tersedia di bawah ini sesuai dengan

pengamatan.

No Aspek yang

dinilai Diskriptor

Skor Keterangan

1 2 3 4

1 Pola interaksi

pembelajaran

a. Ada interaksi antara guru

dengan anak didik

b. Ada balikan bagi guru

c. Ada balikan bagi guru dan

anak didik saling belajar

d. Interaksi multi arah (guru-

anak didik, anak didik-guru,

anak didik-anak didik)

1 =1 indikator tampak

2 =2 indikator tampak

3 =3 indikator tampak

4 = 4 indikator tampak

2 Ciri -ciri

interaksi

pembelajaran

a. Merencanakan

pembelajaran (RPP)

b. Ada aktifitas siswa tanpak

dalam RPP

c. Guru membimbing,

memotifasi siswa dalam

belajar

d. Ada evaluasi dari guru yang

terbuka

1 =1 indikator tampak

2 =2 indikator tampak

3 =3 indikator tampak

4 = 4 indikator tampak

3 Interaksi

pembelajaran

dari faktor guru

a. Guru mengelola tahapan

pembelajaran.

b. Guru Memanfaatkan metode

pembelajaran

c. Guru Menguasai materi

1 =1 indikator tampak

2 =2 indikator tampak

3 =3 indikator tampak

4 = 4 indikator tampak

Page 210: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

195

pembelajaran

d. Guru menggunakan media

4 Interaksi

pembelajaran

dari faktor siswa

a. Siswa siap menerima

pelajaran

b. Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru

c. Siswa antusias mengikuti

pembelajaran

d. Siswa mampu melaksanakan

evaluasi

1=1 indikator tampak

2 =2 indikator tampak

3 =3 indikator tampak

4 = 4 indikator tampak

5 Interaksi

pembelajaran

dari faktor

kurikulum

a. Guru membuat RPP sesuai

dengan kurikulum

b. Tujuan pembelajaran

mengacu pada karakteristik

siswa

c. Kegiatan pembelajaran

berpusat pada siswa

d. Media pembelajaran sesuai

dengan tujuan pembelajaran

1=1 indikator tampak

2 =2 indikator tampak

3 =3 indikator tampak

4 = 4 indikator tampak

6 Interaksi

pembelajaran

dari faktor

lingkungan

a. menggunakan Lingkungan

sekolah sebagai sumber

belajar

b. mengkondisiskan

lingkungan sekolah yang

kondusif

c. siswa dapat memanfaatkan

lingkungan sebagai sumber

belajar

1 =1 indikator tampak

2 =2 indikator tampak

3 =3 indikator tampak

4 = 4 indikator tampak

Page 211: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

196

d. merasa nyaman dalam

kegiatan pembelajaran

7 Pengelolaan

interaksi

a. Mendukung terciptanya

interaksi pembelajaran

b. Menjadikan kondisi kelas

yang kondusif sehingga bisa

terjadi interaksi

c. Menggunakan media yang

dapat melibatkan siswa

untuk memanfaatkannya

d. Menilai hasil belajar siswa

secara terbuka

1 =1 indikator tampak

2 =2 indikator tampak

3 =3 indikator tampak

4 = 4 indikator tampak

8 Komponen-

komponen

interaksi

a. Tujuan dapat memberi arah

yang jelas yang dapat

dilakukan oleh siswa

b. Ada pengalaman belajar

yang dilakukan oleh siswa

untuk mengembangkan

bahan ajar

c. Ada alat peraga yang dapat

dimanfaatkan siswa

d. Ada langkah-langkah kerja

yang dilakukan siswa untuk

menguasai bahan ajar

1 =1 indikator tampak

2 =2 indikator tampak

3 =3 indikator tampak

4 = 4 indikator tampak

9 Interaksi

didalam

kelompok

jigsaw(kelompo

k ahli)

a. Mampu berorganisasi dalam

kelompok jigsaw(tim ahli)

b. Saling tukar pikiran

c. Disiplin dalam berkelompok

d. Mampu mengemukakan

pendapat

1 =1 indikator tampak

2 =2 indikator tampak

3 =3 indikator tampak

4 = 4 indikator tampak

Page 212: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

197

10 Interaksi

didalam

kelompok

jigsaw

(kelompok asal)

a. Masing-masing siswa di

kelompok ahli mampu

menjelaskan didalam

kelompok asal

b. Saling tukar pikiran

c. Disiplin dalam berkelompok

d. Mampu mengemukakan

pendapat

1=1 indikator tampak

2 =2 indikator tampak

3 =3 indikator tampak

4 = 4 indikator tampak

11 Peran guru

dalam interaksi

pembelajaran

a. Menghidupkan dan

menumbuhkan motivasi agar

terjadi interaksi

b. Sebagai mediator dalam

proses interaksi

c. Guru mempermudah

tumbuhnya interaksi

d. Guru segagai tokoh/contoh

didalam proses interaksi

belajar

1=1 indikator tampak

2 =2 indikator tampak

3 =3 indikator tampak

4 = 4 indikator tampak

12 Prinsip-prinsip

interaksi

pembelajaran

a. Ada motivasi

b. Ada keterpaduan

c. Belajar sambil bekerja

d. Ada hubungan social

1=1 indikator tampak

2 =2 indikator tampak

3 =3 indikator tampak

4 = 4 indikator tampak

13 Prinsip-prinsip

interaksi

(pemecahan

masalah)

a. Guru menciptakan suatu

masalah yang perlu

dipecahkan oleh siswa

b. Guru memberikan langkah-

langkah pemecahan masalah

c. Siswa termotifasi untuk

memecahkan masalah

d. Guru membimbing dalam

1=1 indikator tampak

2 =2 indikator tampak

3 =3 indikator tampak

4 = 4 indikator tampak

Page 213: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

198

pemecahan masalah

14 Prinsip-prinsip

interaksi (

prinsip mencari,

menemukan,

mengembangka

n sendiri)

a. Siswa mencari informasi

pembelajaran sendiri untuk

menunjang potensinya

b. Siswa menemukan informasi

pembelajaran sendiri untuk

menunjang potensinya

c. Siswa mengembangkan

sendiri dari pencarian dan

temuan informasi

pembelajaran

d. Guru memberi pijakan dan

membimbing kepada siswa

untuk mencari, menemukan

dan mengembangkan

informasi pembelajaran

1=1 indikator tampak

2 =2 indikator tampak

3 =3 indikator tampak

4 = 4 indikator tampak

15 Tahapan

interaksi

pembelajaran

(sebelum

pengajaran)

a. Guru memilih metode

pengajaran

b. Guru memiliki bahan dan

peralatan pengajaran

c. Guru memiliki pengalaman

pengajaran

d. Guru memusatkan perhatian

1=1 indikator tampak

2 =2 indikator tampak

3 =3 indikator tampak

4 = 4 indikator tampak

16 Tingkah laku

interaksi

pembelajaran

a. Memberi petunjuk

b. Memberi pengarahan

c. Menyampaikan pertanyaan

d. Menyampaikan bahan

pelajaran kepada anak didik

dengan tingkah laku non

verbal

1=1 indikator tampak

2 =2 indikator tampak

3 =3 indikator tampak

4 = 4 indikator tampak

Page 214: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

199

17 Interaksi sosial a. Kecakapan berkomunikasi

b. Bekerja kooperatif

c. Berkolaboratif

d. Solidaritas

1=1 indikator tampak

2 =2 indikator tampak

3 =3 indikator tampak

4 = 4 indikator tampak

Jumlah skor

Keterangan Penilaian R = skor terendah = 17 T = skor tertinggi = 68 n = banyaknya skor = 52 Q2 = median Letak Q2 = ଶ

ସ ( n+1 )

= ଶସ ( 52 +1 )

= ଶସ x 53

= 26,5 Jadi Q2 adalah 42,5 Letak Q1 = ଵ

ସ ( n + 1 )

= ଵସ

( 52 +1 )

= ଵସ

x 53 = 13,25

Jadi Q1 adalah 29,25 Q3 = kuartil ketiga Letak Q3 = ଷ

ସ (3n +1 )

= ଷସ

( 52 + 1 )

= ଷସ

x 53 = 39.75

Jadi Q3 adalah 55,75 Q4= kuartil keempat = T = 68

Skor Nilai

55,75≤ skor ≤ 68 Sangat Baik

42,5≤ skor <55,75 Baik

29,25≤ skor <42,5 Cukup

17 ≤ skor < 29,25 Kurang

Wonosari, ........................2011

Observer

Lukman Hakim, S.Pd.

Page 215: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

200

LAMPIRAN 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Page 216: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

201

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Siklus 1 pertemuan 2

Satuan pendidikan : Sekolah Dasar Kelas / Semester : IV / 1 Mata pelajaran : PKn Materi pokok : struktur desa/kelurahan Alokasi waktu : 2 x 35 menit Hari / tanggal :

A. Standar kompetensi

1. Memahami sistem pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan.

B. Kompetensi dasar

1.2 Menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintah kecamatan. C. Indikator

1. Menyebutkan tugas, hak dan kewajiban BPD.

2. Menggambar struktur desa/kelurahan.

3. Menjelaskan persamaan desa dan kelurahan.

4. Menjelaskan perbedaan desa dan kelurahan.

5. Menyebutkan lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan.

D. Tujuan pembelajaran

1. Melalui tanya jawab dan pemberian contoh siswa dapat menyebutkan

tugas, hak dan kewajiban BPD.

2. Melalui operasional alat peraga siswa dapat menggambar struktur

desa/kelurahan.

3. Melalui diskusi dan contoh siswa dapat menjelaskan persamaan desa dan

kelurahan.

4. Melalui diskusi dan contoh siswa dapat menjelaskan perbedaan desa dan

kelurahan.

5. Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan lembaga kemasyarakatan

desa/kelurahan.

E. Materi pokok

1. Materi :Struktur pemerintahan desa/kelurahan.

2. Konsep :

Page 217: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

202

Tugas, hak dan kewajiban BPD. Struktur desa/kelurahan. Persamaan dan perbedaan desa dan kelurahan. Lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan.

3. Nilai :

Mengetahui struktur dalam kelembagaan serta mematuhi sistem tersebut sesuai dengan nilai dalam falsafah hidupnya.

4. Moral :

Dapat membentuk moral paham pada sistem dan ada upaya untuk mengikuti sistem tersebut merupakan moral yang diharapkan.

5. Norma :

Untuk mematuhi norma diperlukan norma kebiasaan, kesopanan, agama, hukum dan kesusilaan dalam memahami dan mengikuti sistem.

6. Tujuan :

Membentuk warga negara yang baik dan memahami desa/kelurahan. F. Model pembelajaran, metode, media dan sumber belajar

Model Pembelajaran : Kooperatif tipe jigsaw. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab pengamatan. Media : kantor kelurahan/desa bagan struktur organisai Sumber belajar : Buku Cooperiative Learning Teori, Riset dan praktik.

Bandung. Nusa Media. Buku Profesonalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya. Percetakan Insan Cendekia. KTSP SD Negeri Wonosari 03.

G. Langkah – langkah pembelajaran 1. Pra Kegiatan (+ 5 menit)

a. Salam dan doa

b. Menarik perhatian siswa

c. Menumbuhkan motifasi

d. Presensi

2. Kegiatan awal ( ± 5 menit )

a. Guru memberikan motivasi agar siswa semangat dalam pembelajaran

b. Guru melaksanakan apersepsi dengan memberikan pertanyaan yang

berkaitan dengan pemerintahan desa “Mengajak siswa untuk

menyebutkan struktur desa/kelurahan”sekaligus memotivasi siswa.

Page 218: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

203

c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang

akan dicapai.

d. Guru menginformasikan cara belajar dengan pendekatan jigsaw

berbasis realistik

3. Kegiatan inti ( ± 50 menit )

a) Eksplorasi ( ± 10 menit )

1) Guru tanya jawab dengan siswa tentang struktur desa/kelurahan

berdasarkan garis koordinasi.

2) Guru tanya jawab dengan siswa tentang tugas dari masing –

masing jabatan pada struktur desa/kelurahan

b) Elaborasi ( ± 30 menit )

1) Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok asal,

beranggotakan 4-5 siswa. Setiap siswa diberi nomor kepala

misalnya A, B, C, D, E

2) Selanjutnya guru membagi tugas sesuai dengan materi yang

diajarkan. Masing-masing siswa dalam kelompok asal mendapat

tugas yang berbeda namun tetap mengacu pada materi,

3) Masing-masing nomor yang sama berkumpul menjadi kelompok

ahli atau siswa yang memiliki tugas yang sama berkumpul

menjadi satu kelompok (kelompok ahli)

4) Dalam kelompok ahli ini, tugaskan agar siswa belajar bersama

untuk menjadi tim ahli sesuai dengan tugas yang menjadi

tanggung jawabnya

5) Tugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami

tugas dan tanggung jawabnya

6) Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli,

masing-masing siswa kembali ke kelompok asal atau kelompok

awal.

7) Selanjutnya guru memberi kesempatan secara bergantian kepada

masing-masing siswa untuk menyampaikan hasil diskusi dari

tugas kelompok ahli ke kelompok awal (kelompok asal)

Page 219: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

204

8) Apabila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya secara

keseluruhan guru memberikan klarifilkasi.

9) Guru memberikan penegasan terhadap materi yang diperlajari.

c) Konfirmasi ( ± 5 menit )

1) Guru member kesempatan siswa untuk bertanya

2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber.

3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan.

4. Kegiatan akhir ( ± 20 menit )

a) Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman / simpulan

pelajaran.

b) Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran.

c) Guru memberikan soal evaluasi.

d) Guru menutup pelajaran.

H. Evaluasi

1. Prosedur tes

a. Tes awal : ada

b. Tes dalam proses : ada

c. Tes akhir : ada

2. Bentuk : Pilihan ganda, isian singkat, uraian

3. Jenis soal : tes tertulis

4. Alat : soal dan lembar kerja siswa

Mengetahui Kepala Sekolah Budi Sanyoto, S. Pd NIP. 195809171978021001

Batang,........ ………. 2011 Praktikan M. Qurotul Aein NIM. 1401909109

Page 220: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

205

1. Materi ajar

Pemerintahan Desa Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Badan Permusyawaratan Desa berkedudukan sejajar dan menjadi mitra kerja pemerintah desa, Tugas BPD meliputi : a. menetapkan peraturan desa bersama kepala desa,

b. menyelenggarakan pemilihan kepala desa dan perangkat desa,

c. melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintah desa.

Anggota BPD dipilih berdasarkan musyawarah mufakat. BPD biasanya beranggotakan para tokoh masyarakat yang mewakili komunitas tertentu di desa itu. Mereka dipilih biasanya karena mempunyai pengaruh di masyarakat, masa jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat diangkat atau diusulkan kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Anggota BPD memiliki hak antara lain : a. mengajukan rancangan peraturan daerah

b. menyampaikan pendapat dan usul

c. mengajukan pertanyaan

d. memilih dan dipilih

e. memperoleh tunjangan

selain memiliki hak, anggota BPD juga memiliki kewajiban, antara lain a. mengamalkan pancasila, melaksanakan UUD 1945 dan mentaai semua

peraturan perundang – undangan.

b. Mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan negara

c. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah

desa

Sebagai lembaga pemerintahan desa dan kelurahan memiliki struktur organisasi, Berikut bagan struktur organisasi desa: a. Struktur organisasi desa

Page 221: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

206

b. Struktur organisasi kelurahan

c. Persamaan dan perbedaan desa dan kelurahan :

Persamaan : 1. Desa dan kelurahan merupakan lembaga pemerintahan yang palling

bawah

2. Wilayah desa dan kelurahan merupakan gabungan dari beberapa RW

3. Pemerintah desa dan kelurahan merupakan unsur pemerintahan yang

berhubungan langsung dengan masyarakat

Perbedaan :

NO Pemerintahan desa Pemerintahan kelurahan 1. 2. 3. 4. 5.

Dipimpin oleh kepala desa Bukan pegawai negeri sipil Dipilih langsung melalui pilkades Digaji tanah kas desa Didesa terdapat badan permusyawarahan desa (BPD)

Dipimpin oleh lurah Pegawai negeri sipil Diangkat oleh walikota Digaji oleh pemerintah Dikelurahan terdapat dewan kelurahan

Page 222: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

207

Selain lembaga pemerintah desa di atas, ada pula lembaga-lembaga

kemasyarakatan di desa atau kelurahan, antara lain: a. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)

b. Karang Taruna

c. Koperasi

d. Lembaga Musyawarah Desa (LMD)

e. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) atau Lembaga Ketahanan

Masyarakat Desa (LKMD)

f. Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) atau Lembaga Pemberdayaan

Perempuan (LPP)

Tujuan pembentukan lembaga kemasyaratan adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan

b. Menciptakan kondisi dinamis untuk pemberdayaan masyarakat

c. Membantu kelancaran penyelenggaraan pemerintahdalam kehidupan

beragama, bermasyarakat dan bernegara

2. Kegiatan Kelompok

Lembar kerja kelompok jigsaw a. Salah satu tujuan pembentukan lembaga kemasyaratan adalah…

b. Buatlah bagan struktur organisasi desa dan kelurahan

c. Jelaskan persamaan pemerintahan desa dan pemerintahan kelurahan

1) ………

2) ………

3) ……….

d. Jelaskan perbedaan pemerintahan desa dan pemerintahan kelurahan

Perbedaan :

NO Pemerintahan desa Pemerintahan kelurahan 1. 2. 3. 4. 5. 6.

e. Anggota BPD dipilih berdasarkan…

Page 223: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

208

3. Kunci jawaban

a. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan, Menciptakan

kondisi dinamis untuk pemberdayaan masyarakat, Membantu kelancaran

penyelenggaraan pemerintahdalam kehidupan beragama, bermasyarakat

dan bernegara.

b. Bagan struktur desa dan kelurahan

Desa :

Kelurahan :

c. Persamaan :

1) Desa dan kelurahan merupakan lembaga pemerintahan yang palling

bawah

2) Wilayah desa dan kelurahan merupakan gabungan dari beberapa RW

3) Pemerintah desa dan kelurahan merupakan unsur pemerintahan yang

berhubungan langsung dengan masyarakat

d. Perbedaan :

No Pemerintahan desa Pemerintahan kelurahan 1. 2. 3.

Dipimpin oleh kepala desa Bukan pegawai negeri sipil Dipilih langsung melalui pilkades

Dipimpin oleh lurah Pegawai negeri sipil Diangkat oleh walikota

Page 224: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

209

4. 5.

Digaji tanah kas desa Didesa terdapat badan permusyawarahan desa (BPD)

Digaji oleh pemerintah Dikelurahan terdapat dewan kelurahan

e. musyawarah mufakat

4. Lembar evaluasi

1. Kepala desa menetapkan peraturan desa bersama ….

a. BPD c. kepala dusun b. ketua RW d. LKMD

2. Dalam sistem pemerintahan desa kedudukan BPD dengan kepala desa ialah

….

a. lebih tinggi kepala desa c. semuanya di bawah kepala dusun b. lebih tinggi BPD d. sejajar antara BPD dan kades

3. Berikut lembaga-lembaga kemasyaarakatan yang terdapat di desa, kecuali

….

a. posyandu c. koperasi b. PKK d. BPR

4. Melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan

tugas ….

a. kepala desa c. BPD b. kepala dusun d. LKMD

5. Badan permusayawarahan desa kependekan dari…

a. BPD c. KUD

b. BKD d. BKK

6. Kepala desa dalam melaksanakan tugasya sesuai dengan kebijakan yang

ditetapkan bersama…

a. BPD c. RW dan RT b. PKK d. lintas kemasyarakatan

7. Menurut struktur organisasi tata kerja pemerintahan desa peranan kepala

desa sebagai….

a. pelaksana tugas c. penaggung jawab b. koordinasi utama d. konsultasi bersama

8. Hubungan antar atasan dan bawahan sebaiknya…

a. secara bebas c. menurut situasi b. sesuai aturan d. menurut kesepakatan

9. Wadah untuk generasi muda adalah…

Page 225: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

210

a. PKK c. koperasi b. karang taruna d. posyandu

10. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas pemerintah perlu dijalin hubungan

kerja yang…

a. merugikan c. saling mencela b. harmonis d.tidak tertib

11. Struktur organisasi di tingkat desa menunjukkan..

a. tata kerja pemerintahan desa c. uraian pejabat di desa b. tata kerja perangkat desa d. uraian kelembagaan di desa

12. Pembuatan struktur organisasi merupakan kewenangan dari…

a. kepala desa c. pemerintahan kelurahan b. pemerintahan desa d. BPd

13. Susunan organisasi tata kerja pemerintahan desa ditetapkan dengan..

a. peraturan daerah kabupaten c. peraturan daerah kecamatan b. peraturan daerah kota d. peraturan desa

14. Model struktur organisasi di setiap desa..

a. sama c. berbeda b. seimbang d. selaras

15. Dalam struktur organisasi tata kerja di kelurahan dibuat oleh . . .

a. kepala kelurahan c. pemerintahan kelurahan b. pemerintahan desa d. lembaga kemasyarakatan

16. Hubungan kepala dessa dengan ketua BPD dalam struktur organisasi tata

kerja desa sebagai garis..

a. komando c. konsultasi b. koordinasi d. kerjasama

17. Masa bakti struktur organisasi tata kerja pemerintahan desa adalah . . .

a. 3 tahun c. 5 tahun b. 4 tahun d. 6 tahun

18. Untuk lebih lanjut, pedoman penyusunan struktur organisasi tata kerja di

pemerintahan desa di atur dalam. . .

a. peraturan daeerah kabupaten/ c. peraturan pemerintahan pengganti

kota Undang - Undang b. peraturan daerah provinsi d. peraturan pemerintahan

19. Untuk mengetahui tugas pokok dan fungsi setiap pejabat dalam struktur

organisasi desa perlu adanya . . .

Page 226: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

211

a. garis komando dan koordinasi c. penetapan pejabat yang menjalankan tugas

b. penjelasan tugas pokok d. uraian singkat tugas pokok dan dan fungsi secara umum fungsi setiap jabatan

20. Dalam struktur organisasi pemerintahan desa memerlukan. . .

a. uraian tugas pokok dan fungsi c. uraian tugas pokok dan fungsi yang jelas yang singkat b. penjelasan masing-masing jabatan d. penjelasan kepala desa

5. kunci jawaban 1.a 6.d 11.a 16.b 2.d 7.b 12.b 17.d 3.d 8.b 13.d 18.c 4.c 9.b 14.a 19.a 5.a 10.b 15.c 20.d

Page 227: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

212

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN Siklus II Pertemuan 2

Satuan pendidikan : Sekolah Dasar Kelas / Semester : IV / 1 Mata pelajaran : PKn Materi pokok : Pemerintahan kecamatan Alokasi waktu : 2 x 35 menit Hari / tanggal :

A. Standar kompetensi

1. Memahami sistem pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan.

B. Kompetensi dasar

1.1. Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan

pemerintah kecamatan.

C. Indikator

1. Menyebutkan tugas camat, sekretaris camat, kepala seksi

2. Menyebutkan lembaga keamanan yang ada di wilayah kecamatan.

3. Menyebutkan tempat umum di wilayah kecamatan.

D. Tujuan pembelajaran

1. Melalui tanya jawab dan diskusi siswa dapat menyebutkan tugas camat,

sekretaris camat, kepala seksi.

2. Melalui pemberian contoh siswa dapat menyebutkan lembaga keamanan

yang ada di wilayah kecamatan.

3. Melalui model dan diskusi siswa dapat menyebutkan tempat umum di

wilayah kecamatan.

E. Materi pokok

1. Materi : Pemerintahan kecamatan.

2. Konsep :

Tugas camat, sekretaris camat, kepala seksi. Lembaga keamanan di

wilayah kecamatan. Tempat umum di wilayah kecamatan.

3. Nilai :

Mengetahui sistem pemerintahan kecamatan dalam kelembagaan serta

mematuhi sistem tersebut sesuai dengan nilai dalam falsafah hidupnya.

Page 228: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

213

4. Moral :

Dapat membentuk moral paham pada sistem pemerintahan kecamatan dan

ada upaya untuk mengikuti sistem tersebut merupakan moral yang

diharapkan.

5. Norma :

Untuk mematuhi norma diperlukan norma kebiasaan, kesopanan, agama,

hukum dan kesusilaan dalam memahami pemerintahan kecamatan.

6. Tujuan :

Membentuk warga negara yang baik dan memahami Kecamatan.

F. Model pembelajaran, metode, media dan sumber belajar

Model Pembelajaran : Kooperatif tipe jigsaw.

Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab.pengamatan.

Sumber belajar : Buku Cooperiative Learning Teori, Riset dan praktik.

Bandung. Nusa Media.

Buku Profesonalisme Guru Dalam Pembelajaran.

Surabaya. Percetakan Insan Cendekia.

KTSP SD Negeri wonosari 03.

G. Langkah – langkah pembelajaran

1. Pra Kegiatan (+ 5 menit)

a. Salam dan doa

b. Menarik perhatian siswa

c. Menumbuhkan motifasi

d. Presensi

2. Kegiatan awal ( ± 5 menit )

a. Guru memberikan motivasi agar siswa semangat dalam pembelajaran

b. Guru menginformasikan cara belajar dengan pendekatan jigsaw

berbasis realistic

c. Guru melaksanakan apersepsi dengan memberikan pertanyaan yang

berkaitan dengan pemerintahan kecamatan Siapa yang masih ingat

Page 229: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

214

pelajaran kemarin? Siapa yang tahu tentang wilayah kecamatan?”

sekaligus memotivasi siswa.

d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan

dicapai.

3. Kegiatan inti ( ± 50 menit )

a. Eksplorasi ( ± 10 menit )

1) Guru menjelaskan materi tugas camat dan sekertaris camat dan

stafnya

2) Guru tanya jawab dengan siswa tentang pemerintaha kecamatan.

b. Elaborasi ( ± 30 menit )

1) Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok asal,

beranggotakan 4-5 siswa. Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya

A, B, C, D, E

2) Selanjutnya guru membagi tugas sesuai dengan materi yang

diajarkan. Masing-masing siswa dalam kelompok asal mendapat

tugas yang berbeda namun tetap mengacu pada materi Masing-

masing nomor yang sama berkumpul menjadi kelompok ahli atau

siswa yang memiliki tugas yang sama berkumpul menjadi satu

kelompok (kelompok ahli)

3) Dalam kelompok ahli ini, tugaskan agar siswa belajar bersama untuk

menjadi tim ahli sesuai dengan tugas yang menjadi tanggung

jawabnya

4) Guru berkeliling membimbing jalannya diskusi.

5) Tugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami tugas

dan tanggung jawabnya

6) Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli, masing-

masing siswa kembali ke kelompok asal atau kelompok awal.

7) Selanjutnya guru memberi kesempatan secara bergantian kepada

masing-masing siswa untuk menyampaikan hasil diskusi dari tugas

kelompok ahli ke kelompok awal (kelompok asal)

Page 230: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

215

8) Apabila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya secara

keseluruhan guru memberikan klarifilkasi atau penegasan.

c. Konfirmasi ( ± 5 menit )

1) Guru member kesempatan siswa untuk bertanya

2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber.

3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan.

4. Kegiatan akhir ( ± 20 menit )

a. Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman / simpulan

pelajaran.

b. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

c. Guru memberikan soal evaluasi.

d. Guru menutup pelajaran..

H. Evaluasi

1. Prosedur tes

a. Tes awal : ada

b. Tes dalam proses : ada

c. Tes akhir : ada

2. Bentuk : Pilihan ganda, isian singkat, uraian

3. Jenis soal : tes tertulis

4. Alat : soal dan lembar kerja siswa

Mengetahui

Kepala Sekolah

Budi Sanyoto, S. Pd

NIP. 195809171978021001

Batang,........ ………. 2011

Praktikan

M. Qurotul Aein

NIM. 1401909109

Page 231: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

216

A. Materi ajar

Pemerintahan Kecamatan

(pak camat memimpin rapat)

Kecamatan dipimpin oleh camat. Kecamatan adalah tingkat

pemerintahan di atas desa atau kelurahan. Camat adalah seorang Pegawai

Negeri Sipil. Ia menerima gaji dari pemerintah. Dalam menjalankan

tugasnya, camat dibantu oleh seorang sekretaris kecamatan (sekcam),

kepala-kepala urusan, dan kepala-kepala seksi

Pegawai di lembaga pemerintahan kecamatan, lembaga

pemerintahan kecamatan terdiri atas:

a. Camat.

Camat adalah kepala pemerintahan kecamatan yang bertugas

menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan segala bidang, dan

memelihara keamanan serta ketenteraman masyarakat kecamatan.

b. Sekretaris Kecamatan (Sekcam)

Sekcam memimpin sekretariat kecamatan yang berada di bawah

camat dan bertanggung jawab langsung kepada camat. Tugasnya

membantu camat di bidang administrasi dan pelayanan umum

Dalam menjalankan tugasnya, Camat dibantu beberapa kepala seksi.

Kepala seksi sebagai pembantu dan pelaksana tugas camat sesuai

bidangnya masing-masing. Untuk urusan teknis seperti melayani surat

Page 232: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

217

menyurat, mengirim undangan, mencatat keluar masuknya keuangan dan

lainnya, diserahkan kepada staf pegawai kecamatan

Dalam menjaga keamanan, camat dibantu oleh kepolisian sektor

(Polsek) yang dikepalai kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek). Camat juga

dibantu Komando Rayon Militer (Koramil) yang dikepalai oleh Komandan

Rayon Militer (Danramil). Camat, Kapolsek, dan Danramil disebut

muspika (musyawarah pimpinan kecamatan).

Camat ditunjuk oleh bupati aau wali kota atas usul dari sekertaris

daerah (sekda). Karena itulah camat bertanggung jawab kepada bupati atau

wali kota melalui sekertaris daerah diakhiri jabatannya

Tugas camat menurut PP. Nomor 41 Tahun 2007 meliputi:

a. mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat,

b. mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban

umum,

c. mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-

undangan,

d. mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan

umum,

e. mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat

kecamatan,

f. membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan

g. melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup

tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa

atau kelurahan

B. Lembar Kerja Kelompok Jigsaw

a. Sebutkan tugas camat …….

b. Sebutkan tugas sekretaris kecamatan……..

c. Sebutkan tugas kepala seksi………

d. Camat bertanggung jawab kepada……

e. Dalam menjaga keamanan dan ketertiban camat dibantu oleh…….

Page 233: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

218

C. Lembar evaluasi

1. Pusat kesehatan di tingkat kecamatan disebut ….

a. rumah sakit c. posyandu

b. poliklinik d. puskesmas

2. Koramil membantu camat di bidang ….

a. pembangunan c. pertahanan

b. pemerintahan d. keamanan dan ketertiban

3. Memberikan pelayanan di bidang pendidikan adalah tugas lembaga….

a. kantor KUA c. dinas pendidikan

b. danramil d. kapolsek

4. Polsek dipimpin oleh ….

a. kapolsek c. kapolres

b. danramil d. kapolda

5. Sekretaris kecamatan disingkat ….

a. sekda c. sekcam

b. sekil d. sekdes

6. Kecamatan dipimpin oleh ….

a. walikota c. camat

b. lurah d. bupati

7. Camat diangkat atas usul ....

a. kepala desa c. sekretaris kecamatan

b. sekretaris daerah d. pamong desa

8. Camat diangkat oleh ....

a. sekretaris daerah c. kepala desa

b. walikota atau bupati d. gubernur

9. Komandan rayon militer di tingkat kecamatan adalah ....

a. dandim c. dankopasus

b. danramil d. danrem

10. Berikut yang tidak termasuk bagian dari MUSPIKA adalah ….

a. camat c. danramil

Page 234: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

219

b. kapolsek d. sekretaris kecamatan

D. Kunci jawaban

a. Menyelenggarakan pemerintahan kecamatan, pembangunan segala bidang,

dan memelihara keamanan serta ketentraman masyarakat kecamatan

b. Membantu camat dibidang administrasi dan pelayanan umum

c. Memimpin pelaksanaan tugas dimasing-masing bidang seksi, menyusun

program melaksanakan dan pemberdayaan di masing-masing bidang

d. Camat bertanggung jawab kepada bupati atau wali kota melalui sekretaris

daerah.

e. Kepolisian Sektor (Polsek) yang dikepalai Kepala Kepolisian Sektor

(Kapolsek), Koramil (Komandan Rayon Militer) yang dikepalai

Komandan Rayon Militer (Danramil), Camat, Kapolsek dan Danramil

biasa disebut Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan).

Kunci jawaban pilihan ganda

1. d

2. d

3. c

4. a

5. c

6. c

7. b

8. b

9. b

10. d

Page 235: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

220

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus III

Satuan pendidikan : Sekolah Dasar Kelas / Semester : IV / 1 Mata pelajaran : PKn Materi pokok : Pemerintahan kabupaten dan kota Alokasi waktu : 2 x 35 menit Hari / tanggal :

A. Standar kompetensi

2. Memahami pemerintahan kabupeten, kota dan provinsi

B. Kompetensi dasar

2.1 Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan kabupaten, kota

dan provinsi

C. Indikator

1. Menjelaskan wilayah kabupaten atau kota

2. Menjelaskan lembaga pemerintahan kabupaten atau kota

3. Menjelaskan tugas bupati

4. Menjelaskan cara pemilihan kepala daerah

D. Tujuan pembelajaran

1. Melalui tanya jawab dan diskusi siswa mampu menyebutkan wilayah

kabupaten atau kota

2. Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan lembaga pemerintahan

kabupaten atau kota

3. Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan tugas bupati

4. Melalui pemberian contoh siswa dapat mengetahui pemilihan kepala

daerah

E. Materi pokok dan analisis muatan materi

1. Materi : Pemerintahan kabupaten atau kota.

2. Konsep :

Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Mengenal pemerintahan

kabupaten/kota, Mengetahui lembaga pemerintahan kabupaten/kota

Page 236: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

221

3. Nilai :

Mengetahui sistem pemerintahan kabupaten dalam kelembagaan serta

mematuhi sistem tersebut sesuai dengan nilai dalam falsafah hidupnya.

4. Moral :

Dapat membentuk moral paham pada sistem pemerintahan kabupaten dan

ada upaya untuk mengikuti sistem tersebut merupakan moral yang

diharapkan.

5. Norma :

Untuk mematuhi norma diperlukan norma kebiasaan, kesopanan, agama,

hukum dan kesusilaan dalam memahami pemerintahan kabupaten.

6. Tujuan :

Membentuk warga negara yang baik.

F. Model pembelajaran, metode, media dan sumber belajar

Model Pembelajaran : Kooperatif tipe jigsaw.

Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab.pengamatan.

Sumber belajar : Buku Cooperiative Learning Teori, Riset dan praktik.

Bandung. Nusa Media.

Buku Profesonalisme Guru Dalam Pembelajaran.

Surabaya. Percetakan Insan Cendekia.

KTSP SD Negeri wonosari 03.

G. Langkah – langkah pembelajaran

1. Pra Kegiatan (+ 5 menit)

a. Salam dan doa

b. Menarik perhatian siswa

c. Menumbuhkan motifasi

d. Presensi

2. Kegiatan awal ( ± 5 menit )

a. Guru memberikan motivasi agar siswa semangat dalam pembelajaran

b. Guru menginformasikan cara belajar dengan pendekatan jigsaw

Page 237: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

222

c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan

dicapai.

d. Guru melaksanakan apersepsi “siapa yang pernah melihat pemilihan

bupati didaerah kalian?”

3. Kegiatan inti ( ± 50 menit )

a. Eksplorasi ( ± 10 menit )

1) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang materi yang

diajarkan

2) Guru tanya jawab dengan siswa tentang materi yang diajarkan

b. Elaborasi ( ± 30 menit )

1) Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok asal,

beranggotakan 4-5 siswa. Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya

A, B, C, D, E

2) Selanjutnya guru membagi tugas sesuai dengan materi yang

diajarkan. Masing-masing siswa dalam kelompok asal mendapat

tugas yang berbeda namun tetap mengacu pada materi Masing-

masing nomor yang sama berkumpul menjadi kelompok ahli atau

siswa yang memiliki tugas yang sama berkumpul menjadi satu

kelompok (kelompok ahli)

3) Dalam kelompok ahli ini, tugaskan agar siswa belajar bersama untuk

menjadi tim ahli sesuai dengan tugas yang menjadi tanggung

jawabnya

4) Guru berkeliling membimbing jalannya diskusi.

5) Tugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami tugas

dan tanggung jawabnya

6) Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli, masing-

masing siswa kembali ke kelompok asal atau kelompok awal.

7) Selanjutnya guru memberi kesempatan secara bergantian kepada

masing-masing siswa untuk menyampaikan hasil diskusi dari tugas

kelompok ahli ke kelompok awal (kelompok asal)

Page 238: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

223

8) Apabila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya secara

keseluruhan guru memberikan klarifilkasi atau penegasan.

c. Konfirmasi ( ± 5 menit )

1) Guru member kesempatan siswa untuk bertanya

2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber.

3) Guru memberi motivasi agar siswa selalu semangat belajar

4. Kegiatan akhir ( ± 20 menit )

a. Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman / simpulan

pelajaran.

b. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

c. Guru memberikan soal evaluasi.

d. Guru menutup pelajaran.

H. Evaluasi

1. Prosedur tes

b. Tes awal : ada

c. Tes dalam proses : ada

d. Tes akhir : ada

1. Bentuk : isian dan pilihan ganda,

2. Jenis soal : tes tertulis

3. Alat : soal dan lembar kerja siswa

Mengetahui Kepala Sekolah Budi Sanyoto, S. Pd NIP. 195809171978021001

Batang,........ ………. 2011 Praktikan M. Qurotul Aein NIM. 1401909109

Page 239: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

224

1. Materi Ajar

Pemerintahan Kabupaten Dan Kota

a. Wilayah kabupaten dan kota

Kabupaten merupakan gabungan dari beberapa kecamatan.

Wilayah kabupaten lebih luas daripada wilayah kecamatan. Keadaan

wilayah kabupaten yang satu berbeda dengan yang lain. Ada yang di

dataran tinggi dan dataran rendah. Juga bisa berupa gunung atau

pegunungan, bukit, atau daerah pantai, teluk, dan laut. Keadaan

penduduknya juga berbeda. Ada yang padat dan ada yang jarang. Mata

pencaharian penduduknya tergantung pula dengan keadaan alam masing-

masing kabupaten atau kota. Penduduk yang tinggal di tepi pantai

umumnya sebagai nelayan. Adapun yang tinggal di kota-kota bekerja

sebagai pegawai. Ada yang menjadi pegawai negeri. Ada yang menjadi

pegawai swasta. Bahkan ada juga yang berdagang dan memberikan

layanan jasa.

Kota juga terdiri atas beberapa kecamatan. Pemerintahan kota

juga termasuk daerah tingkat II, tetapi kepala daerahnya disebut wali kota.

Ada pemerintah kota yang mempunyai anggota DPRD, tetapi ada yang

Pelantikan Bupati

Page 240: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

225

tidak. Pemerintahan kota yang tidak mempunyai anggota DPRD, misalnya

di Jakarta. Keadaan kota dan kabupaten itu berbeda Jika dibandingkan

dengan kabupaten, pemerintah kota cenderung lebih sempit dilihat dari sisi

geografis. Perbedaan lain yang mencolok adalah tersedianya fasilitas-

fasilitas hidup yang lebih lengkap dan modern di kota-kota. Jika

pemerintah kabupaten belum bisa merata dalam penyediaan fasilitas-

fasilitas hidup, di kota, fasilitas-fasilitasnya hampir merata.

b. Lembaga pemerintahan kabupaten / kota

Pemilihan daerah secara langsung diatur dalam Undang-Undang

Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004. Menurut Undang-Undang

tersebut yang dimaksud pemerintah daerah adalah penyelenggaraan urusan

pemerintah oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) menurut asas otonomi dan tugas perbantuan. Adapun pemerintah

tingkat kabupaten atau kota adalah bupati atau wali kota, wakil bupati atau

wakil wali kota, dan perangkat daerah kabupaten atau kota.

perangkat pemerintahan kabupaten atau kota dengan

pemerintahan kecamatan sangat berbeda. Perangkat pemerintahan di

kabupaten atau kota jauh lebih rumit daripada di kecamatan. Perangkat

daerah kabupaten atau kota meliputi sekretaris daerah (sekda), asisten,

kepala bagian, dan kepala subbagian. Adapun lembaga-lembaga daerah

kabupaten/kota adalah sebagai berikut :

1. Bupati atau wali kota

Bupati adalah kepala pemerintahan kabupaten. Wali kota adalah

kepala pemerintahan kota. Keduanya bertanggung jawab atas

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan kota atau kabupaten.

Bupati dan wali kota dipilih langsung oleh masyarakat melalui Pilkada

(pemilihan kepala daerah). Bupati dan wakilnya atau wali kota dan

wakilnya dalam Pilkada diajukan oleh partai politik atau gabungan

partai politik yang mempunyai kursi minimal 15% di DPRD setempat.

Bupati atau wali kota mempunyai tugas dan wewenang berikut :

Page 241: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

226

a) Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota

berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD

kabupaten/kota.

b) Mengajukan rancangan peraturan daerah (perda).

c) Menetapkan perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD.

d) Menyusun dan mengajukan rancangan perda tentang APBD kepada

DPRD.

2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten/Kota

DPRD Kabupaten/Kota merupakan lembaga perwakilan rakyat

daerah kabupaten/kota yang memiliki fungsi legislasi (penyusunan

peraturan daerah), anggaran, dan pengawasan.

Tugas dan kewajiban DPRD kabupaten/kota:

e. melaksanakan demokrasi di wilayah kabupaten/kota,

f. memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah,

g. menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi

(gagasan masyarakat).

DPRD kabupaten/kota memiliki wewenang untuk melakukan

pengawasan terhadap pengelolaan pemerintahan kabupaten/kota oleh

bupati/wali kota. DPRD kabupaten/kota merupakan mitra bupati/wali

kota dalam pelaksanaan pemerintahan kabupaten/kota.

Adapun kelengkapan DPRD terdiri atas:

Page 242: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

227

a) pimpinan

b) komisi,

c) panitia musyawarah,

d) badan kehormatan,

e) panitia anggaran,

f) alat kelengkapan lain yang diperlukan.

3. Perangkat daerah

Perangkat daerah kabupaten/kota terdiri atas sekretaris daerah

(sekda), asisten daerah, kepala bagian, dan kepala subbagian.

a) Sekretaris daerah (sekda) memimpin sekretariat daerah yang berada

di bawahnya dan bertanggung jawab langsung kepada

bupati/walikota.

b) Asisten daerah membantu sekretaris daerah sesuai bidangnya

masing-masing. Asisten daerah terdiri atas:

1) asisten tata praja,

2) asisten pembangunan,

3) asisten administrasi.

Asisten daerah dibantu beberapa kepala bagian (kabbag). Kepala

bagian melaksanakan tugasnya sesuai dengan bidangnya masing-

masing. Kepala bagian dibantu beberapa kepala subbagian (kasubbag).

Adapun bagian-bagian di bawah asisten daerah ialah bagian

pemerintahan, bagian hukum, bagian perekonomian, bagian bina sosial,

bagian administrasi pembangunan, bagian umum dan bagian

perlengkapan.

4. Muspida

Bupati/wali kota dalam membina wilayah dibantu oleh

muspida (musyawarah pimpinan daerah), yang terdiri:

a) Komandan kodim (komando distrik militer),

b) Kapolres (kepala kepolisian resort),

Page 243: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

228

c) Kepala kejaksaan negeri, dan

d) Kepala pengadilan negeri.

5. Lembaga pembantu tugas bupati/wali kota

Lembaga-lembaga atau instansi-instansi yang membantu tugas

bupati/wali kota antara lain:

1) Dinas-dinas daerah, seperti kesehatan, pekerjaan umum, pendidikan,

dan lain-lain.

2) Lembaga teknis daerah seperti Badan Kepegawaian Daerah, Badan

Pengawas Daerah, Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil, dan

lain-lain.

3) Kecamatan.

4) Desa/kelurahan.

3. Lembar Soal Kelompok Jigsaw

a. Apakah wilayah dan keadaan kabupaten dengan kota itu berbeda ?

jelaskan……..

b. Dalam UUD No. 32 Tahun 2004 berisi tentang ?...........

c. Apakah pemilihan camat dan bupati/wali kota itu sama ? jelaskan………..

d. Sebutkan tugas dan wewenang bupati atau wali kota………….

e. Sebutkan tugas dan kewajiban DPRD kabupaten atau kota……….

4. Soal evaluasi pilihan ganda

1. Gabungan dari wilayah kecamatan disebut ….

1. Provinsi c. kabupaten/kota

2. kota d. kawedanan

2. Pemerintah kabupaten adalah ….

a. daerah tingkat I c. daerah karesidenan

b. daerah tingkat II d. daerah administratif

3. Wilayah kabupaten yang terletak di dataran tinggi, suhu udaranya….

a. panas c. dingin

b. sejuk d. hujan

Page 244: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

229

4. DPRD singkatan dari………..

a. Departemen perwakilan daerah

b. Daerah perwakilan rakyat

c. Dewan permusyawaratan perwakilan daerah

d. Dewan perwakilan rakyat daerah

5. Menyerap dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat merupakan tugas

lembaga ….

a. asisten pemerintahan c. DPRD

b. sekretaris daerah c. kepala bagian pemerintahan

6. Lembaga yang menyelenggarakan pemilihan kepala daerah ialah

a. KPPI c. DPRD

c. KPUD d. Pemerintah kabupaten/kota

7. Undang-undang yang mengatur pemerintahan daerah ialah ….

a. UU. RI No. 34 Tahun 2004

b. UU. RI No. 32 Tahun 2004

c. UU. RI No. 33 Tahun 2004

d. UU. RI No. 31 Tahun 2004

8. Menyusun rancangan peraturan daerah merupakan tugas ….

a. wakil wali kota c. bupati

b. wakil bupati d. camat

9. Pemerintah kota (pemkot) dikepalai seorang ….

a. gubernur c. bupati

b. wedana d. wali kota

10. Bupati mengepalai daerah ….

a. kotamadya c. kecamatan

b. kabupaten d. kota administrasi

Kunci jawaban

1. Berbeda. Pemerintahan kota cenderung lebih sempit dari pada

pemerintahan kabupaten dilihat dari sisi geografisnya. Kota tersedia

Page 245: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

230

fasilitas-fasilitas hidup yang lebih lengkap dan modern, jika kabupaten

belum bisa merata dalam penyediaan fasilitas-fasilitas hidup.

2. Penyelenggaraan urusan pemerintah oleh pemerintah daerah dan dewan

perwakilan rakyat daerah menurut asas otonommi dan tugas perbantuan

3. Berbeda. Kalau camat ditunjuk oleh bupati atau walikota atas usul dari

sekretaris daerah (sekda). Sedangkan kalau bupati/wali kota dipilih

langsung oleh masyarakat kabupaten/kota

4. a) Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten /kota

berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD kabupaten/kota, b)

mengajukan rancangan peraturan daerah (perda), c) menetapkan perda

yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD, 4) menyusun dan

mengajukan rancangan perda tentang APBD kepada DPRD\

5. a) melaksanakan demokrasi diwilayah kabupaten/kota, b)

memeperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat didaerah, c)

menyerap, menampung, menghimpun dan menindak lanjuti aspirasi

(gagasan masyarakat).

Kunci jawaban pilhan ganda

1. a

2. a

3. c

4. d

5. c

6. c

7. b

8. c

9. d

10. b

Page 246: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

231

LAMPIRAN 4

HASIL OBSERVASI KETERAMPILAN GURU

Page 247: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

232

Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus I

No Aspek Keterampilan Guru Dan

Menggunakan Pedekatan Jigsaw

Hasil Yang Dicapai

Skor

1 Pra pembelajaran 3

2 Membuka pelajaran 3

3 Melaksanakan kegiatan awal 3

4 Menyampaikan materi dan mengkaitkannya

kedalam dunia nyata

2

5 Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok

jigsaw

3

6 Membimbing siwa dalam kelompok jigsaw 3

7 Memberi penguatan kepada siswa dalam

kelompok jigsaw

2

8 Mengelola kelas 2

9 Melaksanakan kegiatan akhir 3

10 Menutup pelajaran 2

Jumlah 26

Presentase 65%

Rata-rata 2.6

Kategori Baik

Keterangan Penilaian Skor 1 =1 deskriptor tampak Skor 2 =2 deskriptor tampak Skor 3=3 deskriptor tampak Skor 4=4 deskriptor tampak Keterangan : R = skor terendah = 10 T = skor tertinggi = 40 n = banyaknya skor = 31 Q2 = median Letak Q2 = ଶ

ସ ( n+1 )

= ଶସ ( 31 +1 )

Wonosari, ........................2011

Observer

Lukman Hakim, S.Pd.

Page 248: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

233

= ଶସ x 32

= 16 Jadi Q2 adalah = 25 Letak Q1 = ଵ

ସ ( n +1 )

= ଵସ

( 31+1 )

= ଵସ

x 32 = 8

Jadi Q1 adalah 17 Q3 = kuartil ketiga Letak Q3 = ଷ

ସ (3n +1 )

= ଷସ

( 31 + 1 )

= ଷସ

x 32 = 24

Jadi Q3 adalah 33 Q4= kuartil keempat = T = 40

Skor Nilai 33 ≤ skor ≤ 40 Sangat Baik 25≤ skor <33 Baik 17≤ skor< 25 Cukup 10≤ skor <17 Kurang

Page 249: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

234

Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II

No Aspek keterampilan guru dan menggunakan

pedekatan jigsaw Hasil yang dicapai

1 Pra pembelajaran 3

2 Membuka pelajaran 4

3 Melaksanakan kegiatan awal 3

4 Menyampaikan materi dan mengkaitkannya

kedalam dunia nyata

3

5 Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok

jigsaw

3

6 Membimbing siwa dalam kelompok jigsaw 3

7 Memberi penguatan kepada siswa dalam

kelompok jigsaw

3

8 Mengelola kelas 2

9 Melaksanakan kegiatan akhir 3

10 Menutup pelajaran 3

Jumlah 30

Presentase 75%

Rata-rata 3

Kategori Baik

Keterangan Penilaian Skor 1 =1 deskriptor tampak Skor 2 =2 deskriptor tampak Skor 3=3 deskriptor tampak Skor 4=4 deskriptor tampak Keterangan : R = skor terendah = 10 T = skor tertinggi = 40 n = banyaknya skor = 31 Q2 = median Letak Q2 = ଶ

ସ ( n+1 )

= ଶସ ( 31 +1 )

Wonosari, ........................2011

Observer

Lukman Hakim, S.Pd.

Page 250: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

235

= ଶସ x 32

= 16 Jadi Q2 adalah = 25 Letak Q1 = ଵ

ସ ( n +1 )

= ଵସ

( 31+1 )

= ଵସ

x 32 = 8

Jadi Q1 adalah 17 Q3 = kuartil ketiga Letak Q3 = ଷ

ସ (3n +1 )

= ଷସ

( 31 + 1 )

= ଷସ

x 32 = 24

Jadi Q3 adalah 33 Q4= kuartil keempat = T = 40

Skor Nilai 33 ≤ skor ≤ 40 Sangat Baik 25≤ skor <33 Baik 17≤ skor< 25 Cukup 10≤ skor <17 Kurang

Page 251: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

236

Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus III

No Aspek keterampilan guru dan menggunakan

pedekatan jigsaw Hasil yang dicapai

1 Pra pembelajaran 3

2 Membuka pelajaran 4

3 Melaksanakan kegiatan awal 3

4 Menyampaikan materi dan mengkaitkannya

kedalam dunia nyata 3

5 Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok

jigsaw 4

6 Membimbing siwa dalam kelompok jigsaw 4

7 Memberi penguatan kepada siswa dalam

kelompok jigsaw 3

8 Mengelola kelas 3

9 Melaksanakan kegiatan akhir 4

10 Menutup pelajaran 3

Jumlah 34

Presentase 85%

Rata-rata 3.4

Kategori Sangat baik

Keterangan Penilaian Skor 1 =1 deskriptor tampak Skor 2 =2 deskriptor tampak Skor 3=3 deskriptor tampak Skor 4=4 deskriptor tampak Keterangan : R = skor terendah = 10 T = skor tertinggi = 40 n = banyaknya skor = 31 Q2 = median Letak Q2 = ଶ

ସ ( n+1 )

= ଶସ ( 31 +1 )

Wonosari, ........................2011

Observer

Lukman Hakim, S.Pd.

Page 252: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

237

= ଶସ x 32

= 16 Jadi Q2 adalah = 25 Letak Q1 = ଵ

ସ ( n +1 )

= ଵସ

( 31+1 )

= ଵସ

x 32 = 8

Jadi Q1 adalah 17 Q3 = kuartil ketiga Letak Q3 = ଷ

ସ (3n +1 )

= ଷସ

( 31 + 1 )

= ଷସ

x 32 = 24

Jadi Q3 adalah 33 Q4= kuartil keempat = T = 40

Skor Nilai 33 ≤ skor ≤ 40 Sangat Baik 25≤ skor <33 Baik 17≤ skor< 25 Cukup 10≤ skor <17 Kurang

Page 253: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

238

LAMPIRAN 5

HASIL OBSERVASI INTERAKSI PEMBELAJARAN

Page 254: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

239

Hasil Pengamatan Interaksi Pembelajaran Siklus I

No Aspek penilaian Hasil yang dicapai

1 Pola interaksi pembelajaran 3

2 Ciri-ciri interaksi pembelajaran 3

3 Interaksi pembelajaran dari faktor guru 3

4 Interaksi pembelajaran dari faktor siswa 2

5 Interaksi pembelajaran dari faktor

kurikulum 3

6 Interaksi pembelajaran dari faktor

lingkungan 2

7 Pengelolaan interaksi 3

8 Komponen-komponen interaksi 2

9 Interaksi dalam kelompok jigsaw

(kelompok ahli) 3

10 Interaksi dalam kelompok jigsaw

(kelompok asal) 2

11 Peran guru dalam interaksi pembelajaran 3

12 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran 3

13 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran

(pemecahan masalah) 2

14 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran

(prinsip mencari, menemukan dan 2

Page 255: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

240

mengembangkan sendiri)

15 Tahapan interaksi (sebelumpembelajaran) 3

16 Tingkah laku interaksi 3

17 Interaksi sosial 3

Jumlah 45

Presentase 75%

Rata-rata 2.6

Kriteria Baik

Keterangan Skor 1 =1 deskriptor tampak Skor 2 =2 deskriptor tampak Skor 3=3 deskriptor tampak Skor 4=4 deskriptor tampak Keterangan Penilaian : R = skor terendah = 17 T = skor tertinggi = 68 n = banyaknya skor = 52 Q2 = median Letak Q2 = ଶ

ସ ( n+1 )

= ଶସ ( 52 +1 )

= ଶସ x 53

= 26,5 Jadi Q2 adalah 42,5 Letak Q1 = ଵ

ସ ( n + 1 )

= ଵସ

( 52 +1 )

= ଵସ

x 53 = 13,25

Jadi Q1 adalah 29,25 Q3 = kuartil ketiga Letak Q3 = ଷ

ସ (3n +1 )

= ଷସ

( 52 + 1 )

= ଷସ

x 53 = 39.75

Jadi Q3 adalah 55,75

Wonosari, ........................2011

Observer

Lukman Hakim, S.Pd.

Page 256: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

241

Q4= kuartil keempat = T = 68

Skor Nilai

55,75≤ skor ≤ 68 Sangat Baik

42,5≤ skor <55,75 Baik

29,25≤ skor <42,5 Cukup

17 ≤ skor < 29,25 Kurang

Page 257: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

242

Hasil Pengamatan Interaksi Pembelajaran Siklus II

No Aspek penilaian Hasil yang dicapai

1 Pola interaksi pembelajaran 3

2 Ciri-ciri interaksi pembelajaran 3

3 Interaksi pembelajaran dari faktor guru 4

4 Interaksi pembelajaran dari faktor siswa 3

5 Interaksi pembelajaran dari faktor kurikulum 3

6 Interaksi pembelajaran dari faktor lingkungan 3

7 Pengelolaan interaksi 3

8 Komponen-komponen interaksi 2

9 Interaksi dalam kelompok jigsaw (kelompok

ahli) 3

10 Interaksi dalam kelompok jigsaw (kelompok

asal) 3

11 Peran guru dalam interaksi pembelajaran 4

12 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran 3

13 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran

(pemecahan masalah) 3

14

Prinsip-prisip interaksi pembelajaran (prinsip

mencari, menemukan dan mengembangkan

sendiri)

2

15 Tahapan interaksi (sebelumpembelajaran) 4

16 Tingkah laku interaksi 3

17 Interaksi sosial 3

Jumlah 52

Presentase 86%

Rata-rata 3

Kriteria Baik

Page 258: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

243

Keterangan Penilaian Skor 1 =1 deskriptor tampak Skor 2 =2 deskriptor tampak Skor 3=3 deskriptor tampak Skor 4=4 deskriptor tampak Keterangan Penilaian : R = skor terendah = 17 T = skor tertinggi = 68 n = banyaknya skor = 52 Q2 = median Letak Q2 = ଶ

ସ ( n+1 )

= ଶସ ( 52 +1 )

= ଶସ x 53

= 26,5 Jadi Q2 adalah 42,5 Letak Q1 = ଵ

ସ ( n + 1 )

= ଵସ

( 52 +1 )

= ଵସ

x 53 = 13,25

Jadi Q1 adalah 29,25 Q3 = kuartil ketiga Letak Q3 = ଷ

ସ (3n +1 )

= ଷସ

( 52 + 1 )

= ଷସ

x 53 = 39.75

Jadi Q3 adalah 55,75 Q4= kuartil keempat = T = 68

Skor Nilai

55,75≤ skor ≤ 68 Sangat Baik

42,5≤ skor <55,75 Baik

29,25≤ skor <42,5 Cukup

17 ≤ skor < 29,25 Kurang

Wonosari, ........................2011

Observer

Lukman Hakim, S.Pd.

Page 259: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

244

Hasil Pengamatan Interaksi Pembelajaran Siklus III

No Aspek penilaian Hasil yang

dicapai

1 Pola interaksi pembelajaran 4

2 Ciri-ciri interaksi pembelajaran 3

3 Interaksi pembelajaran dari faktor guru 4

4 Interaksi pembelajaran dari faktor siswa 3

5 Interaksi pembelajaran dari faktor kurikulum 3

6 Interaksi pembelajaran dari faktor lingkungan 3

7 Pengelolaan interaksi 3

8 Komponen-komponen interaksi 3

9 Interaksi dalam kelompok jigsaw (kelompok ahli) 3

10 Interaksi dalam kelompok jigsaw (kelompok asal) 3

11 Peran guru dalam interaksi pembelajaran 4

12 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran 3

13 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran (pemecahan

masalah) 3

14 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran (prinsip

mencari, menemukan dan mengembangkan sendiri) 3

15 Tahapan interaksi (sebelumpembelajaran) 4

16 Tingkah laku interaksi 3

17 Interaksi sosial 3

Jumlah 55

Page 260: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

245

Presentase 91.6%

Rata-rata 3,2

Kriteria Sangat baik

Keterangan Penilaian Skor 1 =1 deskriptor tampak Skor 2 =2 deskriptor tampak Skor 3=3 deskriptor tampak Skor 4=4 deskriptor tampak Keterangan Penilaian : R = skor terendah = 17 T = skor tertinggi = 68 n = banyaknya skor = 52 Q2 = median Letak Q2 = ଶ

ସ ( n+1 )

= ଶସ ( 52 +1 )

= ଶସ x 53

= 26,5 Jadi Q2 adalah 42,5 Letak Q1 = ଵ

ସ ( n + 1 )

= ଵସ

( 52 +1 )

= ଵସ

x 53 = 13,25

Jadi Q1 adalah 29,25 Q3 = kuartil ketiga Letak Q3 = ଷ

ସ (3n +1 )

= ଷସ

( 52 + 1 )

= ଷସ

x 53 = 39.75

Jadi Q3 adalah 55,75 Q4= kuartil keempat = T = 68

Skor Nilai

55,75≤ skor ≤ 68 Sangat Baik

42,5≤ skor <55,75 Baik

29,25≤ skor <42,5 Cukup

17 ≤ skor < 29,25 Kurang

Wonosari, ........................2011

Observer

Lukman Hakim, S.Pd.

Page 261: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

246

LAMPIRAN 6

HASIL BELAJARA SISWA

Page 262: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

247

Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I

No Nama Siswa Nilai Kategori

1 Abdul Manap 55 Tidak tuntas

2 Akhmad Toyib 60 Tidak tuntas

3 Ali Subkhan 70 Tuntas

4 Arjunada 55 Tidak tuntas

5 Atok Rohman 80 Tuntas

6 Eli Setiowati 60 Tidak tuntas

7 Gilang Ainurrazak 65 Tuntas

8 Hasanudin 60 Tidak tuntas

9 Hofifatul Hasanah 75 Tuntas

10 Jumar 65 Tuntas

11 Lutfiatullatifah 60 Tidak tuntas

12 M. Nafizzudin 75 Tuntas

13 Mas’udah 70 Tuntas

14 Masruroh 60 Tidak tuntas

15 Oki Yuliawan 65 Tuntas

16 Risma Anggraini 55 Tidak tuntas

17 Rizal Muhaimin 60 Tidak tuntas

18 Rizka Alfiana 60 Tidak tuntas

19 Saqib Alfarozak 70 Tuntas

20 Sri Amalia 70 Tuntas

Page 263: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

248

21 Taufikurrohman 60 Tidak tuntas

22 Tediyanto 65 Tuntas

23 Tegar Aditya 80 Tuntas

24 Uke Rahmawati 60 Tidak tuntas

25 Widiyani 60 Tidak Tuntas

26 Yahya arif 65 Tuntas

27 Yuliana 65 Tuntas

28 Yuryoqo Hanif 75 Tuntas

29 Yahrotullatifah 60 Tidak tuntas

30 Zazid Nahdhirin 60 Tidak tuntas

31 Zahrotunnisa’ 75 Tuntas

Jumlah 2015

Rata-rata 65

Kriteria Ketuntasan Minimal

Nilai Ketuntasan

≥ 65 Tuntas

< 65 Tidak Tuntas

Persentase Evaluasi Hasil Belajar Siswa Siklus I

Nilai Ketuntasan Frekuensi Persentase

≥ 65 Tuntas 16 51,61

< 65 Tidak Tuntas 15 48,38

Page 264: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

249

Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II

No Nama Siswa Nilai Kategori

1 Abdul Manap 60 Tidak tuntas

2 Akhmad Toyib 60 Tidak tuntas

3 Ali Subkhan 80 Tuntas

4 Arjunada 60 Tidak tuntas

5 Atok Rohman 90 Tuntas

6 Eli Setiowati 60 Tidak tuntas

7 Gilang Ainurrazak 70 Tuntas

8 Hasanudin 60 Tidak tuntas

9 Hofifatul Hasanah 80 Tuntas

10 Jumar 80 Tuntas

11 Lutfiatullatifah 60 Tidak Tuntas

12 M. Nafizzudin 90 Tuntas

13 Mas’udah 80 Tuntas

14 Masruroh 70 Ttuntas

15 Oki Yuliawan 80 Tuntas

16 Risma Anggraini 60 Tidak tuntas

17 Rizal Muhaimin 60 Tidak tuntas

18 Rizka Alfiana 70 Tuntas

19 Saqib Alfarozak 80 Tuntas

20 Sri Amalia 80 Tuntas

Page 265: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

250

21 Taufikurrohman 70 Tuntas

22 Tediyanto 80 Tuntas

23 Tegar Aditya 100 Tuntas

24 Uke Rahmawati 60 Tidak tuntas

25 Widiyani 60 Tidak tuntas

26 Yahya arif 80 Tuntas

27 Yuliana 80 Tuntas

28 Yuryoqo Hanif 90 Tuntas

29 Yahrotullatifah 70 Tuntas

30 Zazid Nahdhirin 60 Tidak tuntas

31 Zahrotunnisa’ 90 Tuntas

Jumlah 2270

Rata-rata 73.2

Kriteria Ketuntasan Minimal

Nilai Ketuntasan

≥ 65 Tuntas

< 65 Tidak Tuntas

Persentase Evaluasi Hasil Belajar Siswa Siklus II

Nilai Ketuntasan Frekuensi Persentase

≥ 65 Tuntas 20 64,51

< 65 Tidak Tuntas 11 35,48

Page 266: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

251

Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus III

No Nama Siswa Nilai Kategori

1 Abdul Manap 60 Tidak tuntas

2 Akhmad Toyib 70 Tuntas

3 Ali Subkhan 90 Tuntas

4 Arjunada 70 Tuntas

5 Atok Rohman 100 Tuntas

6 Eli Setiowati 60 Tidak tuntas

7 Gilang Ainurrazak 85 Tuntas

8 Hasanudin 70 Tuntas

9 Hofifatul Hasanah 90 Tuntas

10 Jumar 80 Tuntas

11 Lutfiatullatifah 70 Tuntas

12 M. Nafizzudin 100 Tuntas

13 Mas’udah 80 Tuntas

14 Masruroh 80 Tuntas

15 Oki Yuliawan 90 Tuntas

16 Risma Anggraini 70 Tuntas

17 Rizal Muhaimin 60 Tidak tuntas

18 Rizka Alfiana 80 Tuntas

19 Saqib Alfarozak 90 Tuntas

20 Sri Amalia 90 Tuntas

Page 267: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

252

21 Taufikurrohman 80 Tuntas

22 Tediyanto 80 Tuntas

23 Tegar Aditya 100 Tuntas

24 Uke Rahmawati 80 Tuntas

25 Widiyani 85 Tuntas

26 Yahya arif 85 Tuntas

27 Yuliana 80 Tuntas

28 Yuryoqo Hanif 100 Tuntas

29 Yahrotullatifah 60 Tidak Tuntas

30 Zazid Nahdhirin 70 Tuntas

31 Zahrotunnisa’ 100 Tuntas

Jumlah 2505

Rata-rata 80

Kriteria Ketuntasan Minimal

Nilai Ketuntasan

≥ 65 Tuntas

< 65 Tidak Tuntas

Persentase Evaluasi Hasil Belajar Siswa Siklus III

Nilai Ketuntasan Frekuensi Persentase

≥ 65 Tuntas 27 87,09

< 65 Tidak Tuntas 4 12,90

Page 268: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

253

LAMPIRAN 7

FOTO PENELITIAN

Page 269: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

254

Membuka Pelajaran

Presentasi Kelas

Page 270: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

255

Kelopok Asal

Membagi Tugas Kelopok Asal

Page 271: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

256

Membagi Kelompok Ahli

Diskusi Kelopok Ahli

Page 272: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

257

Membimbing Kelompok

Presentasi Kedepan Kelas

Page 273: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

258

LAMPIRAN 8

SURAT – SURAT

Page 274: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

259

Page 275: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

260

Page 276: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

261

LAMPIRAN 9

CATATAN LAPANGAN

Page 277: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

262

CATATAN LAPANGAN

Kesulitan-Kesulitan Yang Ditemukan Pada Pembelajaran PKn Dengan

Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw Berbasis Realistik

1. Kesulitan pada kegiatan awal

Pada tahap ini Siswa banyak yang ramai dan bermain-main serta siswa

basnyak yang tidak memperhatikan pada waktu guru menginformasikan

langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan kooperatif jigsaw dan

menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kesulitan pada pembentukan kelompok jigsaw

Pada waktu membentuk kelompok masih banyak siswa yang ingin

membentuk kelompok dengan teman dekatnya saja, dan masih banyak siswa

putri yang malu berkelompok dengan siswa putra.

3. Kesulitan pada mempresentasikan jawaban kepada teman kelompok

asal.

Pada waktu siswa mempresentasikan hasil keja di kelompok asal, masih

banyak siswa yang malu dan takut untuk mempresentasikan jawabanya, dan

masih banyak siswa yang yang tidak mau dan malah cenderung ramai.

4. Kesulitan pada mempresentasikan kedepan kelas

Siswa kalau disuruh mempresentasikan hasil kerjanya kedepan kelas

masih malu-malu dan takut salah serta pada waktu siswa disuruh menanggapi

jawabanya siswa hanya pasif dan tidak ada yang menaggapi, hal ini karena

siswa malu dan takut salah serta siswa masih kurang percaya diri dan diawali

dengan saling menunjuk kepada siswa lainnya untuk disuruh maju.

Page 278: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

263

CATATAN LAPANGAN

Solusi Kesulitan-Kesulitan Yang Ditemukan Pada Pembelajaran PKn

Dengan Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw Berbasis Realistik

1. Guru menegur siswa dan membujuk siswa dengan kata-kata yang halus yang

dapat memotivasi siswa sehingga siswa dapat dalam memperhatikan

penjelasan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran jigsaw sehingga siswa

terfokus pada yang disampaikan informasi dari guru dan siswa dapat

berorientasi pada tujuan yang akan dicapai dan semuasiswa termotivasi untuk

melaksanakan kegiatan selanjutnya.

2. Guru memberikan arahan dan bimbingan serta menanamkan pengertian-

pengertian kepada siswa puti untuk mampu berkelompok dengan siswa putra

yang dapat membuat lebih kompak dalam kelompok. Sehingga siswa putrid

lebih percaya diri terhadap dirinya jika siswa puti juga mampu berperilaku

positif dalam pembelajaran dari pada siswa putra. Dan guru menyuruh siswa

untuk saling berinteraksi, berkomunikasi dan bersosialisasi dengan teman

lainnya tanpa pengecualian gander. Hal ini dapat membuat siswa lebih

termotivasi untik berinteraksi, berkomunikasi dan bersosialisasi kepada teman

lainnya, hal ini juga dapat meberikan pengaruh positif dalam berkelompok dan

dapat bekerjasama dengan baik.

3. Guru membujuk siswa dan memotivasi siswa sehingga siswa mampu dan

berani mengungkapkan mengungkapkan pengetahuannya tentang hasil

jawabannya didalam diskusi kepada kelompoknya. Dan guru benar-benar

Page 279: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/10550/1/6289.pdf · PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS REALISTIK

264

meyakinkan siswa bahwa siswa bisa dan mampu. Sehingga siswa dapat

semangat dalam mempresentasikan hasilnya.

4. Sebelum melaksanakan kegiatan akhir dalam kelompok sebaiknya guru

memberikan evalusi secara lisan dan siswa ditunjuk namanya untuk maju

kedepan kelas, karena biasanya tanpa ditunjuk siswa hanya saling menunjuk

kepada sesama temannya untuk maju kedepan kelas dahulu, dengan cara tadi

dapat memberikan motivasi siswa agar sebelum meju kedepan kelas dengan

cara ditunjuk oleh guru siswa dapat benar-benar membaca kembali hasil yang

telah dikerjakan tadi dan memberikan siswa termotivasi untuk mengkaji lagi

tentang hasiljawabannya tadi untuk dipersiapkan jika di suruh maju oleh guru.

Dan hal ini juga dapat memberikan rangsanggan kepada siswa untuk selalu

mengevaluasi dan dipelajari lagi jawannya yang telah dikerjakan pada tugas

kelompoknya. Dan juga dapat memberikan keberanian dan kebiasaan kepada

siswa untuk maju mempresentasikan kedepan kelas dengan baik.