31
PENDINGINAN-MERUPAKAN KUNCI UNTUK MENGHASILKAN MAKANAN LAUT YANG BERKUALITAS Didalam bagian pertama dari dua bagian artikel ini, pengarang meninjau ulang berbagai alat pendingin dan metoda yang dapat digunakan untuk mencapai dan memelihara jumlah maksimum kualitas makanan hasil laut. 1. PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Kunci untuk menuju keberhasilan dan pemeliharaan kualitas makanan hasil laut yang terbaik adalah dengan menurunkan temperaturnya dengan segera. Ini boleh melibatkan satu atau kedua-duanya dengan dua langkah: Pertama, dinginkan makanan hasil laut sampai dekat dengan titik beku nya hingga benar-benar sebagai permulaan untuk pembekuan bagian tersebut; dan kedua, jika produk ada pada temperatur beku. Ketika suatu organisma makanan hasil laut mati, beberapa tindakan dimulai yang dapat menyebabkannya memburuk sisa dari milik hewan tersebut adalah aksi dari enzim pencernaan dalam dagingnya. Bakteri tumbuh. Oksidasi dan pengeringan dimulai. Pendarahan dan pemusnahan membantu ke arah mencegah proses yang disebabkan oleh enzym; pendinginan dan pembekuan membantu ke arah mencegah semua tindakan ini.

Pending in An

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pending in An

Citation preview

PENDINGINAN-MERUPAKAN KUNCI UNTUK

PENDINGINAN-MERUPAKAN KUNCI UNTUK

MENGHASILKAN MAKANAN LAUT YANG BERKUALITAS

Didalam bagian pertama dari dua bagian artikel ini, pengarang meninjau ulang berbagai alat pendingin dan metoda yang dapat digunakan untuk mencapai dan memelihara jumlah maksimum kualitas makanan hasil laut. 1. PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Kunci untuk menuju keberhasilan dan pemeliharaan kualitas makanan hasil laut yang terbaik adalah dengan menurunkan temperaturnya dengan segera. Ini boleh melibatkan satu atau kedua-duanya dengan dua langkah: Pertama, dinginkan makanan hasil laut sampai dekat dengan titik beku nya hingga benar-benar sebagai permulaan untuk pembekuan bagian tersebut; dan kedua, jika produk ada pada temperatur beku.

Ketika suatu organisma makanan hasil laut mati, beberapa tindakan dimulai yang dapat menyebabkannya memburuk sisa dari milik hewan tersebut adalah aksi dari enzim pencernaan dalam dagingnya. Bakteri tumbuh. Oksidasi dan pengeringan dimulai. Pendarahan dan pemusnahan membantu ke arah mencegah proses yang disebabkan oleh enzym; pendinginan dan pembekuan membantu ke arah mencegah semua tindakan ini.Manusia sudah lama berusaha untuk dapat menyimpan bahan makanan agar dapat tahan lebih lama, berbagai cara telah mereka temukan diantaranya adalah dengan cara: dikeringkan, diasinkan, diasap diberi rempah-rempah, didinginkan dal lain sebagainya.Diantara cara cara pengawetan tersebut ternyata dengan cara didinginkan dianggap paling baik karena bahan makanan yang telah didinginkan akan tetap segar dan tidak akan mengalami perubahan rasa, warna dan aromanya, disamping itu segala aktivitas yang menuyebabkan pembusukan akan berhenti sehingga bahan makanan yang didinginkan dapat tahan lebih lama lagi.

Cara pendinginan yang dilakukan pada waktu itu masih sangat sederhana dan sekitar tahun 1897 seorang berkebangsaan Amerika yang bernama Yoseph Me Creaty membuat instalasi pendingin yang pertama kali dan kemudian sampai sekarang penemu itu terus dikembangkan oleh ahli-ahli instalasi pendingin untuk mencapai kesempurnaannya. Dalam bidang perikanan sistem pengawetan dengan cara pendinginan ini pun telah berkembang diantaranya telah kita ketahui bahwa para nelayan telah mengawetkan hasil tangkapannya dengan es, cold storage ,serta tidak sedikit kapal-kapal perikanan yang telah lengkap dengan instalasi pendingin.Banyak cara untuk melakukkan pengawetan, salah satunya adalah pendinginan. Pendinginan adalah suatu proses penyerapan panas pada suatu benda dimana setiap benda akan mempunyai kandungan panas yang besarnya tergantung dari tenmperatur benda tersebut. Benda yang bertemperatur tinggi akan mempunyai kandungan panas dibandingkan benda yang bertemperatur lebih rendah, dan apabila kandungan panas suatu benda itu diserap maka banda tersebut akan kehilangan panas akibatnya temperatur banda akan turun dan menjadi dingin. Proses penyerapan panas dengan cara apapun juga ini akan terhenti apabila benda yang didinginkan telah mencapai temperatur -2370 C dan ini merupakan tiitik terendah dari proses pendinginan.

Pembekuan membawa sumber kemungkinan lain pada pembusukan; pertumbuhan kristal es yang memperluas ke dalam struktur daging, merusak teksturnya dan mendorong ke arah mushiness ketika ikan mencair kemudian. Jika proses pembekuan adalah lambat, atau jika pembekuan diulangi dan pencairan terjadi, kristal es ini menjadi lebih besar dan melakukan kerusakan lebih besar. Oleh karena itu, bila perlu pembekuan yang manapun tidak dimulai sama sekali, atau selain itu bila perlu proses dipercepat untuk membatasi terbentuknya kristal ke ukuran yang lebih kecil.

Artikel ini mensurvei berbagai alat pendingin dan metoda, yang semuanya berhubungan dalam pemakaiannya sebagai identifikasi objek diatas. Untuk menggunakan teknologi ini yang paling efektif, melacak jalur ikan sejak dari proses penangkapan, mulai memuat, pengolahan, mengakhiri, penyimpanan, pengiriman, dikonsumsi, pendinginan yang berlaku sejak dulu adalah urutan yang praktis ini dan memelihara temperatur sampai produk dikonsumsi. Kemungkinan ini berarti bahwa secepat makanan hasil laut yang ditangkap dipindahkan dari sangkutan, sangkar atau menjaring, itu ditempatkan diatas es atau di dalam air dingin atau air asin, sebelum dibekukan. Kekuatan Pengolahan lebih lanjut meliputi kombinasi beberapa permulaan,pemusnahan, pembuatan fillet, pengirisan, dan memasak. Kemudian produk yang telah jadi bisa dibekukan, dengan transisi cepat dari tingkat tidak beku ke tingkat pembekuan .Pada dasarnya proses pendinginan bahan makanan ini akan dapat berlangsung secara baik apabila memenuhi tiga faktor utama yaitu :

Bahan dan alat yang digunakan

Ruang pendingin

Pendinginan pada suatu benda dapat terjadi dengan cara :

a. Alam

Proses ini terk\jadi karena peristuwa alam disekitar alam kita misalnya didaerah yang mempunyai iklim dingin, didaerah pegunungan, dikutub utara dan selatan dll

b. Buatan

Ini dapat terjadi dengan cara :

Mekanik : yaitu mengunakan mesin untuk menghasilkan pendingin, contohnya lemari es, pabrik es, cool storage dll

Non mekanik yaitu mernggunakan benda yang lebih dingin untuk mendinginkan benda lain misalnya pendinginan ikan dengan es.Pada paper ini, sistem pendinginan yang dibahas yaitu system pendinginan mekanik, dengan produk berupa udang kupas beku mentah dan breaded ( udang kupas dengan tepung roti) yang akan diekspor keluar negeri.

1.2 TUJUAN

1. Mengetahui tentang kemungkinan kerusakan yang terjadi dan tatacara perawatan dan pemeliharaan mesin refrigrasi.

2. Mengetahui metode pendinginan dan pembekuan pada suatu badan usaha perikanan

3. Mengetahui plate kompresor, motor kompresor, evaporator, kondensor, jenis katup

Mengetahui tentang Manajemen Refrigrasi suatu perusahaanB. TIJAUAN PUSTAKA

Cara cara pengawetan dan pengolahan pada pascapanen perikanan dilakukan berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :1) Tubuh ikan mengandung protein dan air cukup tiggi, sehingga merupakan media yang baik bagi pertumbuhan bakteri pembusuk dan mikroorganisme lain. Karena kondisi ikan ini merupakan komoditi yang mudah busuk.

2) Daging ikan mempunyai sedikit tenunan pengikat (tendon), sehingga proses pembusukan pada daging ikan lebih cepat dibandingkan dengan pembusukan pada produk ternak atau hewan darat lain.

3) Produksi ikan bersifat musiman (seasonal production), terutama ikan laut. Dengan kondisi demikian, pada suatu saat produksi ikan sangat melimpah sedangkan pada saat lain sangat rendah. Oleh karena itu diperlukan cara cara pengawetan atau pengolahan yang mampu memproses ikan dengan cepat dan cermat terutama pada saat produksi sedang melimpah agar surplus ikan dapat diselamatkan.

4) Kebutuhan manusia akan ikan tidak pernah mengenal musim. Setiap saat manusia dapat membutuhkan ikan. Dengan dikembangkannya cara cara pengawetan dan pengolahan yang cepat dan cermat, daya tahan dan daya simpan ikan dapat lebih lama sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia setiap saat.

Kelayakan ikan sebagai sumber makanan sangat dipengaruhi oleh mutu ikan itu sendiri. Ikan busuk mengandung senyawa yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia dan sebaiknya tidak dimakan, diawetkan, ataupun diolah lebih lanjut menjadi produk produk lain. Pengawetan atau pengolahan ikan busuk akan menghasilkan produk berkualitas rendah, bahkan tidak bermanfaat.

Karena mutu ikan sangat mempengaruhi hasil akhir dari proses pengawetan maupun pengolahan, perlu ditentukan tingkat kesegaran ikan yang akan digunakan sebagai bahan baku. Penentuan tingkat kesegaran ini sangat bergunan, terutama untuk :

1) Menentukan cara mempertahankan kesegaran ikan berdasarkan perubahan perubahan yang telah dialami sebelumnya.

2) Menentukan cara pengawetan atau pengolahan yang paling sesuai diterapkan pada ikan tersebut.

3) Menentukan cara penanganan ikan selama penangkapan dan pengangkutan, agar dapat dikembangakn alternatif cara penangkapan dan penanganan yang lebih baik.

Pada prinsipnya, pengawetan ikan dengan suhu rendah merupakan suatu proses pengambilan/pemindahan panas dari tubuh ikan ke bahan lain. Ada pula yang mengatakan bahwa pendingin adalah proses pengambilan panas dari suatu ruangan yang terbatas untuk menurunkan dan mempertahankan suhu di ruangan tersebut bersama isinya agar selalu lebih rendah daripada suhu di luar ruangan.

Untuk keperluan pemindahan panas ini, dibutuhkan sutau media pemindah panas yang lebih dikenal sebagai obat pendingin (refrigerant). Suatu media dapat digunakan sebagai obat pendingin, apabila memiliki sifat sifat tertentu yang menguntungkan dan tidak menimbulkan bahaya. Adapun sifat sifat tersebut adalah :

1) Memiliki titik didih dan titik kondensasi rendah

2) Bersifat nonkorosif terhadap logam

3) Tidak berbahaya, tidak merusak aroma khas ikan, tidak mengubah warna maupun bentuk ikan, murah dan mudah diperoleh.

Dari sejumlah obat pendingin yang tersedia di pasaran, ada dua jenis yang sering digunakan dalam bidang perikanan, yaitu :

a.Freon

Kelompok ini sangat banyak digunakan dan terkenal dengan sebutan flourinated hydrocarbons, yaitu suatu komponen yang sebagian besar terdiri dari senyawa ethan dan methan. Dalam dunia perdagangan, senyawa ini dikenal pula dengan nama genetron.

Dari kelompok flourinated hydrocarbons ini, yang paling terkenal dan banyak digunakan di Indonesia adalah Freon 12 karena mempunyai sifat :

1) pada temperatur biasa merupakan zat cair

2) uapnya lebih berat dari udara dan berbau chloroform

3) dalam bentuk gas maupun cair merupakan zat yang bening

4) tidak beracun dan tidak mudah terbakar

5) mempunyai titik didih 300C

6) tidak bersifat korosif terhadap logam

7) tidak mempunyai pengaruh terhadap kelembaban

c. Amonia (NH3)

Amonia juga banyak digunakan dalam bidang perikanan karena memiliki sifat yang menguntungkan dan mudah diperoleh di pasaran. Adapun sifat sifat amonia adalah sebagai berikut :

1) mempunyai titik didih 33,30C

2) dapat diketahui dengan mudah dan cepat apabila terjadi kebocoran dalam pipa, sebab gas amonia berbau tajam

3) mempunyai daya larut yang tinggi dalam air

4) tidak bereaksi dengan sebagian besar logam, tetapi jika dicampur dengan air dapat bereaksi terhadap tembaga atau kuningan

5) dapat menimbulkan ledakan bila kadarnya di udara mencapai 16%.

Selain kedua obat pendingin tersebut di atas, dapat pula digunakan es batu, es kering atau aliran udara bersuhu rendah sebagai media untuk menurunkan suhu ikan maupun ruang penyimpanan ikan. Berdasarkan bahan bahan yang digunakan dalam proses penurunan suhu ikan maupun ruang penyimpanan ikan, dapat dilakukan beberapa cara pengawetan ikan dengan suhu rendah, yaitu :

H

IIIII

ED

F

IIV

B

GGambar 6. Cara kerja lemari pendingin (Sumber: Jhon T. Mead, 1973)

Keterangan gambar :

A. Kondensor

B. Evaporator

C. Kompresor

D. Katup ekspansi

E. Bagian atas

F. Bagian bawah

G. Panas dari ikan

H. Panas dilepaskan

2. ISI

2.1 Awal Pendinginan

Untuk mendinginkan makanan hasil laut harus dekat dengan titik beku nya, air yang digunakan untuk pendinginan harus pada saatnya didinginkan dekat pada titik bekunya. Untuk menyimpan air nya sendiri dari pembekuan disimpan di dalam tabung dan memecahkan nya, udara dingin diatur peredarannya sebagai bahan pendingin di dalam tabung (atau membentuk plat), dan air berada di luar. Meskipun demikian, sedikit kemungkinan, air masih mengandung bahan pendingin yang membekukan dibagian luar. Jika ini terjadi, dibandingkan memecahkan, suatu perubahan segi empat yang membengkak, atau suatu polyethylene pipa kulit kerang dapat meregang.

Suatu kotak segi empat dan jatuhnya film bahan pendingin secara khas mempunyai penutup yang dapat dipindahkan sedemikian sehingga bahan pendingin dapat dibersihkan dari waktu ke waktu dari timbangan ikan atau lain bekas peninggalan lainnya. Bahan pendingin bentuk silinder tidak demikian siap didapat, tetapi jalan lintas arus airnya adalah cukup besar dan tidak menjerat bekas peninggalan berlebihan. Plat dan bingkai bahan pendingin, walau bagaimanapun mempunyai jalan lintasan air kecil dan dengan begitu hampir selalu memerlukan saringan dalam sistem penyediaan airnya. Logam yang digunakan telah termasuk baja yang digalvanisir, baja tahan-karat, cupro- nikel, dan titanium. Titanium tahan terhadap karat dan tidak bersifat meracun sehingga membuatnya menjadi ideal terutama untuk aplikasi makanan hasil laut, dan metoda pemalsuan yang terbaru sudah menuju kepenggunaan titanium lebih luas.

Bahan pendingin beroperasi dengan pendingin pada suatu temperatur yang hangat sekitar 50C, menghasilkan efisiensi energi yang terbaik. Bagaimanapun, mereka memerlukan suatu sistem pendinginan (compressor/ penekan, kondensor / pemadat), yang tidak praktis di atas perahu kecil di mana ruang nya sempit atau ketrampilan operator terbatas.

2.2 Sistem Es

Karena suatu hari pemancingan atau hal yang serupa, dengan menggunakan perahu kecil pada perjalanan singkat yang mengirimkan ke suatu fasilitas lebih besar (kapal induk atau pabrik pantai), es dapat sebagai cara yang terbaik untuk mendinginkan dengan segera makanan hasil laut.

Persediaan fasilitas sistem es yang lebih besar adalah perahu yang lebih kecil dengan es cukup yang mana, ketika meleleh, menyerap panas dari makanan hasil laut dirinya sendiri dan dari kebocoran panas ke dalam tangki atau pegangan, cadangan yang berlebih. Es dan air di dalam tangki boleh juga meradang di sekitar produk atas pertolongan udara dipaksa melalui alas tangki yang berbentuk pipa, kadang-kadang disebut sebagai suatu sistim " sampanye" . Sistim bahan pendingin diuraikan lebih awal untuk menjangkau suatu temperatur keseimbangan pada suatu tangki yang di dalamnya barangkali 1-20C pada pembekuan: sistem es dapat mengimbangkan secara benar saat membekukan. Keuntungan ini mulai melawan terhadap energi yang lebih tinggi yang diperlukan untuk membuat es, oleh karena itu menjalankan pendinginan pada suatu temperatur pengisapan sekitar 180 C membandingkan terhadap 50 C untuk air dingin.

Pembuatan es dapat menghasilkan berbagai bentuk beku, dari bentuk dadu/kubus kebentuk silinder yang berongga atau padat ke lapisan atas tipis/encer; lapisan atas adalah lebih sedikit mungkin menyebabkan kerusakan saat dilalkukan penekanan ke daging melingkupi makanan hasil laut. Di dalam pembuatan es, metoda yang umum adalah menjadikan permukaan air menjadi beku dan saat pembuatannya dibutuhkan tingkat pembekuan yang mantap, sedemikian sehingga sebagai pilihan khusus mungkin diperlukan penggunaan geladak kapal.

Es disimpan dalam peti multi ton, silo (bangunan kedap udara) atau beberapa jenis rumah dengan mekanik atau alat penyerahan berisi angin. Mekanik penggaruk, sekrup dan parelatan lainnya terlibat pada keselamatan dan pemeliharaan. Sistem pneumatic (berisi angin) adalah sangat fleksibel (suatu pipa karet dapat ditunjuk hampir di manapun) dan lemari pendingin, tetapi mereka perlu masukan udara agar dingin, yang menambahkan langkah lain pada temperatur rendah pendingin.

2.3 Hembusan Lemari Es

Hembusan lemari es yang membekukan, tersedia banyak variasi, ada suatu metoda yang serbaguna dan umum untuk membekukan produk makanan hasil laut. Udara dingin diedarkan dan menghembus melalui pendinginan yang melingkar (alat penguapan) dan terjadi pembekuan di sekitar produk. Temperatur yang digunakan berbeda-beda disesuaikan menurut jenisnya, ukuran dan pengemasan ikan, apakah ikan dibekukan "di dalam putaran" (kepala dan isi perut tidak dipindahkan) dibersihkan atau dipotong menjadi potongan-potongan kecil, dan terakhir kualitas yang diinginkan dan faktor lainya.

Jika segala sesuatunya dijaga tetap konstan/stabil, waktu untuk pendinginan atau pembekuan suatu objek bervariasi kira-kira seperempat dari ketebalannya dan kebalikannya dengan perbedaan antara temperatur udara dan temperatur produk.

Sejumlah-proses hembusan pembekuan pada umumnya terdiri dari penempatan sejumlah ikan atau potongan ikan ke suatu baki, dengan ukuran sesuai permintaan 1000 mm x 2000 mm, tumpukan sejumlah baki tinggi sekitar 2000 mm diatas suatu gerobak atau rangka, dan beberapa muatan gerobak dimasukan ke dalam suatu kamar atau sel yang semuanya berisi satu atau lebih pendingin bentuk lingkaran, beberapa kipas angin;papan pembatas, dan baling-baling untuk mengarahkan arus udara yang datar di atas produk. Pintu dan tirai tertutup, dan semua produk yang membeku serentak dalam penyesuaian sekitar beberapa puluh menit sampai beberapa jam. Proses pembekuan dapat disela satu atau beberapa jam dilumerkan. Lintasan terus mengalir dan waktu perputaran kosong ketika bongkar muatan dan pemuatan ulang sejumlah gerabak yang cenderung untuk membuat sejumlah hembusan sel yang pantas untuk volume yang rendah atau produk yang membutuhkan waktu lama saat pembekuan, seperti makanan hasil laut yang utuh dan besar.

Variasi suatu sel hembusan digunakan pada pembekuan premium Korea perikanan ikan tuna yang terdiri dari rak yang telah ditetapkan, menekan aluminum dengan bahan pendingin integral (R-22) sirkuit didalam rak tersebut. Secara manual pemuatan rak beroperasi pada 500 C pengisapan.

Jika suatu sel penghembus adalah panjang dan sempit, dengan pintu pada kedua-duanya berakhir, itu menjadi suatu terowongan. Berbagai baki / gerabak sekarang dapat ditangani pada semi- continuous basis. Dalam pergantian membongkar muatan dan memuat kembali lagi, suatu sel utuh pada waktu yang sama, satu pedati (atau barisan pedati) dapat dipindahkan di akhir saluran, gerobak yang masih di dalam terowongan dapat maju, dan suatu gerobak baru (atau berupa barisan) dapat dimulai di akhir pintu masuk. Gerobak dapat berjalan terus dengan berbagai jenis penekan / pegangan / rantai, atau dapat digabungkan satu sama lain seperti suatu kereta dan bahkan ditarik di sekitar tikungan (sedikitnya satu contoh pada geladak kapal telah dibangun suatu hembusan lemari es dengan bentuk- U didalam haluan).

Hembusan terowongan banyak variasi yang ditawarkan. Tali penghubung yang panjang dengan satu lapisan atau lebih dapat mengangkut ikan secara terus-menerus melalui suatu terowongan. Baki dapat didaftar melalui suatu terowongan dengan berbagai penanganan peraturan (dari sebagian yang dilibatkan dipertimbangkan hak patennya). Dengan dilubangi atau menghubungkan tali atau panci, arus udara dapat lewat naik sampai keproduk seperti halnya ke seberang. Getaran pembawa dapat diatur untuk membentuk suatu alas cairan lemari es tetapi karena diperlukan pada kasus produk mudah pecah, dan yang gulungan untuk suatu perahu dapat mengesampingkan getaran pembawa. Pengangkutan dengan troli dan kaitan suspensi telah dicoba, dan saat itu tidak ada rintangan pada sirkulasi udara di sekitar gantungan ikan, Berat jenis produk sangat rendah saat dalam es, dan keserbagunaannya lemah untuk produk dengan ukuran yang berbeda. Dalam pengaturan terowongan ini, urutan unit udara yang mencair harus kebalikan produk yang mengalir untuk menjaga satu segmen produk agar tidak berhenti sejenak di depan lingkaran pencair secara berurutan. Juga, unit udara dekat dengan pintu masuk akhir. akan lebih sering mencair dibanding yang lain.

Suatu lemari es spiral (spiral tunggal) dengan keseluruhan tata ruang seperempatnya; dimensi yang lebih panjang yang secara khas merumahkan pendinginan melingkar itu dan kipas angin. Suatu tali penghubung curvable masuk lampiran dekat suatu sudut, ,terbawa keatas atau menurun/jatuh pada suatu spiral selenoid yang mempunyai beberapa lapisan, dan timbul dekat suatu sudut, yang pada umumnya pada 900 kenaikan dari mana dia masuk. Sabuk meluncur sepanjang alur nya yang didukung oleh beberapa tepi-flat atas yang menghalangi dengan geseran rendah pelat-atas plastik yang memagari. Suatu kerekan kepala bergigi melibatkan tali yang dihubungkan untuk menariknya . Hampir di dalam tepi tali yang vertikal suatu drum sangkar tupai, yang diterbangkan pada suatu tingkat koordinat (lebih cepat dari) kerekan kepala nya. Kerangka vertikal pada drum adalah juga ditutup dengan penutup pisau pelat-atas yang memagari. Suatu alur balik, dengan mengimbangi pengulangan, membawa tali tersebut kembali ke titik awal nya.

Spiral boleh mengarah mendaki keatas atau menurun kebawah, tergantung pada penyesuaian tingginya di mana produk masuk dan yang tinggal. Sering, suatu sistem spiral adalah rangkap, dengan yang kedua separuh kebalikan kepada yang dulu. Di dalam kasus, keseluruhan bentuk wujud dengan kasar 2:1 segiempat panjang, dengan variasi yang tergantung pada apakah lingkaranl menjulang sepanjang suatu sisi, pada bagian akhir, dan lain lain di dalam spiral yang paling awal, area di dalam drum secara komparatif besar, membuat lemari es spiral lebih sedikit kedudukkannya untuk ruang yang kecil. Lebih baru-baru ini, dengan tali di dalam radius 2.2 kali lebar tali, area "mata" yang tak berguna telah menjadi sangat lebih sedikit.

2.4 Plat Lemari es

Plat Lemari es tunggal adalah suatu perakitan metal dengan tebal 25 mm, lebar 600 mm-1500 mm dan panjang 1500 mm-3000 mm, dengan jalan lintasan internal untuk sirkulasi bahan pendingin. Suatu plat lemari es terdiri dari beberapa, seperti plat dengan pipa karet untuk menghubungkan sirkuit bahan pendingin ke pintu masuk cairan dan bermacam-macam saluran pengisap. Pengaturan secara mekanik atau hidrolik meningkatkan pemisahan antar plat secara berurutan sehingga produk mungkin imasukkan, kemudian plat dipindahkan bersama-sama untuk menghasilkanl kontak timbal balik produk untuk dibekukan. Jenis produk dengan ketebalan berkisar dari 25 mm -150 mm, dengan 6-30 plat.

Jika plat adalah horizontal, makanan hasil laut yang akan dibekukan adalah tertumpuk ke dalam panci. Panci pada gilirannya ditaruh ke plat yang dipisahkan, dibanding plat yang letaknya sangat rendah untuk berhubungan dengan bagian atas panci. Metoda ini memerlukan kepedulian dalam memuat panci. Dengan tidak cukup produk, bagian produk yang bagian atas didalam panci tidak akan menghubungi plat yangdi atas, dengan begitu proses pembekuan juga berlangsung pelan-pelan. Dengan terlalu banyak produk, plat yang terendah tersebut dapat memampatkan nya ke dalam bentuk simpangan.

Pada plat vertikal, plat yang pertama tertutup, kemudian pada produk terjadi bongkar-muat. Setelah pembekuan adalah lengkap, plat menjadi hangat oleh gas panas bahan pendingin yang kemudian menyebar terpisah. Suatu sistem pengangkat jari menaikkan makanan hasil laut yang dibekukan, membatasi pemakaian lemari es. Metoda ini bukanlah seperti untuk memampatkan produk tersebut yang terlalu banyak, tetapi pada bongkar-muat, dapat membuat bentuk tidak beraturan disbanding saat dalam posisi berbaring paralel.

Plat pembekuan terutama sekali sesuai untuk memproses produk makanan hasil laut yang dapat dikemasi dengan kemasan yang seragam dimasukan ke dalam baki atau panic

2.5 Pembekuan dengan air asin

Makanan hasil laut boleh juga dibekukan dengan mengasinkannya dalam bentuk asinan atau disemprotkan air asin di atasnya. Biasanya ini adalah air asin laut eutektik (titik beku - 21.10 C), tetapi campuran air / glikol / alkohol telah pula digunakan. Di dalam satu jenis tataruang tangki pencelupan, satu sisi tangki diduduki oleh suatu lingkaran pendingin, dan keranjang berlubang produk makanan hasil laut bergerak sepanjang sisi yang lain. Sebagai suatu contoh, waktu pembekuan untuk bagian ketam sesuai pesanan sekitar 20-30 menit. Air asin lewat melalui keranjang produk dalam satu arah dan kembali melalui lingkaran pendingin dalam arah pesanan, yang dipindahkan oleh baling-baling yang manapun atau volume pompa tinggi, tekanan rendah. Untuk aplikasi kapal, seperti tangki-tangki harus sebanding; seimbang lebih dalam dan lebih pendek, atau ruang-ruang terpisah, untuk menghindari rembesan air asin yang berkaitan dengan gulungan pada perahu .

Celupkan produk makanan hasil laut kedalam air segar sebelum meletakkannya ke dalam air asin lemari es yang akan mengurangi penyerapan air asin ke dalam produk ketika itu penyilangan tangki, tetapi tak bisa diacuhkan beberapa air asin akan hilang. Air bersih dari pencelupan yang lebih awal dan / atau pengisian kembali tangki yang semakin melemahkan air asinnya, harus terus dimonitor, dengan penambahan garam berkesinambungan.

2.6 Alat alat Pembeku Ikan

Alat pendingin yang digunakan dalam proses pembekuan ikan disebut freezer. Pada prinsipnya, alat ini akan menyerap panas dari tubuh ikan yang akan dibekukan dan memindahkannya ke tempat lain dengan perantara obat pendingin (refrigerant).

Berdasarkan cara kerjanya, alat pendingin dapat dibagi menjadi empat golongan, yaitu :

Sharp Freezer

Sharp freezer adalah alat pembeku yang menggunakan aliran udara dingin sebagai refrigerant. Alat ini mempunyai sejumlah rak pendingin yang tersusun secara horizontal.

Ikan yang dibekukan disusun secara teratur pada rak rak tersebut dan udara dingin akan segera dialirkan untuk membekukan ikan ikan tersebut. Sharp freezer akan membekukan ikan secara lambat dan suhu yang dapat dicapai sekitar 250C. Untuk mempercepat proses pembekuan, biasanya dipasang sebuah kipas angin agar aliran udara dingin dapat disebarkan secara merata ke seluruh tempat penyimpanan ikan.

Multi plate Freezer

Alat pembeku ikan ini memanfaatkan susunan pelat metal (alumunium) sebagai pendingin. Pelat pelat ini didinginkan dengan cara menguapkan refrigerant yang ada di dalamnya. Alat pembeku ini umumnya membutuhkan waktu kurang lebih 3-5 jam untuk membekukan ikan, tergantung jenis ikan dan ketebalan daging ikan.

Bedasarkan susunan pelat pelatnya, multi plate freezer ada dua macam, yaitu horizontal plate freezer dan vertical plat freezer. Horizontal plate freezer terdiri dari sebuah ruang dengan pelat pelat metal yang disusun secara horizontal. Pelat pelat ini dapat digeser naik turun untuk mengusahakan kontak sebanyak mungkin dengan tubuh ikan yang dibekukan. Karena terjadi kontak dengan pelat pelat dingin tersebut, suhu tubuh ikan akan menurun sampai akhirnya ikan membeku. Sistem horizontal plate freezer banyak digunakan di Indonesia, baik di darat maupun di kapal kapal penangkap ikan berkapasitas 1.000 1.500 kg.

Vertical plate freezer terdiri dari sebuah ruang yang dilengkapi dengan pelat pelat alumunium. Fungsi pelat pelat ini sama seperti pada horizontal plate freezer, hanya pelat pelat tersebut disusun secara vertikal. Alat ini membekukan ikan melalui kontak langsung antara ikan dengan pelat pelat alumunium yang telah didinginkan hingga suhu 400C atau lebih rendah.

Air Blast Freezer

Alat pembeku ikan ini memanfaatkan aliran udara dingin sebagai refrigerant. Alat ini terdiri dari beberapa tipe, yaitu tipe ruangan, terowongan dan sistem ban berjalan.

Mula mula udara didinginkan dengan sebuah unit pendingin hingga mencapai suhu 30 sampai 400C. Selanjutnya udara dingin ini akan dialirkan ke tempat penyimpanan ikan yang akan dibekukan dengan kecepatan 15-60 m/menit.

Air blast freezer paling banyak digunakan dalam proses pembekuan ikan karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu :

1) Suhu udara sebagai media pendingin (refrigerant) mampu mendekati suhu pembekuan ikan.

2) Alat ini sanagt fleksibel, dapat digunakan untuk membekukan ikan dengan bentuk dan ukuran yang berlainan secara serentak.

Brine Freezer

Alat pembeku ikan ini menggunakan larutan garam dingin sebagai media. Dalam metode ini tidak terjadi kontak langsung antara media pendingin dengan ikan yang akan dibekukan.

Mula mula larutan garam didinginkan oleh sebuah unit pendingin yang berisi refrigerant hingga mencapai suhu 21 sampai 320C. Selanjutnya ikan ikan yang akan dibekukan dicelupkan ke dalam atau disemprot dengan larutan garam tersebut hingga membeku.

Brine freezer sangat praktis digunakan di kapal kapal penangkap ikan dan dapat membekukan ikan dengan cepat.

FLO ICE (Media air garam yang terbaru)

Flo-Ice merupakan media yang unik untuk keperluan pendinginan yang dibuat dari air laut maupun air tawar bercampur garam didalam bejana alih-panas yang terbuat dari baja anti karat. Kristal es berukuran mikroskopis mengambang dalamair laut / air asin dengan kepekatan yang dikehendaki. Pada tekanan 20%, kristal es dapat mengalir bagaikan air biasa dan juga dapat dipompakan sampai pada kepekatan 50% - 60%.

Keistimewaan Flo-Ice memungkinkan kelebihan-kelebihan berikut ini:* Kemampuan pendinginan 3 hingga 4 kali lebih besar dibandingkan es biasa.* Flo-Ice menyelubingi badan ikan secara merata, mampu mendinginkan ikan seketika.* Bagian air yang kemudian ditiriskan akan meninggalkan ikan berlapis kristal es yang lembut bagaikan salju.* Flo-Ice memungkinkan kesegaran dan keawetan yang lebih baik.* Kristal es yang lembut tidak akan merusak ikan.* Flo-Ice dapat dipompakan dan mudah diatur sehingga bisa meningkatkan produktifitas dan fleksibilitas.* Flo-Ice dapat disimpan dan dipergunakan kemudian setelah beberapa hari.* Flo-Ice lebih hemat dibandingkan dengan es biasa.* Flo-Ice dapat dipergunakan untuk pendingin-udara yang dipergunakan pada ruang penyimpanan berpendingin.

Gambar. Mesin Flo Ice Kelebihan lainnya dari Flo-Ice: Sistem pendingin tekanan rendah.* Desain yang kukuh, dapat dihandalkan dan efisien.* Mudah dipasang dan dioperasikan.* Mudah dirawat.* Langsung dapat dipakai sesaat tersedianya air listrik.

Kegunaan Flo-Ice* Refrigerasi Industri: Gudang pendinginan, rumah penjagalan, industri pengolahan daging, unggas dan ikan, industri hasil susu dan minuman ringan, industri peragian minuman, industri kimia, petrokimia dan proses lainnya, instalasi Flo-Ice dan es hampa udara, instalasi es butir dan es balok, pendinginan beton, sistem akumulasi dingin, sistem pompa panas dan sebagainya.* Kapal Ikan: Mesin-mesin pendingin dan pembeku untuk kapal-kapal pukat berpendingin, pukat udang, pukat ikan tawar, purse-seiner, longliner tuna dan sebagainya.* Industri perkapalan: Mesin-mesing refrigerasi untuk pengangkutan barang yang didinginkan dan dibekukan, rungan pendingin, pendingin udara dan sebagainya.

Flo-Ice unit, produk berkualitasMesin Flo-Ice dibuat olah Inham-refrigeration (Nederland), perusahaan ini bukan sekedar pemasok komponen tapi juga menyediakan penelitian, rekayasa dan unit lengkap. Setiap unit dibuat sesuai dengan kebutuhan untuk menciptakan efisiensi dan produktifitas. Komponen lengkap dari suatu sistem Flo-Ice terdiri dari tangki-tangki penyimpanan, pendingin air laut, perpipaan serta saluran distribusi dan sebagainya.

2.7 Pemasangan kaca

Untuk melindungi produk makanan hasil laut yang dibekukan dari kehilangan embun selama penyimpanan yang berikut, pada umumnya dipasangi kaca dengan mencelupkan nya dengan singkat kedalam air bersih (dengan penambahan gula mungkin, asam askorbat, atau bahan pengawet lain), atau air penyemprotan di atas. Menghasilkan lapisan air yang encer yang membekukan di sekitar produk juga membantu ke arah melindunginya dari kerusakan phisik secara kebetulan. (didalam metoda penyemprotan propylene yang disebutkan lebih awal, beberapa glycol tinggal pada atas produk jadi itu. Maka bukanlah pemasangan kaca lebih lanjut yang dilaksanakan.)

PROSEDUR PENGGUNAAN SUHU RENDAH

DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, Budi. 1998. Petunjuk Praktis Perawatan Mesin Pendingin Sietem Kompresi.

BKPI SPP SUPM Negeri. Tegal.

K, Handoko. 1981. Teknik Memilih Memakai Memperbaiki Lemari Es. Jakarta.

Hadiwiyoto, Suwedo, Ir. 1993.Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Jilid I. Liberty.

Yogya karta.

Ilyas, Sofyan. 1994. Teknologi Refrigrasi Hasil Perikanan Jilid II Teknik Pembekuan

Ikan.CV.Paripurna. Jakarta.

A

C

Gas bertekanan sangat rendah dan mengandung panas dari ikan

Gas dengan temperatur dan tekanan tinggi

Cairan denagn tekanan tinggi

Cairan dengan temperatur dan tekanan rendah

Ikan dan udang dikelompokkan berdasarkan jenis, ukuan dan tingkat kesegaran

Ikan segara disiangi

dengan cara membuang sisik,

insang dan isi perutnya.

Penyiangan ini dilakukan terutama

Pada ikan yang berukuran besar

Atau akan diangkur ke tempat jauh

Didinginkan dengan menggunakan :

Es batu

Es kering

Udara Kering

Laruitan garam dingin

RWS

Dibekukan dengan menggunakan :

Sharp freezer

Multi plate freezing

Air blast freezing

Brine freezing