46
Tugas PENELITIAN PENGAJARAN FISIKA Penelitian Tindakan kelas (PTK)OLEH: Suritno Fayanto (A1C3 13 117) JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016 PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1

Penelitian Tindakan Kelas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PTK

Citation preview

Page 1: Penelitian Tindakan Kelas

Tugas

PENELITIAN PENGAJARAN FISIKA

” Penelitian Tindakan kelas (PTK)”

OLEH:

Suritno Fayanto (A1C3 13 117)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2016

Penelitian tindakan kelas 1

Page 2: Penelitian Tindakan Kelas

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Saat ini perkembangan masyarakat dan tuntunan pendidikan yang

berkualitas begitu cepat. Akibatnya, tuntutan terhadap layanan pendidikan

yang harus dilakukan oleh pendidikan pun harus meningkat lebih cepat.

Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu cara yang strategis bagi

pendidik untuk meningkatkan atau memperbaiki layanan pendidikan dalam

konteks layanan di kelas. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan karena

adanya masalah yang dihadapi pendidik dalam proses pembelajaran di kelas.

PTK dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian terhadap masalah

tersebut secara sistematis. Hal kajian ini kemudian dijadikan dasar untuk

mengatasi masalah tersebut. Dalam proses pelaksanaan rencana yang telah

disusun, kemudian dilakukan suatu observasi dan evaluasi yang dipakai

sebagai masukan untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada tahap

pelaksanaan. Hasil dari proses refeksi ini kemudian melandasi upaya

perbaikan dan peryempurnaan rencana tindakan berikutnya. Tahapan-tahapan

di atas dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan sampai suatu

kualitas keberhasilan tertentu dapat tercapai.

Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, PTK

berkembang sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi

guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas.

Dengan melaksanakan tahap-tahap PTK, guru dapat menemukan solusi dari

masalah yang timbul di kelasnya sendiri, bukan kelas orang lain, dengan

menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan

secara kreatif. Selain itu sebagai penelitian terapan, disamping guru

melaksanakan tugas utamanya mengajar di kelas, tidak perlu harus

meninggalkan siswanya. Jadi PTK merupakan suatu penelitian yang

mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan.

Penelitian tindakan kelas 2

Page 3: Penelitian Tindakan Kelas

Dengan melaksanakan PTK, guru mempunyai peran ganda : praktisi dan

peneliti.

Dengan adanya Penelitian Tindakan Kelas, kesalahan dan kesulitan

dalam proses pembelajaran akan dengan cepat dianalisis dan didiagnosis,

sehingga kesalahan dan kesulitan tersebut tidak akan berlarut-larut, jika

kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki dan kesulitannya dapat segera

diatasi, maka pembelajaran akan mudah dilaksanakan dan hasil belajar

peserta didik diharapkan akan meningkat. Selain itu, Penelitian Tindakan

Kelas dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru, apakah selama

ini metode, strategi dan teknik yang digunakan sudah sesuai dengan materi

dan karakteristik peserta didik. Sehingga hasil belajar peserta didik dapat

menjadi lebih baik.

B. RUMUSAN MASALH

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang diangkat

dalam makalah ini yaitu :

1. Apa itu penelitian tindakan kelas (PTK)? Dan bagaimana pandangan para

ahli tentang pengertian PTK?

2. Bagaimana karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK)?

3. Apa tujuan dan manfaat melakukan penelitian tindakan kelas?

4. Bagaimana langkah-langkah umum melakukan penelitian tindakan kelas

(PTK)?\

5. Apa saja model-model penelitian tindakan kelas (PTK) yang ada saat ini?

6. Bagaimana analisis data dan pelaporan penelitian tindakan kelas (PTK)?

Penelitian tindakan kelas 3

Page 4: Penelitian Tindakan Kelas

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini yaitu agar

mahasiswa dapat:

1. Memahami pengertian penelitian tindakan kelas

2. Mengetahui karakteristik penelitian tindakan kelas

3. Mengetahui tujuan dan manfaat melakukan penelitian tindakan kelas

4. Memahami langkah-langkah melakukan penelitian tindakan kelas

5. Mengehtahui model-model penelitian tindakan kelas yang ada saat ini

6. Memahami analisis dan pelaporan penelitian tindakan kelas

D. MANFAAT PENULISAN

Manfaat dalam penulisan makalah ini yaitu agardapat memberikan

pemahaman kepada mahasiswa dan pembaca tentang pengertian

PTK,karakteristik PTK, tujuan dan manfaat PTK, langkah-langkah umum PTK,

ragam model PTK, sertaanalisis data dan pelaporan PTK.

Penelitian tindakan kelas 4

Page 5: Penelitian Tindakan Kelas

BAB II

KERANGKA BERPIKIR DALAM PENULISAN

A. Metode Penulisan

Metode penulisan dalam makalah ini adalah dengan menggunakan

metode Pustaka. Metode Pustaka adalah metode yang dilakukan dengan

mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan

dangan alat baik berupa buku,maupun informasi dari internet.

B. Ruang Lingkup Kajian dan Pembahasan

Ruang lingkup kajian dan pembahasan pada makalah penelitian

tindakan kelas meliputi pengertian tindakan kelas baik secara umum

maupun dari para ahli, karakteristik PTK, tujuan dan manfaat PTK, ragam

model PTK, sertaanalisis data dan pelaporan PTK.

C. Sumber Data dan Informasi

Sumber data dan informasi dalam penyusunan makalah ini

diperoleh dari buku-buku tentang penelitian tindakan kelas, artikel terkait

materi, dan internet.

D. Teknik Pengumpulan dan Penyajian Data dan Informasi

Teknik pengumpulan data pada makalah ini dengan studi

dokumenter yaitu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan

menganalisis buku-buku, baik tertulis, gambar maupun elektronik,

dokumen atau buku yang telah diperoleh kemudian diuraikan,

dibandingkan dan dipadukan (sintesis) guna membentuk satu hasil kajian

yang sistematis.

Penyajian data informasi pada makalah ini menggunakan penyajian

data verbal. Penyajian data verbal itu sendiri merupakan penyajian dengan

menggunakan kata-kata atau kalimat berupa narasi,dengan memperhatikan

hal-hal seperti penggunaan bahasa yang tajam, tegas dan jelas.

Penelitian tindakan kelas 5

Page 6: Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Pengertian PTK

Langkah-Langkah PTK

Karakteristik PTK

Tujuan & manfaat PTK

Analisis & Pelaporan PTK

Secara umum

Menurut para ahli

Bagi guru

Bagi siswa & pembelajaran

Bagi sekolah

E. Peta konsep kajian dan pembahasan

Penelitian tindakan kelas 6

Model-Model PTK

Manfaat Model Kurt Lewin

Model Kemmis &

Taggart

Page 7: Penelitian Tindakan Kelas

BAB III

KAJIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh gurudi

dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk

memperbaiki kinejanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa menjadi

meningkat (Wardhani, 2010).

Penelitian tindakan kelas pada haikatnya merupakan riset-tindakan yang

dilakukan secara siklik dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah

itu terpecahkan. PTK termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang

dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. PTK berbeda dengan penelitian

formal, yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun teori yang

bersifat umum. PTK lebih bertujuan untuk memperbaiki kinerja, sifatnya

konstektual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi.

Beberapa ahli mempunyai pemahaman yang berbeda mengenai

pengertian penelitian tindakan kelas. Berikut pengertian PTK menurut para

ahli.

Lewin, PTK merupakan siasat guru dalam mengaplikasikan

pembelajaran dengan berkaca pada pengalamnya sendiri atau dengan

perbandingan dari guru lain.

Bahri, Penelitian Tindakan Kelas merupakan sebuah kegiatan yang

dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk 

memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas

dalam proses sehingga hasil belajarpun menjadi lebih baik.

Suyadi, PTK secara lebih sistematis dibagi menjadi tiga kata yaitu

penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian yaitu kegiatan mengamati

suatu objek tertentu dengan menggunakan prosedur tertentu untuk

menemukan data dengan tujuan meningkatkan mutu. Kemudian

Penelitian tindakan kelas 7

Page 8: Penelitian Tindakan Kelas

tindakan yaitu perlakuan yang dilakukan dengan sengaja dan

terencana dengan tujuan tertentu. Dan kelas adalah tempat di mana

sekelompok peserta didik menerima pelajaran dari guru yang sama. 

Sanjaya, Secara bahasa ada tiga istilah yang berkaitan dengan

penelitian tindakan keleas (PTK), yakni penelitian, tindakan, dan

kelas. Pertama, penelitian adalah suatu perlakuan yang menggunakan

metologi untuk memecahkan suatu masalah. Kedua, tindakan dapat

diartikan sebagai perlakuan yang dilakukan oleh guru untuk

memperbaiki mutu. Ketiga kelas menunjukkan pada tempat

berlangsungnya tindakan.

John Elliot, PTK adalah peristiwa sosial dengan tujuan untuk

meningkatkan kualiatas tindakan di dalamnya. Di mana dalam proses

tersebut mencakup kegiatan yang menimbulkan hubungan antara

evaluasi diri dengan peningkatan profesional.

Kemmis dan Mc. Taggart, PTK adalah gerakan diri sepenuhnya yang

dilakukan oleh peserta didik untuk meningkatkan pemahaman.

Arikunto, PTK adalah gabungan pengertian dari kata “penelitian,

tindakan dan kelas”. Penelitian adalah kegiatan mengamati suatu

objek, dengan menggunakan kaidah metodologi tertentu untuk

mendapatkan data yang bermanfaat bagi peneliti dan dan orang lain

demi kepentingan bersama. Selanjutnya tindakan adalah suatu

perlakuan yang sengaja diterapkan kepada objek dengan tujuan

tertentu yang dalam penerapannya dirangkai menjadi beberapa

periode atau siklus. Dan  kelas adalah tempat di mana sekolompok

siswa belajar bersama dari seorang guru yang sama dalam periode

yang sama.

Berdasarkan beberapa pemahaman mengenai PTK diatas dapat

disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu pengamatan

yang menerapkan tindakan didalam kelas dengan menggunakan aturan sesuai

dengan metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode atau

siklus. Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggotanya, PTK dapat

Penelitian tindakan kelas 8

Page 9: Penelitian Tindakan Kelas

berbentuk individual dan kaloboratif, yang dapat disebut PTK individual dan

PTK kaloboratif. Dalam PTK individual seorang guru melaksanakan PTK di

kelasnya sendiri atau kelas orang lain, sedang dalam PTK kaloboratif

beberapa orang guru secara sinergis melaksanakan PTK di kelas masing-

masing dan diantara anggota melakukan kunjungan antar kelas.

B. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Berdasarkan pada pengertian di atas, PTK memiliki karakterlistik

tersendiri sebagai pembeda dengan penelitian-penelitian lainya. Adapun

beberapa karakter tersebut adalah:

1. PTK hanya dilakukan oleh guru yang memahami bahwa proses

pembelajaran perlu diperbaiki dan ia terpanggil jiwanya untuk

memberikan tindakan-tindakan tertentu untuk membenahi masalah dalam

proses pembelajaran dengan cara melakukan kolaborasi. Menurut Usman

(dalam Daryanto,2011:2) guru dengan kompetensi tinggi merupakan

seorang yang memiliki kemampuan dan keahlian serta keterampilan dalam

bidangnya. Sehingga Ia dapat melakukan fungsi dan tugasnya sebagai

pengajar dan pendidik dengan maksimal.

2. Refleksi diri, refleksi merupakan salah satu ciri khas PTK yang paling

esensial. Dan ini sekaligus sebagai pembeda PTK dengan penelitian

lainnya yang menggunakan responden dalam mengumpulkan data,

sementara dalam PTK pengumpulan data dilakukan dengan refleksi diri.

(Tahir,2012:80)

3. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di dalam “kelas” sehingga interaksi

antara siswa dengan guru dapat terfokuskan secara maksimal. “Kelas”

Penelitian tindakan kelas 9

Page 10: Penelitian Tindakan Kelas

yang dimaksud di sini bukan hanya ruang yang berupa gedung, melainkan

“tempat” berlangsungnya proses pembelajaran antara guru dan murid.

(Suyadi,2012:6)

4. PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran secara terus

menerus. PTK dilaksakan secara berkesinambungan di mana setiap siklus

mencerminkan peningkatan atau perbaikan. Siklus sebelumnya merupakan

patokan untuk siklus selanjutnya. Sehingga diperoleh model pembelajaran

yang paling baik. (Daryanto,2011:6)

5. PTK merupakan salah satu indikator dalam peningkatan profesionalisme

guru, karena PTK memberi motivasi kepada guru untuk berfikir Kritis dan

sistematis, membiasakan guru untuk menulis, dan membuat catatan yang

dapat. Di mana semua itu dapat menunjang kemampuan guru dalam

pembelajaran. (Daryanto,2011:6)

6. PTK bersifat fleksibel sehingga mudah diadaptasikan dengan keadaan

kelas. Dengan demikian proses pembelajaran tidak monoton oleh satu

model saja.(Tahir,2012:81)

7. PTK menggunakaan metode kontekstuall. Artinya variable- variable yang

akan dipahami selalu berkaitan dengan kondisi kelas itu sendiri. Sehingga

data yang diperoleh hanya berlaku untuk kelas itu saja dan tidak dapat

digeneralisasikan dengan kelas lain. (Tahir,2012:81)

8. PTK dalam pelaksanaannya terbikai dalam beberapa pembagian waktu

atau siklus. (Sukardi,2011:212)

Penelitian tindakan kelas 10

Page 11: Penelitian Tindakan Kelas

9. PTK tidak diatur secara khusus untuk memenuhi kepentingan penelitian

semata. melainkan harus disesuaikan dengan program pembelajaran yang

sedang berjalan di kelas tersebut. (Sanjaya,2010:34)

Menurut Ibnu (dalam Aqib,2009:16) memaparkan bahwa PTK memiliki

karakteristik dasar yaitu:

1. Dalam pelaksanaan tindakan berdasarkan pada masalah yang dihadapi guru;

2. Adanya perpaduan dalam pelaksanaanya;

3. Peneliti sebagai media yang melakukan refleksi;

4. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik

instruksional;

5. Dalam pelaksanaannya terbagi beberapa siklus atau periode.

Menurut Richard Winter ada enan karakteristik penelitian tindakan kelas

(PTK), yaitu:

1. Kritik Refleksi.

Salah satu langkah penelitian kualitatif pada umumya, dan

khususnya penelitian tindakan kelas ialah adanya upaya refleksi terhadap

hasil observasi mengenai latar dan kegiatan suatu aksi. Hanya saja, di

dalam(PTK) yang dimaksud dengan refleksi ialah suatu upaya evaluasi

atau penelitian, dan refleksi ini perlu adanya kritik sehingga dimungkinkan

pada taraf evaluasi terhadap perubahan-perubahan.Adapun menurut

Schmuck (1997), yang dimaksud refleksi disini adalah refleksi dalam

pengertian melakukan introspeksi diri, seperti guru mengingat kembali apa

Penelitian tindakan kelas 11

Page 12: Penelitian Tindakan Kelas

saja tindakan yang telah dilakukan di dalam kelas, apa dampak dari

tindakan tersebut, mengapa dampaknya menjadi demikian dan sebagainya.

2. Kritik Dialektis.

Dengan adanya kritik dialektif diharapkan penelitian bersedia

melakukan kritik terhadap fenomena yang ditelitinya. Selanjutnya peneliti

akan bersedia melakukan pemerisaan terhadap :

a. Kontek hubungan secara menyeluruh yang merupakan suatu unit

walaupun dapat dipisahkan secarta jelas.

b. Struktur kontradiksi internal, maksudnya dibalik unut yang kelas yang

memungkinkan adanya kecenderungan mengalami perubahan meskipun

sesuatu yang berada di balik unit tersebut bersifat stabil.

3. Kritik Kolaboratif.

Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) diperlukan hadirnya suatu

kerjasama dengan pihak-pihak lain seperti atasan, sejawat atau kolega,

mahasiswa, dan sebagainya.

4. Kritik Resiko.

Dengan adanya ciri resiko diharapkan dan dituntut agr peneliti

berani mengambil resiko, terutama pada waktu proses penelitian

berlangsung. Resiko yang mungkin ada diantaranya: Adanya tuntutan

untuk melakukan suatu transformasi, dan Melesetnya hipotesis.

5. Kritik Susunan Jamak.

Pada umumnya penelitian kuantitatif atau tradisional berstruktur

tunggal karena ditentukan oleh suara tunggal, penelitiannya. Akan tetapi,

Penelitian tindakan kelas 12

Page 13: Penelitian Tindakan Kelas

PTK memiliki struktur jamak karena jelas penelitian ini bersifat dialektis,

reflektif, partisipasitif dan kolaboratif.

6. Kritik Internalisasi Teori dan Praktek.

Di dalam penelitian tindakan kelas (PTK), keberadaan antara teori

dan praktikbukan merupakan dua dunia yang berlainan. Akan tetapi

keduanya merupakan dua tahap yang berbeda, yang saling bergantung dan

keduanya berfungsi untuk mendukung transformasi.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

1. Tujuan PTK

Berdassarkan karakteristik PTK di atas, maka tujuan guru

melaksanakan PTK adalah dalam rangka memperbaiki cara-cara mengajar

melalui penerapan metode baru atau tindakan baru yang ia temukan dan

diyakini karena metode baru ini telah teruji ternyata efektif meningkatkan

hasil pembelajaran seperti yang diharapkan. Tujuan akhirnya melalui PTK

akan menghasilkan peningkatan baik kualitas proses maupun kualitas hasil

belajar siswa. Dengan senantiasa memperbaiki cara-cara mengajarnya itu,

guru diharapkan dapat memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di

dalam kelas.

Disamping hal di atas, melalui PTK guru tidak sekedar bertujuan untuk

memcahkan masalah, melainkan juga mencari jawaban ilmiah terhadap

masalah yang dihadapinya. Secara lengkap tujuan PTK adalah sebagai

berikut:

Penelitian tindakan kelas 13

Page 14: Penelitian Tindakan Kelas

a) Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang

dilaksanakn guru demi tercapainya tujuan pembelajaran yang bermutu.

b) Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru

c) Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah

pembelajaran dikelas agar pembelajaran bermutu.

d) Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memcahkan

masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi

siwa dan kelas yang diajarnya.

e) Mengeksplorasi dan membauhkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi

pembelajaran (misalnya pendekatan, metode, strategi, dan media) yang

dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil

pembelajaran.

f) Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam

pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain

kemampuan inovatif guru.

g) Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis

penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris

kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.

Tujuan-tujuan di atas pada prinsipnya mengarah pada adanya

upaya-upaya tindakan yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mutu

isi, mutu masukan, mutu proses, dan mutu hasil pendidikan dan

pembelajaran di dalam kelas. Peningkatan pada spek-aspek ini pada

Penelitian tindakan kelas 14

Page 15: Penelitian Tindakan Kelas

akhirnya dapat digunakan untuk meningkatkan professional guru dan

menumbuhkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta

sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan

pembelajaran secara berkelanjutan.

2. Manfaat PTK

a. Manfaat PTK bagi Guru

Bagi guru, PTK mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut:

1) PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki

pembelajaran yang dikelolanya karena memang sasaran akhir PTK

adalah perbaikan pembelajaran. Perbaikan ini akan menimbulkan

rasa puas bagi guru karena ia sudah melakukan sesuatu untuk

meningkatkan kaulitas pembelajaran yang dikelolanya. Disamping

itu, hasil PTK dapat disebarkan ke teman sejawat, sehingga mereka

barangkali tergerak untuk mencobajan hasil tersebut atau paling

tdak mencoba melakukan perbaikan bagi pembelajaran di kelasnya.

2) Dengan melakukan PTK guru dapat berkembang secara

professional karena dapat menunjukkan bahwa ia mampu menilai

dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dengan

perkataan lain, guru mampu menunjukkan otonominya sebagai

pekerja professional.

3) PTK membuat guru lebih percaya diri. Jika PTK ini mampu

membuat guru berkembang sebagai pekerja professional, maka

sebagai konsejuensinya, PTK juga mampu membuat guru lebih

percaya diri. Guru yang melakukan analisis terhadap kinerjanya

sendiri di dalam kelas sehingga menemukan kekuatan dan

kelemahan dan kemudian mengembangkan alternative untuk

mengatasi kelemahannya jelas-jelas merupakan guru yang penuh

percaya diri.

4) Melaui PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif

mengembangkan pengetahuan dan keterampilan diri sendiri. Guru

Penelitian tindakan kelas 15

Page 16: Penelitian Tindakan Kelas

tidak hanya menerima hasil perbaikan yang ditemukan orang lain,

namun ia sendiri adalah perancang dan pelaku perbaikan tersebut,

yang mengahsilkan berbagai teori dalam memperbaiki

pembelajaran. Hasil yang ditemukan sendiri akan merupakan

dorongan yang kuat bagi guru untuk terus-menerus melukakan

perbaikan.

b. Manfaat PTK bagi Siswa dan Pembelajaran

Dengan adanya pelaksanaan PTK, kesalahan dan kesulitan dalam

proses pembelajaran (baik strategi, teknik, konsep dan lain-lain) akan

dengan cepat dianalisis dan didiagnosis, sehingga kesalahan dan

kesulitan tersebut tidak akan berlarut-larut. Jika kelasalahan yang

terjadi dapat segera diperbaiki, maka pembelajaran akan mudah

dilaksanakan, menarik dan hasil belajar siswa diharapkan akan

meningkat.

Ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara

pembelajaran dan perbaikan haisl belajar siswa. Kuduanya akan dapat

terwujud, jika guru memiliki kemampuan dan kemauan untuk

melakukan PTK.

c. Manfaat PTK bagi Sekolah

Sekolah yang para gurunya memiliki kemampuan untuk

melakukan perubahan atau perbaikan kinerjanya secara professional,

maka sekolah tersebut akan berkembang pesat. Sekolah tidak akan

berkembang, jika gurunya tidak memiliki kemampuan untuk

mengembangkan diri. Kaitannya dengan PTK, jika sekolah yang para

gurunya memiliki keterampilan dalam melaksanakan PTK tentu saja

sekolah tersebut akan memperoleh manfaat yang besar, karena

meningkatkan kualitas pembelajaran mencerminkan kualitas

pendidikan di sekolah tersebut.

Penelitian tindakan kelas 16

Page 17: Penelitian Tindakan Kelas

D. Langkah-Langkah Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas

1. Fokus Masalah

Kegiatan PTK sebelum pelaksanaan penyusunan rencana PTK

merupakan kegiatan yang mendasari pelaksanaan PTK, yang berupa

kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

a. Identifikasi masalah

Kegiatan diawali dengan langkah mengidentifikasi bidang fokus

masalah yang akan diteliti, bidang masalah diteliti dan dikembangkan.

Dalam pendidikan dan kurikulum, bidang masalah yang dipilih adalah

bidang masalah yang memiliki sumbangan paling besar terhadap mutu

hasil pendidikan, khususnya mutu kemampuan dan pribadi siswa,

misalnya implementasi kurikulum. Bidang tersebut masih mencakup

secara luas, cakupannya dapat terdiri dari berbagai sub bidang atau segi,

misalnya segi pembelajaran, segi praktik, pengelolaan kurikulum,

kegiatan ekstra kurikuler, penggunaan media, evaluasi, dll. Dalam segi

pembelajaran masih terdapat lagi masalah-masalah yang bisa

diidentifikasi dan dipilih sebagai fokus masalah, seperti pembelajaran

pemecahan masalah, pembelajaran konstektual, eksprensial,

pembelajaran inkuiri-diskaveri, pembelajaran kooperatif dll. Dalam

pemilihan fokus masalah atau kegiatan yang ingin dipilih didasarkan

atau urgensi dan mafaatnya, serta kemampuan diri dalam melaksanakan

kegiatan pemecahan masalah tersebut.

b. Pengumpulan data

Langkah kedua ini merupakan langkah dengan melakukan

kegiatan pengumpulan data berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan

yang menjadi fokus masalah. Sebagai contoh masalah yang menjadi

dasar adalah pembelajaran kooperatif (pembelajaran yang menekankan

aktivitas siswa dalam pembelajaran). Dalam langkah ini seorang guru

mengidentifikasi, menghimpun dokumen-dokumen, mengingat-ingat

kegiatan pembelajaran, serta hasil pembelajaran yang berkenan dengan

Penelitian tindakan kelas 17

Page 18: Penelitian Tindakan Kelas

pemecahan masalah yang pernah dilakukannya. Topik-topik apa yang

dibahas, bagaimana langkah-langkahnya, bagaimana kegiatan guru dan

siswa, buku media, dan sumber belajar, keberhasilan yang dicapai, dll.

c. Analisis dan interpretasi data

Hasil pengumpulan data kemudian dianalisis secara kualitatif ,

diuraikan, dibandingkan, dikategorikan, disintesiskan, lalu diurutkan

secara sistematis. Hasil analisis diinterpretasikan dalam arti diberi

makna, baik makna umum maupun makna atau sendiri-sendiri.

d. Solusi permasalahan

Hasil masalah-masalah yang telah dijabarkan, kemudian

dicarikan solusi untuk mencari/mengembangkan cara perbaikan, yang

dapat dilakukan dengan mengkaji teori dan hasil-hasil penelitian yang

relevan, berdiskusi dengan teman (guru lain) atau dengan pakar, serta

guru dapat menggali pengalaman sendiri. Pengembangan cara

perbaikan atau tindakan harus sesuai dengan kemampuan dan komitmen

guru sebagai peneliti pelaksana, kemampuan siswa, fasilitas yang

tersedia, serta iklim belajar dan iklim kerja di sekolah.

2. Pelaksanaan PTK

Berdasarkan empat kegiatan awal, yaitu identifikasi masalah,

pengumpulan data, analisis dan interpretasi data, dan solusi permasalahan,

maka langkah selanjutnya adalah melakukan langkah-langkah umum PTK

yang merupakan satu daur atau siklus, yang terdiri dari kegiatan.

a. Perencanaan

Pelaksanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan rencana

pembelajaran dan skenario tindakan, termasuk bahan pelajaran dan

tugas-tugas, menyiapkan alat pendukung atau sarana lain yang

diperlukan, mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data, dan

melakukan simulasi pelaksanaan jika diperlukan.

b. Pelaksanaan (Tindakan)

Fase tindakan merupakan tahapan pelaksanaan tindakan-

tindakan (intervensi) yang telah direncanakan. Pada fase ini peneliti

Penelitian tindakan kelas 18

Page 19: Penelitian Tindakan Kelas

peneliti sudah harus benar-benar menguasai skenario pengajaran

sebelum menerapkannya. Fokus perhatian peneliti pada fase bukan pada

bagaimana mengimplementasikan rencana atau pada proses

peningkatan keterampilan mengajar guru, tetapi pada proses

menggunakan strategi yang direncanakan untuk melihat seberapa jauh

strategi itu mengatasi masalah yang ingin diatasi. Peneliti disarankan

untuk berkolaborasi dengan satu atau lebih kolega yang mengampu

mata pelajaran yang sama. Kolaborator tersebut bertugas mengamati

implementasi perencanaan dan melihat seberapa jauh strategi itu

memecahkan masalah.

c. Observasi

Observasi merupakan proses pengumpulan data mengenai

tingkat keberhasilan strategi yang digunakan untuk memecahkan

masalah. Observasi difokuskan pada data yang berhubungan dengan

kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Pertanyaan-pertanyaan yang

lazim diajukan pada fase observasi adalah: Seberapa efektif strategi

yang digunakan memecahkan masalah?, bukan, seberapa baik

pengajaran guru?. Atau, seberapa baik strategi pengajaran itu

diimplementasikan oleh guru?. Kedua pertanyaan terakhir adalah

pertanyaan untuk observasi ketika mahasiswa melakukan praktik

mengajar, bukan dalam observasi PTK. Pada fase observasi ini, peneliti

dan kolaborator juga menyepakati sumber dan jenis data yang akan

dikumpulkan serta teknik dan instrument yang akan digunakan untuk

mengumpulkan data tersebut. Proses penjaringan data sesuai dengan

kesepakatan yang diambil juga dilakukan pada fase observasi ini.

d. Refleksi

Refleksi merupakan proses analisis data dan diskusi (keduanya

selalu berlangsung tumpang tindih) untuk menentukan sejauh mana

data yang dijaring menunjukkan keberhasilan strategi mengatasi

masalah. Refleksi juga menunjukkan faktor-faktor apa saja yang

Penelitian tindakan kelas 19

Page 20: Penelitian Tindakan Kelas

mendukung keberhasilan strategi atau persoalan-persoalan tambahan

apa yang muncul selama proses implementasi strategi. Analisis

terhadap hasil observasi dilakukan dengan membandingkan data yang

terjaring dengan kriteria keberhasilan yang telah ditargetkan. Sebagai

contoh, sebuah strategi yang diarahkan untuk meningkatkan kemahiran

para guru di sebuah Sekolah Dasar dalam pembelajaran melalui metode

pembelajaran kooperatif tipe STAD, pembelajaran kooperatif dianggap

berhasil bila (1) para guru tersebut menyenangi pembelajaran kooperatif

tipe STAD, (2) peneliti merasa nyaman menggunakan pembelajaran

kooperatif tipe STAD, (3) para guru semakin aktif dalam pembelajaran,

(4) kemahiran guru menjalankan pembelajaran kooperatif tipe STAD

TIK dalam aktivitas pembelajaran, seperti terungkap melalui penilaian

siswa yang memberikan nilai rata-rata 4,6 (dalam skala 5) kepada guru

melalui angket. Refleksi yang dilakukan melalui proses analisis data

dan diskusi ini berfungsi untuk menilai kriteria keberhasilan yang mana

yang sudah tercapai, mana yang belum tercapai dan apa yang

menyebabkan kriteria itu belum tercapai. Hasil penilaian ini akan

memperlihatkan unsur strategi yang perlu diperbaiki. Dengan demikian

peneliti dan kolaborator dapat memperbaiki strategi tersebut secara

optimal sehingga pengimplementasian strategi revisi ini nantinya dapat

mencapai semua target keberhasilan.

E. Ragam Model Penelitian Tindakan Kelas

Ada beberapa model PTK yang sampai saat ini sering digunakan di

dalam dunia pendidikan, di antaranya: (1) Model Kurt Lewin, (2) Model

Kemmis dan Mc Taggart, (3) dan Model John Elliot

1. Model Kurt Lewin; di depan sudah disebutnya bahwa PTK pertama kali

diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946. konsep inti PTK yang

diperkenalkan oleh Kurt Lewin ialah bahwa dalam satu siklus terdiri dari

empat langkah, yaitu: (1) Perencanaan ( planning), (2) aksi atau tindakan

(acting), (3) Observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting) (Lewin,

Penelitian tindakan kelas 20

Page 21: Penelitian Tindakan Kelas

REVISED PLAN

PLAN

ACT

OBSERVE REFLECT

ACT

OBSERVE REFLECT

SIKLUS I

REVISED PLAN

SIKLUS II

1990). Sementara itu, empat langkah dalam satu siklus yang dikemukakan

oleh Kurt Lewin tersebut oleh Ernest T. Stringer dielaborasi lagi menjadi:

(1) Perencanaan (planning), (2) Pelaksanaan (implementing), dan (3)

Penilaian (evaluating).

2. Model Kemmis dan Taggart, mrupakan pengembangan dri komsep dasar

yang diperkenalkan Kurt Lewin seperti yang diuraikan di atas. Pada model

Kemmis & Taggart komponen acting dan observing dijadikan satu

kesatuan karena keduanya merupakan tindakan yang tidak terpisahkan,

terjadi dalam waktu yang sama. Model Kemiis & Taggart disajikan pada

gambar berikut.

Penelitian tindakan kelas 21

Page 22: Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 1. Model Action Research Kemmis & Taggart

3. Model John Elliot; apabila dibandingkan dua model yang sudah

diutarakan di atas, yaitu Model Kurt Lewin dan Kemmis-McTaggart, PTK

Model John Elliot ini tampak lebih detail dan rinci. Dikatakan demikian,

oleh karena di dalam setiap siklus dimungkinkan terdiri dari beberapa aksi

yaitu antara 3-5 aksi (tindakan). Sementara itu, setiap aksi kemungkinan

terdiri dari beberapa langkah, yang terealisasi dalam bentuk kegiatan

belajar-mengajar. Maksud disusunnya secara terinci pada PTK Model

John Elliot ini, supaya terdapat kelancaran yang lebih tinggi antara taraf-

taraf di dalam pelaksanan aksi atau proses belajar-mengajar. Selanjutnya,

dijelaskan pula olehnya bahwa terincinya setiap aksi atau tindakan

sehingga menjadi beberapa langkah oleh karena suatu pelajaran terdiri dari

beberapa subpokok bahasan atau materi pelajaran. Di dalam kenyataan

praktik di lapangan setiap pokok bahasan biasanya tidak akan dapat

diselesaikan dalam satu langkah, tetapi akan diselesaikan dalam beberapa

rupa itulah yang menyebabkan John Elliot menyusun model PTK yang

berbeda secara skematis dengan kedua model sebelumnya, yaitu seperti

dikemukakan berikut ini.

Penelitian tindakan kelas 22

Page 23: Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 2 Riset Aksi Model John ElliotF. Analisis Data dan Pelaporan PTK

1. Analisis data

Salah satu ciri guru yang professional adalah mampu mangambil

keputusan, baik sebelum, selama, maupun setelah pembelajaran

berlangsung. Keputusan yang diambil didasarkan pada berbagai

pertimbangan yang berasal dari berbagai sumber. Dalam kaitannya

dengan PTK, sumber pertimbangan tersebut adalah data yang

dikumpulkan baik melalui observasi maupun dengan teknik lain. Agar

data bermakna sebagai dasar untuk mengambil keputusan, data tersebut

harus dianalisis atau diberi makna.

Analisis data pada tahap ini agak berbeda dengan interpretasi yang

dilakukan pada tahap observasi. Jika interpretasi dilakukan pada setiap

saat observasi dan pada pertemuan/diskusi balikan, maka analisis data

dilakukan setelah paket perbaikan selesai diimplementasikan secara

keseluruhan. Misalnya, jika perbaikan ini direncanakan untuk enam kali

pembelajaran, maka analisi data dilakukan setelah keenam pembelajaran

tuntas. Dengan demikian, pada setiap pembelajaran akan terjadi

Penelitian tindakan kelas 23

Page 24: Penelitian Tindakan Kelas

interpretasi yang dimanfaatkan untuk melakukan penyesuaian, dan pada

akhir paket perbaikan diadakan analisis data secara keseluruhan untuk

menghasilkan informasi yang dapat menjawab hipotesis perbaikan yang

dirancang guru.

Analisis data dapat dilakukan secara bertahap, pertama dengan

menyeleksi dan mengelompokkan, kedua dengan memaparkan atau

mendeskripsikan data, dan terakhir menyimpulkan atau memberi makna.

Pada tahap pertama, data diseleksi, difokuskan jika perlu ada yang

direduksi karena itu tahap ini sering disebut sebagai reduksi data.

Kemudian data diorganisasikan sesuai dengan hipotesis atau pertanyaan

penelitian yang ingin dicari jawabannya. Tahap kedua, data yang sudah

terorganisasi ini didesskripsikan sehingga bermakna, baik dalam bentuk

narasi, grafik, maupun tabel. Akhirnya, berdasarkan paparan atau

deskripsi yang telah dibuat ditarik kesimpulan dalam bentuk pertanyaan

atau formula singkat.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses analisis hasil PTK

1. Data penelitian tindakan kelas pada dasarnya dikumpulkan oleh

guru yang berperan sebagai peneliti dan pengajar, dan jika perlu

dapat dibantu oleh teman sejawat. Data tersebut lebih banyak

bersifat kualitatif, meski ada juga yang berupa data kuantitatif.

2. Analisis data adalah upaya yang dilakukan oleh guru yang

berperan sebagai peneliti untuk merangkum secara akurat data

yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan

benar.

3. Sehubungan dengan butir 2, maka analisis data dilakukan dengan

cara memilih, memilah, mengelompokkan, data yang ada,

merangkumnya, kemudian menyajikan dalam bentuk yang mudah

dibaca atau dipahami. Penyajian hasil analisis data kualitatif dapat

dibuat dalam bentuk uraian singkat, bagan alur, atau tabel sesuai

dengan hakikat data yang dianalisis.

Penelitian tindakan kelas 24

Page 25: Penelitian Tindakan Kelas

4. Data kuantitatif dianalisis dengan statistik deskriptif untuk

menemukan persentase, dan nilai rata-rata. Penyajian hasil analisis

dapat dilakukan dengan membuat tabel distribusi atau grafik.

5. Interpretasi data adalah upaya peneliti untuk menemukan makna

dari data yang dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan

penelitian. Interpretasi ini pada gilirannya akan menjadi temuan

penelitian.

6. Analisis yang akurat dan cara penyajian yang tepat akan

memungkinkan tafsiran/interpretasi hasil penelitian yang akurat

dan valid itu. Oleh karena itu, guru harus sangat berhati-hati dalam

melakukan analisis. Kekurang-akuratan dapat diminimalkan

dengan melakukan “cross check” dengan sumber data atau dengan

data lain yang sejenis.

7. Agar mampu melakukan analisis data, guru harus banyak

melakukan latihan dan bekerja dalam kelompok.

2. Pelaporan PTK

Laporan PTK adalah laporan yang ditulis secara sistematis

berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru di

kelasnya sendiri. Laporan ini ditulis karena merupakan dokumen yang

dapat dijadikan acuan, harus diserahkan kepada pihak sponsor, serta dapat

diketahui oleh umum, terutama oleh para guru yang barangkali mengalami

masalah yang sama dengan yang dilaporkan.

Sistematika laporan PTK pada umumnya tidak jauh berbeda dari

laporan penelitian formal. Sesuai dengan format Laporan PTK yang

terdapat dalam Panduan Direktorat Jenderal Pendidikan, maka Sistematika

Laporan PTK dibuat sebagai berikut.

Penelitian tindakan kelas 25

Page 26: Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas 26

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Halaman Judul

Lembar Pengesahan

Abstrak

Daftar Isi

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah (data awal dalam mengidentifikasi masalah, analisis

masalah, dan pentingnya masalah dipecahkan).

2. Rumusan Masalah

3. Tujuan Penelitian

4. Manfaat Penelitian

B. Kajian Pustaka

C. Pelaksanaan Penelitian

1. Subjek Penelitian (Lokasi, waktu, mata pelajaran, kelas, dan karakteristik

siswa)

2. Deskripsi per Siklus: (rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan

data/instrumen, refleksi)

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

4. Deskripsi per siklus (data tentang rencana, pengamatan, refleksi),

keberhasilan dan kegagalan, lengkap dengan data.

5. Pembahasan dari setiap siklus.

D. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

2. Saran

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 27: Penelitian Tindakan Kelas

Judul penelitian hendaknya menggambarkan aktivitas perbaikan yang

dilaksanakan sebagai fokus PTK.

Abstrak memuat sari pati dari setiap komponen penelitian, mulai dari

masalah, tujuan penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil dan pembahasan,

serta kesimpulan dan saran. Dengan membaca abstrak, orang akan

mendapat gambaran umum mengenai PTK yang dilaporkan.

Pendahuluan memuat latar belakang munculnya masalah, analisis dan

perumusan masalah, serta tujuan dan manfaat penelitian.

Kajian pustaka menguraikan tentang berbagai teori/hasil penelitian yang

terkait dengan masalah penelitian, yang dapat dijadikan acuan dalam

merancang perbaikan dan membahas hasil penelitian.

Pelaksanaan penelitian mengungkapkan tentang subjek penelitian,

prosedur pelaksanaan per siklus, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

pengumpulan data, dan cara refleksi.

Hasil Penelitian dan Pembahasan menyajikan hasil penelitian setiap siklus

dengan data lengkap, mulai dari perencanaan, pelaksanaan pengamatan,

refleksi, yang berisi penjelasan tentang keberhasilan dan kelemahan yang

terjadi. Bagian ini didukung dengan tabel dan grafik, dan disertai dengan

pembahasan mengapa hasilnya seperti itu.

Kesimpulan dan saran berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran

untuk menindaklanjuti hasil penelitian tersebut.

Daftar Pustaka memuat semua sumber yang digunakan sebagai acuan,

yang disusun berdasarkan abjad dengan menggunakan gaya penulisan

tertentu

Dalam menulis laporan PTK, perlu diperhatikan berbagai ketentuan,

seperti: (1) etika penulisan, (2) penggunaan bahasa Indonesia ragam tulis, serta (3)

berbagai ketentuan teknis.

1) Etika penulisan mencakup: (1) kejujuran, (2) keobjektifan, dan (3)

pengutipan. Ketiga aspek ini sangat berkaitan erat. Kejujuran menuntut

penulis jujur terhadap diri sendiri dan orang lain dengan

Penelitian tindakan kelas 27

Page 28: Penelitian Tindakan Kelas

caramengungkapkan dan menafsirkan data/informasi apa adanya tanpa

dicampuri oleh kepentingan pribadi. Keobjektifan menuntut penulis

menyajikan informasi sebagaimana adanya, tanpa manipulasi, sehingga

apa yang dibaca oleh pembaca memang benar adanya. Pengutipan

berkaitan dengan mengutip atau menggunakan pendapat orang lain dalam

tulisan. Dalam hal ini, penulis harus mencantumkan sumber kutipan

dengan mengikuti aturan yang berlaku.

2) Penggunaan bahasa Indonesia ragam tulis, menuntut penulis

memperhatikan kaidah-kaidah bahasa tulis, sehingga tingkat keterbacaan

laporan menjadi tinggi. Kaidah bahasa tulis paling tidak mencakup: (1)

pilihan kata, (2) struktur kalimat, (3) paragraf, dan (4) ejaan. Kata/istilah

yang digunakan dalam laporan seyogianya merupakan kata/istilah baku

yang diketahui oleh umum, kalimat cukup lugas dan memenuhi unsur-

unsur kalimat sempurna, paragraf merupakan paparan buah pikiran yang

utuh, serta cara penulisan harus mengikuti aturan Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD).

3) Ketentuan teknis berkaitan dengan penampilan laporan yang mudah

dibaca. Ketentuan ini mencakup, sistem penomoran, cara mengutip, serta

huruf, spasi, dan margin. Sistem penomoran dapat menggunakan sistem

digit atau campuran angka dan huruf, asal digunakan secara konsisten.

Cara mengutip mengikuti aturan American Psychology Association

(APA); sedangkan huruf yang digunakan adalah Times New Roman atau

Arial dengan font size 12, spasi 1,5; serta margin 4 cm dari pinggir kiri

dan atas, dan 3 cm dari pinggir kanan dan bawah.

Penelitian tindakan kelas 28

Page 29: Penelitian Tindakan Kelas

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

2. Menurut Ibnu (dalam Aqib,2009:16) memaparkan bahwa PTK memiliki

karakteristik dasar yaitu:

a. Dalam pelaksanaan tindakan berdasarkan pada masalah yang dihadapi

guru;

b. Adanya perpaduan dalam pelaksanaanya;

c. Peneliti sebagai media yang melakukan refleksi;

d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik

instruksional;

e. Dalam pelaksanaannya terbagi beberapa siklus atau periode.

3. Tujuan guru melaksanakan PTK adalah dalam rangka memperbaiki cara-

cara mengajar melalui penerapan metode baru atau tindakan baru yang ia

temukan dan diyakini karena metode bau ini telah teruji ternyata efektif

meningkatkan hasil pembelajaran seperti yang diharapkan. Tujuan akhirnya

melalui PTK akan menghasilkan peningkatan baik kualitas proses maupun

kualitas hasil belajar siswa. Manfaat penelitian tindakan kelas dapat

dirasakan oleh guru , siswa, dan sekolah itu sendiri.

4. Langkah-langkah pelaksanaan PTK diantaranya:

- Fokus Masalah

a. Identifikasi masalah

b. Pengumpulan data

c. Analisis dan interpretasi data

d. Solusi permasalahan

Penelitian tindakan kelas 29

Page 30: Penelitian Tindakan Kelas

- Pelaksanaan PTK

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan (Tindakan)

c. Observasi

d. Refleksi

5. Ada beberapa model PTK yang sampai saat ini sering digunakan di dalam

dunia pendidikan, di antaranya: (1) Model Kurt Lewin, (2) Model Kemmis

dan Mc Taggart, (3) Model John Elliot, dan (4) Model Dave Ebbutt.

6. Analisis data dapat dilakukan secara bertahap, pertama dengan menyeleksi

dan mengelompokkan, kedua dengan memaparkan atau mendeskripsikan

data, dan terakhir menyimpulkan atau memberi makna. Pada tahap pertama,

data diseleksi, difokuskan jika perlu ada yang direduksi karena itu tahap ini

sering disebut sebagai reduksi data. Kemudian data diorganisasikan sesuai

dengan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang ingin dicari jawabannya.

Tahap kedua, data yang sudah terorganisasi ini didesskripsikan sehingga

bermakna, baik dalam bentuk narasi, grafik, maupun tabel. Akhirnya,

berdasarkan paparan atau deskripsi yang telah dibuat ditarik kesimpulan

dalam bentuk pertanyaan atau formula singkat.

7. Laporan PTK adalah laporan yang ditulis secara sistematis berdasarkan

penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri.

Laporan ini ditulis karena merupakan dokumen yang dapat dijadikan acuan,

harus diserahkan kepada pihak sponsor, serta dapat diketahui oleh umum,

terutama oleh para guru yang barangkali mengalami masalah yang sama

dengan yang dilaporkan.

B. Saran

Dengan mengetahui secara singkat tentang penelitian tindakan kelas,

maka diharapkan bagi mahasiwa maupun guru dapat melaksanakan penelitian

tindakan kelas ini dengan baik, agar masalah yang di alami di sekolah dapat

berkurang dengan adanya penelitian ini.

Penelitian tindakan kelas 30