Upload
suritno-fayanto
View
12
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PTK
Citation preview
Tugas
PENELITIAN PENGAJARAN FISIKA
” Penelitian Tindakan kelas (PTK)”
OLEH:
Suritno Fayanto (A1C3 13 117)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
Penelitian tindakan kelas 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini perkembangan masyarakat dan tuntunan pendidikan yang
berkualitas begitu cepat. Akibatnya, tuntutan terhadap layanan pendidikan
yang harus dilakukan oleh pendidikan pun harus meningkat lebih cepat.
Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu cara yang strategis bagi
pendidik untuk meningkatkan atau memperbaiki layanan pendidikan dalam
konteks layanan di kelas. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan karena
adanya masalah yang dihadapi pendidik dalam proses pembelajaran di kelas.
PTK dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian terhadap masalah
tersebut secara sistematis. Hal kajian ini kemudian dijadikan dasar untuk
mengatasi masalah tersebut. Dalam proses pelaksanaan rencana yang telah
disusun, kemudian dilakukan suatu observasi dan evaluasi yang dipakai
sebagai masukan untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada tahap
pelaksanaan. Hasil dari proses refeksi ini kemudian melandasi upaya
perbaikan dan peryempurnaan rencana tindakan berikutnya. Tahapan-tahapan
di atas dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan sampai suatu
kualitas keberhasilan tertentu dapat tercapai.
Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, PTK
berkembang sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi
guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas.
Dengan melaksanakan tahap-tahap PTK, guru dapat menemukan solusi dari
masalah yang timbul di kelasnya sendiri, bukan kelas orang lain, dengan
menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan
secara kreatif. Selain itu sebagai penelitian terapan, disamping guru
melaksanakan tugas utamanya mengajar di kelas, tidak perlu harus
meninggalkan siswanya. Jadi PTK merupakan suatu penelitian yang
mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan.
Penelitian tindakan kelas 2
Dengan melaksanakan PTK, guru mempunyai peran ganda : praktisi dan
peneliti.
Dengan adanya Penelitian Tindakan Kelas, kesalahan dan kesulitan
dalam proses pembelajaran akan dengan cepat dianalisis dan didiagnosis,
sehingga kesalahan dan kesulitan tersebut tidak akan berlarut-larut, jika
kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki dan kesulitannya dapat segera
diatasi, maka pembelajaran akan mudah dilaksanakan dan hasil belajar
peserta didik diharapkan akan meningkat. Selain itu, Penelitian Tindakan
Kelas dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru, apakah selama
ini metode, strategi dan teknik yang digunakan sudah sesuai dengan materi
dan karakteristik peserta didik. Sehingga hasil belajar peserta didik dapat
menjadi lebih baik.
B. RUMUSAN MASALH
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang diangkat
dalam makalah ini yaitu :
1. Apa itu penelitian tindakan kelas (PTK)? Dan bagaimana pandangan para
ahli tentang pengertian PTK?
2. Bagaimana karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK)?
3. Apa tujuan dan manfaat melakukan penelitian tindakan kelas?
4. Bagaimana langkah-langkah umum melakukan penelitian tindakan kelas
(PTK)?\
5. Apa saja model-model penelitian tindakan kelas (PTK) yang ada saat ini?
6. Bagaimana analisis data dan pelaporan penelitian tindakan kelas (PTK)?
Penelitian tindakan kelas 3
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini yaitu agar
mahasiswa dapat:
1. Memahami pengertian penelitian tindakan kelas
2. Mengetahui karakteristik penelitian tindakan kelas
3. Mengetahui tujuan dan manfaat melakukan penelitian tindakan kelas
4. Memahami langkah-langkah melakukan penelitian tindakan kelas
5. Mengehtahui model-model penelitian tindakan kelas yang ada saat ini
6. Memahami analisis dan pelaporan penelitian tindakan kelas
D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat dalam penulisan makalah ini yaitu agardapat memberikan
pemahaman kepada mahasiswa dan pembaca tentang pengertian
PTK,karakteristik PTK, tujuan dan manfaat PTK, langkah-langkah umum PTK,
ragam model PTK, sertaanalisis data dan pelaporan PTK.
Penelitian tindakan kelas 4
BAB II
KERANGKA BERPIKIR DALAM PENULISAN
A. Metode Penulisan
Metode penulisan dalam makalah ini adalah dengan menggunakan
metode Pustaka. Metode Pustaka adalah metode yang dilakukan dengan
mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan
dangan alat baik berupa buku,maupun informasi dari internet.
B. Ruang Lingkup Kajian dan Pembahasan
Ruang lingkup kajian dan pembahasan pada makalah penelitian
tindakan kelas meliputi pengertian tindakan kelas baik secara umum
maupun dari para ahli, karakteristik PTK, tujuan dan manfaat PTK, ragam
model PTK, sertaanalisis data dan pelaporan PTK.
C. Sumber Data dan Informasi
Sumber data dan informasi dalam penyusunan makalah ini
diperoleh dari buku-buku tentang penelitian tindakan kelas, artikel terkait
materi, dan internet.
D. Teknik Pengumpulan dan Penyajian Data dan Informasi
Teknik pengumpulan data pada makalah ini dengan studi
dokumenter yaitu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis buku-buku, baik tertulis, gambar maupun elektronik,
dokumen atau buku yang telah diperoleh kemudian diuraikan,
dibandingkan dan dipadukan (sintesis) guna membentuk satu hasil kajian
yang sistematis.
Penyajian data informasi pada makalah ini menggunakan penyajian
data verbal. Penyajian data verbal itu sendiri merupakan penyajian dengan
menggunakan kata-kata atau kalimat berupa narasi,dengan memperhatikan
hal-hal seperti penggunaan bahasa yang tajam, tegas dan jelas.
Penelitian tindakan kelas 5
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Pengertian PTK
Langkah-Langkah PTK
Karakteristik PTK
Tujuan & manfaat PTK
Analisis & Pelaporan PTK
Secara umum
Menurut para ahli
Bagi guru
Bagi siswa & pembelajaran
Bagi sekolah
E. Peta konsep kajian dan pembahasan
Penelitian tindakan kelas 6
Model-Model PTK
Manfaat Model Kurt Lewin
Model Kemmis &
Taggart
BAB III
KAJIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh gurudi
dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk
memperbaiki kinejanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa menjadi
meningkat (Wardhani, 2010).
Penelitian tindakan kelas pada haikatnya merupakan riset-tindakan yang
dilakukan secara siklik dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah
itu terpecahkan. PTK termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang
dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. PTK berbeda dengan penelitian
formal, yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun teori yang
bersifat umum. PTK lebih bertujuan untuk memperbaiki kinerja, sifatnya
konstektual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi.
Beberapa ahli mempunyai pemahaman yang berbeda mengenai
pengertian penelitian tindakan kelas. Berikut pengertian PTK menurut para
ahli.
Lewin, PTK merupakan siasat guru dalam mengaplikasikan
pembelajaran dengan berkaca pada pengalamnya sendiri atau dengan
perbandingan dari guru lain.
Bahri, Penelitian Tindakan Kelas merupakan sebuah kegiatan yang
dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk
memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas
dalam proses sehingga hasil belajarpun menjadi lebih baik.
Suyadi, PTK secara lebih sistematis dibagi menjadi tiga kata yaitu
penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian yaitu kegiatan mengamati
suatu objek tertentu dengan menggunakan prosedur tertentu untuk
menemukan data dengan tujuan meningkatkan mutu. Kemudian
Penelitian tindakan kelas 7
tindakan yaitu perlakuan yang dilakukan dengan sengaja dan
terencana dengan tujuan tertentu. Dan kelas adalah tempat di mana
sekelompok peserta didik menerima pelajaran dari guru yang sama.
Sanjaya, Secara bahasa ada tiga istilah yang berkaitan dengan
penelitian tindakan keleas (PTK), yakni penelitian, tindakan, dan
kelas. Pertama, penelitian adalah suatu perlakuan yang menggunakan
metologi untuk memecahkan suatu masalah. Kedua, tindakan dapat
diartikan sebagai perlakuan yang dilakukan oleh guru untuk
memperbaiki mutu. Ketiga kelas menunjukkan pada tempat
berlangsungnya tindakan.
John Elliot, PTK adalah peristiwa sosial dengan tujuan untuk
meningkatkan kualiatas tindakan di dalamnya. Di mana dalam proses
tersebut mencakup kegiatan yang menimbulkan hubungan antara
evaluasi diri dengan peningkatan profesional.
Kemmis dan Mc. Taggart, PTK adalah gerakan diri sepenuhnya yang
dilakukan oleh peserta didik untuk meningkatkan pemahaman.
Arikunto, PTK adalah gabungan pengertian dari kata “penelitian,
tindakan dan kelas”. Penelitian adalah kegiatan mengamati suatu
objek, dengan menggunakan kaidah metodologi tertentu untuk
mendapatkan data yang bermanfaat bagi peneliti dan dan orang lain
demi kepentingan bersama. Selanjutnya tindakan adalah suatu
perlakuan yang sengaja diterapkan kepada objek dengan tujuan
tertentu yang dalam penerapannya dirangkai menjadi beberapa
periode atau siklus. Dan kelas adalah tempat di mana sekolompok
siswa belajar bersama dari seorang guru yang sama dalam periode
yang sama.
Berdasarkan beberapa pemahaman mengenai PTK diatas dapat
disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu pengamatan
yang menerapkan tindakan didalam kelas dengan menggunakan aturan sesuai
dengan metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode atau
siklus. Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggotanya, PTK dapat
Penelitian tindakan kelas 8
berbentuk individual dan kaloboratif, yang dapat disebut PTK individual dan
PTK kaloboratif. Dalam PTK individual seorang guru melaksanakan PTK di
kelasnya sendiri atau kelas orang lain, sedang dalam PTK kaloboratif
beberapa orang guru secara sinergis melaksanakan PTK di kelas masing-
masing dan diantara anggota melakukan kunjungan antar kelas.
B. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Berdasarkan pada pengertian di atas, PTK memiliki karakterlistik
tersendiri sebagai pembeda dengan penelitian-penelitian lainya. Adapun
beberapa karakter tersebut adalah:
1. PTK hanya dilakukan oleh guru yang memahami bahwa proses
pembelajaran perlu diperbaiki dan ia terpanggil jiwanya untuk
memberikan tindakan-tindakan tertentu untuk membenahi masalah dalam
proses pembelajaran dengan cara melakukan kolaborasi. Menurut Usman
(dalam Daryanto,2011:2) guru dengan kompetensi tinggi merupakan
seorang yang memiliki kemampuan dan keahlian serta keterampilan dalam
bidangnya. Sehingga Ia dapat melakukan fungsi dan tugasnya sebagai
pengajar dan pendidik dengan maksimal.
2. Refleksi diri, refleksi merupakan salah satu ciri khas PTK yang paling
esensial. Dan ini sekaligus sebagai pembeda PTK dengan penelitian
lainnya yang menggunakan responden dalam mengumpulkan data,
sementara dalam PTK pengumpulan data dilakukan dengan refleksi diri.
(Tahir,2012:80)
3. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di dalam “kelas” sehingga interaksi
antara siswa dengan guru dapat terfokuskan secara maksimal. “Kelas”
Penelitian tindakan kelas 9
yang dimaksud di sini bukan hanya ruang yang berupa gedung, melainkan
“tempat” berlangsungnya proses pembelajaran antara guru dan murid.
(Suyadi,2012:6)
4. PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran secara terus
menerus. PTK dilaksakan secara berkesinambungan di mana setiap siklus
mencerminkan peningkatan atau perbaikan. Siklus sebelumnya merupakan
patokan untuk siklus selanjutnya. Sehingga diperoleh model pembelajaran
yang paling baik. (Daryanto,2011:6)
5. PTK merupakan salah satu indikator dalam peningkatan profesionalisme
guru, karena PTK memberi motivasi kepada guru untuk berfikir Kritis dan
sistematis, membiasakan guru untuk menulis, dan membuat catatan yang
dapat. Di mana semua itu dapat menunjang kemampuan guru dalam
pembelajaran. (Daryanto,2011:6)
6. PTK bersifat fleksibel sehingga mudah diadaptasikan dengan keadaan
kelas. Dengan demikian proses pembelajaran tidak monoton oleh satu
model saja.(Tahir,2012:81)
7. PTK menggunakaan metode kontekstuall. Artinya variable- variable yang
akan dipahami selalu berkaitan dengan kondisi kelas itu sendiri. Sehingga
data yang diperoleh hanya berlaku untuk kelas itu saja dan tidak dapat
digeneralisasikan dengan kelas lain. (Tahir,2012:81)
8. PTK dalam pelaksanaannya terbikai dalam beberapa pembagian waktu
atau siklus. (Sukardi,2011:212)
Penelitian tindakan kelas 10
9. PTK tidak diatur secara khusus untuk memenuhi kepentingan penelitian
semata. melainkan harus disesuaikan dengan program pembelajaran yang
sedang berjalan di kelas tersebut. (Sanjaya,2010:34)
Menurut Ibnu (dalam Aqib,2009:16) memaparkan bahwa PTK memiliki
karakteristik dasar yaitu:
1. Dalam pelaksanaan tindakan berdasarkan pada masalah yang dihadapi guru;
2. Adanya perpaduan dalam pelaksanaanya;
3. Peneliti sebagai media yang melakukan refleksi;
4. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik
instruksional;
5. Dalam pelaksanaannya terbagi beberapa siklus atau periode.
Menurut Richard Winter ada enan karakteristik penelitian tindakan kelas
(PTK), yaitu:
1. Kritik Refleksi.
Salah satu langkah penelitian kualitatif pada umumya, dan
khususnya penelitian tindakan kelas ialah adanya upaya refleksi terhadap
hasil observasi mengenai latar dan kegiatan suatu aksi. Hanya saja, di
dalam(PTK) yang dimaksud dengan refleksi ialah suatu upaya evaluasi
atau penelitian, dan refleksi ini perlu adanya kritik sehingga dimungkinkan
pada taraf evaluasi terhadap perubahan-perubahan.Adapun menurut
Schmuck (1997), yang dimaksud refleksi disini adalah refleksi dalam
pengertian melakukan introspeksi diri, seperti guru mengingat kembali apa
Penelitian tindakan kelas 11
saja tindakan yang telah dilakukan di dalam kelas, apa dampak dari
tindakan tersebut, mengapa dampaknya menjadi demikian dan sebagainya.
2. Kritik Dialektis.
Dengan adanya kritik dialektif diharapkan penelitian bersedia
melakukan kritik terhadap fenomena yang ditelitinya. Selanjutnya peneliti
akan bersedia melakukan pemerisaan terhadap :
a. Kontek hubungan secara menyeluruh yang merupakan suatu unit
walaupun dapat dipisahkan secarta jelas.
b. Struktur kontradiksi internal, maksudnya dibalik unut yang kelas yang
memungkinkan adanya kecenderungan mengalami perubahan meskipun
sesuatu yang berada di balik unit tersebut bersifat stabil.
3. Kritik Kolaboratif.
Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) diperlukan hadirnya suatu
kerjasama dengan pihak-pihak lain seperti atasan, sejawat atau kolega,
mahasiswa, dan sebagainya.
4. Kritik Resiko.
Dengan adanya ciri resiko diharapkan dan dituntut agr peneliti
berani mengambil resiko, terutama pada waktu proses penelitian
berlangsung. Resiko yang mungkin ada diantaranya: Adanya tuntutan
untuk melakukan suatu transformasi, dan Melesetnya hipotesis.
5. Kritik Susunan Jamak.
Pada umumnya penelitian kuantitatif atau tradisional berstruktur
tunggal karena ditentukan oleh suara tunggal, penelitiannya. Akan tetapi,
Penelitian tindakan kelas 12
PTK memiliki struktur jamak karena jelas penelitian ini bersifat dialektis,
reflektif, partisipasitif dan kolaboratif.
6. Kritik Internalisasi Teori dan Praktek.
Di dalam penelitian tindakan kelas (PTK), keberadaan antara teori
dan praktikbukan merupakan dua dunia yang berlainan. Akan tetapi
keduanya merupakan dua tahap yang berbeda, yang saling bergantung dan
keduanya berfungsi untuk mendukung transformasi.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
1. Tujuan PTK
Berdassarkan karakteristik PTK di atas, maka tujuan guru
melaksanakan PTK adalah dalam rangka memperbaiki cara-cara mengajar
melalui penerapan metode baru atau tindakan baru yang ia temukan dan
diyakini karena metode baru ini telah teruji ternyata efektif meningkatkan
hasil pembelajaran seperti yang diharapkan. Tujuan akhirnya melalui PTK
akan menghasilkan peningkatan baik kualitas proses maupun kualitas hasil
belajar siswa. Dengan senantiasa memperbaiki cara-cara mengajarnya itu,
guru diharapkan dapat memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di
dalam kelas.
Disamping hal di atas, melalui PTK guru tidak sekedar bertujuan untuk
memcahkan masalah, melainkan juga mencari jawaban ilmiah terhadap
masalah yang dihadapinya. Secara lengkap tujuan PTK adalah sebagai
berikut:
Penelitian tindakan kelas 13
a) Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang
dilaksanakn guru demi tercapainya tujuan pembelajaran yang bermutu.
b) Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru
c) Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah
pembelajaran dikelas agar pembelajaran bermutu.
d) Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memcahkan
masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi
siwa dan kelas yang diajarnya.
e) Mengeksplorasi dan membauhkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi
pembelajaran (misalnya pendekatan, metode, strategi, dan media) yang
dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil
pembelajaran.
f) Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain
kemampuan inovatif guru.
g) Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis
penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris
kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.
Tujuan-tujuan di atas pada prinsipnya mengarah pada adanya
upaya-upaya tindakan yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mutu
isi, mutu masukan, mutu proses, dan mutu hasil pendidikan dan
pembelajaran di dalam kelas. Peningkatan pada spek-aspek ini pada
Penelitian tindakan kelas 14
akhirnya dapat digunakan untuk meningkatkan professional guru dan
menumbuhkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta
sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan
pembelajaran secara berkelanjutan.
2. Manfaat PTK
a. Manfaat PTK bagi Guru
Bagi guru, PTK mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut:
1) PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki
pembelajaran yang dikelolanya karena memang sasaran akhir PTK
adalah perbaikan pembelajaran. Perbaikan ini akan menimbulkan
rasa puas bagi guru karena ia sudah melakukan sesuatu untuk
meningkatkan kaulitas pembelajaran yang dikelolanya. Disamping
itu, hasil PTK dapat disebarkan ke teman sejawat, sehingga mereka
barangkali tergerak untuk mencobajan hasil tersebut atau paling
tdak mencoba melakukan perbaikan bagi pembelajaran di kelasnya.
2) Dengan melakukan PTK guru dapat berkembang secara
professional karena dapat menunjukkan bahwa ia mampu menilai
dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dengan
perkataan lain, guru mampu menunjukkan otonominya sebagai
pekerja professional.
3) PTK membuat guru lebih percaya diri. Jika PTK ini mampu
membuat guru berkembang sebagai pekerja professional, maka
sebagai konsejuensinya, PTK juga mampu membuat guru lebih
percaya diri. Guru yang melakukan analisis terhadap kinerjanya
sendiri di dalam kelas sehingga menemukan kekuatan dan
kelemahan dan kemudian mengembangkan alternative untuk
mengatasi kelemahannya jelas-jelas merupakan guru yang penuh
percaya diri.
4) Melaui PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan diri sendiri. Guru
Penelitian tindakan kelas 15
tidak hanya menerima hasil perbaikan yang ditemukan orang lain,
namun ia sendiri adalah perancang dan pelaku perbaikan tersebut,
yang mengahsilkan berbagai teori dalam memperbaiki
pembelajaran. Hasil yang ditemukan sendiri akan merupakan
dorongan yang kuat bagi guru untuk terus-menerus melukakan
perbaikan.
b. Manfaat PTK bagi Siswa dan Pembelajaran
Dengan adanya pelaksanaan PTK, kesalahan dan kesulitan dalam
proses pembelajaran (baik strategi, teknik, konsep dan lain-lain) akan
dengan cepat dianalisis dan didiagnosis, sehingga kesalahan dan
kesulitan tersebut tidak akan berlarut-larut. Jika kelasalahan yang
terjadi dapat segera diperbaiki, maka pembelajaran akan mudah
dilaksanakan, menarik dan hasil belajar siswa diharapkan akan
meningkat.
Ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara
pembelajaran dan perbaikan haisl belajar siswa. Kuduanya akan dapat
terwujud, jika guru memiliki kemampuan dan kemauan untuk
melakukan PTK.
c. Manfaat PTK bagi Sekolah
Sekolah yang para gurunya memiliki kemampuan untuk
melakukan perubahan atau perbaikan kinerjanya secara professional,
maka sekolah tersebut akan berkembang pesat. Sekolah tidak akan
berkembang, jika gurunya tidak memiliki kemampuan untuk
mengembangkan diri. Kaitannya dengan PTK, jika sekolah yang para
gurunya memiliki keterampilan dalam melaksanakan PTK tentu saja
sekolah tersebut akan memperoleh manfaat yang besar, karena
meningkatkan kualitas pembelajaran mencerminkan kualitas
pendidikan di sekolah tersebut.
Penelitian tindakan kelas 16
D. Langkah-Langkah Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas
1. Fokus Masalah
Kegiatan PTK sebelum pelaksanaan penyusunan rencana PTK
merupakan kegiatan yang mendasari pelaksanaan PTK, yang berupa
kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a. Identifikasi masalah
Kegiatan diawali dengan langkah mengidentifikasi bidang fokus
masalah yang akan diteliti, bidang masalah diteliti dan dikembangkan.
Dalam pendidikan dan kurikulum, bidang masalah yang dipilih adalah
bidang masalah yang memiliki sumbangan paling besar terhadap mutu
hasil pendidikan, khususnya mutu kemampuan dan pribadi siswa,
misalnya implementasi kurikulum. Bidang tersebut masih mencakup
secara luas, cakupannya dapat terdiri dari berbagai sub bidang atau segi,
misalnya segi pembelajaran, segi praktik, pengelolaan kurikulum,
kegiatan ekstra kurikuler, penggunaan media, evaluasi, dll. Dalam segi
pembelajaran masih terdapat lagi masalah-masalah yang bisa
diidentifikasi dan dipilih sebagai fokus masalah, seperti pembelajaran
pemecahan masalah, pembelajaran konstektual, eksprensial,
pembelajaran inkuiri-diskaveri, pembelajaran kooperatif dll. Dalam
pemilihan fokus masalah atau kegiatan yang ingin dipilih didasarkan
atau urgensi dan mafaatnya, serta kemampuan diri dalam melaksanakan
kegiatan pemecahan masalah tersebut.
b. Pengumpulan data
Langkah kedua ini merupakan langkah dengan melakukan
kegiatan pengumpulan data berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan
yang menjadi fokus masalah. Sebagai contoh masalah yang menjadi
dasar adalah pembelajaran kooperatif (pembelajaran yang menekankan
aktivitas siswa dalam pembelajaran). Dalam langkah ini seorang guru
mengidentifikasi, menghimpun dokumen-dokumen, mengingat-ingat
kegiatan pembelajaran, serta hasil pembelajaran yang berkenan dengan
Penelitian tindakan kelas 17
pemecahan masalah yang pernah dilakukannya. Topik-topik apa yang
dibahas, bagaimana langkah-langkahnya, bagaimana kegiatan guru dan
siswa, buku media, dan sumber belajar, keberhasilan yang dicapai, dll.
c. Analisis dan interpretasi data
Hasil pengumpulan data kemudian dianalisis secara kualitatif ,
diuraikan, dibandingkan, dikategorikan, disintesiskan, lalu diurutkan
secara sistematis. Hasil analisis diinterpretasikan dalam arti diberi
makna, baik makna umum maupun makna atau sendiri-sendiri.
d. Solusi permasalahan
Hasil masalah-masalah yang telah dijabarkan, kemudian
dicarikan solusi untuk mencari/mengembangkan cara perbaikan, yang
dapat dilakukan dengan mengkaji teori dan hasil-hasil penelitian yang
relevan, berdiskusi dengan teman (guru lain) atau dengan pakar, serta
guru dapat menggali pengalaman sendiri. Pengembangan cara
perbaikan atau tindakan harus sesuai dengan kemampuan dan komitmen
guru sebagai peneliti pelaksana, kemampuan siswa, fasilitas yang
tersedia, serta iklim belajar dan iklim kerja di sekolah.
2. Pelaksanaan PTK
Berdasarkan empat kegiatan awal, yaitu identifikasi masalah,
pengumpulan data, analisis dan interpretasi data, dan solusi permasalahan,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan langkah-langkah umum PTK
yang merupakan satu daur atau siklus, yang terdiri dari kegiatan.
a. Perencanaan
Pelaksanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan rencana
pembelajaran dan skenario tindakan, termasuk bahan pelajaran dan
tugas-tugas, menyiapkan alat pendukung atau sarana lain yang
diperlukan, mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data, dan
melakukan simulasi pelaksanaan jika diperlukan.
b. Pelaksanaan (Tindakan)
Fase tindakan merupakan tahapan pelaksanaan tindakan-
tindakan (intervensi) yang telah direncanakan. Pada fase ini peneliti
Penelitian tindakan kelas 18
peneliti sudah harus benar-benar menguasai skenario pengajaran
sebelum menerapkannya. Fokus perhatian peneliti pada fase bukan pada
bagaimana mengimplementasikan rencana atau pada proses
peningkatan keterampilan mengajar guru, tetapi pada proses
menggunakan strategi yang direncanakan untuk melihat seberapa jauh
strategi itu mengatasi masalah yang ingin diatasi. Peneliti disarankan
untuk berkolaborasi dengan satu atau lebih kolega yang mengampu
mata pelajaran yang sama. Kolaborator tersebut bertugas mengamati
implementasi perencanaan dan melihat seberapa jauh strategi itu
memecahkan masalah.
c. Observasi
Observasi merupakan proses pengumpulan data mengenai
tingkat keberhasilan strategi yang digunakan untuk memecahkan
masalah. Observasi difokuskan pada data yang berhubungan dengan
kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Pertanyaan-pertanyaan yang
lazim diajukan pada fase observasi adalah: Seberapa efektif strategi
yang digunakan memecahkan masalah?, bukan, seberapa baik
pengajaran guru?. Atau, seberapa baik strategi pengajaran itu
diimplementasikan oleh guru?. Kedua pertanyaan terakhir adalah
pertanyaan untuk observasi ketika mahasiswa melakukan praktik
mengajar, bukan dalam observasi PTK. Pada fase observasi ini, peneliti
dan kolaborator juga menyepakati sumber dan jenis data yang akan
dikumpulkan serta teknik dan instrument yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data tersebut. Proses penjaringan data sesuai dengan
kesepakatan yang diambil juga dilakukan pada fase observasi ini.
d. Refleksi
Refleksi merupakan proses analisis data dan diskusi (keduanya
selalu berlangsung tumpang tindih) untuk menentukan sejauh mana
data yang dijaring menunjukkan keberhasilan strategi mengatasi
masalah. Refleksi juga menunjukkan faktor-faktor apa saja yang
Penelitian tindakan kelas 19
mendukung keberhasilan strategi atau persoalan-persoalan tambahan
apa yang muncul selama proses implementasi strategi. Analisis
terhadap hasil observasi dilakukan dengan membandingkan data yang
terjaring dengan kriteria keberhasilan yang telah ditargetkan. Sebagai
contoh, sebuah strategi yang diarahkan untuk meningkatkan kemahiran
para guru di sebuah Sekolah Dasar dalam pembelajaran melalui metode
pembelajaran kooperatif tipe STAD, pembelajaran kooperatif dianggap
berhasil bila (1) para guru tersebut menyenangi pembelajaran kooperatif
tipe STAD, (2) peneliti merasa nyaman menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe STAD, (3) para guru semakin aktif dalam pembelajaran,
(4) kemahiran guru menjalankan pembelajaran kooperatif tipe STAD
TIK dalam aktivitas pembelajaran, seperti terungkap melalui penilaian
siswa yang memberikan nilai rata-rata 4,6 (dalam skala 5) kepada guru
melalui angket. Refleksi yang dilakukan melalui proses analisis data
dan diskusi ini berfungsi untuk menilai kriteria keberhasilan yang mana
yang sudah tercapai, mana yang belum tercapai dan apa yang
menyebabkan kriteria itu belum tercapai. Hasil penilaian ini akan
memperlihatkan unsur strategi yang perlu diperbaiki. Dengan demikian
peneliti dan kolaborator dapat memperbaiki strategi tersebut secara
optimal sehingga pengimplementasian strategi revisi ini nantinya dapat
mencapai semua target keberhasilan.
E. Ragam Model Penelitian Tindakan Kelas
Ada beberapa model PTK yang sampai saat ini sering digunakan di
dalam dunia pendidikan, di antaranya: (1) Model Kurt Lewin, (2) Model
Kemmis dan Mc Taggart, (3) dan Model John Elliot
1. Model Kurt Lewin; di depan sudah disebutnya bahwa PTK pertama kali
diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946. konsep inti PTK yang
diperkenalkan oleh Kurt Lewin ialah bahwa dalam satu siklus terdiri dari
empat langkah, yaitu: (1) Perencanaan ( planning), (2) aksi atau tindakan
(acting), (3) Observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting) (Lewin,
Penelitian tindakan kelas 20
REVISED PLAN
PLAN
ACT
OBSERVE REFLECT
ACT
OBSERVE REFLECT
SIKLUS I
REVISED PLAN
SIKLUS II
1990). Sementara itu, empat langkah dalam satu siklus yang dikemukakan
oleh Kurt Lewin tersebut oleh Ernest T. Stringer dielaborasi lagi menjadi:
(1) Perencanaan (planning), (2) Pelaksanaan (implementing), dan (3)
Penilaian (evaluating).
2. Model Kemmis dan Taggart, mrupakan pengembangan dri komsep dasar
yang diperkenalkan Kurt Lewin seperti yang diuraikan di atas. Pada model
Kemmis & Taggart komponen acting dan observing dijadikan satu
kesatuan karena keduanya merupakan tindakan yang tidak terpisahkan,
terjadi dalam waktu yang sama. Model Kemiis & Taggart disajikan pada
gambar berikut.
Penelitian tindakan kelas 21
Gambar 1. Model Action Research Kemmis & Taggart
3. Model John Elliot; apabila dibandingkan dua model yang sudah
diutarakan di atas, yaitu Model Kurt Lewin dan Kemmis-McTaggart, PTK
Model John Elliot ini tampak lebih detail dan rinci. Dikatakan demikian,
oleh karena di dalam setiap siklus dimungkinkan terdiri dari beberapa aksi
yaitu antara 3-5 aksi (tindakan). Sementara itu, setiap aksi kemungkinan
terdiri dari beberapa langkah, yang terealisasi dalam bentuk kegiatan
belajar-mengajar. Maksud disusunnya secara terinci pada PTK Model
John Elliot ini, supaya terdapat kelancaran yang lebih tinggi antara taraf-
taraf di dalam pelaksanan aksi atau proses belajar-mengajar. Selanjutnya,
dijelaskan pula olehnya bahwa terincinya setiap aksi atau tindakan
sehingga menjadi beberapa langkah oleh karena suatu pelajaran terdiri dari
beberapa subpokok bahasan atau materi pelajaran. Di dalam kenyataan
praktik di lapangan setiap pokok bahasan biasanya tidak akan dapat
diselesaikan dalam satu langkah, tetapi akan diselesaikan dalam beberapa
rupa itulah yang menyebabkan John Elliot menyusun model PTK yang
berbeda secara skematis dengan kedua model sebelumnya, yaitu seperti
dikemukakan berikut ini.
Penelitian tindakan kelas 22
Gambar 2 Riset Aksi Model John ElliotF. Analisis Data dan Pelaporan PTK
1. Analisis data
Salah satu ciri guru yang professional adalah mampu mangambil
keputusan, baik sebelum, selama, maupun setelah pembelajaran
berlangsung. Keputusan yang diambil didasarkan pada berbagai
pertimbangan yang berasal dari berbagai sumber. Dalam kaitannya
dengan PTK, sumber pertimbangan tersebut adalah data yang
dikumpulkan baik melalui observasi maupun dengan teknik lain. Agar
data bermakna sebagai dasar untuk mengambil keputusan, data tersebut
harus dianalisis atau diberi makna.
Analisis data pada tahap ini agak berbeda dengan interpretasi yang
dilakukan pada tahap observasi. Jika interpretasi dilakukan pada setiap
saat observasi dan pada pertemuan/diskusi balikan, maka analisis data
dilakukan setelah paket perbaikan selesai diimplementasikan secara
keseluruhan. Misalnya, jika perbaikan ini direncanakan untuk enam kali
pembelajaran, maka analisi data dilakukan setelah keenam pembelajaran
tuntas. Dengan demikian, pada setiap pembelajaran akan terjadi
Penelitian tindakan kelas 23
interpretasi yang dimanfaatkan untuk melakukan penyesuaian, dan pada
akhir paket perbaikan diadakan analisis data secara keseluruhan untuk
menghasilkan informasi yang dapat menjawab hipotesis perbaikan yang
dirancang guru.
Analisis data dapat dilakukan secara bertahap, pertama dengan
menyeleksi dan mengelompokkan, kedua dengan memaparkan atau
mendeskripsikan data, dan terakhir menyimpulkan atau memberi makna.
Pada tahap pertama, data diseleksi, difokuskan jika perlu ada yang
direduksi karena itu tahap ini sering disebut sebagai reduksi data.
Kemudian data diorganisasikan sesuai dengan hipotesis atau pertanyaan
penelitian yang ingin dicari jawabannya. Tahap kedua, data yang sudah
terorganisasi ini didesskripsikan sehingga bermakna, baik dalam bentuk
narasi, grafik, maupun tabel. Akhirnya, berdasarkan paparan atau
deskripsi yang telah dibuat ditarik kesimpulan dalam bentuk pertanyaan
atau formula singkat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses analisis hasil PTK
1. Data penelitian tindakan kelas pada dasarnya dikumpulkan oleh
guru yang berperan sebagai peneliti dan pengajar, dan jika perlu
dapat dibantu oleh teman sejawat. Data tersebut lebih banyak
bersifat kualitatif, meski ada juga yang berupa data kuantitatif.
2. Analisis data adalah upaya yang dilakukan oleh guru yang
berperan sebagai peneliti untuk merangkum secara akurat data
yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan
benar.
3. Sehubungan dengan butir 2, maka analisis data dilakukan dengan
cara memilih, memilah, mengelompokkan, data yang ada,
merangkumnya, kemudian menyajikan dalam bentuk yang mudah
dibaca atau dipahami. Penyajian hasil analisis data kualitatif dapat
dibuat dalam bentuk uraian singkat, bagan alur, atau tabel sesuai
dengan hakikat data yang dianalisis.
Penelitian tindakan kelas 24
4. Data kuantitatif dianalisis dengan statistik deskriptif untuk
menemukan persentase, dan nilai rata-rata. Penyajian hasil analisis
dapat dilakukan dengan membuat tabel distribusi atau grafik.
5. Interpretasi data adalah upaya peneliti untuk menemukan makna
dari data yang dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Interpretasi ini pada gilirannya akan menjadi temuan
penelitian.
6. Analisis yang akurat dan cara penyajian yang tepat akan
memungkinkan tafsiran/interpretasi hasil penelitian yang akurat
dan valid itu. Oleh karena itu, guru harus sangat berhati-hati dalam
melakukan analisis. Kekurang-akuratan dapat diminimalkan
dengan melakukan “cross check” dengan sumber data atau dengan
data lain yang sejenis.
7. Agar mampu melakukan analisis data, guru harus banyak
melakukan latihan dan bekerja dalam kelompok.
2. Pelaporan PTK
Laporan PTK adalah laporan yang ditulis secara sistematis
berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri. Laporan ini ditulis karena merupakan dokumen yang
dapat dijadikan acuan, harus diserahkan kepada pihak sponsor, serta dapat
diketahui oleh umum, terutama oleh para guru yang barangkali mengalami
masalah yang sama dengan yang dilaporkan.
Sistematika laporan PTK pada umumnya tidak jauh berbeda dari
laporan penelitian formal. Sesuai dengan format Laporan PTK yang
terdapat dalam Panduan Direktorat Jenderal Pendidikan, maka Sistematika
Laporan PTK dibuat sebagai berikut.
Penelitian tindakan kelas 25
Penelitian tindakan kelas 26
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Abstrak
Daftar Isi
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah (data awal dalam mengidentifikasi masalah, analisis
masalah, dan pentingnya masalah dipecahkan).
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
B. Kajian Pustaka
C. Pelaksanaan Penelitian
1. Subjek Penelitian (Lokasi, waktu, mata pelajaran, kelas, dan karakteristik
siswa)
2. Deskripsi per Siklus: (rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan
data/instrumen, refleksi)
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
4. Deskripsi per siklus (data tentang rencana, pengamatan, refleksi),
keberhasilan dan kegagalan, lengkap dengan data.
5. Pembahasan dari setiap siklus.
D. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
2. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
Judul penelitian hendaknya menggambarkan aktivitas perbaikan yang
dilaksanakan sebagai fokus PTK.
Abstrak memuat sari pati dari setiap komponen penelitian, mulai dari
masalah, tujuan penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil dan pembahasan,
serta kesimpulan dan saran. Dengan membaca abstrak, orang akan
mendapat gambaran umum mengenai PTK yang dilaporkan.
Pendahuluan memuat latar belakang munculnya masalah, analisis dan
perumusan masalah, serta tujuan dan manfaat penelitian.
Kajian pustaka menguraikan tentang berbagai teori/hasil penelitian yang
terkait dengan masalah penelitian, yang dapat dijadikan acuan dalam
merancang perbaikan dan membahas hasil penelitian.
Pelaksanaan penelitian mengungkapkan tentang subjek penelitian,
prosedur pelaksanaan per siklus, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pengumpulan data, dan cara refleksi.
Hasil Penelitian dan Pembahasan menyajikan hasil penelitian setiap siklus
dengan data lengkap, mulai dari perencanaan, pelaksanaan pengamatan,
refleksi, yang berisi penjelasan tentang keberhasilan dan kelemahan yang
terjadi. Bagian ini didukung dengan tabel dan grafik, dan disertai dengan
pembahasan mengapa hasilnya seperti itu.
Kesimpulan dan saran berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran
untuk menindaklanjuti hasil penelitian tersebut.
Daftar Pustaka memuat semua sumber yang digunakan sebagai acuan,
yang disusun berdasarkan abjad dengan menggunakan gaya penulisan
tertentu
Dalam menulis laporan PTK, perlu diperhatikan berbagai ketentuan,
seperti: (1) etika penulisan, (2) penggunaan bahasa Indonesia ragam tulis, serta (3)
berbagai ketentuan teknis.
1) Etika penulisan mencakup: (1) kejujuran, (2) keobjektifan, dan (3)
pengutipan. Ketiga aspek ini sangat berkaitan erat. Kejujuran menuntut
penulis jujur terhadap diri sendiri dan orang lain dengan
Penelitian tindakan kelas 27
caramengungkapkan dan menafsirkan data/informasi apa adanya tanpa
dicampuri oleh kepentingan pribadi. Keobjektifan menuntut penulis
menyajikan informasi sebagaimana adanya, tanpa manipulasi, sehingga
apa yang dibaca oleh pembaca memang benar adanya. Pengutipan
berkaitan dengan mengutip atau menggunakan pendapat orang lain dalam
tulisan. Dalam hal ini, penulis harus mencantumkan sumber kutipan
dengan mengikuti aturan yang berlaku.
2) Penggunaan bahasa Indonesia ragam tulis, menuntut penulis
memperhatikan kaidah-kaidah bahasa tulis, sehingga tingkat keterbacaan
laporan menjadi tinggi. Kaidah bahasa tulis paling tidak mencakup: (1)
pilihan kata, (2) struktur kalimat, (3) paragraf, dan (4) ejaan. Kata/istilah
yang digunakan dalam laporan seyogianya merupakan kata/istilah baku
yang diketahui oleh umum, kalimat cukup lugas dan memenuhi unsur-
unsur kalimat sempurna, paragraf merupakan paparan buah pikiran yang
utuh, serta cara penulisan harus mengikuti aturan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).
3) Ketentuan teknis berkaitan dengan penampilan laporan yang mudah
dibaca. Ketentuan ini mencakup, sistem penomoran, cara mengutip, serta
huruf, spasi, dan margin. Sistem penomoran dapat menggunakan sistem
digit atau campuran angka dan huruf, asal digunakan secara konsisten.
Cara mengutip mengikuti aturan American Psychology Association
(APA); sedangkan huruf yang digunakan adalah Times New Roman atau
Arial dengan font size 12, spasi 1,5; serta margin 4 cm dari pinggir kiri
dan atas, dan 3 cm dari pinggir kanan dan bawah.
Penelitian tindakan kelas 28
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan
2. Menurut Ibnu (dalam Aqib,2009:16) memaparkan bahwa PTK memiliki
karakteristik dasar yaitu:
a. Dalam pelaksanaan tindakan berdasarkan pada masalah yang dihadapi
guru;
b. Adanya perpaduan dalam pelaksanaanya;
c. Peneliti sebagai media yang melakukan refleksi;
d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik
instruksional;
e. Dalam pelaksanaannya terbagi beberapa siklus atau periode.
3. Tujuan guru melaksanakan PTK adalah dalam rangka memperbaiki cara-
cara mengajar melalui penerapan metode baru atau tindakan baru yang ia
temukan dan diyakini karena metode bau ini telah teruji ternyata efektif
meningkatkan hasil pembelajaran seperti yang diharapkan. Tujuan akhirnya
melalui PTK akan menghasilkan peningkatan baik kualitas proses maupun
kualitas hasil belajar siswa. Manfaat penelitian tindakan kelas dapat
dirasakan oleh guru , siswa, dan sekolah itu sendiri.
4. Langkah-langkah pelaksanaan PTK diantaranya:
- Fokus Masalah
a. Identifikasi masalah
b. Pengumpulan data
c. Analisis dan interpretasi data
d. Solusi permasalahan
Penelitian tindakan kelas 29
- Pelaksanaan PTK
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan (Tindakan)
c. Observasi
d. Refleksi
5. Ada beberapa model PTK yang sampai saat ini sering digunakan di dalam
dunia pendidikan, di antaranya: (1) Model Kurt Lewin, (2) Model Kemmis
dan Mc Taggart, (3) Model John Elliot, dan (4) Model Dave Ebbutt.
6. Analisis data dapat dilakukan secara bertahap, pertama dengan menyeleksi
dan mengelompokkan, kedua dengan memaparkan atau mendeskripsikan
data, dan terakhir menyimpulkan atau memberi makna. Pada tahap pertama,
data diseleksi, difokuskan jika perlu ada yang direduksi karena itu tahap ini
sering disebut sebagai reduksi data. Kemudian data diorganisasikan sesuai
dengan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang ingin dicari jawabannya.
Tahap kedua, data yang sudah terorganisasi ini didesskripsikan sehingga
bermakna, baik dalam bentuk narasi, grafik, maupun tabel. Akhirnya,
berdasarkan paparan atau deskripsi yang telah dibuat ditarik kesimpulan
dalam bentuk pertanyaan atau formula singkat.
7. Laporan PTK adalah laporan yang ditulis secara sistematis berdasarkan
penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri.
Laporan ini ditulis karena merupakan dokumen yang dapat dijadikan acuan,
harus diserahkan kepada pihak sponsor, serta dapat diketahui oleh umum,
terutama oleh para guru yang barangkali mengalami masalah yang sama
dengan yang dilaporkan.
B. Saran
Dengan mengetahui secara singkat tentang penelitian tindakan kelas,
maka diharapkan bagi mahasiwa maupun guru dapat melaksanakan penelitian
tindakan kelas ini dengan baik, agar masalah yang di alami di sekolah dapat
berkurang dengan adanya penelitian ini.
Penelitian tindakan kelas 30