22
PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN TEKNIK LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK STANDAR DAN MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU TERHADAP HASIL LOMPATAN UNTUK SISWA KELAS VI SD NEGERI 5 BUMIREJO KEBUMEN TAHUN AJARAN 2013 - 2014 Proposal oleh: Vito Adityo Wibowo K4612146 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Penelitian vito adityo wibowo k4612146

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penelitian vito adityo wibowo k4612146

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN

TEKNIK LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

STANDAR DAN MELALUI MODIFIKASI ALAT

BANTU TERHADAP HASIL LOMPATAN

UNTUK SISWA KELAS VI SD NEGERI

5 BUMIREJO KEBUMEN

TAHUN AJARAN

2013 - 2014

Proposal

oleh:

Vito Adityo Wibowo

K4612146

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Page 2: Penelitian vito adityo wibowo k4612146

2

2014

HALAMAN PENGESAHAN

Judul skripsi: Perbedaaan Pengaruh Pembelajaran Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok Standar Dan Melalui Modifikasi Alat Bantu Terhadap Hasil Lompatan untuk siswa kelas VI SD Negeri 5 BUMIREJO KEBUMEN Tahun Ajaran 2013-2014

Nama Mahasiswa : VITO ADITYO WIBOWO

NIM : K4612146

Fakultas : FKIP

Pendidikan Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jenjang : S1

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs. HERU SURANTO, M.Pd Drs. AGUS MUKHOLID, M.Pd NIDN. 0009114903 NIDN. 0031016407

Menyetujui,Ketua Program Studi, Penjaskesrek

WALUYO, S.Pd., M. Or NIDN. 0017067214

Page 3: Penelitian vito adityo wibowo k4612146

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................. 1

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................. 3

BAB 1

PENDAHULUAN:

A. Latar Belakang...................................................................................................... 4

B. Identifikasi masalah.............................................................................................. 5

C. Pembatasan Masalah............................................................................................. 5

D. Rumusan Masalah................................................................................................. 5

E. Tujuan Masalah..................................................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian................................................................................................ 5

BAB II

Kajian Pustaka:

LANDASAN TEORI:

A. Tinjauan Pustaka.................................................................................................. 6

B .Ke rangka Pemik i r an . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11

C .Hipo t e s i s . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11

BAB I I I

A .Tempa t dan Wak tu Pene l i t i an . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12

B . Rancangan Pene l i t i an . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12

C . Popu l a s i dan Sampe l . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13

D. Tekn ik Pengumpu lan Da t a . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13

E . Teknik Pengumpulan Data.................................................................................. 14

F. Analisis Data......................................................................................................... 14

Page 4: Penelitian vito adityo wibowo k4612146

4

A.Latar Belakang Masalah

Lompat jauh gaya jongkok (ortodock) adalah gerakan berpindah tempat dari

satu titik (tempat) ke tempat lainnya dengan cara menolakan satu kaki ke atas depan

sejauh-jauhnya dengan akhiran jongkok. Tujuan lompat jauh adalah melakukan

lompatan sejauh mungkin dengan teknik yang benar.

Permasalahan yang sering terjadi siswa kurang tertarik pada pembelajaran

Olahraga dan kurang memahami serta menguasai materi yang di ajarkan. Hal ini

terkait oleh adanya kelengkapan alat - alat dan fasilitas yang tersedia.

Serta kurangnya modifikasi pembelajaran bermutu dan menyenangkan agar siswa

tertarik dalam pembelajaran pendidikan Olahraga di sekolah – sekolah.

Yang menjadi tujuan dari lompat jauh adalah mencapai jarak yang sejauh-jauhnya

tetapi masih banyak siswa kesulitan untuk mencapai jarak lompatan yang jauh.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi lompat

jauh dipengaruhi oleh berbagai aspek dan faktor –faktor dalam latihan,

antara lain adalah perbedaan pengaruh pembelajaran lompat jauh gaya

jongkok standar dan melalui modifikasi alat bantu untuk meningkatakan

kemampuan serta hasil lompatan. Bertolak dari latar belakang tersebut

maka penulis terdorong untuk meneliti ’’PERBEDAAN PENGARUH

PEMBELAJARAN TEKNIK LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK STANDAR

DAN MELALUI MODIFIKASI ALATBANTU TERHADAP HASIL LOMPATAN

UNTUK SISWA KELAS VI SD NEGERI 5 BUMIREJO KEBUMEN TAHUN

AJARAN 2013 – 2014”.

Page 5: Penelitian vito adityo wibowo k4612146

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasi masalah yang ada sebagai berikut:

1.Siswa kurang tertarik terhadap pembelajaran dan kurang memahami serta menguasai materi lompat jauh gaya jongkok

2.Minimnya fasilitas yang tersedia untuk proses pembelajaran

3.Seorang Guru kurang memberikan inovasi dan modifikasi alat bantu serta pembelajaran bermutu dan menyenangkan

4.Kurangnya pemberian kesempatan dalam melaksanakan lompat jauh gaya jongkok sehingga berpengaruh terhadap jarak lompatan

C. Pembatasan Masalah

1.Seorang Guru kurang memberikan inovasi dan modifikasi alat bantu serta pembelajaran bermutu dan menyenangkan.

2..Kurangnya pemberian kesempatan dalam melaksanakan lompat jauh gaya jongkok sehingga berpengaruh terhadap jarak lompatan.

D. Rumusan Masalah

Apakah Perbedaaan Pengaruh Pembelajaran Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok Standar Dan Melalui Modifikasi Alat Bantu Terhadap Hasil Lompatan?

E. Tujuan Penelitian

Untuk Mengetahui Apakah Perbedaaan Pengaruh Pembelajaran Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok Standar Dan Melalui Modifikasi Alat Bantu Terhadap Hasil Lompatan.

F. Manfaat Penelitian

Pedoman bahwa Perbedaaan Pengaruh Pembelajaran Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok Standar Dan Melalui Modifikasi Alat Bantu Terhadap Hasil Lompatan

Page 6: Penelitian vito adityo wibowo k4612146

6

BAB II

A. KAJIAN TEORI

1.      Lompat Jauh

a.      Lompat jauh gaya jongkok merupakan gaya yang paling mudah dilakukan

terutama bagi anak-anak sekolah dan gaya yang paling mudah untuk dipelajari.

Menurut Sarjianto dkk (2010: 122 - 123) untuk lompat jauh gaya jongkok sikap

badan di udara jongkok, badan dibulatkan, kedua lutut ditekuk, kedua tangan lurus ke

depan.

Dengan demikian yang dimaksud lompat jauh dalam penelitian ini adalah

gerakan ancang-ancang dengan lari secepatnya kemudian menumpu pada papan

tumpu dengan hentakan satu kaki, kemudian tubuh melayang diudara sejauh-jauhnya

dan mendarat dengan kedua kaki dengan keseimbangan yang baik.

b.      Gaya dan Teknik Lompat Jauh

Pada tulisan ini peneliti hanya mengambil sampel lompat jauh gaya jongkok

saja. Secara teknis pada lompat jauh gaya jongkok meliputi 4 tahapan, yaitu cara

melakukan awalan, tumpuan, melayang di udara dan cara pendaratan.

            

1.      Awalan                                                          

Faktor yang perlu diperhatikan dalam awalan adalah:

(a) Panjang lari awalan bervariasi antara 10 langkah bagi pemula

dan  lebih  dari  20 langkah  bagi  atlit  kelas unggulan (30 – 40 m),

(b) Teknik lari adalah mirip dengan lari sprint, (c) Kecepatan meningkat terus

menerus sampai mencapai balok tumpuan. Adapun tujuan dari awalan ini adalah

guna mencapai kecepatan maximum yang terkontrol.

2.      Tolakan/ Tumpuan

Sifat-sifat teknis dalam melakukan tolakan adalah:

Page 7: Penelitian vito adityo wibowo k4612146

7

(a)  Penancapan kaki adalah aktif dan cepat dengan suatu gerakan “ke bawah dan ke

belakang” 1, (b) Waktu bertolak adalah dipersingkat, pembengkokan minimum dari

kaki penumpu,          (c) Paha kaki bebas didorong ke posisi horisontal 2, (d) Sendi-

sendi matakaki, lutut dan pinggang adalah diluruskan sepenuhnya.  

             

3.      Melayang Di udara  (gaya jongkok)

Sifat-sifat teknis melayang di udara gaya jongkok adalah:

(a) Kaki bebas dipertahankan ada di posisi bertolak, (b) Badan tetap tegak ke atas dan

vertikal, (c) Kaki penolak mengikuti selama waktu melayang, (d) Kaki tumpuan

dibengkokkan dan ditarik ke depan dan ke atas mendekati akhir gerak melayang, (e)

Baik kaki bebas maupun kaki tumpu diluruskan ke depan untuk mendarat. Tujuan

dari phase melayang adalah guna mempersiapkan diri untuk mendarat yang efisien.

                                           

4.      Pendaratan

Pendaratan merupakan tahap terakhir rangkain gerakan lompat jauh.  Ada beberapa

hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pendaratan: (a) Kedua kaki adalah

hampir sepenuhnya diluruskan, (b) Badan dibengkokkan ke depan, (c) Lengan ditarik

kebelakang, (d) Pinggang didorong ke depan menuju ke titik sentuh tanah. Adapun

tujuan dari pendaratan adalah untuk memperkecil hilangnya jarak lompatan.

Dengan demikian yang dimaksud lompat jauh gaya jongkok dalam penelitian

ini adalah lari cepat dengan jarak 10-20 langkah pada lintasan, dengan menolak

dengan kaki yang terkuat pada papan tumpu, pada saat diudara posisi badan seperti

duduk berjongkok, pada saat mendarat kedua kaki agak mengeper dan kedua lengan

segera dibawa kedepan serta pandangan tetap ke depan.

2.      Hakekat Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani olah raga dan kesehatan disingkat penjasorkes.                            

Page 8: Penelitian vito adityo wibowo k4612146

8

Penjasorkes merupakan istilah yang terdapat di dalam kurikulum 2006 yaitu

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Istilah ini pada tahun 1983 oleh

MPR dinamakan pendidikan jasmani dan olahraga. Kemudian pada tahun 1987

berdasarkan surat keputusan Mendikbud 413/U/1987 istilah Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan diubah menjadi Pendidikan Jasmani.

Dari berbagai pendapat tentang pengertian pendidikan jasmani, dapat

disimpulkan bahwa kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga mempunyai perbedaan

dan persamaan. Berdasarkan ruang lingkup kegiatannya maka pendidikan jasmani

lebih luas dari olahraga, karena dalam pendidikan jasmani juga meliputi olahraga

(sport), games, bermain (play) dan segala aktivitas untuk mengembangkan kualitas

manusia melalui gerak.

Dalam pendidikan jasmani (Physical Education) mempunyai unsur bermain

dan olahraga, tetapi tidak semata-mata hanya bermain dan olahraga saja melainkan

kombinasi keduanya. Dengan nama pendidikan jasmani aktivitas fisik berorientasi

pada tujuan pendidikan, yaitu mencoba melakukan kegiatan mendidik melalui

aktivitas fisik, akan tetapi pada kegiatan bermain dan olahraga tidak berorientasi

pada tujuan pendidikan.

Dengan demikian yang dimaksud pendidikan jasmani dalam penelitian ini

adalah suatu proses aktivitas jasmani siswa yang dilakukan secara sadar dan

sistematik, untuk meningkatkan perkembangan gerak, kecerdasan, emosional atau

tingkah laku yang positif.

3.      Konsep Dasar Model Pembelajaran dengan Pendekatan Permainan

a.   Konsep Dasar Bermain

Kegiatan bermain merupakan suatu kegiatan yang sangat diperlukan oleh

setiap manusia tanpa memandang usia manusia tersebut. Khususnya untuk anak-anak

kegiatan bermain merupakan suatu kegiatan yang bersifat sangat penting, sebab

melalui kegiatan bermain potensi yang dimiliki oleh anak dapat tergali secara

optimal.

Page 9: Penelitian vito adityo wibowo k4612146

9

Berdasarkan pendapat dari beberapa para ahli tentang definisi bermain, dapat

disimpulkan bahwa bermain merupakan suatu kegiatan yang dapat merangsang

kreativitas serta daya fikir anak secara optimal tanpa anak tersebut merasa terpaksa

untuk melakukannya. Kegiatan bermain untuk bagi anak-anak dapat memberi

pengalaman bagaimana beradaptasi baik itu dengan lingkungan, orang lain, maupun

dengan dirinya sendiri. Dalam kegiatan bermain anak-anak tidak sungguh-sungguh,

melainkan bertindak sesuai perannya, akan tetapi walaupun demikian bermain

merupakan suatu hal yang serius bagi mereka.

b.  Model Permainan Lompat Jauh Gaya Jongkok

Dalam penelitian ini ada tiga model permainan yang digunakan dalam

pendekatan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok.

1.  Model permainan melewati beberapa kardus

Tujuan dari pembelajaran ini untuk meningkatkan koordinasi gerakan lari dan lompat

serta untuk membuat siswa merasa senang dan termotivasi untuk melaksanakan

gerakan. Tujuan yang paling penting adalah untuk meningkatkan proses hasil belajar

lompat jauh gaya jongkok.

Alat yang digunakan: 20 buah kardus, cara melaksanakan permainannya: siswa

melakukan lari dan lompat melewati kardus yang tersusun sedemikian rupa, dipasang

dengan jarak antar kardus 1,50 m, jumlah kardus yang dipasang 5 buah kardus/baris.

Model permainannya dapat dilakukan secara individu atau perorangan dan dapat pula

dilakukan dengan sistem kompetisi atau perlombaan dan dilaksanakan secara

berkelompok. masing-masing siswa harus melakukan lari melewati kardus sebanyak

3-5 kali, setelah itu istirahat 1-2 menit, selanjutnya dapat dilakukan permainan seperti

yang telah dilakukan tadi.   Alokasi pembelajaran ini 10-15 menit.

2.  Model permainan koordinasi

Tujuan pembelajaran untuk mencapai gerakan yang harmonis dan untuk

mendapatkan gerakan yang otomatis, artinya gerakannya dapat dilakukan dengan

Page 10: Penelitian vito adityo wibowo k4612146

10

kontinyu tidak terputus-putus. Untuk pembelajaran lompat jauh permainan ini dapat

melatih koordinasi antara awalan, tolakan, saat di udara dan pendaratan.

Alat yang digunakan:  20 buah kardus, cara melakukan permainanya hampir sama

dengan permainan yang pertama, perbedaannya pada permainan ini kardus yang

dipasang menjadi 4 baris dan dipasang 5 banjar jarak antar banjar 1,5 cm. Model

permainannya siswa lari melewati kardus secara bersama-sama 4 orang/seri, dapat

dilakukan secara berulang-ulang. Alokasi waktu pembelajaran 10-15 menit.

3.  Model permainan sistem sirkuit

Tujuan pembelajaran untuk kekuatan koordinasi dan kekuatan otot kaki, serta untuk

membuat siswa merasa senang dan tidak monoton dengan yang selalu sama. Model

dengan sistem sirkuit ini, dapat meningkatkan kecepatan, kekuatan otot tungkai

bagian bawah.

Alat yang digunakan: 14 buah kardus, cara melaksanakannya kardus yang telah

dipasang menjadi 5 pos, pos pertama 2 buah kardus, pos kedua 3 buah kardus, pos

keempat 4 buah kardus, dan pos kelima 2 buah kardus. Model permainannya siswa

berlari melewati kardus disetiap pos dengan beberapa bagian kaki, seri pertama

dengan langkah biasa, seri kedua dengan salah satu kaki, dan seri ketiga dengan

kedua kaki secara bersama-sama.

Alasan mengapa menggunakan kardus sebagai rintangan dalam pembelajaran

lompat jauh gaya jongkok melalui pendekatan permainan. Rintangan yang dijadikan

alat harus sesuai dengan tingkat kesulitan anak atau siswa, yaitu tinggi rendahnya

agar diciptakan yang lebih mudah untuk melompatinya, supaya terhindar dari

sentuhan yang dapat membahayakan. Kardus merupakan alat yang tidak

membahayakan dan bersifat lembut, apabila bagian tungkai atau kaki siswa

bersentuhan tidak akan merasa sakit. Kardus juga bersifat ringan apabila tersentuh

akan cepat bergeser dan terjatuh hal ini tidak akan membahayakan siswa apabila

melompatinya. Oleh sebab itu penelitian ini menggunakan kardus sebagai alat bantu

Page 11: Penelitian vito adityo wibowo k4612146

11

untuk pendekatan permainan dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, karena

tidak akan membahayakan siswa.

B.    Kerangka Pemikiran

Dengan adanya perbedaan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok serta

melalui modifikasi alat bantu yang menarik sehingga siswa akan aktif berpartisipasi

dan semangat dalam proses pembelajaran. Sehingga melalui tahap-tahap tersebut

dalam lompat jauh yang terdiri dari awalan, tolakan, saat di udara dan pendaratan

siswa dapat mencapai hasil lompatan sejauh mungkin yang tadinya hanya beberapa

meter bertambah beberapa meter lagi.

Perbedaaan Pengaruh Pembelajaran Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok

Standar Dan Melalui Modifikasi Alat Bantu Terhadap Hasil Lompatan, disini tidak

hanya jauh lompatan melainkan proses melakukan lompat jauh gaya jongkok yang

baik dan benar.

C.Hipotesis

• Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka pemikiran di atas, hipotesis tindakan

dalam penelitian ini adalah Perbedaan pengaruh pembelajaran teknik lompat

jauh gaya jongkok standar dan melalui modifikasi alat bantu terhadap hasil

lompatan siswa kelasb VI SD N 5 BUMIREJO.

• Indikator keberhasilan Perbedaan pengaruh pembelajaran teknik lompat jauh

gaya jongkok standar dan melalui modifikasi alat bantu terhadap hasil

lompatan siswa mampu menguasai 4 tahapan dalam melakukan lompat jauh

gaya jongkok yang benar dan baik, antara lain : dari proses melakukan

Page 12: Penelitian vito adityo wibowo k4612146

Sampel Pre test Jumlah siswa

6X/ seminggu Pas test

12

awalan, tolakan/ tumpuan, saat di udara, dan pendaratan serta meningkatkan

jauh lompatan.

BAB III

A.Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian:

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 5 BUMIREJO KEBUMEN, Penelitian ini

akan dilaksanakan pada kelas VI dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 16

siswa laki – laki dan 24 siswa perempuan.

Waktu Penelitian:

Penelitian ini direncanakan mulai tanggal 1 oktober 2014 sampai 21 Oktober 2014

B. Rancangan Penelitian

Perbedaaan Pengaruh Pembelajaran Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok Standar Dan Melalui Modifikasi Alat Bantu Terhadap Hasil Lompatan dengan 18X tatap muka pembelajaran diharapkan kemampuan Hasil lompatan baik jauh lompatan maupun Teknik lompat jauh yang baik dan benar.

Penelitian dilakukan secara experimen dengan Pre test dan Past test.

Page 13: Penelitian vito adityo wibowo k4612146

13

C. Populasi dan Sampel

1.Populasi:

Siswa SD Negeri V BUMIREJO KABUPATEN KEBUMEN tahun 2014 Kelas VI

Putra dan Putri. Berjumlah 40 siswa terdiri 16 putra 24 putri

2.Sampel:

Siswa SD Negeri V BUMIREJO KELAS VII KAB. KEBUMEN

Putra Putra Putra Putra Putra Putra Putra Putra

Putra Putra Putra Putra Putra Putra Putra Putra

Putri Putri Putri Putri Putri Putri Putri Putri

Putri Putri Putri Putri Putri Putri Putri Putri

Putri Putri Putri Putri Putri Putri Putri Putri

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dengan cara sampling jenuh. Menurut pendapat

sugiyono (2011:85) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan

bila jumlah populasi relatif kecil, sehingga membuat kesalahan yang sangat

kecil

Page 14: Penelitian vito adityo wibowo k4612146

14

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, dilakukan dua kali tes yaitu

tes awal (pretest) yaitu Pembelajaran Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok

Standar dan tes akhir (posttest) Melalui Modifikasi Alat Bantu dengan 18X

tatap muka pembelajaran.

1. Pembelajaran Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok Standar (pretest)

2. Pembelajaran Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok melalui Modifikasi

Alat Bantu (posttest).

F. Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh dari jauh jarak lompatan siswa dan teknik

lompat jauh gaya jongkok, teknik pengolahannya menggunakan prosedur

statistik mengetahui hasil lompat gaya jongkok, pada saat pre test dan post

test.