Upload
haminh
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENERAPAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI POKOK PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I MI MIFTAHUL HUDA TEGALSAMBI TAHUNAN JEPARA
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Biologi
Oleh:
NURUL AFIYATI
NIM. 053811290
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG 2010
ii
ABSTRAK Nurul Afiyati (NIM. 053811290). Penerapan Media Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Pokok Pencernaan Makanan Pada Manusia Kelas V Semester I MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana penggunaan media visual untuk mengajarkan IPA kelas V semester I di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara tahun pelajaran 2009/2010? 2) Apakah penggunaan media visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas V semester I di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara tahun pelajaran 2009/2010?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Untuk mengetahui penggunaan media visual dalam pembelajaran IPA kelas V semester I di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara tahun pelajaran 2009/2010. 2) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V semester I MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara tahun pelajaran 2009/2010.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas V MI Miftahul Huda pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa sebanyak 39 orang. Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap di setiap siklusnya, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Proses pembelajaran biologi dilaksanakan dengan menggunakan media visual. Indikator hasil belajar pada penelitian ini berupa tercapainya ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode: wawancara, observasi, dokumentasi dan tes prestasi (achievement test). Data hasil pengamatan tes prestasi (achievement test) atau nilai evaluasi diolah dengan statistik deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian keberhasilan tiap siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penggunaan media visual dalam penelitian ini menggabungkan dengan metode demonstrasi dan diskusi. Penyampaian materi pencernaan makanan pada manusia dengan menggunakan media visual yaitu berupa bagan skematik alat pencernaan manusia yang dibuat dalam ukuran besar yang ditempel di depan kelas. 2) Sebagai indikator keberhasilan dari penellitian tindakan kelas ini adalah jika 80% siswa telah memperoleh hasil belajar idividu minimal 70. Hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan media visual mengalami peningkatan, khususnya pada materi pokok pencernaan makanan pada manusia. Pada pra siklus diperoleh nilai rata-rata 63,33 dengan ketuntasan belajar 35,89%. Pada siklus I diperoleh nilai nilai rata-rata 68,46 dengan ketuntasan belajar 58,97% dan pada siklus II meningkat menjadi 81,54 dengan ketuntasan 82,05%. Sehingga bisa disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata dari pra siklus ke siklus I kemudian ke siklus II dan tidak perlu dilakukan siklus ke III.
iii
iv
v
PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi dalam referensi yang penulis jadikan bahan rujukan.
Semarang, Juni 2010
Deklarator,
Nurul Afiyati NIM: 053811290
vi
MOTTO
﴾4سان في أحسن تقويم ﴿لقد خلقنا الإن
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
(Q.S. At- Tin: 4)1
1Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Kudus: Mubarokatan Toyyibah, 2004), hlm. 598.
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Ibunda Hj. Mu’asyaroh, S. Ag. dan Ayahanda H. M. Yusuf, S. Hi yang selalu
mengiringi setiap langkah penulis dalam setiap untaian do’a.
2. Teman-teman seperjuangan Tadris Biologi angkatan 2005.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
menjadikan kita lebih bermakna dalam menjalani hidup ini. Terlebih lagi kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah membawa cahaya illahi kepada umat manusia sehingga dapat
mengambil manfaatnya dalam memenuhi tugasnya sebagai khalifah di muka
bumi.
Ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada
semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, dengan moral dan
bantuan apapun yang sangat besar artinya bagi penulis. Ucapan terima kasih
terutama penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M. Ed. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
yang telah merestui pembahasan skripsi ini.
2. Lianah, M. Pd. dan Drs. H. Abdul Wahid, M. Ag. pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan
dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Drs. Yusro, S. Pd. selaku Kepala MI Miftahul Huda yang telah memberikan
ijin terhadap pelaksanaan penelitian ini.
4. Bapak Nur Baidi selaku guru IPA yang telah menjadi kolaborator dalam
pelaksanaan penelitian ini.
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen beserta karyawan di lingkungan fakultas
tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai
pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Ayahanda H.M. Yusuf, S.Hi dan Ibunda Hj. Mu’asyaroh, S. Ag. dan kakakku
M. Akhyar yang telah mencurahkan kasih sayang, perhatian dan do’anya
untuk keberhasilan penulis.
ix
7. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan
bantuan, baik moril maupun materil selama proses penulisan skripsi ini.
Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya
ucapan terima kasih dengan tulus serta iringan do’a, semoga Allah membalas
semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah
serta inayah-Nya dan semoga skripsi yang berjudul MEDIA VISUAL DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SEMESTER I MI
MIFTAHUL HUDA TEGALSAMBI TAHUNAN JEPARA TAHUN
PELAJARAN 2009/2010 ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
berkesempatan membacanya.
Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan
skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya. Amin.
Semarang, Juni 2010
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii
PENGESAHAN PENGUJI .......................................................................... iv
PERNYATAAN ............................................................................................. v
MOTTO ......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................... 4
C. Rumusan Masalah ............................................................. 4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................... 4
E. Penegasan Istilah................................................................ 5
BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori................................................................... 8
1. Penggunaan Media Visual Dalam Pembelajaran ......... 8
a. Fungsi media visual................................................ 8
b. Jenis media visual ................................................. 10
c. Bagan sebagai media visual ................................... 13
2. Hasil Belajar IPA ............ ............................................ 14
a. Pengertian Hasil Belajar………………………….. 14
b. Macam-Macam Hasil Belajar……………………. 18
xi
c. Instrumen Evaluasi Hasil Belajar………………… 19
d. Hakikat Pembelajaran IPA……………………. …. 21
e. Tujuan dalam Pembelajaran IPA…………………. 22
f. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator,
Materi Pokok, Materi Ajar……………………....... 24
g. Pemanfaatan Media Visual Pada Pembelajaran Materi
Pencernaan Makanan Pada
Manusia…………………….……………………. 36
B. Kajian Relevan................................................................... 36
C. Hipotesis Tindakan ……………………………………… 37
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ............................................................. 38
1. Tujuan Penelitian ......................................................... 38
2. Model Penelitian ......................................................... 38
3. Rancangan Penelitian .................................................. 39
1. Siklus I .................................................................. 40
2. Siklus II ................................................................. 42
4. Kolaborator ................................................................. 43
5. Subjek Penelitian.......................................................... 44
6. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................... 44
7. Jadwal Pelaksanaan Penelitian..................................... 44
B. Indikator Keberhasilan ...................................................... 45
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 45
D. Metode Analisis Data ........................................................ 47
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Madrasah ............................................. 48
B. Pra Penelitian .................................................................... 49
C. Hasil Penelitian
1. Siklius I ....................................................................... 51
2. Siklus II ....................................................................... 56
D. Pembahasan ....................................................................... 60
xii
BAB V : KESIMPULAN
A. Simpulan ........................................................................... 65
B. Saran .................................................................................. 66
C. Penutup .............................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN
xiii
1. Struktur Organisasi MadrasahDAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar nama siswa kelas V MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara
tahun pelajaran 2009/2010
2. Struktur organisasi MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara
3. Denah lokasi MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara
4. Soal pra siklus
5. Kunci jawaban pra siklus
6. Daftar hasil belajar pra siklus
7. RPP siklus I
8. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran siklus I
9. Lembar tes hasil belajar siklus I
10. Kunci jawaban tes hasil belajar siklus I
11. Daftar hasil belajar siklus I
12. RPP siklus II
13. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran siklus II
14. Lembar tes hasil belajar siklus II
15. Kunci jawaban tes hasil belajar siklus II
16. Daftar hasil belajar siklus II
17. Surat penunjukan pembimbing
18. Surat izin riset
19. Surat pengesahan dari Madrasah
xiv
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 : Alat pencernaan manusia.
2. Gambar 2.2 : Gigi
3. Gambar 2.3 : Lidah
4. Gambar 2.4 : Lambung.
5. Gambar 2.5 : Usus halus
6. Gambar 2.6 : Usus besar
7. Gambar 2.7 : Usus buntu
8. Gambar 3.1 : Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
xv
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 : Jadwal penelitian 2. Tabel 4.1 : Daftar nilai pra siklus 3. Tabel 4.2 : Daftar nilai siklus I 4. Tabel 4.3 : Daftar nilai siklus II 5. Tabel 4.4 : Hasil penelitian
2.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua
orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa seorang telah
belajar sesuatu adalah perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan
tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan
(kognitif) dan ketrampilan (psikomotorik) maupun yang menyangkut nilai dan
sikap(afektif).1 Perubahan tersebut hendaknya terjadi sebagai akibat interaksi
dengan lingkungannya melalui proses belajar mengajar.
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu
proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen
pengirim pesan (guru), komponen penerima pesan (siswa), dan komponen
pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Terkadang dalam
proses pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi. Artinya, materi pelajaran
atau pesan yang disampaikan guru tidak dapat diterima oleh siswa dengan
optimal, artinya tidak seluruh materi pelajaran dapat dipahami dengan baik
oleh siswa, lebih parah lagi siswa sebagai penerima pesan salah menangkap isi
pesan yang disampaikan.
Untuk menghindari semua itu maka guru dapat menyusun strategi
pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar.2
Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang
efektif dan akan lebih mampu mengelola proses belajar mengajar, sehingga
hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.3
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi
informasi, sangatlah berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi
1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2005), hlm.1. 2 Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta
: kencana prenada media group, 2006), hlm.162. 3 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 20.
1
2
strategi pembelajaran. Melalui kemajuan tersebut para guru dapat
menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran. Dengan menggunakan media komunikasi bukan saja dapat
mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran, akan tetapi juga bisa
membuat proses pembelajaran lebih menarik.4 Para guru dituntut agar mampu
menggunakan alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan
zaman dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Di samping
mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat
mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan
digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus
memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media
pembelajaran.5
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran
akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian
pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan
minat siswa media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan
pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan
penafsiran data dan memadatkan informasi. Gagne dan Briggs dalam Azhar
Arsyad mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri antara lain
buku, tape-recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, (gambar
bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan computer. Dengan kata lain, media
adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.6
Media juga dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui
kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkritkan
4 Wina sanjaya, op.cit hlm.162. 5 Azhar Arsyad, op.cit hlm. 2. 6 Ibid, hlm 4.
3
dengan kehadiran media. Dengan demikian anak didik akan lebih mudah
mencari bahan yang akan dipelajari melalui media.7
Pembelajaran sains (IPA Biologi) lebih menekankan kepada
pemberian pengalaman secara langsung. Untuk itu pembelajaran dengan
menggunakan media, khususnya media visual dapat dijadikan sebagai salah
satu alternatif untuk pembelajaran IPA. Bukan karena media visual itu banyak
dan murah melainkan media tersebut mudah dipahami oleh siswa dari pada
kata-kata atau pengertian verbal.
Akan tetapi dewasa ini masih ada lembaga pendidikan yang belum
mengaplikasikan strategi pembelajaran dengan menggunakan media visual,
kecenderungan pembelajarannya adalah siswa hanya mempelajari IPA sebagai
teori dan menghafal. Salah satunya di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan
Jepara. Berdasarkan wawancara dengan guru di MI Miftahul Huda
Tegalsambi Tahunan Jepara menyatakan bahwa pembelajaran di Madrasah
tersebut masih menggunakan metode ceramah, dimana media-media
pembelajaran tidak dipergunakan. Padahal pembelajaran IPA lebih
menekankan pada pengalaman langsung. Apabila dalam proses belajar
mengajar IPA guru tidak menggunakan media pembelajaran, maka sulit bagi
siswa untuk menyerap konsep-konsep pelajaran yang disampaikan guru
sehingga berdampak pada kurangnya tingkat keberhasilan siswa dalam
belajar.
Berdasarkan uraian di atas mendorong penulis untuk membantu guru
IPA di Madrasah tersebut menerapkan strategi pembelajaran dengan
menggunakan media visual. Karena dalam pembelajaran setiap manusia
memiliki kemampuan yang berbeda-beda, ada yang unggul dalam aspek non
verbal. Oleh karena itu, Edge Dale dalam Azhar Arsyad mengemukakan
bahwa prosentase keberhasilan pembelajaran sebesar 75% berasal dari indera
pandang, melalui indera dengar sebesar 13% dan melalui indera lainnya
7 Asnawi dan M. Basyiruddin, media pembelajaran (Jakarta : Ciputat Perss,2002),
hlm.20.
4
sebesar 12%.8 Dengan demikian peneliti melakukan penelitian tindakan kelas
dengan judul ”Media Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V
Semester I MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara Tahun Pelajaran
2009/2010”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan wawancara secara langsung dengan guru IPA kelas V di
MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara, sehingga penulis dapat
mengidentifikasi masalah sebagai berikut.
1. Kurangnya variasi dalam pelaksanaan pembelajaran IPA.
2. Tidak menggunakan media dalam proses belajar mengajar IPA.
3. Banyaknya mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa baik yang
umum maupun yang agama sedangkan alokasi waktunya sama.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan media visual untuk mengajarkan IPA kelas V
semester I di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara tahun
pelajaran 2009/2010?
2. Apakah penggunaan media visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA
siswa kelas V semester I di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan
Jepara tahun pelajaran 2009/2010?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dengan memiliki
tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penggunaan media visual dalam pembelajaran IPA
kelas V semester I di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara
tahun pelajaran 2009/2010.
8 Azhar Arsyad, op.cit, hlm 11.
5
2. Media visual untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa kelas V
semester I di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara tahun
pelajaran 2009/2010.
Sedangkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
antara lain sebagai berikut :
1. Bagi siswa MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara
a. Adanya perubahan variasi dalam proses pembelajaran sehingga
mendorong siswa senang belajar biologi.
b. Hasil belajar siswa MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara
dalam mata pelajaran IPA Biologi dapat meningkat.
2. Bagi Guru MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara
a. Adanya perubahan model pada pembelajaran IPA biologi.
b. Sumbangan pemikiran dan pengabdian guru dalam turut serta
mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui profesi yang ditekuni.
c. Dengan dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas ini guru dapat
mengembangkan secara kreatif terutama dalam pemilihan media
pembelajaran yang tepat dengan materi.
3. Bagi Pihak MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara
Diharapkan dengan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat
memberikan sumber pemikiran sebagai alternatif meningkatkan kualitas
pembelajaran, khususnya kualitas pembelajaran IPA biologi di MI
Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara.
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran judul penelitian ini,
maka diperlukan penegasan istilah untuk membatasi ruang lingkup
permasalahan dalam penelitian.
1. Media Visual
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari
“Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu
6
perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.9
Sedangkan menurut Ibrahin Nashir pengertian media yaitu:
الوسائل التـربوية هي كل مايستخدم من وسائل حسية ب إدرك المعان ةبغ
وسرعةةقدب
“Media pembelajaran adalah setiap sesuatu yang disajikan dari panca indra dengan tujuan memahami makna secara teliti dan cepat”. 10
“Visual adalah dapat dilihat dengan indra penglihat (mata).”11
Menurut Sri Anitah media visual disebut juga sebagai media pandang,
karena seseorang dapat menghayati media tersebut melalui
penglihatannya.12 Dapat disimpulkan media visual adalah segala sesuatu
yang dapat dilihat dengan indra penglihatan (mata) dan dapat menyalurkan
pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik
sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta
didik.
Media visual yang penulis maksud disini adalah media visual yang
tidak diproyeksikan yaitu berupa bagan skematik.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta
didik setelah mengalami proses belajar. Hasil belajar ini dapat diketahui
setelah guru memberikan evaluasi belajar.
3. IPA
Dalam pembelajaran IPA di tingkat SD/MI yang mengacu pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di semester I membahas
9AkhmadSudrajat,“Media Pembelajaran”http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/1
2/media-pembelajaran/, hlm.1. kamis, 7 Mei 2009. 10 Ibrahim Nashir, Muqaddimati fi –tarbiyah (Aman : Ardan,tt),hlm 169. 11 http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php/, sabtu, 9 Mei 2009. 12 Sri Anitah, Media Pembelajaran, (Surakarta : UNS Press, 2008), hlm. 7.
7
tentang materi IPA biologi dan di semester II membahas tentang materi
IPA fisika. Sehingga penulis memilih penelitian di semester I dan lebih
mengkhususkan pada materi pokok pencernaan makanan pada manusia.
4. MI Miftahul Huda
MI Miftahul Huda merupakan salah satu lembaga pendidikan
berstatus swasta yang terletak di desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan
Kabupaten Jepara, dimana dalam sekolah tersebut belum menggunakan
berbagai macam media pembelajaran.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. LANDASAN TEORI
1. Penggunaan Media Visual Dalam Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran unsur yang amat penting ada dua
yaitu metode pengajaran dan media pengajaran, kedua aspek ini saling
berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan
mempengaruhi media yang sesuai.1 Untuk mencapai tujuan pembelajaran
seorang guru dapat memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai
dengan materi yang diajarkan. Pemilihan media pembelajaran ini
mempunyai peranan penting dalam menyampaikan materi ajar kepada
siswa dan mampu menciptakan komunikasi dua arah sehingga suasana
kelas menjadi lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Belajar secara verbal terkadang kurang membawa hasil bagi siswa.
Sehingga penulis mencoba menerapkan media visual dalam pembelajaran
IPA di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara.
Menurut Azhar Arsyad, visual dapat menumbuhkan minat siswa
dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia
nyata. 2 Pada pembelajaran IPA lebih menekankan kepada pengalaman
langsung sehingga membutuhkan suatu media yaitu media visual.
Sebelum menerapkan strategi pembelajaran tersebut, seorang guru
harus memahami pembelajaran dengan menggunakan media visual.
a. Fungsi media visual
Berikut ini penulis kemukakan tentang fungsi media khususnya
media visual menurut Levie dan Lentz yang dikutip Azhar Arsyad
yaitu:
1Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), hlm 15. 2Ibid., hlm 89.
8
9
1) Fungsi Atensi
Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi kepada
isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan
atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal
pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata
pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi
oleh siswa sehingga siswa tidak memperhatikan. Media visual
dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian siswa kepada
pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian,
kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran
semakin besar.
2) Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau
lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap peserta didik.
3) Fungsi Kognitif
Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau
pesan yang terkandung dalam gambar.
4) Fungsi Kompensatoris.
Media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media
visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu
siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan
informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain
untuk mengakomodasi peserta didik yang lemah dan lambat
menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks
atau disajikan secara verbal.3
3Ibid., hlm. 16-20.
10
Dari kutipan di atas dapat penulis simpulkan media visual
dapat membangkitkan minat siswa, dapat memotivasi siswa untuk
belajar, bahkan membawa pengaruh psikologis bagi siswa.
Sehingga tujuan untuk memahami dan mengingat materi pelajaran
tercapai.
b. Jenis media visual
Media visual dapat dibedakan menjadi dua yaitu media visual
yang tidak diproyeksikan dan media visual yang diproyeksikan. Jenis-
jenis dari media visual yang tidak diproyeksikan antara lain: gambar
mati atau gambar diam (still picture), ilustrasi, karikatur, poster, bagan,
grafik, peta datar, realia dan model, dan berbagai jenis papan.
Sedangkan jenis-jenis dari media visual yang diproyeksikan antara
lain: overhead projector(OHP), slide (film bingkai), filmstrip (film
rangkai), dan opaque projector.4
Media visual yang penulis maksud disini adalah media visual
yang tidak diproyeksikan yaitu berupa bagan.
c. Bagan sebagai media visual
Bagan adalah suatu media visual yang tidak diproyeksikan
yang menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah
dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-
butir penting dari penyajian. 5 Menurut Sri Anitah, bagan adalah
gambaran dari sesuatu yang dilukiskan dengan garis, gambar, dan kata-
kata.6 Maksudnya untuk memperagakan suatu pokok pelajaran yang
menunjukkan adanya hubungan, perkembangan, atau perbandingan
tentang sesuatu. Beberapa jenis bagan antara lain:
1) Bagan organisasi
Bagan organisasi adalah bagan yang menjelaskan hubungan
fungsional antara bagian-bagian dalam suatu organisasi.
4Sri Anitah, Media Pembelajaran, (Surakarta : UNS Press, 2008), hlm. 7. 5http://warungpendidikan.blogspot.com/2009/04/media-visual.html, selasa, 12-01-2010. 6Sri Anitah, op.cit., hlm. 14.
11
2) Bagan bergambar
Bagan lukisan merupakan bagan yang disampaikan dalam
bentuk lukisan atau gambar.
3) Bagan perbandingan atau perbedaan
Bagan ini menunjukkan perbandingan atau perbedaan sesuatu
yang ditunjukkan dengan lukisan dan kata-kata.
4) Bagan pandang tembus
Bagan yang menerangkan keadaan di dalam suatu benda.
5) Bagan keadaan
Bagan keadaan adalah bagan yang menerangkan keadaan suatu
benda dengan bermacam-macam ukuran.
6) Bagan terurai
Bagan terurai merupakan bagan yang memberikan gambaran
seandainya sesuatu diurai tetapi tetap dalam posisi dan urutan
semula.
7) Bagan petunjuk
Bagan petunjuk adalah bagan yang memberikan petunjuk
pembuatan sesuatu.
8) Bagan waktu
Bagan waktu merupakan bagan yang melukiskan keadaan
waktu tertentu terjadi suatu proses.
9) Bagan pertumbuhan
Bagan pertumbuhan adalah bagan yang menerangkan
hubungan antara fakta-fakta, terdiri dari bagan pohon yang
berpangkal pada sesuatu dan berpangkal pada sesuatu dan berakhir
pada bagian-bagian kecil.
10) Bagan skematik
Bagan yang menerangkan jalannya sesuatu atau menerangkan
bagian-bagian yang penting.
12
11) Lembaran balik (flip chart)
Bagan lembaran balik merupakan susunan gambar-gambar
yang digantung pada suatu tiang gantungan kecil, cara
menunjukkan dengan dibalik satu per satu.7
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bagan skematik.
Bagan skematik merupakan salah satu alat bantu atau media yang
dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar. Alasan
penggunaan bagan skematik adalah karakteristiknya yang visual dan
sering dipakai dalam pembelajaran Biologi, selain itu juga karena
media ini sesuai dengan materi yang sedang diajarkan yaitu sistem
pencernaan pada manusia. Berikut ini penulis paparkan kelebihan,
kelemahan, cara implementasi, dan prinsip penggunaan bagan
skematik.
a) Kelebihan bagan skematik sebagai media visual
1) Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang
lebih nyata
2) Menimbulkan daya tarik bagi siswa
3) Siswa lebih memahami apa yang dimaksud
4) Memperjelas bagian bagian yang penting
5) Menyingkat suatu uraian panjang
b) Kelemahan bagan skematik sebagai media visual
1) Tidak dapat menunjukkan gerak
2) Siswa tidak selalu mengetahui bagaimana membaca bagan
3) Hanya bisa dipakai pada materi tertentu
c) Cara implementasi
Menunjukkan pada siswa hal-hal yang perlu diperhatikan
pada waktu mempelajari gambar bagan skematik pencernaan
makanan pada manusia, antara lain:
1) Apa yang harus dicari siswa dalam gambar (bagan skematik)
7Ibid., hlm.14-20.
13
2) Siswa harus mengerti bagaimana mempelajari gambar (bagan
skematik)
3) Bagaimana siswa memberi kritik terhadap gambar (bagan
skematik)
4) Bagaimana hubungan gambar (bagan skematik) tersebut
dengan materi pelajaran lain
5) Bila gambar (bagan skematik) terlampau luas, berikan dalam
seri-seri gambar gambar yang mempunyai ukuran logis
6) Waktu melihat gambar (bagan skematik), mungkin tidak semua
siswa dapat melihat dengan jelas, maka sesudah pembelajaran
berakhir hendaknya gambar (bagan skematik) diletakkan
ditempat yang dapat dijangkau oleh siswa.8
d) Prinsip penggunaan
Sebelum menggunakan bagan skematik, hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah:
1) Pengetahuan apa yang akan diperlihatkan melalui gambar
(bagan skematik) itu, halus jelas terlebih dahulu
2) Kemungkinan salah pengertian yang akan ditimbulkan oleh
gambar (bagan skematik)
3) Persoalan apa yang hendak dijawab oleh gambar (bagan
skematik)
4) Reaksi emosional apa yang hendak dibina oleh gambar (bagan
skematik)
5) Apakah gambar (bagan skematik) itu membawa siswa
kepenyelidikan lebih lanjut
6) Apakah sekiranya ada media lain yang lebih tepat untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.9
Pendapat diatas jelaslah, bahwa media visual (bagan skematik)
mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan media visual dapat
8Ibid. hlm 10-11. 9Ibid. hlm 10.
14
memperjelas bagian-bagian yang penting yang tidak bisa diuraikan dengan
kata-kata sehingga siswa dapat memahami yang dimaksud dalam bentuk
nyata. Media ini akan dapat membantu tercapainya tujuan pengajaran yang
diinginkan oleh pengajar.
Kelemahan media visual yang berupa bagan skematik ini bagi guru
dituntut benar-benar menguasai konsep-konsep dasar sehingga dapat
menunjukkan dengan jelas bagan yang disajikan. Selain itu media ini tidak
dapat digunakan pada materi yang lain sehingga untuk sekali pakai.
Implementasi media visual ini guru harus dapat menunjukkan pada
siswa hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu mempelajari gambar
bagan skematik sistem pencernaan pada manusia sehingga pembelajaran
menjadi lebih menarik. Dan sebelum menggunakannya harus
memperhatikan prinsip penggunaan sebagaimana disebutkan diatas.
2. Hasil Belajar IPA
a. Pengertian Hasil Belajar
Untuk mencapai hasil belajar yang ideal, kemampuan para
pendidik terutama guru dalam membimbing belajar murid-muridnya
sangat dituntut. Jika guru dalam keadaan siap dan memiliki
kemampuan tinggi dalam menunaikan kewajibannya, harapan
terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas sudah tentu akan
tercapai. 10 Berikut penulis kemukakan beberapa definisi dari hasil
belajar.
Menurut Mulyono Abdurrahman, hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.11
Nana Syaodih Sukmadinata menyatakan hasil belajar adalah realisasi
atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas
10Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2000), Cet. 5, hlm. 96. 11Mulyono Abdurrahman, op. cit., hlm. 37.
15
yang dimiliki seseorang.12 Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya.13 Menurut Dimyati dan Mudjino, hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar.14
Menurut Charles E. Skinner dalam bukunya Essentials of
educational psycology disebutkan bahwa “Measurement and
evaluation in education are primarily concerned with the gathering of
evidence of pupil growth that will make it posible to evalute the
outcomes of instruction and learning”. 15 Artinya pengukuran dan
penilaian evaluasi dalam belajar adalah hal yang utama mengenai
perkiraan bukti perkembangan siswa yang mungkin dapatmenilai hasil
pengajaran dan pembelajaran.
Jadi berdasarkan pengertian-pengertian di atas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah keadaan akhir yang diamati
pada tiap satu bahasan sebagai hasil kegiatan pembelajaran yang
dicapai individu yang ditandai dengan tingkah laku yang dapat
diamati, misalnya ketrampilan, pemahaman dan pengetahuan yang
dapat diukur dari skor nilai yang diperoleh siswa.
Penilaian hasil belajar dapat dilakukan sekali setelah suatu
kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Penilaian hasil belajar ini
merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
proses pembelajaran telah berjalan dengan efektif. Dari segi guru,
penilaian hasil belajar sangat membentuk gambaran mengenai
penerapan pembelajarannya, apakah strategi pembelajaran yang
12Nana Syodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), Cet. 2, hlm. 102. 13 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1999), cet. 6, hlm. 22. 14Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm.
3. 15Charles E. Skinner, Essentials Of Educational Psycology, (Tokyo: Meruzen company,
1958), hlm. 439.
16
digunakan mampu meningkatkan hasil belajar siswa yang telah terjadi
sebelumnya.
Pada dasarnya hasil belajar merupakan hasil interaksi berbagai
faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu.
Beberapa faktor tersebut sangat penting untuk dikenalkan kepada
siswa dengan tujuan untuk membantu mencapai hasil yang sebaik-
baiknya. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Abu Ahmadi yaitu:
a) Faktor-faktor stimulus belajar.
Segala sesuatu di luar individu yang merangsang individu
untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Yang
dikelompokkan dalam faktor stimulus belajar antar lain;
Panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berartinya
bahan pelajaran, berat ringannya tugas, suasana lingkungan
eksternal.
b) Faktor-faktor metode belajar.
Metode belajar yang dipakai guru sangat mempengaruhi
metode belajar yang dipakai oleh peserta didik, faktor-faktor
metode belajar menyangkut hal-hal berikut; kegiatan berlatih atau
praktek, overlearning dan drill, resitasi belajar, pengenalan tentang
hasil belajar, belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-
bagian, penggunaan modalitas indera, bimbingan dalam belajar,
kondisi-kondisi intensif.
c) Faktor-faktor individual.
Faktor-faktor individu meliputi; kematangan, faktor usia
kronologis, perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya,
kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan
rohani, dan motivasi. 16
Menurut Muhibbin Syah, faktor- faktor yang mempengaruhi
belajar siswa dibedakan menjadi tiga macam, antara lain:
16Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm.
139.
17
a) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan atau
kondisi jasmani dan rohani siswa.
b) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan
disekitar siswa.
c) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis
upaya belajar siswa meliputi strategi dan metode yang digunakan
dalam pembelajaran.17
Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar antara lain:
a) Faktor-faktor dalam diri individu
Faktor-faktor dalam diri individu menyangkut aspek
jasmaniah maupun rohaniah dari diri individu. Aspek jasmaniah
mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari individu. Aspek
psikis atau rohaniah menyangkut kondisi kesehatan psikis,
kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta
kondisi afektif dan konatif dari individu.
b) Faktor-faktor lingkungan
Keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor diluar diri siswa, baik faktor fisik maupun sosial-psikologis
yang berada pada lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.18
Jadi keberhasilan belajar tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
dari dalam diri siswa tetapi juga dari luar siswa. Faktor dalam diri
siswa antara lain faktor intelektual, motivasi atau semangat dalam diri
siswa, gangguan-gangguan perasaan, dan kondisi fisik yang
menyangkut kelengkapan indra.
Sedangkan faktor dari luar siswa adalah faktor keluarga
maupun lingkungan sekitar rumah dan lingkungan di sekolah. Jika
lingkungan di luar diri siswa itu tidak mendukung untuk belajar dapat
berpengaruh terhadap semangat siswa dalam belajar. Selain itu strategi
17 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), Cet. 5, hlm132.
18Nana Syodih Sukmadinata, op.cit., hlm. 162-163.
18
belajar mengajar di sekolah juga sangat mempengaruhi hasil belajar
siswa, sehingga semakin variatif dan menarik strategi pembelajaran di
sekolah maka semakin baik hasilnya.
b. Macam-Macam Hasil Belajar
Macam-macam hasil belajar menurut Benyamin Bloom adalah
sebagai berikut:
a) Kognitif
Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. 19 Sebagai contoh
pengetahuan atau ingatan adalah menghapal nama-nama ilmiah
dalam IPA. Hasil belajar berupa pemahaman siswa mampu
menjelaskan dengan susunan kalimat sendiri sesuatu yang dibaca
atau didengarnya. Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada
situasi kongret atau situasi khusus bisa disebut juga penerapakan
abstraksi (ide, petunjuk khusus, teori) dalam situasi baru. 20
Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-
unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hirarkinya atau
susunannya.
b) Afektif
Afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ada beberapa jenis
kategori afektif sebagai hasil belajar. Reciving/attending yakni
semacam kepekaan, kesadaran dalam menerima rangsang
(stimulan) yang datang dari luar kepada peserta didik dalam bentuk
masalah, situasi dan gejala. Responding/ jawaban yakni reaksi
yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari
luar atau menjawab stimulan yang datang dari luar kepada dirinya.
Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai terhadap gejala atau
stimulan. Organisasi adalah pengembangan nilai kedalam satu
19 Ibid. 20 Ibid., hlm. 26
19
sistem organisasi. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai yakni
keterpaduan semua sistem yang telah dimiliki seseorang yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.21 Tipe hasil
belajar afektif tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah
laku seperti perhatianya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi
belajar, menghargai guru, kebiasan belajar dan hubungan sosial.
c) Psikomotoris
Tipe hasil belajar psikomotoris berkenaan dengan ketrampilan
atau kemampuan bertindak setelah ia menerima pengalaman
belajar tertentu.22
Hasil belajar yang penulis maksud disini adalah hasil belajar
kognitif dari tingkat keberhasilan dalam mempelajari materi pelajaran
yang dinyatakan dalam bentuk nilai ulangan harian. Hasil belajar ini
dapat diketahui setelah guru melakukan evaluasi. Hasil dari evaluasi
belajar tersebut diharapkan dapat memberikan informasi tentang
kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mempelajari suatu mata
pelajaran.
c. Instrumen Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran
(pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran dan
pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar
yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam
upaya mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.23 Banyak teknik
dan metode yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi
tentang kemajuan belajar siswa, baik yang berhubungan dengan proses
belajar maupun hasil belajar. Teknik atau metode pengumpulan
informasi. Teknik atau metode pengumpulan informasi tersebut pada
prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan dan perkembangan belajar
21Ibid.,hlm 30 22Ibid.,hlm 31 23Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm.
159.
20
siswa berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar serta
pencapaian indicator yang harus dicapai. Penilaian kompetensi dapat
dilakukan atas dasar pencapaian indikator yang harus dicapai.
Penilaian kompetensi dapat dilakukan atas dasar pencapaian indikator-
indikator yang telah ditetapkan yang memuat satu atau lebih ranah.
Berdasarkan pencapaian indikator-indikator yang dapat ditentukan cara
penilaian yang sesuai dan tepat. Ada tujuh pendekatan teknik atau yang
dapat digunakan yaitu teknik atau metode penilaian unjuk kerja,
project work, tertulis, produk, portofolio, sikap dan penilaian diri.
1) Teknik penilaian unjuk kerja
Teknik penilaian unjuk kerja merupakan proses penilaian
yang dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa dalam
melakukan suatu hal. Teknik ini sangat cocok untuk menilai
ketercapaian ketuntasan belajar (kompetensi) yang menuntut siswa
untuk melakukan tugas/gerak (psikomotor).
2) Project work
Project work merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu
tugas yang mencakup beberapa kompetensi yang harus
diselesaikan oleh siswa dalam periode atau waktu tertentu.
3) Penilaian tertulis
Penilaian tertulis (pencil and paper test) yaitu jenis tes
dimana guru dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau soal
dilakukan secara tertulis dan jawaban yang diberikan oleh siswa
dilakukan secara tertulis pula.
4) Penilaian produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses
pembuatan dan kwalitas suatu produk. Penilaian jenis ini meliputi
penilaian kemampuan siswa terhadap proses pembuatan suatu
produk.
5) Penilaian portofolio
21
Penilaian portofolio merupakan penilaian yang
berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang
menunjukkan perkembangan kemampuan khususnya aspek
psikomotor/unjuk kerja siswa dalam periode tertentu.
6) Penilaian sikap
Aspek afekif sangat menentukan keberhasilan siswa untuk
mencapai ketuntasan dalam pembelajaran. Seorang siswa yang
tidak memiliki minat terhadap mata pelajaran tertentu, maka akan
kesulitan untuk mencapai ketuntasan belajar secara
maksimal.sedangkan siswa yang memiliki minat terhadap mata
pelajaran tertentu, maka akan sangat membantu untuk mencapai
ketuntasan belajar secara maksimal.
7) Penilaian diri
Penilain diri atau evaluasi diri merupakan teknik/metode
penilaian dimana siswa diminta untuk menilai dirinya sendiri yang
berkaitan dengan status, proses, dan tingkat ketercapaian
kompetensi yang sedang dipelajarinya dari suatu mata pelajaran
tertentu.24
Dalam penelitian ini penulis menggunakan penilaian
tertulis (pencil and paper test). Dalam penilaian tertulis ini soal-
soal diberikan dalm bentuk tertulis dan jawaban tes juga tertulis.
d. Hakikat Pembelajaran IPA
Sebelum penulis membahas lebih lanjut tentang Biologi
terlebih dahulu perlu mengkaji tentang Ilmu Pengetahuan Alam. IPA/
sains merupakan pengetahuan yang sistematis (tersusun), urutan dan
terorganisir dengan karakter tertentu. Sistematika itu diperoleh
berdasarkan temuan fenomena alam sehingga membentuk satu
bangunan pengetahuan sains(body of knowledge) yang memiliki ciri
24 Mimin Haryati, Model Dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan,
(Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hlm.67.
22
yang khas, ciri khas sains adalah dapat diuji ulang oleh siapapun dan
kapanpun. Misalnya fisika, biologi, kimia.25
Biologi adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah ini diambil
dari bahasa Belanda "biologie", yang juga diturunkan dari gabungan
kata bahasa Yunani, βίος, bios ("hidup") dan λόγος,logos ("lambang",
"ilmu"). Dahulu sampai tahun 1970-an digunakan istilah ilmu hayat
(diambil dari bahasa Arab, artinya "ilmu kehidupan"). Obyek kajian
biologi sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup.26
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pokok
pembelajaran IPA memiliki materi yang memuat kajian dimensi objek,
tingkat organisasi objek dan tema atau persoalan aspek fisis, kimia dan
biologi. Pada aspek biologi, IPA mengkaji berbagai persoalan yang
berkait dengan berbagai fenomena pada makhluk hidup berbagai
tingkat organisasi kehidupan dan interaksinya dengan faktor
lingkungan. 27 Biologi sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan
memiliki kekhasan dibandingkan dengan ilmu alam yang lain. Sebagai
ilmu, objek yang dipelajari dalam biologi adalah makhluk hidup dan
segala peristiwa yang berkaitan dengan mahluk hidup.
Dalam pembelajaran IPA di tingkat SD/MI yang mengacu pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan IPA
Terpadu.28 Di semester I membahas tentang materi IPA biologi dan di
semester II membahas tentang materi IPA fisika. Sehingga penulis
memilih penelitian di semester I dan lebih mengkhususkan pada materi
pokok pencernaan makanan pada manusia.
e. Tujuan dalam Pembelajaran IPA
25Wahidin, Metode Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Untuk D-II dan S-I PGSD/PGMI
Pada LPTK PTAI, (Bandung: Sangga Buana Bandung, 2006), hlm.6. 26http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi, selasa, 12-01-2010. 27 Juhji, “Menakar Integrasi IPA dalam KTSP” http://alix.sch.id/alix/sd/artikel/menakar-
integrasi-ipa-dalam-ktsp.html, senin, 8-02-2010.
28Khaeruddin dan Mahfud Junaedi, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep dan Implementasinya di Madrasah, (Jogjakarta: Nuansa Aksara, 2007), Cet. 2, hlm. 335.
23
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan
manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisir
tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melaluai
serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan
pengujian gagasan-gagasan. Pembelajaran IPA di SD/MI bertujuan
agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:
a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam
ciptaanNya.
b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan masyarakat.
d) Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
e) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memeliara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan tuhan.
g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.29
Tujuan pembelajaran IPA adalah untuk menjadikan siswa tidak
sekedar tahu dan hafal tentang materi biologi melainkan harus
menjadikan siswa mengerti dan memahami materi IPA dan
menghubungkan keterkaitan materi tersebut untuk dapat memecahkan
masalah yang terkait dengan kehidupan sehari-hari.
29E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2007), hlm.111.
24
f. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Materi Pokok
(Materi Pencernaan Makanan Pada Manusia)
Dalam Kurikukulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) materi
tentang Pencernaan Makanan Pada Manusia merupakan materi dalam
mata pelajaran IPA terpadu kelas V semester I dengan Standar
Kompetensi (SK): Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan
hewan. Kompetensi Dasar (KD): Mengidentifikasi fungsi organ
pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan
kesehatan. 30 Indikator: Mengidentifikasi alat pencernaan makanan
pada manusia dan macam penyakit pada alat pencernaan.31
Pembahasan dalam materi Pencernaan Makanan Pada Manusia
adalah sebagai berikut:
a) Alat Pencernaan Manusia
Alat yang berfungsi untuk menghancurkan makanan
disebut alat pencernaan. Saluran pencernaan makanan (tractus
gastro intestinal) adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang
memegang peranan menerima makanan dari luar, mencerna, dan
menyerap bahan tang dapat diserap, serta mengeluarkan sisa-sisa
pencernaan. Sistem ini meliputi alat-alat tubuh mulai dari mulut
sampai anus. 32 Alat-alat pencernaan manusia terdiri atas mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.33
30Ibid., hlm. 120. 31Silabus dari MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara. 32 Daniel S. Wibowo, Anatomi Tubuh Manusia, (Jakarta: Gramedia, 2008), hlm. 78. 33Choiril Azmiyawati, dkk, IPA 5 Salingtemas, (Jakarta: Depdiknas, 2008), hlm. 14.
25
Gambar 2.1 Alat Pencernaan Manusia34
(1) Mulut (cavum oris)
Makanan masuk kedalam tubuh melalui mulut. Di
dalam mulut terdapat gigi, lidah dan air ludah (air liur). Ketiga
komponen itu berperan untuk mencerna makanan di dalam
mulut.
Gigi berfungsi menghancurkan makanan yang masuk
dalam rongga mulut. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi
dibedakan menjadi tiga yaitu gigi seri, gigi taring dan gigi
geraham. 35 Jumlah gigi anak-anak ada 20 buah (gigi susu),
terdiri atas gigi seri (incisive) 8, taring (canin) 4, geraham
(molar) 8, yang kemudian akan tanggal pada usia sekitar 7
tahun dan berganti dengan gigi tetap yang berjumlah 32 buah
(gigi dewasa) dengan susunan 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi
premolar dan 12 gigi geraham.36 Gigi tertanam pada rahang
34 Aribudiyanto, “Pencernaan Manusia Dan Kesehatan“ http://images.google.com/
imgres?imgurl=http://aribudiyanto.ictjogja.net/btkpsd/SD5_pencernaan/images/makanan_ dan_ kesehatan_clip_image002.jpg&imgrefurl=http://aribudiyanto.ictjogja.net/btkpsd/SD5_pencernaan/alat_pencernaan_makanikkimiawi.php&usg=__DxBsPdKDKwQFzQXx1LF9i5GhzPc=&h=279&w=276&sz=8&hl=en&start=6&um=1&tbnid=qiA8TRpUhREIKM:&tbnh=114&tbnw=113&prev=/images%3Fq%3Dalat%2Bpencernaan%26hl%3Den%26sa%3DN%26um%3D1,rabu, 09-12-2009.
35Choiril Azimiyawati, op. cit, hlm. 14. 36Daniel S. Wibowo, op. cit., hlm. 78.
26
dan diperkuat oleh gusi. Bagian-bagian gigi yaitu mahkota gigi
(corona) dan akar gigi (root, radix) gigi.37 Korona ditutupi oleh
email yang sangat keras, sedangkan radix oleh sementum.38
Gambar 2.2 Gigi39
Lidah mempunyai beberapa fungsi yaitu mengatur letak
makanan saat dikunyah, membantu menelan makanan dan
mengecap rasa makanan. Lidah peka terhadap rasa panas,
dingin dan adanya tekanan. Lidah dapat mengecap makanan
karena pada permukaannya terdapat bintil-bintil lidah. Pada
bintil-bintil lidah terdapat syaraf pengecap. Setiap permukaan
lidah mempunyai kepekaan rasa yang berbeda.
37Ibid., hlm. 79. 38L. Calros Junquera, dkk, Histologi Dasar Jilid 8, (Jakarta: EGC, 1998), hlm. 283. 39 http://www.google.co.id/imglanding?q=gigi&imgurl=http://medicastore.com/images/an
atomi_gigi2.jpg&imgrefurl=http://medicastore.com/penyakit/141/Pulpitis_radang_pulpa_gigi.html&usg=__8avvPJukmHy5lMzceLaTSnEAjGQ=&h=320&w=400&sz=32&hl=id&um=1&itbs=1&tbnid=SJQDTfvSjF89VM:&tbnh=99&tbnw=124&prev=/images%3Fq%3Dgigi%26um%3D1%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbs%3Disch:1&um=1&sa=N&tbs=isch:1&start=4#tbnid=SJQDTfvSjF89VM&start=8, rabu, 09-06-2010.
27
Gambar 2.3 Lidah40
Kuncup pengecap di lidah disebut papilla. Pada papilla
terdapat alat pengecap (taste bud) untuk mengenal rasa manis,
pahit, asin dan asam. Daerah lidah yang peka terhadap rasa
manis terletak di bagian ujung lidah, peka asam dan asin di
pinggir lidah serta yang peka terhadap rasa pahit terletak di
pangkal lidah. 41 Saliva atau air ludah yang dihasilkan oleh
kelenjar ludah, berfungsi untuk melunakkan makanan serta
membantu dalam menelan makanan. Saliva mengandung enzim
ptialin.42 Enzim ptialin atau amilase berfungsi untuk mencerna
zat tepung (amilum) secara kimiawi menjadi zat gula.43
Makanan dari rongga mulut menuju ke kerongkongan
melalui faring. Faring berupa saluran memanjang di belakang
rongga mulut. Pada pangkal faring terdapat epiglottis.
Epiglotismerupakan suatu katup yang mencegah makanan
40 http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=374&fname=materi2.html, rabu, 09-
06-2010. 41 Daniel S. Wibowo, op. cit., hlm. 80
42 http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=374&fname=materi2.html, rabu, 09-06-2010.
43John W. Kimbal, Biologi edisi kelima, Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 1983), hlm. 444
28
masuk trakea ke paru-paru.44 Jadi fungsi epiglotis yaitu untuk
menutup saluran pernapasan pada saat menelan makanan.
(2) Kerongkongan (oesophagus)
Kerongkongan merupakan penghubung antara rongga
mulut dan lambung. Kerongkongan berupa saluran yang
panjangya kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang
lentur. Makanan yang ada di dalam kerongkongan akan
didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung.
Gerakan ini dinamakan gerak peristaltik. 45 Gerak peristaltik
merupakan gerak mengembang dan menyempit. Gerak
peristaltik berkontraksi secara bergelombang seperti meremas-
remas.46
(3) Lambung (ventriculus)
Lambung adalah sebuah kantung besar yang terletak di
bagian di dalam rongga perut sebelah kiri atas. Lambung terdiri
atas tiga bagian, yaitu bagian atas (fundus), bagian tengah
(kardiak), dan bagian bawah (pilorus).47 Bagian dalam dinding
lambung berlipat-lipat. Bagian ini berguna untuk mengaduk
makanan yang berasal dari kerongkongan. Dinding lambung
juga menghasilkan asam klorida. Asam klorida atau asam
lambung berguna untuk membunuh kuman-kuman yang masuk
bersama makanan.
Selain itu, di dalam lambung terdapat enzim pepsin dan
renin. Enzim renin berfungsi mengendapkan protein susu
menjadi kasein. Enzim pepsin berguna untuk mengubah protein
44Sunita Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002),
Cet. 2, hlm. 16. 45Choiril Azmiyawati, dkk, op. cit., hlm.15. 46John W. Kimbal, op.cit, Jilid 2, hlm. 445. 47Tim Sainducation, Ensiklopedia Seri Anatomi Tubuh, (Semarang: CV. Aneka Ilmu,
2008) hlm.25.
29
menjadi asam amino. Di dalam lambung ini terjadi pencernaan
makanan secara mekanis dan kimiawi.48
Gambar 2.4 Lambung49
(4) Usus halus (intestinum)
Usus halus merupakan tempat pencernaan dan
penyerapan nutrisi, panjang usus halus kurang lebih 5 m.
Di dalam usus halus terdapat 3 bagian yaitu usus dua
belas jari (duodenum), usus kosong (yeyenum) dan usus
penyerap (ileum).50
48 Choiril Azmiyawati, dkk, op.cit., hlm.16. 49 Aribudiyanto, “Pencernaan Manusia Dan Kesehatan“ http://images.google.com/
imgres?imgurl=http://aribudiyanto.ictjogja.net/btkpsd/SD5_pencernaan/images/makanan_ dan_ kesehatan_clip_image002.jpg&imgrefurl=http://aribudiyanto.ictjogja.net/btkpsd/SD5_pencernaan/alat_pencernaan_makanikkimiawi.php&usg=__DxBsPdKDKwQFzQXx1LF9i5GhzPc=&h=279&w=276&sz=8&hl=en&start=6&um=1&tbnid=qiA8TRpUhREIKM:&tbnh=114&tbnw=113&prev=/images%3Fq%3Dalat%2Bpencernaan%26hl%3Den%26sa%3DN%26um%3D1,rabu, 09-12-2009.
50L. Calros Junquera, dkk, hlm. 300.
30
Gambar 2.5 Usus halus51
Duodenum mempunyai panjang yang hampir sama
dengan ukuran dua belas jari tangan orang dewasa. Makanan
yang masuk di dalam duodenum dicerna lagi dengan bantuan
getah pankreas dan getah empedu yang dihasilkan dari hati.
Getah pankreas berguna membantu proses menguraikan
makanan menjadi zat gizi. Getah empedu berfungsi untuk
mencerna lemak.52 Di dalam yeyunum makanan mengalami
pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding
usus. Yeyunum menghasilkan getah usus yang mengandung
lendir dan bermacam-macam enzim. Enzim-enzim tersebut
dapat memecah molekul makanan menjadi lebih sederhana.di
dalam ileum terjadi penyerapan sari-sari makanan. Permukaan
dinding ileum dipenuhi oleh jonjot-jonjot usus atau villi yang
menyebabkan permukaan ileum menjadi luas sehingga proses
penyerapan sari-sari makanan dapat berjalan baik.53
51 Aribudiyanto, “Pencernaan Manusia Dan Kesehatan“ http://images.google.com/
imgres?imgurl=http://aribudiyanto.ictjogja.net/btkpsd/SD5_pencernaan/images/makanan_ dan_ kesehatan_clip_image002.jpg&imgrefurl=http://aribudiyanto.ictjogja.net/btkpsd/SD5_pencernaan/alat_pencernaan_makanikkimiawi.php&usg=__DxBsPdKDKwQFzQXx1LF9i5GhzPc=&h=279&w=276&sz=8&hl=en&start=6&um=1&tbnid=qiA8TRpUhREIKM:&tbnh=114&tbnw=113&prev=/images%3Fq%3Dalat%2Bpencernaan%26hl%3Den%26sa%3DN%26um%3D1,rabu, 09-12-2009.
52 Tim Sainducation, op.cit, hlm. 26. 53 Ahmad Abtokhi, Sains untuk PGMI dan PGSD, (Malang:UIN Malang press, 2008),
hlm. 67.
31
Didalam usus halus terdapat kelenjar yang
menghasilkan getah usus yang menyempurnakan makanan
yaitu:
a) Enterokinase, yang berfungsi mengurai protein tripsinogen
pancreas menjadi tripsin yang kemudian mengurai protein
dan peptida yang lebih kecil.
b) Aminopeptidase, tetrapeptidase dan dipeptidase yang
berfungsi mengurai peptida menjadi asam amino bebas.
c) Amilase yang berfungsi menghidrolisa zat tepung menjadi
disakarida (maltosa, sukrosa dan laktosa).
d) Maltase, isomaltase, lactase, dan sukrase yang berfungsi
memecah disakarida (maltosa, sukrosa dan laktosa) menjadi
monosakarida.
e) Lipase yang berfungsi monogliserilida menjadi asam lemak
dan gliserol.
f) erepsin yang berfungsi menyempurnakan pencernaan
protein menjadi asam amino.
g) laktase yang berfungsi mengubah laktase menjadi
monosakarida.
h) maltosa yang berfungsi mengubah maltosa menjadi
monosakarida.
i) sukrosa yang berfungsi mengubah sukrosa menjadi
monosakarida.54
(5) Usus besar (colon)
Setelah melewati usus halus, sisa makanan masuk ke
usus besar. Usus besar berperan sebagai tempat mengumpulkan
sisa makanan padat, tempat mengabsorbsi air dan mineral
tertentu serta tempat pertumbuhan bakteri.55 Colon terdiri dari
54Setiadi, Anatomi dan Fisiologi Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hlm. 76 55Sunita Almatsier, op.cit., hlm. 19.
32
colon ascendens (naik), colon transcendens (mendatar) dan
colon descendens (menurun).
Gambar 2.6 Usus besar56
Di dalam usus besar, sisa makanan mengalami
pembusukan. Pembusukan ini dibantu oleh bakteri Escherichia
coli. Setelah itu, sisa makanan dikeluarkan melalui anus dalam
bentuk tinja (feses).
Apendiks
(6) Muara pelepasan (anus).
Bagian akhir dari saluran pencernaan berupa lubang
keluar yang disebut anus. Sisa pencernaan dari usus besar
dikeluarka melalui anus.57
Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa proses
pencernaan manusia dimulai dari mulut, didalam mulut makanan
dicerna secara mekanis oleh gigi dan air ludah mencerna makanan
secara kimiawi. Setelah makanan dicerna di mulut makanan kemudian
melewati kerongkongan menuju lambung, di dalam lambung makanan
diaduk. Dinding lambung menghasilkan asam klorida yang berguna
untuk membunuh kuman-kuman yang masuk bersama makanan.
Setelah makanan dicerna di lambung makanan masuk keusus halus, di
usus halus inilah terjadi penyerapan sari-sari makanan. Kemudian
56 http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=374&fname=materi2.html ,rabu, 09-
06-2010. 57 Choiril Azmiyawati, dkk, op. cit., hlm.17.
33
makanan masuk ke dalam usus besar, di usus besar ini terjadi
penyerapan air garam-garam mineral kemudian makanan dibusukkan
oleh bakteri pembusuk di dalam usus besar. Hasil pembusukan berupa
zat padat, cair dan gas. Bahan padat hasil pembusukan dikeluarkan
sebagai tinja dan gas melalui anus, sisa pencernaan yang berupa cairan
disalurkan dan disaring dalam ginjal. Cairan yang tidak berguna
dikeluarkan melalui lubang kemih berupa air seni.
b) Penyakit pada alat pencernaan
Berbagai penyakit dan gangguan (kelainan) dapat
menyerang alat pencernaan. Penyakit dan gangguan itu dapat
disebabkan oleh kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tidak
sehat. Selain itu, juga karena masuknya kuman penyakit ke dalam
tubuh seperti bakteri dan virus. Di bawah ini beberapa penyakit
yang dapat menyerang alat-alat pencernaan.
(1) Mag (Radang lambung)
Penyakit ini ditandai dengan gejala lambung terasa
perih dan mual. Penyakit mag disebabkan kebiasaan makan
yang tidak teratur. Jika kita tidak segera makan pada saat lapar,
lambung menjadi kosong. Akibatnya, asam lambung (asam
klorida) yang dihasilkan untuk mencerna makanan melukai
lambung.
(2) Apendisitis (radang umbai cacing)
Radang pada umbai cacing ditandai dengan sakit pada
perut sebelah kanan bawah dan biasanya disertai demam.
Umbai cacing adalah tonjolan kecil pada usus buntu (sekum).
Penyakit ini desebabkan adanya makanan yang masuk di
apendiks dan membusuk. Pembusukan makanan tersebut di
apendiks mengakibatkan radang.
34
Gambar 2.7 Usus buntu58
(3) Disentri
Penyakit disentri disebabkan oleh bakteri. Alat
pencernaan yang diserang yaitu usus. Penyakit ini ditandai
dengan muntah-muntah dan buang air besar terus menerus.
Disentri dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan
makanan dan perlengkapan makanan.
(4) Diare
Diare merupakan penyakit yang menyerang saluran
pencernaan. Salah satu penyebab diare adalah makanan yang
tercemar. Pencemaran makanan dapat disebabkan oleh racun
dan infeksi oleh bakteri atau parasit seperti cacing gelang dan
amoeba. Gejala penyakit ini yaitu sakit perut, buang air besar
berkali-kali dengan tinja lunak atau cair. Jika tidak diobati
penderita dapat mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan
dalam tubuh. Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang,
58 http://www.google.co.id/imglanding?q=Apendisitis%20%28radang%20umbai%20caci
ng%29&imgurl=http://upload.wikimedia.org/wikipedia/ms/0/04/Stomach_colon_rectum_diagram.gif&imgrefurl=http://www.indonesiaindonesia.com/f/38659-fungsi-apendiks/&usg=__vD8sl_3_07oWQZMXcTCOeN12oNQ=&h=285&w=273&sz=18&hl=id&um=1&itbs=1&tbnid=KV27zsrGcP4pqM:&tbnh=115&tbnw=110&prev=/images%3Fq%3DApendisitis%2B%28radang%2Bumbai%2Bcacing%29%26um%3D1%26hl%3Did%26sa%3DG%26tbs%3Disch:1&um=1&sa=G&tbs=isch:1&start=0#tbnid=qlioWufKjx1r1M&start=3
35
penderita dapat meminum larutan oralit. Larutan oralit adalah
larutan gula dan garam.59
(5) Sembelit
Gejala penyakit sembelit yaitu susah buang air besar.
Penyakit ini disebabkan makanan yang kita makan kurang
berserat. Makanan kurang serat dapat mengganggu proses
pencernaan. Serat makanan membantu penyerapan air di usus
besar. Jika kadar serat makanan berkurang, sisa makanan
kurang menyerap air. Akibatnya, sisa makanan menjadi padat
sehingga sulit dikeluarkan. Contoh makanan berserat adalah
sayur-sayuran dan buah-buahan.60
Supaya terhindar dari penyakit-penyakit tersebut maka
harus merawat alat pencernaan dengan cara berikut ini:
a. Makan makanan yang bergizi.
b. Menjaga kebersihan alat-alat makan dan bahan makan.
c. Minum air putih dalam jumlah cukup.
d. Makan secara teratur.
e. Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara menggosok
gigi secara teratur.
f. Menghindari makanan yang terlalu panas dan dingin.
g. Mungurangi makanan yang mengandung banyak gula,
misalnya permen dan coklat.
h. Mencuci tangan sebelum makan.
i. Biasakan mengunyah makanan sampai halus agar mudah
dicerna oleh lambung.
j. Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak serat,
misalnya buah-buahan dan sayur-sayuran.61
Alat-alat pencernaan mempunyai peranan yang sangat penting.
Diantaranya untuk mencerna makanan yang masuk kedalam tubuh
59Ibid., hlm. 27. 60Choiril Azmiyawati, dkk, op. cit. hlm.18. 61Ibid., hlm 19.
36
kita. Makanan ini berguna untuk menjaga kesehatan tubuh kita. Agar
terhindar dari penyakit alat pencernaan, harus merawat alat
pencernaan. Ada beberapa penyakit pada alat pencernaan yaitu mag
atau radang lambung yang disebabkan makan tidak teratur, apendisitis
yang disebut juga dengan usus buntu, disentri atau disebut juga
muntaber, diare, dan sembelit.
g. Pemanfaatan Media Visual Pada Pembelajaran Materi Pokok
Pencernaan Makanan Pada Manusia
Salah satu kriteria yang sebaiknya digunakan dalam pemilihan
media adalah dukungan terhadap isi bahan pelajaran dan kemudahan
memperolehnya. 62 Guru perlu menyiapkan media dan materi untuk
mendukung kegiatan pembelajaran yang telah di rencanakan. Langkah
yang dilakukan yaitu menyiapkan seluruh materi dan peralatan yang
dibutuhkan dan menentukan urutan apakah yang akan digunakan untuk
memanfaatkan media visual pada materi pencernaan makanan pada
manusia..
Media visual dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam
bentuk yang lebih nyata, untuk itu media visual dapat digunakan pada
pembelajaran materi pencernaan manusia. Media visual juga
menimbulkan daya tarik bagi siswa sehingga dapat memotivasi siswa
untuk belajar sehingga siswa lebih memahami apa yang dimaksud.
Selain itu media visual juga dapat memperjelas bagian bagian yang
penting karena materi pencernaan makanan pada manusia tidak hanya
dijelaskan dengan metode ceramah, tetapi juga dengan
mendemonstrasikan gambar alat pencernaan manusia
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
Kajian penelitian mahasiswa yang relevan dengan judul penelitian
yang penulis ajukan diantaranya adalah:
62 Azhar Arsyad, op. cit., hlm. 103
37
1. Skripsi yang berjudul ”Peran media gambar dalam pembelajaran PAI pada
anak usia dini di TK Islamic Centre Semarang” oleh Rina Astuti
(3103109) mahasiswa fakultas tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Pada
penelitian ini merupakan penelitian yang mengkaji tentang pembelajaran
PAI dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran anak usia
dini.
2. Skripsi yang berjudul “Pengaruh penggunaan media pembelajaran visual
terhadap motivasi belajar fisika materi listrik dinamis siswa kelas X MAN
I Semarang” oleh Catur Hadi Prasetyo (053611188) mahasiswa fakultas
tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui motivasisi siswa setelah
belajar dengan menggunakan media visual.
Berdasarkan beberapa penelitian tersebut, sebagai bahan perbandingan
yang sudah teruji kesahihannya. Diantaranya skripsi oleh Rina Astuti
membahas tentang penggunaan media gambar pada anak usia dini dan skripsi
oleh Catur Hadi Prasetyo yang membahas Pengaruh penggunaan media
pembelajaran visual terhadap motivasi belajar fisika materi listrik dinamis
siswa kelas X MAN I Semarang. Dengan materi yang berbeda maka penulis
mengambil judul penelitian “Peranan Media Visual Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar IPA Materi Pokok Pencernaan Makanan Pada Manusia Kelas V
Semester I MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara Tahun Pelajaran
2009/2010” maksudnya yaitu bagaimana penggunaan media visual di
madrasah tersebut sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswanya.
Dimana penelitian yang penulis ambil belum pernah diteliti oleh beberapa
penelitian diatas.
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. 63
63 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), Cet. 12, hlm. 64.
38
Atau Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap suatu masalah yang
akan dibuktikan secara statistik.64
Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis mengajukan hipotesis
tindakan bahwa media visual dapat membantu meningkatkan hasil belajar IPA
materi pokok pencernaan makanan pada manusia siswa kelas V semester I MI
Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara tahun pelajaran 2009/2010.
64 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005), Cet. 1, hlm. 316.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu
penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau
meningkatkan mutu praktik pembelajaran.1
1. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dengan tujuan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V semester I MI Miftahul
Huda Tegalsambi Tahunan Jepara tahun pelajaran 2009/2010 dengan
menggunakan media visual.
2. Model Penelitian
Model dari penelitian tindakan kelas yaitu melalui beberapa siklus,
dimana masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi. Dan dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan dua (2) siklus. Adapun modelnya
adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas2
1 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008),
hlm. 58. 2Ibid, hlm 16.
39
40
Prosedur penelitian tindakan kelas ini adalah terdiri dari 4 tahap,
secara rinci sebagai berikut:
a. Perencanaan
1). Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan indikator
keberhasilan penelitian.
2). Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di
kelas.
3). Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis
proses dan hasil tindakan.
b. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah
melaksanakan tindakan penerapan pembelajaran dengan menggunakan
media visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang telah
direncanakan.
c. Pengamatan
Dalam tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan
tindakan. Peneliti mempersiapkan lembar pengamatan yang telah
disiapkan untuk mengetahui kondisi kelas terutama pengamatan
terhadap tindakan guru dalam pembelajaran yang berpengaruh pada
hasil belajar siswa.
d. Refleksi
Refleksi merupakan upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi
atau tidak terjadi. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah
lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan PTK.3
Data-data yang diperoleh melalui pengamatan dikumpulkan,
dianalisis dan didiskusikan dengan kolaborator yaitu guru pelajaran
IPA dan dicari solusi dari permasalahan pembelajaran yang telah
berlangsung. Berdasarkan hasil observasi guru dapat merefleksi diri
3Zainal Aqib, dkk., Penelitian Tindakan Kelas Untuk SD, SLB dan TK, (Bandung : Yrama
Widya, 2009), hlm. 107
41
tentang penerapan pembelajaran dengan menggunakan media visual
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Rancangan Penelitian
Menurut Asmadi Alsa, menyatakan bahwa rancangan penelitian
tindakan merupakan prosedur sistematik yang dicapai oleh peneliti untuk
mengumpulkan data kualitatif dan atau data tentang cara-cara mereka
bekerja, bagaimana mereka mengajar, dan bagaimana baiknya siswa
belajar. 4 Penelitian tindakan ini berbentuk kolaboratif, dimana peneliti
bekerja sama dengan guru mata pelajaran IPA. Guru bertindak sebagai
penyaji yang berinteraksi secara langsung dengan siswa ketika di
lapangan. Sedangkan peneliti sebagai mitra yang ikut serta mengobservasi
lapangan.
Tahapan langkah penelitian ini disusun dalam siklus. Penelitian ini
dirancang dalam 2 siklus. Sebagaimana langkah-langkah yang dilakukan
dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan
1) Peneliti mengobservasi pembelajaran yang diterapkan dengan
mengamati kegiatan belajar mengajar di kelas V MI Miftahul
Huda Tegalsambi Tahunan Jepara .
2) Peneliti merencanakan materi Pencernaan makanan pada
manusia.
3) Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran pada
materi yang telah direncanakan.
4) Peneliti menyiapkan media visual yang berupa bagan skematik
alat pencernaan manusia.
b. Tindakan
1) Guru memberikan salam kepada semua siswa.
4 Asmadi Alsa, Pendekatan Kualitatif Dan Kuntitatif Serta Kombinasinya Dalam
Peneltian Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 56.
42
2) Guru mengadakan absensi terhadap kehadiran siswa.
3) Guru menjelaskan kepada siswa tentang pembelajaran yang akan
dilakukan yaitu pembelajaran menggunakan media visual.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu diharapkan
adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah mempelajari
materi alat pencernaan manusia dengan media visual.
5) Guru menyajikan materi pembelajaran (pencernaan makanan
pada manusia) dengan mendemonstrasikan media visual yang
berupa bagan skematik alat pencernaan manusia.
6) Guru menjelaskan macam penyakit yang berhubungan dengan
pencernaan.
7) Guru membagikan soal evaluasi.
8) Guru meminta siswa mengumpulkan jawaban dari soal tes alat
pencernaan manusia.
9) Guru membimbing siswa agar menjaga alat pencernaan.
10) Guru menutup pelajaran dan memberikan salam.
c. Pengamatan
1) Pengamatan terhadap guru
Peneliti mengamati guru dalam pengelolaan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan media visual.
2) Pengamatan terhadap siswa
Peneliti mengamati aktivitas dan hasil belajar siswa dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan media visual.
d. Refleksi
Refleksi merupakan analisis dari hasil pengamatan dan
evaluasi dari tahapan-tahapan dalam siklus I.
1) Menganalisis hasil pengamatan siklus I untuk membuat
simpulan sementara terhadap pelaksanaan pengajaran di siklus
II.
43
2) Mendiskusikan dengan guru tentang hasil analisis untuk
tindakan perbaikan pada pelaksanaan kegiatan penelitian dalam
siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
1) Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran pada
materi yang sama dengan siklus I dengan pengelolaan kelas yang
lebih efektif.
2) Peneliti menyiapkan media visual yang berupa bagan skematik
alat pencernaan manusia.
3) Peneliti menyiapkan kembali lembar pengamatan kegiatan
pembelajaran.
4) Guru diharapkan mampu memperbaiki pengelolaan kegiatan
pembelajaran dan lebih memberikan bimbingan kepada setiap
siswa.
b. Tindakan
1) Guru memberikan salam kepada semua siswa.
2) Guru mengadakan absensi terhadap kehadiran siswa.
3) Guru menjelaskan kepada siswa tentang pembelajaran yang akan
dilakukan yaitu pembelajaran menggunakan media visual.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu diharapkan
adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah mempelajari
materi alat pencernaan manusia dengan media visual.
5) Guru menyajikan media visual yang berupa bagan skematik alat
pencernaan manusia di depan kelas.
6) Guru membagikan lembaran media visual dalam ukuran kecil
(kertas A4) kepada tiap siswa.
7) Guru meminta salah satu siswa maju kedepan kelas untuk
menyebutkan alat pencernaan sesuai dengan bagan skematik alat
pencernaan manusia.
44
8) Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang telah berani
maju kedepan kelas.
9) Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman
sebangkunya tentang fungsi alat pencernaan dan macam penyakit
yang berhubungan dengan pencernaan.
10) Guru meminta siswa maju kedepan kelas untuk
mempersentasikan hasil diskusinya secara bergantian.
11) Guru bersama siswa membahas hasil diskusi dan sambil
mengulang hal-hal yang dianggap sulit sekaligus memberikan
kesimpulan tentang alat pencernaan manusia.
12) Guru memberikan tugas individu untuk mengetahui tingkat
pemahaman dalam mempelajari alat pencernaan manusia.
13) Guru meminta siswa mengumpulkan jawaban dari soal tes alat
pencernaan manusia.
14) Guru membimbing siswa agar menjaga alat pencernaan.
15) Guru menutup pelajaran dan memberikan salam.
c. Pengamatan
1) Pengamatan terhadap guru
Peneliti mengamati guru dalam pengelolaan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan media visual.
2) Pengamatan terhadap peserta didik
Peneliti mengamati aktivitas dan hasil belajar siswa dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan media visual.
d. Refleksi
Peneliti menganalisis dan mendiskusikan hasil pengamatan
dengan kolaborator. Setelah akhir siklus II ini maka diharapkan
strategi pembelajaran dengan menggunakan media visual dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
4. Kolaborator
Kolaborator dalam Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK) adalah
orang yang membantu mengumpulkan data-data tentang penelitian yang
45
sedang digarap bersama-sama dengan peneliti. Kolaborator dalam
penelitian ini adalah guru IPA kelas V MI Miftahul Huda Tegalsambi
Tahunan Jepara yaitu bapak Nur Baidi.
5. Subjek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian.5 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas V MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara yang
berjumlah 39 orang.
6. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada tanggal 11 Juli
2009 sampai 10 September 2009, di kelas V MI Miftahul Huda
Tegalsambi Tahunan Jepara.
7. Jadwal Pelakanaan Penelitian
Berikut ini merupakan jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan
kelas di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Waktu (Minggu) ke- No Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Kondisi Awal (Observasi Awal) X
Persiapan
Menyusun Konsep Pelaksanaan pembelajaran
X
Menyusun instrumen penelitian.
X
Menyepakati jadwal dan tugas penelitian.
X
2.
Diskusi Konsep pelaksanaan penelitian.
X
3 Pelaksanaan
5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V
(Yogyakarta : Rineka Cipta 2002) hlm. 108.
46
Mempersiapkan bahan pembelajaran.
X
Pelaksanaan siklus 1. X
Melakukan Refleksi tindakan siklus I.
X
Pelaksanaan Siklus II X
Melakukan Refleksi tindakan siklus II.
X
Pembuatan Laporan
Menyusun konsep laporan penelitian.
X
4.
Penyelesaian laporan X X
B. Indikator Keberhasilan
Sebagai indikator keberhasilan dari penellitian tindakan kelas ini adalah
jika 80% siswa telah memperoleh nilai minimal 70. Seorang siswa dikatakan
telah mencapai ketuntasan belajar secara individu apabila siswa tersebut telah
mencapai ketentuan belajar secara individu dan mendapat nilai > 70.
Dari indikator tersebut, maka peneliti berharap agar hasil belajar biologi
siswa dapat mengalami peningkatan setelah dilakukan tindakan. Pada kondisi
awal (sebelum dilaksanakan tindakan), prosentase hasil belajar siswa kelas V
hanya mencapai 35,89% dengan nilai rata-rata 63,33.6 Diharapkan dengan
adanya ini, prosentase hasil belajar biologi siswa dapat ditingkatkan menjadi
80%. Khususnya pada materi pokok pencernaan makanan pada manusia.
C. Teknik Pengumpulan Data
Dasar untuk tercapainya suatu penelitian ini, maka diperlukan data yang
mempunyai validitas yang tinggi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
beberapa metode yaitu:
6 Berdasarkan daftar nilai siswa dari guru mata pelajaran IPA, bapak Nur Baidi, hari
selasa 4 Agustus 2009.
47
1) Metode Observasi
Metode observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian
terhadap suatu objek dengan menggunakan perhatian seluruh panca
indra. 7 Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang
kegiatan belajar mengajar, keadaan gedung sekolahan, letak geografis,
keadaan guru, keadaan siswa, dan fasilitas lain di MI Miftahul Huda
Tegalsambi Tahunan Jepara.
2) Metode Tes prestasi atau achievement test
Tes prestasi atau achievement test yaitu tes yang digunakan
untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.8
Metode ini di gunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar
Biologi siswa.
3) Metode Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber, dengan
bertatap muka secara langsung.9
Wawancara dilakukan untuk memperoleh data-data tentang
permasalahan yang dihadapi sebelum pemberian tindakan. Metode ini
digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum madrasah
yang akan diberi tindakan oleh peneliti. Selain itu juga digunakan
untuk mengetahui strategi dan metode yang digunakan oleh guru
dalam mengajar sehari-hari.
4) Metode Dokumentasi
Metode ini dilakukan untuk memperoleh daftar nama siswa
yang termasuk dalam subjek penelitian, data-data yang berkaitan
dengan madrasah mulai dari struktur organisasi, nilai formatif materi
nilai terakhir sebelum pemberian tindakan dan sebagainya.10
7Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 113. 8Ibid., hlm. 128. 9Ibid., hlm. 202. 10 Ibid.
48
Metode ini digunakan untuk memperoleh hasil belajar siswa
pada materi pokok sistem pencernaan pada manusia, jadwal
pembelajaran IPA di kelas yang bersangkutan, nama siswa, hasil
belajar siswa sebelum adanya tindakan, profil sekolah secara umum,
dan gambaran proses pembelajaran IPA dengan menggunakan media
visual.
D. Metode Analisis Data
Sebagaimana dalam pelaksanaan PTK, analisis data yang digunakan
adalah :
1. Analisis kualitatif digunakan untuk memberikan informasi yang
menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa dan proses belajar
mengajar.
2. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis nilai hasil belajar
siswa.
Dalam hal ini peneliti menggunakan statistik deskriptif dengan mencari
nilai rata-rata dan prosentase dari hasil belajar siswa, sebagaimana rumus :
X = N∑Χ∑
%100xsiswa
belajartuntasyangsiswaP
∑∑=
X : Nilai rata-rata
ΣX : Jumlah semua nilai siswa
ΣN : Jumlah siswa11
11 Zainal Aqib, dkk., Penelitian Tindakan Kelas Untuk SD, SLB dan TK, (Bandung :
Yrama Widya, 2009), hlm. 40.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM MADRASAH
1. Sejarah Berdirinya Madrasah
Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda ini merupakan Yayasan
Tarbiyatul Islamiyah Miftahul Huda. Madrasah ini berdiri pada tanggal 16
Maret 1966 yang dirintis oleh H. Ridlwan, K. Sayuti, Bapak Kholil, H.
Amar Syahid, H. Taslem, H. Anwar, Bapak Syahid kastam, H. Fadil, H.
Abdul Sja’ban, H. Asmita, dan Bapak Muhyi. Kemudian madrasah ini
mulai dibuka sebagai lembaga pendidikan islam dengan tujuan untuk
membentuk kader-kader muslim.1
2. Letak Geografi Madrasah
MI Miftahul Huda terletak di Jl. Sunan Mantingan Tegalsambi
Tahunan Jepara. Bagian utara berbatasan dengan RA Nahdlatul Ulama’,
bagian timur, selatan dan barat madrasah berbatasan dengan pemukiman
warga. Madrasah ini terletak di pinggir jalan raya jadi jangkauannya
mudah. Walaupun tidak ada transportasi umum yang melewati madrasah
ini tetapi siswa dapat menjangkau dengan berjalan kaki atau naik sepeda,
karena kebanyakan siswa berasal dari desa tegalsambi.
3. Struktur Organisasi Madrasah, Keadaan Guru dan siswa
MI Miftahul Huda sebagai lembaga formal dalam pendidikan
mempunyai banyak kegiatan yang harus dilaksanakan dalam rangka
mencapai keberhasilan disekolah maka dibentuklah struktur organisasi
madrasah. Adapun struktur organisasi MI Miftahul Huda sebagaimana
(terlampir).
Para guru yang mengajar di MI Miftahul Huda ini berjumlah 17
guru. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda mulai SMA
sampai sarjana. Sedangkan jumlah siswa berdasarkan data 2009/2010
1 Hasil dokumentasi MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara, yang diperoeh pada
hari minggu tanggal 27 Agustus 2009.
49
50
adalah 205. Dengan rincian kelas I = 33 siswa, Kelas II = 33 siswa, Kelas
III = 33 siswa , Kelas IV = 41 siswa, Kelas V = 39 siswa, sedangkan kelas
VI = 26 siswa.2 Jumlah siswa termasuk sedikit karena dalam satu desa
terdapat satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan dua Sekolah Dasar (SD). Rata-
rata siswa berasal dari desa tegalsambi, sehingga jumlah siswa tidak terlalu
banyak dan hanya terdapat satu kelas pada tiap-tiap tingkatan yaitu satu
kelas untuk kelas I, satu kelas untuk kelas II, satu kelas untuk kelas III,
satu kelas untuk kelas IV, satu kelas untuk kelas V, dan satu untuk kelas
VI.
B. PRA PENELITIAN
Sebelum melakukan tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan
pengamatan di kelas V MI Miftahul Huda. Hasil pengamatan tersebut adalah
sebagai berikut:
Dari 39 orang yang tercatat sebagai siswa di kelas V MI Miftahul
Huda di antaranya 35 siswa lama dan 4 siswa baru menunjukkan sikap yang
kurang bersemangat terhadap pelajaran IPA.
Hal ini dikarenakan pada saat penyampaian materi pelajaran, guru
menggunakan menggunakan metode ceramah dan tidak menggunakan media
pembelajaran. Pelaksanaan pembelajarannya didominasi oleh guru yang
berbicara secara aktif atau berceramah, dan siswa hanya mendengarkan dan
mencatat. Sehingga siswa merasa jenuh dan beberapa dari mereka tidak
memperhatikan penjelasan materi yang diberikan oleh guru mereka. Beberapa
dari mereka melakukan aktivitas-aktivitas yang lain, misalnya mengantuk, dan
mengobrol dengan teman sebangku.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa
dalam sebuah kelas tersebut terdapat beberapa orang siswa yang kurang
termotivasi dalam mengikuti pelajaran IPA. Oleh karena itu, dicarilah cara
agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa tersebut
termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.
2 Ibid
51
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari bapak Nur Baidi selaku
guru IPA kelas V MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara menyatakan
bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA belum menggunakan strategi
pembelajaran yang sudah ada. Hal ini terbukti dengan strategi pembelajaran
yang digunakan adalah metode ceramah dalam semua bagian materi IPA baik
dalam membangun konsep maupun penerapan dalam kehidupan nyata.
Padahal pembelajaran IPA lebih menekankan pada pengalaman langsung.
Disamping terletak pada strategi pembelajaran yang masih bersifat
tradisional dan kurang bervariasi. Hal tersebut juga karena kurangnya
persediaan buku panduan dan tidak adanya media yang digunakan
menyebabkan hasil belajar yang kurang optimal. Terbukti dengan nilai pra
siklus pada penelitian ini menghasilkan nilai rata-rata 63,33 dengan ketuntasan
belajar 35,89%. Sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 4.1 daftar hasil belajar
berikut ini:
Tabel 4.1
Daftar Hasil Belajar Pra Siklus
Satuan penidikan : MI Miftahul Huda Mata pelajaran : IPA Materi pokok : Pencernaan Makanan Pada Manusia Sub materi pokok : Alat Pencernaan pada Manusia Jumlah peserta didik yang diteliti : 39 anak Tahun pelajaran : 2009/ 2010
No. Responden Nilai Keterangan 1 R.1 40 Tidak tuntas 2 R.2 50 Tidak tuntas 3 R.3 80 Tuntas 4 R.4 100 Tuntas 5 R.5 50 Tidak tuntas 6 R.6 80 Tuntas 7 R.7 60 Tidak tuntas 8 R.8 100 Tuntas 9 R.9 80 Tuntas 10 R.10 40 Tidak tuntas 11 R.11 80 Tuntas 12 R.12 50 Tidak tuntas 13 R.13 90 Tuntas
52
14 R.14 40 Tidak tuntas 15 R.15 30 Tidak tuntas 16 R.16 40 Tidak tuntas 17 R.17 50 Tidak tuntas 18 R.18 50 Tidak tuntas 19 R.19 60 Tidak tuntas 20 R.20 40 Tidak tuntas 21 R.21 60 Tidak tuntas 22 R.22 50 Tidak tuntas 23 R.23 80 Tuntas 24 R.24 90 Tuntas 25 R.25 60 Tidak tuntas 26 R.26 80 Tuntas 27 R.27 60 Tidak tuntas 28 R.28 60 Tidak tuntas 29 R.29 60 Tidak tuntas 30 R.30 60 Tidak tuntas 31 R.31 60 Tidak tuntas 32 R.32 90 Tuntas 33 R.33 50 Tidak tuntas 34 R.34 40 Tidak tuntas 35 R.35 60 Tidak tuntas 36 R.36 80 Tuntas 37 R.37 80 Tuntas 38 R.38 80 Tuntas 39 R.39 60 Tidak tuntas
Keterangan: KRITERIA HASIL BELAJAR < 70 = Tidak tuntas > 70 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 80% Berdasarkan nilai prasiklus diatas maka didapat:
Jumlah semua nilai siswa ( Χ∑ ) = 2520
Jumlah siswa ( ) = 39 N∑
Jumlah semua siswa yang tuntas belajar = 14 siswa
Sehingga nilai rata-ratanya ( X ) = N∑Χ∑
=39
2470
= 63.33
53
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus:
Ketuntasan belajar(%) siswa
aruntasbelajsiswayangt∑
∑=Ρ x100%
= %1003914 x
= 35,89%
C. HASIL PENELITIAN
1. Siklus I
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan berlangsung sebanyak dua
siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan selama dua jam pelajaran(2 X 35
menit). Pada setiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan selama proses penelitian berlangsung,
diantaranya adalah:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2) Membuat media visual yang berupa bagan skematik ukuran besar.
3) Membuat daftar nama siswa untuk absensi dan penilaian.
4) Membuat soal evaluasi dan kunci jawaban untuk siklus I.
b. Tindakan
Untuk pelaksanaan siklus I pada pertemuan pertama ini
dipusatkan untuk menyampaikan materi pokok pencernaan makanan
pada manusia, pada sub bab alat pencernaan manusia (mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, anus). Sedangkan
untuk sub bab kedua, yaitu penyakit pada alat pencernaan akan
dijelaskan pada pertemuan disiklus II.
Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam
kepada siswa, kemudian guru mengadakan absensi terhadap kehadiran
siswa. Sebelum masuk pada penjelasan materi, guru melakukan
54
apersepsi, menempel media visual didepan kelas, kemudian
menjelaskan materi alat pencernaan pada manusia dengan
mendemonstrasikan bagan skematik alat pencernaan manusia. Proses
ini kurang lebih memakan waktu 45 menit.
Untuk kegiatan selanjutnya masih ada sisa waktu 25 menit, ini
akan dipergunakan untuk mengadakan evaluasi siklus I. Guru
membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan oleh siswa tanpa ada yang
membuka buku maupun catatan ringkasan pelajaran yang telah
diberikan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan siswa dalam memahami materi pokok pencernaan
makanan pada manusia pada sub bab alat pencernaan manusia.
c. Pengamatan
Siklus I dilaksanakan selama dua jam pelajaran (2 X 35 menit)
pada tanggal 11 Agustus 2009 dan diikuti oleh 39 siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan di siklus I ini guru
menyampaikan materi alat pencernaan manusia. Guru mampu
melaksanakan tindakan pembelajaran cukup baik. Secara rinci dapat
diuraikan sebagai berikut:
1) Hasil pengamatan terhadap guru
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I, diperoleh data
bahwa kinerja guru kurang optimal(terlampir). Hal ini terbukti
dengan pelaksanaan proses pembelajaran belum terlaksana secara
utuh, masih terdapat langkah-langkah pembelajaran dalam rencana
pembelajaran yang belum dilaksanakan yaitu tidak membimbing
siswa dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan tidak
memotivasi siswa. Sehingga masih terdapat siswa yang kesulitan.
2) Hasil pengamatan terhadap siswa
Selama proses pembelajaran siklus I ini berlangsung, masih
ada beberapa orang siswa mengobrol dengan teman sebangkunya
atau pun melakukan aktivitas-aktivitas di luar kegiatan
55
pembelajaran, misalnya ada yang menjaili teman yang duduk di
sekitar tempat duduknya atau melihat ke luar kelas.
3) Hasil evaluasi
Tahap ini merupakan evaluasi pembelajaran berupa
pelaksanaan tes formatif materi alat pencernaan manusia. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui hasil belajar. Pada siklus ini hasil
belajar siswa yang diperoleh sudah mengalami peningkatan bila
dibandingkan dengan kondisi awal sebelum pelaksanaan tindakan,
namun masih belum mencapai indikator keberhasilan yang
ditentukan. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus I adalah nilai
rata-rata 68,46 dengan ketuntasan belajar 58,97%. Sebagaimana
dapat dilihat dalam tabel 4.2 daftar hasil belajar berikut ini:
Tabel 4.2
Daftar Hasil Belajar Siklus I
Satuan penidikan : MI Miftahul Huda Mata pelajaran : IPA Materi pokok : Pencernaan Makanan Pada Manusia Sub materi pokok : Alat Pencernaan pada Manusia Jumlah siswa yang diteliti : 39 anak Tahun pelajaran : 2009/ 2010
No. Responden Nilai Keterangan 1 R.1 40 Tidak tuntas 2 R.2 80 Tuntas 3 R.3 80 Tuntas 4 R.4 100 Tuntas 5 R.5 50 Tidak tuntas 6 R.6 80 Tuntas 7 R.7 90 Tuntas 8 R.8 80 Tuntas 9 R.9 80 Tuntas 10 R.10 80 Tuntas 11 R.11 80 Tuntas 12 R.12 70 Tuntas 13 R.13 90 Tuntas 14 R.14 90 Tuntas 15 R.15 50 Tidak tuntas 16 R.16 50 Tidak tuntas
56
17 R.17 80 Tuntas 18 R.18 70 Tuntas 19 R.19 90 Tuntas 20 R.20 60 Tidak tuntas 21 R.21 60 Tidak tuntas 22 R.22 20 Tidak tuntas 23 R.23 60 Tidak tuntas 24 R.24 80 Tuntas 25 R.25 60 Tidak tuntas 26 R.26 80 Tuntas 27 R.27 70 Tuntas 28 R.28 60 Tidak tuntas 29 R.29 60 Tidak tuntas 30 R.30 40 Tidak tuntas 31 R.31 50 Tidak tuntas 32 R.32 50 Tidak tuntas 33 R.33 80 Tuntas 34 R.34 80 Tuntas 35 R.35 80 Tuntas 36 R.36 80 Tuntas 37 R.37 50 Tidak tuntas 38 R.38 80 Tuntas 39 R.39 40 Tidak tuntas
Keterangan: KRITERIA HASIL BELAJAR < 70 = Tidak tuntas > 70 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 80% Berdasarkan nilai prasiklus diatas maka didapat:
Jumlah semua nilai siswa ( Χ∑ ) = 2670
Jumlah siswa ( N∑ ) = 39
Jumlah semua siswa yang tuntas belajar = 23 siswa
Sehingga nilai rata-ratanya ( X ) = N∑Χ∑
= 39
2670
= 68,46
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan
rumus:
Ketuntasan belajar(%) siswa
aruntasbelajsiswayangt∑
∑=Ρ x100%
57
= %1003923 x
= 58,97% Hasil tes yang diperoleh tersebut digunakan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa setelah penggunaan media visual selain
itu juga digunakan untuk membangkitkan semangat siswa dalam
mempelajari biologi, khususnya pada materi pencernaan makanan pada
manusia. Dengan demikian diharapkan diharapkan siswa dapat
memahami tentang alat pencernaan secara lebih jelas karena
ditampilkan secara visual.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian siklus I, kemudian dilakukan
refleksi guna memperbaiki pelaksanaan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut:
1) Guru diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan waktu sehingga
kegiatan pembelajaran lebih terencana.
2) Guru harus lebih aktif memotivasi siswa untuk belajar. Agar siswa
tidak melakukan aktivitas-aktivitas di luar kegiatan pembelajaran
3) Adanya penambahan media visual dalam bentuk lembaran untuk
masing-masing siswa agar lebih jelas dalam memahami gambar.
4) Guru diharapkan dapat menggunakan metode yang berbeda
sehingga pembelajaran menjadi bervariatif.
5) Hasil belajar siswa belum mencapai indikator yang ditentukan
sehingga perlu peningkatan pembelajaran di siklus II.
2. Hasil Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan selama proses penelitian berlangsung,
diantaranya adalah:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2) Membuat media visual yang berupa bagan skematik ukuran besar.
58
3) Membuat media visual yang berupa bagan skematik ukuran kecil
(ukuran kertas A4)untuk dibagikan pada tiap siswa.
4) Membuat soal evaluasi dan kunci jawaban untuk siklus II.
b. Tindakan
Untuk pelaksanaan siklus II ini dipusatkan untuk penyampaian
materi pencernaan makanan pada manusia, sub bab penyakit pada alat
pencernaan (mag, apendisitis, disentri, diare, sembelit).
Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam
kepada siswa, kemudian guru mengadakan absensi terhadap kehadiran
siswa. Sebelum masuk pada penjelasan materi, membagikan media
visual dalam ukuran kecil kemudian guru melakukan apersepsi,
menempel media visual didepan kelas, guru meminta salah satu siswa
untuk maju kedepan kelas mendemonstrasikan alat pencernaan
manusia. Selanjutnya guru membimbing siswa untuk berdiskusi
dengan teman sebangkunya tentang materi fungsi alat pencernaan dan
macam-macam penyakit yang berhubungan dengan pencernaan. Guru
meminta siswa maju kedepan kelas untuk mempersentasikan hasil
diskusinya.
Untuk selanjutnya guru membimbing siswa dalam
menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Kemudian guru
membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan oleh siswa.
c. Pengamatan
Pelaksanaan pembelajaran siklus II dikelas V yang diampu oleh
bapak Nur Baidi dilaksanakan selama dua jam pelajaran (2X35 menit)
pada hari kamis 13 Agustus 2009. pada siklus II ini, guru
menambahkan media visual dalam bentuk lembaran untuk masing-
masing siswa agar siswa lebih jelas dalam memahami gambar. Guru
juga sudah mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik sehingga
siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan antusias secara rinci dapat
diuraikan sebagai berikut:
59
a) Hasil pengamatan terhadap tindakan guru
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pengelolaan
tindakan guru pada siklus II, diperoleh data bahwa kinerja guru
sudah optimal (terlampir). Hal ini dikarenakan guru sudah mampu
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik sesuai tahapan-
tahapan yang ada dalam pembelajaran.
b) Hasil pengamatan terhadap siswa
Dari hasil observasi selama proses pembelajaran
berlangsung, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang melakukan
indikator-indikator negatif, misalnya mengobrol dengan teman
pada saat pembelajaran, mengantuk selama proses pembelajaran
sudah berkurang bahkan tidak ada yang melakukan hal-hal
tersebut. Dari hasil tersebut dapat diperoleh gambaran bahwa siswa
merasa lebih senang dengan pembelajaran dengan metode diskusi.
Dengan adanya rasa senang selama proses pembelajaran ini, maka
dengan sendirinya siswa lebih termotivasi untuk mengikuti proses
pembelajaran. Selain itu, dengan metode diskusi dapat memberikan
suasana kelas yang menyenangkan dan ini merupakan salah satu
bentuk motivator, sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti
pembelajaran.
c) Hasil evaluasi
Pada siklus II ini hasil belajar siswa meningkat bila
dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada siklus sebelumnya
yaitu rata-rata nilai siswa adalah 81,54 dengan ketuntasan 82,05%.
Sebagaimana dapat dilihat dalam tabel daftar hasil belajar berikut
ini:
60
Tabel 4.3
Daftar Hasil Belajar Siklus II
Satuan penidikan : MI Miftahul Huda Mata pelajaran : IPA Materi pokok : Pencernaan Makanan Pada Manusia Sub materi pokok : Penyakit pada Alat Pencernaan Jumlah peserta didik yang diteliti : 39 anak Tahun pelajaran : 2009/ 2010
No. Responden Nilai Keterangan 1 R.1 50 Tidak tuntas 2 R.2 60 Tidak tuntas 3 R.3 100 Tuntas 4 R.4 100 Tuntas 5 R.5 80 Tuntas 6 R.6 100 Tuntas 7 R.7 100 Tuntas 8 R.8 100 Tuntas 9 R.9 90 Tuntas 10 R.10 80 Tuntas 11 R.11 100 Tuntas 12 R.12 40 Tidak tuntas 13 R.13 100 Tuntas 14 R.14 50 Tidak tuntas 15 R.15 80 Tuntas 16 R.16 80 Tuntas 17 R.17 100 Tuntas 18 R.18 50 Tidak tuntas 19 R.19 100 Tuntas 20 R.20 100 Tuntas 21 R.21 100 Tuntas 22 R.22 100 Tuntas 23 R.23 80 Tuntas 24 R.24 100 Tuntas 25 R.25 80 Tuntas 26 R.26 80 Tuntas 27 R.27 100 Tuntas 28 R.28 90 Tuntas 29 R.29 80 Tuntas 30 R.30 80 Tuntas 31 R.31 80 Tuntas 32 R.32 50 Tidak tuntas 33 R.33 80 Tuntas
61
34 R.34 80 Tuntas 35 R.35 100 Tuntas 36 R.36 100 Tuntas 37 R.37 100 Tuntas 38 R.38 90 Tuntas 39 R.39 50 Tidak tuntas
Keterangan: KRITERIA HASIL BELAJAR < 70 = Tidak tuntas > 70 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 80% Berdasarkan nilai prasiklus diatas maka didapat:
Jumlah semua nilai siswa ( Χ∑ ) = 3180
Jumlah siswa ( ) = 39 N∑
Jumlah semua siswa yang tuntas belajar = 32 siswa
Sehingga nilai rata-ratanya ( X ) = N∑Χ∑
= 39
3180
= 81,54
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus:
Ketuntasan belajar(%) siswa
aruntasbelajsiswayangt∑
∑=Ρ x100%
= %1003932 X
= 82,05% d. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian siklus I kemudian dilakukan
refleksi terhadap langkah-langkah yang telah dilaksanakan. Hasil
refleksi tersebut dilaksanakan pada siklus II. Hasil nilai siswa sudah
memenuhi indikator keberhasilan, dapat dilihat pada nilai rata-rata
kelas yang sudah mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II,
maka tak perlu dilaksanakan siklus ke III.
62
D. PEMBAHASAN
1. Pembelajaran dengan menggunakan media visual
Dari pengamatan siklus I diperoleh temuan antara lain guru sudah
menggunakan media visual dengan tahap penyajian materi di kelas dengan
metode demonstrasi yang dilakukan cukup baik, tetapi pengelolaan waktu
kegiatan pembelajaran kurang baik karena ada tahapan-tahapan yang tidak
dilakukan. Selain itu juga dalam memberikan motivasi dan bimbingan
terhadap siswa kurang merata sehingga siswa merasa kesulitan dalam
memahami maksud dari gambar yang berupa media visual dan masih ada
beberapa orang siswa mengobrol dengan teman sebangkunya atau pun
melakukan aktivitas-aktivitas di luar kegiatan pembelajaran, misalnya ada
yang menjaili teman yang duduk di sekitar tempat duduknya atau melihat ke
luar kelas.
Berdasarkan refleksi pada siklus I, pelaksanaan tindakan pada siklus II
oleh guru sudah baik dengan bukti pengelolaan waktu yang sudah sesuai
dengan rencana pembelajaran dan pemberian semangat oleh guru kepada
siswa sudah merata. Disamping itu, siswa juga sudah tidak melakukan
aktivitas-aktivitas diluar pembelajaran karena pembelajaran pada siklus II ini
tidak hanya menggunakan metode demonstrasi tetapi juga digabung dengan
menggunakan metode diskusi. Sehingga siswa mampu memahami maksud
dari media visual pencernaan makanan pada manusia dengan baik.
Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan
media visual yang diterapkan dalm proses pembelajaran IPA pada materi
pokok pencernaan makanan pada manusia pada siklus I:
a. Guru menjelaskan kepada siswa tentang pembelajaran yang akan
dilakukan yaitu pembelajaran menggunakan media visual.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu diharapkan adanya
peningkatan hasil belajar siswa setelah mempelajari materi alat pencernaan
manusia dengan media visual.
63
c. Guru menyajikan materi pembelajaran (pencernaan makanan pada
manusia) dengan mendemonstrasikan media visual yang berupa bagan
skematik alat pencernaan manusia.
d. Evaluasi.
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media visual yang
diterapkan dalm proses pembelajaran IPA pada materi pokok pencernaan
makanan pada manusia pada siklus II sebagai berikut:
a. Guru menjelaskan kepada siswa tentang pembelajaran yang akan
dilakukan yaitu pembelajaran menggunakan media visual.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu diharapkan adanya
peningkatan hasil belajar siswa setelah mempelajari materi alat pencernaan
manusia dengan media visual.
c. Guru menyajikan media visual yang berupa bagan skematik alat
pencernaan manusia di depan kelas.
d. Guru membagikan lembaran media visual dalam ukuran kecil (kertas A4)
kepada tiap siswa.
e. Guru meminta salah satu siswa maju kedepan kelas untuk menyebutkan
alat pencernaan sesuai dengan bagan skematik alat pencernaan manusia.
f. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang telah berani maju
kedepan kelas.
g. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya tentang
fungsi alat pencernaan dan macam penyakit yang berhubungan dengan
pencernaan.
h. Guru meminta siswa maju kedepan kelas untuk mempersentasikan hasil
diskusinya secara bergantian.
i. Guru bersama siswa membahas hasil diskusi dan sambil mengulang hal-
hal yang dianggap sulit sekaligus memberikan kesimpulan tentang alat
pencernaan manusia.
j. Evaluasi.
64
2. Hasil belajar siswa (nilai evaluasi)
Hasil belajar siswa pada siklus I terjadi peningkatan jika dibandingkan
dengan pra siklus, tetapi belum mencapai indikator keberhasilan yang
ditetapkan. Pada pra siklus diperoleh nilai sebesar 63,33 dengan ketuntasan
belajar 35,89% sedangkan pada siklus I nilai rata-rata evaluasi adalah 68,46
dengan ketuntasan belajar 58,97%, dengan demikian, perlu dilanjutkan siklus
II agar hasil belajar siswa dapt diharapkan meningkat.
Pada siklus II ini hasil belajar siswa terjadi peningkatan jika
dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus I nilai rata-rata evaluasi siswa
adalah 68,46 dengan ketuntasan belajar 58,97%, setelah diberikan tindakan
pada siklus II nilai rata-rata evaluasi siswa adalah 81,54 dengan ketuntasan
82,05%. Sehingga terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke
siklus II. Pada siklus II, hasil belajar siswa sudah mencapai indikator
keberhasilan yang ditetapkan (80%).
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa telah mencapai
indikator keberhasilan yang ditetapkan, sehingga siklus II dirasa cukup, tanpa
harus dilanjutkan siklus III. Ini berarti dengan penggunaan media visual dalam
pembelajaran IPA kelas V materi pokok pencernaan makanan pada manusia di
MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara. Peningkatan hasil belajar
siswa dari pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.4 Hasil Penelitian
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Hasil Belajar 63,33 68,46 81,54
Ketuntasan belajar 35,89% 58,97% 82,05%
BAB V
SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. SIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penggunaan media visual dalam penelitian siklus I menggunakan bagan
skematik alat pencernaan manusia yang dibuat dalam ukuran besar yang
ditempel di depan kelas sehingga dapat dilihat semua siswa yang ada di
dalam kelas. Pada siklus selanjutnya untuk menambah kejelasan gambar
media visual yang berupa bagan skematik dibuat juga dalam ukuran kecil
yang dibagikan pada tiap siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Agar pembelajaran dengan menggunakan media visual ini lebih bervariasi
dalam siklus II ini, pembelajaran tidak hanya menggabungkan penggunaan
media visual dengan metode demonstrasi seperti pada siklus I tetapi juga
dengan menggunakan metode diskusi. Penggabungan media dengan
metode yang tepat dapat membuat siswa lebih termotivasi sehingga hasil
belajar mereka dapat meningkat.
2. Hasil belajar siswa dengan penggunaan media visual khususnya pada
materi pokok sistem pencernaan mengalami peningkatan yaitu dari nilai
pra siklus pada penelitian ini menghasilkan nilai rata-rata 63,33 dengan
ketuntasan belajar 35,89% meningkat menjadi rata-rata 68,46 dengan
ketuntasan belajar 58,97% pada siklus I. Akan tetapi hasil tersebut belum
memenuhi indikator keberhasilan yaitu siswa telah memperoleh nilai
minimal 70 dengan ketuntasan belajar 80%. Sehingga dilaksanakan siklus
II yang mengahasilkan rata-rata nilai siswa 81,54 dengan ketuntasan
82,05%.
65
66
B. SARAN
Berdasarkan penelitian di atas dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut.
1. Dalam pembelajaran biologi guru harus mampu memilih media dan
metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan
kepada siswa agar peserta didik merasa mudah dalam memahami materi.
2. Bagi sekolah, diharapkan sedikit demi sedikit dapat melengkapi sumber
belajar (buku/ alat peraga) sehingga siswa lebih termotivasi untuk
meningkatkan prestasi belajarnya dengan fasilitas yang ada.
C. PENUTUP
Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, peneliti tak lupa
mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas Rahmat,
Taufiq dan Hidayah-Nya.
Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan yang ada
dalam skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak tetap
peneliti harapkan. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi peneliti pada
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Akhirnya tak lupa peneliti sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu sepenuhnya dalam menyelesaikan skripsi ini,
semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Abtokhi, Ahmad, Sains untuk PGSD/PGMI, Yogyakarta: UIN Malang Press, 2008.
Ahmadi, Abu, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Alfitroh, Nia, “Penerapan pembelajaran tipe CIRC dalam menyelesaikan soal cerita materi himpunan untuk meningkatkan hasil belajar kelas VIIA di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara”, skripsi IAIN Walisongo Semarang, Semarang: Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang, 2009.
Almatsier, Sunita, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002, Cet. 2.
Alsa, Asmadi, Pendekatan Kualitatif Dan Kuntitatif Serta Kombinasinya Dalam Peneltian Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.
Anitah, Sri, Media Pembelajaran, Surakarta : UNS Press, 2008.
Aqib, Zainal, dkk., Penelitian Tindakan Kelas Untuk SD, SLB dan TK, Bandung : Yrama Widya, 2009.
Aribudiyanto, “Pencernaan Manusia Dan Kesehatan“ http://images.google.com/ imgres?imgurl=http://aribudiyanto.ictjogja.net/btkpsd/SD5_pencernaan/images/makanan an esehatan_clip_image002.jpg&imgrefurl=http://aribudiyanto. ctjogja. et/btkpsd/SD5_pencernaan/alat_pencernaan_makanikkimiawi.php&usg=__DxBsPdKDKwQFzQXx1LF9i5GhzPc=&h=279&w=276&sz=8&hl=en&start=6&um=1&tbnid=qiA8TRpUhREIKM:&tbnh=114&tbnw=113&prev=/images%3Fq%3Dalat%2Bpencernaan%26hl%3Den%26sa%3DN%26um%3D1.
Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008.
_________________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, Cet. 12.
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2005.
____________, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raj aGrafindo Persada, 2003.
Asnawi dan M. Basyiruddin, Media Pembelajaran Jakarta : Ciputat Perss, 2002.
Aziz, Sholeh Abdul, dan Abdul Aziz Abdul Majid, At Tarbiyah wa Turuqu al Tadris Juz I, Mesir: Darul Ma’arif, 1979.
Azmiyawati, Choiril, dkk, IPA 5 Salingtemas, Jakarta: Depdiknas, 2008.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Kudus: Mubarokatan Toyyibah, 2004.
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1993.
Hamalik, Oemar, Proses Belajar mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
Juhji, “Menakar Integrasi IPA dalam KTSP” http://alix.sch.id/alix/sd/artikel/ menakar-integrasi-ipa-dalam-ktsp.html.
Junquera, L. Calros, dkk, Histologi Dasar Jilid 8, Jakarta: EGC, 1998.
Khaeruddin dan Mahfud Junaedi, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep dan Implementasinya di Madrasah, Jogjakarta: Nuansa Aksara, 2007.
Kimbal, John W.,Biologi edisi kelima, Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 1983.
Morgan, Clifford T, Introduction to Psychology, New York: Mc. Grow Hill Book Company,1971.
Mulyasa, E., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007.
Nashir, Ibrahim, Muqaddimati fi –Tarbiyah, Aman : Ardan,tt.
Poerwadaninta, W .J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka Jakarta, 1982.
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : kencana prenada media group, 2006.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung; Remaja Rosdakarya, 2004.
Sudrajat, Akhmad, “Media Pembelajaran”http://akhmadsudrajat.wordpress.com/ 2008/01/12/ media-pembelajaran/.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. 1.
________________________, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, Cet. 2.
Suryosubroto, B., Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000, Cet. 5.
Wahidin, Metode Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Untuk D-II dan S-I PGSD/PGMI Pada LPTK PTAI, Bandung: Sangga Buana Bandung, 2006.
Wibowo, Daniel S., Anatomi Tubuh Manusia, Jakarta: Gramedia, 2008.
http://dara9.wordpress.com/wacana/.
http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi.
http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php/.
http://warungpendidikan.blogspot.com/2009/04/media-visual.html.
http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=374&fname=materi2.html.
http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=374&fname=materi2.html.
http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=374&fname=materi2.html.
http://www.google.co.id/imglanding?q=Apendisitis%20%28radang%20umbai%20cacing%29&imgurl=http://upload.wikimedia.org/wikipedia/ms/0/04/Stomach_colon_rectum_diagram.gif&imgrefurl=http://www.indonesiaindonesia.com/f/38659-fungsi-apendiks/&usg=__vD8sl_3_07oWQZMXcTCOeN12oNQ=&h 285&w= 73&sz=18&hl=id&um=1&itbs=1&tbnid=KV27zsrGcP4pqM:&tbnh=115&tbnw=110&prev=/images%3Fq%3DApendisitis%2B%28radang%2Bumbai%2Bcacing%29%26um%3D1%26hl%3Did%26sa%3DG%26tbs%3Disch:1&um=1&sa=G&tbs=isch:1&start=0#tbnid=qlioWufKjx1r1M&start=3
http://www.google.co.id/imglanding?q=gigi&imgurl=http://medicastore.com/images/anatomi_gigi2.jpg&imgrefurl=http://medicastore.com/penyakit/141/Pulpitis_radang_pulpa_gigi.html&usg=__8avvPJukmHy5lMzceLaTSnEAjGQ=&h=320&w=400&sz=32&hl=id&um=1&itbs=1&tbnid=SJQDTfvSjF89VM:&tbnh=99&tbnw=124&prev=/images%3Fq%3Dgigi%26um%3D1%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbs%3Disch:1&um=1&sa=N&tbs=isch:1&start=4#tbnid=SJQDTfvSjF89VM&start=8.
DAFTAR HASIL BELAJAR PRA SIKLUS Satuan penidikan : MI Miftahul Huda Mata pelajaran : IPA Materi pokok : Pencernaan Makanan Pada Manusia Sub materi pokok : Alat Pencernaan pada Manusia Jumlah peserta didik yang diteliti : 39 anak Tahun pelajaran : 2009/ 2010
No. L/P Nama Peserta Didik Nilai Keterangan 1 P Rohmatul Yuni 40 Tidak tuntas 2 L Aldy Wahyu Maulana 50 Tidak tuntas 3 L Abdul Khafid Al Amin 80 Tuntas 4 P Azma Zuhayda Arsyada 100 Tuntas 5 P Arum Rahmawati 50 Tidak tuntas 6 L Bagus Kuncoro 80 Tuntas 7 P Devi Radita Sari 60 Tidak tuntas 8 P Dwi Laeni Jana 100 Tuntas 9 P Evi Ratna Putri Dwi Wahyuni 80 Tuntas 10 L Firzhqi Maulana 40 Tidak tuntas 11 P Fitra Zuliyati 80 Tuntas 12 P Handayani 50 Tidak tuntas 13 P Hajar isti Faiyah 90 Tuntas 14 L Hanif Hidayanto 40 Tidak tuntas 15 L Ivan Efendi 30 Tidak tuntas 16 L Muhammad Anwaruddin Romli 40 Tidak tuntas 17 L Muhammad Erik Taqwim 50 Tidak tuntas 18 L Muhammad Fathur Rohim 50 Tidak tuntas 19 L Muhammad Ikhsan Fauzi 60 Tidak tuntas 20 L Muhammad Syarifuddin 40 Tidak tuntas 21 L Muhammad Syaiful Aziz 60 Tidak tuntas 22 P Nailis Sa’adah 50 Tidak tuntas 23 P Nur Latifatuz Zahro 80 Tuntas 24 P Noviadita Anggraini 90 Tuntas 25 L Nur Khamid Aminullah 60 Tidak tuntas 26 P Panuti Nur Setianah 80 Tuntas 27 P Putri Nur Maulida 60 Tidak tuntas 28 P Riza Zuliyanah 60 Tidak tuntas 29 P Riski Alfiani 60 Tidak tuntas 30 P Tria Apriliana 60 Tidak tuntas 31 P Zukhrutun Niswah 60 Tidak tuntas 32 P Zulia Lu’luil Malika 90 Tuntas 33 P Ahlis Safa’at 50 Tidak tuntas 34 L Ahmad Tohir 40 Tidak tuntas 35 L Muhammad Runal Azmi 60 Tidak tuntas
Lampiran 6
36 P PutriAyu Lestari 80 Tuntas 37 P Ika Nurul Azizah 80 Tuntas 38 P Siti Nur Rosyidah 80 Tuntas 39 L M. Faishol Ma’rufa 60 Tidak tuntas
Keterangan: KRITERIA HASIL BELAJAR > 70 = Tidak tuntas ≤ 70 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 80% Berdasarkan nilai prasiklus diatas maka didapat:
Jumlah semua nilai siswa ( Χ∑ ) = 2520
Jumlah siswa ( ) = 39 N∑
Jumlah semua siswa yang tuntas belajar = 14 siswa
Sehingga nilai rata-ratanya (χ ) = N∑Χ∑
=39
2470
= 63.33
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus:
Ketuntasan belajar(%) siswa
aruntasbelajsiswayangt∑
∑=Ρ x100%
= %1003914 x
= 35,89%
DAFTAR HASIL BELAJAR SIKLUS I
Satuan penidikan : MI Miftahul Huda Mata pelajaran : IPA Materi pokok : Pencernaan Makanan Pada Manusia Sub materi pokok : Alat Pencernaan pada Manusia Jumlah peserta didik yang diteliti : 39 anak Tahun pelajaran : 2009/ 2010
No. L/P Nama Peserta Didik Nilai Keterangan 1 P Rohmatul Yuni 40 Tidak tuntas 2 L Aldy Wahyu Maulana 80 Tuntas 3 L Abdul Khafid Al Amin 80 Tuntas 4 P Azma Zuhayda Arsyada 100 Tuntas 5 P Arum Rahmawati 50 Tidak tuntas 6 L Bagus Kuncoro 80 Tuntas 7 P Devi Radita Sari 90 Tuntas 8 P Dwi Laeni Jana 80 Tuntas 9 P Evi Ratna Putri Dwi Wahyuni 80 Tuntas 10 L Firzhqi Maulana 80 Tuntas 11 P Fitra Zuliyati 80 Tuntas 12 P Handayani 70 Tuntas 13 P Hajar isti Faiyah 90 Tuntas 14 L Hanif Hidayanto 90 Tuntas 15 L Ivan Efendi 50 Tidak tuntas 16 L Muhammad Anwaruddin Romli 50 Tidak tuntas 17 L Muhammad Erik Taqwim 80 Tuntas 18 L Muhammad Fathur Rohim 70 Tuntas 19 L Muhammad Ikhsan Fauzi 90 Tuntas 20 L Muhammad Syarifuddin 60 Tidak tuntas 21 L Muhammad Syaiful Aziz 60 Tidak tuntas 22 P Nailis Sa’adah 20 Tidak tuntas 23 P Nur Latifatuz Zahro 60 Tidak tuntas 24 P Noviadita Anggraini 80 Tuntas 25 L Nur Khamid Aminullah 60 Tidak tuntas 26 P Panuti Nur Setianah 80 Tuntas 27 P Putri Nur Maulida 70 Tuntas 28 P Riza Zuliyanah 60 Tidak tuntas 29 P Riski Alfiani 60 Tidak tuntas 30 P Tria Apriliana 40 Tidak tuntas 31 P Zukhrutun Niswah 50 Tidak tuntas 32 P Zulia Lu’luil Malika 50 Tidak tuntas 33 P Ahlis Safa’at 80 Tuntas 34 L Ahmad Tohir 80 Tuntas 35 L Muhammad Runal Azmi 80 Tuntas
Lampiran 11
36 P PutriAyu Lestari 80 Tuntas 37 P Ika Nurul Azizah 50 Tidak tuntas 38 P Siti Nur Rosyidah 80 Tuntas 39 L M. Faishol Ma’rufa 40 Tidak tuntas
Keterangan: KRITERIA HASIL BELAJAR > 70 = Tidak tuntas ≤ 70 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 80% Berdasarkan nilai prasiklus diatas maka didapat:
Jumlah semua nilai siswa ( Χ∑ ) = 2670
Jumlah siswa ( ) = 39 N∑
Jumlah semua siswa yang tuntas belajar = 23 siswa
Sehingga nilai rata-ratanya (χ ) = N∑Χ∑
= 39
2670
= 68,46
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus:
Ketuntasan belajar(%) siswa
aruntasbelajsiswayangt∑
∑=Ρ x100%
= %1003923 x
= 58,97%
DAFTAR HASIL BELAJAR SIKLUS II Satuan penidikan : MI Miftahul Huda Mata pelajaran : IPA Materi pokok : Pencernaan Makanan Pada Manusia Sub materi pokok : Penyakit pada Alat Pencernaan Jumlah peserta didik yang diteliti : 39 anak Tahun pelajaran : 2009/ 2010
No. L/P Nama Peserta Didik Nilai Keterangan 1 P Rohmatul Yuni 50 Tidak tuntas 2 L Aldy Wahyu Maulana 60 Tidak tuntas 3 L Abdul Khafid Al Amin 100 Tuntas 4 P Azma Zuhayda Arsyada 100 Tuntas 5 P Arum Rahmawati 80 Tuntas 6 L Bagus Kuncoro 100 Tuntas 7 P Devi Radita Sari 100 Tuntas 8 P Dwi Laeni Jana 100 Tuntas 9 P Evi Ratna Putri Dwi Wahyuni 90 Tuntas 10 L Firzhqi Maulana 80 Tuntas 11 P Fitra Zuliyati 100 Tuntas 12 P Handayani 40 Tidak tuntas 13 P Hajar isti Faiyah 100 Tuntas 14 L Hanif Hidayanto 50 Tidak tuntas 15 L Ivan Efendi 80 Tuntas 16 L Muhammad Anwaruddin Romli 80 Tuntas 17 L Muhammad Erik Taqwim 100 Tuntas 18 L Muhammad Fathur Rohim 50 Tidak tuntas 19 L Muhammad Ikhsan Fauzi 100 Tuntas 20 L Muhammad Syarifuddin 100 Tuntas 21 L Muhammad Syaiful Aziz 100 Tuntas 22 P Nailis Sa’adah 100 Tuntas 23 P Nur Latifatuz Zahro 80 Tuntas 24 P Noviadita Anggraini 100 Tuntas 25 L Nur Khamid Aminullah 80 Tuntas 26 P Panuti Nur Setianah 80 Tuntas 27 P Putri Nur Maulida 100 Tuntas 28 P Riza Zuliyanah 90 Tuntas 29 P Riski Alfiani 80 Tuntas 30 P Tria Apriliana 80 Tuntas 31 P Zukhrutun Niswah 80 Tuntas 32 P Zulia Lu’luil Malika 50 Tidak tuntas 33 P Ahlis Safa’at 80 Tuntas 34 L Ahmad Tohir 80 Tuntas 35 L Muhammad Runal Azmi 100 Tuntas
Lampiran 16
36 P PutriAyu Lestari 100 Tuntas 37 P Ika Nurul Azizah 100 Tuntas 38 P Siti Nur Rosyidah 90 Tuntas 39 L M. Faishol Ma’rufa 50 Tidak tuntas
Keterangan: KRITERIA HASIL BELAJAR > 70 = Tidak tuntas ≤ 70 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 80% Berdasarkan nilai prasiklus diatas maka didapat:
Jumlah semua nilai siswa ( Χ∑ ) = 3180
Jumlah siswa ( ) = 39 N∑
Jumlah semua siswa yang tuntas belajar = 32 siswa
Sehingga nilai rata-ratanya (χ ) = N∑Χ∑
= 39
3180
= 81,54
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus:
Ketuntasan belajar(%) siswa
aruntasbelajsiswayangt∑
∑=Ρ x100%
= %1003932 X
= 82,05%
Lampiran 1
DAFTAR SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA TEGALSAMBI TAHUNAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010
No. L/P Nama Peserta Didik 1 P Rohmatul Yuni 2 L Aldy Wahyu Maulana 3 L Abdul Khafid Al Amin 4 P Azma Zuhayda Arsyada 5 P Arum Rahmawati 6 L Bagus Kuncoro 7 P Devi Radita Sari 8 P Dwi Laeni Jana 9 P Evi Ratna Putri Dwi Wahyuni 10 L Firzhqi Maulana 11 P Fitra Zuliyati 12 P Handayani 13 P Hajar isti Faiyah 14 L Hanif Hidayanto 15 L Ivan Efendi 16 L Muhammad Anwaruddin Romli 17 L Muhammad Erik Taqwim 18 L Muhammad Fathur Rohim 19 L Muhammad Ikhsan Fauzi 20 L Muhammad Syarifuddin 21 L Muhammad Syaiful Aziz 22 P Nailis Sa’adah 23 P Nur Latifatuz Zahro 24 P Noviadita Anggraini 25 L Nur Khamid Aminullah 26 P Panuti Nur Setianah 27 P Putri Nur Maulida 28 P Riza Zuliyanah 29 P Riski Alfiani 30 P Tria Apriliana 31 P Zukhrutun Niswah 32 P Zulia Lu’luil Malika 33 P Ahlis Safa’at 34 L Ahmad Tohir 35 L Muhammad Runal Azmi 36 P PutriAyu Lestari 37 P Ika Nurul Azizah 38 P Siti Nur Rosyidah 39 L M. Faishol Ma’rufa
LEMBAR OBSERVASI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Media Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V Semester I MI
Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2009/2010
Nama Guru yang diamati : Bapak Nur Baidi
Satuan Pendidikan/ Kelas : MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara/ V
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Pencernaan Makanan pada Manusia
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan
hubungannya dengan makanan dan kesehatan.
Indikator : mengidentifikasi alat pencernaan manusia
Diamati Hari/ Tanggal : Selasa/ 11 Agustus 2009
Jam Pelajaran Ke : Jam ke III-IV jam 08.25s/d 09.50
Jumlah Siswa Waktu diamati : 39 siswa
Tindak Mengajar
Pelaksanaan No. Aspek Pengamatan YA TIDAK
1. 2. 3.
Apersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Memberikan gambaran umum materi pelajaran.
Memberikan gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran.
Memotivasi dan membangkitkan peserta didik untuk belajar.
Penyampaian materi pokok
Materi yang disampaikan benar, tidak ada yang menyimpang.
Menekankan bagian-bagian terpenting dalam pelajaran.
Penyampaian materi sistematis disertai contoh yang sesuai
dengan materi pelajaran.
Mengajukan pertanyaan atau tugas selama penyampaian materi.
Mendorong peserta didik untuk menyamapaikan ide atau
bertanya.
Penerapan pembelajaran dengan menggunakan media visual
Lampiran 8
4.
Menjelaskan jalannya pembelajaran dengan menggunakan
media visual
Memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya kepada
guru.
Memberikan umpan balik dan evaluasi atas materi yang telah
disampaikan.
Mengevaluasi pembelajaran dengan menggunakan media visual.
Menutup pelajaran
Memberikan tes tertulis individu untuk mengetahui tingkat
pemahaman peserta didik sesuai kompetensi yang ditentukan.
Menyimpulkan materi diakhir pembelajaran.
Penarikan Kesimpulan:
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di siklus I kurang optimal, hal ini terbukti
dengan adanya beberapa langkah penerapan pembelajaran yang belum terlaksana. Oleh
karena itu, diharapkan adanya pelaksanaan pembelajaran siklus II sebagai perbaikan
untuk mengoptimalkan penerapan pembelajaran dengan menggunakan media visual
dalam meningkatkan hasil belajar IPA.
LEMBAR OBSERVASI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Media Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V Semester I MI
Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2009/2010
Nama Guru yang diamati : Bapak Nur Baidi
Satuan Pendidikan/ Kelas : MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara/ V
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Pencernaan Makanan pada Manusia
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan
hubungannya dengan makanan dan kesehatan.
Indikator : Mengidentifikasi alat pencernaan manusia
Diamati Hari/ Tanggal : Selasa/ 13 Agustus 2009
Jam Pelajaran Ke : Jam ke III-IV jam 08.25s/d 09.50
Jumlah Siswa Waktu diamati : 39 siswa
Tindak Mengajar
Pelaksanaan No. Aspek Pengamatan YA TIDAK
1. 2. 3.
Apersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Memberikan gambaran umum materi pelajaran.
Memberikan gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran.
Memotivasi dan membangkitkan peserta didik untuk belajar.
Penyampaian materi pokok
Materi yang disampaikan benar, tidak ada yang menyimpang.
Menekankan bagian-bagian terpenting dalam pelajaran.
Penyampaian materi sistematis disertai contoh yang sesuai
dengan materi pelajaran.
Mengajukan pertanyaan atau tugas selama penyampaian materi.
Mendorong peserta didik untuk menyamapaikan ide atau
bertanya.
Penerapan pembelajaran dengan menggunakan media visual
Lampiran 13
4.
Menjelaskan jalannya pembelajaran dengan menggunakan
media visual
Memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya kepada
guru.
Memberikan umpan balik dan evaluasi atas materi yang telah
disampaikan.
Mengevaluasi pembelajaran dengan menggunakan media visual.
Menutup pelajaran
Memberikan tes tertulis individu untuk mengetahui tingkat
pemahaman peserta didik sesuai kompetensi yang ditentukan.
Menyimpulkan materi diakhir pembelajaran.
Penarikan Kesimpulan:
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di siklus II sudah optimal, hal ini terbukti
dengan adanya beberapa langkah penerapan pembelajaran yang sudah terlaksana. Oleh
karena itu, dengan adanya pengelolan pembelajaran yang optimal, maka siklus II ini
sudah cukup dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media visual dalam
meningkatkan hasil belajar IPA.
Lampiran 9
Instrumen Test hasil belajar (achievement test)
Nama : Kelas/semester : Mata pelajaran : Hari/tanggal : Waktu : 20 menit Berilah tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban yang paling benar ! 1. Proses pencernaan makanan dibedakan menjadi dua, yaitu secara .... dan ....
a. Kinetik dan mekanik b. Kimiawi dan kinetik c. Mekanik dan kimiawi d. Kimiawi dan alami
2. Organ-organ pencernaan yang dilewati oleh makanan secara urut adalah .... a. Mulut – tenggorokan – lambung – usus halus – usus besar – anus b. Mulut – kerongkongan – usus halus – lambung – usus besar – anus c. Mulut – kerongkongan – lambung – usus besar – usus halus – anus . d. Mulut – kerongkongan – lambung – usus halus – usus besar – anus 3. Berdasarkan bentuk dan fungsinya gigi dibedakan menjadi tiga, ketiga gigi tersebut
adalah .... a. Gigi seri, gigi taring, gigi geraham b. Gigi seri, gigi susu, gigi taring c. Gigi seri, gigi susu, gigi rapuh d. Gigi geraham, gigi taring, gigi berlubang 4. Pada anak-anak, jumlah gigi keseluruhan adalah .... buah a. 23 b. 22 c. 32 d. 20 5. Perhatikan gambar lidah berikut !
Pengecap rasa manis ditunjukkan oleh huruf ....
a. A b. B c. C d. D
6. Berikut ini yang merupakan alat pencernaan adalah .... a. Paru-paru
b. Trakhea c. Mulut d. Hidung 7. Alat pencernaan berotot yang berbentuk seperti kantung disebut .... a. Lambung b. Usus halus c. Usus besar d. Kerongkongan 8. Perhatikan gambar berikut ! Gambar diatas adalah gambar ....
a. Usus halus b. Usus besar c. Kerongkongan d. Lambung
9. Fungsi dari usus halus adalah .... a. Penyerapan air dan garam mineral b. Pengeluaran feses c. Penyerapan sari-sari makanan d. Tempat pembusukan sisa makanan 10. Gerakan peristaltik dilakukan oleh otot dinding .... a. Lambung b. Mulut c. Lidah d. Kerongkongan
Lampiran 14
Instrumen Test hasil belajar (achievement test)
Nama : Kelas/semester : Mata pelajaran : Hari/tanggal : Waktu : 20 menit Berilah tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban yang paling benar ! 1. Proses pemecahan makanan menjadi sari-sari makanan sehingga dapat digunakan oleh
tubuh disebut proses .... a. Pernapasan b. Pencernaan c. Pertumbuhan d. Perkembangan 2. Perhatikan gambar berikut ! Organ tubuh lambung ditunjukkan oleh huruf .... a. A b. B c. C d. D 3. Saluran pencernaan makanan pada manusia secara urut adalah .... a. Mulut – tenggorokan – lambung – usus halus – usus besar – anus b. Mulut – kerongkongan – lambung – usus halus – usus besar – anus c. Mulut – kerongkongan – usus halus – lambung – usus besar – anus d. Mulut – kerongkongan – lambung – usus besar – usus halus – anus 4. Perhatikan gambar berikut !
Bagian anak panah yang ditunjjukkan pada gambar diatas adalah .... a. Lambung b. Usus dua belas jari c. Usus halus d. Usus besar 5. Berikut yang bukan cara memelihara kesehatan alat pencernaan adalah .... a. Makan makanan yang bergizi b. Melaksanakan pola makan teratur c. Makan dengan cepat dan banyak d. Menjaga kebersihan makanan 6. Kerongkongan melewatkan makanan dari mulut ke lambung dengan cara .... a. Gerak peristaltik b. Gerak mekanik c. Gerak balistik d. Gerak sistematik 7. Yang tidak termasuk alat pencernaan makanan adalah .... a. Lambung b. Kerongkongan c. Usus besar d. Jantung 8. Susah buang air besar adalah gejala dari penyakit .... a. Mag b. Diare c. Sembelit d. Usus buntu 9. Perhatikan gambar berikut ! Mahkota gigi ditunjukkan oleh nomor…. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 10. Bagian pangkal lidah berfungsi untuk mengecap rasa …. a. Manis b. Pahit c. Asam d. Asin
Lampiran 5
Kunci jawaban pra siklus 1. C 2. D 3. A 4. D 5. B 6. B 7. C 8. B 9. B 10. B
Lampiran 10
Kunci jawaban siklus I 1. C 2. D 3. A 4. D 5. D 6. C 7. A 8. B 9. C 10. D
Lampiran 15
Kunci jawaban siklus II 1. B 2. A 3. B 4. C 5. C 6. A 7. D 8. C 9. A 10. B
SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : SAINS Materi Pokok : Organ Tubuh Manusia dan Hewan Kelas/ semester : V / I Alokasi waktu : 1 Pertemuan (2 jam pelajaran) Standar kompetensi : Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan. Kompetensi dasar : Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan
hubungannya dengan makanan dan kesehatan. Indikator : Mengidentifikasi alat pencernaan makanan pada manusia. I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan.
II. MATERI PEMBELAJARAN
Pencernaan Makanan Pada Manusia
III. METODE PEMBELAJARAN Demonstrasi
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
No
Tahap
Kegiatan Guru
Pengorganisasian
Siswa
Alokasi
waktu
Awal Salam dan presensi.
Guru menanyakan kepada siswa
tentang sarapan pagi dan
mengaitkan dengan materi alat
pencernaan
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Klasikal 10 menit
Inti Guru memasang bagan skematik
alat pencernaan manusia didepan
Klasikal 35 menit
Lampiran 7
kelas.
Guru menjelaskan kepada siswa
tentang materi alat pencernaan
manusia dan fungsinya dengan
mendemonstrasikan bagan
skematik alat pencernaan manusia.
Akhir Guru bersama siswa menyimpulkan
materi alat pencernaan manusia.
Guru memberikan tes formatif
berdasarkan materi yang telah
diberikan.
Klasikal
Individual
5 menit
20 menit
V. ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Buku Paket Sains kelas V Bagan skematik alat pencernaan manusia
VI. PENILAIAN
1. Prosedur tes: Tes awal : - Tes proses: - Tes akhir : Ada
2. Jenis tes Tes awal : - Tes proses: - Tes akhir : Tertulis
3. Alat tes: Tes awal : Tes proses: Tes akhir : Terlampir
Jepara, 11 Agustus 2009
Pengampu kelas V Pengamat, Nur Baidi Nurul Afiyati
Lampiran 4
Instrumen Test hasil belajar (achievement test) pra siklus
Nama : Kelas/semester : Mata pelajaran : Hari/tanggal : Waktu : 20 menit Berilah tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban yang paling benar !
1. Alat yang berfungsi untuk menghancurkan makanan disebut …. a. Alat peredaran darah b. Alat pernapasan c. Alat pencernaan d. Alat makan
2. Setiap permukaan lidah mempunyai kepekaan rasa yang berbeda. Pengecap rasa manis terdapat pada bagian …. a. Pangkal lidah b. Seluruh permukaan lidah c. Pinggir lidah d. Ujung lidah
3. Fungsi gigi seri adalah …. a. Untuk memotong makanan b. Untuk mengoyak makanan c. Untuk mengunyah makanan d. Untuk menelan makanan
4. Saluran yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan lambung adalah …. a. Usus halus b. Usus besar c. Lambung d. Kerongkongan
5. Makanan setelah dicerna akan diserap dan disalurkan ke seluruh bagian tubuh. Penyerapan sari-sari makanan terjadi pada…. a. Lambung b. Usus halus c. Usus besar d. Kerongkongan
6. Pembusukan makanan oleh bakteri terjadi di dalam …. a. Usus halus b. Usus besar c. Lambung d. Kerongkongan
7. Pencernaan makanan secara kimiawi terjadi di …. a. Mulut dan kerongkongan b. Kerongkongan dan lambung
c. Lambung dan usus halus d. Lambung dan usus besar
8. Lambung menghasilkan beberapa cairan yang membantu pencernaan makanan. Salah satunya yaitu asam klorida yang berfungsi untuk …. a. Menyerap sari makanan b. Membunuh kuman yang masuk bersama makanan c. Melarutkan makanan yang keras d. Menghaluskan makanan
9. Perhatikan alat-alat pencernaan dibawah ini! I. Kerongkongan II. mulut III. usus halus IV. lambung V. usus besar VI. anus urutan alat pencernaan diatas adalah …. a. II-III-I-IV-V-VI b. II-I-IV-III-V-VI c. I-II-III-IV-V-VI d. II-I-IV-V-III-VI
10. Hasil pembusukan sari makanan bahan padat dan gas dikeluarkan melalui …. a. Lubang kemih b. Anus c. Usus besar d. Usus halus
DENAH LOKASI MI MIFTAHUL HUDA TEGALSAMBI TAHUNAN JEPARA
KE JEPARA KE JEPARA Masjid Mantingan KE PANTAI JL. SUNAN MANTINGAN KE TAHUNAN TELUK AWUR LOKASI
Lam
pira
n 3
Lampiran 2
STRUKTUR ORGANISASI MI MIFTAHUL HUDA
Ketua yayasan : Akhmad Khumaidi
Penasehat : M. Akrim, S.H
Kepala sekolah : Drs. Yusro, S.pd
Wakil Kepala Sekolah : Nur Baidi
Tata Usaha : Umi Azizah, S.E
Sie. Kesiswaan/ BP : Aminatur Rohmah
Sie. Kesenian : Siti Mudrikah, S.Ag
Sie. Pramuka : Nur Ahmad, S.pd
Sie. UKS : Nur Baidi