Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO UNTUK
MENINGKATKAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK KELOMPOK B
DI TK BHAKTI IBU 1 MATARAM TAHUN AJARAN 2016/2017
JURNAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan
Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh :
NURHAYATI
NIM. E1F 012032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2016
2
KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. Majapahit No. 62 Telp (0370) 623873 Fax. 634918
Mataram 83125 NTB
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI
Dengan Judul : Penerapan Metode Bermain Peran Makro Untuk meningkatkan
Perkembangan Sosial Anak Kelompok B di TK Bhakti Ibu 1
Mataram Tahun Ajaran 2016/2017.
Telah diperiksa dan disetujui pada, September 2016
Mataram, September 2016
Dosen Pembimbing I
( Baik Nilawati Astini, M.Pd )
NIP. 197508302005012001
Dosen Pembimbing II
( Ika Rachmayani, M.Pd)
NIP. 197904112005012001
Mengesahkan,
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP UNRAM
( Nurul Kemala Dewi, S.Sn., M.Sn )
NIP. 196910112001122001
3
PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO UNTUK
MENINGKATKAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK KELOMPOK B
DI TK BHAKTI IBU 1 MATARAM TAHUN AJARAN 2016/2017
NURHAYATI
NIM : EIF012032
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode bermain peran
makro yang tepat dalam meningkatkan perkembangan sosial anak kelompok B (usia
5 - 6 tahun) di TK Bhakti Ibu 1 Mataram Tahun Ajaran 2016/2017. Jenis penelitian
ini adalah penelitian pengembangan yang bersifat kualitatif deskriptif yang
dilaksanakan dalam rangka memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar sarjana
Pendidikan Anak Usia Dini. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik
kelompok B (usia 5-6 tahun) di TK Bhakti Ibu 1 Mataram Tahun Ajaran
2016/2017. Adapun jumlah peserta didik sebanyak 15 orang yang terdiri dari 9
laki-laki dan 6 perempuan.
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap pengembangan dengan
mengumpulkan data penelitian tentang perkembangan sosial menggunakan lembar
observasi. Hasil penelitian perkembangan sosial menunjukkan bahwa pada
observasi awal kemampuan anak dapat dilihat nilai rata-rata pada pengembangan
tahap I yaitu 66,61% ini berarti perkembangan sosial dalam kategori berkembang
cukup baik, sehingga perlu dilakukan penelitan selanjutnya. Kemudian diperoleh
hasil pada pengembangan tahap II yaitu 85,50% dengan kategori berkembang
baik. Adapun persentase peningkatan perkembangan sosial anak kelompok B
(usia 5 - 6 tahun) pada pengembangan tahap I kepengembangan tahap ke II yaitu
18,89%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan
sosial anak kelompok B (usia 5 - 6 tahun) di TK Bhakti Ibu 1 Mataram dapat
berkembang baik apabila anak memperoleh stimulasi dan latihan secara rutin.
Kata kunci : Sosial, main peran makro.
4
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk
sosial sehingga proses sosialisasi
diperlukan untuk mengembangkan
sikap atau tingkah laku sosial terhadap
individu lain dan aktivitas sosial perlu
diajarkan pada anak sedini mungkin.
Hal ini dilakukan supaya anak tidak
tumbuh menjadi individu anti sosial,
Kenyataannya anak usia dini
banyak mengalami masalah-masalah
sosial yang dapat diidentifikasi dari
berbagai perilaku yang ditampakkan
anak, diantaranya anak selalu ingin
menang sendiri atau egosentrisme,
bersikap agresif, cepat marah, setiap
keinginannya selalu harus dituruti,
perilaku sok berkuasa, dan
pertengkaran (Jahja, 2011: 435-457).
Gambaran awal yang
diperoleh dari hasil observasi awal
kelompok B4 di TK Bhakti Ibu 1
Mataram dalam menstimulasi
perkembangan sosial anak masih
kurang khususnya dalam bersosialiasi.
Selain itu guru kurang kreatif dalam
memberikan metode pembelajaran,
metode pembelajaran anak usia dini
yang sering digunakan adalah metode
ceramah, bercakap-cakap, bercerita,
pemberian tugas, dan belum pernah
menggunakan metode bermain peran
makro. Perkembangan sosial yang
belum berkembang dengan baik
sebesar 75%. Berkaitan dengan
masalah tersebut di atas maka penulis
menawarkan solusi untuk mengatasi
masalah tersebut yaitu melalui
penerapan bermain peran makro untuk
meningkatkan perkembangan sosial
anak kelompok B di TK Bhakti ibu 1
Mataram Tahun ajaran 2016/2017.
5
Berdasarkan latar belakang
masalah di atas, permasalahan yang
akan dibahas dalam penelitian ini
adalah :“Penerapan Metode Bermain
Peran Makro Untuk Meningkatkan
Perkembangan Sosial Anak Kelompok
B di TK Bhakti Ibu 1 Mataram Tahun
Ajaran 2016/2017”.
Rumusan Masalah Dan Cara
Pemecahannya
1. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang
diajukan dalam penelitian ini
adalah : “Bagaimana penerapan
metode bermain peran makro yang
tepat untuk meningkatkan
perkembangan sosial anak
kelompok B di TK Bhakti Ibu 1
Mataram Tahun Ajaran
2016/2017?”
2. Diagnosis Masalah
Berdasarkan latar belakang
dan rumusan masalah di atas, maka
diagnosis masalah dalam penelitian
ini yaitu perkembangan sosial
belum berkembang secara optimal,
anak yang belum berkembang
aspek sosial dengan baik sebesar
75%. Selain itu guru kurang kreatif
dalam memberikan metode
pembelajaran.
3. Pemecahan Masalah
Berdasarkan diagnosis
masalah di atas maka solusi
terhadap perkembangan sosial
anak yaitu melalui penerapan
metode bermain peran makro pada
anak kelompok B di TK Bhakti Ibu
1 Mataram Tahun Ajaran
2016/2017. Adapun langkah-
langkah yang perlu diperhatikan
peneliti yaitu melihat kondisi awal
6
perkembangan sosial anak,
mentukan tema, selanjutnya
menentukan tujuan pembelajaran
kemudian membuat skenario atau
jalan cerita, menyediakan media
yang akan digunakan, dan guru
memberikan kebebasan bagi anak
bermain sesuai peran yang
diinginkan.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan penelitian di atas,
maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penerapan
metode bermain peran makro yang
tepat untuk meningkatkan
perkembangan sosial anak
kelompok B di TK Bhakti Ibu 1
Mataram Tahun Ajaran 2016/2017.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini meliputi:
1. Kegunaan Teoritis
a. Diharapkan dapat berguna
bagi pengembangan
pembelajaran pada guru,
terutama pada pengajaran
pengembangan metode
bermain peran makro untuk
meningkatkan perkembangan
sosial anak di Taman Kanak-
kanak.
b. Dapat memberikan
sumbangan pemikiran untuk
meningkatkan perkembangan
sosial pada anak.
2. Secara Praktis
1) Bagi Guru
a. Dapat memberikan
sumbangan pemikiran
variasi metode
pembelajaran.
b. Dapat dimanfaatkan guru
untuk menentukan
metode pembelajaran
7
secara efektif, dan
inovatif dengan
menggunakan metode
bermain peran makro,
c. Memberikan pengalaman
pada anak memainkan
berbagai peran makro
sehingga perkembangan
sosial dapat ditingkatkan.
2) Bagi Sekolah
Memberikan
gambaran tentang
perkembangan sosial dalam
belajar supaya ditingkatkan.
3) Peneliti Lain
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat digunakan
oleh peneliti yang lain
sebagai referensi dalam
melakukan penelitian
sejenis.
LANDASAN TEORI
1. Perkembangan Sosial
a. Pengertian Perkembangan
Sosial Anak Usia Dini
Perkembangan sosial
anak usia dini yaitu perubahan
terkait dengan kemampuan anak
usia 0-6 tahun dalam menjalin
relasi dengan dirinya sendiri
maupun dengan orang lain untuk
mendapatkan hubungan (Wiyani,
2014: 20). Dari pengertian
tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa
perkembangan sosial adalah
kemampuan anak usia 0-6 tahun
dalam menjalin hubungan
dengan orang lain, kemampuan
untuk saling memahami dengan
orang lain, kemampuan
membentuk dan juga menjaga
8
hubungan, serta mengetahui
berbagai perasaan yangterdapat
dalam suatu kelompok.
b. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perkembangan
Sosial Anak Usia Dini
Faktor-faktor yang
mempengaruhi menurut Hurlock
(dalam Nugraha, 2011: 4.15-
4.18) mengatakan ada tiga faktor
yang mempengaruhi
perkembangan sosial anak antara
lain :
1) Faktor Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan
kelompok sosial pertama
dalam kehidupan sosial anak.
Faktor Dari Luar Rumah
2) Faktor Pengaruh Pengalaman
Sosial Awal.
2. Bermain Peran Makro
Bermain peran makro
merupakan salah satu bagian dari
bermain peran, dalam penelitian
ini hanya akan difokuskan pada
bermain peran makro. Erikson
(dalam Latif, 2014: 207)
berpendapat bahwa bermain peran
makro yaitu anak bermain
menjadi tokoh menggunakan alat
berukuran seperti sesungguhnya
yang digunakan anak untuk
menciptakan dan memainkan
peran-peran.
Berdasarkan beberapa
pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa bermain peran
makro merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan anak yang
sifatnya kerjasama dengan cara
memerankan tokoh-tokoh tertentu
menggunakan alat berukuran yang
9
sesungguhnya, dan anak berperan
langsung sebagai pemainnya.
METODE PENELITIAN
Penelitian menggunakan
metode penelitian pengembangan.
Dilakukan di TK Bhakti Ibu 1
Mataram. Subyek penelitian ini adalah
anak kelompok B4. Jumlah siswa 15
anak terdiri dari 6 Perempuan dan 9
laki-laki. Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisis
kualitatif deskriptif.
Analisis deskriptif dengan perhitungan
(Ainiyah, 2010) sebagai berikut :
Keterangan :
NA : Nilai Akhir
SA : Skor Anak
SMI : Jumlah kategori
dikalikan jumlah item
Langkah-Langkah Penelitia yang akan
dilakukan yaitu :
1) Guru menata lingkungan yang akan
digunakan untuk bermain, 2) Guru
menyiapkan alat dan bahan yang
menarik yang akan digunakan untuk
bermain, 3) Guru mengumpulkan
anak-anak kemudian diberi penjelasan
tentang aturan main, 4) Guru
menawarkan kepada anak untuk
memilih peran yang akan mereka
mainkan, 5) Anak bermain sesuai
dengan perannya, 6) Guru mengawasi
kegiatan bermain anak.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pengembangan I
Pada pengembangan pertama
dilakukan beberapa hari diantaranya
tanggal 27,28,30 juli 2016. Peneliti
masuk ke ruang kelas B4, guru dan
NA=
100%
10
peneliti memberi penjelasan tentang
bermain peran. Menawarkan apakah
anak bersedia dan senang memerankan
tugas anggota keluarga, mengatur
tempat anak main. Pada Pembukaan
guru membuka kegiatan dengan
berdo’a, dan bernyanyi, selanjutnya
menjelaskan bahwa kegiatan hari ini
adalah bermain peran makro,
memberitahukan tentang tema yang
akan dipelajari hari ini, memberikan
apersepsi kemudian memberikan
pertanyaan tentang “tugas anggota
keluarga” membiarkan anak-anak
untuk menjawab dengan sebisanya,
dan mengajak anak bernyanyi
bersama, Kemudian memberikan
sepempatan anak bermain.
Pembelajaran pada pengembangan I di
harapkan mampu memerankan
beberapa macam peran yang telah
disampaikan. Diakhir pembelajaran
peneliti melakukan review. Dalam
proses pembelajaran peneliti
melakukan observasi tentang
perkembangan sosial anak dicatat pada
pedoman observasi berbentuk
checklist. Sehingga hasil
pengembangan tahap pertama yaitu
perkembangan sosial anak
berkembang cukup baik dengan hasil
66,61%.
Pengembangan II
Pada pengembangan kedua
dilakukan beberapa hari diantaranya
tanggal 1, 3, 8, dan 18 Agustus 2016.
Proses pembelajaran pengembangan II
sama dengan tahapan pertama. Adapun
hal-hal yang berbeda pada
perkembangan kedua setelah
mengevaluasi yakni dengan
menyediakan media lebih bervariasi,
membahas tentang tema dan kegiatan
lebih menarik guru menegaskan
11
kepada anak agar lebih memperhatikan
penjelasan guru. Sehingga hasil pada
pengembangan tahap kedua 85,50%.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan rangkaian
penelitian yang dilakukan peneliti
maka dapat ditarik kesimpulan yaitu
melalui penerapan metode bermain
peran makro dapat meningkatkan
perkembangan sosial anak. Dari hasil
pengembangan tahap pertama
perkembangan sosial anak
berkembang cukup baik dengan hasil
66,61% dimana terdapat 6 anak yang
perkembangan sosialnya berkembang
baik, 3 anak yang berkembang cukup
baik, 5 anak yang mengalami kurang
berkembang, 3 anak yang tidak
berkembang. Kemudian meningkat
18,89% pada pengembangan tahap
kedua sehingga perkembangan sosial
anak menjadi 85,50% dengan kategori
berkembang baik, peningkatannya
yaitu dari 15 anak terdapat 6 anak
yang perkembangan sosial telah
tercapai dengan berkembang sangat
baik, 5 anak perkembangan sosial telah
tercapai dengan berkembang baik, dan
4 anak perkembangan sosial telah
tercapai dengan berkembang cukup
baik. Maka penerapan metode bermain
peran makro dapat meningkatkan
perkembangan sosial anak dengan
presentase sebanyak 85,50% dengan
kategori berkembang baik. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa penerapan
metode bermain peran makro dapat
meningkatkan perkembangan sosial
anak kelompok B (usia 5-6 tahun di
TK Bhakti Ibu 1 Mataram tahun ajaran
2016/2017.”
12
DAFTAR PUSTAKA
Ali Nugraha, Yeni Rachmawati. 2011. Metode Pengembangan Sosial Emosional.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Arikunto.Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakata : PT Asdi Mahasatya.
Azzet, Akhmad Muhaimin. 2010. Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi
Anak.Jojakarta : Kata Hati.
As-Sabatin, Najah. 2014. Dasar-Dasar Mendidik Anak Usia 1-10 Tahun. Bogor : Al-
Azhar.
Dwinari, Nesya. Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Menigkatkan
Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Islam
Darussalam Kopang Tahun Ajaran 2011-2012.
Dimyati, Johni. 2013. Metodelogi Penelitian Pendidikan Dan Aplikasinya Pada
Paud. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.
Elyana, Ria. 2016. Pengaruh Penggunaan Metode Bermain Peran Makro Terhadap
Perilaku Prososial Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Kesuma Segalamider Tanjung
Karang Barat Tahun Ajaran 2015/2016.
Farida, Ida. 2015. Meningkatkan Perkembangan Sosial Anak Melalui Bermain Peran
(Role Palay) Anak Usia 4-5 Tahun Di Paud Doremi Mataram Tahun Ajaran
2014/2015.
Gunarti Winda, Lilis Suryani, Dan Azizah Muis. 2008. Metode Pengembangan
Perilaku Dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Ismiani, Sri. 2015. Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan
Kecerdasan Interpersonal Anak Usia 4-5 Tahun Di Paud Al Ikhsan Tahun
Ajaran 2015/2016.
13
Kartikasari, Febryana. 2014. Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap
Perkembangan Sosial Emosional Anak Kelompok B (Penelitian Di Tk Bakti I
Karanganayar Tahun Pelajaran 2013/2014).
Khumaira, Riswanti Rini, Asih Budi Kurniawati. 2015. Pengaruh Metode Bermain
Peran Makro Terhadap Aspek Perkembangan Berbahasa Anak Usia 5-6
Tahun.
M.Thobroni Dan Fairuz Mumtaz. 2011. Mendongkrak Kecerdasan Anak Melalui
Bermain Dan Permainan. Jogjakarta. Kata Hati.
Mulyasa, H.E. 2014. Manajemen Paud. Bandung. PT Remaja Posdakarya.
Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Purwanti, Nis. 2013. Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan
Kemampuan Sosial Emosional Anak Usia 4-5 Tahun Di Paud Titipan Ilahi
Penendem Keruak Lombok Timur Tahun Pelajaran 2012/2013.
Susanto, Ahmad. 2012. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenada
Media Grup.
Shaleha, Maratus, Ida Bagus Surya Manuaba, I Ketut Adnyana Putra. 2015.
Penerapan Metode Bermain Peran Berbantuan Media Wayang Untuk
Meningkatkan Perkembangan Sosial Emosional Anak Kelompok B2 Tk
Kumara Jaya Denpasar.Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia
Dini (Volume 3 No 1).
Sugandhi Nani, Dan Syamsu Yusuf. 2011. Perkembangan Perserta Didik. Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada.
Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Aanak Usia Dini. Jakarta :
PT Indeks.
Sujiono Bambang, Dan Yuliani Nurani. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan
Jamak. Jakarta. PT Indeks.
14
Sugiono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Wiyani, Novan Ardy. 2014. Mengelola Dan Mengembangkan Kecerdasan Sosial
Dan Emosi Anak Usia Dini. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
Winarti, Emiliana Darsri. 2013. Upaya Mengembangkan Kemampuan Emosional
Melalui Metode Bermain Peran Makro Pada Anak Kelompok B Tk
Indriyasana 08 Kebonarum Klaten Tahun 2013/2014.
Rabiah Wayan, Dan Rabiah. 2014. Pengaruh Bermain Peran Terhadap Kemampuan
Sosial Emosional Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 5
Mataram Tahun Pelajaran 2013/2014.
Yusuf, Samsu. 2010. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja.Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Susanto, ahmad. 2012. Perkembangan anak usia dini pengantar dalam berbagai
aspek. Jakarta : Kencana.