Upload
lenguyet
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK
UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA MATA
KULIAH PRAKTEK MEKANIKA TANAH PENDIDIKAN TEKNIK
SIPIL/ BANGUNAN
Skripsi
Oleh:
DONY SATRIA
NIM. K 1505011
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2010
ii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK
UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA MATA
KULIAH PRAKTEK MEKANIKA TANAH PENDIDIKAN TEKNIK
SIPIL/ BANGUNAN
Oleh:
DONY SATRIA
NIM. K 1505011
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Sipil/ Bangunan Jurusan Pendidikan
Teknik dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2010
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skipsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I,
Drs. Suradji, M. Pd NIP. 193110 131978 031002
Pembimbing II,
Sri Sumarni, ST, MT NIP. 197907212002122001
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.
Pada Hari : Rabu
Tanggal : 10 Februari 2010
Tim Penguji Skripsi:
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Sutrisno, ST., M.Pd ...................
Sekretaris : Taufiq Lilo Adisucipto, ST., MT ....................
Anggota : Drs. Suradji, M.Pd ....................
Anggota II : Sri Sumarni, ST, MT ...................
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 196007271987021001
v
ABSTRAK
Dony Satria K1505011. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PRAKTEK MEKANIKA TANAH PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL/ BANGUNAN. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2010 Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui peningkatan aktivitas mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan setelah menggunakan pembelajaran dengan model konstruktivistik. (2) Untuk mengetahui peningkatan keterampilan kooperatif mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan setelah mengguakan pembelajaran dengan model konstruktivistik. (3) Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan setelah menggunakan pembelajaran dengan model konstruktivistik.
Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini termasuk Penelitian tindakan Kelas yang bersifat kualitatif. Sumber data utama adalah tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa dan tingkah laku, tempat atau lokasi, dokumen dan arsip, serta berbagai benda lain. Dalam penelitian ini, peneliti tidak menentukan jumlah sampel. Peneliti lebih cenderung untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan permasalahannya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. Validitas data dilakukan dengan mengecek keabsahan data dengan mengkonfirmasikan data yang telah ada, sumber data dan ahli. Dalam penelitian ini dilakukan diskusi, hasil pengamatan dan data evaluasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat dibuat disimpulkan : (1) Hasil pengamatan terhadap aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran pada siklus I sampai dengan siklus III mengalami peningkatan sebesar 20 % dari 35 mahasiswa didapat dari peningkatan tiap-tiap indikator, (2) Hasil pengamatan terhadap aktivitas kooperatif mahasiswa dalam pembelajaran pada siklus I sampai siklus III mengalami peningkatan 17 % dari 35 mahasiswa didapat dari peningkatan tiap-tiap indikator, (3) Prestasi Belajar diperoleh dari mahasiswa yang mampu menjawab soal-soal dengan benar, hasil nilai mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas atau soal-soal dan penilaian dari dosen dari siklus I sampai siklus III mengalami peningkatan 18 % dari 35 mahasiswa didapat dari peningkatan tiap-tiap indikator dan penilaian dari dosen rata-rata mendapatkan nilai B atau baik.
vi
MOTTO
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman
(syurga) dan di mata air-mata air”
(QS. Adz-Dzaariyaat, 15: 51)
“Pendidikan adalah perhiasan di waktu senang
dan tempat berlindung di waktu susah”
(Sigit Daryanto dkk)
“Mereka yang semangat dan berani memulai perjalanan ini dengan sepenuh
keinginan untuk mengenali diri sendiri akan menjadi orang yang paling
berbahagia di masa yang akan datang”
(Kimberly Kirberger dan Colin Mortensen)
vii
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada:
v Allah SWT
v Ayah dan ibu tercinta
v Kakak dan adik-adikku yang aku sayangi
v Rekan-rekan seperjuangan PTS/B 05’
v Kekasihku yang aku sayangi dan kucintai
v Almamater
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan nikmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
penulisan Skripsi ini, untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan
yang timbul dapat teratasi. Untuk itu dikesempatan yang berbahagia ini, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuannya kepada yang
terhormat:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan FKIP UNS Surakarta.
3. Ketua Program Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik
dan Kejuruan FKIP UNS Surakarta.
4. Bapak Drs. Suradji, M.Pd, sebagai Dosen Pembimbing I.
5. Ibu Sri Sumarni, ST, MT, sebagai Dosen Pembimbing II.
6. Para Mahasiswa praktek mekanika tanah.
7. Kedua orang tuaku dan keluarga atas dukungan moril dan material yang telah
diberikan selama ini.
8. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan
dukungan dan bantuan sehingga dapat selesainya skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini dan jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Terakhir, semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pemabaca. Amien.
Surakarta, 2010
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .................................................................................................... i
PENGAJUAN ......................................................................................... ii
PERSETUJUAN ..................................................................................... iii
PENGESAHAN ...................................................................................... iv
ABSTRAK .............................................................................................. v
MOTTO .................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................... 2
C. Perumusan Masalah ........................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................ 4
E. Manfaat Penelitian .......................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................... 7
A. Tinjauan Pustaka ........................................................... 7
1. Hakekat Model Pembelajaran Konstruktivistik ........ 7
2. Hakekat Prestasi Belajar ........................................... 14
3. Hakekat Aktivitas Peserta Didik dalam Pembelajaran 15
B. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................... 16
C. Kerangka Berfikir .......................................................... 18
D. Hipotesis ........................................................................ 19
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................... 20
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................ 20
x
B. Bentuk dan Strategi Penelitian ....................................... 21
C. Sumber Data ................................................................... 29
D. Teknik Sampling ............................................................ 29
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 30
F. Validitas Data ................................................................. 30
G. Analisis Data .................................................................. 30
BAB IV HASIL PENELITIAN ......................................................... 31
A. Desain Penelitian ............................................................ 31
B. Deskripsi Data ................................................................ 31
C. Hasil Penelitian ................................................................ 32
D. Pembahasan .................................................................... 49
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .......................... 56
A. Simpulan ......................................................................... 56
B. Implikasi ......................................................................... 56
C. Saran ............................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
.
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Jadwal Penelitian .......................................................................... 24
Tabel 2. Hasil Penelitian Secara Keseluruhan ............................................ 48
Tabel 3. Hasil Rata-Rata Penilaian Praktek Mekanika Tanah .................... 50
Tabel 4. Hasil Observasi Balikan dari Mahasiswa ...................................... 51
Tabel 6. Kegiatan Belajar / Skenario Pembelajaran Pertemuan Ke 1 ......... 61
Tabel 7. Kegiatan Belajar / Skenario Pembelajaran Pertemuan Ke 2 ......... 64
Tabel 8. Kegiatan Belajar / Skenario Pembelajaran Pertemuan Ke 3 ......... 67
Tabel 9. Kegiatan Belajar / Skenario Pembelajaran Pertemuan Ke 4 ......... 70
Tabel 10. Kegiatan Belajar / Skenario Pembelajaran Pertemuan Ke 5 ........ 73
Tabel 11. Kegiatan Belajar / Skenario Pembelajaran Pertemuan Ke 6 ........ 76
Tabel 12. Kegiatan Belajar / Skenario Pembelajaran Pertemuan Ke 7 ........ 79
Tabel 13. Kegiatan Belajar / Skenario Pembelajaran Pertemuan Ke 8 ........ 82
Tabel 14. Kegiatan Belajar / Skenario Pembelajaran Pertemuan Ke 9 ........ 85
Tabel 15. Silabus Praktek Mekanika Tanah................................................. 87
Tabel 16. Lampiran Hasil Penelitian Secara Keseluruhan ........................... 94
Tabel 17. Lampiran Hasil Observasi Balikan dari Mahasiswa ........................ 95
Tabel 18. Penilaian Praktek Mekanika Tanah Kelompok 1….....................… 97
Tabel 19. Penilaian Praktek Mekanika Tanah Kelompok 2….....................… 98
Tabel 20. Penilaian Praktek Mekanika Tanah Kelompok 3….....................… 99
Tabel 21. Penilaian Praktek Mekanika Tanah Kelompok 4….....................… 100
Tabel 22. Penilaian Praktek Mekanika Tanah Kelompok 5….....................… 101
Tabel 23. Penilaian Praktek Mekanika Tanah Kelompok 6….....................… 102
Tabel 24. Jadual Praktikum Mekanika Tanah… ..........................................… 146
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Akar Pelaksanaan PTK .............................................................. 8
Gambar 2. Bagan Kerangka Berfikir ........................................................... 23
Gambar 3. Diagram Hasil Penelitian Tindakan Kelas Secara Keseluruhan
dari Semua Indikator Pada Mahasiswa Mata Kuliah Praktek
Mekanika Tanah ......................................................................... 49
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................ 60
Lampiran 2. Lembar Hasil Observasi Siklus 1, Siklus 2, dan Siklus 3 ........... 91
Lampiran 3. Hasil Observasi Balikan Dari Mahasiswa ................................... 95
Lampiran 4. Hasil Penilaian Praktek Mekanika Tanah .................................... 97
Lampiran 5. Dokumentasi Proses Pembelajaran Praktek Mekanika Tanah .... 105
Lampiran 6. Panduan Praktek Mekanika Tanah ..............................................120
Lampiran 7. Tata Tertib Laboratorium ............................................................ 138
Lampiran 8. Pembagian Kelompok, Materi dan Jadwal Praktikum ............... 144
Lampiran 9. Surat-Surat Perijinan dan Daftar Hadir Seminar ......................... 147
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Eksistensi dan daya survival suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas
pendidikan dan sumber daya manusia yang dimiliki bangsa tersebut.
Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan
meningkatnya kemampuan peserta didik, situasi dan kondisi lingkungan yang ada,
pengaruh informasi dan kebudayaan serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kondisi di lapangan saat ini menunjukkan bahwa masih banyak guru
yang menggunakan cara pendekatan konvensional yang tidak efektif dan
menimbulkan pada kejenuhan siswa di dalam kelas, serta pendekatan ketrampilan
proses dengan pembelajaran teoritis.
Pemecahan Masalah pendidikan dengan kondisi lapangan saat ini seperti
tersebut di atas, sebenarnya telah dilakukan oleh pemerintah (Depdiknas) dengan
berbagai pembaharuan, antara lain dengan pelatihan dan peningkatan kompetensi
guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana serta
meningkatkan sistem manajemen sekolah, agar pendidikan selanjutnya
berorientasi lokal, berwawasan nasional dan global. Namun, sejauh ini belum
tampak hasil yang menggembirakan. Setiap selesai pelaksanaan Ujian Akhir
masih selalu terlihat nilai-nilai yang rendah, terlihat juga lulusan-lulusan termasuk
sarjana yang tidak siap memasuki dunia kerja, apalagi membuka lapangan kerja
sendiri, karya-karya akademik juga masih sedikit dihasilkan oleh kaum terpelajar,
perusahaan-perusahaan masih harus memberi training skills untuk menyesuaikan
kapabilitas output pendidikan dengan dunia industri dan perusahaan-perusahaan
jasa tenaga kerja masih mengirimkan tenaga-tenaga kasar atau buruh rumah
tangga ke luar negeri bukan tenaga terampil atau tenaga ahli.
Konsekuensi dari semua upaya tersebut pendidik merupakan kunci dan
sekaligus ujung tombak pencapaian misi pembaruan pendidikan, mereka berada
xv
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakekat Model Pembelajaran Konstruktivistik
a. Pengertian Pembelajaran Konstruktivistik
Hakikat pembelajaran konstruktivistik oleh Brooks & Brooks dalam Degeng mengatakan bahwa pengetahuan adalah non-objective, bersifat temporer, selalu berubah, dan tidak menentu. Belajar dilihat sebagai penyusunan pengetahuan dari pengalaman konkrit, aktivitas kolaboratif, dan refleksi serta interpretasi. Mengajar berarti menata lingkungan agar si belajar termotivasi dalam menggali makna serta menghargai ketidakmenentuan. Atas dasar ini maka si belajar akan memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan tergantung pada pengalamannya, dan perspektif yang dipakai dalam menginterpretasikannya ( Degeng, 2002 : 5) Menurut teori ini permasalahan dimunculkan dari pancingan internal,
permasalahan muncul dibangun dari pengetahuan yang direkonstruksi sendiri oleh
siswa. Teori ini sangat dipercaya bahwa peserta didik mampu mencari sendiri
masalah, menyusun sendiri pengetahuannya melalui kemampuan berpikir dan
tantangan yang dihadapinya, menyelesaikan dan membuat konsep mengenai
keseluruhan pengalaman realistik dan teori dalam satu bangunan utuh.
Proses pembelajaran yang terjadi menurut pandangan konstruktivisme
menekankan pada kualitas dari keaktifan siswa dalam menginterpretasikan dan
membangun pengetahuannya. Setiap organisme menyusun pengalamannya
dengan jalan menciptakan struktur mental dan menerapkannya dalam
pembelajaran. Suatu proses aktif dalam mana organisme atau individu berinteraksi
dengan lingkungannya dan mentransformasinya ke dalam pikirannya dengan
bantuan struktur kognitif yang telah ada dalam pikirannya. Siswa akan menjadi
orang yang kritis menganalisis sesuatu hal karena mereka berpikir bukan meniru.
Belajar menurut konstruktivisme adalah proses konstruksi ketika
menerima informasi, jadi walaupun selalu melibatkan informasi baru, belajar
bukanlah semata-mata proses menerima informasi secara pasif, melainkan
pembentukan (konstruksi) ulang bangunan, pengertian kita ketika harus
xvi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Suatu penelitian memerlukan tempat penelitian yang akan dijadikan
sebagai tempat untuk memperoleh data yang berguna untuk mendukung
tercapainya tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti memilih lokasi
penelitian di Kampus V FKIP Universitas Sebelas Maret dengan pertimbangan :
a. Mudah dalam memonitor dan diharapkan lebih cepat menyelesaikan
skripsi.
b. Terdapat data yang memadai untuk keperluan penelitian tentang model
pembelajaran konstruktivistik di Kampus V FKIP Universitas Sebelas
Maret.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian direncanakan pada bulan Februari 2009 – September
2009. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Jadwal Penelitian Bulan April Mei Juni Juli Agustus
Minggu 1 1 2 3 4 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan judul
Pembuatan proposal
Seminar proposal
Perijinan penelitian
Pelaksanaan penelitian
Penulisan laporan penelitian
xvii
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan september-
november 2009 yang mengambil setting di Kampus V Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan pelaksanaanya
mengikuti alur sebagai berikut :
1. Perencanaan, meliputi penetpan materi dan penetapan waktu dan
pelaksanaanya.
2. Pelaksanaan, meliputi seluruh proses kegiatan belajar mengajar melalui
model pembelajaran konstruktivistik.
3. Observasi, dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran, meliputi
aktivitas mahasiswa, pengembangan materi dan hasil belajar mahasiswa.
4. Refleksi, meliputi kegiatan analisis hasil pembelajaran dan sekaligus
menyusun rencana perbaikan pada siklus berikutnya.
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dengan kolaborasi dengan dosen
mata kuliah, yang membantu dalam pelaksanaan observasi dan refleksi selama
penelitian berlangsung sehingga secara tidak langsung kegiatan penelitian bisa
terkontrol.
B. Deskripsi Data
Dialog awal dilakukan peneliti dan dosen mata kuliah praktek mekanika
tanah. Dari dialog awal yang dilaksanakan pada tanggal 2 september 2009,
didapatkan keterangan bahwa permasalahan dan hambatan yang dialami
mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar dalam upaya peningkatan kualitas
pembelajaran dalam hal ini mengenai keselamatan kerja adalah sebagai berikut :
1. Tidak ada persiapan
2. Cenderung menurut pada asisten
3. Tidak kreatif, mandiri
4. Kurangnya pemahaman pada aplikasi hasil praktek
xviii
5. Kerja kelompok tidak bisa mengoptimalkan kompetensi
6. Perlu terbentuknya sistem
Menanggapi permasalahan diatas, maka dalam penelitian ini peneliti
mengajukan solusi berupa pelaksanaan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran konstruktivistik Model pembelajaran ini berupa keleluasaan
mahasiswa dalam mengembangkan konsep yang dipelajarinya dan hasilnya lebih
efisien atau mungkin bisa lebih, namun mahasiswa dapat mengemukakan ide atau
pendapatnya. Mahasiswa mendapatkan keuntungan dalam proses belajar, yaitu
mereka lebih berfikir, lebih memahami, lebih mengingat, lebih meyakini, lebih
menyenangkan dan lebih kooperatif. Model pembelajaran ini diharapkan mampu
meningkatkan prestasi dan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran serta
keaktifan belajar mahasiswa.
C. Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di kampus V FKIP UNS ini
dengan alur dan tahapan : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi
dilaksanakan dalam tiga siklus. Hasil penelitian dititikberatkan pada peningkatan
aktifitas mahasiswa dalam pembelajaran dan keterampilan kooperatif mahasiswa
dalam kegiatan belajar mengajar dikelas dengan menggunakan model
pembelajaran konstruktivistik melalui diskusi kelas.
1. Tindakan Kelas Sikus 1
a) Perencanaan Siklus I
Proses pembelajaran pada siklus pertama pengenalan materi dilakukan
dengan diskusi kelas yang dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Pembelajaran
dilaksanakan berdasarkan RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) yang telah
disusun dengan alokasi waktu selama 4 jam pelajaran. Perencanaan tindakan kelas
siklus 1 dilaksanakan dengan memperhatikan permasalahan-permasalahan yang
dibicarakan antara peneliti dengan dosen mata kuliah praktek mekanika tanah.
Perencanaan tindakan kelas siklus 1 menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan model konstruktivistik yang memfokuskan pembelajaran atau
xix
proses belajar mengajar pada mahasiswa dan dosen hanya merancang desain
pembelajaran yang memberi keleluasaan pada mahasiswa.
b) Hasil Tindakan Siklus I
Tindakan kelas siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 8 september 2009
hari selasa dan kamis 10 september 2009 hari kamis jam ke 7 – 10 ( 12.50 – 15.20
). Pembelajaran dilakukan secara kooperatif. Sebelum pembelajaran dilaksanakan,
dosen memberitahukan tujuan pembelajaran, memberitahukan gambaran umum
inti materi ajar. Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan kegiatan belajar secara
umum dan waktu itu materi pembelajarannya yaitu penelitian kadar air tanah.
Kegiatan selanjutnya yaitu dosen menjelaskan tentang pemahaman dan
mekanika tanah hanya garis besarnya saja dan sesekali dosen melemparkan
pertanyaan untuk merangsang pengetahuan mahasiswa. Pertanyaan diberikan
kepada mahasiswa tetapi mahasiswa kurang begitu merespon dan hanya beberapa
mahasiswa saja yang bisa menjawab itupun secara bersama-sama.
Keseluruhan penerapan model pembelajaran konstruktivistik ini dengan
menggunakan diskusi baik kelompok maupun diskusi kelas. Selanjutnya dosen
membentuk kelompok dengan membagi 35 mahasiswa menjadi 6 kelompok (
masing masing 6 mahasiswa dan 5 mahasiswa ) dan masing-masing kelompok
diberi masalah yang sama. Selanjutnya setiap kelompok membahas masalah
masing-masing dan tugas dosen disini hanya mengkoordinasi membantu
secukupnya pada masing-masing kelompok apabila ada kelompok yang bertanya.
Setelah waktu yang ditentukan untuk diskusi kelompok selanjutnya dosen
mempersilahkan tiap-tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
didepan kelas dan setiap kelompok diwakili oleh satu pembicara dan untuk
kelompok lain mengajukan tanggapan, begitu juga sebaliknya.
c) Hasil Observasi Siklus I
Observasi dilakukan pada saat mahasiswa melakukan diskusi kelompok
atau variabel yang diamati sesuai dengan lembar observasi yang sudah dibuat.
Adapun variabel yang diamati adalah aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran
dan ketrampilan kooperatif mahasiswa dalam proses pembelajaran dan masing-
masing variabel mempunyai aspek sendiri-sendiri. Sebenarnya proses
xx
pembelajaran sudah berjalan dengan baik tetapi untuk masing-masing aspek baik
dari aktivitas mahasiswa maupun ketrampilan kooperatif mahasiswa belum
mendapatkan hasil yang maksimal.
Berdasarkan data hasil observasi seperti pada lampiran 2, Hasil penelitian
siklus I menunjukkan
1) Mahasiswa aktif yaitu
Kelompok I = 3 mahasiswa
Kelompok II = 4 mahasiswa
Kelompok III = 4 mahasiswa
Kelompok IV = 4 mahasiswa
Kelompok V = 3 mahasiswa
Kelompok VI = 3 mahasiswa
Jadi, total keseluruhan mahasiswa yang sudah aktif dalam proses
pembelajaran yaitu 21 mahasiswa sehingga prosentasenya 21/35 x 100 = 75 %
2) Mahasiswa kooperatif yaitu,
Kelompok I = 3 mahasiswa
Kelompok II = 4 mahasiswa
Kelompok III = 4 mahasiswa
Kelompok IV = 4 mahasiswa
Kelompok V = 3 mahasiswa
Kelompok VI = 3 mahasiswa
Jadi, total keseluruhan mahasiswa yang sudah sudah kooperatif dalam
mengikuti proses pembelajaran yaitu 21 mahasiswa sehingga prosentasenya
21/35 = 75 %
3) Mahasiswa yang mampu menjawab soal tes dengan benar
Kelompok I = 3 mahasiswa
Kelompok II = 4 mahasiswa
Kelompok III = 4 mahasiswa
Kelompok IV = 3 mahasiswa
Kelompok V = 3 mahasiswa
Kelompok VI = 3 mahasiswa
xxi
Jadi, total keseluruhan mahasiswa yang sudah mampu menjawab soal tes
dengan benar yaitu 20 mahasiswa sehingga prosentasenya 20/35 x 100 = 74 %
Setelah diskusi kelompok selesai dan sudah dipresentasikan, mahasiswa
dikembalikan ke kelas untuk evaluasi. Dosen memberikan beberapa pertanyaan
untuk mengecek pemahaman mahasiswa, kemudian dosen menyampaikan pola
penting dari materi yang telah didiskusikan dan mengarahkan mahasiswa untuk
membuat rangkuman. Pada akhir pertemuan dosen memberikan tugas individu.
d) Refleksi Siklus I
Refleksi dilakukan setelah hasil tindakan setelah jam mata kuliah selesai.
Dari kegiatan ini dapat diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat sebagai masukan
untuk perbaikan pada tindakan selanjutnya, yaitu (1) Kerjasama dalam kelompok
masih kurang (2) Tanggung jawab terhadap kelompoknya sendiri masih kurang.
Untuk menyusun rencana pada tindakan kelas siklus II maka perlu
diadakan revisi terencana dari tindakan kelas siklus I Berdasarkan refleksi
tindakan kelas siklus I, maka beberapa revisi yang disepakati antara peneliti
dengan dosen adalah sebagai berikut : (1) Dosen harus mampu mengendalikan
kelas (2) Dosen sesering mungkin memberikan motivasi kepada maasiswa agar
dapat bekerjasama dengan baik (3) Dosen sesering mungkin mengingatkan
mahasiswa agar melaksanakan diskusi dengan penuh tanggung jawab karena hal
itu akan mempengaruhi hasil yang akan dicapai.
e) Evaluasi Terhadap Hasil Tindakan Siklus I
Berdasarkan hasil refleksi diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang
dilakukan peneliti pada tindakan siklus I dalam pembelajaran cenderung belum
mengalami peningkatan yang berarti, karena mahasiswa masih terlihat belum
terbiasa dengan penerapan model yang digunakan peneliti dalam pembelajaran
yaitu model konstruktivistik.
Kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan tindakan yang telah
dilakukan pada siklus I ini masih perlu diadakan perbaikan pada tindakan siklus
selanjutnya karena dari hasil yang dicapai belum memuaskan.
xxii
f) Revisi Siklus I
Berdasarkan hasil refleksi terhadap tidakan kelas siklus I, maka rencana
tindakan I perlu direvisi dan hasilnya akan digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan tindakan siklus II
2. Tindakan Kelas Siklus II
a) Perencanaan Siklus II
Berdasarkan dari observasi dan refleksi dari pembelajaran tindakan kelas
siklus I, maka rencana tindakan kelas siklus I perlu direvisi dan akan digunakan
sebagai acuan tindakan pembelajaran kelas siklus II. Peningkatan aktivitas
mahasiswa dalam pembelajaran dan kooperatif mahasiswa tidak terjadi perubahan
yang signifikan dan dengan hasil seperti itu dosen dan peneliti sepakat untuk
memotivasi mahasiswa dengan porsi yang lebih. Mahasiswa diberi motivasi
sebelum, selama dan sesudah pembelajaran dengan harapan mahasiswa lebih
memperhatikan, tidak malu-malu baik dalam bertanya maupun mengutarakan
pendapatnya sendiri dan bersemangat dalam belajar. Pembelajaran dilaksanakan
berdasarkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah dibuat dan
pelaksanaan dilaksanakan dalam 4 jam pelajaran
b) Hasil Tindakan Siklus II
Sebenarnya pelaksanaan tindakan putaran ke dua ini hampir sama dengan
tindakan putaran pertama tetapi disini ada perbaikan-perbaikan. Tindakan siklus II
dilaksanakan pada tanggal 29 september dan 1 oktober 2009 pada hari selasa dan
kamis jam ke 7 – 10 ( 12.50 – 15.20 ). Sebelum pembelajaran dilaksanakan sama
dengan putaran pertama dosen menjelaskan tujuan pembelajaran, memberitahukan
gambaran umum inti materi ajar. Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan
kegiatan belajar secara umum dan waktu itu materi pembelajarannya yaitu
Pemadatan Tanah (proctor) dan Kepadatan Tanah Lapang Dengan Metode
Kerucut Pasir (sand cone) yang nantinya akan dijadikan bahan untuk diskusi
kelompok.
Siklus ke II ini pemberi tindakan adalah dosen praktek mekanika tanah
sedangkan penerima tindakan sebanyak 35 mahasiswa. Peneliti mengamati
xxiii
jalannya pelaksanaan tindakan dengan lembar observasi yang sudah dipersiapkan,
kegiatan tersebut dilanjutkan dengan proses refleksi, evaluasi dan revisi.
Selanjutnya dosen menjelaskan tentang Pemadatan Tanah (proctor) dan
Kepadatan Tanah Lapang Dengan Metode Kerucut Pasir (sand cone)secara garis
besarnya saja dan sesekali memberikan pertanyaan kepada mahasiswa secara acak
siapa yang bisa langsung menjawab, dan disini mahasiswa mulai berani untuk
menjawab bahkan bertanya kepada dosen.
Model pembelajaran dilaksanakan dengan model pembelajaran
konstruktivistik sehingga pelaksanaan disini diterapkan dengan cara diskusi
seperti pada siklus I dan masing-masing kelompok diberi masalah yang sama dan
setiap kelompok membahas masalah masing-masing Diskusi ke dua ini
mahasiswa diberi masalah tentang :
· Maksud pengujian pemadatan.
· Alat yang perlu dipersiapkan untuk pengujian pemadatan proctor.
· Maksud tanah diperam/ditambahkan air dengan prosedur yang berbeda.
· Tahapan pelaksanaan uji pemadatan proctor.
· Tahapan pelaksanaan uji pemadatan dengan alat sand cone.
· Alat yang perlu dipersiapkan untuk pengujian pemadatan dengan alat sand
cone.
Tugas dosen disini hanya berkeliling membantu secukupnya pada masing
masing kelompok apabila ada kelompok yang bertanya. Setelah waktu yang
ditentukan untuk diskusi kelompok sudak selesi selanjutnya dosen
mempersilahkan tiap-tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
didepan kelas dan setiap kelompok diwakili oleh satu pembicara dan untuk
kelompok lain mengajukan tanggapan begitu juga sebaliknya.
c) Hasil Observasi Siklus II
Waktu observasi dilakukan sama pada observasi siklus I yaitu pada saat
mahasiswa melaksanakan diskusi kelompok. Indikator atau variabel yang diamati
sesuai dalam lembar observasi yang sudah dibuat. Adapun variabel yang diamati
adalah aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran dan keterampilan kooperatif
xxiv
mahasiswa dalam proses pembelajaran dan masing-masing variabel mempunyai
aspek sendiri-sendiri.
Setelah tahap- tahap pada proses tindakan kelas siklus II dari perencanaan
tindakan sampai refleksi tindakan pada data hasil observasi seperti pada lampiran
2 maka didapatkan hasil penelitian sebagai berikut :
1) Mahasiswa aktif yaitu
Kelompok I = 5 mahasiswa
Kelompok II = 4 mahasiswa
Kelompok III = 5 mahasiswa
Kelompok IV = 5 mahasiswa
Kelompok V = 4 mahasiswa
Kelompok VI = 4 mahasiswa
Jadi, total keseluruhan mahasiswa yang sudah aktif dalam proses
pembelajaran yaitu 27 mahasiswa sehingga prosentasenya 27/35 x 100 = 78 %
2) Mahasiswa kooperatif yaitu,
Kelompok I = 4 mahasiswa
Kelompok II = 5 mahasiswa
Kelompok III = 5 mahasiswa
Kelompok IV = 5 mahasiswa
Kelompok V = 5 mahasiswa
Kelompok VI = 4 mahasiswa
Jadi, total keseluruhan mahasiswa yang sudah sudah kooperatif dalam
mengikuti proses pembelajaran yaitu 28 mahasiswa sehingga prosentasenya
28/35 x 100 =79 %
3) Mahasiswa yang mampu menjawab soal tes dengan benar
Kelompok I = 4 mahasiswa
Kelompok II = 5 mahasiswa
Kelompok III = 5 mahasiswa
Kelompok IV = 5 mahasiswa
Kelompok V = 4 mahasiswa
Kelompok VI = 4 mahasiswa
xxv
Jadi, total keseluruhan mahasiswa yang sudah mampu menjawab soal tes
dengan benar yaitu 27 mahasiswa sehingga prosentasenya 27/35 x 100 = 78 %
Kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan tindakan yang telah
dilakukan pada siklus II ini masih perlu diadakan perbaikan pada tindakan siklus
selanjutnya karena dari hasil yang dicapai belum memuaskan
Pelaksanaan diskusi kelompok pada putaran ke dua ini sudah
menunjukkan peningkatan dan cukup baik, mahasiswa yang mempunyai
kemampuan lebih mau membantu teman satu timnya yang mengalami kesulitan
dalam memahami materi dan menuntaskan soal-soal. Mahasiswa sudah banyak
yang berani mengajukan pertanyaan kepada dosen, sudah berani menjawab
pertanyaan bahkan menjadi pembicara kelompokpun sudah banyak yang mau.
Ketrampilan kooperatif mahasiswa juga terlihat ada peningkatan yang
signifikan. Mahasiswa sudah lebih mau menghargai pendapat orang lain,
mengambil giliran dan berbagi tugas, memberikan kesewmpatan orang lain untuk
berbicara dan mau mendengarkan dengan aktif serta kerjasama dengan
kelompoknyapun sudah terlihat dengan baik. Semua aspek tersebut sudah
membuktikan adanya peningkatan dalam penerapan model pembelajaran
konstruktivistik.
d) Refleksi Siklus II
Refleksi tindakan kelas siklus II dilaksanakan setelah pembelajaran.
Dalam pembelajaran siklus II berjalan lebih baik dari siklus I. Diskusi sudah
berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. Motivasi yang dilakukan
dosen pada awal sebelum pembelajaran dapat dikatakan berhasil. Hal ini perlu
dilakukan pada setiap pembelajaran karena motivasi dapat membuat mahasiswa
bersemangat dan merasa diperhatikan.
Kegiatan reflaksi ini mendiskusikan hasil observasi tindakan kelas siklus
II dan diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat sebagai masukan untuk perbaikan
pada tindakan siklus III, yaitu :
1) Keadaan kelas pada saat diskusi sudah sedikit terkontrol dengan adanya
latihan-latihan soal, tapi perhatian dosen masih kurang terhadap
mahasiswa yang belum bisa.
xxvi
2) Beberapa mahasiswa sudah berani untuk menjawab pertanyaan dosen
meskipun masih kurang percaya diri.
3) Mahasiswa sudah berani untuk mengajukan pertanyaan kepada dosen.
4) Ketrampilan kooperatif mahasiswa sudah banyak yang terlihat seperti
menghargai pendapat orang lain, mendengarkan dan kerjasama dalam
kelompok serta kemempuan menyampaikan informasi kepada teman.
e) Evaluasi Terhadap Hasil Tindakan Siklus II
Hasil penelitian pada tindakan kelas siklus II sudah ada peningkatan
walaupun belum maksimal tetepi dosen sudah memberikan pembelajaran sesuai
dengan harapan yaitu : memberikan gambaran pembelajaran yang akan dilakukan,
menyampaikan materi secara sistematis meminta mahasiswa untuk berdiskusi
baik kelompok maupun kelas, dosen menyarankan mahasiswa untuk mempelajari
materi selanjutnya.
Pembelajaran melalui konstruktivistik sudah berjalan dengan baik. Hal ini
dapat diketahui dari kerjasama siswa yang sudah terlihat, siswa yang memiliki
kemampuan lebih membantu temanya yang belum jelas, sudah ada peningkatan
aktivitas siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar serta ketrampilan siswa-
siswa sudah banyak yang terlihat walaupun semua belum maksimal.
f) Revisi Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi terhadap tindakan kelas siklus II, maka
rencana tindakan II perlu direvisi dan hasilnya akan digunakan sebagai acuan
dalam pelaksanaan tindakan siklus III. Revisi yang disepakati oleh peneliti dan
mitra kolaborasi adalah perhatian, bimbingan dan motivasi dosen dan mahasiswa
yang kesulitan perlu ditambah.
3) Tindakan Kelas Siklus III
a) Perencanaan Siklus III
Pembelajaran dilaksanakan dengan pedoman Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Perencanaan tindakan kelas siklus III, selama 4 jam
pelajaran dengan materi yang diajarkan yaitu menjelaskan Berat Jenis Tanah,
Ring Density dan Batas Plastis. Semua tindakan pada putaran ke tiga ini hampir
xxvii
sama dengan siklus I dan II tetapi untuk yang ke tiga ini waktu yang ada lebih
dioptimalkan.
b) Hasil Tindakan Siklus III
Pelaksanaan tindakan siklus III ini hampir sama dengan siklus pertama dan
kedua tetapi disini ada perbaikan-perbaikan dan lebih memaksimalkan waktu
yang ada. Tindakan siklus ke III ini dilaksanakan pada hari selasa 6 oktober dan 8
oktober 2009. Sebelum pembelajaran dilaksanakan sama dengan putaran pertama
dan kedua dosen memberitahukan gambaran umum materi ajar. Pembelajarannya
dimulai dengan menjelaskan kegiatan belajar secara umum dan waktu itu materi
pembelajaranya yaitu Berat Jenis Tanah, Ring Density dan Batas Plastis dan
nantinya dijadikan bahan untuk diskusi kelompok.
Seperti pada siklus I dan II tugas dosen yaitu membentuk kelompok
diskusi menjadi 6 tim setiap tim terdiri dari 6 mahasiswa dan ada satu kelompok
yang terdiri dari 5 mahasiswa.
Seperti pada siklus-siklus sebelumnya tugas dosen disini hanya berkeliling
membentu secukupnya pada masing-masing kelompok apabila ada kelompok
yang bertanya. Setelah waktu yang ditentukan untuk diskusi kelompok sudah
selesai selanjutnya dosen mempersilahkan tiap-tiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinys didepan kelas dan setiap diwakili oleh satu
pembicara dan untuk kelompok lain mengajukan tanggapan begitu juga
sebaliknya.
c) Hasil Observasi Siklus III
Dalam pembelajaran siklus III , pembelajaran dilakukan secara kooperatif .
Dalam pebelajaran dosen sudah memberitahukan tujuan pembelajaran, gambaran
umum inti materi ajar dan juga gambaran kegiatan yang akan dilakukan. Sebelum
mengawali pembelajaran dosen memberikan motivasi kepada mahasiswa agar
bersemangat dalam belajar.
Setelah tahap-tahap pada proses tindakan kelas siklus III dari perencanaan
tindakan sampai refleksi tindakan data hasil observasi seperti pada lampiran 2
maka didapatkan hasil penelitian sebagai berikut :
xxviii
1) Mahasiswa aktif yaitu
Kelompok I = 6 mahasiswa
Kelompok II = 5 mahasiswa
Kelompok III = 6 mahasiswa
Kelompok IV = 6 mahasiswa
Kelompok V = 5 mahasiswa
Kelompok VI = 5 mahasiswa
Jadi, total keseluruhan mahasiswa yang sudah aktif dalam proses
pembelajaran yaitu 33 mahasiswa sehiungga prosentasenya 33/35 x 100 = 95 %
2) Mahasiswa kooperatif yaitu,
Kelompok I = 6 mahasiswa
Kelompok II = 6 mahasiswa
Kelompok III = 5 mahasiswa
Kelompok IV = 5 mahasiswa
Kelompok V = 5 mahasiswa
Kelompok VI = 5 mahasiswa
Jadi, total keseluruhan mahasiswa yang sudah sudah kooperatif dalam
mengikuti proses pembelajaran yaitu 31 mahasiswa sehingga prosentasenya
33/35 x 100 = 92 %
3) Mahasiswa yang mampu menjawab soal tes dengan benar
Kelompok I = 6 mahasiswa
Kelompok II = 6 mahasiswa
Kelompok III = 5 mahasiswa
Kelompok IV = 5 mahasiswa
Kelompok V = 5 mahasiswa
Kelompok VI = 5 mahasiswa
Jadi, total keseluruhan mahasiswa yang sudah mampu menjawab soal tes
dengan benar yaitu 31 mahasiswa sehingga prosentasenya 31/35 x 100 = 92 %
Pelaksanaan diskusi kelompok pada putaran ketiga ini sudah menunjukan
peningkatan dan cukup baik, mahasiswa yang mempunyai kemampuan lebih mau
membantu teman satu timnya yang mengalami kesulitan dalam memahami materi
xxix
dan menuntaskan soal-soal mahasiswa sudah banyak yang berani mengajukan
pertanyaan kepada dosen, sudah berani menjawab pertanyaan bahkan menjadi
pembicara kelompoknyapun sudah banyak yang mau dan pada siklus ketiga ini
hampir semua aspek dari variabel keaktifan mahasiswa dan keterampilan
kooperatif mahasiswa sudah terpenuhi. Dari semua aspek tersebut sudah
membuktikan adanya peningkatan yang signifikan dalam model pembelajaran
dengan konstruktivistik pada tindakan kelas siklus ke III ini.
d) Refleksi Tindakan Siklus III
Kegiatan refleksi pada siklus III ini menghasilkan kesimpulan yang
berkaitan dengan keaktifan mahasiswa dan ketrampilan kooperatif mahasiswa
dalam pembelajaran. Tindakan mengajar yang dilakukan oleh dosen sudah
dilaksanakan dengan baik.Hal itu terlihat pada skenario pembelajaran yang
meliputi pendahuluan, pengembangan dan penutup sudah trlaksana. Hal itu
berpengaruh pada keaktifan, ketrampilan kooperatif dan prestasi yang dicapai oleh
mahasiswa. Secara garis besar pada putaran ketiga ini sudah terlihat peningkatan
yang sangat signifikan dari masing-masing variabel. Hal ini menunjukkan bahwa
penerapan model pembelajaran konstruktivistik sangat efektif untuk diterapkan
oleh dosen atau guru pada saat kegiatan mengajar dikelas.
e) Evaluasi Hasil Tindakan Siklus III
Berdasarkan hasil refleksi siklus III maka peneliti dapat menyimpulkan
bahwa kegiatan belajar mengajar telah mengalami peningkatan yang mendukung
prestasi belajar mahasiswa.
Pembelajaran melalui konstruktivistik sudah berjalan dengan baik Hal ini
terlihat dari peningkatan yang signifikan dari aktivitas mahasiswa dalam
pembelajaran dan ketrampilan kooperatif mahasiswa yang terlihat mengalami
peningkatan dalam kegiatan diskusi.
Kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan tindakan yang telah
dilakukan pada akhir siklus ke III ini adalah pembelajaran sudah memenuhi
harapan yaitu peningkatan aktivitas siswa ketrampilan kooperatif mahasiswa.
Sedangkan indikator dalam upaya peningkatan prestasi belajar
mahasiswa secara keseluruhan disajikan dengan membandingkan daya serap dan
xxx
ketuntasan belajar mahasiswa pada tiap soal latihan mandiri yang diberikan pada
setap tindakan.
Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan
mahasiswa dalam memahami materi dengan menggunakan model pembelajaran
konstruktivistik adalah memuaskan baik aktivitas mahasiswa, kerjasama, maupun
prestasi. Untuk lebih jelasnya peningkatan pada komponen-komponen indikator
keseluruhan dapat dilihat pada tabel 2 dan gambar diagram di bawah ini.
Tabel 2. Hasil Penelitian Secara Keseluruhan :
Siklus Jumlah Mahasiswa
yang Aktif (%)
Jumlah Mahasiswa
yang Kooperatif /
Bisa Bekerja sama
(%)
Jumlah Mahasiswa
Menyelesaikan Soal
Tes (%)
Siklus I 75 75 74
Siklus II 78 79 78
Siklus III 95 92 92
xxxi
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
(%)
1 2 3(Siklus ke)
aktivitas mahasiswa
ketrampilan kooperatif
prestasi mahasiswa`
Gambar 3:Diagram Hasil Penelitian Tindakan Kelas Secara Keseluruhan dari
Semua Indikator Pada Mahasiswa Mata Kuliah Praktek Mekanika
Tanah
xxxii
Hasil rata-rata penilaian praktek mekanika tanah diambil dari masing
masing dosen pembimbing kelompok praktek. Hasilnya sebagai barikut :
Tabel 3. Hasil Rata-Rata Penilaian Praktek Mekanika Tanah
KELOMPOK1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 Nama Nilai Nama Nilai Nama Nilai Paryanto = 74,28 satria W = 73,57 Yusuf Kurniadi = 73,57 Rangga = 74,28 Wahyu Budi = 73,92 Ardi amsir = 73,92 Sucipto = 75,00 M.Khasani = 74,64 Didik irawan = 74,64 Istiqomah = 73,57 Sri Lestari = 76,07 Wiji Lestari = 76,07 Noviana Sari = 73,92 Evi Nur = 77,14 Cahyaning tyas = 77,14 Yunita Hapsari = 74,64 Siswanti = 74,64 Eri febri = 74,64 KELOMPOK 4 KELOMPOK 5 KELOMPOK 6 Nama Nilai Nama Nilai Nama Nilai Ronawan = 75,35 Joko Sunar = 76,05 Arif = 72,14 Darmono = 73,92 Setyo P = 76,35 Insan = 72,05 Anggit = 74,64 Mahfudz = 76,35 Ninik = 73,57 Rani = 76,07 Agnes = 76,14 Septi = 71,42 Ratna = 75 Agustin = 75,64 Titi = 72,14 Wahyu indri = 73,92 Rina = 76,35
Dengan ketentuan :
60< = D
60-70 = C
70-80 = B
> 80 = A
Dari hasil penilaian diatas maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata mahasiswa
praktek mekanika tanah mendapatkan nilai B
xxxiii
Selain melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, dosen dan peneliti juga
melakukan observasi balikan yang intinya agar mahasiswa juga dapat menilai
metode konstruktivistik yang dilakukan oleh dosen dan peneliti. Data seperti pada
lampiran 3. Hasil observasi balikan dari mahasiswa pada tabel 3 sebagai berikut :
Tabel 4. Hasil Observasi Balikan dari Mahasiswa
No.Mahasiswa Selalu Sering Kadang-Kadang Tidak Pernah 1 7 10 5 0 2 9 6 7 0 3 11 6 5 0 4 7 8 7 0 5 7 10 5 0 6 8 4 10 0 7 4 6 9 3 8 13 6 3 0 9 5 9 8 0 10 8 8 6 0 11 8 9 5 0 12 11 9 2 0 13 11 10 1 0 14 10 6 6 0 15 10 8 4 0 16 12 7 3 0 17 3 5 10 4 18 9 6 2 5 19 13 7 2 0 20 14 4 3 1 21 9 8 5 0 22 5 13 3 0 23 8 10 4 0 24 5 12 4 0 25 10 0 11 1 26 10 0 11 1 27 11 8 1 2 28 16 4 2 0 29 18 0 4 0 30 8 9 5 0 31 10 6 6 0 32 7 9 6 0 33 6 12 4 0 34 11 11 1 0 35 8 10 4 0
Jumlah 322 256 174 17
xxxiv
Selalu = 322 x 100 % = 92% = 9,2 = 9 35 Sering = 256 x 100 % = 73% = 7,3 = 7 35 KadangKadang= 174 x 100 % = 49% = 4,9 = 5 35 Tidak Pernah = 17 x 100 % = 5% = 0,5 = 1 35 22
9 x100% = 40,9% = 41% 22 7 x100% = 31,8% = 32% 22 5 x100% = 22,7% = 23% 22 1 x100% = 4,5% = 4% 22 = 100%
Dengan ketentuan
Selalu = A
Sering = B
Kadang = C
Tidak pernah = D
Dari hasil obserasi balikan mahasiswa diatas maka dapat disimpulkan
bahwa persepsi mahasiswa terhadap dosen yang menggunakan model
pembelajaran konstruktivistik mendapatkan nilai A yaitu selalu.
xxxv
D. Pembahasan
Pembahasan terhadap permasalahan penelitian tindakan yaitu
berdasarkan analisis data kualitatif terhadap hasil penelitian yang diperoleh dari
kerja sama antara peneliti dan dosen pengampu. Berdasarkan hasil refleksi dari
setiap putaran dapat memberikan motivasi bagi dosen dalam melakukan perbaikan
pengajarannya dengan lebih banyak melibatkan mahasiswa dalam pembelajaran
sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa melalui model
pembelajaran konstruktivistik.
Pembahasan tentang penerapan model pembelajaran konstruktivistik
dapat dilihat dengan tiga aspek yaitu aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran,
ketrampilan kooperatif, dan kemampuan mahasiswa dalam mengerjakan soal-soal
latihan untuk mengetahui prestasi belajar.
1. Aktivitas Mahasiswa dalam Pembelajaran Menggunakan Model
Konstruktivistik
Untuk mengetahui peningkatan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran,
dapat dilihat dari lembar observasi yang dilakukan pada waktu pengamatan saat
diskusi kelompok maupun diskusi kelas yang diberikan pada tiap-tiap tindakan
kelas. Adapun kriteria yang dijadikan sebagai patokan untuk menilai apakah
mahasiswa sudah ada peningkatan aktivitas dalam pembelajaran adalah sebagai
berikut :
a. Mendengarkan penjelasan dosen atau teman
b. Membaca materi
c. Menulis atau mencatat materi-materi penting
d. Berdiskusi dengan dosen
e. Mengajukan pertanyaan pada teman atau dosen
Aktivitas mahasiswa yang terlihat dari indikator-indikator diatas pada
setiap tindakan cenderung mengalami peningkatan, mungkin yang awalnya dari
tiap tiap indikator diatas belum mengalami peningkatan tetapi setelah dilakukan
tindakan kelas siklus II dan tindakan kelas siklus III terlihat ada banyak
peningkatan dari masing-masing indikator diatas. Hal ini dapat dilihat dari data
xxxvi
yang diperoleh pada saat pengamatan dengan menggunakan lembar observasi
yang telah dibuat.
Hasil pengamatan terhadap aktivitas mahasiswa menggunakan lembar
observasi, setiap mahasiswa dikatakan aktif apabila memenuhi 50 % dari 7 aspek
aktivitas mahasiswa. Hasil pengamatan terhadap aktivitas mahasiswa dalam
pembelajaran pada siklus I yang kelihatan aktif adalah 21 mahasiswa (75 %) dari
35 mahasiswa, pada tindakan kelas siklus II mengalami peningkatan menjadi 27
mahasiswa (78 %) dari 35 mahasiswa dan pada tindakan kelas siklus III
mengalami peningkatan menjadi 33 mahasiswa (95 %) dari 35 mahasiswa. Ini
menunjukkan peningkatan pada tiap-tiap indikator dari aktivitas mahasiswa dalam
pembelajaran menggunakan model pembelajaran konstruktivistik.
Proses peningkatan aktivitas mahasiswa pada masing-masing siklus
tersebut terjadi karena usaha penaliti, dosen dan mitra kolaborasi yaitu : (1)
Pemberian materi dilakukan dengan jelas sebelum diskusi dan dalam pemberian
materi juga diberikan pertanyaan yang ada hubungannya dengan materi sehingga
mahasiswa lebih punya semangat untuk berfikir dan bertanya apabila ada materi
yang belum jelas dan memicu mahasiswa untuk berusaha menjawab pertanyaan
(2) Pengendalian kelas lebih diutamakan karena setiap siklus kondisi dan suasana
kelas pasti berbeda sehingga mengendalikan kelas merupakan prioitas utama yang
sangat diperhatikan untuk meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam
pembelajaran. (3) Pemusatan perhatian kepada mahasiswa dalam proses
pembelajaran, sehingga kegaduhan dapat dikurangi dan dalam setiap pertemuan
pemberian motivasi dioptimalkan baik pengulangan materi maupun dorongan
untuk meningkatkan belajarnya serta sesering mungkin memberikan motivasi
kepada mahasiswa agar dapat bekerjasama dengan baik. Sering diberikan
pertanyaan-pertanyaan yang bisa memicu mahasiswa untuk lebuh aktif bertanya
kepada dosen. (4) Sesering mungkin mengingatkan mahasiswa agar melaksanakan
diskusi dengan penuh tanggung jawab karena hal itu akan mempengaruhi hasil
yang akan dicapai.
xxxvii
2. Ketrampilan Kooperatif Mahasiswa Dalam Pembelajaran Menggunakan
Model Pembelajaran Konstruktivistik
Ketrampilan kooperatif mahasiswa dalam pembelajaran dapat dilihat
setelah melakukan pengamatan. Pengamatan dapat dilakukan setelah dosen
membentu kelompok diskusi. Adapun indikator-indikator yang menjadi bahan
pengamatan dari ketrampilan kooperatif mahasiswa antara lain :
a. Menghargai pendapat orang lain
b. Mengambil giliran dan berbagi tugas
c. Kerjasama dalam kelompok
d. Kemampuan menyampaikan informasi
e. Aktif dalam praktek
Ketrampilan kooperatif mahasiswa yang terlihat dari indikator-indikator
diatas pada setiap tindakan cenderung mengalami peningkatan, mungkin yang
awalnya dari tiap tiap indikator diatas belum mengalami peningkatan tetapi
setelah dilakukan tindakan kelas siklus II dan tindakan kelas siklus III terlihat ada
banyak peningkatan dari masing-masing indikator diatas. Hal ini dapat dilihat dari
data yang diperoleh pada saat pengamatan dengan menggunakan lembar observasi
yang telah dibuat.
Hasil pengamatan terhadap ketrampilan kooperatif mahasiswa
menggunakan lembar observasi, setiap mahasiswa dikatakan aktif apabila
memenuhi 50 % dari 75 aspek aktivitas kooperatif mahasiswa. Hasil pengamatan
terhadap aktivitas kooperatif mahasiswa dalam pembelajaran pada siklus I yang
kelihatan aktif adalah 21 mahasiswa (75 %) dari 35 mahasiswa, pada tindakan
kelas siklus II mengalami peningkatan menjadi 28 mahasiswa (79 %) dari 35
mahasiswa dan pada tindakan kelas siklus III mengalami peningkatan menjadi 31
mahasiswa (92 %) dari 35 mahasiswa. Ini menunjukkan peningkatan pada tiap-
tiap indikator dari aktivitas kooperatif mahasiswa dalam pembelajaran
menggunakan model pembelajaran konstruktivistik.
Dari siklus I sampai siklus III ketrampilan kooperatif mahasiswa
mengalami peningkatan yang berarti. Peningkatan ketrampilan kooperatif
mahasiswa dapat dilihat dari peningkatan yang terjadi dalam tiap-tiap
xxxviii
indikatornya. Proses peningkatan tersebut terjadi karena perhatian, bimbingan dan
motivasi dosen terhadap mahasiswa yang kesulitan lebih diutamakan sehingga
mahasiswa yang masih malu dalam bertanya, memberikan pendapat,
menyampaikan informasi dan tidak mau mendengarkan teman atau dosen saat
berbicara menjadi lebih kooperatif dan aktif. Selain itu juga proses pembelajaran
dipusatkan pada mahasiswa sehingga mahasiswa yang ramai sendiri dan tidak
memperhatikan materi atau dosen dapat diminimalkan sehingga ketrampilan
kooperatif akan lebih muncul.
3. Prestasi Belajar Mahasiswa Dalam Model Pembelajaran Konstruktivistik
Prestasi Belajar diperoleh dari mahasiswa yang mampu menjawab soal-
soal dengan benar dan dari hasil nilai mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas
atau soal-soal, kriteria dikatakan sukses atau berhasil disini yaitu mahasiswa yang
bisa menjawab 90 % atau 100% soal yang benar dan yang menjawab benar
kurang dari 90% dianggap belum berhasil, pada setiap siklus juga mengalami
peningkatan yaitu pada siklus I sebanyak 20 mahasiswa (74 %) pada tindakan
kelas siklus II mengalami peningkatan menjadi 27 mahasiswa (78 %) dari 35
mahasiswa dan pada tindakan kelas siklus III mengalami peningkatan menjadi 31
mahasiswa ( 92 %) dari 35 mahasiswa. Indikator prestasi mahasiswa diperoleh
dalam setiap tindakan yang dilakukan pada proses pembelajaran, dengan
menjadikan indikator keaktifan dan ketrampilan kooperatif sebagai pendukung
terhadap nilai mahasiswa dalam mengerjakan soal-soal.
Prestasi belajar mahasiswa yang dengan indikator keaktifan mahasiswa
dan ketrampilan kooperatif mahasiswa yang digunakan sebagai tolak ukur
keberhasilan pembelajaran dengan model konstruktivistik ternyata mengalami
peningkatan secara bertahap pada setiap putarannya, maka berdasarkan kenaikan
tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran konstruktivistik dapat
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Peningkatan prestasi tidak lepas dari
usaha peneliti dan dosen pengampu karena dalam pemberian perhatian dan
bimbingan dilakukan secara menyeluruh dan merata kepada seluruh mahasiswa,
sehingga tidak terkesan pilih kasih dalam memberikan perhatian dan bimbingan
xxxix
serta dengan melakukan pendekatan terbuka ramah dan komunikatif terhadap
mahasiswa pada setiap tindakan, misalnya pada saat mahasiswa mengerjakan
latihan soal, sehingga dengan demikian suasana terkesan bersahabat. Dalam
memberikan tugas juga diberikan arahan dan bimbingan dengan jelas sehingga
mahasiswa tahu arah jawabannya dan setelah dikumpulkan jika waktunya masih
soal dibahas bersama-sama.
4. Hasil Rata-Rata Penilaian Mekanika Tanah dari Dosen Tim Mekanika
Tanah
Hasil rata-rata penilaian praktek mekanika tanah diambil dari masing
masing dosen pembimbing kelompok praktek. Hasil rata rata diambil berdasarkan
dua kompetensi dasar yaitu kemampuan melakukan pengujian sesuai tahapan
pelaksanaan dan kemampuan menganalisis data hasil pengujian sesuai teori. Ada
enam pengujian yang dinilai antara lain Test Pit, Kadar Air, Proctor, Sand Cone,
Berat Jenis Tanah, Distribusi Ukuran Butiran dan Ring Density.
Adapun kriteria penilaian secara khusus yaitu 1) Kesiapan melakukan
pengujian, 2) Kecermatan dan kemampuan dalam menganalisis, 3) Laporan Hasil
analisis. Sedangkan kriteria penilaian secara umum yaitu 1) Kehadiran, 2) Tepat
Waktu.
Untuk lebih jelasnya penilaian praktek mekanika tanah dapat dilihat pada
lampiran 2.
5. Hasil Observasi Balikan dari Mahasiswa
Selain melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, dosen dan peneliti juga
melakukan observasi balikan yang intinya agar mahasiswa juga dapat menilai
metode konstruktivistik yang dilakukan oleh dosen dan peneliti. Berdasarkan hasil
observasi balikan ini dosen dapat merefleksi diri dan dapat digunakan sebagai
acuan penerapan metode konstruktivistik ini.
Penilaian observasi persepsi mahasiswa terhadap dosen yang
menggunakan model pembelajaran konstruktivistik memiliki 22 pernyataan dan 4
xl
pilihan jawaban yang harus dikerjakan oleh mahasiswa seperti pada tabel dibawah
ini :
Tabel 5. Kuesioner Observasi Balikan dari Mahasiswa
No Pernyataan SL SR KD TP
1 Dosen memberi peluang kepada mahasiswa membina pengetahuan baru melalui penglibatan dalam dunia sebenarnya.
2 Dosen menggalakkan pemikiran yang dimulaikan oleh mahasiswa dan menggunakan sebagai panduan merancang pengajaran.
3 Dosen menyokong pembelajaran secara kooperatif.
4 Dosen mengambil sikap dan pembawaan mahasiswa. 5 Dosen mengambil inti bagaimana mahasiswa belajar sesuatu.
6 Dosen menggalakkan dan menerima daya usaha dan autonomi mahasiswa.
7 Dosen menggalakkan mahasiswa bertanya dan berdialog dengan mahasiswa dan dosen
8 Dosen menganggap pembelajaran sebagai suatu proses yang sama penting dengan hasil pembelajaran
9 Dosen menghargai keanekaragaman mahasiswa 10 Dosen meletakkan keberhasilan proses pembelajaran lebih
besar pada mahasiswa daripada di tangan dosen
11 Dosen memberi kesempatan mahasiswa mengekspresikan pikiran dan penemuannya.
12 Dosen mendorong peserta didik mampu memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungannya
13 Dosen memberikan dorongan dan menerima kemandirian dan inisiatif mahasiswa
14 Dosen membiasakan peserta didik berhadapan dengan beragam data, data asli, manipulatif, interaktif atau benda nyata
15 Dosen merumuskan tugas-tugas yang diberikan kepada mahasiswanya dengan rumusan tujuan seperti klasifikasikanlah, analisislah, ramalkan atau buatlah kreasi sesuai pengalaman yang kamu miliki
16 Dosen berusaha keras agar mahasiswa memahami konsep tentang sesuatu sebelum dosen memberitahukan bagaimana pemahamannya tentang sesuatu tersebut.
17 Dosen berusaha mendorong keberanian peserta didik untuk berdialog dengan dosen, dengan asisten,dan teman sekelasnya
18 Dosen berusaha membangun keberanian mahasiswa untuk meneliti/ingin tahu sesuatu dengan cara mendorong mereka mengajukan pertanyaan, memberikan pertanyaan dengan
xli
jawaban ganda atau saling bertanya satu sama lain 19 Dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
membangun hubungan baik dengan teman kelompoknya maupun diluar kelompoknya
20 Bekerja hanya memerlukan ketrampilan saja karena dengan ketrampilan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dihindari
21 Dosen membangun rasa ingin tahu mahasiswanya secara alamiah melelui kelompok kecil yang dibentuk untuk belajar, berusaha memecahkan persoalan dan mencari jalan keluar bagi masalah yang dihadapi oleh kelompok secara bersama sama
22 Dosen memberi kesempatan mahasiswa melaporkan temuannya,dan mendorong mereka mengidentifikasi bagaimana mereka dapat menerapkan temuan mereka dalam konteks yang lain
23 Dosen memberi balikan dan pengayaan sebagaimana diperlukan.
Keterangan :
SL : Selalu
SL : Sering
KD : Kadang-Kadang
TP : Tidak Pernah
Dengan ketentuan
Selalu = A
Sering = B
Kadang = C
Tidak pernah = D
Untuk lebih jelasnya lembar hasil observasi balikan mahasiswa praktek mekanika
tanah dapat dilihat pada lampiran 3
xlii
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan analisis yang telah
dilakukan dalam penelitian tentang Penerapan Metode Konstruktivistik Untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Mata Kuliah Praktek Mekanika Tanah
Pendidikan Teknik Sipil/ Bangunan, maka dapat dirumuskan untuk menjawab
perumusan masalah penelitian. Adapun simpulan yang dapat ditarik oleh peneliti
adalah sebagai berikut:
1. Hasil pengamatan terhadap aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran pada
siklus I sampai dengan siklus III adalah 95 % dari 35 mahasiswa. Ini
menunjukkan peningkatan pada tiap-tiap indikator dari aktivitas
mahasiswa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran
konstruktivistik.
2. Hasil pengamatan terhadap aktivitas kooperatif mahasiswa dalam
pembelajaran pada siklus I sampai siklus III adalah 92 % dari 35
mahasiswa. Ini menunjukkan peningkatan pada tiap-tiap indikator dari
aktivitas kooperatif mahasiswa dalam pembelajaran menggunakan model
pembelajaran konstruktivistik.
3. Prestasi Belajar diperoleh dari mahasiswa yang mampu menjawab soal-
soal dengan benar, hasil nilai mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas
atau soal-soal dan penilaian dai dosen dari siklus I sampai siklus III adalah
92 % dari 35 mahasiswa dan penilaian dari dosen rata rata mendapatkan
nilai B atau baik.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan diatas yang menggambarkan adanya peningkatan
tindakan kelas siklus I ke tindakan berikutnya pada tiap-tiap indikator yang
diamati, maka hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
konstruktivistik merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan aktivitas
mahasiswa dan ketrampilan kooperatif mahasiswa dalam pembelajaran yang
xliii
nantinya akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar mahasiswa, karena
dalam proses pembelajaran konstruktivistik, mahasiswa belajar memahami materi,
berdiskusi dan mengerjakan tugas dengan teman sebayanya sehingga dapat saling
bertukar pikiran, sedangkan dosen hanya bertindak sebagai fasilitator dan
motivator yang akan membantu membimbing dan mengarahkan mahasiswa.
Dampak penerapan model pembelajaran konstruktivistik terhadap aktifitas
mahasiswa dalam pembelajaran adalah mahasiswa sudah banyak yang bertanya
kepada dosen, mahasiswa banyak yang mau menjadi pembicara dalam kelompok,
mau mendengarkan penjelasan teman atau dosen, berani berdiskusi dengan dosen
tentang hal-hal yang belum jelas dan mahasiswa lebih aktif mencatat materi
penting sekaligus membacanya, sedangkan dampak penerapan model
pembelajaran konstruktivistik terhadap ketrampilan kooperatif mahasiswa adalah
kemampuan mahasiswa menyampaikan informasi meningkat, kerjasama dengan
kelompok berjalan teratur dan baik, mahasiswa sudah mau menghargai pendapat
dan menghargai orang lain berbicara. Dampak terhadap prestasi belajar
mahasiswa adalah mahasiswa yang mampu mengerjakan soal-soal atau
pertanyaan semakin bertambah.
C. Saran
1. Ada beberapa kendala yang dihadapi ketika menggunakan metode
pembelajaran konstruktivistik antara lain : (a) Media pembelajaran masih
kurang memadai. (b) Masih ada beberapa mahasiswa yang kurang
bekerjasama dengan teman. (c) Waktu yang terbatas dalam menerapkan
metode pembelajaran konstruktivistik (d) Daya tangkap mahasiswa kurang
dalam menerima materi, maka mahasiswa hendaknya berusaha menumbuhkan
kemampuannya dalam berfikir positif, kerja sama, tanggung jawab, dan
meningkatkan keaktifan dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Hasil yang belum tercapai ketika menggunakan metode pembelajaran
konstruktivistik antara lain : (a) Aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran
menggunakan model konstruktivistik belum maksimal karena belum mencapai
100%, (b) Ketrampilan kooperatif mahasiswa dalam pembelajaran
xliv
menggunakan model konstruktivistik belum maksimal karena belum mencapai
100%, (c) Prestasi mahasiswa dalam pembelajaran menggunakan model
konstruktivistik belum maksimal karena belum mencapai 100%, maka
mahasiswa hendaknya menggali kemampuan yang dimilikinya untuk dapat
mengebangkan kemampuan guna peningkatan prestasi belajarnya, dosen
hendaknya dapat meniumbuhkan aktivitas mahasiswa dan ketrampilan
kooperatif mahasiswa sehingga dosen dapat mengetahui seberapa besar
pengetahuan tentang materi yang dimiliki mahasiswa
Peneliti selanjutnya apabila dalam penelitian ini masih banyak kekurangan
diharapkan peneliti selanjutnya mampu memperbaiki dengan menggunakan
metode yang berbeda. Namun apabila dalam penelitian ini sudah benar diharapkan
peneliti selanjutnya dapat menyempunakannya
xlv
DAFTAR PUSTAKA
Ardyansa, 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Konstruktivistik Terhadap
Prestasi belajar Matematika Pada Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Tugas Akhir
Degeng, 2002. Belajar Menurut Konstruktivisme. Bandung : Alfabeta Djam’an Satori, 2007. Profesi Keguruan. Jakarta : Universitas Terbuka Igak Wardhani, 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka Ihat Hatimah, 2007. Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan. Jakarta :
Universitas Terbuka Jamal Ma’mur Asmani, 2009. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif.
Yogyakarta : Diva Press Jonassen, 2005. Pembelajaran Konstruktivisme. Jakarta : Mediakarya Paul Suparno, 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta :
Kanisius Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta TIM. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: FKIP UNS.
Udin S.Winataputra, 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka
Wina Sanjaya, 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group WinataPutra, 2007.
www.gerejatoraja.com/downloads/MODEL_PEMBELAJARAN_KONSTRUKTIVISTIK.doc
Zainal Aqib, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya