31
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI LALINGATO KECAMATAN TIRAWUTA KABUPATEN KOLAKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI LALINGATO KECAMATAN TIRAWUTA KABUPATEN KOLAKA PROPOSAL EVAYANA A1B4 08 147 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2011

Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI LALINGATO KECAMATAN TIRAWUTA KABUPATEN KOLAKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

SISWA KELAS V SD NEGERI LALINGATOKECAMATAN TIRAWUTA

KABUPATEN KOLAKA

                                                                                                                             

                                                                                        

PROPOSAL

EVAYANAA1B4 08 147

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI2011

Page 2: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul             : Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

Nama             : Evayana

NIM              : A1B4 08 147

Telah diperiksa dan disetujui untuk dipertahankan di hadapan panitia Ujian Skripsi

padaProgram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan  Universitas Haluoleo.

Pembimbing I                                                               Pembimbing II

Drs. La Anse, S.Pd., M.Pd                                       Drs. Surdin, M.Pd                NIP.19561231 1985033 1 019                                   NIP.19601231 198903 1 024                                                                                                

                                                                                       Mengetahui,

a.n Dekan FKIPKetua Jurusan Ilmu pendidikan

                                           Drs. La Anse, S.Pd., M.Pd                                           NIP.19561231 1985033 1 019

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya buat adalah asli, merupakan hasil

karya saya sendiri, tidak pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik

di perguruan tinggi mana pun, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis

oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam skripsi ini dan disebutkan sumber

kutipan dan daftar pustakanya.

Apabila di kemudian hari ditemukan bahwa dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan

adanya unsur-unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang

telah saya peroleh (Sarjana) dibatalkan, serta diproses menurut peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Page 3: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

                                                                                    Kendari,   Desember 2011                                                                                    Penulis,

                                                                                    Evayana                                                                                    A1B4 08 147

PENGESAHAN SKRIPSI

Telah diterima oleh Panitia Ujian Skripsi pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Haluoleo, sesuai surat keputusan Dekan FKIP Universitas Haluoleo,

Nomor                         : 2564/SK/UN29.1/PP/2011

Hari/tanggal                : Senin, 31 Oktober 2011

Panitia Ujian

Ketua                          : DR. H. Barlian, M.Pd                       (………………………)

Sekretaris                    : Muh. Abas, S.Pd., M.Si                    (………………………)

Anggota                      : 1. Drs. Jamiluddin, M.Hum              (………………………)

                                      2. Drs. Ratulangi, M.Pd                    (………………………)

                                      3. Drs. La Anse, S.Pd., M.Pd           (………………………)

                                      4. Drs. Surdin,  M.Pd                        (………………………)

                                                                                               

Page 4: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

Kendari,     Desember 2011                                                                                    Disahkan Oleh:                                                                                    Dekan FKIP Unhalu

                                                                                                                                                                                                                                                                                  DR. H. Barlian, M.Pd                                                                                    Nip. 19590927 198603 1 004

ABSTRAK

Evayana (2011), ”Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Haluoleo. Pembimbing: (1) Drs. La Anse, S.Pd., M.Pd., dan (2) Drs. Surdin, M.Pd.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah penerapan model pembelajarankontekstual dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Lalingato kecamatan Tirawuta kabupaten Kolaka. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kontekstual kelas V SD Negeri Lalingato kecamatan Tirawuta kabupaten Kolaka. Manfaat penelitian ini adalah: (1) bagi guru, dapatmengetahui model pembelajaran yang dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar IPS sehingga konsep-konsep IPS yang diajarkan dapat dikuasai siswa dengan baik; (2) bagi siswa,membantu siswa kelas V SD Negeri Lalingato kecamatan Tirawuta kabupaten Kolaka dalam upaya meningkatkan hasil belajarnya terhadap pembelajaran IPS melalui model pembelajaran kontekstual; (3) bagi sekolah, menjadi bahan masukan dalam memilih model pembelajaran yang dapat memperbaiki kualitas pembelajaran IPS di sekolah. Berdasarkan hasil tes tindakan siklus I diperoleh bahwa ketuntasan hasil belajar siswa secara perorangan terhadap materi pelajaran IPS sebesar 66,67% atau sebanyak 10 siswa yang memperoleh nilai > 65 dengan nilai rata-rata 64,86 sedangkan hasil evaluasi tindakan siklus II diperoleh bahwa ketuntasan hasil belajar siswa secara perorangan terhadap materi pelajaran IPS sebesar 86,67% atau sebanyak 13 siswa yang memperoleh nilai > 65 dengan nilai rata-rata 70,13. Hal ini mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 29,16% dari siklus I. sedangkan persentase ketuntasan aktivitas mengajar guru pada siklus I sebesar 75% dan siklus II sebesar 100%. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan pada siklus II sebesar 25% dari siklus I dan telah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan dan persentase ketuntasan aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 70,83% dan siklus II sebesar 95,83%. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan pada siklus II sebesar 25% dari siklus I dan telah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Dari hasil observasi, evaluasi dan refleksi pada setiap siklus tindakan, maka dapat disimpulkan melalui penerapan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Lalingato kecamatan Tirawuta kabupaten Kolaka.

Page 5: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

KATA PENGANTAR

Segala puji  dan syukur penulis panjatkan  ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan

hidayah yang diberikan kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa seluruh rangkaian kegiatan penelitian mulai dari tahap

penyusunan proposal hingga penyelesaian penyusunan skripsi ini senantiasa mendapat

bantuan dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya  kepada Drs. La Anse, S.Pd., M.Pd, selaku

pembimbing I dan Drs. Surdin, M.Pd, selaku pembimbing II atas segala waktu yang

diluangkan untuk membimbing dan memberikan arahan-arahan kepada penulis hingga

selesainya skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada berbagai pihak yang langsung

maupun tidak langsung membantu penulis terutama kepada:

1.      Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.S. selaku Rektor Universitas Haluoleo yang telah

memberikan kesempatan untuk melanjutkan studi di Universitas Haluoleo.

2.      Dr. H. Barlian, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Haluoleo telah memberikan

kesempatan untuk melanjutkan studi di program studi PGSD S1 Universitas Haluoleo.

3.      Drs. La Anse, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang telah membantu

dalam hal akademik.

4.      Dra. Dorce Banne Pabunga, M.Pd selaku ketua Program Studi PGSD yang telah member

kesempatan belajar di Program Studi PGSD S1.

5.      Dosen serta staf administrasi dalam lingkungan FKIP Universitas Haluoleo.

6.      Dewan guru SD Negeri Lalingato yang turut membantu dalam pelaksanaan  penelitian ini.

7.      Mahasiswa program studi S1 PGSD Integrasi yang telah memberikan motivasi, saran, dan

doa sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Page 6: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

Terkhusus tulisan ini penulis persembahkan sebagai tanda bukti kesyukuran kepada

Allah SWT dalam menuntut ilmu dan ungkapan rasa sayang yang tak terhingga kepada ayah

dan bunda tercinta Abdul Gani dan Sitti Oming yang senantiasa memberikan inspirasi,

semangat, motivasi dan do’anya yang begitu berarti dalam penyusunan skripsi.

            Semoga Allah SWT membalas budi baik dari semua pihak yang telah turut membantu

penulis dan semoga laporan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Kendari,     Desember  2011

Penulis

DAFTAR ISIHalaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................             iPERSETUJUAN SKRIPSI ..............................................................................            iiPERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .........................................................           iiiPENGESAHAN SKRIPSI ...............................................................................           ivABSTRAK ........................................................................................................            vKATA PENGANTAR ......................................................................................           viDAFTAR ISI ....................................................................................................         viiiDAFTAR TABEL..............................................................................................            xDAFTAR GAMBAR ........................................................................................           xiDAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................          xii

BAB I        PENDAHULUANA.    Latar Belakang...........................................................................            1B.     Rumusan Masalah ......................................................................            3C.     Tujuan Penelitian   …….............................................................            3D.    Manfaat Penelitian .....................................................................            4

BAB II      KAJIAN PUSTAKAA. Kajian Teoritik1. Teori Belajar dan Pembelajaran..............................................            52. Model Pembelajaran Kontekstual...........................................            73. Teori Hasil Belajar..................................................................          134. Hakekat dan Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial.........          16B. Hasil Penelitian yang Relevan....................................................          19C. Kerangka Berpikir.......................................................................          20

D. Hipotesis Tindakan.....................................................................          21

Page 7: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

BAB III     METODE PENELITIANA.    Jenis Penelitian...........................................................................          22B.     Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................          22C.     Faktor yang di Teliti...................................................................          22D.    Prosedur Penelitian ....................................................................          22E.     Jenis Data dan Sumber Data......................................................          25F.      Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ....................................          25G.    Indikator Kinerja .......................................................................          27

BAB IV     HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANHasil Penelitian……………….. ..……………………………..         28Pembahasan……... …………………………………………….         42

BAB V      PENUTUPA.  Kesimpulan.................................................................................          48B.  Saran...........................................................................................          49

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................          50

LAMPIRAN

DAFTAR TABELNo.   Judul Tabel                                                                                            Halaman

1.            Sintaks Model Pembelajaran Kontekstual.......................................................... 112.            Nilai Siswa Kelas V SD Negeri Lalingato pada Tes Siklus I ............................ 343.            Nilai Siswa Kelas V SD Negeri Lalingato pada Tes Siklus II ........................... 40

DAFTAR GAMBARNo.   Judul Gambar                                                                                       Halaman

1.            Kerangka Berpikir............................................................................................... 212.            Rencana Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ................................................... 25

 

DAFTAR LAMPIRANNo.    Judul Lampiran                                                                                    Halaman

1.             Jadwal Pelaksanaan Penelitian .................................................................          512.             Rencana  Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus I Petemuan Pertama .....          523.             Rencana  Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus II Petemuan Pertama ...          574.             Lembar Observasi Guru Pembelajaran Kontekstual Siklus I

Pada Pertemuan Pertama..........................................................................          625.             Lembar Observasi Siswa Pembelajaran Kontekstual Siklus I

Pada Pertemuan Pertama..........................................................................          646.             Lembar Observasi Guru Pembelajaran Kontekstual Siklus I

Page 8: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

Pada Pertemuan Kedua.............................................................................          667.             Lembar Observasi Siswa Pembelajaran Kontekstual Siklus I

Pada Pertemuan Kedua.............................................................................          688.             Lembar Observasi Guru Pembelajaran Kontekstual Siklus II

Pada Pertemuan Pertama..........................................................................          709.             Lembar Observasi Siswa Pembelajaran Kontekstual Siklus II

Pada Pertemuan Pertama..........................................................................          7210.         Lembar Observasi Guru Pembelajaran Kontekstual Siklus II

Pada Pertemuan Kedua.............................................................................          7411.         Lembar Observasi Siswa Pembelajaran Kontekstual Siklus II

Pada Pertemuan Kedua.............................................................................          7612.        Tabel peningkatan aktivitas Mengajar Guru Selama pembelajaran ..........          7813.        Tabel peningkatan aktivitas belajar siswa Selama pembelajaran ..............          79

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan di

SD. Kajian IPS meliputi dua kajian pokok yaitu pengetahuan sosial dan sejarah. Kajian

pengetahuan sosial meliputi lingkungan sosial, ilmu bumi, ekonomi, dan pemerintahan.

Sedangkan kajian sejarah meliputi perkembangan masyarakat Indonesia sejak lampau

hingga sekarang. Kenyataanya, sekarang pelajaran ilmu pengetahuan sosial seolah-olah

hanya bersifat pengetahuan saja, sehingga asing bagi kehidupan sehari-hari, guru jarang

mengaitkan pengetahuan yang dipelajari dihubungkan dengan fenomena sehari-hari. Di

samping itu guru dalam mengajarkan suatu topik IPS, mereka kurang paham apa manfaat

siswa belajar topik IPS tersebut bagi kehidupan anak.

Banyak faktor penyebab sehingga siswa tidak memahami dengan baik materi IPS

yang diajarkan guru. Salah satu faktor penyebabnya adalah model pembelajaran yang

digunakan guru dalam menyajikan materi. Penggunaan satu jenis model pembelajaran

tertentu untuk mengajarkan suatu pokok bahasan dalam suatu pelajaran dapat menyebabkan

siswa jenuh sehingga tidak tertarik lagi mengikuti pembelajaran tersebut.

Sejalan dengan uraian di atas, terlihat bahwa upaya peningkatan mutu pendidikan

sangat efektif jika diarahkan pada obyek siswa yang belajar yaitu penataan proses belajar

Page 9: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

siswa, model dan tehnik belajar guru dengan asumsi bahwa untuk meningkatkan mutu

pendidikan, proses belajar siswa, model dan tehnik mengajar guru harus dibenahi secara

seksama dalam hal ini adalah proses pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran, kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam

mengaplikasikan ke dalam situasi kehidupan nyata. Hal ini yang menyebabkan siswa merasa

sulit belajar karena pembelajaran yang kurang bermakna, bila anak belajar terpisah dari

pengalaman anak sehari-hari maka anak akan cepat lupa dan tidak dapat

mengaplikasikannya.

Berdasarkan hasil belajar siswa pada materi pokok Persiapan Kemerdekaan

Indonesia pada tahun ajaran 2009/2010 diketahui dari 15 orang siswa kelas V

hanyasebanyak 9 siswa atau 60% yang memiliki nilai ≥ 65 dengan nilai rata-rata 62,31. Ini

belum memenuhi Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh SD Negeri

Lalingato kecamatan Tirawuta kabupaten Kolaka yaitu 75% dari jumlah siswa memiliki nilai

≥ 65 secara perorangan.

Hasil observasi menunjukan bahwa model pembelajaran yang digunakan guru

adalah model pembelajaran konvensional yaitu model pembelajaran yang terpusat pada

guru. Dengan model pembelajaran konvensional siswa kurang diberi kesempatan untuk

berdiskusi dalam menjawab suatu permasalahan sehingga kreativitas siswa kurang

berkembang karena tidak terbisa untuk berkerja sama dalam menyelesaikan permasalahan.

Model pembelajaran konvensional diduga merupakan salah satu penyebab rendahnya

hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Lalingato kecamatan Tirawuta kabupaten

Kolakadi mana siswa cenderung bersikap pasif karena selama pembelajaran berlangsung

interaksi guru dan siswa sangat kurang.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu melakukan perbaikan pembelajaran

dengan menerapkan salah satu model pembelajaran yaitu model pembelajaran kontekstual di

mana model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang sifatnya membantu guru

Page 10: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

untuk menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan siswa diberi

kesempatan untuk berdiskusi dalam menjawab permasalahan yang diajarkan sehingga

kreativitas siswa dapat berkembang dan dapat terbiasa untuk bekerja sama dalam

menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dalam upaya

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) kelas V

SD Negeri Lalingato kecamatan Tirawuta kabupaten Kolaka melalui penerapan model

pembelajaran kontekstual.

B.       Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “apakah penerapan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil

belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Lalingato kecamatan Tirawuta kabupaten Kolaka?”C.      Tujuan  Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan

hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kontekstual kelas V SD

Negeri Lalingato kecamatan Tirawuta kabupaten Kolaka.D.      Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:                          

1.         Bagi guru, dapat mengetahui model pembelajaran yang dapat memperbaiki dan

meningkatkan hasil belajar IPS sehingga konsep-konsep IPS yang diajarkan dapat dikuasai

siswa dengan baik.

2.         Bagi siswa, membantu siswa kelas V SD Negeri Lalingato kecamatan Tirawuta kabupaten

Kolaka dalam upaya meningkatkan hasil belajarnya terhadap

pembelajaranIPS melalui melalui model pembelajaran kontekstual

3.         Bagi sekolah, menjadi bahan masukan dalam memilih model pembelajaran yang dapat

memperbaiki kualitas pembelajaran IPS di sekolah.

BAB  II

Page 11: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

TINJAUAN PUSTAKA

A.      Kajian Teoritik.

1.         Teori Belajar dan PembelajaranInti dari kegiatan pendidikan adalah suatu proses belajar, karena dengan belajar

tujuan pendidikan akan tercapai. Oleh karena itu kegiatan belajar sangat penting karena berhasil tidaknya seseorang untuk menempuh pendidikan sangat ditentukan oleh baik tidaknya kegiatan belajarnya. Melalui proses belajar seseorang dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya maupun yang ada pada lingkungannya guna meningkatkan taraf hidupnya.

Gredler dalam Angkowo (2007:47) menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan yang telatif dan permanen dari suatu kecenderungan. Selanjutnya Winkel dalam Angkowo (2007:48) menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungannya yang menghasilkan pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap dan perubahan yang bersifat relatif konstan dan berbekas.

Slameto (2007:2) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya.

Dari pengertian belajar di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang mengakibatkan bertambahnya pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperoleh dari interaksi individu dengan lingkungannya.

Konsep pembelajaran dalam dunia pendidikan dewasa ini terus berkembang seiring

dengan tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.  Pemahaman istilah

”pembelajaran” tidak terbatas pada kegiatan guru mengajar atau membelajarkan siswa di

kelas, tetapi telah digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang spesifik, misalnya

pembelajaran berbasis kompetensi, pembelajaran kontekstual, pembelajaran terpadu,

pembelajaran tematik, pembelajaran konvensional, pembelajaran konstuktivis, dan

sebagainya.Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak

sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara simple dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks, pembelajaran hakikatnya adalah  usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi  siswa  dengan  sumber  belajar  lainnya) dalam  rangka mencapai tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007: 17).

Winkel dalam Slameto (2007:6) mengatakan bahwa pembelajaran merupakan

seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukukng proses belajar peserta didik,

Page 12: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperan terhadap rangkaian

kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam diri peserta didik. Lebih lanjut

dijelaskan bahwa pengaturan peristiwa pembelajaran dilakukan secara saksama dengan

maksud agar terjadi belajar yang  berhasil guna. Pembelajaran perlu dirancang, ditetapkan

tujuannya sebelum dilaksanakan, dan dikendalikan pelaksanaannya.Menurut Soemosasmito dalam Trianto (2009:20) suatu pembelajran dikatakan efektif

apabila memenuhi persyaratan utama keefektifan pengajaran, yaitu:1)        Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM;2)        Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa;3)        Ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa (orientasi

keberhasilan belajar) diutamakan; dan4)        Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan struktur

kelas yang mendukung butir (2), tanpa mengabaikan butir (4).Dari makna ini jelas terlihat bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari

seorang guru dan peserta didik, dimana diantara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya.  

2.        Model Pembelajaran Kontekstual

a.        Konsep Dasar Model Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan

pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari

dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk

dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka (Sanjaya, 2006: 255).

Pembelajaran kontekstual merupakan konsep dasar yang membantu guru mengaitkan

antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sebagai anggota kelurga dan masyarakat. Dengan konsep itu hasil

pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung

alamiah dalam bentuk kegiatan siswa. Siswa belajar dan mengalami transfer ilmu dari guru

dan ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan dari pada hasil.

Menurut Sanjaya (2006:268), pembelajaran kontekstual memiliki 7 (tujuh) azas

yaitu :

Page 13: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

1.      Konstruktivisme (Constructivisme)

Kontruktivisme adalah merupakan membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam

struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman.

2.      Menemukan (inkuiri)

Bahwa proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses

berpikir secara sistematis.

3.      Bertanya (questioning)

Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu. Dalam

pembelajaran kontekstual, guru tidak menyampaikan informasi begitu saja akan tetapi

memancing siswa agar dapat menemukan sendiri. Karena itu peran bertanya sangat penting.

4.      Masyarakat Belajar (Learning Community)

Masyarakat belajar dapat dilakukan dengan menerapkan  pembelajaran melalui kelompok

belajar. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang anggotanya bersifat heterogen, baik

dilihat dari kemampuan maupun bakat dan minatnya.

5.      Pemodelan (Modelling)

Pemodelan merupakan proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh

yang dapat ditiru oleh setiap siswa misalnya bagaimana cara menggunakan thermometer

dan lain sebagainya.

6.      Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang dilakukan

dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau peristiwa pembelajaran yang

telah dilaluinya. Melalui proses refleksi, pengalaman belajar itu akan dimasukan ke dalam

struktur kognitif siswa yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari pengetahuan yang

dimilikinya.

7.      Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assesment)

Page 14: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

Assesment adalah proses yang dilakukan oleh guru untuk mengumpulkan informasi tentang

perkembangan belajar yang dilakukan oleh siswa. Penilaian dilakukan secara terus menerus

selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

b.        Karakteristik dan Prinsip Model Pembelajaran Kontekstual

Menurut Syaefudin (2009:162-164) terdapat lima karakteristik penting dalam proses

pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kontekstual seperti:

1.        Pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activtinging

knowledge), artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah

dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan

yang memiliki keterkaitan antara yang satu dengan yamg lainnya.

2.        Pembelajaran kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah

pengetahuan baru (acquiring knowledge). Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara

deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan, kemudian

memperhatikan detailnya.

3.        Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), artinya pengetahuan yang diperoleh

bukan untuk dihafal tapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta

tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan

tanggapan tersebut.

4.        Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying   knowledge) artinya

pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam

kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan tingkah laku yang  diperolehnya dari

pengetahuan.

5.        Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan pengetahuan.

Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan atau penyempurnaan strategi

Adapun sintaks pembelajaran kontekstual dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 15: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

Tabel 1. Sintaks Model Pembelajaran Kontekstual

No Fase Peran Guru1. Menyampaikan tujuan

dan memotivasi siswaGuru menyampaiakan tujuan/ kompetensiyang ingin dicapai, dan memotivasi siswauntuk belajar

2. Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswadengan jalan demonstrasi atau lewat bahanbacaan

3. Mengorganisasikan siswake dalam kelompok-kelompok belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien

4. Membimbing kelompokbekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompokbelajar pada saat mereka mengerjakantugas mereka

5. Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentangmateri yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasilkerjanya

6. Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargaibaik upaya maupun hasil belajar individudan kelompok

(Ibrahim dalam Jumadi. (2000 : 10)

Elaine B. Jhonson dalam Syaefudin (2009:165-167) mengatakan bahwa dalam model

pembelajaran kontekstual, minimal ada tiga prinsip utama yang sering digunakan yaitu

sebagai berikut:

1)        Prinsip saling ketergantungan,  menurut hasil kajian para ilmuan segala yang ada di dunia

ini adalah saling berhubungan dan tergantung. Begitu pula dala pendidikan dan

pembelajaran, sekolah merupakan suatu sistem kehidupan, yang terkait dalam kehidupan di

rumah, di tempat kerja, di masyarakat. Dalam kehidupan di sekolah siswa saling

berhubungan dan tergantung pada guru, kepala sekolah, tata usaha, orang tua siswa, dan

narasumber yang ada di sekitarnya.

2)        Dalam proses pembelajaran siswa, berhubungan dengan media ajar, sumber belajar, media,

sarana prasarana belajar, iklim sekolah dan lingkungan.

3)        Prinsip diferensiasi, yang menunjukkan kepada sifat alam yang secara terus menerus

menimbulkan perbedaan, keseragaman, keunikan. Diferensiasi bukan hanya menunjukkan

perubahan dan kemajuan tanpa batas, akan tetapi juga kesatuan-kesatuan yang berbeda

Page 16: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

tersebut berhubungan, saling tergantung dalam keterpaduan yang bersifat simbiosis atau

saling menguntungkan. Apabila para pendidik memiliki keyakinan yang sama dengan para

ilmuan modern bahwa prinsip diferensiasi yang dinamis ini bukan hanya berlaku dan

berpengaruh pada alam semesta, tetapi juga pada sistem pendidikan. Para pendidik juga

dituntut untuk mendidik, mengajar, melatih, membimbing, sejalan dengan prinsip diferensiasi

dan harmoni alam semesta ini.

4)        Prinsip organisasi diri, setiap individu atau kesatuan dalam alam semesta ini mempunyai

potensi yang melekat, yaitu kesadaran sebagai kesatuan utuh yang berbeda dari yang lain.

Tiap hal mempunyai organisasi diri, keteraturan diri, kesadaran diri, pemeliharaan diri

sendiri, suatu energi atau kekuatan hidup, ang memungkinkan mempertahankan dirinya

secara khas, berbeda dengan yang lainnya. Prinsip organisasi diri, menuntut para pendidik

dan para pengajar di sekolah agar mendorong tiap siswanya untuk memahami dan

menerapkan semua potensi yang dimilikinya seoptimal mungkin.

3.        Teori Hasil Belajar

Angkowo (2007:51) menyatakan bahwa ada tiga ranah (domain hasil belajar,

yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif. Ranah kognitif merupakan aspek yang berkaitan

dengan kemampuan berpikir, kemampuan memperoleh pengetahuan, pengenalan,

pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran. Ranah psikomotorik merupakan

aspek yang berkaitan dengan kemampuan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan,

kemampuan yang berkaitan dengan gerak fisik. Ranah afektif, merupakan aspek yang

berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajad penerimaan atau penolakan terhadap

suatu objek. Jadi. hasil belajar merupakan perubahan yang diperoleh setelah terjadinya

proses belajar mengajar yang dapat dinilai melalui tes setelah proses pembelajaran.

Hasil belajar dapat bersifat tetap dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang

kehidupannya selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing.

Hasil belajar dapat memberikan kepuasan kepada orang yang bersangkutan, khususnya

Page 17: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

orang yang sedang menuntut ilmu di sekolah. Hasil belajar meliputi segenap ranah kejiwaan

yang berubah sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa yang bersangkutan.

Hasil  belajar dapat dinilai dengan cara sebagai berikut:

a.    Penilaian formatif, yaitu kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari umpan balik

(feedback), yang selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki

proses belajar mengajar yang sedang atau sudah dilaksanakan.

b.    Penilaian sumatif, yaitu penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi

sampai di mana penguasaan atau pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang

telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu.

 Dalam kegiatan pengukuran hasil belajar, siswa dihadapkan pada

tugas,  pertanyaan atau persoalan yang harus dipecahkan atau dijawab. Hasil pengukuran

tersebut masih berupa skor mentah yang belum dapat memberikan informasi kemampuan

siswa. Agar dapat memberikan informasi yang diharapkan tentang kemampuan siswa maka

diadakan penilaian terhadap keseluruhan proses belajar mengajar sehingga akan

memperlihatkan banyak hal yang dicapai selama proses belajar mengajar. Misalnya

pencapaian aspek kognitif,  afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar menurut Bloom dalam

Angkowo (2007:55) mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif, psikomotorik. Dalam

penelitian ini yang ditinjau adalah aspek kognitif yang meliputi pengetahuan, pemahaman,

dan penerapan.

Berdasarkan penilaian yang dilaksanakan guru di sekolah, maka hasil belajar IPS

siswa dituangkan atau diwujudkan dalam bentuk angka (kuantitatif) dan pernyataan verbal

(kualitatif). Hasil belajar yang dituangkan dalam bentuk angka misalnya 10, 9, 8, dan

seterusnya. Sedangkan hasil belajar yang dituangkan dalam bentuk pernyataan verbal

misalnya, baik sekali, baik, sedang, kurang, dan sebagainya (Djuwairiyah, 2007:16).

Berdasarkan pengertian yang dikemukakan, maka hasil belajar diperoleh dari usaha

belajar yang dilakukan. Hasil belajar merupakan ukuran keberhasilan usaha belajar yang

Page 18: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

dilakukan oleh siswa pada suatu mata pelajaran. Hal ini ditentukan setelah menyelesaikan

suatu tes sehubungan dengan mata pelajaran yang dipelajari. Singkatnya, hasil belajar

dapat dikatakan sebagai hasil akhir yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan

usaha belajar.

Ahiri (2008:45) menyebutkan hal-hal yang mempengaruhi hasil belajar dapat

dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:

a.         Faktor Internal Siswa

Faktor internal siswa adalah faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang berasal

dari dalam diri siswa itu sendiri. Faktor ini meliiputi dua aspek, yaitu: aspek fisiologis (yang

bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah.

b.         Faktor Eksternal Siswa

Faktor eksternal siswa adalah faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang

berasal dari luar diri siswa, yaitu: faktor lingkungan sosial dan lingkungan non sosial.

Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimaksudkan dengan hasil belajar dalam

penelitian ini adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa kelas V SD Negeri

Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka setelah mengikuti proses pembelajaran

mata pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual.

4.    Hakikat dan Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

a.    Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Achmad Sanusi dalam Sumaatmadja (1979: 9)memberikan batasan tentang Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai ilmu sosial yang tediri dari disiplin-disiplin ilmu

pengetahuan sosial  yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari pada perguruan tinggi

yang makinlanjut dan makin ilmiah. Sedangkan menurut Gross dalam Sumaatmadja (1979:

9) mengatakan bahwa ilmu sosial merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia

sebagai makhluk sosial secara ilmiah serta memusatkan pada manusia sebagai anggota

masyarakat. 

Page 19: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang

melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan dengan cara

manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materinya, memenuhi kebutuhan

budayanya, kebutuhan kejiwaannya, pemanfaatan sumber daya yang ada di permukaan

bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya, dan lain sebagainya (Nursid

Sumaatmadja, 1979: 11).

b.        Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Martoella dalam Trianto (2007:172) mengatakan bahwa pembelajaran pendidikan

IPS lebih menekankan pada aspek pendidikan daripada transfer konsep, karena dalam

pembelajaran pendidikan IPS siswa diharapkan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah

konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral, dan keterampilannya

berdasarkan konsep yang telah dimilikinya. Dengan demikian, pembelajaran pendidikan IPS

harus diformulasikannya pada pokok pendidikannya.

Kosasi dalam Trianto (2007:173), mengemukakan Konsep IPS yaitu: (1) interaksi, (2)

saling ketergantungan, (3) kesinambungan dan perubahan, (4)

keragaman/kesamaan/perbedaan, (5) konflik, (6) pola (patron), (7) tempat, (8)

kekuasaan(power), (9) nilai kepercayaan, (10) keadilan dan pemerataan, (11)

kelangkaan (scarcity), (12) kekhususan, (13) budaya (culture), dan (14) nasionalisme. Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) juga membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya.

Lingkungan masyarakat dimana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari

masyarakat, dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan

sekitarnya.

Pola pembelajaran pendidikan IPS menekankan pada unsur pendidikan dan

pembekalan pada siswa. Penekanan pembelajarannya bukan sebatas pada upaya mencecoki

atau menjajali siswa dengan sejumlah konsep yang bersifat hafalan belaka, melainkan

terletak pada upaya agar mereka mampu menjadikan apa yang telah dipelajarinya sebagai

Page 20: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

bekal dalam memahami dan ikut serta dalam melakoni kehidupan masyarakat

lingkungannya, serta sebagai bekal bagi dirinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang

yang lebih tinggi.

Trianto (2007:175) mengemukakan mata pelajaran IPS memiliki beberapa

karakteristik antara  lain sebagai berikut:

a.         Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah,

ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora,

pendidikan, dan agama.

b.        Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi,

sejarah, ekonomi, dan sosiologi yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok

bahasan atau topik (tema) tertentu.

c.         Standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan

kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi, dan pengelolaan

lingkungan, stuktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup seperti

pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan, dan jaminan.

c.    Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Menurut Trianto (2007:176), tujuan utama IPS ialah untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap

mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi

setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang

menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran

IPS di sekolah diorganisasikan secara baik. Lebih lanjut Trianto merinci tujuan

pembelajaran IPS sebagai berikut:

a.    Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya.

b.    Mengetahui dan pemahaman konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang

diadaptasi  dari ilmu-ilmu sosial.

Page 21: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

c.    Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan.

d.   Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial.

e.    Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral.

f.     Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik.

g.    Menekankan perasaan, emosi, dan derajat penerimaan atau penolakan siswa terhadap

materi pembelajaran IPS yang diberikan.

Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal

kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan  diri sesuai dengan bakat, minat,

kemampuan, dan lingkungannya, serta berbagi bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi (Trianto, 2007: 174).

B.       Hasil Penelitian Yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian yang di

maksud adalah sebagai berikut:

1.    Penelitian yang dilakukan Asmawan pada tahun 2009 menyimpulkan bahwa melalui

penerapan pembelajaran kontekstual hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri

1 Unaahakabupaten Konawe pada mata pelajaran IPS dapat ditingkatkan.

2.    Penelitian yang dilakukan Lisna pada tahun 2009 menyimpulkan bahwa hasil

belajar IPSsiswa kelas V SD Negeri 15 Raha kabupaten Muna dapat ditingkatkan dengan

menggunakan metode kontekstual.

3.    Penelitian yang dilakukan Wartini pada tahun 2010 menyimpulkan bahwa melalui model

pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa pada materi pokok

berorganisasi kelas V di SD Negeri 1 Tapuhaka kabupaten Bombana.

C.  Kerangka Berpikir

Untuk mengajarkan konsep IPS, guru sebaiknya memperhatikan kondisi siswa

yang diajarnya, dalam hal ini kesiapan siswa, perbedaan kemampuan siswa dan

tingkah laku dalam menerima pelajaran serta penggunaan model pembelajaran yang

Page 22: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

sesuai dengan materi yang diajarkan. Menyikapi rendahnya pemahaman siswa pada

mata pelajaran IPS, maka guru harus memperhatikan perkembangan intelektual

siswa, pengalaman belajar dan interaksi belajar siswa.

Salah satu model pembelajaran yang cocok diterapkan pada pembelajaran IPS

adalah model pembelajaran kontekstual yaitu model pembelajaran yang sifatnya membantu

guru untuk menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan siswa-siswa

diberi kesempatan untuk berdiskusi dalam menjawab permasalahan yang diajarkan sehingga

kreativitas siswa dapat berkembang dan dapat terbiasa untuk bekerja sama dalam

menyelesaikan masalah.

Bagan 1. Kerangka Berpikir

Model Pembelajaran Kontekstual

OutputHasil PembelajaranInputProses

ProsesPembelajaran 

    Guru    Fasilitas Belajar

                                                           

D.      Hipotesis Tindakan

Page 23: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

Berdasarkan tinjauan pustaka, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah

melalui penerapan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar IPS

siswa kelas V SD Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka.

BAB III

METODE PENELITIAN

A.    Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian yang

dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk

meningkatkan keaktifan siswa. Sehingga penelitian ini difokuskan pada tindakan-tindakan

sebagai usaha untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar IPS.

B.     Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Lalingato yang terletak di kecamatan

Tirawuta kabupaten Kolaka, pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Subyek

penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 15 orang terdiri dari

8 orang laki-laki dan 7 orang perempuan.

C.    Faktor yang DitelitiFaktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.         Faktor siswa: untuk melihat kemampuan siswa dalam mempelajari IPS.

2.         Faktor guru: untuk melihat bagaimana teknik guru dalam menerapkan

modelpembelajaran kontekstual.

D.    Prosedur PenelitianProsedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam 2 siklus dan

dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai seperti apa yang telah didesain dalam faktor yang diselidiki. Dari hasil observasi dan evaluasi awal maka pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur berikut: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi, (4) refleksi.

Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini untuk tiap siklusnya dijabarkan sebagai berikut:

Pada siklus I kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Page 24: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

1)        Perencanaan; kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu:

a.    Membuat skenario pembelajaran.

b.    Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas

ketika model pembelajaran kontekstual diaplikasikan.

c.    Menyiapkan alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka membantu siswa memahami

konsep-konsep IPS dengan baik.

d.   Mendesain alat evaluasi untuk melihat apakah materi IPS telah dikuasai siswa.

e.    Menyiapkan jurnal.

2)   Pelaksanaan tindakan; kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan

skenario pembelajaran yang telah dibuat.

3)   Observasi dan evaluasi; pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan

tindakan dan melakukan evaluasi.

4)   Refleksi; hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi dikumpulkan serta

dianalisis dalam tahap ini kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang terjadi

pada siklus akan diperbaiki pada siklus berikutnya.

Pada siklus II kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1)   Perencanaan; kegiatan pada tahap ini meliputi:

a.    Menetapkan, merumuskan kenggulan dan kelemahan yang ditemukan pada siklus I.

b.    Meninjau kembali skenario pembelajaran berupa rencana perbaikan pembelajaran, yang

akan diterapkan pada siklus II.

c.    Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS)

d.   Menyusun alat evaluasi berupa tes formatif pada akhir siklus, lembar observasi aktivitas

siswa pada proses pembelajaran dan lembar observasi kemampuan pengelolaan pengajaran

guru dalam menerapkan model pembelajaran kontekstual.

2)      Pelaksanaan tindakan

Page 25: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah dibuat.

3)        Observasi dan evaluasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dan

melakukan evaluasi.

4)        Refleksi

Hasil yang diiperoleh dari tahap observasi dan evaluasi dikumpulkan serta dianalisis

dalam tahap ini untuk mengetahui apakah kegiatan yang telah direncanakan telah terlaksana

dengan baik. Selain itu, kegiatan refleksi ini juga bertujuan untuk menganalisis data pada

akhir siklus.

Adapun rancangan kegiatan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 2. Rancangan Kegiatan Penelitian Tindakan KelasSIKLUS

IAlternatif Pemecahan(Rencana Tindakan I)PelaksanaanTindakan IIPelaksanaanTindakan IObservasi I

(Monitoring)TerselesaikanAnalisis Data II

EvaluasiRefleksi IIPermasalahanPermasalahanAnalisis Data I

EvaluasiObservasi II(Monitoring)

BelumTerselesaikanRefleksi IAlternatif Pemecahan(Rencana Tindakan II)SIKLU

Page 26: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

SII

Pelaporan

(Tim Proyek PGSM, 1999:27).

E.     Jenis Data dan Sumber Data

1.    Jenis data: jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang diambil melalui

lembar observasi dan data kuantitatif yang diambil melalui tes hasil belajar.

2.    Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru.

F.     Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan Data

a.       Data tentang proses pelaksanaan model pembelajaran kontekstual diambil dengan

menggunakan lembar observasi.

b.      Data tentang hasil belajar siswa diambil menggunakan tes hasil belajar.

c.      Data tentang refleksi diri diambil dengan menggunakan jurnal.

2. Teknik Analisis Data

Adapun langkah dalam menganalisa hasil belajar siswa sebagai berikut:

a.         Membuat tabulasi data.

b.        Menentukan hasil belajar siswa dengan rumus: 

                  x 100

Page 27: Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v Sd Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka

c.         Menentukan nilai minimum dan nilai maksimum.

d.        Menentukan nilai rata-rata hasil belajar menggunakan rumus:

Nilai rata-rata 

Ketuntasan hasil belajar siswa telah tercapai bila minamal 75% dari jumlah siswa telah

mencapai nilai rata-rata 65,00 secara perorangan (KKM yang ditetapkan

sekolah).Sedangkan data hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa melalui lembar

observasi diolah secara manual kemudian dianalisis secara deskriptif dalam bentuk tabel

persentase.

G.    Indikator Kinerja

Adapun indikator keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari dua segi yaitu:

1.        Segi proses: dikategorikan berhasil apabila minimal 85% proses pelaksanaan tindakan telah

sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran.

2.        Segi hasil belajar: dikategorikan berhasil apabila minimal 75% siswa telah memperoleh

nilai ≥ 65 secara perorangan. Hal ini merupakan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang

diterapkan di SD Negeri Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka.