26
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR TIK SISWA KELAS IX SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Peneliti : Maretha Sabatini Parere (702010092) Dr. Dharmaputra T.Palekahelu .M.pd. Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Mei 2015

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

TIK SISWA KELAS IX SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Peneliti :

Maretha Sabatini Parere (702010092)

Dr. Dharmaputra T.Palekahelu .M.pd.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Mei 2015

Page 2: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

ii

Page 3: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

iii

Page 4: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

iv

Page 5: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

v

Page 6: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

vi

Page 7: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

vii

Page 8: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT

TEAMSACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS

BELAJAR TIK SISWA KELAS IX SEMESTER II

TAHUN PELAJARAN 2014/2015 1)

Maretha Sabatini Parere, 2)

Dr. Dharmaputra T. Palekahelu, M.Pd

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email :1)

[email protected],

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of cooperative learning

Student Teams Achievement Division in the learning of technology information

subject learning activities. This research is done by using the experimental method.

IXA and IXC class population. Iinstrumen this study is a test that pretest and posttest

and observation sheet activity of students. the observation of activity of students in

class experiments 93.95% and 69.99%, while the control class acquisition average

pretest score in the experimental class which was originally 67.8% to 80.7%, whereas

in the control class average value of the initial 62.9% to 70 %.

Keywords: Model Student Teams Achievement Division, learning activities,

experimental research method

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

kooperatif Student Teams Achievement Division dalam pembelajaran TIK terhadap

aktivitas belajar siswa. penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode

eksperimen. populasi kelas IXA dan IXC. Iinstrumen penelitian ini adalah tes yaitu

pretest dan posttest dan lembar observasi keaktivan siswa. hasil observasi keaktivan

siswa dikelas eksperimen 93.95% dan kelas kontrol 69.99% sedangkan perolehan

nilai rata-rata pretest di kelas eksperimen yang awalnya 67,8% menjadi 80,7%,

sedangkan di kelas kontrol nilai rata-rata awal 62,9% menjadi 70%.

Kata kunci : Model Student Teams Achievement Division , Aktivitas belajar, Metode

penelitian eksperimen

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan TIK, Universitas

Kristen Satya Wacana Salatiga.

2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Page 9: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

2

1. Pendahuluan

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, khususnya Teknologi

Informasi saat ini sudah berkembang dengan pesat dan merambah ke segala bidang,

termaksud di dunia pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

bagi kepentingan pembelajaran sudah diterapkan dalam berbagai bentuk. Penerapan

yang paling umum dilakukan adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi

untuk membuat materi pengajaran, penyampaian bahan ajar maupun komunikasi

dengan siswa. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pada tahap awal

lebih terkonsentrasi pada penggunaan teknologi informasi sebagai media pendukung

pembelajaran di kelas. Guru sebagai pengelola pembelajaran harus mengemas

pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi siswa. Pembelajaran akan memiliki

makna, jika pembelajaran yang dikemas guru dapat dinikmati oleh siswa dan dapat

memotivasi siswa untuk meningkatkan aktivitas belajarnya. Belajar memiliki dua

pengertian, pertama belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan dan kedua,

belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relative langgeng sebagai hasil

latihan yang diperkuat[1].

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru bidang studi TIK di

SMP Negeri 7 Salatiga terdapat permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar.

Adapun masalah yang terjadi dalam aktivitas belajar, seorang guru tidaklah mudah

menciptakan kondisi yang kondusif bagi semua siswa. ada siswa yang proaktif, ada

siswa yang tidak banyak bicara (pendiam) tetapi memiliki kemampuan akademik

yang di atas temannya, dan terdapat pula siswa yang banyak bicara tetapi memiliki

kemampuan rendah. Bahkan, ada siswa dengan akademik menengah ke bawah merasa

tertekan dengan materi TIK yang sulit mereka pahami.

Permasalahan – permasalahan tersebut yang menjadi masalah dalam nilai dan

Kriteria Ketuntasan Minimum siswa (KKM). Mengatasi permasalahan tersebut para

guru hanya menggunakan metode pembelajaran melalui metode ceramah atau

konvensional. Namun dalam kenyataannya dari 100 %, 30 % metode ceramah

tersebut hanya untuk pengetahuan dasar dan kemampuan siswa hanya bisa

mengetahui pelajaran dengan tingkat 30 %, oleh sebab itu banyak siswa yang nilainya

cenderung belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Rendahnya

aktivitas belajar siswa dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal

dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal adalah pembelajaran yang dilakukan

guru di dalam kelas. Pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas sering kali

membuat siswa bosan sehingga aktivitas belajar siswa rendah. Banyak hal-hal yang

dapat di dilakukan guru agar proses pembelajaran menjadi aktif salah satunya dengan

menerapkan model-model pembelajaran.

Berdasarkan paparan diatas saya tertarik untuk menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achevement division (STAD). Tujuannya

untuk mendorong proses belajar yang lebih aktif dan diharapkan akan memperbaiki

aktivitas belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka akan dilakukan uji coba

pembelajaran dengan melakukan penelitian eksperimen untuk penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division untuk meningkatkan

aktivitas belajar TIK siswa kelas IX semester II.

Page 10: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

3

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang menggunakan model STAD (Student Teams Achievement

Division) yang berjudul "Pengaruh model STAD(Student Team Achievement

Devisions) dengan memanfaatkan alat peraga dua dimensi dan tiga dimensi

terhadap hasil belajar Matematika”. Berdasarkan analisis data yang telah disajikan

dan sudah dianalisis, Rata-rata hasil tes akhir (Post-test) pada kelas eksperimen

adalah 76,5, sedangkan kelas kontrol sebesar 58,6, dengan demikian nilai rata-rata tes

akhir (Post-test) kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan model

pembelajaran STAD (Student Team Achievement Deviasions) dengan memanfaatkan

alat peraga tiga dimensi lebih baik dari pada kelas kontrol yang mendapatkan

perlakuan dengan metode ceramah dengan memanfaatkan alat peraga dua dimensi.

Nilai tes akhir (Post-test) kelas eksperimen dapat dikatakan lebih baik dari pada kelas

kontrol, karena adanya perbedaan rata-rata nilai kelas eksperimnen yaitu sebesar 76, 5

dan kelas kontrol 58,6 Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh alat peraga

terhadap hasil belajar siswa kelas V MI. Dengan demikian, pemanfaatan alat peraga

tiga dimensi memiliki pengaruh terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD

[2].

Penelitian lain berjudul ”Pengaruh Pembelajaran Model Student Teams

Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD

Negeri Kauman Kidul Salatiga”. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa hasil

penelitian yang dilakukan melalui penelitian eksperimen dengan model pembelajaran

Student Team Achievement Division (STAD), dapat meningkatkan hasil belajar

matematika siswa kelas V SD Negeri Kauman Kidul Salatiga, data hasil belajar siswa

pada kelas kontrol adalah 77,68 dan pada kela eksperimen 82,31 peningkatan skor

pada kelas kontrol adalah 7,26 dan pada kelas eksperimen adalah 10,74 hal ini dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) hasilnya tidak sama

dengan kelas ceramah. Hasil ini dapat menunjukan bahwa penggunaan model

pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kauman Kidul Salatiga (kelas eksperimen)

pada mata pelajaran Matematika pokok bahasan sifat-sifat bangun datar[3].

Berdasarkan analisis penelitian yang dilakukan Mega dan Iis, dapat dilihat

perbedaan dengan penelitian yang dilakukan saat ini yaitu penelitian menggunakan

model STAD dengan berbantuan internet. Penelitian sebelumnya telah menunjukan

keberhasilannya dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Penulis memilih dua penelitian tersebut karena sangat relevan untuk penelitian

berikutnya dilingkungan yang berbeda. Oleh karena itu, penulis yakin bahwa pada

penelitian ini juga akan berhasil meningkatkan hasil belajar TIK siswa.

Pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan

positif dalam kelompok. Ini membolehkan pertukaran ide dan pemeriksaan ide

sendiri dalam suasana yang tidak terancam, sesuai dengan falsafah

konstruktivisme[4]. Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang

melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi[5].

Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam

kegiatan belajar mengajar adalah model pembelajaran kooperatif[6] dan memberikan

penjelasan bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model

pembelajaran yang banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran yang

Page 11: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

4

berpusat pasa peserta didik (student oriented), terutama untuk mengatasi

permasalahan dalam proses pembelajaran[7].

Model STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan variasi

pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti”. Model ini juga sangat mudah

diadaptasi, telah digunakan dalam matematika, IPA, IPS, bahasa Inggris, teknik dan

banyak subjek lainnya, dan pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi[8].

STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain

untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru. Jika siswa menginginkan

kelompok memperoleh hadiah, mereka harus membantu teman sekelompok mereka

dalam mempelajari pelajaran. Mereka harus mendorong teman teman sekelompok

untuk melakukan yang terbaik, memperlihatkan norma-norma bahwa belajar itu

penting, berharga dan menyenangkan. Para siswa diberi waktu untuk bekerja sama

setelah pelajaran diberikan oleh guru, tetapi tidak saling membantu ketika menjalani

kuis, sehingga setiap siswa harus menguasai materi itu (tanggung jawab

perserangan).

Dalam proses pembelajaran, keaktifan peserta didik merupakan hal yang

sangat penting dan perlu diperhatikan oleh guru sehingga proses pembelajaran yang

ditempuh benar-benar memperoleh hasil yang optimal[9].

Teknologi informasi dan komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk

mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,

memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang

berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu[10]. Sedangkan

pengertian lain disebutkan, teknologi informasi dan komunikasi adalah sarana

prasarana (hardware, software, userware), system dan metode untuk peroleh,

pengiriman, penerimaan, pengelolahan, penafsiran, penyimpanan, pengorganisasian,

dan penggunaan data yang bermakna[11]. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

khususnya komputer dan perangkatnya merupakan salah satu medium atau alat (tool)

yang dapat digunakan oleh guru untuk menciptakan suatu proses pembelajaran yang

sesuai dengan standar. Beberapa manfaat TIK dalam pembelajaran , sebagai berikut:

1) Meningkatkan motivasi siswa; 2) Digital portofolio efektif dan efisien; 3)

Menambah wawasan dan cakrawala berpikir; 4) Menumbuhkan jiwa kebersamaan,

dan; 5) Menjadi alat ukur konsep pembelajaran yang dilakukan di sekolah[12]

Page 12: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

5

3. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen (ekxperimental research).

Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya pengaruh aktivitas belajar TIK

menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division pada mata

pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa kelas IX SMP Negeri 7 Salatiga

semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.

Metode eksperimen adalah salah satu cara mengajar, dimana siswa melakukan

suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil

percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi

oleh guru. Hal ini berate siswa melakukan sendiri suatu percobaan tentang materi

yang di ajarkan, mengamati dan akhirnmya hasil pengamatan disampaikan dikelas

dan dievaluasi[13].

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IX SMP N 7 Salatiga beralamat di

Jalan Setiaki no. 15 kecamatan Sidomukti Salatiga. Waktu penelitian ini dilaksanakan

pada semester II tahun pelajaran 2014/2015 dimulai pada bulan Desember-Januari

2014/2015.

Variabel-variabel yang terlihat dalam penelitian ini meliputi: 1) Variabel bebas

proses belajar mengajar dengan pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Student Team Achievement Division; 2) variabel terikat adalah Aktivitas Belajar.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas IX , SMP

Negeri 7 Salatiga mata pelajaran TIK. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas IXA

dan IXC, SMP Negeri 7 Salatiga

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest_Posttest

Control Group Design yaitu desain ini memiliki dua kelompok yang dipilih secara

acak, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengaruh perlakuan adalah (O2-

O1)-(O4-O3).

Desain eksperimen

Pretest_Posttest Control Group Design

R O1 X O2

R O3 O4

Sugiyono (2011)

Keterangan :

R : Kelompok eksperimen dan kelompok control dipilih secara random

O1 : Pretest untuk kelompok eksperimen

O2 : posttest untuk kelompok eksperimen

O3 : Pretest untuk kelompok kontrol

O4 : Posttest untuk kelompok kontrol

X : perlakuan (treatment) uktuk kelompok eksperimen yaitu pada kelas IXB

SMP Negeri 7 Salatiga yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Student Team Achievement Division [14].

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif model STAD: 1) penyampaian

tujuan dan motivasi, Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada

Page 13: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

6

pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar; 2) pembagian kelompok,

Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap kelompoknya terdiri dari

4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi

akademik, gender/jenis kelamin, rasa atau etnik; 3) prestasi dari guru, Guru

menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasa tersebut

dipelajari. Guru member motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif.

Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan atau

masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga tentang

keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan pekerjaan

yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya; 4) kegiatan belajar dalam

tim(kerja tim), Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan

lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota

menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru

melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila

diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD; 5) kuis (evaluasi),

Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang

dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-

masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan

bekerja sama. Ini dilakukan untuk menjamin agar siswa secara individu bertanggung

jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut. Guru menetapkan

skor batas penguasaan untuk setiap soal, misalnya 60,85,84 dan seterusnya sesuai

dengan tingkat kesulitan siswa; 6) penghargaan prestasi tim, Setelah pelaksanaan kuis,

guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka dengan rentang 0-100,

selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh

guru dengan melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1) menghitung skor

individu, Untuk menghitung perkembangan skor individu dihitung sebagaimana dapat

dilihat pada tabel 1 sebagai berikut:[15]

Tabel 1 perhitungan perkembangan skor individu

No Nilai tes Skor perkembangan

1 Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar 0 poin

2 10 sampai 1 poin dibawah skor dasar 10 poin

3 Skor 0 sampai 10 poin di atas skor dasar 20 poin

4 Lebih dari 10 poin di atas skor dasar 30 poin

5 Pekerjaan sempurna ( tanpa memerlukan

skor dasar)

30 poin

2) menghitung skor kelompok, Skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata

skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlahkan semua skor

perkembangan individu anggota kelompok dan membagi sejumlah anggota kelompok

tersebut. Sesuai dengan rata-rata skor perkembangan kelompok, diperoleh skor

kelompok sebagaimana dalam tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2 perhitungan perkembangan skor kelompok

No Rata-rata skor Kualifikasi

1 0 ≤ N ≤ 5 -

2 6 ≤ N ≤ 15 Tim yang baik (Good Team)

3 16 ≤ N ≤ 20 Tim yang baik sekali (Great Team)

4 21 ≤ N ≤ 30 Tim yang istimewa (Super Team)

3) Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok, Setelah masing-masing

kelompok atau tim memperoleh predikat, guru memberikan hadiah atau penghargaan

Page 14: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

7

kepada masing-masing kelompok sesuai dengan prestasinya (kriteria tertentu yang

ditetapkan guru)

Langkah-langkah kegiatan penelitian sebagai berikut:

Tahap Kontrol Eksperimen

1. Menyampaikan salam

2. Absen

3. Menyampaikan tujuan

pembelajaran dan

mengkondisikan kelas

agar siswa termotivasi

dalam proses

pembelajaran dengan

menanyakan materi

tentang e-mail

1. Menyampaikan salam

2. Absen

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

yaitu tentang e-mail dengan

mengkondisikan kelas agar siswa

termotivasi dalam pembelajaran dan

menginformasikan tentang prinsip

pembelajaran STAD

Pertemua

n pertama Eksplorasi

1. Guru menyampaikan

materi pengenalan e-mail

dengan metode ceramah

Elaborasi

1. Guru melibatkan siswa

dalam proses

pembelajaran dengan

mendengarkan dan

menyimak penjelasan dari

guru

2. Guru memberikan tugas

untuk dikerjakan siswa di

dalam kelas

3. Siswa bertanya jawab

dengan guru

Konfirmasi

1. Siswa mengumpulkan

tugas

2. Guru bertanya dengan

siswa tentang materi yang

belum diketahui

3. Guru memberikan

kesimpulan

Penutup

Guru mengakhiri pelajaran

Eksplorasi 1. Guru menyampaikan materi

pengenalan e-maildengan model

pembelajaran STAD

Elaborasi

1. Guru membagi siswa ke dalam

kelompok berjumlah 4-5 orang

berdasarkan nilai pretest.

2. Siswa belajar dalam kelompok

3. Guru memberikan tugas

4. Guru mengawasi, membimbing dan

mengarahkan saat proses

pembelajaran kelompok

5. Guru menunjuk salah satu perwakilan

kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi

6. Guru mengevaluasi hasil diskusi

apakah jawaban benar atau salah dan

memberikan kesempatan kepada

kelompok lain untuk menjawab

dengan benar

Konfirmasi 1. Guru memberikan penghargaan

kepada kelompok terbaik

2. Guru memberikan kuis kepada siswa

secara individu

3. Guru menarik kesimpulan tentang

materi pengenalan e-mail dan cara

membuat email

Penutup

Guru mengakhiri pelajaran dan

mengingatkan siswa untuk mempelajari

materi yang akan diajarkan pada

pertemuan selanjutnya

Page 15: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

8

Pertemua

n kedua Eksplorasi

1. Guru menyampaikan

materi cara mengirim e-

mail dengan metode

ceramah

Elaborasi

1. Guru melibatkan siswa

dalam proses

pembelajaran dengan

mendengarkan dan

menyimak penjelasan dari

guru

2. Siswa diberikan tugas

oleh guru

Konfirmasi

1. Siswa mengumpulkan

tugas

2. Guru bertanya dengan

siswa tentang materi yang

belum diketahui

3. Guru memberikan

kesimpulan

Eksplorasi 1. Guru menyampaikan materi cara

mengirim e-mail

Elaborasi

1. Guru memberikan tugas kepada siswa

tentang mengirim email

2. Siswa belajar dalam kelompok

3. Guru mengawasi, membimbing dan

mengarahkan saat proses

pembelajaran kelompok

4. Guru menunjuk salah satu perwakilan

kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi

5. Guru mengevaluasi hasil diskusi

apakah jawaban benar atau salah dan

memberikan kesempatan kepada

kelompok lain untuk menjawab

dengan benar

Konfirmasi 1. Guru memberikan penghargaan

kepada kelompok terbaik

2. Guru memberikan kuis kepada siswa

secara individu

3. Guru menarik kesimpulan tentang

materi cara mengirim e-mail

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) wawancara,

Wawancara dilakukan semi terstruktur yaitu pewawancara bertanya sesuai dengan

topik yang hendak ditanyakan, kemudian pertanyaan-pertanyaan lain dapat

dikembangkan secara bebas agar sesuai dengan subjek dan suasana pada saat

wawancara dilakukan. Wawancara tersebut dilakukan dengan tujuan untuk

mengungkap data yang sulit ditemukan ketika menggunakan observasi, seperti

tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran TIK menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) serta

melakukan cross check atas hasil observasi; 2) Dokumen, Dokumentasi digunakan

untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Dokumen yang digunakan

berupa daftar nilai tes siswa tiap akhir siklus dan dokumentasi foto dapat memberikan

gambaran secara konkret mengenai kegiatan pembelajaran; 3) observasi, Observasi

yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan pengamatan secara langsung

selama pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan

pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. indikator

pada tahap ini sebagai berikut :

Page 16: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

9

No

INDIKATOR

Skor

1 2 3 4

1 Persiapan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran

2 Memperhatikan dengan sungguh-sungguh

sesuatu yang disampaikan oleh guru

3 Siswa dianjurkan untuk bersikap kritis

dalam menyimak pertanyaan-pertanyaan

atau menjawab pertanyaan pertanyaan yang

diajukan guru.

4 Guru mengarahkan siswa untuk membentuk

kelompok

5 Siswa berinteraksi dengan temannya

6 Siswa berdiskusi dan kerja kelompok

menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD sesuai instruksi yang

diberikan oleh guru

7 Siswa mengerjakan soal yang telah

disiapkan

Modifikasi Purwanto,1992 :102

Penilaian observasi keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Skor Keterangan

1 Tidak Baik

2 Cukup Baik

3 Baik

4 Sangat Baik

Dengan kriteria sebagai berikut :

Nilai 1 (tidak baik) : minat peserta didik tidak aktif/kurang aktif dalam belajar

Nilai 2 (cukup baik) : minat peserta didik cukup baik dan cukup aktif dalam belajar

Nilai 3 (baik) : minat peserta didik baik dan aktif dalam belajar

Nilai 4 (sangat baik) : minat peserta didik sangat baik dan aktif dalam belajar

Untuk menganalisa data yang diperoleh dari lembar observasi peserta didik,

menggunakan rumus penilaian sebagai berikut :

Rumus nilai NP = R/SM ×100%

Keterangan :

NP : nilai persen yang dicari atau yang diharapkan

R : skor mentah yang diperoleh

SM : skor maksimum

100 : bilangan tetap

Page 17: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

10

Persentase penskoran untuk kala penilaian yang digunakan untuk lembar

observasi aktivitas siswa secara individu adalah sebagai berikut :

25 % ≤ nilai ≤ 45 % : aktivitas siswa kurang

45 % ≤ nilai ≤ 65 % : aktivitas siswa cukup baik

65 % ≤ nilai ≤ 85 % : aktivitas siswa baik

85 % ≤ nilai ≤ 100 % : aktivitas siswa sangat baik

4. Hasil Dan Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol menggunakan

model konvensional (ceramah). Materi pembelajarannya adalah mengenal E-mail.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) sebagai acuan kegiatan belajar mengajar, dalam penelitian ini

peneliti menggunakan instrumen tertulis berupa tes pilihan ganda dan lembar

observasi untuk mendapatkan data mengenai aktifitas belajar siswa pada mata pelajar

TIK.

Sebelum saya melakukan penelitian di SMP N 7 Salatiga, saya melakukan

observasi terlebih dahulu untuk melihat aktivitas siswa sebelum penerapan model

STAD dilakukan. Observasi yang saya lakukan adalah melihat aktivitas siswa saat

mengikuti proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran konvensional

di kelas IXA dan di kelas IXC. Pada saat saya melakukan observasi di kelas IXA

saya melihat siswa terlihat bosan dikelas ada beberapa siswa yang berbicara dengan

teman sebangkunya ada juga siswa yang mengantuk pada saat guru menerangkan

materi. Siswa lebih banyak diam ketika guru mengajukan pertanyaan dan memberi

kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan. Hal ini yang menyebabkan

proses belajar mengajar menjadi membosankan di dalam kelas karena tidak adanya

perubahan proses belajar mengajar di kelas tersebut. Pada saat saya melakukan

observasi di kelas IXC saya melihat sebagian siswa terlihat aktif pada saat proses

belajar mengajar berlangsung. Ketika guru memberikan pertanyaan kepada siswa

hamper sebagian siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru walaupun

tidak semua jawaban siswa benar, tetapi dikelas ini siswa bersaing untuk

mengutarakan pendapat mereka dikelas.

Dari hasil observasi yang saya lakukan di kelas IXA dan IXC saya

memutuskan untuk memilih kelas IXA sebagai kelas eksperimen karena saya ingin

melihat apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Division siswa bisa aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar di

dalam kelas. Dan saya memilih kelas IXC sebagai kelas kontrol karena kelas IXC

sudah termaksud kelas yang aktif saya ingin melihat apakah ada perbedaan ketika

saya menggunakan model konvensional di kelas IXC dan ketika saya menggunakan

model STAD di kelas IXA.

Proses pembelajaran pada kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 24

januari 2015 yaitu di kelas IXA yang di diawali dengan doa yang dipimpin oleh ketua

kelas IXA. Sebelum memulai proses pembelajaran guru memberikan soal pretest

kepada siswa untuk melihat kemampuan siswa terhadap mata pelajaran TIK. Setelah

siswa selesai mengerjakan pretest, guru memulai pembelajaran TIK dengan

menginformasikan kepada siswa bahwa pelaksanaan pembelajaran akan dilaksanakan

dengan diskusi kelompok, presentasi kelompok, dan akan diberikan kuis pada akhir

pembelajaran. Selain itu guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa

dapat mengenal e-mail, cara membuat e-mail dan menggunakan e-mail. Guru

menginformasikan kepada siswa bahwa akan diberikan penghargaan kepada

Page 18: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

11

kelompok-kelompok yang berprestasi. Guru mengecek kesiapan siswa dengan melihat

kondisi siswa serta situasi dalam kelas. Guru mengingatkan kembali kepada siswa

bahwa kerja sama dalam kelompok akan dinilai. Guru mengumumkan pembagian

kelompok dan membagi siswa kedalam kelompok-kelompok. Banyaknya siswa di

kelas IXA adalah 26 siswa dan terbagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing

terdiri dari 4-5 anggota dalam tiap kelompok dan masing-masing kelompok di bagi

menurut jenis kelamin dan sukunya. Guru memulai pembelajaran dengan memberikan

apersepsi mengenai E-mail, guru menjelaskan pengertian e-mail. Guru juga

menjelaskan cara membuat e-mail pada Gmail, guru memberikan satu contoh cara

membuat e-mail pada Gmail siswa diminta untuk fokus memperhatikan guru

membuat contoh pembuatan email. Pada saat guru menjelaskan materi tentang email,

siswa masih terlihat pasif di kelas ada juga beberapa siswa yang sibuk berbicara

dengan teman sebangkunya. Setelah guru memberikan penjelasan materi guru

memberikan tugas kepada masing-masing kelompok. Setiap kelompok diminta untuk

membuat email menggunakan Gmail. Guru meminta siswa untuk bisa memahami

yang sudah diperagakan oleh guru didepan kelas, guru juga meminta setiap anggota

kelompok yang sudah bisa membuat email untuk mengajarkan teman satu

kelompoknya membuat email. Sementara itu guru berkeliling mengamati pekerjaan

tiap kelompok. Saat mengerjakan tugas siswa sering bertanya kepada guru. Mereka

masih terlihat bingung dengan pekerjaannya. Pada saat bekerja kelompok, suasana

kelas ramai. Guru menyerukan agar siswa tetap tenang dan melanjutkan mengerjakan

tugas.

Beberapa kelompok terlihat mulai saling bekerja sama dan berdiskusi dengan

teman kelompoknya. kadang-kadang siswa saling berdebat untuk mempertahankan

pendapatnya ketika terjadi perbedaan pendapat dalam kelompoknya. namun ada juga

siswa yang terlihat tenang ketika mengerjakan tugas, tidak berdiskusi bersama

kelompoknya, terlihat lebih berkonsentrasi ketika bekerja secara individu meskipun

pada awal pembelajaran guru telah menginstruksikan bahwa pembelajaran hari ini

adalah belajar kelompok. Setelah semua kelmpok menyelesaikan hasil kerjanya, guru

meminta salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. pada

saat siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, guru mendampingi kemudian

membahas bersama seluruh siswa ketika ada pekerjaan yang kurang tepat. sebagian

besar siswa masih belum mengerti cara membuat email bahkan masih ada siswa yang

belum bisa menggunakan internet. Guru kembali menjelaskan kepada siswa cara

membuat email dan memperagakan kembali kepda siswa yang masih belum mengerti

cara membuat email. Pada saat proses pemembelajaran, peneliti dibantu observer

untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran menggunakan lembar observasi.

setelah kerja keleompok selesai guru memberikan kuis kepada siswa secara individu.

Soal berbentuk esai yang terdiri dari 5 soal. Setelah siswa selesai mengerjakan soal

kuis guru mengumumkan kepada siswa hasil dari kerja kelompok mereka, guru

memberikan penghargaan kepada kelompok yang sudah menyelesaikan tugas dengan

baik yaitu kelompok 5. Setelah pembelajaran selesai guru menutup pelajaran, guru

mengingatkan siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan

pada pertemuan berikutnya, yaitu mengenai penggunaan email

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 29 januari 2015. Pada pertemuan

kedua, Guru mengecek kesiapan siswa dengan melihat kondisi siswa serta situasi

dalam kelas. selain itu juga mengecek kesiapan alat pembelajaran seperti LCD,

laptop, dan modem. Guru memulai pembelajaran dengan menginformasikan kepada

siswa bahwa pelaksanaan pembelajaran akan dilaksanakan dengan diskusi kelompok,

presentasi kelas, dan akan diberikan kuis pada akhir pembelajaran. Selain itu guru

Page 19: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

12

juga menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa dapat mengirim email dengan

email yang sudah di buat pada pertemuan sebelumnya. Guru juga menginformasikan

bahwa akan diberikan penghargaan kepada kelompok-kelompok yang berprestasi.

Guru memulai pelajaran dengan memberikan apersepsi kepada siswa mengenai cara

mengirim email menggunakan email yang telah mereka buat pada pertemuan

sebelumnya. Setelah itu guru memberikan tugas kepada setiap kelompok yang sudah

dibentuk pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan kedua masing masing

kelompok diminta untuk mengirimkan dan membalas email kepada kelompok yang

lain dengan email yang sudah mereka buat minggu lalu, setiap kelompok juga bisa

mengedit email mereka dan membuat profil pada email kelompok mereka. Siswa

Nampak lebih tenang dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Setelah semua

kelompok menyelesaikan tugasnya sesuai waktu yang diberikan, guru

mempersilahkan salah satu siswa untuk mempresentasikan dan memberikan contoh

cara mengirim email dan membalas email, salah satu kelompk yang dipersilahkan

maju adalah kelompok 5. Dari hasil kerja kelompok 5 yang sudah dipresentasikan,

dapat diketahui bahwa siswa mulai dapat memahami masalah-masalah yang diberikan

dan dapat mengerjakan tugas dengan baik.

Setelah presentasi kelas selesai maka akan diberikan kuis yang berbentuk soal

esai yang berjumlah 5 soal. Para siswa tidak diperkenankan bekerja sama dan saling

membantu dalam menyelesaikan kuis ini. Guru mengingatkan siswa bahwa jika siswa

ada yang berbuat curang dalam mengerjakan kuis ini maka siswa tersebut tidak

memperoleh nilai. Semua siswa tenang tidak ada satupun siswa yang bertanya kepada

guru dan berdiskusi dengan teman. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan kuis.

Setelah siswa selesai mengerjakan kuis, guru menyampaikan hasil kerja siswa selama

proses pembelajaran berlangsung. Guru mengumumkan dan memberikan

penghargaan kepada kelompok 5 yaitu kelompok yang sudah bekerja sama dengan

baik selama mengerjakan tugas kelompok dan memperoleh nilai dengan rata-rata

16,6. Sedangkan hasil kerja kelompok siswa dapat dilihat pada tabel 3. Adapun

peningkatan skor kelompok siswa sebagai berikut:

Tabel 3. Perkembangan skor kelompok

No

Nama

kelompok

Jumlah siswa yang mendapatkan

skor peningkatan

Rata-

rata

Kriteria

5 10 20 30

1 Kelompok

1

2 1 1 6,6 Cukup

2 Kelompok

2

1 1 3 12,5 Baik

3 Kelompok

3

2 2 1 15 Sangat baik

4 Kelompok

4

1 1 2 14,16 Sangat baik

5 Kelompok

5

1 3 16,6 Sempurna

6 Kelompok

6

1 1 2 9,16 Cukup

Hasil perkembangan skor kelompok pada kelompok satu ada dua orang siswa

yang mendapatgkan skor peningkatan 5, dua orang siswa ini tidak aktif dalam

kelompok mereka pada saat mengerjakan tugas kelompok, satu orang yang

mendapatkan skor peningkatan 10 siswa ini bisa mengerjakan tugas kelompok tapi

Page 20: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

13

tidak mau bekerja sama, dan satu orang yang mendapatkan skor peningkatan 20 siswa

ini cukup aktif dalam mengerjakan tugas kelompok dan mau mau membantu teman

kelompoknya walaupun siswa ini tidak begitu mengerti cara membuat email.

Kelompok dua ada dua orang siswa yang saya beri skor peningkatan 5 siswa tersebut

tidak mengerti dengan tugas yang diberkan dan tidak membantu kelompok mereka

mengerjakan tugas mereka, satu orang yang mendapatkan skor peningkatan 10 adalah

siswa yang aktif namun tidak terlalu bisa mengerjakan tugas kelompok mereka, tiga

orang siswa yang mendapatkan skor peningkatan 20 adalah siswa yang aktif dan yang

bisa membantu teman kelompok mereka mengerjakan tugas kelompok mereka. Pada

kelompok tiga dua orang siswa yang mendapatkan skor peningkatan 10 adalah siswa

yang tidak terlalu aktif dalam kelompok mereka hanya sibuk berbicara tapi tidak

membantu mengerjakan tugas mereka, dua orang yang mendapatkan skor peningkatan

20 adalah siswa yang bisa mengerjakan tugas kelompok tapi tidak mau bekerja sama

dengan kelompok, dan satu orang siswa yang mendapatkan skor peningkatan 30 siswa

ini bisa saling bekerja sama dengan kelompoknya siswa ini juga mau membantu

teman kelompoknya yang tidak bisa mengerjakan tugas kelompok mereka. Kelompok

empat satu orang siswa yang mendapatkan skor peningkatan 5 siswa ini tidak bisa

bekerja sama dengan kelompoknya siswa ini selalu diam, satu orang siswa yang

mendapatkan skor peningkatan 20 adalah siswa yang mau bekerja sama dengan

kelompok walaupun dia tidak begitu bisa mengerjakan tugas kelompok mereka, dan

dua orang siswa yang mendapatkan skor peningkatan 30 adalah siswa yang aktif dan

mau bekerja sama dengan kelompoknya dan bisa mengerjakan tugas mereka.

Kelompok lima satu orang yang mendapatkan skor peningkatan 10 adalah siswa yang

tidak terlalu aktif pada saat mengerjakan tugas dan tiga orang yang mendapatkan skor

peningkatan 30 adalah siswa yang aktif dan bisa mengerjakan tugas kelompok mereka

kelompok lima ini adalah kelompok yang sempurna karena kelompok ini bisa saling

bekerja sama dengan baik dan kompak dalam mengerjakan tugas kelompok mereka.

Pada kelompok enam ada satu orang siswa yang mendapatkan skor peningkatan 5

yaitu siswa tidak bisaa bekerja sama dengan kelompoknya, satu orang siswa yang

mendapatkan skor peningkatan 10 adalah siswa yang aktif dalam kelompok namun

tidak bisa bekerja sama dengan baik, dan dua orang siswa yang mendapatkan skor

peningkatan 20 adalah siswa yang bisa bekerja sama dengan baik walaupun mereka

tidak begitu bisa mengerjakan tugas mereka.

Sebelum guru menutup pelajaran, guru memberikan soal postest kepada siswa

untuk melihat perkembangan siswa selama proses pelajaran TIK berjalan. Setelah soal

selesai dikerjakan, kelas di akhiri dengan memberikan salam kepada guru yang

dipimpin ketua kelas.

Gambar 1.Penyampaian materi

Page 21: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

14

Gambar 2. Siswa diskusi kelompok dan memperesentasikan hasilnya

Pertemuan pertama kelas kontrol dilaksanakan pada tanggal 24 januari 2015.

Proses pembelajaran pada kelas kontrol pada pertemuan pertama yaitu di kelas IXC,

pembelajaran diawali dengan doa yang dipimpin oleh ketua kelas. Sebelum memulai

proses pembelajaran guru memberikan soal pretest kepada siswa untuk melihat

kemampuan siswa terhadap mata pelajaran TIK. Setelah pretest selesai guru

menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa dapat mengenal e-mail, cara

membuat e-mail dan menggunakan e-mail. Guru mengarahkan siswa untuk tetap

tenang, santai dan fokus selama proses belajar. Guru memulai pelajaran dengan

memberikan apersepsi mengenai Email. Selama guru menjelaskan materi guru

meminta siswa untuk fokus selama proses belajar berlangsung dan mencatat materi

yang guru sampaikan di papan tulis. Setelah guru memberikan materi, guru

memberikan kuis kepada siswa soal berbentuk esai yang terdiri dari 5 soal. Sebagian

besar siswa masih terlihat kebingungan dengan soal yang diberikan siswa masih

saling bekerja sama dalam mengerjakan soal, guru mengingatkan siswa untuk tidak

saling bekerja sama. Setelah siswa mengerjakan soal, guru bertanya kepada siswa

mengenai materi yang belum siswa mengerti, masih banayak siswa yang belum

mengerti cara membuat email dikarenakan mereka sulit menerima penjelasan hanya

dengan menjelaskan dipapan tulis saja. Sebelum guru mengakhiri pelajaran guru

memberikan kesimpulan mengenai materi pengenalan email, guru jug mengingatkan

siswa untuk mempelajari matei selanjutnya yaitu mengenai penggunaan email.

Pada pertemuan kedua dikelas kontrol yaitu pada tanggal 29 januari 2015,

proses pembelajaran diawali dengan doa yang dipimpin ketua kelas. setelah itu guru

menyampikan tujuan pembelajaran. Guru mengarahkan siswa untuk tatap tenang.

Guru memulai pembelajaran dengan memberikan aperesepsi mengenai cara mengirim

dan menggunakan email. Guru juga mengilustrasikan cara mengirim e-mail pada

email teman dan penggunaan email dengan mencatat di papan tulis dan menggunakan

laptop sebagai alat bantu guru untuk menjelaskan dan mengilustrasikan materi. Guru

meminta siswa untuk fokus selama guru menerangkan cara menggunakan email.

Setelah guru memberikan materi guru memberikan kuis terhadap siswa. Guru

mengingatkan siswa untuk tidak saling bekerja sama pada saat mengerjakan soal.

Siswa terlihat serius dalam mengerjakan soal dan sebagian besar siswa tidak ada yang

saling berdiskusi dengan teman sebangkunya pada saat mengerjakan soal. Setelah

siswa mengumpulkan tugas guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang belum

dimengerti. Sebelum guru mengakhiri kegiatan pembelajaran guru memberikan

kesimpulan tentang materi penggunaan email, Sebelum siswa mengakhiri pelajaran

guru memberikan soal postest kepada siswa untuk melihat perkembangan siswa

selama proses pembelajaran menggunakan model konvensional.

Data aktivitas siswa diamati dengan lembar observasi pada saat proses belajar

mengajar berlangsung. Hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel 4

sebagai berikut:

Page 22: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

15

Tabel 4. Hasil observasi aktivitas siswa

Indikator Kelas

Eksperimen kontrol Eksperimen Kontrol

Pertemuan pertama Pertemuan kedua

1 65.38% 42.30% 88,46% 61.53%

2 69.23% 61.53% 92,30% 69.23%

3 69.23% 50% 96,15% 65.38%

4 65.00% - 92,30% -

5 69.23% 69.23% 96,15% 76.92%

6 61.53% - 92,30% -

7 65% 50% 100% 76.92%

Total

Presentase

60.65% 54,61% 93,95% 69,99%

Keterangan Indikator :1) Persiapan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran. Pada pertemuan pertama di kelas eksperimen persiapan siswa dalam

mengikuti proses belajar adalah 65,38% pada indikator ini siswa sudah terlihat siap

dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan walaupun ada sebagian siswa

yang masih berkeluyuran di luar kelas pada saat bel pergantian jam berbunyi artinya

aktivitas siswa baik, sedangkan pada kelas kontrol 42,30% aktivitas siswa masih

kurang pada pertemuan pertama siswa di kelas kontrol pada saat bel berbunyi siswa

basih berkeluaran di luar kelas dan siswa masih belum mempersiapkan diri untuk

mengikuti pembelajaran. Pada pertemuan kedua aktivitas siswa pada kelas

eksperimen meningkat menjadi 88,46% artinya siswa sudah sangat aktif dalam

mempersiapkan diri untuk mengikuti proses belajar TIK, dan pada kelas kontrol

aktivitas siswa meningkat menjadi 61,53% aktivitas siswa cukup baik tidak seperti

sebelumnya pada pertemuan kedua siswa sudah terlihat di dalam kelas; 2)

Memperhatikan dengan sungguh-sungguh sesuatu yang disampaikan oleh guru.

Pertemuan pertama di kelas eksperimen aktivitas siswa 69,23% artinya aktivitas siswa

baik dalama memperhatikan sesuatu yang disampaikan oleh guru, sedangkan pada

kelas kontrol aktivitas siswa 61,53% aktivitas siswa cukup baik artinya pada kelas

kontrol masih ada siswa yang tidak memperhatikan guru menyampaikan materi. Pada

pertemuan kedua di kelas ekperimen peningkatan aktivitas siswa menjadi 92,30%

aktivitas siswa sangat baik pada pertemuan kedua siswa terlihat sangat baik dikelas

tidak ada siswa yang berbicara semua siswa terlihat serius ketika guru menyampaikan

materi dan siswa mencatat setiap materi yang diberikan, dan pada kelas kontrol

69,23% aktivitas siswa baik pada pertemuan kedua siswa sudah terlihat serius dalam

mengikuti pelajaran siswa; 3) Siswa dianjurkan untuk bersikap kritis dalam menyimak

pertanyaan-pertanyaan atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru.

Pada pertemuan pertama dikelas eksperimen aktivitas siswa berjumlah 69,23% pada

pertemuan pertama di kelas ini masih belum banyak siswa yang mau bertanya ataupun

menjawab pertanyaan ketika berdiskusi dengan kelompok walaupun ada beberapa

siswa yang sudah terlihat aktif dan mau bertanya jawab artinya aktivitas siswa baik,

dan dikelas kontrol 50% artinya aktivitas siswa baik pada kelas kontrol pada saat guru

memberikan pertanyaan kepada siswa ada beberapa siswa yang bisa menjawab

pertanyaan yang guru berikan. Pada pertemuan kedua dikelas eksperimen meningkat

menjadi 96,15% artinya aktivitas siswa sangat baik karena pada pertemuan kedua ini

setiap kelompok sudah saling bertanya jawab pada saat mereka berdiskusi tugas

kelompok mereka dan pada kelas control aktivitas siswa meningkat menjadi 65,38%

artinya aktivitas siswa baik pada pertemuan kedua di kelas kontrol pada saat guru

memberikan waktu untuk bertanya jawab ada peningkatan siswa yang mau bertanya

Page 23: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

16

jawab kepada guru pada saat guru memberikan pertanyaan ataupun guru memberikan

waktu untuk mereka memberikan pertanyaan kepada guru tentang materi yang belum

mereka pahami; 4) Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok. Pada

pertemuan pertama di kelas eksperimen aktivitas siswa adalah 65% pada saat guru

mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok masih ada beberapa siswa yang

ingin membentuk kelompok sendiri ada pula siswa yang tidak mau bergabung dengan

kelompok yang sudah di tentukan oleh guru, aktivitas siswa cukup baik dan

pertemuan kedua meningkat menjadi 92,30% aktivitas siswa sangat aktif pada

pertemuan kedua siswa sudah terlihat teratur pada saat guru mengarahkan pembagian

kelompok karena pada pertemuan kedua siswa masih tetap dengan kelompok yang

sudah di bagikan oleh guru, sedangkan pada kelas control tidak ada penilaian pada

indikator ini karena pada kelas kontrol siswa hanya menerapkan metode ceramah,

siswa hanya mendengarkan guru menjelaskan materi, dan mencatat jadi pada kelas

kontrol tidak ada pembagian keompok siswa hanya focus pada materi yang

disampaikan oleh guru didepan kelas; 5) Siswa berinteraksi dengan temannya. Pada

pertemuan pertama dikelas eksperimen aktivitas siswa 69,23% artinya aktivitas siswa

baik pada pertemuan pertama di kelas eksperimen sudah terlihat ada beberapa siswa

yang mau berinteraksi dengan teman satu kelompok mereka ada beberapa kelompok

yang sudah bisa berdiskusi dengan baik, pada kelas kontrol 69,23% aktivitas siswa

baik pada kelas kontrol pada saat guru memberikan pertanyaan siswa berdiskusi

dengan teman sebangku mereka. Sedangkan pada pertemuan kedua pada kelas

eksperimen aktivitas siswa meningkat menjadi 95,15% pada pertemuan kedua ini

masing-masing kelmpok terlihat sangat baik dalam mendiskusikan tugas kelompok

mereka siswa saling membantu jika ada teman mereka yang masih belum bisa

memahami tugas kelompok mereka, artinya aktivitas siswa sangat baik, dan kelas

kontrol meningkat menjadi 76,92% artinya aktivitas siswa baik pada kelas kontrol

ketika guru memberikan pertanyaan-pertanyaan mereka saling membantu untuk

menjawab pertanyaan yang diberikan; 6) Siswa berdiskusi dan kerja kelompok

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sesuai instruksi yang

deberikan oleh guru. Pada pertemuan pertama di kelas eksperimen aktivitas siswa

61,53% siswa bekerja sama dengan baik dan mengikuti arahan yang disampaikan oleh

guru dengan baik artinya aktivitas siswa baik, pada pertemuan kedua aktivitas siswa

meningkat menjadi 92,30% artinya aktivitas siswa sangat aktif pada pertemuan kedua

siswa sudah sangat baik dalam mengikuti arahan yang disampaikan oleh guru. pada

kelas kontrol tidak ada penilaian pada indikator ini karena pada kelas kontrol siswa

hanya menerapkan metode ceramah, siswa hanya mendengarkan guru menjelaskan

materi, dan mencatat; 7) Siswa mengerjakan soal yang telah disiapkan. Pada

pertemuan pertama dikelas eksperimen aktivitas siswa 65% pada pertemuan pertama

ketika mengerjakan soal individu masih ada beberapa siswa yang bekerja sama

artinya aktivitas siswa cukup baik, sedangkan pada kelas control 50% aktivitas siswa

cukup baik pada kelas kontrol masih ada beberapa siswa juga yang bekerja sama saat

mengerjakan soal individu. Pada pertemuan kedua di kelas eksperimen aktivitas siswa

meningkat menjadi 100% artinya aktivitas siswa sangat baik dalam mengerjakan soal

pada pertemuan kedua ini tidak ada satu orang siswa pun yang bekerja sama dalam

mengerjakan soal individu, dan pada kelas control 76,99% aktivitas siswa baik dalam

mengerjakan soal walaupun ada satu sampai dua orang siswa yang masih bekerja

sama dalam mengerjakan soal individu.

Setelah melakukan penelitian guru mewawancarai beberapa siswa dikelas

eksperimen dan kelas kontrol. Menurut beberapa siswa di kelas eksperimen yaitu

kelas IXA model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini membuat siswa lebih aktif

Page 24: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

17

dan memotivasi semangat didalam kelas, mereka menjadi lebih kompak dengan

teman yang sebelumnya tidak terlalu akrab, dan pembelajaran didalam kelas menjadi

menyenangkan. Sedangkan di kelas kontrol dari hasil wawancara setelah proses

belajar mengajar selesai siswa berpendapat bahwa tidak ada perbedaan ketika

mengikut proses belajar mengajar dikelas karena setiap pertemuan hanya berceramah

bertanya jawab dan mencatat, kegiatan belajar mengajar seperti ini yang membuat

siswa menjadi bosan dan malas untuk mengikuti proses belajar mengajar didalam

kelas.

Hasil pretest dan postest dari kelas ekperimen dan kontrol membuktikan

adanya perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan yang hanya menggunakan model konvensional. Di kelas

eksperimen nilai rata-rata yang awalnya 67,8% menjadi 80,7%, sedangkan di kelas

kontrol nilai rata-rata awal 62,9% menjadi 70%.

5. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division, terdapat

perubahan siswa dalam proses belajar. Hal tersebut dapat dilihat dari data observasi

keaktivan siswa selama proses pembelajaran berlangsung aktivitas siswa yang didapat

pada kelas kontrol pada pertemuan pertama memiliki rata-rata 54,61% dan pada

pertemuan kedua 69.99%, sedangkan aktivitas yang didapat pada kelas eksperimen

pada pertemuan pertama memiliki rata-rata 60,65% dn pada pertemuan kedua

93.95%. Siswa dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik terhadap teman

kelompok, siswa lebih sering bertanya, menjawab pertanyaan, memberikan pendapat,

dan menerima pendapat dengan baik. Hal ini berarti selama proses pembelajaran

berlangsung penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) berpengaruh positif terhadap aktivitas belajar siswa

kelas IX dalam pembelajaran TIK di SMP Negeri 7 Salatiga.

Page 25: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

18

6. Daftar Pustaka

[1] Sugihartono dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY

[2] Mega, 2014. Pengaruh model STAD(Student Team Achievement Devisions)

dengan memanfaatkan alat peraga dua dimensi dan tiga dimensi terhadap

hasil belajar Matematika.skripsi

[3] Iis, 2014. Pengaruh Pembelajaran Model Student Teams Achievement

Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD

Negeri Kauman Kidul Salatiga. Skripsi

[4] Slavin E. Robert. 2007. Cooverative Learning: Riset dan Praktik. Bandung.

Nusa media.

[5] Nurulhadayati, siti. 2002. Pembelajaran kooperatif yang menggairahkan.

Wahana Informasi dan komunikasi pendidikan TK dan SD, Edisi 3.

[6] Sadan Hasan. (2011). Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas

VIII1 SMP Negeri 1 Batuatas pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear

Dua Peubah Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT. Diakses dari

http://goesbas.blogspot.com/2011/05/meningkatkan-prestasi-belajar.html pada

tanggal 4 Februari 2012 pukul 13:36 WIB.

[7] Mushlihin al-Hafizh. (2011). Model Pembelajaran Cooperative Learning.

Diakses dari http://www.surgamakalah.com/2011/07/model-pembelajaran-

cooperatif-learning.html pada tanggal 8 Februari 2012 pukul 23:09 WIB.

[8] Slavin E. Robert. 2007. Cooverative Learning: Riset dan Praktik. Bandung.

Nusa media

[9] Hamalik, Oemar (2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

[10] Wardiana, Wawan. (2002). Perkembanganteknologi informasi di indonesia,”

(makalah Seminar dan PameranTeknologi Informasi FT UniversitasKomputer

Indonesia (UNIKOM)

[11] Miarso, Yusufhadi.

(2004). Menyemai benih teknologi pendidikan. Jakarta: Prenada Media

Page 26: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13875/2/T1_702010092_Full... · pelajaran TIK terhadap aktivitas belajar siswa

19

[12] Noor Cahyanto, Jalu. Pemanfaatan ICT dalammembangung jaringan

pembelajaraninternasional. Paper dalam KonferensiGuru Indonesia 2007,

Jakarta, 27 – 28November 2007.Peraturan PemerinhRepublik Indonesia No.

19 Tahun 2005tentang Standar nasional pendidikan

[13] Roestiyah, 2008, Strategi belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta

[14] Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: AFABETA, cv.

[15] Slavin E. Robert. 2007. Cooverative Learning: Riset dan Praktik. Bandung.

Nusa media