163
i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 3 SEMARANG Skripsi Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Oleh Budi Arianto NIM 5101410017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

  • Upload
    lamthu

  • View
    261

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK

KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN

SMK NEGERI 3 SEMARANG

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

Budi Arianto NIM 5101410017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

ii

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

iii

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip

atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi

ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, 29 Januari 2015

Budi Arianto

NIM 5101410017

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Jangan pernah menyerah sebelum kita meraih apa yang sebenarnya ingin

kita capai dan tetap semangat dan jujur.

Disetiap kesulitan itu pasti ada jalan menuju kemudahan. Walaupun jalan itu

terlalu sempit untuk dilewati. Dan semua itu tergantung pada diri kita.

Apakah mau tetap membiarkan jalan itu tetap sempit dengan kita tidak

melakukan apa-apa atau membuat jalan itu menjadi lebar dan mudah untuk

kita lewati.

Persembahan :

1. Bapak Bunari dan Ibu Sumarni tercinta atas

dukungan dan doanya.

2. Kakak dan Adik tersayang Ani Budiarti dan Tri

Ariani yang selalu menyemangati.

3. Teman – teman Pendidikan Teknik Bangunan

Angkatan 2010

4. Almamaterku UNNES

5. Negaraku Indonesia

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul ” Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Kelas X

Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 3 Semarang” dalam rangka menyelesaikan

pendidikan Strata I untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan

dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati

penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum., selaku Rektor Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi di

Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Muhammad Harlanu, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik yang telah

memberikan ijin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.

3. Drs. Sucipto, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk mengadakan

penelitian.

4. Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T., Ketua Prodi Pendidikan Teknik Bangunan

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang.

5. Aris Widodo, S.Pd., M.T., selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

6. Drs. Supriyono, M.T., Dosen Penguji I yang memberikan kritik dan saran.

7. Triono Subagio, S.Pd., Dosen Penguji II yang memberikan kritik dan saran.

8. Drs. Samiran, M.T., selaku Kepala SMK N 3 Semarang yang telah memberikan

ijin untuk melakukan penelitian.

9. Supriyadi, S.Pd., selaku Guru gambar teknik SMK N 3 Semarang yang telah

membantu dalam penelitian.

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

vii

10. Segenap Dosen Jurusan Teknik Sipil, atas ilmu dan bimbingan yang telah

diberikan.

11. Sahabatku dan teman terbaikku Nur Hidayah, Irfan Arifin, Yusuf, Eddy, dan

Rendi. Terimakasih telah menjadi sahabat terbaik untuk selamanya dan

dukungan yang telah diberikan.

12. Sahabat-sahabatku keluarga besar PTB angkatan 2010 yang tak bisa

terucapkan semuanya. Terimakasih atas segala kenangan dan perjalanan kuliah

selama 4 tahun ini. Semoga kita semua menjadi orang yang sukses.

13. Seluruh siswa kelas X TGB SMK N 3 Semarang yang telah bersedia menjadi

sampel dalam penelitian ini.

14. Semua pihak yang membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Penyusun menyadari sepenuhnya kemampuan yang ada dalam diri penyusun

terbatas, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun

harapkan. Besar harapan penyusun semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca dan perkembangan pendidikan selanjutnya.

Semarang, 29 Januari 2015

Penyusun,

Budi Arianto

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

viii

ABSTRAK

Budi Arianto. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik

Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 3 Semarang. Jurusan

Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing

Aris Widodo, S.Pd., M.T.

Kata Kunci : Model pembelajaran Problem Based Learning

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga pendidikan

dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik dalam memasuki dunia kerja.

SMK merupakan pendidikan kejuruan tingkat menengah di Indonesia yang dalam

penyelenggaraannya dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik guna

memasuki dunia kerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa kelas

X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 3 Semarang pada mata pelajaran gambar

teknik sub materi gambar konstruksi geometris.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Desain

eksperimen yang digunakan adalah Quasi Experimental Design atau eksperimen

semu. Desain eksperimen semu yang digunakan adalah Nonequivalent Control

Group Design. Subyek penelitian adalah siswa kelas X TGB SMK N 3 Semarang

tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 72 siswa dengan membagi dua kelompok sebagai

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode pengumpulan data

menggunakan metode dokumentasi, tes, dan observasi. Teknik analisis data

menggunakan uji kesamaan dua rata-rata dengan batuan SPSS 16 for windows.

Berdasarkan hasil perhitungan uji kesamaan dua rata-rata menunjukkan

bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen lebih baik daripada

kelas kontrol. Pengguanaan model pembelajaran Problem Based Learning dapat

meningkatkan hasil belajar pada ranah psikomotrik, ditunjukkan pada presentase

ketuntasan nilai rata-rata hasil belajar psikomotorik siswa sebesar 100% dengan

rata-rata 82,40. Ditinjau dari rata-rata pada ranah kognitif diperoleh 78,47

berbanding 70,59, pada ranah afektif 79,17 berbanding 75,42, sedangkan pada

ranah psikomotorik 82,40 berbanding 78,44. Ditinjau dari uji kesamaan dua rata-

rata diperoleh ranah kognitif thitung dengan ttabel 3,569 > 1,994, ranah afektif thitung

dengan ttabel 2,008 > 1,994, ranah psikomotorik thitung dengan ttabel 6,487 > 1,994.

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

ix

ABSTRACT

Budi Arianto. 2014. Application of Problem-based Learning Model to Improve

Learning outcomes in subjects engineering drawings class X architecture

engineering SMK N 3 Semarang. Departement of Civil Engineering, Faculty

of Engineering, University of Semarang. Supervisior Aris Widodo, S.Pd.,

M.T.

Keywords : Problem-based Learning model

Vocational High School as an educational institution intended to prepare

students to enter the workforce . Vocational High School is a mid-level vocational

education in Indonesia that the implementation is intended to prepare students to

enter the workforce in accordance with their expertise . Application of Problem

Based Learning models aim to find out how much improvement of learning

outcomes in the cognitive , affective , and psychomotor class X Architecture

Engineering SMK 3 Semarang on the subjects of sub- materials engineering

drawing geometric construction drawings

This study uses an experimental research. Experimental design used was a

quasi-experimental design. Used a quasi-experimental design was a nonequivalent

control group design. The subjects were students of class X engineering drawings

SMK N 3 Semarang 2014/2015 school year, 72 student by dividing the two groups

as the experimental group and control group. Methods of data collection using the

method of documentation, testing, and observation. Data were analyzed using two

similarity test average with SPSS 16 for windows.

Based of the result of test calculations two average similarity indicates that

students problem-solving abilities experimental class better than the control class.

The uses of problem-based learning model can improve learning outcomes in

psychomotor domains, shown in percentage completeness average value of

psychomotor learning outcomes of students at 100% with an average of 82,40.

Judging from the average on the cognitive obtained 78,47 proportionate 70,59, at

79,17 proportionate 75,42 affective domain, whereas in the psychomotor sphere

82,40 propostionate 78,40. Judging from the similarity test two average obtained

cognitive tcount with ttable 3,569 > 1,994 , affective tcount with ttable 2,008 > 1,994 ,

psychomotor domains tcount with ttable 6,487 > 1,994.

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………………………………………………………..… i

HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….. iii

PERNYATAAN ……………………………………………………………… iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………………………... v

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. vi

ABSTRAK …………………………………………………………………… viii

ABSTRACT ………………………………………………………………….. ix

DAFTAR ISI ………………………………………………………………… x

DAFTAR TABEL …………………………………………………………… xii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… xiv

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….. 1

1.1. Latar Belakang ……………………..……………………………… 1

1.2. Identifikasi Masalah ……..………………………………………… 6

1.3. Batasan Masalah ………..…………………………………………. 6

1.4. Rumusan Masalah ………..………………………………………... 8

1.5. Tujuan Penelitian ………..………………………………………… 8

1.6. Manfaat Penelitian ………..……………………………………….. 9

BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………… 11

2.1. Tinjauan Pustaka …………..………………………………………. 11

2.1.1. Tinjauan Tentang Metode

Problem Based Learning ……....……………………………. 11

2.1.2. Tijauan Tentang Hasil Pembelajaran ………………………… 16

2.1.3. Mata Pelajaran Gambar Teknik ……………………………… 33

2.2. Kerangka Berfikir …………………..……………………………… 34

2.3. Hipotesis ………………………..…………………………………. 37

BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………..... 39

3.1. Jenis Penelitian …………………..………………………………… 39

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

xi

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian …..…………………………………. 40

3.3. Populasi dan Sampel ……………..………………………………… 40

3.4. Variabel Penelitian ………………..……………………………….. 41

3.5. Metode Pengumpulan Data ………..………………………………. 42

3.6. Instrumen Penelitian ………………..……………………………... 44

3.7. Teknik Analisis Data ………………...…………………………….. 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………. 56

4.1. Deskripsi Data …………………………………..…………………. 56

4.1.1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ………….………………… 56

4.1.2. Pelaksanaan Pembelajaran ……..…………………………… 57

4.1.3. Deskripsi Hasil Uji Soal ………..…………………………… 61

4.1.4. Deskripsi Hasil Belajar ………………………………………. 63

4.2. Hasil Penelitian ………………………..…………………………… 67

4.2.1. Uji Persyaratan Analisis ………..…………………………… 67

4.2.2. Uji Hipotesis Penelitian ……………………………………… 71

4.3. Pembahasan ……………………….…………………………….…. 77

BAB V PENUTUPAN ……………………………………………………….. 89

5.1. Kesimpulan ………..………………………………………………. 89

5.2. Implikasi …………..………………………………………………. 90

5.3. Keterbatasan Penelitian ……………………………………………. 90

5.4. Saran …………………….………………………………………… 91

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 92

LAMPIRAN ………………………………………………………………….. 95

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Tahapan-tahapan Pembelajaran Problem Based Learning ……………… 15

3.1. Skema Penelitian ……………………………………………………….. 40

3.2. Kisi-kisi Instrumen Ranah Kognitif …………………………………….. 45

3.3. Kriteria Indeks Kesukaran ……………………………………………… 48

3.4. Tabel Interpretasi atau Penafsiran Daya Beda ………………………….. 49

3.5. Kisi-kisi Instrumen Ranah Afektif ……………………………………… 50

3.6. Rubrik Penilaian Ranah Afektif ………………………………………… 51

3.7. Lembar Penilaian Gambar ……………………………………………… 52

4.1. Pertemuan Pada Kelas Eksperimen …………………………………….. 59

4.2. Pertemuan Pada Kelas Kontrol …………………………………………. 61

4.3. Hasil Uji Instrumen Soal ……………………………………………….. 62

4.4. Deskripsi Hasil Pretest ………………………………………………….. 63

4.5. Deskripsi Hasil Posttest ………………………………………………… 64

4.6. Deskripsi Hasil Sikap (Afektif) …………………………………………. 65

4.7. Deskripsi Hasil Keterampilan (Psikomotorik) …………………………. 66

4.8. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen ……………………………….. 67

4.9. Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol ……………………………………. 68

4.10. Hasil Uji Homoginitas Pretest …………………………………………. 69

4.11. Hasil Uji Homoginitas Posttest ………………………………………… 70

4.12. Hasil Uji Homoginitas Afektif …………………………………………. 70

4.13. Hasil Uji Homoginitas Psikomotrik ……………………………………. 71

4.14. Hasil Uji t Pretest Ranah Kognitif ……………………………………... 72

4.15. Hasil Uji t Posttest Ranah Kognitif ……………………………………. 74

4.16. Hasil Uji t Ranah Afektif ……………………………………………….. 75

4.17. Hasil Uji t Ranah Psikomotorik ………………………………………… 76

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Skema Kerangka Berfikir ………………………………………………. 37

4.1. Histogram Hasil Belajar Kognitif ………………………………………. 77

4.2. Histogram Hasil Belajar Afektif ………………………………………… 80

4.3. Histogram Hasil Belajar Psikomotorik …………………………………. 84

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Siswa Kelas Eksperimen (TGB 1) ………………………………. 95

2 Daftar Siswa Kelas Kontrol (TGB 2) …………………………………… 97

3 Daftar Nilai Kelas TGB 2013/2014 …………………………………….. 99

4 Instrumen Soal Uji Coba ……………………………………………….. 106

5 Perhitungan Uji Validitas, Uji Reabilitas, Indeks Kesukaran

dan Daya Beda ………………………………………………………….. 112

6 Hasil Uji Validitas, Indeks Kesukaran, dan Daya Beda ………………… 115

7 Instrumen Pretest dan Posttest …………………………………………. 117

8 Instrumen Ranah Afektif ……………………………………………….. 122

9 Instrumen Ranah Psikomotorik ………………………………………… 125

10 Hasil Data Penelitian …………………………………………………… 130

11 Uji Analisis Data Penelitian ……………………………………………. 133

12 Hasil Uji Analisis Data Penelitian ……………………………………… 138

13 Dokumentasi Kegiatan Penelitian ……………………………………… 141

14 Silabus Gambar Teknik …………………………………………………. 144

15 RPP Kelas Eksperimen …………………………………………………. 149

16 RPP Kelas Kontrol ……………………………………………………… 163

17 Judgement Instrumen …………………………………………………… 174

18 Surat Ijin Penelitian …………………………………………………….. 178

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai

dengan pembukaan Undang-Undang Dasar alenia ke-4 serta ingin mencapai tujuan

pendidikan nasional. Perkembangan zaman saat ini menuntut adanya sumber daya

manusia yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan negara lain yang telah

maju. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan

sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas akan

berpengaruh pada kemajuan berbagai bidang. Di samping mengusahakan

pendidikan yang berkualitas, pemerintah perlu melakukan pemerataan pendidikan

dasar bagi setiap warga Negara Indonesia, agar mampu berperan serta dalam

memajukan kehidupan bangsa.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal harus benar-benar dapat

memberikan bekal kepada generasi mudah untuk mengahadapi tuntutan dari

perkembangan zaman yang semakin kompleks. Dalam pendidikan formal, di

samping kemampuan guru, kualitas interaksi antara guru dan siswa merupakan

unsur penting yang tidak boleh diabaikan begitu saja, karena kualitas interaksi

antara guru dan siswa merupakan salah satu tolak ukur suatu lembaga pendidikan

formal dalam mendidik siswa-siswanya. Apabila interaksi tersebut baik dan

berkualitas, maka dapat juga dikatakan bahwa suatu lembaga pendidikan tersebut

berkualitas.

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

2

Nana Sudjana (2005: 39) menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh

siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dalam diri siswa itu sendiri,

misalnya kemampuan yang dimilikinya dan faktor lain berupa motivasi, sikap dan

lain sebagainya. Sedangkan faktor yang datang dari luar diri siswa yakni

lingkungan belajar. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan

mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah adalah kualitas pembelajaran.

Kualitas pendidikan yang baik sangat diperlukan dalam era globalisasi saat

ini, tapi pada kenyataannya mutu pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya

berkualitas sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat. Ada banyak faktor

yang mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah metode

pembelajaran yang digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas

belum mampu menciptakan kondisi yang optimal pada berlangsungnya proses

pembelajaran.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga pendidikan

dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik dalam memasuki dunia kerja.

SMK merupakan pendidikan kejuruan tingkat menengah di Indonesia yang dalam

penyelenggaraannya dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik guna

memasuki dunia kerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

Gambar teknik merupakan mata pelajaran wajib yang harus diambil pada

siswa kelas X program keahlian teknik gambar bangunan. Mata pelajaran gambar

teknik ini mengajarkan materi tentang dasar-dasar menggambar. Sebuah gambar

tidak akan mudah dibaca ketika seseorang yang menggambar tidak mengetahui

dasar-dasar cara menggambar. Pada kompetensi dasar menyajikan konstruksi

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

3

gambar geometris sangat ditekankan pada cara siswa menggambar serta cara

menggunakan pensil dan penggaris secara manual. Dalam cara membagi garis yang

benar tanpa mengetahui berapa panjang garis yang akan dibagi tentu tidak bisa asal-

asalan. Pada tugas menggambar garis sejajar juga diperlukan keterampilan siswa

menggunakan penggaris. Penggunaan penggaris yang salah akan mempengaruhi

hasil dari gambar yang kurang maksimal. Pada materi menggambar lingkaran dan

menggambar segi n beraturan akan menambah pengetahuan siswa terhadap

berbagai jenis garis dan fungsinya, terutama keterampilan siswa dalam

menggunakan alat gambar jangka dan secara tidak sadar akan membuat

kemampuan berfikir siswa bertambah.

Dalam proses belajar mengajar dikelas berlangsung, banyak kendala yang

sering dihadapi oleh guru yaitu diantaranya siswa yang malas, bosan pelajaran

gambar, mengantuk, dan sebagainya. Dari sekian banyak persoalan dalam

pembelajaran, guru dituntut dengan segala kemampuan agar siswa mengerti

terhadap materi pelajaran yang diberikan. Salah satu upaya guru untuk mengatasi

masalah tersebut adalah dengan mengembangkan potensi guru melalui variasi cara

mengajar. Berdasarkan hasil observasi penulis di SMK Negeri 3 Semarang diduga

aktivitas siswa kurang aktif dalam merespon informasi mengenai materi yang

disampaikan oleh guru. Sehingga siswa tidak memiliki pemahaman yang cukup

mengenai materi yang sudah disampaikan oleh guru, serta langkah-langkah

menggambar yang sesuai dengan prosedur yang disampaikan oleh guru. Maka pada

saat proses menggambar berlangsung siswa tidak dapat menerapkan materi yang

telah disampaikan dengan baik dan juga hasil gambar yang kurang maksimal.

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

4

Hasil nilai yang diperoleh siswa kelas X TGB SMK Negeri 3 Semarang

pada tahun ajaran 2013/2014 semester gasal dengan rata-rata nilai keterampilan

57,7 pada mata pelajaran gambar teknik. Dapat dilihat dari hasil nilai keterampilan

kelas X TGB SMK Negeri 3 tahun ajaran 2013/2014 semester gasal, yaitu dari 36

siswa hanya 27,8% siswa yang memenuhi standart kelulusan, sedangkan 72,2%

siswa belum memenuhi standart kelulusan. Dari data tersebut diduga masih

rendahnya pemahaman siswa terhadap materi dan langkah-langkah dalam

menggambar.

Pada hasil penelitian sebelumnya oleh Fajar Ika Kurniawati tahun 2010

yang mengusung judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

Untuk Meningkatkan Hasil Pembelajaran Ilmu Bangunan Pada Siswa Kelas X TKB

SMK Negeri 2 Surakarta ” menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran

Problem Based Learning mampu meningkatkan nilai ketuntasan siswa 3,83%.

Sedangkan hasil penelitian oleh Meliyani tahun 2013 yang mengusung judul

“Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMK” menyimpulkan bahwa

berdasarkan analisis data penelitian, diperoleh gambaran bahwa model

pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan siswa

dalam memecahkan masalah matematika pada materi pokok persamaan kuadrat,

pada siklus I, 22 siswa yang tuntas (51,16%), siklus II, 37 siswa yang tuntas

(86,04%) dengan peningkatan sebesar 34,88%. Hal ini memberikan gagasan kepada

penulis untuk menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning untuk

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

5

meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TGB SMK Negeri 3 Semarang pada mata

pelajaran gambar teknik.

Menurut permendikbud nomor 81a tahun 2013 tentang implementasi

kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak dapat

dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik adalah subjek yang

memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah mengkonstruki, dan

menggunakan pengetahuan. Di dalam proses belajar mengajar pusat pembelajaran

adalah peserta didik, sementara guru berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi

peserta didik untuk secara aktif menyelesaikan masalah dan membangun

pengetahuannya secara berpasangan ataupun berkelompok (kolaborasi antar

peserta didik).

Menanggapai permasalahan yang dihadapi oleh siswa dan begitu

pentingnya mata pelajaran gambar teknik untuk kelas X program keahlian teknik

gambar bangunan tentang dasar-dasar menggambar dan menyajikan gambar

konstruksi geometris. Dari permasalahan di atas peneliti ingin menggunakan

masalah yang nyata dalam proses pembelajaran dikelas untuk meningkatkan

kemampuan berfikir siswa dalam menyelesaikan masalah dan meningkatkan

keterampilan siswa dalam menggunakan alat-alat gambar dengan menggunakan

metode pembelajaran Problem Based Learning. Model pembelajaran Problem

Based Learning merupakan pembelajaran yang menggunakan masalah nyata

(autentik) sebagai konteks bagi peserta didik untuk memotivasi, mengidentifikasi

dan berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah serta sekaligus membangun

pengetahuan yang benar-benar bermakna.

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

6

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian

dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik

Kelas X Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 3 Semarang”.

1.2 Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan

beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Masih rendahnya pemahaman siswa dalam proses pembelajaran dasar

gambar teknik.

2. Rendahnya hasil belajar siswa diduga disebabkan oleh pemilihan metode

pembelajaran yang kurang sesuai dengan suatu mata pelajaran tertentu.

3. Pada saat pembelajaran di kelas siswa masih terfokuskan pada guru sebagai

pemberi materi pembelajaran.

1.3 Batasan Masalah

Pada penelitian ini peneliti membatasi masalah pada beberapa hal sebagai

berikut :

a. Model Problem Based Learning (PBL)

Model pembelajaran dibatasi pada metode Problem Based Learning

(PBL). Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran

berbasis masalah merupakan pembelajar untuk membantu siswa

mengembangkan keterampilan berfikir dan keterampilan pemecahan masalah.

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

7

Guru menyampaikan masalah kehidupan nyata yang berkaitan dengan

pembelajaran kemudian siswa mendiskusikannya dan mempresentasikan hasil

karya. Siswa dilatih untuk menyusun pengetahuannya sendiri,

menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih tinggi, dan memandirikan

siswa. Sehingga perhatian pembelajaran tidak hanya pada perolehan

pengetahuan deklaratif, tetapi juga perolehan pengetahuan prosedural.

Tahapan pembelajaran berbasis masalah terdiri dari 5 tahap. Tahap 1 :

Mengorientasi siswa pada masalah, Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk

belajar, 3 : Membingbing penyelidikan individual dan kelompok, Tahap 4 :

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, Tahap 5 : Menganalisis dan

mengevaluasi pemecahan masalah.

b. Batasan Kompetensi Dasar

Pada penelitian ini, peneliti dibatasi oleh kompetensi dasar yang tertera

dalam silabus mata pelajaran gambar teknik kelas X semester gasal. Kompetensi

dasar yang digunakan oleh peneliti dalam penerapan model pembelajaran

Problem Based Learning yaitu menyajikan gambar konstruksi geometris

berdasarkan bentuk konstruksi sesuai prosedur pada sub materi gambar

konstruksi geometris.

c. Proses dan Hasil Pembelajaran

Proses pembelajaran yang dimaksudkan adalah aktifitas yang

berlangsung selama pembelajaran yaitu dari ranah afektif, psikomotorik,

pengelolaan pembelajaran guru, dan tingkat kepuasan siswa. Sedangkan hasil

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

8

pembelajaran yang dimaksud adalah pada ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik siswa.

d. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas X TGB SMK Negeri 3 Semarang,

dengan jumlah siswa untuk kelas X TGB 1 yaitu 36 anak yang terdiri dari 30

siswa laki-laki dan 6 siswi perempuan. Sedangkan kelas X TGB 2 jumlah

siswanya 36 anak yang terdiri dari 30 siswa laki-laki dan 6 siswi perempuan.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka dapat

dirumuskan seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar

Bangunan (TGB) SMK Negeri 3 Semarang pada mata pelajaran gambar teknik

kompetensi dasar menyajikan gambar konstruksi geometris dengan penerapan

model pembelajaran Problem Based Learning ?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembatasan masalah dan perumusan masalah yang ada, maka

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar siswa

kelas X TGB SMK Negeri 3 Semarang pada mata pelajaran gambar teknik

kompetensi dasar menyajikan gambar konstruksi geometris.

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

9

1.6. Manfaat Penelitian

a. Manfaat bagi siswa, model pembelajaran yang dikembangkan ini diharap

siswa mampu :

1) Mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah dan

keterampilan intelektual.

2) Meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran.

3) Belajar dalam suasana yang menyenangkan.

4) Sebagai peningkatan belajar siswa dalam bekerjasama.

b. Manfaat bagi Guru

1) Menambah wawasan guru untuk menerapkan model pembelajaran

berbasis masalah.

2) Guru lebih terampil dalam menggunakan metode belajar.

3) Sebagai umpan balik untuk mengetahui kesulitan siswa.

c. Manfaat bagi Mahasiswa Peneliti

1) Memperoleh pengalaman strategi pembelajaran.

2) Memperoleh wawasan tentang pelaksanaan metode pembelajaran

berbasis masalah.

3) Memberi bekal peneliti sebagai calon guru bangunan siap melaksanakan

tugas di lapangan.

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

10

d. Bagi sekolah

1) Diperoleh informasi mengenai model pembelajaran Problem Based

Learning yang dapat dijadikan sebagai inovasi pembelajaran

kedepannya.

2) Sebagai bahan meningkatkan kualitas akademik peserta didik khususnya

pada pelajaran dasar gambar teknik.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Tinjauan Tentang Metode Problem Based Learning (PBL)

a. Pengertian Model Problem Based Learning (PBL)

Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model

pembelajaran yang dapat menolong siswa untuk meningkatkan keterampilan

yang dibutuhkan pada era globalisasi saat ini. Problem Based Learning (PBL)

dikembangkan untuk pertama kali oleh Prof. Howard Barrows sekitar tahun

1970-an dalam ilmu pelajaran medis di McMaster University Canada (Amir,

2009). Model pembelajaran ini menyajikan suatu masalah yang nyata bagi

siswa sebagai awal pembelajaran kemudian diselesaikan melalui

penyelidikan dan diterapkan dengan menggunakan pendekatan pemecahan

masalah.

Beberapa definisi tentang Problem Based Learning (PBL) :

1) Menurut Arends (Trianto, 2007), Problem Based Learning (PBL)

merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa dihadapkan

pada masalah autentik (nyata) sehingga diharapkan mereka dapat

menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan

keterampilan tingkat tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa, dan

meningkatkan kepercayaan dirinya.

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

12

2) Menurut Trianto (2010: 90), model pembelajran berdasarkan masalah

merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada pada

banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik.

Model Problem Based Learning (PBL) bercirikan penggunaan

masalah kehidupan nyata sebagai suatu yang harus dipelajari siswa. Dengan

model Problem Based Learning diharapkan siswa mendapatkan lebih banyak

kecakapan daripada pengetahuan yang dihafal. Mulai dari kecakapan

memecahkan masalah, kecakapan berfikir kritis. Kecakapan bekerja dalam

kelompok, kecakapan interpersonal dan komunikasi, serta kecakapan

pecarian dan pengolahan informasi.

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran Problem Based Learning adalah pembelajaran yang

menggunakan masalah nyata (autentik) sebagai konteks bagi peserta didik

untuk memotivasi, mengidentifikasi dan berpikir kritis dalam menyelesaikan

masalah serta sekaligus membangun pengetahuan yang benar-benar

bermakna.

b. Tujuan Problem Based Learning

Tujuan utama Problem Based Learning bukanlah penyampaian

sejumlah besar pengetahuan kepada peserta didik, melainkan pada

pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan

masalah dan sekaligus mengembangkan kemampuan peserta didik untuk

secara aktif membangun pengetahuan sendiri. Menurut Trianto (2010: 94)

tujuan Problem Based Learning adalah sebagai berikut.

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

13

1) Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan

keterampilan pemecahan masalah.

2) Belajar peranan orang dewasa yang autentik.

3) Menjadi pembelajar yang mandiri.

c. Prinsip-prinsip Problem Based Learning

Prinsip utama Problem Based Learning adalah penggunaan masalah

nyata sebagai sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan

dan sekaligus mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan

pemecahan masalah. Masalah nyata adalah masalah yang terdapat dalam

kehidupan sehari-hari dan bermanfaat langsung apabila diselesaikan.

Problem Based Learning mendorong kemampuan untuk mengidentifikasi

informasi yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu, di mana dan bagaimana

mencari informasi itu, bagaimana mengatur informasi bahwa dalam kerangka

konseptual yang bermakna.

Pemilihan atau penentuan masalah nyata ini dapat dilakukan oleh guru

maupun peserta didik yang disesuaikan kompetensi dasar tertentu. Masalah

itu bersifat terbuka (open-ended problem), yaitu masalah yang memiliki

banyak jawaban atau strategi penyelesaian yang mendorong keingintahuan

peserta didik untuk mengidentifikasi strategi-strategi dan solusi-solusi

tersebut. Masalah itu juga bersifat tidak terstruktur dengan baik (ill-

structured) yang tidak dapat diselesaikan secara langsung dengan cara

menerapkan formula atau strategi tertentu, melainkan perlu informasi lebih

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

14

lanjut untuk memahami serta perlu mengkombinasikan beberapa strategi atau

bahkan mengkreasi strategi sendiri untuk menyelesaikannya.

Kurikulum 2013 menurut Permendikbud nomor 81a tahun 2013

tentang implementasi kurikulum, menganut pandangan dasar bahwa

pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik.

Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif

mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Di

dalam PBL pusat pembelajaran adalah peserta didik (student-centered),

sementara guru berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi peserta didik

untuk secara aktif menyelesaikan masalah dan membangun pengetahuannya

secara berpasangan ataupun berkelompok (kolaborasi antar peserta didik).

d. Langkah-langkah Problem Based Learning (PBL)

Pada dasarnya, Problem Based Learning diawali dengan aktivitas

peserta didik untuk menyelesaikan masalah nyata yang ditentukan atau

disepakati. Proses penyelesaian masalah tersebut berimplikasi pada

terbentuknya keterampilan peserta didik dalam menyelesaikan masalah dan

berpikir kritis serta sekaligus membentuk pengetahuan baru. Proses tersebut

dilakukan dalam tahapan-tahapan atau sintaks pembelajaran yang disajikan

pada Tabel 2.1 berikut.

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

15

Tabel 2.1.

Tahapan-tahapan Pembelajaran Problem Based Learning

Fase Peran Guru

Fase 1

Orientasi siswa pada masalah

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran, menjelaskan logistik

yang dibutuhkan, memotivasi siswa

untuk terlibat dalam pemecahan

masalah yang dipilih.

Fase 2

Mengorganisasi siswa untuk

belajar

Guru membantu siswa untuk

mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar

yang berhubungan dengan maslah

tersebut.

Fase 3

Membimbing penyelidikan

individual maupun kelompok

Guru mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang

sesuai, melaksanakan eksperimen,

untuk mendapatkan penjelasan dan

pemecahan masalah

Fase 4

Mengembangakan dan

menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam

merencanakan dan menyiapkan

karya yang sesuai seperti laporan,

video dan model serta membantu

mereka untuk berbagi tugas dengan

temannya

Fase 5

Menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk

melakukan refleksi atau evaluasi

terhadap penyelidikan mereka dan

proses-proses yang mereka gunakan

e. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL)

Menurut Sudjana (1996: 93) kelebihan model pembelajaran Problem

Based Learning adalah sebagai berikut :

1) Siswa memperoleh pengalaman praktis.

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

16

2) Kegiatan belajar lebih menarik sehingga tidak membosankan.

3) Bahan pengajaran lebih dihayati dan dipahami oleh siswa.

4) Siswa dapat belajar dari berbagai sumber.

5) Interaksi social antar peserta lebih berkembang.

6) Siswa belajar melakukan analisis dan sintesis secara simultan dan

membiasakan siswa berfikir logis dan sistematis dalam pemecahan

masalah.

Menurut Sudjana (1996: 93) kelemahan model pembelajaran Problem

Based Learning adalah sebagai berikut :

1) Menuntut sumber-sumber dan saran belajar yang cukup.

2) Kegiatan belajar siswa bias membawa resiko yang merugikan jika tidak

dikendalikan oleh guru.

3) Siswa cenderung untuk menerima jawaban atau dugaan sementara

apabila masalah tidak berbobot.

2.1.2. Tinjauan Hasil Pembelajaran

a. Belajar

1. Pengertian Belajar

Berikut pengertian belajar menurut beberapa para ahli.

a) Menurut Slameto (2010: 2) Belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya.

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

17

b) Menurut Syaiful Bahri yang mengutip dari Howard L. Kingskey (2011:

13) mengatakan bahwa learning is the process by which behavior (in the

broader sense) is originated or changed through practice or training.

Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan

atau diubah melalui praktek atau latihan.

c) Nana Sudjana (2010: 28) menyebutkan bahwa belajar adalah suatu

proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang,

seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah

lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya

reaksinya, daya penerimaannya dan aspek-aspek lain yang ada pada

individu.

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan, bahwa

belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang yang ditandai

dengan adanya suatu perubahan baru pada diri seseorang.

2. Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Slameto (2010: 54) secara garis besar faktor yang

mempengaruhi belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor intern

dan ekstern.

a. Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam peserta

didik. Faktor intern dikelompokan menjadi 3 faktor yaitu faktor jasmaniah,

faktor psikologis dan faktor kelelahan.

1) Faktor jasmaniah

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

18

Meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.

2) Faktor psikologis

Meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan

kesiapan.

3) Faktor kelelahan

Dibedakan menjadi dua yaitu jasmani dan rohani. Kelelahan jasmani

seperti lemah lunglai, sedangkan kelelahan rohani seperti adanya

kelesuan dan kebosanan.

b. Faktor ekstern

Faktor ekstern dikelompokan menjadi tiga, yaitu faktor keluarga,

faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

1) Faktor keluarga

Peserta didik akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang

tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan

keadaan ekonomi keluarga.

2) Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dan peserta didik, relasi peserta didik

dengan peserta didik, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah,

standar pengajaran, kualitas pengajaran, keadaan gedung, metode

belajar dan tugas rumah.

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

19

3) Faktor Masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap

belajar peserta didik. Pengaruh itu terjadi terkait dengan keadaan

peserta didik dengan masyarakat.

b. Mengajar

1. Pengertian Mengajar

Beberapa pendapat para ahli tentang mengajar dijelaskan Slameto

(2010) sebagai berikut :

a) Waini Rasyidin dalam Slameto (2010: 34) mengajar yang dipentingkan

ialah adanya partisipasi guru dan siswa satu sama lain. Guru merupakan

koordinator, yang melakukan aktivitas dalam interaksi sedemikian rupa,

sehingga siswa belajar seperti yang kita harapkan. Guru hanya menyusun

dan mengatur situasi belajar dan bukan menentukan proses belajar.

b) Mursell dalam Slameto (2010: 33) menggambarkan mengajar sebagai

"mengorganisasikan belajar", sehingga dengan mengorganisasikan itu,

belajar menjadi berarti atau bermakna bagi siswa, sehingga tugas pelajar

adalah memahami hubungan pengetahuan itu sebagai kesatuan, dan

dalam hal ini guru hanya organisator.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan,

bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasikan belajar,

sehingga proses belajar mengajar sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

20

2. Prinsip-prinsip Mengajar

Menurut Slameto (2010: 35-39) ada 10 prinsip-prinsip mengajar

yakni:

a) Perhatian

Di dalam mengajar guru harus dapat membangkitkan perhatian siswa

kepada pelajaran yang diberikan oleh guru. Perhatian akan lebih besar

bila pada siswa ada minat dan bakat. Bakat telah dibawa siswa sejak

lahir, namun dapat berkembang karena pengaruh pendidikan dan

lingkungan.

b) Aktivitas

Dalam proses mengajar belajar, guru perlu membangkitkan aktivitas

siswa dalam berpikir maupun berbuat.

c) Apersepsi

Setiap guru dalam mengajar perlu menghubungkan pelajaran yang

akan diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa,

ataupun pengalamannya.

d) Peragaan

Waktu guru mengajar di depan kelas, harus berusaha menunjukkan

benda-benda yang asli. Bila mengalami kesukaran boleh

menunjukkan model, gambar, benda tiruan, atau menggunakan media

lainnya seperti radio, tape recorder, TV dan lain sebagainya.

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

21

e) Repetisi

Bila guru menjelaskan sesuatu unit pelajaran, itu perlu diulang-ulang.

Siswa semuanya dapat mengingat dengan sekali penjelasan, maka

perlu dibantu dengan mengulangi pelajaran yang sedang dijelaskan.

f) Korelasi

Guru dalam mengajar wajib memperhatikan dan memikirkan

hubungan antar setiap mata pelajaran. Begitu juga dalam kenyataan

hidup semua ilmu atau pengetahuan itu saling berkaitan. Namun

hubungan itu tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi terus dipikirkan

sebab-akibatnya. Diupayakan hubungan itu dapat diterima akal, dapat

dimengerti, sehingga memperluas pengetahuan siswa itu sendiri.

g) Konsentrasi

Hubungan antara mata pelajaran bisa luas, mungkin dapat dipusatkan

kepada salah satu pusat minat, sehingga siswa memperoleh

pengetahuan secara luas tetapi mendalam.

h) Sosialisasi

Dalam perkembangannya, siswa perlu bergaul dengan teman-teman

yang lain. Disamping itu, siswa sebagai individu juga mempunyai sisi

sosial yang perlu dikembangkan.

i) Individualisasi

Siswa merupakan makhluk individu yang unik, dimana masing-

masing mempunyai perbedaan khas, seperti perbedaan inteligensi

minat bakat, hobi, tingkah laku, watak maupun sikapnya. Mereka

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

22

berbeda pula dalam hal latar belakang kebudayaan, sosial ekonomi,

dan keadaan orang tuanya. Guru harus menyelidiki dan mendalami

perbedaan siswa (secara individu), agar dapat melayani pendidikan

yang sesuai dengan perbedaan tersebut. Siswa akan berkembang

sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

j) Evaluasi

Semua kegiatan mengajar belajar perlu dievaluasi. Evalusai dapat

memberi motivasi bagi guru maupun siswa. Guru harus mengenal

fungsi evaluasi, macam-macam bentuk dan teknik evaluasi, serta

prosedur penilaian. Guru dapat melaksanakan penilaian yang efektif,

dan menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan mengajar belajar.

Dengan evaluasi guru juga adapat mengetahui prestasi dan kemajuan

siswa, sehingga dapat bertindak dengan tepat bila siswa mengalami

kesulitan belajar. Evaluasi dapat menggambarkan kemajuan siswa dan

prestasinya, hasil rata-ratanya, tetapi juga dapat menjadi bahan umpan

balik bagi guru sendiri. Dengan umpan balik guru dapat meneliti

dirinya dan berusaha memperbaiki dalam perencanaan maupun teknik

penyajiannya.

c. Pembelajaran

1. Pengertian Pembelajaran

Belajar dan mengajar pada dasarnya merupakan dua konsep yang tak

terpisahkan yang membentuk suatu proses interaksi antara guru dan siswa

dalam rangka mencapai tujuan yaitu perubahan tingkah laku individu kearah

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

23

yang lebih baik. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individu

ke arah yang lebih baik melalui pengalaman dan latihan.

Menurut Erman Suherman (2003: 7) bahwa : “pembelajaran adalah

merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi suasana agar program

belajar tumbuh dan berkembang secara optimal”. Menurut Dedeng dalam

Sugiyanto (2008: 1), “Daya tarik suatu pembelajaran ditentukan oleh dua hal,

pertama oleh mata pelajaran itu sendiri, dan kedua oleh cara mengajar guru”.

Sedangkan menurut Gino, dkk (1998: 30) kegiatan belajar mengajar

merupakan suatu kegiatan yang melibatkan beberapa komponen :

a) Siswa adalah seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan

penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

b) Guru adalah seorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan belajar

mengajar, katalisator belajar mengajar, dan peranan lainnya yang

memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.

c) Tujuan yakni pernyataan tentang perubahan perilaku yang diinginkan

terjadi pada siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar.

Perubahan tingkah laku tersebut mencakup perubahan kognitif,

psikomotorik dan afektif.

d) Isi pelajaran atau materi adalah segala informasi berupa fakta, prinsip

dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

e) Metode yakni cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mendapat informasi yang dibutuhkan mereka untuk

mencapai tujuan.

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

24

f) Media yakni bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang

digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa agar mereka dapat

mencapai tujuan.

g) Evaluasi adalah cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu

proses dan hasilnya. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh komponen

kegiatan belajar mengajar. Komponen-komponen kegiatan belajar

mengajar tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain dan bermula

serta bermuara pada tujuan, sehingga merupakan suatu sistem.

2. Ciri-ciri Pembelajaran

Ciri-ciri dari pembelajaran dalam bukunya Sugandi, dkk (2000: 25)

antara lain:

a) Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara

sistematis.

b) Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam

belajar.

c) Pembelajaran dapat menyediakan bahan yang menarik dan menantang

bagi siswa.

d) Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan

menarik.

e) Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan

menyenangkan bagi siswa.

f) Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik

secara fisik maupun psikologis.

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

25

d. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Arikunto (2010: 8) mengatakan bahwa “hasil belajar adalah hasil

akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam

perbuatan yang dapat diamati dan dapat diukur”.

Sementara itu Abdurrahman (2003: 37-38) mengatakan hasil belajar

adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah malalui kegiatan belajar.

Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha

untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap.

Dalam kegiatan belajar yang terprogram dan terkontrol yang disebut kegiatan

pembelajaran atau kegiatan instruksional, tujuan belajar telah diterapkan

terlebih dahulu oleh guru. Anak yang berhasil dalam belajar ialah yang

berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.

Menurut Agus Suprijono (2010: 5-6) hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan

ketrampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa :

a) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tertullis.

b) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep

dan lambing.

c) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

aktifitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan

konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

26

d) Ketrampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme

gerak jasmani.

e) Sikap yaitu kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut.

2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar menurut Dalyono

(2007: 55) disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil

belajar yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar da nada pula dari luar

dirinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Munadi

dalam Rusman (2012: 124) antara lain meliputi faktor internal dan faktor

eksternal :

a) Faktor Internal

1) Faktor Fisiologis

Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima,

tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat

jasmani dan sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta

didik dalam menerima materi pelajaran.

2) Faktor Psikologis

Setiap individu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya memiliki

kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut

mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa psikologis meliputi

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

27

intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif,

dan daya nalar peserta didik.

b) Faktor Eksternal

1) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan

social. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembapan dan lain-lain.

Belajar pada tengah hari di ruangan yang kurang akan sirkulasi

udara akan sangat berpengaruh dan akan sangat berbeda pada

pembelajaran pada pagi hari yang kondisinya masih segar dan

dengan ruangan yang cukup untuk bernafas lega.

2) Faktor Instrumental

Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaanya dan

penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang

diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai

sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang dirancanakan.

Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, saran dan guru.

Menurut Djamarah (2006:105) untuk mengetahui apakah proses

belajar dikatakan berhasil, ada indikator yang digunakan yaitu “daya serap

terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi baik

secara kelompok maupun secara individual dan perilaku yang digariskan

dalam tujuan instruksional khusus (TIK) sudah dicapai siswa secara

kelompok maupun secara individu”.

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

28

Menurut Benyamin S Bloom (1956: 7) hasil belajar adalah perubahan

perilaku yang meliputi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik setelah menerima pembelajaran. Berikut adalah pemaparan

hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

1. Ranah Kognitif

Ranah kognitif meliputi tujuan-tujuan belajar yang berhubungan

dengan memanggil kembali pengetahuan dan pengembangan kemampuan

intelektual dan ketrampilan. Selanjutnya, Anderson dan krathwohl dalam Ella

Yulaelawati (2004: 72) menelaah taksonomi sebelumnya oleh Benyamin S

Bloom agar lebih terkait dengan teori belajar yang relevan saat ini. Pada tahun

2001 mereka menggabungkan dimensi kognitif dengan pengetahuan.

Perbaikan Anderson dan Krathwohl menggabungkan jenis pengetahuan yang

akan dipelajari (dimensi pengetahuan/substansi) dan proses yang digunakan

untuk belajar (kognitif). Sehingga menghasilkan teori ranah kognitif baru

yang sudah direvisi. Berikut adalah jenjang ranah kognitif revisi (Anderson

dan Krathwohl, 2010: 44).

a. Meningat

Jenjang ini merupakan kemampuan untuk menggali dan mengingat

peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi,

prinsip dasar, dan informasi yang telah diterima sebelumnya.

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

29

b. Memahami

Jenjang ini merupakan kemampuan mengkonstruk makna dari

materi pembelajaran, termsauk apa yang diucapkan, ditulis, dan

digambar oleh guru.

c. Mengaplikasikan

Jenjang ini merupakan kemampuan untuk menerapkan dan

menggunakan dan menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus,

teori dan informasi yang telah dipelajari ke dalam keadaan tertentu.

d. Menganalisis

Jenjang ini merupakan kemampuan untuk memecah-mecah materi

menjadi bagian penelitinya dan menentukan hubungan-hubungan

antarbagian itu dan hubungan antara bagian tersebut dan keseluruhan

struktur atau tujuan.

e. Mengevaluasi

Jenjang ini merupakan kemampuan untuk mengambil keputusan

berdasarkan kriteria atau standar.

f. Mencipta

Jenjang ini merupakan kemampuan untuk memadukan bagian

bagian untuk membentuk sesuatu yang berhubungan atau untuk

membuat suatu produk yang orisinal.

2. Ranah Afektif

Ranah afektif meliputi tujuan-tujuan belajar yang menjelaskan

perubahan sikap, minat, nilai-nilai, dan pengembangan apresiai serta

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

30

penyesuaian. Krathwohl dalam Ella Yulaelawati (2004: 61) mengurutkan

ranah afektif berdasarkan penghayatan. Penghayatan tersebut berhubungan

dengan proses ketika perasaan seseorang beralih dari kesadaran umum ke

penghayatan yang mengukur perilakunya secara konsisten terhadap sesuatu.

Berikut adalah penjelasan jenjang ranah afektif.

a. Penerimaan (Receiving)

Jenjang ini merupakan kesadaran atau kepekaan yang disertai

keinginan untuk menenggang atau bertoleransi terhadap suatu

gagasan, benda atau gejala. Hasil belajar penerimaan merupakan

pemilikan kemampuan untuk membedakan dan menerima

perbedaan.

b. Menanggapi (Responding)

Jenjang ini merupakan kemampuan memberikan respon atau

tanggapan terhadap suatu gagasan, benda, bahan, atau gejala

tertentu. Hasil belajar penanggapan merupakan suatu komitmen

untuk berberan serta berdasarkan penerimaan.

c. Penghargaan (Valuing)

Jenjang ini merupakan kemampuan memberi penilaian atau

perhitungan terhadap suatu gagasan, benda, bahan, atau gejala. Hasil

belajar penilaian merupakan keinginan untuk diterima,

diperhitungkan, dan diterima oleh orang lain.

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

31

d. Pengorganisasian (Organization)

Jenjang ini merupakan kemampuan mengatur atau mengelola

berhubungan dengan tindakan penilaian dan perhitungan yang telah

dimiliki. Hasil belajarnya merupakan kemampuan mengatur dan

mengelola sesuatu secara harmonis dan konsisten berdasarkan

pemilikan filosofi yang dihayati.

e. Karakterisasi (Charetization)

Jenjang ini merupakan tindakan puncak dalam perwujudan perilaku

seseorang yang secara konsisten sejalan dengan nilai atau

seperangkat nilai-nilai yang dihayatinya secara mendalam. Hasil

belajarnya adalah perilaku seimbang, harmonis, dan bertanggung

jawab dengan standar nilai yang tinggi.

3. Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotor meliputi keterampilan dan kemampuan bertindak.

Anita Harrow dalam Ella Yulaelawati (2004: 63) ranah psikomotor dimulai

dengan gerakan refleks yang sederhana pada tingkatan rendah ke gerakan

syaraf otot yang lebih kompleks ke tingkatan tertinggi. Berikut Jenjang ranah

psikomotorik menurut Dave (1967) dalam Chijioke (2013: 21).

a. Meniru (Imitation)

Jenjang ini merupakan kemampuan menirukan pola perilaku yang

telah diamati dari orang lain.

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

32

b. Menggunakan

Jenjang ini merupakan kemampuan melakukan tindakan tertentu

dengan mengikuti petunjuk dan berlatih tanpa bantuan visual dari

orang lain.

c. Ketepatan (Precision)

Jenjang ini merupakan kemampuan bekerja dengan cepat dan tepat

dengan sedikit kesalahan tanpa menggunakan petunjuk visual atau

tertulis.

d. Merangkaikan (Artikulation)

Jenjang ini merupakan kemampuan menunjukan serangkaian

gerakan yang akurat, sesuai prosedur, cepat dan tepat.

e. Naturalisasi (Naturalization)

Jenjang ini merupakan kemampuan melakukan gerakan secara

sepontan atau otomatis. Memiliki performa tinggkat tinggi secara

alami, mempunyai bakat alam tanpa perlu berpikir atau belajar

banyak tentang hal itu.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan

psikomotor. Perubahan perilaku tersebut diperoleh setelah menyelesaikan

program pembelajaran melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan

lingkungan belajar.

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

33

2.1.3 Mata Pelajaran Gambar Teknik

Mata pelajaran gambar teknik merupakan salah satu mata pelajaran

kejuruan yang ada pada jurusan Teknik Bangunan pada program keahlian Teknik

Gambar Bangunan (TGB) di SMK Negeri 3 Semarang. Dalam kegiatan

pembelajaran siswa akan mempelajari tentang menyajikan gambar konstruksi

geometris berdasarkan bentuk konstruksi sesuai prosedur.

Pada mata pelajaran gambar teknik kelas X TGB SMK Negeri 3 Semarang

materi yang akan diajarkan yaitu tentang gambar kontruksi garis, konstruksi sudut,

konstruksi lingkaran, konstruksi garis singgung, dan konstruksi gambar bidang.

Gambar teknik merupakan alat komunikasi yang mengandung maksud

tertentu, perintah-perintah, atau informasi dari pembuat gambar (perencana) untuk

disampaikan kepada pelaksana atau pekerja di lapangan dan bentuk gambar kerja

dilengkapi dengan keterangan-keterangan berupa kode, symbol yang mempunyai

satu arti, satu maksud dan satu tujuan. Sedangkan menggambar teknik adalah salah

satu unsur pokok dalam perencanaan, selain itu juga suatu metode penuangan ide

yang harus dapat dibaca oleh pihak-pihak lain yang terkait. Presisi, akurasi

standarisasi gambar teknik merupakan syarat utama dalam menggambar dan bagi

calon teknisi. Syarat tersebut bukan lagi merupakan aturan yang harus dipenuhi,

tetapi sudah merupakan sikap dan perilaku dalam menghasilkan karya teknik.

Menggambar sebuah garis dalam beberapa bentuk merupakan salah satu

materi yang harus dikuasi oleh siswa. Setiap garis dalam menggambar memiliki arti

tersendiri ketika orang lain yang melihat. Sehingga cara menggambar garis harus

sesuai dengan ketentuan yang sudah ada. Keterampilan siswa dalam menggambar

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

34

akan terlihat dari hasil gambar yang sudah dibuat. Agar sebuah gambar dapat dan

mudah dibaca, menggambar konstruksi garis harus benar. Cara penggunaan

penggaris yang harus benar sudah menjadi syarat wajib ketika proses menggambar

dan penggunaan pensil yang sesuai standart. Pada materi menggambar sebuah

lingkaran dapat digambar menjadi segi n beraturan tuntutan yang harus dipenuhi

yaitu cara penggunaan peralatan gambar jangka yang benar.

2.2 Kerangka Berfikir

Tujuan dalam pembelajaran penerapan gambar teknik adalah kompetensi

pembelajaran bisa tercapai dan hasil belajar siswa meningkat dengan mendapatkan

hasil yang optimal. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada guru pengampu

mata pelajaran tersebut diperoleh informasi bahwa tujuan pembelajaran belum

menunjukan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang

masih rendah dan siswa harus melakukan remidi. Pemahaman siswa mengenai

materi juga kurang maksimal. Dalam proses pembelajaran penyampaikan materi

masih menggunakan metode pembelajaran dengan ceramah, sehingga komunikasi

selalu berjalan satu arah dan siswa cenderung pasif.

Penggunaan model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran

merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan pembelajaran. Penggunaan

model pembelajaran yang menarik dan bervariasi akan menumbuhkan kreatifitas

dan rasa penasaran siswa. Sehingga apabila dalam pembelajaran gambar teknik

menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

35

Model pembelajaran Problem Based Learning adalah serangkaian aktifitas

pembelajaran yang dirancang dengan menghadapkan siswa dalam suatu masalah

tertentu dan diharapkan siswa dapat menyelesaikan masalah dengan keterampilan

berfikir kritis dan analisis sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan baru

yang bermakna bagi dirinya. Dalam pelaksanaan model pembelajaran Problem

Based Learning dirancang masalah-masalah yang menuntut siswa aktif untuk

mendapatkan pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam

memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri serta memiliki

kecakapan berpartisipasi dalam tim. Suatu pembelajaran yang dilakukan secara

berkelompok akan memberikan motivasi kepada individu untuk berkompetisi

sehingga akan memberikan hasil belajar yang diinginkan.

Pada kegiatan praktik belajar mengajar didalam kelas banyak permasalahan

yang dihadapi oleh guru dan siswa. Seringnya peran guru yang mendominasi proses

kegiatan belajar mengajar di dalam kelas membuat siswa kurang bisa memahami

materi yang disampaikan. Penggunaan metode pembelajaran konvensional yang

diterapkan oleh guru membuat guru tersebut lebih memprioritaskan menghabiskan

materi secara langsung. Sehingga menyebabkan hasil belajar siswa yang masih

rendah, terutama pada mata pelajaran gambar teknik. Hal ini memberikan gagasan

kepada peneliti untuk menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning.

Perencanaan metode Problem Based Learning ini akan melibatkan siswa

pada masalah yang dihadapi selama proses mengambar. Sehingga penerapan model

Problem Based Learning diharapkan dapat membuat siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran. Pada setiap pertemuan evaluasi terhadap proses pembelajaran perlu

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

36

dikembangkan oleh guru agar suasana didalam kelas terlihat lebih menarik dan

tidak membosankan. Sehingga ketika suasana suasana didalam kelas terasa menarik

bagi siswa, maka hal ini akan berpengaruh terhadap minat siswa dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa.

Pada saat proses pembelajaran siswa diminta untuk mengumpulkan

informasi atau materi yang akan disampaikan yang menghadapkan siswa pada

permasalahan yang ada. Beberapa siswa yang masih kurang paham dengan materi

yang sudah dipelajari guru akan mengelompokkan menjadi beberapa kelompok.

Hal ini akan membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar didalam kelas. Untuk

memperoleh hasil belajar yang optimal guru harus membuat evaluasi dan penilaian

terhadap tugas yang sudah diselesaikan.

Model pembelajaran berbasis masalah menuntut keterlibatan siswa dalam

proses pembelajaran. Siswa dihadapkan pada suatu masalah yang autentik yang

dapat menantang siswa untuk dipecahkan dengan bimbingan guru. Model

pembelajaran Problem Based Learning ini dapat menumbuhkan keaktifan

berdiskusi siswa karena dalam metode tersebut siswa dibagi menjadi beberapa

kelompok untuk memecahkan masalah-masalah yang ditemui ketika proses

menggambar. Sehingga proses pembelajaran yang dilakukan akan lebih berpusat

pada siswa, sehingga siswa ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan dapat

mengembangkan cara belajar mandiri. Alur kerangka pemikiran dalam

melaksanakan kegiatan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

37

Gambar 2.1. Skema Kerangka Berfikir

2.3 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian landasan teori diatas, sebagai upaya meningkatkan hasil

belajar dasar gambar teknik siswa melalui model pembelajaran Problem Based

Learning pada kelas X TGB di SMK Negeri 3 Semarang, maka dirumuskan suatu

Masalah Praktik

Belajar Mengajar

(PBM)

Proses belajar

mengajar yang

masih didominasi

oleh peran guru

Metode pengajaran

konvensional, guru

memprioritaskan

menghabiskan materi

Hasil belajar siswa

yang masih rendah

Perencanaan metode

Problem Based

Learning

Proses pembelajaran

Problem Based

Learning

Evaluasi dan

Perbaikan

Pembelajaran yang

menarik

Hasil yang

lebih baik

Pembelajaran yang kurang

atau tidak menarik

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

38

hipotesis yaitu model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan

hasil belajar pada mata pelajaran gambar teknik peserta didik kelas X SMK Negeri

3 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015.

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

39

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen. Sedangkan desain eksperimen yang digunakan adalah Quasi

Experimental Design atau desain eksperimen semu. Penelitian eksperimen dapat

diartikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung

sebab akibat melalui langkah manipulasi, pengendalian dan pengamatan, dan desain

eksperimen semu adalah suatu desain penelitian yang memiliki kelompok kontrol,

tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel–variabel dari

luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2010). Penggunaan

eksperimen semu dalam panelitian ini dikarenakan subyek penelitiannya adalah

manusia yang tidak dapat dimanipulasi dan dikontrol secara intensif.

Desain eksperimen semu yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2009: 116). Langkah penelitian

dilakukan dengan membagi subjek yang diteliti menjadi dua kelompok. Kelompok

yang pertama adalah kelompok experimen dan kelompok yang kedua adalah

kelompok kontrol. Kemudian kedua kelompok diberi pretest untuk mengetahui

keadaan awal. Jika tidak ada perbedaan, kelompok eksperimen dan kontrol

memiliki kemampuan awal yang sama. Selanjutnya kelompok eksperimen diberi

perlakuan (treatment) berupa metode pembelajaran Problem Based Learning,

sedangkan kelompok kontrol diberi pembelajaran yang diajarkan gurunya seperti

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

40

biasa. Setelah diberi perlakuan (treatment) kedua kelompok diberi posttest untuk

mengetahui keadaan akhir.

Skema penelitian yang dikutif dari Sugiyono (2009: 116) dapat dilihat pada

tabel 3.1 dibawah ini:

Tabel 3.1.

Skema Penelitian

Grup experimen 𝐎𝟏 X 𝐎𝟐

Grup kontrol 𝐎𝟑 - 𝐎𝟒

Keterangan :

O1 : Pretest Kelas Eksperimen

O2 : Posttest Kelas Eksperimen

O3 : Pretest Kelas Kontrol

O4 : Posttest Kelas Kontrol

X : Perlakuan Model Pembelajaran Problem Based Learning

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang digunakan untuk penelitian ini adalah SMK Negeri 3

Semarang yang beralamatkan di Jl. Admodirono Raya No. 7A Kecamatan

Semarang Selatan, Telepon: 024 8311538. Penelitian dilaksanakan pada bulan

November 2014 dengan menyesuaikan jam pelajaran gambar teknik kelas X

kompetensi keahlian teknik gambar bangunan tahun ajaran 2014/2015.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 3 Semarang

program studi keahlian teknik bangunan yang terdiri dari empat kelas, sedangkan

sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X kompetensi keahlian teknik

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

41

gambar bangunan (TGB). Dalam kompetensi keahlian teknik gambar bangunan

terdapat dua kelas yaitu kelas X TGB 1 dan kelas X TGB 2.

Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 72 siswa

yang tebagi dari 2 kelas, yaitu kelas A dan kelas B. Sebelum menentukan kelas

eksperimen dan kelas kontrol, maka perlu di uji coba dengan uji normalitas dan uji

homoginitas. Kedua kelas memenuhi syarat uji normalitas dan uji homoginatas.

Jika pada uji normalitas dikatakan normal berarti populasi dalam kelas A dan kelas

B berditribusi normal dan dapat dikatakan homoginitas jika kedua kelas

mempunyai varian yang sama atau homogen.

Penentuan kelompok dalam penelitian ini ditentukan dengan cara mengundi

antara kelas A (X TGB 1) dan kelas B (X TGB 2) untuk menentukan kelompok

kelas yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kontrol. Dari hasil

pengundian penentuan sampel maka didapat kelas A (X TGB 1) sebagai kelas

eksperimen sebagai kelompok yang mendapatkan perlakuan model pembelajaran

Problem Based Learning dengan jumlah sampel 36 siswa. Sedangkan kelas B (X

TGB 2) sebagai kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak mendapatkan

perlakuan pembelajaran Problem Based Learning dengan jumlah 36 siswa.

3.4 Variabel Penelitian

a. Variabel bebas

Variabel bebas (X) dalam penelitian ini merupakan kelompok atau kelas

eksperimen yang mendapat perlakuan model pembelajaran Problem

Based Learning.

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

42

b. Variabel terikat

Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini merukapan hasil belajar siswa

dalam mata pelajaran gambar teknik.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah data hasil belajar, yaitu

data hasil belajar ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Teknik

pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode dokumentasi,

metode tes dan metode non tes.

a. Metode Dokumentasi

Menurut Margono (2010: 181) teknik dokumentasi adalah cara

pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan

termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, atau hukum-hukum

dan lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian.

b. Metode Tes

Dalam penelitian ini peneliti melakukan tes dua kali, yaitu tes awal

(pretest) yang dilakukan di awal perlakuan dan tes akhir (posttest) yang

dilakukan diakhir perlakuan. Peneliti memilih teknik ini karena merupakan

cara yang paling tepat untuk mengetahui pengaruh perlakuan penerapan

model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran dasar

gambar teknik terhadap hasil belajar peserta didik dalam ranah kognitif.

Selanjutnya hasil data yang diperoleh melalui Pretest dan Posttest akan

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

43

dianalis untuk kemudian ditarik kesimpulan terkait penelitian yang telah

dilaksanakan.

c. Metode Non Tes

Penilaian non tes menurut Jihad dan Haris (2010: 69) merupakan

prosedur yang dilalui untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik

minat, sifat, dan kepribadian. Alat-alat non tes yang sering digunakan untuk

melakukan penilaian menurut Purwanti (2008: 19) antara lain: pengamatan

atau observasi, angket, analisa sampel kerja, analisis tugas, checklists dan

rating scales, portofolio, komposisi dan presentasi, serta proyek individu dan

kelompok. Adapun teknik non tes yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1) Observasi

Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar

misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada

waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam

simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar.

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan

sikap siswa atau ranah afektif dalam pembelajaran gambar teknik

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.

2) Analisis Tugas

Dalam hal ini analisis tugas diperoleh melalui hasil tugas gambar

siswa, yang sudah berpedoman pada jobsheet. Tujuannya adalah untuk

mengetahui sejauh mana kemampuan keterampilan siswa. Selanjutnya

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

44

hasil gambar tersebut akan dinilai beberapa aspeknya antara lain garis,

ukuran, konstruksi, tata letak, kebersihan, dan ketepatan gambar.

3.6 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 148) Instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

a. Instrumen Tes (Ranah Kognitif)

Dalam penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah

kognitif peneliti menggunakan instrumen tes berupa tes obyektif. Tes

obyektif adalah bentuk tes yang mengandung kemungkinan jawaban atau

respon yang harus dipilih oleh peserta tes, dimana kemungkinan jawaban atau

respon disediakan oleh peneliti. Tipe tes yang digunakan oleh peneliti adalah

multiple choice test. Alternatif kemungkinan jawaban peneliti terdapat 4

kemungkinan. Penskoran instrumen tes ini disesuaikan dengan kunci jawaban

yang telah disediakan. Dimana jika jawaban benar nilainya 1 dan jika jawaban

salah atau tidak menjawab nilainya adalah 0. Jumlah soal instrumen tes adalah

20 butir soal. Pelaksanaan penggunaan instrumen tes dilakukan 2 kali yaitu

ketika pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan ketika posttest

untuk mengetahui kemampuan siswa setelah proses pembelajaran

berlangsung.

Sebelum instrumen penelitian diberikan kepada siswa pretest maupun

posttest, instrumen tes dikonsultasikan kepada guru bidang studi dasar

gambar teknik di tempat penelitian. Setelah data hasil uji coba diperoleh,

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

45

kemudian setiap butir soal dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas,

indeks kesukaran dan daya beda.

Kisi-kisi instrumen tes aspek kognitif pada penelitian ini dapat dilihat

pada tabel 3.2 di bawah ini.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Ranah Kognitif

No Indikator Deskriptor Jumlah

Soal

No Soal

1 Digambar sebuah

garis dapat digambar

dalam beberapa

bentuk

Fungsi garis

Ciri-ciri garis

Perpotongan

antar garis

Simbol-simbol

garis

6 1, 2, 3,

4, 5, dan

6

2 Digambar sebuah

garis sudut dapat

dibentuk, dibagi

menjadi beberapa

Perbandingan

sudut segitiga

Menggunakan

alat yang benar

2 7 dan 8

3 Digambar sebuah

lingkaran dapat

digambar menjadi segi

N beraturan

Gambar garis

singgung dan segi

N geraturan

6 9, 10,

11, 12,

13, dan

14

4 Digambar sebuah

garis singgung dapat

digambar dengan

mengunakan dua buah

lingkaran

Gambar elips 3 15, 16,

dan 17

5 Digambar bentuk

kubus secara

aksometri, cabinet,

militer

Bentuk isometri

dan dimetri

3 18, 19,

dan 20

Berikut adalah uji prasyarat instrumen tes, sedangkan untuk melihat hasil

perhitungan dapat dilihat pada lampiran 2 :

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

46

1) Uji Validitas Instrumen

Validasi soal adalah suatu ukuran yang menunjukkan valid atau tidaknya

suatu instrumen. Suatu alat ukur dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang

hemdak diukur. Untuk mengetahui valiadi item soal menggunakan rumus korelasi

Product Moment sebagai berikut.

𝑟𝑥𝑦 = 𝑛(Σ𝑋𝑌) − (Σ𝑋)(Σ𝑌)

√𝑛(Σ𝑋2) − (Σ𝑋)2|𝑛(Σ𝑋2) − (Σ𝑋)2

Dimana :

rxy = Koefisien korelasi suatu butir/item

N = Jumlah subyek

X = skor suatu butir/item

Y = skor total

Dasar pengambilan keputusan :

Jika r hitung > r tabel, maka instrumen atau item pertanyaan

berkolerasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid)

Jika r hitung < r tabel, maka instrumen atau item pertanyaan tidak

berkolerasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid)

Penentuan kategori dari validitas instrumen yang mengacu pada

pengklasifikasian validitas yang dikemukakan oleh Guilford (dalam

Suherman, 2003: 113) adalah sebagai berikut :

0,90 ≤ rxy ≤ 1,00 : validitas sangat tinggi (sangat baik)

0,70 ≤ rxy ≤ 0,90 : validitas tinggi (baik)

0,40 ≤ rxy ≤ 0,70 : validitas sedang (cukup)

0,20 ≤ rxy ≤ 0,40 : validitas rendah (kurang)

0,00 ≤ rxy ≤ 0,20 : validitas sangat rendah (sangat kurang)

rxy < 0,00 : Tidak valid

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

47

2) Uji Reabilitas Instrumen

Reabilitas adalah kualitas yang menunjukkan dari suatu pengukuran yang

dilakukan dan dihitung dengan menggunakan rumus koefisien reabilitas Alpha

Cronbach sebagai berikut.

𝑟11 = [k

𝑘−1] [1 −

∑ 𝜎𝑏2

𝑉𝑡2 ]

Dimana :

r11 = reabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ 𝜎𝑏2 = jumlah varian butir/item

𝑉𝑡2 = varian total

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan

menggunakan teknik ini, bila koefisien reabilitas (r11) > 0,6 atau dengan

dibandingkan dengan r tabel (Product Moment). Jika nilai Koefisien Reabilitas

Aplha Cronbach lebih besar dari r tabel, maka dikatakan reliabel, dan sebaliknya.

Penentuan kategori dari Reliabilitas instrumen yang mengacu pada

pengklasifikasian Reliabilitas yang dikemukakan oleh Guilford (1956: 145)

adalah sebagai berikut :

0,80 < r11 ≤ 1,00 : reliabilitas sangat tinggi

0,60 < r11 ≤ 0,80 : reliabilitas tinggi

0,40 < r11 ≤ 0,60 : reliabilitas sedang

0,20 < r11 ≤ 0,40 : reliabilitas rendah

-1,00 ≤ r11 ≤ 0,20 : reliabilitas sangat rendah (tidak reliabel)

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

48

3) Tingkat Kesukaran Butir Pertanyaan

Tingkat kesulitan merupakan suatu pernyataan tentang seberapa sulit atau

seberapa mudah sebuah butir pernyataan bagi peserta uji. Berikut rumus yang

dipergunakan untuk menghitungnya adalah sebagai berikut :

𝑃 = 𝐵

𝐽𝑆

Dimana :

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Klasifikasi indeks kesukaran soal menurut Suherman (2003: 170) dapat

dilihat dalam tabel 3.3 berikut :

Tabel 3.3.

Kriteria Indek Kesukaran (IK)

4) Daya Pembeda Soal

Daya Beda butir pertanyaan merupakan suatu pernyataan tentang seberapa

besar daya sebuah butir soal dapat membedakan kemampuan antara peserta

kelompok tinggi dan kelompok rendah. Untuk menghitung besarnya indeks daya

beda butir soal, secara sederhana dapat dilakukan dengan rumus berikut :

Klasifikasi IK Interpretasi

IK = 0,00 Soal terlalu mudah

0,00 < IK ≤ 0,30 Soal sukar

0,30 < IK ≤ 0,70 Soal sedang

0,70 < IK ≤ 1,00 Soal mudah

IK = 1,00 Soal sangat mudah

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

49

𝐷𝑃 = 𝐵𝐴

𝐽𝐴−

𝐵𝐵

𝐽𝐵= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵

Dimana :

J = Jumlah peserta tes

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar

𝑃𝐴 = 𝐵𝐴

𝐽𝐴 = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

𝑃𝐵 = 𝐵𝐵

𝐽𝐵 = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Kriteria untuk daya pembeda tiap butir soal dalam (Suherman, 2003: 161)

dinyatakan pada tabel 3.4 sebagai berikut :

Tabel 3.4.

Tabel Interpretasi atau Penafsiran Daya Pembeda (DP)

b. Instrumen Non Tes (Ranah Afektif dan Ranah Psikomotorik)

1) Observasi (Ranah Afektif)

Lembar observasi afektif yang digunakan adalah rubrik penilaian

observasi. Tujuan dari pembuatan lembar observasi ini adalah untuk mengetahui

hasil belajar siswa pada ranah afektif, yaitu sikap siswa selama mengikuti

Daya Pembeda (DP) Interpretasi atau Penafsiran

DP

DP ≤ 0,00 Sangat jelek

0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek

0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup

0,40 < DP ≤ 0,70 Baik

0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat baik

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

50

pembelajaran gambar teknik. Bentuk lembar observasi yang digunakan berupa

daftar penilaian skala 1 sampai 4 yang akan diisi oleh para observer pada saat

kegiatan pembelajaran. Penilaian dilakukan dengan cara check list. Dimana jika

peserta didik melakukan tindakan sesuai indikator maka akan diberi tanda (V).

Lembar observasi yang digunakan dalam penilaian ini sudah terlebih

dahulu di konsultasikan (expert judgement) pada dosen pembimbing bapak Aris

Widodo, S.Pd., M.T., dan juga pada guru pengampu gambar teknik bapak

Supriyadi S.pd di tempat penelitian.

Berikut adalah kisi–kisi dan rubrik penilaian ranah afektif yang dapat

dilihat pada tabel 3.5 dan table 3.6 di bawah ini :

Tabel 3.5.

Kisi-kisi Instrumen Ranah Afektif

No Indikator Sub Indikator Kriteria Penilaian Ranah Afektif

1 Afektif Penerimaan Antusias siswa terhadap materi yang

disampaikan

2 Afektif Menanggapi Interaksi siswa dengan guru

3 Afektif Penghargaan Kepedulian sesama

4 Afektif Pengorganisasian Kerja sama

5 Afektif Karakteristik Mengerjakan tugas

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

51

Tabel 3.6.

Rubrik Penilaian Ranah Afektif

No Kriteria Penilaian Butir Pertanyaan Skor

1 Antusias siswa

terhadap materi yang

disampaikan

Siswa tidak memperhatikan penjelasan

guru

1

Siswa jarang sekali memperhatikan

penjelasan guru

2

Siswa sering memperhatikan penjelasan

guru

3

Siswa selalu memperhatikan penjelasan

guru

4

2 Interaksi siswa

dengan guru

Siswa tidak bertanya pada guru 1

Siswa jarang bertanya pada guru 2

Siswa sering bertanya pada guru 3

Siswa selalu bertanya pada guru 4

3 Kepedulian sesama Siswa tidak pernah menanyakan kesulitan

teman sekelilingnya

1

Siswa jarang menanyakan kesulitan teman

sekelilingnya

2

Siswa sering menanyakan kesulitan teman

sekelilingnya

3

Siswa selalu menanyakan kesulitan teman

sekelilingnya

4

4 Kerjasama Siswa tidak pernah bekerja sama dengan

teman sekelilingnya

1

Siswa jarang bekerja sama dengan teman

sekelilingnya

2

Siswa sering bekerja sama dengan teman

sekelilingnya

3

Siswa selalu bekerja sama dengan teman

sekelilingnya

4

5

Mengerjakan tugas

Siswa tidak melaksanakan tugas yang

diberikan

1

Siswa melaksanakan tugas dengan tidak

benar

2

Siswa melaksanakan tugas mendekati

benar

3

Siswa melaksanakan tugas dengan benar 4

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

52

2) Analisis Tugas (Ranah Psikomotorik)

Dalam pengambilan data ranah psikomotorik ini menggunakan analisis

tugas, yakni berupa gambar jobsheet yang digambar oleh siswa. Tujuan dari

analisis tugas adalah untuk mengetahui kemampuan keterampilan masing-masing

siswa.

Penilaian gambar siswa terdiri dari beberapa aspek yaitu persiapan, garis,

ukuran, konstruksi, tata letak, kebersihan, dan ketepatan gambar. Berikut adalah

lembar penilaian gambar siswa dapat dilihat pada tabel 3.7 sebagai berikut :

Tabel 3.7.

Lembar Penilaian Gambar

No Aspek Penilaian Nilai

Max. Dicapai

1 Persiapan:

1.1 Alat gambar yang digunakan

10

2 Hasil Akhir:

a. Garis

b. Ukuran

c. Konstruksi

d. Tata letak gambar

e. Kebersihan

15

15

20

15

10

3 Waktu:

3.1 Ketepatan

15

4 Total Skor 100

Sumber : Dokumen SMK N 3 Semarang

3.7 Teknik Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2010: 169) analisis deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

53

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis data

secara deskriptif bertujuan untuk mengetahui mean, median, modus, dan

mendeskripsikan karakteristik data serta efektifitas hasil penelitian guna

menjawab permasalahan deskriptif.

b. Pengujian Prasyarat Analisis

Pengujian prasyarat analisis digunakan sebagai syarat pengujian hipotesis.

Hasil dari pengujian prasyarat nantinya akan menentukan pengujian hipotesis

menggunakan statistik parametrik atau statistik nonparametrik.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji normal atau tidaknya sebaran data

yang dianalisis. Penyebaran data artinya bagaimana data tersebut tersebar anatara

nilai paling tinggi sampai nilai paling rendah, serta variabelitas yang terdapat di

dalamnya. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogrov-

Smirnov z dengan bantuan program SPSS 19 for wndows. Setelah dilakukan

perhitungan, apabila nilai uji Kolmogrov-Smirnov z lebih kecil dari nilai tabel atau

nilai sig >0,05 maka dapat dinyatakan bahwa populasi dalam kelompok bersifat

normal.

2) Uji Homoginitas

Uji homogenitas dilakukan untuk melihat seragam atau tidaknya variasi

sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama (Suharsimi Arikunto 2006:

321). Dalam penelitian ini uji statistik homogenitas dengan menggunakan uji

levene. Kriteria yang digunakan dalam pengujian homogenitas, apabila uji levene

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

54

lebih kecil dari nilai tabel, atau nilai sig lebih besar dari 0,05 maka dapat

dinyatakan populasi dalam kelompok bersifat homogen atau memiliki kesamaan.

Sedangkan apabila nilai uji levene lebih besar dari nilai tabel, atau nilai sig lebih

kecil dari 0,05 maka populasi dalam kelompok bersifat tidak homogen.

3) Uji Hipotesis

a) Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui mana yang

lebih baik antara kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem

Based Learning dengan kelas yang tidak diberi treatment, yang ditunjukan

dengan nilai kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hipotesis yang digunakan

adalah sebagai berikut:

1) H0 : μ1 ≤ μ2 (nilai rata-rata siswa yang mengikuti pembelajaran dengan

model Problem Based Learning kurang dari atau sama dengan siswa

yang tidak diberi treatment).

2) H1 : μ1 >μ2 (nilai rata-rata siswa yang mengikuti pembelajaran dengan

model Problem Based Learning lebih dari siswa yang tidak diberi

treatment).

Terdapat dua rumus t-test yang dapat digunakan untuk menguji

hipotesis. Separated Varian, apabila jumlah sampel sama, homogen dan

jumlah sampel tidak sama dan tidak homogen.

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

55

𝑡 =𝑥1 − 𝑥2

√𝑠1

2

𝑛1+

𝑠22

𝑛2

Polled Varians, apabila jumlah sampel sama, homogen dan jumlah

sampel tidak sama dan homogen.

𝑡 =𝑥1 − 𝑥2

√1

𝑛1+

1𝑛2

𝑠

dengan

𝑠2𝑔𝑎𝑏 =

(𝑛𝑖 − 1)𝑠12 + (𝑛2 − 1)𝑠1

2

𝑛1 + 𝑛2 − 2

Keterangan:

x1 = Rata-rata kelompok 1

x2 = Rata-rata kelompok 2

n1 = Banyaknya mahasiswa kelompok 1

n2 = Banyaknya mahasiswa kelompok 2

Kriteria pengujian adalah diterima apabila t < t1-a dengan dk = n1+

n2-2 dan t1-a didapat dari daftar distribusi t dengan peluang (1-α).

(Sumber: Sudjana, 2005: 243)

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

89

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Penerapan Model

Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada

Mata Pelajaran Gambar Teknnik Kelas X Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK

Negeri 3 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 pada materi menyajikan gambar

konstruksi geometris, diperoleh simpulan sebagai berikut :

Penerapan model pembelajaran Problem Based Learing dapat meningkatkan

hasil belajar pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa kelas X

program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 3 Semarang terhadap

hasil belajar kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hal ini terlihat

dari rerata dan uji kesamaan dua rata-rata nilai hasil belajar pada tiga ranah.

Ditinjau dari rerata diperoleh ranah kognitif 78,47 berbanding 70,59, ranah

afektif 79,17 berbanding 75,42, ranah psikomotorik 82,40 berbanding 78,44.

Ditinjau dari uji kesamaan dua rata-rata diperoleh ranah kognitif thitung dengan

ttabel 3,569 > 1,994, ranah afektif thitung dengan ttabel 2,008 > 1,994, ranah

psikomotorik thitung dengan ttabel 6,487 > 1,994.

Dari simpulan di atas diperoleh bahwa model pembelajaran Problem Based

Learning dapat meningkatkan hasil belajar pada ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 3 Semarang.

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

90

5.2. Implikasi

Implikasi penelitian ini dapat memberikan pengaruh positif bagi siswa,

guru, sekolah dan jurusan teknik bangunan di SMK Negeri 3 Semarang. Model

pembelajaran Problem Based Learning memberikan variasi baru bagi para siswa

dalam menerima pembelajaran. Siswa lebih mudah memahami materi yang

diajarkan karena pembelajaran diarahkan untuk menganalisis dan mengatasi

permasalahan nyata dalam dunia industri.

5.3. Keterbatasan Penelitian

Pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti tak lepas dari berbagai

keterbatasan. Keterbatasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Penelitian ini hanya dibatasi untuk satu sekolah, yaitu SMK N 3 Semarang

yang dijadikan subyek penelitian, sehingga jika penelitian ini diterapkan pada

sekolah lain hasil data yang diperoleh kemungkinan berbeda.

2) Penelitian eksperimen ini dilaksanakan pada kelas kontrol dan eksperimen

yang masih berada pada satu lingkup sekolah, maka masih memungkinkan

adanya bias dalam pengambilan hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan

peneliti tidak bisa mengontrol diskusi yang mungkin terjadi antara siswa kelas

kontrol dengan kelas eksperimen saat diluar kegiatan belajar-mengajar.

3) Peneliti tidak dapat mengubah susunan kelas karena susunan pembagian kelas

sudah ditetapkan dari pihak sekolah.

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

91

5.4. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka terdapat beberapa saran yang dapat

digunakan untuk lebih memperbaiki kualitas belajar dan meningkatkan hasil

belajar. Saran tersebut adalah sebagai berikut.

1) Siswa diharapkan agar lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran

di kelas. Sehingga kesulitan yang dialami dalam kegiatan pembelajaran biasa

langsung didiskusikan dengan teman atau bertanya langsung dengan guru,

Guru harus memberikan bimbingan pada siswa yang mengalami kesulitan

dalam proses pembelajaran.

2) Guru hendaknya menerapkan model pembelajaran yang inovatif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based

Learning.

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

92

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Agus, Suprijono. 2010. Cooperative Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Anderson, W.Lorin & Krathwhohl, R. David. 2010. A Taxonomy For Learning,

Teaching, And Assessin: A Revision of Bloo’s Taxonomy of Educational

Objectives (Kerangaka Landasan Untuk Pembelajaran Pengajaran dan

Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Penerjemah: Agung

Prihantoro, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Arikunto , S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, Syaiful. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Bloom, B. S., Engelhart, M. D., Furst, E. J., Hill, W. H., & Krathwohl, D. R. (1956).

Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational

Goals. Handbook 1 Cognitive Domain. New York: David McKay.

Chijioke, Okwelle. 2 0 1 3 . Appraisal Of Theoretical Models Of Psychomotor Skills

And Applications To Technical Vocational Education And Training (Tvet)

System In Nigeria. Diakses dari

http://www.arabianjbmr.com/pdfs/RD_VOL_1_6/3.pdf. Pada tanggal 3

November 2014.

Djamarah, S.B. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Gino, H.J., dkk. 1998. Belajar Pembelajaran I. Surakarta: FKIP UNS.

Guilford J.P., Benyamin Fruchter. 1956. Fundamental Statistic in Psychology and

Education. 5th ed. Mc-Graw-Hill. Tokyo.

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

93

Kemendikbud. 2013. Permendikbud No.81A tentang Implementasi Kurikulum.

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Poerwanti, Endang. 2008. Asesmen Pembelajaran SD, Jakarta: Depdiknas.

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta .

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 1996. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.

Bandung: Sinar Baru.

. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

. 2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Algesindo.

Sugandi, Achmad, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP PRESS.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suherman, Erman. dkk. 2003, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.

Suprijono, Agus. 2010.Cooperative Learning.Yogjakarta: Pustaka Belajar

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Beroriantasi Konstrutivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Trianto. 2010. Mendesain Model pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Perenada Media Group.

Trihendradi, Cornelius. 2007. Statistik Inferen Teori Dasar dan Aplikasinya

Menggunakan SPSS. Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET.

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

94

Yulaelawati, Ella. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi Teori dan Aplikasi,

Bandung: Pakaraya Pustaka.

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

95

LAMPIRAN 1

DAFTAR SISWA KELAS

EKSPERIMEN (TGB 1)

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

96

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

97

LAMPIRAN 2

DAFTAR SISWA KELAS

KONTROL (TGB 2)

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

98

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

99

LAMPIRAN 3

DAFTAR NILAI KELAS X TGB

TAHUN AJARAN 2013/2014

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

100

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

101

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

102

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

103

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

104

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

105

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

106

LAMPIRAN 4

INSTRUMEN SOAL UJI COBA

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

107

A. PETUNJUK PENGISIAN

Tulislah identitas anda pada tempat yang telah disediakan

Bacalah setiap pertanyaan secara teliti sebelum anda menjawab

Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda (X)

B. IDENTITAS

Nama : ………………………………………………….

No. Induk : ………………………………………………….

Kelas : ………………………………………………….

Selamat Mengerjakan

1. Ada beberapa ketebalan garis dalam menggambar teknik. Berikut ini manakah

yang kegunaannya untuk menggambar garis gambar dan garis tepi ?

a. Garis gambar , tebal lurus

b. Garis tipis lurus

c. Garis strip-strip

d. Garis titik-titik

2. Berapakah ketebalan garis strip titik strip ?

a. ¼ dari garis gambar

b. ½ dari garis gambar

c. ¾ dari garis gambar

d. 2/3 dari garis gambar

3. Dari gambar dibawah, manakah yang kegunaannya untuk membuat garis arsir

?

a.

b.

c.

d. 4. Garis apa yang kegunaannya untuk menggambar keterangan garis batas yang

tidak tambak/batas apa-apa yang tidak terlihat ?

a. Garis tebal lurus

b. Garis tipis lurus

c. Garis strip-strip

d. Garis strip titik strip

5. Peralatan gambar apa yang digunakan untuk membuat garis lengkung pada

diagram atau fisik ?

a. Jangka

b. Sepasang segitiga

c. Mal huruf

d. Mal lengkung

6. Hal apa yang perlu diperhatikan dalam membagi garis menjadi dua sisi yang

sama panjang ?

a. Ketebalan garis

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

108

b. Jari-jari lingkaran

c. Letak gambar

d. Garis bantu

7. Untuk menggabungkan garis lurus dengan garis lurus yang perlu mendapat

perhatian adalah

a. Ketebalan garis yang sama

b. Tidak boleh ada kelebihan garis

c. Sudut kemiringan garis yang dihubungkan

d. Penggunaan penggaris

8. Garis putus titik putus digunakan untuk mengetahui ?

a. Melukiskan ukuran

b. Melukiskan garis arsir

c. Mengetahui garis yang tidak tampak

d. Mengetahui tempat potongan

9. Berapa sudut sepasang segitiga siku-siku yang digunakan untuk menggambar

?

a. 40/50 dan 45/45

b. 30/60 dan 45/45

c. 30/60 dan 40/45

d. 35/55 dan 45/45

10. Hal yang perlu diperhatikan ketika menggambar memindahkan sudut adalah

a. Jari-jari busur

b. Ketebalan garis

c. Besarnya sudut

d. Panjang garis awal

11. Ketika membagi sudut menjadi dua sama besar. Apa yang harus dilakukan

setelah membuat sudut sembarang dengan dua garis AB dan AC ?

a. Membuat garis lengkung yang berpusat di A dan memotong kedua garis

b. Membuat garis lengkung yang berpusat di A dan memotong garis AB

c. Membuat garis lengkung yang berpusat di A dan memotong garis AC

d. Membuat garis lengkung yang berpusat di B dan memotong garis AC

12. Hal yang perlu diperhatikan ketika menggambar segitiga sama sisi adalah

a. Ketebalan garis

b. Besarnya sudut

c. Jari-jari sudut

d. Hasil akhir gambar

Soal Nomor 13 – 15

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

109

13. Langkah pertama ketika menggambar bujur sangkar adalah

a. Tarik garis tengah memotong titik AB

b. Tentukan lingkaran dengan titik pusat M

c. Hubungkan perpotongan titik lingkaran dari A dan B

d. Hubungkan titik A, B, C, dan D

14. Langkah kedua ketika menggambar bujur sangkar adalah

a. Tarik garis tengah memotong titik AB

b. Tentukan lingkaran dengan titik pusat M

c. Hubungkan perpotongan titik lingkaran dari A dan B

d. Hubungkan titik A, B, C, dan D

15. Langkah ketiga ketika menggambar bujur sangkar adalah

a. Tarik garis tengah memotong titik AB

b. Tentukan lingkaran dengan titik pusat M

c. Hubungkan perpotongan titik lingkaran dari A dan B

d. Lingkarkan jari-jari dari titik A dan B

Soal Nomor 16 – 18

16. Langkah pertama ketika menggambar segi enam beraturan adalah

a. Tarik garis AB

b. Buat lingkaran dengan r yang ditentukan

c. Buatlah busur dengan pusat di A

d. Buatlah garis lurus dimasing-masing titik A-B-C-D-E-F-A

17. Langkah kedua ketika menggambar segi enam beraturan adalah

a. Tarik garis AB

b. Buat lingkaran dengan r yang ditentukan

c. Buatlah busur dengan pusat di A

d. Buatlah garis lurus dimasing-masing titik A-B-C-D-E-F-A

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

110

18. Langkah ketiga ketika menggambar segi enam beraturan adalah

a. Tarik garis AB

b. Buat lingkaran dengan r yang ditentukan

c. Buatlah busur dengan pusat di A

d. Buatlah garis lurus dimasing-masing titik A-B-C-D-E-F-A

Soal Nomor 19 -21

19. Langkah pertama ketika menggambar elips adalah

a. Membagi sumbu AB menjadi sama panjang

b. Membuat garis AB dengan panjang ditentukan

c. Tarik garis yang memotong ke 3 lingkaran

d. Membuat 3 lingkaran dengan jari-jari ¼ panjang garis AB

20. Langkah kedua ketika menggambar elips adalah

a. Membagi sumbu AB menjadi sama panjang

b. Membuat garis AB dengan panjang ditentukan

c. Tarik garis yang memotong ke 3 lingkaran

d. Membuat 3 lingkaran dengan jari-jari ¼ panjang garis AB

21. Langkah ketiga ketika menggambar elips adalah

a. Membagi sumbu AB menjadi sama panjang

b. Membuat garis AB dengan panjang ditentukan

c. Tarik garis yang memotong ke 3 lingkaran

d. Membuat 3 lingkaran dengan jari-jari ¼ panjang garis AB

22. Metode menggambar objek tiga dimensi ke dalam media dua dimensi

menggunakan tiga sumbu koordinat bersudut sama, 120 derajat. Pernyataan

berikut merupakan pengertian dari ?

a. Proyeksi isometric

b. Proyeksi dimetri

c. Proyeksi trimetric

d. Gambar teknik

23. Dalam penggambaran bentuk isometric, berapa kemiringan pada kedua sisi

kubus ?

a. 10 dan 40

b. 7 dan 40

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

111

c. 15 dan 20

d. 30 dan 30

24. Kemiringan kedua sisinya berbeda, yaitu perbandingan sisinya 1 : 11 dan 1 : 3.

Pernyataan berikut gambar dalam bentuk ?

a. Isometric

b. Dimetri

c. Trimetri

d. Proyeksi

25. Dalam penggambaran bentuk dimetri, berapakah kemiringan pada kedua sisi

kubus ?

a. 10 dan 40

b. 7 dan 40

c. 15 dan 20

d. 30 dan 30

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

112

LAMPIRAN 5 PERHITUNGAN VALIDITAS,

REABILITAS, DAYA PEMBEDA,

INDEKS KESUKARAN

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

113

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

2122

2324

25

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

2562

5

21

11

11

11

11

01

11

11

11

11

11

11

11

2457

6

31

10

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

2457

6

41

11

11

01

11

11

11

11

11

11

01

11

11

2352

9

51

10

11

01

11

11

11

11

01

11

11

11

11

2248

4

61

10

01

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

2352

9

71

10

10

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

2352

9

81

11

01

11

11

10

11

11

01

11

11

11

11

2248

4

91

11

10

10

11

10

11

11

11

11

11

01

11

2144

1

101

11

11

01

11

11

01

01

11

11

11

11

11

2248

4

111

11

11

10

10

11

01

11

11

11

11

11

11

2248

4

121

11

11

10

10

10

11

11

11

11

11

01

10

2040

0

131

11

11

11

11

11

01

11

01

11

11

11

10

2248

4

141

01

11

11

11

11

01

10

11

11

11

11

10

2144

1

151

10

11

01

11

11

01

01

11

11

11

11

11

2144

1

161

11

00

11

11

11

01

11

10

11

11

11

11

2144

1

171

10

11

11

01

11

11

11

11

11

11

00

10

2040

0

180

10

10

01

11

11

11

01

10

11

10

11

11

1832

4

190

11

00

11

01

11

01

11

00

11

10

11

11

1728

9

201

10

10

01

11

11

01

01

10

11

11

00

11

1728

9

210

01

00

11

01

01

11

10

00

11

10

11

10

1419

6

221

01

00

11

11

00

10

10

01

01

11

11

01

1522

5

230

11

11

00

00

11

01

01

10

11

10

00

10

1316

9

241

01

00

11

01

00

01

10

01

01

01

10

11

1316

9

250

11

10

00

00

11

11

01

10

10

10

00

10

1214

4

261

00

10

00

10

01

01

00

10

11

11

00

11

1214

4

270

00

00

10

10

01

00

10

00

10

10

11

01

981

280

11

00

01

01

01

00

01

00

11

00

10

01

1010

0

290

00

00

10

00

10

01

10

01

00

10

00

11

864

300

01

01

00

00

00

10

00

01

01

00

00

00

525

B21

2219

1916

1921

2122

2223

1626

2122

1920

2627

2621

2121

2622

539

2905

21

S9

811

1114

119

98

87

144

98

1110

43

49

99

48

Sk

or

Tot

al (

Y)

But

ir S

oal

No.

Res

pond

en

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

114

Uji V

alidi

tas

rxy(

hitu

ng)

0.746

8145

420.6

4932

0177

0.008

0751

0.518

0811

40.5

1151

840.2

8857

842

0.532

2897

20.6

6636

773

0.593

7435

60.5

7984

940.3

1620

407

0.289

8330

50.5

9405

610.4

2502

730.6

4932

018

0.518

0811

40.4

7790

8666

0.557

9066

50.5

0997

080.3

7715

940.7

4681

454

0.451

843

0.693

1833

0.594

0561

0.232

4955

r tab

el0.3

610.3

610.3

610.3

610.3

610.3

610.3

610.3

610.3

610.3

610.3

610.3

610.3

610.3

610.3

610.3

610.3

610.3

610.3

610.3

610.3

610.3

610.3

610.3

610.3

61

Simpu

lan

VALID

VALID

TIDAK

VALID

VALID

TIDAK

VALID

VALID

VALID

VALID

TIDAK

TIDAK

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

TIDAK

Kate

gori

Tingg

iTin

ggi

Sgt R

dhSe

dang

Seda

ngRe

ndah

Seda

ngTin

ggi

Seda

ngSe

dang

Rend

ahRe

ndah

Seda

ngSe

dang

Tingg

iSe

dang

Seda

ngSe

dang

Seda

ngRe

ndah

Tingg

iSe

dang

Tingg

iSe

dang

Rend

ah

Jum

lah V

alid

20

Jum

lah Ti

dak V

alid

5

Uji R

eliab

ilita

s

Varia

n Ite

m0.2

1724

1379

0.202

2988

510.2

4022

989

0.240

2298

90.2

5747

130.2

4022

989

0.217

2413

80.2

1724

138

0.202

2988

50.2

0229

885

0.185

0574

70.2

5747

126

0.119

5402

0.217

2414

0.202

2988

50.2

4022

989

0.229

8850

570.1

1954

023

0.093

1034

50.1

1954

020.2

1724

138

0.217

241

0.217

2414

0.119

5402

0.202

2989

Jum

lah V

arian

Item

4.994

2528

74

Varia

n Tot

al30

.4471

2644

Relia

bilit

as

0.870

8017

16

Kate

gori

Sang

at Ti

nggi

Tingk

at Ke

suka

ran

0.70.7

3333

3333

0.633

3333

30.6

3333

333

0.533

3333

0.633

3333

30.7

0.70.7

3333

333

0.733

3333

30.7

6666

667

0.533

3333

30.8

6666

670.7

0.733

3333

30.6

3333

333

0.666

6666

670.8

6666

667

0.90.8

6666

670.7

0.70.7

0.866

6667

0.733

3333

Kate

gori

Seda

ngM

udah

Seda

ngSe

dang

Seda

ngSe

dang

Seda

ngSe

dang

Mud

ahM

udah

Mud

ahSe

dang

Mud

ahSe

dang

Mud

ahSe

dang

Seda

ngM

udah

Mud

ahM

udah

Seda

ngSe

dang

Seda

ngM

udah

Mud

ah

∑ Bat

as A

tas

1615

1113

1312

1316

1415

1310

1614

1513

1516

1615

1614

1616

13

∑ Bat

as Ba

wah

57

86

37

85

87

106

107

76

510

1111

57

510

9

Daya

Pem

beda

0.733

3333

330.5

3333

3333

0.20.4

6666

667

0.666

6667

0.333

3333

30.3

3333

333

0.733

3333

30.4

0.533

3333

30.2

0.266

6666

70.4

0.466

6667

0.533

3333

30.4

6666

667

0.666

6666

670.4

0.333

3333

30.2

6666

670.7

3333

333

0.466

667

0.733

3333

0.40.2

6666

67

Kate

gori

Sang

at Ba

ikBa

ikJe

lek

Baik

Baik

Cuku

pCu

kup

Sang

at Ba

ikCu

kup

Baik

Jele

kCu

kup

Cuku

pBa

ikBa

ikBa

ikBa

ikCu

kup

Cuku

pCu

kup

Sang

at Ba

ikBa

ikSa

ngat

Baik

Cuku

pCu

kup

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

115

LAMPIRAN 6 HASIL UJI VALIDITAS, UJI

REABILITAS, DAN DAYA BEDA

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

116

No

Soal

Uji Validitas Uji Daya Beda Indeks Kesukaran

Hasil Keterangan Hasil Katergori Hasil Kategori

1 0,747 VALID 0,733 Sangat baik 0,700 Sedang

2 0,649 VALID 0,533 Baik 0,733 Mudah

3 0,008 TIDAK 0,200 Jelek 0,633 Sedang

4 0,518 VALID 0,467 Baik 0,633 Sedang

5 0,512 VALID 0,667 Baik 0,533 Sedang

6 0,289 TIDAK 0,333 Cukup 0,633 Sedang

7 0,532 VALID 0,333 Cukup 0,700 Sedang

8 0,666 VALID 0,733 Sangat baik 0,700 Sedang

9 0,594 VALID 0,400 Cukup 0,733 Mudah

10 0,580 VALID 0,533 Baik 0,733 Mudah

11 0,316 TIDAK 0,200 Jelek 0,767 Mudah

12 0,290 TIDAK 0,267 Cukup 0,533 Sedang

13 0,594 VALID 0,400 Cukup 0,867 Mudah

14 0,425 VALID 0,467 Baik 0,700 Sedang

15 0,649 VALID 0,533 Baik 0,733 Mudah

16 0,518 VALID 0,467 Baik 0,633 Sedang

17 0,478 VALID 0,667 Baik 0,667 Sedang

18 0,558 VALID 0,400 Cukup 0,867 Mudah

19 0,510 VALID 0,333 Cukup 0,900 Mudah

20 0,377 VALID 0,267 Cukup 0,867 Mudah

21 0,747 VALID 0,733 Sangat baik 0,700 Sedang

22 0,452 VALID 0,467 Baik 0,700 Sedang

23 0,693 VALID 0,733 Sangat baik 0,700 Sedang

24 0,594 VALID 0,400 Cukup 0,867 Mudah

25 0,232 TIDAK 0,267 Cukup 0,733 Mudah

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

117

LAMPIRAN 7 INSTRUMEN PRETEST DAN

POSTTEST

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

118

A. PETUNJUK PENGISIAN

Tulislah identitas anda pada tempat yang telah disediakan

Bacalah setiap pertanyaan secara teliti sebelum anda menjawab

Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda (X)

B. IDENTITAS

Nama : ………………………………………………….

No. Induk : ………………………………………………….

Kelas : ………………………………………………….

Selamat Mengerjakan

1. Ada beberapa ketebalan garis dalam menggambar teknik. Berikut ini manakah

yang kegunaannya untuk menggambar garis gambar dan garis tepi ?

a. Garis gambar , tebal lurus

b. Garis tipis lurus

c. Garis strip-strip

d. Garis titik-titik

2. Berapakah ketebalan garis strip titik strip ?

a. ¼ dari garis gambar

b. ½ dari garis gambar

c. ¾ dari garis gambar

d. 2/3 dari garis gambar

3. Garis apa yang kegunaannya untuk menggambar keterangan garis batas yang

tidak tambak/batas apa-apa yang tidak terlihat ?

a. Garis tebal lurus

b. Garis tipis lurus

c. Garis strip-strip

d. Garis strip titik strip

4. Peralatan gambar apa yang digunakan untuk membuat garis lengkung pada

diagram atau fisik ?

a. Jangka

b. Sepasang segitiga

c. Mal huruf

d. Mal lengkung

5. Untuk menggabungkan garis lurus dengan garis lurus yang perlu mendapat

perhatian adalah

a. Ketebalan garis yang sama

b. Tidak boleh ada kelebihan garis

c. Sudut kemiringan garis yang dihubungkan

d. Penggunaan penggaris

6. Garis putus titik putus digunakan untuk mengetahui ?

a. Melukiskan ukuran

b. Melukiskan garis arsir

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

119

c. Mengetahui garis yang tidak tampak

d. Mengetahui tempat potongan

7. Berapa sudut sepasang segitiga siku-siku yang digunakan untuk menggambar

?

a. 40/50 dan 45/45

b. 30/60 dan 45/45

c. 30/60 dan 40/45

d. 35/55 dan 45/45

8. Hal yang perlu diperhatikan ketika menggambar memindahkan sudut adalah

a. Jari-jari busur

b. Ketebalan garis

c. Besarnya sudut

d. Panjang garis awal

Soal Nomor 13 – 15

9. Langkah pertama ketika menggambar bujur sangkar adalah

a. Tarik garis tengah memotong titik AB

b. Tentukan lingkaran dengan titik pusat M

c. Hubungkan perpotongan titik lingkaran dari A dan B

d. Hubungkan titik A, B, C, dan D

10. Langkah kedua ketika menggambar bujur sangkar adalah

a. Tarik garis tengah memotong titik AB

b. Tentukan lingkaran dengan titik pusat M

c. Hubungkan perpotongan titik lingkaran dari A dan B

d. Hubungkan titik A, B, C, dan D

11. Langkah ketiga ketika menggambar bujur sangkar adalah

a. Tarik garis tengah memotong titik AB

b. Tentukan lingkaran dengan titik pusat M

c. Hubungkan perpotongan titik lingkaran dari A dan B

d. Lingkarkan jari-jari dari titik A dan B

Soal Nomor 16 – 18

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

120

12. Langkah pertama ketika menggambar segi enam beraturan adalah

a. Tarik garis AB

b. Buat lingkaran dengan r yang ditentukan

c. Buatlah busur dengan pusat di A

d. Buatlah garis lurus dimasing-masing titik A-B-C-D-E-F-A

13. Langkah kedua ketika menggambar segi enam beraturan adalah

a. Tarik garis AB

b. Buat lingkaran dengan r yang ditentukan

c. Buatlah busur dengan pusat di A

d. Buatlah garis lurus dimasing-masing titik A-B-C-D-E-F-A

14. Langkah ketiga ketika menggambar segi enam beraturan adalah

a. Tarik garis AB

b. Buat lingkaran dengan r yang ditentukan

c. Buatlah busur dengan pusat di A

d. Buatlah garis lurus dimasing-masing titik A-B-C-D-E-F-A

Soal Nomor 19 -21

15. Langkah pertama ketika menggambar elips adalah

a. Membagi sumbu AB menjadi sama panjang

b. Membuat garis AB dengan panjang ditentukan

c. Tarik garis yang memotong ke 3 lingkaran

d. Membuat 3 lingkaran dengan jari-jari ¼ panjang garis AB

16. Langkah kedua ketika menggambar elips adalah

a. Membagi sumbu AB menjadi sama panjang

b. Membuat garis AB dengan panjang ditentukan

c. Tarik garis yang memotong ke 3 lingkaran

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

121

d. Membuat 3 lingkaran dengan jari-jari ¼ panjang garis AB

17. Langkah ketiga ketika menggambar elips adalah

a. Membagi sumbu AB menjadi sama panjang

b. Membuat garis AB dengan panjang ditentukan

c. Tarik garis yang memotong ke 3 lingkaran

d. Membuat 3 lingkaran dengan jari-jari ¼ panjang garis AB

18. Metode menggambar objek tiga dimensi ke dalam media dua dimensi

menggunakan tiga sumbu koordinat bersudut sama, 120 derajat. Pernyataan

berikut merupakan pengertian dari ?

a. Proyeksi isometric

b. Proyeksi dimetri

c. Proyeksi trimetric

d. Gambar teknik

19. Dalam penggambaran bentuk isometric, berapa kemiringan pada kedua sisi

kubus ?

a. 10 dan 40

b. 7 dan 40

c. 15 dan 20

d. 30 dan 30

20. Kemiringan kedua sisinya berbeda, yaitu perbandingan sisinya 1 : 11 dan 1 : 3.

Pernyataan berikut gambar dalam bentuk ?

a. Isometric

b. Dimetri

c. Trimetri

d. Proyeksi

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

122

LAMPIRAN 8 INSTRUMEN RANAH AFEKTIF

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

123

A. Kisi-kisi Instrumen Ranah Afektif

Standar Kompetensi : Menggambar Konstruksi Geometris

Kompetensi Dasar : Menyajikan gambar konstruksi geometris

berdasarkan bentuk konstruksi sesuai prosedur

Nama Observer :

Tujuan : Lembar penilaian aspek afektif

No Indikator Sub Indikator Kriteria Penilaian Ranah Afektif

1 Afektif Penerimaan Antusias siswa terhadap materi yang

disampaikan

2 Afektif Menanggapi Interaksi siswa dengan guru

3 Afektif Penghargaan Kepedulian sesama

4 Afektif Pengorganisasian Kerja sama

5 Afektif Karakteristik Mengerjakan tugas

B. Rubrik Penilaian Ranah Afektif.

Nama Observer :

Tujuan : Lembar penilaian aspek afektif digunakan oleh

peneliti untuk mendapatkan informasi tentang inat

dan motivasi siswa saat proses eksperimen

berlangsung.

Petunjuk :

1. Amati komponen afektif yang tampak dalam

proses pembelajaran

2. Ambil posisi tegak jauh dari kelompok / siswa

yang diamati pada saat melakukan pengamatan

3. Berilah tanda skor 1, 2, 3, 4 sesuai dengan butir

pernyataan yang sesuai

No Kriteria Penilaian Butir Pertanyaan Skor

1

Antusias siswa

terhadap materi yang

disampaikan

Siswa tidak memperhatikan penjelasan

guru 1

Siswa jarang sekali memperhatikan

penjelasan guru 2

Siswa sering memperhatikan penjelasan

guru 3

Siswa selalu memperhatikan penjelasan

guru 4

2 Interaksi siswa dengan

guru

Siswa tidak bertanya pada guru 1

Siswa jarang bertanya pada guru 2

Siswa sering bertanya pada guru 3

Siswa selalu bertanya pada guru 4

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

124

3 Kepedulian sesama

Siswa tidak pernah menanyakan

kesulitan teman sekelilingnya 1

Siswa jarang menanyakan kesulitan

teman sekelilingnya 2

Siswa sering menanyakan kesulitan

teman sekelilingnya 3

Siswa selalu menanyakan kesulitan

teman sekelilingnya 4

4 Kerja sama

Siswa tidak pernah bekerja sama

dengan teman sekelilingnya 1

Siswa jarang bekerja sama dengan

teman sekelilingnya 2

Siswa sering bekerja sama dengan

teman sekelilingnya 3

Siswa selalu bekerja sama dengan

teman sekelilingnya 4

5

Mengerjakan tugas

Siswa tidak melaksanakan tugas yang

diberikan 1

Siswa melaksanakan tugas dengan tidak

benar 2

Siswa melaksanakan tugas mendekati

benar 3

Siswa melaksanakan tugas dengan

benar 4

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

125

LAMPIRAN 9 INSTRUMEN RANAH

PSIKOMOTORIK

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

126

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

127

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

128

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

129

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

130

LAMPIRAN 10 HASIL DATA PENELITIAN

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

131

DAFTAR NILAI KELAS EKSPERIMEN

TAHUN AJARAN 2014/2015

Program Studi Keahlian : Teknik Bangunan

Program Keahlian : Teknik Gambar Bangunan

Kelas/Semester : X TGB-1/Ganjil

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

132

DAFTAR NILAI KELAS KONTROL

TAHUN AJARAN 2014/2015

Program Studi Keahlian : Teknik Bangunan

Program Keahlian : Teknik Gambar Bangunan

Kelas/Semester : X TGB-2/Ganjil

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

133

LAMPIRAN 11 UJI ANALISIS DATA

PENELITIAN

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

134

UJI NORMALITAS

1. Kelas Eksperimen

2. Kelas Kontrol

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

135

UJI HOMOGINITAS

1. Ranah Kognitif (Pretest)

2. Ranah Kognitif (Posttest)

3. Ranah Afektif

4. Ranah Psikomotorik

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

136

Uji Perbedaan Hasil Pretest Antara Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol (Kognitif)

Uji Perbedaan Hasil Posttest Antara Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol (Kognitif)

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

137

Uji Perbedaan Hasil Posttest Antara Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol (Afektif)

Uji Perbedaan Hasil Posttest Antara Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol (Psikomotorik)

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

138

LAMPIRAN 12 HASIL UJI ANALISIS DATA

PENELITIAN

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

139

A. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen

Uji Kolmogorov-Smirnov

Hasil Belajar Asymp.Sig. (2-tailed) Keterangan

Pretest Ranah Kognitif 0,767 0,767 > 0,05

Posttest Ranah Kognitif 0,104 0,104 > 0,05

Ranah Psikomotorik 0,613 0,613 > 0,05

Ranah Afektif 0,298 0,298 > 0,05

Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol

Uji Kolmogorov-Smirnov

Hasil Belajar Asymp.Sig. (2-tailed) Keterangan

Pretest Ranah Kognitif 0,403 0,403 > 0,05

Posttest Ranah Kognitif 0,198 0,198 > 0,05

Ranah Psikomotorik 0,234 0,234 > 0,05

Ranah Afektif 0,968 0,968 > 0,05

2. Uji Homoginitas

Hasil Uji Homoginitas

Hasil Belajar Nilai Signifikansi Keterangan

Pretest Ranah Kognitif 0,807 0,807 > 0,05

Posttest Ranah Kognitif 0,069 0,069 > 0,05

Ranah Afektif 0,520 0,520 > 0,05

Ranah Psikomotorik 0,873 0,873 > 0,05

B. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

1. Ranah Kognitif

Hasil Uji t Pretest dan Postest Ranah Kognitif

No Hasil Belajar thitung ttabel

1 Pretest Ranah Kognitif 0,571 1,994

2 Posttest Ranah Kognitif 3,569 1,994

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

140

2. Ranah Afektif

Hasil Uji t Ranah Afektif

No Hasil Belajar thitung Ttabel

1 Ranah Afektif 2,008 1,994

3. Ranah Psikomotorik

Hasil Uji t Ranah Psikomotorik

No Hasil Belajar thitung ttabel

1 Ranah Psikomotorik 6,487 1,994

Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

141

LAMPIRAN 13 DOKUMENTASI KEGIATAN

PENELITIAN

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

142

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

143

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

144

LAMPIRAN 14 SILABUS GAMBAR TEKNIK

Page 126: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

145

NA

MA

SEKO

LA

H:

SM

K N

egeri 3

Sem

ara

ng

PRO

GRA

M S

TU

DI

KEA

HLIA

N:

Teknik

Bangunan

PA

KET

KEA

HLIA

N:

TG

B d

an T

KBB

KELO

MPO

K:

C3 P

aket

Keahlia

n

MA

TA

PELA

JARA

N:

Dasa

r-dasa

r G

am

bar

Teknik

KELA

S /

SEM

EST

ER

:X /

1

ALO

KA

SI

WA

KT

U:

16 x

2 x

45 m

enit

KO

MPET

EN

SI

INT

I

KI

1:

Menghayati d

an m

engam

alk

an a

jara

n a

gam

a y

ang d

ianutn

ya.

KI

2:

Menghayati d

an m

engam

alk

an p

erila

ku juju

r, d

isip

lin,

tanggung jaw

ab,

peduli

(goto

ng r

oyong,

kerjasa

ma t

ole

ran,

dam

ai),

santu

n r

esp

onsif

dan p

roaktif

dan m

enunju

kkan

sikap

ebagai b

agia

n

dari

solu

si a

tas

berb

agai perm

asa

lahan d

ala

m b

erinte

raksi s

ecara

efe

ktif

dengan lin

gkungan s

osial dan a

lam

sert

a d

ala

m m

enem

patk

an d

iri se

bagai cerm

inan b

angsa

dala

m p

erg

aula

n d

unia

.

KI

3:

Mem

aham

i, m

enera

pkan d

an m

enganalis

is p

engeta

huan f

aktu

al, k

onse

ptu

al, d

an p

rose

dura

l berd

asa

rkan r

asa

ingin

tahunya t

enta

ng ilm

u p

engeta

huan,

tehnolo

gi, s

eni, b

udaya d

an h

um

anio

ra d

ala

m

masa

lahkem

anusiaan,

kebangsa

an,

kenegara

an,

dan p

era

daban t

erk

ait p

enyebab f

enom

ena d

an k

eja

dia

n d

ala

m b

idang k

erja y

ang s

pesifik u

ntu

k m

em

ecahkan

KI

4M

engola

h,

menala

r, d

an m

enyaji

dala

m r

anah k

onkrit

dan r

anah a

bst

rak t

erk

ait d

engan p

engem

bangan d

ari y

ang d

ipela

jarinya d

i se

kola

h s

ecara

mandiri, d

an m

am

pu m

ela

ksa

nakan t

ugas

spesifik d

i

baw

ah p

engaw

asa

n langsu

ng

1.1

.M

enyadari s

em

purn

anya k

on-

1.1

.1D

isadari

bahw

a

benda-b

enda

yang

1.1

Konse

p K

eT

uhanan

*M

engenali

T

uhan

mela

lui

benda

*Sik

ap

*Buku r

efe

rensi d

an a

rtik

el

sep T

uhan

tenta

ng b

enda-

ada d

i Bum

i ini a

dala

h

konse

p

dan

cip

taa

nn

yayang s

esu

ai

benda d

engan f

enom

enanya

cip

taan T

uhan.

*T

eknik

Menggam

bar

Bang

untu

k d

iperg

unakan s

ebagai

1.1

.2

Disadari

bahw

a

benda-b

enda

yang

ngunan 1

tahun 1

977

atu

ran g

aris

- garis

gam

bar

ada d

i Bum

i in

i a

dala

h m

enunju

kkan

*Soeparn

o G

am

bar

Teknik

teknik

keA

gungan T

uhan

P3G

T B

andung 2

005

1.2

.M

engam

alk

an n

ilai -

nila

i aja

r-1.2

.1D

ijala

nkan n

ilai-nila

i aja

ran a

gam

a s

eba

1.2

Nila

i-nila

i aja

ran A

gam

a*

Menja

lankan

nila

i-nila

i a

jara

n

Agam

a

*Sik

ap

an a

gam

a s

ebagai tu

ntu

nan

gai tu

ntu

nan d

ala

m m

enggam

bar

dala

m m

enggam

bar

dala

m

pem

buata

n

gam

bar

1.2

.2D

ijala

nkan n

ilai -

nila

i aja

ran

agam

a

konst

ruksi g

eom

etr

is &

peng

sebagai pegangan

dala

m m

enggam

-

gunaan p

era

lata

n g

am

bar

bar

benda

SIL

AB

US

KO

MPET

EN

SI

DA

SA

RIN

DIK

AT

OR

MA

TERI

PEM

BELA

JARA

NKEG

IAT

AN

PEM

BELA

JARA

NPEN

ILA

IAN

ALO

KA

SI

WA

KT

USU

MBER B

ELA

JAR

Page 127: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

146

disip

lin,

telit

i, k

ritis,

rasa

ingin

telit

i,

kritis,

ra

sa ingin

tahu,

iniv

atif,

,kritis,

ra

sa

ingi n t

ahu,

iniv

atif,

dan

yang s

esu

ai

tahu,

iniv

atif

dan

tanggung

dan t

anggungja

wab d

ala

m m

enera

p-

tanggung jaw

ab d

ala

m m

enera

pkan

*T

eknik

Menggam

bar

Bang

jaw

ab

dala

m

menera

pkan

kan a

tura

n g

aris

gam

bar

kan a

tura

n g

aris

gam

bar

ngunan 1

tahun 1

977

atu

ran g

aris

gam

bar

dala

m

2.1

.2D

itunju

kkan

perila

ku

juju

r,

disip

lin,

*M

ela

kukan p

erila

ku juju

r, d

isip

lin,

telit

i *

Soeparn

o G

am

bar

Teknik

tugas

menggam

bar

konst

ruk

telit

i, k

ritis,

rasa

ingin

tahu,iniv

atif,

dan

,kritis,

ra

sa

ingi n t

ahu,

iniv

atif,

dan

P3G

T B

andung 2

005

si g

aris

tanggungja

wab d

ala

m m

enyele

saik

an

tanggungja

wab d

ala

m m

enyele

saik

an

tugas

menggam

bar

dengan p

era

lata

ntu

gas

menggam

bar

gam

bar

teknik

2.2

.M

engharg

ai kerja s

am

a,

tole

-2.2

.1D

isadari b

ahw

a m

engharg

ai kerjasa

ma

2.2

Peduli

dala

m m

enggam

bar

*M

engharg

ai kerja s

am

a,

tole

ransi,

da-

*Sik

ap

ransi,

dam

ai, s

antu

n,

dem

o-

, to

lera

nsi,

dam

ai, s

antu

n,

dem

okra

sim

ai,

santu

n,

dem

okra

si,

cara

dala

m

kra

tis,

dala

m

menyele

saik

an

adala

h c

ara

dala

m m

enyele

saik

an m

a-

menyele

saik

an

masa

lah

perb

edaan

masa

lah

perb

edaan

konse

psa

lah p

erb

edaan k

onse

p b

erp

ikir

konse

p b

erp

ikir

berp

ikir d

an c

ara

m

enggam

-2.2

.2D

isadari b

ahw

a m

engharg

ai kerjasa

ma

*M

engharg

ai kerja s

am

a,

tole

ransi,

da-

bar

konst

ruksi g

eom

etr

is,

tole

ransi,

dam

ai, s

antu

n,

dem

okra

sim

ai,

santu

n,

dem

okra

si,

cara

dala

m

adala

h c

ara

dala

m m

enggam

bar

menggam

bar

2.3

.M

enunju

kkan s

ikap r

esp

onsif,

2.3

.1D

itunju

kkan s

ikap r

esp

onsif,

pro

aktif,

2.3

Kin

erja d

ala

m m

enggam

bar

*M

enunju

kkan s

ikap r

esp

onsif,

pro

aktif

*Sik

ap

pro

aktif,

konsist

en d

an

ber-

konsist

en

dan

berinte

raksi

secara

,k

onsist

en

dan b

erinte

raksi

secara

inte

raksi s

ecara

efe

ktif

dng

efe

ktif

dengan lin

gkungan s

osial s

e-

efe

ktif

dengan lin

gkungan s

osial s

e-

lingkungan s

osial se

bagai ba-

bagai bagia

n d

ari s

olu

si a

tas

berb

agai

bagai bagia

n d

ari s

olu

si a

tas

berb

agai

gia

n d

ari s

olu

si a

tas

berb

agai

perm

asa

lahan

perm

asa

lahan

perm

asa

lahan d

ala

m m

ela

ku-

2.3

.2D

itunju

kkan s

ikap r

esp

onsif,

pro

aktif,

*M

enunju

kkan s

ikap r

esp

onsif,

pro

aktif

kan t

ugas

menggam

bar

kons

konsist

en

dan

berinte

raksi

secara

,k

onsist

en

dan

berinte

raksi

secara

truksi g

eom

etr

is

efe

ktif

dengan lin

gkungan s

osial d

a-

efe

ktif

dengan lin

gkungan

sosial da-

lam

mela

kukan

tugas

menggam

bar

lam

m

ela

kukan

tugas

menggam

bar

ALO

KA

SI

WA

KT

USU

MBER B

ELA

JAR

KO

MPET

EN

SI

DA

SA

RIN

DIK

AT

OR

MA

TERI

PEM

BELA

JARA

NKEG

IAT

AN

PEM

BELA

JARA

NPEN

ILA

IAN

Page 128: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

147

kapan g

am

bar

teknik

berd

a-

an g

am

bar

manual

ala

tan s

ert

a

kele

ngkapan

gam

bar

kapan g

am

bar

manual

*Ketr

am

pila

nyang s

esu

ai

sark

an f

ungsi d

an p

engguna

3.1

.2D

ipilih

pera

lata

n

dan

perlengkapan

4.1

- Penggaris

*M

em

ilih p

era

lata

n

dan

perlengkapan

*Sik

ap

*T

eknik

Menggam

bar

Bang

annya

gam

bar

dan d

itentu

kan

sesu

ai d

ng

- Ja

ngka

gam

bar

ngunan 1

tahun 1

977

tuju

an

penggam

bara

n

dan

media

-

Pensil

*Soeparn

o G

am

bar

Teknik

gam

bar

.-

Mal

P3G

T B

andung 2

005

- Penghapus

4.1

.M

enggunakan p

era

lata

n d

an

4.1

.1D

igunakan b

erb

agai pera

lata

n g

am

bar

- Kert

as

*M

enggunakan

berb

agai

pera

lata

n

kele

ngkapan g

am

bar

teknik

teru

tam

a

pensil g

am

bar,

penggaris

gam

bar,

te

ruta

ma

pensil g

am

bar,

sesu

ai fu

ngsi

dan

pro

sedur

siku-s

iku,

jangka.

penggaris

siku-s

iku,

jangka

penggunaannya

3.2

.M

em

bedakan g

aris-

garis

gam

-3.2

.1D

ijela

skan g

aris-

garis

gam

bar

teknik

3.2

Pengenala

n b

entu

k d

an f

ungsi g

a-

*M

enje

lask

an g

aris-

garis

gam

bar

teknik

*Pengeta

huan

12

*Buku r

efe

rensi d

an a

rtik

el

bar

teknik

berd

asa

rkan

ben-

berd

asa

rkan b

entu

k d

an f

ungsinya

ris

gam

bar

:berd

asa

rkan b

entu

k d

an f

ungsinya

*Ketr

am

pila

nyang s

esu

ai

tuk d

an f

ungsi g

aris

4.2

- G

aris

gam

bar

(garis

kontinyu t

ebal)

*Sik

ap

*T

eknik

Menggam

bar

Bang

- G

aris

ukura

n (

garis

kontinyu t

ipis)

ngunan 1

tahun 1

977

4.2

.M

enyajik

an g

aris-

garis

gam

bar

4.2

.1D

igam

bar

garis-

garis

gam

bar

teknik

- G

aris

poto

ngan (

garis

bert

itik

tip

is,

*M

enggam

bar

garis

gam

bar,

garis

ukur

*Soeparn

o G

am

bar

Teknik

teknik

se

suai

bentu

k

dan

sesu

ai bentu

k d

an f

ungsinya m

asing-

uju

ng t

ebal ata

u g

aris

tipis b

ebas)

an,

garis

poto

ngan,

garis

bantu

, garis

P3G

T B

andung 2

005

fungsi g

aris

masing

- G

aris

bantu

(garis

kontinyu t

ipis)

ars

iran,

garis

benda

- G

aris

ars

iran (

garis

kontinyu t

ipis)

- G

aris

benda y

ang t

ert

utu

p (

garis

putu

s-putu

s se

dang)

KO

MPET

EN

SI

DA

SA

RIN

DIK

AT

OR

MA

TERI

PEM

BELA

JARA

NKEG

IAT

AN

PEM

BELA

JARA

NPEN

ILA

IAN

ALO

KA

SI

WA

KT

USU

MBER B

ELA

JAR

Page 129: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

148

dan

etiket

gam

bar

teknik

atu

ran k

ele

ngkapannya

info

rmasi g

am

bar

teknik

:m

asi g

am

bar

teknik

*Ketr

am

pila

nyang s

esu

ai

sesu

ai p

rose

dur

dan a

tura

n

4.3

- H

uru

f gam

bar

*Sik

ap

*T

eknik

Menggam

bar

Bang

penera

pan

- A

ngka g

am

bar

ngunan 1

tahun 1

977

- Etiket

gam

bar

*Soeparn

o G

am

bar

Teknik

4.3

.M

era

ncang h

uru

f, a

ngka d

an

4.3

.1D

igam

bar

huru

f d

an

angka

sesu

ai

*M

engam

bar

hutu

f dan a

ngka

sesu

ai

P3G

T B

andung 2

005

etiket

gam

bar

teknik

sesu

ai

pro

sedur

dan a

tura

n p

enera

pan

pro

sedur

dan a

tura

n p

enera

pan

pro

sedur

& a

tura

n p

enera

pan

4.3

.2D

igam

bar

etiket

sesu

ai dengan p

osisi

*M

enggam

bar

etiket

sesu

ai d

engan

gam

bar

posisi g

am

bar

3.4

.M

engelo

mpokkan

gam

bar

3.4

.1D

ijela

skan

pengelo

mpokan

gam

bar

3.4

Gam

bar

konst

ruksi g

eom

etr

is :

*M

enje

lask

an p

engelo

mpokan g

am

bar

*Pengeta

huan

8*

Buku r

efe

rensi d

an a

rtik

el

konst

ruksi g

eom

etr

is b

erd

a-

konst

ruksi

geom

etr

is

berd

asa

rkan

- Konst

ruksi g

aris

konst

ruksi g

eom

etr

i berd

asa

rkan b

en

*Ketr

am

pila

nyang s

esu

ai

sark

an

bentu

k

konst

ruksi

bentu

k s

esu

ai pro

sedur

- Konst

ruksi s

udut

tuk s

esu

ai pro

sedur

*Sik

ap

*T

eknik

Menggam

bar

Bang

sesu

ai pro

sedur

- konst

ruksi lin

gkara

nngunan 1

tahun 1

977

- Konst

ruksi g

aris

singgung

*Soeparn

o G

am

bar

Teknik

4.4

.M

enyajik

an

gm

br

konst

ruksi

4.4

.1D

igam

bar

sebuah g

aris

dapat

dig

am

--

Konst

ruksi g

am

bar

bid

ang

*M

enggam

bar

sebuah

garis

dapat

di-

P3G

T B

andung 2

005

geom

etr

is b

erd

asa

rkan b

en-

bar

dala

m b

ebera

pa b

entu

kgam

bar

dala

m b

ebera

pa b

entu

k

tuk k

onst

ruksi s

esu

ai pro

se-

4.4

.2D

igam

bar

sebuah g

aris

sudut

dapat

*M

enggam

bar

sebuah g

rs s

udut

dapat

dur

dib

entu

k,

dib

agi m

enja

di bebera

pa

dib

entu

k,

dib

agi m

enja

di bebera

pa

4.4

.3D

igam

bar

sebuah lin

gkara

n d

apat

di-

*M

enggam

bar

sebuah lin

gkara

n d

apat

gam

bar

menja

di se

gi N

bera

tura

ndig

am

bar

menja

di se

gi N

bera

tura

n

4.4

.4D

igam

bar

sebuah g

aris

singgung d

a-

*M

enggam

bar

sebuah g

aris

sin

ggung

pat

dig

am

bar

dengan m

enggunakan

dapat

dig

am

bar

dengan

mengguna-

dua b

uah lin

gkara

nkan d

ua b

uah lin

gkara

n

4.4

.5D

igam

bar

bentu

k k

ubus

secara

akso

-*

Menggam

bar

bentu

k

kubus

secara

nom

etr

i, k

abin

et,

milite

rakso

nom

etr

i, k

abin

et,

milite

r

ALO

KA

SI

WA

KT

USU

MBER B

ELA

JAR

KO

MPET

EN

SI

DA

SA

RIN

DIK

AT

OR

MA

TERI

PEM

BELA

JARA

NKEG

IAT

AN

PEM

BELA

JARA

NPEN

ILA

IAN

Page 130: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

149

LAMPIRAN 15 RPP KELAS EKSPERIMEN

Page 131: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

150

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 3 Semarang

Mata Pelajaran : Gambar Teknik

Kelas/Semester : X / Gasal

Materi Pokok : Gambar Konstruksi Geometris :

Kontruksi garis

Kontruksi sudut

Kontruksi lingkaran

Kontruksi garis singgung

Kontruksi gambar bidang

Pertemuan ke : 13 – 16

Alokasi Waktu : 4 x 2 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI

KI.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, displin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

pergaulan dunia.

KI.3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, dan dalamprosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humanioradalam

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk

memecahkan masalah.

KI.4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang diajarinya di sekolah secara

mandiri dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan

langsung.

Page 132: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

151

B. KOMPETENSI DASAR

2.1. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntutan dalam perbuatan

gambar konstruksi geometris dan gambar proyeksi untuk

menggambarkan benda.

2.2. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu,

inofatif dan tanggung jawab dalam menerapkan aturan garis gambar

dalama tugas menggambar kontruksi garis dan proyeksiMenghargai

kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis dalam menyelesaikan

masalah perbedaan konsep berfikir dan cara menggambar kontruksi

geometris dan gambar proyeksi.

2.3. Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan social sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam melakukan tugas kontruki geometris dan

gambar proyeksi.

2.4. Menyajikan gambar kontruksi geometris berdasarkan bentuk kontruksi

sesuai prosedur.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

3.1. Siswa dapat menyelesaikan tugas menggambar dengan baik.

3.2. Siswa dapat mengenali macam-macam bentuk geometris dan istilahnya.

3.3. Agar siswa dapat mengenali jenis-jenis sudut.

3.4. Siswa dapat menggambar bentuk segitiga dengan benar.

3.5. Siswa dapat menggambar bentuk lingkaran dengan benar.

3.6. Siswa dapat menggambar segi (n) beraturan dengan benar.

D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

4.1. Siswa mampu mengenali macam-macam bentuk geometris dan

istilahnya.

4.2. Siswa mampu mengenali jenis-jenis sudut.

4.3. Menggambar bentuk segitiga dengan benar.

4.4. Menggambar bentuk lingkaran dengan benar.

4.5. Menggambar segi (n) beraturan.

Page 133: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

152

4.6. Menggambar lingkaran.

4.7. Menggambar elips.

E. MATERI PEMBELAJARAN

5.1. Menggambar garis tegak lurus

5.2. Membagi garis menjadi dua sama panjang

5.3. Membagi garis menjadi beberapa bagian (n) sama panjang

5.4. Memindahkan sudut

5.5. Membagi sudut menjadi dua sama besar

5.6. Membuat persegi berdasarkan jari-jari lingkaran

5.7. Membuat persegi dengan ditentukan salah satu sisinya

5.8. Menggambar segi lima beraturan berdasarkan lingkaran luar

5.9. Membuat segi lima beraturan berdasarkan salah satu sisinya

5.10. Membuat segi enam beraturan

5.11. Membuat segi tujuh beraturan

5.12. Menggambar elips

F. METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

6.1. Metode Pembelajaran : Problem Based Learning

6.2. Strategi Pembelajaran : Pendekatan Individual

G. MEDIA PEMBELAJARAN

7.1. LCD dan Laptop

7.2. Papan tulis, spidol

7.3. Lembar kerja siswa

7.4. Lembar penilaian

H. SUMBER BELAJAR

8.1. Soeparno. GambarTeknik. PPPG Teknologi Bandung. 2005.

8.2. Teknik Menggambar Bangunan 1 tahun 1977.

Page 134: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

153

8.3. Buku referensi dan artikel yang sesuai.

I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

9.1. Pertemuan ke-1 (2 x 45 menit)

Kegiatan awal (10 menit) :

1) Guru memberikan soal pretest kepada siswa yang sudah masuk

kedalam ruang kelas sebelum bel masuk berbunyi

2) Siswa masuk kedalam kelas dengan menggunakan pakaian yang rapi

dan duduk sesuai nomor absen

3) Ketua kelas memimpin doa sebelum kegiatan belajar berlangsung

4) Guru memberikan salam dan mengabsen siswa serta menanyakan

siswa yang tidak hadir

5) Guru membagikan kertas gambar kepada siswa dibantu beberapa

siswa

6) Merefresh siswa pada materi yang sebelumnya

Kegiatan inti (70 menit) :

a. Mengorientasi siswa pada masalah

1) Guru menjelaskan logistik yang dibutuhkan dan tujuan dari

pembelajaran dengan model Problem Based Learing dan

memotivasi siswa dengan menunjukkan hasil gambar dari kakak

kelasnya dulu

2) Siswa mengamati gambar dari kakak kelas terdahulu untuk

mencari beberapa permasalahan

3) Tanya jawab tentang gambar yang sudah diamati

b. Mengorganisasi peserta didik

1) Siswa duduk sesuai dengan nomor absen

2) Mengelompokkan siswa yang masih kurang paham

Page 135: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

154

c. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

1) Guru meminta siswa terlebih dahulu mengumpulkan informasi

yang dibutuhkan dan membaca refrensi tentang materi yang akan

disampaikan, misalnya bagaimana cara menggambar garis yang

benar dan sesuai ketentuan gambar teknik

2) Guru menyampaikan materi yang akan disampaikan tentang

langkah-langkah menggambar garis

3) Guru menanyakan kepada siswa apakah materi yang disampaikan

sudah dimengerti apa belum

d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

1) Guru memberikan lembar tugas kepada siswa dengan membagi

lembar tugas pada masing-masing siswa

2) Guru membantu siswa yang masih kesusahan dalam

menyelesaikan tugas menggambar dengan cara memberikan tutor

3) Ditengah-tengah pembelajaran guru menanyakan dan menjawab

hal-hal kepada siswa tentang pemahaman yang telah disampaikan

4) Guru meluruskan dan membantu siswa ketika kesulitan

memahami gambar dengan pendekatan individu

e. Menganalisis dan mengevaluasi hasil belajar

1) Siswa mengumpulkan hasil gambar yang tekah selesai kepada

guru dan guru menyusun hasil gambar siswa secara rapi

2) Guru melakukan penilaian terhadap beberapa gambar yang sudah

selesai untuk mengetahui seberapa besar pemahaman terhadap

tugas menggambar garis

3) Guru menayakan lagi pada siswa tentan kesulitan yang dihadapi

ketika menggambar garis

4) Guru membatu siswa merefleksi hasil dari tugas yang telah

diselesaikan

Kegiatan penutup (10 menit) :

1) Guru memberikan motivasi kepada siswa yang masih kurang atau

belum terlihat begitu aktif dalam mengikuti kegiatan belajar

Page 136: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

155

2) Guru menjelaskan kepada siswa tentang materi yang akan diajaran

pada pertemuan berikutnya

3) Guru mengajak siswa untuk membersihkan ruangan kelas

4) Guru meminta siswa untuk duduk ketempat masing-masing

5) Salah satu siswa memimpin doa untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran pada hari ini

6) Siswa memberi salam kepada guru dan meninggalkan ruang kelas

dengan tertib

9.2. Pertemuan ke-2 (2 x 45 menit)

Kegiatan awal (10 menit) :

1) Siswa masuk ke dalam ruang kelas ketika bel tanda masuk berbunyi

2) Siswa masuk kedalam kelas dengan menggunakan pakaian yang rapi

dan duduk sesuai nomor absen

3) Ketua kelas memimpin doa sebelum kegiatan belajar berlangsung

4) Guru memberikan salam dan mengabsen siswa serta menanyakan

siswa yang tidak hadir

5) Guru membagikan kertas gambar kepada siswa dibantu beberapa

siswa

6) Merefresh siswa pada materi yang sebelumnya

Kegiatan inti (70 menit) :

a. Mengorientasi siswa pada masalah

1) Guru menjelaskan logistik yang dibutuhkan dan tujuan dari

pembelajaran dengan model Problem Based Learing dan

memotivasi siswa dengan menunjukkan hasil gambar dari kakak

kelasnya dulu

2) Siswa mengamati gambar dari kakak kelas terdahulu untuk

mencari beberapa permasalahan

3) Tanya jawab tentang gambar yang sudah diamati

b. Mengorganisasi peserta didik

1) Siswa duduk sesuai dengan nomor absen

Page 137: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

156

2) Mengelompokkan siswa yang masih kurang paham

c. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

1) Guru meminta siswa terlebih dahulu mengumpulkan informasi

yang dibutuhkan dan membaca refrensi tentang materi yang akan

disampaikan, misalnya bagaimana cara menggambar garis yang

benar dan sesuai ketentuan gambar teknik

2) Guru menyampaikan materi yang akan disampaikan tentang

langkah-langkah membagi sudut

3) Guru menanyakan kepada siswa apakah materi yang disampaikan

sudah dimengerti apa belum

d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

1) Guru memberikan lembar tugas kepada siswa dengan membagi

lembar tugas pada masing-masing siswa

2) Guru membantu siswa yang masih kesusahan dalam

menyelesaikan tugas menggambar dengan cara memberikan tutor

3) Ditengah-tengah pembelajaran guru menanyakan dan menjawab

hal-hal kepada siswa tentang pemahaman yang telah disampaikan

4) Guru meluruskan dan membantu siswa ketika kesulitan

memahami gambar dengan pendekatan individu

e. Menganalisis dan mengevaluasi hasil belajar

1) Siswa mengumpulkan hasil gambar yang tekah selesai kepada

guru dan guru menyusun hasil gambar siswa secara rapi

2) Guru melakukan penilaian terhadap beberapa gambar yang sudah

selesai untuk mengetahui seberapa besar pemahaman terhadap

tugas membagi sudut

3) Guru menayakan lagi pada siswa tentan kesulitan yang dihadapi

ketika membagi sudut

4) Guru membatu siswa merefleksi hasil dari tugas yang telah

diselesaikan

Page 138: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

157

Kegiatan penutup (10 menit) :

1) Guru memberikan motivasi kepada siswa yang masih kurang atau

belum terlihat begitu aktif dalam mengikuti kegiatan belajar

2) Guru menjelaskan kepada siswa tentang materi yang akan diajaran

pada pertemuan berikutnya tentang menggambar segi n beraturan

3) Guru mengajak siswa untuk membersihkan ruangan kelas

4) Guru meminta siswa untuk duduk ketempat masing-masing

5) Salah satu siswa memimpin doa untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran pada hari ini

6) Siswa memberi salam kepada guru dan meninggalkan ruang kelas

dengan tertib

9.3. Pertemuan ke-3 (2 x 45 menit)

Kegiatan awal (10 menit) :

1) Guru memberikan soal pretest kepada siswa yang sudah masuk

kedalam ruang kelas sebelum bel masuk berbunyi

2) Siswa masuk kedalam kelas dengan menggunakan pakaian yang rapi

dan duduk sesuai nomor absen

3) Ketua kelas memimpin doa sebelum kegiatan belajar berlangsung

4) Guru memberikan salam dan mengabsen siswa serta menanyakan

siswa yang tidak hadir

5) Guru membagikan kertas gambar kepada siswa dibantu beberapa

siswa

6) Merefresh siswa pada materi yang sebelumnya tentang membagi

sudur

Kegiatan inti (70 menit) :

a. Mengorientasi siswa pada masalah

1) Guru menjelaskan logistik yang dibutuhkan dan tujuan dari

pembelajaran dengan model Problem Based Learing dan

memotivasi siswa dengan menunjukkan hasil gambar dari kakak

kelasnya dulu

Page 139: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

158

2) Siswa mengamati gambar dari kakak kelas terdahulu untuk

mencari beberapa permasalahan

3) Tanya jawab tentang gambar yang sudah diamati

b. Mengorganisasi peserta didik

1) Siswa duduk sesuai dengan nomor absen

2) Mengelompokkan siswa yang masih kurang paham

c. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

1) Guru meminta siswa terlebih dahulu mengumpulkan informasi

yang dibutuhkan dan membaca refrensi tentang materi yang akan

disampaikan, misalnya bagaimana cara menggambar garis yang

benar dan sesuai ketentuan gambar teknik

2) Guru menyampaikan materi yang akan disampaikan tentang

langkah-langkah menggambar segi n beraturan

3) Guru menanyakan kepada siswa apakah materi yang disampaikan

sudah dimengerti apa belum

d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

1) Guru memberikan lembar tugas kepada siswa dengan membagi

lembar tugas pada masing-masing siswa

2) Guru membantu siswa yang masih kesusahan dalam

menyelesaikan tugas menggambar dengan cara memberikan tutor

3) Ditengah-tengah pembelajaran guru menanyakan dan menjawab

hal-hal kepada siswa tentang pemahaman yang telah disampaikan

4) Guru meluruskan dan membantu siswa ketika kesulitan

memahami gambar dengan pendekatan individu

e. Menganalisis dan mengevaluasi hasil belajar

1) Siswa mengumpulkan hasil gambar yang tekah selesai kepada

guru dan guru menyusun hasil gambar siswa secara rapi

2) Guru melakukan penilaian terhadap beberapa gambar yang sudah

selesai untuk mengetahui seberapa besar pemahaman terhadap

tugas menggambar segi n beraturan

Page 140: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

159

3) Guru menayakan lagi pada siswa tentan kesulitan yang dihadapi

ketika menggambar segi n beraturan

4) Guru membatu siswa merefleksi hasil dari tugas yang telah

diselesaikan

Kegiatan penutup (10 menit) :

1) Guru memberikan motivasi kepada siswa yang masih kurang atau

belum terlihat begitu aktif dalam mengikuti kegiatan belajar

2) Guru menjelaskan kepada siswa tentang materi yang akan diajaran

pada pertemuan berikutnya tentang menggambar elips

3) Guru mengajak siswa untuk membersihkan ruangan kelas

4) Guru meminta siswa untuk duduk ketempat masing-masing

5) Salah satu siswa memimpin doa untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran pada hari ini

6) Siswa memberi salam kepada guru dan meninggalkan ruang kelas

dengan tertib

9.4. Pertemuan ke-4

Kegiatan awal (10 menit) :

1) Guru memberikan soal pretest kepada siswa yang sudah masuk

kedalam ruang kelas sebelum bel masuk berbunyi

2) Siswa masuk kedalam kelas dengan menggunakan pakaian yang rapi

dan duduk sesuai nomor absen

3) Ketua kelas memimpin doa sebelum kegiatan belajar berlangsung

4) Guru memberikan salam dan mengabsen siswa serta menanyakan

siswa yang tidak hadir

5) Guru membagikan kertas gambar kepada siswa dibantu beberapa

siswa

6) Merefresh siswa pada materi yang sebelumnya tentang menggambar

segi n beraturan

Kegiatan inti (70 menit) :

a. Mengorientasi siswa pada masalah

Page 141: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

160

1) Guru menjelaskan logistik yang dibutuhkan dan tujuan dari

pembelajaran dengan model Problem Based Learing dan

memotivasi siswa dengan menunjukkan hasil gambar dari kakak

kelasnya dulu

2) Siswa mengamati gambar dari kakak kelas terdahulu untuk

mencari beberapa permasalahan

3) Tanya jawab tentang gambar yang sudah diamati

b. Mengorganisasi peserta didik

1) Siswa duduk sesuai dengan nomor absen

2) Mengelompokkan siswa yang masih kurang paham

c. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

1) Guru meminta siswa terlebih dahulu mengumpulkan informasi

yang dibutuhkan dan membaca refrensi tentang materi yang akan

disampaikan, misalnya bagaimana cara menggambar garis yang

benar dan sesuai ketentuan gambar teknik

2) Guru menyampaikan materi yang akan disampaikan tentang

langkah-langkah menggambar elips

3) Guru menanyakan kepada siswa apakah materi yang disampaikan

sudah dimengerti apa belum

d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

1) Guru memberikan lembar tugas kepada siswa dengan membagi

lembar tugas pada masing-masing siswa

2) Guru membantu siswa yang masih kesusahan dalam

menyelesaikan tugas menggambar dengan cara memberikan tutor

3) Ditengah-tengah pembelajaran guru menanyakan dan menjawab

hal-hal kepada siswa tentang pemahaman yang telah disampaikan

4) Guru meluruskan dan membantu siswa ketika kesulitan

memahami gambar dengan pendekatan individu

e. Menganalisis dan mengevaluasi hasil belajar

1) Siswa mengumpulkan hasil gambar yang tekah selesai kepada

guru dan guru menyusun hasil gambar siswa secara rapi

Page 142: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

161

2) Guru melakukan penilaian terhadap beberapa gambar yang sudah

selesai untuk mengetahui seberapa besar pemahaman terhadap

tugas menggambar elips

3) Guru menayakan lagi pada siswa tentan kesulitan yang dihadapi

ketika menggambar elips

4) Guru membatu siswa merefleksi hasil dari tugas yang telah

diselesaikan

Kegiatan penutup (10 menit) :

1) Guru memberika posttest kepada masing-masing siswa untuk

mengetahui seberapa besar pengetahuan yang telah diperoleh selama

4 kali pertemuan sebelumnya

2) Guru memberikan motivasi kepada siswa yang masih kurang atau

belum terlihat begitu aktif dalam mengikuti kegiatan belajar

3) Guru menjelaskan kepada siswa tentang materi yang akan diajaran

pada pertemuan berikutnya

4) Guru mengajak siswa untuk membersihkan ruangan kelas

5) Guru meminta siswa untuk duduk ketempat masing-masing

6) Salah satu siswa memimpin doa untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran pada hari ini

7) Siswa memberi salam kepada guru dan meninggalkan ruang kelas

dengan tertib

8) Memberikan apresiasi kepada siswa selama mengikuti pembelajaran

dengan model pembelajaran Problem Based Learning

J. PENILAIAN HASIL BELAJAR

10.1. Teknik Penilaian : Pengamatan, Tes tertulis, Penugasan

10.2. Prosedur Penilaian : Sikap, Pengetahuan, Keterampilan

K. INSTRUMEN PENILAIAN

11.1. Tes : Pretest dan Postest

11.2. Non Tes : Check list

Page 143: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

162

Semarang, November 2014

Guru Pengampu, Peneliti,

Supriyadi, S.Pd. Budi Arianto

NIP. 195605081985031008 NIM. 5101410017

Page 144: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

163

LAMPIRAN 16 RPP KELAS KONTROL

Page 145: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

164

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 3 SEMARANG

Mata Pelajaran : Gambar Teknik

Kelas/Semester : X / Ganjil

Materi Pokok : Gambar konstruksi geometris

Konstruksi garis

Konstruksi sudut

Konstruksi lingkaran

Konstruksi garis singgung

Konstruksi gambar bidang

Pertemuan Ke : 13 sd 16

Alokasi Waktu : 4 x 2 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI

KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, displin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

pergaulan dunia.

KI.3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, dan dalamprosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humanioradalam

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk

memecahkan masalah.

KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang diajarinya di sekolah secara

mandiri dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan

langsung.

Page 146: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

165

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

2.1. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kitis, rasa ingin tahu,

inivatif dan tanggungjawab dalam menerapkan aturan garis gambar

dalam menggambar konstruksi garis dan pengelompokan gambar

konstruksi geometris berdasarkan bentuk konstruksi sesuai prosedur

2.1.1. Siswa mampu menunjukkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kitis,

rasa ingin tahu, inivatif dan tanggungjawab dalam menerapkan

aturan garis gambar

2.1.2. Siswa mampu menunjukkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kitis,

rasa ingin tahu, inivatif dan tanggungjawab dalam

menggambar konstruksi garis dengan pengelompokan gambar

konstruksi geometris berdasarkan bentuk konstruksi sesuai

prosedur

3.4. Mengelompokkan gambar konstruksi geometris berdasarkan bentuk

konstruksi sesuai prosedur

3.4.1. Siswa mampu menjelaskan pengelompokan gambar konstruksi

geometris berdasarkan bentuk sesuai prosedur

4.4. Menyajikan gambar konstruksi geometris berdasarkan bentuk

konstruksi sesuai prosedur

4.4.1. Siswa mampu menggambar sebuah garis dapat digambar dalam

beberapa bentuk

4.4.2. Siswa mampu menggambar sebuah sudut dapat dibentuk,

dibagi menjadi beberapa

4.4.3. Siswa mampu menggambar sebuah lingkaran dapat digambar

menjadi segi N beraturan

4.4.4. Siswa mampu menggambar sebuah garis singgung dapat

digambar dengan menggunakan dua buah lingkaran

4.4.5. Siswa mampu menggambar bentuk kubus secara aksonometri,

kabinet, militer

Page 147: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

166

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN

KE TUJUAN

13

1. Melalui penugasan dan latihan siswa mampu

menggambar sebuah garis dan sudut dapat dibentuk,

dibagi menjadi beberapa

14

1. Melalui penugasan dan latihan siswa mampu menggambar

sebuah lingkaran dapat digambar menjadi segi N

beraturan

15

1. Melalui penugasan dan latihan siswa mampu

menggambar sebuah garis singgung dapat digambar

dengan menggunakan dua buah lingkaran

16

1. Melalui penugasan dan latihan siswa mampu

menggambar bentuk kubus secara aksonometri,

kabinet, militer

D. MATERI PEMBELAJARAN

1. Mengenali bermacam bentuk geometris, isometric dan sudut

a. Macam-macam bentuk geometris

b. Macam-macam bentuk isometric

c. Macam macam sudut

2. Menggambar bentuk geometris

a. Menggambar bentuk segtitga

b. Menggambar bentuk lingakaran

c. Menggambar bentuk persegi

d. Menggambar bentuk segi n

e. Menggambar lingkaran

f. Menggambar elips

E. METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, pemberian tugas, pengamatan

Strategi pembelajaran : Pendekatan Scientific

F. MEDIA PEMBELAJARAN

LCD dan Laptop

Page 148: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

167

PapanTulis, spidol

Lembar kerja sisiwa

Lembar penilaian

G. SUMBER BELAJAR

Soeparno. GambarTeknik. PPPG Teknologi Bandung. 2005.

Teknik Menggambar Bangunan 1 tahun 1977.

Buku referensi dan artikel yang sesuai

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dimuka, langkah-

langkah pembelajaran dirancang agar dapat diselesaikan dalam 4 kali tatap

muka ( 4 x 2 jam x 45 Menit ) dengan strategi pembelajaran sebagai berikut :

Pertemuan Ke : 13 ( 1 x 2 Jam x 45 Menit )

KEGIATAN:

1. Awal : (10 menit)

Disampaikan kepada siswa sebelum mulai belajar selalu berdoa untuk

selalu dituntun dalam mencari ilmu Allah (religius)

Guru memberi salam dan menanyakan apakah ada siswa yang tidak

masuk sekolah , kebersihan, kelengkapan dan kerapian kelas. (peduli)

Siswa diminta menjelaskan pengelompokan gambar konstruksi

geometris berdasarkan bentuk sesuai prosedur dari pertemuan

sebelumnya (tanggung jawab)

Siswa diminta mengumpulkan tugas gambar dari pertemuan sebelumnya

(tanggung jawab)

Disampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang harus

dicapai pada pertemuan ini (jujur, rasa ingin tahu)

Guru memotivasi bahwa materi ini sangat penting untuk siswa Teknik

Bangunan

Disampaikan pada siswa untuk menguasai materi ini harus selalui teliti

dan selalu menggunakan segitiga dengan benar (kerja kesar dan peduli)

2. Inti : (60 menit)

Eksplorasi

Membaca referensi untuk mengidentifikasi dan menggambar sebuah

garis dan sudut dapat dibentuk, dibagi menjadi beberapa

Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran

Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran

dan sumber belajar lain

Memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa

Page 149: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

168

Elaborasi

Memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir, menganalisis dan

bertindak

Memfasilitasi siswa untuk berkompetensi

Memfasilitasi siswa dalam melakukan kegiatan

Tanya jawab tentang menggambar sebuah garis dan sudut dapat

dibentuk, dibagi menjadi beberapa

Pemberian tugas mengenai menggambar sebuah garis dan sudut

dapat dibentuk, dibagi menjadi beberapa

Konfirmasi

Menjawab dan menanyakan hal-hal yang belum diketahui siswa

mengenai materi

Bersama dengan siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan

penguatan dan penyimpulan

3. Akhir (20 menit)

Guru menanyakan pada siswa apakah ada kesulitan/hambatan dari apa

yang telah dipelajari hari ini (jujur)

Sendiri dan atau bersama sama dengan siswa membuat rangkuman /

kesimpulan pelajaran

Guru memberi motivasi siswa yang kurang atau belum aktif untuk bisa

tetap senang belajar

Guru melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang telah

dilaksanakan

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan pemberian tugas

secara inividu / kelompok

Guru mengajak siswa untuk membersihkan lingkungan bangkunya

masing-masing

Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

Pertemuan Ke : 14 ( 1 x 2 Jam x 45 Menit )

KEGIATAN:

1. Awal : (10 menit)

Disampaikan kepada siswa sebelum mulai belajar selalu berdoa untuk

selalu dituntun dalam mencari ilmu Allah (religius)

Guru memberi salam dan menanyakan apakah ada siswa yang tidak

masuk sekolah , kebersihan, kelengkapan dan kerapian kelas. (peduli)

Page 150: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

169

Siswa diminta mengumpulkan tugas gambar dari pertemuan sebelumnya

(tanggung jawab)

Disampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang harus

dicapai pada pertemuan ini (jujur, rasa ingin tahu)

Guru memotivasi bahwa materi ini sangat penting untuk siswa Teknik

Bangunan

Disampaikan pada siswa untuk menguasai materi ini harus selalui teliti

dan selalu menggunakan segitiga dengan benar (kerja kesar dan peduli)

2. Inti : (60 menit)

Eksplorasi

Membaca referensi untuk mengidentifikasi dan menggambar sebuah

lingkaran dapat digambar menjadi segi N beraturan

Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran

Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran

dan sumber belajar lain

Memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa

Elaborasi

Memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir, menganalisis dan

bertindak

Memfasilitasi siswa untuk berkompetensi

Memfasilitasi siswa dalam melakukan kegiatan

Tanya jawab tentang menggambar sebuah lingkaran dapat digambar

menjadi segi N beraturan

Pemberian tugas mengenai menggambar sebuah lingkaran dapat

digambar menjadi segi N beraturan

Konfirmasi

Menjawab dan menanyakan hal-hal yang belum diketahui siswa

mengenai materi

Bersama dengan siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan

penguatan dan penyimpulan

3. Akhir (20 menit)

Guru menanyakan pada siswa apakah ada kesulitan/hambatan dari apa

yang telah dipelajari hari ini (jujur)

Sendiri dan atau bersama sama dengan siswa membuat rangkuman /

kesimpulan pelajaran

Guru memberi motivasi siswa yang kurang atau belum aktif untuk bisa

tetap senang belajar

Page 151: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

170

Guru melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang telah

dilaksanakan

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan pemberian tugas

secara inividu / kelompok

Guru mengajak siswa untuk membersihkan lingkungan bangkunya

masing-masing

Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

Pertemuan Ke : 15 ( 1 x 2 Jam x 45 Menit )

KEGIATAN:

1. Awal : (10 menit)

Disampaikan kepada siswa sebelum mulai belajar selalu berdoa untuk

selalu dituntun dalam mencari ilmu Allah (religius)

Guru memberi salam dan menanyakan apakah ada siswa yang tidak

masuk sekolah , kebersihan, kelengkapan dan kerapian kelas. (peduli)

Siswa diminta mengumpulkan tugas gambar dari pertemuan sebelumnya

(tanggung jawab)

Disampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang harus

dicapai pada pertemuan ini (jujur, rasa ingin tahu)

Guru memotivasi bahwa materi ini sangat penting untuk siswa Teknik

Bangunan

Disampaikan pada siswa untuk menguasai materi ini harus selalui teliti

dan selalu menggunakan segitiga dengan benar (kerja kesar dan peduli)

2. Inti : (60 menit)

Eksplorasi

Membaca referensi untuk mengidentifikasi dan menggambar sebuah

garis singgung dapat digambar dengan menggunakan dua buah

lingkaran

Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran

Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran

dan sumber belajar lain

Memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa

Elaborasi

Memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir, menganalisis dan

bertindak

Memfasilitasi siswa untuk berkompetensi

Memfasilitasi siswa dalam melakukan kegiatan

Page 152: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

171

Tanya jawab tentang menggambar sebuah garis singgung dapat

digambar dengan menggunakan dua buah lingkaran

Pemberian tugas mengenai menggambar sebuah garis singgung dapat

digambar dengan menggunakan dua buah lingkaran

Konfirmasi

Menjawab dan menanyakan hal-hal yang belum diketahui siswa

mengenai materi

Bersama dengan siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan

penguatan dan penyimpulan

3. Akhir (20 menit)

Guru menanyakan pada siswa apakah ada kesulitan/hambatan dari apa

yang telah dipelajari hari ini (jujur)

Sendiri dan atau bersama sama dengan siswa membuat rangkuman /

kesimpulan pelajaran

Guru memberi motivasi siswa yang kurang atau belum aktif untuk bisa

tetap senang belajar

Guru melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang telah

dilaksanakan

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan pemberian tugas

secara inividu / kelompok

Guru mengajak siswa untuk membersihkan lingkungan bangkunya

masing-masing

Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

Pertemuan Ke : 16 ( 1 x 2 Jam x 45 Menit )

KEGIATAN:

1. Awal : (10 menit)

Disampaikan kepada siswa sebelum mulai belajar selalu berdoa untuk

selalu dituntun dalam mencari ilmu Allah (religius)

Guru memberi salam dan menanyakan apakah ada siswa yang tidak

masuk sekolah , kebersihan, kelengkapan dan kerapian kelas. (peduli)

Siswa diminta mengumpulkan tugas gambar dari pertemuan sebelumnya

(tanggung jawab)

Disampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang harus

dicapai pada pertemuan ini (jujur, rasa ingin tahu)

Guru memotivasi bahwa materi ini sangat penting untuk siswa Teknik

Bangunan

Page 153: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

172

Disampaikan pada siswa untuk menguasai materi ini harus selalui teliti

dan selalu menggunakan segitiga dengan benar (kerja kesar dan peduli)

2. Inti : (60 menit)

Eksplorasi

Membaca referensi untuk mengidentifikasi dan menggambar bentuk

kubus secara aksonometri, kabinet, militer

Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran

Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran

dan sumber belajar lain

Memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa

Elaborasi

Memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir, menganalisis dan

bertindak

Memfasilitasi siswa untuk berkompetensi

Memfasilitasi siswa dalam melakukan kegiatan

Tanya jawab tentang menggambar bentuk kubus secara aksonometri,

kabinet, militer

Pemberian tugas mengenai menggambar bentuk kubus secara

aksonometri, kabinet, militer

Konfirmasi

Menjawab dan menanyakan hal-hal yang belum diketahui siswa

mengenai materi

Bersama dengan siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan

penguatan dan penyimpulan

3. Akhir (20 menit)

Guru menanyakan pada siswa apakah ada kesulitan/hambatan dari apa

yang telah dipelajari hari ini (jujur)

Sendiri dan atau bersama sama dengan siswa membuat rangkuman /

kesimpulan pelajaran

Guru memberi motivasi siswa yang kurang atau belum aktif untuk bisa

tetap senang belajar

Guru melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang telah

dilaksanakan

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan pemberian tugas

secara inividu / kelompok

Guru mengajak siswa untuk membersihkan lingkungan bangkunya

masing-masing

Page 154: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

173

Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

I. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Teknik Penilaian : Pengamatan, Tes tertulis, Penugasan

Prosedur Penilaian : Sikap, Pengetahuan, Ketrampilan

J. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR

Tes tertulis

Kepala Sekolah, Guru Pengampu

Drs. Samiran, M.T. Supriyadi, S.Pd.

NIP. 196402061988031010 NIP. 195605081985031008

Page 155: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

174

LAMPIRAN 17 JUDGEMENT INSTRUMEN

Page 156: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

175

Page 157: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

176

Page 158: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

177

Page 159: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

178

LAMPIRAN 18 SURAT-SURAT PENELITIAN

Page 160: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

179

Page 161: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

180

Page 162: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

181

Page 163: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - Selamat Datanglib.unnes.ac.id/20623/1/5101410017-s.pdf · Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... Penelitian ini menggunakan metode

182