Upload
arrahmanza-amilius
View
23
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
as it is ...no need for further explanation
Citation preview
Penerapan Model Perencanaan di Indonesia
Social Learning Planning model - PNPM Mandiri Perkotaan
Model Perencanaan Social Learning
• Social Learning and Communicative Action• Dilatarbelakangi kegagalan advokasi planning yang masih
berorientasi pada politik• Menekankan pada hubungan interaktif dan komunikasi
dengan masyarakat secara dua arah.• Masyarakat sebetulnya mampu diberdayakan dengan cara
tertentu.• Perencana bukan sebagai ahli namun komunikator dan
pemberi propaganda yang berlajar bersama masyarakat.• John Foster dalam “critical planning” menjelaskan bahwa
perencanaan harusnya mampu menjawab pertanyaan dan belajar kritis melalui dialog-dialog.• Communicative action dengan masyarakat akan
memperkuat aspek demokrasi dan kreasi pengetahuan
Ketimpangan pendapatan dapat diatasi dengan menciptakan keadilan di masyarakat melalui peningkatan kapasitas masyarakat sehingga mereka memiliki kemampuan adaptasi terhadap berbagai perubahan yang terjadi termasuk modernisasi akibat globalisasi tujuan akhir: kehidupan seimbang secara sosial, ekonomi, politik dengan tetap mempertahankan budaya lokal yang dimiliki.
Melalui penciptaan institusi lokal secara bersama-sama akan membentuk peran kelembagaan yang kuat sehingga masyarakat dapat lebih bebas untuk mengambil keputusan dan bernegosiasi dengan didampingi perencana/fasilitator.
Harapannya, dialog akan merefleksikan nilai-nilai sehingga memunculkan rasa saling empati yang memungkinkan konflik diselesaikan bersama-sama.
Melalui pendekatan bottom up menempatkan masyarakat sebagai objek dan subjek perencanaan
Adanya dialog dengan masyarakat disesuaikan dengan kemampuan, kondisi sosial, dan local wisdom di masyarakat.
Perencana berperan sebagai fasilitator, yang bersama-sama mencari permasalahan, menggali ide, merencanakan dan mengelola (ada proses belajar bersama-sama dengan masyarakat).
Perencana dapat mensharing pengetahuan yang dimiliki tanpa harus ‘menggurui’ dan membiarkan masyarakat yang memilih dan merumuskan konsensusnya bersama.
P r o g r a m N a s i o n a l P e m b e r d ay a a n M a s y a r a k a t M a n d i r i ( P N P M M a n d i r i )
M O D E L P E R E N C A N A A N SOCIAL LEARNING & COMMUNICATIVE ACTION
KSM/ Panitia dan/atau kelompok masyarakat yang
ada sebagai pemanfaat BLM melaksanakan kegiatan
berdasarkan Pronangkis atau usulan (proposal) mereka.
MELAKSANAKAN KEGIATAN /
PEMANFAATAN BLM
Pembangunan KSM/ Panitia dan/atau pemanfaatan
kelompok masyarakat yang ada sebagai KSM/Panitia
untuk pelaksanaan kegiatan P2KP.
Tumbuh kesadaran kritis masyarakat tentang mengapa,
untuk apa dan bagaimana berkelompok
· KSM dibangun atas dasar komitmen, kepentingan dan
kebutuhan bersama· Ada atau terbentuk KSM
yang bercirikan visi,misi, prinsip dan nilai P2KP
· Aturan main KSM terumuskan dan disepakati
seluruh anggotanya
MEMBANGUN KELOMPOK SWADAYA
MASYARAKAT (KSM)
Mencapai konsensus bersamaPerencanaan Partisipatif untuk
Menyusun Program Jangka Menengah (PJM) serta
Program Tahunan Penanggulangan Kemiskinan
bersama Masyarakat setempat (PJM Pronangkis dan
Program Tahunan)Mencapai konsensus bersama
PENYUSUNAN PRONANGKIS
rembug warga masyarakat untuk menentukan lembaga masyarakat yang menangani
P2KP sebagai Badan Keswadayaan Masyarakat
(BKM) dgn pilihan: me-mampukan lembaga yg ada
atau membentuk/ membangun lembaga baru.
· serangkaian FGD membahas AD/ART BKM
· Rembug Warga menyepakati AD/ART BKM, rencana
Pemilihan Anggota BKM.· Pelaksanaan Pemilihan
Anggota BKM.
PANITIA PEMBENTUKAN
BKMTumbuhnya kesadaran
masyarakat tentang kondisi realitas persoalan kemiskinan
yang ada saat ini di wilayahnya.
- Peta dan profil keluarga miskin
- Peta, profil persoalan/masalah serta
potensi di wilayah setempat (ekonomi, sosial, lingkungan,
SDM, prasarana permukiman, dll)
- Peta dan profil lembaga yg ada (potensi dan kendala)
untuk menanggulangi kemiskinan.
- Peta dan profil “kebutuhan riil masyarakat”
· Membangun kesepakatan kondisi ideal masyarakat dan kelurahan yang akan dicapai
PEMETAAN SWADAYA (CSS/Community Self
Survey)
Refleksi Kemiskinan guna mendorong mas-yarakat
mampu merefleksi masalah kemiskinan di wilayahnya. Menumbuhkan kesadaran
akan akar persoalan kemiskinan yang berkaitan
erat dengan lunturnya - nilai-nilai universal
kemanusia-an (aspek moral), - prinsip-prinsip kemas-yarakatan (Aspek Good
governance), - pembangunan berkelanjutan
(Aspek Tridaya)
REFLEKSI KEMISKINAN
Pelatihan Dasar Relawan Warga
untuk menguatkan kesadaran kritis dan motivasi untuk
membantu masyarakat menanggulangi masalah
kemiskinan di wilayahnya
Rembug Masyarakat Berisi disseminasi dan
Sosialisasi substansi P2KP proses pembelajaran serta
pelembagaan prinsip & nilai di masyarakat melalui
serangkaian pertemuan dengan kelompok strategis di
tingkat kelurahan.
REMBUG KESIAPAN MASYARAKAT