Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED
LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS
KELAS IV
MI ISLAMIYAH SUMBERREJO BATANGHARI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
WULAN FORTUNA WARDANI
NPM. 13105975
Jurusan PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) METRO
1439 H/2018 M
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS
IV MI ISLAMIYAH SUMBERREJO BATANGHARI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018.
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Strata Satu (S1)
Oleh:
Wulan Fortuna Wardani
NPM. 13105975
Pembimbing I : Dra.Hj. Isti Fatonah, M.A
Pembimbing II : Tusriyanto, M.Pd.
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) METRO
1439 H / 2018 M
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV MI
ISLAMIYAH SUMBERREJO BATANGHARI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018.
ABSTRAK
Oleh:
WULAN FORTUNA WARDANI
Rendahnya hasil belajar dapat di sebabkan oleh beberapa masalah yang
sering muncul dari kegiatan pembelajaran di kelas. Rendahnya hasil belajar pada
pelajaran IPS di tandai dengan tidak tuntasnya nilai ulangan harian dibawah KKM
yaitu 60% atau dari 12 siswa yang belum tuntas. Metode pembelajaran yang di
gunakan oleh guru hanya sebatas ceramah saja, hal ini juga mengakibatkan
kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dan kebanyakan siswa
cenderung pasif dan hanya sebagian kecil siswa yang aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka dalam penelitian ini dapat
dirumuskan masalahnya sebagai berikut “Apakah penerapan model problem based
learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas
IV MI Islamiyah Sumberrejo Tahun Pelajaran. 2017/2018” tujuan dari penelitian
ini yaitu memberi arahan yang jelas berdasarkan rumusan masalah dengan tujuan
untuk mendeskripsikan penerapan model problem based learning dalam
memperbaiki pembelajaran IPS kelas IV di MI Islamiyah Sumberrejo.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk
mengetahui hasil belajar IPS dengan menggunakan model Problem Based
Learning(PBL). Peneliti bertindak sebagai guru dan mitra kolaborasi sebagai
observer yaitu guru mata pelajaran IPS. Pembelajaran di lakukan dengan 2 siklus
selama 4 kali pertemuan setiap siklus memiliki tahapan yaitu: perencanaan
tindakan,pelaksanaan tindakan, observasi (pengamatan) dan refleksi. Alat
pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi untuk mengamati aktivitas
belajar siswa, observasi aktivitas guru, tes untuk mengetahui hasil belajar siswa,
dan dokumentasi.
Hasil belajar siswa pada siklus I meningkat yaitu sebanyak 8 siswa
memenuhi KKM dengan nilai tertinggi 80, tes di lanjutkan kembali pada siklus II
dengan sedikit perbaikan di dapat kembali hasil belajar siswa pada siklus II
meningkat, sebanyak 10 siswa memenuhi KKM dengan nilai tertinggi 90.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dipaparkan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut; Penerapan model Problem Based Learning(PBL)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial kelas IV. ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I diketahui pada pretest
sebesar 41,66% dan post test sebesar 66,6%, dan mengalami kenaikan pada siklus
II preetest sebesar 81,6% dan post test sebesar 83,3%. Jadi tingkat ketuntasan
hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II terjadi peningkatan 16,7%, maka
target yang diinginkan telah tercapai untuk ketuntasan hasil belajar siswa, karena
pada akhir siklus telah mencapai sesuai target yang ditentukan yaitu 75%.
MOTTO
Artinya ; “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia
mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa
atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah
Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami;
ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap
kaum yang kafir." (Al-Baqarah;286)
1Arif Fakhrudin, Alquran alhidayah, Kalim (Banten:2015).
PERSEMBAHAN
Dengan hati yang ikhlas dan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT
yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dalam mengiringi langkahku
menggapai cita-cita. Skripsi ini dipersembahkan kepada:
1. Ayahanda Agus Susanto dan Ibu Sumini yang selalu saya banggakan yang
telah memberikan dukungan dan do’a serta menjadi sumber kekuatan sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Adik-ku Milenia Agustin dan saudaraku yang selalu memberikan motivasi dan
do’a serta dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Pembimbing I dan pembimbing II yang tidak pernah lelah dalam membimbing
saya sehingga terselesainya skripsi ini.
4. Almamater tercinta IAIN Metro.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
taufik hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi.
Penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan untuk
menyelesaikan tugas akhir ,Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan ( FTIK) IAIN Metro guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).
Dalam upaya penyelesaian skripsi ini, penulis telah menerima banyak
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya penulis
mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag, selaku Rektor
IAIN Metro, Dr. Akla , M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan (FTIK) IAIN Metro, Nurul Afifah, M.Pd.I, selaku ketua jurusan PGMI ,
Dra. Isti Fatonah, M.A, dan Tusriyanto, M.Pd. selaku pembimbing I dan II yang
telah memberi bimbingan yang sangat berharga dalam mengarahkan dan
memberikan motivasi.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Eka Wiyati M.Pd. selaku
Kepala Sekolah dan Tri Sa’adah S.Pd.I selaku guru kelas IV MI Islamiyah
Sumberrejo yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan sarana prasarana
selama penulis menempuh pendidikan dan menyelesaikan penelitiannya. Ucapan
terima kasih juga penulis haturkan kepada Ibu dan Ayahanda dan adik-adik saya,
yang senantiasa memberikan dukungan dan do’a dalam penyelesaian pendidikan.
Demikianlah pemaparan yang bisa penulis sampaikan penulis
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini dan akan diterima
dengan kelapangan dada. Dan akhirnya semoga penelitian ini dapat bermanfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Metro, Januari 2018
Penulis
Wulan Fortuna Wardani
NPM. 13105975
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .............................................................................. i
HALAMAN JUDUL .................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................. v
HALAMAN ORISINILITAS PENELITIAN ......................................... vi
HALAMAN MOTTO ................................................................................ vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ viii
HALAMAN KATA PENGANTAR ......................................................... ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah.......................................................................... 4
C. Batasan Masalah ............................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
G. Penelitian yang Relevan ................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar ................................................................................... 9
1. Pengertian hasil Belajar ............................................................... 9
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ........................ 11
3. Jenis-jenis Hasil Belajar ............................................................... 12
B. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) .................... 12
1. Pengertian model Problem Based Learning (PBL) ................... 13
2. Karakteristik Problem Based Learning (PBL) ......................... 15
3. Langkah-langkah Problem Based Learning (PBL) ................... 16
4. Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning (PBL) ... 17
5. Cara mengatasi kekurangan Problem Based Learning (PBL) ... 17
C. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)....................................................... 18
1. Pengertian IPS .......................................................................... 18
2. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD/MI ..... 19
3. Ruang Lingkup Kajian IPS ...................................................... 27
4. Tujuan IPS ................................................................................ 28
D. Hipotesis Tindakan......................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Definisi operasional variabel ......................................................... 30
1. Variabel Terikat (Independen) .............................................. 30
2. Variabel Bebas (Dependen) ................................................... 30
B. Setting penelitian ........................................................................... 34
C. Prosedur Penelitian......................................................................... 34
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 39
E. Instrumen Penelitian....................................................................... 41
F. Teknik Analisa Data ....................................................................... 44
1. Analisis Data Kuantitatif .......................................................... 44
G. Indikator Keberhasilan ................................................................... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 46
1. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................... 46
a. Sejarah Berdirinya MI Islamiyah Sumberrejo Batanghari 46
b. Visi Dan Misi MI Islamiyah Sumberrejo Batanghari ....... 47
c. Keadaan Sarana Fisik MI Islamiyah Sumberrejo Batanghari 49
d. Keadaan Guru MI Islamiyah Sumberrejo Batanghari ....... 49
e. Denah Lokasi MI Islamiyah Sumberrejo Batanghari ........ 50
f. Struktur Organisasi MI Islamiyah Sumberrejo Batanghari 52
2. Deskripsi Dan Hasil Penelitian .............................................. 53
a. Pelaksanaan Siklus I ..................................................... 54
b. Pelaksanaan Siklus II……… ........................................ 72
B. Pembahasan ........................................................................................ 87
1. Analisis Data Penerapan Model Problem Based Learning
(PBL) siklus I dan Siklus II ..................................................... 87
2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II .... 87
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................................ 92
B. Saran .................................................................................................. 93
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Data prasurvey hasil belajar siswa kelas IV Mi Islamiyah Sumberrejo kec.
Batanghari Kab. Lam-Tim daftar nilai ulangan harian IPS ................. 11
2. Ranah Kognitif ..................................................................................... 14
3. Ranah afektif ........................................................................................ 15
4. Ranah psikomotor ................................................................................ 15
5. Kisi-kisi lembar observasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
modelproblem based learning .............................................................. 42
6. Kisi-kisi aktivitas belajar ................................................................... 43
7. Pergantian kepemimpinan kepala Madrasah Ibti’diyah Islamiyah
Sumberrejo Batanghari......................................................................... 47
8. Keadaan fasilitas gedung Madrasah Ibti’daiyah Islamiyah Sumberrejo 49
9. Data guru dan karyawan MI Islamiyah Sumberrejo 2017/2018 .......... 51
10. Data siswa-siswi MI Islamiyah Sumberrejo 2017/2018 ...................... 52
11. Presentase aktivitas guru siklus I ......................................................... 62
12. Presentase aktivitas belajar siswa siklus I ........................................... 64
13. Hasil pretest dan postest siklus I .......................................................... 68
14. Presentase aktivitas guru siklus II ........................................................ 79
15. Presentase hasil belajar siklus II .......................................................... 81
16. Hasil pretest dan postest hasil belajar siklus II .................................... 84
17. Rata-rata presentase kegiatan mengajar guru siklus I dan siklus II ..... 88
18. Hasil belajar siswa siklus I dan siklus II .............................................. 89
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Siklus penelitian tindakan kelas ..................................................... 36
2. Denah ruang kelas MI Islamiyah Sumberrejo ................................ 50
3. Struktur organisasi MI Islamiyah Sumberrejo ............................... 52
4. guru memberikan apresepsi dan motivasi.................................. 57
5. siswa mempresentasikan hasil diskusi/karya kedepan kelas .......... 60
6. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya ......................................... 89
7. Guru menyimpulkan materi bersama siswa ................................... 61
8. Siswa menjawab pertanyaan guru .................................................. 78
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Surat Bimbingan Sikripsi
2. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi
3. Surat Keterangan Izin Research
4. Surat Tugas
5. Surat Balasan Izin Research
6. Jadwal Pelajaran
7. Nilai Mid Semester
8. Surat Keterangan Bebas Pustaka
9. Silabus
10. RPP Siklus I
11. Kisi - Kisi Soal Siklus I
12. Soal Tes Siklus I
13. Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I
14. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
15. Data Hasil Belajar Siklus I
16. RPP Siklus II
17. Kisi - Kisi Soal Siklus II
18. Soal Tes Siklus II
19. Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II
20. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
21. Data Hasil Belajar Siklus II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh siswa khususnya pada
tingkat pendidikan dasar adalah sulitnya siswa menguasai suatu materi
pelajaran yang diajarkan. Upaya peningkatan penguasaan materi terus
dilakukan oleh sekolah dan para guru yang antara lain dengan pengembangan
paradigma baru dan penerapan berbagai metode atau model pembelajaran
secara bervariatif.
Namun kenyataan di lapangan yaitu di sekolah yang peneliti lakukan di
MI ISLAMIYAH 1 SUMBEREJO Kecamatan Batanghari, khususnya mata
pelajaran IPS di kelas IV, tingkat penguasaan materi siswa masih rendah. Hal
ini karena, pengetahuan yang dimiliki oleh siswa hanya diperoleh melalui
penjelasan dari guru , dalam pembelajaran masih berpusat pada guru (Teacher
Centered). Siswa hanya memperoleh pengetahuannya sendiri sehingga
pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik menjadi tidak bermakna karena
lebih kepada penurunan pengetahuan dari buku paket yang digunakan oleh
guru. Guru masih mendominasi proses pembelajaran sehingga beberapa siswa
masih nampak pasif. Guru masih banyak menggunakan metode ceramah dan
teks book pada setiap penyampaian materi pelajaran IPS, sehingga kurang
menarik perhatian siswa pada saat proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil prasurvey yang telah peneliti lakukan pada tanggal
21 juli 2017 kelas IV yaitu di MI ISLAMIYAH 1 Sumberrejo Kecamatan
Batanghari Lampung Timur Tahun Pelajaran 2017/2018 diperoleh hasil belajar
ulangan harian pada mata pelajaran IPS, yakni dari 12 siswa hanya 5 siswa
yang tuntas atau sekitar 40%, sedangkan 7 siswa atau sekitar 60% belum
tuntas.2
Kriteria tuntas dan belum tuntas tersebut didasarkan atas indikator
penetapan kriteria ketuntasan minimal (KKM), dan nilai KKM pada mata
pelajaran IPS di MI ISLAMIYAH SUMBERREJO yaitu 75. Kategori tuntas
memberi indikasi bahwa siswa mendapatkan nilai yang sudah mencapai KKM.
Sedangkan kategori belum tuntas menunjukan bahwa masih ada siswa yang
belum mendapat nilai mencapai KKM. Dari data hasil belajar ulangan harian
pada mata pelajaran IPS.
Berdasarkan hasil pra survey yang telah dilakukan peneliti yaitu
wawancara dengan guru mata pelajaran IPS, dapat diperoleh informasi bahwa
banyak permasalahan yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar diantaranya
yaitu, siswa kurang berani tampil untuk mengembangkan sebuah pendapat dan
kurang aktif dalam bertanya tentang materi yang diajarkan seperti, banyak
tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, terdapat siswa yang
berbicara sendiri saat proses pembelajaran berlangsung yang berakibat pada
kurang terserapnya materi pembelajaran sehingga hasil belajar siswa menjadi
kurang memuaskan dan cenderung rendah. Siswa masih menganggap pelajaran
IPS sebagai pelajaran yang sulit maka apabila penyampaiannya dengan metode
konvensional saja yaitu, guru hanya menyampaikan materi dengan ceramah
2 Buku daftar nilai siswa ulangan harian IPS siswa kelasIV semester ganjil MII
sumberrejo T.P 2017/2018
tanpa menerapkan model pembelajaran yang tepat. Akibatnya siwa merasa
jenuh dan bosan pada saat proses pembelajaran karena kurang variatifnya
metode yang digunakan dan kurangnya guru memberikan kemampuan siswa
dalam memecahkan suatu masalah.
Namun hal tersebut diatas dapat di minimalisir dengan pembelajaran
konsep yang bermakna dengan menerapkan Model Problem Based Learning
dimana model pembelajaran tersebut dapat melatih kemampuan berpikir yang
dimiliki siswa. Siswa yang berperan aktif dalam sebuah kelompok untuk
menemukan pengetahuan, yaitu menemukan konsep pembelajaran dan
memecahkan permasalahan. Seperti yang dikemukakan oleh Tan;
“Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan inovasi dalam
pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa
betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau
tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan,
mengasah, menguji dan mengembangkan kemampuan
berpikirnya secara berkesinambungan.”3
Metode Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan model
pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang
membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan
penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata.4
3 Rusman, Model-model Pembelajaran:Mengembangkan Profesionalisme Guru
(Jakarta: Rajawali Pers), 2013.h.229. 3
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasi Dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (Jakarta: Bumi Aksara), 2010.h.90.
B. Identifikasi Masalah
1. Terdapat siswa yang tidak memperhatikan pada saat guru menjelaskan
materi pembelajaran.
2. Kurangnya pemberian kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
3. Kurangnya partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran IPS.
4. Terdapat beberapa siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru.
5. Kecenderungan menggunakan model ceramah ketika menyampaikan
materi.
6. Masih rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa kelas IV MI
Islamiyah 1 Sumberejo dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah penelitian, secara umum batasan
masalah penelitian ini adalah :
1. Mengetahui penerapan Model Problem based Learning untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata peajaran IPS kelas IV
dengan materi “Keragaman Sosial Budaya Berdasarkan Kenampakan
Alam” .
2. Mengetahui Peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan
Model Problem Based Learning.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, maka
rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian adalah sebagai berikut
“Apakah penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem
Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS kelas IV MI ISLAMIYAH I SUMBEREJO”?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian ini adalah :
“Mengetahui penerapan Model Problem based Learning untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV
MI ISLAMIYAH 1 SUMBEREJO”.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat meberikan manfaat sebagai berikut
1. Manfaat bagi Guru
Memberikan masukan dan model untuk mengembangkan
pembelajaran IPS di tingkat MI/SD melalui Metode Problem
Based Learning.
2. Manfaat bagi siswa
Siswa memperoleh pengalaman baru dengan model
pembelajaran yang bervariasi dan diharapkan dapat
memberikan peningkatan pembelajaran dan hasil
pembelajaranya.
3. Manfaat bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan masukan kebijakan dalam
upaya meningkatkan proses belajar dalam rangka Perbaikan
dan peningkatan kualitas proses pembelajaran.
G. Penelitian yang Relevan
Untuk mendukung penelitian ini, berikut ini akan disajikan hasil
penelitian yang relevan dengan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian
pada skripsi
Rika Nurjannah di tahun 2013 yang berjudul
1. ”Penerapan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
untuk meningkatkan Hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas V
SDN 1 bungkuk Kec. Marga sekampung TP. 2013/2014. Hasil
penelitian tersebut menunjukan bahwa adanya peningkatan aktivitas
pembelajaran guru ataupun siswa. Selain itu, skor tes siswa setiap
siklusnya pun meningkat. Ketuntasan siswa pun meningkat setiap
siklusnya. Siklus pertama mencapai 67,40%, siklus kedua mencapai
71,54 % dan siklus ketiga mencapai 79,98%. berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem
Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Penelitian pada skripsi Fandi Israwan tahun 2016 yang berjudul
“penerapan meodel Problem Based Learning untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas IVB SDIT
Al MUHSIN Metro Tahun Pelajaran 2015/2016”. hasil penelitian
dapat diketahui bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa telh
mengalami peningkatan. Pada siklus 1 rata rata hasil tes 47,76 dan
rata-rata uji N-Gain sebesar 0,11 dengan interpretasi “rendah”,
mengalami peningkatan pada siklus II dengan rata-rata hasil tes
69,06 dan rata-rata uji n-gain 0,37 dengan interpretasi ”sedang” serta
69% siswa mampu mencapai kkm, yang menunjukan pencapaian
indikator keberhasilan yang di tetapkan . Hasil tersebut menunjukan
bahwa metode Problem Based Learning dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematik siswa.
Peneliti menggunakan hasil penelitian tersebut sebagai referensi dan
mengkaji lebih dalam tentang pelaksanaan model ”Problem Based Learning”
terutama pada jenjang pendidikan sekolah dasar untuk melakukan penelitian
penerapan model ”Problem Based Learning” untuk meningkatkan hasil
belajar IPS. Hanya perbedaanya terdapat pada mata pelajaran dan kelas.
Penelitian yang dilakukan oleh Rika Nurjannah pada mata pelajaran IPA
sedangkan peneliti pada mata pelajaran IPS kemudian Rika Nurjanah meneliti
di kelas V sedangkan peneliti sendiri meneliti di kelas IV.
Alasan peneliti mengambil judul proposal ini karena peneliti ingin
membuktikan hasil belajar siswa yang menerapkan model Problem Based
Learning lebih baik daripada siswa yang menerapkan metode pembelajaran
konvensional.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar Siswa
1. Pengertian Hasil Belajar
Setiap proses pembelajaran pasti akan menghasilkan hasil belajar
baik berupa tingkah laku, pengetahuan maupun keterampilan. Hasil belajar
adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran dalam
beberapa waktu tertentu.
Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan
tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari
tidak mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku memiliki unsur subjektif dan
unsur motoris unsur subjektif adalah unsur rohaniah sedangkan unsur
motoris adalah unsur jasmaniah. Bahwa seseorang sedang berfikir dapat
dilihat dari raut mukanya, sikapnya alam rohaniahnya tidak dapat kita lihat.5
Menurut Nanasudjana “Hasil belajar siswa adalah perubahan tingkah
laku, tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas
mencakup bidang kognitif, afektif, psikomotoris.”6
Djamaroh mengungkapkan bahwa “Belajar adalah serangkaian jiwa
raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkunganya yang
menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor”.7
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan
tindakan mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan
proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar
5 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi aksara, 2009), h.30.
6 Nana sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, cetakan ke-16, (Bandung:
remaja rosdakarya,2011), h.3. 7 Syaiful bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta:Rineka Cipta.2002) h.13.
merupakan berakhirnya pengalaman dari puncak proses belajar
mengajar.8
.
Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar
akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tersebut. Adapun
aspek-aspek itu adalah:
1) Pengetahuan,
2) Pengertian,
3) Kebiasaan,
4) Keterampilan,
5) Apresiasi,
6) Emosional,
7) Hubungan sosial,
8) Jasmani,
9) Etis atau budi pekerti, dan
10) Sikap9
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik
tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional, menggunakan klasifikasi hasil
belajar dari benyamin bloom yang secara garis besar membaginya menjadi
tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebutkognitif tingkat
rendah dan aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek
yakni penerimaan jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi.
8 Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009),
h.34 9 Ibid.,
Ranah psikomotoris berkenaan denagn hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris yakni gerakan
refleks, ketrampilan gerakan dasar kemampuan perseptual, keharmonisan
atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan
interpretatif.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara
ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru
di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam
menguasai isi bahan pengajaran.10
Hasil belajar mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses
pembelajaran karena proses penilaian terhadap hasil belajar dapat
memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya
proses pembelajaran maka diadakan evaluasi dengan menggunakan tes hasil
belajar.
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar
siswa setelah mengikuti proses pembelajaran melalui Problem Based
Learning (PBL). Dalam penelitian ini, siswa dikatakan tuntas apabila 75%
siswa mendapat nilai ≥ 75 berdasarkan KKM yang telah ditentukan dari
sekolah tersebut.
10
Ibid.h 22-23
Diperoleh daftar nilai ulangan harian semester ganjil tahun pelajaran
2017/2018 pada mata pelajaran IPS , di MI ISLAMIYAH SUMBERREJO
sebagai berikut:
Tabel 111
NO NAMA NILAI
1 Alfian amri 78
2 Bunga esti salim 65
3 Agung saputra 45
4 Citra septia ramadani 70
5 Eva nurvidani 80
6 Fadilla zahratunnisa 75
7 Fitri ramadani 78
8 Jaka saputra 65
9 Nabila zahratussalma 75
10 Putri rimba wani 60
11 Riko kurnianto 45
12 Ridwan setiawan 50
Keterangan :
Nilai 85 keatas = A /sangat baik
Nilai 75 – 85 = B/ baik
Nilai 65 – 74 = C/ cukup
Nilai 55 – 64 = D/ kurang
Nilai dibawah 55 = E/ kurang sekali12
Tabel daftar nilai ulangan harian semester Ganjil diatas menunjukan bahwa
terdapat siswa yang nilainya belum mencapai KKM > sebanyak 7 orang siswa dan
belum dikatakan tuntas.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut
Muhibbin Syah, sebagai berikut:
11
Buku daftar nilai ulangan harian semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 Mi
Islamiyah Sumberrejo Batanghari. 12
Elis Ratnawulan., et.al. Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Pustaka setia,2015)h.4
a. Faktor Internal Siswa
1). Aspek fisiologis : yang bersifat Jasmaniah, mata, telinga.
2). Aspek Psikologis
(a). Faktor intelektif : kecerdasan bakat
(b). Faktor non intelektif : sikap, minat, kebutuhan, motivasi
b. Faktor eksternal
1). Lingkungan sosial : keluarga, guru dan staf, masyarakat,
teman.
2). Lingkungan non sosial : kondisi rumah, sekolah, peralatan,
alam.
c. Faktor pendekatan belajar.13
Dari Pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam
dirinya (faktor Internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu dan
faktor pendukung dalam pembelajaran. Ketiga faktor tersebut saling
mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas
hasil belajar, faktor yang mempengaruhi dalam penelitian ini adalah faktor
pendekatan karena faktor pendekatan disini yaitu menggunakan model
Problem Based Learning.
3. Jenis Hasil Belajar Siswa
Belajar merupakan kegiatan peningkatan kemampuan kognitif,afektif,
dan psikomotorik menjadi lebih baik. Siswa yang belajar menggunakan
kemampuan kognitif, afektif , dan psikomotorik terhadap lingkunganya.
Berikut ini penjelasan tentang 3 aspek kemampuan dari benyamin bloom:
a. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi,analisisdan evaluasi kedua aspek pertama disebut kognitif
13
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru,cetakan ke-17,
(Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2011), h.129.
tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya adalah kognitif tingkat
tinggi.
b. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam ranah psikomotorik, yakni gerakan
refleksi, ketrampilan gerak dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan
atau ketepatan, gerakan ketrampilan komplek, dan gerakan ekspresif dan
interpretatif14
4. Macam-Macam Hasil Belajar
Melalui indikator ini, mempermudah melihat tingkah laku siswa yang
muncul dalam suatu proses belajar mengajar berdasarkan
rencanapembelajaran yang dirancang oleh guru15
.
Prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah
psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar
siswa. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa
adalah mengetahui garis besar indikator yang dikaitkan dengan jenis
prestasi yang hendak diukur. Indikator hasil belajar menurut Benjamin S.
Bloom dalam Taxonomy of Education Objectives membagi tujuan
pendidikan menjadi tiga ranah, antara lain:
1) Ranah Kognitif
Proses pengetahuan yang lebih banyak didasarkan perkembangannya
daripada persepsi, introspeksi, atau memori siswa. Tujuan pembelajaran
14
Nana Sujana, Penilaian Hasil, h.22 15
Ibid., h. 21.
kognitif dapat dibedakan menjadi enam tingkatan, yaitu: a) knowledge, b)
comprehension, c) application, d) analysis, e) synthesis, f) evaluation.
Guru harus mengembangkan kata-kata kerja menjadi tujuan
instruksional dengan memperhatikan dan memilih kata yang sesuai dengan
tingkatan materi, berikut kata-kata kerja yang dapat dikembangkan oleh
guru:
Tabel 2.1
Ranah kognitif
Tingkatan Verb ( Kata Kerja)
Knowledge
(pengetahuan)
Identifikasi, spesifikasi,
menyatakan
Comprehension
(pemahaman)
Menerangkan, menyatakan
kembali, menerjemahkan
Application
(penerapan)
Menggunakan, memecahkan,
menggunakan
Analysis
(analisis)
Menganalisis, membandingkan,
Mengkonsentrasikan
Synthesis
(sintesis)
Merancang, mengembangkan,
Merencanakan
Evaluation
(evaluasi)
Menilai, mengukur, memutuskan
2) Ranah Afektif
Proses pengetahuan yang lebih banyak didasarkan pada
pengembangan aspek-aspek perasaan dan emosi. Dalam
pengembangan pendidikan, nilai afektif yang semula hanya
mencakup hanya mencakup perasaan dan emosi ialah berkembang
menyangkut moral, nilai-nilai budaya, dan keagamaan. Tujuan
pembelajaran afektif dibedakan menjadi lima yaitu:
Tabel 2.2
Ranah Afektif Tingkatan Verb (Kata Kerja)
Receiving (menerima) Menerima, peduli, mendengar
Responding (menjawab) Melengkapi,melibatkan,sukarela
Valuing (menilai) Menunjukkan lebih senang,
menghargai, menyatakan peduli
Organization
(mengorganisasi)
Berpartisipasi,mempertahankan,
menyatukan (sintesis)
Characterization by value or
Value complex
(mengkarakterisasi atas dasar
nilai kompleks)
Menunjukkan empati,
menunjukkan harapan, mengubah
tingkah laku
3) Ranah Psikomotorik
Proses pengetahuan yang lebih banyak didasarkan dari
pengembangan proses mental melalui aspek-aspek otot dan membentuk
keterampilan siswa. Pengembangan psikomotor mencakup proses yang
menggerakkan otot juga berkembang dengan pengetahuan berkaitan
dengan keterampilan hidup. Tujuan instruksional psikomotorik secara
garis besar dibedakan menjadi 7, yaitu:
Tabel 2.3
Ranah psikomotor16
Tingkatan Verb (Kata kerja)
Perception (persepsi) Membedakan, mengidentifikasi,
Memilih
Set (penetapan) Mengasumsi,posisi,
mendemonstrasikan, menjalankan
Guided Response (reaksi
atas dasar arahan)
mendemonstrasikan,
Menunjukkan
Mengusahakan,meniru, mencoba
Mechanism (mekanisme) Membiasakan, mempraktikkan,
mengulang,
Compex overt response
(reaksi
terbuka dengan kesulitan
kompleks)
Menghasilkan, mengoprasikan,
menampilan
16
Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya, (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), h. 74-77.
Adaptation (adaptasi) Mengadaptasi, mengubah,
merevisi
Origination (asli) Menciptakan (create) desain,
membuat asli (originate)
Berdasarkan pembagian macam-macam hasil belaja di atas, maka
hasil belajar dalam penelitian tindakan kelas ini adalah aspek kognitif yang
sesuai dengan indikator-indikator hasil belajar pada mata pelajaran IPS
kelas IV MI Islamiyah Sumberrejo Batanghari. Aspek kognitif yang lebih
di tekankan pada model problem based learning (PBL) yaitu Knowledge
(pengetahuan), organization (mengorganisasi), dan Application
(penerapan).
B. Model Problem Based Learning
1. Pengertian Problem Based Learning
Problem Based Learning yang selanjutnya disebut PBL, adalah salah
satu model pembelajaran yang berpuat pada peserta didik tersebut dengan
berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Dengan model
pembelajaran ini, peserta didik dari sejak awal sudah dihadapkan kepada
berbagai masalah kehidupan yang mungkin akan ditemuinya kelak pada
saat mereka sudah lulus dari bangku sekolah.17
Model Problem Based Learning adalah “cara penyajian bahan
pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan
17
Nata Abudin, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada
Media Group, 2009), h. 243.
untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha mencari pemecahan atau
jawaban oleh siswa”.18
Berdasarkan pendapat Arends, pada esensinya pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning) adalah :
“Model pembelajaran yang berlandaskan kontruktivisme dan
mengakomodasikan keterlibatan siswa dalam belajar serta terlibat
dalam pemecahan masalah yang kontekstual didasarkan pada
banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik
yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari
permasalahan yang nyata.”19
Model Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran dengan
menghadapkan siswa pada permasalahan-permasalahan. Boud dan Falleti
(1997) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah
inovasi yang paling signifikan dalam pendidikan. Margetson (1994)
mengemukakan bahwa kurikulum PBM membantu untuk meningkatkan
perkembangan ketrampilan belajar sepanjang hayat dalam pola pikir yang
terbuk, reflektif, kritis dan belajar aktif.20
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
dalam Problem Based Learning (PBL) siswa diharapkan dapat
menggunakan aktivitas mentalnya sehingga siswa dapat aktif saat proses
pembelajaran berlangsung, dan diharapkan dengan meningkatkan hasil
belajar siswa. Melalui PBL, seorang siswa akan memiliki keterampilan
18
Ibid., 19
Warsono Dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif: Teori Dan Asasmen,(Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2013),h. 147. 20
Rusman, Model-model Pembelajaran:Mengembangkan Profesionalisme Guru,
(Jakarta: RajawaliPers, 2011), h. 230.
dalam memecahkan masalah yang selanjutnya dapat ia terapkan pada saat
ini menghadapi masalah yang sesungguhnya di masyarakat.
2. Karakteristik Problem Based Learning (PBL)
Problem Based Learning (PBL) memiliki karakteristik tersendiri
dalam hal konsepnya maupun penerapannya di dalam kelas.Adapun
karakteristik Problem Based Learning (PBL) adalah sebagai berikut:
a) Permasalahan menjadi starting point dalam belajar.
b) Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di
dunia nyata yang tidak terstruktur.
c) Permasalahan membutuhkan perspektif ganda.
d) Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki siswa, sikap
dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi
kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar.
e) Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.
f) Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam,
penggunaannya, dan evaluasi sumber informasi merupakan proses
yang esensial dalam PBL.
g) Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif.
h) Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah
sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk
mencari solusi dari sebuah permasalahan.
i) Keterbukaan proses dalam PBL meliputi sintesis dan integrasi
dari sebuah proses belajar.
j) PBL melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan
proses belajar.21
Berdasarkan karakteristik di atas, tampak jelas bahwa dalam
Problem Based Learning (PBL) pada proses pembelajaran, dimulai oleh
adanya masalah yang dalam hal ini dapat dimunculkan oleh siswa ataupun
guru, kemudian siswa memperdalam pengetahuanya tentang apa yang
mereka telah ketahui dan apa yang mereka perlu ketahui untuk memecahkan
masalah tersebut. Siswa banyak melakukan kegiatan yang merangsang
21
Ibid.
aktivitas untuk berfikir secara ilmiah dalam menyelesaikan suatu masalah,
serta dari karakteristik Problem Based Learning (PBL) kita dapat
mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran di kelas yang berorientasi
pada Problem Based Learning (PBL).
3. Langkah-langkah Problem Based Learning (PBL)
Penerapan Problem Based Learning (PBL) dilaksanakan melalui
beberapa tahapan.
Ibrahim dan Nur dan Ismail mengemukakan bahwa langkah-langkah
Problem Base Learning (PBL) adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Langkah-Langkah Problem Based Learning (PBL) Indikator Tingkah Laku Guru
Orientasi siswa pada masalah Menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang diperlukan, dan
memotivasi siswa terlibat pada aktivitas
pemecahan masalah
Mengorganisasi siswa untuk
belajar
Membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut
Membimbing pengalaman
individual/kelompok
Mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah
Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya
Membantu siswa dalam merencanakan
dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan, dan membantu mereka untuk
berbagai tugas dengan temannya
Menganalisis
dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
Membantu siswa untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses yang mereka gunakan. 22
22
Ibid.
Penerapan Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran
IPS dapat dilakukan dengan menghadapkan siswa pada permasalahan IPS
dalam bentuk soal uraian. Soal yang diberikan dikaitkan dengan
permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat
dengan mudah mengaitkan pengetahuan awalnya dengan ide-ide
pemecahan masalah dalam soal.
4. Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning (PBL)
Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan
dalam penerapannya di kelas.
Warsono dan Hariyanto mengemukakan bahwa kelebihan dari
penerapan model Problem based learning ini antara lain:
a) Siswa akan terbiasa menghadapi masalah(problem posing) dan
merasa tertantang untuk menyelesaikan masalah, tidak hanya
terkait dengan pembelajaran dalam kelas, tetapi juga menghadapi
masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari (Real Word).
b) Memupuk solidaritas sosial dengan terbiasa berdiskusi dengan
teman teman sekelompok kemudian berdiskusi dengan teman-
teman sekelompok kemudian berdiskusi dengan teman-teman
sekelasnya.
c) Semakin mengakrabkan guru dengan siswa melalui proses
pembelajaran yang dirancang secra sistematis.
d) Karena ada kemungkinan suatu masalah harus diselesaikan siswa
melalui eksperimen, hal ini juga akan membiasakan siswa dalam
melakukan suatu percobaan atau eksperimen dalam pembelajaran.
Sementara itu kekurangan dari penerapan model problem based
learning antara lain :
1) Tidak banyak guru yang mampu mengantarkan siswa kepada
pemecahan masalah.
2) Seringkali memerlukan biaya mahal dan waktu yang panjang.
3) Aktivitas siswa yang dilaksanakan di luar sekolah sulit dipantau
guru.23
C. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
1. Pengertian IPS
Pendidikan IPS di indonesia tidak dapat dipisahkan dari dokumen
kurikulum 1975 yang memuat IPS sebagai mata pelajaran untuk pendidikan
di sekolah dasar dan menengah. Gagasan IPS di indonesia pun banyak
mengadopsi dan mengadaptasi dari sejumlah pemikiran perkembangan
social studies yang terjadi di luar negeri terutama perkembangan NCSS
sebagai organisasi profesional yang cukup besar pengaruhnya dalam
memajukan social studies bahkan sudah mampu mempengaruhi pemerintah
dalam menentukan kebijakan kurikulum persekolahan.24
Sebagaimana dirumuskan dalam forum komunikasi II HISPIPSI
tahun 1991 di yogyakarta, menurut versi pendidikan dasar dan menengah
sebagai berikut:
“pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin
ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis
untuk tujuan pendidikan”.
S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan
fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa
IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan
peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek
sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi,dan psikologi
sosial.25
23
Ibid., h.152 24
Sapriya, Pendidikan IPS (Konsep dan Pembelajaran), (Bandung;Remaja
Rosdakarya,2012).h.11. 25
Tusriyanto, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1, (Bandar Lampung; Anugrah Utama
Raharja(AURA),2013).h.1-2.
Dengan demikian IPS dapat didefinisikan sebagai penyederhanaan
atau adaptasi dan perpaduan dari berbagai ilmu-ilmu sosial dan humaniora
serta pengetahuan sosial yang dikemas dan disajikan secara ilmiah dan
psikologis untuk tujuan pendidikan. IPS merupakan bidang studi atau mata
pelajaran yang dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada
pendidikan mengkaji tentang gejala-gejala dan masalah sosial yang ada di
masyarakat.
2. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD/MI
IPS seperti halnya IPA, Matematika, Bahasa Indonesia, yaitu
merupakan bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai bidang studi
memiliki garapan yang dipelajari cukup luas. Bidang garapannya itu
meliputi gejala-gejala dan masalah kehidupan manusia di masyarakat. pada
jenjang SD/MI mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial memuat materi
Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.
Kajian utama dalam mata pelajaran ini adalah tentang kehidupan
bermasyarakat yang setiap harinya dijalani oleh siswa, hal ini menjadi
penting untuk di pelajari karena melalui pelajaran inilah mereka akan belajar
tentang bagaimana seharusnya mereka berperan dalam kehidupan sosialnya.
“Secara umum tujuan diberikannya pelajaran IPS disekolah adalah
untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa
untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan
di lingkungannya, serta memberi bekal siswa untuk melanjutkan
pendidikan kejenjang yang lebih tinggi”.26
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
26
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasi Dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Bumi Aksara, 2010) h. 174.
a. Manusia, tempat dan lingkungan.
b. Waktu, keberlanjutan dan perubahan.
c. Sistem sosial dan budaya
d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.27
Kompetensi dasar yang akan dicapai dalam pembelajaran IPS kelas IV
di MI/SD yaitu:
Semester I
Standar kompetensi Kompetensi dasar
1. Memahami sejarah, kenampakan
alam dan keragaman suku bangsa
di lingkungan kabupaten / kota dan
provinsi
1.1. mendeskripsikan kenampakan
alam di lingkungan
kabupaten/kota dan propinsi
serta hubunganya dengan
keberagaman sosial budaya
Standar Kompetensi Memahami sejarah, kenampakan alam dan
keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
dijadikan kajian dalam penelitian ini untuk semester ganjil adalah Dengan
Kompetensi Dasar mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan
kabupaten/kota dan propinsi serta hubunganya dengan keberagaman sosial
budaya
3. Ruang lingkup kajian IPS
Sebagaimana telah dikemukakan di depan, bahwa yang dipelajari
IPS adalah manusia sebagai anggota masyarakat dalm konteks sosialnya,
ruang lingkup kajian IPS meliputi
a. Substansi materi ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan
masyarakat dan
b.Gejala, masalah, dan peristiwa sosial tentang kehidupan
masyarakat.
27
Tusriyanto, Pembelajaran IPS SD/MI (Kajian Teoritis dan Praktis), (Stain Jurai
Siwo Metro: KAUKABA, 2014) h. 33.
Kedua lingkup pelajaran ips ini harus diajarkan secara terpadu
karena pengajaran IPS tidak hanya menyajikan materi-materi yang akan
memenuhi ingatan peserta didik tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan
sendiri sesuai dengan dengan kebutuhan sendiri sesuai dengan kebutuhan
dan tuntutan masyarakat.
Oleh karena itu, pengajaran IPS harus menggali materi-materi yang
bersumber pada masyarakat.
Dengan kata lain, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat atau
yang tidak berpijak pada kenyataan di dalam masyarakat tidak akan
mencapai tujuanya. Pembelajaran IPS harus mengajak peserta didik
langsung terjun ke masyarakat.28
4. Tujuan IPS
Tujuan IPS harus lebih kompleks, yaitu tidak hanya membekali
peserta didik pada aspek kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotor.
Peserta didik selain harus memahami materi juga sikapnya harus
mencerminkan dari kemampuanya itu, dan harus mampu menularkan
pengetahuanya kepada orang lain dan mengembangkanya. Untuk itu,
tujuan kurikuler IPS yang harus dicapai sekurang kurangnya meliputi hal-
hal berikut:
a) Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna
dalam kehidupan masyarakat.
28
Ibid., h. 4-5
b) Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang
positif, dan ketrampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi
bagian kehidupanya yang tidak terpisahkan.
c) Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan
kehidupan, perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu
dan teknologi29
Tujuan IPS juga mencakup lima hal. Pertama, mengembangkan
pengetahuan dasar kesosiologian, kegeografian, keekonomian,
kesejarahan, dan kewarganegaraan (atau konsep-konsep yang berkaitan
dengankehidupan masyarakat dan limgkunganya).ledua,
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, ketrampilan inkuiri,
pemecahan masalah, dan ketrampilan sosial. Ketiga, membangun
komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan (serta
mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa). Keempat , memiliki
kemampuan berkomunikasi, berkompetisi, dan bekerjasama dalam
masyarakat yang majemuk, baik dalam skala lokal, nasional maupun
internasional.30
Peserta didik disamping diberikan kemampuan kecerdasan secara
intelektual juga harus cerdas dalam bertindak dan bersikap serta dapat
mengajarkan pengetahuanya kepada yang lain.
29
Ibid. 30
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter (KONSEPSI Dan Aplikasinya Dalam
Lembaga Pendidikan,(Jakarta: Kencana media group, 2011),h.291
5. Materi IPS
1. Kenampakan Alam
Kenampakan alam adalah berbagai bentukan muka bumi yang
terjadi secara alamiah, dapat juga di artikan segala sesuatu di alam yang
menampakkan diri atau menunjukkan diri kepada kita. Kenampakan alam
terdiri dari dua bagian pokok, yakni; kenampakan alam berupa daratan
dan perairan.
2. Kenampakan alam Daratan, Bentuk daratan bermacam-macam, antara
lain;
a. Gunung; Ada dua macam gunung, yaitu;
Gunung berapi menghasilkan barang-barang tambang, seperti, batu,
pasir, belerang, dan sumber air panas. Sumber air panas dapat menjadi
daya tarik pariwisata bagi daerah.
Gunung yang tidak berapi bisa dimanfaatkan untuk kegiatan
perkebunan, kehutanan, suaka margasatwa, atau tempat rekreasi.
b. Pegunungan adalah bagian dari dataran yang bergunung-gunung.
Tingginya lebih dari 700 meter di atas permukaan laut, berhawa sejuk
dan sering dimanfaatkan untuk tempat rekreasi, peristirahatan, dan
pertanian. Pertanian yang dikembangkan di daerah pegunungan adalah
pertanian hortikultura. Pertanian hortikultura adalah pertanian yang
mengembangkan jenis tanaman sayur-sayur dan buah-buahan.
c. Dataran tinggi, Permukaan dataran tinggi terletak di atas 200 meter
dari permukaan laut. Dataran tinggi dapat dimanfaatkan manusia,
misalnya sebagai tempat peristirahatan, tempat menanam berbagai jenis
sayuran dan buah-buahan. Dataran tinggi biasanya merupakan daerah
yang sejuk.
d. Dataran rendah adalah wilayah di daratan dengan ketinggian antara
0–200 meter di atas permukaan laut. Umumnya daerah dataran rendah
terdapat di sekitar pantai. Daerah dataran rendah dapat dimanfaatkan
manusia untuk kegiatan pertanian, peternakan, perumahan, membangun
industri, perkebunan tebu, perkebunan kelapa, dan sebagainya.
e. Pantai adalah bagian dari daratan yang berbatasan langsung dengan
laut.
3. Kenampakan alam perairan terdiri dari:
a. Sungai
Tanah basah yang selalu digenangi air dan ditumbuhi tanaman.
Sungai-sungai di Indonesia sangat banyak. Umumnya sungai-sungai
besar terdapat di pulau-pulau besar seperti Jawa, Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Sungai-sungai besar dapat
dimanfaatkan sebagai sarana transportasi. Misalnya beberapa sungai
yang ada di Indonesia seperti berikut ini :
1) Sungai Aceh di Aceh;
2) Sungai Kampar di Riau;
3) Sungai Asahan di Sumatera Utara;
4) Sungai Musi di Sumatera Selatan;
5) Sungai Bengawan Solo di Jawa Tengah;
6) Sungai Brantas di Jawa Timur;
7) Sungai Kapuas di Kalimantan Barat;
8) Sungai Mahakam di Kalimantan Timur;
9) Sungai Digul di Papua.
b. Danau,
cekungan yang cukup luas di permukaan bumi yang digenangi oleh
air, contohnya:
1) Danau Toba di Sumatera Utara;
2) Danau Laut Tawar di NAD;
3) Danau Maninjau di Sumatera Barat;
4) Danau Singkarak di Sumatera Barat;
5) Danau Rawa Pening di Jawa Tengah;
6) Danau Sembuluh di Kalimantan Barat;
7) Danau Segaraanak di Lombok;
8) Danau Kelimutu di Flores;
9) Danau Jempang di Kalimantan Timur;
10) Danau Matana di Sulawesi Selatan;
11) Danau Tempe di Sulawesi Selatan;
12) Danau Poso di Sulawesi Tengah;
13) Danau Tondano di Sulawesi Utara;
14) Danau Batur di Bali;
15) Danau Paniai di Papua;
16) Danau Sentani di Papua;
c. Selat ialah laut yang sempit di antara pulau. Selat menghubungkan
satu pulau dengan pulau-pulau lainnya.
4. Selain harus menyesuaikan diri dengan kenampakan alam, manusia juga
menghadapi gejala-gejala alam. Contoh gejala alam adalah:
a. Gempa bumi, bisa disebabkan oleh aktivitas gunung berapi (gempa
vulkanik). Atau juga bisa disebabkan oleh pergeseran lempeng bumi (
gempa tektonik).
b. Gunung meletus, gunung api yang masih aktif bisa meletus sewaktu-
waktu. Ketika meletus, gunung api mengeluarkan: magma, batu-
batuan, kerikil, abu, dan gas.
· Magma adalah cairan sangat panas yang terdapat di perut bumi.
· Lava adalah magma yang keluar dari perut bumi.
Lapili adalah Kerikil yang dimuntahkan ketika gunung api meletus.
· Abu halus adalah muntahan gunung api yang paling kecil.
· Awan panas terbentuk dari debu muntahan gunung api yang
melayang-layang di udara.
c. Banjir, Hujan deras terus-menerus biasanya akan diikuti bencana
banjir. Lahan hutan digunduli juga dapat menyebabkan banjir. Banjir
juga dapat disebabkan oleh kebiasaan buruk manusia. Misalnya,
kebiasaan membuang sampah ke sungai dan ke selokan air.
d. Kekeringan, menyebakan terjadinya kekurangan air bersih.
5. Berikut ini merupakan beberapa akibat yang ditimbulkan banjir, antara
lain;
a. Bangunan dan tempat tinggal, serta harta benda rusak karena
terendam air.
b. Penduduk terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya dan
mengungsi di tempat lain.
c. Pabrik dan kantor-kantor terpaksa berhenti bekerja.
d. Jalan dan jembatan rusak.
e. Timbul berbagai macam penyakit, seperti penyakit kulit dan
penyakit menular lainnya.
6. Pengaruh Kekurangan air bersih bagi kehidupan masyarakat di
antaranya;
a. Orang semakin sulit untuk mendapatkan air bersih.
b. Untuk mendapatkan air bersih orang harus membeli air dari
pedagang air.
c. Banyak penduduk terserang penyakit karena mereka meminum,
memasak, dan mandi memakai air yang tercemar.
7. Ada bencana alam yang terjadi karena perilaku buruk manusia.
Misalnya banjir dan kekeringan. Hal itu bisa disebabkan oleh:
perilaku menebang hutan secara sembarangan, perladangan
berpindah, dan membuang sampah sembarangan.
8. Perilaku atau tindakan yang dapat menyebabkan kerusakan alam, antara
lain:
a. Penebangan hutan secara liar; Hutan-hutan ini kaya akan sumber
daya alam. Hutan dapat menghasilkan kayu. Hutan juga menjadi
tempat tinggal berbagai jenis hewan. Hutan melindungi tanah
dan air yang ada di bawahnya. Hutan juga mencegah terjadinya
banjir. Tanpa hutan sungai akan mengering. Tanpa hutan banjir
akan menerjang.
b. Ladang berpindah, masyarakat Indonesia membuka hutan untuk
berladang. Setelah lading tersebut tidak subur lagi, mereka
membuka ladang di tempat yang lain. Membuka ladang baru
biasanya disertai dengan membakar hutan.
c. Membuang sampah sembarangan. membuangnya ke sungai atau
ke selokan air. Ini bisa berbahaya, karena dapat menyebabkan
banjir. Selain itu, sampah dapat merusak dan membunuh
makhluk hidup yang hidup di sungai.
d. Sampah dari limbah industri ini sangat berbahaya karena
mengandung racun. Limbah industri bisa membahayakan hidup
manusiadan makhluk hidup lainnya. Karena itu, limbah industri
harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang.
9. Keadaan alam sangat mempengaruhi keadaan sosial budaya. Keragaman
sosial, misalnya dari segi pendidikan, Kehidupan di bidang Teknologi.
Keragaman sosial budaya di Indonesia antara lain disebabkan karena
adanya keragaman kenampakan alam. Misalnya, keragaman mata
pencarian.
10. Mata pencarian atau pekerjaan penduduk dataran tinggi berbeda dengan
penduduk sekitar pantai. Kebanyakan penduduk dataran tinggi
mengusahakan pertanian holtikultura. Kebanyakan penduduk yang
tinggal di sekitar pantai bekerja sebagai nelayan31
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka di atas, dapat dirumuskan hipotesis
penelitian tindakan kelas sebagai berikut : “apabila dalam pembelajaran
IPS menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dengan memperhatikan langkah-langkah yang tepat, maka akan dapat
meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD MI ISLAMIYAH 1
SUMBEREJO Tahun Pelajaran 2016/2017”.
31
Tantya hisnu P, Ilmu pengetahuan sosial untuk sd/mi kelas 4 (Jakarta;2010),h.23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Oprasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah devinisi yang ada dalam hipotesis
atau devinisi yang pada intinya merupakan penjabaran lebih lanjut dan tegas
dari konsep. Selanjutnya variabel penelitian adalah “segala sesuatu yang akan
menjadi obyek penelitian”.
Zuhairi berpendapat “definisi operasional adalah definisi yang
didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati.
Secara tidak langsung definisi operasional itu akan menunjuk alat
pengambil data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana
mengukur suatu variabel.32
Sedangkan, variabel menurut sugiono, dapat diartikan sebagai “segala
sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan peneliti”.33
Definisi operasional
variabel adalah penjabaran lebih lanjut secara konkrit dan tegas tentang sesuatu
yang dijadikan objek pengamatan penelitian. Variabel sebagai objek tindakan
yang diteliti yaitu variabel bebas dan variabel terikat, dalam penelitian ini
penjelasanya sebagai berikut
1. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Variabel terikat (Variabel Dependen)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output ,
kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan”variabel
32
Zuhairi, et.al, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada,2016)H. 48 33
Sugiono, Metodologi Penelitian, (Bandung:alfabeta 2009),h.38
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas.”34
Berdasarkan pengertian tersebut, yang
menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah “hasil
belajar”.
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) yaitu kognitif ,afektif dan
psikomotor yang diperoleh dari tes dilakukan di awal siklus
(pretest) dan diakhir siklus (posttest) setelah siswa
diberikan model Problem Based Learning (PBL) serta
diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat setiap
siklusnya sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) adalah 75.
Adapun standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator yang akan dijadikan bahan dalam penelitian ini
adalah
a. Standar Kompetensi (SK):
1. Memahami sejarah, kenampakan alam dan
keragaman suku bangsa di lingkungan
kabupaten / kota dan provinsi.
34
Sugiono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: CV. Alfabeta, 2009), h. 4.
b.Kompetensi Dasar (KD):
1. mendeskripsikan kenampakan alam
dilingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta
hubunganya dengan keberagaman sosial budaya.
Adapun indikator hasil belajar di peroleh dari
materi “Keragaman sosial dan budaya berdasarkan
kenampakan alam” yaitu:
1.Mengidentifikasi ciri-ciri dan manfaat
kenampakan alam serta ciri-ciri sosial dan budaya di
kabupaten /kota dan provinsi setempat
2. Mengidentifikasi peristiwa alam
b. Variabel bebas (Independen)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,
prediktor, antecedent. Variabel bebas adalah “variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat)”35
. Berdasarkan penjelasan tersebut, variabel
bebas dalam penelitian ini adalah “Model Pembelajaran
Problem Base Learning (PBL)”.
Model Problem Based Learning adalah interaksi
antara stimulus dengan respons, merupakan hubungan
antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan
35
Ibid.
memberi masukan kepada siswa berupa bantuan dan
masalah, sedangkan system saraf otak berfungsi
menafsirkan bantuan itu secara efektif ,sehingga masalah
yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis, serta
dicari pemecahanya dengan baik.36
Langkah-langkah pembelajaran yang berorientasi
pada PBL yaitu:
1. Para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang
terdiri dari 3-4 orang
2. Pada setiap kelompok tersebut terdapat seorang
ketua, sekertaris dan anggota
3. Menentukan pokok masalah yang akan dipecahkan .
permasalahan tersebut dapat dituangkan dari bahan
pelajaran yang terdapat dalam silabus, dapat pula
dari siswa sendiri. Guru mendorong setiap
kelompok untuk berani mengemukakan pokok
masalah yang akan dibahas dan dipecahkan.
Apabila para siswa dalam kelompok tersebut
mendapatkan kesulitan dalam menemukan
masaahnya, maka guru dituntut untuk menawarkan
masalah-masalahnya.
36
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional), (Jakarta:Bumi Aksara, 2012).,h.91
4. Guru meminta para siswa dalam setiap kelompok
tersebut mendiskusikan pokok masalah sesuai
dengan waktu yang tersedia.
5. Guru meminta perwakilan kelompok untuk
mempersentasikan hasil karya berupa laporan atau
soal hasil pemecahan masalah yang telah di
diskusikan.
B. Setting Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di MI ISLAMIYAH 1 SUMBEREJO
Kecamatan Batanghari.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV semester genap tahun
pelajaran 2017/2018, Mata pelajaran IPS dengan jumlah sebanyak 12 siswa
dengan jumlah laki laki sebanyak 5 orang siswa sedangkan 7 orang siswa
perempuan yang memiliki tingkat kemampuan akademis yang berbeda-beda.
Penelitian ini dilaksanakan berkolaborasi dengan guru bidang studi IPS kelas
IV.
D. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian ini menggambarkan suatu proses yang dinamis yang meliputi aspek
perencanaan, tindakan, observasi, refleksi yang merupakan langkah-langkah
yang berurutan dalam satu siklus ke siklus berikutnya. Dalam hal ini peneliti
mendesain pelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning
dalam proses mengajar di dalam kelas. Adapun dalam pelaksanaan penelitian
ini dilakukan proses perbaikan secara terus menerus atau tindakan berulang
(siklus).
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus dengan 2 kali
pertemuan pada setiap siklusnya. Tiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan,
yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap
refleksi.
Dalam penelitian ini mengaplikasikan model dari Suharsimi Arikunto
yakni sebagai berikut:37
1. Tahap-tahap Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus dengan tahapan sebagai
berikut:
37
Suharsimi Arikunto et.al, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2006), h. 16.
Perencanaan
Refleksi
Pengamatan
Pelaksanaan Siklus I
Perencanaan Refleksi
Pengamatan
Pelaksanaan Siklus II
Dan seterusnya
Daseteseterusnyases
eterusnyaseterseteru
snya?
SIKLUS I
a. Perencanaan
1) Menetapkan materi yang akan diajarkan
2) Menganalisis Standar Isi untuk menentukan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar yang akan diajarkan kepada siswa
3) Membuat rencana pembelajaran yang berorientasi pada Problem
Based Learning
4) Mempersiapkan alat mengajar
5) Menyiapkan lembar observasi
6) Mempersiapkan perangkat tes hasil belajar untuk mengukur hasil
belajar siswa.
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah
melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada Problem Based
Learning (PBL).
1) Kegiatan Awal
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa
b) Guru memberikan apersepsi
c) Guru memberikan pree test di awal pembelajaran
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
e) Guru memberikan motivasi
2) Kegiatan Inti
a) Siswa menyimak penjelasan materi dari guru menyajikan contoh
soal IPS yang dikaitkan dengan permasalahan dengan
kehidupan sehari-hari.
b) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok belajar dan bekerjasama
menyelesaikan soal pada lembar kerja yang telah disediakan
guru.
c) Siswa bekerjasama dengan bertukar ide dalam penyelesaian
soal.
d) Siswa bekerjasama berusaha untuk menemukan masalah, dan
mengidentifikasi masalah yang tertuang dalam soal uraian.
Selanjutnya siswa dapat menggunakan pengalaman/pengetahuan
awal yang telah dimiliki dalam memecahkan masalah pada soal
uraian dan bekerjasama dalam mengerjakan/mencari pemecahan
masalah. Setiap perwakilan kelompok tampil ke depan kelas
menjelaskan hasil pemecahan soal yang telah dikerjakan.
3) Kegiatan Akhir
a) Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
b) Guru memberikan latihan individu berupa post test.
c) Guru menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya
d) Guru menutup pelajaran dengan salam.
c. Pengamatan
Pada tahap ini dilakukan pengamatan atau observasi terhadap
tindakan yang dilakukan di kelas yang berorientasi pada Problem
Based Learning (PBL) dengan menggunakan lembar observasi.
Lembar observasi ini digunakan untuk melihat hasil belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL).
Tahap pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran
dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang lebih mendasar
tentang suasana pembelajaran yang dilakukan mulai dari awal sampai
akhir pembelajaran. Data hasil pengamatan digunakan untuk melihat
hasil belajar siswa dengan menggunakan model Problem Based
Learning (PBL) serta untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan
pelaksanaan pembelajaran.
d. Refleksi
SIKLUS I
Pada tahap ini hasil yang didapat dalam tahap observasi
dikumpulkan serta dianalisis. Hasil analisis tersebut sangat penting
sebagai bahan untuk melakukan refleksi. Refleksi ini bertujuan untuk
melihat apakah perlu diadakan siklus berikutnya.
SIKLUS II
Pelaksanaan siklus II berdasarkan hasil dari refleksi siklus I, siklus II
dilaksanakan apabila proses pembelajaran pada siklus I kurang
memuaskan, dimana hasil belajar siswa masih rendah.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan berdasarkan beberapa data yang
diinginkan. Data hasil belajar akan diambil setelah dilakukan tes hasil belajar
yang dilakukan setiap akhir siklus.
Untuk mengumpulkan data yang diinginkan dan diperlukan, maka
dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpul data sebagai
berikut:
1. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengambilan data untuk melihat
seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.38
Observasi
dilakukan untuk mengetahui kegiatan guru dan kegiatan siswa
selama mengikuti proses pembelajaran dengan penerapan model
Problem Based Learning (PBL).
2. Tes
Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat
lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu at6au
kelompok. Dalam menggunakan metode tes peneliti menggunakan
38
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011), h. 143.
instrument berupa tes atau soal-soal tes. Soal tes terdiri dari banyak
butir tes (item) yang masing-masing mengukur satu jenis variabel.39
Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan hasil
belajar siswa sehubungan dengan pokok bahasan yang telah
dipelajari siswa dengan standar hasil belajar yang sesuai dengan
KKM pada mata pelajaran IPS. Tes yang diberikan adalah dalam
bentuk soal uraian.
3. Dokumentasi
Teknik ini digunakan peneliti untuk mengetahui tentang silabus,
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada di sekolah yang
akan di teliti. Dokumentasi juga digunakan untuk memperoleh
informasi baik berupa buku atau data-data sekolah. Alat pengumpul
data berupa silabus,profil sekolah, RPP, dan daftar nilai hasil belajar
siswa.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Tanpa instrumen yang tepat, penelitian tidak
akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Banyak instrumen yang dapat
digunakan untuk mengumpulkan data, namun penggunaannya sangat
tergantung kepada jenis permasalahan yang akan diteliti.40
Instrumen penelitian yang digunakan untuk menilai tingkat
keberhasilan siswa adalah:
39
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2006), h.193 40
Ibid., h.84
1. Lembar Observasi
Instrumen Observasi adalah instrumen observasi dalam penelitian ini
digunakan untuk mengukur kegiatan guru dan siswa dalam proses
pembelajaran. Dalam penelitian ini digunakan lembar observasi untuk guru
dan siswa.
a. Lembar Observasi Guru
Lembar Observasi guru ini berguna untuk membantu dalam
memperoleh data didalam proses pembelajaran di MI ISLAMIYAH 1
Sumberrejo Batanghari, berikut pada Tabel .2. dibawah ini
Tabel 3
Kisi-kisi Lembar Observasi guru menggunakan
Model Problem Based Learning (PBL)
No Indikator sko
r
kriteria
1
2
A. Pembukaan Pembelajaran
1. Mempersiapkan peserta didik
untuk siap belajar
2. Melakukan kegiatan
apersepsi
3. Guru memberikan pree test di
awal pembelajaran
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
B. Kegiatan Pembelajaran
5. Mengorientasi siswa pada
masalah, yaitu dengan
mengaitkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari
6. Mengorganisasi siswa untuk
belajar,jar dengan membagi
siswa menjadi beberapa
kelompok
7. Membimbing pengalaman
individual/kelompok
8. Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya,
9. Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
10. Memberikan Post test
C. Penutup
11. Menyimpulkan materi pelajaran
12. Menutup kegiatan Pembelajaran
Keterangan :
Pedoman penskoran
Kurang = 1
Cukup = 2
Baik = 3
Baik Sekali = 441
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswa ini dapat membantu observer dalam memperoleh
data didalam proses pembelajaran di MI ISLAMIYAH 1 SUMBERREJO
Batanghari, berikut tercantum pada tabel 3 dibawah ini:
Tabel 4
Kisi-kisi lembar observasi aktivitas belajar siswa
No
Aktivitas yang diamati
Skor
1 2 3 4
1 Siswa memperhatikan penjelasan guru
2 Siswa bertanya pada saat berdiskusi
3 Siswa bekerja sama dengan kelompok
untuk berdiskusi dalam menemukan
masalah
4 Siswa mengembangkan dan menyajikan
hasil karya/ hasil kerja yaitu berupa
pemecahan masalah yang diberikan dengan
tampil kedepan kelas
5 Siswa menyimpulkan materi yang telah
di ajarkan
41
Ibid.,h.63
Pedoman penskoran
Kurang = 1
Cukup = 2
Baik = 3
Baik Sekali = 442
2. Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa
Instrumen tes hasil belajar digunakan untuk mengukur sejauh mana
kemampuan siswa atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Instrumen yang
akan digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam penelitian ini
berupa tes tertulis.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data kuantitatif ini dihitung dengan menggunakan rumus
statistik yaitu sebagai berikut:
a. Untuk menghitung nilai rata-rata
Digunakan Rumus:
%100N
fp
Keterangan:
p = Angka persentase
f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Jumlah frekuensi atau banyaknya individu 43
b. Untuk menghitung presentase
Digunakan rumus:
42
Ibid.,h.63 43
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Cet. 10, (Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 2001), h.76
%100
n
XP
Keterangan:
P = Persentase
X = Jumlah semua nilai
n = Jumlah data
X = Rata-rata nilai44
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya
peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) dari siklus ke siklus. Target yang ingin dicapai pada indikator
ini adalah peningkatan hasil belajar siswa ditandai dengan tercapainya
kriteria ketuntasan minimum (KKM) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) dengan nilai ≥75 mencapai 75%.
44
M . Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik 1 ( Statistik Deskriptif ), ( Jakarta;
Bumi Aksara,2003 ) h. 72
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
a. Sejarah Singkat Berdirinya MI Islamiyah Sumberrejo Batanghari
Madrasah Ibtidaiyah Sumberrejo didirikan oleh seorang pemuda
yang bernama Imam Sujak. Beliau adalah `pendatang baru dari Jawa
Timur, tepatnya dari madiun yang datang ke Lampung pada tahun 1955
dan merupakan tamatan dari Madrasah Bustanul ‘Ulum Pondok
Pesantren Tegal Sari Ponorogo, Jawa Timur.
Setelah melakukan pendekatan dengan tokoh-tokoh masyarakat,
niat Imam Sujak ini mendapat sambutan dari berbagai pihak. Maka
pada tahun 1956 berdirilah sebuah lembaga pendidikan Islam berbentuk
Madrasah yang dinamakan “MADRASAH DINIYAH ISLAMIYAH
SUMBERREJO”. Pendidikan dilembaga ini berjalan kurang lebih 10
tahun. Dibangun diatas tanah seluas 1.800 m2.
45
Dengan niat yang begitu bulat dan mendapat persetujuan dari
berbagai pihak pula, maka pada tanggal 1 Januari 1967 berdirilah
pendidikan Islam secara formal setingkat dengan Sekolah Dasar yang
45
Hasil Dokumentasi MI Islamiyah Sumberrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten
Lampung Timur TP 2017/2018.
diberi nama “MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH
SEMBERREJO” yang disingkat menjadi MII Sumberrejo.46
Sejak berdirinya MI ISLAMIYAH Sumberrejo jabatan kepala
sekolah telah berganti 8 kali. Adapun nama-nama yang pernah menjabat
sebagai kepala sekolah yang akan dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 5
Pergantian Kepemimpinan Kepala
Madrasah Ibtida’iyah Islamiyah Sumberrejo Batanghari47
No. Nama Tahun
1 Imam Sujak 1967 – 1972
2 Kasno Ranu 1972 – 1976
3 Isma’il Ridho 1977 – 1978
4 Salamun Gumbreg 1979 – 1980
5 Imam Sujak 1981 – 1993
6 Siti Zumaroh 1994 – 2005
7 Wahyudi 2005 – 2010
8 Eka Wiyati, M.Pd.I 2010– Sekarang
b. Visi, dan Misi MI Islamiyah Sumberrejo
Berdasarkan dokumentasi profil MI Islamiyah Sumberrejo
yang penulis dapat di kantor MI Islamiyah Sumberrejo mempunyai
visi dan misi sebagai berikut:
46
ibid.,
47
ibid.,
a) Visi
(1) Istiqomah dalam beribadah, unggul dalam prestasi dan
berdaya saing tinggi.
(2) Konsisten dalam penerapan nilai-nilai keislaman.
(3) Unggul dalam prestasi akademik.
(4) Unggul dalam prestasi olahraga dan kesenian.
(5) Memiliki lingkungan madrasah yang nyaman dan kondusif.
(6) Mendapatkan kepercayaan dari masyarakat
b) Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut, misi yang akan
diemban oleh MI Islamiyah Sumberrejo adalah sebagai
berikut:
(1) Menumbuuh kembangkan sikap dan amalan Islamiyah.
(2) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
sehingga akan berkembang secara optimal sesuai potensi
yang dimiliki.
(3) Menumbuhkan semangat keunggulan secara inisiatif
kepada seluruh warga madrasah baik dalam prestasi
akademik dan non akademik.
(4) Menciptakan lingkungan madrasah yang sehat, bersih dan
indah.
(5) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan
seluruh warga madrasah dan komite madrasah.
c. Keadaan Sarana dan Prasarana MI Islamiyah Sumberrejo
MI Islamiyah Sumberrejo memiliki sarana dan prasarana
sekolah yang cukup memadai, baik sarana yang menunjang
kegiatan pembelajaran maupun sarana yang menunjang
ekstrakurikuler. Selain itu, MI Islamiyah Sumberrejo juga memiliki
beberapa ruang untuk kegiatan pendidikan dan administrasi sekolah
serta keperluan lainnya dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 6
Keadaan Fasilitas Gedung
Madrasah Ibti’daiyah Islamiyah Sumberrejo
No. Ruang/
Lokasi Jumlah Keterangan
1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
2 Ruang Kelas 6 Baik
3 Ruang Guru 1 Baik
4 Perpustakaan 1 Baik
5 Mushola 1 Baik
6 WC 2 Baik
7 Lapangan Olahraga 1 Baik
8 Parkir 1 Baik
Dari berbagai ruangan kelas tersebut yang ada telah
dilengkapi dengan berbagai jenis sarana sesuai dengan fungsinya
masing-masing seperti kursi, meja tulis, almari buku, penggaris,
papan tulis, penghapus, dan perpustakaan yang dilengkapi dengan
meja, alat-alat olah raga dan kesenian dan lain sebagainya.
Untuk lebih jelasnya susunan dari ruang tersebut dapat
dilihat dalam denah MI Islamiyah Sumberrejo di bawah ini:
GAMBAR 1
DENAH RUANG KELAS
MI ISLAMIYAH SUMBERREJO BATANGHARI
LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2017/2018
################ ###########
##########
d. Data Guru dan Siswa MI Islamiyah Sumberrejo Batanghari
Proses belajar mengajar di MI Islamiyah Sumberrejo tidak lepas
dari adanya tenaga pendidik serta dibantu oleh pengelola administrasi,
keadaan jumlah tenaga guru dan karyawan sebanyak 11 orang yang
telah memenuhi kebutuhan personalia dalam melaksanakan kegiatan
TK YPI
Mushalla
Kelas 5
Kel
a
s 6
Kel
a
s 3
Ruang
Kepsek &
guru
Kelas 4 Kelas 2 Kelas 1 Toilet Toilet
Perpust
aka-an
Parkir
TK
YPI
pendidikan dan pengajaran. Selanjutnya tenaga guru dan karyawan
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 7
Data Guru dan Karyawan
MI Islamiyah Sumberrejo Tahun Pelajaran 2017/2018
No Nama NIP / NUPTK Jabatan Status
1 Eka Wiyati, M.Pd.I 198301182005012002 Kepala
Sekolah PNS
2 Latifah Hikmawati,
M.Pd.I 198005112005012006 Guru PNS
3 Salbiyah, S.Pd.I 198104062003122001 Guru PNS
4 Wardoyo, S.Pd.I 196902012006041004 Guru PNS
5 Titur Musjoko,
S.Pd.I 6459749651200022 Guru Honorer
6 Saniyah, S.Pd.I 8936751653300052 Guru Honorer
7 Tri Sa’adah, M.Pd.I 4841761661300012 Guru Honorer
8 Akhmad Mukhlis,
S.Pd.I 6248757659200043 Guru Honorer
9 Yudiono, S.Pd.I 4086760662200033 Guru Honorer
10 Siti Saiful Mar’ah,
S.Pd.I 10806330188001 Guru Honorer
11 Ardi Wijayanto Guru Honorer
Tabel 8
Data Siswa-Siswi MI Islamiyah Sumberrejo Batanghari
T.P 2017/2018
No Kelas Siswa Jumlah
Sisiwa L P
1
. I 8 10 18
2
. II 6 11 17
3
. III 7 9 16
4
. IV 5 8 12
5
. V 8 3 11
6
. VI 5 5 10
Jumlah 39 46 85
e. Struktur Organisasi MI Islamiyah Sumberrejo Batanghari
Gambar 2
Struktur Organisasi MI Islamiyah Sumberrejo T.P 2017/2018
Ketua YPPIL
Abdul Rozak, M.Pd
Kep. Madrasah
Eka Wiyati, M.Pd
Komite
Latifah hikmawati, M.Pd
Bendahara
Tri Sa’adah, S.Pd.I Operator
Titur Musjoko, S.Pd.I
WK. II WK. III WK. I WK. IV WK.V
GURU
WK. VI
SISWA
Keterangan:
Wali Kelas I : Latifah Himawati, M.Pd.I
Wali Kelas II : Siti Saiful Mar’ah, S.Pd.I
Wali Kelas III : Salbiyah, S.Pd.I
Wali Kelas IV : Tri Sa’adah, S.Pd.I
Wali Kelas V : Akhmad Mukhlis, S.Pd.I
Wali Kelas VI : Wardoyo, S.Pd.I
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dimana peneliti berkolaborasi dengan guru bidang studi yang
bersangkutan sebagai observer. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV MI
Islamiyah Sumberrejo. Peneliti merancang pembelajaran dengan
menerapkan model problem based learning. Pembelajaran dilaksanakan
dalam dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Data
kegiatan pembelajaran ini untuk mengetahui aktifitas siswa dalam proses
pembelajaran yang diamati dan dicatat dalam lembar observasi serta
peningkatan pemahaman siswa diukur melalui hasil tes yang dilakukan
pada siklus I dan siklus II.
a. Kondisi Awal
Berdasarkan hasil prasurvey yang dilakukan pada tanggal 21
Juli 2017 di MI Islamiyah Sumberrejo terdapat permasalahan dalam
hasil belajar pada mata pelajaran IPS yang terjadi di kelas IV. banyak
permasalahan yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar
diantaranya yaitu, siswa kurang berani tampil untuk mengembangkan
sebuah pendapat dan kurang aktif dalam bertanya tentang materi yang
diajarkan seperti, banyak tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru, terdapat siswa yang berbicara sendiri saat proses pembelajaran
berlangsung yang berakibat pada kurang terserapnya materi
pembelajaran sehingga hasil belajar siswa menjadi kurang memuaskan
dan cenderung rendah.
Siswa masih menganggap pelajaran IPS sebagai pelajaran
yang sulit maka apabila penyampaiannya dengan metode
konvensional saja yaitu, guru hanya menyampaikan materi dengan
ceramah tanpa menerapkan model pembelajaran yang tepat.
Akibatnya siswa merasa jenuh dan bosan pada saat proses
pembelajaran karena kurang variatifnya metode yang digunakan dan
kurangnya guru memberikan kemampuan siswa dalam memecahkan
suatu masalah. Hal tersebut menyebabkan rendahnya hasil belajar
siswa sehingga 60% siswa yang mendapatk nilai dibawah KKM.
b. Pelaksanaan Siklus I
Pada siklus I pembelajaran dilaksanakan dalam 2 kali
pertemuan dengan setiap pertemuan 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).
Pertemuan pertama pada hari Selasa, tanggal 22 Agustus 2017 dengan
materi “ Kenampakan Alam. Pertemuan kedua pada hari Sabtu, tanggal
26 Agustus 2017 dengan materi ”keberagaman sosial budaya
berdasarkan kenampakan alam” . Tahapan dalam pembelajaran siklus I
yaitu:
1) Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan penerapan
pembelajaran dengan menggunakan model Problem based Learning
sebanyak dua kali pertemuan. Hal-hal yang dilakukan dalam
perencanaan adalah:
a) Menentukan pokok bahasan, pada siklus I materi pokoknya
adalah kenampakan alam , menjelaskan kenampakan alam di
wilayah indonesia, menyebutkan kenampakan alam di wilayah
indonesia Membuat desain pembelajaran dengan menggunakan
model problem Based Learning. Desain pembelajaran tergambar
pada RPP.
b) Mempersiapkan sumber belajar seperti LKS dan buku IPS SD/MI
kelas IV.
c) Membuat alat pengumpul data yaitu format lembar observasi
untuk aktivitas guru dalam pembelajaran dan lembar observasi
untuk aktivitas pembelajaran siswa, serta soal pretes dan postes.
Lembar observasi untuk aktivitas guru dalam pembelajaran dapat
dilihat pada lampiran. Lembar observasi untuk aktivitas
pembelajaran siswa dapat dilihat pada lampiran. Soal pretes dan
postes siklus I dapat dilihat pada lampiran.
2) Pelaksanaan
Pada tahap ini rencana pembelajaran yang dirancang dan
direncanakan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Pemberian tes pada pertemuan pertama diberikan di awal
pembelajaran pretest, sedangkan untuk mengetahui peningkatan
pemahaman siswa setelah diterapkan model Problem based Learning
dilaksanakan tes postest pada akhir siklus yaitu pada pertemuan
kedua di akhir pembelajaran.
a) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari
Selasa tanggal 22 Agustus 2017. Pembelajaran dilaksanakan
selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu pada pukul 08.00 –
09.00 WIB. Materi yang dipelajari adalah “keanekaragaman
Kenampakan Alam ” dengan jumlah siswa yang hadir 12 orang.
Dalam pertemuan pertama ini guru memberikan soal pretest
sebanyak 5 soal untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami
materi tentang kenampakan alam.
Adapun langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut
(1) Kegiatan Awal
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan diawali dengan
salam dan do’a. Kemudian guru memperkenalkan diri
terlebih dahulu, dan guru memberikan apresepsi berupa
bertanya jawab kepada siswa seputar kenampakan alam di
daerah atau tempat tinggal mereka. Pertanyaannya yaitu:
“pernahkah kalian melihat sungai” kemudian salah satu
siswa yang bernama citra ada yang menjawab pernah buu,
dibelakang rumah saya ada sungai, kemudian beberapa siswa
serempak menjawab pernah, Hal tersebut menunjukan bahwa
siswa telah mengetahui apa itu kenampakan alam.
Kemudian guru lanjut memberikan motivasi dengan
memberikan permainan sederhana yaitu papan-panci. Agar
siswa dan kembali semangat ketika akan memulai pelajaran
Gambar 1. Guru memberi motivasi berupa permainan , yaitu papan-
panci.
(2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti pembelajaran menggunakan
model problem based learning , guru menjelaskan materi
tentang kenampakan alam . selanjutnya mulai membentuk
kelompok belajar, kemudian guru membentuk tempat duduk,
lanjut guru mulai membagikan gambar keanekaragaman
berdasarkan kenampakan alam. Selanjutnya guru
memberikan permasalahan yang ada didalam gambar tersebut
yaitu siswa menuliskan gambar apa yang ada didalam gambar
tersebut selanjutna permasalahan keduapegunungan apa saja
yang terdapat di indonesia. Kemudian apakah kalian pernah
pergi kepantai ? bagaimana keadaan panai tersebut?
setalah itu guru memberi kesempatan siswa untuk
membacakan hasil pemecahan masalah kedepan kelas atau
hasil jawabanya kedepan kelas di depan kelas dan guru
meluruskan jawaban yang kurang tepat.
(3) Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan atas materi
yang telah dipelajari. Guru memberikan tugas rumah dan
menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya, kemudian guru meminta kepada
seluruh siswa untuk membaca materi selanjutnya. Agar
pertemuan yang akan datang siswa lebih mudah memahami
materi. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap
salam.
b) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari
Sabtu tanggal 26 Agustus 2017. Pembelajaran dilaksanakan
selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu pada pukul 09.30 –
10.30 WIB. Materi yang dipelajari adalah tentang “gejala alam”
Adapun langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
(1) Kegiatan Awal
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan diawali dengan
salam. Kemudian dilanjutkan dengan memberi apersepsi yaitu
dengan mengulas materi sebelumnya tentang kenampakan
alam kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa, yaitu
dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. sebelum masuk dalam kegiatan inti guru memberikan
motivasi yaitu menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai
Merauke”
Hal ini dilakukan agar siswa tidak merasa jenuh dan
bosan serta menumbuhkan dapat menumbuhkan semangat
siswa.
(2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini guru menjelaskan materi yang akan
dipelajari yaitu tentang kenampakan alam dan keragaman
sosial budaya . selanjutnya guru membagi siswa menjadi 3
kelompok dan masing-masing kelompok beranggotakan 4-3
anak, kemudian guru guru membcakan sebuah narasi tentang
“musibah banjir”
Kemudian guru memberikan permasalahan. Siswa
diminta menyelesaikan permasalahan yang telah diberikan oleh
guru, kemudian siswa bersama kelompoknya memecahkan
permasalahan yang telah diberiakn oleh guru. Kemudian siswa
bekerjasama dengan kelompok bertukar ide ntuk menemukan
jawabannya. Selanjutnya siswa berusaha untuk menemukan
masalah dan mengidentifikasi permasalahan yang diberikan
oleh guru. Dan tak lupa guru memberi tahu waktu durasi
diskusi, lanjut kelompok yang sudah selesai diminta untuk
maju ke depan kelas membacakan hasil diskusinya, begitu juga
dengan kelompok yang lain. Setelah itu guru bersama siswa
meluruskan jawaban-jawaban yang kurang tepat. Kelompok
yang menjawab dengan benar diberi tepuk tangan.
Gambar 2. Siswa mempersentasikan hasil karya nya kedepan
kelas.
(3) Kegiatan Akhir
Akhir dari pembelajaran, guru dan siswa
menyimpulkan materi yang telah dipelajari secara bersama-
sama. Siswa diminta untuk bertanya agar siswa dapat lebih
memahami materi yang diberikan oleh guru. Kemudian Siswa
mengerjakan soal postest yang berjumlah 5 soal essay,
kemudian guru menyampaikan rencana kegiatan pada
pertemuan yang akan datang dan menghimbau kepada seluruh
siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. Agar pertemuan
yang akan datang siswa lebih mudah dalam memahami materi.
Guru meminta ketua kelas menyiapkan doa, guru menutup
pembelajaran mengucap salam.
Gambar3.Guru menyimpulkan materi.
3) Hasil Observasi / Pengamatan
a) Observasi Kegiatan Guru siklus 1
guru menyampaikan pembelajaran di kelas dengan
menggunakan medel problem based learning yang disesuaikan
dengan lembar observasi yang telah dipersiapkan oleh peneliti.
Observer yang bertindak sebagai kolaborator peneliti melakukan
pengamatan dan mencatat perkembangan-perkembangan dan
kegiatan yang terjadi.
Data hasil pengamatan kegiatan guru dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 9
Presentase Aktivitas Guru Siklus I
NO KEGIATAN
YANG DI AMATI
PERTEMUAN RATA-
RATA
KRITE
RIA 1 2
1 Membuka pelajaran 3 2 2,5 Cukup
2 Melakukan apersepsi
dan motivasi 3 2 2,5 Cukup
3 Menjelaskan tujuan
pembelajaran 3 3
3
Baik
4 Mengarahkan siswa
pada masalah 3 3
3
Baik
5 Membantu
penyelidikan mandiri
atau kelompok
3 2
2,5
Baik
6 Mengembangkan dan
nyajikan produk/hasil
penyelesaian masalah
3 3
3
Baik
7 Menganalisis dan
mengevaluaisi proses
pemecahan masalah 2 3
2,5
Kurang
8 Memberi penguatan
kepada siswa dan
menyimpulkan hasil
pembelajaran
2 3
2,5
Kurang
9 Memberikan tugas
3 3
3
Baik
10 Memberikan
informasi berikutnya 3 2
2,5
Cukup
11 Memanfaatkan
media dan sumber
belajar
3 3
3
Baik
12 Latihan/evaluasi
pembelajaran 1 3
2
Cukup
13 Menutup pembelajaran 1 3 2 Cukup
Jumlah Total 32 35 34
Presentase Keberhasilan 61% 67% 65,3%
Rata-Rata 2,46 2,69 2,61
cukup
Kriteria Penilaian
A = 4 (sangat baik) B = 3 (baik)
C = 2 (cukup) D = 1 (kurang)48
Berdasarkan tabel diatas, dapat terlihat adanya
peningkatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran saat
menggunakan model problem based learning siklus I yaitu
persentase pada pertemuan pertama sebesar 61% dan hanya
sedikit mengalami peningkatan sehingga pada pertemuan kedua
menjadi 67%. Sedangkan persentase rata-rata siklus I pertemuan
pertama dan kedua adalah 2,61%. Dari data tersebut dapat
diketahui bahwa telah terjadi peningkatan aktivitas guru pada
setiap pertemuannya. Peningkatan tersebut belum dikatakan baik
sehingga ada aspek- aspek yang perlu di tingkatkan lagi dengan
dilakukan siklus berikutnya yaitu siklus II.
b). Hasil Aktivitas Siswa Siklus I
Tahapan tindakan selanjutnya yaitu , tahapan observasi
yang di amati adalah observasi aktivitas siswa secara langsung.
Materi “keragaman sosial dan budaya berdasarkan kenampakan
alam” pada siklus 1 diamati ketika siswa mengikuti kegiatan
pembelajaran di kelas dengan menggunakan model Problem
Based Learning yang disesuaikan dengan lembar observasi yang
telah dipersiapkan oleh peneliti. Observer yang bertindak
48
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2010).,h.103
sebagai kolaborator peneliti melakukan pengamatan dan
mencatat perkembangan-perkembangan dan kegiatan yang
terjadi. Data hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 9 dan
grafik 1 di bawah ini.
Tabel 10
Presentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
No Indikator aktivitas siswa
yang diamati
Pencapaian Rata-
rata
Kriteria
1 2
1 Siswa memperhatikan
penjelasan guru 75% 66,6% 70,8% Baik
2 Siswa bertanya pada saat
berdiskusi
66,6% 66,6% 66,6% Cukup
3 Siswa bekerja sama dengan
kelompok untuk berdiskusi dalam
menemukan masalah
58,3% 75% 66,5% Cukup
4 Siswa mengembangkan dan
menyajikan hasil karya nya ,
Siswa mempersentasikan hasil
diskusi dengan tampil ke depan
kelas menjelaskan hasil
pemecahan soal yang telah
dikerjakan
66,6% 75% 70,8%
Baik
5 Siswa menyimpulkan materi
yang telah di ajarkan
66,6% 75% 70,8% Baik
Rata-rata 66,62% 71,6% 69,1% Cukup
Grafik 1
Presentase aktivitas belajar Siswa Siklus I
Aktivitas siswa yang diamati:
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru
2. Siswa bertanya pada saat berdiskusi
3. Siswa bekerja sama dengan kelompok untuk berdiskusi
dalam menemukan masalah
4. Siswa mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah
dengan tampil kedepan kelas 5. Siswa menyimpulkan materi yang telah di ajarkan
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat dilihat siswa
memperhatikan guru sebesar 75% kemudian pada pertemuan
kedua mengalami penurunan yaitu sebesar 66,60%. Kemudian
pada saat bertanya ketika guru memberi arahan ataupun
menjelaskan materi pada pertemuan pertama yaitu sebesar
66,60% kemudian pada pertemuan kedua tidak mengalami
peningatan tetapi tetap yaitu sebesar 66,60%, Disini siswa
75,00% 66,60%
58,30% 66,60% 66,60%
66,60% 66,60%
75,00% 75,00% 75,00%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
140,00%
160,00%
1 2 3 4 5
Pertemuan 2
Pertemuan 1
belum cukup baik dalam memperhatikan guru saat memberikan
arahan, terlihat dari presentase pada pertemuan pertama dan
kedua tidak mengalami perubahan.
Pada indikator ke tiga, siswa bekerja sama dengan
kelompok untuk berdiskusi dalam menemukan masalah,
pertemuan pertama yaitu 58,30%, pertemuan kedua sebesar
75%. Beberapa siswa sudah mampu untuk bekerja sama dengan
kelompok diskusinya. Pada pertemuan pertama dan kedua
terlihat mengalami peningkatan dengan presentase rata-rata 66,5
% tetapi belum mencapai hasil yang diharapkan.
Indikator yang keempat yaitu, Siswa mengembangkan
hasil kerja kelompoknya yaitu berupa hasil diskusi dengan
persentase pertemuan pertama sebesar 66,6% dan pertemuan
kedua sebesar 75%, siswa sudah cukup baik untuk diawal siklus
dengan menyajikan hasil kerja kelompoknya dengan mulai
berani tampil kedepan kelas walaupun masih ada siswa yang
mengandalkan temanya.
Indikator kelima yaitu,siswa dapat menyimpulkan materi
yang telah diajarkan, pada pertemuan pertama presentase
indikator keempat ini yaitu 66,6 % dan persentase yang kedua
yaitu 75% dan mendapatkan rata-rata 70,8%. Pada indikator ini
siswa mulai berani dan dapat menyampaikan hasil pemecahan
masalah yang diberikan oleh guru dan sudah mampu
mengembangkan jawaban nya meskipun masih ada yang kurang
tepat, dan guru membantu meluruskan jawaban yang kurang
tepat.
Pada indikator kelima siswa dapat menyimpulkan
walaupun masih ada kekurangan ,meskipun demikian siswa
mampu dengan baik menyimpulkan materi yang telah diajarkan
Pada indikator kelima yaitu, Siswa menyimpulkan materi
yang diajarkan sebesar 66,6% dan pada pertemuan kedua 75%
dengan rata-rata 70,8%. Persentase ini tidak terjadi peningkatan
terlihat dengan adannya beberapa siswa yang masih belum bisa
untuk menyimpulkan jawaban dengan benar.
Secara umum dari kelima hasil tahap kegiatan atau hasil
belajar siswa siswa tersebut, maka dapat disimpulkan kegiatan
proses pembelajaran pada siklus 1 belum berlangsung dengan
baik dan belum mencapai target yang ditetapkan, karena hasil
jumlah rata-rata hanya sebesar 69,1%. Hal ini disebabkan karena
selama waktu pelaksanaan siklus I siswa belum terbiasa
mengikuti pembelajaran dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran
yang telah diterapkan di kelas dengan menggunakan model
Problem Based Learning. Untuk itu perlu adanya perbaikan
pada siklus selanjutnya.
a) Hasil Evaluasi Hasil Belajar Siklus I
Penilaian hasil belajar siswa didasarkan pada
kemampuan siswa dalam mengerjakan soal pretest dan posttest
yang sudah diberikan guru kepada siswa kelas IV dengan jumlah
12 siswa pada siklus I. Data hasil belajar siswa dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 11
Hasil Belajar Pretest dan Posttes Siklus I
No Keterangan Siklus I
Pre-test Post-test
1 Rata-rata 69,16 73,33
2 Skor tertinggi 80 80
3 Skor terendah 50 60
4 Tingkat ketuntasan 41,66% 66,6,%
Untuk lebih jelasnya peningkatan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan
menggunakan model problem based learning kelas IV MI
Islamiyah Sumberrejo Lampung Timur dapat dilihat pada grafik
berikut:
Grafik 2
Hasil Belajar Pretest dan Posttes Siklus I
Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa
siswa yang memperoleh nilai >75 yang masuk dalam kategori
tuntas belajar sebanyak 41,66% pada pertemuan pertama.
Sedangkan siswa yang memperoleh nilai <75 dan belum masuk
kategori tuntas sebanyak 58,3%. Kemudian pada pertemuan
kedua meningkat sebanyak 66,6% siswa yang masuk dalam
kategori tuntas belajar.
Meskipun hasil belajar siswa banyak yang belum
mencapai target, dapat di lihat dari hasil tes siklus I ini
mengalami peningkatan dari presentase ketuntasan siswa
sebelum dilakukannya tindakan atau pada saat peneliti
melakukan prasurvey di MI Islamiyah Sumberrejo Lampung
Timur adalah 60%. Sedangkan setelah dilakukannya tindakan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
rata-rata Skor tertinggi Skor terendah
Tingkat ketuntasan
pretest
posttest
pada siklus I tingkat ketuntasan siswa mengalami peningkatan
menjadi 66,6%.
4) Refleksi Siklus I
Hasil observasi atau data yang di peroleh pada siklus I
adalah pada kegiatan pembelajaran problem based learning yang
dilakukan oleh guru kolaborator. Masih terdapat beberapa
kelemahan yaitu
penguasaan kelas yang dilakukan oleh guru kolaborsi saat
membuka pelajaran dan pada saat menyampaikan apresepsi dan
motivasi di depan kelas kurang menarik perhatian siswa. Saat proses
kegiatan pembelajaran berlangsung guru kolaborasi kurang mampu
untuk mengatur situasi kelas saat proses kegiatan diskusi hal ini
ditandai banyaknya siswa yang masih banyak berkeliling tanpa
tujuan. Penguasaan materi menjadi salah satu penyebab kurang
aktifnya proses belajar mengajar, kemudian cara guru membagi
kelompok pun masih terlihat bingung, dan banyak memakan durasi
waktu yang berlebihan sehingga mengganggu proses pembelajaran
selanjutnya.
Aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model problem based learning masih memiliki
kekurangan, yaitu masih banyak siswa yang mengandalkan
temannya untuk membacakan hasil diskusinya di depan kelas yang
dianggap pandai dalam membacakan jawaban. Untuk kekompakan
diskusi pun siswa kurang berpartisipasi terhadap kelompoknya dan
siswa kelihatan mengalami kesulitan dalam berbicara saat
menyampaikan ataupun mengembangkan hasil pemecahan
masalahnya kedepan kelas dan masih adanya sebagian siswa yang
tidak cocok dengan kelompok diskusinya. Walaupun dalam hal
berdiskusi terlihat antusias yang tinggi, dan masih kurang benarnya
soal pretest dan postes yang di jawab siswa pada nomor yang sama.
Berdasarkan refleksi siklus I ini masih terdapat kekurangan,
sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.
Tindakan yang akan dilakukan pada siklus II yaitu :
a) Guru harus lebih aktif saat membuka jam pelajaran
b) Guru harus lebih kareatif lagi saat memberikan motivasi
penguatan ketika hendak belajar
c) Guru mengulas kembali materi sebelumya
d) Guru mengulas kembali soal pretest dan postes siklus
sebelumnya beserta jawaban yang tepat
e) Guru harus lebih pandai dalam menguasai kondisi kelas dan
siswa.
f) Memberikan penjelasan tidak terlalu cepat agar mudah
dimengerti siswa.
g) Mengubah cara mengajar dari klasikal menjadi kelompok,
kemudian meminta setiap kelompok mengikuti petunjuk guru
dalam mengarahkan siswa untuk lebih aktif dalam proses
pembelajaran menggunakan model problem based learning.
h) Lebih kreatif dalam mengarahkan siswa terhadap permasalahan
yang akan dipecahkan.
i) Membagi kelompok sebelum kegiatan diskusi berlangsung
j) Membimbing siswa yaitu dengan melihat jalanya diskusi pada
setiap kelompok.
k) Waktu diskusi harus lebih di pertegas sehingga tidak
mengganggu jam pelajaran selanjutnya
l) Guru dapat memberikan tambahan nilai kepada siswa yang aktif
dalam belajar agar siswa terpacu semangatnya dalam belajar.
m) Memberi sanksi kepada peserta diskusi yang kurang mematuhi
aturan diskusi
n) Mengarahkan siswa untuk berpartisipasi terhadap kelompok
yang sudah dibagi
o) Mengikuti aturan diskusi dengan sebaik mungkin
c. Pelaksanaan Siklus II
Setelah diadakan refleksi maka dilaksanakan siklus II dengan
harapan bahwa pelaksanaan siklus II dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Adapun tahapan siklus II sama dengan siklus I yaitu terdiri
dari: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
1) Perencanaan
Perencanaa tindakan yang akan dilakukan pada siklus II ini
didasarkan pada pelaksanaan siklus I yang telah dilaksanakan. Hanya
saja pada siklus ini guru lebih menekankan pada materi yang
merangsang siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran, serta
memantau kesulitan siswa dan ada beberapa tambahan yang perlu
disiapkan yaitu reward (hadiah) yang akan diberikan diakhir
pertemuan siklus II bagi siswa yang mendapat nilai tuntas. Pokok
bahasan dalam siklus II berbeda dengan siklus I, pada siklus II yaitu
membahas tentang perilaku masyarakat dan peristiwa alam dan
perilaku masyarakat dan keragaman sosial dan budaya karena
keragaman kenampakan alam
2) Pelaksanaan Tindakan
Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali
pertemuan, di awal pertemuan diadakan tes (pretest) dan pertemuan
akhir dilakukan uji tes (postest), ini untuk mengetahui hasil belajar
siswa setelah adanya tindakan pembelajaran dengan menggunakan
model Problem Based Learning.
a) Pertemuan 1 (Pertama)
Pembelajaran pertama ini dilaksanakan pada hari selasa,
tanggal 26 Agustus 2017 yang dilaksanakan selama 2 jam
pelajaran (2 x 35 menit)yaitu pada pukul 08.00 – 90.00. Materi
pada pertemuan ini membahas tentang “perilaku masyarakat dan
peristiwa alam,”
(1) Kegiatan Awal
Kegiatan awal terdiri dari motivasi, yaitu pertama-tama
guru membuka pelajaran dengan salam, guru meminta ketua
kelas memimpin do’a sebelum belajar bersama-bersama. Setelah
itu guru memeriksa kehadiran siswa. Kemudian guru mengajak
siswa untuk menyanyikan lagu naik-naik kepuncak gunung.
tujuannya yaitu supaya siswa merasa senang dan tidak merasa
bosan pada saat proses pembelajaran akan dimulai dan dapat
menumbuhkan semangat belajar siswa. Sebelum guru
melanjutkan pada materi pelajaran, guru mengulas kembali
materi yang lalu pada siklus I agar siswa mengingat kembali
materi yang telah dipelajari pada pertemuan yang lalu.
Kemudian guru memberikan soal pretest sebelum kegiatan
pembelajaran dilanjutkan .
(2) Kegiatan Inti
Guru menjelaskan materi tentang “perilaku masyarakat
terhadap peristiwa alam” kemudian guru bertanya apakah
smapah dirumahmu dibuang disembarang tempat? Siswa yang
bernama fitri menjawab sampah dirumahku ditaruh di tempat
pembuangan sampah bu dibelakang rumah dikumpulkan apabila
sudah banyak dibakar, kemudian siswa yang lan menjawab di
buang di tempat sampah, hal ini menunjukan bahwa siswa
sudah mulai berani menjawab pertanyaan yang telah guru
berikan dan sudah mulai paham tentang materi yang guru
berikan. Kemudian guru melanjutkan pembelajarannya dengan
menggunakan model problem based learning . Sebelum
membagi kelompok guru meminta siswa untuk berhitung agar
mendapatkan anggota kelompoknya secara acak Berjalannya
waktu diskusi berlangsung ada salah satu siswa yang kurang
paham sudah mulai memberanikan dirinya untuk maju
menghampiri guru menanyakan hal-hal yang belum
dipahaminya pada soal yang guru bagikan. Namun masih ada
siswa yang hanya duduk diam saja meskipun siswa tersebut
tidak paham dengan tugas yang diberikan oleh guru. Kemudian
guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi bersama
kelompoknya tanpa ada yang berjalan ,ribut, atau untuk mainan
atau mengobrol dengan kelompok lainnya. Disini guru
menekankan kepada siswanya utuk belajar bekerja sama dengan
kelompoknya dan berusaha menghargai kelomponya
menggunakan waktu diskusi dengan sebaik-baiknya.
Setelah selesai berdiskusi guru menunjuk salah satu siswa
untuk maju ke depan kelas menyampaikan hasil pemecahan
masalaha yang telah guru berikan , namun disini masih ada salah
satu siswa yang tidak mau membacakan hasil diskusinya di
depan kelas.
Pada tahap konfirmasi guru memberikan kesempatan
bertanya kepada siswa tentang materi yang belum dipahami.
Setelah itu, guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi
pembelajaran dari materi yang telah dipelajari.
(3) Kegiatan Akhir
Akhir dari pembelajaran ini adalah guru memberikan
kesimpulan dari proses pembelajaran, kemudian guru
memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi
yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Setelah waktu
yang di tentukan habis guru menutup pertemuan dengan
mengucap hamdallah dan salam penutup.
b) Pertemuan II (kedua)
Pembelajaran kedua siklus II ini dilaksanakan pada hari
Sabtu 2 september 2017 yang dilaksanakan selama dua jam
pelajaran (2 x 35 menit) yaitu pada pukul 09.30 – 10.30 WIB.
Adapun materi pada pertemuan ini tentang perilaku masyarakat
dan keragaman sosial budaya karena kenampakan alam
(1) Kegiatan Awal
Kegiatan awal terdiri dari apersepsi dan motivasi,
yaitu guru membuka pelajaran dengan salam kemudian
meminta ketua kelas untuk memimpin do’a bersama satelah
itu seperti biasa guru mengajak siswa untuk tepuk semangat
kemudian guru memeriksa kehadiran siswa. Guru bersama
siswa membahas pekerjaan rumah (PR), mengulasi kembali
materi yang lalu dengan memberikan pertanyaan agar siswa
mengingat kembali materi yang telah dipelajari.
(2) Kegiatan Inti
Siswa diminta untuk menyebutkan materi tentang
perilaku masyarakat dan peristwa alam yaitu dengan bertanya
kepada siswa adakah diantara kalian yang orang tuanya
bekerja sebagai petani? Kemudian ada salah satu siswa yang
menjawab atas nama riko ,riko menjawab orang tua saya
bekerja di sawah bu petani.siwa yang lain serentak menjawab
petani, Hal itu menunukan bahwa siswa semakin antusias
enjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
Kegiatan pembelajaran di laksanakan seperti biasa
yaitu membagi kelompok dan berdiskusi bersama dengan
kelompok masing-masing untuk menylesaikan permasalahan
yang telah diberikan oleh guru. Dari siklus I dan siklus II
sudah mulai terlihat perubahan-perubahan saat proses belajar
mengangajar berlangsung yang siswa sudah mulai saling
bekerjasama menyelesaikan permasalahan yang telah
diberikan oleh gur dan terampil mengembangkan jawaban
serta saling bertukar ide dalam menyelesaikanpemecahan
masalahnya, kemudian yang tadinya siswa malas untuk
bertanya atau menjawab seputaran materi, mulai siklus II ini
sudah ada beberapa anak yang mulai aktif bertanya dan
menjawab saat guru melemparkan pertanyaan-pertanyaan,
dan sudah mulai terlihat juga siswa yang tidak malu-malu
saat guru memanggil untuk maju membacakan hasil
diskusinya.
gambar 4.siswa menjawab pertanyaan guru
(3) Kegiatan Akhir
Akhir dari pembelajaran guru mengadakan postest.
Soal postest tersebut terdiri dari 5 soal essay, dan dikerjakan
secara individu dengan waktu yang di tentukan, setelah waktu
habis guru menutup diakhir pertemuan siklus II dengan
memberikan saran dan motivasi pada siswa untuk tetap
semangat dan giat dalam belajar. Kemudian mengakhiri
dengan mengucap salam.
3) Observasi/Pengamatan
a) Hasil Evaluasi / observasi kagiatan Guru siklus II
Tahapan tindakan pada tahapan ini dilakukan observasi
aktivitas guru secara langsung. Tindakan observasi kegiatan
guru di rangkum dalam pertemuan siklus II data kegiatan
aktivitas guru dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 12
Presentase Aktivitas Guru Siklus II
NO KEGIATAN YANG DI
AMATI
PARTEMUAN RA
TA-
RATA
KRITE
RIA 1 2
1 Membuka pelajaran 3 4 3,5 Baik
2 Melakukan apersepsi dan
motivasi 4 4 4 Baik
3 Menjelaskan tujuan
pembelajaran 3 4
3,5 Baik
4 Mengarahkan siswa pada
masalah 3 4 3,5 Baik
5 Membantu penyelidikan
mandiri atau kelompok 3 3 3 Baik
6 Mengembangkan dan
nyajikan produk/hasil
penyelesaian masalah
3 3 3 Baik
7 Menganalisis dan
mengevaluaisi proses
pemecahan masalah 3 3
3
Baik
8 Memberi penguatan
kepada siswa dan
menyimpulkan hasil
pembelajaran
3 3
3 Baik
9 Memberikan tugas
3 3
3 Baik
1
0
Memberikan informasi
berikutnya 4 4
4 Baik
1
1
Memanfaatkan media
dan sumber belajar 4 3
3,5 Baik
1
2
Latihan/evaluasi
pembelajaran 3 4
3,5 Baik
1
3
Menutup pembelajaran 3 4
3,5 Baik
Jumlah 42 46 44
Presentase
Keberhasilan 80,7 88,4
84,6
Rata-Rata
3,23 3.53
3,38
Sangat
Baik
Kriteria Penilaian
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)49
Kegiatan pembelajaran yang di lakukan dengan
menggunakan model problem based learninng pada siklus II
terjadi peningkatan yang cukup memuaskan yang di lakukan
oleh guru. Guru sepenuhnya mampu menguasai model
pembelajaran problem based learning hal ini dapat di lihat dari
perolehan hasil kegiatan guru dalam proses pembelajaran saat
menggunakan model problem based learning siklus II yaitu
persentase pada pertemuan pertama sebesar 80,77 % dan
mengalami peningkatan sebesar 46% sehingga pada pertemuan
kedua menjadi 84,6%. Sedangkan persentase rata-rata siklus II
49
Ibid.
pertemuan pertama dan kedua adalah 3,38%. Dari data tersebut
dapat diketahui bahwa telah terjadi peningkatan aktivitas guru
pada setiap pertemuannya.
b) Hasil Evaluasi/Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus II
Dalam proses pembelajaran aktivitas belajar siswa pada
siklus II ini dirangkum dalam lembar observasi yang telah dibuat
oleh peneliti dan guru Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai
observernya. Adapun data aktivitas belajar siswa dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 13
Presentasi aktivitas belajar siswa
Siklus II
NO INDIKATOR AKTIVITAS
SISWA YANG DIAMATI
PENCAPAIAN RAT
A-
RATA
KRITE
RIA 1 2
1. Siswa memperhatikan penjelasan
guru 91% 91% 91
Baik
2. Siswa bertanya pada saat
berdiskusi
83% 91% 97 Baik
3. Siswa bekerja sama dengan
kelompok untuk berdiskusi dalam
menemukan masalah
83% 83% 83 Baik
4. Siswa mengembangkan dan
menyajikan karya/ hasil kerja berupa
hasil pemecahan masalah dengan
tampil kedepan kelas
75% 83% 79
Baik
5. Siswa menyimpulkan materi
yang telah di ajarkan
75% 75% 75 Baik
Rata-rata 81,4 80,6 83,0
Grafik 3
Presentase aktivitas Belajar Siswa
Siklus II
Aktivitas siswa yang diamati:
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru
2. Siswa bertanya pada saat berdiskusi
3. Siswa bekerja sama dengan kelompok untuk berdiskusi
dalam menemukan masalah
4. Siswa mengembangkan dan menyajikan karya/ hasil kerja berupa
hasil pemecahan masalah dengan tampil kedepan kelas 5. Siswa menyimpulkan materi yang telah di ajarkan
Pada tabel dan grafik pada siklus II diatas dapat dilihat
indikator pada pertemuan pertama yaitu 91%, dan pada
pertemuan kedua masih sama yaitu 91%. Siswa sudah sangat
baik dalam memperhatikan dan mendengarkan penjelasan yang
di berikan guru, jika dilihat dari presentasenya yaitu dengan
rata-rata 91.
0,00%
50,00%
100,00%
1 2 3 4 5
91,00% 83% 83% 83%
75,00%
91,00% 91,00% 83% 83%
75,00%
pertemuan I
pertemuan II
Pada indikator kedua yaitu siswa siswa bertanya pada
saat berdiskusi, pada pertemuan pertama yaitu 83% kemudian
mengalami peningatan pada pertemuan kedua presentasenya
yaitu 91%. Sebagian besar siswa sudah terbiasa dengan
pembelajaran secara berkelompok dan ketika belum mengerti
bertanya kepada guru, hasil yang di dapat yaitu dengan
presentase rata-rata 87.
Indikator ketiga yaitu, siswa dapat bekerja sama dengan
kelompoknnya. Pada pertemuan pertama presentasenya
mencapai 83% dan pada pertemuan kedua tidak mengalami
peningkatan yaitu dengan presentasinya sama sebesar 83%
dengan hasil presentase rata-rata yaitu 83. Pada indikator ini
siswa sudah dapat bekerjasama dalam menyelesaikan suatu
pemecahan masalah.
Indikator yang keempat yaitu, siswa dapat
mengembangkan hasil karyanya atau dengan menyampaikan
hasil diskusi dengan tampil kedepan kelas pada pertemuan
pertama yaitu 75% kemudian pada pertemuan kedua tetap sama
yaitu 83% dengan presentase rata-rata 79 .Sebagian besar siswa
sudah mampu untuk menyajikan hasil pemechan masalah
kedepan kelas dengan baik.
Pada indikator kelima yaitu, siswa mampu
menyimpulkan materi. Pada pertemuan pertama yaitu 75% dan
pertemuan kedua sama tidak mengalami peningkatan sehingga
di dapat persentasi sebesar 75%, sehingga hasil rata-ratanya
adalah 75. Siswa sudah sangat baik dalam menyimpulkan
materii yang telah di ajarkan. Setelah diadakan refleksi dan
tindakan untuk memperbaiki hasil belajar siswa pada siklus I,
akhirnya pada siklus II ini hasil belajar siswa meningkat dengan
rata-rata yang diperoleh sebesar 83% yang artinya telah
mencapai target yang sudah ditetapkan.
b) Hasil Pretes dan Posttes Siklus II
Penilaian hasil belajar siswa didasarkan pada
kemampuan siswa dalam mengerjakan soal pretest dan posttest
yang sudah diberikan guru kepada siswa kelas IV dengan
jumlah 12 siswa diakhir siklus II. Adapun data hasil belajar
siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 14
Hasil Belajar Pretes dan Posttes Siklus II
No Keterangan
Siklus II
Pre-
test Post-test
1 Rata-rata 81,6% 85,83%
2 Skor tertinggi 85 90
3 Skor terendah 60 60
4 Tingkat ketuntasan 75% 83,3%
Grafik 4
Hasil Pretes dan Posttes
Siklus II
Berdasarkan tabel dan grafik di atas terlihat bahwa setelah
pelaksanaan pembelajaran selama 2 kali pertemuan pada siklus II
dengan menerapkan model problem based learning bahwa yang
memperoleh nilai > 75 atau dikategorikan tuntas belajar pada pree
tes pertemuan pertama sebanyak 75%. Sedangkan siswa yang
memperoleh nilai < 75 dan belum tuntas sebanyak 25%. Kemudian
0,00%
2000,00%
4000,00%
6000,00%
8000,00%
10000,00%
Rata-rata Skor tertinggi
Skor terendah Tingkat
ketuntasan
81,66%
85
60
75%
85,83%
90
60
83,30%
Pre-test Post-test
pada post test yang memperoleh nilai > 75 atau dikategorikan tuntas
belajar pertemuan kedua 83,3% dan kemudian siswa yang
memperoleh nilai < 75 dan belum tuntas sebanyak 16,6% Hasil ini
menunjukan bahwa pada siklus II ini ketuntasan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial telah mengalami
peningkatan dari siklus I. Adanya peningkatan ini karena setelah
guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu
diadakan tes tertulis sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih
termotivasi untuk belajar dengan bersungguh-sunguh dan rewerd
yang diberikan guru juga mempengaruhi belajar siswa.
1. Refleksi Siklus II
Dari hasil pengamatan oleh observer pada kegiatan siklus II
ini didapatkan hasil bahwa pembelajaran dengan menggunakan
model problem based learning pembelajaran sudah lebih baik
dibandingkan dengan siklus I, sehingga dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a) Guru sudah mulai aktif saat membuka pelajaran di depan kelas
b) Sudah terlihat kreatif saat guru memberikan apresepsi dan
motivasi di depan kelas
c) Guru sudah terlihat cukup menguasai materi pembelajaran
d) Guru sudah mulai menguasai cara menggunakan model problem
based learning
e) Guru mampu mengarahkan siswa kepada permasalahan.
f) Guru sudah mampu membimbing siswa.
g) Siswa sudah mampu menyelesaikan permasalahan yang telah
diberikan guru
h) Siswa sudah mampu bekerjasama menyelesaikan pemecahan
masalah
i) Siswa lebih menghargai waktu diskusi
j) Siswa menjadi peduli dengan team/kelompok
k) Siswa menjadi semangat dan tertarik memperhatikan materi
pelajaran yang disampaikan dengan menggunakan model
problem based learning sehingga siswa lebih paham terhadap
materi yang telah disampaikan.
l) Siswa terlihat semanagat ketika guru mengajak bertepuk tangan
dan bernyanyi
m) Jawaban dari soal soal postes pada siklus II sudah mulai terlihat
baik dari hasil postes siklus sebelumnya
n) Adanya peningkatan hasil belajar siswa pada aspek memahami
dan menyebutkan yang telah memenuhi target sehingga tidak
perlu lagi melaksanakan siklus selanjutnya.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh setelah pelaksanaan
pembelajaran, dapat diketahui bahwa hasil penelitian mengalami peningkatan
dari siklus I ke siklus II. Berikut merupakan rangkuman hasil penelitian dan
pembahasan yang mendeskripsikan penggunaan model problem based
learning dalam pembelajaran IPS.
1. Kegiatan Guru
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata persentase kegiatan
guru dengan menggunakan model problem based learning pada siklus I
dan siklus II dapat dilihat pada tabel 14 berikut.
Tabel 15
Rata – Rata Presentase Kegiatan Mengajar Guru
Siklus I dan Siklus II
No Komponen
analisis
Siklus Peningkatan
I II
1. Pertemuan I 61% 80,7% 19,7%
2. Pertemuan II 67 % 88,4% 21,4%
Rata-rata 64 % 84,5% 20.5%
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada
siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Peningkatan ini dicapai
setelah pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model
problem based learning dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik 5
Peningkatan Rata-rata Persentase Kegiatan Guru
Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan tabel 12 dan grafik 5, dapat diketahui bahwa rata-rata
persentase kegiatan guru dan aspek yang diamati mengalami peningkatan
pada setiap siklus. Nilai rata-rata persentase kegiatan guru pada siklus I
sebesar 64% dan meningkat sebesar 84,5% pada siklus II menjadi 20,5%.
Guru dalam melaksanakan pembelajaran mengalami peningkatan
akibat adanya upaya perbaikan yang dilakukan oleh guru setelah
merefleksi hasil pelaksanaan siklus I. Peran guru dalam pembelajaran
sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini karena guru
memegang peran penting dalam mengatur jalannya pembelajaran, dari
proses perencanaan samapi proses penilaian. Oleh karena itu, perbaikan
pembelajaran merupakan suatu keharusan bagi guru untuk menciptakan
suasana pembelajaran yang dapat menunjang keberhasilan dalam proses
pembelajaran.
61,00% 67% 64,00%
80,70% 88,40%
84,50%
19,70% 21,40% 20,50%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
100,00%
pertemuan 1 pertemuan 2 Peningkatan
siklus I
siklus II
Rata-Rata
Tabel 15
Hasil Belajar Siswa
Siklus I dan Siklus II
No Indika
tor
Nilai Test
Siklus I Siklus II
Pret
est
Postt
est
Pret
est
Postt
est
1. Rata-
rata 69,16% 73,33% 81,6% 85,83%
2. Skor
tertinggi 80 80 85 90
3. Skor
terendah 50 60 60 60
4. Ketunta
san 41,66% 66,6% 75% 83,3%
Dari hasil penelitian, tingkat ketuntasan hasil belajar siswa pada
siklus I diketahui pretest sebesar 41,66%, dan posttest sebesar 66,6 %
sedangkan pada siklus II tingkat hasil belajar siswa pada pretest
mengalam peningkatan yaitu sebesar 85,83% dan posttest mengalami
kenaikan sebesar 83,3%. Jadi tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dari
siklus I dan siklus II terjadi peningkatan 16,7%, maka target yang
diinginkan telah tercapai untuk ketuntasan hasil belajar siswa, karena pada
akhir siklus telah mencapai sesuai target yang ditentukan yaitu 75%.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
melalui model Problem Based Learning, siswa dapat memahami materi
kenampakan alam dan buatan, selain itu pembelajaran melalui model
Problem Based Learning sangat menyenangkan bagi siswa karena
pembelajaran berlangsung secara aktif. Peneliti menyimpulkan bahwa
sebagian besar siswa mampu menerima pembelajaran yang guru
laksanakan di kelas. Dengan model Problem Based Learning siswa
mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan, mengetahui informasi yang
terdapat dalam materi, mereka dapat menyebutkan aneka ragam
kenampakan alam yang ada disekitar tempat tinggal serta menyebutkan
tindakan dan perilaku manusia yang menyebabkan kerusakan alam.
Selama penelitian, siswa mengikuti instruksi guru dalam
pembelajaran dengan baik, sehingga aktivitas siswa meningkat setiap
siklusnya. Pada Siklus I, aktivitas siswa masih belum optimal. Siswa
masih cenderung beradaptasi dengan metode yang dilakukan guru.
Aktivitas fisik siswa sudah dilakukan dengan baik, namun aktivitas
berbicara siswa masih sangat kurang. Pada Siklus II, aktivitas siswa
semakin baik. Siswa melaksanakan diskusi dengan baik. Kegiatan bertukar
pendapat atau informasi terjadi dengan baik. Terjadi interaksi yang terarah
antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa. Siswa sudah terbiasa
dengan model yang digunakan sehingga siswa merasa nyaman dan
antusias dalam pembelajaran.
Dari hasil analisis pertemuan pertama dan kedua pada siklus I dan
siklus II maka dapat dinyatakan bahwa model problem based learning
pada aspek meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial cukup baik dan bagus untuk proses belajar mengajar
dan untuk membantu mengaktifkan suasana belajar di dalam kelas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut;
Penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV dari hasil penelitian,
tingkat ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I diketahui pada pretest
sebesar 41,66% dan post test sebesar 66,6%, dan mengalami kenaikan
pada siklus II preetest sebesar 81,6% dan post test sebesar 83,3%. Jadi
tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II terjadi
peningkatan 16,7%, maka target yang diinginkan telah tercapai untuk
ketuntasan hasil belajar siswa, karena pada akhir siklus telah mencapai
sesuai target yang ditentukan yaitu 75%.
B. Saran
1. Bagi Guru
Diharapkan model Problem Based Learning ini dapat dijadikan
alternatif yang mampu memberikan kontribusi pemikiran dan informasi
khususnya bagi guru Ilmu Pengetahuan Sosial dalam meningkatkan
hasil belajar siswa.
2. Bagi Kepala Sekolah
Kepada pihak sekolah, diharapkan lebih proaktif dalam
memberikan motivasi kepada guru Ilmu Pengetahuan Sosial yang akan
menerapkan model Problem Based Learning dalam proses
pembelajaran.
3. Bagi Siswa
Dalam proses pembelajaran hendaknya siswa selalu aktif dalam
bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru, serta dapat aktif dalam
setiap pembelajaran yag diberikan oleh guru.
4. Penelitian Lebih Lanjut
Mengingat bahwa pelaksanaan penelitian ini hanya berjalan dua
siklus serta subjek penelitian hanya 12 siswa dalam satu kelas, peneliti
lain yang akan melaksanakan penelitian dengan permasalahan yang
relatif sama diharapkan dapat melanjutkan penelitian untuk
mendapatkan temuan yang lebih signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014.
Abuddin Nata. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada
Media Group, 2009.
Asep Herry Hernawan. Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta:
Universitas Terbuka, 2008.
Dimyati, Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta, 2009.
Elis Ratnawulan.et.al. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia, 2015.
Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.
M.Hosnan. Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21
(kunci sukses Implementasi kurikulum 2013). Bogor: Ghalia Indonesia,
2014.
Made Wena. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional). Jakarta:Bumi Aksara, 2012.
Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011.
Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:Remaja
Rosdakarya, 2011.
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana. Konsep strategi Pembelajaran. Bandung:
Refika Aditama, 2012.
Oemar Hamalik. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009.
Rostina Sundayana. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta,
2015.
Rusman. Model-model Pembelajaran:Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Sapriya. Pendidikan IPS (Konsep dan Pembelajaran). Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Jakarta: CV.
Alfabeta, 2009.
-----------. Metodologi Penelitian. Bandung:alfabeta 2009.
-----------. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta, 2009
Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya, Jakarta: Bumi Aksara,
2009.
Suharsimi Arikunto et.al. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara,
2006.
-----------. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta,
2006.
Syaiful bahri Djamarah. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasi
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi
Aksara, 2010.
Tusriyanto. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1. Bandar Lampung: Anugrah Utama
Raharja(AURA), 2013.
----------. Pembelajaran IPS SD/MI (Kajian Teoritis dan Praktis), (STAIN Jurai
Siwo Metro: KAUKABA, 2014.
Warsono Dan Hariyanto. Pembelajaran Aktif: Teori Dan Asasmen. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2013.
Zubaedi. Desain Pendidikan Karakter (KONSEPSI Dan Aplikasinya Dalam
Lembaga Pendidikan). Jakarta: Kencana media group, 2011.
SILABUS PEMBELAJARAN
NAMA SEKOLAH : MI ISLAMIYAH SUMBERREJO
Mata Pelajaran : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Kelas / Semester : IV / I
Standar Kompetensi :1. Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
KOMPETENS
I
DASAR
MATE
RI POKOK
/
PEMB
ELAJARA
N
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
INDIKATOR
PENCAPAIAN
KOMPETENSI
PENILAIAN
AL
OKASI
WA
KTU
SUMBER
BELAJAR/
ALAT
Tek
nik
Bentuk
Instrumen
Conto
h
Instrume
n
1.1.
mendeskripsik
an
kenampakan
alam
dilingkungan
kabupaten/kot
a dan propinsi
serta
hubunganya
Keraga
man
sosial
dan
budaya
berdasar
kan
kenamp
akan
alam
Siswa Menyebutkan aneka
ragam kenampakan alam
yang ada disekitar tempat
tinggal
Siswa Menyebutkan
kenampakan alam daratan
dan perairan
Menyebutkan gejala alam
yang ada di indonesia
Menyebutkan aneka
ragam kenampakan alam
yang ada disekitar tempat
tinggal
Menyebutkan
kenampakan alam
daratan dan perairan
Menyebutkan gejala alam
yang ada di indonesia
Tes
Tulis
Uraian 8 x
35 menit
Buku IPS
“PUSAT
PERBUKUAN”
Kelas 4 IPS
dengan
keberagaman
ssosial budaya
Siswa Menjelaskan aneka
ragam kenampakan alam
yang ada di indonesia
Siswa Menyebutkan sebab-
sebab terjadinya gejala alam
Siswa Menjelaskan gejala
alam yang terjadi di
indonesia
Siswa Menyebutkan
tindakan dan perilaku
manusia yang menyebabkan
kerusakan alam
Ssiwa Mendeskripsikan
perilaku yang menyebabkan
kerusakan alam
Siswa Menyebutkan
keragaman sosial budaya
berdasarkan kenampakan
alam.
Siswa Menjelaskan perilaku
manusia yang menyebabkan
kerusakan alam
Siswa Menjelaskan
Menjelaskan aneka
ragam kenampakan alam
yang ada di indonesia
Menyebutkan sebab-
sebab terjadinya gejala
alam
Menjelaskan gejala alam
yang terjadi di indonesia
Menyebutkan tindakan
dan perilaku manusia
yang menyebabkan
kerusakan alam
Mendeskripsikan perilaku
yang menyebabkan
kerusakan alam
Menyebutkan keragaman
sosial budaya
berdasarkan kenampakan
alam.
Menjelaskan perilaku
manusia yang
menyebabkan kerusakan
alam
keragaman sosial budaya
karena keragaman
kenampakan alam.
Siswa Membedakan
masyarakat berdasarkan
keragaman kenampakan
alam
Menjelaskan keragaman
sosial budaya karena
keragaman kenampakan
alam.
Membedakan masyarakat
berdasarkan keragaman
kenampakan alam
Sumberrejo, 2017
Kepala Sekolah SD/MI Guru Kelas
ISLAMIYAH SUMBERREJO
EKA WIYATI, M.Pd.I Tri sa’adah, M.Pd.I
NIP.1983011 82005012 002 NUPTK.4841761661300012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : MI Islamiyah Sumberrejo
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/semester : IV (Empat ) / I (satu)
Siklus/Pertemuan ke : I/1
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan kenampakan alam dilingkungan kabupaten/kota dan propinsi
serta hubunganya dengan keberagaman ssosial budaya
C. Indikator
1. Menyebutkan aneka ragam kenampakan alam yang ada disekitar
tempat tinggal
2. Menyebutkan kenampakan alam daratan dan perairan
3. Menyebutkan gejala alam yang ada di indonesia
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dapat menyebutkan aneka ragam kenampakan alam yang ada disekitar
tempat tinggal
2. Dapat menyebutkan kenampakan alam daratan dan perairan
3. Dapat menyebutkan gejala alam yang ada di indonesia
E. Materi Ajar
Keragaman sosial dan budaya berdasarkan kenampakan alam
F. Model/Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran :Problem Based Learning(PBL)
2. Metode : ceramah,diskusi penugasan
G. Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi :
a. Membuka pelajaran dengan salam, dilanjutkan dengan
berdo’a bersama dan absensi
b. Memberikan apresiasi
c. Guru membagikan lembar soal pretest kepada siswa
d. Siswamengumpulkan jawaban kepada guru
e. Memberi motivasi.
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai indikator
(10
Menit)
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
Guru menanyakan ,” pernahkah kalian melihat
sungai”?
Guru menjelaskan materi tentang “keanekaragaman
kenampakan alam’’
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan
dengan media dan buku paket.
Elaborasi
Guru menunjukan gambar tentang keanekaragaman
kenampakan alam
Guru memberikan permasalahan
1. Tuliskan gambar apa yang kamu lihat pada gambar
1 sampai gambar 5?
2. Apakah yang ditimbulkan apabila gunung berapi
(50
Menit)
meletus? Adakah manfaatnya bagi kehidupan
manusia?
3. Apakah akibatnya jika pantai tercemar limbah ?
bagaimana cara agar pantai tersebut tetap terjaga
keindahanya?
Siswa bekerjasama menyelesaikan permasalahan yang
telah diberikan oleh guru.
Siswa bekerjasama dengan bertukar ide dalam
penyelesaian permasalahan yang diberikan oleh guru!
Siswa bekerjasama berusaha untuk menemukan
masalah, dan mengidentifikasi masalah yang diberikan
oleh guru.
Masing masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya kedepan kelas!
Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum
diketahui siswa.
Guru bersama siswa bertanya jawab seputar materi
yang telah dipelajari, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
3. Penutup
Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
Guru menginformasikan materi untuk pertemuan
berikutnya
Guru menutup pelajaran dengan salam.
(10
menit)
H. Sumber dan Media Belajar
Buku IPS kelas IV SD/MI
Lingkungan
Media Pembelajaran
a. gambar-gambar kenampakan alam
I. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
Skor
1. Menyebutkan
aneka ragam
kenampakan
alam yang ada
disekitar tempat
tinggal
2. Menyebutkan
kenampakan
alam daratan dan
perairan.
3. Menyebutkan
gejala alam yang
ada di indonesia
Tugas
individu
Tugas
individu
Tugas
individu
Uraian
Jawaban
singkat
Uraian
Uraian
Uraian
Kerjakan soal berikut
ini !
1. Sebutkan
kenampakan alam
perairan?
2. Magma yang
keluar dari perut
bumi disebut?
3. Apakah manusia
dapat mencegah
terjadinya banjir?
Bagaimana
caranya?jelaskan!
4. Sebutkan apakah
akibatnya bagi
kehidupan
manusia apabila
kekurangan air
bersih?
5. Gempa bumi dapat
disebabkan oleh?
20
20
20
20
20
Kunci jawaban :
1. Sungai ,danau,selat.
2. Lava
3. Manusia dapat mencegah banjir, caranya yaitu dengan menjaga kebersihan
lingkungan, dengan cara membuang sampah pada tempatnya.
4. Orang harus membeli air bersihdi pedagang air, banyak penduduk terserang
penyakit, orang semakin sulit mendapatkan air bersih
5. Aktivitas gunung berapi
LEMBAR PENILAIAN
no
Nama
siswa
Performan Juml
ah skor
Nilai
Pengetah
uan
Sika
p
Keakti
fan
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
6 F
7 G
8 H
9 I
10 J
11 Kl
12 M
13 N
Wali Kelas IV
Tri Sa’adah, S.Pd.I
NUPTK. 4841761661300012
Sumberrejo , Agustus 2017
Peneliti
Wulan Fortuna W.
NPM.13105975
Mengetahui
Kepala Sekolah MI Islamiyah Sumberrejo
Eka Wiyati ,M.Pd.
NIP. 19830118 200501 2 002
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : MI Islamiyah Sumberrejo
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/semester : IV (Empat ) / I (satu)
Siklus/Pertemuan ke : I/2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
J. Standar Kompetensi
Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
K. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan kenampakan alam dilingkungan kabupaten/kota dan propinsi
serta hubunganya dengan keberagaman ssosial budaya
L. Indikator
4. Menjelaskan aneka ragam kenampakan alam yang ada di indonesia
5. Menyebutkan sebab-sebab terjadinya gejala alam
6. Menjelaskan gejala alam yang terjadi di indonesia
M. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan aneka ragam kenampakan alam yang ada di
indonesia
2. Siswa dapat menyebutkan sebab-sebab terjadinya gejala alam
3. Siswa dapat menjelaskan gejala alam yang terjadi di indonesia
4. Materi Ajar
Gejala-gejala alam
5. Model/Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran :Problem Based Learning(PBL)
2. Metode : ceramah,diskusi penugasan
6. Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran
4. Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi :
g. Membuka pelajaran dengan salam, dilanjutkan dengan
berdo’a bersama dan absensi
h. Memberikan apresiasi
i. Memberi motivasi.
j. Menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai indikator
(10
Menit)
5. Kegiatan inti
Eksplorasi
Guru menanyakan, pernahkah kalian melihat bencana
banjir?
Guru menjelaskan materi tentang “gejala alam “
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan
dengan media dan buku paket.
Elaborasi
Guru membacakan topik tentang “musibah banjir”
Guru memberikan permasalahan yang ada didalam
topik tersebut .
Guru memberikan permasalahan :
1. Peristiwa alam apa yang terjadi pada topik
tersebut?
2. Apa akibatnya jika sungai/selokan tersumbat oleh
(50
Menit)
sampah?
3. Apa yang dilakukan agar tidak terjadi banjir?
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok belajar dan
bekerjasama menyelesaikan soal pada lembar kerja
yang telah disediakan guru.
Siswa bekerjasama dengan bertukar ide dalam
penyelesaian permasalahan tersebut
Siswa bekerjasama berusaha untuk menemukan
masalah, dan mengidentifikasi permasalahan yang
telah diberikan oleh guru.
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya.
Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum
diketahui siswa.
Guru bersama siswa bertanya jawab seputar materi
yang telah dipelajari, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
6. Penutup
Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
Guru memberikan latihan individu berupa post test.
Guru menginformasikan materi untuk pertemuan
berikutnya
Guru menutup pelajaran dengan salam.
(10
menit)
7. Sumber dan Media Belajar
Buku IPS kelas IV SD/MI
Lingkungan
Media Pembelajaran
a. Gambar tentang gejala alam
8. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
s
kor
1. Menjelaskan
aneka ragam
kenampakan
alam yang ada di
indonesia
2. Menyebutkan
sebab-sebab
terjadinya gejala
alam
3. Menjelaskan
gejala alam yang
terjadi di
indonesia
Tugas
individu
Tugas
individu
Tugas
individu
Uraian
Jawaban
singkat
Uraian
Uraian
Uraian
Kerjakan soal berikut
ini !
6. Sebutkan
kenampakan
alam perairan?
7. Magma yang
keluar dari perut
bumi disebut?
8. Apakah manusia
dapat mencegah
terjadinya
banjir?
Bagaimana
caranya?jelaskan
!
9. Sebutkan apakah
akibatnya bagi
kehidupan
manusia apabila
kekurangan air
bersih?
10. Gempa bumi
dapat disebabkan
oleh?
2
0
2
0
2
0
2
0
2
0
Kunci jawaban :
6. Sungai ,danau,selat.
7. Lava
8. Manusia dapat mencegah banjir, caranya yaitu dengan menjaga kebersihan
lingkungan, dengan cara membuang sampah pada tempatnya.
9. Orang harus membeli air bersihdi pedagang air, banyak penduduk terserang
penyakit, orang semakin sulit mendapatkan air bersih
10. Aktivitas gunung berapi
LEMBAR PENILAIAN
No
Nama
siswa
Performan Juml
ah skor
Nilai
Pengetah
uan
Sika
p
Keakti
fan
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
6 F
7 G
8 H
9 I
10 J
11 Kl
12 M
13 N
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : MI Islamiyah Sumberrejo
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/semester : IV (Empat ) / I (satu)
Siklus/Pertemuan ke : II/1
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
N. Standar Kompetensi
Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
O. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan kenampakan alam dilingkungan kabupaten/kota dan propinsi
serta hubunganya dengan keberagaman ssosial budaya
P. Indikator
1. Menyebutkan tindakan dan perilaku manusia yang menyebabkan
kerusakan alam
2. Mendeskripsikan perilaku yang menyebabkan kerusakan alam
3. Menyebutkan keragaman sosial budaya berdasarkan kenampakan
alam.
Q. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan tindakan dan perilaku manusia yang
menyebabkan kerusakan alam
2. Siswa dapat mendeskripsikan perilaku yang menyebabkan kerusakan
alam
3. Siswa dapat menyebutkan keragaman sosial budaya berdasarkan
kenampakan alam.
R. Materi Ajar
Perilaku masyarakat dan peristiwa alam
S. Model/Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran :Problem Based Learning(PBL)
2. Metode :diskusi penugasan
T. Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran
7. Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi :
k. Membuka pelajaran dengan salam, dilanjutkan dengan
berdo’a bersama dan absensi
l. Memberikan apresiasi
m. Guru memberikan soal preetest kepada siswa
n. Siswa mengumpulkan jawaban kepada guru
o. Memberi motivasi.
p. Menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai indikator
(10
Menit)
8. Kegiatan inti
Eksplorasi
Guru menanyakan , apakah sampah dirumahmu
ditaruh disembarang tempat?
Guru menjelaskan materi tentang “perilaku
masyarakat terhadap peristiwa alam”.
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan
dengan media dan buku paket.
Elaborasi
Guru memberikan gambar peristiwa alam
Guru memberikan permasalahan:
(50
Menit)
1. peristiwa apa yang terdapat dalam gambar
tersebut?
2. Apa akibatnya jika hal tersebut terjadi?
3. Bagaimana cara kita mencegahnya?
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok belajar dan
bekerjasama menyelesaikan permasalahan pada
lembar kerja yang telah disediakan guru.
Siswa bekerjasama dengan bertukar ide dalam
penyelesaian permasalahan tersebut.
Siswa bekerjasama berusaha untuk menemukan
masalah, dan mengidentifikasi masalah yang tertuang
dalam soal uraian.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
kedepan kelas
1. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum
diketahui siswa.
Guru bersama siswa bertanya jawab seputar materi
yang telah dipelajari, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
9. Penutup
Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
Guru memberikan tugas pekerjaan rumah
Guru menginformasikan materi untuk pertemuan
berikutnya
Guru menutup pelajaran dengan salam.
(10
menit)
U. Sumber dan Media Belajar
Buku IPS kelas IV SD/MI
Lingkungan
Media Pembelajaran
a. Gambar -gambar
V. Penilaian
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Tekni
k
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
s
kor
1. Menyebutkan
tindakan dan
perilaku manusia
yang
menyebabkan
kerusakan alam
2. Mendeskripsikan
perilaku yang
menyebabkan
kerusakan alam
3. Menyebutkan
keragaman
sosial budaya
berdasarkan
kenampakan
alam.
Tugas
individu
Tugas
individu
Tugas
individu
Uraian
Jawaba
n singkat
Uraian
Uraian
Uraian
Kerjakan soal berikut
ini !
1. Sebutkan 3 perilaku
manusia yang dapat
menyebabkan
kerusakan alam
2. Apakah manusia
dapat mencegah
terjadinya banjir?
Bagaimanakah
caranya?
3. Masyarakat yang
membuka ladang
baru dengan
menebang pohon
dan membakarnya
dapat
menyebabkan?
4. Pertanian apa saja
yang diusahakan di
daerah dengan
kondisi seperti pada
gambar?
2
0
2
0
2
0
2
0
5. Kebanyakan
penduduk sekitar
pantai bekerja
sebagai?
2
0 Knci jawaban:
1. Penebangan hutan secara liar, yaitu hutan merupakan dapat enjadi pelindung
tanah dan air, tempat tinggal berbagai jenis hewan,dapat menghasilkan kayu.
2. Cara mencegahnya yaitu jangan membuang sampah sembarangan buang smpah
pada tempatnya.
3. Kebakaran hutan
4. Padi,cabai,jagung
5. Nelayan
LEMBAR PENILAIAN
no
Nama
siswa
Performan Juml
ah skor
Nilai
Pengetah
uan
Sika
p
Keakti
fan
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
6 F
7 G
8 H
9 I
10 J
11 Kl
12 M
Wali Kelas IV
Tri Sa’adah, M.Pd.I
NUPTK. 4841761661300012
Sumberrejo , Agustus 2017
Peneliti
Wulan Fortuna W.
NPM.13105975
Mengetahui
Kepala Sekolah MI Islamiyah Sumberrejo
Eka Wiyati ,M.Pd.
NIP. 19830118 200501 2 002
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : MI Islamiyah Sumberrejo
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/semester : IV (Empat ) / I (satu)
Siklus/Pertemuan ke : II/2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
W. Standar Kompetensi
Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
X. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan kenampakan alam dilingkungan kabupaten/kota dan propinsi
serta hubunganya dengan keberagaman ssosial budaya
Y. Indikator
7. Menjelaskan perilaku manusia yang menyebabkan kerusakan alam
8. Menjelaskan keragaman sosial budaya karena keragaman kenampakan
alam.
9. Membedakan masyarakat berdasarkan kenampakan alam
Z. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan perilaku manusia yang menyebabkan kerusakan alam
2. Menjelaskan keragaman sosial budaya karena keragaman kenampakan
alam.
3. Membedakan masyarakat berdasarkan kenampakan alam
1. Materi Ajar
Perilaku masyarakat dan Keragaman sosial dan budaya karena keragaman
kenampakan alam
2. Model/Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran :Problem Based Learning(PBL)
2. Metode : ceramah,diskusi penugasan
3. Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran
10. Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi :
q. Membuka pelajaran dengan salam, dilanjutkan dengan
berdo’a bersama dan absensi
r. Memberikan apresiasi
s. Memberi motivasi.
t. Menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai indikator
(10
Menit)
11. Kegiatan inti
Eksplorasi
Adakah diantara kalian yang orang tuanya bekerja
sebagai petani?
Guru menjelaskan materi tentang “Perilaku
masyarakat dan Keragaman sosial dan budaya karena
keragaman kenampakan alam”
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan
dengan media dan buku paket.
Elaborasi
Guru memberikan gambar masyarakat yang hidup
didesa dan di daerah pantai dan kota.
Guru memberikan permasalahan yang ada pada
gambar tersebut
Guru memberi permasalahan:
(50
Menit)
1.Gambar apa yang terdapat pada gambar tersebut?
2. berbedakah mata pencaharian nya ,coba sebutkan
perbedaanya?
3. mengapa masyarakat yang tinggal di pedalaman
lebih lambat perkembanganya?
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok belajar dan
bekerjasama menyelesaikan permasalahan yang telah
diberikan guru
Siswa bekerjasama dengan bertukar ide dalam
penyelesaian permasalahan.
Siswa bekerjasama berusaha untuk menemukan
masalah, dan mengidentifikasi masalah yang tertuang
dalam soal uraian.
Setiap kelompok mempersentasikan hasil diskusinya
kedepan kelas
Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum
diketahui siswa.
Guru bersama siswa bertanya jawab seputar materi
yang telah dipelajari, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
12. Penutup
Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
Guru memberikan latihan individu berupa post test.
Guru menginformasikan materi untuk pertemuan
berikutnya
Guru menutup pelajaran dengan salam.
(10
menit)
4. Sumber dan Media Belajar
Buku IPS kelas IV SD/MI
Lingkungan
Media Pembelajaran
Gambar
5. Penilaian
Indikator
Pencapaian Kompetensi
Tekni
k
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
S
kor
1. Menjelaskan
perilaku manusia
yang
menyebabkan
kerusakan alam
2. Menjelaskan
keragaman sosial
budaya karena
keragaman
kenampakan
alam.
3. Membedakan
masyarakat
berdasarkan
keragaman
kenampakan alam
Tugas
individu
Tugas
individu
Tugas
individu
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
Kerjakan soal berikut ini !
6. Sebutkan dan jelaskan
3 perilaku mnusia yang
dapat menyebabkan
kerusakan alam!
7. Apakah manusia dapat
mencegah terjadinya
banjir? Bagaimanakah
caranya?
8. Masyarakat yang
membuka ladang baru
dengan menebang
pohon dan
membakarnya dapat
menyebabkan?
9. Pertanian apa saja yang
diusahakan di daerah
dengan kondisi seperti
pada gambar?
2
0
2
0
2
0
Jawabn
singkat
10. Kebanyakan penduduk
sekitar pantai bekerja
sebagai?
2
0
2
0
LEMBAR PENILAIAN
no
Nama
siswa
Performan Juml
ah skor
Nilai
Pengetah
uan
Sika
p
Keakti
fan
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
6 F
7 G
8 H
9 I
10 J
11 Kl
12 M
13 N
Wali Kelas IV
Tri Sa’adah, M.Pd.I
NUPTK. 4841761661300012
Sumberrejo , September 2017
Peneliti
Wulan Fortuna W.
NPM.13105975
Mengetahui
Kepala Sekolah MI Islamiyah Sumberrejo
Eka Wiyati ,M.Pd.
NIP. 19830118 200501 2 002
LEMBAR OBSERVASI
Aktivitas Siswa
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Keragaman Sosial Dan Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Kenampakan Alam Dilingkungan Kabupaten/Kota
Dan Propinsi Serta Hubunganya Dengan Keberagaman Sosial Budaya
Kelas : IV/(empat)
Siklus/Pertemuan : I / I
N
o
Nama Siswa Jenis Aktivitas Jumlah Skor
1 2 3 4 5
1. Alfian amri
2. Bunga esti salim
3. Agung saputra
4. Citra septia
5. Eva nurvidani
6. Fadilla zahratunnisa
7. Fitri ramadahani
8. Jaka saputra
9. Nabila zahratunnisa
10. Putri rimba wani
11. Riko kurnianto
12. Ridwan setiawan
Jumlah
Persentase
Observer memberikan penilaian dengan memberi skor pada kolom sesuai dengan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa.
Keterangan :
Berilah tanda check list ( √ ) jika siswa yang bersangkutan aktif.
Indikator penilaian :
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru
2. Siswa bertanya pada saat berdiskusi
3. Siswa bekerja sama dengan kelompok untuk berdiskusi dalam menemukan
masalah
4. Siswa mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah dengan tampil
kedepan kelas
5. Siswa menyimpulkan materi yang telah di ajarkan
Skor: 1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik
5 = memuaskan
Sumberrejo, 22 Agustus 2017
Kolaborator
Tri sa’adah, M.Pd.I
NUPTK.4841761661300012
LEMBAR OBSERVASI
Aktivitas Siswa
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Keragaman Sosial Dan Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Kenampakan Alam Dilingkungan Kabupaten/Kota
Dan Propinsi Serta Hubunganya Dengan Keberagaman Sosial Budaya
Kelas : IV/(empat)
Siklus/Pertemuan : I / II
No Nama Siswa Jenis Aktivitas Jumlah Skor
1 2 3 4 5
1 Alfian amri
2 Bunga esti salim
3 Agung saputra
4 Citra septia
5 Eva nurvidani
6 Fadilla zahratunnisa
7 Fitri ramadahani
8 Jaka saputra
9 Nabila zahratunnisa
1
0
Putri rimba wani
1
1
Riko kurnianto
1
2
Ridwan setiawan
Jumlah
Persentase
Observer memberikan penilaian dengan memberi skor pada kolom sesuai dengan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa.
Keterangan :
Berilah tanda check list ( √ ) jika siswa yang bersangkutan aktif.
Indikator penilaian :
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru
2. Siswa bertanya pada saat berdiskusi
3. Siswa bekerja sama dengan kelompok untuk berdiskusi dalam menemukan
masalah
4. Siswa mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah dengan tampil
kedepan kelas
5. Siswa menyimpulkan materi yang telah di ajarkan
Skor: 1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik
5 = memuaskan
Sumberrejo, 26 Agustus 2017
Kolaborator
Tri sa’adah, M.Pd.I
NUPTK.4841761661300012
LEMBAR OBSERVASI
Aktivitas Siswa
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Keragaman Sosial Dan Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Kenampakan Alam Dilingkungan Kabupaten/Kota
Dan Propinsi Serta Hubunganya Dengan Keberagaman Sosial Budaya
Kelas : IV/(empat)
Siklus/Pertemuan : II / I
No Nama Siswa Jenis Aktivitas Jumlah Skor
1 2 3 4 5
1 Alfian amri
2 Bunga esti salim
3 Agung saputra
4 Citra septia
5 Eva nurvidani
6 Fadilla zahratunnisa
7 Fitri ramadahani
8 Jaka saputra
9 Nabila zahratunnisa
1
0
Putri rimba wani
1
1
Riko kurnianto
1
2
Ridwan setiawan
Jumlah
Persentase
Observer memberikan penilaian dengan memberi skor pada kolom sesuai dengan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa.
Keterangan :
Berilah tanda check list ( √ ) jika siswa yang bersangkutan aktif.
Indikator penilaian :
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru
2. Siswa bertanya pada saat berdiskusi
3. Siswa bekerja sama dengan kelompok untuk berdiskusi dalam menemukan
masalah
4. Siswa mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah dengan tampil
kedepan kelas
5. Siswa menyimpulkan materi yang telah di ajarkan
Skor: 1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik
5 = memuaskan
Sumberrejo, 29 Agustus 2017
Kolaborator
Tri sa’adah, M.Pd.I
NUPTK.4841761661300012
LEMBAR OBSERVASI
Aktivitas Siswa
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Keragaman Sosial Dan Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Kenampakan Alam Dilingkungan Kabupaten/Kota
Dan Propinsi Serta Hubunganya Dengan Keberagaman Sosial Budaya
Kelas : IV/(empat)
Siklus/Pertemuan : II / II
No Nama Siswa Jenis Aktivitas Jumlah Skor
1 2 3 4 5
1 Alfian amri
2 Bunga esti salim
3 Agung saputra
4 Citra septia
5 Eva nurvidani
6 Fadilla zahratunnisa
7 Fitri ramadahani
8 Jaka saputra
9 Nabila zahratunnisa
1
0
Putri rimba wani
1
1
Riko kurnianto
1
2
Ridwan setiawan
Jumlah
Persentase
Observer memberikan penilaian dengan memberi skor pada kolom sesuai dengan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa.
Keterangan :
Berilah tanda check list ( √ ) jika siswa yang bersangkutan aktif.
Indikator penilaian :
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru
2. Siswa bertanya pada saat berdiskusi
3. Siswa bekerja sama dengan kelompok untuk berdiskusi dalam menemukan
masalah
4. Siswa mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah dengan tampil
kedepan kelas
5. Siswa menyimpulkan materi yang telah di ajarkan
Skor: 1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik
5 = memuaskan
Sumberrejo, 2 September 2017
Kolaborator
Tri sa’adah, M.Pd.I
NUPTK.4841761661300012
Lembar Observasi Guru Pada Saat Pembelajaran
Siklus 1 Pertemuan 1
Nama Sekolah : MI Islamiyah Sumberrejo
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : IV (Empat)
Hari/ Tanggal : Selasa, 22 Agustus 2017
Siklus/ Pertemuan : I/1
N
o Aspek yang diamati
skor Js
1 2 3 4
1 Membuka pelajaran
2 Melakukan apersepsi dan motivasi
3 Menjelaskan tujuan pembelajaran
4 Mengarahkan siswa pada masalah
5 Membantu penyelidikan mandiri atau kelompok
6 Mengembangkan dan nyajikan produk/hasil
penyelesaian masalah
7 Menganalisis dan mengevaluaisi proses pemecahan
masalah
8 Memberi penguatan kepada siswa dan
menyimpulkan hasil pembelajaran
9 Memberikan tugas
1
0
Memberikan informasi berikutnya
1
1
Memanfaatkan media dan sumber belajar
1
2
Latihan/evaluasi pembelajaran
1
3
Menutup pembelajaran
Jumlah
presentase keberhasilan
Rata-Rata
Skala Penilaian
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
Sumberrejo, 22 Agustus 2017
Kolaboator
Tri sa’adah, M.Pd.I
NUPTK.4841761661300012
Lembar Observasi Guru Pada Saat Pembelajaran
Siklus 1 Pertemuan 2
Nama Sekolah : MI Islamiyah Sumberrejo
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : IV (Empat)
Hari/ Tanggal : Sabtu, 26 Agustus 2017
Siklus/ Pertemuan : I/2
N
o Aspek yang diamati
Skor Js
1 2 3 4
1 Membuka pelajaran
2 Melakukan apersepsi dan motivasi
3 Menjelaskan tujuan pembelajaran
4 Mengarahkan siswa pada masalah
5 Membantu penyelidikan mandiri atau kelompok
6 Mengembangkan dan nyajikan produk/hasil
penyelesaian masalah
7 Menganalisis dan mengevaluaisi proses pemecahan
masalah
8 Memberi penguatan kepada siswa dan
menyimpulkan hasil pembelajaran
9 Memberikan tugas
1
0
Memberikan informasi berikutnya
1
1
Memanfaatkan media dan sumber belajar
1
2
Latihan/evaluasi pembelajaran
1
3
Menutup pembelajaran
Jumlah
presentase keberhasilan
Rata-Rata
Skala Penilaian
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
Sumberrejo, 26 Agustus 2017
Kolaborator
Tri sa’adah, M.Pd.I
NUPTK.4841761661300012
Lembar Observasi Guru Pada Saat Pembelajaran
Siklus 2 Pertemuan 1
Nama Sekolah : MI Islamiyah Sumberrejo
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : IV (Empat)
Hari/ Tanggal : Selasa , 29 Agustus 2017
Siklus/ Pertemuan : II/1
N
o Aspek yang diamati
Skor Js
1 2 3 4
1 Membuka pelajaran
2 Melakukan apersepsi dan motivasi
3 Menjelaskan tujuan pembelajaran
4 Mengarahkan siswa pada masalah
5 Membantu penyelidikan mandiri atau kelompok
6 Mengembangkan dan nyajikan produk/hasil
penyelesaian masalah
7 Menganalisis dan mengevaluaisi proses pemecahan
masalah
8 Memberi penguatan kepada siswa dan
menyimpulkan hasil pembelajaran
9 Memberikan tugas
1
0
Memberikan informasi berikutnya
1
1
Memanfaatkan media dan sumber belajar
1
2
Latihan/evaluasi pembelajaran
1
3
Menutup pembelajaran
Jumlah
presentase keberhasilan
Rata-Rata
Skala Penilaian
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
Sumberrejo, 29 Agustus 2017
Kolaborator
Tri sa’adah, M.Pd.I
NUPTK.4841761661300012
Lembar Observasi Guru Pada Saat Pembelajaran
Siklus 2 Pertemuan 2
Nama Sekolah : MI Islamiyah Sumberrejo
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : IV (Empat)
Hari/ Tanggal : Sabtu, 2 september 2017
Siklus/ Pertemuan : II/2
N
o Aspek yang diamati
Skor Js
1 2 3 4
1 Membuka pelajaran
2 Melakukan apersepsi dan motivasi
3 Menjelaskan tujuan pembelajaran
4 Mengarahkan siswa pada masalah
5 Membantu penyelidikan mandiri atau kelompok
6 Mengembangkan dan nyajikan produk/hasil
penyelesaian masalah
7 Menganalisis dan mengevaluaisi proses pemecahan
masalah
8 Memberi penguatan kepada siswa dan
menyimpulkan hasil pembelajaran
9 Memberikan tugas
1
0
Memberikan informasi berikutnya
1
1
Memanfaatkan media dan sumber belajar
1
2
Latihan/evaluasi pembelajaran
1
3
Menutup pembelajaran
Jumlah
presentase keberhasilan
Rata-Rata
Skala Penilaian
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
Sumberrejo,2 september 2017
Kolaborator
Tri sa’adah, M.Pd.I
NUPTK.4841761661300012
KISI – KISI SOAL
SIKLUS II
Standar Kompetensi : Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan kenampakan alam dilingkungan kabupaten/kota dan propinsi serta hubunganya dengan keberagaman
sosial budaya
NO Indikator
Ranah Soa
l
No
Tingkat Kesukaran skor
Md Sd Su
1
Menyebutkan aneka ragam kenampakan alam yang ada disekitar
tempat tinggal
C1
1,2
40
2 Menjelaskan sebab-sebab terjadinya
beberapa gejala alam
C2 3
20
3
4
Menyebutkan tindakan dan perilaku manusia
yang menyebabkan kerusakan alam
Menjelaskan hubungan antara keragaman
sosial-budaya dengan kenampakan alam.
C1
4
20
C2
5
20
Keterangan :
Md = Mudah
Sd = Sedang Su = Sukar
KISI – KISI SOAL
SIKLUS I
Standar Kompetensi : Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan kenampakan alam dilingkungan kabupaten/kota dan propinsi serta hubunganya dengan keberagaman
ssosial budaya
NO
Indikator Ranah Soal No Tingkat Kesukaran skor
Md Sd Su
1 memahami dan menyebutkan aneka ragam
kenampakan alam yang ada
disekitar tempat tinggal
C1 1,2
40
2 Menjelaskan sebab-sebab
terjadinya beberapa gejala
alam
C2
3 20
3 Menyebutkan tindakan dan
perilaku manusia yang
menyebabkan kerusakan
alam
C1
4 20
5
20
Keterangan :
Md = Mudah Su = Sukar
Sd = Sedang
DATA HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV
MI ISLAMIYAH SUMBERREJO
Nama Sekolah : MI Islamiyah Sumberrejo
Mata Pelajaran : IPS
Materi : Keragaman Sosial Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam
Siklus : I (Satu)
KKM : 75
N
o
Nama siswa Nilai
pre-test
Keterangan Nilai
post-tes
Keterangan
TT BT T BT
1 Alfian amri 70 BT 75 T
2 Bunga esti salim 75 T BT 70 BT
3 Agung saputra 60 BT 70 BT
4 Citra septia 75 T 80 T
5 Eva nurvidani 80 T 85 T
6 Fadilla
zahratunnisa
70 BT 75 T
7 Fitri ramadahani 80 T 80 T
8 Jaka saputra 70 BT 75 T
9 Nabila
zahratunnisa
80 T 80 T
1
0
Putri rimba wani 70 BT 70 BT
1
1
Riko kurnianto 60 BT 60 BT
1
2
Ridwan setiawan 50 BT 60 BT
Jumlah 830 5 8 915 7 5
Nilai Rata-Rata
69,16%
41,
66%
58,
3%
77,0
8%
6
6,6
%
41,6
%
Nilai Tertinggi 80 80
Nilai Terendah 50 60
Sumberrejo, September 2017
Kolaborator
Tri sa’adah, M.Pd.I
NUPTK.4841761661300012
DATA HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV
MI ISLAMIYAH SUMBERREJO
Nama Sekolah : MI Islamiyah Sumberrejo
Mata Pelajaran : IPS
Materi : Keragaman Sosial Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam
Siklus : 2 (dua)
KKM : 75
N
o
Nama siswa Nilai
pre-test
Keterangan Nil
ai
post-
tes
Keterangan
TT BT T BT
1 Alfian amri 75 T 80 T
2 Bunga esti salim 80 90 T
3 Agung saputra 75 T 80 T
4 Citra septia 80 T 80 T
5 Eva nurvidani 85 T 90 T
6 Fadilla
zahratunnisa
80 T 80 T
7 Fitri ramadahani 80 T 80 T
8 Jaka saputra 60 BT 80 T
9 Nabila
zahratunnisa
80 T 90 T
1
0
Putri rimba wani 80 T 80 T
1
1
Riko kurnianto 75 T BT 60 BT
1
2
Ridwan setiawan 60 BT 60 BT
Jumlah 990 9 3 10
30
10 2
Nilai Rata-Rata 81,6
%
75
%
25
%
85,
83%
83,
3 %
16,6
%
Nilai Tertinggi 90 90
Nilai Terendah 60 60
Sumberrejo, September 2017
Kolaborator
Tri sa’adah, M.Pd.I
NUPTK.4841761661300012
SOAL SIKLUS I
Nama siswa :
Kelas : IV
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi : Keragaman Sosial Dan Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam
Waktu : 2x35 Menit
11. Sebutkan kenampakan alam perairan?
12. Magma yang keluar dari perut bumi disebut?
13. Apakah manusia dapat mencegah terjadinya banjir? Bagaimana caranya?jelaskan!
14. Sebutkan apakah akibatnya bagi kehidupan manusia apabila kekurangan air bersih?
1. Gempa bumi dapat disebabkan oleh?
SOAL SIKLUS II
Nama siswa :
Kelas : IV
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi : Keragaman Sosial Dan Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam
Waktu : 2x35 Menit
11. Sebutkan 3 perilaku manusia yang dapat menyebabkan kerusakan alam
12. Apakah manusia dapat mencegah terjadinya banjir? Bagaimanakah caranya?
13. Masyarakat yang membuka ladang baru dengan menebang pohon dan membakarnya dapat
menyebabkan?
14. Pertanian apa saja yang diusahakan di daerah dengan kondisi seperti pada gambar?
15. Kebanyakan penduduk sekitar pantai bekerja sebagai?
Guru mengarahkan siswa kepada masalah siswa berdiskusi bersama kelompoknya
menyelesaikan perasalahan yang diberikan oleh guru
Guru memberikan apresiasi kepada siswa dengan guru memberikan arahan kepada siswa
permainan papan-panci
siswa menyampaikan hasil pemecahan masalah Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
siswa bertukar ide dengan teman kelompoknya siswa menjawab kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari
RIWAYAT HIDUP
Wulan Fortuna Wardani dilahirkan di Pugung Raharjo
14 Agustus 1995, anak pertama dari dua bersaudara dari
pasangan Bapak Agus Susanto dan Ibu Sumini.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 1
Bumi Dipasena Makmur pada tahun 2007, kemudian
melanjutkan di SMP Negeri 1 Sekampung Udik dan selesai
pada tahun 2010.
Sedangkan Pendidikan Menengah Atas pada SMA Negeri 1
sekampung udik dan selesai tahun 2013. Kemudian melanjutkan pendidikan di IAIN
METRO jurusan PGMI fakultas tarbiyah dan Ilmu keguruan dimulai pada semester 1
tahun 2013/2014.