Upload
phamminh
View
228
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY (TSTS)
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MELALUI KOMPETENSI DASAR
MENGIDENTIFIKASI PERSYARATAN PERSONIL
ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X
AP DI SMK CUT NYA’ DIEN SEMARANG
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Istirokah
NIM 7101408239
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada:
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Ade Rustiana, M.Si. Hengky Pramusinto, S.Pd., M.Pd.
NIP. 19680121992031002 NIP. 198010142005011001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dra. Nanik Suryani, M.Pd.
NIP. 195604211985032001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:
Hari :
Tanggal :
Penguji
Dra. Nanik Suryani, M.Pd.
NIP. 195604211985032001
Anggota I Anggota II
Drs. Ade Rustiana, M.Si. Hengky Pramusinto, S.Pd., M.Pd.
NIP. 19680121992031002 NIP. 198010142005011001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. S. Martono, M.Si.
NIP. 196603081989011001
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, Febuari 2013
Istirokah
Nim 7101408239
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“Jika anda ingin menjadi orang yang
sukses, maka anda harus memiliki
kebiasaan orang sukses”
- Deddy Courbuzer -
Persembahan
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Orang tuaku, kakakku serta
sahabat yang senantiasa
memberikan dukungan dan
motivasi.
2. Almamaterku.
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kasih sayang dan
rahmatNya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul
Penerapan Model Two Stay Two Stray (TSTS) dalam meningkatkan hasil belajar
melalui Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Persyaratan Personil Administrasi
Kantor pada siswa kelas X AP di SMK Cut Nya’ Dien Semarang dengan baik.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, fasilitas,
semangat, serta dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak. Untuk itu, peneliti
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan kesempatan belajar dan memperoleh
pendidikan.
2. Dr. S. Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
yang telah memberi ijin dan kesempatan bagi saya untuk mengadakan
penelitian.
3. Dra. Nanik Suryani, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengalaman kepada
penulis.
4. Drs. Ade Rustiana, M.Si., Dosen Pembimbing I yang telah sabar dan memberi
bimbingan serta arahan kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini
terselesaikan.
5. Hengky Pramusinto, S.Pd., M.Pd. Dosen Pembimbing II yang telah memberi
bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi.
6. Syamsul Bari, S.Pd., Kepala Sekolah SMK Cut Nya’ Dien Semarang yang
telah memberi ijin dan menyediakan fasilitas selama penulis melakukan
penelitian.
vii
7. Aniek Budiyanti, S.Pd., Guru Prodi Administrasi Perkantoran SMK Cut Nya’
Dien Semarang yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan
penelitian.
8. Siswa-Siswi kelas X AP SMK Cut Nya’ Dien Semarang yang telah
berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian.
9. Staf dan karyawan Tata Usaha SMK Cut Nya’ Dien Semarang yang telah ikut
membantu pelaksanaan penelitian.
10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah banyak
membantu memberi dukungan baik moril maupun spiritual dalam penyusunan
skripsi ini.
Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang
setimpal dari Allah SWT. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak, baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Semarang, Febuari 2013
Istirokah
viii
SARI
Istirokah. 2013. “Penerapan Model Two Stay Two Stray (TSTS) dalam
meningkatkan hasil belajar melalui Kompetensi Dasar Mengidentifikasi
Persyaratan Personil Administrasi Kantor pada siswa kelas X AP di SMK Cut
Nya’ Dien Semarang”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi.
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs. Ade Rustiana, M.Si.
Pembimbing II. Hengky Pramusinto, S.Pd., M.Pd.
Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif, Hasil Belajar, dan Model Two Stay
Two Stray
Pembelajaran di SMK Cut Nya’ Dien Semarang menggunakan metode
konvensional dalam proses pembelajarannya. Dari hasil observasi awal di SMK
Cut Nya’ Dien Semarang diperoleh data bahwa pembelajaran (MPPAP) di kelas
X AP memiliki hasil belajar yang rendah. Tercatat pada kelas X AP ada 27 siswa
dari 46 siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, yaitu 75. Hal itu berarti
presentase ketuntasan klasikal sebesar 41%. Untuk meningkatkan hasil belajar
(MPPAP) pada siswa kelas X AP di SMk Cut Nya’ Dien Semarang, maka
dilakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X AP SMK Cut Nya’ Dien
Semarang. Prosedur penelitian ini merupakan siklus kegiatan yang terdiri dari dua
siklus, dimana setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
RPP untuk kelas treatment Two Stay Two Stray dan kelas treatment konvensional,
soal evaluasi tiap akhir siklus, lembar observasi siswa dan guru.
Hasil penelitian kelas dengan treatment Two Stay Two Stray siklus I,
menunjukkan hasil nilai rata-rata siswa sebesar 71 dan persentase ketuntasan
klasikal sebesar 54% dengan nilai tertinggi 90, nilai terendah 50, serta banyaknya
siswa yang tuntas 25 siswa dan sisanya 21 siswa yang tidak tuntas. Sedangkan
analisis hasil tes evaluasi siswa pada siklus II, menunjukkan hasil nilai rata-rata
siswa sebesar 80 dan persentase ketuntasan klasikal sebesar 83% dengan nilai
tertinggi 95, nilai terendah 65, serta banyaknya siswa yang tuntas 38 siswa dan 8
siswa yang tidak tuntas.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar siswa kelas X AP di SMK Cut Nya’ Dien Semarang
pada kompetensi dasar (MPPAP) dengan menggunakan model Two Stay Two
Stray. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini yaitu: bagi guru,
diharapkan bagi guru AP dapat mengembangkan model-model pembelajaran
sebagai variasi kegiatan belajar, salah satunya yaitu model pembelajaran
Kooperatif tipe Two Stay Two Stray sehingga siswa lebih aktif serta siswa juga
dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
ix
ABSTRACT
Istirokah. 2013. "The Application of Model Two Stay Two Stray (TSTS) in
Improving Learning Outcomes through the Basic Competency; Identifying the
Requirements of Administration Office Personnel in Class X AP SMK Cut Nya'
Dien Semarang". Skripsi. The Department of Economics Education. The Faculty
of Economics. Semarang State University. Advisor I. Drs. Ade Rustiana,
M.Si. Advisor II. Hengky Pramusinto, S.Pd., M.Pd.
Keywords: Cooperative Learning, Learning Outcomes, and Model Two Stay
Two Stray
The teaching and learning process in SMK Cut Nya' Dien Semarang still uses
conventional methods. The data which is gained in the beginning observations at
SMK Cut Nya' Dien Semarang shows that the learning of Administration
Principles in class X AP has low result. There are only 27 students from 46
students that scores under the KKM (75). It means that the percentage of classical
completeness is 41%. However, to improve learning outcomes of the subject
Administration Principles in class X AP at SMK Cut Nya' Dien Semarang, the
researcher conducts the action research using Two types of cooperative
learning; Two Stay Two Stray.
The subjects are students of class X AP SMK Cut Nya' Dien Semarang. The study
is consists of two cycles, with each cycle including planning, implementation,
action, observation and reflection. The instrument of collecting Data in this study
is Lesson Plan for Two Stay Two Stray treatment class and
conventional treatment class, evaluation in the end of each cycle, students and
teachers observation sheet.
The result in Two Stay Two Stray treatment class which is obtained through the
analysis of student evaluations in the first cycle, shows an average scores are 71
and the percentage of students classical completeness is 54% with the highest
score is 90, the lowest score is 50, and the number of students who complete is 25
students and the remaining 21 students do not complete. While the analysis of the
test results of students evaluation in the second cycle shows the average student is
80 and the classical completeness percentage of 83% with the highest score is 95,
the lowest score is 65, and the number of students who pass is 38 students and 8
students who do not complete.
Based on the above results, it can be concluded that there is an significant
increase in student learning outcomes in class X AP SMK Cut Nya' Dien
Semarang on subject Administration Principles by using the model Two Stay
Two Stray. The Suggestions related to the results of this study are: for the teacher,
the type of cooperative learning model Two Stay Two Stray can be used as an
alternative teaching and learning activities in order to increase and provide a
creative learning environment for students in the classroom.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... ........ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... iii
PERNYATAAN .................................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v
PRAKATA .......................................................................................................... vi
SARI .................................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 7
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
1.4 Kegunaan Penelitian ........... ..................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 9
2.1 Belajar dan Pembelajaran .......................................................................... 9
2.2 Hasil Belajar .............................................................................................. 12
2.3 Model Pembelajaran .................................................................................. 14
2.4 Pembelajaran Kooperatif ........................................................................... 16
2.5 Two Stay Two Stray ……............................................................................ 19
2.6 Uraian Materi Pokok Bahasan ................................................................... 22
2.7 Penelitian Terdahulu yang Relevan ........................................................... 24
2.8 Kerangka Pemikiran Teoritis ..................................................................... 25
xi
2.9 Pengembangan Hipotesis ........................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 29
3.1 Setting dan Subyek Penelitian ................................................................... 29
3.2 Faktor yang Diteliti .................................................................................... 29
3.3 Rancangan Penelitian ................................................................................. 30
3.4 Prosedur Penelitian ..................................................................................... 32
3.5 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 41
3.6 Metode Analisis Data ................................................................................. 42
3.7 Indikator Keberhasilan ............................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 45
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 45
4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ............................................ 45
4.1.2 Kondisi Awal Siswa .................................................................... 46
4.1.3 Hasil Penelitian Siklus I .............................................................. 47
4.1.4 Hasil Penelitian Siklus II ............................................................. 59
4.2 Pembahasan ............................................................................................... 67
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 72
5.1 Simpulan .................................................................................................... 72
5.2 Saran .......................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 74
LAMPIRAN .......................................................................................................... 76
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Daftar Nilai Kompetensi Dasar Mengidentifikasi
Persyarataan Administrasi Kantor Kelas X AP SMK Cut
Nya’ Dien Semarang Pelajaran 2011/2012……………….. 5
Tabel 2.1 : Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif ............................ 18
Tabel 2.2 : Penelitian Terdahulu yang Relevan......................................... 24
Tabel 4.1 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I................................ 51
Tabel 4.2 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus I.............. 52
Tabel 4.3 : Aktivitas guru dengan pembelajaran TSTS Siklus I............... 54
Tabel 4.4 : Hasil Tes Evaluasi Siklus I..................................................... 56
Tabel 4.5 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II............................... 61
Tabel 4.6 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus II.............. 62
Tabel 4.7 : Aktivitas guru dengan pembelajaran TSTS Siklus II............... 64
Tabel 4.8 : Hasil Tes Evaluasi Siklus II...................................................... 65
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Kerangka Berfikir .................................................................... 26
Gambar 3.1 : Desain Penelitian ..................................................................... 31
Gambar 4.1 : Hasil Observasi Siswa Siklus I ............................................... 51
Gambar 4.2 : Hasil Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus I ................................ 53
Gambar 4.3 : Hasil Tes Evaluasi Siklus I ...................................................... 57
Gambar 4.4 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ............................... 62
Gambar 4.5 : Hasil Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus II ............................... 63
Gambar 4.6 : Hasil Tes Evaluasi Siklus II ..................................................... 66
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 .......... 77
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 .......... 81
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 ......... 85
Lampiran 4 : Silabus .......................................................................................... 89
Lampiran 5 : Kisi-kisi Instrumen Penelitian ...................................................... 90
Lampiran 6 : Kriteria Aktivitas siswa .............................................................. 92
Lampiran 7 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa .............................................. 94
Lampiran 8 : Analisis Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus I ................................ 96
Lampiran 9 : Analisis Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus II ............................. 98
Lampiran 10 : Kriteria Aktivitas Guru ............................................................... 100
Lampiran 11 : Lembar Observasi Aktivitas Guru ............................................... 102
Lampiran 12 : Kisi-kisi Soal Uji Coba ............................................................... 104
Lampiran 13 : Soal Uji Coba .............................................................................. 105
Lampiran 14 : Kunci Jawaban Soal Uji Coba ..................................................... 112
Lampiran 15 : Lembar Kerja Siswa Siklus I ...................................................... 113
Lampiran 16 : Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus I ............................. 114
Lampiran 17 : Lembar Kerja Siswa Siklus II .................................................... 117
Lampiran 18 : Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus II ........................... 118
Lampiran 19 : Kisi-kisi Soal Evaluasi ................................................................ 121
Lampiran 20 : Soal Evaluasi Siklus I ................................................................. 122
Lampiran 21 : Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ....................................... 126
Lampiran 22 : Soal Evaluasi Siklus II ............................................................... 127
Lampiran 23 : Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ...................................... 131
Lampiran 24 : Analisis Nilai Evaluasi Siklus I .................................................. 132
Lampiran 25 : Analisis Nilai Evaluasi Siklus II ................................................. 134
Lampiran 26 : Daftar Nilai Siswa Kelas X AP Tahun Pelajaran 2011/2012 .... 136
Lampiran 27 : Hasil Tes Evaluasi Kelas pada Siklus I dan Siklus II ................ 138
Lampiran 28 : Daftar Nama Siswa Kelas X AP SMK Cut Nyak Dien ............. 140
Lampiran 29 : Daftar Nama Kelompok TSTS Siklus I dan II ........................... 142
xv
Lampiran 30 : Gambar Alur PTK ...................................................................... 143
Lampiran 31 : Rekapitulasi pembelajaran model Two Stay two Stray .............. 144
Lampiran 32 : Foto Dokumentasi dalam Model TSTS dan Tes Evaluasi ........... 147
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi manusia itu merupakan suatu keharusan, karena
pendidikan, manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang
berkembang (Munib, 2006:27). Agar dapat memiliki kemampuan dan
kepribadian yang berkembang hal itu diperlukan usaha, usaha untuk
memperbaiki sumber daya manusia agar menjadi lebih baik adalah dengan
menempuh jalur pendidikan. Baik jalur pendidikan formal maupun nonformal.
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan
berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik. Berpusat pada tujuan
pendidikan nasional, lembaga-lembaga pendidikan merumuskan pembelajaran
sebagai wujud dari kegiatan pendidikan di sekolah. Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan tingkat atas yang
setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). SMK dituntut untuk bisa
menghasilkan calon-calon tenaga kerja yang sebelumnya terlebih dahulu
dibekali dengan ketrampilan dan ilmu pengetahuan di sekolah.
SMK Cut Nya’ Dien Semarang merupakan salah satu dari sekolah
SMK Swasta yang ada di Semarang. SMK Cut Nya’ Dien Semarang memiliki
empat program keahlian yaitu program keahlian Akuntansi, program
Administrasi Perkantoran, program Penjualan dan program Tata busana. Salah
satu kompetensi yang diberikan yaitu program keahlian Administrasi
2
Perkantoran yaitu mengidentifikasi persyaratan personil administrasi
perkantoran. Kompetensi dasar ini sangat penting untuk dipelajari oleh siswa
program Administrasi Perkantoran karena tujuan pembelajaran kompetensi
dasar tersebut adalah siswa dapat mengidentifikasi persyaratan personil
kantor, mengetahui tahapan-tahapan pengadaan personil kantor. Ketuntasan
pada kompetensi dasar mengidentifikasi persyaratan personil administrasi
perkantoran sangat penting untuk siswa, guru perlu menyiapkan pembelajaran
yang sesuai sehingga tercipta suasana kegiatan belajar yang baik.
Aktivitas belajar siswa merupakan salah satu faktor penting dalam
kegiatan belajar mengajar. Hal ini mengingatkan bahwa kegiatan belajar
mengajar diadakan dalam rangka memberikan pengalaman-pengalaman
belajar pada siswa. Jika siswa aktif dalam kegiatan belajar kemungkinan besar
siswa akan dapat mengambil makna dari pembelajaran tersebut. Kegiatan
belajar terjadi jika ada komunikasi antara guru dengan siswa.
Kegiatan belajar yang sedang berlangsung dipengaruhi oleh berbagai
faktor atau kondisi tertentu. Menurut Slameto (2010:54), faktor yang
mempengaruhi belajar ada dua yaitu faktor intern dan ekstern. Sedangkan
Gagne (Zunita, 2010:14), tiga komponen penting dalam kegiatan belajar yaitu
kondisi internal, eksternal dan hasil belajar. Kondisi internal meliputi keadaan
internal seperti jasmaniah, psikologis, kelelahan; kondisi eksternal meliputi
stimulus dari lingkungan siswa; hasil belajar yang dimiliki siswa setelah
melakukan kegiatan belajar. Menurut Anni (2006:5), hasil belajar merupakan
perubahan perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktivitas
3
belajar. Perubahan perilaku tersebut seperti ketrampilan, pengetahuan,
pemahaman, sikap, dan nilai yang diperoleh siswa dari proses belajar
mengajar.
Pada proses belajar mengajar tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
internal, ekternal dan hasil belajar saja. Tetapi ada faktor lain yang dapat
mempengaruhi kegiatan dari hasil belajar siswa yaitu pemilihan model
pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi yang
sedang diajarkan. Model pembelajaran merupakan konsep mewujudkan proses
belajar mengajar, yang berarti rencana yang akan atau dapat dilaksanakan
(Sugandi, 2005:103). Penggunaan model pembelajaran yang diterapkan oleh
guru agar siswa dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan sehingga hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.
Kompetensi dasar mengidentifikasi persyaratan personil kantor AP merupakan
kompetensi yang bersifat teori sehingga pembelajaran perlu melibatkan guru
dalam pemilihan model pembelajaran yang tepat agar siswa lebih mudah
memahami materi.
Ada berbagai macam pendekatan metode atau model pembelajaran
pada saat ini, salah satunya adalah pembelajaran kooperatif. Menurut Buku
Pedoman PPL UNNES (2011:100), pembelajaran kooperatif telah
dikembangkan secara insentif melalui berbagai penelitian, tujuannya untuk
meningkatkan kerja sama akademik antar siswa, membentuk hubungan positif,
mengembangkan rasa percaya diri serta meningkatkan kemampuan akademik
melalui kelompok. Menurut Suprijono (2009:61) model pembelajaran
4
kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi
akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan ketrampilan
sosial.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar mata diklat mengidentifikasi persyaratan personil
AP adalah model pembelajaran Two Stay Two Stray. Model dari pembelajaran
ini siswa dibentuk kelompok. Masing-masing kelompok anggotanya empat
orang. Siswa bekerja sama dalam kelompok dan setelah selesai dua orang
masing-masing kelompok menjadi tamu kelompok lainnya. Dua orang tinggal
dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu
mereka. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. Kelompok mencocokkan dan
membahas hasil kerja mereka (Suprijono, 2009:93-94).
Pembelajaran pada mapel memahami persyaratan personil
administrasi kantor (MPPAP) yang diterapkan di SMK Cut Nya’ Dien
Semarang masih menggunakan metode konvensional, yakni guru hanya
menjelaskan materi secara konsep dengan memberikan latihan soal dan
penugasan. Hal tersebut disebabkan materi pelajaran yang dianjurkan cukup
banyak, sedangkan waktu yang tersedia masih kurang dan media penunjang
pembelajaran masih sederhana. Sehingga guru di SMK Cut Nya’ Dien
Semarang tidak bisa memodifikasi proses pembelajarannya. Pembelajaran
yang bersifat seperti ini, siswa lebih banyak menghafal dengan kata-kata tanpa
memahami makna yang terkandung didalamnya. Sehingga siswa hanya
5
memiliki pengetahuan dengan menghafal dan menjadi penerima pengetahuan
yang pasif, dimana siswa cenderung menunggu dijelaskan terlebih dahulu oleh
guru dari pada mencari dan menemukan sendiri informasi atau pengetahuan
yang mereka butuhkan.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan, bahwa tingkat
pemahaman siswa terhadap konsep materi masih kurang, dimana masih
banyak siswa yang nilainya kurang dari batas minimal standar ketuntasan
belajar siswa atau masih dibawah KKM yaitu 75. Berikut ini adalah nilai
ulangan harian kompetensi dasar mengidentifikasi persyaratan personil kantor
mata diklat memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi
perkantoran.
Tabel 1.1 Daftar Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X AP
Kelas Jumlah siswa
Belum Tuntas Tuntas
< 75 % ≥ 75 %
X AP 46 27 58,7% 19 41,3%
Sumber: Daftar Nilai pegangan guru kelas X AP.
Data tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar persyaratan
personil AP masih kurang optimal. Berdasarkan data tersebut menunjukkan
bahwa dari jumlah siswa yakni 46 siswa, sebesar 58,7% atau sebanyak 27
siswa dibawah standar KKM dan hanya 19 siswa atau 41,3% yang mampu
mencapai nilai ketuntasan. Hal ini menunjukkan siswa kelas X AP belum bisa
mencapai KKM yang telah ditetapkan di sekolah.
Pemahaman di atas selaras dengan penelitian terdahulu, yakni
penelitian yang dilakukan oleh Lutfiyah (2010) dengan judul penerapan
pembelajaran Kooperatif Model Two Stay Two Stray (TSTS) untuk
6
Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat
Melakukan Negosiasi (Studi Kasus pada Siswa Kelas X Pemasaran SMK
Negeri 1 Turen) menunjukkan bahwa pembelajaran dalam mata diklat
melakukan negosisasi mengalami peningkatan. Hasil analisis data bila ditinjau
dari hasil belajar siswa yang ditinjau dari aspek kognitif mengalami
peningkatan yaitu pada siklus I jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 24
siswa (72,72%) sedangkan yang belum tuntas belajar 9 siswa (27,27%), pada
siklus II jumlah siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 29 siswa
(87,87%) dan yang belum tuntas adala 4 siswa (12,12%). Bila ditinjau dari
aspek afektif juga mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I siswa yang
tuntas 19 siswa ( 57,57%) dan yang belum tuntas adalah 14 siswa (42,42%).
Pada siklus II mengalami peningkatan, yaitu siswa yang tuntas adala
31 siswa (93,93%) dan yang belum tuntas adalah 2 siswa (6,06%). Sedangkan
analisis data terhadap keaktifan siswa juga mengalami peningkatan setiap
siklus. Pada siklus I rata-rata persentase untuk deskriptor (1) Saling
Ketergantungan Positif (75%), (2) Interaksi Langsung Antar Individu (62,5%),
(3) Akuntabilitas Individu (68,75%), (4) Ketrampilan Berinteraksi antar
Individu dan Kelompok (83,5%). Pada siklus II mengalami peningkatan untuk
tiap-tiap deskriptor yaitu (1) Saling Ketergantungan Positif (93,75%), (2)
Interkasi Antar Individu (100%), (3) Akuntailitas Individu (93,75%), (4)
Ketrampilan Berinteraksi antar individu dan Kelompok (100%). Kesimpulan
yang dapat diperoleh adalah penerapan pembelajaran kooperatif Two Stay Two
Stray dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
7
Mengingat masih rendahnya kreatifitas siswa dan hasil belajar siswa
serta pentingnya pembelajaran yang tepat untuk meningkatkannya, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model
Two Stay Two Stray (TSTS) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Melalui Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Persyaratan Personil Kantor
Pada Kelas X AP di SMK Cut Nya’ Dien Semarang”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut: “Apakah penerapan model Two Stay Two Stray
dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui kompetensi dasar
mengidentifikasi persyaratan personil Administrasi Kantor kelas X AP di
SMK Cut Nya’ Dien Semarang?”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan
model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar melalui
kompetensi dasar mengidentifikasi persyaratan personil Administrasi Kantor
kelas X AP di SMK Cut Nya’ Dien Semarang.
1.4 Kegunaan penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran dalam
pengembangan ilmu pengetahuan secara umum dan khusus pada
pembelajaran kooperatif dengan model TSTS (Two Stay Two Stray), serta
sebagai pendorong bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian
8
yang lebih baik dan mendalam terhadap permasalahan yang sama sebagai
tindak lanjut dari penelitian ini.
1.4.2 Manfaat Bagi Siswa
Diharapkan meningkatkan peran aktif siswa dalam menumbuhkan
kemampuan dalam memecahkan masalah, kemampuan bekerjasama dan
berkomunikasi, mengurangi kebosanan siswa pada saat menerima
pelajaran, belajar bersosialisasi, belajar mengemukakan pendapat,
menghargai pendapat orang lain serta dapat meningkatkan hasil belajar
mereka.
1.4.3 Manfaat Bagi Guru
Guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya
inovatif sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik
pembelajaran serta bahan ajaran yang dipakai.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan
ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan (Anni, 2006:2).
Menurut Morgan et.al, 1986 dalam Anni (2006:2) menyatakan bahwa belajar
merupakan perubahan relatife permanen yang terjadi karena hasil dari praktik
atau pengalaman. Menurut Djamarah (2008:13) belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
Menurut Anni (2006:4), belajar mempunyai beberapa unsur, yaitu:
a. Pembelajar, dapat berupa peserta didik, pembelajar, warga belajar, dan
peserta pelatihan. Pembelajaran memiliki penginderaan yang digunakan
untuk menangkap rangsangan otak yang digunakan untuk
mentransformasikan hasil penginderaannya ke dalam memori yang
kompleks, dan syaraf atau otot yang digunaka untuk menampilkan kinerja
yang menunjukkan apa yang telah dipelajari.
b. Rangsangan (stimulus), peristiwa yang merangsang penginderaan
pembelajaran disebut situasi stimulus. Agar pembelajar mampu belajar
optimal, ia harus memfokuskan pada stimulasi tertentu yang diamati.
10
c. Memori, memori pembelajar berisi berbagai kemampuan berupa
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dihasilkan dari aktifitas belajar
sebelumnya.
d. Respon, yaitu tindakan yang dihasilkan dari aktualitas memori.
Pembelajar yang sedang mengamati stimulus, maka memori yang ada di
dalam dirinya kemudian memberikan respon terhadap stimulus tersebut.
Respon dalam pembelajaran diamati pada akhir proses belajaran yang
disebut perubahan perilakunya atau kinerja (performance).
Menurut Djamarah (2008:15-16), belajar merupakan proses perubahan
perilaku, ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan kedalam ciri-ciri
belajar:
1. Perubahan yang terjadi secara sadar
Perubahan yang dimaksud berarti individu yang menyadari terjadinya
perubahan itu sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi
adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa
pengetahuannya, kecakapannya, kebiasannya bertambah.
2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
Perubahan belajar bersifat fungsional merupakan sebagai hasil belajar
perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung secara terus
menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan meyebabkan
perubahan berikutnya. Misalnya, jika seseorang anak belajar menulis,
maka ia akan mengalami perubahan dari tidak menulis menjadi dapat
menulis.
11
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Perubahan belajar bersifat positif maksudnya dalam perbuatan belajar,
perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh
suatu yang lebih baik dari sebelumnya.
4. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar
meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar
sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku
secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, ketrampilan, pengetahuan, dan
sebagainya.
Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa (events) yang
mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu
memperoleh kemudahan Anni (2009:5). Menurut Gagne dalam Anni
(2009:192) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian
peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses
internal belajar. Sedangkan menurut Hamalik (2009:57) pembelajaran adalah
suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai
tujuan pembelajaran.
Jadi, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
12
2.2 Hasil Belajar
Menurut Depdiknas, hasil belajar (prestasi belajar) siswa yang
diharapkan adalah kemampuan yang utuh yang mencakup kemampuan
afektif, kognitif, psikomotorik. Menurut Hamalik (2009:30) hasil belajar
adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada
orang tersebut. Sedangkan menurut (Anni, 2006:5) hasil belajar merupakan
perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas
belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada
apa yang dipelajari oleh pembelajar.
Hasil belajar dapat menjadi tolok ukur keberhasilan dari suatu kegiatan
belajar mengajar. Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa
hasil belajar adalah hasil kemampuan pencapaian seseorang pada bidang
tertentu setelah terjadinya proses belajar mengajar yang dapat diukur dengan
tes. Hasil belajar yang dimaksud disini adalah hasil belajar pada kompetensi
mengidentifikasi persyaratan personil kantor yang dinyatakan dalam bentuk
angka.
Menurut Hamalik (2009:30) hasil belajar akan tampak pada setiap
perubahan pada aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah: (1)
Pengetahuan, (2) Kebiasaan, (3) Ketrampilan, (4) Apresiasi, (5) Emosional,
(6) Hubungan sosial, (7) Jasmani, (8) Etis atau budi pekerti, (9) Sikap.
Bloom dalam Sugandi (2005:24-27) menyatakan hasil belajar terbagi
menjadi tiga ranah yaitu:
13
1. Ranah kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah afektif
Ranah afektif berorientasi pada nilai dan sikap yang terdiri dari lima
kategori, yakni, penerimaan, merespon, penghargaan terhadap nilai,
pengorgaisasian, pengamalan. Secara hierarkis kategori penerimaan
adalah tingkat paling rendah dan pengamalan tingkat paling tinggi.
3. Ranah psikomotor
Berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak.
Ada enam aspek ranah psikomotor yakni, gerakan reflek, ketrampilan
gerakan dasar, kemampuan perseptual, gerakan ekspresif dan
interpretatife.
Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian dari hasil belajar.
Tetapi diantara ketiganya, ranah kognitif yang banyak dinilai oleh guru
karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menangkap dan menguasai
materi pelajaran yang hasilnya berupa pengetahuan, pemahaman, dan
kemahiran intelektual.
Menurut Slameto (2010:54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar yaitu:
1. Faktor intern (faktor yang berasal dari dalam diri siswa). Faktor intern
dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Faktor jasmaniah. Faktor jasmaniah ini meliputi faktor kesehatan,
cacat tubuh.
14
b. Faktor psikologis. Faktor psikologis ini meliputi, intelegensi,
perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.
c. Faktor kelelahan. Faktor kelelahan pada seseorang walaupun sulit
untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).
2. Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor
ini dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu;
a. Faktor keluarga. Faktor keluarga meliputi, (1) cara orang tua
mendidik, (2) relasi antara anggota keluarga, (3) suasana rumah
tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
b. Faktor sekolah. Faktor sekolah meliputi, (1) metode mengajar, (2)
kurikulum, (3) relasi guru dengan siswa, (4) relasi siswa dengan
siswa, (5) disiplin sekolah, (6) alat pengajaran, (7) waktu sekolah,
(8) standar pelajaran di atas ukuran, (9) keadaan gedung, (10)
metode belajar, (11) tugas rumah.
c. Faktor masyarakat. Faktor masyarakat meliputi, kegiatan siswa
dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan
masyarakat.
2.3 Model Pembelajaran
Istilah model pembelajaran dibedakan dari istilah strategi
pembelajaran, metode pembelajaran atau prinsip pembelajaran. Istilah model
pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi, metode
atau prosedur. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang
digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi
petunjuk kepada guru di kelas (Suprijono, 2009:46).
Model pembelajaran Joyce (Trianto, 2007:5) model pembelajaran
adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial
dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di
dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.
15
Menurut Trianto (2009:23) model pembelajaran mempunyai empat ciri-
ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri
tersebut adalah:
1) Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya.
2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dicapai).
3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil.
4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat
tercapai.
Adapun berbagai contoh inovasi model pembelajaran, yaitu:
1. Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)
2. Pembelajaran SETS ( Sains, Environment, Technology and Society)
3. Pembelajaran portofolio
4. Pembelajaran kooperatif
Sumber: Buku Pedoman PPL UNNES (2011:96).
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu pola rancangan atau langkah-langkah
pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai pedoman dan memberikan
arah bagi guru untuk merencanakan aktivitas belajar mengajar agar dalam
proses belajar mengajar menjadi lebih sistematis serta dapat mencapai tujuan
yang ingin dicapai.
16
2.4 Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih
mudah menemukan dan memahami konsep yang sangat sulit jika mereka
saling berdiskusi dengan temannya. pembelajaran kooperatif para siswa akan
duduk bersama memecahkan atau mendiskusikan sebuah masalah untuk
dapat menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru. Jadi, hakikat
sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam
pembelajaran kooperatif (Trianto, 2007:41).
Pembelajaran kooperatif didefinisikan sebagai pembelajaran yang
sesuai dengan fitrah manusia yaitu adanya saling ketergantungan, saling
membantu antara yang satu dengan yang lain sehingga mempunyai tanggung
jawab dengan tujuan bersama. Slavin (2009:4) mengemukakan bahwa
pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran
dimana siswa bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling
membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran.
Pembelajaran kooperatif secara umum dianggap lebih diarahkan oleh
guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta
menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu
peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya
menentapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas (Suprijono, 2009:54).
Menurut Johnson and Johnson dalam jurnal Hong Kwen et.al
(2001,BOO01079)
“Cooperatif learning is “a relationship in a group of student that
requires positive interdepence (a sense of sink or swim together),
individual accountability (each of us has to contribute and learn),
17
interpersonal skills (communication, trust, leadership, decision
making and conflict resolution), face-to-face promotive interaction,
and processing (reflection on how well the team is functioning and
how to function even better)”
Maksud dari definisi di atas pembelajaran kooperatif adalah suatu
hubungan dalam kelompok siswa yang memerlukan saling ketergantungan
positif (rasa saling membutuhkan), akuntabilitas individu (masing-masing
dari kita harus berkontribusi dan belajar), ketrampilan antar pribadi
(komunikasi, kepercayaan, kepemimpinan, pengambilan keputusan dan
resolusi konflik), tatap muka interaksi promotif dan penggolahan
(merefleksikan bagaimana tim berfungsi dengan baik).
Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa model antara lain
sebagai berikut (Slavin, 2009:11-25):
1. Stutent Team Achievment Division (STAD)
2. Teams Games Tournament (TGT)
3. Jigsaw
4. Team Accelerated Instruction (TAI)
5. Group Investigation (GI)
6. Learning Together
7. Complex Instruction
Agus Suprijono (2009:89-100) ada beberapa model pembelajaran, yaitu:
1. Jigsaw
2. Think Pair Share (TPS)
3. Numbered Heads Together (NHT)
4. Group Investigation (GI)
18
5. Two Stay Two Stray (TSTS)
6. The Power of Two
7. Listening Team
8. Point-Counter-Point
Agus Suprijono (2009:65) Sintaks model pembelajaran kooperatif
terdiri dari 6 (enam) fase, yaitu sebagai berikut :
TABEL 2.1
SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
FASE-FASE PERILAKU GURU
Fase 1 : Present goals and set
Menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan peserta didik
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
mempersiapkan peserta didik siap
belajar.
Fase 2 : Present information
Menyajikan informasi.
Mempresentasikan informasi kepada
peserta didik secara verbal.
Fase 3 : Organize students into learning
teams
Mengorganisir peserta didik ke
dalam tim-tim belajar.
Memberikan penjelasan kepada
peserta didik tentang tata cara
pembentukan tim belajar dan
membantu kelompok melakukan
transisi yang efisien.
Fase 4 : Assist team work and study
Membantu kerja tim dan belajar
Membantu tim-tim belajar selama
peserta didik mengerjakan tugasnya.
Fase 5 : Test on the materials
Mengevaluasi
Menguji pengetahuan peserta didik
mengenai berbagai materi
pembelajaran atau kelompok-
kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya.
Fase 6 : Provide recognition
Memberikan pengakuan atau
penghargaan.
Mempersiapkan cara untuk mengakui
usaha dan prestasi individu maupun
kelompok.
19
Menurut Arends (Trianto, 2007:47), menyatakan bahwa pelajaran yang
menggunakan pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan
materi belajar.
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi,
sedang dan rendah.
3. Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku,
jenis kelamin yang beragam.
4. Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif tersebut memerlukan kerjasama, saling ketergantungan positif,
tanggung jawab individual pada kelompok, interaksi positif antar kelompok,
ketrampilan sosial dalam pencapaian tugas, tujuan dan penghargaan.
2.5 Model Pembelajaran Two Stay Two Stray
Model pembelajaran Two Stay Two Stray ini dapat diartikan dua tinggal
dua pergi. Model pembelajaran ini siswa dibentuk kelompok. Masing-masing
kelompok anggotanya empat orang. Siswa bekerja sama dalam kelompok dan
setelah selesai dua orang masing-masing kelompok menjadi tamu kelompok
lainnya. Dua orang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja
dan informasi ke tamu mereka. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok
mereka sendiri melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. Kelompok
mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka (Suprijono, 2009:93-94).
20
Menurut Anita Lie (Zunita 2010:25) menyatakan dalam mengajukan
pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan empat struktur fase
sebagai sintaks TSTS:
1. Fase : Penomoran
Dalam fase ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok 4-5 orang dan
kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1-5.
2. Fase : Mengajukan pertanyaan
Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat
bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat
tanya. Misalnya, “Berapakah jumlah gigi orang dewasa?” atau berbentuk
arahan, Misalnya ”Pastikan setiap orang mengetahui 5 buah ibukota
propinsi yang terletak di Pulau Sumatera”.
3. Fase : Berfikir Bersama
Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan
meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim.
4. Fase : Bertamu
Guru membimbing tiap-tiap kelompok untuk mewakilkan 2 dari 4 orang
dalam satu kelompok untuk bertamu ke kelompok lain dan bertugas untuk
mencari tahu apa yang didiskusikan oleh kelompok lain, sedangkan 2
siswa yang tinggal bertugas memaparkan hasil diskusi kelompok ke
kelompok yang lain.
21
Ciri-ciri model pembelajarn Two Stay Two Stray:
1. Siswa bekerja kelompok untuk menuntaskan materi belajarnya.
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang
dan rendah.
3. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.
Adapun kelemahan dan kelebihan model pembelajaran TS-TS sebagai
berikut:
1. Kelebihan
a. Dapat diterapkan pada semua kelas atau tindakan
b. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna
c. Lebih berorientasi pada keaktifan
d. Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya
e. Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan
f. Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar
2. Kelemahan
a. Membutuhkan waktu yang lama
b. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok, karena tidak
terbiasa sehingga merasa asing dan sulit untuk bekerja sama
c. Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan
d. Siswa yang pandai menguasai jalannya diskusi, sehingga siswa yang
kurang pandai lebih sedikit dalam mempunyai kesempatan untuk
mengeluarkan pendapatnya.
Sumber:http://library.um.ac.id/.../penerapan-model-pembelajaran-two-stay- two-stray
22
2.6 Uraian Materi Memahami Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Administrasi
Perkantoran (MPPAP).
Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi
Perkantoran (MPPAP) merupakan salah satu pembelajaran yang harus
dikuasai siswa program keahlian administrasi Perkantoran. Standar
kompetensi ini membahas tentang ruang lingkup administrasi
perkantoran, kegiatan-kegiatan dalam administrasi perkantoran,
mengetahui bagaimana fungsi dan pekerjaan dan apa saja yang menjadi
sarana prasarana serta macam-macam personil kantor.
Prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran terdiri
dari lima kompetensi dasar, salah satunya adalah mengidentifikasi
persyaratan personil. Pada kompetensi dasar “mengidentifikasi
persyaratan personil kantor” ini memiliki tiga ranah pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap. Pengetahuan yang harus dipahami adalah
mengenai macam-macam personil kantor, tugas dan tanggung jawab
serta perangkat personil kantor.
Pengertian Personil Kantor adalah orang-orang atau
karyawan/pegawai yang menjalankan atau melayani pekerjaan-pekerjaan
dalam suatu organisasi atau kantor pemerintahan atau swasta untuk
mencapai suatu tujuan tertentu dengan mendapat imbalan jasa berupa
gaji dan tunjangan. Macam-macam personil kantor adalah administrator,
manajer, staf atau pembantu ahli, dan pegawai.
Untuk mendapatkan personil kantor yang handal, cakap, berdaya
guna dan berhasil guna, diperlukan beberapa proses dan tahapan-tahapan
sebagai berikut:
1. Analisis jabatan (job analysis)
Adalah suatu kegiatan untuk memberikan analisa atau menganalisis
pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dilakukan, bagaimana
mengerjakannya dan mengapa harus dilaksanakan. Manfaat analisa
jabatan adalah untuk memberikan informasi mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan uraian pekerjaan (job description), spesifikasi
pekerjaan (job specification), dan evaluasi pekerjaan (job evaluation).
2. Rekrutmen
Adalah suatu proses usaha untuk mencari dan mempengaruhi tenaga
kerja agar mau melamar untuk lowongan kerja yang ada dalam suatu
perusahaan atau instansi, baik instansi swasta maupun pemerintah.
Rekrutmen harus berpedoman pada spesifikasi pekerjaan yang telah
ditentukan untuk mengisi jabatan tersebut. Spesifikasi pekerjaan harus
diuraikan dengan jelas, sehingga pelamar mengetahui kualifikasi apa
saja yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan kerja tersebut. Misalnya
tingkat pendidikan, batas usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan,
keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki.
23
Kendala-kendal dalam rekrutmen, yaitu:
1. Kebijakan perusahaan, biasanya menyangkut besar-kecilnya
komponen gaji dan kesejahteraan yang diharapkan pelamar.
2. Persyaratan jabatan, semakin banyak persyaratan yang harus
dipenuhi pelamar, semakin sedikit minat pelamar.
3. Soliditas perusahaan, besar kecil soliditas perusahaan akan
mempengaruhi besar kecilnya minat pelamar.
4. Kondisi pasar tenaga kerja, tinggi rendahnya tingkat penawaran
tenaga kerja, akan mempengaruhi besar kecilnya minat pelamar,
3. Seleksi
Adalah tahapan kegiatan suatu perusahaan dalam rangka memiliki
karyawan atau tenaga kerja yang paling tepat dan dalam jumlah yang
tepat pula dari calon-calon tenaga kerja yang ada. Seleksi merupakan
tahapan yang sangat penting yang harus dilakukan perusahaan agar
mendapatkan karyawan yang qualified (berkualitas), sehingga
pembinaan, pengembangan, dan pengaturan karyawan menjadi lebih
baik.
Dalam melaksanakan tahapan seleksi harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Seleksi harus efisien dan efektif
2. Seleksi harus memperhatikan peraturan-peraturan pemerintah yang
berlaku
3. Petugas seleksi harus cerdas dan jujur
4. Pengertian “orang yang tepat pada tempat yang tepat” harus
diperhatikan dan diartikan secara dinamis.
Tujuan dari diadakannya seleksi adalah karena untuk memperoleh
karyawan yang:
1. Qualified dan professional
2. Jujur dan disiplin
3. Inovatif dan bertanggung jawab
Mutasi personil kantor adalah proses pemindahan posisi atau
jabatan seorang karyawan, baik secara horizontal (rotasi kerja/transfer)
ataupun vertikal (promosi dan demosi) dalam suatu organisasi. Mutasi
seringkali dilakukan atas keinginan atau kebutuhan karyawan sendiri.
Mutasi dalam suatu organisasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
secara horizontal (rotasi kerja/mutasi biasa) dan secara vertikal
(promosi dan demosi).
Pemberhentian personil kantor atau pemutusan hubungan kerja
berarti berakhirnya ikatan antara karyawan dengan organisasi atau
perusahaan.
(Sri Endang, 2010: 67-88).
24
2.7 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Adapun penelitian yang relevan antara lain adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
No Judul Penulis Hasil Penelitian Variabel
1. Penerapan pembelajaran
Kooperatif Model Two
Stay Two Stray (TSTS)
untuk Meningkatkan
Keaktifan dan Hasil
Belajar Siswa pada Mata
Diklat Melakukan
Negosiasi (Studi Kasus
pada Siswa Kelas X
Pemasaran SMK Negeri
1 Turen
Lutfiyah
(2010)
Hasil akhir dari
penelitian ini
menunjukkan
penerapan
pembelajaran
kooperatif Two
Stay Two Stray
dapat
meningkatkan
keaktifan dan hasil
belajar siswa, yang
terbukti dari
persentase siswa
yang memenuhi
kriteria
keberhasilan
meningkat 15,15%,
siklus I 72,72%
menjadi 87,87%
pada siklus II.
Variabel
bebas :
model
TSTS
(Two Stay
Two
Stray)
Variabel
terikat:
keaktifan
dan hasil
belajar
siswa
1. 2
h
h
h
h
h
2
Memadukan Metode
Pembelajaran
Number Head
Together (Kepala
bernomor) dengan
Metode Two Stay
Two Stray (Dua
Tinggal Dua Pergi)
untuk meningkatkan
hasil belajar IPS
Ekonomi pokok
bahasan kelangkaan
sumber daya dan
kebutuhan manusia
yang terbatas pada
siswa kelas VIII A
SMP N I Kembang
Zunita
(2010)
Hasil belajar siswa
sebelum pemaduan
metode NHT dan
TSTS rata-rata
hasil belajar adalah
63,03 dengan
ketuntasan klasikal
42% atau
ketuntasan belajar
dapat dicapai oleh
15 siswa. Pada
siklus I 66,11
dengan ketuntasan
klasikal 58% atau
21 siwa. Siklus II
83% dicapai oleh
30 siswa dengan
Variabel
bebas:
Metode
TSTS dan
NHT
Variabel
terikat:
hasil
belajar
siswa
25
Kabupaten Jepara nilai rata-rata
71,39%, siklus III
94% atau dicapai
oleh 34 siswa
dengan nilai rata-
rata 76,11.
2.8 Kerangka Berfikir
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan pada hakekatnya
pembelajaran adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi siswa agar dalam
proses belajarnya siswa dapat lebih meningkatkan pemahaman dan motivasi
terhadap materi yang diberikan oleh guru serta mampu mencapai hasil yang
maksimal. Dalam hal ini guru harus dapat berperan secara aktif kepada siswa
serta tahu bagaimana cara membelajarkan siswa dengan berbagai variasi
sehingga terhindar dari rasa bosan dan tercipta suasana pembelajaran yang
menyenangkan.
Realita menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran masih belum
sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Rendahnya hasil belajar siswa,
rendahnya partisipasi siswa dalam pembelajaran menjadikan pembelajaran
tidak kondusif.
Penggunaan model pembelajaran yang tepat diharapkan dapat
meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa akan materi yang telah
disampaikan oleh guru. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan
untuk memperbaiki proses pembelajaran terdapat dalam model pembelajaran
kooperatif yang melibatkan seluruh siswa secara aktif untuk bekerja sama
dalam proses pembelajaran. TSTS merupakan salah satu metode pembelajaran
26
kooperatif yang melibatkan dari awal sampai akhir kegiatan pembelajaran.
Model ini memberikan kesempatan yang sama pada seluruh siswa untuk
saling bekerja sama dan membagi ide-ide dengan cara berdiskusi mengenai
materi pelajaran sampai semua anggota tim memahami materi pelajaran
tersebut. Aplikasi model pembelajaran kooperatif tipe TSTS, diharapkan dapat
membantu siswa untuk dapat lebih berani berpendapat sehingga menjadikan
siswa lebih aktif dan meningkatkan hasil belajar. Apabila disajikan dalam
bentuk bagan, alur pemikiran di atas adalah sebagai berikut:
27
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
Model pembelajaran menggunakan TSTS (Two Stay TwoStray)
a. Penomoran
b. Mengajukan pertanyaan
c. Berfikir Bersama
d. Bertamu
e. Memaparkan hasil diskusi.
Guru Siswa
Metode yang
digunakan
berpusat pada
guru.
Pokok bahasan
1. Proses belajar mengajar
kurang melibatkan siswa,
keaktifan siswa kurang.
2. Tingkat pemahaman siswa
terhadap materi masih
kurang
3. Siswa belum mencapai
ketuntasan belajar
Materi yang dipelajari menjadi lebih mudah
Ketercapaian ketuntasan belajar siswa dengan KKM
75 untuk hasil belajar kognitif (Mulyasa, 2009:218).
Mengidentifikasi
persyaratan
personil
administrasi
perkantoran
28
2.9 Pengembangan Hipotesis
Hipotesis tindakan dalam penelitian adalah penerapan model
pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar melalui
kompetensi dasar mengidentifikasi persyaratan personil administrasi kantor.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Seting dan Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Cut Nya’ Dien Semarang, yang
beralamat di Jalan Wolter Mongginsidi No. 99. Subjek penelitian ini adalah
kelas X AP yang berjumlah 46 siswa, yang berdasarkan hasil pengamatan
dan wawancara memiliki hasil belajar yang relatif masih rendah.
3.2 Faktor yang Diteliti
1. Faktor Siswa
Kegiatan belajar siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe
Two Stay Two Stray pada kelas dengan model Two Stay Two Stray dan
model konvensional untuk kelas dengan treatment konvensional. Alasan
digunakannya kelas konvensional dalam penelitian ini adalah kelas ini
hanya digunakan untuk melihat kondisi pembelajaran di kelas sebelum
diadakannya pembelajaran dengan treatment Two Stay Two Stray dan
juga peneliti ingin menunjukkan seberapa besar persentase peningkatan
nilai siswa dengan menggunakan model konvensional dan yang
menggunakan model Two Stay Two Stray.
2. Faktor Guru
Materi pembelajaran yang dipersiapkan dan strategi pembelajaran
yang diterapkan guru, sehingga dalam pembelajaran siswa dapat
memahami materi. Aktivitas guru dalam melakukan pembelajaran dengan
30
menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray, apakah sudah
sesuai dengan langkah-langkah yang tertulis pada rencana pembelajaran
atau belum.
3. Faktor Hasil Belajar
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menyelenggarakan
Prinsip-Prinsip Administrasi Perkantoran yang dicapai setelah diberikan
model Two Stay Two Stray, apakah sudah meningkat atau belum.
3.3 Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut
Arikunto (2010:130) penelitian tindakan kelas merupakan pencermatan
dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam kelas secara bersamaan. Menurut
Subyantoro (2009:3) penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian
yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak
disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di
dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki
kondisi pembelajaran yang dilakukan. Jadi pada hakikatnya
dilaksanakannya penelitian tindakan kelas diantaranya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan untuk meningkatkan proses belajar
siswa yang diselenggarakan guru, yang diharapkan tidak terjadi
permasalahan selama proses belajar mengajar berlangsung.
Penelitian ini ada dua siklus, yaitu proses tindakan siklus I dan
siklus II. Siklus I bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa pada
31
kompetensi mengidentifikasi persyaratan personil AP siklus I digunakan
sebagai refleksi untuk melaksanakan siklus II, sedangkan tindakan pada
siklus II bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa pada
kompetensi dasar mengidentifikasi persyaratan personil AP setelah
dilakukan perbaikan dalam kegiatan belajar-mengajar yang didasarkan
pada refleksi siklus I. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan/tindakan, (3) pengamatan/observasi, (4)
refleksi (Suyadi, 2010:50-64). Desain penelitian tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut:
OBA P RP
R R T
O O
Gambar 3.1
Desain Penelitian PTK
Keterangan:
OBA : Observasi Awal
P : Perencanaan
T : Tindakan
O : Observasi
R : Refleksi
RP : Revisi Perencanaan
Sumber : Subyantoro (2009:141).
Siklus I Siklus II
32
Berdasarkan bagan tersebut, dapat dijelaskan bahwa penelitian ini
dilaksanakan melalui dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Masing-
masing siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi. Observasi awal dilakukan sebelum melaksanakan
keempat tahap tersebut. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi siswa
selama melaksanakan pembelajaran di kelas, serta untuk mengidentifikasi
kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran. Selain itu, peneliti dan
siswa dapat saling mengenal sehingga penelitian yang akan dilakukan
dapat berlangsung dengan lancar.
Sebelum penelitian tindakan siklus I dilaksanakan, peneliti
melakukan tes awal untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa
dalam membaca pemahaman. Hasil tes awal digunakan sebagai nilai awal
atau nilai pra siklus untuk dibandingkan dengan nilai siklus I dan siklus II,
sehingga dapat ditentukan kriteria standar ketuntasan membaca
pemahaman untuk menjawab pertanyaan.
3.4 Prosedur Penelitian
3.4.1 Instrumen Penelitian
Sebelum soal evaluasi digunakan, perlu dilakukan uji coba dahulu
untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran
soal.
1. Validitas
Merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesulitan
suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen
33
tersebut mengukur apa yang hendak di ukur (Arikunto, 2002:65). Agar
perangkat tes valid, maka dilakukan uji validitas, dimana uji validitas
tersebut dalam penelitian ini menggunakan validitas isi. Sebuah tes
dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu
yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan (Arikunto,
2002:67).
Untuk mencari tingkat validitas soal perlu juga dicari validitas item
yang mempunyai dukungan besar terhadap skor total. Berikut ini rumus
korelasi product moment dengan angka kasar.
Keterangan:
: Koefisien korelasi antara x dan y
X : Skor butir soal yang dicari validitasnya
Y : Skor total butir soal
N : Jumlah peserta tes
∑X2 : Jumlah kuadrat nilai x
∑Y2
: Jumlah kuadrat nilai y
∑XY : Jumlah perkalian skor item dengan skor total
(Arikunto, 2002:72).
Perhitungan validitas ini dihitung dengan bantuan program
ANATES V4. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah
pertanyaan-pertanyaan pada kuasioner yang harus dibuang atau diganti
34
karena dianggap tidak relevan. Masing-masing item akan dibandingkan
dengan rtabel, dengan kriteria:
1. Apabila rhitung > rtabel (0,339) maka dikatakan item soal tersebut
valid.
2. Apabila rhitung < rtabel (0,339) maka dikatakan item soal tersebut
tidak valid.
Berdasarkan perhitungan tersebut menunjukkan bahwa
thitung>rtabel yaitu N=34 adalah 0,339, dengan demikian dapat
dikatakan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dari 40
soal terdapat lima item (nomor 21, 22, 29, 32, 38) pertanyaan yang tidak
valid tersebut tidak digunakan dalam penelitian ini, karena sudah
terwakili oleh item pertanyaan lain yang masih satu indikator, maka
dapat disimpulkan bahwa instrumen yang valid sebanyak 35 item
pertanyaan (nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40) dapat
digunakan dalam penngambilan data. (lebih jelasnya lihat pada lampiran
halaman 157).
2. Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2002:86). Reliabilitas berkenaan
apakah suatu tes dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah
35
ditetapkan. Suatu tes dapat dikatakan reliabel apabila memberikan hasil
yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau
kesempatan yang berbeda. Rumus yang digunakan untuk menghitung
reliabilitas bentuk pilihan ganda adalah menggunakan KR-21 yang
dikemukakan oleh Kuder dan Richardson.
Keterangan:
: Reliabilitas
: Banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
: Skor rata-rata (Mean)
: Varians total (Arikunto, 2002:103)
Setelah r11 diketahui, maka kemudian dibandingkan dengan
harga rtabel. Apabila r11 > rtabel maka dikatakan instrumen tersebut
reliabel. Perhitungan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan
program ANATES V4. (Hasilnya dapat dilihat pada lampiran 34
halaman 157).
3. Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal digunakan untuk mengetahui soal
tersebut mudah dan sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu
sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus sebagai
berikut:
36
Keterangan:
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS : Jumlah seluruh peserta tes.
Adapun klasifikasi sebagai berikut:
0,00 < P ≤ 0,30 ( soal sukar)
0,30 < P ≤ 0,70 (soal sedang)
0,70 < P ≤ 1,00 (soal mudah) (Arikunto, 2002: 207-210).
Berdasarkan hasil uji coba yang dihitung dengan program
ANATES V4, dari 40 butir soal terdapat 12 soal dengan kategori mudah
yaitu soal nomor 16, 18, 23, 27, 28, 29, 30, 31, 34, 35, 36, dan 37. Soal
dengan kategori sedang ada 23 soal yaitu 1,4, 6, 7,8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 17, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 33, 39, dan 40. Soal dengan
kategori sukar ada 5 soal yaitu nomor 2, 3, 5, 32, 38.
4. Daya beda soal
Untuk mengukur daya pembeda digunakan rumus sebagai
berikut:
D = = PA- PB
37
Keterangan:
D : Daya pembeda
JA : Banyaknya peserta kelompok atas
JB : Banyaknya peserta kelompok bawah
BA : Banyaknya Peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PA : Populasi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB : Populasi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria soal-soal yang dipakai sebagai instrumen berdasarkan daya
pembedanya diklasifikasikan sebagai berikut:
0,00 < D ≤ 0,20 daya pembedanya jelek
0,20 < D ≤ 0,40 daya pembedanya cukup
0,40 < D ≤ 0,70 daya pembedanya baik
0,70 < D ≤ 1,00 daya pembedanya baik sekali
Bila D negatife berarti semua tidak baik, jadi semua butir soal yang
mempunyai nilai D negatife sebaiknya dibuang atau tidak dipakai
(Suharsimi, 2006:218). (Hasilnya dapat dihat pada lampiran 34 halaman
154)
4.4.2 Langkah-Langkah Penelitian
Adapun langkah-langkah peelitian yang akan ditempuh adalah
sebagai berikut:
38
1. Prosedur Penelitian Siklus I
a. Perencanaan
Tahap pertama yang dilakukan adalah observasi awal dan
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran sampai dengan
pelaksanaan pembelajaran yang mencakup rumusan tujuan
pembelajaran sampai dengan penilaian untuk mengukur keberhasilan
belajar siswa. Untuk lebih jelasnya akan dijabarkan sebagai berikut:
1) Membuat RPP dengan model TSTS.
2) Membuat lembar observasi untuk mengamati proses
pembelajaran dengan model TSTS.
3) Membuat lembar latihan terbimbing.
4) Membuat lembar latihan mandiri.
b. Pelaksanaan Tindakan
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi dasar dan memastikan siswa memahami tujuan yang
disampaikan.
b. Guru menentukan materi dan menjelaskan materi serta
mengembangkan pengetahuan awal siswa tentang materi.
c. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen yang
terdiri dari 4-5 siswa. Kelompok heterogen tediri dari siswa yang
berkemampuan tinggi, sedang dan rendah yang berasal dari suku,
agama dan ras yang berbeda.
39
d. Guru menjelaskan tugas kelompok, tanggung jawab kelompok,
setiap anggota kelompok harus bekerja sama dengan baik, saling
membantu dan berbagi tugas serta saling menghargai kelompok
lain.
e. Guru menjelaskan aturan main dari model pembelajaran TSTS,
yaitu:
a) Tahap 1: Penomoran
Sesudah guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri
dari 4-5 siswa, kelompok diberi nomor/angka/nama agar dapat
membedakan kelompok satu dengan yang lainnya. Kemudian
ketua dari kelompok maju untuk mengambil gulungan yang
berisikan materi yang harus di diskusikan bersama kelompok
masing-masing.
b) Tahap 2: Mengajukan pertanyaan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
yang akan diajarkan.
c) Tahap 3: Berfikir bersama
Siswa melakukan diskusi dan berfikir bersama dalam
kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru.
40
d) Tahap 4: Bertamu
Memilih dua dari empat siswa sebagai tamu bagi kelompok
lain dan dua siswa sebagai tuan rumah untuk membagikan
hasil kerja diskusi kepada tamu.
e) Tahap 5: Memaparkan hasil diskusi
Guru memilih salah satu kelompok untuk mempresentasikan
hasil kerja kelompok mereka.
f. Guru memberikan pertanyaan pada siswa, kemudian guru
memberikan umpan balik atas kesalahan siswa dan mendorong
untuk menjawab dengan benar.
g. Guru memberi tugas mandiri, memeriksa dan jika perlu
memberikan umpan balik atas hasil kerja siswa.
h. Guru melakukan evaluasi pada siswa.
c. Observasi
1) Mengamati hasil pekerjaan individu dengan lembar observasi yang
dipegang guru berupa hasil tes.
2) Mengamati jalannya penelitian tindakan dengan lembar observasi
yang dipegang oleh peneliti.
d. Refleksi
Hasil yang diperoleh dari tahap sebelumnya dikumpulkan dan
dianalisis, hal ini untuk mencari solusi sebagai pemecahan masalah
yang timbul dalam pelaksanaan tindakan sehingga diperoleh refleksi
41
kegiatan yang telah ditentukan. Hasil dari tahap ini akan digunakan
untuk merencanakan siklus selanjutnya.
2. Prosedur Penelitian Siklus II
Siklus II merupakan penyempurnaan dari siklus I. sehingga
kekurangan dalam siklus I diperbaiki dalam siklus II. Sedangkan
kelebihan dari siklus I untuk tetap dipertahankan. Pada siklus II ini juga
dilakukan dengan proses kegiatan yang meliputi 4 tahapan yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. (Lebih jelasnya
Gambar Alur PTK dapat dilihat pada lampiran halaman 143).
4.5 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data untuk
keperluan penelitian. Data yang relevan dengan permasalahan diperlukan
untuk memecahkan masalah dalam penelitian, sedangkan untuk mendapatkan
data tersebut perlu digunakan teknik pengumpulan data sehingga dapat
diperoleh data yang benar-benar valid dan dapat dipercaya. Data dalam
penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Metode observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu
objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2010:199).
Lembar pengamatan digunakan untuk memperoleh data yang dapat
memperhatikan pengelolaan proses belajar mengajar oleh guru dan
partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung.
42
2. Metode Tes
Merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Arikunto, 2010:193). Metode tes digunakan untuk memperoleh data
tentang hasil belajar mengidentifikasi persyaratan personil kantor. Teknik
tes ini dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran dengan tujuan
mendapat data terakhir.
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu peneliti menyelidiki tanda-tanda tertulis seperti
buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notula rapat, catatan
harian dan sebagainya (Arikunto, 2010:201). Metode ini digunakan untuk
mengetahui dan mendaftarkan nama siswa yang menjadi fokus penelitian
yaitu dengan mengetahui nilai harian kelas tersebut.
3.6 Metode Analisis Data
Tindakan penelitian dapat menggunakan analisis yaitu:
1. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara
deskriptif.
2. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang
memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman
terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa
terhadap model pembelajaran yang baru (afektif), aktivitas siswa
43
mengikuti pelajaran (psikomotorik), perhatian, kepercayaan diri, motivasi
belajar dan sejenisnya dapat dianalisis secara kualitatif.
Data yang terhitung dengan menggunakan teknik kuantitatif
adalah sebagai berikut:
1. Data nilai hasil belajar siswa dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
X =
Keterangan:
X : Rata-rata nilai
Xi : Nilai ujian
n : Jumlah Peserta (Sudjana, 2005:67)
2. Data aktivitas belajar siswa dan kinerja guru dihitung dengan rumus:
Penilaian = X 100%
Keterangan:
Skor 1 : Kurang baik/kurang aktif
Skor 2 : Cukup baik/Cukup aktif
Skor 3 : Baik/aktif
Skor 4 : Sangat baik/Sangat aktif
Jumlah Skor ideal (Skor tertinggi) : Skor tertinggi X 100
Jumlah Skor terendah : Skor terendah X 100
Jarak Interval (i) =
(Widoyoko, 2012:109-110)
44
3. Data tentang ketuntasan belajar
Ketuntasan belajar dihitung dengan menggunakan rumus deskriptif
persentase sebagai berikut:
Keterangan:
KB : Ketuntasan Belajar
T : Jumlah skor yang diperoleh siswa
Tt : Jumlah skor total (Trianto, 2009:241)
Dengan perhitungan ketuntasan belajar secara klasikal
dengan rumus di atas, maka “n” merupakan simbol dari jumlah
siswa yang mempunyai nilai 7,5 dan “N” merupakan simbol dari
seluruh siswa peserta tes. Merekapitulasi nilai ulangan harian
sebelum dilakukan tindakan dan nilai tes akhir siklus I dan siklus II.
3.7 Indikator Keberhasilan
Untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa ditunjukkan indikator sebagai berikut:
1. Pada akhir siklus, untuk hasil belajar kognitif siswa mencapai ketuntasan
belajar klasikal sebesar ≥ 75%, untuk hasil belajar aktifitas siswa
ketuntasan klasikal sebesar ≥ 75% pada kompetensi dasar
Mengidentifikasi Persyaratan Personil Administrasi Kantor.
2. Setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TSTS hasil belajar siswa pada Kompetensi dasar
Mengidentifikasi Persyaratan Personil Kantor meningkat.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMK Cut Nya’ Dien
Semarang. SMK Cut Nya’ Dien merupakan sekolah yang beralamat di
Jalan Wolter Mongginsidi No. 99 Semarang. SMK Cut Nya’ Dien terletak
dipinggir jalan raya. Tempatnya strategis yakni mudah dilalui dengan
menggunakan kendaraan apa saja. Tujuan pendidikan yang ingin dicapai
SMK Cut Nya’ Dien ini tertuang dalam Visi dan Misi sekolah tersebut.
SMK Cut Nya’ Dien memiliki empat program studi yaitu Akuntansi,
Administrasi Perkantoran, Tata Busana dan Penjualan. Terdapat 3 program
mata diklat, yaitu program normatif, program adaptif, dan program
produktif. Program Administrasi Perkantoran untuk kelas X berjumlah 1
kelas yaitu X AP.
Sarana sekolah sebagai penunjang dalam proses pembelajaran yang
terdapat di SMK Cut Nya’ Dien diantaranya memiliki 15 ruang kelas,
ruang laboratorium (komputer, mengetik, bahasa), perpustakaan, koperasi,
lapangan olahraga. Pada penelitian ini kelas program keahlian administrasi
perkantoran yang akan digunakan adalah kelas X AP sebagai kelas dengan
model Two Stay Two Stray karena banyak siswa yang mendapat nilai
dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 75.
46
4.1.2 Kondisi Awal Siswa
Kondisi awal siswa adalah kondisi awal dimana siswa belum
menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray.
Kondisi awal diambil dari data hasil tes ulangan harian terakhir pada mata
pelajaran Menerapkan Prinsip-Prinsip Administrasi Perkantoran yang
dilakukan oleh guru pengampu pelajaran. Hasil tes ulangan harian ini
dibutuhkan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa sebelum
dilakukan penelitian tindakan kelas. Hasil tes tersebut juga digunakan
peneliti sebagai acuan refleksi awal untuk menentukan perencanaan
tindakan kelas.
Sebelum dilaksanakan penelitian kegiatan pembelajaran masih
menggunakan metode ceramah, yaitu siswa langsung mendengarkan
penjelasan atau informasi dari guru. Hasil tes ulangan sebelum
menggunakan model belajar kooperatif tipe Two Stay Two Stray
menunjukkan bahwa siswa yang belum tuntas memiliki nilai kurang dari
75 yang merupakan batas KKM adalah sejumlah 27 siswa. Sedangkan
yang sudah memenuhi batas tuntas adalah sejumlah 19 siswa, dengan
persentase ketuntasan hanya 41%. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari
setengah dari siswa kelas X AP belum dapat mencapai hasil yang
memuaskan.
Refleksi sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas dapat di
lihat dari hasil pengamatan di kelas yang menunjukkan bahwa belum
seluruh siswa dikelas dapat fokus terhadap materi pelajaran. Kebanyakan
47
siswa menunggu sajian guru daripada mencari dan menemukan sendiri
informasi atau pengetahuan yang mereka butuhkan. Siswa juga masih
belum berani bertanya kepada guru tentang materi pelajaran. Aktivitas
yang sering dilakukan ada beberapa siswa yang berbicara dengan teman,
serta ada juga yang hanya diam saja. Dengan keadaan yang demikian perlu
diadakan tindakan sebagai upaya untuk mengontrol dan meningkatkan
aktivitas siswa sehingga siswa dapat lebih fokus pada materi pelajaran.
Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
mengganti metode ceramah dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Dengan menggunakan model yang
didasarkan pada kerjasama kelompok, diharapkan dapat mengalihkan
aktivitas siswa yang sering bersendau gurau sendiri masuk dalam tugas
kelompok diskusi. Hal itu untuk memberikan kesempatan siswa untuk
aktif serta dapat menyalurkan pendapat dan mengembangkan materi sesuai
dengan kemampuannya. Dengan upaya tersebut diharapkan siswa dapat
lebih fokus terhadap materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil
belajarnya.
4.1.3 Hasil Penelitian Siklus I
Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, setiap pertemuan
terdiri dari tiga jam pelajaran yang masing-masing terdiri dari 45 menit.
Pertemuan pertama pada tanggal 3 November 2012 dan pertemuan kedua
pada tanggal 10 November 2012. Siklus I terdiri dari tahapan-tahapan
sebagai berikut:
48
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru menyusun rencana pembelajaran,
lembar kerja siswa, lembar aktivitas siswa, lembar aktivitas guru, serta
soal post test untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap
materi yang telah dipelajari, tes berupa soal pilihan ganda yang
berjumlah 20 butir soal. (Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 1
halaman 80, lampiran 15 halaman 113, lampiran 11 halaman 102,
lampiran 7 halaman 97, lampiran lampiran 20 halaman 122).
Untuk persiapan mengajar, diberitahukan terlebih dahulu kepada
siswa bahwa pembelajaran untuk kompetensi dasar Mengidentifikasi
Persyaratan Personil Administrasi Kantor akan dilaksanakan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe To Stay Two Stray.
2. Pelaksanaan
a. Pertemuan 1
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dengan materi
Mengidentifikasi Persyaratan Personil Administrasi Kantor.
Tindakan yang dilakukan pada tahap ini adalah guru melakukan
presensi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, guru menjelaskan materi pelajaran hari itu dengan
menjelaskan langkah kerja model pembelajaran dengan Two Stay
Two Stray (TSTS), guru menyuruh siswa mempersiapkan segala
perlengkapan yang akan digunakan, termasuk buku siswa yaitu
Modul Menyelenggarakan Prinsip-Prinsip Administrasi Perkantoran,
49
alat tulis, buku catatan dan lain-lain, memberikan pertanyaan tentang
apa yang dimaksud dengan personil kantor? Pertanyaan pancingan
tersebut untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam
menguasai pelajaran Menyelenggarakan Prinsip-Prinsip Administrasi
Perkantoran sebelumnya, guru menerangkan garis besar mengenai
Mengidentifikasi Persyaratan Personil Administrasi Kantor.
b. Pertemuan 2
Pada pertemuan kedua tahap-tahap yang dilakukan adalah
guru melakukan presensi, guru memberi pertanyaan tentang materi
mengidentifikasi persyratan personil kantor sebelumnya kepada
siswa, guru menerangkan materi selanjutnya, guru membentuk siswa
dalam 11 kelompok kecil, masing-masing terdiri dari 4-5 orang, guru
membimbing dan mengkondisikan siswa yang sedang diskusi,
masing-masing kelompok bekerja dengan sumber belajar yang sudah
disiapkan oleh guru yaitu lembar diskusi dan lembar jawaban, saat
diskusi berlangsung guru membimbing 2 siswa dari tiap kelompok
mewakili kelompoknya bertamu ke kelompok lainnya untuk mencari
tahu hasil diskusi kelompok lainnya dan 2 siswa yang tinggal dalam
kelompok bertugas untuk memaparkan hasil diskusi kepada
kelompok yang bertamu, siswa dipesilahkan kembali ke kelompok
masing-masing untuk melihat kekurangan hasil kerja kelompoknya,
setelah diskusi guru melanjutkan presentasi hasil diskusi siswa
dengan memanggil 4 nomor kelompok yaitu kelompok 1, 3, 9, dan
50
kelompok 11 dari anggota kelompok yang dipilih secara acak, nomer
yang dipilih membacakan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas,
guru memberikan kesempatan pada kelompok yang tidak ditunjuk
yaitu kelompok 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10 untuk menanggapi hasil diskusi
kelompok, guru mengevaluasi dan menyimpulkan hasil diskusi
siswa, guru membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran
yang telah dilaksanakan, guru membagi soal evaluasi, siswa
mengerjakan soal evaluasi, guru mengawasi jalannya tes evaluasi
dan setelah selesai mengerjakan guru menutup pelajaran.
3. Pengamatan
Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa siklus I dicatat dalam
lembar observasi yang telah dipersiapkan. Pengamatan siklus I diperoleh
hasil sebagai berikut:
a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan siklus I dicatat dalam lembar observasi
aktivitas siswa yang telah dipersiapkan. Observasi aktivitas belajar
siswa dilakukan selama proses pembelajaran model pembelajaran
TSTS yang difokuskan pada kesiapan dalam mengikuti pelajaran,
perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran, mengkondisikan dalam
bentuk kelompok belajar, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan siswa dalam bertanya, bekerjasama dalam kelompok, dan
ketepatan waktu dalam mengerjakan soal diskusi. Pengamatan tersebut
51
dilakukan selama siklus I berlangsung. Hasil dari observasi aktivitas
siswa, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
No Persentase Kriteria Frekuensi Persentase
1 24,96% - 43,72% Kurang 3 7%
2 43,73% - 62,48% Cukup 36 78%
3 62,49% - 81,24% Baik 6 13%
4 81,25% - 100 % Sangat baik 1 2%
Sumber: data penelitian 2012
Berdasarkan tabel 4.1, observasi aktivitas siswa dalam model
pembelajaran TSTS pada siklus I menunjukkan hasil bahwa aktivitas
siswa yang termasuk dalam kategori kurang sebanyak 3 siswa (7%),
kemudian dalam kategori cukup sebanyak 36 siswa (78%), dalam
kategori baik sebanyak 6 siswa (13%), dan dalam kategori sangat baik
sebanyak 1 siswa (2%). Apabila disajikan dalam bentuk gambar dapat
dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Tabel 4.1 dan gambar 4.1 menunjukkan bahwa aktivitas siswa
dengan kategori kriteria cukup merupakan yang paling tinggi yaitu
78%, kategori baik yaitu sebesar 13%, kategori kurang sebesar 7%,
sedangkan kategori sangat baik masih rendah sebesar 2%. Hal ini
7%
78%
13% 2%0%
50%
100%
kurang cukup baik Sangat baik
Series1
52
berarti masih banyak aktivitas siswa yang harus ditingkatkan. Oleh
karena itu, aktivitas siswa perlu ditingkatkan dan perlu dipertahankan
pada siklus selanjutnya.
Sedangkan kalau ditinjau dari tiap-tiap aspek, aktivitas siswa
dengan menggunakan model pembelajaran TSTS disajikan dalam
bentuk tabel berikut:
Tabel 4.2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus I
No Aspek
Jumlah
Skor % Kriteria
1 Kesiapan mengikuti pelajaran 130 71% Baik
2 Perhatian dalam pelajaran 106 58% Cukup
3
Mengkondisikan dalam bentuk
kelompok 76 41% Kurang
4 Menghargai pendapat orang lain 150 82%
Sangat
baik
5 Kemampuan dalam bertanya 76 41% Kurang
6 Kerjasama dalam kelompok 93 51% Cukup
7 Ketepatan waktu mengerjakan
soal diskusi 105 57% Cukup
Sumber: Data Penelitian 2012
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa aktivitas
siswa pada siklus I pada aspek menghargai pendapat orang lain sudah
sangat baik mencapai 82%. Pada aspek kesiapan mengikuti pelajaran
sudah baik mencapai 71%. Namun, perhatian dalam pelajaran
mencapai 58%, kerjasama dalam kelompok mencapai 51%, dan
ketepatan waktu mengerjakan soal diskusi masih cukup mencapai
57%. Sedangkan mengkondisikan dalam bentuk kelompok dan
kemampuan dalam bertanya masih kurang yaitu mencapai 41%. Lebih
53
jelasnya hasil pengamatan aktivitas siswa per aspek dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
Gambar 4.2. Hasil Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus I
Dilihat dari hasil aktivitas siswa per aspek siklus I kesiapan
mengikuti pelajaran jumlah skornya mencapai 130, perhatian dalam
pelajaran jumlah skornya mencapai 106, mengkondisikan dalam
bentuk kelompok jumlah skornya 76, kemampuan dalam bertanya
jumlah skornya 76, kerjasama kelompok jumlah skornya 93,
sedangkan ketepatan waktu mengerjakan soal diskusi jumlah skornya
mencapai 105.
b. Lembar Observasi Aktivitas Guru
Data hasil observasi kinerja guru digunakan untuk mengetahui
kinerja guru selama proses belajar mengajar dengan menggunakan
model pembelajaran TSTS. Kinerja guru dalam pembelajaran pada
siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
130106
76
150
76 93 105
020406080
100120140160
Series2
Series1
54
Tabel 4.3. Aktivitas guru dengan pembelajaran TSTS Siklus I
No Kegiatan Penilaian Kategori
1 Menyampaikan tujuan dan materi
pembelajaran 3 Baik
2 Guru mengajukan pertanyaan yang
dapat memotivasi siswa 2 Cukup
3 Kemampuan guru menetapkan siswa
dalam kelompok 4
Sangat
Baik
4 Guru membantu dan membimbing
tim-tim belajar dalam menyelesaikan
tugas
2 Cukup
5 Guru melakukan pengamatan pada
saat diskusi berlangsung 2 Cukup
6 Guru memanggil dua nomor untuk
bergabung dengan kelompok lainnya 4
Sangat
Baik
7 Guru mengarahkan jawaban yang
benar 2 Cukup
8 Guru memanggil nomor tertentu untuk
mempresentasikan atau menjawab
pertanyaan
3 Baik
9 Guru memberikan evaluasi hasil
belajar 3 Baik
10 Guru memberikan kesimpulan 3 Baik
= = 70%
Berdasarkan tabel di atas hasil penelitian menunjukkan bahwa
persentase kinerja guru dalam proses belajar mengajar dengan
55
menggunakan model TSTS adalah sebesar 70% artinya sudah baik. Pada
siklus I, (1) kemampuan guru dalam menyampaikan tujuan dan materi
secara klasikal sudah dilaksanakan dengan baik karena relevan dengan
materi dan memberikan apersepsi sehingga siswa tampak memperhatikan
penjelasan dari guru, (2) Mengajukan pertanyaan yang dapat memotivasi
siswa dengan kriteria penilaian cukup karena guru sudah membimbing
siswa untuk bertanya, (3) Membagi siswa dalam kelompok dengan
kriteria penilaian sangat baik sehingga tidak ada perbedaan dengan
murid.
(4) Membimbing siswa dalam menyelesaikan tugas dengan kriteria
penilaian cukup karena guru membimbing siswa dalam pertanyaan yang
sulit, (5) Melakukan pengamatan dengan kriteria penilaian cukup karena
guru mengawasi proses diskusi dari bangku guru, (6) Memanggil dua
nomor untuk bertamu ke kelompok lain dengan kriteria sangat baik
karena guru sudah mengatur jalannya diskusi, walaupun terkesan masih
ramai tapi guru dapat mengontrolnya, (7) Mengarahkan jawaban yang
benar dengan kriteria cukup karena guru membimbing siswa menjawab
pertanyaan yang sulit, (8) Memanggil nomor tertentu untuk presentasi
didepan kelas dengan kriteria penilaian baik karena guru memanggil
sebagian kelompok untuk persentasi hasil diskusi didepan kelas, (9)
Memberikan evaluasi belajar siswa dengan kriteria penilaian baik karena
guru sudah memberikan tugas kelompok dan tugas individu serta
memberikan pertanyaan pancingan, (10) Memberikan kesimpulan dengan
56
kriteria penilaian baik karena guru membimbing siswa dalam
mempublikasikan hasil diskusi.
c. Hasil Belajar Siswa Siklus I
Pelaksanaan siklus I dengan pembelajaran TSTS membahas materi
tentang mengidentifikasi persyaratan personil administrasi perkantoran,
yaitu pengertian, macam-macam, tugas dan tanggung jawab personil
kantor, perangkat kerja personil kantor, tahapan pengadaan personil
kantor, syarat-syarat personil kantor, pelatihan dan pengembangan
personil kantor, mutasi personil kantor dan pemberhentian personil
kantor. Hasil belajar pada siklus I diperoleh dari hasil tes evaluasi siklus
I yang dikerjakan secara individu yang dilaksanakan pada akhir
pertemuan siklus I. Tes yang digunakan adalah tes tertulis berupa soal
pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban. Berikut ini data hasil belajar
pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4. Hasil Tes Evaluasi Siklus I
No. Rentang
Nilai
Jumlah
siswa
Hasil tes Tes evaluasi
siklus I
1. 91 - 100 1 Nilai tertinggi 90
2. 81 -90 3 Nilai terendah 50
3. 71 – 80 21 Rata-rata nilai 71
4. 61 – 70 8 Jumlah siswa tuntas 25
5. 51 – 60 12 Jumlah siswa tdk tuntas 21
6. ≤ 50 1 Ketuntasan hasil belajar
(%)
54%
Sumber : Data hasil tes evaluasi siklus I
Berdasarkan Tabel 4.4 Setelah dilakukan analisis data hasil tes
evaluasi siklus I diperoleh persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar
54%; nilai rata-rata 71; jumlah siswa yang tuntas sebanyak 25 sedangkan
57
jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 21 siswa, kemudian nilai
tertinggi 90 dan nilai terendah adalah 50. Lebih jelasnya hasil tes evaluasi
siklus I dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.3 Hasil Tes Evaluasi Siklus I
Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.3 di atas dapat diketahui bahwa
hasil tes evaluasi siklus I belum memenuhi indikator penelitian, yaitu
sebesar 75%. Meskipun nilai hasil belajar siswa secara klasikal mengalami
kenaikan, untuk itu perlu diadakan perbaikan pada siklus selanjutnya.
4. Refleksi
Siklus I merupakan siklus awal, suasana dalam pembelajaran belum
ada perkembangan yang cukup berarti. Keberhasilan dan kegagalan yang
terjadi dalam pelaksanaan tindakan selama siklus I dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa siklus I proses pembelajaran
kooperatif masih ada beberapa siswa yang bersenda gurau dan kurang
memperhatikan penjelasan dari guru.
020406080
10090
5071
25 21
Series1
58
b. Berdasarkan kriteria aktivitas siklus I masih ada yang siswa
mengkondisikan dalam bentuk kelompok dengan gaduh tetapi masih
dapat di kontrol dengan baik oleh guru.
c. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa pada siklus I pada pembelajaran
TSTS masih kurang kompak dalam bekerjasama kelompok, karena siswa
yang lebih pandai mendominasi jalannya diskusi sedangkan siswa yang
lainnya masih pasif.
d. Siswa masih tampak kaku dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model TSTS hal ini terlihat pada saat diberi kesempatan
berkunjung pada kelompok lainnya hanya sedikit siswa yang mau
bertanya.
e. Pada saat presentasi hasil diskusi masih ada siswa yang terlihat kurang
percaya diri.
f. Guru belum optimal dalam menggunakan model Two Stay Two Stray.
g. Walau sedikit gaduh, guru mampu menguasai kelas dengan baik.
h. Berdasarkan hasil perhitungan kemampuan siswa dari 46 siswa kelas X
AP terdapat 25 siswa yang tuntas dan 21 siswa yang belum tuntas. Dari
hasil evaluasi diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 54% serta diperoleh
nilai rata-rata kelas sebesar 71.
Dengan demikian proses pembelajaran akan diperbaiki pada siklus
II yang diharapkan dapat memperbaiki kekurangan pada siklus I serta
meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus II.
59
4.1.4 Hasil Penelitian Siklus II
Siklus kedua ini dilaksanakan seperti pada siklus pertama yaitu 1 kali
pertemuan dengan 3 jam pelajaran dan tiap jam pelajaran terdiri dari 45
menit. Pertemuan dilaksanakan pada tanggal 24 November 2012. Secara
garis besar pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini lebih baik dan lebih
dapat meningkatkan hasil belajar apabila dibandingkan dengan siklus I,
sehingga penelitian diakhirkan pada siklus II. Pelaksanaan siklus II dibagi
menjadi beberapa tahap yaitu:
1. Perencanaan
Perencanaan pada siklus II dibuat berdasarkan hasil refleksi
siklus I. Masalah yang ada pada siklus I yaitu belum tercapainya
indikator ketuntasan belajar siswa yang belum sesuai target, kemudian
baik guru maupun siswa masih belum optimal dalam proses belajar
mengajar dengan menggunakan model pembelajaran TSTS. Dengan
melihat hasil pada siklus I maka diperlukan suatu perencanaan untuk
memperbaiki proses dan meningkatkan hasil belajar pada siklus II.
Kegiatan yang dilakukan antara lain guru menyusun rencana
pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar aktivitas siswa, lembar
aktivitas guru, serta soal post test untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa terhadap materi yang telah dipelajari, tes berupa soal pilihan
ganda yang berjumlah 20 butir soal. Guru berusaha untuk lebih
menguasai model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dengan
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I. (Lebih
60
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 80, lampiran 6 halaman
92-93, lampiran 7 halaman 94-95, lampiran 22 halaman 127)
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan sesuai skenario
yang ada pada rencana pembelajaran.
a. Pertemuan 3
Pada pertemuan ketiga tahap-tahap yang dilakukan adalah
guru melakukan presensi, guru memberi pertanyaan tentang materi
mengidentifikasi persyarataan personil kantor kepada siswa, guru
menerangkan materi selanjutnya, guru membentuk siswa dalam 11
kelompok kecil, masing-masing terdiri dari 4-5 orang, guru
membimbing dan mengkondisikan siswa yang sedang diskusi, guru
membimbing dua orang siswa dalam tiap-tiap kelompok untuk
bertamu ke kelompok lainnya, setelah diskusi guru melanjutkan
presentasi hasil diskusi siswa dengan memanggil 5 kelompok yaitu
kelompok 2, 5, 7, 8, 10 dari anggota kelompok yang dipilih secara
acak, nomer yang dipilih membacakan hasil diskusi kelompoknya
di depan kelas, guru memberikan kesempatan pada kelompok lain
yaitu kelompok 1, 3, 4, 6, 9, 11 untuk menanggapi hasil diskusi
kelompok yang presentasi, guru mengevaluasi dan menyimpulkan
hasil diskusi siswa, guru membimbing siswa untuk merangkum
materi pelajaran yang telah dilaksanakan, guru membagi soal
evaluasi, siswa mengerjakan soal evaluasi, guru mengawasi
61
jalannya tes evaluasi dan setelah selesai mengerjakan guru
menutup pelajaran.
3. Pengamatan
Pengamatan siklus II diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan siklus II dicatat dalam lembar observasi
aktivitas siswa yang telah dipersiapkan. Observasi aktivitas belajar
siswa dilakukan selama proses pembelajaran model pembelajaran
TSTS yang difokuskan pada kesiapan dalam mengikuti pelajaran,
perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran, mengkondisikan dalam
bentuk kelompok, menghargai pendapat orang lain, kemampuan siswa
dalam bertanya, bekerjasama dalam kelompok, dan ketepatan waktu
dalam mengerjakan soal diskusi. Pengamatan tersebut dilakukan
selama siklus II berlangsung. Hasil dari observasi aktivitas siswa, lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
No Persentase Kriteria Frekuensi Persentase
1 24,96% - 43,72% Kurang 0 0%
2 43,73% - 62,48% Cukup 1 2%
3 62,49% - 81,24% baik 38 83%
4 81,25% - 100 % Sangat baik 7 15%
Sumber: data penelitian 2012
Berdasarkan tabel 4.5, observasi aktivitas siswa dalam model
pembelajaran TSTS pada siklus II menunjukkan hasil bahwa aktivitas
siswa yang termasuk dalam kategori cukup sebanyak 1 siswa (2%),
62
dalam kategori baik sebanyak 38 siswa (83%), dan dalam kategori
sangat baik sebanyak 7 siswa (15%). Apabila disajikan dalam bentuk
gambar dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Berdasarkan tabel 4.5 dan gambar 4.4 di atas, observasi
aktivitas siswa dalam model pembelajaran TSTS pada siklus II
menunjukkan hasil bahwa aktivitas siswa yang paling tinggi adalah
kategori baik sebanyak 38 siswa (83%). Sedangkan yang paling rendah
adalah kategori cukup yaitu (1%).
Sedangkan kalau ditinjau dari tiap-tiap aspek, aktivitas siswa
dengan menggunakan model pembelajaran TSTS disajikan dalam
bentuk tabel berikut:
Tabel 4.6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus II
No Aspek
Jumlah
Skor % Kriteria
1 Kesiapan mengikuti pelajaran 144 78% Baik
2 Perhatian dalam pelajaran 146 79% Baik
3
Mengkondisikan dalam bentuk
kelompok 140 76% Baik
4
Menghargai pendapat orang
lain 159 86%
Sangat
Baik
5 Kemampuan dalam bertanya 127 69% Baik
6 Kerjasama dalam kelompok 121 66% Baik
0% 2%
78%
20%0%
20%
40%
60%
80%
100%
kurang cukup baik Sangat baik
Series1
63
7 Ketepatan waktu mengerjakan
soal diskusi 137 74% Baik
Sumber : Data penelitian 2012
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa aktivitas
siswa pada siklus II pada aspek menghargai pendapat orang lain sudah
sangat baik. Sedangkan pada aspek kesiapan mengikuti pelajaran,
perhatian dalam kelompok, mengkondisikan dalam bentuk kelompok,
kerjasama dalam kelompok, kemampuan dalam bertanya dan ketepatan
waktu mengerjakan soal diskusi sudah baik. Lebih jelasnya hasil
pengamatan aktivitas siswa per aspek dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
Gambar 4.5. Hasil Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus II
Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.5 dilihat dari indikator
keberhasilan aktivitas siswa yang ditetapkan disekolah sebesar 75%,
serta ketuntasan seluruh siswa yang diperoleh pada siklus II persentase
aktivitas siswa sebesar 76% yang artinya sudah mencapai indikator
penelitian.
050
100150200 144 146 140 159
127 121 137
78% 79% 76% 86% 69% 66% 74%Series1
Series2
64
b. Lembar Observasi Aktivitas Guru
Hasil observasi guru pada siklus II ini lebih baik dibandingkan
siklus I. Hasil evaluasi siklus I tersebut dijadikan sebagai panduan
untuk mengadakan perbaikan. Perbaikan dalam hal ini bagi guru untuk
melaksanakan pembelajaran pada siklus II. Kinerja guru dalam
pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.7. Aktivitas guru dengan pembelajaran TSTS Siklus II
No Kegiatan Penilaian Kategori
1 Menyampaikan tujuan dan materi
pembelajaran
3 Baik
2 Guru mengajukan pertanyaan yang
dapat memotivasi siswa
3 Baik
3 Kemampuan guru menetapkan siswa
dalam kelompok
3 Baik
4
Guru membantu dan membimbing
tim-tim belajar dalam menyelesaikan
tugas
4 Sangat
Baik
5 Guru melakukan pengamatan pada
saat diskusi berlangsung
3 Baik
6 Guru memanggil dua nomor untuk
bergabung dengan kelompok lainnya
4 Sangat
Baik
7 Guru mengarahkan jawaban yang
benar
3 Baik
8
Guru memanggil nomor tertentu
untuk mempresentasikan atau
menjawab pertanyaan
3 Baik
9 Guru memberikan evaluasi hasil
belajar
3 Baik
65
10 Guru memberikan kesimpulan 3 Baik
=
= 80%
Berdasarkan tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa kinerja guru
dalam mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran TSTS pada
siklus II sudah memenuhi kriteria, karena pada siklus II ini kinerja guru
mengalami peningkatan sebesar 10% dari 70% pada siklus I menjadi
80% pada siklus II.
c. Hasil Belajar Siswa Siklus II
Hasil tes diperoleh setelah siswa mengerjakan tes siklus II. Hasil
perhitungan tes evaluasi siklus II dapat dilihat pada lampiran. Berikut
tabel hasil evaluasi siklus II:
Tabel 4.8. Hasil Tes Evaluasi Siklus II
No. Rentang
Nilai
Jumlah
siswa
Hasil tes Tes evaluasi
siklus I
1. 91 - 100 2 Nilai tertinggi 95
2. 81 - 90 14 Nilai terendah 65
3. 71 – 80 22 Rata-rata nilai 80
4. 61 – 70 8 Jumlah siswa tuntas 38
5. 51 – 60 0 Jumlah siswa tdk tuntas 8
6. ≤ 50 0 Ketuntasan hasil belajar
(%)
83%
Sumber: Data Penelitian 2012
Berdasarkan tabel 4.8 nilai rata-rata kelas 80, siswa yang tuntas
sebanyak 38 orang dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 8 siswa dengan
persentase ketuntasan klasikal 83% yang berarti hasil evaluasi siklus II
66
sudah memenuhi persentase ketuntasan klasikal yang ditargetkan yaitu
75%. Lebih jelasnya hasil tes evaluasi siklus II dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
Gambar 4.6 Hasil Tes Evaluasi Siklus II
Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.6 menunjukkan bahwa siklus
II sudah berhasil. Siklus II dapat dikatakan berhasil karena telah
memenuhi kriteria keberhasilan yaitu minimal memperoleh nilai 75
sebanyak 75% sesuai dengan KKM yang telah ditentukkan oleh sekolah.
Tabel 4.10 dan dan 4.6 menunjukkan siswa memperoleh nilai rata-rata
kelas sebesar 80 dengan ketuntasan klasikal 83%.
4. Refleksi
Gambaran secara umum pelaksanaan siklus II sudah berjalan
dengan baik. Di bawah ini dipaparkan hasil pelaksanaan siklus II:
a. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa pada siklus II pada aspek kesiapan
mengikuti pelajaran sudah baik yaitu siswa menyiapkan buku pelajaran
dengan tertib dan tenang.
0
20
40
60
80
100
9565
80
388 Series1
67
b. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa untuk perhatian dalam pelajaran
sudah baik karena siswa menyimak penjelasan dari guru dengan aktif.
c. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa pada mengkondisikan siswa dalam
bentuk kelompok sudah terlihat baik karena siswa mengkondisikan
dalam bentuk kelompok dengan tenang dan cepat.
d. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa pada proses pembelajaran dalam
model TSTS siswa sudah tidak tampak kaku dengan mengunakan
model TSTS karena siswa sudah berani untuk memberikan masukan
atas pendapat teman serta siswa sudah tidak canggung untuk bertanya
kepada teman maupun guru jika tidak paham atas instruksi guru
maupun dalam pengerjaan diskusi berlangsung.
e. Guru sudah optimal dalam menggunakan model Two Stay Two Stray
f. Guru mampu menguasai kelas dengan baik.
g. Berdasarkan hasil perhitungan kemampuan siswa dari 46 siswa kelas
X AP terdapat 38 siswa yang tuntas dan 8 siswa yang belum tuntas.
Dari hasil evaluasi diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 83% serta
diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 80. Dengan demikian proses
pembelajaran tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
4.2 Pembahasan
Proses pembelajaran akan berlangsung baik apabila terdapat interaksi
antara guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran tidak semua siswa
mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap siswa
terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat, ada
68
yang sedang dan ada yang lambat. Faktor intelegensi mempengaruhi daya
serap siswa terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Perbedaan
daya serap siswa tersebut, memerlukan strategi pengajaran yang tepat.
Salah satunya adalah dengan pemilihan metode yang tepat dan sesuai
dengan materi yang akan disampaikan dengan tidak mengabaikan kebutuhan
siswa, fasilitas, serta situasi kelas. Karena, ada untuk beberapa siswa bisa
saja dapat menyerap bahan hanya dengan menggunakan metode Tanya
jawab, tetapi untuk beberapa siswa yang lain bisa saja siswa akan lebih
mudah menyerap bahan dengan menggunakan metode eksperimen atau
demonstrasi. Sehingga guru perlu memilih metode pembelajaran yang tepat
dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa agar tujuan
pembelajaran dapai tercapai secara optimal. Keberhasilan pembelajaran pun
dapat diketahui dari hasil belajar siswa. Penelitian ini didesain dengan model
Penelitian Tindakan Kelas bertujuan melaksanakan perbaikan proses
pembelajaran.
Observasi awal yang dilakukan untuk mengidentifikasikan pokok
permasalahan pada penelitian ini. Pembahasan dalam Penelitian Tindakan
Kelas ini lebih banyak didasarkan atas hasil pengamatan yang diteruskan
dengan kegiatan evaluasi dan refleksi.
Pada siklus I pelaksanaan model Two Stay Two Stray belum dapat
berlangsung secara optimal. Hal ini disebabkan model ini merupakan
metode baru dalam proses pembelajaran. Siswa masih kaku dan belum
69
terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan oleh guru sehingga
siswa masih kurang berani dalam menyampaikan pendapatnya.
Hal ini dapat dilihat pada hasil pengamatan aktivitas belajar siswa
yang dilakukan pada siklus I selama proses pembelajaran TSTS yang
difokuskan pada kesiapan dalam mengikuti pelajaran, perhatian siswa dalam
mengikuti pelajaran, mengkondisikan dalam bentuk kelompok, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan siswa dalam bertanya, bekerjasama dalam
kelompok, dan ketepatan waktu dalam mengerjakan soal diskusi. Hasil dari
observasi aktivitas siswa dalam model pembelajaran TSTS pada siklus I
menunjukkan hasil rincian bahwa aktivitas siswa yang termasuk dalam
kategori kurang sebanyak 3 siswa (7%), kemudian dalam kategori cukup
sebanyak 36 siswa (78%), dalam kategori baik sebanyak 6 siswa (13%), dan
dalam kategori sangat baik sebanyak 1 siswa (2%).
Sedangkan kalau ditinjau dari tiap-tiap aspek, aktivitas siswa dengan
menggunakan model pembelajaran TSTS menunjukkan bahwa aktivitas
siswa pada siklus I pada aspek menghargai pendapat orang lain sudah sangat
baik. Pada aspek kesiapan mengikuti pelajaran sudah baik. Namun, untuk
perhatian dalam pelajaran, kerjasama dalam kelompok serta ketepatan waktu
mengerjakan soal diskusi masih cukup. Sedangkan kemampuan dalam
bertanya dan mengkondisikan dalam bentuk kelompok masih kurang.
Ketuntasan seluruh siswa diperoleh persentase sebesar 57% yang artinya
belum mencapai indikator penelitian. Sehingga perlu diadakan perbaikan
pada siklus berikutnya.
70
Pada siklus II guru memberikan pancing untuk siswa dengan
memberikan tambahan nilai bagi siswa yang mau mengemukakan
pendapatnya, sehingga pada siklus II rata-rata siswa sudah berani
mengemukakan pendapatnya. Observasi aktivitas siswa dalam model
pembelajaran TSTS pada siklus II menunjukkan hasil bahwa aktivitas siswa
yang termasuk dalam kategori cukup sebanyak 1 siswa (2%), dalam kategori
baik sebanyak 36 siswa (78%), dan dalam kategori sangat baik sebanyak 9
siswa (20%).
Apabila ditinjau dari tiap-tiap aspek menunjukkan bahwa aktivitas
siswa pada siklus II pada aspek menghargai pendapat orang lain sudah
sangat baik. Sedangkan pada aspek kesiapan mengikuti pelajaran, perhatian
dalam pelajaran, pengkondisian dalam bentuk kelompok, kerjasama dalam
kelompok, kemampuan dalam bertanya dan ketepatan waktu mengerjakan
soal diskusi sudah baik. Dilihat dari ketuntasan seluruh siswa diperoleh
persentase sebesar 76% yang artinya sudah mencapai indikator penelitian.
Analisis hasil tes evaluasi siswa pada siklus I, menunjukkan hasil
nilai rata-rata siswa sebesar 71 dan persentase ketuntasan klasikal sebesar
54% dengan nilai tertinggi 90, nilai terendah 50, serta banyaknya siswa yang
tuntas 25 siswa dan sisanya 21 siswa yang tidak tuntas. Sedangkan analisis
hasil tes evaluasi siswa pada siklus II, menunjukkan hasil nilai rata-rata
siswa sebesar 80 dan persentase ketuntasan klasikal sebesar 83% dengan
nilai tertinggi 95, nilai terendah 65, serta banyaknya siswa yang tuntas 328
siswa dan 8 siswa yang tidak tuntas.
71
Pada hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I dan siklus II
menunjukkan adanya peningkatan pada hasil belajar. Hal ini disebabkan
karena siswa sudah mulai percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya
masing-masing, siswa sudah tidak tampak kaku dengan jalannya proses
pembelajaran menggunakan model Two Stay Two Stray, serta siswa sudah
tidak merasa malu untuk bertanya pada guru mengenai materi yang belum
dipahaminya.
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa model
Two Stay Two Stray efektif digunakan sebagai salah satu alternatif
pendekatan model pembelajaran karena dengan penerapan model tersebut
siswa menjadi lebih aktif serta dapat menumbuhkan minat belajar siswa.
72
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa pembelajaran Menyelenggarakan
Prinsip-Prinsip Administrasi Perkantoran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray menggunakan desain penelitian tindakan
kelas dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas X AP di SMK Cut
Nya’ Dien Semarang. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai tes dari
masing-masing siklus yang mengalami peningkatan. Peningkatan ini ditandai
dengan peningkatan ketuntasan belajar dari 41% pada kondisi sebelum siklus
menjadi 54% pada siklus I dengan rata-rata nilai 71dan pada siklus II
meningkat menjadi 83% dengan rata-rata nilai 80. Hasil pengamatan pada
siswa dapat meningkatkan keaktifan siswa. Hal ini dapat dilihat pada siklus I
sebesar 57% dan siklus II sebesar 76%. Terjadi peningkatan sebesar 19%.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dicapai maka diberikan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Diharapkan bagi guru AP khususnya pada Mapel Memahami Prinsip-
prinsip Penyelenggaraan Administrasi (MPPAP) lebih dapat
mengembangkan model-model pembelajaran sebagai variasi kegiatan
belajar, salah satunya yaitu model pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay
73
Two Stray sehingga siswa lebih aktif serta siswa juga dapat ikut terlibat
langsung dalam proses pembelajaran.
2. Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran Two Stay Two
Stray masih memiliki kelemahan yaitu siswa pandai masih mendominasi
dalam kelompok belajar. Untuk itu guru diharapkan mampu mengelola
kelas dengan baik dan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two
Stray sesuai dengan teknik pelaksanaanya agar siswa mampu menguasai
materi secara maksimal.
74
DAFTAR PUSTAKA
Anni Catharin Tri, 2006. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT Unnes
Press.
-------------, 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT Unnes Press.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
-------------, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Djamarah, Saiful Bahri. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Endang, Sri. 2010. Modul Memahami Prinsip-prinsip Penyelenggaraan
Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga.
Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hong-Kwen Boo. Paper Presented at a joint conference of Australian
Association for Research in Education (AARE) and Singapore
Educational Research Association (ERA). 2-6 December,
Fremantle, Australia. Challenges of integrating cooperative
learning in primary science classrooms ,BOO01079 (12 September
2012).
Mulyasa, E H. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta : Bumi Aksara
Munib, Achmad. 2006. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT Unnes
Press.
Pedoman PPL UNNES. 2011. Kementerian Pendidikan Nasional UNNES.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik.
Bandung: Nusa Media.
Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: CV. Widya Karya.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung.
Sugandi, Achmad. 2005. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT Unnes Press.
75
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Belajar
Suyadi. 2010. Paduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press
Trianto, 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik. Jakarta: Pustaka Publisher.
----------, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif dan Progesif.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Lutfiyah. 2010. penerapan pembelajaran Kooperatif Model Two Stay Two
Stray (TSTS) untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar
Siswa pada Mata Diklat Melakukan Negosiasi (Studi Kasus pada
Siswa Kelas X Pemasaran SMK Negeri 1 Turen. Semarang:
UNNES PRESS
Widoyoko. S. Eko Putro. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Zunita. 2010. Memadukan Metode Pembelajaran Number Head Together
(Kepala bernomor) dengan Metode Two Stay Two Stray (Dua
Tinggal Dua Pergi) untuk meningkatkan hasil belajar IPS Ekonomi
pokok bahasan kelangkaan sumber daya dan kebutuhan manusia
yang terbatas pada siswa kelas VIII A SMP N I Kembang
Kabupaten Jepara. Semarang: UNNES PRESS
http://library.um.ac.id/.../penerapan-model-pembelajaran-two-stay-two-stray
(12 september 2012 jam 16:51)
76
LAMPIRAN
77
LAMPIRAN 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Nama sekolah : SMK Cut Nya’Dien
Mata pelajaran : Dasar kompetensi kejuruan
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi persyaratan personil AP
Kelas /Semester/Tahun : X/Gasal/2011-2012
Alokasi waktu : 3 X 45 (1 X pertemuan)
Pertemuan ke- : I
A. Standar Kompetensi
1. Memahami prinsip – prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran
B. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi persyaratan personil administrasi perkantoran
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
1. Mendeskripsikan pengertian personil kantor
2. Menjelaskan macam-macam personil kantor
3. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab personil kantor
4. Mengidentifikasi perangkat kerja personil kantor
5. Mengidentifikasi tahapan-tahapan pengadaan personil kantor
6. Mengidentifikasi persyaratan personil kantor
7. Menjelaskan pengertian pelatihan dan pengembangan personil kantor
8. Menjelaskan pengertian dan macam-macam mutasi kantor
9. Menjelaskan pemberhentian personil kantor
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian personil kantor
2. Macam-macam personil kantor
3. Tugas dan tanggung jawab personil kantor
4. Perangkat kerja personil kantor
5. Tahapan-tahapan pengadaan personil kantor
6. Persyaratan personil kantor
7. Pengertian pelatihan dan pengembangan personil kantor
78
8. Pengertian dan macam-macam mutasi kantor
9. Pemberhentian personil kantor
E. Metode Pengajaran
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya jawab
3. Diskusi dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray
4. Penugasan
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Waktu
Pendahuluan
1. Apersepsi
a. Memeriksa kelas dan pengkondisian suasana yang kondusif.
b. Melakukan presensi terhadap siswa
c. Guru menerangkan kepada siswa mengenai kompetensi dasar
yang harus dicapai oleh siswa.
d. Guru memberi pertanyaan kepada siswa:
1) Apakah pengertian personil kantor ?
e. Siswa menjawab pertanyaan guru yang berhubungan dengan
materi pembelajaran.
10 menit
2. Kegiatan Inti
Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
i. Guru menentukan materi dan menjelaskan materi serta
mengembangkan pengetahuan awal siswa tentang materi.
j. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen yang
terdiri dari 4-5 siswa. Kelompok heterogen tediri dari siswa yang
berkemampuan tinggi, sedang dan rendah yang berasal dari suku,
agama dan ras yang berbeda.
k. Guru menjelaskan tugas kelompok, tanggung jawab kelompok,
setiap anggota kelompok harus bekerja sama dengan baik, saling
membantu dan berbagi tugas serta saling menghargai kelompok
lain.
l. Guru menjelaskan aturan main dari model pembelajaran TSTS,
70 menit
Diskusi
dengan
model
TSTS dan
penugasan
79
yaitu:
1) Tahap 1: Penomoran
Sesudah guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri
dari 3-4 siswa, kelompok diberi nomor/angka/nama agar
dapat membedakan kelompok satu dengan yang lainnya.
Kemudian ketua dari kelompok maju untuk mengambil
gulungan yang berisikan materi yang harus di diskusikan
bersama kelompok masing-masing.
2) Tahap 2: Mengajukan pertanyaan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
yang akan diajarkan.
3) Tahap 3: Berfikir bersama
Siswa melakukan diskusi dan berfikir bersama dalam
kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru.
4) Tahap 4: Bertamu
Memilih dua dari empat siswa sebagai tamu bagi kelompok
lain dan dua siswa sebagai tuan rumah untuk membagikan
hasil kerja diskusi kepada tamu.
5) Tahap 5: Memaparkan hasil diskusi
Guru memilih salah satu kelompok untuk mempresentasikan
hasil kerja kelompok mereka.
m. Guru mengawasi jalannya diskusi.
n. Guru memberikan tes tertulis untuk mengevaluasi hasil belajar
siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Penutup
a. Memberikan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada kelas,
dan menunjuk siswa untuk memberikan jawaban.
b. Kesimpulan:
Siswa dipandu guru menyimpulkan materi pembelajaran.
10 menit
80
G. Sumber Belajar
1. Sumber Pembelajaran
a. Endang, Sri. 2010.Modul Memahami Prinsip-prinsip Penyelenggaraan
Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Media Pembelajaran
a. Media : White Board, Black Board
b. Alat : Spidol, Kapur Tulis
H. Penilaian
Indikator
penilaian
Teknik penilaian Bentuk instrumen
1. Afektif Diskusi penugasan Membuat rangkuman
materi
81
LAMPIRAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Nama sekolah : SMK Cut Nya’Dien
Mata pelajaran : Dasar kompetensi kejuruan
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi persyaratan personil AP
Kelas /Semester/Tahun : X/Gasal/2011-2012
Alokasi waktu : 3 X 45 (1 X pertemuan)
Pertemuan ke- : II
A. Standar Kompetensi
1. Memahami prinsip – prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran
B. Kompetensi Dasar
2. Mengidentifikasi persyaratan personil administrasi perkantoran
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
a. Mendeskripsikan pengertian personil kantor
b. Menjelaskan macam-macam personil kantor
c. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab personil kantor
d. Mengidentifikasi perangkat kerja personil kantor
e. Mengidentifikasi tahapan-tahapan pengadaan personil kantor
f. Mengidentifikasi persyaratan personil kantor
g. Menjelaskan pengertian pelatihan dan pengembangan personil kantor
h. Menjelaskan pengertian dan macam-macam mutasi kantor
i. Menjelaskan pemberhentian personil kantor
D. Materi Pembelajaran
a. Pengertian personil kantor
b. Macam-macam personil kantor
c. Tugas dan tanggung jawab personil kantor
d. Perangkat kerja personil kantor
e. Tahapan-tahapan pengadaan personil kantor
f. Persyaratan personil kantor
82
g. Pengertian pelatihan dan pengembangan personil kantor
h. Pengertian dan macam-macam mutasi kantor
i. Pemberhentian personil kantor
E. Metode Pengajaran
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya jawab
3. Diskusi dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray
4. Penugasan
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Waktu
Pendahuluan
1. Apersepsi
a. Memeriksa kelas dan pengkondisian suasana yang kondusif.
b. Melakukan presensi terhadap siswa
c. Guru menerangkan kepada siswa mengenai kompetensi dasar
yang harus dicapai oleh siswa.
d. Guru memberi pertanyaan kepada siswa:
1). Apakah pengertian personil kantor ?
e. Siswa menjawab pertanyaan guru yang berhubungan dengan
materi pembelajaran.
10 menit
2.Kegiatan Inti
Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
a. Guru melanjutkan materi yang telah disampaikan pada
pertemuan sebelumnya.
b. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen
yang terdiri dari 3-4 siswa. Kelompok heterogen tediri dari
siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah yang
berasal dari suku, agama dan ras yang berbeda.
c. Guru menjelaskan tugas kelompok, tanggung jawab
kelompok, setiap anggota kelompok harus bekerja sama
dengan baik, saling membantu dan berbagi tugas serta saling
70 menit
Diskusi dengan
model TSTS dan
penugasan
83
menghargai kelompok lain.
d. Guru menjelaskan aturan main dari model pembelajaran
TSTS, yaitu:
1) Tahap 1: Penomoran
Sesudah guru membagi siswa dalam kelompok yang
terdiri dari 4-5 siswa, kelompok diberi nomor/angka/nama
agar dapat membedakan kelompok satu dengan yang
lainnya. Kemudian ketua dari kelompok maju untuk
mengambil gulungan yang berisikan materi yang harus di
diskusikan bersama kelompok masing-masing.
2) Tahap 2: Mengajukan pertanyaan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya. Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan diajarkan.
3) Tahap 3: Berfikir bersama
Siswa melakukan diskusi dan berfikir bersama dalam
kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru.
4) Tahap 4: Bertamu
Memilih dua dari empat siswa sebagai tamu bagi
kelompok lain dan dua siswa sebagai tuan rumah untuk
membagikan hasil kerja diskusi kepada tamu.
5) Tahap 5: Memaparkan hasil diskusi
Guru memilih salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka.
o. Guru mengawasi jalannya diskusi.
p. Guru memberikan tes tertulis untuk mengevaluasi hasil
belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Penutup
a. Memberikan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada kelas,
dan menunjuk siswa untuk memberikan jawaban.
10 menit
84
b. Kesimpulan:
Siswa dipandu guru menyimpulkan materi pembelajaran.
G. Sumber Belajar
1. Sumber Pembelajaran
a. Endang, Sri. 2010.Modul Memahami Prinsip-prinsip Penyelenggaraan
Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
2.Media Pembelajaran
c. Media : White Board, Black Board
d. Alat : Spidol, Kapur Tulis
H. Penilaian
Indikator
penilaian
Teknik penilaian Bentuk instrumen
1. Afektif Diskusi penugasan Membuat rangkuman
materi
2. Kognitif Pemberian soal siklus
I
Soal pilihan ganda
Semarang,
Guru Pamong SMK Cut Nya’ Dien Peneliti
Aniek Budiyanti, S. Pd Istirokah
NIP : NIM: 7101408239
85
LAMPIRAN 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
Nama sekolah : SMK Cut Nya’Dien
Mata pelajaran : Dasar kompetensi kejuruan
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi persyaratan personil AP
Kelas /Semester/Tahun : X/Gasal/2011-2012
Alokasi waktu : 3 X 45 (1 X pertemuan)
Pertemuan ke- : III
A. Standar Kompetensi
1. Memahami prinsip – prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran
B. Kompetensi Dasar
a. Mengidentifikasi persyaratan personil administrasi perkantoran
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
1. Mendeskripsikan pengertian personil kantor
2. Menjelaskan macam-macam personil kantor
3. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab personil kantor
4. Mengidentifikasi perangkat kerja personil kantor
5. Mengidentifikasi tahapan-tahapan pengadaan personil kantor
6. Mengidentifikasi persyaratan personil kantor
7. Menjelaskan pengertian pelatihan dan pengembangan personil kantor
8. Menjelaskan pengertian dan macam-macam mutasi kantor
9. Menjelaskan pemberhentian personil kantor
D. Materi Pembelajaran
a. Pengertian personil kantor
b. Macam-macam personil kantor
c. Tugas dan tanggung jawab personil kantor
d. Perangkat kerja personil kantor
e. Tahapan-tahapan pengadaan personil kantor
f. Persyaratan personil kantor
g. Pengertian pelatihan dan pengembangan personil kantor
86
h. Pengertian dan macam-macam mutasi kantor
i. Pemberhentian personil kantor
E. Metode Pengajaran
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya jawab
3. Diskusi dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray
4. Penugasan
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Apersepsi
a. Memeriksa kelas dan pengkondisian suasana yang kondusif.
b. Melakukan presensi terhadap siswa
c. Guru menerangkan kepada siswa mengenai kompetensi dasar
yang harus dicapai oleh siswa.
d. Guru memberi pertanyaan kepada siswa:
1) Sebutkan macam-macam personil kantor ?
e. Siswa menjawab pertanyaan guru yang berhubungan dengan
materi pembelajaran.
10 menit
Kegiatan Inti
Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
a. Guru menentukan materi dan menjelaskan materi serta
mengembangkan pengetahuan awal siswa tentang materi.
b. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen yang
terdiri dari 4-5 siswa. Kelompok heterogen tediri dari siswa
yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah yang berasal
dari suku, agama dan ras yang berbeda.
c. Guru menjelaskan tugas kelompok, tanggung jawab kelompok,
setiap anggota kelompok harus bekerja sama dengan baik,
saling membantu dan berbagi tugas serta saling menghargai
kelompok lain.
70 menit
Diskusi
dengan
model
TSTS dan
penugasan
87
d. Guru menjelaskan aturan main dari model pembelajaran TSTS,
yaitu:
1) Tahap 1: Penomoran
Sesudah guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri
dari 4-5siswa, kelompok diberi nomor/angka/nama agar
dapat membedakan kelompok satu dengan yang lainnya.
Kemudian ketua dari kelompok maju untuk mengambil
gulungan yang berisikan materi yang harus di diskusikan
bersama kelompok masing-masing.
2) Tahap 2: Mengajukan pertanyaan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
yang akan diajarkan.
3) Tahap 3: Berfikir bersama
Siswa melakukan diskusi dan berfikir bersama dalam
kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru.
4) Tahap 4: Bertamu
Memilih dua dari empat siswa sebagai tamu bagi kelompok
lain dan dua siswa sebagai tuan rumah untuk membagikan
hasil kerja diskusi kepada tamu.
5) Tahap 5: Memaparkan hasil diskusi
Guru memilih salah satu kelompok untuk mempresentasikan
hasil kerja kelompok mereka.
e. Guru mengawasi jalannya diskusi.
f. Guru memberikan tes tertulis untuk mengevaluasi hasil belajar
siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Penutup
a. Memberikan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada kelas,
dan menunjuk siswa untuk memberikan jawaban.
b. Kesimpulan:
10 menit
88
Siswa dipandu guru menyimpulkan materi pembelajaran.
G. Sumber Belajar
1. Sumber Pembelajaran
a. Endang, Sri. 2010.Modul Memahami Prinsip-prinsip Penyelenggaraan
Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Media Pembelajaran
a. Media : White Board, Black Board
b. Alat : Spidol, Kapur Tulis
H. Penilaian
Indikator
penilaian
Teknik penilaian Bentuk instrumen
1. Afektif Diskusi penugasan Membuat rangkuman
materi
2. Kognitif Pemberian soal siklus
II
Soal pilihan ganda
Semarang,
Guru Pamong SMK Cut Nya’ Dien Peneliti
Aniek Budiyanti, S. Pd Istirokah
NIP : NIM: 7101408239
89
LAMPIRAN 4
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
RENCANA STRATEGI PEMBELAJARAN SISWA
(SILABUS)
SMK : CUT NYA’ DIEN SEMARANG
Mata Pelajaran : Mendeskripsikan prinsi-prinsip penyelenggaraan adm perkantoran
Kelas/ Semester/Tahun : X / I / 2009-2010
Jumlah Jam Tatap Muka : 6 x 45’
Materi Pokok : Personil kantor
Standart Kompetensi : 1.Memahami prinsip – prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran
Kompetensi Dasar : 1.5 Mengidentifikasi persyaratan personil adminisrasi perkantoran
NO
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI SISWA (Knowledge, skills,
attitude)
MATERI ESENSIAL, LIFE SKILLS PENGALAMAN BELAJAR METODE, MODEL INTERAKTIF,
APEL/SUMJAR MEDIA
ALOKASI
WAKTU
JENIS
PENILAIAN dan INSTRUMEN
1.
Siswa mampu : 1. Mengidentifikasi
langkah-langkah penerimaan personil kantor.
2. Mengidentifikasi persyaratan personil kantor.
3. Mengidentifikasi macam-macam personil kantor.
Materi Essensial : 1. Pengertian personil kantor. 2. Langkah-langkah
penerimaan personil kantor. 3. Persyaratan pengetahuan,
ketrampilan, kepribadian personil kantor.
4. Macam-macam personil kantor.
5. Tugas personil kantor. Life Skills : 1. Cermat 2. Ketekunan 3. Etos kerja 4. Kerajinan
1. Tnya jawab tentang pengertian personil kantor. 2. Diskusi kelompok mengenai
langkah-langkah penerimaan personil kantor.
3. Diskusi kelompok tentang syarat pengetahuan personil kantor.
4. Diskusi kelompok mengenai syarat ketrampilan personil kantor.
5. Diskusi kelompok mengenai syarat kepribadian personil kantor.
6. Diskusi klasikal tentang macam-macam personil kantor .
7. Diskusi kolompok mengenai tugas personil kantor.
Metoda :
Tanya jawab
Diskusi M P I :
Group investigation
Student Teams Achievement Division Alat pelajaran :
Buku paket dan alat tulis Sumber Belajar indoor:
Drs.Nanang Yusuf Nurdin. Manajemen Perkantoran 2
Hendi Haryadi Manajemen Perkantoran
Sumber Belajar Outdoor :
6 x 45’
Uji Kompetensi Penerapan Konsep dan Perilaku ( Tes Tertulis) : 1. Ulangan harian 2. Kuis Uji Kompetensi Penerapan Konsep dan Perilaku ( Non Tes ) : 1. Observasi
Sistematik
Memeriksa/ Mengetahui Semarang, Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran ……………………… ……………….
90
LAMPIRAN 5
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
No. Variabel Indikator
Keberhasilan
Instrumen Deskripsi
1. Hasil
Belajar
a. Hasil tes
tertulis dengan
KKM 75
Sebanyak
75%.
b. Hasil
penilaian
proses dengan
KKM 75%.
a. Tes lisan, tes
pilihan ganda,
dan tes uraian.
Tes lisan digunakan pada
saat materi selesai
dijelaskan oleh guru. Tes
pilihan ganda digunakan
pada saat evaluasi. Tes
uraian digunakan pada saat
tugas kelompok.
b. Lembar
observasi
aktivitas siswa
siklus I
Lembar observasi aktivitas
siswa siklus I dengan
menerapkan model
pembelajaran TSTS dengan
Media Microsoft Power
Point.
c. Lembar
observsi
aktivitas siswa
siklus II
Lembar observasi aktivitas
siswa penyempurnaan dari
siklus I dengan menerapkan
model TSTS dan Power
Point digunakan untuk
mengetahui kondisi
pembelajaran siswa sesudah
diadakan perbaikan dari
siklus I
d. Lembar
pengamatan
aktivitas guru
siklus I
Lembar aktivitas guru siklus
I digunakan untuk
mengetahui kesiapan
mengajar dan ketrampilan
guru dalam mengelola kelas
dengan penerapan model
pembelajaran TSTS.
91
e. lembar
pengamatan
aktivitas guru
siklus II
Lembar pengamatan
aktivitas guru Siklus II
digunakan untuk
kekurangan dan kelebihan
ketrampilan guru mengajar
sesudah diadakan perbaikan
dari siklus I.
92
LAMPIRAN 6
KISI-KISI KRITERIA PENILAIAN AKTIVITAS SISWA
No. Aspek yang diamati Kriteria Penilaian
1. Kesiapan dalam mengikuti pelajaran 1. Siswa tidak membawa buku pelajaran
2. Siswa membawa buku pelajaran tetapi
tidak dikeluarkan
3. Siswa menyiapkan buku pelajaran
dengan gaduh
4. Siswa menyiapkan buku pelajaran
dengan tertib dan tenang
2. Perhatian dalam pelajaran 1. Siswa sibuk berbicara sendiri dengan
teman
2. Siswa menyimak penjelasan guru
dengan pasif
3. Siswa menyimak penjelasan guru
dengan aktif
4. Siswa menyiak penjelasan guru dengan
aktif dan antusias
3. Mengkondisikan dalam bentuk
kelompok
1. Siswa asyik bercanda dengan temannya
2. Siswa membentuk kelompok dengan
gaduh
3. Siswa membentuk kelompok dengan
tenang.
4. Siswa membentuk kelompok dengan
tenang dan cepat
4. Mengharhai pendapat orang lain 1. Siswa bersikap acuh tak acuh dengan
pendapat teman
2. Siswa mendengarkan pendapat teman
3. Siswa memberikan masukan atas
pendapat teman
4. Siswa menghargai, mendengarkan dan
memberikan masukan atas pendapat
teman
5. Kemampuan dalam bertanya 1. Siswa tidak berani bertanya kepada guru
2. Siswa berani bertanya kepada guru
dengan suara rendah
3. Siswa bertanya kepada guru dengan
suara keras
4. Siswa bertanya kepada guru dengan
suara keras dan sopan santun
6. Kerjasama dalam kelompok 1. Siswa tidak mampu bekerjasama dengan
anggota kelompok
2. Siswa pasif dalam diskusi kelompok
3. Sebagian siswa aktif dalam diskusi
93
kelompok
4. Seluruh siswa aktif dan kritis dalam
diskusi kelompok
7. Ketepatan waktu mengerjakan soal 1. Siswa tidak mengerjakan kuis
2. Siswa mengerjakan sebagian soal atau
kuis
3. Siswa mengerjakan seluruh soal atau
kuis
4. Siswa mengerjakan seluruh soal atau
kuis dengan tepat waktu.
94
LAMPIRAN 7
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY
Nama :
Hari/tgl :
Sekolah :
Kelas :
Petunjuk : Berikan penilaian dengan memberikan tanda centang (v) pada kolom yang sesuai
dengan keadaan yang senyatanya.
Keterangan :
1. Kurang : Skor 1
2. Cukup : Skor 2
3. Baik : Skor 3
4. Sangat baik : Skor 4
Adapun hasil observasi untuk penelitian aktivitas belajar siswa dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai = X 100%
No. Aspek yang diamati Skor KE
T. 1 2 3 4
1. Kesiapan mengikuti Pelajaran
2. Perhatian dalam pelajaran
3. Mengkondisikan dalam bentuk kelompok.
4. Menghargai pendapat orang lain.
5. Kemampuan dalam bertanya
6. Kerjasama dalam kelompok
7.
Ketepatan waktu dalam mengerjakan tugas
95
Jumlah Skor ideal (Skor tertinggi) = X 100%
Jumlah Skor terendah = X 100%
Jarak Interval (i) =
=
= 18,75%
Kriteria Penilaian
No Persentase Kriteria
1 24,96% - 43,72% Kurang
2 43,73% - 62,48% Cukup
3 62,49% - 81,24% Baik
4 81,25% - 100 % Sangat baik
96
Lampiran 8 ANALISIS AKTIVITAS SISWA PER ASPEK SIKLUS I
Model Pembelajaran Two Stay Two Stray
SMK Cut Nya' Dien Semarang
Nomor Nama Aspek yang diamati
Total
skor % Kriteria Keaktifan
Urut Induk 1 2 3 4 5 6 7
1 2210 Ade sartika sultan 3 2 1 3 1 3 1 14 50% CUKUP
2 2219 Anggrit surya pratiwi 3 1 2 2 1 2 3 14 50% CUKUP
3 2220 Anis choirunnisak 3 2 2 3 2 2 2 16 57% CUKUP
4 2221 Anis nurul aini 3 2 2 3 2 2 2 16 57% CUKUP
5 2222 Apriliana manthofani 3 1 1 2 1 1 2 11 39% KURANG
6 2223 Ari nurfatmawati sa'dun 3 3 1 3 1 3 2 16 57% CUKUP
7 2225 Ayu mega cahyati 3 2 2 3 3 2 3 18 64% BAIK
8 2228 Darwati 3 3 2 3 2 2 2 17 61% CUKUP
9 2234 Devi trisna sari 3 4 1 3 2 1 3 17 61% CUKUP
10 2236 Dewi wahyuningsih 3 2 1 3 2 2 1 14 50% CUKUP
11 2238 Dian setia wati 3 2 3 3 2 2 2 17 61% CUKUP
12 2241 Dinda putrid 1 1 2 4 1 2 2 13 46% CUKUP
13 2246 Endang kurniawati 3 2 2 3 1 2 3 16 57% CUKUP
14 2249 Erlin dwi wulandari 3 2 1 4 2 2 2 16 57% CUKUP
15 2253 Eva wulansari 3 2 3 4 2 2 3 19 68% BAIK
16 2254 Eva mariana 3 1 1 3 1 3 3 15 54% CUKUP
17 2256 Evi yuliyanti 4 3 2 4 2 2 2 19 68% BAIK
18 2258 Fany narendra M. 3 3 2 3 1 2 3 17 61% CUKUP
19 2261 Fitriana 2 3 2 4 2 2 3 18 64% BAIK
20 2270 Ivon caisar purwadi 3 3 2 3 2 1 2 16 57% CUKUP
21 2273 Khoirotun nisa 3 3 2 3 1 2 2 16 57% CUKUP
22 2288 Muslimah dwi cahyati 3 3 2 3 2 2 3 18 64% BAIK
23 2291 Nisfi arifa 3 2 1 4 2 2 2 16 57% CUKUP
24 2293 Nur aini fajri 3 2 2 3 1 2 3 16 57% CUKUP
25 2294 Nur khasanah 3 3 1 4 2 2 3 18 64% BAIK
97
26 2295 Nur laili misliana 3 3 2 3 2 2 2 17 61% CUKUP
27 2297 Okta tama 3 2 2 3 1 1 2 14 50% CUKUP
28 2300 Puji astutik 3 2 1 4 3 2 1 16 57% CUKUP
29 2301 Qorri aina 3 2 2 3 2 2 3 17 61% CUKUP
30 2302 Rina yuliani 3 3 1 4 1 2 3 17 61% CUKUP
31 2303 Rindhani riski saputri 3 3 2 4 1 2 1 16 57% CUKUP
32 2305 Riyadhul Badiah 3 2 2 4 2 2 2 17 61% CUKUP
33 2306 Riztika arum 3 3 2 4 2 2 1 17 61% CUKUP
34 2312 Siska damayanti 3 2 1 4 1 2 3 16 57% CUKUP
35 2314 Siti ani mustofiah 1 3 1 2 1 2 1 11 39% KURANG
36 2320 Siti mutoharoh 1 3 2 3 3 1 2 15 54% CUKUP
37 2324 Siti Romadani 3 2 2 2 1 3 3 16 57% CUKUP
38 2327 Sofroul lailiyah 3 2 1 3 2 2 2 15 54% CUKUP
39 2330 Sri marianti 3 2 1 2 1 2 2 13 46% CUKUP
40 2331 Suci Dhauati 3 3 3 4 3 3 4 23 82% SANGAT BAIK
41 2333 Sulis widiarti 3 3 1 4 1 2 2 16 57% CUKUP
42 2335 Tri lestari 2 2 1 3 3 3 2 16 57% CUKUP
43 2345 Vivi noviyanti 2 1 1 3 1 2 1 11 39% KURANG
44 2347 Yulia lestari 3 2 2 3 2 2 3 17 61% CUKUP
45 2349 Yunia islamiyati 3 2 1 4 1 2 3 16 57% CUKUP
46 2350 Yunita dwi widiastuti 3 2 2 4 1 2 3 17 61% CUKUP
JUMLAH 130 106 76 150 76 93 105 736
PERSENTASE 71% 58% 41% 82% 41% 51% 57%
KRITERIA BAIK CUKUP KURANG
SANGAT
BAIK KURANG CUKUP CUKUP
3 7%
57%
36 78%
6 13%
98
LAMPIRAN 9
ANALISIS AKTIVITAS SISWA PER ASPEK SIKLUS II MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY SMK
CUT NYA’ DIEN SEMARANG
Nomor Nama Aspek yang diamati
Total
skor % Kriteria Keaktifan
Urut Induk 1 2 3 4 5 6 7
1 2210 Ade sartika sultan 3 4 4 3 3 3 4 24 86% SANGAT BAIK
2 2219 Anggrit surya pratiwi 4 3 3 4 3 2 3 22 79% BAIK
3 2220 Anis choirunnisak 3 3 3 4 3 3 2 21 75% BAIK
4 2221 Anis nurul aini 3 4 2 3 2 2 3 19 68% BAIK
5 2222 Apriliana manthofani 3 4 3 2 3 4 2 21 75% BAIK
6 2223 Ari nurfatmawati sa'dun 4 3 3 3 3 3 3 22 79% BAIK
7 2225 Ayu mega cahyati 3 2 2 3 4 3 3 20 71% BAIK
8 2228 Darwati 3 3 4 4 2 4 2 22 79% BAIK
9 2234 Devi trisna sari 3 4 3 3 2 3 3 21 75% BAIK
10 2236 Dewi wahyuningsih 3 2 3 4 2 3 4 21 75% BAIK
11 2238 Dian setia wati 3 4 3 3 4 3 2 22 79% BAIK
12 2241 Dinda putri 4 3 4 4 3 3 3 24 86% SANGAT BAIK
13 2246 Endang kurniawati 3 4 4 3 3 2 4 23 82% SANGAT BAIK
14 2249 Erlin dwi wulandari 3 3 3 4 3 2 2 20 71% BAIK
15 2253 Eva wulansari 3 2 3 4 3 2 3 20 71% BAIK
16 2254 Eva mariana 3 2 3 3 3 3 3 20 71% BAIK
17 2256 Evi yuliyanti 4 3 3 4 4 2 3 23 82% SANGAT BAIK
18 2258 Fany narendra M. 3 3 3 3 3 2 3 20 71% BAIK
19 2261 Fitriana 4 4 3 4 3 2 3 23 82% SANGAT BAIK
20 2270 Ivon caisar purwadi 3 3 3 3 2 3 3 20 71% BAIK
21 2273 Khoirotun nisa 3 3 3 3 3 2 4 21 75% BAIK
22 2288 Muslimah dwi cahyati 3 3 3 3 4 2 3 21 75% BAIK
23 2291 Nisfi arifa 3 3 2 4 3 2 4 21 75% BAIK
24 2293 Nur aini fajri 3 3 4 3 3 3 3 22 79% BAIK
99
25 2294 Nur khasanah 3 3 4 4 2 2 3 21 75% BAIK
26 2295 Nur laili misliana 3 4 3 3 3 2 2 20 71% BAIK
27 2297 Okta tama 4 3 3 3 2 2 2 19 68% BAIK
28 2300 Puji astutik 3 2 3 4 3 2 3 20 71% BAIK
29 2301 Qorri aina 3 3 3 3 3 3 3 21 75% BAIK
30 2302 Rina yuliani 3 4 4 4 4 2 3 24 86% SANGAT BAIK
31 2303 Rindhani riski saputri 3 3 3 4 2 3 3 21 75% BAIK
32 2305 Riyadhul Badiah 3 3 4 4 3 2 4 23 82% SANGAT BAIK
33 2306 Riztika arum 3 3 2 4 2 3 4 21 75% BAIK
34 2312 Siska damayanti 3 4 4 4 3 4 3 25 89% SANGAT BAIK
35 2314 Siti ani mustofiah 3 3 3 4 2 2 3 20 71% BAIK
36 2320 Siti mutoharoh 3 3 3 3 3 4 2 21 75% BAIK
37 2324 Siti Romadani 3 3 3 3 2 3 3 20 71% BAIK
38 2327 Sofroul lailiyah 3 3 3 3 3 2 2 19 68% BAIK
39 2330 Sri marianti 3 4 3 3 2 2 3 20 71% BAIK
40 2331 Suci Dhauati 3 3 2 4 2 3 4 21 75% BAIK
41 2333 Sulis widiarti 3 3 3 4 2 2 4 21 75% BAIK
42 2335 Tri lestari 2 3 2 3 2 3 2 17 61% CUKUP
43 2345 Vivi noviyanti 3 3 3 3 4 3 3 22 79% BAIK
44 2347 Yulia lestari 3 4 3 3 2 2 4 21 75% BAIK
45 2349 Yunia islamiyati 3 3 2 4 3 4 2 21 75% BAIK
46 2350 Yunita dwi widiastuti 4 4 3 4 2 3 3 23 82% SANGAT BAIK
144 146 140 159 127 121 137 974
78% 79% 76% 86% 69% 66% ###
BAIK BAIK BAIK SANGAT BAIK BAIK BAIK BAIK
100
Lampiran 10
KISI-KISI AKTIVITAS GURU
No. Aspek yang
diamati/indikator
Kriteria Penilaian
1. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan materi
pembelajaran
1. Tidak menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Menjelaskan nilai dan manfaat pembelajaran
3. Memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa.
4. Menggunakan pengalaman pribadi siswa sebagai contoh
dalam menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Mengajukan pertanyaan yang
dapat memotivasi siswa
1. Memotivasi siswa
2. Membimbing siswa bertanya.
3. Membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan yang sulit
4. Membantu siswa dalam mempelajari persyaratan personil
AP.
3. Membagi siswa dalam
kelompok
1. Guru membagi siswa dengan marah-marah, karena tidak
bisa mengontrol murid yang menganggu kelas saat
pembagian kelompok.
2. Guru membagi siswa 4-5 siswa dalam kelompok dengan
suara pelan, diarahkan kepada sebagian siswa.
3. Guru membagi siswa 4-5 dalam kelompok dengan suara
keras, diarahkan kepada seluruh siswa.
4. Guru membagi kelompok dengan tidak ada perbedaan
diantara siswa.
4. Membimbing siswa dalam
menyelesaikan tugas
1. Membimbing siswa dalam membentuk kelompok.
2. Membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan yang
sulit.
3. Membimbing siswa dalam bekerjasama dengan teman lain
dalam diskusi.
4. Melakukan pengamatan, berkeliling kelas, dan
menghampiri siswa jika siswa menemukan kesulitan.
5. Melakukan pengamatan saat
diskusi berlangsung
1. Guru meninggalkan kelas dan membiarkan diskusi berjalan
sendiri.
2. Guru mengawasi proses diskusi dari bangku guru.
3. Guru berkeliling kelas dan menghampiri siswa jika
menemukan kesulitan
4. Guru membuat catatan evaluasi.
6. Memanggil dua nomor untuk
bergabung dengan kelompok
lainnya
1. Melakukan pengamatan saat diskusi berlangsung
2. Membimbing dua siswa dari tiap-tiap kelompok untuk
bergabung dengan kelompok lainnya
3. Membimbing siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi.
4. Memberikan penilaian/penghargaan atas hasil diskusi.
7. Mengarahkan jawaban yang
benar
1. Membimbing siswa bertanya.
2. Membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan yang
sulit.
3. Membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi.
4. Membimbing siswa dalam memberikan alasan terhadap
hasil kerja diskusi secara logis dalam diskusi.
101
8.
Memanggil nomor tertentu
untuk mempresentasikan/atau
menjawab pertanyaan.
1. Membimbing siswa menjawab pertanyaan/presentasi.
2. Membimbing kelompok tertentu untuk presentasi hasil
diskusi.
3. Membimbing sebagian kelompok untuk memaparkan hasil
diskusi.
4. Membimbing seluruh kelompok memaparkan hasil diskusi.
9.
Memberikan evaluasi hasil
belajar.
1. Memberikan pertanyaan.
2. Memberikan tugas individu.
3. Memberikan tugas kelompok.
4. Memberikan evaluasi dengan bertanya dan pemberian
tugas individu/kelompok.
10 Guru memberikan kesimpulan 1. Tidak memberikan kesimpulan di akhir pertemuan.
2. Memberikan pertanyaan pancingan.
3. Membimbing siswa dalam mempublikasikan hasil diskusi.
4. Membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi.
102
LAMPIRAN 11
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY
Nama peneliti :
Hari/tgl :
Sekolah observasi :
Petunjuk : Berikan penilaian dengan memberikan tanda centang (v) pada kolom
yang sesuai dengan keadaan yang senyatanya.
KEGIATAN Aspek yang diamati Skor Keterangan
1 2 3 4
Pendahuluan Mengorientasi siswa
dalam pembelajaran
-Menyampaikan tujuan dan
materi pembelajaran
Guru mengajukan
pertanyan yang dapat
memotivasi siswa
Tahap 1 Mengorganisasikan siswa
untuk belajar kelompok
-Membagi siswa dalam
kelompok
Tahap 2 Membimbing siswa
dalam kelompok
-Membimbing siswa
dalam menyelesaikan
tugas
Tahap 3 Mengamati siswa dalam
kelompok (apakah siswa
berfikir bersama dalam
kelompok)
-Melakukan pengamatan
Tahap 4 Mengorganisasi siswa
untuk saling bertukar
informasi antar
kelompok
-Memanggil dua nomor
untuk bergabung dengan
kelompok lainnya.
Membimbing kelompok
dalam memutuskan
jawaban(setelah saling
bertukar informasi
kelompok)
103
-Mengarahkan jawaban
yang benar
Tahap 5 Mengembangkan dan
menyajikan hasil
kelompok
-Memanggil nomor tertentu
untuk mempresentasikan
atau menjawab
pertanyaan.
Menganalisis dan
mengevaluasi hasil
kelompok
Guru memberikan evalusi
hasil belajar siswa
Penutup Menganalisis dan
mengevaluasi hasil
kelompok
-Guru memberikan
kesimpulan di akhir
pelajaran
Keterangan :
1. Skor 1: Kurang
2. Skor 2: Cukup
3. Skor 3: Baik
4. Skor 4: Sangat Baik
Nilai = X 100%
Skor maksimal = Jumlah aspek yang diamati X 4
104
LAMPIRAN 12
KISI-KISI SOAL UJI COBA
Mapel : Mengidentifikasi Persyaratan personil kantor
Kelas : X AP
Semester : X/ Gasal
Standar kompetensi : Memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran
Kompetensi dasar Indikator Nomor Soal Jumlah Soal
Mengidentifikasi
persyaratan personil
kantor
Mendeskripsikan pengertian
personil kantor
1, 2 2
Menjelaskan macam-macam
personil kantor
3, 4, 5 3
Menjelaskan tugas dan
tanggung jawab personil
kantor
6, 7 2
Mengidentifikasi perangkat
kerja personil kantor
8, 9,10 3
Mengidentifikasi tahapan-
tahapan pengadaan personil
kantor
11,12,13,
14,15,16,17,18
,19, 20,21, 22
12
Mengidentifikasi
persyaratan personil kantor
23,24, 25,26 4
Menjelaskan pengertian
pelatihan dan
pengembangan personil
kantor
27,28,29,30,31
,32
6
Menjelaskan pengertian dan
macam-macam mutasi
kantor
33,34,35,36,37
,38
6
Menjelaskan pemberhentian
personil kantor
39,40 2
Total Soal 40 Soal
105
LAMPIRAN 13
SOAL UJI COBA PILIHAN GANDA
Petunjuk:
Lengkapilah terlebih dahulu indentitas diri anda pada lembar jawaban!
Berilah tanda (X) pada salah satu huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang benar!
1. Aparat organisasi dan alat atau sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi merupakan
pengertian dari…
a. Personil kantor
b. Pegawai/pekerja
c. Pembantu Ahli
d. Manajer
e. Pegawai negeri
2. Dibawah ini merupakan macam-macam personil kantor, kecuali…
a. Administrator
b. Manajer
c. Staf/pembantu ahli
d. Office method training
e. Worker/pegawai
3. Para karyawan yang berlangsung digerakkan oleh manajer dalam melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan kantor sehari-hari disebut..
a. Manajer
b. Administrator
c. Pegawai atau pekerja
d. Staf/ pembantu ahli
e. Worker/pegawai
4. Pegawai tidak tetap dan belum memiliki status, gaji dan tunjangan tetap, baik bekerja di
instansi pemerintah maupun swasta disebut pegawai…
a. Honorer
b. Swasta
c. Kantor
d. Tetap
e. Staf.
5. Pekerjaan pada kantor dibagi menjadi bebrerapa unit tersendiri dengan personil masing-
masing yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Dibawah ini yang
merupakan tugas dan tanggung jawab personil kantor secara umum yaitu, kecuali…
a. Penerima tamu
b. Sekretaris
c. Kepala direktur
d. Administratif training
e. Bagian keuangan
106
6. Orang yang betanggung jawab atas pelayanan terhadap tamu yang mempunyai
kepentingan terhadap kantor, juga melayani telepon masuk dan keluar adalah…
a. Penerima tamu
b. Sekretaris
c. Administrator
d. Kepala direktur
e. Bagian keuangan
7. Mesin elektronik yang mampu menyimpan dan mengolah adalah…
a. Scanner
b. Filling cabinet
c. komputer
d. Flash disk
e. Mesin tik
8. Berikut ini tahapan-tahapan pengadaan personil kantor yang benar untuk memperoleh
karyawan yang handal dan cakap adalah..
a. Rekruitmen dan pelatihan
b. Tes tertulis, wawancara, tes kesehatan
c. Wawancara, tes tertulis, surat panggilan
d. Analisa jabatan, rekruitmen, seleksi
e. Membuka lamaran dan melakukan testing.
9. Suatu kegiatan untuk memberikan analisis atau menganalisis pekerjaan-pekerjaan apa
saja yang harus dikerjakan, bagaimana menjawab, dan mengapa pekerjaan tersebut harus
dilaksanakan, disebut…
a. Analisis pekerjaan
b. Analisis tugas
c. Analisis jabatan
d. Analisis karyawan
e. Analisis pelatihan
10. Suatu proses mencari dan memengaruhi tenaga kerja agar mau melamar untuk lowongan
yang ada dalam perusahaan, disebut…
a. Rekruitmen
b. Seleksi
c. Lowongan kerja
d. Bursa kerja
e. Tenaga kerja
11. Suatu kegiatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan personil kantor
untuk melaksanakan pekerjaan tertentu adalah…
a. Pengembangan
b. Mutasi
c. Promosi
d. Pelatihan
e. Demosi
12. Dibawah ini merupakan macam-macam mutasi yang di tinjau dari tempat kerja karyawan,
kecuali…
107
a. Antarseksi
b.Antar instansi
c. Antar bagian
d.Antar biro
e. Shift transfer
13. Salah satu manfaat promosi karyawan adalah..
a. Untuk memotivaai karyawan agar lebih maju dalam berkarir
b. Untuk meningkatakan penghayatan ideologi karyawan
c. Untuk meningkatkan sumber penghasilan karyawan
d. Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja karyawan
e. Untuk mengatasi rasa jenuh dan bosan karyawan terhadap pekerjaan.
14. Tujuan pelatihan dan pengembangan personil kantor adalah..
a. Untuk meningkatkan penghayatan ideologi karyawan
b. Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja karyawan
c. Untuk meningkatkan sumber penghasilan karyawan
d. Untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja
e. Untuk mengatasi rasa jenuh dan bosan karyawan terhadap pekerjaan.
15. Orang yang menentukkan garis besar kebijakan dan tujuan yang harus dijalankan kantor
sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, disebut…
a. Administrator
b. Manajer
c. Staf ahli
d. Karyawan
e. Personil
16. Faktor yang harus diperhatikan dalam pelatihan dan pengembangan, antara lain…
a. Penghayatan jiwa ideologi
b.Metode pelatihan dan pengembangan
c. Kesehatan dan keselamatan kerja
d.Kemandirian
e. Perkembangan karyawan.
17. Kenaikan jabatan seorang karyawan yang disertai dengan kekuasaan yang lebih tinggi
dan tanggung jawab yang lebih besar, disebut…
a. Mutasi
b. Rekruitmen
c. Promosi
d. Demosi
e. Rotasi
18. Pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain atau ke kedudukan yang lebih
rendah, hal ini terjadi biasanya karena pengaruh negative dari moral karyawan yang
bersangkutan, disebut…
a. Promosi
b. Rekruitmen
c. Mutasi
108
d. Demosi
e. Rotasi
19. Mutasi pada jabatan yang sama karena produksi di tempat yang lama menurun, disebut…
a. Product transfer
b. Replacement transfer
c. Remedial transfer
d. Versality transfer
e. Shift transfer
20. Seleksi administratif adalah kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa kebenaran
informasi yang diberikan pelamar salah satunya, yaitu…
a. Fotokopi ijazah
b. Pengetahuan
c. Wawancara
d. Umur dan foto
e. Tes kesehatan.
21. Secara umum persyaratan personil kantor adalah…
a. Bersikap optimis
b. Mempunyai persyaratan ketrampilan
c. Berpartisipasi aktif
d. Mempunyai semangat yang tinggi
e. Mempunyai motivasi yang tinggi
22. Keunggulan perekrutan dari sumber eksternal adalah…
a. Waktu relatif singkat
b. Biaya lebih murah
c. Kewibawaan karyawan yang diterima relatif baik
d. Kurang ada kesempatan untuk promosi
e. Loyalitasterhadap perusahaan belum bisa diketahui
23. Salah satu manfaat pelatihan personil kantor adalah…
a. Untuk promosi kenaikan pangkat
b. Untuk meningkatkan gairah kerja
c. Untuk memperoleh sertifikasi
d. Unutk menambah jumlah relasi kerja
e. Agar karyawan dapat berkembang lebih cepat dan lebih baik.
24. Peningkatan kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas hubungan
manusia (human relation) bagi karyawan tingkat menengah dan atas (tingkat manajerial),
merupakan pengertian pengembangan menurut…
a. Wexley dan Yukl
b. David Smith
c. George R. Terry
d. Peterson
e. The Liang Gie
25. Pelatihan yang bertujuan memberikan penyegaran atas informasi tentang pekerjaan yang
sudah dimiliki oleh karyawan sebelumnya adalah…
a. Supervisory training
109
b. Refreshment training
c. Administrative training
d. Office method training
e. Outbond training
26. Ketentuan pemberian uang ganti rugi adalah”Kepada tenaga kerja yang mendapat
kecelakaan dan atau menderita penyakit akibat pekerjaan, berhak atas ganti rugi
perawatan dan rehabilitasi”. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.
PER-04/MEN/1986, pasal 10 ayat 4 4 UU No. 24 tahun…
a. 1969
b. 1979
c. 1989
d. 1954
e. 1949
27. Menurut The Liang Gie seorang personil kantor harus mampu menguasai dengan baik
tugas-tugas pelayanan yang mencakup pola kegiatan, yaiu kecuali…
a. Menghimpun
b. Mengkalkulasikan
c. Mengolah
d. Menyimpan
e. Menggandakan
28. Pekerjaan menyampaikan sesuatu bahan-bahan yang dibutuhkan dengan menggunakan
perantara (kurir, pos, atau agen) dari satu pihak ke pihak lain disebut…
a. Menyimpan
b. Menghimpun
c. Mengolah
d. Menggandakan
e. Mengirim
29. Berikut ini yang merupakan metode rekruitmen adalah..
a. Metode terbuka
b. Metode seleksi
c. Metode ganda
d. Metode tunggal
e. Metode perseorangan
30. Manfaat analisa jabatan adalah untuk memberikan informasi hal-hal yang berhubungan
dengan uraian jabatan, spesifikasi jabatan, evaluasi jabatan. Berikut ini merupakan
kegunaan dari analisa jabatan kecuali…
a. Pelatihan
b. seleksi
c. Promosi dan pemindahan karyawan
d.Memperkaya pekerjaan
e. Penilaian prestasi kerja karyawan.
31. Tenaga kerja/karyawan yang akan mengisi lowongan kerja diambil dari dalam
perusahaan, yakni dengan cara mutasi atau pemindahan karyawan yang memenuhi
110
spesifikasi ke suatu bagian tertentu yang kosong atau untuk mengisi tugas baru,
merupakan perekrutan karyawan dari sumber…
a. Eksternal
b. Internal
c. Surat kabar
d. Iklan
e. Outsourcing
32. Berikut ini yang bukan termasuk karyawan yang akan mengisi suatu lowongan kerja
yang diambil dari luar perusahaan, yaitu…
a. Pelamar datang sendiri
b. Kantor Dinas Tenaga Kerja
c. Pemuatan iklan
d. Referensi seseorang
e. Mutasi atau pemindahan karyawan.
33. Kelemahan perekrutan melalui sumber eksternal adalah…
a. Biaya rekruitmen akan lebih besar karena akan ada biaya iklan dan biaya tahapan
seleksi
b. Kurangmembuka kesempatan untuk angkatan kerja baru yang berada di luar
perusahaan
c. Kurang ada wibawa bagi karyawan yang dimutasi
d. Waktu perekrutan relative singkat.
e. Loyalitas karyawan menjadi besar.
34. Seleksi karyawan baru yang dilaksanakan tidak berdasarkan kepada standar-standar
kriteria atau spesifikasi kebutuhan akan pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya didasarkan
kepada perkiraan atau berdasarkan pengalaman saja, merupakan seleksi..
a. Nonilmiah
b. Kualifikasi
c. Ilmiah
d. Mutasi
e. Alam
35. Syarat kepribadian yang diperlukan oleh seorang personil kantor, kecuali,..
a. Loyalitas
b. Dapat menyimpan rahasia
c. Rendah diri
d. Kesabaran
e. Kerapian
36. Manfaat mutasi karyawan adalah…
a. Pengurangan karyawan Efisiensi biaya kantor
b.Untuk memenuhi keinginan karyawan yang sesuia dengan minat, keahlian, dan bidang
tugas masing-masing.
c. Untuk memenuhi keinginan pimpinan perusahaan
d.Untuk meningkatkan motivasi.
37. Berikut ini merupakan tujuan dari adanya seleksi kecuali…
a. Qualified dan professional
111
b. Jujur dan disiplin
c. Inovatif dan bertanggung jawab
d. Kreatif dan dinamis
e. Kesabaran.
38. Dibawah ini merupakan macam-macam fasilitas kerja personil kantor, kecuali…
a. Meja dan kusi kerja
b. Lemari arsip/filing cabinet
c. Komputer
d. Database
e. Pesawat telepon
39. Berikut ini merupakan penyebab terjadinya pemutusan hubungan kerja, kecuali…
a. Pemberhentian atas kehendak perusahaan.
b.Pemberhentian karena permintaan sendiri.
c. Pemberhentian tidak hormat.
d.Pemberhentian karena mencapai usia pensiun.
e. Pemberhentian karena sakit.
40. Word Processor merupakan sebuah aplikasi pengolahan data untuk memberikan
kemudahan dalam penggunaan computer yang berfungsi untuk…
a. Mempermudah dalam hal mengetik surat berulang kali dan membuat surat berlapis
untuk dikirim kepada beberapa alamat.
b. Mempermudah mengerjakan laporan keuangan
c. Mencatat dan mengarsipkan data serta mencari data tanpa harus membolak-balikkan
buku agenda atau kartu kendali.
d. Menyimpan data berupa grafik, gambar, data surat dan tabel dalam beberapa CD.
e. Mempermudah melakukan transaksi jual beli dengan menggunakan nomor kartu
kredit.
SELAMAT MENGERJAKAN
112
LAMPIRAN 14
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA EVALUASI
1.A 11.D 21.B 31.B
2.D 12.E 22.C 32.E
3.C 13.A 23.E 33.A
4.A 14.B 24.A 34.A
5.D 15.A 25.B 35.C
6.A 16.B 26.A 36.C
7.C 17.C 27.B 37.E
8.D 18.D 28.E 38.D
9.C 19.A 29.A 39.C
10.A 20.A 30.B 40.A
113
LAMPIRAN 15
LEMBAR KERJA SISWA Siklus I
1. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan personil kantor!
b. Sebut dan jelaskan macam-macam personil kantor!
2. Sebutkan keunggulan dan kelemahan penentuan sumber rekrutmen dari sumber internal
dan sumber eksternal?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. Analisis Jabatan
b. Rekrutmen
c. Seleksi
4. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Supervisory training?
b. Sebutkan 5 manfaat pelatihan personil kantor!
5. a. Sebutkan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh personil kantor?
b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pelatihan, demosi dan promosi?
***Good Luck***
114
LAMPIRAN 16
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS I
1. Personil kantor adalah orang-orang atau karyawan/pegawai yang menjalankan atau
melayani pekerjaan-pekerjaan dalam suatu organisasi atau kantor pemerintahan atau
swasta untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan mendapat imbalan jasa berupa gaji
dan tunjangan.
Macam-macam personil kantor :
a. Administrator atau Petugas Pelaksana Administrasi
Adalah orang yang menentukan garis-garis besar kebijakan dan tujuan yang harus
djalankan oleh kantor sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Manager
Adalah orang yang memimpin pelaksanaan kerja, menggerakkan orang lain/para staf,
mengelola dan mendayagunakan uang, peralatan, sarana dan prasarana kantor untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Staf atau Pembantu Ahli
Adalah para tenaga ahli yang karena kecakapan dan kemampuan dalam bidangnya,
bertugas membantu administrator dan manajer dalam melaksanakan pekerjaan-
pekerjaan kantor.
d. Worker atau Pegawai/pekerja
Adalah para karyawan yang langsung digerakkan oleh manajer dalam melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan kantor sehari-hari.
2. Keunggulan dan kelemahan penentuan rekrutmen dari sumber internal :
Keunggulan Kelemahan
Meningkatkan kinerja dan
kedisiplinan karyawan
Kurang membuka kesempatan untuk
angkatan kerja baru
Loyalitas karyawan menjadi besar
terhadap perusahaan
Kurang ada wibawa bagi karyawan
yang dimutasikan
115
Biaya rekrutmen dapat ditekan
Waktu perekrutan relatif singkat
Keunggulan dan kelemahan penentuan sumber rekrutmen dari sumber eksternal :
Keunggulan Kelemahan
Kewibawaan karyawan yang
diterima relatif baik
Kurang ada kesempatan untuk
promosi bagi karyawan lama
Kemungkinan akan membawa
sistem kerja baru
Biaya rekrutmen relatif besar
Waktu perekrutan akan lama
Loyalitas terhadap perusahaan belum
bisa diketahui
3. Yang dimaksud dengan :
a. Analisis Jabatan
Analisis jabatan (job analysis) adalah suatu kegiatan untuk memberikan analisa atau
menganalisis pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dilakukan, bagaimana
mengerjakannya dan mengapa harus dilaksanakan.
b. Rekrutmen
Rekrutmen adalah suatu proses usaha untuk mencari dan mempengaruhi tenaga kerja
agar mau melamar untuk lowongan kerja yang ada dalam suatu perusahaan atau
instansi, baik instansi swasta maupun pemerintah.
c. Seleksi
Adalah tahapan kegiatan suatu perusahaan dalam rangka memiliki karyawan/tenaga
kerja yang paling tepat dan dalam jumlah yang tepat pula dari calon-calon tenaga
kerja yang ada.
4. Supervisory training adalah pelatihan yang bertujuan membantu perusahaan untuk
membimbing para karyawan, dimana para peserta pelatihan ditugaskan sebagai instruktur
untuk melatih para karyawan.
Manfaat pelatihan personil kantor :
a. dapat meningkatkan kinerja personil kantor
b. karyawan dapat berkembang dengan lebih cepat dan lebih baik
116
c. dapat menyesuaikan dengan perkembangan organisasi dan aktivitas kerja
d. karyawan akan mampu bekerja dan melaksanakan tugas dengan baik, efisien dan
efektif
e. karyawan diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi diri.
f. mampu meningkatkan etos kerja karyawan dan meningkatkan produktivitas
karyawan.
5. 1. Persyaratan yang harus dimiliki oleh personil kantor:
a) Persyaratan pengetahuan
b) Persyaratan ketrampilan
c) Persyaratan kepribadian
2. a. Menghimpun: pekerjaan mencari, mengusahakan dan menghimpun segala sesuatu,
keterangan-keterangan yang berhubungan dengan pekerjaan kantor.
b. Mencatat: pekerjaan yang membutuhkan peralatan tulis menulis, sehingga
keterangan atau bahan-bahan yang diperlukan tersebut dapat terwujud.
c. Mengolah: mengolah dan mengelola keterangan-keterangan atau bahan yang
dibutuhkan dengan menggunakan peralatan tertentu, sehingga dapat dipergunakan
dengan baik.
d. Menggandakan: pekerjaan memperbanyak bahan-bahan yang dibutuhkan dengan
menggunakan peralatan tertentu, sehingga mencapai jumlah yang ditentukan
e. Mengirim: pekerjaan menyampaikan sesuatu bahan-bahan yang dibutuhkan dengan
menggunakan perantara (kurir, pos, atau agen) dari satu pihak ke pihak lain.
f. Menyimpan: pekerjaan meletakkan suatu bahan/peralatan tertentu di suatu tempat
tetentu yang relative aman dari kehilangan atau kerusakan
117
LAMPIRAN 17
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II
1. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan staf atau pembantu ahli!
c. Sebut dan jelaskan tugas dan tanggung jawab personil kantor!
2. Apa yang dimaksud dengan seleksi? Sebutkan minimal 5 tujuan seleksi!
3. a. Gambarlah bagan proses seleksi!
b. Jelaskan pengertian dari cara seleksi nonilmiah dan ilmiah!
4. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan persyaratan pengetahuan dan persyaratan
keterampilan?
b. Personil kantor yang terampil adalah personil yang dapat bekerja sesuai dengan
standar ukuran yang telah ditentukan. Apa maksud dari kalimat tersebut?
5. Sebut dan jelaskan macam-macam mutasi apabila ditinjau dari tujuan dan maksud mutasi!
***Good Luck***
118
LAMPIRAN 18
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II
1. Staf atau Pembantu Ahli adalah para tenaga ahli yang karena kecakapan dan kemampuan
dalam bidangnya, bertugas membantu administrator dan manajer dalam melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan kantor.
Beberapa tugas dan tanggung jawab personil kantor, yaitu sebagai berikut :
a. Kepala kantor atau pimpinan kantor, bertugas memantau dan bertanggung jawab
terhadap kelancaran aktivitas kantor secara keseluruhan, mengatur pembagian
tugas personil kantor, mengatur mekanisme kerja dan perlengkapan kerja kantor
sesuai kebutuhan.
b. Administrator atau bagian administrasi/tata usaha, bertugas mengelola urusan
rumah tangga kantor dan bertanggung jawab mencatat dan menyimpan semua
warkat atau surat keluar dan surat masuk serta urusan kearsipan dan kepegawaian
pada umumnya.
c. Bagian keuangan atau kasir, bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan,
mengatur arus kas keluar dan kas masuk.
d. Sekretaris, bertanggung jawab membuat agenda dan jadwal kegiatan kerja
pimpinan, juga untuk karyawan di bagian lainnya serta membuat surat keluar.
e. Penerima tamu bertanggung jawab atas pelayanan terhadap tamu atau orang-orang
yang mempunyai kepentingan terhadap kantor, juga melayani telepon masuk dan
telepon keluar.
2. Seleksi adalah tahapan kegiatan suatu perusahaan dalam rangka memiliki
karyawan/tenaga kerja yang paling tepat dan dalam jumlah yang tepat pula dari calon-
calon tenaga kerja yang ada.
Tujuan seleksi adalah :
a. Qualified dan profesional
b. Jujur dan disiplin
c. Inovatif dan bertanggung jawab
d. Cakap dengan penempatan yang tepat
e. Kreatif dan dinamis
f. Berdedikasi tinggi
g. Memenuhi syarat Undang-Undang Perburuhan
h. Dapat bekerjasama
119
i. Dapat bekerja mandiri
j. Mudah berkembang
3. Proses Seleksi adalah sebagai berikut :
Penyaringan Pelamar
Tes
Wawancara Awal
Evaluasi Latar Belakang dan Referensi
Wawancara Mendalam
Test Kesehatan/fisik
Pengambilan keputusan
Cara seleksi Nonilmiah adalah seleksi yang dilakukan tidak berdasarkan kepada
standar-standar kriteria atau spesifikasi kebutuhan akan pekerjaan atau jabatan, tetapi
hanya didasarkan kepada perkiraan atau berdasarkan pengalaman saja.
Cara seleksi Ilmiah adalah seleksi yang didasarkan kepada job spesification akan
kebutuhan pekerjaan dan jabatan yang harus segera diisi berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu.
Persyaratan pengetahuan adalah biasanya mencakup pengetahuan yang mendasari
suatu profesi tertentu. Persyaratan pengetahuan pada saat ini biasanya masih diukur
dengan tingkat pendidikan formal.
Persyaratn keterampilan adalah mampu bekerja dengan baik dan benar, berarti
karyawan dituntut untuk dapat melaksanakan sesuatu tugas pekerjaan dengan cermat dan
terampil, sehingga pekerjaannya akan berhasil dan berkualitas tinggi.
Artinya personil tersebut dapat bekerja sesuai dengan mutu, jumlah, dan waktu
yang telah ditetapkan.
4. Macam-macam mutasi ditinjau dari tujuan dan maksud mutasi :
120
a. Production transfer, yaitu mutasi pada jabatan yang sama, karena produksi di tempat
yang lama menurun.
b. Replacement transfer, yaitu mutasi dari jabatan yang sudah lama dipegang ke jabatan
yang sama di bagian lain, untuk menggantikan karyawan yang belum lama bekerja
atau karyawan yang diberhentikan.
c. Versatility transfer, yaitu mutasi dari jabatan yang satu ke jabatan lain untuk
menambah pengetahuan karyawan yang bersangkutan.
d. Shift transfer, yaitu mutasi dalam jabatan yang sama.
e. Remedial transfer, yaitu mutasi karyawan ke bagian mana saja untuk memupuk dan
memperbaiki kerjasama antar karyawan.
121
LAMPIRAN 19
KISI-KISI SOAL EVALUASI
Mapel : Mengidentifikasi Persyaratan personil kantor
Kelas : X AP
Semester : X/ Gasal
Standar kompetensi : Memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran
Kompetensi
dasar
Indikator Nomor soal Jumlah
soal Valid Tidak valid
Mengidentifikasi
persyaratan
personil kantor
Mendeskripsikan pengertian
personil kantor
1, 2 - 2
Menjelaskan macam-macam
personil kantor
3, 4, 5 - 3
Menjelaskan tugas dan tanggung
jawab personil kantor
6, 7 - 2
Mengidentifikasi perangkat kerja
personil kantor
8, 9,10 - 3
Mengidentifikasi tahapan-
tahapan pengadaan personil
kantor
11,12,13,
14,15,16
17,18,19,
20
21,22 12
Mengidentifikasi persyaratan
personil kantor
23,24,25,
26
- 4
Menjelaskan pengertian
pelatihan dan pengembangan
personil kantor
27,28,30,
31
29,32 6
Menjelaskan pengertian dan
macam-macam mutasi kantor
33,34,35,
36,37
38 6
Menjelaskan pemberhentian
personil kantor
39,40 - 2
Total 35 soal 5 soal 40 soal
122
LAMPIRAN 20
SOAL EVALUASI SIKLUS I
Tanggal : Nama :
Mata Diklat : Kelas : X AP
Berilah tanda (X) pada salah satu huruf a,b,c, d atau e pada jawaban yang benar!
1. Aparat organisasi dan alat atau sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi merupakan
pengertian dari…
a. Personil kantor d. Manajer
b. Pegawai/pekerja e. Sekretaris
c. Pembantu Ahli
2. Suatu kegiatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan personil kantor
untuk melaksanakan pekerjaan tertentu adalah…
a. Pengembangan d. Pelatihan
b. Mutasi e. Demosi
c. Promosi
3. Dibawah ini merupakan macam-macam personil kantor, kecuali…
a. Administrator d. Office Method Training
b. Manajer e. Worker/pegawai
c. Staf/pembantu ahli
4. Para karyawan yang berlangsung digerakkan oleh manajer dalam melaksanakan pekerjaan-
pekerjaan kantor sehari-hari disebut..
a. Manajer d. Staf/pembantu ahli
b. Administrator e. Worker/pegawai
c. Pegawai atau pekerja
5. Dibawah ini yang merupakan tugas dan tanggung jawab personil kantor secara umum
yaitu, kecuali…
a. Penerima tamu d. Administratif Training
b. Sekretaris e. Bagian Keuangan
c. Kepala direktur
6. Orang yang betanggung jawab atas pelayanan terhadap tamu yang mempunyai
kepentingan terhadap kantor, juga melayani telepon masuk dan keluar adalah…
123
a. Penerima tamu c. Administrator e. Bagian keuangan
b. Sekretaris d. Kepala direktur
7. Mesin elektronik yang mampu menyimpan dan mengolah adalah…
a. Scanner d. Flash disk
b. Filling cabinet e. Word Processor
c. komputer
8. Berikut ini tahapan-tahapan pengadaan personil kantor yang benar untuk memperoleh
karyawan yang handal dan cakap adalah..
a. Rekruitmen dan pelatihan
b. Tes tertulis, wawancara, tes kesehatan
c. Wawancara, tes tertulis, surat panggilan
d. Analisa jabatan, rekruitmen, seleksi
e. Membuka lamaran dan melakukan testing.
9. Suatu kegiatan untuk memberikan analisis atau menganalisis pekerjaan-pekerjaan apa
saja yang harus dikerjakan, bagaimana menjawab, dan mengapa pekerjaan tersebut harus
dilaksanakan, disebut…
a. Analisis pekerjaan d. Analisis Karyawan
b. Analisis tugas e. Analisis Pelatihan
c. Analisis jabatan
10. Seleksi administratif adalah kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa kebenaran
informasi yang diberikan pelamar salah satunya, yaitu…
a. Fotokopi ijazah d. Umur dan foto
b. Pengetahuan e. Tes kesehatan
c. Wawancara
11. Berikut ini merupakan penyebab terjadinya pemutusan hubungan kerja, kecuali…
a. Pemberhentian atas kehendak perusahaan.
b. Pemberhentian karena permintaan sendiri.
c. Pemberhentian tidak hormat.
d. Pemberhentian karena mencapai usia pensiun.
e. Pemberhentian karena sakit.
12. Word Processor merupakan sebuah aplikasi pengolahan data untuk memberikan
kemudahan dalam penggunaan computer yang berfungsi untuk…
a. Mempermudah dalam hal mengetik surat berulang kali dan membuat surat berlapis
untuk dikirim kepada beberapa alamat.
124
b. Mempermudah mengerjakan laporan keuangan
c. Mencatat dan mengarsipkan data serta mencari data tanpa harus membolak-balikkan
buku agenda atau kartu kendali.
d. Menyimpan data berupa grafik, gambar, data surat dan tabel dalam beberapa CD.
e. Mempermudah melakukan transaksi jual beli dengan menggunakan nomor kartu
kredit.
13. Manfaat analisa jabatan adalah untuk memberikan informasi hal-hal yang berhubungan
dengan uraian jabatan, spesifikasi jabatan, evaluasi jabatan. Berikut ini merupakan
kegunaan dari analisa jabatan kecuali…
a. Pelatihan d. Memperkaya pekerjaan
b. Seleksi e. Penilaian prestasi kerja karyawan
c. Promosi dan pemindahan karyawan
14. Tenaga kerja/karyawan yang akan mengisi lowongan kerja diambil dari dalam
perusahaan, yakni dengan cara mutasi atau pemindahan karyawan yang memenuhi
spesifikasi ke suatu bagian tertentu yang kosong atau untuk mengisi tugas baru,
merupakan perekrutan karyawan dari sumber…
a. Eksternal d. Iklan
b. Internal e. Outsourcing
c. Surat kabar
15. Orang yang menentukkan garis besar kebijakan dan tujuan yang harus dijalankan kantor
sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, disebut…
a. Administrator d. Karyawan
b. Manajer e. Personil kantor
c. Staf ahli
16. Kelemahan perekrutan melalui sumber eksternal adalah…
a. Biaya rekruitmen akan lebih besar karena akan ada biaya iklan dan biaya tahapan
seleksi
b. Kurangmembuka kesempatan untuk angkatan kerja baru yang berada di luar
perusahaan
c. Kurang ada wibawa bagi karyawan yang dimutasi
d. Waktu perekrutan relatif singkat.
e. Loyalitas karyawan menjadi besar.
17. Berikut ini merupakan tujuan dari adanya seleksi kecuali…
125
a. Qualified dan professional d. Kreatif dan dinamis
b. Jujur dan disiplin e. Kesabaran
c. Inovatif dan bertanggung jawab
18. Salah satu manfaat promosi karyawan adalah..
a. Untuk memotivaai karyawan agar lebih maju dalam berkarir
b. Untuk meningkatakan penghayatan ideologi karyawan
c. Untuk meningkatkan sumber penghasilan karyawan
d. Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja karyawan
e. Untuk mengatasi rasa jenuh dan bosan karyawan terhadap pekerjaan.
19. Pekerjaan menyampaikan sesuatu bahan-bahan yang dibutuhkan dengan menggunakan
perantara (kurir, pos, atau agen) dari satu pihak ke pihak lain disebut…
a. Menyimpan
b. Menghimpun
c. Mengolah
d. Menggandakan
e. Mengirim
20. Syarat kepribadian yang diperlukan oleh seorang personil kantor, kecuali,..
a. Loyalitas c. Dapat menyimpan rahasia
b. Rendah diri d. Kesabaran e. Kerapian
“Selamat Mengerjakan”
126
LAMPIRAN 21
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS I
1. A 11. C
2. D 12. A
3. D 13. A
4. C 14. B
5. D 15. B
6. A 16. A
7. C 17. E
8. D 18. D
9. C 19. E
10. A 20. B
127
LAMPIRAN 22
SOAL EVALUASI SIKLUS II
Tanggal : Nama :
Mata Diklat : Kelas : X AP
Berilah tanda (X) pada salah satu huruf a,b,c, d atau e pada jawaban yang benar!
1. Orang-orang atau karyawan yang menjalankan atau melayani pekerjaan-pekerjaan dalam
organisasi/kantor pemerintah/swasta untuk mencapai tujuan tertentu dengan
mendapatkan imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan adalah pengertian dari…
a. Personil kantor
b. Pegawai/pekerja
c. Pembantu Ahli
d. Manajer
e. Pegawai negeri
2. Seleksi karyawan baru yang dilaksanakan tidak berdasarkan kepada standar-standar
kriteria atau spesifikasi kebutuhan akan pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya didasarkan
kepada perkiraan atau berdasarkan pengalaman saja, merupakan seleksi..
a. Nonilmiah
b. Kualifikas
c. Ilmiah
d. Mutasi
e. Alam
3. Manfaat mutasi karyawan adalah…
a. Pengurangan karyawan
b. Efisiensi biaya kantor
c. Untuk memenuhi keinginan karyawan yang sesuia dengan minat, keahlian, dan
bidang tugas masing-masing.
d. Untuk memenuhi keinginan pimpinan perusahaan
e. Untuk meningkatkan motivasi.
4. Peningkatan kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas hubungan
manusia (human relation) bagi karyawan tingkat menengah dan atas (tingkat
manajerial), merupakan pengertian pengembangan menurut…
a. Wexley dan Yukl
b. David Smith
c. George R. Terry
d. Peterson
e. The Liang Gie
5. Menurut The Liang Gie seorang personil kantor harus mampu menguasai dengan baik
tugas-tugas pelayanan yang mencakup pola kegiatan, yaiu kecuali…
a. Menghimpun
128
b. Mengkalkulasikan
c. Mengolah
d. Menyimpan
e. Menggandakan
6. Ketentuan pemberian uang ganti rugi adalah”Kepada tenaga kerja yang mendapat
kecelakaan dan atau menderita penyakit akibat pekerjaan, berhak atas ganti rugi
perawatan dan rehabilitasi”. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.
PER-04/MEN/1986, pasal 10 ayat 4 4 UU No. 24 tahun…
a. 1969
b. 1979
c. 1989
d. 1954
e. 1949
7. Mutasi pada jabatan yang sama karena produksi di tempat yang lama menurun,
disebut…
a. Product transfer
b. Replacement transfer
c. Remedial transfer
d. Versality transfer
e. Shift transfer
8. Pelatihan yang bertujuan memberikan penyegaran atas informasi tentang pekerjaan yang
sudah dimiliki oleh karyawan sebelumnya adalah…
a. Supervisory training
b. Refreshment training
c. Administrative training
d. Office method training
e. Outbond training
9. Pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain atau ke kedudukan yang lebih
rendah, hal ini terjadi biasanya karena pengaruh negative dari moral karyawan yang
bersangkutan, disebut…
a. Promosi
b. Rekruitmen
c. Mutasi
d. Demosi
e. Rotasi
10. Suatu proses mencari dan memengaruhi tenaga kerja agar mau melamar untuk lowongan
yang ada dalam perusahaan, disebut…
a. Rekruitmen
b. Seleksi
c. Lowongan kerja
d. Bursa kerja
e. Tenaga kerja
11. Pegawai tidak tetap dan belum memiliki status, gaji dan tunjangan tetap, baik bekerja di
instansi pemerintah maupun swasta disebut pegawai…
129
a. Honorer
b. Swasta
c. Kantor
d. Tetap
e. Staf
12. Salah satu manfaat pelatihan personil kantor adalah…
a. Untuk promosi kenaikan pangkat
b. Untuk meningkatkan gairah kerja
c. Untuk memperoleh sertifikasi
d. Unutk menambah jumlah relasi kerja
e. Agar karyawan dapat berkembang lebih cepat dan lebih baik.
13. Dibawah ini merupakan macam-macam mutasi yang di tinjau dari tempat kerja
karyawan, kecuali…
a. Antarseksi
b. Antar instansi
c. Antar bagian
d. Antar biro
e. Shift transfer
14. Faktor yang harus diperhatikan dalam pelatihan dan pengembangan, antara lain…
a. Penghayatan jiwa ideologi
b. Metode pelatihan dan pengembangan
c. Kesehatan dan keselamatan kerja
d. Kemandirian
e. Perkembangan karyawan.
15. Kenaikan jabatan seorang karyawan yang disertai dengan kekuasaan yang lebih tinggi
dan tanggung jawab yang lebih besar, disebut…
a. Mutasi
b. Rekruitmen
c. Promosi
d. Demosi
e. Rotasi
16. Suatu kegiatan untuk memberikan analisis atau menganalisis pekerjaan-pekerjaan apa
saja yang harus dikerjakan, bagaimana menjawab, dan mengapa pekerjaan tersebut harus
dilaksanakan, disebut…
a. Analisis pekerjaan
b. Analisis tugas
c. Analisis jabatan
d. Analisis karyawan
e. Analisis pelatihan
17. Orang yang betanggung jawab atas pelayanan terhadap tamu yang mempunyai
kepentingan terhadap kantor, juga melayani telepon masuk dan keluar adalah…
a. Penerima tamu
b. Sekretaris
c. Administrator
130
d. Kepala direktur
e. Bagian keuangan
18. Dibawah ini merupakan macam-macam personil kantor, kecuali…
a. Administrator
b. Manajer
c. Staf/pembantu ahli
d. Office method training
e. Worker/pegawai
19. Syarat kepribadian yang diperlukan oleh seorang personil kantor, kecuali,..
a. Loyalitas
b. Dapat menyimpan rahasia
c. Rendah diri
d. Kesabaran
e. Kerapian
20. Berikut ini merupakan tujuan dari adanya seleksi kecuali…
a. Qualified dan professional
b. Jujur dan disiplin
c. Inovatif dan bertanggung jawab
d. Kreatif dan dinamis
e. Kesabaran.
131
LAMPIRAN 23
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS II
1. A 11.A
2. A 12.E
3. C 13.E
4.A 14.B
5.B 15.C
6.A 16.C
7.A 17.A
8.B 18.D
9.D 19.C
10A. 20.E
132
LAMPIRAN 24
ANALISIS NILAI EVALUASI SIKLUS I
Nomor Nama Skor yang diperoleh Jumlah
Skor Nilai
Tingkat
Penguasaan Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2210 Ade sartika sultan 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas
2 2219 Anggrit surya pratiwi 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 16 80 80% tuntas
3 2220 Anis choirunnisak 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 10 50 50% tidak tuntas
4 2221 Anis nurul aini 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 16 80 80% tuntas
5 2222 Apriliana manthofani 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 11 55 55% tidak tuntas
6 2223 Ari nurfatmawati sa'dun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 14 70 70% tidak tuntas
7 2225 Ayu mega cahyati 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 85 85% tuntas
8 2228 Darwati 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 13 65 65% tidak tuntas
9 2234 Devi trisna sari 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 16 80 80% tuntas
10 2236 Dewi wahyuningsih 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 11 55 55% tidak tuntas
11 2238 Dian setia wati 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 15 75 75% tuntas
12 2241 Dinda putri 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 11 55 55% tidak tuntas
13 2246 Endang kurniawati 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 85 85% tuntas
14 2249 Erlin dwi wulandari 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 16 80 80% tuntas
15 2253 Eva wulansari 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 80 80% tuntas
16 2254 Eva mariana 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 13 65 65% tidak tuntas
17 2256 Evi yuliyanti 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 12 60 60% tidak tuntas
18 2258 Fany narendra M. 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 16 80 80% tuntas
19 2261 Fitriana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 14 70 70% tidak tuntas
20 2270 Ivon caisar purwadi 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas
21 2273 Khoirotun nisa 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 14 70 70% tidak tuntas
22 2288 Muslimah dwi cahyati 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 15 75 75% tuntas
23 2291 Nisfi arifa 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 14 70 70% tidak tuntas
24 2293 Nur aini fajri 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas
133
25 2294 Nur khasanah 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas
26 2295 Nur laili misliana 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas
27 2297 Okta tama 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 13 65 65% tidak tuntas
28 2300 Puji astutik 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas
29 2301 Qorri aina 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas
30 2302 Rina yuliani 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 16 80 80% tuntas
31 2303 Rindhani riski saputri 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 12 60 60% tidak tuntas
32 2305 Riyadhul Badiah 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 16 80 80% tuntas
33 2306 Riztika arum 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 85 85% tuntas
34 2312 Siska damayanti 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 80 80% tuntas
35 2314 Siti ani mustofiah 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 12 60 60% tidak tuntas
36 2320 Siti mutoharoh 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16 80 80% tuntas
37 2324 Siti Romadani 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 11 55 55% tidak tuntas
38 2327 Sofroul lailiyah 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 12 60 60% tidak tuntas
39 2330 Sri marianti 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 13 65 65% tidak tuntas
40 2331 Suci Dhauati 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 11 55 55% tidak tuntas
41 2333 Sulis widiarti 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 15 75 75% tuntas
42 2335 Tri lestari 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 12 60 60% tidak tuntas
43 2345 Vivi noviyanti 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 11 55 55% tidak tuntas
44 2347 Yulia lestari 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 90% tuntas
45 2349 Yunia islamiyati 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 15 75 75% tuntas
46 2350 Yunita dwi widiastuti 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 11 55 55% tidak tuntas
Jumlah siswa 46
Rata-rata 71
Jumlah siswa yang tuntas 25
Jumlah siswa yang tidak tuntas 21
Nilai tertinggi 90
Nilai terendah 50
Ketuntasan belajar 54%
LAMPIRAN 25
134
ANALISIS NILAI EVALUASI SIKLUS II
Nomor Nama Skor yang diperoleh Jumlah
Skor Nilai
Tingkat
Penguasaan Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2210 Ade sartika sultan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19 95 95% tuntas
2 2219 Anggrit surya pratiwi 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 90% tuntas
3 2220 Anis choirunnisak 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17 85 85% tuntas
4 2221 Anis nurul aini 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 16 80 80% tuntas
5 2222 Apriliana manthofani 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 80 80% tuntas
6 2223 Ari nurfatmawati sa'dun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 17 85 85% tuntas
7 2225 Ayu mega cahyati 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 85 85% tuntas
8 2228 Darwati 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 75% tuntas
9 2234 Devi trisna sari 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90 90% tuntas
10 2236 Dewi wahyuningsih 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 13 65 65% tidak tuntas
11 2238 Dian setia wati 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 17 85 85% tuntas
12 2241 Dinda putrid 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 14 70 70% tidak tuntas
13 2246 Endang kurniawati 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 85 85% tuntas
14 2249 Erlin dwi wulandari 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 16 80 80% tuntas
15 2253 Eva wulansari 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 80 80% tuntas
16 2254 Eva mariana 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 16 80 80% tuntas
17 2256 Evi yuliyanti 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14 70 70% tidak tuntas
18 2258 Fany narendra M. 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 85% tuntas
19 2261 Fitriana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 14 70 70% tidak tuntas
20 2270 Ivon caisar purwadi 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas
21 2273 Khoirotun nisa 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15 75 75% tuntas
22 2288 Muslimah dwi cahyati 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 90% tuntas
23 2291 Nisfi arifa 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 15 75 75% tuntas
24 2293 Nur aini fajri 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas
25 2294 Nur khasanah 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 85 85% tuntas
135
26 2295 Nur laili misliana 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas
27 2297 Okta tama 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 15 75 75% tuntas
28 2300 Puji astutik 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas
29 2301 Qorri aina 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas
30 2302 Rina yuliani 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 16 80 80% tuntas
31 2303 Rindhani riski saputri 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 15 75 75% tuntas
32 2305 Riyadhul Badiah 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 16 80 80% tuntas
33 2306 Riztika arum 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 85 85% tuntas
34 2312 Siska damayanti 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 80 80% tuntas
35 2314 Siti ani mustofiah 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 14 70 70% tidak tuntas
36 2320 Siti mutoharoh 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16 80 80% tuntas
37 2324 Siti Romadani 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 14 70 70% tidak tuntas
38 2327 Sofroul lailiyah 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 85% tuntas
39 2330 Sri marianti 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 16 80 80% tuntas
40 2331 Suci Dhauati 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14 70 70% tidak tuntas
41 2333 Sulis widiarti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 17 85 85% tuntas
42 2335 Tri lestari 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17 85 85% tuntas
43 2345 Vivi noviyanti 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 14 70 70% tidak tuntas
44 2347 Yulia lestari 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 95% tuntas
45 2349 Yunia islamiyati 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 15 75 75% tuntas
46 2350 Yunita dwi widiastuti 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 15 75 75% tuntas
Jumlah siswa 46
Rata-rata 80
Jumlah siswa yang tuntas 38
Jumlah siswa yang tidak tuntas 8
Nilai tertinggi 95
Nilai terendah 65
Ketuntasan belajar 83%
136
LAMPIRAN 26
DAFTAR NILAI SISWA KELAS X AP TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SMK CUT NYA’ DIEN SEMARANG
No. No. Induk Nama Siswa Nilai Keterangan
1 2210 Ade sartika sultan 63 Tidak tuntas
2 2219 Anggrit surya pratiwi 69 Tidak tuntas
3 2220 Anis choirunnisak 66 Tidak tuntas
4 2221 Anis nurul aini 77 Tuntas
5 2222 Apriliana manthofani 80 Tuntas
6 2223 Ari nurfatmawati sa'dun 57 Tidak tuntas
7 2225 Ayu mega cahyati 70 Tidak tuntas
8 2228 Darwati 59 Tidak tuntas
9 2234 Devi trisna sari 69 Tidak tuntas
10 2236 Dewi wahyuningsih 80 Tuntas
11 2238 Dian setia wati 89 Tuntas
12 2241 Dinda putri 50 Tidak tuntas
13 2246 Endang kurniawati 64 Tidak tuntas
14 2249 Erlin dwi wulandari 77 Tuntas
15 2253 Eva wulansari 51 Tidak tuntas
16 2254 Eva mariana 63 Tidak tuntas
17 2256 Evi yuliyanti 60 Tidak tuntas
18 2258 Fany narendra M. 57 Tidak tuntas
19 2261 Fitriana 70 Tidak tuntas
20 2270 Ivon caisar purwadi 83 Tuntas
21 2273 Khoirotun nisa 71 Tidak tuntas
22 2288 Muslimah dwi cahyati 80 Tuntas
23 2291 Nisfi arifa 76 Tuntas
24 2293 Nur aini fajri 79 Tuntas
25 2294 Nur khasanah 61 Tidak tuntas
26 2295 Nur laili misliana 76 Tuntas
137
27 2297 Okta tama 69 Tidak tuntas
28 2300 Puji astutik 57 Tidak tuntas
29 2301 Qorri aina 77 Tuntas
30 2302 Rina yuliani 70 Tidak tuntas
31 2303 Rindhani riski saputri 84 Tuntas
32 2305 Riyadhul Badiah 61 Tidak tuntas
33 2306 Riztika arum 76 Tuntas
34 2312 Siska damayanti 76 Tuntas
35 2314 Siti ani mustofiah 70 Tidak tuntas
36 2320 Siti mutoharoh 78 Tuntas
37 2324 Siti Romadani 60 Tidak tuntas
38 2327 Sofroul lailiyah 54 Tidak tuntas
39 2330 Sri marianti 69 Tidak tuntas
40 2331 Suci Dhauati 88 Tuntas
41 2333 Sulis widiarti 53 Tidak tuntas
42 2335 Tri lestari 65 Tidak tuntas
43 2345 Vivi noviyanti 77 Tuntas
44 2347 Yulia lestari 79 Tuntas
45 2349 Yunia islamiyati 70 Tidak tuntas
46 2350 Yunita dwi widiastuti 78 Tuntas
Jumlah siswa 46
Rata-rata 70
Jumlah siswa yang tuntas 19
Jml yg tidak tuntas 27
Nilai tertinggi 89
Nilai terendah 50
138
LAMPIRAN 27
Daftar Hasil Tes Siklus I dan Siklus II
NO NAMA SISWA NILAI
EVALUASI 1 NILAI EVALUASI 2
1 Ade sartika sultan 80 95
2 Anggrit surya pratiwi 80 90
3 Anis choirunnisak 50 85
4 Anis nurul aini 80 80
5 Apriliana manthofani 55 80
6 Ari nurfatmawati sa'dun 70 85
7 Ayu mega cahyati 85 85
8 Darwati 65 75
9 Devi trisna sari 80 90
10 Dewi wahyuningsih 55 65
11 Dian setia wati 75 85
12 Dinda putrid 55 70
13 Endang kurniawati 85 85
14 Erlin dwi wulandari 80 80
15 Eva wulansari 80 80
16 Eva mariana 65 75
17 Evi yuliyanti 60 70
18 Fany narendra M. 80 85
19 Fitriana 70 70
20 Ivon caisar purwadi 80 80
21 Khoirotun nisa 70 75
22 Muslimah dwi cahyati 75 90
23 Nisfi arifa 70 75
24 Nur aini fajri 80 80
25 Nur khasanah 80 85
26 Nur laili misliana 80 80
27 Okta tama 65 75
28 Puji astutik 80 80
29 Qorri aina 80 80
30 Rina yuliani 80 80
31 Rindhani riski saputri 60 75
32 Riyadhul Badiah 80 80
139
33 Riztika arum 85 85
34 Siska damayanti 80 80
35 Siti ani mustofiah 60 70
36 Siti mutoharoh 80 80
37 Siti Romadani 55 70
38 Sofroul lailiyah 60 85
39 Sri marianti 65 80
40 Suci Dhauati 55 70
41 Sulis widiarti 75 85
42 Tri lestari 60 85
43 Vivi noviyanti 55 70
44 Yulia lestari 90 95
45 Yunia islamiyati 75 75
46 Yunita dwi widiastuti 55 75
Total 3275 3670
Rata-Rata 71 80
Nilai Terendah 50 65
Nilai Tertinggi 90 95
Ketuntasan Belajar 54% 83%
Siswa Tuntas 25 38
Siswa Tidak Tuntas 21 8
140
LAMPIRAN 28
Daftar Nama Siswa Kelas X AP tahun 2011/2012
SMK Cut Nya’ Dien Semarang
No. No. Induk NAMA SISWA
1 2210 Ade sartika sultan
2 2219 Anggrit surya pratiwi
3 2220 Anis choirunnisak
4 2221 Anis nurul aini
5 2222 Apriliana manthofani
6 2223 Ari nurfatmawati sa'dun
7 2225 Ayu mega cahyati
8 2228 Darwati
9 2234 Devi trisna sari
10 2236 Dewi wahyuningsih
11 2238 Dian setia wati
12 2241 Dinda putri
13 2246 Endang kurniawati
14 2249 Erlin dwi wulandari
15 2253 Eva wulansari
16 2254 Eva mariana
17 2256 Evi yuliyanti
18 2258 Fany narendra M.
19 2261 Fitriana
20 2270 Ivon caisar purwadi
21 2273 Khoirotun nisa
22 2288 Muslimah dwi cahyati
23 2291 Nisfi arifa
24 2293 Nur aini fajri
25 2294 Nur khasanah
26 2295 Nur laili misliana
27 2297 Okta tama
28 2300 Puji astutik
29 2301 Qorri aina
30 2302 Rina yuliani
31 2303 Rindhani riski saputri
32 2305 Riyadhul Badiah
33 2306 Riztika arum
34 2312 Siska damayanti
35 2314 Siti ani mustofiah
36 2320 Siti mutoharoh
37 2324 Siti Romadani
141
38 2327 Sofroul lailiyah
39 2330 Sri marianti
40 2331 Suci Dhauati
41 2333 Sulis widiarti
42 2335 Tri lestari
43 2345 Vivi noviyanti
44 2347 Yulia lestari
45 2349 Yunia islamiyati
46 2350 Yunita dwi widiastuti
142
LAMPIRAN 29
DAFTAR NAMA KELOMPOK TSTS SIKLUS I & II
KELOMPOK 1
ADE SARTIKA SULTAN
ANGGRIT SURYA PRATIWI
ANIS CHOIRUNNISAK
AIS NURUL AINI
KELOMPOK 7
SITI MUTOHAROH
SITI ROMADHONI
SOFROUL LAILIYAH
SRI MARIANTI
KELOMPOK 2
ARI NURFATMAWATI
AYU MEGACAHYATI
DARWATI
DEVI TRISNA
KELOMPOK 8
SULIS WIDIARTI
TRI LESTARI
VIVI NOVIANTI
YULIA LESTARI
KELOMPOK 3
DIAN SETIA WATI
DINDA PIUTRI
ENDANG KURNIAWATI
ERLIN DWI WULANSARI
KELOMPOK 9
APRILIA MANTOFANI
EVA WULANSARI
NUR KHASANAH
YUNIA ISLAMIATI
KELOMPOK 4
KHOIROTUN NISAK
MUSLIMAH
NISFI ARIFAH
NUR AINI FAJRI
KELOMPOK 10
IVON CAISAR PURWADI
YUNITA DWI WIDIASTUTI
SUCI DAUATI
DEWI WAHYUNINGSIH
KELOMPOK 5
NUR LAILI MISLIANA
OKTA TAMA
PUJI ASTUTIK
QORRI ANNA
RINA YULIANA
KELOMPOK 11
EVA MARIANA
EVI YULIANTI
FANY NARENDRA
FITRIANA
SITI ANI MUSTOFIAH
KELOMPOK 6
RINDHANI RISKI
RIYADUL BADI’AH
RIZTIKA ARUM
SISKA DAMAYANTI
143
LAMPIRAN 30
Gambar 7.6
Alur PTK
Belum terlaksana
Observasi awal
1. Nilai rata-rata ulangan harian siswa
masih rendah
2. Pembelajaran cenderung masih berpusat
pada guru dan siswa pasif
3. Pembelajaran cenderung ceramah
4. Metode pembelajaran kurang variatif
Permasalahan I sebagian
siswa masih kesulitan dalam
mempelajari materi
mengidentifikasi persyaratan
personil kantor, siswa
cenderung pasif dalam
kegiatan belajar mengajar.
Analisis data 2
Menganalisis data hasil tes dan
lembar observasi
Pelaksanaan tindakan I
pembelajaran model TSTS dengan
KD mengidentifikasi persyaratan
personil kantor
1. Pemberian pengetahuan dasar
yang berkaitan materi
2. Pembagian kelompok
3. Siswa belajar kelompok
4. Guru mengawasi jalannya
diskusi dan memberikan
bantuan kepada kelompok
yang membutuhkan bantuan
5. Mempresentasikan hasil kerja
kelompok
6. Guru membimbing siswa
menyimpulkan materi
7. Pemberian post test
Perencanaan I
1. Mempersiapkan perangkat
pembelajaran
2. Menyiapkan soal tes
3. Menyiapkan lembar observasi
4. Memperkenalkan model
pembelajaran TSTS dan
menyusun kelompok
Observasi 2
Mengamati kegiatan siswa dalam kelompok dan
kegiatan guru selama pembelajaran
Pelaksanaan tindakan 2
Guru melaksanakan proses
pembelajaran dengan materi
mengidentifikasi persyaratan personil
kantor dengan tahapan pembelajaran
model TSTS seperti siklus I yang
telah dikembangkan
Observasi I
Mengamati kegiatan siswa dalam
kelompok dan kegiatan guru
selama proses pembelajaran
Perencanaan 2
Merencanakan perbaikan dari
siklus I dengan memperbaiki
LKS serta mengembangkan
materi sesuai refleksi I
Refleksi I
Menganalisis kekurangan
dalam pelaksanaan siklus I
Analisis data I
Menganalisis data hasil tes
dan lembar observasi
Terselesaikan Refleksi 2
Menganalisis hasil pelaksanaan siklus 2
Siklus selanjutnya
144
LAMPIRAN 31
REKAPITULASI PEMBELAJARAN MODEL TWO STAY TWO STRAY
PADA KELAS X AP di SMK Cut Nya’ dien Semarang
No. Tahap-Tahap
Pembelajaran
Kelas Penelitian
Tindakan Kelas
Realisasi Pembelajaran Kelas Penelitian
Tindakan Kelas
Paraf
1. Melakukan
observasi awal. Pertemuan pertama ( 6 Febuari 2012)
a. Melakukan observasi awal dan
konfirmasi jadwal dengan guru.
b. Kemudian setelah konfirmasi jadwal
pelajaran dengan guru melakukan
pengamatan siswa pada waktu proses
belajar mengajar berlangsung serta
perkenalan dengan siswa.
c. Melakukan wawancara dengan siswa
dan guru.
1.
2.
2. Melakukan tes uji
coba soal atau pre
test.
Pertemuan kedua (27 Oktober 2013)
a. Melakukan tes soal uji coba yang
berjumlahkan 40 soal pilihan ganda.
b. Mencocokkan jawaban bersam-sama.
c. Peneliti menganalisis hasil pre test,
yang kemudian soal-soal yang telah di
uji cobakan tersebut di jadikan soal
evaluasi untuk pelaksaan di akhir siklus
I dan siklus II.
1.
2.
3. Guru menjelaskan
konsep
pembelajaran Two
Stay Two Stray 3
November 2013
Pertemuan ketiga ( 3 November 2013)
a. Perkenalan dengan siswa.
b. Guru memberikan penjelasan tentang
konsep model Two Stay Two Stray
yang akan digunakan dalam
pembelajaran materi mengidentifikasi
persyaratan personil kantor.
c. Guru menumbuhkan minat dan
motivasi siswa untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar.
d. Guru menjelaskan materi tentang
mengidentifikasi persyaratan personil
kantor.
e. Guru membagi siswa kedalam
kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa,
dimana setiap kelompok diminta
mengerjakan soal yang telah
disediakan.
f. Siswa dan kelompoknya aktif berdiskusi
dengan kelompok mengerjakan soal yang
diberikan guru.
g. Setelah selesai berkelompok, guru
1.
2.
145
menunjuk kelompok untuk memaparkan
hasil diskusinya didepan kelas. Untuk
kelompok yang lain bertugas
memberikan masukan/sanggahan
kepada kelompok yang didepan kelas.
h. Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan materi bersam-sama.
5. Guru menjelaskan
materi tentang
syarat-syarat yang
harus dimiliki
oleh personil
kantor.
Pertemuan keempat (10 November
2013)
a. Guru menumbuhkan minat dan motivasi
siswa untuk mengikuti kegiatan belajar
mengajar.
b. Guru menjelaskan materi tentang syarat-
syarat yang harus dimiliki oleh pesonil
kantor.
c. Guru membagi siswa kedalam
kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa,
dimana setiap kelompok diminta
mengerjakan soal yang telah disediakan.
d. Siswa dan kelompoknya aktif berdiskusi
dengan kelompok mengerjakan soal
yang diberikan guru.
e. Setelah selesai berkelompok, guru
menunjuk kelompok untuk memaparkan
hasil diskusinya didepan kelas. Untuk
kelompok yang lain bertugas
memberikan masukan/sanggahan
kepada kelompok yang didepan kelas.
f. Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan materi bersam-sama.
g. Guru memberikan soal post test di akhir
siklus I sebagai evaluasi pada siswa
untuk mengukur hasil belajar siswa
setelah melalui proses belajar mengajar.
1.
2.
6. Guru menjelaskan
mutasi kantor dan
pemeberhentian
personil kantor.
Pertemuan kelima (24 November 2013)
a. Guru menumbuhkan minat dan
motivasi siswa untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar.
b. Guru menjelaskan materi tentang
mengidentifikasi persyaratan personil
kantor.
c. Guru membagi siswa kedalam
kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa,
dimana setiap kelompok diminta
mengerjakan soal yang telah
disediakan.
d. Siswa dan kelompoknya aktif
berdiskusi dengan kelompok
mengerjakan soal yang diberikan guru.
1.
2.
146
e. Setelah selesai berkelompok, guru
menunjuk kelompok untuk
memaparkan hasil diskusinya didepan
kelas. Untuk kelompok yang lain
bertugas memberikan
masukan/sanggahan kepada kelompok
yang didepan kelas.
f. Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan materi bersam-sama.
g. Guru memberikan soal post test di
akhir siklus II sebagai evaluasi pada
siswa untuk mengukur hasil belajar
siswa setelah melalui proses belajar
mengajar.
Memeriksa/ Mengetahui Semarang, November 2012
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Syamsul Bari, S. Pd. Aniek Budiyanti, S. Pd
147
LAMPIRAN 32
Foto Dokumentasi dalam Model TSTS
Aktivitas siswa dalam proses Model Two Stay Two Stray
Aktivitas siswa pada saat presentasi di depan kelas