32
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karuniaNya lah, Makalah ini dapat tersusun dan terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini di tulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Pembelajaran. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Desen Pengampu Mata Kuliah Metodologi Pembelajaran atas bimbingannya sehinga makalah ini dapat terselesaikan meskipun jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Bandar Lampung, 24 Oktober 2014 Penyusun i

Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pembelajaran seni tari

Citation preview

Page 1: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan

karuniaNya lah, Makalah ini dapat tersusun dan terselesaikan tepat pada

waktunya. Makalah ini di tulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi

Pembelajaran.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Desen Pengampu Mata

Kuliah Metodologi Pembelajaran atas bimbingannya sehinga makalah ini dapat

terselesaikan meskipun jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran sangat penyusun

harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 24 Oktober 2014

Penyusun

i

Page 2: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................. i

Kata pengantar............................................................................................. ii

Daftar Isi...................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................ 2

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................. 2

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Problem Based Introduction............................... 3

2.2 Tahapan Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Problem Based

Introduction.......................................................................... 7

2.3 Pengertian Tari Bedana........................................................ 10

2.4 Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Metode

Pembelajaran Problem Based Introduction.......................... 11

2.5 Sistem Penilaian Pada Pembelajaran Tari Bedana Pada Metode

Problem Based Introduction........................................................... 13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................... 18

B. Saran..................................................................................... 18

Daftar Pustaka.............................................................................................. 19

ii

Page 3: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat

mendasar bagi pembangunan bangsa suatu Negara. Dalam

penyelenggaraannya, pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai

pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya

interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam konteks ini,

guru dituntut untuk membentuk suatu perencanaan kegiatan pembelajaran

sistematis yang berpedoman pada kurikulum yang saat itu digunakan.

Pada pelaksanaannya dilapangan, proses pembelajaran yang ada

masih banyak menerapkan metode konvensional dengan menggunakan

ceramah dalam menyampaikan materi. Sehingga dengan metode ini siswa

hanya akan mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru. Dapat

dikatakan siswa menjadi individu yang pasif. Sementara itu, kurikulum

yang ada saat ini (Kurikulum 2013)  menuntut siswa yang berperan aktif

dalam proses pembelajaran. Kurikulum 2013 merupakan kegiatan belajar

berpusat pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator dalam proses

pembelajaran.

Oleh karena itu, guru perlu mengetahui serta memahami suatu

model pembelajaran lain yang sesuai dan dapat digunakan pada kurikulum

yang diterapkan saat ini (Kurikulum 2013). Salah satu model pembelajaran

tersebut adalah model pembelajaran Problem Based Introduction. Pada

model pembelajaran Problem Based Introduction guru berperan sebagai

penyaji materi, mengadakan proses interaksi aktif antar siswa, membantu

dan memberikan fasilitas dalam pembelajaran agar siswa mampu

mengembangkan kemampuannya untuk berpikir kritis sehingga nantinya

siswa mampu menyesuaikan diri dengan pengetahuan dan pengalaman

1

Page 4: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

baru. Selain itu, guru juga memberikan dorongan dan dukungan yang

dapat meningkatkan pertumbuhan intelektual siswa. Model pembelajaran

tersebut tepat diterapkan dalam proses pembelajaran tari bedana karena

akan menciptakan suasana belajar yang mengutamakan pembelajaran

berbasis pengetahuan dan pengalaman siswa.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari model pembelajaran Problem Based Introduction?

2. Bagaimana tahapan langkah-langkah dalam pembelajaran problem

based introduction?

3. Apakah pengertian dari Tari Bedana ?

4. Bagaimana penerapan pembelajaran tari bedana menggunakan metode

pembelajaran problem based introduction ?

5. Bagaimana sistem penilaian pembelajaran tari bedana menggunakan

metode pembelajaran problem based introduction ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari model pembelajaran problem based

introduction.

2. Mengetahui tahapan-tahapan dalam pembelajaran problem based

introduction.

3. Mengetahui cara dalam menerapkan pembelajaran tari bedana

menggunakan metode pembelajaran problem based introduction.

4. Mengetahui Sistem penilaian pada pembelajaran tari bedana

menggunakan metode pembelajaran problem based introduction.

2

Page 5: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Problem Based Introduction

Problem Based Instruction (PBI) adalah suatu model pengajaran

dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik. Masalah

autentik dapat diartikan sebagai suatu masalah yang sering ditemukan

siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dengan metode Problem Based

Instruction (PBI) siswa dapat dilatih menyusun sendiri pengetahuannya,

mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, mandiri serta

meningkatkan kepercyaan diri. Selain itu dengan pemberian masalah

autentik, siswa dapat membentuk makna dari bahan pembelajaran melalui

proses belajar dan menyimpannya dalam ingatan sehingga sewaktu-waktu

dapat digunakan lagi (Nurhadi , 2004).

Problem Based Instruction (PBI) dikenal dengan nama lain seperti

pembelajaran proyek (Project-based teaching), pendidikan berdasarkan

pengalaman (Experience-based education), pembelajaran autentik

(Authentic Learning), dan pembelajaran berakar pada kehidupan nyata

(Anchored Instruction). 

Dalam Problem Based Instruction (PBI) guru berperan sebagai

penyaji, mengadakan dialog, membantu dan memberikan fasilitas

penyelidikan. Selain itu, guru juga memberikan dorongan dan dukungan

yang dapat meningkatkan pertumbuhan intelektual siswa (Ibrahim, 2001).

Hal yang perlu mendapat perhatian dalam Problem Based Instruction

(PBI)  adalah pemberian masalah kepada siswa yang berfungsi sebagai

motivasi untuk melakukan proses penyelidikan. Disini guru mengajukan

masalah, membimbing dan memberikan petunjuk dalam pemecahan

masalah.

Problem Based Instruction (PBI) pertama kali diperkenalkan pada

tahun 1966, oleh Faculty of Health of Mc Master University di Kanada

3

Page 6: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

(Trianto,2007), perkembangan Problem Based Instruction (PBI) di

pengaruhi oleh tiga fikiran utama yaitu:

1.    John Dewey dan kelas Demokrasi

John Dewey dalam Ibrahim & Nur (2000 : 15) mengemukakan

pandangan pentingnya demokrasi dan pendidikan, siswa dalam

pandngan Dewey hendaknya diberi kebebasan untuk menganalisis

masalah intelektual dan sosial yang ada dalam masyarakat, kemudian

memecahkan permaslahan di sekolah. Pandangan Dewey merupakan

pandangan filosofis perkembangan  Problem Based Instruction (PBI).

2.    Piaget, Vygotsky, dan kontruktivisme

Jean Piaget dalam Ibrahim & Nur (2000 : 17) mengemukakan

pandangan mengenai kontruktivis-kognitif, menurut Piaget siswa

dalam segala usia aktif dalam memperoleh informasi dan

pembangunan pengetahuan sendiri. Pengetahuan akan bertambah dan

berubah (termodifikasi) jika melalui pengalaman baru.

Menurut Piaget dalam Ibrahim & Nur (2000 : 17) pedagogi yang baik

harus melibatkan pemberian anak dengan situasi-situasi dimana anak

itu mandiri melakukan eksperimen, dalam arti yang paling luas dari

itu, dan mencoba sesuatu untuk melihat apa yang terjadi,

memanipulasi tanda-tanda, memanipulasi simbol, mengajukan

pertanyaan dan menemukan sendiri jawabannya, mencocokkan apa

yang ditemukan dengan tean yang lain, dan membandingkan temuan

dengan teman yang lain.Vygotsty dalam pembelajaran mempunyai

pemikiran yang sama dengan Piaget tetapi lebih menekankan pada

interaksi sosial, menurut Vygotsty interaki sosial dengan guru maupun

teman sejawat penting dalam memacu terbentuknya ide baru maupun

memperkaya perkembangan intelektual siswa.

3.    Bruner dalam Penemuanya mengemukakan Teori pembelajaran, teori

ini menyatakan bahwa pembelajaran yang sebenarnya terjadi melalui

4

Page 7: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

penemuan pribadi. Teori pembelajaran Bruner menemukan pada penalaran

induktif dan inkuiri yang merupakan ciri pendekatan ilmiah. Tidak seperti

pada pembelajaran langsung dimana siswa diberikan ide-ide tetapi dengan

memberikan pembelajaran berdasarkan masalah atau penemuan dengan

guru mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk menemukan teori

mereka sendiri.

Tiga Prinsip Dalam Problem Based Instruction (Pbi).

1. Dalam ruangan guru merumuskan tujuan pembelajaran

berdasarkan masalah, dimana pembelajaran dapat dilakukan di luar

atau di dalam kelas, hal ini dilakukan untuk meningkatkan interaksi

dengan teman lainnya dan mengacu terbentuknya ide baru dalam

perkembangan intelektual siswa.

2. Menyajikan pemecahan masalah dengan menggunakan latihan

3. Peraga (model) pembelajaran berdasarkan masalah yang

mendukung dalam proses pembelajaran diantaranya tabel, laporan,

poster, yang membantu mereka untuk belajar memecahkan

masalah.

Teori Belajar Yang Melandasi Model Pembelajaran Problem Based

Introduction

Dalam perkembangannya, pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) dilandasi oleh teori belajar konstruktivisme, teori perkembangan

kogni tif, dan teori belajar penemuan Jerome Burner. 

a. Teori Belajar Konstruktivisme 

Teori konstruktivisme menyatakan bahwa siswa harus menemukan

sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek

informasi baru dengan aturan-aturan lama, dan merevisinya apabila

aturan-aturan itu tidak sesuai. Agar siswa benar-benar memahami dan

5

Page 8: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus memecahkan masalah,

menemukan ide-idenya sendiri. Menurut teori konstruktivisme ini, satu

prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa

guru tidak hanya sekadar memberikan pengetahuan kepada siswa.

Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya.

Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini dengan memberi

kesempatan siswa menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri

dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan

strategi mereka sendiri untuk belajar. 

b. Teori Perkembangan Kognitif 

Teori belajar kognitif pertama kali dikenalkan oleh Piaget.

Menurutnya, perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh

manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Piaget yakin

bahwa pengalaman-pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan

penting bagi terjadinya perubahan perkembangan. Sementara itu, Nur

(Trianto, 2007) berpendapat bahwa interaksi sosial dengan teman

sebaya, khususnya beragumentasi dan berdiskusi membantu

memperjelas pemikiran yang akhirnya memuat pemikiran itu menjadi

lebih logis. Menurut teori Piaget, setiap individu pada saat mulai dari

bayi yang baru lahir sampai menginjak usia dewasa mengalami empat

tingkat perkembangan kognitif. 

Empat tingkat perkembangan kognitif tersebut diantaranya (Dahar,

1989) :

1) Sensori-motor (mulai lahir-2 tahun) 

2) Pra-operasional (2-7 tahun) 

3) Operasional konkret (7-11 tahun) 

4) Operasional formal (11 tahun- dewasa) 

Teori Perkembangan Piaget, memandang perkembangan

kognitif sebagai suatu proses di mana anak secara aktif membangun

6

Page 9: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

sistem makna dan memahami realitas melalui pengalaman-pengalaman

dan interaksi-interaksi mereka. 

c. Teori Penemuan Jerome Bruner 

Teori belajar yang paling melandasi pembelajaran PBL adalah teori

belajar penemuan (discovery learning) yang dikembangkan oleh

Jerome Bruner pada tahun 1966. Bruner menganggap, bahwa belajar

penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh

manusia, dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik.

Berusaha sendiri mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang

menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna.

Bruner menyarankan agar siswa-siswa hendaknya belajar melaui

partisipasi secara aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, agar

mereka dianjurkan untuk memperoleh pengalaman, dan melakukan

eksperimeneksperimen yang mengizinkan mereka untuk menemukan

prisip-prinsip itu sendiri.

2.2 Tahapan Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Problem

Based Introduction

Pelaksanaan model Problem Based Learning (PBL) terdiri dari 5 tahap proses,

yaitu : 

1. Tahap pertama, adalah proses orientasi peserta didik pada masalah. Pada tahap ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah, dan mengajukan masalah. 

2. Tahap kedua, mengorganisasi peserta didik. Pada tahap ini guru membagi peserta didik kedalam kelompok, membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah. 

7

Page 10: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

3. Tahap ketiga, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok. Pada tahap ini guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. 

4. Tahap keempat, mengembangkan dan menyajikan hasil. Pada tahap ini guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan laporan, dokumentasi, atau model, dan membantu mereka berbagi tugas dengan sesama temannya. 

5. Tahap kelima, menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah. Pada tahap ini guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses dan hasil penyelidikan yang mereka lakukan. 

Kelima tahap yang dilakukan dalam pelaksanaan model PBL ini

selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini!

Tahapan

Pembelajaran

Kegiatan Guru

Tahap 1

Orientasi peserta didik

pada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang diperlukan,

mengajukan fenomena atau demonstrasi atau

cerita untuk memunculkan masalah,

memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas

pemecahan masalah.

Tahap 2

Mengorganisasi

peserta didik

Guru membagi siswa ke dalam kelompok,

membantu siswa mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah.

Tahap 3 Guru mendorong peserta didik untuk

8

Page 11: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

Membimbing

penyelidikan individu

maupun kelompok

mengumpulkan informasi yang dibutuhkan,

melaksanakan eksperimen dan penyelidikan

untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan

masalah.

Tahap 4

Mengembangkan dan

menyajikan hasil

Guru membantu siswa dalam merencanakan

dan menyiapkan laporan, dokumentasi, atau

model, dan membantu mereka berbagi tugas

dengan sesama temannya.

Tahap 5

Menganalisis dan

mengevaluasi proses

dan hasil pemecahan

masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan

refleksi atau evaluasi terhadap proses dan hasil

penyelidikan yang mereka lakukan.

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Problem Based

Introduction :

a. Kelebihan 

Sebagai suatu model pembelajaran, Problem Based Learning (PBL)

memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :

1. Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk

menemukan pengetahuan baru bagi siswa. 

2. Meningkatakan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa. 

3. Membantu siswa dalam mentransfer pengetahuan siswa untuk

memahami masalah dunia nyata. 

4. Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan

bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.

Disamping itu, PBM dapat mendorong siswa untuk melakukan

evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya. 

9

Page 12: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

5. Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan

mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan

pengetahuan baru. 

6. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan

pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata. 

7. Mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar

sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir. 

8. Memudahkan siswa dalam menguasai konsep-konsep yang

dipelajari guna memecahkan masalah dunia nyata. 

b. Kelemahan 

Disamping kebihan di atas, PBL juga memiliki kelemahan, diantaranya:

1. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai

kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan,

maka mereka akan merasa enggan untuk mencobanya. 

2. Untuk sebagian siswa beranggapan bahwa tanpa pemahaman

mengenai materi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah

mengapa mereka harus berusaha untuk memecahkan masalah yang

sedang dipelajari, maka mereka akan belajar apa yang mereka ingin

pelajari. 

2.3 Pengertian Tari Bedana

Tari Bedana adalah salah satu kesenian tradisional masysrakat

Lampung. Tari ini dibawa oleh orang Arab pada sekitar tahun 1930 yang

kemudian diajarkan kepada tiga orang anaknya bernama Ma’ruf, Amang,

dan Abdullah. Mereka lalu menyebarkan tarian ini ke seluruh pelosok

daerah Lampung. Tari Bedana adalah tari tradisional yang telah berakar

serta dirasakan sebagai suatu symbol tradisi yang sangat luas tentang

pandangan hidup serta alam lingkungan yang ramah dan terbuka.

10

Page 13: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

Tari Bedana adalah  sebuah kesenian rakyat yang akrab dan

merupakan salah satu nilai budaya untuk mengintrospeksikan suatu

pergaulan, kasih sayang, dan persaudaraan,yang tulus dan ikhlas sebagai

ciri dari sebuah ketradisionalan yang tak akan lepas. Tari ini ditampilkan

secara berpasangan, sebaiknya putra dan putri. Satu keunikan bernilai plus

dari tari berpasangan ini adalah bahwa ragam gerak tari bedana tidak

memperkenankan penari bersentuhan dengan pasangannya. Hal itu

merupakan refleksi sebuah pergaulan masyarakat dan muda-mudi yang

harus penuh kehati-hatian dan saling menjaga kehormatan diri untuk tidak

bersentuhan dengan orang yang bukan mahramnya. Filosofi tersebut

tidaklah mustahil ada, sebab tari Bedana ini memang dibawa oleh orang

Arab yang memiliki budaya demikian.

Tari Bedana ini adalah tari yang relative mudah ragam geraknya

untuk dikuasai sehingga jenis tari tradisional ini sangat familiar di

kalangan masyarakat Lampung. Dewasa ini, Tari Bedana sudah

dikreasikan seperti Tari Bedana Ganta, Tari Bedana Marawis, dan Tari

Bedana Lunik.

2.4 Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Metode

Pembelajaran Problem Based Introduction

Sesuai dengan pengertiannya, model pembelajaran problem based

instroduction (Model Pembelajaran Berbasis Masalah) yaitu pembelajaran

yang menggunakan pendekatan pembelajaran pada masalah kehidupan

siswa dikehidupan nyata. Pada pembelajaran tari bedana menggunakan

metode ini menuntut siswa untuk dapat berlatih menyusun sendiri

pengetahuannya mengenai tari bedana, mengembangkan keterampilannya

dalam menarikan tari bedana, memberikan kepekaan kepada siswa

mengenai musik iringan tari Bedana sehingga siswa menjadi peka terhadap

musik pengiring tari bedana, dapat memecahkan masalah yang berkaitan

dengan tari bedana, Sehingga diharapkan siswa mampu melakukan gerak

11

Page 14: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

Tari Bedana dengan benar dan sesuai dengan intonasi Musik dimuka

umum .

Problem based instroduction dikembangkan untuk membantu siswa

mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan mengasah

keterampilan intelektual dalam menari, belajar berbagai peran dalam tari

bedana melalui pengalaman belajar dalam kehidupan nyata seperti

mendengar dan melihat langsung pementasan tari bedana sehingga siswa

dapat terangsang dan menjadi terbiasa dalam melakukan gerak tari bedana.

Tahapan pertama dalam pembelajaran tari bedana menggunakan

metode problem based instroduction guru memperkenalkan Tari Bedana

kepada siswa melalui Vidio Tari Bedana Kreasi kemudian guru

memberikan penjelasan mengenai tari bedana, gerakan serta musik iringan

dalam tari bedana, menjelaskan langkah-langkah dalam menarikan gerak

tari bedana. Guru memberikan rangsangan dan motivasi kepada siswa

untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa aktif

bertanya materi yang kurang jelas. Guru harus menciptakan suasana

diskusi antar siswa sebelum merujuk kepada pelatihan materi secara

praktik.

Tahapan pembelajaran selanjutnya guru memberikan materi

pembelajaran secara praktik yang mengacu pada gerak-gerak dasar tari

bedana. Pada tahap ini guru membagi peserta didik kedalam kelompok-

kelompok sehingga proses pembelajaran lebih kondusif dan terorganisir.

Hal demikian dapat membantu peserta didik belajar dengan cara bertukar

pengalaman antara satu siswa dengan siswa lainnya. Guru menggunakan

alat peraga dalam proses pembelajaran yaitu melalui vidio & musik tari

bedana yang dipertontonkan kepada siswa. Siswa diberikan stimulus agar

dapat mengikuti gerakan kemudian mengkreasikannya sesuai dengan

kemampuan yang dimilikinya.

Selanjutnya guru memberikan tugas kepada siswa untuk

mengembangkan tarian yang sudah diajarkan, mengkreasikannya

12

Page 15: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

kemudian menyajikan hasilnya. Guru memberikan bimbingan kepada

siswa pada proses ini dengan memberi kesempatan siswa menemukan atau

menerapkan ide-ide mereka sendiri dan mengajar siswa menjadi sadar dan

secara tidak sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar tari

bedana. 

Tahapan yang terakhir guru menganalisis dan mengevaluasi hasil

proses pembelajaran tari bedana yang dipentaskan oleh siswa. Guru

membantu peserta didik untuk melakukan refleksi per-gerakan dalam tari

bedana serta mengevaluasi proses pembelajaran tari bedana antara satu

kelompok dengan kelompok lainnya.

2.5 Sistem Penilaian Pada Pembelajaran Tari Bedana Pada Metode Problem Based Introduction

1. Sistem Penilaian

Penilaian terhadap kecakapan siswa dapat diukur dari

penguasaan materi pembelajaran yang diberikan oleh guru melalui

tayangan vidio, pencontohan ragam gerak tari bedana, serta

kemampuan siswa ketika proses pengujian yang diberikan oleh

guru.

Sedangkan penilaian terhadap sikap dititikberatkan pada

penguasaan soft skill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam praktik

gerak tari bedana, kemampuan bekerjasama dalam kelompok

(kekompakan kelompok), serta kehadiran dalam proses

pembelajaran. Bobot penilaian untuk aspek-aspek tersebut

ditentukan oleh guru. Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga

aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap

(attitude). Penilaian terhadap penguasaan materi tari bedana

mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan

melihat dari ujian akhir semester (UAS), ujian tengah semester

13

Page 16: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

(UTS), kuis, PR, dokumen (pengetahuan autentik mengenai tari

bedana), dan laporan.

Penilaian Peer-assessment; Merupakan penilaian yang

mana siswa perkelompok diberikan waktu untuk berdiskusi

memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian

tugas-tugas yang diberikan mengenai tari bedana, baik penilaian

terhadap individunya maupun oleh teman dalam kelompoknya.

Self-assessment adalah Penilaian yang dilakukan oleh pembelajar

itu sendiri terhadap usahanya dan hasil pekerjaannya dengan

merujuk pada tujuan yang ingin dicapai (standard) dalam belajar.

Sistem penilaian yang kedua dilakukan dengan authentic

assesment. Penilaian dapat dilakukan dengan portfolio gerak yang

merupakan kumpulan sistematis pekerjaan-pekerjaan peserta didik

yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam kurun waktu

tertentu dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian

dalam pendekatan PBI dilakukan dengan cara evaluasi diri

(selfassessment) dan peer-assessment.

2. Lembar Observasi Berdasarkan Metode PBI

  Petunjuk: 

a. Pengamat mengambil tempat strategis di dalam kelas

sehingga dapat mengamati pengelolaan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru dengan baik tanpa mengganggu proses

belajar-mengajar yang sedang berlangsung. 

b. Pengamat memberikan skor pada setiap item pengelolaan

yang tersedia pada tabel pengamatan. 

c. Bila pengamat menemukan hal-hal penting lain terkait

pengelolaan pembelajaran dengan model pembelajaran

berdasarkan masalah ini, tetapi tidak terakomodasi pada

14

Page 17: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

tabel, dapat menuliskannya pada tempat yang tersedia di

bawah tabel.

Contoh tabel observasi berdasarkan metode pbi :

No Fase Tingkah Laku

Guru

Tidak

Dilaksan

a

kan

Dilaksana

kan

Skor

1. Orientasi

siswa

kepada

masalah

Guru menjelaskan

tujuan

pembelajaran

Guru menjelaskan

logistik/alat/bahan

yang dibutuhkan.

Guru memotivasi

siswa agar terlibat

nanti dalam

kegiatan

pemecahan

masalah yang

dipilih.

2. Mengorgan

isasikan

siswa

untuk

belajar

Guru membantu

siswa

mendefinisikan

tugas belajar yang

berhubungan

dengan masalah.

. . Guru membantu

siswa

mengorganisasikan

tugas belajar

15

Page 18: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

yang berhubungan

dengan masalah

3. Membimbi

ng

penyelidik

an individu

maupun

kelompok

Guru mendorong

siswa untuk

mengumpulkan

informasi

yang relevan

Guru membimbing

siswa

melaksanakan

eksperimen untuk

mendapatkan

pemecahan/

penjelasan atas

masalah

4. Mengemba

ngkan dan

menyajika

n hasil

karya

Guru membantu

siswa dalam

merencanakan dan

menyiapkan

hasil karya seperti

laporan,

poster, video, atau

model

Guru membantu

siswa

berbagi tugas

.

5. Menganali

sis dan

mengevalu

asi proses

pemecahan

Guru membantu

siswa untuk

melakukan refleksi

terhadap

penyelidikan

. . .

16

Page 19: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

masalah mereka

. . Guru membantu

siswa

melakukan refleksi

proses-

proses yang telah

mereka lakukan

dalam

memecahkan

masalah. 

Catatan Lain tentang pengelolaan pembelajaran:

 

........................................................................................................................

........................................................................................................................

.......................................................................................................................

Skor 1 = sangat kurang

Skor 2 =  kurang

Skor 3 = cukup

Skor 4 = baik

Skor 5 = sangat baik

17

Page 20: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan apa yang telah dipaparkan diatas, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem

Based Instruction) adalah model pembelajaran yang berlandaskan paham

konstruktivistik yang mengakomodasi keterlibatan siswa dalam belajar

dan pemecahan masalah otentik. Model pembelajaran ini mengangkat satu

masalah aktual sebagai satu pembelajaran yang menantang dan menarik,

maka dengan ini dalam proses belajar mengajar, siswa dapat dipastikan

terlihat sangat antusias, dengan demikian materi yang disampaikan dapat

diserap dengan baik. Pemberian pengalaman belajar dapat dirasakan

melalui “mengalami” bukan sekedar “menghafal” sehingga dapat

meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep – konsep serta hubungan

antar konsep dalam pembelajaran tari bedana. Siswa mampu

menggunakan bermacam-macam keterampilan dan prosedur pemecahan

masalah dan berpikir kritis. Dengan demikian tujuan penerapan pada

pembelajaran tari bedana bisa dicapai dengan baik.

3.2 Saran

Metode pembelajaran problem based introduction sangat baik jika

diterapkan kepada siswa dalam proses pembelajaran karena, materi yang

disampaikan dapat diserap dengan baik sehingga dapat meningkatkan

pemahaman siswa tentang konsep – konsep serta hubungan antar konsep

dalam pembelajaran tari bedana.

18

Page 21: Penerapan Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pbi

DAFTAR PUSTAKA

http://buanatiwi.wordpress.com/2013/04/09/model-pembelajaran-problem-based-learning/ [Diakses pada 20-10-2014]

http://www.dragung.com/2013/02/metode-pembelajaran-modern-problem.html [Diakses pada 20-10-2014]

http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2012/12/contoh-lembar-observasi-pengelolaan.html [Diakses pada 20-10-2014]

http://www.ras-eko.com/2011/05/model-pembelajaran-problem-based.html [Diakses pada 20-10-2014]

http://www.academia.edu/1208235/PENERAPAN_MODEL_PEMBELAJARAN_BERBASIS_MASALAH_PROBLEM_BASED_LEARNING_DALAM_MENINGKATKAN_KEMAMPUAN_BERPIKIR_KRITIS_ [Diakses pada 20-10-2014]

http://www.slideshare.net/DIKPORABANJARMANGU/pembelajaran-problem-based-learning [Diakses pada 20-10-2014]

19