Upload
aprianti-ramdhani
View
342
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
PENETAPAN TDS SECARA GRAVIMETRI
Alat :Pipet volumetric 5 mlCawan porselinPemanas listrikOvenEksikatorNeraca DigitalBotol SemprotBeaker Glass
Bahan :TissueAqua DestKertas Saring No.5Cara Kerja :Siapkan kertas saring No.5 kemudian saring sample dengan kertas saring yang di tampung dalam beaker glass.Filtrate/hasil saringan dipipet sebanyak 5 ml kedalam cawan porselin yang sudah diketahui bobot kosongnya.Setelah itu dipanaskan pada pemanas listrik sampai sampel kering.Kemudian cawan dan sample yang sudah kering tersebut dimasukkan kedalam oven pada temperature 105oC selama 2 jam.Catat hasil penimbangan sebagai bobot residu dalam gram (setelah bobot dikurangi bobot cawan porselin kosong).
Perhitungan :Nilai Residu Terlarut(mg/l) = Bobot Residu (gram) x 106
Volume Sampel (ml)
Alat :pH meter jenway model 3510Glass bodied combination pH electrodeElectrode holderPower supplyBNC shorting plug4,7 dan 10 buffer sachetsBeaker glass
Bahan :Air LimbahAir DeminTissue
Cara Kerja :a. Operasional pH Meter1. Pasang pH dan ATC probes kemudian nyalakan alat, alat harus selalu dalam
keadaan stand by (tidak boleh dimatikan).2. Sensor yang tidak sedang digunakan harus selalu tercelup didalam air agar
membrane tidak rusak.3. Jika hendak melakukan pembacaan, angkat beaker glass untuk pencelupan sensor
kemudian masukkan sensor kedalam botol sample dan tunggu sampai pembacaan pH stabil lalu catat angka yang muncul pada display.
4. Keluarkan sensor dari dalam botol sampel, lalu bilas dengan air bersih dan lap perlahan – lahan dengan tissue.
5. Apabila hendak melakukan pembacaan kembali terhadap sampel yang lain, lakukan prosedur seperti pada point 3.
6. Setiap habis melakukan pembacaan pH dari sample yang dianalisa, bilaslah sensor dengan air bersih lalu keringkan dengan tissue.
7. Apabila pembacaan pH dari sampel yang dianalisa sudah selesai, bilas kembali sensor lalu masukkan kedalam beaker glass yang berisi air bersih untuk menyimpan kembali sensor tersebut.
Pretreatment Sampel a. Lakukan cek pH. Lakukan pengaturan pH sampai range yang diinginkan dengan
larutan Asam dan Basa.b. Hindari sampel yang mengandung residual klorin dengan melakukan perlakuan
klorinasi lebih dulu atau dengan melakukan seeding pada sampel tersebut.c. Sampel mengandung bahan beracun/toxic, memerlukan perlakuan khusus karena
sulit untuk mengetahui dampak racun dari sampel yang akan dianalisa maka lakukan langkah penegnceran seperti pada seed control. Apabila tidak diperoleh data (minimal 2 data) yang memiliki nilai penurunan DO minimal 2 mg/l dan residual DO minimal 1 mg/l, lakukan evaluasi lebih lanjut terhadap sampel untuk menghilangkan bahan – bahan beracun yang ada.
d. Buatlah sampel bersuhu 20 ± 1oC sebelum membuat larutan.
Sampling dan Penyimpanan Sampela. sampel yang akan dianalisa harus dituangkan kedalam botol sampel hingga
overflow dan tutup botol sampel dengan rapat (tidak boleh ada gelembung udara).b. Jika analisa akan dilakukan max. 2 jam setelah sampel diambil maka tidak perlu
dilakukan penyimpanan dingin.c. Jika analisa akan dilakukan setelah max. 6 jam pengambilan maka harus
didinginkan pada atau kurang dari ± 4oC.d. Untuk sampling yang akan dilakukan secara komposit selama 24 jam, dinginkan
sampel pada atau kurang dari ± 4oC mulai dari waktu pengambilan pertama.
Penentuan DO Awal (Metoda Winkler/Iodometri)
Inkubasi :
Inkubasi pada 20 ± 1oC selama botol uji yaitu sampel yang sudah diencerkan, seed control, blanko air pengencer, dan pengecekan GGA.
Penentuan DO Akhir (Metoda Winkler/Iodometri)
a. Setelah 5 hari inkubasi, tentukan DO dalam larutan sampel blank.
Perhitungan :Perhitungan hanya untuk botol yang memenuhi syarat :
Penurunan DO-nya minimal 2.0 mg/l (DOawal – Doakhir > 2.0 mg/l) Nilai residual DO (setelah 5 diinkubasi) minimal 1.0 mg/l.
Jika air pengencer tidak di seeding :
BOD5 (mg/l) = D1 – D2
P
Jika air pengencer di seeding :
BOD5 (mg/l) = [(D1 – D2) – (B1 – B2) f )] P
Keterangan :
D1 = DO sampel setelah persiapan (mg/l)D2 = DO sampel setelah inkubasi 5 hari pada 20oC (mg/l)P = fraksi volumetric sampel, dalam decimal (factor pengenceran)B1 = DO seed control sebelum inkubasi (7.4 mg/l)B2 = DO seed control setelah inkubasi (7.4 mg/l)F = ratio seeding
= seeding dalam sampel yang diencerkan / seed dalam seed control= (% seed dalam sampel diencerkan / % seed dalam seed control)
Jika seed ditambahkan langsung ke botol sampel atau botol seed control, maka :
f = (Vol. seed dalam sampel diencerkan) ( Vol. seed dalam seed control)
Penetapan Kadar Air Secara Gravimetri
Alat :Neraca digitalCawan PorselinSpatulaOvenPenjepit Besi
Desikator
Bahan :-
Cara Kerja :Sampel sebanyak 5 gram ditimbang dengan teliti dalam cawan porselin yang sudah diketahui bobot kosongnya.Kemudian dipanaskan dalam oven selama 2 jam pada suhu 105oC.Setelah itu diangkat dan didinginkan dalam desikator selama 15 menit, kemudian ditimbang.Catat hasil penimbangan sebagai bobot kering (setelah dikurangi bobot cawan kosong).
Perhitungan :Kadar Air (%) = Bobot basah – Bobot Kering (gram) x 100%
Bobot Basah (gram)
Tabel Score Micro Bulan Oktober 2008
Tanggal Score Micro Tanggal Score Micro Tanggal Score Micro30/09/08 4 – 5 11 4 22 4
1 4 - 5 12 4 23 42 4 – 5 13 4 24 43 4 – 5 14 4 25 44 4 – 5 15 4 26 45 4 - 5 16 4 27 46 4 - 5 17 4 28 47 4 - 5 18 4 29 48 4 19 4 30 49 4 20 410 4 21 4
Tabel Score Micro Bulan November 2008
Tanggal Score Micro Tanggal Score Micro Tanggal Score Micro31/10/08 3 10 3 20 3
1 3 – 4 11 3 21 32 3 – 4 12 3 22 33 3 – 4 13 3 23 34 3 – 4 14 3 24 35 3 – 4 15 3 25 36 3 16 3 26 37 3 17 3 27 3
8 3 18 3 28 39 3 19 3 29 3
Tabel Score Micro Bulan November 2008
Tanggal Score Micro Tanggal Score Micro Tanggal Score Micro30/11/08 3 11 3 – 4 22 4
1 3 12 3 23 42 3 13 3 24 43 3 14 3 25 44 3 15 3 26 45 3 16 3 27 46 3 – 4 17 3 28 47 3 – 4 18 3 29 48 3 – 4 19 3 – 4 30 49 3 – 4 20 410 3 – 4 21 4