20
PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN P U T U S A N Nomor : 20-K/PM.I-07/AD/II/2017 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang bersidang di Balikpapan dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap : Hermansyah Pangkat/NRP : Pratu / 3110136230390 Jabatan : Taban So Ru 2 Ton I Kipan B Kesatuan : Yonif 611/Awl Tempat, tanggal lahir : Samarinda, 21 Maret 1990 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Asrama Kipan B Yonif 611/Awl Kaltim Terdakwa ditahan oleh : 1 Danyonif 611/Awl selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 7 November 2016 sampai dengan tanggal 26 November 2016 berdasarkan Keputusan Nomor : Kep/31/IX/2016 tanggal 7 November 2016. 2. Kemudian diperpanjang sesuai : a. Perpanjangan Penahanan dari Danrem 091/ASN selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 27 November 2016 sampai dengan tanggal 26 Desember 2016 berdasarkan Keputusan Nomor : Kep / 82 / XI / 2016 tanggal 29 November 2016. b. Keputusan Danrem 091/ASN selaku Papera Nomor : Kep / 91 / XII /2016 tanggal 23 Desember 2016, tentang pembebasan dari penahanan terhitung mulai tanggal 27 Desember 2016. PENGADILAN MILITER I-07 Balikpapan tersebut diatas : Membaca : Berita acara Pemeriksaan dari Denpom VI/1 Samarinda Nomor : BP- 04/A.04/I/2017 tanggal 7 Januari 2017. Memperhatikan : 1. Keputusan Penyerahan Perkara dari Komandan Korem 091/ASN selaku Papera Nomor : Kep / 07 / II / 2017 tanggal 15 Februari 2017. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017. 3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Nomor : Tap / 20 / PM.I-07 / AD / III / 2017 tanggal 3 Maret 2017 tentang Penunjukan Hakim. 4. Penetapan Hakim Ketua Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Nomor : Tap / 20 / PM.I-07 / AD / III / 2017 tanggal 6 Maret 2017 tentang Hari Sidang.

PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN

P U T U S A N Nomor : 20-K/PM.I-07/AD/II/2017

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang bersidang di Balikpapan dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : Hermansyah Pangkat/NRP : Pratu / 3110136230390 Jabatan : Taban So Ru 2 Ton I Kipan B Kesatuan : Yonif 611/Awl Tempat, tanggal lahir : Samarinda, 21 Maret 1990 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Asrama Kipan B Yonif 611/Awl Kaltim

Terdakwa ditahan oleh : 1 Danyonif 611/Awl selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 7 November 2016 sampai dengan tanggal 26 November 2016 berdasarkan Keputusan Nomor : Kep/31/IX/2016 tanggal 7 November 2016. 2. Kemudian diperpanjang sesuai :

a. Perpanjangan Penahanan dari Danrem 091/ASN selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 27 November 2016 sampai dengan tanggal 26 Desember 2016 berdasarkan Keputusan Nomor : Kep / 82 / XI / 2016 tanggal 29 November 2016. b. Keputusan Danrem 091/ASN selaku Papera Nomor : Kep / 91 / XII /2016 tanggal 23 Desember 2016, tentang pembebasan dari penahanan terhitung mulai tanggal 27 Desember 2016.

PENGADILAN MILITER I-07 Balikpapan tersebut diatas :

Membaca : Berita acara Pemeriksaan dari Denpom VI/1 Samarinda Nomor : BP-

04/A.04/I/2017 tanggal 7 Januari 2017. Memperhatikan : 1. Keputusan Penyerahan Perkara dari Komandan Korem

091/ASN selaku Papera Nomor : Kep / 07 / II / 2017 tanggal 15 Februari 2017.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017. 3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Nomor : Tap / 20 / PM.I-07 / AD / III / 2017 tanggal 3 Maret 2017 tentang Penunjukan Hakim. 4. Penetapan Hakim Ketua Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Nomor : Tap / 20 / PM.I-07 / AD / III / 2017 tanggal 6 Maret 2017 tentang Hari Sidang.

Page 2: PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

2

5. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang kepada para Terdakwa dan para Saksi.

6. Surat surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K

/ AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di depan persidangan serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di

persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

"Militer, yang menolak atau dengan sengaja tidak mentaati suatu perintah dinas, atau dengan semaunya melampaui perintah sedemikian itu"

Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut Pasal

103 (1) KUHPM.

Oleh karenanya Oditur Militer mohon kepada Majelis Hakim agar

Terdakwa dijatuhi dengan :

Pidana Pokok : Penjara selama 5 (lima) bulan.

Pidana Tambahan : Nihil.

Menetapkan barang bukti :

a. Surat-surat :

- 1 (satu) lembar Surat Perintah Nomor : Sprin / 338 / XI / 2016 tanggal 3 November 2016.

Mohon agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

b. Barang-barang : Nihil.

Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

2. Permohonan keringanan hukuman (Clementie) yang diajukan oleh Terdakwa yang disampaikan secara lisan kepada Majelis Hakim dalam persidangan pada pokoknya Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dikemudian hari, oleh karenanya mohon hukuman yang seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut:

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat tersebut di bawah ini yaitu pada tanggal 5 November 2016 atau setidak-tidaknya pada bulan November 2016, atau setidak-tidaknya pada tahun dua ribu enam belas Yonif 611/Awl atau setidak-tidaknya di tempat-tempat yang termasuk wewenang hukum Pengadilan Militer I-07 Balikpapan, telah melakukan tindak pidana :

“Militer, yang menolak atau dengan sengaja tidak mentaati suatu perintah dinas, atau dengan semaunya melampaui perintah sedemikian itu”.

Page 3: PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

3

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa Hermansyah masuk menjadi prajurit TNI AD melalui pendidikan Secata PK di Kodam VI/Mlw pada tahun 2010-2011, setelah lulus di tempatkan di Yonif 611/Awl hingga saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Pratu NRP 3110136230390. 2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 5 November 2016 sekira pukul 21.00 Wita Saksi Lettu Inf Niko Katani mengambil apel malam di Markas Kipan B Yonif 611/Awl terhadap 85 (delapan puluh lima) orang anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia yang termasuk didalamnya adalah Terdakwa, pada saat itu Saksi Lettu Inf Niko Katani memberikan perintah/penekanan terhadap anggota yang intinya semua anggota Satgas RI-Malaysia tidak boleh keluar malam dari Kesatrian setelah apel malam, untuk perijinan keluar dari Kesatrian melalui ijin langsung kepada Danyonif 611/Awl Mayor Inf Sigit Hengki Purwanto, S.Sos. 3. Bahwa Saksi Lettu Inf Niko Katani menerangkan pada saat mengambil apel malam tersebut perintah/penekanan terhadap anggota yang disampaikan sudah sangat jelas dan telah dipahami oleh anggota yang mengikuti apel malam dan apa yang Saksi Lettu Inf Niko Katani sampaikan pada saat mengambil apel malam tersebut didasari dengan Surat Perintah dari Danyonif 611/Awl Nomor : Sprin / 338 / XI / 2016 tanggal 3 November 2016 tentang perintah untuk menyiapkan, merencanakan dan menyelenggarakan latihan penyiapan pratugas Yonif 611/Awl dalam rangka Operasi Satgas Pamtas RI-Malaysia di wilayah Kaltara T.A 2016. 4. Bahwa Terdakwa setelah selesai apel malam sekira pukul 23.30 Wita Terdakwa dihubungi Pratu Agung untuk ikut bergabung di karaoke Happy Puppy dan dalam perjalanan Terdakwa membeli minuman jenis Whisky yang Terdakwa masukkan dalam botol Tebs, sekira pukul 00.30 Wita Terdakwa tiba di karaoke Happy Puppy Jalan P. Antasari Samarinda dan langsung masuk ke dalam room 217, kemudian Terdakwa bersama Pratu Ferdiansyah meminum minuman yang sudah Terdakwa campur tersebut sampai habis sedangkan Pratu Agung dengan Alm. Pratu Toni hanya minum soft drink saja.

5. Bahwa sekira pukul 02.30 Wita Terdakwa keluar bersama-sama dari karaoke Happy Puppy, Pratu Agung menggunakan sepeda motor Jupiter MX milik Terdakwa, Pratu Ferdiansyah menggunakan sepeda motor Vario milik Pratu Agung sedangkan Alm. Pratu Toni berboncengan dengan Terdakwa menggunakan sepeda motor Mio milik Pratu Ferdiansyah yang bersama-sama menuju Asrama Yonif 611/Awl. 6. Bahwa sesampainya di simpang Tiga Jembatan Telok Lerong Samarinda Pratu Agung bersama Pratu Ferdiansyah menuju Asrama Yonif 611/Awl sedang Alm. Pratu Toni bersama Terdakwa belok kiri untuk makan tahu goreng di depan kantor Gubernur Tk.I Kaltim tepatnya di Jalan Gajah Mada Samarinda, sekira pukul 03.30 Wita selesai makan tahu goreng Terdakwa dengan Alm. Pratu Toni langsung menuju Asrama Yonif 611/Awl, sesampainya di depan PLTD tepatnya di Jalan Cipto Mangun Kusumo Sei Kelendang tiba-tiba dari arah belakang sebuah mobil minibus jenis Avanza warna hitam dengan kecepatan tinggi menyerempet sepeda motor yang dikemudikan oleh Alm. Pratu Toni yang mengakibatkan Terdakwa terlempar dari sepeda motor dari sepeda motor dan terjatuh

Page 4: PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

4

kemudian tidak sadarkan diri, kurang lebih 5 (lima) menit Terdakwa sadar kemudian berlari mencari keberadaan Pratu Toni Abrianto yang ternyata telah menabrak tiang rambu-rambu lalu lintas.

7. Bahwa Terdakwa melihat Pratu Toni Abrianto mengalami luka pada bagian wajah dan mengeluarkan banyak darah, kemudian Terdakwa mendirikan motor yang menimpa kaki Pratu Toni Abrianto lalu Terdakwa mengecek denyut nadi dibagian leher Pratu Toni Abrianto kemudian Terdakwa menghubungi Pratu Agung untuk meminta pertolongan dan kurang lebih 30 (tiga puluh) menit Pratu Agung dan Pratu Ferdiansyah tiba di tempat kejadian dan langsung menolong membantu mengangkat Pratu Toni Abrianto ke atas mobil dan dibawa ke Rumah Sakit Dirgahayu, dikarenakan kondisi Pratu Toni parah sekira pukul 06.00 Wita dirujuk ke Rumah Sakit Umum Wahab Sahrani Samarinda dan sekira pukul 13.00 Wita Pratu Toni meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Wahab Sahrani Samarinda. 8. Bahwa Terdakwa menerangkan pada hari Sabtu tanggal 5 November 2016 sekira pukul 20.30 Wita ikut melaksanakan apel malam dan yang mengambil apel adalah Komandan SSK II Lettu Inf Niko Katani yang menyampaikan agar menyiapkan protap satgas dan disampaikan juga setelah selesai apel malam anggota jangan ada yang keluar markas tanpa ijin Danyonif 611/Awl, namun perintah tersebut Terdakwa abaikan dan Terdakwa merasa bersalah karena perbuatan tersebut tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang bawahan dan berdampak terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan teman Terdakwa a.n Pratu Toni Abrianto meninggal dunia. 9. Bahwa dengan demikian Terdakwa pada hari Sabtu tanggal 5 November 2016 setelah apel malam keluar Kesatrian tanpa ijin pejabat yang berwenang padahal sudah ada perintah dinas dari Danyonif 611/Awl Nomor : Sprin / 338 / XI / 2016 tanggal 3 November 2016 yang intinya semua anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia tidak boleh keluar malam dari Kesatrian setelah apel malam, namun Terdakwa tidak mentaati perintah Danyonif 611/Awl.

Berpendapat, bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 103 KUHPM.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya dan tidak mengajukan eksepsi.

Menimbang : Bahwa di sidang Terdakwa tidak didampingi Penasihat Hukum dan menyatakan akan menghadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa Saksi yang hadir dipersidangan memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi-1 :

Nama lengkap : Agung Wicaksono Pangkat/NRP : Pratu / 31110134741189 Jabatan : Tamudi Pool 9 Kima Kesatuan : Yonif 611/Awl Tempat, tanggal lahir : Magetan, 8 November 1989

Page 5: PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

5

Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Asrama Militer Yonif 611/Awl Kaltim Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena satu Kesatuan di Yonif 611/Awl dalam hubungan rekan kerja saja dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 5 November 2016 sekira pukul 21.00 Wita saat selesai melaksanakan apel malam Saksi menyiapkan ransel protap untuk gelar pasukan pada hari Minggu tanggal 6 November 2016, dan sekira pukul 21.30 Wita Saksi dihubungi oleh Alm. Pratu Toni diajak untuk menemani menjahit pakaian sekalian makan malam di Wisma dekat pabrik Sumber Mas, tidak lama kemudian Pratu Ferdiansyah (Saksi-2) datang menyusul sehingga kami bertiga makan malam bersama.

3. Bahwa Saksi sekira pukul 23.30 Wita berangkat menuju karaoke Happy Puppy di Jalan P. Antasari Samarinda, dan sesampainya di dalam room Saksi diperintah Alm. Pratu Toni untuk menghubungi Terdakwa agar ikut bergabung di karaoke Happy Puppy, sekira pukul 00.30 Wita Terdakwa datang dengan membawa 1 (satu) botol minuman Whisky yang dimasukkan dalam botol Tebs kemudian minuman tersebut hanya diminum oleh Terdakwa dan Pratu Ferdiansyah (Saksi-2), sedangkan Saksi dengan Alm. Pratu Toni hanya minum soft drink saja.

4. Bahwa gelar pasukan dalam rangka persiapan Satgas Pamtas dan pasukan disiagakan, dan pada saat keluar malam Saksi ijin menjahit pakaian dan keluar bersama dengan Saksi-2 dan Alm Pratu Toni, untuk Terdakwa tidak bersamaan karena beda Kompi, kemudian bertemunya dengan Terdakwa di karaoke Happy Puppy dan Terdakwa datangnya menyusul sendirian sekira pukul 12.30 Wita.

5. Bahwa bagi anggota yang tergabung dalam Satgas Pamtas mengetahui aturan bila keluar kesatrian harus melalui prosedur perijinan dan perintah tersebut disampaikan oleh Komandan SSK (satuan setingkat kompi) masing-masing, dan perintah tersebut disampaikan secara lisan pada saat pelaksanaan apel malam di satuan. 6. Bahwa sekira pukul 02.20 Wita Saksi keluar bersama-sama dari karaoke Happy Puppy, Saksi menggunakan sepeda motor Jupiter MX milik Terdakwa, Saksi-2 menggunakan sepeda motor Vario milik Saksi sedangkan Alm. Pratu Toni berboncengan dengan Terdakwa menggunakan sepeda motor Mio milik Saksi-2 yang bersama-sama menuju Asrama Yonif 611/Awl. 7. Bahwa Saksi sesampainya di Simpang Tiga Jembatan Telok Lerong Samarinda Saksi bersama Saksi-2 (Pratu Ferdiansyah) menuju Asrama Yonif 611.Awl sedangkan Alm. Pratu Toni yang berboncengan dengan Terdakwa belok kiri kearah Kota Samarinda, dan ketika Saksi menuju Asrama Yonif 611/Awl mampir di daerah Sengkotek untuk makan bersama dengan Saksi-2 sambil menunggu Alm. Pratu Toni dan Terdakwa, namun setelah Saksi tunggu lama tidak datang-datang akhirnya Saksi bersama Saksi-2 meneruskan perjalanan menuju Asrama Yonif 611/Awl.

Page 6: PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

6

8. Bahwa ketika Saksi bersama dengan Saksi-2 berada di Jalan Manunggal tiba-tiba ditelepon oleh Terdakwa yang mengatakan bahwa Alm. Pratu Toni yang berboncengan dengan Terdakwa mengalami kecelakaan, kemudian Saksi bersama Saksi-2 langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) dan sekira pukul 04.30 Wita Saksi tiba di TKP dan Saksi bersama Saksi-2 panik setelah melihat keadaan Alm. Pratu Toni kemudian Saksi menghentikan mobil dan menaikkan Alm. Pratu Toni dan membawa ke Rumah Sakit Dirgahayu dan karena kondisi Alm. Pratu Toni parah sekira pukul 06.00 Wita dirujuk ke Rumah Sakit Umum Wahab Sahrani Samarinda, dan sekira pukul 13.00 Wita Pratu Toni meninggal dunia. 9. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 5 November 2016 sekira pukul 20.30 Wita pada saat apel malam pengambil apel telah menyampaikan agar menyiapkan protap Satgas dan disampaikan juga agar menjaga kesehatan serta selesai apel malam jangan ada yang keluar tanpa ijin dari Danyonif 611/Awl, namun perintah tersebut Saksi abaikan dan tidak dilaksanakan dan Saksi merasa bersalah.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan

seluruhnya.

Saksi-2 :

Nama lengkap : Ferdiansyah Pangkat/NRP : Pratu / 31120524220593 Jabatan : Tabak So 2 Sintel Kima Kesatuan : Yonif 611/Awl Tempat, tanggal lahir : Samarinda, 4 Mei 1993 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Asrama Militer Yonif 611/Awl Kaltim Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena satu Kesatuan di Yonif 611/Awl dalam hubungan rekan kerja saja dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 5 November 2016 sekira pukul 21.00 Wita saat selesai melaksanakan apel malam Saksi kembali ke barak menyiapkan ransel protap setelah selesai Saksi menuju Wisma dekat pabrik Sumber Mas untuk makan malam bersama Saksi-1 (Pratu Agung Wicaksono) dan Alm. Pratu Toni, kemudian Alm. Pratu Toni mengajak Saksi dan Saksi-1 untuk pergi ke karaoke dan sekira pukul 23.30 Wita Saksi bersama Saksi-1 dan Alm. Pratu Toni berangkat menuju karaoke Happy Puppy di Jalan P. Antasari Samarinda.

3. Bahwa sesampainya di dalam room karaoke Happy Puppy Saksi-1 diperintah Alm. Pratu Toni untuk menghubungi Terdakwa agar ikut bergabung di karaoke Happy Puppy, sekira pukul 00.30 Wita Terdakwa datang dengan membawa 1 (satu) botol minuman Whisky dicampur dengan coca cola yang dimasukkan dalam botol Tebs kemudian minuman tersebut hanya diminum oleh Terdakwa dan Saksi, sedangkan Saksi-1 dengan Alm. Pratu Toni hanya minum soft drink saja.

Page 7: PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

7

4. Bahwa gelar pasukan dalam rangka persiapan Satgas Pamtas dan pasukan disiagakan, dan pada saat keluar malam Saksi ijin menjahit pakaian dan keluar bersama dengan Saksi-12 dan Alm Pratu Toni, untuk Terdakwa tidak bersamaan karena beda Kompi, kemudian bertemunya dengan Terdakwa di karaoke Happy Puppy dan Terdakwa datangnya menyusul sendirian sekira pukul 12.30 Wita.

5. Bahwa bagi anggota yang tergabung dalam Satgas Pamtas mengetahui aturan bila keluar kesatrian harus melalui prosedur perijinan dan perintah tersebut disampaikan oleh Komandan SSK (satuan setingkat kompi) masing-masing, dan perintah tersebut disampaikan secara lisan pada saat pelaksanaan apel malam di satuan. 6. Bahwa Saksi sekira pukul 02.20 Wita Saksi keluar bersama-sama dari karaoke Happy Puppy untuk kembali ke Asrama Yonif 611/Awl, sesampainya di Simpang Tiga Jembatan Telok Lerong Samarinda Saksi bersama dengan Saksi-1 belok ke kanan menuju Asrama Yonif 611/Awl sedangkan Alm. Pratu Toni yang berboncengan dengan Terdakwa belok ke kiri ke arah jalan Kota Samarinda. 7. Bahwa ketika Saksi menuju Asrama Yonif 611/Awl mampir di daerah Sengkotek untuk makan bersama dengan Saksi-1 sambil menunggu Alm. Pratu Toni dan Terdakwa, namun setelah Saksi tunggu lama tidak datang-datang akhirnya Saksi bersama Saksi-1 meneruskan perjalanan menuju Asrama Yonif 611/Awl, namun ketika Saksi berada di Jalan Manunggal tiba-tiba Saksi-1 ditelepon oleh Terdakwa yang mengatakan bahwa Alm. Pratu Toni yang berboncengan dengan Terdakwa mengalami kecelakaan.

8. Bahwa sekira pukul 04.30 Wita Saksi bersama Saksi-1 berangkat menuju tempat kejadian perkara (TKP) dan setelah tiba di TKP Saksi dan Saksi-1 panik setelah melihat keadaan Alm. Pratu Toni kemudian Saksi-1 menghentikan mobil dan menaikkan Alm. Pratu Toni dan membawa ke Rumah Sakit Dirgahayu dank arena kondisi Alm. Pratu Toni parah sekira pukul 06.00 Wita dirujuk ke Rumah Sakit Umum Wahab Sahrani Samarinda, dan sekira pukul 13.00 Wita Pratu Toni meninggal dunia. 9. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 5 November 2016 sekira pukul 20.30 Wita pada saat apel malam pengambil apel telah menyampaikan agar menyiapkan protap Satgas dan disampaikan juga agar menjaga kesehatan serta selesai apel malam jangan ada yang keluar tanpa ijin dari Danyonif 611/Awl, namun perintah tersebut Saksi abaikan dan tidak dilaksanakan dan Saksi merasa bersalah. 10. Bahwa Saksi mengetahui adanya perintah lisan yang disampaikan oleh Komandan SSK (satuan setingkat kompi) untuk keluar kesatrian bagi anggota yang tergabung dalam Satgas Pamtas agar ijin kepada Danyonif 613/Rja, dan keluar dibatasi sampai pukul 22.00 Wita dan penekanan tersebut diketahui oleh seluruh anggota Satgas Pamtas.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan

seluruhnya.

Menimbang : Bahwa para Saksi setelah dipanggil secara patut berdasarkan ketentuan undang-undang, namun sampai waktu yang ditentukan para Saksi tersebut tidak dapat hadir dipersidangan, oleh karenanya dengan mendasari Pasal 155 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 dan atas

Page 8: PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

8

persetujuan Terdakwa, maka keterangan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan disertai dengan Berita Acara pengambilan sumpah dibacakan sebagai berikut :

Saksi-3 :

Nama lengkap : Niko Katani Pangkat/NRP : Lettu Inf / 21950072951075 Jabatan : Danki SSK II Kesatuan : Yonif 611/Awl Tempat, tanggal lahir : Toraja, 11 Oktober 1975 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Kristen Protestan Tempat tinggal : Asrama Kima Yonif 611/Awl Kaltim

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tanggal 3 November 2016 saat Saksi menjabat sebagai Danki SSK II Satgas Pamtas RI-Malaysia, hanya sebatas hubungan atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 5 November 2016 sekira pukul 21.00 Wita Saksi mengambil apel malam di Markas Kipan B Yonif 611/Awl terhadap anggota 85 (delapan puluh lima) orang anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia termasuk Terdakwa, dan pada saat itu Saksi memberikan perintah/penekanan terhadap anggota yang intinya semua anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia tidak boleh keluar Kesatrian setelah apel malam. 3. Bahwa Saksi menyampaikan kepada seluruh anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia untuk perijinan keluar Kesatrian ijin langsung kepada Danyonif 611/Awl yaitu Mayor Inf Sigit Hengki Purwanto, S.Sos, tetapi Terdakwa tidak melaksanakan perintah tersebut dan mengabaikannya dengan cara keluar dari Kesatrian setelah apel malam tanpa ijin. 4. Bahwa Saksi mendapat informasi Terdakwa saat keluar Kesatrian setelah apel malam dan Terdakwa bertemu dengan Pratu Toni, Pratu Saksi-2 (Ferdiansyah) dan Saksi-1 (Pratu Agung Wicaksono) di tempat karaoke Kota Samarinda dan dalam perjalanan pulang mengalami kecelakaan di daerah Sei Keledang Samarinda Seberang bersama dengan Pratu Toni yang mengakibatkan Pratu Toni meninggal dunia.

5. Bahwa pada saat menuju pulang Terdakwa berboncengan dengan Alm. Pratu Toni dan yang membonceng adalah Pratu Toni, dan akibat kejadian kecelakaan tersebut Terdakwa hanya mengalami luka lecet. 6. Bahwa pada saat Saksi mengambil apel malam Saksi sampaikan perintah/penekanan terhadap anggota sangat jelas bahwa tidak boleh satupun anggota yang keluar malam dari Kesatrian dan perijinan melalui Danyonif 611/Awl, dan hal tersebut telah dipahami oleh seluruh anggota yang mengikuti apel malam, dan yang mendengar perintah/penekanan tersebut yaitu Sertu Arhaidin dan Serda Purwanto dan kebetulan ikut apel malam.

Page 9: PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

9

7. Bahwa Saksi sampaikan pada saat mengambil apel malam tersebut didasari adanya Surat Perintah dari Danyonif 611/Awl Nomor : Sprin / 338 / XI / 2016 tanggal 3 November 2016 yaitu tentang perintah untuk menyiapkan, merencanakan dan menyelenggarakan latihan penyiapan pratugas Yonif 611/Awl dalam rangka Operasi Satgas Pamtas RI-Malaysia di wilayah Kaltara T.A 2016. 8. Bahwa Terdakwa setelah menerima perintah Saksi pada saat apel malam tersebut Terdakwa secara diam-diam dan tanpa ada ijin keluar Kesatrian, dan Terdakwa sengaja menolak perintah Saksi selaku atasan sebagai Danki SSK II Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 611/Awl, dimana pada saat apel malam dilaksanakan Saksi telah perintahkan tidak boleh ada yang keluar Kesatrian.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa menyampaikan bahwa, Sprin tidak ada dan diberikan pada saat Terdakwa berada dalam sel tahanan.

Saksi-4 :

Nama lengkap : Sariyanto Pangkat/NRP : Lettu Inf / 21980153450678 Jabatan : Pasi Ops Satgas Kesatuan : Yonif 611/Awl Tempat, tanggal lahir : Sukoharjo (Jateng), 12 Juni 1978 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Asrama Kipan A Yonif 611/Awl Kaltim

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2014 di Yonif 611/Awl dalam hubungan antara atasan dengan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi sering mendapat penyampaian/perintah dari Dayonif 611/Awl (Mayor Inf Sigit Hengki Purwanto, S.Sos) bahwa setiap selesai melaksanakan apel malam tidak ada anggota yang keluar dari Markas, dan perintah tersebut Saksi sampaikan ke Komandan SSK (Satuan Stingkat Kompi) dan perintah tersebut telah diketahui seluruh anggota Yonif 611/Awl. 3. Bahwa perbuatan Terdakwa tidak mentaati perintah atasan yang telah disampaikan dan ditekankan oleh atasan, dan Terdakwa selaku bawahan tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang anggota TNI. 4. Bahwa Terdakwa dan seluruh anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia mengetahui jika ada keperluan atau kepentingan keluar Kesatrian harus ijin, tetapi hal tersebut Terdakwa sebagai prajurit tidak dilaksanakan sesuai dengan aturan.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan

seluruhnya.

Saksi-5 :

Nama lengkap : Mangiring Tua Sidabariba

Page 10: PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

10

Pangkat/NRP : Lettu Inf / 21950016030676 Jabatan : Pasi Intel Satgas Kesatuan : Yonif 611/Awl Tempat, tanggal lahir : Medan, 16 Juni 1976 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Kristen Protestan Tempat tinggal : Asrama Kipan A Yonif 611/Awl Kaltim Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2013 di Yonif 611/Awl dalam hubungan atasan dengan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi sering mendapat penyampaian/perintah dari Dayonif 611/Awl (Mayor Inf Sigit Hengki Purwanto, S.Sos) bahwa setiap selesai melaksanakan apel malam tidak ada anggota yang keluar dari Markas, dan perintah tersebut Saksi sampaikan ke Komandan SSK (Satuan Stingkat Kompi) dan perintah tersebut telah diketahui seluruh anggota Yonif 611/Awl, dan penekanan tersebut wajib disampaikan kepada setiap Perwira yang mengambil apel malam.

3. Bahwa perbuatan Terdakwa tidak mentaati perintah atasan yang telah disampaikan dan ditekankan oleh atasan, dan Terdakwa selaku bawahan tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang anggota TNI apalagi dalam kedinasan. 4. Bahwa Terdakwa dan seluruh anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia telah mengetahui jika ada keperluan atau kepentingan keluar Kesatrian harus ijin, tetapi hal tersebut Terdakwa sebagai prajurit tidak dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan aturan.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa memberikan keterangan yang pada

pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba PK di Kodam VI/Mlw pada tahun 2010-2011, setelah lulus di tempatkan di Yonif 611/Awl hingga saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Pratu NRP 3110136230390.

2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 5 November 2016 setelah apel malam sekira pukul 23.30 Wita Terdakwa dihubungi Saksi-1 (Pratu Agung) untuk ikut bergabung di karaoke Happy Puppy dalam perjalanan Terdakwa membeli minuman jenis Whisky dicampur dengan coca cola yang Terdakwa masukkan dalam botol Tebs, dan sekira pukul 00.30 Wita Terdakwa tiba di karaoke Happy Puppy Jalan P. Antasari Samarinda dan langsung masuk ke dalam room 217 kemudian Terdakwa bersama Saksi-2 (Ferdiansyah) meminum minuman yang sudah Terdakwa campur tersebut sampai habis sedangkan Saksi-1 dengan Alm. Pratu Toni hanya minum soft drink saja.

3. Bahwa sekira pukul 02.20 Wita keluar bersama-sama dari karaoke Happy Puppy, Saksi-1 menggunakan sepeda motor Jupiter MX milik Terdakwa, Saksi-2 menggunakan sepeda motor Vario milik Saksi-1 sedangkan Alm. Pratu Toni berboncengan dengan Terdakwa

Page 11: PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

11

menggunakan sepeda motor Mio milik Saksi-2 yang bersama-sama menuju Asrama Yonif 611/Awl.

4. Bahwa Terdakwa sesampainya di simpang Tiga Jembatan Telok Lerong Samarinda Pratu Agung bersama Pratu Ferdiansyah menuju Asrama Yonif 611/Awl sedang Alm. Pratu Toni bersama Terdakwa belok kiri untuk makan tahu goreng di depan kantor Gubernur Tk.I Kaltim tepatnya di Jalan Gajah Mada Samarinda, sekira pukul 03.30 Wita selesai makan tahu goreng Terdakwa dengan Alm. Pratu Toni langsung menuju Asrama Yonif 611/Awl.

5. Bahwa sesampainya di depan PLTD tepatnya di Jalan Cipto Mangun Kusumo Sei Kelendang tiba-tiba dari arah belakang sebuah mobil minibus jenis Avanza warna hitam dengan kecepatan tinggi menyerempet sepeda motor yang dikemudikan oleh Alm. Pratu Toni yang mengakibatkan Terdakwa terlempar dari sepeda motor dari sepeda motor dan terjatuh kemudian tidak sadarkan diri, kurang lebih 5 (lima) menit Terdakwa sadar kemudian berlari mencari keberadaan Pratu Toni Abrianto yang ternyata telah menabrak tiang rambu-rambu lalu lintas.

6. Bahwa Terdakwa melihat Pratu Toni Abrianto mengalami luka pada bagian wajah dan mengeluarkan banyak darah, kemudian Terdakwa mendirikan motor yang menimpa kaki Pratu Toni Abrianto lalu Terdakwa mengecek denyut nadi dibagian leher Pratu Toni Abrianto kemudian Terdakwa menghubungi Pratu Agung untuk meminta pertolongan dan kurang lebih 30 (tiga puluh) menit Saksi-1 (Pratu Agung) dan Saksi-2 (Pratu Ferdiansyah) tiba di tempat kejadian dan langsung menolong membantu mengangkat Pratu Toni Abrianto ke atas mobil dan dibawa ke Rumah Sakit Dirgahayu, dikarenakan kondisi Pratu Toni parah sekira pukul 06.00 Wita dirujuk ke Rumah Sakit Umum Wahab Sahrani Samarinda dan sekira pukul 13.00 Wita Pratu Toni meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Wahab Sahrani Samarinda.

7. Bahwa Terdakwa saat berboncengan dengan Alm. Pratu Toni menggunakan helm pengaman sedangkan Alm. Pratu Toni tidak menggunakan helm pengaman dan kecepatan motor yang dikendarai Alm. Pratu Toni dengan kecepatan sekitar 40 (empat puluh) Km/Jam dan keadaan jalan bagus dan penerangan juga bagus dan cuaca gerimis.

8. Bahwa Terdakwa pada hari Sabtu tanggal 5 November 2016 sekira pukul 20.30 Wita ikut melaksanakan apel malam dan yang mengambil apel adalah Komandan SSK II Lettu Inf Niko Katani yang menyampaikan agar menyiapkan protap satgas dan disampaikan juga setelah selesai apel malam anggota jangan ada yang keluar markas tanpa ijin Danyonif 611/Awl, namun perintah tersebut Terdakwa abaikan dan Terdakwa merasa bersalah karena perbuatan tersebut tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang bawahan.

9. Bahwa Terdakwa awalnya tidak ingin keluar kesatrian tetapi karena diajak oleh Alm. Pratu Toni dan ditelepon untuk ke karaoke dan Alm. Pratu Toni mengatakan kapan lagi kita kumpul karena Terdakwa dengan Alm. Pratu Toni satu letting, dan Terdakwa mengetahui perintah harus dilaksanakan dan wajib tetapi tidak dilaksanakan.

Menimbang : Bahwa dari barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa :

Surat-surat :

Page 12: PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

12

- 1 (satu) lembar Surat Perintah Nomor : Sprin / 338 / XI / 2016 tanggal 3 November 2016.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi yang keterangannya di bawah sumpah dan dari keterangan Terdakwa, serta dari barang bukti yang diajukan ke persidangan terungkap fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba PK di Kodam VI/Mlw pada tahun 2010-2011, setelah lulus di tempatkan di Yonif 611/Awl hingga saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Pratu NRP 3110136230390.

2. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 5 November 2016 setelah apel malam sekira pukul 23.30 Wita Terdakwa dihubungi Saksi-4 (Pratu Agung) untuk ikut bergabung di karaoke Happy Puppy dalam perjalanan Terdakwa membeli minuman jenis Whisky yang dicampur dengan coca cola yang Terdakwa masukkan dalam botol Tebs, dan sekira pukul 00.30 Wita Terdakwa tiba di karaoke Happy Puppy Jalan P. Antasari Samarinda dan langsung masuk ke dalam room 217 kemudian Terdakwa bersama Saksi-2 (Ferdiansyah) meminum minuman yang sudah Terdakwa campur tersebut sampai habis sedangkan Saksi-1 dengan Alm. Pratu Toni hanya minum soft drink saja.

3. Bahwa benar sekira pukul 02.20 Wita keluar bersama-sama dari karaoke Happy Puppy, Saksi-1 menggunakan sepeda motor Jupiter MX milik Terdakwa, Saksi-5 menggunakan sepeda motor Vario milik Saksi-4 sedangkan Alm. Pratu Toni berboncengan dengan Terdakwa menggunakan sepeda motor Mio milik Saksi-2 yang bersama-sama menuju Asrama Yonif 611/Awl.

4. Bahwa benar Terdakwa sesampainya di simpang Tiga Jembatan Telok Lerong Samarinda Saksi-1 (Pratu Agung) bersama Saksi-2 (Pratu Ferdiansyah) menuju Asrama Yonif 611/Awl sedang Alm. Pratu Toni bersama Terdakwa belok kiri untuk makan tahu goreng di depan kantor Gubernur Tk.I Kaltim tepatnya di Jalan Gajah Mada Samarinda, sekira pukul 03.30 Wita selesai makan tahu goreng Terdakwa dengan Alm. Pratu Toni langsung menuju Asrama Yonif 611/Awl.

5. Bahwa benar sesampainya di depan PLTD tepatnya di Jalan Cipto Mangun Kusumo Sei Kelendang tiba-tiba dari arah belakang sebuah mobil minibus jenis Avanza warna hitam dengan kecepatan tinggi menyerempet sepeda motor yang dikemudikan oleh Alm. Pratu Toni yang mengakibatkan Terdakwa terlempar dari sepeda motor dari sepeda motor dan terjatuh kemudian tidak sadarkan diri, kurang lebih 5 (lima) menit Terdakwa sadar kemudian berlari mencari keberadaan Pratu Toni Abrianto yang ternyata telah menabrak tiang rambu-rambu lalu lintas.

6. Bahwa benar Terdakwa melihat Pratu Toni Abrianto mengalami luka pada bagian wajah dan mengeluarkan banyak darah, kemudian Terdakwa mendirikan motor yang menimpa kaki Pratu Toni Abrianto lalu Terdakwa mengecek denyut nadi dibagian leher Pratu Toni Abrianto kemudian Terdakwa menghubungi Pratu Agung untuk meminta pertolongan dan kurang lebih 30 (tiga puluh) menit Saksi-1 (Pratu Agung) dan Saksi-2 (Pratu Ferdiansyah) tiba di tempat kejadian dan langsung menolong membantu mengangkat Pratu Toni Abrianto ke atas mobil dan dibawa ke Rumah Sakit Dirgahayu, dikarenakan kondisi Pratu Toni parah sekira pukul 06.00 Wita dirujuk ke Rumah Sakit Umum Wahab Sahrani Samarinda dan sekira pukul 13.00 Wita Pratu Toni meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Wahab Sahrani Samarinda.

Page 13: PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

13

7. Bahwa benar Terdakwa saat berboncengan dengan Alm. Pratu Toni menggunakan helm pengaman sedangkan Alm. Pratu Toni tidak menggunakan helm pengaman dan kecepatan motor yang dikendarai Alm. Pratu Toni dengan kecepatan sekitar 40 (empat puluh) Km/Jam dan keadaan jalan bagus dan penerangan juga bagus dan cuaca gerimis.

8. Bahwa benar Terdakwa pada hari Sabtu tanggal 5 November 2016 sekira pukul 20.30 Wita ikut melaksanakan apel malam dan yang mengambil apel adalah Komandan SSK II Lettu Inf Niko Katani yang menyampaikan agar menyiapkan protap satgas dan disampaikan juga setelah selesai apel malam anggota jangan ada yang keluar markas tanpa ijin Danyonif 611/Awl, namun perintah tersebut Terdakwa abaikan dan Terdakwa merasa bersalah karena perbuatan tersebut tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang bawahan.

9. Bahwa benar Terdakwa awalnya tidak ingin keluar kesatrian tetapi karena diajak oleh Alm. Pratu Toni dan ditelepon untuk ke karaoke dan Alm. Pratu Toni mengatakan kapan lagi kita kumpul karena Terdakwa dengan Alm. Pratu Toni satu letting, dan Terdakwa mengetahui perintah harus dilaksanakan dan wajib tetapi tidak dilaksanakan.

10. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 5 November 2016 sekira pukul 21.00 Wita Saksi-1 (Lettu Inf Niko Katani) mengambil apel malam di Markas Kipan B Yonif 611/Awl terhadap anggota 85 (delapan puluh lima) orang anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia termasuk Terdakwa, dan pada saat itu Saksi-3 memberikan perintah/penekanan terhadap anggota yang intinya semua anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia tidak boleh keluar Kesatrian setelah apel malam. 11. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 5 November 2016 sekira pukul 21.00 Wita saat selesai melaksanakan apel malam Saksi-1 menyiapkan ransel protap untuk gelar pasukan pada hari Minggu tanggal 6 November 2016, dan sekira pukul 21.30 Wita Saksi-1 dihubungi oleh Alm. Pratu Toni diajak untuk menemani menjahit pakaian sekalian makan malam di Wisma dekat pabrik Sumber Mas, tidak lama kemudian Pratu Ferdiansyah (Saksi-5) datang menyusul sehingga kami bertiga makan malam bersama. 12. Bahwa benar seluruh anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia untuk perijinan keluar Kesatrian ijin langsung kepada Danyonif 611/Awl yaitu Mayor Inf Sigit Hengki Purwanto, S.Sos, tetapi Terdakwa tidak melaksanakan perintah tersebut dan mengabaikannya dengan cara keluar dari Kesatrian setelah apel malam tanpa ijin. 13. Bahwa benar gelar pasukan dalam rangka persiapan Satgas Pamtas dan pasukan disiagakan, dan pada saat keluar malam Saksi-1 ijin menjahit pakaian dan keluar bersama dengan Saksi-2 dan Alm Pratu Toni, untuk Terdakwa tidak bersamaan karena beda Kompi, kemudian bertemunya dengan Terdakwa di karaoke Happy Puppy dan Terdakwa datangnya menyusul sendirian sekira pukul 12.30 Wita.

14. Bahwa benar bagi anggota yang tergabung dalam Satgas Pamtas mengetahui aturan bila keluar kesatrian harus melalui prosedur perijinan dan perintah tersebut disampaikan oleh Komandan SSK (satuan setingkat kompi) masing-masing, dan perintah tersebut disampaikan secara lisan pada saat pelaksanaan apel malam di satuan.

Page 14: PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

14

15. Bahwa benar informasi Terdakwa saat keluar Kesatrian setelah apel malam dan Terdakwa bertemu dengan Pratu Toni, Saksi-2 (Pratu Ferdiansyah) dan Saksi-1 (Pratu Agung Wicaksono) di rempat karaoke Kota Samarinda dan dalam perjalanan pulang mengalami kecelakaan di daerah Sei Keledang Samarinda Seberang bersama dengan Pratu Toni yang mengakibatkan Pratu Toni meninggal dunia.

16. Bahwa benar pada saat menuju pulang Terdakwa berboncengan dengan Alm. Pratu Toni dan yang membonceng adalah Pratu Toni, dan akibat kejadian kecelakaan tersebut Terdakwa hanya mengalami luka lecet.

17. Bahwa benar pada saat apel malam Saksi-3 (Lettu Inf Niko Katani) sampaikan perintah/penekanan terhadap anggota sangat jelas bahwa tidak boleh satupun anggota yang keluar malam dari Kesatrian dan perijinan melalui Danyonif 611/Awl, dan hal tersebut telah dipahami oleh seluruh anggota yang mengikuti apel malam, dan yang mendengar perintah/penekanan tersebut yaitu Sertu Arhaidin dan Serda Purwanto dan kebetulan ikut apel malam.

18. Bahwa benar Saksi-3 sampaikan pada saat mengambil apel malam tersebut didasari adanya Surat Perintah dari Danyonif 611/Awl Nomor : Sprin / 338 / XI / 2016 tanggal 3 November 2016 yaitu tentang perintah untuk menyiapkan, merencanakan dan menyelenggarakan latihan penyiapan pratugas Yonif 611/Awl dalam rangka Operasi Satgas Pamtas RI-Malaysia di wilayah Kaltara T.A 2016.

19. Bahwa benar Terdakwa setelah menerima perintah pada saat apel malam tersebut Terdakwa secara diam-diam dan tanpa ada ijin keluar Kesatrian, dan Terdakwa sengaja menolak perintah Saksi-3 selaku atasan sebagai Danki SSK II Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 611/Awl, dimana pada saat apel malam dilaksanakan Saksi-3 telah perintahkan tidak boleh ada yang keluar Kesatrian.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

- Bahwa Majelis Hakim pada dasarnya akan mengkaji terlebih

dahulu dengan mengenai keterbuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan, namun mengenai pembuktian unsur-unsur tindak pidana tersebut, Majelis Hakim akan membuktikan sendiri dalam putusan ini.

- Bahwa mengenai pidana yang layak dan patut untuk dijatuhkan terhadap diri Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri dalam putusannya.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam

dakwaannya yang disusun secara tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

1.Unsur kesatu : “Militer.” 2.Unsur kedua : “Dengan sengaja tidak mentaati suatu perintah

dinas” Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan

pendapatnya sebagai berikut :

Page 15: PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

15

Unsur kesatu : “Militer”

Bahwa kata Militer, berasal dari bahasa yunani “ Miles “ yang berarti seseorang yang di persenjatai dipersiapkan untuk menghadapi tugas-tugas pertempuran atau peperangan terutama dalam rangka pertahanan keamanan negara.

Yang di maksud dengan Militer menurut pasal 46 KUHPM ialah

mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada Angkatan perang dan diwajibkan berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut (disebut Militer ) ataupun semua sukarelawan lainya pada Angkatan perang dan para wajib Militer selama mereka berada dalam dinas.

Militer maupun Militer wajib adalah merupakan yustisiabel

Peradilan Militer, yang berarti kepada mereka dapat dikenakan/diterapkan ketentuan-ketentuan Hukum pidana Militer, disamping ketentuan-hukum pidana umum, termasuk diri Terdakwa sebagai anggota Militer.

Bahwa seseorang Militer ditandai dengan adanya : Pangkat, Nrp,

Jabatan dan Kesatuan di dalam melaksanakan tugasnya atau berdinas memakai pakaian seragam sesuai dengan matranya, lengkap dengan tanda pangkat , lokasi kesatuan dan atribut lainya yang berlaku untuk dirinya dan kesatuannya.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi

dibawah sumpah dan alat bukti surat yang terungkap dalam persidangan, terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba PK di Kodam VI/Mlw pada tahun 2010-2011, setelah lulus di tempatkan di Yonif 611/Awl hingga saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Pratu NRP 3110136230390.

2. Bahwa benar Terdakwa menghadap di Persidangan dengan berpakaian dinas lapangan lengkap dengan atribut yang berlaku atas dirinya maupun kesatuannya sebagaimana Prajurit TNI AD yang berdinas di Yonif 611/Awl. 3. Bahwa benar Terdakwa diperiksa dan diadili di Pengadilan Militer I-07 Balikpapan berdasarkan Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 091/ASN selaku Papera Nomor : Kep/91/XII/2016 tanggal 23 Desember 2016. 4. Bahwa benar Terdakwa masih berdinas aktif di Yonif 611/Awl dan Terdakwa belum di berhentikan dari Dinas Militer baik dengan hormat maupun dengan tidak hormat. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Militer” telah terpenuhi. Unsur kedua : “ Dengan sengaja tidak mentaati suatu perintah dinas“

Bahwa kesengajaan (Dolus) adalah merupakan bagian dari kesalahan (Schuld). Menurut Memori Van Toelichting (Mvt) atau memori

Page 16: PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

16

penjelasan yang dimaksud dengan sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.

Bahwa yang dimaksud disini adalah pelaku menyadari atas kehendak dan kemauannya sendiri dan suatu paksaan dari orang lain yang berumusan dengan berdekatan dengan kehendak atau keinsyafan itu. Bahwa yang di maksud dengan perintah dinas adalah penggambaran suatu kehendak baik secara lisan maupun tertulis yang di sampaikan oleh seorang atasan terhadap bawahanya berhubungan dengan kepentingan dinas Militer, bahwa suatu perintah dinas harus memenuhi syarat-syarat yaitu :

a. Materi perintah harus merupakan suatu kehendak (perintah yang berhubung dengan kepentingan dinas Militer).

b. Pemberian perintah (atasan) maupun pelaksanaan perintah (bawahan) harus berstatus Militer, dalam berhubungan kedinasan sebagai atsan dan bawahan.

c. Materi perintah harus termasuk dalam ligkungan kemampuan dari pemberi perintah dan padanya ada kewenangan untuk memberi perintah sedemikian itu.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti surat yang terungkap dalam persidangan, terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 5 November 2016 sekira pukul 21.00 Wita Saksi-1 (Lettu Inf Niko Katani) mengambil apel malam di Markas Kipan B Yonif 611/Awl terhadap anggota 85 (delapan puluh lima) orang anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia termasuk Terdakwa, dan pada saat itu Saksi-1 memberikan perintah/penekanan terhadap anggota yang intinya semua anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia tidak boleh keluar Kesatrian setelah apel malam. 2. Bahwa benar Terdakwa pada hari Sabtu tanggal 5 November 2016 sekira pukul 20.30 Wita ikut melaksanakan apel malam dan yang mengambil apel adalah Komandan SSK II (Lettu Inf Niko Katani) yang menyampaikan agar menyiapkan protap satgas dan disampaikan juga setelah selesai apel malam anggota jangan ada yang keluar markas tanpa ijin Danyonif 611/Awl, namun perintah tersebut Terdakwa abaikan.

3. Bahwa benar Saksi-3 sampaikan pada saat mengambil apel malam tersebut didasari adanya Surat Perintah dari Danyonif 611/Awl Nomor : Sprin / 338 / XI / 2016 tanggal 3 November 2016 yaitu tentang perintah untuk menyiapkan, merencanakan dan menyelenggarakan latihan penyiapan pratugas Yonif 611/Awl dalam rangka Operasi Satgas Pamtas RI-Malaysia di wilayah Kaltara T.A 2016. 4. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 5 November 2016 setelah apel malam sekira pukul 23.30 Wita Terdakwa dihubungi Saksi-1 (Pratu Agung) untuk ikut bergabung di karaoke Happy Puppy dalam perjalanan Terdakwa membeli minuman jenis Whisky yang Terdakwa masukkan dalam botol Tebs, dan sekira pukul 00.30 Wita Terdakwa tiba di karaoke Happy Puppy Jalan P. Antasari Samarinda dan langsung masuk ke dalam room 217 kemudian Terdakwa bersama Saksi-2 (Ferdiansyah) meminum minuman yang sudah Terdakwa campur tersebut sampai habis sedangkan Saksi-1 dengan Alm. Pratu Toni hanya minum soft drink saja.

Page 17: PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

17

5. Bahwa benar sekira pukul 02.20 Wita keluar bersama-sama dari karaoke Happy Puppy, Saksi-1 menggunakan sepeda motor Jupiter MX milik Terdakwa, Saksi-2 menggunakan sepeda motor Vario milik Saksi-1 sedangkan Alm. Pratu Toni berboncengan dengan Terdakwa menggunakan sepeda motor Mio milik Saksi-2 yang bersama-sama menuju Asrama Yonif 611/Awl.

6. Bahwa benar Terdakwa sesampainya di simpang Tiga Jembatan Telok Lerong Samarinda Saksi-1 (Pratu Agung) bersama Saksi-2 (Pratu Ferdiansyah) menuju Asrama Yonif 611/Awl sedang Alm. Pratu Toni bersama Terdakwa belok kiri untuk makan tahu goreng di depan Kantor Gubernur Tk.I Kaltim tepatnya di Jalan Gajah Mada Samarinda, sekira pukul 03.30 Wita selesai makan tahu goreng Terdakwa dengan Alm. Pratu Toni langsung menuju Asrama Yonif 611/Awl.

7. Bahwa benar Terdakwa setelah menerima perintah pada saat apel malam tersebut Terdakwa secara diam-diam dan tanpa ada ijin keluar Kesatrian, dan Terdakwa sengaja menolak perintah Saksi-3 selaku atasan sebagai Danki SSK II Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 611/Awl, dimana pada saat apel malam dilaksanakan Saksi-3 telah perintahkan tidak boleh ada yang keluar Kesatrian.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Dengan sengaja tidak mentaati suatu perintah dinas“ telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan pembuktian yang diperoleh dalam sidang, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah melakukan tindak pidana :

“Militer yang dengan sengaja tidak mentaati suatu perintah dinas”

Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut Pasal 103 KUHPM.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat, hakikat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa adalah menggampangkan dan mengabaikan aturan-aturan yang berlaku yang sudah menjadi ketentuan dalam tatanan kehidupan prajurit, dan menunjukkan Terdakwa mempunyai sikap dan mental yang tidak baik pergi dengan semaunya. 2. Bahwa hakikat dari perbuatan Terdakwa adalah tidak mempunyai kesadaran untuk mematuhi aturan dan tata tertib yang telah ditanamkan dalam diri Terdakwa sebagai prajurit yang dapat memberikan contoh yang baik.

3. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa akan berpengaruh dalam pembinaan disiplin dan akan menghambat pelaksanaan tugas di satuan.

4. Hal-hal yang mempengaruhi Terdakwa salah dalam menganalisa suatu perintah sehingga lupa kewajibannya sebagai seorang prajurit dan terhadap tugas-tugas yang dikerjakan/dilaksanakan oleh Terdakwa.

Menimbang : Bahwa Terdakwa seorang prajurit yang sudah berdinas 6 (enam) tahun

lebih tentunya sangat mengetahui prosedur perijinan, apalagi Terdakwa berdinas di pasukan tempur dan sangat mengerti akan kesiapsiagaan yang setiap saat digerakan untuk kepentingan tugas tentu sudah harus siap tanpa ada alasan apapun.

Page 18: PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

18

Menimbang : Bahwa dalam peristiwa tersebut Terdakwa tergabung dalam Satgas

Pamtas RI-Malaysia sudah nyata-nyata mengetahui akan adanya pengecekan dari Kodam VI/Mlw dan penekanan pada saat apel malam telah disampaikan agar tidak ada anggota yang keluar setelah apel malam, namun penyampaian pimpinan tersebut tidak dihiraukan dan dengan semaunya Terdakwa pergi tanpa ijin keluar kesatrian.

Menimbang : Bahwa Terdakwa keluar kesatrian dengan dalih diajak temannya ini tentu

tidak merupakan suatu alasan yang benar, tetapi alasan tersebut hanya akal-akalan Terdakwa saja dan hal tersebut bertentangan dengan Sumpah Prajurit ke-3 “Taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan”.

Menimbang : Bahwa Terdakwa pergi keluar hanya ingin bersenang-senang ditempat hiburan karaoke tanpa memikirkan akibat yang akan terjadi apabila sudah dipengaruhi oleh minuman keras dan tentunya sudah tidak terpikirkan lagi batas waktu yang ditentukan dalam aturan kedinasan dan semua berakibat buruk kepada kesehatan dan nama baik kesatuan.

Menimbang : Bahwa perbuatan Terdakwa meninggalkan Satuan tanpa ijin dari Atasan hal ini menunjukkan Tindakan Terdakwa yang mementingkan diri sendiri dengan mengabaikan kepentingan Satuan tanpa mengindahkan aturan yang berlaku merupakan tindakan yang tidak bisa ditolerir lagi dan oleh karena itu harus dihukum.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana

orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali kejalan yang benar menjadi warga Negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa belum pernah di hukum. 2. Terdakwa mengakui kesalahannya. 3. Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar proses

persidangan.

Hal-hal yang memberatkan :

1. Terdakwa akan menggoyahkan disiplin prajurit. 2. Akibat dari perbuatan Terdakwa, anggota Yonif 611/Awl a.n Pratu

Toni Abrianto meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. 3. Terdakwa sebagai anggota TNI di dalam kehidupan militer dilarang

keras bagi prajurit TNI tidak melaksanakan perintah dinas. 4. Perbuatan Terdakwa justru dilakukan terhadap ketaatan pada

perintah yang merupakan jiwa dan ciri bagi setiap prajurit TNI.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa hukuman yang akan dijatuhkan atas diri Terdakwa sebagaimana disebutkan dalam amar putusan dibawah ini telah cukup adil dan seimbang sesuai dengan kesalahan yang telah dilakukan oleh Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa :

Surat-surat :

Page 19: PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

19

- 1 (satu) lembar Surat Perintah Nomor : Sprin / 338 / XI / 2016 tanggal 3 November 2016.

Bahwa oleh karena barang bukti ini berkaitan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan harus tetap melekat dalam berkas maka perlu ditentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara yang bersangkutan.

Mengingat : Pasal 103 KUHPM, Pasal 190 ayat (1) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 dan ketentuan perundang undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas, yaitu Hermansyah, Pratu, NRP 3110136230390 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“ Tidak mentaati suatu perintah dinas “ 2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana penjara selama 3 (tiga) bulan. Menetapkan selama waktu Terdakwa menjalani penahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

3. Menetapkan barang-barang bukti berupa :

- Surat-surat :

- 1 (satu) lembar Surat Perintah Nomor : Sprin / 338 / XI / 2016 tanggal 3 November 2016.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah).

Demikian diputuskan pada hari Jum’at tanggal 24 Maret 2017 di dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Ventje Bulo, SH, MH Letkol Laut (KH) NRP 12481/P sebagai Hakim Ketua serta Rudy Dwi Prakamto, SH Mayor Chk NRP 11980059590177 dan Akhmad Jailanie, SH. Mayor Chk NRP 517644 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua didalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer Agus Haryono, SH. Mayor Chk NRP 565913 dan Panitera Pengganti Andi Dala Uleng, SH Kapten Sus NRP 535949 serta dihadapan umum dan Terdakwa.

Hakim Ketua

Ventje Bulo, SH, MH. Letkol Laut (KH) NRP 12481/P

Hakim anggota I Hakim anggota II

Rudy Dwi Prakamto, SH. Akhmad Jailanie, SH. Mayor Chk NRP 11980059590177 Mayor Chk NRP 517644

Page 20: PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN · Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 10 / K / AD / I-07 / II / 2017 tanggal 27 Februari 2017 di depan sidang yang dijadikan

20

Panitera Pengganti

Andi Dala Uleng, SH.

Kapten Sus NRP 535949