Upload
vuongdung
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 1 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
PUTUSAN
Nomor 299/Pdt/2017/PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara
perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara gugatan antara :
Pemerintah Ri cq Kemenkeu Ri cq Direktorat Jenderal Pajak cq Kantor
Wil Djp Sumut Ii cq Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Kisaran cq. Kantor Pelayanan Penyuluhan Dan
Konsultasi Perpajakan T.Balai, berkedudukan di
Jalan Cokroaminoto No. 76 (dahulu bernomor 49)
Tanjung Balai dalam hal ini memberikan kuasa
kepada Sigit Danang Joyo, S.H., DESS.AF Dkk
beralamat di Cokroaminoto No. 76 (dahulu bernomor
49) Tanjung Balai berdasarkan surat kuasa khusus
Nomor : SKU-01/WPJ.26/PPK.06/2016, tertanggal 02
September 2016, yang telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tanjungbalai denan
Nomor 151/SK/2016/PN Tjb, tanggal 6 Oktober 2016,
selanjutnya disebut Pembanding semula Penggugat;
Lawan:
1. Soeheri (Aciu), Pekerjaan Swasta, beralamat di Tanjung Balai, Jl.
Jenderal Sudirman, Nomor 62, Tanjung Balai,
selanjutnya disebut sebagai Terbanding I semula Tergugat I;
2. Tengku Djalil Sahmenan Anak Kandung Almarhum Tengku
Sahmenan, Pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal
di Medan, Jalan Angsara IV Nomor 71, Kelurahan
Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia,
selanjutnya disebut Terbanding II semula Tergugat II;
3. Tengku Thamrin Anak Kandung Almarhum Tengku Sahmenan,
Wiraswasta, bertempat tinggal di Tanjung Balai,
Dusun I Pematang Kandang, Desa Pematang Sei
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 2 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
Baru, Kecamatan Tanjung Balai, selanjutnya disebut
Terbanding III semula Tergugat III;
4. Tengku Ulong Yahya Anak Kandung Almarhum Tengku Sahmenan, pekerjaan Partikulir, bertempat tinggal di Lubuk
Pakam, Jalan Tanjung Gardus Dusun II, Desa
Tanjung Gardus, Kecamatan Lubuk Pakam,
selanjutnya disebut Terbanding IV semula Tergugat
IV;
5. Tengku Soelaiman (Sulaiman) Anak Kandung Almarhum Tengku
Sahmenan, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal
di Kisaran, kompleks BSP LR. XMP, Desa Kisaran
Timur, Kecamatan Kota Kisaran Timur, selanjutnya
disebut Terbanding V semula Tergugat V;
6. Tengku Anwar Bet Anak Kandung Almarhum Tengku Sahmenan,
Pensiunan Pegawai Negeri yang beralamat di
Pematang Siantar, Jalan Jeruk VI No.11, RT/RW
64/17, Kelurahan Laras Dua, Kecamatan Siantar,
selanjutnya disebut Terbanding VI semula Tergugat
VI;
7. Tengku Darwin Anak Kandung Almarhum Tengku Sahmenan, yang
beralamat di Jalan Pusat Pasar Nomor 75, Kelurahan
Pusat Pasar, Kecamatan Medan, selanjutnya disebut
Terbanding VII semula Tergugat VII;
8. Pemerintah Republik Indonesia cq. Kementerian Agraria Dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional cq. Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional cq. Kepala
Kantor Pertanahan Tanjung Balai, bertempat tinggal
di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 11A Tanjung
Balai, selanjutnya disebut Turut Terbanding semula
Turut Tergugat;
Pengadilan tinggi tersebut ;
Setelah membaca:
1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor
229/Pdt/2017/PT MDN tanggal 25 September 2017 tentang Penunjukan
Majelis Hakim dan Surat Penetapan Panitera Pengadilan Tinggi Medan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 3 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
Nomor 229/Pdt/2017/PT MDN tanggal 25 September 2017 tentang
penunjukan Panitera Pengganti ;
2. Berkas perkara yang bersangkutan;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Pembanding semula Penggugat dengan surat
gugatan tanggal 6 Oktober 2016 yang diterima dan didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tanjung Balai pada tanggal 6 Oktober 2016
dalam Register Nomor 48/Pdt.G/2016/PN Tjb telah mengajukan gugatan
sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat adalah Pemilik sebidang tanah dengan luas 1.137 M2
(seribu seratus tiga puluh tujuh meter persegi) di Jalan Cokroaminoto No.
49 Tanjungbalai, dahulu dikenal dengan Jalan Sultan Tanjung Balai,
Propinsi Sumatera Utara yang menguasai bidang tanah tersebut sejak
tahun 1962 sampai dengan saat ini atau kurang lebih sekitar 54 (lima puluh
empat tahun) lamanya dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan tanah Amir Sarifuddin Marpaung;
- Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Jalan Cokroaminoto;
- Sebelah Barat berbatasan dengan tanah Yap Eng Hun; dan
- Sebelah Timur berbatasan dengan 3 bidang tanah, yaitu Yusri, M. Ali
Sani dan Mushola Al Huda.
Untuk selanjutnya, sebidang tanah dan bangunan di Jalan Cokroaminoto
No. 49 Tanjung Balai, dahulu dikenal dengan Jalan Sultan Tanjung Balai,
Propinsi Sumatera Utara yang dimiliki oleh Penggugat sejak tahun 1962
disebut sebagai tanah dalam perkara a quo.
2. Bahwa Penggugat memiliki tanah seluas 1.137M2 berikut bangunannya di
Jalan Cokroaminoto No. 76 (dahulu bernomor 49) Tanjung Balai, dahulu
dikenal dengan Jalan Sultan Tanjung Balai, Propinsi Sumatera Utara
melalui jual beli dengan didasari itikad baik oleh Penggugat melalui Bapak
Lie King Kai (Tuan Lai Bahas) mantan Kepala Dinas Luar Inspeksi
Keuangan Tahun 1962 beralamat Jl. Polri Blok C III/821 Jelambar Jakarta
Barat dari almarhum Tengku Sahmenan, namun belum disertipikatkan atas
nama Penggugat;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 4 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
3. Bahwa Kepemilikan Tanah oleh Penggugat melalui Bapak Lie King Kai
(Tuan Lai Bahas) mantan Kepala Dinas Luar Inspeksi Keuangan Tahun
1962 beralamat Jl. Polri Blok C III/821 Jelambar Jakarta Barat dari
almarhum Tengku Sahmenan juga diakui oleh Tergugat II dan Ahli Waris
yang bernama T. Ahmad Daridat, sebagaimana termuat dalam surat
Pernyataan Tergugat II dan T. Ahmad Daridat tertanggal 19 Desember
2012 angka 5 s.d. 7 yang menyatakan sebagai berikut:
"5. bahwa Alm. Tengku Sahmenan benar telah melakukan penyerahan
sebidang tanah yang dipergunakan untuk kepentingan layanan umum
(bidang perpajakan) yang beralamat jalan Cokroaminoto nomor 49 / 76 -
78 Tanjung Balai melalui Saudara Lai Bahas selaku Kepala Kantor
Dinas Luar Pajak/Blasting pada tahun 1956 yang sekarang ini telah
berubah nama menjadi Kantor Pelayanan Penyuluhan Konsultasi
Perpajakan Tanjung Balai;
6. Berdasarkan hukum, Islam bahwa tidak dibenarkan untuk
memperjualbelikan lebih dari sekali atas barang yang sama oleh
Penjual yang sama.
7. bahwa saya ahli waris setelah menyadari keadaan sesungguhnya atas
penyerahan tanah terdahulu, oleh karena itu saya menyerahkan tanah
tersebut sepenuhnya kepada Pemerintah Republik Indonesia Cq
Kementerian Keuangan Cq Direktorat Jenderal Pajak Cq Kantor
Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Tanjung Balai.....”
4. Bahwa pembelian tanah dalam perkara a quo oleh Penggugat melalui
Bapak Lie King Kai (Tuan Lai Bahas) dengan almarhum Tengku
Sahmenan dibuktikan dengan hal-hal sebagai berikut:
a. Surat Kepala Kantor Pelayanan Pajak Kisaran Nomor S-
579/WPJ.01/0901/1998 tanggal 14 Oktober 1998 hal pengiriman Surat
Jual Beli Tanah yang dikirimkan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak
Medan Timur, yang pada intinya menjelaskan bahwa hasil konfirmasi
dengan Kepala Dinas Luar Inspeksi Keuangan Tahun 1962 a.n. Bapak
Lie King Kai menyatakan tanah dan bangunan dalam perkara a quo
telah dibeli oleh Inspeksi Keuangan dan dibangun oleh Dinas Pekerjaan
Umum
b. Surat dari Kepala Kantor Cabang Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya
Asahan tanggal 2 Januari 1997 Nomor : 640/02 perihal permohonan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 5 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
data yang melampirkan dokumen pendukung terkait pembangunan
gedung yang antara lain menyatakan bahwa pembangunan perluasan
bangunan kantor dilakukan pada tahun 1985 dengan dana dari APBN.
5. Setelah proses jual beli antara Penggugat dengan Almarhum Tengku
Sahmenan dilakukan, selanjutnya dengan itikad baik Penggugat
menempati tanah dan bangunan di Jalan Cokroaminoto No. 76 (dahulu
bernomor 49) tanjung Balai, dahulu dikenal dengan Jalan Sultan Tanjung
Balai, Propinsi Sumatera Utara dan menggunakannya sebagai Kantor
Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Tanjung Balai, hal
tersebut dapat dibuktikan dengan dokumen-dokumen sebagai berikut:
a. berdasarkan Surat Inspeksi Padjak Medan Nomor 102/DL-TB/70 tanggal
11 Februari 1970, tentang Anggaran Biaja menambah Ruangan Kantor
Dinas Luar Tingkat I Tandjung Balai.
b. Risalah Serah Terima Pekerjaan tertanggal 21 Oktober 1985 dari Kantor
Cabang Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Asahan berkaitan dengan
Pembangunan Gedung KDL Tk. II Kotamadya Tanjung Balai.
c. Surat KPP Kisaran Nomor S-579/WPJ.01/KP.0901/1998 tanggal 14
Oktober 1998 hal Pengiriman Surat Jual Beli Tanah dan Bangunan
menyatakan bahwa tanah dan bangunan Kantor Penyuluhan Pajak
Kisaran di Tanjung Balai dibeli oleh Inspeksi Keuangan dan dibangun
oleh Dinas Pekerjaan Umum.
6. Bahwa Tanah dan Bangunan objek gugatan a quo tersebut saat ini
merupakan tanah yang dikuasai Negara dan pernah
dimohonkan/didaftarkan, hal ini berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
a. Surat dari Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kotamadya
Tanjung Balai Nomor : 500-84/02/1997 tanggal 19 Pebruari 1997 perihal
data-data tanah/bangunan Kantor Kapenpa Kisaran di Tanjung Balai
yang saat ini adalah Kantor KP2KP Tanjung Balai masih berstatus
Tanah Negara dan belum pernah dimohonkan/didaftarkan haknya.
b. Surat Keterangan dari Pemerintah Kotamadya Daerah TK.II Tanjung
Balai Kecamatan Tanjung Balai Selatan Kelurahan Pantai Burung
Nomor : 145/027 tanggal 22 Januari 1997 yang menerangkan bahwa “
data-data sebidang tanah pertapakan Kantor Penyuluhan Pajak Kisaran
yang beralamat di Jalan Cokroaminoto No. 76 (dahulu bernomor 49)
Tanjung Balai, menurut sepengetahuan Kami, sampai saat Surat
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 6 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
Keterangan ini diperbuat, bahwa data-data yang menyangkut status
kepemilikan tanah tersebut tidak ada di Kantor Kelurahan Pantai Burung
Kecamatan Tanjung Balai Selatan Kotamadya Daerah Tingkat-II
Tanjung Balai.
c. Surat Badan Pertanahan Nasional RI, Kantor Pertanahan Kota Tanjung
Balai Nomor : 416/600/12.74/XII/2012 tanggal 12 Desember 2012,
Perihal : Konfirmasi menyatakan bahwa, berdasarkan data yang ada
pada Kantor Pertanahan Kota Tanjung Balai, tanah dan bangunan
dalam perkara a quo belum memiliki Sertipikat Hak Atas Tanah
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960,
namun atas tanah tersebut pernah dimohonkan pengukuran yang
ditunjukan oleh Arifin Umar (Pada tahun 1977, Umar (Pegawai
Penggugat).
7. Bahwa sampai dengan saat ini, Penggugat masih terus berusaha mencari
dokumen jual beli tanah dalam perkara a quo antara Penggugat melalui
Bapak Lie King Kai (Tuan Lai Bahas) mantan Kepala Dinas Luar Inspeksi
Keuangan dengan almarhum Tengku Sahmenan pada tahun 1962, yang
dibuktikan dengan dokumen-dokumen sebagai berikut:
a. Meminta data dan informasi kepada Kepala Kantor Pertanahan
Nasional, Kepala Pengawas Bangunan, Kepala KPPBB Kisaran dan
Kepala Kelurahan Indrasakti dengan Surat Nomor:
343/WPJ.01/KP.0901/1996 tanggal 10 Oktober 1996.
b. Meminta data status tanah, ijin bangunan dan data lainnya kepada
Kepala Kantor Pertanahan Nasional Tanjung Balai, Kepala Dinas
Bangunan Kodya Tanjung Balai dan Kepala Kelurahan Indrasakti
dengan Surat Nomor : S-40/WPJ.01/KP.0901/1997 tanggal 20 Januari
1997.
c. Meminta data keberadaan bangunan kepada Camat Tanjung Balai
Selatan dan Lurah Pantai Burung dengan Surat Nomor S-
177/WPJ.01/KP.0901/1997 tanggal 8 April 1997.
d. Meminta surat jual beli tanah dan bangunan kepada Kepala KPP Medan
Timur (ex. Kantor Inspeksi Keuangan di Medan) dengan Surat S-
579/WPJ.01/KP.0901/1998 tanggal 14 Oktober 1998.
8. Bahwa sejak menguasai tanah dan bangunan dalam perkara a quo pada
tahun 1962, Penggugat telah beberapa kali berusaha untuk melakukan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 7 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
pensertipikatan atas tanah dan bangunan tersebut ke Kantor pertanahan di
Medan yaitu :
a. Pada Tahun 1977, Arifin Umar dahulu Pegawai Direktorat Jenderal
Pajak pernah mengajukan permohonan pengukuran tanah di Jalan
Cokroaminoto No. 76 (dahulu bernomor 49) Tanjung Balai, dahulu
dikenal dengan Jalan Sultan Tanjung Balai, Propinsi Sumatera Utara
dalam rangka untuk pensertipikatan tanah, sebagaimana tertuang dalam
Surat Kantor Pertanahan Kota Tanjung Balai Provinsi Sumatera Utara
Nomor : 416/600/XII/2012, tanggal 27 Desember 2012, namun sertipikat
atas tanah tersebut belum terbit.
b. Bahwa meskipun dokumen-dokumen jual beli belum ditemukan, pada
saat Almarhum Tengku Sahmenan masih hidup tidak ada satu pihakpun
yang merasa keberatan ataupun mengganggu gugat kepemilikan dan
penguasaan tanah dan bangunan di Jalan Cokroaminoto No. 76 (dahulu
bernomor 49) Tanjung Balai oleh Penggugat yang saat ini digunakan
sebagai Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan
Tanjung Balai.
c. Terkait dengan upaya pensertipakatan yang dilakukan oleh Penggugat
melalui Arifin Umar dahulu Pegawai Direktorat Jenderal Pajak pada
tahun 1977 tersebut (Almarhum Tengku Sahmenan masih hidup), tidak
ada keberatan atau gugatan dari pihak manapun dan karena itu
penguasaan tanah dalam perkara a quo telah diakui dan dibenarkan
oleh masyarakat hukum adat atau desa/kelurahan yang bersangkutan.
d. Sejalan dengan upaya pensertipikatan oleh Penggugat tersebut,
terdapat surat dari Kantor Agraria Kabupaten Asahan dan Kotamadya
Tanjung Balai Nomor 520/I/1982, tertanggal 18 Pebruari 1982 kepada
Kantor Inspeksi Pajak (Penggugat) yang pada intinya meminta agar
menginvetarisasi tanah-tanah yang dikuasai yang kemudian setelah
inventarisasi tanah-tanah tersebut selesai, barulah bagi tanah-tanah
yang belum mempunyai sesuatu hak (sertipikat) dapat dimohonkan
pensertipikatan.
e. Karena sertipikat belum terbit, Penggugat kembali mengajukan
permohonan pensertipikatan ke Kantor Pertanahan Kodya Tanjung Balai
dengan Surat Nomor S-542/WPJ.03/KP.0901/1998, tanggal 30
September 1998;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 8 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
9. Bahwa tidak adanya keberatan maupun gangguan atas penguasaan dan
pemanfaatan tanah tersebut, membuktikan bahwa Almarhum Tengku
Sahmenan telah mengakui bahwa tanah sebagai objek dalam perkara a
quo memang benar milik penggugat.
10. Berdasarkan hal tersebut di atas, jual beli yang dilakukan oleh Penggugat
yang waktu itu diwakili oleh Bapak Lie King Kai (Tuan Lai Bahas) mantan
Kepala Dinas Luar Inspeksi Keuangan Tahun 1962 dengan Almarhum
Tengku Sahmenan terbukti telah didasari itikad baik antara pembeli dan
penjual.
11. Bahwa sampai saat ini, dokumen-dokumen pembelian tanah dan
bangunan dalam perkara a quo tersebut belum ditemukan karena terjadi
beberapa kali pindah kantor dengan kronologi sebagaimana tercantum
dalam Surat Kantor Wilayah I Direktorat Jenderal Pajak Sumbagut Kantor
Pelayanan Pajak Kisaran Nomor : S-579/WPJ.01/KP.0901/1998 tanggal 14
Oktober 1998, Hal : Pengiriman Surat Jual Beli Tanah dan Bangunan
dengan rincian sebagai berikut:
a. Bahwa Penggugat yang waktu itu diwakili oleh Bapak Lie King Kai (Tuan
Lai Bahas) mantan Kepala Dinas Luar Inspeksi Keuangan Tahun 1962
telah membeli sebidang tanah seluas 1.137M2 (Seribu Seratus Tiga
Puluh Tujuh Meter Persegi) dari Almarhum Tengku Sahmenan.
b. Bahwa dokumen-dokumen pembelian tanah dan bangunan antara
Bapak Lie King Kai (Tuan Lai Bahas) mantan Kepala Dinas Luar
Inspeksi Keuangan dengan almarhum Tengku Sahmenan disimpan di
Kantor Inspeksi Keuangan Medan.
c. Bahwa pada tahun 1964 Kantor Inspeksi Keuangan Medan berubah
menjadi Kantor Inspeksi Pajak Medan yang dahulu beralamat di Jl. P.
Diponegoro No. 30 Medan, kemudian pada tahun 1975 Kantor Inspeksi
Pajak Medan berubah menjadi Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan
dimana Kabupaten Asahan dan Kotamadya Tanjung Balai termasuk
wilayah teritorialnya.
d. Selanjutnya pada tahun 1978, berdiri Kantor Pelayanan Pajak Kisaran,
sehingga aset tanah dan bangunan KPP Medan Selatan yang ada di
Kabupaten Asahan dan Kotamadya Tanjung Balai, namun surat jual beli
atas tanah dan bangunan Kantor Penyuluhan Pajak Tanjung Balai
belum bisa ditemukan hingga saat ini.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 9 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
12. Bahwa Ketentuan Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek) menyatakan :
Pasal 1957
"Seseorang yang sekarang menguasai suatu barang, yang
membuktikan bahwa ia menguasai sejak dulu, dianggap juga telah
menguasainya selama selang waktu antara dulu dan sekarang, tanpa
mengurangi pembuktian hal yang sebaliknya."
Pasal 1963.
"Seseorang yang dengan itikad baik memperoleh suatu barang tak
bergerak, suatu bunga, atau suatu piutang lain yang tidak harus dibayar
atas tunjuk dengan suatu besit selama dua puluh tahun, memperoleh
hak milik atasnya dengan jalan lewat waktu."
"Siapa yang dengan itikad baik menguasai sesuatu selama tiga puluh
tahun memperoleh hak milik, tanpa dapat dipaksa untuk menunjukkan
alas haknya."
Pasal 1966
"Cukuplah bila pada waktu memperoleh sesuatu itu itikad baik itu sudah
ada."
13. Sejalan dengan hal tersebut, dalam ketentuan Pasal 24 Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
menyatakan bahwa :
(1) Untuk keperluan pendaftaran hak, hak atas tanah yang berasal dari
konversi hak-hak lama dibuktikan dengan alat-alat bukti mengenai
adanya hak tersebut berupa bukti-bukti tertulis, keterangan saksi dan
atau pernyataan yang bersangkutan yang kadar kebenarannya oleh
Panitia Ajudikasi dalam pendaftaran tanah secara sistematik atau oleh
Kepala Kantor Pertanahan dalam pendaftaran tanah secara sporadik,
dianggap cukup untuk mendaftar hak, pemegang hak dan hak-hak pihak
lain yang membebaninya.
(2) Dalam hal tidak atau tidak lagi tersedia secara lengkap alat-alat
pembuktian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pembukuan hak
dapat dilakukan berdasarkan kenyataan penguasaan fisik bidang tanah
yang bersangkutan selama 20 (dua puluh) tahun atau lebih secara
berturut-turut oleh pemohon pendaftaran dan pendahulu pendahulunya,
dengan syarat :
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 10 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
a. penguasaan tersebut dilakukan dengan itikad baik dan secara
terbuka oleh yang bersangkutan sebagai yang berhak atas tanah,
serta diperkuat oleh kesaksian orang yang dapat dipercaya.
b. penguasaan tersebut baik sebelum maupun selama
pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 tidak
dipermasalahkan oleh masyarakat hukum adat atau
desa/kelurahan yang bersangkutan ataupun pihak lainnya.
Penjelasan Ayat (2)
"Ketentuan ini memberi jalan keluar apabila pemegang hak tidak dapat
menyediakan bukti kepemilikan sebagaimana dimaksud ayat (1) baik yang
berupa bukti tertulis maupun bentuk lain yang dapat dipercaya. Dalam hal
demikian pembukuan hak dapat dilakukan tidak berdasarkan bukti
kepemilikan, akan tetapi berdasarkan bukti penguasaan fisik yang telah
dilakukan oleh pemohon dan pendahulunya...."
14. Selain itu, sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor :
126K/Sip/1962 tanggal 19 Juni 1962 yang dengan tegas menyatakan
“Bahwa Pembeli tanah yang beritikad baik harus dilindungi” dan
Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor: 250 K/Sip/1960 tanggal 8
Agustus 1960 yang dengan tegas menyatakan “suatu jual beli, meskipun
penjual tidak berwenang menjual, terhadap si pembeli dilindungi karena
itikad baiknya”.
15. Berdasarkan hal tersebut di atas, karena terbukti jual beli tanah dalam
perkara a quo dengan almarhum Tengku Sahmenan telah didasari oleh
itikad baik dan Penggugat telah menguasai tanah dalam perkara a quo
selama lebih dari 54 Tahun, wajar apabila Penggugat mohon kepada
Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo menyatakan bahwa
Penggugat adalah pemilik sah tanah dan bangunan di Jalan Cokroaminoto
No. 76 (dahulu bernomor 49) tanjung Balai, dahulu dikenal dengan Jalan
Sultan Tanjung Balai, Propinsi Sumatera Utara tersebut dan selanjutnya
memerintahkan Turut Tergugat untuk menerbitkan sertipikat atas nama
Penggugat.
BAHWA TERGUGAT I, II, III, IV, V, VI dan VII PERBUATAN MELAWAN
HUKUM
16. Bahwa Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana tercantum dalam Pasal
1365 KUH Perdata yaitu:
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 11 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
“Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada
seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan
kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.”
17. Bahwa Tergugat I, II, III, IV, V, VII dan VII telah melakukan perbuatan
melawan hukum, di tengah usaha Penggugat untuk melakukan
pensertipikatan tanah dalam perkara a quo, setelah Almarhum Tengku
Sahmenan meninggal dunia pada tahun 1980, Tergugat I yang mengaku
sebagai Kuasa dari Tergugat II dan III mengirimkan beberapa surat kepada
Penggugat dengan rincian surat Sbb:
a. Surat Nomor : 808/VIII/S/96 tanggal 28 Agustus 1996, Perihal :
Pengajuan Pengembalian Tanah Pertapakan di Jalan Cokroaminoto No.
49 Tanjung Balai.
b. Surat Nomor 102/I/S/97 Tanggal 2 Januari 1997, Perihal : Permohonan
Pengembalian Tanah Pertapakan terletak di Jalan Cokroaminoto No. 49
(Kantor Penyuluhan Pajak) Tanjung Balai.
c. Surat Nomor : 0126/X/S/2005, tanpa tanggal Oktober 2005, Perihal :
Permohonan Pengembalian Tanah dan Bangunan yang terletak di Jln.
Cokroaminoto No. 49 Tanjung Balai Asahan.
d. Surat Nomor : 026/III/S/2007, tanggal 14 Maret 2007, Perihal :
Permohonan Pengembalian Tanah dan Bangunan terletak dijalan
Cokroaminoto No. 49 (Kantor Penyuluhan Pajak) Tanjung Balai.
18. Bahwa inti dari keseluruhan surat Tergugat I tersebut adalah Tergugat I
mengaku mendapat kuasa Tergugat II, III, IV, V, VI dan VII sebagai Ahli
Waris Almarhum Tengku Sahmenan meminta pengembalian tanah dan
bangunan rumah di No. 76 (dahulu bernomor 49) Tanjung Balai.
19. Menurut Tergugat I, tanah sebagai objek gugatan ini adalah merupakan
peninggalan dari orang tua Tergugat II, III, IV, V, VI, dan VII yang telah
dikonversi menjadi Hak Milik No. 59 berdasarkan Alas Hak Grant No.
P.1598/1957 tertanggal 17 Desember 1957 atas nama Almarhum Tengku
Sahmenan.
20. Bahwa tindakan Tergugat I, II, III, IV, V, VI dan VII tersebut menghambat
dan menghalangi proses pensertipikatan tanah dalam perkara a quo
sebagaimana diatur dalam ketentuan KUH Perdata (Burgerlijk Wetboek)
dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah sebagaimana telah Penggugat uraikan dalam dalil sebelumnya.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 12 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
21. Bahwa tindakan Tergugat I, II, III, IV V, VI dan VII tersebut bertentangan
dengan kesepakatan jual beli tanah dalam perkara a quo yang telah
dilakukan oleh Penggugat melalui melalui Bapak Lie King Kai (Tuan Lai
Bahas) mantan Kepala Dinas Luar Inspeksi Keuangan dengan almarhum
Tengku Sahmenan pada tahun 1962, sehingga menghambat proses
pensertipikatan tanah seharusnya sertipikat atas nama Penggugat sudah
terbit.
22. Selain itu, perbuatan Tergugat I, II, III, IV, V, VI dan VII tersebut
bertentangan dengan ketentuan Pasal 1967 KUH Perdata yang memuat
ketentuan sebagai berikut:
“Segala tuntutan hukum, baik yang bersifat perbendaan maupun yang
bersifat perseorangan, hapus karena daluwarsa dengan lewatnya waktu
tiga puluh tahun, sedangkan siapa yang menunjukan akan adanya
daluwarsa itu tidak usah mempertunjukan akan adanya suatu alas hak, lagi
pula tak dapatlah dimajukan terhadapnya sesuatu tangkisan yang
didasarkan kepadanya itikadnya yang buruk.”
23. Bahwa jika dihitung berdasarkan kurun waktu pembelian tanah dalam
perkara aquo yang beli oleh Penggugat sejak tahun 1962 sampai dengan
sekarang, terbukti bahwa Penggugat telah menguasai tanah dalam perkara
a quo selama sampai dengan tahun 2016 ini sudah sekitar 54 Tahun
lamanya.
24. Atau setidak-tidaknya jika dihitung sejak Tergugat II, III, IV, V, VI dan VII
melalui Tergugat I menyatakan keberatan dan mengakui tanah dalam
perkara a quo adalah miliknya pada tahun 1996, maka setidak-tidaknya
Penggugat telah menguasai tanah dari tahun 1962 sampai dengan tahun
1996 atau sekitar 34 Tahun lamanya.
25. Sesuai dengan ketentuan Pasal 1967 KUH Perdata (Burgerlijk Wetboek)
tersebut di atas, maka tindakan Tergugat I, II, III, IV, V, VII dan VII yang
mengakui sebagai pemilik tanah dalam perkara a quo harus dinyatakan
daluwarsa dan tidak mempunyai kekuatan hukum karena segala tuntutan
hukum, baik yang bersifat perbendaan maupun yang bersifat
perseorangan, hapus karena daluwarsa dengan lewatnya waktu tiga puluh
tahun.
26. Sebagaimana telah Penggugat jelaskan, pada saat Almarhum Tengku
Sahmenan masih hidup, tidak ada satu pihakpun yang mempermasalahkan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 13 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
pengusaan dan pemanfaatan tanah dalam perkara a quo oleh Penggugat,
namun setelah Almarhum Tengku Sahmenan meninggal, tiba-tiba saja
pada tahun 1996 Tergugat I, II, III, IV, V, VI dan VII muncul dan meminta
tanah milik Penggugat untuk dikembalikan dengan berdasarkan Alas Hak
Grant No. P.1598/1957 tertanggal 17 Desember 1957 atas nama
Almarhum Tengku Sahmenan.
27. Bahwa seharusnya Alas Hak Grant No. P.1598/1957 tertanggal 17
Desember 1957 atas nama Almarhum Tengku Sahmenan diserahkan
kepada Penggugat mengingat sampai saat ini, Penggugat belum
menemukan dokumen jual beli atas tanah dalam perkara a quo, dan bukan
menguasainya secara melawan hukum dan memanfaatkannya untuk
kepentingan pribadi semata dan mengesampingkan kepentingan umum
dan sosial yang dilakukan oleh Penggugat.
28. Selanjutnya, Penggugat mohon kepada Majelis Hakim dalam perkara a
quo untuk memerintahkan kepada Tergugat I, II, III, IV V, VI dan VII
mengembalikan Alas Hak Grant No. P.1598/1957 tertanggal 17 Desember
1957 atas nama Almarhum Tengku Sahmenan kepada Penggugat sebagai
pembeli tanah dalam perkara a quo.
29. Bahwa Tanah dan Bangunan dalam perkaraa quo tersebut merupakan
tanah yang dikuasai Negara dan sama sekali belum ada pendaftaran Hak
atas bidang tanah tersebut, hal tersebut dibuktikan sebagai berikut:
a. Surat dari Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kotamadya
Tanjung Balai Nomor : 500-84/02/1997 tanggal 19 Pebruari 1997 perihal
data-data tanah/bangunan Kantor Kapenpa Kisaran di Tanjung Balai
yang menyatakan bahwa saat ini adalah Kantor KP2KP Tanjung Balai
masih berstatus Tanah Negara dan belum pernah
dimohonkan/didaftarkan haknya.
b. Surat Keterangan dari Pemerintah Kotamadya Daerah TK.II Tanjung
Balai Kecamatan Tanjung Balai Selatan Kelurahan Pantai Burung
Nomor : 145/027 tanggal 22 Januari 1997 yang menerangkan bahwa
“data-data sebidang tanah pertapakan Kantor Penyuluhan Pajak Kisaran
yang beralamat di Jalan Cokroaminoto Nomor 49 Tanjung Balai,
menurut sepengetahuan kami, sampai saat Surat Keterangan ini
diperbuat, bahwa data-data yang menyangkut status kepemilikan tanah
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 14 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
tersebut tidak ada di Kantor Kelurahan Pantai Burung Kecamatan
Tanjung Balai Selatan Kotamadya Daerah Tingkat-II Tanjung Balai.
c. Daftar Isian Inventarisasi Tanah-Tanah Instansi Pemerintah Departemen
Keuangan Republik Indonesia tanggal 28 Oktober 1993 yang
menyatakan bahwa Kantor dan Rumah Dinas Kantor Penyuluhan Pajak
Tanjung Balai diperoleh dari Inspeksi Pajak Medan Selatan.
d. Surat Keterangan Kepala Kanwil I DJP Sumatera Bagian Utara Nomor:
Ket-144/WPJ.01/BG.0104/1998 tanggal 6 Agustus 1998 yang
menyatakan bahwa Kantor Penyuluhan Pajak Kisaran di Tanjung Balai
yang beralamat di Jalan Cokroaminoto No.49 Tanjung Balai adalah
merupakan unit dari Kantor Wilayah I DJP Sumatera Bagian Utara.
e. Tembusan Surat Kepala Kantor Pertanahan Kota Tanjung Balai Nomor :
416/600/R.74/XII/2012 tanggal 27 Desember 2012 yang ditujukan
kepada Kepala Kanwil BPN Sumatera Utara hal Konfirmasi yang pada
intinya menunjukkan lampiran gambar pengukuran tanah Subdirektorat
Agraria Kab. Asahan dan Kotamadya Tanjungbalai menerangkan bahwa
pada tanggal 18 Mei 1977, dilakukan permintaan pengukuran tanah oleh
Sdr Arifin Umar atas tanah yang beralamat di Jalan Cokroaminoto
No.49.
30. Bahwa tindakan Tergugat I, yang mengatasnamakan sebagai kuasa
Tergugat II, III, IV, V, VI dan VII tersebut sangat merugikan baik secara
materiil berupa kehilangan aset negara berupa tanah dan bangunan Kantor
Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan dan juga potensi
penerimaan pajak di Wilayah Tanjung Balai Asahan maupun kerugian moril
Penggugat karena tindakan Tergugat I tersebut banyak menguras energi,
waktu dan pikiran untuk menangani permasalahan ini, sehingga secara
langsung menghambat pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Pelayanan,
Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Tanjung Balai sebagai tempat
untuk memberikan informasi, konsultasi dan penyuluhan perpajakan
kepada masyarakat sekaligus untuk menghimpun penerimaan negara dari
sektor perpajakan.
31. Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP)
Tanjung Balai menjalankan tugas memberikan pelayanan, penyuluhan, dan
konsultasi perpajakan kepada masyarakat sekitar selaku Wajib Pajak
maupun Calon Wajib Pajak dalam rangka meningkatkan kesadaran
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 15 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
masyarakat mengenai arti pentingnya Perpajakan sebagai salah satu
sumber penerimaan Kas Negara.
32. Adapun secara rinci kerugian yang dialami Penggugat atas tindakan
Tergugat I adalah sebagai berikut:
a. Kerugian Materill :
Apabila Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan di
Tanjung Balai Asahan tidak beroperasi, maka akan kehilangan potensi
penerimaan pajak, sebesar Rp12.000.000.000,00 (dua belas miliar
rupiah)/tahun.
b. Kerugian Moril
Akibat beban pikiran, tenaga dan waktu dalam rangka mengatasi
tindakan Tergugat I, apabila dinilai dengan uang adalah sejumlah
Rp1.000.000.000 (satu Miliar rupiah).
Berdasarkan dalil-dalil yang didukung dengan dasar hukum dan alat-alat
bukti yang tidak bisa dibantah lagi kebenarannya tersebut di atas, dengan
hormat demi kepastian hukum dan mengutamakan kepentingan negara,
Mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Tanjung Balai agar berkenan untuk
memanggil para pihak yang berperkara pada suatu hari persidangan yang
ditentukan dan memberikan Putusan yang dapat dijalankan lebih dahulu
walaupun ada perlawanan, Banding, Kasasi ataupun Peninjauan Kembali
(uitvoerbaar bij voorraad), dengan amar putusan sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya
2. Menyatakan sah menurut hukum bahwa tanah berikut bangunan dalam
perkara a quo berupa sebidang tanah dengan luas 1.137 M2 (Seribu
Seratus Tiga Puluh Tujuh Meter Persegi)di Jalan Cokroaminoto No. 49
tanjung Balai, dahulu dikenal dengan Jalan Sultan Tanjung Balai, Propinsi
Sumatera Utara dengan batas-batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan tanah Amir Sarifuddin Marpaung;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Jalan Cokroaminoto;
c. Sebelah Barat berbatasan dengan tanah Yap Eng Hun; dan
d. Sebelah Timur berbatasan dengan 3 bidang tanah, yaitu Yusri, M. Ali
Sani dan Mushola Al Huda.
adalah sah milik Penggugat yaitu Pemerintah Republik Indonesia cq.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia cq. Direktorat Jenderal Pajak
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 16 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
cq. Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara II cq Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Kisaran cq. Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi
Perpajakan Tanjung Balai.
3. Menyatakan Tergugat I, II, III, IV, V, VI dan VII telah melakukan perbuatan
melawan hukum.
4. Memerintahkan kepada Tergugat I untuk mengembalikan dokumen-
dokumen kepemilikan tanah berupa Alas Hak Grant No. P.1598/1957
tertanggal 17 Desember 1957 atas nama Almarhum Tengku Sahmenan
kepada Penggugat.
5. Memerintahkan kepada Turut Tergugat untuk menerbitkan Sertipikat atas
nama Pemerintah Republik Indonesia cq. Kementerian Keuangan
Republik Indonesia cq. Direktorat Jenderal Pajak cq. Kantor Wilayah DJP
Sumatera Utara II cq Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kisaran cq. Kantor
Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Tanjung Balai.
6. Menghukum Tergugat I, II, III, IV, V, VI dan VII secara tanggung renteng
untuk membayar kepada Penggugat ganti kerugian materill dan Moril
dengan rincian sebagai berikut:
a. Kerugian Materill :
Ganti rugi kehilangan potensi penerimaan pajak, sebesar
Rp12.000.000.000,00 (dua belas miliar rupiah)/tahun.
b. Kerugian Moril
Akibat beban pikiran, tenaga, waktu dan biaya dalam rangka
mengatasi tindakan Tergugat I, apabila dinilai dengan uang adalah
sejumlah Rp1.000.000.000 (Satu Miliar rupiah).
7. Menghukum Tergugat I, II, III, IV, V, VI dan VII secara tanggung renteng
untuk membayar kepada Penggugat uang paksa (dwangsom) sebesar
Rp1.000.000 (satu juta rupiah) setiap hari sejak Putusan ini dibacakan,
apabila Tergugat I, II, III, IV, V, VI dan VII tidak mematuhi Putusan dalam
perkara a quo.
8. Menyatakan Putusan dalam perkara ini dapat dijalankan dengan serta
merta walaupun ada Perlawanan, Banding, Kasasi, dan atau Peninjauan
Kembali ((uitvoerbaar bij voorraad).
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 17 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
9. Menghukum Tergugat I, II, III, IV, V, VI dan VII secara tanggung renteng
untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara a quo.
Atau
Apabila Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Balai yang
memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, maka mohon
Putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa pihak Pembanding semula Penggugat telah
mengajukan perbaikan/perubahan terhadap surat gugatannya, yaitu mengenai
alamat Tergugat V, alamat Tergugat VI dan alamat Tergugat VII, yaitu:
Tergugat V : Semula dalam Gugatan : bertempat tinggal di Kisaran, Kompleks BSP LR.
XMP, Desa Kisaran Timur, Kecamatan Kota Kisaran
Timur.
Menjadi : Dahulu bertempat tinggal di Kisaran, Komplek BSP
LR. XMP, Desa Kisaran Timur, Kecamatan Kota
Kisaran Timur, sekarang tidak diketahui lagi
alamatnya, baik di dalam maupun diluar wilayah
negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tergugat VI :
Semula dalam Gugatan : beralamat di Pematang Siantar, Jalan Jeruk VI No.
11, RT/RW 64/17, Kelurahan Laras Dua,
Kecamatan Siantar.
Menjadi : Dahulu beralamat di Pematang Siantar, Jalan Jeruk
VI No. 11, RT/RW 64/17, Kelurahan Laras Dua,
Kecamatan Siantar, sekarang tidak diketahui lagi
alamatnya, baik di dalam maupun diluar wilayah
negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tergugat VII :
Semula dalam Gugatan : beralamat di Jalan Pusat Pasar Nomor 75,
Kelurahan Pusat Pasar, Kecamatan Medan.
Menjadi : Dahulu beralamat di Jalan Pusat Pasar Nomor 75,
Kelurahan Pusat Pasar, Kecamatan Medan,
sekarang tidak diketahui lagi alamatnya, baik di
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 18 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
dalam maupun diluar wilayah negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Pembanding semula Penggugat
tersebut, Terbanding I semula Tergugat I memberikan jawaban yang pada
pokoknya sebagai berikut:
Dalam Eksepsi :
A.Tentang Eksepsi Plurium Consortium
1. Bahwa apabila diperhatikan Gugatan Penggugat di dalam positanya pada
halaman 3 angka 2, Penggugat menyatakan bahwa Penggugat memiliki
tanah seluas 1.137 m2 berikut bangunannya di Jalan Cokroaminoto No. 37
(dahulu bernomor 49) Tanjungbalai, dahulu dikenal dengan Jalan Sultan
Tanjungbalai, Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Jual-Beli melalui
Bapak Lie King Kai (Tuah Lai Bahas) mantan Kepala Dinas Inspeksi
Keuangan Tahun 1962 dari Alm. Tengku Sahmenan:
2. Bahwa setelah diperhatikan secara seksama Gugatan Penggugat, ternyata
Bapak Lie King Kai (Tuah Lai Bahas) mempunyai peranan penting dalam
gugatan Penggugat;
3. Bahwa akan tetapi, dalam surat Gugatan Penggugat, bertanggal 6-10-2016
Penggugat tidak menuntut atau menarik Bapak Lie King Kai (Tuah Lai
Bahas) selaku pihak dalam perkara ini;
4. Bahwa dengan tidak ditariknya atau tidak diturut dilibatkannya bapak Lie
King Kai (Tuah Lai Bahas) dalam perkara ini, mengakibatkan Gugatan
Penggugat menurut hukum formil menjadi kurang pihak (Plurium Litis
Consortium);
5. Bahwa terhadap Gugatan yang kurang pihak dalam Perkara Aquo,
Mahkamah Agung RI telah menerbitkan Jurisprudentie tetap (Vaste
Jurisprudentie) yang isinya menyatakan bahwa Gugatan Penggugat
tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvan Verklaard);
6. Bahwa sebagai ilustrasi, perkenankanlah Tergugat I mengutip
Jurisprudensi tetap Mahkamah Agung RI sebagai berikut :
a. Putusan Mahkamah Agung RI, bertanggal 13 Mei 1975 No. 151
K/Sip/1972, yang amar pertimbangan hukumnya antara lain berbunyi
sebagai berikut :
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 19 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
“Bahwa oleh karena Gugatan tidak lengkap, Gugatan harus dinyatakan
tidak dapat diterima”;
b. Putusan Mahkamah Agung RI, bertanggal 11 Nopember 1975 No. 1078
K/Sip/1972 yang amar pertimbangan hukumnya antara lain berbunyi
sebagai berikut :
“Bahwa berdasarkan kekurangan formil, Gugatan Penggugat harus
dinyatakan tidak dapat diterima”;
B. Tentang Rechtsfeiten Posita bertentangan dengan Petitum
1. Bahwa apabila diperhatikan dengan secara seksama Rechtsfeiten yang
dikemukakan oleh Penggugat dalam Positanya bertentangan dengan
Petitum Surat Gugatannya, bertanggal 6 Oktober 2016, seperti terbukti dari
Halaman 15 angka 32 dengan Petitum halaman 16 angka 6 ; 2. Bahwa Penggugat dalam Surat Gugatannya pada halaman 15 angka 32
menuntut Tergugat I untuk membayar kepada Penggugat Kerugian Materiil
sebesar Rp12.000.000.000,00 (Dua Belas Milyar Rupiah) dan Kerugian
Moril sebesar Rp1.000.000.000,00 (Satu Milyar Rupiah), sedangkan di
dalam Petitum halaman 16 angka 6 menuntut Tergugat I, II, III, IV, V, VI
dan VII secara tanggung renteng membayar kepada Penggugat Ganti
Kerugian Materiil sebesar Rp12.000.000.000,00 (Dua Belas Milyar Rupiah)
/ tahun dan Kerugian Moril sebesar Rp1.000.000.000,00 (Satu Milyar
Rupiah);
3. Bahwa apa yang dimaksud pada butir 2 seperti tersebut diatas, tidak
diperinci secara jelas, atau diuraikan dalam Fundamentum Petendi Surat
Gugatan Penggugat, sehingga dengan demikian Gugatan Penggugat
harus dinyatakan tidak dapat diterima;
4. Bahwa demikian juga munculnya Tergugat II, III, IV, V, VI dan VII di dalam
Petitumnya, sehingga Posita dan Petitum saling bertentangan satu sama
lain;
5. Bahwa oleh karena Posita Gugatan Penggugat bertentangan dengan
Petitum Gugatan, menurut Ordinasi Hukum Acara Perdata yang berlaku di
Indonesia, Gugatan Penggugat dalam Perkara ini harus dinyatakan tidak
dapat diterima atau ditolak ;
6. Bahwa untuk menguatkan argumentasi tersebut diatas, dengan segala
hormat, perkenankanlah Tergugat I menurunkan Yurisprudensi tetap
Mahkamah Agung RI antara lain:
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 20 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
a. Putusan Mahkamah Agung RI, No.1075 K/Si/1982 bertanggal 8
Desember 1982, yang amar pertimbangan hukumnya antara lain
berbunyi sebagai berikut :
“Karena Petitum bertentangan dengan Posita Gugatan, Gugatan tidak
dapat diterima”;
b. Putusan Mahkamah Agung RI, No. 2 K/Sip/1973 bertanggal 5 Nopember
1975 yang amar pertimbangan hukumnya, antara lain berbunyi sebagai
berikut :
“Karena Rechtsfeiten yang diajukan bertentangan dengan Petitum,
Gugatan harus ditolak”;
7. Bahwa dengan demikian Gugatan Penggugat menurut Juriprudensi yang
berlaku sebagai sumber hukum formil untuk peradilan di indonesia harus
dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvan Kelijk Verklaard);
Dalam Pokok Perkara
1. Bahwa Tergugat memungkiri dengan tegas segala Posita Gugatan
Penggugat, terkecuali yang diakui dengan tegas oleh Tergugat I dibawah ini
2. Bahwa Tergugat I ingin mengemukakan secara Kronologis peristiwa yang
berkaitan dengan Perkara Terperkara :
3. Bahwa Tergugat I tidak pernah sekalipun mencampuri terjadinya Perkara
antar Penggugat dengan Ahli Waris Tengku Sahmenan (dalam Perkara ini
terjadi menjadi Tergugat II s/d Tergugat VII) tanah yang diduduki Penggugat
dalam Perkara yang telah diputus oleh Pengadilan Negeri Tanjung Balai No.
13/Pdt.G/2009/PN.Tb, bertanggal 14 Juni 2010 jo Pengadilan Negeri
Tanjungbalai Medan No. 400/Pdt/2010/PT.Mdn, bertanggal 15 Maret 2011
jo. Putusan MARI No. 2081 K/Pdt/2011, bertanggal 12 Januari 2012, yang
dimenangkan oleh Ahli Waris Tengku Sahmenan (dalam Perkara ini menjadi
Tergugat II s/d Tergugat VII);
4. Bahwa sebelum terjadinya Perkara atas tanah Aquo yang telah diputus oleh
Pengadilan, mulai dari Pengadilan Negeri Tanjungbalai, Pengadilan Tinggi
Medan, MARI (Kasasi), MARI (PK) antara Penggugat (Kantor Pelayanann
Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan Tanjungbalai) dengan Ahli Waris
Tengku Sahmenan (dalam perkara ini dijadikan sebagai Tergugat II s/d
Tergugat VII), Tergugat I pernah mengurus masalah tanah terperkara yang
diberikan Ahli Waris Tengku Sahmenan berdasarkan Surat Kuasa kepada
Tergugat I;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 21 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
5. Bahwa sebagai bukti upaya Tergugat menjembatani permasalahan tanah
Aquo antara Ahli Waris Tengku Sahmenan dengan Penggugat yakni dengan
mengirimkan beberapa surat kepada Penggugat antara lain sebagai berikut :
a. Surat No. 808/VIII/S/96, tgl. 28 Agustus 1996;
b. Surat No. 102/I/S/97, tgl. 2 Januari 1997;
c. Surat No. 0216/X/S/2005, Oktober 2005;
d. Surat No. 026/III/S/2007, tgl. 14 Maret 2007;
6. Bahwa akan tetapi upaya itikad baik Tergugat I untuk menjembatani
Penyelesaian Permasalahan Tanah terperkara antara Penggugat dengan
Ahli Waris Tengku Sahmenan (dalam Perkara ini jadikan sebagai Tergugat II
s/d Tergugat VII) sama sekali tidak pernah di GUBRIS / ditanggapi oleh
Pengugat;
7. Bahwa demikian juga adanya Gugatan yang diajukan oleh Ahli Waris
Tengku Sahmenan (dalam Perkara ini dijadikan sebagai Tergugat II s/d
Tergugat VII) yang diputus oleh Pengadilan Negeri Tanjungbalai, jo.
Pengadilan Tinggi Medan, jo. Mahkamah Agung RI (Kasasi), jo. Mahkamah
Agung RI (PK), yang dimenangkan oleh Ahli Waris Tengku Sahmenan, hal
tersebut terjadi diluar dari Pengetahuan Tergugat I;
8. Bahwa oleh karena Tergugat I tidak melakukan Perbuatan Melawan Hukum
(PMH), maka segala bentuk kerugian yang dialami Penggugat tidak dapat
dilimpahkan kepada Tergugat I;
9. Bahwa oleh karena Ahli Waris Tengku Sahmenan (dalam Perkara ini
dijadikan sebagai Tergugat II s/d Tergugat VII) berdasarkan Putusan
Mahkamah Agung RI No. 2081 K/Pdt/2011, bertanggal 12 Januari 2012
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap adalah Sah menurut hukum
milik orang tua para Penggugat yang merupakan warisan Sah dari orang tua
para Penggugat yang bernama Tengku Sahmenan, maka Pengugat dalam
Perkara ini No. 48/Pdt.G/2016 PN.Tjb haruslah menyerahkan tanah yang
ditempatinya kepada Ahli Waris Tengku Sahmenan (dalam Perkara ini
dijadikan sebagai Tergugat II s/d Tergugat VII);
10. Bahwa demikian juga Penggugat dalam Perkara ini tidak berhak lagi untuk
meminta segala bentuk surat-surat yang berhubungan dengan tanah
teperkara ;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 22 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, Tergugat I mohon kepada Yang
Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjungbalai yang memeriksa dan
mengadili Perkara ini sudi kiranya berkenan Menolak Seluruh Gugatan
Penggugat ataupun menyatakan Gugatan Penggugat bertanggal 6 Oktober
2016 tidak dapat diterima dengan menghukum Penggugat untuk membayar
ongkos-ongkos yang timbul dalam Perkara ini;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Pembanding semula Penggugat
tersebut, Terbanding II semula Tergugat II telah mengajukan Jawabannya,
pada pokoknya sebagai berikut:
Dalam Eksepsi :
A. Tentang Gugatan NE BIS IN IDEM
1. Bahwa apabila diperhatikan secara seksama Gugatan Penggugat
bertanggal 6 Oktober 2016, Gugatan Penggugat menyangkut objek tanah
warisan yang sudah pernah diputus oleh Pengadilan Negeri Tanjungbalai
Reg No. 13/Pdt.G/2009/PN-TB bertanggal 14 Juni 2010 jo PT. Medan No.
400/Pdt/2010/PT.Mdn, bertanggal 15 Maret 2011 jo. Putusan MARI
(Kasasi) No. 2081 K/Pdt/2011, bertanggal 12 Januari 2012 jo. Putusan
MARI (PK) No. 406/PK/Pdt/2014 bertanggal 17-11-2014, dimana perkara
ini dimenangkan oleh Ahli Waris Tengku Sahmenan (dalam Perkara ini
menjadi Tergugat II);
2. Bahwa tidak terima atas kekalahan dalam Perkara di PN, PT, MARI
(Kasasi), MARI (PK), Penggugat berbalik mengajukan Gugatan kembali di
PN Tanjungbalai dengan Reg No. 48/Pdt.G/2016/PN-TB;
3. Bahwa dalam Perkara Gugatan terdahulu dengan perkara yang sekarang,
objeknya sama baik luas tanah, batas-batas tanah, maupun letak tanah;
4. Bahwa demikian juga Subjek Perkara terdahulu dengan Perkara yang
sekarang adalah sama, hanya terdapat penambahan pihak Tergugat I yang
tidak mencampuri adanya perkara tersebut;
5. Bahwa dari dalil-dalil Gugatan Penggugat tidak jauh berbeda dengan
jawaban, duplik, serta bukti-bukti yang diajukan Penggugat dalam Perkara
dahulu yang sudah diperiksa, diadili, serta diputus oleh PN Tanjungbalai,
PT Medan, MARI (Kasasi), MARI ( PK) ;
6. Bahwa oleh karena perkara yang lampau telah diputus dan mempunyai
kekuatan hukum tetap, maka Gugatan Penggugat sekarang Reg. No.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 23 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
48/Pdt.G/2016/PN-TB, harus dinyatakan tidak dapat diterima berdasarkan
azas NE BIS IN IDEM ;
7. Bahwa hal ini sesuai Jurisprudensi yang berlaku di Indonesia sebagai
sumber hukum formil untuk Peradilan-peradilan di Indonesia yang
menyatakan sebagai berikut : Putusan MARI No. 446 K/Sip/1971,
bertanggal 14 Agustus 1972 yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
“Permohonan untuk pemeriksaan kembali suatu Putusan yang telah
mempunyai kekuatan tetap harus ditolak berdasarkan azas NE BIS IN
IDEM”;
8. Bahwa oleh karena itu kiranya cukup alasan bagi Yang Terhormat Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Tanjungbalai yang sedang memeriksa dan
mengadili Perkara ini berkenan kiranya menyatakan Gugatan Penggugat
tidak dapat diterima atau ditolak berdasarkan azas NE BIS IN IDEM ;
B. Tentang Tidak Semua Ahli Waris Turut Sebagai Pihak Dalam Perkara
1. Bahwa apabila diperhatikan Gugatan Penggugat bertanggal 6 Oktober
2016, Penggugat di dalam Gugatannya tidak menggugat semua Ahli Waris
Alm. Tengku Sahmenan;
2. Bahwa Penggugat di dalam Gugatannya telah menggugat orang yang telah
meninggal dunia antara lain Tengku Sahmenan sebagai Tergugat III,
Tengku Ulung Yahya sebagai Tergugat IV, Tengku Sulaiman sebagai
Tergugat V, dan Tengku Darwin sebagai Tergugat VII ;
3. Bahwa menurut ketentuan hukum yang berlaku, apabila pihak yang hendak
di Gugat telah meninggal DUNIA, maka digantikan Ahli Waris (Plaats Ver
Panging) ;
4. Bahwa oleh karena Penggugat di dalam Gugatannya tidak menggugat
seluruh Ahli Waris Tengku Sahmenan yang berhak atas objek tanah
sengketa, maka sesuai menurut ketentuan hukum yang berlaku, Gugatan
Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima;
5. Bahwa untuk menguatkan Argumentasi Tergugat II tersebut diatas dengan
kerendahan hati Tergugat II, menurunkan Yurisprudensi tetap:
a. Putusan Mahkmah Agung RI, bertanggal 22 Maret 1982 No. 2438
K/Sip/1980 yang amarnya berbunyi antara lain sebagai berikut :
“Gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima, karena tidak semua
Ahli Waris turut sebagai Pihak dalam Perkara”;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 24 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
b. Putusan Mahkamah Agung RI, No. 546 K/Pdt/19c5 yang menyatakan
sebagai berikut : “Gugatan tidak dapat diterima, karena dalam Perkara
ini Penggugat seharusnya menggugat semua Ahli Waris Almarhum”;
6. Bahwa akibat tidak digugatnya seluruh Ahli Waris yang mempunyai Hak
atas tanah terperkara, maka Gugatan yang diajukan Penggugat harus
dinyatakan tidak dapat diterima ;
C. Gugatan Penggugat Obscuur Libel
1. Bahwa apabila diperhatikan Gugatan Penggugat bertanggal 6 Oktober
2016, Gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima karena
dasar Gugatan tidak sempurna;
2. Bahwa seperti tersebut di dalam Gugatan Penggugat, Penggugat
mengajukan Gugatan dengan objek sengketa tanah yang menjadi Hak
Milik Ahli Waris Tengku Sahmenan sesuai :
- Putusan PN Tj. Balai No. 13/Pdt.G/2009/PN-Tb, tgl. 14 Juni 2010;
- Putusan PT. Medan No. 400/Pdt.G/2010/PN-Mdn, tgl 15 Maret 2011;
- Putusan MARI (Kasasi) No. 2018 K/Pdt/2011, tgl. 22 Januari 2014;
- Putusan MARI (PK) No. 406 PK/Pdt.G/2014, tgl. 17 Nopember 2014;
3. Bahwa oleh karena tanah objek sengketa menjadi Hak Milik Ahli Waris
Tengku Sahmenan sesuai putusan-putusan tersebut diatas, maka
kedudukan Penggugat atas tanah objek sengketa menjadi tidak jelas;
4. Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas menurut ketentuan Hukum Acara
Perdata yang berlaku di Peradilan-peradilan Indonesia Gugatan Penggugat
menjadi tidak sempurna;
5. Bahwa dengan demikian jelas terbukti dasar Hukum, gugatan Penggugat
dalam Perkara ini adalah OBSCUUR Libel;
6. Bahwa untuk mendukung Argumentasi tersebut diatas, perkenankanlah
Tergugat II menurunkan Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung RI yang
antara lain berbunyi sebagai berikut :
a. Putusan Mahkamah Agung RI No. 1357 K/Pdt/1984 bertanggal 27
Februari 1986, yang amar pertimbangan hukumnya menyatakan
sebagai berikut : “…….. Berdasarkan azas-azas dari Hukum Acara
Perkara yang berlaku umum yaitu seseorang yang akan mengajukan
Gugatan harus dilandasi suatu kepentingan yang cukup dan karena
ternyata dari Posita maupun Petitum tidak ternyata adanya kepentingan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 25 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
yang dimaksud atau setidak-tidaknya kabur, maka Gugatan Penggugat
asal harus dinyatakan tidak diterima”;
b. Putusan Mahkamah Agung RI No. 565 K/Sip/1973 tgl. 21 Agustus 1974
yang bunyinya menyatakan “Pertimbangan PT yang dibenarkan MA” :
Gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima, karena dasar Gugatan
tidak sempurna, dalam hal ini karena hak Penggugat atas tanah
sengketa tidak jelas”;
Dalam Pokok Perkara
1. Bahwa Tergugat memohon hal-hal yang telah dikemukakan di dalam
Eksepsi diatas dianggap telah diulang dan menjadi satu kesatuan dibagian
“Dalam Pokok Perkara” ini sehingga Tergugat tidak perlu mengulangi dalil
tersebut satu persatuan dibagian “Dalam Pokok Perkara Ini”;
2. Bahwa Tergugat secara tegas menolak, membantah dan memungkiri
seluruh dalil Posita dan Petitum Gugatan Penggugat dalam Perkara ini,
dengan alasan-alasan dibawah ini;
3. Bahwa setelah Tergugat II meneliti secara seksama Gugatan Penggugat,
ternyata Gugatan Penggugat hanyalah berupa wacana dan Argumentasi
belaka;
4. Bahwa Penggugat mendalilkan tanah objek sengketa merupakan miliknya
berdasarkan Jual-Beli yang dilakukan antara Bapak Lie King Kai (Tuah Lai
Bahas) dengan Alm. Tengku Sahmenan;
5. Bahwa andai kata benar terjadi Jual-Beli Tanah Aquo, maka sesuai
ketentuan hukum yang berlaku, seluruh surat-surat yang berhubungan
dengan tanah terperkara beralih kepada Penggugat sebagai pembeli;
6. Bahwa ternyata hal tersebut tidak terbukti, sehingga Tergugat II
beranggapan semua dalil Gugatan Penggugat hanyalah ilustrasi belaka;
7. Bahwa demikian juga selain Dalil Gugatan Penggugat tidak didukung
bukti-bukti yang Sah, Gugatan Penggugat juga merespon kata-kata yang
diucapkan Tergugat II dan Ahli Waris T. Ahmad Daridat yang tidak dapat
dibuktikan kebenarannya;
8. Bahwa hal ini dijelaskan bertentangan menurut ketentuan hukum yang
berlaku sesuai Yuriprudensi tetap Mahkamah Agung RI No. 840
K/Sip/1971 tgl. 19 Januari 1972 yang menyatakan sebagai berikut : “Jual-
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 26 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
Beli (Tanah) tidak cukup dengan mengucapkan kata-kata dengan mulut
saja ( MS. Tgl 4-12-1975 No. 271 K/sip/1956);
9. Bahwa demikian juga dalil Gugatan Penggugat yang menyatakan
Pembelian Tanah dalam Perkara Aquo telah dapat dibuktikan, hal tersebut
hanya berupa Surat Pernyataan dimana sebahagian Surat Bukri tersebut
pernah diajukan dalam Perkara yang lalu di Pengadilan Negeri
Tanjungbalai No. 13/Pdt.G/2009/PN-TB bertanggal 14 Juni 2010 jo. PT.
Medan No. 400/Pdt/2011, bertanggal 12 Januari 2012 jo. Putusan MARI
(Kasasi) No. 406 PK/Pdt/2014 bertanggal 17 Nopember 2014 hal mana
perkara ini dimenangkan oleh Ahli Waris Tengku Sahmenan;
10. Bahwa oleh karena tanah terperkara dinyatakan sah menurut hukum milik
orangtua Para Penggugat yang merupakan warisan sah dari orang tua
Para Penggugat yang bernama Tengku Sahmenan, maka sesuai Putusan
MARI No. 2081 K/Pdt/2011, bertanggal 12 Januari 2012 yang telah
berkekuatan hukum tetap tersebut, para ahli waris Tengku Sahmenan
berhak memiliki tanah terperkara beserta surat-surat yang berhubungan
dengan tanah Aquo;
11. Bahwa berdasarkan uraian-uraian diatas , tindakan Tergugat II s/d VII atas
tanah Aquo bukan merupakan suatu Perbuatan Melawan Hukum (PMH);
yang berakibat gagalnya usaha Penggugat untuk melakukan
pensertipikatan tanah terperkara, sesuai gugatan penggugat yang
terdapat pada halaman 11 angka 17;
12. Bahwa selanjutnya dalil Gugatan Penggugat yang terdapat pada halaman
12 angka 22 s/d 25 mengenai daluwarsa karena penguasaan tanah yang
dilakukan Penggugat sudah sekitar 34 Tahun lamanya;
13. Bahwa dalil Gugatan Penggugat tersebut diatas tidak sesuai menurut
ketentuan hukum yang berlaku karena tidak ada batas waktu dalam
menggugat harta warisan, demikian juga lewat waktu tidak merupakan
alasan hilangnya hak para Penggugat (dalam perkara yang lampau/lalu)
PN. Tj. Balai No. 13/Pdt.G/2009/PN-TB bertanggal 14 Juni 2010, PT. Mdn,
MARI (Kasasi), MARI (PK);
14. Bahwa untuk mempertegas uraian Penggugat tersebut diatas dengan
kerendahan Hati Tergugat II (dalam Perkara ini) menurunkan beberapa
Yurisprudensi antara lain sebagai berikut :
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 27 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
a. Putusan Mahkamah Agung RI No. 7 K/Sip/1973 tanggal 27 Pebruari
1975 yang menyatakan sebagai berikut : “Tidak ada batas waktu dalam
menggugat harta warisan”
b. Putusan Mahkamah Agung RI No. 1178 K/Sip/1972, tanggal 20 Juni
1972 yang menyatakan sebagai berikut : “Barang siapa berhak terhadap
sesuatu warisan, dapat menuntut untuk dikembalikan kepadanya
meskipun sudah lebih dari 30 Tahun berada di pihak lawan”;
15. Selanjutnya Gugatan Penggugat, pada Posita pada halaman 15 angka 32
dan Petitum halaman 16 angka 5 menuntut Tergugat I s/d VII untuk
membayar kerugian materiil dan moril harus dikesampingkan karena tidak
diperinci;
16. Bahwa disamping hal tersebut diatas, oleh karena Tergugat II tidak
melakukan Perbuatan Melawan Hukum (PMH), maka Gugatan Penggugat
untuk menuntut kerugian materiil dan moril harus dinyatakan tidak dapat
diterima;
17. Bahwa demikian juga tuntutan Penggugat Terhadap Tergugat II mengenai
dwangsom tuntutan Penggugat tersebut harus dinyatakan tidak dapat
diterima, karena Tergugat II tidak Terikat perjanjian dengan Penggugat;
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas , Tergugat II mohon kehadapan
Yang Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjungbalai yang
memeriksa dan mengadili Perkara ini sudi kiranya berkenan untuk Menolak
Seluruh Gugatan Penggugat ataupun menyatakan Gugatan Penggugat
bertanggal 6 Oktober 2016 tidak dapat diterima dengan menghukum
Penggugat untuk membayar ongkos-ongkos yang timbul dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa atas gugatan Pembanding semula Penggugat
tersebut Pengadilan Negeri Tanjung Balai telah menjatuhkan putusan Nomor
48/Pdt.G/2016/PN Tjb tanggal 18 Mei 2017 yang amarnya sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI
- Menolak Eksepsi yang diajukan oleh Tergugat I dan Tergugat II untuk
seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA
- Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah
Rp23.021.000,00 (dua puluh tiga juta dua puluh satu ribu rupiah);
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 28 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
Menimbang, bahwa berdasarkan Risalah Pernyataan Permohonan
Banding Nomor 2/Pdt.B/2017/PN Tjb tanggal 30 Mei 2017 yang dibuat oleh
Panitera Pengadilan Negeri Tanjung Balai yang menerangkan bahwa
Pembanding semula Penggugat telah menyatakan banding terhadap putusan
Pengadilan Negeri Tanjung Balai Nomor 48/Pdt.G/2016/PN Tjb tanggal 18
Mei 2017 dan telah diberitahukan kepada Terbanding I semula Tergugat I
pada tanggal 2 Juni 2017, Terbanding II semula Tergugat II pada tanggal 14
Juni 2017, Terbanding III semula Tergugat III pada tanggal 2 Juni 2017,
Terbanding IV semula Tergugat IV pada tanggal 20 Juli 2017, Terbanding V
semula Tergugat V pada tanggal 15 Juni 2017, Terbanding VI semula Tergugat
VI pada tanggal 12 Juni 2017, Terbanding VII semula Tergugat VII pada
tanggal 7 Juli 2017, Turut Terbanding semula Turut Tergugat pada tanggal 2
Juni 2017 ;
Menimbang, bahwa Pembanding semula Penggugat telah mengajukan
memori banding tanggal 20 Juni 2017 yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Tanjung Balai tanggal 22 Juni 2017 dan Memori Banding
tersebut telah diserahkan kepada Terbanding I semula Tergugat I pada
tanggal 22 Juni 2017, Terbanding II semula Tergugat II pada tanggal 12 Juli
2017, Terbanding III semula Tergugat III pada tanggal 22 Juni 2017,
Terbanding IV semula Tergugat IV dimohonkan bantuan Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam pada tanggal 22 Juni 2017, Terbanding V semula Tergugat V
pada tanggal 27 Juli 2017, Terbanding VI semula Tergugat VI pada tanggal 5
Juli 2017, Terbanding VII semula Tergugat VII pada tanggal 17 Juli 2017, Turut
Terbanding semula Turut Tergugat pada tanggal 22 Juni 2017, yang mana
memori banding tersebut pada pokoknya mengemukakan bahwa Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Balai keliru dalam menilai fakta-fakta,
memberikan pertimbangan hukum dan menerapkan ketentuan yang berlaku,
dengan menguraikan keberatan sebagai berikut :
A. Pembanding dahulu Penggugat menolak dengan tegaspertimbangan
hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Balaidalam perkara
48/Pdt.G/2016/PNTjb sebagai berikut
1. Bahwa P-4, bukti P-5, bukti P-6, bukti P-7, bukti P-8, bukti P-9, bukti
P-10, bukti P-14, bukti P-15, bukti P-16, bukti P-17, bukti P-18, bukti
P-19, bukti P-20, bukti P-21, bukti P-22, bukti P-26, bukti P-27, aslinya
tidak dapat ditunjukkan di persidangan, tetapi merupakan fotocopy
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 29 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
dari fotocopy, sehingga Majelis Hakim tidak akan mempertimbangkan
bukti surat-surat tersebut karena tidak mempunyai nilai
pembuktian…..….;
2. Bahwa Pasal 1365 KUHPerdata berisikan tentang pengertian
Perbuatan Melawan Hukum. Selanjutnya mengenai Pasal 1957
KUHPerdata, berisikan tentang pembuktian seseorang menguasai
suatu barang sejak dahulu, dianggap menguasai sejak dahulu sampai
dengan sekarang. Dan Majelis Hakim berpendapat bahwa Pasal 1517
KUHPerdata tersebut hanya menunjukkan pada penguasaan sesuatu
benda oleh seseorang, bukan menentukan atau menunjukkan
kepemilikan atas sesuatu barang tersebut. Disamping itu dalam
Yurisprudensi Mahakamah Agung RI Nomor 51 K/SIP/1975, telah
dinyatakan bahwa “Lamanya menguasai tanah tidak mengakibatkan
hilangnya hak milik ataupun hak menggarap dari orang lain”.
3. Bahwa kemudian ketentuan Pasal 1963 KUHPerdata dan Pasal 1966
KUHPerdata berisikan adanya itikad baik dalam penguasaan barang
sebagai dasar pensertifikatan. Terhadap ketentuan Pasal 1963
KUHPerdata dan Pasal 1966 KUHPerdata tersebut, Majelis Hakim
berpendapat bahwa untuk menentukan adanya itikad baik seseorang
dalam penguasaan bawang tersebut haruslah didukung dengan alat
bukti lain.
4. Bahwa selanjutnya Pasal 1967 KUHPerdata berisikan hapusnya hak
segala tuntutan hukum, baik yang bersifat perbendaan dan yang
bersifat perseorangan, hapus karena daluwarsa dengan lewatnya
waktu tiga puluh tahun……;
5. Bahwa selanjutnya Penggugat mengajukan mengajukan bukti surat P-
2 yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah, khususnya Pasal 24, yang menyatakan bahwa
apabila pemegang hak tidak dapat menyediakan bukti kepemilikan
baik yang berupa bukti tertulis maupun bentuk lain yang dapat
dipercaya, pembukuan hak dapat dilakukan tidak berdasarkan bukti
kepemilikan, akan tetapi berdasarkan bukti penguasaan fisik yang
telah dilakukan oleh Pemohon dan pendahulunya selama 20 (dua
puluh) tahun atau lebih. Terhadap ketentuan tersebut dihubungkan
dengan perkara aquo yang didalilkan oleh Penggugat dalam
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 30 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
menguasai tanah objek sengketa sejak tahun 1962 atau kurang lebih
selama 54 (lima puluh empat) tahun lamanya (posita angka 1 halaman
3), Majelis Hakim melihat hal tersebut kontradiktif dengan fakta yang
ada di lapangan dimana sampai saat ini Penggugat masih tetap
berusaha meminta atau mencari dokumen-dokumen jual beli objek
sengketa sebagaimana yang didalilkan oleh Penggugat masih tetap
berusaha meminta atau mencari dokumen-dokumen jual beli objek
sengketa sebagaimana yang didalilkan oleh penggugat. ……;
6. Bahwa selanjutnya Penggugat telah mengajukan bukti surat P-3 yaitu
Pasal 27 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA), yang berisikan bahwa Hak Milik
dapat hapus, salah satu penyebabnya adalah karena ditelantarkan.
Dan apabila ketentuan tersebut dihubungkan dengan objek sengketa
dalam perkara aquo sebagaimana didalilkan oleh Penggugat dalam
dalil gugatannya, bukti P-3 tersebut sangat kontradiktof dengan dalil
gugatan Penggugat, dimana dengan bukti P-3 Penggugat seakan-
akan mendalilkan bahwa tanah objek sengketa yang merupakan
warisan dari Almarhum Tengku Sahmenan tersebut hapus karena
diterlantarkan oleh Ahli Warisnya, akan tetapi dalam dalil gugatannya,
Penggugat mendalilkan bahwa tanah tersebut telah dibeli oleh
penggugat melalui Tuan Lai Bahas dari Almarhum Tengku Sahmenan,
sehingga bukti P-3 tersebut tidak dapat membuktikan dalil gugatan
Penggugat
7. Bahwa selanjutnya P-11 berisikan surat Konfirmasi Badan Pertanahan
Kota Tanjungbalai dengan Nomor 416/600/XII/2012, tertanggal 27
Desember 2012, kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Propinsi Sumatera Utara, dimana setelah diteliti dan
dicermati bukti surat P-11 tersebut, Majelis Hakim tidak dapat melihat
tentang ada hak kepemilikan terhadap tanah yang dipersengketakan
dalam perkara aquo, seperti yang diterangkan juga dalam isi bukti P-
11 tersebut;
8. Bahwa bukti P-12 berisikan tentang Konfirmasi Data Kepegawaian
atas nama sdr. M. Arifin Umar yang dikeluarkan oleh Kementerian
Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak Sekretariat
Direktorat Jenderal Pajak yangsaat ini telah pensiun. Dari bukti P-12
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 31 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
tersebut, Majelis Hakim melihat juga tidak ada yang menerangkan
atau menguatkan tentang kepemilikan objek sengketa oleh pihak
Penggugat;
9. Bahwa terhadap bukti P-13 yang berisikan Surat Pernyataan dari
Zainul Achyar yang menerangkan bahwa dia mengetahui kronologis
keadaan kantor Eks-KDL Pajak Tk II Tanjung Balai atau yang
sekarang sudah berganti nama menjadi Kantor Pelayanan
Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Tanjung balai, dan
setelah Majelis Hakim mencermati bukti P-13 tersebut, ternyata
kepemilikan atas tanah objek sengketa tersebut…..,
10. Bahwa begitupun dengan bukti P-23 berupa Surat Pernyataan dari
T.Thamrin dan bukti P-24 berupa Surat Pernyataan dari T.Ahmad
Daridat hanya berisi Pernyataan belaka tanpa diperiksa kedua orang
tersebut di persidangan, sehingga kedua bukti tersebut tidak
mempunyai kekuatan pembuktian apa-apa;
11. Bahwa selanjutnya bukti P-25 juga berupa Surat Pernyataan dari
Abdul Karim yang juga memberi keterangan di persidangan yang
menerangkan bahwa dia mengetahui kronologis keadaan kantor KDL
Pajak Tk.II Tanjungbalai antara tahun 1970-1975 atau yang sekarang
sudah berganti nama Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi
Perpajakan (KP2KP) Tanjungbalai, dimana saat itu saksi Abdul Karim
waktu itu bertugas sebagai Pelaksana di Eks-KDL Pajak Tk.II
Tanjungbalai dibawah Pimpinan Kepala KDL Abdul Latif dan Arifin
Umar, dan ikut berperan dalam pemagaran keliling kantor KDL Pajak
Tk.II Tanjungbalai dan selama proses pembangunan pagar tidak ada
pihak-pihak yang keberatan atas pembangunan pagar tersebut.
Disamping itu, saksi Abdul Karim juga menerangkan bahwa tanah
tempat dibangunnya Kantor Pajak Tanjungbalai (kantor dinas luar)
diperoleh sekitar tahun 1960-an, dahulunya berupa tanah kosong….;
12. Bahwa selanjutnya saksi Awaluddin Harahap, di persidangan
menerangkan bahwa dia bekerja sebagai Honorer di Kantor
Penyuluhan Pajak Tanjungbalai semenjak tahun 1996 sampai dengan
tahun 2000 dan setahu saksi Awaludin Harahap, Kantor Penyuluhan
Pajak tersebut dibangun tahun 1972, dan diketahuinya karena rumah
orangnya di jalan Kartini dan berada di belakang kantor tersebut;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 32 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
13. Bahwa selanjutnya saksi Asfi, di persidangan menerangkan bahwa
dia bekerja sebagai tenaga Honorer di kantor Penyuluhan Pajak
Tanjungbalai dari tahun 1974 sampai tahun 1979, dengan Kepala
kantornya saat itu adalah M.Arifin Umar, pada saat itu dibangun pagar
tembok dan kawat berduri, dan setahu beliau Kantor Pajak
Tanjungbalai tersebut adalah asset milik Kantor Pajak, dan saksi Asfi
juga pernah melihat dilakukan pengukuran oleh Kantor Agraria sekitar
tahun 1976-1977, tapi sebelum dibangun pagar tembok;
14. Bahwa selanjutnya saksi Hendrik Lai Bahas, dipersidangan
menerangkan bahwa saksi tahu tentang Kantor Pajak Tanjungbalai
karena sebagai Wajib Pajak dan juga kebetulan Pak Ciknya pernah
bekerja di Kantor Pajak Tanjungbalai;
15. Bahwa dari keterangan bukti surat dan saksi-saksi penggugat
tersebut, tidak didapat suatu keterangan yang mempunyai nilai
pembuktian yang cukup dan kuat yang mengetahui tentang asal usul
tanah tersebut, dan bagaimana tanah tersebut berada dalam
penguasaan Penggugat ataupun yang dapat menerangkan bahwa
tanah objek sengketa adalah sah sebagai milik Penggugat. Dengan
demikian, dari keterangan bukti-bukti surat dan bukti saksi-saksi yang
dihadirkan oleh Penggugat, Penggugat tidak dapat membuktikan
kepemilikan Penggugat atas tanah seluas ± 1.137 m2 (seribu seratus
tiga puluh tujuh meter persegi) yang terletak di Jalan Cokrominoto No.
49 Tanjungbalai, sebagaimana yang didalilkan dalam gugatannya;
16. Bahwa sebaliknya Tergugat II untuk menguatkan dalil bantahannya
atas dalil Gugatan Penggugat, yaitu bukti T.II-1 sampai dengan bukti
T.II-4 tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa terhadap objek
sengketa dalam perkara aquo sama dengan objek perkara gugatan
yang telah diputus oleh pengadilan dan telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap (sebagaimana yang tercantum dalam bukti T.II-1
sampai bukti T.II-4)…;
B. Tanggapan Pembanding dahulu Penggugat atas pertimbangan Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Balai dalam perkara
48/Pdt.G/2016/PNTjb
1. Bahwa sistem hukum Indonesia menganut sistem Civil Law yang telah
dengan jelas dimana hakim harus mendasarkan putusannya pada
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 33 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
peraturan perundang-undangan yang berlaku terlebih dahulu dan
BUKAN mendasarkan pada putusan (yurisprudensi);
2. Bahwa Para Terbanding dahulu Para Tergugat maupun Turut
Terbanding dahulu Turut Tergugat tidak pernah sekalipun
membantah dan mempertanyakan bukti-bukti maupun mematahkan
bukti-bukti maupun dalil-dalil yang diajukan oleh Pembanding dahulu
Penggugat dalam perkara a quo;
3. Bahwa dalil-dalil yang disampaikan oleh Pembanding dahulu
Penggugat telah dikuatkan dengan bukti-bukti yangtelah diajukan
dalam persidangan tingkat pertama dan juga didasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
4. Bahwa sesuai dengan Surat dari Badan Pertanahan Nasional Kantor
Pertanahan Kotamadya Tanjung Balai Nomor : 500-84/02/1997
tanggal 19 Pebruari 1997 perihal data-data tanah/bangunan Kantor
Kapenpa Kisaran di Tanjung Balai (Bukti P-9) telah menyatakan
dengan jelas bahwa Tanah dan Bangunan objek gugatan a quo yang
telah dikuasai oleh Pembanding dahulu Penggugat sejak Tahun 1962
sampai dengan sekarang, terbukti bahwa Pembanding dahulu
Penggugat telah menguasai tanah dalam perkara a quo selama
sampai dengan tahun 2016 ini sudah sekitar 54 Tahun lamanya
tersebut saat ini masih berstatus Tanah Negara dan belum pernah
dimohonkan/didaftarkan haknya;
5. Bahwa faktanya Tanah dan Bangunan objek gugatan a quo sejak
dahulu sampai saat ini, objek tersebut dimanfaatkan untuk
penyelenggaraan tugas pemerintahan sebagai Kantor Pelayanan,
Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Tanjung Balai
sebagai tempat untuk memberikan informasi, konsultasi dan
penyuluhan perpajakan kepada masyarakat sekaligus untuk
menghimpun penerimaan negara dari sektor perpajakan;
6. Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP)
Tanjung Balai menjalankan tugas memberikan pelayanan,
penyuluhan,dan konsultasi perpajakan kepada masyarakat sekitar
selaku Wajib Pajak maupun Calon Wajib Pajak dalam rangka
meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai arti pentingnya
Perpajakan sebagai salah satu sumber penerimaan Kas Negara;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 34 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
7. Saat ini penerimaan dari sektor pajak memegang peranan besar
dalam menopang APBN Republik Indonesia yang dibutuhkan untuk
menjaga denyut nadi pemerintahan, dimana salah satunya adalah
untuk membayar gaji para Aparatur Siplil Negara termasuk para
hakim di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
8. Sampai saat ini, pajak menyumbang lebih dari 75% dari total APBN
Republik Indonesia, sehingga dibutuhkan dukungan dari seluruh
elemen masyarakat dan juga lembaga-lembaga negara untuk
membantu mengamankan penerimaan dari sektor perpajakan;
9. KeberadaanKantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan
(KP2KP) Tanjung Balai yang benar-benar dibutuhkan untuk
penyelenggaraan tugas pemerintahan di sektor perpajakanjuga telah
diketahui oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Balai dalam
perkara 48/Pdt.G/2016/PNTjb pada saat melaksanakan pemeriksaan
setempat terdahulu;
10. Ketentuan Pasal 50 huruf d dan e Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara telah dengan tegas dan jelas
menyatakan bahwa:
Pihak mana pun dilarang melakukan penyitaan terhadap :
“d. barang tidak bergerak dan hak kebendaan lainnya milik
negara/daerah;
e. barang milik pihak ketiga yang dikuasai oleh negara/daerah yang
diperlukan
untuk penyelenggaraan tugas pemerintahan.”
11. Dengan demikian, terbukti bahwa Majelis Hakim dalam Perkara
Nomor: 48/Pdt.G/2016/PNTjb telah mengesampingkan keberadaan
Pembanding dahulu Penggugat sebagai unsur pemerintah dan
melanggar ketentuan Pasal 50 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
tersebut di atas apabila melaksanakan sita terhadap objek dalam
perkaraa quo;
12. Selanjutnya Pembanding dahulu Penggugat juga mempertanyakan
dasar dan rincian putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjung
Balai dalam Perkara Nomor: 48/Pdt.G/2016/PNTjb yang menghukum
Pembanding dahulu Penggugat untuk membayar biaya perkara
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 35 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
sejumlah Rp 23.021.000,00 (dua puluh tiga juta dua puluh satu ribu
rupiah);
13. Selanjutnya mengenai pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Tanjung Balai dalam Perkara Nomor : 48/Pdt.G/2016/PNTjb
yang menyatakan bahwa Terbanding II dahulu Tergugat II (tidak
mewakili seluruh ahli waris Tengku Sahmenan dalam perkara aquo)
telah berhasil membuktikan kepemilikannya terhadap objek sengketa
dalam perkara aquodengan bukti T.II-1 sampai bukti T.II-4);
14. Bukti-bukti yang ditunjukkan oleh Terbanding II dahulu Tergugat II
(sebagaimana yang tercantum dalam bukti T.II-1 sampai bukti T.II-4)
pun hanyalah FOTOKOPI Putusan dimana seharusnya fotokopi
tersebut tidak dapat dinilai sebagai alat bukti yang sah dan Hakim
harus mengesampingkan/ tidak usah mempertimbangkannya;
15. Akan tetapi, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Balai dalam
Perkara Nomor: 48/Pdt.G/2016/PNTjb kemudian meyakini dan
menyatakan objek gugatan dalam perkara a quo adalah sah menurut
hukum milik orangtua Terbanding II, Terbanding III, Terbanding IV,
TerbandingV, Terbanding VI dan Terbanding VIIdahulu Tergugat II,
Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat VII
dengan mendasarkan pada bukti-bukti yang ditunjukan oleh
Terbanding II dahulu Tergugat II sebagaimana yang tercantum dalam
bukti T.II-1 sampai bukti T.II-4) yang berupa FOTOKOPI putusan
Perkara Nomor : 13/Pdt.G/2009/PN.TB jo perkara Nomor :
400/PDT/2010/PT-MDN jo perkara Nomor : 2081 K/PDT/2011 jo
perkara Nomor : 406/PK/Pdt/2014;
16. Bahwa dalam perkara a quo, Terbanding II dahulu Tergugat II tidak
dapat menunjukan bukti-bukti kepemilikan atas objek dalam gugatan
a quo berupa Asli Sertipikat, surat wasiat ataupun dokumen-dokumen
lainnya;
17. Dapat Pembanding dahulu Penggugat sampaikan bahwa perkara
terdahulu yang di maksud adalah Perkara Nomor :
13/Pdt.G/2009/PN.TB jo perkara Nomor : 400/PDT/2010/PT-MDN jo
perkara Nomor : 2081 K/PDT/2011 jo perkara Nomor :
406/PK/Pdt/2014 dimana dalam perkara tersebut, gugatan hanya
diajukan oleh dua Pihak saja yaitu Tengku Jalil dan Tengku Thamrin
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 36 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
tanpa mendapatkan kuasa dari seluruh ahli waris Tengku Sahmenan
untuk mengajukan gugatan terhadap Pembanding dahulu Penggugat
dan dalam perkara tersebut para penggugat mengajukan Surat Hak
Milik No. 59 berdasarkan alas hak Grant No. P.1598/1957 bertanggal
17 Desember 1957(tanpa dapat memperlihatkan Asli Surat Hak Milik
No. 59 tersebut)dan juga FOTOKOPI Surat keterangan ahli waris;
18. Bahwa selain gugatan kurang pihak, sesuai dengan Yurisprudensi
Mahkamah Hakim, seharusnya bukti surat-surat tersebut tidak
dipertimbangkan karena berupa FOTOKOPI Surat Hak Milik No. 59
berdasarkan alas hak Grant No.P.1598/1957 bertanggal 17
Desember 1957 dan juga FOTOKOPI Surat keterangan ahli waris
tidak mempunyai nilai pembuktian. Hal ini sesuai dengan
Yurisprudensi Mahkamah Agung No.3609 K/Sip/1985 tertanggal 9
Desember 1987 yang menegaskan bahwa surat bukti yang berupa
fotokopi tanpa ada surat bukti aslinya, maka surat bukti yang berupa
fotokopi tersebut tidak dapat dinilai sebagai alat bukti yang sah dan
Hakim harus mengesampingkan/ tidak usah mempertimbangkannya.
19. Bahwa sesuai dengan surat pernyataan asli di atas meterai 19
Desember 2012 yang ditandatangani oleh Terbanding III dahulu
Tergugat III (Tengku Thamrin) (P-23) dan pernyataan asli di atas
meterai 19 Desember 2012 yang ditandatangani oleh T. Ahmad
Daridat (P-24) menyatakan hal-hal sebagai berikut:
a. bahwasebagai salah satu ahli waris Alm. Tengku Sahmenan tidak
pernah melakukan jual beli sebidang tanah dengan Surat Hak Milik
No. 59 berdasarkan alas hak Grant No. P.1598/1957 bertanggal 17
Desember 1957 kepada Saudara Suheri Aciu;
b. bahwasebagai salah satu ahli waris Alm. Tengku Sahmenan
pernah melihat tetapi tidak memiliki dan menguasai Surat Hak Milik
No. 59 berdasarkan alas hak Grant No. P.1598/1957 bertanggal 17
Desember 1957;
c. bahwa Surat Hak Milik No. 59 berdasarkan alas hak Grant No.
P.1598/1957 bertanggal 17 Desember 1957 berada pada
penguasaan Saudara Suheri/Aciu tidak mengetahui bagaimana
surat tersebut berada pada pengusaan Saudara Suheri/Aciu;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 37 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
d. Bahwa sebagai salah satu ahli waris Alm. Tengku Sahmenan
berkeinginan agar Saudara Suheri/Aciu mengembalikan Surat-
Surat Hak Milik No. 59 berdasarkan alas hak Grant No.
P.1598/1957 bertanggal 17 Desember 1957 kepada Ahli Waris.
e. bahwa Alm. Tengku Sahmenan benar telah melakukan penyerahan
sebidang tanah yang dipergunakan untuk kepentingan layanan
umum (bidang perpajakan) yang beralamat jalan cokroaminoto
nomor 49 / 76 - 78 Tanjung Balai melalui Saudara Lai Bahas
selaku Kepala Kantor Dinas Luar Pajak/Blasting pada tahun 1956
yang sekarang ini telah berubah nama menjadi Kantor Pelayanan
Penyuluhan Konsultasi Perpajakan Tanjung Balai;
f. bahwasebagai salah satu ahli waris Alm. Tengku Sahmenan
menyatakan bahwa dalam hukum Islam bahwa tidak dibenarkan
untuk memperjualbelikan lebih dari sekali atas barang yang sama
oleh Penjual yang sama.
g. bahwa sebagai salah satu ahli waris Alm. Tengku Sahmenan
setelah menyadari keadaan sesungguhnya atas penyerahan tanah
terdahulu, oleh karena itu saya menyerahkan tanah tersebut
sepenuhnya kepada Pemerintah Republik Indonesia Cq
Kementerian Keuangan Cq Direktorat Jenderal Pajak Cq Kantor
Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Tanjung
Balai...”
20. Dari seluruh uraian tersebut di atas, terbukti bahwa Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Tanjung Balai dalam perkara
48/Pdt.G/2016/PNTjb dalam memeriksa, mengadili, dan memutus
perkara a quo telah keliru dalam menilai fakta-fakta, memberikan
pertimbangan hukum dan menerapkan ketentuan yang berlaku.
C. Pembanding dahulu Penggugat telah dapat membuktikan keseluruhan
dalil-dalil dalam gugatan maupun dupliknya dengan bukti-bukti dokumen
dan keterangan saksi
Bahwa Pengggugat Telah Menguasai Bidang Tanah Dalam Perkara A
Quo sejak tahun 1962 sampai dengan saat ini melalui jual beli dengan
didasari itikad baik
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 38 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
33. Bahwa Pembanding dahulu Penggugat tetap pada dalil-dalilnya terdahulu
sebagaimana tercantum dalam gugatan maupun repliknya dan menolak
dengan tegas seluruh dalil-dalil Terbanding I dan Terbanding II dahulu
Tergugat I maupun Tergugat II dalam jawaban gugatannya, kecuali
terhadap hal-hal yang diakui secara tegas oleh Pembanding dahulu
Penggugat.
34. Bahwa Pembanding dahulu Penggugat adalah Pemiliksebidang tanah
dengan luas 1.137 M2 (Seribu Seratus Tiga Puluh Tujuh Meter Persegi)di
Jalan Cokroaminoto No. 49 tanjung Balai (sesuai dengan Bukti P-11 dan
lampirannya), dahulu dikenal dengan Jalan Sultan Tanjung Balai, Propinsi
Sumatera Utarayang menguasaibidang tanah tersebut sejak tahun
1962sampai dengan saat ini atau kurang lebih sekitar 54 (lima puluh empat
tahun) lamanya dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan tanah Amir Sarifuddin Marpaung;
- Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Jalan Cokroaminoto;
- Sebelah Barat berbatasan dengan tanah Yap Eng Hun; dan
- Sebelah Timur berbatasan dengan 3 bidang tanah, yaitu Yusri, M. Ali
Sani dan Mushola Al Huda.
Untuk selanjutnya, sebidang tanah dan bangunan di Jalan Cokroaminoto
No. 49 Tanjung Balai, dahulu dikenal dengan Jalan Sultan Tanjung Balai,
Propinsi Sumatera Utarayang dimiliki oleh Pembanding dahulu
Penggugatsejak tahun 1962 disebut sebagai tanah dalam perkara a
quo.(dibuktikan dengan P-4, P-5, P-7, P-8, P-13, P-25 dan P-27).
35. BahwaPembanding dahulu Penggugat memiliki tanah seluas 1.137M2
berikut bangunannyadi Jalan Cokroaminoto No. 76 (dahulu bernomor
49)Tanjung Balai, dahulu dikenal dengan Jalan Sultan Tanjung Balai,
Propinsi Sumatera Utaramelalui jual belidengan didasari itikad baik oleh
Pembanding dahulu Penggugat melalui Bapak Lie King Kai (Tuan Lai
Bahas) mantan Kepala Dinas Luar Inspeksi Keuangan Tahun 1962
beralamat Jl. Polri Blok C III/821 Jelambar Jakarta Barat dari almarhum
Tengku Sahmenan, namun belum disertipikatkan atas nama Pembanding
dahulu Penggugat.(sesuai dengan bukti P-4)
36. Bahwa Kepemilikan Tanah oleh Pembanding dahulu Penggugat melalui
Bapak Lie King Kai (Tuan Lai Bahas) mantan Kepala Dinas Luar Inspeksi
Keuangan Tahun 1962 beralamat Jl. Polri Blok C III/821 Jelambar Jakarta
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 39 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
Barat dari almarhum Tengku Sahmenan juga diakui oleh Terbanding III
dahulu Tergugat III dan Ahli Waris yang bernama T. Ahmad Daridat,
sebagaimana termuat dalam surat Pernyataan Tergugat III dan T. Ahmad
Daridat tertanggal 19 Desember 2012 angka 5 s.d. 7 yang menyatakan
sebagai berikut:
"5. bahwa Alm. Tengku Sahmenan benar telah melakukan penyerahan
sebidang tanah yang dipergunakan untuk kepentingan layanan umum
(bidang perpajakan) yang beralamat jalan cokroaminoto nomor 49 / 76
- 78 Tanjung Balai melalui Saudara Lai Bahas selaku Kepala Kantor
Dinas Luar Pajak/Blasting pada tahun1956 yang sekarang ini telah
berubah nama menjadi Kantor Pelayanan Penyuluhan Konsultasi
Perpajakan Tanjung Balai;
6. Berdasarkan hukum Islam bahwa tidak dibenarkan untuk
memperjualbelikan lebih dari sekali atas barang yang sama oleh
Penjual yang sama.
7. bahwa saya ahli waris setelah menyadari keadaan sesungguhnya atas
penyerahan tanah terdahulu, oleh karena itu saya menyerahkan tanah
tersebut sepenuhnya kepada Pemerintah Republik Indonesia Cq
Kementerian Keuangan Cq Direktorat Jenderal Pajak Cq Kantor
Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Tanjung Balai.....”
(sesuai dengan Bukti P-23 dan P-24).
37. Bahwa pembelian tanah dalam perkara a quo oleh Pembanding dahulu
Penggugat melalui Bapak Lie King Kai (Tuan Lai Bahas) dengan almarhum
Tengku Sahmenan dibuktikan dengan hal-hal sebagai berikut:
a. Surat Kepala Kantor Pelayanan Pajak Kisaran Nomor S-
579/WPJ.01/0901/1998 tanggal 14 Oktober 1998 hal pengiriman
Surat Jual Beli Tanah yang dikirimkan kepada Kepala Kantor
Pelayanan Pajak Medan Timur, yang pada intinya menjelaskan
bahwa hasil konfirmasi dengan Kepala Dinas Luar Inspeksi Keuangan
Tahun 1962 a.n. Bapak Lie King Kai menyatakan tanah dan
bangunan dalam perkara a quo telah dibeli oleh Inspeksi Keuangan
dan dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum.(Sesuai dengan Bukti P-4)
b. Surat dari Kepala Kantor Cabang Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya
Asahan tanggal 2 Januari 1997 nomor : 640/02 perihal permohonan
data yang melampirkan dokumen pendukung terkait pembangunan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 40 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
gedung yang antara lain menyatakan bahwa pembangunan perluasan
bangunan kantor dilakukan pada tahun 1985 dengan dana dari
APBN.(Sesuai dengan Bukti P-5)
38. Setelah proses jual beli antara Pembanding dahulu Penggugat dengan
Almarhum Tengku Sahmenandilakukan, selanjutnya dengan itikad baik
Pembanding dahulu Penggugat menempati tanah dan bangunan di Jalan
Cokroaminoto No. 76 (dahulu bernomor 49) tanjung Balai, dahulu dikenal
dengan Jalan Sultan Tanjung Balai, Propinsi Sumatera Utaradan
menggunakannya sebagai Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi
Perpajakan Tanjung Balai, hal tersebut dapat dibuktikan dengan dokumen-
dokumen sebagai berikut:
d. berdasarkan Surat Inspeksi Padjak Medan Nomor 102/DL-TB/70
tanggal 11 Februari 1970, tentang Anggaran Biaja menambah
Ruangan Kantor Dinas Luar Tingkat I Tandjung Balai.(Sesuai dengan
Bukti P-7)
e. Risalah Serah Terima Pekerjaan tertanggal 21 Oktober 1985 dari
Kantor Cabang Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Asahan berkaitan
dengan Pembangunan Gedung KDL Tk. II Kotamadya Tanjung Balai.
(Sesuai dengan Bukti P-8)
f. Surat KPP Kisaran Nomor S-579/WPJ.01/KP.0901/1998 tanggal 14
Oktober 1998 hal Pengiriman Surat Jual Beli Tanah dan Bangunan
menyatakan bahwa tanah dan bangunan Kantor Penyuluhan Pajak
Kisaran di Tanjung Balai dibeli oleh Inspeksi Keuangan dan dibangun
oleh Dinas Pekerjaan Umum. (Sesuai dengan Bukti P-4)
39. Bahwa Tanah dan Bangunan objek gugatan a quo tersebut saat ini
merupakan tanah yang dikuasai Negara dan pernah
dimohonkan/didaftarkan, hal ini berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
d. Surat dari Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kotamadya
Tanjung Balai Nomor : 500-84/02/1997 tanggal 19 Pebruari 1997
perihal data-data tanah/bangunan Kantor Kapenpa Kisaran di Tanjung
Balai yang saat ini adalah Kantor KP2KP Tanjung Balai masih
berstatus Tanah Negara dan belum pernah dimohonkan/didaftarkan
haknya.(Sesuai dengan Bukti P-9)
e. Surat Keterangan dari Pemerintah Kotamadya Daerah TK.II Tanjung
Balai Kecamatan Tanjung Balai Selatan Kelurahan Pantai Burung
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 41 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
Nomor : 145/027 tanggal 22 Januari 1997 yang menerangkan bahwa “
data-data sebidang tanah pertapakan Kantor Penyuluhan Pajak
Kisaran yang beralamat di Jalan Cokroaminoto No. 76 (dahulu
bernomor 49) Tanjung Balai, menurut sepengetahuan Kami, sampai
saat Surat Keterangan ini diperbuat, bahwa data-data yang
menyangkut status kepemilikan tanah tersebut tidak ada di Kantor
Kelurahan Pantai Burung Kecamatan Tanjung Balai Selatan
Kotamadya Daerah Tingkat-II Tanjung Balai.(Sesuai dengan Bukti P-
10)
f. Surat Badan Pertanahan Nasional RI, Kantor Pertanahan Kota Tanjung
Balai Nomor : 416/600/12.74/XII/2012 tanggal 12 Desember 2012,
Perihal : Konfirmasi menyatakan bahwa, berdasarkan data yang ada
pada Kantor Pertanahan Kota Tanjung Balai, tanah dan bangunan
dalam perkara a quo belum memiliki Sertipikat Hak Atas Tanah
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960,
namun atas tanah tersebut pernah dimohonkan pengukuran yang
ditunjukan oleh Arifin Umar (Pada tahun 1977, Umar (Pegawai
Pembanding dahulu Penggugat).(Sesuai dengan Bukti P-11)
40. Bahwa sampai dengan saat ini,Pembanding dahulu Penggugatmasih terus
berusaha mencari dokumen jual beli tanah dalam perkara a
quoantaraPembanding dahulu Penggugatmelalui Bapak Lie King Kai (Tuan
Lai Bahas) mantan Kepala Dinas Luar Inspeksi Keuangan dengan
almarhum Tengku Sahmenan pada tahun 1962,yang dibuktikan dengan
dokumen-dokumen sebagai berikut:
e. Meminta data dan informasi kepada Kepala Kantor Pertanahan
Nasional, Kepala Pengawas Bangunan, Kepala KPPBB Kisaran dan
Kepala Kelurahan Indrasakti dengan Surat Nomor:
343/WPJ.01/KP.0901/1996 tanggal 10 Oktober 1996.(Sesuai dengan
Bukti P-14);
f. Meminta data status tanah, ijin bangunan dan data lainnya kepada
Kepala Kantor Pertanahan Nasional Tanjung Balai, Kepala Dinas
Bangunan Kodya Tanjung Balai dan Kepala Kelurahan Indrasakti
dengan Surat Nomor : S-40/WPJ.01/KP.0901/1997 tanggal 20 Januari
1997. (Sesuai dengan Bukti P-15);
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 42 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
g. Meminta data keberadaan bangunan kepada Camat Tanjung Balai
Selatan dan Lurah Pantai Burung dengan Surat Nomor S-
177/WPJ.01/KP.0901/1997 tanggal 8 April 1997.(Sesuai dengan Bukti
P-16);
h. Meminta surat jual beli tanah dan bangunan kepada Kepala KPP
Medan Timur (ex. Kantor Inspeksi Keuangan di Medan) dengan Surat
S-579/WPJ.01/KP.0901/1998 tanggal 14 Oktober 1998.(Sesuai dengan
Bukti P-4);
41. Bahwa sejak menguasai tanah dan bangunan dalam perkara a quo pada
tahun 1962, Pembanding dahulu Penggugat telah beberapakali berusaha
untuk melakukan pensertipikatan atas tanah dan bangunan tersebut ke
kantor pertanahan di medan yaitu :
f. Pada Tahun 1977, Arifin Umar dahulu Pegawai Direktorat Jenderal
Pajak pernah mengajukan permohonan pengukuran tanah di Jalan
Cokroaminoto No. 76 (dahulu bernomor 49) tanjung Balai, dahulu
dikenal dengan Jalan Sultan Tanjung Balai, Propinsi Sumatera Utara
dalam rangka untuk pensertipikatan tanah, sebagaimana tertuang
dalam Surat Kantor Pertanahan Kota Tanjung Balai Provinsi Sumatera
Utara Nomor : 416/600/XII/2012, Tanggal 27 Desember 2012, namun
sertipikat atas tanah tersebut belum terbit.(Sesuai dengan Bukti P-11,
P-12 dan P-13); g. Bahwa meskipun dokumen-dokumen jual beli belum ditemukan, pada
saat Almarhum Tengku Sahmenan masih hidup tidak ada satu
pihakpun yang merasa keberatan ataupun mengganggu gugat
kepemilikan dan penguasaan tanah dan bangunan di Jalan
Cokroaminoto No. 76 (dahulu bernomor 49) Tanjungbalai oleh
Pembanding dahulu Penggugat yang saat ini digunakan sebagai
Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Tanjung
Balai.(Sesuai dengan Bukti P-25);
h. Terkait dengan upaya pensertipakatan yang dilakukan oleh
Pembanding dahulu Penggugatmelalui Arifin Umar dahulu Pegawai
Direktorat Jenderal Pajak pada tahun 1977 tersebut (Almarhum
Tengku Sahmenan masih hidup), tidak ada keberatan atau gugatan
dari pihak manapun dan karena itu penguasaan tanah dalam perkara a
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 43 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
quotelah diakui dan dibenarkan oleh masyarakat hukum adat atau
desa/kelurahan yang bersangkutan.(Sesuai dengan Bukti P-25);
i. Sejalan dengan upaya pensertipikatan oleh Pembanding dahulu
Penggugat tersebut, terdapat surat dari Kantor Agraria Kabupaten
Asahan dan Kotamadya Tanjung Balai Nomor 520/I/1982, tertanggal
18 Pebruari 1982 kepada Kantor Inspeksi Pajak (Pembanding dahulu
Penggugat) yang pada intinya meminta agar menginvetarisasi tanah-
tanah yang dikuasai yang kemudian setelah inventarisasi tanah-tanah
tersebut selesai, barulah bagi tanah-tanah yang belum mempunyai
sesuatu hak (sertipikat) dapat dimohonkan pensertipikatan.(Sesuai
dengan Bukti P-17);
j. Karena sertipikat belum terbit, Pembanding dahulu Penggugat kembali
mengajukan permohonan pensertipikatan ke Kantor Pertanahan Kodya
Tanjung Balai dengan Surat Nomor S-542/WPJ.03/KP.0901/1998
Tanggal 30 September 1998.(Sesuai dengan Bukti P-18).
42. Bahwa tidak adanya keberatan maupun gangguan atas penguasaan dan
pemanfaatan tanah tersebut, membuktikan bahwa Almarhum Tengku
Sahmenan telah mengakui bahwa tanah sebagai objek dalam perkara a
quo memang benar milik Pembanding dahulu Penggugat.(Sesuai dengan
Bukti P-25); 43. Berdasarkan hal tersebut di atas, jual beli yang dilakukan oleh Pembanding
dahulu Penggugat yang waktu itu diwakili oleh Bapak Lie King Kai (Tuan
Lai Bahas) mantan Kepala Dinas Luar Inspeksi Keuangan Tahun 1962
dengan Almarhum Tengku Sahmenan terbukti telah didasari itikad baik
antara pembeli dan penjual. (Sesuai dengan Bukti P-4, P-23 dan P-24);
44. Bahwa sampai saat ini, dokumen-dokumen pembelian tanah dan
bangunan dalam perkara a quo tersebut belum ditemukan karena terjadi
beberapa kali pindah kantor dengan kronologi sebagaimana tercantum
dalam Surat Kantor Wilayah I Direktorat Jenderal Pajak Sumbagut Kantor
Pelayanan Pajak Kisaran Nomor : S-579/WPJ.01/KP.0901/1998 tanggal 14
Oktober 1998, Hal : Pengiriman Surat Jual Beli Tanah dan Bangunan
dengan rincian sebagai berikut:
e. Bahwa Pembanding dahulu Penggugat yang waktu itu diwakili oleh
Bapak Lie King Kai (Tuan Lai Bahas) mantan Kepala Dinas Luar
Inspeksi Keuangan Tahun 1962 telah membeli sebidang tanah seluas
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 44 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
1.137M2(Seribu Seratus Tiga Puluh Tujuh Meter Persegi) dari
Almarhum Tengku Sahmenan;
f. Bahwa dokumen-dokumen pembelian tanah dan bangunan antara
Bapak Lie King Kai (Tuan Lai Bahas) mantan Kepala Dinas Luar
Inspeksi Keuangan dengan almarhum Tengku Sahmenan disimpan di
Kantor Inspeksi Keuangan Medan;
g. Bahwa pada tahun 1964 Kantor Inspeksi Keuangan Medan berubah
menjadi Kantor Inspeksi Pajak Medan yang dahulu beralamat di Jl. P.
Diponegoro No. 30 Medan, kemudian pada tahun 1975 Kantor Inspeksi
Pajak Medan berubah menjadi Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan
dimana Kabupaten Asahan dan Kotamadya Tanjung Balai termasuk
wilayah teritorialnya;
h. Selanjutnya pada tahun 1978 berdiri Kantor Pelayanan Pajak Kisaran,
sehingga aset tanah dan bangunan KPP Medan Selatan yang ada di
Kabupaten Asahan dan Kotamadya Tanjung Balai, namun surat jual
beli atas tanah dan bangunan Kantor Penyuluhan Pajak Tanjung Balai
belum bisa ditemukan hingga saat ini.(Sesuai dengan Bukti P-4 dan P-
11).
45. Bahwa Ketentuan Hukum Perdata(Burgerlijk Wetboek) menyatakan :
Pasal 1957
"Seseorang yang sekarang menguasai suatu barang, yang
membuktikan bahwa ia menguasai sejak dulu, dianggap juga telah
menguasainya selama selang waktu antara dulu dan sekarang, tanpa
mengurangi pembuktian hal yang sebaliknya."
Pasal 1963.
"Seseorang yang dengan itikad baik memperoleh suatu barang tak
bergerak, suatu bunga, atau suatu piutang lain yang tidak harus dibayar
atas tunjuk dengan suatu besit selama dua puluh tahun, memperoleh
hak milik atasnya dengan jalan lewat waktu."
"Siapa yang dengan itikad baik menguasai sesuatu selama tiga puluh
tahun memperoleh hak milik tanpa dapat dipaksa untuk menunjukkan
alas haknya."
Pasal1966
"Cukuplah bila pada waktu memperoleh sesuatu itu itikad baik itu sudah
ada."
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 45 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
(Sesuai dengan Bukti P-1c, 1d, 1e)
46. Selain peraturan perundang-undangan, terdapat Putusan MA No.: 695
K/Sip/1969, Tgl 12 Agustus 1970 yang menyatakan:
“Seseorang yang bertahun-tahun lamanya menguasai dan tinggal dengan
tidak ada gangguan apa-apa dapat dianggap sebagai pemilik tanah itu”.
47. Sejalan dengan hal tersebut, dalam ketentuan Pasal 24Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
menyatakan bahwa :
(3) Untuk keperluan pendaftaran hak, hak atas tanah yang berasal dari
konversi hak-hak lama dibuktikan dengan alat-alat bukti mengenai
adanya hak tersebut berupa bukti-bukti tertulis, keterangan saksi dan
atau pernyataan yang bersangkutan yang kadar kebenarannya oleh
Panitia Ajudikasi dalam pendaftaran tanah secara sistematik atau
oleh Kepala Kantor Pertanahan dalam pendaftaran tanah secara
sporadik, dianggap cukup untuk mendaftar hak, pemegang hak dan
hak-hak pihak lain yang membebaninya.
(4) Dalam hal tidak atau tidak lagi tersedia secara lengkap alat-alat
pembuktian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pembukuan hak
dapat dilakukan berdasarkan kenyataan penguasaan fisik bidang
tanah yang bersangkutan selama 20 (dua puluh) tahun atau lebih
secara berturut-turut oleh pemohon pendaftaran dan pendahulu
pendahulunya, dengan syarat :
c. penguasaan tersebut dilakukan dengan itikad baik dan secara
terbuka oleh yang bersangkutan sebagai yang berhak atas tanah,
serta diperkuat oleh kesaksian orang yang dapat dipercaya.
d. penguasaan tersebut baik sebelum maupun selama
pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 tidak
dipermasalahkan oleh masyarakat hukum adat atau
desa/kelurahan yang bersangkutan ataupun pihak lainnya.
Penjelasan Ayat (2)
"Ketentuan ini memberi jalan keluar apabila pemegang hak tidak dapat
menyediakan bukti kepemilikan sebagaimana dimaksud ayat (1) baik yang
berupa bukti tertulis maupun bentuk lain yang dapat dipercaya. Dalam hal
demikian pembukuan hak dapat dilakukan tidak berdasarkan bukti
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 46 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
kepemilikan akan tetapi berdasarkan bukti penguasaan fisik yang telah
dilakukan oleh pemohon dan pendahulunya...."
(Sesuai dengan Bukti P-2)
48. Selain itu, sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor :
126K/Sip/1962 tanggal 19 Juni 1962 yang dengan tegas menyatakan “
Bahwa Pembeli tanah yang beritikad baik harus dilindungi” dan
Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor: 250 K/Sip/1960 tanggal 8
Agustus 1960 yang dengan tegas menyatakan “suatu jual beli, meskipun
penjual tidak berwenang menjual, terhadap si pembeli dilindungi karena
itikad baiknya”.
49. Berdasarkan hal tersebut di atas, karena terbukti jual beli tanah dalam
perkara a quo dengan almarhum Tengku Sahmenan telah didasari oleh
itikad baik dan Pembanding dahulu Penggugat telah menguasai tanah
dalam perkara a quo selama lebih dari 54 Tahun, wajar apabila
Pembanding dahulu Penggugatmohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa perkara a quomenyatakan bahwa Pembanding dahulu
Penggugat adalah pemilik sah tanah dan bangunan di Jalan Cokroaminoto
No. 76 (dahulu bernomor 49) tanjung Balai, dahulu dikenal dengan Jalan
Sultan Tanjung Balai, Propinsi Sumatera Utara tersebut dan selanjutnya
memerintahkan Turut Terbanding dahulu Turut Tergugat untuk
menerbitkan sertipikat atas nama Pembanding dahulu Penggugat.
BAHWA TERBANDING I, II, III, IV, V, VI dan VII dahulu TERGUGAT I, II,
III, IV, V, VI dan VII TELAH MELAKUKAN PERBUATAN MELAWAN
HUKUM
1. BahwaPerbuatan Melawan Hukum sebagaimana tercantum dalam Pasal
1365 KUH Perdata yaitu:
“Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada
seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan
kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.”
(Sesuai dengan Bukti P-1b);
2. Bahwa TerbandingI, II, III, IV, V, VI dan VII dahulu Tergugat I, II, III, IV, V,
VI dan VII telah melakukan perbuatan melawan hukum, di tengah usaha
Pembanding dahulu Penggugat untuk melakukan pensertipikatan tanah
dalam perkara a quo, setelah Almarhum Tengku Sahmenan meninggal
dunia pada tahun 1980, Terbanding I dahulu Tergugat I yang mengaku
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 47 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
sebagai Kuasa dari Terbanding II dan Terbanding III dahulu Tergugat II
dan III mengirimkan beberapa surat kepada Pembanding dahulu
Penggugat dengan rincian surat sebagai berikut:
e. Surat Nomor : 808/VIII/S/96 tanggal 28 Agustus 1996, Perihal :
Pengajuan Pengembalian Tanah Pertapakan di Jalan Cokroaminoto
No. 49 Tanjung Balai.(Sesuai dengan Bukti P-19)
f. Surat Nomor 102/I/S/97 Tanggal 2 Januari 1997, Perihal : Permohonan
Pengembalian Tanah Pertapakan terletak di Jalan Cokroaminoto No.
49 (Kantor Penyuluhan Pajak) Tanjung Balai.(Sesuai dengan Bukti P-
20)
g. Surat Nomor : 0126/X/S/2005, tanpa tanggal Oktober 2005, Perihal :
Permohonan Pengembalian Tanah dan Bangunan Yang Terletak di
Jln. Cokroaminoto No. 49 Tanjung Balai Asahan.(Sesuai dengan
Bukti P-21)
h. Surat Nomor : 026/III/S/2007, tanggal 14 Maret 2007, Perihal :
Permohonan Pengembalian Tanah dan Bangunan terletak dijalan
Cokroaminoto No. 49 (Kantor Penyuluhan Pajak) Tanjung
Balai.(Sesuai dengan Bukti P-22)
3. Bahwa inti dari keseluruhan surat Terbanding I dahulu Tergugat I tersebut
adalah Terbanding I dahuluTergugat I mengaku mendapat
kuasaTerbanding II, III, IV, V, VI dan VII dahulu Tergugat II, III, IV, V, VI
dan VII sebagai Ahli Waris Almarhum Tengku Sahmenan meminta
pengembalian tanah dan bangunan rumah di No. 76 (dahulu bernomor 49)
Tanjung Balai.(Sesuai dengan Bukti P-19, P-20, P-21, P-22);
4. Menurut Terbanding I dahulu Tergugat I, tanah sebagai objek gugatan ini
adalah merupakan peninggalan dari orang tua Tergugat II, III, IV, V, VI, dan
VIIyang telah dikonversi menjadi Hak Milik No. 59 berdasarkan Alas Hak
Grant No. P.1598/1957 tertanggal 17 Desember 1957 atas nama
Almarhum Tengku Sahmenan.(Sesuai dengan Bukti P-19, P-20, P-21, P-
22);
5. Bahwa tindakan Terbanding I, II, III, IV, V, VI dan VII dahulu Tergugat I, II,
III, IV, V, VI dan VII tersebut menghambat dan menghalangi proses
pensertipikatan tanah dalam perkara a quo sebagaimana diatur dalam
ketentuan KUH Perdata(Burgerlijk Wetboek)dan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah sebagaimana telah
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 48 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
Pembanding dahulu Penggugat uraikan dalam dalil sebelumnya.(Sesuai
dengan Bukti P-1, dan P-2);
6. Bahwa tindakan Terbanding I, II, III, IV, V, VI dan VII dahulu Tergugat I, II,
III, IV, V, VI dan VII tersebut bertentangan dengan kesepakatan jual beli
tanah dalam perkara a quo yang telah dilakukan olehPembanding dahulu
Penggugat melalui melalui Bapak Lie King Kai (Tuan Lai Bahas) mantan
Kepala Dinas Luar Inspeksi Keuangan dengan almarhum Tengku
Sahmenan pada tahun 1962 sehingga menghambat proses pensertipikatan
tanah seharusnya sertipikat atas nama Pembanding dahulu Penggugat
sudah terbit;
7. Selain itu, perbuatan Terbanding I, II, III, IV, V, VI dan VII I, II, III, IV, V, VI
dan VII tersebut bertentangan dengan ketentuan Pasal 1967 KUH Perdata
yang memuat ketentuan sebagai berikut:
“Segala tuntutan hukum, baik yang bersifat perbendaan maupun yang
bersifat perseorangan, hapus karena daluwarsa dengan lewatnya waktu
tiga puluh tahun, sedangkan siapa yang menunjukan akan adanya
daluwarsa itu tidak usah mempertunjukan akan adanya suatu alas hak, lagi
pula tak dapatlah dimajukan terhadapnya sesuatu tangkisan yang
didasarkan kepadanya itikadnya yang buruk.”
(Sesuai dengan Bukti P-1f);
8. Bahwa jika dihitung berdasarkan kurun waktu pembelian tanah dalam
perkara aquo yang beli oleh Pembanding dahulu Penggugat sejak Tahun
1962 sampai dengan sekarang, terbukti bahwa Pembanding dahulu
Penggugat telah menguasai tanah dalam perkara a quo selama sampai
dengan tahun 2016 ini sudah sekitar 54 Tahun lamanya.(sesuai dengan
bukti P-4, P-5, P-7, P-8, P-13, P-23, P-24, P-25 dan P-27);
9. Atau setidak-tidaknya jika dihitung sejak Terbanding II, III, IV, V, VI dan VII
dahulu TergugatII, III, IV, V, VI dan VII melalui Terbanding I dahulu
Tergugat I menyatakan keberatan dan mengakui tanah dalam perkara a
quo adalah miliknya pada tahun 1996, maka setidak-tidaknya Pembanding
dahulu Penggugat telah menguasai tanah dari tahun 1962 sampai dengan
tahun 1996 atau sekitar 34 Tahun lamanya. (sesuai dengan bukti P-4, P-5,
P-7, P-8, P-13, P-23, P-24, P-25 dan P-27);
10. Sesuai dengan ketentuan Pasal 1967 KUH Perdata (Burgerlijk
Wetboek)tersebut di atas, maka tindakan Terbanding I, II, III, IV, V, VI dan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 49 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
VII dahulu Tergugat I, II, III, IV, V, VI dan VII yang mengakui sebagai
pemilik tanah dalam perkara a quo harus dinyatakan daluwarsa dan tidak
mempunyai kekuatan hukum karena segala tuntutan hukum, baik yang
bersifat perbendaan maupun yang bersifat perseorangan, hapus karena
daluwarsa dengan lewatnya waktu tiga puluh tahun.(Sesuai dengan Bukti
P-1f);
11. Sebagaimana telah Pembanding dahulu Penggugat jelaskan, pada saat
Almarhum Tengku Sahmenan masih hidup, tidak ada satu pihakpun yang
mempermasalahkan pengusaan dan pemanfaatan tanah dalam perkara a
quo oleh Pembanding dahulu Penggugat, namun setelah Almarhum
Tengku Sahmenan meninggal, tiba-tiba saja pada tahun 1996 Terbanding
I, II, III, IV, V, VI dan VII dahulu Tergugat I, II, III, IV, V, VI dan VII muncul
dan meminta tanah milik Pembanding dahulu Penggugat untuk
dikembalikan dengan berdasarkan Alas Hak Grant No. P.1598/1957
tertanggal 17 Desember 1957 atas nama Almarhum Tengku Sahmenan;
12. Bahwa seharusnya Alas Hak Grant No. P.1598/1957 tertanggal 17
Desember 1957atas nama Almarhum Tengku Sahmenandiserahkan
kepada Pembanding dahulu Penggugat mengingat sampai saat ini,
Pembanding dahulu Penggugat belum menemukan dokumen jual beli atas
tanah dalam perkara a quo, dan bukan menguasainya secara melawan
hukum dan memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi semata dan
mengesampingkan kepentingan umum dan sosial yang dilakukan oleh
Pembanding dahulu Penggugat;
13. Selanjutnya,Pembanding dahulu Penggugat mohon kepada Majelis Hakim
dalam perkara a quo untuk memerintahkan kepada Terbanding I, II, III, IV,
V, VI dan VII dahulu Tergugat I, II, III, IV, V, VI dan VIImengembalikan Alas
Hak Grant No. P.1598/1957 tertanggal 17 Desember 1957 atas nama
Almarhum Tengku Sahmenan kepada Pembanding dahulu Penggugat
sebagai pembeli tanah dalam perkara a quo;
14. Bahwa Tanah dan Bangunan dalam perkara quo tersebut merupakan
tanah yang dikuasai Negara dan sama sekali belum ada pendaftaran Hak
atas bidang tanah tersebut, hal tersebut dibuktikan sebagai berikut:
a. Surat dari Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kotamadya
Tanjung Balai Nomor : 500-84/02/1997 tanggal 19 Pebruari 1997
perihal data-data tanah/bangunan Kantor Kapenpa Kisaran di Tanjung
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 50 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
Balai yang menyatakan bahwa saat ini adalah Kantor KP2KP Tanjung
Balai masih berstatus Tanah Negara dan belum pernah
dimohonkan/didaftarkan haknya.(Sesuai dengan Bukti P-9);
b. Surat Keterangan dari Pemerintah Kotamadya Daerah TK.II Tanjung
Balai Kecamatan Tanjung Balai Selatan Kelurahan Pantai Burung
Nomor : 145/027 tanggal 22 Januari 1997 yang menerangkan bahwa “
data-data sebidang tanah pertapakan Kantor Penyuluhan Pajak
Kisaran yang beralamat di Jalan Cokroaminoto Nomor 49 Tanjung
Balai, menurut sepengetahuan Kami, sampai saat Surat Keterangan ini
diperbuat, bahwa data-data yang menyangkut status kepemilikan tanah
tersebut tidak ada di Kantor Kelurahan Pantai Burung Kecamatan
Tanjung Balai Selatan Kotamadya Daerah Tingkat-II Tanjung
Balai.(Sesuai dengan Bukti P-10);
c. Daftar Isian Inventarisasi Tanah-Tanah Instansi Pemerintah
Departemen Keuangan Republik Indonesia tanggal 28 Oktober 1993
yang menyatakan bahwa Kantor dan Rumah Dinas Kantor Penyuluhan
Pajak Tanjung Balai diperoleh dari Inspeksi Pajak Medan
Selatan.(Sesuai dengan Bukti P-4);
d. Surat Keterangan Kepala Kanwil I DJP Sumatera Bagian Utara Nomor:
Ket-144/WPJ.01/BG.0104/1998 tanggal 6 Agustus 1998 yang
menyatakan bahwa Kantor Penyuluhan Pajak Kisaran di Tanjung Balai
yang beralamat di Jalan Cokroaminoto No.49 Tanjung Balai adalah
merupakan unit dari Kantor Wilayah I DJP Sumatera Bagian
Utara.(Sesuai dengan Bukti P-27);
e. Tembusan Surat Kepala Kantor Pertanahan Kota Tanjung Balai Nomor
: 416/600/R.74/XII/2012 tanggal 27 Desember 2012 yang ditujukan
kepada Kepala Kanwil BPN Sumatera Utara hal Konfirmasi yang pada
intinya menunjukkan lampiran gambar pengukuran tanah Subdirektorat
Agraria Kab. Asahan dan Kotamadya Tanjungbalai menerangkan
bahwa pada tanggal 18 Mei 1977 dilakukan permintaan pengukuran
tanah oleh Sdr Arifin Umar atas tanah yang beralamat di Jalan
Cokroaminoto No.49.(Sesuai dengan Bukti P-11).
15. Bahwa tindakan Terbanding I dahulu Tergugat I, yang mengatasnamakan
sebagai kuasa Tergugat II, III, IV, V, VI dan VII tersebut sangat merugikan
baik secara materiil berupa kehilangan aset negara berupa tanah dan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 51 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
bangunan Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan dan
juga potensi penerimaan pajak di Wilayah Tanjung Balai Asahan maupun
kerugian moril Pembanding dahulu Penggugat karena tindakan Terbanding
I dahulu Tergugat I tersebut banyak menguras energi, waktu dan pikiran
untuk menangani permasalahan ini, sehingga secara langsung
menghambat pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Pelayanan,
Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Tanjung Balai sebagai tempat
untuk memberikan informasi, konsultasi dan penyuluhan perpajakan
kepada masyarakat sekaligus untuk menghimpun penerimaan negara dari
sektor perpajakan;
16. Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP)
Tanjung Balai menjalankan tugas memberikan pelayanan, penyuluhan, dan
konsultasi perpajakan kepada masyarakat sekitar selaku Wajib Pajak
maupun Calon Wajib Pajak dalam rangka meningkatkan kesadaran
masyarakat mengenai arti pentingnya Perpajakan sebagai salah satu
sumber penerimaan Kas Negara.
17. Adapun secara rinci kerugian yang dialami Pembanding dahulu Penggugat
atas tindakan Terbanding I dahulu Tergugat I adalah sebagai berikut:
c. Kerugian Materill :
Apabila Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan di
Tanjung Balai Asahan tidak beroperasi, maka akan kehilangan potensi
penerimaan pajak, sebesar Rp.12.000.000.000,-(duabelas miliar
rupiah)/tahun.
d. Kerugian Moril
Akibat beban pikiran, tenaga dan waktu dalam rangka mengatasi
tindakan Terbanding I dahulu Tergugat I, apabila dinilai dengan uang
adalah sejumlah Rp1.000.000.000 (satu Miliar rupiah).
D. Tanggapan mengenai Perkara Nomor : 13/Pdt.G/2009/PN.TB jo perkara
Nomor : 400/PDT/2010/PT-MDN jo perkara Nomor : 2081 K/PDT/2011 jo
perkara Nomor : 406/PK/Pdt/2014.
1. Dalam dalil selanjutnya Terbanding II dahulu Tergugat II mendalilkan
bahwa gugatan a quo hanya didasarkan pada dalil-dalil tanpa bukti dan
pernah diputus dalam Perkara Nomor : 13/Pdt.G/2009/PN.TB jo
perkara Nomor : 400/PDT/2010/PT-MDN jo perkara Nomor : 2081
K/PDT/2011 jo perkara Nomor : 406/PK/Pdt/2014;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 52 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
2. Berdasarkan penelusuran dokumen Perkara Nomor :
13/Pdt.G/2009/PN.TB jo perkara Nomor : 400/PDT/2010/PT-MDN jo
perkara Nomor : 2081 K/PDT/2011 jo perkara Nomor :
406/PK/Pdt/2014,diketahui bahwa perkara tersebut didaftarkan di
Kepaniteraan Perdata Pengadilan Negeri Tanjungbalai pada tanggal
21 Desember 2009 No. 26/L/SK/2009/PN-TB;
3. Jika dihitung berdasarkan dari tahun pengajuan gugatan Nomor:
13/Pdt.G/2009/PN.TB pada tahun 2009 dengan penguasaan tanah dan
bangunan dalam perkara a quo oleh Pembanding dahulu Penggugat
sejak tahun 1962, dapat disimpulkan bahwa Pembanding dahulu
Penggugat telah menguasai tanah dan bangunan dalam perkara a quo
kurang lebih 47 Tahun lamanya (Tahun 2009-Tahun 1962);
4. Bahwa sesuai dengan Pasal 1967 Undang-Undang Hukum Perdata,
yang menyebutkan "Segala tuntutan hukum, baik yang bersifat
perbendaan maupun yang bersifat perseorangan, hapus karena
daluarsa dengan lewatnya waktu tiga puluh tahun, sedangkan siapa
yang menunjukkan akan adanya daluarsa itu tidak usah
mempertunjukkan suatu alas hak, lagi pula tak dapatlah dimajukan
terhadapnya sesuatu tangkisan yang didasarkan kepada itikadnya
yang buruk". Dan Pasal 1963 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
yang menyebutkan "Siapa yang dengan itikat baik menguasainya
selama tiga puluh tahun memperoleh hak milik, dengan tidak dapat
dipaksa untuk mempertunjukkan alas haknya".- (sesuai dengan Bukti
P-1f dan P-1d);
5. Dengan demikian, jelas dan terbuktilah bahwa gugatan yang diajukan
oleh Turut Terbanding II dahulu Tergugat II dalam Perkara Nomor :
13/Pdt.G/2009/PN.TB jo perkara Nomor : 400/PDT/2010/PT-MDN jo
perkara Nomor : 2081 K/PDT/2011 jo perkara Nomor :
406/PK/Pdt/2014 atas tanah dan bangunan objek perkara a quo telah
melampaui batas waktu daluarsa yaitu lebih dari 30 tahun;
6. Selanjutnya dalam Perkara Nomor : 13/Pdt.G/2009/PN.TB jo perkara
Nomor : 400/PDT/2010/PT-MDN jo perkara Nomor : 2081 K/PDT/2011
jo perkara Nomor : 406/PK/Pdt/2014, in casu Tengku Thamrin dan
Tengku Jalil adalah ahli waris dari Tengku Sahmenan, namun masih
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 53 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
Ahli Waris dari Tengku Sahmenan yang dalam gugatan tersebut yang
tidak bertindak sebagai Pembanding dahulu Penggugat;
7. Seandainya benar quad non objek perbuatan melawan hukum berupa
tanah yang ditempati oleh KP2KP Tanjung Balai merupakan harta
waris dari Tengku Sahmenan, Terbanding I dahulu Tergugat I tidak
dapat serta merta mengajukan Gugatan atas objek sengketa tersebut
tanpa melibatkan ahli waris Tengku Sahmenan yang lain, sehingga
terbukti bahwa terdapat Kekaburan gugatan (gugatan obscuur libel)
dalam gugatan Perkara Nomor : 13/Pdt.G/2009/PN.TB jo perkara
Nomor : 400/PDT/2010/PT-MDN jo perkara Nomor : 2081 K/PDT/2011
jo perkara Nomor : 406/PK/Pdt/2014;
8. Dalam perkara tersebut, bukti yang diajukan oleh Terbanding I dahulu
Tergugat Ihanya berupa FOTOKOPI Surat Hak milik berdasarkan Akta
Grant Sultan No P. 1598/1957 tanggal 17 Desember 1957 dan yang
dikuasai oleh Terbanding I dahulu Tergugat I tanpa dasar hukum yang
jelas dan FOTOKOPI Surat Keterangan Waris yang belum diyakini
kebenaran serta keasliannya;
9. Bahwa Tanah dan Bangunan dalam perkara quo tersebut merupakan
tanah yang dikuasai Negara dan sama sekali belum ada pendaftaran
Hak atas bidang tanah tersebut; (sesuai dengan Bukti P-9 dan P-11);
10. Mengenai Surat Hak milik berdasarkan Akta Grant Sultan No P.
1598/1957 tanggal 17 Desember 1957 yang dijadikan dasar
putusanPerkara Nomor : 13/Pdt.G/2009/PN.TB jo perkara Nomor :
400/PDT/2010/PT-MDN jo perkara Nomor: 2081 K/PDT/2011 jo
perkara Nomor : 406/PK/Pdt/2014 saat ini sedang dalam proses
penyelidikan oleh Aparat Kepolisian;
11. Perlu Pembanding dahulu Penggugat sampaikan bahwa terdapat
beberapa yurisprudensi terkait FOTOKOPI dokumen yang dijadikan
bukti di pengadilan.
a. Putusan MA No.: 3609 K/Pdt/1985) tanggal9 Desember
1987(Vide: Pasal 1888 KUH Perdata)
“Surat bukti fotokopi yang tidak pernah diajukan atau tidak
pernah ada surat aslinya, harus dikesampingkan sebagai surat
bukti”.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 54 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
b. Putusan MA No.: 112 K/Pdt/Pdt/1996, tanggal 17 September 1998
“Fotocopy surat tanpa disertai surat/dokumen aslinya dan tanpa
dikuatkan oleh Keterangan saksi dan alat bukti lainnya, tidak
dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah dalam Persidangan
Pengadilan (Perdata)”.
c. Putusan MA No.: 7011/K/Sip/1974, tanggal 1 April 1976
“Karena Judex facti mendasarkan putusannya melulu atas surat-
surat bukti yang terdiri dari foto-foto copy yang tidak secara sah
dinyatakan sesuai dengan aslinya, sedang terdapat diantaranya
yang penting-penting yang secara substansial masih
dipertengkarkan oleh kedua pihak, Judex facti sebenarnya telah
memutuskan perkara ini berdasarkan bukti-bukti yang tidak sah”.
12. Hakim dalam perkara a quo menyatakan bahwa fotokopi surat bukti
yang berupa fotokopi tersebut tidak dapat dinilai sebagai alat bukti
yang sah dan Hakim harus mengesampingkan/ tidak usah
mempertimbangkannya, namun faktanya dalam Perkara Nomor :
13/Pdt.G/2009/PN.TB jo perkara Nomor : 400/PDT/2010/PT-MDN jo
perkara Nomor : 2081 K/PDT/2011 jo perkara Nomor :
406/PK/Pdt/2014 Para penggugat dimenangkandengan hanya
berdasarkan FOTOKOPI Surat Hak milik berdasarkan Akta Grant
Sultan No P. 1598/1957 tanpa menunjukan dokumen aslinya dan
masih diragukan keaslian dokumen tersebut;
13. Kalaupun memang Surat Hak milik berdasarkan Akta Grant Sultan No
P. 1598/1957 tanggal 17 December 1957 tersebut benar-benar ada
ASLINYA danBUKAN FOTOKOPI, jika diteliti lebih lanjut, Surat Hak
milik berdasarkan Akta Grant Sultan No P. 1598/1957 tanggal 17
December 1957 dalam klausulnya antara lain menyatakan sebagai
berikut:
Fatsal 1
Hak memperusahai tanah ini diserahkan lamanja tiada ditentukan.
Setiap waktu sesudah orang jang berhak didengar, maka hak
memperusahai tanah ini boleh diambil kembali, jaitu:
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 55 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
a) Untuk keperluan umum, jang mana hal ini diganti kerugian jang
sebenarnja dan uang kerugian itu akan ditetapkan dengan
keputusan Pengadilan Negeri;
b) Karena tiada dipelihara tanah itu selama tiga tahun.
(sesuai dengan bukti P-26)
14. Dari Uraian fakta tersebut, jika dirunut dari terbitnya Surat Hak milik
berdasarkan Akta Grant Sultan No P. 1598/1957 pada tanggal 17
December 1957 dengan upaya para ahli waris Almarhum Tengku
Sahmenan melalui Terbanding I dahulu Tergugat I yang mengirimkan
Surat Nomor : 808/VIII/S/96 tanggal 28 Agustus 1996, TELAH
TERBUKTI BAHWA Para Ahli Waris Almarhum tengku Sahmenan
tidak memelihara, tidak merawat, tidak menggunakan dan/atau tidak
menguasai selama lebih dari tiga tahun, sehingga berdasarkan
ketentuan Fatsal 1Surat Hak milik berdasarkan Akta Grant Sultan No
P. 1598/1957 tanggal 17 December 1957 tidak berlaku lagi.
15. Bahwa Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria (UUPA), antara lain menyatakan sebagai berikut:
Pasal 27
Hak milik hapus bila:
a. tanahnya jatuh kepada negara,
1. karena pencabutan hak berdasarkan pasal 18;
2. karena penyerahan dengan sukarela oleh pemiliknya;
3. karena diterlantarkan;
4. karena ketentuan -pasal 21 ayat (3) dan 26 ayat (2).
b. tanahnya musnah.(sesuai dengan bukti P-3)
16. Jika dirunut dari terbitnya Surat Hak milik berdasarkan Akta Grant
Sultan No P. 1598/1957 pada tanggal 17 Desember 1957 dengan
upaya para ahli waris Almarhum Tengku Sahmenan melalui
Terbanding I dahulu Tergugat I yang mengirimkan Surat Nomor :
808/VIII/S/96 tanggal 28 Agustus 1996 ataupun pengajuan gugatan
Perkara Nomor : 13/Pdt.G/2009/PN.TB pada tahun 2009 membuktikan
bahwa para ahli waris Tengku Sahmenan tidak memelihara atau
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 56 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
menelantarkan tanah dalam sengketa a quo selama lebih dari 30 (tiga
puluh) tahun;
17. Bahwa berdasarkan Surat dari Badan Pertanahan Nasional Kantor
Pertanahan Kotamadya Tanjung Balai Nomor : 500-84/02/1997 tanggal
19 Pebruari 1997 perihal data-data tanah/bangunan Kantor Kapenpa
Kisaran di Tanjung Balai yang saat ini adalah Kantor Pelayanan
Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Tanjung Balai masih berstatus
Tanah Negara dan belum pernah dimohonkan/didaftarkan haknya, dan
sampai dengan saat ini masih dipergunakan untuk melayani
masyarakat Kota Tanjung Balai dalam hal pelayanan, penyuluhan dan
konsultasi perpajakan;(sesuai dengan bukti P-9);
18. Oleh karena tanah tersebut telah menjadi TANAH NEGARA, maka
Surat Hak Milik berdasarkan Akta Grant Sultan No P. 1598/1957
tanggal 17 December 1957 menjadi tidak berlaku lagi;
19. Bahwa dengan hapusnya Surat Hak Milik berdasarkan Akta Grant
Sultan No P. 1598/1957 karena ditelantarkan dan kembali menjadi
TANAH NEGARA maka Para Ahli Waris Almarhum Tengku Sahmenan
maupun pihak-pihak lain tidak mempunyai hak untuk menuntut kembali
tanah tersebut;
20. Selain itu, terdapat surat pernyataan surat Pernyataan Terbanding III
dahulu Tergugat III dan T. Ahmad Daridat tertanggal 19 Desember
2012. Keberadaan surat pernyataan Ahli Waris dari Almarhum Tengku
Sahmenan yaitu Terbanding III dahuluTergugat III dan T. Ahmad
Daridat tertanggal 19 Desember 2012 telah menjadi sebuah
pernyataan yang kuat dan menegaskan bahwa Alm. Tengku
Sahmenan benar telah melakukan penyerahan sebidang tanah yang
dipergunakan untuk kepentingan layanan umum (bidang perpajakan)
yang beralamat jalan cokroaminoto nomor 49 / 76 - 78 Tanjung Balai
melalui Saudara Lai Bahas selaku Kepala Kantor Dinas Luar
Pajak/Blasting pada tahun 1956 yang sekarang ini telah berubah nama
menjadi Kantor Pelayanan Penyuluhan Konsultasi Perpajakan Tanjung
Balai dan menyerahkan tanah tersebut sepenuhnya kepada
Pemerintah Republik Indonesia Cq Kementerian Keuangan Cq
Direktorat Jenderal Pajak Cq Kantor Pelayanan Penyuluhan dan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 57 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
Konsultasi Perpajakan Tanjung Balai, sehingga tidak alasan lagi bagi
Terbanding II dahulu Tergugat II mengatasnamakan seluruh ahli waris
meminta tanah dan bangunan dalam perkara a quo;
21. Bahwa Ketentuan Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek) menyatakan :
Pasal 1957
"Seseorang yang sekarang menguasai suatu barang, yang
membuktikan bahwa ia menguasai sejak dulu, dianggap juga telah
menguasainya selama selang waktu antara dulu dan sekarang, tanpa
mengurangi pembuktian hal yang sebaliknya."
Pasal1963.
"Seseorang yang dengan itikad baik memperoleh suatu barang tak
bergerak, suatu bunga, atau suatu piutang lain yang tidak harus
dibayar atas tunjuk dengan suatu besit selama dua puluh tahun,
memperoleh hak milik atasnya dengan jalan lewat waktu."
"Siapa yang dengan itikad baik menguasai sesuatu selama tiga puluh
tahun memperoleh hak milik tanpa dapat dipaksa untuk menunjukkan
alas haknya."
Pasal1966
"Cukuplah bila pada waktu memperoleh sesuatu itu itikad baik itu
sudah ada."(Sesuai dengan Bukti P-1c, P-1d, P-1e)
22. Sejalan dengan hal tersebut, dalam ketentuan Pasal 24 Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
menyatakan bahwa :
(1) Untuk keperluan pendaftaran hak, hak atas tanah yang berasal
dari konversi hak-hak lama dibuktikan dengan alat-alat bukti
mengenai adanya hak tersebut berupa bukti-bukti tertulis,
keterangan saksi dan atau pernyataan yang bersangkutan yang
kadar kebenarannya oleh Panitia Ajudikasi dalam pendaftaran
tanah secara sistematik atau oleh Kepala Kantor Pertanahan
dalam pendaftaran tanah secara sporadik, dianggap cukup untuk
mendaftar hak, pemegang hak dan hak-hak pihak lain yang
membebaninya.
(2) Dalam hal tidak atau tidak lagi tersedia secara lengkap alat-alat
pembuktian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pembukuan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 58 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
hak dapat dilakukan berdasarkan kenyataan penguasaan fisik
bidang tanah yang bersangkutan selama 20 (dua puluh) tahun
atau lebih secara berturut-turut oleh pemohon pendaftaran dan
pendahulu pendahulunya, dengan syarat :
a. penguasaan tersebut dilakukan dengan itikad baik dan secara
terbuka oleh yang bersangkutan sebagai yang berhak atas
tanah, serta diperkuat oleh kesaksian orang yang dapat
dipercaya.
b. penguasaan tersebut baik sebelum maupun selama
pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 tidak
dipermasalahkan oleh masyarakat hukum adat atau
desa/kelurahan yang bersangkutan ataupun pihak lainnya.
Penjelasan Ayat (2)
"Ketentuan ini memberi jalan keluar apabila pemegang hak tidak
dapat menyediakan bukti kepemilikan sebagaimana dimaksud
ayat (1) baik yang berupa bukti tertulis maupun bentuk lain yang
dapat dipercaya. Dalam hal demikian pembukuan hak dapat
dilakukan tidak berdasarkan bukti kepemilikan akan tetapi
berdasarkan bukti penguasaan fisik yang telah dilakukan oleh
pemohon dan pendahulunya...."(sesuai dengan bukti P-2)
23. Selain itu, sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor :
126K/Sip/1962 tanggal 19 Juni 1962 yang dengan tegas menyatakan
“Bahwa Pembeli tanah yang beritikad baik harus dilindungi” dan
Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor: 250 K/Sip/1960 tanggal 8
Agustus 1960 yang dengan tegas menyatakan “suatu jual beli,
meskipun penjual tidak berwenang menjual, terhadap si pembeli
dilindungi karena itikad baiknya”.
24. Dengan demikian demi tegaknya kepastian hukum berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, wajar apabila
Pembanding dahulu Penggugat mohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa perkara a quo menyatakan bahwa Pembanding dahulu
Penggugat adalah pemilik sah tanah dan bangunan di Jalan
Cokroaminoto No. 76 (dahulu bernomor 49) tanjung Balai, dahulu
dikenal dengan Jalan Sultan Tanjung Balai, Propinsi Sumatera Utara
tersebut dan selanjutnya memerintahkan Turut Terbanding dahulu
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 59 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
Turut Tergugat untuk menerbitkan sertipikat atas nama Pembanding
dahulu Penggugat.
E. TANGGAPAN ATAS SAKSI-SAKSI DARI PEMBANDING DAHULU
PENGGUGAT
1. Bahwa selain didukung dengan bukti-bukti dokumen, keseluruhan dalil-
dalil Pembanding dahulu Penggugat telah didukung dan dikuatkan
dengan keterangan saksi-saksi dari Pembanding dahulu Penggugat
yaitu.
a. Keterangan Saksi Awaluddin pada persidangan Hari Selasa, 04
April 2017
1) Saksi melihat bahwa Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan
Konsultasi Perpajakan Tanjung Balai (KP2KP) Tanjung Balai
berdiri sejak tahun 1972 dikarenakan Saksi bertempat tinggal di
belakang KP2KP Tanjung Balai;
2) Saksi menyatakan bahwa Drs. Sitanggang menjabat sebagai
Kepala Kantor Pajak Tahun 1999 s.d 2000;
3) Saksi menyatakan bahwa KP2KP Tanjung Balai tidak pernah
merugikan atau meresahkan masyarakat Tanjung Balai;
4) Saksi menyatakan bahwa KP2KP Tanjung Balai selain
dimanfaatkan untuk melaksanakan tugas di bidang perpajakan,
di KP2KP Tanjung Balai terdapat Musholah dan apabila ada
acara Hari Besar Keagamaan selalu diselenggarakan di KP2KP
Tanjung Balai.
b. Keterangan Saksi Asfi pada persidangan Hari Selasa, 04 April
2017
1) Sepengetahuan saksi, tanah tersebut milik Kantor Pajak
(KP2KP) Tanjung Balai, karena Kantor Pajak yang berdiri disitu
sejak lama;
2) Saksi pernah bekerja di Kantor Pajak (KP2KP) sejak Tahun
1974 s.d 1979 sebagai tenaga honorer dan pada tahun 1979
pindah ke Rantau Prapat;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 60 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
3) Saksi mengetahui bahwa Kantor Pajak (KP2KP) Tanjung Balai
Letaknya di jalan Cokroaminoto;
4) Kepala Kantor Pajak (KP2KP) pada tahun 1974 s.d 1979
adalah Arifin Umar yang kebetulan merupakan paman Saksi;
5) Sepengetahuan saksi, pada saat itu kantor masih
menggunakan pagar kawat berduri. Setelah Bapak Arifin Umar
sebagai Kepala Kantor, pagarnya ditembok sekitar tahun 1976
s.d 1977;
6) Saksi menyatakan bahwa keberadaan Bapak Arifin Umar di
Kantor Pajak (KP2KP) Tanjung Balai dan sejak Tahun 1974
dan pada tahun 1978 terbentuklah Kantor Kisaran sebagai
persiapan pemisahan dari Kantor Pajak yang di Medan.
Setelah terbentuk Kantor Kisaran, Bapak Arifin Umar pindah ke
Kantor Dinas Luar tingkat II Kisaran dan Tanjung Balai disebut
sebagai Kantor Dinas Luar Tingkat I;
7) Setelah Bapak Arifin Umar pindah ke Kisaran, Kepala Kantor
Pajak (KP2KP) Tanjung Balai adalah Bapak Muhammad Sarjo;
8) Selama bekerja di Kantor Pajak (KP2KP) pada Tahun 1974 s.d
1979, sepengetahuan Saksi tidak pernah ada terjadi sengketa
dan yang mempermasalahkan keberadaan Kantor Pajak
(KP2KP) Tanjung Balai;
9) Saksi menyatakan pernah dilakukan pengukuran tanah oleh
Kantor Agraria Tanjung Balai terhadap tanah Kantor Pajak
(KP2KP) Tanjung Balai tersebut Sekitar tahun 1976 s.d 1977;
10) Saksi pernah melihat pegawai Kantor Agraria melakukan
pengukuran tanah yaitu sebelum dilakukan pemagaran
tembok. Beberapa bulan kemudian setelah pengukuran tanah,
baru dilakukan pemagaran tembok Kantor Pajak (KP2KP)
Tanjung Balai;
11) Saksi menyatakan bahwa Sekitar tahun 1977 dilakukan
pemagaran Kantor Pajak (KP2KP) Tanjung Balai;
12) Saksi menyatakan bahwa Kantor Pajak tersebut pernah
direnovasi karena sebelumnya kantor tersebut lebarnya 4
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 61 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
meter dan memanjang ke belakang serta di partisi untuk
ruangan pegawai;
13) Saksi menyatakan jumlah pegawai Kantor Pajak (KP2KP)
Tanjung Balai pada tahun 1974 s.d 1979 Sekitar 8 (delapan)
orang;
14) Saksi menyatakan terakhir ke Kantor Pajak Sekitar Tahun
1978;
15) Saksi menyatakan nama jalan Kantor Dinas Luar Tingkat I
(sekarang KP2KP) Tanjung Balai adalah Jalan Cokroaminoto;
16) Saksi menyatakan bahwa sampai sekarang tanah tersebut
merupakan Kantor Pajak (KP2KP) Tanjung Balai.
c. Keterangan Saksi Abdul Karim pada persidangan Hari Selasa, 11
April 2017
1) Bahwa Saksipernah membuat Surat Pernyataan
(memperlihatkan bukti P-25)Surat Pernyataan yang dibuat
Saudara Abdul Karim Sdr Abdul Karim yang menyatakan
bahwa:
a. Saksi adalah pelaksana Eks-KDL Pajak Tk.II Tanjung
Balai pada Tahun 1970andi bawah pimpinan Kepala KDL
Abdul Latif dan Arifin Umar. Saudara Abdul Karim
mengetahui penguasaan tanah kantor KP2KP Tanjung
Balai yang beralamat di Jalan H.O.S Cokroaminoto No.49
Tanjung Balai;
b. Saksi ikut berperan dalam melakukan pemagaran keliling
Kantor KDL Pajak Tk. II Tanjung Balai atau yang sekarang
disebut dengan KP2KP Tanjung Balai yang terletak di
Jl.H.O.S Cokroaminoto pada Tahun 1972-1974, dan
selama proses pembangunan pagar tidak ada pihak-pihak
yang keberatan atas pembangunan pagar tersebut.
2) Saksi pernah bekerja di Kantor Pajak sejak Tahun 1965
dengan penempatan pertama di Kantor Pajak Medan;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 62 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
3) Saksi pernah bekerja di KP2KP Tanjung Balai dahulu namanya
Kantor Pajak Dinas Luar Tanjung Balai sejak tahun 1970 s.d
1975;
4) Sepengetahuan Saksi, yang pernah menjadi Kepala Kantor
Pajak Tanjung Balai Pada tahun 1962 Kepala Kantor Pajak
Tanjung Balai pertama kali Bapak Lie King Kai (Tuan Lai
Bahas) yang membangun Kantor Pajak, lalu Bapak Dahlan,
lalu Bapak Hutajulu, Bapak Abdul Latief dan Bapak Arifin
Umar;
5) Saksi menyatakan bahwa membangun Kantor Pajak Dinas
Luar Tanjung Balai yaitu Lie King Kai (Tuan Lai Bahas) karena
sebelumnya itu merupakan tanah kosong;
6) Pada Tahun 1972, saya ikut membangun pagar kantor bagian
depan dan samping serta membuat ruangan – ruangan di
dalam Kantor Pajak tersebut;
7) Saksi menyatakan bahwa pada saat membangun pagar kantor
bagian depan dan samping pada tahun 1972 tersebut tidak ada
pihak – pihak yang keberatan terkait dengan pembangunan
tersebut;
8) Saksi menyatakan bahwa dalam kurun waktu 1970 s.d 1975
Tidak ada pihak – pihak yang keberatan atau
mempermasalahkan keberadaan Kantor Pajak (KP2KP)
Tanjung Balai, bahkan sejak Kantor Pajak Tanjung Balai berdiri
sampai sebelum adanya gugatan, tidak ada pihak yang
keberatan atau mempermasalahkan Kantor Pajak Tanjung
Balai;
9) Sepengetahuan Saksi, Tanah tersebut dimiliki oleh Kantor
Pajak Sejak tahun 1962 pada saat Kepala Kantornya Bapak
Lie King Kai (Tuan Lai Bahas);
10) Bahwa pada saat saksi bekerja di Kantor Pajak Tanjung Balai,
sudah ada bangunan kantor dikarenakan Kantor Pajak tersebut
dibangun pada tahun 1962 oleh Kepala Kantor Pajak Bapak
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 63 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
Lai sehingga Saksi tidak mengetahui ada tidaknya Izin
Mendirikan Bangunan (IMB).
d. Keterangan SaksiHendrik Lai Bahas pada persidangan Hari
Selasa, 11 April 2017
1) Saksi menyatakan bahwa pada tahun 1977 sudah
menyelesaikan pendidikan di bidang kedokteran;
2) Saksi menyatakan bahwa bekerja di Rumah Sakit Umum
Tanjung Balai dari tahun 1977 s.d 1992;
3) Saksi menyatakan mengetahui keberadaan Kantor Pajak
Tanjung Balai dikarenakan saya sudah membayar pajak pada
tahun 1978;
4) Saksi menyatakan bahwa Kantor Pajak Tanjung Balai tersebut
terletak di Jalan Cokroaminoto Tanjung Balai;
5) Saksi menyatakan mengurus pajak pada tahun 1978 di Kantor
Pajak Tanjung Balai yang berada di Jalan Cokroaminoto;
6) Saksi menyatakan mempunyai Paman yang bernama Lie King
Kai yang bekerja sebagai pegawai pajak di Tanjung Balai sejak
Saksi masih anak-anak;
7) Saksi mengunjungi Kantor Pajak (KP2KP) Tanjung Balai pada
Tahun 2016 ketika ada program Tax Amnesty atau
Pengampunan Pajak;
8) Dari Tahun 1978 sampai dengan sekarang saksi menyatakan
terdapat perubahan bangunan Kantor Pajak tersebut tetapi kita
tidak mengetahui secara rinci dibagian mana perubahan
bangunan Kantor Pajak tersebut;
9) Saksi menyatakan bahwa di atas tanah di Jalan Cokroaminoto
tersebut telah berdiri Kantor Pajak dan sampai sekarang masih
Kantor Pajak.
F. TANGGAPAN ATAS HASIL PEMERIKSAAN SETEMPAT
Bahwa berdasarkan pemeriksaan setempat yang dilaksanakan pada Hari
Selasa, 18 April 2017 atas sebidang tanah dengan luas 1.137 M2 (Seribu
Seratus Tiga Puluh Tujuh Meter Persegi) di Jalan Cokroaminoto No. 49
tanjung Balai (sesuai dengan Bukti P-11 dan lampirannya), dahulu dikenal
dengan Jalan Sultan Tanjung Balai, Propinsi Sumatera Utara. Berdasarkan
hasil pemeriksaan setempat, diketahui bahwa tidak terdapat permasalahan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 64 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
mengenai luas, letak dan lokasi objek perkara a quo sebagaimana telah
diuraikan Pembanding dahulu Penggugat dalam gugatan, replik terdahulu
maupun dalam kesimpulan ini.
Berdasarkan kesuluruhan dalil-dalil yang didukung dengan dasar hukum dan
alat-alat bukti yang tidak bisa dibantah lagi kebenarannya tersebut di atas,
dengan hormat demi kepastian hukum dan mengutamakan kepentingan
negara, Mohon kepada Majelis yang memeriksa dan mengadili perkaraa quo
untuk memberikan putusan yang dapat dijalankan lebih dahulu walaupun ada
perlawanan, Banding, Kasasi ataupun Peninjauan Kembali (uitvoerbaar bij
voorraad), dengan amar putusan sebagai berikut.
1. Mengabulkan gugatan Pembanding dahulu Penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan sah menurut hukum bahwa tanah berikut bangunan dalam
perkara a quo berupa sebidang tanah dengan luas 1.137 M2 (Seribu
Seratus Tiga Puluh Tujuh Meter Persegi)di Jalan Cokroaminoto No. 49
tanjung Balai, dahulu dikenal dengan Jalan Sultan Tanjung Balai, Propinsi
Sumatera Utara dengan batas-batas sebagai berikut :
e. Sebelah Utara berbatasan dengan tanah Amir Sarifuddin Marpaung;
f. Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Jalan Cokroaminoto;
g. Sebelah Barat berbatasan dengan tanah Yap Eng Hun; dan
h. Sebelah Timur berbatasan dengan 3 bidang tanah, yaitu Yusri, M. Ali
Sani dan Mushola Al Huda.
adalah sah milik Pembanding dahulu Penggugat yaitu Pemerintah
Republik Indonesia cq. Kementerian Keuangan Republik Indonesia cq.
Direktorat Jenderal Pajak cq. Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara II cq
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kisaran cq. Kantor Pelayanan
Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Tanjung Balai;
3. Menyatakan Terbanding I, II, III, IV, V, VI dan VII dahulu Tergugat I, II, III,
IV, V, VI dan VII telah melakukan perbuatan melawan hukum;
4. Memerintahkan kepada Terbanding I dahulu Tergugat I untuk
mengembalikan dokumen-dokumen kepemilikan tanah berupa Alas Hak
Grant No. P.1598/1957 tertanggal 17 Desember 1957 atas nama
Almarhum Tengku Sahmenan kepada Pembanding dahulu Penggugat;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 65 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
5. Memerintahkan kepada Turut Terbanding dahulu Turut Tergugat untuk
menerbitkan sertipikat atas nama Pemerintah Republik Indonesia cq.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia cq. Direktorat Jenderal Pajak
cq. Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara II cq Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Kisaran cq. Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi
Perpajakan Tanjung Balai;
6. Menghukum Terbanding I, II, III, IV, V, VI dan VII dahulu Tergugat I, II, III,
IV, V, VI dan VII secara tanggung renteng untuk membayar kepada
Pembanding dahulu Penggugat ganti kerugian materill dan Moril dengan
rincian sebagai berikut:
a. Kerugian Materill :
Ganti rugi kehilangan potensi penerimaan pajak, sebesar
Rp.12.000.000.000,- (dua belas miliar rupiah)/tahun.
b. Kerugian Moril
Akibat beban pikiran, tenaga, waktu dan biaya dalam rangka
mengatasi tindakan Terbanding I dahulu Tergugat I, apabila dinilai
dengan uang adalah sejumlah Rp1.000.000.000 (Satu Miliar rupiah).
7. Menghukum Terbanding I, II, III, IV, V, VI dan VII dahulu Tergugat I, II, III,
IV, V, VI dan VII secara tanggung renteng untuk membayar kepada
Pembanding dahulu Penggugat uang paksa (dwangsom) sebesar
Rp1.000.000 (satu juta rupiah) setiap hari sejak putusan ini dibacakan,
apabila Terbanding I, II, III, IV, V, VI dan VII dahuluTergugat I, II, III, IV, V,
VI dan VII tidak mematuhi putusan dalam perkara a quo;
8. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan dengan serta
merta walaupun ada Perlawanan, Banding, Kasasi, dan atau Peninjauan
Kembali (uitvoerbaar bij voorraad);
9. Menghukum Terbanding I, II, III, IV, V, VI dan VII dahulu Tergugat I, II, III,
IV, V, VI dan VII secara tanggung renteng untuk membayar seluruh biaya
yang timbul dalam perkara a quo.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 66 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
Atau
Apabila Majelis Hakimyang memeriksa dan mengadili perkaraa
quoberpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
bono).
Menimbang, bahwa terhadap memori banding Pembanding semula
Penggugat tersebut, Para Terbanding semula Para Tergugat dan Turut
Terbanding semula Turut Tergugat tidak menyerahkan kontra memori
banding ;
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Tanjung Balai telah
memberitahukan kepada Pembanding semula Penggugat pada tanggal 31
Agustus 2017, Terbanding I semula Tergugat I pada tanggal 22 Juni 2017,
Terbanding II semula Tergugat II pada tanggal 12 Juli 2017, Terbanding III
semula Tergugat III pada tanggal 22 Juni 2017, Terbanding IV semula
Tergugat IV pada tanggal 29 Agustus 2017, Terbanding V semula Tergugat V
pada tanggal 27 Juli 2017, Terbanding VI semula Tergugat VI pada tanggal 5
Juli 2017, Terbanding VII semula Tergugat VII pada tanggal 10 Juli 2017, Turut
Terbanding semula Turut Tergugat pada tanggal 22 Juni 2017 untuk
mempelajari berkas perkara dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari
dihitung sejak pemberitahuan ini dilaksanakan ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula
Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Undang-Undang oleh
karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Memori Banding yang diajukan Pembanding
semula Penggugat pada pokoknya didasarkan pada alasan-alasan sebagai
berikut :
1. Bahwa pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige telah keliru
dan salah penerapan hukumnya dalam memeriksa dan mengadili perkara in
casu ;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 67 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
2. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama terkesan tidak cermat
dan tidak jelas karena tidak mempertimbangkan fakta fakta yang terungkap
dalam persidangan baik bukti bukti surat maupun keterangan saksi saksi ;
Menimbang, bahwa setelah membaca dan mempelajari dengan
seksama berkas perkara tersebut beserta surat-surat yang terlampir, salinan
resmi putusan Pengadilan Negeri Tanjung Balai Nomor 48/Pdt.G/2016/PN Tjb
tanggal 18 Mei 2017 dan Memori Banding dari Pembanding semula
Penggugat tanggal 20 Juni 2017 Majelis Hakim Tingkat Banding dapat
menyetujui pertimbangan dan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam
perkara ini karena didasarkan pertimbangan yang dinilai telah tepat dan benar
bersesuaian dengan fakta persidangan, sehingga diambil alih sebagai
pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Banding sendiri dalam memeriksa dan
memutus perkara ini ditingkat banding;
Menimbang, bahwa oleh karena didalam keberatan Pembanding
semula Penggugat di dalam Memori Bandingnya, tidak ada hal yang dapat
melemahkan atau membatalkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama dan
dinilai merupakan pengulangan yang telah dipertimbangkan dengan tepat dan
benar oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama, maka Memori Banding tersebut
tidak dipertimbangkan lagi oleh Majelis Hakim Tingkat Banding dan harus
dikesampingkan ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka
putusan Pengadilan Negeri Tanjung Balai Nomor 48/Pdt.G/2016/PN Tjb
tanggal 18 Mei 2017 beralasan hukum untuk dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan tingkat pertama dikuatkan
sehingga Pembanding semula Penggugat berada di pihak yang kalah, maka
harus dihukum membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan;
Memperhatikan UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria, Yurisprudensi Mahkamah Agung, ketentuan-ketentuan
RBg dan peraturan-peraturan lain yang bersangkutan dengan perkara ini ;
M E N G A D I L I
- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula
Penggugat;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 68 dari 68 halaman Putusan Nomor 299/PDT/2017/PT MDN
- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Tanjung Balai Nomor
48/Pdt.G/2016/PN Tjb tanggal 18 Mei 2017, yang dimohonkan
banding tersebut ;
- Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar
biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan, yang dalam tingkat
banding ditetapkan sejumlah Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu
rupiah).
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan, pada hari KAMIS tanggal 14 Desember 2017 oleh
DHARMA E.DAMANIK, SH, MH, sebagai Hakim Ketua, H. DASNIEL, SH, MH
dan PRASETYO IBNU ASMARA, SH.MH, masing-masing sebagai hakim
anggota, dan diucapkan di dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari
RABU, tanggal 3 JANUARI 2018 oleh DHARMA E.DAMANIK, SH, MH
sebagai Hakim Ketua dihadiri Hakim –hakim anggota, dibantu oleh EVA
ZAHERMI, SH, MH, sebagai Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh kedua
belah pihak.
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
TTD TTD
1. H. DASNIEL, SH, MH DHARMA E.DAMANIK, SH, MH,
TTD
2. PRASETYO IBNU ASMARA, SH,MH,
Panitera Pengganti
TTD
Hj. EVA ZAHERMI, SH, MH.
Perincian biaya: 1. Materai ……………… Rp 6.000,00 2. Redaksi…….............. Rp 5.000,00 3. Pemberkasan ……… Rp139.000,00 Jumlah …………….... Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah)