6
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai Jika nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aktiva lebih kecil dari nilai tercatat, nilai catatan aktiva tersebut harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali. Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan nilai aktiva dan harus segera diakui sebagai beban pada laporan rugi Jika jumlah taksiran kerugian penurunan nilai aktiva lebih besar dari nilai tercatat aktiva, perusahaan harus mengakui kewajiban jika hal ini diwajibkan dalam PSAK lain Setelah kerugian penurunan nilai akiva diakui, beban depresiasi periode yang akan datang harus disesuaikan agar mencerminkan alokasi nilai tercatat yang telah direvisi, setelah dikurangi nilai sisa, secara sistematis selama sisa periode depresiasi Setiap rugi penurunan nilai aset revalusian diperlakukan sebagai penurunan revaluasi diakui dalam pendapatan komprehensif lain, sepanjang kerugian penurunan nilai tidak melebihi jumlah surplus revaluasi untuk aset yang sama. rugi penurunan nilai atas aset revaluasian mengurangi surplus revaluasi untuk aset tersebut. Contoh: PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap peralatan yang dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 200 juta, nilai wajar dikurangi biaya menjual Rp180 juta dan nilai pakainya 205 juta. Contoh 2 : jika nilai pakai dari peralatan sebesar Rp 175 juta. Nilai pakai Jurnal mencatat kerugian penurunan nilai:. Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 20 juta Cr. Ak. Dep– Peralatann Rp 20 juta

Pengakuan Rugi Penurunan Nilai

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengakuan Rugi Penurunan Nilai

Pengakuan Rugi Penurunan NilaiJika nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aktiva lebih kecil dari nilai

tercatat, nilai catatan aktiva tersebut harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali. Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan nilai aktiva dan harus segera diakui sebagai beban pada laporan rugi

Jika jumlah taksiran kerugian penurunan nilai aktiva lebih besar dari nilai tercatat aktiva, perusahaan harus mengakui kewajiban jika hal ini diwajibkan dalam PSAK lain

Setelah kerugian penurunan nilai akiva diakui, beban depresiasi periode yang akan datang harus disesuaikan agar mencerminkan alokasi nilai tercatat yang telah direvisi, setelah dikurangi nilai sisa, secara sistematis selama sisa periode depresiasi

Setiap rugi penurunan nilai aset revalusian diperlakukan sebagai penurunan revaluasi diakui dalam pendapatan komprehensif lain, sepanjang kerugian penurunan nilai tidak melebihi jumlah surplus revaluasi untuk aset yang sama. rugi penurunan nilai atas aset revaluasian mengurangi surplus revaluasi untuk aset tersebut.

Contoh: PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap peralatan yang dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 200 juta, nilai wajar dikurangi biaya menjual Rp180 juta dan nilai pakainya 205 juta.

Contoh 2 : jika nilai pakai dari peralatan sebesar Rp 175 juta.

Rp 200 juta Rp 205 juta

Rp 180 juta Rp 205 juta

Tidak ada penurunan nilai

Nilai tercatat

Dibandingkan

Nilai diperoleh kembali

Lebih tinggiantara

Nilai wajar dikurangi b. penjualan

Nilai pakai

Page 2: Pengakuan Rugi Penurunan Nilai

PengungkapanUntuk setiap kelompok aset, entitas mengungkapkan hal berikut:

(a) Jumlah rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi selama periode dan pos laporan laba rugi komprehensif yang di dalamnya tercakup rugi penurunan nilai.

(b) Jumlah pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi selama periode dan unsur laporan laba rugi komprehensif yang di dalamnya tercakup rugi peuurunan nilai yang dibalik.

(c) Jumlah rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain selama periode.

(d) Jumlah pembalikan rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain selama periode.

Entitas yang melaporkan informasi segmen mengungkapkan hal-hal berikut:(a) jumlah rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi dan

pendapatan komprehensif lain selama periode.(b) jumlah pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi

dan pendapatan komprehensif lain selama periode.Entitas mengungkapkan hal-hal berikut untuk setiap rugi penurunan nilai material yang diakui atau dibalik selama periode aset individual, termasuk goodwill, atau unit penghasil kas:

(a) peristiwa dan kondisi yang mengarah pada pengakuan atau pembalikan rugi penurunan nilai.

(b) jumlah rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik.(c) untuk aset individual:

(i) sifat aset; dan

Rp 200 juta Rp 180 juta

Rp 180 juta Rp 175 juta

Nilai tercatat

Dibandingkan

Nilai diperoleh kembali

Lebih tinggiantara

Nilai wajar dikurangi b. penjualan

Nilai pakai

Rp20 juta Rugi Penurunan Nilai

Jurnal mencatat kerugian penurunan nilai:.Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp

20 jutaCr. Ak. Dep– PeralatannRp 20 juta

Page 3: Pengakuan Rugi Penurunan Nilai

(ii) jika entitas melaporkan informasi segmen, segmen dilaporkan yang mencakup aset tersebut.

(d) untuk unit penghasil kas;(i) uraian unit penghasil kas (seperti apakah unit penghasil kas

merupakan suatu lini produksi, pabrik, operasi bisnis, wilayah geografi, atau segmen);

(ii) jumlah rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik oleh kelompok aset dan, jika entitas melaporkan informasi segmen, disajikan berdasarkan segmen yang dilaporkan; dan

(iii) jika agregasi aset untuk mengindentifikasi unit penghasil kas telah berubah sejak estimasi sebelumnya atasjumlah terpulihkan unit penghasil kas (jika ada), uraian cara agregasi aset saat ini dan sebelumnya serta alasan perubahan cara peugideutifikasian unit penghasil kas.

(e) apakah jumlah terpulihkan aset (unit penghasil kas) merupakau nilai wajamya dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakaiflya.

(f) jika jumlah terpulihkan merupakan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, dasar yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dikuraugi biaya untuk menjual (seperi apakah nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada pasar aktif).

(g) jika jumlah terpulihkan merupakan nilai pakai, tingkat diskonto yang digunakan dalam estimasi saat itli dan estimasi sebelumnya (jika ada) dari nilai pakai.

Entitas mengungkapkan informasi berikut untuk rugi penurunan nilai agregat dan pembalikan rugi penurunan nilai agregat yang diakui selama periode tidak diungkapkan:

(a) kelompok utama aset yang mengalami rugi penurunan nilai dan kelompok utama aset yang mengalami pemulihan rugi penurunan nilai.

(b) peristiwa dan keadaan utama yang menyebabkan pengakuan rugi penurunan nilai dan pembalikan rugi penurunan nilai.

Jika setiap bugian dari goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis selama periode tidak dialokasikau pada unit penghasil kas (kelompok dari unit) pada akhir periode pelaporan , maka jumlah dari goodwill yang tidak dialokasikan diungkapkan bersamaan dengan alasan mengapa jumlah tersebut tetap tidak dialokasikan.Entitas mengungkapkan infonnasi yang disyaratkan ntuuntuk setiap unit penghasil kas (kelompok unit) yang jmnlah tercatat dari goodwill atau aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas dialokasikan pada unit (kelompok unit) tersebut adalah signifikan dibandingkan dengan total jumlah tercatat goodwill atau aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas:

(a) jumlah tercatat goodwill yang dialokasikan pada unit (kelompok unit).(b) jumlah tercatat aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas

yang dialokasikan pada unit (kelompok unit).(c) dasar penentuan jumlah terpuliukan unit (kelompok unit),yaitu nilai

pakai atau nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.(d) jika jumlah terpulihkan unit (kelompok unit) didasarkan atas nilai pakai:

(i) uraian setiap asumsi utama yang digunakan sebagai dasar oleh manajemen dalam melakukan proyeksi arus kas untuk periode yang dicakup oleh anggaran/ prakiraan terkini. Asumsi utama adalah hal-

Page 4: Pengakuan Rugi Penurunan Nilai

hal yang sangat berpengarulr terhadap jumlah terpulihkan unit (kelompok unit) tersebut.

(ii) uraian pendekatan manajemen dalam menentukan nilai yang ditetapkan untuk setiap asumsi utama, apakah nilai tersebut menggambarkan pengalaman masa lalu atau ljika sesuai) konsisten dengan illformasi dari sumber eksternal serta ljika tidak) bagaimana dan mengapa hal tersebut berbeda dari pengalaman masa lalu atau informasi dari sumber eksternal.

(iii) periode yang manajemen telah memproyeksikan arus kas yang didasarkan pada anggaran/prakiraan keuaugan yang disetujui manajemen dan, ketika periode lebih dari lima tahun digunakan untuk suatu unit penghasil kas (kelompok dari unit), penjelasan mengenai mengapa periode yang lebih lama dijustifikasi.

(iv) tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk mengekstrapolasikan proyeksi arus kas di luar periode yang dicakup oleh anggaranlprakiraan terkini, dan suatu justifikasi untuk mengguuakan tingkat pertumbuhan yang melebihi tingkat pertumbuhan rata-rata jangka panjang produk, industri, atau negara di tempat entitas beroperasi, atau untuk pasar di mana unit (kelompok unit) tersebut digunakan .

(v) tingkat diskonto yang diterapkan untuk proyeksi arus kas.(e) jika jumlah terpulihkan unit (kelompok unit) didasarkan pada nilai

wajar dikurangi biaya untuk menjual, maka diungkapkan metodologi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual tersebut. Jika nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual tidak ditentukan dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi untuk unit (kelompok dari unit), maka informasi berikut juga diungkapkan:(i) penjelasan setiap asumsi utama yang digunakan sebagai dasar

manajemen dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Asumsi utama adalah hal-hal yang sangat berpengaruh terhadap jumlah terpulihkan unit (kelompok unit).

(ii) penjelasan pendekatan manajemen dalam menetapkan nilai yang dipakai untuk setiap asumsi utama, apakah nilai tersebut mencerminkan pengalaman masa lalu atau (jika sesuai) konsisten dengan informasi dari bersumber.ekstemal dan Qika tidak) bagaimana dan mengapa hal ihl berbeda dari pengalaman masa lalu atau informasi dari sumber eksternal.

Jika nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual ditentukan dengan menggunakan proyeksi arus kas terdiskonto, maka informasi berikut juga diungkapkan:(iii) periode arus kas yang diproyeksikan manajemen.(iv) tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk mengekstrapolasikan

proyeksi aros kas.(v) tingkat diskonto yang diterapkan untuk proyeksi arus kas. .

(f) jika kemungkinan perubahan yang rasional dalam asumsi utama yang digunakan sebagai dasar manajemen dalam menentukan jumlah terpulihkan unit (kelompok unit) akan menyebabkan jumlah tercatat unit (kelompok unit) melebihi jumlah terpulihkan:(i) jumlah yang mana jumlah terpulihkan unit (kelompok unit)

Page 5: Pengakuan Rugi Penurunan Nilai

melebihi jumlah tercatatnya.(ii) nilai yang digunukan dalam asumsi utama.(iii) jumlah nilai yang ditetapkan dengan asumsi utama yang harus

berubah, setelah memperhihmgkan setiap konsekuensi yang diakibatkan oleh perubahan tersebut terhadap variabel lain yaug digunakau uutuk mengukur jumlah terpulihkan, supaya jumlah terpulihkan dari unit (kelompok unit) menjadi sama dengan jumlah tercatatuya.

Jika beberapa atau semua jumlah tercatat dari goodwill atau aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas dialokasikan pada beragam unit penghasil kas (kelompok unit), dan jumlah yang dialokasikan setiap unit (kelompok unit) tidak signifikan dibandingkan dengan total jumlah tcrcatat goodwill atau aset takbenvujud dengan umur maufaat tidak terbatas, maka fakta tersebut diungkapkan, bersama dengan jumlah tercatat agregat dari goodwill atau aset takberwujud deugan mnur manfaat tidak terbatas yang dialokasikan pada unit (kelompok unit) tersebut. Sebagai tambahan, jika jumlah terpilihkan dari unit (kelompok unit) tersebut didasarkan pada asumsi utama yaug sama dan jumlah tercatat agregat dari goodwill atau aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas yang dialokasikan pada unit tersebut signifikan dibandingkan dengan total jumlah tercatat goodwill atau aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas dari entitas, maka entitas menguugkapkan fakta tersebut bersama dengan:

(a) jumlah tercatat agregat goodwill yang dialokasikan pada unit (kelompok unit) tersebut.

(b) jumlah tercatat agregat aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas yang dialokasikan pada unit (kelompok unit) tersebut.

(c) uraian asumsi utama.(d) uraian pend ekatan manajemen dalam menetapkan nilai yang

ditentukan dengan asumsi utama, apakah nilai tersebut mencerminkan pengalaman masa lalu atau (jika tepat) konsisten dengan informasi dari sumber eksternal, dan (jika tidak) bagaimana dan mengapa hal tersebut berbeda dari pengalaman masa lalu atau infom1asi dari sumber eksternal.

(e) jika kemungkinan perubahan yang rasional dalam asumsi utama dapat menyebabkan jumlah tercatat agregat unit (kelompok unit) melebihi agregat jumlah terpulilikannya:(i) jumlah agregat jumlah terpulihkan unit (kelompok unit) melebihi

agregat jumlah tercatatnya.(ii) nilai yang ditetapkan dengan asumsi utama.(iii)jumlah nilai yang ditetapkan dengan asumsi utama yang harus

berubali, setelah memasukkan setiap konsekuensi yang diakibatkan oleh perubahan tersebut terhadap variabel lain yang digunakan untuk mengukur jumlah terpulihkan, supaya agregat jumlah terpulihkan dari unit (kelompok unit) menjadi sama dengan agregat jumlah tercatatnya.

Page 6: Pengakuan Rugi Penurunan Nilai