Upload
others
View
14
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG PADA BLOK EMERGENCY TAHUN 2018
(Skripsi)
Oleh
ANGGITA GARDEESNA SARI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ii
ABSTRACT
LEARNING EXPERIENCE IN MEDICAL STUDENT OF LAMPUNG
UNIVERSITY WITH EMERGENCY BLOCK 2018
By
ANGGITA GARDEESNA SARI
Background: Learning experiences are one of student activities carried out to obtain
information and competencies in accordance with the objectives to be achieved. Learning
experience will not be separated from a learning process that is owned by someone.
Student Experience Questionnaire is used to assess students perceptions of learning
process that they undergo and a measure of medical students learning experiences. This
study aims to determine learning experience using the SEQ questionnaire in the
Emergency block for students of Medical Faculty, Universitas Lampung 2018.
Method: This study was a descriptive study with total sampling method and measuring
instrument with questionnaire. Data was analyzed by software.
Results: Research was conducted on 179 students with a description of the learning
experience using SEQ obtained 49.7% good, 32.4% sufficient, 13.4% less and 4.5% very
good.
Conclusion: Learning experience in medical student of Lampung University has good
category.
Keywords: Learning experiences, mahasiswa kedokteran, SEQ
iii
ABSTRAK
PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG PADA BLOK EMERGENCY TAHUN 2018
Oleh
ANGGITA GARDEESNA SARI
Latar Belakang: Pengalaman belajar (learning Experiences) merupakan serangkaian
aktifitas mahasiswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai. Pengalaman belajar tidak akan terlepas dari sebuah
proses pembelajaran yang dimiliki oleh seseorang. Student Experience Questionnaire
merupakan kuesioner yang digunakan untuk menilai persepsi mahasiswa terhadap proses
pembelajaran yang sedang mereka jalani dan alat ukur pengalaman belajar mahasiswa
kedokteran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman belajar menggunakan
kuesioner SEQ dalam blok Emergency pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung 2018.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
metode total sampling dan alat ukur berupa kuesioner. Data dianalisis dengan
menggunakan perangkat lunak.
Hasil Penelitian: Penelitian dilakukan terhadap 179 mahasiswa dengan hasil pengalaman
belajar menggunakan SEQ menunjukkan bahwa jumlah responden 89 orang (49,7%)
dengan kategori baik, 58 orang (32,4%) dengan kategori cukup, 24 orang (13,4%) dengan
kategori kurang dan 8 orang (4,5%) dengan kategori sangat baik.
Kesimpulan: Pengalaman belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
pada blok emergency berada pada kategori baik.
Kata Kunci: Pengalaman belajar, medical student, SEQ
iv
PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG PADA BLOK EMERGENCY TAHUN 2018
Oleh
ANGGITA GARDEESNA SARI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Pada
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
v
Judul Skripsi : PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
LAMPUNG PADA BLOK EMERGENCY
TAHUN 2018
Nama Mahasiswa : ANGGITA GARDEESNA SARI
No. Pokok Mahasiswa : 1418011232
Program Studi : Pendidikan Dokter
Fakultas : Kedokteran
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
dr. Merry Indah Sari, S.Ked., M. Med. Ed dr. Dwita Oktaria, S.Ked., M. Pd. Ked. NIP. 198305242008122002 NIP. 198410152010122003
2. Dekan Fakultas Kedokteran
Dr. dr. Muhartono, S.Ked., M.Kes, Sp.PA
NIP. 197012082001121001
vi
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : dr. Merry Indah Sari, S.Ked., M. Med. Ed ______
Sekretaris : dr. Dwita Oktaria, S.Ked., M. Pd. Ked. ______
Penguji
Bukan Pembimbing : dr. Oktafany, S.Ked., M. Pd. Ked.a ______
2. Dekan Fakultas Kedokteran
Dr. dr. Muhartono, S.Ked., M.Kes., Sp.PA.
NIP. 197012082001121001
Tanggal Lulus Ujian Skripsi: 19 Desember 2018
vii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan dengan sebenarnya, bahwa:
1. Skripsi dengan judul “Pengalaman Belajar Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung Pada Blok Emergency
Tahun 2018” adalah hasil karya sendiri dan tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan atas karya penulis lain dengan cara
tidak sesuai tata etika ilmiah yang berlaku dalam masyarakat
akademik atau yang disebut plagiarisme.
2. Hak intelektual atas karya ilmiah ini diserahkan sepenuhnya
kepada Universitas Lampung
Atas pernyataan ini, apabila di kemudian hari ternyata ditemukan adanya ke tidak
benaran, saya bersedia menanggung akibat dan sanksi yang diberikan kepada
saya.
Bandar lampung, 19 Januari 2019
Pembuat pernyataan,
Anggita Gardeesna Sari
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada 17 Desember 1994 sebagai anak ke
dua dari tiga bersaudara dari Bapak Hegardi Yusuf dan Ibu Septiana Basri.
Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) diselesaikan di TK Pertiwi Bandar
Lampung pada tahun 2001, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 2 Rawa Laut
pada tahun 2007, Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMP Negeri
4 Bandar Lampung pada tahun 2010 dan Sekolah Menengah Atas (SMA)
diselesaikan di SMA Negeri 9 Bandar Lampung pada tahun 2013.
Pada tahun 2014 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung melalui jalur Mandiri.
ix
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan hidayah-
Nya
Dengan segala kerendahan hati
kupersembahkan skripsi ini kepada:
Ayahanda Hegardi Yusuf dan Ibu Septiana Basri tercinta
Kakak ku tersayang Ryan Rangga dan Hanna Mauliya
Adik ku tersayang Mahendra Yudha
Terimakasih Untuk Cinta, Kasih Sayang Serta
Dukungan Yang Tiada Henti Kalian Berikan Selama Ini
Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang engkau jadikan mudah.
Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika engkau kehendaki
pasti akan menjadi mudah
(HR.Ibnu Hiban)
x
SANWACANA
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
nikmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengalaman Belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung Pada Blok Emergency Tahun 2018”.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas Lampung;
2. Dr. dr. Muhartono, S.Ked., M.Kes., Sp.PA., selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung.
3. dr. Merry Indah Sari, S.Ked., M. Med. Ed.,selaku pembimbing pertama saya
atas kesediaannya untuk meluangkan waktu untuk selalu memberi nasihat,
masukan, motivasi, saran dan kritik yang bermanfaat dalam proses
penyelesaian skripsi ini;
4. dr. Dwita Oktaria, S.Ked., M. Pd. Ked., selaku pembimbing kedua atas
kesediaannya dalam meluangkan waktu disela-sela kesibukannya untuk
memberikan bimbingan, ilmu, kritik, saran, nasihat, motivasi, dan bantuannya
bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini;
xi
5. dr. Oktafany , S.Ked., M. Pd. Ked., selaku Penguji Utama pada ujian skripsi,
terima kasih atas nasihat, bimbingan, saran dan kritik yang bermanfaat agar
saya terus belajar dalam melakukan penelitian;
6. dr. Roro Rukmi Windi P., S.Ked., M.Kes , Sp.A., selaku Pembimbing
Akademik atas nasihat, bimbingan, saran dan kritik yang bermanfaat selama
perkuliahan di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung ini;
7. Seluruh staf dosen Fakultas Kedokteran Universitas Lampung atas ilmu,
waktu dan bimbingan yang telah diberikan dalam proses perkuliahan;
8. Seluruh staf akademik, administrasi, tata usaha Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung yang telah sangat membantu, memberikan waktu dan
tenaga serta kesabarannya selama proses penyelesaian penelitian ini;
9. Kedua orang tua penulis, ayah Hegardi Yusuf dan ibu Dra.Septiana Basri,
M.Mpd tercinta, untuk kasih sayang yang tulus, cinta yang sempurna, doa
yang tidak pernah putus yang selalu mengiringi dalam setiap langkah saya
hingga saat ini, terimakasih sudah menjadi tempat bernaung bagi saya;
10. Kakak ku tercinta, Ryan Rangga Mayo, S.H,M.H , Hanna Mauliya, S.IP, M.M
, dan Adik ku tercinta Mahendra Yudha Terimakasih atas doa, motivasi,
perhatian dan kasih sayang , dan selalu mendengarkan segala keluh kesah saya
selama ini;
11. M Nikhola Risol, S.Ked terimakasih atas doa, motivasi, nasihat, dan selalu
mendengarkan segala keluh kesah saya selama ini;
12. Para Sahabat terbaik saya, Aninda, Reviana, Fitri, Ketty, Devi, terimakasih
atas motivasi, nasihat dan selalu mendengar keluh kesah saya selama ini;
xii
13. Para Sahabat saya selama berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung, Aninda, Bella, Della, Karine, Nadia, Restu, Ola, Okta, Rifda, Sisi,
Devi. Terimakasih untuk segala suka dan duka selama perkuliahan ini.
Semoga tidak ada halangan bagi kita untuk mendapatkan gelar dokter dan
menjadi dokter yang professional;
14. Teman-teman skripsi saya, terimakasih atas kerjasamanya selama ini dalam
mengatasi tiap kesulitan selama pelaksanaan penelitian skripsi ini;
15. Teman-teman sejawat angkatan 2014, CRAN14L. Terimakasih atas suka dan
duka selama 4,5 tahun perkuliahan ini. Semoga kelak kita bisa menjadi dokter
yang professional, amanah, dan sukses dunia akhirat;
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan skripsi ini.
Bandar Lampung, Januari 2019
Penulis,
Anggita Gardeesna Sari
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 4
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 4
1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti ................................................................................ 4
1.4.2 Manfaat Bagi Institusi ................................................................................ 4
1.4.3 Manfaat Bagi IlmuPengetahuan ................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 5
2.1 Belajar ................................................................................................................ 5
2.1.1 Definisi Belajar ......................................................................................... 5
2.1.2 Pembelajaran di Fakultas Kedokteran ....................................................... 5
2.2 Pengalaman Belajar ............................................................................................ 8
2.2.1 Definisi Pengalaman Belajar ..................................................................... 8
2.2.2 Klasifikasi Pengalaman Belajar ................................................................ 8
2.2.3 Tipe Pengalaman Belajar .......................................................................... 9
2.2.4 Komponen Pengalaman Belajar .............................................................. 11
2.2.5 Faktor Pendukung Pengalaman Belajar .................................................. 11
2.2.6 Sumber Pengalaman Belajar ................................................................... 12
2.2.7 Faktor Penghambat Pengalaman Belajar ................................................ 14
2.3 Alat Ukur Pengalaman Belajar......................................................................... 14
2.3.1 Student Experience Questionnaire (SEQ)............................................... 14
2.4 Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 18
2.5 Kerangka Konsep ............................................................................................. 19
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 20
3.1 Rancangan Penelitian ....................................................................................... 20
3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian........................................................................... 20
xiv
3.3 Populasi Dan Sampel ....................................................................................... 20
3.4 Sampel Penelitian ............................................................................................. 20
3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ............................................................................ 21
3.6 Identifikasi Variabel Penelitian ........................................................................ 22
3.7 Definisi Operasional Variabel .......................................................................... 22
3.8 Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 23
3.9 Instrumen Penelitian......................................................................................... 23
3.10 Prosedur Penelitian......................................................................................... 25
3.11 Pengolahan Data dan Analisis Data ............................................................... 25
3.11.1 Pengolahan data ................................................................................... 25
3.11.2 Analisis Data ........................................................................................ 26
3.9 Etika Penelitian ................................................................................................ 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................... 27
4.1.1 Analisis Univariat ................................................................................. 27
4.2 Pembahasan ...................................................................................................... 32
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ......................................................................................................... 37
5.2 Saran ............................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 38
LAMPIRAN ........................................................................................................... 41
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Defenisi Operasional ...................................................................................... 23
2. Pengalaman Belajar Menurut SEQ ................................................................ 28
3. Distribusi Indikator Good Teaching ......................................................................... 29
4. Distribusi Indikator clear outcome ........................................................................... 29 5. Distribusi Indikator appropriate workload ....................................................... 30
6. Distribusi Indikator appropriate workload ....................................................... 30
7. Distribusi Indikator generic skills ..................................................................... 31
8. Distribusi Indikator motivation ......................................................................... 31
9. Distribusi Indikator satisfaction with the module ............................................. 32
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Teori .................................................................................................. 18
2. Kerangka konsep ............................................................................................... 19
3. Prosedur dan Alur Penelitian ............................................................................. 25
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kuesioner Penelitian ...................................................................................... 41
2. Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................................................... 43
3. Hasil SPSS ..................................................................................................... 48
4. Surat Etika Penelitian ..................................................................................... 51
5. Foto Kegiatan ................................................................................................. 52
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses yang membuat seseorang mampu memperoleh
seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku baru secara
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungannya (Mahmud, 2010; Greeder 2009). Belajar
adalah suatu aktivitas yang bertujuan untuk dapat memperlihatkan
perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman yang sudah didapat.
Belajar dapat dilakukan dengan mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba
sesuatu sendiri, mendengarkan dan mengikuti petunjuk/arahan.
Pembelajaran akan mendapatkan pengalaman. Pengalaman akan
mempermudah munculnya suatu pengetahuan (Sardiman, 2005).
Pengalaman belajar (learning experiences) merupakan serangkaian aktifitas
mahasiswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pengalaman belajar tidak akan
terlepas dari sebuah proses pembelajaran yang dimiliki oleh seseorang
karena pengalaman belajar akan mempermudah seseorang untuk memahami
pelajaran atau pengetahuan yang akan dipelajari dan dapat berpengaruh
terhadap hasil belajar, karena pengalaman yang telah dimiliki akan
2
digunakan dalam tahap akhir belajar yaitu ujian. Sehingga semakin baik
pengalaman belajar akan memiliki implikasi yang baik terhadap prestasi
individu (Sanjaya, 2010; Aryanty, 2013).
Ada empat bentuk pengalaman belajar pada tahap sarjana kedokteran.
Pertama, kegiatan akademik terstruktur berupa kuliah umum, praktikum
ilmu kedokteran dan pleno. Kedua, diskusi kelompok kecil (small group)
atau tutorial dan belajar mandiri (self-directed learning). Ketiga, bentuk
pembelajaran psikomotor terstruktur yaitu clinical skill lab untuk
mendapatkan keterampilan klinis yang sesuai dengan Standar Kompetensi
Dokter. Keempat, penyusunan proposal penelitian, naskah publikasi dan
skripsi (Dolmans et al., 2005).
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung menerapkan metode
pembelajaran Problem-Based Learning (PBL). PBL dilakukan dengan
pendekatan Student centered, Problem based, Integrated, Community based
oriented, Early clinical exposure dan Self directed learning (SPICES)
(Konsil Kedokteran Indonesia, 2012). Mahasiswa dituntut untuk dapat
menentukan kebutuhan belajarnya sendiri berdasarkan pembelajaran orang
dewasa. Dalam waktu yang singkat, mahasiswa harus memahami dengan
tepat materi yang diterimanya (Kayvan & Kamran, 2011; Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung, 2015).
Sistem pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
menggunakan sistem blok, salah satunya blok emergency. Blok Emergency
merupakan salah satu blok dengan metode pembelajaran PBL yang sedang
3
dijalani oleh mahasiswa semester 7 angkatan 2015. Blok ini terdiri atas 5
minggu aktif pembelajaran dan 1 minggu ujian. Blok Emergency merupakan
blok yang cukup padat materi pembelajarannya karena menggabungkan
semua ilmu dengan terkhusus bagian kegawatdaruratan yang membutuhkan
tingkat pemahaman yang memadai (Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung, 2017). Padatnya kegiatan pembelajaran dalam waktu yang
singkat, mengharuskan mahasiswa mampu mengontrol faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi hasil belajarnya, salah satunya adalah pengalaman
belajar (Sugihartono, 2007). Hal tersebut sangat berkaitan kualitas individu
dan pengalaman belajar. Selain itu, pada akhir pembelajaran mahasiswa
mengisi evaluasi proses pembelajaran yang sudah disiapkan oleh Tim Mutu
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung untuk mengukur pengalaman
belajar mahasiswa (Baig et al., 2014; Fakultas Kedokteran Unila, 2015).
Pengalaman belajar dapat dinilai menggunakan Student Experience
Questionnaire (SEQ). SEQ adalah kuesioner untuk menilai pengalaman
mahasiswa terhadap proses pembelajaran yang sudah mereka jalani diakhir
satu blok. Sehingga sangat penting untuk mengukur kualitas pembelajaran
untuk melihat kualitas individu apakah sudah baik atau belum dalam
mencapai pengalaman belajar dalam satu blok. Berdasarkan data diatas,
peneliti tertarik untuk meneliti pengalaman belajar mahasiswa dalam blok
Emergency Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Angkatan 2015
dengan menggunakan SEQ. Penelitian ini belum pernah dilakukan
sebelumnya dan diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
mahasiswa dan institusi terkait untuk proses perbaikan.
4
1.2. Perumusan Masalah
“Bagaimana pengalaman belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung pada blok Emergency pada Tahun 2018?”
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui pengalaman belajar menggunakan kuesioner SEQ dalam
blok Emergency pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung Angkatan 2015.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Peneliti
Menambah pemahaman tentang ilmu Pendidikan Kedokteran
khususnya terkait dengan pengalaman belajar sebagai wujud
pengaplikasian disiplin ilmu yang telah dipelajari sehingga dapat
mengembangkan wawasan keilmuan peneliti.
1.4.2. Bagi Institusi
Sebagai masukan untuk semua bagian di Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung untuk memperbaiki sistem pembelajaran
dalam blok sehingga pengalaman belajar mahasiswa terhadap
pembelajaran yang dijalani menjadi lebih baik.
1.4.3. Bagi Ilmu Pengetahuan
Membuka penelitian lanjutan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi pengalaman belajar pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Belajar
2.1.1 Definisi Belajar
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam
kompetensi, keterampilan, dan sikap untuk memenuhi kebutuhannya,
mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai
sebelumnya. Sehingga dengan belajar manusia menjadi tahu,
memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang
sesuatu (Slameto, 2013).
2.1.2 Pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
Problem-Based Learning (PBL) adalah metode pembelajaran
berbasis masalah (Kayvan & Kamran, 2011). Sejak diperkenalkan
oleh Barrows pada 1969 di Fakultas Kedokteran McMaster, Kanada,
PBL telah diadopsi oleh banyak fakultas kedokteran di seluruh
dunia. Banyak keunggulan dalam metode pembelajaran PBL, seperti
mendorong pembelajaran mahasiswa menjadi lebih aktif dan
mendalam, pengembangan integrasi pengetahuan dasar, persiapan
kemampuan Life-Long-Learning, paparan klinis yang lebih banyak,
6
peningkatan hubungan antar mahasiswa dan staf pengajar, dan
peningkatan motivasi belajar mahasiswa (Dolmans et al., 2005).
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung merupakan salah satu
instansi perguruan tinggi yang menggunakan metode pembelajaran
PBL. Metode pembelajaran ini sudah di terapkan pada tahun 2008.
Sebelumnya Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
menggunakan sistem konvensional (Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung, 2015).
Adapun metode pembelajaran yang diterapkan di Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung:
a. Kuliah
Kuliah diberikan oleh pengampu mata kuliah/ahli/pakar
dibidangnya masing-masing. Fungsi dari kuliah adalah
penstrukturan materi, penjelasan subyek yang dirasa sulit, materi
yang tidak terbahas dalam tutorial, memberikan pandangan
berbagai ilmu, dan mengintegrasikan pengetahuan (Harsono,
2005).
b. Tutorial
Tutorial berbentuk seperti diskusi kelompok kecil (10-12 orang)
dimana mahasiswa dan tutor memiliki peran masing-masing
yang harus dilaksanakan demi kelangsungan diskusi. Tutor
berfungsi sebagai learning facilitator dan knowledge
transmission. Untuk mensukseskan tutorial, mahasiswa
berkomunikasi secara aktif, mendengarkan satu sama lain,
7
berpartisipasi secara aktif, memiliki minat terhadap kelompok,
dan semua mahasiswa terlibat dalam satu kelompok (Caesario,
2010).
c. Pleno dan Kuliah Pakar
Kuliah pakar biasanya diberikan setelah semua skenario dalam
blok terbahas. Pakar membahas mengenai suatu kasus atau latar
belakang keilmuan yang berhubungan dengan skenario. Pleno
merupakan pertemuan atau diskusi yang bertujuan untuk
memperoleh gambaran yang sama dari mahasiswa terhadap
skenario yang dibahas. Dalam kegiatan ini kelompok mahasiswa
diminta memberikan presentasi mengenai pembahasan suatu
skenario kemudian diadakan sesi tanya jawab dan diakhiri
dengan kuliah singkat dari pakar (Elisabeht, 2006).
d. Keterampilan Klinik
Keterampilan klinik adalah kegiatan mental dan/atau fisik yang
terorganisasi serta memiliki bagian-bagian kegiatan yang saling
bergantung dari awal hingga akhir. Dalam melaksanakan praktik
dokter, lulusan dokter perlu menguasai keterampilan klinik yang
akan digunakan dalam membangun diagnosis maupun
menyelesaikan suatu masalah kesehatan. Keterampilan klinik ini
perlu dilatih sejak awal pendidikan dokter secara
berkesinambungan hingga akhir pendidikan dokter.
Keterampilan klinik (clincal skill) merupakan bagian dari
kompetensi dokter dalam hal keterampilan mngaplikasikan ilmu
8
kedokteran terhadap seorang pasien berdasarkan prosedur
kedokteran dalam setting praktik klinik (clinical procedure)
(Konsil Kedokteran Indonesia, 2012).
2.2 Pengalaman Belajar
2.2.1 Definisi Pengalaman Belajar
Learning experiences atau pengalaman belajar adalah serangkaian
aktifitas mahasiswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi
dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Pengalaman belajar memiliki manfaat mengajar yang signifikan
untuk individu. Oleh karena itu, pengalaman belajar membutuhkan
perencanaan yang baik bagi mahasiswa (Nindya, 2013).
2.2.2 Klasifikasi Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar dibagi menjadi dua jenis yaitu langsung dan
pengalaman tidak langsung. Dalam pengalaman langsung seseorang
mengalami dan berbuat sendiri secara langsung, misalnya belajar
merangkum, belajar berkomunikasi dan belajar mengajari.
Pengalaman seperti itu tentu akan membawa hasil yang lebih baik.
Tetapi tidak semua hal dapat dipelajari secara langsung, bahkan
sebagian besar dipelajari melalui pengalaman tidak langsung.
Pengalaman tidak langsung diperoleh dengan berbagai cara sebagai
berikut:
9
1. Mengamati gejala atau situasi dengan menggunakan alat indra,
misalnya mengamati orang yang sedang belajar, berbicara dan
menulis.
2. Melalui bentuk gambar, misalnya mempelajari gambar, atlas, dan
lain-lain.
3. Melalui bentuk grafik misalnya, mempelajari peta, grafik, diagram
dan lain-lain.
4. Melalui bentuk verbal yaitu diperoleh dengan cara membaca,
uraian tertulis dan lain-lain.
5. Melalui lambang, seperti rumus, istilah,dan lain-lain (Sanjaya,
2010; Hamalik, 2002)
2.2.3 Tipe Pengalaman Belajar
Menurut Sanjaya (2010) terdapat delapan tipe pengalaman belajar
sebagai berikut:
1. Belajar sinyal, yakni belajar melalui isyarat atau tanda.
Pengalaman belajar ini merupakan pengalaman belajar yang paling
sederhana, yaitu belajar bagaimana setiap individu mereaksi
terhadap setiap perangsang yang muncul.
2. Belajar mereaksi perangsang melalui penguatan, yakni pengalaman
belajar yang terarah. Setiap individu merespon terhadap perangsang
yang diberikan selalu diberi penguatan, misalnya dengan reward.
3. Pengalaman belajar membentuk rangkaian (chaining), adalah
belajar merangkaikan atau menghubungkan gejala atau faktor
sehingga menjadi satu kesatuan rangkaian yang utuh dan
10
fungsional. Belajar ini terjadi dengan munculnya stimulus lain
setelah stimulus yang satu direspon.
4. Belajar asosiasi verbal, yakni pengalaman belajar dengan kata-kata
manakala ia menerima perangsang. Misalnya diberikan stimulus
tentang gambar segitiga, kemudain anak mengatakannya bahwa itu
adalah gambar segitiga sama sisi.
5. Belajar membedakan atau diskriminasi, yakni pengalaman belajar
mengenal sesuatu karena ciri-ciri yang memiliki kekhasan tertentu.
Walaupun seseorang menghadapi objek yang sama tetap saja orang
tersebut dapat membedakannya.
6. Belajar konsep, adalah pengalaman belajar dengan menentukan
ciri-ciri atau atribut dari objek yang dipelajarinya sehingga objek
tersebut ditempatkan dalam klasifikasi tertentu.
7. Belajar aturan atau hukum adalah pengalaman belajar dengan
menghubungkan konsep-konsep. Pada pengalaman belajar ini
siswa dirangsang untuk menemukan sejumlah prinsip atau kaidah
melalui pengamatan dari setiap gejala.
8. Belajar problem solving, adalah pengalaman belajar untuk
memecahkan suatu persoalan melalui penggabungan beberapa
kaidah atau aturan. Pengalaman belajar pemecahan masalah ini
merupakan pengalaman belajar yang paling kompleks, karena
memerlukan kemampuan nalar untuk mengangkap berbagai aturan
atau hukun yang berkenaan dengan masalah yang ingin
dipecahkan, sedangkan setiap hukum itu akan dapat dipahami
11
manakala tersusunnya sejumlah informasi yang diperlukan
(Sanjaya, 2010).
2.2.4 Komponen Penting Pengalaman Belajar
Menurut Andresen, Boud dan Choen (2000) memberikan daftar
kriteria untuk pengalaman belajar. Para ahli menyatakan bahwa
untuk sebuah pengalaman belajar, hal berikut diperlukan yaitu:
1. Tujuan dari pengalaman belajar yang bermakna secara pribadi
atau bermakna bagi para mahasiswa.
2. Mahasiswa harus secara pribadi terlibat.
3. Pikiran reflektif.
4. Indra, perasaan dan kepribadian.
5. Proses pembelajaran.
6. Pengajar perlu membangun rasa percaya, rasa hormat,
keterbukaan, dan kepedulian terhadap kesejahteraan siswa
2.2.5 Faktor Pendukung Pengalaman Belajar
Faktor-faktor yang memfasilitasi pengalaman belajar:
1. Sarana dan prasana tempat pendidikan.
Faktor pendukung dalam pengalaman belajar adalah saran dan
prasarana yang menjadi dasar terciptanya proses pembelajaran
yang baik. Ketersediaan sarana dan prasarana yang baik dapat
menunjang proses pengalaman belajar yang baik seperti buku-
buku yang tersedia lengkap atau peralatan laboratorium yang
mencukupi.
12
2. Dukungan dari institusi
Setiap mahasiswa memerlukan adanya dukungan dari institusi
terkait dari proses pembelajaran yang baik dan benar. Pada hal
ini, dukungan institusi diberikan kepada setiap mahasiswa yang
pengalaman belajar sudah baik dan belum baik secara pribadi.
Mahasiswa diminta untuk bercerita mengenai kendala yang
dialami dalam mencapai pengalaman belajar yang baik.
3. Pengalaman belajar dan harapan individu
Belajar mandiri adalah hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa
untuk terciptanya pengalaman belajar yang baik dengan
didukung oleh harapan individu terhadap satu bagian yang harus
dicapainya. Jika tidak ada harapan, mahasiswa lebih tidak terarah
dalam proses pembelajaran sehingga seringkali terjadi kegagalan
dalam mencapai sesuatu. Oleh karena itu, harapan dalam
pengalaman belajar sangat penting untuk menunjang proses
pembelajaran atau pengalaman belajar yang baik (Hamshire,
2017).
2.2.6 Sumber Pengalaman Belajar
A. Skenario Tutorial
Skenario tutorial adalah bagian penting dalam pembelajaran
mahasiswa. Skenario berfungsi memberikan trigger kepada
mahasiswa termotivasi untuk menemukan penjelasan dari setiap
materi yang ada. Keseluruhan proses tersebut diawali dengan
mengaktifkan prior knowledge. Proses menganalisis skenario
13
dilanjutkan hingga mahasiswa menemukan kesenjangan antara
pengetahuan yang telah dimiliki dan penjelasan fenomena yang
belum terselesaikan. Mahasiswa kemudian merumuskan tujuan
belajar dengan penuh kesadaran mengenai pentingnya
pengetahuan-pengetahuan untuk dipelajari dan dapat
mengaplikasikan pengalaman belajar (Nindya, 2013).
B. Kelompok Tutorial
Kelompok tutorial merupakan suatu perantara yang baik dalam
mengembang proses pengalaman belajar dan disediakan dengan
lingkungan belajar yang kondusif dapat mempengaruhi
perkembangan pengalaman belajar. Kelompok tutorial yang baik
adalah kelompok yang bertukar ilmu satu dengan yang lain.
Hampir 94% mahasiswa secara signifikan telah mengembangkan
pengalaman belajar mereka (Mclean et. al, 2006).
C. Drama
Penggunaan drama dalam pendidikan kesehatan dapat
memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi interaksi dengan
orang lain yang dapat meningkatkan kesadaran diri dan
kemampuan mahsiswa untuk merefleksikan identitas profesional
masa depan mereka. Bertindak sebagai seorang pasien dapat
memberikan kesempatan untuk mengalami perspektif pasien.
Juga jelas pentingnya komitmen dan keterlibatan mahasiswa
sebagai prasyarat untuk mengoptimalkan bentuk pengalaman
belajar melalui drama (Arveklev et. al. 2018)
14
2.2.7 Faktor Penghambat Pengalaman Belajar
Faktor-faktor yang menghambat pengalaman belajar:
1. Prioritas bersaing dalam pikiran mahasiswa.
2. Energi internal atau semangat yang tidak ada karena masalah
pribadi atau sosial.
3. Seseorang yang sudah mengetahui bahwa adanya hambatan dari
dirinya tetapi tidak mengubahnya (Fowler, 2008).
2.3 Alat Ukur Pengalaman Belajar
2.3.1 Student Experience Questionnaire (SEQ)
Student Experience Questionnaire merupakan kuesioner yang
digunakan untuk menilai pengalaman mahasiswa terhadap proses
pembelajaran yang sedang mereka jalani. Kuesioner ini pertama kali
diperkenalkan oleh Paul Ramsden dan Noel Entwistle yang
tergabung dalam Performance Indicators Research Group pada
tahun 1989 untuk menilai pengalaman mahasiswa di United
Kingdom. Awalnya kuesioner ini disebut dengan Student Experience
Questionnaire (SEQ) yang terdiri atas 24 pernyataan. SEQ ini
kemudian diadaptasi kembali oleh University of Oxford dengan
sebutan Student Experience Questionnaire, yang terdiri atas 33
pernyataan. Kuesioner tersebut menilai indikator proses
pembelajaran seperti: good teaching (pengajar); clear outcomes
(pemahaman belajar); appropriate workload (tugas belajar);
appropriate assessment (penilaian hasil belajar); generic skills
(kemampuan afektif psikomotor); motivation (motivasi); dan
15
satisfaction with the module (kepuasan belajar). Hasil pengukuran
kuesioner ini digolongkan menjadi: sangat baik (133-165); baik
(100-132); cukup (67-99); dan kurang (33-66). Berikut hal yang
dinilai dalam SEQ (Calderon, 2002):
a. Good teaching
Skala pengajaran untuk mengukur persepsi kemampuan
dosen dalam mengajar mahasiswa. Hal ini ditandai dengan
memberikan umpan balik kepada mahasiswa tentang
kemajuan mereka, menjelaskan hal-hal terkait materi kuliah,
membuat modul kuliah menarik, memotivasi mahasiswa, dan
memahami masalah mahasiswa. Penilaian skor yang tinggi
dikaitkan dengan persepsi bahwa dosen sudah memberikan
pengajaran yang baik. Skor yang lebih rendah mencerminkan
bahwa pengajaran belum sepenuhnya berjalan dengan baik.
b. Clear Outcomes and Assessment Criteria/Standards
Standar untuk mengukur sejauh mana mahasiswa memiliki
gagasan yang jelas tentang apa yang diperlukan dari
mahasiswa. Meskipun penetapan tujuan dan standar yang
jelas dalam modul dianggap sebagai bagian dari pengajaran
yang baik tetapi gagal untuk menetapkan tujuan yang jelas
dan harapan yang jelas dari standar kerja yang dibutuhkan
mahasiswa.
16
c. Appropriate Assessment
Penilaian yang tepat dan menekankan pada informasi faktual
daripada berekspektasi atau berharap terlalu tinggi.
d. Appropriate Workload
Skala beban kerja yang sesuai beban kerja dan dapat dikelola.
Skor tinggi dalam skala ini menunjukkan persepsi beban
kerja yang wajar. Bukti dari penelitian tentang pembelajaran
mahasiswa adalah bahwa ketika beban kerja dianggap terlalu
berat, mahasiswa tidak dapat mengerjakannya dan
memahami materi yang dipelajari.
e. Generic Skill
Ketrampilan seseorang dapat dinilai dari bagaimana dapat
mengatasi suatu hal yang terjadi. Mahasiswa yang memiliki
ketrampilan yang baik berkorelasi dengan pengetahuan dan
pengalaman belajar yang dimilikinya. Mahasiswa yang
kurang dalam ketrampilannya berarti memiliki pengalaman
yang kurang dalam efektivitas pembelajarannya.
f. Motivation
Motivasi yang dimiliki mahasiswa untuk mengefektifkan
proses pembelajaran dapat diperoleh dari diri sendiri,
keluarga dan lingkungan. Sehingga perlu adanya motivasi
untuk membangun niat dalam proses pembelajaran sehingga
mendapatkan hasil yang diinginkan.
17
g. Satisfaction with the module
Modul adalah alat dan bahan yang menunjang proses
pembelajaran. Modul yang dikemas dengan baik dan
memiliki isi yang menarik dapat meningkatkan minat
mahasiswa untuk mempelajarinya. Sehingga, mahasiswa
dapat menjalankan proses pembelajaran dengan kepuasan
tersendiri akan modulnya (Calderon, 2002).
18
2.4 Kerangka Pemikiran
=
Gambar 2. Kerangka teori penelitian (Hamshire, 2017)
Pengalaman Belajar Faktor Pendukung
- Dukungan dari institusi
- Individu
- Srana dan prasarana
Faktor Penghambat
- Prioritas Bersaing
- Energi tidak ada
- Resistensi aktif
SEQ
(Student Experience
Questionnaire)
1. Good Teaching Scale
2. Clear Outcomes Scale
3. Appropriate Workload
4. Appropriate Assessment
5. Generic Skills
6. Motivation
7. Satisfaction with the module
8. proses pembelajaran, dosen dan
sarana-prasarana.
19
2.5 Kerangka Konsep
Gambar 3. Kerangka konsep penelitian.
Pengalajaman Belajar
Good teaching (pengajar)
Clear outcomes (pemahaman
belajar)
Appropriate workload
(tugas belajar)
Appropriate assessment
(penilaian hasil belajar)
Generic skills
(kemampuan afektif psikomotor)
Motivation
(motivasi)
Satisfaction with the module
(kepuasan belajar)
20
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan bertujuan untuk
mengetahui pengalaman belajar dengan kuesioner SEQ.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
Pengambilan data dilanjutkan pengolahan dan analisis data dilakukan pada
bulan September 2018 sampai bulan Oktober 2018.
3.3 Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah mahasiswa dan mahasiswi angkatan 2015 yang
menjalani blok Emergency di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
Jumlah mahasiswa dan mahasiswi angkatan 2015 pada blok Emergency
adalah sebanyak 192 orang.
3.4 Sampel Penelitian
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Teknik ini
menggunakan seluruh anggota populasi, yaitu mahasiswa dan mahasiswi
angkatan 2015 dengan tetap mempertimbangkan kriteria inklusi dan
eksklusi. Penetapan besar sampel data deskriptif sebagai berikut:
21
n sampel
Keterangan :
a. Derivat baku normal untuk α= 0,05 sebesar 1,96
b. P = ditetapkan 0,5.
c. Q (1-P) = 1-0,5 = 0,5
d. d(presisi) = Selisih minimal rerata sebesar 10% sehingga d = 0,1
Dengan demikian, didapatkan besar sampel minimal sebanyak 96
mahasiswa. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 192
mahasiswa dengan memperhatikan besar sampel minimal tersebut
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.
3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.5.1 Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi untuk memasukkan subjek dalam sampel penelitian
adalah sebagai berikut:
1) Semua mahasiswa dan mahasiswi yang sedang menjalani blok
Emergency di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
22
2) Bersedia dan dapat ikut serta dalam penelitian setelah dilakukan
pengarahan dan menandatangani lembar persetujuan.
3.5.2 Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi untuk mengeluarkan subjek dari sampel penelitian
adalah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung yang mengulang blok Emergency.
3.6 Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel independen adalah variabel yang apabila nilainya berubah akan
mempengaruhi variabel yang lain. Variabel dependen adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel independen (Sastroasmoro & Ismael, 2011).
Dalam penelitian ini, dijelaskan variabel-variabel tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Variabel independen
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kuesioner SEQ.
2) Variabel dependen
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengalaman belajar
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung angkatan 2015
3.7 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel disusun untuk memudahkan pelaksanaan
penelitian dan membatasi penelitian agar tidak terlalu luas yang disajikan
pada Tabel 1.
23
Tabel 1. Definisi operasional variabel
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Pengalaman
belajar
Proses di mana
pengetahuan diciptakan
melalui transformasi
pengalaman. Pengetahuan
dihasilkan dari kombinasi
pengalaman yang
menggenggam dan
mengubah (Kolb, 1984).
Student
Experience Questionnaire
1: kurang
(33-66)
2 : cukup
(67-99)
3 : baik
(100-132)
4 : sangat
baik (133-
165)
Ordinal
3.8 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data diawali dengan informed consent terlebih dahulu kepada
subjek penelitian yang dijadikan sampel sebagai persetujuan menjadi
responden penelitian. Setelah itu, peneliti melakukan pengambilan data
primer berupa pemberian Student Experience Questionnaire kepada
mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
3.9 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini berupa Student Experience Questionnaire. Student
Experience Questionnaire menggunakan skala Likert yang terdiri atas (1)
sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju dan (5) sangat
setuju. Kuesioner tersebut menilai indikator proses pembelajaran seperti:
good teaching (pengajar); clear outcomes (pemahaman belajar); appropriate
workload (tugas belajar); appropriate assessment (penilaian hasil belajar);
generic skills (kemampuan afektif psikomotor); motivation (motivasi); dan
satisfaction with the module (kepuasan belajar). Hasil pengukuran kuesioner
ini digolongkan menjadi: sangat baik (133-165); baik (100-132); cukup (67-
99); dan kurang (33-66) (Calderon, 2002).
24
Student Experience Questionnaire ini akan dilakukan uji validitas dan
reliabilitas terhadap 29 mahasiswa. Sebelumnya kuesioner diadaptasikan
dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia yang disesuaikan dengan keadaan
pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Uji validitas
menggunakan uji korelasi Pearson untuk setiap pertanyaan (33 pertanyaan)
dalam kuesioner ini. Sementara itu, uji reliabilitas menggunakan uji
Cronbach’s Alpha. Kuesioner SEQ sudah dilakukan uji validitas untuk
setiap pertanyaan dan didapatkan bahwa semua pertanyaan valid dengan
hasil yang disajikan pada Lampiran 2. Kemudian, hasil uji reliabilitas
didapatkan nilai Cronbach’s alpha sebesar 0.999. Nilai ini sangat bagus
sekali atau tergolong sangat kuat. Sehingga kuesioner ini reliabel dan dapat
digunakan pada penelitian ini.
25
3.10 Prosedur Penelitian
Gambar 4. Prosedur penelitian
3.11 Pengolahan dan Analisis Data
3.11.1 Pengolahan Data
Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data disajikan
dalam bentuk tabel, kemudian data diolah menggunakan program
komputer. Proses pengolahan data menggunakan program komputer
ini terdiri atas beberapa langkah seperti berikut (Pratisto, 2004).
1) Data Editing
Memeriksa ketepatan dan kelengkapan semua data yang
diperoleh. Data yang belum lengkap atau ada kesalahan tidak
dimasukan sebagai data penelitian.
Penyusunan
proposal penelitian
Izin penelitian
Pengisian lembar informed consent
Pengisian kuesioner
Penngumpulan Data
Analisis data
26
2) Data Coding
Data yang telah terkumpul diperiksa kelengkapannya, kemudian
diberi kode/simbol secara manual sebelum diolah dengan
komputer untuk memudahkan pengolahan data selanjutnya.
3) Data Entry
Memasukkan data yang telah diperiksa dan diberi kode ke dalam
program komputer.
4) Data Cleaning
Memeriksa semua data yang telah dimasukkan ke dalam program
komputer agar tidak terjadi kesalahan dalam pemasukkan data.
5) Data Saving
Menyimpan data untuk dianalisis.
3.11.2 Analisis Data
Analisis statistik yang digunakan adalah analisis univariat. Analisis
univariat untuk melihat setiap distribusi frekuensi dari variabel.
3.12 Etika Penelitian
Proposal penelitian ini sudah disetujui oleh komisi etik penelitian kesehatan
di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dengan nomor ethical
clearance: 3537/UN26.18/PP.05.02.00/2018.
37
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
1. Gambaran pengalaman belajar blok Emergency dengan menggunakan
SEQ didapatkan bahwa 49,7% mempunyai pengalaman belajar yang baik,
32,4% cukup, 13,4% kurang dan 4,5% sangat baik.
5.2 Saran
1. Bagi peneliti lain, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut seperti studi
kualitatif untuk mencari faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
pengalaman belajar mahasiswa.
2. Bagi institusi pendidikan, perlu dipertimbangkan untuk menerapkan
kuesioner SEQ dalam menilai pengalaman belajar mahasiswa secara
berkelanjutan
38
DAFTAR PUSTAKA
Alelaimat A. 2012. The effect of educational modules strategy on the direct and
postponed study's achievement of seventh primary grade students in science,
in comparison with the conventional approach. Higher education studies.
2(2): 40-60.
Andresen L, Boud D, Cohen R. 2000. Experience-based learning. Sydney: Allen
and Unwin Publishers.
Arveklev SH, Berg L, Wigert H, Morrison-Helme M, Lepp M. 2018. Nursing
students experiences of learning about nursing through drama. Nurse Educ
Pract. 28: 60-5
Aryanty N, Rahayu R, Suryadi E. 2013. Pengalaman belajar mahasiswa terkait
peran skenario dalam tutorial. Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia.
2(1): 1-6.
Atta IS, Alqahtani FN. 2018. Matching medical student achievement to learning
objectives and outcomes: a paradigm shift for an implemented teaching
module. Adv Med Educ Pract. 9(1): 227–33.
Baig M, Ali SK, Ali S, Huda N. 2014. Evaluation of multiple choice and short
essay question items in basic medical sciences. Pak J Med Sci. 30(1): 3-6.
Caesario M. 2010. Medical student‟s experience with problem-based learning in
asia: a literature review. JIMKI. 1(1): 20-3.
Calderon AJ. 2002. Explanations about the course experience questionnaire
[disertasi]. Melbourne: RMIT University.
Dahlan MS. 2008. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan, deskriptif, bivariat
dan multivariat. Jakarta: Salemba Medika.
Dolmans DH, De Grave W, Wolfhagen IH, Van Der Vleuten P. 2005. Problem
based learning: future challenges for educational practice and research. Med
Educ. 39(7): 732-41.
Dolmans DH, Loyens S, Marcq H, Gijbels D. 2015. Deep and surface learning in
problem-based learning: a review of the literature. Adv Health Sci Educ
Theory Pract. 21(5):1087-112.
39
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. 2015. Panduan penyelenggaraan
program sarjana fakultas kedokteran universitas lampung. Bandar Lampung:
Universitas Lampung.
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. 2017. Buku panduan blok emergency
semester 7 tahun ke 4. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Gablinskie PB. 2014. A Case study of student and teacher relationships and the
effect on student learning [disertasi]. Kingston: University Of Rhode Island.
Hamalik O. 2002. Psikologi belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Hamshire C, Barrett N, Langan M, Harris E, Wibberley C. 2017. Student‟s
perceptions of their learning experiences: a repeat regional survey of
healthcare students. NET. 49:168–73.
Harsono. 2005. Pengantar problem-based learning. Yogyakarta: Medika Fakultas
Kedokteran UGM.
Khadjooi K, Rostami K. 2011. Problem-based learning. Gastroenterol Hepatol
Bed Bench. 4(1): 12-6.
Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). 2012. Standar kompetensi dokter indonesia.
Jakarta Pusat: Konsil Kedokteran Indonesia.
Mclean M, Van Wyk JM, Futre P, Higgins-Opitz SB. 2006. The small group in
problem based learning: more than a cognitive „learning‟ experience for
first-year medical students in a diverse population. Medical Teacher. 28(4):
94–103
Nepal B. 2016. Relationship among school‟s infrastructure facilities, learning
environment and student's outcome. International Journal For Research In
Social Science And Humanities Research. 2(5):44-57.
Notoatmodjo S. 2012. Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Rukmini, Elisabeth. 2006. Evaluation of pilot PBL implementation at the faculty
of medicine atma jaya catholic university. Jurnal Pendidikan Kedokteran
dan Profesi Kesehatan Indonesia. 1(3): 69-76.
Sanjaya W. 2010. Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana
Media Group.
Sardiman AM. 2005. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Rajawali
Press.
40
Sastroasmoro S, Ismael S. 2011. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis.
Jakarta: CV. Sagung Seto.
Schiekirka S, Reinhardt D, Heim S, Fabry G, Pukrop T, Anders S, et. al. 2012.
Student perceptions of evaluation in undergraduate medical education: a
qualitative study from one medical school. BMC Medical Education. 12:45.
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Sugihartono, Fathiyah KN, Harahap F, Setiawati FA, Nurhayati SR. 2007.
Psikologi pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.