132
i HAMBATAN-HAMBATAN AKTUALISASI DIRI SISWA-SISWI KELAS XI SMA STELLA DUCE BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Stepanus Pitra Pragakusuma NIM : 031114013 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

i

HAMBATAN-HAMBATAN AKTUALISASI DIRI

SISWA-SISWI KELAS XI SMA STELLA DUCE BANTUL,

YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Stepanus Pitra Pragakusuma

NIM : 031114013

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

Page 2: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

ii

Page 3: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

iii

Page 4: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Tuhan Yesus, aku membutuhkan-Mu. Aku bersyukur

karena Engkau telah mati dikayu salib bagi dosa-dosaku,

aku membuka pintu hatiku dan menerima Engkau sebagai

Juru Selamat dan Tuhanku. Terima kasih karena telah

mengampuni dosa-dosaku dan memberi aku hidup yang

kekal. Kuasailah seluruh hidupku. Jadikan aku pribadi

seperti yang Engkau ingini”. Doa dari Campus Crusade

“ Janganlah kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucap syukur ” (Filipi 4:6).

“ Jadilah Besar dalam hal-hal Kecil…

Lakukan segala sesuatunya dengan kesungguhan Hati yang Besar

Maka sesuatu yang Besar akan kita nikmati dalam hidup ”

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus atas semua berkat dan kasih-Nya

Bunda Maria yang selalu menemani dengan kasih dan kesetiaan-Nya

Bapak dan Ibuku tercinta atas semua kasih sayangnya

Kakak dan adikku tersayang

Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dukungan

Page 5: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 19 November 2008

Penulis

Stepanus Pitra Pragakusuma

Page 6: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

vi

ABSTRAK

HAMBATAN-HAMBATAN AKTUALISASI DIRI

SISWA-SISWI KELAS XI SMA STELLA DUCE BANTUL,

YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

Stepanus Pitra Pragakusuma

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2008

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hambatan-hambatan

aktualisasi diri siswa-siswi kelas XI SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta tahun

pelajaran 2008/2009 dan menyusun usulan topik-topik bimbingan klasikal.

Penelitian ini menggunakan metode focus group discussion (FGD).

Pertanyaan yang secara khusus dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Apa saja

hambatan-hambatan aktualisasi diri siswa-siswi SMA Stella Duce Bantul,

Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009? (2) Topik-topik bimbingan klasikal

manakah yang sesuai untuk siswa-siswi kelas XI SMA Stella Duce Bantul,

Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009?. Subyek penelitian adalah siswa-siswi

kelas XI SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009 yang

berjumlah 41 siswa. Alat penelitian ini adalah pertanyaan panduan FGD yang

disusun oleh peneliti dengan mengembangkan teori Maslow tentang hambatan-

hambatan aktualisasi diri (Koeswara, 1987: 230). Teknik analisa data yang

digunakan adalah menghubung-hubungkan berbagai faktor yang dapat

diidentifikasikan dalam data dan menjelaskannya (Irwanto, 2006: 81).

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tingkat aktualisasi diri siswa-siswi

kelas XI SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009 masih

kurang optimal, hal ini disebabkan karena masih banyak hambatan-hambatan

dalam mengaktualisasikan diri. Hambatan-hambatan yang paling dominan adalah

(1) hambatan dari dalam diri individu, yaitu: kurangnya rasa percaya diri, ada 11

siswa (26,82%), dan masih adanya sikap malas dalam diri, ada 10 siswa (24,39%),

(2) hambatan dari luar atau masyarakat, yaitu: kurangnya fasilitas yang

mendukung, ada 20 siswa (48,78%), dan kurangnya dukungan dari orang tua, ada

10 siswa (24,39%). Usulan topik-topik bimbingan klasikal dikembangkan

berdasarkan analisa dan pembahasan terhadap hambatan-hambatan siswa-siswi

dalam mengaktualisasikan dirinya. Topik-topik bimbingan klasikal antara lain:

Siapakah Aku?, Percaya Diri, Mengatur Jadwal Harian, Berpikir Positif,

Kepedulian Sosial, Komunikasi yang Efektif, Cara Membaca yang Efektif,

Dorongan Untuk Berprestasi, Aku dan Keluarga, dan Hidup Sederhana.

Page 7: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

vii

ABSTRACT

SELF-ACTUALIZATION OBSTACLES OF THE STUDENTS IN

CLASS XI OF SMA STELLA DUCE BANTUL, YOGYAKARTA IN

2008/2009 ACADEMIC YEAR AND ITS IMPLICATIONS TO THE

PROPOSAL OF CLASSICAL GUIDANCE TOPICS

Stepanus Pitra Pragakusuma

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2008

The research aimed to describe the self-actualization obstacles of the

students in class XI of SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta in 2008/2009

academic year and to make the proposal of classical gudance topics.

The method used in this research was focus group discussion (FGD). The

questions specially answered in this research were (1) What are the self-

actualization obstacles for the students of SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta in

2008/2009 academic year? (2) What classical guidance topics which are

appropriate for the students of SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta in 2008/2009

academic year?. The subject of this research were the 41 students of SMA Stella

Duce Bantul, Yogyakarta in 2008/2009 academic year. The instrument for this

research was focus group discussion (FGD) guidance question which constructed

by the researcher by developing Maslow theory about self-actualization obstacles

(Koeswara, 1987: 230). The data analysis technic used was an effort to relate the

factors which can be indentified in the data and can be explained too (Irwanto,

2006: 81).

The result showed that level of self-actualization of the students in class XI

SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta in 2008/2009 academic year is low, it could

be caused by so many obstacles to actualize their selves. The most dominant

obstacles were: (1) inner obstacles, such as: low self-confidence, its was found in

11 students (26,82%), laziness behavior, it was found in 10 students (24,39%),

(2) outside obstacles, such as: minimum facilities, it was found in 20 students

(48,78%) and minimum parents support, it was found in 10 students (24,39%).

The proposal of classical guidance topics were developed based on the analysis

and the discussion towards the students self-actualization obstacles. Those

classical guidance topics were Who Am I?, Self-Confidence, Arranging Daily

Schedule, Positive Thinking, Social Care, Effective Communication, Effective

Way of Reading, Encouragement to get Achievement, Me and Family, and Living

in Simple Way.

Page 8: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Stepanus Pitra Pragakusuma

NIM : 031114013

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Univesitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“HAMBATAN-HAMBATAN AKTUALISASI DIRI SISWA-SISWI KELAS

XI SMA STELLA DUCE BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN

PELAJARAN 2008/2009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN

TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL”

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Univesitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet

atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada Tanggal: 04 Desember 2008

Yang menyatakan,

Stepanus Pitra Pragakusuma

Page 9: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

ix

KATA PENGANTAR

Syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yesus

Kristus atas cinta kasih dan bimbingan-Nya, sehingga dapat terselesaikan skripsi

ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan di Program Studi Bimbingan dan Konseling.

Disadari bahwa skipsi ini dapat berjalan dengan baik berkat bantuan,

perhatian, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini

disampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dr. M. M. Sri Hastuti, M. Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma.

2. Ibu Dra. M. J. Retno Priyani, M. Si., Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah memberikan perhatian, masukan-masukan, serta motivasi-motivasi

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

3. Drs. YB. Adimassana, M.A., Dosen Penguji yang telah memberikan

masukan-masukan bagi penulis demi perbaikan skripsi.

4. Drs. Wens Tanlain, M.Pd., Dosen Penguji yang telah mengkritisi dan

memeriksa skripsi ini.

5. Sr. Louis CB yang telah memberikan izin bagi penulis untuk mengadakan

penelitian di SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta.

6. Para Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada penulis

Page 10: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

x

dan telah memberikan banyak bimbingannya selama penulis

menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma.

7. Kedua orang tuaku yang telah memberikan cinta, kasih sayang, doa,

kesabaran dan perhatiannya, membimbing, dan selalu berusaha

memberikan yang terbaik untukku.

8. Kakakku Lorensius Henky Suryakusuma dan istri Yuliana Kurnia

Widhiasih, keponakanku yang cantik Skolastika Violetta Nuradvenza serta

adikku Florianus Garin Dirakusuma yang sudah memberikan dukungan

selama mengerjakan skripsi.

9. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan doanya selama

menyelesaikan skripsi ini, sehingga menjadi skripsi yang sempurna.

10. Erna Yulianingsih yang telah memberikan banyak perhatian, kasih dan

cintanya sehingga hidupku menjadi lebih berwarna.

11. Sahabat-sahabatku KKY (Komunitas Kolobendono Yogyakarta):

Seprianus, Ardian Septiantono, Kristiadi, Pikal, Sigit Sudarisman, Tyo,

Matius, Angga, Irene.

12. Wahyu Putri, Maria Verawati, Robertus Bayu, yang telah memberikan

bantuannya selama penelitian.

13. Agatha Nila Sukma, yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa

Inggris.

14. Seluruh teman-temanku di Program Studi Bimbingan dan Konseling

angkatan 2003, atas segala kebersamaannya, bantuannya, dan

dukungannya selama mengikuti kuliah bersama.

Page 11: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

xi

15. Para siswa-siswi SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta tahun pelajaran

2008/2009, yang telah bersedia membantu dalam penelitian ini.

Disadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

diharapkan kritik dan saran yang berguna bagi siapa saja yang berminat dalam

dunia pendidikan.

Penulis

Page 12: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………..

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ….………………………...

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………

ABSTRAK ………………………………………………………………….

ABSTRACT ………………………………………………………………...

KATA PENGANTAR ……………………………………………………...

DAFTAR ISI ………………………………………………………………..

DAFTAR TABEL …………………………………………………………..

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………...

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………..

B. Perumusan Masalah ………………………………………………

C. Tujuan Penelitian …………………………………………………

D. Manfaat Penelitian ………………………………………………..

E. Definisi Operasional ……………………………………………...

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………...

A. Aktualisasi Diri …………………………………………………...

1. Pengertian Aktualisasi Diri …………………………………...

2. Hirarki Kebutuhan Maslow …………………………………...

3. Ciri/Sifat Orang Yang Mengaktualisasikan Diri ……………...

4. Hambatan-Hambatan Aktualisasi Diri ………………………..

5. Cara-Cara Mengaktualisasikan Diri …………………………..

B. Siswa SMA Sebagai Remaja ……………………………………...

1. Pengertian Remaja ……………………………………………

2. Tugas Perkembangan Remaja ………………………………..

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

xi

xiv

xv

1

1

4

4

4

5

7

7

7

8

11

19

20

24

24

25

Page 13: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

xiii

C. Bimbingan Klasikal ……………………………………………….

1. Pengertian Bimbingan Klasikal ………………………………

2. Manfaat Bimbingan Klasikal …………………………………

D. Peran Pelayanan Bimbingan Klasikal Di Sekolah Dalam

Peningkatan Aktualisasi Diri ……………………………………..

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………...…..

A. Jenis Penelitian ……………………………………………………

B. Subyek Penelitian …………………………………………………

C. Alat Penelitian …………………………………………….............

1. Alat Pengumpul Data …………………………………………

a. Pengertian Focus Group Discussion (FGD) ……………...

b. Alasan Menggunakan Focus Group Discussion (FGD) ….

c. Persiapan Focus Group Discussion (FGD) ……………….

d. Manfaat, Keuntungan, Keunggulan, dan Kelemahan

Menggunakan Focus Group Discussion (FGD) ………….

e. Peran Penting Yang Perlu Diperhatikan Oleh Peneliti

Dalam Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) …….

2. Validitas Focus Group Discussion (FGD) ……………………

D. Prosedur Pengumpulan Data ……………………………………..

1. Tahap Persiapan ………………………………………………

a. Persiapan Teknik ………………………………………….

b. Persiapan Focus Group Discussion (FGD) ……………….

2. Tahap Pelaksanaan ……………………………………………

E. Teknik Analisis Data ……………………………………………...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………..

A. Tingkat Aktualisasi Diri Siswa-Siswi Kelas XI SMA Stella Duce

Bantul, Togyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009 ………………….

B. Pembahasan ……………………………………………………….

BAB V USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL UNTUK

MENINGKATKAN AKTUALISASI DIRI ……………………...

26

26

28

29

31

31

31

33

32

32

32

35

37

39

39

40

40

40

44

45

48

50

50

63

68

Page 14: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

xiv

BAB VI PENUTUP ………………………………………………………..

A. Ringkasan …………………………………………………………

B. Kesimpulan ……………………………………………………….

C. Saran ………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………

LAMPIRAN ………………………………………………………………...

74

74

77

78

80

83

Page 15: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rincian Jumlah Siswa-Siswi SMA Stella Duce Bantul

Tahun Pelajaran 2008/2009 …………………………………….

Tabel 2 Jadwal Pengumpulan Data Penelitian …………………………..

Tabel 3 Menemukan Potensi yang Ada Dalam Diri Siswa

Kelas XI IPA ……………………………………………………

Tabel 4 Hambatan-hambatan Dalam Mengaktualisasikan Diri Siswa

Kelas XI IPA ……………………………………………………

Tabel 5 Menemukan Potensi yang Ada Dalam Diri Siswa Kelas XI IPS

Kelompok 1 ……………………………………………………..

Tabel 6 Hambatan-hambatan Dalam Mengaktualisasikan Diri Siswa

Kelas XI IPS Kelompok 1 ………………………………………

Tabel 7 Menemukan Potensi yang Ada Dalam Diri Siswa Kelas XI IPS

Kelompok 2 ……………………………………………………..

Tabel 8 Hambatan-hambatan Dalam Mengaktualisasikan Diri Siswa

Kelas XI IPS Kelompok 2 ………………………………………

Tabel 9 Menemukan Potensi yang Ada Dalam Diri Siswa Kelas XI IPS

Kelompok 3 ……………………………………………………..

Tabel 10 Hambatan-hambatan Dalam Mengaktualisasikan Diri Siswa

Kelas XI IPS Kelompok 3 ………………………………………

Tabel 11 Hasil FGD Dari Keseluruhan Kelas ……………………….……

Tabel 12 Rincian Pernyataan Hambatan Aktualisasi Diri yang Diungkap

Oleh Siswa-Siswi Kelas XI SMA Stella Duce Bantul Tahun

Ajaran 2008/2009 Berdasarkan FGD …………………………...

Tabel 13 Rincian Hasil Hambatan Aktualisasi Diri yang Paling Dominan

Dari 41 Siswa Dari 2 Kelas ……………………………………..

Tabel 14 Usulan Topik-Topik Bimbingan Klasikal Siswa-Siswi Kelas XI

SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta

Tahun Pelajaran 2008/2009 …………………………………….

Tabel 15 Hasil Evaluasi Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ……..

31

48

51

52

54

54

56

57

58

59

60

61

62

69

77

Page 16: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pertanyaan Panduan Focus Group Discussion (FGD) ………

Lampiran 2 : Hasil Uji Coba Focus Group Discussion (FGD) …………….

Lampiran 3 : Susunan Tim Focus Group Discussion (FGD) ……………...

Lampiran 4 : Daftar Nama Siswa/Peserta Focus Group Discussion (FGD)..

Lampiran 5 : Foto Proses Focus Group Discussion (FGD) ………………..

Lampiran 6 : Contoh Satuan Pelayanan Bimbingan (SPB) ………………..

Lampiran 7 : Surat Permohonan Ijin Penelitian ……………………………

Lampiran 8 : Surat Keterangan Penelitian …………………………………

83

85

86

87

88

90

106

107

Page 17: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia menginginkan bahwa setiap kebutuhan hidupnya

terpenuhi mulai dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan akan aktualisasi

diri. Keinginan tersebut mendorong manusia untuk berusaha memenuhi

kebutuhan tersebut. Mereka sering kali mengalami hambatan untuk dapat

mencapai kebutuhan yang paling tinggi yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri.

Hambatan-hambatan yang dialami seseorang dapat mempengaruhi

mereka dalam mencapai aktualisasi diri. Hambatan-hambatan tersebut antara

lain berasal dari dalam diri individu, seperti rasa kurang percaya diri, malas,

masih bingung, dan ragu dengan kemampuan yang dimiliki. Selain itu

hambatan dari luar individu, seperti kurangnya fasilitas dan dukungan dari

orang tua. Adanya hambatan-hambatan tersebut dapat membuat anak tidak

bebas mengekspresikan kemampuannya.

Maslow (Goble, 1987: 48) melukiskan pengaktualisasian diri sebagai

penggunaan dan pemanfaatan secara penuh bakat, kapasitas-kapasitas,

potensi-potensi yang ada pada dirinya dan memenuhi dirinya serta melakukan

yang terbaik yang dapat dilakukannya. Aktualisasi merupakan suatu proses,

karena itu setiap orang perlu terus menerus menggali dan mengembangkan

potensi-potensi yang ada dalam dirinya (Moi, 2003).

Page 18: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

2

Setiap orang mengharapkan kepribadian yang sehat, termasuk remaja.

Masa remaja merupakan masa di mana ia beralih dari hidup yang penuh

kebergantungan kepada orang lain, ke masa di mana remaja harus melepaskan

diri dari kebergantungan itu, serta memikul tanggung jawab sendiri, yaitu

masa berlatih dari masa anak-anak ke masa dewasa (Daradjat, 1974: 34).

Remaja mengalami berbagai hambatan dalam mengaktualisasikan diri,

antara lain hambatan yang berasal dari dalam diri dan hambatan yang berasal

dari luar. Semua hambatan tersebut menyebabkan remaja belum dapat

mengaktualisasikan diri secara optimal. Adapun faktor-faktor yang

menyebabkan remaja belum dapat mengaktualisasikan diri secara optimal,

antara lain: keadaan ekonomi yang lemah sehingga keluarga tidak dapat

menyediakan fasilitas yang memadai, masih kurangnya rasa percaya diri pada

anak karena takut kalau kemampuannya tersebut tidak menjamin masa

depannya, merasa minder dengan teman yang lebih mampu, masih adanya

sikap malas dalam diri remaja, dan kurangnya dukungan dari orang tua karena

ini lebih penting untuk membantu perkembangan anak dalam

mengekspresikan potensi yang dimilikinya. Melihat faktor-faktor tersebut

maka peran orang tua dan guru sangat diperlukan/dibutuhkan untuk membantu

siswa (remaja) mengaktualisasikan dirinya sebagai pribadi yang sehat.

Penelitian ini mengkhususkan pada lingkungan sekolah dengan

pertimbangan bahwa guru pembimbing memiliki kesempatan dan peran yang

besar untuk pertumbuhan dan perkembangan aktualisasi diri siswa/remaja.

Page 19: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

3

Para guru pembimbing perlu membantu siswanya untuk dapat mengatasi

hambatan-hambatan dalam mengaktualisasikan diri mereka, sehingga mereka

dapat menjadi pribadi yang sehat bebas dari tekanan-tekanan. Oleh sebab itu

guru pembimbing perlu memiliki topik-topik bimbingan yang relevan dengan

hambatan-hambatan yang dialami para siswa agar dapat membantu mereka

dalam mengaktualisasikan dirinya.

Mengingat pentingnya aktualisasi diri bagi remaja, maka sebagai guru

pembimbing perlu berupaya untuk meningkatkan dan mengembangkan

aktualisasi diri siswa supaya dapat berkembang secara optimal. Upaya

peningkatan aktualisasi diri ini merupakan modal dasar dalam membantu

siswa untuk menjadi manusia seutuhnya dengan kemampuan (potensi) yang

dimilikinya.

Berdasarkan pertimbangan akan pentingnya aktualisasi diri bagi remaja,

maka guru pembimbing mempunyai kesempatan untuk membantu siswanya

dalam mengatasi hambatan-hambatan untuk mencapai aktualisasi diri secara

optimal. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul ”Hambatan-Hambatan Aktualisasi Diri Siwa-Siswi Kelas XI

SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009 dan

Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Klasikal”.

Page 20: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Apa saja hambatan-hambatan aktualisasi diri siswa-siswi kelas XI SMA

Stella Duce Bantul, Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009?

2. Topik-topik bimbingan klasikal manakah yang sesuai untuk siswa-siswi

kelas XI SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan:

1. Mengetahui hambatan-hambatan aktualisasi diri siswa-siswi kelas XI

SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009.

2. Menyusun topik-topik bimbingan klasikal yang sesuai untuk siswa-siswi

kelas XI SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009

dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam mengaktualisasikan dirinya.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa

pihak yaitu:

1. Bagi guru pendamping

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna

demi peningkatan aktualisasi diri siswa-siswi kelas XI SMA Stella Duce

Bantul, Yogyakarta dan usulan topik-topik bimbingan klasikal yang dibuat

Page 21: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

5

oleh peneliti dapat menjadi masukan bagi guru pembimbing untuk

pengembangan bimbingan di sekolah, terutama dalam bidang bimbingan

pribadi.

2. Bagi siswa-siswi kelas XI SMA Stella Duce Bantul

Siswa-siswi dapat merasakan manfaat dari topik-topik bimbingan pribadi

yang dilaksanakan secara klasikal oleh guru pembimbing dan selanjutnya

mereka dapat mengembangkan aktualisasi diri mereka secara individual.

3. Bagi Peneliti

Memperoleh pengalaman dalam mengungkap aktualisasi diri para siswa-

siswi kelas XI SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta tahun pelajaran

2008/2009 dan memperoleh wawasan yang lebih luas tentang aktualisasi

diri.

4. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan pembanding dalam

melakukan penelitian berikutnya yang relevan.

E. Definisi Operasional

1. Hambatan-hambatan aktualisasi diri adalah suatu halangan yang dapat

membuat seseorang mengalami suatu ketidakoptimalan dalam

mengaktualisasikan dirinya.

2. Aktualisasi diri adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan dan

memanfaatkan secara penuh bakat, kapasitas-kapasitas, potensi-potensi

Page 22: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

6

yang ada pada dirinya serta melakukan yang terbaik yang dapat

dilakukannya (Goble, 1987: 48).

3. Topik-topik bimbingan adalah topik-topik yang berisi pokok-pokok

bahasan dari setiap aspek tugas perkembangan remaja.

4. Bimbingan klasikal adalah bimbingan yang dilaksanakan di kelas pada jam

tertentu, yang membahas tentang topik tertentu.

5. Focus Group Discussion adalah suatu proses perolehan data yang

dilakukan secara sistematis dan spesifik, guna mendapatkan informasi

tentang masalah-masalah yang sering dihadapi siswa melalui diskusi.

Page 23: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Aktualisasi Diri

1. Pengertian Aktualisasi Diri

Maslow melukiskan pengaktualisasian diri sebagai penggunaan dan

pemanfaatan secara penuh bakat, kapasitas-kapasitas, potensi-potensi.

Orang yang teraktualisasi akan memenuhi dirinya dan melakukan yang

terbaik yang dapat dilakukannya (Goble, 1987: 48). Penggunaan dan

pemanfaatan bakat dan potensi-potensi dapat disalurkan pada minat

pekerjaannya sehingga dapat memberikan kegembiraan dan kenikmatan.

Maslow berpendapat bahwa aktualisasi diri adalah kebutuhan

individu untuk mewujudkan dirinya sesuai dengan kemampuan (potensi)

yang dimilikinya (Koeswara, 1987: 230). Hal tersebut dipertegas oleh

pendapat Stein dan Book (2004: 124) yang menyatakan bahwa aktualisasi

diri adalah kemampuan untuk mengejawantahkan kemampuannya yang

potensial, sehingga kebutuhan-kebutuhannya dapat terpenuhi. Kebutuhan-

kebutuhan individu itu antara lain: kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan

rasa aman, kebutuhan cinta dan rasa memiliki, kebutuhan penghargaan dan

kebutuhan akan aktualisasi diri.

Pengertian aktualisasi diri di atas diperkuat oleh Rogers yang

mengatakan aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan

mengembangkan sikap-sikap serta potensi-potensi psikologis yang unik.

Page 24: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

8

Aktualisasi diri merupakan keberanian untuk ada dan meluncurkan diri

sepenuhnya ke dalam arus kehidupan (Schultz, 1991: 46, 50).

Proses menuju aktualisasi diri membutuhkan waktu yang lama, oleh

sebab itu seseorang perlu membangun kekuatan diri yang tentunya dapat

menghantarkan dirinya pada pencapaian aktualisasi diri. Menurut Moi

(2003: 18) untuk membangun kekuatan diri seseorang perlu: (1) mengenali

kelebihan dirinya, (2) mengembangkan potensi dirinya, (3) memaknai

kelemahan dirinya secara positif, (4) mencari figur/tokoh pendukung, (5)

menumbuhkan optimisme dalam dirinya.

Maslow berpendapat bahwa pribadi yang sehat akan termotivasi oleh

kebutuhan untuk mengembangkan serta mengaktualisasikan kemampuan-

kemampuan dan kapasitas-kapasitasnya secara penuh, sehingga proses

menuju aktualisasi diri dapat tercapai. Proses aktualisasi diri adalah

perkembangan atau penemuan jati diri dan mekarnya suatu potensi yang

ada atau yang terpendam (Goble, 1987: 51, 60). Moi (2003) mengatakan

bahwa aktualisasi diri merupakan suatu proses, karena itu setiap orang

perlu terus menerus menggali dan mengembangkan potensi-potensi yang

ada dalam dirinya.

2. Hirarki Kebutuhan Maslow

Maslow menjelaskan bahwa manusia mengalami beberapa tingkat

kebutuhan, yaitu kebutuhan fisiologis (lapar dan haus), kebutuhan akan

rasa aman, kebutuhan cinta dan rasa memiliki, kebutuhan akan

Page 25: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

9

penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri (Schultz, 1991: 90).

Kebutuhan di atas tersusun bertingkat artinya kebutuhan yang ada di

tingkat dasar pemuasannya lebih mendesak dari kebutuhan yang ada di

atasnya (Koeswara, 1987: 224).

Kebutuhan manusia tersebut antara lain (Maslow, 1984: 39-51):

1. Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan fisiologis terdiri dari kebutuhan-kebutuhan yang

pemuasannya ditunjukkan pada pemeliharaan proses-proses biologis

dan kelangsungan hidup (Koeswara, 1987: 225). Pemenuhan

kebutuhan fisiologis sangat menentukan terpenuhinya kebutuhan yang

yang selanjutnya. Apabila kebutuhan fisiologis tidak terpenuhi maka

kebutuhan selanjutnya tidak akan terpuaskan. Menurut Maslow (1984:

41) kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang paling kuat, oleh

sebab itu manusia akan terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan ini

supaya kebutuhan-kebutuhannya yang lain dapat terpenuhi.

2. Kebutuhan akan rasa aman

Kebutuhan akan rasa aman adalah kebutuhan individu untuk

memperoleh ketentraman, kepastian, dan keteraturan dari keadaan

lingkungannya (Koeswara, 1987: 226). Kebutuhan akan rasa aman bisa

dipengaruhi oleh pengalaman, misalnya pada anak-anak yang

mengalami penyiksaan dari orang tua. Anak-anak yang pernah

mengalami penyiksaan, ia akan menjadi penakut dan mengembangkan

hasrat yang kuat untuk mencari perlindungan. Sehingga dalam

Page 26: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

10

pergaulannya ia akan selalu diliputi rasa ketakutan Hal ini merupakan

suatu hasrat yang mencerminkan menguatnya urgensi kebutuhan akan

rasa aman (Koeswara, 1987: 227) dan pencukupan kebutuhan akan

rasa aman akan membantu seseorang untuk mengetahui rasa takut yang

ia alami (Poduska, 1997: 132).

3. Kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki

Apabila kebutuhan-kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpenuhi,

maka akan muncul kebutuhan-kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki.

Kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki adalah kebutuhan yang

mendorong individu untuk membangun hubungan afektif dengan orang

lain (lingkungan keluarga dan pergaulan) (Koeswara, 1987: 227).

Terpenuhinya kebutuhan akan cinta, dapat membangun suatu

hubungan yang akrab dan penuh perhatian dengan orang-orang yang

ada disekitarnya. Kebutuhan-kebutuhan akan cinta mencakup cinta

yang memberi maupun yang menerima (Maslow, 1984: 50).

4. Kebutuhan akan harga diri

Menurut Maslow (1984, 51) pemenuhan kebutuhan akan harga

diri membawa perasaan percaya pada diri sendiri, serta rasa berharga.

Hal ini berarti mereka dapat berelasi dengan orang lain dengan apa

adanya tanpa membuat topeng atau kedok. Mereka akan tampil apa

adanya sesuai dengan dirinya sendiri, karena orang yang memiliki rasa

harga diri yang sehat bersumber pada hasil usaha diri sendiri

(Koeswara, 1987: 229).

Page 27: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

11

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri

Kebutuhan akan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang

paling tinggi, dimana setiap manusia mendambakan kebutuhan akan

aktualisasi diri. Aktualisasi diri adalah kecenderungan individu untuk

mewujudkan dirinya sebagai apa yang ada dalam kemampuannya

(Maslow, 1984: 52). Yang harus disertai usaha dan perjuangan untuk

mewujudkan kemampuannya tersebut.

3. Ciri/Sifat Orang yang Mengaktualisasikan Diri

Berdasarkan penelitian-penelitian, Maslow berhasil menyimpulkan

15 ciri/sifat yang spesifik dari orang-orang yang mengaktualisasikan diri.

Berikut ini ciri/sifat yang dimaksud oleh Maslow (Schultz, 1991: 99-100):

a. Mengamati realitas secara efisien

Orang-orang yang mengaktualisasikan diri mengamati obyek-

obyek dan orang-orang di dunia sekitarnya secara obyektif (Schultz,

1991: 99). Hal ini berarti orang yang mengaktualisasikan diri dapat

mengamati segala obyek sesuai dengan realitas, sehingga dalam

pergaulannya dia dapat melihat kekurangan-kekurangan orang lain

dengan baik dan memandang semua hal secara efisien dan secara logis

sesuai dengan realita/kenyataan.

Page 28: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

12

b. Menunjukkan penerimaan umum atas kodrat, orang-orang lain

dan diri sendiri

Orang yang mengaktualisasikan diri menerima diri mereka,

kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan mereka tanpa keluhan

dan kesusahan. Mereka menerima kodrat mereka sebagaimana adanya

(Schultz, 1991: 100). Mampu menerima diri dan sifatnya sebagaimana

adanya, tanpa sesal atau keluhan, tanpa terlalu banyak pikir (Maslow,

1984: 177). Hal ini berarti mereka akan melihat seseorang tidak

dengan sebelah mata melainkan memandang orang lain sesuai dengan

kodrat sebagai manusia.

c. Memiliki spontanitas, kesederhanaan, kewajaran

Menurut Maslow, spontanitas, kesederhanaan, dan kewajaran

dari orang-orang yang mengaktualisasikan diri sungguh-sungguh

bersumber dari dalam pribadinya (Koeswara, 1987: 232). Ia dapat

bertingkah laku secara terbuka tanpa berpura-pura, jadi tidak harus

menyembunyikan emosi-emosi mereka tetapi dapat memperlihatkan

emosi-emosi tersebut dengan jujur dan wajar (Schultz, 1991: 101).

Seseorang yang sedang melalui proses aktualisasi diri dibutuhkan

suatu perjuangan dan usaha untuk dapat spontan mengungkapkan

perasaan-perasaannya secara wajar dan jujur yang tidak menyebabkan

orang lain tersakiti, dan secara sederhana menghargai dan bertingkah

laku sesuai dengan kodrat mereka.

Page 29: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

13

d. Berfokus pada masalah-masalah di luar diri sendiri

Orang-orang yang mengaktualisasikan diri mencintai pekerjaan

mereka dan berpendapat bahwa pekerjaan itu tentu saja cocok bagi

mereka. Pekerjaan mereka adalah sesuatu yang ingin mereka lakukan

dan mereka senang melakukan pekerjaan mereka, lebih daripada

sesuatu yang lain dan terus melakukannya (Schultz, 1991: 102).

Maslow berpendapat bahwa orang yang mengaktualisasikan diri

terlibat secara mendalam ke dalam tugas, pekerjaan, atau jabatan

mereka dan memusatkan diri sepenuhnya pada masalah-masalah yang

menjadi bagian tugas mereka (Koeswara, 1987: 232). Hal ini berarti

mereka hanya memfokuskan diri pada satu pekerjaan saja yang

menjadi bagiannya.

e. Menekankan kebutuhan akan privasi dan indepedensi

Orang-orang yang mengaktualisasikan diri tidak bergantung pada

orang-orang lain untuk kepuasan-kepuasan mereka. Ini berarti mereka

memiliki kemampuan untuk membentuk pikiran, mencapai keputusan

dan melaksanakan dorongan dan disiplin mereka sendiri (Schultz,

1991: 103). Hal ini berarti bahwa dalam setiap pengambilan keputusan

seseorang tidak bergantung kepada orang lain. Mereka dapat

memutuskan sendiri dengan berbagai pertimbangan termasuk

konsekuensi/akibat dari kuputusan yang telah diambilnya.

Page 30: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

14

f. Menunjukkan/menampilkan pribadi yang otonom

Orang-orang yang mengaktualisasikan diri lebih berfungsi secara

otonom terhadap lingkungan sosial dan fisik, karena mereka percaya

kepada potensi-potensi yang mereka miliki, sehingga perkembangan

potensi-potensi mereka bersumber dari dalam mereka sendiri. Oleh

sebab itu mereka tidak lagi didorong oleh motif-motif kekurangan,

maka mereka tidak bergantung pada dunia nyata untuk kepuasan

mereka, karena pemuasan dari motif-motif pertumbuhan datang dari

dalam (Schultz, 1991: 104).

g. Mempunyai apresiasi yang senantiasa segar

Pengaktualisasian-pengaktualisasian diri senantiasa menghargai

pengalaman-pengalaman tertentu bagaimanapun seringnya

pengalaman-pengalaman itu terulang, dengan suatu perasaan

kenikmatan yang segar, perasaan terpesona, dan kagum (Schultz,

1991: 104). Orang yang mengaktualisasikan diri akan menyadari

berkah yang telah diterimanya dan mempertahankan kesadaran atas

nasib baiknya dan berterimakasih karenanya (Maslow, 1984: 186).

Hal ini berarti mereka akan selalu menunjukkan semua penghargaan

terhadap alam sekitarnya dan menjadikan itu sebagai suatu

pengalaman hidup yang berharga bagi dirinya.

Page 31: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

15

h. Memiliki/mengalami pengalaman-pengalaman mistis atau puncak

Menurut Maslow, pengalaman puncak ini menunjuk pada

moment-moment dari perasaan yang mendalam seperti perasaan yang

dihasilkan oleh relaksasi atau meditasi, serta kadang-kadang disertai

kehadiran moment-moment yang menggairahkan. Moment-moment

itu sebagai hasil dari penyatuan, kreativitas, penemuan dan

pemahaman terhadap alam (Koeswara, 1987: 234).

Setiap orang memiliki pengalaman puncak yang bisa membuat

mereka bahagia, dipenuhi oleh perasaan-perasaan terpesona yang

hebat. Begitu juga orang yang mengaktualisasikan diri, ia lebih

banyak memiliki pengalaman-pengalaman puncak yang lebih sering

daripada orang-orang biasa (Schultz, 1991: 105). Hal ini berarti dari

pengalaman-pengalaman puncak dapat membuat ia lebih banyak

memaknai setiap kejadian baik yang menyenangkan maupun yang

tidak menyenangkan, sehingga ia dapat menemukan pemahaman

terhadap dirinya sendiri melalui pengalaman-pengalamannya tersebut.

i. Memiliki minat sosial

Orang-orang yang mengaktualisasikan diri memiliki perasaan

simpati dan afeksi yang kuat dan dalam terhadap semua manusia, juga

suatu keinginan untuk membantu kemanusiaan. Mereka adalah

anggota-anggota dari satu keluarga dan memiliki suatu perasaan

persaudaraan dengan setiap anggota. (Schultz, 1991; 107). Menurut

Maslow, minat sosial yang besar dari orang-orang yang

Page 32: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

16

mengaktualisasikan diri mirip dengan sikap persaudaraan dari

seseorang terhadap kakak atau adik (Koeswara, 1987: 234). Hal ini

berarti mereka sangat peduli terhadap lingkungan dan mempunyai

keikhlasan membantu manusia.

j. Menghargai hubungan antarpribadi

Pengaktualisasian-pengaktualisasian diri mampu memiliki cinta

yang lebih besar dan persahabatan yang lebih dalam. Akan tetapi

hubungan pribadi mereka lebih kuat, namun jumlahnya lebih sedikit

daripada hubungan antarpribadi dari orang-orang yang tidak

mengaktualisasikan diri (Schultz, 1991: 107). Menurut Maslow hal ini

disebabkan karena orang-orang yang mengaktualisasikan diri lebih

suka memilih sahabat yang memiliki persamaan dengan mereka dalam

hal karakter, bakat, dan minat (Koeswara, 1987: 234).

Orang yang mengaktualisasikan diri mempunyai kesanggupan

untuk lebih banyak meleburkan diri, dan lebih banyak menghapuskan

batas-batas ego mereka (Maslow, 1984: 189). Hal ini berarti bahwa

mereka akan dengan mudah menjalin hubungan dengan orang lain

karena itu semua dapat menunjang proses pertumbuhan dan

perkembangan mereka meskipun pergaulan sangat sedikit

dibandingkan orang-orang yang tidak mengaktualisasikan diri.

Page 33: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

17

k. Memiliki struktur watak demokratis

Orang-orang yang sehat membiarkan dan menerima semua orang

tanpa memperhatikan kelas sosial, tingkat pendidikan, golongan politik

atau agama, ras atau warna kulit. Maslow mengandaikan bahwa

mereka jarang menyadari perbedaan-perbedaan. Dalam hubungan

dengan orang lain mereka tidak mempertahankan suatu sikap angkuh

(Schultz, 1991: 108).

l. Mampu membedakan antara sarana dan tujuan, antara baik dan

buruk

Pengaktualisasian-pengaktualisasian diri membedakan dengan

jelas antara sarana dan tujuan. Bagi mereka, tujuan atau cita-cita jauh

lebih penting daripada sarana untuk mencapainya (Schultz, 1991: 109).

Mereka terpusat pada tujuan dan cara, serta menilai suatu tindakan

demi tindakan itu sendiri (Koeswara, 1987: 235).

Sikap yang dimiliki olah seseorang yang mengaktualisasikan diri

adalah sikap tegas dan pengertian yang jelas tentang yang benar dan

yang salah (Goble, 1987: 51), karena dengan memiliki sikap itu ia

tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang buruk dari orang lain. Hal

ini berati mereka dalam mengambil keputusan tidak salah dan tujuan

maupun cita-cita yang telah direncanakan dapat tercapai.

m. Memiliki perasaan humor yang tidak menimbulkan permusuhan

Orang-orang yang mengaktualisasikan diri memiliki humor,

namun bukan sembarang humor; mereka tidak akan tertawa oleh

Page 34: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

18

lelucon yang mengejek orang lain atau yang membuat orang lain

merasa direndahkan (Goble, 1987: 62). Orang-orang yang

mengaktualisasikan diri lebih menyukai humor yang mengekspresikan

kritik atas kebodohan manusia (Koeswara, 1987: 235). Humornya

orang yang mengaktualisasikan diri dapat membuat orang tertawa

bukan untuk mencari permusuhan melainkan mereka menganggap

humor lebih dekat pada falsafah yang sebenarnya dan bukan untuk

menertawakan kekurangan orang lain.

n. Memiliki kreativitas

Kreativitas merupakan suatu sifat yang akan diharapkan

seseorang dari pengaktualisasi-pengaktualisasi diri. Mereka adalah

asli, inventif dan inovatif, meskipun tidak selalu dalam pengertian

menghasilkan suatu karya seni. Krestivitas lebih merupakan suatu

sikap, suatu ungkapan kesehatan psikologis dan lebih mengenai cara

bagaimana seseorang mengamati dan bereaksi terhadap dunia dan

bukan mengenai hasil-hasil yang sudah selesai dari suatu karya seni.

Orang-orang dalam pekerjaan apa saja dapat memperlihatkan karya

seni (Schultz, 1991: 110).

o. Resistensi terhadap inkulturasi

Pengaktualisasian-pengaktualisasian diri dapat berdiri sendiri dan

otonom mampu melawan dengan baik pengaruh-pengaruh sosial,

untuk beripikir atau bertindak menurut cara-cara tertentu. Mereka

mempertahankan otonomi batin, tidak terpengaruh oleh kebudayaan

Page 35: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

19

mereka, dibimbing oleh diri sendiri bukan oleh orang-orang lain

(Schultz, 1991: 110). Adanya sikap otonom dalam diri sendiri,

seseorang dapat menyalurkan potensinya tanpa ada paksaan dari pihak

manapun.

Menurut Maslow sifat-sifat pengaktualisasian-pengaktualisasian diri

adalah sifat-sifat yang diinginkan dan diharapkan untuk dimiliki oleh

seseorang. Pengaktualisasian-pengaktualisasian diri tersebut sebagai

contoh orang-orang yang baik hati, sopan, jujur, dan penuh perhatian dan

masyarakat menjadi tempat kehidupan yang lebih cocok untuk

menampilkan sifat-sifat ini (Schultz, 1991: 115).

4. Hambatan-Hambatan dalam Aktualisasi Diri

Seseorang untuk mencapai aktualisasi diri mengalami berbagai

hambatan-hambatan yang membuat seseorang terkadang sering mengalami

frustasi dan sering mengalami kegagalan dalam mengaktualisasikan

dirinya. Hambatan-hambatan tersebut antara lain (Koeswara, 1987: 230):

a. Hambatan-hambatan yang berasal dari dalam diri individu, yakni

berupa ketidaktahuan, keraguan, dan rasa takut dari individu untuk

mengungkapkan potensi-potensi yang dimilikinya sehingga ia merasa

kurang percaya diri dengan kemampuan (potensi) yang dimilikinya

dan merasa minder terhadap teman-temannya yang lebih mampu.

Hambatan ini harus dihilangkan, karena dapat menghambat

pertumbuhan dan perkembangan seseorang sebagai pribadi.

Page 36: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

20

b. Hambatan-hambatan yang berasal dari luar atau masyarakat, yakni

berupa kecenderungan mendepersonalisasi individu terhadap sifat-sifat

bakat dan potensi-potensi. Dengan sikap tersebut membuat anak tidak

merasa bebas untuk menyalurkan kemampuannya, sehingga anak

menjadi frustasi dan suka melakukan hal-hal yang melanggar

etika/sopan santun dalam masyarakat.

Dari hambatan-hambatan di atas dapat disimpulkan bahwa

pencapaian aktualisasi diri di samping membutuhkan kondisi lingkungan

yang menunjang juga menuntut adanya keterbukaan individu terhadap

gagasan dan pengalaman-pengalaman baru. Dari pengalaman-pengalaman

itu orang dapat bertumbuh, berkembang, dan mencapai tingkat-tingkat

kesehatan psikologis yang tinggi. Menurut Maslow, orang yang mencapai

aktualisasi diri lebih menikmati hidup dan peka terhadap keindahan di

dunia ini, sehingga tidak pernah bosan hidup (Goble, 1987: 65).

5. Cara-Cara Mengaktualisasikan Diri

Beberapa cara yang dapat membantu seseorang untuk memulai

proses aktualisasi diri, yakni (Moi, 2003: 3-15):

a. Adanya kemauan untuk berubah

Setiap orang ingin menjadi lebih baik dari hari kemarin. Orang

pasti ingin maju, tumbuh dan berkembang. Oleh sebab itu orang perlu

menumbuhkan adanya kemauan untuk berubah. Adanya kemauan yang

kuat untuk mengubah diri sendiri merupakan hal yang fundamental

Page 37: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

21

bagi proses aktualisasi diri. Agar orang dapat berkembang dan

berusaha untuk mengubah diri, orang harus dapat menanyakan pada

diri sendiri, siapakah diri saya sesungguhnya?

b. Memiliki sikap tanggung jawab

Bertanggung jawab berarti adanya kemampuan untuk menjawabi

dan menyikapi semua tantangan yang dihadapi dalam kehidupan.

Memiliki sikap tanggung jawab membantu untuk menghentikan

kebiasaan menyalahkan orang lain atau lingkungan, karena kelemahan

dan kekurangan diri sendiri. Untuk dapat memiliki sikap tanggung

jawab, seseorang perlu berusaha untuk melakukan suatu latihan yang

terus-menerus. Hal yang paling mendasar ialah melatih sikap untuk

mencoba bertanggung jawab pada hal-hal kecil.

c. Memiliki motivasi hidup

Orang sering kali mengalami ketakutan-ketakutan yang membuat

diri mereka menjadi tidak percaya diri. Ketakutan-ketakutan yang

dialami setiap orang haruslah menjadi sebuah tantangan hidup yang

dihadapi. Oleh sebab itu seseorang harus dapat membangun motivasi

dalam diri sebagai suatu langkah untuk menggerakkan seseorang

kepada suatu aktivitas tertentu untuk maju dalam hidup.

Motivasi yang dimiliki seseorang bisa berasal dari dalam diri

(motivasi intrinsik) dan motivasi yang berasal dari luar diri (motivasi

ekstrinsik). Motivasi intrinsik berasal dari dalam diri, dimana

seseorang memandang bahwa tugas merupakan imbalan, dan motivasi

Page 38: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

22

ekstrinsik merupakan motivasi dimana tugas tertentu mengantar

seseorang untuk mencapai tujuan.

d. Memiliki pengalaman yang jujur dan langsung

Orang yang telah memiliki proses aktualisasi diri akan merasa

cukup percaya diri dalam menerima segala macam informasi tanpa

mengubahnya untuk melawan ketakutan yang dihadapinya. Dalam

proses aktualisasi diri, orang perlu memandang dirinya seperti orang

lain memandang dan menilai dirinya sendiri. Apabila seseorang

mempunyai kesalahan, ia harus dengan rendah diri mengakui

kesalahannya.

Kejujuran terhadap pengalaman hidup akan membuat seseorang

mampu terbuka terhadap realitas yang ada, terbuka terhadap

pengalaman-pengalaman nyata yang dialami. Dengan terbuka terhadap

diri dan dunia sekitar, ia akan menuju kepada proses pengaktualisasian

diri dan orang perlu bersikap demikian

e. Siap untuk bersikap berbeda

Setiap orang terkadang mempunyai ketakutan bahwa

pendapatnya tidak diterima atau ditolak orang lain. Ketakutan itu

diakibatkan oleh perasaan-perasaan yang ada dalam dirinya, takut

dibenci serta tidak didengarkan oleh orang lain. Sebenarnya apabila

pendapatnya benar dan berlandaskan cinta kasih, ia perlu berani

mempertahankan. Untuk memiliki sikap dan pemikiran yang berbeda

dengan yang ada, seseorang perlu membutuhkan suatu landasan, yakni

Page 39: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

23

kejujuran, keberanian, dan pengetahuan yang luas, dan landasan ini

perlu ditanamkan dalam diri sendiri.

f. Melibatkan diri

Orang yang telah berusaha untuk menuju proses aktualisasi diri

akan memiliki suatu misi dan visi yang jelas tentang dirinya sendiri.

Orang yang mengaktualisasikan diri akan membaktikan hidupnya

pada pekerjaan, tugas, kewajiban/panggilan tertentu yang mereka

pandang penting (Goble, 1987: 53). Proses aktualisasi diri ini

melibatkan dirinya dalam segala bidang pekerjaan. Melibatkan diri

mengandung makna bahwa diri seseorang memiliki suatu komitmen.

Komitmen yang mengantarkan kepada suatu penghayatan yang

mendalam terhadap perbuatan-perbuatan yang ada di luar dirinya.

g. Menilai kemajuan diri

Seseorang dalam menuju proses aktualisasi diri, perlu

menyediakan waktu untuk duduk tenang dan merenungkan dirinya. Ia

perlu bertanya pada dirinya sendiri: apakah saya sudah mencapai

proses aktualisasi diri? Bagaimana saya mengaktualisasikan diri dalam

kehidupan dan karya-karya yang sedang saya geluti? Dengan

seseorang membuat pertanyaan terebut berarti ia sudah mengarah pada

proses untuk memperbaiki dan menilai diri sendiri dalam rangka

memperbaharui usaha-usaha untuk ke arah yang lebih baik.

Page 40: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

24

B. Siswa SMA Sebagai Remaja

1. Pengertian Remaja

Siswa-siswi SMA adalah siswa-siswi yang duduk di bangku sekolah

dengan rentang usia antara 16-18 tahun. Orang yang berusia antara 12-18

tahun disebut sebagai remaja. Jadi siswa-siswi SMA juga disebut sebagai

remaja. Remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa

(Rumini dan Sundari, 2004: 53). Hal ini dipertegas oleh Syahril dan

Ahmad (1986) bahwa remaja adalah individu yang sedang dalam masa

peralihan dari masa anak kepada masa dewasa. Masa peralihan dari anak-

anak ke dewasa ini bukan hanya dalam artian psikologis tetapi juga fisik.

Masa remaja adalah suatu masa transisi atau perpindahan dari masa

kanak-kanak ke masa dewasa. Masa remaja merupakan masa yang paling

penting karena perkembangannya masa ini sangat menentukan

perkembangannya di masa-masa selanjutnya sehingga remaja siap

menghadapi masa dewasa. Salzman mengemukakan bahwa remaja

merupakan masa perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap

orang tua ke arah kemandirian (independence), minat-minat seksual,

perenungan diri dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu

moral (Yusuf, 2006: 184).

Remaja sebagai individu berada dalam proses berkembang, yaitu

berkembang ke arah kematangan atau kemandirian untuk mencapai

aktualisasi diri. Remaja memerlukan bimbingan karena mereka masih

kurang memiliki pemahaman dan wawasan tentang dirinya dan

Page 41: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

25

lingkungannya. Masa-masa perkembangan remaja tersebut masih banyak

yang mengalami masalah-masalah yang bisa membuat mereka gelisah dan

cemas. Remaja yang berhasil memahami dirinya dan peran-perannya maka

remaja akan menemukan jati dirinya, dalam arti remaja akan memiliki

kepribadian yang sehat. Sebaliknya remaja yang gagal akan mengalami

kebimbangan, ia akan cenderung kurang dapat menyesuaikan diri baik

dengan dirinya sendiri maupun orang lain. Dengan demikian remaja sulit

mencapai aktualisasi.

2. Tugas Perkembangan Remaja

Tugas perkembangan remaja yang terkait dengan aktualisasi diri

adalah mencapai kebebasan emosional dari orang tua atau orang dewasa

lainnya. (guru, kakak atau orang lain yang lebih dewasa). Remaja harus

bersikap mandiri, mampu mengambil keputusan-keputusan sendiri tanpa

harus menggantungkan diri pada orang tua, sehingga ia dapat

mengembangkan kemampuannya (potensi) dan mampu bersikap mandiri.

Selain tugas perkembangan mencapai kebebasan emosional dari

orang tua dan orang dewasa lainnya, seorang remaja juga berusaha untuk

mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep yang penting untuk

kompetensi kewarganegaraan, karena remaja mulai tertarik berbicara

ketidakadilan, kemiskinan sehingga ia berani menentang pemerintah atas

ketidakadilan, memperjuangkan kebenaran. Orang yang mengatualisasikan

diri memiliki sikap otonom dan dapat berdiri sendiri (Schultz, 1991: 110).

Page 42: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

26

Secara umum, remaja yang memiliki tingkat aktualisasi diri yang

tinggi sudah dapat memimpin dirinya sendiri dalam semua pemeliharaan

kesehatan, memperoleh penerimaan dan penghargaan dari teman-

temannya, memiliki ketrampilan, mampu mengembangkan

kemampuannya, menolak kekuasaan orang tua dalam beberapa masalah,

bertanggung jawab sebagai orang dewasa. Sebaliknya, remaja yang

memiliki tingkat aktualisasi diri yang rendah selalu menolak perbaikan,

banyak tidur dan makan tidak teratur serta tidak kreatif.

Sukses yang diperoleh remaja dalam melaksanakan tugas

perkembangan akan membawa remaja dalam penyesuaian diri yang lebih

baik sepanjang hidupnya dan kesempatan yang baik untuk melaksanakan

tugas perkembangan selanjutnya.

C. Bimbingan Klasikal

1. Pengertian Bimbingan Klasikal

Bimbingan mengandung layanan kepada siapa saja yang

membutuhkan bantuan dan kepada siapa saja yang dibantu. Menurut

Shertzer dan Stone “Bimbingan adalah proses menolong individu

memahami dirinya sendiri dan dunianya. Pengertian tersebut dipertegas

lagi oleh Shirley A. Hamrin yang menyatakan bahwa “Bimbingan adalah

menolong seseorang menerobosi dirinya agar dapat mengenal sedalam-

dalamnya dirinya sendiri” (Aryatmi, 1983). Jadi, dari penjelasan kedua

ahli di atas dapat diartikan bahwa bimbingan adalah suatu proses yang

Page 43: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

27

kontinyu, dimana proses tersebut dapat membantu/menolong seseorang

untuk memahami dirinya agar dia dapat mengarahkan dirinya, bertindak

wajar dalam menghadapi masalah.

Bidang bimbingan yang ada dalam penelitian ini adalah bimbingan

klasikal. Bimbingan klasikal diadakan di kelas dan diikuti oleh siswa-siswi

dalam kelas tersebut, dimana bimbingan ini diadakan pada jam bimbingan.

Bimbingan klasikal diadakan di kelas supaya siswa dapat mengemukakan

pendapatnya dalam proses mencapai aktualisasi diri sehingga siswa dapat

mengembangkan kemampuan (potensi) yang dimilikinya tanpa mengalami

hambatan-hambatan.

Menurut Winkel (1997: 520) bimbingan klasikal adalah suatu

bimbingan yang diberikan kepada kelompok siswa yang tergabung dalam

setu satuan kelas di tingkat tertentu pada jenjang pendidikan, pada waktu

yang ditetapkan dalam jadwal bimbingan. Bimbingan klasikal merupakan

sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa,

yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari perkembangan pendidikan

bagi dirinya. Selain itu membantu siswa menghadapi masalah-masalah

pribadi agar mereka dapat mengidentifikasikan, memahami, dan

memecahkan masalah-masalah mereka; baik pribadi maupun sosial. Hal

ini berarti bahwa dari masalah-maslah siswa guru dapat membuat topik-

topik layanan bimbingan berdasarkan kebutuhan siswa-siswi.

Kegiatan layanan bimbingan bertujuan untuk mendampingi siswa

dalam mengenal dirinya, lingkungan dan mengembangkan kariernya

Page 44: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

28

(Prayitno, 1997). Layanan bimbingan klasikal di Sekolah Menengah

diarahkan pada terpenuhinya setiap tugas perkembangan remaja pada

bidang akademik, karier, dan pribadi-sosial. Tujuan tersebut diterapkan

melalui penyusunan topik-topik bimbingan klasikal. Topik-topik

bimbingan berisikan pokok-pokok bahasan setiap aspek tugas

perkembangan remaja yang akan diberikan guru pembimbing melalui

bimbingan klasikal.

Menurut Winkel (1997: 519), tujuan pelayanan bimbingan yaitu

supaya siswa yang dilayani mampu mengatur kehidupan sendiri, memiliki

pandangannya sendiri dan tidak sekedar mengikuti pendapat orang lain,

mengambil sikap sendiri dan berani menanggung sendiri akibat atau

konsekuensi dari segala tindakannya. Hal ini berarti peran guru

pembimbing sangat dibutuhkan untuk membantu siswa mengembangkan

pribadinya.

2. Manfaat Bimbingan Klasikal

Winkel & Sri Hastuti (2004: 565) mengatakan bahwa bimbingan klasikal

bermanfaat bagi tenaga bimbingan dan juga bagi para siswa. Manfaat bagi

tenaga bimbingan, antara lain:

a. Mendapat kesempatan untuk berkontak dengan banyak siswa sekaligus

dapat mengenal siswa.

Page 45: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

29

b. Menghemat waktu dan tenaga dalam kegiatan yang dapat dilakukan

dalam suatu kelompok. Misalnya; memberikan informasi yang

memang dibutuhkan oleh semua siswa.

c. Memperluas ruang gerak, lebih-lebih bila jumlah tenaga alternatif di

sekolah hanya satu atau dua orang saja.

E. Peran Pelayanan Bimbingan Klasikal di Sekolah Dalam Peningkatan

Aktualisasi Diri

Pelayanan bimbingan secara professional di Indonesia sampai saat ini

difokuskan pada generasi muda yang masih duduk di bangku sekolah dan

hanya terealisasi pada tahap pendidikan sekolah lanjutan dan perguruan tinggi

(Winkel & Sri Hastuti, 2004: 1). Pelayanan bimbingan di sekolah salah

satunya dilaksanakan dengan cara bimbingan klasikal.

Pelayanan bimbingan di sekolah memegang peranan penting untuk

membantu siswa dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Dalam

proses pencapaian aktualisasi diri, siswa membutuhkan bantuan dari orang

yang lebih dewasa untuk memberikan dorongan bagi dirinya dalam

menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan (potensi) yang dimilikinya.

Guru dan orang tua berperan penting dalam membantu siswa karena selama

siswa masih mengalami kebingungan dan keraguan untuk memilih

kemampuan apa yang cocok bagi dirinya, dengan cara memberikan informasi,

fasilitas yang mendukung mereka untuk berapresiasi dalam kemampuannya

(potensi).

Page 46: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

30

Informasi yang mereka tangkap dari guru maupun orang tua membuat

mereka menjadi lebih tahu apa yang penting bagi dirinya dan bisa membuat

mereka merasa nyaman dengan dirinya sendiri, selain itu informasi yang

mereka dapatkan membuat mereka lebih percaya diri dengan kemampuan

yang mereka miliki. Oleh sebab itu guru pembimbing dapat membantu mereka

untuk mengaktualisasikan diri melalui kegiatan-kegiatan yang ada disekolah.

Pelayanan yang dilakukan terus menerus dalam kurun waktu tertentu

dapat membantu siswa-siswi untuk semakin mengembangkan kemampuan

(potensi) yang dimilikinya serta mampu mewujudkan dirinya apa adanya. Jadi,

pelayanan bimbingan klasikal menjadi suatu bagian yang penting dalam usaha

menumbuhkan dan mengembangkan aktualisasi diri siswa. Pelayanan

bimbingan klasikal, membantu siswa untuk semakin menumbuhkan dan

mengembangkan kemampuannya (potensi) untuk menjadi pribadi yang sehat,

bertanggungjawab terhadap kehidupannya sendiri serta mampu merencanakan

masa depan.

Pelayanan bimbingan klasikal dilaksanakan dengan mengadakan

sejumlah kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan sejalan dengan

topik-topik yang telah direncanakan berdasarkan kebutuhan siswa, sehingga

siswa dapat mencapai aktualisasi diri melalui topik-topik yang diberikan oleh

guru pembimbing.

Page 47: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD).

Menurut Irwanto (2006) metode Focus Group Discussion (FGD) merupakan

salah satu metode perolehan data yang makin sering digunakan dalam

penelitian sosial. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

tentang hambatan-hambatan yang dialami siswa-siswi kelas XI SMA Stella

Duce Bantul tahun pelajaran 2008/2009 dalam mengaktualisasikan dirinya.

B. Subyek Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas XI

SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009. Peneliti

memilih penelitian di SMA Stella Duce Bantul dengan pertimbangan SMA

Stella Duce Bantul memiliki guru pembimbing; memiliki jam Bimbingan dan

Konseling di kelas; pembimbing memiliki kesempatan yang besar untuk

meningkatkan dan mengembangkan aktualisasi diri siswa-siswinya.

Tabel 1

Rincian Jumlah Siswa-Siswi SMA Stella Duce Bantul

Tahun Pelajaran 2008/2009

Kelas Jumlah Siswa

XI IPA 13 siswa

XI IPS 28 siswa

Jumlah Total 41 siswa

Page 48: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

32

C. Alat Penelitian

1. Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Focus Group Discussion (FGD).

a. Pengertian Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion (FGD) merupakan salah satu metode

perolehan data yang sering digunakan dalam penelitian sosial, karena

FGD sangat sistematis. FGD adalah suatu proses pengumpulan data

dan informasi yang sistematis mengenai suatu permasalahan tertentu

yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok (Irwanto, 1006: 1).

Focus Group Discussion (FGD) sendiri bisa diartikan juga

sebagai sebuah pembicaraan dengan sejumlah terbatas orang antara 6-

10 orang yang dianggap mempunyai sebuah pengalaman serupa yang

menyangkut sebuah topik/persoalan yang ingin diketahui

(www.agarorangtahu.blogspot.com). Apabila ada peserta yang tidak

saling kenal dapat memberikan keuntungan bagi peneliti, karena

tanggapan mereka terhadap masalah bisa bervariasi (Irwanto, 2006).

2. Alasan Menggunakan Focus Group Discussion (FGD)

Menurut Irwanto (2006, 3) minimum ada tiga alasan

menggunakan FGD, yaitu:

Page 49: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

33

1) Secara fisiologis peneliti menggunakan FGD, karena:

a) Pengetahuan yang diperoleh dalam menggunakan sumber

informasi dari berbagai latar belakang pengalaman tertentu

dalam sebuah proses diskusi, memberikan perspektif yang

berbeda dibanding jika pengetahuan diperoleh dari proses

komunikasi searah antara penelitian dengan yang diteliti.

b) Penelitian tidak selalu terpisah dengan aksi. Diskusi sebagai

proses pertemuan antarpribadi merupakan aksi. Artinya, selama

pertemuan peserta mengeluarkan buah pikiran dan berdebat

atau saling mengkonfirmasi pengalaman masing-masing, maka

peserta akan mengalamani perubahan. Untuk mencegah akibat-

akibat yang tidak diinginkan FGD harus dilakukan sedemikian

rupa sehingga berdampak positif bagi semua peserta, peserta

bebas mengungkapkan pendapatnya.

2. Secara metodologi peneliti menggunakan FGD, karena:

a) Adanya keyakinan bahwa masalah yang diteliti tidak dapat

dipahami dengan metode survei atau wawancara individu

karena pendapat kelompok penting.

b) Untuk memperoleh data kualitatif yang bermutu dalam waktu

yang relatif singkat.

c) Sebagai metode yang dirasakan cocok bagi permasalahan yang

bersifat sangat lokal dan spesifik. Oleh karena itu FGD yang

Page 50: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

34

melibatkan masyarakat setempat dipandang sebagai pendekatan

yang paling sesuai.

3. Alasan praktis

Penelitian yang bersifat aksi membutuhkan perasaan memiliki

dari masyarakat yang diteliti, sehingga pada saat peneliti

memberikan rekomendasi aksi, dengan mudah masyarakat bisa

menerima rekomendasi tersebut. Partisipan dalam FGD

memberikan jalan bagi tumbuhnya saling memiliki.

Dari ketiga alasan di atas, pelaksanaan FGD dapat berjalan lancar

apabila didukung dengan adanya kerja tim, karena pembentukan tim

adalah langkah awal yang paling menentukan keberhasilan FGD. Team

work tersebut antara lain (Irwanto, 2006: 16):

a. Moderator

Moderator adalah orang yang memimpin atau memfasilitasi diskusi.

Ia harus memahami tujuan dan pertanyaan penelitian dan terampil

dalam mengelola diskusi.

b. Pencatat Proses

Pencatat poses bertugas merekam inti permasalahan yang

didiskusikan serta dinamika kelompoknya.

c. Penghubung Peserta

Penghubung peserta adalah orang yang bertugas mencari peserta

FGD sesuai dengan kriteria yang telah diterapkan. Orang yang

Page 51: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

35

bertugas ini harus mengetahui situasi setempat dan tahu cara

memperoleh dukungan.

d. Bloker

Bloker adalah anggota tim dengan tugas khusus menjaga agar proses

FGD tidak terganggu, sehingga FGD dapat berjalan dengan lancar

dan tertib.

e. Petugas Logistik

Petugas logistik adalah anggota tim yang membantu memberikan

transformasi kepada para peserta, memastikan adanya tempat untuk

FGD, dan memastikan terpenuhinya kebutuhan lainnya, seperti

konsumsi dan alat-alat komunikasi.

3. Persiapan Focus Group Discussion (FGD)

Sebelum melakukan FGD diperlukan persiapan yang matang dan

memerlukan waktu yang lama, karena keberhasilan dalam FGD sangat

tergantung dari hal-hal yang telah disiapkan. Untuk itu perlu

diperhatikan hal-hal dibawah ini (Irwanto, 2006: 61):

1) Pengembangan pertanyaan

Pertanyaan-pertanyaan yang hendak digunakan lebih baik

dipersiapkan di rumah, dengan membaca kembali tujuan

penelitian/FGD dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan tersebut

menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti oleh

Page 52: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

36

peserta. Pertanyaan-pertanyaan panduan dalam FGD sebagai

berikut:

Pada pertemuan pertama:

Sebelum proses FGD dimulai diberikan cerita pengantar yang

berjudul “Souvenir Kehidupan”, dapat dilihat pada lampiran 1.

a) Apa makna dari cerita diatas?

b) Apakah Anda sudah menemukan “Souvenir Kehidupan”

(kemampuan/potensi) kalian?

Jika Ya, sebutkan wujud nyatanya?

Jika Tidak, apa alasannya?

c) Apakah Anda sudah mengungkapkan kemampuan yang Anda

miliki kepada orang tua? Ceritakan?

d) Di sekolah aktivitas belajar apa yang telah Anda lakukan untuk

mengasah kemampuan Anda?

e) Di luar sekolah aktivitas apa yang telah kalian lakukan untuk

mengasah kemampuan Anda?

Pada pertemuan kedua:

a) Apa saja hambatan-hambatan yang Anda alami ketika akan

mengembangkan kemampuan-kemampuan tersebut?

b) Apa saja usaha-usaha yang telah Anda lakukan untuk

mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

c) Gambarkan suatu lambang yang dapat mewakili “souvenir

kehidupan” Anda?

Page 53: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

37

2) Mendaftar peserta

Peserta hendaknya didaftar, karena bermanfaat untuk analisis data

dimana data tersebut dapat digunakan untuk membuat analisis.

3) Pencatatan proses

Pencatatan proses adalah komponen penting dalam persiapan FGD,

karena dapat membuat kesimpulan dari proses FGD. Adapun tugas

pencatat proses adalah: (1) mencatat proses diskusi, (2)

memberitahukan moderator jika ada topik yang luput dari

perhatian.

4. Manfaat, Keuntungan, Keunggulan, dan Kelemahan

Menggunakan Focus Group Discussion (FGD)

1) Manfaat dari FGD (www.agarorangtahu.blogspot.com)

1) Memperoleh informasi yang banyak secara cepat

2) Mengidentifikasi dan menggali informasi mengenai

kepercayaan, sikap, dan perilaku kelompk tertentu.

3) Menghasilkan ide-ide untuk penelitian lebih dalam

4) Cross-cek data dari sumber lain atau dengan metode lain.

2) Keuntungan menggunakan FGD (Krueger, 1994)

a) FGD merupakan penelitian yang berorientasi sosial, mereka

dipengaruhi oleh pendapat dari orang lain dan membuat

keputusan setelah mendengarkan saran dari orang-orang sekitar

mereka.

Page 54: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

38

b) Format FGD berada di tangan moderator.

c) FGD memiliki validitas yang tinggi, tekniknya mudah dpahami

dan hasilnya dapat dipercaya.

d) FGD hanya membutuhkan biaya yang murah.

3) Keunggulan FGD (Krueger, 1994)

a) Riset dapat diadakan secara tepat

b) Responden tidak dipaksa untuk menjawab pertanyaan, mereka

akan memberikan pikiran dan jawaban serius.

c) Responden mudah angkat bicara karena tidak ada perbedaan

diantara mereka.

d) Suasana kelompok akan membantu menstimulus responden

untuk bicara.

e) Terjadi efek simultan, saat responden berpendapat maka yang

lain akan ikut berkomentar.

f) Sinergi diciptakan oleh kelompok.

4) Kelemahan FGD (Krueger, 1994)

a) Diskusi dapat didominasi pembicaraannya oleh segelintir

orang.

b) Informasi hanya dapat diperoleh dari setiap responden.

c) Terdapat ketidakmerataan cakupan dari setiap topik

pembicaraan.

d) Sudut pandang anggota minoritas kelompok dapat terabaikan

atau tidak berpengaruh.

Page 55: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

39

5. Peran Penting yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam

pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD)

1) Memahami tujuan dan garis besar dari penelitian yang akan

dilakukan.

2) Mendesain panduan moderator dan alur diskusi disesuaikan dengan

tujuan penelitian.

3) Menyeleksi responden berdasarkan kriteria penelitian sebagai

peserta FGD.

4) Mengatur tim dalam membantu pelaksanaan, antara lain bagian

akomodasi, perlengkapan, logistik, konsumsi, dan dokumentasi.

5) Bersama tim menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan, yakni ruang

pertemuan khusus (tenang dan luas), alat pencatat (bolpen atau

pensil dan kertas atau buku).

2. Validitas Focus Group Discussion (FGD)

Menurut Krueger (1994: 31) Focus Group Discussion (FGD) dapat

dikatakan valid bila digunakan dengan hati-hati untuk satu masalah atau

permasalahan yang cocok untuk penyelidikan focus group. Validitas

adalah tingkat sebuah prosedur, apakah prosedur tersebut dapat mengukur

hal yang menjadi tujuan dari pengukuran.

Focus group pada umumnya memiliki validitas, yang dilihat melalui

tingkat kepercayaan pada pendapat partisipan. Jumlah kelompok dalam

FGD 2-4 kelompok dan jumlah masing-masing dari kelompok tersebut

Page 56: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

40

berjumlah antara 7-11 orang, dan peserta yang memiliki pengalaman yang

sama namun peserta harus heterogen (Krueger, 1994: 32).

D. Prosedur Pengumpulan Data

1. Tahap Persiapan

Sebelum alat penelitian dipergunakan dalam penelitian, alat diuji

coba terlebih dahulu. Uji coba bertujuan untuk mengetahui kualitas

pertanyaan FGD. Uji coba pertanyaan panduan FGD dilakukan pada

tanggal 11 Agustus 2008 dan pesertanya adalah mahasiswa BK angkatan

2004 dengan keseluruhan subyek sebanyak 7 mahasiswa. Pelaksanaan uji

coba berjalan dengan lancar dan para mahasiswa melakukan diskusi

dengan tenang dan antusias. Hasil uji coba dapat dilihat pada lampiran 2.

a. Persiapan Teknis

Sebelum penelitian dilakukan, peneliti mengubungi koordinator

BK SMA Stella Duce Bantul untuk meminta ijin penelitian. Peneliti

menghubungi koordinator BK dengan tujuan untuk memperoleh

informasi dan waktu (jadwal) untuk penelitian, yang disesuaikan

dengan waktu bimbingan klasikal. Selanjutnya peneliti dianjurkan

untuk menggunakan waktu bimbingan klasikal di kelas untuk

penelitian.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam persiapan teknis adalah

sebagai berikut:

Page 57: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

41

1) Pembentukan Tim

Sebelum melakukan penelitian, peneliti membentuk tim

untuk membantu proses FGD. Dalam pemilihan teman-teman yang

akan membantu dalam proses FGD, peneliti berusaha memilih

orang-orang yang kompeten dan mampu melaksanakan tugas yang

telah ditentukan dengan penuh tanggung jawab. Orang-orang yang

dapat diandalkan dalam mengelola kelas, menguasai materi, dan

mampu menjalin relasi yang baik dengan tim serta mampu

menjalin kerjasama dengan peserta FGD. Selain itu peneliti

berusaha memilih tim yang lancar menggunakan bahasa daerah

setempat, agar proses FGD berjalan dengan lancar.

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti mengadakan

briefing pada setiap anggota tim yang dilakukan pada tanggal 19

Agustus 2008, tujuannya adalah agar mereka mengerti hal-hal yang

harus dilakukan saat FGD berlangsung, selanjutnya melakukan

briefing antara moderator dan asisten moderator (Krueger,

1994:127). Peneliti menjelaskan tentang aktualisasi diri,

mempersiapkan hal-hal yang akan ditanyakan saat FGD dan

menjelaskan tugas-tugas yang akan dilakukan pada setiap anggota

tim.

Dalam proses FGD maka diperlukan tim sebagai berikut serta

fungsi masing-masing anggota tim yaitu:

Page 58: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

42

a) Moderator

Moderator adalah orang yang memimpin atau

memfasilitasi diskusi. Moderator harus dapat memahami tujuan

dan pertanyaan penelitian, dan terampil dalam mengelola

diskusi.

Menurut Irwanto (2006: 28), dalam melaksanakan FGD,

moderator memerlukan berbagai keterampilan. Melatih

moderator untuk menguasai ketrampilan-ketrampilan agar

kualitas FGD dan tujuan penelitian dapat tercapai. Ada dua

kategori yang perlu dipelajari yaitu :

Keterampilan substansi, yaitu keterampilan yang

diperlukan moderator dalam memahami substansi

permasalahan yang didiskusikan. Keterampilan ini harus

memungkinkan moderator memahami isi diskusi atau arti dari

setiap ucapan moderator.

Keterampilan proses, yaitu keterampilan yang perlu

dikuasai moderator untuk mengatur proses diskusi, sehingga

tujuan yang ingin dicapai dengan memfokuskan diskusi pada

persoalan yang hendak diteliti dapat benar-benar tercapai.

b) Pencatat Proses

Pencatat proses adalah orang yang mempunyai tugas

sebagai pencatat proses diskusi yang sedang berlangsung dan

Page 59: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

43

merekam inti permasalahan yang didiskusikan serta dinamika

kelompoknya.

Tugas yang dilakukan oleh pencatat proses antara lain :

1) Mencatat proses diskusi, terutama tema yang muncul,

konflik-konflik, perasaan-perasaan yang dikemukakan,

siapa yang dominan pada topik, dan apakah ada peserta

yang terlalu pasif sehingga belum memperoleh kesempatan

bicara.

2) Memberitahu moderator jika ada topik atau permasalahan

yang luput dari perhatiannya. Moderator juga dapat

bertanya pencatat proses untuk mengecek apakah ada yang

terlewat.

c) Penghubung Peserta

Penghubung peserta adalah orang yang menghubungi

pihak sekolah untuk meminta ijin kepada Kepala Sekolah dan

Koordinator BK di sekolah untuk melakukan FGD.

d) Bloker

Bloker adalah anggota tim dengan tugas khusus, menjaga

agar FGD tidak terganggu.

e) Petugas Logistik

Petugas logistik adalah anggota tim yang membantu

menentukan tempat dan alat-alat komunikasi selama

melaksanakan proses FGD.

Page 60: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

44

2) Memilih Tempat

Ruang yang digunakan saat melakukan FGD dipilih ruang

yang nyaman dan sedikit gangguan, ruang yang dipilih dalam

melakukan FGD adalah ruang yang terbuka dan luas, yaitu ruang

aula.

Dalam pemilihan tempat duduk, siswa duduk di bawah

(lesehan) dengan tujuan agar siswa dapat menjadi lebih santai dan

leluasa dalam bergerak. Posisi duduk melingkar agar siswa fokus

pada topik yang akan dibahas. Dan selain itu peserta dapat saling

menjalin hubungan yang baik.

2. Persiapan FGD

a) Pengembangan pertanyaan

Pertanyaan-pertanyaan kunci untuk FGD sebelum

mengadakan diskusi kelompok dengan siswa. Beberapa rumusan

pertanyaan untuk melakukan FGD :

1) Tujuan penelitian: Mengetahui apa saja hambatan-hambatan

aktualisasi diri siswa-siswi kelas XI SMA Stella Duce Bantul.

2) Pertanyaan penelitian: Hambatan-hambatan apa saja yang

dialami siswa-siswi dalam mengembangkan kemampuannya.

b) Mendaftar peserta

Peserta didaftar agar dalam melakukan analisa dapat lebih

mudah dalam memasukkan data-data yang diperlukan.

Page 61: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

45

c) Mengurus logistik

Untuk menunjang pelaksanaan FGD maka dibutuhkan

perencanaan yang baik, seperti menyiapkan alat pencatat, ruang

dan tempat duduk, pengeras suara jika dimungkinkan,

ruang/tempat untuk melakukan blocking, dan makanan kecil.

d) Pencatat proses

Pencatat proses adalah komponen penting dalam persiapan

FGD. Orang yang mencatat proses adalah rekan kerja moderator.

2. Tahap Pelaksanaan

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan FGD adalah

sebagai berikut:

a Jumlah Peserta

Dalam pelaksanaan FGD jumlah peserta merupakan faktor

penting yang harus dipertimbangkan. Agar efektif, maka jumlah

peserta harus sangat dibatasi. Menurut Dawson, Manderson & Tallo

(1993) berbagai literatur tentang FGD jumlah yang ideal adalah 7-11

orang. Bila terlalu sedikit tidak memberi variasi yang menarik, dan

terlalu banyak akan mengurangi kesempatan masing-masing peserta

untuk memberikan sumbangan pikiran yang mendalam (dalam

Irwanto, 2006).

Page 62: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

46

b Ciri-ciri peserta

Peserta yang dipilih dari populasi atau komunitas yang benar-

benar relevan dengan persoalan yang dihadapi. Ada beberapa isu

homogen-heterogen kelompok yang perlu dipahami yaitu :

1) Pemilihan ciri-ciri peserta homogenitas dan heterogenitas peserta,

harus sesuai dengan tujuan diadakannya FGD.

2) Dalam mempertimbangkan persoalan hetero-homogenitas perlu

dipertimbangkan variabel yang akan diupayakan untuk haterogen

atau homogen.

3) Semakin homogen, sebenarnya semakin tidak perlu diadakan FGD

karena dengan melakukan wawancara satu orang hasilnya sudah

sama.

4) Semakin heterogen semakin sulit untuk menganalisa hasil FGD

karena variasi terlalu besar. Setiap perbedaan adalah sah, dan oleh

karena itu tidak akan menghasilkan pemahaman yang bermanfaat.

5) Homogenitas-heterogenitas tergantung dari aspek-aspeknya. Jika

jenis kelamin, status social ekonomi, latar belakang agama,

homogen, tetapi pengalaman dalam melaksanakan usaha kecil

heterogen, maka kelompok masih dapat berjalan dengan baik dan

FGD masih dianggap perlu.

6) Dengan demikian, yang perlu dipertimbangkan adalah ciri-ciri

mana yang harus heterogen dan ciri-ciri mana yang harus

homogen. Pengalaman dalam hal materi hendaknya dipahami

Page 63: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

47

sebaiknya ada heterogenitas, walau tidak terlalu besar. Sedangkan

faktor-faktor lain, yang tidak berhubungan dengan pengalaman

tersebut dapat sangat homogen.

c Komunikasi moderator-pencatat prosedur

Dalam melaksanakan FGD, moderator harus dapat

berkomunikasi dengan pencatat proses. Untuk itu terdapat aturan

sebagai berikut:

1) Pemimpin diskusi tetap moderator, bukan pencatat proses. Jika ada

tidak dimengerti pencatat proses, lebih baik ditanyakan pada

moderator, namun jangan memotong pembicaraan sendiri.

2) Komunikasi dilakukan dengan kertas-kertas kecil atau berbicara

seperlunya dengan suara pelan pada moderator.

3) Dalam keadaan sangat mendesak, pencatat proses dapat meminta

waktu pada moderator untuk klarifikasi.

Komunikasi moderator-pencatat proses harus dua arah, dan

pencatat proses dapat mengambil inisiatif. Akan tetapi, cara yang

ditempuh tidak menganggu jalannya diskusi.

Pelaksanaan penelitian dilakukan di luar ruang kelas. Dalam

melakukan FGD, masing-masing kelas menggunakan waktu 45 menit.

Setiap kelas di bagi menjadi 2 kali pertemuan.

Page 64: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

48

Tabel 2

Jadwal Pengumpulan Data Penelitian

Kelas Tanggal

Pengumpulan Data

Waktu Pengumpulan

Data

Jumlah

siswa

XI IPA 21 Agustus 2008 45 menit 13 siswa

XI IPS (1) 21 Agustus 2008 45 menit 10 siswa

XI IPA 28 Agustus 2008 45 menit 13 siswa

XI IPS (1) 28 Agustus 2008 45 menit 10 siswa

XI IPS (2) 04 September 2008 45 menit 9 siswa

XI IPS (2) 11 September 2008 45 menit 9 siswa

XI IPS (3) 18 September 2008 45 menit 9 siswa

XI IPS (3) 25 September 2008 45 menit 9 siswa

Sebelum melakukan FGD, peneliti terlebih dahulu memberi pengantar

dan maksud serta tujuan kepada siswa. Setelah diberikan penjelasan, sebelum

memulai FGD moderator memberikan sebuah cerita yang berjudul “Souvenir

Kehidupan” untuk masuk ke topik masalah. Setelah siswa membaca cerita

“Souvenir Kehidupan” moderator langsung ke topik permasalahan yang akan

dibahas dengan memberikan pertanyaan dan siswa diminta untuk

mendiskusikan pertanyaan yang diberikan oleh moderator, dan petugas lain

melakukan tugasnya sesuai dengan tugasnya masing-masing. Pada akhir

pertemuan, peneliti mengucapkan terima kasih kepada siswa yang telah

bersedia melakukan FGD.

E. Teknik Analisa Data

Tehnik analisa data dari penelitian ini adalah menghubungkan-

hubungkan faktor yang dapat diidentifikasi dalam data dan menjelaskannya.

Dalam penelitian akademik yang melibatkan lebih dari satu kelompok FGD,

Page 65: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

49

maka data catatan proses yang ada harus disajikan dalam bentuk yang dapat

dibaca oleh peneliti.

Dalam melakukan analisis, maka langkah-langkah yang perlu diambil

adalah (Irwanto, 2006: 82-84):

1. Peneliti memeriksa terlebih dahulu apakah tujuan FGD tercapai, dengan

melihat dari jumlah pertanyaan yang ditanyakan sesuai dengan rencana

atau tidak.

2. Apakah ada perubahan dalam tujuan FGD yang terjadi karena input dari

peserta?

3. Peneliti mengidentifikasikan masalah utama yang dikemukakan oleh

peserta.

4. Peneliti merumuskan variasi peserta dalam persoalan utama, variasi

sebagai perbedaan-perbedaan yang timbul, dari yang sangat ekstrem

sampai yang hanya berbeda sedikit saja. Jika perbedaan ini muncul, maka

keduanya harus disajikan secara obyektif.

5. Peneliti membuat kerangka prioritas dari persoalan-persoalan yang muncul

berdasarkan sumberdaya yang ada.

6. Penelitian melakukan koding sesuai dengan faktor-faktor yang

dikehendaki.

7. Dalam berpikir mengenai rekomendasi atau implikasi dari penelitian

dilandasi pemikiran bahwa akan ada kemungkinan FGD dilakukan

berdasarkan cita-cita besar, baik teoritis maupun praktis, maka analisa

tidak menghilangkan ciri-ciri lokal data yang ada.

Page 66: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini memuat jawaban atas masalah penelitian yaitu “Apa saja

hambatan-hambatan aktualisasi diri siswa kelas XI SMA Stella Duce Bantul

Tahun Pelajaran 2008/2009” serta “Topik-topik bimbingan klasikal manakah yang

sesuai untuk siswa-siswi kelas XI SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran

2008/2009”. Penyajian hasil penelitian dilanjutkan dengan pembahasan terhadap

hasil penelitian tersebut.

Ada beberapa hal yang dikemukakan oleh peneliti dengan keterbatasan yang

terkandung dalam penelitian ini. Pertama, yang berkaitan dengan pertanyaan

penelitian. Pertanyaan penelitian yang berbentuk terbuka memungkinkan tidak

semua siswa mengungkapkan semua yang dirasakan oleh siswa karena mereka

merasa malu. Kedua, yang berkaitan dengan hasil penelitian. Hasil penelitian ini

bukanlah hal yang tetap atau permanen karena aktualisasi diri bisa berubah-ubah

sesuai dengan kebutuhan siswa.

A. Tingkat Aktualisasi Diri Siswa-Siswi SMA Kelas XI Stella Duce Bantul,

Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009

Aktualisasi diri siswa kelas XI SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta

tahun pelajaran 2008/2009. Pengumpulan data kualitatif digunakan untuk

penggunaan instrumen wawancara mendalam dan pengamatan, penggunaan

data kuantitatif untuk mengetahui persentasi jawaban-jawaban dari siswa

Page 67: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

51

karena penelitian yang dilakukan berusaha untuk menerangkan realita sosial

sebagaimana yang dialami oleh individu atau siswa.

Susunan Tim untuk melakukan Focus Group Discussion (FGD) telah di

bahas pada bab III. Susunan Tim FGD dapat dilihat pada lampiran 3. Hasil

FGD SMA Stella Duce Bantul Tahun Pelajaran 2008/2009 adalah:

1. Kelas XI IPA

Proses FGD dilakukan 2 kali pertemuan. Antara lain:

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 21 Agustus 2008

dengan jumlah peserta 13 siswa, 10 orang siswa putri dan 3 orang

siswa putra. Pertemuan ini membahas apakah siswa-siswi kelas XI IPA

sudah menemukan kemampuan (potensi) yang terpendam dalam diri

mereka. Hasil FGD sebagai berikut:

Tabel 3

Menemukan potensi yang ada dalam diri siswa

No Pernyataan Jumlah siswa yang

mengungkapkan

1 Sudah menemukan kemampuan/potensinya 2 siswa

2 Belum menemukan kemampuan/potensinya 11 siswa

Di kelas ini hanya 2 orang yang bisa menemukan potensi yang

ada dalam dirinya dan 11 siswa yang lain belum menemukan potensi

yang dimilikinya. Hal ini karena mereka belum yakin dengan

kemampuan yang ia miliki, kurang mengenal kemampuannya, dan

belum mendalami kemampuannya tersebut.

Page 68: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

52

b. Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua, dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2008

dengan jumlah peserta 13 siswa, 10 orang siswa putri dan 3 orang

siswa putra. Pertemuan ini membahas tentang hambatan-hambatan dan

usaha-usaha yang dilakukan siswa-siswi kelas XI IPA. Siswa diajak

untuk membuat lambang diri yang bisa mewakili kemampuannya.

Hasil FGD sebagai berikut:

Tabel 4

Hambatan-hambatan dalam mengaktualisasi diri

No Pernyataan Jumlah Siswa yang

mengungkapkan

1 Kurangnya fasilitas yang mendukung. 9 siswa

2 Kurangnya dukungan dari keluarga. 5 siswa

3 Kurang percaya diri (malu). 3 siswa

4 Masih adanya sikap malas dari dalam diri. 3 siswa

5 Takut mengganggu kenyamanan orang lain

pada saat latihan.

2 siswa

6 Tidak adanya minat karena tidak ada teman. 1 siswa

7 Susah untuk bersosialisasi dengan

lingkungan

1 siswa

8 Masih bingung dengan kemampuan yang

dimiliki.

1 siswa

Di kelas ini hambatan yang paling dominan adalah berasal dari

luar atau masyarakat, seperti: kurangnya fasilitas yang mendukung dan

kurangnya dukungan dari orang tua. Anak mempunyai kemampuan

tetapi apabila tidak mendapatkan fasilitas dan dukungan dari orang tua

maupun masyarakat ia tidak dapat mengembangkannya dengan baik

atau anak tidak merasa bebas untuk menyalurkan kemampuannya,

Page 69: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

53

pada akhirnya mereka merasa kurang percaya diri dengan kemampuan

(potensi) yang dimilikinya

Usaha yang dilakukan siswa apabila fasilitas dan dukungan dari

orang tua maupun masyarakat ada, mereka akan belajar, berlatih dan

mengasah kemampuan yang ada, berusaha mengembangkan diri

dengan ikut kegiatan yang menunjang potensi, belajar menabung

(hidup sederhana) untuk mencukupi fasilitas.

2. Kelas XI IPS

Pada kelas IPS jumlah peserta 28 siswa, sehingga moderator membagi

menjadi 3 kelompok. Karena dalam prosedur FGD peserta antara 7-11

orang (Krueger, 1994). Kelompok 1 berjumlah 10 orang; terdiri dari 5

orang siswa putri dan 5 orang siswa putra. Kelompok 2 berjumlah 9 orang;

terdiri dari 4 orang siswa putri dan 5 orang siswa putra. Kelompok 3

berjumlah 9 orang; terdiri dari 5 orang siswa putri dan 4 orang siswa putra.

a. Kelas IPS kelompok 1

1) Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama, dilakukan pada tanggal 21 Agustus

2008 dengan jumlah peserta 10 siswa, 5 orang siswa putri dan 5

orang siswa putra. Pertemuan ini membahas apakah siswa-siswi

kelas XI IPS sudah menemukan kemampuan/potensi yang

terpendam dalam diri mereka. Hasil FGD sebagai berikut:

Page 70: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

54

Tabel 5

Menemukan potensi yang ada dalam diri siswa

No Pernyataan Jumlah siswa yang

mengungkapkan

1 Sudah menemukan kemampuan/potensinya 2 siswa

2 Belum menemukan kemampuan/potensinya 8 siswa

Di kelas ini hanya 2 orang yang bisa menemukan potensi

yang ada dalam dirinya dan 8 siswa yang lain belum menemukan

potensi yang dimilikinya, karena mereka belum yakin dan masih

bingung dengan kemampuan yang ia miliki, belum punya pendirian

yang kuat dengan kemampuannya dan terkadang masih sering

terpengaruh teman-teman.

1. Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua, dilakukan pada tanggal 28 Agustus

2008 dengan jumlah peserta 10 siswa, 5 orang siswa putri dan 5

orang siswa putra. Pertemuan ini membahas tentang hambatan-

hambatan dan usaha-usaha yang dilakukan siswa-siswi kelas XI

IPS. Siswa diajak untuk membuat lambang diri yang bisa mewakili

kemampuannya. Hasil FGD sebagai berikut:

Tabel 6

Hambatan-hambatan dalam mengaktualisasi diri

No Pernyataan Jumlah Siswa yang

mengungkapkan

1 Masih adanya sikap malas dari dalam

diri.

3 siswa

Page 71: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

55

2 Masih bingung dengan kemampuan

yang dimiliki.

3 siswa

3 Adanya pandangan yang berbeda antara

orang tua dan anak.

2 siswa

4 Kurang percaya diri (malu). 2 siswa

5 Kurangnya biaya. 2 siswa

6 Kurangnya motivasi dari diri sendiri. 2 siswa

7 Lingkungan yang kurang mendukung 1 siswa

8 Kurangnya dukungan dari orang tua. 1 siswa

9 Mudah menyerah dan mudah putus asa. 1 siswa

10 Takut salah/gagal. 1 siswa

Di kelas ini hambatan yang paling dominan adalah berasal

dari dalam diri individu, seperti: masih adanya sikap malas untuk

mengembangkan dirinya, rasa kebingungan dengan kemampuan

yang dimiliki, sehingga ia merasa kurang percaya diri dengan

kemampuan (potensi) yang dimilikinya. Selain itu kurangnya

fasilitas dan dukungan dari orang tua menjadi faktor yang penting

karena dengan tidak adanya kedua dukungan tersebut anak tidak

akan berusaha untuk mengembangkan kemampuannya. Karena

keterbatasan fasilitas ini, dapat menghambat pertumbuhan dan

perkembangan anak menjadi pribadi yang sehat.

Usaha yang dilakukan siswa adalah mereka akan belajar,

berlatih dan mengasah kemampuan yang ada, berusaha

mengembangkan diri dengan ikut kegiatan yang menunjang

Page 72: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

56

potensi dan yang paling penting adalah adanya kemauan untuk

memotivasi diri dan untuk menumbuhkan rasa percaya diri.

b. Kelas IPS kelompok 2

1) Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama, dilakukan pada tanggal 04

September 2008 dengan jumlah peserta 9 siswa, 4 orang siswa

putri dan 5 orang siswa putra. Pertemuan ini membahas apakah

siswa-siswi kelas XI IPS sudah menemukan kemampuan/potensi

yang terpendam dalam diri mereka. Hasil FGD sebagai berikut:

Tabel 7

Menemukan potensi yang ada dalam diri siswa

No Pernyataan Jumlah siswa yang

mengungkapkan

1 Sudah menemukan kemampuan/potensinya 5 siswa

2 Belum menemukan kemampuan/potensinya 4 siswa

Di kelas ini ada 5 orang yang bisa menemukan potensi yang

ada dalam dirinya dan 4 siswa yang lain belum menemukan potensi

yang dimilikinya. Mereka belum yakin dan bingung dengan

kemampuan yang ia miliki, masih kurang menggali lagi

kemampuan yang telah dimilikinya, belum menyadari kemampuan

yang dimilikinya.

Page 73: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

57

2) Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua, dilakukan pada tanggal 11 September

2008 dengan jumlah peserta 9 siswa, 4 orang siswa putri dan 5

orang siswa putra. Pertemuan ini membahas tentang hambatan-

hambatan dan usaha-usaha yang dilakukan siswa-siswi kelas XI

IPS. Siswa diajak untuk membuat lambang diri yang bisa mewakili

kemampuannya. Hasil FGD sebagai berikut:

Tabel 8

Hambatan-hambatan dalam mengaktualisasi diri

No Pernyataan Jumlah Siswa yang

mengungkapkan

1 Kurang dukungan dari orang tua 3 siswa

2 Kurang percaya diri 2 siswa

3 Masih bingung dan ragu dengan

kemampuan yang dimiliki.

2 siswa

4 Kurangnya fasilitas yang mendukung. 2 siswa

5 Masih ingin coba-coba semua kegiatan 2 siswa

7 Kurang bisa membagi waktu antara

kegiatan dan belajar

1 siswa

8 Belum bisa fokus terhadap kegiatan

yang dilakukan

1 siswa

9 Wawasan masih kurang 1 siswa

10 Malas 1 siswa

Di kelas ini hambatannya berasal dari dalam diri individu dan

berasal dari luar atau masyarakat, seperti: kurang percaya diri

dengan kemampuannya, rasa bingung dan ragu dengan

kemampuan yang dimiliki, selain itu kurangnya fasilitas dan

Page 74: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

58

kurangnya dukungan dari orang tua menjadi faktor yang penting.

Sehingga anak belum dapat mengembangkan kemampuan (potensi)

secara maksimal dan masih memerlukan bantuan dari orang-orang

yang ada disekitarnya.

Usaha yang dilakukan siswa adalah mereka akan belajar,

berlatih dan mengasah kemampuan yang ada, berusaha

mengembangkan diri dengan terus menggali potensinya dan yang

paling penting adalah adanya kemauan untuk memotivasi diri dan

untuk percaya diri. Selain itu untuk memenuhi fasilitas yang ada,

siswa belajar untuk hidup sederhana dengan cara menabung.

c. Kelas IPS kelompok 3

1) Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama, dilakukan pada tanggal 18

September 2008 dengan jumlah peserta 9 siswa, 5 orang siswa

putri dan 4 orang siswa putra. Pertemuan ini membahas apakah

siswa-siswi kelas XI IPS sudah menemukan kemampuan/potensi

yang terpendam dalam diri mereka. Hasil FGD sebagai berikut:

Tabel 9

Menemukan potensi yang ada dalam diri siswa

No Pernyataan Jumlah siswa yang

mengungkapkan

1 Sudah menemukan kemampuan/potensinya 4 siswa

2 Belum menemukan kemampuan/potensinya 5 siswa

Page 75: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

59

Di kelas ini hanya 4 siswa yang bisa menemukan potensi

yang ada dalam dirinya dan 5 siswa yang lain belum menemukan

potensi yang dimilikinya. Hal ini karena mereka belum yakin dan

bingung dengan kemampuan yang ia miliki, masih takut, dan ragu.

2) Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua, dilakukan pada tanggal 25 September

2008 dengan jumlah peserta 9 siswa, 4 orang siswa putri dan 5

orang siswa putra. Pertemuan ini membahas tentang hambatan-

hambatan dan usaha-usaha yang dilakukan siswa-siswi kelas XI

IPS. Siswa diajak untuk membuat lambang diri yang bisa mewakili

kemampuannya. Hasilnya sebagai berikut:

Tabel 10

Hambatan-hambatan dalam mengaktualisasi diri

No Pernyataan Jumlah Siswa yang

mengungkapkan

1 Kurangnya fasilitas yang mendukung. 5 siswa

2 Kurang percaya diri 4 siswa

3 Kurangnya biaya 2 siswa

4 Kurang bisa membagi waktu antara

kegiatan dan belajar

1 siswa

5 Masih sering terpengaruh teman (belum

mempunyai pendirian)

1 siswa

7 Kurang dukungan dari orang tua 1 siswa

Di kelas ini hambatannya berasal dari dalam diri individu dan

berasal dari luar atau masyarakat, seperti: kurang percaya diri

Page 76: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

60

dengan kemampuannya, kurangnya fasilitas dan kurangnya

dukungan dari orang tua menjadi faktor yang penting. Sehingga

anak belum dapat mengembangkan kemampuan (potensi) secara

maksimal dan masih memerlukan bantuan dari orang-orang yang

ada disekitarnya.

Usaha yang dilakukan siswa adalah mereka akan belajar,

berlatih dan mengasah kemampuan yang ada, berusaha

mengembangkan diri dengan terus menggali potensinya dan

memenuhi fasilitas yang ada, siswa belajar untuk hidup sederhana

dengan cara menabung, selain itu belajar untuk dapat membagi

waktu dengan membuat jadwal harian.

Tabel 11

Hasil FGD Dari Keseluruhan Kelas

Hal-Hal Yang Menghambat Siswa Dalam Mengaktualisasikan Diri

No Pernyataan Jumlah Siswa yang

mengungkapkan

1 Kurangnya fasilitas yang mendukung

(faktor ekonomi keluarga)

20 siswa

2 Rasa kurang percaya diri 11 siswa

3 Kurangnya dukungan dari orang tua 10 siswa

4 Masih adanya sikap malas dalam diri 10 siswa

5 Masih bingung dan ragu dengan

kemampuannya

6 siswa

6 Belum bisa fokus pada kegiatan

tertentu

4 siswa

7 Adanya pandangan yang berbeda

antara orang tua dan anak

3 siswa

8 Kurang bisa membagi waktu antara 2 siswa

Page 77: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

61

kegiatan dan belajar

9 Takut menganggu kenyamanan orang

lain

2 siswa

10 Susah bersosialisasi dengan

lingkungan

1 siswa

11 Mudah menyerah dan mudah putus

asa

1 siswa

12 Lingkungan yang kurang mendukung 1 siswa

13 Wawasan pengetahuan masih kurang 1 siswa

14 Takut gagal/ salah 1 siswa

Tabel 12

Rincian Pernyataan Hambatan Aktualisasi Diri Yang

Diungkapkan Oleh Siswa SMA Stella Duce Bantul

Tahun Pelajaran 2008/2009 Berdasarkan FGD

No Hambatan Aktualisasi Diri

1. Hambatan yang berasal dari dalam diri individu

a. Rasa kurang percaya diri

b. Masih adanya sikap malas dalam diri

c. Masih bingung dan ragu dengan kemampuannya

d. Belum bisa fokus pada kegiatan tertentu

e. Kurang bisa membagi waktu antara kegiatan dan belajar

f. Takut menganggu kenyamanan orang lain

g. Susah bersosialisasi dengan lingkungan

h. Mudah menyerah dan mudah putus asa

i. Wawasan pengetahuan masih kurang

j. Takut gagal/ salah

2. Hambatan yang berasal dari luar atau masyarakat

a. Kurangnya fasilitas yang mendukung

b. Kurangnya dukungan dari orang tua

c. Adanya pandangan yang berbeda antara orang tua dan anak

d. Lingkungan yang kurang mendukung

Page 78: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

62

Tabel di atas menunjukkan bahwa hambatan yang berasal dari

dalam diri individu lebih besar jumlahnya daripada hambatan yang

berasal dari luar atau masyarakat. Hal ini disebabkan karena siswa

masih mengalami kebingungan, keraguan, dan rasa takut dari dalam

dirinya untuk mengungkapkan potensi-potensi yang dimilikinya.

Akhirnya ia merasa kurang percaya diri dengan kemampuan (potensi)

yang dimilikinya, merasa rendah diri terhadap teman-temannya.

Dari pernyataan 41 siswa dari 2 kelas dapat disimpulkan bahwa

hambatan yang paling dominan dari siswa adalah hambatan yang

berasal dari luar atau masyarakat, seperti kurangnya fasilitas yang

mendukung, kurangnya dukungan dari orang tua. Selain itu hambatan

yang berasal dari dalam diri individu, seperti perasaan kurang percaya

diri, dan masih adanya sikap malas dari dalam diri siswa.

Tabel 13

Rincian Hasil Hambatan Aktualisasi Diri yang Paling

Dominan dari 41 siswa dari 2 kelas

No Hambatan Aktualisasi Diri Jml Siswa yang

mengungkapkan

Persentasi

kelas XI

Termasuk

Kebutuhan

1. Hambatan yang berasal dari

luar atau masyarakat:

1. Kurangnya fasilitas yang

mendukung

2. Kurangnya dukungan dari

orang tua

20 siswa

10 siswa

48,78 %

24, 39 %

Kebutuhan

cinta, rasa

memiliki

2. Hambatan yang berasal dari

dalam diri individu:

1. Rasa kurang percaya diri

2. Masih adanya sikap malas

dalam diri

11 siswa

10 siswa

26,82 %

24, 39 %

Kebutuhan

harga diri

Page 79: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

63

B. Pembahasan

Hambatan-hambatan yang dihadapi siswa kelas XI SMA Stella Duce

Bantul tahun pelajaran 2008/2009 dalam mengaktualisasikan diri akan dibahas

dalam bab ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan dari dalam diri

yang paling besar adalah rasa kurang percaya diri, masih adanya rasa malas

dari dalam diri, sedangkan hambatan dari luar adalah kurangnya fasilitas yang

mendukung dan kurangnya dukungan dari orang tua.

Dari hasil diskusi yang peneliti lakukan dari 2 kelas, rasa percaya diri

yang dihadapi siswa disebabkan karena: siswa belum yakin dengan

kemampuan yang ia miliki, belum punya pendirian yang kuat dengan

kemampuannya dan terkadang masih sering terpengaruh oleh teman, merasa

rendah diri terhadap teman yang lebih mampu, dan masih takut jika

kemampuannya tidak menjamin masa depan.

Penyebab diatas dipertegas lagi oleh Hakim (2002) yang memberikan

ciri-ciri orang yang tidak percaya diri adalah mudah cemas dalam menghadapi

persoalan dengan tingkat kesulitan tertentu. Latar belakang pendidikan

keluarga yang kurang baik dapat berpengaruh terhadap kepercayaan diri

seseorang bahkan berpengaruh pula pada bakat dan kemampuannya.

Akibatnya ia kurang memiliki kelebihan pada bidang tertentu dan tidak tahu

bagaumana cara mengembangkan diri untuk memiliki kelebihan itu, serta

cenderung menghindari tanggung jawab. Sedangkan Lie (2003) memaparkan

ciri-ciri orang yang percaya diri adalah yakin pada diri sendiri, merasa diri

berharga, rendah hati dan memiliki keberanian untuk bertindak.

Page 80: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

64

Menurut Maslow, percaya diri merupakan dasar modal untuk

pengembangan aktualisasi diri. Dengan percaya diri seseorang akan mampu

mengenal dan memahami diri sendiri dan tidak merasa pesimis dalam

menghadapi tantangan dan bimbang dalam menentukan pilihan

(Iswidharmanjaya, 2004: 13). Rasa percaya yang tinggi perlu dipupuk dan

dikembangkan sejak dini terutama dalam keluarga. Pendidikan dalam keluarga

merupakan awal munculnya rasa percaya diri pada anak.

Selain rasa kurang percaya diri hambatan yang ada di dalam individu

adalah masih adanya rasa malas dalam diri, yang disebabkan karena:

terpengaruh lingkungan, malas ikut kegiatan karena tidak ada teman dalam

latihan, dan kurangnya motivasi dari dalam dirinya. Apabila rasa malas ini

dipupuk terus menerus maka anak tidak akan mencapai kesuksesan, oleh

sebab itu keluarga perlu memupuk kedisplinan terhadap anaknya.

Hambatan yang lain adalah kurangnya fasilitas yang mendukung, baik

dari sekolah maupun dari keluarga. Fasilitas dari sekolah yang dirasakan

kurang mendukung antara lain; kurangnya sarana prasarana belajar misalnya:

peralatan olahraga, musik dan teater, dan kurangnya kegiatan ekstrakurikuler

yang sesuai dengan bakat dan minat siswa, seperti musik, teater, tari, olahraga.

Selain itu faktor ekonomi keluarga menjadi kendala mereka dalam

mengembangkan kemampuan (potensi), misalnya: tidak adanya motor untuk

latihan, tidak ada alat musik, dan sarana lain. Dari keterangan siswa, ada orang

tua yang mengatakan “Lebih baik uangnya buat makan daripada buat beli alat

musik”, sehingga potensi yang mereka miliki menjadi terhambat. Hambatan

Page 81: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

65

lainnya adalah kurangnya dukungan dari orang tua, karena: banyak orang tua

yang masih berpandangan bahwa potensi yang dimiliki siswa tidak

mendukung untuk masa depan. Sebagai contoh: bakat musik, mekanik, elektro

yang dimiliki siswa dipandang kurang menunjang masa depan, dan ada orang

tua yang cenderung memaksakan kehendaknya tentang kegiatan yang harus

dilakukan siswa, sehingga siswa terpaksa mengikuti kemauan orang tuanya.

Hambatan dari luar terutama orang tua dapat menghambat anak untuk

mengaktualisasikan dirinya secara bebas terutama dalam mengekspresikan

kemampuan/potensinya. Dalam penelitian ini beberapa siswa menceritakan

bahwa pendapat orang tua harus dianggap benar sehingga siswa harus

mengikuti/mentaatinya, meskipun pada kenyataannya pendapat orang tua

memang tidak selalu benar. Pada penelitian ini, siswa dengan latar belakang

orang tua yang keras cenderung membuat anak menjadi mudah frustasi, suka

membantah pendapat orang tua. Sebaiknya orang tua tahu mana yang terbaik

untuk anaknya, sehingga anak dapat mengembangkan kemampuan (potensi)

secara optimal yang bisa dibanggakan, sehingga ia menjadi pribadi yang sehat.

Peneliti juga berpendapat bahwa dukungan/dorongan dari orang tua

mempunyai peranan yang sangat besar dalam pengembangan bakat, potensi

anak, karena orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan anak.

Dengan memberikan fasilitas dan perhatian dapat membuat anak bersemangat

dalam mencapai prestasi.

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan masih banyak anak yang belum

menemukan kemampuan (potensi) yang mereka miliki secara optimal.

Page 82: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

66

Penyebabnya mereka belum yakin dengan kemampuannya, masih bingung

dan ragu dengan kemampuannya. Oleh sebab itu peranan dari orang yang

lebih dewasa khususnya orang tua dan guru sangat dibutuhkan dalam

membimbing mereka menemukan potensi mereka. Dari hambatan-hambatan

tersebut dapat disimpulkan bahwa seseorang untuk mencapai aktualisasi diri

dibutuhkan kondisi lingkungan yang menunjang yang menuntut adanya

keterbukaan individu terhadap gagasan dan pengalaman-pengalaman baru.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan siswa (remaja) belum dapat

mengaktualisasikan diri secara optimal, antara lain: keadaan ekonomi yang

lemah sehingga keluarga tidak dapat menyediakan fasilitas yang memadai,

masih kurangnya rasa percaya diri pada anak karena takut kalau

kemampuannya tersebut tidak menjamin masa depannya, merasa minder

dengan teman yang lebih mampu, masih adanya sikap malas dalam diri

remaja, dan kurangnya dukungan dari orang tua, karena ini lebih penting

untuk membantu perkembangan anak dalam mengekspresikan potensi yang

dimilikinya. Melihat faktor-faktor tersebut maka peran orang tua dan guru

sangat diperlukan/dibutuhkan untuk membantu siswa (remaja)

mengaktualisasikan dirinya sebagai pribadi yang sehat.

Hambatan-hambatan dalam mengaktualisasikan diri dapat berpengaruh

pada tugas perkembangan maupun karakteristik perkembangan remaja. Jika

remaja tidak dapat melakukan tugas perkembangan dengan baik, maka dapat

mengarahkan anak-anak pada tingkah laku neurosis Misalnya remaja sulit

menyesuaikan diri maupun orang lain, memiliki konsep diri yang kurang baik,

Page 83: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

67

sulit untuk memahami orang lain maupun diri sendiri, merasa tidak percaya

diri.

Dari hasil penelitian yang ada maka dapat disimpulkan bahwa tingkat

aktualisasi diri siswa kelas XI SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran

2008/2009 kurang optimal, hal ini disebabkan masih banyak yang

menghambat mereka dalam mengaktualisasikan diri, baik hambatan yang

berasal dari dalam diri individu maupun hambatan dati luar individu. Maka

dari itu masih membutuhkan bimbingan dari orang yang lebih dewasa untuk

mengarahkannya dalam mengaktualisasian diri sehingga menjadi pribadi yang

sehat.

Page 84: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

68

BAB V

USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL UNTUK

MENINGKATKAN AKTUALISASI DIRI

Pada bab ini disajikan usulan topik-topik bimbingan klasikal yang

diperlukan untuk meningkatkan aktualisasi diri siswa-siswi kelas XI SMA Stella

Duce Bantul. Topik-topik bimbingan klasikal yang diusulkan berdasarkan pada

hasil penelitian tingkat aktualisasi diri siswa-siswi kelas XI SMA Stella Duce

Bantul tahun pelajaran 2008/2009. Dengan harapan siswa-siswi tersebut mampu

mengembangkan aktualisasi diri yang sudah ada maupun yang belum ada pada

dirinya dan mengarahkan dirinya ke aktualisasi diri yang lebih optimal.

Topik-topik untuk Meningkatkan Aktualisasi Diri Bagi Siswa-Siswi SMA

Stella Duce Bantul, Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009

1. Siapa Aku?

2. Percaya Diri.

3. Mengatur Jadwal Harian

4. Berpikir Positif

5. Kepedulian Sosial

6. Komunikasi Yang Efektif

7. Cara Membaca Yang Efektif

8. Dorongan Untuk Berprestasi

9. Aku dan Keluarga

Hidup Sederhana

Page 85: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

69

Tabel 14

USULAN TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL BAGI SISWA-SISWI KELAS XI

SMA STELLA DUCE BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009

No Tujuan Penelitian Materi Bimbingan Waktu Bidang

Bimbingan

Metode Sumber Pustaka Keterangan

Topik Sub Topik

1

a. Siswa mampu menerima

keadaan dalam dirinya

b. Siswa menyadari

kemampuan (potensi) yang

ada dalam dirinya.

c. Siswa dapat tumbuh secara

maksimal sesuai dengan

kemampuan (potensi) yang

dimiliki.

Siapa Aku? a. Kekuatan dan

kelemahanku

b. Menggali

kemampuan

(potensiku).

c. Mengembang

kan potensiku

1 x 45

menit Pribadi Ceramah,

permainan

Handoko, M & Riyanto,

M. 2006. 100 Permainan

Penyegar Pertemuan.

Yogyakarta: Kanisius.

2. Siswa semakin yakin dengan

kemampuan yang dimiliki

Percaya Diri

(1.a)

a. Pengertian

percaya diri

b. Ciri orang yang

percaya diri

1 x 45

menit Pribadi-

sosial

Ceramah, diskusi,

tanya jawab

1. Hartono, Bambang.

1997. Melatih Anak

Percaya Diri. Jakarta:

PT BPK Gunung Mulia.

2. Iswidharmanjaya, D.

2004. Satu Hari Menjdai

Lebih Percaya Diri.

Jakarta: Gramedia.

3. a. Siswa melaksanakan tugas-

tugasnya dengan pengaturan

waktu yang baik.

b. Siswa dapat/mampu

meminimalkan kesulitan-

kesulitan pengaturan waktu.

belajar.

Mengatur

jadwal harian

(1. e)

a. Membuat jadwal

harian

b. Bisa

membedakan

yang penting

dan mendesak

dengan tidak

penting dan

tidak mendesak

1 x 45

menit Pribadi-

sosial

Ceramah, diskusi,

tanya jawab

Depdikbud. Pusat

Pengembangan

Kurikulum dan Sarana

Pendidikan. 1984.

Bimbingan Karier.

Jakarta: Depdibud

Page 86: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

70

No Tujuan Penelitian Materi Bimbingan Waktu Bidang

Bimbingan

Metode Sumber Pustaka Keterangan

Topik Sub Topik

4.

a. Siswa semakin peka dengan

keadaan dirinya yangtidak

mengembangkan bakat dan

kemampuannya.

b. Siswa semakin terfokus

untuk pengembangan dirinya

yang positif.

Berpikir

positif

(1. b, d)

a. Arti berpikir

positif

b. Ciri-ciri orang

yang berpikir

positif

1 x 45

menit Pribadi Ceramah,

permainan

1. Peale, N. V. 2004. The

Positif Principle Today-

Kiat Mempertahankan

Prinsip Hidup dan

Berpikir Positif. (Terj.

Joko.K).Yogyakarta:

Media Abadi.

2. Sinurat, R.H.Dj. 2002.

Daftar Inventory Sifat

Positif (Handout).

Yogyakarta. Universitas

Sanata Dharma.

5.

Siswa tumbuh menjadi pribadi

yang peduli terhadap

lingkungan

Kepedulian

sosial

(1. f, g)

a. Arti kepedulian

b. Usaha-usaha

untuk

menumbuhkan

sikap peduli

1 x 45

menit Pribadi-

sosial

Ceramah,

permainan,

diskusi

Handoko, M & Riyanto,

M. 2006. 100 Permainan

Penyegar Pertemuan.

Yogyakarta: Kanisius.

6. Siswa mampu

mengkomunikasikan apa yang

menjadi kebutuhannya kepada

orang tua

Komunikasi

yang efektif

(2. c)

a. Arti komunikasi

b. Usaha-usaha

yang dilakukan

untuk dapat

membangun

komunikasi

dengan orang

lain.

1 x 45

menit Pribadi-

sosial

Ceramah,

permainan

1. Liliweri, Alo. 1991.

Komunikasi Antar

Pribadi. Bandung: PT.

Citra Aditya Bakti.

2. Lunandi, A.G. 1987.

Komunikasi Mengena;

Meningkatkan

Efektivitas Komunikasi

Antar Pribadi.

Yogyakarta: Kanisius.

Page 87: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

71

No Tujuan Penelitian Materi Bimbingan Waktu Bidang

Bimbingan

Metode Sumber Pustaka Keterangan

Topik Sub Topik

7. Siswa mampu menggali

pengetahuan-pengetahuan yang

masih kurang dalam belajar

dengan membaca.

Cara

Membaca

yang efektif

(1. j)

a. Cara membaca

yang efektif.

b. Cara membaca

yang tidak

efektif.

c. Upaya-upaya

yang akan

dilakukan.

1 x 45

menit Pribadi-

belajar

Ceramah, diskusi,

tugas, tanya

jawab

Staf Yayasan Cipta

Loka Caraka. (1983).

Aku Berhasil Dalam

Studi. Jakarta: Cipta

Loka Caraka.

8. a. Mampu menentukan

prioritas.

c. Siswa mampu merumuskan

tujuan hidup

d. Siswa mampu

menumbuhkan keyakinan

bahwa ia mempunyai

kemampuan

Dorongan

untuk

berprestasi

(1. c, h, k)

a. Tujuan hidupku

b. Prioritasku

1 x 45

menit Pribadi Ceramah, diskusi,

sharing

1. Covey, Sean. 2001. The

7 Habits of Highly

Effective Teens-7

Kebiasaan Remaja yang

Sangat Efektif. Jakarta:

Binarupa Aksara.

2. Prijosaksono, A &

Sanjaya, D.2002. If You

Want to Get Everything

You Ever Wanted Use

Your 7 Power-Kekuatan

dasar Untuk

Membangun Kehidupan

Yang Berkelimpahan.

Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo

Page 88: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

72

No Tujuan Penelitian Materi Bimbingan Waktu Bidang

Bimbingan

Metode Sumber Pustaka Keterangan

Topik Sub Topik

10. a. Siswa mampu memahami

keadaan keluarganya

b. Dengan keadaan dirinya,

siswa termotivasi untuk tetap

mengembangkan kemampuan

(potensi) meskipun fasilitas

kurang mendukung.

Hidup

sederhana

(2.a)

a. Arti

kesederhanaan

b. Pentingnya

hidup

sederhana.

1 x 45

menit

Pribadi Ceramah,

diskusi, tanya

jawab

Lewis , Barbara. 2004.

Character Building

untuk Remaja. Jakarta:

Kharisma Publising

Group

9. a. Menyadari perannya sehari-

hari sebagai anak dan

sebagai siswa.

b. Menunjukkan rasa hormat

kepada orang tua.

c. Mempu menjalin relasi yang

hangat dengan orang tua.

Aku dan

keluarga

(2. b)

a. Peranku dalam

keluarga

b. Pentingnya

sebuah keluarga

dalam hidupku

1 x 45

menit Pribadi-

sosial

Ceramah, diskusi,

tanya jawab

Lewis , Barbara. 2004.

Character Building

untuk Remaja. Jakarta:

Kharisma Publising

Group

Page 89: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

73

Usulan topik-topik bimbingan di atas dapat dilaksanakan melalui bimbingan

klasikal. Untuk itu pelaksanaannya, tentu saja dibutuhkan keterlibatan dan

kerjasama dari pihak sekolah.

Contoh-contoh usulan topik-topik aktualisasi diri di atas dapat dilihat pada

lampiran 6.

Page 90: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

74

BAB VI

PENUTUP

Pada bab ini akan disajikan ringkasan, kesimpulan, dan saran. Bagian

ringkasan memuat masalah, metodologi, dan hasil penelitian. Bagian kesimpulan

memuat kesimpulan akhir dari penelitian. Kesimpulan yang diambil dalam

penelitian ini hanya sebatas populasi yang digunakan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti di SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009.

saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian, ditujukan kepada pihak yang

terkait serta usulan untuk penelitian berikutnya.

A. Ringkasan

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan hambatan-hambatan

aktualisasi diri siswa-siswi kelas XI SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta tahun

pelajaran 2008/2009. dan usulan topik-topik bimbingan klasikal. Pertanyaan yang

dijawab dalam penelitian ini adalah: (1) hambatan-hambatan apa saja yang

dialami oleh siswa-siswi kelas XI SMA Stella duce Bantul, Yogyakarta tahun

pelajaran 2008/2009 dalam mengaktualisasikan dirinya yang diungkap melalui

metode Focus Group Discussion, (2) Topik-topik bimbingan klasikal manakah

yang sesuai untuk para siswa-siswi kelas XI SMA Stella Duce Bantul tahun

pelajaran 2008/2009.

Page 91: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

75

Penelitian ini menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD).

Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI SMA Stella Duce Bantul,

Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009 sebanyak 41 orang. Jadwal

pengumpulan data sebagai berikut:

Kelas Tanggal Pengumpulan

Data

Waktu

Pengumpulan Data

Jumlah

siswa

XI IPA 21 Agustus 2008 45 menit 13 siswa

XI IPS (1) 21 Agustus 2008 45 menit 10 siswa

XI IPA 28 Agustus 2008 45 menit 13 siswa

XI IPS (1) 28 Agustus 2008 45 menit 10 siswa

XI IPS (2) 04 September 2008 45 menit 9 siswa

XI IPS (2) 11 September 2008 45 menit 9 siswa

XI IPS (3) 18 September 2008 45 menit 9 siswa

XI IPS (3) 25 September 2008 45 menit 9 siswa

Alat penelitian adalah pertanyaan panduan FGD yang disusun oleh

peneliti dengan mengembangkan teori Maslow tentang hambatan-hambatan

aktualisasi diri (Koeswara, 1987: 230). Sebelum dilakukan penelitian alat

diujicobakan terlebih dahulu kepada mahasiswa Bimbingan dan Konseling

angkatan 2004, sebanyak 7 mahasiswa.

Tehnik analisa data dari penelitian ini adalah upaya untuk

menghubungkan-hubungkan atau faktor yang dapat diidentifikasi dalam data

yang menjelaskannya. Dalam penelitian akademik yang melibatkan lebih dari

satu kelompok focus group discussion (FGD), maka data catatan proses yang

ada harus disajikan dalam bentuk yang dapat dibaca oleh peneliti.

Dalam melakukan analisis data, maka langkah-langkah yang perlu

diambil adalah (Irwanto, 2006: 82-84):

Page 92: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

76

1. Peneliti memeriksa terlebih dahulu apakah tujuan FGD tercapai, dengan

melihat dari jumlah pertanyaan yang ditanyakan sesuai dengan rencana

atau tidak.

2. Apakah ada perubahan dalam tujuan FGD yang terjadi karena input dari

peserta?

3. Peneliti mengidentifikasikan masalah utama yang dikemukakan oleh

peserta.

4. Peneliti merumuskan variasi peserta dalam persoalan utama, variasi

sebagai perbedaan-perbedaan yang timbul, dari yang sangat ekstrem

sampai yang hanya berbeda sedikit saja. Jika perbedaan ini muncul, maka

keduanya harus disajikan secara obyektif.

5. Peneliti membuat kerangka prioritas dari persoalan-persoalan yang muncul

berdasarkan sumberdaya yang ada, kemendesakan persoalan dan

kemungkinan dipecahkan dalam waktu dekat, jangka menengah dan

jangka panjang.

6. Penelitian melakukan koding sesuai dengan faktor-faktor yang

dikehendaki.

7. Dalam berpikir mengenai rekomendasi atau implikasi dari penelitian

dilandasi pemikiran bahwa akan ada kemungkinan FGD dilakukan

berdasarkan cita-cita besar, baik teoritis maupun praktis, maka analisa

tidak menghilangkan ciri-ciri lokal data yang ada.

Page 93: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

77

HASIL EVALUASI KEGIATAN FOCUS GROUP DISCUSSION

Kelas Pertemuan

ke-

Tanggal Hasil Evaluasi

XI IPA I 21 Agustus

2008

1. Ditemukan bahwa 2 siswa yang

sudah menemukan kemampuannya.

2. Ditemukan bahwa 11 siswa yang

belum menemukan kemampuannya.

II 28 Agustus

2008

Hambatan yang paling dominan, yaitu

kurangnya fasilitas yang mendukung,

kurangnya dukungan dari orang tua,

kurang percaya diri, masih adanya sikap

malas dari dalam diri.

XI IPS (1) I 21 Agustus

2008

1. Ditemukan bahwa 2 siswa yang

sudah menemukan kemampuannya.

2. Ditemukan bahwa 8 siswa yang

belum menemukan kemampuannya.

II 28 Agustus

2008

Hambatan yang paling dominan, yaitu

masih adanya sikap malas dari dalam diri,

masih bingung dengan kemampuan yang

dimiliki, adanya pandangan yang berbeda

antara orang tua dan anak.

XI IPS (2) I 04 September

2008

1. Ditemukan bahwa 5 siswa yang

sudah menemukan kemampuannya.

2. Ditemukan bahwa 4 siswa yang

belum menemukan kemampuannya.

II 11 September

2008

Hambatan yang paling dominan, yaitu

kurangnya dukungan dari orang tua,

kurang percaya diri, masih bingung dan

ragu dengan kemampuan yang dimiliki.

XI IPS (3) I 18 September

2008

1. Ditemukan bahwa 4 siswa yang

sudah menemukan kemampuannya.

2. Ditemukan bahwa 5 siswa yang

belum menemukan kemampuannya.

II 25 September

2008

Hambatan yang paling dominan, yaitu

kurangnya fasilitas yang mendukung,

kurang percaya diri, kurangnya biaya.

B. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan penelitian dan

pembahasannya adalah aktualisasi diri siswa-siswi SMA Stella Duce Bantul,

Page 94: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

78

Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009 masih kurang optimal dan perlu

ditingkatkan. Siswa-siswi masih membutuhkan bimbingan dari orang yang

lebih dewasa untuk mengarahkan dirinya dalam mengaktualisasian diri

sehingga menjadi pribadi yang sehat. Salah satu cara memberikan bimbingan

klasikal dengan topik-topik yang relevan dengan kebutuhan siswa-siswi SMA

Stella Duce Bantul, Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009. Selain itu

diharapkan usulan topik-topik bimbingan klasikal dapat membantu siswa-

siswi untuk meningkatkan kemampuan (potensi) yang mereka miliki.

C. Saran

Berdasarkan penelitian ini disarankan pada beberapa pihak sebagai

berikut:

1. Sekolah

a. Segenap staf pengajar di sekolah hendaknya ikut bertanggung jawab

terhadap perkembangan aktualisasi diri siswa-siswi

b. Segenap staf pengajar ikut mendukung guru BK untuk merealisasikan

topik-topik bimbingan yang diusulkan dalam penelitian ini.

c. Perlunya disediakan lebih banyak fasilitas yang menunjang siswa-siswi

dalam mengaktualisasikan dirinya sebagai pribadi.

2. Guru Pembimbing

Guru pembimbing hendaknya dapat menyusun kegiatan bimbingan

pribadi-sosial, akademik, karier sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan

siswa-siswi supaya mereka dapat meningkatkan dan mengembangkan

Page 95: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

79

kemampuan (potensi) yang mereka miliki, sehingga mereka dapat menjadi

pribadi yang sehat.

3. Orang tua

a. Orang tua lebih memahami kebutuhan aktualisasi diri anaknya dan

mendukung kegiatan yang memperkembangkan anaknya.

b. Terbatasnya jam bimbingan di sekolah hendaknya orang tua

melanjutkan bimbingan di rumah yang dapat mengarahkan remaja

supaya dapat mencapai aktualisasi diri yang optimal.

4. Peneliti Lain

a. Mengingat pentingnya aktualisasi diri bagi remaja dalam

mengembangkan kemampuan (potensi) yang dimilikinya, alangkah

baiknya apabila peneliti-peneliti lain akan mengembangkannya,

hendaknya memeriksa penyebab hambatan-hambatan aktualisasi diri

itu secara lebih detail supaya siswa dapat mengembangkannya secara

optimal.

b. Peneliti lain hendaknya memeriksa lebih lanjut aspek-aspek aktualisasi

diri manakah yang banyak dimiliki oleh siswa-siswi remaja dan yang

kurang dimiliki oleh siswa-siswi.

Page 96: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

80

DAFTAR PUSTAKA

Aryatmi. 1983. Bimbingan Pengertian dan Skopa. Salatiga. Pusat Bimbingan

UKSW.

Covey, Sean. 2001. The 7 Habits of Highly Effective Teens-7 Kebiasaan Remaja

yang Sangat Efektif (Penerjemah: Drs. Arvin Saputra). Jakarta: Binarupa

Aksara.

Daradjat, Z. 1974. Problema Remaja di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang.

Depdikbud. Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan. 1984.

Bimbingan Karier. Jakarta: Depdibud.

Goble, F. G. 1987. Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham Maslow.

Yogyakarta: Kanisius.

Hakim, Thursan. 2002. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa

Swara.

Handoko, M & Riyanto, M. 2006. 100 Permainan Penyegar Pertemuan.

Yogyakarta: Kanisius

Hartono, Bambang. 1997. Melatih Anak Percaya Diri. Jakarta: PT BPK Gunung

Mulia.

Irwanto. 2006. Focused Group Discussion. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Iswidharmanjaya, D. 2004. Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri. Jakarta:

Gramedia.

Koeswara, E. 1987. Motivasi: Teori dan Penelitiannya. Bandung: Angkasa.

Krueger, R. A. 1994. Focus Group-A Practical Guide For Applied Reseacrh.

California: Sage Publications, Inc.

Lewis , Barbara. 2004. Character Building untuk Remaja. Jakarta: Kharisma

Publising Group.

Lie, Anita. 2003. 101 Cara Untuk Menumbuhkan Percaya Diri Anak. Jakarta: PT.

Elex Media Komputindo.

Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Page 97: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

81

Lunandi, A. G. 1987. Komunikasi Mengena; Meningkatkan Efektivitas

Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta: Kanisius.

Maslow, A. H. 1984. Motivasi dan Kepribadian. (Penerjemah: Nurul Iman).

Jakarta: PT. Gramedia.

Moi. A. A. D. 2003. Proses Aktualisasi Diri. Malang: Dioma.

Peale, N. V. 2004. The Positif Principle Today-Kiat Mempertahankan Prinsip

Hidup dan Berpikir Positif. (Penerjemah: Joko. K).Yogyakarta: Media

Abadi.

Poduska, B. 1997. 4 Teori Kepribadian (Eksistensialis, Behavioris, Psikoanalitik

dan Aktualisasi Diri). Jakarta: Restu Agung.

Prayitno.1997. Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SLTA. Jakarta: PT. Ikrar

Mandiri Abadi.

Prijosaksono, A & Sanjaya, D.2002. If You Want to Get Everything You Ever

Wanted Use Your 7 Power-Kekuatan dasar Untuk Membangun Kehidupan

Yang Berkelimpahan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Rumini, S & Sundari, S. 2004. Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Rineka

Cipta.

Schultz, D. 1991. Psikologi Pertumbuhan: Model-Model Kepribadian Sehat.

(Penerjemah: Drs. Yustinus, MSc. OFM). Yogyakarta: Kanisius.

Sinurat, R.H.Dj. 2002. Daftar Inventory Sifat Positif (Handout). Yogyakarta.

Universitas Sanata Dharma.

Soenarno, Adi. 2007. Decision Making & Problem Solving-Games untuk

Pelatihan Manajemen. Yogyakarta: Andi.

Staf Yayasan Cipta Loka Caraka. (1983). Aku Berhasil Dalam Studi. Jakarta:

Cipta Loka Caraka

Stein, S.J & Book, H.E. 2004. Ledakan EQ: 15 Prinsip Dasar Kecerdasan

Emosional Meraih Sukses. (Penerjemah: Trinanda Rainy Januarsari & Yudhi

Murtanto). Bandung: Kaifa.

Syahril & Ahmad, R.1986. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Padang:

Angkasa Raya.

Page 98: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

82

Winkel, W. S. 1997. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta:

Grasindo.

Winkel, W. S & M.M. Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Yusuf, H. S. 2006. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

www.agarorangtahu.blogspot.com/2007/FGD(Focus-Group-Discussion).html.

diakses tanggal 24 Mei 2008.

Page 99: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14
Page 100: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

Lampiran 1

Cerita Pengantar Proses

Focus Group Discussion

(FGD)

Page 101: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

Souvenir Kehidupan

Suatu hari saya berjalan-jalan ke butik yang menjual batik. Selain batik,

disana juga tersedia berbagai souvenir tradisional khas daerah Jawa Tengah dan

beberapa dari Bali. Sekedar melihat-lihat barang itu, saya tertarik untuk melihat

harganya. Wow!! ternyata harganya mahal banget!! Barang-barang yang biasanya

bisa ditemukan di pasar tradisional dengan harga murah, ternyata dijual sangat

mahal disana. Sebelum ngomel-ngomel dalam hati karena harga yang nggak

sopan itu, saya perhatikan lagi barang-barang itu lebih detail lagi. Ternyata

memang hasil kerajinan yang dijual disana pengerjaannya halus dan rapi. Tidak

ada serat-serat kayu yang kasar atau tak beraturan. Kayu yang dipilih berkualitas

baik. Barang-barang dari kain dan batu juga sama. Semuanya dikerjakan dengan

kualitas yang sangat baik. Nampak tertempel di sana stiker bertuliskan “eksport

quality (kualitas eksport)”. Oh….pantas harganya juga beda dengan di pasar-

pasar.

Barang berbahan sama setelah digarap dengan cara yang berbeda ternyata

memiliki nilai yang berbeda juga. Hidup kita juga hampir bisa diumpamakan

seperti itu. Lihat saja teman-teman kita satu sekolahan dulu. Ada yang jadi

pengamen, ada yang tidak melanjutkan sekolah karena tidak ada biaya, ada yang

nganggur di rumah, ada yang membantu orang tua bekerja. Padahal seharusnya

satu alumnus sekolah yang sama setidaknya punya kualitas yang sama bukan??

Tapi pada kenyataannya tidak seperti itu kan?? Setiap orang punya cara sendiri-

Page 102: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

sendiri untuk mengatur hidupnya. Setiap penggarapan (pengerjaannya) itulah yang

menentukan mutu hidup kita. Orang yang sungguh-sungguh sekolah pastilah

berhak menikmati hasil yang lebih banyak daripada yang suka bolos dan asal-

asalan saja merencanakan hidupnya.

Hidup ini bagaikan proses pembentukan karakter kita, dengan motivasi

hidup yang jelas untuk berkembang, kemampuan memperjuangkan hidup untuk

maju, jadilah kita manusia yang berkualitas. Ditambah lagi dengan segala talenta

(kemampuan) yang dianugerahkan Tuhan, kita jadi makhluk yang sangat berharga

melebihi segala ciptaannya di bumi ini. Kita tinggal memoles sedikit kemampuan

tersebut, maka jadilah ia orang yang bermutu baik yang bisa menjadi kebanggaan.

Jadilah diri kita bermutu tinggi dan punya nilai lebih dari kebanyakan orang

lainnya. Kelak ketika Tuhan puas melihat hidup kita, Dia pasti akan menempatkan

kita di tempat yang lebih mulia.

Page 103: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

Lampiran 2

Hasil Uji Coba

Focus Group Discussion

(FGD)

Page 104: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

Ujicoba FGD dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2008 dengan jumlah peserta 7

orang, 1 putri dan 6 putra. Dengan hasil sebagai berikut:

Hambatan-hambatan mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri

No Pernyataan Jumlah Siswa yang

mengungkapkan

1 Masih adanya rasa malas 7 mahasiswa

2 Rasa tidak percaya diri 4 mahasiswa

3 Apabila keinginan tidak terpenuhi menjadi kecewa 2 mahasiswa

4 Tidak dapat mengungkapkan suatu masalah 2 mahasiswa

5 Adanya kecenderungan depersonalisasi dari

masyarakat terhadap kemampuan yang dimilikinya.

1 mahasiswa

6 Mudah menjadi pesimis 1 mahasiswa

7 Selalu berpikiran negatif terhadap kekurangan-

kekurangannya

1 mahasiswa

8 Kurang disiplin 1 mahasiswa

Usaha-usaha mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri

No Pernyataan Jumlah Siswa yang

mengungkapkan

1 Berani tampil dimuka umum 3 mahasiswa

2 Belajar disiplin 2 mahasiswa

3 Adanya kemauan memberanikan diri untuk

mengungkapkan suatu masalah/keinginan

1 mahasiswa

4 Membuat target dalam menyelesaikan tugas 1 mahasiswa

5 Menerapkan kelebihan yang dimiliki dalam

kehidupan sehari-hari

1 mahasiswa

6 Belajar bertanggungjawab dan mau memanajemen

diri sendiri.

1 mahasiswa

Dari hasil FGD di atas semua mahasiswa aktif dalam memberikan pendapatnya,

sehingga FGD dapat berjalan dengan baik. Hal-hal yang menghambat mereka

dalam mengaktualisasikan diri dapat terungkap dan usaha untuk mengantisipasi

hambatan tersebut telah mereka ungkapkan dengan baik dan lancar.

Page 105: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

Lampiran 3

Susunan Tim

Focus Group Discussion

(FGD)

Page 106: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

SUSUNAN TIM FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

TUGAS NAMA

Moderator Stepanus Pitra Pragakusuma

Pencatat Proses Maria Verawati Alvares, Wahyu Putri

Penghubung Peserta Sr. Louis CB (Guru Pembimbing)

Bloker Robertus Bayu Wibowo

Petugas Logistik Wahyu Putri

Page 107: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

Lampiran 4

Daftar Nama Siswa/

Peserta Focus Group

Discussion (FGD)

Page 108: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

DAFTAR SISWA/PESERTA FGD

Kelas IPA Kelas XI IPS kelompok 1

No Nama Siswa/Peserta No Nama Siswa/Peserta

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Agustina Tyas Sunaningsih

Anna Prabandari

Angela Merici Titan Pratiwi

Cicilia ayuk Putri Palma N.

Devi Afriani

Elizabet Ananda Putri

Fransisca Currie Oktaviani

Fristy Pratama Widodo

Ignatius Tri Prasetyo

Ika Janti

Jenny Intan Widianti

Natalia Septi Rahmawati

Wawan Setiawan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Antonia Christy

Ch. Puji Susanti

Deri Resto

Desi Hartiningsih

Frederikus Martanto Nugroho

Gendhis Setyoningtyas

Rizki Putra Marbetha

Sigit Trianto

Yohanes Widodo

Vicky Angela

Kelas XI IPS kelompok 2 Kelas XI IPS kelompok 3

No Nama Siswa/Peserta No Nama Siswa/Peserta

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Ana Pawestrin

Basilius Rudi Setyadi

Carolus Aprelio Eri Aryoko

F. Agung Kurniawan

Lucia Dian Rosita

Lucia Inggit Nurlina Wati

Marcellius Windu S. H

Nugroho Eko Santosa

Veronica Hanis Megasari

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Bernadus Widaryanto

Cirilus Ryan Mahendra

Fabiola Lintang

Herdian Trilaksono N

Margaretha Dhiah R

Maria Tri Wijayanti

Puput Kus Arieyanti

Sesar Dwi Cahyo

Theodorus Hendrikus

Page 109: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

Lampiran 5

Foto Proses Focus Group

Discussion (FGD)

Page 110: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

FOTO PROSES FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

Page 111: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14
Page 112: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

Lampiran 6

Contoh Satuan

Pelayanan Bimbingan

(SPB)

Page 113: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN

A. Topik/ Pokok Bahasan : Siapakah Aku?

B. Bidang Bimbingan : Pribadi

C. Sasaran : Siswa kelas XI SMA Stella Duce Bantul

D. Kompetensi : Sesudah mengikuti kegiatan ini siswa mampu

mengenali kelebihan dan kelemahan dalam dirinya.

E. Materi Pokok :

1. Menyebutkan kelebihan dan kelemaham dalam dirinya.

2. Menyebutkan potensi yang paling menonjol dalam dirinya

3. Menceritakan pengalaman yang menyenangkan dan menyedihkan.

F. Penyelenggara Layanan : Guru Pembimbing

G. Langkah-Langkah Belajar/Layanan Bimbingan

No Kegiatan Waktu Metode Media Ket

1 Langkah Awal:

Memberikan pengantar dan

menjelaskan tujuan.

5’

Ceramah

2 Langkah Inti:

Memberikan permainan “Suka atau

Tidak Suka”

25

Permainan Alat

tulis

3 Langkah Akhir:

a. Evaluasi: Pernyataan Hasil

Belajarku

b. Membuat kesimpulan

c. Menutup kegiatan

15’

H. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas XI

I. Sumber/Bahan :

Handoko, M & Riyanto, M. 2006. 100 Permainan Penyegar Pertemuan.

Yogyakarta: Kanisius.

J. Rencana Penilaian Tindak Lanjut:

1. Sebutkanlah kelebihan dan kelemahan pada dirimu!

2. Sebutkanlah potensi yang paling menonjol dalam dirimu!

Page 114: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

3. Ceritakanlah pengalaman yang menyenangkan dan menyedihkan yang

pernah kamu alami!

4. Manfaat (perubahan diri yang terjadi dalam diri) yang pernah Anda

peroleh dengan melakukan kegiatan yang telah Anda ikuti!

K. Catatan Khusus : -

Yogyakarta, Desember 2008

Mengetahui

Koordinator BK Guru Pembimbing

( ) ( )

Page 115: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

Handout Permainan

1. Judul Permainan : Suka atau tidak suka

2. Tujuan : Mengajak peserta untuk menguji persepsi pribadi

peserta tentang apa yang paling disukai dan yang

paling tidak disukai tentang diri mereka sendiri.

3. Waktu yang diperlukan : 15-30 menit

4. Langkah-langkah :

a. Fasilitator menerangkan bahwa peserta akan menguji cara-cara mereka

menerima diri mereka sendiri, dan yang diterima dari yang lain.

b. Setelah membagikan pensil dan kertas kepada semua peserta, fasilitator

meminta para peserta menuliskan urut ke bawah tiga watak/karekter,

bakat, keterampilan, hobi, sikap, dan lain-lain yang sangat mereka senangi

dan yang tidak mereka senangi.

c. Setelah semua peserta menyelesaikan tugasnya, fasilitator meminta kepada

setiap peserta untuk membacakan daftarnya di hadapan kelompok.

Kemudian, kelompok berdiskusi secara singkat tentang persepsi mereka

terhadap peserta yang lain.

d. Setelah permainan selesai fasilitator membacakan pertanyaan yang harus

dijawab peserta secara pribadi, sebagai berikut:

1. Apa yang Anda rasakan saat permainan berlangsung?

2. Bagian mana yang Anda rasakan paling sulit dalam permainan ini?

Bagaimana cara Anda mengatasinya?

e. Fasilitator menutup kegiatan dengan memberikan kesimpulan mengenai

makna permainan dan memberikan kesempatan kepada peserta untuk

mengisi “Pernyataan Hasil Kegiatan Belajarku”.

Page 116: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

PERNYATAAN TENTANG HASIL BELAJARKU

Nama :…………….

Kelas :…………….

Dari pengalamanku mengikuti kegiatan bimbingan kelas mengenai “Siapakah

Aku?”:

1. Aku belajar bahwa aku………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………..

2. Aku menjadi sadar/tahu bahwa aku ……………………………………………

………………………………………………………………………………….

3. Aku menjadi yakin bahwa aku …………………………………………………

………………………………………………………………………………….

4. Aku menjadi teringat kembali bahwa aku………………………………………

…………………………………………………………………………………..

5. Aku perhatikan bahwa aku ……………………………………………………..

…………………………………………………………………………………..

6. Aku temukan bahwa aku ……………………………………………………….

…………………………………………………………………………………..

7. Aku heran bahwa aku …………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………..

8. Aku senang/bangga/gembira/puas (perasaan positif lain) bahwa aku …………

……….………..………………………………………………………………..

9. Aku tidak senang/kecewa/malu (perasaan negatif lain) bahwa aku …………...

………………………………………………………………………………….

10. Aku putuskan dan nyatakan bahwa aku akan ……………………………….....

………………………………………………………………………………….

11. Aku bermaksud/berencana untuk ………………………………………………

………………………………………………………………………………….

Page 117: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN

A. Topik/ Pokok Bahasan : Percaya Diri

B. Bidang Bimbingan : Pribadi-Sosial

C. Sasaran : Siswa kelas XI SMA Stella Duce Bantul

D. Kompetensi : Sesudah mengikuti kegiatan ini siswa semakin

yakin dengan kemampuan yang dimiliki.

E. Materi Pokok :

1. Menjelaskan arti percaya diri.

2. Menyebutkan ciri-ciri orang yang percaya diri.

3. Menyebutkan ciri-ciri orang kurang yang percaya diri

F. Penyelenggara Layanan : Guru Pembimbing

G. Langkah-Langkah Belajar/Layanan Bimbingan

No Kegiatan Waktu Metode Media Ket

1 Langkah Awal:

Memberikan pengantar dan

menjelaskan tujuan.

5’

Ceramah

2 Langkah Inti:

a. Membagi siswa dalam

kelompok @ 2 anak.

b. Melakukan permainan “Aku

Menjatuhkan Diri”.

c. Memberikan kesempatan

kepada beberapa siswa untuk

mencoba menjatuhkan diri

kebelakang dengan posisi

membelakangi teman dan

menjatuhkan diri. Setelah

permainan selesai

pembimbing menanyakan

perasaannya.

d. Pembimbing menjelaskan inti

permainan.

e. Sharing dengan peserta

25’

diskusi,

tanya

jawab

LKS

3 Langkah Akhir:

d. Evaluasi: pernyataan hasil

belajar.

e. Membuat kesimpulan

f. Menutup kegiatan

15’

Page 118: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

H. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas XI

I. Sumber/Bahan :

1. Hartono, Bambang. 1997. Melatih Anak Percaya Diri. Jakarta: PT BPK

Gunung Mulia.

2. Iswidharmanjaya, D. 2004. Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri.

Jakarta: Gramedia.

J. Rencana Penilaian Tindak Lanjut:

1. Jelaskanlah arti percaya diri!

2. Sebutkanlah ciri-ciri orang yang percaya diri!

3. Sebutkanlah ciri-ciri orang yang kurang percaya diri!

4. Manfaat (perubahan diri yang terjadi dalam diri) yang pernah Anda

peroleh dengan melakukan kegiatan yang telah Anda ikuti!

K. Catatan Khusus : -

Yogyakarta, Desember 2008

Mengetahui

Koordinator BK Guru Pembimbing

( ) ( )

Page 119: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

Handout

1. Arti Percaya Diri

Percaya diri diartikan sebagai penilaian yang relatif tetap tentang diri

sendiri, mengenai kemampuan, bakat, kepemimpinan, inisiatif, dan sifat-sifat

lain, serta kondisi-kondisi yang mewarnai perasaan manusia

(Iswidharmanjaya, 2004: 13). Selain itu dengan memiliki rasa percaya diri

seseorang akan dapat mengaktualisasikan dirinya (eksplorasi segala

kemampuan dalam diri). Rasa percaya yang tinggi perlu dipupuk dan

dikembangkan sejak dini terutama dalam keluarga. Pendidikan dalam keluarga

merupakan awal munculnya rasa percaya diri pada anak.

2. Ciri-ciri orang yang percaya diri

Ciri-ciri orang yang percaya diri menurut Hartono (1997):

a. Cenderung lebih tenang dan yakin pada diri sendiri.

b. Memiliki kemauan yang besar untuk menempuh resiko dan mencoba hal-

hal baru.

c. Tidak menganggap kegagalan sebagai sesuatu yang menyedihkan,

memalukan dan mematahkan semangat.

d. Senang berksperimen dan berani menempuh resiko sehingga

kemampuannya berkembang.

3. Ciri-ciri orang yang kurang percaya diri

Ciri-ciri orang yang kurang percaya diri menurut Iswidharmanjaya (2004):

a. Tidak bisa menunjukan kemampuan yang ia miliki

b. Kurang berprestasi dalam studi

c. Malu-malu dan canggung

d. Tidak berani mengungkapkan ide-ide yang ia miliki

e. Cenderung hanya melihat dan menunggu kesempatan

f. Rendah diri, takut, dan merasa tidak aman

g. Suka mencari pengakuan dari orang lain.

Page 120: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

PERNYATAAN TENTANG HASIL BELAJARKU

Nama :…………….

Kelas :…………….

Dari pengalamanku mengikuti kegiatan bimbingan kelas mengenai “Percaya

Diri”:

1. Aku belajar bahwa aku………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………..

2. Aku menjadi sadar/tahu bahwa aku ……………………………………………

………………………………………………………………………………….

3. Aku menjadi yakin bahwa aku …………………………………………………

………………………………………………………………………………….

4. Aku menjadi teringat kembali bahwa aku………………………………………

…………………………………………………………………………………..

5. Aku perhatikan bahwa aku ……………………………………………………..

…………………………………………………………………………………..

6. Aku temukan bahwa aku ……………………………………………………….

…………………………………………………………………………………..

7. Aku heran bahwa aku …………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………..

8. Aku senang/bangga/gembira/puas (perasaan positif lain) bahwa aku …………

……….………..………………………………………………………………..

9. Aku tidak senang/kecewa/malu (perasaan negatif lain) bahwa aku …………...

………………………………………………………………………………….

10. Aku putuskan dan nyatakan bahwa aku akan ……………………………….....

………………………………………………………………………………….

11. Aku bermaksud/berencana untuk ………………………………………………

………………………………………………………………………………….

Page 121: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN

A. Topik/ Pokok Bahasan : Mengatur Jadwal Harian

B. Bidang Bimbingan : Pribadi-Sosial

C. Sasaran : Siswa kelas XI SMA Stella Duce Bantul

D. Kompetensi : Sesudah mengikuti kegiatan ini siswa semakin

memiliki ketrampilan dalam mengatur waktu dan

membuat jadwal harian.

E. Materi Pokok :

1. Membuat jadwal harian.

2. Membuat prosentase.

F. Penyelenggara Layanan : Guru Pembimbing

G. Langkah-Langkah Belajar/Layanan Bimbingan

No Kegiatan Waktu Metode Media Ket

1 Langkah Awal:

Memberikan pengantar singkat dan

menjelaskan tujuan.

5’

Ceramah

2 Langkah Inti:

a. Pembimbing menjelaskan

lembar kerja dan cara mencari

prosentase mengatur waktu

dalam sehari.

b. Peserta diberikan kesempatan

untuk mengerjakan lembar

kerja.

c. Pembimbing memberikan

acuan waktu yang ideal.

d. Peserta diberikan kesempatan

untuk bertanya dan diberi

balikan oleh pembimbing.

30’

Diskusi,

tanya

jawab

LKS

3 Langkah Akhir:

g. Evaluasi

h. Membuat kesimpulan

i. Menutup kegiatan

10’

Page 122: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

H. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas XI

I. Sumber/Bahan :

Depdikbud. Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan. 1984.

Bimbingan Karier. Jakarta: Depdikbud.

J. Rencana Penilaian Tindak Lanjut:

1. Pembimbing memeriksa kembali tugas peserta.

2. Manfaat (perubahan diri yang terjadi dalam diri) yang pernah Anda

peroleh dengan melakukan kegiatan yang telah Anda ikuti!

K. Catatan Khusus : -

Yogyakarta, Desember 2008

Mengetahui

Koordinator BK Guru Pembimbing

( ) ( )

Page 123: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

LEMBAR KERJA

Petunjuk: Isilah tabel dibawah ini sesuai dengan kegiatan harian yang Anda

lakukan!

Misal :

No Kegiatan Lamanya

Waktu

Jumlah

Menit

Persentase

1 Bermain 14.00 – 16.00 120’ 8,33%

No Kegiatan Lamanya

Waktu

Jumlah

Menit

Persentase

1 Bermain

2 Tidur siang/istirahat

3 Di sekolah

4 Diskusi dengan keluarga

5 Belajar di rumah

6 Tidur malam

7 Kebutuhan Pribadi (mandi,

makan, berias)

8 Berdoa/Shalat

9 Kegiatan lain-lain :

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

Catatan: Persentase = %1006024

menit

Soal:

1. Apakah Anda cukup puas dengan hasil yang telah Anda lakukan/capai?

2. Apa rencana Anda kedepan?

3. Apa hambatan Anda dalam mencapai rencana/tujuan tersebut?

4. Susunlah rencana Anda dalam satu minggu kedepan! Di kumpulkan saat

pertemuan minggu depan!

Page 124: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

HANDOUT

Pengaturan Kegiatan Harian

Setiap hari kita melakukan berbagai kegiatan. Kita membutuhkan waktu

untuk menyelesaikan kegiatan tersebut. Oleh karena itu, kita membutuhkan

keterampilan untuk mengatur kegiatan yang akan kita lakukan dalam keseharian

kita, sehingga kegiatan yang sudah kita rencanakan dapat berjalan dengan baik.

Kegiatan yang kita lakukan setiap hari dapat di bagi menjadi 7 bagian

dalam bentuk persentase, yaitu:

1. Kegiatan bermain/bermain bebas 15%

2. Istirahat/tidur siang 10%

3. Kegiatan di sekolah 25%

4. Kegiatan meningkatkan keterampilan

(les piano, les Bahasa Inggris dll) 10%

5. Diskusi dengan keluarga 5%

6. Belajar di rumah 5%

7. Tidur malam 30%

Page 125: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN

A. Topik/ Pokok Bahasan : Berpikir positif

B. Bidang Bimbingan : Pribadi

C. Sasaran : Siswa kelas XI SMA Stella Duce Bantul

D. Kompetensi : Sesudah mengikuti kegiatan ini siswa semakin

memiliki kematangan dalam berpikir dan bersikap

positif.

E. Materi Pokok :

1. Menyebutkan hal-hal positif yang ada dalam diri.

2. Menyebutkan hal-hal positif yang ada dalam diri orang lain.

3. Menyebutkan cirri-ciri orang yang berpikir positif.

4. Deskripsikan rencana yang akan dilakukan setelah mengetahui hal-hal

positif yang ada dalam diri.

F. Penyelenggara Layanan : Guru Pembimbing

G. Langkah-Langkah Belajar/Layanan Bimbingan

No Kegiatan Waktu Metode Media Ket

1 Langkah Awal:

Memberikan pengantar singkat

5’

Ceramah

2 Langkah Inti:

a. Menjelaskan tentang berpikir

positif.

b. Mengadakan tana jawab

tentang berpikir positif.

c. Membagikan lembar

kuesioner.

d. Memberikan kesempatan pada

siswa untuk membaca lembar

kuesioner.

e. Memberikan kesempatan pada

siswa untuk mengerjakan

kuesioner.

30’

3 Langkah akhir:

a. Mengajak siswa untuk diskusi

dan sharing di depan kelas.

b. Menanyakan kepada siswa

manfaat kegiatan ini baginya.

10’

Page 126: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

I. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas XI

J. Sumber/Bahan :

1. Sinurat, R.H.Dj. 2002. Daftar Inventory Sifat Positif (Handout).

Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.

2. Peale, N. V. 2004. The Positif Principle Today- Kiat Mempertahankan

Prinsip Hidup dan Berpikir Positif. (Penerjemah: Joko.K).Yogyakarta:

Media Abadi.

K. Rencana Penilaian Tindak Lanjut:

1. Sebutkanlah hal-hal positif yang ada dalam diri.!

2. Sebutkanlah hal-hal positif yang ada dalam diri orang lain!

3. Sebutkanlah cirri-ciri orang yang berpikir positif!

4. Deskripsikanlah rencana yang akan dilakukan setelah mengetahui hal-hal

positif yang ada dalam diri.

L. Catatan Khusus : -

Yogyakarta, Desember 2008

Mengetahui

Koordinator BK Guru Pembimbing

( ) ( )

Page 127: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

Handout

Berpikir Positif

Berpikir positif merupakan modal awal dari suatu pemecahan masalah.

Apapun jenis permasalahan yang ada, salah satu alternatif awal yang sangat baik

adalah berpikir positif.

Prinsip berpikir positif itu merupakan suatu kesatuan cara berpikir sehat

yang menyeluruh sifatnya. Mengandung gerak maju yang penuh dengan daya

cipta atas unsur-unsur yang nyata dalam kehidupan manusia.

Ciri-ciri orang yang berpikir positif (Peale, 2004: 2-4):

1. Selalu memandang setiap kesulitan dengan cara gambling dan polos

2. Tidak akan mencari dalih untuk bisa mengelakkan diri dari kesulitan.

3. Penuh rasa percaya diri, optimis dan mempunyai harapan.

4. Tidak akan bertindak emosional dalam keadaan sulit.

5. Selalu didasarkan atas fakta terhadap setiap masalah.

Beberap sifat positif yang dimiliki seseorang antara lain:

1. Suka bekerja keras.

2. Tanggungjawab.

3. Dapat dipercaya.

4. Mendahulukan kepentingan orang lain.

5. Mampu menguasai emosi.

6. Percaya diri.

7. Ramah.

8. Sabar.

9. Kreatif.

10. Rajin.

Page 128: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

Kuesioner

Sebutkanlah minimal 5 hal positif yang ada dalam diri!

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

Sebutkanlah minimal 5 hal positif yang ada dalam diri orang lain!

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

Rencana apa yang akan dilakukan setelah mengetahui hal-hal positif yang ada

dalam diri!

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

Sebutkanlah manfaat yang dapat kamu peroleh dari kegiatan bimbingan ini!

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

Page 129: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

Lampiran 8

Surat Permohonan Ijin

Penelitian

Page 130: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14
Page 131: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14

Lampiran 9

Surat Keterangan

Penelitian

Page 132: SKRIPSI - core.ac.uk · Siapakah Aku?, Percaya Diri ... Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. ... yang telah membantu mengoreksi abstrak bahasa Inggris. 14