Upload
nova-mutiasari
View
346
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 1/40
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang:
1. Pendekatan Kardinal
2. Pendekatan Ordinal
Asumsi:
Konsumen bersikap rasionalDengan anggaran yang tersedia, konsumen berusaha memaksimalkan kepuasan totalnya dari
barang yang dikonsumsinya.
Pendekatan Kardinal
• Asumsi: Kepuasan seorang konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dengan satuankepuasan (misalnya mata uang).
Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambash kepuasan yang diperolehkonsumen tersebut dalam jumlah tertentu.
Tambahan kepuasan yang diperoleh dari penambahan jumlah barang yang dikonsumsi disebutkepuasan marginal (Marginal Utility)
Berlaku hukum tambahan kepuasan yang semakin menurun (The Law of DiminishingMarginal
Utility), yaitu besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah
barang yang dikonsumsi secara terus menerus.
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 2/40
Keseimbangan Konsumen
• Keseimbangan konsumen tercapai jika konsumen memperoleh kepuasan maksimum dari
mengkonsumsi suatu barang.
Syarat Keseimbangan:
1. MUx/Px = MUy/Py = ….= MUn/Pn
2. Px Qx + Py QY + ……+ Pn Qn = M
MU = marginal utility
P = hargaM = pendapatan konsumen
Diketahui : Px = 2 Py = 1 M = 12
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 3/40
Syarat Equilibrium:1. MUx / Px = MUy / Py
12 / 2 = 6 / 1
2. Px Qx + Py QY = M
(2) (3) + (1) (6) = 12
Total Utility = MUx QX + MUy QY
= (12) (3) + (6) (6)= 72
Pendekatan Ordinal
• Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan
konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya
pengukuran semacam ini sulit dilakukan.
• Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).
• Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurvan indiferens (kurva yg menunjukkan
tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasanyang sama).
Ciri-ciri kurva indiferens:
1. Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg
satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi)2. Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang
harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yangdikonsumsi (marginal rate of substitution)
3. Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu
kurva indiferens yang berbeda
Total Utility = MUx QX + MUy QY
= (12) (3) + (6) (6)= 72
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 4/40
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 5/40
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 6/40
PerbedaanMRSxy dan Mux
• MRSxy mengukur jumlah Y yang bersedia seorang konsumen dikorbankan untuk
memperoleh satu unit tambahan X (dan tetap berada pada kurva kepuasan sama yangsemula). Yaitu MRSxy = - (ΔQy / ΔQx).
• MUx mengukur perubahan utility total yang diterima oleh seorang konsumen bila dia
berubah jumlah X yang dikonsumsinya sebesar satu unit. Yaitu MUx = ΔTUx / ΔQx.
• Dalam mengukurMRSxy, masing-masing X dan Y berubah.
• Dalam mengukurMUx, jumlah Y (di antara hal lainnya) dipertahankan konstan.
• JadiMRSxy mengukur sesuatu yang lain dariMUx.
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 7/40
TEORI PRODUSEN
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara
tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya. Didalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal: produksi jangka pendek, yaitu bila
sebagian faktorSeorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk
mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan:1. berapa output yang harus diproduksikan
2. berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.
Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlahbarang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan
ualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Tujuan Perusahaan :
Maksimisasi Sumberdaya (Tenaga Kerja)
Maksimisasi Output (Penjualan)
Maksimisasi Growth (Pertumbuhan)
Kategori Kegiatan Produksi:
Produksi sesuai pesanan (custom-order production)
Produksi massal yang kaku (rigid mass production)
Produksi massal yang fleksibel (flexible mass production
Proses atau aliran produksi (process or flow production)
Fungsi Produksi :Fungsi produksi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara berbagai konbinasi input
yang digunakan untuk menghasilkan output.Q= f ( X1, X2, X3,....Xn)
Q= Tingkat Produksi /output
X1,X2,X3...Xn= Kombinasi output yang digunakan
Atau
Q=f(C,L,R,T)Q= Output L= Labour T= Technology C= Capital R= Natural resource
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 8/40
Asumsi dasar utnuk menjelaskan fungsi produksi ini adalah berlakunya ” The Law Of
Dimishing Returns” yang menyatak an apabila suatu input ditambahkan dan input-input laintetap, maka tambahan output dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan mula-
mula menarik, tapi ketika sampai pada suatu tingkat tertentu akan menurun , jika input
tersebut terus ditambahka. Jadi dalam hukum ini ada 3 tahapan produksi , yakni :
1.
Tahap I : Produksi terus bertambah dengan cepat.2. Tahap II : Pertambahan produksi total semakin lama semakin kecil.
3. Tahap III : Pertambahan produksi total semakin berkurang.
Arginal Physical Product ( MPP) adalah tambahan output yang dihasilkan sebagai akibat
dari penambahan 1 unit input .
Marginal Physical Product (MPP) disebut juga denga The Law od Dimishing Marginal
Physical Product. Total Physical Product (TPP) adalah kurva yang menunjukkan tingkatproduksi total pada berbagai tingkat penggunaan input variable. Sedang Kurva MPP yangmemnunjukkan tambahan dari TPP yang disebabkan oleh penggunaan tambahan 1 unit input
variable.
Kurva Average Physical Product (APP) adalah kurva yang menunjukkan hasil rata-rataper unit input variable pada berbagai tingkat penggunaan input tersebut.
Tabel 1. Pengaruh Perubahan Tenaga Kerja terhadap tingkat Produksi Total
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 9/40
A. LEAST COST COMBIANTIONISoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai
kemungkinan kombinasi 2 input variable dengan tingkat putput tertentu.
KOMBINASI TENAGA KERJA DAN MODAL UNTUK MENGHASILKAN100, 200, 300 UNIT
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 10/40
ISOQUANT
Isocost atau Garis Ongkos sama adalah kombinasi factor-faktorproduksi yang dapat
diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah ongkos tertentu. Untuk menggambar Isocost iniharus diketahui uang yang tersedia dan harga masing-masing factor produksi/input.Contoh :
Dana tersedia Rp 500,- harga tenaga kerja Rp 8,- per unit dam nodal Rp 15,- perunit.
ISOCOST
Untuk dapat mencapai tingkat produksi maksimum dengan biaya yang optimal, jika
Isocost bersinggungan dengan kurva Isoquant. Syarat ini dapat di tulis :
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 11/40
disebut Marginal Rate Of technical Substitution (MRTS) adalah jumlah satu
Input (x1) yang harus ditambah, jika input yang lain (x2) dikurangi agar tingkat output
yang dihasilkan tetap . Syarat di atas disebut pula dengan Least Cost Combination.
Dalil Least Cost Combination bisa ditulis :
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 12/40
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
A. FUNGSI PERMINTAANFungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang diminta oleh konsumen
dengan harga produk. Di dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa jika harga naik maka jumlahbarang yang diminta turun, demikian juga sebaliknya bahwa jika harga turun maka jumlah
barang yang diminta naik, sehingga grafik fungsi permintaan mempunyai slope negatif (miring
ke kiri)
Notasi fungsi permintaan akan barang x adalah:
Q x = f (P x)
Q x = a – b P xAtau
P x =a/b – 1/b Q xdimana: Q x = Jumlah produk x yang diminta
P x = Harga produk x
a dan b = parameter
Contoh:
fungsi permintaan P = 15 – Q
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 13/40
B. FUNGSI PENAWARAN
Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang ditawarkan oleh produsenuntuk dijual dengan harga produk. Di dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa jika harga naik maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah, demikian juga sebaliknya bahwa jika harga
turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun, sehingga grafik fungsi permintaan mempunyaislope positif (miring ke kanan)
Notasi fungsi penawaran akan barang x adalah:
Q x = f (P x)
Q x = -a + b P xAtau
P x = a/b + 1/b Q x
dimana: Q x = Jumlah produk x yang ditawarkan
P x = Harga produk xa dan b = parameter
Contoh:
Fungsi pernawaran P = 3 + 0,5Q
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 14/40
C. KESEIMBANGAN PASAR
Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila jumlahbarang yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Secara matematik dan grafik ditunjukan oleh kesamaan:
Qd = Qs
Atau Pd = Ps
yaitu perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran.
Keseimbangan Pasar Dua Macam Produk
Di pasar terkadang permintaan suatu barang dipengaruhi oleh permintaan barang. Ini bisa terjadi
pada dua macam produk atau lebih yang berhubungan secara substitusi (produk pengganti) atau
secara komplementer (produk pelengkap). Produk substitusi misalnya: beras dengan gandum,minyak tanah dengan gas elpiji, dan lain-lain. Sedangkan produk komplementer misalnya: teh
dengan gula, semen dengan pasir, dan lain sebagainya. Dalam pembahasan ini dibatasi interaksi
dua macam produk saja.
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 15/40
Secara matematis fungsi permintaan dan fungsi penawaran produk yang beinteraksi mempunyai
dua variabel bebas. Kedua variabel bebas yang mempengaruhi jumlah jumlah yang diminta dan jumlah yang ditawarkan adalah (1) harga produk itu sendiri, dan (2) harga produk lain yang
saling berhubungan.
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 16/40
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 17/40
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 18/40
D. PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI PADA KESEIMBANGAN PASAR
Adanya pajak yang dikenakan pemerintah atas penjualan suatu barang akan menyebabkan
produsen menaikkan harga jual barang tersebut sebesar tarif pajak per unit (t), sehingga fungsi
penawarannya akan berubah yang pada akhirnya keseimbangan pasar akan berubah pula.
Fungsi penawaran setelah pajak menjadi:
Contoh:
Fungsi permintaan suatu produk ditunjukkan oleh P=15-Q dan fungsi penawaran P=0,5Q+3.
Terhadap produk ini pemerintah mengenakan pajak sebesar Rp 3 per unit.a. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan sesudah kena pajak ?
b. Berapa besar pajak per unit yang ditanggung oleh konsumen ?c. Berapa besar pajak per unit yang ditanggung oleh produsen ?
d. Berapa besar penerimaan pajak total oleh pemerintah ?
Penyelesaian
Keseimbangan pasar sebelum kena pajak:
Jadi keseimbangan pasar sebelum kena pajak Q=8 dan P=7Keseimbangan pasar setelah pajak:
Fungsi penawaran setelah pajak: P=0,5Q+3+3 Þ P=0,5Q+6, sehingga keseimbangan pasar
setelah pajak:
Jadi keseimbangan pasar sebelum kena pajak Q=6 dan P=9
Besar pajak per unit yang ditanggung konsumen, sebesar selisih harga keseimbangan setelah
pajak dengan harga keseimbangan sebelum pajak yaitu: 9 - 7 = 2 per unit.
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 19/40
Besar pajak per unit yang ditanggung produsen, sebesar selisih tarif pajak per unit yang
dikenakan dengan besar pajak per unityang ditanggung konsumen, yaitu: 3 - 2 = 1 per unit.Besar penerimaan pajak total oleh pemerintah, adalah prkalian tarif pajak per unit dengan jumlah
keseimbangan setelah pajak, yaitu: 3 x 6 = 18.
Adanya subsidi yang diberikan pemerintah atas penjualan suatu barang akan menyebabkanprodusen menurunkan harga jual barang tersebut sebesar subsidi per unit (s), sehingga fungsi
penawarannya akan berubah yang pada akhirnya keseimbangan pasar akan berubah pula.
Fungsi penawaran setelah subsidi menjadi:
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 20/40
STRUKTUR PASAR
Bentuk-Bentuk Pasar1. Perfect Competition2. Monopoly
3. Monopolistic Competition
4. Oligopoli
Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar :
Yang mendasari banyak sedikitnya penjual adalah asumsi sukar atau
tidaknya masuk kedalam pasar ( Barrier to Entry) dengan tidak adahalangan bagi perusahaan baru berarti akan banyak perusahaan di pasar.
Halangan secara substansial untuk masuk ke Pasar Oligopoli akan
membatasi pesaing sehingga jumlah perusahaan sedikit. Adanya halanganyang tidak dapat diatasi menyebabkan monopoli sebagai penjual tunggal
produk tersebut di pasar.
Kondisi Ongkos : Untuk modal diasumsikan “ Diminishing Returns” dalam produksi jangka
pendek (Mc. Menaik). Hal ini tida berlaku atau penting dalam oligopoli dan
monopoli karena MCnya konstan atau menurun.
Banyaknya pembeli: Untuk semua modal diasumsikan pembelinya banyak sehingga kekuatan
yang dominan dalam pengambilan keputusan harga tak terletak pada satu
atau beberapa pembeli.
Kondisi Demand : Substitusi Substitusi yang Close Sub Tidak ada Identik Sangat Mirip
Stitute PenggantiFungsi Tujuan : Untuk semua model, profit maksimum adalah tujuan jangka pendek. Bagi
oligopoli ini tidak berlaku, dimensinya jangka panjang karena
keuntungannya jangka pendek akan menyebabkan masuknya pesaing baru.
Variabel Strategi : Perusahaan dapat menyesuaikan diri terhadap harga dan kualitas yangditawarkan (kecuali Perfect Competition) yang hanya dapat menyesuaikan kualitas yang
ditawarkan.
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 21/40
1. PERSAINGAN SEMPURNA (PERFECT COMPETITION)
Pasar persaingan sempurna adalah pasar dimana :1. Jumlah produsen banyak
2. Volume produksi setiap produsen hanya merupakan bagian yang kecil dari
3. volume transaksi total di pasar.4. Produknya homogen
5. Informasi pasar sempurna
6. Mobilitas faktor produksi sempurna.
Aplikasi :
1.
Produsen secara indivigual tidak dapat mempengaruhi harga,2. Harga ditentukan oleh pasar,3. Produsen sebagai price maker,
4. Kurva sejajar sumbu horizontal.
Dalam pasar persaingan sempurna, keputusan mengenai jumlah output perusahaan secaraindividual tidak bisa mempengaruhi tingkat harga, dan untuk keputusan mengenai penentuan
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 22/40
harga, kurva permintaan menggambarkan secara horizontal, olehkarena itu harga dianggap
konstan, berapapun output yang dihasilkan. Dengan demikian maka laba total akan didapat padasaat: MR = P = MC sepanjang P > AVC.
ANALISA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DALAM JANGKA PENDEK
Secara umum level output yang terbaik diproduksi oleh perusahaan dalam jangka pendek adalah
pada saat MR = MC. Dalam pasar persaingan sempurna, karena dihadapkan pada kurvapermintaan yang horizontal ( Infinctely Elastic Demand Curve), sehingga P = MR, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat produksi yang terbaik adalah dapat dilakukan pada
saat MR = MC = P.
Pada kurva diatas MC memotong kurva MR dititik E. Titik itu perusahaan memproduksi 4 unit
output pada tingkat harga P = MR = MC = 45 dan ATC = 35. dengan demikian maka keuntunganada didaerah EA = 10 perunit atau keuntungan total = 40 (daerah E A B C ). Daerah tersebut
daerah dimana laba maksiumum dapat diperoleh, hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut :
Bila output diproduksi dibawah 4 unit mak P = MR > MC, perusahaan masih dapat
meningkatkan output untuk memperbesar laba. Namun peningkatannya tersebut tidak bisa
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 23/40
melampaui titik E (4 unit) karena MC > MR = P = 45 sehingga akan menyebabkan laba
berkurang.
Pada kurva kepada II, bila harga pasar adalah 5 maka kurva permintaan yang dihadapi olehp er
adalah D’ dan tingkat output yang terbaik untuk produksi adalah 3 unit (E’), dimana P = MR =
MC maka terjadi P = 25 dan ATC = 35 (F), sehingga kerugian perusahaan didaerah E’F = 10 perunit dan kerugian total 30 (F E B C’).
Pada kondisi tersebut haruskah perusahaan menghentikan usaha ? Bila usaha dihentikan makakerugian yang diderita akan lebih banyak untuk itu – 20 (FA’) perunit atau 60 secara total (FA’SB’). Dengan demikian perusahaan harus tetap berproduksi untuk meminimumkan kerugian.
Namun apabila harga terus turun sampai 15 atau lebih rendah maka kurva permintaan akan
memotong kurva MC dititik H. Pada saat tidak akan ada bedanya bagi perusahaan untuk terus
memproduksi atau tidak. Karena di titik H; P = AVC dan kerugian total yang diderita perusahaan
sama dengan jumlah biaya totalnya.
Dibawah titik H, perusahaan sudah tidak mampu lagi untuk menutup biaya variabelnya dan harus
keluar dari bisnis atau industri totalnya. Dalam pasar persaingan sempurna maka kurvapenawaran pasar adalah MC.
ANALISA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DALAM JANGK PANJANG.
Dalam jangka panjang produksi paling baik dilakukan pada saat harga = biaya marginal jangkapanjang atau longrun margin cost. P = LMC dan skala usaha yang optimum adalah : tangen
kurva rata-rata jangka pendek (SAC = Shortrun Average Cost) pada setiap tingkat output biayarata-rata jangka panjang. Laba ekonomis jangka panjang akan masuknya perusahaan baru,
sehingga supply akan bertambah dan harga akan turun akibatnya laba ekonomis akan tererathabis. Sebaliknya bila terjadi kerugian maka perusahaan akan keluar dari industri dan harta
perusahaan yang masih bertahan dalam industri akan mencapai titik impas.
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 24/40
Kesimpulan :
Dalam jangka panjang kondisi equilibrium akan tercapai pada saat :· P = MR = SMC = LMC· P = MR = SAC = LAC
· P = MR = Titik terendah kurva LAC
2. MONOPOLI
Ciriciri :
1. Hanya ada satu penjual.
2.
Close Substitute Output.3. Ada halangan bagi perusahaan lain untuk memasuki.
Sebab-sebab timbulnya monopoli :1. Penguasaan bahan mentah yang bersifat strategis.
2. Hak patent.
3. Terbatasnya pasar dibandingkan dengan skala produksi minimum.4. Adanya lisensi dari pemerintah.
Pada monopoli maka kurva permintaan = kurva MR sehingga P = AR dengan demikian maka :
1.
Keseimbangan akan terjadi bila MR = MC2. Laba maksimal akan terjadi bila P > AR
3. BEP kan terjadi bila P = AR
4. Rugi minimal akan terjadi bila P < AR
Penentuan harga output dalam pasar monopoli dalam jangka pendek. Monopoli adalah satu-
satunya produsen yang ada di pasar, maka permintaan yang dihadapi adalah permintaan pasar
dengan demikian maka kurva permintaan akan miring dari kiri atas kekanan bawah.
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 25/40
Produsen akan berproduksi pada tingkat output dimana keuntungan yang diperoleh maksimum.
Karena monopolis adalah penjual tunggal, kurva yang dihadapinya adalah kurva yangmempunyai slope yang negatif. Berarti seseorang monopolis dapat menjual outputnya lebih
banyak dengan menurunkan harga jual. Oleh sebab itu MR akan lebih kecil dari harga produk
dan kurva MR berada dibawah kurva permintaan.
Beda kurva, monopolis dapat menjual 100 unit output pada P = 15 (Point GJ) sehingga TR =
1500. Untuk menjual 200 unit harga diturunkan di P = 14 (Point H), TR = 2800. Dengan
demikian :
MR = (σTR/σQ) = (1300/100) = 13.
Dengan demikian jelaslah bahwa kurva permintaan yang berslope negatif maka MR terletak dibawah kurva permintaan. Level produksi terbaik terletak pada point E dengan Q = 500 dan P =E, saat mana MR = MC pada Q < 500, MR > MC total profit akan meningkat dengan
memperluas output. Sebaliknya bila Q >500, MC > MR maka total profit akan meningkat
dengan mengurangi output.
Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa harga terbaik untuk menjual output adalah pada saat
P = 11 dan Q = 500 dan ATC = 8 (Point F) dengan demikian maka laba / unit = 4 dan laba total =1500 (area A = BC).
KETENTUAN TINGKAT HARGA DAN OUTPUT DALAM JANGKA PANJANG
Dalam jangka panjang sebuah perusahaan monopolistik hanya akan operasi jika tingkat harga =
iaya marginal jangka panjang = LMC. Tingkat output jangka panjang ditentukan oleh titik kurva
LMC memotong kurva MR dari bawah. Maka operasi yang paling sesuai adalah skala operasidimana kurva SAC bersinggungan dengan kurva LAC pada output yang terbaik.
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 26/40
Pada gambar dapat diketahui bahwa titik output terbaik bagi monopolist dalam jangka panjang
adalah 700 unit (point E’), dimana P = LMC, yaitu pada saat mana Q = 700 dan P = 9 (titik Apada kurva permintaan). Monopolist dalam jangka panjang dapat membangun skala optimum
kapasitas pabriknya hal ini ditunjukkan oleh kurva SAC yang menyinggung kurva LAC pada Q
= 700 (titik F’).
Dititik F’ MK Q = 700 adalah output yang terbaik untuk dihasilkan berdasa rkan skala
operasinya. Karena pada saat itu SAC = LAC = 5, pada titik tersebut monopolist tersebut
mendapat laba jangka panjang sebesar 4 / unit (A’F’) atau laba total sebesar 2800 (A’F’B’C’)bandingkan dengan laba jangka pendek sebesar 1500.
3. PASAR MONOPOLISTIK
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan
produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara
produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack),nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya.
Sifat-sifat pasar monopolistik :
- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
- Mirip dengan pasar persaingan sempurna- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
- Relatif mudah keluar masuk pasar
4. PASAR OLIGOPOLI
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsenatau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri
semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya.
Sifat-sifat pasar oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 27/40
ELASTISITAS
Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di
bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam
menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran.
Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat digunakan untuk memahami
dampak dari suatu kebijakan. Sebagai contoh, Pemerintah Daerah dapat mengetahui dampak
kenaikan pajak atau susidi terhadap pendapatan daerah, tingkat pelayanan masyarakat,kesejahteraan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi, dan indikator ekonomi
lainnya dengan menggunakan pendekatan elastisitas. Selain itu, konsep elastisitas dapat
digunakan untuk menganalisis dampak kenaikan pendapatan daerah terhadap pengeluaran daerah
atau jenis pengeluaran daerah tertentu. Dengan kegunaannya tersebut, alat analisis ini dapatmembantu pengambil kebijakan dalam memutuskan prioritas dan alternatif kebijakan yang
memberikan manfaat terbesar bagi kemajuan daerah.
Elastisitas dapat mengukur seberapa besar perubahan suatu variabel terhadap perubahan variabellain. Sebagai contoh, elastisitas Y terhadap X mengukur berapa persen perubahan Y karena
perubahan X sebesar 1 persen.
Elastisitas Y terhadap X= % perubahan Y / % perubahan XUntuk memudahkan pemahaman terhadap konsep tersebut, berikut ini akan dibahas berbagai
jenis elastisitas. Pembahasan elastisitas ini dijelaskan dalam konteks pasar, yaitu antara
permintaan dan penawaran barang. Dengan memahami konsep tersebut, Pemerintah Daerahnantinya akan mampu mengaplikasikan konsep tersebut dalam pemerintahan daerah sesuai
konteks yang dihadapi, baik dalam hal Pemerintah Daerah menjadi penyedia barang dan jasa
publik maupun dalam berbagai kondisi lainnya.
A. Elastisitas Permintaan ( Price Elasticity of Demand )
Elastisitas permintaan adalah tingkat perubahan permintaan terhadap barang/jasa, yangdiakibatkan perubahan harga barang/jasa tersebut. Besar atau kecilnya tingkat perubahan tersebut
dapat diukur dengan angka-angka yang disebut koefisien elastisitas permintaan.
Macam-macam Elastisitas Permintaan
Berdasarkan nilainya, elastisitas permintaan dapat dibedakan menjadi lima, yaitu permintaan
inelastis sempurna, inelastis, elastis uniter, elastis, dan elastis sempurna.
1. Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0)Permintaan inelastis sempurna terjadi ketika perubahan harga yang terjadi tidak berpengaruh
terhadap jumlah permintaan (koefisien E = 0). Sebagai contoh adalah permintaan terhadapgaram. Kondisi permintaan inelastis sempurna ini dapat dapat digambarkan ke dalam bentuk
kurva berikut (Gambar 1).
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 28/40
Gambar 1
Kurva Permintaan Inelastis Sempurna
2. Permintaan Inelastis (E < 1)
Permintan inelastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahanpermintaan. Nilai E < 1, artinya kenaikan harga sebesar 1 persen hanya diikuti penurunan jumlah
yang diminta kurang dari satu persen, sebal iknya penurunan harga sebesar 1 persenmenyebabkan kenaikan jumlah barang yang diminta kurang dari 1 persen. Sebagai contoh adalah
permintaan masyarakat terhadap beras atau kebutuhan pokok lainnya (Gambar 2).
Gambar 2
Kurva Permintaan Inelastis
3. Permintaan Elastis Uniter (E = 1)Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga.
Koefisien elastisitas permintaan uniter adalah satu (E = 1), artinya kenaikan harga sebesar 1
persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan sebesar 1 persen, dan sebaliknya. Kondisipermintan elastis uniter ini ditunjukkan oleh Gambar 3.
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 29/40
Gambar 3
Kurva Permintaan Elastis Uniter
4. Permintaan Elastis (E > 1)
Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga.Koefisien permintaan elastis bernilai lebih dari satu (E > 1), artinya kenaikan harga sebesar 1persen menyebabkan kenaikan jumlah permintaan lebih dari 1 persen, dan sebaliknya. Kondisi
ini biasanya terjadi pada permintaan permintaan terhadap mobil dan barang mewah lainnya
(Gambar 4).
Gambar 4
Kurva Permintaan Elastis
5. Permintaan Elastis Sempurna (E = ~)
Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak dipengaruhi sama sekali
oleh perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu X atau Q (kuantitas barang) sepertiditunjukkan pada Gambar 5.
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 30/40
Gambar 5
Kurva Permintaan Elastis Sempurna
B. Elastisitas Permintaan dan Total Penerimaan
Perhitungan elastisitas biasanya dimanfaatkan oleh pengambil keputusan yang ditujukan untuk
meningkatkan penerimaan. Secara sederhana, total penerimaan dapat didefinisikan sebagaiperkalian antara harga dengan kuantitas barang dan jasa yang terjual, misalnya jumlah
pendapatan yang diterima sebagai hasil dari penjualan barang dan jasa. Total penerimaan dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut.
TR = P x Q
Keterangan:TR: total penerimaan
P: harga output
Q: kuantitas/jumlah output
Salah satu faktor yang menentukan total penerimaan produsen adalah perubahan permintaan.
Untuk mengetahui perubahan total penerimaan terhadap perubahan permintaan ditentukan olehelastisitas permintaannya. Perbedaan tingkat elastisitas permintaan akan menentukan besarnya
total penerimaan.
1. Permintaan Elastis
Ketika bentuk permintaan suatu barang adalah elastis, maka perubahan kecil dalamBharga
barang tersebut akan mengakibatkan perubahan total penerimaan yang relative lebih besar.Sebagai contoh, perusahaan melakukan kebijakan penurunan harga produknya. Jika bentuk
permintaan produk tersebut adalah elastis berarti konsumen sangat responsif terhadap perubahan
harga. Penurunan harga walaupun kecil akan direspon oleh konsumen dengan membeli barang
tersebut dalam jumlah yang relative banyak. Dengan bentuk permintaan yang elastis, maka
keputusan produsen untuk
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 31/40
menurunkan harga produknya akan potensial meningkatkan total penerimaan.
2. Permintaan Inelastis
Dengan bentuk permintaan yang inelastik, perubahan harga hanya memberikan pengaruh yang
kecil terhadap perubahan barang yang diminta, sehingga apabila produsen menetapkan kenaikanharga yang cukup tinggi sekalipun, permintaan terhadap barang tersebut tidak terlalu berubah.
Pada kondisi ini, produsen dapat memperoleh tambahan penerimaan dengan menaikkan harga.
3. Permintaan Elastis UniterApabila permintaan suatu barang adalah elastis uniter maka kenaikan (penurunan) harga akan
direspon secara proporsional dengan penurunan (peningkatan) jumlah yang diminta. Oleh karenaitu, baik produsen melakukan peningkatan atau penurunan harga, jika elastisitas barang adalah
elastis uniter maka total penerimaannya konstan. Dengan kata lain, peningkatan ataupun
penurunan harga tidak merubah total penerimaan produsen.
Hubungan antara elastisitas permintaan terhadap total penerimaan dapat dilihat pada Tabel1.
Tabel 1
Hubungan antara Elastisitas Permintaan dengan Total Penerimaan
C. Elastisitas Penghasilan ( Income Elasticity of Demand )
Permintaan (pembelian) suatu barang atau jasa oleh konsumen dipengaruhi oleh perubahan
penghasilan konsumen yang bersangkutan, baik dalam pengertian nominal maupun riil. Suatukonsep untuk mengukur derajat respons perubahan permintaan terhadap adanya perubahan
penghasilan adalah elastisitas penghasilan. Dalam kasus sederhana, fungsi permintaan dapat
dinotasikan sebagai berikut.
Q = f (P, I)
Keterangan:Q: fungsi permintaan
P : tingkat harga
I : penghasilan konsumen
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 32/40
Dalam konsep elastisitas penghasilan, asumsi bahwa penghasilan konsumen konstan
dihilangkan. Oleh karena itu, elastisitas penghasilan merupakan tingkat perubahan relatif dari jumlah barang yagn diminta konsumen karena adanya perubahan penghasilan. Elastisitas
penghasilan dapat didefinisiakan sebagai derajat sensitivitas perubahan permintaan sebagai
akibat dari perubahan penghasilan seorang konsumen. Secara matematis, elastisitas penghasilan
didefinisikan sebagai persentase perubahan dalam jumlah barang yang diminta (Qx) dibagidengan persentase perubahan dalam penghasilan (I).
Pada dasarnya terdapat tiga macam elastisitas penghasilan, yaitu: elastisitas positif, negatif, dannol. Untuk penjelasan lebih lanjut dapat disimak sebagai berikut.
1. Elastisitas penghasilan yang bernilai positif dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
(a) Elastisitas penghasilan uniter yaitu ketika peningkatan dalam penghasilan direspon olehkonsumen dengan peningkatan permintaan secara proporsional. Perubahan permintaan
yang positif akan memberikan elastisitas penghasilan yang positif pula. Dalam hal ini
elastisitas sama dengan satu (E = 1). Sebagai contoh jika penghasilan konsumen
meningkat sebesar 50 persen maka akan diimbangi dengan peningkatan permintaan
sebesar 50 persen.(b) Elastisitas penghasilan inelastis yaitu jika perubahan penghasilan sebesar 1 persen
menyebabkan perubahan permintaan kurang dari 1 persen. Secara matematis, koefisienelastisitas penghasilan inelastis bernilai kurang dari 1 tetapi positif (0 < E <1).
(c) Elastisitas penghasilan dikatakan elastis jika perubahan penghasilan sebesar 1 persen
menyebabkan perubahan permintaan lebih dari 1 persen. Nilai elastisitas penghasilantipe ini lebih dari satu (E > 1).
2. Elastisitas penghasilan yang bernilai negatif. Hal ini berarti bahwa kenaikan jumlah
penghasilan justru mengakibatkan permintaan terhadap suatu barang menurun.
3. Elastisitas penghasilan bernilai nol. Ketika penghasilan meningkat, jumlah barang yangdiminta tidak mengalami perubahan. Berapa pun perubahan penghasilan tidak akan merubah
permintaan (konsumsi) barang tersebut.
Berdasarkan besarnya koefisien elastisitas penghasilan, suatu barang dapat dikelompokkanke dalam barang mewah, barang normal, atau barang inferior.
Tabel 2
Interpretasi Elastisitas Penghasilan
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 33/40
D. Elastisitas Silang (Cross Elasticity)
Elastisitas silang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta terhadap perubahan
harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang tersebut. Hubungan tersebut dapat
bersifat pengganti, dapat pula bersifat pelengkap. Terdapat tiga macam respons prubahan
permintaan suatu barang (misal barang A) karena perubahan harga barang lain (barang B), yaitu:positif, negatif, dan nol.
1. Elastisitas silang positif. Peningkatan harga barang A menyebabkan peningkatan jumlahpermintaan barang B. Sebagai contoh, peningkatan harga kopi meningkatkan permintaan
terhadap teh. Kopi dan teh merupakan dua barang yang dapat saling menggantikan (barang
substitutif).2. Elastisitas silang negatif. Peningkatan harga barang A mengakibatkan turunnya permintaan
barang B. Sebagai contoh, peningkatan harga bensin mengakibatkan penurunan permintaan
terhadap kendaraan bermotor. Kedua barang tersebut bersifat komplementer (pelengkap).
3. Elastisitas silang nol. Peningkatan harga barang A tidak akan mengakibatkan perubahan
permintaan barang B. Dalam kaus semacam ini, kedua macam barang tidak saling berkaitan.Sebagai contoh, kenaikan harga kopi tidak akan berpengaruh terhadap permintaan kendaraan
bermotor.
Hubungan antarbarang berdasarkan nilai elastisitas silang dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3
Interpretasi Elastisitas Silang
Contoh Pengukuran Elastisitas SiangHarga mobil rata-rata naik dari Rp90 juta menjadi Rp100 juta, sedangkan permintaan sepeda
motor mengalami peningkatan dari 100 unit menjadi 127 unit. Berapa nilai elastisitas silang
antara mobil dengan sepeda motor dan bagaimana hubungan kedua barang tersebut dapatdihitung sebagai berikut.
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 34/40
Karena elastisitas silang bernilai positif, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan mobil dan
sepeda motor bersifat substitutif (atau saling menggantikan).
E. Elastisitas Penawaran ( Price Elasticity of Supply)
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan
karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat
perubahan tersebut diukur dengan angka-angka yang disebut koefisien elastisitas penawaran.
Macam-macam Elastisitas Penawaran Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat
dibedakan menjadi lima macam, yaitu :
1. Penawaran Inelastis Sempurna (E = 0)
Penawaran inelastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak berpengaruh
terhadap jumlah penawaran. Kurva penawaran sejajar dengan sumbu vertikal Y atau P (tingkat
harga). Kondisi ini dapat dilihat dari kurva pada Gambar 6.
Gambar 6
Kurva Penawaran Inelastis Sempurna
2. Penawaran Inelastis (E < 1)
Penawaran inelastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada
perubahanpenawaran. Dengan kata lain, jumlah yang ditawarkan relatif tidak sensitif terhadap
perubahan harga (Gambar 7).
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 35/40
Gambar 7
Kurva Penawaran Inelastis
3. Penawaran Elastis Uniter (E = 1)
Penawaran elastis uniter terjadi ketika perubahan harga sebanding dengan perubahan jumlahpenawaran (Gambar 8).
Gambar 8
Kurva Penawaran Elastis Uniter
4. Penawaran Elastis (E > 1)
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih
besar. Penawaran elastis dapat diilustrasikan dengan Gambar 9.
Gambar 9
Kurva Penawaran Elastis
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 36/40
5. Penawaran Elastis Sempurna (E = ~ )
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali
oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu horisontal (X) atau
Q (jumlah output yang ditawarkan).
Gambar 10
Kurva Penawaran Elastis Sempurna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran1. Sifat ketahanan barang
Apabila suatu barang tidak tahan lama (mudah rusak/membusuk) seperti halnya hasil-hasil
pertanian, maka barang tersebut cenderung memiliki penawaran yang inelastis. Barangtersebut biasanya tidak terlalu sensitif terhadap perubahan harga. Sebagai contoh, peningkatan
harga sayuran tidak serta merta mengakibatkan perubahan (kenaikan) jumlah barang yang
ditawarkan.
2. Biaya dan kemudahan penyimpanan barangBarang dengan biaya penyimpanan yang mahal cenderung memiliki derajat elastisitas
penawaran yang rendah.3. Waktu
Dalam jangka pendek, penawaran cenderung inelastis karena tidak mudah bagi produsen
untuk menyesuaikan jumlah barang yang ditawarkan secara cepat sebagai respon dari
perubahan harga. Sementara itu, dalam jangka panjang, penawaran akan lebih responsif terhadap perubahan harga sehingga penawarannya lebih elastis.
4. Sifat alamiah suatu barang
Produk-produk primer memiliki elastisitas yang rendah (inelastis) dibandingkan dengan
produk-produk manufaktur yang memiliki elastisitas penawaran yang tinggi (elastis) relativeterhadap perubahan harga.
Pengukuran elastisitas penawaran dapat dilakukan dengan menggunakan persamaanberikut.
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 37/40
BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi sebab biaya produksi merupakan
masukan atau input dikalikan dengan harganya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwaongkos produksi adalah semua pengeluaran atau semua beban yang harus ditanggung oleh
perusahaan untuk menghasilkan suatu jenis barang atau jasa yang siap untuk dipakai
konsumen.
Karena fokus kajian kita adalah pada beban yang harus ditanggung oleh perusahaan, maka
pengertian tentang biaya tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu biaya swasta (private
cost) dan biaya sosial (social cost). Pembedaan biaya ini ada hubungannya dengan
penggolongan biaya menjadi internal (private) dan eksternal (social). Dalam pengertian biaya
produksi seharusnya mencakup biaya internal dan eksternal.
Kalau dalam teori produksi dikenal adanya periode produksi jangka pendek dan jangkapanjang, maka dalam teori biaya produksi juga mengenal biaya produksi jangka pendek dan
biaya produksi jangka panjang. Biaya produksi jangka pendek meliputi biaya tetap (fixed
cost) dan biaya berubah (variable cost).
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlahoutput tertentu, yang mana biaya tersebut besarnya tetap tidak tergantung dari output yang
dihasilkan. Biaya seperti ini biasa disebut dengan biaya overhead atau biaya yang tidak dapat
dihindari (unavoidable cost).
Sedangkan dalam produksi jangka panjang, semua biaya adalah biaya berubah. Biaya
berubah adalah biaya yang besarnya berubah-ubah tergantung dari sedikit banyaknya jumlahoutput yang dihasilkan. Biaya ini sendiri disebut dengan biaya langsung atau biaya yang
dapat dihindari (avoidable cost).
Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek
a. Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Kalau dalam jangka pendek ada faktor produksi tetap dan faktor produksi berubah, makadengan sendirinya biaya produksi yang ditimbulkan oleh proses produksi juga menyangkut
biaya tetap dan biaya variabel.
Yang dimaksud biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung dari banyak sedikitnya jumlah output. Bahkan bila untuk sementara produksi dihentikan, biaya tetap ini
harus tetap dikeluarkan dalam jumlah yang sama.
Yang termasuk dalam biaya tetap ini misalnya gaji tenaga administrasi, penyusutan mesin,penyusutan gedung dan peralatan lain, sewa tanah, sewa kantor dan sewa gudang. Dalam
jangka panjang biaya tetap ini akan mengalami perubahan
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 38/40
Biaya variabel merupakan biaya yang besarnya berubah-ubah tergantung dari banyak
sedikitnya output yang dihasilkan. Semakin besar jumlah output semakin besar pula biayavariabel yang harus dikeluarkan.
Yang termasuk dalam biaya variabel ini adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, bahan bakar, listrik dsb. Biaya tetap dan biaya variabel ini jika dijumlahkanhasilnya merupakan biaya total. Jika digambarkan dalam kurva, maka pola biaya tetap total
(TFC), biaya variabel total (TVC) dan biaya total (TC) dapat dilihat sebagai berikut:
Biaya tetap total (TFC) dilukiskan sebagai garis lurus (horizontal) sejajar dengan sumbu
kuantitas. Hal ini menunjukkan bahwa berapapun jumlah output yang dihasilkan, besarnyabiaya tetap total (TFC) tidak berubah yaitu sebesar n.
Biaya variabel total (TVC) adalah biaya yang besar kecilnya mengikuti banyak sedikitnya
output yang dihasilkan. Gambar yang menunjukkan bahwa kurva biaya variabel total terusmenerus naik. Jadi semakin banyak output yang dihasilkan maka biaya variabel akan
semakin tinggi.
Jika antara biaya tetap dan biaya variabel dijumlahkan, maka hasilnya disebut biaya total(TC). Jadi, TC = TFC + TVC. Total Cost (TC) berada pada jarak vertikal di semua titik
antara biaya tetap total (TFC) dan biaya berubah total (TVC), yaitu sebesar n.
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 39/40
b. Biaya rata-rata
Dalam kebiasaan sehari-hari, orang beranggapan bahwa jika biaya total tinggi identik dengan
mahal dan jika biaya total rendah identik dengan murah. Hal ini tidak sepenuhnya benar,sebab mahal tidaknya sesuatu pembiayaan tidak tergantung sepenuhnya dari biaya total,
melainkan dari biaya rata-rata. Misalnya biaya total tinggi, namun jika kuantitas barangnya
banyak maka biaya per satuan barangnya menjadi rendah/murah
Biaya tetap rata-rata (Ave-rageFbced Cost)dapat dihitung dengan membagi biaya tetap total
(TFC) dengan jumlah output. Dengan demikian biaya tetap rata-rata ini akan semakinmenurun denga semakin banyaknya output. Biaya tetap rata-rata dapat ditulis sebagai:
TFC AFC
Q
AFC = biaya tetap rata-rataTFC = biaya tetap total
Q = jumlah outputBiaya tetap rata-rata menggambarkan besarnya biaya tetap per satuan produk Lihat gambar
berikut:
Biaya Tetap Rata-rata (AFC)
5/10/2018 pengantar ekonomi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-ekonomi-559e02fe61dfb 40/40
Biaya variabel rata-rata menggambarkan bes= va biava variabel per satuan produk. Biayavariabel rata-rata dapat dd-Litung dengan rumus:
TVC AVC
Q
AVC = biaya variabel rata-rataTVC = biaya variabel total
Q = jumlah output
Biaya Variabel Rata-rata (AVC)
Biaya total rata-rata mempunyai perilaku yang sama dengan biayavariabel rata-rata, yaitu
menurun dengan cepat pada kuantitas produksi rendahdan kemudian laju penurunannyasemakin lambat sampai pada kuantitasproduksi tertentu. Bila kuantitas produksi diperluas
lagi, maka kurva ATC akannaik lagi dengan laju kenaikan yang semakin cepat.Penurunan
biaya rata-rata di atas disebabkan karena kenaikanproduktivitas yang terjadi pada kuantitasproduksi yang masih rendah.
Semakinluas kuantitas produksi semakin menurun produktivitas faktor produksinya,sehingga
laju penurunan biaya rata-rata pun semakin lambat. Apabila produksiterus ditingkatkandengan menggunakan skala pabrik yang sama, penurunanbiaya rata-rata akan berhenti dan
selanjutnya justru akan naik dengan lajukenaikan semakin cepat. Jadi pada saat hukumkenaikan tambahan produksi(law of increasing returns) berlaku, produktivitas naik,
sedangkan biaya rata-rata menurun. Dan biaya rata-rata akan naik pada saat produktivitasfaktorproduksi menurun, yaitu pada saat berlakunya hukum penurunan tambahanproduksi
Dengan demikian ada perilaku yang berkebalikan antara perilakuproduksi (yang dicerminkanpada kurva produksi) dan perilaku biaya produksi(yang dicerminkan oleh kurva biaya rata-
rata dan biaya variabel rata-rata).Kecepatan laju kenaikan biaya yang disebabkan oleh
kenaikan satusatuan output perlu juga diketahui. Hal tersebut dapat diketahui denganmelihatkemiringan kurva biaya total (TC). Lereng kurva TC mencerminkan besarnya