35
Konsep Dasar Sistem Administrasi Perpajakan Indonesia Dibuat Oleh : Kenny Ardillah, S.E, M.Ak SESI 1

PENGANTAR HUKUM PAJAK - kennyardillah.com filemembayar pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku. ... UU KUP, UU PPSP, UU ... Berapa besar pajaknya?

Embed Size (px)

Citation preview

Konsep Dasar Sistem Administrasi

Perpajakan Indonesia

Dibuat Oleh :

Kenny Ardillah, S.E, M.Ak

SESI 1

Mengapa diperlukan kesadaran

membayar pajak

• +/- 80% APBN disumbang dari sektor pajak

• APBN masih mengandalkan penerimaan utama dari pajak

• Adanya upaya sistematis pemerintah untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak melalui:

• Ekstensifikasi pajak

• Intensifikasi pajak

Kegiatan Ekstensifikasi Pajak

• Pemberian NPWP secara jabatan bagi wajib pajak orang pribadi yang berstatus sebagai karyawan (PPh di atas PTKP)

• Pemberian NPWP di lokasi usaha yang berada di sentra perdagangan atau perkantoran

• Pemberian NPWP atau PKP bagi pengusaha yang belum terdaftar

• Penentuan jumlah angsuran PPh pasal 25 dan atau jumlah PPN yang harus disetor

• Penentuan jumlah PPN yang terutang atas transaksi penjualan dalam tahun berjalan kepada pedagang eceran yang mempunyai usaha di sentra perdagangan

Kegiatan Intensifikasi Pajak

• Salah satu kegiatan intensifikasi pajak adalah untukmengoptimalisasi penggalian penerimaan pajak terhadapobjek serta subjek pajak yang telah tercatat atau terdaftardalam administrasi DJP dan dari hasil pelaksanaanekstensifikasi.

• Kegiatan optimalisasi penggalian penerimaan pajak terhadapobjek serta subjek pajak yang telah tercatat atau terdaftarbertujuan untuk mengungkap laporan Wajib Pajak yang tidakbenar karena banyak Wajib Pajak yang telah terdaftar tidakmembayar pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku

PENGERTIAN PAJAK

Prof.Dr.Rochmat Soemitro, SH

Iuran rakyat kepada kas negara berdasarkanUU (dapat dipaksakan) dengan tidakmendapat kontraprestasi yang langsung dapatditunjukkan dan digunakan untuk membayarpengeluaran umum.

PENGERTIAN PAJAK

Prof.Dr.P.J.A.Adriani

Iuran kepada negara (dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnyamenurut peraturan dengan tidak mendapatprestasi kembali yg langsung dpt ditunjukdan gunanya adalah untuk membiayaipengeluaran pengeluaran umumberhubungan dengan tugas negara untukmenyelenggarakan pemerintahan

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang perubahan Keempat

atas UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan, pada pasal 1 angka 1

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang

oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa

berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan

imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

UNSUR-UNSUR DALAM

PENGERTIAN PAJAK

• DIPUNGUT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG

• DAPAT DIPAKSAKAN

• TDK DPT DITUNJUKKAN ADANYA KONTAPRESTASI SECARA LANGSUNG OLEH PEMERINTAH

• DIPUNGUT OLEH NEGARA (PUSAT/ DAERAH)

• DIPERUNTUKKAN BAGI PENGELUARAN-PENGELUARAN PEMERINTAH (JIKA SURPLUS DIGUNAKAN UNTUK PUBLIC INVESMENT)

FUNGSI PAJAK

• BUDGETAIR

• REGULEREND

• REDISTRIBUSI

• DEMOKRASI

FUNGSI PAJAK

TARIF PROGRESIF : GOL MAMPU

DIKENAKAN TARIF YG LEBIH TINGGI

INDONESIA

BUDGETER

REGULAIR

REDISTRIBUSI

DEMOKRASI PENJELMAAN KEKELUARGA &

KEGOTONG ROYONGAN RAKYAT

MENGATUR PEREKONOMIAN UNTUK

PERTUMBUHAN LEBIH CEPAT

PENERIMAAN NEGARA

PERBEDAAN PAJAK

• RETRIBUSI

MENDAPAT KONTRAPRESTASI

SECARA LANGSUNG

• IURAN

PUNGUTAN LANGSUNG

PERBEDAAN PAJAK

• SUMBANGAN

YANG MENDAPATKAN MANFAAT ADALAH

PENERIMA SUMBANGAN

PENGERTIAN HUKUM PAJAK(HUKUM FISKAL)

• KESELURUHAN DARI PERATURAN-PERATURAN YANG MELIPUTI WEWENANG PEMERINTAH UNTUK MENGAMBIL KEKAYAAN SESEORANG DAN MENYERAHKAN KEMBALI KE MASYARAKAT MELALUI KAS NEGARA

PEMBAGIAN HUKUM PAJAK

• HUKUM PAJAK MATERIAL

mengatur tentang obyek pajak, subyek pajak, besar pajak yang dikenakan timbul dan hapusnya utang pajak dan hubungan hukum antara pemerintah dan WP

UU PPh dan UU PPN

• HUKUM PAJAK FORMAL

tata cara untuk mewujudkan hukum material menjadi kenyataan

UU KUP, UU PPSP, UU Pengadilan Pajak

PEMBAGIAN HUKUM PAJAK DAN

PEMBEDAANNYA

1. Hukum Pajak Material

Memuat norma-norma yang menerangkan tentang :

keadaan-keadaan /perbuatan- perbuatan dan peristiwa-peristiwa hukum yang harus dikenakan pajak

Siapa-siapa yang harus dikenakan pajak?

Berapa besar pajaknya?

Dengan kata lain merupakan segala sesuatu tentang tentang

timbulnya, besarnya, dan hapusnya utang pajak dan pula

hubungan hukum antara pemerintah dengan Wajib Pajak,

termasuk didalamnya peraturan-peraturan yang memuat

kenaikan, denda-denda dan hukuman-hukuman serta cara-cara

tentang pembebasan dan pengembalian pajak.

PEMBAGIAN HUKUM PAJAK DAN PEMBEDAANNYA

2. Hukum Pajak Formil

Peraturan-peraturan mengenai cara-cara untuk menjelmakan

hukum pajak material menjadi suatu kenyataan dengan melindungi

baik, baik Fiscus maupun wajib Pajak dan memberi jaminan bahwa

hukum material dapat diselenggarakan dengan baik

Memuat cara-cara penyelenggaraan mengenai penetapan suatu

hutang pajak

Kontrol pemerintah terhadap penyelenggaraan pemungutan Pajak

Kewajiban para Wajib Pajak (sebelum dan sesudah menerima

SKP)

Prosedur pemungutan pajak

DASAR DAN TEORI

PEMUNGUTAN PAJAK

1. TEORI ASURANSI

2. TEORI KEPENTINGAN

3. TEORI GAYA PIKUL

4. TEORI BAKTI

TEORI ASURANSI

Pembayaran pajak disamakan dengan pembayaranpremi.Masyarakat seakan mempertanggungjawabkankeselamatan dan keamanan jiwanya kepada negara.

TEPATKAH INI?

TEORI KEPENTINGAN

• NEGARA MELINDUNGI KEPENTINGAN HARTA

DAN JIWA WARGA NEGARA DENGAN

MEMPERHATIKAN BEBAN YANG HARUS

DIPUNGUT DARI MASYARAKAT

TEORI GAYA PIKUL

• TIAP ORANG DIKENAKAN PAJAK DGN BOBOT SAMA (ADIL) SESUAI GAYA PIKUL DENGAN UKURAN BESARNYA PENGHASILAN DAN PENGELUARAN SESEORANG

TEORI BAKTI

• DISEBUT JUGA TEORI KEWAJIBAN PAJAK

MUTLAK. PAJAK SEBAGAI BUKTI TANDA

BAKTI MASYARAKAT KE NEGARA

TEORI GAYA BELI

• PAJAK UNTUK

MEMELIHARA

MASYARAKAT

• PAJAK

DITEKANKAN

UNTUK FUNGSI

MENGATUR

PAJAK PENGHASILAN(PAJAK NEGARA DAN PAJAK DAERAH)

.

Pengenaan pajak di Indonesia

Negara Daerah

PPh : UU. No. 7 Th. 1984

diubah UU. No. 36 Th 2008

PPN dan PPnBM: UU. No. 8 Th. 1983

diubah UU. No. 42 Th. 2009

Bea Meterai: UU. No. 13 Th. 1985

PBB: UU. No. 12 Th. 1985

diubah UU. No. 28 Th 2009

BPHTB: UU. No. 21 Th. 1997

diubah UU. No. 28 Th. 2009

Dasar hukum Pajak Daerah & Retribusi:

UU No. 18 Th. 1997

diubah UU. No. 28 Th. 2009

JENIS-JENIS PAJAK

PAJAK PUSAT

PAJAK DAERAH

PAJAK

PROPINSI

PAJAK

KABUPATEN

• Pajak Penghasilan

• Pajak Pertambahan Nilai & PPn BM

• Bea Meterai

PKB, BBNKB, PBB,

BPHTB, Pajak Rokok

Pajak Hotel & Restoran

Pajak Hiburan

Pajak Radio

JENIS PAJAK

MENURUT SIFATNYA

• PAJAK LANGSUNG

PEMBEBANANNYA TIDAK DAPAT DILIMPAHKAN KE PIHAK LAIN

PPh

• PAJAK TIDAK LANGSUNG

PEMBEBANANNYA DAPAT DILIMPAHKAN KE PIHAK LAIN

PPN

JENIS PAJAK MENURUT

SASARAN/ OBYEKNYA

• PAJAK SUBYEKTIF

BERDASARKAN

SUBYEK BARU DICARI

OBYEKNYA

PPh

• PAJAK OBYEKTIF

BERDASARKAN OBYEK BARU DICARI SUBYEKNYA

PPN, PPnBM

MENURUT

PEMUNGUTANNYA

• PAJAK PUSAT

PPh,PPN PPnBM,

Bea Materai

• PAJAK DAERAH

Pajak Reklame, PajakHiburan, PajakRumahMakan/Restoran danHotel

CARA(STELSEL)

PEMUNGUTAN PAJAK

• RIIL STELSEL

• FICTIVE STELSEL

• CAMPURAN

YURISDIKSI PEMUNGUTAN PAJAK

• ASAS TEMPAT TINGGAL

• ASAS KEBANGSAAN

• ASAS SUMBER

SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK

1.OFFICIAL ASSESSMENT SYSTEM

2.SELF ASSSESSMENT SYSTEM

3.WITH HOLDING SYSTEM

Official

Assessment

♣ Wewenang berada

ditangan pemerintah

(fiskus) untuk menen-

tukan besarnya pajak

yang terutang

♣ Wajib Pajak bersifat

pasif.

(hanya menunggu)

♣ Utang pajak timbul

setelah dikeluarkan

surat ketetapan pajak

oleh fiscus

Wewenang berada

ditangan Wajib Pajak

untuk menentukan

pajaknya sendiri

Wajib pajak bersifat

aktif (menghitung,

memperhitungkan,

membayar dan

melaporkan sendiri

besarnya pajak yang

harus dibayar)

Utang pajak timbul

tanpa menunggu surat

ketetapan pajak

Wewenang berada

di pihak ketiga yang

ditetapkan oleh

Peraturan Perpajakan

untuk melaksanakan

pemotongan

dan pemungutan

pajak

Utang pajak timbul

tanpa menunggu surat

ketetapan pajak

Witholding

System

Self

Assessment

Timbulnya Hutang Pajak

Berkaitan dengan :

1. Pembayaran pajak

2. Memasukkan surat keberatan

3. Menentukan saat dimulai dan berakhirnya jangka

waktu daluwarsa

4. Menerbitkan SKPKB, SKPKBT, dll

5. Menentukan besarnya denda maupun sanksi

administratif lainnya

Berakhirnya Hutang Pajak

1. Pembayaran/Pelunasan

2. Kompensasi

3. Daluwarsa

4. Pembebasan/penghapusan

Tarif Pajak

1. Tarif tetap

2. Tarif proporsional

3. Tarif progresif

• Tarif progresif-proporsional

• Tarif progresif-progresif

• Tarif progresif-degresif

• Tarif degresif (menurun)

TUGAS1. JELASKAN 3 MACAM YURISDIKSI PERPAJAKAN

DAN MANAKAH YG BERLAKU DI INDONESIA ?

2. JELASKAN JENIS-JENIS PAJAK DI INDONESIA?

3. JELASKAN 3 SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK DI

INDONESIA, DAN MANAKAH YG BERLAKU DI

INDONESIA?

4. JELASKAN TEORI-TEORI PEMUNGUTAN PAJAK,

MANAKAH YANG SESUAI UTK DIBERLAKUKAN DI

INDONESIA? MENGAPA?

5. CARILAH DATA APBN TAHUN ANGGARAN 2017

DAN ANALISISLAH BERAPA PROSENTASENYA

PENERIMAAN PAJAK DIBANDINGKAN TOTAL

PENERIMAAN DI APBN ?