Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pengantar
Kementerian Hukum dan Hak Asasai Manusia (Kemenkumham) dengan jumlah pegawai saat ini kurang lebih 60.000
orang dan tersebar di seluruh satuan kerjanya berkewajiban memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai untuk
mendapatkan pengembangan kompetensi. Pengembangan kompetensi mutlak diperlukan untuk merespon perkembangan
dunia yang sangat dinamis, dalam era disrupsi dan revolusi industri 4.0, yang menyebabkan laju perubahan sangat cepat.
Sejalan dengan salah satu prioritas kerja Presiden 5 tahun ke depan yaitu pembangunan SDM akan menjadi prioritas
utama dan visi misi Presiden yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas manusia Indonesia serta melaksanakan
arahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk mewujudkan Kemenkumham Corporate University, maka program
pengembangan SDM aparatur Hukum dan HAM tidak hanya terbatas pada pengembangan knowledge, skill, dan attitude
namun juga mengembangkan talenta yang berdampak signifikan terhadap kinerja pegawai dan kinerja organisasi.
Dalam desain Corporate University, program dirancang agar baik individu pegawai maupun institusi sama-sama dapat
menarik manfaat besar dan secara terus menerus untuk meningkatkan performa para pegawai yang berada dalam
ekosistem organisasi. Diyakini dengan terwujudnya Kemenkumham Corporate University, para pegawai akan lebih terarah
dalam proses pengembangan kompetensi karena dengan strategi CorpU banyak pilihan model pembelajaran yang tidak
hanya berdampak pada kuantitas namun lebih kepada kualitas yang dapat meningkatkan kinerja organisasi
Kemenkumham.
Plt. Kepala BPSDM Hukum dan HAM,
Min Usihen
Corporate University
Sistem
Pendidikan
Tenaga
Kependidikan
Sarana
Prasarana
Teknologi
Kerjasama
Pendidikan dan
Pelatihan
Terintegrasi
Berkualitas dalam
pembelajaran
klasikal dan virtual
Pengembangan sarana
prasarana pembelajaran
yang mutakhir
Pengembangan TI
yang berkualitas
Peningkatan
kerjasama institusi
pendidikan
Strategi mewujudkan link and match antara pembelajaran,
pengelolaan kompetensi, dan pencapaian sasaran kinerja organisasi
Mengapa harus Corporate University?
Business
Government
Education
Information Technology & Digital Transformation
Keselarasan
pengembangan
SDM dengan
sasaran startegis
Program
Pembelajaran
yang aplikatif,
relevan, mudah
diakses dan
berdampak tinggi
Pemetaan
knowledge di
Kemenkumham
Pemanfaatan
teknologi untuk
belajar kapan
saja dan
dimana saja
Tacit
Knowledge
Losing Our
History
± 60.001
employees
Working
PressurePerformance
Management
More Fun
More
Flexible
More
Documented
Higher
Standard
ChallengesWorld of
Rapid
Change
Learning
Features
Badan Diklat Corporate University
Sentralisasi Spesialisasi
Bottom Up ApproachTop up Approach
BPSDM dan Unit Pengguna Terpisah Corpu sebagai Entitas yang terintegrasi
• Badan Diklat “wajib” memenuhi seluruh kebutuhan
pembelajaran unit pengguna;
• Fokus pada kuantitas (target);
• Metode pembelajaran lebih banyak klasikal.
• Seluruh unit Eselon 1 berperan dalam menentukan kebutuhan
pengembangan kompetensi;
• Fokus pada pencapaian kinerja strategis organisasi;
• Model Pembelajaran (10:20:70)
• Kebutuhan pelatihan dirancang oleh Badan Diklat
• Dampak: Kuantitas kebutuhan pelatihan
besar namun belum signifikan bagi organisasi
• Rencana pelatihan diarahkan dari Top Management
• Dampak: Terciptanya blueprint kebutuhan pengembangan
kompetensi yang fokus pada pemenuhan kebutuhan strategis
pada unit kerjanya (Eselon I/Kantor Wilayah)
• Peran unit Eselon 1 / user sebagai “pemesan”
pelatihan
• Dampak: Hasil pelatihan kurang tepat sasaran
karena tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi
• Kemenkumham sebagai organisasi pembelajar (learning
organisation)
• Peran unit Es. 1 (user) sebagai pemilik pelatihan (Dean CorpU)
• Dampak: Terciptanya percepatan kinerja sesuai dengan
kebutuhan organisasi
PERBANDINGAN
BADAN DIKLAT dengan CORPORATE UNIVERSITY
Tujuan Corporate University
EFISIENSI
MENGEMBANGKAN
KOMPETENSI PEGAWAI
.
MENYELARASKAN STRATEGI
BISNIS UNIT ESELON 1 DENGAN
STRATEGI PEMBELAJARAN
MENINGKATKAN
PERFORMA ORGANISASI
MENDUKUNG
PENCAPAIAN
TUJUAN ORGANISASI
URGENSI PEMBELAJARAN CORPU
KEBUTUHAN
PEMBELAJARAN YANG
APLIKATIF, ADAPTIF, DAN
BERDAMPAK TINGGI
TUNTUTAN WORDCLASS
BIROKRASI,
REV. INDUSTRI 4.0
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
INFORMASI DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
PENGETAHUAN LEBIH MUDAH
DITULARKAN KE ORANG LAIN
DAN DIAKSES KARENA
TERDOKUMENTASI DENGAN BAIK
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN
SDM YANG SEJALAN DENGAN
RENSTRA
KESEMPATAN MEMPEROLEH
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
LEBIH LUAS
MODEL PEMBELAJARANCorporate University
STRUCTURED
LEARNINGLEARNING
FROM OTHERS
LEARNING FROM
EXPERIENCES
• Pendidikan
• Pelatihan
• e-Learning
• Bimbingan
Teknis
• dll
• Coaching
• Metoring
• Benchmarking
• Komunitas
Belajar
• dll
• Detasering
• Magang
• Belajar
Mandiri
• Pelatihan
Jarak Jauh
• dll
Struktur
Kemenkumham
Corporate
University
----------------------KUMHAM CORPU
Komite
Pengarah
KomiteOperasional
PemilikRumpunKeahlian
KOMITE PENGARAH
Pengarah Menteri Hukum dan HAM
Pembina Sekretaris Jenderal
Anggota Komite Sekretaris Jenderal
Inspektur Jenderal
Direktur Jenderal/Kepala Badan
Staf Ahli Menteri
KOMITE OPERASIONAL
Penanggung Jawab BPSDM Hukum dan HAM
Koordinator Pelaksana Sekretaris BPSDM Hukum dan HAM
Pelaksana 1. Kepala Pusat
2. Direktur Politeknik
Pelaksana di Wilayah Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan HAM
Pemilik Rumpun Keahlian
Pimpinan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Kepala Unit Pelaksanan
Teknis di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
KoordinatorPejabat atau pegawai yang memiliki kewenangan dan kemampuan
menjadi koordinator sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dalam memverifikasi kebutuhan pengembangan
kompetensi bagi pegawai yang berada dibawahnya