Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pengantar Manajemen
Pertemuan 5
Lela Nurlaila, S.Pd., M.M
Social Responsibility and Managerial Ethics
Apa yang Dimaksud Dengan Tanggungjawab sosial?
1. Pandangan Klasik
Tanggung jawab sosial manajemen adalah untuk memaksimalkan profit
(menciptakan pengembalian finansial) dengan mengoperasikan bisnis sesuai
dengan kepentingan utama pemilik saham (pemilik perusahaan).
Membelanjakan sumberdaya perusahaan untuk melakukan “kebaikan sosial”
meningkatkan biaya yang akan menurunkan laba dan meningkatkan harga.
2. Sudut Pandang Sosioeconomic.
Tanggung jawab sosial manajemen tidak hanya mencari laba tetapi juga meliputi
perlindungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Perusahaan tidak
independen yang hanya bertanggung jawab terhadap pemilik saham.
Perusahaan memiliki tanggungjawab moral kepada masyarakat luas untuk lebih
terlibat dalam masalah sosial, hukum, dan politik.“Melakukan hal yang benar”
Argumen yang Mendukung Tanggungjawab Sosial
Argumen-argumen yang mendukung tanggung jawab sosial:
1. Memenuhi ekspektasi publik
2. Untuk mengamankan laba jangka panjang
3. Tanggung jawab sosial merupakan kewajiban etis.
4. Untuk menciptakan kesan publik yang baik.
5. Untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah sosial yang pelik.
6. Untuk mengurangi jumlah peraturan pemerintah yang perlu diberlakukan.
7. Untuk mengimbangi besarnya kekuasaan yang dimiliki perusahaan.
8. Untuk meningkatkan harga saham dalam jangka panjang.
9. Karena perusahaan memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk membantu masyarakat dan program-program sosial.
10. Untuk mengatasi masalah sosial sebelum masalah tersebut menjadi terlalu sulit dan mahal untuk diselesaikan.
Dari Kewajiban ke Responsifitas hingga Tanggungjawab
Kewajiban sosial
Kewajiban bisnis tiada lain untuk memenuhi tanggungjawab ekonomi dan hukumnya.
Responsifitas Sosial.
Ketika perusahaan melaksanakan tindakan sosial sebagai renspon terhadap kebutuhan sosial yang sedang populer.
Tanggung jawab Sosial
Intensitas bisnis, diluar kewajiban hukum dan ekonominya, untuk melakukan hal yang benar dan bertindak dalam cara yang baik bagi masyarakat.
*Pragmatis adalah Aliran Firasat yang mengajarkan bahwa yang benar adalahsesuatu yang membuktikan dirinya sebagai benar dan berkaitan dengan
sebab akibat.
*Etis adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan atau berurusan dengan moral atau prinsip-prinsip moralitas
Apakah Tanggungjawab Sosial Menguntungkan?
Studi menunjukan hubungan positif antara keterlibatan sosial dan kinerjaekonomis perusahaan.
▪ Kesulitan dalam menentukan dan pengukuran “tanggung jawab sosial” dankinerja ekonomis menimbulkan isu validitas dan hubungan sebab akibat.
▪ Reksa dana yang menggunakan social screening dalam keputusan investasisedikit lebih unggul dari pada reksa dana lainnya.
Kesimpulan umum bahwa tindakan sosial perusahaan tidak menciderai kinerjajangka panjangnya.
The Greening of Management
Greening of Management (Manajemen Ramah Lingkungan)
Adalah pengakuan terhadap eratnya kaitan antara keputusan dan tindakan organisasi
dengan dampaknya terhadap lingkungan alam.
Greening of management adalah penting, karena melalui bentuk manajemen demikian,
perusahaan dapat membantu menyelesaikan sebagian dari masalah lingkungan global
Shades of Green (Bayang Hijau)
untuk menjelaskan beragam pendekatan yang dilakukan organisasi dalam melaksanakan
tanggung jawab terhadap lingkungan. Semakin tinggi intensitas warna hijau menunjukkan
semakin tinggi sensitivitas lingkungan suatu perusahaan
Pendekatan-pendekatan yang dilakukan organisasi:
Pendekatan 1 (Hijau): Pendekatan Hukum
▪ Perusahaan hanya berupaya mematuhi hukum dan peraturan
▪ Sensitivitas terhadap lingkungan: kecil.
▪ Merupakan salah satu bentuk dari social obligation.
Pendekatan 2: Pendekatan Pasar
▪ Perusahaan menanggapi permintaan konsumen yang terkait dengan lingkungan.
▪ Sensitivitas dan kesadaran terhadap lingkungan: meningkat.
▪ Merupakan salah satu bentuk dari kepekaan sosial.
Pendekatan 3: Pendekatan Pemegang Kepentingan (Stakeholder Approach)
▪ Perusahaan menanggapi permintaan dari beragam pemegang kepentingan.
▪ Merupakan salah satu bentuk dari kepekaan sosial.
Pendekatan 4 (Hijau Gelap): Pendekatan Aktivis
▪ Perusahaan secara aktif mencari cara-cara untuk menghargai dan melestarikan bumi dan
sumber daya alam yang ada.
▪ Menunjukkan tingkatan sensitivitas terhadap lingkungan yang paling tinggi.
▪ Merupakan salah satu bentuk dari tanggung jawab sosial.
Hubungan antara tanggung jawab sosial dengan performa keuangan:
Berdasarkan hasil penelitian:
1. Dampak implementasi tanggung jawab sosial terhadap performa keuangan perusahaan baru dapat
dirasakan dalam jangka panjang. Asosiasi yang terbentuk dalam jangka pendek tidak dianggap valid.
2. Hubungan yang positif antara tanggung jawab sosial dengan performa keuangan bukan berarti
implementasi tanggung jawab sosial menyebabkan performa keuangan meningkat, karena bisa jadi
performa keuangan yang meningkatlah yang menyebabkan perusahaan mampu melaksanakan tanggung
jawab sosial.
3. Jika kelemahan-kelemahan pada studi empiris diperbaiki, akan terlihat bahwa tanggung jawab sosial
memiliki dampak yang netral terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Pada reksa dana yang menerapkan social screening (penggunaan kriteria sosial dalam menentukan pilihan
investasi): Kinerja reksa dana tersebut mengungguli rata-rata pasar pada lima tahun terakhir.
Values-based Management
Adalah pendekatan manajemen dimana hal yang dilakukan manajer adalah menetapkan
nilai-nilai bersama (shared values) untuk kemudian disosialisasikan dan diterapkan ke
seluruh level organisasi.
Nilai bersama akan mempengaruhi keputusan dan tindakan karyawan dalam bekerja,
termasuk dalam hal pelaksanaan tanggung jawab maupun kepekaan sosial, karena nilai
bersama merupakan salah satu faktor pembentuk kultur organisasi dan mempengaruhi
bagaimana sebuah organisasi bekerja dan bagaimana perilaku karyawan.
Tujuan/manfaat dari nilai bersama:
1. Sebagai petunjuk bagi manajer dalam membuat keputusan dan tindakan.
2. Untuk membentuk perilaku karyawan dan mengkomunikasikan apa yang
diharapkan organisasi dari karyawannya.
3. Untuk mempengaruhi upaya pemasaran.
4. Untuk membangun semangat tim.
Cara untuk menciptakan nilai bersama dalam perusahaan:
1. Libatkan seluruh karyawan dalam perusahaan.
2. Biarkan karyawan (secara per unit atau departemen) memikirkan dan
membentuk nilai perusahaan.
3. Bersiaplah menerima tentangan dari karyawan.
4. Buatlah pernyataan nilai perusahaan pendek.
5. Hindari pernyataan bersayap.
Kepada Siapa Manajemen Bertanggungjawab?
Tahap Perkembangan
Tanggung Jawab Sosial
Tanggung Jawab Sosial
Organisasi terhadapCara
1 Pemilik dan
manajemen
Meminimalkan biaya dan memaksimalkan
laba dengan tetap mematuhi hukum dan
peraturan.
2 Karyawan Memperbaiki kondisi kerja, meningkatkan
hak karyawan, meningkatkan keamanan
pekerjaan, dst.
3 Konsumen dan
pemasok
Menetapkan harga yang wajar, memberikan
jasa dan produk berkualitas tinggi, menjaga
hubungan baik dengan pemasok, dst.
4 Masyarakat secara
keseluruhan
Secara aktif memperjuangkan keadilan
sosial, melestarikan lingkungan, dan
mendukung aktivitas sosial dan budaya.
ETIKA MANAJERIAL
Etika
Adalah aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang membedakan antara kelakuan yang benar dan yang salah.
Pandangan mengenai etika (4):
Teori utilitas (utilitarian view of ethics)
a) Menganggap bahwa etis tidaknya suatu keputusan ditentukan hanya berdasarkan hasil atau konsekuensinya
b) Menekankan pada efisiensi dan produktivitas serta maksimalisasi profit
c) Dampak: Alokasi sumber daya yang tidak tepat, terabaikannya hak sebagian pemegang kepentingan.
2. Nonutiliter:
a) Hak (rights view of ethics)
▪ Menekankan pada penghargaan dan perlindungan terhadap kebebasan dan hak-hak individual.
▪ Dampak positif: hak-hak asasi karyawan terlindungi.
▪ Dampak negatif: menghambat tercapainya produktivitas dan efisiensi tinggi karena iklim kerja lebih difokuskan kepada
perlindungan hak individual daripada penyelesaian pekerjaan.
b) Teori keadilan (theory of justice view of ethics)
▪ Etika ditegakkan melalui pemberlakuan hukum secara adil dan tanpa pandang bulu dan segala hukum dan peraturan dipatuhi.
▪ Dampak positif: pemegang kepentingan yang lemah kedudukannya dapat terlindungi.
▪ Dampak negatif: mengurangi keberanian karyawan untuk mengambil risiko, membuat inovasi, dan mengurangi produktivitas.
c) Teori kontrak sosial integratif (integrative social contract theory)
• Keputusan dikatakan etis bila didasarkan pada kenyataan empiris dan kondisi normatif (yang seharusnya terjadi).
• Merupakan gabungan dari dua kontrak, yakni kontrak sosial yang bersifat umum (general social contract), yakni kontrak yang
dibuat dunia bisnis dalam bentuk peraturan-peraturan untuk menjalankan usahanya, dan kontrak sosial yang bersifat spesifik,
yakni kontrak yang mengikat suatu komunitas yang menentukan perilaku bagaimanakah yang dapat diterima.
Tingkatan perkembangan moral:
Prakonvensional
Penegakan etika dilakukan berdasarkan konsekuensi pribadi yang muncul, misal dalam bentuk hukuman fisik atau balas
jasa.
Konvensional
Etika didasarkan pada nilai moral yang timbul ketika seseorang mematuhi standar yang ditentukan dan ketika memenuhi
harapan orang lain.
Berprinsip
Individu yang mencapai tingkatan ini secara aktif membuat definisi sendiri mengenai prinsip moral, terlepas dari otoritas
kelompok atau masyarakat dimana ia menjadi anggota.
Semakin tinggi tahapan perkembangan moral seseorang, semakin kecil pengaruh eksternal mempengaruhi
penilaian moral yang ia lakukan.
Ada 2 variabel kepribadian yang mempengaruhi penilaian seseorang mengenai nilai (NILAI = keyakinan
mendasar mengenai mana yang benar dan mana yang salah), yakni:
Kekuatan ego
Semakin kuat ego seseorang maka semakin kuat kemampuannya untuk mengikuti keyakinannya dan
menolak dorongan untuk bertindak tak etis.
Locus of control (titik kontrol)
▪ Orang dengan locus of control internal meyakini bahwa dirinyalah yang bertanggung jawab atas tindakan
dan nasibnya, sehingga ia akan berpegang pada standar nilai yang ia miliki dalam berperilaku.
▪ Orang dengan locus of control eksternal percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi pada dirinya
merupakan kebetulan atau keberuntungan, dan ia akan mengandalkan kekuatan dari luar dirinya guna
mengatur tata nilai bagi dirinya untuk berperilaku.
Desain struktur organisasi yang dapat mendorong perilaku etis yakni desain struktur organisasi yang meminimalkan bias
dan ketidakpastian serta yang dapat secara kontinyu mengingatkan manajer mengenai hal yang tergolong etis.
Desain demikian dapat terbentuk melalui adanya peraturan dan regulasi formal yang jelas, deskripsi kerja dan kode etik
tertulis dalam perusahaan, teladan yang dicontohkan oleh karyawan atasan, dan sistem penilaian kinerja yang
menekankan pada hasil dan cara dan tidak banyak mengaitkan balas jasa dengan kinerja.
Kultur organisasi yang mendorong perilaku etis adalah:
✓ Dari segi isi: Kultur organisasi yang memiliki toleransi risiko, kontrol, dan toleransi terhadap konflik yang tinggi.
✓ Dari segi kekuatan kultur: Kultur organisasi yang kuat.
Intensitas mengenai etika dalam memandang suatu tindakan ditentukan oleh faktor:
1. Tingkat kesepakatan bahwa tindakan tersebut salah.
2. Besar kemungkinan tindakan tersebut menimbulkan dampak negatif.
3. Cepat tidaknya dampak negatif tersebut terasa.
4. Kedekatan pelaku tindakan dengan mereka yang potensial menjadi korban dari tindakan tersebut.
5. Besar dampak tindakan terhadap korban.
6. Banyaknya orang yang terkena dampak negatif/Luas dampak negatif yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut.
Standar etika tidak berlaku secara universal.
Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan manajer guna mengurangi/menghindari perilaku tak etis dalam
organisasi:
1) Memperkerjakan orang-orang yang memiliki standar etika yang tinggi.
2) Menetapkan kode etik dan aturan keputusan.
3) Keteladanan oleh para pimpinan.
4) Memberikan definisi yang jelas dan realistis atas sasaran pekerjaan serta mekanisme penilaian
kinerja.
5) Memberikan pelatihan mengenai etika.
6) Melakukan audit sosial yang independen.
7) Menyediakan dukungan kepada karyawan yang tengah mengalami dilema etika.