14

PENGANTAR REDAKSI · 2019. 2. 13. · usaha pupuk organoplus pada program kegiatan ipteks bagi kreativitas kampus 109-113 n.m. witariadi dan i.k sardiana pengembangan budidaya lebah

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGANTAR REDAKSI · 2019. 2. 13. · usaha pupuk organoplus pada program kegiatan ipteks bagi kreativitas kampus 109-113 n.m. witariadi dan i.k sardiana pengembangan budidaya lebah
Page 2: PENGANTAR REDAKSI · 2019. 2. 13. · usaha pupuk organoplus pada program kegiatan ipteks bagi kreativitas kampus 109-113 n.m. witariadi dan i.k sardiana pengembangan budidaya lebah
Page 3: PENGANTAR REDAKSI · 2019. 2. 13. · usaha pupuk organoplus pada program kegiatan ipteks bagi kreativitas kampus 109-113 n.m. witariadi dan i.k sardiana pengembangan budidaya lebah

PENGANTAR REDAKSI

Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Waca/Tuhan Yang Maha Esa, berkat

rahmat-Nya Buletin Udayana Mengabdi Volume 18 Nomor 1 Januari 2019 telah

diterbitkan. Mulai tahun 2018, Buletin Udayana Mengabdi terbit 4 (empat) kali

setahun, yaitu bulan Januari, April, Juli dan Oktober. Edisi ini memuat 31 artikel di

bidang pengabdian kepada masyarakat khususnya dalam penerapan ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berupa implementasi, penyuluhan dan

sosialisasi konsep, model/prototipe, dan alat, yang merupakan hasil pelaksanaan

kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Desain konsep, model/prototipe dan alat

merupakan hasil pemikiran/ide ataupun hasil dari penelitian yang kemudian

diimplementasikan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemberdayaan

masyarakat dalam pembangunan.

Penghargaan setinggi-tingginya kami haturkan kepada Penyunting, Penulis dan

semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan Buletin Udayana

Mengabdi Volume 18 Nomor 1 Januari 2019. Semoga Buletin ini dapat menambah

wawasan dibidang keilmuan dan teknologi, dan penerapannya di masyarakat. Untuk

meningkatkan mutu baik dari segi isi maupun tampilan, kami harapkan saran dan

kritik untuk perbaikan di edisi berikutnya.

Januari 2019

Redaktur

Page 4: PENGANTAR REDAKSI · 2019. 2. 13. · usaha pupuk organoplus pada program kegiatan ipteks bagi kreativitas kampus 109-113 n.m. witariadi dan i.k sardiana pengembangan budidaya lebah

Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925

Volume 18 Nomor 1, Januari 2019

D A F T A R I S I

PROGRAM PELAYANAN DETEKSI DINI DAN STIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS FASE ANAK-ANAK BAGI ORANGTUA DI KOTA DENPASAR

1-5

L.K.P.A. Susilawati, I.M.Rustika, N.K. Ekawati, dan P.N. Widiasavitri

TEKNOLOGI BIOFERMENTASI BERBASIS IMO (INDOGENOUS

MICROORGANISM) UNTUK MEMBUAT PUPUK ORGANIK

DI UD TIMAN AGUNG KELATING TABANAN

6-10

N.W. Siti,N.M. Witariadi, N.N.Soniari dan N. K. Seminari

APLIKASI TRICHODERMA UNTUK MENCEGAH PENYAKIT LAYU PADA TANAMAN CABAI ORGANIK DI DESA PERING KECAMATAN BLAHBATUH, KABUPATEN GIANYAR

11-15

B.R.T. Putri, N.L.G. Sumardani, I.D.P. Singarsa dan N.N. Yastini

PENGEMBANGAN bADAN uSAHA MILIK DESA (bumdES) MELALUI PRODUKSI VIRGIN COCONUT OIL (vco) DAN TURUNANNYA DI DESA DALANG DAN GADUNG SARI*

16-21

I N. Ardika, N. N. Darmiati, dan I N. Sujana

PENGOLAHAN BERAS MERAH LOKAL PENEBEL (Oryza sativa Var. Barak Cendana) MENJADI PRODUK TEH BERAS MERAH UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA BABAHAN

22-27

N.N. Darmiati , N.M.S. Sukmawati dan N.W. Siti

PENGEMBANGAN DESA BUAHAN SEBAGAI SENTRA AGROWISATA ORGANIC FARMING DI KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI

28-32

N.L. Kartini, dan N.G.K. Roni

PENGEMBANGAN DESA WISATA PINGE KECAMATAN MARGA KABUPATEN

TABANAN BALI 33-37

I.M. Mega, N.W. Suartini, N.L.R. Purnawan, N.N. Candraasih K

SIKAP MOTIVASI DAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA FAKULTAS

PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA 38-42

N. L. G. Sumardani, B. R. T. Putri, dan A. A. P. P. Wibawa

Page 5: PENGANTAR REDAKSI · 2019. 2. 13. · usaha pupuk organoplus pada program kegiatan ipteks bagi kreativitas kampus 109-113 n.m. witariadi dan i.k sardiana pengembangan budidaya lebah

Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925

Volume 18 Nomor 1, Januari 2019

PEMBIBITAN DURIAN KUNYIT SEBAGAI USAHA PRODUKINTELEKTUAL KAMPUS

43-47

I.A.L. Dewi, N.M. Pradnyawathi, I.K. Sardiana dan N.N. Darmiati

PENGOLAHAN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN PELESTARIAN DANAU BATUR DI DESA BUAHAN KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI PROPINSI BALI

48-52

N.L.M. Pradnyawathi dan N.L. Kartini

PELATIHAN BASIC GUIDING BAGI PEMANDU WISATA LOKAL DALAM

PENGEMBANGAN EKOWISATA AIR TERJUN GEROJOG SAMBEH TIBU NAGA

DI DESA MANGGIS KABUPATEN KARANGASEM

53-57

N.L.R. Purnawan, I D.P. Singarsa, I K. Sardiana

PENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESA DI DESA TANGGUNTITI KECAMATAN SELEMADEG TIMUR KABUPATEN TABANAN

58-62

I.G.P. Ratna Adi, N.W. Siti, N.K. Kariyati

REVITALISASI SEKAA MANYI (KELOMPOK PEMANEN PADI) UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN WANITA TANI DI DESA REJASA KECAMATAN PENEBEL KABUPATEN TABANAN

63-66

N.N. Sonoari, N.W.Siti, N.K. Seminari dan N.M. Wiariadi

APLIKASI TEKNOLOGI FERMENTASI DALAM PEMBUATAN BIOSTARTER BERBASIS DAUN DAN BUAH DI DESA ANTAPAN BATURITI TABANAN

67-70

N.M. S. Sukmawati, N. W. Suniti dan I N. Sujana

PERBAIKAN PROSES PRODUKSI PATUNG PADAS DENGAN MENGGUNAKAN

MATERIAL SISA-SISA PEMBUATAN PATUNG PADAS MELALUI COR

KOMPOSIT

71-75

N.W. Suniti, W.P. Windia, I.M. Radiawan dan N.L.R. Purnawan

VERMIKOMPOS SAMPAH TANAMAN GULMA DANAU MENGGUNAKAN DECOMPOSER CACING TANAH UNTUK MENGHASILKAN PUPUK ORGANIK

76-81

I.G. Suranjaya, N.L. Kartini, N.L.R. Purnawan dan P.E. Suardana

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI BALI MELALUI PELAYANAN

KESEHATAN DI DESA BELOK/ SIDAN KABUPATEN BADUNG 82-88

N.L.E. Setiasih, I.K. Suatha, P. Suastika, D.N.D.I. Laksmi

Page 6: PENGANTAR REDAKSI · 2019. 2. 13. · usaha pupuk organoplus pada program kegiatan ipteks bagi kreativitas kampus 109-113 n.m. witariadi dan i.k sardiana pengembangan budidaya lebah

Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925

Volume 18 Nomor 1, Januari 2019

PENGEMBANGAN AGROWISATA SUBAK GULINGAN DI KECAMATAN

MENGWI KABUPATEN BADUNG 89-94

I.A.L. Dewi, I D.A.S. Yudhari, dan I M. Mega

PELAYANAN KESEHATAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT TERNAK

SAPI BALI DALAM MENDUKUNG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI

DI DESA BURUAN BLAHBATUH GIANYAR

95-98

A.A. G. O. Dharmayudha, Made Suma Anthara, I M. Sukada, dan I B. Komang

Ardana

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JERUK DI DUSUN

PAUSAN DESA BUAHAN KAJA KECAMATAN PAYANGAN 99-104

I N. Puja, I G.P. Ratna Adi dan I D. P. Singarsa

PENGEMBANGAN LEBAH TRIGONA DI DESA SANDA PUPUAN TABANAN 105-108

N. N. C. Kusumawati, I. W. Diara, dan N. N. Yastini

USAHA PUPUK ORGANOPLUS PADA PROGRAM KEGIATAN IPTEKS BAGI

KREATIVITAS KAMPUS 109-113

N.M. Witariadi dan I.K Sardiana

PENGEMBANGAN BUDIDAYA LEBAH MADU TRIGONA SPP RAMAH LINGKUNGAN DI DESA ANTAPAN KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN

114-119

M. Dewantari dan I.G. Suranjaya

KERAJINAN KAIN ETNIK PEGRINGSINGAN DI DESA TENGANAN KECAMATAN MANGGIS KABUPATEN KARANGASEM BALI

120-123

N.K. Seminari I.N. Puja, A.A. R. Remawa, dan N.M.I. Muliyati

IMPLEMENTASI E-CERDAS CERMAT PADA LOMBA ASAH TERAMPIL GAPOKTAN BUDHI LUHUR

124-128

K.O. Saputra, G. Sukadarmika, M. A. Suyadnya, and N. P. Sastra

PENGANEKARAGAMAN PRODUK OLAHAN DAGING BABI UNTUK

MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA SEMAON KECAMATAN

PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR

129-132

Sumardani, N. L. G., T. I. Putri, K. Budaarsa, dan A. W. Puger

PENGEMBANGAN UNIT USAHA IbKIK-INFORMASI GEOSPASIAL MELALUI

JASA PELATIHAN DAN PEKERJAAN INFORMASI GEOSPASIAL 133-137

T.B. Kusmiyarti, R. Suyarto, I K. Sardiana, dan P. P. K. Wiguna

Page 7: PENGANTAR REDAKSI · 2019. 2. 13. · usaha pupuk organoplus pada program kegiatan ipteks bagi kreativitas kampus 109-113 n.m. witariadi dan i.k sardiana pengembangan budidaya lebah

Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925

Volume 18 Nomor 1, Januari 2019

APLIKASI TEKNOLOGI FERMENTASI DALAM PEMBUATAN BIOSTARTER

BERBASIS DAUN DAN BUAH DI DESA ANTAPAN BATURITI TABANAN 138-142

N.M. S. Sukmawati, N. W. Suniti dan I N. Sujana

PELATIHAN PENGGUNAAN FISHFINDER BAGI NELAYAN KEDONGANAN GUNA MENINGKATAN PRODUKSI PERIKANAN

143-148

Y. Suteja, I.G.N.P. Dirgayusa, Widiastuti, I.D.N.N. Putra

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ILMIAH SISWA PAKET B DAN C DI PKBM MENTARI FAJAR MELALUI PELATIHAN SAINS DASAR

149-154

I.W. Sumarjaya, M. Joni, N. N. Rupiasih, dan J. Sibarani

Page 8: PENGANTAR REDAKSI · 2019. 2. 13. · usaha pupuk organoplus pada program kegiatan ipteks bagi kreativitas kampus 109-113 n.m. witariadi dan i.k sardiana pengembangan budidaya lebah
Page 9: PENGANTAR REDAKSI · 2019. 2. 13. · usaha pupuk organoplus pada program kegiatan ipteks bagi kreativitas kampus 109-113 n.m. witariadi dan i.k sardiana pengembangan budidaya lebah
Page 10: PENGANTAR REDAKSI · 2019. 2. 13. · usaha pupuk organoplus pada program kegiatan ipteks bagi kreativitas kampus 109-113 n.m. witariadi dan i.k sardiana pengembangan budidaya lebah

109

VOLUME 18 NOMOR 1, JANUARI 2019

USAHA PUPUK ORGANOPLUS PADA PROGRAM KEGIATAN IPTEKS

BAGI KREATIVITAS KAMPUS

N.M. Witariadi1 dan I.K Sardiana2

ABSTRAK Program kegiatan Ipteks bagi kreativitas kampus bertujuan untuk memacu jiwa kewirausahaan dikalangan

insan kampus dan menyediakan pupuk organoplus bagi petani. Pupuk organoplus merupakan pupuk organik

yang diperkaya mineral Mg (Magnesium) yang berfungsi untuk memperbaiki kualitas buah-buahan. Target

kegiatan ini yaitu tersedianya sarana dan fasilitas produksi dengan kapasitas 50 ton. Metode pelaksanaan

meliputi : bahan baku, proses produksi, manajemen, pemasaran, dan sumberdaya manusia. Kegiatan proses

produksi diawali dari mensuplai bahan baku, produksi, packaging dan selanjutnya pemasaran pupuk. Pupuk

organoplus memiliki keunggulan karena komposisi dan konsentrasi haranya jauh berbeda, dimana kandungan

Mg dan kalium yang tinggi dapat memacu kandungan gula yang lebih tinggi pada buah-buahan. Pangsa pasar

pupuk organoplus memiliki pangsa pasar yang spesifik (khusus), yaitu pelaku pertanian organik untuk tujuan

agrowisata atau konsumsi wisatawan. Pemasaran dilakukan secara langsung, kemitraan dengan Pemda dan

konsiniasi dengan kios pertanian. Dapat disimpulkan bahwa usaha kegiatan pupuk organoplus ini dapat

membantu masyarakat memperoleh pupuk organoplus untuk memperbaiki kualitas buah dengan harga lebih

murah.

Kata kunci: Organoplus, magnesium, kalium , dan pemanis buah

ABSTRACT The Science and Technology activity program for campus creativity aims to stimulate entrepreneurial spirit

among campus people and provide organoplus fertilizer for farmers. Organoplus fertilizer is an organic

fertilizer enriched with mineral Mg (Magnesium) which serves to improve the quality of fruits. The target of

this activity is the availability of production facilities and facilities with a capacity of 50 tons.

Implementation methods include: raw materials, production processes, management, marketing, and human

resources. The production process activities start from supplying raw materials, production, packaging and

then marketing fertilizer. Organoplus fertilizer has advantages because its composition and concentration are

much different, where high content of Mg and potassium can stimulate a higher sugar content in fruits. The

organoplus fertilizer market share has a specific (specific) market share, namely organic farming actors for

agro-tourism or tourist consumption. Marketing is carried out directly, partnerships with local governments

and consultation with agricultural kiosks. It can be concluded that this organoplus fertilizer business can help

people obtain organoplus fertilizer to improve the quality of fruit at lower prices.

Keywords: Organoplus, magnesium, potassium, fruit sweeteners

1 N.M. Witariadi Dosen Fakultas Peternakan universitas Udayana [email protected],id 2 I.K Sardiana Dosen Fakultas Peternakan Universitas Udayana [email protected],id

Page 11: PENGANTAR REDAKSI · 2019. 2. 13. · usaha pupuk organoplus pada program kegiatan ipteks bagi kreativitas kampus 109-113 n.m. witariadi dan i.k sardiana pengembangan budidaya lebah

Usaha Pupuk Organoplus Pada Program Kegiatan IPTEKS Bagi Kreativitas Kampus

110 | BULETIN UDAYANA MENGABDI

1. PENDAHULUAN

Pertanian organik di Bali mengalami perkembangan yang pesat, sejalan dengan kebijakan

pemerintah Provinsi Bali melakukan langkah strategis dalam menuju pertanian organik, dan

mewujudkan Pulau Bersih dan Hijau (Bali Clean and Green) dan pembangunan yang

berkelanjutan. Dalam bidang pertanian menekankan upaya menuju pertanian organik dan ramah

lingkungan,yang seiring dengan semakin berkembangnya “trend” gaya hidup sehat di masyarakat

“back to nature”, menyebabkan permintaan akan produk pertanian organik semakin meningkat.

Latar belakang dikeluarkanya kebijakan ini karena mahalnya harga pupuk kimia sintesis,

munculnya berbagai persoalan lingkungan akibat pencemaran residu pupuk kimia, dan permintaan

akan produk organik untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan agrowisata. Meningkatnya

kebutuhan masyarakat terhadap produk pertanian organik, mendorong petani untuk memproduksi

produk organik. Kebijakan Pemerintah Provinsi Bali dengan memberikan subsidi pupuk organik

sebanyak 19.650 ton pada tahun 2014 meningkat menjadi 23.000 ton pada tahun 2015, dan akan

terus meningkat pada tahun mendatang. Kabupaten Tabanan sebagai sentra pertanian padi dan

sayuran organik diperkirakan mampu menyerap pupuk organik mencapai 10.000 ton/tahun.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa usaha pupuk organoplos memiliki peluang besar.

Persoalan yang dijumpai dilapangan adalah pupuk yang diproduksi masih belum memenuhi standar

kualitas sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Pupuk organik berdasarakan standar nasional

Indonesia (SNI) yaitu mengandung hara untuk tanaman yang lebih lengkap dengan dosis yang

lebih tinggi. Beberapa penelitian untuk menghasilkan pupuk organik yang berkualitas sudah

dilakukan di Universitas Udayana. Perbaikan kualitas pupuk organik untuk memenuhi standar SNI

dilakukan melalui diversifikasi komposisi material, pemanfaatan fermentor yang lebih efektif, dan

perbaikan proses pengolahan. Material tersebut terdiri dari : limbah kotoran ayam, limbah ampas

anggur, dan limbah arang sekam. Kemudian diperkaya dengan bahan mineral alam sumber

magnesium (Mg) yang dihasilkan dari penambangan batu limestone di Bukit Jimbaran Kabupaten

Badung, Bali. Melalui teknik tersebut dihasilkan pupuk dengan komposisi hara NPK lebih tinggi

serta mengandung unsur magnesium dan hara mikro yang signifikan.

Memperhatikan kondisi diatas mendorong untuk mengembangkan formulasi pupuk hasil penelitian

tersebut untuk diproduksi dalam sekala ekonomi untuk tujuan komersial. Usaha ini merupakan

upaya untuk komersialisasi produk intelektual kampus yang dapat menjadi sumber income

generating bagi kampus. Selain itu, usaha produksi produk tersebut juga dapat menjadi wahana

magang bagi mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi kewirausahaan mahasiswa.

2. METODE PELAKSANAAN

Proses produksi pupuk organoplus dimulai dari penyiapan material berupa kotoran ayam, limbah

anggur, batuan magnesium, dan fermentor. Pada tahapan produksi pupuk organoplus ini dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut:

Gambar 1. Alur Proses Produksi Pupuk Organoplus

Material +

fermentor

(ditutup

terpal)

Diayak pada

mesin

pengayak

Diolah

pada mesin

granulasi

Dikeringkan

pada rotary

drayer

Ditimbang

dan dikemas

(Siap

dipasarkan)

Page 12: PENGANTAR REDAKSI · 2019. 2. 13. · usaha pupuk organoplus pada program kegiatan ipteks bagi kreativitas kampus 109-113 n.m. witariadi dan i.k sardiana pengembangan budidaya lebah

N.M. Witariadi1 dan I.K Sardiana2

VOLUME 18 NOMOR 1, JANUARI 2019 | 111

Bahan baku untuk memproduksi pupuk organoplus antara lain: kotoran ayam petelur (sumber

Nitrogen), limbah anggur dan sebuk arang (sumber Phosphat, Kalium dan karbon), mineral

magnesium karbonat (kadar Mg>20%).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Jenis bahan baku yang dipakai membuat dalam memproduksi organik adalah ayam petelor sebagai

sumber Nitrogen (N), limbah anggur sebagai sumber Phosphat (P) dan Kalium (K). Bahan utama

dicampur dan difermentasi sehingga dihasilkan pupuk organik yang sudah distandardisasi memakai

Peraturan Menteri Pertanian. Kotoran ayam diperoleh dari kelompok peternak ayam binaan

Fakultas Peternakan Universitas Udayana di Desa Babahan Penebel. Kandungan kotoran ayam

adalah sebagai berikut: 2.79 % N, 0.52 % P2O5, 2.29 % K2O. Ampas anggur diperoleh dari

perusahan anggur di Tabanan mempunyai kadar C-organik 45.3%, N 2.98%, P 0.18% dan K

2.26%, selain itu akan memberikan unsur Ca, Mg, Mn, Fe, Cu, dan Zn (Laboratorium Tanah,

2005).

Produksi pupuk organoplus dilakukan melalui tahapan yaitu : Persiapan material pupuk seperti

Fermentor (probiotik) efektif berupa bioinokulan berbasis limbah cairan rumen yang memiliki daya

urai efektif sehingga mampu menguraikan material bahan organik secara lebih cepat dan sempurna.

Limbah kotoran ayam ras diperoleh dari kelompok peternak binaan Universitas Udayana di sentra

peternakan ayam ras masyarakat di Desa Babahan Kecamatan Penebel Kabupaten tabanan. Ampas

anggur yang diperoleh dari pabrik wine di Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan.

Pengolahan diawali dengan pencampuran material pupuk dengan komposisi 500 kotoran ayam,

200 kg arang sekam, 200 kg ampas anggur, 100 kg mineral alam sumber Mg, dan 4 botol

decomposer. Campuran ditimbun dan ditutup rapat dengan terpal dan bagian pinggir terpal diberi

beban sehingga jika ada angin terpal tidak terbuka. Diamkan selama 3 hari, kemudian terpal

dibuka dan timbunan diaduk untuk tujuan pemberian airasi pada proses pengomposan. Proses

pengomposan yang berhasil akan timbul panas dan dapat dirasakan saat pembongkaran gundukan.

Perkirakan setelah 2 minggu pupuk sudah bisa dibongkar dan diangin anginkan supaya

menghilangkan bau amoniak dan sudah dapat dipakai. Pupuk yang sudah masak selanjutnya di

ayak sesuai keinginan kemudian di kemas. Untuk granular, langkah berikutnya di proses dalam

mesin granular untuk selanjutnya dikemas, siap dipasarkan.

Produk pupuk organik hasil kegiatan ini sebelum dipasarkan akan dilakukan pengurusan

sertifikatnya, yaitu untuk memperoleh ijin edar, sertifikat dari Badan Pupuk Nasional, SNI, dan

Departemen Pertanian. Pemakaian pupuk organik di lapangan akan diberikan buku panduan yang

dapat dimengerti dengan mudah oleh kelompok pertanian atau Petugas Penyuluh Lapangan.

Kapasitas produksi usaha pupuk organoplus sebesar 50 ton, dengan harga jual Rp.3.000/kg.

Kendala utama untuk mencapai target kapasitas produksi sangat ditentukan oleh ketersediaan

bahan baku, tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi dan kelancaran permintaan atau

pemasaran. Mengatasi kekurangan bahan baku khususnya ampas anggur dan sekam arang dengan

melakukan kerjasama dengan perusahan anggur dan penyosohan gabah di kabupaten Tabanan.

Limbah kotoran ayam sampai saat ini masih bisa diatasi dengan bekerjasama kepada peternak di

desa Bahahan, Penebel. Kendala juga dialami di tenaga kerja, yang mana saat ini tenaga kerja yang

memproduksi pupuk menggunakan tenaga lokal yang lebih sering libur kartena beberapa alasan

diantaranya acara agama. Menghindari kekurangan produk pupuk, maka diusahakan saat tenaga

kerja tidak banyak kegiatan di desa selalu bekerja, sehingga stok pupuk selalu tersedia. Kendala

pemasaran yang utama adalah produk yang dihasilkan belum dikenal secara luas, maka langkah

prioritas kedepan adalah dengan mengintensifkan aktivitas promosi, menjalin kemitraan dengan

Page 13: PENGANTAR REDAKSI · 2019. 2. 13. · usaha pupuk organoplus pada program kegiatan ipteks bagi kreativitas kampus 109-113 n.m. witariadi dan i.k sardiana pengembangan budidaya lebah

Usaha Pupuk Organoplus Pada Program Kegiatan IPTEKS Bagi Kreativitas Kampus

112 | BULETIN UDAYANA MENGABDI

Produk pupuk organoplus sebagian besar terserap melalui program pemerintah pemberian pupuk

organik bersubsidi bagi petani. Pemasaran lain adalah mensuplai kebutuhan pupuk agrowisata

pertanian organik (stroberri dan sayuran organik di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan), dan

pemasaran langsung kepada konsumen dilakukan dengan membuka otlet di pasar pertanian

Beringkit. Pasar potensial yang menyerap produk pupuk organoplus dalah petani hortikultura dan

sayuran organik di Bali yang kebutuhannya mencapai 22.000 ton per tahun.

Gambar 1. Proses produksi pupuk organoplus

4. SIMPULAN

Berdasarkan hasil kegiatan usaha pupuk organoplus diatas, dapat disimpulkan bahwa : 1) usaha

ini sangat membantu dalam menyediakan pupuk organik yang memenuhi standar SNI untuk

memperbaiki kualitas tanah dan produk pertanian hortikulura lainya; 2) kapasitas produksi sebesar

50 ton dengan sasaran pemasaran kepada pelaku pertanian organik dan hortikultura.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Riset,

Teknologi dan Pendidikan Tinggi atas dana yang diberikan melalui skema PPUPIK, Rektor Universitas

Udayana melalui ketua LPPM Universitas Udayana yang telah memberikan fasilitas sehingga kegiatan

pengabdian ini terlaksana sesuai dengan rencana.

DAFTAR PUSTAKA

Downey,W.D. dan Ericson,S.P. 1992. Manajemen Agribisnis. Edisi Kedua, Cetakan Ketiga. Erlangga,

Jakarta.

Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Penerbit Prenhallindo, Jakarta

Manullang, M. 2005. Dasar Dasar Manajemen. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Mosher, A. T. 1987. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. CV Yasaguna, Jakarta

Mubyarto, 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES, Jakarta.

Sardiana, I.K., B.R.T. Putri, I.G. Suranjaya, N.L.R. Purnawan. 2015. Pengembangan Kewirausahaan Di

Universitas Udayana. Majalah Aplikasi Ipteks Ngayah : Vol. 6, No. 1, hal. 91-101

Page 14: PENGANTAR REDAKSI · 2019. 2. 13. · usaha pupuk organoplus pada program kegiatan ipteks bagi kreativitas kampus 109-113 n.m. witariadi dan i.k sardiana pengembangan budidaya lebah

N.M. Witariadi1 dan I.K Sardiana2

VOLUME 18 NOMOR 1, JANUARI 2019 | 113

Sardiana, I.K., I.M. Adnyana, I.B.P. Manuaba and I.G.A.M S Agung. 2014. Soil Organic Carbon, Labile

Carbon and Organic Carbon Storage under Organic and Conventional Systems of Chinese Cabbage in

Baturiti, Bali Indonesia. Journal of Biology, Agriculture and Healthcare. Vol. 4. No. 21. Pp. 63-71

Suparta, I.N., Budiartha,I.W., Suciani, Putri,B.R.T., Agribisnis Peternakan Meraih Kesempatan Menuju

Sukses. Pustaka Nayottama, Denpasar.

Suryana. 2008. Kewirausahaan. Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju

Sukses. Edisi Ketiga. Salemba Empat, Jakarta.