19
Psikologi Eksperimen VAM

Pengantar Sistem Informasi - ocw.upj.ac.idocw.upj.ac.id/files/Slide-PSI-208-Materi-I.pdf · Hukum Kausalitas (John Stuart Mill) 1. Method of Agreement 2. Method of Difference 3. Joint

Embed Size (px)

Citation preview

Psikologi Eksperimen VAM

Hukum Kausalitas

(John Stuart Mill) 1. Method of Agreement

2. Method of Difference

3. Joint Methods of Agreement and

Difference

4. Method of Concomitant Variation

Method of Agreement

• Metode Persamaan

• Kausalitas diidentifikasi melalui observasi terhadap elemen yang sama dalam beberapa kali kejadian

• Contoh: ingin tahu penyebab mabuk.

▫ Minum air dan whiski mabuk

▫ Minum air dan bir mabuk

▫ Minum air dan rhum mabuk

▫ PENYEBAB MABUK ADALAH AIR

Method of Difference

• Metode Perbedaan

• Kausalitas ditentukan dengan mengobservasi perbedaan efek pada 2 (atau lebih) situasi yang hanya berbeda pada satu aspek.

• Metode yang paling banyak digunakan dalam ilmu psikologi

• Contoh: ingin tahu fungsi parasetamol

▫ Kelompok pasien demam dibagi 2

▫ Kapsul kosong vs kapsul parasetamol

▫ PARASETAMOL MENGHILANGKAN DEMAM

Joint Methods of

Agreement and Difference • Metode Gabungan

• Kausalitas ditentukan dengan menggunakan kedua metode dan dilaksanakan dalam dua tahapan:

▫ Tahap pertama: Method of Agreement

mengobservasi elemen-elemen yang sama

diformulasikan menjadi hipotesis

▫ Tahap kedua: Method of Difference

mengkonfirmasi hipotesis

Joint Methods of

Agreement and Difference • Contoh: ingin tahu penyebab mabuk

▫ Tahap Pertama

Minum air dan whiski mabuk

Minum air dan bir mabuk

Minum air dan rhum mabuk

HIPOTESIS: AIR MENYEBABKAN MABUK

▫ Tahap Kedua

Kelompok subjek penelitian dibagi 2

Air vs sampanye

AIR TIDAK MENYEBABKAN MABUK

Method of

Concomitant Variation • Metode Variasi Seirama

• Tiap VARIABEL

adalah sebuah PENYEBAB atau EFEK atau BERHUBUNGAN DENGAN FAKTOR PENYEBAB

(bila variasi dari variabel tersebut menghasilkan variasi paralel pada variabel lainnya)

• Turunan dari Method of Difference (Plutchik)

Method of

Concomitant Variation • Contoh: ingin tahu fungsi parasetamol

▫ Kelompok pasien demam dibagi 3 (atau lebih)

▫ Kapsul kosong vs parasetamol 5mg vs parasetamol 10mg

▫ Observasi terhadap fungsi parasetamol

▫ Observasi waktu reaksi pasien terhadap masing-masing dosis parasetamol. Bila variasi paralel ditemukan, maka dianggap sebagai akibat perbedaan dosis parasetamol

Hukum Kausalitas

(John Stuart Mill) • Hukum Kausalitas membantu

MENGIDENTIFIKASI HUBUNGAN di antara beberapa VARIABEL

• Hukum Kausalitas TIDAK DAPAT mengidentifikasi penyebab tunggal

• Identifikasi sebuah penyebab hanya dapat dilakukan bila tidak ada interpretasi alternatif terhadap munculnya sebuah efek selain dari penyebab yang sudah diketahui

Hukum Kausalitas

(John Stuart Mill) • Necessary Condition (NC)

▫ Kondisi yang harus ada agar efek muncul

▫ Harus mengkonsumsi alkohol (kondisi) untuk menjadi seorang alkoholik (efek)

• Sufficient Condition (SC)

▫ Kondisi yang cukup untuk selalu memunculkan efek tertentu

▫ Hancurnya saraf pendengaran (kondisi) pasti menghilangkan kemampuan mendengar (efek)

Hukum Kausalitas

(John Stuart Mill) • Suatu kondisi harus menjadi NC dan SC untuk

menjadi sebuah penyebab karena tidak akan berubah dalam kondisi apapun

▫ Hanya SC: ada banyak penyebab (kondisi) yang mengakibatkan hilangnya kemampuan mendengar (efek), selain hancurnya saraf pendengaran

▫ Hanya NC: tidak semua orang yang mengkonsumsi alkohol (kondisi) akan menjadi alkoholik (efek)

MALARIA

• Penyebab: udara yang buruk di daerah dataran rendah

▫ Diatasi dengan membangun rumah di tempat-tempat tinggi

▫ Hasil: penyakit tidak hilang tetapi tingkat keparahan dan jumlah pasien berkurang

• Ditemukan: Kina

▫ Hasil: kondisi pasien membaik atau bahkan sembuh total

MALARIA

• Penyebab: Parasit Malaria

▫ Kina mampu menghilangkan parasit Malaria dalam darah

▫ Hasil: hanya pasien yang mampu membeli Kina yang bisa sembuh dari Malaria

• Penyebab: Nyamuk pembawa Parasit Malaria

▫ Nyamuk dianggap sebagai penyebab Malaria (alasan praktis). Populasinya dikontrol.

▫ Hasil: Malaria (epidemi) sudah jarang muncul

MALARIA

• Epidemi Malaria muncul karena:

▫ kondisi sosial (tempat tinggal berhimpitan)

▫ kondisi ekonomi (tidak punya uang untuk membeli kina)

▫ kondisi biologis (nyamuk pembawa parasit)

• Kondisi epidemi Malaria belum diketahui secara lengkap dan akurat

• Bila epidemi Malaria terjadi, tindakan bisa diambil karena fokus pada 3 hal penting

KELEBIHAN

PENELITIAN EKSPERIMENTAL (Dibandingkan dengan non-eksperimental)

• Kesimpulan hubungan IV dan DV lebih kuat

• Manipulasi IV untuk melihat pengaruhnya terhadap DV

KEKURANGAN

PENELITIAN EKSPERIMENTAL (Dibandingkan dengan non-eksperimental)

• Sulit digeneralisasikan karena kontrol tidak sesuai kenyataan sehari-hari

• Cenderung butuh waktu lama

• Tidak adekuat untuk mempelajari perilaku manusia (manusia dianggap objek)

PENELITIAN

KUASI-EKSPERIMENTAL • Sering disebut juga sebagai:

▫ Penelitian semi eksperimental

▫ Penelitian aplikasi

▫ Atau bahkan tetap diklasifikasikan ke dalam penelitian eksperimental

• Perbedaan dengan Penelitian Eksperimental

▫ Tidak ada manipulasi dan/atau kontrol dan/atau randomisasi

PENELITIAN

KUASI-EKSPERIMENTAL • Persamaan dengan Eksperimental

▫ Meneliti hubungan sebab-akibat. Syaratnya: penyebab memunculkan variasi-variasi efek yang berkorelasi (covary); penyebab harus terjadi sebelum munculnya efek; dan hipotesis-hipotesis alternatif tidak mungkin terjadi.

▫ Prospektif (menciptakan DV di masa mendatang)

▫ Dimungkinkannya keberadaan kelompok kontrol

PENELITIAN

KUASI-EKSPERIMENTAL • Contoh:

▫ Siswa dari 2 sekolah yang berbeda menjadi subjek penelitian tentang efektivitas pelatihan motivasi terhadap hasil ujian (tidak ada randomisasi)

▫ Siswa dari SMA dan MA menjadi subjek penelitian tentang pengaruh model pembelajaran terhadap hasil ujian (tidak ada manipulasi)

▫ Siswa di seluruh Indonesia dirandomisasi untuk menjadi subjek penelitian tentang efektifitas pelatihan motivasi terhadap hasil ujian (tidak ada kontrol)