Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT.BANK
RAKYAT INDONESIA (PERSERO)TBK. CABANG BULUKUMBA
SKRIPSI
Oleh
HASNAWATI
NIM 105731102916
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR 2020
PENGARUH AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT.BANK
RAKYAT INDONESIA (PERSERO)TBK. CABANG BULUKUMBA
SKRIPSI
Oleh
HASNAWATI
NIM 105731102916
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makasssar
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR 2020
iii
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT,
kupersembahkan karya ini sebagai baktiku, hormatku,
untuk pengorbanan, kedua orang tuaku, saudara saudara
dan sahabatku serta orang-orang yang selalu
ada disetiap langkahku
MOTTO
Hidup adalah belajar. Belajar dari segala kekurangan dan kelebihan kita,
belajar dari hal baik ataupun buruk dan jangan pernah takut untuk menjadi
orang yang takut dengan kegagalan karena kegagalan akan membuat kita
menjadi semangat untuk terus belajar dalam mencapaian impian kita.
Hidup itu belajar
vii
ABSTRAK
Hasnawati, Tahun 2020 Pengaruh Akuntansi Manajemen Terhadap Pengambilan Keputusan Di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk.Cabang Bulukumba. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UniversitasMuhammadiyah Makassar, Dibimbing oleh Pembimbing I Prof. Dr.Abdul Rahman Rahim dan pembimbing II Abd Salam,HB
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana pengaruh
akuntansi manajemen terhadap pengambilan keputusan di PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero)Tbk.Cabang Bulukumba dengan sampel pada penelitian ini
adalah 47 responden karyawan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sedangkan
pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner. Maka untuk menjelaskan
karakteristik responden menggunakan model regresi asumsi klasik, Sedangkan
untuk menjelaskan deskripsi penelitian yang berkaitan dengan hipotesis
dianalisis dengan menggunakan analisis linear sederhana, uji T (Persial) dan uji
koefisien determinasi (R2).
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel akuntansi
manajemen berpengaruh terhadap pengambilan keputusan, yang ditunjukkan
hasil regresi linear sederhana dengan melalui uji T, dimana hasil uji T variabel
akuntansi manajemen (X) nilai thitung 19.423 > nilai ttabel 2,024 dengan nilai
signifikansi 0,0000 yang berada dibawah 0,05. Maka uji hipotesis H1 .. Dari hasil
metode analisis akuntansi manajemen menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan dalam pengambilan keputusan di PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero)Tbk.Cabang Bulukumba. Lebih lanjut di jelaskan besarnya presentase
pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat yang disebut koefisien
determinasi R Square (𝑅2) sebesar 0,908 yang mengandung pengertian variasi
bahwa pengaruh variable Y ( pengambilan keputusan) adalah sebesar 90,8%.
Selebihnya sebesar 9,2% (100% - 90,8%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diketahui dan tidak termasuk dalam analisa regresi ini.
Kata Kunci : Akuntansi Manajemen, Pengambilan Keputusan
viii
ABSTRACT
Hasnawati, 2020 Effect Of Management Accounting To Decision Making In Bank Rakyat Indonesia (persero)Tbk.Bulukumba Branch.Skripsi Program Accounting Study Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar, Supervised by Advisor I Prof. Dr. Abdul Rahman Rahim and supervisor II Abd Salam ,HB.
This study aims to analyze the extent of the influence of management accounting on decision making at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Branch Bulukumba with the sample in this study were 47 employee respondents.
This research uses descriptive quantitative method. Meanwhile, data
collection using a questionnaire technique. So to explain the characteristics of respondents using the classical assumption regression model, while to explain the descriptions of research related to the hypothesis analyzed using simple linear analysis, T test (Persial) and test the coefficient of determination (R2).
Based on the research results, it shows that management accounting variables have an effect on decision making, which is shown by the results of simple linear regression by means of the T test, where the results of the T test for management accounting variables (X) are t count 19.423> t table value 2.024 with a significance value of 0.0000 which is below 0.05. Then the H1 hypothesis test. From the results of the management accounting analysis method shows that there is a significant influence in decision making at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Branch of Bulukumba. Furthermore, it explains the percentage of influence of the independent variable on the dependent variable called the
coefficient of determination R Square (𝑅2) of 0.908 which implies variation that the effect of variable Y (decision making) is 90.8%. The rest of 9.2% (100% - 90.8%) is influenced by other unknown factors and is not included in this regression analysis.
Key words: Management Accounting, Decision Making
ix
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.
Shalawat dan salam tak lupa saya kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
beserta para keluarga,sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang
tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Akuntansi
Manajemen Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT.Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.Cabang Bulukumba ”
Skripsi yang saya tulis ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama saya sampaikan ucapan terim kasih kepada
kedua orang tua saya bapak ASRI BIN MU’MING TI’NO dan ibu RATNAWATI,
yang senantiasa memberikan harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan
doa tulus tanpa pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa
mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh
keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah
diberikan demi keberhasilan saya dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah
mereka berikan kepada saya menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di
dunia dan di akhirat.
Saya menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
x
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan
dengan hormat kepada :
1. Bapak Prof.Dr.H. Ambo Asse,M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Ismail Rasullong, SE,MM, Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP, selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Prof.Dr.Abd Rahman Rahim,SE.,MM selaku pembimbing I yang
senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis,
sehingga Skripsi selesai dengan baik.
5. Bapak Abd Salam,HB,SE.,M.Si.AK.CA.CSP selaku pembimbing II yang
telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian
skripsi.
6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Akuntansi Angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis
9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.
xi
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr Wb.
Makassar, 7 November 2020
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL .............................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ v
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFRAR LAMPIRAN ............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 7
A. Akuntansi Manajemen ..................................................................... 7
1. Pengertian Akuntansi Manajemen ............................................... 7
2. Fungsi Akuntansi Manajemen .................................................... 11
3. Perbedaan Akuntansi Manajemen Dengan Akuntansi
Finansial .................................................................................... 20
xiii
4. Prinsip-prinsip Akuntansi Umum ................................................. 24
B. Pengambilan Keputusan ................................................................. 27
1. Pengertian Pengambilan Keputusan .......................................... 27
2. Proses Pengambilan Keputusan ................................................ 33
C. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 36
D. Kerangka Pikir ................................................................................ 41
E. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 42
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 43
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 43
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 43
C. Definisi Operasional ....................................................................... 43
D. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 46
E. Jenis Sumber Data ......................................................................... 46
F. Skala Pengukuran Variabel ............................................................ 47
1. Teknik Analisa Data ................................................................... 48
2. Pengujian Kualitas Data ............................................................ 48
1) Uji Validitas ........................................................................ 48
2) Uji Reliabilitas ..................................................................... 48
2. Analisa Deskriptif .................................................................... 48
3. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 49
1) Uji Normalitas ................................................................... 49
2) Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 49
4. Analisis Regresi Linear Sederhana .......................................... 50
5. Hipotesis .................................................................................. 50
1) Uji Signifikan Parsial (Uji t) ................................................ 50
xiv
2) Koefisien Determinasi (R2) .............................................. 51
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ......................................... 52
1. Nama Dan Sejarah Perusahaan ................................................. 52
2. Visi dan Misi ................................................................................ 53
3. Struktur Dan Job Description ..................................................... 55
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 71
B. Pembahasan ................................................................................... 83
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 88
A. Kesimpulan ..................................................................................... 86
B. Saran .............................................................................................. 87
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 88
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ 91
xv
DAFTAR TABEL
2.1 Penelitin Terdahulu .......................................................................... 36
3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ....................... 45
3.2 Instrumen Skala Ordinal .................................................................. 47
4.1 Jenis Kelamin Responden ................................................................ 71
4.2 Usiah Responden ............................................................................ 72
4.3 Lama Kerja ...................................................................................... 72
4.4 Pendidikan Terakhir ......................................................................... 73
4.5 Analisis Statistik Deskriptif ............................................................... 73
4.6 Hasil Uji Validitas ............................................................................. 75
4.7 Hasil Uji Reabilitas ........................................................................... 76
4.8 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................. 78
4.9 Model Persamaan Regresi .............................................................. 80
4.10 Hasil Uji koefisien Determinasi ...................................................... 82
xvi
DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Konseptual ...................................................................... 41
4.1 Struktur Organisasi .......................................................................... 55
4.2 Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 77
4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 79
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan profesi akuntan di indonesia yang semakin cerah dan
nyata merupakan suatu hal yang sangat menggembirakan semua pihak,
karena dengan terbentuknya suatu profesi yang seperti itu akan membawa
manfaat bagi pembangunan ekonomi nasional yang dapat menjurus kepada
iklim perekonomian yang baik. Namun suatu hal yang kiranya perlu dicatat
adalah bahwa kemajuan yang telah dicapai hingga saat ini belumlah
memadai sebagaimana yang terdapat dalam sistem perekonomian negara-
negara berkembang.
Perkembangan profesi akuntan di indonesia lebih banyak diarahkan
pada akuntansi finansial, sedangkan akuntansi manajemen belum
mendapatkan perhatian penuh, hal ini merupakan pernyataan dari ahli
akuntansi. Perkembangan pesat dibidang akuntansi manajemen, mendorong
para pakar dibidang akuntansi manajemen baik perorang maupun dalam
wadah lembaga akuntansi untuk merumuskan definisi akuntansi manajemen.
Dalam dunia usaha mulai dari badan usaha kecil sampai pada perusahaan
besar membutuhkan informasi akuntansi yang digunakan sebagai alat
pengawasan maupun pengambilan keputusan,seorang manajer
membutuhkan informasi akuntansi manajemen,karena informasi akuntansi
manajemen cakupannya lebih luas tidak saja menyangkut masalah moneter
seperti informasi akuntansi keuangan tetapi juga masalah non moneter
2
menjadi pusat perhatian akuntansi manajemen. Bila ditinjau struktur
perekonomian dewasa ini yang tumbuh begitu besar, rumit dan terjadinya
persaingan kemajuan teknologi serta adanya gangguan - gangguan ekonomi
yang cukup hebat, maka manajemen usaha yang baik mulai dirasakan
manfaatnya. Ini berarti bahwa seorang pelaksana yang memegang pucuk
pimpinan diharuskan untuk memiliki suatu keahlian dalam mengarahkan
kegiatan perusahaan yang senantiasa berubah, sebagai akibat perubahan
sosial dan situasi politik di lingkungan perusahaan tersebut.
Suatu perusahaan yang dikelola dengan baik, tentu memerlukan
penerapan dari prinsip-prinsip manajemen yang sehat, yang meliputi banyak
faktor yang berhubungan dengan semua kegiatan, hingga tercapainya
tujuan. Kegiatan yang dimaksud meliputi : Penyusunan rencana jangka
pendek maupun jangka panjang, merumuskan tujuan-tujuan perusahaan dan
mengembangkan kebijaksanaan dasar manajemen perusahaan tersebut.
untuk pencapaian tersebut diperlukan akuntansi manajemen,dimana
Akuntansi manajemen adalah proses identifikasi pengukuran, akumulasi
analisa, persiapan interprestasi dan komunikasi keuangan yang
dipergunakan oleh manajemen untuk merencanakan, menilai mengawasi
sesuatu dalam organisasi agar dapat dipastikan pemakaian yang tepat dan
pertanggung jawaban yang baik terhadap sumber daya perusahaan.
Akuntansi manajemen adalah “pengembangan dan penerapan
berbagai teknik pencatatan (Recording),analisis,interprestasi dan
prensentasi,membuat perhitungan keuangan,perhitungan biaya,dan data
yang lain yang aktif dan efektif dalam menjalankan fungsi kinerja
3
manajerial,yaitu fungsi perencanaan,pengambilan keputusan dan
pengendalian manajemen”.
Akuntansi manajemen merupakan suatu alat manajemen untuk
memberikan informasi tentang kejadian-kejadian finansial dalam suatu
periode tertentu bagi pimpinan untuk mengambil keputusannya melalui
pilihan yang ada. Dalam pelaksanaannya bidang perencanaan dan
pengawasan adalah menyusun anggaran dan standar yang dibatasi pada
bidang operasi. Untuk mempengaruhi,menggerakkan, mengendalikan atau
mengarahkan para bawahan pimpinan harus mampu melaksanakan tugas
kepemimpinan seperti kegiatan pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan sistematis
terhadap hakekat sebuah masalah, pengumpulan fakta – fakta dan data
penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan menjadi tindakan
menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
Pengambilan keputusan merupakan fungsi utama dari seorang
pemimpin, mulai dari level bawah sampai level atas dalam suatu
organisasi,posisi pengambilan keputusan tersebut sangat menentukan akan
berhasil atau tidaknya suatu organisasi. Hal ini disebabkan keputusan yang
telah dibuat akan mengikat semua komponen dalam organisasi untuk
melaksanakan keputusan tersebut. Keputusan merupakan permulaan dari
semua tindakan manusia yang sadar dan terarah,baik secara individu atau
kelompok.
4
Setiap pimpinan sering dihadapkan kepada masalah atau pilihan -
pilihan yang harus diambil dalam upaya proses pencapaian tujuan organisasi
baik yang berkaitan dengan anggaran, pelaksanaan tugas bawahan dan
lain-lain. Para pegawai yang diserahi tugas kadang dapat menyelesaikan
tugas dengan tepat dan baik sebagaimana yang diharapkan, akan tetapi
kadang pegawai juga tidak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
kepadanya. Hal ini dapat terjadi karena pedoman pelaksanaan tugas yang
diberikan pimpinan kurang jelas. Pedoman pelaksanaan tugas tersebut
kurang jelas disebabkan kurang efektifnya pimpinan dalam pengambilan
keputusan.
Pengambilan keputusan dari pimpinan organisasi berpengaruh
terhadap pelaksanaan tugas yang diberikan kepada bawahan karena
keputusan yang diambil seorang pimpinan yang dinyatakan dalam suatu
bentuk kata-kata dan dirumuskan dalam suatu peraturan, perintah, instruksi,
kebijaksanaan, dan dalam bentuk lain yang dikehendaki pimpinan.
Kesalahan pengambilan keputusan oleh pimpinan seperti penyusunan
pedoman pelaksanaan tugas bawahan dapat mengakibatkan kesalahan
dalam pelaksanaan tugas pegawai (bawahan) yang pada akhirnya dapat
menghambat pencapaian tujuan organisasi. Dilakukannya identifikasi
pengukuran, akumulasi analisa, persiapan interprestasi dan komunikasi
keuangan yang dipergunakan oleh manajemen untuk merencanakan,
menilai mengawasi sesuatu dalam organisasi agar dapat dipastikan
pemakaian yang tepat dan bertanggung jawab baik terhadap sumber daya
perusahaan maka pimpinan perusahaan akan lebih mudah, tepat dalam
pengambilan keputusan secara efektif dan efisien.
5
Bank Rakyat Indonesia (persero)Tbk.Cabang Bulukumba sebagai
perusahaan yang bergerak dibidang perbankan, dari segi struktur organisasi
menggambarkan pendelegasian wewenang dan tugas serta tanggung jawab
secara keseluruhan yang ada dengan baik. Dimana standar pembukuan
dan prosedur akuntansinya masih belum dapat diterapkan sepenuhnya dan
sering mengalami benturan pada sistem pelaporan perusahaan.
Berdasarkan hasil observasi awal di PT.Bank Rakyat Indonesia
(persero)Tbk.Cabang Bulukumba terlihat adanya ketidak sesuaian antara
kebijakan dengan pelaksanaan atau kegiatan aktivitas perbankan.
Hal ini berdampak pada aktivitas perbankan sepertinya kurang efektif.
hal ini,menurut penulis diakibatkan oleh adanya kesalahan pengambilan
keputusan atau lebih tepatnya keputusan manajemen yang kurang tepat.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis melakukan penelitian
dengan menetapkan judul “PENGARUH AKUNTANSI MANAJEMEN
TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI BANK RAKYAT
INDONESIA (PERSERO) TBK. CABANG BULUKUMBA”
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah
akuntansi manajemen berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pada
Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk.Cabang Bulukumba
6
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh akuntansi manajemen terhadap
pengambilan keputusan di Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk.Cabang
Bulukumba.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan bahwa manfaat penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Sebagai masukan bagi perusahaan untuk dapat menerapkan manajemen
akuntansi dengan tepat
b. Sebagai perimbangan bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan
melalui penerapan manajemen akuntansi yang efektif
c. Sebagai bahan literatur bagi peneliti lain yang ingin membahas
permasalahan yang sama.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Akuntansi Manajemen
1. Pengertian Akuntansi Manajemen
Akuntansi adalah sistem informasi yang penting dan bukan suatu
proses yang ditetapkan secara kaku karena proses-prosesnya
berkembang dari kebutuhan praktis dunia usaha. Ditinjau dari sudut
organisasi, akuntansi adalah suatu fungsi jasa dan bukan sebagai suatu
sasaran akhir dalam akuntansi itu sendiri. Ini berarti akuntansi merupakan
alat yang dipergunakan oleh manajemen, dan studi tentang akuntansi
tidak lebih adalah suatu studi dari satu tahapan manajemen.
Samryn (2012:4) menyatakan bahwa akuntansi manajemen
merupakan bidang akuntansi yang berfokus pada penyediaan, termasuk
pengembangan dan penafsiran informasi akuntansi bagi para manajer
untuk digunakan sebagai bahan perencanaan, pengendalian operasi dan
dalam pengambilan keputusan.
Menurut Purwanti dan Darsono (2013:4) “Hakikat manajemen
adalah membuat keputusan, yaitu memilih alternatif terbaik dari berbagai
alternatif informasi yang tersedia dan dapat memberi maksimum benefit.
Keputusan itu meliputi keputusan rutin dan keputusan khusus”. Bisa di
simpulkan bahwa pengambilan keputusan yang dimaksud di atas
merupakan sebuah tugas pokok dari manajemen dan bisa di kelompokan
8
menjadi dua aspek, diantaranya aspek keputusan didalam suatu
perencanaan dan aspek yang kedua aspek keputusan dalam
pengendalian.
Akuntansi manajemen merupakan akuntansi penghubung yang
sistematis dan menyajikan informasi yang berguna serta dapat dipercaya
untuk membantu manajemen sebagai final decider. Dengan kata lain
akuntansi manajemen merupakan tools of management, yaitu suatu alat
yang ampuh bagi manajemen dalam melaksanaan tugasnya.
Akuntansi manajemen adalah proses pengukuran, pencatatan,
pengklasifikasian,peringkasan dan pelaporan serta penyajian data biaya
yang diperlukan oleh pihak intern perusahaan yaitu pihak manajemen
untuk pengambilan keputusan.
Menurut Krismiaji dan Y Anni (2019:1) Akuntansi Manajemen
adalah “Salah satu cabang ilmu akuntansi yang menghasilkan informasi
untuk manajemen atau pihak intern perusahaan”.
Menurut Tanopruwito dan Khaerul (2012:5) Akuntansi Manajemen
adalah “Penyediaan informasi atau data - data penting untuk manajer
yaitu orang didalam organisasi yang memberikan arahan dan
mengendalikan operasi organisasi”. Sehingga bisa ditarik kesimpulan
bahwa akuntansi manajemen adalah sebuah kegiatan proses aktivitas
dari akuntansi yang mempunyai tujuan untuk menyediakan sebuah
informasi kepada manajer, untuk mengambil sebuah keputusan yang
sebelumnya informasi tersebut dianalisis terlebih dahulu supaya informasi
tersebut bisa tepat untuk mengambil sebuah keputusan.
9
Menurut Rudianto (2013:9) akuntansi manajemen adalah
akuntansi manajemen merupakan sistem alat, yakni jenis informasi yang
dihasilkannya ditujukan kepada pihak – pihak internal organisasi, seperti
manajer keuangan,manajer produksi,manajer pemasaran dan sebagainya
guna pengambilan keputusan.
Menurut Abdul Halim (2003) akuntansi manajemen adalah suatu
kegiatan (proses) yang menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen
untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menjalankan fungsi
manajemen. Informasi akuntansi manajemen diperlukan dalam pengambilan
keputusan yang dituangkan dalam laporan keuangan perusahaan.
Menurut Darsono Prawironegoro (2008:2) Akuntansi manajemen
adalah serangkaian tindakan dan proses akuntansi yang bertujuan untuk
mengukur dan mengevaluasi kinerja personal yang terlibat dalam
organisasi dengan menggunakan kinerja keuangan dan non keuangan.
Menurut S.Hadibroto (2000:51) mengemukakan bahwa akuntansi
manajemen Adalah proses identifikasi pengukuran, akumulasi analisa,
persiapan interprestasi dan komunikasi keuangan yang dipergunakan
oleh manajemen untuk merencanakan, menilai mengawasi sesuatu dalam
organisasi agar dapat dipastikan pemakaian yang tepat dan
pertanggungjawaban yang baik terhadap sumber daya perusahaan.
Murphy (2001:4) mengemukakan bahwa akuntansi manajemen
adalah “ suatu presentasi dari informasi akuntansi dalam rangka
menggerakkan dan melakukan pengawasan oleh manajemen dalam
suatu perusahaan’’.
10
Menurut Kamaruddin Ahmad (2015:4) ”Akuntansi manajemen
adalah salah satu tujuan utamanya untuk menyajikan laporan – laporan
suatu satuan usaha atau organisasi tertentu untuk kepentingan pihak
internal dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang meliputi
perencanaan, pembuatan keputusan, pengorganisasian dan pengarahan
serta pengendaian”.
Berdasarkan pengertian akuntansi manajemen diatas
menunjukkan bahwa pada dasarnya manajemen berfungsi sebagai alat
perencanaan, pengorganisasi, kepemimpinan dan pengendalian, hal ini
sejalan dengan pengertian yang diberikan oleh Stoner (2002:8)
mengemukakan bahwa “Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya anggota
organisasi dan pengggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan yang diharapkan”
Purwanti dan Darsono (2013:4) “Hakikat manajemen adalah
membuat keputusan, yaitu memilih alternatif terbaik dari berbagai
alternatif informasi yang tersedia dan dapat memberi maksimum benefit.
Keputusan itu meliputi keputusan rutin dan keputusan khusus”.
Menurut Arbie (2000:10) Manajemen merupakan suatu proses
yang khas memiliki warna tersendiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasi, menggerakkan dan melakukan pengawasan yang
semuanya dikerjakan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang
telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia di samping
sumber daya lainnya.
11
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
akuntansi manajemen adalah untuk melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen terutama fungsi perencanaan, penilaian dan pengawasan.
2. Fungsi Akuntansi Manajemen
Jerry Hans (2015:4) mengatakan bahwa informasi akuntansi
manajemen juga sangat bermanfaat bagi manajer terutama pada tahap
analisis konsekuensi dari setiap tindakan yang dapat dilakukan dalam
proses membuat keputusan. Ketersediaan informasi yang diperlukan
dapat menghasilkan keputusan yang terbaik dari berbagai alternatif
tindakan yang dipertimbangkan demi tercapainya tujuan perusahaan.
Akuntansi manajemen berperan menyediakan informasi dari data
akuntansi untuk membantu manajemen dalam membuat keputusan–
keputusan rasional yang berhubungan dengan permasalahan yang
dihadapi perusahaan. Fungsi akuntansi manajemen dalam bidang
manajemen usaha adalah merupakan teknik untuk mengumpulkan dan
mencatat informasi yang diperlukan untuk perencanaan, pengawasan,
monitoring dan pembaharuan perusahaan”.
“Peranan akuntansi manajemen ialah sebagai alat manajemen
untuk merumuskan kebijaksanaan usaha, perencanaan dan pengawasan
operasi dan pengukuran efisiensi dan efektivitas”.
Berdasarkan rumusan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
ada beberapa bidang dasar yang termasuk di dalam fungsi akuntansi
manajemen antara lain sebagai berikut :
- General Akuntan
- Akuntansi biaya
12
- Internal akuntansi
- Pelaporan Intern
- Dan jasa tambahan lainnya
Mengingat ruang lingkup yang diperlukan untuk membahas
masing-masing bidang terlalu luas, maka pembahasan akan dibatasi
pada beberapa aspek dari yang disebutkan di atas, yaitu dari tiga bidang
yang praktis dan menarik yaitu:
a. Akuntansi biaya
b. Pelaporan intern
c. Sistem Pengendalian Intern
a. Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya pada mulanya merupakan suatu cara yang
penggunaannya terbatas pada perhitungan biaya per unit tapi berubah
dalam perkembangan selanjutnya menjadi alat dari pada manajemen.
Saat sekarang ini, akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi
manajemen yang bertujuan untuk menghitung biaya produksi, sebagai
alat pengawasan dan untuk pengambilan keputusan.
Akuntansi manajemen sebagai bagian dari akuntansi biaya
bertujuan untuk :
a) Perhitungan biaya mencakup proses pencatatan dan pengelompokan
biaya, kemudian membebankannya kepada departemen, pekerjaan,
produk dan jasa-jasa. Biaya – biaya yang menjadi beban perusahaan
dapat digolongkan menurut tujuan yang ingin dicapai seperti,
penggolongan menurut fungsi, penggolongan menurut sifat - sifat
biaya, penggolongan menurut hubungan dengan proses peminjaman.
13
perhitungan biaya dana dipergunakan salah satu dari dua metode di
bawah ini :
- Method Job Order
Melalui metode ini biaya untuk setiap pekerjaan harus dibuat secara
terpisah agar dapat dikalkulasikan secara cermat biaya untuk setiap
jumlah dana atau proses pekerjaan. Karena itu “departementasi
adalah proses pengelompokan pekerjaan kedalam unit-unit kerja
yang secara logis berkaitan melaksanakan beberapa tugas-tugas
organisasi.
- Method Process
Berbeda dengan job order, maka perhitungan biaya menurut cara
ini didasarkan pada anggaran bahwa produksi dari proses yang
satu merupakan salah satu alat yang dipergunakan untuk proses
berikutnya.
b) Alat Perencanaan
Manajemen seharusnya telah merencanakan kegiatan yang hendak
dijalankan seperti barang dan jasa yang dihasilkan, kemudian
dilakukan penafsiran tentang biaya berikut komponen-komponen
biaya yang akan datang. Sebagai suatu rencana anggaran mencakup
proyeksi keuangan yang dipadukan dengan asumsi yang didasarkan
pada pengalaman masa lalu serta hal-hal yang relevan lainnya.
Anggaran akan membantu secara langsung fungsi utama
manajemen. Anggaran bersifat wajar, dan memuat tujuan yang dapat
dicapai, maka perencanaan harus didasarkan atas penelitian
pemeriksaan dan riset yang hati - hati. Budget tidak selalu benar dan
14
tidak selalu sama dengan realisasinya. Agar dapat efektif
perencanaan yang dilakukan manajemen harus diikuti dengan
pengendalian.
c) Alat Pengawasan
Pengawasan adalah usaha untuk menyesuaikan pelaksanaan dan
perencanaan. Pengawasan dalam arti sempit adalah pengawasan
biaya melalui formulir seperti surat permintaan, penerimaan barang,
surat permohonan pinjaman faktur, kwitansi dan sebagainya.
sedangkan pengawasan arti luas adalah pengawasan melalui biaya,
biaya standar, analisa pulang pokok dan analisa penyimpangan.
Peranan anggaran menjadi sangat penting bagi perusahaan karena
sebagai alat pengawasan terhadap realisasi dari perencanaan
perusahaan di waktu yang akan datang. Dengan adanya peranan
anggaran, perusahaan mempunyai tolak ukur mengevaluasi kegiatan
nantinya. Dengan membandingkan antara yang telah dibuat dengan
realisasinya maka perusahaan dapat menilai apakah tujuan tercapai
atau tidak.
Menurut Nafarin (2013 : 11) anggaran (budget)merupakan
rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan
dalam suatu uang,tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang
/jasa. Anggaran merupakan alat pengawasan (controling).
Pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan
pekerjaan dengan cara :
a. memperbandingkan realisasi dengan rencana (angaran)
15
b. melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (apabila
terdapat penyimpangan yang merugikan).
d) Alat Pengambilan Keputusan
Apabila pengambilan keputusan dihubungkan dengan biaya,maka
berbagai pilihan yang sering dijumpai adalah sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan atau jasa kepada pihak yang memerlukan
(konsumen)
b. Mengadakan pinjaman dari perusahaan lain atau menghasilkan
dana sendiri
c. Membayar upah per hari atau upah borongan
Salah satu alat pelengkap yang paling penting dalam
akuntansi biaya adalah anggaran. Dengan demikian anggaran adalah
suatu alat utama yang berhubungan dengan akuntansi manajemen
dan digunakan untuk menciptakan pengawasan dan melatih diri
manager di dalam perencanaan.
Menurut Munandar (2003) mengemukakan bahwa “Anggaran
(budget) adalah suatu rencana yang disusun dengan sistematis yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dengan unit
(kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu atau periode
tertentu yang akan datang”.
anggaran yang minimal harus dibuat untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan yaitu terdiri dari:
a. Anggaran Tetap
Anggaran tetap adalah suatu anggaran yang disusun hanya untuk
satu tahapan aktifitas saja (umpamanya volume penjualan)”
16
b. Anggaran variabel.
Merupakan suatu anggaran yang disusun berdasarkan atas
interval (beberapa kapasitas tertentu), dimana berbagai tingkat
kapasitas tersebut mungkin digunakan dalam perusahaan. Dari
anggaran-anggaran inilah yang kemudian ditingkatkan menjadi
suatu kerangka dasar untuk mengembangkan anggaran yang
lengkap dan terpadu bagi semua tahapan dalam dunia usaha.
b. Pelaporan Intern
Pada dasarnya akuntansi merupakan suatu sistem informasi
yang dipergunakan untuk mengambil keputusan ekonomi oleh pihak
yang berkepentingan. Sedangkan hasil akhir dari akuntansi yang
berfungsi memberikan informasi dituangkan dalam bentuk laporan.
Karena hal inilah maka pola laporan-laporan menjadi penting untuk
dipahami dengan baik supaya informasi yang diberikan berguna bagi
pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
Laporan – laporan intern yang dipersiapkan dengan baik akan
menghasilkan informasi yang lebih baik, dengan menjelaskan fakta -
fakta agar dimengerti. Fakta tersebut harus dikomunikasikan kepada
mereka yang berada dalam suatu kedudukan, untuk bertindak dan
maknanya harus dapat direalisasikan oleh semua team manajemen,
dengan kata lain laporan harus disajikan sebagai alat untuk
menggerakkan manajemen yaitu jelas untuk menjadi landasan bagi
tindakan si pelaksana.
Selanjutnya mengenai bentuk - bentuk laporan itu sendiri
adalah berbeda satu sama lainnya, oleh karena itu perlu diperinci
17
lebih lanjut hingga jenis bagi manajemen atas seluruh tahap kegiatan
perusahaan. Pembagian terhadap laporan – laporan tersebut bukan
hanya dimaksudkan sebagai suatu hal dalam tujuannya. Adapun
suatu pembagian struktur laporan buat manajemen yang lengkap dan
baik. ada 3 laporan yaitu:
1. Laporan operasi
Laporan ini berisikan informasi mengenai analisa kompetisi dan
tindakannya, analisa tehnik operasi, analisa arus dana dan analisa
keuangan. Jenis laporan ini dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
a. Laporan perencanaan, yang berhubungan dengan program
yang disetujui bagi operasi atau keadaan yang akan datang
b. Laporan pengawasan, yaitu ditujukan untuk membantu
manajemen dalam pengawasan operasi perusahaan dengan
menunjukkan pada bidang – bidang yang memerlukan tindakan
perbaikan
c. Laporan informasi, yang mencakup masalah lebih luas dan
ditujukan untuk menyajikan dan menginterpretasikan fakta -
fakta bagi manajemen yang akan digunakan dalam
menetapkan perencanaan dan kebijakan
2. Laporan Keuangan
Pertama - tama perlu dibedakan penggunaan istilah laporan -
laporan dan istilah daftar, perbedaan ini timbul karena istilah daftar
yang dipakai untuk setiap tabulasi, angka dan catatan kaki yang
diperlukan, sedangkan istilah laporan dipakai untuk suatu
18
pengertian yang komprehensip termasuk daftar dan komentar,
penjelasan atas kegiatan - kegiatan perusahaan.
3. Laporan Pimpinan
Laporan pimpinan adalah laporan yang dibuat dalam tiap kwartal
untuk menyimpulkan hal - hal yang dimuat dalam laporan
keuangan dan laporan operasi dengan tekanan pada strategi dan
tindakan dikemudian hari dalam mengelola perusahaan. Yang
dimaksud pimpinan di sini mencakup beberapa tingkatan antara
lain :
1. Manajemen tingkat atas yang termasuk presiden direktur dan
staf kepala keuangan, dan para pelaksana utama lainnya
2. Manajemen tingkat menengah yang termasuk manager
manager,kepala - kepala departemen dan para pelaksana
lainnya.
3. Manajemen tingkat bawah yang termasuk kepala - kepala
lapangan, mandor dan para supervisor bawahan lainnya
c. Sistem Pengendalian Intern
Pengendalian intern adalah sebagai alat atau metode yang
digunakan dalam pembukuan untuk menguji ketelitian dan kebenaran
dari angka-angka pembukuan dengan jalan menggunakan orang lain
yang masing-masing bekerja dengan sendirian dan saling tidak
mempengaruhi, tapi pada akhirnya memberikan hasil yang sama.
Menurut Mulyadi (2016:129) Pengendalian intern merupakan
bagian terpenting dalam perusahaan dimana pengendalian internal yang
mengontrol seluruh aktivitas guna mencegah penyimpangan yang
19
kemungkinan bisa terjadi dalam kegiatan operasional perusahaan. Sistem
pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran –
ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga aset organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dipatuhinya
kebijakan manajemen.
Pengawasan intern (Internal Control) dapat mempunyai arti
sempit dan arti yang luas. Dalam arti yang sempit, pengawasan intern
merupakan pengecekan (cross footing) maupun penjumlahan
menurun (fotting). Dalam arti luas, pengawasan intern tidak hanya
meliputi pekerjaan pengecekan tetapi meliputi semua alat yang
digunakan manajemen untuk mengadakan pengawasan.
Mulyadi dan Kanaka (2002: 171) mengemukakan bahwa
pengawasan intern sebagai berikut :
Pengawasan intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan
komisaris, manajemen dan personel lain yang didesain untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan
tujuan berikut ini yaitu keandalan laporan keuangan, kepatuhan
terhadap hukum yang berlaku dan efektifitas serta efisien. Dari
beberapa defenisi diatas dapat dikemukakan bahwa pengawasan
intern merupakan suatu sistem serta prosedur yang ditetapkan oleh
manajemen perusahaan, sistem ini ditujukan untuk menjaga harta
kekayaan perusahaan untuk menghindari penyelewengan dan
mengecek ketelitian data akuntansi agar kebijakan yang telah
ditetapkan sebelumnya dapat ditaati.
20
Pemeriksaan intern adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan oleh staf akuntansi perusahaan yang tidak ikut serta dalam
prosespengolahan data akuntansi tapi mereview prosesdur
akuntansi, data keuangan dan operasi lainnya sebagai suatu dasar
manajemen. Jadi pemeriksaan intern adalah suatu sistem
pengendalian manajerial yang fungsinya mengukur dan menilai
berhasil tidaknya bentuk-bentuk pengendalian yang ada.
3. Perbedaan Akuntansi Manajemen Dengan Akuntansi Finansial
Akuntansi telah berkembang sejak sekitar empat ratus tahun yang
lalu dan semuanya berhubungan dengan keuangan. Dengan kata lain
akuntansi yang terdahulu umumnya adalah akuntansi finansial. Hal ini
disebabkan karena secara tradisional akuntansi telah mendominir
persoalan-persoalan kwantitatif dalam dunia usaha dengan memberikan
percobaan-percobaan, yang berkepentingan dan pragmatis untuk
melayani pihak-pihak yang berkepentingan secara tidak sepihak. Di
dalam praktik, akuntan publik ditinjau untuk laporan keuangan dan
mereka hanya memusatkan perhatiannya pada kebenaran pencatatan,
serta penggolongan perkiraan dan bukan menginterpretasi peristiwa yang
bersifat finansial dimasa yang akan datang.
Akhir-akhir ini profesi akuntan telah menjurus kepada bidang yang
lebih luas, sehingga akuntansi bukan hanya berperan untuk mencatat
transaksi yang sudah tejadi tapi dapat dipergunakan untuk mengambil
keputusan. Laporan studi yang dikhususkan untuk maksud ini dinamakan
akuntansi manajemen. Perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi
21
finansial , dimana akuntansi manajemen memusatkan perhatiannya pada
penyusunan informasi intern.
perbedaan antara akuntansi finansial dan akuntansi manajemen
dapat dilihat dari berbagai aspek yang terpenting diantaranya ialah :
1. Kesatuan akuntansi
Pada akuntansi finansial, seluruh perusahaan dianggap sebagai suatu
kesatuan sedangkan akuntansi manajemen pandangan yang melihat
perusahaan sebagai keseluruhan kurang berguna karena dalam
melakukan tindakan-tindakan manajemen harus mengetahui keadaan
khusus pada tiap-tiap bagian perusahaan.
2. Organisasi
Pada akuntansi finansial, organisasi perusahaan merupakan suatu
yang terletak di luar perhatiannya, karena yang penting perusahaan
sebagai keseluruhan memberikan hasil yang baik. Sedangkan pada
akuntansi manajemen organisasi merupakan suatu yang vital dan oleh
karena itu akuntansi diinkorporasikan dalam organisasi.
3. Data
Pada akuntansi finansial, data yang dipergunakan selalu bersifat
objektif dan agregatif, sedangkan pada akuntansi manajemen data
yang dipergunakan bersifat subjektif dan individual.
4. Waktu dibutuhkannya informasi
Pada akuntansi finansial, laporan-laporan boleh disiapkan terlambat
asalkan harus diusahakan 100% lengkap sedangkan pada akuntansi
manajemen laporan harus tepat pada waktunya meskipun tidak
lengkap.
22
5. Faktor kualitatif
Pada akuntansi finansial, fakta-fakta objektif yang mempunyai
konsekoensi keuangan adalah penting, sedangkan pada akuntansi
manajemen disamping faktor-faktor kualitatif.
Berdasarkan ke lima aspek diatas, secara garis besarnya
akuntansi manajemen memiliki beberapa perbedaan dengan akuntansi
finansial seperti :
1. Konsepsi dari akuntansi manajemen cukup lama
2. Tidak mutlak mentaati prinsip-prinsip akuntansi
3. Penggunaannya yang terbatas untuk pihak intern
4. Informasi yang disajikan kadang - kadang kurang lengkap tetapi
tepat pada waktunya
5. Lebih menekankan pada kejadian - kejadian masa akan datang
6. Mengutamakan bagian-bagian usaha bukan perusahaan sebagai
suatu kesatuan
7. Data yang disajikan bersifat subjektif dan individual
8. Data yang dipergunakan bukan terbatas pada kuantitatif tetapi
juga diperhatikan faktor kualitas.
Berdasarkan fakta ini dapat diambil suatu kesimpulan sebagai
berikut:
1. Interpretasi laporan
Laporan yang dihasilkan oleh akuntansi adalah daftar keuangan,
umumnya memerlukan penyesuaian-penyesuaian untuk
penggunaan pihak manajemen, karena daftar keuangan itu disusun
berdasarkan asumsi-asumsi tertentu yang berlaku dan harus
23
disesuaikan secara komprehensif dengan menggunakan istilah -
istilah tertentu. Perlu dikemukakan bahwa manajemen bukanlah
terjadi dari orang - orang yang dilatih secara khusus dalam bidang
akuntansi, juga tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengadakan
penafsiran - penafsiran sehingga daftar keuangan yang telah
disusun itu tidak dapat dipergunakan secara baik oleh semua
lapisan manajemen.
2. Penggolongan data
Data yang terdapat pada daftar keuangan berupa data secara
keseluruhan berdasarkan fakta objektif dengan hanya
mempertahankan faktor-faktor yang bersifat kuantitatif selalu
diabaikan. Dengan perkataan lain akuntansi finansial kurang
memperhatikan tentang factor – factor non finansial yang
sebenarnya relevan bagi persoalan yang sedang dihadapi,
sehingga akuntansi finansial dapat dipandang merupakan teknik
pembukuan belaka, oleh karena itu cenderung menyerupai seni dari
ilmiahnya.
3. Jenis Data
Akuntansi finansial kebanyakan didasarkan pada data histories
yang tidak relevan atau hanya memberikan gambaran tentang hal-
hal yang terjadi. Jenis data itu tidak menarik dan berguna bagi pihak
lain dalam mempertimbangkan tindakan - tindakan pilihan dalam
pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang.
Sehubungan dengan itu manajemen harus melihat ke depan untuk
mengadakan penilaian terhadap potensi yang ada, maka akuntansi
24
finansial dianggap tidak dapat membantu manajemen menyusun
perencanaan .
4. Prinsip - Prinsip Akuntansi Umum
Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dari dunia usaha dan ini
merupakan ungkapan yang tepat, karena akuntansi dapat memberikan
pengertian formal yang prinsipil terhadap informasi dari suatu
perusahaan. Oleh sebab itu kewajiban manajemen untuk mempelajari
akuntansi adalah sangat penting. ada beberapa prinsip dasar penting
yang harus diketahui dan dievaluasi antara lain :
1. Accounting entility
Asumsi ini menyataan perusahaan sebagai suatu unit usaha tersebut.
Penafsiran dari asumsi ini mengandung arti bahwa neraca disusun
berdasarkan anggapan bahwa perusahaan di suatu pihak memiliki hak
atas aktiva dan kewajiban pada pihak luar juga para pemilik
perusahaan itu sendiri. Jadi jelaslah akuntansi dibuat untuk mencatat
dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan dari suatu unit ekonomi
tertentu.
2. Going concern
Asumsi ini menganggap unit-unit bacaan usaha diorganisir untuk
melaksanakan kegiatan operasi untuk masa yang cukup lama dan
berlangsung terus menerus. Dengan perkataan lain laporan keuangan
yang disusun akuntansi bukan untuk keperluan likuidasi. Sejalan
dengan pandangan ini maka asset harus dicatat berdasarkan pada
nilai - nilai likuidasi, karena asset harus dianggap akan dapat dipakai
pada waktu yang akan datang sesuai dengan tujuan pembeliannya.
25
3. Cost concept
Pada dasarnya transaksi-transkasi dunia usaha menyangkut
pertukaran dengan alat-alat umum yang dinyatakan dalam nilai uang.
Tolak ukur yang dijadikan ukuran pada saat pertukaran itu bukan
harga perolehan nilai, karena nilai dapat berubah sedangkan harga
perolehan tidak. Dengan kata lain konsep ini menyatakan bahwa harga
seluruh perolehan bukan merupakan nilai melainkan seluruh harga
pertukaran transaksi – transaksi yang dikelompokkan kembali.
4. Timelines
Hasil usaha perusahaan hanya dapat diketahui secara tepat pada
waktu perusahaan itu dibubarkan, karena pada waktu perusahaan itu
baru diketahui dengan pasti selisih pendapatan dan biaya
perusahaannya dengan membandingkan antara aktiva perusahaan.
Karena waktu pendirian sampai likuiditas memakan waktu yang lama,
maka untuk menjamin atau mengatasi hal ini diperlukan pembuatan
laporan periodik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin tersedianya
informasi kepada pihak yang berkepentingan agar dapat mengadakan
analisa terhadap perubahan yang tejadi.
5. Objektivity
Prinsip ini menghendaki supaya akuntansi sebagai sumber informasi
didasarkan pada data yang objektif, karena akuntansi harus
memberikan informasi kepada berbagai pihak yang berkepentingan
kadang - kadang berbenturan antara yang satu dengan yang lain.
Pengertian objektivitas ini sendiri mempunyai tafsiran yang tidak sama.
26
6. Comparability
Prinsip ini menghendaki supaya informasi keuangan yang disajikan
akuntansi hendaklah dapat dibandingan dari satu periode ke periode
berikutnya. Hal ini penting mengingat penyajian laporan keuangan
yang dibandingkan dalam laporan tahunan atau laporan keuangan
lainnya akan menambah kegunaan dari pada laporan keuangan itu
dan lebih dapat menggambarkan secara jelas sifat dan perkembangan
dari perubahan - perubahan yang terjadi pada perusahaan dari waktu
ke waktu.
7. Full disclosure
Sesuai dengan postulat-postulat dasar dari akuntansi, maka data
keuangan yang paling relevan dalam satuan-satuan kwantitatif, harus
ditingkatkan dan disajikan dalam daftar keuangan hingga batas yang
mungkin dan layak dalam daftar tambahan. Di sini harus berperan
prinsip pengungkapan yang cukup. Jika prinsip ini bertujuan untuk
memberikan informasi yang penting dan relevan kepada yang
berkepentingan sebagai dasar pengambilan keputusan dengan cara
yang sebaik mungkin. Ini berarti informasi yang tidak penting atau tidak
relevan dapat diabaikan untuk membuat penyajian-penyajian itu
berguna dan dapat dimengerti.
8. Conservatisme
Prinsip ini menghendaki supaya ditentukan pendekatan yang
berhatihati untuk menentukan suatu jumlah tersebut dapat diketahui
secara pasti di dalam menyajikan laporan keuangan. Dengan
perkataan lain prinsip inilah yang melandasi sikap kita dalam
27
menghadapi suatu ketidak pastian untuk cenderung segera
memperhitungkan kerugian dari perisiwa-peristiwa yang tidak
menguntungkan. Oleh karena itu bila peristiwa itu berkenan dengan
harta kekayaan bersih atau pendapatan bersih maka selalu
diperhitungkan dengan nilai yang terendah, sebagai contoh adalah
cara untuk menilai suatu aktiva dengan cost or market method, yang
mengambil harga terendah bila terdapat perbedaan antara harga beli
dengan harga pasar.
B. Pengambilan Keputusan
Harold dan O'Donnel (2013:15) menyatakan bahwa pengambilan
keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara
bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan
tidak jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya,
petunjuk atau reputasi yang telah dibuat. Sinoem (2013:4) menyatakan
bahwa pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti (Decision
Making Under Certainty) adalah pengambilan keputusan dimana terjadi
hal-hal berikut (1) Tidak diketahui jumlah dan kemungkinan munculnya
kondisi tersebut. (2) Pengambilan keputusan tidak dapat menentukan
probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau hasil yang keluar. (3) Yang
diketahui hanyalah kemungkinan hasil suatu tindakan,tetapi tidak dapat
diprediksi berapa besar probabilitas setiap hasil tersebut. (4) Pengambil
keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap
mengenai peluang terjadinya bermacam – macam keadaan tersebut. (5)
Hal yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi. Tingkat
ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan beberapa
28
cara antara lain mencari informasi lebih banyak, melalui riset atau
penelitian dan menggunakan probabilitas subjektif.
Menurut AF Stoner (2012: 9),”keputusan adalah pemilihan antara
alternatif – alternatif .”pengertian ini mengandung 3 (tiga) unsur
pengertian, yaitu :
1) Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan.
2) Ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik.
3) Ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan tersebut semakin
mendekatkan pada tujuan tersebut.
Definisi lain menyebutkan bahwa keputusan adalah suatu
pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah atau
problema untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna
mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada salah
satu alternatif.
Menurut Koontz Harold dan O”Donnel (2013:15) menyatakan
Pengambilan Keputusan adalah “Pemilihan diantara alternative mengenai
suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak
dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang
dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat”.
Menurut Davis (2007:56) mengemukakan bahwa (pengambilan
keputusan adalah kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan alternatif –
alternatif jawanban atau pemecahan suatu masalah yang didalamnya
dipertimbangkan keuntungan - keuntungan serta resiko – resiko yang
terkandung dalam setiap alternatif masalah tersebut”.
29
Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan
merupakan suatu proses pemilihan alternatif secara sistematis untuk
digunakan sebagai sebagai suatu cara pemecahan masalah.
Pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang
sistematis terhadap suatu masalah yang dihadapi. Pendekatan semua ini
memerlukan informasi, baik yang asalnya dari tubuh organisasi atau bagian
atau seksi, dan seterusnya, maupun sumber dari luar organisasi
bersangkutan. Dalam setiap aspek manajemen, akan dijumpai masalah-
masalah dan untuk itu diperlukan keputusan-keputusan yang bijaksana
untuk pemecahannya. Dalam tiap aspek tersebut nantinya diperlukan
informasi-informasi, baik yang sifatnya eksternal maupun internal. Tingkat
kekomplekan dan rincian informasi yang dituntut pun bervariasi sesuai
dengan tingkatan keputusan itu sendiri, apakah ia diambil oleh top
manajemen yang umumnya berjangka menengah, ataukah oleh manajemen
ditingkat operasional yang berkonsentrasi pada jangka pendek.
Hampir setiap saat manusia membuat atau mengambil keputusan
dan melaksanakannya, hal ini dilandasi asumsi bahwa segala tindakan
yang dilahirkan secara sadar merupakan pencerminan hasil proses
pengambilan keputusan dalam pemikirannya, sehingga sebenarnya
manusia sudah sangat terbiasa dalam membuat keputusan.
Penyusunan informasi secara teratur dan sistematik mengikuti
struktur organisasi dan digunakan untuk mendukung proses pengambilan
keputusan manajemen, merupakan inti dari Management Information
System (MIS) Pengambilan keputusan adalah sebuah hasil dari
pemecahan masalah, jawaban dari suatu pertanyaan sebagai hukum
30
situasi, dan merupakan pemilihan dari salah satu alternatif dari alternatif-
alternatif yang ada, serta pengakhiran dari proses pemikiran tentang
masalah atau problema yang dihadapi.
Menurut Nurhaidah (2003:67) mengemukakan bahwa keputusan
adalah “suatu pengakhiran atau pemutusan dari pada suatu proses
pemikiran tentang suatu masalah problema, untuk menjawab pertanyaan
apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan
menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif yang tertentu”.
Sebelum suatu keputusan dibuat, sangat penting artinya bagi
seorang pengambil keputusan untuk menentukan hakekat masalah serta
pemecahan, sehingga keputusan yang diambil akan sekaligus
memecahkan permasalahan yang dihadapi. Pengambilan keputusan
harus bertanggung jawab memikul resiko yang timbul akibat keputusan
yang dipilihnya dari berbagai alternative keputusan yang tersedia.
Menurut Siswanto (2000:99) mengemukakan bahwa “pengambilan
keputusan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang
dalam usaha memecahkan problema yang sedang dihadapi, kemudian
menetapkan berbagai alternative yang dianggap paling rasional dan
sesuai dengan iklim dan kondisi system” .
Jadi mengambil keputusan berarti memilih dan menetapkan satu
alternative yang dianggap saling menguntungkan dari beberapa alternatif
yang dihadapi. Data sangat dibutuhkan untuk memperoleh informasi yang
akan membantu pengambilan keputusan, sedangan keputusan adalah
landasan pelaksanaan atas suatu tindakan.
31
Dalam pengambilan keputusan investasi, manajemen memerlukan
informasi akuntansi manajemen yang berupa aktiva penuh, pendapatan
penuh, dan biaya penuh masa yang akan datang. Informasi aktiva penuh
memberikan ukuran berapa jumlah dana yang akan ditanamkan dalam
proyek atau kegiatan tertentu, sedangkan pendapatan dan biaya penuh
masa yang akan datang memberikan ukuran tingkat kemampuan
menghasilkan laba dari investasi dalam proyek atau kegiatan yang
direncanakan tersebut. Dalam pengambilan keputusan investasi tertentu
misalnya dalam penggantian aktiva tetap yang didasarkan pada
pertimbangan penghematan biaya, manajemen memerlukan informasi
akuntansi manajemen yang berupa aktiva diferensial dan biaya
diferensial. Informasi aktiva diferensial memberikan ukuran berapa jumlah
dana tambahan yang akan ditanamkan dalam penggantian aktiva tetap
tertentu, sedangkan biaya diferensial memberikan ukuran penghematan
biaya yang diperoleh dengan adanya penggantian aktiva tetap yang
direncanakan tersebut. Dalam pengambilan keputusan penggantian
aktiva tetap yang didasarkan pada pertimbangan kenaikan produktivitas,
manajemen memerlukan informasi akuntansi manajemen yang berupa
aktiva diferensial, pendapatan diferensial, dan biaya diferensial. Informasi
aktiva diferensial memberikan ukuran berapa jumlah dana tambahan yang
akan ditanamkan dalam penggantian aktiva tetap tertentu, sedangkan
pendapatan diferensial dan biaya diferensial memberikan ukuran
kenaikan produktivitas yang diperoleh dengan adanya penggantian asset
tetap yang direncanakan tersebut. Dalam pengambilan keputusan
investasi, biaya kesempatan (apportunity cost) memegang peranan
32
sangat penting. Biaya kesempatan merupakan pendapatan atau
penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif
tertentu. Dalam penggantian mesin lama dengan mesin baru, harga jual
mesin lama harus diperhitungkan dalam mempertimbangkan investasi
pada mesin baru. Harga jual mesin lama merupakan biaya kesempatan
dan harus dikurangkan dari investasi dalam penggantian mesin tersebut.
Berdasarkan prinsip akuntansi yang diterima umum (generally
accepted accounting principles) biaya bunga modal sendiri (imputed
interest on capital) tidak boleh diperhitungkan sebagai biaya. Dalam
pengambilan keputusan investasi biaya bunga modal sendiri justru harus
dipertimbangkan.
Biaya modal sendiri seringkali dianggap sama dengan kembalian
investasi (return on investment). Kembalian investasi adalah berbeda
dengan biaya modal sendiri karena kembalian investasi terdiri dari bunga
dan laba. Bunga merupakan biaya uang (cost of money) sedangkan
kembalian investasi menunjukkan hasil yang diperoleh karena resiko dan
ketidakpastian yang ditanggung oleh investor. Biaya modal merupakan
kriteria penerimaan minimum modal yang ditanamkan untuk
menghasilkan laba. Perusahaan harus paling tidak dapat menutup biaya
yang uang sebelum memperoleh laba dari investasi.
Analisis biaya dalam keputusan investasi lebih dititik beratkan
pada arus kas, karena saat penerimaan kas dari investasi memiliki nilai
waktu uang. Satu rupiah yang diterima masa sekarang lebih berharga dari
satu rupiah yang diterima pada masa mendatang.
33
1. Proses Pengambilan Keputusan
menurut Stoner dan Hasan (2014:9),”keputusan adalah
pemilihan diantara alternatif – alternatif “.Keputusan merupakan
tindakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi
organisasi atau merupakan langkah - langkah yang diambil untuk
dapat mencapai tujuan organisasi dengan secepat mungkin dengan
biaya yang efisien. Dalam proses pengambilan keputusan bukanlah
suatu instan yang artinya keputusan yang diambil terutama keputusan
yang sifatnya penting bagi organisasi tidak boleh tergesa - gesa,
karena segala keputusan manajerial yang diambil akan diikuti
akibatnya baik buruk akibat dari keputusan tersebut tergantung pada
kualitas keputusan tersebut.
Krismiaji (2012:208) menyatakan bahwa proses pembuatan
keputusan melibatkan tahap - tahap berikut : (1) Mengidentifikasi dan
mendefenisikan persoalan yang timbul. (2) Mengidentifikasi berbagai
alternatif kemungkinan penyelesaian persoalan, dan mengeliminasi
alternatif yang tidak layak atau tidak feasible. (3) Mengidentifikasi
manfaat dan pengorbanan untuk setiap alternatif yang feasible.
Klarifikasikan manfaat dan biaya tersebut ke dalam kelompok manfaat
relevan dan manfaat tidak relevan, dan eliminasi manfaat yang tidak
relevan. (4) Mengumpulkan data pendukung tentang seluruh biaya dan
manfaat yang relevan, dan pastikan data tersebut terjadi pada periode
atau rentang waktu yang sama. (5) Jumlahkan seluruh biaya relevan
dan manfaat relevan untuk setiap alternatif. (6) Pilih alternatif terbaik,
34
yaitu alternatif yang menghasilkan manfaat terbesar dan pengorbanan
(biaya) terkecil (least cost most benefit).
Menurut Hariadi (2002:559) mengemukakan bahwa langkah-
langkah yang paling tepat dalam pengambilan keputusan adalah :
a. Mengidentifikasi masalah
b. Mengidentifikasi alternatif-alternatif pemecahan masalah dan
mengeluarkan alternatif yang kira-kira tidak layak untuk
dilaksanakan
c. Mengidentifikasi semua biaya dan pendapatan yang berkaitan
dengan alternatif-alternatif yang dipertimbangkan untuk dipilih dan
dikeluarkan biaya-biaya yang dianggap tidak relevan.
d. Mempertimbangkan faktor-faktor kualitatif
e. Membuat keputusan atas dasar factor kuantitatif dan kualitatif yang
dibahas di atas.
Pengambilan keputusan senantiasa berkaitan dengan masalah
atau kesulitan. Melalui suatu pengambilan keputusan pihak
manajemen mengharapkan suatu pemecahan atas masalah yang
dihadapi dapat teratasi. Dalam organisasi perusahaan para manajer
dihadapkan kepada masalah pengambilan berbagai alternatif
keputusan. Salah mengambil keputusan berarti manajer akan gagal
mengarahkan organisasi perusahaan meraih tujuan yang diharapkan
perusahaan.
Menurut Malayu (2002:56) mengemukakan bahwa
“pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan
35
yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk melakukan aktivitas -
aktivitas pada masa yang akan datang”.
Menurut Widjajanto (2001:216) mengemukakan bahwa
keputusan manajemen bisa diklasifikasikan yaitu :
a. Keputusan menurut aktivitas manajerial
b. Keputusan menurut struktur persoalan
c. Keputusan menurut sumber daya perusahaan
d. Keputusan menurut sifat persoalan
e. Keputusan menurut fungsi operasional
Sedangkan proses pengambilan keputusan menurut Widjajanto
(2001:216) adalah :
a. Mendefenisikan persoalan
b. Menentukan berbagai alternatif tindakan yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan persoalan
c. Mengevaluasi masing - masing alternatif
d. Memilih alternatif yang terbaik untuk dijadikan keputusan
e. Memantau hasil keputusan
Salah satu data yang paling penting dalam pengambilan
keputusan adalah biaya-biaya relevan. Dalam proses pengambilan
keputusan peranan akuntan manajemen adalah sebagai pengumpul data
dan pengolahan data-data yang relevan termasuk biaya-biaya yang
relevan akan digunakan pimpinan perusahaan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan. Apabila biaya yang diharapkan terjadi pada
masalah yang akan datang berbeda pada setiap alternative yang akan
36
dipilih, maka biaya tersebut adalah biaya relevan, tetapi suatu biaya tidak
relevan apabila biaya itu semua alternatif yang dianalisa.
C. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Penelitian Tahun Judul Hasil Penelitian
1. Fanji Farman 2020 Pengaruh
Kualitas
Informasi
Akuntansi
Manajemen
Terhadap
Pengambilan
Keputusan
Investasi
( Study Kasus Pada PT. Inkenas Agung)
pada PT Inkenas Agung. Dengan hasil penelitian dan pengolahan data dengan uji T nilai signifikansi 0,047, dan menunjukkan bahwa nilai sig variabel ini lebih kecil dari nilai a (alpha) 0,05 (nilai t hitung = 0,330 dengan hasil nilai probabilitas = 0,047 < 0,05).
2. Lusia N
Missah,Ventje Ilat,
Victorina Z Tiroyah
2019 Pengaruh Karakteristik Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT. Bank Sulutga
Hasil penelitian yaitu 1).variabel luas mempengaruhi kinerja manajerial, 2).perubahan waktu mempengaruhi kinerja manajerial, 3). Variabel agregasi mempengaruhi kinerja manajerial, dan 4).variabel integritas
3. Harahap 2014 Akuntansi manajemen dan hubungannya dengan pengambilan keputusan diperum pegadaian
menunjukkan bahwa akuntansi manajemen berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan.
4. Yuliana 2014 Penerapan akuntansi manajemen
penerapan manajemen berpengaruh terhadap
37
terhadap peningkatan produktivitas pada PT.MUTIFA
peningkatan produktivitas pada PT.MUTIFA.
5. Salmia 2018 Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Pengambilan Keputusan Aset Tetap Pada PT.Perkebunan Nusantara Ill (Persero) Medan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas informasi akuntansi manajemen berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan aset tetap namun ada beberapa variabel lain yang ikut mempengaruhi dalam pengambilan keputusan di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan seperti investasi, penentuan harga jual produk, dan strategi perusahaan yang tidak diteliti oleh peneliti.
6. Duward A.K
Panjaitan,
Harijanto Sabijono
2015 Peranan informasi akuntansi manajemen dalam proses pengambilan keputusan Jangka Panjang Mengenai Inverstasi Aktiva Tetap Pada PT.Cakra Buana Megah
Hasil penelitian menunjukkan PT.Cakra Buana Megah telah menerapkan informasi akuntansi manajemen dalam proses pengambilan keputusan jangka panjang mengenai investasi aktiva tetap .dalam hal ini akuntansi differensial berperan dalam proses pengambilan keputusan jangka panjang mengenai investasi aktiva tetap khususnya pada saat pengambilan keputusan untuk membeli atau
38
menyewa aktiva tetap.sebaiknya pimpinan perusahaan, lebih berhati – hati dalam melakukan biaya relavan dan lebih baik mengguakan informasi akuntansi differensial dalan mengambil alternatif untuk membat keputusan.
7. Dedi Setiawan 2018 Peranan Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Aset Tetap Pada PTPN X Pabrik Gula Meritjan Kediri.
(1) Informasi akuntansi manajemen yang diterapkan pada PTPN X Pabrik Gula Meritjan menggunakan sistem berjenjang, dimana informasi akuntansi manajemen disalurkan berdasarkan jenjang menurut struktur organisasi dari atas ke bawah. (2) Jenis investasi yang digunakan pada PTPN X Pabrik Gula Meritjan yang difokuskan oleh perusahaan ini adalah pembiayaan aktiva tetap berupa mesin. Pembiayaan dilakukan secara periodik dan parsial meliputi perawatan dan anggaran mesin baru yang tercantum pada RKAP. (3) Konsep pengambilan keputusan pada PTPN X Pabrik Gula Meritjan menggunakan konsep informasi akuntansi diferensial dalam penerapan informasi akuntansi manajemen pada pengambilan investasi aset tetap namun dengan berlandaskan hasil keputusan pimpinan perusahaan.
39
8. Hernawan 2013 Informasi akuntansi manajemen dan keefektifan pengambilan keputusan
1) informasi lengkap akuntansi,informasi akuntansi diferensial,informasi akuntansi pertanggungjawaban: (a)faktor yang paliing domian yang mempengaruhi laporan perencanaan informasi akuntansi penuh, (b)faktor yang paling dominan mempengaruhi untuk mengendalian laporan adalah informasi akuntansi pertanggungjawaban, (c)faktor yang paling dominan yang mempengaruhilaporan informasi adalah informasi akntansi diferensial, (2)faktor yang paling dominan yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan efektifitas informasi akuntansi penuh, (3)faktor yang paling dominan perencanan laporan,laporan pengendalian dan meloprkan informasi yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan efektifitas laporan informasi.
9. Rico Darmanto,
Linda Lambey,
Steven Tangkuman.
2016 Peran Informasi Akuntansi Manajemen Mengenai Pengambilan Keputusan Investasi Aktiva Tetap Pada Pt Anugerah
Hasil penelitian yang dilakukan pada PT Anugerah Trikarya Lestari adalah menunjukan manajemen perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi diferensial dalam
40
Trikarya Lestari pengambilan keputusan investasi aktiva tetap yaitu dengan membeli kendaraan mobil dan bus di Mountain View Resort & Spa yang berdasarkan biaya yang lebih kecil. Perusahaan sebaiknya lebih berhati-hati dalam mengkaji biaya relevan untuk pembuatan keputusan investasi yang bersifat jangka panjang serta perlu juga dilakukan evaluasi agar perencanaan selanjutnya dapat mendapatkan hasil yang memuaskan
10. Agitha Ayu
Prananda,
Christian Datu
2016 Peranan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pegambilan Keputusan Investasi Asset Tetap Pada Pt. Etmieco Sarana Laut Bitung
Hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Etmieco Sarana Laut menunjukan manajemen telah menerapkan informasi akuntansi manajemen differensial dalam proses pengambilan keputusan investasi asset tetap yaitu mengambil keputusan untuk membeli mesin Boiler Dryer yang didasarkan pada penghematan biaya. Manajemen PT. Etmieco Sarana Laut Bitung sebaiknya meningkatkan penggunaan informasi akuntansi untuk melakukan pemilihan program yang secara ekonomis terbaik bagi perusahaan untuk masa yang akan
41
datang.
E. Kerangka Pikir
Kerangka pikir Menurut Erlina (2011:33) mengemukakan
bahwa “ kerangka pikir adalah suatu model yang menerangkan
bagaimana hubungan dengan faktor faktor yang penting yang telah
diketahui dalam suatu masalah tertentu”.
Kerangka pikir penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
Berdasarkan kerangka pikir di atas maka dapat dijelaskan bahwa
variabel penelitian ini terdiri dari variabel X tentang akuntansi manajemen
yang berkaitan dengan perhitungan biaya, alat perencanaan, alat
pengawasan dan alat pengambilan keputusan. Sedangkan variabel Y
adalah tentang pengambilan keputusan yang indikatornya tentang
perencanaan yang baik, kualitas dari keputusan yang diambil oleh
pimpinan, mudah dipahami dan pedoman pelaksanaan tugas yang jelas.
(Akuntansi Manajemen (x) Pengambilan Keputusan (Y)
42
2. Hipotesis Penelitian
Tujuan dari akuntansi manajemen adalah menyediakan atau
membuat laporan dan satuan unit usaha atau bagian dari unit usaha
tersebut untuk kepentingan pihak intern perusahaan dalam rangka
mekanisme proses manajemen terutama dalam hal pengambilan
keputusan investasi.
Dalam pengambilan keputusan investasi, manajemen memerlukan
akuntansi manajemen yang berupa asset penuh, pendapatan penuh, dan
biaya penuh masa yang akan datang. asset penuh memberikan ukuran
berapa jumlah dana yang akan ditanamkan dalam proyek atau kegiatan
tertentu, sedangkan pendapatan dan biaya penuh masa yang akan
datang memberikan ukuran tingkat kemampuan menghasilkan laba dari
investasi dalam proyek atau kegiatan yang direncanakan tersebut.
Apabila perusahaan menerapkan akuntansi manajemen dengan
tepat dan efektif maka akan berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan atau terdapatnya pengambilan keputusan yang efektif
dipengaruhi oleh akuntansi manajemen yang baik pula, oleh karena itu
antara pengambilan keputusan yang efektif berhubungan dengan
penerapan akuntansi manajemen yang baik.
Berdasarkan penjelasan di atas dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H1: Akuntansi Manajemen berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan.
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2017:2) “Metode Penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan,dan kegunaan
tertentu”. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian yang bersifat
deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang analisa datanya mendeskripsikan
data-data yang diperoleh di lapangan dengan menguraikan secara terperinci
sedangkan dalam menganalisa data yaitu menggunakan analisa statistik
mean median.
B. Tempat dan Waktu Penelitain
Lokasi penelitian ini dilakukan di Bank Rakyat Indonesia
(Persero)Tbk.Cabang Bulukumba beralamat di jl.Bung tomo No.2, ujung bulu
kabupaten bulukumba, sulawesi selatan.sedangkan waktu penelitian yang
dilakukan selama kurang lebih 2 bulan yang dilaksanakan mulai bulan juli
2020 sampai dengan agustus 2020.
C. Defenisi Operasional
Definisi operasional variabel didasarkan dari satu atau lebih sumber
atau referensi dengan disertai alasan yang mendasari penggunaan definisi
tersebut, kemudian juga disertai cara pengukuran variabel yang digunakan
menurut kaidah atau skala ukuran yang lazim diterima secara akademis.
Uraian definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
44
1. Variabel Independen
a. Akuntansi Manajemen
akuntansi merupakan indentifikasi,pengukuran,pengumpulan
analisis,pencatatan,interprestasi,dan pelaporan kejadian – kejadian
ekonomi suatu badan usaha yang dimaksudkan agar manajemen dapat
menjalankan fungsi perencanaan,pengendalian,dan pengambilan
keputusan.
Akuntansi manajemen adalah menyediakan atau membuat
laporan dan satuan unit usaha atau bagian dari unit usaha tersebut
untuk kepentingan pihak intern perusahaan dalam rangka mekanisme
proses manajemen terutama dalam hal pengambilan keputusan
investasi. Variabel akuntansi manajemen diukur dengan menggunakan
skala ordinal antara 1 sampai dengan 5. Skor terendah (1) dari
jawaban responden menunjukkan rendahnya tingkat akuntansi
manajemen dan skor tinggi (5) menunjukkan tingginya tingkat
akuntansi manajemen.
2. Variabel Dependen
a. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap suatu masalah yang dihadapi. Pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia (persero)
Tbk.Cabang Bulukumba adalah bersifat rutin, karena keputusan jenis
ini sifatnya sederhana dan analisis sederhana pula. Proses yang
dilakukan dalam pengambilan keputusan, disesuaikan dengan
permasalahan yang ada dan semua itu berpusat pada manajerial.
45
Pengukuran variabel pengambilan keputusan diukur dengan
menggunakan skala ordinal antara 1 sampai dengan 5. Skor terendah
(1) dari jawaban responden menunjukkan rendahnya tingkat
pengambilan keputusan dan skor tinggi (5) menunjukkan tingginya
tingkat pengambilan keputusan.
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
No Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala
Pengukuran
1 Variabel Bebas (X) Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah menyediakan atau membuat laporan dan satuan unit usaha atau bagian dari unit usaha tersebut untuk kepentingan pihak intern perusahaan dalam rangka mekanisme proses Manajemen terutama dalam hal pengambilan keputusan investasi
a. Perhitungan Biaya
b. .Alat Perencanaa
c. Alat Pengawasan
d. .Alat Pengambilan Keputusan
Ordinal
2 Variabel Terikat (Y) Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap suatu masalah yang dihadapi.Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk.Cabang Bulukumba adalah bersifat rutin, karena keputusan jenis ini sifatnya sederhana dan analisis sederhana pula. Proses
a. Menurut aktivitas manajerial
b. Menurut Struktur Persoalan
c. Menurut sumber daya perusahaan
d. Menurut fungsi operasional
Ordinal
46
yang dilakukan dalam pengambilan keputusan, disesuaikan dengan permasalahan yang ada dan semua itu berpusat pada manajerial.
Sumber : Dari Berbagai Referensi
D. Populasi dan Sampel
populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang diteliti”. Maka
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada di Bank
Rakyat Indonesia (Persero)Tbk.Cabang Bulukumba yang berjumlah 53
orang. Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah populasi. Karena
jumlah populasi terlalu kecil maka teknik dalam pengambilan sampel ini
menggunakan metode sensus yaitu 47 orang pegawai yang ada di Bank
Rakyat Indonesia (Persero)Tbk.Cabang Bulukumba.
E. Jenis Sumber Data
Data penelitian ini terdiri dari data primer. Data primer adalah
merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli (tidak melalui media perantara)”. Dalam penelitian ini berupa
hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden, yaitu pegawai pada level
manajemen yang bekerja pada Bank Rakyat Indonesia
(Persero)Tbk.Cabang Bulukumba tentang akuntansi manajemen dan
Pengambilan Keputusan.
47
F. Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal, yaitu dengan
menyusun pertanyaan atau pernyataan yang masing-masing item diberi
range skor. Skala ordinal digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dengan skala
Ordinal maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item – item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan. Skala Ordinal menggunakan lima tingkat jawaban sebagai
berikut:
Tabel 3.2
Instrumen Skala Ordinal
No Skala Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (s) 4
3 Netral (N) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju ( STS) 1
Jumlah 47
48
G. Teknik Analisa Data
1. Pengujian Kualitas Data
1) Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang
telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dan alat
ukur yang digunakan (kuesioner).Kriteria dalam menentukan validitas
suatu kuesioner adalah sebagai berikut :
1. Jika rhitung> rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid.
2. Jika rhitung< rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang
digunakan yaitu kuesioner menunjukkan konsistensi dalam mengukur
gejala yang sama. Pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji
validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan melihat nilai dari
Cronbach’s Alpha. Apabila koefisien cronbach’s alpha lebih dari 0,60,
maka instrumen yang digunakan dikatakan reliabel.
2. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan kegiatan menyimpulkan data
mentah dalam jumlah yang besar sehingga hasilnya dapat ditafsirkan.
Mengelompokkan atau memisahkan komponen atau bagian yang relevan
dari keseluruhan data, juga merupakan salah satu bentuk analisis untuk
menjadikan data mudah dikelola.
49
3. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang
tidak bisa dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang
harus dipenuhi, yaitu:
1) Uji Normalitas
Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi
data normal atau mendekati normal. Tujuan uji normalitas adalah
untuk mengatahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati
distribusi normal. Metode yang dapat digunakan adalah dengan
melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal.
Dasar pengambilan keputusannya adalah:
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal tidak menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
2) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah pada
model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya.Metode yang digunakan untuk
menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat
50
grafik plot antara nilai variabel dependen (ZPRED) dengan nilai
residual (SRESID). Dasar analisis ini adalah :
a. Titik-titik tersebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0 dan
data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar
kemudian menyempit dan melebar kembali.
b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
4. Analisis Regresi Linier Sederhana
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis statistik
regresi linear sederhana Persamaan yang digunakan adalah:
Y = a + b1X1+e
Keterangan:
Y = Kinerja Aparat Pemerintah
a = Konstanta
b1 = Koefesien regresi berganda
X1 = Partisipasi Penyusunan Anggaran
e = error atau variabel gangguan
5. Uji Hipotesis
1) Uji Signifikan Parsial (Uji – t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh
pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual)
terhadap variasi variabel dependen. Kriteria pengambilan
keputusannya adalah:
a. Jika nilai t hitung < t tabel dan sig > 0,05 maka artinya variabel
bebas secara parsial tidak mempengaruhi variabel terikat
secara signifikan.
51
b. Jika nilai t hitung > t tabel dan sig < 0,05 , maka artinya variabel
bebas secara parsial mempengaruhi variabel terikat secara
signifikan.
2) Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur
seberapa besar kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
(Y). Jika Koefisien Determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu)
menunjukkan semakin baik kemampuan variabel X menerangkan
variabel Y dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil
(mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh
variabel bebas adalah kecilterhadap variabel terikat.
57
52
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Nama Dan Sejarah Perusahaan
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Bulukumba adalah
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang
pelayanan jasa perbankan. Didirikan atas dasar Surat Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 422/KM.13/1990, tanggal 28
November 1990.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Bulukumba yang
berkedudukan di Bulukumba beralamat di jl.Bung tomo No.2, ujung bulu
kabupaten bulukumba, sulawesi selatan. Berdasarkan dari banyaknya
Kecamatan dan luasnya wilayah kerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Cabang Pamanukan, maka untuk menunjang pelayanan kepada
masyarakat samapi ke pelosok – pelosok pedesaan PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Cabang Bulukumba memiliki 10 (sepuluh ) BRI Unit
dan 7 Teras BRI yaitu :
1. BRI Unit Singa
2. BRI Unit Tanah Lemo
3. BRI Unit Ujung Loe
4. BRI Tanah Kongkong
5. BRI Unit Ponre
6. BRI Unit Palampang
7. BRI Unit Pasar Sentral
53
8. BRI Unit Bonto Manai
9. BRI Unit Borongrappoa
10.BRI Unit Tanah Jaya
11.Teras Tanete
12.Teras Pasar Sentral
13.Teras Gattarang
14.Teras Kalimporo
15.Teras Teko
16.Teras Tanah Beru
17.Teras Bontotangnga
1. Visi dan Misi Organisasi
1. Visi
Menjadi The Most Valuable di Asia Tenggara dan Home to The Best
talent
2. Misi
1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mngutamakan
pelayanan kepada segmen Mikro, kecil dan menengah untuk
menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
2. Memberikan pelayanan prima dengan fokus kepada nasabah melalu :
sumber daya manusia yang profesional dan memiliki budaya berbasis
kinerja ( performance – driven culture ) teknologi yang handal dan
future ready jaringan kerja konvensional maupun digital yang pruduktif
dengan menerapkan prinsip operational dan risk management
excellence.
54
3. Memberikan keuntungan dan manfaatyang optimal kepada phak –
pihak yang berkepentingan ( stakeholders ) dengan memperhatikan
prinsip keuangan berkelanjutan dan praktik Good Corporate
Governance yang sangat baik
55
2. Struktur Organisasi dan Job Description
PEMIMPIN CABANG
PIC
Manajer Operasional
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
Sumber : Arsip Bank BRI Cabang Bulukumba(Persero) 2020
AMPB AMO
Manajer
Pemasaran
Manajer Bisnis
Mikro
Funding
Officer
AO
Program
AO
Consumer
AO
Commercial
AMBM
BRI Unit
Supervisor
ADk
ADK
Commercial
Kommercial
ADK
Consumer
Supervisor
Pely.Intern
Sekertariat
SDM
Logistik
LAIM
DJS
UPN
Supervisor
Pely.Kas
Teller
TKK
Kliring
Payment
Point
Costumer
Service
Supervisor
Adm.Unit penilik
PAU
PRU
Petugas
cadangan
Satpam
Pramubakti
56
3. Job Deskription
Struktur organisasi tersebut dapat dilihat lebih jelas dari bagan
struktur organisasi dibawah ini :
Uraian Suatu Organisasi dalam mencapai tujuan yang ingin
dicapainya,memerlukan uraian tugas yang jelas dan teratur. Dengan
adanya uraian tugas yang teratur dan jelas, maka para karyawan akan
bekerja dengan baik sesuai dengan pekerjaannya sehingga aktivitas
perusahaan akan berjalan dengan baik.
Adapun Tugas-tugas pokok, wewenang, dan tanggung jawab
masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: Suatu Organisasi dalam
mencapai tujuan yang ingin dicapainya, memerlukan uraian tugas yang
jelas dan teratur. Dengan adanya uraian tugas yang teratur dan jelas, maka
para karyawan akan bekerja dengan baik sesuai dengan pekerjaannya
sehingga aktivitas perusahaan akan berjalan dengan baik.
Adapun Tugas-tugas pokok, wewenang, dan tanggung jawab
masing-masing jabatan yaitu :
1. Pemimpin Cabang
a) Selaku pimpinan tertinggi di kantor cabang, pimpinan cabang
mengkoordinir seluruh kegiatan agar terarah dan dapat mencapai
target yang telah ditetapkan.
b) Sebagai wakil direktur kantor pusat untuk aktivitas bisnis PT. BRI
(Persero), Tbk di wilayah kerjanya dan bertanggung jawab
terhadap terlaksananya prinsip-prinsip dan prosedur bisnis kerja.
57
2. Pejabat Internal Control (PIC)
bertugas mengontrol pekerjaan karyawan PT. BRI
(Persero),Tbk.Cabang Bulukumba setiap harinya.
3. Manajer Pemasaran adalah pejabat yang berada setingkat di bawah
pimpinan cabang, bertugas untuk merecanakan, mengorganisisr dan
mengelola serta melaksanakan pemberian kredit kepada setiap
nasabah. 17
4. AO (Account Officer) Commercial
a) Membuat Rencana Pemasaran Tahunan (RPT) pengkreditan atas
sektor yang dikelolanya guna mencapai sasaran yang telah
ditetapkan.
b) Menyampaikan masalah-masalah yang timbul pada atasannya
dalam pelayanan debitur untuk diselesaikan dengan unit kerja
terkait.
c) Sebagai anggota Tim Penyelamat dan penyelesaian kredit
bermasalah di kantor cabang dalam rangka penyelamatan dan
penyelesaian kredit.
5. AO (Account Officer) Consumer
a) Membuat RPT Kredit Pegawai Tetap (Kretap) atau Kredit
Pensiunan (Kresun) dan bertanggung jawab atas tecapainya
dalam mencapai RKA yang telah dicapai.
b) Melakukan analisis terhadap debitur potensial secara kolektif
untuk mengukur tingkat resiko kredit secara intensional guna
menciptakan portofolio kredit yang menguntungkan.
58
c) Melakukan penagihan angsuran debitur, khususnya pada saat
pembayaran gaji pada instansi/perusahaan untuk mengelola
kepastian pembayaran.
d) Meneliti kebenaran dokumen yang dipersyaratkan pada
Kretap/Kresun, sesuai keaslian surat keputusan, daftar gaji, dan
lain-lain untuk mengurangi resiko kredit.
e) Bertindak sebagai pejabat pemrakarsa kredit.
6. AO (Account Officer) Program
a) Membuat program akuntansi yang baik yang akan dioperasikan
oleh pegawai PT. BRI (Persero), Tbk.
b) Mengontrol program akuntansi yang telah ada.
c) Menjaga kebaikan dan kelayakan program akuntansi yang
digunakan.
7. Funding Officer
a) Menyusun rencana pemasaran tahunan berdasarkan target yang
telah ditetapkan dan rencana kerja bulanan.
b) Membuat rencana kunjungan mingguan.
c) Melaksanakan aktifitas penjualan kepada nasabah potensial.
8. Manajer Operasional adalah pejabat yang berada setingkat di bawah
pimpinan cabang, bertugas untuk mengelola semua kegiatan
operasional PT. BRI (Persero), Tbk. Cabang Bulukumba
9. AMPB (Asisten Manajer Penunjang Bisnis)
a) Membantu manajer bisnis dalam pembuatan RKA PT. BRI
(Persero), Tbk unit sewilayah kerjanya untuk mencapai target
bisnis yang telah ditetapkan serta menetapkan strategi bisnis
59
berdasakan analisis pesaing yang telah dilakukan untuk
meningkatkan dan menguasai bangsa pasar mikro.
b) Ikut bertanggung jawab atas pengembangan bisnis PT. BRI
(Persero), Tbk unit di wilayah kerjanya untuk mencapai laba yang
meksimal dan mengevaluasi/memonitor bisnis PT. BRI (Persero),
Tbk unit di wilayah kerjanya untuk mengetahui positioning PT. BRI
(Persero), Tbk unit dibandingkan bank pesaing.
c) Membantu dalam pembinaan nasabah dan PT. BRI (Persero), Tbk
unit (kunjungan ke nasabah, pembrantasan tunggakan,
pemasukan daftar hitam, penyelamatan kredit melalui 3R
(restructuring, reconditioning, rescheduling) memotivasi dan
memberikan petunjuk teknis kepada kepala unit dan mantara
dalam meningkatkan atau memperbaiki keragaan unitnya dan lain-
lain).
10. Supervisior Administrasi Kredit (Supervisior ADK)
a) Mengelola proses dan prosedur administrasi kredit di kantor
cabang.
b) Memastikan bahwa ketaatan terhadap KUP PT. BRI (Persero),
Tbk dan PPK untuk setiap permohonan kredit telah dilaksanakan
dengan memberikan pendapat/opini bahwa pemberian kredit telah
sesuai dengan KUP dan PPK serta kriteria yang ditetapkan telah
dipenuhi.
c) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Putusan Kredit Ritel
(PTK) terutama mengenai pemenuhan persyaratan kredit dan
dokumentasi kredit.
60
d) Menginformasikan kredit-kredit yang akan jatuh tempo 3 bulan
yang akan datang.
e) Mengadministrasikan PDWK pejabat kredit lini di kantor cabang.
f) Melakukan pembatasan pencairan kredit sesuai dengan yang
dipersyaratkan dengan PTK.
g) Menerima bukti asli kepemilikan agunan dari nasabah sesuai
dengan yang dipersyaratkan.
h) Mempunyai kewenangan menerbitkan IPK setelah semua
persyaratan kredit terpenuhi.
11. ADK Commercial
a) Menerima, meneliti dan mencatat setiap permohonan kredit sesuai
dengan pasar sasaran, Kriteria Resiko Yang Dapat diterima
(KRD), dan KND guna menjamin pinjaman yang sehat,
menghasilkan dan menguntungkan.
b) Menyiapkan dan mengisi formulir pengawasan ADK atas setiap
permohonan kredit dalam rangka monitoring penyelesaian
pemberian kredit oleh pejabat kredit ini.
c) Menyiapkan perjanjian kredit di bawah tangan guna
mengamankan kepentingan PT. BRI (Persero), Tbk.
d) Memeriksa kelengkapan dan keabsahan dokumen kredit yang
akan dicairkan dalam rangka kelancaran pelayanan nasabah dan
menjaga kepentingan PT. BRI (Persero), Tbk.
e) Menyiapkan dokumen pendukung yang diperlukan untuk
pembuatan perjanjian kredit notariil dalam rangka mengamankan
kepentingan PT. BRI (Persero), Tbk.
61
12. ADK Consumer
a) Menyiapkan daftar penagihan dan melakukan kegiatan
administrasi lainnya yang berkaitan dengan kredit guna menjamin
pendapatan kantor cabang.
b) Memeriksa kelengkapan dan keabsahan dokumen kredit yang
telah dicairkan dalam rangka kelancaran pelayanan nasabah dan
menjaga kepentingan PT. BRI (Persero), Tbk.
c) Memelihara dan mengerjakan berkas satu pinjaman dengan
tertib/aman dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam
rangka mengamankan kepentingan PT. BRI (Persero), Tbk.
d) Menyiapkan perjanjian kredit guna mengamankan kepentingan
PT. BRI (Persero), Tbk.
13. Supervisor Pelayanan Intern
a) Menjamin pemenuhan seluruh kebutuhan pelayanan intern di
kantor cabang dan pengelolaan dan kebutuhan logistik kantor
cabang PT. BRI (Persero), Tbk Unit.
b) Menjamin semua surat yang masuk dan keluar diproses dengan
cepat dan tepat waktu.
c) Menjamin penyediaan kebutuhan operasional di kantor cabang
PT. BRI (Persero), Tbk Unit.
d) Menangani harta dan asset, disposisi dan penyimpanan arsip
kepegawaian PT. BRI (Persero), Tbk dengan kebijakan dari PT.
BRI (Persero), Tbk Pusat.
e) Menjamin dan memelihara kas kecil.
62
f) Membuat permohonan pengambilan kas dari brankas pada pagi
hari dan selama hari berjalan.
g) Menyiapkan kelebihan kas selama hari berjalan dan
mengumpulkan penerimaan kas selama akhir hari.
h) Memberikan persetujuan surat-surat penolakan pada nasabah.
i) Memeriksa bahwa seluruh kas teller telah dihitung pada akhir hari.
14. Sekertariat SDM
a) Mengagendakan surat keluar dan surat masuk dengan tertib
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b) Mengatur lalu lintas komunikasi (telepon, faksimili, internet) dalam
rangka menjaga efektivitas komunikasi kantor cabang.
c) Mendistribusikan surat yang masuk kepada pejabat yang
bewenang.
d) Mengatur agenda kerja pimpinan cabang (pinca) dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas pinca.
e) Mengatur pembagian kerja supir, pramubakti, satpam secara
efektif dan mengadministrasikan semua bentuk hukuman jabatan
bagi pekerja sesuai ketentuan yang berlaku.
15. Logistik
a) Memenuhi kebutuhan logistik kepada pekerja sesuai kebutuhan
untuk kelancaran pelayanan kantor cabang.
b) Mengadministrasikan semua aktiva tetap kantor cabang dengan
tertib dan benar untuk mengamankan arsip bank serta melakukan
penyusutan aktiva tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku
untuk terbitnya administrasi pembukuan.
63
c) Menyiapkan laporan di bidang logistik sesuai permintaan kantor
wilayah guna informasi bagi manajemen.
16. Lapangan, Arsip, IT dan Maintenance
a) Menyiapkan laporan yang diperlukan baik oleh intern maupun
ekstern PT. BRI (Persero), Tbk.
b) Mengirimkan laporan-laporan kepada pihak-pihak yang
membutuhkan secara tepat waktu untuk memberikan nformasi
bagi manajemen.
c) Memelihara dan mengerjakan back up dana guna mengamankan
kepentingan Bank.
17. Asisten Manajer Operasional (AMO)
a) Memastikan tidak terjadi transaksi (kecuali ATM) dalam kurun
setelah close system.
b) Melaksanakan tambahan kas awal hari bagi teller dan ATM serta
menerima setoran kas dari teller
c) Melaksanakan flag operasional.
d) Memelihara register dan penyimpanan surat berharga serta
kuitansi payment point.
18. Supervisor Pelayanan Kas
a) Menyiapkan kuitansi tambahan kas Supervisor dan ATM serta
menerima uang dari Operation Officer (OO).
b) Menyetujui tambahan kas awal Teller/TKK (Tim Kurir Kas),
membuku dan mendistribusikan uangnya kepada Teller/TKK.
c) Memelihara kerjakan Register Kas Supervisor.
d) Mengisi kas ATM bersama Petugas yang ditunjuk.
64
e) Menerima kuitansi tambahan kas atau setoran kas beserta
uangnya dari BRI Unit yang diterima di Kanca.
19. Teller
a) Membuat aplikasi tambahan kas awal dan menerima uang dari
Supervisor.
b) Menerima uang setoran dari nasabah dan mencocokkan dengan
tanda setorannya.
c) Membayar uang kepada nasabah yang berhak.
d) Meneliti kesahan bukti kas yang diterima.
e) Mengesahkan dalam OLSIB dan menandatangani bukti kas atas
transaksi tunai yang ada dalam batas wewenangnya.
20. Tim Kurir Kas (TKK) memiliki tugas Bertanggung jawab kepada
AMO tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kas dan
surat-surat atau nota-nota.
21. Kliring
a) Menerima dan meneliti kesahan tanda setoran dan warkat kliring
penyerahan dari nasabah/UPN (Unit Pelayanan Nasabah).
b) Membukukan tanda setoran kliring dan nota kredit/nota debet.
c) Menerima dan membukukan warkat kliring penyerahan yang
ditolak oleh Bank lain.
22. Payment Point
bertugas sebagai
a) menerima setoran uang
b) Memeriksa kebenaran dan kesahan bukti setoran dan dokumen
pendukungnya.
65
c) Melakukan penyetoran uang ke Teller atau Supervisor (dalam
bertindak sebagai Teller).
23. Costumer Service Memiliki tugas sebagai berikut :
a) Melayani aplikasi pembukaan rekening simpanan, giro dan
meneliti persyaratan pembukaan rekening.
b) Mengisi data statis nasabah pada PC.
c) Melayani permintaan cek, bilyet giro dan salinan rekening Koran.
d) Menerima keluhan dari nasabah dan menindak lanjuti atau
meneruskan kepada pejabat yang berwenang.
e) Memberikan informasi saldo simpanan, transfer maupun pinjaman
bagi nasabah yang memerlukan.
f) Memberikan informasi kepada calon nasabah mengenai produk
dana dan jasa PT. BRI (Persero), Tbk.
g) Membantu nasabah yang memerlukan pengisian aplikasi dana
maupun jasa PT. BRI (Persero), Tbk.
h) Membuat overbooking.
i) Membuat laporan-laporan nasabah inti kerjasama.
j) Membuat laporan-laporan PBB.
k) Melayani Bapertarum.
l) Melaksanakan tugas – tugas kedinasan lainnya yang diberikan
atasan.
24. Unit Pelayanan Nasabah (UPN) Memiliki tugas sebagai berikut :
a) Memberikan informasi kepada nasabah/calon nasabah mengenai
produk PT. BRI (Persero), Tbk serta memberikan informasi saldo
simpanan, transfer maupun pinjam bagi nasabah yang
66
memerlukan guna memberikan pelayanan yang memuaskan
kepada nasabah.
b) Melayani permintaan salinan rekening koran bagi nasabah yang
memerlukan dan memberikan pelayanan khusus kepada nasabah
inti yang memerlukan agar memberikan pelayanan yang
memuaskan kepada nasabah.
c) Membantu nasabah yang memerlukan pengisian aplikasi dana
maupun jasa PT. BRI (Persero), Tbk guna memberikan pelayanan
yang memuaskan kepada nasabah.
25. Administrasi Dana dan Jasa (Adm. DJS) Memiliki tugas sebagai
berikut :
a) Melayani aplikasi pembukuan rekening simpanan.
b) Mengisi customer information file (CIF) pada sistem.
c) Memeliharakerjakan arsip berkas nasabah.
d) Menindak lanjuti laporan kehilangan Cepebri, bilyet wesel
e) Memeliharakerjakan register ONH dan membantu pengisian ONH.
26. Manajer Bisnis Mikro (MBM) Memiliki tugas sebagai berikut :
a) Mengidentifikasi potensi ekonomi di wilayah kerjanya untuk
mendukung pencapaian target.
b) Membuat rencana kerja anggaran (RKA) PT. BRI (Persero), Tbk
Unit.
c) Berperan serta secara aktif dalam strategi pengembangan bisnis
dan pelayanan PT. BRI (Persero), Tbk Unit, serta menjalin
hubungan secara professional dengan debitur dan pihak ketiga
yang terkait.
67
d) Memastikan bahwa pelayanan dan semua keluhan nasabah atas
pelayanan yang diberikan sudah ditindaklanjuti.
e) Memastikan semua laporan untuk kepentingan intern dan ekstern
telah dibuat sesuai ketentuan.
f) Melaporkan masalah-masalah perkreditan di PT. BRI (Persero),
Tbk Unit kepada Pinca.
g) Melakukan pembinaan, pengawasan dan monitoring kredit PT.
BRI (Persero), Tbk Unit yang menjadi tanggung jawabnya mulai
dari kredit dicairkan sampai dengan kredit dilunasi.
h) Melakukan kegiatan pemasaran kredit, dana dan jasa.
27. Asisten Manajer Bisnis Mikro (AMBM) Memiliki sebagai berikut :
a) Membuat RKA PT. BRI (Persero), Tbk unit sewilayah kerjanya
untuk mencapai target bisnis yang telah ditetapkan serta
menetapkan strategi bisnis berdasarkan analisis peasing yang
telah dilakukan untuk meningkatkan dan menguasai pangsa pasar
bebas.
b) Pengembangan bisnis PT. BRI (Persero), Tbk unit di wilayah
kerjanya untuk mencapai laba yang meksimal dan
mengevaluasi/memonitor bisnis PT. BRI (Persero), Tbk unit di
wilayah kerjanya untuk mengetahui positioning PT. BRI (Persero),
Tbk unit dibandingkan bank pesaing.
c) Melakukan cross selling untuk mendukung sinergi bisnis PT. BRI
(Persero), Tbk.
d) Pembinaan nasabah dan PT. BRI (Persero), Tbk unit (kunjungan
ke nasabah, pembrantasan tunggakan, pemasukkan daftar hitam,
68
penyelamatan kredit melalui 3R (restructuring, reconditioning,
rescheduling) memotivasi dan memberikan petunjuk kepada
kepala unit dan mantra dalam meningkatkan atau memperbaiki
keragaman unitnya dan lain-lain).
e) Mengusulkan dan merekomendasi reward dan punishment
dengan mengacu pada sistem penghargaan yang telah ditetapkan
dan melaksanakan waskat bidang logostik wilayah kerjanya untuk
mengeleminasi terjadinya penyimpangan.
28. Supervisior Administrasi Unit Memiliki tugas sebagai berikut :
a) Merupakan petugas yang berhubungan dengan administrasi di 8
unit dan kemudian melaporkan ke cabang.
b) Melakukan pengecekan terhadap administrasi di unit.
c) Mengontrol stabilitas administrasi di unit.
29. Petugas Administrasi Unit Memiliki tugas sebagai berikut :
a) Membuat dan mengadministrasikan laporan-laporan untuk
menjaga ketertiban keakuratan laporan yang akan digunakan
manajemen.
b) Membuat konsep surat berdasarkan perintah/disposisi Manajer
Bisnis Mikro (MBM)/Pimpinan Cabang (Pinca).
c) Mengagenda surat masuk dan surat keluar dari bank PT. BRI
(Persero), Tbk unit. d. Menyiapkan Surat Perjalanan Dinas (SPD)
pagawai-pegawai di jajaran mikro wilayah kerjanya.
d) Meneliti kelengkapan berkas pengajuan kredit yang akan diutus
oleh MBM/Pinca/Asisten Manajer Bisnis Mikro. f. Mengalokasi
biaya supervise keseluruhan PT. BRI (Persero), Tbk unit di
69
wilayah kerjanya dalam rangka kewajaran biaya PT. BRI
(Persero), Tbk unit.
30. Petugas Rekonsiliasi Unit Memiliki tugas sebagai berikut :
a) Mengelola register nota hubungan kantor cabang dan PT. BRI
(Persero), Tbk unit Non SIBS untuk menjaga ketertiban
administrasi lalu lintas nota.
b) Mengentry nota UD-1A dan UD-1B ke PC hubungan Kanca dan
PT. BRI (Persero), Tbk.
c) Mengarsipkan nota-nota hubungan kantor cabang dan PT. BRI
(Persero), Tbk unit Non SIBS untuk ketertiban administrasi.
d) Merekonsiliasi hubungan rekening kantor cabang PT. BRI
(Persero), Tbk unit Non SIBS, rekening PT. BRI (Persero), Tbk
unit Non SIBS-kantor cabang dalam rangka ketertiban hutang
piutang likuidasi kantor cabang-unit.
e) Mencocokkan point a di atas dengan saldo rekening hubungan
kantor cabang PT. BRI (Persero), Tbk unit Non SIBS yang
berdasarkan dari sistem pembukuan sentral.
31. Pegawai Cadangan
a) Pegawai cadangan bertanggung jawab langsung kepada
supervisior administrasi unit atau AMBM/MBM/Pinca apabila tidak
ada supervisior PT. BRI (Persero), Tbk unit.
b) Membackup pegawai PT. BRI (Persero), Tbk unit atau TKK yang
berhalangan sesuai instruksi AMBM/MBM/Pinca dalam rangka
kelancaran operasional PT. BRI (Persero), Tbk unit.
70
c) Berfungsi sebagai PAU atau PRU pada saat tidak menggantikan
petugas PT. BRI (Persero), Tbk unit.
d) Melakukan tugas lain sesuai dengan intruksi atasannya.
32. Penilik Memiliki tugas sebagai berikut :
a) Melaksanakan waskat sidur dan operasional PT. BRI (Persero),
Tbk unit yang meliputi :
1) Kas (maksimal kas, saldo kas fisik, keabsahan bukti
pergeseran kas dan lain-lain).
2) Kupedes (proses penyelesaian Surat Keterangan
Permohonan Pinjam (SKKP), analisis kredit, Insentif
Pembayaran Tepat Waktu (IPWT), restifusi bunga,
perhitungan cadangan penghapusan dan lain-lain).
b) Simpanan (pengambilan simpanan, mutasi ob, perhitungan bunga
dan lain-lain).
c) Jasa bank lainnya (nota-nota transfer dan kliring, bukti ob, dan
lain-lain).
d) Operasional/administrasi pembukuan (kerahasiaan password,
verifikasi awal, register-register, penyimpanan bukti-bukti kas,
saldo, rekening hutang piutang, rekening hubungan kantor
cabang-unit lainnya
e) . Sumber Daya Manusia (SDM) dan logistik.
f) Laporan (MIR 01 s/d 06) serta laporan insidentil lainnya.
g) Ketertiban pelaksanaan LPI (Laporan Pemeriksaan Individual),
LPT (Laporan Pemeriksaan Tim), LTPT (Laporan Temuan Penting
Triwulan) serta pengarsipannya.
71
h) Monitoring pelaksanaan rencana tindak lanjut atas temuan
pemilik sebelumnya dalam kanins oleh kepala unit dan AMBM.
i) Melakukan koordinasi dengan pihak terkait baik intern maupun
ekstern.
j) Melaporkan hasil pemeriksaan atau temuan penting kepada
MBM/Pimpinan Cabang dengan tindakan kantor wilayah dan
memberikan petunjuk/solusi penyelesaian kepada kepala unit dan
MO sehingga permasalahan dapat segera dilaksanakan. PT. BRI
(Persero), Tbk Unit adalah unit cabang pembantu dari PT. BRI
(Persero), Tbk Cabang Bulukumba
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Objek Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah Bank Rakyat Indonesia
(Persero)Tbk.Cabang Bulukumba beralamat di jl.Bung tomo No.2, ujung
bulu kabupaten bulukumba, sulawesi selatan. Berikut ini adalah
gambaran mengenai identitas responden yang terdiri dari jenis kelamin,
tingkat pendidikan, Pekerjaan responden, usia responden.
1) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden
NO Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1 Laki-Laki 29 61.70
2 Perempuan 18 38.30
Jumlah 47 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 47
responden, jumlah sampel terbanyak dalam penelitian ini adalah
laki-laki sebanyak 29 atau 61.70%.
72
2) Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden
Tabel 4.2. Usia Responden
NO Usia Frekuensi Persentase
1 < 30 tahun 6 12.77
2 31 – 40 tahun 18 38.30
3 41 – 50 tahun 16 34.04
4 Diatas 50 tahun 7 14.89
Jumlah 47 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 47
responden, jumlah sampel terbanyak dalam penelitian ini adalah
usia 31-40 sebanyak 18 orang atau 38,30%
3) Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.3 . Lama Kerja
NO Lama Bekerja Frekuensi Persentase
1 < 10 8 17.02
2 11-20 14 29.79
3 21-30 16 34.04
4 >30 9 19.15
Total 47 100.00
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 47
responden, jumlah sampel terbanyak dalam penelitian ini adalah
responden dengan lama bekerja 21-30 tahun sebanyak 16 orang
atau 34.04%
73
4) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.4 . Pendidikan Terakhir
NO Pendidikan Terakhir
Frekuensi Persentase
1 SMA 16 34.04
2 D3 9 19.15
3 S1 22 46.81
Jumlah 47 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 47
responden, jumlah sampel terbanyak dalam penelitian ini adalah
responden dengan pendidikan terakhir S1 sebanyak 22 orang atau
46.81%
1. Hasil Uji Instrumen Penelitian
a. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Akuntansi
Manajemen, dan Pengambilan Keputusan.Variabel-variabel tersebut
akan di uji dengan statistik deskriptif.
Tabel 4.5 . Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N
Minimu
m
Maximu
m Sum Mean
Std.
Deviation
Akuntansi
Manajemen 40 2.30 4.00 142.80 3.5700 .43689
Pengambilan
Keputusan 40 2.70 4.00 147.00 3.6750 .27339
0 - 1 = Sangat tidak baik
1,1 - 2 = Tidak baik
2,1 - 3 = Cukup baik
3,1 - 4 = Baik 4,1 - 5 = Sangat baik
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
74
Tabel menjelaskan hasil statistik deskriptif tentang variabel-
variabel dalam penelitian ini, antara lain :
1) Akuntansi Manajemen (X)
Berdasarkan tabel diatas X memiliki nilai mean 3.570 berada
di skala nilai yang menunjukkan pilihan jawaban baik. Nilai standar
deviasi menunjukkan adanya penyimpangan sebesar 0.436 dari
nilai rata-rata jawaban responden.
2) Pengambilan Keputusan (Y)
Berdasarkan tabel 8 diatas Y memiliki mean 3.675 berada di
skala nilai yang menunjukkan pilihan jawaban sangat baik. Nilai
standar deviasi menunjukkan adanya penyimpangan sebesar 0,273
dari nilai rata-rata jawaban responden.
b. Hasil Uji Kualitas Data
1. Hasil Uji Validitas
Uji validitas (uji kesahihan) adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengukur sah/valid tidaknya kuesioner. Kriteria yang
digunakan valid atau tidak valid adalah apabila koefisien korelasi r
hitung kurang dari nilai r tabel dengan tingkat signifikansi 5 persen
berarti butir pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2005)..
Tabel menunjukkan hasil uji validitas pada tiga variabel yang
terdiri dari: Akuntansi Manajemen, dan Pengambilan Keputusan.
Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas
Butir Pertanyaan r-hitung r-tabel Keterangan
75
Akuntansi Manajemen (X)
P1 0.796 0.312 VALID
P2 0.912 0.312 VALID
P3 0.878 0.312 VALID
P4 0.879 0.312 VALID
P5 0.83 0.312 VALID
P6 0.631 0.312 VALID
P7 0.868 0.312 VALID
P8 0.791 0.312 VALID
P9 0.905 0.312 VALID
P10 0.658 0.312 VALID
Pengambilan Keputusan (Y)
P1 0.849 0.312 VALID
P2 0.754 0.312 VALID
P3 0.831 0.312 VALID
P4 0.812 0.312 VALID
P5 0.821 0.312 VALID
P6 0.753 0.312 VALID
P7 0.601 0.312 VALID
P8 0.816 0.312 VALID
P9 0.619 0.312 VALID
P10 0.736 0.312 VALID
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel diketahui bahwa Akuntansi Manajemen,
dan Pengambilan Keputusan. memiliki nilai r-hitung diatas r-table
sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan dalam
penelitian tersebut valid.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Uji reliabilitas
ini dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari responden
melalui pertanyaan yang diberikan, menggunakan metode statistic
Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan lebih dari (>)
0,60. Adapun hasil dari pengujian reliabilitas adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.7. Hasil Uji Reliabilitas
76
Variabel Cronbach's Alpha
Standard Keterangan
Akuntansi Manajemen (X)
0.942 0.60 Reliabel
Pengambilan Keputusan (Y)
0.783 0.60 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
Tabel menunjukkan bahwa variabel Akuntansi Manajemen,
dan Pengambilan Keputusan.mempunyai nilai conbach’s alpha
lebih besar dari 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa item pertanyaan
dalam penelitian ini bersifat reliabel. Sehingga setiap item
pertanyaan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang
konsisten dan apabila pertanyaan diajukan kembali maka akan
diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban
sebelumnya.
c. Hasil Uji Asumsi Klasik
1) Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah
dalam sebuah model regresi, error yang dihasilkan mempunyai
distribusi normal ataukah tidak. Dalam penelitian ini untuk menguji
normalitas data digunakan grafik Normal P-P Plot of Regression
Standardized Residual yang hasil pengujiannya dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
77
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Berdasarkan gambar 3 terlihat titik-titik menyebar di sekitar
garis diagonal, serta arah penyebarannya mengikuti arah garis
diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai
karena memenuhi asumsi normalitas.
78
2) Hasil Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya
korelasi yang tinggi antara variabel-variabel independen dalam
suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di
antara variabel-variabel independennya, maka hubungan antara
variabel independen terhadap variabel dependennya menjadi
terganggu. Untuk menguji multikolinieritas dapat dilihat dari nilai
tolerance dan nilai VIF (Variance Inflation Faktor). Jika nilai VIF
dibawah 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1 maka model
dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas (Sunjoyo,dkk.,
2013). Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada table
berikut ini:
Tabel 4.8. Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
Akuntansi Manajemen
1.000 1.000
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Sumber : Data yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 15, terlihat bahwa variabel Akuntansi
Manajemen, dan Pengambilan Keputusan. memiliki nilai tolerance
diatas 0,1 dan VIF lebih kecil dari 10. Hal ini berari dalam model
persamaan regresi tidak terdapat gejala multikoloniaritas sehingga
data dapat digunakan dalam penelitian ini.
3) Hasil Uji Heteroskedastisitas
79
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah
terdapat ketidaksamaan varians pada residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan metode scatterplot di mana penyebaran
titik-titik yang ditimbulkan terbentuk secara acak, tidak membentuk
sebuah pola tertentu serta arah penyebarannya berada di atas
maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil pengujian
heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data yang diolah, 2020
Berdasarkan gambar 4 grafik scatterplot menunjukkan bahwa
data tersebar pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola yang
jelas dalam penyebaran data tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
tidak terjadi heterokedaktisitas pada model regresi tersebut,
sehingga model regresi layak digunakan untuk Pengambilan
Keputusan dengan variabel yang mempengaruhi yaitu Akuntansi
Manajemen.
80
d. Hasil Uji Hipotesis
1) Analisis Regresi Linear Sederhana
Setelah hasil uji asumsi klasik dilakukan dan hasilnya secara
keseluruhan menunjukkan model regresi memenuhi asumsi klasik,
maka tahap berikut adalah melakukan evaluasi dan interpretasi
model regresi berganda.
Tabel 4.9. Model Persamaan Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.546 .110 13.997 .000
Akuntansi Manajemen
.596 .031 .953 19.423 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan Sumber : Data yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan regresi yang
terbentuk pada uji regresi ini adalah:
Y = 1.546 + 0,596 X + e
Hasil pengujian yang diperoleh diatas adalah sebagai berikut :
a. Nilai konstanta (α) yang diperoleh sebesar 1.546 artinya jika
Akuntansi Manajemen, dan bernilai 0 maka besarnya tingkat
Pengambilan Keputusan yang terjadi adalah sebesar 1.546.
b. Koefisien regresi X1 = 0,596 artinya jika Akuntansi Manajemen
naik sebanyak 1 satuan, maka Pengambilan Keputusan naik
sebesar 0,596. Variabel Akuntansi Manajemen berpengaruh
81
positif terhadap Pengambilan Keputusan karena pada hasil uji
analisis regresi sederhana tidak menunjukkan angka negative.
2) Hasil Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial digunakan untuk melihat pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian
dilakukan dengan uji t yaitu dengan melihat nilai signifikansi t hitung,
Jika nilai signifikansi t hitung < dari 0,05 maka dapat dikatakan
variabel independen tersebut mempunyai pengaruh terhadap
variabel dependen. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel 4.9.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.546 .110 13.997 .000
Akuntansi Manajemen
.596 .031 .953 19.423 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan Sumber : Data yang diolah, 2020
Melalui statistik uji-t yang terdiri dari Akuntansi Manajemen
(x) dapat diketahui secara parsial pengaruhnya terhadap
Pengambilan Keputusan.
a. Berdasarkan hasil pengujian Uji Parsial (Uji-t) diperoleh bahwa
Akuntansi Manajemen memiliki pengaruh positif dan sgnifikan
terhadap Pengambilan Keputusan. Pengujian pengaruh variabel
Akuntansi Manajemen terhadap Pengambilan Keputusan dapat
diketahui dengan melihat nilai t hitung sebesar 19.423 lebih
besar dari t table sebesar 2,024 dengan signifikansi sebesar
82
0,000 yang berada di bawah 0,05 yang menunjukkan adanya
pengaruh yang signifikan dari variabel Akuntansi Manajemen
terhadap Pengambilan Keputusan. Sehingga dapat di simpulkan
bahwa Akuntansi Manajemen memiliki pengaruh terhadap
Pengambilan Keputusan diterima.
3) Uji Koefisien Determinas (𝑅2)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variable Akuntansi Manajemen (X) terhadap Pengambilan
Keputusan (Y) dapat di lihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .953a .908 .906 .08378
a. Predictors: (Constant), Akuntansi Manajemen b. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Sumber : Data yang diolah, 2020
Pada tabel di atas terlihat bahwa koefisien determinasi yang
disesuaikan (R Square) sebesar 0,908 memberi pengertian bahwa
variabel Akuntansi Manajemen dan variasi yang terjadi pada
variabel Y (Pengambilan Keputusan) adalah sebesar 90.8%.
selebihnya sebesar 9.2% (100% - 90.8%) ditentukan oleh faktor lain
yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisa regresi ini.
83
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Akuntansi manajemen adalah “pengembangan dan penerapan
berbagai teknik pencatatan (Recording),analisis,interprestasi dan
prensentasi,membuat perhitungan keuangan,perhitungan biaya,dan data
yang lain yang aktif dan efektif dalam menjalankan fungsi kinerja
manajerial,yaitu fungsi perencanaan,pengambilan keputusan dan
pengendalian manajemen”.
Akuntansi manajemen merupakan suatu alat manajemen untuk
memberikan informasi tentang kejadian-kejadian finansial dalam suatu
periode tertentu bagi pimpinan untuk mengambil keputusannya melalui
pilihan yang ada.
Pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan sistematis
terhadap hakekat sebuah masalah, pengumpulan fakta – fakta dan data
penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan menjadi tindakan
menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
Pengambilan keputusan merupakan fungsi utama dari seorang
pemimpin, smulai dari level bawah sampai level atas dalam suatu
organisasi,posisi pengambilan keputusan tersebut sangat menentukan akan
berhasil atau tidaknya suatu organisasi.
Pengambilan keputusan dari pimpinan organisasi berpengaruh
terhadap pelaksanaan tugas yang diberikan kepada bawahan karena
keputusan yang diambil seorang pimpinan yang dinyatakan dalam suatu
bentuk kata-kata dan dirumuskan dalam suatu peraturan, perintah, instruksi,
kebijaksanaan, dan dalam bentuk lain yang dikehendaki pimpinan.
84
Kesalahan pengambilan keputusan oleh pimpinan seperti penyusunan
pedoman pelaksanaan tugas bawahan dapat mengakibatkan kesalahan
dalam pelaksanaan tugas pegawai (bawahan) yang pada akhirnya dapat
menghambat pencapaian tujuan organisasi. Hal ini dapat terjadi karena
pedoman pelaksanaan tugas yang diberikan pimpinan kurang jelas.
Pedoman pelaksanaan tugas tersebut kurang jelas disebabkan kurang
efektifnya pimpinan dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan hasil perhitungan analsis regresi sederhana dapat
diketahui besarnya pengaruh dan sumbangan parsial dari variabel
independent (x) terhadap variabel dependent (Y).
Akuntansi manajemen berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan. Berdasarkan hasil perhitungan regresi linear sederhana
diketahui bahwa besarnya koefisien regresi untuk akuntansi manajemen (x)
sebesar 0,596. Akuntansi manajemen yang ada di PT.Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk.Cabang Bulukumba pada umumnya sudah baik,
terlihat dari 47 responden yang diteliti telah bekerja dengan baik. Selain itu.
PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.Cabang Bulukumba perlu
memperhatikan akuntansi manajemen yaitu faktor penentu dalam
menentukan suatu pengambilan keputusan.
Berdasarkan hasil Akuntansi manajemen analisis regresi linear
sederhana dengan pengujian secara persial (uji t) diketahui bahwa variabel
akuntansi (x) diperoleh thitung 19.423 > ttabel 2,024 dengan tarif signifikan
0,000 yang berada dibawah 0,05. Maka uji hipotesis H1 Dari hasil metode
analisis akuntansi manajemen menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan dalam pengambilan keputusan pada PT. Bank Rakyat
85
Indonesia (Persero)Tbk.Cabang Bulukumba. Lebih lanjut di jelaskan
besarnya presentase pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel
terikat yang disebut koefisien determinasi R Square (𝑅2) sebesar 0,908
yang mengandung pengertian variasi bahwa pengaruh variable Y
(pengambilan keputusan) adalah sebesar 90,8%. Selebihnya sebesar 9,2%
(100% - 90,8%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diketahui dan tidak
termasuk dalam analisa regresi ini.
Hasil pengujian ini sejalan dengan penelitian terdahulu, di antaranya
adalah hasil penelitian Harahap (2014) menemukan bahwa akuntansi
manajemen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
pengambilan keputusan.
akuntansi manajemen ternyata berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan.Temuan ini sekaligus mendukung penelitian sebelumnya dari
Penelitian Harahap (2014) dengan hasil variabel yang menunjukkan bahwa
akuntansi manajemen berpengaruh positif terhadap pengambilan
keputusan. Serta beberapa penelitian lain yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya.
86
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
akuntansi manajemen berpengaruh terhadap pengambilan keputusan,
yang ditunjukkan hasil regresi linier sederhana dengan melalui uji T,
dimana hasil uji T variabel akuntansi manajemen (X) nilai thitung 19.423 >
nilai ttabel 2,024 dengan nilai signifikansi 0,0000 yang berada dibawah 0,05.
Maka uji hipotesis H1 .. Dari hasil metode analisis akuntansi manajemen
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam
pengambilan keputusan di PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero)Tbk.Cabang Bulukumba. Lebih lanjut di jelaskan besarnya
presentase pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat yang
disebut koefisien determinasi R Square (𝑅2) sebesar 0,908 yang
mengandung pengertian variasi bahwa pengaruh variable Y (pengambilan
keputusan) adalah sebesar 90,8%. Selebihnya sebesar 9,2% (100% -
90,8%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk
dalam analisa regresi ini.
87
C. Saran
Mengacu pada hasil penelitian ini, diketahui bahwa akuntansi
manajemen berpengaruh sangat besar terhadap pengambilan keputusan di
PT.Bank Rakyat Indonesia(Persero)Tbk.Cabang Bulukumba diharapkan
dapat lebih meningkatkan pengambilan keputusan dan untuk Peneliti
selanjutnya hendaknya dapat memperluas variabel-variabel lain sebagai
moderasi sehingga hasil penelitian selanjutnya diharapkan dapat
memberikan kontribusi yang lebih berarti.
88
Daftar Pustaka
Anderson David R, Dennis Y, Sweeneg dan Thomas A, Williams, 2000. Manajemen Sains, Pendekatan Kuantitaf untuk Pengambilan Keputusan Manajemen, Jakarta, Edisi Ketujuh, Jilid I, Erlangga.
Arbie, Pengantar Sistem Informasi Manajemen, BAI ,Jakarta, 2000.
Arikunto, Suharsimi, 2008. Manajemen Penelitian, Jakarta: Bhineka Cipta.
Ahmad,Kamaruddin.Akuntansi Manajemen :Dasar –Dasar Konsep Biaya Dan Pengambilan Keputusan/ Kamaruddin Ahmad -Ed.Revisi,- Cet.10 Jakarta:Rajawali Pers,2015.
Bambang, Hariadi, 2002. Strategi Manajemen, Jakarta, Bayumedia Publishing.
Baridwan, Zaki, 2003. Sistim Akuntansi, Penyusunan, Prosedur dan Proses. Jakarta, Edisi Kelima, Balai Penerbit FE-UI.
Darmanto,Rico,Lambey ,Linda,Tangkuman,steven.2016. Peran Informasi
Akuntansi Manajemen Mengenai Pengambilan Keputusan Investasi Aktiva Tetap Pada PT Anugerah Trikarya Lestari.Jurnal Emba :Jurnal Riset Ekonomi,Manajemen,Bisnis Dan Akuntansi.vol.5 No.1 (2016) (https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/15543)
Denziana,Angrita, And Erlin Handyani.”Pengaruh Efektivitas Informasi Akuntansi
Manajemen Terhadap Pengambilan Keputusan Manajemen Pada PT. PDAM Way Rilau Bandar Lampung.”Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Universitas Bandar Lampung,Vol,6.No.2,30 Sep.2015.
Farman,panji.2020. Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap
Pengambilan Keputusan Investasi ( Study Kasus Pada PT. Inkenas
Agung).jurnal ilmiah ekonomi dan bisnis triangle 1(1),30-42,2020l
https://trianglesains.makarioz.org/index.php/JTS/article/view/10
Herbert, 1984. Prinsip-prinsip Umum Akuntansi, Jakarta, Erlangga.
Hecker, M.F, & Moore, J.G, 2001. Ilmu Manajemen, Jakarta, Edisi 2.
Hernawan.“Informasi akuntansi manajemen dan keefektifan pengambilan keputusan”.Jurnal Ilmu Manajemen Dan Bisnis UPI,vol.4,1,2013. (https://www.neliti.com/id/publications/100107/informasi-akuntansi-manajemen-keefektifan-pengambilan-keputusan)
89
Jerry hans. 2015. “Pengaruh Teknologi Informasi dan Saling Ketergantungan Terhadap Kinerja Manajerial dengan Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Sebagai Variabel Intervening”. Jurnal : Jom FEKON Vol.2 No.1 Februari 2015
Koontz, Harold., O Donnel, Cyril. 2013. Manajemen Dasar. Edisi Revisi, Cetakan Ke
Tujuh. Bumi Aksara, Jakarta. Krismiaji, Aryani Y. Anni. 2012. Akuntansi Manajemen. Edisi Kedua. Cetakan
Pertama. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Missah N Lusia,Ilat Ventje,Tiroyah Z,Victorina.2019. Pengaruh Karakteristik
Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT.
Bank Sulutga.Indonesia AccountingJournal.volume 1,number 2,year 2019
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/iaj/article/view/26176
Mulyadi dan Kanaka, 2003. Auditing. Jakarta, Edisi Kelima, Salemba Empat.
Mulyadi,2006,Akuntansi manajemen.Edisi ketiga,penerbit salemba Empat,jakarta.
Munandar, M., 2003. Budgeting : Perencanaan Pengkoordinasian Kerja dan
Pengawasan Kerja, Yogyakarta, BPFE. Muprhy, M., 2003. Manajemen Akuntansi, Jakarta, Rineka cipta.
Nafarin, M., Penganggaran Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta , 2000.
Nurhaidah, 2003. Peranan Informasi Akuntansi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan Investasi, Medan, Rimbow.
Panjaitan,A.K,Duward Dan Sabijono,Harijanto.2015.Peranan Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Proses Pengambilan Keputusan Jangka Panjang Mengenai In vestasi Aktiva Tetap Pada PT.Cakra Buana Megah.Jurnal Emba,Vol3.No.2,Hal874-882 (https://media.neliti.com/media/publications/2640-ID-peranan-informasi-akuntansi-manajemen-dalam-proses-pengambilan-keputusan-jangka.pdf)
Pratama,Wira,Satya.2017.Analisis Informasi Akuntansi Manajemen Untuk Pengambilan Keputusan Dan Kinerja Manajerial pada PT.Bank Negara Indonesia Syariah (Perero)Tbk. Cabang Utama Medan.Skripsi.Medan.Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.Universitas Medan Area Medan.
Rudianto.2006.Akuntansi manajemen. Jakarta: PT.Gramedia.
Silalahi, Ulber, 2002. Pemahaman Praktis Azas-Azas Manajemen, Bandung, Cetakan II Mandar Maju.
Siswanto, 2000. Akuntansi Manajemen, Jakarta, Salemba Empat.
90
Stoner, AF., James, 2000. Manajemen, Terjemahan, Alfonus Sirait, Jakarta. Rineka Cipta.
Salmia .2018.”Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi ManajemenTerhadap
Pengambilan Keputusan Aset Tetap Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan”.Skripsi.Medan.Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.Universita Area Medan.
Samryn. 2012. Akuntansi Manajemen_Informasi Biaya Untuk Mengendalikan
Aktivitas Operasi Dan Investasi. Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Setiawan, Dedi.2018. Peranan Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Aset Tetap Pada PTPN X Pabrik Gula Meritjan Kediri.Artikel Skripsi.Fakultas Ekonomi.Universitas Nusantara PGRI Kediri.( https://docplayer.info/142958037-Artikel-peranan-informasi-akuntansi-manajemen-dalam-pengambilan-keputusan-investasi-aset-tetap-pada-ptpn-x-pabrik-gula-meritjan-kediri.html
Widjajanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta, Erlangga
NO Akuntansi Manajemen (X)
Jumlah Rata-Rata X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 10
1 2 1 2 2 2 3 2 3 2 4 23 2.30
2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 4 27 2.70
3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 29 2.90
4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 29 2.90
5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 32 3.20
6 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 32 3.20
7 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 32 3.20
8 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 32 3.20
9 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 32 3.20
10 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 32 3.20
11 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 32 3.20
12 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 32 3.20
13 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 33 3.30
14 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 33 3.30
15 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 34 3.40
16 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 35 3.50
17 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 35 3.50
18 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 36 3.60
19 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 36 3.60
20 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 36 3.60
21 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 36 3.60
22 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 37 3.70
23 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 37 3.70
24 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38 3.80
25 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 3.90
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39 3.90
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
NO Pengambilan Keputusan (Y)
Jumlah Rata-Rata Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10
1 1 1 1 2 2 4 4 4 4 4 27 2.70
2 2 2 2 2 2 5 4 4 4 4 31 3.10
3 2 2 2 3 2 5 5 4 5 4 34 3.40
4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 34 3.40
5 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 35 3.50
6 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 35 3.50
7 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 35 3.50
8 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 35 3.50
9 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 35 3.50
10 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 35 3.50
11 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 35 3.50
12 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 35 3.50
13 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 35 3.50
14 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 35 3.50
15 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 35 3.50
16 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 36 3.60
17 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 36 3.60
18 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 37 3.70
19 4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 38 3.80
20 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 36 3.60
21 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 37 3.70
22 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 37 3.70
23 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 37 3.70
24 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 37 3.70
25 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 39 3.90
26 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38 3.80
27 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38 3.80
28 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38 3.80
29 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38 3.80
30 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39 3.90
31 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 40 4.00
32 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39 3.90
33 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39 3.90
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
UJI VALIDITAS DAN REABILITAS
• Uji validitas dan reabilitas Akuntansi Manajemen ( X)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.942 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Akuntansi Manajemen 1 32.35 15.464 .796 .935
Akuntansi Manajemen 2 32.43 13.738 .912 .930
Akuntansi Manajemen 3 32.33 14.789 .878 .931
Akuntansi Manajemen 4 32.10 15.067 .879 .931
Akuntansi Manajemen 5 32.05 15.023 .830 .933
Akuntansi Manajemen 6 31.80 17.395 .631 .943
Akuntansi Manajemen 7 32.08 15.148 .868 .931
Akuntansi Manajemen 8 32.23 15.666 .791 .935
Akuntansi Manajemen 9 32.23 14.025 .905 .929
Akuntansi Manajemen 10 31.73 19.281 .658 .957
• Uji Validitas Dan Reabilitas Pengambilan Keputusan ( Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.783 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pengambilan Keputusan 1 33.28 4.410 .849 .693
Pengambilan Keputusan 2 33.70 5.087 .754 .716
Pengambilan Keputusan 3 33.58 4.763 .831 .700
Pengambilan Keputusan 4 33.18 4.969 .812 .706
Pengambilan Keputusan 5 33.43 4.866 .821 .703
Pengambilan Keputusan 6 32.73 7.948 .753 .824
Pengambilan Keputusan 7 32.70 7.549 .601 .804
Pengambilan Keputusan 8 32.73 7.435 .816 .795
Pengambilan Keputusan 9 32.73 7.640 .619 .804
Pengambilan Keputusan 10 32.73 7.333 .736 .791
UJI ASUMSI KLASIK
• Uji Normalitas
• Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Akuntansi Manajemen
1.000 1.000
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
• Uji Heteroskedastisitas
HASIL UJI ANALISIS SEDERHANA DAN UJI T (PARSIAL)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.546 .110 13.997 .000
Akuntansi Manajemen
.596 .031 .953 19.423 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
UJI F ( UJI SIMULTAN )
ANOVAa
Model Sum of Squares
Df Mean
Square F Sig.
1 Regression 2.648 1 2.648 377.263 .000b
Residual .267 38 .007
Total 2.915 39
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
b. Predictors: (Constant), Akuntansi Manajemen
UJI KOEFISIEN DETERMINASI (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .953a .908 .906 .08378
a. Predictors: (Constant), Akuntansi Manajemen
b. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
TANGGAPAN RESPONDEN X
Item Frekuensi, skor, dan persentase
Total Rata-rata Pertanyaan
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1
F 0 1 24 15 0 40
3.35 Skor 0 2 72 60 0 134
% 0.00% 1.49% 53.73% 44.78% 0.00% 100%
2
F 1 3 20 16 0 40
3.28 Skor 1 6 60 64 0 131
% 0.76% 4.58% 45.80% 48.85% 0.00% 100%
3
F 0 2 21 17 0 40
3.38 Skor 0 4 63 68 0 135
% 0.00% 2.96% 46.67% 50.37% 0.00% 100%
4
F 0 1 14 25 0 40
3.60 Skor 0 2 42 100 0 144
% 0.00% 1.39% 29.17% 69.44% 0.00% 100%
5
F 0 2 10 28 0 40
3.65 Skor 0 4 30 112 0 146
% 0.00% 2.74% 20.55% 76.71% 0.00% 100%
6
F 0 0 4 36 0 40
3.90 Skor 0 0 12 144 0 156
% 0.00% 0.00% 7.69% 92.31% 0.00% 100%
7
F 0 1 13 26 0 40
3.63 Skor 0 2 39 104 0 145
% 0.00% 1.38% 26.90% 71.72% 0.00% 100%
8
F 0 0 21 19 0 40
3.48 Skor 0 0 63 76 0 139
% 0.00% 0.00% 45.32% 54.68% 0.00% 100%
9
F 0 4 13 23 0 40
3.48 Skor 0 8 39 92 0 139
% 0.00% 5.76% 28.06% 66.19% 0.00% 100%
10
F 0 0 1 39 0 40
3.98 Skor 0 0 3 156 0 159
% 0.00% 0.00% 1.89% 98.11% 0.00% 100%
Rata-rata Keseluruhan 3.57
TANGGAPAN RESPONDEN Y
Item Frekuensi, skor, dan persentase
Total Rata-rata Pertanyaan
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1
F 1 2 14 23 0 40
3.48 Skor 1 4 42 92 0 139
% 0.72% 2.88% 30.22% 66.19% 0.00% 100%
2
F 1 3 29 7 0 40
3.05 Skor 1 6 87 28 0 122
% 0.82% 4.92% 71.31% 22.95% 0.00% 100%
3
F 1 2 26 11 0 40
3.18 Skor 1 4 78 44 0 127
% 0.79% 3.15% 61.42% 34.65% 0.00% 100%
4
F 0 2 13 25 0 40
3.58 Skor 0 4 39 100 0 143
% 0.00% 2.80% 27.27% 69.93% 0.00% 100%
5
F 0 3 21 16 0 40
3.33 Skor 0 6 63 64 0 133
% 0.00% 4.51% 47.37% 48.12% 0.00% 100%
6
F 0 0 1 37 2 40
4.03 Skor 0 0 3 148 10 161
% 0.00% 0.00% 1.86% 91.93% 6.21% 100%
7
F 0 0 0 38 2 40
4.05 Skor 0 0 0 152 10 162
% 0.00% 0.00% 0.00% 93.83% 6.17% 100%
8
F 0 0 0 39 1 40
4.03 Skor 0 0 0 156 5 161
% 0.00% 0.00% 0.00% 96.89% 3.11% 100%
9
F 0 0 0 39 1 40
4.03 Skor 0 0 0 156 5 161
% 0.00% 0.00% 0.00% 96.89% 3.11% 100%
10
F 0 0 0 39 1 40
4.03 Skor 0 0 0 156 5 161
% 0.00% 0.00% 0.00% 96.89% 3.11% 100%
Rata-rata Keseluruhan 3.68
1. Tanggapan Responden Akuntansi Manajemen (X)
Akuntansi Manajemen 1
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 2.5 2.5 2.5
3 24 60.0 60.0 62.5
4 15 37.5 37.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Akuntansi Manajemen 2
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 2.5 2.5 2.5
2 3 7.5 7.5 10.0
3 20 50.0 50.0 60.0
4 16 40.0 40.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
Akuntansi Manajemen 3
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 5.0 5.0 5.0
3 21 52.5 52.5 57.5
4 17 42.5 42.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Akuntansi Manajemen 4
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 2.5 2.5 2.5
3 14 35.0 35.0 37.5
4 25 62.5 62.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Akuntansi Manajemen 5
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 5.0 5.0 5.0
3 10 25.0 25.0 30.0
4 28 70.0 70.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
Akuntansi Manajemen 6
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 4 10.0 10.0 10.0
4 36 90.0 90.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
Akuntansi Manajemen 7
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 2.5 2.5 2.5
3 13 32.5 32.5 35.0
4 26 65.0 65.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
Akuntansi Manajemen 8
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 21 52.5 52.5 52.5
4 19 47.5 47.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Akuntansi Manajemen 9
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 10.0 10.0 10.0
3 13 32.5 32.5 42.5
4 23 57.5 57.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Akuntansi Manajemen 10
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 1 2.5 2.5 2.5
4 39 97.5 97.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
2. Tanggapan Responden Pengambilan Keputusan (Y)
Pengambilan Keputusan 1
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 2.5 2.5 2.5
2 2 5.0 5.0 7.5
3 14 35.0 35.0 42.5
4 23 57.5 57.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Pengambilan Keputusan 2
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 2.5 2.5 2.5
2 3 7.5 7.5 10.0
3 29 72.5 72.5 82.5
4 7 17.5 17.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Pengambilan Keputusan 3
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 2.5 2.5 2.5
2 2 5.0 5.0 7.5
3 26 65.0 65.0 72.5
4 11 27.5 27.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Pengambilan Keputusan 4
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 5.0 5.0 5.0
3 13 32.5 32.5 37.5
4 25 62.5 62.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Pengambilan Keputusan 5
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 3 7.5 7.5 7.5
3 21 52.5 52.5 60.0
4 16 40.0 40.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
Pengambilan Keputusan 6
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 1 2.5 2.5 2.5
4 37 92.5 92.5 95.0
5 2 5.0 5.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
Pengambilan Keputusan 7
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 4 38 95.0 95.0 95.0
5 2 5.0 5.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
Pengambilan Keputusan 8
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 4 39 97.5 97.5 97.5
5 1 2.5 2.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Pengambilan Keputusan 9
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 4 39 97.5 97.5 97.5
5 1 2.5 2.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Pengambilan Keputusan 10
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 4 39 97.5 97.5 97.5
5 1 2.5 2.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
LEMBAR KUESIONER
PENGARUH AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DI BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)TBK
CABANG BULUKUMBA
Dengan segala keredahan hati, saya mohon bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi
Kuesioner ini yang akan saya gunakan untuk penelitian saya dengan judul
sebagaimana di atas. Semoga dengan bantuan Bapak/Ibu memberikan manfaat
bagi kita semua. Atas kerja sama yang diberikan saya ucapkan terima kasih.
Profil Responden:
Nama : ……………………….
Jenis Kelamin : ……………………….
Usia : ……………………….
Pendidikan : ……………………….
Petunjuk Pengisian
SS : Sangat setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
Kuesioner Akuntansi Manajemen (X)
Berilah tanda (x) bagi pernyataan sesuai dengan pendapat anda.
No Pertanyaan 5 4 3 2 1
SS S R TS STS
1 Perhitungan biaya dalam perusahaan
merupakan bagian akuntansi manajemen
2 Untuk meningkatkan akuntansi manajemen
perusahaan harus mmpersiapkasn alat
perencanaan
3 Alat perencanaan merupakan bagian yang
terpenting dalam akuntansi manajemen
4 Akuntansi manajemen merupakan bagian
alat pengawasan dalam suatu perusahaan
5 Perusahaan harus benar-benar dapat
menjadikan akuntansi manajemen sebagai
pengawasan keuangan
6 Perusahaan harus menetapkan metode
tertentu dalam akuntansi manajemen
7 Perusahaan seharusnya telah
merencanakan kegiatan yang hendak
dijalankan
8 Anggaran merupakan bagian penting
sebagai fungsi manajemen akunansi
9 Upaya pengawasan yang efektif harus
dapat menyesuaikan pelaksanaan dan
perencanaan
10 Upaya pengawasan yang efektif harus
dapat menyesuaikan pelaksanaan dan
perencanaan
Kuesioner Pengambilan Keputusan (Y)
Berilah tanda (x) bagi pernyataan sesuai dengan pendapat anda.
No 5 4 3 2 1
SS S R TS STS
1 Dalam mengambil keputusan investasi
mnanajemen memerlukan informasi
akuntansi manajemen
2 Sistem akuntansi meruakan suatu alat yang
digunakan perusahaan dalam pengambilan
keputusan
3 Perusahaan peerlu mengidentifikasi semua
biaya untuk mengambil keputusan
4 Pengambilan keputusan memerlukan
informasi akuntansi manajemen berupa
penghematan biaya
5 Sistem informasi pemasaran melaporkan
tentang keadaan pasar
6 Pengambilan keputuan perusahaan harus
menetapkan metode tertentu dalam
akuntansi manajemen
7 Perusahaan seharusnya telah
merencanakan kegiatan yang hendak
dijalankan dalam pengambilan keputuan
yang tepat
8 Anggaran merupakan bagian penting
sebagai fungsi manajemen akunansi dalam
mengambil keputusan
9 Upaya pengawasan yang efektif harus
dapatmenyesuaikan pelaksanaan dan
perencanaan sehingga memperoleh
keputusan yang efektif
10 Perusahaan harus mampu membandingkan
realisasi dengan rencana atau anggaran
dalam upaya pengambilan keputusan
BIOGRAFI PENULIS
Hasnawati dengan nama panggilan Hasna lahir di
lembana pada tanggal 27 Juni 1996 dari
pasangan suami istri Bapak Asri Bin Lumbing Tino
dan Ibu Ratnawati. Peneliti adalah anak ketiga dari
5 orang bersaudara. Saat ini peneliti tinggal di Jln.
Mamoa 5C No.6
Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu
SD Negeri Coa kecamatan Kaimana kabupaten
Kaimana lulus tahun 2010, SMP Negeri 6 Coa
kecamatan kaimana Kabupaten Kaimana lulus tahun 2013, SMKN.2 Kaimana
Kabupaten Kaimana lulus tahun 2016. Ketika duduk di bangku sekolah
menengah kejuruan aktif di organisasi Pramuka.
Pada tahun 2016 peneliti melanjutkan kuliah di Universitas Muhammadiyah
Makassar mengambil program studi Akuntansi. Sampai dengan penulisan skripsi
ini peneliti masih terdaftar sebagai mahasiswa program studi Akuntansi.