Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH AKUNTANSI TERHADAP PENGELOLAANMANAJEMEN LINGKUNGAN PADA RUMAH SAKIT
UMUM DOMPU
SKRIPSI
REFITA105730508014
JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2019
ii
SKRIPSI
PENGARUH AKUNTANSI TERHADAP PENGELOLAANMANAJEMEN LINGKUNGAN PADA RUMAH SAKIT
UMUM DOMPU
REFITA10573508014
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi Pada Jurusan Akuntansi
PROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2019
iii
PERSEMBAHAN
karya ilmiah ini kupersembahkan kepada kedua orangtua ku
yang senantiasa mendukung dan memberikan cinta setulus-
tulusnya kepada ku serta kakak dan adikku serta keluarga
besarku yang lain yang banyak membantu dan memberikan doa
dan dukungan. Dan tidak lupa teman-temanku yang banyak
membantu penulis baik dengan material maupun moril demi
keberhasilan penulis.
Terimakasih..
MOTTO HIDUP
Memulai dengan penuh keyakinan, Menjalankan dengan penuh
keikhlasan, Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan
vii
KATA PENGATAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayat yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan
salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasullulah Muhammad SAW beserta
para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada
ternilai manakala penulisan skripsi yang “Analisis Akuntansi Terhadap
Pengelolaan Manajemen Lingkungan Pada Rumah Sakit Umum Dompu
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis bapak Ismail Hamid dan Ibu Nuraini yang
senantiasa memenuhi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan tulus tak
pamrih. Dan saaudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan
memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas
segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi
keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka
berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan didunia
dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu dukungan dan
motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
viii
1. Bapak Prof Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE.,MM., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar
2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr.H. Ansyarif Khalid, SE.,M.Si.Ak.CA selaku Dosen Pembimbing I,
yang dengan sabar meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan
arahan, kritik dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Abdul Muttalib, SE.,MM selaku Dosen Pembimbing II, yang dengan
sabar meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan arahan, kritik
dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
7. Segenap pegawai Rumah Sakit Umum Dompu, yang telah mengijinkan
penulis untuk melakukan penelitian di rumah sakit dan telah bersedia
meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam mendapatkan informasi
tentang data akuntansi dan manajemen lingkungan
8. Kedua orang tuaku, serta kakak dan adikku , yang selalu memberikan
dukungan melalui doa, nasihat, perhatian, cinta yang tak terhingga sehingga
memberikan semangat dan motivasi yang luar biasa kepada penulis untuk
menjalani semuanya dengan baik.
ix
9. Siti Hajar, Mega wahyuni, Bulan, Desi Safitri, Rosmini, Ani prima dewi,
Muhammad Saipul terimakasih telah menjadi keluarga kedua ku ditanah
rantauan, yang banyak memberikan motivasi dan membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman kelas Akuntansi 11 2014, terimakasih atas kebersamaan
selama 4 Tahun perkuliahan ini.
11. Terimakasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khaerat, Wassalamu’alikum Wr.Wb
Makassar, Agustus 2019
Penulis
x
ABSTRAK
REFITA, Tahun 2018 Pengaruh Akuntansi Terhadap Pengelolaan ManajemenLingkungan Pada Rumah Sakit Umum Dompu, Skripsi Program Studi AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbingoleh Pembimbing I H. Ansyarif Khalid dan Pembimbing II Bapak Abdul Muttalib
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akuntansi berpengaruh positifterhadap pengelolaan manajemen lingkungan pada rumah sakit umum dompu.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yangdinyatakan dalam angka-angka yang menunjukkan nilai terhadap besaran atauvariabel yang diwakilinya. Dalam penelitian ini menggunakan analisis dataRegresi Linear Sederhana dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian iniBerdasarkan hasil uji koefisien determinasi bahwa variabel akuntansiberpengaruh terhadap manajemen lingkungan. Dari hasil uji hipotesi menunjukanbahwa variabel akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabelpengelolaan manajemen lingkungan. Hal ini menunjukan bahwa dengan adanyaakuntansi akan meningkatkan manajemen lingkungan.
Kata kunci : Akuntansi, Pengelolaan Manajemen Lingkungan
xi
ABSTRACT
REFITA, 2018 The influence of environmenta management in dompu publichospitals, thesis accounting program at the faculty of economics and business atMuhammadiyah University of Makassar. Guided by Supervisor I H. AnsyarifKhalid and Advisor II Mr. Abdul Muttalib
This study aims to find out accounting has a positive effect onmanagement in dompu public hospitals.the data used in thisstudy is quantitativedata, which is data expressed in numbers that indicate the value of the quantityor variable it represents. In this study using simple linear regression data analysisusing SPSS. The results of this study are based on the test results of thecoefficient of determination that accounting variables have a positive effect onenvironmental management. From the results of the hypothesis test, it is pointedout that accounting variables have a positive and significant effect onenvironmental management variables.This shows that the existence ofaccounting will improve environmental management.
Keywords : Accounting, Management of environmental management
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iiii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
ABSTARK BAHASA INDONESIA ....................................................................... vi
ABSTRACT .......................................................................................................... .vii
DAFTAR ISI........................................................................................................... .viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR/BAGAN ................................................................................. x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Akuntansi........................................................................................................ 6
B. Pengelolaan.................................................................................................... 13
C. Manajemen Lingkungan ................................................................................. 16
D. Sistem Manajemen Lingkungan ..................................................................... 20
E. Akuntansi Manajemen Lingkungan ................................................................ 24
F. Tinjauan Empiris ............................................................................................. 29
G. Kerangka Pikir ................................................................................................ 32
H. Hipotesis ........................................................................................................ 32
xiii
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian............................................................................................... 33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................................... 33
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran............................................... 33
D. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 35
E. Tehnik Pengumpulan data .............................................................................. 35
F. Metode Analisis .............................................................................................. 36
BAB IV. GAMBAR UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian................................................................. 38
1. Lokasi, Tipe Dan Fasilitas Layanan RSUD Kabupaten Dompu ....................... 38
2. Kegiatan Layanan Unggulan badan layanan umum RSUD Dompu................. 39
3. Visi, Misi Dan Budaya RSUD .......................................................................... 40
4. Susunan Jabatan Pengelolaan BLUD............................................................. 42
5. Susuna Dewan Pengawas BLUD.................................................................... 46
B. Hasil Peneltian................................................................................................ 47
1. Penerapan Prosedur Akuntansi ..................................................................... 47
2. Pelaksanaan Manajemen Lingkungan ........................................................... 52
3. Analisis Akuntansi dan Manajemen Pengelolaan Lingkungan ........................ 56
BAB V . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis Penelitian ................................................................................. 46
1. Uji Validitas .................................................................................................... 49
2. Uji Realibilitas ................................................................................................. 50
3. Uji Regresi ...................................................................................................... 53
1. Uji Asumsi Klasik .......................................................................................... 53
Uji Normalitas Data......................................................................................... 53
xiv
a. Uji Heteroskedastisitas .................................................................................. .54
2. Uji Hipotesis ................................................................................................... 55
a. Statistik Deskriptif .......................................................................................... 55
b. Uji Koefisien Determinasi ............................................................................... 55
c. Uji Hipotesi ..................................................................................................... 56
B. Pembahasan .................................................................................................. 57
BAB VI. PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................... 67
B. Saran.............................................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Judul Halaman
Tabel II.1 Tinjauan Empiris .................................................................................... 29
Tabel II.2 Skala likert ............................................................................................. 34
Tabel III.1 Kota Asal Pegawai ............................................................................... 46
Tabel III.2 Tingkat Pendidikan ............................................................................... 47
Tabel VI.1 Jenis Kelamin Responden .................................................................... 48
Tabel VI.2 Usia Responden ................................................................................... 48
Tabel IV.3 Uji Validitas Variabel X ......................................................................... 49
Tabel IV.4 Uji Validitas Variabel Y ......................................................................... 50
Tabel IV.5 Uji Reliabelitas Variabel X .................................................................... 51
Tabel IV.6 Uji Reliabilitas Variabel Y ..................................................................... 52
Tabel IV.7 Uji Nomalitas ........................................................................................ .53
Tabel IV.8 Statistik Deskriptif ................................................................................. 55
Tabel IV.9 Hasil Uji Koefisien Determinan ............................................................. 56
Tabel IV. 10 hasil Uji Hipotesis (Uji t) ..................................................................... 56
xvi
DAFTAR GAMBAR
Judul Halaman
Gambar II.2 Kerangka pikir ................................................................................... 32
Gambar IV. 2 Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 54
Gambar IV.3 Siklus Akuntansi .............................................................................. 50
Gambar IV.4 Siklus Transaksi Rumah Sakit ......................................................... 51
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah sebuah perusahaan jasa yang sangan di perlukan
untuk kelangsungan hidup manusia yang mana manusia itu sendiri sewaktu-
waktu dapat terserang penyakit, artinya kebutuhan akan pengobatan tidak dapat
kita duga-duga dan sangat di butuhkan. Namun hendaknya suatu rumah sakit
benar-benar menjaga lingkungannya. Dengan cara mengelola limbahnya
dengan sebaik mungkin untuk mencegah agar tidak membahayakan lingkungan
di sekitarnya, apalagi limbah dari rumah sakit bisa berpotensi menularkan
penyakit. Tidak hanya untuk kelangsungan rumah sakit itu sendiri tapi juga
untuk kelangsungan hidup makhluk di sekitarnya baik itu tumbuhan, hewan dan
juga manusia. Tahun 2009 pemerintah menerbitkan UU No 32/2009 pasal 2
yang mengatur bahwa perlindungan dan pengelolahan lingkungan hidup di
laksanakan berdasarkan asas partisipatif dan kearifan lokal. Artinya undang-
undang tersebut mengemukakan bahwa di perintahkan untuk menjaga,
melindungi dan merawat lingkungan di sekitar.Dalam akuntansi secara umum
yang terjadi adalah pengukuran dan pencatatan terhadap dampak yang timbul
dari hubungan antara perusahaan dengan pelanggan atau konsumen produk
aman.
Akuntansi lingkungan adalah suatu ilmu akuntansi yang menunjukkan
biaya riil atas input dan proses bisnis serta memastikan adanya efisiensi biaya,
selain itu juga dapat digunakan untuk mengukur biaya kualitas dan jasa. Tujuan
utamanya adalah dipatuhinya perundangan perlindungan lingkungan untuk
2
menemukan efisiensi yang mengurangi dampak lingkungan. Akuntansi
lingkungan pada dasarnya menuntut kesadaran penuh perusahaan-perusahaan
atau organisasi lainnya yang mengambil manfaat dari lingkungan. Manfaat yang
diambil ternyata telah berdampak pada maju dan berkembangnya bisnis
perusahaan. Oleh karena itu penting bagi perusahaan- perusahaan atau
organisasi lainnya agar dapat meningkatkan usaha dalam mempertimbangkan
konservasi lingkungan secara berkelanjutan (Ikhsan, 2008:11). Namun dalam
praktiknya, banyak sekali perusahaanperusahaan ataupun instansi
pemerintahan seperti rumah sakit yang sepertinya belum efektif dalam
menerapkan akuntansi lingkungan itu sendiri. Disadari atau tidak, kebanyakan
dari perusahaan-perusahaan tersebut menyampingkan resiko kerusakan
lingkungan dan mengutamakan tingkat pembangunannya.
Dalam akuntansi lingkungan lebih cenderung menyoroti masalah aspek
sosial atau dampak dari kegiatan secara teknis, misalnya pada saat
penggunaan alat atau bahan baku perusahaan yang kemudian akan
menghasilkan limbah produksi yang berbahaya. Bidang ini amat penting sebab
khususnya di indonesia saat ini terlalu banyak perusahaan baik badan usaha
milik negara maupun swasta yang dalam pelaksanaannya operasi usaha ini
menimbulkan kerusakan ekosistem kerena adanya limbah produksinya
perusahaan yang tertentu memerlukan alokasi biaya penanganan khusus untuk
hal tersebut. Akuntansi manajemen lingkungan merupakan salah satu sub
sistem dari akuntansi lingkungan yang menjelaskan sejumlah persoalan
pengauntifikasian dampak-dampak bisnis perusahaan kedalam sejumlah unit
moneter (Ikhsan, 2009). Akuntansi lingkungan khususnya akuntansi manajemen
lingkungan berguna bagi manajemen dikarenakan dapat meyediakan informasi
3
fisik mengenai input (bahan,tanah,air,energi) serta output (produk,limbah,emisi)
serta segala pengeluaran, beban maupun penghematan yang berhubungan
dengan lingkungan.
Walaupun beberapa penelitian telah membuktikan terdapat pengaruh
positif antara akuntansi terhadap manajemen lingkungan, tetapi belum diketahui
sejauh mana sebenarnya pengetahuan para pelaku kegiatan ekonomi serta
informasi akuntansi manajemen lingkungan apa yang dibutuhkan. Hal ini cukup
penting untuk diteliti agar didapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh
terkait akuntansi manajemen lingkungan (Burhany,2012).
Rumah sakit bagian institusi atau lembaga yang bergerak pada bidang
kesehatan memiliki perang yang cukup besar dan signifikan dalam menjaga
lingkungan, limbah medis yang dihasilkan oleh rumah sakit apa bila tidak
dikelolah dengan baik dapat mengakibatkan lingkungan yang tercemar. Dalam
kegiatanya, setia rumah sakit pasti menghasilkan limbah dan tergolong kedalam
limbah yang berbahaya terutama limbah medis. Tidak dapat dipungkiri bahwa
rumah sakit sangatlah perlu dalam melakukan penerapa manajemen lingkungan
yang baik dan dengan menjalankan kegiatan manajemen lingkungan tersebut
akan meningkatkan laba serta daya saing rumah sakit yang bersangkutan.
Oleh karna itu sebagai salah satu institusi yang juga berperang dalam
menjaga kelestarian lingkungan, rumah sakit juga memiliki kewajiban untuk
melakukan kegiatan pengelolaan limbah medis yang dihasilkan guna menjaga
kelestarian lingkungan, baik disekitar rumah sakit tersebut melakukan kegiatan
operasional maupun lingkungan luas pada umumnya.
4
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Pengaruh Akuntansi Terhadap pengelolaan Manajemen
Lingkungan Pada Rumah Sakit Umum Kota Dompu.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini “Apakah
akuntansi berpengaruh terhadap pengelolaan manajemen lingkungan pada
Rumah Sakit Umum di Kota Dompu?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini “Untuk mengetahui pengaruh akuntansi
terhadap pengelolaan manajemen lingkungan pada Rumah Sakit Umum di Kota
Dompu
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat umum penelitian ini adalah dapat membantu masyarakat
mengetahui apa itu akuntansi dan manajemen lingkungan dalam
penerapannya pada rumah sakit, dalam hal ini adalah pengelolaan Rumah
Sakit Umum Kota Dompu.
2. Manfaat bagi lembaga kesehatan rumah sakit umum di Kota Dompu adalah
dapat menjadi bahan pertimbangan para pengelola rumah sakit umum di
Kota Dompu guna meningkatkan kinerja serta konstribusi bagi
pemberdayaan lingkungan yang akan mempengaruhi nilai kegiatan usaha
dimata para pemilik modal,pemakaian jasa dan masyarakat sekitar rumah
sakit menjalangkan aktivitas operasionalnya. Rumah juga terbantu dalam
5
melakukan pengendalian terhadap aktivitas kegiatan operasional yang
berhubungan dengan prinsip akuntansi dan pengelolaan manajemen
lingkungan.
3. Manfaat bagi bidang akuntansi adalah penelitian ini dapat memberikan
konstribusi dan dapat menjadi bahan refrensi bagi penelitian selanjutnya
yang berhubungan dengan akuntansi terhadap pengelolaan manajemen
lingkungan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Akuntansi
1. Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklarifikasi, meringkas,
mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan
dengan keuangan sehinggan dapat digunakan oleh orang yang
menggunakan dengan mudah dimengerti untuk pengambilan keputusan
serta tujuan lainnyan. Akuntansi sering jugasebagai bahasa bisnis (business
language), atau lebih tepatnya sebagai bahasa pengambilan keputusan.
Definisi akuntansi dapat dirumuskan melalui (2) sudut pandang, yakni sudut
pandang pengguna jasa akuntansi dan definisi dari sudut pandang proses
kegiatannya.(Muawanah Umi; 2013).
Adapun ditinjau dari sudut pandang menggunakan jasa akuntansi,
akuntansi dapat didifinisikan sebagai suatu disiplin ilmu atau aktifitas jasa
yang menyediakan informasi yang di perlu untuk melaksanakan kegiatan
secara efisien dan mengevaluasi kegiatan suatu entitas atau trasaksi yang
bersifat keuangan (financial).
Jika ditinjau dari sudut pandang proses kegiatanya, akuntansi dapat
didefinisiskan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan
pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu entitas. Dari sini bisa
dilihat bahwa akuntansi merupakan kegiuatan yang kompleks menyangkut
berbagai macam kegiatan, sehingga pada dasarnya akuntansi harus:
1. Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan dan relevan dengan
keputusan yang akan di ambil.
7
2. Memproses atau menganalisis data yang relevan.
3. Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan.
Secara sederhana kita dapat menjelaskan bahwa akuntansi dapat
menghasilkan informasi yang digunakan manajer untuk menjalangkan
operasi perusahaan. Akuntansi juga memberikan informasih kepada pihak-
pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kinerja keuangan dan kondisi
perusahaan.
Dengan demikian, secara umum, akuntansi dapat di definisikan
sebagai system informasi keuangan yang menghasilkan laporan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi
perusahaan.
Definisi selanjutnya terdapat pada APB No. 4 yang dapat menjelaskan
akuntansi sebagai aktivitas jasa yang memiliki fungsi menyediakan informasi
kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang satuan-satuan ekonomi
yang dapat bermanfaat dalam menetapkan pilihan-pilihan yang logis
diantara berbagai tindakan alternatif. Definisi tersebut adalah ‘’Akuntansi
adalah kegiatan pelayanan. Fungsingnya adalah untuk memberikan
informasi kuantitatif, terutama keuangan di alam, tentang entitas ekonomi
yang dimaksudkan untuk berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi,
dalam membuat pilihan yang antara kursus alternatif tindakan”.
2. Akuntansi Manajemen
Difinisi akuntansi manajemen yang mempunyai lingkup luas diberikan
oleh Management accounting Practies (MAP) Committee.Komite MAP
tersebut dibentuk oleh National Association of Accountans (NAA) untuk
8
menyediakan pedoman pada semua anggota NAA dan para manajemen
bisnis atas konsep-konsep, kebijakan dari praktek akuntansi.Difinisi yang di
keluarkan oleh komite MAP tidak hanya menujukan definisi akuntansi
manajemen saat ini tetapi mendasarkan pada pandangan yang lebih luas
dan bersifat normatif.Difinisi tersebut juga bertujuan politis yaitu agar profesi
akuntan manajemen dapat berkembang pesat dan akuntan manajemen
memiliki kebanggaan terhadap profesi. MAP memberikan difinisi akuntansi
manajemen sebagai berikut “Akuntansi manajemen adalah proses
identifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis, penyimpanan dan
komunikasi informasi financial yang digunakan oleh manajemen untuk
perencanaan, evaluasi, pengendalian dalam suatu organisasi, serta untuk
menjamin ketetapan penggunaan sumber-sumber dan pertanggungjawaban
atas sumber-sumber tersebut. Akuntansi manajemen juga meliputi
pengolahan laporan financial untuk kelompok-kelompok non-manajemen
seperti misalnya para pemegang saham, para kreditor, lembaga-lembaga
pengturan dan dan penguasa perpajakan.” Dalam konteks definisi dari MAP
tersebut, informasi keuangan meliputi informasi dalam arti luas, baik bersifat
moneter maupu non-moneter, yang diperlukan untuk menerapkan sebab
akibat dari sebuah kegiatan bisnis, keadaan-keadaan ekonomi, serta
penilaian aktiva dan hutang yang sesungguhnya maupun yang
direncanakan.
Tujuan akuntansi manajemen perlu didefinisikan karna memiliki
peranan penting dikarenakan tujuan dari akuntansi manajemen dapat
membantu untuk merumuskan teori akuntansi manajemen.Selain itu konsep-
konsep akuntansi manajemen dapat menjadi benar apabila konsep-konsep
9
tersebut didasarkan kepada tujuan akuntansi manajemen yang telah
diterima oleh umum. Tujuan akuntansi manajemen terbagi menjadi dua yaitu
tujuan prime yang berupa akuntansi manajemen dapat membantu
manajemen dalam melakukan pembuatan keputusan serta tujuan sekunder
dimana akuntansi manajemen bertujuan untuk membantu manajemen dalam
melaksanakan fungsi perencanaan, membantu manajemen dalam
menjawab masalah bidang organisasi, membantu manajemen dalam
melaksanakan fungsi pengendalian manajemen, membantu manajemen
dalam melaksanakan system kegiatan manajemen.
3. Akuntansi Lingkungan
Akuntansi Lingkungan sebagai akuntansi yang didalamnya terdapat
proses identifikasi, pengukuran, dan alokasi biaya lingkungan, dimana biaya-
biaya lingkungan tersebut diintegrasikan dalam pengambilan keputusan
bisnis, dan selanjutnya dikomunikasikan kepada para stakeholders.
Akuntansi Lingkungan (Environment Accounting) adalah biaya-biaya
lingkungan yang dimasukkannya ke dalam praktik akuntansi perusahaan
atau lembaga pemerintah. Sedangkan, menurut Badan Perlindungan
Lingkungan Amerika Serikat atau United States Environment Protection
Agency (US EPA), akuntansi lingkungan merupakan fungsi yang
menggambarkan biaya-biaya lingkungan yang harus diperhatikan oleh
pemangku kepentingan perusahaan didalam pengidentifikasian cara-cara
yang dapat mengurangi atau menghindari biaya-biaya pada waktu yang
bersamaan dengan usaha memperbaiki kualitas lingkungan. Oleh karena itu,
akuntansi lingkungan mempunyai pengertian yang sama dengan akuntansi
biaya lingkungan yaitu sebagai penggabungan informasi manfaat dan biaya
10
lingkungan ke dalam praktik akuntansi perusahaan atau pemerintah dengan
mengidentifikasikan cara dapat mengurangi atau menghindari biaya
perbaikan.
Menurut Ikhsan (2009:27)tujuan dan maksud dikembangkannya
akuntansi lingkungan yaitu sebagai berikut :
a. Akuntansi lingkungan merupakan alat manajemen lingkungan,sebagai
alat manajemen lingkungan. Akuntansi lingkungan digunakan untuk
menilai keefektifan kegiatan konservasi lingkungan. Data akuntansi
lingkungan juga digunakan untuk menentukan biaya fasilitas
pengelolaan lingkungan, biaya keseluruhan konservasi lingkungan
dan juga investasi yang diperlukan untuk kegiatan pengelolaan
lingkungan.
b. Akuntansi lingkungan sebagai alat komunikasi dengan masyarakat,
sebagai alat komunikasi publik, akuntansi lingkungan digunakan untuk
menyampaikan dampak negatif lingkungan, kegiatan konservasi
lingkungan dan hasilnya kepada publik. Tanggapan dan pandangan
masyarakat digunakan sebagai umpan balik untuk mengubah
pendekatan perusahaan dalam pelestarian atau pengelolaan
lingkungan.
Guna mencapai keberhasilan dalam penerapan akuntansi lingku
ngan, maka langka pertama yang perlu di perhatikan oleh manajemen
perusahaan adalah adanya kesesuaian antara evaluasi yang dibuat
perusahaan terhdap dampak lingkungan yang ditimbulkan. Langkah kedua
menentukan apa yang menjadi target perusahaan dengan cara
mengidentifikasikan factor-faktor utama yang berdampak pada lingkungan
11
perusahaan serta menyusun suatu perencanaan untuk mengurangi dampak
lingkungan.Akuntansi lingkungan (environmental Accounting atau EA)
merupakan istilah yang berkaitan dengan dimasukannya biaya lingkungan
(environmental costs) ke dalam prakter akuntansi perusahaan atau lembaga
pemerintah. Biaya lingkungan adalah yang timbul dari sisi keuangan
maupun non keuangan yang harus dipikul sebagai akibat dari kegiatan yang
mempengaruhi kualitas lingkungan.(Burhany,2012).
“Fungsi penting akuntansi lingkungan adalah untuk menyajikan biaya-
biaya lingkungan bagi para stakeholders perusahaan, yang mampu
mendorong pengidentifikasian cara-cara mengurangi atau menghindari
biaya-biaya ketika pada waktu yang bersamaan, perusahaan sedang
memperbaiki kualitas lingkungan.”
Bedan Perlindungan (EPA) menambahkan lagi bahwa istilah
akuntansi lingkungan dibagi menjadi dua dimensi utama. Pertama,akuntansi
lingkungan merupakan biaya yang secara secara langsung berdampak pada
perusahaan secara menyeluruh ( dalam hal ini disebut dengan istilah “ Biaya
Pribadi”). Kedua, Akuntansi lingkungan juga meliputi biaya-biaya individu,
masyarakat maupu lingkungan suatu perusahaan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
Sistem akuntansi lingkungan terdiri atas lingkungan akuntansi
konvesional dan akuntansi ekologis. Akuntansi lingkungan konvesional
mengukur dampak-dampak dari lingkungan alam pada suatu perusahaan
dalam istilah-istilah keuangan. Sedangkan akuntansi ekologis mencoba
untuk pengukuran dilakukan dalam bentuk unit fisik( pemakaian energy
12
dalam kolojoule, dll), akan tetapi standar pengukuran yang digunakan bukan
dalam bentuk satuan keuangan.
Sedangkan lingkup akuntansi lingkungan dibagi dua bagian. Bagian
pertama didasarkan pada kegiatan akuntansi lingkungan suatu perusahaan
baik secara nasional maupun regional. Bagian kedua, berkaitan dengan
akuntansi lingkungan untuk perusahaan-perusahaan dan organisasi lainnya.
Pada dasarnya penjelasan mengenai konsep akuntansi lingkungan
harus mengikuti beberapa factor berikut, antara lain:
1. Biaya konservasi lingkungan (diukur menggunakan nilai satuan uang).
2. Keuntungan konservasi lingkungan ( diukur dengan unit fisik ).
3. Keuntungan ekonomi dari kegiatan konservasi lingkungan (diukur
dengan nilai satuan uang/rupiah ).
4. Akuntansi Biaya Lingkungan
Akuntansi Biaya lingkungan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan
berhubungan dengan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dan
perlindungan yang dilakukan. Biaya lingkungan mencakup bak biaya
internal (berhubungan dengan pengurangan proses produksi untuk
mengurangi dampak lingkungan) maupun eksternal berhubungan
dengan perbaikan kerusakan akibat limbah yang ditimbulakan
(Susenohaji,2002).
Biaya-biaya yang terdapat dalam akuntansi biaya lingkungan:
a. Biaya pemeliharaan dan penggantian dampak akibat limbah dan
gas buangan (waste and emmision treatment), yaitu biaya yang
13
dikeluarkan untuk memelihara, memperbaiki, mengganti
kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh limbah perusahaan.
b. Biaya pencegahan dan pengelolaan lingkungan (prevention and
envirnmental management) adalah biaya yang dikeluarkan untuk
mencegah dan mengelola limbah untuk menghindari kerusakan
lingkungan.
c. Biaya pembelian bahan untuk bukan hasil produksi (material
purchase value of non product) merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk membeli bahan yang bukan hasil produksi
dalam rangka pencegahan dan pengurangan dampak limbah dari
bahan baku produksi.
d. Biaya pengelolaan untuk produk(processing cost of non product
output) ialah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
pengelolaan bahan yang bukan hasil produksi.
e. Penghematan biaya lingkungan(enviromental revenue)
merupakan penghematan biaya atau penambahan penghasilan
perusahaan sebagai akibat dari pengeloaan lingkungan.
B. Pengelolaan
1. Definisi Pengelolaan
Menurut Balderton (dalam Adisasmita, 2011), istilah pengelolaan
sama dengan manajemen yaitu menggerakan, mengorganisasikan, dan
mengarahkan usaha manusia untuk memanfaatkan secara efektif material
dan fasilitas untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut (Suharsimi
Arikunto, 2012) “Pengelolaan” dapat disamakan dengan manajemen, yang
14
berarti pulapengaturan atau pengurusan. Banyak orang yangmengartikan
manajemen sebagai pengaturan, pengelolaan, dan pengadministrasian,dan
memang itulah pengertian yang populer saat ini. Pengelolaan diartikan
sebagaisuatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh
sekelompok orang untukmelakukan serangkaian kerja dalam mencapai
tujan tertentu.
Griffin 2012 Mendefinisikan pengelolaan/manajemen adalah suatu
proses perencanaan dan pengambilankeputusan, pengorganisasian,
memimpin dan pengendalian organisasi manusia,keuangan, fisik dan
informasi sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi secaraefisiensi
dan efektif. Nanang Fattah, (2013) berpendapat bahwa dalam
prosesmanajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh
seorang manajer ataupimpinan, yaitu perencanaan (planning),
pengorganisasian (organising), pemimpin(leading), dan pengawasan
(controlling). Oleh karena itu, manajemen diartikansebagai proses
merencanakan, mengorganising, memimpin, dan mengendalikanupaya
organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai
secaraefektif dan efisien.
Secara umum pengelolaan merupakan kegiatan merubah sesuatu
hingga menjadi baik berat memiliki nilai-nilaiyang tinggi dari semula.
Pengelolaan merupakan istilah yang dipakai dalam ilmu manajemen.
Secara etomologi istilah pengelolaan berasal dari kata,kelolah. (to manage)
dan biasanya merujuk pada proses mengurus atau menangani sesuatu
untuk mencapai tujuan tertentu.
15
Pendapat Pamudji diatas mengenai pengelolaan terlihat menitik
beratkan pada dua factor penting yaitu.
a. Pembangunan sebagai pembangunan yang merubah sesuatu
sehingga menjadi baru dan memiliki nilai yang lebih tinggi.
b. Pengelolaan sebagai pembaharuan yaitu usaha untuk memelihara
sesuatu agar lebih cocok dengan kebutuhan-kebutuhan.
2. Fungsi pengelolaan
Bedasarkan fungsi manajemen (pengelolaan) di atas secara garis
besar dapatdisampaikan bahwa tahap-tahap dalam melakukan manajemen
meliputi:perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
Fungsi-fungsi manajemen tersebut bersifat universal, di mana saja dan
dalam organisasi apa saja.Namun, semuanya tergantung pada tipe
organisasi, kebudayaan dan anggotanya.Pada penelitian ini, peneliti
cenderung berpedoman pada pendapat Terry dalam TheLiang Gie (2011:),
yang menyatakan bahwa kegiatan atau fungsi manajemen,meliputi:
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pengarahan(actuating), dan pengawasan (controlling).
a. Perencanaan (Planning)
Menurut Sutarno NS (2011), perencanaan diartikansebagai
perhitungan dan penentuan tentang apa yang akan dijalankan
dalam rangkamencapai tujuan tertentu, dimana menyangkut tempat,
oleh siapa pelaku itu ataupelaksana dan bagaimana tata cara
mencapai itu.
16
b. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian merupakan pengelompokan kegiatan-
kegiatan penugasankegiatan-kegiatan penyediaan keperluan,
wewenang untuk melaksanakankegiatannya.
c. Pengarahan (Actuating)
Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang
lain mengikutikeinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi
atau kekuasaan jabatan secaraefektif dan pada tempatnya demi
kepentingan jangka panjang perusahaan.
d. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah kegiatan membandingkan atau mengukur
yang sedang atausudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma
standar atau rencana-rencana yangsudah ditetapkan sebelumnya
(Sutarno NS, 2011).
3. Tujuan Pengelolaan
Tujuan pengelolaan adalah agar segenap sumber daya yang ada
seperti, sumber daya manusia, peralatan atau sarana yang ada dalam
suatu organisasi dapat digerakan sedemikian rupa, sehingga dapat
menghindarkan dari segenap pemborosan waktu, tenaga dan materi
guna mencapai tujuan yang diinginkan. Pengelolaan dibutuhkan dalam
semua organisai, karna tampa adanya pengelolaan atau manajemen
maka semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan sangat
sulit.
17
C. Manajemen Lingkungan
Manajemen lingkungan sangat dibutuhkan untuk dipelajari dan
diterapkan dalam kehidupan saat ini karena banyaknya dampak lingkungan
yang dapat menjadikan lingkungan berkurang atau bahkan atau bahkan rusak
dalam segi peruntukkannya. Dalam manajemen lingkungan perlu
didefinisiskan terlebih dahulu agar dapat memahami sehingga mampu
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka mencegah terjadinya
kerusakan lingkungan.Untuk menjelaskan definisi manajemen lingkungan, kita
lihat definisi manajemen secara umumsebagai berikut :
Manajemen menurut pengertian Stoner & Wankel (2012) adalah
proses merencanakan,mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan usaha-
usaha anggota organisasi dan prosespenggunaan sumber daya organisasi
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang sudah ditetapkan. Sedangkan
menurut Terry (2011) manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari
kegiatanmerencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan sumber daya
manusia dan sumber daya lain untukmencapai tujuan yang telah
ditetapkan.manajemen adalah sekumpulan aktifitas yang
disengaja(merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan) yang terkait
dengan tujuan tertentu. lingkungan menurut definisi umum yaitu segala
sesuatu disekitar subyek manusia yang terkait denganaktifitasnya. Elemen
lingkungan adalah hal-hal yang terkait dengan: tanah, udara, air, sumberdaya
alam, flora, fauna, manusia, dan hubungan antar faktor-faktor tersebut. Titik
sentral isu lingkungan adalah manusia. Jadi manajemen lingkungan bisa
diartikan sekumpulan aktifitas merencanakan,mengorganisasikan, dan
18
menggerakkan sumber daya manusia dansumber daya lain untuk
mencapaitujuan kebijakan lingkungan yang telah ditetapkan.
Manajemen lingkungan adalah aspek-aspek dari keseluruhan fungsi
manajemen (termasukperencanaan) yang menentukan dan membawa pada
implementasi kebijakan lingkungan (BBS 7750, dalamISO 14001 oleh Sturm,
2012).Manajemen lingkungan selama ini sebelum adanya ISO 14001 berada
dalam kondisi terpecah-pecahdan tidak memiliki standar tertentu dari satu
daerah dengan daerah lain, dan secara internasional berbedapenerapannya
antara negara satu dengan lainnya. Praktek manajemen lingkungan yang
dilakukan secarasistematis, prosedural, dan dapat diulang disebut dengan
sistem manajemen lingkungan (EMS).Menurut ISO 14001 (ISO 14001, 2012),
sistem manajemen lingkungan (EMS) adalahbagian dari sistem manajemen
keseluruhanyang berfungsi menjaga dan mencapai sasaran kebijakan
lingkungan. Sehingga EMS memiliki elemen yaitu pernyataan kebijakan
lingkungan dan merupakan bagian dari sistem manajemen perusahaanyang
lebih luas.Berdasarkan cakupannya, terdapat pendapat yang membagi
manajemen lingkungan dalam 2 macamyaitu:
1. Lingkungan internalyaitu di dalam lingkungan pabrik / lokasi fasilitas
produksi. Yaitu yang termasukdidalamnya kondisi lingkungan kerja,
dampak yang diterima oleh karyawan dalam lingkungankerjanya,
fasilitas kesehatan, APD, asuransi pegawai, dll.
2. Lingkungan eksternalyaitu lingkungan di luar lokasi pabrik / fasilitas
produksi. Yaitu segala hal yangdapat menimbulkan dampak pada
lingkungan disekitarnya, termasuk masyarakat di sekitar lokasipabrik,
dan pihak yang mewakilinya (Pemerintah, pelanggan, investor/pemilik).
19
Aktifitas yang terkaityaitu komunikasi dan hubungan dengan
masyarakat, usaha-usaha penanganan pembuangan limbah kesaluran
umum, perhatian pada keseimbangan ekologis dan ekosistem di
sekitar pabrik, dll.
Yang dimaksud dengan lingkungan pada tulisan ini adalah yang
dicakup dalam sistem manajemenlingkungan ISO 14001, yaitu yang berkaitan
dengan lingkungan internal dan eksternal.Elemen pokok manajemen
lingkungan sesuai dengan definisi diatas terkait dengan aspek lingkungandan
dampak lingkungan. Adapun aspek lingkungan dan dampaklingkunganya
adalah sebagai berikut:
1. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan didefinisikan adalah elemen dari aktifitas
organisasi, produk dan jasa yang dapatberinteraksi dengan
lingkungan. Contoh : konsumsi air, pengeluaran zat beracun ke udara
(GEMI, 2013).Elemen dari aktifitas, produk, atau jasa perusahaan
yang mengakibatkan atau dapat mengakibatkandampak lingkungan
(EPA, 2011).Atau dapat dikatakan bahwa aspek lingkungan dalam
diagram input-output proses produksi adalah semuaelemen yang
termasuk dalam non-produk atau by-produk.Contoh kriteria aspek
lingkungan dari Acushnet (EPA,2011):
1. Biaya pembuangan limbah
2. Dampak pada kesehatan manusia
3. Biaya material
4. Tingkatan toksisitas
5. Konsumsi energy
20
6. Dampak pada sumberdaya, seperti buruh
7. Dll.
2. Dampak Lingkungan
Dampak lingkungan didefinisikan sebagai interaksi aktual
dengan atau memberi dampak padalingkungan (EPA,2011).Adalah
setiap perubahan pada lingkungan, apakah menguntungkan atau
merugikan, secara keseluruhanatau sebagian yang diakibatkan dari
aktifitas organisasi, produk atau jasanya. (GEMI, 2013).Antara aspek
dan dampak lingkungan terdapat hubungan sebab-akibat, dimana
dampak lingkunganberasal dari aspek lingkungan, namun aspek
lingkungan tidak selalu berdampak lingkungan (EPA, 2011).Untuk
mengukur aspek dan dampak lingkungan ini dilakukan bermacam
metoda. Salah satunya adalahmetoda 6 langkah pemetaan proses
EPA (2011).
D. Sistem Manajemen Lingkungan
Sistem Manajemen Lingkungan adalah sistem pengelolaan lingkungan
yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan sistem manajemen terpadu di
rumah sakit yang meliputi pendekatan struktur organisasi, kegiatan
perencanaan, pembagian tanggung jawab dan wewenang, praktikmenurut
standar operasional, prosedur khusus, proses berkelanjutan dan
pengembangan sumber daya manusia untuk mengembangkan, menerapkan,
mencapai, mengkaji, mengevaluasi, dan mensinergikan kebijakan lingkungan
dengan tujuan rumah sakit. (Wiku Adisasmito 2014).
Berbagai manfaat yang bisa didapat apabila menerapkan sistem
manajemen lingkungan rumah sakit adalah yang terpenting perlindungan
21
terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dengan mengikuti prosedur
yang ada dalam sistem manajemen lingkungan rumah sakit, maka sekaligus
akan membantu dan mematuhi peraturan perundang-undangan dan sistem
manajemen yang efektif (Wiku Adisasmito, 2014).
Konsep manajemen lingkungan rumah sakit di Indonesia telah dikenal
sejak lama sebagai bagian dari rutinitas internal kegiatan rumah sakit. Aplikasi
konsep tersebut pada banyak rumah sakit dilaksanakan melalui praktik-praktik
sanitasi lingkungan, seperti pencegahan nfeksi nosokomial, penyehatan ruang
dan bangunan, pengendalian vektor, dan pengolahan limbah rumah sakit
(Wiku Adisasmito, 2014).
Pengelolaan limbah rumah sakit merupakan bagian dari kegiatan
penyehatan lingkungan rumah sakit yang bertujuan untuk melindungi
masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah
rumah sakit. Upaya pengelolaan limbah rumah sakit dapat dilaksanaan
dengan menyiapkan perangkat lunaknya yang berupa peraturan, pedoman
dan kebijakan yangmengatur pengelolaan dan peningkatan kesehatan di
lingkungan rumah sakit (Wiku Adisasmito, 2014).
1. Konsep Pengelolaan Lingkungan
Berbagai konsep tentang pengelolaan lingkungan mempunyai arti
dan tujuan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan
dengan menghasilkan limbah yang ramah lingkungan dan aman bagi
masyarakat sekitar (Wiku Adisasmito, 2014: 9-12). Ada beberapa
konsep pengelolaan lingkungan, antara lain :
22
a. Reduksi Pada Sumber (Source Reduction)
Reduksi atau menghilangkan limbah dari sumber
dilaksanakan dalam suatu proses. Pelaksanaan dalam Source
Reduction meliputi modifikasi proses operasional, mendesain
ulang produk yang dihasilkan, substitusi bahan, peningkatan
kemurnian bahan, housekeeping yang baik dan perubahan
praktik manajemen, meningkatkan efisiensi dan perubahan
peralatan dan teknologi, serta pelaksanaan daur ulang.
b. Minimisasi Limbah
Minimisasi limbah merupakan suatu teknik yang
memfokuskan kegiatannya pada reduksi sumbernya ataupun
melakukan aktivitas daur ulang yang dapat mereduksi baik
volume ataupun toksisitas limbah yang dihasilkan. Minimisasi
limbah juga mencakup pengembangan proses produksi yang
lebih efisien.
c. Pengelolaan Kualitas Lingkungan Menyeluruh (Total Quality
Environmental Management/TQEM)
Pengelolaan Kualitas Lingkungan Menyeluruh (PKLM)
merupakan konsep yang mengawinkan ide dan Teknik
Manajemen Kualitas Menyeluruh (Total Quality Management)
dengan manajemen lingkungan.
2. Manfaat Sistem Manajemen Lingkungan
Dengan mengikuti prosedur yang ada dalam sistem manajemen
lingkungan rumah sakit, maka sekaligus akan membantu dalam
23
meatuhi peraturan perndang-undangan dan sistem manajemen yang
efektif (Wiku Adisasmito, 2014).
Menurut ISO 14001, Sistem Manajemen Lingkungan merupakan
bagian dari seri ISO 14000 yang merupakan suatu sistem yang
mengorganisasikan kebijakan lingkungan, perencanaan,
implementasi, pemeriksaan, tindakan koreksi dan tinjauan
manajemen perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan
lingkungan sehingga tercapai perbaikan lingkungan yang bersifat
terus-menerus atau berkesinambungan.
Sistem Manajemen Lingkungan merupakan suatu bagian dari
studi manajemen yang memasukkan unsur-unsur kepedulian
lingkungan dalam aktivitas sehari-hari, dan merupakan suatu proses
manajemen yang menekankan upaya peningkatan efisiensi
perusahaan dengan meminimalisasi keluaran limbah melalui proses
produksi atau teknologi bersih lingkungan.
Tujuan secara menyeluruh dari penerapan Sistem Manajemen
Lingkungan ISO 14001 sebagai standar internasional adalah untuk
mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran
yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi.
a. Manfaat terhadap lingkungan
Dampak positifterbesar terhadap lingkungan adalah
berkurangnya limbah yang berbahaya. Bukan hanya
pengelolaan limbah yang menjadi bagian utama dari sertifikasi
ISO, tetapi juga meminimalisasi limbah. Minimalisasi limbah
adalah langkah untuk masa depan dalam perlindungan
24
lingkungan dan berlaku baik untuk limbah yang berbahaya
atau tidak.
b. Pembentukan sistem pengelolaan yang efektif
Dengan adanya bermacam-macam tuntutan terhadap
perusahaan sehubungan dengan pengelolaan lingkungan
hidupdan sistem manajemen lingkungan, hal itu menuntut
perusahaan untuk melakukan pengelolaan dengan lebih efektif
sehingga mampu berkiprah dalam dunia peraturan
internasional.
c. Penurunan biaya
Dasar utama dalampenghematan baiaya adalah sedikitnya
bahan kimia dan limbah yang perlu ditangani atau dibersihkan.
Berkurangnya bahan kimia berarti berkurang pula penggunaan
bahan kimia yang berkualitas rendah, berkurang pula
tumpahan bahan kimia, yang berarti mengurangi jumlah
limbah yang berbahaya yang harus dilacak dan di buang.
E. Akuntansi Manajemen Lingkungan
Akuntansi manajemen lingkungan merupakan sub bagian dari akuntansi
lingkungan yang pada umumnya untuk menyediakan informasi dalam
pengambilan keputusan bagi suatu organisasi, walaupu informasi dihasilkan
untuk tujuan yang lain, seperti pelaporan eksternal (Ikshan,2009). Pandangan
bahwa akuntansi manajemen lingkungan secara dominan berhubungan
terhadap penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan internal yang
konsisten dengan definisi US EPA (1995),dimana US EPA menjelaskan
25
akuntansi manajemen lingkungan sebagai suatu “Proses pengidentifikasian,
pengumpulan, dan penganalisisan informasi tentang biaya-biaya dan kinerja
untuk membantu pengambilan keputusan organisasi”.
Akuntansi manajemen lingkungan adalah hal yang tidak terpisahkan dari
unsur manajemen perusahaan. Akuntansi manajemen lingkungan sendiri
merupakan proses mengidentifikasian, pengumpulan, perkiraan-perkiraan,
analisis, pelaporan dan pengiriman informasi tentang:
1. Informasi berdasarkan arus bahan dan energy
2. Informasi berdasarkan biaya lingkungan
3. Informasi lainnya yang terukur dibentuk berdasarkan akuntansi
manajemen lingkungan untuk pengambilan keputusan bagi
perusahaan.
Akuntansi manajemen lingkungan pada dasarnya lebih menekankan
pada akuntansi dari biaya-biaya lingkungan. Biaya lingkungan ini tidak hanya
mengenai informasi tentang biaya-biaya lingkungan dan informasi lainnya yang
terstruktur, akan tetapi juga tentang informasi material dan energiyang
digunakan. Akuntansi manajemen lingkungan saling terkait dan terfokus pada
arus nilai –nilai bahan dan energi. Konsep akuntansi manajemen lingkungan
digunakan untuk melakukan pemonitoran dan pengevaluasian informasi yang
terstruktur dari keuangan maupun akuntansi manajemen (dalam unit moneter )
serta timbal balik guna meningkatkan efisiensi pemanfaatan bahan-bahan
maupun energy, mengurangi risiko-risiko lingkungan dan memperbaiki hasil-
hasil dari manajemen perusahaan. Akuntansi Manajemen Lingkungan (EMA)
merupakan salah satu komponen akuntansi lingkungan.EMA mampu
memberikan informasi mengenai fisik dan moneter.Kedua informasi tersebut
26
dapat membantu rumah sakit untuk menentukan keputusan yang berkaitan
dengan lingkungan. Hal ini didukung oleh Burrit et al. (2012) dalam Burhany
(2015) yang menyatakan bahwa EMA memberi manfaat penting bagi
perusahaan (rumah sakit) berupa penyediaan informasi yang lengkap untuk
pengambilan keputusan. Burhany (2015) menambahkan informasi tersebut
dapat mengungkapkan peluang tersembunyi, seperti proses pengelolaan
limbah yang lebih baik, pengurangan konsumsi energi dan bahan, atau peluang
untuk daur ulang bahan. Oleh karna itu akuntansi manajemen lingkungan
bukan hanya suatu alat manajemen lingkungan diantara banyak alat-alat
lainnyan akan tetapi, akuntansi manajemen lingkungan adalah suatu himpunan
yang luas dari prinsip-prinsip dan pendekatan yang mempersiapkan arus
bahan-bahan, energy dan biaya (Ikhsan, 2013). Data dari akuntansi
manajemen lingkungan tidak hanya menyediakan data biaya yang penting bagi
manajemen saja, malainkan juga arus infomasi fisik seperti penggunaan bahan
baku. Akuntansi manajemen lingkungan memiliki dua (2) informasi, yaitu
informasi fisik dan informasi moneter (Ikhsan 2009).
1. Informasi Fisik atau Physical Accounting (berbasis pada material flow
balance procedure) Akuntasi manajemen lingkungan menetapkan
satu penekanan tertentu pada materi dan materi memandu biaya
karena:
a. Penggunaan energy, air dan materi, seperti halnya hasil dari
limbah dan emisi, secara langsung terkait pada banyak dampak
organisasi lingkungan mereka dan
b. Biaya pembelian materi merpakan satu pemicu biaya utama
pada beberapa organisasi.
27
2. Informasi moneter atau Monetary Accunting (berbasis pada Monetary
procedure) Akuntansi manajemen pada dasarnya lebih menekankan
pada biaya-biaya lingkungan.Biaya lingkungan dapat diklarifikasikan
menjadi empat kategori menurut ( Hansen dan women, 2011:413-
414) yaitu:
1. Biaya pencegahan lingkungan (Invironmentalprevention costs)
adalah biaya-biaya untuk aktifitas yang dilakukan untuk
mencegah produksinya limbah dan/atau sampah yang dapat
merusak lingkungan.
2. Biaya deteksi lingkungan (environmental detection costs)
adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk
menentukan bahwa produk, proses, aktivitas lain diperusahaan
telah memenuhi standar lingkungan yang berlaku atau tidak.
3. Biaya kegagalan internal lingkungan (environmental internal
failure costs) adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan
karna diproduksinya limbah dan sampah tetapi tidak dibuang
dilingkungan luar. Jadi, biaya kegagalan internal terjadi untuk
menghilangkan dan mengolah limbah dan sampah ketika
diproduksi.
4. Biaya kegagalan eksternal lingkungan (environmental external
failure costs) adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan
setelah melepas limbah atau sampah kedalam lingkungan.
Biaya kegagalan eksternal yang dierealisasi (realized external
failure costs) adalah biaya yang dialami dan dibayar oleh
perusahaan.
28
EMA telah dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan
akuntansimanajemen tradisional dalam hal kegiatan pengelolaan dan
keputusan yangmelibatkan isu-isu lingkungan seperti biaya lingkungan dan
dampak-dampaknya.Dalam prosedur pengambilan keputusan internal, praktik
akuntansi manajemenkonvensional mungkin tidak memberikan biaya
lingkungan yang memadai. Halini terjadi sebagai akibat dari kegagalan untuk
mengungkapkan beberapa biayalingkungan. Pengklasifikasian biaya secara
fungsional (biaya langsung, biayatenaga kerja langsung, dan biaya overhead)
menyebabkan biaya yang terkaitdengan lingkungan cenderung dimasukkan dan
tersembunyi di dalam biayaoverhead sehingga manajaer sulit untuk
menemukan dan melakukan pengendalianterhadapnya. Untuk itu timbullah
kebutuhan untuk mengadopsi EMA denganmembentuk manajemen baru dan
sistem akuntansi biaya lingkungan.
Akuntansi Manajemen Lingkungan memberi manfaaat penting bagi
perusahaan (rumah sakit) berupa penyediaan informasi yang lengkap untuk
pengambilan keputusan. Informasi tersebut dapat mengungkapkan peluang
tersembunyi, seperti proses pengelolaan limbah yang lebih baik, pengurangan
konsumsi energi, atau peluang untuk mendaur ulang. Dari perspektif
lingkungan, informasi ini juga dapat digunakan dalam pengembangan proses
yang lebih efisien yang mengarah ke inovasi, menemukan bahwa perusahaan
yang menyajikan informasi lingkungan dapat mengembangkan sistem
pengendalianinternal yang lebih baik dan mengarahkannya pada pengambilan
keputusan yanglebih baik pula (Burhany, 2015).
IFAC (2005) membagi tiga kegunaan dan manfaat EMA.
Pertama,compliance atau kepatuhan, di mana EMA bermanfaat untuk
29
mendukungperlindungan lingkungan melalui kepatuhan terhadap regulasi
lingkungan danpembuatan kebijakan lingkungan secara internal. Ini dapat
dilakukan dengan caramerencanakan dan mengimplementasikan investasi
yang dapat mengendalikanpolusi, mengganti bahan beracun, dan melaporkan
limbah dan emisi yangdihasilkan kepada regulator. Kedua, eco-efficiency, di
mana manfaat yangdiberikan adalah berupa dukungan secara simultan
terhadap pengurangan biayadan dampak lingkungan melalui penggunaan
energi, airdan bahan yang lebihefisien dalam operasi dan produk perusahaan.
Wujudnya adalah denganmelakukan penelusuran aliran energi, air, bahan dan
limbah secara akurat,merencanakan dan mengimplementasikan energi, air dan
bahan yang efisien, sertamenetapkan jumlah pengembalian investasi tahunan
dari aktivitas eco-efficiency.Ketiga, strategic position, di mana manfaatnya
adalah berupa dukungan dalamevaluasi dan implementasi program yang ramah
lingkungan dan efektif dalam halbiaya untuk menjamin posisi strategis
perusahaan dalam jangka panjang. Ini dapatdilakukan dengan cara bekerja
sama dengan pemasok untuk mendesain produkdan jasa bagi green market,
menaksir biaya internal dari regulasi yang mungkinmuncul di masa yang akan
datang, serta membuat pelaporan kepada stakeholdersseperti pelanggan,
investor dan masyarakat lokal.
30
F. Tinjauan Empiris
Tabel 2.1
Tinjauan Empiris
No
.
Nama tahunpenelitian
Judulpenelitian
Tehnik analisis data Hasilpenelitian
1. Sunarto, 2016 Manajemenlingkunganrumah sakitdalam rangkamewujudkanGreen Hospital
Analisis deskriptifyaitu jenis penelitianyang bertujuanmenjelaskanperumusan danimplementasi pilihansrtrategis melaluianalisis SWOT yangdihadapai rumahsakit
Bahwa rumahsakitpersahabatansedangmenerapkanprinsip-prinsipramahlingkunganuntukmewujudkangreenhospital,dengankeunggulanpendidikanramahlingkunganserta adanyataman terapidan releksasiyang di kenalsebagaitamanpenyembuhan.
2. ErfinsyaChristiantiMoedjanarko,2013
Pengelolaanbiayalingkungandalam upayaminimalisilimbah PTWONOSARIJAYASurabaya.
Pendekatan kualitatifdengan metodeinterview semisrtuktured,analisisdokumen, danobservasi lapangan.
Bahwapengelolaanbiayalingkungandalammendukungupayameminimalisilimbah.
31
3. Sanjaya ajimahardhika,2014
Analisisperilaku biayapengelolaanlimbah padaPT.Indoacidatama,tbkkabupatenkaranganyar
Menganalisis,menngidentifikasi, mengakui,pengukuran danpenyajian sertamengungkapkan biyalingkungan padalaporan keuangan.
Perusahandalammengakuibiayalingjkungandimaksudkandalam biyakomponenbiayaproduksidenganpertimbanganbahwa limbahtimbuklsebagaiakibat dariprosesproduksi
4. HY, Sri Widodo2015
Penerapanakuntansiterhadapmanajemenlingkunganpada rumahsakit diyogyakarta
Metode deskriptfkuantitatif denganteknik penghitunganskor penerapanakuntansimanajemenlingkungan dibagidengan skor ideal.
Penerapanakuntansiberpengaruhpositive dansignifikanterhadapmanajemenlingkungadenganmenunjukkanpresentaseyang tinggiyaitu 81.79%denganinterpetasibahwa rumahsakit telahmelakukanpencatan danmenghitunginformasiyangberkaitandenganlingkungan.
32
5. Atik Mawarni,2013
AnalisispengelolaanLinen diInstalasi rawatinap RSPermata BundaPurwodadi
Deskriptif eksploratifdengan pendekatancross sectional.
Meneunjukanbahwaperencanaanperamalankebutuhanlinien belumbaik karenadilakukanberdasarkanasumsi linenyang hilangatau rusak.
G. Kerangka Pikir
Akutansi memberikan manfaat penting bagi manajemen berupa
penyediaan informasi yang lengkap untuk pengambilan keputusan. Beberapa
penelitian empiris menemukan bahwa implementasi akuntansi berhubungan
atau berpengaruh positif terhadap manajemen lingkungan.
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
H. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masala yang akan
diteliti dan akan dibuktikan kebenarannya
H1: “Diduga Bahwa Akuntansi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Pengelolaan Manajemen Lingkungan Rumah Sakit Umum Kota
dompu”
Akuntansi Pengelolaan ManajemenLingkungan
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Sumber Data
Jenis penelitian ini adalah penelitia kuantitatif atau menggunakan
pendekatan kuantitatif karena penelitian ini menggunakan angka-angka, hal ini
sesuai dengan pendapatan sugiyono (2012) menjelaskan bahwa ciri penelitian
kuantitatif baik dalam proses maupun hasil penelitian menghadapi dalam
bentuk angka-angka.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum Kota Dompu yang
terletak pada Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB).Rencana penelitian ini akan dilakukan 2 (dua) bulan.
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
a. Definisi Operasional
1. Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, mengklarifikasi, meringkas,
mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang
berhubungan dengan keuangan. Fungsingnya adalah untuk
memberikan informasi kuantitatif, terutama keuangan di alam, tentang
entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk berguna dalam pengambilan
keputusan ekonomi, dalam membuat pilihan yang antara kursus
alternative tindakan”.Variabel Akuntansi diukur dengan skala likert 1-5.
2. Pengelolaan sama dengan manajemen yaitu menggerakan,
mengorganisasikan, dan mengarahkan usaha manusia untuk
memanfaatkan secara efektif material dan fasilitas untuk mencapai
34
suatu tujuan. Variabel manajemen lingkungan diukur dengan skala likert
1-5.
3. Manajemen lingkungan adalah aspek-aspek dari keseluruhan fungsi
manajemen (termasuk perencanaan) yang menentukan dan membawa
pada implementasi kebijakan lingkungan (BBS 7750, dalam ISO 14001
oleh Sturm, 2012).
4. Akuntansi Manajemen lingkungan merupakan sub bagian dari akuntansi
lingkungan yang pada umumnya untuk menyediakan informasi dan
pengambilan keputusan bagi suatu organisasi, walaupun informasi
dihasilkan untuk tujuan yang lain, seperti pelaporan eksternal.
b. Pengukuran
Dalam penelitian ini skala pengukuran yang di gunakan adalah skalal
ikert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur pendapat
dan persepsi seseorang atau sekelompk orang mengenai suatu gejala.
Tabel2.2
SkalaLikert
Sangatsetuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
TidakSetuju (TS) 2
Sangattidaksetuju (SS) 1
35
D. Populasi Dan Sampel
a. Populasi
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah responden
yang bekerja dirumah sakit umum kota dompu. Karakteria:
1. Pegawai keuangan yang kerja dirumah sakit dompu
2. Pegawai yang kerja pada bagian pengelolaan lingkungan
b. Sampel
Dalam penelitian ini menggunakan Purpsive Sampling. Metode ini
dilakukan dengan memilih responden yang bersedia untuk mengisi
kuesioner. Dari 99 responden terdapat 50 Responden yang bersedia
mengisi kuesioner.
E. Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Penelitian kepustakaan (ribrary research), yaitu penelitian yang dilakukan
dengan jalan mengadakan telaan secara langsung terhadap beberapa buku
sebagai bahan pustaka, serta karangan ilmiah yang erat kaitannya dengan
masalah diatas.
2. Penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan
dengan peninjauan secara langsung kepada objek penelitian yang telah
ditetapkan.
Untuk mengumpulkan data lapang yang diperlukan, digunakan
teknik/metode, sebagai berikut:
a. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara member berbagai pertanyaan tertulis kepada responden
36
untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan
untuk mengumpulkan data dari para responden yang telah
ditentukan.
b. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung
terhadap objek penelitian dengan membuat suatu konsep mengenai
masalah yang berhubungan denganjudul penelitian.
F. Metode Analisis
1. Uji Asumsi Klasik
a. Normalitas
Adalah sebuah ujian yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai
sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah
sebaran data tersebut berdistribusi normal atau tidak.
b. Heterskedastisitas
Adalah ujian yang menilai apakah ada ketidaksamaan variabel
dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi liniear.
2. Uji Regresi
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistic
deskriftif dan analisisr egresi linear sederhana antara lain:
Analisis statistic deskriftif adalah statistic yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsika atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagai adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono 2014). Analisis
37
regresi pada penelitian ini menjelaskan nilai minimum, maximum, rata-rata
dan standardiviasi dari setiap variabel yang di analisis.
Menurut sugiyono 2014, persamaan regresi dapat digunakan melalui
prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai independen
dimanipulasi (diubah-ubah). Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk
menguji hipotesis dalam penelitianini. Analisis kuantitatif memberikan
gambaran tentang hubangan antara akuntansi dengan pengelolaan
manajemen lingkungan di Rumah Sakit Kota Dompu dengan menggunakan
rumus:
= + +……+ e
Keterangan :
Y = Pengelolaan manajemen lingkungan
X = Akuntansi
a = Kostanta
b = Koefisien Regresi
e = Eror
38
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Lokasi, Tipe Dan Fasilitas Layanan RSUD Kabupaten Dompu
RSUD Kabupaten Dompu dididrikan pada tahun 1945 dengan nama
balai pengobatan pada tahun 1970 diambil alih oleh pemerintah daerah
dan sampai sekarang. Baru tahun 1998 RSU ditetapkan kelas C dengan
jumlah tempat tidur 67 buah dan mempunyai lahan 2 hektar dengan luas
bangunan 15,553.80 m2. Tahun 2001 sampai sekarang rumah sakit
kabupaten dompu mulai melakukan pengembangan peningkatan baik fisik
maupun sarana kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
RSUD Kabupaten Dompu terletak pada lokasi yang strategis,
berada ditengah-tengah jantung kota Dompu sehingga dapat diakses oleh
masyarakat kabupaten Dompu di berbagai penjuru kecamatan, dalam
landscape Pulau sumbawa juga Kabupaten Dompu termasuk RSUD di
dalamnya terletak pada tengah-tengah wilayah pulau sumbawa dan diapit
oleh dua Kabupaten/Kota sebelah barat ada Kabupaten dan Kota Bima,
sebelah timur ada kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat
dengan gambaran ini tentu memudahkan berbagai masyarakat yang
wilayahnya dekat dengan Kabupaten Dompu mengakses layanan
kesehatan pada RSUD Dompu.
Nama RS: Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu (RSUD)
Alamat RS: Jln.Kesehatan No.01 Dompu-NTB
39
Telpn/fax: (0373) 21411
Email: [email protected]
Type : Type C
Status : RSUD milik Pemda
Pemilik : PEMDA Kabupaten Dompu
Direktur : Dr. H. AHMAD FAIZAL, Spa
RSUD Kabupaten Dompu mempunyai layanan pada 5 spesialis
dasar sehingga dapat dikatagorikan sebagai rumah sakit tipe C, dengan
174 Tempat Tidur. Fasilitas pelayanan yang sudah dapat diberikan di
RSUD Kabupaten DOMPU adalah meliputi:
a. Pelayanan 24 jam pada Instalasi Gawat Darurat – IGD.
b. Pelayanan rawat jalan dapat dilaksanakan melalui pelayanan
poli yaitu : PoliUmum, Poli Bedah, Poli Penyakit Dalam, Poli
Kebidanan dan Kandungan, Poli THT, Poli Gigi, Poli Mata
serta fisiotherapy.
c. Pelayanan Rawat Inap, yaitu pelayanan pada Sal Dalam, Sal
Bedah, Sal Anak, Kamar Bersalin, ICU, NICU dan VIP.
Jumlah TT (Tempat Tidur).
d. Pelayanan Penunjang Medik,
2. Kegiatan Layanan Unggulan Badan Layanan Umum RSUD Kabupaten
Dompu
Beberapa kegiatan layanan unggulan yang merupakan program
startegis RSUD Kabupaten Dompu adalah sebagai berikut :
40
a. Unit Gawat Garurat yang dilengkapi dengan berbagai
peralatan kesehatan serta ketersediaan Dokter, serta
paramedis yang berjaga selama 24 Jam, untuk memberikan
layanan yang sifatnya emergenci pada kesempatan pertama
bagi masyarakat/pasien sebelum dilakukan tindakan medis
lanjutan.
b. Membuka instalasi rawat Jalan dengan berbagai layanan
antara lain, Poli Umum, Poli Bedah, Fisioterapi, Poli Anak,
Poli Kandungan, Poli Gigi, Poli Mata Poli THT, yang siap
melayani masyarakat yang membutuhkan asuhan Rawat
jalan.
c. Rawat Inap, yang tersedia mulai dari kelas 3, kelas, 2, Kelas
1 dan Vip yang dilengkapi berbagai fasilitas sesuai dengan
kelasnya sebagai sarana pemberian asukan keperawatan
kesehatan bagi masyarakat sehingga dapat memulihkan
kesehatannya.
d. Instalasi-intalasi lain seperti, Radiologi, laboratorium, Kamar
Operasi yang juga siap memberikan layanan kesehatan
sesuai kebutuhan.
3. Visi, Misi Dan Budaya RSUD
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten DOMPU sebagai Badan
layanan Umum Daerah (BLUD), mempunyai Visi yaitu: “Pelayanan
Kesehatan Yang Prima Secara Profesional”.
41
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas, Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten DOMPU merumuskan 4 hal sebagai Misi Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten DOMPU yang meliputi:
b. Memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat
transparan dan bermutu
c. Memberikan pelayanan kesehatan dengan rasa aman dan
nyaman dilingkungan rumah sakit, serta terjangkau oleh
masyarakat /pelanggan
d. Meningkatkan Sumber Daya Manusia baik kualitas maupun
kuantitas
e. Menjadi pusat rujukan sarana kesehatan Kabupaten Dompu
Untuk lebih efektif penerapan dari perwujudan Visi dan Misi Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu, maka seluruh komponen yang
ada dirumah sakit umum daerah kabupaten Dompu, mulai dari jajaran
Manajemen, Komite Medik (Dokter) unit pelayanan, unit keperawatan dan
unit penunjang pelayanan lainnya, berkomitmen menciptakan dan
semaksimalmungkin menerapkan Budaya Kerja sesuai dengan Motto
Rumah Sakit Umum Daerah Dompu yaitu IKHLAS BERAMAL yang
mempunyai arti sebagai berikut:
a. Indah : Penampilan Rumah Sakit yang indah, dan tertata rapi
b. Kasih Sayang : Memberikan pelayanan kesehatan dengan
penuh kasih sayang
c. Harmonis : Hubungan antar/inter rumah sakit yang penuh
kebersamaan
42
d. Lestari : Segala sarana dan prasarana yang terdapat pada
rumah sakit, Dirawat dan dijaga keutuhannya.
e. Aman : Menjamin keamanan setiap pasien/keluarga pasien
dilingkungan rumah sakit.
f. Sehat : Merupakan institusi yang menjunjung tinggi
kesehatan yang didukung oleh kebersihan.
g. Bersih dan Bermutu : Semua jenis pelayanan adalah
pelayanan yang terbaik sesuai dengan keberadaan
sumberdaya manusia (SDM) rumah sakit,
h. Ramah : Dalam pelayanan pasien dengan keramahan dan
kasih sayang
i. Maksimal : Usaha yang maksimal dalam bentuk
kesembuhan pasien merupakan tujuan dari semua
pelayanan.
4. Susunan Jabatan Pengelolaan BLUD
1. Susunan Organisasi Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Dompu Terdiri Dari :
a. Unsur Pimpinan adalah Direktur, membawahi Kelompok
Jabatan Fungsional, 1 (satu) Kepala Bagian dan 3 (tiga) Kepala
Bidan.
b. Kepala Bagian Tata Usaha membawahi 3 (tiga) Sub Bagian
terdiri dari : Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian, Sub
Program dan Pelaporan, dan Sub Bagian Keuangan.
43
c. Kepala Bidang Pelayanan membawahi 2 (dua) Seksi yang
terdiri dari : Seksi Asuhan Keperawatan Pasien dan Seksi
Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan Pasien.
d. Kepala Bidang Pengembangan membawahi 2 (dua) Seksi yang
terdiri dari : Seksi Pendidikan dan Pelatihan dan Seksi
Pemasaran dan Humas.
2. Uraian Tugas dan Fungsi Direksi RSU Dompu
a) Bagian Tata Usaha
Mempunyai tugas melaksanakan Pembinaan
Administrasi, koordinasi, fasilitasi, yang berkaitan dengan
perencanaan dan pelaporan, Keuangan, Ketatausahaan,
Kepegawaian, RT/ Perlengkapan, Organisasi, Hukum dalam
rangka menunjang Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi
Umum dan Keuangan Rumah Sakit.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
pasal tersebut diatas Bagian Tata Usahan menyelenggarakan
fungsi :
1. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan rencana
program dan anggaran dan hukum .
2. Pelaksanaan urusan tata persuratan dan
kearsipan,rumah tangga/perlengkapan, kepegawaian
serta melakukan verifikasi Anggaran serta Akuntansi
keuangan .
3. Melakukan Evaluasi dan pelaporan program Rumah
Sakit .
44
b) Bidang Pelayanan Medis
Mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan
koordinasi, advokasi, fasilitasi dan bimbingan serta sosialisasi
pelayanan medis, penunjang medis, melakukan mengamatan
dan pengawasan penggunaan fasilitas, kegiatan pengelolaan
penerimaan pasien dan pemulangan pasien serta menyajikan
informasi manajemen kesehatan.
Dalam malaksanakan tugas Bidang Pelayanan Medis
menyelenggarakan fungsi : penyiapan rencana kebutuhan
pelayanan medis dan penunjang medis, penyiapan
pelaksanaan,pengawasan penggunaan fasilitas medis dan
penunjang medis, pengelolaan administrasi penerimaan
pemulangan pasien serta pengelolaan informasi manajemen
kesehatan.
Bidang Pelayanan Medis terdiri dari :
1. Seksi Pelayanan Medis dan Penunjang Medis
2. Seksi Manajemen Informasi Kesehatan
c) Bidang Keperawatan
Mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan,
koordinasi/advokasi, bimbingan tehnis/fasilitasi, kegiatan
keperawatan langsung pada pasien dalam rangka pelaksanaan
Asuhan Keperawatan, Pelayanan Keperawatan, Mutu
Keperawatan serta penyuluhan kesehatan pada pasien dan
keluarga.
45
Dalam melaksanakan tugas Bidang Perawatan
menyelenggarakan fungsi.
1. Penyusunan rencana kegiatan keperawatan pasien.
2. Pelaksanaan asuhan keperawatan kepada pasien .
3. Pemberian pelayanan keperawatan dan penyuluhan
kesehatan pada pasien.
4. Melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan
pelaksanaan mutu keperawatan.
d) Bidang Pengembangan
Mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan,
koordinasi/advokasi, bimbingan tehnis/fasilitasi pengembangan,
pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia, promosi
kesehatan, pengendalian, sosialisasi serta pemasaran.
Bidang Pengembangan mempunyai fungsi:
1. Pengelolaan dan pengembangan sumber daya
manusia kesehatan
2. Menyelenggarakan akreditasi,koordinasi dalam hal
pendidikan dan latihan tenaga kesehatan .
3. Penyelenggaraan sistim informasi pendidikan tenaga
kesehatan
e) Komite Medis
Tugas Komite Medis
1. Menyusun standar pelayanan medis dan membantu
pelaksanaannya .
46
2. Memantau pelaksanaan pelayanan medis oleh tenaga medis
sesuai profesi dan etika kedokteran .
3. Mengevaluasi program pelayanan medis yang dilaksanakan
oleh masing masing SMF
4. Meningkatkan mutu pelayanan dengan cara
mengembangkan program pelayanan, penelitian, pendidikan
dan pelatihan tenaga medis .
5. Membuat laporan berkala kepada direksi mengenai hasil
kegiatan komite medik serta saran saran untuk menjamin
mutu pelayanan medis yang profesional .
6. Komite medis mempunyai tugas membantu direktur
menyusun standar pelayanan pelaksanaan, pembinaan etika
profesi anggota staf medis fungsional.
7. Dalam melaksanakan tugasnya komite medis dapat di bantu
oleh panitia yang anggotanya terdiri dari staf medis
fungsional dan tenaga medis lainnya secara ex- officio
8. Panitia adalah kelompok kerja khusus di dalam komite medis
yang dibentuk untuk mengatasi masalah khusus .
9. Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat diatas ditetapkan
oleh direktur.
5. Susunan Dewan Pengawas BLUD
Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Dompu terdiri dari :
a. Ketua Merangkap Anggota dan terdiri dari 4 (Empat) Anggota.
b. Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas adalah :
47
1) Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pengelolaan BLUD.
2) Memberikan pendapat dan saran kepada kepala daerah
mengenai Rencana Bisnis dan Anggaran yang diusulkan
oleh pejabat pengelola.
3) Mengikuti perkembangan kegiatan BLUD dan
memberikan pendapat serta saran kepada kepala daerah
mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi
pengelolaan BLUD.
4) Melaporkan kepada kepala daerah tentang kinerja
BLUD.
5) Memberikan nasehat kepada pejabat pengelola dalam
melaksanakan pengelolaan BLUD.
6) Melakukan evaluasi dan penilaian kinerja baik keuangan
maupun non keuangan, serta memberikan saran dan
catatan-catatan penting untuk ditindaklanjuti oleh pejabat
pengelola BLUD.
7) Memonitor tindak lanjut hasil evaluasi dan penilaian
kinerja.
B. Hasil Penelitian
1. Penerapan Prosedur Akuntansi Rumah Sakit Umum Kota Dompu
a. Akuntansi Rumah Sakit Umum Dompu
Akuntansi Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari
manajemen keuangan adalah salah satu sasaran pertama yang harus
48
diperbaiki agar dapat memberikan data dan informasi yang akan
mendukung para manajer rumah sakit dalam pengambilan keputusan
maupun pengamatan serta pengendalian kegiatan Rumah Sakit. Yang
menjadi kendala pada Rumah Sakit Swadana dan belum terpecahkan
sampai saat ini adalah Rumah Sakit melakukan dua sistem pencatatan
dan pelaporan yaitu yang berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim
(Accrual Basis) dan Basis Kas (Cash Basis) untuk memenuhi
ketentuan yang berlaku yang diharapkan dapat berjalan secara paralel,
independen dan tercipta mekanisme saling kontrol di antaranya
(kontrol internal), namun dirasakan menjadi beban petugas rumah
sakit.
Secara umum akuntansi tidak lepas dari biaya (cost), dengan
perhitungan biaya yang berbeda akan menghasilkan akuntansi biaya
yang berbeda pula serta berdampak pada pengambilan keputusan
yang berbeda. Dengan demikian untuk pengambilan keputusan yang
tepat serta keberhasilan perencanaan diperlukan sistem dan
pelaksanaan akuntansi Rumah Sakit secara optimal.Akuntansi ialah
system yang merupakan salah satu pokok kegiatan dalam manajemen
keuangan yang terdiri dari kegiatan mencatat, mengklasifikasikan dan
menyimpulkan semua transaksi dan kejadian dalam suatu organisasi
yang menyangkut keuangan, sehingga didapatkan suatu data atau
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Akuntansi memiliki kaitan yang erat dengan perjalanan sebuah
rekening untuk diakui dan diungkapkan dalam laporan keuangan.
Akuntansi sebagai metode untuk mengungkap dan menyajikan
49
perlakuan biaya yang berhubungan dengan pengelolaan manajemen
lingkungan memerlukan tahap-tahap standar akuntasi maupu
pernyataan akuntansi yang berlaku umum. Tahap-tahap akuntansi ini
meliputi : Identifikasi, pencatatan, penyajian. Analisis yang dilakukan
berikut ini akan membandingkan kembali tahap-tahap yang telah
dilakukan oleh rumah sakit umum dompu secara umum
Hasil akhir dari akuntansi adalah laporan keuangan yang
berbentuk:
1. Neraca (Balance sheet)
2. Laporan keuangan (Income statement)
3. Laporan perubahan keuangan.
b. Prosedur Rumah Sakit Dompu
Prosedur yang ada di rumah sakit umum dompu adalah prosedur
penerimaan pasien yang akan berkunjung ke poliklinik, unit rawat
jalan, unit gawat darurat ataupun yang akan dirawat adalah bagian
dari sistem prosedur pelayanan rumah sakit.
Disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang
pasien saat tiba di rumah sakit, sehingga sangat menentukan kesan
baik dan buruk dari rumah sakit tersebut.
c. Siklus Akuntansi rumah Sakit Dompu
Proses akuntansi yang dimulai dari identifikasi dan analisa
transaksi dan diakhiri dengan menyusun laporan keuangan disebut
siklus akuntansi. Produk utama yang dihasilkan dari siklus tersebut
berupa laporan keuangan. Tahap-tahap dalam siklus tersebut berupa
laporan keuangan. Siklus akuntansi merupakan rangkaian prosedur
50
kegiatan akuntansi selama satu periode, mulai dari pencatatan
transaksi pertama sampai dengen penyusunan laporan keuangan,
penutupan pembukuan secara keseluruhan, hingga pencatatan
transaksi periode selanjutnya.
Proses Akuntansi :
1. Pencatatan dan pengklasifikasi ( dalam Jurnal )
2. Peringkasan ( dalam akun buku besar )
3. Penyajian dalam bentuk laporan keuangan, laporan arus kas dan
laporan aktivitas organisasi.
Siklus Akuntansi adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3 Siklus akuntansi
d. Siklus Aktivits Rumah Sakit :
Rumah sakit juga mempunyai siklus aktivitas sebagai berikut :
melakukan tindakan –tindakan medis seperti pemeriksaan,
DOKUMENSUMBER
JURNAL
BUKU BESAR NERACA/DAFTARSALDO
PENYESUIAN
NERACA SALDOSETELAHPENYESUIAN
JURNALPENUTUP
LAPORANKEUANGAN
SIKLUSAKUNTANSI
51
pengobatan, dan perawatan kesehatan masyarakat. Secara lebih luas,
tergantung pada sumber daya yang dipunyai, sebuah rumah sakit
dapat mempunyai siklus aktivitas sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan
kepada umum
2. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan tenaga medis, ahli
dan para medis, baik yang diselenggarakan sendiri maupun
bersama dengan instansi lainnya,
3. Mengadakan dan melakukan penelitian.
e. Siklus Transaksi Rumah Sakit Umum Dompu
Tabel 2.4 Siklus Transakis Rumah Sakit
1. Siklus pendapatan terkait dengan pemberian jasa pelayanan
rumah sakit kepada pasien atau pihak lain dan penerimaan
pembayaran pasien atau tagihan dari pihak lain.
TRANSAKSI
SIKLUSPENDAPATANN
SIKLUSPENGELUARAN
SIKLUSPELAYANAN
SIKLUSKEUANGAN
SIKLUSPALORANKEUANGAN
LAPORANKEUANGAN
52
2. Siklus pengeluran terkait dengan pengadaan barang atau jasa
dari pihak lain dan pelunasan utang dan kewajibannya.
3. Siklus pelayanan terkait dengan tranformasi sumber daya rumah
sakit menjadi jasa pelayanan rumah sakit.
4. Siklus keuangan terkait dengan perlehan dan pengelolaan dana
modal dan sumber dana jangka panjang.
5. Siklus laporan keuangan tidak terkait dengan siklus operasi
sebagaimana empat siklus diatas. Siklus ini memperoleh data
operasi dan akuntansi yang lain dan memprosesnya menjadi
lapran keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum.
2. Pelaksanaan Manajemen Lingkungn Rumah sakit Umum Dompu
a. Manajemen lingkungan rumah sakit umum dompu
Manajemen Lingkungan Rumah Sakit adalah sistem
pengelolaan lingkungan yang merupakan bagian dari rangkaian
kegiatan sistem manajemen terpadu di rumah sakit yang meliputi
pendekatan struktur organisasi, kegiatan perencanaan, pembagian
tanggung jawab dan wewenang, praktik menurut standar operasional,
prosedur khusus, proses berkelanjutan dan pengembangan sumber
daya manusia untuk mengembangkan, menerapkan, mencapai,
mengkaji, mengevaluasi, dan mensinergikan kebijakan lingkungan
dengan tujuan rumah sakit.
Secara operasional manajemen keuangan dirumah sakit umum
dompu harus dapat menghasilkan data, informasi dan petunjuk untuk
membantu pimpinan. Rumah sakit dalam merencanakan,
53
mengendalikan dan mengawasi seluruh kegiatan agar mutu
pelayanan dapat di pertahankan/ diinginkan pada tingkat pembiayaan
yang wajar.
b. Konsep manajemen lingkungan rumah sakit umum dompu
Berbagai konsep tentang pengelolaan lingkungan mempunyai arti
dan tujuan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan
dengan menghasilkan limbah yang ramah lingkungan dan aman bagi
masyarakat sekitar (Wiku Adisasmito, 2014: 9-12). Ada beberapa
konsep pengelolaan lingkungan, antara lain :
1. Reduksi Pada Sumber (Source Reduction)
Reduksi atau menghilangkan limbah dari sumber
dilaksanakan dalam suatu proses. Pelaksanaan dalam Source
Reduction meliputi modifikasi proses operasional, mendesain ulang
produk yang dihasilkan, substitusi bahan, peningkatan kemurnian
bahan, housekeeping yang baik dan perubahan praktik manajemen,
meningkatkan efisiensi dan perubahan peralatan dan teknologi, serta
pelaksanaan daur ulang.
2. Minimisasi Limbah
Minimisasi limbah merupakan suatu teknik yang
memfokuskan kegiatannya pada reduksi sumbernya ataupun
melakukan aktivitas daur ulang yang dapat mereduksi baik volume
ataupun toksisitas limbah yang dihasilkan. Minimisasi limbah juga
mencakup pengembangan proses produksi yang lebih efisien.
54
3. Pengelolaan Kualitas Lingkungan Menyeluruh (Total Quality
Environmental Management/TQEM).
Pengelolaan Kualitas Lingkungan Menyeluruh (PKLM)
merupakan konsep yang mengawinkan ide dan Teknik Manajemen
Kualitas Menyeluruh (Total Quality Management) dengan manajemen
lingkungan.
c. Manfaat system manajemen lingkungan rumah sakit umum dompu
Dengan mengikuti prosedur yang ada dalam sistem manajemen
lingkungan rumah sakit, maka sekaligus akan membantu dalam
meatuhi peraturan perndang-undangan dan sistem manajemen yang
efektif (Wiku Adisasmito, 2014).
Menurut ISO 14001, Sistem Manajemen Lingkungan merupakan
bagian dari seri ISO 14000 yang merupakan suatu sistem yang
mengorganisasikan kebijakan lingkungan, perencanaan,
implementasi, pemeriksaan, tindakan koreksi dan tinjauan
manajemen perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan
lingkungan sehingga tercapai perbaikan lingkungan yang bersifat
terus-menerus atau berkesinambungan.
Sistem Manajemen Lingkungan merupakan suatu bagian dari
studi manajemen yang memasukkan unsur-unsur kepedulian
lingkungan dalam aktivitas sehari-hari, dan merupakan suatu proses
manajemen yang menekankan upaya peningkatan efisiensi
perusahaan dengan meminimalisasi keluaran limbah melalui proses
produksi atau teknologi bersih lingkungan.
55
Tujuan secara menyeluruh dari penerapan Sistem Manajemen
Lingkungan ISO 14001 sebagai standar internasional adalah untuk
mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran
yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi.
1) Manfaat terhadap lingkungan
Dampak positif terbesar terhadap lingkungan adalah
berkurangnya limbah yang berbahaya. Bukan hanya
pengelolaan limbah yang menjadi bagian utama dari sertifikasi
ISO, tetapi juga meminimalisasi limbah. Minimalisasi limbah
adalah langkah untuk masa depan dalam perlindungan
lingkungan dan berlaku baik untuk limbah yang berbahaya
atau tidak.
2) Pembentukan sistem pengelolaan yang efektif
Dengan adanya bermacam-macam tuntutan terhadap
perusahaan sehubungan dengan pengelolaan lingkungan
hidupdan sistem manajemen lingkungan, hal itu menuntut
perusahaan untuk melakukan pengelolaan dengan lebih
efektif sehingga mampu berkiprah dalam dunia peraturan
internasional.
3) Penurunan biaya
Dasar utama dalam penghematan baiaya adalah
sedikitnya bahan kimia dan limbah yang perlu ditangani atau
dibersihkan. Berkurangnya bahan kimia berarti berkurang pula
penggunaan bahan kimia yang berkualitas rendah, berkurang
pula tumpahan bahan kimia, yang berarti mengurangi jumlah
limbah yang berbahaya yang harus dilacak dan di buang.
56
3. Analisis akuntansi dan manajemen penglolaan lingkungan rumah
sakit umum dompu
Analisis Akuntansi dan Manajemen Pengelolaan Manajemen
Rumah Sakit Umum Kota Dompu sebagai Rumah sakit yang bergerak
dibidang pelayanan jasa kesehatan kepada masyarakat, dalam
melaporkan biaya lingkungannya diakui sebagai biaya administrasi dan
umum. Pengukuran biaya lingkungan tersebut dinyatakan dalam rupiah
berdasar pengeluaran Unit Sanitasi Lingkungan dalam pengelolaan
limbahnya. Rumah Sakit Umum Kota Dompu dalam mengelolaan
lingkungannya terutama masalah penanganan limbahnya dilakukan
sepenuhnya oleh Unit Sanitasi Lingkungan yang merupakan bagian dari
Sarana Panunjang Medis. Unit ini memiliki instalasi pengolahan limbah
(IPAL) mulai beroperasi pada bulan Maret 1999 dan menjadi bagian yang
penting dalam menjaga keadaan lingkungan agar tetap sesuai dengan
peruntukkannya.
Analisis akuntansi dan pengelolaan manajemen lingkungan cocok
diterapkan pada rumah sakit umum kota Dompu. Untuk itu penulis tertarik
melakukan suatu analisis untuk mengetahui akuntansi dan pengelolaan
manajemen lingkungan dirumah sakit tersebut. Rumah sakit umum kota
Dompu merupakan rumah sakit yang bergerak pada sector public dimana
rumah sakit ini merupakan bagian dari ekonomi yang berkaitan dengan
penyediaan pelayanan pemerintah.
Analisis Tahap Perlakuan Akuntansi lingkungan sebagai metode
untuk mengungkap dan menyajikan perlakuan biaya yang berhubungan
dengan pengelolaan lingkungan memerlukan tahap tahap yang runtut dan
57
rinci dengan tetap mengacu pada standar akuntansi maupun pernyataan
akuntansi yang berlaku umum. Tahap-tahap akuntansi ini meliputi:
Identifikasi, Pengakuan, Penyajian ,Pengungkapan, dan Pelaporan.
Antara lain :
a. Mengidentifikasi
Identifkasi yang dilakukan oleh rumah sakit umum dompu
dalam melakukan tahap-tahap perlakuan biaya lingkungan
khususnya pengelolaan limbah diperlakukan sebagai biaya
umum.
b. Pencatatan
Rumah sakit umum dompu tersebut menunjukan bahwa
rumah sakit umum dompu sudah melakukan pencatatan atas
terjadinya pengelolahan limbah mereka sehingga dapat
dikatakan bahwa rumah sakit umum dompu sudah melakukan
pencatatan atas transaksi atau kegiataan mereka tentang
kegiatan pengelolaan limbahnya.
c. Penyajian/Pelaporan
Rumah sakit umum dompu melakukan penyajian alokasi
biaya lingkungan tersebut secara bersama-sama dengan biaya
unit-unit lain yang sempurnah. Penyajian tersebut dilakukan
bersama sebagai sub-sub biaya dalam rekening biaya
administrasi dan umum. Penyajian pelaporan yang berasal dari
pendapatan kegiatan usaha (operating revenues) yaitu semua
penghasilan (bruto) yang timbul dari aktivitas utama Rumah Sakit
seperti pelayanan jasa medis dan kesehatan di Unit Rawat Inap,
Rawat Jalan, penunjang medik dan lain-lain.
58
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis Penelitian
a. Karakteristik Pegawai
Pegawai yang berasal dari berbagai daerah. Tabel 4.1 dibawah ini
menunjukkan daerah asal pegawai rumah sakit umum daerah kabupaten
dompu. Tabel 4.1 Kota Asal Pegawai
Daerah asal Responden Presentase (%)
Dompu 9 18
Simpasai 7 14
Bali 5 10
Kandai 4 8
Kareke 5 10
Woja 7 14
Bali Bunga 7 14
Doro Bara 6 12
Total 50 100
Sumber: data primer diolah
Responden pegawai rumah sakit umum daerah kabupaten dompu
secara umum berasal dari daerah dompu (18%), simpasai (14%), bali
(10%), kandai (8%), kareke (10%), woja (14%), bali bunga (14%), doro
bara (12%). Ini menandakan bahwa responde pegawai dating dari
berbagai daerah.
59
b. Tingkat pendidikan Pegawai
Tingkat pendidikan para pegawai rumah sakit umum deaerah
kabupaten dompu berbeda-beda. Tabel 4.2 dibawah ini menunjukan tingkat
pendidikan pegawai. Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Pegawai
Pendidikan Responden Presentase (%)
SMA 1 5
Serjana Ekonomi 20 40
D3 kebidanan 12 20
S1 keperawatan 15 25
D3 keperawatan 2 10
Total 50 100
Sumber: data Prime diolah
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa besaran tingkat
pendidikan responden sangat beragam. Tabel 4.2 menjelaskan bahwa
sebagian besar responden yang ditemui SMA (5%), Serjana Ekonomi
(40%), D3 kebidanan (20%), S1 keperawatan (25%), D3 keperawatan
(10%)
c. Jenis Kelamin Responden
Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu terdiri dari
semua jenis kelamin, baik jenis kelamin perempuan maupu jenis kelamin
pria. Tabel 3.1 dibawah ini menunjukkan jenis kelamin pegawai rumah
sakit daerah kabupaten dompu. Tabel 3.1 Jenis kelamin responden
60
Jenis Kelamin Responden Presentase ( % )
Wanita 27 55
Pria 23 45
Total 50 100
Sumber: data primer diolah
Berdasarkan data yang diperoleh dari 50 responden, sebagian
besar respnden berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 27 atau
sebesar 55% dan sebanyak 23 orang atau sebesar 45% berjenis kelamin
pria.
d. Usia Responden
Dari segi usia, rumah sakit umum daerah kabupaten dompu hampir
semua kelompok usia mulai dari usia muda sampai usia tua.
Pegawai rumah sakit umum daerah kabupaten dompu yang di
jadikan responden hanya mereka yang berusia 25 sampai 45 tahun
keatas. Hal ini berdasarkan dengan pertimbangan bahwa usia 25 sampai
45 tahun telah memehami pernyataan yang ditanyakan. Daftar usia
responden dapat dilihat pada table 3.2. Tabel 3.2 Usia Responden
Usia Responden Presentase (%)
25-30 13 25
31-40 35 65
41-50 1 5
51-60 1 5
Total 50 100
Sumber: data primer diolah
Tabel 3.2 terlihat bahwa sebagian besar responden yaitu 65%
berumur antara 31-40. Selanjutnya adalah responden yang berusian
61
25-30 sebanyak 25%. Tingginya pegawai dari golongan yang berusia
antara 25-30 tahun ini mengindikasikan bahwa rumah sakit umum
daerah kabupaten dompu diminati oleh kalangan yang berusia muda.
Sedangkan responden yang berusia 41-60 sebanyak 5%.
1. UJI Validitas
a. Hasil Uji Validitas Variabel X ( Akutansi )
Validitas sebuah instrumen penelitian ditunjukan oleh nilai korelasi
antara pernyataan dalam kuesioner yang digunakan dalam penelitian).
Maka hasil uji validitas X ( Akuntansi) dapat ditampilkan sebagai
berikut.
Tabel 4.3 Uji Validitas Variabel X ( Akuntansi )
Item r- hitung t- table Ket
Pernyataan 1 0,119 0,3 Valid
Pernyatan 2 0,017 0,3 Valid
Pernyatan 3 0,099 0,3 Valid
Pernyatan 4 0,270 0,3 Valid
Pernyatan 5 0,619 0,3 Valid
Pernyatan 6 0,743 0,3 Valid
Pernyatan 7 0,562 0,3 Valid
Pernyatan 8 0,639 0,3 Valid
Pernyatan 9 0,522 0,3 Valid
Pernyatan 10 0,574 0,3 Valid
Sumber : diolah data kuesioner SPSS
62
Berdasarkan hasil uji diatas, dapat dilihat bahwa semua
nilai r-hitung (korelasi) di atas 0.3. Di sisi lain, nilai korelasi antara
pernyataan dalam kuesioner signifikan pada taraf 1% (0.01) dan 5%
(0.05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa item pernyataan
dalam variabel X (Akuntansi) pada kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini dinyatakan valid.
b. Hasil Uji Validitas Variabel Y (Pengelolaan Manajemen
Lingkungan)
Berikut hasil ujian validitas untuk item pernyataan variabel Y :
Tabel 4.4 Uji Validitas Variabel Y (Manajemen Lingkungan)
Item r- hitung t- table ket
Pernyataan 1 0,414 0,3 valid
Pernyatan 2 0,367 0,3 valid
Pernyatan 3 0,569 0,3 valid
Pernyatan 4 0,504 0,3 valid
Pernyatan 5 0,199 0,3 valid
Pernyatan 6 0,170 0,3 valid
Pernyatan 7 0,518 0,3 valid
Pernyatan 8 0,413 0,3 valid
Pernyatan 9 0,137 0,3 valid
Pernyatan 10 0,359 0,3 valid
Sumber : diolah data kuesioner SPSS
Berdasarkan hasil uji duatas, dapat dilihat bahwa semua nilai r-
hitung (korelasi) di atas 0.3. Di sisi lain, nilai korelasi antara
63
pernyataan dalam kuesioner signifikan pada taraf 1% (0.01) dan 5%
(0.05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa item pernyataan
dalam variabel X (Akuntansi) pada kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini dinyatakan valid.
2. UJI RELIABILITAS
a. Hasil Uji Variabel X (Akuntansi)
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Variabel X (Akuntansi)
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Berdasakan hasil uji statistic di atas, dapat dilihat bahwa
nilai Cronbach’Alpha sebesar 0.649, atau lebih dari 0.50. Dengan
demikian,dapat disimpulkan bahwa item pernyataan dalam
kuesioner untuk variabel X ( Akuntansi) dinyatakan reliable
sehingga dapat dilanjutkan pada pengujian tingkat berikutnya.
b. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Pengelolaan Manajemen
Lingkungan)
Hasil pengujian item pertanyaan dalam kuesioner pada variabel Y
dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 50 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,649 11
64
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Variabel Y (Pengelolaan Manajemen
Lingkungan)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 50 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,593 11
Berdasarkan hasil uji statistic diatas, dapat dilihat
bahwa nilai Cronbach’sAlpha sebesar 0,593, atau lebih dari 0,50.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa item pernyataan dalam
kuesiner untuk variabel Y (Pengelolaan manajemen lingkungan )
dinyatakan reliabel sehingga dapat ditunjukan pada pengujian tingkat
berikutnya.
3. UJI REGRESI
a. UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas data
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
65
Tabel 4.7 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 50
Normal Parametersa,bMean .0000000
Std. Deviation .23714145
Most Extreme Differences
Absolute .162
Positive .107
Negative -.162
Kolmogorov-Smirnov Z 1.145
Asymp. Sig. (2-tailed) .145
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil uji statistik atas normalitas data yang
disajikan dalam tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi
yang diperoleh sebesar 0.145, lebih besar dari 0.05. Jika nilai
signifikansi yang diperoleh lebih dari 0.05, maka dapat disimpulkan
bahwa data terdistribusi dengan normal. Dengan demikian, data
yang diperoleh dalam penelitian ini terdistribusi normal sehingga
dapat dilanjutkan pada pengujian berikutnya.
2. Uji HeteroskedastisitasUji Heteroskedastisitas disajikan dalam bentuk grafik/plot.
Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik/plot di bawah
ini.
66
Gambar 4.8 Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil uji statistik yang disajikan dalam gambar di
atas, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak
membentuk pola-pola tertentu. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa data dalam penelitian ini tidak mengalami masalah
heteroskedastisitas. Oleh karenanya dapat dilanjutkan pada tahapan
pengujian selanjutnya.
b. Uji Hipotesis
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif berisi tentang informasi variabel yang diteliti
berupa nilai maksimum, minimum, rata-rata (mean) dan standar
deviasi. Hasil statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
67
Tabel 4.9 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviatio
n
Akuntansi50 25 45 35.40 3.933
Mana
jemen
Lingkungan
50 35 37 35.86 .495
Valid N (listwise) 50
Hasil uji statitstik deskriptif pada tabel di atas memperlihatkan
bahwa nilai maksimum variabel akuntansi (X) adalah sebesar 45, nilai
minimum sebesar 25, nilai rata-rata sebesar 35.40, dan standar
deviasi sebesar 3.933. Sedangkan nilai maksimum variabel
manejemen lingkungan (Y) adalah sebesar 37, nilai minimum
sebesar 35, nilai rata-rata sebesar 35.86, dan standar deviasi
sebesar 0.495.
2. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh yang diberikan oleh variabel independen (Akuntansi)
terhadap variasi variabel dependen (Manejemen Lingkungan). Hasil
pengujian statistik koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
68
Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .878a .771 .766 .240
a. Predictors: (Constant), Akuntansi
b. Dependent Variable: Manajemen Lingkungan
Berdasarkan hasil uji statistik dalam tabel di atas, dapat
dilihat bahwa nilai R Square yang diperoleh adalah sebesar. Hal ini
berarti besar kekuatan pengaruh dari variabel akuntansi (X) terhadap
manajemen lingkungan (Y) adalah sebesar 0.771 atau 77,1%.
Sisanya sebesar 22,9% ditentukan oleh variabel lainnya yang tidak
diteliti dalam penelitian ini. Nilai sebesar adalah cukup baik karena
mendekati 1 atau 100%. Dengan demikian, model penelitian ini dapat
disimpulkan baik dan bisa dilanjutkan pada pengujian lainnya.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk melihat pengaruh variabel
akuntnasi (X) terhadap variabel Y (Manejemen lingkungan). Hasil uji
hipotesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.11 Hasil Uji
Hipotesis ( Uji t )
69
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 31.946 .310 103.076 .000
Akuntansi.111 .009 .878 12.704 .000
a. Dependent Variable: Manajemen Lingkungan
Persamaan regresi yang terbentuk dari hasil uji di atas adalah
sebagai beriku:
Y = 31.946 + 0.111X + e
Y= Pengelolaan Manajemen Lingkungan
X= Akuntansi
e= Eror
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang disajikan dalam tabel di
atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi (sig) yang diperoleh adalah
sebesar 0.000, lebih kecil dari nilai alpha yaitu 0.05. sementara nilai
koefisien regresi yang diperoleh adalah sebesar 0.111 (positif). Oleh
karena nilai sig lebih kecil dari nilai alpha dengan koefisien regresi
positif, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif
variabel akuntansi terhadap manajemen lingkungan. Oleh karenanya
hipotesis diterima.
70
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen
lingkungan. Berdasarkan hasil analisis yang di peroleh ,diketahui bahwa
terdapat hubungan positif dan signifikan akuntansi terhadap manajemen
lingkungan. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa semakin baik dan
efektif system akuntansi yang ditetapkan dirumah sakit dompu, maka semakin
baik atau efektif manajemen lingkungannya. Dalam penelitian ini akuntansi
berperan penting bagi manajemen lingkungan rumah sakit dompu.
Dari hasil pengujian statistic regresi sederhana, koefisien untuk variabel
akuntansi sebesar 0,111, selain itu nilai alpha (0,000<0,05). Sehingga
disimpulkan bahwa wariabel akuntansi (X) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel pengelolaan manajemen lingkungan (Y).
Secara umum hasil pengujian akuntansi mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap pengelolaan manajemen lingkunga pada rumah
sakit dompu. Hal ini berarti Hipotesis diterima.
Hasil penelitian ini di perkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hy, Sri Widodo (2014) yang menunjukan bahwa akuntansi berpengaruh positive
dan signifikan terhadap manajemen lingkungan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa semakin baik akuntansi maka semakin baik tingkat
manajemen lingkungannya.
71
71
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan olah data yang telah diuraikan dibab
sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan :
1. Terdapat Tiga Tahap-tahap/prosesdalam akuntansi yaitu
a. Mengidentifikasi
Identifkasi yang dilakukan oleh rumah sakit umum dompu dalam
melakukan tahap-tahap perlakuan biaya lingkungan khususnya pengelolaan
limbah diperlakukan sebagai biaya umum.
b. Pencatatan
Rumah sakit umum dompu tersebut menunjukan bahwa rumah sakit
umum dompu sudah melakukan pencatatan atas terjadinya pengelolahan limbah
mereka sehingga dapat dikatakan bahwa rumah sakit umum dompu sudah
melakukan pencatatan atas transaksi atau kegiataan mereka tentang kegiatan
pengelolaan limbahnya.
c. penyajian
Rumah sakit umum dompu melakukan penyajian alokasi biaya lingkungan
tersebut secara bersama-sama dengan biaya unit-unit lain yang sempurnah.
Penyajian tersebut dilakukan bersama sebagai sub-sub biaya dalam rekening
biaya administrasi dan umum.
2. Rumah sakit sudah melakukan pengolahan limbahnya dengan baik. Rumah
sakit juga sudah menerapkan akuntansi biaya lingkungannya. Biaya
lingkungan tersebut dimaksukan pada biaya belanja pegawai langsung dan
72
tidak langsung. Namun rumah sakit belum menyajikan laporan khusus
mengenai akuntansi lingkunganyan secara lebih rinci.
3. Hasil olah data SPSS terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
akuntansi terhadap pengelolaan manajemen lingkungan. Hal ini bisa dilihat
dari hasil uji regresi sederhana.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mengajukkan saran sebagai
berikut :
1. Bagi Rumah Sakit umum dompu apabila ingin meningkatkan akuntansi
lingkungan dengan lebih baik, Maka rumah sakit dapat membuat lapora
biaya lingkungan sederhana yang bisa mengungkap seluruh biaya yang
berkaitan dengan pengolahan limbah dengan lebih terperincih. Laporan
biaya lingkungan tersebut akan menjedi suatu motivasi bagi pihak
manajemen dalaam meningkatkan efektivitas dan efesiensi pengolahan
limbah.
2. Rumah Sakit Umum Dompu diharapkan agar membuat laporan anggaran
khusus terkait biaya lingkungan sehinggan dapat mengetahui sejauh mana
pengelolaan limbah yang telah dilakukan agar sesui dengan perencanaan
yang telah dianggarkan sebelumnya.
3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggali informasih lebih rinci
dari pihak rumah sakit mengenai pengolahaan limbah.
DAFTAR PUSTAKA
Burhany, Dian Imania. Nurniah. 2012. Akuntansi Manajemen Lingkungan, alatBantu Untuk Meningkatkan Kinerja Lingkungan DalamPembangunan Berkelanjutan.Volume 17, Nomor 3.http://multiparadigma.lecture.ub.ac.id/files/2014/09/058.pdf
Henri, J. F dan M. Journeault. 2010. Ecocontrol: The Influence of managemenControl Systems on Environmental and Economic Performance.Accounting, Organizations and Society 35: 63-80.
Ikhsan, Arfan. 2008. Akuntansi Lingkungan dan Pengungkapannya. EdisiPertama. GrahaIlmu, Yogyakarta.
Ikhasan, Arfan. 2009. Akuntansi Manajemen Lingkungan: Edisi Pertama.Yogyakarta: GrahaIlmu
Indriantoro dan supomo.1999, Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansidan Manajemen, Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta.Yogyakarta.
Jensen, M dan Meckling W. 1976.Theory of The Firm: Managerial Behavior,Agency Cost And Ownership Structure. Journal of FinancialEconomics 3: 305- 360.
Kementrian Lingkungan Hidup. Keputusan Menteri Lingkungan HidupRepublik Indonesia Nomor 349 Tahun 2013 tentang Hasil PenelitianPeringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan LingkunganHidupTahun 2012-2013.
Mankes RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 71 Tahun 2013Tentang pelayanan Kesehatan Pada Jaminan KesehatanNasional.Jakarta
Peraturan Presiden,2016. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 19Tahun 2016 Tentang Jaminan Kesehatan.Jakarta.
Perez, E. A., C. C. Ruiz, dan F.C. Fenench. 2007. Environmental ManagementSystems as an Embedding Mechanism: a Research Note.Accounting, Auditing & Accountability Journal 20(3):403-422.
Robbins, S. P. 2003. Organizational Behavior:Concept, Controversies, andApplications (10 th Edition). New Jersey: Prentice Hall InternationalInc. Englewood Cliffs.
Salim,Emil. 1990, Konsep Pembangunan berkelanjutan, Jakarta.
SNI 19-14001-2005, Sistem Manajemen Lingkungan – Persyaratan danPanduan Penggunaan. Badan standardisasi Nasional. Jakarta.
Stoner, James A.F.2006. Manajemen.Jilid I. Edisi Keenam, Salemba Empat,Jakarta.
Sugiyono,2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, KualitatifDan R&D).Bandung :Alfabeta. Shrivastava, P.1955. The Role ofCorporation in Achieving Ecological Sustainability. The Academy ofManagementReview.Vol.20,No,4, Halaman: 936-960
Tead. Ordway.2008.Human Nature And Management. Kessinger Publishing.LLC
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y X Y1 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 33 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 35 33 352 4 4 5 4 4 4 2 2 3 4 36 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39 36 393 4 4 5 4 4 4 2 2 2 5 36 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 37 36 374 2 2 5 4 4 4 2 2 3 4 32 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 38 32 385 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 34 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 37 34 376 4 4 3 3 4 4 2 2 2 4 32 3 3 3 4 4 4 4 2 2 4 33 32 337 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 27 4 4 4 4 4 4 5 3 2 3 37 27 378 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 34 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 36 34 369 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 34 3010 4 3 4 3 3 3 3 2 2 4 31 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 36 31 3611 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 34 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 36 34 3612 4 4 5 4 4 4 2 2 2 4 35 4 4 4 5 4 4 3 2 2 4 36 35 3613 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 32 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 34 32 3414 5 5 5 5 4 4 4 2 2 4 40 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 36 40 3615 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38 4 4 4 4 3 4 3 2 2 4 34 38 3416 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 34 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 36 34 3617 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 34 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 28 34 2818 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 31 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 35 31 3519 5 5 4 4 4 2 2 3 2 4 35 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 35 35 3520 2 2 5 4 4 4 2 2 2 4 31 4 4 3 3 3 4 4 1 3 3 32 31 3221 4 4 5 4 4 4 2 2 2 4 35 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 35 35 3522 4 4 5 4 4 4 2 2 2 4 35 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 38 35 3823 4 4 4 3 3 3 2 2 2 4 31 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 38 31 3824 3 3 3 4 3 3 3 2 1 5 30 4 4 4 3 4 3 2 1 4 4 33 30 3325 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 36 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 37 36 3726 4 4 5 3 4 3 3 4 3 3 36 4 4 4 3 5 2 2 4 4 2 34 36 3427 3 3 4 4 4 4 2 2 2 4 32 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 38 32 3828 2 2 5 4 4 4 2 2 2 4 31 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 38 31 3829 1 5 4 4 2 2 2 1 3 2 26 4 5 4 4 3 5 4 1 3 5 38 26 3830 2 3 3 4 4 5 4 5 5 5 40 3 3 3 4 4 5 4 4 5 5 40 40 4031 2 3 3 4 4 5 5 5 5 5 41 3 2 3 4 3 4 4 5 4 4 36 41 3632 3 3 3 4 4 5 4 5 5 4 40 2 2 3 4 3 4 5 4 5 4 36 40 3633 2 3 4 4 4 5 4 3 4 5 38 2 3 3 4 3 5 4 3 4 5 36 38 3634 3 3 3 4 4 5 4 4 4 5 39 3 2 3 4 3 4 3 3 4 5 34 39 3435 2 4 3 5 1 2 2 3 2 1 25 5 5 4 3 5 4 3 1 3 5 38 25 3836 2 3 3 4 5 4 5 4 4 4 38 2 1 3 4 3 4 3 3 5 4 32 38 3237 1 4 5 4 3 3 5 2 3 2 32 4 4 5 4 2 3 5 4 5 5 41 32 4138 2 3 3 4 5 4 5 4 3 4 37 2 1 3 4 3 4 3 2 4 5 31 37 3139 3 2 3 4 4 4 5 3 3 4 35 3 2 3 4 4 4 3 4 5 4 36 35 3640 2 5 4 5 1 2 3 2 5 2 31 5 4 4 5 4 2 5 4 2 5 40 31 4041 2 3 3 4 4 5 5 4 5 4 39 3 2 3 4 3 5 3 3 4 5 35 39 3542 3 2 3 4 5 4 4 3 4 5 37 2 3 3 4 4 5 3 3 4 4 35 37 3543 2 3 3 4 4 5 3 4 4 5 37 3 2 2 4 3 5 4 3 4 4 34 37 3444 2 3 4 5 4 5 3 4 4 5 39 3 2 4 5 4 5 3 3 4 5 38 39 3845 3 3 4 5 4 5 4 3 4 5 40 2 3 4 5 4 5 4 4 4 4 39 40 3946 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 35 3 2 4 4 3 5 4 5 3 4 37 35 3747 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 35 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 35 35 3548 2 2 3 4 4 4 5 5 2 4 35 2 2 3 4 4 4 5 3 5 4 36 35 3649 4 1 5 3 4 3 5 2 4 3 34 5 4 3 5 4 1 5 4 3 4 38 34 3850 3 5 4 4 3 5 4 3 4 2 37 5 4 5 4 3 5 4 5 4 4 43 37 43
NO X (AKUNTANSI) Y (PENGELOLAAN MANAJEMEN LINGKUNGAN) DATA REGRESI
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
I. Pendahuluan
Sebelumnya saya sampaikan terima kasih atas kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Daftar
pertanyaan ini dibuat dengan maksud mengumpulkan data dalam rangka
penyusunan Skripsi yang berjudul : “Analisis Akuntansi Terhadap
Pengelolaan Manajemen Lingkungan Pada Rumah Sakit Umum Kota
Dompu”.
II. Petunjuk Pengisian
1. Jawablah setiap pertanyaan ini sesuai pendapat Bapak/Ibu/Saudara sejujur-
jujurnya dan perlu diketahui bahwa jawaban dan kuesioner ini tidak
berhubungan dengan benar atau salah.
2. Pilih jawaban dengan memberi tanda checklist (√) pada salah satu jawaban
yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu/Saudara. Adapun makna tanda tersebut
adalah sebagai berikut:
STS : Sangat Tidak Setuju Bobot : 1
TS : Tidak Setuju Bobot : 2
N : Netral Bobot : 3
S : Setuju Bobot : 4
SS : Sangat Setuju Bobot : 5
III. Identitas Responden
1. Nama Responden :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Pendidikan :
4. Usia :
5. Asal pegawai :
IV. Pernyataan
Berilah tanda checklist (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai
menurut Bapak/Ibu/Saudara.
A. Akuntansi (X)
No. AkuntansiFrekuensi Jawaban RespondenSS S N TS STS5 4 3 2 1
1. Dirumah sakit tempat anda bekerja, sistem
akuntansi tidak dapat mencatat seluruh
informasi kegiatan operasional rumah sakit.
2. Dirumah sakit anda bekerja, pemantauan dan
evaluasi atas aktivitas operasional untuk
menilai pelaksanaan pengendalian internal
misalnya derajat keamanan kas dan
sebagainya tidak dilakukan secara terus
menerus.
3. Rumah sakit memiliki laporan keuangan yang
terbuka bagi semua pemangku kepentingan(
stake holder ) dan di audit oleh akuntan
public terpecaya
4. Rumah sakit memiliki tata nilai etika yang di
terapkan dalam pengambilan keputusan dari
rumah sakit tersebut
5. Menghitung dan mencatat biaya pengolahan
dan pembuangan limbah berbahaya.
6. Menghitung dan mencatat biaya
pemeliharaan peralatan pengelolaan limbah
7. Penghitungan dan mencatat biaya
pengembangan system pengelolaan
lingkungan
8. Menghitung dan mencatat jumlah limbahyang di buang
9. Menghitung dan mencatat biaya pelatihankariawan untuk masalah lingkungan
10. Penghitungan dan pencatatan biaya evaluasi/depresiasi peralatan pengelolaan limbah.
B. Pengelolaan Manajemen Lingkungan (Y)
No. Keputusan Berkunjung
Frekuensi JawabanResponden
SS S N TS STS5 4 3 2 1
1. Manajemen rumah sakit membuat kontrak
kinerja karyawan yang mengarah kepada visi
misi organisasi.
2. Manajemen rumah sakit ini mengelola konflik
internal secara positif
3. Manajemen rumah sakit ini memiliki komitmen
yang tinggi untuk mencapai tujuan rumah
sakit.
4. Rumah sakit memiliki dan menerapkan
program manajemen lingkungan.
5. Rumah sakit ini dikelolah oleh manajemen
sedemikian rupa sehingga para karyawan
dapat lebih mudah menyelesaikan tugasnya
masing- masing.
6. Rumah sakit mengikuti dan menerapkan
standar manajemen lingkungan.
7. Rumah sakit memiliki dan melakukan
pengolahan limbah operasi sebelum
membuangnya untuk menurunkan dampak
negative terhadap lingkungan di sekitarnya.
8. Rumah sakit berinvestasi pada bidang
penelitian dan pengembangan teknologi guna
menghasilkan teknologi yang dfapat
mendorong pengolahan limbah operasi secara
lebih baik dan bersih.
9. Manajemen rumah sakit ini mendorong
seluruh karyawan menjadi sangat
berekomitmen untuk mencapai tujuan rumah
sakit.
10. Rumah sakit memiliki bagian khusus yang
dikepalai oleh seorang yang kompeten dalam
menjalankan program manajemen lingkungan.
RIWAYAT HIDUP
Penulis skripsi berjudul “Pengaruh Akuntansi Terhadap
Pengelolaan Manajemen Lingkungan pada Rumah Sakit
Umum Dompu” adalah Refita. Ia lahir di kore, 02 Oktober
1994. Ia anak kedua dari ke tiga bersaudara dari pasangan
Suami istri bapak Ismail Hamid dan ibu Nuraini Muhammad.
Menyelesaikan pendidikan SDN 3 kore Lulus pendidikan dasar pada tahun
2008.Lulus Sekolah Menengah Pertama SMPN 1 Sanggar pada tahun 2011. Dan
lulus dari SMAN 1 Sanggar pada tahun 2014.
Pada tahun 2014.Penulis melanjutkan kuliah di Universitas
Muhammadiyah Makassar mengambil Program Studi Akuntansi sampai
sekarang.Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai
Mahasiswi pada Universitas Muhammadiyah Makassar Program Studi S1
Akuntansi.