14
PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sragen) Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: RIZKI MASPARWATI B200130164 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN … fileANGGARAN, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN … fileANGGARAN, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat

PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN SASARAN

ANGGARAN, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI TERHADAP

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sragen)

Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strata I pada

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

RIZKI MASPARWATI

B200130164

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN … fileANGGARAN, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN SASARAN

ANGGARAN, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI TERHADAP

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sragen)

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

RIZKI MASPARWATI

B200130164

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing,

(Andy Dwi Bayu Bawono, SE., M.Si., Ph.D)

Page 3: PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN … fileANGGARAN, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN SASARAN

ANGGARAN, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI TERHADAP

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sragen)

Oleh :

RIZKI MASPARWATI

B200130164

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Rabu, 01 November 2017

dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Dewan penguji:

1. Andy Dwi Bayu Bawono, SE., M.Si., Ph.D ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dra. Mujiyati, M.Si ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Eny Kusumawati, SE., Ak, MM., CA ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Mengetahui ,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

( Dr. Syamsudin, MM )

Page 4: PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN … fileANGGARAN, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 4 November 2017

Penulis

RIZKI MASPARWATI

B200130164

Page 5: PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN … fileANGGARAN, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat

1

PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN SASARAN

ANGGARAN, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI TERHADAP

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sragen)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh anggaran berbasis

kinerja, kejelasan sasaran anggaran, sistem pelaporan, dan motivasi terhadap

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja di Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sragen. Metode pengambilan sampel yaitu

dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini berjumlah 48 responden.

Analisis data penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda

dengan program SPSS Versi 21 for windows. Penelitian ini terdiri dari variabel

dependen dan independen. Variabel dependen adalah akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah dan variabel independennya adalah anggaran berbasis kinerja,

kejelasan sasaran anggaran, sistem pelaporan, dan motivasi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa anggaran berbasis kinerja dan kejelasan sasaran anggaran

berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sedangkan sistem

pelaporan dan motivasi tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah.

Kata Kunci: anggaran berbasis kinerja, kejelasan sasaran anggaran, sistem

pelaporan, motivasi, dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

ABSTRACT

This study aims to analyze the influence of performance-based budget,

clarity of budget targets, reporting system, and motivation to accountability of

government agencies performance.

The population in this study are public employees in the Work Unit

(SKPD) Sragen Regency. The samples used in this study were 48 respondents by

using is purposive sampling technique.

Data were analysed by using multiple linear regression analysis with

SPSS version 21 for windows. This study consists of dependent and independent

variables. The dependent variable is the performance accountability of

government agencies and the independent variables are performance-based

budgets, clarity of budget targets, reporting systems, and motivation. The result

show, that performance-based budgeting and clarity of budget targets have a

significant effect on performance accountability of government agencies while

reporting and motivation system have no significant effect on performance

accountability of government agencies.

Keywords: performance-based budgeting, clarity of budget targets, reporting

system, motivation, and performance accountability of government

agencies.

Page 6: PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN … fileANGGARAN, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat

2

1. PENDAHULUAN

Di dalam sebuah pemerintahan, Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP) digunakan untuk mengetahui apakah

akuntabilitas kinerja dalam setiap instansi pemerintah telah berjalan sesuai

dengan apa yang telah ditetapkan. Akuntabilitas diyakini mampu mengubah

kondisi pemerintahan yang tidak dapat memberikan pelayanan publik secara

baik dan korup menuju suatu tatanan pemerintahan yang demokratis.

Penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel akan mendapat dukungan dari

publik. Ada kepercayaan masyarakat atas apa yang diselenggarakan,

direncanakan, dan dilaksanakan oleh program yang berorientasi kepada

publik. Di pihak penyelenggara, akuntabilitas mencerminkan komitmen

pemerintah dalam melayani publik (Riantiano dan Azlina, 2011). Dalam

rangka menciptakan akuntabilitas kinerja, pemerintah daerah selaku

penganggung jawab pengelolaan keuangan daerah dituntut untuk

menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas aktivitas dan kinerja

finansial (Reni, 2014).

Adapun faktor yang mempengaruhi akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah adalah anggaran berbasis kinerja. Anggaran berbasis kinerja

(Performance Based Budgeting) merupakan sistem penganggaran yang

berorientasi pada output dan outcome (Bawono, 2015). Penelitian Endrayani

et al (2014) menyimpulkan bahwa anggaran berbasis kinerja berpengaruh

terhadap akuntabilitas kinerja pemerintah daerah. Sedangkan penelitian yang

dilakukan Biworotomo (2016) menunjukkan bahwa anggaran berbasis kinerja

tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Pengelolaan pemerintah daerah yang berakuntabilitas, juga tidak bisa

lepas dari anggaran pemerintah daerah. Adanya sasaran anggaran yang jelas

akan memudahkan individu untuk menyusun target-target anggaran. Pada

konteks pemerintah daerah, kejelasan sasaran anggaran berimplikasi pada

aparat, untuk menyusun anggaran sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai

instansi pemerintah. Dengan adanya sasaran anggaran yang jelas, secara tidak

langsung ini akan mempengaruhi kinerja aparat pemerintah (Darwanis dan

Page 7: PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN … fileANGGARAN, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat

3

Chairunnisa, 2013). Rohmawati (2016) menyatakan bahwa kejelasan sasaran

anggaran berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Sedangkan Darwanis dan Chairunnisa (2013) menyatakan bahwa kejelasan

sasaran anggaran tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah.

Sistem pelaporan digunakan untuk memantau dan mengendalikan

kinerja pemerintah dalam penyusunan anggaran di suatu instansi

pemerintahan. (Triuriana, 2013). Biworotomo (2016) menyatakan bahwa

sistem pelaporan berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah. Sebaliknya menurut Susilowati (2014) menyimpulkan bahwa

sistem pelaporan tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah

Motivasi diartikan kekuatan yang mendorong manusia untuk

melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan (Herawaty, 2014). Motivasi

dibedakan atas dua : (1) Motivasi Intrinsik (2) Motivasi Ekstrinsik. Herawaty

(2014) menyatakan bahwa motivasi berpengaruh terhadap akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah. Sedangkan menurut Susilowati (2014)

menyatakan bahwa motivasi tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dirumuskan

permasalahannya yaitu apakah anggaran berbasis kinerja, kejelasan sasaran

anggaran, sistem pelaporan, dan motivasi berpengaruh terhadap akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah dan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

pengaruh anggaran berbasis kinerja, kejelasan sasaran anggaran, sistem

pelaporan, dan motivasi terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada

objeknya yaitu Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) Kabupaten Sragen.

Page 8: PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN … fileANGGARAN, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat

4

2. METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja pada SKPD

Kabupaten Sragen. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 48 responden.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik

purposive sampling. Dengan kriteria sampel yaitu dua pegawai yang bekerja

pada bagian Akuntansi / tata usaha pada Satuan kerja Perangkat Daerah

(SKPD) Setingkat Sekretariat DPRD, Inspektorat, Badan, dan Dinas di

Kabupaten Sragen.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan metode survey, dengan

cara menbagikan kuesioner secara langsung kepada responden. Metode

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi Berganda dengan penggujian Hipotesis.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Uji Asumsi Klasik

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas

Variabel Kolmogorov-

Smirnov

p-

value Keterangan

Unstandardized

Residual

0,638 0,810 Data berdistribusi

normal

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Dari tabel 1 diatas menunjukan bahwa besarnya nilai

Kolmogorov-Smirnov adalah 0,638 dengan probabilitas (p-value) sebesar

0,810. Perbandingan antara probabilitas dengan taraf signifikansi 5% nilai

hitung probabilitas adalah 0,810, sehingga dapat dinyatakan bahwa data

pada model regresi persamaan terdistribusi normal.

Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Anggaran Berbasis

Kinerja

0.610 1.640 Tidak Terjadi

Multikolineritas

Kejelasan Sasaran

Anggaran

0.592 1.689 Tidak Terjadi

Multikolineritas

Page 9: PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN … fileANGGARAN, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat

5

Sistem Pelaporan 0.658 1.521 Tidak Terjadi

Multikolineritas

Motivasi 0.784 1.275 Tidak Terjadi

Multikolineritas

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan pada tabel 2 bahwa masing-masing nilai VIF

sekitaran angka 1 atau ≤ 10 dan nilai tolerance mendekati angka 1 atau

0,10 untuk setiap variabel sehingga dapat dinyatakan bahwa data pada

model regresi persamaan tidak terjadi multikolinieritas.

Tabel 3. Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan hasil yang ditunjukan dalam table 3 tersebut

menunjukan bahwa semua variabel dengan nilai signifikan lebih besar dari

0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas tersebut

bebas dari masalah heterokedastisitas.

3.2 Uji Hipotesis

Tabel 4.Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel Koefisien

Regresi thitung Signifikan Keterangan

(Constant) 11.001 3.028 0.004

Anggaran Berbasis

Kinerja

0.315 2.897 0.006 Signifikan

Kejelasan Sasaran

Anggaran

0.429 2.705 0.010 Signifikan

Sistem Pelaporan 0.042 0.255 0.800 Tidak

Signifikan

Motivasi -0.101 -1.111 0.273 Tidak

Signifikan

Variabel P-value Sign Keterangan

Anggaran Berbasis

Kinerja

0.122 0,05 Tidak Terjadi

Heterokedastisitas

Kejelasan Sasaran

Anggaran

0.054 0,05 Tidak Terjadi

Heterokedastisitas

Sistem Pelaporan 0.572 0,05 Tidak Terjadi

Heterokedastisitas

Motivasi 0.307 0,05 Tidak Terjadi

Heterokedastisitas

Page 10: PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN … fileANGGARAN, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat

6

R2

= 0,470

Adjusted R2

= 0,421

Fhitung = 9,530

Sig/Prob = 0,000

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Pada penelitian ini menggunakan model persamaan yaitu, sebagai berikut :

AKIP = 11,001 + 0,315PBK + 0,429KSA + 0,042SP – 0,101M + ε

Nilai konstanta sebesar 11,001 menunjukkan bahwa jika variabel

anggaran berbasis kinerja, kejelasan sasaran anggaran, sistem pelaporan

dan motivasi diasumsikan konstan atau sama dengan nol maka

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP) akan meningkat.

Nilai koefisien regresi variabel anggaran berbasis kinerja

sebesar 0,315. Hasil ini menunjukkan bahwa apabila semakin tinggi

anggaran berbasis kinerja maka akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

(AKIP) akan meningkat.

Koefisien regresi variabel kejelasan sasaran anggaran sebesar

0,429. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai sasaran

anggaran, maka akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP) akan

meningkat.

Nilai koefisien regresi variabel sistem pelaporan sebesar 0,042.

Hasil ini menunjukkan bahwa apabila semakin tinggi sistem pelaporan,

maka akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP) akan meningkat.

Koefisien regresi variabel motivasi sebesar -0,101. Hasil ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai motivasi, maka akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah (AKIP) akan menurun.

Tabel 5.Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2

)

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .686a .470 .421 1.550

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai Fhitung 9,530

lebih besar dari Ftabel 2,798 dengan p-value 0,000 < 0,05, jadi dapat

disimpulkan bahwa variabel anggaran berbasis kinerja, kejelasan sasaran

Page 11: PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN … fileANGGARAN, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat

7

anggaran, sistem pelaporan, dan motivasi berpengaruh terhadap variabel

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP). Selain itu dengan

melihat nilai signifikan kurang dari 0,05, dapat disimpulkan bahwa

model penelitian fit (goodness of fit).

Tabel 6.Hasil Uji F

Fhitung Ftabel p-value Keterangan

9,530 2,789 0,000 Ho ditolak

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-

masing variabel independen secara individu. Hasil uji t dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 7. Hasil Uji t

Variabel thitung ttabel Sig. Keterangan

Anggaran Berbasis

Kinerja

2.897 2,016 0.006 H1 diterima

Kejelasan Sasaran

Anggaran

2.705 2,016 0.010 H2 diterima

Sistem Pelaporan 0.255 2,016 0.800 H3 ditolak

Motivasi -1.111 2,016 0.273 H4 ditolak

Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Nilai uji t diperoleh nilai signifikan sebesar 0,006 < 5%, sehingga

H1 diterima, yang artinya anggaran berbasis kinerja berpengaruh

terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP). Dapat

diartikan bahwa penganggaran bagi manajemen untuk mengaitkan setiap

pendanaan yang dituangkan dalam semua kegiatan dengan keluaran dan

hasil yang diharapkan dapat efisien dalam pencapaian tersebut. Jadi

semakin baik anggaran berbasis kinerja yang disusun secara sistematis

dan tepat oleh pemerintah, maka akan semakin baik pula AKIP.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Endrayani et al (2014).

Nilai uji t diperoleh nilai signifikan sebesar 0,010 < 5%,

sehingga H2 diterima, yang artinya kejelasan sasaran anggaran

berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP).

Page 12: PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN … fileANGGARAN, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat

8

Dapat diartikan bahwa kejelasan sasaran anggaran merupakan sejauh

mana tujuan anggaran ditetapkan secara jelas dan spesifik. Jadi semakin

jelas sasaran anggaran yang dibuat oleh pemerintah maka akan semakin

baik juga AKIP.

Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Rohmawati (2016).

Nilai uji t diperoleh nilai signifikan sebesar 0,800 > 5%,

sehingga H3 ditolak, yang artinya sistem pelaporan tidak berpengaruh

terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP). Hal ini dapat

dijelaskan laporan akuntansi di pemerintahan didasarkan pada PP 71

Tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintah berbasis akrual. Terkait

hal itu pelaporan yang dimunculkan oleh pemerintah daerah dengan

LAKIP itu berbeda karena LAKIP didasarkan oleh Kementrerian PAN,

sehingga tidak sejalan dengan laporan akuntansi di pemerintah daerah.

Dimana dasar pertanyaan akuntansinya lebih kepada laporan keuangan

sedangkan di LAKIP yaitu laporan setiap instansi pemerintah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Susilowati (2014).

Nilai uji t diperoleh nilai signifikan sebesar 0,273 > 5%,

sehingga H4 ditolak, yang artinya motivasi tidak berpengaruh terhadap

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP). Hal ini dapat diartikan

bahwa motivasi yang dipakai dalam pertanyaan ini adalah motivasi

personal sedangkan LAKIP adalah penilaian tentang kinerja instansi

pemerintah. Sehingga motivasi pegawai sering kali bertolak belakang

dengan motivasi SKPD dimana cara kerjanya secara team work.

Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Susilowati (2014).

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dapat diambil

kesimpulan bahwa variabel anggaran berbasis kinerja dan kejelasan saasran

Page 13: PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN … fileANGGARAN, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat

9

anggaran berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,

sedangkan variabel sistem pelaporan dan motivasi tidak berpengaruh terhadap

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Untuk penelitian selanjutnya disarankan peneliti memperluas sampel

agar hasil penelitian lebih valid dan terpercaya. Serta menambahkan metode

wawancara dalam pengumpulan data. Untuk penelitian selanjutnya juga

diharapkan dapat mengembangkan variabel penelitian lain yang mempengaruhi

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, misalnya pengendalian intern,

ketaatan pada peraturan peundangan dan lain sebagainya..

DAFTAR PUSTAKA

Bawono, A. D. B. 2015. “The Role Of Performance Based Budgeting In The

Indonesian Public Sector”. Tesis. Macquarie University.

Biworotomo, Danan. 2016. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Kota Surakarta”.

Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Darwanis dan Sephi Chairunnisa. 2013. “Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah”. Universitas Syiah Kuala. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi.

Vol. 6, No. 2.

Endrayani, S. K. I Made P. A. dan Nyoman A. S. D. 2014. “Pengaruh Penerapan

Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (Studi Kasus pada Dinas Kehutanan UPT KPH Bali Tengah

Kota Singaraja)”. E-Jornal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1. Vol.2, No.1.

Herawaty, Netty. 2014. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Kota Jambi”. Jurnal Cakrawala

Akuntansi. ISSN: 1979-4851.

Jensen, Michael C. and William H. Meckling. 1976. “Theory of the firm:

Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure”. Journal of

Financial Economic. Vol.3. No.4.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2011 tentang Pedoman

Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Riantiarno, Reynaldi dan Nur Azlina. 2011. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Pada Satuan Kerja

Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hulu)”. Pekbis Jurnal, Vol.3, No.3.

Page 14: PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, KEJELASAN … fileANGGARAN, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat

10

Rohmawati, Intan. 2015. “Pengaruh Penganggaran Berbasis Kinerja, Kejelasan

Sasaran Anggaran Dan Partisipasi Anggaran Terhadap Akuntabilitas

Kinerja Aparat Instansi Pemerintah Daerah”. Naskah Publikasi.

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Susilowati, Harini. 2014. “Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian

Akuntansi, Sistem Pelaporan, Dan Motivasi Kerja Terhadap Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah Daerah”. Naskah Publikasi. Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Triuriana, Erwin Agus. 2013. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintahan (Studi Empiris pada Kota Jember)”.

Artikel Ilmiah Mahasiswa. Fakultas Ekonomi Universitas Jember.