Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH DISIPLIN DAN PENGAWASAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.
KARYADEKA ALAM LESTARI SEMARANG
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Dwi Puspita Sari
7350406589
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada:
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I
Dra. Suhermini, M. Si NIP. 194807121976032001
Pembimbing II
Dra. Nanik Suryani, M.Pd NIP. 195604211985032001
Mengetahui, Ketua Jurusan Manajemen
Drs. Sugiharto, M. Si NIP. 195708201983031002
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Semarang pada :
Hari :
Tanggal :
Penguji Skripsi
Dra. Palupiningdyah, M. Si NIP. 195208041980032001
Pembimbing I
Dra. Suhermini, M. Si NIP. 194807121976032001
Pembimbing II
Dra. Nanik Suryani, M. Pd NIP. 195604211985032001
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. S. Martono, M. Si NIP. 196603081989011001
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Saya siap menanggung sanksi
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran terhadap kode etik ilmiah atau
klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.
Semarang, September 2011
Dwi Puspita Sari NIM 7350406589
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Selalu berpikir positif dan jangan pernah takut
terhadap bayang-bayang kegagalan sebelum
kita mencobanya”. (Alfa Septiaji)
PERSEMBAHAN
1. Untuk Bapak, Ibu, dan kakakku
tersayang, yang selalu memberiku
dukungan, doa dan kasih sayang
kepadaku.
2. Almamaterku UNNES
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Pengaruh Disiplin dan Pengawasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai
pihak, skripsi ini tidak dapat tersusun. Oleh karena itu penulis sampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di
Universitas Negeri Semarang.
2. Drs. S. Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan kesempatan menyelesaikan studi di
Fakultas Ekonomi.
3. Drs. Sugiharto, M.Si., Ketua Jurusan Manajemen Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi ini.
4. Dra. Suhermini, M. Si., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Dra. Nanik Suryani, M. Pd., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Dra. Palupiningdyah, M. Si., Dosen Penguji yang telah memberikan
bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
Bapak Adjat Sudrajat, Wakadiv. Perkebunan PT. Karyadeka Alam Lestari
Semarang yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi
ini.
7. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya skripsi ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Semoga segala kebaikan Bapak/Ibu dan Rekan-rekan semua mendapat
balasan dari Allah SWT. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat
untuk semua pihak.
Semarang, September 2011
Penulis
SARI
Dwi Puspita Sari, 2011. “Pengaruh Disiplin dan Pengawasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang”. Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dra. Suhermini, M. Si., Pembimbing II. Dra. Nanik Suryani, M.Pd. Kata Kunci : Disiplin, Pengawasan Kerja, Kinerja.
PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang Rubber Plantations (Perkebunan). Dari survei awal diketahui kelemahan dalam kinerja karyawan yang dilihat dari tingginya tingkat ketidakhadiran karyawan yang dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana disiplin, pengawasan kerja dan kinerja karyawan, adakah pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan secara parsial maupun simultan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana disiplin, pengawasan kerja dan kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang, untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang baik secara parsial maupun simultan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang sebanyak 340 orang sedangkan sampelnya sebanyak 77 orang. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu disiplin (X1) dan pegawasan kerja (X2) serta variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner (angket) dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif persentase dan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian dari perhitungan deskriptif persentase menunjukkan variabel disiplin dengan skor rata-rata 75,12% termasuk dalam kategori tinggi, variabel pengawasan kerja dengan skor rata-rata 77,92% termasuk dalam kategori tinggi, dan variabel kinerja karyawan sebesar 80,32% termasuk kategori tinggi, dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh persamaan regresi berganda Ŷ = 8,592 + 0,244X1 + 0,678X2. Hasil uji F menunjukkan F hitung = 71.494 dengan nilai signifikansi = 0,000 < 0,05 yang berarti H3 yang berbunyi “Ada pengaruh signifikan disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang” diterima. Hasil uji parsial dari variabel disiplin diperoleh t hitung = 2.680 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 hal ini berarti H1 yang menyatakan “ada pengaruh signifikan disiplin terhadap kinerja karyawan ” diterima, dari variabel pengawasan kerja diperoleh thitung = 8.727 dengan nilai signifikansi antara 0,000 < 0,05 hal ini berarti H2 yang menyatakan “ada pengaruh signifikan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan” diterima. Koefisien determinasi secara simultan disiplin dan pengawasan kerja bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang sebesar 65%, secara parsial disiplin mempengaruhi kinerja karyawan sebesar (0,297)2 atau 8,8%, dan pengawasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebesar (0,712)2 atau 50,69%.
Simpulan bahwa disiplin masuk dalam kategori tinggi, pengawasan kerja masuk dalam kategori tinggi dan kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang masuk dalam kategori tinggi. Disiplin memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan dengan kontribusi sebesar 8,8%. Pengawasan kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan dengan kontribusi sebesar 50,69%. Disiplin dan pengawasan kerja secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan dengan kontribusi 65%. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah pada indikator waskat yaitu diharapkan pimpinan dapat menerapkan waskat (pengawasan melekat) yang lebih baik dengan menciptakan suatu mekanisme pengawasan yang lebih ketat dan dapat dipantau dengan mudah sehingga secara otomatis gejala timbulnya penyimpangan atau kesalahan dapat dilihat dengan segera yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengawasan terhadap para karyawannya. Pada indikator perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan yaitu diharapkan pimpinan dapat menerapkan program kerja yang terorganisir dengan cara menentukan standar pelaksanaan dan tujuan perencanaan perusahaan, hal ini bertujuan untuk menganalisis apabila terjadi penyimpangan. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti dengan tema yang sejenis disarankan untuk menggunakan alat ukur variabel lain.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................... v
PRAKATA .................................................................................................. vi
SARI ................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 10
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 12
2.1 Kinerja Karyawan ...................................................................... 12
2.1.1 Pengertian Kinerja .......................................................... 12
2.1.2 Tujuan Penilaian Kinerja ................................................ 13
2.1.3 Masalah-Masalah Penilaian Kinerja ................................ 14
2.1.4 Karakteristik-Karakteristik Sistem Penilaian Kinerja
yang Efektif ................................................................... 15
2.1.5 Karakteristik-Karakteristik Sistem Penilaian Kinerja
yang Tidak Efektif ......................................................... 15
2.1.6 Indikator Kinerja ............................................................ 15
2.2 Disiplin ...................................................................................... 16
2.2.1 Pengertian Disiplin .......................................................... 16
2.2.2 Jenis-Jenis Disiplin ......................................................... 17
2.2.3 Indikator Disiplin ............................................................ 19
2.2.4 Macam-Macam Disiplin .................................................. 20
2.2.5 Faktor-Faktor Disiplin ..................................................... 21
2.2.6 Prinsip-Prinsip Disiplin ................................................... 21
2.3 Pengawasan Kerja ...................................................................... 22
2.3.1 Pengertian Pengawasan Kerja ......................................... 22
2.3.2 Tipe-Tipe Pengawasan Kerja ........................................... 22
2.3.3 Indikator Pengawasan Kerja ............................................ 23
2.3.4 Pentingnya Pengawasan Kerja ......................................... 24
2.3.5 Kriteria Pengawasan yang Efektif ................................... 24
2.3.6 Karakteristik Pengawasan yang Efektif ........................... 24
2.4 Penelitian Terdahulu ................................................................... 25
2.5 Kerangka Berfikir ....................................................................... 27
2.6 Hipotesis .................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 31
3.1 Populasi dan Sampel ................................................................... 31
3.1.1 Populasi .......................................................................... 31
3.1.2 Sampel ............................................................................ 31
3.2 Variabel Penelitian ..................................................................... 33
3.2.1 Variabel Terikat (Dependent Variable) .............................. 34
3.2.2 Variabel Bebas (Independent Variable) .............................. 35
3.3 Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 38
3.3.1 Jenis Data .......................................................................... 38
3.3.2 Sumber Data ...................................................................... 38
3.4 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 39
3.5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ............................................................ 40
3.5.1 Validitas ............................................................................. 40
3.5.2 Reliabilitas ......................................................................... 44
3.6 Metode Analisis Data ............................................................................. 45
3.6.1 Metode Analisis Deskriptif Persentase ............................... 46
3.6.2 Uji Asumsi Klasik .............................................................. 47
3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda ....................................... 48
3.6.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ........................................... 49
3.6.5 Koefisien Determinasi (R2) ................................................ 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 51
4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 51
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ............................................ 51
4.1.2 Analisis Deskriptif Persentase ............................................ 52
4.1.2.1 Kinerja Karyawan (Y) .......................................... 52
4.1.2.2 Disiplin (X1) .......................................................... 59
4.1.2.3 Pengawasan Kerja (X2) .......................................... 65
4.1.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 71
4.1.4 Analisis Regresi Linier Berganda ....................................... 74
4.1.5 Pengujian Hipotesis Penelitian ........................................... 76
4.1.6 Koefisien Determinasi (R2) ................................................ 78
4.2 Pembahasan .................................................................................. 80
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 84
5.1 Simpulan ....................................................................................... 84
5.2 Saran ............................................................................................ 85
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 86
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Target Produksi dan Realisasi Periode Tahun 2008-2010 ............ 6
Tabel 1.2 Daftar Absensi Karyawan Periode Tahun 2008-2010 ................. 7
Tabel 2.1 Analisis Penelitian Terdahulu ...................................................... 26
Tabel 3.1 Jumlah Karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang .......... 31
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ........................................................................ 33
Tabel 3.3 Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Kinerja Karyawan ................ 42
Tabel 3.3 Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Kinerja Karyawan ................ 43
Tabel 3.5 Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Pengawasan Kerja ................ 44
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Uji Coba Reliabilitas Instrumen ...................... 45
Tabel 3.7 Kriteria Interval ........................................................................... 47
Tabel 4.1 Deskriptif Persentase Kinerja Karyawan ..................................... 52
Tabel 4.2 Deskriptif Persentase Kualitas Hasil Kerja .................................. 54
Tabel 4.3 Deskriptif Persentase Kuantitas Pekerjaan ................................... 55
Tabel 4.4 Deskriptif Persentase Ketepatan Waktu ....................................... 56
Tabel 4.5 Deskriptif Persentase Kehadiran .................................................. 57
Tabel 4.6 Deskriptif Persentase Kemampuan Bekerjasama ......................... 58
Tabel 4.7 Deskriptif Persentase Disiplin ..................................................... 59
Tabel 4.8 Deskriptif Persentase Balas Jasa .................................................. 60
Tabel 4.9 Deskriptif Persentase Keadilan .................................................... 61
Tabel 4.10 Deskriptif Persentase Waskat ...................................................... 62
Tabel 4.11 Deskriptif Persentase Sanksi Hukuman ....................................... 63
Tabel 4.12 Deskriptif Persentase Ketegasan .................................................. 64
Tabel 4.13 Deskriptif Persentase Pengawasan Kerja ..................................... 65
Tabel 4.14 Deskriptif Persentase Penetapan Standar ..................................... 66
Tabel 4.15 Deskriptif Persentase Penentuan Pengukuran Pekerjaan .............. 67
Tabel 4.16 Deskriptif Persentase Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan ............ 68
Tabel 4.17 Deskriptif Persentase Perbandingan Pelaksanaan dengan Standar
dan Analisis Penyimpangan ........................................................ 69
Tabel 4.18 Deskriptif Persentase Perbaikan atas Penyimpangan ................... 70
Tabel 4.19 Hasil Output SPSS Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov .............. 71
Tabel 4.20 Hasil Output SPSS Uji Multikolinearitas ..................................... 73
Tabel 4.21 Hasil Output SPSS Analisis Regresi Linier Berganda .................. 75
Tabel 4.22 Coefficients ................................................................................. 76
Tabel 4.23 Hasil Output SPSS Analisis Uji F ............................................... 77
Tabel 4.24 Hasil Output SPSS Analisis Uji Koefisien Determinasi Simultan 78
Tabel 4.25 Hasil Output SPSS Analisis Uji Koefisien Determinasi Parsial ... 79
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ................................................................... 29
Gambar 4.1 Grafik Normal P-P Plot ............................................................ 72
Gambar 4.2 Hasil Output SPSS Uji Heteroskedastisitas .............................. 74
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Tabulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 4 Tabulasi Data Hasil Penelitian
Lampiran 5 Hasil Analisis Deskriptif Persentase
Lampiran 6 Hasil Uji Asumsi Klasik
Lampiran 7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Lampiran 8 Hasil Uji Hipotesis
Lampiran 9 Hasil Koefisien Determinasi
Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 11 Surat Perijinan Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan merupakan suatu usaha besar yang dikelola atau dijalankan oleh
perorangan (individu) ataupun secara bersama-sama yang membutuhkan modal
besar yang bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut yang dalam
mengelola usahanya dibantu oleh para karyawan (Abdurrahmat, 2006:21). Oleh
sebab itu, antara pimpinan perusahaan dengan karyawan harus bekerjasama
dengan baik dan solid tanpa memandang tingkat jabatan agar tujuan perusahaan
yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal.
Pencapaian tujuan suatu perusahaan sangat berpedoman pada potensi
sumber daya manusia yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Oleh sebab
itu, perusahaan harus mempunyai manajemen sumber daya manusia yang baik
sebab manajemen sumber daya manusia bukan hanya aktivitas strategi belaka,
melainkan juga merupakan sesuatu yang pokok dalam pencapaian tujuan
organisasi (Simamora, 2006:5). Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut, setiap
organisasi atau perusahaan harus selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja para
karyawannya. Kinerja yang baik bagi perusahaan tergantung dari sumber daya
manusianya, selain itu juga diperlukan penilaian dan pengawasan oleh pihak
perusahaan agar dapat menghasilkan informasi yang akurat tentang perilaku dan
kinerja para karyawan, dengan demikian keberlangsungan suatu perusahaan
tergantung oleh kinerja karyawan.
2
Kinerja pada dasarnya mengacu pada kadar pencapaian tugas-tugas yang
membentuk sebuah pekerjaan karyawan. Kinerja juga merefleksikan seberapa
baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan (Simamora, 2006:339).
Untuk meningkatkan kinerja karyawan banyak faktor yang mempengaruhi,
misalnya pendidikan, disiplin kerja, motivasi, lingkungan kerja yang kondusif dan
sebagainya.
Dalam kinerja dikenal dengan adanya penilaian kinerja yang digunakan
untuk pengukuran kinerja. Penilaian kinerja merupakan mekanisme penting bagi
manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan dan standar kinerja
(Simamora, 2006:338). Penilaian kinerja dapat dibagi menjadi 2 yaitu penilaian
kinerja secara objektif yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja terhadap
standar-standar spesifik dan penilaian kinerja secara subjektif yang digunakan
untuk mengevaluasi seberapa baik seorang karyawan bekerja secara keseluruhan.
Di dalam penelitian ini hanya difokuskan pada faktor disiplin dan
pengawasan kerja. Secara teori jika disiplin dan pengawasan kerja dapat berjalan
dengan baik dan maksimal maka kinerja yang akan dihasilkan karyawan akan
baik pula.
Kinerja dapat diukur dari sikap disiplin yang dimiliki masing-masing
karyawan. Disiplin kerja yang tinggi secara otomatis akan menghasilkan kinerja yang
baik pula. Disiplin kerja merupakan kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-
standar organisasional (Hani Handoko, 2001:208). Setiap karyawan harus
mempunyai kesadaran secara internal akan kedisiplinan terhadap pekerjaannya sebab
rata-rata individu lebih memahami apa yang diharapkan dalam pekerjaannya.
3
Siagian (2008:305) berpendapat bahwa pendisiplinan pegawai adalah suatu
bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap
dan perilaku karyawan sehingga para karyawan secara sukarela berusaha bekerja
secara kooperatif dengan karyawan yang lain serta meningkatkan kinerjanya. Ada
beberapa hal yang berkaitan dengan kedisiplinan, salah satu adalah pelanggaran
karyawan didalam perusahaan. Pelanggaran dapat diminimalis dengan cara
memberlakukan beberapa standar atau aturan perusahaan yang harus ditaati semua
pengelola perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mendorong disiplin diri para
karyawan, dengan cara ini para karyawan diharapkan menjaga disiplin diri mereka
bukan karena paksaan melainkan muncul dari individu masing-masing.
Pengawasan kerja merupakan tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh
manajer untuk mengetahui apakah jalannya pekerjaan dan hasilnya sudah sesuai
dengan rencana. G.R. Terry dalam Hasibuan (2009:242) mengatakan bahwa
pengawasan kerja dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus
dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai
pelaksanaan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan
sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.
Kinerja juga sangat dipengaruhi oleh tingkat pengawasan pada saat jam
kerja sedang berlangsung. Pengawasan kerja yang tidak optimal dapat
memungkinkan karyawan bertindak semaunya sendiri bahkan bisa melakukan
pelanggaran yang bertentangan dengan aturan yang berlaku di perusahaan (Hani
Handoko,2003 :366), apabila hal ini terjadi otomatis akan merugikan perusahaan.
4
PT. Karyadeka Alam Lestari yang beralamat di Kalimas Kecamatan Mijen
Kota Semarang ini merupakan suatu perusahaan bergerak dibidang Rubber
Plantations (Perkebunan) yang mengusahakan tanaman karet dan dikelola oleh
Perkebunan Karet Kalimas, yang memiliki jumlah karyawan sebanyak 340 orang.
PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang mengusahakan tanaman karet sebagai
komoditi utama, disamping itu dalam pengembangannya sejak dulu sudah
berorientasi pada pelestarian lingkungan. Selain sebagai penghasil getah, PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang juga mengolah getah tersebut menjadi bentuk
sheet (lembaran) dan compo (cair) dimana bentuk-bentuk tersebut nantinya akan
diolah lagi menjadi berbagai macam produk.
Berdasarkan survey awal, untuk meningkatkan kinerja karyawan
perusahaan juga menerapkan pendisiplinan karyawan. Pendisiplinan karyawan
PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada dasarnya sudah baik, seperti
memberikan keteladanan pimpinan yang baik kepada para karyawannya, gaji yang
diberikan perusahaan kepada karyawan tepat waktu, perusahaan memberikan gaji
tambahan apabila ada pekerjaan diluar jam kerja (lembur) serta memberikan
sanksi hukuman yang sesuai bagi para pelanggar.
Pendisiplinan karyawan bertujuan untuk melatih dan memperbaiki sikap
serta perilaku karyawan sehingga karyawan secara suka rela melaksanakan
kewajiban pekerjaannya. Kedisiplinan tidak hanya diterapkan oleh tiap individu
tetapi juga melibatkan seluruh karyawan yang ada didalam perusahaan tersebut
untuk membantu perusahaan mencapai kesuksesan. Oleh sebab itu, kedisiplinan
5
karyawan merupakan proses berkelanjutan dimana seluruh individu berkaitan erat
dengan perusahaan untuk kepentingan perusahaan.
PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang telah melakukan beberapa kali
perubahan struktur organisasi, dengan adanya perubahan stuktur organisasi yang
baru diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Selain itu, upaya yang
dilakukan oleh pihak perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah
dengan cara mendesain ulang pekerjaan dan perombakan penempatan karyawan
sesuai dengan kemampuan. Penempatan karyawan pada PT. Karyadeka Alam
Lestari Semarang pada dasarnya sudah baik, karena sudah mengikuti peraturan
yang sudah ditetapkan oleh perusahaan sehingga pimpinan akan lebih mudah
untuk melakukan pengawasan terhadap karyawan karena para karyawan
mendapatkan tempat sesuai dengan keahlian dan kemampuan masing-masing
karyawan.
Melalui Bapak Adjat Sudrajat, sebagai wakadiv. perkebunan selain
melaksanakan pendisiplinan karyawan yang baik, meningkatkan kinerja karyawan
juga harus memperhatikan tentang pengawasan kerja. Pengawasan kerja dapat
diwujudkan dalam hal, seperti menetapkan standar produksi untuk mengukur
kinerja karyawan, pimpinan memberikan peringatan yang tegas apabila ada
karyawan yang melakukan kesalahan, pengawasan dilakukan setiap hari sehingga
karyawan selalu bekerja dengan sungguh-sungguh, standar produksi juga
ditetapkan agar karyawan menjadi lebih mudah untuk menyelesaikan pekerjaanya.
Selain itu, juga memberikan berbagai macam tunjangan seperti tunjangan hari
raya (THR), asuransi kesehatan dan jaminan social tenaga kerja (JAMSOSTEK).
6
Pengawasan kerja merupakan salah satu faktor utama untuk menentukan
kinerja karyawan. Pengawasan yang baik akan memberikan efek yang baik pula
karena karyawan akan dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan sesuai
dengan target produksi. Hasil kerja merupakan tolok ukur penilaian pimpinan
terhadap karyawan, sehingga pengawasan sangat perlu dilakukan setiap hari yang
bertujuan untuk mengevaluasi hasil kerja karyawan. Pengawasan yang tinggi akan
menciptakan pengaruh yang positif terhadap karyawan, dimana mereka
mempunyai keinginan dan kesadaran yang besar untuk menyelesaikan
pekerjaannya sesuai dengan target produksi yang telah ditetapkan.
Berdasarkan observasi awal peneliti menemukan data target produksi dan
realisasi PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang dari tahun 2008 sampai 2010, hal
ini bisa dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1.1 Target Produksi dan Realisasinya tahun 2008-2010
Tahun Target Realisasi Presentase 2008 656.338 611.302 93,14% 2009 719.201 708.469 98,51% 2010 622.582 571.205 91,75%
Sumber : PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang
Dari data tabel di atas bisa di tarik kesimpulan bahwa kenyataan hasil kerja
yang masih kurang baik dilihat dari aspek kualitas dibuktikan dengan adanya
penurunan tingkat produksi dari tahun 2008 hingga tahun 2010.
Kenyataan adanya kinerja yang masih kurang baik dibuktikan dengan
adanya data ketidakhadiran karyawan dimana data tersebut masih banyak
karyawan yang melakukan kemangkiran dan keterlambatan, ditunjukkan dengan
data sebagai berikut :
7
Tabel 1.2 Daftar Absensi Karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang Tahun 2008-2010
Bulan Cuti Permisi Sakit Mangkir
2008 2009 2010 2008 2009 2010 2008 2009 2010 2008 2009 2010Januari 8 12 16 2 1 2 12 13 17 10 11 15
Februari 10 13 16 3 3 1 10 15 10 11 17 20 Maret 13 11 17 3 4 3 10 10 11 15 18 15 April 8 10 17 2 2 2 11 11 15 10 9 10 Mei 12 10 8 4 5 0 12 12 8 15 7 11 Juni 9 8 8 1 1 2 16 7 15 11 14 20 Juli 7 10 16 3 4 3 9 10 8 15 15 13
Agustus 15 11 5 4 3 4 14 17 21 8 10 19 September 14 9 6 2 4 2 14 11 17 14 10 24 Oktober 8 11 11 5 2 4 11 8 18 14 9 10
November 7 5 16 4 2 1 10 11 9 11 15 15 Desember 10 11 17 1 4 2 17 10 14 18 9 15
Keterangan : Jumlah karyawan 340 orang Sumber : PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang
Hasil presentase absensi karyawan pada bulan Januari tahun 2008, 2009
dan 2010 adalah sebagai berikut :
8
Dilihat dari data di atas pada bulan Januari 2008 tingkat absensi hanya
9,4%. Pada bulan Januari 2009 tingkat absensi mulai naik menjadi 10,8%,
sedangkan bulan Januari 2010 tingkat absensi semakin naik hingga mencapai
14,7%. Jadi bisa dilihat tingkat absensi cenderung mengalami kenaikan tiap
tahunnya. Kenaikan yang lumayan pesat terjadi pada tahun 2010. Hal ini
menunjukkan tingkat kinerja pada tahun 2010 kurang baik, karena tingkat absensi
yang masih tinggi. Ketidakhadiran dalam bekerja baik dengan alasan tertentu
maupun tanpa keterangan yang jelas otomatis akan menghambat pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab karyawan, hal ini akan menyebabkan kinerja
karyawan menjadi tidak maksimal.
Pada dasarnya perusahaan sudah memberikan peraturan atau tata tertib
yang berlaku dan jelas agar karyawan mematuhi peraturan yang berlaku agar
tercipta kesadaran yang baik dari karyawan. Di samping itu disiplin dan
pengawasan kerja yang maksimal sudah diberikan oleh pimpinan kepada
karyawan agar karyawan mendapatkan kepuasan kerja sehingga mereka mampu
meningkatkan kinerja mereka. Pendisiplinan terhadap karyawan tersebut
dilakukan antara lain dengan memberikan bonus bagi karyawan yang dapat
menunjukkan kinerja yang baik, menempatkan karyawan sesuai dengan keahlian
dan kemampuan masing-masing. Pimpinan juga melakukan pengawasan yang
tinggi ketika karyawan sedang menjalankan pekerjaannya serta selalu
memberikan solusi apabila karyawan melakukan penyimpangan dan mengalami
kesulitan dalam bekerja. Berdasarkan teori yang ada apabila karyawan telah
9
melakukan disiplin kerja yang baik dan pengawasan yang tinggi telah dilakukan
oleh pimpinan seharusnya menghasilkan kinerja yang baik tetapi dalam hal ini
terdapat gap (ketidak sesuaian antara teori dan fakta lapangan) untuk itu perlu di
teliti secara empiris. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka
peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ”Pengaruh
Disiplin dan Pengawasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Adakah pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka
Alam Lestari Semarang?
2. Adakah pengaruh pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang?
3. Adakah pengaruh disiplin dan pengawasan kerja secara simultan terhadap
kinerja karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dalam
penelitian ini adalah :
1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan
pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.
10
2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh pengawasan kerja terhadap kinerja
karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.
3. Mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin dan pengawasan kerja
terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan konsep
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan pada PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang, penelitian ini dapat
memberikan sumbangan berupa informasi mengenai pentingnya
disiplin dan pengawasan kerja karyawan sehingga dapat
mempengaruhi kinerja karyawan.
b. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan mempertajam daya
analisis mengenai pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap
kinerja karyawan.
c. Bagi para akademisi dan pembaca, dapat memberikan khasanah
perpustakaan dan tambahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kinerja Karyawan
2.1.1 Pengertian Kinerja
Mangkunegara (2009:67) memberikan pengertian tentang kinerja yaitu hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, sedangkan
Kinerja menurut Hasibuan (2009:160) adalah merupakan suatu hasil kerja yang
dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugasnya atas kecakapan, usaha dan
kesempatan.
Simamora (2006:339) berpendapat bahwa kinerja atau performance
mengacu pada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan
karyawan. Kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan
sebuah pekerjaan.
As’ad (2004:47) berpendapat bahwa job performance (kinerja) adalah hasil
yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang
bersangkutan. Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
kinerja merupakan hasil kerja sekelompok orang dalam suatu organisasi yang
dikerjakan sesuai dengan peraturan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja menurut
Simamora (2006:338):
12
1. Karakteristik situasi
2. Deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan standar kinerja pekerjaan
3. Tujuan-tujuan penilaian kinerja
4. Sikap para karyawan dan manajer terhadap evaluasi
2.1.2 Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan pokok sistem penilaian kinerja menurut Simamora (2006:343)
adalah menghasilkan informasi yang akurat dan sahih tentang perilaku dan kinerja
anggota-anggota organisasi. Semakin akurat dan sahih informasi yang dihasilkan
oleh sistem penilaian kinerja, semakin besar potensi nilainya bagi organisasi.
Tujuan khusus penilai kinerja digolongkan menjadi dua bagian besar yakni
Simamora (2006:343):
1. Tujuan Evaluasi (evaluation)
Tujuan dari pendekatan evaluasi adalah guna menilai kinerja masa lalu
sebagai basis untuk pelaksanaan keputusan-keputusan personalia. Fokus dari
pendekatan evaluasi dilihat dari telaah masa lalu, penilaian dan pemberian
peringkatan.
Simamora (2006:345) menyatakan bahwa pendekatan evaluasi dapat
dinilai dari kinerja dan telaah gaji serta penilaian kinerja dan kesempatan
promosi. Penilaian kinerja dan telaah gaji adalah keputusan-keputusan
kompensasi yang mencakup kenaikan merit pay, bonus karyawan dan
kenaikan-kenaikan gaji lainnya dimana informasi yang diperoleh akan
melandasi keputusan-keputusan gaji, sedangkan penilaian kinerja dan
kesempatan promosi adalah keputusan-keputusan yang bertalian dengan
13
promosi, demosi, transfer dan pemberhentian. Informasi-informasi penilaian
yang ada digunkan untuk menilai kesiapan karyawan untuk posisi-posisi yang
lebih tinggi.
2. Tujuan Pengembangan (development)
Tujuan pendekatan pengembangan adalah untuk memotivasi dan
mengarahkan kinerja individu dan upaya-upaya pengembangan karir menurut
Simamora (2006:346). Fokus dari pendekatan pengembangan ini adalah
perencanaan untuk konseling masa mendatang serta penetapan tujuan dan
telaah. Tujuan pengembangan diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Mengukuhkan dan menopang kinerja
b. Meningkatkan kinerja
c. Menentukan tujuan-tujuan progresif karir
d. Menentukan kebutuhan-kebutuhan pelatihan
2.1.3 Masalah-Masalah Penilaian Kinerja
Masalah-masalah penilaian kinerja harus dikenali dan diminimalkan guna
menghindari kesalahan-kesalahan penilaian yang lazim terjadi. Berikut ini
beberapa masalah-masalah penilaian kinerja menurut Simamora (2006:351):
1. Bias penyelia
2. Halo effect
3. Central tendency
4. Leniency
5. Strictness
6. Recency, dan lain-lain.
14
2.1.4 Karakteristik-Karakteristik Sistem Penilaian Kinerja yang Efektif
Sistem penilaian kinerja yang efektif untuk pencapaian tujuan-tujuan
penilaian kinerja. Karakteristik-karakteristik sistem penilaiannya menurut
Simamora (2006:399) antara lain:
1. Kriteria yang berkaitan dengan pekerjaan
2. Pengharapan kinerja
3. Fokus pada perilaku yang terobservasi
4. Sensitivitas
5. Standardisasi, dan lain-lain
2.1.5 Karakteristik-Karakteristik Sistem Penilaian Kinerja yang Tidak
Efektif
Sistem penilaian kinerja bisa saja gagal karena beberapa sebab. Sebab-sebab
yang kemungkinan dapat menimbulkan kegagalan menurut Simamora (2006:407)
antara lain:
1. Sistem yang ditetapkan secara buruk
2. Sistem yang dikomunikasi secara buruk
3. Sistem yang tidak-tepat
4. Sistem yang didukung secara buruk
5. Sistem yang tidak terpantau
2.1.6 Indikator Kinerja Karyawan
Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2006:378) mengatakan bahwa
kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan karyawan.
Indikator-indikatornya adalah sebagai berikut:
15
1. Kualitas hasil pekerjaan, yaitu menilai baik tidaknya hasil pekerjaan karyawan.
2. Kuantitas pekerjaan, merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam
istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
3. Ketepatan waktu, dalam menyelesaikan tugas para karyawan bukan hanya
dituntut untuk cepat menyelesaikan pekerjaannya namun juga harus tepat atau
sesuai dengan harapan atasan.
4. Kehadiran, dengan kehadiran menunjukkan semangat kerja yang dimiliki oleh
karyawan.
5. Kemampuan bekerjasama baik dengan rekan satu bagian maupun bagian lain.
2.2 Disiplin
2.2.1 Pengertian Disiplin
Secara etimologi, disiplin berasal dari bahasa latin ”disipel” yang berarti
pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata tersebut mengalami
perubahan menjadi ”disipline” yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata
tertib. Siagian (2008:305) berpendapat bahwa disiplin kerja merupakan tindakan
manajemen untuk mendorong para anggota organisasi agar memenuhi tuntutan
berbagai ketentuan di dalam manajemen, sedangkan pendisiplinan pegawai adalah
suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan,
sikap dan perilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut secara sukarela
berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawan yang lain serta
meningkatkan prestasi kerjanya.
16
Abdurrahmat (2006:172), kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan
seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif Manajemen Sumber Daya
Manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi
prestasi kerja yang dicapainya. Oleh karena itu, kedisiplinan harus ditegakkan
dalam suatu organisasi perusahaan karena tanpa dukungan disiplin karyawan yang
baik, maka sulit perusahaan untuk mewujudkan tujuannya.
Disiplin kerja menurut Hani Handoko (2001:208) adalah kegiatan
manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional. Disiplin menurut
Yuspratiwi dalam Avin Fadilla Helmi (1996) mengatakan bahwa disiplin kerja
dapat diartikan sebagai sikap sesorang atau kelompok yang berniat untuk
mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan
pekerjaan, pengertian disiplin kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku yang
menunjukkan ketaatan karyawan terhadap peraturan organisasi. Dari beberapa
pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan tindakan
manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional dan kesediaan
seseorang untuk mematuhi peraturan yang berlaku didalam perusahaan.
2.2.2 Jenis-Jenis Disiplin
Terdapat tiga jenis disiplin dalam organisasi menurut Hani Handoko
(2001:208), yaitu:
1. Disiplin Preventif
Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong
para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga
17
penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. Tujuannya adalah untuk
mendorong disiplin diri diantara para karyawan, dengan cara ini para
karyawan menjaga disiplin diri mereka bukan semata-mata dipaksa
manajemen. Manajemen harus bertanggung jawab dan mampu menciptakan
kondisi disiplin preventip dengan berbagai standar dari perusahaan yang ingin
dicapai, dan karyawan harus mampu memahami dan mengetahui alasan
penerapan disiplin tersebut, dengan demikian para karyawan akan mengetahui
segala peraturan dalam perusahaan yang bersangkutan.
2. Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani
pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari
pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan korektif sering berupa bentuk
hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan. Sebagai contoh, tindakan
pendisiplinan berupa peringatan atau skorsing, dengan adanya hukuman yang
ditetapkan oleh perusahaan karyawan tidak akan berperilaku yang
menyimpang karena hukuman akan dikenakan pada mereka yang melanggar.
Sasaran-sasaran tindakan pendisiplinan hendaknya positif, bersifat mendidik
dan mengkoreksi, bukan tindakan negatif yang menjatuhkan karyawan yang
berbuat salah.
3. Disiplin Progresif
Disiplin progresif merupakan suatu kebijaksanaan pemberian hukuman
yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang. Tujuannya
18
adalah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan
korektif sebelum hukuman-hukuman yang lebih serius dilaksanakan. Disiplin
progresif membantu karyawan untuk memperbaiki kesalahannya dan tidak
akan mengulangi kesalahan yang sama apalagi kesalahan yang cukup fatal.
Contoh dari tindakan disiplin progresif antara lain : teguran secara lisan oleh
atasan, teguran tertulis, skorsing dari pekerjaan selama beberapa hari,
diturunkan pangkatnya, bahkan hingga dipecat.
2.2.3 Indikator Disiplin
Indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu
organisasi menurut Abdurrahmat (2006:173), diantaranya ialah:
1. Balas jasa
Balas jasa mempengaruhi kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap
pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan terhadap pekerjaannya semakin baik,
maka kedisiplinannya pun akan semakin baik pula.
2. Keadilan
Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa
(pengakuan) atau hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan
karyawan yang baik.
3. Waskat (pengawasan melekat)
Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan efektif untuk
mencegah/mengetahui kesalahan, membetulkan kesalahan, memelihara
kedisiplinan meningkatkan prestasi kerja serta menciptakan sistem internal
kontrol yang terbaik dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan.
19
4. Sanksi hukuman
Dengan adanya sanksi hukuman maka akan memberikan kesan enggan
melakukan indisipliner bagi para karyawan, karena mereka tidak mau
menanggung risiko.
5. Ketegasan
Pimpinan yang berani bertindak tegas dalam memberikan hukuman atas
tindakan indisipliner karyawan akan disegani dan diakui kepemimpinannya
oleh karyawan, dengan begitu pimpinan akan dapat memelihara kedisiplinan
karyawan dalam suatu perusahaan.
2.2.4 Macam-Macam Disiplin
Jasin dalam Avin Fadilla Helmi (1996) berpendapat bahwa terdapat dua
jenis disiplin, antara lain :
1. Disiplin Diri
Disiplin diri merupakan disiplin yang dikembangkan atau dikontrol oleh diri
sendiri, melalui disiplin diri, karyawan-karyawan merasa bertanggung jawab
dan dapat mengatur diri sendiri untuk kepentingan organisasi.
2. Disiplin Kelompok
Disiplin kelompok akan tercapai jika disiplin diri telah tumbuh dalam diri
karyawan, artinya kelompok akan menghasilkan pekerjaan yang optimal jika
masing-masing anggota kelompok dapat memberikan andil yang sesuai
dengan hak dan tanggung jawabnya.
20
2.2.5 Faktor-Faktor Disiplin
Avin Fadilla Helmi (1996) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin diantaranya adalah:
1. Faktor Kepribadian
Faktor yang penting dalam kepribadian seseorang adalah sistem nilai yang
dianut. Nilai-nilai yang menjunjung disiplin akan digunakan sebagai kerangka
acuan bagi penerapan disiplin ditempat kerja.
2. Faktor Lingkungan
Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja tetapi merupakan suatu
proses belajar yang terus-menerus. Proses pembelajaran agar dapat efektif
maka pemimpin yang merupakan agen pengubah perlu memperhatikan
prinsip-prinsip konsisten, adil, bersikap positif dan terbuka.
2.2.6 Prinsip-Prinsip Disiplin
Prinsip-prinsip baku dalam disiplin menurut Simamora (2006:622)
diantaranya adalah:
1. Prosedur dan kebijakan yang pasti
2. Tanggung jawab penyeliaan
3. Komunikasi peraturan-peraturan
4. Tanggung jawab pemaparan bukti
5. Perlakuan yang konsisten
6. Pertimbangan atas situasi-situasi
21
2.3 Pengawasan Kerja
2.3.1 Pengertian Pengawasan Kerja
Pengawasan kerja merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan
organisasi guna lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya (Siagian,2008:125),
sedangkan menurut Hani Handoko (2003:359), pengawasan kerja adalah proses
untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai.
Pengawasan kerja adalah usaha sistematik untuk menentukan standar
pelaksanaan dan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditentukan
sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta
mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk koreksi guna menjamin
bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif
dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan (Hani Handoko, 2003:
360). Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengawasan
kerja merupakan suatu usaha sistematik untuk menentukan standar pelaksanaan
dan tujuan perencanaan serta untuk menjamin agar semua pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
2.3.2 Tipe-Tipe Pengawasan Kerja
Hani Handoko (2003:361) berpendapat bahwa terdapat beberapa tipe
pengawasan kerja,diantaranya adalah :
22
1. Pengawasan Pendahuluan (Freed Forward Control)
Bentuk pengawasan pra kerja ini dirancang untuk mengantisipasi masalah-
masalah atau penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan
korelasi dibuat sebelum tahap tertentu diselesaikan. Pendekatan pengawasan ini
lebih aktif dan agresif, dengan mendeteksi masalah-masalah dan mengambil
tindakan yang diperlukan sebelum suatu masalah terjadi.
2. Pengawasan selama kegiatan berlangsung (Concurrent Control)
Pengawasan dilakukan selama suatu kegiatan berlangsung. Pengawasan ini
merupakan suatu proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur disetujui
terlebih dahulu sebelum kegiatan-kegiatan dilanjutkan atau menjadi semacam
peralatan Double Chek yang lebih menjamin ketepatan pelaksanaan suatu
kegiatan.
3. Pengawasan Umpan Balik (Feedback Control)
Bentuk pengawasan ini untuk mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang
telah diselesaikan, sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau standar yang
telah ditentukan, dan penemuan-penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan
serupa dimasa yang akan datang. Pengawasan ini bersifat historis, pengukuran
dilakukan setelah kegiatan terjadi.
2.3.3 Indikator Pengawasan Kerja
Hani Handoko (2003:362) menyatakan bahwa ada beberapa indikator dalam
proses pengawasan kerja, diantaranya adalah :
1. Penetapan standar
2. Penentuan pengukuran/penilaian pekerjaan
23
3. Pengukuran pelaksanaan pekerjaan
4. Perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan
5. Perbaikan atas penyimpangan
2.3.4 Pentingnya Pengawasan Kerja
Ada beberapa faktor yang membuat pengawasan semakin diperlukan oleh
setiap organisasi. Faktor-faktor tersebut adalah (Hani Handoko, 2003:366) :
1. Perubahan lingkungan organisasi
2. Peningkatan kompleksitas organisasi
3. Kesalahan-kesalahan
4. Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang
2.3.5 Kriteria Pengawasan yang Efektif
Untuk menjadi efektif menurut Hani Handoko (2003:373), sistem
pengawasan harus memenuhi kriteria tertentu. Kriteria-kriteria tersebut antara
lain:
1. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang benar
2. Tepat waktu
3. Biaya yang efektif
4. Tepat dan akurat
5. Dapat diterima oleh yang bersangkutan
2.3.6 Karakteristik Pengawasan yang Efektif
Karakteristik-karakteristik pengawasan yang efektif menurut Hani
Handoko (2003:373) dapat diperinci sebagai berikut:
1. Akurat
24
2. Tepat waktu
3. Objektif dan menyeluruh
4. Terpusat pada titik-titik pengawasan strategik
5. Realistik secara ekonomis
6. Realistik secara organisasional
7. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi
8. Fleksibel
9. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional
10. Diterima para anggota organisasi
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian sebelumnya yang menganalisis mengenai pengaruh
disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka
Alam Lestari Semarang yaitu :
Tabel 2.1 Analisis Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Penelitian
Metode Penelitian
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1. Hernowo Narmodo dan M. Farid Wajdi
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri
Sampel : 44 responden Teknik Analisis : deskriptif presentase dan analisis regresi linier berganda
Motivasi (X1), Disiplin (X2) dan Kinerja Pegawai (Y)
Disiplin mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kinerja pegawai dibandingkan motivasi. Motivasi dan disiplin dapat menjelaskan variabel kinerja pegawai sebesar 56,6% sedangkan 43,3% dijelaskan oleh variabel lain.
25
2. Keke T. Aritonang
Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja Guru dan Kinerja Guru SMP Kristen BPK Penabur Jakarta
Sampel : 60 responden Teknik Analisis : deskriptif presentase, analisis regresi linier dan analisis korelasi parsial
Kompensasi Kerja (X1), Disiplin kerja (X2) dan Kinerja (Y)
Kompensasi kerja memberikan sumbangan sebesar 6,76% terhadap kinerja guru, disiplin kerja guru memberikan sumbangan sebesar 77,44%. Sedangkan kompensasi kerja dan disiplin kerja guru secara bersama-sama memberikan sumbangan sebesar 77,6% terhadap kinerja guru.
3. Mark Alexander
Employee Performance and Discipline Problems: A New Approach
Analisis : metode analisis berganda
Employee Performance (Kinerja Pegawai) dan Discipline Problems (Masalah Kedisiplinan)
Pengembangan perusahaan harus mempelajari tentang masalah kinerja dan pentingnya sikap disiplin. Manajemen dan karyawan harus menunjukkan mereka mampu untuk berubah dan bekerjasama dalam meningkatkan keselamatan, pelatihan dan kelangsungan hidup perusahaan.
2.5 Kerangka Berfikir
Pencapaian tujuan suatu perusahaan sangat berpedoman pada potensi sumber
daya manusia yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Oleh sebab itu,
perusahaan harus mempunyai manajemen sumber daya manusia yang baik sebab
manajemen sumber daya manusia bukan hanya aktivitas strategi belaka, melainkan
juga merupakan sesuatu yang pokok dalam pencapaian tujuan organisasi (Simamora,
2006:5). Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut, setiap organisasi atau perusahaan
harus selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja para karyawannya.
26
Kinerja pada dasarnya mengacu pada kadar pencapaian tugas-tugas yang
membentuk sebuah pekerjaan karyawan. Kinerja juga merefleksikan seberapa
baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan (Simamora, 2006:339).
Untuk meningkatkan kinerja karyawan banyak faktor yang mempengaruhi,
misalnya pendidikan, disiplin karyawan, motivasi, lingkungan kerja yang
kondusif dan sebagainya.
Kinerja dapat diukur dari sikap disiplin yang dimiliki masing-masing
karyawan. Disiplin kerja yang tinggi secara otomatis akan menghasilkan kinerja
yang baik pula. Disiplin kerja merupakan kegiatan manajemen untuk menjalankan
standar-standar organisasional (Hani Handoko, 2001:208). Setiap karyawan harus
mempunyai kesadaran secara internal akan kedisiplinan terhadap pekerjaannya
sebab rata-rata individu lebih memahami apa yang diharapkan dalam
pekerjaannya.
Kinerja juga sangat dipengaruhi oleh tingkat pengawasan pada saat jam
kerja sedang berlangsung. Pengawasan kerja yang tidak optimal dapat
memungkinkan karyawan bertindak semaunya sendiri bahkan bisa melakukan
pelanggaran yang bertentangan dengan aturan yang berlaku di perusahaan (Hani
Handoko,2003 :366). Apabila hal ini terjadi otomatis akan merugikan perusahaan.
G.R. Terry dalam Hasibuan (2009:242) menyatakan bahwa pengawasan kerja
sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang
dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan apabila perlu melakukan
perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras
dengan standar.
27
Berdasarkan teori yang ada dalam penelitian ini, maka dapat disusun suatu
kerangka berfikir sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Disiplin (X1)
1. Balas jasa
2. Keadilan
3. Waskat
4. Sanksi hukuman
5. Ketegasan
(Abdurrahmat, 2006:173)
Kinerja (Y)
1. Kualitas hasil kerja
2. Kuantitas pekerjaan
3. Ketepatan waktu
4. Kehadiran
5. Kemampuan bekerjasama
(Robert L. Mathis & John H.
Jackson, 2006:378)
Pengawasan Kerja (X2)
1. Penetapan standar
2. Penentuan
pengukuran/penilaian
pekerjaan
3. Pengukuran pelaksanaan
pekerjaan
4. Perbandingan pelaksanaan
dengan standar dan analisis
penyimpangan
5. Perbaikan atas
penyimpangan
(Hani Handoko, 2003:363)
28
2.6 Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data terkumpul
(Suharsimi, 2006:130). Anggapan sebagai satu hipotesis juga merupakan data
tetapi karena kemungkinan bisa salah, apabila akan digunakan sebagai dasar
pembuatan keputusan harus diuji dahulu dengan memakai data hasil observasi.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang akan diajukan dalam
penelitian ini adalah :
H1 : Ada pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka
Alam Lestari Semarang.
H2 : Ada pengaruh pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang.
H3 : Ada pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan
pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
3.1.1 Populasi
Suharsimi (2006:130) berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang yang berjumlah 340 orang
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.1 Jumlah Seluruh Karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang
No Bagian Jumlah 1. Staf 32 2. Penyadap 193 3. Lapangan 63 4. Kontak 52 Total Karyawan 340
Sumber: PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.
3.1.2 Sampel
Suharsimi (2006:131) berpendapat bahwa sampel merupakan sebagian atau
wakil populasi yang diteliti.
Penelitian ini menggunakan teknik Cluster Random Sampling yaitu teknik
pengambilan sampel dengan cara pengelompokkan (Suharsimi, 2006:142). Alasan
digunakan teknik Cluster Random Sampling ini dikarenakan pengambilan sampel
dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri dari 1
kelompok (cluster) dan diambil secara acak. Tiap item (individu) didalam
30
kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Cara ini dipakai bila
populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang di
pelajari ada dalam setiap kelompok. Perhitungan sampel pada penelitian ini
menggunakan rumus Slovin (Husein Umar,2005:120) yaitu sebagai berikut :
dimana:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, yaitu sebesar 10%.
Maka:
= 77 ( dibulatkan )
Berdasarkan perhitungan di atas maka didapat sampel sebanyak 77
responden dari jumlah total karyawan sebanyak 340 karyawan, kemudian pada
masing-masing bagian dengan perhitungan sebagai berikut :
31
Sampel yang diperoleh adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No. Bagian Produksi Populasi Proporsional Sampel
1. Staf 32 = 7
7
2. Penyadap 193 = 44
44
3. Lapangan 63 = 14
14
4. Kontrak 52 = 12
12
Jumlah Karyawan 340 77
Sumber: Data primer yang diolah, 2011.
3.2 Variabel Penelitian
Di dalam suatu penelitian terdapat beberapa variabel yang harus ditetapkan
dengan jelas sebelum pengumpulan data. Variabel penelitian dalam penelitian ini
terdiri dari dua variabel yaitu variabel terikat dan bebas. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2006:4).
32
3.2.1 Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat dinyatakan dengan simbol Y. Variabel terikat yaitu variabel
yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh
variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja
karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang. Indikator dari kinerja
menggunakan teori dari Robert L. Mathis & John H. Jackson (2006:378) antara
lain :
1. Kualitas hasil pekerjaan, yaitu menilai baik tidaknya hasil pekerjaan karyawan.
2. Kuantitas pekerjaan, merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam
istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
3. Ketepatan waktu, dalam menyelesaikan tugas para karyawan bukan hanya
dituntut untuk cepat menyelesaikan pekerjaannya namun juga harus tepat atau
sesuai dengan harapan atasan.
4. Kehadiran, dengan kehadiran menunjukkan semangat kerja yang dimiliki oleh
karyawan.
5. Kemampuan bekerjasama baik dengan rekan satu bagian maupun bagian lain.
3.2.2 Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas dinyatakan dengan simbol X, yaitu terdiri dari disiplin dan
pengawasan kerja.
1. Disiplin (X1)
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan disiplin adalah kesadaran dan
kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
33
sosial yang berlaku. Indikator dari disiplin menggunakan teori dari Abdurrahmat
(2006:173) antara lain :
a. Balas jasa
Balas jasa mempengaruhi kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap
pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan terhadap pekerjaannya semakin baik,
maka kedisiplinannya pun akan semakin baik pula.
b. Keadilan
Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa
(pengakuan) atau hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan
karyawan yang baik.
c. Waskat
Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan efektif untuk
mencegah/mengetahui kesalahan, membetulkan kesalahan, memelihara
kedisiplinan meningkatkan prestasi kerja serta menciptakan sistem internal
kontrol yang terbaik dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan.
d. Sanksi hukuman
Dengan adanya sanksi hukuman maka akan memberikan kesan enggan
melakukan indisipliner bagi para karyawan, karena mereka tidak mau
menanggung risiko.
e. Ketegasan
Pimpinan yang berani bertindak tegas dalam memberikan hukuman atas
tindakan indisipliner karyawan akan disegani dan diakui kepemimpinannya
34
oleh karyawan, dengan begitu pimpinan akan dapat memelihara kedisiplinan
karyawan dalam suatu perusahaan.
2. Pengawasan Kerja (X2)
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pengawasan adalah proses
pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin bahwa semua
pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya. Indikator dari pengawasan menggunakan teori dari Hani Handoko
(2003:363) antara lain :
a. Penetapan standar
Penetapan standar berfungsi untuk memudahkan manajer untuk
mengkomunikasikan pelaksanaan kerja yang diharapkan kepada para bawahan
secara lebih jelas dan tahapan-tahapan lain dalam proses perencanaan dapat
ditangani secara efektif.
b. Penentuan pengukuran/penilaian pekerjaan
Penetapan standar akan sia-sia apabila tidak ada penentuan
pengukuran/penilaian pekerjaan yang tepat. Pengukuran ini sebaiknya mudah
dilaksanakan dan tidak mahal, serta dapat diterangkan kepada karyawan.
c. Pengukuran pelaksanaan pekerjaan
Setelah frekuensi pengukuran dan sistem monitoring ditentukan, pengukuran
pelaksanaan dilakukan sebagai proses yang berulang-ulang dan terus-menerus.
Ada berbagai cara untuk melakukan pengukuran pelaksanaan, yaitu observasi,
laporan-laporan baik lisan maupun tertulis, metode-metode otomatis dan
inspeksi, pengujian (tes) atau dengan pengambilan sampel.
35
d. Perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan
Tahap kritis dari proses pengawasan adalah pembandingan pelaksanaan nyata
dengan pelaksanaan yang direncanakan atau standar yang telah ditetapkan.
Walaupun tahap ini paling mudah dilakukan, tetapi kompleksitas dapat terjadi
pada saat menginterpretasikan adanya penyimpangan (deviasi).
e. Perbaikan atas penyimpangan
Bila hasil analisis menunjukkan adanya koreksi, tindakan ini harus di ambil.
Tindakan koreksi dapat diambil dalam berbagai bentuk. Standar mungkin di
ubah, pelaksanaan diperbaiki atau keduanya dilakukan bersamaan.
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini yaitu :
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat langsung dari sumber pertama
baik dari individu maupun kelompok. Data ini diperoleh langsung dari sumbernya
yaitu karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang yang telah menjadi objek
dalam penelitian ini.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui
pihak kedua. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data-data mengenai
karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang, catatan, arsip, dan data lain
yang berguna sebagai pelengkap.
36
3.3.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini hanyalah sumber data
internal. Sumber data internal adalah sumber data yang didapat dari dalam
perusahaan atau organisasi dimana penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini
sumber data internalnya adalah karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.
Data internal berupa data jawaban hasil pengisian kuesioner.
3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
1. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang dengan
mengadakan pengamatan terhadap objek penelitian. Dalam penelitian ini
observasi dilakukan dengan mengamati disiplin kerja dan pengawasan kerja
karyawan serta kinerja dari karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.
2. Metode Dokumentasi
Suharsimi (2006 :131) menyatakan bahwa metode dokumentasi merupakan
suatu cara untuk memperoleh data atau informasi mengenai berbagai hal yang ada
kaitannya dengan penelitian dengan jalan melihat kembali laporan-laporan tertulis baik
berupa angka maupun keterangan (tulisan atau papan, tempat dan orang). Data yang
didapat adalah data volume produksi, data pegawai dan jumlahnya, gambaran
umum, struktur organisasi dan uraian tugas jabatan, aktivitas produksi dan
pemasaran di PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.
37
3. Metode Kuesioner
Sugiyono (2006:142) menyatakan bahwa metode kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Jenis
kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang
tersedia (Suharsimi, 2006:151).
Di dalam pemberian skor digunakan skala likert dengan 5 (lima) skala.
Adapun untuk masing – masing jawaban diberi skor sebagai berikut :
1. Jawaban A (Sangat Tinggi) diberi nilai 5
2. Jawaban B (Tinggi) diberi nilai 4
3. Jawaban C (Cukup) diberi nilai 3
4. Jawaban D (Rendah) diberi nilai 2
5. Jawaban E (Sangat Rendah) diberi nilai 1
3.5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Baik buruknya suatu penelitian tergantung dari benar tidaknya suatu
data, karena data merupakan gambaran variabel yang diteliti dan berfungsi
sebagai alat pembuktian hipotesis.
3.5.1 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
38
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah ( Suharsimi, 2006:168 ).
Rumus uji validitas :
Keterangan :
rxy = besarnya koefisien korelasi
X = skor butir
Y = skor total
N = jumlah obyek responden uji coba
∑XY = jumlah hasil antara skor tiap item dengan skor total
∑x² = jumlah kuadran nilai X
∑y² = jumlah kuadran nilai Y
Dalam rumus Korelasi Product Moment dari pearson, suatu indikator
dikatakan valid apabila N = 20 dan α = 0,05 maka r tabel = 0,444 dengan ketentuan:
Hasil > (0,444) = valid
Hasil < (0,444) = tidak valid
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS
(Statistical Product and Service Solution) dimana tiap item (variabel) bisa
dilihat pada tabel korelasi.
a. Variabel Kinerja Karyawan
39
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Karyawan
No. Item r hitung r table Keterangan 1. 0,587 0,444 Valid 2. 0,522 0,444 Valid 3. 0,554 0,444 Valid 4. 0,591 0,444 Valid 5. 0,539 0,444 Valid 6. 0,628 0,444 Valid 7. 0,569 0,444 Valid 8. 0,490 0,444 Valid 9. 0,475 0,444 Valid
10. 0,643 0,444 Valid 11. 0,536 0,444 Valid 12. 0,583 0,444 Valid 13. 0,470 0,444 Valid
Sumber: Data uji coba tahun 2011,diolah
Berdasarkan hasil uji validitas variabel kinerja karyawan, terlihat bahwa nilai
Corrected Item-Total Correlation > 0.444, maka butir pernyataan dikatakan
valid.
b. Variabel Disiplin
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Disiplin
No. Item r hitung r tabel Keterangan 14. 0,760 0,444 Valid 15. 0,552 0,444 Valid 16. 0,524 0,444 Valid 17. 0,691 0,444 Valid 18. 0,605 0,444 Valid 19. 0,704 0,444 Valid 20. 0,584 0,444 Valid 21. 0,601 0,444 Valid 22. 0,557 0,444 Valid 23. 0,524 0,444 Valid 24. 0,488 0,444 Valid 25. 0,460 0,444 Valid 26. 0,611 0,444 Valid
Sumber: Data uji coba tahun 2011,diolah
40
Berdasarkan hasil uji validitas variabel disiplin, terlihat bahwa nilai Corrected
Item-Total Correlation > 0.444, maka butir pernyataan dikatakan valid.
c. Variabel Pengawasan Kerja
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pengawasan Kerja
No. Item r hitung r tabel Keterangan 27. 0,496 0,444 Valid 28. 0,673 0,444 Valid 29. 0,506 0,444 Valid 30. 0,526 0,444 Valid 31. 0,557 0,444 Valid 32. 0,500 0,444 Valid 33. 0,548 0,444 Valid 34. 0,659 0,444 Valid 35. 0,524 0,444 Valid 36. 0,675 0,444 Valid 37. 0,520 0,444 Valid 38. 0,470 0,444 Valid
Sumber: Data uji coba tahun 2011,diolah Berdasarkan hasil uji validitas variabel pengawasan kerja, terlihat bahwa nilai
Corrected Item-Total Correlation > 0.444, maka butir pernyataan dikatakan
valid.
3.5.2 Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik ( Suharsimi, 2006:178 ). Rumus yang
digunakan adalah rumus alpha :
Keterangan :
= Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
41
= Jumlah varians butir
= Varians total
Dalam penelitian ini teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah
rumus Alpha Cronbanch (Suharsimi, 2006:196) yaitu:
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen
No. Variabel Cronbach's Alpha
Minimal Cronbach's Alpha yang disyaratkan
Keterangan
1 Kinerja Karyawan 0,875 0,60 Reliabel 2 Disiplin 0,881 0,60 Reliabel 3 Pengawasan Kerja 0,865 0,60 Reliabel
Sumber:Data uji coba tahun 2011,diolah
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
hasil Cronbach’s Alpha setiap variabel lebih dari standar minimal Cronbach’s
Alpha yang disyaratkan yaitu 0,60, maka variabel kinerja karyawan, disiplin, dan
pengawasan kerja reliabel.
3.6 Metode Analisis Data
Analisis data merupakan suatu langkah yang sangat penting dalam
penelitian. Metode analisis data digunakan untuk mengkaji hipotesis dalam rangka
menarik suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini metode analisis data yang
digunakan adalah :
3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase
Metode analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengkaji variabel-
variabel yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari disiplin, pengawasan kerja
42
dan kinerja karyawan. Dalam metode ini menggunakan rumus sebagai berikut : �
Keterangan : n : jumlah skor jawaban responden N : jumlah skor jawaban ideal % : tingkat presentase (Ali, 1987 : 184)
Kriteria interval didapat dari perhitungan sebagai berikut :
Presentase maximal = = 100 %
Presentase minimal = = 20 %
Rentang = 100 % - 20 % = 80 %
Panjang kelas interval = 80 % : 5 = 16 %
Kriteria intervalnya dapat dibuat tabel sebagai berikut :
Tabel 3.7 Kriteria Interval No Interval ( % ) Kriteria 1 84% ≤ % skor ≤ 100% Sangat Tinggi 2 68% ≤ % skor ≤ 84% Tinggi 3 52% ≤ % skor ≤ 68% Cukup 4 36% ≤ % skor ≤ 52% Rendah 5 20% ≤ % skor ≤ 36% Sangat Rendah
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum menganalisis data, maka data diuji sesuai dengan asumsi klasik.
Ghozali (2009:27) berpendapat bahwa salah satu asumsi penggunaan statistik
parametik adalah multivariate normalitas. Multivariate normalitas merupakan
asumsi bahwa setiap variabel dan semua kombinasi linear dari variabel
berdistribusi normal dan independen. Asumsi multivariate normalitas ini dapat
43
diuji dengan melihat normalitas, linearitas dan heteroskedastisitas. Cara yang
digunakan adalah :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengkaji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak ( Ghozali,
2009:74). Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menentukan apakah variabel
berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal, maka uji hipotesis
menggunakan statistik parametrik, sedangkan jika data tidak berdistribusi normal,
maka uji hipotesis menggunakan statistik non-parametrik. Model regresi yang
baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
2. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah suatu keadaan dimana variabel-variabel
independen dalam persamaan regresi memiliki hubungan yang kuat satu sama
lain. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas. Cara untuk mendeteksi adanya
multikolinieritas adalah dengan melihat besarnya Tolerance Value dan Variance
Inflation Factor (dari output komputer program SPSS for Windows ). Pedoman
regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF di bawah
“10” dan mempunyai angka Tolerance di bawah “1” (Ghozali, 2009:73).
3. Uji Heteroskedastisitas
Ghozali (2009:69) mengatakan menguji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
44
Pengujian terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui pengamatan
terhadap pola scatter plot yang dihasilkan melalui SPSS. Apabila pola scatter plot
membentuk pola tertentu, maka model regresi memiliki gejala heteroskedastisitas.
Munculnya gejala heteroskedastisitas menunjukkan bahwa penaksir dalam model
regresi tidak efisien dalam sampel besar maupun kecil.
3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuat model
matematika yang dapat menunjukkan hubungan antar variabel bebas terhadap
variabel terikat.
Dalam penelitian ini hanya terdiri dari tiga variabel yaitu satu variabel dependen
(Y) dan dua variabel independen (X1 dan X2), sehingga persamaan regresi dengan
menggunakan rumus Sugiyono (2006, 275) adalah :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
Keterangan :
Y = penafsiran variabel dependen ( kinerja karyawan)
X1 = Variabel independen 1 ( disiplin )
X2 = Variabel independen 2 ( pengawasan kerja )
a = Nilai konstanta
b1 = koefisien regresi variabel independen 1
b2 = koefisien regresi variabel independen 2
e = Error
3.6.4 Pengujian Hipotesis Penelitian
1. Uji t (Uji Parsial)
45
Uji ini digunakan untuk menguji apakah variabel independen (disiplin
dan pengawasan kerja) secara parsial atau sendiri-sendiri berpengaruh
terhadap variabel dependen (kinerja karyawan). Cara pengujiannya
dengan bantuan SPSS. Kaidah dalam pengambilan keputusan dalam uji t
adalah :
a. Jika probalitas > 0,05 maka Ho diterima (variance sama)
b. Jika probalitas < 0,05 maka Ho ditolak (variance berbeda)
2. Uji F (Uji Simultan)
Uji simultan (uji F) ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel
dependen (kinerja karyawan) terhadap variabel independen (disiplin dan
pengawasan kerja) secara bersama–sama (simultan) dengan tingkat
signifikan yang digunakan sebesar α = 5% dan df ( k:n-k-1 ). Kaidah
pengambilan keputusan dalam uji F dengan menggunakan SPSS adalah :
a. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima.
b. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.
3.6.5 Koefisien Determinasi ( )
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui besarnya
sumbangan efektif yang diberikan variabel independen (disiplin dan pengawasan
kerja) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan). Semakin besar nilai
determinasi maka semakin besar varian sumbangan terhadap variabel terikatnya.
Koefisien determinasi yang digunakan adalah nilai . Rumusnya adalah :
46
Keterangan :
= Koefisien determinasi
n = Jumlah sampel
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang adalah suatu perusahaan yang
bergerak dibidang Rubbers Plantations (Perkebunan) yang mengusahakan
tanaman karet. PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang ini dibangun pada tahun
1920 oleh pemerintah Inggris yang berpusat di Subang Jawa Barat, yaitu
Pemanukan dan Tjiasem Land (P & T Land). Komoditi yang diusahakan adalah
kopi, randu dan kakao. Tanaman tersebut dikonversikan pada tahun 1955 dengan
tanaman karet, dan pengembangannya sampai sekarang.
Dalam rangka usaha diversifikasi dan upaya peningkatan sumber devisa bagi
negara dan memperluas kesempatan kerja, PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang
mengusahakan tanaman karet sebagai komoditi utama dimana dalam
pengembangannya sejak dulu sudah berorientasi pada pelestarian lingkungan. PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang dengan jumlah karyawan sebanyak 340 orang
terletak di wilayah Kecamatan Mijen, Kota Semarang meliputi kebun bagian
Kalimas, bagian Pesantren, bagian Semak dan bagian Rembes, sedangkan kebun
bagian Trisobo terletak di wilayah Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.
48
Dalam seminggu karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang bekerja
selama 6 hari dengan jumlah jam kerja sebanyak 7 jam sehari dengan rincian
sebagai berikut :
1. Hari Senin-Jum’at
a. Jam 07.30 : Jam kantor dimulai
b. Jam 12.00-13.00 : Istirahat (untuk hari senin-kamis)
c. Jam 11.00-13.00 : Istirahat (untuk hari jum’at)
d. Jam 13.00-15.00 : Jam kerja kembali
e. Jam 15.30 : Tutup kantor
2. Hari Sabtu : Jam 07.30-12.30 tanpa istirahat siang
Pekerjaan yang dilakukan lebih dari 7 jam sehari diperhitungkan sebagai kerja
lembur.
4.1.2 Analisis Deskriptif Persentase
Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengkaji variabel-variabel
yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari disiplin, pengawasan kerja dan
kinerja karyawan. Hasil dari analisis deskriptif persentase persepsi responden
tentang pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada
PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang adalah sebagai berikut :
4.1.2.1 Kinerja Karyawan (Y)
Pada variabel kinerja karyawan digunakan 13 butir pernyataan, yang
masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1
x 13 x 77=1001 , dan skor maksimal = 5 x 13 x 77 = 5005. Rentang skor = 5005 -
49
1001 = 4004. Interval kelas 4004 : 5 = 800,8. Dari perhitungan tersebut dapat
dibuat tabel kategori sebagai berikut :
Tabel 4.1 Kategori Variabel Kinerja Karyawan Interval Skor Interval Kriteria
4204,2 – 5005 84% ≤ % skor ≤ 100% Sangat Tinggi 3403,4 – 4204,2 68% ≤ % skor ≤ 84% Tinggi 2602,6 – 3403,4 52% ≤ % skor ≤ 68% Cukup 1801,8 – 2602,6 36% ≤ % skor ≤ 52% Rendah 1001 – 1801,8 20% ≤ % skor ≤ 36% Sangat Rendah
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Hasil penelitian tentang kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari
Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 4020, berdasarkan kategori
kinerja karyawan pada tabel 4.1 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang
diperoleh, skor total = 4020, skor maksimal = 5005, jadi Deskriptif Persentase
(DP) = skor total : skor maksimal x 100% = 4020 : 5005 x 100% = 80,32%. Hasil
penelitian tentang kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada
perhitungan di atas diperoleh hasil 80,32% dan berdasarkan kategori variabel
kinerja karyawan pada tabel 4.1 termasuk kategori tinggi.
Kinerja karyawan dalam penelitian ini dilihat dari lima indikator yaitu :
kualitas hasil kerja, kuantitas pekerjaan, ketepatan waktu, kehadiran dan
kemampuan bekerjasama. Secara lebih rinci deskripsi kinerja karyawan PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat disajikan
sebagai berikut :
a. Kualitas hasil kerja
Pada indikator kualitas hasil kerja digunakan 3 butir pernyataan, yang
masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal =
50
1 x 3 x 77 = 231, dan skor maksimal = 5 x 3 x 77 = 1155. Rentang skor = 1155
- 231 = 924. Interval kelas 924 : 5 = 184,8. Dari perhitungan tersebut dapat
dibuat tabel kategori sebagai berikut :
Tabel 4.2 Kategori Indikator Kualitas Hasil Kerja Interval Skor Interval Kriteria 970,2 – 1155 84% ≤ % skor ≤ 100% Sangat Tinggi 785,4 – 970,2 68% ≤ % skor ≤ 84% Tinggi 600,6 – 785,4 52% ≤ % skor ≤ 68% Cukup 415,8 – 600,6 36% ≤ % skor ≤ 52% Rendah 231 – 415,8 20% ≤ % skor ≤ 36% Sangat Rendah
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Hasil penelitian tentang indikator kualitas hasil kerja PT. Karyadeka
Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 880,
berdasarkan kategori indikator kualitas hasil kerja pada tabel 4.2 termasuk
kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 880, skor
maksimal = 1155, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% = 880 : 1155 x
100% = 76,19%. Hasil penelitian tentang indikator kualitas hasil kerja PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil
76,19% dan berdasarkan kategori indikator kualitas hasil kerja pada tabel 4.2
termasuk kategori tinggi.
b. Kuantitas pekerjaan
Pada indikator kuantitas pekerjaan digunakan 2 butir pernyataan, yang
masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal =
1 x 2 x 77 = 154, dan skor maksimal = 5 x 2 x 77 = 770. Rentang skor = 770 -
154 = 616. Interval kelas 616 : 5 = 123,2. Dari perhitungan tersebut dapat
dibuat tabel kategori sebagai berikut :
51
Tabel 4.3 Kategori Indikator Kuantitas Pekerjaan Interval Skor Interval Kriteria 646,8 – 770 84% ≤ % skor ≤ 100% Sangat Tinggi
523,6 – 646,8 68% ≤ % skor ≤ 84% Tinggi 400,4 – 523,6 52% ≤ % skor ≤ 68% Cukup 277,2 – 400,4 36% ≤ % skor ≤ 52% Rendah 154 – 277,2 20% ≤ % skor ≤ 36% Sangat Rendah
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Hasil penelitian tentang indikator kuantitas pekerjaan PT. Karyadeka
Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 633,
berdasarkan kategori indikator kuantitas pekerjaan pada tabel 4.3 termasuk
kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 633, skor
maksimal = 770, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% = 633 : 770 x
100% = 82,20%. Hasil penelitian tentang indikator kuantitas pekerjaan PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil
82,20% dan berdasarkan kategori indikator kuantitas pekerjaan pada tabel 4.3
termasuk kategori tinggi.
c. Ketepatan Waktu
Pada indikator ketepatan waktu digunakan 3 butir pernyataan, yang
masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal =
1 x 3 x 77 = 231 , dan skor maksimal = 5 x 3 x 77 = 1155 . Rentang skor =
1155 – 231 = 924. Interval kelas 924 : 5 = 184,8. Dari perhitungan tersebut
dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
Tabel 4.4 Kategori Indikator Ketepatan Waktu Interval Skor Interval Kriteria 970,2 – 1155 84% ≤ % skor ≤ 100% Sangat Tinggi 785,4 – 970,2 68% ≤ % skor ≤ 84% Tinggi 600,6 – 785,4 52% ≤ % skor ≤ 68% Cukup
52
415,8 – 600,6 36% ≤ % skor ≤ 52% Rendah 231 – 415,8 20% ≤ % skor ≤ 36% Sangat Rendah
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Hasil penelitian tentang indikator ketepatan waktu PT. Karyadeka Alam
Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 944, berdasarkan
kategori indikator ketepatan waktu pada tabel 4.4 termasuk kategori tinggi.
Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 944, skor maksimal = 1155, jadi
DP = skor total : skor maksimal x 100% = 944 : 1155 x 100% = 81,73%. Hasil
penelitian tentang indikator ketepatan waktu PT. Karyadeka Alam Lestari
Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 81,73% dan berdasarkan
kategori ketepatan waktu pada tabel 4.4 termasuk kategori tinggi.
d. Kehadiran
Pada indikator kehadiran yang adil digunakan 3 butir pernyataan, yang
masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal =
1 x 3 x 77 = 231, dan skor maksimal = 5 x 3 x 77 = 1155. Rentang skor = 1155
- 231 = 924. Interval kelas 924 : 5 = 184,8. Dari perhitungan tersebut dapat
dibuat tabel kategori sebagai berikut :
Tabel 4.5 Kategori Indikator Kehadiran Interval Skor Interval Kriteria 970,2 – 1155 84% ≤ % skor ≤ 100% Sangat Tinggi 785,4 – 970,2 68% ≤ % skor ≤ 84% Tinggi 600,6 – 785,4 52% ≤ % skor ≤ 68% Cukup 415,8 – 600,6 36% ≤ % skor ≤ 52% Rendah 231 – 415,8 20% ≤ % skor ≤ 36% Sangat Rendah
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Hasil penelitian tentang indikator kehadiran PT. Karyadeka Alam Lestari
Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 936, berdasarkan kategori
53
indikator kehadiran pada tabel 4.5 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data
yang diperoleh, skor total = 936, skor maksimal = 1155, jadi DP = skor total :
skor maksimal x 100% = 936 : 1155 x 100% = 81,03%. Hasil penelitian
tentang indikator kehadiran PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada
perhitungan di atas diperoleh hasil 81,03% dan berdasarkan kategori indikator
kehadiran pada tabel 4.5 termasuk kategori tinggi.
e. Kemampuan Bekerjasama
Pada indikator kemampuan bekerjasama digunakan 2 butir pernyataan,
yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor
minimal = 1 x 2 x 77 = 154, dan skor maksimal = 5 x 2 x 77 = 770. Rentang
skor = 770 - 154 = 616. Interval kelas 616 : 5 = 123,2. Dari perhitungan
tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
Tabel 4.6 Kategori Indikator Kemampuan Bekerjasama Interval Skor Interval Kriteria 646,8 – 770 84% ≤ % skor ≤ 100% Sangat Tinggi
523,6 – 646,8 68% ≤ % skor ≤ 84% Tinggi 400,4 – 523,6 52% ≤ % skor ≤ 68% Cukup 277,2 – 400,4 36% ≤ % skor ≤ 52% Rendah 154 – 277,2 20% ≤ % skor ≤ 36% Sangat Rendah
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Hasil penelitian tentang indikator kemampuan bekerjasama PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar
627, berdasarkan kategori indikator kemampuan bekerjasama pada tabel 4.6
termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 627,
skor maksimal = 770, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% = 627 : 770
x 100% = 81,42%. Hasil penelitian tentang indikator kemampuan bekerjasama
54
PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil
81,42% dan berdasarkan kategori indikator kemampuan bekerjasama pada
tabel 4.6 termasuk kategori tinggi.
4.1.2.2 Disiplin (X1)
Pada variabel disiplin digunakan 13 butir pernyataan, yang masing-masing
pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 13 x 77=
1001, dan skor maksimal = 5 x 13 x 77 = 5005. Rentang skor = 5005 - 1001 =
4004. Interval kelas 4004 : 5 = 800,8. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel
kategori sebagai berikut :
Tabel 4.7 Kategori Variabel Disiplin Interval Skor Interval Kriteria
4204,2 – 5005 84% ≤ % skor ≤ 100% Sangat Tinggi 3403,4 – 4204,2 68% ≤ % skor ≤ 84% Tinggi 2602,6 – 3403,4 52% ≤ % skor ≤ 68% Cukup 1801,8 – 2602,6 36% ≤ % skor ≤ 52% Rendah 1001 – 1801,8 20% ≤ % skor ≤ 36% Sangat Rendah
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Hasil penelitian tentang disiplin PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang
pada lampiran diperoleh skor total sebesar 3760, berdasarkan kategori disiplin
pada tabel 4.7 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor
total = 3760, skor maksimal = 5005, jadi Deskriptif Persentase (DP) = skor total :
skor maksimal x 100% = 3760 : 5005 x 100% = 75,12%. Hasil penelitian tentang
disiplin PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh
hasil 75,12% dan berdasarkan kategori variabel disiplin pada tabel 4.7 termasuk
kategori tinggi.
55
Disiplin dalam penelitian ini dilihat dari lima indikator yaitu : balas jasa,
keadilan, waskat, sanksi hukuman dan ketegasan. Secara lebih rinci deskripsi
disiplin PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang ditinjau dari tiap-tiap indikator
dapat disajikan sebagai berikut :
a. Balas Jasa
Pada indikator balas jasa digunakan 2 butir pernyataan, yang masing-
masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x
77 = 154, dan skor maksimal = 5 x 2 x 77 = 770. Rentang skor = 770 - 154 =
616. Interval kelas 616 : 5 = 123,2. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel
kategori sebagai berikut :
Tabel 4.8 Kategori Indikator Balas Jasa Interval Skor Interval Kriteria
646,8 – 770 84% ≤ % skor ≤ 100% Sangat Tinggi 523,6 – 646,8 68% ≤ % skor ≤ 84% Tinggi 400,4 – 523,6 52% ≤ % skor ≤ 68% Cukup 277,2 – 400,4 36% ≤ % skor ≤ 52% Rendah 154 – 277,2 20% ≤ % skor ≤ 36% Sangat Rendah
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Hasil penelitian tentang indikator balas jasa PT. Karyadeka Alam Lestari
Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 605, berdasarkan kategori
indikator balas jasa pada tabel 4.8 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data
yang diperoleh, skor total = 605, skor maksimal = 770, jadi DP = skor total :
skor maksimal x 100% = 605 : 770 x 100% = 78,57%. Hasil penelitian tentang
indikator balas jasa PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di
atas diperoleh hasil 78,57% dan berdasarkan kategori indikator balas jasa pada
tabel 4.8 termasuk kategori tinggi.
56
b. Keadilan
Pada indikator balas jasa digunakan 3 butir pernyataan, yang masing-
masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3 x
77 = 231, dan skor maksimal = 5 x 3 x 77 = 1155. Rentang skor = 1155 - 231
= 924. Interval kelas 924 : 5 = 184,8. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat
tabel kategori sebagai berikut :
Tabel 4.9 Kategori Indikator Keadilan Interval Skor Interval Kriteria
970,2 – 1155 84% ≤ % skor ≤ 100% Sangat Tinggi 785,4 – 970,2 68% ≤ % skor ≤ 84% Tinggi 600,6 – 785,4 52% ≤ % skor ≤ 68% Cukup 415,8 – 600,6 36% ≤ % skor ≤ 52% Rendah 231 – 415,8 20% ≤ % skor ≤ 36% Sangat Rendah
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Hasil penelitian tentang indikator keadilan PT. Karyadeka Alam Lestari
Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 854, berdasarkan kategori
indikator keadilan pada tabel 4.9 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data
yang diperoleh, skor total = 854, skor maksimal = 1155, jadi DP = skor total :
skor maksimal x 100% = 854 : 1155 x 100% = 73,93%. Hasil penelitian
tentang indikator keadilan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada
perhitungan di atas diperoleh hasil 73,93% dan berdasarkan kategori indikator
keadilan pada tabel 4.9 termasuk kategori tinggi.
c. Waskat
Pada indikator waskat digunakan 3 butir pernyataan, yang masing-masing
pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3 x 77 =
231, dan skor maksimal = 5 x 3 x 77 = 1155. Rentang skor = 1155 - 231 =
57
924. Interval kelas 924 : 5 = 184,8. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel
kategori sebagai berikut :
Tabel 4.10 Kategori Indikator Waskat Interval Skor Interval Kriteria
970,2 – 1155 84% ≤ % skor ≤ 100% Sangat Tinggi 785,4 – 970,2 68% ≤ % skor ≤ 84% Tinggi 600,6 – 785,4 52% ≤ % skor ≤ 68% Cukup 415,8 – 600,6 36% ≤ % skor ≤ 52% Rendah 231 – 415,8 20% ≤ % skor ≤ 36% Sangat Rendah
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Hasil penelitian tentang indikator waskat PT. Karyadeka Alam Lestari
Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 819, berdasarkan kategori
indikator waskat pada tabel 4.10 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data
yang diperoleh, skor total = 819, skor maksimal = 1155, jadi DP = skor total :
skor maksimal x 100% = 819 : 1155 x 100% = 70,90%. Hasil penelitian
tentang indikator waskat PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada
perhitungan di atas diperoleh hasil 70,90% dan berdasarkan kategori indikator
waskat pada tabel 4.10 termasuk kategori tinggi.
d. Sanksi Hukuman
Pada indikator sanksi hukuman digunakan 3 butir pernyataan, yang
masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal =
1 x 3 x 77 = 231, dan skor maksimal = 5 x 3 x 77 = 1155. Rentang skor = 1155
- 231 = 924. Interval kelas 924 : 5 = 184,8. Dari perhitungan tersebut dapat
dibuat tabel kategori sebagai berikut :
58
Tabel 4.11 Kategori Indikator Sanksi Hukuman Interval Skor Interval Kriteria
970,2 – 1155 84% ≤ % skor ≤ 100% Sangat Tinggi 785,4 – 970,2 68% ≤ % skor ≤ 84% Tinggi 600,6 – 785,4 52% ≤ % skor ≤ 68% Cukup 415,8 – 600,6 36% ≤ % skor ≤ 52% Rendah 231 – 415,8 20% ≤ % skor ≤ 36% Sangat Rendah
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Hasil penelitian tentang indikator sanksi hukuman PT. Karyadeka Alam
Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 858, berdasarkan
kategori indikator sanksi hukuman pada tabel 4.11 termasuk kategori tinggi.
Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 858, skor maksimal = 1155, jadi
DP = skor total : skor maksimal x 100% = 858 : 1155 x 100% = 74,28%. Hasil
penelitian tentang indikator sanksi hukuman PT. Karyadeka Alam Lestari
Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 74,28% dan berdasarkan
kategori indikator sanksi hukuman pada tabel 4.11 termasuk kategori tinggi.
e. Ketegasan
Pada indikator ketegasan digunakan 2 butir pernyataan, yang masing-
masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x
77 = 154, dan skor maksimal = 5 x 2 x 77 = 770. Rentang skor = 770 - 154 =
616. Interval kelas 616 : 5 = 123,2. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel
kategori sebagai berikut :
Tabel 4.12 Kategori Indikator Ketegasan Interval Skor Interval Kriteria
646,8 – 770 84% ≤ % skor ≤ 100% Sangat Tinggi 523,6 – 646,8 68% ≤ % skor ≤ 84% Tinggi 400,4 – 523,6 52% ≤ % skor ≤ 68% Cukup 277,2 – 400,4 36% ≤ % skor ≤ 52% Rendah
59
154 – 277,2 20% ≤ % skor ≤ 36% Sangat Rendah Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Hasil penelitian tentang indikator ketegasan PT. Karyadeka Alam Lestari
Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 624, berdasarkan kategori
indikator ketegasan pada tabel 4.12 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data
yang diperoleh, skor total = 624, skor maksimal = 770, jadi DP = skor total :
skor maksimal x 100% = 624 : 770 x 100% = 81,03%. Hasil penelitian tentang
indikator ketegasan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan
di atas diperoleh hasil 81,03% dan berdasarkan kategori indikator ketegasan
pada tabel 4.12 termasuk kategori tinggi.
4.1.2.3 Pengawasan Kerja (X2)
Pada variabel pengawasan kerja digunakan 12 butir pernyataan, yang
masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1
x 12 x 77= 924, dan skor maksimal = 5 x 12 x 77 = 4620. Rentang skor = 4620 -
924 = 3696. Interval kelas 3696 : 5 = 739,2. Dari perhitungan tersebut dapat
dibuat tabel kategori sebagai berikut :
Tabel 4.13 Kategori Variabel Pengawasan Kerja Interval Skor Interval Kriteria
3880,8 – 4620 84% ≤ % skor ≤ 100% Sangat Tinggi 3141,6 – 3880,8 68% ≤ % skor ≤ 84% Tinggi 2402,4 – 3141,6 52% ≤ % skor ≤ 68% Cukup 1663,2 – 2402,4 36% ≤ % skor ≤ 52% Rendah 924 – 1663,2 20% ≤ % skor ≤ 36% Sangat Rendah
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
60
Hasil penelitian tentang pengawasan kerja PT. Karyadeka Alam Lestari
Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 3600, berdasarkan kategori
pengawasan kerja pada tabel 4.13 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data
yang diperoleh, skor total = 3600, skor maksimal = 4620, jadi Deskriptif
Persentase (DP) = skor total : skor maksimal x 100% = 3600 : 4620 x 100% =
77,92%. Hasil penelitian tentang pengawasan kerja PT. Karyadeka Alam Lestari
Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 77,92% dan berdasarkan
kategori variabel pengawasan kerja pada tabel 4.13 termasuk kategori tinggi.
Pengawasan kerja dalam penelitian ini dilihat dari lima indikator yaitu :
penetapan standar, penentuan pengukuran/penilaian pekerjaan, pengukuran
pelaksanaan pekerjaan, perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis
penyimpangan, perbaikan atas penyimpangan. Secara lebih rinci deskripsi
pengawasan kerja PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang ditinjau dari tiap-tiap
indikator dapat disajikan sebagai berikut :
a. Penetapan Standar
Pada indikator penetapan standar digunakan 2 butir pernyataan, yang
masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal =
1 x 2 x 77 = 154, dan skor maksimal = 5 x 2 x 77 = 770. Rentang skor = 770 -
154 = 616. Interval kelas 616 : 5 = 123,2. Dari perhitungan tersebut dapat
dibuat tabel kategori sebagai berikut :
Tabel 4.14 Kategori Indikator Penetapan Standar Interval Skor Interval Kriteria
646,8 – 770 84% ≤ % skor ≤ 100% Sangat Tinggi 523,6 – 646,8 68% ≤ % skor ≤ 84% Tinggi 400,4 – 523,6 52% ≤ % skor ≤ 68% Cukup
61
277,2 – 400,4 36% ≤ % skor ≤ 52% Rendah 154 – 277,2 20% ≤ % skor ≤ 36% Sangat Rendah
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Hasil penelitian tentang indikator penetapan standar PT. Karyadeka Alam
Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 595, berdasarkan
kategori indikator penetapan standar pada tabel 4.14 termasuk kategori tinggi.
Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 595, skor maksimal = 770, jadi
DP = skor total : skor maksimal x 100% = 595 : 770 x 100% = 77,27%. Hasil
penelitian tentang indikator penetapan standar PT. Karyadeka Alam Lestari
Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 77,27% dan berdasarkan
kategori indikator penetapan standar pada tabel 4.14 termasuk kategori tinggi.
b. Penentuan Pengukuran/Penilaian Pekerjaan
Pada indikator penentuan pengukuran/penilaian pekerjaan digunakan 2
butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5,
sehingga skor minimal = 1 x 2 x 77 = 154, dan skor maksimal = 5 x 2 x 77 =
770. Rentang skor = 770 - 154 = 616. Interval kelas 616 : 5 = 123,2. Dari
perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
Tabel 4.15 Kategori Indikator Penentuan Pengukuran/Penilaian Pekerjaan Interval Skor Interval Kriteria
646,8 – 770 84% ≤ % skor ≤ 100% Sangat Tinggi 523,6 – 646,8 68% ≤ % skor ≤ 84% Tinggi 400,4 – 523,6 52% ≤ % skor ≤ 68% Cukup 277,2 – 400,4 36% ≤ % skor ≤ 52% Rendah 154 – 277,2 20% ≤ % skor ≤ 36% Sangat Rendah
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Hasil penelitian tentang indikator penentuan pengukuran/penilaian
pekerjaan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor
62
total sebesar 618, berdasarkan kategori indikator penentuan
pengukuran/penilaian pekerjaan pada tabel 4.15 termasuk kategori tinggi.
Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 618, skor maksimal = 770, jadi
DP = skor total : skor maksimal x 100% = 618 : 770 x 100% = 80,25%. Hasil
penelitian tentang indikator penentuan pengukuran/penilaian pekerjaan PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil
80,25% dan berdasarkan kategori indikator penentuan pengukuran/penilaian
pekerjaan pada tabel 4.15 termasuk kategori tinggi.
c. Pengukuran Pelaksanaan Pekerjaan
Pada indikator pengukuran pelaksanaan pekerjaan digunakan 3 butir
pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5,
sehingga skor minimal = 1 x 3 x 77 = 231, dan skor maksimal = 5 x 3 x 77 =
1155. Rentang skor = 1155 - 231 = 924. Interval kelas 924 : 5 = 184,8. Dari
perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
Tabel 4.16 Kategori Indikator Pengukuran Pelaksanaan Pekerjaan Interval Skor Interval Kriteria
970,2 – 1155 84% ≤ % skor ≤ 100% Sangat Tinggi 785,4 – 970,2 68% ≤ % skor ≤ 84% Tinggi 600,6 – 785,4 52% ≤ % skor ≤ 68% Cukup 415,8 – 600,6 36% ≤ % skor ≤ 52% Rendah 231 – 415,8 20% ≤ % skor ≤ 36% Sangat Rendah
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Hasil penelitian tentang indikator pengukuran pelaksanaan pekerjaan PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar
929, berdasarkan kategori indikator pengukuran pelaksanaan pekerjaan pada
tabel 4.16 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total
63
= 929, skor maksimal = 1155, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% =
929 : 1155 x 100% = 80,43%. Hasil penelitian tentang indikator pengukuran
pelaksanaan pekerjaan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada
perhitungan di atas diperoleh hasil 80,43% dan berdasarkan kategori indikator
pengukuran pelaksanaan pekerjaan pada tabel 4.16 termasuk kategori tinggi.
d. Perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan
Pada indikator perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis
penyimpangan digunakan 2 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan
skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 77 = 154, dan skor
maksimal = 5 x 2 x 77 = 770. Rentang skor = 770 - 154 = 616. Interval kelas
616 : 5 = 123,2. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai
berikut :
Tabel 4.17 Kategori Indikator perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan
Interval Skor Interval Kriteria
646,8 – 770 84% ≤ % skor ≤ 100% Sangat Tinggi 523,6 – 646,8 68% ≤ % skor ≤ 84% Tinggi 400,4 – 523,6 52% ≤ % skor ≤ 68% Cukup 277,2 – 400,4 36% ≤ % skor ≤ 52% Rendah 154 – 277,2 20% ≤ % skor ≤ 36% Sangat Rendah
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Hasil penelitian tentang indikator perbandingan pelaksanaan dengan
standar dan analisis penyimpangan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang
pada lampiran diperoleh skor total sebesar 581, berdasarkan kategori indikator
perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan pada
tabel 4.17 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total
64
= 581, skor maksimal = 770, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% =
581 : 770 x 100% = 75,45%. Hasil penelitian tentang indikator perbandingan
pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan PT. Karyadeka Alam
Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 75,45% dan
berdasarkan kategori indikator perbandingan pelaksanaan dengan standar dan
analisis penyimpangan pada tabel 4.17 termasuk kategori tinggi.
e. Perbaikan atas penyimpangan
Pada indikator perbaikan atas penyimpangan digunakan 3 butir
pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5,
sehingga skor minimal = 1 x 3 x 77 = 231, dan skor maksimal = 5 x 3 x 77 =
1155. Rentang skor = 1155 - 231 = 924. Interval kelas 924 : 5 = 184,8. Dari
perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
Tabel 4.18 Kategori Perbaikan atas Penyimpangan Interval Skor Interval Kriteria
970,2 – 1155 84% ≤ % skor ≤ 100% Sangat Tinggi 785,4 – 970,2 68% ≤ % skor ≤ 84% Tinggi 600,6 – 785,4 52% ≤ % skor ≤ 68% Cukup 415,8 – 600,6 36% ≤ % skor ≤ 52% Rendah 231 – 415,8 20% ≤ % skor ≤ 36% Sangat Rendah
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Hasil penelitian tentang indikator perbaikan atas penyimpangan PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar
877, berdasarkan kategori indikator perbaikan atas penyimpangan pada tabel
4.18 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total =
877, skor maksimal = 1155, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% = 877
: 1155 x 100% = 75,93%. Hasil penelitian tentang indikator perbaikan atas
65
penyimpangan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas
diperoleh hasil 75,93% dan berdasarkan kategori indikator perbaikan atas
penyimpangan pada tabel 4.18 termasuk kategori tinggi.
4.1.3 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengkaji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali,
2009:74). Pengujian normalitas dilakukan dengan uji kolmogrov-smirnov. Jika
probabilitas > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas kolmogrov-smirnov dengan menggunakan program
SPSS 16 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.19 Hasil output SPSS 16 Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
77.0000000
3.68043780.071.071
-.049.619.839
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardized Residual
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan uji normalitas kolmogrov-smirnov terlihat dari nilai Asymp. Sig.
(2-tailed) sebesar 0,839 atau probabilitas > 0,05 maka data penelitian berdistribusi
normal, di samping menggunakan uji kolmogrov-smirnov, uji normalitas ini juga
didukung dari hasil gambar grafik normal probability plot. Apabila variabel
66
berdistribusi normal maka penyebaran plot akan berada disekitar dan disepanjang
garis 45 derajat. Hasil dari uji normalitas (grafik normal probability plot) dengan
menggunakan program SPSS 16 adalah sebagai berikut :
Gambar 4.1 Grafik Normal P Plot
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 2. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah suatu keadaan dimana variabel-variabel
independen dalam persamaan regresi memiliki hubungan yang kuat satu sama
lain. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas. Cara untuk mendeteksi adanya
multikolinieritas adalah dengan melihat besarnya Tolerance Value dan Variance
Inflation Factor (dari output komputer program SPSS for Windows ). Pedoman
67
regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF di bawah
“10” dan mempunyai angka Tolerance di bawah “1” (Imam Ghozali, 2009:73).
Tabel 4.20 Hasil output SPSS 16 Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
.747 1.338
.747 1.338Disiplin KerjaPengawasan Kerja
Model1
Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Kinerja Karyawana.
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas terlihat bahwa nilai VIF dari kedua
variabel kurang dari 10 dan dan nilai toleransinya lebih dari 0.1 maka dapat
disimpulkan bahwa regresi bebas dari multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Ghozali (2009:69) mengatakan menguji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pengujian terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui pengamatan
terhadap pola scatter plot yang dihasilkan melalui SPSS. Apabila pola scatter plot
membentuk pola tertentu, maka model regresi memiliki gejala heteroskedastisitas.
Munculnya gejala heteroskedastisitas menunjukkan bahwa penaksir dalam model
regresi tidak efisien dalam sampel besar maupun kecil.
Gambar 4.2 Hasil output SPSS 16 Uji Heteroskedastisitas
68
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 4.1.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu antara variabel disiplin ( X1 )
dan pengawasan kerja ( X2 ) terhadap variabel kinerja karyawan ( Y ). Hasil dari
analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS 16 adalah
sebagai berikut :
69
Tabel. 4.21 Hasil output SPSS 16 Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa
8.592 4.112 2.089 .040.244 .091 .210 2.680 .009.678 .078 .685 8.727 .000
(Constant)Disiplin KerjaPengawasan Kerja
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Kinerja Karyawana.
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 4.21 maka diperoleh persamaan
regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = 8,592 + 0,244 + 0,678
Persamaan diatas mengandung makna :
1. Konstanta sebesar 8,592. Jika variabel disiplin dan pengawasan kerja sama
dengan nol maka besarnya kinerja karyawan adalah 8,592.
2. Nilai koefisien disiplin sebesar 0,244 menyatakan bahwa setiap terjadi
kenaikan 1 skor untuk disiplin akan diikuti terjadi kenaikan kinerja karyawan
sebesar 0,244 jika nilai dari variabel lain tetap.
3. Nilai koefisien pengawasan kerja menunjukkan angka sebesar 0,678
menyatakan bahwa apabila terjadi kenaikan 1 skor untuk pengawasan kerja
akan diikuti dengan terjadi kenaikan kinerja karyawan sebesar 0,678 jika nilai
dari variabel lain tetap.
4.1.5 Pengujian Hipotesis Penelitian
1. Uji t (Uji Parsial)
Uji ini digunakan untuk menguji apakah variabel independen (disiplin dan
pengawasan kerja) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen (kinerja
70
karyawan). Cara pengujiannya dengan bantuan SPSS 16. Kaidah dalam
pengambilan keputusan dalam uji t adalah :
a. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka Ho diterima, jadi variabel bebas tidak dapat
menjelaskan variabel terikat atau tidak ada pengaruh antara variabel yang
diuji.
b. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak, jadi variabel bebas dapat
menjelaskan variabel terikat atau ada pengaruh antara variabel yang diuji.
Tabel 4.22 Coefficients
Coefficientsa
8.592 4.112 2.089 .040.244 .091 .210 2.680 .009.678 .078 .685 8.727 .000
(Constant)Disiplin KerjaPengawasan Kerja
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Kinerja Karyawana.
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) untuk variabel disiplin diperoleh t hitung
sebesar 2,680 dengan nilai signifikansi 0,009 karena nilai signifikansi jauh lebih
kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, hal ini menunjukkan bahwa yang berbunyi
ada pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari
Semarang diterima.
Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) untuk variabel pengawasan kerja
diperoleh t hitung sebesar 8,727 dengan nilai signifikansi 0,000 karena nilai
signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, hal ini menunjukkan
bahwa yang berbunyi ada pengaruh pengawasan kerja terhadap kinerja
karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang diterima.
71
2. Uji F (Uji Simultan)
Uji simultan (uji F) ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel
dependen (kinerja karyawan) terhadap variabel independen (disiplin dan
pengawasan kerja) secara simultan dengan tingkat signifikan yang digunakan
sebesar α = 5% dan df ( k:n-k-1 ). Kaidah pengambilan keputusan dalam uji F
dengan menggunakan SPSS 16 adalah :
c. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka Ho diterima, jadi variabel bebas dari
model regresi linier tidak mampu menjelaskan variabel terikat.
d. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak, jadi variabel bebas dari model
regresi linier mampu menjelaskan variabel terikat.
Hasil analisis uji F dengan menggunakan program SPSS 16 adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.23 Hasil output SPSS 16 Analisis Uji F
ANOVAb
1989.208 2 994.604 71.494 .000a
1029.467 74 13.9123018.675 76
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Pengawasan Kerja, Disiplin Kerjaa.
Dependent Variable: Kinerja Karyawanb.
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan hasil uji simultan (uji F) diperoleh F hitung = 71,494 dengan
nilai signifikansi 0,000 karena nilai signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka
Ho ditolak, hal ini menunjukkan bahwa yang berbunyi ada pengaruh disiplin
72
dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari
Semarang diterima.
4.1.6 Koefisien Determinasi ( )
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui besarnya
sumbangan efektif yang diberikan variabel independen (disiplin dan pengawasan
kerja) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan). Semakin besar nilai
determinasi maka semakin besar varian sumbangan terhadap variabel terikatnya.
1. Simultan
Untuk mengetahui besarnya pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap
kinerja karyawan secara simultan, dapat diketahui berdasarkan nilai Adjusted R
Square. Hasil dari analisis uji koefisien determinasi dengan
menggunakan program SPSS 16 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.24 Hasil output SPSS 16 Analisis Uji Koefisien Determinasi Simultan
Model Summaryb
.812a .659 .650 3.72984 .000Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate Sig. F Change
ChangeStatistics
Predictors: (Constant), Pengawasan Kerja, Disiplin Kerjaa.
Dependent Variable: Kinerja Karyawanb.
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan tabel 4.24 diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar
0,650. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh disiplin dan pengawasan
kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang
adalah sebesar 65% sedangkan sisanya yaitu sebesar 35%, menjelaskan bahwa
kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model sebesar
35%.
73
2. Parsial
Untuk mengetahui besarnya pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap
kinerja karyawan secara parsial, dapat diketahui berdasarkan nilai kuadrat dari
Correlations Partial.
Tabel 4.25 Hasil output SPSS 16 Analisis Uji Koefisien Determinasi Parsial
Coefficientsa
.555 .297 .182 .747 1.338
.791 .712 .592 .747 1.338Disiplin KerjaPengawasan Kerja
Model1
Zero-order Partial PartCorrelations
Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Kinerja Karyawana.
Sumber : Data primer yang diolah,2011
Berdasarkan tabel 4.25 diketahui bahwa nilai Correlations Partial dari
variabel disiplin sebesar 0,297 dan variabel pengawasan kerja sebesar 0,712,
sehingga besarnya pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan adalah
= 0,088 atau 8,8%, sedangkan besarnya pengaruh
pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan adalah = 0,5069 atau
50,69%.
4.2 Pembahasan
Kinerja yang baik adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin dan
pengawasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat
dari persamaan hasil regresi sebagai berikut Y= 8,592 + 0,244X1 + 0,678X2.
Artinya konstanta sebesar 8,592 bahwa dengan kata lain jika variabel disiplin dan
74
pengawasan kerja sama dengan nol maka besarnya kinerja 8,592, sedangkan
koefisien regresi variabel disiplin sebesar 0,244 bahwa setiap peningkatan disiplin
sebesar satu skor akan diikuti kenaikan kinerja jika nilai variabel pengawasan
kerja tetap dan koefisien regresi variabel pengawasan kerja sebesar 0,678 bahwa
setiap peningkatan pengawasan kerja sebesar satu skor akan diikuti kenaikan
kinerja jika variabel disiplin tetap. Hasil uji hipotesis dengan uji F regresi
memperoleh F hitung sebesar 71,494 dengan nilai signifikasi 0,000, karena nilai
signifikasi jauh lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak hal ini menunjukkan bahwa
disiplin dan pengawasan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja
karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, variabel disiplin mempunyai pengaruh
terhadap kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan. Berdasarkan hasil
uji hipotesis yang telah dilakukan, ternyata terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel disiplin terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan
nilai t hitung 2.680 dengan nilai signifikansi 0,009, dengan demikian signifikansi
(0,009) < (0,05), sehingga Ha diterima dan Ho di tolak. Berdasarkan hasil
persentase yang digunakan pada disiplin berada dalam kriteria tinggi yaitu balas
jasa sebesar 78,57%, keadilan sebesar 73,93%, sanksi hukuman sebesar 74,28%
dan ketegasan sebesar 81,03% tetapi ada yang menunjukkan nilai rendah yaitu
waskat (pengawasan melekat) sebesar 70,90% meskipun termasuk dalam kriteria
tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Karyadeka Alam
Lestari Semarang sebenarnya sudah melakukan penerapan kedisiplinan terhadap
75
karyawan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, misalnya dengan
melakukan pengawasan yang ketat oleh pimpinan, memberikan hukuman kepada
karyawan yang melakukan pelanggaran dan mengabsen setiap karyawan yang
masuk kantor, namun kenyataannya masih banyak karyawan yang mangkir saat
jam bekerja. Hal ini dapat dilihat dari tingkat absensi karyawan yang cukup tinggi.
Kinerja karyawan juga dapat dipengaruhi oleh pengawasan kerja.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengawasan kerja mempunyai
pengaruh terhadap kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan. Agar
mendapatkan suatu hasil pekerjaan yang baik dan bermutu tinggi maka diperlukan
suatu pengawasan yang baik pula. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah
dilakukan, ternyata terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel pengawasan
kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai t hitung
8.727 dengan nilai signifikansi 0,000, dengan demikian signifikansi (0,000) <
(0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan hasil persentase yang
digunakan pada pengawasan kerja berada dalam kriteria tinggi yaitu penetapan
standar sebesar 77,27%, penentuan pengukuran/penilaian pekerjaan sebesar
80,25%, pengukuran pelaksanaan pekerjaan sebesar 80,43% dan perbaikan atas
penyimpangan sebesar 75,93% tetapi ada yang menunjukkan nilai rendah yaitu
perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan sebesar
75,45% meskipun termasuk dalam kriteria tinggi.
Penerapan pengawasan kerja pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang
sebenarnya sudah cukup baik, dibuktikan dengan rutin memonitor dan mengontrol
hasil kerja karyawan yang dilakukan oleh pimpinan dan kepala bagian tiap-tiap
76
unit kerja namun kenyataannya banyak karyawan yang belum mampu memenuhi
standar kerja yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari masih
belum terpenuhinya target produksi karet setiap tahunnya.
Adapun pengaruh disiplin dan pengawasan kerja secara simultan terhadap
kinerja karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang bisa dilihat dari
nilai Adjusted R Square dan didapat nilai sebesar 0,650. Hal ini menujukan bahwa
disiplin dan pengawasan kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja
karyawan sebesar 65% dan 35% lainya dipengaruhi oleh faktor yang lain selain
variabel disiplin dan pengawasan kerja.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa disiplin dan pengawasan kerja terbukti
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. Karyadeka Alam
Lestari Semarang. Mencermati dari hasil penelitian ini dimana kinerja dari
karyawan yang ditentukan oleh adanya disiplin dan pengawasan kerja, maka
manajemen harus memonitor kinerja karyawan, karena hal itu mempengaruhi
tingkat absensi, semangat kerja, hasil produksi, rendahnya kinerja karyawan dan
masalah karyawan lainnya.
Biasanya orang yang kinerjanya tinggi disebut sebagai orang yang
produktif, tetapi sebaliknya orang yang kinerjanya tidak mencapai standar
dikatakan sebagai tidak produktif atau berperformance rendah. Jadi kinerja
karyawan merupakan salah satu faktor yang menentukan kinerja organisasi dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama, jika kinerja karyawan di dalam
sebuah organisasi tersebut tergolong kurang baik maka untuk mencapai kinerja
organisasi yang optimal akan terasa sangat sulit, terlebih lagi untuk mencapai
77
tujuan bersama. Hal ini perlu mendapat perhatian dari organisasi agar karyawan
mampu menghasilkan kinerja yang seoptimal mungkin. Hal-hal yang
mempengaruhi kinerja seperti disiplin dan pengawasan kerja dapat ditempuh
untuk mengoptimalkan kinerja karyawan.
78
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan
sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh secara parsial antara disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan di PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang. Besarnya pengaruh
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 8,8%.
2. Terdapat pengaruh secara parsial antara pengawasan kerja terhadap kinerja
karyawan di PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang. Besarnya pengaruh
pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 50,69%.
3. Terdapat pengaruh secara simultan antara disiplin kerja dan pengawasan kerja
terhadap kinerja karyawan di PT. Karyadeka Alam Lestari sebesar 65%
sedangkan sisanya 35% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam
penelitian ini.
79
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran yang dapat
diberikan antara lain sebagai berikut :
1. Pimpinan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang diharapkan dapat
menerapkan waskat (pengawasan melekat) yang lebih baik dengan
menciptakan suatu mekanisme pengawasan yang lebih ketat dan dapat
dipantau dengan mudah sehingga secara otomatis gejala timbulnya
penyimpangan atau kesalahan dapat dilihat dengan segera yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas pengawasan terhadap para karyawannya.
2. Pimpinan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang diharapkan dapat selalu
mengontrol dan membandingkan antara pelaksanaan pekerjaan dengan standar
kerja yang telah ditetapkan dengan menerapkan program kerja yang
terorganisir, dengan cara menentukan standar pelaksanaan dan tujuan
perencanaan perusahaan, hal ini bertujuan untuk menganalisis apabila terjadi
penyimpangan.
3. Bagi penelitian selanjutnya yang mengambil tema sejenis, diharapkan dapat
menggunakan alat ukur yang lebih baik dan menggunakan variabel lain seperti
kompensasi, budaya organisasi, kepemimpinan, motivasi sehingga kinerja
karyawan yang diharapkan dapat mencapai titik optimal.
80
DAFTAR PUSTAKA Alexander, Mark. Employee Performance and Discipline Problems : A New
Approach. Industrial Relations Centre Queen’s University Kingston. Ontario Canada. 2002
Ali, Muhammad. 1987. Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta
Aritonang, Keke T. Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja Guru dan Kinerja Guru SMP Kristen BPK PENABURAN Jakarta. Jurnal Pendidikan Penabur, No. 04/Th. IV/Juli 2005
As’ad, Moh. 2004. Seri Umum Sumber Daya Manusia : Psikologi Industri. Yogyakarta : Liberty
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Rineka Cipta
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP. Universitas Diponegoro.
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia edisi 2. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta
_____. 2003. Manajemen Sumber edisi 2 : BPFE Yogyakarta
Hasibuan, Malayu SP. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara
Helmi, Alvin Fadila. 1996. Disiplin Kerja. Jogjakarta : Buletin Psikologi, Tahun IV, Nomor 2 Desember 1996, Edisi Khusus Ulang Tahun XXXII
Mangkunegara, Anwar P. 2009. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara
Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jogjakarta : STIE YKPN
Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta
Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung : CV Pustaka Setia
Umar, Husein. 2005. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
81
LAMPIRAN
82
KISI – KISI ANGKET PENELITIAN PENGARUH DISIPLIN DAN PENGAWASAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. KARYADEKA ALAM LESTARI SEMARANG
Variabel Indikator No. item Disiplin Kerja (X1) 1. Balas Jasa
2. Keadilan 3. Waskat 4. Sanksi Hukuman 5. Ketegasan
1,2 3,4,5 6,7,8 9,10,11 12,13
Pengawasan Kerja (X2)
1. Penetapan Standar 2. Penentuan
Pengukuran/Penilaian Pekerjaan
3. Pengukuran Pelaksanaan Pekerjaan
4. Perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan
5. Perbaikan atas penyimpangan
14,15 16,17 18,19,20 21,22 23,24,25
Kinerja Karyawan (Y)
1. Kualitas hasil kerja 2. Kuantitas pekerjaan 3. Ketepatan waktu 4. Kehadiran 5. Kemampuan bekerjasama
26,27,28 29,30 31,32,33 34,35,36 37,38
83
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES ) FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN Kampus Sekaran Gunungpati, Gedung C6 Telp. 0248562686 Semarang
Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara Karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang Di Semarang
Dengan hormat,
Dalam rangka memenuhi tugas akhir perkuliahan yang berupa
penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Disiplin dan Pengawasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang“,
maka saya mohon bantuan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi angket guna
mencari data berkaitan dengan judul tersebut.
Jawaban Bapak/Ibu/Saudara akan sangat membantu keberhasilan
penelitian yang sedang dilaksanakan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan
kesediaan, kesungguhan dan kejujuran Bapak/Ibu/Saudara dalam menjawab setiap
pertanyaan. Saya akan sangat menghargai setiap jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara
berikan dan akan tetap dijaga kerahasiaannya, serta tidak akan berpengaruh
terhadap kedudukan dan status Bapak/Ibu/Saudara saat ini. Hasil dari angket ini
semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian.
Besar harapan saya, Bapak/Ibu/Saudara dapat memberikan jawaban
yang sebenarnya, sehingga jawaban tersebut dapat saya gunakan untuk
menganalisi data yang tetap dan objektif, atas kesedian dan partisipasinya saya
ucapkan terima kasih.
Semarang, Juni 2011
Peneliti
Dwi Puspita Sari
84
KUESIONER PENELITIAN No. Responden : …… Jenis kelamin : a. Pria b. Wanita
Pendidikan terakhir : a. Perguruan Tinggi/Akademi
b. Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat
c. Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat
d. Lain-Lain
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah daftar pernyataan berikut dengan cara memberi tanda Check list ( √ )
pada salah satu jawaban yang tersedia sesuai dengan persepsi
Bapak/Ibu/Saudara. Tidak ada jawaban benar atau salah, peneliti lebih
melihat angka–angka terbaik dari persepsi Bapak/Ibu/Saudara tentang
Disiplin, Pengawasan Kerja dan Kinerja Karyawan.
2. Jawaban tersedia berupa huruf yang mempunyai arti sebagai berikut :
a. ST = Sangat Tinggi
b. T = Tinggi
c. C = Cukup
d. R = Rendah
e. SR = Sangat Rendah
85
Variabel Disiplin
No Pernyataan Pilihan
ST T C R SR
1. Perusahaan memberikan bonus kepada karyawan yang melakukan pekerjaan di luar jam kerja (lembur)
2. Pemotongan gaji atas absensi mempengaruhi kedisiplinan
karyawan
3. Beban kerja dibagi sesuai jabatan dari perusahaan
4. Pemberian sanksi diberikan kepada siapapun yang melanggar peraturan tanpa melihat jabatan
5. Sanksi hukuman sesuai dengan besar kecilnya kesalahan yang dibuat
6. Adanya pengawasan pekerjaan karyawan dapat selesai tepat waktu
7. Pengawasan secara langsung dari pimpinan mengganggu konsentrasi bekerja karyawan ketika bekerja
8. Pengawasan berpengaruh pada ketepatan pekerjaan karyawan
9. Pimpinan dan karyawan yang mempunyai jabatan tinggi tidak diberikan sanksi atas kesalahan
86
10. Pemberian sanksi meningkatkan kualitas dalam bekerja
11. Sanksi yang diberikan berlaku sama untuk tiap tingkatan karyawan
12. Ketegasan pimpinan membuat karyawan giat dalam bekerja
13. Pimpinan bertindak tegas dalam mengambil keputusan
Variabel Pengawasan Kerja
No Pernyataan Pilihan
ST T C R SR
14. Pekerjaan karyawan menjadi lebih mudah dengan adanya penetapan standar produksi dari perusahaan
15. Diperlukan standar produksi untuk mengukur tingkat
kinerja karyawan
16. Hasil kerja selalu menjadi tolak ukur penilaian pimpinan terhadap karyawan
17. Karyawan selalu dapat menyelesaikan produksi sesuai target yang ditetapkan
18. Pengawasan kerja selalu dilakukan setiap harinya 19. Pimpinan memberikan peringatan kepada karyawan yang
87
melakukan penyimpangan/kesalahan
20. Pimpinan memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi baik
21. Apabila karyawan melakukan penyimpangan maka akan segera memperbaikinya
22. Pimpinan segera mencari solusi apabila terjadi penyimpangan
23. Pimpinan sering membantu setiap kali karyawan menemui kesulitan dalam bekerja
24. Pimpinan sering mengevaluasi hasil kerja yang telah dilakukan karyawan
25. Karyawan selalu memperbaiki pekerjaan setiap kali dilakukan evaluasi kerja
Variabel Kinerja Karyawan
No Pernyataan Pilihan
ST T C R SR
88
26. Pekerjaan karyawan dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan
27. Setiap pekerjaan yang karyawan selesaikan memiliki
tingkat kesalahan kecil
28. Karyawan mampu bersaing baik dengan karyawan lain
29. Perusahaan mengalami peningkatan hasil produksi
dibandingkan waktu lalu
30. Karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan melebihi
target yang telah ditentukan
31. Karyawan selalu masuk dan pulang kantor sesuai jam
kantor
32. Karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
waktu yang ditentukan
33. Karyawan tidak pernah menunda-nunda waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan
34. Karyawan selalu masuk kantor selama satu bulan penuh
(kecuali hari libur)
35. Karyawan tidak pernah meninggalkan pekerjaan
36. Karyawan hadir tepat pada waktunya
89
37. Karyawan dapat bekerjasama dengan rekan kerja dalam
satu bagian dalam bekerja
38. Karyawan mampu memberikan umpan balik kepada
karyawan
TERIMA KASIH
90
TABULASI DATA HASIL UJICOBA INSTRUMEN PENELITIAN
No. Respon.
DISIPLIN KERJA DK1 DK2 DK3 DK4 DK5 DK6 DK7 DK8 DK9 DK10 DK11 DK12 DK13 SKOR
1 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 5 5 61 2 4 4 5 4 4 3 4 5 3 4 4 4 5 53 3 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 61 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 64 5 5 5 5 4 4 4 5 4 3 5 5 4 5 58 6 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 54 7 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 4 60 8 5 5 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 61 9 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 64 10 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 58 11 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 45 12 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 62 13 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 53 14 5 5 4 4 5 4 4 5 3 5 3 3 4 54 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 64 16 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 49 17 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 58 18 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 58 19 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 3 4 58 20 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 5 3 47
91
PENGAWASAN KERJA
PK14 PK15 PK16 PK17 PK18 PK19 PK20 PK21 PK22 PK23 PK24 PK25 SKOR 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 53 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 57 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 49 4 4 4 3 5 4 4 3 5 5 4 4 49 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 54 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 54 4 5 3 4 5 3 5 5 4 5 5 5 53 3 5 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 50 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 48 3 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 3 45 4 4 2 2 5 3 5 3 4 3 4 4 43 4 5 4 3 3 4 5 4 3 4 5 4 48 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 3 4 46 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 32 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 4 4 48 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 5 4 48 2 5 4 3 5 4 3 3 5 4 4 3 45 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 42 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 3 45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 59
92
KINERJA KARYAWAN KK26 KK27 KK28 KK29 KK30 KK31 KK32 KK33 KK34 KK35 KK36 KK37 KK38 SKOR
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 3 59 4 4 4 5 3 4 4 5 4 5 5 5 4 56 4 3 5 4 4 5 5 3 3 3 4 5 5 53 5 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 5 4 50 5 5 3 5 3 3 5 5 5 5 3 4 4 55 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 3 4 5 58 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 40 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 44 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 57 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 55 4 4 4 3 4 3 3 3 5 3 4 4 3 47 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 37 5 5 4 3 4 5 3 4 5 4 3 3 3 51 3 5 3 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 51 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 5 3 45 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 50 4 5 4 3 3 3 2 3 4 5 4 3 4 47 5 4 5 4 2 4 4 5 3 4 3 4 3 50 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 59
93
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Disiplin Kerja
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.881 .895 13
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
DK1 52.30 27.695 .760 .889 .869DK2 52.65 27.292 .552 .753 .873DK3 52.60 26.042 .524 .751 .876DK4 52.75 26.618 .691 .806 .867DK5 52.60 27.621 .605 .916 .872DK6 53.05 25.208 .704 .855 .864DK7 52.70 27.800 .584 .623 .873DK8 52.40 27.937 .601 .674 .873DK9 52.80 25.958 .557 .617 .874DK10 52.75 27.039 .524 .757 .875DK11 53.20 26.168 .488 .738 .879DK12 52.80 26.695 .460 .642 .880DK13 52.60 26.358 .611 .598 .870
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
57.10 31.147 5.581 13
94
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pengawasan Kerja
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.865 .870 12
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PK14 44.75 30.408 .496 .576 .858PK15 44.05 30.787 .673 .653 .850PK16 44.40 28.884 .506 .549 .860PK17 44.55 29.734 .526 .665 .857PK18 44.10 29.989 .557 .710 .854PK19 44.60 30.674 .500 .604 .858PK20 44.20 30.800 .548 .683 .855PK21 44.30 29.274 .659 .727 .847PK22 44.20 30.484 .524 .729 .856PK23 44.40 29.095 .675 .574 .846PK24 44.30 30.853 .520 .562 .856PK25 44.55 31.524 .470 .645 .859
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
48.40 35.516 5.960 12
95
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kinerja Karyawan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.875 .876 13
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
KK26 47.35 40.976 .587 .703 .865KK27 47.40 41.305 .522 .773 .868KK28 47.35 41.292 .554 .707 .866KK29 47.60 41.305 .591 .808 .865KK30 47.80 40.274 .539 .765 .867KK31 47.50 40.263 .628 .726 .862KK32 47.75 39.566 .569 .671 .866KK33 47.45 42.366 .490 .522 .870KK34 47.35 42.555 .475 .746 .870KK35 47.45 38.787 .643 .833 .861KK36 47.55 40.471 .536 .867 .867KK37 47.20 40.484 .583 .675 .865KK38 47.65 42.239 .470 .515 .870
96
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
51.45 47.524 6.894 13
97
98
99
ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE KINERJA PEGAWAI
No Kode Resp
Kualitas Hasil Kerja Kuantitas Pekerjaan Ketepatan Waktu Kehadiran Kemampuan Bekerjasama
Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit
1 R-1 13 86.67% ST 10 100.00% ST 15 100.00% ST 15 100.00% ST 10 100.00% ST 2 R-2 11 73.33% T 9 90.00% ST 13 86.67% ST 15 100.00% ST 8 80.00% T 3 R-3 7 46.67% R 8 80.00% T 13 86.67% ST 14 93.33% ST 9 90.00% ST 4 R-4 11 73.33% T 8 80.00% T 13 86.67% ST 10 66.67% C 10 100.00% ST 5 R-5 14 93.33% ST 7 70.00% T 11 73.33% T 10 66.67% C 9 90.00% ST 6 R-6 12 80.00% T 8 80.00% T 13 86.67% ST 13 86.67% ST 8 80.00% T 7 R-7 13 86.67% ST 9 90.00% ST 14 93.33% ST 12 80.00% T 9 90.00% ST 8 R-8 12 80.00% T 6 60.00% C 10 66.67% C 8 53.33% C 7 70.00% T 9 R-9 13 86.67% ST 7 70.00% T 11 73.33% T 10 66.67% C 6 60.00% C 10 R-10 12 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 14 93.33% ST 10 100.00% ST 11 R-11 12 80.00% T 9 90.00% ST 12 80.00% T 13 86.67% ST 9 90.00% ST 12 R-12 14 93.33% ST 7 70.00% T 9 60.00% C 12 80.00% T 7 70.00% T 13 R-13 11 73.33% T 6 60.00% C 8 53.33% C 9 60.00% C 6 60.00% C 14 R-14 12 80.00% T 7 70.00% T 12 80.00% T 12 80.00% T 6 60.00% C 15 R-15 14 93.33% ST 8 80.00% T 10 66.67% C 13 86.67% ST 9 90.00% ST 16 R-16 9 60.00% C 5 50.00% R 11 73.33% T 10 66.67% C 8 80.00% T 17 R-17 8 53.33% C 8 80.00% T 11 73.33% T 13 86.67% ST 7 70.00% T 18 R-18 9 60.00% C 6 60.00% C 8 53.33% C 13 86.67% ST 7 70.00% T 19 R-19 11 73.33% T 6 60.00% C 11 73.33% T 9 60.00% C 7 70.00% T 20 R-20 15 100.00% ST 8 80.00% T 14 93.33% ST 14 93.33% ST 9 90.00% ST 21 R-21 10 66.67% C 10 100.00% ST 15 100.00% ST 14 93.33% ST 9 90.00% ST 22 R-22 12 80.00% T 8 80.00% T 13 86.67% ST 12 80.00% T 7 70.00% T 23 R-23 12 80.00% T 10 100.00% ST 14 93.33% ST 14 93.33% ST 9 90.00% ST 24 R-24 12 80.00% T 10 100.00% ST 15 100.00% ST 15 100.00% ST 9 90.00% ST 25 R-25 11 73.33% T 10 100.00% ST 13 86.67% ST 13 86.67% ST 8 80.00% T 26 R-26 12 80.00% T 9 90.00% ST 13 86.67% ST 13 86.67% ST 8 80.00% T 27 R-27 13 86.67% ST 10 100.00% ST 14 93.33% ST 12 80.00% T 10 100.00% ST
100
28 R-28 12 80.00% T 10 100.00% ST 12 80.00% T 15 100.00% ST 9 90.00% ST 29 R-29 13 86.67% ST 9 90.00% ST 15 100.00% ST 15 100.00% ST 10 100.00% ST 30 R-30 12 80.00% T 10 100.00% ST 13 86.67% ST 12 80.00% T 9 90.00% ST 31 R-31 10 66.67% C 8 80.00% T 10 66.67% C 11 73.33% T 7 70.00% T 32 R-32 14 93.33% ST 10 100.00% ST 15 100.00% ST 14 93.33% ST 9 90.00% ST 33 R-33 12 80.00% T 9 90.00% ST 13 86.67% ST 12 80.00% T 8 80.00% T 34 R-34 11 73.33% T 10 100.00% ST 13 86.67% ST 13 86.67% ST 8 80.00% T 35 R-35 11 73.33% T 10 100.00% ST 15 100.00% ST 15 100.00% ST 10 100.00% ST 36 R-36 9 60.00% C 6 60.00% C 7 46.67% R 7 46.67% R 6 60.00% C 37 R-37 9 60.00% C 9 90.00% ST 12 80.00% T 13 86.67% ST 10 100.00% ST 38 R-38 10 66.67% C 9 90.00% ST 15 100.00% ST 14 93.33% ST 9 90.00% ST 39 R-39 8 53.33% C 9 90.00% ST 15 100.00% ST 14 93.33% ST 10 100.00% ST 40 R-40 12 80.00% T 8 80.00% T 11 73.33% T 11 73.33% T 6 60.00% C 41 R-41 14 93.33% ST 9 90.00% ST 14 93.33% ST 13 86.67% ST 9 90.00% ST 42 R-42 12 80.00% T 10 100.00% ST 14 93.33% ST 15 100.00% ST 9 90.00% ST 43 R-43 13 86.67% ST 8 80.00% T 12 80.00% T 13 86.67% ST 9 90.00% ST 44 R-44 13 86.67% ST 8 80.00% T 12 80.00% T 11 73.33% T 10 100.00% ST 45 R-45 14 93.33% ST 8 80.00% T 14 93.33% ST 15 100.00% ST 9 90.00% ST 46 R-46 8 53.33% C 8 80.00% T 14 93.33% ST 14 93.33% ST 8 80.00% T 47 R-47 11 73.33% T 9 90.00% ST 12 80.00% T 13 86.67% ST 9 90.00% ST 48 R-48 12 80.00% T 8 80.00% T 14 93.33% ST 12 80.00% T 9 90.00% ST 49 R-49 10 66.67% C 8 80.00% T 12 80.00% T 11 73.33% T 8 80.00% T 50 R-50 12 80.00% T 7 70.00% T 10 66.67% C 13 86.67% ST 8 80.00% T 51 R-51 10 66.67% C 6 60.00% C 8 53.33% C 9 60.00% C 5 50.00% R 52 R-52 12 80.00% T 9 90.00% ST 10 66.67% C 13 86.67% ST 7 70.00% T 53 R-53 11 73.33% T 8 80.00% T 11 73.33% T 11 73.33% T 9 90.00% ST 54 R-54 12 80.00% T 6 60.00% C 7 46.67% R 9 60.00% C 4 40.00% R 55 R-55 11 73.33% T 8 80.00% T 14 93.33% ST 10 66.67% C 8 80.00% T 56 R-56 8 53.33% C 8 80.00% T 13 86.67% ST 11 73.33% T 7 70.00% T 57 R-57 8 53.33% C 7 70.00% T 12 80.00% T 10 66.67% C 9 90.00% ST 58 R-58 10 66.67% C 6 60.00% C 11 73.33% T 11 73.33% T 7 70.00% T 59 R-59 11 73.33% T 7 70.00% T 13 86.67% ST 11 73.33% T 8 80.00% T 60 R-60 14 93.33% ST 10 100.00% ST 15 100.00% ST 15 100.00% ST 10 100.00% ST
101
61 R-61 10 66.67% C 8 80.00% T 12 80.00% T 14 93.33% ST 10 100.00% ST 62 R-62 14 93.33% ST 8 80.00% T 11 73.33% T 13 86.67% ST 9 90.00% ST 63 R-63 12 80.00% T 9 90.00% ST 13 86.67% ST 11 73.33% T 9 90.00% ST 64 R-64 13 86.67% ST 10 100.00% ST 14 93.33% ST 12 80.00% T 9 90.00% ST 65 R-65 12 80.00% T 9 90.00% ST 15 100.00% ST 14 93.33% ST 7 70.00% T 66 R-66 11 73.33% T 7 70.00% T 11 73.33% T 14 93.33% ST 8 80.00% T 67 R-67 12 80.00% T 10 100.00% ST 12 80.00% T 14 93.33% ST 10 100.00% ST 68 R-68 14 93.33% ST 10 100.00% ST 13 86.67% ST 10 66.67% C 6 60.00% C 69 R-69 13 86.67% ST 10 100.00% ST 13 86.67% ST 9 60.00% C 7 70.00% T 70 R-70 8 53.33% C 9 90.00% ST 14 93.33% ST 13 86.67% ST 9 90.00% ST 71 R-71 10 66.67% C 6 60.00% C 9 60.00% C 11 73.33% T 8 80.00% T 72 R-72 10 66.67% C 9 90.00% ST 13 86.67% ST 11 73.33% T 7 70.00% T 73 R-73 13 86.67% ST 7 70.00% T 12 80.00% T 9 60.00% C 7 70.00% T 74 R-74 11 73.33% T 6 60.00% C 13 86.67% ST 14 93.33% ST 7 70.00% T 75 R-75 12 80.00% T 9 90.00% ST 14 93.33% ST 11 73.33% T 7 70.00% T 76 R-76 12 80.00% T 7 70.00% T 10 66.67% C 10 66.67% C 7 70.00% T 77 R-77 9 60.00% C 7 70.00% T 9 60.00% C 8 53.33% C 6 60.00% C
Jumlah 880 76.19% T 633 82.21% T 944 81.73% T 936 81.04% T 627 81.43% T
Distribusi Jawaban Responden Sangat Tinggi 20 34
40
39
37 Tinggi 36 32 23 21 31 Cukup 20 10 12 16 7 Rendah 1 1 2 1 2 Sangat Rendah 0 0 0 0 0
Distribusi Persentase Jawaban Responden Sangat Tinggi 25.97% 44.16%
51.95%
50.65%
48.05% Tinggi 46.75% 41.56% 29.87% 27.27% 40.26% Cukup 25.97% 12.99% 15.58% 20.78% 9.09% Rendah 1.30% 1.30% 2.60% 1.30% 2.60% Sangat Rendah 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
102
ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE DISIPLIN KERJA
No Kode Resp
Balas Jasa Keadilan Waskas Sanksi Hukum Ketegasan Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit
1 R-1 8 80.00% T 10 66.67% C 9 60.00% C 10 66.67% C 6 60.00% C 2 R-2 6 60.00% C 10 66.67% C 10 66.67% C 10 66.67% C 6 60.00% C 3 R-3 7 70.00% T 12 80.00% T 12 80.00% T 11 73.33% T 9 90.00% ST 4 R-4 8 80.00% T 14 93.33% ST 12 80.00% T 11 73.33% T 7 70.00% T 5 R-5 8 80.00% T 10 66.67% C 10 66.67% C 12 80.00% T 6 60.00% C 6 R-6 9 90.00% ST 12 80.00% T 9 60.00% C 9 60.00% C 7 70.00% T 7 R-7 9 90.00% ST 11 73.33% T 11 73.33% T 10 66.67% C 9 90.00% ST 8 R-8 9 90.00% ST 11 73.33% T 12 80.00% T 11 73.33% T 9 90.00% ST 9 R-9 9 90.00% ST 12 80.00% T 10 66.67% C 11 73.33% T 8 80.00% T
10 R-10 6 60.00% C 11 73.33% T 12 80.00% T 9 60.00% C 9 90.00% ST 11 R-11 8 80.00% T 10 66.67% C 9 60.00% C 11 73.33% T 8 80.00% T 12 R-12 8 80.00% T 10 66.67% C 9 60.00% C 9 60.00% C 7 70.00% T 13 R-13 8 80.00% T 10 66.67% C 11 73.33% T 12 80.00% T 9 90.00% ST 14 R-14 8 80.00% T 10 66.67% C 11 73.33% T 12 80.00% T 8 80.00% T 15 R-15 8 80.00% T 10 66.67% C 10 66.67% C 11 73.33% T 8 80.00% T 16 R-16 8 80.00% T 10 66.67% C 10 66.67% C 11 73.33% T 7 70.00% T 17 R-17 8 80.00% T 10 66.67% C 10 66.67% C 12 80.00% T 8 80.00% T 18 R-18 9 90.00% ST 11 73.33% T 12 80.00% T 11 73.33% T 9 90.00% ST 19 R-19 8 80.00% T 11 73.33% T 9 60.00% C 11 73.33% T 6 60.00% C 20 R-20 7 70.00% T 11 73.33% T 12 80.00% T 14 93.33% ST 10 100.00% ST 21 R-21 9 90.00% ST 12 80.00% T 11 73.33% T 11 73.33% T 8 80.00% T 22 R-22 8 80.00% T 10 66.67% C 8 53.33% C 12 80.00% T 8 80.00% T 23 R-23 8 80.00% T 10 66.67% C 9 60.00% C 9 60.00% C 8 80.00% T 24 R-24 10 100.00% ST 15 100.00% ST 14 93.33% ST 14 93.33% ST 9 90.00% ST 25 R-25 9 90.00% ST 12 80.00% T 12 80.00% T 13 86.67% ST 9 90.00% ST 26 R-26 8 80.00% T 10 66.67% C 9 60.00% C 11 73.33% T 9 90.00% ST 27 R-27 8 80.00% T 10 66.67% C 10 66.67% C 10 66.67% C 8 80.00% T 28 R-28 7 70.00% T 12 80.00% T 12 80.00% T 12 80.00% T 9 90.00% ST
103
29 R-29 9 90.00% ST 14 93.33% ST 14 93.33% ST 14 93.33% ST 10 100.00% ST 30 R-30 8 80.00% T 10 66.67% C 12 80.00% T 14 93.33% ST 10 100.00% ST 31 R-31 8 80.00% T 13 86.67% ST 12 80.00% T 10 66.67% C 8 80.00% T 32 R-32 10 100.00% ST 14 93.33% ST 14 93.33% ST 13 86.67% ST 10 100.00% ST 33 R-33 7 70.00% T 13 86.67% ST 12 80.00% T 11 73.33% T 9 90.00% ST 34 R-34 6 60.00% C 12 80.00% T 10 66.67% C 8 53.33% C 8 80.00% T 35 R-35 9 90.00% ST 12 80.00% T 10 66.67% C 10 66.67% C 8 80.00% T 36 R-36 5 50.00% R 9 60.00% C 9 60.00% C 8 53.33% C 6 60.00% C 37 R-37 8 80.00% T 10 66.67% C 12 80.00% T 13 86.67% ST 9 90.00% ST 38 R-38 8 80.00% T 12 80.00% T 11 73.33% T 12 80.00% T 8 80.00% T 39 R-39 8 80.00% T 11 73.33% T 10 66.67% C 13 86.67% ST 9 90.00% ST 40 R-40 6 60.00% C 9 60.00% C 11 73.33% T 8 53.33% C 5 50.00% R 41 R-41 9 90.00% ST 13 86.67% ST 12 80.00% T 12 80.00% T 8 80.00% T 42 R-42 6 60.00% C 12 80.00% T 9 60.00% C 14 93.33% ST 9 90.00% ST 43 R-43 8 80.00% T 15 100.00% ST 12 80.00% T 12 80.00% T 9 90.00% ST 44 R-44 8 80.00% T 10 66.67% C 11 73.33% T 12 80.00% T 9 90.00% ST 45 R-45 10 100.00% ST 14 93.33% ST 14 93.33% ST 14 93.33% ST 10 100.00% ST 46 R-46 9 90.00% ST 12 80.00% T 11 73.33% T 11 73.33% T 8 80.00% T 47 R-47 9 90.00% ST 12 80.00% T 11 73.33% T 12 80.00% T 8 80.00% T 48 R-48 8 80.00% T 12 80.00% T 10 66.67% C 10 66.67% C 9 90.00% ST 49 R-49 9 90.00% ST 11 73.33% T 12 80.00% T 12 80.00% T 9 90.00% ST 50 R-50 8 80.00% T 12 80.00% T 12 80.00% T 13 86.67% ST 10 100.00% ST 51 R-51 5 50.00% R 8 53.33% C 9 60.00% C 8 53.33% C 6 60.00% C 52 R-52 7 70.00% T 13 86.67% ST 8 53.33% C 10 66.67% C 8 80.00% T 53 R-53 8 80.00% T 10 66.67% C 11 73.33% T 11 73.33% T 8 80.00% T 54 R-54 6 60.00% C 8 53.33% C 9 60.00% C 8 53.33% C 5 50.00% R 55 R-55 8 80.00% T 14 93.33% ST 10 66.67% C 10 66.67% C 5 50.00% R 56 R-56 8 80.00% T 12 80.00% T 8 53.33% C 11 73.33% T 9 90.00% ST 57 R-57 9 90.00% ST 12 80.00% T 10 66.67% C 9 60.00% C 6 60.00% C 58 R-58 8 80.00% T 10 66.67% C 11 73.33% T 11 73.33% T 9 90.00% ST 59 R-59 6 60.00% C 11 73.33% T 12 80.00% T 14 93.33% ST 9 90.00% ST 60 R-60 9 90.00% ST 13 86.67% ST 12 80.00% T 14 93.33% ST 10 100.00% ST 61 R-61 8 80.00% T 11 73.33% T 10 66.67% C 11 73.33% T 8 80.00% T
104
62 R-62 8 80.00% T 10 66.67% C 8 53.33% C 9 60.00% C 9 90.00% ST 63 R-63 8 80.00% T 10 66.67% C 12 80.00% T 11 73.33% T 9 90.00% ST 64 R-64 8 80.00% T 10 66.67% C 12 80.00% T 13 86.67% ST 10 100.00% ST 65 R-65 8 80.00% T 10 66.67% C 10 66.67% C 12 80.00% T 8 80.00% T 66 R-66 8 80.00% T 10 66.67% C 9 60.00% C 10 66.67% C 9 90.00% ST 67 R-67 8 80.00% T 10 66.67% C 9 60.00% C 11 73.33% T 9 90.00% ST 68 R-68 8 80.00% T 11 73.33% T 11 73.33% T 11 73.33% T 9 90.00% ST 69 R-69 8 80.00% T 10 66.67% C 10 66.67% C 10 66.67% C 7 70.00% T 70 R-70 8 80.00% T 10 66.67% C 12 80.00% T 12 80.00% T 8 80.00% T 71 R-71 7 70.00% T 9 60.00% C 8 53.33% C 10 66.67% C 5 50.00% R 72 R-72 8 80.00% T 10 66.67% C 10 66.67% C 11 73.33% T 7 70.00% T 73 R-73 8 80.00% T 10 66.67% C 11 73.33% T 12 80.00% T 8 80.00% T 74 R-74 5 50.00% R 12 80.00% T 12 80.00% T 11 73.33% T 6 60.00% C 75 R-75 9 90.00% ST 11 73.33% T 10 66.67% C 13 86.67% ST 8 80.00% T 76 R-76 7 70.00% T 12 80.00% T 10 66.67% C 11 73.33% T 10 100.00% ST 77 R-77 5 50.00% R 8 53.33% C 9 60.00% C 8 53.33% C 6 60.00% C
Jumlah 605 78.57% T 854 73.94% T 819 70.91% T 858 74.29% T 624 81.04% T Distribusi Jawaban Responden
Sangat Tinggi 19 12
4
15
35 Tinggi 47 30 35 38 29 Cukup 7 35 38 24 9 Rendah 4 0 0 0 4 Sangat Rendah 0 0 0 0 0
Distribusi Persentase Jawaban RespondenSangat Tinggi 24.68% 15.58%
5.19%
19.48%
45.45% Tinggi 61.04% 38.96% 45.45% 49.35% 37.66% Cukup 9.09% 45.45% 49.35% 31.17% 11.69% Rendah 5.19% 0.00% 0.00% 0.00% 5.19% Sangat Rendah 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
105
ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE PENGAWASAN KERJA
No Kode Resp
Penetapan Standar Pengukuran / Penilaian Pekerjaan
Pengukuran pelaksanaan Pekerjaan
Perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis
penyimpangan Perbaikan atas penyimpangan
Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit 1 R-1 7 70.00% T 7 70.00% T 11 73.33% T 7 70.00% T 12 80.00% T 2 R-2 10 100.00% ST 8 80.00% T 13 86.67% ST 8 80.00% T 14 93.33% ST 3 R-3 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 7 70.00% T 8 53.33% C 4 R-4 6 60.00% C 7 70.00% T 14 93.33% ST 10 100.00% ST 12 80.00% T 5 R-5 7 70.00% T 6 60.00% C 10 66.67% C 9 90.00% ST 12 80.00% T 6 R-6 7 70.00% T 7 70.00% T 12 80.00% T 6 60.00% C 12 80.00% T 7 R-7 7 70.00% T 6 60.00% C 15 100.00% ST 8 80.00% T 13 86.67% ST 8 R-8 6 60.00% C 5 50.00% R 9 60.00% C 7 70.00% T 9 60.00% C 9 R-9 9 90.00% ST 10 100.00% ST 14 93.33% ST 7 70.00% T 10 66.67% C
10 R-10 9 90.00% ST 9 90.00% ST 12 80.00% T 7 70.00% T 12 80.00% T 11 R-11 6 60.00% C 8 80.00% T 13 86.67% ST 8 80.00% T 12 80.00% T 12 R-12 7 70.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 13 R-13 6 60.00% C 5 50.00% R 8 53.33% C 6 60.00% C 8 53.33% C 14 R-14 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 9 90.00% ST 11 73.33% T 15 R-15 9 90.00% ST 8 80.00% T 12 80.00% T 9 90.00% ST 12 80.00% T 16 R-16 5 50.00% R 6 60.00% C 10 66.67% C 4 40.00% R 8 53.33% C 17 R-17 7 70.00% T 6 60.00% C 12 80.00% T 7 70.00% T 9 60.00% C 18 R-18 6 60.00% C 5 50.00% R 8 53.33% C 6 60.00% C 10 66.67% C 19 R-19 7 70.00% T 6 60.00% C 10 66.67% C 6 60.00% C 10 66.67% C 20 R-20 9 90.00% ST 10 100.00% ST 14 93.33% ST 9 90.00% ST 15 100.00% ST 21 R-21 7 70.00% T 9 90.00% ST 13 86.67% ST 8 80.00% T 14 93.33% ST 22 R-22 6 60.00% C 8 80.00% T 13 86.67% ST 8 80.00% T 12 80.00% T 23 R-23 7 70.00% T 7 70.00% T 11 73.33% T 7 70.00% T 15 100.00% ST 24 R-24 10 100.00% ST 10 100.00% ST 14 93.33% ST 10 100.00% ST 13 86.67% ST 25 R-25 9 90.00% ST 6 60.00% C 13 86.67% ST 8 80.00% T 15 100.00% ST 26 R-26 8 80.00% T 9 90.00% ST 13 86.67% ST 7 70.00% T 12 80.00% T 27 R-27 9 90.00% ST 8 80.00% T 13 86.67% ST 8 80.00% T 15 100.00% ST
106
28 R-28 10 100.00% ST 10 100.00% ST 13 86.67% ST 6 60.00% C 11 73.33% T 29 R-29 10 100.00% ST 8 80.00% T 10 66.67% C 6 60.00% C 15 100.00% ST 30 R-30 8 80.00% T 10 100.00% ST 14 93.33% ST 7 70.00% T 11 73.33% T 31 R-31 7 70.00% T 7 70.00% T 11 73.33% T 7 70.00% T 11 73.33% T 32 R-32 10 100.00% ST 9 90.00% ST 15 100.00% ST 9 90.00% ST 14 93.33% ST 33 R-33 10 100.00% ST 8 80.00% T 11 73.33% T 8 80.00% T 11 73.33% T 34 R-34 6 60.00% C 9 90.00% ST 11 73.33% T 8 80.00% T 12 80.00% T 35 R-35 8 80.00% T 10 100.00% ST 13 86.67% ST 9 90.00% ST 14 93.33% ST 36 R-36 5 50.00% R 6 60.00% C 8 53.33% C 6 60.00% C 8 53.33% C 37 R-37 10 100.00% ST 10 100.00% ST 12 80.00% T 7 70.00% T 7 46.67% R 38 R-38 7 70.00% T 8 80.00% T 14 93.33% ST 8 80.00% T 12 80.00% T 39 R-39 10 100.00% ST 10 100.00% ST 14 93.33% ST 7 70.00% T 12 80.00% T 40 R-40 6 60.00% C 5 50.00% R 10 66.67% C 8 80.00% T 10 66.67% C 41 R-41 10 100.00% ST 10 100.00% ST 14 93.33% ST 7 70.00% T 12 80.00% T 42 R-42 10 100.00% ST 10 100.00% ST 14 93.33% ST 10 100.00% ST 13 86.67% ST 43 R-43 8 80.00% T 10 100.00% ST 13 86.67% ST 8 80.00% T 10 66.67% C 44 R-44 10 100.00% ST 10 100.00% ST 13 86.67% ST 9 90.00% ST 13 86.67% ST 45 R-45 10 100.00% ST 9 90.00% ST 14 93.33% ST 9 90.00% ST 13 86.67% ST 46 R-46 8 80.00% T 7 70.00% T 12 80.00% T 8 80.00% T 8 53.33% C 47 R-47 8 80.00% T 9 90.00% ST 15 100.00% ST 7 70.00% T 13 86.67% ST 48 R-48 9 90.00% ST 10 100.00% ST 14 93.33% ST 9 90.00% ST 13 86.67% ST 49 R-49 7 70.00% T 8 80.00% T 11 73.33% T 6 60.00% C 9 60.00% C 50 R-50 9 90.00% ST 8 80.00% T 13 86.67% ST 8 80.00% T 12 80.00% T 51 R-51 6 60.00% C 7 70.00% T 9 60.00% C 6 60.00% C 8 53.33% C 52 R-52 6 60.00% C 8 80.00% T 14 93.33% ST 10 100.00% ST 15 100.00% ST 53 R-53 7 70.00% T 7 70.00% T 12 80.00% T 8 80.00% T 13 86.67% ST 54 R-54 7 70.00% T 6 60.00% C 8 53.33% C 5 50.00% R 10 66.67% C 55 R-55 9 90.00% ST 6 60.00% C 11 73.33% T 8 80.00% T 11 73.33% T 56 R-56 6 60.00% C 7 70.00% T 10 66.67% C 6 60.00% C 9 60.00% C 57 R-57 6 60.00% C 7 70.00% T 10 66.67% C 5 50.00% R 8 53.33% C 58 R-58 7 70.00% T 5 50.00% R 10 66.67% C 7 70.00% T 9 60.00% C 59 R-59 8 80.00% T 8 80.00% T 13 86.67% ST 7 70.00% T 12 80.00% T 60 R-60 9 90.00% ST 9 90.00% ST 15 100.00% ST 10 100.00% ST 14 93.33% ST
107
61 R-61 7 70.00% T 9 90.00% ST 12 80.00% T 8 80.00% T 13 86.67% ST 62 R-62 7 70.00% T 9 90.00% ST 12 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 63 R-63 10 100.00% ST 10 100.00% ST 14 93.33% ST 7 70.00% T 11 73.33% T 64 R-64 9 90.00% ST 10 100.00% ST 13 86.67% ST 8 80.00% T 11 73.33% T 65 R-65 7 70.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 5 50.00% R 9 60.00% C 66 R-66 8 80.00% T 10 100.00% ST 11 73.33% T 5 50.00% R 11 73.33% T 67 R-67 6 60.00% C 8 80.00% T 13 86.67% ST 8 80.00% T 13 86.67% ST 68 R-68 9 90.00% ST 10 100.00% ST 13 86.67% ST 8 80.00% T 12 80.00% T 69 R-69 7 70.00% T 8 80.00% T 11 73.33% T 8 80.00% T 9 60.00% C 70 R-70 8 80.00% T 8 80.00% T 11 73.33% T 9 90.00% ST 11 73.33% T 71 R-71 6 60.00% C 10 100.00% ST 14 93.33% ST 8 80.00% T 12 80.00% T 72 R-72 9 90.00% ST 9 90.00% ST 11 73.33% T 6 60.00% C 12 80.00% T 73 R-73 5 50.00% R 6 60.00% C 10 66.67% C 7 70.00% T 9 60.00% C 74 R-74 9 90.00% ST 9 90.00% ST 12 80.00% T 9 90.00% ST 12 80.00% T 75 R-75 6 60.00% C 10 100.00% ST 13 86.67% ST 8 80.00% T 11 73.33% T 76 R-76 8 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 8 80.00% T 12 80.00% T 77 R-77 5 50.00% R 5 50.00% R 11 73.33% T 8 80.00% T 7 46.67% R
Jumlah 595 77.27% T 618 80.26% T 929 80.43% T 581 75.45% T 877 75.93% T Distribusi Jawaban Responden
Sangat Tinggi 27 31
35
16
21 Tinggi 31 30 27 45 33 Cukup 15 10 15 11 21 Rendah 4 6 0 5 2 Sangat Rendah 0 0 0 0 0
Distribusi Persentase Jawaban RespondenSangat Tinggi 35.06% 40.26%
45.45%
20.78%
27.27% Tinggi 40.26% 38.96% 35.06% 58.44% 42.86% Cukup 19.48% 12.99% 19.48% 14.29% 27.27% Rendah 5.19% 7.79% 0.00% 6.49% 2.60% Sangat Rendah 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
1
ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE PERVARIABEL
No Kode Resp Disiplin Kerja Pengawasan Kerja Kinerja PegawaiSkor % Krit Skor % Krit Skor % Krit
1 R-1 43 66.15% C 44 73.33% T 63 96.92% ST2 R-2 42 64.62% C 53 88.33% ST 56 86.15% ST3 R-3 51 78.46% T 43 71.67% T 51 78.46% T4 R-4 52 80.00% T 49 81.67% T 52 80.00% T5 R-5 46 70.77% T 44 73.33% T 51 78.46% T6 R-6 46 70.77% T 44 73.33% T 54 83.08% T7 R-7 50 76.92% T 49 81.67% T 57 87.69% ST8 R-8 52 80.00% T 36 60.00% C 43 66.15% C9 R-9 50 76.92% T 50 83.33% T 47 72.31% T10 R-10 47 72.31% T 49 81.67% T 56 86.15% ST11 R-11 46 70.77% T 47 78.33% T 55 84.62% ST12 R-12 43 66.15% C 47 78.33% T 49 75.38% T13 R-13 50 76.92% T 33 55.00% C 40 61.54% C14 R-14 49 75.38% T 48 80.00% T 49 75.38% T15 R-15 47 72.31% T 50 83.33% T 54 83.08% T16 R-16 46 70.77% T 33 55.00% C 43 66.15% C17 R-17 48 73.85% T 41 68.33% T 47 72.31% T18 R-18 52 80.00% T 35 58.33% C 43 66.15% C19 R-19 45 69.23% T 39 65.00% C 44 67.69% C20 R-20 54 83.08% T 57 95.00% ST 60 92.31% ST21 R-21 51 78.46% T 51 85.00% ST 58 89.23% ST22 R-22 46 70.77% T 47 78.33% T 52 80.00% T23 R-23 44 67.69% C 47 78.33% T 59 90.77% ST24 R-24 62 95.38% ST 57 95.00% ST 61 93.85% ST25 R-25 55 84.62% ST 51 85.00% ST 55 84.62% ST26 R-26 47 72.31% T 49 81.67% T 55 84.62% ST27 R-27 46 70.77% T 53 88.33% ST 59 90.77% ST28 R-28 52 80.00% T 50 83.33% T 58 89.23% ST29 R-29 61 93.85% ST 49 81.67% T 62 95.38% ST30 R-30 54 83.08% T 50 83.33% T 56 86.15% ST31 R-31 51 78.46% T 43 71.67% T 46 70.77% T32 R-32 61 93.85% ST 57 95.00% ST 62 95.38% ST33 R-33 52 80.00% T 48 80.00% T 54 83.08% T34 R-34 44 67.69% C 46 76.67% T 55 84.62% ST35 R-35 49 75.38% T 54 90.00% ST 61 93.85% ST36 R-36 37 56.92% C 33 55.00% C 35 53.85% C37 R-37 52 80.00% T 46 76.67% T 53 81.54% T38 R-38 51 78.46% T 49 81.67% T 57 87.69% ST39 R-39 51 78.46% T 53 88.33% ST 56 86.15% ST40 R-40 39 60.00% C 39 65.00% C 48 73.85% T41 R-41 54 83.08% T 53 88.33% ST 59 90.77% ST42 R-42 50 76.92% T 57 95.00% ST 60 92.31% ST43 R-43 56 86.15% ST 49 81.67% T 55 84.62% ST44 R-44 50 76.92% T 55 91.67% ST 54 83.08% T45 R-45 62 95.38% ST 55 91.67% ST 60 92.31% ST46 R-46 51 78.46% T 43 71.67% T 52 80.00% T47 R-47 52 80.00% T 52 86.67% ST 54 83.08% T48 R-48 49 75.38% T 55 91.67% ST 55 84.62% ST49 R-49 53 81.54% T 41 68.33% T 49 75.38% T
2
50 R-50 55 84.62% ST 50 83.33% T 50 76.92% T51 R-51 36 55.38% C 36 60.00% C 38 58.46% C52 R-52 46 70.77% T 53 88.33% ST 51 78.46% T53 R-53 48 73.85% T 47 78.33% T 50 76.92% T54 R-54 36 55.38% C 36 60.00% C 38 58.46% C55 R-55 47 72.31% T 45 75.00% T 51 78.46% T56 R-56 48 73.85% T 38 63.33% C 47 72.31% T57 R-57 46 70.77% T 36 60.00% C 46 70.77% T58 R-58 49 75.38% T 38 63.33% C 45 69.23% T59 R-59 52 80.00% T 48 80.00% T 50 76.92% T60 R-60 58 89.23% ST 57 95.00% ST 64 98.46% ST61 R-61 48 73.85% T 49 81.67% T 54 83.08% T62 R-62 44 67.69% C 48 80.00% T 55 84.62% ST63 R-63 50 76.92% T 52 86.67% ST 54 83.08% T64 R-64 53 81.54% T 51 85.00% ST 58 89.23% ST65 R-65 48 73.85% T 41 68.33% T 57 87.69% ST66 R-66 46 70.77% T 45 75.00% T 51 78.46% T67 R-67 47 72.31% T 48 80.00% T 58 89.23% ST68 R-68 50 76.92% T 52 86.67% ST 53 81.54% T69 R-69 45 69.23% T 43 71.67% T 52 80.00% T70 R-70 50 76.92% T 47 78.33% T 53 81.54% T71 R-71 39 60.00% C 50 83.33% T 44 67.69% C72 R-72 46 70.77% T 47 78.33% T 50 76.92% T73 R-73 49 75.38% T 37 61.67% C 48 73.85% T74 R-74 46 70.77% T 51 85.00% ST 51 78.46% T75 R-75 51 78.46% T 48 80.00% T 53 81.54% T76 R-76 50 76.92% T 48 80.00% T 46 70.77% T77 R-77 36 55.38% C 36 60.00% C 39 60.00% C
Jumlah 3760 75.12% T 3600 77.92% T 4020 80.32% TDistribusi Jawaban Responden
Sangat Tinggi 8 21
30 Tinggi 57 42 37 Cukup 12 14 10 Rendah 0 0 0 Sangat Rendah 0 0 0
Distribusi Persentase Jawaban RespondenSangat Tinggi 10.39% 27.27%
38.96%Tinggi 74.03% 54.55% 48.05%Cukup 15.58% 18.18% 12.99%Rendah 0.00% 0.00% 0.00% Sangat Rendah 0.00% 0.00% 0.00%
3
UJI ASUMSI KLASIK 1. Uji Normalitas
4
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
77.0000000
68043780.071.071
-.049.619.839
NMeanStd. Deviation
Normal Parameta,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardized Residual
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
5
Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0
Exp
ecte
d C
um
Pro
b
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Kinerja Karyawan
2. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
.747 1.338
.747 1.338Disiplin KerjaPengawasan Kerja
Model1
Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Kinerja Karyawana.
6
3. Uji Heteroskedastisitas
Regression Standardized Predicted Value
210-1-2-3
Reg
ress
ion
Stu
den
tize
d
Res
idu
al
4
2
0
-2
Scatterplot
Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Hasil Analisis Regresi Berganda
Descriptive Statistics
52.2078 6.30233 7748.8312 5.43479 7746.7532 6.37048 77
Kinerja KaryawanDisiplin KerjaPengawasan Kerja
Mean Std. Deviation N
7
Correlations
1.000 .555 .791.555 1.000 .503.791 .503 1.000
. .000 .000.000 . .000.000 .000 .
77 77 7777 77 7777 77 77
Kinerja KaryawanDisiplin KerjaPengawasan KerjaKinerja KaryawanDisiplin KerjaPengawasan KerjaKinerja KaryawanDisiplin KerjaPengawasan Kerja
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
KinerjaKaryawan Disiplin Kerja
PengawasanKerja
Variables Entered/Removedb
Pengawasan Kerja,Disiplin Kerja
a . Enter
Model1
Variables EnteredVariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Kinerja Karyawanb.
Model Summaryb
.812a .659 .650 3.72984 .000Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate Sig. F Change
ChangeStatistics
Predictors: (Constant), Pengawasan Kerja, Disiplin Kerjaa.
Dependent Variable: Kinerja Karyawanb.
ANOVAb
1989.208 2 994.604 71.494 .000a
1029.467 74 13.9123018.675 76
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Pengawasan Kerja, Disiplin Kerjaa.
Dependent Variable: Kinerja Karyawanb.
8
Coefficientsa
8.592 4.112 2.089 .040.244 .091 .210 2.680 .009.678 .078 .685 8.727 .000
(Constant)Disiplin KerjaPengawasan Kerja
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Kinerja Karyawana.
Coefficientsa
.555 .297 .182 .747 1.338
.791 .712 .592 .747 1.338Disiplin KerjaPengawasan Kerja
Model1
Zero-order Partial PartCorrelations
Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Kinerja Karyawana.
Collinearity Diagnosticsa
2.985 1.000 .00 .00 .00.009 17.918 .37 .05 .91.006 22.582 .63 .95 .09
Dimension123
Model1
EigenvalueCondition
Index (Constant) Disiplin KerjaPengawasan
Kerja
Variance Proportions
Dependent Variable: Kinerja Karyawana.
9
Residuals Statisticsa
39.9958 62.3689 52.2078 5.11603 77-2.387 1.986 .000 1.000 77
.434 1.203 .698 .234 77
40.5220 62.5092 52.2315 5.07694 77-8.00960 14.08203 .00000 3.68044 77
-2.147 3.776 .000 .987 77-2.253 3.830 -.003 1.006 77
-8.81629 14.49270 -.02367 3.82879 77-2.319 4.249 .002 1.037 77
.041 6.924 1.974 2.052 77
.000 .170 .014 .028 77
.001 .091 .026 .027 77
Predicted ValueStd. Predicted ValueStandard Error ofPredicted ValueAdjusted Predicted ValueResidualStd. ResidualStud. ResidualDeleted ResidualStud. Deleted ResidualMahal. DistanceCook's DistanceCentered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Kinerja Karyawana.