93
PENGARUH EFISIENSI PELAYANAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI KELURAHAN (Survei di Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta) Disusun oleh: HUGI LOKON 092040979 SKRIPSI Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar sarjana (S.IP) program studi : Ilmu Pemerintahan SEKOLAH TINGGI ILMU PEMERINTAHAN ABDI NEGARA 2012

Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

  • Upload
    -

  • View
    558

  • Download
    16

Embed Size (px)

DESCRIPTION

file penting

Citation preview

Page 1: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

PENGARUH EFISIENSI PELAYANAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI

KELURAHAN

(Survei di Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu,

Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta)

Disusun oleh:

HUGI LOKON092040979

SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu syarat ujianguna memperoleh gelar sarjana (S.IP)

program studi : Ilmu Pemerintahan

SEKOLAH TINGGI ILMU PEMERINTAHANABDI NEGARA

2012

PENGARUH EFISIENSI PELAYANAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI

KELURAHAN

Page 2: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

(Survei di Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu,

Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta)

Disusun oleh:

HUGI LOKON092040979

SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu syarat ujianguna memperoleh gelar sarjana (S.IP)

program studi : Ilmu Pemerintahan

SEKOLAH TINGGI ILMU PEMERINTAHANABDI NEGARA

2i

012 

P

ENGARUH EFESIENSI PELAYANAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI KELURAHAN 

(Survei di Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu,

Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta)

Hugi Lokon

092040979

Page 3: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu syarat ujianguna memperoleh gelar sarjana (S.IP)

program studi : Ilmu Pemerintahan

Diperiksa Oleh:

Widodo Suparto, SH, M ,   Si                                                  Dr Erna S. Widodo,SS, MMPembimbing Ketua                                                                     Program Studi

Tanggal: ……………………                                               Tanggal : …………………….

Disetujui,

Sekolah tinggi ilmu pemerintahan abdi Negara

Ketua,

Dr. Ir. H.   Joedomo Setyawan, MM                                        Tanggal:……...............................

ii

ABSTRAK

PENGARUH EFESIENSI PELAYANAN PUBLIK

TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI

KELURAHAN

Oleh

Page 4: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Hugi lokonNPM : 092 040 979

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Efesiensi Pelayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan(Y) di Kelurahan Kebagusan, KecamatanPasar Minggu,Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta.

Respoden atau n sebanyak 30 orang yang diambil dari pegawai Kelurahan Kebakusan sebanyak 5 orang dan dari ketua RW dan RT Kelurahan Kebagusan sebanyak 25 orang.

Adapun analisis data menggunakan distrubusi frekuensi dan tendensi sentral untuk menguji data, sedangkan pengujian hipotensi penelitian mengunakan persamaan regresi Ŷ=a+bx untuk mengetahui pengaruh variabel (X) terhadap variabel (Y), mengunakan koefisien korelasi product momet dari pearson untuk mengukur kekuatan pengaruh variabel (X) terhadap variabel (Y),menggunakan koefisien determinasi untuk mengukur kontribusi variabel (X) terhadap variabel (Y)dan terakhir menggunakan t-hitung untuk mengukur signifikansi atau keberatian variabel (X) terhadap variabel (Y).

Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah sebagai berikut : Pengamatan peneliti dilapangan dan dari data-data yang diperoleh menujukkan bahwah Pengaruh EfesiensiPelayanan Publik terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan sudah baik meskipun belum maksimal.

Penelitian ini menemukan pengaruh Efesiensi Pelayanan Publik terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi Ŷ=103,98+81,87X yang berati bahwa setiap peningkatan 1 unit skor 1 Efesiensi Pelayanan Publik akan menyebabkan peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Keluraha sebesar 81,87 pada konstanta 103,98.

Piii

enelitian ini menemukan koefisien korelasi rxy = 0,137, hal ini berati bahwa kekuatan pengaruh Efesiensi Pelayanan Publik terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan diinterpretasikan sangat rendah. 

Penelitian ini menemukan koefisien detriminasi r² xу = 0,018, hal ini berati kontribusiatau sumbangan Efesiensi Pelayanan Publik terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan sebesar 0,018 atau hanya 1% sangat kecil,sedangkan sisanya 99% disumbang oleh variabel bebas lainya yang tidak teliti.

Penelitian ini menemukan t- hitung sebesar 0,37 < t-tabel sebesar 2,04 hal ini berati keberartian atau signifikansi Efesiensi Pelayanan Publik terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan tidak signifikan.

Dari penemuan-penemuan diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “terdapat pengaruh positif Efesiensi Pelayanan Publikterhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan” teruji benar meskipun pengaruhnya kecil.

KATA PENGANTAR

Page 5: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa dan atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat penyusunan

usulan Penelitian ini dapat di selesaikan tepat pada waktu yang telah

ditentukan.Sebagaimana tujuan Usulan penelitian ini disusun guna memenuhi salah sat

usyarat untuk diajukan sebagai bahan sidang usulan penelitian dalam rangka penulisan

skripsi jenjang sarjana pada SekolahTinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIP-AN)

Dengan demikian penulis memahami bahwa penyusunan Skripsi ini dapat

diselesaikan dengan adanya dorongan oleh berbagai pihak berupa moril dan materil,

sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa berterimaksih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Ones Bahapol selaku Bupati Kabupaten Yahukimo peserta seluruh

aparatur pemerintahan Daerah Kabupaten Yahukimo yang telah memberikan

kesempatan dan difasilitasi kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Sekolah

Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara(STIP-AN).

2. B

v

apak Widodo Suparto, SH, MSi selaku dosen pembimbing yang telah memberikan motivasi nasehat, saran,dan begitu meluangkan waktu, tenaga, serta ilmunya dalam bimbingan, dan mengarahkan penulis kesempurnaan penyusunan skripsi ini. 

3. Kepada bapak Dr. Ir.H. Joedomo Setyawan, MBA. MM selaku Ketua Sekolah

Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIP-AN)

4. Kepada seluruh anggota pimpinan dan karyawan karyawati Sekolah Tinggi Ilmu

Pemerintahan Abdi Negara (STIP-AN) yang bekerja keras demi menyukseskan penulis.

5. Kepada para dosen-dosen selaku pendidik yang mencurahkan ilmu, wawasan,

serta nasehat yang bermanfaat bagi penulis selama mengikuti perkuliahan di Sekolah

Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara selama kurang lebih dalam 4 tahun ini.

Page 6: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

6. Kepada bapak Lurah serta seluruh aparatur pemerintah dan masyarakat luas di

Kelurahan Kebagusan yang memberikan dukungan dalam penelitian ini.

7. Kepada Ayah dan Ibu, serta keluarga besar suku lokon dan suku hugi yang

senantiasa memberikan dorongan berupa nasehat, kasih sayang, dan dukungan moril

maupun materil dari sejak dalam ikatan Ayah dan Ibu sampai selama mengikuti

perkuliahan di Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIP-AN) di Jakarta.

8. Kepada bapak Oki Lokon selaku Bapak yang

memberikan dorongan dan motifasi gunamenyelesaikan Studi dalam setiap tingkatan p

endidikan ini.

9. Kepada Bapak Beny Wetapo. Matius Hugi,Jakase Hugi,

serta Enos Asso,selakuBapak yang

memberikan dorongan menyelesaikan studi dan motifasi yang di doakansetiap hari.

10. Kepada ibu Salmina Lokon, Bulel Lokon serta Gemertina Meage selaku ibu yang

memberikan dorongan menyelesaikan studi SekolahTinggi Ilmu Pemerintahan Abdi

Negara dan motifasi yang di doakan setiap hari.

11. Kepada Ibu Heteleh Hugi setiap hari mendoakan menaikan kepada Tuhan yang

mahaEsah dan adik-adik yang mendugung dan doakan.

12. Teman–teman khususnya Yermias, lokon,Enius Itlay, Panus Yahuli, Yakop Piter.

Meage, Sitim Bahabol, Taufik Rahamad, Daniel Sangket, Titus Giban, Eken Ismi,

Yanus Alua, Martinus waliagen, Okniel sobolim, Larius Kosay, Paskalis Matuan, yang

senantiasa menemani penulis dalam suka dan duka melewati masa-masa indah selama

penulis menempuh pendidikan di STIP-Abdi Negara.

Semoga skiripsi ini memberi manfaat bagi kita semua,khususnya bagi diri penulis.

Page 7: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Jakarta, 2012Penulis

Hugi   Lokon

NPM : 092040979

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ii

ABSTRAK ………………………………………………………………… iii

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1

1. Latar Belakang Masalah 1

2. Identifikasi Masalah 7

3. Pembatasan Masalah 8

4. Perumusan Masalah 8

5. Maksud dan Tujuan Penelitian 9

6. Kegunaan Penelitian 9

BAB II KERANGKA TEORITIS………………………………………….. 11

1. Tinjauan Pustaka 11

1. Hakikat Pemerintah dan Pemerintahan 11

1. Pengertian Pemerintah 11

2. Pengertian Pemerintahan 13

3. Sintesis Pemerintah dan Pemerintahan 14

Page 8: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

1. Hakekat Efesiensi Pelayanan Publik 15

1. P

viii

engertian Efinsiensi 15 

2. Pengertian Pelayanan 16

3. Pengertian Publik 17

4. Sintesis Efesiensi Pelayanan Publik 18

1. Hakikat Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan ......... 18

1. Pengerian Efektivitas 18

2. Pengertian Kerja 19

3. Pengertian Pegawai 20

4. Pengertian Kelurahan 21

5. Sintesis Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan 22

2. Kerangka Pemikiran 23

3. Hipotesis penelitian 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 27

1. Metode penelitian ............................................................... 27

2. Populasi Dan Sampel ......................................................... 28

1. Populasi ......................................................................... 28

2. Sampel ........................................................................... 29

3. Teknik Pengambilan Sampel ......................................... 30

3. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 32

4. Deskripsi Instrumen Penelitian ........................................... 32

1. Variabel Efesiensi Pelayanan Publik .............................. 33

Page 9: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

1. Definisi Konseptual Efesiensi Pelayanan Publik .... 33

2. Defenisi Oprasional Efesiensi Pelayanan Publik .. 33

3. Kisi–Kisi Instrumen Efesiensi Pelayanan Publik ... 33

1. Variabel Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan .............. 34

1. Definisi Konseptual Efektivitas Kerja Pegawai

Kelurahan .................................................................. 34

2. Definisi Oprasional Efektivitas Kerja Pegawai

Kelurahan.................................................................... 34

3. Kisi-Kisi Instrumen Efektifitas Kerja Pegawai

Kelurahan ................................................................... 35

5. Teknik Analisa Data ........................................................... 36

6. Lokasi Jadwal Penelitian .................................................... 37

1. Lokoasi Penelitian .......................................................... 37

2. Jadwal dan Penelitian .................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….….……… 39

A. Gambar Umum Kelurahan Kebagusan…………………. 40

1. Pemerintahan ………………………………….………. 40

2. Kondisi Geografis ………………………………………. 42

3. Kondisi Demografis ………………………………..….. 43

4. Kodisi Sosial, Budaya, Olahraga dan Agama.……… 46

5. Kondisi ekonomi ………………………………….…… 47

B. Hasil Penelitian Dan Pembahasan ……………………… 49

1. Data Mentah Variabel Efesiensi Pelayan Publik (X) dan Variabel Efektivitas Kerja

Pegawai Kelurahan (Y) . ... 50

Page 10: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

2. Distribusi Frekuensi Data…………………………… 50

a. Distribusi Frekuensi Data Variabel Efesiensi Pelayanan Publik (X)………………………..

……………….…… 50

b. Distribusi Frekuensi Data Variabel Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y) ……….

……..…………….. 54

3. Tendensi Sentral ………………………..…..…………. 57

a. Menghitung Tendensi Sentral Variabel Efesiensi Pelayanan Publik (X)

……………………………. 57

b. Menghitung Tendensi Sentral Variabel Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y)

……………………………. 59

4. Pengujian Hipotesis Dan Pembahasan …………… 62

a. Pengujian Koefisien Regresi (X) atas (Y) ………... 62

b. Pengujian Koefisien Korelasi (X) terhadap (Y)…. 66

c. Pengujian Koefisien Determinasi (X) terhadap (Y) . 67

d. Pengujian Signifikansi Koefisien Korelasi (X)

atas (Y) ……………………………..………….. 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………..……………….…... 70

A. kesimpulan ……………………………………………….….. 70

B. saran ……………………………..……………....................... 72

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 73

LAMPIRAN ………………………………………………………………. 80

RIWAYAT HIDUP ……………………………………………………… 83

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Kisi-kisi Variabel Efisiensi Pelayanan Publik (X)........... 34

Page 11: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Tabel 3.2: Kisi-kisi Variabel Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

(Y)…………………………………………………………… 35

Tabel 3.3: Jadwal Penelitian………………………………………… 38

Tabel 4.1: Penduduk menurut umur ................................................ 44

Tabel 4.2: Jumlah Penduduk tiap tiap RW di Kelurahan…………… 44

Tabel 4.3: Saranan pendidikan Kelurahan Kebagusan.................... 45

Tabel 4.4: Sarana Kursus /Pendidikan Non Formal Dikelurahan

Kebagusan....................................................................... 45

Tabel 4.5: Sarana kebudayaan & kesenian dikelurahan

kebagusan...................................................................... 46

Tabel 4.6: Fasilitas Olahraga Kelurahan Kebagusan...................... 46

Tabel 4.7: Jumlah Penduduk Menurut Agama................................... 47

Tabel 4.8: Saranan Perekonomian Kelurahan kebagusan ............. 47

Tabel 4.9: Saranan Angutan Umum Kelurahan kebagusan ............ 48

Tabel 4.10: Distribusi Frekuensi Tunggal Variavel Efesiensi Pelayanan Publik

(X)............................................................................ 50

Tabel 4.11: Interval Kelas Efesiensi Pelayanan Publik (X) ................ 51

Tabel 4.12: Distribusi Frekuensi Kumulatif Efesiensi Pelayanan

Publik (X)........................................................................ 52

Tabel 4.13: Distribusi Frekuensi Relatif Efesiensi Pelayananxii

Publik (X)........................................................................ 52 

Tabel 4.14: Distribusi Frekuensi Efesiensi Pelayanan Publik (X)... 53

Tabel4.15: Distribusi ferkuensi tunggal variabel Efektivitas kerja pegawai kelurahan (Y)

……………………………………………… 54

Tabel 4.16: Interval Kelas Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y).. 55

Page 12: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Tabel 4.17: disteribusi frekuensi kumulatif Efektivitas kerja pegawai kelurahan(Y)

…………………………………………………. 55

Tabel4.18: Disteribusi Frekuensi Relatif Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y)

………………………………… ………….. 56

Tabel 4.19: Distribusi Frekuensi Efektivitas Kerja Pegawai

Kelurahan (Y)……………………………………………… 56

Tabel 4.20: Model Persamaan Regresi Sederhana Ŷ = 103,98+81,87x10

=922,68………………………………………………….... 65

Tabel 4. 21: Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi…. 67

Tabel 4.22: uji koefisien korelasi Efesiensi Pelayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

Kelurahan (Y)………………. 68

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran …………………………………… 25

Gambar 3.1: Model Konstelasi Penelitian ………………………. 28

Gambar 3.2: Skema Teknik Pengambilan Sampel............................ 31

Gambar 3.3: Peta Wilayah Kelurahan Kebagusan……………….. 37Gambar 4.1: Struktur Organisasi Kelurahan Kebagusan ………… 41

Gambar 4.2: Grafik Histogram Variavel Efesiensi Pelayanan

Publik (X)..................................................................... 53

Page 13: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Gambar 4.3: Grafik hitogram variabel Efektivitas Kerja Pegawai kelurahan

(Y).................................................................................. 57

Gambar 4.4: Letak Nilai Rata-Rata (Mean) Pada Rentang Skor

Teoritis …………………………………………………. 59Gambar 4.5: letak Nilai Rata-Rata (Mean) Pada Rentangan Skor

Teoritis………………………………………………….. 61

Gambar4.6: Grafik Garis Regresi Efesiensi Pelayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

Kelurahan (Y) .. 65

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Lembar Kuesioner Penelitian…………………………. 75

Lampiran 2: Data Mentah Variabel x dan Y……………………… …. 80

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai sumber daya adalah penggerak organisasi. Organisasi tidak

akan berfungsi tanpa manusia, tanpa manusia tidak ada organisasi. Dengan demikian

harus diterima kenyataan bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan unsur utama

atau faktor sentral di dalam sebuah organisasi apapun bentuk organisasi tersebut.

Apakah organisasi tersebut organisasi profit (perusahaan dan industri), organisasi non

profit (instansi pemerintah maupun organisasi kemasyarakatan).

Dengan demikian SDM yaitu karyawan atau pegawai sebuah organisasi termasuk

organisasi Kelurahan Kebagusan harus dikelola secara efektif dan efisien

supaya menjadi Kelurahan yang efektif dan efisien dalam mencapai

Page 14: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

tujuannya. Mengelola atau memanajemen SDM secara profesional akan dapat

mewujudkan organisasi yang efektif.

M17

anajemen dan pemberdayaan manusia sebagai sumber daya tidak dapat dan tidak boleh dipisahkan dan harus dilaksanakan secara simultan dan tidak boleh lagi berbentuk kegiatan memperlakukan manusia dengan menempatkannya sebagai obyek seperti benda sebagaimana dilakukan pada sebuah mesin atau hewan dalam proses memproduksi sesuatu. Setiap dan semua pemimpin atau manajer di lingkungan sebuah organisasi, baik pada tingkat (level) atas, menengah maupun tingkat bawah, seperti organisasi Kelurahan harus memiliki kesadaran yang tinggi bahwa para pegawai adalah manusia sebagaimana dirinya. 

Posisi seorang Lurah Kelurahan Kebagusan sudah tidak seperti masa lalu

yaituboleh bertindak semena-mena atau semau-maunya terhadap

pegawainya. Perlakuan yang tidak layak manusiawi itu secara perlahan-lahan harus

berakhir dan dapat diprediksi akan berakhir dengan dilindas oleh hukum, bahkan jika

hukum tidak mampu menjangkaunya akan dilindas oleh kekuatan massa bawahan

yang akan menuntut pemenuhan hak-hak asasinya. Hanya Lurah yang mampu

memperlakukan bawahannya secara layak manusiawi, yang akan berhasil meng-

efektifkan Kelurahannya.

Efektivitas kerja terdiri dari dua kata yaitu efektivitas dan kerja. Seperti yang

dikatakan oleh Richard M. Steers, suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu

pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan.

Efektivitas kerja menunjukkan kemampuan suatu organisasi dalam mencapai tujuan

yangtelah ditetapkan secara tepat, sesuai dengan target waktu dengan ukuran maupun

standar yang berlaku. Pencapaian tujuan tersebut menunjukkan bahwa organisasi telah

bekerja dengan efektif dan mampu terus hidup.

Pada kenyataannya para pegawai Kelurahan merupakan faktor pengaruh yang

paling penting karena perilaku merekalah yang akan memperlancar atau merintangi

Page 15: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

tercapainya tujuan Kelurahan. Pegawai Kelurahan merupakan sumber daya yang

langsung berhubungan dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada di dalam

Kelurahan terutama dalam menyelenggarakan pelayanan masyarakat dalam rangka

memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat Kelurahan sebagai pengguna jasa.

Pegawai Kelurahan Kebagusan merupakan modal utama di dalam Kelurahan

yang akan berpengaruh besar terhadap efektivitas, karena walaupun teknologi yang

digunakan merupakan teknologi yang canggih dan didukung oleh adanya struktur yang

baik, namun tanpa adanya pegawai maka semua itu tidak ada gunanya.

Efektivitas kerja pegawai Kelurahan Kebagusan dalam praktek pelayanan

masyarakat (public service) dapat dinilai dengan menggunakan alat ukur berupa

pertanyaan-pertanyaan seperti: apakah pegawai Kelurahan Kebagusan memiliki

kemampuan menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat yang terus berkembang?

Seperti apa prestasi kerja pegawai Kelurahan Kebagusan? Apakah

masyarakat telah puas dengan penyelenggaraan pelayanan oleh pegawai Kelurahan

Kebagusan? Dari semua alat ukur yang digunakan untuk memotret penyelenggaraan

pelayanan masyarakat di Kelurahan Kebagusan, menunjukkan adanya kecenderungan

belum maksimal penyelenggaraan pelayanannya sehingga dapat diduga efektivitas

kerja pegawai Kelurahan Kebagusan belum efektif dan

dapat menimbulkan image negatif dan ketidak percayaan warga terhadap pegawai

Kelurahan Kebagusan.

Organisasi yang sukses adalah organisasi yang mampu menciptakan secara

bersama-sama tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi. Efisiensi menunjukkan

kemampuan organisasi dalam menggunakan sumber daya dengan benar dan tidak ada

pemborosan, dan sebaliknya efektivitas menunjukkan kemampuan suatu

organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara tepat, sehingga antara

Page 16: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

efektivitas dan efisiensi itu saling terkait. Organisasi tidak hanya dituntut mengejar

tujuan semata, akan tetapi bagaimana tujuan itu bisa dicapai dengan cara efisien.

Efisiensi pelayanan publik dapat dimaknai sebagai

perbandingan antara input danoutput. Input yang dimaksudkan di sini dapat

berupa biaya, waktu, dan tenaga. Dari sisiinput, pelayanan publik dikatakan efisien

apabila pelayanan tersebut menggunakan sumber daya murah dan tidak boros. Dari

sisi proses, agar dapat dikatakan efisien prosedur layanan publik harus bersifat

sederhana sehingga warga tidak mengeluarkan banyak energi dan biaya dalam

mengakses suatu layanan. Sedangkan dari sisi output, pelayanan publik dikatakan

efisien apabila penggunaan sumber daya yang murah dan tidak boros

tadimenghasilkan produk pelayanan yang sesuai dengan standar dan memuaskan

pengguna layanan.

Efisiensi dalam pelayanan publik dapat dilihat dari perspektif pemberi layanan

maupun pengguna layanan. Dari perspektif pemberilayanan, organisasi pemberi

layanan harus mengusahakan agar harga pelayanan murah dan tidak terjadi

pemborosan sumberdaya publik. Pelayanan publik sebaiknya melibatkan sedikit

mungkin pegawai dandiberikan dalam waktu yang singkat. Demikian juga dari

perspektif pengguna layanan, mereka menghendaki pelayanan publik dapat

dicapai dengan biaya yang murah, waktu singkat, dan tidak banyak membuang energi.

Di dalam proses penyelenggaraan pelayanan publik seringkali dijumpai adanya

biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh warga pengguna untuk diberikan kepada

pegawai Kelurahan Kebagusan agar dapat dilayani dengan cepat dan tidak bertele-

tele. Hal ini menyebabkan harga pelayanan publik menjadi semakin mahal pada hal

seharusnya sudah ada ketentuan harganya atau malahan gratis. Biaya tambahan

tersebut sering di interpretasikan oleh pegawai Kelurahan sebagai ucapan terima kasih

atas pelayanan yang telah mereka berikan.

Page 17: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Gejala efisiensi pelayanan publik juga nampak pada beberapa bidang pelayanan

seperti pembuatan dan pembaharuan KTP, ijin mendirikan bangunan, ijin usaha bisnis,

sertifikasi tanah, akte kelahiran dan retribusi ganda yang ditarik dari warga sehingga

semuanya menirnbulkan ekonomi biaya tinggi. Fenomena seperti ini merebak di era

otonomi daerah karena setiap daerah memiliki kecenderungan untuk berupaya

meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah) dengan memungut dana dari masyarakat.

Efisiensi pelayanan publik adalah perbandingan terbaik

antara input dan outputpelayanan. Secara ideal, pelayanan akan efisien apabila

pegawai pelayanan dapat menyediakan input pelayanan, seperti biaya murah dan

waktu pelayanan cepat sehinggameringankan masyarakat pengguna jasa. Demikian

pula pada sisi output pelayanan,pegawai pelayanan publik secara ideal harus dapat

memberikan produk pelayanan yang berkualitas, terutama dari aspek biaya dan waktu

pelayanan. Efisiensi pada sisi inputdipergunakan untuk melihat seberapa jauh

kemudahan akses publik terhadap sistem pelayanan yang ditawarkan.

Akses publik terhadap pelayanan dipandang efisien apabila publik memiliki

jaminan atau kepastian menyangkut biaya pelayanan.Kepastian biaya pelayanan yang

harus dikeluarkan oleh publik merupakan indikator penting untuk melihat intensitas

korupsi dalam sistem layanan.Pegawai pelayanan publik yang korup akan ditandai oleh

besarnya biaya ekstra yang harus dikeluarkan oleh pengguna jasa dalam mengakses

layanan. Masyarakat Kelurahan Kebagusan, dengan demikian, harus mengeluarkan

biaya ekstra untuk dapat memperoleh pelayanan yang terbaik dari pegawai pelayanan

publik, padahal secara prinsip seharusnya pelayanan terbaik harus dapat dinikmati oleh

publik secara keseluruhan.

Demikian pula efisiensi pelayanan dari sisi output, dipergunakan untuk melihat

pemberian produk pelayanan oleh pegawai pelayanan publik tanpa disertai

adanyatindakan pemaksaan kepada publik untuk mengeluarkan biaya ekstra.

Page 18: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Apabila kemudian muncul upaya untuk memperbaiki efisiensi pegawai pelayanan

publik Kelurahan Kebagusan secara menyeluruh mulai dari input, proses

dan outputpelayanan, diduga dapat meningkatkan efektivitas kerja pegawai Kelurahan

Kebagusan dalam melayani kebutuhan dan keinginan masyarakat di kelurahannya.

Berdasarkan berbagai pemikiran itu, mendorong penulis melakukan penelitian

tentang pengaruh efisiensi pelayanan publik terhadap efektivitas kerja pegawai

Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Administrasi Jakarta Selatan,

Provinsi DKI Jakarta.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, diperoleh beberapa identifikasi

masalah yang terkait dengan topik penelitian ini yaitu:

1. Belum terwujudnya Efektivitas kerja pegawai di Kelurahan Kebagusan, kurang

efesien dan efektif dalam bekerja bahkan prestasinya menurun;

2. Banyaknya pegawai yang datang tidak tepat waktu.

3. Kurang memahami tupoksi pegawai dalam menyelenggarakan pelayanan publik.

4. Fasilitas kerja yang diperlakukan untuk bekerja oleh pegawai Kelurahan

Kebagusan kurang memandai.

5. Rendahnya disiplin kerja pegawai Kelurahan Kebagusan sangat

berpengaruh terhadap efektif kerja pegawai.

6. Kualitas pegawai Kelurahan Kebagusan dalam pelayanan publik yang kurang

memadai berpengaruh terhadap kualitas kerja pegawai Kelurahan.

7. Efisiensi pelayanan publik menyebabkan efektivitas kerja pegawai Kelurahan

Kebagusan belum maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut di

atas, supayapenelitian ini lebih fokus pada masalah keefektifan pegawai Kelurahan

Page 19: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Kabagusan dalam menyelenggarakan pelayanan publik, dan dapat direncanakan

dengan baik, maka dibatasi hanya pada aspek efesiensi pelayanan publik sebagai

variabel bebas (X), dan efektivitaskerja pegawai Kelurahan Kebagusan sebagai variabel

terikat (Y).

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah, identifikasi

masalah,danpembatasan masalah tersebut di atas, maka dalam penelitian ini dapat

penulis rumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Apakah terdapat Pengaruh

Efesiensi Pelayanan Publik terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan Kebagusan.

E. Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat Pengaruh

Efesiensi Pelayanan Publik terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Kebagusan,Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI

Jakarta.

2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengungkap dan mengetahui seberapa kuat atau

besarpengaruh efesiensi pelayanan publik terhadap efektivitas kerja pegawai Kelurahan

Kebagusan.

F. Kegunaan Penelitian

Hasil dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian ini diharapkan berguna bagi:

Page 20: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

1. Secara Akademis, hasil penelitian ini dalam bentuk skripsi kiranya dapat

digunakan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan pada

Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIP-AN).

2. Secara Praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

kebijaksanaan untuk pihak yang berwenang dalam rangka mengambil keputusan dan

dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi pihak Kelurahan Kebagusan tentang

pentingnya pelayanan publik yang efisien bagi efektivitas kerja pegawai Kelurahan

Kebagusan.

3. Secara Teoritis, penelitian ini memiliki kegunaan untuk mengembangkan Ilmu

Pemerintahan dan Sumber Daya Aparatur Pemerintah.

4. Secara Individu, digunakan sebagai bahan pembelajaran atau modal untuk terjun

secara langsung di Kelurahan.

5.  Secara Aplikatif, diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna dan dapat

diaplikasikan di Pemerintahan Daerah Kabupaten Yahukimo.

BAB II

KERANGKA TEORITIS

1. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Pemerintah dan Pemerintahan

1.  Pengertian Pemerintah

Menurut pendapat C.F. Strong dalam Suradinata, pemerintahan dalam arti luas

mempunyai kewenangan untuk memelihara kedamaian dan keamanan negara, baik

kedalam maupun keluar. Yang pertama, harus mempunyai kekuatan tentara atau

kemampuan untuk mengendalikan angkatan perang. Kedua, harus mempunyai

Page 21: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

kekuatan legislatif dalam arti membuat undang-undang dan ketiga harus mempunyai

kekuatan finansial.1

Masih menurut Suradinata, pemerintah adalah organisasi yang mempunyai

kekuatan besar dalam suatu Negara menyangkut urusan masyarakat, teritorial, dan

urusan kekuasaan dalam rangka mencapai tujuan negara. Sedangkan

pemerintahanadalah proses kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah.2

P27

endapat lain disampaikan oleh Sayre dalam Suradinata, bahwapemerintahan adalah lembaga negara yang terorganisir yang memperhatikan dan menjalankan kekuasaannya, tetapi tidak menyebutkan nama-nama kekuasaan atau kekuatan pada instansitertentu.3

Sedangkan menurut Sumendar dalam Syafei, pemerintah sebagai badan yang

penting dalam rangka pemerintahannya. Pemerintah mesti memperhatikan

ketentramandan ketertiban umum, tuntutan dan harapan, serta pendapat

rakyat, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, pengaruh lingkungan, pengaturan

komunikasi, peran serta seluruh lapisan masyarakat, serta keberadaan legitimasi.4

Menurut Fener dalam Syafei, pemerintah harus mempunyai kegiatan yang

berlangsung terus menerus di wilayah negara, pejabat yang memerintah dan cara,

metode serta sistem dari pemerintah terhadap masyarakatnya.5 Pada sisi lain, menurut

Arief Budiman, Pemerintah merupakan lembaga eksekutif negara. Pemerintah meliputi

aparat birokrasi teknis (birokrasi dalam pengertian sempit) maupun para politisi dan

negarawan yang menjadi pucak pemimpin lembaga-lembaga negara. Pemerintah

merupakan aspekpersonel negara; dia adalah faktor manusia dari negara.6

2. Pengertian Pemerintahan

Menurut Suradinata, pemerintahan adalah proses kegiatan yang

diselenggarakan oleh pemerintah. Pandangan tentang pemerintahan tersebut sangat

Page 22: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

luas, karena semua aktifitas kegiatan negara digerakkan dalam rangka

memberikan kesejahteraan dan rasa aman pada masyarakat. Proses

tersebut melibatkan lembaga militer, kepolisian, fungsi legislatif, keuangan dan

penegakan hukum yang berkeadilan dalam rangka memberikan pelayanan kepada

masyarakat, menumbuh-kembangkan peran serta masyarakat untuk berpartisipasi

dalam berbagai bidang pembangunan bagi kepentingan bangsa.7

Sedangkan Rasyid berpendapat bahwa pemerintahan selalu dilihat sebagai

perpaduan antara aturan main (konstitusi, hukum, etika), lembaga-lembaga yang

berwenang mengelola serangkaian kekuasaan (eksekutif, legislatif, judikatif), serta

sejumlah birokrat dan pejabat politik sebagai pelaku dari dan penanggung jawab atas

pelaksanaan kewenangan-kewenangan tersebut.8

Pakar lain yaitu Nawawi, mengatakan bahwa negara atau pemerintahan sebagai

organisasi non profit berfungsi memberikan pelayanan pada setiap dan semua individu

sebagai masyarakat (public service) dalam memenuhi kebutuhannya masing-masing.

Pemerintahan yang bersifat non profit berfungsi sebagai pelaksana pembangunan

untuk mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat/rakyatnya. Dalam

menjalankan fungsi yang bersifat non profit itu, pemerintah membentuk berbagai

lembaga yang lebih kecil, agar berjalannya fungsi pelayanan masyarakat (public

service) dan pembangunan, yang diantaranya diorientasikan menurut aspek-aspek

kehidupan seperti pendidikan, sosial, kesehatan, hukum, agama dan lain-lainnya.9

3. Sintesis Pemerintah dan Pemerintahan

Bertitik tolak dari uraian di atas, maka yang dimaksud dengan pemerintah adalah

sekelompok orang yang beraktifitas menjalankan roda pemerintahan. Sedangkan

pemerintahan adalah institusi yang memiliki kekuasaan yang legitimasi melaksanakan

segala undang-undang. Dengan demikian, pengertian pemerintah dan pemerintahan

Page 23: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

adalah sekelompok orang yang memiliki kekuasaan yang legitimasi dalam

melaksanakan segala undang-undang.

2. Hakikat Efisiensi Pelayanan Publik

1. Pengertian Efisiensi

Kermally mengatakan bahwa: “Effiency is doing the thing right

whereaseffectivness is doing the right thing right”. (Efisiensi adalah melakukan sesuatu

dengan benar, sedangkan efektivitas adalah melakukan sesuatu yang benar).10

Sedangkan menurut Drucker dalam Stoner, Freeman dan Gillbert, efisiensi

adalah kemampuan untuk meminimalkan penggunaan sumbar daya dalam mencapai

tujuan organisasi atau dengan kata lain yaitu melakukan sesuatu dengan tepat.

Efisiensi adalahmeminimalkan sumber daya, dana, sarana dan perasarana, untuk

menghasilkan barang atau jasa tertentu.11

Menurut Robbins dalam Kaloh, ada dua hal pokok yang terkait dengan

pengertian efisien adalah sebagai berikut: (1) proses dan lingkungan yang terjadi

membuat kegiatan dapat berjalan dengan biaya murah; (2) faktor utama yang penting

diperhatikan adalahmencapai tujuan dengan biaya minimal.12

2.  Pengertian pelayanan

Menurut Kotler dalam Lukman, pelayanan adalah suatu kegiatan yang

mengungtukan dalam suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan kepuasan

meskipun hasilnya tidak terkait pada satu produk secara fisik.13

Zein Badudu, di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menjelaskan bahwa

yang dimaksud dengan pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang

terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara

fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan.14

Page 24: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Menurut H.A.S Moenir, berpendapat bahwa pelayanan adalah proses

pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya, maka manusia berusaha baik melalui orang lain maupun aktivitas

sendiri.15

Kemudian menurut Soetopo, mendefinisikan pelayanan sebagai suatu usaha

untuk membantu menyampaikan (mengurus) apa yang diperlukan orang lain.16

3. Pengertian publik

Menurut Zain Badudu, istilah publik berasal dari bahasa inggris public yang

berarti umum, masyarakat, negara. Kata publik sebenarnya sudah diterima menjadi

bahasa indonesia baku menjadi publik yang berarti umum, orang banyak,

ramai. Padanan kata yang tepat digunakan adalah praja yang sebenarnya bermakna

rakyat sehingga lahir istilah pamong praja yang berarti pemerintah yang melayani

kepentingan seluruh rakyat17.

Menurut Syafiie dan kawan-kawannya, mendefinisikan bahwa publik adalah

sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir, perasaan, harapan, sikap dan

tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma yang mereka miliki. Oleh

karena itu pelayanan publik diartikan setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintahan

terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam

suatu kumpulan atau kesatuan, menawarkan meskipun hasilnya tidak terkait pada

produksesuatu secara fisik.18

Dikaitkan dengan pelayanan, menurut Kepmenpan No,

63/KEP/M.PAN/7/2003,pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang

dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan

kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-

undangan. Dengan demikian pelayanan publik adalah pemenuhan keinginan dan

kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara negara.19

Page 25: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

4. Sintesis Efisiensi Pelayanan publik

Berdasarkan teori-teori yang telah diuraikan diatas, maka dapat

disimpulkanbahwa efesiensi pelayanan publik adalah kemampuan meminimalkan

penggunaan sumbar daya secara benar dan tepat dalam pemenuhan keinginan dan

kebutuhan masyarakat,dengan ditandai beberapa indikator yaitu: hemat, benar,

tepatwaktu, kebutuhan, kepuasan.

3.  Hakikat Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

1. Pengertian Efektivitas

Drucker dalam Handoko, mengatakan bahwa efektifitas adalah melakukan

pekerjaan yang benar (doing the right thing), sedangkan efesiensi adalah melakukan

pekerjaan dengan benar (doing thing right).20

Menurut Mahsun, bahwa efektivitas (hasil guna) merupakan hubungan antara

keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai.Pengertian efektivitas ini pada

dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan.21

Menurut pendapat Rivai, Veithzal, yang di maksudkan dengan efektif adalah

sikap, gerakan tingkah laku, siap yang elok, gerak gerik yang bagus, kekuatan

kesanggupan untuk berbuat baik.22

Rothwell berpendapat bahwa efektifitas sebagai salah satu prinsip manajemen

dapat diartikan sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai dengan hasil yang

diharapkan. Sedangkan efisien sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai dengan

usaha yang dikeluarkan.23

Menurut Ermaya, efektivitas adalah pencapaian sasaran yang telah disepakati

atas usaha bersama. Tingkat pencapaian sasaran itu menunjukan tingkat efektivitas.24

2. Pengetian Kerja

Kartini Kartono, mengatakan kerja merupakan aktivitas dasar dan bagian

esensial dari kehidupan manusia. Sama dengan kegiatan permainan bagi anak-anak,

Page 26: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

maka kerja memberikan kesenangan dan arti tersendiri dari kehidupan manusia,sebab

kerja itu memberikan status kepada seseorang, dan mengikatkan diri sendiri dengan

individu-individu lain dalam masyarakat.25

Menurut Anoraga, ketenangan dan kegairahan kerja pegawai dipengaruhi oleh

dua faktor yaitu (1) faktor kepribadian dan kehidupan emosional pegawai itu sendiri. (2)

faktor luar terdiri dari faktor lingkungan rumah, keluarga dan lingkungan kerjanya. Kerja

merupakan aktivitas sosial yang memberikan bobot dan isi kepada kehidupan.26

Hersey dalam Wibowo, menjelaskan, kerja ditentukan oleh tujuan yang hendak

dicapai dan untuk melakukannya diperlukan adanya motif. Tanpa dorongan motif untuk

mencapai tujuan, kerja tidak akan berjalan. Dengan demikian, tujuan dan motif menjadi

indikator utama dari kerja. Namun, kerja memerlukan adanya dukungan lain

yaitu: sarana,kompetensi, peluang, standar, dan umpan balik27

3. Pengertian Pegawai

Menurut Ermaya, yang medefinisikan pegawai adalah manusia atau orang yang

melaksanakan suatu pekerjaan pada suatu organisasi, baik pemerintah maupu swasta,

dan karena jasa dan pekerjaan itu, maka mereka memperoleh upah atau gaji. Lebih

lanjut Ermaya menambahkan bahwa dalam kenyataan sehari-hari seseorang akan

melakukan suatu kerjaapabila terdorong oleh suatu tujuan untuk memperoleh hasil

yang dapat memenuhi kebutuhan pribadinya.28

Menurut Soedardjat, pegawai adalah manusia yang sedang melakukan aktivitas

atau kegiatan akan dituntut kreaktivitasnya, dan setiap pegawai atau pejabat harus

memiliki 4 CT: cepat tanggap,cepat temu, cepat tindak, dan cepat tuntas.29

4. Pengertian Kelurahan

Menurut Daeng Sudirwo, kepala kelurahan atau Lurah adalah penyelenggara

dan penanggung jawab utama dibidang pemerintahan, pembangunan dan

kemasyarakatan dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, urusan

Page 27: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

pemerintahan umum termasuk pembinaan ketentraman sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang belaku.30

Menurut UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Pasal 127

berbunyi:

1). Kelurahan dibentuk di wilayah Kecamatan dengan Perda berpedoman pada Peraturan

Pemerintah;

2). Kelurahan dipimpin oleh Lurah yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh

pelimpahan dari Bupati/Walikota (kewenangan delegatif).

3). Selain kewenangan delegatif, Lurah mempunyai tugas :1. Pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan;

2. Pemberdayaan masyarakat;

3. Pelayanan masyarakat;

4. Penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum;

5. Pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.

4). Lurah diangkat oleh Bupati/Walikota atas usul Camat dari Pegawai Negeri Sipil yang

menguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

5). Dalam melaksanakan tugas, Lurah bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota melalui

Camat.

6). Lurah dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Perangkat Kelurahan.

7). Perangkat Kelurahan bertanggung jawab kepada Kelurahan.

5. Sintesis Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Dari berbagai teori di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud

dengan efektivitas kerja pegawai Kelurahan adalah kemampuan pegawai Kelurahan

dalam menampilkan kualitas kinerjanya secara tepat guna yang ditandai dengan

beberapa indikator seperti: tepatguna, tanggungjawab, tujuan, motivasi, dan semangat.

2. Kerangka Pemikiran

Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

Kelurahan

Page 28: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Efesiensi pelayanan publik adalah penilaian terbaik

antara input dan outputpelayanan. Secara ideal, pelayanan publikakan efisien apabila

pegawai pelayanan publikdapat menyediakan input pelayanan, seperti biaya murah dan

waktu pelayanan cepat sehingga meringankan masyarakat Kelurahan Kebagusan

pengguna jasa. Demikian pula dari sisi output pelayanan publik, pegawai

pelayanan publik secara ideal harus dapat memberikan produk pelayanan yang

berkualitas, terutama dari aspek beaya dan ketepatan waktu pelayanan.

Efisiensi pada sisi input digunakan untuk melihat seberapa jauh kemudahan

akses publik terhadap sistem pelayanan yang ditawarkan. Akses publik

terhadappelayanan publik dipandang efisien apabila publik memiliki jaminan atau

kepastianmenyangkut biaya pelayanan yang harus dikeluarkan oleh publik dan

merupakan indikator penting untuk melihat intensitas korupsi dalam system

layanan publik. Pegawai pelayanan publik yang korup akan ditandai oleh besarnya

biaya ekstra yang harus dikeluarkan oleh pengguna jasa dalam mengakses layanan.

Demikian pula efisiensi pelayanan publik dari sisi output, digunakan

untuk melihat pemberian produk pelayanan oleh pegawai pelayanan publik tanpa

disertai adanyatindakan pemaksaan kepada publik untuk mengeluarkan biaya

ekstra pelayanan, seperti suap, sumbangan sukarela, dan berbagai pungutan dalam

proses pelayanan publik yang sedang berlangsung.

Salah satu bentuk keberhasilan pegawai pelayanan publik dalam melakukan

pekerjaannya adalah efektivitas penyelenggaraan pelayanan publik. Dengan demikian

agar efektivitas pelayanan publik yang doperoleh pegawai pelayanan publik dapat

optimal maka pegawai pelayanan publik harus dapat bekerja se efektif dan se efisien

mungkin.

Efesiensi pelayanan publik oleh pegawai pelayanan publik digunakan sebagai

salah satu alat untuk mengukur seberapa jauh efektivitas kerja pwgawai pelayanan

Page 29: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

publik dalam memeberi pelayanan kepada publik, sehingga jika pelayanan kepada

publik bias lebih efisien, maka akan meningkat pula efektivitas kerja pegawai dalam

melayani kebutuhan publik. Demikian juga sebaliknya, jika pelayanan publik tidak

efesien, efektivitas kerja pegawai kelurahan kebagusan dalam menyelenggarakan

publik juga akan menurun.

Dari uraian diatas dapat diduga bahawa terdapat pengaruh positif efisiensi

pelayanan publik terhadap efektivitas kerja pegawai kelurahan. Atau dengan perkataan

lain makin efisiensi pelayanan publik, maka makin efektif pula pegawai kelurahan dalam

kerjanya melayani publik, dan sasaran (goal) yang ingin dicapai Kelurahan Kebagusan

yaitu terwujudnya kinerja pegawai Kelurahan Kebagusan yang prima seperti gambar di

bawah ini :

Gambar 2.1:

Kerangka Pemikiran

efesiensi pelayanan publik (X)

Efisiensi Pelayanan Publik(X)

Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

(Y)

Sasaran (Goal)

KinerjaPegawai Kelurahan Kebagusan

Prima

Page 30: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

3. Pengajuan Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas, maka dapat

diajukan sebuah hipotesis penelitian sebagai jawaban sementara terhadap masalah

penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu sebagai

berikut: “Terdapat pengaruhpositif efisiensi pelayanan publik terhadap efektivitas kerja

pegawai Kelurahan.”

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik survei, sebagai bagian metode deskriptif

untuk sejumlah informasi yang dikumpulkan berdasarkan pada suatu gejala yang terjadi

pada saat penelitian dilaksanakan.Usaha mendeskripsikan fakta-fakta yang diperoleh

pada tahap permulaan tertuju pada usaha mengemukakan gejala-gejala secara lengkap

di dalam aspek yang diselidiki, agar jelas keadaan atau kondisinya dan bersifat

penemuan fakta-fakta seadanya (fact finding). Penemuan gejala-gejala tersebut berarti

juga menunjukkan distribusinya dan mengemukakan hubungannya satu dengan yang

lain di dalam aspek-aspek yang diselidiki.31

Survei juga dipandang sesuai untuk mengumpulkan informasi atau data yang

dipakai untuk menentukan pengaruh timbal balik antara berbagai variabel yang diteliti

pada saat penelitian.

Page 31: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Melalui penelitian ini akan dapat diketahui secara obyektif bagaimana pengaruh

efisiensi pelayanan publik terhadap efektivitas kerja pegawai Kelurahan

Kebagusan,Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI

Jakarta. Dari uraian tersebut diatas, dapat dikemukakan model konstelasi penelitian

seperti di bawah ini.

Gambar 3.1:Model Konstelasi Penelitian

                                                           ε

  

(X)

(Y)

Keterangan

X = Efesiensi Pelayanan Publik (variabel bebas)

Y = Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (variabel terikat)

ε = Epselon yaitu variabel bebas lain yang tidak diteliti, yang berpengaruhi terhadap variabel

terikat (Y).

B. Populasi dan sampel

1. Populasi

Page 32: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini, populasi target atau sasaran yaitu keseluruhan penduduk

Kelurahan Kebagusan, yang terdiri dari masyarakat dan pegawai Kantor Kelurahan

Kebagusan Jakarta Selatan yang berjumlah 30.555 jiwa (dokumentasi Kelurahan

Kebagusan, 2011). Sedangkan populasi terjangkaunya adalah populasi yang telah

homogen yaitu pegawai Kantor Kelurahan Kebagusan Jakarta Selatan dan para Ketua

RW dan RT KelurahanKebagusan.

2. Sampel

Menurut Arikunto, jika hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka

penelitian tersebut di sebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil dari

populasi yang diteliti yang telah dihomogenkan. Dinamakan penelitian sampel apabila

kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.32

Berdasarkan teori diatas maka populasi harus di homogenkan lebih dahulu, yaitu

terdiri para Ketua RW dan RT kelurahan Kebagusan yang terdiri dari 8 RW dan 87

RTyang diasumsikan telah homogen karena mereka adalah tokoh masyarakat

yang mampu menilai dan mengkritisi jalannya pemerintahan kelurahan Kebagusan dan

juga berperan sebagai perpanjangan tangan dari kelurahan ke masyarakat dan

perpanjangan tangan dari masyarakat ke kelurahan Kebagusan, ditambah pegawai

kelurahan Kebagusan sebanyak14 orang.

Agar hasilnya baik, berkualitas, dan valid, untuk penelitian ditetapakan 30

responden yang diambil dari para ketua RW dan RT kelurahan Kebagusan

sebanyak 25 orang ditambah dengan pegawai kelurahan Kebagusan selain Lurah

sebanyak 5 orang.

Page 33: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

3. Teknik Pegambilan Sampel

Menurut Arikunto, langkah pertama teknik pengambilan sampel dilakukan

secaracluster sampling (sampel pengelompokan) yaitu mengelompokkan pegawai

Kelurahan Kebagusan dan ketua RW dan RT kelurahan Kebagusan. Kedua kelompok

tersebut sudah homogen dari aspek profesinya dan terakhir

menggunakan simple random sampling(sampel acak sederhana).33

Gambar 3.2:Skema Teknik Pengambilan Sampel

Populasi Kelurahan Kebagusan(30.555)

Sampel Pengelompokan (Cluster SamplingPegawai Kelurahan Kebagusan

(14)

Warga Kelurahan Kebagusan

(30.541)

Dihomogenkan

Pegawai Kelurahan Kebagusan (14)

Ketua RW dan RT Kebagusan (95)

Page 34: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

Sampel Pegawai Kelurahan Kebagusan (5)

Sampel Ketua RW dan RT Kebagusan (25)

Sampel Penelitian

(30)

C. Teknik Pengumpulan Data

Data berbentuk skor yang diperlukan dalam penelitian ini dibagi ke dalam dua

jenis data, yaitu (1) skor yang berhubungan dengan Efesiensi Pelayanan Publik

(variabel bebas), dan (2) skor yang berhubungan dengan Efektivitas Kerja Pegawai

Kelurahan (variabel terikat).

Untuk mendapatkan skor variabel bebas dan variabel terikat tersebut, dijaring

dengan menggunakan instrumen skala empat dari Likert berupa kuesioner yang

disusun khusus untuk itu yang mencerminkan indikator masing-masing. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara)

dan angket (kuisioner).

Dalam mengumpulkan data sebagaimana telah disampaikan terdahulu, peneliti

bekerja sama dan didampingi oleh staf Kelurahan Kebagusan. Sebelum kuesioner

Page 35: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

disebarkan, kepada para responden yang akan mengisi dijelaskan secara teknis

pelaksanaan dan prosedur pengisian secara benar.

4. Deskripsi Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang di teliti atau diukur yaitu Efesiensi

Pelayanan Publik sebagai variabel bebas (X), dan

Efektivitas Kerja Pegawai kelurahansebagai variabel terikat (Y).

1. Variable Efesiensi Pelayanan Publik

1. Definisi Konseptual Efesiensi Pelayanan Publik.

Efesiensi Pelayanan Publik adalah kemampuan meminimalkan penggunaan

sumbar daya secara benar dan tepat dalam pemenuhan keinginan dan kebutuhan

masyarakat,dengan ditandai beberapa indikator yaitu: hemat, benar, tepatwaktu,

kebutuhan, kepuasan.

2. Definisi Operasional Efesiensi Pelayanan Publik.

Skor Efesiensi Pelayanan Publikyang di perolehdari 30 responden yang terdiridari

5 orang pegawai Kelurahan Kebagusandan 25 orang ketua RW dan RT yang diukur

dengan menggunakan instrument berbentuk 4 skala Likert yang terdiri atas 20

butir pernyataan yang ditandai oleh beberapa indikator yaitu : hemat, benar, tepatwaktu,

kebutuhan, kepuasan.

3. Kisi-kisi Instrumen Efisiensi Pelayanan Publik.

Data penelitian tentang Efesiensi Pelayanan Publik disusun dengan skala 1

sampai 4 dari Likert. Skor 1 sebagai skor Efesiensi Pelayanan Publik yang terendah,

dan skor 4 untuk skor Efesiensi Pelayanan Publik yang tertinggi. Sebaran butir

instrumen sebagaimana dimaksud pada skor di atas, dibangun dengan mengacu pada

kisi-kisi yang disusun berdasarkan sintesis dari sejumlah teori yang mendasari variabel

Page 36: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Efesiensi Pelayanan Publik. Kisi-kisi yang ditampilkan merupakan matriks dari variabel

dan indikator serta sebaran butir instrumen. Dari matriks ini tercatat 20 butir yang

digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan sejumlah data dari responden. Berikut

dapat dilihat kisi-kisi variabel Efesiensi Pelayanan Publik yang digunakan dalam

penelitian ini.

Tabel 3.1:Kisi-kisi Variabel Efisiensi Pelayanan Publik (X)

Variabel Indikator Nomor Butir JmlButir

Efisiensi Pelayanan publik (X)

Hemat 1.2.3.4 4

Benar 5.6.7.8. 4

Tepatwaktu 9.10.11.12. 4

Kebutuhan 13.14.15.16. 4

Kepuasan 17.18.19.20. 4

Jumlah 20 20

2. Variabel Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y)

1. Definisi Konseptual Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan adalah kemampuan pegawai Kelurahan

dalam menampilkan kualitas kinerjanya secara tepatguna yang ditandai dengan

beberapa indikator seperti: tepatguna, tanggungjawab, tujuan, motivasi, dan semangat.

2. Definisi Operasional Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Skor Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan yang di peroleh dari 30 responden yang

terdiri dari 5 orang pegawai Kelurahan Kebagusan dan 25 orang ketua RW dan RT

yang diukur dengan menggunakan instrument berbentuk 4 skala Likert yang terdiri atas

Page 37: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

20 butirpernyataan yang ditandai oleh beberapa indikator yaitu: tepatguna,

tanggungjawab, tujuan, motivasi, dan semangat.

3. Kisi-kisi Instrumen Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Data penelitian tentang efektivitas kerja pegawai Kelurahan disusun dengan

skala 1 sampai 4 dari Likert. Skor 1 sebagai

skor efektivitas kerja pegawai Kelurahan yang terendah, dan skor 4 untuk

skor efektivitas kerja pegawai Kelurahan yang tertinggi.

Sebaran butir instrumen sebagaimana dimaksud pada skor di atas, dibangun

dengan mengacu pada kisi-kisi yang disusun berdasarkan sintesis dari sejumlah teori

yang mendasari variabel efektivitas kerja pegawai Kelurahan.Kisi-kisi yang ditampilkan

merupakan matriks dari variabel dan indikator serta sebaran butir instrumen. Dari

matriks ini tercatat 20 butir yang digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan

sejumlah data dari responden.

Berikut dapat dilihat kisi-kisi variabel Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan yang

digunakan dalam penelitian ini.Tabel 3.2:

Kisi-kisi Variabel Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y)

Variabel Indikator Nomor Butir JmlButir

Efektivitas Kerja Pegawai kelurahan

(Y)

Tepatguna 1.2.3.4 4

Tanggungjawab 5.6.7.8 4

Tujuan 9.10.11.12 4

Motivasi 13.14.15.16 4

Semangat 17.18.19.20 4

Jumlah 20 20

E. Teknik Analisis Data

Page 38: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Teknik untuk menganalisis data yang telah terkumpul dilakukan sebagai berikut :

1. Data ditabulasi dan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu

dengan mendeskripsikan data untuk masing-masing variabel secara parsial. Statistik

deskriptif yang digunakan adalah mean (rata-rata hitung / empirik), median (nilai

tengah) danmodus (nilai yang fekuensinya lebih besar).

2. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan statistik inferensial untuk

menguji hipotesis.

1. Untuk menguji linearitas pengaruh variabel (X) terhadap

(Y), menggunakan persamaan regresi sederhana, dengan rumus :Ŷ= a + b X

2. Untuk menguji kekuatan pengaruh variabel (X) terhadap (Y), menggunakan

koefisien korelasi product moment dari Pearso ndengan rumus 

3. Untuk menguji besarnya pengaruh variabel (X) terhadap

(Y), menggunakan koefisien determinasi dengan rumus kuadrat dari rxy

yaitu r2xy atau dengan rumus KD = ( r2 )

4. Untuk menguji signifikansi variabel (X) atas (Y) menggunakan pengujian t-

hitung denganrumus 

F. Lokasi dan Jadwal Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian pengaruh Efesiensi Pelayanan Publik terhadap Efektivitas Kerja

Pegawai Kelurahan dilaksanakan di Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu,

Kota Administrasi Jakarta Selatan,Provinsi DKI Jakarta. Guna memperjelas, di bawah

ini ditampilkan peta Kelurahan Kebagusan,

Gambar 3.3

PETA WILAYAH KELURAHAN KEBAGUSAN

Tabel 3.3:

Page 39: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Jadwal Penelitian

No. KegiatanTahun 2011 - 2012

6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Bimbingan Penyusunan Skripsi

2. Penyusunan Usulan Penelitian

3. Penyusunan Instrumen Penelitian

4. Sidang UsulanPenelitian

5. Pengumpulan Data

6. Analisis Data

7. Penyempurnaan Skripsi

8. Sidang Skripsi

9. Wisuda

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV ini menguraikan hasil penelitian, pengolahan data dengan

mengunakan metode penelitian kuantitatif yaitu menggunakan teknik korelasional

secara statitik deskriptif . Menurut Sogiyono statitik deskriptif adalah statistik yang

mendeskripsikan atau menggambarkan obyek yang diteliti mulai data sampel

sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis yang berilaku untuk umum. 34

Hasil penelitian tentang pengaruh Efesiensi Pelayanan Publik sebagai variabel

bebas (X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan sebagai variabel terikat (Y)

diKelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Administrasi Jakarta Selatan,

Provinsi DKI Jakarta akan disajikan sebagai berikut: yang pertama menguraikan

gambaran umum Kelurahan Kebagusan dan kedua akan mengolah hasil penelitian

Page 40: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

dengan statistik dan membahasnya untuk menguji apakah hipotesis penelitian yang

menyatakan terdapat pengaruh positif Efesiensi Pelayanan Publik (X) terhadap

Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y) di Kelurahan Kebagusan ternyata benar.

55

1. Gambaran Umum Kelurahan Kebagusan

1. Pemerintahan Kelurahan Kebagusan

Pemerintahan Kelurahan Kebagusan sebagai penyelenggaraan dan penanggung

jawab utama dibidang pemerintahan Kelurahan Sebagai tindak lanjut Peraturan

Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta Nomor : 147 Tahun 2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan yang diantaranya mempunyai tugas melaporkan

dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi

Kelurahan, Pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang belaku, Untuk Pemberdayaan masyarakat;Pelayanan

masyarakat; Penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum;Pemeliharaan

prasarana dan fasilitas pelayanan umum. bersama diKelurahan Kebagusan Kecamatan

Pasar Minggu, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Sedangkan Susunan organisasi kelurahan kebagusan terdiri dari :

1. Lurah

2. Wakil lurah

3. Sekretariat kelurahan

4. Seksi pemerintahan,ketenteraman dan ketetiban

5. Seksi perekonomian

6. Seksi Prasarana dan sarana

Page 41: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

7. Seksi kesejahtraan masyarakat

8. Seksi kebersihan dan lingkungan hidup

9. Seksi pelayanan umum

10. Kelompok jabatan fungsional

- kasatgas pol pp

- kepala satuan pelayanan Registrasi kependudukan

- kepala puskesmas

Berdasarkan Susunan organisasi kelurahan kebagusan diatas dapat dilihat

dalam gambar berikut ini:Gambar 4.1:

Struktur Organisasi Kelurahan Kebagusan Kecamatan Paar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta.

LURAHSUHANTO,S.SOS

WAKIL LURAHRACHMAT MULYADI,S,Sos

SEKRETARISSYOPWANI

KASI KESMAS

BARYATI ENDAHLESTARI,

BA

Page 42: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

KASI PEL

UMUM

YENI ANWAR,

SE

KASI KEBER &

LINGK. HIDUP

SYAFRUDIN PRAWIRA

NEGARA

KASI PEREKO

SUPRIYATINI

KASI PRASARAN

& PRASARANA

UMUM

IDA ROSANTI

KASI PEM & TERTIB

BAYU PASCA SUNGKONO,

S.SOS

Page 43: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

2. kondisi georafis.

Luas dan batas wilayah kelurahan kebagusan

Kelurahan kebagusan berada dibagian Selatan Kecamatan Pasar Minggu,

dibentuk berdasarkan surat Keputusan Gubemur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1251

Tahun 1986. tentang pemecahan, penetapan batas, penetapan luas wilayah kelurahan

di DKI Jakarta dan kebutusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1227

Tahun1989, Pelaksanaan sejak 1 Nopember 1986. Maka luas Kelurahan Kebagusan

pada saat ini adalah Dengan luas wilayah 226 Ha yang terdiri dari 8 RW dan 87 RT

kelurahan kebagusan merupakan kombinasi daerah pemukiman padat penduduk,

pertokoan, dan.Dengan batas - batas wilayah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : berbatasan dengan Jl.TB Simatupang/ Kel.Jati padang

2. Sebelah Timur : berbatasan dengan kali baru/ Kecamatan Jagakarsa.

3. Sebelah Selatan : berbatasan dengan JI.Joe/ Jl. H.Mursid/ Kecamatan

Jagakarsa.

4. Sebelah Barat : berbatasan dengan Jl. Jati padang Raya/kel.Ragunan.

Dengan rincian sebagai berikut:

1. Perumahan / Pekarangan : 135 Ha

2. Sarana Pendidikan, ibadah dan bangunan. : 40 Ha

3. Jalan Raya : 5 Ha

4. Usaha Pertanian dalam arti lain : 31 Ha

5. Sarana Olahraga : 5 Ha

6. Tanah Pemakaman : 10 Ha

2. Kondisi Demografis

Sebagaimana keadaan kelurahan lainnya.kelurahan kebagusan terdiri dari 8

RW,87 RT.

Kewarga Negaraan :

1. WNI : 30.553 Jiwa

Page 44: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

2. WNA : 2 Jiwa

JUMLAH : 30.555 Jiwa

Jenis Kelamin :

1. Laki-laki : 20.344 Jiwa

2. Perempuan : 10.211 Jiwa

Jumlah : 30.555 Jiwa

1. Penduduk Kelurahan Kebagusan .

Kondisi Kelurahan Kebagusan terdiri dari berbagai suku bangsa, agama dan

tingkat pendidikan.sebagian penduduknya tidak mempunyai mata pencaharian yang

tetap, hanya sebagai yang bekerja diperkantoran dan pegawai negeri maupun swasta.

1. Penduduk Kelurahan Kepagusan.

Tabel 4.1:

Penduduk Menurut Umur.

NoUSIA (THN)

WNI WNATOTAL

Lk Pr Jml Lk Pr Jml

1 0-4 3.655 1.274 4.929 - - - 4.929

2 5-9 3.177 1.125 4.302 - - - 4.302

Page 45: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

3 10-14 2.215 1.044 3.259 - - - 3.259

4 15-19 2.253 1.036 3.289 - - - 3.289

5 20-24 1.765 1.023 2.788 - - - 2.788

6 25-29 1.173 1.031 2.204 - - - 2.204

7 30-34 1.842 1.025 2.867 - - - 2.867

8 35-39 1.541 951 2.492 - - - 2.492

9 40-44 1.145 885 2.030 - - - 2.031

10 45-49 625 351 976 1 - 1 976

11 50-54 235 174 409 - - - 410

12 55-59 292 92 384 1 - 1 384

13 60-64 162 72 234 - - - 234

14 65-69 126 55 181 - - - 181

15 70-74 82 46 128 - - - 128

16 75keatas 54 27 81 - - - 81

Jumlah 20.342 10.211 30.553 2 - 2 30.555

(Sumber : laporan kelurahan kebagusan 2011)

Tabel 4.2:Jumlah Penduduk ditiap RW di Kelurahan Kebagusan

RW

WNI WNA

TotalLk Pr Jml Lk Pr Jml

01 1.931 1.103 3.034 - - - 3.034

02 1.914 1.268 3.182 - - - 33.182

03 3.126 1.448 4.574 - - - 4.574

04 2.530 1.253 3.783 2 - 2 3.783

05 2.477 1.248 3.725 - - - 3.725

Page 46: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

06 2.775 1.286 4.041 - - - 4.041

07 3.566 1.365 4.931 - - - 4.931

08 2.036 1.247 3.283 - - - 3.283

JML 20.335 10.218 30.553 2 - 2 30.555

(Sumber : Laporan Kelurahan kebagusan 2011)

2. Sarana Pendidikan Kelurahan Kebagusan.

Untuk lebih meningkatkan kemampuan sumber daya manusia,sekaligus

manyiapkan generasi penerus bangsa yang handal dan profesional, maka diperlukan

sarana pendidikan yang memandai.

Adapun jumlah sarana pendidikan dan gedung sekolah di kelurahan kebagusan

adalah sebagai perikut:

Tabel 4.3:

Saranan Pendidikan Kelurahan Kebagusan

No. Jenis Saranan Jumlah

1. Kelompok Permainan 1

2. Taman Kanak-Kanak/ TK 10

3. Sekolah Dasar /Sederrajat 10

4. SLTP/ Sederrajat 1

5. SMK /perhotelan 1

6. Penguruan Tinggi -

7. Pondok Pesantren 1

Jumlah 24

(Sumber : laporan kelurahan kebagusan 2011)

Tabel 4.4:

Page 47: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Sarana Kursus /Pendidikan Non Formal diKelurahan Kebagusan

No Macam kursus jumlah

1. Kursus bahasa arab -

2 Kursus bahasa inggris -

3 Kursus mengetik -

4 Kursus computer 1

5 Kursus penjahit 1

6 Kursus catering -

7 Kursus lain-lain 8

Jumlah 10

(Sumber : laporan kelurahan kebagusan 2011)

3. Kondisi sosial budaya, olahraga dan Agama.

1. Sarana kebudayaan /kesenian yang terdapat dalam kelurahan kebagusan antara

lain:

Tabel 4.5:

Sarana Kebudayaan & Kesenian diKelurahan Kebagusan

No. Jenis Jumlah

1. Rebana /Qosidah 5

2. Orkes/Gambus -

3. Seni Reogkerawitan 1

4. Vocal Group -

5. Pencak Silat 1

6. Tari 1

7. Degung -

8. Marawis 5

Page 48: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Jumlah 13

(Sumber : laporan kelurahan kebagusan 2011)

2. Sarana Olahraga Kelurahan Kebagusan.

Sarana dan fasilitas olahraga diKelurahan Kebagusan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6:

Fasilitas Olahraga Kelurahan Kebagusan.

No. Jenis Jumlah

1. Sepak bola kaki 1

2. Bola volli 5

3. Bola basket 2

4. Bulutangkis 11

5. Tenis meja 10

6. Senam 3

Jumlah 31

(Sumber : laporan kelurahan kebagusan 2011)

2. Pelayanan Bidang Agama Kelurahan Kebagusan

Kegiatan pelayanan di Bidang Agama merupakan suatu upaya yang dilakukan

oleh pemerintah Kelurahan Kebagusan kepada masyarakat Memeluk agamanya

masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya dapat dilihat

sebagaimana dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.7:

Jumlah Penduduk Menurut Agama

Page 49: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

N0. Agama Jumlah jiwa %

1 Islam 30.359 99,36

2 Kristen Protestan dan Katolik 141 046

3 Hidu Dan Budha 55 018

Jumlah 30.555 100

(sumber : laporan kelurahan kebagusan 2011).

4. Kondisi ekonomi

Adapun sarana ekonomi yang difungsikan untuk memberdayakan perekonomian

masyarakat dikelurahan kebagusan.

Tabel 4.8:

Saranan Perekonomian Kelurahan Kebagusan.

No. Banyaknya Jumlah

1. Pasar 1

2. Toko 40

3 Jasa 17

4. Bengkel 15

5 Swalayan 1

6. Industri 7

7. Warung 151

Jumlah 232

(sumber : laporan kelurahan kebagusan 2011).

5. Saranan Angutan Umum

Adapun Sarana Angutan Umum yang difungsikan untuk pelayanan masyarakat

dikelurahan kebagusan.

Tabel 4.9:

Page 50: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Saranan Angutan Umum Kelurahan Kebagusan

N0. Jenis Kendaraan Jumlah

1. Bus 18

2. Truk 14

3. Minibus/colt 203

4. Sedan 487

5. Sepeda motor 4.892

6. Bajaj -

Jumlah 5. 612

(Sember : Laporan kelurahan kebagusan 2011)

2. Hasil penelitian dan pembahasan

Berdasarkan data penelitian yang dikumpulkan, dilakukan pengolahan dengan

tabulasi menjadi data mentah,selanjutnya menghitung “distribusi frekuensi” dan

Page 51: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

“tendensi sentral” untuk menguji data, terakhir melakukan hipotesis dengan

menggunakan statisti inferensial untuk menguji hipotesis.

1. Untuk menguji pengaruh variabel (X) terhadap (Y), menggunakan persamaan

regresisederhana, dengan rumus :Ŷ= a + b X.

2. Untuk menguji kekuatan pengaruh variabel (X) terhadap (Y), menggunakan

koefisien korelasi product moment dari Pearson dengan rumus

3. Untuk menguji besarnya kontribusi variabel (X) terhadap

(Y), menggunakan koefisien determinasi dengan rumus kuadrat dari rxy

yaitu r2xy atau dengan rumus KD = ( r2 )

4. Untuk menguji signifikansi variabel (X) atas (Y) menggunakan pengujian t-

hitung denganrumus 

1. Data Mentah Variabel Efesiensi Pelayanan Publik (X) dan Variabel

Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y)

Data menta atau skor jawaban kunisioner variabel Pengaruh Efesiensi Pelayanan

Publik (X) dan variabel Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y) disebut dalam bentuk

tabel bisa dilihat pada lampiran: data mentah variabel (X) dan (Y) halaman 80

2. Distribusi Frekuensi Data

1. Distribusi Frekuensi Data Variabel Efesiensi Pelayanan Publik

(X)

1. Berupa Frekuensi Tunggal

Page 52: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Berupa tabel yang menampilkan skor data menta secara tunggal dari skor

tertinggi sampai terendah sebagai berikut:

Tabel 4.10:

Distribusi Frekuensi Tunggal Variavel Efesiensi Pelayanan Publik (X)

No. Skor Nilai Cacahan Frekuensi

1. 63 III 3

2. 64 I 1

3. 65 I 1

4. 66 IIIIII 6

5. 67 IIIII 5

6. 68 III 3

7. 69 IIIII 5

8. 70 III 3

9. 71 II 2

10. 72 I 1

JUMLAH 30

2. Distribusi Ferkuensi Tunggal Bergolong

Berdasarkan data penilaian diberoleh harga-harga sebagai berikut:

1. Menghitung Rentang Data

Rentang data = data terbesar –data terkecil.

Rentang data =72-63=9

2. Menghitung Banyak Kelas (K)

Banyak kelas (k) =1+3,3. Log n =1+,3. Log 30 =1+(3,3x1,48)=1+4,884=5,884 (dibulatkan

menjadi 5).

Page 53: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

3. Menhitung Panjang Klas (P)

Panjang kelas (p) =9/5=1,80(dibulatkan menjadi 2).

4. Menyusun Interval Klas

Setelah menemukan hasil hasil dari rentang data, banyak klas,panjang klas maka

susunan interval klas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11:

Interval Kelas Efesiensi Pelayanan Publik (X)

Banyak Kelas Interval Kelas Titik Tengah Frekuensi Absolut

1 66-64 63 4

2 65-66 65 7

3 67-68 67 8

4 69-70 69 8

5 71-72 71 3

Jumlah 30

3. Distribusi Ferkuensi Kumulatif

Menghitung frekuensi kumulatif : menjumlahkan frekuensi kelas yang

persangkutan ditambah dengan frekuensi kelas dibawahnya.

Tabel 4.12:

Distribusi Frekuensi Kumulatif Efesiensi Pelayanan Publik (X)

Banyak Kelas

Kelas Interval Frekuensi Absolut

Frekuensi Kumulatif

PersentaseRelatif

1 63-64 4 4 13,33%

2 65-66 7 11 63,66%

3 67-68 8 19 63,33%

4 69-70 8 27 90,33%

5 71-72 3 30 100%

Page 54: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

30

4. Distribusi Frekuensi Relatif

Menghitung frekuensi relatif : membagi frekuensi absolut dengan jumlah

respodem dikalikan seratus persen.

Tabel 4.13:

Distribusi Frekuensi Relatif Efesiensi Pelayanan Publik (X)

Banyak Kelas

Kelas Interval Titik TengahFrekuensi Absolut

Frekuensi Relatif

1 63-64 63 4 13,33%

2 65-66 65 7 23,33%

3 67-68 67 8 26,66%

4 69-70 69 8 26,66%

5 71-72 71 3 10%

Jumlah 30

5. Distribusi Ferkuensi Efesiensi Pelayanan Publik (X)

Dari perhitung distribusi frekuensi absolut, frekuensi relatif dan frekuensi

kumulatif, digambarkan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.14:

Distribusi Frekuensi Efesiensi Pelayanan Publik (X)

BanyakKelas Kelas Interval Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif

Frekuensi Kumulatif

1 63-64 4 13,33% 13,33%

2 65-66 7 23,33% 63,66%

3 67-68 8 26,66% 63,33%

Page 55: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

4 69-70 8 26,66% 90,33%

5 71-72 3 10% 100%

30

Distribusi frekuensi Variabel Efesiensi Pelayanan Publik (X) juga dapat

digambarkan dalam bentuk histogram sebagai berikut:

Gambar 4.2 Grafik Histogram Variavel Efesiensi Pelayanan Publik (X)

b. Distribusi Frekuensi Data Variabel Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y)

1. Distribusi Frekuensi Tunggal

Berupa tabel yang menampilkan skor data mentah secara tunggal dari skor tertinggi

sampai terendah.

Tabel 4.15:

Distribusi Frekuensi Tunggal Variabel Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y)

No. Skor Nilai Cacahan Frekuensi

1. 66 IIII 4

2. 67 III 3

3. 68 II 2

4. 69 IIII 4

Page 56: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

5. 70 IIII 4

6. 71 IIIIIIIIII 10

7. 72 II 2

8. 73 I 1

Jumlah 30

2. Distribusi Frekuensi Bergolong

Berdasarkan data penelitian diperoleh harga-harga sebagai berikut:

1. Menghitung rentang data

Rentang data = data terbesasr –data terkecil.

= 73-66 =7

2. Menghitung banyak kelas (k)

Banyak kelas (k) = 1+3,3 log n=1+(3,3x1,48) = 1+4, 884=5,884

(dibulatkan menjadi 4).

3. Menghitung panjan klas (p)

Panjang klas (p) = rentang data dibagi banyak klas. Panjang klas (p) = 7 : 5 = 14

(dibulatkan menjadi 2).

4. Menyusun interval klas

Setelah menemukan hasil rentang data, banyak klas, panjang klas maka susunan

interval klas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.16:

Interval Kelas Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y)

Banyak Klas Interval Klas Titik Tengah Frekuensi Absolut

1 66-67 66 7

2 68-69 68 6

3 70-71 70 14

Page 57: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

4 72-73 72 3

Jumlah 30

3. Distribusi Ferkuensi Kumulatif.

Menghitung frekuensi kumulatif : menyumlahkan frekuensi kelas yang

bersangkutan ditambah dengan frekuensi kelas dibawahnya.

Tabel 4. 17:

Distribusi Frekuensi Kumulatif Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y)

Banyak Klas

Kelas IntervalFrekuensi Absolut

Frekuensi Kumulatif

Persentase Kumulatif

′ 66-67 7 7 23,33%

2 68-69 6 13 43,33%

3 70-71 14 27 90%

4 72-73 3 30 100%

30

4. Distribusi Prekuensi Relatif

Menghitung ferkuensi relatif. Membagi frekuensi absolut dengan jumlah

responden dikalikan seratus persen.

Tabel 4 18:

Disteribusi Frekuensi Relatif Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y)

Banyak Klas Klas Interval Titik TengahFrekuensi Absolut

Prekuensi Relatif

1 66-67 66 7 23,33%

2 68-69 68 6 20%

3 70-71 70 14 46,66%

4 72-73 72 3 10%

30 100%

Page 58: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

5. Distribusi Frekuensi Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y)

Dari perhitungan distribusi frenkuensi absolut, frekuensi relatif dan frekuensi

kumulatif, dapat digambarkan seperti dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.19:

Distribusi Frekuensi Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y)

Banyak klasKelas

intervalFerkuensi

absolutFrekuensi relatif

Ferkuensi kumulatif

1 66-67 7 23,33% 23,33%

2 68-69 6 20% 43,33%

3 70-71 14 46,66% 90%

4 72-73 4 10% 100%

30

Distribusi Frekuensi Variabel Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y) juga

dapat di gambarkan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut :

Gambar 4.3. Grafik Hitogram Variabel Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y)

3. Tendesi Sentral

1. Menghitung tendisi sentral variabel Efesiensi Pelayanan Publik (X).

Berdasarkan data penelitian diperoleh harga-hagrga sebagai berikut

∑х = 2022

∑х² = 136448

n = 30

Banyak Kelas (k) = 1+3,3 log n=1+3,3. log 30=1+(3,3x1,48) = 1+4,884 = 5884 ( dibulatkan

menjadi 5).

C) Menhitung Panjang Klas (P)

panjang kelas (p) = rentang data dibagi banyak klas.

Panjang kelas (P) =9/5=1,80 (dibulatkan menjadi 2).

b = Batas klas interval dengan frekuensi terbanyak =70 -0,5=68,5

Page 59: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

b1 = Frekuensi pada klasinterval terbanyak dikurangi

frekuensi klas interval terdekat sebelumnya = 8 – 7 = 1

b2 = Frekuensi klas interval terbanyak dikurangi frekuensi

klas interval berikutnya = 8 – 3 = 5

p = Panjang klas interval dengan frekuensi terbanyak = 1

F = Jumlah semua frekuensi sebelum klas median = 4+7 = 11

f = Frekuensi klas median = 8

1) menghitung modus (Mo)b1Mo = b+p (...................) = 69,5+2{1/(1+5)} = 69,5+0,33 = 69.83

b1+b2

2) menghitung median (md)1/2n-FMe = b+p ( ————— ) = 69,5+2 {(½ x 30 – 11)/8)f= 69,5+2(4/8) = 69,5+1=70,5

3) menghitung mean (me)ΣXiMean = x= ——— = 2022/ 30 = 67,4N

Berdasarkan data penelitian untuk skor efesiensi pelayanan publik (x) yang

dikumpulkan dengan skalah empat dari likert diperoleh retangan skor teoritis 20-80

dengan nilai tengah 50, diperoleh skor empiris 63-72 dengan rentang skor 9. Dari hasil

analisis data diperoleh modus sebesar 69,83 mendia sebesar 70,5 dan nilai rata-rata

atau mean 67,4.

BNilai Nilai Nilai

Minimum Tengah x Maksimum

20 50 67,4 80

Page 60: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

erdasarkan rentang skor teoritis yaitu 20- 80 dimana skor 20 adalah skor minimum, sedangkan skor 80 adalah skor maksimum, dengan nilai tengah teoritis adalah 50, dan nilai rata-rata empiris (X=67,4) sehingga dapat digambarkan sebagai berikut: 

Gambar 4.4 Letak Nilai Rata-Rata (Mean) Pada Rentang Skor Teoritis

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa nilai rata –rata variabel Efesiensi Pelayanan Publik, yaitu x= 67,4 lebih besar dari nilai tengah teoritis yaitu 50, sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel efesiensi pelayanan publik (x) adalah baik.

b. Menghitung Tendensi Sentral Variabel Efektitivitas Kerja Pegawai Kelurahan (X)

Berdasarkan data penelitian diperoleh harga-harga sebagai berikut:

ΣY =2084

ΣY² =140377

n = 30

Banyak Kelas = 1 +3,3 Log 30 =5,884 Diambil 5

Panjang Kelas (P) =7:5=14 Diambil 2

b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak =70-0,5 = 69,5

b1= Frekuensi pada klas interval terbanyak dikurangi frekuensi klas interval terdekat sebelumnya =

14 – 6 =8

b2= Ferkuensi klas interval terbanyak dikuranggi ferkuensi klas interval berikutnya =14 – 3 = 11

p = Panjang klas interval dengan frekuensi terbanyak =1,8

F = Jumlah semua frekuensi sebelum klas median = 7 + 6 = 13

f = Frekuensi kelas mendia =14

1) Menghitung Modus (Mo)

Page 61: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Modus adalan titik tengah interval yang mempunyai frekuensi lebih tinggi atau

baling banyak dalam distribusi skor.b1

Mo = b+p(-----------) = 69,5+2 {8/(8+11)} = 69,5+0,84 =70,34

b1+b2

2) Menghitung Median(Md)

Median adalah titik tengah dari suatu distribusi skor median membagi distribusin

skor yang disusun secara rinci menjadidua bagian dengan jumlah skor yang sama

sehingga setengah bagian (50%) berada dibawah median dan setengah bagian (50%)

lainnya berada diatas mendian.1/2n-F

Me=b+p (————) = 69,5+2 {(½ x 30-13)/14} =69,5+0,28=69,78F

3) Menghitung Mean (Me)

Mean atau rata-rata hitung adalah rata-rata aritmati dari semua skor yang

diperoleh individu dalam sampal. Mean dengan cara memjumlahkan semua skor

kemudian dibagi dengan banyaknya sampelΣYiMean = x = —— = 2084 / 30 = 69,46n

berdasarkan data penelitian untuk skor Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y)

yang dikumpulkan dengan skala empat dari likert diperoleh rentangan skor teoritis 20 –

80 dengan nilai tengah 50, diperoleh skor empiris 66 – 73 dengan rentan skor 7. Dari

hasil analisis data diperolah modus sebesar 70,34, media sebesar 69,78, dan nilai rata-

rata atau mean 69,46.

Berdasarkan rentang skor teoritis, yaitu 20-80, dimana skor 20 adalah skor

minimum, sedangkan skor 80 adalah skor maksimum, dengan nilai tengah dari teoritis

adalah sehingga dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 62: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Nilai Nilai Nilai

Minimum Tengah X maksimum

20 50 69, 46 80

Gambar 4.5 Letak Nilai Rata-Rata (Mean) Pada Rentangan Skor Teoritis

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa nilai rata – rata Variabel Efektivitas Kerja

Pegawai Kelurahan (Y), yaitu x = 69,46 lebih besar dari nilai tengah teoritis yaitu 50,

sehingga dapat disimpulkan bahwa data Variabel Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

(Y) adalah baik.

4. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

Pembahasan ini dilakukan dengan menguji hipotesis penelitian pada Bab II di

depan, untuk mengetahui pengaruh, kekuatan pengaruh dan signifikansi pengaruh

antara variabel Efisiensi Pelayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

Kelurahan (Y).

a. Penguji Koefisien Regresi Variabel (X) Atas (Y)

Untuk menhitung Regresi Variabel (X) atas (Y) dalam penelitian ini digunakan

rumus persamaan garis regrisi, yaitu : Ŷ= a + bx

Keterangan :

Ŷ = Subyek dalam Variabel dependen yang di prediksikan

a = Konstanta regresi

Page 63: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

b = Angka arah atau koefisien regresi yang menujukkan angka peningkatan atau penurunan

variabel dependen yang di dasarkan pada variabel independen. Bila (+), maka naik,

dan bila b( - ) .maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

( Sumber : Sugiyono, 200:244 )

Untuk mendapatkan nilai a dan b, di hitung dengan menggunakan

rumus:

a = (ΣΥ)(ΣX²) (ΣX)(ΣXΥ)

nΣX² (ΣX)²

b = n(ΣXΥ) (ΣX)(ΣXΥ)

nΣX²(ΣX)²

Dari tabulasi data hasil pendistribusian kuesioner yang terkait dengan variabel (X)

dan (Y), diketahui :

ΣX = 2022

ΣΥ = 2084

ΣXΥ = 140377

ΣX² = 136448

ΣΥ² = 140819

(ΣX)² = 4088484

(ΣΥ)² = 4343056

n = 30

sehingga dapat dihitung

a = (ΣΥ)(ΣX²) –(ΣX)(ΣXΥ)

nΣX² (ΣX)²

= (2084)x(136448) – (2022)x(140377)

(30 x 136448)-4088484

= 284357632-283842294

4093440 – 4088484

= 515338:4956 = 103,98

a.= 103,98.

b = n(ΣXΥ) (ΣX)(ΣΥ)

nΣX² (ΣX)²= 30.(140377) (2022).(2084)

Page 64: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

30.136448 – 4088484

= 4211310 – 4213848

4088453-4088484

= 2538/31

b = 18,87

sehingga persamaan garis regresi sederhana (X) atas (Y) adalah Ŷ = 103,98 + 81,87 x

mengujian koefisien regresi sederhana (X) atas (Y) menunjukkan bahwa terdapat

Pengaruh Efesiensi Pelayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

(Y) di kelurahan kebagusan. Pengaruh tersebut ditunjukan dengan persamaan regresi

Ŷ = 103,98 + 81,87 X.

regresi ini menujukkan bahwa setiap kenaikan ′ unit skor Efesiensi Pelayanan

Publik (X) akan menyebabkan kenaikan 81,98 unit skor Efektivitas Kerja Pegawai

Kelurahan (Y) pada konstanta 103, 98. Untuk memudahkan membuat grafik garis

regresi (X) atas (Y) diperlukan hpertolongan dengan mengalikan (X) sepuluh kali

sehingga diperoleh tabel seperti dibawa ini:

Tabel 4.20 :

Model Persamaan Regresi Sederhana Ŷ = 103,98+81,87x10 =922,68

X Ŷ = 103,98 + 81,87X

0 (103,98 + 81,78x0) = 103,98

1 (103,98 + 81,78x0) = 185,85

2 (103,98 + 81,78x0) = 267,72

3 (103,98 + 81,78x0) = 349,59

Page 65: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

4 (103,98 + 81,78x0) = 431,46

5 (103,98 + 81,78x0) = 513,33

6 (103,98 + 81,78x0) = 595,2

7 (103,98 + 81,78x0) = 677,07

8 (103,98 + 81,78x0) = 758,94

9 (103,98 + 81,78x0) = 840,81

10 (103,98 + 81,78x0) = 922,68

Dengan menggunakan tabel penolong diatas, digambarkan grafik persamaan

garis regresi (X) atas (Y) sebagai berikut :

Gambar 4.6: Grafik Garis Regresi Efesiensi Pelayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

Kelurahan (Y)

b. Pengujian Koefisien Korelasi Variabel (X) Terhadap (Y)

untuk mengetahui seberapa besar kekuatan pengaruh variabel Efesiensi

Pelayanan Publik (X) terhadap Variabel Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (X)

digunakan korelasi product moment dari pearson dengan rumus sebagai berkut :

nΣXΥ - (ΣX)(ΣΥ)

rxy =√{n(ΣX²)(ΣX)²}{n(ΣΥ²)(ΣΥ)²}

Page 66: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Diketahui dari data mentah variabel (X) dan Variabel (Y) :

ΣX = 2022

ΣΥ = 2084

ΣXΥ = 140377

ΣX² = 136448

ΣΥ² = 140819

(ΣX)² = 4088484

(ΣΥ)² = 4343056

n = 30

nΣXY – (ΣX)(ΣΥ)rxy =

√{n(ΣX²)(ΣX)²}{n(ΣY²)(ΣY)²}

(30)(140377)-(2022)(2084)rxy =

√{30(136448)- (4088484(}X{30(140819)-(4343056)}

4211310 – 4213848rxy =√(4039440- 4088484) X (4224570 – 4293184)

-2538rxy =

√ -4956 x-68614

-2538rxy =√ - 340050984- 2538rxy =

-18440

rxy = 0,137

untuk memberikan penafsiran seberapa besar kekuatan pengaruh terhadap

koefisien korelasi yang telah diperoleh, dapat berpedoman pada ketentuan pada tabel

berikut ini :

Tabel 4. 21:

Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

Page 67: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat

Sumber : sugiyono (2007 :216)

c. Pengujian Koefisiensi Determinasi

merupakan kuadrat dari koefisien korelasi sederhana

r²xy = (0,137)² =0,018

d. pengujian signifikansi koefisien korelasi (X) atas (Y)

Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi variabel (X) atas

(Y) menggunakanrumus t-hitung:

t = 0,137 x

= 0,137 x

t = 0,73

Tabel 4.22:

Uji Koefisien Korelasi Efesiensi Pelayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja

Pegawai Kelurahan (Y)

Korelas antara 

Koefisien korelasi

Koefisien Determinasi thitung

ttabel

α=0,05 α=0,01

X dan Y 0,137 0,018 0,73 2,04 2,46

Page 68: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Keterangan:

= tidak signifikan (t- hutung =0,37< t-tabel =2,04).

Harga t-hitung diperoleh 0,73, sedangkan dari tabel distribusi student “t” pada

taraf signifikansi0,05 (5%) diperoleh harga t-tabel sebesar 2,04. Oleh karena

t- hitung lebih kecil dari t-tabel, berati terdapat pengaruh variabel (X) terhadap variabel

(Y) yang tidak signifikan.

Berdasarkan uji koefisien korelasi variabel (X) terhadap variabel (Y)

diperoleh rxy = 0,137. Arinya dapat di interpretasikan bahwa kekuatan Pengaruh

Efesiensi Pelayanan Publik (Y) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y)

sebesar rxy = 0,137 atau 13,7% adalah sangat rendah (lihat tabel 4.20).

Koefisien determinasi diperoleh r²xy = 0,018.artinya sumbangan atau kontribusi

Efesiensi Pelayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y)

sebesar 0,018 atau hanya 1% sangat kecil,sedangkan sisanya 99% disumbangan oleh

epsilon yaitu variabel lain yang berpengaruh tetapi tidak teliti.

Dengan demikian terdapat Pengaruh Positif Efisiensi Pelayanan Publik (X)

terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y).

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan, di mana data telah ditabulasi menjadi data

mentah, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan dan pengujian hipotesis,maka pada

Bab V ini dapat ditarik beberapa kesimpulan penelitian dan saran – saran. Tidak

tertutup kemungkinan saran saran rekomendasi juga bermanfaat bagi para peneliti lain

Page 69: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

yang berminat melakukan penelitian lanjutan atau penelitian sejenis sebagai

pengembangan terhadap penelitian yang telah dilaksanakan .

Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Pertama, dari pengamatan lapangan dan dari data-data yang diperoleh di

Kelurahan Kebagusan selama ini terhadap Efesiensi Pelayanan Publik terhadap

Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan diKelurahan Kebagusan sudah cukup baik.

2. K

86

edua, penelitian ini menemukan pengaruh Efesiensi Palayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y) dikelurahan Kebagusan yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi Ŷ =103,98 + 81,87X. Artinya bahwa setiap kenaikan 1 unit skor Efesiensi Pelayanan Publik (X) akan menyebabkan kenaikan 81,87 unit skor Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y) pada konstanta 103,98. 

3. Ketiga, pengujian dengan koefisien korelasi yang mengatakan kekuatan

Pengaruh Efesiensi Palayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

(Y) yang disimbolkan dengan rxy = 0,137 di interpretasikan sangat rendah.

4. Keempat, pengujian koefisien determinasi menemukan kontribusi Efesiensi

Palayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y) yang

disimbolkan denganr²xy = 0,018, artinya kontribusinya sangat kecil yaitu 0,018 atau 1%,

sedangkan kontribusi variabel lainnya yang berpengaruh tetapi tidak diteliti sebesar

99%.

5. Kelima, t- hitung = 0,73 < t-tabel = 2,04,berati bahwa keberatian

atau signifikansiEfesiensi Palayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

Kelurahan (Y) tidak signifikan.

6. Keenam, dengan demikian terdapat Pengaruh Positif Efisiensi Pelayanan Publik

(X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y) adalah teruji benar.

Page 70: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

B.saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka selanjutnya saran saran dalam

penelitiansebagai berikut :

1. Pada Variabel Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan, yang perlu diperhatikan oleh

Lurah adalah meningkatkan kehandalan pegawai dalam melayani masyarakat dengan

selalu melakukan supervisi kepada bawahannya.

2. Tingkat pendidikan aparat kelurahan perlu ditingkatkan melalui sekolah, kursus,

pelatihan, seminar yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta.

3. Masyarakat sebagai pengguna layanan publik aparat kelurahan ikut

bertanggungjawab pada kualitas penyelenggaraan pelayanan publik serta hasil

kerjanya menjadi efektif.

DAFTAR PUSTAKA

1. BUKU :

Arikunto, Suhartini 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bina Aksara, Jakarta

Badudu Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia,Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Budiman, Arief. 1997. Teori Negara. Jakarta: Pt. Gramedia Pustaka Utama.

Handoko, Hani. 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

Kaloh, J. 2002. Corporate Culture And Performance. New York: The Free Press.

Page 71: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Kartini Kartono 2006. Kepemimpinan Dan Prilaku Organisasi. Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada.

Kermally, Sultan 1996. Total Management Thinking. Great Britain: Biddles Ltd, Guildford And King’s Lynn.

Lukman, 2006. Manajemen Kualitas Pelayanan.Jakarta Sta Lan Press.

Mahsun, Mohammad 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik , Yogyakarta :Bpfe Yogyakarta 2006.

Moenir H.A.S 2000.Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta : Pt.Bumi Aksara.

Nawawi, Hadari, 2007, Metode Penelitian Sosial, Gajah Mada University Press.

Rasyid, Mohammad Ryaas, 1999. Kajian Awal Birokrasi Pemerintahan Dan Politik Orde Baru. Jakarta: Yasrif, Watampone.

Rivai, Veithzal 2008. Kepemimpinan F Dalam Sikap Perilaku Organisasi ,Jakarta. Pt.Raja Grafindo Persada.

Rothwell, William J. 1992. Mastering Instructional Design Process: A Systematic Approach. San Francisco: Jossey Bass Publisher.

Soedarjat 1993. Kapita Selekta Manajemen Dan Kepemimpinan Serta Imlementasinya.Jakarta : Ind Hill Co.

S

89oetopo 1999. Pelayanan Prima.Jakarta.Stia.Lan.Presss. 

Stoner, James A.F, Freeman, Gilbert. 1996. Manajemen, Alih Bahasa Alexander Sindoro. Jakarta: Pt. Prenhallindo.

Suradinata, Ermaya. 2002. Manajemen Pemerintahan Dalam Ilmu Pemerintahan, Jakarta: Pt.Vidcodata.

Suradinata, Ermaya. 1998. Manajemen Pemerintahan Otonomi Daerah, Bandung: Cv Ramadan.

,Ermaya. 2000. Administrasi Negara. Yogyakarta:Gajah Mada University Press.

,Ermaya. 2002. Manajemen Pemerintahan Dalam Ilmu Pemerintahan, Jakarta Pt. Vidcodata.

Syafiie Inu Kencana Dkk. 2001. Hukum Etika Pemerintahan Penerbit : Rineka Cipta:

, Inu Kencana. 2003. Ilmu Pemerintahan. Bandung:Mandar Maju

Wibowo, 2007. Manajemen Kinerja :Pt Rajg Grafindo Persadap.

2. Dukumen

Page 72: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah.

Kepmenpan No, 63/KEP/M.PAN/7/2003, tentang Pedoman Umum.

Lampiran 1: kuisioner

KUISIONER PENELITIANNama : Hugi LokonNPM : 092040979

Judul skripsiPENGARUH EFISIENSI PELAYANAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA

PEGAWAI KELURAHAN

(Survei di Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu,Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta)

Petunjuk Pengisian Kuisioner

1. Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan mengenai efesiensi pelayanan publik (X), dan efektivitas

kerja pegawai (Y). Setiap penyataan disertai dengan 4 (empat) alternatif jawaban.

2. Semua jawaban yang tersedia adalah benar.

3. Saudara/i diharapkan membaca setiap pernyataan dengan teliti.

4. Pilihlah satu alternatif jawaban yang paling sesuai menurut Saudara/i dengan memberi tanda

contreng (√) pada kolom jawaban yang telah disediakan yang memiliki arti sebagai berikut : SS = sangat

setuju, S = setuju, TS = tidak setuju, dan STS = sangat tidak setuju.

5. Sebelum menyerahkan kembali lembaran pernyataan, mohon diperiksa kembali mungkin ada

kolom jawaban yang tertinggal atau belum diisi.

6. Bila merasa salah pada jawaban yang telah dipilih, Saudara/i dapat memberi tanda silang ( X )

pada jawaban tersebut, kemudian mengganti jawaban baru dengan memberi tanda contreng (√) pada

jawaban yang dipilih.

7. Terima kasih atas kerja samanya

Biodata RespondenNama : ………………………………………………………Alamat : ……………………………………………………....Pria/Wanita :.............................................................................Tanda Tangan :.............................................................................

91

Page 73: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Variabel Efesiensi Pelayanan Publik (X)

No. Indikator PernyataanJawaban

SS S TS STS

1 Hemat 1. Pegawai Kelurahan melayani kebutuhan masyarakat bisa lebih cepat dari waktu yang seharusnya.

2. Pegawai Kelurahan berhasil menekan beaya yang diperlukan untuk penyelesaian pelayan pembuatan KTP.

3. Dengan pengawasan yang dilakukan Lurah secara terus menerus, berhasil memanfaatkan pegawai Kelurahan secara maksimal.

4. Pegawai Kelurahan bekerja dengan sungguh-sungguh dan taat azas aturan, anggaran, dan waktu.

2 Benar 5. Pegawai Kelurahan dalam melayani masyarakat sudah benar sesuai dengan tupoksinya.

6. Dengan berpedoman kepada aturan dan keharusan pelayanan yang berlaku, pegawai Kelurahan telah memberikan pelayanan yang benar.

7. Sifat jujur dari pegawai Kelurahan dalam melayani dan memenuhi kebutuhan masyarakat adalah modal dasar pelayanan masyarakat.

8. Kebohongan publik yang dilakukan oleh pegawai Kelurahan merupakan perbuatan fatal bagi keberhasilan pelayanan publik.

3 Tepat waktu 9. Salah satu keinginan dari

Page 74: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

masyarakat yang dilayani oleh pegawai Kelurahan adalah tepat waktu dalam pelayanan.

10.Pegawai Kelurahan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat tepatpada waktunya.

11. Pegawai Kelurahan selalu mulur dari waktu yang seharusnya dalam pelayanan kepada masyarakat.

11. Ketepatan waktu dan disiplin waktu kerja pegawai pelayanan publik Kelurahan masih perlu ditingkatkan.

4 Kebutuhan 11. Pegawai Kelurahan harus tanggap terhadap apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan masyarakat.

11. Pegawai kelurahan memberi pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

11. Pegawai kelurahan memiliki respon yang baik dalam pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

11. Pegawai kelurahan telah dapat memberikan pelayanan yang cepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

5 Kepuasan 11. Pegawai Kelurahan responsif dalam pelayanan publik sehingga memuaskan masyarakat.

11. Pegawai Kelurahan memberi pelayanan pada masyarakat tepat waktu sehingga dapat memuaskan masyarakat.

11. Pegawai Kelurahan yang bertugasmemberikan pelayanan masyarakat bekerja secara efesien dan efektif.

Page 75: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

11. Kepuasan masyarakat dapat terwujud karena pegawai Kelurahan dapat memberi pelayanan cepat, murah, terbuka dan responsif.

Variabel Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y)

No

Variabel Pernyataan

Jawaban

SS S

TS

STS

1 Hasil guna

1. Pegawai Kelurahan bekerja sesuai dengan yang telah direncanakan.

2. Pegawai Kelurahanmelaksanankan pekerjaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3. Pegawai Kelurahan telah melakukan pekerjaan yang benar dalam melayani masyarakat.

4. Pegawai Kelurahan telah berusaha mencapai tujuan pada waktu yang telah ditentukan.

2 Tanggung jawab

5. Hasil kerja pegawai Kelurahandapat dijamin pasti memuaskan masyarakat.

6. Akuntabilitas kerja pegawaiKelurahan dilaporkan kepada Camat dan masyarakat Kelurahan.

7. Hasil Kerja Kegawai Kelurahanmenjadi tanggungjawab semua pegawai Kelurahan. 

8. Pencapaian sasaran kerja pegawai Kelurahan dapat terwujud dengan baik.

3 Tujuan 9. Melaksanakan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan menjadi tujuan dari Kelurahan.

Page 76: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

10. Pegawai Kelurahan memegang teguh tujuan yang hendak dicapai yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat sebaik mungkin.

11. Pegawai Kelurahan melayani masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dilayani.

12. Pegawai Kelurahan telah berusaha semaksimal mungkindemi pencapaian sasaran yang telah ditentukan.

4 Motivasi 13. Lurah memberi dorongan kepada pegawainya dalam melaksanakan pekerjaannya masing-masing.

14. Pegawai Kelurahan didorang Lurah untuk bekerja dengan tata kerja yang terbaik .

15. Pegawai Kelurahan termotivasi oleh Lurah bagaimana bekerja dengan benar.

16. Lurah memberi motivasi kepada pegawainya untuk melaksanan pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

5 Semangat

17. Pegawai Kelurahan memiliki semangat kerja dalammenjalankan tugasnya.

18. Pegawai Kelurahan bekerja dengan tidak mengenal lelah dan waktu.

19. Motivasi yang diberikan oleh Lurah mampu menjadikan pegawainya menjadi pekerja yang handal dan bersemangat.

20. Pegawai Kelurahan harus memiliki semangat dalam tugas dan fungsi kerjanya dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Page 77: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

Lampiran 2: Data Mentah Variabel (x) dan variabel (Y) Rekapitulasi Data Mentah variabel (X) dan

(Y)

Data Mentah Variabel Efesiensi Pelayanan Publik (X)

Data Mentah Variabel Efektivitas Kerja Pegawai Kelura

Rekapitulasi Data Mentah variabel (X) dan (Y)

1 Ermaya Suradinata. Manajemen Pemerintahan: Otonomi Daerah (Bandung: CV Ramadan,1998), p.6.

2 Ermaya Suradinata Kepemimpinan Daerah dan Nasional Membangun Daerah Menuju Indonesia Bangkit (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2002), p. 13.

3Ibid.,p. 13.4Inu Kencana Syafiie. Ilmu Pemerintahan (Bandung:Mandar Maju,2003), p. 6.5Ibid., p. 6.

6Arief Budiman. Teori Negara (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,1997), p. 91.

7Ermaya Suradinata. Manajemen Pemerintahan Dalam Ilmu Pemerintahan (Jakarta: PT.Vidcodata, 2002), p. 14-15.

8Mohammad Ryaas Rasyid.Kajian Awal Birokrasi Pemerintahan dan Politik Orde Baru.(Jakarta: Yasrif, Watampone,1999), p. 21..

9Hadari Nawawi.Metode Penelitian Sosial (Yogyakarta:Gajah Mada University Press, 2007), p. 5.

10Sultan Kermally.Total Management Thinking (Great Britain: Biddles Ltd, Guildford and King’s Lynn, 1996), p. 69.

11James A.F. Stoner, Freeman, Gilbert. 1996. Manajemen, alihbahasa Alexander Sindoro. (Jakarta: PT. Prenhallindo), p. 11.

12J.Kaloh.Corporate Culture and Performance (New York: The Free Press, 2002), p.6.

13Kotler (dalam Lukman, manajemen kualitas pelayanan.jakarta STA LAN Press. 2006: p. 4-5.14Zein Badudu Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 1994. p 25,15H.A.S Moenir Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta, PT. Bumi Aksara.. 2000. P.17.16Soetopo pelayanan prima.jakarta.STIA.LAN.Presss. 1999 . p. 164.

17Zain Badudu Kamus Umum Bahasa Indonesia,Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 2001:p.781-782,18Syafiie inu kencana dkk. Hukum Etika Pemerintahan Penerbit : Rineka Cipta : 2001 p.17.

Page 78: Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan

19Kepmenpan No, 63/KEP/M.PAN/7/2003, tentang Pedoman Umum. Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

20Hani Handoko. Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta:BPFE, 2006), p. 7.21Mohammad Mahsun , pengukuran kinerja sektor publik , Yogyakarta :BPFE Yogyakarta 2006. P.182-183.22Rivai, Veithzal kepemimpinan f dalam sikap perilaku organisasi ,Jakarta. PT.raja grafindo persada. 2008. p.64.

23William J. Rothwell. Mastering Instructional Design Process: A Systematic Approach.(San Francisco: Jossey Bass Publisher,1992), p. 308.24 Ermaya . manajemen pemerintahan.jakarta:PT.vidcodata 2000. P. 11725Kartini Kartono Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2006. P.19

26Panji Anoraga. Dinamika Koperasi Bandung: Penerbit Rineka Cipta.1998. p.1727Hersey dalam Wibowo, Manajemen Kinerja :PT Rajg Grafindo Persadap,2007: p.76-80.28Ermaya. manajemen pemerintahan. jakarta: PT. vidcodata. 2000.p.10,14,15.29Soedarjat kapita selekta manajemen dan kepemimpinan serta imlementasinya.Jakarta : IND HILL co.1993.p.108.30Daeng Sudirwo Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Rangka Otonomi Daerah, Bandung, CV Andira. 1981 p.109

31Hadari Nawawi, Metode Penelitian Sosial (Gajah Mada University Press,2007), p. 63.

32Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), p. 141.