Upload
others
View
24
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SRIPSI
PENGARUH ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY TERHADAP KEPUASAN
KONSUMEN SUATU PRODUK
Studi Kasus Konsumen Tas Bermerek Exsport pada Pelajar SMAN 2 Klaten Di
Kabupaten Klaten
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Yohana Fransisca Natalia Dian Maherta
052214066
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
i
SRIPSI
PENGARUH ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY TERHADAP KEPUASAN
KONSUMEN SUATU PRODUK
Studi Kasus Konsumen Tas Bermerek Exsport pada Pelajar SMAN 2 Klaten Di
Kabupaten Klaten
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Yohana Fransisca Natalia Dian Maherta
052214066
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
iv
Motto
Perjuangan terletak pada ambisi dan keinginanmu
Sedang
Perilaku dan kesabaranmu ditentukan oleh imanmu.
Kau memperoleh kekuatan, keberanian, dan rasa percaya diri
dari setiap pengalaman yang membuatmu berhenti sejenak untuk
menghadapi rasa takutmu.
Kau dapat berkata pada dirimu sendiri “Aku telah tabah
menghadapi kengerian ini. Aku pasti mampu menghadapi hal
berikutnya”.
( Eleanor Roosevelt )
Skripsi ini dipersembahkan kepada: Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu
menyertaiku, sehingga aku dapat menyelesaikan sekripsiku ini.
Orang Tuaku, Bapak (Y. Sugito B) dan Ibu (MF. Lilik ES) yang selalu memberikan dukungan padaku.
Adekku (V. Febri A) dan sepupu-sepupuku (Nita,Chandra,Adit,Sonia,Ardo,Anin,Bintang,Yuvan) serta segenap keluarga besarku, makasih atas dukungannya.
Sahabat-sahabatku(Dwex,Dora,Alm.Beje,Brian Babe),makasih telah memberi semangat, dukungan, menjadi inspirasiku dan mengubah cara berfikirku.
Teman-temanku angkatan 2005 dan 2004 yang tidak dapat ku sebutkan satu-persatu, makasih atas dukungannya.
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya orang lain ataupun bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan di dalam daftar pustaka maupun di dalam daftar kutipan, sebagaimana
layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Januari 2010
Penulis
Yohana Fransisca Natalia Dian Maherta
NIM 052214066
vi
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Yohana Fransisca Natalia Dian Maherta
Nomor Mahasiswa : 052214066
Demi pegembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY TERHADAP KEPUASAN
KONSUMEN SUATU PRODUK
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya
secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya .
Yogyakarta, 19 Februari 2010
Yang menyatakan
(Bernarda Prihartanti)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis sampaikan kepada Allah Bapa atas Rahmat
dan Karunia-Nya, sehingga penilis dapat menyelsesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh
Elemen-Elemen Brand Equity Terhadap Kepuasan Konsumen Suatu Produk: Studi Kasus
Konsumen Tas Bermerek Exsport pada Pelajar SMAN 2 Klaten di Kabupaten Klaten”.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penulis Skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak, untuk
itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si. Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Dra. Diah Utari BR., M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan
dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.
4. Ibu Dra. Y. Rini Hardanti, M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu.
viii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna menyempurnakan
skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-
rekan dalam menyusun skripsi.
Yogyakarta, 25 Januari 2010
Penulis
Yohana Fransisca Natalia Dian Maherta
NIM 052214066
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….. iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN……………………………….. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS……………….. v
HALAMAN PUBLIKASI……………………………………………………. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR………………………………………….. vii
HALAMAN DAFTAR ISI…………………………………………………… ix
HALAMAN DAFTAR TABEL……………………………………………… xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR…………………………………………… xii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN………………………………………… xiii
ABSTRAK……………………………………………………………………. xiv
ABSTRACT………………………………………………………………….. xv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………… 4
C. Pembatasan Masalah……………………………………………… 4
D. Tujuan Penelitian…………………………………………………. 5
E. Manfaat Penelitian………………………………………………… 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………............. 7
A. Landasan Teori……………………………………………………. 7
B. Penelitian-Penelitian Sebelumnya………………………………… 17
x
C. Kerangka Konseptual Penelitian………………………………….. 19
D. Hipotesis………………………………………………………….. 20
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………… 21
A. Jenis Penelitian…………………………………………………… 21
B. Subyek dan Obyek Penelitian……………………………………. 21
C. Waktu dan Lokasi Penelitian…………………………………….. 21
D. Variabel Penelitian……………………………………………….. 22
E. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian………………………….. 22
F. Devinisi Operasional Variabel…………………………………… 23
G. Populasi dan Sampel……………………………………………… 24
H. Teknik Pengambilan Sampel……………………………………... 24
I. Sumber Data……………………………………………………… 24
J. Teknik Pengumpulan Data……………………………………….. 25
K. Teknik Pengujian Instrumen……………………………………… 25
L. Teknik Analisis Data……………………………………………... 27
BAB IV GAMBARAN UMUM ………………..…………………………... 38
A. Gambaran Umum Tas Merek Exsport……………………………. 38
B. Gambaran Umum SMAN 2 Klaten………………………………. 40
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN…………………………. 43
BAB VI SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN………………….. 58
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 62
LAMPIRAN………………………………………………………………….. 64
xi
DAFTAR TABEL
Table Judul Halaman
3.1 Uji Statistik Durbin- Watson…………………… 30
5.1 Jenis Kelamin…………………………………... 44
5.2 Usia Responden……………………………….... 44
5.3 Uang Saku Setiap Bulan………………………... 45
5.4 Pekerjaan Orang Tua…………………………… 45
5.5 Penghasilan Orang Tua Setiap Bulan…………... 46
5.6 Uji Validitas Variabel Penelitian……………….. 47
5.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian………. 48
5.8 Analisis Regresi Linier Berganda………………. 48
5.9 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas……... 49
5.10 Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi…………. 50
5.11 Hasil Koefisien Determinasi……………………. 53
5.12 Hasil Uji F………………………………………. 53
5.13 Hasil Uji t……………………………………….. 54
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
5.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas………………………. 51
5.2 Gambar Histogram…………………………………. 52
5.3 Gambar Hasil Normal Probability Plot……………… 52
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran Judul
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Print Out hasil olah data kuesioner penelitian
Lampiran 3 Daftar Data SPSS
Lampiran 4 Daftar Tabel
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian
xiv
ABSTRAK
PENGARUH ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY TERHADAP KEPUASAN
KONSUMEN SUATU PRODUK
Studi Kasus Konsumen Tas Bermerek Exsport pada Pelajar SMAN 2 Klaten Di
Kabupaten Klaten
Yohana Fransisca Natalia Dian Maherta
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh elemen-elemen brand equity
yang meliputi brand awareness, brand association, brand perceived quality dan brand
loyalty terhadap kepuasan konsumen suatu produk tas bermerek Exsport. Penelitian ini
dilakukan selama bulan November sampai Desember 2009 di SMAN 2 Klaten.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa-siswi SMAN 2 Klaten yang menggunakan produk tas bermerek Exsport.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden, dengan teknik pengambilan sampel
purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand awareness, brand association, brand
perceived quality dan brand loyalty secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen suatu produk dan secara parsial brand awareness, brand association, brand
perceived quality dan brand loyalty berpengaruh terhadap kepuasan konsumen suatu
produk.
xv
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF BRAND EQUITY ON CUSTOMER SATISFACTION The
case study by bag’s customer of exsport at sman 2 klaten in klaten regency
Yohana Fransisca Natalia Dian Maherta
Sanata Dharma University
Yogyakarta 2010
This study was aimed to indentify the influence of Brand Equity (which consist of
brand awareness, Brand association, brand perceived quality and brand loyalty on
customer satisfaction) to customer satisfaction of “EXSPORT” bag among SMAN 2
Klaten students. The research had been held from November to December 2009 at SMA
2 Klaten. The collection data was taken by using questioner. The population of the
research were the students of SMA 2 Klaten who used “EXSPORT” bag. There were 100
respondents as the samples. The study used purposive sample technique. The data
analysis technique, which was used, was multiple linear regression. The result of the
research indicated that brand awareness, brand association, brand perceived quality and
brand loyalty influenced to customer satisfaction to a product partially and
simultaneously.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi banyak terjadi persaingan terutama persaingan di dunia
bisnis, seperti halnya dunia perdagangan. Dunia perdagangan menuntut sistem
pemasaran yang dinamis untuk menghadapi persaingan antar perusahaan guna
merebut pangsa pasar. Keadaan inilah yang selalu menuntut bagian pemasaran
untuk memikirkan strategi yang tepat agar sesuai dengan output yang dihasilkan.
Perusahaan besar maupun perusahaan kecil saling berlomba-lomba untuk menjadi
yang terbaik, serta membuat produk yang dihasilkannya dapat diterima oleh
khalayak umum. Demikian halnya yang dilakukan oleh perusahaan penghasil tas.
Seiring dengan perkembangan zaman, menuntut individu untuk semakin
berkembang. Penampilan yang fashionable pun sangat dibutuhkan untuk
menunjang karier. Selain dari busana, hal lain yang sangat mendukung adalah tas.
Pemilihan tas yang sesuai sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan penampilan
seseorang. Pilihan model tas sangat beraneka macam, sehingga konsumen tinggal
memilih model yang sesuai dengan karakter ataupun profesi dirinya. Bagi para
pelajar, pemilihan tas sangat dipengaruhi dengan kebutuhan, yaitu mengenai
barang-barang apa saja yang akan sering dibawa dan banyak sedikitnya barang
yang akan sering dibawa di dalam tas. Melihat kebutuhan itu, perusahaan tas
dapat memproduksi tas dengan beraneka macam model. Hal yang harus
1
2
diperhatikan oleh produsen adalah kualitas barang, baik bahan maupun desain.
Masyarakat akan memilah-milah dan lebih memilih kulitas barang untuk
mendapat barang yang terbaik. Selain kualitas, merek juga merupakan suatu hal
yang sangat diperhatikan oleh produsen dan pemasar guna pencapaian kepuasan
konsumen yang menggunakan produk yang diproduksinya.
Merek merupakan suatu identitas yang mempermudah suatu produk untuk
dapat dikenal dengan baik oleh para konsumen. Selain itu, merek dapat
membedakan suatu produk dengan produk pesaing. Dengan adanya merek, dapat
meyakinkan para pembeli akan kualitas dan kepuasan yang akan diperolehnya
apabila menggunakan barang tersebut.
Perkembangan pemasaran di masa yang akan datang dapat menghantarkan
perang antar merek untuk dapat memperoleh dominasi merek, karena merek
merupakan aset perusahaan yang paling berharga yang nantinya akan
mendatangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan bagi perusahaan. Merek
yang baik dan kuat adalah merek yang memiliki brand equity yang tinggi. Brand
equity yang tinggi meliputi: (1) brand awareness (kesadaran merek) yang
menunjukkan kesanggupan seorang calon konsumen untuk mengenali suatu
merek, (2) brand association (asosiasi merek) yang menunjukkan pencitraan
suatu merek, (3) brand perceived quality (persepsi kualitas merek) yang
menunjukkan persepsi pelanggan keseluruhan kualitas suatu produk, (4) brand
loyalty (loyalitas merek) yang menunjukkan tingkat karakteristik konsumen
mengenai suatu merek produk, Aaker (dalam Durianto, Sugiarto, Tony., 2001:4).
3
Dampak dari diketahuinya merek yang memiliki brand equity akan membantu
konsumen untuk dapat mengetahui kualitas suatu barang yang berujung pada
kepuasan konsumen.
Exsport merupakan salah satu merek tas yang memiliki pangsa pasar yang
besar dan sudah dikenal di kalangan khalayak umum terutama di kalangan para
pelajar. Melihat pentingnya brand equity bagi sebuah merek, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tentang brand equity terkait dengan kepuasan
konsumen suatu produk tas merek Exsport, dengan judul penelitian " Pengaruh
Elemen-Elemen Brand Equity terhadap Kepuasan Konsumen Suatu Produk (Studi
kasus konsumen tas merek Exsport pada pelajar SMAN 2 Klaten di Kabupaten
Klaten)".
4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah elemen-elemen brand equity yang meliputi brand awareness
(kesadaran merek), brand association (asosiasi merek), brand perceived
quality (persepsi kualitas merek), dan brand loyalty (loyalitas merek) secara
simultan berpengaruh terhadap kepuasan kosumen produk tas merek Exsport?
2. Apakah secara parsial elemen-elemen brand equity yang meliputi brand
awareness (kesadaran merek), brand association (asosiasi merek), brand
perceived quality (persepsi kualitas merek), dan brand loyalty (loyalitas merek)
berpengaruh terhadap kepuasan kosumen produk tas bermerek Exsport?
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang akan diteliti tidak terlalu bias, maka peneliti melakukan
pembatasan penelitian dalam beberapa hal sebagai berikut:
1. Elemen-elemen brand equity dinilai dari persepsi konsumen akan
pengetahuannya tentang elemen-elemen yang terkandung dalam brand equity.
2. Karakteristik konsumen
Karakteristik konsumen disini meliputi karakteristik mengenai usia, jenis
kelamin, uang saku, pekerjaan oang tua, dan pendapatan orang tua.
3. Macam merek tas
Macam merek tas terlalu banyak, sehingga peneliti memberi pembatasan
terhadap merek tas guna mempermudah dalam pengolahan data, khususnya
pengolahan data pada variabel brand awareness. Dengan pembatasan merek
tas beserta skornya sebagai berikut:
5
a. Exsport dengan skor 5
b. Bodypack dengan skor 4
c. Neosack dengan skor 3
d. Eiger dengan skor 2
e. Lainnya dengan skor 1
D. Tujuan Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan akan diperoleh jawaban
dari permasalahan yang telah dituliskan pada rumusan masalah. Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah elemen-elemen brand equity yang meliputi brand
awareness (kesadaran merek), brand association (asosiasi merek), brand
perceived quality (persepsi kualitas merek), dan brand loyalty (loyalitas
merek) secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan kosumen produk tas
merek Exsport.
2. Untuk mengetahui apakah secara persial elemen-elemen brand equity yang
meliputi brand awareness (kesadaran merek), brand association (asosiasi
merek), brand perceived quality (persepsi kualitas merek), dan brand
loyalty (loyalitas merek) berpengaruh terhadap kepuasan kosumen produk
tas bermerek Exsport.
6
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian ini bermanfaat sebagai studi banding antara teori-teori yang pernah
didapat oleh penulis selama duduk di bangku kuliah ke dalam realita yang
ada, sehingga dapat menambah pengalaman dan wawasan penulis.
2. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
perusahaan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan
konsumen produk tas bermerek Exsport.
3. Bagi Universitas
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan khasanah bacaan
bagi pihak-pihak yang membutuhkan khususnya dalam bidang pemasaran.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengertian Manajemen
Manusia adalah sumber daya yang paling penting dalam mencapai
keberhasilan suatu organisasi. Suatu organisasi dapat berjalan dengan baik
bila ada manajemen yang baik. Oleh karena itu perlulah diketahui arti penting
dari manajemen.
Follet (dalam Handoko, 2001 :8) mendefinisikan manajemen sebagai seni
dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain atau dengan kata lain
bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan
orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas itu sendiri. Sedangkan
menurut Stoner (dalam Handoko, 2001 :8) mengartikan manajemen sebagai
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-
usaha para anggota organisasi dan pengguna sumber-sumber daya organisasi
lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
2. Fungsi-fungsi manajemen
Dalam melakukan pekerjaannya manajer harus taat pada fungsi-fungsi
manajemen. Menurut Terry dan Leslie (2005 :9-10) fungsi utama manajemen
meliputi:
a. Planning yaitu menentukan tujuan-tujuan yang akan dicapai selama suatu
7
8
masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai
tujuan-tujuan itu.
b. Organizing yaitu mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan
penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
itu.
c. Staffing yaitu menentukan sumber daya manusia, pengarahan, penyaringan,
latihan dan pengembangan tenaga kerja.
d. Motivating yaitu mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia kearah
tujuan-tujuan.
e. Controlling yaitu mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan,
menentukan sebab-sebab penyimpangan-penyimpangan dan mengambil
tindakan korektif bilamana perlu.
3. Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu bagian terpenting dalam dunia bisnis
khususnya perdagangan. Para ahli banyak mendefinisikan beberapa
pengertian pemasaran, seperti halnya definisi yang dikemukakan oleh Kotler
dan Armstrong (2008:6) yang mengatakan bahwa pemasaran adalah proses
sosial dan manajerial di mana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai
dengan yang lain.
Sedangkan definisi pemasaran menurut Hiam dan Charles D (dalam Usmara,
2008:7) yaitu pemasaran merupakan hasil dari seluruh kegiatan yang
9
menjaga agar perusahaan selalu memperhatikan pelanggannya dan dengan
manajemen yang baik, memastikan bahwa produk dan jasa yang ditawarkan
perusahaan dihargai oleh para pelanggannya.
4. Manajemen Pemasaran
Pemasaran adalah suatu kegiatan menyampaikan barang dan jasa
kepada konsumen. Manajemen Pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan
barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran-
sasaran perorangan atau organisasi, Kotler dan Armstrong (1997:4).
5. Konsep Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu faktor penting untuk mendukung
kesuksesan suatu perusahaan. Konsep pemasaran (marketing concept)
adalah cara-cara atau aturan-aturan yang ada di dalam pemasaran. Sedangkan
definisi konsep pemasaran itu sendiri menurut Kotler dan Armstrong
(2008:12) yaitu suatu konsep yang menyatakan bahwa pencapaian tujuan
organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target
pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik dari pada
pesaing.
Sedangkan menurut Swasta D dan Handoko (2000:6) konsep
pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuas
kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi
kelangsungan hidup perusahaan.
10
6. Pengertian Produk
Banyak para ahli mengemukakan banyak definisi pemasaran, salah
satunya seperti definisi produk yang dikemukakan oleh Kotler dan
Armstrong (1997:11) yang menyatakan bahwa produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk
mencakup objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan.
7. Kualitas Produk
Dalam suatu perdagangan, kualitas produk berperan sangat penting.
Banyak konsumen melihat kualitas suatu produk sebelum melakukan
pembelian. Kualitas produk menurut Kotler dan Armstrong (2008:272)
adalah salah satu sasaran positioning utama pemasar. Kualitas mempunyai
dampak langsung pada kinerja produk atau jasa. Oleh karena itu, kualitas
berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan.
8. Kepuasan Pelanggan
Suatu perusahaan yang melakukan kegiatan perdagangan
membutuhkan strategi pemasaran yang selalu berganti sesuai dengan
perubahan keinginan konsumen. Para pemasar menentukan strategi
pemasaran secanggih mungkin untuk menghadapi pesaing serta guna meraih
pangsa pasar yang akhirnya dapat mencapai kepuasan pelanggan. Menurut
Kotler dan Armstrong (2008:183) kepuasan pelanggan dapat diartikan
sebagai kunci untuk membangun hubungan yang menguntungkan dengan
11
konsumen, untuk mempertahankan dan mengumpulkan konsumen serta
menumbuhkan nilai seumur hidup pelanggan. Ada 3 jenis pelanggan:
a. Pelanggan Internal adalah
Setiap orang yang ikut menangani proses pembuatan maupun
penyediaan produk didalam perusahaan atau organisasi.
b. Pelanggan Perantara adalah
Pelanggan yang bertindak sebagai perantara untuk menditribusikan
produk kepada pihak konsumen atau pelanggan eksternal
c. Pelanggan Eksternal adalah
Pembeli atau pemakai akhir, yang sering disebut pelanggan yang nyata
9. Perilaku Konsumen
Menurut Engel dalam Amirullah (2002:3) perilaku konsumen dapat
didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung
terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa
ekonomis termasuk proses pengambian keputusan yang mendahului dan
menentukan tindakan-tindakan tersebut.
10. Merek
Konsumen memandang merek sebagai bagian penting dari produk
dan penetapan merek juga bisa menambah nilai bagi suatu produk. Menurut
Kotler dan Armstrong (2008:275) merek adalah sebuah nama, istilah, tanda,
lambang atau desain atau kombinasi semua ini, yang menunjukkan identitas
pembuat atau penjual produk atau jasa. Sedangkan menurut Aaker (dalam
12
Rangkuti, 2002:36), merek adalah nama dan atau symbol yang bersifat
membedakan (seperti sebuah logo, cap, atau kemasan) untuk
mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau kelompok
penjual tertentu, serta membedakannya dari barang atau jasa yang dihasilkan
oleh para pesaing.
11. Manfaat Merek
Merek berperan sangat penting dalam perdagangan, kerena merek
dapat membedakan suatu produk dengan produk yang lainnya. Merek dapat
menunjukkan eksistensi suatu produk atau sebagai identitas suatu produk.
Menurut Kotler dan Armstrong (1997:525) manfaat merek bagi
konsumen yaitu sebagai berikut:
a. Memudahkan konsumen dalam membanding-bandingkan kualitas, harga,
dan lain sebagainya diantara produk-produk yang sama.
b. Memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa mereka membeli barang
atau jasa seperti apa yang diinginkannya.
Memudahkan konsumen untuk memberikan dan meneruskan
informasi tentang suatu barang atau jasa kepada orang lain.Memberikan
keyakinan kepada konsumen bahwa mereka membeli barang atau jasa yang
dapat memuaskan kebutuhan mereka.
Manfaat merek bagi produsen adalah sebagai berikut:
a. Merek adalah identitas perusahaan yang dapat dijadikan sebagai suatu
tolok ukur kualitas.
13
b. Merek dapat diiklankan untuk mendapatkan tanggapan dari calon
konsumen.
c. Merek dapat membantu produsen (penjual) dalam memperkirakan pangsa
pasar.
d. Merek dapat melindungi produsen (penjual) dari kemerosotan harga.
e. Merek membantu produsen (penjual) dan menambah prestige bagi
konsumennya.
12. Brand Equity (Ekuitas Merek)
Brand equity (ekuitas merek) merupakan seperangkat aset dan
liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, dan simbol yang
mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah
produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pelanggan. Aaker (dalam
Durianto et al., 2001:4). Ada lima kategori brand equity, Aaker (dalam
Durianto et al., 2001:5), yang meliputi:
a. Brand Awareness (kesadaran merek), menunjukkan kesanggupan seorang
calon konsumen untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu
merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.
b. Brand Association (asosiasi merek), mencerminkan pencitraan suatu
merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan,
gaya hidup, manfaat, atribut, dan lain-lain.
c. Brand Perceived Quality (persepsi kualitas merek), mencerminkan
persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu
14
produk berkenaan dengan maksud yang diharapkan.
d. Brand Loyalty (loyalitas merek), mencerminkan tingkat karakteristik
konsumen dengan suatu merek produk.
e. Other proprietary brand assets (asset-aset merek lainnya).
13. Brand Awareness (Kesadaran Merek)
Menurut Aaker (dalam Durianto et al., 2001:54), brand awareness
adalah kesanggupan seorang calon pembeli (konsumen) untuk mengenali,
mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk
tertentu.
Tahap-tahap Brand Awareness, Aaker (dalam Durianto et al.,
2001:58), yang meliputi:
a. Top of Mind
Menggambarkan merek yang paling diingat responden atau pertama kali
disebut ketika ditanya tentang suatu kategori produk.
b. Brand Recall
Sebagai pengingatan kembali merek yang mencerminkan merek-merek
apa yang diingat responden setelah menyebutkan merek yang pertama
kali disebut
c. Brand Recognition (Pengenalan Merek)
Merupakan suatu tingkat minimal dari brand awareness (kesadaran
merek) yang diperoleh dari pengingatan kembali melalui bantuan.
15
d. Brand Unware
Suatu tingkatan paling rendah dalam piramida merek yang
menggambarkan bahwa konsumen tidak menyadari akan adanya suatu
merek.
14. Brand Association (Asosiasi Merek)
Menurut Aaker (dalam Durianto et al., 2001:69), brand association
adalah segala kesan yang muncul di benak konsumen yang terkait dengan
ingatannya mengenai suatu merek. Berbagai asosiasi merek yang saling
berhubungan akan menimbulkan suatu rangkaian yang disebut brand image.
Jika semakin banyak asosiasi yang berhubungan, maka semakin kuat brand
image yang dimiliki oleh merek tersebut.
15. Brand Perceived Quality (Persepsi Kualitas Merek)
Menurut Aaker (dalam Durianto et al, 2001:97), brand perceived
quality adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau
keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang
diharapkan oleh pelanggan.
Ada tujuh dimensi perceived quality menurut pendapat garvin (dalam
Durianto et al., 2001:98), yang meliputi:
a. Kinerja, melibatkan berbagai karakteristik operasional utama.
b. Pelayanan, mencarminkan kemampuan memberikan pelayanan pada
produk tersebut.
c. Ketahanan, mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut.
16
d. Keandalan, konsistensi dan kinerja yang dihasilkan suatu produk dari
satu pembelian ke pembelian berikutnya.
e. Karakteristik produk, bagian tambahan dari produk sebagai pembeda
yang penting ketika dua merek produk terlihat hampir sama.
f. Kesesuaian dengan spesifikasi, merupakan suatu pandangan
mengenai kualitas proses manufaktur sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditentukan dan teruji.
g. Hasil, mengarah pada kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam
dimensi sebelumnya.
16. Brand Loyalty (Loyalitas Merek)
Menurut Aaker (dalam Durianto et al., 2001:126), brand loyalty
merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan pada sebuah merek. Ukuran
ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang
pelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika pada merek
tersebut didapati adanya perubahan, baik yang menyangkut harga ataupun
yang menyangkut atribut yang lain.
B. Penelitian Sebelumnya
Iwilda Prasadyantho. Analisis elemen-elemen brand equity untuk
menentukan kekuatan dan kelemahan produk sepeda motor Honda. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat brand awareness konsumen
sepeda motor Honda, untuk mengetahui asosiasi-asosiasi yang terkandung dalam
brand association sepeda motor Honda, untuk mengetahui brand perceived
17
quality konsumen sepeda motor Honda dilihat dari analisis performance dan
importance-nya, untuk mengetahui tingkat brand loyalty konsumen sepeda
motor Honda, dan yang terakhir untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
produk sepeda motor Honda dilihat dari analisis elemen-elemen brand equity.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen produk sepeda motor Honda di
Pollos 'Motor Sport. Dengan sampel yang diambil sebanyak 100 responden
dengan metode pengambilan sampel yaitu quota sampling (teknik untuk
menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
jumlah atau kuota yang diinginkan). Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa berdasarkan analisis karakteristik responden dapat diketahui karakteristik
responden yang dihitung melalui analisis prosentase; hasil analisis brand
awareness dapat diketahui bahwa produk sepeda motor Honda menempati posisi
top of mind (91%) dalam benak konsumen dan merupakan merek sepeda motor
yang paling sering disebut (28,08%), hanya sedikit konsumen yang perlu
mengingat akan keberadaan produk (4%), serta tidak ada konsumen yang tidak
mengenal akan keberadaan produk sepeda motor Honda; hasil analisis brand
association menunjukkan bahwa terdapat lima asosiasi yang membentuk brand
image yang sangat kuat, yaitu: berkesan eksklusif (87%), tahan lama atau
berkualitas (89%), memiliki banyak jenis dan tipe (85%), irit bahan bakar (93%),
dan harga puma jual tinggi (88%); hasil analisis brand perceived quality
konsumen menunjukkan bahwa performance produk sepeda motor Honda lebih
rendah dari tingkat kepentingan atribut produk itu sendiri; hasil analisis brand
18
loyalty menunjukkan bahwa loyalitas konsumen sepeda motor Honda tinggi; dan
yang terakhir dari analisis elemen-elemen brand equity, yang menjadi kekuatan
produk sepeda motor Honda adalah mempunyai merek yang sudah sangat
dikenal oleh masyarakat dan konsumen mempunyai asosiasi bahwa produk
tersebut berkesan eksklusif, tahan lama atau berkualitas, memiliki banyak jenis
dan tipe, irit bahan bakar, dan harga puma jual tinggi serta memiliki konsumen
yang loyalitasnya tinggi terhadap produk. Sedangkan kelemahan produk sepeda
motor adalah tingkat performance produknya masih lebih rendah daripada
tingkat importance.
C. Kerangka Konseptual Penelitian
Keterangan :
: Pengaruh Persial
: Pengaruh Simultan
Elemen-elemen Brand Equity
Kepuasan kosumen
Brand Awareness
Brand Association
Brand Perceived Quality
Brand Loyalty
19
D. Hipotesis
1) Melihat kerangka konseptual penelitian yang ada, di mana menunjukkan bahwa
serangkaian elemen-elemen brand equity yang meliputi Brand Awareness,
Brand Association, Brand Perceived Quality dan Brand Loyalty secara
keseluruhan mengacu pada kepuasan konsumen, maka dapat ditarik suatu
hipotesis bahwa elemen-elemen brand equity secara simultan berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen suatu produk.
2) Elemen-elemen brand equity meliputi empat macam yaitu brand awareness,
brand association, brand perceived quality, dan brand loyalty. Masing-
masing dari keempat elemen itu memberikan gambaran tersendiri kepada para
konsumen akan suatu produk. Dengan melihat hal tersebut, maka dapat ditarik
hipotesis yang kedua, yaitu elemen-elemen brand equity secara parsial
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen suatu produk.
20
BAB III
METODA PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah study kasus yaitu suatu penelitian
mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu termasuk lingkungan,
dengan mendalam dan menyeluruh. Hasil yang diperoleh dari penelitian hanya
berlaku untuk objek yang diteliti saja.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian: yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi
SMAN 2 Klaten di kabupaten Klaten yang menggunakan tas bermerek exsport.
2. Objek penelitian : yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah persepsi
konsumen terhadap elemen-elemen brand equity yang meliputi brand
awareness, brand association, brand perceived quality, dan brand loyalty serta
kepuasan konsumen suatu produk tas bermerek exsport.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Tempat penelitian
Peneliti melakukan penelitian di SMAN 2 Klaten Jln Angsana Trunuh Klaten
Selatan di kabupaten Klaten
2. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan November sampai dengan Desember 2009.
20
21
D. Variabel Penelitian
1. Variable terikat atau dependent variable, yaitu variabel yang nilainya
dipengaruhi oleh variabel bebas atau independent variable (Umar,
2005:48). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan konsumen
produk.
2. Variabel bebas atau independent variable, yaitu variabel yang menjadi
sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel terikat (Umar, 2005:48).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah brand awareness, brand
association, brand perceived quality, dan brand loyalty.
E. Teknik pengukuran variabel penelitian
Mengukur variabel dalam penelitian ini digunakan kuesioner yang berisi
pertanyaan-pertanyaan tentang elemen-elemen brand equity yang meliputi
brand awareness, brand association, brand perceived quality, dan brand
loyalty serta tentang kepuasan konsumen akan suatu produk. Pengukuran
variable dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert didesain untuk
menelaah seberapa kuat subyek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan
pada skala 5 titik dengan susunan sebagai berikut:
SS S R TS STS
5 4 3 2 1
Responden terhadap sejumlah item yang berkaitan dengan konsep atau
variable tertentu kemudian disajikan kepada tiap responden (Sekaran,
2006:31-32).
22
F. Definisi operasional variabel
1. Variabel Brand Awareness
Variabel ini dapat memberikan informasi tentang tingkat kemampuan
responden dalam hal mengenal dan mengingat merek.
2. Variabel Brand Association
Variabel ini berkaitan dengan persepsi yang terbentuk dalam benak
responden tentang karakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh sebuah
merek. Indikatornya adalah varians produk dan tampilan produk secara
fisik.
3. Variabel Brand Perceived Quality
Variabel ini memberikan informasi mengenai ada atau tidaknya
kesenjangan antara persepsi konsumen terhadap kualitas produk dengan
tingkat kepentingan produk tersebut. Indikatornya adalah kualitas, harga,
kinerja (keawetan) produk.
4. Variabel Brand Loyalty
Variabel ini memberikan informasi tentang karakteristik pelanggan
mengenai kemungkinan akan berpindah atau tidaknya konsumen ke merek
lain. Indikatornya adalah kesetiaan konsumen terhadap suatu produk
meskipun ada perubahan pada produk tersebut.
G. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari objek yang akan diteliti
23
(Boedijoewono, 2001:130). Di dalam penelitian ini yang menjadi populasi
adalah siswa-siswi SMAN 2 Klaten yang menggunakan produk tas merek
exsport.
2. Sampel
Sampel merupakan suatu sub kelompok dari populasi yang dipilih dalam
penelitian (Widayat, 2004:93). Dalam penelitian ini digunakan 100 orang
responden sebagai sampel. Responden yang berjumlah 100 orang diambil
dari siswa-siswi SMAN 2 Klaten di Kabupaten Klaten.
H. Teknik Pengambilan sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini termasuk nonprobability
sampling, karena populasi jumlahnya tidak terbatas dan tidak ada daftar nama
anggota populasi. Dalam penelitian ini jumlah populasi atau konsumen
produk tas merek Exsport di SMAN 2 Klaten tidak diketahui. Teknik
pengambilan sampel yang dipakai adalah metode purposive sampling, yaitu
teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu yaitu bagi
responden yang telah menggunakan tas merek Exsport dalam jangka waktu
minimal 2 bulan (Sugiyono, 2004:6 1).
I. Sumber Data
Jenis data yang diperlukan untuk mengumpulkan informasi dan data
yang dibutuhkan untuk penelitian ini terdiri atas:
1) Data Primer
Data primer merupakan sekumpulan data yang berkaitan langsung dengan
24
objek dan subjek penelitian. Data primer yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data yang diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh
responden.
2) Data Sekunder
Data sekunder merupakan sekumpulan data pelengkap di luar data
primer. Data sekunder pada penelitian ini adalah deskripsi tentang
kepuasan konsumen suatu produk tas merek Exsport yang diperoleh dari
internet.
J. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian ini adalah:
1. Kuesioner
Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan serangkaian
daftar pertanyaan yang berkaitan dengan brand equity serta kepuasan
konsumen suatu produk, kepada para responden.
2.Wawancara
Wawancara yaitu mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden
untuk mendapatkan informasi secara langsung dari responden.
K. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Validititas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-
tingkatan kevalidan atau kesahihan instrument. Pengujian Validitas
merupakan suatu alat ukur yang menunjukkan sejauh mana ketepatan dan
25
kecermatan dalam melakukan fungsinya.
Rumus yang digunakan adalah rumus yang sering dikenal dengan
rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, sebagai
berikut :
rxy = 2222 YYnXXn
YXxyn
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi
n : Jumlah sampel
x : Nilai dari tiap butir
y : Nilai total butir
Pada tingkat signifikan ( ) = 5%, bila r hitung lebih besar dari r tabel
maka kuesioner sebagai alat ukur dapat dikatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan tingkat kestabilan dan kehandalan alat ukur
dalam mengukur gejala. Tujuan dari reliabilitas yaitu untuk mengetahui
sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran
diulangi dua kali atau lebih.
Uji Reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik alpha
Cronbach. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
r =1k
k2
2
1t
b
26
Keterterangan :
r xy = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
2t = Varian total
2b = Jumlah varian butir
Untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak
digunakan ketentuan sebagai berikut:
Jika r xy r tabel dengan taraf signifikansi 5%, maka instrumen tersebut
reliabel.
Jika r xy < r tabel dengan taraf signifikansi 5%, maka instrumen tersebut
tidak reliabel.
L. Teknik Analisis Data
Analisis dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, skema dan gambar;
Sugiono (2002: 13).
2. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif adalah analisis dengan teknik perhitungan yang
menggunakan rumus-rumus, dimana teknik perhitungan digunakan untuk
mengatasi masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini teknik analisis data
yang digunakan adalah regresi linier berganda, kemudian dilakukan uji
27
asumsi klasik. Pengujian hipotesis untuk mengetahui diterima atau
tidaknya hipotesis, maka dilakukan analisa secara kuantitatif dengan
menggunakan uji statistik yang meliputi uji F dan uji t.
a) Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi linier berganda yang digunakan untuk mengukur variable bebas
(independen variabel) yang lebih dari satu variabel terhadap variabel
terikat (dependen variabel). Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
Y = a +b1.X1+b2.X2+b3.X3+b4.X4
Keterangan :
Y : Kepuasan Konsumen
a : Konstanta
b1,........bn : Koefisien dari variabel bebas
X1 : brand awareness
X2 : brand association
X3 : brand perceived quality
X4 : brand loyalty
Koefisien-koefisien a dan b dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
a = 2
1
2
1
2
11
2
11
XXn
YXXY
28
2
1
2
1
11111
XXn
YXXYXnb
b) Uji Asumsi Klasik
1) Autokorelasi
Istilah autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota
observasi lain yang berlainan waktu. Ada beberapa cara yang bisa
digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi. Salah satu cara
yang bisa ditempuh untuk mendeteksi adanya autokorelasi adalah
metode yang dikemukakan oleh Durbin-Watson. Rumus uji statistic
Durbin Watson sebagai berikut :
d =
2
1
2
1
2
1
ˆ
ˆˆ
nt
t
nt
t
t
e
ee
Durbin-Watson telah berhasil mengembangkan uji statistik yang
disebut uji statistic d. Durbin-Watson berhasil menurunkan nilai kritis
batas bawah Ld dan batas atas Ud . Penentuan ada tidaknya
autokorelasi dapat dilihat dalam table berikut:
29
Tabel 3.1
Uji Statistik Durbin-Watson d
Nilai Statistik d Hasil
0< d < d L Menolak hipotesis nol, ada autokorelasi positif
d L d dU Daerah keragu-raguan, tidak ada keputusan
d U < d 4 - dU Menerima hipotesis nol, tidak ada autokorelasi positif
/ negative
4 – dU d 4 - d L Daerah keragu-raguan, tidak ada keputusan
4 – d L d 4 Menolak hipotesis nol, ada autokorelasi negative
Sumber data : Widarjono (2007).Ekonometri,Yogyakarta: Ekonosia.
2) Multikolinearitas
(a) Sifat dan Konsekuensi Mutikolinearitas
Hubungan linier antara variable independent di dalam regresi
berganda disebut multikolinearitas. Hubungan linier antara variable
independent dapat terjadi dalam bentuk hubungan linier yang
sempurna dan hubungan linier yang kurang sempurna.
Dampak adanya multikolinearitas di dalam model regresi jika
digunakan teknik estimasi dengan metode kuadrat terkecil (OLS )
tetapi masih mempertahankan asumsi lain yaitu sebagai berikut:
(1) Estimator masih bersifat BLUE dengan adanya multikolinearitas,
namun estimator mempunyai varian dan kovarian yang besar
sehingga sulit mendapatkan estimasi yang tepat.
(2) Interval estimasi akan cenderung dan nilai hitung statistik uji t akan
kecil sehingga membuat variabel independent secara statistik tidak
30
signifikan mempengaruhi variabel dependen.
(3) Meskipun secara parsial atau individual variabel independent tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen melalui uji statistik t,
namun nilai koefisien determinasi masih bisa relatif tinggi.
(b) Deteksi masalah Multikolinieritas
Model yang mempunyai standard error yang besar dan nilai statistik t
yang rendah merupahan indikasi awal adanya masalah
multikolinieritas. Metode untuk mendeteksi masalah multikolinieritas
dalam suatu regresi:
Variance Inflation Faktor dan Tolerance
VIF adalah Variance Inflation Faktor. Ketika R2
mendekati satu atau
ada kolinieritas antar variabel independent maka VIF akan naik dan
mendekati tak terhingga jika nilainya R2
= 1. kita dapat menggunakan
VIF untuk mendeteksi masalah multikolinieritas. Jika nilai VIF semakin
besar maka diduga ada multikolinieritas. Jika nilai VIF melebihi angka
10 maka ada multikolinieritas karena nilai R2
lebih dari 0,90. selain itu
para ahli ekonometrika juga menggunakan nilai tolerance untuk
mendeteksi masalah multikolinieritas dalam model regresi berganda.
Nilai tolerance (TOL) dapat dicari dengan menggunakan formula
sebagai berikut:
TOL= 21 jR
31
= jVIF
1
Jika R 2
j = 0 berarti tidak ada kolinieritas antar variabel independen,
maka nilai TOL sama dengan 1 dan sebaliknya jika R 2
j = 1 berarti ada
kolinieritas antar variabel independent, maka nilai TOL sama dengan 0.
3) Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan varian dari variabel gangguan yang
tidak konstan. Konsekuensi jika estimator tidak lagi mempunyai varian
yang minimum adalah:
(a) Perhitungan standard error metode OLS tidak lagi bisa dipercaya
(b) Interval estimasi maupun uji hipotesis yang berdasarkan pada
distribusi t maupun F tidak lagi dapat dipercaya untuk evaluasi hasil
regresi.
Ada dua metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya
Heteroskedastisitas, yaitu sebagai berikut:
(a) Metode Formal
Menurut Park, varian variabel gangguan yang tidak konstan atau
masalah heteroskedastisitas muncul karena residual ini tergantung
dari variabel independen yang ada di dalam model. Menurut Park,
bentuk fungsi variabel gangguan adalah sebagai berikut:
2
i = 2 X i ei
32
Model di atas merupakan model sederhana dengan satu variabel
independen. Kita dapat menggunakan model yang mempunyai
lebih dari satu variabel independen dalam bentuk transformasi
logaritma:
iii VnXnn 22
Di mana n logaritma natural, V i = variable gangguan karena
varian variable gangguan 2 populasi tidak diketahui maka Park
menyarankan menggunakan residual. Dengan demikian langkah
selanjutnya kita melakukan regresi dengan menggunakan
persamaan:
iii VnXnne 22
Keputusan ada tidaknya masalah heteroskedastisitas berdasarkan
uji statistik estimator . Jika tidak signifikan melalui uji t,
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada heteroskedastisitas
karena varian independen, sebaliknya jika signifikan secara
statistik, maka model mengandung unsur heteroskedastisitas.
(b) Metode Informal
Cara yang paling cepat dan dapat digunakan untuk menguji
masalah heteroskedastisitas yaitu dengan mendeteksi pola residual
melalui sebuah grafik. Jika residual mempunyai varian yang sama
(homoskedastisitas), maka tidak mempunyai pola yang pasti dari
33
residual. Sebaliknya, jika residual mempunyai sifat
heteroskedastisitas maka residual ini menunjukkan pola tertentu.
4) Kenormalan
Istilah asumsi kenormalan digunakan sebagai sifat distribusi normal
yang menyatakan bahwa setiap fungsi linear dari variable-variabel
yang didistribusikan secara normal dengan sendirinya didistribusikan
secara normal. Regresi linear normal klasik mengasumsikan bahwa
tiap u t didistribusikan dengan u2,0(~ Nt
Dimana ~ berarti “didistribusikan sebagai” dan dimana N berarti
“didistribusikan normal”, unsur dalam tanda kurung menyatakan dua
parameter distribusi normal yaitu rata-rata dan varians.
Dengan asumsi kenormalan, penaksiran OLS 10
ˆ,ˆ dan 2ˆ mempunyai
sifat-sifat statistic sebagai berikut:
(a) Penaksiran tadi tidak bisa
(b) Penaksiran tadi mempunyai varians yang minimum atau
penaksiran yang efisien
(c) Konsisten yaitu dengan meningkatnya ukuran sampel secara tak
terbatas, penaksiran mengarah pada converge nilai populasi yang
sebenarnya.
(d) 0
ˆ didistribusikan 02
00 ,~ˆ N .
(e) 1ˆ didistribusikan 1
2
101 ,~ˆ N
34
(f) 22 /ˆ2N didistribusikan secara distribusi X 2 (chikuadrat)
dengan derajat kebebasan (df) N-2
(g) 10
ˆ,ˆ didistribusikan secara bebas dari 2ˆ .
(h) 0
ˆ dan 1ˆ mempunyai varians minimum dalam seluruh kelas
penaksir bisa, baik linear maupun bukan.
Asumsi kenormalan memungkinkan kita untuk memperoleh distribusi
probabilitas dari 0
ˆ (normal), 1ˆ (normal), dan 2ˆ (chikuadrat), hal ini
menyederhanakan tugas dalam menetapkan selang keyakinan dan
pengujian hipotesis secara statistik.
c) Uji F
F test digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan variabel
bebas secara simultan terhadap variabel tergantung. Bila F hitung F tabel ,
maka secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel
tergantung, sebaliknya jika F hitung F tabel maka secara simultan variabel
bebas tidak berpengaruh terhadap variabel tergantung.
F = 1/1
/2
2
knR
kR F =
2
2
1
1/
Rk
knR
Dengan keterangan:
n = Ukuran Sampel
R2 = Koefisien determinasi
35
k = Banyaknya variable bebas
Kriteria yang digunakan untuk mencari F tabel df 1 = n-1, df 2 = n-k-1 dengan
tingkat signifikansi 5%.
H o diterima:
Apabila F hitung F tabel pada 0,05 atau F hitung pada p value > 0,05, secara
simultan brand awareness, brand association, brand perceived quality
dan brand loyalty tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen suatu
produk.
H o ditolak:
Apabila F hitung F tabel pada 0,05 atau F hitung pada p value 0,05, secara
simultan brand awareness, brand association, brand perceived quality
dan brand loyalty berpengaruh terhadap kepuasan konsumen suatu
produk.
d) Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan
variabel X secara parsial terhadap variabel Y, jika variabel X yang lain
tetap. Jika t hitung t tabel maka ada pengaruh positif dan signifikan dari
variabel bebas terhadap variabel terikat, sebaliknya jika t hitung t tabel maka
tidak ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel-variabel bebas
terhadap variabel terikat, maka dilakukan uji t.
Rumus uji t:
36
t 0 = i
ii
Sb
Bb = 1, 2, 3,……….
Dengan keterangan:
b i = Nilai koefisien regresi
B i = Nilai koefisien regresi untuk populasi
Sb i = Kesalahan baku koefisien regresi
H o diterima:
Apabila t hitung t tabel pada 0,05 atau t hitung pada p value > 0,05, secara
parsial brand awareness, brand association, brand perceived quality dan
brand loyalty tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen suatu
produk
H o ditolak:
Apabila t hitung t tabel pada 0,05 atau t hitung pada p value < 0,05, secara
parsial brand awareness, brand association, brand perceived quality dan
brand loyalty berpengaruh terhadap kepuasan konsumen suatu produk.
37
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Tas Merek Exsport
Perkembangan fashion di Indonesia sangat pesat, tidak hanya dalam hal
busana melainkan juga model tas. Pada 1979 tas model ransel untuk adventure
dan tas gendong untuk keperluan sehari-hari bagi kalangan muda masih terbilang
langka. Padahal saat itu konsumen, terutama di kota Bandung mulai
menggandrunginya. Dengan berbekal dua mesin jahit merek Butterfly, PT.
Eksonindo Multi Produk Industri memulai usaha tas ransel mereka. Melihat
celah peluang untuk produk-produk tas masih relatif langka, maka PT.
Eksonindo Multi Produk Industri memutuskan untuk memproduksi tas ransel
dengan aneka model dan segmen, seperti keperluan anak-anak sekolah mulai dari
tingkat SD hingga tingkat perguruan tinggi, karena pada umumnya mereka
mempunyai kegiatan yang bermacam-macam. Tas untuk keperluan sekolah bisa
jadi berbeda dengan tas yang digunakan untuk keperluan kegiatan ekstra, seperti
untuk olah raga dan lainnya. Usaha tas ini dimulai dari sebuah rumah kecil di Jl.
SAAT, Bandung, dengan berbekal dua mesin jahit dan karyawan sebanyak 10
orang serta manajemen yang masih asal-asalan. Celah tersebut ternyata
membuka peluang usaha pembuatan tas berkembang pesat, terlebih ketika unsur
fashion menjadi dominan sehingga pasar menyambut dengan antusias terhadap
produk tas yang diproduksinya. Belakangan ini, tas-tas yang diproduksi oleh PT.
37
38
Eksonindo Multi Produk Industri sudah merambah ke pasar ekspor seperti
Libanon dan Negara-negara ASEAN lainnya. Di Libanon produk tas buatan PT.
Eksonindo Multi Produk Industri termasuk yang disukai dan cukup menguasai
pasar. Dengan melihat perkembangan tersebut, perusahaan mulai membangun
tempat produksi yang lebih luas di wilayah Kopo Bandung dengan luas areal
6000 m2. PT. Eksonindo juga meluncurkan tas dengan merek Exxon. Namun
setelah diketahui bahwa nama Exxon identik dengan nama perusahaan minyak
Exxon Mobil Oil, maka tak lama kemudian nama Exxon tersebut diganti dengan
nama Exsport yang merupakan penggalan dari kata Export dan sport.
Ragam merek tas yang diproduksi oleh PT. Eksonindo Multi Produk
Industri telah menjadi leader di pasar tas dalam negeri. Sekarang setiap bulannya
perusahaan ini memproduksi lebih dari 100.000 tas. Dari mulai tas untuk
keperluan sekolah, traveling, tas kantor hingga dompet untuk remaja.
Kelebihan yang dimiliki oleh tas yang diproduksi oleh PT. Eksonindo
Multi Produk Industri, meliputi :
Kualitas bahan yang bagus dan dapat dengan mudah dibedakan dengan
produk lain
Tampilan desainya simple
Pilihan warnanya yang menarik tetapi tidak “norak”
Macam-macam merek tas yang diproduksi oleh PT. Eksonindo Multi Produk
Industri yang telah menjadi leader di pasar dalam negeri, meliputi :
39
Exsport
Body Pack
Eiger
Neosack
VISI : Menjadi perbatasan industri tas dan fashion.
MISI :
1. Menjadi perusahaan yang benar-benar bekerja dalam bidang tas, fashion, dan
aksesori yang mendominasi pasar nasional melalui kualitas
2. Mendapatkan keuntungan tertinggi dalam pertumbuhan bisnis dan
menciptakan kemakmuran bagi mitra bisnis
3. Membuat pasar nasional menjadi puas dengan membangun titik baik
berdasarkan ekuitas merek dan layanan
B. Gambaran Umum SMAN 2 Klaten
SMAN 2 Klaten terletak diantara 2 kota yaitu Yogyakarta dan
Surakarta tepatnya di Jalan Angsana Desa Trunuh Kecamatan Klaten Selatan
Kabupaten Klaten. SMAN 2 Klaten merupakan salah satu SMA Negeri di
Kabupaten Klaten yang dikenal luas di kalangan masyarakat Klaten karena
nuansa akademis yang terus ditumbuhkembangkan. Mutu pendidikan pada
umumnya sudah tinggi. Sejak 1 November 1957, SMAN Klaten memperoleh
predikat SMA Negeri ABC. Dan sejak tahun 1965, SMA Negeri ABC dipecah
40
menjadi 2 yaitu; SMA Negeri 1 Klaten dan SMA Negeri 2 Klaten dengan
jurusan budaya, sosial, pasti dan alam ( Paspal ). Sebagai salah satu sekolah yang
merupakan kebanggaan masyarakat Klaten, SMA Negeri 2 Klaten terus
berbenah agar keunggulan prestasi dan keluhuran budi pekerti, dengan
mengedepankan budaya mutu selalu menjadi nafas setiap lulusannya.
Sarana dan prasarana yang berupa tanah dan halaman sekolah yang
sepenuhnya milik Negara, memiliki luas areal keseluruhan 10.265 m2
dan
disekitar sekolah dikelilingi oleh pagar sepanjang 500 m. selain tanah dan
halaman juga gedung sekolah dimana bangunan sekolah pada umumnya dalam
kondisi yang baik. Jumlah ruang kelas untuk menunjang kegiatan belajarpun
memadai.
Pimpinan sekolah yang pernah bertugas di SMAN 2 Klaten sejak
berdirinya tahun 1965 hingga kini sudah 12 orang. Pada periode Mei 2009
hingga sekarang SMAN 2 Klaten berada dibawah naungan Bp. Drs. Tantyo
Hatmono, MPd. Jumlah tenaga pendidik di SMAN 2 Klaten sebanyak 66 orang,
yang terdiri atas 56 orang guru yang sudah PNS dan 10 orang guru tidak tetap /
honorer. Jumlah tenaga administrasi kependidikan di SMAN 2 Klaten sebanyak
18 orang yang terdiri dari 15 orang karyawan dan 3 orang pesuruh, dimana dari
ke 18 orang itu terdiri dari 6 orang PNS dan 12 orang tenaga honorer. Jumlah
peserta didik pada tahun ajaran 2009 / 2010 seluruhnya berjumlah 892 orang.
Persebaran jumlah peserta didik antar kelas merata. Dimana pemerataannya
41
meliputi; kelas X dengan jumlah siswa sebanyak 335 orang, kelas XI-IPA
sebanyak 158 orang, kelas XI-IPS sebanyak 123 orang, kelas XII-IPA sebanyak
157 orang, kelas XII-IPS sebanyak 119 orang. Keadaan orang tua peserta didik
meliputi; 46,72% bermata pencaharian sebagai TNI/Polri/PNS, 23,26% sebagai
pedagang/swasta, 10,17% sebagai karyawan swasta dan sisanya 11,40% sebagai
Tani/Buruh.
VISI :
Menghasilkan siswa yang beriman, luhur dalam budi pekerti, berwawasan
lingkungan, sain dan teknologi, unggul dalam kompetisi.
MISI :
1. Membentuk karakter siswa beriman, bertakwa, berbudi pekerti luhur sesuai
dengan agama dan nilai budaya.
2. Menyelenggarakan pelayanan pendidikan berbasis teknologi informasi dan
komunikasi.
3. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik sesuai dengan bakat,
minat dan prestasi siswa sejalan dengan tuntutan era globalisasi.
4. Menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.
5. Menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah.
42
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini disajikan deskripsi tentang identitas responden dan analisis data
kuantitatif. Dalam penelitian ini identitas responden meliputi nama, jenis kelamin,
usia, uang saku setiap bulan, pekerjaan orang tua, dan penghasilan orang tua setiap
bulan. Penelitan ini menggunakan teknik non random sampling dengan purposive
sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Analisis
kualitatif terdiri dari deskripsi varabel bebas yaitu brand awareness (X 1 ), brand
association (X 2 ), brand perceived quality (X 3 ), brand loyalty (X 4 ) dan deskripsi
variabel terikat kepuasan konsumen (Y). Analisis kuantitatif meliputi uji instrumen
(uji Validitas dan Reliabilitas), analisis Regresi Liniar Berganda, Uji Asumsi Klasik,
Uji F dan Uji t. Penelitian ini menguji pengaruh variabel bebas yang meliputi brand
awareness (X 1 ), brand association (X 2 ), brand perceived quality (X 3 ) dan brand
loyalty (X 4 ) terhadap variabel terikat kepuasan konsumen (Y) . Pengolahan data
Pada penelitian ini dilakukan dengan mengunakan perangkat lunak SPSS (Statistikal
Product and Servise Solution) versi 13 dan Microsoft office Exel 2003.
43
A. Identitas Responden
1. Jenis Kelamin
Responden terdiri dari pria dan wanita yang ditunjukkan dalam tabel berikut
ini:
Tabel 5.1
Jenis Kelamin
Sumber: Data primer diolah, 2009
Tabel 5.1 menunjukkan jumlah responden pria lebih sedikit dari pada jumlah
responden wanita.
2. Usia Responden
Dalam penelitian ini usia responden terbagi dalam tabel dibawah ini:
Tabel 5.2
Usia Responden
Sumber: Data primer diolah, 2009
Dari tabel 5.2 dapat dilihat bahwa responden didominasi oleh usia 12
tahun – 17 tahun sebesar 92 (92%) dan 8% sisanya adalah responden yang
berusia lebih dari 17 tahun.
3. Uang Saku Setiap Bulan
Dalam penelitian ini, uang saku terbagi dalam tabel dibawah ini:
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 42 42%
Wanita 58 58%
Total 100 100%
Usia Jumlah Persentase
Kurang dari 12 tahun 0 0%
12 tahun- 17 tahun 92 92%
Lebih dari 17 tahun 8 8%
Total 100 100%
44
Tabel 5.3
Uang Saku Setiap Bulan
Uang Saku Jumlah Persentase
Kurang dari atau sama dengan 50 ribu 13 13%
51 ribu- 99 ribu 19 19%
Lebih dari atau sama dengan 100 ribu 68 68%
Total 100 100%
Sumber :Data primer diolah, 2009
Dari tabel 5.3 dapat dilihat bahwa 68% responden uang saku setiap
bulannya lebih dari atau sama dengan 100 ribu, 19% responden dengan uang
saku 51ribu- 99 ribu setiap bulannya dan 13% responden dengan uang saku
kurang dari atau sama dengan 50 ribu setiap bulannya.
4. Pekerjaan Orang Tua
Dalam penelitian ini pekarjaan orang tua terbagi dalam tabel dibawah ini:
Tabel 5.4
Pekerjaan Orang Tua
Pekerjaan Jumlah Persentase
Pegawai Negeri 55 55%
Wiraswasta 24 24%
Lainnya 21 21%
Total 100 100%
Sumber: Data primer diolah, 2009
Dari tabel 5.4 dapat dilihat bahwa kebanyakan orang tua dari
responden bekerja sebagai pegawai negeri, kemudian disusul wiraswasta
barulah lainnya. Dengan persentase sebagai berikut: pegawai negeri 55%,
wiraswasta 24% dan lainnya 21%.
45
5. Penghasilan Orang Tua Setiap Bulan
Dalam penelitian ini penghasilan orang tua setiap bulan terbagi dalam tabel
dibawah ini:
Tabel 5.5
Penghasilan Orang Tua Setiap Bulan
Sumber: Data primer diolah, 2009
Dari tabel 5.5 dapat dilihat bahwa lebih dari 50% responden
mempunyai orang tua berpenghasilan lebih dari 2 juta dengan persentase
58%, sedangkan yang berpenghasilan 1 juta- 2juta sebesar 28%, dan 14%
sisanya berpenghasilan kurang dari 1 juta. Hal ini disebabkan karena beraneka
macamnya jenis pekerjaan orang tua.
B. Analisis Uji Validitas dab Reliabilitas
1. Hasil Uji Validitas
Pada penelitinan ini pengujian validitas instrumen dilakukan dengan
teknik korelasi product moment dengan cara mengkorelasikan antara skor
item dengan skor total item. Kriteria teknik korelasi product moment adalah
bila nilai koefisien korelasi item total positif atau lebih besar dari rtabel maka
item yang bersangkutan dinyatakan valid. Dengan nilai alpha 5% (dua sisi)
dan responden sebanyak 100 maka diperoleh rtabel 0,195. Tabel 5.7
menunjukan nilai korelasi item dengan rtabel
Penghasilan Jumlah sPersentase
Kurang dari 1 juta 14 14%
1 juta- 2 juta 28 28%
Lebih dari 2 juta 58 58%
Total 100 100%
46
Sumber: Data Primer diolah 2009
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa ada 3 item yang berupa
pertanyaan dan ada 14 item yang berupa pernyataan yang keseluruhannya
dinyatakan valid karena nilai ritem total lebih besar dari rtabel, dengan demikian
dapat digunakan dalam penelitian.
Varibel Ritem-total Rtabel Keterangan
Brand Awareness (X 1 )
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
0, 726
0, 622
0, 600
0,195
0,195
0,195
Valid
Valid
Valid
Brand Association (X 2 )
Pernyataan 1
Pernyataan 2
Pernyataan 3
0, 759
0, 579
0, 543
0,195
0,195
0,195
Valid
Valid
Valid
Brand Perceived Quality (X 3 )
Pernyataan 1
Pernyataan 2
Pernyataan 3
Pernyataan 4
0, 465
0, 582
0, 578
0, 449
0,195
0,195
0,195
0,195
Valid
Valid
Valid
Valid
Brand Loyalty (X 4 )
Pernyataan 1
Pernyataan 2
Pernyataan 3
0, 574
0, 664
0, 603
0,195
0,195
0,195
Valid
Valid
Valid
Kepuasan Konsumen (Y)
Pernyataan 1
Pernyataan 2
Pernyataan 3
pernyataan 4
0, 728
0, 711
0, 754
0, 658
0,195
0,195
0,195
0,195
Valid
Valid
Valid
Valid
47
2. Hasil Uji Reliabilitas
Untuk mengukur reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan
menggunakan Cronbach’s Alpha. Uji signifikasi dilakukan pada taraf
signifikasi 0,05 yang artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai
alpha lebih besar dari rkritis Product Moment. Dengan responden sebesar 100
dan alpha 5% diperoleh rtabel sebesar 0,195.
Tabel 5.7
Hasil Uji Reliabilitas Penelitian Variabel Croanbach
Alpha
Item Keterangan
Brand Awareness (X1) 0,703 3 Reliabel
Brand Association (X2) 0,779 3 Reliabel
Brand Perceived Quality (X3) 0,710 4 Reliabel
Brand Loyalty (X4) 0,774 3 Reliabel
Kepuasan Konsumen (Y) 0,857 4 Reliabel
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Nilai koeefisien alpha pada tabel diatas lebih besar dari rtabel yaitu 0,195.
dengan demikian item pengukuran pada masing-masing variabel dinyatakan
reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.
C. Analisis Data
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 5.8 Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -4.516 2.714 -1.664 .099
X1 Brand Awareness .329 .087 .299 3.781 .000
X2 Brand Association .728 .164 .376 4.445 .000
X3 Brand Perceived Quality .318 .101 .248 3.138 .002
X4 Brand Loyalty .348 .119 .246 2.924 .004
a Dependent Variable: Y Kepuasan konsumen
48
Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh persamaan regresi linier
berganda sebagai Y= -4,516+ 0,329X 1 + 0,728X 2 + 0,318X 3 + 0,348X 4
2. Uji Asumsi Klasik
Dalam regresi linier berganda ada beberapa asumsi yang harus
dipenuhi yaitu: tidak ada multikolinearitas, tidak ada autokorelasi, tidak ada
heteroskedastisitas, dan data berdistribusi normal, Widarjono (2007: 64).
Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan oleh Widarjono tersebut, maka
model dalam penelitian ini akan dilihat apakah memenuhi asumsi diatas.
a. Uji Asumsi Klasik Multikolonieritas
Tabel 5.9
Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Variabel Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Brand Awareness X 1 0,978 1,022
Brand Association X 2 0,858 1,165
Brand Perceived Quality X 3 0,985 1,015
Brand Loyalty X 4 0,866 1,155
Menurut Widarjono (2007: 118) bahwa dengan menggunaka VIF
(Variance Inflation Factor) kita dapat mendeteksi masalah multikolinieritas
dalam sebuah model regresi berganda. Jika nilai VIF melebihi angka 10 maka
dikatakan bahwa ada multikolinieritas. Dengan melihat hasil perhitungan VIF
pada variabel brand awareness sebesar 1,022, VIF pada variabel brand
association sebesar 1,165, VIF pada variabel brand perceived quality sebesar
49
1,015 dan VIF pada variabel brand loyalty sebesar 1,155. Berdasarkan
pendapat yang telah dikemukakan oleh Widarjono bahwa jika nilai VIF
melebihi angka 10 dikatakan ada multikolinieritas, maka dapat disimpulkan
bahwa dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya multikolinieritas antar
variabel karena nilai VIF lebih kecil dari 10
b. Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Tabel 5.10
Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Model Durbin - Watson
1 1,904
Sumber: Data primer diolah 2009
du = 1,76 4-du = 2,24 dw = 1,904. Berdasarkan hasil pengolahan data
diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1,904. Pada tabel Durbin Watson
dengan nilai alpha 5% dan n = 100 dan k = 4 maka diperoleh nilai du = 1,76.
Nilai DW terletak du < d < 4-du. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
autokorelasi.
c. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Berdasarkan pengolahan data menggunakan SPSS versi 13.0 (gambar
Scatterplot) di dapat titik-titik penyebaran yang menyebar di atas dan di
bawah serta tidak mempunyai pola yang teratur, sehingga dapat disimpulkan
bahwa regresi tidak ada heteroskedastisitas.
50
420-2-4-6
Regression Standardized Predicted Value
2
0
-2
-4
-6
-8
Re
gre
ss
ion
Stu
de
nti
zed
Re
sid
ua
l
Dependent Variable: Kepuasan konsumen
Scatterplot
Gambar 5.1
Hasil uji heteroskedastisitas: kepuasan Konsumen (Y)
d. Uji Asumsi Klasik Normalitas
Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS versi 13.0 diperoleh
grafik histogram yang menunjukkan garis kurva normal, yang berarti
bahwa data yang diteliti berdistribusi normal. Demikian juga dengan
melihat normal probability plot menunjukkan data berdistribusi normal
karena garis (titik-titik) mengikuti garis diagonal. Jadi data variabel bebas
dan veriabel terikat berdistribusi normal.
51
420-2-4-6
Regression Standardized Residual
40
30
20
10
0
Fre
qu
en
cy
Mean = 2.69E-16Std. Dev. = 0.98N = 100
Dependent Variable: Kepuasan konsumen
Histogram
Gambar 5.2
Gambar Histogram: Kepuasan Konsumen
1.00.80.60.40.20.0
Observed Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Exp
ecte
d C
um
Pro
b
Dependent Variable: Kepuasan konsumen
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Gambar 5.3
Hasil Normal Probability Plot: Kepuasan Konsumen
52
1. Koefisien Determinasi
Tabel 5.11 Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .646(a) .417 .393 1.870
a Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1 b Dependent Variable: Y
Regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R
Square sebagai koefisien determinasi. Dari analisis regresi berganda empat
variabel bebas diperoleh Adjusted R Square sebesar 0,393. besarnya nilai
Adjusted R Square tersebut menunjukkan bahwa 0,393 atau sekitar 39,3%
perubahan-perubahan pada kepuasan konsumen (Y) dapat dijelaskan oleh
keempat variabel bebas yang meliputi: Brand Awareness, Brand Association,
Brand Perceived Quality dan Brand Loyalty. Santoso (dalam Priyatno, 2008:
81)
2. Pengujian Signifikansi Pengaruh Simultan dengan Uji F
Tabel 5.12 ANOVA(b)
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 237.646 4 59.411 16.997 .000(a)
Residual 332.064 95 3.495
Total 569.710 99
a Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1 b Dependent Variable: Y
53
Hasil dari pengujian pengaruh simultan keempat variabel X 1 , X 2 ,
X 3 dan X 4 dengan uji F menghasilkan nilai F hitung = 16,997. hal ini
menunjukkan angka yang lebih besar dari pada angka F tabel (F hitung > F tabel )
dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df 1 : 5-1= 4 dan df 2 :
100-4-1= 95) yang nilainya sebesar 2,467.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa keempat variabel bebas yang
meliputi Brand Awareness, Brand Association, Brand Perceived Quality dan
Brand Loyalty secara simultan atau bersama-sama memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap Kepuasan Konsumen (Y) yang merupakan variabel
terikat.
3. Pengujian Signifikansi Pengaruh Parsial dengan Uji t
Tabel 5.13 Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -4.516 2.714 -1.664 .099
X1 Brand Awareness .329 .087 .299 3.781 .000
X2 Brand Association .728 .164 .376 4.445 .000
X3 Brand Perceived Quality .318 .101 .248 3.138 .002
X4 Brand Loyalty .348 .119 .246 2.924 .004
a Dependent Variable: Y Kepuasan konsumen
Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien korelasi untuk brand
awareness (X 1 ) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,329 bertanda positif.
Dan dari hasil pengolahan data diperoleh nilai sig. 0,00 < 0,05, karena nilai
54
sig. < 0,05 maka brand awareness (X 1 ) secara parsial atau individual
berpengaruh signifikan terhadap nilai Y.
Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien korelasi untuk brand
association (X 2 ) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,728 bertanda positif.
Dan dari hasil pengolahan data diperoleh nilai sig. 0,00 < 0,05, karena nilai
sig. < 0,05 maka brand association (X 2 ) secara parsial atau individual
berpengaruh signifikan terhadap nilai Y.
Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien korelasi untuk brand
perceived quality (X 3 ) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,318 bertanda
positif. Dan dari hasil pengolahan data diperoleh nilai sig. 0,002 < 0,05,
karena nilai sig. < 0,05 maka brand perceived quality (X 3 ) secara parsial
atau individual berpengaruh signifikan terhadap nilai Y.
Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien korelasi untuk brand
loyalty (X 4 ) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,348 bertanda positif. Dan
dari hasil pengolahan data diperoleh nilai sig. 0,004 < 0,05, karena nilai sig.
< 0,05 maka brand loyalty (X 4 ) secara parsial atau individual berpengaruh
signifikan terhadap nilai Y.
D. Pembahasan
Hasil analisis data menunjukkan bahwa penilaian konsumen atas variabel
brand awareness, brand association, brand perceived quality dan brand loyalty
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Keempat variabel bebas secara
55
simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat (F hitung >
F tabel ). Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan konsumen dapat dinilai dari
seberapa besar daya ingat konsumen akan nama sebuah merek (brand
awareness), persepsi konsumen akan sebuah merek (brand association),
penilaian konsumen terhadap kualitas sebuah merek (brand perceived quality),
dan kesetiaan konsumen terhadap sebuah merek (brand loyalty).
Keempat variabel bebas secara parsial atau individual keseluruhan
berpengaruh terhadap variabel terikat. Variabel bebas yang pertama adalah brand
awareness, hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien korelasi untuk brand
awareness (X 1 ) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,329 bertanda positif. Dan
dari hasil pengolahan data diperoleh nilai sig. 0,00 < 0,05, karena nilai sig. < 0,05
maka brand awareness (X 1 ) secara parsial atau individual berpengaruh terhadap
nilai Y, yang berarti bahwa semakin konsumen mengenal dan mengingat merek
sebuah produk (tas merek Exsport) maka secara otomatis dapat disimpulkan
bahwa telah tercipta kepuasan tersendiri di hati konsumen. Variabel bebas yang
kedua adalah brand association, hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien
korelasi untuk brand association (X 2 ) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,728
bertanda positif. Dan dari hasil pengolahan data diperoleh nilai sig. 0,00 < 0,05,
karena nilai sig. < 0,05 maka brand association (X 2 ) secara parsial atau
individual berpengaruh terhadap nilai Y. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin
terciptanya kesan positif yang ada di benak konsumen tentang merek sebuah
56
produk (tas merek Exsport) yang meliputi; produk selalu mempunyai model
terbaru, pilihan model sesuai kebutuhan, dan produk berkesan eksklusif dapat
menimbulkan kepuasan tersendiri di hati konsumen. Variabel bebas yang ketiga
adalah brand perceived quality, hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien
korelasi untuk brand perceived quality (X 3 ) menunjukkan nilai koefisien sebesar
0,318 bertanda positif. Dan dari hasil pengolahan data diperoleh nilai sig. 0,002 <
0,05, karena nilai sig. < 0,05 maka brand perceived quality (X 3 ) secara parsial
atau individual berpengaruh terhadap nilai Y. Hal ini dapat diartikan bahwa
timbulnya persepsi konsumen akan kualitas merek sebuah produk (tas merek
Exsport) yang meliputi; desain produk yang menarik, produk tahan lama, bahan
produk berkualitas, dan harga produk terjangkau, dengan sendirinya akan
menimbulkan kepuasan dihati seorang konsumen yang menggunakan produk
tersebut (tas merek Exsport). Dan Variabel bebas yang keempat adalah brand
loyalty, hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien korelasi untuk brand loyalty
(X 4 ) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,348 bertanda positif. Dan dari hasil
pengolahan data diperoleh nilai sig. 0,004 < 0,05, karena nilai sig. < 0,05 maka
brand loyalty (X 4 ) secara parsial atau individual berpengaruh terhadap nilai Y.
Hal ini dapat diartikan bahwa kepuasan konsumen akan merek sebuah produk
(tas merek Exsport) dapat dinilai dari seberapa besar kesetiaan konsumen
terhadap merek tersebut meskipun didapati adanya perubahan baik yang
menyangkut harga atau pun atribut lain.
57
BAB VI
SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan analisis identitas responden, berdasarkan jenis kelamin
diketahui bahwa responden pria lebih sedikit dari pada responden wanita,
dimana persentase responden wanita sebesar 58%. Berdasarkan usia
responden, diketahui bahwa sebagian besar responden berusia antara 12
tahun sampai dengan 17 tahun dengan persentase sebesar 92%.
Berdasarkan uang saku setiap bulan, diketahui bahwa sebagian besar
responden mempunyai uang saku setiap bulan lebih atau sama dengan 100
ribu dengan persentase sebesar 68%. Berdasarkan pekerjaan orang tua,
dapat diketahui bahwa sebagian besar orang tua dari responden bekerja
sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan persentase sebesar 55%. Dan
berdasarkan penghasilan orang tua setiap bulan, diketahui bahwa
kebanyakan orang tua dari responden setiap bulannya berpenghasilan
lebih dari 2 juta dengan persentase 58%.
2. Berdasarkan analisis data, diperoleh simpulan sebagai berikut:
58
58
a. Berdasarkan pembahasan analisis regresi linier berganda diperoleh
persamaan Y= -4,516+ 0,329X 1 + 0,728X 2 + 0,318X 3 + 0,348X 4 .
Konstanta sebesar -4,516 mengindikasikan bahwa apabila variabel
X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , masing-masing dianggap nol, maka Y bernilai
sebesar -4,516 satuan.
b. Hasil pengujian pengaruh simultan (bersama-sama) keempat variabel
X 1 , X 2 , X 3 , X 4 dan dengan uji F menghasilkan sig. = 0,000. karena
nilai sig. < 0,05 maka keempat variabel bebas (brand awareness,
brand association, brand perceived quality dan brand loyalty) secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (kepuasan
konsumen).
c. Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien regresi untuk variabel
brand awareness 1X menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,329
bertanda positif. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai sig. 0,000
< 0,05, karena nilai sig. 0,000 < 0,05 maka variabel brand awareness
secara parsial atau individual berpengaruh terhadap Y (kepuasan
konsumen).
d. Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien regresi untuk variabel
brand association 2X menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,728
bertanda positif. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai sig. 0,000
< 0,05, karena nilai sig. 0,000 < 0,05 maka variabel brand
59
association secara parsial atau individual berpengaruh terhadap Y
(kepuasan konsumen).
e. Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien regresi untuk variabel
brand perceived quality 3X menunjukkan nilai koefisien sebesar
0,318 bertanda positif. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai sig.
0,002 < 0,05, karena nilai sig. 0,002 < 0,05 maka variabel brand
perceived quality secara parsial atau individual berpengaruh terhadap
Y (kepuasan konsumen).
f. Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien regresi untuk variabel
brand loyalty 4X menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,348
bertanda positif. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai sig. 0,004
< 0,05, karena nilai sig. 0,004 < 0,05 maka variabel brand loyalty
secara parsial atau individual berpengaruh terhadap Y (kepuasan
konsumen).
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas maka penulis menyarankan pada
perusahaan yaitu PT. Eksonindo Multi Produk Industri untuk selalu
memperhatikan dan bahkan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkannya
serta selalu menciptakan inovasi baru yang bervariasi agar terciptalah
kesetiaan konsumen akan merek produk yang dihasilkannya. Karena kepuasan
60
konsumen atas suatu produk dapat dilihat dari kesetiaan konsumen
menggunakan produk yang dihasilkan yaitu produk tas merek Exsport.
C. Keterbatasan
1. Penelitian ini didominasi oleh siswa- siswi kelas 2 (responden dalam
penelitian ini tidak menyeluruh antara siswa kelas 1, kelas 2 dan kelas 3)
karena keterbatasan peneliti untuk melakukan penelitian secara langsung.
2. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti sehingga peneliti tidak
dapat melakukan wawancara kepada para responden guna mendapat
tambahan informasi selain informasi yang diperoleh dari kuesioner.
Yogyakarta, .....................................
Kepada
Yth. Saudara/ i
Siswa SMAN 2 Klaten .
Dengan hormat,
Terima kasih atas kesediaan Saudara/i untuk menjadi salah satu responden dalam
penelitian ini. Penelitian ini saya lakukan guna menyusun skripsi yang merupakan tugas
akhir untuk menyelesaikan jenjang studi S1 pada Program Studi Manajemen, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini berjudul PENGARUH
ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
SUATU PRODUK Studi Kasus Konsumen Tas Bermerek Exsport pada Pelaja SMAN 2
Klaten Di Kabupaten Klaten
Tingkat keberhasilan penelitian ini akan sangat ditentukan oleh kesungguhan Anda
dalam mengisi setiap pertanyaan. Saya sangat mengharapkan kerjasama Anda dengan
bersedia menjawab semua pertanyaan dengan jujur sesuai alternatif jawaban yang ada.
Petunjuk cara pengisian akan saya jelaskan di setiap awal kelompok pertanyaan. Semua
informasi yang Anda berikan akan benar-benar saya jaga kerahasiaannya.
Atas perhatian dan partisipasi Saudara/ i, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Yohana Fransisca Natalia Dian Maherta
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY TERHADAP KEPUASAN
KONSUMEN SUATU PRODUK
(Studi Kasus pada Konsumen Tas Bermerek Exsport pada Pelajar SMAN 2 Klaten Di
Kabupaten Klaten )
I. PERTANYAAN BAGIAN PERTAMA : IDENTITAS RESPONDEN
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan jawaban anda dengan memberikan tanda
silang (X) atau coret yang tidak perlu pada jawaban yang anda pilih:
1. Nama : (Boleh tidak diisi)
2. Jenis Kelamin : Pria / Wanita (Coret yang tidak perlu)
3. Usia : a. < 12 (Berikanlah tanda silang (X) untuk jawaban
b. 12-17 yang anda pilih)
c. > 17
4. Uang saku setiap bulan
a) ≤ Rp 50.000
b) Rp51.000 - Rp 99.000
c) ≥ Rp 100.000
5. Pekerjaan Orang Tua
a) Pegawai Negeri
b) Wiraswasta
c) Lainnya
6. Penghasilan orang tua setiap bulan
a) < Rp 1.000.000
b) Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000
c) > Rp 2.000.000
II. PERTANYAAN BAGIAN KEDUA : PERTANYAAN VARIABEL PENELITIAN
Untuk variabel brand association, brand perceived quality, brand loyalty, dan kepuasan
konsumen berikanlah pendapat anda dengan memberikan tanda (√ ) pada kolom yang sudah
tersedia dengan keterangan, sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
A. VARIABEL BRAND AWARENESS
1. Nama merek tas yang paling anda
ingat adalah…..
2. Nama merek tas lainnya yang anda
ketahui adalah….
3. Apakah anda mengenal produk tas
merek Exsport?
a. Ya, dan saya telah
mencantumkannya pada
jawaban diatas
b. Ya, tetapi saya tidak
mencantumkannya pada
jawaban diatas
B. VARIABEL BRAND ASSOCIATION
Berdasarkan pengalaman anda
menggunakan produk tas merek Exsport,
berikanlah pendapat anda mengenai tas
merek Exsport
1. Tas merek exsport selalu mempunyai
model yang terbaru.
SS S R TS STS
2. Produk-produk tas merek exsport
selalu berkesan ekslusif
SS S R TS STS
3. Tas merek exsport mempunyai banyak
pilihan model sesuai kebutuhan.
SS S R TS STS
C. VARIABEL BRAND PERCEIVED
QUALITY
Berdasarkan tas merek Exsport yang saat ini
anda gunakan berikanlah penilaian kinerja
produk yang anda gunakan tersebut.
4. Harga produk terjangkau
SS S R TS STS
5. Bahan produk berkualitas
SS S R TS STS
6. Produk tahan lama atau dalam jangka
waktu yang lama kondisi produk masih
baik.
SS S R TS STS
7. Desain atau tampilan produk menarik.
SS S R TS STS
D. VARIABEL BRAND LOYALTY
Berdasarkan produk tas merek Exsport yang
saat ini anda gunakan, berikan pendapat
anda.
8. Jika ada kenaikan harga, anda akan tetap
menggunakan produk ini.
SS S R TS STS
9. Bila ada produk sejenis dengan merek lain
dan dengan harga yang lebih murah, anda
akan tetap menggunakan produk yang
sudah anda gunakan terlebih dahulu
(produk tas bermerek exsport)
SS S R TS STS
10. Anda akan selalu menggunakan produk
tas merek exsport.
SS S R TS STS
E. VARIABEL KEPUASAN
KONSUMEN 11.Saya merasa puas menggunakan tas
merek exsport karena banyak dikenal
orang.
SS S R TS STS
12.Saya merasa puas karena tas merek
exsport yang saya gunakan mempunyai
inovasi produk yang selalu berganti.
SS S R TS STS
13. Saya merasa puas menggunakan produk
tas merek exsport karena kinerja
(kualitas dan keunggulan) yang
dimilikinya.
SS S R TS STS
14. Saya merasa puas dan akan selalu
menggunakan tas merek exsport , serta
saya akan merekomendasikan produk
tersebut kepada orang lain
(teman,saudara,orang yang saya kenal).
SS S R TS STS
Case Summaries
Jenis kelamin Usia Uang saku Pekerjaan Penghasilan
orangtua
1 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Lainnya 1juta – 2 juta
2 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Wiraswasta 1juta – 2 juta
3 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Wiraswasta 1juta – 2juta
4 Wanita 12 tahun – 17 tahun 51.000 – 99.000 Lainnya 1juta – 2juta
5 Wanita 12 tahun – 17 tahun 51.000 – 99.000 Wiraswasta > 2 juta
6 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.50 Pegawai Negeri > 2 juta
7 Wanita 12 tahun – 17 tahun 51.000 – 99.000 Wiraswasta 1juta – 2juta
8 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
9 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri 1juta – 2juta
10 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
11 Wanita 12 tahun – 17 tahun 51.000 – 99.000 Lainnya 1juta – 2juta
12 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
13 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Wiraswasta > 2 juta
14 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
15 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Wiraswasta > 2 juta
16 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
17 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Lainnya > 2 juta
18 Wanita 12 tahun – 17 tahun 51.000 – 99.000 Pegawai Negeri 1juta – 2juta
19 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Wiraswasta > 2 juta
20 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
21 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Lainnya 1juta – 2juta
22 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Lainnya 1juta – 2juta
23 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri 1juta – 2juta
24 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.50 Pegawai Negeri 1juta – 2juta
25 Wanita 12 tahun – 17 tahun 51.000 – 99.000 Lainnya 1juta – 2juta
26 Wanita 12 tahun – 17 tahun 51.000 – 99.000 Wiraswasta < 1 juta
27 Wanita 12 tahun – 17 tahun 51.000 – 99.000 Pegawai Negeri > 2 juta
28 Wanita 12 tahun – 17 tahun 51.000 – 99.000 Wiraswasta < 1 juta
29 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri 1juta – 2juta
30 Wanita 12 tahun – 17 tahun 51.000 – 99.000 Lainnya 1juta – 2juta
31 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Lainnya 1juta – 2juta
32 Pria 12 tahun – 17 tahun 51.000 – 99.000 Lainnya < 1 juta
33 Pria Lebih dari 17 tahun 51.000 – 99.000 Lainnya < 1 juta
34 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.50 Lainnya < 1 juta
35 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.50 Pegawai Negeri > 2 juta
36 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
37 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
38 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
39 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Wiraswasta > 2 juta
40 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
41 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
42 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
43 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
44 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
45 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.50 Lainnya 1juta – 2juta
46 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.50 Pegawai Negeri 1juta – 2juta
47 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Lainnya 1juta – 2juta
48 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
49 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.50 Pegawai Negeri 1juta – 2juta
50 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.50 Pegawai Negeri 1juta – 2juta
51 Pria 12 tahun – 17 tahun 51.000 – 99.000 Wiraswasta < 1 juta
52 Pria Lebih dari 17 tahun 51.000 – 99.000 Lainnya < 1 juta
53 Wanita 12 tahun – 17 tahun 51.000 – 99.000 Wiraswasta > 2 juta
54 Wanita 12 tahun – 17 tahun 51.000 – 99.000 Wiraswasta 1juta – 2juta
55 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri 1juta – 2juta
56 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
57 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
58 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
59 Pria Lebih dari 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
60 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
61 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri 1juta – 2juta
62 Pria Lebih dari 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
63 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Lainnya 1juta – 2juta
64 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
65 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
66 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Wiraswasta > 2 juta
67 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
68 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
69 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
70 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
71 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
72 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Wiraswasta > 2 juta
73 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Wiraswasta > 2 juta
74 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
75 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
76 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Wiraswasta > 2 juta
77 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Wiraswasta > 2 juta
78 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
79 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
80 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
81 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Wiraswasta > 2 juta
82 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
83 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Wiraswasta > 2 juta
84 Pria Lebih dari 17 tahun 000.50 Lainnya < 1 juta
85 Pria Lebih dari 17 tahun 000.50 Wiraswasta < 1 juta
86 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Lainnya > 2 juta
87 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri 1juta – 2juta
88 Pria 12 tahun – 17 tahun 51.000 – 99.000 Lainnya 1juta – 2juta
89 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.50 Wiraswasta > 2 juta
90 Wanita 12 tahun – 17 tahun 51.000 – 99.000 Lainnya 1juta – 2juta
91 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Lainnya > 2 juta
92 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
93 Wanita 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
94 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
95 Pria 12 tahun – 17 tahun 51.000 – 99.000 Wiraswasta < 1 juta
96 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri < 1 juta
97 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.50 Pegawai Negeri < 1 juta
98 Pria Lebih dari 17 tahun 000.50 Lainnya < 1 juta
99 Pria 12 tahun – 17 tahun 000.100 Pegawai Negeri > 2 juta
100 Wanita Lebih dari 17 tahun 000.50 Wiraswasta < 1 juta
Total
N 100 100 100 100 100
Correlations
Correlations
BAw1 BAw2 BAw3 Tot
BAw1 Pearson Correlation
1 .636(**) .664(**) .935(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
BAw2 Pearson
Correlation .636(**) 1 .394(**) .857(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
BAw3 Pearson Correlation
.664(**) .394(**) 1 .685(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Tot Pearson Correlation
.935(**) .857(**) .685(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
BA1 BA2 BA3 Tot
BA1 Pearson Correlation
1 .672(**) .604(**) .889(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
BA2 Pearson Correlation
.672(**) 1 .399(**) .809(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
BA3 Pearson Correlation
.604(**) .399(**) 1 .820(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Tot Pearson Correlation
.889(**) .809(**) .820(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
BP1 BP2 BP3 BP4 Tot
BP1 Pearson Correlation
1 .356(**) .340(**) .431(**) .780(**)
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000
N 100 100 100 100 100
BP2 Pearson Correlation
.356(**) 1 .693(**) .295(**) .772(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .000
N 100 100 100 100 100
BP3 Pearson Correlation
.340(**) .693(**) 1 .314(**) .770(**)
Sig. (2-tailed) .001 .000 .001 .000
N 100 100 100 100 100
BP4 Pearson Correlation
.431(**) .295(**) .314(**) 1 .637(**)
Sig. (2-tailed) .000 .003 .001 .000
N 100 100 100 100 100
Tot Pearson Correlation
.780(**) .772(**) .770(**) .637(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
BL1 BL2 BL3 Tot
BL1 Pearson Correlation 1 .553(**) .477(**) .800(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
BL2 Pearson Correlation .553(**) 1 .587(**) .847(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
BL3 Pearson Correlation .477(**) .587(**) 1 .848(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Tot Pearson Correlation .800(**) .847(**) .848(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
KK1 KK2 KK3 KK4 Tot
KK1 Pearson Correlation 1 .663(**) .608(**) .612(**) .843(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
KK2 Pearson Correlation .663(**) 1 .710(**) .495(**) .827(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
KK3 Pearson Correlation .608(**) .710(**) 1 .619(**) .868(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
KK4 Pearson Correlation .612(**) .495(**) .619(**) 1 .836(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Tot Pearson Correlation .843(**) .827(**) .868(**) .836(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Y X1 X2 X3 X4
Pearson Correlation
Y Kepuasan konsumen 1.000 .254 .455 .278 .411
X1 Brand Awarenesss .254 1.000 -.101 -.073 .043
X2 Brand Association .455 -.101 1.000 .089 .354
X3 Brand Perceived Quality .278 -.073 .089 1.000 .077
X4 Brand Loyalty .411 .043 .354 .077 1.000
Sig. (1-tailed) Y Kepuasan konsumen . .005 .000 .003 .000
X1 Brand Awareness .005 . .159 .236 .335
X2 Brand Association .000 .159 . .190 .000
X3 Brand Perceived Quality .003 .236 .190 . .224
X4 Brand Loyalty .000 .335 .000 .224 .
N Y Kepuasan konsumen 100 100 100 100 100
X1 Brand Awareness 100 100 100 100 100
X2 Brand Association 100 100 100 100 100
X3 Brand Perceived Quality 100 100 100 100 100
X4 Brand Loyalty 100 100 100 100 100
Frequency Table
Jenis kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 Pria 42 42.0 42.0 42.0
2 Wanita 58 58.0 58.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 2 12 - 17 th 92 92.0 92.0 92.0
3 > 17 th 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Uang saku
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 <= Rp. 50.000 13 13.0 13.0 13.0
2 Rp. 51.000 - Rp. 99.000 19 19.0 19.0 32.0
3 => Rp. 100.000 68 68.0 68.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pekerjaan orangtua
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 Peg. Negeri 55 55.0 55.0 55.0
2 Wiraswasta 24 24.0 24.0 79.0
3 Lainnya 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Penghasilan orangtua
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid 1 < Rp. 1.000.000 14 14.0 14.0 14.0
2 Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 28 28.0 28.0 42.0
3 > Rp. 2.000.000 58 58.0 58.0 100.0
Total 100 100.0 100.0