137
PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, SELF EFFICACY DAN HEDONISME TERHADAP MINAT KREDIT KONSUMTIF CIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN DI KOPERASI AL-MUAWWANAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Manajemen (SM) pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Oleh: ILSA AGUSTINA SYAHNA NIM. 90200116051 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2021

PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN,

SELF EFFICACY DAN HEDONISME TERHADAP MINAT

KREDIT KONSUMTIF CIVITAS AKADEMIKA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

DI KOPERASI AL-MUAWWANAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana

Manajemen (SM) pada Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Oleh:

ILSA AGUSTINA SYAHNA

NIM. 90200116051

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2021

Page 2: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

2

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Mahasiswa yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ilsa Agustina Syahna

NIM : 90200116051

Tempat/tgl. Lahir : Bulukumba, 26 Agustus 1998

Konsentrasi : Manajemen Keuangan

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Alamat : Bulukumba

Judul : Pengaruh Faktor Demografi, Pengetahuan Keuangan, Self

Efficacy, dan Hedonisme Terhadap Minat Kredit Konsumtif

Civitas Akademika Universitas Islam Negeri Alauddin di

Koperasi Al-Muawwanah.

Menyatakan dengan sebenarnya dengan penuh kesadaran bahwa skripsi ini

benar karya sendiri. Jika dikemudian hari ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat,

atau dibuat oleh orang lain sebagian atau seluruhnya maka skripsi dan gelar yang

diperoleh akan batal demi hukum.

Bulukumba, 5 Maret 2021

Penyusun

Ilsa Agustina Syahna

NIM: 90200116051

Page 3: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

3

Page 4: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

4

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT,

yang telah memberikan kita semua nikmat kesehatan. Tak lupa pula kita kirimkan

shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan kerendahan hati dan

penuh kesadaran, dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak kedala yang

dihadapi oleh penulis. Akan tetapi atas izin Allah SWT, dan bantuan dari semua

pihak, maka semua kendala yang dihadapi penulis Alhamdulillah dapat

terselesaikan dengan penuh usaha dan doa yang tulus. Terimah kasih yang tak

pernah terputus teruntuk kedua orang tua tercinta Abah Syaharuddin dan Ummy

Rostina yang telahmemberikan kasih sayang dan motivasi dari awal perkuliahan

hingga akhir yang telah rela memberikan semangat secara moril dan materi.

Semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan umur yang berkah sehingga

penulis dapat mengukir sedikit senyuman diwajah orangtua tercinta, amin ya

robbal alamin. Penulis juga mengucapkan terimah kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hamdan Juhanis, MA selaku rektor Universitas Islam

Negeri Alauddin Makassar.

2. Bapak Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam.

3. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, selaku dosen pembimbig I

yang telah bersedia membimbing, mengarahkan, memberi masukan,

dan saran serta memberikan motivasi dalam proses perbaikan skripsi.

4. Bapak Rusdi Raprayoga, SE, M.Si selaku dosen pembimbing II yang

telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan,

Page 5: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

5

mengarahkan serta memberikan motivasi dengan penuh kesabaran

dalam perbaikan skripsi.

5. Ibu Dr. Hj. Rika Dwi Ayu Parmitasari, SE, M.Si selaku penguji I

yang telah memberikan masukan serta saran dalam proses perbaikan

skripsi.

6. Bapak Dr. Murtiadi Awaluddin, SE, M.Si selaku penguji II yang telah

memberikan masukan serta saran dalam proses perbaikan skripsi.

7. Kepada seluruh pegawai dan dosen Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar yang telah berpartisipasi dan memberikan informasi dalam

penelitian ini dalam proses penyusunan tugas akhir.

8. Kepada teman-teman jurusan manajemen angkatan 2016 terkhusus

manajemen B terimakasih atas atas segala dukungan dan motivasi pada

masa perkuliahan hingga penyusunan hiskripsi.

9. Kepada sobat SD yang telah memberikan banyak dukungan dan

motivasi, terimah kasih telah memberikan dukungan dalam proses

perkuliahan sampai penyusunan skripsi.

10. Terimah kasih kepada keluargan yang telah memberikan semangat

dan motivasi serta dukungan materi dalam proses perkuliahan hingga

penyusunan skripsi.

11. Terimah kepada semua pihak yang telah memberikan semangat dan

motivasi dalam penyusunan skripsi yang tidak dapat saya sebutkan

satu-persatu.

Page 6: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

6

Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini sangat

memiliki kekurangan oleh karena itu penulis mengharapksn masukan serta saran

yang membangun. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi kita semua amin.

Bulukumba, November 2020

Ilsa Agustina Syahna

NIM: 90200116051

Page 7: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

7

DAFTAR ISI

Sampul…………………………………………………………................i

Pernyataan Keaslian Skripsi……………………………………………..ii

Pengesahan Skripsi……………………………………………………...iii

Kata Pengantar…………………………………………………….….…iv

Daftar Isi………………………………………………………………..vii

Daftar Tabel……………………………………………………………..ix

Abstrak………………………………………………………………......xi

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang……………….…………………………………...6

B. Rumusan Masalah……………………………………………….11

C. Hipotesis ………………………………………………………..12

D. Defenisi Oprasional Variabel……………………………………15

E. Penelitian Terdahulu…………………………………………….16

F. Tujuan Penelitian………………………………………………..19

G. Manfaat Penelitian………………………………………………20

H. Sistematika Penelitian…………………………………………...20

Bab II Tinjauan Pustaka

A. Theory Of Planned Behavior……………………………………22

B. Minat Kredit Konsumtif………………………………..………24

C. Faktor Demografi………………………………………………..27

D. Pengetahuan Keuangan……….………………………………….29

E. Self Efficacy……….……………………………………………...34

Page 8: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

8

F. Hedonisme …….………………………………………………...38

G. Kerangka Konseptual………………………………….…………41

Bab III Metode Penelitian

A. Jenis Penelitian……………………………….…………………..43

B. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………….43

C. Populasi dan Sampel……………………………………………..43

D. Jenis dan Sumber Data…………………………….……………..45

E. Metode Pengumpulan Data………………………………….…...45

F. Teknik Analisis Data…………………………………………….46

Bab IV Penelitian dan Pembahasan

A. Gambaran Umum KPN Al-Muawwanah UIN-Alauddin

Makassar………………………………………………………....51

B. Karakteristik Responden………………………………………....52

C. Hasil Analisis Data dan Pengolahan Data………………………..55

D. Hasil Uji Hipotesis……………………………………………….70

E. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………….74

Bab V Penutup

A. Kesimpulan………………………………………………………82

B. Saran …………………………………………………………….82

Daftar Pustaka……………………………………………………………84

Page 9: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

9

DAFTAR TABEL

No. Halaman Teks

1.1 Definisi Oprasional Variabel……………………..………….............19

1.2 Penelitian Terdahulu……………………………………..………..…20

4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Usia…..……………………...62

4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin……...………..63

4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Status……………….…….....63

4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir……..….64

4.5 Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendapatan….……..64

4.6 Hasil Analisis Statistik Deskriptif…………………………………...66

4.7 Deskripsi Item Pertayaan Variabel Faktor Demografi.………….......67

4.8 Deskripsi Item Pertayaan Variabel Pengetahuan Keuang……….......69

4.9 Deskripsi Item Pertayaan Variabel Self Efficacy…………………….70

4.10 Deskripsi Item Pertayaan Variabel Hedonisme…………………....71

4.11 Deskripsi Item Pertayaan Variabel Perilaku Kredit Konsumtif…....73

4.12 Hasil Uji Validitas………….……………………………….……...75

4.13 Hasil Uji Realibilitas…………………………………………..…...76

4.14 Persamaan Regresi…..……….………………………………...…...77

4.15 Hasil Uji Normalitas……….………………………………...….....79

4.16 Hasil Uji Heterokedastisitas …….……………………….....….......80

4.17 Uji Korelasi…………………………………………….……......…82

4.18 Hasil Uji F……………………………………………......................83

4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi……………………………....……84

Page 10: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

10

4.20 Hasil Uji Parsial…………………………..………………………...85

Page 11: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

11

Nama : ILSA AGUSTINA SYAHNA NIM : 90200116051 Judul Skripsi : Pengaruh Faktor Demografi, Pengetahuan Keuangan,

Self Efficacy dan Hedonisme terhadap Minat Kredit Konsumtif Civitas Akademika Universitas Islam Negeri Alauddin di Koperasi Al-Muawwanah

ABSTRAK

Pesatnya perkembangan sistem perekonomian telah menyebabkan

perubahan di semua sektor perekonomian, seperti sektor industri yang terus

menerus menciptakan produk-produk baru untuk menarik perhatian konsumen.

Peningkatan produk di semua divisi membuat transaksi penjualan tunai dan kredit

KPN Al-Muawwanah lebih lancar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara

empiris pengaruh faktor demografi, pengetahuan keuangan, efikasi diri, dan

hedonisme terhadap perilaku kredit konsumen Koperasi Al-Muawwanah

Universitas Islam Nasional Al-Muawwanah.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan proportional random sampling, sehingga

diperoleh sampel sebanyak 96 responden. Kemudian, metode kuantitatif seperti

uji validitas dan reliabilitas, uji hipotesis klasik, analisis regresi berganda,

koefisien determinasi, uji F dan uji t digunakan untuk menganalisis data.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor demografi berpengaruh positif

signifikan terhadap perilaku kredit konsumen, pengetahuan keuangan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap perilaku kredit konsumen, self efficacy

berpengaruh positif terhadap perilaku kredit konsumen, dan hedonisme

berpengaruh negatif. pengaruh. Tentang perilaku kredit konsumtif. Dan faktor

demografi, pengetahuan keuangan, self-efficacy, dan hedonisme memiliki

pengaruh positif dan negatif yang signifikan terhadap perilaku kredit konsumen

pada saat yang bersamaan..

Kata Kunci : Demografi, Keuangan, Self Efficacy dan Hedonisme

Page 12: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pesatnya perkembangan sistem perekonomian membuat sektor industri

semakin banyak mengalami perubahan dalam menciptakan produk-produk terbaru

yang menarik perhatian konsumen, baik dari segi produk elektronik, perumahan,

kendaraan, peralatan rumah tangga, pakaian, dll. sistem ekonomi dan kehidupan

masyarakat. Karena produsen menawarkan produk yang menarik dan mewah,

keinginan masyarakat untuk memiliki produk tersebut telah menyebabkan

meningkatnya minat beli dan perilaku kredit konsumen.

Perilaku kredit konsumtif akan menjadi budaya dalam tatanan kehidupan,

ketika masyarakat memiliki gaya hidup mewah dan elegan yang didukung oleh

dana yang cukup. Perilaku kredit konsumen tidak hanya mempengaruhi tatanan

ekonomi, tetapi juga dapat mengubah kehidupan sosial seseorang. Oleh karena

itu, pengetahuan keuangan menjadi sangat penting untuk mengendalikan

pengeluaran seseorang untuk menghindari perilaku kredit konsumtif. Tingkat

pengetahuan keuangan yang baik akan membuat seseorang mempertimbangkan

untuk membeli barang yang mereka minati secara kredit, namun jika seseorang

tidak memiliki pengetahuan manajemen keuangan yang baik, mereka akan

membeli barang dan jasa yang mereka sukai terlepas dari kemampuannya.

Perilaku ini sering memicu kredit konsumtif, yang biasanya dilakukan di koperasi.

Namun tidak semua permohonan kredit disetujui oleh koperasi, koperasi harus

melakukan analisis mendalam terhadap calon nasabah yang ingin melakukan

Page 13: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

13

kredit konsumer untuk menghindari masalah kredit macet (kredit macet) (Fernos,

2019)

Kegiatan kredit konsumer banyak dilakukan oleh berbagai kalangan

terutama yang berkecimpung di dunia akademis (karyawan dan dosen) untuk

memenuhi kebutuhan mendesak dan jangka panjang. Diantaranya, kredit

konsumsi merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi permintaan yang dapat

memenuhi kebutuhan rumah tangga, seperti kredit peralatan rumah tangga,

kendaraan, perumahan, dan peralatan elektronik. Karena posisi penerima kredit

adalah dosen dan karyawan, maka ketika mereka memiliki citra yang baik di

lembaga keuangan seperti koperasi, akan lebih mudah bagi mereka untuk

memberikan pinjaman konsumen untuk barang dan jasa yang mereka inginkan

(Rahmansyah, 2016). Pada lembaga keuangan seperti koperasi, ketika nasabah

koperasi melakukan kredit konsumer, masyarakat koperasi memerlukan jaminan

seperti SK, sertifikat rumah, sertifikat kendaraan, dll, untuk memprediksi kapan

nasabah koperasi tidak akan mampu membayar kredit konsumen..

Menurut data pengurus Koperasi Al-Muawwanah, terdapat 9 karyawan

yang aktif di koperasi tersebut, memberikan pelayanan jual beli dan investasi di

koperasi bagi setiap nasabah yang ingin melakukan transaksi, serta nasabah yang

ingin melakukan transaksi. . Mendapatkan kredit di koperasi. Koperasi yang

berada di kampus memudahkan karyawan dan dosen yang membutuhkan dana

mendesak dan jangka panjang untuk mengajukan kredit. Nasabah koperasi yang

memberikan kredit kepada koperasi juga memiliki karakteristik yang berbeda

Page 14: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

14

dalam hal pembiayaan, antara lain yang memberikan kredit untuk dana komersial

dan lainnya yang memberikan kredit untuk proyek bunga.

Koperasi merupakan wadah yang baik untuk membantu setiap masyarakat

di lingkungan universitas yang terhimpit oleh dana. Menurut data dari manajemen

Koperasi Al-Muawwanah, 240 nasabah aktif menerima kredit di koperasi.

Dikarenakan jumlah nasabah sebanyak 240 (data kepegawaian koperasi al-

muawwanah), tidak semua proses pembayaran penjaminan kredit yang ditempuh

dapat berjalan lancar. Dengan tingginya kredit koperasi, masalah kredit macet

tentu saja akan muncul. Berbagai lembaga keuangan seperti koperasi sering

mengalami masalah kredit macet dan memberikan alokasi kredit kepada

nasabah.Pelanggan sering menunda pembayaran agunan dari waktu yang telah

ditentukan saat menandatangani perjanjian saat pemberian kredit.

Menurut data dari manajemen Koperasi Al-Muawwanah, dilihat dari

jumlah nasabah yang menerima kredit, setiap bulannya 20 nasabah mengalami

kesulitan membayar agunan atas kredit yang mereka peroleh dari koperasi.

Dikarenakan banyaknya kredit konsumer yang dilakukan di lingkungan

universitas, baik pegawai maupun dosen perlu memahami pengelolaan keuangan

yang baik, agar setiap orang yang melakukan kegiatan kredit konsumer dapat

mempertimbangkan dan memahami penggunaan keuangan yang telah

diperolehnya sehingga dapat tepat waktu Membayar cicilan bulanan dan

memahami konsekuensi dari keterlambatan pembayaran agunan kredit yang ia

kumpulkan setiap bulan (Andrew, 2014).

Page 15: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

15

Faktor-faktor yang membuat seseorang menghasilkan perilaku kredit

konsumen seringkali memiliki penyebab internal dan eksternal. Penyebab internal

perilaku kredit konsumen adalah faktor demografi dan pengetahuan keuangan,

dan penyebab eksternal adalah efikasi diri dan hedonisme. Faktor pertama dalam

memperoleh kredit adalah faktor demografi. Faktor-faktor tersebut secara spesifik

dapat menjelaskan sikap, perilaku, pendapatan dan pengelolaan keuangan peserta

kegiatan akademik (karyawan dan dosen), serta karakteristik kemampuan

keuangan seseorang (Rahayuningsih, 2018). Untuk memenuhi setiap kebutuhan

yang dimiliki karyawan dan dosen, diperlukan pemahaman keuangan yang dapat

mendorong perilaku yang baik dan perilaku pengelolaan keuangan yang baik,

serta kemampuan untuk mengevaluasi informasi yang diperoleh tentang barang

konsumsi untuk dibeli dengan mempertimbangkan kemampuan finansial untuk

memenuhi kebutuhan. panjang.

Faktor kedua yang mempengaruhi perilaku kredit konsumen adalah

pengetahuan keuangan. Faktor-faktor ini dapat berdampak pada kemampuan,

keinginan, sikap, dan pengumpulan informasi sebelum membeli barang yang

diminati. Pengetahuan keuangan adalah pemahaman konsep keuangan dari

berbagai produk, dan kemampuan untuk mengatasi risiko keuangan di masa depan

(Andriani, 2017). Pengetahuan dan tingkat pemahaman keuangan seseorang dapat

mempengaruhi kegiatan kredit konsumtif yang akan dilakukan di lembaga

keuangan seperti koperasi. Semakin banyak lembaga keuangan yang tersedia

maka semakin memudahkan karyawan dan dosen untuk melakukan kegiatan

kredit konsumer di lembaga keuangan yang memberikan kredit konsumer, dengan

Page 16: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

16

cicilan bulanan yang lebih rendah sehingga memudahkan karyawan dan dosen

yang membutuhkan kredit darurat..

Namun semakin tinggi tingkat pengetahuan yang dimiliki pegawai dan

dosen maka semakin cocok untuk melakukan kegiatan kredit konsumer, karena

dapat mempertimbangkan risiko kredit yang akan mereka ambil di masa yang

akan datang. Pengetahuan keuangan yang baik akan memungkinkan masyarakat

untuk memilih produk pembiayaan yang baik ketika ingin mengkonsumsi kredit

di koperasi atau lembaga keuangan lainnya, sehingga terhindar dari risiko dan

kejadian yang tidak diharapkan di kemudian hari. Faktor psikologis juga dapat

mempengaruhi kebiasaan pegawai dan dosen dalam mengkonsumsi kredit di

lembaga keuangan seperti koperasi, salah satunya adalah self efficacy. Self-

efficacy merupakan syarat bagi pegawai dan dosen untuk dapat menyelesaikan

SKS yang akan dilakukan di koperasi. Karyawan dan dosen memiliki keyakinan

akan kemampuannya untuk menghasilkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan melalui tindakan mereka (Maddux, 2016).

Faktor keempat yang mempengaruhi aktivitas kredit konsumen seseorang adalah

hedonisme. Hedonisme adalah salah satu perilaku di mana karyawan dan dosen

membelanjakan uang tanpa mempertimbangkan kegunaan barang. Karyawan yang

hedonistik lebih suka melakukan aktivitas yang dapat membuatnya merasa senang

dan untuk sementara melupakan beban kerja yang dialaminya di kantor. Sikap

hedonistik lebih memilih berbelanja di luar rumah untuk menunjang penampilan

setiap perjalanan dan kesehariannya. Kebahagiaan dan kebiasaan melakukan

Page 17: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

17

aktivitas hedonis untuk proyek yang menyenangkan akan berdampak langsung

dan tidak langsung pada emosi positif karyawan (Saladien, 2012)..

Dengan demikian berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian “Pengaruh Faktor Demografi, Pengetahuan

Keuangan, Self Efficacy, dan Hedonisme terhadap Minat Kredit Konsumtif

Civitas Akademika Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar di Koporasi

Al-Muawwanah”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi pokok masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah faktor demografi, pengetahuan keuangan, self efficacy dan

hedonisme berpengaruh terhadap minat kredit konsumtif civitas

akademika Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar di Koperasi Al-

Muawwanah?

2. Apakah faktor demografi berpengaruh terhadap minat kredit konsumtif

civitas akademika Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar di

Koperasi Al-Muawwanah?

3. Apakah pengetahuan keuangan berpengaruh terhadap minat kredit

konsumtif civitas akademika Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

di Koperasi Al-Muawwanah?

4. Apakah self efficacy berpengaruh terhadap minat kredit konsumtif civitas

akademika Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar di Koperasi Al-

Muawwanah?

Page 18: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

18

5. Apakah hedonisme berpengaruh terhadap minat kredit konsumtif civitas

akademika Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar di Koperasi Al-

Muawwanah?

C. Hipotesis

1. Pengaruh Faktor Demografi, Pengetahuan Keuangan, Self efficacy

dan Hedonisme Terhadap Minat Kredit Konsumtif

Aktivitas perdagangan dipengaruhi oleh faktor demografis yang dimiliki

karyawan, dan minat karyawan untuk membeli dan mengkredit barang dan jasa

yang diminati (Kusmawati, 2010). Faktor demografi juga dapat menjelaskan

karakteristik pegawai dalam hal sikap, perilaku, pendapatan dan pengelolaan

keuangan, serta kemampuan keuangannya (Rahayuningsih, 2018). Untuk dapat

memenuhi segala kebutuhan masyarakat, diperlukan pemahaman keuangan yang

dapat mendorong karyawan dan dosen untuk berkinerja baik dalam pengelolaan

keuangan.

Pengelolaan keuangan yang baik dapat membantu orang memperoleh, memahami,

dan mengevaluasi informasi yang relevan dengan mempertimbangkan

konsekuensi untuk mengambil keputusan (Andrew, 2014). Keyakinan efikasi diri

adalah keyakinan bahwa orang menghasilkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan melalui tindakan mereka (Maddux, 2016). Mendorong pembelian

impulsif untuk menemukan hedonisme yang selalu menekankan kebahagiaan

yang terkait dengan indera, yang memiliki efek langsung dan tidak langsung pada

Page 19: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

19

emosi positif barang (Saladien, 2012). Terkait dengan hal tersebut, hipotesis

pertama penelitian ini adalah:

H1 : Keraguan positif dan negatif tentang pengaruh faktor demografi,

pengetahuan keuangan, efikasi diri dan hedonisme terhadap perilaku kredit

konsumen.

2. Pengaruh Faktor Demografi terhadap Minat Kredit Konsumtif

Faktor demografi dapat mempengaruhi pengelolaan keuangan seseorang, dimana

secara tidak langsung persepsi dan sikap pribadi seringkali berbeda karena

perbedaan jenis kelamin, usia, dan pendapatan (Rachmansyah, 2016).

Pengetahuan keuangan dan tingkat pengelolaan keuangan dapat dibedakan

menurut faktor demografi, Anda dapat melihat karakteristik seseorang,

mengetahui tingkat pendapatan dan kemampuan berbelanja seseorang

(Rahayuningsih, 2018)

(Rahayuningsih, 2018) Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa

faktor demografi mempengaruhi status kredit karyawan. Berkenaan dengan hal

tersebut, hipotesis kedua dari penelitian ini adalah:

H2: Asumsikan bahwa faktor demografi berpengaruh positif terhadap perilaku

kredit konsumen consumer.

3. Pengaruh Pengetahuan Keuangan terhadap Minat Kredit Konsumtif

Literasi keuangan adalah serangkaian proses atau kegiatan yang dirancang

untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan diri konsumen

dan masyarakat luas sehingga dapat mengelola keuangan pribadinya (Otoritas

Jasa Keuangan). Sementara itu (Arief, 2015) mengemukakan bahwa pengetahuan

Page 20: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

20

keuangan adalah kemampuan individu untuk mengambil keputusan berdasarkan

pengaturan keuangan pribadi.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yanuar Rachmansyah (2016)

membuktikan bahwa pengetahuan keuangan berpengaruh terhadap kredit.

Pengetahuan keuangan mana yang memiliki pengaruh signifikan terhadap

konsumsi kredit. Terkait dengan hal tersebut, hipotesis ketiga penelitian ini

adalah:

H3: Dugaan bahwa pengetahuan keuangan berpengaruh positif terhadap perilaku

Kredit konsumen.

4. Pengaruh Self Efficacy terhadap Minat Kredit Konsumtif

Keyakinan self-efficacy adalah keyakinan orang tentang kemampuan

untuk menghasilkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui tindakan

mereka (Maddux, 2016). Dalam memenuhi keinginan untuk memenuhi segala

kebutuhan yang diperlukan, apakah seseorang dapat bertahan dalam menghadapi

rintangan dan tantangan memiliki dampak yang besar pada dirinya. Kepercayaan

diri seseorang dalam menyelesaikan konsumsi kredit yang diambil terkadang bisa

menjadi kendala ketika seseorang berada pada titik jenuh. Untuk meningkatkan

efikasi diri, seseorang harus memiliki kepercayaan diri, kerja keras dan ketekunan

yang lebih dibandingkan kemampuan bawaan (Kleiman, 2016).

Penelitian sebelumnya oleh Gideon D. Markman dan David B. Balking

Robert A. Baron (2002) membuktikan bahwa self-efficacy mempengaruhi

konsumsi kredit, dan kondisi seseorang harus memiliki keyakinan dalam

pengetahuan keuangan, kemampuan keuangan, dan kemampuan untuk bertahan

Page 21: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

21

dari kesulitan. kondisi. ekstrusi. Terkait dengan hal tersebut, hipotesis keempat

penelitian ini adalah:

H4: Dugaan efikasi diri berpengaruh terhadap perilaku perilaku kredit konsumen.

5. Pengaruh Hedonisme terhadap Minat Kredit Konsumtif

Gaya hidup hedonis merupakan pola perilaku yang terlihat dalam aktivitas,

minat, dan cara pandang yang selalu menekankan pada kegembiraan hidup

(Linda, 2013). Hedonisme konsumen mencakup aspek perilaku yang berkaitan

dengan multi-indera dan fantasi yang digerakkan oleh keuntungan, seperti

kesenangan membeli produk nyata atau menggunakan produk, berbelanja, atau

bersosialisasi (Reynolds, 2003). Perilaku pembelian impulsif didorong oleh tujuan

hedonistik atau mengejar kebahagiaan, yang menyebabkan konsumen mengalami

keinginan untuk produk (Saladien, 2012). Nilai belanja hedonis mencerminkan

nilai potensi konsumsi hiburan dan hubungan simbiosis atau sinergis antara

konsumen dan kelompok terkait. Kecenderungan individu untuk mengkonsumsi

secara langsung atau tidak langsung dipengaruhi oleh emosi positif (Amiri, 2012).

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nesa Lydia dan Sri

Handayani (2014) membuktikan bahwa gaya hidup hedonistik berdampak pada

konsumsi kredit karyawan, yang merupakan persyaratan bagi karyawan untuk

memenuhi berbagai bentuk pekerjaan dan kebutuhan pribadi. Terkait dengan hal

tersebut, hipotesis kelima dari penelitian ini adalah:

H5: Yang disebut hedonisme berdampak positif terhadap perilaku kredit

konsumen.

Page 22: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

22

D. Definisi Oprasional Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Independen

Variabel bebas atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor

demografi (X1), pengetahuan keuangan (X2), efikasi diri (X3) dan hedonisme

(X4).

b. Variabel Dependen

Dalam penelitian ini variabel dependen atau variabel dependen adalah

perilaku kredit konsumen. Bunga kredit konsumen merupakan salah satu

kebiasaan individu dalam membeli barang dan jasa secara berlebihan, namun

transaksinya dilakukan dalam bentuk kredit. Perilaku konsumen merupakan

perilaku pembelian yang didasarkan pada pertimbangan irasional daripada

rasional (Imawati, 2013). Kredit adalah kemampuan untuk membeli atau

meminjamkan dan berjanji untuk membayar dalam jangka waktu yang telah

disepakati (Batubara, 2010).

Tabel 1.2

Definisi Oprasional Variabel

Variabel Indikator Skala

Faktor Demografi 1. Pendapatan

2. Usia

3. Pekerjaan

4. Pendidikan

(Rachmansyah, 2016)

Likert 1-5

Pengetahuan Keuangan 1. Pengetahuan dasar

keuangan

2. Pengalaman keuangan

3. Perilaku keuangan

(Lutfi, 2016 )

Likert 1-5

Self efficacy 1. Keyakinan akan

mencapai tujuan

2. Tugas yang menantang

Likert 1-5

Page 23: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

23

(Zimmerman, 2015)

Hedonisme 1. Status

2. Sosial

3. Eksplorasi

(Handayani, 2016)

Likert 1-5

E. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian sebelumnya dalam bidang keilmuan yang sama. Terdapat

beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan faktor demografi,

pengetahuan keuangan, efikasi diri dan hedonisme.

Tabel 1.2

Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

Judul Peneliti Teknik

Analisis Data

Hasil Penelitian

1 Yanuar

Rachmansya

h (2016)

Analisis

pengaruh literasi

keuangan dan

faktor demografi

terhadap

pembelian kredit

pada PT.

Columbia

Cabang Kudus

Statistik

regresi linier

berganda

Literasi keuangan

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap pengambilan

kredit. Pengaruh

tersebut menandakan

bahwa semakin tinggi

tingkat literasi

keuangan yang

dimiliki seseorang

maka semakin tinggi

pengambilan kredit

dan begitu pula

sebaliknya.

Faktor demografi

pendapatan

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap pengambilan

kredit. Pengaruh

positif tersebut

menandakan semakin

tinggi tingkat

pendapatan seseorang,

maka akan semakin tinggi pengeluaran

Page 24: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

24

untuk melakukan

pengambilan kredit

begitupun sebaliknya.

Faktor demografi

(usia, pekerjaaan dan

pendidikan)

berpengaruh negatif

dan tidak signifikan

terhadap pengambilan

kredit. Pengaruh

negatif tersebut

menandakan bahwa

semakin tinggi tingkat

usia dan semakin

tinggi tingkat

pendidikan maka akan

semakin rendah

pengambilan

kreditnya dikarenakan

lebih berhati-hati

tterhadap pengelolaan

dan pengeluaran uang

yang dimilikinya serta

melihat disisi

kemanfaatannya dan

begitu pula

sebaliknya.

2 Cintya Restu

Destianata

dan Lutfi

(2016)

Pengaruh literasi

dan pengalaman

keuangan

terhadap

penggunaan

kartu kredit

pekerja di

Banyuwangi

Model regresi

linier

berganda

Tingkat literasi

keuangan pekerja di

banyuwangi termasuk

dalam kategori sedang

dengnan persentase

sebesar 55,85%,

Literasi keuangan

tidak berpengaruh

secara signifikan

terhadap pola

penggunaan kartu

kredit pekerja di

banyuwagi,

Pengalaman keuangan

berpengaruh positif

terhadap pola

penggunaan kartu

kredit pekerja di

banyuwangi.

Page 25: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

25

3 Dr. Mini

Joseph

(2015)

Influent of

financial

inclusion and

financial self

efficacy on the

credit behaviour

of BPL

households

Statistik

deskriptif

Meningkatkan

pengetahuan

keuangan dasar,

dalam

memperkenalkan

skema tingkat inklusi

keuangan.

Peningkatan inklusi

memungkinkan untuk

mengekses fasilitas

kredit yang

ditawarkan oleh

saluran terorganisir

dengan resiko dan

biaya yang terkait

dengan kredit

berkurang.

4 Manilall

Dhurup

(Prof) (2014)

Implusif mode

pemakaian

konsumsi: peran

hedonisme,

fashion

keterlibatan dan

emotional

gratifikasi di

mode pemakaian

impulsif

perilaku

membeli di

negara

berkembang

Statistik

korelasi dan

analisis

regresi

Membeli impuls

menjadi tantangan dan

akan menjadi teka-teki

bagi para peneliti

karena sifat kompleks.

Dinegara berkembang,

ada kebutuhan untuk

mempelajari impulse

buying karena

perkembangan terbaru

di ritel dan perbedaan

budaya yang sangat

besar bila

dibandingkan dengan

negara maju.

F. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah::

1. Mengetahui pengaruh faktor demografi, pengetahuan keuangan, efikasi

diri, dan hedonisme terhadap minat kredit konsumen civitas akademika

UIN Alauddin Makassar Koperasi Al-Muawwanah.

Page 26: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

26

2. Mengetahui pengaruh faktor demografi terhadap minat kredit konsumtif

UIN Alauddin Makassar Lingkar Akademik Koperasi Al-Muawwanah.

3. Koperasi Al-Muawwanah Universitas Islam Nasional Alauddin Makassar

mengetahui pengaruh pengetahuan keuangan terhadap bunga kredit

konsumen.

4. Mengetahui pengaruh self efficacy terhadap minat kredit konsumtif civitas

akademika Universitas Islam Nasional Alauddin Makassar Koperasi Al-

Muawwanah.

5. Mengetahui dampak hedonisme terhadap bunga kredit konsumer

akademik Koperasi Universitas Islam Nasional Alauddin Al-Muawwanah

Makassar.

G. Manfaat Penelitian

a. Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengaruh faktor-faktor

seperti semografi, pengetahuan keuangan, efikasi diri, dan hedonisme terhadap

perilaku kredit konsumen Universitas Islam Nasional Alauddin Makassar di

Koperasi Al-Muawwanah. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat

memberikan referensi bagi peneliti lain di masa yang akan datang untuk

mengevaluasi dampak faktor demografi, pengetahuan keuangan, efikasi diri, dan

hedonisme terhadap perilaku kredit konsumen. Civitas akademika UIN Alauddin

Makassar Koperasi Al-Muawwanah..

b. Penulis

Page 27: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

27

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang

mendalam kepada penulis mengenai pengaruh gaya hidup hedonis terhadap

perilaku finansial dan kepuasan finansial..

H. Sistematika Penulisan

Untuk memahami secara utuh proses penulisan penelitian ini, telah

disusun suatu sistematika penulisan yang memuat informasi dan hal-hal lain yang

berkaitan dengan penelitian ini. Sistem penulisan penelitian ini adalah sebagai

berikut:.

BAB I : Pendahuluan

Bab ini menjelaskan rumusan pertanyaan yang menjadi

landasan atau latar belakang penelitian ini. Kemudian,

rumuskan rumusan masalah dan akhiri dengan penulisan

yang sistematis.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Pada bab ini akan dijelaskan beberapa teori dan penelitian

sebelumnya, teori-teori tersebut dan penelitian sebelumnya

akan menjadi dasar dari permasalahan yang akan dikaji

dalam artikel ini..

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini akan menjelaskan variabel penelitian dan

diferensiasi operasional, penentuan populasi dan sampel,

jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan

Page 28: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

28

metode analisis yang digunakan untuk menganalisis data

yang diperoleh..

BAB IV : Analisis dan Pembahasan

Bab ini akan menguraikan tentang analisis data dan

membahas hasil data yang diperoleh dari data yang diolah

dengan menggunakan metode yang digunakan dalam

penelitian ini..

BAB V : Penutup

Pada bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dari hasil

analisis data yang diperoleh.

Page 29: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

29

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Theory Of Planned Behavior

Menurut teori perilaku terencana dari Ajzen dan Martin Fishbein (1975),

dapat dijelaskan bahwa perilaku yang dimiliki seseorang tidak hanya dikendalikan

oleh dirinya sendiri, tetapi juga memerlukan kontrol eksternal, yaitu ketersediaan

sumber daya dan peluang. Asumsikan bahwa keterampilan tertentu yang dimiliki

seseorang dapat mempengaruhi niat dan perilaku. Niat dan perilaku seseorang

dapat menetapkan tujuan dan rencana yang ingin dicapai, dan mempengaruhi

sikap positif dan negatif terhadap tujuan perilaku, norma subjektif, dan kontrol

perilaku yang diakui.

Secara khusus, perilaku membentuk keyakinan yang memungkinkan seseorang

untuk mengontrol diri dengan lebih baik. Ajzen (2006) mengemukakan bahwa

teori perilaku terencana memiliki tiga latar belakang dari dalam diri seseorang,

yaitu sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku.

1. Sikap (attitude)

Sikap merupakan faktor dari dalam diri seseorang yang dapat

mempengaruhi perasaan umum terhadap suatu objek, sehingga mendorong reaksi

positif dan negatif. Menjadi aktif berarti mengambil tindakan pada suatu objek

secara lebih langsung. Sikap negatif seringkali mengambil tindakan untuk

menghindari dan menjauhi objek tertentu. Dari segi sikap positif dan negatif

berkaitan dengan perilaku kredit konsumtif yang terjadi dalam kegiatan akademik.

Sikap positif lebih condong pada perilaku kredit konsumtif, yang mempermudah

Page 30: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

30

pembelian barang dan jasa yang diminati, sedangkan sikap negatif lebih condong

pada perilaku kredit konsumtif, yang membuat seseorang lebih boros dan tidak

mampu mengontrol pengeluarannya..

2. Norma Subjektif (subjective norm)

Norma subjektif dapat dilihat dari perilaku seseorang. Subagyo (2000)

beranggapan bahwa norma subjektif berasal dari pengaruh orang lain yang

dianggap berpengaruh. Dalam beberapa kasus, norma subjektif dapat

mempengaruhi opini yang dipegang oleh orang-orang yang diyakini dapat

mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang. Dari perspektif perilaku kredit

konsumen seseorang dapat mempengaruhi kredit konsumen orang lain. Perilaku

normatif yang relatif tinggi dan norma subjektif dari keyakinan dapat

menginspirasi orang lain untuk memiliki harapan tinggi yang sama terhadap hal-

hal yang disukainya, sehingga perilaku kredit konsumen akan dilihat oleh

seseorang dan dipengaruhi oleh mereka yang menganggap dirinya mampu. Hidup

yang menyenangkan dan bahagia. cukup.

3. Kontrol perilaku (behavior control)

Ejzen percaya bahwa behavior control awareness adalah keyakinan

seseorang bahwa ia dapat mengendalikan suatu tindakan, serta persepsinya

tentang kelancaran dan kompleksitas dalam melakukan suatu tindakan.Ini adalah

tingkat kerumitan tertentu yang dapat dilihat dari peristiwa seseorang

sebelumnya.Dan mengendalikan kendala yang dihadapi. Kontrol perilaku adalah

keyakinan pada faktor-faktor yang mempengaruhi dan membatasi perilaku

individu. Faktor-faktor yang dapat membatasi dan mempercepat perilaku kredit

Page 31: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

31

konsumen perorangan adalah ketersediaan sarana dan prasarana, ketersediaan

barang dan jasa yang disukai, dan forum kredit konsumen yang dapat menjamin

keamanan kredit konsumen. apa yang mereka lakukan..

B. Minat Kredit Konsumtif

Persepsi masyarakat terhadap produk favorit mereka secara kredit adalah

hal yang lumrah. Gaya hidup seseorang akan membawa tingkat kepuasan tertentu

dan tingkat kebahagiaan tertentu akan menimbulkan gejala kredit konsumtif.

Kredit konsumtif merupakan cara hidup individu dan masyarakat yang ingin

membeli atau menggunakan barang dan jasa yang tidak terlalu berguna atau tidak

diperlukan dalam kebutuhan sehari-hari (Lestari, 2006).

Di era modern sekarang ini, tuntutan konsumen adalah untuk memuaskan

kepuasan atau kesenangan emosional, bukan untuk memenuhi permintaan. Dapat

dilihat dari beberapa kejadian bahwa pembelian barang dan jasa seseorang hanya

palsu atau sementara. Perilaku kredit konsumen biasanya disandingkan dengan

status sosial ekonomi seseorang untuk mengukur tingkat kemampuan membeli

barang-barang populer di masyarakat. Perilaku konsumen akan mengembangkan

kebiasaan membeli produk yang ingin dikonsumsi tetapi mungkin memiliki

motivasi lain. Perilaku kredit konsumen dapat dilihat dari berbagai kebiasaan

seseorang dalam membeli produk tertentu dalam kehidupan sehari-hari, seperti

membeli furnitur, pakaian, peralatan elektronik, dan kendaraan. Di sinilah produk-

produk ini memiliki merek terkenal di benak orang-orang berstandar tinggi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bunga kredit konsumen

adalah perilaku dan perilaku seseorang dalam mengkonsumsi atau meminjam

Page 32: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

32

barang dan jasa secara tidak terstruktur dan tidak rasional, yang dapat

menimbulkan pemborosan dalam perekonomian. Kebutuhan masyarakat, sehingga

menimbulkan kecemasan dan rasa tidak aman secara psikologis. Dalam perspektif

Islam, ada beberapa aturan kegiatan konsumsi yang dapat menjadikan manusia

lebih baik daripada perilaku konsumsi, sebagaimana dijelaskan dalam Firman

Allah SWT QS.Al-Baqarah, bagian 168:

يطن ل تتب عوا خطوت الش و ىف ال حللرض طيبا ا م ا يها النا س كلوا م ي

ب ين ا نه لـكم عدو م

Terjemahnya:

"Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat

di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh,

setan itu musuh yang nyata bagimu." (Kementerian Agama RI,)

Berdasarkan ayat di atas, ia memperingatkan manusia untuk makan

makanan halal ketika datang untuk mendapatkan makanan halal. Oleh karena itu,

manusia dianjurkan untuk menghindari konsumsi bahan makanan yang ilegal atau

berlebihan. Karena sudah dijelaskan secara gamblang bahwa kita sebagai manusia

harus mewaspadai perilaku-perilaku jahat, dan perilaku-perilaku jahat tersebut

selalu membuat kita terjerumus ke dalam tipu muslihat iblis yang sangat nyata

bagi manusia..

1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Kredit Konsumtif

Perilaku kredit konsumen merupakan keputusan pembelian yang

dilakukan oleh seseorang. Aktivitas pembelian didasarkan pada minat dan

kesenangan seseorang terhadap produk, barang dan jasa. Adapun perilaku

konsumsi menurut Kotler (1997) dapat dipengaruhi oleh banyak faktor:

Page 33: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

33

a. Faktor budaya

Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh budaya yang dimilikinya,

terlepas dari kuat atau tidaknya budaya yang dianutnya. Di sinilah faktor budaya

dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut: peran budaya itu sendiri, kekhasan budaya

itu sendiri, dan kelas sosial budaya pembeli itu sendiri..

b. Faktor sosial

Selain faktor budaya, perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh

faktor sosial. Faktor sosial meliputi: kelompok referensi dapat mempengaruhi

perilaku dan gaya pribadi seseorang, dan anggota keluarga menjadi salah satu

objek referensi untuk pembelian barang dan jasa. Faktor sosial dapat dijelaskan

sebagai sekelompok beberapa orang yang memiliki kesamaan dan status dalam

masyarakat. Menurut Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, faktor sosial

adalah membagi kelompok masyarakat ke dalam tingkatan status yang berbeda

sehingga kelompok tersebut secara pasif dapat memiliki status yang sama dengan

anggota lainnya.

Berdasarkan pandangan tersebut, faktor sosial mengarah pada kelompok-

kelompok sosial dengan keinginan dan perilaku yang sama, tertarik pada barang

dan jasa, serta bagaimana memperoleh dan menggunakannya untuk memenuhi

kebutuhan yang berbeda..

c. Faktor pribadi

Faktor personal menjadi salah satu faktor yang membuat pembelian

barang puas. Diantaranya, karakteristik individu meliputi: usia, pekerjaan,

lingkungan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. Faktor pribadi juga

Page 34: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

34

dapat disebut sebagai kepribadian seseorang, yang merupakan faktor yang

melekat pada perilaku dan tindakan seseorang untuk memperoleh barang dan jasa

yang diinginkan. Faktor pribadi yang dimiliki seseorang mempengaruhi persepsi

mereka ketika membuat keputusan tentang pembelian barang dan jasa. Faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumsi seseorang adalah faktor

eksternal, ketika seseorang merespon dengan baik barang dan jasa dari pergaulan,

teman sebaya, pekerjaan, dan masyarakat, hal ini menjadi acuan dalam

pengambilan keputusan konsumsi.

Dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kredit konsumen,

dapat dikatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi perilaku kredit

konsumen, baik itu internal individu, lingkungan sosial, budaya, maupun tingkat

pendidikan individu..

C. Faktor Demografi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian demografi adalah

ilmu tentang susunan penduduk, jumlah, perkembangan, persebaran, dan

perubahan komposisi yang memberikan gambaran atau peta statistik suatu negara

dari segi sosial politik dan sosial politik. Ilmu kependudukan. Perkembangan

penduduk akan sangat mempengaruhi pembelian barang dan jasa secara tunai dan

kredit. Perkembangan ekonomi suatu daerah akan berkembang pesat seiring

dengan meningkatnya jumlah orang yang melakukan transaksi ekonomi. Perilaku

seseorang untuk menjual secara kredit produk favoritnya dapat dilihat dari faktor

demografi yang dimilikinya, antara lain: usia, jenis kelamin, pekerjaan,

pendidikan, dan status.

Page 35: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

35

Dalam transaksi jual beli menggambarkan latar belakang pandangan seseorang

apakah akan membeli barang atau jasa, dan terus berlanjut tanpa

mempertimbangkan kegunaannya.Jika hanya fokus emosional ditempatkan pada

belanja, maka akan mengarah pada aktivitas perilaku konsumen. Rita dan

Kusmawati (2010) mengemukakan bahwa minat seseorang dalam transaksi

pembelian kredit dapat dilihat dari jenis kelamin dan usia. Karena usia seseorang

dapat mempengaruhi tingkat transaksi ekonomi yang dilakukan untuk memenuhi

segala kebutuhan dan keinginannya.

Dalam berbagai situasi, faktor usia membuat seseorang lebih berani mengambil

risiko, mendukung dan memenuhi segala kebutuhannya, serta bagaimana

meminimalkan segala risiko yang mungkin ditimbulkan oleh keputusan yang

diambilnya. Di sisi lain, pendidikan yang dimiliki seseorang akan memungkinkan

mereka untuk mempertimbangkan semua kemungkinan apa yang mereka lakukan

sekarang akan terjadi di masa depan. Tingkat pendidikan memungkinkan

seseorang untuk mengetahui seberapa besar ia dapat mengkonsumsi kredit dalam

suatu lembaga, dan untuk mengukur kemampuannya untuk membayar semua

yang telah dilakukannya.

Tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang sangat penting untuk mengukur

kemampuannya dalam berperilaku kredit konsumen atas barang dan jasa yang

diminatinya, namun tidak boleh diabaikan dari risiko yang akan terjadi, sehingga

tidak terjadi kesalahpahaman dalam pengambilan keputusan pembelian selama

proses produksi. Usia menentukan tingkat pembelian seseorang sebagian besar,

karena semakin tua seseorang, semakin banyak kebutuhan yang mereka butuhkan,

Page 36: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

36

dan semakin mereka akan memikirkan kegiatan berbelanja. Status memiliki

pengaruh yang besar terhadap tingkat konsumsi kredit, karena ketika status

seseorang masih kesepian, semakin tinggi tingkat kredit tanpa harus

mempertimbangkan hal-hal lain dalam rangka mendukung status sosialnya,

karena tidak ada tanggungan dan tidak ada orang yang diperingatkan. dia.

Pekerjaan seseorang juga sangat menentukan tingkat kredit konsumtif yang

dibuatnya. Jika pekerjaan seseorang sangat baik, ia berani menggunakan kredit

dalam jumlah besar untuk kegiatan konsumsi, karena ia yakin mampu melunasi

cicilan kreditnya, dan tidak menutup kemungkinan untuk dilunasi. Kecepatan

kerjanya sangat cepat, tingkat pekerjaannya sangat tinggi, dan penghasilannya

sangat mendukung.

D. Pengetahuan Keuangan

Pengetahuan keuangan merupakan salah satu tolak ukur seseorang untuk

melakukan kegiatan ekonomi, baik itu kegiatan komersial maupun kegiatan

konsumen. Diantaranya, perilaku keuangan seseorang sangat penting untuk

pengelolaan keuangan, perencanaan keuangan dan kemampuan keuangan masa

depan. Kemampuan manajemen keuangan seseorang dapat mengendalikan

pengeluaran. Pengeluaran akan selalu dipertimbangkan berdasarkan kemampuan

finansial mereka. Dimana kemampuan finansial yang tinggi, sedang, dan rendah

akan sangat mempengaruhi pola konsumsi yang dilakukan.

Pengetahuan keuangan berkaitan dengan kompetensi seseorang untuk

mengelola keuangan. Definisi literasi finansial menurut Vitt et. al. (dalam

Huston, 2010): Personal financial literacy is the ability to read, analyze,

manage and communicate about the personal financial condition that affect

material well-being. It includes the ability to discern financial choices,

discuss money and financial issues without (or despite) discomfort, plan for

Page 37: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

37

the future and respond competently to life events that affect everyday

financial decisions, including events in the general economy.

Pemahaman tentang pengetahuan keuangan akan mendorong seseorang

untuk berkinerja baik dalam pengelolaan keuangan jangka panjang. Pengetahuan

keuangan seseorang yang tinggi akan cenderung memiliki perilaku keuangan yang

baik (Andrew, 2014). Ketika seseorang memiliki pengetahuan keuangan yang

baik, dia akan mempertimbangkan setiap pengeluaran yang akan dia lakukan,

termasuk kegiatan bisnis, konsumsi, dll. Kemampuan seseorang untuk

meminimalkan pengeluaran dalam mengkonsumsi barang dan jasa, kemudian dia

akan memperhatikan kegunaan barang tersebut, agar tidak menimbulkan perilaku

konsumen saat membeli barang.

Pengetahuan keuangan adalah kemampuan seseorang untuk memperoleh,

memahami dan mengevaluasi informasi yang relevan untuk membuat keputusan

dengan memahami konsekuensinya (Wilson, 2000). Saat membeli produk yang

Anda sukai, sebaiknya kita memahami terlebih dahulu informasi yang relevan

tentang produk yang akan dibeli, seperti harga produk, fungsi dan tujuan produk,

serta apakah produk tersebut bergaransi. Karena ketika kita ingin membeli suatu

barang, kita harus mengetahui spesifikasi barang tersebut, agar kita tidak

mengeluarkan uang untuk membeli barang dengan fungsi barang yang ada.

Pengetahuan keuangan telah menjadi tidak terpisahkan dalam kehidupan karena

merupakan salah satu alat yang berguna untuk membuat keputusan keuangan

(Orton, 2007). Sikap finansial menunjukkan bahwa menurut tingkat pemahaman

dan kepribadian seseorang, uang memiliki banyak arti, antara lain uang sebagai

bagian penting dalam hidupnya, sumber kehormatan, kualitas hidup, kebebasan

Page 38: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

38

bahkan kejahatan. Sikap keuangan dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain

pengalaman masa kecil, pendidikan, keuangan, status sosial, lingkungan sosial

ekonomi, dan keluarga (Taneja, 2012). Ayat-ayat Al-Qur'an menjelaskan

pentingnya menuntut ilmu.Sebagai pembeda antara orang yang beriman dan orang

yang tidak beriman, ada penjelasannya dalam QS. Hud ayat 24:

ميع هل يستويان مثل الفريقين كالعمى والصم والبصير والس

رون مثلا أفل تذك

Terjemahnya:

“Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang

mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan

dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya?

Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)?

(Kementerian Agama RI, 2012:26)”

Berdasarkan ayat di atas menjelaskan pentingnya ilmu yang dimiliki

seseorang untuk membedakan orang yang beriman dengan orang yang tidak

beriman. Orang yang tidak beriman itu seperti orang yang telah membutakan mata

kepala dan mata jiwanya, sehingga perbuatannya tidak akan pernah membawa

mereka ke jalan yang benar. Telinganya tuli, dan dia tidak akan mendengarkan

pelajaran dari kesalahan dan perilaku yang benar dari orang-orang di sekitarnya di

tempat kerja. Bagi orang mukmin diibaratkan orang yang bisa melihat dengan

matanya dan dengan mata hati, karena dengan mendengarkan pendapat dan

sarannya akan menjadi bahan pertimbangan dalam melaksanakan pekerjaan, yaitu

sugesti yang membangun. Dan akan disortir dan dipertimbangkan. Dari analogi

ini, setiap orang memahami pentingnya belajar dan mengamalkan ilmu dalam

kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. Pengetahuan yang dimiliki seseorang akan

Page 39: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

39

mencerminkan kepribadian dan kemampuan seseorang untuk bertahan dari

berbagai tantangan yang ada.

Remund (2010) menunjukkan bahwa empat hal yang paling umum dalam

literasi keuangan adalah anggaran, tabungan, pinjaman, dan investasi. Jumpstart

Coalition berbagi pengetahuan keuangan tentang topik-topik seperti pendapatan,

pengelolaan uang, tabungan dan investasi, dan pinjaman atau kredit. Peneliti telah

mengembangkan 15 indikator literasi keuangan yang disesuaikan dengan kondisi

Indonesia, yaitu:

1. Mencari pilihan karir,

2. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi upah bersih,

3. Tentukan sumber pendapatan,

4. Menjelaskan cara mencapai kemakmuran dan mencapai tujuan keuangan,

5. Memahami anggaran tabungan,

6. Memahami asuransi,

7. Menganalisis risiko, pengembalian dan likuiditas,

8. Mengevaluasi pilihan investasi,

9. Menganalisis dampak perpajakan dan inflasi terhadap hasil investasi,

10. Menganalisis pro dan kontra dari hutang,

11. Menjelaskan tujuan sejarah kredit dan mengakui hak-hak debitur,

12. Jelaskan cara-cara untuk menghindari atau menyelesaikan masalah hutang,

13. Memahami hukum dasar perlindungan konsumen terhadap klaim kredit,

14. Mampu membuat pencatatan keuangan, dan

15. Memahami neraca, laporan laba rugi dan arus kas cash.

Page 40: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

40

Literasi keuangan tidak hanya melibatkan pengetahuan dan kemampuan

untuk menangani masalah keuangan, tetapi juga atribut non-kognitif (PISA,

2010). Sikap adalah bagian penting dari literasi keuangan. Sikap keuangan

didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berkaitan dengan

masalah keuangan pribadi (Gutter, 2008). Sikap finansial, seperti terbuka terhadap

informasi, mengevaluasi pentingnya mengelola keuangan, konsumsi impulsif,

menghadapi masa depan, dan rasa tanggung jawab. MCEETYA (2009)

menjelaskan bahwa “tanggung jawab adalah keputusan konsumen dan keuangan

yang tepat, menunjukkan kepedulian terhadap diri sendiri, orang lain, masyarakat

dan lingkungan”.

Pengetahuan keuangan terbukti berdampak signifikan terhadap

pengelolaan keuangan dan lebih konsisten saat menggunakan berbagai kebijakan

(Sarah, 2009). Hal ini dapat dijelaskan dengan cara seseorang mengelola

keuangan pribadi, dan pengelolaan keuangan merupakan faktor utama yang

menyebabkan kepuasan atau ketidakpuasan keuangan seseorang. Secara teori,

pengetahuan keuangan tentang bagaimana pasar keuangan bekerja harus

memelihara individu yang membuat keputusan yang lebih efektif (Woodyard,

2011). Garman, (1985) mengemukakan bahwa untuk memiliki pengetahuan

keuangan, seseorang harus memupuk keterampilan keuangan (financial skills) dan

belajar menggunakan alat keuangan (financial tools). Instrumen keuangan adalah

sejenis perilaku keuangan dalam pengambilan keputusan. Hilgert et al., (2003)

Orang dengan pengetahuan keuangan lebih mungkin untuk bertindak secara

finansial dengan cara yang bertanggung jawab secara finansial. Penelitian

Page 41: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

41

menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan dan perilaku keuangan memiliki

dampak positif. Hasil penelitian ini didukung oleh teori behavioral finance, yang

menggunakan proses kognitif (keterampilan mental manusia untuk memahami

dan mengenali hal-hal di sekitarnya) untuk mengelola dan memecahkan masalah

pengambilan keputusan.

Tingkat pengetahuan keuangan seseorang dapat diukur dengan cara

manajemen. Perencanaan keuangan menentukan bagaimana mengendalikan

pengeluaran keuangan secara efektif dan efisien. QS berisi ayat-ayat Al-Qur'an

yang menjelaskan pentingnya pengelolaan keuangan. Al-Furqan 25: Bagian 67:

ا وا لذين اذا انفقوا لم يسرفوا ولم يقتروا وكا ن بين ذلك قوا ما

Terjemahnya:

"Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang

yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak

(pula) kikir, di antara keduanya secara wajar,(Kementerian Agama Ri,2004"

Sebagaimana dapat dilihat dari ayat-ayat di atas, Allah SWT menyukai

orang-orang yang mencari nafkah dengan halal di jalan yang benar. Ketika

seseorang mampu secara finansial, sebaiknya mempertimbangkan kegunaan

barang dan jasa yang diminatinya, daripada berlebihan, dan selalu menekankan

sikap dan kebutuhan berbelanja. Penekanan yang tepat pada penggunaan dana,

terbiasa menyimpan kelebihan dana pada waktu tertentu untuk keadaan darurat.

Biasakan hidup sederhana, jangan pelit, dan hiduplah dengan berat.

Pengetahuan keuangan diperlukan dalam menjalankan setiap aktivitas, baik dalam

belajar maupun dalam aktivitas sehari-hari. Dimana pengetahuan keuangan yang

baik akan menentukan tingkat konsumsi yang dilakukan. Ketika seseorang

Page 42: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

42

memiliki pengetahuan keuangan yang baik, kegiatan konsumsi yang mereka

lakukan dapat dikendalikan sesuai dengan kemampuan mereka sendiri, dan

mereka tidak akan melakukan kredit konsumen, karena ketika seseorang

melakukan kredit konsumen, kemampuan mereka untuk membayar sangat

terbatas, yang membuat mereka sangat sulit Kesulitan dan kebiasaan berbelanja

berlebihan tanpa memperhatikan. Pertimbangkan kemampuan membelanjakan

uang untuk memuaskan keinginan berbelanja.

Berbelanja sangat membutuhkan seseorang untuk bisa mengendalikan diri,

mengetahui apa yang dibutuhkan, dan apa yang sekedar untuk memuaskan

keinginan berbelanja. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman tertentu tentang

pengeluaran keuangan, dan pengeluaran harus seimbang untuk menghindari hal-

hal yang tidak perlu..

E. Self Efficacy

Bandura mendefinisikan self-efficacy sebagai keyakinan individu pada

kemampuannya untuk melakukan tugas atau tindakan untuk mencapai hasil

tertentu. Bandura dan Nancy (1977) mengatakan bahwa self-efficacy pada

dasarnya adalah hasil dari proses kognitif, yang berupa keputusan, keyakinan,

atau harapan, yaitu sejauh mana individu memperkirakan kemampuannya untuk

melakukan tugas atau tindakan tertentu untuk mencapainya. hasil yang diharapkan

Selain itu, Baron dan Byrne (Rinaswita, 2010) juga mendefinisikan efikasi diri

sebagai evaluasi terhadap kemampuan atau kemampuan seseorang untuk

melakukan tugas, mencapai tujuan, dan mengatasi hambatan.

Page 43: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

43

Selain itu, Woolfolk (Andiny, 2008: 7) mengemukakan bahwa secara

umum efikasi diri adalah penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri, atau tingkat

kepercayaannya terhadap kemampuan untuk menyelesaikan suatu tugas untuk

mencapai hasil tertentu. Berdasarkan definisi di atas, efikasi diri dapat

didefinisikan sebagai keyakinan individu pada kemampuannya untuk mengatasi

hambatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tingkat efikasi diri yang

dimiliki oleh seorang individu berbeda-beda pada setiap bidang tertentu.

Menurut Gist (Riggio, 1990), efikasi diri berperan penting dalam

memotivasi pekerja untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menantang terkait

dengan pencapaian tujuan tertentu. Orang yang percaya pada kemampuannya

akan mempengaruhi perilaku, motivasi, dan pada akhirnya menentukan

keberhasilan atau kegagalannya. Self-efficacy dapat memungkinkan seseorang

menggunakan kemampuannya untuk menginterpretasikan faktor internal dan

eksternal sebagai tindakan nyata.

Menurut Young (Rachmawati, 2012:18), orang dengan efikasi diri yang tinggi

percaya bahwa mereka dapat melakukan sesuatu sesuai dengan situasi dan

memiliki harapan yang realistis. Namun, jika ekspektasi yang diharapkan tidak

masuk akal, maka ia kemungkinan akan menghadapi serangkaian penilaian buruk,

dan bahkan mungkin mencapai titik 0 (nol). Keadaan ini berdampak negatif pada

individu karena dapat menyebabkan dirinya jatuh ke dalam keadaan depresi.

Keyakinan self-efficacy adalah keyakinan orang tentang kemampuan

untuk menghasilkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui tindakan

mereka (Maddux, 2016; 41-46). Dalam memenuhi keinginan untuk memenuhi

Page 44: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

44

segala kebutuhan yang diperlukan, apakah seseorang dapat bertahan dalam

menghadapi rintangan dan tantangan memiliki dampak yang besar pada dirinya.

Keyakinan seseorang dalam menyelesaikan konsumsi kredit yang diambil

terkadang bisa menjadi kendala ketika seseorang berada pada titik jenuh. Pada

titik ini, seseorang terkadang tidak mau menyelesaikan kredit berjalan. Pada titik

ini, self-efficacy meningkatkan kepercayaan seseorang pada kemampuan mereka

sendiri dan memastikan bahwa mereka dapat membayar biaya sampai waktu yang

ditentukan selesai. QS berisi ayat-ayat yang menyerukan peningkatan rasa percaya

diri. Al-Insyiqaq Bagian 6:

ا فملقيه ها ال نسا ن انك كا دح الى ربك كدحا ا ي ي

Terjemahnya:

“Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh

menuju Tuhanmu, maka pastikan kamu akan menemuinya (Kementerian

Agama RI, 2004:26)”

Berdasarkan uraian ayat di atas memberikan penjelasan, yaitu Allah

berjanji bahwa setiap orang yang ikhlas akan bertemu dengan Allah. Seperti

disebutkan di atas, setiap orang yang serius akan mendapatkan semua yang

diinginkannya melalui hati dan usaha. Memiliki keikhlasan akan memungkinkan

seseorang memperoleh cara yang baik dalam bekerja, belajar dan kegiatan

lainnya. Dengan niat baik dan penyelesaian pekerjaan yang cermat, maka setiap

pekerjaan yang dilakukan dalam segala kondisi akan lebih mudah dan lancar.

Percaya diri sangat menentukan kemampuan seseorang untuk melakukan

suatu aktivitas, baik itu pekerjaan atau aktivitas sehari-hari, pengendalian diri

mengatasi ketidakberdayaan antara kemampuan pribadi dan motivasi manusia.

Page 45: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

45

Untuk meningkatkan efikasi diri, seseorang harus lebih percaya diri, pekerja keras

dan gigih daripada kemampuan bawaan (Kleiman, 2016; 89-101).

Maddux (Widyastuti, 2010: 32) memaparkan beberapa pengertian dan

ciri-ciri efikasi diri, yaitu::

a. Self-efficacy adalah keterampilan yang berkaitan dengan

keyakinan atau keyakinan bahwa seseorang harus menggunakan

keterampilan yang dimilikinya dalam situasi atau kondisi tertentu

untuk melakukan atau mencapai sesuatu. Hal ini biasanya

dinyatakan sebagai "Saya percaya saya bisa melakukannya."

b. B. Self-efficacy tidak menggambarkan motivasi yang dikendalikan,

kekuatan pendorong, atau kebutuhan lainnya.

c. C. Self-efficacy adalah keyakinan seseorang pada kemampuannya

untuk mengkoordinasikan dan memobilisasi keterampilan dan

kemampuan untuk mengubah dan menanggapi situasi yang

menantang..

Ketika mencapai tujuan, dibutuhkan kepercayaan internal untuk berjalan

dengan lancar. Setiap tahapan proses memiliki peran penting untuk dapat

meyakinkan diri sendiri untuk mengembangkan dan mengkoordinasikan setiap

pekerjaan yang dilakukan. Proses pertama yang harus dilalui adalah meyakini

adanya Allah SWT yang menciptakan dan mengatur segala sesuatu yang ada di

langit dan bumi. Dengan akal yang dimiliki manusia, mereka mampu melihat

peluang di hadapannya dengan percaya diri, terampil, dan mampu mengendalikan

pekerjaannya. Sebagaimana firman Allah SWT, menjelaskan bahwa sifat optimis

seseorang terkandung dalam QS. Al-Imran bagian 159, yang berbunyi sebagai

berikut:

ل على الل لين... فا ذا عزمت فتوك يحب المتوك

ان الل

Terjemahnya:

Page 46: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

46

“Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah

kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal

(Depertemen Agama RI,2005)."

Sebagaimana terlihat dari ayat-ayat di atas, sikap percaya diri terhadap

kemampuan yang dimiliki merupakan salah satu sifat yang disukai oleh Allah

SWT. Orang yang optimis secara alami berpikir bahwa setiap pekerjaan dan

kesulitan yang mereka hadapi akan berlalu. Jangan biarkan diri Anda memiliki

ide-ide buruk, tetapi selalu berpikir positif dan belajar dari segala sesuatu di masa

lalu.

Dalam setiap kegiatan sangat diperlukan adanya rasa percaya diri yang baik untuk

menunjang setiap kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan. Namun, ketika

seseorang memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi dalam mengembangkan

kegiatan kredit konsumen, kepercayaan diri ini harus dikurangi untuk

menghindari situasi yang tidak terduga seperti wanprestasi. Karena setiap aktivitas

kredit yang dilakukan tidak selalu lancar atau lancar, Anda harus membayar

cicilan kredit dari tanggung jawab yang telah disepakati setiap bulan, tetapi ketika

kemampuan dan kepercayaan diri berbanding terbalik, maka ada wanprestasi yang

menyebabkan seseorang gagal. masalah. memiliki masalah.

Kegiatan kredit konsumtif yang dilakukan oleh seseorang terbagi menjadi

beberapa tingkatan, antara lain kebiasaan kredit untuk menunjang pekerjaan,

untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, dan transportasi, dan untuk

memenuhi keinginan atau gengsi disini, yang dapat mengakibatkan untuk

konsekuensi yang sangat serius. Masalah kredit konsumen adalah mengikuti

prestise, karena mengarah pada kesalahan konsumsi.

Page 47: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

47

F. Hedonisme

Gaya hidup hedonis merupakan pola perilaku yang dapat dilihat dari

aktivitas, minat, dan cara pandang yang selalu menekankan pada kegembiraan

hidup (Linda, 2013). Hedonisme konsumen mencakup aspek perilaku yang

berkaitan dengan multi-indera dan fantasi yang digerakkan oleh keuntungan,

seperti kesenangan membeli produk secara nyata atau kesenangan menggunakan

produk, berbelanja, atau bersosialisasi (Reynolds, 2003). Seseorang yang

menanamkan hedonisme ke dalam dirinya menekankan kesenangan fisik dan

kesenangan spiritual. Dengan kata lain, manfaat terbesar adalah kebebasan dari

rasa takut dan rasa sakit.

Konsumsi karyawan untuk memenuhi kebutuhannya. Aktivitas

konsumen yang sudah menjadi kebutuhan pokok menjadi prioritas. Ayat yang

menjelaskan perlunya pemenuhan kebutuhan pokok yang termuat dalam QS. Al-

A'raf 7: Bagian 31:

كلوا وا شربوا ول تسرفوايبني ادم خذوا زينتك ه م عند كل مسجد و ان

ل يحب المسرفين Terjemahnya:

"Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap

(memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.

Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.(Depertemen

Agama RI,2005:218)"

Dalam surah Al-Maidah ayat 87, juga diterangkan akan keharusan

pemenuhan kebutuhan pokok yang dimiliki.

Page 48: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

48

موا طي ـايها الذين امنوا ل تحر لـكم ول تعتدواي بت ما احل الل

ان الل

ل يحب المعتدين

Terjemahnya:

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengharamkan apa

yang baik yang telah dihalalkan Allah kepadamu, dan janganlah kamu

melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

melampaui batas.(Depertemen Agama RI,2005:122)"

Berdasarkan ayat di atas, dijelaskan secara rinci larangan perilaku

konsumsi dalam pakaian, makanan, belanja, dll. Kebiasaan berbelanja di luar

kebutuhan pokok merupakan kebiasaan yang dilakukan seseorang untuk

memuaskan kebahagiaan. Kebiasaan memuaskan keinginan seringkali tidak

memperhatikan kualitas perilakunya sendiri, sehingga membuat seseorang

melupakan tingkat kemampuannya sendiri. Oleh karena itu, Allah SWT secara

tegas melarang perbuatan yang berlebihan tanpa mempertimbangkan manfaat

yang akan diperoleh.

Hedonisme juga dipandang sebagai penyebab kemalasan. Mencari

kebahagiaan dianggap kebalikan dari partisipasi aktif, dan hedonis digambarkan

sebagai pemakan lotus pasif. Karena ada banyak bukti bahwa kenikmatan adalah

produk sampingan dari realisasi diri, disimpulkan bahwa mengejar kebahagiaan

mengarah pada pengalaman yang tidak menyenangkan yang ditujukan untuk

tujuan atau pengembangan diri di akhir kehidupan. Tingkah laku masyarakat yang

bersifat hedonis menunjukkan sulitnya menghilangkan kebiasaan menghentikan

kenikmatan.

Page 49: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

49

Perilaku pembelian impulsif didorong oleh tujuan hedonistik atau mencari

kesenangan, yang menyebabkan konsumen mengalami keinginan untuk produk

(Saladien, 2012). Nilai belanja hedonis mencerminkan nilai potensi konsumsi

hiburan dan hubungan simbiosis atau sinergis antara konsumen dan kelompok

terkaitnya. Kecenderungan individu untuk mengkonsumsi secara langsung dan

tidak langsung dipengaruhi oleh emosi positif (Amiri, 2012).

Sebelum memulai suatu kegiatan, setiap penampilan pekerjaan menjadi

fokus utama, itulah sebabnya beberapa orang sering membeli secara kredit. QS

menjelaskan perintah-perintah yang terdapat dalam Al-Qur'an agar seseorang

tidak menunjukkan sikap hedonisme atau pemborosan. Al-Israa'/26-27:

يرا ب يل ول تبذر تبذ سك ين وا بن الس وا ت ذا القربى حقه وا لم

ينكا مبذر ال ين ا ن يط اا خوانالش

يطنل ربهكفورا نو وكانالش Terjemahannya:

“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,

kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah

kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros (Ayat 26),

Sesungguhnya pemboros-boros itu adalah saudara-saudara syaitan san

syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya (Kementerian Agama

RI, 2012;284).”

Seperti yang terlihat dari ayat di atas, sifat buruk seseorang adalah boros,

sehingga disebut bersaudara dengan setan. Orang yang selalu menghabiskan

hartanya untuk hal-hal yang tidak berguna selalu mengkonsumsi apa yang sudah

dimilikinya. Seorang ulama menjelaskan bahwa boros adalah perilaku yang tidak

baik yang ditanamkan dalam diri seseorang, tetapi harus mampu mengelola dan

menggunakan hartanya dengan baik di jalan Allah. Dan kita harus memberikan

Page 50: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

50

sebagian harta yang kita miliki kepada mereka yang pantas mendapatkannya,

bukan menyia-nyiakannya.

Perilaku boros merupakan salah satu perilaku yang sangat dibenci oleh Allah

SWT. Oleh karena itu, perlu untuk mengurangi perilaku kredit konsumtif yang

sering dilakukan seseorang untuk menghindari murka Allah SWT dan

permasalahan yang ditimbulkan oleh aktivitas kredit konsumtif yang terkadang

dilakukan. Kegiatan kredit konsumen sangat menentukan derajat pergaulan

seseorang, karena mengikuti trend modernisasi yang akan membutakan hati

seseorang dengan kilasan pergaulan yang menyesatkan. Oleh karena itu, selain

membangun kepercayaan diri dalam kegiatan berbelanja, juga diperlukan

pengetahuan dan kemampuan keagamaan untuk mendukung setiap kegiatan yang

dilakukan..

G. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah kerangka konseptual yang secara teoritis

menghubungkan variabel penelitian (Sugiyono, 2013; 128). Variabel bebas

meliputi faktor demografi, pengetahuan keuangan, efikasi diri dan hedonisme, dan

variabel terikat adalah kredit konsumen karyawan. Kerangka konseptual

penelitian ini adalah:

Page 51: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

51

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

H2

H3

H4

H5

H1

Keterangan:

= Pengaruh (X1 ke Y, X2 ke Y, X3 ke Y, X4 ke Y)

Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian sebelumnya, penulis

mengembangkan kerangka konseptual di atas. Variabel bebas memiliki hubungan

yang signifikan dengan variabel terikat.

Faktor Demografi

X1

Pengetahuan Keuangan

X2

Konsumsi Kredit

Y Self Efficacy

X3

Hedonisme

X4

Page 52: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

52

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

didefinisikan sebagai penelitian yang didasarkan pada filosofi positivis, yang

digunakan untuk melakukan penelitian pada populasi dan sampel tertentu.

Penelitian kuantitatif digunakan untuk meyakinkan fakta atau membuat prediksi

tentang teori yang dipublikasikan (Sugiyono, 2008). Gunakan alat penelitian

untuk mengumpulkan data, dengan asumsi bahwa itu telah ditetapkan. Kemudian

gunakan SPSS untuk mengolah data menggunakan alat analisis deskriptif dan

kuantitatif.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Universitas Islam Nasional Alauddin Makassar

yang merencanakan dan melakukan kredit konsumsi untuk memenuhi permintaan.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2020.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh objek atau subjek yang memenuhi persyaratan

tertentu dan memiliki masalah penelitian di suatu daerah, dan dalam hal ini

merencanakan dan melakukan kredit konsumsi. Populasi juga diartikan sebagai

keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup penelitian (Martono, 2014:

75). Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai aktif Universitas Islam

Page 53: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

53

Nasional Alauddin Makassar yang berjumlah 2.533 orang (data diolah oleh

Personalia Center UIN-Alauddin Keuskupan)..

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik populasi. Jika

kelompoknya besar, tidak mungkin peneliti mempelajari segala sesuatu yang ada

dalam kelompok tersebut, seperti keterbatasan, tenaga, dan waktu, maka peneliti

dapat menggunakan sampel dari kelompok tersebut (Sugiyono, 2005: 120).

Penelitian ini menggunakan teknik proportional random sampling untuk

mengambil sampel dari beberapa subkelompok. Joseph Hair (2006) menunjukkan

bahwa jumlah sampel dalam penelitian yang populasi sebenarnya tidak diketahui

setidaknya lima kali jumlah variabel dengan analisis atau indikator. Jumlah

indikator dikalikan dengan (5-10) dapat dihitung antara pengukuran sampel.

Jumlah indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12, sehingga dapat

diperoleh sampel sebagai berikut:

Jumlah sampel = 10 x 12 = 120.

Berdasarkan data di atas, penulis memutuskan bahwa ukuran sampel penelitian ini

adalah 120 sampel.

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data

utama dalam penelitian ini adalah data yang dikumpulkan dengan menggunakan

kuesioner online dan cetak. Data bekas adalah data yang diperoleh dari publikasi

cetak dan online yang tersedia untuk umum.

Page 54: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

54

2. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data

mentah adalah sumber data yang langsung menghasilkan data dari objek

penelitian. Sumber data utama berasal dari responden yang menggunakan

kuesioner survei (Sugiyono, 2008). Data second hand merupakan data yang

diperoleh langsung dari data center Rektorat Universitas Islam Nasional Makassar

yang memiliki 2.533 pegawai, total 1.019 PNS dan 1.514 non-PNS..

D. Metode Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data tersebut

dapat diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini adalah orang yang

diwawancarai, yaitu orang yang menjawab atau menjawab pertanyaan peneliti.

Data dalam penelitian ini dibagi menjadi data primer dan data sekunder, yang

diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Teknik Kuesioner

Teknologi kuesioner merupakan metode pengumpulan data mentah dari

responden yang dipilih sebagai sampel penelitian. Kuesioner penelitian disusun

dengan mengajukan pernyataan tertutup dan pilihan jawaban untuk diajukan

kepada sampel penelitian (Wijanto, 2008)..

2. Wawancara

Wawancara, yaitu berkomunikasi dengan pihak terkait berdasarkan topik

penelitian.

Page 55: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

55

3. Studi Dokumentasi

Penelitian kepustakaan, yaitu mencatat dan meneliti kepustakaan yang

berkaitan dengan masalah penelitian untuk memperoleh landasan teori atau

memperdalam wawasan peneliti.

E. Teknik Analisis Data

Menurut (Sugiyono, 2017), analisis data adalah proses pencarian data.Data

yang diperoleh melalui wawancara, kuesioner dan dokumen diklasifikasikan dan

dideskripsikan ke dalam unit-unit, dan disusun menurut pola yang diurutkan,

sehingga dapat mengorganisasikan data tersebut secara sistematis. Itu penting

untuk menarik kesimpulan. Dalam penelitian.

Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Menurut Situmorang dan Lufti (2015), efektivitas merepresentasikan sejauh

mana suatu alat ukur mengukur apa yang hendak diukur. Apabila instrumen

tersebut dapat mengukur konstruk sesuai dengan harapan peneliti, maka dapat

dikatakan bahwa pengukuran instrumen tersebut efektif. Uji validitas adalah

membandingkan revisi nilai item-korelasi total dengan menghitung r hitung

masing-masing item dalam r tabel..

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran kehandalan suatu alat ukur, apabila gejala yang

sama diukur dengan alat ukur dan hasil pengukurannya relatif konsisten maka alat

ukur tersebut reliabel. Jika penelitian berulang dilakukan pada dimensi waktu

Page 56: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

56

yang berbeda, ketika nilai alpha (α) 0,6 akan mencapai kesimpulan yang sama,

maka variabel tersebut dikatakan reliabel. Namun, ketika alpha (α) 0,6 dianggap

kemampuan yang buruk, ketika variabel penelitian diperiksa kembali dan

diperoleh kesimpulan yang berbeda..

2. Analisis Linear Berganda

Berdasarkan berbagai teori dan penelitian sebelumnya, metode analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Analisis

linier multivariat ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang terjadi

antara variabel bebas dan variabel terikat. Berdasarkan penelitian sebelumnya,

model yang digunakan dalam persamaan regresi linier berganda adalah:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + €

Keterangan:

Y = Konsumsi Kredit

Β0 = Kostanta / intersept

X1 = Faktor Demografi

X2 = Pengetahuan Keuangan

X3 = Self Efficacy

X4 = Hedonisme

β1β2β3β4 = Koefisien Regresi

ei = Error (kesalahan residual)

3. Teknik Pengujian Penelitian

Untuk pengujian hipotesis, data yang diperoleh dari observasi akan

diolah melalui analisis yang diperlukan. Pengolahan data dilakukan dengan

Page 57: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

57

menggunakan model statistik alat SPSS. Teknik pengolahan data yang digunakan

adalah::

a. Uji Asumsi Klasik

Uji hipotesis klasik dalam model regresi digunakan untuk menunjukkan

ada tidaknya hubungan yang valid antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Hipotesis klasik terbagi menjadi empat jenis, yaitu::

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi variabel

dependen dan variabel independen keduanya berdistribusi normal. Model regresi

yang baik memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Uji

normalitas dilakukan dengan model grafis.Kenormalan dapat dideteksi dengan

melihat distribusi data pada sumbu diagonal grafik atau melihat histogram dari

residual..

a) Data yang terdistribusi disekitar diagonal dan mengikuti diagonal

menunjukkan pola distribusi normal regresi yang memenuhi asumsi

normalitas.

b) Data jauh dari garis diagonal atau tidak menyebar sepanjang garis

diagonal, menunjukkan bahwa pola distribusi tidak normal, dan model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2) Uji Heterokedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi ketika varians tidak konstan atau berubah ketika

faktor gangguan tidak memiliki varians yang sama. Untuk mendeteksi

heteroskedastisitas pada model persamaan regresi dilakukan dengan melakukan

Page 58: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

58

White Test menggunakan White Heteroscedasticity-Consent Standard Errors &

Covariance.

Anda dapat menggunakan suku silang untuk menguji gejala

heteroskedastisitas melalui uji White, yaitu untuk meregresi kuadrat residual

dengan mengalikan variabel bebas, kuadrat variabel bebas, dan variabel bebas.

Kriteria menggunakan model uji putih Jika nilai chi-square hitung (nilai R2 hitung

X2, dimana X2 = Obs*R-square) lebih besar dari nilai X2 tabel dengan derajat

kepercayaan tertentu, maka terjadi heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika hitung

chi-kuadrat lebih kecil dari nilai pada tabel X2 menunjukkan tidak terjadi

heteroskedastisitas.

3) Uji Autokorelasi

Tujuan dari uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah terdapat korelasi

antara confounding error model regresi periode t dengan confounding error

periode t-1 (periode sebelumnya). Salah satu metode analisis untuk mendeteksi

ada tidaknya autokorelasi adalah dengan menguji nilai Durbin Watson (DW test).

Kemudian bandingkan nilai DW dengan nilai d-tabel. Hasil perbandingan tersebut

akan menghasilkan kesimpulan seperti kriteria sebagai berikut::

a) Jika d < dl, berarti terdapat autokorelasi positif,

b) Jika d > (4 – dl), berarti terdapat autokorelasi negatif,

c) Jika du < d < (4- dl), berarti tidak terdapat autokorelasi,

d) Jika dl < d < du atau (4 – du), berarti tidak dapat disimpulkan.

b. Uji Hipotesis

Page 59: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

59

Untuk mengetahui tingkat signifikansi variabel bebas (independen)

terhadap koefisien regresi variabel terikat, penulis menggunakan uji statistik

sebagai berikut:

1) Uji Simultan (Uji F)

Uji F merupakan uji statistik gabungan atau keseluruhan terhadap koefisien

regresi faktor demografi, pengetahuan keuangan, efikasi diri, dan hedonisme yang

mempengaruhi variabel kredit konsumsi kredit karyawan. Jika Fhitung < Ftabel,

terimalah bahwa H0 atau variabel independen secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen (tidak signifikan), dengan kata lain

perubahan variabel dependen tidak dapat dijelaskan oleh perubahan variabel

independen, dan tingkat signifikansi. digunakan adalah 5%.

2) Uji Statistik t

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

independen sendiri memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen. Dengan kata lain, mengetahui apakah masing-masing variabel

independen dapat secara signifikan menjelaskan perubahan variabel dependen.

Lakukan pengujian ini untuk mengetahui apakah hipotesis terbukti, dimana

tingkat signifikansi yang digunakan dalam uji-t adalah 5%. Dasar keputusannya

adalah jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 Ha diterima, jika nilai signifikansi >

0,05 maka Ho ditolak dan Ha ditolak..

Page 60: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

60

BAB 1V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum KPN Al-Muawwanah UIN-Alauddin Makassar

Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Al-Muawwanah UIN-Alauddin Makassar

merupakan salah satu organisasi yang sangat membantu memenuhi kebutuhan

pegawai dan pegawai yang tidak bergerak di bidang simpan pinjam. Dalam

menjalankan koperasi simpan pinjam di lingkungan Universitas Islam Nasional

Alauddin Makassar harus dilakukan sesuai dengan kebiasaan universitas, yaitu

melakukan setiap operasi yang efektif dan efisien di bawah bimbingan Al-Qur'an

dan Hadits. Dalam setiap proses penerimaan simpanan dan pemberian pinjaman

kepada nasabah koperasi, informasi yang lengkap tentang setiap kegiatan atau

setiap kebijakan baru dan lama yang dirumuskan oleh KPN Al-Muawwanah UIN-

Alauddin Makassar harus disediakan agar nasabah dan anggota dapat melakukan

transaksi tabungan Merasa lega. bekerja sama.

KPN Al-Muawwanah buka dari hari Senin s/d Jumat : 09.00-15.30 WITA

berlokasi di Romangpolong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Provinsi

Sulawesi Selatan yang kebetulan beralamat di Universitas Islam Nasional

Alauddin Makassar. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh KPN Al-Muawwanah

juga menitikberatkan pada perolehan pendapatan yang harus diperoleh dari setiap

kegiatan transaksi yang dilakukan oleh anggota koperasi dalam kegiatan simpan

pinjam, karena tolak ukur apakah setiap kegiatan yang dilakukan berjalan dengan

baik adalah dengan lihat eksekusi Profit yang diperoleh selama setiap periode

Page 61: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

61

kerja. Anggota KPN Al-Muawwanah UIN-Alauddin Makassar semuanya adalah

PNS yang menjabat sebagai dosen dan dosen di UIN Alauddin Makassar..

B. Karakteristik Responden

Narasumber dalam penelitian ini adalah anggota KPN al-Muawwanah

yang meliputi: pegawai, staf dan dosen PNS di lingkungan Universitas Islam

Nasional Alauddin Makassar. Karakteristik yang diwawancarai dalam penelitian

ini meliputi: usia, jenis kelamin, status, pendidikan terakhir, dan tingkat

pendapatan. Hasil observasi peneliti ditunjukkan pada tabel berikut::

Table 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia

Frekuensi (orang) Persentase

21-30 58 49.6

31-40 38 32,5

41-50 17 14.5

˃51 4 3.4

Jumlah 117 100.00

Sumber: Output SPSS 25 (2020)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa di antara jumlah yang diwawancarai, 117

adalah yang utama.Usia 21-30 tahun sebanyak 58 orang, sebanyak 49,6%, usia

31-40 tahun sebanyak 38 orang, sebanyak 32,5%, dan usia 41-50 tahun, 17 orang

atau 14,5% dari 32,5%, 4 orang atau 3,4% dari 51 tahun.

Terlihat dari tabel, dari sudut pandang usia yang erat kaitannya dengan

perilaku kredit konsumtif, jumlah responden pada kelompok usia 21-30 tahun

lebih banyak dibandingkan dengan hasil kuesioner. Dapat disimpulkan bahwa

masyarakat berusia 21-30 tahun lebih cenderung melakukan aktivitas kredit

konsumer dan melakukan aktivitas belanja online dan offline di KPN.

Page 62: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

62

Selain itu, jenis kelamin yang diwawancarai akan dibahas, seperti yang

dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Frekuensi (orang) Persentase (%)

Laki-laki 63 53,8

Perempuan 54 46,2

Total 117 100,0

Sumber: Output SPSS 25 (2020)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari total 117 responden, sebagian adalah

laki-laki sebanyak 63 atau 53,8%, dan sisanya perempuan sebanyak 54 atau

46,2%. Jenis kelamin sangat mempengaruhi minat seseorang terhadap kegiatan

kredit konsumtif koperasi al-muawwanah.

Selain itu, pendidikan terakhir yang diwawancarai akan dibahas, seperti

yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status

Status

Frekuensi (orang) Persentase (%)

Belum Menikah 67 57,3

Menikah 50 42,7

Jumlah 117 100,0

Sumber: Output SPSS 25 (2020)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa di antara 117 orang yang diwawancarai, 67

belum menikah, 57,3%, dan 50 menikah, terhitung 42,7%. Dari data tersebut,

perbedaan status seseorang akan mempengaruhi sejauh mana konsumen

melakukan perilaku kredit.

Selain itu juga akan dibahas gambaran tingkat pendidikan responden,

seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Page 63: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

63

Pendidikan

Frekuensi (orang) Persentase (%)

Diploma 5 4,3

S1 59 50,4

S2 50 42,7

S3 3 2,6

Jumlah 117 100,0

Sumber: Output SPSS 25 (2020)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa menurut observasi angket, responden yang

memiliki tingkat pendidikan terakhir mempengaruhi perilaku kredit konsumtif

adalah 59 atau 50,4% dari tingkat pendidikan terakhir S1, 50 atau 42,7% dari S2,

dan 5 atau 4,3 dari diploma .%, S3 adalah 3 orang atau 2,6%. Dari hasil observasi

dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan dapat mempengaruhi kemampuan

melakukan aktivitas belanja atau perilaku kredit.

Selain itu, tabel berikut akan menunjukkan tingkat pendapatan bulanan

responden, yang dapat mempengaruhi aktivitas belanja atau perilaku kredit

konsumen yang dilakukan..

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan

Pendapatan

Frekuensi (orang) Persentase (%)

˂3.000.000,00 55 47,0

3.000.000,00 – 4.900.000,00 40 34,2

5.000.000,00 – 6.900.000,00 10 8,5

7.000.000,00 – 9.900.000,00 8 6,8

˃10.000.000,00 4 3,4

Jumlah 117 100,0

Sumber: Output SPSS 25 (2020)

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa di antara 117 responden dengan

pendapatan 3.000.000-55 orang atau 47,0%, pendapatan 3.000.000-4.900.000,00

hingga 40 orang atau 34,2%, pendapatan 5.060.000,00 hingga 50.060.000.00

Page 64: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

64

hingga 10 orang atau 8,5%, pendapatan 7.000.000- 9 ,9000,000.00 sampai dengan

8 orang atau 6,8% dan 10,000.000,00 sampai dengan 4 orang atau 3,4%. Dari

hasil pengamatan, pendapatan merupakan salah satu alasan utama aktivitas

belanja, semakin tinggi tingkat pendapatan maka semakin tinggi pula tingkat

permintaan. Perilaku kredit konsumen sangat tergantung pada tingkat pendapatan

seseorang. Ketika pendapatan seseorang minimal dan tingkat permintaan tinggi,

orang akan mendapatkan kredit. Ketika tingkat pendapatan seseorang tinggi tetapi

masih terlibat dalam kegiatan kredit, dia mungkin terkena tambahan dana untuk

kegiatan eksekusi atau modal ventura.

C. Hasil Analisis Data dan Pengolahan Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui distribusi data

dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 4.6 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Faktor Demografi 117 6 30 20.66 4.736

Pengetahuan

Keuangan

117 5 25 20.79 3.657

Self Efficacy 117 5 25 16.43 4.233

Hedonisme 117 5 25 12.86 4.216

Minat Kredit

Konsumtif

117 9 45 22.34 7.338

Valid N (listwise) 117

Sumber: Output SPSS 25 (2020)

Page 65: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

65

Tabel 4.6 menunjukkan total 117 responden (N). Diantaranya nilai

minimum variabel faktor demografi adalah 6, nilai maksimum 30, nilai rata-rata

20,66, dan standar deviasi 4,736. Variabel pengetahuan keuangan menunjukkan

nilai minimum 5, nilai maksimum 25, mean 20,79, dan standar deviasi 3,657.

Variabel Self Efficacy menunjukkan hasil minimal 5, maksimal 25, rata-rata

16,43, dan standar deviasi 4,233. Variabel hedonistik menunjukkan hasil terkecil

5, hasil terbesar 25, rata-rata 12,86, dan standar deviasi a 4,216. Untuk variabel

bunga kredit konsumsi minimal 9, maksimal 45, rata-rata 22,34, dan standar

deviasi 7,338.

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata tertinggi dari

variabel bunga kredit konsumen adalah 45, sedangkan variabel terendah adalah 25

untuk pengetahuan keuangan, efikasi diri dan hedonisme. Standar deviasi tertinggi

sebesar 7,338 pada bunga kredit konsumen, sedangkan standar deviasi terendah

sebesar 3,657 pada pengetahuan keuangan..

2. Analisis Deskriptif Pertanyaan

Berdasarkan hasil penelitian dari 117 orang yang diwawancarai, dengan

mengeluarkan kuesioner, jawaban atas beberapa pertanyaan atau jawaban dapat

diperoleh dari beberapa variabel sesuai dengan skor kerentanan jawaban

terlampir..

a. Analisis Statistik Variabel Faktor Demografi

Variabel faktor populasi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan

5 indikator dan dibagi menjadi 6 pertanyaan. Responden menggunakan SPSS 25

Page 66: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

66

untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang faktor demografi, hasilnya adalah

sebagai berikut::

Tabel 4.7 Deskripsi Item Pertanyaan Variabel Faktor Demografi

No Item Pertanyaan Frekuensi dan Persentase (%) Skor Mea

n STS TS KS S SS

1

Saya miliki

kemampuan untuk

melakukan kredit

konsumtif 12 25 23 50 7

366 3.13

10.3 21.4 19.7 42.7 6

2

Pendapatan yang

saya miliki mampu

untuk meringankan

kredit konsumtif

yang saya ambil 10 16 35 47 9

380 3.24

8.5 13.7 29.9 40.2 7.7

3

Pengetahuan yang

saya miliki mampu

untuk menghadapi

resiko kredit

konsumtif yang

saya lakukan 10 13 34 53 7

385 3.29

8.5 11.1 29.1 45.3 6

4

Pekerjaan akan menentukan tingkat kredit konsumtif yang akan diambil 5 17 20 63 12

411 3.51

4.3 14.5 17.1 53.8 10.3

5

Usia sangat

menentukan jumlah

kredit konsumtif

yang diambil 7 15 19 59 17

415 3.54

6 12.8 16.2 50.4 14.5

6

Pola hidup akan

sangat

mempengaruhi

jumlah kredit

konsumtif yang

dilakukan 7 7 13 50 40

460 3.93

6 6 11.1 42.7 34.2

Rata – rata 3.44

Sumber: Data Primer yang diolah, 2020

Page 67: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

67

Dapat dilihat dari Tabel 4.7 bahwa dari 117 responden, secara keseluruhan

item awareness perilaku kredit konsumen (Y) masing-masing responden secara

keseluruhan adalah 3,44. Pada variabel bunga kredit konsumen terlihat bahwa

nilai rata-rata tertinggi sebesar 3,93 terdapat pada item terakhir. Hal ini

menunjukkan bahwa gaya hidup seseorang akan sangat mempengaruhi perilaku

atau kebiasaan seseorang dalam melakukan aktivitas konsumsi..

b. Analisis Statistik Variabel Pengetahuan Keuangan

Variabel pengetahuan keuangan dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan 3 indikator dan dibagi menjadi 5 pertanyaan. Responden

menggunakan SPSS 25 untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang

pengetahuan keuangan yang hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.:

Tabel 4.8 Deskripsi Item Pertanyaan Variabel Pengetahuan Keuangan

Item Pertanyaan Frekuensi dan Persentase

(%)

Sko

r

Mea

n

ST

S

TS KS S SS

1

Pengetahuan keuangan

sangat membantu untuk

mengontrol pengeluaran 3 2 8 38 66 515 4.38

2.6 1.7 6.8 32.

5 56.4

2

Saya memiliki kemampuan

dalam mengelola keuangan

dalam berbelanja 3 5 10 69 30 469 4.00

2.6 4.3 8.5 59 25.6

3

Pendapatan menjadi

indikator utama dalam

melakukan kegiatan

konsumsi 3 3 9 59 43 487 4.16

2.6 2.6 7.7 50.

4 36.8

4

Pengetahuan keuangan

membantu saya terhindar dari

segala bentuk resiko kredit 2 3 13 60 39 502 4.11

Page 68: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

68

konsumtif yang akan terjadi

1.7 2.6 11.

1 51.

3 33.3

5

Pengetahuan keuangan yang

saya miliki memb antu untuk

memilih produk kredit

konsumtif yang baik dan

aman 4 4 14 48 47 481 4.10

3.4 3.4 12 41 40.2

Rata-rata 4.15

Sumber: Data Primer yang diolah, 2020

Berdasarkan Tabel 4.8, di antara 117 orang yang diwawancarai, persepsi

rata-rata keseluruhan tentang masalah bunga kredit konsumen (Y) untuk setiap

orang yang diwawancarai adalah 4,15. Diantara variabel perilaku kredit konsumen

terlihat bahwa nilai mean tertinggi sebesar 4,38 terdapat pada item pertama. Hal

ini menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan sangat membantu untuk

mengontrol pengeluaran seseorang untuk kegiatan konsumsi..

c. Analisis Statistik Variabel self efficacy

Variabel efikasi diri dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 3

indikator yang terbagi dalam 5 pertanyaan. Responden menggunakan SPSS 25

untuk menangani hasil beberapa pertanyaan tentang efikasi diri, hasilnya

ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.9 Deskripsi Item Pertanyaan Variabel self efficacy

Item Pertanyaan Frekuensi dan Persentase (%) Skor Mean

STS TS KS S SS

1

Saya mampu untuk

mengambil kredit

konsumtif 10 15 40 45 7 375 3.20

8.5 12.8 34.2 38.5 6

2

Saya mampu

menyelesaikan kredit 7 23 44 34 9 366 3.13

Page 69: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

69

konsumtif dengan

jangka waktu yang

singkat

6 19.7 37.6 29.1 7.7

3

Saya mampu untuk

memenuhi persyaratan

dalam melakukan

kredit konsumtif 8 12 31 53 13 402 3.43

6.8 10.3 26.5 45.3 11.1

4

Saya sangat layak

melakukan kredit

konsumtif pada

koperasi 8 16 45 42 6 373 3.80

6.8 13.7 38.5 35.9 5.1

5

Ansuran kredit yang

saya lakukan dapat

selesai dengan tepat

waktu 7 11 36 46 17 406 3.46

6 9.4 30.8 39.3 14.5

Rata-rata 3.40

Sumber: Data Primer yang diolah, 2020

Berdasarkan Tabel 4.9, di antara 117 orang yang diwawancarai, rata-rata

keseluruhan pendapat masing-masing orang yang diwawancarai tentang masalah

bunga kredit konsumen (Y) adalah 3,40. Diantara variabel perilaku kredit

konsumen terlihat bahwa nilai rata-rata tertinggi sebesar 3,80 terdapat pada

pertanyaan keempat. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan diri seseorang akan

mempengaruhi tingkat konsumsi kreditnya..

d. Analisis Statistik Variabel Hedonisme

Variabel hedonistik dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 3

indikator yang terbagi dalam 5 pertanyaan. Responden menggunakan SPSS 25

untuk menangani hasil beberapa pertanyaan hedonisme, hasilnya ditunjukkan

pada tabel di bawah ini.:

Page 70: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

70

Tabel 4.10 Deskripsi Item Pertanyaan Variabel Hedonisme

Item Pertanyaan Frekuensi dan Persentase (%) Skor Mean

STS TS KS S SS

1

Saya sangat senang

berbelanja secara

kredit 32 43 19 19 4 271 2.31

27.4 36.8 16.2 16.2 3.4

2

Saya tertarik dengan

barang-barang yang

memiliki jangka

waktu kredit yang

relatif singkat 19 33 31 28 6 320 2.73

16.2 28.2 26.5 23.9 5.1

3

Kualitas yang

menjadi

pertimbangan saya

sebelum mengkredit

barang walaupun

dengan harga yang

mahal 15 14 22 47 19 392 3.35

12.8 12 18.8 40.2 16.2

4

Saya sering

melakukan

pengkreditan secara

via online terhadap

barang yang saya

senangi 33 41 25 17 1 263 2.24

28.2 35 21.4 14.5 0.9

5

Saya senang

berbelanja perabotan

rumah tangga dan

alat kosmetik yang

terbaru secara kredit 34 42 26 12 3 259 2.21

29.1 35.9 22.2 10.3 2.6

Rata-rata 2.56

Sumber: Data Primer yang diolah, 2020

Dapat dilihat dari Tabel 4.10 bahwa dari 117 responden, secara umum

persepsi masing-masing responden terhadap item perilaku kredit konsumen (Y)

rata-rata adalah 2,56. Pada variabel bunga kredit konsumsi terlihat bahwa nilai

rata-rata tertinggi sebesar 3,35 terdapat pada pertanyaan ketiga. Hal ini

Page 71: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

71

menunjukkan bahwa kualitas menjadi salah satu pertimbangan orang yang

membeli barang, walaupun dengan harga yang sangat tinggi dapat memberikan

kepuasan terhadap kualitas barang yang dibeli secara kredit..

e. Analisis Statistik Variabel Minat Kredit Konsumtif

Variabel perilaku kredit konsumen dalam penelitian ini diukur dengan 3

indikator yang terbagi dalam 5 pertanyaan. Responden menggunakan SPSS 25

untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang perilaku kredit konsumtif yang

hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.:

Tabel 4.11 Deskripsi Item Pertanyaan Variabel Minat Kredit Konsumtif

Item Pertanyaan Frekuensi dan Persentase

(%)

Skor Mean

STS TS KS S SS

1

Saya sangat senang

melakukan pembelian

barang secara kredit

dengan jangka waktu

yang lama 24 48 21 18 6 285 2.43

20.5 41 17.9 15.4 5.1

2

Saya sangat senang

mencari barang-barang

yang diperjual belikan

secara kredit 27 39 28 21 2 283 2.41

23.1 33.3 23.9 17.9 1.7

3

Saya sering mengkredit

barang-barang yang

ditawarkan kepada saya

walaupun tidak

dibutuhkan 36 50 19 10 2 243 2.07

30.8 42.7 16.2 8.5 1.7

4

Saya lebih

mengutamakan brand dari

barang yang saya beli

secara kredit walaupun

harganya mahal 20 41 22 22 12 316 2.70

17.1 35 18.8 18.8 10.3

5

Saya sering mengkredit

alat-alat elekronik dengan 33 46 23 12 3 257 2.20

Page 72: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

72

keluaran terbaru

28.2 39.3 19.7 10.3 2.6

6

Saya sering melakukan

pengkreditan terhadap

peralatan rumah tangga

yang saya butuhkan 27 37 29 22 2 286 2.01

23.1 31.6 24.8 18.8 1.7

7

Apakah anda setuju

dengan konsumsi kredit

dalam jumlah yang besar 33 57 17 7 3 271 2.06

28.2 48.7 14.5 6 2.6

8

Pengambilan kredit

dengan pendapatan

apakah sangat

berpengaruh 12 19 28 44 14 380 3.24

10.3 16.2 23.9 37.6 12

9

Apakah pengambilan

kredt menguntungkan

bagi anda 19 23 47 23 5 323 2.76

16.2 19.7 40.2 19.7 4.3

Rata-rata 2.43

Sumber: Data Primer yang diolah, 2020

Berdasarkan Tabel 4.11, di antara 117 orang yang diwawancarai yang

diteliti, rata-rata keseluruhan pendapat masing-masing orang yang diwawancarai

tentang masalah bunga kredit konsumen (Y) adalah 2,43. Diantara variabel

perilaku kredit konsumen terlihat bahwa nilai mean tertinggi sebesar 3,24 terdapat

pada item 8. Hal ini menunjukkan bahwa kredit konsumtif seseorang dipengaruhi

oleh pendapatan, semakin tinggi pendapatan seseorang maka semakin besar

kemungkinan dia untuk menerima kredit konsumtif, sebaliknya semakin kecil

pendapatan seseorang maka semakin kecil kredit konsumtifnya. Oleh seseorang..

Page 73: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

73

3. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas

SPSS 25 digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas pertanyaan-

pertanyaan dalam kuesioner yang dijawab oleh 117 responden..

a) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur validitas atau validitas kuesioner.

Jika pertanyaan dalam angket dapat mengungkapkan pertanyaan peneliti yang

menggunakan pengukuran angket, maka angket tersebut dikatakan valid (Ghozali,

2013:52). Hasil perhitungan r akan dibandingkan dengan r tabel, dimana df = n –

2 memiliki signifikansi 5%. Bila r tabel r hitung, maka akan dikatakan valid, dan

sebaliknya jika r tabel r hitung akan dikatakan tidak valid. Hasil uji validitas

dalam penelitian telah selesai:

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas

Variabel Item r- hitung r-tabel Keterangan

Faktor Demografi X1.1 0.731 0.139 Valid

X1.2 0. 768 0.139 Valid

X1.3 0.782 0.139 Valid

X1.4 0.723 0.139 Valid

X1.5 0.702 0.139 Valid

X1.6 0.716 0.139 Valid

Pengetahuan

Keuangan

X2.1 0.850 0.139 Valid

X2.2 0.744 0.139 Valid

X2.3 0.845 0.139 Valid

X2.4 0.813 0.139 Valid

X2.5 0.862 0.139 Valid

Self Efficacy X3.1 0.832 0.139 Valid

X3.2 0.823 0.139 Valid

X3.3 0.863 0.139 Valid

X3.4 0.838 0.139 Valid

X3.5 0.787 0.139 Valid

Hedonisme X4.1 0.795 0.139 Valid

Page 74: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

74

X4.2 0.805 0.139 Valid

X4.3 0.624 0.139 Valid

X4.4 0.715 0.139 Valid

X4.5 0.805 0.139 Valid

Minat Kredit

Konsumtif

X5.1 0.778 0.139 Valid

X5.2 0.869 0.139 Valid

X5.3 0.745 0.139 Valid

X5.4 0.725 0.139 Valid

X5.5 0.773 0.139 Valid

X5.6 0.838 0.139 Valid

X5.7 0.731 0.139 Valid

X5.8 0.562 0.139 Valid

X5.9 0.741 0.139 Valid

Sumber: Data Primer yang diolah, 2020

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa semua item pertanyaan yang dimasukkan

dalam kuesioner memiliki nilai koefisien korelasi positif, dan r hitung lebih besar

dari r tabel. Hal ini menunjukkan bahwa data yang diperoleh valid dan dapat diuji

untuk data tahap selanjutnya.

b) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kuesioner sebagai variabel atau

indikator struktural. Jika jawaban seseorang konsisten dengan pertanyaan yang

stabil dari waktu ke waktu, kuesioner tersebut dikatakan reliabel atau reliabel. Uji

reliabilitas data mengadopsi metode Alpha Cronbach, yaitu instrumen dengan

koefisien reliabilitas 0,60 atau lebih dapat disebut reliabel. Hasil uji reliabilitas

data ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4. 13 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach’s Alpha

Keterangan

1 Faktor Demografi 0.831 Reliabel

2 Pengetahuan Keuangan 0.881 Reliabel

3 Self Efficacy 0.886 Reliabel

4 Hedonisme 0.799 Reliabel

Page 75: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

75

5 Perilaku Kredit Konsumtif 0.91 Reliabel

Sumber: Data Primer yang diolah, 2020

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai cronbach's alpha semua variabel

lebih besar dari 0,60, sehingga dapat dikatakan bahwa alat yang digunakan dalam

kuesioner untuk menjelaskan variabel seperti faktor demografi, pengetahuan

keuangan, efikasi diri, hedonisme, dan perilaku kredit konsumen adalah handal

dan terpercaya Alat ukur untuk setiap variabel.

4. Analisis Linear Berganda

a. Persamaan Regresi

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui hubungan

antara variabel terikat (bunga kredit konsumen) dan variabel bebas (faktor

populasi, pengetahuan keuangan, efikasi diri, dan hedonisme) dalam persamaan

linier. Dapat dilihat bahwa hasil uji persamaan regresi linier ditunjukkan pada

tabel berikut :

Tabel 4.14 Persamaan Regresi

Coefficients a

Model Unstandartdized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig

B Std.

Error

Beta

1 (Constant) 3.137 2.880 1.089 0.278

Factor Demografi 0.142 0.114 0.092 1.241 0.217

Pengetahuan

Keuangan

-0.106 0.127 -0.053 -0.836 0.405

Self Efficacy 0.188 0.127 0.108 1.484 0.141

Hedonisme 1.197 0.120 0.688 10.009 0.000

Sumber: Data Output SPSS 25, 2020

Dilihat dari tabel 4.14 maka persamaan regresi linear berganda

dirumuskan sebagai berikut ini:

Page 76: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

76

Y = 3.137 + 0.142X1 – 0.106 X2 + 0.188X3 + 1.197X4

Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

a) Nilai konstanta sebesar 3.137 yang dimana apabila semua variable

independen atau variable X nilainya 0, maka nilai Y adalah 3.137

b) b 1 = 0.142 yang artinya jika factor demografi mengalami kenaikan

sebesar 1% maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh

terhadap perilaku kredit konsumtif.

c) b 2 = -0.106 yang artinya apabila pengetahuan keuangan mengalami

kenaikan sebesar 1% maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat

pengaruh positif terhadap perilaku kredit konsumtif.

d) b 3 = 0.188 yang artinya jika self efficacy mengalami kenaikan sebesar 1%

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh terhadap perilaku

kredit konsumtif.

e) b 4 = 1.197 yang artinya jika hedonisme mengalami kenaikan sebesar 1%

maka kan terdapat pengaruhyang positif terhadap perilaku kredit

konsumtif yang akan dijalankan oleh seseorang.

5. Hasil Uji Asumsi Klasik

Pengujian hipotesis klasik dilakukan berdasarkan model penelitian,

sehingga dapat dinyatakan tidak bias. Uji hipotesis klasik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk menguji bagaimana model regresi variabel

dependen (faktor populasi, pengetahuan keuangan, self-efficacy, dan hedonisme)

Page 77: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

77

terhadap variabel independen (perilaku kredit konsumen) mengikuti distribusi

normal.

Metode yang digunakan untuk menentukan apakah nilai residual

mengikuti distribusi normal, menggunakan analisis grafik, plot probabilitas

normal, dan uji sampel Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas menggunakan P-

Plot normal akan membentuk garis lurus diagonal. Grafik data akan dibandingkan

dengan diagonalnya, dan distribusi normal yang dapat menggambarkan data

sebenarnya akan menggambarkan diagonal tersebut. Meskipun uji Kolmogorov-

Smirnov satu sampel digunakan untuk menghasilkan angka yang lebih detail,

persamaan regresi yang akan digunakan sudah teruji dengan baik. Jika nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan uji normalitas persamaan

regresi Kolmogorov-Smirnov satu sampel baik. Uji normalitas dapat dilihat dari

hasil pada tabel berikut :

Grafik 4.1 Grafik Normal P-Plot

Sumber: Data Output SPSS 25, 2020

Berdasarkan grafik 4.1 dapat disimpulkan bahwa normal Probability Plot

Jelaskan data yang terdistribusi di sekitar diagonal untuk menyimpulkan bahwa

data yang diuji telah terdistribusi secara normal.

Page 78: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

78

Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 117

Normal Parametersab

Mean 0.0000000

Std. Deviation 4.57403562

Most Extreme

Differences

Absolute 0.051

Positive 0.051

Negative -0.043

Test Statistic 0.051

Asymp. Sig. (2-tailed) .200cd

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lillieefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Data Output SPSS 25, 2020

Tabel 4.15 menunjukkan hasil uji normalitas yang menunjukkan bahwa

data yang diolah berdistribusi normal. Hal ini dapat diketahui dari nilai Asymp

Sig. (2-tailed) Yaitu 0,200 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi

normal.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menilai apakah unit regresi cocok

untuk memprediksi variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel

independen. Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan

melihat scatter plot antara standar residual (SRESID) dan nilai prediksi (ZPRED)..

Page 79: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

79

Dasar keputusannya adalah sebagai berikut :

1) Bila terdapat aturan tertentu, dengan membentuk titik-titik aturan

tersebut, dapat disimpulkan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Bila tidak terdapat pola atau titik yang jelas di atas dan di bawah 0

pada sumbu y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi

heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas ditunjukkan pada

tabel berikut::

Grafik 4.2 Uji Heterokedastisitas

Sumber: Data Output SPSS 25, 2020

Dari Gambar 4.2 terlihat bahwa titik-titik tersebut terdistribusi secara acak

membentuk pola yang tidak beraturan, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi

heteroskedastisitas. Untuk pengujian model regresi, jika tidak terdapat kesamaan

antara residual dari satu pengamatan ke variabel lain yang diamati, kesimpulannya

adalah homoskedastisitas, dan jika ada perbedaan disebut heteroskedastisitas.

Dilihat dari signifikansinya lebih besar dari 0,05 (nilai probabilitasnya 0,05),

maka dalam pengambilan keputusan terhadap heteroskedastisitas yang terdapat

dalam data dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas dalam penelitian

ini. Tabel yang menampilkan data adalah sebagai berikut :

Page 80: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

80

Tabel 4.16 Hasil Uji Heterokedastisitas

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

coefficients

t

Sig.

B Std. error Beta

1

1

(Constant) 3.137 2.880 1.089 0.278

Faktor

Demografi

0.142 0.114 0.092 1.241 0.217

Pengetahuan

Keuangan

-0.106 0.127 -0.053 -0.836 0.405

Self Efficacy 0.188 0.127 0.108 1.484 0.141

Hedonisme 1.197 0.120 0.688 10.009 0.000

Sumber: Data Output SPSS 25, 2020

Berdasarkan pengujian ini dapat diketahui bahwa nilai signifikansi data

semua variabel berada di atas 0,05, dan dapat disimpulkan bahwa model tidak

memiliki heteroskedastisitas dan memenuhi standar uji hipotesis klasik.

c. Uji Autokorelasi

Tujuan uji autokorelasi adalah untuk mengetahui ada tidaknya korelasi

antara confounding error pada periode t dengan confounding error pada periode t-

1 pada model regresi linier (Astuti, 2013: 136). Dengan membandingkan nilai

Durbin Watson (DW) yang dihitung dengan tabel DW, mendeteksi apakah

terdapat residual korelasi yang besar yang dapat dilihat dengan menggunakan uji

Durbin-Watson (DW test). Hasil uji autokorelasi ditunjukkan pada tabel di bawah

ini :

Page 81: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

81

Tabel 4.17 Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -0.04441

Cases ˂ Test Value 58

Cases ˃ = Test Value 59

Total Cases 117

Number of Runs 55

Z -0.835

Asymp. Sig (2-tailed) 0.404

a. Median

Sumber: Data Output SPSS 25, 2020

Berdasarkan hasil running test, Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari taraf

signifikansi 0,404 0,05, sehingga dapat disimpulkan tidak ada masalah atau gejala

autokorelasi.

D. Hasil Uji Hipotesis

Pada persamaan regresi berganda, gunakan aplikasi SPSS 25 untuk

melakukan uji statistik sebagai berikut :

1. Uji simultan (Uji F)

Uji F statistik pada dasarnya menunjukkan bagaimana semua variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan

F-inspection ditunjukkan pada Tabel 4.18 sebagai berikut :

Tabel 4.18 Hasil Uji F (Uji Simultan)

Model Sum of Square Df Mean Square F Sig.

1 Regression 3819.396 4 954.849 44.065 .000b

Residual 2426.929 112 21.669

Total 6246.325 116

a. Dependent Variable: Perilaku Kredit Konsumtif

b. Predictors : (Constant), Hedonisme, Pengetahuan Keuangan, Self Efficacy,

Faktor Demografi

Sumber: Data Output SPSS 25, 2020

Page 82: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

82

Berdasarkan Tabel 4.18 diperoleh nilai F faktor demografi, pengetahuan

keuangan, efikasi diri dan hedonisme sebesar 44.065 dengan taraf signifikansi

0,000. Tingkat signifikansi kurang dari 5% (α = 0,05), dan nilai F hitung 44,065

lebih besar dari 2,67 pada tabel. Dapat disimpulkan bahwa faktor demografi,

pengetahuan keuangan, efikasi diri dan hedonisme berpengaruh secara simultan

terhadap bunga kredit konsumen.

2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R-square) pada dasarnya mengukur kemampuan

model untuk menampilkan dan menjelaskan berbagai perubahan variabel

dependen. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan koefisien determinasi, lihat

Tabel 4.19 di bawah ini:

Tabel 4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .782a 0.611 0.598 4.655

a. Predictors: (Constant), Hedonisme, Pengetahuan Keuangan, Self Efficacy,

Faktor Demografi

b. Dependent Variable: Perilaku Kredit Konsumtif

Sumber: Data Output SPSS 25, 2020

Dapat dilihat dari Tabel 4.19 bahwa nilai R2 (R-squared) adalah 0,611.

Hal ini menjelaskan 61,1% bahwa perilaku kredit konsumen dipengaruhi oleh

variabel independen, yaitu faktor demografi, pengetahuan keuangan, efikasi diri,

dan hedonisme. Sisanya sebesar 38,9% dipengaruhi oleh beberapa variabel lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Page 83: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

83

3. Uji Parsial (Uji T)

Pengujian dilakukan untuk melihat bagaimana suatu variabel bebas

mempengaruhi atau menjelaskan hubungan antar variabel terikat. Pengaruh parsial

4 variabel bebas terhadap minat kredit konsumen ditunjukkan pada Tabel 4.20 :

Tabel 4.20 Hasil Uji Parsial (Uji T)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

coefficients

t

Sig.

B Std.

error

Beta

(Constant) 2.310 1.772 1.303 0.195

Faktor Demografi 0.118 0.070 0.196 1.683 0.095

Pengetahuan Keuangan -0.035 0.078 -0.045 -

0.455

0.650

Self Efficacy 0.039 0.078 0.058 0.504 0.615

Hedonisme -0.087 0.074 -0.127 -

1.178

0.241

a. Dependen Variabel: Perilaku Kredit Konsumtif

Sumber: Data Output SPSS 25, 2020

Uji signifikansi atau uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat Beberapa standar berdasarkan nilai signifikansi 5%

(α=0,05), dapat diketahui bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen, dan sebaliknya, jika nilai signifikansi 5% (α = 0,05) maka

variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Berdasarkan Tabel 4.20, persamaan regresi berikut dapat disusun:

Bunga kredit konsumen = 2,310 + 0,118X1 – 0,035X2 + 0,039X3 – 0,087X4

Nilai konstanta (a) sebesar 2,310 artinya jika variabel seperti faktor demografi,

pengetahuan keuangan, efikasi diri, dan hedonisme dinyatakan konstan nol, maka

bunga kredit konsumen sebesar 2,310. Koefisien regresi variabel faktor demografi

Page 84: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

84

sebesar 0,118 yang artinya jika faktor demografi meningkat maka bunga kredit

konsumen menjadi 0,118. Koefisien regresi variabel pengetahuan keuangan

adalah -0,035 yaitu pengetahuan keuangan turun 1 satuan, dan bunga kredit

konsumen meningkat -0,035. Koefisien regresi variabel efikasi diri sebesar 0,039

artinya jika efikasi diri meningkat berarti keputusan suku bunga kredit akan

meningkat sebesar 0,039. Koefisien regresi variabel hedonistik turun -0,087, dan

bunga kredit konsumen turun -0,087.

Dari hasil beberapa uji signifikansi pada Tabel 4.20, nilai signifikansi bertujuan

untuk melihat bagaimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen

saja. Berikut penjelasan dalam keputusan tersebut:

1. Variabel faktor demografi menunjukkan nilai t hitung x 1,683 lebih besar

dari t tabel 1,655, dan signifikansi 0,095 0,05 Hasil tersebut dapat

menunjukkan bahwa faktor demografi individu berpengaruh signifikan

terhadap minat kredit konsumen Uin-Alauddin civitas akademika koperasi

al-Muawwanah.

2. Nilai t hitung variabel pengetahuan keuangan sebesar -0,455 dan

signifikansi lebih kecil dari t tabel sebesar 0,650 0,05. Civitas akademika

Alauddin di koperasi al-Muawwanah.

3. Variabel self-efficacy menunjukkan bahwa t-hitung 0,504 lebih kecil dari t-

tabel, dan signifikansi 0,615 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel

self-efficacy tidak berpengaruh terhadap minat kredit konsumtif Uin-

Alauddin di civitas akademika Koperasi al-Muawwanah.

Page 85: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

85

4. Variabel hedonistik menunjukkan bahwa t hitung -1.178 lebih besar dari t

tabel, dan signifikansi 0,241 0,05 Hasil ini dapat menunjukkan bahwa

variabel hedonistik berpengaruh signifikan terhadap minat kredit

konsumen Uin-Alauddin sivitas akademika koperasi al-Muawwanah..

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis di atas, pembahasan explanatory akan

menampilkan beberapa informasi rinci tentang hasil penelitian dan pengaruh

variabel dalam penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah faktor populasi,

pengetahuan keuangan, self-efficacy dan hedonisme sebagai variabel independen,

dan bunga kredit konsumen sebagai variabel dependen.

1. Pengaruh Faktor Demografi, Pengetahuan Keuangan, Self

Efficacy dan Hedonisme terhadap Minat Kredit Konsumtif

Hipotesis pertama (H1) dapat menjelaskan bahwa faktor demografi,

pengetahuan keuangan, efikasi diri, dan hedonisme secara bersamaan berpengaruh

terhadap perilaku kredit konsumen. Dari Tabel 4.18 menunjukkan faktor

demografi, pengetahuan keuangan, self-efficacy, hedonisme, dan minat kredit

konsumen, F hitung adalah 44.065, dan tingkat signifikansi adalah 0,000. Tingkat

signifikansi lebih kecil dari 5% (α = 0,05), dan F hitung adalah 44,065, lebih besar

dari 2,67 pada F tabel. Artinya dapat disimpulkan bahwa faktor demografi,

pengetahuan keuangan, efikasi diri, dan hedonisme secara simultan berpengaruh

positif terhadap minat kredit konsumen.

Hasil penelitian ini sejalan dengan (NS. Herawati, 2015: DR Prihastuty, S

Rahayuningsih, 2018: L Huri, 2017: DR Pulungan, H Febrianty, 2018: AR

Page 86: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

86

Kusuma R Afdliah, 2012: S Rombe, 2013: I Kusumaningtyas , 2017) Ditemukan

bahwa variabel seperti faktor demografi, pengetahuan keuangan, efikasi diri dan

hedonisme juga mempengaruhi hasil penelitian tentang bunga kredit konsumen.

NS Herawati (2015) memperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa

pengaruh faktor literasi keuangan dan demografi juga berpengaruh terhadap minat

konsumen mahasiswa bisnis di Surabaya. Faktor demografi, pengetahuan

keuangan, efikasi diri, dan hedonisme dapat menyebabkan responden terlalu

tertarik untuk membeli secara kredit (konsumsi).

2. Pengaruh Faktor Demografi terhadap Minat Kredit Konsumtif

Faktor demografi adalah salah satu karakteristik yang paling penting untuk

dipahami.Beberapa faktor menentukan perilaku dan sikap seseorang untuk

sebagian besar, seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, status, dan pendapatan.

Dengan memahami perilaku seseorang, seseorang dapat melihat sejauh mana

kebiasaannya melakukan aktivitas kredit konsumsi pada komoditas yang

diminatinya. Jadi dari segi faktor demografi sangat menentukan perbedaan

permintaan seseorang dalam melakukan kegiatan kredit konsumtif. Terlihat dari

perbedaan umur dan pendapatan seseorang maka kegiatan konsumsi yang

dilakukan juga akan berbeda. Semakin tua seseorang maka semakin banyak pula

aktivitas permintaan dan konsumsi yang dilakukan, dan semakin tinggi

pendapatan maka semakin tinggi pula aktivitas konsumsi yang dimiliki seseorang

untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder, seperti peralatan elektronik,

pakaian, kendaraan, dan lain-lain.

Page 87: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

87

Hasil penelitian dengan menggunakan faktor demografi dapat dilihat

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bunga kredit konsumen. Hal ini

terlihat dari hasil uji t atau uji signifikansi parsial, dimana t hitung 1,683 lebih

besar dari t tabel 1,655, dan signifikansi 0,095 lebih besar dari 0,05. Artinya

semakin tinggi faktor demografi maka semakin tinggi pula minat kredit konsumer.

Faktor demografi mempengaruhi minat civitas akademika koperasi al-muawwanh

terhadap kredit konsumtif. Hasil uji t menunjukkan bahwa faktor demografi

mempengaruhi minat kredit konsumen seseorang. Alasan menunjukkan bahwa

faktor demografi mempengaruhi minat kredit konsumen adalah dengan melihat

lebih banyak responden yang berusia antara 21-30 tahun menunjukkan bahwa

minat seseorang terhadap barang atau jasa sangat beragam, dan seseorang pada

usia tersebut sudah memiliki pekerjaan tetap. sehingga seseorang berani

mengandalkan pendapatan yang diperoleh untuk melakukan kegiatan kredit

barang dan jasa.

Faktor demografi berpengaruh terhadap bunga kredit konsumen, hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yanuar Rahmansyah (2016), yaitu

faktor demografi sangat mempengaruhi pengelolaan keuangan seseorang pada

saat melakukan kegiatan konsumsi, hal ini dapat dilihat dari faktor jenis kelamin,

usia, pendapatan Pekerjaan dan status membuat seseorang memiliki tingkat

kebutuhan dan minat yang berbeda-beda, sehingga mendorong seseorang untuk

melakukan kegiatan kredit konsumtif untuk memenuhi berbagai kebutuhannya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dyah Rial

Prihastuty dan Sri Rahayuningsih (2018) yang menunjukkan bahwa variabel

Page 88: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

88

demografi mempengaruhi bunga kredit konsumen. Hal ini dikarenakan

permintaan merupakan salah satu penyebab perilaku kredit konsumtif.Ketika

pendapatan seseorang tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan setiap

bulannya, salah satu cara untuk memenuhi setiap permintaan adalah dengan

melakukan kegiatan kredit.

3. Pengaruh Pengetahuan Keuangan terhadap Minat Kredit

Konsumtif

Pengetahuan keuangan adalah salah satu kemampuan yang dimiliki

seseorang untuk memahami kondisi keuangan dan konsep keuangan, serta dapat

mengubah pengetahuan keuangan yang sesuai menjadi tindakan dan perilaku.

Ketika pengetahuan seseorang dapat diterapkan pada sikap dan minat pengelolaan

keuangan, tindakan konsumsi dan belanja akan berkurang, dan metode

pengelolaan keuangan dapat ditimbang dan dipilah secara tepat dan cermat selama

kegiatan belanja, serta risiko yang akan dihadapi. yang dihasilkan oleh setiap

transaksi dapat diprediksi , Melakukan transaksi keuangan dengan benar.

Hasil penelitian terhadap variabel pengetahuan keuangan menunjukkan

bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan minat kredit konsumen.

Hal ini terlihat dari hasil uji parsial (uji t), dimana nilai t hitung -0,455 lebih kecil

dari t tabel 1,655, dan signifikansi 0,650 lebih besar dari 0,05. Hal ini dapat

dijelaskan dengan fakta bahwa ketika pengetahuan keuangan seseorang tinggi,

bunga kredit konsumen akan turun secara signifikan. Semakin tinggi pengetahuan

keuangan yang dimiliki seseorang maka semakin rendah tingkat aktivitas

konsumsi barang dan jasa, dan semakin rendah tingkat pengetahuan keuangan

Page 89: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

89

yang dimiliki seseorang maka akan semakin banyak perilaku kredit konsumtif.

Alasan penurunan minat kredit konsumer adalah sebagian besar responden berusia

21-30 tahun dan 31-40 tahun, usia ini sudah dapat mempertimbangkan kegunaan

membeli produk, dan mengetahui manfaat yang sesuai atau cost- aktivitas

konsumen gratis. Selain itu, pada usia tersebut, kemampuan seseorang dalam

melakukan aktivitas kerja akan menentukan konsumsi yang dilakukan. Karena

tingkat pekerjaan seseorang menuntut orang untuk tampil cantik dan rapi, maka

seseorang perlu melakukan aktivitas belanja untuk memenuhi kebutuhan kerja.

Hasil penelitian terhadap variabel perilaku keuangan menunjukkan bahwa

tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap bunga kredit konsumen. Hal ini

terlihat dari hasil uji parsial atau uji t, dimana nilai t hitung -0,455 lebih kecil dari

t tabel 1,655, dan signifikansi 0,650 lebih besar dari 0,05. Artinya semakin tinggi

variabel pengetahuan keuangan maka minat konsumen terhadap kredit akan

menurun secara signifikan. Hasil penelitian ini dan (Natasha Shanty Herawati,

2015: Dyah Rini Prihastuty, Sri Rahayuningsih, 2018: Okky Dikria, Sri Umi

Mintarti W, 2016) menemukan bahwa pengetahuan keuangan berpengaruh negatif

terhadap bunga kredit konsumen. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki

seseorang dalam pengelolaan keuangan, maka pengelolaan keuangan akan

semakin akurat, dan ia tidak akan mengeluarkan uang terlalu banyak, sehingga

dapat mengendalikan keuangan secara wajar.

Page 90: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

90

4. Pengaruh Self Efficacy terhadap Minat Kredit Konsumtif

Self-efficacy adalah kepercayaan diri yang dimiliki seseorang ketika

melakukan aktivitas konsumen. Keyakinan yang Anda miliki, meski ada kendala,

tetap bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk setiap aktivitas konsumsi

kredit yang dilakukan seseorang, jika ia memiliki tingkat kepercayaan diri yang

tinggi, ia akan dapat menyelesaikan setiap transaksi tepat waktu bahkan jika ia

menyelesaikan berbagai polis ketika ia menyelesaikan kreditnya. mengambil.

Rasa percaya diri yang dimiliki seseorang, mendidik seseorang untuk menjadi

kuat, bahkan di bawah tekanan, mereka dapat menyelesaikan setiap pekerjaan

dengan penuh semangat.

Rasa percaya diri seseorang dalam menyelesaikan segala sesuatu yang

dilakukannya terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain sulitnya menyelesaikan

suatu masalah, menyelesaikan setiap masalah yang telah diambil kredit konsumen

namun masih tetap ada dan teratasi. Kekuatan adalah kepercayaan diri yang

dimiliki seseorang, sehingga setiap masalah yang dihadapinya dalam proses

penyelesaian kredit konsumen dapat mengemuka, namun ia bersikeras pada

keyakinan yang dimilikinya dan telah mencapai hasil penyelesaian kredit tersebut.

Hasil penelitian terhadap variabel self efficacy menunjukkan bahwa tidak

terdapat pengaruh yang signifikan terhadap bunga kredit konsumen. Hal ini

terlihat dari hasil uji parsial atau uji t, dimana t hitung sebesar 0,504 lebih kecil

dari t tabel 1,655, dan signifikansi 0,615 lebih besar dari 0,05. Artinya jika

variabel efikasi diri tinggi maka akan meningkatkan minat seseorang terhadap

kredit konsumtif. Self-efficacy secara teoritis mempengaruhi sikap dan perilaku

Page 91: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

91

seseorang, karena ketika seseorang memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, ia

akan berani memutuskan apakah akan melakukan kegiatan konsumsi kredit besar

atau kecil sampai kegiatan transaksi kredit yang dilakukannya selesai. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Okky

Dikria, Sri Umi mintarti W (2016), Dita Rahayu (2017), Sufrihana Rombe (2013),

AR Kusuma, R Afdliahh (2012), S Purwaningsih, V Maulina ( 2017) ),

menunjukkan bahwa self-efficacy tidak berpengaruh terhadap bunga kredit

konsumen.

5. Pengaruh Hedonisme terhadap Minat Kredit Konsumtif

Hedonisme adalah cara hidup yang dimiliki oleh orang-orang yang

mengutamakan kesenangan dan meluangkan waktu untuk menjadi pusat

perhatian. Hal ini ketika seseorang memiliki sikap hedonistik, ia akan

menekankan kebahagiaan untuk menghilangkan rasa bosan melalui aktivitas

seperti berbelanja, bepergian dan melakukan aktivitas yang membuatnya senang

untuk menghilangkan kesedihan. Bunga kredit konsumen erat kaitannya dengan

perilaku hedonis, ketika seseorang memiliki kebiasaan aktivitas belanja yang

berlebihan, ia sering berdagang dengan kredit untuk memenuhi setiap keinginan

dan kebutuhan yang diinginkannya dengan dana yang terbatas, sehingga

seseorang menggunakan kredit sebagai pengganti pemenuhan Produk. benda.

Yang itu.

Hasil penelitian terhadap variabel hedonistik menunjukkan pengaruh yang

signifikan terhadap bunga kredit konsumen. Hal ini terlihat dari hasil uji parsial

atau uji t, dimana nilai t hitung sebesar -1.178, dan t tabel sebesar 1.655, serta

Page 92: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

92

signifikansi sebesar 0.241, yang lebih besar dari 0.005. Artinya semakin besar

variabel hedonistik maka minat seseorang terhadap kredit konsumer akan

meningkat, dan semakin kecil nilai variabel hedonistik maka minat seseorang

terhadap kredit konsumtif akan menurun. Hedonisme adalah perilaku atau gaya

hidup seseorang yang menekankan pada kebahagiaan, yang membuat seseorang

lebih memilih untuk melakukan suatu kegiatan atau kegiatan yang dapat

membuatnya terlihat lebih menonjol daripada orang lain atau menjadikan dirinya

pusat perhatian, sehingga ia dapat memberikan barang-barang favoritnya.

Termasuk elektronik, kendaraan, furnitur dan pakaian. Hasil penelitian ini sejalan

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nesa Lydia Patricia, Sri Handayani

(2014), I Kusumanigtyas (2017), Dewy Alifyah Rachma (2017), RA Nasution

(2020), DR Pulungan, dan H Febriaty ( 2018). Isma mempengaruhi bunga kredit

konsumen.

Page 93: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor demografi,

pengetahuan keuangan, efikasi diri dan hedonisme terhadap bunga kredit

konsumen. Setelah menguji hipotesis, kita dapat menarik kesimpulan :

1. Pada saat yang sama, faktor geografi, pengetahuan keuangan, self-

efficacy dan hedonistik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

bunga kredit konsumen.

2. Faktor demografi berpengaruh positif signifikan terhadap bunga kredit

konsumen.

3. Variabel pengetahuan keuangan berpengaruh negatif signifikan

terhadap minat kredit konsumen.

4. Variabel self-efficacy memiliki pengaruh negatif yang signifikan

terhadap bunga kredit konsumen.

5. Variabel hedonistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap bunga

kredit konsumen.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis berharap peneliti selanjutnya dapat lebih menyempurnakan

hasil penelitian sebelumnya, merujuk pada penelitian sebelumnya yang dilakukan,

dan berharap hasil penelitian selanjutnya lebih baik dari sebelumnya. Melalui

tahap analisis penelitian ini, saran yang dapat diberikan sebagai berikut :

Page 94: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

94

1. Saya berharap kedepannya KPN dapat mengembangkan penelitian saya

dengan memberikan informasi dan data yang relevan kepada peneliti

selanjutnya.

2. Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan lebih banyak orang yang

diwawancarai untuk membuat hasil penelitian lebih relevan.

3. Dalam perolehan data penelitian perlu tidak hanya mengeluarkan

kuesioner, tetapi juga memperoleh data secara langsung melalui

wawancara dan survei kuesioner, sehingga peneliti dapat memperoleh data

yang lebih realistis dan lebih menggambarkan keadaan yang sebenarnya..

Page 95: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

95

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Al-Karim

A Tsalitsa, Y Rachmansyah (2016) “Analisis Pengaruh Literasi Keuangan dan

Faktor Demografi terhadap Pengambilan Kredit pada PT. Columbia Cabang

Kudus” dari jurnal.untagsmg.ac.id

Aminatuzzahra’ 2014 “Persepsi Pengaruh Pengetahuan Keuangan, Sikap

Keuangan, Sosial Demografi Terhadap Perilaku Keuangan Dalam

Pengambilan Keputusan Investasi Individu,” Diakses 13 November 2019

dari Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 23 No. 2

Andrew, V dan Nanik L 2014, “Hubungan Faktor Demografi dan Pengetahuan

Keuangan dengan Perilaku Keuangan Karyawan di Surabaya”, Diakses 10

November 2019, dari http//portalgaruda.org

Andriani, Tan Yesika, dan Cholid, Idham “Pengaruh Literasi Keuangan dan

Faktor Demografi Terhadap Keputusan Pengambilan Kredit (Studi Kasus

Nasabah Bess Finance Palembang).” Diakses 10 November 2019

Awaluddin, M. (2014) “Kajian Faktor Penentu Kinerja Usaha Kecil Di Kota

Makassar”. Jurnal Minds: Manajemen Ide dan Inspirasi, 2(2), 120-136

Awaluddin, M. (2016) “Pengaruh Budaya Organisasi, Kepuasan dan Lingkungan

Kerja terhadap Kinerja Dosen UIN-Alauddin Makassar”. Assets: Jurnal

Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, 6(1), 116-125.

Awaluddin, M. (2018) “Penguatan Peran Lingkungan Kerja dan Budaya

Organisasi dalam Mengoptimalkan Kinerja Dosen Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar melalui Kepuasan Kerja”. Jurnal Minds: Manajemen Ide

dan Inspirasi, 5(1), 53-67.

Awaluddin, M., & Sri Prilmayanti Awaluddin, S. (2020). “Business Performance

Fluctuation Of Small Business As The Impact Of Leadership Style,

Financial Inclusion, and Financial Management In Makassar City”.

Palarch’s Journal Of Archaeology of Egypt / Egyptology, 17(7), 10950-

10960

Ballesteros, Rocio Fernandez, Zamarron, Maria Dolores and Ruiz, Miguel Angel

(2001) “The Contribution of Socio-Demographic and Psychosocial Factors

to Life Satisfaction” Diakses 14 November 2019 dari Ageing and Society

21, 25 – 43

Page 96: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

96

Barus, Andreani Carolie dan Lu Marya (2013) “Pengaruh Spread Tingkat Suku

Bunga dan Rasio Keuangan Terhadap Penyaluran Kredit UMKM pada Bank

Umum di Indonesia” Diakses 10 November 2019 dari Jurnal Wira Ekonomi

Mikroskil, Vol. 3

Crisp, Roger 2006 “Hedonism Reconsidered” Diakses 13 November 2019 dari

Journal Philosophy and Phenomenological research, Vol. LXXIII, No. 3

Depertemen Agama RI. “Al- Qur’an dan Terjemahnya”, Surabaya: Surya Cipta

Aksara

Dhurup, Manilall (Prof) 2014 “Impulsive Fashion Apparel Consumtion: The Role

of Hedonism, Fashion Involvement and Emotional Gratification in Fashion

Apparel Impulsive Buying Behaviour in a Developing Country” Diakses 08

November 2019 dari Mediterranean Journal of Social Sciences Vol. 5 No. 8

DR Prihastuty, S Rahayuningsih (2018) “ Pengaruh Financial Literacy, Financial

Behavior, Financial Attitude dan Faktor Demografi terhadap Perilaku

Konsumtif (Studi Pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi)” dari

jurnal.untag-sby.ac.id

Evanschitzky Heiner, Emrich Oliver, Sangtani Vinita, 2014 “Hedonic Shopping

Motivations In Collectivistic And Individualistic Consumer Cultures”

Diakses 12 November 2019 dari International Journal of Research in

Marketing

Heathwood Chris (2006) “Desire Satisfactionism and Hedonism” Diakses 13

November 2019 dari Journal Philosophical Studies 128:539-536

Huston j. Sandra (2010) “Measuring Financial Literacy” Diakses 10 November

2019 dari The Journal of Consumer Affairs, Vol. 44 No. 2

I Kusumaningtyas (2017) “ Pengaruh Literasi Keuangan, Gaya Hidup terhadap

Perilaku Konsumtif siswa kelas XI IPS di SMA negeri 1 Taman

Sidoarjo”dari jurnalmahasiswaa.unesa.ac.id

Indriani, Lia. “Pengaruh Pendapatan, Gaya Hidup dan Jenis Kelamin terhadap

Tingkat Konsumsi Mahasiswa”. Yogyakarta: Universitas Negeri, 2015

Diakses 17 Januari 2020

Laszlo Sonia dan Sator Eric (2009) “Migration, Social Networks, and Credit:

Empirical Evidence From Peru” Diakses 12 November 2019 dari The

Developing Ekonomies 47, No. 4

Missmer A. Stacey, Hankinson E. Susan, Spiegelman Donna, Barbieri L. Robert,

Marshall M. Lynn dan Hunter J. David (2004) “Incidence of

Page 97: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

97

Laparascopically Confirmed Endometriosis by Demographic,

Anthropometric and Lifestyle Factors” Diakses 01 November 2019 dari

American Journal of Epidemiology

Muhammad Shohib. 2015. “Sikap Terhadap Uang dan Perilaku Berhutang” Jurnal

Ilmiah Psikologi Terapan, Vol. 03 No. 01. Pp. 133-140

Muhammad. Dr “Manajemen Bank Syari’ah” Cetakan kedua, Maret 2011 Jl.

Palagan Tentara Pelajar Km 7, Yogyakarta

NS Herawati (2015) “ Pengaruh Literasi Keuangan dan Faktor Demografi

Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa Bisnis di Surabaya” dari

eprints.perbanas.ac.id

Patricia, Lydia Nesa, Handayani Sri “Pengaruh Gaya Hidup Hedonis Terhadap

Perilaku Konsumtif Pada Pramugari Maskapai Penerbangan X” Diakses 10

November 2019 dari Jurnal Psikologi Esa Unggul

Poutziouris Panikkos “Financial Management of Trade Credits in Small-Medium

Sized Enterprises” Diakses 15 November 2019 dari Journal International

Institude of Management

Rachmansyah, Yanuar 2016, “ Analisis Pengaruh Literasi Keuangan dan Faktor

Demografi Terhadap Pengambilan Kredit Pada PT. Columbia Cabang

Kudus,” Diakses 07 Noveember 2019 dari Media Ekonomi dan Manajemen.

Rahman, M., & Awaluddin, M. (2020). " Dasar-dasar Manajemen (Buku Bahan

Ujian Komprehensif). Pusaka Almaida Gowa -Sulawesi Selatan-Indonesia

Salami, O Samuel (2008) “Demographic and Psychological Factor Predicting

Organizational Commitment among Industrial Wokers” Diakses 11

November 2019 dari Anthropologist, 10 (1) : 31-38

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Bisnis, Pendekatan Kuantitatifm Kualitatif dan

R&D. Cetakan Keduabelas. Bandung: CV Alfabeta

Sylvana, A. Awaluddin, M., & Mutahajid, A. (2020). “Marketing Strategy Model

Based On The Benefit Of Sharia Property Developers In Indonesia”.

Palarch’s Journal Of Archaeology of Egypt / Egyptology, 17(7), 8123-8135.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang

No.7 Tahun 1992

Veenhoven Ruut (2003) “Hedonism and Happiness” Diakses 05 November 2019

dari journal of Happiness Studies, Vol. 4 pp. 437-457

Page 98: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

98

Walstad B. William and Macdonald A. Richard (2010) “The Effects of Financial

Education on the Financial Knowladge of High School Students” Diakses

11 November 2019 dari The Journal of Consumer Affairs, Vol. 44, No. 2

Zimmerman, Barry J 2000 “Self-Efficacy: An Essential Motive To Learn” Diakses

05 November 2019 dari Contempor ary Educational Psychologi 25, 82-91.

Page 99: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

99

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 100: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

100

Lampiran 1

Page 101: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

101

Lampiran 2

Page 102: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

102

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Bapak/ Ibu Responden yang terhormat,

Perkenalkan saya Ilsa Agustina Syahna mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar Program Studi Manajemen Ekonomi. Memohon kiranya kesediaan bapak/ibu

untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Informasi yang bapak/ibu berikan merupakan

bantuan yang sangat bermanfaat bagi saya dalam rangka menyelesaikan penelitian skripsi

yang saya lakukan untuk menyelesaikan studi S1 yang berjudul “ Pengaruh Faktor

Demografi, Pengetahuan Keuangan, Self Efficacy dan Hedonisme Terhadap Minat

Kredit Konsumtif Civitas Akademika Universitas Islam Negeri Alauddin di

Koperasai Al-Muawwanah”. Seluruh jawaban yang bapak/ibu berikan akan

dirahasiakan, atas bantuan dan kesediaan waktu bapak/ibu saya ucapkan banyak terimah

kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

A. Identitas Responden

1. Nama : ..................................................

2. Usia : 21- 30 tahun 31-40 tahun

41-50 tahun >51 tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

4. Fakultas : ................................................

5. Status : Belum Menikah Menikah

6. Pendidikan Terakhir : Diploma S1

S2 S3

Page 103: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

103

7. Pendapatan : <Rp3.000.000,00

Rp3.000.000,00-4.900.000,00

Rp5.000.000,00-6.900.000,00

Rp7.000.000,00-9.900.000,00

Rp>10.000.000,00

B. Pertunjuk Pengisian

Bacalah setiap pertanyaan yang ada dibawah ini dengan teliti dan cermat.

Pilihlah jawaban yang menurut anda tepat dan berilah tanda silang (X) sesuai dengan

yang menggambarkan kegitan komsumsi kredit yang anda lakukan.

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 4 = Setuju (S)

2 = Tidak Setuju (TS) 5 = Sangat Setuju (SS)

3 = Ragu-Ragu (R)

1. Variabel Faktor Demografi ( X1)

No. Pertanyaan Jawaban

STS TS R S SS

1 Saya miliki kemampuan untuk melakukan kredit

konsumtif

1 2 3 4 5

2 Pendapatan yang saya miliki mampu untuk

meringankan kredit konsumtif yang saya ambil

1 2 3 4 5

3 Pengetahuan yang saya miliki mampu untuk

menghadapi resiko kredit konsumtif yang saya

lakukan

1 2 3 4 5

4 Pekerjaan akan menentukan tingkat kredit

konsumtif yang akan diambil

1 2 3 4 5

5 Usia sangat menentukan jumlah kredit konsumtif

yang diambil

1 2 3 4 5

6

Pola hidup akan sangat mempengaruhi jumlah

kredit konsumtif yang dilakukan

1 2 3 4 5

Page 104: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

104

2. Variabel Pengetahuan Keuangan ( X2)

No. Pertanyaan Jawaban

STS TS R S SS

1 Pengetahuan keuangan sangat membantu untuk

mengontrol pengeluaran

1 2 3 4 5

2

Saya memiliki kemampuan dalam mengelola

keuangan dalam berbelanja

1 2 3 4 5

3 Pendapatan menjadi indikator utama dalam

melakukan kegiatan konsumsi

1 2 3 4 5

4

Pengetahuan keuangan membantu saya terhindar

dari segala bentuk resiko kredit konsumtif yang

akan terjadi

1 2 3 4 5

5 Pengetahuan keuangan yang saya miliki

membantu untuk memilih produk kredit konsumtif

yang baik dan aman

1 2 3 4 5

3. Variabel Self Efficacy (X3)

No. Pertanyaan Jawaban

STS TS R S SS

1 Saya mampu untuk mengambil kredit konsumtif 1 2 3 4 5

2

Saya mampu menyelesaikan kredit konsumtif

dengan jangka waktu yang singkat

1 2 3 4 5

3 Saya mampu untuk memenuhi persyaratan dalam

melakukan kredit konsumtif

1 2 3 4 5

4 Saya sangat layak melakukan kredit konsumtif

pada koperasi

1 2 3 4 5

5 Ansuran kredit yang saya lakukan dapat selesai

dengan tepat waktu

1 2 3 4 5

4. Variabel Hedonisme (X4)

No. Pertanyaan Jawaban

STS TS R S SS

1 Saya sangat senang berbelanja secara kredit 1 2 3 4 5

2 Saya tertarik dengan barang-barang yang memiliki

jangka waktu kredit yang relatif singkat

1 2 3 4 5

3 Kualitas yang menjadi pertimbangan saya sebelum

mengkredit barang walaupun dengan harga yang

mahal

1 2 3 4 5

4

Saya sering melakukan pengkreditan secara via

online terhadap barang yang saya senangi

1 2 3 4 5

5 Saya senang berbelanja perabotan rumah tangga

dan alat kosmetik yang terbaru secara kredit

1 2 3 4 5

Page 105: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

105

5. Variabel Minat Kredit Konsumtif (Y)

No. Pertanyaan Jawaban

STS TS R S SS

1 Saya sangat senang melakukan pembelian barang

secara kredit dengan jangka waktu yang lama

1 2 3 4 5

2 Saya sangat senang mencari barang-barang yang

diperjual belikan secara kredit

1 2 3 4 5

3 Saya sering mengkredit barang-barang yang

ditawarkan kepada saya walaupun tidak

dibutuhkan

1 2 3 4 5

4 Saya lebih mengutamakan brand dari barang yang

saya beli secara kredit walaupun harganya mahal

1 2 3 4 5

5

Saya sering mengkredit alat-alat elekronik dengan

keluaran terbaru

1 2 3 4 5

6

Saya sering melakukan pengkreditan terhadap

peralatan rumah tangga yang saya butuhkan

1 2 3 4 5

7 Apakah anda setuju dengan konsumsi kredit dalam

jumlah yang besar

1 2 3 4 5

8 Pengambilan kredit dengan pendapatan apakah

sangat berpengaruh

1 2 3 4 5

9 Apakah pengambilan kredt menguntungkan bagi

anda

1 2 3 4 5

Page 106: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

106

Lampiran 4

Replikasi Jawaban Responden

Faktor demografi (X1)

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 Total_X1

4 3 4 4 5 5 25

4 4 5 3 5 3 24

3 2 3 4 4 4 20

4 4 4 4 4 4 24

3 3 3 3 4 5 21

5 5 4 4 3 5 26

2 2 2 5 4 3 18

3 3 3 4 4 4 21

3 3 3 3 3 3 18

3 3 1 4 1 5 17

4 4 4 4 4 4 24

1 1 1 2 2 1 8

4 4 4 5 4 3 24

4 3 4 4 4 4 23

2 3 3 3 3 3 17

2 3 4 4 3 3 19

4 4 4 4 4 4 24

4 5 4 4 3 5 25

4 3 4 3 4 4 22

5 2 2 2 2 1 14

5 5 4 4 3 3 24

4 4 3 5 4 5 25

4 4 3 3 3 3 20

2 3 3 4 2 5 19

3 2 3 5 5 5 23

3 3 3 4 3 5 21

4 4 4 4 4 4 24

3 3 4 4 4 4 22

4 3 3 5 5 5 25

4 4 4 4 3 3 22

1 3 3 4 3 2 16

5 4 4 3 4 5 25

3 5 4 2 4 5 23

4 4 4 4 4 4 24

2 4 4 2 2 4 18

4 4 3 4 4 5 24

Page 107: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

107

4 4 3 2 4 5 22

4 4 3 2 3 5 21

5 5 4 4 4 4 26

4 3 4 4 4 5 24

4 3 3 4 4 4 22

4 3 4 2 4 4 21

4 3 3 3 3 2 18

4 3 4 4 4 5 24

2 3 4 4 4 5 22

4 2 2 2 2 2 14

4 4 5 4 4 4 25

2 3 3 4 2 4 18

3 3 3 4 4 4 21

4 4 4 4 4 4 24

2 4 4 4 4 4 22

2 4 4 4 4 4 22

1 1 1 1 1 1 6

2 2 2 2 2 4 14

3 4 3 3 4 4 21

4 4 4 4 4 5 25

3 2 3 4 5 3 20

4 4 4 4 4 5 25

3 4 4 4 4 4 23

4 4 3 3 4 3 21

4 4 4 2 2 4 20

4 3 4 4 4 3 22

2 1 3 3 3 4 16

3 4 4 3 5 4 23

2 4 3 3 4 4 20

2 3 1 2 1 2 11

3 3 3 2 3 4 18

3 3 4 5 4 5 24

4 4 2 4 5 5 24

2 2 2 4 4 4 18

3 1 4 3 2 5 18

1 1 3 4 4 4 17

2 3 4 4 2 4 19

3 4 4 4 5 4 24

3 4 5 4 4 5 25

3 4 5 4 4 4 24

3 4 4 4 4 5 24

Page 108: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

108

4 5 4 5 4 4 26

4 3 2 3 5 5 22

4 4 4 4 4 4 24

3 3 3 4 4 4 21

4 4 4 4 3 4 23

4 4 4 4 5 5 26

4 4 4 4 5 5 26

2 5 4 3 5 5 24

2 2 2 2 2 2 12

5 4 5 5 4 5 28

4 4 2 2 5 5 22

2 2 3 4 2 4 17

4 5 4 4 1 2 20

2 4 4 5 5 5 25

1 1 1 4 4 4 15

4 4 3 4 4 5 24

3 3 1 3 4 3 17

1 1 1 1 4 5 13

2 2 2 3 3 4 16

1 1 4 2 3 5 16

4 3 3 4 4 4 22

1 3 2 2 4 1 13

4 4 4 5 2 5 24

4 3 3 4 5 5 24

2 2 4 4 5 5 22

1 2 2 4 4 4 17

2 3 4 4 3 4 20

4 4 3 4 4 4 23

2 2 3 2 1 2 12

2 3 3 4 4 4 20

5 5 5 5 5 5 30

2 2 1 3 2 4 14

4 4 4 4 4 4 24

4 4 4 4 4 4 24

1 2 2 1 2 1 9

1 1 1 1 1 1 6

1 1 1 1 1 1 6

4 4 5 5 4 5 27

4 4 4 3 3 4 22

4 4 4 4 4 4 24

Page 109: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

109

Pengetahuan Keuangan (X2)

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 Total_X2

5 4 5 5 5 24

3 2 4 3 4 16

4 3 5 4 5 21

4 4 4 4 4 20

5 4 5 5 5 24

3 5 5 4 5 22

5 4 4 5 5 23

5 5 5 5 5 25

3 5 4 3 3 18

5 5 5 3 5 23

5 4 4 5 5 23

1 1 1 1 1 5

5 4 5 3 4 21

4 4 4 4 4 20

3 4 3 4 4 18

5 3 5 5 5 23

4 4 4 4 4 20

5 4 4 3 4 20

5 4 4 4 5 22

5 5 5 5 5 25

3 2 3 2 1 11

5 4 5 5 5 24

5 5 5 5 5 25

5 4 5 5 5 24

5 5 5 4 4 23

5 4 5 4 5 23

5 4 4 4 4 21

5 5 5 5 5 25

5 5 5 5 5 25

4 4 3 3 4 18

5 5 5 5 3 23

5 4 4 4 4 21

5 3 5 5 5 23

4 4 4 4 4 20

5 5 5 5 5 25

5 4 5 4 2 20

4 4 5 3 4 20

4 4 4 4 4 20

Page 110: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

110

5 5 5 4 4 23

4 4 4 4 5 21

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 4 20

2 5 3 4 2 16

5 4 5 5 5 24

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 4 20

5 5 5 5 5 25

5 4 4 4 3 20

4 4 4 4 4 20

5 5 5 5 5 25

4 3 4 4 4 19

4 3 4 4 4 19

5 5 5 5 5 25

4 4 2 4 3 17

5 4 5 4 3 21

5 4 2 4 4 19

4 3 3 5 2 17

5 5 5 5 5 25

5 5 4 4 4 22

5 4 4 4 4 21

4 4 4 3 3 18

3 4 4 4 4 19

4 4 4 4 3 19

4 4 4 4 5 21

4 4 4 4 4 20

1 2 1 3 1 8

4 4 4 4 4 20

5 4 4 4 4 21

5 4 5 5 5 24

4 4 4 4 4 20

4 5 3 2 4 18

4 4 4 3 3 18

4 2 4 2 3 15

5 3 4 4 4 20

5 4 4 4 5 22

4 3 4 3 3 17

5 4 5 4 4 22

5 5 5 5 5 25

4 5 4 4 3 20

Page 111: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

111

4 4 4 4 4 20

5 4 4 5 4 22

4 4 3 4 4 19

5 5 5 4 5 24

4 4 4 5 5 22

5 5 5 5 5 25

4 4 4 4 4 20

5 4 4 5 5 23

4 4 4 5 5 22

5 4 4 4 3 20

5 4 4 4 5 22

5 4 5 5 5 24

5 4 4 4 4 21

5 3 5 5 5 23

4 3 3 3 3 16

5 5 5 5 5 25

5 4 4 5 5 23

5 4 5 5 5 24

5 4 4 4 4 21

1 1 1 1 1 5

5 4 4 4 4 21

5 5 4 5 5 24

5 2 5 5 5 22

5 4 4 4 4 21

5 4 2 4 4 19

5 5 4 4 4 22

5 4 5 4 5 23

3 4 4 4 4 19

5 5 5 5 5 25

2 1 3 4 2 12

4 4 4 4 3 19

3 4 4 4 4 19

5 5 5 5 4 24

5 5 5 5 5 25

5 5 5 5 5 25

5 4 4 4 4 21

4 4 4 3 5 20

4 4 4 4 4 20

Page 112: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

112

Self Efficacy (X3)

X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 Total_X3

4 5 4 3 3 19

4 3 4 4 4 19

3 3 3 3 3 15

4 4 4 4 4 20

4 3 5 3 4 19

5 5 5 3 5 23

2 2 4 3 2 13

3 3 5 3 3 17

3 3 3 3 3 15

1 2 5 1 5 14

4 4 4 4 4 20

1 1 1 1 1 5

4 3 4 4 4 19

3 3 4 3 3 16

4 3 3 2 2 14

3 3 4 2 4 16

4 3 4 4 4 19

4 5 5 5 5 24

4 4 3 5 4 20

3 3 5 5 5 21

4 2 3 4 3 16

4 4 4 4 4 20

3 3 3 3 4 16

4 3 4 3 3 17

3 2 2 2 2 11

3 2 4 3 4 16

4 3 4 2 3 16

3 3 3 4 3 16

5 2 3 3 1 14

4 3 4 4 3 18

3 5 3 3 5 19

3 3 4 3 3 16

3 5 4 4 5 21

3 3 4 3 3 16

5 4 4 4 3 20

4 3 4 4 3 18

4 4 4 4 4 20

4 2 4 4 4 18

Page 113: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

113

4 4 4 4 5 21

4 4 4 4 4 20

3 3 4 4 4 18

2 2 2 3 4 13

4 4 2 3 5 18

5 5 4 4 3 21

2 2 2 2 2 10

2 2 2 2 2 10

4 4 4 4 4 20

2 3 4 4 4 17

3 3 3 3 3 15

3 3 3 3 4 16

3 4 4 4 4 19

3 4 4 4 4 19

1 1 1 1 1 5

2 2 4 2 3 13

3 3 3 3 3 15

2 2 3 3 2 12

3 2 3 3 4 15

2 2 3 3 3 13

4 4 4 3 4 19

4 4 4 4 4 20

3 4 4 4 4 19

4 3 3 4 3 17

3 3 3 3 3 15

4 4 5 4 4 21

3 4 3 3 4 17

1 2 1 1 3 8

3 3 3 3 3 15

4 3 3 3 3 16

4 4 4 4 4 20

2 2 2 2 2 10

4 4 5 5 5 23

1 1 1 3 3 9

4 4 3 3 3 17

4 4 4 3 4 19

3 4 3 3 5 18

3 3 3 3 3 15

3 3 4 2 3 15

4 4 4 4 3 19

3 3 3 2 2 13

Page 114: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

114

4 2 4 4 4 18

4 4 4 4 4 20

3 4 4 4 3 18

4 5 5 4 4 22

4 4 4 4 4 20

3 3 5 4 5 20

3 3 3 2 2 13

2 3 4 2 5 16

1 1 1 1 1 5

2 2 2 1 1 8

3 2 2 3 4 14

4 2 4 3 4 17

3 3 2 3 3 14

5 3 5 4 5 22

3 3 3 3 3 15

2 1 2 3 2 10

3 3 3 3 3 15

1 4 2 2 2 11

4 4 4 4 4 20

1 1 1 1 1 5

3 4 4 3 5 19

2 2 3 4 4 15

2 3 2 2 4 13

3 3 3 3 3 15

3 3 3 3 4 16

4 3 4 4 4 19

4 4 4 3 3 18

2 3 3 3 3 14

5 5 5 5 5 25

1 2 1 2 4 10

4 3 4 4 4 19

4 2 4 4 4 18

4 4 4 2 5 19

5 5 5 5 5 25

1 1 1 1 1 5

4 4 4 4 4 20

3 4 4 3 4 18

4 4 4 4 4 20

Page 115: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

115

Hedonisme (X4)

X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 Total_X4

2 3 4 3 3 15

4 3 4 3 3 17

4 3 2 1 1 11

2 2 4 2 2 12

3 3 5 4 3 18

4 2 5 4 1 16

2 2 5 1 1 11

1 1 3 2 2 9

3 3 3 3 3 15

1 3 5 3 3 15

4 4 4 4 4 20

1 1 1 1 1 5

1 5 5 1 2 14

4 3 4 4 4 19

3 3 3 3 3 15

2 4 5 1 1 13

3 3 4 3 4 17

4 4 4 4 4 20

4 5 4 4 4 21

3 3 5 1 1 13

4 3 3 3 5 18

2 3 3 3 2 13

1 2 4 1 1 9

2 3 5 1 3 14

1 1 3 2 2 9

2 3 3 3 3 14

3 4 4 2 1 14

4 4 5 1 2 16

1 1 1 2 1 6

4 3 3 4 3 17

1 1 5 1 1 9

2 2 4 2 2 12

3 4 5 2 3 17

2 3 4 2 2 13

2 2 4 2 2 12

4 2 5 1 2 14

3 4 4 2 3 16

1 1 4 1 2 9

Page 116: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

116

1 4 4 1 1 11

2 4 4 2 2 14

1 1 1 1 1 5

2 2 4 2 2 12

2 4 4 2 4 16

4 1 1 3 1 10

2 3 2 2 2 11

3 2 2 2 2 11

1 1 1 1 1 5

2 2 2 2 2 10

1 3 4 2 1 11

3 4 4 3 3 17

3 4 4 1 3 15

3 4 4 1 3 15

1 1 1 1 1 5

1 1 2 1 1 6

2 3 3 3 3 14

2 4 2 2 2 12

1 2 3 3 3 12

2 4 4 2 2 14

2 4 4 2 2 14

4 4 3 3 3 17

4 4 2 4 2 16

4 3 3 3 4 17

3 3 3 3 3 15

2 4 4 4 4 18

2 4 4 4 2 16

1 2 1 3 2 9

2 3 4 3 2 14

4 4 5 4 3 20

1 5 5 1 1 13

2 4 4 2 2 14

1 1 1 1 1 5

1 3 1 1 1 7

2 4 4 2 2 14

3 4 4 2 3 16

2 3 4 2 2 13

2 2 3 2 3 12

5 4 4 2 1 16

5 5 5 3 4 22

1 2 2 2 2 9

Page 117: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

117

2 2 2 2 2 10

3 3 4 4 4 18

4 4 3 4 4 19

5 5 4 4 5 23

4 4 4 3 4 19

1 1 1 1 1 5

1 1 2 2 2 8

4 2 3 3 2 14

2 2 4 3 2 13

2 2 4 2 2 12

2 2 4 1 1 10

2 2 4 1 1 10

1 2 4 2 2 11

2 2 4 2 2 12

3 3 3 3 3 15

2 1 4 2 1 10

2 2 4 2 2 12

2 2 5 1 1 11

2 2 2 1 2 9

1 2 1 1 1 6

3 3 5 2 1 14

3 3 2 2 2 12

2 2 2 2 1 9

1 2 3 3 3 12

2 2 3 2 2 11

2 4 4 2 2 14

2 2 3 4 3 14

1 1 1 1 1 5

5 5 5 5 5 25

1 2 1 4 2 10

2 3 3 4 3 15

1 2 4 1 1 9

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 5 1 1 9

2 3 4 2 2 13

3 3 3 3 3 15

2 2 2 2 2 10

Page 118: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

118

Minat Kredit Konsumtif (Y)

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Total_Y

2 2 3 2 3 4 1 2 3 22

4 3 4 4 3 3 2 3 4 30

3 3 3 4 1 1 2 2 3 22

2 2 2 2 2 2 2 3 3 20

3 3 1 5 3 3 3 3 3 27

4 1 2 5 1 2 2 3 4 24

1 1 1 3 1 1 2 2 2 14

2 1 1 1 1 1 2 1 3 13

3 3 3 3 3 3 2 2 3 25

3 1 1 3 3 3 2 3 3 22

4 4 2 4 4 3 2 3 4 30

1 1 1 1 1 1 1 2 4 13

3 4 1 5 3 4 2 2 3 27

4 4 2 4 2 4 1 2 3 26

3 3 3 3 3 3 2 2 3 25

2 1 1 4 1 2 2 3 4 20

3 3 2 4 3 3 1 2 3 24

5 4 4 5 5 4 1 3 3 34

5 4 4 4 4 4 2 3 2 32

3 3 3 5 1 3 2 4 3 27

5 1 1 1 2 2 1 1 1 15

2 2 2 3 2 3 2 4 3 23

1 1 1 1 1 1 1 3 1 11

4 4 3 3 2 3 2 5 4 30

3 3 1 2 3 4 2 5 4 27

3 3 1 2 2 3 1 5 2 22

1 1 1 4 4 1 1 4 2 19

2 3 1 4 1 2 3 5 3 24

1 2 2 1 4 1 1 5 3 20

4 3 4 4 3 3 3 4 3 31

1 2 2 5 2 1 2 3 3 21

2 2 2 3 2 3 2 4 3 23

2 2 2 4 1 3 3 4 4 25

3 3 2 4 3 3 4 4 3 29

2 3 2 2 2 2 1 4 4 22

5 4 1 5 4 5 2 5 5 36

3 4 3 4 3 4 3 4 3 31

2 1 1 1 1 1 1 1 1 10

1 1 1 1 1 1 1 3 3 13

Page 119: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

119

2 2 1 2 2 3 2 3 1 18

1 1 1 1 1 1 1 4 4 15

2 2 2 2 2 2 2 4 2 20

4 4 2 2 2 2 2 4 2 24

1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

2 1 2 2 2 2 1 2 2 16

2 2 1 3 2 2 2 4 3 21

3 3 3 3 3 3 3 4 3 28

2 3 2 3 2 3 2 4 3 24

2 3 2 3 2 3 2 4 3 24

1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

2 2 1 2 1 2 1 4 1 16

2 2 2 2 2 2 2 2 3 19

2 2 2 2 2 2 2 4 2 20

3 3 4 2 3 3 4 3 3 28

2 2 2 2 2 4 2 4 2 22

2 2 2 2 2 3 2 4 2 21

3 3 3 3 3 4 3 4 3 29

2 3 2 2 4 4 3 4 2 26

2 3 3 4 2 2 2 3 2 23

4 3 2 2 2 2 2 3 3 23

2 4 4 4 4 4 5 5 4 36

2 3 2 3 4 4 2 2 4 26

1 2 3 2 1 2 3 2 1 17

3 3 2 3 2 2 3 3 3 24

4 4 3 5 5 3 3 4 4 35

2 2 2 4 2 2 2 4 3 23

2 2 2 2 2 2 2 4 2 20

1 1 1 1 1 1 1 3 1 11

1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

3 4 2 2 2 2 2 4 3 24

2 4 2 2 2 4 3 4 5 28

2 2 2 4 2 2 1 3 3 21

3 3 2 2 3 4 2 4 3 26

3 5 1 2 1 4 2 5 4 27

2 4 2 2 3 3 4 4 4 28

2 2 2 2 2 2 2 3 2 19

4 2 1 2 2 4 1 4 4 24

Page 120: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

120

4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

4 4 3 3 4 4 4 3 4 33

4 4 5 5 4 4 5 5 5 41

4 4 4 4 3 4 4 4 4 35

1 1 1 1 1 1 1 5 1 13

1 1 2 2 2 2 2 3 3 18

5 4 4 5 2 3 4 3 4 34

2 2 2 2 2 2 2 2 1 17

2 2 2 2 2 2 2 4 3 21

2 2 2 2 2 2 2 4 4 22

1 3 2 2 1 4 3 5 3 24

2 2 2 2 2 2 2 4 2 20

4 4 4 3 4 3 3 3 3 31

4 3 3 3 3 3 3 3 3 28

1 2 2 1 1 1 1 1 1 11

2 2 2 5 1 1 1 5 2 21

1 1 1 3 1 1 1 4 3 16

2 2 1 3 1 2 1 4 3 19

1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

2 1 1 2 1 1 2 2 1 13

2 2 2 3 2 2 2 4 3 22

2 2 3 2 2 2 2 4 3 22

1 1 1 1 1 1 1 3 1 11

1 1 1 2 1 1 2 2 2 13

2 2 3 4 2 2 1 5 2 23

4 2 3 3 3 3 2 4 4 28

2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

2 3 2 1 3 3 2 4 5 25

4 4 3 4 3 4 3 3 3 31

3 2 2 2 2 2 2 4 4 23

2 2 2 2 2 1 2 1 2 16

1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

2 2 2 4 2 2 2 4 3 23

3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

2 2 2 2 2 2 2 4 2 20

Page 121: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

121

Lampiran 5

Frekuensi Jawaban Responden

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Usia 117 1 4 1.72 0.839

Jenis_Kelamin 117 1 2 1.46 0.501

Status_Pernikahan 117 1 2 1.43 0.497

Pendidikan 117 1 4 2.44 0.621

Pendapatan 117 1 5 1.85 1.061

Valid N (listwise) 117

Faktor Demografi (X1)

X1.1

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 12 10.3 10.3 10.3

2 25 21.4 21.4 31.6

3 23 19.7 19.7 51.3

4 50 42.7 42.7 94.0

5 7 6.0 6.0 100.0

Total 117 100.0 100.0

X1.2

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 10 8.5 8.5 8.5

2 16 13.7 13.7 22.2

3 35 29.9 29.9 52.1

4 47 40.2 40.2 92.3

5 9 7.7 7.7 100.0

Total 117 100.0 100.0

Page 122: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

122

X1.3

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 10 8.5 8.5 8.5

2 13 11.1 11.1 19.7

3 34 29.1 29.1 48.7

4 53 45.3 45.3 94.0

5 7 6.0 6.0 100.0

Total 117 100.0 100.0

X1.4

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 5 4.3 4.3 4.3

2 17 14.5 14.5 18.8

3 20 17.1 17.1 35.9

4 63 53.8 53.8 89.7

5 12 10.3 10.3 100.0

Total 117 100.0 100.0

X1.5

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 7 6.0 6.0 6.0

2 15 12.8 12.8 18.8

3 19 16.2 16.2 35.0

4 59 50.4 50.4 85.5

5 17 14.5 14.5 100.0

Total 117 100.0 100.0

Page 123: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

123

X1.6

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 7 6.0 6.0 6.0

2 7 6.0 6.0 12.0

3 13 11.1 11.1 23.1

4 50 42.7 42.7 65.8

5 40 34.2 34.2 100.0

Total 117 100.0 100.0

Pengetahuan Keuangan (X2)

X2.1

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 3 2.6 2.6 2.6

2 2 1.7 1.7 4.3

3 8 6.8 6.8 11.1

4 38 32.5 32.5 43.6

5 66 56.4 56.4 100.0

Total 117 100.0 100.0

X2.2

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 3 2.6 2.6 2.6

2 5 4.3 4.3 6.8

3 10 8.5 8.5 15.4

4 69 59.0 59.0 74.4

5 30 25.6 25.6 100.0

Total 117 100.0 100.0

Page 124: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

124

X2.3

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 3 2.6 2.6 2.6

2 3 2.6 2.6 5.1

3 9 7.7 7.7 12.8

4 59 50.4 50.4 63.2

5 43 36.8 36.8 100.0

Total 117 100.0 100.0

X2.4

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 2 1.7 1.7 1.7

2 3 2.6 2.6 4.3

3 13 11.1 11.1 15.4

4 60 51.3 51.3 66.7

5 39 33.3 33.3 100.0

Total 117 100.0 100.0

X2.5

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 4 3.4 3.4 3.4

2 4 3.4 3.4 6.8

3 14 12.0 12.0 18.8

4 48 41.0 41.0 59.8

5 47 40.2 40.2 100.0

Total 117 100.0 100.0

Page 125: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

125

Self Efficacy (X3)

X3.1

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 10 8.5 8.5 8.5

2 15 12.8 12.8 21.4

3 40 34.2 34.2 55.6

4 45 38.5 38.5 94.0

5 7 6.0 6.0 100.0

Total 117 100.0 100.0

X3.2

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 7 6.0 6.0 6.0

2 23 19.7 19.7 25.6

3 44 37.6 37.6 63.2

4 34 29.1 29.1 92.3

5 9 7.7 7.7 100.0

Total 117 100.0 100.0

X3.3

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 8 6.8 6.8 6.8

2 12 10.3 10.3 17.1

3 31 26.5 26.5 43.6

4 53 45.3 45.3 88.9

5 13 11.1 11.1 100.0

Total 117 100.0 100.0

Page 126: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

126

X3.4

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 8 6.8 6.8 6.8

2 16 13.7 13.7 20.5

3 45 38.5 38.5 59.0

4 42 35.9 35.9 94.9

5 6 5.1 5.1 100.0

Total 117 100.0 100.0

X3.5

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 7 6.0 6.0 6.0

2 11 9.4 9.4 15.4

3 36 30.8 30.8 46.2

4 46 39.3 39.3 85.5

5 17 14.5 14.5 100.0

Total 117 100.0 100.0

Hedonisme (X4)

X4.1

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 32 27.4 27.4 27.4

2 43 36.8 36.8 64.1

3 19 16.2 16.2 80.3

4 19 16.2 16.2 96.6

5 4 3.4 3.4 100.0

Total 117 100.0 100.0

X4.2

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 19 16.2 16.2 16.2

Page 127: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

127

2 33 28.2 28.2 44.4

3 31 26.5 26.5 70.9

4 28 23.9 23.9 94.9

5 6 5.1 5.1 100.0

Total 117 100.0 100.0

X4.3

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 15 12.8 12.8 12.8

2 14 12.0 12.0 24.8

3 22 18.8 18.8 43.6

4 47 40.2 40.2 83.8

5 19 16.2 16.2 100.0

Total 117 100.0 100.0

X4.4

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 33 28.2 28.2 28.2

2 41 35.0 35.0 63.2

3 25 21.4 21.4 84.6

4 17 14.5 14.5 99.1

5 1 0.9 0.9 100.0

Total 117 100.0 100.0

X4.5

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 34 29.1 29.1 29.1

2 42 35.9 35.9 65.0

3 26 22.2 22.2 87.2

4 12 10.3 10.3 97.4

5 3 2.6 2.6 100.0

Total 117 100.0 100.0

Page 128: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

128

Perilaku Kredit Konsumtif (Y)

Y1

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 24 20.5 20.5 20.5

2 48 41.0 41.0 61.5

3 21 17.9 17.9 79.5

4 18 15.4 15.4 94.9

5 6 5.1 5.1 100.0

Total 117 100.0 100.0

Y2

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 27 23.1 23.1 23.1

2 39 33.3 33.3 56.4

3 28 23.9 23.9 80.3

4 21 17.9 17.9 98.3

5 2 1.7 1.7 100.0

Total 117 100.0 100.0

Y3

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 36 30.8 30.8 30.8

2 50 42.7 42.7 73.5

3 19 16.2 16.2 89.7

4 10 8.5 8.5 98.3

5 2 1.7 1.7 100.0

Total 117 100.0 100.0

Page 129: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

129

Y4

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 20 17.1 17.1 17.1

2 41 35.0 35.0 52.1

3 22 18.8 18.8 70.9

4 22 18.8 18.8 89.7

5 12 10.3 10.3 100.0

Total 117 100.0 100.0

Y5

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 33 28.2 28.2 28.2

2 46 39.3 39.3 67.5

3 23 19.7 19.7 87.2

4 12 10.3 10.3 97.4

5 3 2.6 2.6 100.0

Total 117 100.0 100.0

Y6

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 27 23.1 23.1 23.1

2 37 31.6 31.6 54.7

3 29 24.8 24.8 79.5

4 22 18.8 18.8 98.3

5 2 1.7 1.7 100.0

Total 117 100.0 100.0

Page 130: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

130

Y7

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 33 28.2 28.2 28.2

2 57 48.7 48.7 76.9

3 17 14.5 14.5 91.5

4 7 6.0 6.0 97.4

5 3 2.6 2.6 100.0

Total 117 100.0 100.0

Y8

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 12 10.3 10.3 10.3

2 19 16.2 16.2 26.5

3 28 23.9 23.9 50.4

4 44 37.6 37.6 88.0

5 14 12.0 12.0 100.0

Total 117 100.0 100.0

Y9

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 1 19 16.2 16.2 16.2

2 23 19.7 19.7 35.9

3 47 40.2 40.2 76.1

4 23 19.7 19.7 95.7

5 5 4.3 4.3 100.0

Total 117 100.0 100.0

Page 131: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

131

Uji Validitas

Uji Validitas Faktor Demografi (X1)

Correlations

X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 Total_X1

X1.1 Pearson Correlation

1 .658** .505

** .365

** .337

** .335

** .731

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117 117

X1.2 Pearson Correlation

.658** 1 .630

** .395

** .353

** .356

** .768

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117 117

X1.3 Pearson Correlation

.505** .630

** 1 .510

** .397

** .437

** .782

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117 117

X1.4 Pearson Correlation

.365** .395

** .510

** 1 .478

** .487

** .723

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117 117

X1.5 Pearson Correlation

.337** .353

** .397

** .478

** 1 .534

** .702

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117 117

X1.6 Pearson Correlation

.335** .356

** .437

** .487

** .534

** 1 .716

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117 117

Total_X1 Pearson Correlation

.731** .768

** .782

** .723

** .702

** .716

** 1

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117 117

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.831 6

Page 132: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

132

Uji Validitas Pengetahuan Keuangan (X2)

Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 Total_X2

X2.1 Pearson Correlation

1 .544** .676

** .613

** .662

** .850

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117

X2.2 Pearson Correlation

.544** 1 .524

** .489

** .517

** .744

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117

X2.3 Pearson Correlation

.676** .524

** 1 .604

** .675

** .845

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117

X2.4 Pearson Correlation

.613** .489

** .604

** 1 .660

** .813

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117

X2.5 Pearson Correlation

.662** .517

** .675

** .660

** 1 .862

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117

Total_X2 Pearson Correlation

.850** .744

** .845

** .813

** .862

** 1

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.881 5

Page 133: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

133

Uji Validitas Self Efficacy (X3)

Correlations

X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 Total_X3

X3.1 Pearson Correlation

1 .644** .677

** .684

** .445

** .832

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117

X3.2 Pearson Correlation

.644** 1 .614

** .570

** .585

** .823

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117

X3.3 Pearson Correlation

.677** .614

** 1 .647

** .630

** .863

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117

X3.4 Pearson Correlation

.684** .570

** .647

** 1 .589

** .838

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117

X3.5 Pearson Correlation

.445** .585

** .630

** .589

** 1 .787

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117

Total_X3 Pearson Correlation

.832** .823

** .863

** .838

** .787

** 1

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.886 5

Page 134: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

134

Uji Validitas Hedonisme (X4)

Correlations

X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 Total_X4

X4.1 Pearson Correlation

1 .558** .325

** .538

** .565

** .795

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117

X4.2 Pearson Correlation

.558** 1 .508

** .384

** .537

** .805

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117

X4.3 Pearson Correlation

.325** .508

** 1 0.130 .268

** .624

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.163 0.003 0.000

N 117 117 117 117 117 117

X4.4 Pearson Correlation

.538** .384

** 0.130 1 .705

** .715

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.163 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117

X4.5 Pearson Correlation

.565** .537

** .268

** .705

** 1 .805

**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.003 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117

Total_X4 Pearson Correlation

.795** .805

** .624

** .715

** .805

** 1

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 117 117 117 117 117 117

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.799 5

Page 135: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

135

Uji Validitas Minat Kredit Konsumtif (Y)

Correlations

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9

Total_Y

Y1

Pearson Correlation

1 .699** .573

** .563

** .605

** .663

** .433

** .216

* .48

8**

.778**

Sig. (2-tailed)

0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.019

0.000

0.000

N 117 117 117 117 117 117 117 117 117

117

Y2

Pearson Correlation

.699** 1 .624

** .539

** .642

** .772

** .620

** .419

*

*

.572

**

.869**

Sig. (2-tailed)

0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

0.000

0.000

N 117 117 117 117 117 117 117 117 117

117

Y3

Pearson Correlation

.573** .624

** 1 .503

** .606

** .520

** .641

** .237

* .40

7**

.745**

Sig. (2-tailed)

0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.010

0.000

0.000

N 117 117 117 117 117 117 117 117 117

117

Y4

Pearson Correlation

.563** .539

** .503

** 1 .469

** .477

** .445

** .334

*

*

.490

**

.725**

Sig. (2-tailed)

0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

0.000

0.000

N 117 117 117 117 117 117 117 117 117

117

Y5

Pearson Correlation

.605** .642

** .606

** .469

** 1 .677

** .501

** .283

*

*

.478

**

.773**

Sig. (2-tailed)

0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.002

0.000

0.000

N 117 117 117 117 117 117 117 117 117

117

Y6

Pearson Correlation

.663** .772

** .520

** .477

** .677

** 1 .563

** .417

*

*

.580

**

.838**

Sig. (2-tailed)

0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

0.000

0.000

N 117 117 117 117 117 117 117 117 117

117

Y7

Pearson Correlation

.433** .620

** .641

** .445

** .501

** .563

** 1 .335

*

*

.493

**

.731**

Sig. (2-tailed)

0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

0.000

0.000

N 117 117 117 117 117 117 117 117 117

117

Y8

Pearson Correlation

.216* .419

** .237

* .334

** .283

** .417

** .335

** 1 .48

9**

.562**

Sig. (2-tailed)

0.019 0.000 0.010 0.000 0.002 0.000 0.000 0.000

0.000

N 117 117 117 117 117 117 117 117 117

117

Y9

Pearson Correlation

.488** .572

** .407

** .490

** .478

** .580

** .493

** .489

*

*

1 .741**

Sig. (2-tailed)

0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

0.000

N 117 117 117 117 117 117 117 117 11 117

Page 136: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

136

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.901 9

7

Total_Y

Pearson Correlation

.778** .869

** .745

** .725

** .773

** .838

** .731

** .562

*

*

.741

**

1

Sig. (2-tailed)

0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

0.000

N 117 117 117 117 117 117 117 117 117

117

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 137: PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI, PENGETAHUAN KEUANGAN, …

137

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Ilsa Agustina Syahna dilahirkan di

bulukumba pada tanggal 26 agustus 1998. Penulis merupakan

anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak Syaharuddin

dengan Ibu Rostina. Jenjang pendidikan formal dimulai pada

tahun 2004 dan selesai pada tahun 2010 di SD N 84 PANGI-

PANGI BULUKUMBA.

Kemudian melanjutkan ke jenjang sekolah tingkat lanjutan Tahun 2010

dan selesai pada tahun 2013 di SMP N 41 BULUKUMBA. Pada tahun 2013

penulis melanjutkan ke sekolah ke tingkat menengah atas di SMAN 10

BULUKUMBA dan selesai pada tahun 2016. Kemudian penulis masuk perguruan

tinggi negeri di UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

melalui jalur SPAN-PTKIN dan diterima di jurusan manejemen ekonomi fakultas

ekonomi dan bisnis islam pada tahun 2016.

Selama memulai pendidikan dasar sampai maupun sekolah lanjutan

penulis aktif kegiatan keorganisasian baik di kampus maupun di masyarakat

.selama menjadi mahasisawa penulis menjadi pengurus sebagai wakil bendahara

KKMB (kerukunan keluarga ahasiswa bulukumba) pada tahun 2018 sampai 2019,

dan menjadi anggota di PMII (pergerakan mahasiswa islam Indonesia) rayon

FEBI cabang makasssar penulis pernah mengikuti proses magang di kantor

BPO3-OPT BULUKUMBA yang bertempat di Desa Tanah Harapan Kec.Rilau

Ale, sedangakan di desa sendiri menjadi bendahara umum remaja Masjid

Babussalam Desa Karama sampai sekarang.