10
Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Pertumbuhan Bakteri Eschericia coli, Staphilococcus aureus, Salmonella thypi A. ABSTRAK : Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil). Bakteri memiliki jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih.Mereka ada di mana-mana mulai dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim. Tidak terkecuali terkandung dalam bahan makanan. Praktikum ini bersifat eksperimental dan bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan yaitu suhu dan pH terhadap pertumbuhan bakteri Eschericia coli, Staphilococcus aureus, Salmonella thypi. Dimana bakteri-bakteri tersebut memiliki tingkat suhu dan pH yang berbeda-beda untuk pertumbuhannya. Bakteri- bakteri tersebut diinokulasi masing-masing pada aquadest, asam cuka, NaOH, air panas dan air dingin. Kemudian diinkubasikan pada suhu 37 0 C selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri E. coli dapat hidup pada aquadest, asam cuka, NaOH dan air dingin. Kemudian bakteri S. aureus dapat hidup NaOH dan air dingin. Dan yang terakhir bakteri Salmonella typhi hanya dapat hidup pada aquadest. Disimpulkan bahwa bakteri E. coli dapat hidup pada pH minimum 2 dan suhu minimum 2 0 C. Bakteri E. coli juga dapat hidup pada pH maksimum 14, namun bakteri ini tidak dapat hibup pada suhu di atas 50 0 C. Sedangkan pada bakteri S. aureus, tidak dapat hidup pada pH dibawah 4. Namun dari hasil praktikum bakteri ini dapat hidup pada pH 14 meskipun pH maksimum pertumbuhan bakteri ini adalah 9,8. Bakteri S.aureus juga dapat hudup pada suhu 1 0 C, namun tidak dapat hidup pada suhu di atas 45,4 0 C. Yang terakhir yaitu bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini hanya dapat tumbuh pada pH minimum 3,5 dan pH optimumnya adalah 6-8. Bakteri Salmonella typhi tidak dapat hidup pada suhu di bawah 15 0 C dan di atas 41 0 C. suhu optimum pertumbuhan bakteri Salmonella typhi adalah 37,5 0 C.

Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Pertumbuhan Bakteri Eschericia Coli

  • Upload
    tita

  • View
    24

  • Download
    12

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cc

Citation preview

Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Pertumbuhan Bakteri Eschericia coli, Staphilococcus aureus, Salmonella thypi

A. ABSTRAK:Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).Bakteri memiliki jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih.Mereka ada di mana-mana mulai dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim. Tidak terkecuali terkandung dalam bahan makanan.Praktikum ini bersifat eksperimental dan bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan yaitu suhu dan pH terhadap pertumbuhan bakteri Eschericia coli, Staphilococcus aureus, Salmonella thypi. Dimana bakteri-bakteri tersebut memiliki tingkat suhu dan pH yang berbeda-beda untuk pertumbuhannya. Bakteri-bakteri tersebut diinokulasi masing-masing pada aquadest, asam cuka, NaOH, air panas dan air dingin. Kemudian diinkubasikan pada suhu 370C selama 24 jam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri E. coli dapat hidup pada aquadest, asam cuka, NaOH dan air dingin. Kemudian bakteri S. aureus dapat hidup NaOH dan air dingin. Dan yang terakhir bakteri Salmonella typhi hanya dapat hidup pada aquadest.Disimpulkan bahwa bakteri E. coli dapat hidup pada pH minimum 2 dan suhu minimum 20C. Bakteri E. coli juga dapat hidup pada pH maksimum 14, namun bakteri ini tidak dapat hibup pada suhu di atas 500C. Sedangkan pada bakteri S. aureus, tidak dapat hidup pada pH dibawah 4. Namun dari hasil praktikum bakteri ini dapat hidup pada pH 14 meskipun pH maksimum pertumbuhan bakteri ini adalah 9,8. Bakteri S.aureus juga dapat hudup pada suhu 10C, namun tidak dapat hidup pada suhu di atas 45,40C. Yang terakhir yaitu bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini hanya dapat tumbuh pada pH minimum 3,5 dan pH optimumnya adalah 6-8. Bakteri Salmonella typhi tidak dapat hidup pada suhu di bawah 150C dan di atas 410C. suhu optimum pertumbuhan bakteri Salmonella typhi adalah 37,50C.

Kata kunci: Bakteri, Pertumbuhan, pH, Suhu, Faktor lingkungan

B. PRAKTIKUM KE: 1 (satu)C. JUDUL: PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHDAP PERTUMBUHAN BAKTERI Eschericia coli, Staphi lococcus aureus, Salmonella thypi D. TUJUAN: Untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan Terhadap pertumbuhan bakteri Eschericia coli, Staphilococcus aureus, Salmonella thypi.E. DASAR TEORI:1. Mengenal Bakteria. Bakteri Eschericia coliGambar 1. Bakteri Escherichia coli(Sumber: Threes Ramadhani, 2011)

Pada umumnya jika kita mendengar kata bakteri, yang langsung terbayang adalah makhluk amat kecil yang berbahaya karena menyebabkan berbagai penyakit. Bakteri Escherichia coli adalah salah jenis bakteri yang sering dibicarakan. Cukup banyak masyarakat yang tahu E. coli namun hanya sebatas bakteri ini adalah penyebab infeksi saluran pencernaan. Namun banyak sebenarnya yang patut diketahui dari bakteri ini.Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia. E. Coli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau dengan mencegah baketi lain di dalam usus. E. coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika. Biasa digunakan sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. E. coli dipilih karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya. Banyak industri kimia mengaplikasikan teknologi fermentasi yang memanfaatkan E. coli. Misalnya dalam produksi obat-obatan (insulin, antiobiotik), high value chemicals (1-3 propanediol, lactate). Secara teoritis, ribuan jenis produk kimia bisa dihasilkan oleh bakteri ini asal genetikanya sudah direkayasa sedemikian rupa guna menghasilkan jenis produk tertentu yang diinginkan. Jika mengingat besarnya peranan ilmu bioteknologi dalam aspek-aspek kehidupan manusia, maka tidak bisa dipungkiri juga betapa besar manfaat E. coli bagi kita.( ThReeS RamadhAni, 2011:1)b. Bakteri Staphilococcus aureusStaphylococcus aureus merupakan bakteri berbentuk bulat yang terdapat dalam bentuk tunggal, berpasangan, tetrad atau berkelompok seperti buah anggur, jenis tidak bergerak, tidak berspora, dengan diameter 0.7 0.9 um, famili micrococcaceae dan termasuk gram positif. Pembentukan kelompok pada staphylococcus karena pembelahan sel terjadi dalam tiga bidang dan sel - sel anaknya cenderung untuk tetap berada di dekat sel induknya.Gambar 2. Bakteri Stapilococcus aureus(Sumber: Ratu Belqis, 2008)

Nama bakteri ini berasal dari bahasa latin Staphele yang artinya anggur. Beberapa spesies memproduksi pigmen berwarna kuning sampai oranye, misalnya staphylococcus aureus. 50 % penduduk membawa staphylococcus aureus dalam saluran pernafasan yaitu hidung dan kerongkongan. Daerah penyebarannya meliputi udara, debu, bahan - bahan pakaian ( pakaian jadi, tempat tidur dan kerajinan tangan ), lantai, air, sampah dan serangga.Staphylococcus aureus biasanya masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan yang dikonsumsinya, tangan, kontaminasi dan keracunan pangan oleh staphylococcus aureus dapat juga disebabkan kontaminasi silang. Organisme dengan mudah berpindah ke kulit terutama tangan dan rambut. Staphylococcus juga biasa menginfeksi luka, bisul dan luka terbuka. Organisme tersebut juga dijumpai pada hewan lembu dan kambing serta dalam susu segar.Staphylococcus aureus disebarkan oleh pengelola pangan, selama pemasakan dan penyimpanannya. Penanganan pangan dengan tangan yang tidak menggunakan peralatan memadai merupakan cara penyebaran yang paling umum, terutama jika orang yang menangani pangan mengalami infeksi atau luka pada tangannya. Batuk dan bersin dekat dengan pangan dapat menyebabkan kontaminasi. Rambut yang jatuh pada makanan atau menggantung (terurai) dekat dengan makanan juga dapat menimbulkan bahaya. Sebagian besar pencemar staphylococcus aureus berasal dari susu murni. Staphylococcus aureus dapat mencemari makanan dalam penyimpanan bersuhu 40 C sampai 600 C dalam jangka waktu yang lama, proses pasteurisasi, pemanasan ultra tinggi dan pemasakan normal tidak mampu merusak enterotoksin staphylococcus aureus, dikarenakan relatif stabil dengan panas dan mampu bertahan pada pemanasan suhu air mendidih 100 0 C selama 10 menit.Bakteri staphylococcus aureus mempunyai beberapa sifat yaitu:1) PathogenPhatogen yaitu menyebabkan penyakit tipe toksin.2) Memproduksi enterotoksinEnterotoksin adalah toksin yang spesifik terhadap sel di dalam sel usus halus dan menimbulkan gejala keracunan makanan. Toksinnya dapat bertahan pada suhu air mendidih 100 0 C selama 10 menit. Bakter staphylococcus aureus mudah mati karena panas , pemanasan pada suhu 660 C selama 10 menit.3) Memproduksi koagulaseKoagulase yaitu bersifat menggumpalkan plasma.4) Proteolitik, Lipolitik dan betahemolitik- Proteolitik : bersifat menguraikan protein menjadi asam amino (senyawa Nitrogen).- Lipolitik : bersifat menghidrolisis lemak menjadi asam lemak (penguraian molekul dengan penambahan air).- Betahemolitik : proses lisis yang sempurna menyebabkan perubahan nyata pada media (jernih).5) Aerob fakultatifAerob fakultatif yaitu mampu tumbuh dalam lingkungan dengan atau tanpa oksigen (O2).(Reni Fitriyanti, 2011:1-2)c. Bakteri Salmonella thypiSalmonella thypi merupakan bakteri bentuk batang, gram negatif, bergerk dengan flagel peritrich, mudah tumbuh pada perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang mengandung empedu, sebagian besar salmonella sp. bersifat patogen pada binatang dan merupakan sumber infeksi bagi manusia. Binatang itu antara lain tikus,ternak,anjing,kucing, di alam bebas salmonella dapat tahan hidup lama dalam air, tanah atau pada bahan makanan.Pada manusia Salmonella thypi menimbulkan penyakit Typhus abdominalis. Masa inkubasinya antara 7-14 hari, gejalanya berupa demam dengan suhu tinggi 400C, terutama sore hari, seringkali meracau dan gelisah. Penderita sangat lemah dan apatis, beberapa penderita mengalami diare, tetapi umumnya mengalami konstipasi atau tidak bisa buang air besar bakterinya masuk kedalam aliran darah pada penyakit yang berat dapat terjadi perforasi usus dan peritonitis. Angka kematian kurang lebih 25%.(Kesehatan, 2010:1)Gambar 3. Bakteri Salmonella thypi(Sumber: Jessy V, 2013)

Menurut Jessy (2013:1), cara penularan umumnya masuk ke mulut karena makanan, jari tangan / kuku kotor (apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan) dengan masa inkubasi rata-rata 7 - 14 hari setelah terinfeksi. Setelah berkembang biak kemudian menembus dinding usus menuju saluran limfa, masuk ke dalam pembuluh darah dalam waktu 24-72 jam. Gejala klinis yang ditemukan setelah lewat masa inkubasi adalah demam tinggi, biasanya suhu badan dimalam hari lebih tinggi daripada siang hari, dan terus menerus hingga dapat mencapai 3 mingguan. Selain panas tinggi, juga tercium bau mulut yang tidak sedap. Perut sering kembung, dan konstipasi (tidak buang air besar selama beberapa hari). Penanganan yang tidak baik dapat menyebabkan kehilangan kesadaran. Apabila tidak segera ditangani akan menimbulkan komplikasi yang cukup parah baik organ usus maupun selain usus. Penanganan umumnya, jika kondisi pasien tidak berat dan didiagnosa oleh dokter sebelum demam lebih dari 3 minggu, umumnya masih dapat dirawat di rumah. Namun kondisi harus selalu diawasi jika mendadak suhu turun, nadi meninggi,dan perut mulas melilit. Tujuan utama adalah beristirahat total di tempat tidur (bed rest), tidak banyak bergerak serta banyak minum.2. Faktor-Faktor Lingkungan Yang Dapat Mempengaruhi Pertumbuhan MikrobaFaktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi mikroba dibagi atas faktor-faktor abiotik dan faktor-faktor biotik.a. Faktor abiotik1) Faktor-faktor alam, terdiri atas :a) Pengaruh temperaturTemperatur merupakan salah satu faktor yang penting di dalam kehidupan. Beberapa jenis mikroba dapat hidup pada daerah yang bertemperatur yang luas , sedangkan jenis yang lainnya pada daerah yang terbatas. Pada umumnya batas daerah temperatur bagi kehidupan mikroba terletak antara 0oC sampai 90oC dan kita kenal adanya temperatur minimum, optimum, dan maksimum. Daya tahan mikroba terhadap temperatur tidak sama untuk tiap-tiap species.(Dzulqar_humble's site, 2010:1)Menurut Made (2011:1), Berdasarkan temperatur minimum, optimum dan maksimumnya, mikroba dapat digolongkan kedalam 3 kelompok, yaitu: i. Mikroba termofilik (politermika), yaitu bakteri yang mampu tumbuh dengan batas temperatur minimum dan maksimum antara 400C sampai 800C, sedangkan temperatur optimumnya 550C sampai 650C. ii. Mikroba mesofilik (mesotermik), yaitu bakteri yang mampu tumbuh dengan batas temperatur antara 50C sampai 600C, sedangkan untuk temperatur optimumnya antara 100C sampai 200C. iii. Mikroba psikrofil (oligotermik), yaitu bakteri yang mampu tumbuh pada temperatur antara 00