157
PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN MEDROKSIPROGESTERON ASETAT (MPA) TERHADAP KONSENTRASI SPERMATOZOA DAN SPERMATOGENESIS TIKUS JANTAN (Rattus novergicus L.) GALUR SPRAGUE DAWLEY SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Far) Oleh : LANDUNG HARI SUTRISNO NIM : 106102003411 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN & ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M / 1431 H

PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

MEDROKSIPROGESTERON ASETAT (MPA) TERHADAP

KONSENTRASI SPERMATOZOA DAN SPERMATOGENESIS TIKUS

JANTAN (Rattus novergicus L.) GALUR SPRAGUE DAWLEY

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Far)

Oleh :

LANDUNG HARI SUTRISNO

NIM : 106102003411

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN & ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M / 1431 H

Page 2: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

NAMA : LANDUNG HARI SUTRISNO

NIM : 106102003411

JUDUL : PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT

(TU) DAN MEDROKSIPROGESTERON ASETAT (MPA)

TERHADAP KONSENTRASI SPERMATOZOA DAN

SPERMATOGENESIS TIKUS JANTAN (Rattus novergicus L)

GALUR SPRAGUE DAWLEY

Disetujui oleh:

Pembimbing I

Azrifitria, M.Si, Apt

NIP. 197211272005012004

Pembimbing II

Rr. Ayu Fitri Hapsari, M.Biomed

NIP. 197204062003121001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Farmasi FKIK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Drs. M. Yanis Musdja M.Sc., Apt

NIP. 1956010619851010001

Page 3: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul

PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

MEDROKSIPROGESTERON ASETAT (MPA) TERHADAP

KONSENTRASI SPERMATOZOA DAN SPERMATOGENESIS TIKUS

JANTAN (Rattus novergicus L) GALUR SPRAGUE DAWLEY

Telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan dihadapan tim penguji oleh

Landung Hari Sutrisno

NIM: 106102003411

Menyetujui,

Pembimbing:

1. Pembimbing I Azrifitria, M.Si, Apt. ........................

2. Pembimbing II Rr. Ayu Fitri Hapsari, M.Biomed ........................

Penguji:

1. Ketua Penguji Drs. M. Yanis Musdja, M.Sc, Apt. ........................

2. Anggota Penguji I Drs. M. Yanis Musdja, M.Sc, Apt. ........................

3. Anggota Penguji II Nurmeilis, M.Si, Apt. ........................

4. Anggota Penguji III Eka Putri, M.Si, Apt. ........................

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Prof. DR. (hc). dr. M.K. Tadjudin, Sp. And

Tanggal lulus : 30 September 2010

Page 4: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN

TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN.

Jakarta, September 2010

Landung Hari Sutrisno

106102003411

Page 5: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

ABSTRAK

Judul : Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) Dan

Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi

Spermatozoa dan Histologi Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus

Novergicus L) Galur Sprague Dawley

Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA)

merupakan hormon kontrasepsi pria yang sedang dikembangkan.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penyuntikan formulasi

tunggal (TU+MPA) dan formulasi kombinasi (mikroemulsi (TU/MPA)

dan kosolven (TU/MPA)) yang paling efektif dalam menekan

spermatogenesis hingga azoospermia. Penelitian dilakukan dengan

penyuntikan formulasi tunggal (TU 2,5mg + MPA 1,25mg, TU 5mg +

MPA 0,75mg, TU 5mg + MPA 1,125mg) dan formulasi kombinasi

(mikroemulsi TU 2,5mg/MPA 1,25mg, mikroemulsi TU 5mg/MPA

0,75mg, mikroemulsi TU 5mg/MPA 1,125mg, kosolven TU

2,5mg/MPA 1,25mg) pada tikus jantan (Rattus novergicus L) galur

Sprague Dawley yang dibagi menjadi 8 kelompok selama tiga bulan.

Penyuntikan dilakukan sebanyak dua kali pada minggu ke-0 dan

minggu ke-8, kemudian dibedah minggu ke-12. Berdasarkan analisa

data, menunjukkan bahwa berat badan kelompok formulasi tunggal

dan formulasi kombinasi tidak terdapat perbedaan bermakna (p ≥ 0,05)

dengan kontrol normal. Hasil analisa data konsentrasi spermatozoa,

baik formulasi tunggal, formulasi kombinasi dan kontrol normal

memperlihatkan perbedaan bermakna (p ≤ 0,05), dimana formulasi

tunggal (TU 5mg + MPA 1,125mg) dan formulasi kombinasi

(mikroemulsi TU 2,5mg/MPA 1,25mg) paling baik menekan

konsentrasi spermatozoa hingga mencapai oligozoospermia berat (rata-

rata konsentrasi spermatozoa 1 juta/ml). Hasil analisa data penilaian

histologi spermatogenesis menunjukkan perbedaan bermakna (p ≤

0,05) antara formulasi tunggal, formulasi kombinasi dan kontrol

normal. Formulasi tunggal (TU 5mg + MPA 1,125mg) dan formulasi

kombinasi (mikroemulsi TU 2,5mg/MPA 1,25mg) paling berpengaruh

terhadap perkembangan spermatogenesis dimana banyak sel

spermatogenik yang tidak berkembang.

Kata kunci : Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron

Asetat (MPA), spermatozoa, spermatogenesis, tikus

jantan galur Sprague Dawley

Page 6: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

ABSTRACT

Title : Effect of Hormone Testosterone Undecanoate (TU) and

Medroxyprogesterone Acetate (MPA) concentrations on

Spermatozoa and spermatogenesis Histology Male Rats (Rattus

Novergicus L) strain of Sprague Dawley

Testosterone Undekanoat (TU) and Medroxyprogesterone Acetate

(MPA) is a hormonal male contraceptive is being developed. The

purpose of this study is to find a single injection of formulations

(TU+MPA), combination formulations (microemulsions (TU/MPA)

and kosolven (TU/MPA)) are most effective in suppressing

spermatogenesis to azoospermia. This research carried out by injecting

a single formulation (TU 2,5mg + MPA 1,25mg, TU 5mg + MPA

0,75mg, TU 5mg + MPA 1,125mg) and combination formulations

(microemulsions TU 2,5 mg/MPA 1,25 mg, microemulsion TU

5mg/MPA 0,75mg, microemulsion TU 5mg/MPA 1,125 mg, kosolven

TU 2.5 mg/MPA 1.25 mg) in male rats (Rattus novergicus L) Sprague

Dawley strain were divided into 8 groups for three months. Injecting

done twice at week 0 and week 8, then dissected the 12th week. Based

on data analysis, showed that the weight loss group single formulation

and formulation combinations there were no significant differences (p

≥ 0.05) with normal controls. Results of data analysis the concentration

of spermatozoa, either a single formulation, formulation combination

and normal controls showed significant differences (p ≤ 0.05), where a

single formulation (TU 5mg + MPA 1,125mg) and formulations

combination (microemulsion TU 2,5 mg/MPA 1,25 mg) best reduce

the concentration of spermatozoa to reach severe oligozoospermia

(mean sperm concentration of 1 million/ml). Results Histological

assessment of spermatogenesis data analysis shows significant

differences (p ≤ 0.05) between single formulation, formulation and

combination of normal controls. Single formulation (TU 5mg + MPA

1,125mg) and combination formulations (microemulsions TU

2,5mg/MPA 1,25 mg), the most influential on the development of

spermatogenesis in which many cells that are not developing

spermatogenic.

Keywords : Testosterone Undecanoate (TU) and Medroxyprogesterone

Acetate (MPA), sperm, spermatogenesis, male rats

Sprague Dawley strain

Page 7: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta shalawat dan salam selalu tercurah

kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW karena dengan segala rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi dengan

judul “Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) dan

Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan

Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus novergicus L.) Galur Sprague

Dawley”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. DR. (hc). dr. M.K. Tadjudin Sp. And, selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak. Drs. M. Yanis Musdja M.Sc, Apt, selaku Ketua Program Studi

Farmasi.

3. Azrifitria, M.Si, Apt, selaku pembimbing I yang telah memberikan ilmu dan

bimbingan selama penulisan skripsi ini.

4. Rr. Ayu Fitri Hapsari, M.Biomed, selaku pembimbing II yang telah

memberikan ilmu dan bimbingan selama penulisan skripsi ini.

5. Ayahanda Sutrisno S.Pd, MM., Ibunda Sumarni S.Pd dan nenek tercinta yang

selalu memberikan kasih sayang, doa, semangat dan dukungan baik moril

maupun materil. Tiada apapun di dunia ini yang dapat membalas semua

kebaikan, cinta dan kasih sayang yang telah engkau berikan, kepada

merekalah skripsi ini kupersembahkan. Kepada adikku Arum Haryany

Sutrisno dan Pandu Aji Sutrisno yang secara tidak langsung telah banyak

memberikan motivasi dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

Page 8: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan hingga

penulis dapat menyelesaikan studi di jurusan Farmasi FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

7. Para staf dan karyawan program studi Farmasi. Staf Administrasi Farmasi,

mba Via dan seluruh laboran, Kak Eris dan Kak Nurul yang telah banyak

membantu selama proses penelitian.

8. Para karyawan program studi farmasi, Mas Opik, Mas Toni yang telah banyak

membantu selama penelitian.

9. Kepada sahabat sepenelitian Indira Irma Anggraeni dan Rico, terima kasih

atas bantuan, motivasi dan kebersamaannya selama penelitian.

10. Rista Prihatini dan Silma Awalia yang telah menjadi pembimbing III hingga

penulis dapat dengan baik menyelesaikan skripsi ini.

11. Nadia Kristina, Zuliana Mufarihah, Suny Koswara, Laili Latifah untuk

kebersamaan, dukungan, motivasi, semangat serta bantuannya selama

penelitian.

12. Sebelas pejuang (Amalia, Sheila, Elli, Ardian, Irma, Tiwi, Hilda, Yayah, Rico,

Lisna dan penulis) atas perjuangan dan keyakinan sehingga dapat sidang dan

wisuda tepat waktu.

13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut

membantu menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum sempurna.

Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan guna tercapainya kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga hasil

penelitian ini dapat bermanfaat baik bagi kalangan akademis, khususnya bagi

mahasiswa farmasi, masyarakat pada umumnya dan bagi dunia ilmu pengetahuan.

Jakarta, September 2010

Penulis

Page 9: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

ABSTRACT .................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ................................................................... 4

1.3 Hipotesa ..................................................................................... 4

1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 6

2.1 Sistem Reproduksi Hewan Jantan .............................................. 6

2.2 Testis .......................................................................................... 7

2.2.1 Anatomi Testis .................................................................. 7

2.2.2 Fisiologi Testis .................................................................. 7

2.3 Epididimis dan Duktus (vas) Deferens ...................................... 9

2.3.1 Anatomi Epididimis dan Duktus (vas) Deferens ............... 9

2.3.2 Fisiologi Epididimis dan Duktus (vas) Deferens ............... 9

2.4 Spermatogenesis ........................................................................ 11

2.4.1 Tahap-Tahap Spermatogenesis ......................................... 11

2.4.2 Sel Spermatogenik ............................................................ 12

2.4.3 Siklus Epitel Seminiferus .................................................. 16

2.5 Peranan Hormon Pada Spermatogenesis .................................... 18

2.6 Testosteron Undekanoat ............................................................ 21

2.7 Medroksiprogesteron Asetat ...................................................... 22

BAB III KERANGKA KONSEP ................................................................. 25

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 26

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 26

4.2 Alat dan Bahan ........................................................................... 26

Page 10: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

4.2.1 Alat .................................................................................... 26

4.2.2 Bahan ................................................................................ 26

4.3 Prosedur Penelitian .................................................................... 27

4.4 Perlakuan Hewan Percobaan ...................................................... 28

4.4.1 Hewan Perlakuan .............................................................. 28

4.4.2 Cara dan Dosis Perlakuan ................................................. 29

4.4.3 Pembuatan Preparasi ......................................................... 29

4.4.4 Pengukuran Konsentrasi Spermatozoa ............................. 31

4.4.5 Pengukuran Histologi Spermatogenesis ............................ 33

4.5 Analisa Data ............................................................................... 34

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 35

5.1 Hasil Penelitian .......................................................................... 35

5.1.1 Hasil Pengukuran Berat Badan Tikus ............................... 35

5.1.2 Pengukuran Konsentrasi Spermatozoa ............................. 37

5.1.3 Pengukuran/Penilaian Histologi Spermatogenesis ............ 39

5.2 Pembahasan ............................................................................... 41

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 49

6.1 Kesimpulan ................................................................................ 49

6.2 Saran .......................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 51

LAMPIRAN .................................................................................................. 56

Page 11: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Anatomi sistem reproduksi tikus jantan ............................................ 6

2. Testis dan spermatogenesis dalam tubulus seminiferus .................... 8

3. Tahapan pembentukan spermatogenesis ........................................... 12

4. Tahapan perkembangan sel spermatogenik dalam tubulus

seminiferus ........................................................................................ 17

5. Mekanisme pengaturan hormon spermatogenesis ............................ 19

6. Rumus bangun Testosteron Undekanoat .......................................... 21

7. Rumus bangun Medroksiprogesteron Asetat .................................... 23

8. Grafik rata-rata berat badan tikus tiap kelompok ............................. 36

9. Grafik konsentrasi spermatozoa vas deferens setelah perlakuan ...... 38

10. Grafik penilaian histologi spermatogenesis ...................................... 40

11. Nebido .............................................................................................. 58

12. Depo Progestin ................................................................................. 58

13. Mikroemulsi ...................................................................................... 58

14. Kosolven ........................................................................................... 58

15. Larutan George ................................................................................ 59

16. Tikus jantan ....................................................................................... 59

17. Kamar hitung hemasitometer ............................................................ 59

18. Mikroskop cahaya ............................................................................. 59

19. Penimbangan tikus ........................................................................... 60

20. Pengambilan Depo Progestin ............................................................ 60

21. Pengambilan Nebido ......................................................................... 60

22. Pengambilan mikroemulsi ................................................................ 60

23. Penyuntikan TU dan MPA ................................................................ 60

24. Pembiusan tikus ................................................................................ 60

25. Persiapan hewan yang akan dibedah ................................................. 61

26. Pembedahan ...................................................................................... 61

27. Pengambilan jaringan/organ ............................................................. 61

28. Testis dan vas deferens ..................................................................... 61

29. Vas deferens ...................................................................................... 61

30. Testis ................................................................................................ 61

31. Penampungan spermatozoa ............................................................... 62

32. Pengawetan testis .............................................................................. 62

33. Pengambilan larutan george .............................................................. 62

34. Pengenceran spermatozoa dengan larutan george ............................ 62

35. Spermatozoa pada kamar hemasitometer .......................................... 62

36. Pengamatan dengan mikroskop ........................................................ 62

Page 12: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rancangan Percobaan ....................................................................... 27

2. Pengenceran yang Dilakukan dan Kotak yang Dihitung ................. 31

3. Cara Pengenceran .............................................................................. 31

4. Rumus Konsentrasi Spermatozoa ..................................................... 32

5. Nilai Histologi Spermatogenik ......................................................... 33

6. Rata-rata Berat Badan Tikus Tiap Kelompok ................................... 35

7. Konsentrasi Spermatozoa Vas Deferens Setelah Perlakuan ............. 37

8. Pengukuran/Penilaian Histologi Spermatogenesis .......................... 39

9. Dosis TU dan MPA pada Manusia ................................................... 63

10. Dosis TU dan MPA pada hewan percobaan (Tikus) ........................ 65

11. Berat Badan Tikus Tiap Kelompok .................................................. 85

12. Hasil uji Normalitas Berat Badan Tikus Jantan ................................ 96

13. Hasil uji Homogenitas Berat Badan .................................................. 98

14. Hasil uji Kruskall Wallis Berat Badan Tikus Jantan ........................ 99

15. Hasil uji LSD Berat Badan Tikus Jantan ......................................... 100

16. Hasil uji normalitas konsentrasi spermatozoa ................................... 135

17. Hasil uji Homogenitas Konsentrasi Spermatozoa ............................. 136

18. Hasil uji Kruskall Wallis Konsentrasi Spermatozoa ......................... 137

19. Hasil uji LSD Konsentrasi Spermatozoa ......................................... 137

20. Hasil uji Normalitas Histologi Spermatogenesis .............................. 140

21. Hasil uji Homogenitas Histologi Spermatogenesis ........................... 141

22. Hasil uji LSD Histologi Spermatogenesis ....................................... 142

23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. Kelarutan Medroksiprogesteron Asetat

Page 13: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Keterangan Hewan Uji ........................................................... 56

2. Sertifikat Bahan Uji Medroksiprogestin Asetat (MPA) ................... 57

3. Bahan dan Alat Penelitian ................................................................ 58

4. Kegiatan Penelitian ........................................................................... 60

5. Perhitungan Dosis ............................................................................. 63

6. Perhitungan Penyuntikan pada Hewan Percobaan ............................ 67

7. Skema Kerja Pembuatan Preparasi ................................................... 76

8. Perhitungan Konsentrasi Spermatozoa Vas Deferens ....................... 78

9. Berat Badan Tikus Jantan ................................................................. 85

10. Spermatozoa pada Kamar Hitung Hemasitometer ............................ 87

11. Histologi Spermatogenesis ................................................................ 92

12. Uji Normalitas Terhadap Berat Badan Tikus Jantan ........................ 96

13. Uji Homogenitas Terhadap Berat Badan Tikus Jantan ..................... 98

14. Uji Kruskal Wallis dan Uji LSD Terhadap Berat Badan Tikus

Jantan................................................................................................. 99

15. Uji Normalitas Konsentrasi Spermatozoa ......................................... 135

16. Uji Homogenitas Konsentrasi Spermatozoa .................................... 136

17. Uji Kruskal Wallis dan Uji LSD Terhadap Konsentrasi

Spermatozoa ...................................................................................... 137

18. Uji Normalitas Histologi Spermatogenesis ....................................... 140

19. Uji Homogenitas Histologi Spermatogenesis .................................. 141

20. Uji LSD Histologi Spermatogenesis ................................................ 142

Page 14: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alat kontrasepsi pria yang pertama kali dikembangkan adalah alat

kontrasepsi yang dapat mencegah spermatozoa bertemu dengan ovum.

Keadaan tersebut dapat dilakukan dengan cara mekanis, yaitu dengan

pemakaian kondom atau vasektomi. Kontrasepsi dengan menggunakan

kondom dan teknik vasektomi ditemukan banyak kekurangannya sehingga

saat ini dikembangkan metode kontrasepsi hormonal pria (Reddy, 2000).

Telah dilakukan penelitian yang menjelaskan metode kontrasepsi pria

dapat dilakukan dengan cara pemberian hormon, dimana proses

spermatogenesis dikendalikan melalui hipotalamus-hipofisis-testis

(Moeloek, 1991). Tujuan utama kontrasepsi hormonal pada pria adalah

untuk menekan spermatogenesis sampai tercapai kondisi azoospermia

yang bersifat sementara tanpa efek samping (Kamischke, 2000).

Kontrasepsi hormonal berfungsi untuk menekan sekresi hormon

gonadotropin Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing

Hormone (LH) sehingga produksi dan kualitas spermatozoa dapat

dikendalikan dengan tetap memelihara libido normal (Yurnadi, 2008).

Proses spermatogenesis dipengaruhi pada kerja Follicle Stimulating

Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) yang dihasilkan oleh

hipotalamus, hipofisis dan testis sendiri. Luteinizing Hormone (LH)

bekerja pada sel-sel interstisial atau sel Leydig, yang merangsang

Page 15: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

pembentukan testosteron yang diperlukan untuk perkembangan normal sel

dari keturunan spermatogenik. Follicle Stimulating Hormone (FSH)

diketahui bekerja pada sel Sertoli yang merangsang spermatogenesis dan

memudahkan sintesis dan sekresi protein pengikat androgen (Junqueira,

2007). Adapun kontrasepsi hormonal yang dapat menekan produksi

spermatozoa, diantaranya analog gonadotropin releasing hormone

(GnRH), hormon-hormon steroid seperti androgen, progestin, dan estrogen

(Moeloek, 1991).

Kombinasi Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron

Asetat (MPA) merupakan kontrasepsi hormonal yang paling efektif dalam

menginduksi spermatogenesis sehingga mencapai azoospermia.

Penggunaan Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron

Asetat (MPA) memiliki masa kerja yang panjang, sehingga mempunyai

efek farmakokinetik dan farmakodinamik lebih baik dibandingkan dengan

bahan lain, seperti kombinasi Testosteron Enantat (TE) dan

Medroksiprogesteron Asetat (MPA) (Gu, 2004).

Moeloek (2001) telah melakukan penelitian kontrasepsi hormonal

pada pria di Jakarta dan Palembang. Dari hasil penelitian di Jakarta

diperoleh pencapaian azoospermia 100% dengan pemberian 500 mg

Testosteron Undekanoat (TU) + 250 mg Medroksiprogesteron Asetat

(MPA) selama 48 minggu dengan interval 12 minggu. Sedangkan di

Palembang terjadi pencapaian 100% azoospermia setelah 24 minggu

dengan interval 12 minggu (Moeleok, 2001). Sementara dari hasil

penelitian Gu (2004), pemberian hormon Testosteron Undekanoat (TU) +

Page 16: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dengan interval 8 minggu dapat

menekan spermatogenesis sampai azoospermia pada pria Cina. Hal ini

membuktikan bahwa penggunaan kombinasi Testosteron Undekanoat (TU)

dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dapat mempengaruhi proses

spermatogenesis karena terjadi hambatan sekresi gonadotropin (Follicle

Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH)) sehingga

menghambat spermatogenesis dan cukup berpotensi untuk dikembangkan

menjadi alat kontrasepsi hormonal pada pria (Gu, 2004).

Penelitian yang telah banyak dilakukan, belum ada yang

melakukan studi menggunakan Testosteron Undekanoat (TU) dan

Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dalam formulasi kombinasi. Telah

diketahui bahwa Testosteron Undekanoat (TU) 1000mg +

Medroksiprogesteron Asetat (MPA) 150mg dan Testostesron Undekanoat

1000mg + Medroksiprogesteron Asetat (MPA) 300mg dapat menekan

spermatogenesis hingga mencapai azoospermia pada pria Cina (Gu, 2004).

Di Indonesia, penyuntikan Testosteron Undekanoat (TU) 500mg +

Medroksiprogesteron Asetat (MPA) 250mg menyebabkan azoospermia

pada sukarelawan di Jakarta dan Palembang (Moeloek, 2001). Berdasarkan

penelitian tersebut, dilakukan penelitian untuk mengetahui formulasi

kombinasi yang paling efektif menekan spermatogenesis hingga mencapai

azoospermia dengan dosis yang berbeda-beda. Formulasi kombinasi ini,

diharapkan dapat digunakan sebagai hormon kontrasepsi pria yang lebih

baik dari sediaan formulasi tunggal karena sudah mengandung dua zat

Page 17: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

aktif (Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat

(MPA)) dan lebih praktis dalam pemberian.

Penelitian dilakukan untuk mengetahui formulasi tunggal dan

formulasi kombinasi yang paling efektif pengaruhnya terhadap konsentrasi

spermatozoa dan spermatogenesis tikus jantan (Rattus novergicus L.) galur

Sprague Dawley.

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengaruh penyuntikan formulasi tunggal dan formulasi

kombinasi Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron

Asetat (MPA) terhadap konsentrasi spermatozoa tikus jantan (Rattus

novergicus L.) galur Sprague Dawley?

2. Apakah terdapat perbedaan spermatogenesis antara penyuntikan

formulasi tunggal dan formulasi kombinasi Testosteron Undekanoat

(TU) + Medroksiprogesteron Asetat (MPA)?

1.3 Hipotesa

1. Terjadi penurunan jumlah konsentrasi spermatozoa setelah

penyuntikan formulasi tunggal dan formulasi kombinasi Testosteron

Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA)

2. Terdapat perbedaan spermatogenesis antara formulasi tunggal dan

formulasi kombinasi Testosteron Undekanoat (TU) +

Medroksiprogesteron Asetat (MPA).

Page 18: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

1.4 Tujuan Penelitian

1. Menguji pengaruh formulasi tunggal dan formulasi kombinasi

Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA)

terhadap konsentrasi spermatozoa dan spermatogenesis tikus jantan

(Rattus novergicus L.) galur Sprague Dawley.

2. Mencari formulasi tunggal dan formulasi kombinasi Testosteron

Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) yang paling

efektif menghambat spermatogenesis dan konsentrasi spermatozoa.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Mengetahui pengaruh formulasi tunggal dan formulasi kombinasi

Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA)

terhadap konsentrasi spermatozoa dan spermatogenesis tikus jantan

(Rattus novergicus L.) galur Sprague Dawley.

2. Mengetahui formulasi tunggal dan formulasi kombinasi Testosteron

Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) yang paling

efektif menghambat spermatogenesis dan konsentrasi spermatozoa.

Page 19: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Reproduksi Hewan Jantan

Sistem reproduksi hewan jantan terdiri atas testis, epididimis,

duktus deferens, kelenjar aksesori (kelenjar vesikulosa, prostat dan

bulbouretralis), uretra dan penis. Pada hewan yang melakukan fertilisasi

secara interna organ reproduksinya dilengkapi dengan adanya organ

kopulatori, yaitu suatu organ yang berfungsi menyalurkan spermatozoa

dari organisme jantan ke betina. Peranan hewan jantan dalam hal

reproduksi terutama adalah memproduksi spermatozoa dan sejumlah kecil

cairan untuk memungkinkan sel spermatozoa masuk menuju rahim.

(William, 2005).

Gambar 1. Anatomi sistem reproduksi tikus jantan (Suckow,

2006)

Page 20: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

2.2 Testis

2.2.1 Anatomi Testis

Testis merupakan sepasang struktur berbentuk oval dan sedikit

gepeng. Testis terletak dalam skrotum dan dikelilingi oleh simpai tebal

jaringan ikat kolagen, yaitu tunika albuginea. Tunika albuginea menebal

pada permukaan posterior testis dan membentuk mediastinum testis, yaitu

tempat penjuluran yang membagi kelenjar menjadi sekitar 250

kompartemen piramid yang disebut lobulus testis. Setiap lobulus dihuni

oleh 1-4 tubulus seminiferus. Dinding pada rongga yang memisahkan

testis dengan epididimis disebut tunika vaginalis. Tunika vaginalis

dibentuk dari peritoneum saat testis masih berada dalam rongga abdomen.

Sedangkan permukaan posterior menjadi tempat masuknya pembuluh

darah, pembuluh limfe, dan saraf. Skrotum memiliki peran penting dalam

memelihara testis pada suhu di bawah suhu intra abdomen, yaitu sekitar

4°C-7°C (Manika, 1991).

2.2.2 Fisiologi Testis

Testis merupakan organ yang berfungsi untuk menghasilkan

spermatozoa dan menghasilkan hormon (testosteron). Sekitar 80%, testis

terdiri dari tubulus seminiferus yang berkelak-kelok, yang di dalamnya

berlangsung spermatogenesis. Tubulus yang berkelak-kelok dalam lobulus

semua duktusnya kemudian meninggalkan testis dan masuk ke dalam

epididimis (Heffner, 2008).

Tubulus seminiferus merupakan tempat terjadinya

spermatogenesis. Tubulus seminiferus di kelilingi oleh membran basal. Di

Page 21: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

dekat membran basal ini terdapat sel progenitor untuk produksi

spermatozoa. Epitel yang mengandung spermatozoa yang sedang

berkembang disepanjang tubulus disebut epitel seminiferus atau epitel

germinal. Pada potongan melintang testis, spermatosit dalam tubulus

berada dalam berbagai tahap pematangan. Di antara spermatosit terdapat

sel Sertoli. Sel ini berperan secara metabolik dan struktural untuk menjaga

spermatozoa yang sedang berkembang. Sel Sertoli memfagosit sitoplasma

spermatid yang telah dikeluarkan. Sel ini juga berfungsi pada proses

aromatisasi prekursor androgen menjadi estrogen, suatu produk yang

menghasilkan pengaturan umpan balik lokal pada sel Leydig yang

memproduksi androgen. Selain itu sel Sertoli juga menghasilkan protein

pengikat androgen. Produksi androgen sendiri terjadi di dalam kantong

dari sel khusus (sel Leydig) yang terdapat di daerah interstitial antara

tubulus-tubulus seminiferus (Heffner, 2008).

Gambar 2. Testis dan spermatogenesis dalam tubulus seminiferus

(Junqueira, 2007).

Page 22: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

2.3 Epididimis dan Duktus (Vas) Deferens

2.3.1 Anatomi Epididimis dan Duktus (Vas) Deferens

Epididimis merupakan suatu struktur berbentuk koma yang

menahan batas posterolateral testis. Epididimis dibentuk oleh saluran

berkelok-kelok secara tidak teratur yang disebut duktus epididimis. Duktus

epididimis diperkirakan mempunyai tiga regio : kaput (kepala), korpus

(badan), dan kauda (ekor). Permukaan sel epitel duktus ini ditutupi oleh

mikrovili panjang yang bercabang dan tidak teratur yang biasa disebut

stereosilia. Epitel duktus epididimis turut serta dalam pengambilan dan

pencernaan badan-badan residu yang dikeluarkan selama proses

spermatogenesis berlangsung. Duktus-duktus epididimis dari setiap testis

menyatu untuk membentuk sebuah saluran berdinding tebal dan berotot

yang disebut duktus (vas) deferens. Dari setiap testis duktus deferens

berjalan keluar dari kantong skrotum dan kembali ke dalam rongga

abdomen dan berakhir di ureter di bagian leher kandung kemih. Dinding

duktus deferens tebal dan berotot dengan lubang kecil sehingga terasa

padat dan dapat diraba (lewat kulit) di bagian leher skrotum dan dapat

diikat atau dipotong pada saat vasektomi (Fawcett, 2002).

2.3.2 Fisiologi Epididimis dan Duktus (Vas) Deferens

Epididimis merupakan daerah penumpukan dan penyimpanan

spermatozoa setelah meninggalkan testis. Secara umum epididimis

memiliki fungsi utama, yaitu transportasi, pemekatan (konsentrasi),

pematangan dan penyimpanan spermatozoa. Duktus-duktus epididimis

melaksanakan beberapa fungsi penting tersebut. Sewaktu meninggalkan

Page 23: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

testis, spermatozoa belum mampu bergerak atau membuahi (belum matang

secara fisiologis). Spermatozoa memperoleh kedua kemampuan tersebut

selama perjalanannya melintasi epididimis. Proses pematangan ini

dirangsang oleh testosteron yang tertahan di dalam cairan tubulus oleh

protein pengikat androgen. Kapasitas spermatozoa untuk membuahi

semakin ditingkatkan ketika disekresikan ke dalam saluran reproduksi

wanita, yang disebut kapasitasi (Sherwood, 2001).

Epididimis juga memekatkan spermatozoa beberapa ratus kali lipat

dengan menyerap sebagian besar cairan yang masuk dari tubulus

seminiferus. Spermatozoa yang telah matang secara perlahan bergerak

melintasi epididimis ke dalam duktus deferens akibat kontraksi ritmik otot

polos di dinding saluran-saluran tersebut. Duktus (vas) deferens berfungsi

sebagai tempat penyimpanan spermatozoa yang penting. Hal ini

disebabkan karena spermatozoa yang terkemas rapat relatif inaktif dan

kebutuhan metabolit mereka juga rendah. Spermatozoa dapat disimpan

dalam duktus deferens selama beberapa hari walaupun tidak mendapat

pasokan nutrisi dari darah dan hanya mendapat makanan dari gula-gula

sederhana yang terdapat disekresi tubulus (Sherwood, 2001).

Page 24: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

2.4 Spermatogenesis

2.4.1 Tahap-Tahap Spermatogenesis

Spermatogenesis merupakan proses pembentukan spermatozoa.

Proses ini dimulai dengan sel benih primitif, yaitu spermatogonium. Pada

saat terjadinya perkembangan sel kelamin, sel ini mulai mengalami

mitosis, dan menghasilkan generasi sel-sel yang baru. Sel-sel yang baru

dibentuk dapat mengikuti satu dari dua jalur. Sel-sel ini dapat terus

membelah sebagai sel induk, yang disebut spermatogonium tipe A, atau

dapat berdeferensiasi selama siklus mitosis yang progresif menjadi

spermatogonium B. Spermatogonium B merupakan sel progenitor yang

akan berdeferensiasi menjadi spermatosit primer. Segera setelah terbentuk,

sel-sel ini memasuki tahap profase dari pembelahan meiosis pertama.

Spermatosit primer merupakan sel terbesar dalam garis keturunan

spermatogenik ini dan ditandai dengan adanya kromosom dalam berbagai

tahap proses penggelungan di dalam intinya (Fawcett, 2002).

Dari pembelahan meiosis pertama ini timbul sel berukuran lebih

kecil yang disebut spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder sulit

diamati dalam sediaan testis karena merupakan sel berumur pendek dan

berada dalam tahap interfase yang sangat singkat dan dengan cepat

memasuki pembelahan meiosis kedua. Pembelahan spermatosit sekunder

menghasilkan spermatid. Karena tidak ada fase-S (sintesis DNA) yang

terjadi antara pembelahan meiosis pertama dan kedua pada spermatosit,

jumlah DNA per sel berkurang setengah selama pembelahan kedua ini,

yang menghasilkan sel haploid (n). Oleh karena itu, proses meiosis

Page 25: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

menghasilkan sel dengan jumlah kromosom haploid. Dengan adanya

pembuahan, sel memperoleh kembali jumlah diploid yang normal

(Junqueira, 2007).

Gambar 3. Tahapan pembentukan spermatogenesis (Junqueira,

2007).

2.4.2 Sel Spermatogenik

Perkembangan sel spermatogenik merupakan suatu kejadian yang

sangat kompleks dari berbagai tipe sel spermatogenik yang disebut

spermatogenesis. Sebagian besar sel-sel yang menyusun epitel seminiferus

adalah sel spermatogenik dengan berbagai tahap perkembangan tertentu

(Naz, 2006). Telah dijelaskan pada tahap-tahap perkembangan

spermatogenenesis, bahwa perkembangan spermatogonium menjadi

spermatozoa memerlukan beberapa perkembangan tertentu.

Page 26: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Proses perkembangan tersebut dibagi menjadi tiga tahap:

a. Spermatositogenesis: Diferensiasi spermatogonia menjadi spermatosit

primer.

b. Meiosis: perkembangan sel, dimana spermatosit primer memiliki

kromosom diploid membentuk spermatid haploid.

c. Spermiogenesis: Transformasi spermatid menjadi spermatozoa

(sperma).

Diferensiasi Spermatogonia

Spermatogonia yang terletak di lapisan paling luar tubulus secara

terus menerus membelah dengan cara mitosis dimana sel baru yang

terbentuk identik dengan sel induk. Peristiwa ini disebut proliferasi

mitotik. Proliferasi ini menghasilkan pasokan kontinyu sel-sel

germinativum baru.

Menurut gambaran inti selnya, pada manusia dikenal tiga jenis

spermatogonia :

a. Spermatogonia gelap tipe A, dengan inti sel lonjong berwarna gelap.

Sel-sel tersebut membelah diri secara berkala untuk mempertahankan

jumlah spermatogonia dan juga untuk membentuk spermatogonia

pucat tipe A yang memiliki inti lonjong pucat.

b. Spermatogonia pucat tipe A, membelah diri secara mitosis untuk

menjadi spermatogia B (menjadi spermatogonia pucat tipe A yang

lain).

c. Spermatogonia tipe B mempunyai inti bulat yang mengandung

kromatin padat dengan membran inti. Bila spermatogonia tipe B

Page 27: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

membelah diri dengan cara mitosis, sel-sel tersebut menghasilkan sel-

sel anak yang seluruhnya berdiferensiasi menjadi spermatosit primer

(Leeson, 1996).

Setelah pembelahan mitosis spermatogonia, salah satu sel anak

tetap berada diluar tubulus sebagai spermatogonium yang tidak

berdiferensiasi untuk mempertahankan lapisan sel germinativum.

Sementara itu, sel-sel anak lainnya berkembang menjadi spermatosit

primer. Spermatosit primer masuk ke fase istirahat selama kromosom

mengalami duplikasi dan untai-untai ganda tetap bersatu sebagai persiapan

untuk pembelahan meiosis pertama (Sherwood, 2001).

Pembelahan Meiosis Spermatosit

Pembelahan meiosis pertama dari spermatosit primer, diikuti

dengan pembelahan meiosis kedua spermatosit sekunder, dimana jumlah

kromosom berkurang dan DNA spermatid menjadi haploid (n).

Profase I pada pembelahan meiosis pertama melibatkan empat

tahap:

1. Leptoten

2. Zigoten

3. Pakiten

4. Diakinase

Kromosom dari spermatosit primer mulai migrasi, membentuk

benang panjang selama leptoten dan pasangan homolog selama zigoten.

Selanjutnya hasil migrasi singkat kromosom terjadi selama pakiten.

Pertukaran kromosom homolog terjadi selama diakinase.

Page 28: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Metafase I, pasangan kromosom homolog berbaris di garis khatulistiwa.

Setiap pasangan kromosom berpisah dan bermigrasi ke kutub yang

berlawanan dari sel pada anafase I, dan sel-sel terpisah membentuk dua

spermatosit sekunder selama telofase I spermatosit sekunder adalah sel

yang relatif kecil, dan karena mereka berumur pendek, mereka tidak

mudah terlihat di epitel seminiferus. Selama mitosis spermatogonia dan

meiosis dari spermatosit, pembelahan melibatkan dua komponen :

pembelahan nukleus dan pembelahan sitoplasma (sitokinesis) (Gartner,

2007).

Spermiogenesis

Spermiogenesis merupakan tahap akhir produksi spermatozoa.

Spermiogenesis adalah proses transformasi spermatid menjadi

spermatozoa, yaitu sel yang sangat dikhususkan untuk menyampaikan

DNA jantan kepada ovum. Tidak terjadi pembelahan sel selama proses ini

berlangsung (Junqueira, 2007).

Spermatid dapat dikenali dari ukurannya yang kecil dan intinya

dengan daerah kromatin padat. Letak spermatid di dalam tubulus

seminiferus adalah di dekat lumen. Spermiogenesis adalah suatu proses

perkembangan rumit yang mencakup pembentukan akrosom, pemadatan

dan pemanjangan inti, pembentukan flagelum, dan hilangnya sebagian

besar sitoplasma. Hasil akhirnya adalah spermatozoa matang yang

kemudian dilepaskan ke dalam lumen tubulus seminiferus (Gartner, 2007).

Page 29: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Spermiogenesis dapat dibagi menjadi tiga fase :

a. Fase golgi

Sitoplasma spermatid mengandung kompleks Golgi di dekat inti,

mitokondria, sepasang sentriol, ribosom bebas, dan tubulus retikulum

endosplasma halus. Granula proakrosom berkumpul di kompleks Golgi

dan kemudian menyatu membentuk satu granula akrosom yang

terdapat dalam vesikel akrosom.

b. Fase akrosom

Vesikel dan granula akrosom menyebar untuk menutupi belahan

anterior inti yang memadat yang dikenal akrosom. Akrosom

mengandung beberapa enzim hidrolitik, seperti hialuronidase, asam

fosfatase, neuraminidase, dan protease. Jadi, akrosom berfungsi

sebagai lisosom.

c. Fase pematangan

Sitoplasma residu dibuang dan difagositosis oleh sel Sertoli dan

spermatozoa dilepaskan ke dalam lumen tubulus (Junqueira, 2007).

2.4.3 Siklus Epitel Seminiferus

Satu siklus seminiferus merupakan satu tingkat perkembangan sel

tertentu dari epitel tubulus seminiferus dimana, terjadi perkembangan dari

satu sel menjadi satu tingkat sel yang lebih dewasa pada siklus yang sama.

Epitel seminiferus testis terdiri dari sel Sertoli dan sel spermatogenik.

Perkembangan epitel seminiferus bergantung pada perbedaan waktu

proliferasi dan diferensiasi sel induk spermatogonia. Pada tikus, waktu

yang dibutuhkan untuk satu siklus epitel seminiferus adalah 12,9 hari (13

Page 30: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

hari). Sedangkan satu siklus spermatogenesis (spermatogonia menjadi

spermatozoa) adalah 51,6 hari (sekitar 8 minggu). Sehingga dapat

dikatakan bahwa satu siklus spermatogenesis memerlukan 4 siklus epitel

seminiferus. Pada potongan melintang tubulus seminiferus testis tikus tipe

asosiasi sel dibagi dalam 14 tahapan. Setiap asosiasi sel, terdiri dari

sekumpulan sel spermatogenik yang selalu tersusun teratur dari

spermatogonia, spermatosit dan spermatid yang terdapat pada berbagai

tingkat perkembangan (Franca, 1998).

Tahapan spermatogenesis tersusun dari susunan antara

spermatogonia A, spermatogonia intermedia, spermatogonia B,

spermatosit primer dalam berbagai tahap profase (leptoten, zigoten,

pakiten, diploten dan diakinase) dan spermatid dengan 19 langkah

spermatogenesis (Franca, 1998).

Gambar 4. Tahapan perkembangan sel spermatogenik dalam

tubulus seminiferus (Dunkel, 1997)

Page 31: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Pada manusia, satu siklus epitel seminiferus membutuhkan waktu

16 hari dan waktu yang diperlukan untuk satu siklus spermatogenesis 64

hari (sekitar 8 minggu). Sedangkan satu siklus spermatogenesis

memerlukan 4-5 siklus epitel seminiferus dimana tipe asosiasi sel dibagi

dalam 6 tahapan (Weinbauer, 1999). Pentingnya mengidentifikasi tahapan

spermatogenesis berkaitan dengan sifat siklus dan proses biokimia yang

terjadi selama pematangan epitel spermatogenik (Heninger, 2004).

2.5 Peranan Hormon Pada Spermatogenesis

Proses spermatogenesis dipengaruhi oleh hormon-hormon yang

dihasilkan oleh organ hipotalamus, hipofisis dan testis sendiri. Pengaturan

pembentukan spermatogenesis dimulai dengan sekresi gonadotropin

releasing hormone (GnRH) oleh hipotalamus. Hormon ini selanjutnya

merangsang kelenjar hipofisis anterior untuk menyekresikan dua hormon

lain yang disebut hormon-hormon gonadotropin, yaitu Follicle Stimulating

Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH). Selanjutnya, Luteinizing

Hormone (LH) merupakan rangsangan utama untuk sekresi testosteron

pada sel Leydig yang diperlukan untuk perkembangan normal sel

spermatogenik, sedangkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) untuk

merangsang pertumbuhan testis dan mempertinggi produksi protein

pengikat androgen oleh sel Sertoli, yang merupakan komponen tubulus

testis yang berguna menyokong pematangan sel spermatozoa dalam proses

spermatogenesis (Sherwood, 2001).

Page 32: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Gambar 5. Mekanisme pengaturan hormon spermatogenesis (Dee,

2004)

Maka, dapat disimpulkan bahwa hormon memiliki peranan yang

penting terhadap terbentuknya spermatogenesis. Adapun hormon yang

terlibat diantaranya testosteron, Follicle Stimulating Hormone (FSH),

Luteinizing Hormone (LH), estrogen, dan hormon pertumbuhan lainnya

(Naz, 2006).

A. Testosteron

Testosteron merupakan salah satu bentuk hormon kelamin pria,

androgen. Androgen berasal dari testis dan sebagian diproduksi oleh

kelenjar adrenal. Androgen sendiri terdiri dari beberapa hormon, yaitu

testosteron, hidrotestosteron dan androstenedion. Namun demikian, jumlah

testosteron lebih banyak dibandingkan dengan hormon yang lain. Hormon

ini memegang peranan penting pada satu tahap penting proses pembelahan

sel-sel germinal untuk pembentukan spermatozoa, terutama pembelahan

meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder. Hormon ini mengontrol

Page 33: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

perkembangan organ reproduksi pria dan tanda seks sekunder pada pria

berupa pembesaran laring, perubahan suara, pertumbuhan rambut ketiak,

pubis, dada, kumis dan jenggot serta untuk pertumbuhan otot dan tulang

(Ascobat, 2008).

B. Luteinizing Hormone (LH) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH)

Luteinizing Hormone (LH) disekresikan oleh sel karminofil dari

kelenjar hipofisis bagian anterior. Berperan dalam stimulasi sel-sel Leydig

untuk memproduksi testosteron, juga berperan dihasilkannya estradiol.

Follicle Stimulating Hormone (FSH) merangsang pertumbuhan testis dan

mempertinggi produksi protein pengikat androgen (ABP) oleh sel Sertoli.

Peningkatan ABP ini menyebabkan tingginya konsentrasi testosteron yang

penting bagi pembentukan dan pematangan spermatozoa pada proses

spermatogenesis. Dengan demikian Follicle Stimulating Hormone (FSH)

bekerja menyiapkan kadar androgen yang cukup untuk sel germinal dan

memacu pendewasaan spermatozoa di dalam epididimis (Junqueira, 2007).

C. Estrogen

Dibentuk oleh sel-sel Sertoli ketika sedang distimulasi oleh

Follicle Stimulating Hormone (FSH). Hormon ini kemungkinan

diperlukan pada proses spermiasi. Sel-sel Sertoli juga mengsekresikan

suatu protein pengikat androgen yang mengikat baik testosteron dan

estrogen maupun keduanya ke dalam cairan tubulus seminiferus, yang

diperlukan untuk maturasi spermatozoa (Suherman, 2008).

Page 34: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

D. Hormon pertumbuhan lainnya

Seperti juga pada sebagian besar hormon lainnya diperlukan untuk

mengatur latarbelakang fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan

secara khusus meningkatkan pembelahan awal spermatogenesis

(Sherwood, 2001).

2. 6 Testosteron Undekanoat

Testosteron Undekanoat (TU) (17-hydroxy-4androsten-3-one 17-

undecanoate) merupakan testosteron ester golongan asam lemak alifatik

yang mempunyai rantai samping panjang, sehingga lebih bersifat lipofilik.

Esterifikasi testosteron menghasilkan molekul yang kurang polar dan dapat

larut dalam minyak dan jaringan lemak. Testosteron Undekanoat (TU)

merupakan suatu bentuk ester dari testosteron alami. Bentuk aktif

testosteron dihasilkan dari hidrolisis esternya. Testosteron Undekanoat

(TU) mempunyai waktu paruh yang panjang yakni 6-10 minggu. Hal ini

disebabkan karena rantai samping alifatik yang panjang, semakin panjang

rantai karbon maka waktu paruhnya akan memanjang pula (Woferst,

2007).

Gambar 6. Rumus bangun Testosteron Undekanoat (Ilyas, 2008).

Page 35: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Testosteron Undekanoat (TU) yang dikembangkan untuk

kontrasepsi pria digunakan dalam bentuk injeksi (liquid). Sediaan tersebut

diberikan dengan cara injeksi secara intramuskular. Efek utama dari

testosteron hasil hidrolisis Testosteron Undekanoat (TU) tersebut terjadi

setelah adanya ikatan testosteron terhadap reseptor spesifiknya yang

membentuk kompleks homon-reseptor. Kompleks hormon-reseptor

tersebut masuk ke dalam inti sel dimana ia akan memodulasi transkripsi

gen-gen tertentu setelah terikat dengan DNA. Tujuan utama pemberian

Testosteron Undekanoat (TU) adalah mempertahankan tingginya kadar

testosteron jangka panjang pada pria yang ikut dalam kotrasepsi pria

(Ilyas, 2008).

2.7 Medroksiprogesteron Asetat

Medroksiprogesteron Asetat (MPA) merupakan esterifikasi

progesteron pada rantai C-17 grup hidroksil sehingga menghasilkan rantai

alkil. Semakin panjang rantai alkil ini semakin lama pula efek kerjanya di

dalam tubuh, karena waktu biotransformasinya menjadi lebih lama (Henzl,

(1991) dalam disertasi Ilyas (2007)). Berbentuk serbuk hablur berwarna

putih, tidak berbau dan stabil dalam air. Medroksiprogesteron Asetat

(MPA) memiliki titik cair antara 200°C-210°C dan mudah larut dalam

kloroform, aseton dan di-oksan, dapat larut dalam etanol dan metanol,

sukar larut dalam eter, serta tidak larut dalam air (Moeloek, 1991).

Page 36: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Gambar 7. Rumus bangun Medroksiprogesteron Asetat

(Andajaningsih, 1995).

Medroksiprogesteron Asetat (MPA) adalah suatu progesteron

sintetik yang memiliki efek kerja panjang (long acting) di dalam tubuh bila

diberikan secara intramuskular. Penggunaan progesteron pada pria didasari

oleh prinsip kerja yang sama pada wanita, yaitu menekan sekresi

gonadotropin hipofisis yang menghambat produksi Follicle Stimulating

Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) melalui umpan balik

negatif dan selanjutnya akan menekan spermatogenesis sehingga dapat

digunakan sebagai kontarsepsi pria. Pada pria progesteron dihasilkan oleh

testis dan kelenjar adrenal testis sebagai hasil antara biosintesis androgen

testis dan kortiko steroid meskipun dalam jumlah relatif sedikit (Moeloek,

1991).

Pemberian progestin pada laki-laki normal akan menekan fungsi

testis secara efektif, menurunkan jumlah sperma dan menekan libido serta

potensi seks. Dari berbagai penelitian diketahui dosis efektif

Medroksiprogesteron Asetat (MPA) yang dapat menurunkan konsentrasi

dan viabilitas spermatozoa, serta kadar hormon testosteron pada tikus galur

Page 37: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Sprague-Dawley adalah dosis 1,25 mg. Sedangkan untuk menekan

produksi hormon Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing

Hormone (LH) pada pria dan wanita adalah dosis 150 mg dan dosis ini

dapat bertahan di dalam tubuh selama tiga bulan ( Yurnadi, 2008).

Pemberian kombinasi 500 mg Testosteron Undekanoat (TU) dengan 250

mg Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dapat menekan spermatogenesis

sampai azoospermia (Gu, 2004).

Penggunaan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dapat menekan

spermatogenesis tetapi juga menekan sekresi testosteron. Hal ini

menyebabkan penurunan libido, sehingga perlu dikombinasikan dengan

Testosteron Undekanoat (TU). Kombinasi Testosteron Undekanoat (TU)

dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) merupakan kontrasepsi paling

efektif dan waktu yang dibutuhkan untuk menghambat sekresi

gonadotropin (Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing

Hormone (LH)) dapat lebih lama (Kusmana, 2001).

Page 38: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

BAB III

KERANGKA KONSEP

Pembuatan preparasi

Penyuntikan minggu ke 8

Penyuntikan minggu ke 0

Penimbangan

Pengamatan histologi

spermatogenesis

Pengukuran konsentrasi

spermatozoa

Pembedahan minggu ke 12

Penimbangan

Penimbangan

Testis Vas deferens

Analisa data

Aklimatisasi 1 minggu

Tikus jantan (Rattus

novergicus L) galur Sprague

Dawley

Page 39: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Laboratorium Biologi Universitas Indonesia.

Penelitian berlangsung selama 5 bulan, terhitung dari bulan Mei 2010

sampai dengan September 2010.

4.2 Alat dan Bahan

4.2.1 Alat

Gelas piala, cawan arloji, kaca objek dan penutupnya, tabung

reaksi, wadah pembiusan, timbangan analitik (Precisa XT 220A),

Hemositometer Improved Neubeur, mikroskop cahaya (motic), alat bedah,

botol minuman, kandang, alat bedah 1 set, mikropipet, Spuit Therumo

Syringe 1 ml, kapas, sarung tangan, masker.

4.2.2 Bahan

Tikus jantan (Rattus novergicus L) galur Sprague Dawley yang

sehat berumur 2-3 bulan dengan berat badan 200-250 gram, makanan dan

minuman tikus, NaCl fisiologis, Medroksiprogesteron Asetat (MPA),

Testosteron Undekanoat (TU), Nebido, Depo progestin, Eter, Alkohol,

larutan Hematoksilin, larutan Bouin (asam pikrat, formaldehid 4%, asam

asetat), larutan xilol, larutan Eosin, larutan George, Alkohol, Parafin,

larutan Paraformaldehid 4%, Aquabidestilat.

Page 40: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

4.3 Prosedur Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental yang terdiri atas 8 kelompok

perlakuan dengan masing-masing terdiri dari 3 ekor tikus jantan (Rattus

novergicus L.) galur Sprague Dawley.

Hal ini memenuhi rumus Federer, yaitu :

(n-1) (t-1) ≥ 15 keterangan :

(n-1) (8-1) ≥ 15 n : jumlah hewan percobaan tiap kelompok

(n-1) 7 ≥ 15 t : jumlah kelompok

7n-7 ≥ 15

7n ≥ 22

n ≥ 3,1 ~ 3

Tabel 1. Rancangan Percobaan

No Kelompok Dosis (mg) Waktu

penyuntikan(minggu)

Pengukuran

spermatozoa

dan testis

TU

MPA

1. K1 FT

(N + DP)

2,5 1,25 0 8 minggu 12

2 K2 FT

(N + DP)

5 0,75 0 8 minggu 12

3 K3 FT

(N + DP)

5 1,125 0 8 minggu 12

4 K4 FK

ME

2,5 1,25 0 8 minggu 12

5 K5 FK

ME

5 0,75 0 8 minggu 12

Page 41: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

6 K6 FK

ME

5 1,125 0 8 minggu 12

7 K7 FK

Kos

2,5 1,25 0 8 minggu 12

8 Kontrol

normal

minggu 12

Ket : K = Kelompok

FT = formulasi tunggal

FK = formulasi kombinasi

N = Nebido (Testosteron Undekanoat (TU))

DP = Depo progestin (Medroksiprogesteon Asetat (MPA))

ME = Mikro Emulsi ( TU/MPA)

Kos = Kosolven (TU/MPA)

4.4 Perlakuan Hewan Percobaan

4.4.1 Hewan Perlakuan

Sebelum percobaan, tikus diaklimatisasi selama 1 minggu dengan

pemberian makanan dan minuman secukupnya. Penimbangan dilakukan

sebelum dan sesudah penyuntikan untuk mengetahui pertambahan berat

badan masing-masing kelompok. Kemudian, setiap ekor tikus diberi tanda

pengenal agar tidak salah dalam perlakuan, selanjutnya dilakukan

penyuntikan sesuai dengan rancangan percobaan.

Page 42: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

4.4.2 Cara dan Dosis Perlakuan

Tikus disuntik dengan formulasi tunggal (TU + MPA) dan

formulasi kombinasi (TU/MPA) sesuai dengan dosis rancangan percobaan.

Penyuntikan dilakukan sebanyak 2 kali pada minggu ke-0 dan minggu ke-

8 secara IM (intra muskular) pada bagian paha kanan dan pada paha kiri.

Penyuntikan dilakukan sebanyak 2 kali agar kombinasi TU + MPA efektif

dalam menghambat sekresi hormon gonadotropin (LH dan FSH) (Yurnadi,

2008). Tikus yang telah mendapat perlakuan kemudian dipelihara dan

dirawat sampai minggu ke-12 untuk dipreparasi.

4.4.3 Pembuatan Preparasi

Setelah minggu ke-12, tikus dibius dengan eter, kemudian dibedah.

Diambil bagian testis dan duktus (vas) deferens, lalu dibuat preparasi.

Jaringan testis yang telah diambil, difiksasi dalam larutan Bouin dan

dibiarkan selama kurang lebih 24 jam. Kemudian dilakukan pencucian,

yaitu mencuci organ dengan alkohol 70% yang dilakukan berulang-ulang

selama kurang lebih 30 menit. Hal ini bertujuan agar warna kuning

(larutan Bouin) berkurang atau tampak jernih. Jaringan didehidrasi dalam

larutan alkohol bertingkat dari alkohol 70%, 80%, 96% dan alkohol

absolut selama kurang lebih 1 jam untuk menarik molekul air yang keluar

dari jaringan. Selanjutnya jaringan dijernihkan dengan larutan benzil

benzoat selama 24 jam, lalu dalam benzol sebanyak 2 kali 15 menit sampai

jaringan tampak jernih atau transparan (Ilyas, 2007).

Setelah itu, dilakukan infiltrasi dengan parafin dalam beberapa

tahap, yaitu jaringan direndam dalam parafin I selama 30 menit, parafin II

Page 43: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

selama 60 menit, dan parafin III selama 90 menit. Infiltrasi dilakukan

dalam oven dengan suhu 56°C-58°C. Perlakuan berikutnya adalah

penanaman jaringan yang telah diinfiltrasi dalam parafin cair lalu

diletakkan dalam kotak kertas sesuai dengan ukuran masing-masing

jaringan yang akan ditanam. Kotak kertas yang telah berisi jaringan

dimasukkan dalam lemari es dan dibiarkan membeku (Kusmana, 2001).

Selanjutnya, pemotongan jaringan setebal 3-6µm dengan

menggunakan pisau mikrotom putar dan hasil irisan ditempelkan pada

kaca objek. Preparat pada kaca objek dipanaskan sampai jaringan

mengembang dengan sempurna. Sebelum jaringan diwarnai, sediaan

direndam dalam xilol selama 5 menit sebanyak 2 kali. Hal tersebut

bertujuan agar sisa parafin yang masih merekat pada jaringan dapat

dihilangkan. Xilol dihilangkan dengan merendam jaringan pada larutan

alkohol bertingkat dari konsentrasi tinggi turun secara bertahap (100%,

90%, 80%, dan 70%) masing-masing selama 3 menit. Untuk pewarnaan

dilakukan dengan hematoksilin dan eosin (HE). Jaringan yang telah

diwarnai dijernihkan dengan xilol selama 5 menit agar jaringan tampak

lebih cerah. Pada tahap akhir, jaringan testis pada kaca objek diberi entelan

dan ditutup dengan kaca penutup sehingga dapat dilakukan pengamatan

(Woferst, 2007).

Parameter pengamatan mikroskopik pada tubulus seminiferus testis

meliputi tahap-tahap spermatogenesis. Sedangkan pada duktus (vas)

deferens pengamatan dilakukan terhadap konsentrasi spermatozoa yang

dinyatakan dalam juta/mL (Kusmana, 2001).

Page 44: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

4.4.4 Pengukuran Konsentrasi Spermatozoa

Pengukuran konsentrasi spermatozoa dilakukan dengan cara

mengambil spermatozoa pada duktus (vas) deferens. Spermatozoa yang

didapat diletakkan pada kaca arloji yang berisi cairan NaCl sebanyak 250

µL. Spermatozoa dimasukkan kedalam bilik hitung Neubauer

(Hemasitometer) sampai kamar Neubauer terisi rata. Kemudian dihitung

jumlah spermatozoa pada salah satu kamar. Setelah diketahui jumlah

spermatozoa, maka dapat dilakukan pengukuran untuk menentukan

konsentrasi spermatozoa (yang dinyatakan dalam juta/mL) sesuai dengan

tabel dibawah ini (Ilyas, 2007).

Bila dari 1 kotak didapat :

Tabel 2. Pengenceran yang Dilakukan dan Kotak yang Dihitung

No Jumlah Spermatozoa Pengenceran Kotak yang Dihitung

1 > 40 50 kali 5 kotak

2 15-40 20 kali 10 kotak

3 <15 10 kali 25 kotak

Dari jumlah spermatozoa yang diketahui, maka dilakukan pengenceran

spermatozoa berdasarkan jumlah spermatozoa yang terhitung (Ilyas,

2007).

Tabel 3. Cara Pengenceran

No Pengenceran Pembuatan Pengenceran

1 50 kali a. 980 µL larutan George + 20 µL spermatozoa

b. 2450 µL lar. George + 50 µL spermatozoa

Page 45: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

2 20 kali 950 µL lar. George + 50 µL spermatozoa

3 10 kali a. 900 µL lar. George + 100 µL spermatozoa

b. 450 µL lar. George + 50 µL spermatozoa

Setelah dilakukan pengenceran, dilakukan perhitungan spermatozoa

dengan jumlah kotak yang dihitung sesuai dengan jumlah spermatozoa dan

cara pengenceran pada tabel diatas. Kemudian dilakukan pengukuran

spermatozoa sesuai rumus di bawah ini (Ilyas, 2007).

Tabel 4. Rumus Konsentrasi Spermatozoa

No Kotak Rumus konsentrasi spermatozoa

1 5 n x 10.000 x faktor pengenceran (50) x 5

2 10 n x 10.000 x faktor pengenceran (20) x 2,5

3 25 n x 10.000 x faktor pengenceran (10)

Ket : n = jumlah spermatozoa setelah pengenceran

Dari perhitungan jumlah spermatozoa, dapat dihitung pula

frekuensi timbulnya azoospermia. Azoospermia adalah suatu keadaan

dimana tidak ada spermatozoa dalam cairan semen. Sedangkan

oligozoospermia adalah suatu keadaan dimana terdapat sedikit

spermatozoa dalam cairan semen (spermatozoa ≤ 20 juta/mL) (WHO,

1999). Penetapan timbulnya azoospermia dilakukan dengan cara membagi

banyaknya individu yang mengalami azoospermia (Az) dengan banyaknya

individu dalam satu kelompok (n) dikalikan 100% (Kusmana, 2001).

Page 46: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

4.4.5 Pengukuran/Penilaian Histologi Spermatogenesis

Pengukuran dilakukan untuk mengetahui spermatogenesis dalam

tubulus seminiferus. Metode yang dapat digunakan untuk menilai

spermatogenesis adalah dengan menggunakan tabel Johnsen (1970).

Penilaian dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai tiap tubulus dalam

sediaan kemudian dibagi dengan jumlah tubulus yang dinilai. Angka rata-

rata yang didapat merupakan nilai akhir untuk sediaan tersebut. Cara ini

mempunyai keuntungan cepat untuk dilakukan, dapat dibandingkan

dengan antara perlakuan yang satu dan yang lain serta memberi gambaran

tentang spermatozoa (Kusmana, 2001).

Tabel 5. Nilai Histologi Spermatogenik

Nilai Kriteria Histologi

10 Spermatogenesis lengkap dan teratur dengan spermatozoa

banyak dan epitel seminiferus normal. Lumen tubulus terbuka

9 Spermatozoa banyak, tetapi epitel seminiferus tidak teratur,

tampak bagian epitel seminiferus yang lepas (sloughing).

Lumen tubulus tertutup

8 Jumlah spermatozoa dalam tubulus kurang dari sepuluh

7 Tidak tampak spermatozoa dalam tubulus, tetapi masih banyak

spermatid

6 Tidak ada spermatozoa dan jumlah spermatid dalam tubulus

kurang dari sepuluh

Page 47: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

5 Tidak ada spermatozoa dan spermatid dalam tubulus, tetapi

masih banyak spermatosit

4 Tidak ada spermatozoa dan spermatid dalam tubulus dan

jumlah spermatosit kurang dari lima

3 Sel kelamin dalam tubulus hanya terdiri atas spermatogonia

2 Dalam tubulus tidak ada sel kelamin, hanya sel Sertoli

1 Dalam tubulus tidak ada sel

4.5 Analisa Data

Data hasil penelitian dianalisa untuk melihat adanya perbedaan

berat badan, konsentrasi spermatozoa dan spermatogenesis dari masing-

masing kelompok perlakuan. Data-data yang diperoleh dianalisa

menggunakan program pengolahan data statistik SPSS 17 yang meliputi

uji homogenitas, uji kenormalan, uji parametrik (Anova) atau non

parametrik (Kruskall Wallis).

Hipotesis :

Ho: tidak ada perbedaan yang bermakna antara setiap kelompok

Ha : terdapat perbedaan yang bermakna antara setiap kelompok

Kriteria pengujian :

Bila nilai sig ≤ 0,05 Ho ditolak, berarti terdapat perbedaan.

Bila nilai sig ≥ 0,05 Ho diterima, berarti tidak terdapat perbedaan

(Nasikin, 2007).

Page 48: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Hasil Pengukuran Berat Badan Tikus

Hasil pengukuran berat badan tikus baik pada kelompok formulasi

tunggal maupun formulasi kombinasi serta kelompok yang tidak mendapat

perlakuan menunjukkan peningkatan berat badan.

Tabel 6. Rata-rata Berat Badan Tikus Tiap Kelompok

No Tanggal Rata-rata Berat Badan Tikus Tiap Kelompok (Gram)

I II III IV V VI VII VIII

1 28 April 10 263,33 253,33 253,33 246,66 260,00 253,33 253,33 246,66

2 7 Mei 10 270,00 260,00 270,00 251,66 280,00 253,33 266,66 251,66

3 12 Mei 10 306,66 296,66 308,66 275,00 298,66 286,66 298,00 278,33

4 17 Mei 10 311,00 305,33 317,00 280,66 306,66 301,00 307,33 284,00

5 22 Mei 10 317,00 313,66 324,66 285,66 314,66 308,00 316,66 288,66

6 27 Mei 10 333,33 321,00 330,00 291,66 304,00 317,33 322,66 303,00

7 1 Juni 10 343,00 327,33 339,33 299,00 314,33 324,00 328,66 309,33

8 6 Juni 10 354,66 338,00 347,33 312,33 325,66 335,00 336,33 315,66

9 11 Juni 10 368,00 345,33 361,66 319,00 335,00 344,00 348,66 320,66

10 16 Juni 10 370,00 344,00 364,66 321,00 344,00 349,66 355,00 324,66

11 21 Juni 10 379,00 348,00 371,66 331,00 348,66 356,00 359,66 328,00

12 26 Juni 10 385,66 356,33 381,66 344,33 359,00 351,33 372,00 333,00

Page 49: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

13 1 Juli 10 394,33 368,66 394,66 355,00 377,33 381,66 392,33 355,33

14 2 Juli 10 398,33 379,00 399,00 368,33 372,00 393,33 389,00 368,66

15 7 Juli 10 394,33 373,66 397,33 354,66 375,66 387,66 379,00 365,33

16 12 Juli 10 397,33 384,66 389,33 352,00 348,00 370,33 358,00 365,66

17 17 Juli 10 396,00 381,66 398,33 351,33 346,00 369,66 379,33 373,33

18 22 Juli 10 402,33 388,66 406,33 359,66 352,66 395,66 393,00 384,33

19 27 Juli 10 408,33 396,33 412,66 366,00 363,66 406,33 408,33 390,00

20 30 Juli 10 446,66 399,66 413,66 369,66 370,33 407,00 410,66 396,33

Gambar 8. Grafik rata-rata berat badan tikus tiap kelompok

Page 50: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

5.1.2 Perhitungan Konsentrasi Spermatozoa

Hasil perhitungan/pengukuran konsentrasi spermatozoa dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 7. Konsentrasi Spermatozoa Vas Deferens Setelah Perlakuan

No Kelompok Hewan

Percobaan

Jumlah

spermatozoa

dalam 10

kotak (ekor)

Konsentrasi

Spermatozoa

(Juta/mL)

Rata-rata

Konsentrasi

Tiap Tikus

(Juta/ml)

Rata-rata

Konsentrasi

Tiap

Kelompok

(Juta/ml) Kanan kiri Kanan Kiri

1 I (TU 2,5 mg

+ MPA 1,25

mg)

Tikus 1 19 19 9,5 9,5 9,5

9,9 Tikus 2 21 23 10,5 11,5 11

Tikus 3 18 19 9 9,5 9,25

2 II (TU 5 mg

+ MPA 0,75

mg)

Tikus 1 10 12 5 6 5,5

5,6 Tikus 2 12 14 6 7 6,5

Tikus 3 10 10 5 5 5

3 III (TU 5 mg

+ MPA 1,125

mg)

Tikus 1 2 2 1 1 1

1 Tikus 2 2 3 1 1,5 1,25

Tikus 3 1 2 0,5 1 0,75

4 IV( ME TU

2,5 mg / MPA

1,25 mg)

Tikus 1 2 2 1 1 1

1 Tikus 2 1 2 0,5 1 0,75

Tikus 3 2 3 1 1,5 1,25

5 V ( ME TU 5 Tikus 1 14 17 7 8,5 7,75

Page 51: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

mg / MPA

0,75 mg)

Tikus 2 19 19 9,5 9,5 9,5 9,1

Tikus 3 20 21 10 10,5 10,25

6 VI ( ME TU

5 mg / MPA

1,125 mg)

Tikus 1 9 11 4,5 5,5 5

4,6 Tikus 2 6 10 3 5 4

Tikus 3 10 10 5 5 5

7 VII ( Kos

TU 2,5 mg /

MPA 1,25

mg)

Tikus 1 16 17 8 8,5 8,25

9,3 Tikus 2 19 22 9,5 11 10,25

Tikus 3 18 20 9 10 9,5

8 VIII

(kontrol

normal)

Tikus 1 70 80 35 40 37,5

37,5 Tikus 2 70 84 35 42 38,5

Tikus 3 72 74 36 37 36,5

Gambar 9. Grafik konsentrasi spermatozoa vas deferens setelah perlakuan

Page 52: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

5.1.3 Pengukuran/Penilaian Histologi Spermatogenesis

Hasil perhitungan/pengukuran histologi spermatogenesis dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8. Pengukuran/Penilaian Histologi Spermatogenesis

No Kelompok Hewan

Percobaan

Skor / Nilai Rata-rata

Penilaian

Tiap Tikus

Rata-rata

Penilaian Tiap

Kelompok

Kanan Kiri

1 I (TU 2,5 mg

+ MPA 1,25

mg)

Tikus 1 9 9 9 9,15

Tikus 2 9,4 9,3 9,35

Tikus 3 9 9,2 9,1

2 II (TU 5 mg

+ MPA 0,75

mg)

Tikus 1 8,2 8,4 8,3 8,16

Tikus 2 8,1 8,2 8,15

Tikus 3 8 8,1 8,05

3 III (TU 5 mg

+ MPA 1,125

mg)

Tikus 1 6 6,4 6,2 6.16

Tikus 2 6,3 6,3 6,3

Tikus 3 6 6 6

4 IV (ME TU

2,5 mg / MPA

1,25 mg)

Tikus 1 6 6,1 6,05 6,1

Tikus 2 6 6 6

Tikus 3 6,2 6,3 6,25

5 V (ME TU 5

mg / MPA

0,75 mg)

Tikus 1 8,2 8,3 8,25 8,28

Tikus 2 8,3 8,4 8,35

Tikus 3 8,2 8,3 8,25

6 VI ( ME TU Tikus 1 7,1 7,2 7,15 7,21

Page 53: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

5 mg / MPA

1,125 mg)

Tikus 2 7 7,2 7,1

Tikus 3 7,4 7,4 7,4

7 VII (Kos TU

2,5 mg +

MPA 1,25

mg)

Tikus 1 9 9,1 9,05 9,2

Tikus 2 9,3 9,2 9,25

Tikus 3 9,2 9,4 9,3

8 VIII

(Kontrol

normal)

Tikus 1 9,75 10 10

10 Tikus 2 10 10 10

Tikus 3 9,625 9,75 10

Keterangan : Penilaian histologi spermatogenesis dapat dilihat pada tabel 5 Bab

IV.

Gambar 10. Grafik penilaian histologi spermatogenesis

Page 54: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

5.2 Pembahasan

Hasil uji normalitas dan homogenitas berat badan menunjukkan

bahwa data terdistribusi normal (p ≥ 0,05). Namun terdapat data yang

tidak homogen (p ≤ 0,05) dan homogen (p ≥ 0,05), sehingga analisa

dilanjutkan dengan uji ANOVA (untuk data yang terdistribusi normal (p ≥

0,05) dan homogen (p ≥ 0,05)) dan uji nonparametrik Kruskal Wallis

(untuk data yang terdistribusi normal (p ≥ 0,05) dan tidak homogen (p ≤

0,05)). Hasil uji ANOVA dan uji nonparametrik Kruskal Wallis

menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara setiap kelompok

perlakuan (p ≤ 0,05) sehingga dilanjutkan dengan uji LSD. Berdasarkan

analisa data berat badan antara kelompok perlakuan baik formulasi tunggal

((TU 2,5mg + MPA 1,25mg), (TU 5mg + MPA 0,75mg), (TU 5mg +

MPA 1,125mg)) dan formulasi kombinasi ((ME TU 2,5mg/MPA

1,25mg), (ME TU 5mg/MPA 0,75mg), (ME TU 5mg/MPA 1,125mg),

(Kosolven TU 2,5mg/MPA 1,25mg)) dengan kontrol normal menunjukkan

tidak ada perbedaan bermakna (p ≥ 0,05) (analisa data dapat dilihat pada

lampiran 12, 13 dan 14).

Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat

(MPA) merupakan hormon steroid yang dapat merangsang pertumbuhan

badan, perkembangan otot rangka dan tulang yang disertai pertambahan

berat badan pada efek anabolik. Hal ini menimbulkan anggapan bahwa

pemberian hormon steroid dalam dosis farmakologis pada orang normal

akan membesarkan otot dan berat badan lebih dari normal (Ascobat,

2008).

Page 55: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Beberapa data memang mendukung bahwa pemberian Testosteron

Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dapat

merangsang pertambahan berat badan, akan tetapi dapat kembali normal.

Gu (2004), telah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa dengan

pemberian Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat

(MPA) (1000mg TU + 150mg MPA) pada manusia selama 48 minggu,

rata-rata berat badan bertambah pada semua kelompok dengan kenaikan

maksimum 1,4 kg selama perlakuan, tetapi kembali normal secara

bertahap ke arah nilai awal setelah periode injeksi. Zhang (1999), juga

melakukan penelitian dengan menggunakan Testosteron Undekanoat (

TU) dosis 500mg dan 1000mg pada manusia selama 36 minggu. Dari hasil

penelitiannya rata-rata berat badan bertambah 4,1% selama perlakuan dan

kembali normal setelah pemulihan.

Penelitian yang dilakukan oleh Yurnadi (2009) dengan pemberian

dosis minimal 1,25mg Medroksiprogesteron Asetat (MPA) pada tikus

jantan (setara dengan 150mg pada manusia) selama 48 minggu

menyebutkan rata-rata berat badan terjadi penambahan sebanyak 2,6%

dari masing kelompok, akan tetapi dari hasil uji ANOVA menunjukkan

bahwa berat badan tidak memperlihatkan perbedaan yang bermakna (p ≥

0,05) antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan

Medroksiprogesteron Asetat (MPA).

Hasil penelitian yang dilakukan disimpulkan terdapat pertambahan

berat badan setelah penyuntikan Testosteron Undekanoat (TU) dan

Page 56: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Medroksiprogesteron Asetat (MPA) tetapi tidak terdapat perbedaan yang

bermakna (p ≥ 0,05) dengan kontrol normal.

Hasil uji normalitas dan homogenitas konsentrasi spermatozoa

menunjukkan bahwa data terdistribusi tidak normal (p ≤ 0,05). Namun

homogen (p ≥ 0,05), sehingga analisa dilanjutkan dengan uji

nonparametrik Kruskal Wallis. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan yang bermakna antara setiap kelompok perlakuan (p ≤

0,05) sehingga dilanjutkan dengan uji LSD. Berdasarkan analisa data

konsentrasi spermatozoa antara formulasi tunggal ((TU 2,5mg + MPA

1,25mg), (TU 5mg + MPA 0,75mg), (TU 5mg + MPA 1,125mg))

maupun formulasi kombinasi ((ME TU 2,5mg/MPA 1,25mg), (ME TU

5mg/MPA 0,75mg), (ME TU 5mg/MPA 1,125mg), (Kosolven TU

2,5mg/MPA 1,25mg)) dengan kontrol normal menunjukkan terdapat

perbedaan bermakna (p ≤ 0,05) (analisa data dapat dilihat pada lampiran

15, 16 dan 17).

Penyuntikan formulasi tunggal (TU + MPA) dan formulasi

kombinasi (mikroemulsi (TU/MPA) dan kosolven (TU/MPA)) bertujuan

untuk mengetahui sediaan yang paling efektif dalam menghambat

spematogenesis hingga mencapai azoospermia.

Hasil pada penelitian ini, memperlihatkan telah terjadi penurunan

konsentrasi spermatozoa setelah dilakukan penyuntikan Testosteron

Undekanoat (TU) + Medroksiprogesteron Asetat (MPA). Meskipun belum

mencapai azoospermia, baik kelompok formulasi tunggal maupun

formulasi kombinasi telah menunjukkan penurunan konsentrasi

Page 57: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

spermatozoa hingga mencapai oligozoospermia. Dari tujuh kelompok

perlakuan, kelompok formulasi tunggal (TU 5mg + MPA 1,125mg) dan

kelompok formulasi kombinasi (ME TU 2,5mg/MPA 1,25mg) yang paling

berpengaruh menekan produksi spermatozoa, dimana rata-rata jumlah

konsentrasi spermatozoa untuk kedua kelompok tersebut hanya 1 juta/ml

(data dapat dilihat pada tabel 7).

Penurunan konsentrasi spermatozoa terjadi karena penyuntikan

Testosteron Undekanoat (TU) + Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dapat

mempengaruhi spermatogenesis dimana terjadi hambatan sekresi hormon

gonadotropin Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing

Hormone (LH) sehingga menekan spermatogenesis dan produksi

spermatozoa (Yurnadi, 2008). Selain itu perbedaan penggunaan dosis dari

masing-masing kelompok juga menyebabkan perbedaan hasil pada

penelitian yang telah dilakukan.

Testosteron Undekanoat (TU) berfungsi sebagai hormon pengganti

yang mempertahankan tingginya kadar serum testosteron (>710 ng/dl)

sehingga menyebabkan terjadinya umpan balik negatif terhadap

hipotalamus dan hipofisis anterior serta menurunkan sekresi gonadotropin

(Luteinizing Hormone (LH) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH))

yang sangat diperlukan dalam spermatogenesis dan produksi spermatozoa

(Gu, 2009). Sedangkan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dapat

menginduksi sekresi gonadotropin (Luteinizing Hormone (LH) dan

Follicle Stimulating Hormone (FSH)) sehingga menghambat produksi

spermatozoa dan testosteron dalam testis (Ilyas, 2007).

Page 58: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Penelitian yang telah dilakukan juga membuktikan dengan

penyuntikan Testosteron Undekanoat (TU) dosis 1000mg dengan

Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dosis 150mg atau 300mg dapat

menekan spermatogenesis hingga mencapai azoospermia tanpa terlihat

adanya efek samping (Gu, 2004).

Nasikin (2007), melakukan studi praklinik pada tikus jantan galur

Sprague Dawley dengan penyuntikan 2,5mg Testosteron Undekanoat

(TU)+1,25mg Medroksiprogesteron Asetat (MPA). Hasilnya, kombinasi

Testosteron Undekanoat (TU) + Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dapat

menekan produksi spermatozoa hingga mencapai oligozoospermia.

Meskipun belum mencapai azoospermia, tetapi dari hasil penelitiannya

memperlihatkan bahwa telah terjadi peristiwa apoptosis akibat

penyuntikan Testosteron Undekanoat (TU) + Medroksiprogesteron Asetat

(MPA) (Nasikin, 2007). Apoptosis atau proses kematian sel secara

terprogram pada saat perkembangan sel spermatogenik dapat disebabkan

dari akumulasi penyuntikan Testosteron Undekanoat (TU) +

Medroksiprogesteron Asetat (MPA) yang panjang (Ilyas, 2007).

Peningkatan apoptosis sejalan dengan penekanan testosteron endogen atau

intratestiskular (Lee, 1999).

Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

Testosteron Undekanoat (TU) + Medroksiprogesteron Asetat (MPA) baik

formulasi tunggal maupun formulasi kombinasi menyebabkan

oligozoospermia dan kemungkinan juga meningkatkan proses apoptosis

sel spermatogenik. Formulasi kombinasi (mikroemulsi Testosteron

Page 59: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA)) memiliki

keuntungan dibandingkan formulasi tunggal karena lebih praktis dalam

pemberian, sehingga dapat dilakukan penelitian lebih lanjut sebagai

hormon kontrasepsi pria.

Hasil uji normalitas dan homogenitas histologi spermatogenesis

menunjukkan bahwa data terdistribusi normal (p ≥ 0,05) dan homogen (p

≥ 0,05), sehingga analisa dilanjutkan dengan uji ANOVA. Hasil uji

tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara

setiap kelompok perlakuan (p ≤ 0,05) sehingga dilanjutkan dengan uji

LSD. Berdasarkan analisa data uji LSD histologi spermatogenesis antara

kelompok perlakuan baik formulasi tunggal ((TU 2,5mg + MPA 1,25mg),

(TU 5mg + MPA 0,75mg), (TU 5mg + MPA 1,125mg)) maupun

formulasi kombinasi ((ME TU 2,5mg/MPA 1,25mg), (ME TU 5mg/MPA

0,75mg), (ME TU 5mg/MPA 1,125mg), (Kosolven TU 2,5mg/MPA

1,25mg)) dengan kontrol normal menunjukkan terdapat perbedaan

bermakna (p ≤ 0,05) (analisa data dapat dilihat pada lampiran 18, 19 dan

20).

Setelah dilakukan penelitian, memang terbukti bahwa penurunan

konsentrasi spermatozoa akibat penyuntikan Testosteron Undekanoat (TU)

dan Medrokisprogesteron Asetat (MPA) juga mempengaruhi

perkembangan sel spermatogenik. Dari analisa data memperlihatkan

terdapat perbedaan secara bermakna (p ≤ 0,05) antara formulasi tunggal,

formulasi kombinasi dan kontrol normal. Pada penilaian histologi

spermatogenesis, nilai rata-rata histologi formulasi tunggal (TU 5mg +

Page 60: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

MPA 1,125mg) dan formulasi kombinasi ( ME TU 2,5mg/MPA 1,25mg)

lebih rendah dibandingkan dengan kelompok lain (dapat dilihat pada tabel

8). Hal ini berbanding lurus dengan jumlah konsentrasi spermatozoa pada

kedua kelompok tersebut yang memiliki jumlah rata-rata konsentrasi

spermatozoa lebih rendah dibandingkan dengan kelompok lain. Perubahan

yang terlihat tampak dari sel spermatogenik (spermatogonia dan

spermatid) yang tidak berkembang atau sedikit jumlahnya sehingga

spermatozoa tidak terbentuk (gambar perbedaan histologi spermatogenesis

dapat dilihat pada lampiran 11).

Selama spermatogenesis, kematian sel-sel spermatogenik terjadi

secara spontan pada beberapa fase perkembangan sel spermatogenik

sehingga pada epitel tubulus seminiferus tidak ditemukan spermatozoa

(Ker, 1992). Menurunnya jumlah konsentrasi spermatozoa hingga

mencapai azoospermia setelah dilakukan penyuntikan Testosteron

Undekanoat (TU) + Medroksiprogesteron Asetat (MPA) menandakan

bahwa didalam tubulus seminiferus kemungkinan terdapat sel-sel

spermatogenik yang tidak berkembang atau mengalami peristiwa

apoptosis. Spermatogonia dan spermatid bulat kebanyakan mengalami

kematian melalui apoptosis (Dunkel, 1997). Hal ini menyebabkan

perubahan dari spermatogenesis. Adanya pengurangan gonadotropin

merupakan salah satu pemicu terjadinya apoptosis pada sel-sel germinal

(Francavilla, 2000). Sehingga dapat dikatakan Testosteron Undekanoat

(TU) dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) berpengaruh terhadap

perkembangan sel-sel germinal dan mengakibatkan perubahan histologi

Page 61: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

spermatogenesis yang disertai penurunan konsentrasi spermatozoa.

Perbedaan terlihat pada formulasi tunggal (TU 5mg+MPA 1,125mg) dan

formulasi kombinasi (ME TU 2,5mg/MPA 1,25mg) yang paling

berpengaruh dalam menghambat perkembangan sel spermatogenik.

Page 62: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Penyuntikan formulasi tunggal dan formulasi kombinasi Testosteron

Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dapat

menekan konsentrasi spermatozoa. Berdasarkan analisa data konsentrasi

spermatozoa antara formulasi tunggal maupun formulasi kombinasi

dengan kontrol normal menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p ≤

0,05). Formulasi tunggal (TU 5mg + MPA 1,125mg) dan formulasi

kombinasi (ME TU 2,5mg + MPA 1,25mg) lebih baik dalam

menghambat produksi spermatozoa dibandingkan dengan sediaan yang

lain. Rata-rata konsentrasi spermatozoa formulasi tunggal (TU 5mg +

MPA 1,125mg) dan formulasi kombinasi (ME TU 2,5mg+MPA 1,25mg)

adalah 1 juta/ml.

2. Berdasarkan analisa data histologi spermatogenesis antara formulasi

tunggal maupun formulasi kombinasi dengan kontrol normal

menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p ≤ 0,05). Perbedaan paling

nyata terlihat pada formulasi tunggal (TU 5mg + MPA 1,125mg) dan

formulasi kombinasi (ME TU 2,5mg + MPA 1,25mg) yang memiliki

nilai histologi spermatogenik 6 (tidak ada spermatozoa dan jumlah

spermatid dalam tubulus kurang dari sepuluh) dibandingkan dengan

kelompok yang lain.

Page 63: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

6.2. Saran

Sebaiknya pada penelitian selanjutnya dilakukan uji praklinik dalam jangka

waktu yang lebih lama sehingga diperoleh hasil secara farmakokinetik dan

farmakodinamik yang lebih baik sebelum dilakukan uji klinik.

Page 64: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

DAFTAR PUSTAKA

Andajaningsih. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan

Republik Indonesia. Jakarta

Ascobat P. 2008. Androgen, antiandrogen & Anabolik Steroid. Dalam :

Farmakologi dan Terapi edisi 5 FKUI. Gaya Baru. Jakarta: 456-466

Dee S. U. 2004. Human Physiology An Integrated Approach Edition Third.

Chapter 26, part b. dalam Reduction and Development

Dunkel L., Hirvonen V., Erkkila K. 1997. Clinical aspects of male germ cell

apoptosis during testis development and spermatogenesis. Cell Death and

Differ No.4 171-179

Fawcett, Don W. 2002. Buku Ajar Histologi. Jakarta: EGC 423-501

Franca L. R., Takehiko Ogawa, Mary R. A., Ralph l. B. and Lonnie D. Russell.

1998. Germ Cell Genotype Controls Cell Cycle during Spermatogenesis in

the Rat. Biology of Reproduction No.59 1371-1377

Francavilla S., D’Abrizio P., Cordeschi G., Pelliccione F., Necozione S., Ullise S.,

Propersi G., Francavilla F. 2002. Fas Expression Correlates with Human

Germ Cell Degeneration in Melotic and Post Meiotic Arrest of

Spermatogenesis. Mol Hum Reprod No.8 213-220

Gartner L. P. and James L. Hiatt. 2007. Color Textbook of Histology Third

Edition. New York : Saunders Elsevier. Hal. 489-504

Page 65: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Gu YQ, Jian-sun Tong, Ding-zhi Ma, Xing-hai Wang, Dong Yuan, Wen-hao Tang

and William J. Bremner. 2004. Male Hormonal Contraception: Effects of

Injections of Testosterone Undecanoate and Depot Medroxyprogesterone

Acetate at Eight-Week Intervals in Chinese Men. The Journal of Clinical

Endocrinology & Metabolism Vol. 89. No. 5. 2254-2262

Gu YQ, Xiaowei Liang, Weixiong Wu, Minli Liu, Shuxiu Song, Lifa Cheng,

Liwei Bo, Chengliang Xiong, Xinghai Wang, Xiaozhang Liu, Lin Peng, and

Kangshou Yao. 2009. Multicenter Contraceptive Efficacy Trial of Injectable

Testoterone Undecanoate in Chinese Men. The Journal of Clinical

Endocrinol & Metabolism Vol. 94. No. 6. 1910-1915

Heffner L. J. dan Danny J. Schust. 2008. At A Glance Sistem Reproduksi Edisi

Kedua. Jakarta: Erlangga. Hal 24, 25, 26, 37

Heninger N. L., Stauh C., Blanchard T. L., Johnson L., Varner D. D., Forrest D.

W. 2004. Germ Cell Apoptosis in the Testes of Normal Stallions.

Theriogenology No. 62 283-297

Henzl M. R. 1991. Contraceptive hormones and their clinical use. Reproductive

Endocrinology. Philadelphia : Saunders Company. P 807-829

Ilyas, S. 2007. Azoospermia dan Pemulihannya Melaui Regulasi Apoptosis Sel

Spermatogenik Tikus (Rattus sp) Pada Penyuntikan Kombinasi TU &

MPA. Disertasi. Program doktor Ilmu Biomedik FKUI

Ilyas, S. 2008. Efektivitas Kontrasepsi Hormonal Pria Yang Menggunakan

Kombinasi Testosteron Undekanoat dan Noretisteron Enantat. Dalam

Jurnal Biologi Sumatera. Vol. 3. No. 1. 23-28

Junqueira, L. C., Jose Carneiro, Robert O. K. 2007. Histologi Dasar edisi ke-8.

Jakarta: EGC. Hal 419-432

Page 66: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Kamischke, A., Venherm S., Ploger D., von Eckardstein S., Nieschlag E. 2000.

Intramuscular testosterone undecanoate and norethisterone enanthate in a

clinical trial for male contraception. J Clin Endocrinology Metab. Vol. 86.

No. 1. 303-309

Kerr J. B. 1992. Spontaneous degeneration of germ cells in normal rat testis :

assessment of cell typesand frequency during the spermatogenic cycle. J.

Reprod. Fert No.95 825-830

Kusmana, D. 2001. Pengaruh Penyuntikan Kombinasi Hormon Testoteron

Enathat (TE) dan Depot Medroksiprogesteron Asetat Terhadap

Spermatogenesis Beruk Jantan (Macaca nemestrina) yang Diberi Pakan

Berkadar Protein, Lemak, dan Karbohidarat Berbeda. Disertasi. Program

pasca Sarjana FKUI

Lee J., John H. Richburg, Elizabeth B. Shipp, Marvin L. Meistrich and Kim

Boekelheide. 1999. The Fas System, a Regulator of Testicular Germ Cell

Apoptosis, Is Differentially Up-Regulated in Sertoli Cell Versus Germ Cell

Injury of the Testis. Endocrinology Vol. 140 No. 2 852-858

Leeson R. C. 1996. Buku Ajar Histologi. Jakarta: EGC. Hal 511-533

Manika W., Tomaszewska, I Ketut Sutama, I Gede Putu, dan Thamrin D

Chaniago. 1991. Reproduksi, Tingkah Laku Dan Reproduksi Ternak Di

Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Moeloek, N. H. 1991. Penurunan Kesuburan Pria Pada Penyuntikan Testoteron

Enanthat+DMPA dan 19 Nortestoteron Heksiloksifenilpropionat (19 Nt) +

DMPA. Disertasi. Program Pasca Sarjana FKUI

Moeloek, N., Pujianto D., Agustin R., Arsyad KM., Waluyo P., Prihyugiarto Y.,

and Mbizvo M.T. 2001. Achieving azoospermia by injections of testosterone

undecanoate alone or combined with depot medroxyprogesterone acetate in

Indonesian men. (unpublished data)

Page 67: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Nasikin. 2007. Ekspresi Protein Fas Pada Sel Germinal Testis Tikus setelah

Penyuntikan Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat

(MPA). Tesis. Magister Program Studi Ilmu Biomedik FKUI

Naz R. K. and Rajendran Sellamuthu. 2006. Receptor In Spermatozoa : Are They

Real?. Journal of Andrology Vol. 7 No. 25

Reddy PRK. 2000. Hormonal contraception for human males. Asian J. Androl

No. 2. 46-50

Sherwood L. 2001. Fisiologis manusia ; dari sel ke sistem ed. 2. Jakarta : EGC.

Hal. 691-705

Suckow, M. A., Steven H. W., Craig L. F. 2006. The Laboratory Rat Second

Edition. USA : American College of Laboratory Animal Medicine Series

Suherman S.K. 2008. Estrogen dan Progestin, Agonis dan Antagonisnya. Dalam:

Farmakologi dan Terapi edisi 5 FKUI. Gaya Baru. Jakarta: 455-467

Weinbauer G. F., Nieschlag E. 1999. Testicular physiology of primates. In :

Reproduction in nonhuman primates. Waxman, Muenster 13-26

WHO Laborhandbuch zur Untersuchung des menschlichen Ejakulats und der

Spermien-Zervikalschhleim-Interaktion. 1999. Ubersetzung von: Nieschlag

E., Nieschlag S., Bals-Pratsch M., Behre H. M., Knuth U. A., Meschede D.,

Niemeier M., Schick A., 4th

edn. Springer, Berlin Heidelberg New York

William O. R. 2005. Functional Anatomy and Physiology of Domestic Animals

Third Edition. USA : Baltimore, Maryland. Male Reproduction chapter 13

hal 379-399

Page 68: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Woferst, R. 2007. Pengaruh Penyutikan Kombinasi Testoteron Undekanoat Dan

Depot Medroksiprogesteron Asetat Terhadap Aktivitas Protein Caspase-3

Sel Germinal Testis Tikus. Tesis. Program Pasca Sarjana FKUI

Yurnadi, Asmida Y, Suryandari D.A., Wahjoedi B., Moeloek N. 2008. Penentuan

Dosis Minimal Depot Medroksi Progesteron Asetat serta Pengaruhnya

terhadap Viabilitas Spermatozoa dan Kadar Hormon Testosteron Tikus.

Majalah Kedokteran Indonesia, Vol. 58, No. 6. 192-199

Yurnadi, Dwi A. Y., Moeloek N. 2009. Pengaruh Penyuntikan Dosis Minimal

Depot Medroksiprogesteron Asetat (DMPA) terhadap Berat Badan dan

Kimia Darah Tikus Jantan Galur Spague Dawley. Makara Sains Vol. 13 No.

2. 189-194

Zhang Y., Yi-qun Gu, Xing-hai Wang, Yu-gui Cui and William J. Bremner.1999.

A Clinical Trial of injectable Testosterone Undecanoate as a Potential Male

Contraceptive In Normal Chinese Men. The Journal of Clinical Endocrinol

& Metabolism Vol. 84. No. 10. 3642-3647

Page 69: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Hewan Uji

Page 70: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Lampiran 2. Sertifikat Bahan Uji Medroksiprogestin Asetat (MPA)

Page 71: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Lampiran 3. Bahan dan Alat Penelitian

Gambar 11. Nebido Gambar 12. Depo Progestin

Gambar 13. Mikroemulsi Gambar 14. Kosolven

Page 72: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Gambar 15. Larutan George Gambar 16. Tikus jantan

Gambar 17. Kamar hitung hemasitometer Gambar 18. Mikroskop cahaya

Page 73: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Lampiran 4. Kegiatan Penelitian

Gambar 19. Penimbangan tikus Gambar 20. Pengambilan Depo Progestin

Gambar 21. Pengambilan Nebido Gambar 22. Pengambilan mikroemulsi

Gambar 23. Penyuntikan TU dan MPA Gambar 24. Pembiusan tikus

Page 74: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Gambar 25. Persiapan hewan yang Gambar 26. Pembedahan

akan dibedah

Gambar 27. Pengambilan jaringan/organ Gambar 28. Testis dan vas deferens

Gambar 29. Vas deferens Gambar 30. Testis

Page 75: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Gambar 31. Penampungan spermatozoa Gambar 32. Pengawetan testis

Gambar 33. Pengambilan lar. George Gambar 34. Pengenceran spermatozoa

dengan lar. George

Gambar 35. Spermatozoa pada Gambar 36. Pengamatan dengan mikroskop

kamar hemasitometer

Page 76: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Lampiran 5. Perhitungan Dosis

Untuk pemberian pada tikus, dosis yang digunakan dikonversikan

berdasarkan perhitungan menggunakan berat badan yang berasal dari penelitian

sebelumnya (Ilyas, 2004).

Berat badan manusia : 50 kg

Berat badan tikus : 0,25 kg

Perhitungan sebagai berikut :

Tabel 9. Dosis TU dan MPA pada Manusia

No Kelompok Dosis (mg)

TU MPA

1. K1 FT

N+DP

500 250

2 K2 FT

N+DP

1000 150

3 K3 FT

N+DP

1000 225

4 K4 FK

ME

500 250

5 K5 FK

ME

1000 150

6 K6 FK

ME

1000 225

7 K7 FK

Kos

500 250

8 Kontrol normal - -

Ket : K = Kelompok

FT = formulasi tunggal

FK = formulasi kombinasi

Page 77: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

N = Nebido (Testosteron Undekanoat (TU))

DP = Depo progestin (Medroksiprogesteon Asetat (MPA))

ME = Mikro Emulsi ( TU/MPA)

Kos = Kosolven (TU/MPA)

Perhitungan Dosis Uji

1. Kelompok 1

Dosis Nebido (Testosteron Undekanoat) :

Dosis hewan = 2,5 mg

Dosis Depo progestin (Medroksiprogesteron Asetat) :

Dosis hewan = 1,25 mg

2. Kelompok 2

Dosis Nebido (Testosteron Undekanoat) :

Dosis hewan = 5 mg

Dosis Depo progestin (Medroksiprogesteron Asetat) :

Dosis hewan = 0,75 mg

3. Kelompok 3

Dosis Nebido (Testosteron Undekanoat) :

Dosis hewan = 5 mg

Dosis Depo progestin (Medroksiprogesteron Asetat) :

Dosis hewan = 1,125 mg

4. Kelompok 4

Mikroemulsi (TU/MPA) :

Dosis hewan (TU) = 2,5 mg

Mikroemulsi (TU/MPA) :

Dosis hewan (MPA) = 1,25 mg

Page 78: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

5. Kelompok 5

Mikroemulsi (TU/MPA) :

Dosis hewan (TU) = 5 mg

Mikroemulsi (TU/MPA) :

Dosis hewan (MPA) = 0,75 mg

6. Kelompok 6

Mikroemulsi (TU/MPA) :

Dosis hewan (TU) = 5 mg

Mikroemulsi (TU/MPA) :

Dosis hewan (MPA) = 1,125 mg

7. Kelompok 7

Kosolven (TU/MPA) :

Dosis hewan (TU) = 2,5 mg

Kosolven (TU/MPA) :

Dosis hewan (MPA) = 1,25 mg

8. Kelompok 8 tidak mendapat perlakuan.

Tabel 10. Dosis TU dan MPA pada hewan percobaan (Tikus)

No Kelompok Dosis (mg)

TU MPA

1. K1 FT

N+DP

2,5 1,25

2 K2 FT

N+DP

5 0,75

3 K3 FT

N+DP

5 1,125

Page 79: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

4 K4 FK

ME

2,5 1,25

5 K5 FK

ME

5 0,75

6 K6 FK

ME

5 1,125

7 K7 FK

Kos

2,5 1,25

8 Kontrol normal - -

Page 80: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Lampiran 6. Perhitungan Penyuntikan pada Hewan Percobaan

Untuk penyuntikan pada hewan percobaan, perhitungan berdasarkan

perhitungan menggunakan berat badan yang berasal dari penelitian sebelumnya

(Ilyas S.,2004). Adapun perhitungannya sebagai berikut :

Perhitungan Penyuntikan Minggu ke-0

1. Kelompok 1 (N+DP)

Diketahui : Nebido = 1000 mg/4ml

Depo progestin = 50 mg/ml

Dosis TU = 2,5 mg/250gr

MPA = 1,25 mg/250gr

Tikus I

Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)

Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)

Tikus II

Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)

Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)

Tikus III

Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)

Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)

Page 81: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

2. Kelompok 2 (N+DP)

Diketahui : Nebido = 1000 mg/4ml

Depo progestin = 50 mg/ml

Dosis TU = 5 mg/250gr

MPA = 0,75 mg/250 gr

Tikus I

Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)

Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)

Tikus II

Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)

Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)

Tikus III

Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)

Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)

3. Kelompok 3 (N+DP)

Diketahui : Nebido = 1000 mg/4ml

Depo progestin = 50 mg/ml

Dosis TU = 5 mg/250gr

MPA = 1,125 mg/250 gr

Page 82: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Tikus I

Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)

Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)

Tikus II

Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)

Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)

Tikus III

Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)

Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)

4. Kelompok 4 (mikroemulsi)

Diketahui : Dosis TU = 2,5 mg/0,1 ml untuk (1 tikus)

Dosis MPA = 1,25 mg/0,1 ml untuk ( 1 tikus)

Pembuatan mikroemulsi (TU+MPA) sebanyak 1 ml, berarti

dalam 1 ml mengandung : TU = 25 mg

MPA = 12,5 mg

Tikus I

Tikus II

Page 83: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Tikus III

5. Kelompok 5 (mikroemulsi)

Diketahui : Dosis TU = 5 mg/0,1 ml untuk (1 tikus)

Dosis MPA = 0,75 mg/0,1 ml untuk ( 1 tikus)

Pembuatan mikroemulsi (TU+MPA) sebanyak 1 ml, berarti

dalam 1 ml mengandung : TU = 50 mg

MPA = 7,5 mg

Tikus I

Tikus II

Tikus III

6. Kelompok 6 (mikroemulsi)

Diketahui : Dosis TU = 5 mg/0,1 ml untuk (1 tikus)

Dosis MPA = 1,125 mg/0,1 ml untuk ( 1 tikus)

Pembuatan mikroemulsi (TU+MPA) sebanyak 1 ml, berarti

dalam 1 ml mengandung : TU = 50 mg

MPA = 11,25 mg

Tikus I

Tikus II

Tikus III

Page 84: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

7. Kelompok 7 (kosolven)

Diketahui : Dosis TU = 2,5 mg/0,1 ml untuk (1 tikus)

Dosis MPA = 1,25 mg/0,1 ml untuk ( 1 tikus)

Pembuatan mikroemulsi (TU+MPA) sebanyak 1 ml, berarti

dalam 1 ml mengandung : TU = 25 mg

MPA = 12,5 mg

Tikus I

Tikus II

Tikus III

8. Kelompok 8 tidak mendapat perlakuan

Perhitungan Penyuntikan Minggu ke-8

1. Kelompok 1 (N+DP)

Diketahui : Nebido = 1000 mg/4ml

Depo progestin = 50 mg/ml

Dosis TU = 2,5 mg/250gr

MPA = 1,25 mg/250 gr

Tikus I

Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)

Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)

Tikus II

Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)

Page 85: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)

Tikus III

Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)

Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)

2. Kelompok 2 (N+DP)

Diketahui : Nebido = 1000 mg/4ml

Depo progestin = 50 mg/ml

Dosis TU = 5 mg/250gr

MPA = 0,75 mg/250 gr

Tikus I

Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)

Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)

Tikus II

Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)

Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)

Tikus III

Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)

Page 86: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)

3. Kelompok 3 (N+DP)

Diketahui : Nebido = 1000 mg/4ml

Depo progestin = 50 mg/ml

Dosis TU = 5 mg/250gr

MPA = 1,125 mg/250 gr

Tikus I

Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)

Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)

Tikus II

Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)

Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)

Tikus III

Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)

Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)

4. Kelompok 4 (mikroemulsi)

Diketahui : Dosis TU = 2,5 mg/0,1 ml untuk (1 tikus)

Dosis MPA = 1,25 mg/0,1 ml untuk ( 1 tikus)

Page 87: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Pembuatan mikroemulsi (TU+MPA) sebanyak 1 ml, berarti

dalam 1 ml mengandung : TU = 25 mg

MPA = 12,5 mg

Tikus I

Tikus II

Tikus III

5. Kelompok 5 (mikroemulsi)

Diketahui : Dosis TU = 5 mg/0,1 ml untuk (1 tikus)

Dosis MPA = 0,75 mg/0,1 ml untuk ( 1 tikus)

Pembuatan mikroemulsi (TU+MPA) sebanyak 1 ml, berarti

dalam 1 ml mengandung : TU = 50 mg

MPA = 7,5 mg

Tikus I

Tikus II

Tikus III

6. Kelompok 6 (mikroemulsi)

Diketahui : Dosis TU = 5 mg/0,1 ml untuk (1 tikus)

Dosis MPA = 1,125 mg/0,1 ml untuk ( 1 tikus)

Pembuatan mikroemulsi (TU+MPA) sebanyak 1 ml, berarti

dalam 1 ml mengandung : TU = 50 mg

MPA = 11,25 mg

Page 88: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Tikus I

Tikus II

Tikus III

7. Kelompok 7 (kosolven)

Diketahui : Dosis TU = 2,5 mg/0,1 ml untuk (1 tikus)

Dosis MPA = 1,25 mg/0,1 ml untuk ( 1 tikus)

Pembuatan mikroemulsi (TU+MPA) sebanyak 1 ml, berarti

dalam 1 ml mengandung : TU = 25 mg

MPA = 12,5 mg

Tikus I

Tikus II

Tikus III

8. Kelompok 8

Tidak mendapat perlakuan

Page 89: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Lampiran 7. Skema Kerja Pembuatan Preparasi

Testis

Testis

Difiksasi dengan

larutan Bouin selama

24 jam

Dehidrasi dengan

alkohol bertingkat

(70%, 80%, 90%) dan

alkohol absolut selama

1 jam

Dicuci dengan alkohol

70% berulang-ulang

selama 30 menit

Dijernihkan dengan

benzil benzoat selama

24 jam dan benzol

sebanyak 2 kali

selama 30 menit

Diinfiltrasi

dengan paraffin

dalam oven (56-

58°C) selama 3

jam

Pemotongan jaringan setebal 3-6µm dan

hasil irisan

ditempelkan pada

kaca objek

Preparat pada kaca objek dipanaskan

sampai jaringan

mengembang

dengan sempurna

Penanaman jaringan

dalam kotak kertas

dan dimasukkan

dalam lemari es

sampai membeku.

sediaan direndam

dalam xilol

selama 5 menit

sebanyak 2 kali

Pewarnaan

dilakukan

dengan

hematoksilin dan

eosin (HE)

Xilol dihilangkan dengan

larutan alkohol bertingkat

dari konsentrasi tinggi

turun secara bertahap

(100%, 90%, 80%, dan

70%) masing-masing

selama 3 menit

Jaringan testis pada

kaca objek diberi

entelan dan ditutup

dengan kaca penutup

Jaringan yang telah

diwarnai

dijernihkan dengan

xilol selama 5 menit

Pengamatan

histologi testis

Page 90: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Spermatozoa Vas Deferens

Spermatozoa

Diencerkan

dengang larutan

George

Pengamatan

dengan

mikroskop

Spermatozoa hasil pengenceran diletakkan

pada kamar hitung

Hemasitometer

Page 91: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Lampiran 8. Perhitungan Konsentrasi Spermatozoa Vas Deferens

Tabel 3. Rumus Konsentrasi Spermatozoa (Ilyas, 2007).

No Kotak Rumus konsentrasi spermatozoa

1 5 n x 10.000 x faktor pengenceran (50) x 5

2 10 n x 10.000 x faktor pengenceran (20) x 2,5

3 25 n x 10.000 x faktor pengenceran (10)

Ket : n = jumlah spermatozoa setelah pengenceran

1. Kelompok 1

Tikus 1

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 19 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

19 x 10.000 x 20 x 2,5 = 9,5 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 19 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

19 x 10.000 x 20 x 2,5 = 9,5 Juta/mL

Tikus 2

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 21 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

21 x 10.000 x 20 x 2,5 = 10,5 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 23 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

23 x 10.000 x 20 x 2,5 = 11,5 Juta/mL

Tikus 3

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 18 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

18 x 10.000 x 20 x 2,5 = 9 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 19 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

19 x 10.000 x 20 x 2,5 = 9,5 Juta/mL

Page 92: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

2. Kelompok 2

Tikus 1

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 10 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

10 x 10.000 x 20 x 2,5 = 5 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 12 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

12 x 10.000 x 20 x 2,5 = 6 Juta/mL

Tikus 2

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 12 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

12 x 10.000 x 20 x 2,5 = 6 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 14 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

14 x 10.000 x 20 x 2,5 = 7 Juta/mL

Tikus 3

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 10 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

10 x 10.000 x 20 x 2,5 = 5 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 10 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

10 x 10.000 x 20 x 2,5 = 5 Juta/mL

3. Kelompok 3

Tikus 1

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 2 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

2 x 10.000 x 20 x 2,5 = 1 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 2 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

2 x 10.000 x 20 x 2,5 = 1 Juta/mL

Page 93: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Tikus 2

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 2 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

2 x 10.000 x 20 x 2,5 = 1 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 3 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

3 x 10.000 x 20 x 2,5 = 1,5 Juta/mL

Tikus 3

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 1 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

1 x 10.000 x 20 x 2,5 =0,5 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 2 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

2 x 10.000 x 20 x 2,5 = 1 Juta/mL

4. Kelompok 4

Tikus 1

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 2 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

2 x 10.000 x 20 x 2,5 = 1 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 2 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

2 x 10.000 x 20 x 2,5 = 1 Juta/mL

Tikus 2

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 1 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

1 x 10.000 x 20 x 2,5 = 0,5 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 2 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

2 x 10.000 x 20 x 2,5 = 1 Juta/mL

Page 94: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Tikus 3

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 2 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

2 x 10.000 x 20 x 2,5 =1 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 3 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

3 x 10.000 x 20 x 2,5 = 1,5 Juta/mL

5. Kelompok 5

Tikus 1

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 14 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

14x 10.000 x 20 x 2,5 = 7 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 17 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

17 x 10.000 x 20 x 2,5 = 8,5 Juta/mL

Tikus 2

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 19 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

19 x 10.000 x 20 x 2,5 = 9,5 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 19 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

19 x 10.000 x 20 x 2,5 = 9,5 Juta/mL

Tikus 3

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 20 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

20x 10.000 x 20 x 2,5 =10 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 21 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

21 x 10.000 x 20 x 2,5 = 10,5 Juta/mL

Page 95: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

6. Kelompok 6

Tikus 1

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 9 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

9 x 10.000 x 20 x 2,5 = 4,5 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 11 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

11 x 10.000 x 20 x 2,5 = 5,5 Juta/mL

Tikus 2

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 6 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

6 x 10.000 x 20 x 2,5 = 3 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah10 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

10 x 10.000 x 20 x 2,5 = 5 Juta/mL

Tikus 3

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 10 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

10 x 10.000 x 20 x 2,5 = 5 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 10 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

10 x 10.000 x 20 x 2,5 = 5 Juta/mL

7. Kelompok 7

Tikus 1

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 16 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

16 x 10.000 x 20 x 2,5 = 8 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 17 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

17 x 10.000 x 20 x 2,5 = 8,5 Juta/mL

Page 96: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Tikus 2

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 19 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

19 x 10.000 x 20 x 2,5 = 9,5 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 22 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

22 x 10.000 x 20 x 2,5 = 11 Juta/mL

Tikus 3

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 18 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

18 x 10.000 x 20 x 2,5 =9 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 20 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

20 x 10.000 x 20 x 2,5 = 10 Juta/mL

8. Kelompok 8

Tikus 1

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 70 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

70 x 10.000 x 20 x 2,5 = 35 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 80 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

80 x 10.000 x 20 x 2,5 = 40 Juta/mL

Tikus 2

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 70 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

70 x 10.000 x 20 x 2,5 = 35 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 84 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

84 x 10.000 x 20 x 2,5 = 42 Juta/mL

Page 97: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Tikus 3

Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 72 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

72 x 10.000 x 20 x 2,5 = 36 Juta/mL

Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 74 ekor. Jadi

konsentrasi spermatozoa adalah :

74 x 10.000 x 20 x 2,5 = 37 Juta/mL

Page 98: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Lampiran 9. Berat Badan Tikus Jantan

Tabel 11. Berat Badan Tikus Tiap Kelompok

No. Tanggal Hewan

Percobaan

Berat Badan Tikus per Kelompok (Gram)

I II III IV V VI VII VIII

1 28 April 2010 Tikus 1 260 260 280 250 250 240 250 250

Tikus 2 280 240 260 240 280 260 250 250

Tikus 3 250 260 220 250 250 260 260 240

2 7 Mei 2010 Tikus 1 260 280 300 250 260 240 250 250

Tikus 2 300 240 280 250 300 260 270 255

Tikus 3 250 260 230 260 280 260 280 250

3 12 Mei 2010 Tikus 1 290 310 355 270 281 260 282 285

Tikus 2 350 280 310 275 315 300 300 270

Tikus 3 280 300 261 280 300 300 312 280

4 17 Mei 2010 Tikus 1 295 320 361 277 285 269 290 290

Tikus 2 355 285 320 280 320 315 312 277

Tikus 3 283 311 270 285 315 319 320 285

5 22 Mei 2010 Tikus 1 300 331 370 282 290 273 300 295

Tikus 2 361 290 327 286 329 321 324 281

Tikus 3 290 320 277 289 325 330 326 290

6 27 Mei 2010 Tikus 1 318 339 375 290 297 280 318 310

Tikus 2 385 295 334 293 315 330 319 288

Tikus 3 297 329 281 292 300 342 331 311

7 1 Juni 2010 Tikus 1 329 347 386 298 300 285 326 319

Tikus 2 400 300 345 300 323 337 321 291

Tikus 3 300 335 287 299 320 350 339 318

8 6 Juni 2010 Tikus 1 335 356 392 311 314 298 335 325

Tikus 2 410 309 356 313 331 346 330 297

Tikus 3 319 349 294 313 332 361 344 325

9 11 Juni 2010 Tikus 1 352 367 408 320 321 311 341 329

Tikus 2 423 313 375 318 342 351 345 303

Tikus 3 329 356 302 319 342 370 360 330

10 16 Juni 2010 Tikus 1 354 370 410 321 335 313 343 336

Tikus 2 423 313 376 324 352 359 355 303

Tikus 3 333 349 308 318 346 377 367 335

11 21 Juni 2010 Tikus 1 366 371 416 336 338 327 344 339

Tikus 2 442 315 385 330 360 360 367 309

Tikus 3 329 358 314 327 348 381 368 336

12 26 Juni 2010 Tikus 1 366 372 431 346 345 328 357 344

Tikus 2 458 331 396 341 373 351 376 312

Tikus 3 333 366 318 346 359 375 383 343

13 1 Juli 2010 Tikus 1 374 385 446 368 368 355 375 374

Tikus 2 466 341 397 331 384 385 397 331

Tikus 3 343 380 341 366 380 405 405 361

Page 99: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

14 2 Juli 2010 Tikus 1 377 391 456 383 370 363 376 388

Tikus 2 470 355 403 339 374 400 394 341

Tikus 3 348 391 338 383 372 417 397 377

15 7 Juli 2010 Tikus 1 379 385 454 364 370 363 366 385

Tikus 2 458 349 400 329 377 396 381 337

Tikus 3 346 387 338 371 380 404 390 374

16 12 Juli 2010 Tikus 1 377 402 443 363 344 355 347 388

Tikus 2 460 353 392 327 345 379 357 338

Tikus 3 355 399 333 366 355 377 370 371

17 17 Juli 2010 Tikus 1 376 396 452 359 340 357 364 397

Tikus 2 464 354 403 328 341 369 383 345

Tikus 3 348 395 340 367 357 383 391 378

18 22 Juli 2010 Tikus 1 380 408 458 371 354 377 383 402

Tikus 2 465 356 411 332 349 406 389 356

Tikus 3 362 402 350 376 355 404 407 395

19 27 Juli 2010 Tikus 1 388 414 460 373 365 386 395 411

Tikus 2 470 365 422 340 362 418 407 361

Tikus 3 367 410 356 385 364 415 423 398

20 30 Juli 2010 Tikus 1 393 414 462 380 374 388 394 412

Tikus 2 475 366 425 342 366 421 415 370

Tikus 3 472 419 354 387 371 412 423 407

Page 100: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Lampiran 10. Spermatozoa pada Kamar Hitung Hemasitometer

K 1 (Perbesaran 400X)

K 2 (Perbesaran 400X)

A

A

Page 101: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

K 3 (Perbesaran 400X)

K 4 (Perbesaran 400X)

A

A

Page 102: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

K 5 (Perbesaran 400X)

K 6 (Perbesaran 400X)

A

A

Page 103: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

K 7 (Perbesaran 400X)

K 8 (Perbesaran 400X)

A

A

Page 104: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Keterangan :

A = spermatozoa dalam kamar hitung Hemasitometer

K 1 = kelompok 1 (TU 2,5mg+MPA 1,25mg). Jumlah spermatozoa dalam 10

kotak adalah 19

K 2 = kelompok 2 (TU 5mg+MPA 0,75mg). Jumlah spermatozoa dalam 10

kotak adalah 12

K 3 = kelompok 3 (TU 5mg+MPA 1,125mg). Jumlah spermatozoa dalam 10

kotak adalah 2

K 4 = kelompok 4 (ME TU 2,5mg+MPA 1,25mg). Jumlah spermatozoa dalam

10 kotak adalah 2

K 5 = kelompok 5 (ME TU 5mg+MPA 0,75mg). Jumlah spermatozoa dalam

10 kotak adalah 19

K 6 = kelompok 6 (ME TU 5mg+MPA 1,125mg). Jumlah spermatozoa dalam

10 kotak adalah 10

K 7 = kelompok 7 ( kosolven TU 2,5mg+MPA 1,25mg). Jumlah spermatozoa

dalam 10 kotak adalah 19

K 8 = kontrol normal. Jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 70

Page 105: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Lampiran 11. Histologi Spermatogenesis

K 1 (Perbesaran 400X) K 1 (Perbesaran 1000X)

K 2 (Perbesaran 400X) K 2 (Perbesaran 1000X)

A C B D E

A B C D

Page 106: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

K 3 (Perbesaran 400X) K 3 (Perbesaran 1000X)

K 4 (Perbesaran 400X) K 4 (Perbesaran 1000X)

K 5 (Perbesaran 400X) K 5 (Perbesaran 1000X)

B A

A B C

C

C D B A

Page 107: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

K 6 (Perbesaran 400X) K 6 (Perbesaran 1000X)

K 7 (Perbesaran 400X) K 7 (Perbesaran 1000X)

K 8 (Perbesaran 400X) K 8 (Perbesaran 1000X)

C B A D

E A B

D C

D A B C

Page 108: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Keterangan :

K 1 = kelompok 1 (TU 2,5mg+MPA 1,25mg). Spermatozoa banyak,

spermatogenesis tidak teratur.

K 2 = kelompok 2 (TU 5mg+MPA 0,75mg). Spermatozoa sedikit,

spermatogenesis tidak teratur.

K 3 = kelompok 3 (TU 5mg+MPA 1,125mg). Spermatozoa tidak terbentuk,

banyak spermatid dan spermatogonia yang tidak berkembang.

K 4 = kelompok 4 (ME TU 2,5mg+MPA 1,25mg). Spermatozoa tidak

terbentuk, banyak spermatid dan spermatogonia yang tidak berkembang.

K 5 = kelompok 5 (ME TU 5mg+MPA 0,75mg). Spermatozoa sedikit, terdapat

sel spermatid tidak terkembang.

K 6 = kelompok 6 (ME TU 5mg+MPA 1,125mg). Spermatozoa sedikit,

banyak sel spermatogenik yang tidak berkembang

K 7 = kelompok 7 ( kosolven TU 2,5mg+MPA 1,25mg). Spermatozoa banyak,

spermatogenesis tidak teratur.

K 8 = kontrol normal. Spermatogenesis lengkap dan teratur dengan jumlah

spermatozoa banyak.

A = Sperrmatogonia

B = Spermatosit

C = Spermatid

D = Spermatozoa

E = Sel Sertoli

Page 109: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Lampiran 12. Uji Normalitas Terhadap Berat Badan Tikus Jantan

Tujuan : Untuk melihat data berat badan terdistribusi normal atau tidak.

Hipotesis : Ho = Data berat badan terdistribusi normal.

Ha = Data berat badan tidak terdistribusi normal.

Pengambilan Keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho diterima.

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak.

Tabel 12 .Hasil uji Normalitas Berat Badan Tikus Jantan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tanggal28

April

Tanggal7

Mei

Tanggal1

2Mei

Tanggal1

7Mei

Tanggal22

Mei

Tanggal2

7Mei

Tanggal1

Juni

Tanggal6

Juni

Tanggal1

1Juni

Tanggal1

6Juni

N 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24

Normal

Parametersa,,b

Mean 253.7500 263.1250 293.5833 301.6250 308.6250 315.3750 323.1250 333.1250 342.7917 346.6667

Std. Deviation 13.77222 19.32629 24.01253 24.75236 26.10150 27.13543 29.08954 28.28936 30.60687 30.31382

Most Extreme

Differences

Absolute .200 .231 .145 .181 .179 .131 .162 .140 .120 .100

Positive .200 .231 .145 .181 .179 .131 .162 .140 .120 .100

Negative -.184 -.124 -.081 -.106 -.127 -.096 -.095 -.083 -.091 -.075

Kolmogorov-Smirnov Z .980 1.131 .709 .885 .877 .643 .792 .687 .590 .490

Asymp. Sig. (2-tailed) .292 .155 .697 .413 .426 .803 .557 .733 .878 .970

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Keputusan : Data berat badan terdistribusi normal

Page 110: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Tabel 12 .Hasil uji Normalitas Berat Badan Tikus Jantan (lanjutan)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tanggal21

Juni

Tanggal26

Juni

Tanggal1

Juli

Tanggal2

Juli

Tanggal7

Juli

Tanggal1

2Juli

Tanggal1

7Juli

Tanggal2

2Juli

Tanggal2

7Juli

Tanggal3

0Juli

N 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24

Normal

Parametersa,,b

Mean 352.7500 360.4167 377.4167 383.4583 378.4583 370.6667 374.4583 385.3333 393.9583 401.7500

Std.

Deviation

31.75757 33.36741 32.48132 32.19098 31.09170 31.99275 33.20291 32.75955 32.51151 35.07786

Most Extreme

Differences

Absolute .126 .154 .158 .147 .147 .147 .124 .133 .130 .129

Positive .126 .154 .158 .147 .147 .147 .124 .133 .130 .129

Negative -.084 -.082 -.076 -.088 -.101 -.086 -.108 -.092 -.080 -.082

Kolmogorov-Smirnov Z .616 .752 .773 .720 .720 .721 .606 .653 .636 .631

Asymp. Sig. (2-tailed) .842 .623 .589 .678 .678 .675 .857 .787 .813 .821

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Keputusan : Data berat badan terdistribusi normal

Page 111: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Lampiran 13. Uji Homogenitas Terhadap Berat Badan Tikus Jantan

Tujuan : Untuk melihat data berat badan homogen atau tidak.

Hipotesis : Ho = Data berat badan homogen.

Ha = Data berat badan tidak homogen.

Pengambilan Keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho diterima.

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak.

Tabel 13. Hasil uji Homogenitas Berat Badan

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Tanggal 28April 2.790 7 16 .042

Tanggal 7Mei 2.279 7 16 .082

Tanggal 12Mei 2.252 7 16 .085

Tanggal 17Mei 2.522 7 16 .059

Tanggal 22Mei 2.427 7 16 .067

Tanggal 27Mei 3.184 7 16 .026

Tanggal 1Juni 2.999 7 16 .033

Tanggal 6Juni 3.777 7 16 .013

Tanggal 11Juni 3.591 7 16 .016

Tanggal 16Juni 3.068 7 16 .030

Tanggal 21Juni 3.015 7 16 .032

Tanggal 26Juni 3.757 7 16 .013

Tanggal 1Juli 2.322 7 16 .077

Tanggal 2Juli 2.826 7 16 .040

Tanggal 7Juli 2.300 7 16 .079

Tanggal 12Juli 2.563 7 16 .056

Tanggal 17Juli 2.602 7 16 .054

Tanggal 22Juli 2.842 7 16 .040

Tanggal 27Juli 3.036 7 16 .031

Tanggal 30Juli 3.047 7 16 .031

Keputusan : Beberapa data menunjukan homogen (tanggal 7 Mei, 12 Mei, 17

Mei, 22 Mei, 1 Juli, 7 Juli, 12 Juli, 17 Juli) dan tidak homogen

(tanggal 28 April, 27 Mei, 1 Juni, 6 Juni, 11 Juni, 16 Juni, 21 Juni,

26 Juni, 2 Juli, 22 Juli, 27 Juli, 30 Juli).

Page 112: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Lampiran 14. Uji Kruskal Wallis dan Uji LSD Terhadap Berat Badan Tikus

Jantan

Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data berat badan

tikus

Hipotesis : Ho = Data berat badan tidak berbeda secara bermakna.

Ha = Data berat badan berbeda secara bermakna.

Pengambilan Keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho diterima.

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak.

Tabel 14. Hasil uji Kruskall Wallis Berat Badan Tikus Jantan

Test Statisticsa,b

Tanggal

28April

Tanggal

27Mei

Tanggal

1Juni

Tanggal

6Juni

Tanggal

11Juni

Tanggal

16Juni

Chi-Square 6.058 7.857 7.445 6.809 6.898 6.549

Df 7 7 7 7 7 7

Asymp. Sig. .533 .345 .384 .449 .440 .477

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Kelompok

Keputusan : Data berat badan berbeda secara bermakna

Tabel 14. Hasil uji Kruskall Wallis Berat Badan Tikus Jantan (lanjutan)

Test Statisticsa,b

Tanggal

21Juni

Tanggal

26Juni

Tanggal

2Juli

Tanggal

22Juli

Tanggal

27Juli

Tanggal

30Juli

Chi-Square 6.058 6.589 4.187 9.797 8.670 10.065

Df 7 7 7 7 7 7

Asymp. Sig. .533 .473 .758 .200 .277 .185

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Kelompok

Keputusan : Data berat badan berbeda secara bermakna

Page 113: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Uji LSD merupakan uji yang dilakukan apabila hasil pengujian menunjukkan

adanya perbedaan nilai secara bermakna. Tujuan pengujian ini adalah untuk

menentukan kelompok mana yang memberikan nilai yang berbeda secara

bermakna dengan kelompok lainnya.

Tabel 15 . Hasil uji LSD Berat Badan Tikus Jantan

Multiple Comparisons

LSD

Dependent

Variable (I) Kelompok (J) Kelompok

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Tgl 28 Aprl TU 2,5 MPA

1,25

TU 5 MPA 0,75 10.00000 12.36033 .430 -16.2027 36.2027

TU 5 MPA 1,125 10.00000 12.36033 .430 -16.2027 36.2027

ME TU 2,5 MPA 1,25 16.66667 12.36033 .196 -9.5361 42.8694

ME TU 5 MPA 0,75 3.33333 12.36033 .791 -22.8694 29.5361

ME TU 5 MPA 1,125 10.00000 12.36033 .430 -16.2027 36.2027

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 10.00000 12.36033 .430 -16.2027 36.2027

Kontrol normal 16.66667 12.36033 .196 -9.5361 42.8694

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -10.00000 12.36033 .430 -36.2027 16.2027

TU 5 MPA 1,125 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027

ME TU 2,5 MPA 1,25 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694

ME TU 5 MPA 0,75 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361

ME TU 5 MPA 1,125 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027

Kontrol normal 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694

TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -10.00000 12.36033 .430 -36.2027 16.2027

TU 5 MPA 0,75 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027

ME TU 2,5 MPA 1,25 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694

ME TU 5 MPA 0,75 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361

ME TU 5 MPA 1,125 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027

Kontrol normal 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694

Page 114: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

ME TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -16.66667 12.36033 .196 -42.8694 9.5361

TU 5 MPA 0,75 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361

TU 5 MPA 1,125 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361

ME TU 5 MPA 0,75 -13.33333 12.36033 .297 -39.5361 12.8694

ME TU 5 MPA 1,125 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361

Kontrol normal .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027

ME TU 5 MPA

0,75

TU 2,5 MPA 1,25 -3.33333 12.36033 .791 -29.5361 22.8694

TU 5 MPA 0,75 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694

TU 5 MPA 1,125 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694

ME TU 2,5 MPA 1,25 13.33333 12.36033 .297 -12.8694 39.5361

ME TU 5 MPA 1,125 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694

Kontrol normal 13.33333 12.36033 .297 -12.8694 39.5361

ME TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -10.00000 12.36033 .430 -36.2027 16.2027

TU 5 MPA 0,75 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027

TU 5 MPA 1,125 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027

ME TU 2,5 MPA 1,25 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694

ME TU 5 MPA 0,75 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027

Kontrol normal 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -10.00000 12.36033 .430 -36.2027 16.2027

TU 5 MPA 0,75 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027

TU 5 MPA 1,125 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027

ME TU 2,5 MPA 1,25 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694

ME TU 5 MPA 0,75 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361

ME TU 5 MPA 1,125 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027

Kontrol normal 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694

Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -16.66667 12.36033 .196 -42.8694 9.5361

TU 5 MPA 0,75 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361

TU 5 MPA 1,125 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361

Page 115: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

ME TU 2,5 MPA 1,25 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027

ME TU 5 MPA 0,75 -13.33333 12.36033 .297 -39.5361 12.8694

ME TU 5 MPA 1,125 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361

Tgl7Mei TU 2,5 MPA

1,25

TU 5 MPA 0,75 10.00000 16.35118 .549 -24.6630 44.6630

TU 5 MPA 1,125 .00000 16.35118 1.000 -34.6630 34.6630

ME TU 2,5 MPA 1,25 16.66667 16.35118 .323 -17.9963 51.3296

ME TU 5 MPA 0,75 -10.00000 16.35118 .549 -44.6630 24.6630

ME TU 5 MPA 1,125 16.66667 16.35118 .323 -17.9963 51.3296

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 3.33333 16.35118 .841 -31.3296 37.9963

Kontrol normal 18.33333 16.35118 .279 -16.3296 52.9963

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -10.00000 16.35118 .549 -44.6630 24.6630

TU 5 MPA 1,125 -10.00000 16.35118 .549 -44.6630 24.6630

ME TU 2,5 MPA 1,25 6.66667 16.35118 .689 -27.9963 41.3296

ME TU 5 MPA 0,75 -20.00000 16.35118 .239 -54.6630 14.6630

ME TU 5 MPA 1,125 6.66667 16.35118 .689 -27.9963 41.3296

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -6.66667 16.35118 .689 -41.3296 27.9963

Kontrol normal 8.33333 16.35118 .617 -26.3296 42.9963

TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 .00000 16.35118 1.000 -34.6630 34.6630

TU 5 MPA 0,75 10.00000 16.35118 .549 -24.6630 44.6630

ME TU 2,5 MPA 1,25 16.66667 16.35118 .323 -17.9963 51.3296

ME TU 5 MPA 0,75 -10.00000 16.35118 .549 -44.6630 24.6630

ME TU 5 MPA 1,125 16.66667 16.35118 .323 -17.9963 51.3296

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 3.33333 16.35118 .841 -31.3296 37.9963

Kontrol normal 18.33333 16.35118 .279 -16.3296 52.9963

ME TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -16.66667 16.35118 .323 -51.3296 17.9963

TU 5 MPA 0,75 -6.66667 16.35118 .689 -41.3296 27.9963

TU 5 MPA 1,125 -16.66667 16.35118 .323 -51.3296 17.9963

ME TU 5 MPA 0,75 -26.66667 16.35118 .122 -61.3296 7.9963

ME TU 5 MPA 1,125 .00000 16.35118 1.000 -34.6630 34.6630

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -13.33333 16.35118 .427 -47.9963 21.3296

Kontrol normal 1.66667 16.35118 .920 -32.9963 36.3296

ME TU 5 MPA TU 2,5 MPA 1,25 10.00000 16.35118 .549 -24.6630 44.6630

Page 116: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

0,75 TU 5 MPA 0,75 20.00000 16.35118 .239 -14.6630 54.6630

TU 5 MPA 1,125 10.00000 16.35118 .549 -24.6630 44.6630

ME TU 2,5 MPA 1,25 26.66667 16.35118 .122 -7.9963 61.3296

ME TU 5 MPA 1,125 26.66667 16.35118 .122 -7.9963 61.3296

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 13.33333 16.35118 .427 -21.3296 47.9963

Kontrol normal 28.33333 16.35118 .102 -6.3296 62.9963

ME TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -16.66667 16.35118 .323 -51.3296 17.9963

TU 5 MPA 0,75 -6.66667 16.35118 .689 -41.3296 27.9963

TU 5 MPA 1,125 -16.66667 16.35118 .323 -51.3296 17.9963

ME TU 2,5 MPA 1,25 .00000 16.35118 1.000 -34.6630 34.6630

ME TU 5 MPA 0,75 -26.66667 16.35118 .122 -61.3296 7.9963

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -13.33333 16.35118 .427 -47.9963 21.3296

Kontrol normal 1.66667 16.35118 .920 -32.9963 36.3296

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -3.33333 16.35118 .841 -37.9963 31.3296

TU 5 MPA 0,75 6.66667 16.35118 .689 -27.9963 41.3296

TU 5 MPA 1,125 -3.33333 16.35118 .841 -37.9963 31.3296

ME TU 2,5 MPA 1,25 13.33333 16.35118 .427 -21.3296 47.9963

ME TU 5 MPA 0,75 -13.33333 16.35118 .427 -47.9963 21.3296

ME TU 5 MPA 1,125 13.33333 16.35118 .427 -21.3296 47.9963

Kontrol normal 15.00000 16.35118 .373 -19.6630 49.6630

Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -18.33333 16.35118 .279 -52.9963 16.3296

TU 5 MPA 0,75 -8.33333 16.35118 .617 -42.9963 26.3296

TU 5 MPA 1,125 -18.33333 16.35118 .279 -52.9963 16.3296

ME TU 2,5 MPA 1,25 -1.66667 16.35118 .920 -36.3296 32.9963

ME TU 5 MPA 0,75 -28.33333 16.35118 .102 -62.9963 6.3296

ME TU 5 MPA 1,125 -1.66667 16.35118 .920 -36.3296 32.9963

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -15.00000 16.35118 .373 -49.6630 19.6630

Tgl12Mei TU 2,5 MPA

1,25

TU 5 MPA 0,75 10.00000 20.43689 .631 -33.3243 53.3243

TU 5 MPA 1,125 -2.00000 20.43689 .923 -45.3243 41.3243

ME TU 2,5 MPA 1,25 31.66667 20.43689 .141 -11.6576 74.9909

ME TU 5 MPA 0,75 8.00000 20.43689 .701 -35.3243 51.3243

ME TU 5 MPA 1,125 20.00000 20.43689 .342 -23.3243 63.3243

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 8.66667 20.43689 .677 -34.6576 51.9909

Page 117: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Kontrol normal 28.33333 20.43689 .185 -14.9909 71.6576

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -10.00000 20.43689 .631 -53.3243 33.3243

TU 5 MPA 1,125 -12.00000 20.43689 .565 -55.3243 31.3243

ME TU 2,5 MPA 1,25 21.66667 20.43689 .305 -21.6576 64.9909

ME TU 5 MPA 0,75 -2.00000 20.43689 .923 -45.3243 41.3243

ME TU 5 MPA 1,125 10.00000 20.43689 .631 -33.3243 53.3243

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -1.33333 20.43689 .949 -44.6576 41.9909

Kontrol normal 18.33333 20.43689 .383 -24.9909 61.6576

TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 2.00000 20.43689 .923 -41.3243 45.3243

TU 5 MPA 0,75 12.00000 20.43689 .565 -31.3243 55.3243

ME TU 2,5 MPA 1,25 33.66667 20.43689 .119 -9.6576 76.9909

ME TU 5 MPA 0,75 10.00000 20.43689 .631 -33.3243 53.3243

ME TU 5 MPA 1,125 22.00000 20.43689 .298 -21.3243 65.3243

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 10.66667 20.43689 .609 -32.6576 53.9909

Kontrol normal 30.33333 20.43689 .157 -12.9909 73.6576

ME TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -31.66667 20.43689 .141 -74.9909 11.6576

TU 5 MPA 0,75 -21.66667 20.43689 .305 -64.9909 21.6576

TU 5 MPA 1,125 -33.66667 20.43689 .119 -76.9909 9.6576

ME TU 5 MPA 0,75 -23.66667 20.43689 .264 -66.9909 19.6576

ME TU 5 MPA 1,125 -11.66667 20.43689 .576 -54.9909 31.6576

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -23.00000 20.43689 .277 -66.3243 20.3243

Kontrol normal -3.33333 20.43689 .872 -46.6576 39.9909

ME TU 5 MPA

0,75

TU 2,5 MPA 1,25 -8.00000 20.43689 .701 -51.3243 35.3243

TU 5 MPA 0,75 2.00000 20.43689 .923 -41.3243 45.3243

TU 5 MPA 1,125 -10.00000 20.43689 .631 -53.3243 33.3243

ME TU 2,5 MPA 1,25 23.66667 20.43689 .264 -19.6576 66.9909

ME TU 5 MPA 1,125 12.00000 20.43689 .565 -31.3243 55.3243

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 .66667 20.43689 .974 -42.6576 43.9909

Kontrol normal 20.33333 20.43689 .335 -22.9909 63.6576

ME TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -20.00000 20.43689 .342 -63.3243 23.3243

TU 5 MPA 0,75 -10.00000 20.43689 .631 -53.3243 33.3243

TU 5 MPA 1,125 -22.00000 20.43689 .298 -65.3243 21.3243

ME TU 2,5 MPA 1,25 11.66667 20.43689 .576 -31.6576 54.9909

Page 118: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

ME TU 5 MPA 0,75 -12.00000 20.43689 .565 -55.3243 31.3243

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -11.33333 20.43689 .587 -54.6576 31.9909

Kontrol normal 8.33333 20.43689 .689 -34.9909 51.6576

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -8.66667 20.43689 .677 -51.9909 34.6576

TU 5 MPA 0,75 1.33333 20.43689 .949 -41.9909 44.6576

TU 5 MPA 1,125 -10.66667 20.43689 .609 -53.9909 32.6576

ME TU 2,5 MPA 1,25 23.00000 20.43689 .277 -20.3243 66.3243

ME TU 5 MPA 0,75 -.66667 20.43689 .974 -43.9909 42.6576

ME TU 5 MPA 1,125 11.33333 20.43689 .587 -31.9909 54.6576

Kontrol normal 19.66667 20.43689 .350 -23.6576 62.9909

Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -28.33333 20.43689 .185 -71.6576 14.9909

TU 5 MPA 0,75 -18.33333 20.43689 .383 -61.6576 24.9909

TU 5 MPA 1,125 -30.33333 20.43689 .157 -73.6576 12.9909

ME TU 2,5 MPA 1,25 3.33333 20.43689 .872 -39.9909 46.6576

ME TU 5 MPA 0,75 -20.33333 20.43689 .335 -63.6576 22.9909

ME TU 5 MPA 1,125 -8.33333 20.43689 .689 -51.6576 34.9909

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -19.66667 20.43689 .350 -62.9909 23.6576

Tgl17Mei TU 2,5 MPA

1,25

TU 5 MPA 0,75 5.66667 21.06801 .791 -38.9955 50.3289

TU 5 MPA 1,125 -6.00000 21.06801 .779 -50.6622 38.6622

ME TU 2,5 MPA 1,25 30.33333 21.06801 .169 -14.3289 74.9955

ME TU 5 MPA 0,75 4.33333 21.06801 .840 -40.3289 48.9955

ME TU 5 MPA 1,125 10.00000 21.06801 .641 -34.6622 54.6622

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 3.66667 21.06801 .864 -40.9955 48.3289

Kontrol normal 27.00000 21.06801 .218 -17.6622 71.6622

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -5.66667 21.06801 .791 -50.3289 38.9955

TU 5 MPA 1,125 -11.66667 21.06801 .587 -56.3289 32.9955

ME TU 2,5 MPA 1,25 24.66667 21.06801 .259 -19.9955 69.3289

ME TU 5 MPA 0,75 -1.33333 21.06801 .950 -45.9955 43.3289

ME TU 5 MPA 1,125 4.33333 21.06801 .840 -40.3289 48.9955

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -2.00000 21.06801 .926 -46.6622 42.6622

Kontrol normal 21.33333 21.06801 .326 -23.3289 65.9955

TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 6.00000 21.06801 .779 -38.6622 50.6622

TU 5 MPA 0,75 11.66667 21.06801 .587 -32.9955 56.3289

Page 119: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

ME TU 2,5 MPA 1,25 36.33333 21.06801 .104 -8.3289 80.9955

ME TU 5 MPA 0,75 10.33333 21.06801 .630 -34.3289 54.9955

ME TU 5 MPA 1,125 16.00000 21.06801 .459 -28.6622 60.6622

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 9.66667 21.06801 .653 -34.9955 54.3289

Kontrol normal 33.00000 21.06801 .137 -11.6622 77.6622

ME TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -30.33333 21.06801 .169 -74.9955 14.3289

TU 5 MPA 0,75 -24.66667 21.06801 .259 -69.3289 19.9955

TU 5 MPA 1,125 -36.33333 21.06801 .104 -80.9955 8.3289

ME TU 5 MPA 0,75 -26.00000 21.06801 .235 -70.6622 18.6622

ME TU 5 MPA 1,125 -20.33333 21.06801 .349 -64.9955 24.3289

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -26.66667 21.06801 .224 -71.3289 17.9955

Kontrol normal -3.33333 21.06801 .876 -47.9955 41.3289

ME TU 5 MPA

0,75

TU 2,5 MPA 1,25 -4.33333 21.06801 .840 -48.9955 40.3289

TU 5 MPA 0,75 1.33333 21.06801 .950 -43.3289 45.9955

TU 5 MPA 1,125 -10.33333 21.06801 .630 -54.9955 34.3289

ME TU 2,5 MPA 1,25 26.00000 21.06801 .235 -18.6622 70.6622

ME TU 5 MPA 1,125 5.66667 21.06801 .791 -38.9955 50.3289

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -.66667 21.06801 .975 -45.3289 43.9955

Kontrol normal 22.66667 21.06801 .298 -21.9955 67.3289

ME TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -10.00000 21.06801 .641 -54.6622 34.6622

TU 5 MPA 0,75 -4.33333 21.06801 .840 -48.9955 40.3289

TU 5 MPA 1,125 -16.00000 21.06801 .459 -60.6622 28.6622

ME TU 2,5 MPA 1,25 20.33333 21.06801 .349 -24.3289 64.9955

ME TU 5 MPA 0,75 -5.66667 21.06801 .791 -50.3289 38.9955

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -6.33333 21.06801 .768 -50.9955 38.3289

Kontrol normal 17.00000 21.06801 .432 -27.6622 61.6622

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -3.66667 21.06801 .864 -48.3289 40.9955

TU 5 MPA 0,75 2.00000 21.06801 .926 -42.6622 46.6622

TU 5 MPA 1,125 -9.66667 21.06801 .653 -54.3289 34.9955

ME TU 2,5 MPA 1,25 26.66667 21.06801 .224 -17.9955 71.3289

ME TU 5 MPA 0,75 .66667 21.06801 .975 -43.9955 45.3289

ME TU 5 MPA 1,125 6.33333 21.06801 .768 -38.3289 50.9955

Kontrol normal 23.33333 21.06801 .284 -21.3289 67.9955

Page 120: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -27.00000 21.06801 .218 -71.6622 17.6622

TU 5 MPA 0,75 -21.33333 21.06801 .326 -65.9955 23.3289

TU 5 MPA 1,125 -33.00000 21.06801 .137 -77.6622 11.6622

ME TU 2,5 MPA 1,25 3.33333 21.06801 .876 -41.3289 47.9955

ME TU 5 MPA 0,75 -22.66667 21.06801 .298 -67.3289 21.9955

ME TU 5 MPA 1,125 -17.00000 21.06801 .432 -61.6622 27.6622

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -23.33333 21.06801 .284 -67.9955 21.3289

Tgl22Mei TU 2,5 MPA

1,25

TU 5 MPA 0,75 3.33333 21.91841 .881 -43.1316 49.7983

TU 5 MPA 1,125 -7.66667 21.91841 .731 -54.1316 38.7983

ME TU 2,5 MPA 1,25 31.33333 21.91841 .172 -15.1316 77.7983

ME TU 5 MPA 0,75 2.33333 21.91841 .917 -44.1316 48.7983

ME TU 5 MPA 1,125 9.00000 21.91841 .687 -37.4650 55.4650

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 .33333 21.91841 .988 -46.1316 46.7983

Kontrol normal 28.33333 21.91841 .214 -18.1316 74.7983

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -3.33333 21.91841 .881 -49.7983 43.1316

TU 5 MPA 1,125 -11.00000 21.91841 .623 -57.4650 35.4650

ME TU 2,5 MPA 1,25 28.00000 21.91841 .220 -18.4650 74.4650

ME TU 5 MPA 0,75 -1.00000 21.91841 .964 -47.4650 45.4650

ME TU 5 MPA 1,125 5.66667 21.91841 .799 -40.7983 52.1316

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -3.00000 21.91841 .893 -49.4650 43.4650

Kontrol normal 25.00000 21.91841 .271 -21.4650 71.4650

TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 7.66667 21.91841 .731 -38.7983 54.1316

TU 5 MPA 0,75 11.00000 21.91841 .623 -35.4650 57.4650

ME TU 2,5 MPA 1,25 39.00000 21.91841 .094 -7.4650 85.4650

ME TU 5 MPA 0,75 10.00000 21.91841 .654 -36.4650 56.4650

ME TU 5 MPA 1,125 16.66667 21.91841 .458 -29.7983 63.1316

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 8.00000 21.91841 .720 -38.4650 54.4650

Kontrol normal 36.00000 21.91841 .120 -10.4650 82.4650

ME TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -31.33333 21.91841 .172 -77.7983 15.1316

TU 5 MPA 0,75 -28.00000 21.91841 .220 -74.4650 18.4650

TU 5 MPA 1,125 -39.00000 21.91841 .094 -85.4650 7.4650

ME TU 5 MPA 0,75 -29.00000 21.91841 .204 -75.4650 17.4650

ME TU 5 MPA 1,125 -22.33333 21.91841 .323 -68.7983 24.1316

Page 121: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -31.00000 21.91841 .176 -77.4650 15.4650

Kontrol normal -3.00000 21.91841 .893 -49.4650 43.4650

ME TU 5 MPA

0,75

TU 2,5 MPA 1,25 -2.33333 21.91841 .917 -48.7983 44.1316

TU 5 MPA 0,75 1.00000 21.91841 .964 -45.4650 47.4650

TU 5 MPA 1,125 -10.00000 21.91841 .654 -56.4650 36.4650

ME TU 2,5 MPA 1,25 29.00000 21.91841 .204 -17.4650 75.4650

ME TU 5 MPA 1,125 6.66667 21.91841 .765 -39.7983 53.1316

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -2.00000 21.91841 .928 -48.4650 44.4650

Kontrol normal 26.00000 21.91841 .253 -20.4650 72.4650

ME TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -9.00000 21.91841 .687 -55.4650 37.4650

TU 5 MPA 0,75 -5.66667 21.91841 .799 -52.1316 40.7983

TU 5 MPA 1,125 -16.66667 21.91841 .458 -63.1316 29.7983

ME TU 2,5 MPA 1,25 22.33333 21.91841 .323 -24.1316 68.7983

ME TU 5 MPA 0,75 -6.66667 21.91841 .765 -53.1316 39.7983

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -8.66667 21.91841 .698 -55.1316 37.7983

Kontrol normal 19.33333 21.91841 .391 -27.1316 65.7983

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -.33333 21.91841 .988 -46.7983 46.1316

TU 5 MPA 0,75 3.00000 21.91841 .893 -43.4650 49.4650

TU 5 MPA 1,125 -8.00000 21.91841 .720 -54.4650 38.4650

ME TU 2,5 MPA 1,25 31.00000 21.91841 .176 -15.4650 77.4650

ME TU 5 MPA 0,75 2.00000 21.91841 .928 -44.4650 48.4650

ME TU 5 MPA 1,125 8.66667 21.91841 .698 -37.7983 55.1316

Kontrol normal 28.00000 21.91841 .220 -18.4650 74.4650

Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -28.33333 21.91841 .214 -74.7983 18.1316

TU 5 MPA 0,75 -25.00000 21.91841 .271 -71.4650 21.4650

TU 5 MPA 1,125 -36.00000 21.91841 .120 -82.4650 10.4650

ME TU 2,5 MPA 1,25 3.00000 21.91841 .893 -43.4650 49.4650

ME TU 5 MPA 0,75 -26.00000 21.91841 .253 -72.4650 20.4650

ME TU 5 MPA 1,125 -19.33333 21.91841 .391 -65.7983 27.1316

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -28.00000 21.91841 .220 -74.4650 18.4650

Tgl27Mei TU 2,5 MPA

1,25

TU 5 MPA 0,75 12.33333 22.84610 .597 -36.0982 60.7649

TU 5 MPA 1,125 3.33333 22.84610 .886 -45.0982 51.7649

ME TU 2,5 MPA 1,25 41.66667 22.84610 .087 -6.7649 90.0982

Page 122: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

ME TU 5 MPA 0,75 29.33333 22.84610 .217 -19.0982 77.7649

ME TU 5 MPA 1,125 16.00000 22.84610 .494 -32.4316 64.4316

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 10.66667 22.84610 .647 -37.7649 59.0982

Kontrol normal 30.33333 22.84610 .203 -18.0982 78.7649

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -12.33333 22.84610 .597 -60.7649 36.0982

TU 5 MPA 1,125 -9.00000 22.84610 .699 -57.4316 39.4316

ME TU 2,5 MPA 1,25 29.33333 22.84610 .217 -19.0982 77.7649

ME TU 5 MPA 0,75 17.00000 22.84610 .468 -31.4316 65.4316

ME TU 5 MPA 1,125 3.66667 22.84610 .875 -44.7649 52.0982

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -1.66667 22.84610 .943 -50.0982 46.7649

Kontrol normal 18.00000 22.84610 .442 -30.4316 66.4316

TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -3.33333 22.84610 .886 -51.7649 45.0982

TU 5 MPA 0,75 9.00000 22.84610 .699 -39.4316 57.4316

ME TU 2,5 MPA 1,25 38.33333 22.84610 .113 -10.0982 86.7649

ME TU 5 MPA 0,75 26.00000 22.84610 .272 -22.4316 74.4316

ME TU 5 MPA 1,125 12.66667 22.84610 .587 -35.7649 61.0982

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 7.33333 22.84610 .752 -41.0982 55.7649

Kontrol normal 27.00000 22.84610 .255 -21.4316 75.4316

ME TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -41.66667 22.84610 .087 -90.0982 6.7649

TU 5 MPA 0,75 -29.33333 22.84610 .217 -77.7649 19.0982

TU 5 MPA 1,125 -38.33333 22.84610 .113 -86.7649 10.0982

ME TU 5 MPA 0,75 -12.33333 22.84610 .597 -60.7649 36.0982

ME TU 5 MPA 1,125 -25.66667 22.84610 .278 -74.0982 22.7649

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -31.00000 22.84610 .194 -79.4316 17.4316

Kontrol normal -11.33333 22.84610 .627 -59.7649 37.0982

ME TU 5 MPA

0,75

TU 2,5 MPA 1,25 -29.33333 22.84610 .217 -77.7649 19.0982

TU 5 MPA 0,75 -17.00000 22.84610 .468 -65.4316 31.4316

TU 5 MPA 1,125 -26.00000 22.84610 .272 -74.4316 22.4316

ME TU 2,5 MPA 1,25 12.33333 22.84610 .597 -36.0982 60.7649

ME TU 5 MPA 1,125 -13.33333 22.84610 .568 -61.7649 35.0982

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -18.66667 22.84610 .426 -67.0982 29.7649

Kontrol normal 1.00000 22.84610 .966 -47.4316 49.4316

ME TU 5 MPA TU 2,5 MPA 1,25 -16.00000 22.84610 .494 -64.4316 32.4316

Page 123: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

1,125 TU 5 MPA 0,75 -3.66667 22.84610 .875 -52.0982 44.7649

TU 5 MPA 1,125 -12.66667 22.84610 .587 -61.0982 35.7649

ME TU 2,5 MPA 1,25 25.66667 22.84610 .278 -22.7649 74.0982

ME TU 5 MPA 0,75 13.33333 22.84610 .568 -35.0982 61.7649

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -5.33333 22.84610 .818 -53.7649 43.0982

Kontrol normal 14.33333 22.84610 .539 -34.0982 62.7649

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -10.66667 22.84610 .647 -59.0982 37.7649

TU 5 MPA 0,75 1.66667 22.84610 .943 -46.7649 50.0982

TU 5 MPA 1,125 -7.33333 22.84610 .752 -55.7649 41.0982

ME TU 2,5 MPA 1,25 31.00000 22.84610 .194 -17.4316 79.4316

ME TU 5 MPA 0,75 18.66667 22.84610 .426 -29.7649 67.0982

ME TU 5 MPA 1,125 5.33333 22.84610 .818 -43.0982 53.7649

Kontrol normal 19.66667 22.84610 .402 -28.7649 68.0982

Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -30.33333 22.84610 .203 -78.7649 18.0982

TU 5 MPA 0,75 -18.00000 22.84610 .442 -66.4316 30.4316

TU 5 MPA 1,125 -27.00000 22.84610 .255 -75.4316 21.4316

ME TU 2,5 MPA 1,25 11.33333 22.84610 .627 -37.0982 59.7649

ME TU 5 MPA 0,75 -1.00000 22.84610 .966 -49.4316 47.4316

ME TU 5 MPA 1,125 -14.33333 22.84610 .539 -62.7649 34.0982

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -19.66667 22.84610 .402 -68.0982 28.7649

Tgl1Juni TU 2,5 MPA

1,25

TU 5 MPA 0,75 15.66667 24.82718 .537 -36.9646 68.2979

TU 5 MPA 1,125 3.66667 24.82718 .884 -48.9646 56.2979

ME TU 2,5 MPA 1,25 44.00000 24.82718 .095 -8.6313 96.6313

ME TU 5 MPA 0,75 28.66667 24.82718 .265 -23.9646 81.2979

ME TU 5 MPA 1,125 19.00000 24.82718 .455 -33.6313 71.6313

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 14.33333 24.82718 .572 -38.2979 66.9646

Kontrol normal 33.66667 24.82718 .194 -18.9646 86.2979

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -15.66667 24.82718 .537 -68.2979 36.9646

TU 5 MPA 1,125 -12.00000 24.82718 .635 -64.6313 40.6313

ME TU 2,5 MPA 1,25 28.33333 24.82718 .271 -24.2979 80.9646

ME TU 5 MPA 0,75 13.00000 24.82718 .608 -39.6313 65.6313

ME TU 5 MPA 1,125 3.33333 24.82718 .895 -49.2979 55.9646

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -1.33333 24.82718 .958 -53.9646 51.2979

Page 124: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Kontrol normal 18.00000 24.82718 .479 -34.6313 70.6313

TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -3.66667 24.82718 .884 -56.2979 48.9646

TU 5 MPA 0,75 12.00000 24.82718 .635 -40.6313 64.6313

ME TU 2,5 MPA 1,25 40.33333 24.82718 .124 -12.2979 92.9646

ME TU 5 MPA 0,75 25.00000 24.82718 .329 -27.6313 77.6313

ME TU 5 MPA 1,125 15.33333 24.82718 .546 -37.2979 67.9646

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 10.66667 24.82718 .673 -41.9646 63.2979

Kontrol normal 30.00000 24.82718 .244 -22.6313 82.6313

ME TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -44.00000 24.82718 .095 -96.6313 8.6313

TU 5 MPA 0,75 -28.33333 24.82718 .271 -80.9646 24.2979

TU 5 MPA 1,125 -40.33333 24.82718 .124 -92.9646 12.2979

ME TU 5 MPA 0,75 -15.33333 24.82718 .546 -67.9646 37.2979

ME TU 5 MPA 1,125 -25.00000 24.82718 .329 -77.6313 27.6313

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -29.66667 24.82718 .250 -82.2979 22.9646

Kontrol normal -10.33333 24.82718 .683 -62.9646 42.2979

ME TU 5 MPA

0,75

TU 2,5 MPA 1,25 -28.66667 24.82718 .265 -81.2979 23.9646

TU 5 MPA 0,75 -13.00000 24.82718 .608 -65.6313 39.6313

TU 5 MPA 1,125 -25.00000 24.82718 .329 -77.6313 27.6313

ME TU 2,5 MPA 1,25 15.33333 24.82718 .546 -37.2979 67.9646

ME TU 5 MPA 1,125 -9.66667 24.82718 .702 -62.2979 42.9646

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -14.33333 24.82718 .572 -66.9646 38.2979

Kontrol normal 5.00000 24.82718 .843 -47.6313 57.6313

ME TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -19.00000 24.82718 .455 -71.6313 33.6313

TU 5 MPA 0,75 -3.33333 24.82718 .895 -55.9646 49.2979

TU 5 MPA 1,125 -15.33333 24.82718 .546 -67.9646 37.2979

ME TU 2,5 MPA 1,25 25.00000 24.82718 .329 -27.6313 77.6313

ME TU 5 MPA 0,75 9.66667 24.82718 .702 -42.9646 62.2979

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -4.66667 24.82718 .853 -57.2979 47.9646

Kontrol normal 14.66667 24.82718 .563 -37.9646 67.2979

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -14.33333 24.82718 .572 -66.9646 38.2979

TU 5 MPA 0,75 1.33333 24.82718 .958 -51.2979 53.9646

TU 5 MPA 1,125 -10.66667 24.82718 .673 -63.2979 41.9646

ME TU 2,5 MPA 1,25 29.66667 24.82718 .250 -22.9646 82.2979

Page 125: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

ME TU 5 MPA 0,75 14.33333 24.82718 .572 -38.2979 66.9646

ME TU 5 MPA 1,125 4.66667 24.82718 .853 -47.9646 57.2979

Kontrol normal 19.33333 24.82718 .448 -33.2979 71.9646

Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -33.66667 24.82718 .194 -86.2979 18.9646

TU 5 MPA 0,75 -18.00000 24.82718 .479 -70.6313 34.6313

TU 5 MPA 1,125 -30.00000 24.82718 .244 -82.6313 22.6313

ME TU 2,5 MPA 1,25 10.33333 24.82718 .683 -42.2979 62.9646

ME TU 5 MPA 0,75 -5.00000 24.82718 .843 -57.6313 47.6313

ME TU 5 MPA 1,125 -14.66667 24.82718 .563 -67.2979 37.9646

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -19.33333 24.82718 .448 -71.9646 33.2979

Tanggal6Juni TU 2,5 MPA

1,25

TU 5 MPA 0,75 16.66667 24.08146 .499 -34.3837 67.7171

TU 5 MPA 1,125 7.33333 24.08146 .765 -43.7171 58.3837

ME TU 2,5 MPA 1,25 42.33333 24.08146 .098 -8.7171 93.3837

ME TU 5 MPA 0,75 29.00000 24.08146 .246 -22.0504 80.0504

ME TU 5 MPA 1,125 19.66667 24.08146 .426 -31.3837 70.7171

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 18.33333 24.08146 .458 -32.7171 69.3837

Kontrol normal 39.00000 24.08146 .125 -12.0504 90.0504

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -16.66667 24.08146 .499 -67.7171 34.3837

TU 5 MPA 1,125 -9.33333 24.08146 .703 -60.3837 41.7171

ME TU 2,5 MPA 1,25 25.66667 24.08146 .302 -25.3837 76.7171

ME TU 5 MPA 0,75 12.33333 24.08146 .616 -38.7171 63.3837

ME TU 5 MPA 1,125 3.00000 24.08146 .902 -48.0504 54.0504

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 1.66667 24.08146 .946 -49.3837 52.7171

Kontrol normal 22.33333 24.08146 .367 -28.7171 73.3837

TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -7.33333 24.08146 .765 -58.3837 43.7171

TU 5 MPA 0,75 9.33333 24.08146 .703 -41.7171 60.3837

ME TU 2,5 MPA 1,25 35.00000 24.08146 .165 -16.0504 86.0504

ME TU 5 MPA 0,75 21.66667 24.08146 .382 -29.3837 72.7171

ME TU 5 MPA 1,125 12.33333 24.08146 .616 -38.7171 63.3837

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 11.00000 24.08146 .654 -40.0504 62.0504

Kontrol normal 31.66667 24.08146 .207 -19.3837 82.7171

ME TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -42.33333 24.08146 .098 -93.3837 8.7171

TU 5 MPA 0,75 -25.66667 24.08146 .302 -76.7171 25.3837

Page 126: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

TU 5 MPA 1,125 -35.00000 24.08146 .165 -86.0504 16.0504

ME TU 5 MPA 0,75 -13.33333 24.08146 .587 -64.3837 37.7171

ME TU 5 MPA 1,125 -22.66667 24.08146 .361 -73.7171 28.3837

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -24.00000 24.08146 .334 -75.0504 27.0504

Kontrol normal -3.33333 24.08146 .892 -54.3837 47.7171

ME TU 5 MPA

0,75

TU 2,5 MPA 1,25 -29.00000 24.08146 .246 -80.0504 22.0504

TU 5 MPA 0,75 -12.33333 24.08146 .616 -63.3837 38.7171

TU 5 MPA 1,125 -21.66667 24.08146 .382 -72.7171 29.3837

ME TU 2,5 MPA 1,25 13.33333 24.08146 .587 -37.7171 64.3837

ME TU 5 MPA 1,125 -9.33333 24.08146 .703 -60.3837 41.7171

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -10.66667 24.08146 .664 -61.7171 40.3837

Kontrol normal 10.00000 24.08146 .683 -41.0504 61.0504

ME TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -19.66667 24.08146 .426 -70.7171 31.3837

TU 5 MPA 0,75 -3.00000 24.08146 .902 -54.0504 48.0504

TU 5 MPA 1,125 -12.33333 24.08146 .616 -63.3837 38.7171

ME TU 2,5 MPA 1,25 22.66667 24.08146 .361 -28.3837 73.7171

ME TU 5 MPA 0,75 9.33333 24.08146 .703 -41.7171 60.3837

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -1.33333 24.08146 .957 -52.3837 49.7171

Kontrol normal 19.33333 24.08146 .434 -31.7171 70.3837

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -18.33333 24.08146 .458 -69.3837 32.7171

TU 5 MPA 0,75 -1.66667 24.08146 .946 -52.7171 49.3837

TU 5 MPA 1,125 -11.00000 24.08146 .654 -62.0504 40.0504

ME TU 2,5 MPA 1,25 24.00000 24.08146 .334 -27.0504 75.0504

ME TU 5 MPA 0,75 10.66667 24.08146 .664 -40.3837 61.7171

ME TU 5 MPA 1,125 1.33333 24.08146 .957 -49.7171 52.3837

Kontrol normal 20.66667 24.08146 .403 -30.3837 71.7171

Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -39.00000 24.08146 .125 -90.0504 12.0504

TU 5 MPA 0,75 -22.33333 24.08146 .367 -73.3837 28.7171

TU 5 MPA 1,125 -31.66667 24.08146 .207 -82.7171 19.3837

ME TU 2,5 MPA 1,25 3.33333 24.08146 .892 -47.7171 54.3837

ME TU 5 MPA 0,75 -10.00000 24.08146 .683 -61.0504 41.0504

ME TU 5 MPA 1,125 -19.33333 24.08146 .434 -70.3837 31.7171

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -20.66667 24.08146 .403 -71.7171 30.3837

Page 127: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Tgl11Juni TU 2,5 MPA

1,25

TU 5 MPA 0,75 22.66667 25.07876 .379 -30.4979 75.8313

TU 5 MPA 1,125 6.33333 25.07876 .804 -46.8313 59.4979

ME TU 2,5 MPA 1,25 49.00000 25.07876 .068 -4.1646 102.1646

ME TU 5 MPA 0,75 33.00000 25.07876 .207 -20.1646 86.1646

ME TU 5 MPA 1,125 24.00000 25.07876 .353 -29.1646 77.1646

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 19.33333 25.07876 .452 -33.8313 72.4979

Kontrol normal 47.33333 25.07876 .077 -5.8313 100.4979

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -22.66667 25.07876 .379 -75.8313 30.4979

TU 5 MPA 1,125 -16.33333 25.07876 .524 -69.4979 36.8313

ME TU 2,5 MPA 1,25 26.33333 25.07876 .309 -26.8313 79.4979

ME TU 5 MPA 0,75 10.33333 25.07876 .686 -42.8313 63.4979

ME TU 5 MPA 1,125 1.33333 25.07876 .958 -51.8313 54.4979

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -3.33333 25.07876 .896 -56.4979 49.8313

Kontrol normal 24.66667 25.07876 .340 -28.4979 77.8313

TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -6.33333 25.07876 .804 -59.4979 46.8313

TU 5 MPA 0,75 16.33333 25.07876 .524 -36.8313 69.4979

ME TU 2,5 MPA 1,25 42.66667 25.07876 .108 -10.4979 95.8313

ME TU 5 MPA 0,75 26.66667 25.07876 .303 -26.4979 79.8313

ME TU 5 MPA 1,125 17.66667 25.07876 .491 -35.4979 70.8313

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 13.00000 25.07876 .611 -40.1646 66.1646

Kontrol normal 41.00000 25.07876 .122 -12.1646 94.1646

ME TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -49.00000 25.07876 .068 -102.1646 4.1646

TU 5 MPA 0,75 -26.33333 25.07876 .309 -79.4979 26.8313

TU 5 MPA 1,125 -42.66667 25.07876 .108 -95.8313 10.4979

ME TU 5 MPA 0,75 -16.00000 25.07876 .533 -69.1646 37.1646

ME TU 5 MPA 1,125 -25.00000 25.07876 .334 -78.1646 28.1646

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -29.66667 25.07876 .254 -82.8313 23.4979

Kontrol normal -1.66667 25.07876 .948 -54.8313 51.4979

ME TU 5 MPA

0,75

TU 2,5 MPA 1,25 -33.00000 25.07876 .207 -86.1646 20.1646

TU 5 MPA 0,75 -10.33333 25.07876 .686 -63.4979 42.8313

TU 5 MPA 1,125 -26.66667 25.07876 .303 -79.8313 26.4979

ME TU 2,5 MPA 1,25 16.00000 25.07876 .533 -37.1646 69.1646

ME TU 5 MPA 1,125 -9.00000 25.07876 .724 -62.1646 44.1646

Page 128: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -13.66667 25.07876 .593 -66.8313 39.4979

Kontrol normal 14.33333 25.07876 .576 -38.8313 67.4979

ME TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -24.00000 25.07876 .353 -77.1646 29.1646

TU 5 MPA 0,75 -1.33333 25.07876 .958 -54.4979 51.8313

TU 5 MPA 1,125 -17.66667 25.07876 .491 -70.8313 35.4979

ME TU 2,5 MPA 1,25 25.00000 25.07876 .334 -28.1646 78.1646

ME TU 5 MPA 0,75 9.00000 25.07876 .724 -44.1646 62.1646

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -4.66667 25.07876 .855 -57.8313 48.4979

Kontrol normal 23.33333 25.07876 .366 -29.8313 76.4979

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -19.33333 25.07876 .452 -72.4979 33.8313

TU 5 MPA 0,75 3.33333 25.07876 .896 -49.8313 56.4979

TU 5 MPA 1,125 -13.00000 25.07876 .611 -66.1646 40.1646

ME TU 2,5 MPA 1,25 29.66667 25.07876 .254 -23.4979 82.8313

ME TU 5 MPA 0,75 13.66667 25.07876 .593 -39.4979 66.8313

ME TU 5 MPA 1,125 4.66667 25.07876 .855 -48.4979 57.8313

Kontrol normal 28.00000 25.07876 .281 -25.1646 81.1646

Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -47.33333 25.07876 .077 -100.4979 5.8313

TU 5 MPA 0,75 -24.66667 25.07876 .340 -77.8313 28.4979

TU 5 MPA 1,125 -41.00000 25.07876 .122 -94.1646 12.1646

ME TU 2,5 MPA 1,25 1.66667 25.07876 .948 -51.4979 54.8313

ME TU 5 MPA 0,75 -14.33333 25.07876 .576 -67.4979 38.8313

ME TU 5 MPA 1,125 -23.33333 25.07876 .366 -76.4979 29.8313

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -28.00000 25.07876 .281 -81.1646 25.1646

Tgl16Juni TU 2,5 MPA

1,25

TU 5 MPA 0,75 26.00000 24.85681 .311 -26.6941 78.6941

TU 5 MPA 1,125 5.33333 24.85681 .833 -47.3608 58.0274

ME TU 2,5 MPA 1,25 49.00000 24.85681 .066 -3.6941 101.6941

ME TU 5 MPA 0,75 25.66667 24.85681 .317 -27.0274 78.3608

ME TU 5 MPA 1,125 20.33333 24.85681 .425 -32.3608 73.0274

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 15.00000 24.85681 .555 -37.6941 67.6941

Kontrol normal 45.33333 24.85681 .087 -7.3608 98.0274

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -26.00000 24.85681 .311 -78.6941 26.6941

TU 5 MPA 1,125 -20.66667 24.85681 .418 -73.3608 32.0274

ME TU 2,5 MPA 1,25 23.00000 24.85681 .369 -29.6941 75.6941

Page 129: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

ME TU 5 MPA 0,75 -.33333 24.85681 .989 -53.0274 52.3608

ME TU 5 MPA 1,125 -5.66667 24.85681 .823 -58.3608 47.0274

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -11.00000 24.85681 .664 -63.6941 41.6941

Kontrol normal 19.33333 24.85681 .448 -33.3608 72.0274

TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -5.33333 24.85681 .833 -58.0274 47.3608

TU 5 MPA 0,75 20.66667 24.85681 .418 -32.0274 73.3608

ME TU 2,5 MPA 1,25 43.66667 24.85681 .098 -9.0274 96.3608

ME TU 5 MPA 0,75 20.33333 24.85681 .425 -32.3608 73.0274

ME TU 5 MPA 1,125 15.00000 24.85681 .555 -37.6941 67.6941

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 9.66667 24.85681 .702 -43.0274 62.3608

Kontrol normal 40.00000 24.85681 .127 -12.6941 92.6941

ME TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -49.00000 24.85681 .066 -101.6941 3.6941

TU 5 MPA 0,75 -23.00000 24.85681 .369 -75.6941 29.6941

TU 5 MPA 1,125 -43.66667 24.85681 .098 -96.3608 9.0274

ME TU 5 MPA 0,75 -23.33333 24.85681 .362 -76.0274 29.3608

ME TU 5 MPA 1,125 -28.66667 24.85681 .266 -81.3608 24.0274

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -34.00000 24.85681 .190 -86.6941 18.6941

Kontrol normal -3.66667 24.85681 .885 -56.3608 49.0274

ME TU 5 MPA

0,75

TU 2,5 MPA 1,25 -25.66667 24.85681 .317 -78.3608 27.0274

TU 5 MPA 0,75 .33333 24.85681 .989 -52.3608 53.0274

TU 5 MPA 1,125 -20.33333 24.85681 .425 -73.0274 32.3608

ME TU 2,5 MPA 1,25 23.33333 24.85681 .362 -29.3608 76.0274

ME TU 5 MPA 1,125 -5.33333 24.85681 .833 -58.0274 47.3608

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -10.66667 24.85681 .674 -63.3608 42.0274

Kontrol normal 19.66667 24.85681 .440 -33.0274 72.3608

ME TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -20.33333 24.85681 .425 -73.0274 32.3608

TU 5 MPA 0,75 5.66667 24.85681 .823 -47.0274 58.3608

TU 5 MPA 1,125 -15.00000 24.85681 .555 -67.6941 37.6941

ME TU 2,5 MPA 1,25 28.66667 24.85681 .266 -24.0274 81.3608

ME TU 5 MPA 0,75 5.33333 24.85681 .833 -47.3608 58.0274

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -5.33333 24.85681 .833 -58.0274 47.3608

Kontrol normal 25.00000 24.85681 .329 -27.6941 77.6941

Kosolven TU 2,5 TU 2,5 MPA 1,25 -15.00000 24.85681 .555 -67.6941 37.6941

Page 130: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

MPA 1,25 TU 5 MPA 0,75 11.00000 24.85681 .664 -41.6941 63.6941

TU 5 MPA 1,125 -9.66667 24.85681 .702 -62.3608 43.0274

ME TU 2,5 MPA 1,25 34.00000 24.85681 .190 -18.6941 86.6941

ME TU 5 MPA 0,75 10.66667 24.85681 .674 -42.0274 63.3608

ME TU 5 MPA 1,125 5.33333 24.85681 .833 -47.3608 58.0274

Kontrol normal 30.33333 24.85681 .240 -22.3608 83.0274

Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -45.33333 24.85681 .087 -98.0274 7.3608

TU 5 MPA 0,75 -19.33333 24.85681 .448 -72.0274 33.3608

TU 5 MPA 1,125 -40.00000 24.85681 .127 -92.6941 12.6941

ME TU 2,5 MPA 1,25 3.66667 24.85681 .885 -49.0274 56.3608

ME TU 5 MPA 0,75 -19.66667 24.85681 .440 -72.3608 33.0274

ME TU 5 MPA 1,125 -25.00000 24.85681 .329 -77.6941 27.6941

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -30.33333 24.85681 .240 -83.0274 22.3608

Tgl21Juni TU 2,5 MPA

1,25

TU 5 MPA 0,75 31.00000 26.22499 .254 -24.5945 86.5945

TU 5 MPA 1,125 7.33333 26.22499 .783 -48.2612 62.9278

ME TU 2,5 MPA 1,25 48.00000 26.22499 .086 -7.5945 103.5945

ME TU 5 MPA 0,75 30.33333 26.22499 .264 -25.2612 85.9278

ME TU 5 MPA 1,125 23.00000 26.22499 .393 -32.5945 78.5945

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 19.33333 26.22499 .472 -36.2612 74.9278

Kontrol normal 51.00000 26.22499 .070 -4.5945 106.5945

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -31.00000 26.22499 .254 -86.5945 24.5945

TU 5 MPA 1,125 -23.66667 26.22499 .380 -79.2612 31.9278

ME TU 2,5 MPA 1,25 17.00000 26.22499 .526 -38.5945 72.5945

ME TU 5 MPA 0,75 -.66667 26.22499 .980 -56.2612 54.9278

ME TU 5 MPA 1,125 -8.00000 26.22499 .764 -63.5945 47.5945

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -11.66667 26.22499 .662 -67.2612 43.9278

Kontrol normal 20.00000 26.22499 .457 -35.5945 75.5945

TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -7.33333 26.22499 .783 -62.9278 48.2612

TU 5 MPA 0,75 23.66667 26.22499 .380 -31.9278 79.2612

ME TU 2,5 MPA 1,25 40.66667 26.22499 .141 -14.9278 96.2612

ME TU 5 MPA 0,75 23.00000 26.22499 .393 -32.5945 78.5945

ME TU 5 MPA 1,125 15.66667 26.22499 .559 -39.9278 71.2612

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 12.00000 26.22499 .653 -43.5945 67.5945

Page 131: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Kontrol normal 43.66667 26.22499 .115 -11.9278 99.2612

ME TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -48.00000 26.22499 .086 -103.5945 7.5945

TU 5 MPA 0,75 -17.00000 26.22499 .526 -72.5945 38.5945

TU 5 MPA 1,125 -40.66667 26.22499 .141 -96.2612 14.9278

ME TU 5 MPA 0,75 -17.66667 26.22499 .510 -73.2612 37.9278

ME TU 5 MPA 1,125 -25.00000 26.22499 .355 -80.5945 30.5945

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -28.66667 26.22499 .291 -84.2612 26.9278

Kontrol normal 3.00000 26.22499 .910 -52.5945 58.5945

ME TU 5 MPA

0,75

TU 2,5 MPA 1,25 -30.33333 26.22499 .264 -85.9278 25.2612

TU 5 MPA 0,75 .66667 26.22499 .980 -54.9278 56.2612

TU 5 MPA 1,125 -23.00000 26.22499 .393 -78.5945 32.5945

ME TU 2,5 MPA 1,25 17.66667 26.22499 .510 -37.9278 73.2612

ME TU 5 MPA 1,125 -7.33333 26.22499 .783 -62.9278 48.2612

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -11.00000 26.22499 .680 -66.5945 44.5945

Kontrol normal 20.66667 26.22499 .442 -34.9278 76.2612

ME TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -23.00000 26.22499 .393 -78.5945 32.5945

TU 5 MPA 0,75 8.00000 26.22499 .764 -47.5945 63.5945

TU 5 MPA 1,125 -15.66667 26.22499 .559 -71.2612 39.9278

ME TU 2,5 MPA 1,25 25.00000 26.22499 .355 -30.5945 80.5945

ME TU 5 MPA 0,75 7.33333 26.22499 .783 -48.2612 62.9278

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -3.66667 26.22499 .891 -59.2612 51.9278

Kontrol normal 28.00000 26.22499 .302 -27.5945 83.5945

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -19.33333 26.22499 .472 -74.9278 36.2612

TU 5 MPA 0,75 11.66667 26.22499 .662 -43.9278 67.2612

TU 5 MPA 1,125 -12.00000 26.22499 .653 -67.5945 43.5945

ME TU 2,5 MPA 1,25 28.66667 26.22499 .291 -26.9278 84.2612

ME TU 5 MPA 0,75 11.00000 26.22499 .680 -44.5945 66.5945

ME TU 5 MPA 1,125 3.66667 26.22499 .891 -51.9278 59.2612

Kontrol normal 31.66667 26.22499 .245 -23.9278 87.2612

Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -51.00000 26.22499 .070 -106.5945 4.5945

TU 5 MPA 0,75 -20.00000 26.22499 .457 -75.5945 35.5945

TU 5 MPA 1,125 -43.66667 26.22499 .115 -99.2612 11.9278

ME TU 2,5 MPA 1,25 -3.00000 26.22499 .910 -58.5945 52.5945

Page 132: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

ME TU 5 MPA 0,75 -20.66667 26.22499 .442 -76.2612 34.9278

ME TU 5 MPA 1,125 -28.00000 26.22499 .302 -83.5945 27.5945

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -31.66667 26.22499 .245 -87.2612 23.9278

Tgl26Juni TU 2,5 MPA

1,25

TU 5 MPA 0,75 29.33333 27.84132 .308 -29.6876 88.3543

TU 5 MPA 1,125 4.00000 27.84132 .888 -55.0210 63.0210

ME TU 2,5 MPA 1,25 41.33333 27.84132 .157 -17.6876 100.3543

ME TU 5 MPA 0,75 26.66667 27.84132 .352 -32.3543 85.6876

ME TU 5 MPA 1,125 34.33333 27.84132 .235 -24.6876 93.3543

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 13.66667 27.84132 .630 -45.3543 72.6876

Kontrol normal 52.66667 27.84132 .077 -6.3543 111.6876

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -29.33333 27.84132 .308 -88.3543 29.6876

TU 5 MPA 1,125 -25.33333 27.84132 .376 -84.3543 33.6876

ME TU 2,5 MPA 1,25 12.00000 27.84132 .672 -47.0210 71.0210

ME TU 5 MPA 0,75 -2.66667 27.84132 .925 -61.6876 56.3543

ME TU 5 MPA 1,125 5.00000 27.84132 .860 -54.0210 64.0210

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -15.66667 27.84132 .581 -74.6876 43.3543

Kontrol normal 23.33333 27.84132 .414 -35.6876 82.3543

TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -4.00000 27.84132 .888 -63.0210 55.0210

TU 5 MPA 0,75 25.33333 27.84132 .376 -33.6876 84.3543

ME TU 2,5 MPA 1,25 37.33333 27.84132 .199 -21.6876 96.3543

ME TU 5 MPA 0,75 22.66667 27.84132 .428 -36.3543 81.6876

ME TU 5 MPA 1,125 30.33333 27.84132 .292 -28.6876 89.3543

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 9.66667 27.84132 .733 -49.3543 68.6876

Kontrol normal 48.66667 27.84132 .100 -10.3543 107.6876

ME TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -41.33333 27.84132 .157 -100.3543 17.6876

TU 5 MPA 0,75 -12.00000 27.84132 .672 -71.0210 47.0210

TU 5 MPA 1,125 -37.33333 27.84132 .199 -96.3543 21.6876

ME TU 5 MPA 0,75 -14.66667 27.84132 .606 -73.6876 44.3543

ME TU 5 MPA 1,125 -7.00000 27.84132 .805 -66.0210 52.0210

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -27.66667 27.84132 .335 -86.6876 31.3543

Kontrol normal 11.33333 27.84132 .689 -47.6876 70.3543

ME TU 5 MPA

0,75

TU 2,5 MPA 1,25 -26.66667 27.84132 .352 -85.6876 32.3543

TU 5 MPA 0,75 2.66667 27.84132 .925 -56.3543 61.6876

Page 133: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

TU 5 MPA 1,125 -22.66667 27.84132 .428 -81.6876 36.3543

ME TU 2,5 MPA 1,25 14.66667 27.84132 .606 -44.3543 73.6876

ME TU 5 MPA 1,125 7.66667 27.84132 .787 -51.3543 66.6876

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -13.00000 27.84132 .647 -72.0210 46.0210

Kontrol normal 26.00000 27.84132 .364 -33.0210 85.0210

ME TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -34.33333 27.84132 .235 -93.3543 24.6876

TU 5 MPA 0,75 -5.00000 27.84132 .860 -64.0210 54.0210

TU 5 MPA 1,125 -30.33333 27.84132 .292 -89.3543 28.6876

ME TU 2,5 MPA 1,25 7.00000 27.84132 .805 -52.0210 66.0210

ME TU 5 MPA 0,75 -7.66667 27.84132 .787 -66.6876 51.3543

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -20.66667 27.84132 .469 -79.6876 38.3543

Kontrol normal 18.33333 27.84132 .520 -40.6876 77.3543

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -13.66667 27.84132 .630 -72.6876 45.3543

TU 5 MPA 0,75 15.66667 27.84132 .581 -43.3543 74.6876

TU 5 MPA 1,125 -9.66667 27.84132 .733 -68.6876 49.3543

ME TU 2,5 MPA 1,25 27.66667 27.84132 .335 -31.3543 86.6876

ME TU 5 MPA 0,75 13.00000 27.84132 .647 -46.0210 72.0210

ME TU 5 MPA 1,125 20.66667 27.84132 .469 -38.3543 79.6876

Kontrol normal 39.00000 27.84132 .180 -20.0210 98.0210

Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -52.66667 27.84132 .077 -111.6876 6.3543

TU 5 MPA 0,75 -23.33333 27.84132 .414 -82.3543 35.6876

TU 5 MPA 1,125 -48.66667 27.84132 .100 -107.6876 10.3543

ME TU 2,5 MPA 1,25 -11.33333 27.84132 .689 -70.3543 47.6876

ME TU 5 MPA 0,75 -26.00000 27.84132 .364 -85.0210 33.0210

ME TU 5 MPA 1,125 -18.33333 27.84132 .520 -77.3543 40.6876

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -39.00000 27.84132 .180 -98.0210 20.0210

Tgl1Juli TU 2,5 MPA

1,25

TU 5 MPA 0,75 25.66667 27.83333 .370 -33.3374 84.6707

TU 5 MPA 1,125 -.33333 27.83333 .991 -59.3374 58.6707

ME TU 2,5 MPA 1,25 39.33333 27.83333 .177 -19.6707 98.3374

ME TU 5 MPA 0,75 17.00000 27.83333 .550 -42.0040 76.0040

ME TU 5 MPA 1,125 12.66667 27.83333 .655 -46.3374 71.6707

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 2.00000 27.83333 .944 -57.0040 61.0040

Kontrol normal 39.00000 27.83333 .180 -20.0040 98.0040

Page 134: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -25.66667 27.83333 .370 -84.6707 33.3374

TU 5 MPA 1,125 -26.00000 27.83333 .364 -85.0040 33.0040

ME TU 2,5 MPA 1,25 13.66667 27.83333 .630 -45.3374 72.6707

ME TU 5 MPA 0,75 -8.66667 27.83333 .760 -67.6707 50.3374

ME TU 5 MPA 1,125 -13.00000 27.83333 .647 -72.0040 46.0040

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -23.66667 27.83333 .408 -82.6707 35.3374

Kontrol normal 13.33333 27.83333 .638 -45.6707 72.3374

TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 .33333 27.83333 .991 -58.6707 59.3374

TU 5 MPA 0,75 26.00000 27.83333 .364 -33.0040 85.0040

ME TU 2,5 MPA 1,25 39.66667 27.83333 .173 -19.3374 98.6707

ME TU 5 MPA 0,75 17.33333 27.83333 .542 -41.6707 76.3374

ME TU 5 MPA 1,125 13.00000 27.83333 .647 -46.0040 72.0040

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 2.33333 27.83333 .934 -56.6707 61.3374

Kontrol normal 39.33333 27.83333 .177 -19.6707 98.3374

ME TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -39.33333 27.83333 .177 -98.3374 19.6707

TU 5 MPA 0,75 -13.66667 27.83333 .630 -72.6707 45.3374

TU 5 MPA 1,125 -39.66667 27.83333 .173 -98.6707 19.3374

ME TU 5 MPA 0,75 -22.33333 27.83333 .434 -81.3374 36.6707

ME TU 5 MPA 1,125 -26.66667 27.83333 .352 -85.6707 32.3374

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -37.33333 27.83333 .199 -96.3374 21.6707

Kontrol normal -.33333 27.83333 .991 -59.3374 58.6707

ME TU 5 MPA

0,75

TU 2,5 MPA 1,25 -17.00000 27.83333 .550 -76.0040 42.0040

TU 5 MPA 0,75 8.66667 27.83333 .760 -50.3374 67.6707

TU 5 MPA 1,125 -17.33333 27.83333 .542 -76.3374 41.6707

ME TU 2,5 MPA 1,25 22.33333 27.83333 .434 -36.6707 81.3374

ME TU 5 MPA 1,125 -4.33333 27.83333 .878 -63.3374 54.6707

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -15.00000 27.83333 .597 -74.0040 44.0040

Kontrol normal 22.00000 27.83333 .441 -37.0040 81.0040

ME TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -12.66667 27.83333 .655 -71.6707 46.3374

TU 5 MPA 0,75 13.00000 27.83333 .647 -46.0040 72.0040

TU 5 MPA 1,125 -13.00000 27.83333 .647 -72.0040 46.0040

ME TU 2,5 MPA 1,25 26.66667 27.83333 .352 -32.3374 85.6707

ME TU 5 MPA 0,75 4.33333 27.83333 .878 -54.6707 63.3374

Page 135: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -10.66667 27.83333 .707 -69.6707 48.3374

Kontrol normal 26.33333 27.83333 .358 -32.6707 85.3374

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -2.00000 27.83333 .944 -61.0040 57.0040

TU 5 MPA 0,75 23.66667 27.83333 .408 -35.3374 82.6707

TU 5 MPA 1,125 -2.33333 27.83333 .934 -61.3374 56.6707

ME TU 2,5 MPA 1,25 37.33333 27.83333 .199 -21.6707 96.3374

ME TU 5 MPA 0,75 15.00000 27.83333 .597 -44.0040 74.0040

ME TU 5 MPA 1,125 10.66667 27.83333 .707 -48.3374 69.6707

Kontrol normal 37.00000 27.83333 .202 -22.0040 96.0040

Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -39.00000 27.83333 .180 -98.0040 20.0040

TU 5 MPA 0,75 -13.33333 27.83333 .638 -72.3374 45.6707

TU 5 MPA 1,125 -39.33333 27.83333 .177 -98.3374 19.6707

ME TU 2,5 MPA 1,25 .33333 27.83333 .991 -58.6707 59.3374

ME TU 5 MPA 0,75 -22.00000 27.83333 .441 -81.0040 37.0040

ME TU 5 MPA 1,125 -26.33333 27.83333 .358 -85.3374 32.6707

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -37.00000 27.83333 .202 -96.0040 22.0040

Tgl2Juli TU 2,5 MPA

1,25

TU 5 MPA 0,75 19.33333 29.05789 .515 -42.2666 80.9333

TU 5 MPA 1,125 -.66667 29.05789 .982 -62.2666 60.9333

ME TU 2,5 MPA 1,25 30.00000 29.05789 .317 -31.6000 91.6000

ME TU 5 MPA 0,75 26.33333 29.05789 .378 -35.2666 87.9333

ME TU 5 MPA 1,125 5.00000 29.05789 .866 -56.6000 66.6000

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 9.33333 29.05789 .752 -52.2666 70.9333

Kontrol normal 29.66667 29.05789 .322 -31.9333 91.2666

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -19.33333 29.05789 .515 -80.9333 42.2666

TU 5 MPA 1,125 -20.00000 29.05789 .501 -81.6000 41.6000

ME TU 2,5 MPA 1,25 10.66667 29.05789 .718 -50.9333 72.2666

ME TU 5 MPA 0,75 7.00000 29.05789 .813 -54.6000 68.6000

ME TU 5 MPA 1,125 -14.33333 29.05789 .629 -75.9333 47.2666

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -10.00000 29.05789 .735 -71.6000 51.6000

Kontrol normal 10.33333 29.05789 .727 -51.2666 71.9333

TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 .66667 29.05789 .982 -60.9333 62.2666

TU 5 MPA 0,75 20.00000 29.05789 .501 -41.6000 81.6000

ME TU 2,5 MPA 1,25 30.66667 29.05789 .307 -30.9333 92.2666

Page 136: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

ME TU 5 MPA 0,75 27.00000 29.05789 .367 -34.6000 88.6000

ME TU 5 MPA 1,125 5.66667 29.05789 .848 -55.9333 67.2666

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 10.00000 29.05789 .735 -51.6000 71.6000

Kontrol normal 30.33333 29.05789 .312 -31.2666 91.9333

ME TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -30.00000 29.05789 .317 -91.6000 31.6000

TU 5 MPA 0,75 -10.66667 29.05789 .718 -72.2666 50.9333

TU 5 MPA 1,125 -30.66667 29.05789 .307 -92.2666 30.9333

ME TU 5 MPA 0,75 -3.66667 29.05789 .901 -65.2666 57.9333

ME TU 5 MPA 1,125 -25.00000 29.05789 .402 -86.6000 36.6000

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -20.66667 29.05789 .487 -82.2666 40.9333

Kontrol normal -.33333 29.05789 .991 -61.9333 61.2666

ME TU 5 MPA

0,75

TU 2,5 MPA 1,25 -26.33333 29.05789 .378 -87.9333 35.2666

TU 5 MPA 0,75 -7.00000 29.05789 .813 -68.6000 54.6000

TU 5 MPA 1,125 -27.00000 29.05789 .367 -88.6000 34.6000

ME TU 2,5 MPA 1,25 3.66667 29.05789 .901 -57.9333 65.2666

ME TU 5 MPA 1,125 -21.33333 29.05789 .473 -82.9333 40.2666

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -17.00000 29.05789 .567 -78.6000 44.6000

Kontrol normal 3.33333 29.05789 .910 -58.2666 64.9333

ME TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -5.00000 29.05789 .866 -66.6000 56.6000

TU 5 MPA 0,75 14.33333 29.05789 .629 -47.2666 75.9333

TU 5 MPA 1,125 -5.66667 29.05789 .848 -67.2666 55.9333

ME TU 2,5 MPA 1,25 25.00000 29.05789 .402 -36.6000 86.6000

ME TU 5 MPA 0,75 21.33333 29.05789 .473 -40.2666 82.9333

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 4.33333 29.05789 .883 -57.2666 65.9333

Kontrol normal 24.66667 29.05789 .408 -36.9333 86.2666

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -9.33333 29.05789 .752 -70.9333 52.2666

TU 5 MPA 0,75 10.00000 29.05789 .735 -51.6000 71.6000

TU 5 MPA 1,125 -10.00000 29.05789 .735 -71.6000 51.6000

ME TU 2,5 MPA 1,25 20.66667 29.05789 .487 -40.9333 82.2666

ME TU 5 MPA 0,75 17.00000 29.05789 .567 -44.6000 78.6000

ME TU 5 MPA 1,125 -4.33333 29.05789 .883 -65.9333 57.2666

Kontrol normal 20.33333 29.05789 .494 -41.2666 81.9333

Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -29.66667 29.05789 .322 -91.2666 31.9333

Page 137: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

TU 5 MPA 0,75 -10.33333 29.05789 .727 -71.9333 51.2666

TU 5 MPA 1,125 -30.33333 29.05789 .312 -91.9333 31.2666

ME TU 2,5 MPA 1,25 .33333 29.05789 .991 -61.2666 61.9333

ME TU 5 MPA 0,75 -3.33333 29.05789 .910 -64.9333 58.2666

ME TU 5 MPA 1,125 -24.66667 29.05789 .408 -86.2666 36.9333

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -20.33333 29.05789 .494 -81.9333 41.2666

Tgl7Juli TU 2,5 MPA

1,25

TU 5 MPA 0,75 20.66667 27.26923 .460 -37.1415 78.4749

TU 5 MPA 1,125 -3.00000 27.26923 .914 -60.8082 54.8082

ME TU 2,5 MPA 1,25 39.66667 27.26923 .165 -18.1415 97.4749

ME TU 5 MPA 0,75 18.66667 27.26923 .503 -39.1415 76.4749

ME TU 5 MPA 1,125 6.66667 27.26923 .810 -51.1415 64.4749

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 15.33333 27.26923 .582 -42.4749 73.1415

Kontrol normal 29.00000 27.26923 .303 -28.8082 86.8082

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -20.66667 27.26923 .460 -78.4749 37.1415

TU 5 MPA 1,125 -23.66667 27.26923 .398 -81.4749 34.1415

ME TU 2,5 MPA 1,25 19.00000 27.26923 .496 -38.8082 76.8082

ME TU 5 MPA 0,75 -2.00000 27.26923 .942 -59.8082 55.8082

ME TU 5 MPA 1,125 -14.00000 27.26923 .615 -71.8082 43.8082

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -5.33333 27.26923 .847 -63.1415 52.4749

Kontrol normal 8.33333 27.26923 .764 -49.4749 66.1415

TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 3.00000 27.26923 .914 -54.8082 60.8082

TU 5 MPA 0,75 23.66667 27.26923 .398 -34.1415 81.4749

ME TU 2,5 MPA 1,25 42.66667 27.26923 .137 -15.1415 100.4749

ME TU 5 MPA 0,75 21.66667 27.26923 .439 -36.1415 79.4749

ME TU 5 MPA 1,125 9.66667 27.26923 .728 -48.1415 67.4749

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 18.33333 27.26923 .511 -39.4749 76.1415

Kontrol normal 32.00000 27.26923 .258 -25.8082 89.8082

ME TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -39.66667 27.26923 .165 -97.4749 18.1415

TU 5 MPA 0,75 -19.00000 27.26923 .496 -76.8082 38.8082

TU 5 MPA 1,125 -42.66667 27.26923 .137 -100.4749 15.1415

ME TU 5 MPA 0,75 -21.00000 27.26923 .452 -78.8082 36.8082

ME TU 5 MPA 1,125 -33.00000 27.26923 .244 -90.8082 24.8082

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -24.33333 27.26923 .385 -82.1415 33.4749

Page 138: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Kontrol normal -10.66667 27.26923 .701 -68.4749 47.1415

ME TU 5 MPA

0,75

TU 2,5 MPA 1,25 -18.66667 27.26923 .503 -76.4749 39.1415

TU 5 MPA 0,75 2.00000 27.26923 .942 -55.8082 59.8082

TU 5 MPA 1,125 -21.66667 27.26923 .439 -79.4749 36.1415

ME TU 2,5 MPA 1,25 21.00000 27.26923 .452 -36.8082 78.8082

ME TU 5 MPA 1,125 -12.00000 27.26923 .666 -69.8082 45.8082

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -3.33333 27.26923 .904 -61.1415 54.4749

Kontrol normal 10.33333 27.26923 .710 -47.4749 68.1415

ME TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -6.66667 27.26923 .810 -64.4749 51.1415

TU 5 MPA 0,75 14.00000 27.26923 .615 -43.8082 71.8082

TU 5 MPA 1,125 -9.66667 27.26923 .728 -67.4749 48.1415

ME TU 2,5 MPA 1,25 33.00000 27.26923 .244 -24.8082 90.8082

ME TU 5 MPA 0,75 12.00000 27.26923 .666 -45.8082 69.8082

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 8.66667 27.26923 .755 -49.1415 66.4749

Kontrol normal 22.33333 27.26923 .425 -35.4749 80.1415

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -15.33333 27.26923 .582 -73.1415 42.4749

TU 5 MPA 0,75 5.33333 27.26923 .847 -52.4749 63.1415

TU 5 MPA 1,125 -18.33333 27.26923 .511 -76.1415 39.4749

ME TU 2,5 MPA 1,25 24.33333 27.26923 .385 -33.4749 82.1415

ME TU 5 MPA 0,75 3.33333 27.26923 .904 -54.4749 61.1415

ME TU 5 MPA 1,125 -8.66667 27.26923 .755 -66.4749 49.1415

Kontrol normal 13.66667 27.26923 .623 -44.1415 71.4749

Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -29.00000 27.26923 .303 -86.8082 28.8082

TU 5 MPA 0,75 -8.33333 27.26923 .764 -66.1415 49.4749

TU 5 MPA 1,125 -32.00000 27.26923 .258 -89.8082 25.8082

ME TU 2,5 MPA 1,25 10.66667 27.26923 .701 -47.1415 68.4749

ME TU 5 MPA 0,75 -10.33333 27.26923 .710 -68.1415 47.4749

ME TU 5 MPA 1,125 -22.33333 27.26923 .425 -80.1415 35.4749

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -13.66667 27.26923 .623 -71.4749 44.1415

Tgl12Juli TU 2,5 MPA

1,25

TU 5 MPA 0,75 12.66667 26.32437 .637 -43.1385 68.4718

TU 5 MPA 1,125 8.00000 26.32437 .765 -47.8052 63.8052

ME TU 2,5 MPA 1,25 45.33333 26.32437 .104 -10.4718 101.1385

ME TU 5 MPA 0,75 49.33333 26.32437 .079 -6.4718 105.1385

Page 139: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

ME TU 5 MPA 1,125 27.00000 26.32437 .320 -28.8052 82.8052

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 39.33333 26.32437 .155 -16.4718 95.1385

Kontrol normal 31.66667 26.32437 .246 -24.1385 87.4718

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -12.66667 26.32437 .637 -68.4718 43.1385

TU 5 MPA 1,125 -4.66667 26.32437 .862 -60.4718 51.1385

ME TU 2,5 MPA 1,25 32.66667 26.32437 .233 -23.1385 88.4718

ME TU 5 MPA 0,75 36.66667 26.32437 .183 -19.1385 92.4718

ME TU 5 MPA 1,125 14.33333 26.32437 .594 -41.4718 70.1385

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 26.66667 26.32437 .326 -29.1385 82.4718

Kontrol normal 19.00000 26.32437 .481 -36.8052 74.8052

TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -8.00000 26.32437 .765 -63.8052 47.8052

TU 5 MPA 0,75 4.66667 26.32437 .862 -51.1385 60.4718

ME TU 2,5 MPA 1,25 37.33333 26.32437 .175 -18.4718 93.1385

ME TU 5 MPA 0,75 41.33333 26.32437 .136 -14.4718 97.1385

ME TU 5 MPA 1,125 19.00000 26.32437 .481 -36.8052 74.8052

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 31.33333 26.32437 .251 -24.4718 87.1385

Kontrol normal 23.66667 26.32437 .382 -32.1385 79.4718

ME TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -45.33333 26.32437 .104 -101.1385 10.4718

TU 5 MPA 0,75 -32.66667 26.32437 .233 -88.4718 23.1385

TU 5 MPA 1,125 -37.33333 26.32437 .175 -93.1385 18.4718

ME TU 5 MPA 0,75 4.00000 26.32437 .881 -51.8052 59.8052

ME TU 5 MPA 1,125 -18.33333 26.32437 .496 -74.1385 37.4718

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -6.00000 26.32437 .823 -61.8052 49.8052

Kontrol normal -13.66667 26.32437 .611 -69.4718 42.1385

ME TU 5 MPA

0,75

TU 2,5 MPA 1,25 -49.33333 26.32437 .079 -105.1385 6.4718

TU 5 MPA 0,75 -36.66667 26.32437 .183 -92.4718 19.1385

TU 5 MPA 1,125 -41.33333 26.32437 .136 -97.1385 14.4718

ME TU 2,5 MPA 1,25 -4.00000 26.32437 .881 -59.8052 51.8052

ME TU 5 MPA 1,125 -22.33333 26.32437 .409 -78.1385 33.4718

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -10.00000 26.32437 .709 -65.8052 45.8052

Kontrol normal -17.66667 26.32437 .512 -73.4718 38.1385

ME TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -27.00000 26.32437 .320 -82.8052 28.8052

TU 5 MPA 0,75 -14.33333 26.32437 .594 -70.1385 41.4718

Page 140: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

TU 5 MPA 1,125 -19.00000 26.32437 .481 -74.8052 36.8052

ME TU 2,5 MPA 1,25 18.33333 26.32437 .496 -37.4718 74.1385

ME TU 5 MPA 0,75 22.33333 26.32437 .409 -33.4718 78.1385

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 12.33333 26.32437 .646 -43.4718 68.1385

Kontrol normal 4.66667 26.32437 .862 -51.1385 60.4718

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -39.33333 26.32437 .155 -95.1385 16.4718

TU 5 MPA 0,75 -26.66667 26.32437 .326 -82.4718 29.1385

TU 5 MPA 1,125 -31.33333 26.32437 .251 -87.1385 24.4718

ME TU 2,5 MPA 1,25 6.00000 26.32437 .823 -49.8052 61.8052

ME TU 5 MPA 0,75 10.00000 26.32437 .709 -45.8052 65.8052

ME TU 5 MPA 1,125 -12.33333 26.32437 .646 -68.1385 43.4718

Kontrol normal -7.66667 26.32437 .775 -63.4718 48.1385

Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -31.66667 26.32437 .246 -87.4718 24.1385

TU 5 MPA 0,75 -19.00000 26.32437 .481 -74.8052 36.8052

TU 5 MPA 1,125 -23.66667 26.32437 .382 -79.4718 32.1385

ME TU 2,5 MPA 1,25 13.66667 26.32437 .611 -42.1385 69.4718

ME TU 5 MPA 0,75 17.66667 26.32437 .512 -38.1385 73.4718

ME TU 5 MPA 1,125 -4.66667 26.32437 .862 -60.4718 51.1385

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 7.66667 26.32437 .775 -48.1385 63.4718

Tgl17Juli TU 2,5 MPA

1,25

TU 5 MPA 0,75 14.33333 27.32520 .607 -43.5935 72.2602

TU 5 MPA 1,125 -2.33333 27.32520 .933 -60.2602 55.5935

ME TU 2,5 MPA 1,25 44.66667 27.32520 .122 -13.2602 102.5935

ME TU 5 MPA 0,75 50.00000 27.32520 .086 -7.9268 107.9268

ME TU 5 MPA 1,125 26.33333 27.32520 .350 -31.5935 84.2602

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 16.66667 27.32520 .550 -41.2602 74.5935

Kontrol normal 22.66667 27.32520 .419 -35.2602 80.5935

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -14.33333 27.32520 .607 -72.2602 43.5935

TU 5 MPA 1,125 -16.66667 27.32520 .550 -74.5935 41.2602

ME TU 2,5 MPA 1,25 30.33333 27.32520 .283 -27.5935 88.2602

ME TU 5 MPA 0,75 35.66667 27.32520 .210 -22.2602 93.5935

ME TU 5 MPA 1,125 12.00000 27.32520 .666 -45.9268 69.9268

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 2.33333 27.32520 .933 -55.5935 60.2602

Kontrol normal 8.33333 27.32520 .764 -49.5935 66.2602

Page 141: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 2.33333 27.32520 .933 -55.5935 60.2602

TU 5 MPA 0,75 16.66667 27.32520 .550 -41.2602 74.5935

ME TU 2,5 MPA 1,25 47.00000 27.32520 .105 -10.9268 104.9268

ME TU 5 MPA 0,75 52.33333 27.32520 .074 -5.5935 110.2602

ME TU 5 MPA 1,125 28.66667 27.32520 .310 -29.2602 86.5935

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 19.00000 27.32520 .497 -38.9268 76.9268

Kontrol normal 25.00000 27.32520 .374 -32.9268 82.9268

ME TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -44.66667 27.32520 .122 -102.5935 13.2602

TU 5 MPA 0,75 -30.33333 27.32520 .283 -88.2602 27.5935

TU 5 MPA 1,125 -47.00000 27.32520 .105 -104.9268 10.9268

ME TU 5 MPA 0,75 5.33333 27.32520 .848 -52.5935 63.2602

ME TU 5 MPA 1,125 -18.33333 27.32520 .512 -76.2602 39.5935

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -28.00000 27.32520 .321 -85.9268 29.9268

Kontrol normal -22.00000 27.32520 .433 -79.9268 35.9268

ME TU 5 MPA

0,75

TU 2,5 MPA 1,25 -50.00000 27.32520 .086 -107.9268 7.9268

TU 5 MPA 0,75 -35.66667 27.32520 .210 -93.5935 22.2602

TU 5 MPA 1,125 -52.33333 27.32520 .074 -110.2602 5.5935

ME TU 2,5 MPA 1,25 -5.33333 27.32520 .848 -63.2602 52.5935

ME TU 5 MPA 1,125 -23.66667 27.32520 .399 -81.5935 34.2602

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -33.33333 27.32520 .240 -91.2602 24.5935

Kontrol normal -27.33333 27.32520 .332 -85.2602 30.5935

ME TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -26.33333 27.32520 .350 -84.2602 31.5935

TU 5 MPA 0,75 -12.00000 27.32520 .666 -69.9268 45.9268

TU 5 MPA 1,125 -28.66667 27.32520 .310 -86.5935 29.2602

ME TU 2,5 MPA 1,25 18.33333 27.32520 .512 -39.5935 76.2602

ME TU 5 MPA 0,75 23.66667 27.32520 .399 -34.2602 81.5935

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -9.66667 27.32520 .728 -67.5935 48.2602

Kontrol normal -3.66667 27.32520 .895 -61.5935 54.2602

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -16.66667 27.32520 .550 -74.5935 41.2602

TU 5 MPA 0,75 -2.33333 27.32520 .933 -60.2602 55.5935

TU 5 MPA 1,125 -19.00000 27.32520 .497 -76.9268 38.9268

ME TU 2,5 MPA 1,25 28.00000 27.32520 .321 -29.9268 85.9268

ME TU 5 MPA 0,75 33.33333 27.32520 .240 -24.5935 91.2602

Page 142: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

ME TU 5 MPA 1,125 9.66667 27.32520 .728 -48.2602 67.5935

Kontrol normal 6.00000 27.32520 .829 -51.9268 63.9268

Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -22.66667 27.32520 .419 -80.5935 35.2602

TU 5 MPA 0,75 -8.33333 27.32520 .764 -66.2602 49.5935

TU 5 MPA 1,125 -25.00000 27.32520 .374 -82.9268 32.9268

ME TU 2,5 MPA 1,25 22.00000 27.32520 .433 -35.9268 79.9268

ME TU 5 MPA 0,75 27.33333 27.32520 .332 -30.5935 85.2602

ME TU 5 MPA 1,125 3.66667 27.32520 .895 -54.2602 61.5935

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -6.00000 27.32520 .829 -63.9268 51.9268

Tgl22Juli TU 2,5 MPA

1,25

TU 5 MPA 0,75 13.66667 26.44386 .612 -42.3918 69.7251

TU 5 MPA 1,125 -4.00000 26.44386 .882 -60.0585 52.0585

ME TU 2,5 MPA 1,25 42.66667 26.44386 .126 -13.3918 98.7251

ME TU 5 MPA 0,75 49.66667 26.44386 .079 -6.3918 105.7251

ME TU 5 MPA 1,125 6.66667 26.44386 .804 -49.3918 62.7251

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 9.33333 26.44386 .729 -46.7251 65.3918

Kontrol normal 18.00000 26.44386 .506 -38.0585 74.0585

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -13.66667 26.44386 .612 -69.7251 42.3918

TU 5 MPA 1,125 -17.66667 26.44386 .514 -73.7251 38.3918

ME TU 2,5 MPA 1,25 29.00000 26.44386 .289 -27.0585 85.0585

ME TU 5 MPA 0,75 36.00000 26.44386 .192 -20.0585 92.0585

ME TU 5 MPA 1,125 -7.00000 26.44386 .795 -63.0585 49.0585

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -4.33333 26.44386 .872 -60.3918 51.7251

Kontrol normal 4.33333 26.44386 .872 -51.7251 60.3918

TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 4.00000 26.44386 .882 -52.0585 60.0585

TU 5 MPA 0,75 17.66667 26.44386 .514 -38.3918 73.7251

ME TU 2,5 MPA 1,25 46.66667 26.44386 .097 -9.3918 102.7251

ME TU 5 MPA 0,75 53.66667 26.44386 .059 -2.3918 109.7251

ME TU 5 MPA 1,125 10.66667 26.44386 .692 -45.3918 66.7251

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 13.33333 26.44386 .621 -42.7251 69.3918

Kontrol normal 22.00000 26.44386 .418 -34.0585 78.0585

ME TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -42.66667 26.44386 .126 -98.7251 13.3918

TU 5 MPA 0,75 -29.00000 26.44386 .289 -85.0585 27.0585

TU 5 MPA 1,125 -46.66667 26.44386 .097 -102.7251 9.3918

Page 143: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

ME TU 5 MPA 0,75 7.00000 26.44386 .795 -49.0585 63.0585

ME TU 5 MPA 1,125 -36.00000 26.44386 .192 -92.0585 20.0585

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -33.33333 26.44386 .226 -89.3918 22.7251

Kontrol normal -24.66667 26.44386 .365 -80.7251 31.3918

ME TU 5 MPA

0,75

TU 2,5 MPA 1,25 -49.66667 26.44386 .079 -105.7251 6.3918

TU 5 MPA 0,75 -36.00000 26.44386 .192 -92.0585 20.0585

TU 5 MPA 1,125 -53.66667 26.44386 .059 -109.7251 2.3918

ME TU 2,5 MPA 1,25 -7.00000 26.44386 .795 -63.0585 49.0585

ME TU 5 MPA 1,125 -43.00000 26.44386 .123 -99.0585 13.0585

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -40.33333 26.44386 .147 -96.3918 15.7251

Kontrol normal -31.66667 26.44386 .249 -87.7251 24.3918

ME TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -6.66667 26.44386 .804 -62.7251 49.3918

TU 5 MPA 0,75 7.00000 26.44386 .795 -49.0585 63.0585

TU 5 MPA 1,125 -10.66667 26.44386 .692 -66.7251 45.3918

ME TU 2,5 MPA 1,25 36.00000 26.44386 .192 -20.0585 92.0585

ME TU 5 MPA 0,75 43.00000 26.44386 .123 -13.0585 99.0585

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 2.66667 26.44386 .921 -53.3918 58.7251

Kontrol normal 11.33333 26.44386 .674 -44.7251 67.3918

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -9.33333 26.44386 .729 -65.3918 46.7251

TU 5 MPA 0,75 4.33333 26.44386 .872 -51.7251 60.3918

TU 5 MPA 1,125 -13.33333 26.44386 .621 -69.3918 42.7251

ME TU 2,5 MPA 1,25 33.33333 26.44386 .226 -22.7251 89.3918

ME TU 5 MPA 0,75 40.33333 26.44386 .147 -15.7251 96.3918

ME TU 5 MPA 1,125 -2.66667 26.44386 .921 -58.7251 53.3918

Kontrol normal 8.66667 26.44386 .747 -47.3918 64.7251

Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -18.00000 26.44386 .506 -74.0585 38.0585

TU 5 MPA 0,75 -4.33333 26.44386 .872 -60.3918 51.7251

TU 5 MPA 1,125 -22.00000 26.44386 .418 -78.0585 34.0585

ME TU 2,5 MPA 1,25 24.66667 26.44386 .365 -31.3918 80.7251

ME TU 5 MPA 0,75 31.66667 26.44386 .249 -24.3918 87.7251

ME TU 5 MPA 1,125 -11.33333 26.44386 .674 -67.3918 44.7251

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -8.66667 26.44386 .747 -64.7251 47.3918

Tgl27Juli TU 2,5 MPA TU 5 MPA 0,75 12.00000 26.14065 .652 -43.4157 67.4157

Page 144: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

1,25 TU 5 MPA 1,125 -4.33333 26.14065 .870 -59.7490 51.0824

ME TU 2,5 MPA 1,25 42.33333 26.14065 .125 -13.0824 97.7490

ME TU 5 MPA 0,75 44.66667 26.14065 .107 -10.7490 100.0824

ME TU 5 MPA 1,125 2.00000 26.14065 .940 -53.4157 57.4157

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 .00000 26.14065 1.000 -55.4157 55.4157

Kontrol normal 18.33333 26.14065 .493 -37.0824 73.7490

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -12.00000 26.14065 .652 -67.4157 43.4157

TU 5 MPA 1,125 -16.33333 26.14065 .541 -71.7490 39.0824

ME TU 2,5 MPA 1,25 30.33333 26.14065 .263 -25.0824 85.7490

ME TU 5 MPA 0,75 32.66667 26.14065 .229 -22.7490 88.0824

ME TU 5 MPA 1,125 -10.00000 26.14065 .707 -65.4157 45.4157

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -12.00000 26.14065 .652 -67.4157 43.4157

Kontrol normal 6.33333 26.14065 .812 -49.0824 61.7490

TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 4.33333 26.14065 .870 -51.0824 59.7490

TU 5 MPA 0,75 16.33333 26.14065 .541 -39.0824 71.7490

ME TU 2,5 MPA 1,25 46.66667 26.14065 .093 -8.7490 102.0824

ME TU 5 MPA 0,75 49.00000 26.14065 .079 -6.4157 104.4157

ME TU 5 MPA 1,125 6.33333 26.14065 .812 -49.0824 61.7490

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 4.33333 26.14065 .870 -51.0824 59.7490

Kontrol normal 22.66667 26.14065 .399 -32.7490 78.0824

ME TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -42.33333 26.14065 .125 -97.7490 13.0824

TU 5 MPA 0,75 -30.33333 26.14065 .263 -85.7490 25.0824

TU 5 MPA 1,125 -46.66667 26.14065 .093 -102.0824 8.7490

ME TU 5 MPA 0,75 2.33333 26.14065 .930 -53.0824 57.7490

ME TU 5 MPA 1,125 -40.33333 26.14065 .142 -95.7490 15.0824

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -42.33333 26.14065 .125 -97.7490 13.0824

Kontrol normal -24.00000 26.14065 .372 -79.4157 31.4157

ME TU 5 MPA

0,75

TU 2,5 MPA 1,25 -44.66667 26.14065 .107 -100.0824 10.7490

TU 5 MPA 0,75 -32.66667 26.14065 .229 -88.0824 22.7490

TU 5 MPA 1,125 -49.00000 26.14065 .079 -104.4157 6.4157

ME TU 2,5 MPA 1,25 -2.33333 26.14065 .930 -57.7490 53.0824

ME TU 5 MPA 1,125 -42.66667 26.14065 .122 -98.0824 12.7490

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -44.66667 26.14065 .107 -100.0824 10.7490

Page 145: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Kontrol normal -26.33333 26.14065 .329 -81.7490 29.0824

ME TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -2.00000 26.14065 .940 -57.4157 53.4157

TU 5 MPA 0,75 10.00000 26.14065 .707 -45.4157 65.4157

TU 5 MPA 1,125 -6.33333 26.14065 .812 -61.7490 49.0824

ME TU 2,5 MPA 1,25 40.33333 26.14065 .142 -15.0824 95.7490

ME TU 5 MPA 0,75 42.66667 26.14065 .122 -12.7490 98.0824

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -2.00000 26.14065 .940 -57.4157 53.4157

Kontrol normal 16.33333 26.14065 .541 -39.0824 71.7490

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 .00000 26.14065 1.000 -55.4157 55.4157

TU 5 MPA 0,75 12.00000 26.14065 .652 -43.4157 67.4157

TU 5 MPA 1,125 -4.33333 26.14065 .870 -59.7490 51.0824

ME TU 2,5 MPA 1,25 42.33333 26.14065 .125 -13.0824 97.7490

ME TU 5 MPA 0,75 44.66667 26.14065 .107 -10.7490 100.0824

ME TU 5 MPA 1,125 2.00000 26.14065 .940 -53.4157 57.4157

Kontrol normal 18.33333 26.14065 .493 -37.0824 73.7490

Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -18.33333 26.14065 .493 -73.7490 37.0824

TU 5 MPA 0,75 -6.33333 26.14065 .812 -61.7490 49.0824

TU 5 MPA 1,125 -22.66667 26.14065 .399 -78.0824 32.7490

ME TU 2,5 MPA 1,25 24.00000 26.14065 .372 -31.4157 79.4157

ME TU 5 MPA 0,75 26.33333 26.14065 .329 -29.0824 81.7490

ME TU 5 MPA 1,125 -16.33333 26.14065 .541 -71.7490 39.0824

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -18.33333 26.14065 .493 -73.7490 37.0824

Tgl30Juli TU 2,5 MPA

1,25

TU 5 MPA 0,75 47.00000 25.29053 .082 -6.6135 100.6135

TU 5 MPA 1,125 33.00000 25.29053 .210 -20.6135 86.6135

ME TU 2,5 MPA 1,25 77.00000* 25.29053 .008 23.3865 130.6135

ME TU 5 MPA 0,75 76.33333* 25.29053 .008 22.7198 129.9469

ME TU 5 MPA 1,125 39.66667 25.29053 .136 -13.9469 93.2802

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 36.00000 25.29053 .174 -17.6135 89.6135

Kontrol normal 50.33333 25.29053 .064 -3.2802 103.9469

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -47.00000 25.29053 .082 -100.6135 6.6135

TU 5 MPA 1,125 -14.00000 25.29053 .588 -67.6135 39.6135

ME TU 2,5 MPA 1,25 30.00000 25.29053 .253 -23.6135 83.6135

ME TU 5 MPA 0,75 29.33333 25.29053 .263 -24.2802 82.9469

Page 146: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

ME TU 5 MPA 1,125 -7.33333 25.29053 .776 -60.9469 46.2802

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -11.00000 25.29053 .669 -64.6135 42.6135

Kontrol normal 3.33333 25.29053 .897 -50.2802 56.9469

TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -33.00000 25.29053 .210 -86.6135 20.6135

TU 5 MPA 0,75 14.00000 25.29053 .588 -39.6135 67.6135

ME TU 2,5 MPA 1,25 44.00000 25.29053 .101 -9.6135 97.6135

ME TU 5 MPA 0,75 43.33333 25.29053 .106 -10.2802 96.9469

ME TU 5 MPA 1,125 6.66667 25.29053 .795 -46.9469 60.2802

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 3.00000 25.29053 .907 -50.6135 56.6135

Kontrol normal 17.33333 25.29053 .503 -36.2802 70.9469

ME TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -77.00000* 25.29053 .008 -130.6135 -23.3865

TU 5 MPA 0,75 -30.00000 25.29053 .253 -83.6135 23.6135

TU 5 MPA 1,125 -44.00000 25.29053 .101 -97.6135 9.6135

ME TU 5 MPA 0,75 -.66667 25.29053 .979 -54.2802 52.9469

ME TU 5 MPA 1,125 -37.33333 25.29053 .159 -90.9469 16.2802

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -41.00000 25.29053 .125 -94.6135 12.6135

Kontrol normal -26.66667 25.29053 .307 -80.2802 26.9469

ME TU 5 MPA

0,75

TU 2,5 MPA 1,25 -76.33333* 25.29053 .008 -129.9469 -22.7198

TU 5 MPA 0,75 -29.33333 25.29053 .263 -82.9469 24.2802

TU 5 MPA 1,125 -43.33333 25.29053 .106 -96.9469 10.2802

ME TU 2,5 MPA 1,25 .66667 25.29053 .979 -52.9469 54.2802

ME TU 5 MPA 1,125 -36.66667 25.29053 .166 -90.2802 16.9469

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -40.33333 25.29053 .130 -93.9469 13.2802

Kontrol normal -26.00000 25.29053 .319 -79.6135 27.6135

ME TU 5 MPA

1,125

TU 2,5 MPA 1,25 -39.66667 25.29053 .136 -93.2802 13.9469

TU 5 MPA 0,75 7.33333 25.29053 .776 -46.2802 60.9469

TU 5 MPA 1,125 -6.66667 25.29053 .795 -60.2802 46.9469

ME TU 2,5 MPA 1,25 37.33333 25.29053 .159 -16.2802 90.9469

ME TU 5 MPA 0,75 36.66667 25.29053 .166 -16.9469 90.2802

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -3.66667 25.29053 .887 -57.2802 49.9469

Kontrol normal 10.66667 25.29053 .679 -42.9469 64.2802

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -36.00000 25.29053 .174 -89.6135 17.6135

TU 5 MPA 0,75 11.00000 25.29053 .669 -42.6135 64.6135

Page 147: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Keterangan : * berbeda secara bermakna pada taraf uji 0,05

Kesimpulan : tidak terdapat perbedaan berat badan secara bermakna pada taraf

uji 0,05% pada masing-masing kelompok perlakuan baik

formulasi tunggal maupun formulasi kombinasi dengan kontrol

normal

TU 5 MPA 1,125 -3.00000 25.29053 .907 -56.6135 50.6135

ME TU 2,5 MPA 1,25 41.00000 25.29053 .125 -12.6135 94.6135

ME TU 5 MPA 0,75 40.33333 25.29053 .130 -13.2802 93.9469

ME TU 5 MPA 1,125 3.66667 25.29053 .887 -49.9469 57.2802

Kontrol normal 14.33333 25.29053 .579 -39.2802 67.9469

Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -50.33333 25.29053 .064 -103.9469 3.2802

TU 5 MPA 0,75 -3.33333 25.29053 .897 -56.9469 50.2802

TU 5 MPA 1,125 -17.33333 25.29053 .503 -70.9469 36.2802

ME TU 2,5 MPA 1,25 26.66667 25.29053 .307 -26.9469 80.2802

ME TU 5 MPA 0,75 26.00000 25.29053 .319 -27.6135 79.6135

ME TU 5 MPA 1,125 -10.66667 25.29053 .679 -64.2802 42.9469

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -14.33333 25.29053 .579 -67.9469 39.2802

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 148: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Lampiran 15. Uji Normalitas Konsentrasi Spermatozoa

Tujuan : Untuk melihat data konsentrasi spermatozoa terdistribusi normal

atau tidak.

Hipotesis : Ho = Data konsentrasi spermatozoa terdistribusi normal.

Ha = Data konsentrasi spermatozoa tidak terdistribusi normal.

Pengambilan Keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho diterima.

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak.

Tabel 16. Hasil uji normalitas konsentrasi spermatozoa

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Konsentrasi Spermatozoa

N 24

Normal Parametersa,,b

Mean 9.7813

Std. Deviation 11.24802

Most Extreme Differences Absolute .332

Positive .332

Negative -.211

Kolmogorov-Smirnov Z 1.626

Asymp. Sig. (2-tailed) .010

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Keputusan : data konsentrasi spermatozoa tidak terdistribusi normal

Page 149: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Lampiran 16. Uji Homogenitas Konsentrasi Spermatozoa

Tujuan : Untuk melihat data konsentrasi spermatozoa homogen atau tidak.

Hipotesis : Ho = Data konsentrasi spermatozoa homogen.

Ha = Data konsentrasi spermatozoa tidak homogen.

Pengambilan Keputusan:

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho diterima.

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak.

Tabel 17. Hasil uji Homogenitas Konsentrasi Spermatozoa

Test of Homogeneity of Variances

KonsentrasiSpermatozoa

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.535 7 16 .226

Kesimpulan : data konsentrasi spermatozoa homogen

Page 150: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Lampiran 17. Uji Kruskal Wallis dan Uji LSD Terhadap Konsentrasi

Spermatozoa

Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data konsentrasi

spermatozoa

Hipotesis : Ho = Data konsentrasi spermatozoa tidak berbeda secara

bermakna.

Ha = Data konsentrasi spermatozoa berbeda secara bermakna.

Pengambilan Keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho diterima.

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak.

Tabel 18. Hasil uji Kruskall Wallis Konsentrasi Spermatozoa

Test Statisticsa,b

KonsentrasiSpermatozoa

Chi-Square 21.378

df 7

Asymp. Sig. .003

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Kelompok

Kesimpulan : Data konsentrasi spermatozoa berbeda secara bermakna

Uji LSD merupakan uji yang dilakukan apabila hasil pengujian menunjukkan

adanya perbedaan nilai secara bermakna. Tujuan pengujian ini adalah untuk

menentukan kelompok mana yang memberikan nilai yang berbeda secara

bermakna dengan kelompok lainnya.

Tabel 19 . Hasil uji LSD Konsentrasi Spermatozoa

Multiple Comparisons

KonsentrasiSpermatozoa

LSD

(I) Kelompok (J) Kelompok

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Page 151: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

TU 2,5 MPA 1,25 TU 5 MPA 0,75 4.25000* .68338 .000 2.8013 5.6987

TU 5 MPA 1,125 8.91667* .68338 .000 7.4680 10.3654

ME TU 2,5 MPA 1,25 8.91667* .68338 .000 7.4680 10.3654

ME TU 5 MPA 0,75 .75000 .68338 .289 -.6987 2.1987

ME TU 5 MPA 1,125 5.25000* .68338 .000 3.8013 6.6987

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 .58333 .68338 .406 -.8654 2.0320

kontrol Normal -27.58333* .68338 .000 -29.0320 -26.1346

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -4.25000* .68338 .000 -5.6987 -2.8013

TU 5 MPA 1,125 4.66667* .68338 .000 3.2180 6.1154

ME TU 2,5 MPA 1,25 4.66667* .68338 .000 3.2180 6.1154

ME TU 5 MPA 0,75 -3.50000* .68338 .000 -4.9487 -2.0513

ME TU 5 MPA 1,125 1.00000 .68338 .163 -.4487 2.4487

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -3.66667* .68338 .000 -5.1154 -2.2180

kontrol Normal -31.83333* .68338 .000 -33.2820 -30.3846

TU 5 MPA 1,125 TU 2,5 MPA 1,25 -8.91667* .68338 .000 -10.3654 -7.4680

TU 5 MPA 0,75 -4.66667* .68338 .000 -6.1154 -3.2180

ME TU 2,5 MPA 1,25 .00000 .68338 1.000 -1.4487 1.4487

ME TU 5 MPA 0,75 -8.16667* .68338 .000 -9.6154 -6.7180

ME TU 5 MPA 1,125 -3.66667* .68338 .000 -5.1154 -2.2180

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -8.33333* .68338 .000 -9.7820 -6.8846

kontrol Normal -36.50000* .68338 .000 -37.9487 -35.0513

ME TU 2,5 MPA 1,25 TU 2,5 MPA 1,25 -8.91667* .68338 .000 -10.3654 -7.4680

TU 5 MPA 0,75 -4.66667* .68338 .000 -6.1154 -3.2180

TU 5 MPA 1,125 .00000 .68338 1.000 -1.4487 1.4487

ME TU 5 MPA 0,75 -8.16667* .68338 .000 -9.6154 -6.7180

ME TU 5 MPA 1,125 -3.66667* .68338 .000 -5.1154 -2.2180

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -8.33333* .68338 .000 -9.7820 -6.8846

kontrol Normal -36.50000* .68338 .000 -37.9487 -35.0513

ME TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -.75000 .68338 .289 -2.1987 .6987

TU 5 MPA 0,75 3.50000* .68338 .000 2.0513 4.9487

TU 5 MPA 1,125 8.16667* .68338 .000 6.7180 9.6154

ME TU 2,5 MPA 1,25 8.16667* .68338 .000 6.7180 9.6154

ME TU 5 MPA 1,125 4.50000* .68338 .000 3.0513 5.9487

Page 152: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -.16667 .68338 .810 -1.6154 1.2820

kontrol Normal -28.33333* .68338 .000 -29.7820 -26.8846

ME TU 5 MPA 1,125 TU 2,5 MPA 1,25 -5.25000* .68338 .000 -6.6987 -3.8013

TU 5 MPA 0,75 -1.00000 .68338 .163 -2.4487 .4487

TU 5 MPA 1,125 3.66667* .68338 .000 2.2180 5.1154

ME TU 2,5 MPA 1,25 3.66667* .68338 .000 2.2180 5.1154

ME TU 5 MPA 0,75 -4.50000* .68338 .000 -5.9487 -3.0513

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -4.66667* .68338 .000 -6.1154 -3.2180

kontrol Normal -32.83333* .68338 .000 -34.2820 -31.3846

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 -.58333 .68338 .406 -2.0320 .8654

TU 5 MPA 0,75 3.66667* .68338 .000 2.2180 5.1154

TU 5 MPA 1,125 8.33333* .68338 .000 6.8846 9.7820

ME TU 2,5 MPA 1,25 8.33333* .68338 .000 6.8846 9.7820

ME TU 5 MPA 0,75 .16667 .68338 .810 -1.2820 1.6154

ME TU 5 MPA 1,125 4.66667* .68338 .000 3.2180 6.1154

kontrol Normal -28.16667* .68338 .000 -29.6154 -26.7180

kontrol Normal TU 2,5 MPA 1,25 27.58333* .68338 .000 26.1346 29.0320

TU 5 MPA 0,75 31.83333* .68338 .000 30.3846 33.2820

TU 5 MPA 1,125 36.50000* .68338 .000 35.0513 37.9487

ME TU 2,5 MPA 1,25 36.50000* .68338 .000 35.0513 37.9487

ME TU 5 MPA 0,75 28.33333* .68338 .000 26.8846 29.7820

ME TU 5 MPA 1,125 32.83333* .68338 .000 31.3846 34.2820

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 28.16667* .68338 .000 26.7180 29.6154

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Keterangan : * berbeda secara bermakna pada taraf uji 0,05

Kesimpulan : terdapat perbedaan konsentrasi spermatozoa secara bermakna

pada taraf uji 0,05% pada masing-masing kelompok perlakuan

baik formulasi tunggal maupun formulasi kombinasi dengan

kontrol normal.

Page 153: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Lampiran 18. Uji Normalitas Histologi Spermatogenesis

Tujuan : Untuk melihat data histologi spermatogenesis terdistribusi normal

atau tidak.

Hipotesis : Ho = Data histologi spermatogenesis terdistribusi normal.

Ha = Data histologi spermatogenesis tidak terdistribusi normal.

Pengambilan Keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho diterima.

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak.

Tabel 20. Hasil uji Normalitas Histologi Spermatogenesis

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NilaiHistologi

N 24

Normal Parametersa,,b

Mean 8.0354

Std. Deviation 1.37694

Most Extreme Differences Absolute .146

Positive .146

Negative -.133

Kolmogorov-Smirnov Z .716

Asymp. Sig. (2-tailed) .684

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Kesimpulan : data histologi spermatogenesis terdistribusi normal

Page 154: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Lampiran 19. Uji Homogenitas Histologi Spermatogenesis

Tujuan : Untuk melihat data histologi spermatogenesis homogen atau

tidak.

Hipotesis : Ho = Data histologi spermatogenesis homogen.

Ha = Data konsentrasi spermatozoa tidak homogen.

Pengambilan Keputusan:

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho diterima.

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak.

Tabel 21. Hasil uji Homogenitas Histologi Spermatogenesis

Test of Homogeneity of Variances

NilaiHistologi

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.003 7 16 .118

Kesimpulan : data histologi spermatogenesis homogen

Page 155: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Lampiran 20. Uji LSD Histologi Spermatogenesis

Uji LSD merupakan uji yang dilakukan apabila hasil pengujian menunjukkan

adanya perbedaan nilai secara bermakna. Tujuan pengujian ini adalah untuk

menentukan kelompok mana yang memberikan nilai yang berbeda secara

bermakna dengan kelompok lainnya.

Tabel 22 . Hasil uji LSD Histologi Spermatogenesis

Multiple Comparisons

NilaiHistologi

LSD

(I) Kelompok (J) Kelompok

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

TU 2,5 MPA 1,25 TU 5 MPA 0,75 .98333* .10639 .000 .7578 1.2089

TU 5 MPA 1,125 2.98333* .10639 .000 2.7578 3.2089

ME TU 2,5 MPA 1,25 3.05000* .10639 .000 2.8245 3.2755

ME TU 5 MPA 0,75 .86667* .10639 .000 .6411 1.0922

ME TU 5 MPA 1,125 1.93333* .10639 .000 1.7078 2.1589

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -.05000 .10639 .645 -.2755 .1755

Kontrol Normal -.85000* .10639 .000 -1.0755 -.6245

TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -.98333* .10639 .000 -1.2089 -.7578

TU 5 MPA 1,125 2.00000* .10639 .000 1.7745 2.2255

ME TU 2,5 MPA 1,25 2.06667* .10639 .000 1.8411 2.2922

ME TU 5 MPA 0,75 -.11667 .10639 .289 -.3422 .1089

ME TU 5 MPA 1,125 .95000* .10639 .000 .7245 1.1755

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -1.03333* .10639 .000 -1.2589 -.8078

Kontrol Normal -1.83333* .10639 .000 -2.0589 -1.6078

TU 5 MPA 1,125 TU 2,5 MPA 1,25 -2.98333* .10639 .000 -3.2089 -2.7578

TU 5 MPA 0,75 -2.00000* .10639 .000 -2.2255 -1.7745

ME TU 2,5 MPA 1,25 .06667 .10639 .540 -.1589 .2922

ME TU 5 MPA 0,75 -2.11667* .10639 .000 -2.3422 -1.8911

ME TU 5 MPA 1,125 -1.05000* .10639 .000 -1.2755 -.8245

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -3.03333* .10639 .000 -3.2589 -2.8078

Page 156: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

Kontrol Normal -3.83333* .10639 .000 -4.0589 -3.6078

ME TU 2,5 MPA 1,25 TU 2,5 MPA 1,25 -3.05000* .10639 .000 -3.2755 -2.8245

TU 5 MPA 0,75 -2.06667* .10639 .000 -2.2922 -1.8411

TU 5 MPA 1,125 -.06667 .10639 .540 -.2922 .1589

ME TU 5 MPA 0,75 -2.18333* .10639 .000 -2.4089 -1.9578

ME TU 5 MPA 1,125 -1.11667* .10639 .000 -1.3422 -.8911

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -3.10000* .10639 .000 -3.3255 -2.8745

Kontrol Normal -3.90000* .10639 .000 -4.1255 -3.6745

ME TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -.86667* .10639 .000 -1.0922 -.6411

TU 5 MPA 0,75 .11667 .10639 .289 -.1089 .3422

TU 5 MPA 1,125 2.11667* .10639 .000 1.8911 2.3422

ME TU 2,5 MPA 1,25 2.18333* .10639 .000 1.9578 2.4089

ME TU 5 MPA 1,125 1.06667* .10639 .000 .8411 1.2922

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -.91667* .10639 .000 -1.1422 -.6911

Kontrol Normal -1.71667* .10639 .000 -1.9422 -1.4911

ME TU 5 MPA 1,125 TU 2,5 MPA 1,25 -1.93333* .10639 .000 -2.1589 -1.7078

TU 5 MPA 0,75 -.95000* .10639 .000 -1.1755 -.7245

TU 5 MPA 1,125 1.05000* .10639 .000 .8245 1.2755

ME TU 2,5 MPA 1,25 1.11667* .10639 .000 .8911 1.3422

ME TU 5 MPA 0,75 -1.06667* .10639 .000 -1.2922 -.8411

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -1.98333* .10639 .000 -2.2089 -1.7578

Kontrol Normal -2.78333* .10639 .000 -3.0089 -2.5578

Kosolven TU 2,5

MPA 1,25

TU 2,5 MPA 1,25 .05000 .10639 .645 -.1755 .2755

TU 5 MPA 0,75 1.03333* .10639 .000 .8078 1.2589

TU 5 MPA 1,125 3.03333* .10639 .000 2.8078 3.2589

ME TU 2,5 MPA 1,25 3.10000* .10639 .000 2.8745 3.3255

ME TU 5 MPA 0,75 .91667* .10639 .000 .6911 1.1422

ME TU 5 MPA 1,125 1.98333* .10639 .000 1.7578 2.2089

Kontrol Normal -.80000* .10639 .000 -1.0255 -.5745

Kontrol Normal TU 2,5 MPA 1,25 .85000* .10639 .000 .6245 1.0755

TU 5 MPA 0,75 1.83333* .10639 .000 1.6078 2.0589

TU 5 MPA 1,125 3.83333* .10639 .000 3.6078 4.0589

ME TU 2,5 MPA 1,25 3.90000* .10639 .000 3.6745 4.1255

Page 157: PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN

ME TU 5 MPA 0,75 1.71667* .10639 .000 1.4911 1.9422

ME TU 5 MPA 1,125 2.78333* .10639 .000 2.5578 3.0089

Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 .80000* .10639 .000 .5745 1.0255

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Keterangan : * berbeda secara bermakna pada taraf uji 0,05

Kesimpulan : terdapat perbedaan histologi spermatogenesis secara bermakna

pada taraf uji 0,05% pada masing-masing kelompok perlakuan

baik formulasi tunggal maupun formulasi kombinasi dengan

kontrol normal