Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN
MEDROKSIPROGESTERON ASETAT (MPA) TERHADAP
KONSENTRASI SPERMATOZOA DAN SPERMATOGENESIS TIKUS
JANTAN (Rattus novergicus L.) GALUR SPRAGUE DAWLEY
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Far)
Oleh :
LANDUNG HARI SUTRISNO
NIM : 106102003411
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN & ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010 M / 1431 H
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
NAMA : LANDUNG HARI SUTRISNO
NIM : 106102003411
JUDUL : PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT
(TU) DAN MEDROKSIPROGESTERON ASETAT (MPA)
TERHADAP KONSENTRASI SPERMATOZOA DAN
SPERMATOGENESIS TIKUS JANTAN (Rattus novergicus L)
GALUR SPRAGUE DAWLEY
Disetujui oleh:
Pembimbing I
Azrifitria, M.Si, Apt
NIP. 197211272005012004
Pembimbing II
Rr. Ayu Fitri Hapsari, M.Biomed
NIP. 197204062003121001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Farmasi FKIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Drs. M. Yanis Musdja M.Sc., Apt
NIP. 1956010619851010001
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul
PENGARUH HORMON TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) DAN
MEDROKSIPROGESTERON ASETAT (MPA) TERHADAP
KONSENTRASI SPERMATOZOA DAN SPERMATOGENESIS TIKUS
JANTAN (Rattus novergicus L) GALUR SPRAGUE DAWLEY
Telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan dihadapan tim penguji oleh
Landung Hari Sutrisno
NIM: 106102003411
Menyetujui,
Pembimbing:
1. Pembimbing I Azrifitria, M.Si, Apt. ........................
2. Pembimbing II Rr. Ayu Fitri Hapsari, M.Biomed ........................
Penguji:
1. Ketua Penguji Drs. M. Yanis Musdja, M.Sc, Apt. ........................
2. Anggota Penguji I Drs. M. Yanis Musdja, M.Sc, Apt. ........................
3. Anggota Penguji II Nurmeilis, M.Si, Apt. ........................
4. Anggota Penguji III Eka Putri, M.Si, Apt. ........................
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Prof. DR. (hc). dr. M.K. Tadjudin, Sp. And
Tanggal lulus : 30 September 2010
LEMBAR PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN
TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN.
Jakarta, September 2010
Landung Hari Sutrisno
106102003411
ABSTRAK
Judul : Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) Dan
Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi
Spermatozoa dan Histologi Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus
Novergicus L) Galur Sprague Dawley
Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA)
merupakan hormon kontrasepsi pria yang sedang dikembangkan.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penyuntikan formulasi
tunggal (TU+MPA) dan formulasi kombinasi (mikroemulsi (TU/MPA)
dan kosolven (TU/MPA)) yang paling efektif dalam menekan
spermatogenesis hingga azoospermia. Penelitian dilakukan dengan
penyuntikan formulasi tunggal (TU 2,5mg + MPA 1,25mg, TU 5mg +
MPA 0,75mg, TU 5mg + MPA 1,125mg) dan formulasi kombinasi
(mikroemulsi TU 2,5mg/MPA 1,25mg, mikroemulsi TU 5mg/MPA
0,75mg, mikroemulsi TU 5mg/MPA 1,125mg, kosolven TU
2,5mg/MPA 1,25mg) pada tikus jantan (Rattus novergicus L) galur
Sprague Dawley yang dibagi menjadi 8 kelompok selama tiga bulan.
Penyuntikan dilakukan sebanyak dua kali pada minggu ke-0 dan
minggu ke-8, kemudian dibedah minggu ke-12. Berdasarkan analisa
data, menunjukkan bahwa berat badan kelompok formulasi tunggal
dan formulasi kombinasi tidak terdapat perbedaan bermakna (p ≥ 0,05)
dengan kontrol normal. Hasil analisa data konsentrasi spermatozoa,
baik formulasi tunggal, formulasi kombinasi dan kontrol normal
memperlihatkan perbedaan bermakna (p ≤ 0,05), dimana formulasi
tunggal (TU 5mg + MPA 1,125mg) dan formulasi kombinasi
(mikroemulsi TU 2,5mg/MPA 1,25mg) paling baik menekan
konsentrasi spermatozoa hingga mencapai oligozoospermia berat (rata-
rata konsentrasi spermatozoa 1 juta/ml). Hasil analisa data penilaian
histologi spermatogenesis menunjukkan perbedaan bermakna (p ≤
0,05) antara formulasi tunggal, formulasi kombinasi dan kontrol
normal. Formulasi tunggal (TU 5mg + MPA 1,125mg) dan formulasi
kombinasi (mikroemulsi TU 2,5mg/MPA 1,25mg) paling berpengaruh
terhadap perkembangan spermatogenesis dimana banyak sel
spermatogenik yang tidak berkembang.
Kata kunci : Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron
Asetat (MPA), spermatozoa, spermatogenesis, tikus
jantan galur Sprague Dawley
ABSTRACT
Title : Effect of Hormone Testosterone Undecanoate (TU) and
Medroxyprogesterone Acetate (MPA) concentrations on
Spermatozoa and spermatogenesis Histology Male Rats (Rattus
Novergicus L) strain of Sprague Dawley
Testosterone Undekanoat (TU) and Medroxyprogesterone Acetate
(MPA) is a hormonal male contraceptive is being developed. The
purpose of this study is to find a single injection of formulations
(TU+MPA), combination formulations (microemulsions (TU/MPA)
and kosolven (TU/MPA)) are most effective in suppressing
spermatogenesis to azoospermia. This research carried out by injecting
a single formulation (TU 2,5mg + MPA 1,25mg, TU 5mg + MPA
0,75mg, TU 5mg + MPA 1,125mg) and combination formulations
(microemulsions TU 2,5 mg/MPA 1,25 mg, microemulsion TU
5mg/MPA 0,75mg, microemulsion TU 5mg/MPA 1,125 mg, kosolven
TU 2.5 mg/MPA 1.25 mg) in male rats (Rattus novergicus L) Sprague
Dawley strain were divided into 8 groups for three months. Injecting
done twice at week 0 and week 8, then dissected the 12th week. Based
on data analysis, showed that the weight loss group single formulation
and formulation combinations there were no significant differences (p
≥ 0.05) with normal controls. Results of data analysis the concentration
of spermatozoa, either a single formulation, formulation combination
and normal controls showed significant differences (p ≤ 0.05), where a
single formulation (TU 5mg + MPA 1,125mg) and formulations
combination (microemulsion TU 2,5 mg/MPA 1,25 mg) best reduce
the concentration of spermatozoa to reach severe oligozoospermia
(mean sperm concentration of 1 million/ml). Results Histological
assessment of spermatogenesis data analysis shows significant
differences (p ≤ 0.05) between single formulation, formulation and
combination of normal controls. Single formulation (TU 5mg + MPA
1,125mg) and combination formulations (microemulsions TU
2,5mg/MPA 1,25 mg), the most influential on the development of
spermatogenesis in which many cells that are not developing
spermatogenic.
Keywords : Testosterone Undecanoate (TU) and Medroxyprogesterone
Acetate (MPA), sperm, spermatogenesis, male rats
Sprague Dawley strain
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta shalawat dan salam selalu tercurah
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW karena dengan segala rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi dengan
judul “Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) dan
Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan
Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus novergicus L.) Galur Sprague
Dawley”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. DR. (hc). dr. M.K. Tadjudin Sp. And, selaku Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak. Drs. M. Yanis Musdja M.Sc, Apt, selaku Ketua Program Studi
Farmasi.
3. Azrifitria, M.Si, Apt, selaku pembimbing I yang telah memberikan ilmu dan
bimbingan selama penulisan skripsi ini.
4. Rr. Ayu Fitri Hapsari, M.Biomed, selaku pembimbing II yang telah
memberikan ilmu dan bimbingan selama penulisan skripsi ini.
5. Ayahanda Sutrisno S.Pd, MM., Ibunda Sumarni S.Pd dan nenek tercinta yang
selalu memberikan kasih sayang, doa, semangat dan dukungan baik moril
maupun materil. Tiada apapun di dunia ini yang dapat membalas semua
kebaikan, cinta dan kasih sayang yang telah engkau berikan, kepada
merekalah skripsi ini kupersembahkan. Kepada adikku Arum Haryany
Sutrisno dan Pandu Aji Sutrisno yang secara tidak langsung telah banyak
memberikan motivasi dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan hingga
penulis dapat menyelesaikan studi di jurusan Farmasi FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
7. Para staf dan karyawan program studi Farmasi. Staf Administrasi Farmasi,
mba Via dan seluruh laboran, Kak Eris dan Kak Nurul yang telah banyak
membantu selama proses penelitian.
8. Para karyawan program studi farmasi, Mas Opik, Mas Toni yang telah banyak
membantu selama penelitian.
9. Kepada sahabat sepenelitian Indira Irma Anggraeni dan Rico, terima kasih
atas bantuan, motivasi dan kebersamaannya selama penelitian.
10. Rista Prihatini dan Silma Awalia yang telah menjadi pembimbing III hingga
penulis dapat dengan baik menyelesaikan skripsi ini.
11. Nadia Kristina, Zuliana Mufarihah, Suny Koswara, Laili Latifah untuk
kebersamaan, dukungan, motivasi, semangat serta bantuannya selama
penelitian.
12. Sebelas pejuang (Amalia, Sheila, Elli, Ardian, Irma, Tiwi, Hilda, Yayah, Rico,
Lisna dan penulis) atas perjuangan dan keyakinan sehingga dapat sidang dan
wisuda tepat waktu.
13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut
membantu menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan guna tercapainya kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga hasil
penelitian ini dapat bermanfaat baik bagi kalangan akademis, khususnya bagi
mahasiswa farmasi, masyarakat pada umumnya dan bagi dunia ilmu pengetahuan.
Jakarta, September 2010
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................... 4
1.3 Hipotesa ..................................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 6
2.1 Sistem Reproduksi Hewan Jantan .............................................. 6
2.2 Testis .......................................................................................... 7
2.2.1 Anatomi Testis .................................................................. 7
2.2.2 Fisiologi Testis .................................................................. 7
2.3 Epididimis dan Duktus (vas) Deferens ...................................... 9
2.3.1 Anatomi Epididimis dan Duktus (vas) Deferens ............... 9
2.3.2 Fisiologi Epididimis dan Duktus (vas) Deferens ............... 9
2.4 Spermatogenesis ........................................................................ 11
2.4.1 Tahap-Tahap Spermatogenesis ......................................... 11
2.4.2 Sel Spermatogenik ............................................................ 12
2.4.3 Siklus Epitel Seminiferus .................................................. 16
2.5 Peranan Hormon Pada Spermatogenesis .................................... 18
2.6 Testosteron Undekanoat ............................................................ 21
2.7 Medroksiprogesteron Asetat ...................................................... 22
BAB III KERANGKA KONSEP ................................................................. 25
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 26
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 26
4.2 Alat dan Bahan ........................................................................... 26
4.2.1 Alat .................................................................................... 26
4.2.2 Bahan ................................................................................ 26
4.3 Prosedur Penelitian .................................................................... 27
4.4 Perlakuan Hewan Percobaan ...................................................... 28
4.4.1 Hewan Perlakuan .............................................................. 28
4.4.2 Cara dan Dosis Perlakuan ................................................. 29
4.4.3 Pembuatan Preparasi ......................................................... 29
4.4.4 Pengukuran Konsentrasi Spermatozoa ............................. 31
4.4.5 Pengukuran Histologi Spermatogenesis ............................ 33
4.5 Analisa Data ............................................................................... 34
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 35
5.1 Hasil Penelitian .......................................................................... 35
5.1.1 Hasil Pengukuran Berat Badan Tikus ............................... 35
5.1.2 Pengukuran Konsentrasi Spermatozoa ............................. 37
5.1.3 Pengukuran/Penilaian Histologi Spermatogenesis ............ 39
5.2 Pembahasan ............................................................................... 41
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 49
6.1 Kesimpulan ................................................................................ 49
6.2 Saran .......................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 51
LAMPIRAN .................................................................................................. 56
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Anatomi sistem reproduksi tikus jantan ............................................ 6
2. Testis dan spermatogenesis dalam tubulus seminiferus .................... 8
3. Tahapan pembentukan spermatogenesis ........................................... 12
4. Tahapan perkembangan sel spermatogenik dalam tubulus
seminiferus ........................................................................................ 17
5. Mekanisme pengaturan hormon spermatogenesis ............................ 19
6. Rumus bangun Testosteron Undekanoat .......................................... 21
7. Rumus bangun Medroksiprogesteron Asetat .................................... 23
8. Grafik rata-rata berat badan tikus tiap kelompok ............................. 36
9. Grafik konsentrasi spermatozoa vas deferens setelah perlakuan ...... 38
10. Grafik penilaian histologi spermatogenesis ...................................... 40
11. Nebido .............................................................................................. 58
12. Depo Progestin ................................................................................. 58
13. Mikroemulsi ...................................................................................... 58
14. Kosolven ........................................................................................... 58
15. Larutan George ................................................................................ 59
16. Tikus jantan ....................................................................................... 59
17. Kamar hitung hemasitometer ............................................................ 59
18. Mikroskop cahaya ............................................................................. 59
19. Penimbangan tikus ........................................................................... 60
20. Pengambilan Depo Progestin ............................................................ 60
21. Pengambilan Nebido ......................................................................... 60
22. Pengambilan mikroemulsi ................................................................ 60
23. Penyuntikan TU dan MPA ................................................................ 60
24. Pembiusan tikus ................................................................................ 60
25. Persiapan hewan yang akan dibedah ................................................. 61
26. Pembedahan ...................................................................................... 61
27. Pengambilan jaringan/organ ............................................................. 61
28. Testis dan vas deferens ..................................................................... 61
29. Vas deferens ...................................................................................... 61
30. Testis ................................................................................................ 61
31. Penampungan spermatozoa ............................................................... 62
32. Pengawetan testis .............................................................................. 62
33. Pengambilan larutan george .............................................................. 62
34. Pengenceran spermatozoa dengan larutan george ............................ 62
35. Spermatozoa pada kamar hemasitometer .......................................... 62
36. Pengamatan dengan mikroskop ........................................................ 62
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Rancangan Percobaan ....................................................................... 27
2. Pengenceran yang Dilakukan dan Kotak yang Dihitung ................. 31
3. Cara Pengenceran .............................................................................. 31
4. Rumus Konsentrasi Spermatozoa ..................................................... 32
5. Nilai Histologi Spermatogenik ......................................................... 33
6. Rata-rata Berat Badan Tikus Tiap Kelompok ................................... 35
7. Konsentrasi Spermatozoa Vas Deferens Setelah Perlakuan ............. 37
8. Pengukuran/Penilaian Histologi Spermatogenesis .......................... 39
9. Dosis TU dan MPA pada Manusia ................................................... 63
10. Dosis TU dan MPA pada hewan percobaan (Tikus) ........................ 65
11. Berat Badan Tikus Tiap Kelompok .................................................. 85
12. Hasil uji Normalitas Berat Badan Tikus Jantan ................................ 96
13. Hasil uji Homogenitas Berat Badan .................................................. 98
14. Hasil uji Kruskall Wallis Berat Badan Tikus Jantan ........................ 99
15. Hasil uji LSD Berat Badan Tikus Jantan ......................................... 100
16. Hasil uji normalitas konsentrasi spermatozoa ................................... 135
17. Hasil uji Homogenitas Konsentrasi Spermatozoa ............................. 136
18. Hasil uji Kruskall Wallis Konsentrasi Spermatozoa ......................... 137
19. Hasil uji LSD Konsentrasi Spermatozoa ......................................... 137
20. Hasil uji Normalitas Histologi Spermatogenesis .............................. 140
21. Hasil uji Homogenitas Histologi Spermatogenesis ........................... 141
22. Hasil uji LSD Histologi Spermatogenesis ....................................... 142
23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. Kelarutan Medroksiprogesteron Asetat
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat Keterangan Hewan Uji ........................................................... 56
2. Sertifikat Bahan Uji Medroksiprogestin Asetat (MPA) ................... 57
3. Bahan dan Alat Penelitian ................................................................ 58
4. Kegiatan Penelitian ........................................................................... 60
5. Perhitungan Dosis ............................................................................. 63
6. Perhitungan Penyuntikan pada Hewan Percobaan ............................ 67
7. Skema Kerja Pembuatan Preparasi ................................................... 76
8. Perhitungan Konsentrasi Spermatozoa Vas Deferens ....................... 78
9. Berat Badan Tikus Jantan ................................................................. 85
10. Spermatozoa pada Kamar Hitung Hemasitometer ............................ 87
11. Histologi Spermatogenesis ................................................................ 92
12. Uji Normalitas Terhadap Berat Badan Tikus Jantan ........................ 96
13. Uji Homogenitas Terhadap Berat Badan Tikus Jantan ..................... 98
14. Uji Kruskal Wallis dan Uji LSD Terhadap Berat Badan Tikus
Jantan................................................................................................. 99
15. Uji Normalitas Konsentrasi Spermatozoa ......................................... 135
16. Uji Homogenitas Konsentrasi Spermatozoa .................................... 136
17. Uji Kruskal Wallis dan Uji LSD Terhadap Konsentrasi
Spermatozoa ...................................................................................... 137
18. Uji Normalitas Histologi Spermatogenesis ....................................... 140
19. Uji Homogenitas Histologi Spermatogenesis .................................. 141
20. Uji LSD Histologi Spermatogenesis ................................................ 142
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alat kontrasepsi pria yang pertama kali dikembangkan adalah alat
kontrasepsi yang dapat mencegah spermatozoa bertemu dengan ovum.
Keadaan tersebut dapat dilakukan dengan cara mekanis, yaitu dengan
pemakaian kondom atau vasektomi. Kontrasepsi dengan menggunakan
kondom dan teknik vasektomi ditemukan banyak kekurangannya sehingga
saat ini dikembangkan metode kontrasepsi hormonal pria (Reddy, 2000).
Telah dilakukan penelitian yang menjelaskan metode kontrasepsi pria
dapat dilakukan dengan cara pemberian hormon, dimana proses
spermatogenesis dikendalikan melalui hipotalamus-hipofisis-testis
(Moeloek, 1991). Tujuan utama kontrasepsi hormonal pada pria adalah
untuk menekan spermatogenesis sampai tercapai kondisi azoospermia
yang bersifat sementara tanpa efek samping (Kamischke, 2000).
Kontrasepsi hormonal berfungsi untuk menekan sekresi hormon
gonadotropin Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing
Hormone (LH) sehingga produksi dan kualitas spermatozoa dapat
dikendalikan dengan tetap memelihara libido normal (Yurnadi, 2008).
Proses spermatogenesis dipengaruhi pada kerja Follicle Stimulating
Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) yang dihasilkan oleh
hipotalamus, hipofisis dan testis sendiri. Luteinizing Hormone (LH)
bekerja pada sel-sel interstisial atau sel Leydig, yang merangsang
pembentukan testosteron yang diperlukan untuk perkembangan normal sel
dari keturunan spermatogenik. Follicle Stimulating Hormone (FSH)
diketahui bekerja pada sel Sertoli yang merangsang spermatogenesis dan
memudahkan sintesis dan sekresi protein pengikat androgen (Junqueira,
2007). Adapun kontrasepsi hormonal yang dapat menekan produksi
spermatozoa, diantaranya analog gonadotropin releasing hormone
(GnRH), hormon-hormon steroid seperti androgen, progestin, dan estrogen
(Moeloek, 1991).
Kombinasi Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron
Asetat (MPA) merupakan kontrasepsi hormonal yang paling efektif dalam
menginduksi spermatogenesis sehingga mencapai azoospermia.
Penggunaan Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron
Asetat (MPA) memiliki masa kerja yang panjang, sehingga mempunyai
efek farmakokinetik dan farmakodinamik lebih baik dibandingkan dengan
bahan lain, seperti kombinasi Testosteron Enantat (TE) dan
Medroksiprogesteron Asetat (MPA) (Gu, 2004).
Moeloek (2001) telah melakukan penelitian kontrasepsi hormonal
pada pria di Jakarta dan Palembang. Dari hasil penelitian di Jakarta
diperoleh pencapaian azoospermia 100% dengan pemberian 500 mg
Testosteron Undekanoat (TU) + 250 mg Medroksiprogesteron Asetat
(MPA) selama 48 minggu dengan interval 12 minggu. Sedangkan di
Palembang terjadi pencapaian 100% azoospermia setelah 24 minggu
dengan interval 12 minggu (Moeleok, 2001). Sementara dari hasil
penelitian Gu (2004), pemberian hormon Testosteron Undekanoat (TU) +
Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dengan interval 8 minggu dapat
menekan spermatogenesis sampai azoospermia pada pria Cina. Hal ini
membuktikan bahwa penggunaan kombinasi Testosteron Undekanoat (TU)
dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dapat mempengaruhi proses
spermatogenesis karena terjadi hambatan sekresi gonadotropin (Follicle
Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH)) sehingga
menghambat spermatogenesis dan cukup berpotensi untuk dikembangkan
menjadi alat kontrasepsi hormonal pada pria (Gu, 2004).
Penelitian yang telah banyak dilakukan, belum ada yang
melakukan studi menggunakan Testosteron Undekanoat (TU) dan
Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dalam formulasi kombinasi. Telah
diketahui bahwa Testosteron Undekanoat (TU) 1000mg +
Medroksiprogesteron Asetat (MPA) 150mg dan Testostesron Undekanoat
1000mg + Medroksiprogesteron Asetat (MPA) 300mg dapat menekan
spermatogenesis hingga mencapai azoospermia pada pria Cina (Gu, 2004).
Di Indonesia, penyuntikan Testosteron Undekanoat (TU) 500mg +
Medroksiprogesteron Asetat (MPA) 250mg menyebabkan azoospermia
pada sukarelawan di Jakarta dan Palembang (Moeloek, 2001). Berdasarkan
penelitian tersebut, dilakukan penelitian untuk mengetahui formulasi
kombinasi yang paling efektif menekan spermatogenesis hingga mencapai
azoospermia dengan dosis yang berbeda-beda. Formulasi kombinasi ini,
diharapkan dapat digunakan sebagai hormon kontrasepsi pria yang lebih
baik dari sediaan formulasi tunggal karena sudah mengandung dua zat
aktif (Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat
(MPA)) dan lebih praktis dalam pemberian.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui formulasi tunggal dan
formulasi kombinasi yang paling efektif pengaruhnya terhadap konsentrasi
spermatozoa dan spermatogenesis tikus jantan (Rattus novergicus L.) galur
Sprague Dawley.
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengaruh penyuntikan formulasi tunggal dan formulasi
kombinasi Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron
Asetat (MPA) terhadap konsentrasi spermatozoa tikus jantan (Rattus
novergicus L.) galur Sprague Dawley?
2. Apakah terdapat perbedaan spermatogenesis antara penyuntikan
formulasi tunggal dan formulasi kombinasi Testosteron Undekanoat
(TU) + Medroksiprogesteron Asetat (MPA)?
1.3 Hipotesa
1. Terjadi penurunan jumlah konsentrasi spermatozoa setelah
penyuntikan formulasi tunggal dan formulasi kombinasi Testosteron
Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA)
2. Terdapat perbedaan spermatogenesis antara formulasi tunggal dan
formulasi kombinasi Testosteron Undekanoat (TU) +
Medroksiprogesteron Asetat (MPA).
1.4 Tujuan Penelitian
1. Menguji pengaruh formulasi tunggal dan formulasi kombinasi
Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA)
terhadap konsentrasi spermatozoa dan spermatogenesis tikus jantan
(Rattus novergicus L.) galur Sprague Dawley.
2. Mencari formulasi tunggal dan formulasi kombinasi Testosteron
Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) yang paling
efektif menghambat spermatogenesis dan konsentrasi spermatozoa.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Mengetahui pengaruh formulasi tunggal dan formulasi kombinasi
Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA)
terhadap konsentrasi spermatozoa dan spermatogenesis tikus jantan
(Rattus novergicus L.) galur Sprague Dawley.
2. Mengetahui formulasi tunggal dan formulasi kombinasi Testosteron
Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) yang paling
efektif menghambat spermatogenesis dan konsentrasi spermatozoa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Reproduksi Hewan Jantan
Sistem reproduksi hewan jantan terdiri atas testis, epididimis,
duktus deferens, kelenjar aksesori (kelenjar vesikulosa, prostat dan
bulbouretralis), uretra dan penis. Pada hewan yang melakukan fertilisasi
secara interna organ reproduksinya dilengkapi dengan adanya organ
kopulatori, yaitu suatu organ yang berfungsi menyalurkan spermatozoa
dari organisme jantan ke betina. Peranan hewan jantan dalam hal
reproduksi terutama adalah memproduksi spermatozoa dan sejumlah kecil
cairan untuk memungkinkan sel spermatozoa masuk menuju rahim.
(William, 2005).
Gambar 1. Anatomi sistem reproduksi tikus jantan (Suckow,
2006)
2.2 Testis
2.2.1 Anatomi Testis
Testis merupakan sepasang struktur berbentuk oval dan sedikit
gepeng. Testis terletak dalam skrotum dan dikelilingi oleh simpai tebal
jaringan ikat kolagen, yaitu tunika albuginea. Tunika albuginea menebal
pada permukaan posterior testis dan membentuk mediastinum testis, yaitu
tempat penjuluran yang membagi kelenjar menjadi sekitar 250
kompartemen piramid yang disebut lobulus testis. Setiap lobulus dihuni
oleh 1-4 tubulus seminiferus. Dinding pada rongga yang memisahkan
testis dengan epididimis disebut tunika vaginalis. Tunika vaginalis
dibentuk dari peritoneum saat testis masih berada dalam rongga abdomen.
Sedangkan permukaan posterior menjadi tempat masuknya pembuluh
darah, pembuluh limfe, dan saraf. Skrotum memiliki peran penting dalam
memelihara testis pada suhu di bawah suhu intra abdomen, yaitu sekitar
4°C-7°C (Manika, 1991).
2.2.2 Fisiologi Testis
Testis merupakan organ yang berfungsi untuk menghasilkan
spermatozoa dan menghasilkan hormon (testosteron). Sekitar 80%, testis
terdiri dari tubulus seminiferus yang berkelak-kelok, yang di dalamnya
berlangsung spermatogenesis. Tubulus yang berkelak-kelok dalam lobulus
semua duktusnya kemudian meninggalkan testis dan masuk ke dalam
epididimis (Heffner, 2008).
Tubulus seminiferus merupakan tempat terjadinya
spermatogenesis. Tubulus seminiferus di kelilingi oleh membran basal. Di
dekat membran basal ini terdapat sel progenitor untuk produksi
spermatozoa. Epitel yang mengandung spermatozoa yang sedang
berkembang disepanjang tubulus disebut epitel seminiferus atau epitel
germinal. Pada potongan melintang testis, spermatosit dalam tubulus
berada dalam berbagai tahap pematangan. Di antara spermatosit terdapat
sel Sertoli. Sel ini berperan secara metabolik dan struktural untuk menjaga
spermatozoa yang sedang berkembang. Sel Sertoli memfagosit sitoplasma
spermatid yang telah dikeluarkan. Sel ini juga berfungsi pada proses
aromatisasi prekursor androgen menjadi estrogen, suatu produk yang
menghasilkan pengaturan umpan balik lokal pada sel Leydig yang
memproduksi androgen. Selain itu sel Sertoli juga menghasilkan protein
pengikat androgen. Produksi androgen sendiri terjadi di dalam kantong
dari sel khusus (sel Leydig) yang terdapat di daerah interstitial antara
tubulus-tubulus seminiferus (Heffner, 2008).
Gambar 2. Testis dan spermatogenesis dalam tubulus seminiferus
(Junqueira, 2007).
2.3 Epididimis dan Duktus (Vas) Deferens
2.3.1 Anatomi Epididimis dan Duktus (Vas) Deferens
Epididimis merupakan suatu struktur berbentuk koma yang
menahan batas posterolateral testis. Epididimis dibentuk oleh saluran
berkelok-kelok secara tidak teratur yang disebut duktus epididimis. Duktus
epididimis diperkirakan mempunyai tiga regio : kaput (kepala), korpus
(badan), dan kauda (ekor). Permukaan sel epitel duktus ini ditutupi oleh
mikrovili panjang yang bercabang dan tidak teratur yang biasa disebut
stereosilia. Epitel duktus epididimis turut serta dalam pengambilan dan
pencernaan badan-badan residu yang dikeluarkan selama proses
spermatogenesis berlangsung. Duktus-duktus epididimis dari setiap testis
menyatu untuk membentuk sebuah saluran berdinding tebal dan berotot
yang disebut duktus (vas) deferens. Dari setiap testis duktus deferens
berjalan keluar dari kantong skrotum dan kembali ke dalam rongga
abdomen dan berakhir di ureter di bagian leher kandung kemih. Dinding
duktus deferens tebal dan berotot dengan lubang kecil sehingga terasa
padat dan dapat diraba (lewat kulit) di bagian leher skrotum dan dapat
diikat atau dipotong pada saat vasektomi (Fawcett, 2002).
2.3.2 Fisiologi Epididimis dan Duktus (Vas) Deferens
Epididimis merupakan daerah penumpukan dan penyimpanan
spermatozoa setelah meninggalkan testis. Secara umum epididimis
memiliki fungsi utama, yaitu transportasi, pemekatan (konsentrasi),
pematangan dan penyimpanan spermatozoa. Duktus-duktus epididimis
melaksanakan beberapa fungsi penting tersebut. Sewaktu meninggalkan
testis, spermatozoa belum mampu bergerak atau membuahi (belum matang
secara fisiologis). Spermatozoa memperoleh kedua kemampuan tersebut
selama perjalanannya melintasi epididimis. Proses pematangan ini
dirangsang oleh testosteron yang tertahan di dalam cairan tubulus oleh
protein pengikat androgen. Kapasitas spermatozoa untuk membuahi
semakin ditingkatkan ketika disekresikan ke dalam saluran reproduksi
wanita, yang disebut kapasitasi (Sherwood, 2001).
Epididimis juga memekatkan spermatozoa beberapa ratus kali lipat
dengan menyerap sebagian besar cairan yang masuk dari tubulus
seminiferus. Spermatozoa yang telah matang secara perlahan bergerak
melintasi epididimis ke dalam duktus deferens akibat kontraksi ritmik otot
polos di dinding saluran-saluran tersebut. Duktus (vas) deferens berfungsi
sebagai tempat penyimpanan spermatozoa yang penting. Hal ini
disebabkan karena spermatozoa yang terkemas rapat relatif inaktif dan
kebutuhan metabolit mereka juga rendah. Spermatozoa dapat disimpan
dalam duktus deferens selama beberapa hari walaupun tidak mendapat
pasokan nutrisi dari darah dan hanya mendapat makanan dari gula-gula
sederhana yang terdapat disekresi tubulus (Sherwood, 2001).
2.4 Spermatogenesis
2.4.1 Tahap-Tahap Spermatogenesis
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan spermatozoa.
Proses ini dimulai dengan sel benih primitif, yaitu spermatogonium. Pada
saat terjadinya perkembangan sel kelamin, sel ini mulai mengalami
mitosis, dan menghasilkan generasi sel-sel yang baru. Sel-sel yang baru
dibentuk dapat mengikuti satu dari dua jalur. Sel-sel ini dapat terus
membelah sebagai sel induk, yang disebut spermatogonium tipe A, atau
dapat berdeferensiasi selama siklus mitosis yang progresif menjadi
spermatogonium B. Spermatogonium B merupakan sel progenitor yang
akan berdeferensiasi menjadi spermatosit primer. Segera setelah terbentuk,
sel-sel ini memasuki tahap profase dari pembelahan meiosis pertama.
Spermatosit primer merupakan sel terbesar dalam garis keturunan
spermatogenik ini dan ditandai dengan adanya kromosom dalam berbagai
tahap proses penggelungan di dalam intinya (Fawcett, 2002).
Dari pembelahan meiosis pertama ini timbul sel berukuran lebih
kecil yang disebut spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder sulit
diamati dalam sediaan testis karena merupakan sel berumur pendek dan
berada dalam tahap interfase yang sangat singkat dan dengan cepat
memasuki pembelahan meiosis kedua. Pembelahan spermatosit sekunder
menghasilkan spermatid. Karena tidak ada fase-S (sintesis DNA) yang
terjadi antara pembelahan meiosis pertama dan kedua pada spermatosit,
jumlah DNA per sel berkurang setengah selama pembelahan kedua ini,
yang menghasilkan sel haploid (n). Oleh karena itu, proses meiosis
menghasilkan sel dengan jumlah kromosom haploid. Dengan adanya
pembuahan, sel memperoleh kembali jumlah diploid yang normal
(Junqueira, 2007).
Gambar 3. Tahapan pembentukan spermatogenesis (Junqueira,
2007).
2.4.2 Sel Spermatogenik
Perkembangan sel spermatogenik merupakan suatu kejadian yang
sangat kompleks dari berbagai tipe sel spermatogenik yang disebut
spermatogenesis. Sebagian besar sel-sel yang menyusun epitel seminiferus
adalah sel spermatogenik dengan berbagai tahap perkembangan tertentu
(Naz, 2006). Telah dijelaskan pada tahap-tahap perkembangan
spermatogenenesis, bahwa perkembangan spermatogonium menjadi
spermatozoa memerlukan beberapa perkembangan tertentu.
Proses perkembangan tersebut dibagi menjadi tiga tahap:
a. Spermatositogenesis: Diferensiasi spermatogonia menjadi spermatosit
primer.
b. Meiosis: perkembangan sel, dimana spermatosit primer memiliki
kromosom diploid membentuk spermatid haploid.
c. Spermiogenesis: Transformasi spermatid menjadi spermatozoa
(sperma).
Diferensiasi Spermatogonia
Spermatogonia yang terletak di lapisan paling luar tubulus secara
terus menerus membelah dengan cara mitosis dimana sel baru yang
terbentuk identik dengan sel induk. Peristiwa ini disebut proliferasi
mitotik. Proliferasi ini menghasilkan pasokan kontinyu sel-sel
germinativum baru.
Menurut gambaran inti selnya, pada manusia dikenal tiga jenis
spermatogonia :
a. Spermatogonia gelap tipe A, dengan inti sel lonjong berwarna gelap.
Sel-sel tersebut membelah diri secara berkala untuk mempertahankan
jumlah spermatogonia dan juga untuk membentuk spermatogonia
pucat tipe A yang memiliki inti lonjong pucat.
b. Spermatogonia pucat tipe A, membelah diri secara mitosis untuk
menjadi spermatogia B (menjadi spermatogonia pucat tipe A yang
lain).
c. Spermatogonia tipe B mempunyai inti bulat yang mengandung
kromatin padat dengan membran inti. Bila spermatogonia tipe B
membelah diri dengan cara mitosis, sel-sel tersebut menghasilkan sel-
sel anak yang seluruhnya berdiferensiasi menjadi spermatosit primer
(Leeson, 1996).
Setelah pembelahan mitosis spermatogonia, salah satu sel anak
tetap berada diluar tubulus sebagai spermatogonium yang tidak
berdiferensiasi untuk mempertahankan lapisan sel germinativum.
Sementara itu, sel-sel anak lainnya berkembang menjadi spermatosit
primer. Spermatosit primer masuk ke fase istirahat selama kromosom
mengalami duplikasi dan untai-untai ganda tetap bersatu sebagai persiapan
untuk pembelahan meiosis pertama (Sherwood, 2001).
Pembelahan Meiosis Spermatosit
Pembelahan meiosis pertama dari spermatosit primer, diikuti
dengan pembelahan meiosis kedua spermatosit sekunder, dimana jumlah
kromosom berkurang dan DNA spermatid menjadi haploid (n).
Profase I pada pembelahan meiosis pertama melibatkan empat
tahap:
1. Leptoten
2. Zigoten
3. Pakiten
4. Diakinase
Kromosom dari spermatosit primer mulai migrasi, membentuk
benang panjang selama leptoten dan pasangan homolog selama zigoten.
Selanjutnya hasil migrasi singkat kromosom terjadi selama pakiten.
Pertukaran kromosom homolog terjadi selama diakinase.
Metafase I, pasangan kromosom homolog berbaris di garis khatulistiwa.
Setiap pasangan kromosom berpisah dan bermigrasi ke kutub yang
berlawanan dari sel pada anafase I, dan sel-sel terpisah membentuk dua
spermatosit sekunder selama telofase I spermatosit sekunder adalah sel
yang relatif kecil, dan karena mereka berumur pendek, mereka tidak
mudah terlihat di epitel seminiferus. Selama mitosis spermatogonia dan
meiosis dari spermatosit, pembelahan melibatkan dua komponen :
pembelahan nukleus dan pembelahan sitoplasma (sitokinesis) (Gartner,
2007).
Spermiogenesis
Spermiogenesis merupakan tahap akhir produksi spermatozoa.
Spermiogenesis adalah proses transformasi spermatid menjadi
spermatozoa, yaitu sel yang sangat dikhususkan untuk menyampaikan
DNA jantan kepada ovum. Tidak terjadi pembelahan sel selama proses ini
berlangsung (Junqueira, 2007).
Spermatid dapat dikenali dari ukurannya yang kecil dan intinya
dengan daerah kromatin padat. Letak spermatid di dalam tubulus
seminiferus adalah di dekat lumen. Spermiogenesis adalah suatu proses
perkembangan rumit yang mencakup pembentukan akrosom, pemadatan
dan pemanjangan inti, pembentukan flagelum, dan hilangnya sebagian
besar sitoplasma. Hasil akhirnya adalah spermatozoa matang yang
kemudian dilepaskan ke dalam lumen tubulus seminiferus (Gartner, 2007).
Spermiogenesis dapat dibagi menjadi tiga fase :
a. Fase golgi
Sitoplasma spermatid mengandung kompleks Golgi di dekat inti,
mitokondria, sepasang sentriol, ribosom bebas, dan tubulus retikulum
endosplasma halus. Granula proakrosom berkumpul di kompleks Golgi
dan kemudian menyatu membentuk satu granula akrosom yang
terdapat dalam vesikel akrosom.
b. Fase akrosom
Vesikel dan granula akrosom menyebar untuk menutupi belahan
anterior inti yang memadat yang dikenal akrosom. Akrosom
mengandung beberapa enzim hidrolitik, seperti hialuronidase, asam
fosfatase, neuraminidase, dan protease. Jadi, akrosom berfungsi
sebagai lisosom.
c. Fase pematangan
Sitoplasma residu dibuang dan difagositosis oleh sel Sertoli dan
spermatozoa dilepaskan ke dalam lumen tubulus (Junqueira, 2007).
2.4.3 Siklus Epitel Seminiferus
Satu siklus seminiferus merupakan satu tingkat perkembangan sel
tertentu dari epitel tubulus seminiferus dimana, terjadi perkembangan dari
satu sel menjadi satu tingkat sel yang lebih dewasa pada siklus yang sama.
Epitel seminiferus testis terdiri dari sel Sertoli dan sel spermatogenik.
Perkembangan epitel seminiferus bergantung pada perbedaan waktu
proliferasi dan diferensiasi sel induk spermatogonia. Pada tikus, waktu
yang dibutuhkan untuk satu siklus epitel seminiferus adalah 12,9 hari (13
hari). Sedangkan satu siklus spermatogenesis (spermatogonia menjadi
spermatozoa) adalah 51,6 hari (sekitar 8 minggu). Sehingga dapat
dikatakan bahwa satu siklus spermatogenesis memerlukan 4 siklus epitel
seminiferus. Pada potongan melintang tubulus seminiferus testis tikus tipe
asosiasi sel dibagi dalam 14 tahapan. Setiap asosiasi sel, terdiri dari
sekumpulan sel spermatogenik yang selalu tersusun teratur dari
spermatogonia, spermatosit dan spermatid yang terdapat pada berbagai
tingkat perkembangan (Franca, 1998).
Tahapan spermatogenesis tersusun dari susunan antara
spermatogonia A, spermatogonia intermedia, spermatogonia B,
spermatosit primer dalam berbagai tahap profase (leptoten, zigoten,
pakiten, diploten dan diakinase) dan spermatid dengan 19 langkah
spermatogenesis (Franca, 1998).
Gambar 4. Tahapan perkembangan sel spermatogenik dalam
tubulus seminiferus (Dunkel, 1997)
Pada manusia, satu siklus epitel seminiferus membutuhkan waktu
16 hari dan waktu yang diperlukan untuk satu siklus spermatogenesis 64
hari (sekitar 8 minggu). Sedangkan satu siklus spermatogenesis
memerlukan 4-5 siklus epitel seminiferus dimana tipe asosiasi sel dibagi
dalam 6 tahapan (Weinbauer, 1999). Pentingnya mengidentifikasi tahapan
spermatogenesis berkaitan dengan sifat siklus dan proses biokimia yang
terjadi selama pematangan epitel spermatogenik (Heninger, 2004).
2.5 Peranan Hormon Pada Spermatogenesis
Proses spermatogenesis dipengaruhi oleh hormon-hormon yang
dihasilkan oleh organ hipotalamus, hipofisis dan testis sendiri. Pengaturan
pembentukan spermatogenesis dimulai dengan sekresi gonadotropin
releasing hormone (GnRH) oleh hipotalamus. Hormon ini selanjutnya
merangsang kelenjar hipofisis anterior untuk menyekresikan dua hormon
lain yang disebut hormon-hormon gonadotropin, yaitu Follicle Stimulating
Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH). Selanjutnya, Luteinizing
Hormone (LH) merupakan rangsangan utama untuk sekresi testosteron
pada sel Leydig yang diperlukan untuk perkembangan normal sel
spermatogenik, sedangkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) untuk
merangsang pertumbuhan testis dan mempertinggi produksi protein
pengikat androgen oleh sel Sertoli, yang merupakan komponen tubulus
testis yang berguna menyokong pematangan sel spermatozoa dalam proses
spermatogenesis (Sherwood, 2001).
Gambar 5. Mekanisme pengaturan hormon spermatogenesis (Dee,
2004)
Maka, dapat disimpulkan bahwa hormon memiliki peranan yang
penting terhadap terbentuknya spermatogenesis. Adapun hormon yang
terlibat diantaranya testosteron, Follicle Stimulating Hormone (FSH),
Luteinizing Hormone (LH), estrogen, dan hormon pertumbuhan lainnya
(Naz, 2006).
A. Testosteron
Testosteron merupakan salah satu bentuk hormon kelamin pria,
androgen. Androgen berasal dari testis dan sebagian diproduksi oleh
kelenjar adrenal. Androgen sendiri terdiri dari beberapa hormon, yaitu
testosteron, hidrotestosteron dan androstenedion. Namun demikian, jumlah
testosteron lebih banyak dibandingkan dengan hormon yang lain. Hormon
ini memegang peranan penting pada satu tahap penting proses pembelahan
sel-sel germinal untuk pembentukan spermatozoa, terutama pembelahan
meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder. Hormon ini mengontrol
perkembangan organ reproduksi pria dan tanda seks sekunder pada pria
berupa pembesaran laring, perubahan suara, pertumbuhan rambut ketiak,
pubis, dada, kumis dan jenggot serta untuk pertumbuhan otot dan tulang
(Ascobat, 2008).
B. Luteinizing Hormone (LH) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Luteinizing Hormone (LH) disekresikan oleh sel karminofil dari
kelenjar hipofisis bagian anterior. Berperan dalam stimulasi sel-sel Leydig
untuk memproduksi testosteron, juga berperan dihasilkannya estradiol.
Follicle Stimulating Hormone (FSH) merangsang pertumbuhan testis dan
mempertinggi produksi protein pengikat androgen (ABP) oleh sel Sertoli.
Peningkatan ABP ini menyebabkan tingginya konsentrasi testosteron yang
penting bagi pembentukan dan pematangan spermatozoa pada proses
spermatogenesis. Dengan demikian Follicle Stimulating Hormone (FSH)
bekerja menyiapkan kadar androgen yang cukup untuk sel germinal dan
memacu pendewasaan spermatozoa di dalam epididimis (Junqueira, 2007).
C. Estrogen
Dibentuk oleh sel-sel Sertoli ketika sedang distimulasi oleh
Follicle Stimulating Hormone (FSH). Hormon ini kemungkinan
diperlukan pada proses spermiasi. Sel-sel Sertoli juga mengsekresikan
suatu protein pengikat androgen yang mengikat baik testosteron dan
estrogen maupun keduanya ke dalam cairan tubulus seminiferus, yang
diperlukan untuk maturasi spermatozoa (Suherman, 2008).
D. Hormon pertumbuhan lainnya
Seperti juga pada sebagian besar hormon lainnya diperlukan untuk
mengatur latarbelakang fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan
secara khusus meningkatkan pembelahan awal spermatogenesis
(Sherwood, 2001).
2. 6 Testosteron Undekanoat
Testosteron Undekanoat (TU) (17-hydroxy-4androsten-3-one 17-
undecanoate) merupakan testosteron ester golongan asam lemak alifatik
yang mempunyai rantai samping panjang, sehingga lebih bersifat lipofilik.
Esterifikasi testosteron menghasilkan molekul yang kurang polar dan dapat
larut dalam minyak dan jaringan lemak. Testosteron Undekanoat (TU)
merupakan suatu bentuk ester dari testosteron alami. Bentuk aktif
testosteron dihasilkan dari hidrolisis esternya. Testosteron Undekanoat
(TU) mempunyai waktu paruh yang panjang yakni 6-10 minggu. Hal ini
disebabkan karena rantai samping alifatik yang panjang, semakin panjang
rantai karbon maka waktu paruhnya akan memanjang pula (Woferst,
2007).
Gambar 6. Rumus bangun Testosteron Undekanoat (Ilyas, 2008).
Testosteron Undekanoat (TU) yang dikembangkan untuk
kontrasepsi pria digunakan dalam bentuk injeksi (liquid). Sediaan tersebut
diberikan dengan cara injeksi secara intramuskular. Efek utama dari
testosteron hasil hidrolisis Testosteron Undekanoat (TU) tersebut terjadi
setelah adanya ikatan testosteron terhadap reseptor spesifiknya yang
membentuk kompleks homon-reseptor. Kompleks hormon-reseptor
tersebut masuk ke dalam inti sel dimana ia akan memodulasi transkripsi
gen-gen tertentu setelah terikat dengan DNA. Tujuan utama pemberian
Testosteron Undekanoat (TU) adalah mempertahankan tingginya kadar
testosteron jangka panjang pada pria yang ikut dalam kotrasepsi pria
(Ilyas, 2008).
2.7 Medroksiprogesteron Asetat
Medroksiprogesteron Asetat (MPA) merupakan esterifikasi
progesteron pada rantai C-17 grup hidroksil sehingga menghasilkan rantai
alkil. Semakin panjang rantai alkil ini semakin lama pula efek kerjanya di
dalam tubuh, karena waktu biotransformasinya menjadi lebih lama (Henzl,
(1991) dalam disertasi Ilyas (2007)). Berbentuk serbuk hablur berwarna
putih, tidak berbau dan stabil dalam air. Medroksiprogesteron Asetat
(MPA) memiliki titik cair antara 200°C-210°C dan mudah larut dalam
kloroform, aseton dan di-oksan, dapat larut dalam etanol dan metanol,
sukar larut dalam eter, serta tidak larut dalam air (Moeloek, 1991).
Gambar 7. Rumus bangun Medroksiprogesteron Asetat
(Andajaningsih, 1995).
Medroksiprogesteron Asetat (MPA) adalah suatu progesteron
sintetik yang memiliki efek kerja panjang (long acting) di dalam tubuh bila
diberikan secara intramuskular. Penggunaan progesteron pada pria didasari
oleh prinsip kerja yang sama pada wanita, yaitu menekan sekresi
gonadotropin hipofisis yang menghambat produksi Follicle Stimulating
Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) melalui umpan balik
negatif dan selanjutnya akan menekan spermatogenesis sehingga dapat
digunakan sebagai kontarsepsi pria. Pada pria progesteron dihasilkan oleh
testis dan kelenjar adrenal testis sebagai hasil antara biosintesis androgen
testis dan kortiko steroid meskipun dalam jumlah relatif sedikit (Moeloek,
1991).
Pemberian progestin pada laki-laki normal akan menekan fungsi
testis secara efektif, menurunkan jumlah sperma dan menekan libido serta
potensi seks. Dari berbagai penelitian diketahui dosis efektif
Medroksiprogesteron Asetat (MPA) yang dapat menurunkan konsentrasi
dan viabilitas spermatozoa, serta kadar hormon testosteron pada tikus galur
Sprague-Dawley adalah dosis 1,25 mg. Sedangkan untuk menekan
produksi hormon Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing
Hormone (LH) pada pria dan wanita adalah dosis 150 mg dan dosis ini
dapat bertahan di dalam tubuh selama tiga bulan ( Yurnadi, 2008).
Pemberian kombinasi 500 mg Testosteron Undekanoat (TU) dengan 250
mg Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dapat menekan spermatogenesis
sampai azoospermia (Gu, 2004).
Penggunaan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dapat menekan
spermatogenesis tetapi juga menekan sekresi testosteron. Hal ini
menyebabkan penurunan libido, sehingga perlu dikombinasikan dengan
Testosteron Undekanoat (TU). Kombinasi Testosteron Undekanoat (TU)
dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) merupakan kontrasepsi paling
efektif dan waktu yang dibutuhkan untuk menghambat sekresi
gonadotropin (Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing
Hormone (LH)) dapat lebih lama (Kusmana, 2001).
BAB III
KERANGKA KONSEP
Pembuatan preparasi
Penyuntikan minggu ke 8
Penyuntikan minggu ke 0
Penimbangan
Pengamatan histologi
spermatogenesis
Pengukuran konsentrasi
spermatozoa
Pembedahan minggu ke 12
Penimbangan
Penimbangan
Testis Vas deferens
Analisa data
Aklimatisasi 1 minggu
Tikus jantan (Rattus
novergicus L) galur Sprague
Dawley
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan Laboratorium Biologi Universitas Indonesia.
Penelitian berlangsung selama 5 bulan, terhitung dari bulan Mei 2010
sampai dengan September 2010.
4.2 Alat dan Bahan
4.2.1 Alat
Gelas piala, cawan arloji, kaca objek dan penutupnya, tabung
reaksi, wadah pembiusan, timbangan analitik (Precisa XT 220A),
Hemositometer Improved Neubeur, mikroskop cahaya (motic), alat bedah,
botol minuman, kandang, alat bedah 1 set, mikropipet, Spuit Therumo
Syringe 1 ml, kapas, sarung tangan, masker.
4.2.2 Bahan
Tikus jantan (Rattus novergicus L) galur Sprague Dawley yang
sehat berumur 2-3 bulan dengan berat badan 200-250 gram, makanan dan
minuman tikus, NaCl fisiologis, Medroksiprogesteron Asetat (MPA),
Testosteron Undekanoat (TU), Nebido, Depo progestin, Eter, Alkohol,
larutan Hematoksilin, larutan Bouin (asam pikrat, formaldehid 4%, asam
asetat), larutan xilol, larutan Eosin, larutan George, Alkohol, Parafin,
larutan Paraformaldehid 4%, Aquabidestilat.
4.3 Prosedur Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimental yang terdiri atas 8 kelompok
perlakuan dengan masing-masing terdiri dari 3 ekor tikus jantan (Rattus
novergicus L.) galur Sprague Dawley.
Hal ini memenuhi rumus Federer, yaitu :
(n-1) (t-1) ≥ 15 keterangan :
(n-1) (8-1) ≥ 15 n : jumlah hewan percobaan tiap kelompok
(n-1) 7 ≥ 15 t : jumlah kelompok
7n-7 ≥ 15
7n ≥ 22
n ≥ 3,1 ~ 3
Tabel 1. Rancangan Percobaan
No Kelompok Dosis (mg) Waktu
penyuntikan(minggu)
Pengukuran
spermatozoa
dan testis
TU
MPA
1. K1 FT
(N + DP)
2,5 1,25 0 8 minggu 12
2 K2 FT
(N + DP)
5 0,75 0 8 minggu 12
3 K3 FT
(N + DP)
5 1,125 0 8 minggu 12
4 K4 FK
ME
2,5 1,25 0 8 minggu 12
5 K5 FK
ME
5 0,75 0 8 minggu 12
6 K6 FK
ME
5 1,125 0 8 minggu 12
7 K7 FK
Kos
2,5 1,25 0 8 minggu 12
8 Kontrol
normal
minggu 12
Ket : K = Kelompok
FT = formulasi tunggal
FK = formulasi kombinasi
N = Nebido (Testosteron Undekanoat (TU))
DP = Depo progestin (Medroksiprogesteon Asetat (MPA))
ME = Mikro Emulsi ( TU/MPA)
Kos = Kosolven (TU/MPA)
4.4 Perlakuan Hewan Percobaan
4.4.1 Hewan Perlakuan
Sebelum percobaan, tikus diaklimatisasi selama 1 minggu dengan
pemberian makanan dan minuman secukupnya. Penimbangan dilakukan
sebelum dan sesudah penyuntikan untuk mengetahui pertambahan berat
badan masing-masing kelompok. Kemudian, setiap ekor tikus diberi tanda
pengenal agar tidak salah dalam perlakuan, selanjutnya dilakukan
penyuntikan sesuai dengan rancangan percobaan.
4.4.2 Cara dan Dosis Perlakuan
Tikus disuntik dengan formulasi tunggal (TU + MPA) dan
formulasi kombinasi (TU/MPA) sesuai dengan dosis rancangan percobaan.
Penyuntikan dilakukan sebanyak 2 kali pada minggu ke-0 dan minggu ke-
8 secara IM (intra muskular) pada bagian paha kanan dan pada paha kiri.
Penyuntikan dilakukan sebanyak 2 kali agar kombinasi TU + MPA efektif
dalam menghambat sekresi hormon gonadotropin (LH dan FSH) (Yurnadi,
2008). Tikus yang telah mendapat perlakuan kemudian dipelihara dan
dirawat sampai minggu ke-12 untuk dipreparasi.
4.4.3 Pembuatan Preparasi
Setelah minggu ke-12, tikus dibius dengan eter, kemudian dibedah.
Diambil bagian testis dan duktus (vas) deferens, lalu dibuat preparasi.
Jaringan testis yang telah diambil, difiksasi dalam larutan Bouin dan
dibiarkan selama kurang lebih 24 jam. Kemudian dilakukan pencucian,
yaitu mencuci organ dengan alkohol 70% yang dilakukan berulang-ulang
selama kurang lebih 30 menit. Hal ini bertujuan agar warna kuning
(larutan Bouin) berkurang atau tampak jernih. Jaringan didehidrasi dalam
larutan alkohol bertingkat dari alkohol 70%, 80%, 96% dan alkohol
absolut selama kurang lebih 1 jam untuk menarik molekul air yang keluar
dari jaringan. Selanjutnya jaringan dijernihkan dengan larutan benzil
benzoat selama 24 jam, lalu dalam benzol sebanyak 2 kali 15 menit sampai
jaringan tampak jernih atau transparan (Ilyas, 2007).
Setelah itu, dilakukan infiltrasi dengan parafin dalam beberapa
tahap, yaitu jaringan direndam dalam parafin I selama 30 menit, parafin II
selama 60 menit, dan parafin III selama 90 menit. Infiltrasi dilakukan
dalam oven dengan suhu 56°C-58°C. Perlakuan berikutnya adalah
penanaman jaringan yang telah diinfiltrasi dalam parafin cair lalu
diletakkan dalam kotak kertas sesuai dengan ukuran masing-masing
jaringan yang akan ditanam. Kotak kertas yang telah berisi jaringan
dimasukkan dalam lemari es dan dibiarkan membeku (Kusmana, 2001).
Selanjutnya, pemotongan jaringan setebal 3-6µm dengan
menggunakan pisau mikrotom putar dan hasil irisan ditempelkan pada
kaca objek. Preparat pada kaca objek dipanaskan sampai jaringan
mengembang dengan sempurna. Sebelum jaringan diwarnai, sediaan
direndam dalam xilol selama 5 menit sebanyak 2 kali. Hal tersebut
bertujuan agar sisa parafin yang masih merekat pada jaringan dapat
dihilangkan. Xilol dihilangkan dengan merendam jaringan pada larutan
alkohol bertingkat dari konsentrasi tinggi turun secara bertahap (100%,
90%, 80%, dan 70%) masing-masing selama 3 menit. Untuk pewarnaan
dilakukan dengan hematoksilin dan eosin (HE). Jaringan yang telah
diwarnai dijernihkan dengan xilol selama 5 menit agar jaringan tampak
lebih cerah. Pada tahap akhir, jaringan testis pada kaca objek diberi entelan
dan ditutup dengan kaca penutup sehingga dapat dilakukan pengamatan
(Woferst, 2007).
Parameter pengamatan mikroskopik pada tubulus seminiferus testis
meliputi tahap-tahap spermatogenesis. Sedangkan pada duktus (vas)
deferens pengamatan dilakukan terhadap konsentrasi spermatozoa yang
dinyatakan dalam juta/mL (Kusmana, 2001).
4.4.4 Pengukuran Konsentrasi Spermatozoa
Pengukuran konsentrasi spermatozoa dilakukan dengan cara
mengambil spermatozoa pada duktus (vas) deferens. Spermatozoa yang
didapat diletakkan pada kaca arloji yang berisi cairan NaCl sebanyak 250
µL. Spermatozoa dimasukkan kedalam bilik hitung Neubauer
(Hemasitometer) sampai kamar Neubauer terisi rata. Kemudian dihitung
jumlah spermatozoa pada salah satu kamar. Setelah diketahui jumlah
spermatozoa, maka dapat dilakukan pengukuran untuk menentukan
konsentrasi spermatozoa (yang dinyatakan dalam juta/mL) sesuai dengan
tabel dibawah ini (Ilyas, 2007).
Bila dari 1 kotak didapat :
Tabel 2. Pengenceran yang Dilakukan dan Kotak yang Dihitung
No Jumlah Spermatozoa Pengenceran Kotak yang Dihitung
1 > 40 50 kali 5 kotak
2 15-40 20 kali 10 kotak
3 <15 10 kali 25 kotak
Dari jumlah spermatozoa yang diketahui, maka dilakukan pengenceran
spermatozoa berdasarkan jumlah spermatozoa yang terhitung (Ilyas,
2007).
Tabel 3. Cara Pengenceran
No Pengenceran Pembuatan Pengenceran
1 50 kali a. 980 µL larutan George + 20 µL spermatozoa
b. 2450 µL lar. George + 50 µL spermatozoa
2 20 kali 950 µL lar. George + 50 µL spermatozoa
3 10 kali a. 900 µL lar. George + 100 µL spermatozoa
b. 450 µL lar. George + 50 µL spermatozoa
Setelah dilakukan pengenceran, dilakukan perhitungan spermatozoa
dengan jumlah kotak yang dihitung sesuai dengan jumlah spermatozoa dan
cara pengenceran pada tabel diatas. Kemudian dilakukan pengukuran
spermatozoa sesuai rumus di bawah ini (Ilyas, 2007).
Tabel 4. Rumus Konsentrasi Spermatozoa
No Kotak Rumus konsentrasi spermatozoa
1 5 n x 10.000 x faktor pengenceran (50) x 5
2 10 n x 10.000 x faktor pengenceran (20) x 2,5
3 25 n x 10.000 x faktor pengenceran (10)
Ket : n = jumlah spermatozoa setelah pengenceran
Dari perhitungan jumlah spermatozoa, dapat dihitung pula
frekuensi timbulnya azoospermia. Azoospermia adalah suatu keadaan
dimana tidak ada spermatozoa dalam cairan semen. Sedangkan
oligozoospermia adalah suatu keadaan dimana terdapat sedikit
spermatozoa dalam cairan semen (spermatozoa ≤ 20 juta/mL) (WHO,
1999). Penetapan timbulnya azoospermia dilakukan dengan cara membagi
banyaknya individu yang mengalami azoospermia (Az) dengan banyaknya
individu dalam satu kelompok (n) dikalikan 100% (Kusmana, 2001).
4.4.5 Pengukuran/Penilaian Histologi Spermatogenesis
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui spermatogenesis dalam
tubulus seminiferus. Metode yang dapat digunakan untuk menilai
spermatogenesis adalah dengan menggunakan tabel Johnsen (1970).
Penilaian dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai tiap tubulus dalam
sediaan kemudian dibagi dengan jumlah tubulus yang dinilai. Angka rata-
rata yang didapat merupakan nilai akhir untuk sediaan tersebut. Cara ini
mempunyai keuntungan cepat untuk dilakukan, dapat dibandingkan
dengan antara perlakuan yang satu dan yang lain serta memberi gambaran
tentang spermatozoa (Kusmana, 2001).
Tabel 5. Nilai Histologi Spermatogenik
Nilai Kriteria Histologi
10 Spermatogenesis lengkap dan teratur dengan spermatozoa
banyak dan epitel seminiferus normal. Lumen tubulus terbuka
9 Spermatozoa banyak, tetapi epitel seminiferus tidak teratur,
tampak bagian epitel seminiferus yang lepas (sloughing).
Lumen tubulus tertutup
8 Jumlah spermatozoa dalam tubulus kurang dari sepuluh
7 Tidak tampak spermatozoa dalam tubulus, tetapi masih banyak
spermatid
6 Tidak ada spermatozoa dan jumlah spermatid dalam tubulus
kurang dari sepuluh
5 Tidak ada spermatozoa dan spermatid dalam tubulus, tetapi
masih banyak spermatosit
4 Tidak ada spermatozoa dan spermatid dalam tubulus dan
jumlah spermatosit kurang dari lima
3 Sel kelamin dalam tubulus hanya terdiri atas spermatogonia
2 Dalam tubulus tidak ada sel kelamin, hanya sel Sertoli
1 Dalam tubulus tidak ada sel
4.5 Analisa Data
Data hasil penelitian dianalisa untuk melihat adanya perbedaan
berat badan, konsentrasi spermatozoa dan spermatogenesis dari masing-
masing kelompok perlakuan. Data-data yang diperoleh dianalisa
menggunakan program pengolahan data statistik SPSS 17 yang meliputi
uji homogenitas, uji kenormalan, uji parametrik (Anova) atau non
parametrik (Kruskall Wallis).
Hipotesis :
Ho: tidak ada perbedaan yang bermakna antara setiap kelompok
Ha : terdapat perbedaan yang bermakna antara setiap kelompok
Kriteria pengujian :
Bila nilai sig ≤ 0,05 Ho ditolak, berarti terdapat perbedaan.
Bila nilai sig ≥ 0,05 Ho diterima, berarti tidak terdapat perbedaan
(Nasikin, 2007).
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Hasil Pengukuran Berat Badan Tikus
Hasil pengukuran berat badan tikus baik pada kelompok formulasi
tunggal maupun formulasi kombinasi serta kelompok yang tidak mendapat
perlakuan menunjukkan peningkatan berat badan.
Tabel 6. Rata-rata Berat Badan Tikus Tiap Kelompok
No Tanggal Rata-rata Berat Badan Tikus Tiap Kelompok (Gram)
I II III IV V VI VII VIII
1 28 April 10 263,33 253,33 253,33 246,66 260,00 253,33 253,33 246,66
2 7 Mei 10 270,00 260,00 270,00 251,66 280,00 253,33 266,66 251,66
3 12 Mei 10 306,66 296,66 308,66 275,00 298,66 286,66 298,00 278,33
4 17 Mei 10 311,00 305,33 317,00 280,66 306,66 301,00 307,33 284,00
5 22 Mei 10 317,00 313,66 324,66 285,66 314,66 308,00 316,66 288,66
6 27 Mei 10 333,33 321,00 330,00 291,66 304,00 317,33 322,66 303,00
7 1 Juni 10 343,00 327,33 339,33 299,00 314,33 324,00 328,66 309,33
8 6 Juni 10 354,66 338,00 347,33 312,33 325,66 335,00 336,33 315,66
9 11 Juni 10 368,00 345,33 361,66 319,00 335,00 344,00 348,66 320,66
10 16 Juni 10 370,00 344,00 364,66 321,00 344,00 349,66 355,00 324,66
11 21 Juni 10 379,00 348,00 371,66 331,00 348,66 356,00 359,66 328,00
12 26 Juni 10 385,66 356,33 381,66 344,33 359,00 351,33 372,00 333,00
13 1 Juli 10 394,33 368,66 394,66 355,00 377,33 381,66 392,33 355,33
14 2 Juli 10 398,33 379,00 399,00 368,33 372,00 393,33 389,00 368,66
15 7 Juli 10 394,33 373,66 397,33 354,66 375,66 387,66 379,00 365,33
16 12 Juli 10 397,33 384,66 389,33 352,00 348,00 370,33 358,00 365,66
17 17 Juli 10 396,00 381,66 398,33 351,33 346,00 369,66 379,33 373,33
18 22 Juli 10 402,33 388,66 406,33 359,66 352,66 395,66 393,00 384,33
19 27 Juli 10 408,33 396,33 412,66 366,00 363,66 406,33 408,33 390,00
20 30 Juli 10 446,66 399,66 413,66 369,66 370,33 407,00 410,66 396,33
Gambar 8. Grafik rata-rata berat badan tikus tiap kelompok
5.1.2 Perhitungan Konsentrasi Spermatozoa
Hasil perhitungan/pengukuran konsentrasi spermatozoa dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7. Konsentrasi Spermatozoa Vas Deferens Setelah Perlakuan
No Kelompok Hewan
Percobaan
Jumlah
spermatozoa
dalam 10
kotak (ekor)
Konsentrasi
Spermatozoa
(Juta/mL)
Rata-rata
Konsentrasi
Tiap Tikus
(Juta/ml)
Rata-rata
Konsentrasi
Tiap
Kelompok
(Juta/ml) Kanan kiri Kanan Kiri
1 I (TU 2,5 mg
+ MPA 1,25
mg)
Tikus 1 19 19 9,5 9,5 9,5
9,9 Tikus 2 21 23 10,5 11,5 11
Tikus 3 18 19 9 9,5 9,25
2 II (TU 5 mg
+ MPA 0,75
mg)
Tikus 1 10 12 5 6 5,5
5,6 Tikus 2 12 14 6 7 6,5
Tikus 3 10 10 5 5 5
3 III (TU 5 mg
+ MPA 1,125
mg)
Tikus 1 2 2 1 1 1
1 Tikus 2 2 3 1 1,5 1,25
Tikus 3 1 2 0,5 1 0,75
4 IV( ME TU
2,5 mg / MPA
1,25 mg)
Tikus 1 2 2 1 1 1
1 Tikus 2 1 2 0,5 1 0,75
Tikus 3 2 3 1 1,5 1,25
5 V ( ME TU 5 Tikus 1 14 17 7 8,5 7,75
mg / MPA
0,75 mg)
Tikus 2 19 19 9,5 9,5 9,5 9,1
Tikus 3 20 21 10 10,5 10,25
6 VI ( ME TU
5 mg / MPA
1,125 mg)
Tikus 1 9 11 4,5 5,5 5
4,6 Tikus 2 6 10 3 5 4
Tikus 3 10 10 5 5 5
7 VII ( Kos
TU 2,5 mg /
MPA 1,25
mg)
Tikus 1 16 17 8 8,5 8,25
9,3 Tikus 2 19 22 9,5 11 10,25
Tikus 3 18 20 9 10 9,5
8 VIII
(kontrol
normal)
Tikus 1 70 80 35 40 37,5
37,5 Tikus 2 70 84 35 42 38,5
Tikus 3 72 74 36 37 36,5
Gambar 9. Grafik konsentrasi spermatozoa vas deferens setelah perlakuan
5.1.3 Pengukuran/Penilaian Histologi Spermatogenesis
Hasil perhitungan/pengukuran histologi spermatogenesis dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 8. Pengukuran/Penilaian Histologi Spermatogenesis
No Kelompok Hewan
Percobaan
Skor / Nilai Rata-rata
Penilaian
Tiap Tikus
Rata-rata
Penilaian Tiap
Kelompok
Kanan Kiri
1 I (TU 2,5 mg
+ MPA 1,25
mg)
Tikus 1 9 9 9 9,15
Tikus 2 9,4 9,3 9,35
Tikus 3 9 9,2 9,1
2 II (TU 5 mg
+ MPA 0,75
mg)
Tikus 1 8,2 8,4 8,3 8,16
Tikus 2 8,1 8,2 8,15
Tikus 3 8 8,1 8,05
3 III (TU 5 mg
+ MPA 1,125
mg)
Tikus 1 6 6,4 6,2 6.16
Tikus 2 6,3 6,3 6,3
Tikus 3 6 6 6
4 IV (ME TU
2,5 mg / MPA
1,25 mg)
Tikus 1 6 6,1 6,05 6,1
Tikus 2 6 6 6
Tikus 3 6,2 6,3 6,25
5 V (ME TU 5
mg / MPA
0,75 mg)
Tikus 1 8,2 8,3 8,25 8,28
Tikus 2 8,3 8,4 8,35
Tikus 3 8,2 8,3 8,25
6 VI ( ME TU Tikus 1 7,1 7,2 7,15 7,21
5 mg / MPA
1,125 mg)
Tikus 2 7 7,2 7,1
Tikus 3 7,4 7,4 7,4
7 VII (Kos TU
2,5 mg +
MPA 1,25
mg)
Tikus 1 9 9,1 9,05 9,2
Tikus 2 9,3 9,2 9,25
Tikus 3 9,2 9,4 9,3
8 VIII
(Kontrol
normal)
Tikus 1 9,75 10 10
10 Tikus 2 10 10 10
Tikus 3 9,625 9,75 10
Keterangan : Penilaian histologi spermatogenesis dapat dilihat pada tabel 5 Bab
IV.
Gambar 10. Grafik penilaian histologi spermatogenesis
5.2 Pembahasan
Hasil uji normalitas dan homogenitas berat badan menunjukkan
bahwa data terdistribusi normal (p ≥ 0,05). Namun terdapat data yang
tidak homogen (p ≤ 0,05) dan homogen (p ≥ 0,05), sehingga analisa
dilanjutkan dengan uji ANOVA (untuk data yang terdistribusi normal (p ≥
0,05) dan homogen (p ≥ 0,05)) dan uji nonparametrik Kruskal Wallis
(untuk data yang terdistribusi normal (p ≥ 0,05) dan tidak homogen (p ≤
0,05)). Hasil uji ANOVA dan uji nonparametrik Kruskal Wallis
menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara setiap kelompok
perlakuan (p ≤ 0,05) sehingga dilanjutkan dengan uji LSD. Berdasarkan
analisa data berat badan antara kelompok perlakuan baik formulasi tunggal
((TU 2,5mg + MPA 1,25mg), (TU 5mg + MPA 0,75mg), (TU 5mg +
MPA 1,125mg)) dan formulasi kombinasi ((ME TU 2,5mg/MPA
1,25mg), (ME TU 5mg/MPA 0,75mg), (ME TU 5mg/MPA 1,125mg),
(Kosolven TU 2,5mg/MPA 1,25mg)) dengan kontrol normal menunjukkan
tidak ada perbedaan bermakna (p ≥ 0,05) (analisa data dapat dilihat pada
lampiran 12, 13 dan 14).
Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat
(MPA) merupakan hormon steroid yang dapat merangsang pertumbuhan
badan, perkembangan otot rangka dan tulang yang disertai pertambahan
berat badan pada efek anabolik. Hal ini menimbulkan anggapan bahwa
pemberian hormon steroid dalam dosis farmakologis pada orang normal
akan membesarkan otot dan berat badan lebih dari normal (Ascobat,
2008).
Beberapa data memang mendukung bahwa pemberian Testosteron
Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dapat
merangsang pertambahan berat badan, akan tetapi dapat kembali normal.
Gu (2004), telah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa dengan
pemberian Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat
(MPA) (1000mg TU + 150mg MPA) pada manusia selama 48 minggu,
rata-rata berat badan bertambah pada semua kelompok dengan kenaikan
maksimum 1,4 kg selama perlakuan, tetapi kembali normal secara
bertahap ke arah nilai awal setelah periode injeksi. Zhang (1999), juga
melakukan penelitian dengan menggunakan Testosteron Undekanoat (
TU) dosis 500mg dan 1000mg pada manusia selama 36 minggu. Dari hasil
penelitiannya rata-rata berat badan bertambah 4,1% selama perlakuan dan
kembali normal setelah pemulihan.
Penelitian yang dilakukan oleh Yurnadi (2009) dengan pemberian
dosis minimal 1,25mg Medroksiprogesteron Asetat (MPA) pada tikus
jantan (setara dengan 150mg pada manusia) selama 48 minggu
menyebutkan rata-rata berat badan terjadi penambahan sebanyak 2,6%
dari masing kelompok, akan tetapi dari hasil uji ANOVA menunjukkan
bahwa berat badan tidak memperlihatkan perbedaan yang bermakna (p ≥
0,05) antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
Medroksiprogesteron Asetat (MPA).
Hasil penelitian yang dilakukan disimpulkan terdapat pertambahan
berat badan setelah penyuntikan Testosteron Undekanoat (TU) dan
Medroksiprogesteron Asetat (MPA) tetapi tidak terdapat perbedaan yang
bermakna (p ≥ 0,05) dengan kontrol normal.
Hasil uji normalitas dan homogenitas konsentrasi spermatozoa
menunjukkan bahwa data terdistribusi tidak normal (p ≤ 0,05). Namun
homogen (p ≥ 0,05), sehingga analisa dilanjutkan dengan uji
nonparametrik Kruskal Wallis. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang bermakna antara setiap kelompok perlakuan (p ≤
0,05) sehingga dilanjutkan dengan uji LSD. Berdasarkan analisa data
konsentrasi spermatozoa antara formulasi tunggal ((TU 2,5mg + MPA
1,25mg), (TU 5mg + MPA 0,75mg), (TU 5mg + MPA 1,125mg))
maupun formulasi kombinasi ((ME TU 2,5mg/MPA 1,25mg), (ME TU
5mg/MPA 0,75mg), (ME TU 5mg/MPA 1,125mg), (Kosolven TU
2,5mg/MPA 1,25mg)) dengan kontrol normal menunjukkan terdapat
perbedaan bermakna (p ≤ 0,05) (analisa data dapat dilihat pada lampiran
15, 16 dan 17).
Penyuntikan formulasi tunggal (TU + MPA) dan formulasi
kombinasi (mikroemulsi (TU/MPA) dan kosolven (TU/MPA)) bertujuan
untuk mengetahui sediaan yang paling efektif dalam menghambat
spematogenesis hingga mencapai azoospermia.
Hasil pada penelitian ini, memperlihatkan telah terjadi penurunan
konsentrasi spermatozoa setelah dilakukan penyuntikan Testosteron
Undekanoat (TU) + Medroksiprogesteron Asetat (MPA). Meskipun belum
mencapai azoospermia, baik kelompok formulasi tunggal maupun
formulasi kombinasi telah menunjukkan penurunan konsentrasi
spermatozoa hingga mencapai oligozoospermia. Dari tujuh kelompok
perlakuan, kelompok formulasi tunggal (TU 5mg + MPA 1,125mg) dan
kelompok formulasi kombinasi (ME TU 2,5mg/MPA 1,25mg) yang paling
berpengaruh menekan produksi spermatozoa, dimana rata-rata jumlah
konsentrasi spermatozoa untuk kedua kelompok tersebut hanya 1 juta/ml
(data dapat dilihat pada tabel 7).
Penurunan konsentrasi spermatozoa terjadi karena penyuntikan
Testosteron Undekanoat (TU) + Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dapat
mempengaruhi spermatogenesis dimana terjadi hambatan sekresi hormon
gonadotropin Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing
Hormone (LH) sehingga menekan spermatogenesis dan produksi
spermatozoa (Yurnadi, 2008). Selain itu perbedaan penggunaan dosis dari
masing-masing kelompok juga menyebabkan perbedaan hasil pada
penelitian yang telah dilakukan.
Testosteron Undekanoat (TU) berfungsi sebagai hormon pengganti
yang mempertahankan tingginya kadar serum testosteron (>710 ng/dl)
sehingga menyebabkan terjadinya umpan balik negatif terhadap
hipotalamus dan hipofisis anterior serta menurunkan sekresi gonadotropin
(Luteinizing Hormone (LH) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH))
yang sangat diperlukan dalam spermatogenesis dan produksi spermatozoa
(Gu, 2009). Sedangkan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dapat
menginduksi sekresi gonadotropin (Luteinizing Hormone (LH) dan
Follicle Stimulating Hormone (FSH)) sehingga menghambat produksi
spermatozoa dan testosteron dalam testis (Ilyas, 2007).
Penelitian yang telah dilakukan juga membuktikan dengan
penyuntikan Testosteron Undekanoat (TU) dosis 1000mg dengan
Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dosis 150mg atau 300mg dapat
menekan spermatogenesis hingga mencapai azoospermia tanpa terlihat
adanya efek samping (Gu, 2004).
Nasikin (2007), melakukan studi praklinik pada tikus jantan galur
Sprague Dawley dengan penyuntikan 2,5mg Testosteron Undekanoat
(TU)+1,25mg Medroksiprogesteron Asetat (MPA). Hasilnya, kombinasi
Testosteron Undekanoat (TU) + Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dapat
menekan produksi spermatozoa hingga mencapai oligozoospermia.
Meskipun belum mencapai azoospermia, tetapi dari hasil penelitiannya
memperlihatkan bahwa telah terjadi peristiwa apoptosis akibat
penyuntikan Testosteron Undekanoat (TU) + Medroksiprogesteron Asetat
(MPA) (Nasikin, 2007). Apoptosis atau proses kematian sel secara
terprogram pada saat perkembangan sel spermatogenik dapat disebabkan
dari akumulasi penyuntikan Testosteron Undekanoat (TU) +
Medroksiprogesteron Asetat (MPA) yang panjang (Ilyas, 2007).
Peningkatan apoptosis sejalan dengan penekanan testosteron endogen atau
intratestiskular (Lee, 1999).
Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
Testosteron Undekanoat (TU) + Medroksiprogesteron Asetat (MPA) baik
formulasi tunggal maupun formulasi kombinasi menyebabkan
oligozoospermia dan kemungkinan juga meningkatkan proses apoptosis
sel spermatogenik. Formulasi kombinasi (mikroemulsi Testosteron
Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA)) memiliki
keuntungan dibandingkan formulasi tunggal karena lebih praktis dalam
pemberian, sehingga dapat dilakukan penelitian lebih lanjut sebagai
hormon kontrasepsi pria.
Hasil uji normalitas dan homogenitas histologi spermatogenesis
menunjukkan bahwa data terdistribusi normal (p ≥ 0,05) dan homogen (p
≥ 0,05), sehingga analisa dilanjutkan dengan uji ANOVA. Hasil uji
tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara
setiap kelompok perlakuan (p ≤ 0,05) sehingga dilanjutkan dengan uji
LSD. Berdasarkan analisa data uji LSD histologi spermatogenesis antara
kelompok perlakuan baik formulasi tunggal ((TU 2,5mg + MPA 1,25mg),
(TU 5mg + MPA 0,75mg), (TU 5mg + MPA 1,125mg)) maupun
formulasi kombinasi ((ME TU 2,5mg/MPA 1,25mg), (ME TU 5mg/MPA
0,75mg), (ME TU 5mg/MPA 1,125mg), (Kosolven TU 2,5mg/MPA
1,25mg)) dengan kontrol normal menunjukkan terdapat perbedaan
bermakna (p ≤ 0,05) (analisa data dapat dilihat pada lampiran 18, 19 dan
20).
Setelah dilakukan penelitian, memang terbukti bahwa penurunan
konsentrasi spermatozoa akibat penyuntikan Testosteron Undekanoat (TU)
dan Medrokisprogesteron Asetat (MPA) juga mempengaruhi
perkembangan sel spermatogenik. Dari analisa data memperlihatkan
terdapat perbedaan secara bermakna (p ≤ 0,05) antara formulasi tunggal,
formulasi kombinasi dan kontrol normal. Pada penilaian histologi
spermatogenesis, nilai rata-rata histologi formulasi tunggal (TU 5mg +
MPA 1,125mg) dan formulasi kombinasi ( ME TU 2,5mg/MPA 1,25mg)
lebih rendah dibandingkan dengan kelompok lain (dapat dilihat pada tabel
8). Hal ini berbanding lurus dengan jumlah konsentrasi spermatozoa pada
kedua kelompok tersebut yang memiliki jumlah rata-rata konsentrasi
spermatozoa lebih rendah dibandingkan dengan kelompok lain. Perubahan
yang terlihat tampak dari sel spermatogenik (spermatogonia dan
spermatid) yang tidak berkembang atau sedikit jumlahnya sehingga
spermatozoa tidak terbentuk (gambar perbedaan histologi spermatogenesis
dapat dilihat pada lampiran 11).
Selama spermatogenesis, kematian sel-sel spermatogenik terjadi
secara spontan pada beberapa fase perkembangan sel spermatogenik
sehingga pada epitel tubulus seminiferus tidak ditemukan spermatozoa
(Ker, 1992). Menurunnya jumlah konsentrasi spermatozoa hingga
mencapai azoospermia setelah dilakukan penyuntikan Testosteron
Undekanoat (TU) + Medroksiprogesteron Asetat (MPA) menandakan
bahwa didalam tubulus seminiferus kemungkinan terdapat sel-sel
spermatogenik yang tidak berkembang atau mengalami peristiwa
apoptosis. Spermatogonia dan spermatid bulat kebanyakan mengalami
kematian melalui apoptosis (Dunkel, 1997). Hal ini menyebabkan
perubahan dari spermatogenesis. Adanya pengurangan gonadotropin
merupakan salah satu pemicu terjadinya apoptosis pada sel-sel germinal
(Francavilla, 2000). Sehingga dapat dikatakan Testosteron Undekanoat
(TU) dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) berpengaruh terhadap
perkembangan sel-sel germinal dan mengakibatkan perubahan histologi
spermatogenesis yang disertai penurunan konsentrasi spermatozoa.
Perbedaan terlihat pada formulasi tunggal (TU 5mg+MPA 1,125mg) dan
formulasi kombinasi (ME TU 2,5mg/MPA 1,25mg) yang paling
berpengaruh dalam menghambat perkembangan sel spermatogenik.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Penyuntikan formulasi tunggal dan formulasi kombinasi Testosteron
Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) dapat
menekan konsentrasi spermatozoa. Berdasarkan analisa data konsentrasi
spermatozoa antara formulasi tunggal maupun formulasi kombinasi
dengan kontrol normal menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p ≤
0,05). Formulasi tunggal (TU 5mg + MPA 1,125mg) dan formulasi
kombinasi (ME TU 2,5mg + MPA 1,25mg) lebih baik dalam
menghambat produksi spermatozoa dibandingkan dengan sediaan yang
lain. Rata-rata konsentrasi spermatozoa formulasi tunggal (TU 5mg +
MPA 1,125mg) dan formulasi kombinasi (ME TU 2,5mg+MPA 1,25mg)
adalah 1 juta/ml.
2. Berdasarkan analisa data histologi spermatogenesis antara formulasi
tunggal maupun formulasi kombinasi dengan kontrol normal
menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p ≤ 0,05). Perbedaan paling
nyata terlihat pada formulasi tunggal (TU 5mg + MPA 1,125mg) dan
formulasi kombinasi (ME TU 2,5mg + MPA 1,25mg) yang memiliki
nilai histologi spermatogenik 6 (tidak ada spermatozoa dan jumlah
spermatid dalam tubulus kurang dari sepuluh) dibandingkan dengan
kelompok yang lain.
6.2. Saran
Sebaiknya pada penelitian selanjutnya dilakukan uji praklinik dalam jangka
waktu yang lebih lama sehingga diperoleh hasil secara farmakokinetik dan
farmakodinamik yang lebih baik sebelum dilakukan uji klinik.
DAFTAR PUSTAKA
Andajaningsih. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta
Ascobat P. 2008. Androgen, antiandrogen & Anabolik Steroid. Dalam :
Farmakologi dan Terapi edisi 5 FKUI. Gaya Baru. Jakarta: 456-466
Dee S. U. 2004. Human Physiology An Integrated Approach Edition Third.
Chapter 26, part b. dalam Reduction and Development
Dunkel L., Hirvonen V., Erkkila K. 1997. Clinical aspects of male germ cell
apoptosis during testis development and spermatogenesis. Cell Death and
Differ No.4 171-179
Fawcett, Don W. 2002. Buku Ajar Histologi. Jakarta: EGC 423-501
Franca L. R., Takehiko Ogawa, Mary R. A., Ralph l. B. and Lonnie D. Russell.
1998. Germ Cell Genotype Controls Cell Cycle during Spermatogenesis in
the Rat. Biology of Reproduction No.59 1371-1377
Francavilla S., D’Abrizio P., Cordeschi G., Pelliccione F., Necozione S., Ullise S.,
Propersi G., Francavilla F. 2002. Fas Expression Correlates with Human
Germ Cell Degeneration in Melotic and Post Meiotic Arrest of
Spermatogenesis. Mol Hum Reprod No.8 213-220
Gartner L. P. and James L. Hiatt. 2007. Color Textbook of Histology Third
Edition. New York : Saunders Elsevier. Hal. 489-504
Gu YQ, Jian-sun Tong, Ding-zhi Ma, Xing-hai Wang, Dong Yuan, Wen-hao Tang
and William J. Bremner. 2004. Male Hormonal Contraception: Effects of
Injections of Testosterone Undecanoate and Depot Medroxyprogesterone
Acetate at Eight-Week Intervals in Chinese Men. The Journal of Clinical
Endocrinology & Metabolism Vol. 89. No. 5. 2254-2262
Gu YQ, Xiaowei Liang, Weixiong Wu, Minli Liu, Shuxiu Song, Lifa Cheng,
Liwei Bo, Chengliang Xiong, Xinghai Wang, Xiaozhang Liu, Lin Peng, and
Kangshou Yao. 2009. Multicenter Contraceptive Efficacy Trial of Injectable
Testoterone Undecanoate in Chinese Men. The Journal of Clinical
Endocrinol & Metabolism Vol. 94. No. 6. 1910-1915
Heffner L. J. dan Danny J. Schust. 2008. At A Glance Sistem Reproduksi Edisi
Kedua. Jakarta: Erlangga. Hal 24, 25, 26, 37
Heninger N. L., Stauh C., Blanchard T. L., Johnson L., Varner D. D., Forrest D.
W. 2004. Germ Cell Apoptosis in the Testes of Normal Stallions.
Theriogenology No. 62 283-297
Henzl M. R. 1991. Contraceptive hormones and their clinical use. Reproductive
Endocrinology. Philadelphia : Saunders Company. P 807-829
Ilyas, S. 2007. Azoospermia dan Pemulihannya Melaui Regulasi Apoptosis Sel
Spermatogenik Tikus (Rattus sp) Pada Penyuntikan Kombinasi TU &
MPA. Disertasi. Program doktor Ilmu Biomedik FKUI
Ilyas, S. 2008. Efektivitas Kontrasepsi Hormonal Pria Yang Menggunakan
Kombinasi Testosteron Undekanoat dan Noretisteron Enantat. Dalam
Jurnal Biologi Sumatera. Vol. 3. No. 1. 23-28
Junqueira, L. C., Jose Carneiro, Robert O. K. 2007. Histologi Dasar edisi ke-8.
Jakarta: EGC. Hal 419-432
Kamischke, A., Venherm S., Ploger D., von Eckardstein S., Nieschlag E. 2000.
Intramuscular testosterone undecanoate and norethisterone enanthate in a
clinical trial for male contraception. J Clin Endocrinology Metab. Vol. 86.
No. 1. 303-309
Kerr J. B. 1992. Spontaneous degeneration of germ cells in normal rat testis :
assessment of cell typesand frequency during the spermatogenic cycle. J.
Reprod. Fert No.95 825-830
Kusmana, D. 2001. Pengaruh Penyuntikan Kombinasi Hormon Testoteron
Enathat (TE) dan Depot Medroksiprogesteron Asetat Terhadap
Spermatogenesis Beruk Jantan (Macaca nemestrina) yang Diberi Pakan
Berkadar Protein, Lemak, dan Karbohidarat Berbeda. Disertasi. Program
pasca Sarjana FKUI
Lee J., John H. Richburg, Elizabeth B. Shipp, Marvin L. Meistrich and Kim
Boekelheide. 1999. The Fas System, a Regulator of Testicular Germ Cell
Apoptosis, Is Differentially Up-Regulated in Sertoli Cell Versus Germ Cell
Injury of the Testis. Endocrinology Vol. 140 No. 2 852-858
Leeson R. C. 1996. Buku Ajar Histologi. Jakarta: EGC. Hal 511-533
Manika W., Tomaszewska, I Ketut Sutama, I Gede Putu, dan Thamrin D
Chaniago. 1991. Reproduksi, Tingkah Laku Dan Reproduksi Ternak Di
Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Moeloek, N. H. 1991. Penurunan Kesuburan Pria Pada Penyuntikan Testoteron
Enanthat+DMPA dan 19 Nortestoteron Heksiloksifenilpropionat (19 Nt) +
DMPA. Disertasi. Program Pasca Sarjana FKUI
Moeloek, N., Pujianto D., Agustin R., Arsyad KM., Waluyo P., Prihyugiarto Y.,
and Mbizvo M.T. 2001. Achieving azoospermia by injections of testosterone
undecanoate alone or combined with depot medroxyprogesterone acetate in
Indonesian men. (unpublished data)
Nasikin. 2007. Ekspresi Protein Fas Pada Sel Germinal Testis Tikus setelah
Penyuntikan Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksiprogesteron Asetat
(MPA). Tesis. Magister Program Studi Ilmu Biomedik FKUI
Naz R. K. and Rajendran Sellamuthu. 2006. Receptor In Spermatozoa : Are They
Real?. Journal of Andrology Vol. 7 No. 25
Reddy PRK. 2000. Hormonal contraception for human males. Asian J. Androl
No. 2. 46-50
Sherwood L. 2001. Fisiologis manusia ; dari sel ke sistem ed. 2. Jakarta : EGC.
Hal. 691-705
Suckow, M. A., Steven H. W., Craig L. F. 2006. The Laboratory Rat Second
Edition. USA : American College of Laboratory Animal Medicine Series
Suherman S.K. 2008. Estrogen dan Progestin, Agonis dan Antagonisnya. Dalam:
Farmakologi dan Terapi edisi 5 FKUI. Gaya Baru. Jakarta: 455-467
Weinbauer G. F., Nieschlag E. 1999. Testicular physiology of primates. In :
Reproduction in nonhuman primates. Waxman, Muenster 13-26
WHO Laborhandbuch zur Untersuchung des menschlichen Ejakulats und der
Spermien-Zervikalschhleim-Interaktion. 1999. Ubersetzung von: Nieschlag
E., Nieschlag S., Bals-Pratsch M., Behre H. M., Knuth U. A., Meschede D.,
Niemeier M., Schick A., 4th
edn. Springer, Berlin Heidelberg New York
William O. R. 2005. Functional Anatomy and Physiology of Domestic Animals
Third Edition. USA : Baltimore, Maryland. Male Reproduction chapter 13
hal 379-399
Woferst, R. 2007. Pengaruh Penyutikan Kombinasi Testoteron Undekanoat Dan
Depot Medroksiprogesteron Asetat Terhadap Aktivitas Protein Caspase-3
Sel Germinal Testis Tikus. Tesis. Program Pasca Sarjana FKUI
Yurnadi, Asmida Y, Suryandari D.A., Wahjoedi B., Moeloek N. 2008. Penentuan
Dosis Minimal Depot Medroksi Progesteron Asetat serta Pengaruhnya
terhadap Viabilitas Spermatozoa dan Kadar Hormon Testosteron Tikus.
Majalah Kedokteran Indonesia, Vol. 58, No. 6. 192-199
Yurnadi, Dwi A. Y., Moeloek N. 2009. Pengaruh Penyuntikan Dosis Minimal
Depot Medroksiprogesteron Asetat (DMPA) terhadap Berat Badan dan
Kimia Darah Tikus Jantan Galur Spague Dawley. Makara Sains Vol. 13 No.
2. 189-194
Zhang Y., Yi-qun Gu, Xing-hai Wang, Yu-gui Cui and William J. Bremner.1999.
A Clinical Trial of injectable Testosterone Undecanoate as a Potential Male
Contraceptive In Normal Chinese Men. The Journal of Clinical Endocrinol
& Metabolism Vol. 84. No. 10. 3642-3647
Lampiran 1. Surat Keterangan Hewan Uji
Lampiran 2. Sertifikat Bahan Uji Medroksiprogestin Asetat (MPA)
Lampiran 3. Bahan dan Alat Penelitian
Gambar 11. Nebido Gambar 12. Depo Progestin
Gambar 13. Mikroemulsi Gambar 14. Kosolven
Gambar 15. Larutan George Gambar 16. Tikus jantan
Gambar 17. Kamar hitung hemasitometer Gambar 18. Mikroskop cahaya
Lampiran 4. Kegiatan Penelitian
Gambar 19. Penimbangan tikus Gambar 20. Pengambilan Depo Progestin
Gambar 21. Pengambilan Nebido Gambar 22. Pengambilan mikroemulsi
Gambar 23. Penyuntikan TU dan MPA Gambar 24. Pembiusan tikus
Gambar 25. Persiapan hewan yang Gambar 26. Pembedahan
akan dibedah
Gambar 27. Pengambilan jaringan/organ Gambar 28. Testis dan vas deferens
Gambar 29. Vas deferens Gambar 30. Testis
Gambar 31. Penampungan spermatozoa Gambar 32. Pengawetan testis
Gambar 33. Pengambilan lar. George Gambar 34. Pengenceran spermatozoa
dengan lar. George
Gambar 35. Spermatozoa pada Gambar 36. Pengamatan dengan mikroskop
kamar hemasitometer
Lampiran 5. Perhitungan Dosis
Untuk pemberian pada tikus, dosis yang digunakan dikonversikan
berdasarkan perhitungan menggunakan berat badan yang berasal dari penelitian
sebelumnya (Ilyas, 2004).
Berat badan manusia : 50 kg
Berat badan tikus : 0,25 kg
Perhitungan sebagai berikut :
Tabel 9. Dosis TU dan MPA pada Manusia
No Kelompok Dosis (mg)
TU MPA
1. K1 FT
N+DP
500 250
2 K2 FT
N+DP
1000 150
3 K3 FT
N+DP
1000 225
4 K4 FK
ME
500 250
5 K5 FK
ME
1000 150
6 K6 FK
ME
1000 225
7 K7 FK
Kos
500 250
8 Kontrol normal - -
Ket : K = Kelompok
FT = formulasi tunggal
FK = formulasi kombinasi
N = Nebido (Testosteron Undekanoat (TU))
DP = Depo progestin (Medroksiprogesteon Asetat (MPA))
ME = Mikro Emulsi ( TU/MPA)
Kos = Kosolven (TU/MPA)
Perhitungan Dosis Uji
1. Kelompok 1
Dosis Nebido (Testosteron Undekanoat) :
Dosis hewan = 2,5 mg
Dosis Depo progestin (Medroksiprogesteron Asetat) :
Dosis hewan = 1,25 mg
2. Kelompok 2
Dosis Nebido (Testosteron Undekanoat) :
Dosis hewan = 5 mg
Dosis Depo progestin (Medroksiprogesteron Asetat) :
Dosis hewan = 0,75 mg
3. Kelompok 3
Dosis Nebido (Testosteron Undekanoat) :
Dosis hewan = 5 mg
Dosis Depo progestin (Medroksiprogesteron Asetat) :
Dosis hewan = 1,125 mg
4. Kelompok 4
Mikroemulsi (TU/MPA) :
Dosis hewan (TU) = 2,5 mg
Mikroemulsi (TU/MPA) :
Dosis hewan (MPA) = 1,25 mg
5. Kelompok 5
Mikroemulsi (TU/MPA) :
Dosis hewan (TU) = 5 mg
Mikroemulsi (TU/MPA) :
Dosis hewan (MPA) = 0,75 mg
6. Kelompok 6
Mikroemulsi (TU/MPA) :
Dosis hewan (TU) = 5 mg
Mikroemulsi (TU/MPA) :
Dosis hewan (MPA) = 1,125 mg
7. Kelompok 7
Kosolven (TU/MPA) :
Dosis hewan (TU) = 2,5 mg
Kosolven (TU/MPA) :
Dosis hewan (MPA) = 1,25 mg
8. Kelompok 8 tidak mendapat perlakuan.
Tabel 10. Dosis TU dan MPA pada hewan percobaan (Tikus)
No Kelompok Dosis (mg)
TU MPA
1. K1 FT
N+DP
2,5 1,25
2 K2 FT
N+DP
5 0,75
3 K3 FT
N+DP
5 1,125
4 K4 FK
ME
2,5 1,25
5 K5 FK
ME
5 0,75
6 K6 FK
ME
5 1,125
7 K7 FK
Kos
2,5 1,25
8 Kontrol normal - -
Lampiran 6. Perhitungan Penyuntikan pada Hewan Percobaan
Untuk penyuntikan pada hewan percobaan, perhitungan berdasarkan
perhitungan menggunakan berat badan yang berasal dari penelitian sebelumnya
(Ilyas S.,2004). Adapun perhitungannya sebagai berikut :
Perhitungan Penyuntikan Minggu ke-0
1. Kelompok 1 (N+DP)
Diketahui : Nebido = 1000 mg/4ml
Depo progestin = 50 mg/ml
Dosis TU = 2,5 mg/250gr
MPA = 1,25 mg/250gr
Tikus I
Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)
Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)
Tikus II
Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)
Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)
Tikus III
Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)
Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)
2. Kelompok 2 (N+DP)
Diketahui : Nebido = 1000 mg/4ml
Depo progestin = 50 mg/ml
Dosis TU = 5 mg/250gr
MPA = 0,75 mg/250 gr
Tikus I
Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)
Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)
Tikus II
Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)
Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)
Tikus III
Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)
Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)
3. Kelompok 3 (N+DP)
Diketahui : Nebido = 1000 mg/4ml
Depo progestin = 50 mg/ml
Dosis TU = 5 mg/250gr
MPA = 1,125 mg/250 gr
Tikus I
Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)
Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)
Tikus II
Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)
Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)
Tikus III
Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)
Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)
4. Kelompok 4 (mikroemulsi)
Diketahui : Dosis TU = 2,5 mg/0,1 ml untuk (1 tikus)
Dosis MPA = 1,25 mg/0,1 ml untuk ( 1 tikus)
Pembuatan mikroemulsi (TU+MPA) sebanyak 1 ml, berarti
dalam 1 ml mengandung : TU = 25 mg
MPA = 12,5 mg
Tikus I
Tikus II
Tikus III
5. Kelompok 5 (mikroemulsi)
Diketahui : Dosis TU = 5 mg/0,1 ml untuk (1 tikus)
Dosis MPA = 0,75 mg/0,1 ml untuk ( 1 tikus)
Pembuatan mikroemulsi (TU+MPA) sebanyak 1 ml, berarti
dalam 1 ml mengandung : TU = 50 mg
MPA = 7,5 mg
Tikus I
Tikus II
Tikus III
6. Kelompok 6 (mikroemulsi)
Diketahui : Dosis TU = 5 mg/0,1 ml untuk (1 tikus)
Dosis MPA = 1,125 mg/0,1 ml untuk ( 1 tikus)
Pembuatan mikroemulsi (TU+MPA) sebanyak 1 ml, berarti
dalam 1 ml mengandung : TU = 50 mg
MPA = 11,25 mg
Tikus I
Tikus II
Tikus III
7. Kelompok 7 (kosolven)
Diketahui : Dosis TU = 2,5 mg/0,1 ml untuk (1 tikus)
Dosis MPA = 1,25 mg/0,1 ml untuk ( 1 tikus)
Pembuatan mikroemulsi (TU+MPA) sebanyak 1 ml, berarti
dalam 1 ml mengandung : TU = 25 mg
MPA = 12,5 mg
Tikus I
Tikus II
Tikus III
8. Kelompok 8 tidak mendapat perlakuan
Perhitungan Penyuntikan Minggu ke-8
1. Kelompok 1 (N+DP)
Diketahui : Nebido = 1000 mg/4ml
Depo progestin = 50 mg/ml
Dosis TU = 2,5 mg/250gr
MPA = 1,25 mg/250 gr
Tikus I
Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)
Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)
Tikus II
Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)
Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)
Tikus III
Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)
Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)
2. Kelompok 2 (N+DP)
Diketahui : Nebido = 1000 mg/4ml
Depo progestin = 50 mg/ml
Dosis TU = 5 mg/250gr
MPA = 0,75 mg/250 gr
Tikus I
Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)
Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)
Tikus II
Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)
Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)
Tikus III
Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)
Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)
3. Kelompok 3 (N+DP)
Diketahui : Nebido = 1000 mg/4ml
Depo progestin = 50 mg/ml
Dosis TU = 5 mg/250gr
MPA = 1,125 mg/250 gr
Tikus I
Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)
Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)
Tikus II
Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)
Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)
Tikus III
Testosteron Undekanoat (Nebido = 1000 mg/4 ml)
Medroksiprogesteron Asetat (Depo progestin = 50 mg/ml)
4. Kelompok 4 (mikroemulsi)
Diketahui : Dosis TU = 2,5 mg/0,1 ml untuk (1 tikus)
Dosis MPA = 1,25 mg/0,1 ml untuk ( 1 tikus)
Pembuatan mikroemulsi (TU+MPA) sebanyak 1 ml, berarti
dalam 1 ml mengandung : TU = 25 mg
MPA = 12,5 mg
Tikus I
Tikus II
Tikus III
5. Kelompok 5 (mikroemulsi)
Diketahui : Dosis TU = 5 mg/0,1 ml untuk (1 tikus)
Dosis MPA = 0,75 mg/0,1 ml untuk ( 1 tikus)
Pembuatan mikroemulsi (TU+MPA) sebanyak 1 ml, berarti
dalam 1 ml mengandung : TU = 50 mg
MPA = 7,5 mg
Tikus I
Tikus II
Tikus III
6. Kelompok 6 (mikroemulsi)
Diketahui : Dosis TU = 5 mg/0,1 ml untuk (1 tikus)
Dosis MPA = 1,125 mg/0,1 ml untuk ( 1 tikus)
Pembuatan mikroemulsi (TU+MPA) sebanyak 1 ml, berarti
dalam 1 ml mengandung : TU = 50 mg
MPA = 11,25 mg
Tikus I
Tikus II
Tikus III
7. Kelompok 7 (kosolven)
Diketahui : Dosis TU = 2,5 mg/0,1 ml untuk (1 tikus)
Dosis MPA = 1,25 mg/0,1 ml untuk ( 1 tikus)
Pembuatan mikroemulsi (TU+MPA) sebanyak 1 ml, berarti
dalam 1 ml mengandung : TU = 25 mg
MPA = 12,5 mg
Tikus I
Tikus II
Tikus III
8. Kelompok 8
Tidak mendapat perlakuan
Lampiran 7. Skema Kerja Pembuatan Preparasi
Testis
Testis
Difiksasi dengan
larutan Bouin selama
24 jam
Dehidrasi dengan
alkohol bertingkat
(70%, 80%, 90%) dan
alkohol absolut selama
1 jam
Dicuci dengan alkohol
70% berulang-ulang
selama 30 menit
Dijernihkan dengan
benzil benzoat selama
24 jam dan benzol
sebanyak 2 kali
selama 30 menit
Diinfiltrasi
dengan paraffin
dalam oven (56-
58°C) selama 3
jam
Pemotongan jaringan setebal 3-6µm dan
hasil irisan
ditempelkan pada
kaca objek
Preparat pada kaca objek dipanaskan
sampai jaringan
mengembang
dengan sempurna
Penanaman jaringan
dalam kotak kertas
dan dimasukkan
dalam lemari es
sampai membeku.
sediaan direndam
dalam xilol
selama 5 menit
sebanyak 2 kali
Pewarnaan
dilakukan
dengan
hematoksilin dan
eosin (HE)
Xilol dihilangkan dengan
larutan alkohol bertingkat
dari konsentrasi tinggi
turun secara bertahap
(100%, 90%, 80%, dan
70%) masing-masing
selama 3 menit
Jaringan testis pada
kaca objek diberi
entelan dan ditutup
dengan kaca penutup
Jaringan yang telah
diwarnai
dijernihkan dengan
xilol selama 5 menit
Pengamatan
histologi testis
Spermatozoa Vas Deferens
Spermatozoa
Diencerkan
dengang larutan
George
Pengamatan
dengan
mikroskop
Spermatozoa hasil pengenceran diletakkan
pada kamar hitung
Hemasitometer
Lampiran 8. Perhitungan Konsentrasi Spermatozoa Vas Deferens
Tabel 3. Rumus Konsentrasi Spermatozoa (Ilyas, 2007).
No Kotak Rumus konsentrasi spermatozoa
1 5 n x 10.000 x faktor pengenceran (50) x 5
2 10 n x 10.000 x faktor pengenceran (20) x 2,5
3 25 n x 10.000 x faktor pengenceran (10)
Ket : n = jumlah spermatozoa setelah pengenceran
1. Kelompok 1
Tikus 1
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 19 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
19 x 10.000 x 20 x 2,5 = 9,5 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 19 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
19 x 10.000 x 20 x 2,5 = 9,5 Juta/mL
Tikus 2
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 21 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
21 x 10.000 x 20 x 2,5 = 10,5 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 23 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
23 x 10.000 x 20 x 2,5 = 11,5 Juta/mL
Tikus 3
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 18 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
18 x 10.000 x 20 x 2,5 = 9 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 19 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
19 x 10.000 x 20 x 2,5 = 9,5 Juta/mL
2. Kelompok 2
Tikus 1
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 10 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
10 x 10.000 x 20 x 2,5 = 5 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 12 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
12 x 10.000 x 20 x 2,5 = 6 Juta/mL
Tikus 2
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 12 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
12 x 10.000 x 20 x 2,5 = 6 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 14 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
14 x 10.000 x 20 x 2,5 = 7 Juta/mL
Tikus 3
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 10 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
10 x 10.000 x 20 x 2,5 = 5 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 10 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
10 x 10.000 x 20 x 2,5 = 5 Juta/mL
3. Kelompok 3
Tikus 1
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 2 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
2 x 10.000 x 20 x 2,5 = 1 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 2 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
2 x 10.000 x 20 x 2,5 = 1 Juta/mL
Tikus 2
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 2 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
2 x 10.000 x 20 x 2,5 = 1 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 3 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
3 x 10.000 x 20 x 2,5 = 1,5 Juta/mL
Tikus 3
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 1 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
1 x 10.000 x 20 x 2,5 =0,5 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 2 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
2 x 10.000 x 20 x 2,5 = 1 Juta/mL
4. Kelompok 4
Tikus 1
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 2 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
2 x 10.000 x 20 x 2,5 = 1 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 2 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
2 x 10.000 x 20 x 2,5 = 1 Juta/mL
Tikus 2
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 1 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
1 x 10.000 x 20 x 2,5 = 0,5 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 2 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
2 x 10.000 x 20 x 2,5 = 1 Juta/mL
Tikus 3
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 2 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
2 x 10.000 x 20 x 2,5 =1 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 3 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
3 x 10.000 x 20 x 2,5 = 1,5 Juta/mL
5. Kelompok 5
Tikus 1
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 14 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
14x 10.000 x 20 x 2,5 = 7 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 17 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
17 x 10.000 x 20 x 2,5 = 8,5 Juta/mL
Tikus 2
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 19 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
19 x 10.000 x 20 x 2,5 = 9,5 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 19 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
19 x 10.000 x 20 x 2,5 = 9,5 Juta/mL
Tikus 3
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 20 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
20x 10.000 x 20 x 2,5 =10 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 21 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
21 x 10.000 x 20 x 2,5 = 10,5 Juta/mL
6. Kelompok 6
Tikus 1
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 9 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
9 x 10.000 x 20 x 2,5 = 4,5 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 11 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
11 x 10.000 x 20 x 2,5 = 5,5 Juta/mL
Tikus 2
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 6 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
6 x 10.000 x 20 x 2,5 = 3 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah10 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
10 x 10.000 x 20 x 2,5 = 5 Juta/mL
Tikus 3
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 10 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
10 x 10.000 x 20 x 2,5 = 5 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 10 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
10 x 10.000 x 20 x 2,5 = 5 Juta/mL
7. Kelompok 7
Tikus 1
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 16 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
16 x 10.000 x 20 x 2,5 = 8 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 17 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
17 x 10.000 x 20 x 2,5 = 8,5 Juta/mL
Tikus 2
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 19 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
19 x 10.000 x 20 x 2,5 = 9,5 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 22 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
22 x 10.000 x 20 x 2,5 = 11 Juta/mL
Tikus 3
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 18 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
18 x 10.000 x 20 x 2,5 =9 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 20 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
20 x 10.000 x 20 x 2,5 = 10 Juta/mL
8. Kelompok 8
Tikus 1
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 70 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
70 x 10.000 x 20 x 2,5 = 35 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 80 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
80 x 10.000 x 20 x 2,5 = 40 Juta/mL
Tikus 2
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 70 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
70 x 10.000 x 20 x 2,5 = 35 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 84 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
84 x 10.000 x 20 x 2,5 = 42 Juta/mL
Tikus 3
Kanan, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 72 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
72 x 10.000 x 20 x 2,5 = 36 Juta/mL
Kiri, jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 74 ekor. Jadi
konsentrasi spermatozoa adalah :
74 x 10.000 x 20 x 2,5 = 37 Juta/mL
Lampiran 9. Berat Badan Tikus Jantan
Tabel 11. Berat Badan Tikus Tiap Kelompok
No. Tanggal Hewan
Percobaan
Berat Badan Tikus per Kelompok (Gram)
I II III IV V VI VII VIII
1 28 April 2010 Tikus 1 260 260 280 250 250 240 250 250
Tikus 2 280 240 260 240 280 260 250 250
Tikus 3 250 260 220 250 250 260 260 240
2 7 Mei 2010 Tikus 1 260 280 300 250 260 240 250 250
Tikus 2 300 240 280 250 300 260 270 255
Tikus 3 250 260 230 260 280 260 280 250
3 12 Mei 2010 Tikus 1 290 310 355 270 281 260 282 285
Tikus 2 350 280 310 275 315 300 300 270
Tikus 3 280 300 261 280 300 300 312 280
4 17 Mei 2010 Tikus 1 295 320 361 277 285 269 290 290
Tikus 2 355 285 320 280 320 315 312 277
Tikus 3 283 311 270 285 315 319 320 285
5 22 Mei 2010 Tikus 1 300 331 370 282 290 273 300 295
Tikus 2 361 290 327 286 329 321 324 281
Tikus 3 290 320 277 289 325 330 326 290
6 27 Mei 2010 Tikus 1 318 339 375 290 297 280 318 310
Tikus 2 385 295 334 293 315 330 319 288
Tikus 3 297 329 281 292 300 342 331 311
7 1 Juni 2010 Tikus 1 329 347 386 298 300 285 326 319
Tikus 2 400 300 345 300 323 337 321 291
Tikus 3 300 335 287 299 320 350 339 318
8 6 Juni 2010 Tikus 1 335 356 392 311 314 298 335 325
Tikus 2 410 309 356 313 331 346 330 297
Tikus 3 319 349 294 313 332 361 344 325
9 11 Juni 2010 Tikus 1 352 367 408 320 321 311 341 329
Tikus 2 423 313 375 318 342 351 345 303
Tikus 3 329 356 302 319 342 370 360 330
10 16 Juni 2010 Tikus 1 354 370 410 321 335 313 343 336
Tikus 2 423 313 376 324 352 359 355 303
Tikus 3 333 349 308 318 346 377 367 335
11 21 Juni 2010 Tikus 1 366 371 416 336 338 327 344 339
Tikus 2 442 315 385 330 360 360 367 309
Tikus 3 329 358 314 327 348 381 368 336
12 26 Juni 2010 Tikus 1 366 372 431 346 345 328 357 344
Tikus 2 458 331 396 341 373 351 376 312
Tikus 3 333 366 318 346 359 375 383 343
13 1 Juli 2010 Tikus 1 374 385 446 368 368 355 375 374
Tikus 2 466 341 397 331 384 385 397 331
Tikus 3 343 380 341 366 380 405 405 361
14 2 Juli 2010 Tikus 1 377 391 456 383 370 363 376 388
Tikus 2 470 355 403 339 374 400 394 341
Tikus 3 348 391 338 383 372 417 397 377
15 7 Juli 2010 Tikus 1 379 385 454 364 370 363 366 385
Tikus 2 458 349 400 329 377 396 381 337
Tikus 3 346 387 338 371 380 404 390 374
16 12 Juli 2010 Tikus 1 377 402 443 363 344 355 347 388
Tikus 2 460 353 392 327 345 379 357 338
Tikus 3 355 399 333 366 355 377 370 371
17 17 Juli 2010 Tikus 1 376 396 452 359 340 357 364 397
Tikus 2 464 354 403 328 341 369 383 345
Tikus 3 348 395 340 367 357 383 391 378
18 22 Juli 2010 Tikus 1 380 408 458 371 354 377 383 402
Tikus 2 465 356 411 332 349 406 389 356
Tikus 3 362 402 350 376 355 404 407 395
19 27 Juli 2010 Tikus 1 388 414 460 373 365 386 395 411
Tikus 2 470 365 422 340 362 418 407 361
Tikus 3 367 410 356 385 364 415 423 398
20 30 Juli 2010 Tikus 1 393 414 462 380 374 388 394 412
Tikus 2 475 366 425 342 366 421 415 370
Tikus 3 472 419 354 387 371 412 423 407
Lampiran 10. Spermatozoa pada Kamar Hitung Hemasitometer
K 1 (Perbesaran 400X)
K 2 (Perbesaran 400X)
A
A
K 3 (Perbesaran 400X)
K 4 (Perbesaran 400X)
A
A
K 5 (Perbesaran 400X)
K 6 (Perbesaran 400X)
A
A
K 7 (Perbesaran 400X)
K 8 (Perbesaran 400X)
A
A
Keterangan :
A = spermatozoa dalam kamar hitung Hemasitometer
K 1 = kelompok 1 (TU 2,5mg+MPA 1,25mg). Jumlah spermatozoa dalam 10
kotak adalah 19
K 2 = kelompok 2 (TU 5mg+MPA 0,75mg). Jumlah spermatozoa dalam 10
kotak adalah 12
K 3 = kelompok 3 (TU 5mg+MPA 1,125mg). Jumlah spermatozoa dalam 10
kotak adalah 2
K 4 = kelompok 4 (ME TU 2,5mg+MPA 1,25mg). Jumlah spermatozoa dalam
10 kotak adalah 2
K 5 = kelompok 5 (ME TU 5mg+MPA 0,75mg). Jumlah spermatozoa dalam
10 kotak adalah 19
K 6 = kelompok 6 (ME TU 5mg+MPA 1,125mg). Jumlah spermatozoa dalam
10 kotak adalah 10
K 7 = kelompok 7 ( kosolven TU 2,5mg+MPA 1,25mg). Jumlah spermatozoa
dalam 10 kotak adalah 19
K 8 = kontrol normal. Jumlah spermatozoa dalam 10 kotak adalah 70
Lampiran 11. Histologi Spermatogenesis
K 1 (Perbesaran 400X) K 1 (Perbesaran 1000X)
K 2 (Perbesaran 400X) K 2 (Perbesaran 1000X)
A C B D E
A B C D
K 3 (Perbesaran 400X) K 3 (Perbesaran 1000X)
K 4 (Perbesaran 400X) K 4 (Perbesaran 1000X)
K 5 (Perbesaran 400X) K 5 (Perbesaran 1000X)
B A
A B C
C
C D B A
K 6 (Perbesaran 400X) K 6 (Perbesaran 1000X)
K 7 (Perbesaran 400X) K 7 (Perbesaran 1000X)
K 8 (Perbesaran 400X) K 8 (Perbesaran 1000X)
C B A D
E A B
D C
D A B C
Keterangan :
K 1 = kelompok 1 (TU 2,5mg+MPA 1,25mg). Spermatozoa banyak,
spermatogenesis tidak teratur.
K 2 = kelompok 2 (TU 5mg+MPA 0,75mg). Spermatozoa sedikit,
spermatogenesis tidak teratur.
K 3 = kelompok 3 (TU 5mg+MPA 1,125mg). Spermatozoa tidak terbentuk,
banyak spermatid dan spermatogonia yang tidak berkembang.
K 4 = kelompok 4 (ME TU 2,5mg+MPA 1,25mg). Spermatozoa tidak
terbentuk, banyak spermatid dan spermatogonia yang tidak berkembang.
K 5 = kelompok 5 (ME TU 5mg+MPA 0,75mg). Spermatozoa sedikit, terdapat
sel spermatid tidak terkembang.
K 6 = kelompok 6 (ME TU 5mg+MPA 1,125mg). Spermatozoa sedikit,
banyak sel spermatogenik yang tidak berkembang
K 7 = kelompok 7 ( kosolven TU 2,5mg+MPA 1,25mg). Spermatozoa banyak,
spermatogenesis tidak teratur.
K 8 = kontrol normal. Spermatogenesis lengkap dan teratur dengan jumlah
spermatozoa banyak.
A = Sperrmatogonia
B = Spermatosit
C = Spermatid
D = Spermatozoa
E = Sel Sertoli
Lampiran 12. Uji Normalitas Terhadap Berat Badan Tikus Jantan
Tujuan : Untuk melihat data berat badan terdistribusi normal atau tidak.
Hipotesis : Ho = Data berat badan terdistribusi normal.
Ha = Data berat badan tidak terdistribusi normal.
Pengambilan Keputusan :
Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho diterima.
Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak.
Tabel 12 .Hasil uji Normalitas Berat Badan Tikus Jantan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tanggal28
April
Tanggal7
Mei
Tanggal1
2Mei
Tanggal1
7Mei
Tanggal22
Mei
Tanggal2
7Mei
Tanggal1
Juni
Tanggal6
Juni
Tanggal1
1Juni
Tanggal1
6Juni
N 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
Normal
Parametersa,,b
Mean 253.7500 263.1250 293.5833 301.6250 308.6250 315.3750 323.1250 333.1250 342.7917 346.6667
Std. Deviation 13.77222 19.32629 24.01253 24.75236 26.10150 27.13543 29.08954 28.28936 30.60687 30.31382
Most Extreme
Differences
Absolute .200 .231 .145 .181 .179 .131 .162 .140 .120 .100
Positive .200 .231 .145 .181 .179 .131 .162 .140 .120 .100
Negative -.184 -.124 -.081 -.106 -.127 -.096 -.095 -.083 -.091 -.075
Kolmogorov-Smirnov Z .980 1.131 .709 .885 .877 .643 .792 .687 .590 .490
Asymp. Sig. (2-tailed) .292 .155 .697 .413 .426 .803 .557 .733 .878 .970
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Keputusan : Data berat badan terdistribusi normal
Tabel 12 .Hasil uji Normalitas Berat Badan Tikus Jantan (lanjutan)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tanggal21
Juni
Tanggal26
Juni
Tanggal1
Juli
Tanggal2
Juli
Tanggal7
Juli
Tanggal1
2Juli
Tanggal1
7Juli
Tanggal2
2Juli
Tanggal2
7Juli
Tanggal3
0Juli
N 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
Normal
Parametersa,,b
Mean 352.7500 360.4167 377.4167 383.4583 378.4583 370.6667 374.4583 385.3333 393.9583 401.7500
Std.
Deviation
31.75757 33.36741 32.48132 32.19098 31.09170 31.99275 33.20291 32.75955 32.51151 35.07786
Most Extreme
Differences
Absolute .126 .154 .158 .147 .147 .147 .124 .133 .130 .129
Positive .126 .154 .158 .147 .147 .147 .124 .133 .130 .129
Negative -.084 -.082 -.076 -.088 -.101 -.086 -.108 -.092 -.080 -.082
Kolmogorov-Smirnov Z .616 .752 .773 .720 .720 .721 .606 .653 .636 .631
Asymp. Sig. (2-tailed) .842 .623 .589 .678 .678 .675 .857 .787 .813 .821
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Keputusan : Data berat badan terdistribusi normal
Lampiran 13. Uji Homogenitas Terhadap Berat Badan Tikus Jantan
Tujuan : Untuk melihat data berat badan homogen atau tidak.
Hipotesis : Ho = Data berat badan homogen.
Ha = Data berat badan tidak homogen.
Pengambilan Keputusan :
Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho diterima.
Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak.
Tabel 13. Hasil uji Homogenitas Berat Badan
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Tanggal 28April 2.790 7 16 .042
Tanggal 7Mei 2.279 7 16 .082
Tanggal 12Mei 2.252 7 16 .085
Tanggal 17Mei 2.522 7 16 .059
Tanggal 22Mei 2.427 7 16 .067
Tanggal 27Mei 3.184 7 16 .026
Tanggal 1Juni 2.999 7 16 .033
Tanggal 6Juni 3.777 7 16 .013
Tanggal 11Juni 3.591 7 16 .016
Tanggal 16Juni 3.068 7 16 .030
Tanggal 21Juni 3.015 7 16 .032
Tanggal 26Juni 3.757 7 16 .013
Tanggal 1Juli 2.322 7 16 .077
Tanggal 2Juli 2.826 7 16 .040
Tanggal 7Juli 2.300 7 16 .079
Tanggal 12Juli 2.563 7 16 .056
Tanggal 17Juli 2.602 7 16 .054
Tanggal 22Juli 2.842 7 16 .040
Tanggal 27Juli 3.036 7 16 .031
Tanggal 30Juli 3.047 7 16 .031
Keputusan : Beberapa data menunjukan homogen (tanggal 7 Mei, 12 Mei, 17
Mei, 22 Mei, 1 Juli, 7 Juli, 12 Juli, 17 Juli) dan tidak homogen
(tanggal 28 April, 27 Mei, 1 Juni, 6 Juni, 11 Juni, 16 Juni, 21 Juni,
26 Juni, 2 Juli, 22 Juli, 27 Juli, 30 Juli).
Lampiran 14. Uji Kruskal Wallis dan Uji LSD Terhadap Berat Badan Tikus
Jantan
Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data berat badan
tikus
Hipotesis : Ho = Data berat badan tidak berbeda secara bermakna.
Ha = Data berat badan berbeda secara bermakna.
Pengambilan Keputusan :
Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho diterima.
Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak.
Tabel 14. Hasil uji Kruskall Wallis Berat Badan Tikus Jantan
Test Statisticsa,b
Tanggal
28April
Tanggal
27Mei
Tanggal
1Juni
Tanggal
6Juni
Tanggal
11Juni
Tanggal
16Juni
Chi-Square 6.058 7.857 7.445 6.809 6.898 6.549
Df 7 7 7 7 7 7
Asymp. Sig. .533 .345 .384 .449 .440 .477
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Kelompok
Keputusan : Data berat badan berbeda secara bermakna
Tabel 14. Hasil uji Kruskall Wallis Berat Badan Tikus Jantan (lanjutan)
Test Statisticsa,b
Tanggal
21Juni
Tanggal
26Juni
Tanggal
2Juli
Tanggal
22Juli
Tanggal
27Juli
Tanggal
30Juli
Chi-Square 6.058 6.589 4.187 9.797 8.670 10.065
Df 7 7 7 7 7 7
Asymp. Sig. .533 .473 .758 .200 .277 .185
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Kelompok
Keputusan : Data berat badan berbeda secara bermakna
Uji LSD merupakan uji yang dilakukan apabila hasil pengujian menunjukkan
adanya perbedaan nilai secara bermakna. Tujuan pengujian ini adalah untuk
menentukan kelompok mana yang memberikan nilai yang berbeda secara
bermakna dengan kelompok lainnya.
Tabel 15 . Hasil uji LSD Berat Badan Tikus Jantan
Multiple Comparisons
LSD
Dependent
Variable (I) Kelompok (J) Kelompok
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Tgl 28 Aprl TU 2,5 MPA
1,25
TU 5 MPA 0,75 10.00000 12.36033 .430 -16.2027 36.2027
TU 5 MPA 1,125 10.00000 12.36033 .430 -16.2027 36.2027
ME TU 2,5 MPA 1,25 16.66667 12.36033 .196 -9.5361 42.8694
ME TU 5 MPA 0,75 3.33333 12.36033 .791 -22.8694 29.5361
ME TU 5 MPA 1,125 10.00000 12.36033 .430 -16.2027 36.2027
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 10.00000 12.36033 .430 -16.2027 36.2027
Kontrol normal 16.66667 12.36033 .196 -9.5361 42.8694
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -10.00000 12.36033 .430 -36.2027 16.2027
TU 5 MPA 1,125 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027
ME TU 2,5 MPA 1,25 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694
ME TU 5 MPA 0,75 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361
ME TU 5 MPA 1,125 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027
Kontrol normal 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694
TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -10.00000 12.36033 .430 -36.2027 16.2027
TU 5 MPA 0,75 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027
ME TU 2,5 MPA 1,25 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694
ME TU 5 MPA 0,75 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361
ME TU 5 MPA 1,125 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027
Kontrol normal 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694
ME TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -16.66667 12.36033 .196 -42.8694 9.5361
TU 5 MPA 0,75 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361
TU 5 MPA 1,125 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361
ME TU 5 MPA 0,75 -13.33333 12.36033 .297 -39.5361 12.8694
ME TU 5 MPA 1,125 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361
Kontrol normal .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027
ME TU 5 MPA
0,75
TU 2,5 MPA 1,25 -3.33333 12.36033 .791 -29.5361 22.8694
TU 5 MPA 0,75 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694
TU 5 MPA 1,125 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694
ME TU 2,5 MPA 1,25 13.33333 12.36033 .297 -12.8694 39.5361
ME TU 5 MPA 1,125 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694
Kontrol normal 13.33333 12.36033 .297 -12.8694 39.5361
ME TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -10.00000 12.36033 .430 -36.2027 16.2027
TU 5 MPA 0,75 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027
TU 5 MPA 1,125 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027
ME TU 2,5 MPA 1,25 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694
ME TU 5 MPA 0,75 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027
Kontrol normal 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -10.00000 12.36033 .430 -36.2027 16.2027
TU 5 MPA 0,75 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027
TU 5 MPA 1,125 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027
ME TU 2,5 MPA 1,25 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694
ME TU 5 MPA 0,75 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361
ME TU 5 MPA 1,125 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027
Kontrol normal 6.66667 12.36033 .597 -19.5361 32.8694
Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -16.66667 12.36033 .196 -42.8694 9.5361
TU 5 MPA 0,75 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361
TU 5 MPA 1,125 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361
ME TU 2,5 MPA 1,25 .00000 12.36033 1.000 -26.2027 26.2027
ME TU 5 MPA 0,75 -13.33333 12.36033 .297 -39.5361 12.8694
ME TU 5 MPA 1,125 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -6.66667 12.36033 .597 -32.8694 19.5361
Tgl7Mei TU 2,5 MPA
1,25
TU 5 MPA 0,75 10.00000 16.35118 .549 -24.6630 44.6630
TU 5 MPA 1,125 .00000 16.35118 1.000 -34.6630 34.6630
ME TU 2,5 MPA 1,25 16.66667 16.35118 .323 -17.9963 51.3296
ME TU 5 MPA 0,75 -10.00000 16.35118 .549 -44.6630 24.6630
ME TU 5 MPA 1,125 16.66667 16.35118 .323 -17.9963 51.3296
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 3.33333 16.35118 .841 -31.3296 37.9963
Kontrol normal 18.33333 16.35118 .279 -16.3296 52.9963
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -10.00000 16.35118 .549 -44.6630 24.6630
TU 5 MPA 1,125 -10.00000 16.35118 .549 -44.6630 24.6630
ME TU 2,5 MPA 1,25 6.66667 16.35118 .689 -27.9963 41.3296
ME TU 5 MPA 0,75 -20.00000 16.35118 .239 -54.6630 14.6630
ME TU 5 MPA 1,125 6.66667 16.35118 .689 -27.9963 41.3296
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -6.66667 16.35118 .689 -41.3296 27.9963
Kontrol normal 8.33333 16.35118 .617 -26.3296 42.9963
TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 .00000 16.35118 1.000 -34.6630 34.6630
TU 5 MPA 0,75 10.00000 16.35118 .549 -24.6630 44.6630
ME TU 2,5 MPA 1,25 16.66667 16.35118 .323 -17.9963 51.3296
ME TU 5 MPA 0,75 -10.00000 16.35118 .549 -44.6630 24.6630
ME TU 5 MPA 1,125 16.66667 16.35118 .323 -17.9963 51.3296
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 3.33333 16.35118 .841 -31.3296 37.9963
Kontrol normal 18.33333 16.35118 .279 -16.3296 52.9963
ME TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -16.66667 16.35118 .323 -51.3296 17.9963
TU 5 MPA 0,75 -6.66667 16.35118 .689 -41.3296 27.9963
TU 5 MPA 1,125 -16.66667 16.35118 .323 -51.3296 17.9963
ME TU 5 MPA 0,75 -26.66667 16.35118 .122 -61.3296 7.9963
ME TU 5 MPA 1,125 .00000 16.35118 1.000 -34.6630 34.6630
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -13.33333 16.35118 .427 -47.9963 21.3296
Kontrol normal 1.66667 16.35118 .920 -32.9963 36.3296
ME TU 5 MPA TU 2,5 MPA 1,25 10.00000 16.35118 .549 -24.6630 44.6630
0,75 TU 5 MPA 0,75 20.00000 16.35118 .239 -14.6630 54.6630
TU 5 MPA 1,125 10.00000 16.35118 .549 -24.6630 44.6630
ME TU 2,5 MPA 1,25 26.66667 16.35118 .122 -7.9963 61.3296
ME TU 5 MPA 1,125 26.66667 16.35118 .122 -7.9963 61.3296
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 13.33333 16.35118 .427 -21.3296 47.9963
Kontrol normal 28.33333 16.35118 .102 -6.3296 62.9963
ME TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -16.66667 16.35118 .323 -51.3296 17.9963
TU 5 MPA 0,75 -6.66667 16.35118 .689 -41.3296 27.9963
TU 5 MPA 1,125 -16.66667 16.35118 .323 -51.3296 17.9963
ME TU 2,5 MPA 1,25 .00000 16.35118 1.000 -34.6630 34.6630
ME TU 5 MPA 0,75 -26.66667 16.35118 .122 -61.3296 7.9963
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -13.33333 16.35118 .427 -47.9963 21.3296
Kontrol normal 1.66667 16.35118 .920 -32.9963 36.3296
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -3.33333 16.35118 .841 -37.9963 31.3296
TU 5 MPA 0,75 6.66667 16.35118 .689 -27.9963 41.3296
TU 5 MPA 1,125 -3.33333 16.35118 .841 -37.9963 31.3296
ME TU 2,5 MPA 1,25 13.33333 16.35118 .427 -21.3296 47.9963
ME TU 5 MPA 0,75 -13.33333 16.35118 .427 -47.9963 21.3296
ME TU 5 MPA 1,125 13.33333 16.35118 .427 -21.3296 47.9963
Kontrol normal 15.00000 16.35118 .373 -19.6630 49.6630
Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -18.33333 16.35118 .279 -52.9963 16.3296
TU 5 MPA 0,75 -8.33333 16.35118 .617 -42.9963 26.3296
TU 5 MPA 1,125 -18.33333 16.35118 .279 -52.9963 16.3296
ME TU 2,5 MPA 1,25 -1.66667 16.35118 .920 -36.3296 32.9963
ME TU 5 MPA 0,75 -28.33333 16.35118 .102 -62.9963 6.3296
ME TU 5 MPA 1,125 -1.66667 16.35118 .920 -36.3296 32.9963
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -15.00000 16.35118 .373 -49.6630 19.6630
Tgl12Mei TU 2,5 MPA
1,25
TU 5 MPA 0,75 10.00000 20.43689 .631 -33.3243 53.3243
TU 5 MPA 1,125 -2.00000 20.43689 .923 -45.3243 41.3243
ME TU 2,5 MPA 1,25 31.66667 20.43689 .141 -11.6576 74.9909
ME TU 5 MPA 0,75 8.00000 20.43689 .701 -35.3243 51.3243
ME TU 5 MPA 1,125 20.00000 20.43689 .342 -23.3243 63.3243
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 8.66667 20.43689 .677 -34.6576 51.9909
Kontrol normal 28.33333 20.43689 .185 -14.9909 71.6576
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -10.00000 20.43689 .631 -53.3243 33.3243
TU 5 MPA 1,125 -12.00000 20.43689 .565 -55.3243 31.3243
ME TU 2,5 MPA 1,25 21.66667 20.43689 .305 -21.6576 64.9909
ME TU 5 MPA 0,75 -2.00000 20.43689 .923 -45.3243 41.3243
ME TU 5 MPA 1,125 10.00000 20.43689 .631 -33.3243 53.3243
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -1.33333 20.43689 .949 -44.6576 41.9909
Kontrol normal 18.33333 20.43689 .383 -24.9909 61.6576
TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 2.00000 20.43689 .923 -41.3243 45.3243
TU 5 MPA 0,75 12.00000 20.43689 .565 -31.3243 55.3243
ME TU 2,5 MPA 1,25 33.66667 20.43689 .119 -9.6576 76.9909
ME TU 5 MPA 0,75 10.00000 20.43689 .631 -33.3243 53.3243
ME TU 5 MPA 1,125 22.00000 20.43689 .298 -21.3243 65.3243
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 10.66667 20.43689 .609 -32.6576 53.9909
Kontrol normal 30.33333 20.43689 .157 -12.9909 73.6576
ME TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -31.66667 20.43689 .141 -74.9909 11.6576
TU 5 MPA 0,75 -21.66667 20.43689 .305 -64.9909 21.6576
TU 5 MPA 1,125 -33.66667 20.43689 .119 -76.9909 9.6576
ME TU 5 MPA 0,75 -23.66667 20.43689 .264 -66.9909 19.6576
ME TU 5 MPA 1,125 -11.66667 20.43689 .576 -54.9909 31.6576
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -23.00000 20.43689 .277 -66.3243 20.3243
Kontrol normal -3.33333 20.43689 .872 -46.6576 39.9909
ME TU 5 MPA
0,75
TU 2,5 MPA 1,25 -8.00000 20.43689 .701 -51.3243 35.3243
TU 5 MPA 0,75 2.00000 20.43689 .923 -41.3243 45.3243
TU 5 MPA 1,125 -10.00000 20.43689 .631 -53.3243 33.3243
ME TU 2,5 MPA 1,25 23.66667 20.43689 .264 -19.6576 66.9909
ME TU 5 MPA 1,125 12.00000 20.43689 .565 -31.3243 55.3243
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 .66667 20.43689 .974 -42.6576 43.9909
Kontrol normal 20.33333 20.43689 .335 -22.9909 63.6576
ME TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -20.00000 20.43689 .342 -63.3243 23.3243
TU 5 MPA 0,75 -10.00000 20.43689 .631 -53.3243 33.3243
TU 5 MPA 1,125 -22.00000 20.43689 .298 -65.3243 21.3243
ME TU 2,5 MPA 1,25 11.66667 20.43689 .576 -31.6576 54.9909
ME TU 5 MPA 0,75 -12.00000 20.43689 .565 -55.3243 31.3243
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -11.33333 20.43689 .587 -54.6576 31.9909
Kontrol normal 8.33333 20.43689 .689 -34.9909 51.6576
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -8.66667 20.43689 .677 -51.9909 34.6576
TU 5 MPA 0,75 1.33333 20.43689 .949 -41.9909 44.6576
TU 5 MPA 1,125 -10.66667 20.43689 .609 -53.9909 32.6576
ME TU 2,5 MPA 1,25 23.00000 20.43689 .277 -20.3243 66.3243
ME TU 5 MPA 0,75 -.66667 20.43689 .974 -43.9909 42.6576
ME TU 5 MPA 1,125 11.33333 20.43689 .587 -31.9909 54.6576
Kontrol normal 19.66667 20.43689 .350 -23.6576 62.9909
Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -28.33333 20.43689 .185 -71.6576 14.9909
TU 5 MPA 0,75 -18.33333 20.43689 .383 -61.6576 24.9909
TU 5 MPA 1,125 -30.33333 20.43689 .157 -73.6576 12.9909
ME TU 2,5 MPA 1,25 3.33333 20.43689 .872 -39.9909 46.6576
ME TU 5 MPA 0,75 -20.33333 20.43689 .335 -63.6576 22.9909
ME TU 5 MPA 1,125 -8.33333 20.43689 .689 -51.6576 34.9909
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -19.66667 20.43689 .350 -62.9909 23.6576
Tgl17Mei TU 2,5 MPA
1,25
TU 5 MPA 0,75 5.66667 21.06801 .791 -38.9955 50.3289
TU 5 MPA 1,125 -6.00000 21.06801 .779 -50.6622 38.6622
ME TU 2,5 MPA 1,25 30.33333 21.06801 .169 -14.3289 74.9955
ME TU 5 MPA 0,75 4.33333 21.06801 .840 -40.3289 48.9955
ME TU 5 MPA 1,125 10.00000 21.06801 .641 -34.6622 54.6622
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 3.66667 21.06801 .864 -40.9955 48.3289
Kontrol normal 27.00000 21.06801 .218 -17.6622 71.6622
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -5.66667 21.06801 .791 -50.3289 38.9955
TU 5 MPA 1,125 -11.66667 21.06801 .587 -56.3289 32.9955
ME TU 2,5 MPA 1,25 24.66667 21.06801 .259 -19.9955 69.3289
ME TU 5 MPA 0,75 -1.33333 21.06801 .950 -45.9955 43.3289
ME TU 5 MPA 1,125 4.33333 21.06801 .840 -40.3289 48.9955
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -2.00000 21.06801 .926 -46.6622 42.6622
Kontrol normal 21.33333 21.06801 .326 -23.3289 65.9955
TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 6.00000 21.06801 .779 -38.6622 50.6622
TU 5 MPA 0,75 11.66667 21.06801 .587 -32.9955 56.3289
ME TU 2,5 MPA 1,25 36.33333 21.06801 .104 -8.3289 80.9955
ME TU 5 MPA 0,75 10.33333 21.06801 .630 -34.3289 54.9955
ME TU 5 MPA 1,125 16.00000 21.06801 .459 -28.6622 60.6622
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 9.66667 21.06801 .653 -34.9955 54.3289
Kontrol normal 33.00000 21.06801 .137 -11.6622 77.6622
ME TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -30.33333 21.06801 .169 -74.9955 14.3289
TU 5 MPA 0,75 -24.66667 21.06801 .259 -69.3289 19.9955
TU 5 MPA 1,125 -36.33333 21.06801 .104 -80.9955 8.3289
ME TU 5 MPA 0,75 -26.00000 21.06801 .235 -70.6622 18.6622
ME TU 5 MPA 1,125 -20.33333 21.06801 .349 -64.9955 24.3289
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -26.66667 21.06801 .224 -71.3289 17.9955
Kontrol normal -3.33333 21.06801 .876 -47.9955 41.3289
ME TU 5 MPA
0,75
TU 2,5 MPA 1,25 -4.33333 21.06801 .840 -48.9955 40.3289
TU 5 MPA 0,75 1.33333 21.06801 .950 -43.3289 45.9955
TU 5 MPA 1,125 -10.33333 21.06801 .630 -54.9955 34.3289
ME TU 2,5 MPA 1,25 26.00000 21.06801 .235 -18.6622 70.6622
ME TU 5 MPA 1,125 5.66667 21.06801 .791 -38.9955 50.3289
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -.66667 21.06801 .975 -45.3289 43.9955
Kontrol normal 22.66667 21.06801 .298 -21.9955 67.3289
ME TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -10.00000 21.06801 .641 -54.6622 34.6622
TU 5 MPA 0,75 -4.33333 21.06801 .840 -48.9955 40.3289
TU 5 MPA 1,125 -16.00000 21.06801 .459 -60.6622 28.6622
ME TU 2,5 MPA 1,25 20.33333 21.06801 .349 -24.3289 64.9955
ME TU 5 MPA 0,75 -5.66667 21.06801 .791 -50.3289 38.9955
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -6.33333 21.06801 .768 -50.9955 38.3289
Kontrol normal 17.00000 21.06801 .432 -27.6622 61.6622
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -3.66667 21.06801 .864 -48.3289 40.9955
TU 5 MPA 0,75 2.00000 21.06801 .926 -42.6622 46.6622
TU 5 MPA 1,125 -9.66667 21.06801 .653 -54.3289 34.9955
ME TU 2,5 MPA 1,25 26.66667 21.06801 .224 -17.9955 71.3289
ME TU 5 MPA 0,75 .66667 21.06801 .975 -43.9955 45.3289
ME TU 5 MPA 1,125 6.33333 21.06801 .768 -38.3289 50.9955
Kontrol normal 23.33333 21.06801 .284 -21.3289 67.9955
Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -27.00000 21.06801 .218 -71.6622 17.6622
TU 5 MPA 0,75 -21.33333 21.06801 .326 -65.9955 23.3289
TU 5 MPA 1,125 -33.00000 21.06801 .137 -77.6622 11.6622
ME TU 2,5 MPA 1,25 3.33333 21.06801 .876 -41.3289 47.9955
ME TU 5 MPA 0,75 -22.66667 21.06801 .298 -67.3289 21.9955
ME TU 5 MPA 1,125 -17.00000 21.06801 .432 -61.6622 27.6622
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -23.33333 21.06801 .284 -67.9955 21.3289
Tgl22Mei TU 2,5 MPA
1,25
TU 5 MPA 0,75 3.33333 21.91841 .881 -43.1316 49.7983
TU 5 MPA 1,125 -7.66667 21.91841 .731 -54.1316 38.7983
ME TU 2,5 MPA 1,25 31.33333 21.91841 .172 -15.1316 77.7983
ME TU 5 MPA 0,75 2.33333 21.91841 .917 -44.1316 48.7983
ME TU 5 MPA 1,125 9.00000 21.91841 .687 -37.4650 55.4650
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 .33333 21.91841 .988 -46.1316 46.7983
Kontrol normal 28.33333 21.91841 .214 -18.1316 74.7983
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -3.33333 21.91841 .881 -49.7983 43.1316
TU 5 MPA 1,125 -11.00000 21.91841 .623 -57.4650 35.4650
ME TU 2,5 MPA 1,25 28.00000 21.91841 .220 -18.4650 74.4650
ME TU 5 MPA 0,75 -1.00000 21.91841 .964 -47.4650 45.4650
ME TU 5 MPA 1,125 5.66667 21.91841 .799 -40.7983 52.1316
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -3.00000 21.91841 .893 -49.4650 43.4650
Kontrol normal 25.00000 21.91841 .271 -21.4650 71.4650
TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 7.66667 21.91841 .731 -38.7983 54.1316
TU 5 MPA 0,75 11.00000 21.91841 .623 -35.4650 57.4650
ME TU 2,5 MPA 1,25 39.00000 21.91841 .094 -7.4650 85.4650
ME TU 5 MPA 0,75 10.00000 21.91841 .654 -36.4650 56.4650
ME TU 5 MPA 1,125 16.66667 21.91841 .458 -29.7983 63.1316
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 8.00000 21.91841 .720 -38.4650 54.4650
Kontrol normal 36.00000 21.91841 .120 -10.4650 82.4650
ME TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -31.33333 21.91841 .172 -77.7983 15.1316
TU 5 MPA 0,75 -28.00000 21.91841 .220 -74.4650 18.4650
TU 5 MPA 1,125 -39.00000 21.91841 .094 -85.4650 7.4650
ME TU 5 MPA 0,75 -29.00000 21.91841 .204 -75.4650 17.4650
ME TU 5 MPA 1,125 -22.33333 21.91841 .323 -68.7983 24.1316
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -31.00000 21.91841 .176 -77.4650 15.4650
Kontrol normal -3.00000 21.91841 .893 -49.4650 43.4650
ME TU 5 MPA
0,75
TU 2,5 MPA 1,25 -2.33333 21.91841 .917 -48.7983 44.1316
TU 5 MPA 0,75 1.00000 21.91841 .964 -45.4650 47.4650
TU 5 MPA 1,125 -10.00000 21.91841 .654 -56.4650 36.4650
ME TU 2,5 MPA 1,25 29.00000 21.91841 .204 -17.4650 75.4650
ME TU 5 MPA 1,125 6.66667 21.91841 .765 -39.7983 53.1316
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -2.00000 21.91841 .928 -48.4650 44.4650
Kontrol normal 26.00000 21.91841 .253 -20.4650 72.4650
ME TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -9.00000 21.91841 .687 -55.4650 37.4650
TU 5 MPA 0,75 -5.66667 21.91841 .799 -52.1316 40.7983
TU 5 MPA 1,125 -16.66667 21.91841 .458 -63.1316 29.7983
ME TU 2,5 MPA 1,25 22.33333 21.91841 .323 -24.1316 68.7983
ME TU 5 MPA 0,75 -6.66667 21.91841 .765 -53.1316 39.7983
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -8.66667 21.91841 .698 -55.1316 37.7983
Kontrol normal 19.33333 21.91841 .391 -27.1316 65.7983
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -.33333 21.91841 .988 -46.7983 46.1316
TU 5 MPA 0,75 3.00000 21.91841 .893 -43.4650 49.4650
TU 5 MPA 1,125 -8.00000 21.91841 .720 -54.4650 38.4650
ME TU 2,5 MPA 1,25 31.00000 21.91841 .176 -15.4650 77.4650
ME TU 5 MPA 0,75 2.00000 21.91841 .928 -44.4650 48.4650
ME TU 5 MPA 1,125 8.66667 21.91841 .698 -37.7983 55.1316
Kontrol normal 28.00000 21.91841 .220 -18.4650 74.4650
Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -28.33333 21.91841 .214 -74.7983 18.1316
TU 5 MPA 0,75 -25.00000 21.91841 .271 -71.4650 21.4650
TU 5 MPA 1,125 -36.00000 21.91841 .120 -82.4650 10.4650
ME TU 2,5 MPA 1,25 3.00000 21.91841 .893 -43.4650 49.4650
ME TU 5 MPA 0,75 -26.00000 21.91841 .253 -72.4650 20.4650
ME TU 5 MPA 1,125 -19.33333 21.91841 .391 -65.7983 27.1316
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -28.00000 21.91841 .220 -74.4650 18.4650
Tgl27Mei TU 2,5 MPA
1,25
TU 5 MPA 0,75 12.33333 22.84610 .597 -36.0982 60.7649
TU 5 MPA 1,125 3.33333 22.84610 .886 -45.0982 51.7649
ME TU 2,5 MPA 1,25 41.66667 22.84610 .087 -6.7649 90.0982
ME TU 5 MPA 0,75 29.33333 22.84610 .217 -19.0982 77.7649
ME TU 5 MPA 1,125 16.00000 22.84610 .494 -32.4316 64.4316
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 10.66667 22.84610 .647 -37.7649 59.0982
Kontrol normal 30.33333 22.84610 .203 -18.0982 78.7649
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -12.33333 22.84610 .597 -60.7649 36.0982
TU 5 MPA 1,125 -9.00000 22.84610 .699 -57.4316 39.4316
ME TU 2,5 MPA 1,25 29.33333 22.84610 .217 -19.0982 77.7649
ME TU 5 MPA 0,75 17.00000 22.84610 .468 -31.4316 65.4316
ME TU 5 MPA 1,125 3.66667 22.84610 .875 -44.7649 52.0982
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -1.66667 22.84610 .943 -50.0982 46.7649
Kontrol normal 18.00000 22.84610 .442 -30.4316 66.4316
TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -3.33333 22.84610 .886 -51.7649 45.0982
TU 5 MPA 0,75 9.00000 22.84610 .699 -39.4316 57.4316
ME TU 2,5 MPA 1,25 38.33333 22.84610 .113 -10.0982 86.7649
ME TU 5 MPA 0,75 26.00000 22.84610 .272 -22.4316 74.4316
ME TU 5 MPA 1,125 12.66667 22.84610 .587 -35.7649 61.0982
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 7.33333 22.84610 .752 -41.0982 55.7649
Kontrol normal 27.00000 22.84610 .255 -21.4316 75.4316
ME TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -41.66667 22.84610 .087 -90.0982 6.7649
TU 5 MPA 0,75 -29.33333 22.84610 .217 -77.7649 19.0982
TU 5 MPA 1,125 -38.33333 22.84610 .113 -86.7649 10.0982
ME TU 5 MPA 0,75 -12.33333 22.84610 .597 -60.7649 36.0982
ME TU 5 MPA 1,125 -25.66667 22.84610 .278 -74.0982 22.7649
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -31.00000 22.84610 .194 -79.4316 17.4316
Kontrol normal -11.33333 22.84610 .627 -59.7649 37.0982
ME TU 5 MPA
0,75
TU 2,5 MPA 1,25 -29.33333 22.84610 .217 -77.7649 19.0982
TU 5 MPA 0,75 -17.00000 22.84610 .468 -65.4316 31.4316
TU 5 MPA 1,125 -26.00000 22.84610 .272 -74.4316 22.4316
ME TU 2,5 MPA 1,25 12.33333 22.84610 .597 -36.0982 60.7649
ME TU 5 MPA 1,125 -13.33333 22.84610 .568 -61.7649 35.0982
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -18.66667 22.84610 .426 -67.0982 29.7649
Kontrol normal 1.00000 22.84610 .966 -47.4316 49.4316
ME TU 5 MPA TU 2,5 MPA 1,25 -16.00000 22.84610 .494 -64.4316 32.4316
1,125 TU 5 MPA 0,75 -3.66667 22.84610 .875 -52.0982 44.7649
TU 5 MPA 1,125 -12.66667 22.84610 .587 -61.0982 35.7649
ME TU 2,5 MPA 1,25 25.66667 22.84610 .278 -22.7649 74.0982
ME TU 5 MPA 0,75 13.33333 22.84610 .568 -35.0982 61.7649
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -5.33333 22.84610 .818 -53.7649 43.0982
Kontrol normal 14.33333 22.84610 .539 -34.0982 62.7649
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -10.66667 22.84610 .647 -59.0982 37.7649
TU 5 MPA 0,75 1.66667 22.84610 .943 -46.7649 50.0982
TU 5 MPA 1,125 -7.33333 22.84610 .752 -55.7649 41.0982
ME TU 2,5 MPA 1,25 31.00000 22.84610 .194 -17.4316 79.4316
ME TU 5 MPA 0,75 18.66667 22.84610 .426 -29.7649 67.0982
ME TU 5 MPA 1,125 5.33333 22.84610 .818 -43.0982 53.7649
Kontrol normal 19.66667 22.84610 .402 -28.7649 68.0982
Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -30.33333 22.84610 .203 -78.7649 18.0982
TU 5 MPA 0,75 -18.00000 22.84610 .442 -66.4316 30.4316
TU 5 MPA 1,125 -27.00000 22.84610 .255 -75.4316 21.4316
ME TU 2,5 MPA 1,25 11.33333 22.84610 .627 -37.0982 59.7649
ME TU 5 MPA 0,75 -1.00000 22.84610 .966 -49.4316 47.4316
ME TU 5 MPA 1,125 -14.33333 22.84610 .539 -62.7649 34.0982
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -19.66667 22.84610 .402 -68.0982 28.7649
Tgl1Juni TU 2,5 MPA
1,25
TU 5 MPA 0,75 15.66667 24.82718 .537 -36.9646 68.2979
TU 5 MPA 1,125 3.66667 24.82718 .884 -48.9646 56.2979
ME TU 2,5 MPA 1,25 44.00000 24.82718 .095 -8.6313 96.6313
ME TU 5 MPA 0,75 28.66667 24.82718 .265 -23.9646 81.2979
ME TU 5 MPA 1,125 19.00000 24.82718 .455 -33.6313 71.6313
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 14.33333 24.82718 .572 -38.2979 66.9646
Kontrol normal 33.66667 24.82718 .194 -18.9646 86.2979
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -15.66667 24.82718 .537 -68.2979 36.9646
TU 5 MPA 1,125 -12.00000 24.82718 .635 -64.6313 40.6313
ME TU 2,5 MPA 1,25 28.33333 24.82718 .271 -24.2979 80.9646
ME TU 5 MPA 0,75 13.00000 24.82718 .608 -39.6313 65.6313
ME TU 5 MPA 1,125 3.33333 24.82718 .895 -49.2979 55.9646
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -1.33333 24.82718 .958 -53.9646 51.2979
Kontrol normal 18.00000 24.82718 .479 -34.6313 70.6313
TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -3.66667 24.82718 .884 -56.2979 48.9646
TU 5 MPA 0,75 12.00000 24.82718 .635 -40.6313 64.6313
ME TU 2,5 MPA 1,25 40.33333 24.82718 .124 -12.2979 92.9646
ME TU 5 MPA 0,75 25.00000 24.82718 .329 -27.6313 77.6313
ME TU 5 MPA 1,125 15.33333 24.82718 .546 -37.2979 67.9646
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 10.66667 24.82718 .673 -41.9646 63.2979
Kontrol normal 30.00000 24.82718 .244 -22.6313 82.6313
ME TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -44.00000 24.82718 .095 -96.6313 8.6313
TU 5 MPA 0,75 -28.33333 24.82718 .271 -80.9646 24.2979
TU 5 MPA 1,125 -40.33333 24.82718 .124 -92.9646 12.2979
ME TU 5 MPA 0,75 -15.33333 24.82718 .546 -67.9646 37.2979
ME TU 5 MPA 1,125 -25.00000 24.82718 .329 -77.6313 27.6313
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -29.66667 24.82718 .250 -82.2979 22.9646
Kontrol normal -10.33333 24.82718 .683 -62.9646 42.2979
ME TU 5 MPA
0,75
TU 2,5 MPA 1,25 -28.66667 24.82718 .265 -81.2979 23.9646
TU 5 MPA 0,75 -13.00000 24.82718 .608 -65.6313 39.6313
TU 5 MPA 1,125 -25.00000 24.82718 .329 -77.6313 27.6313
ME TU 2,5 MPA 1,25 15.33333 24.82718 .546 -37.2979 67.9646
ME TU 5 MPA 1,125 -9.66667 24.82718 .702 -62.2979 42.9646
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -14.33333 24.82718 .572 -66.9646 38.2979
Kontrol normal 5.00000 24.82718 .843 -47.6313 57.6313
ME TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -19.00000 24.82718 .455 -71.6313 33.6313
TU 5 MPA 0,75 -3.33333 24.82718 .895 -55.9646 49.2979
TU 5 MPA 1,125 -15.33333 24.82718 .546 -67.9646 37.2979
ME TU 2,5 MPA 1,25 25.00000 24.82718 .329 -27.6313 77.6313
ME TU 5 MPA 0,75 9.66667 24.82718 .702 -42.9646 62.2979
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -4.66667 24.82718 .853 -57.2979 47.9646
Kontrol normal 14.66667 24.82718 .563 -37.9646 67.2979
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -14.33333 24.82718 .572 -66.9646 38.2979
TU 5 MPA 0,75 1.33333 24.82718 .958 -51.2979 53.9646
TU 5 MPA 1,125 -10.66667 24.82718 .673 -63.2979 41.9646
ME TU 2,5 MPA 1,25 29.66667 24.82718 .250 -22.9646 82.2979
ME TU 5 MPA 0,75 14.33333 24.82718 .572 -38.2979 66.9646
ME TU 5 MPA 1,125 4.66667 24.82718 .853 -47.9646 57.2979
Kontrol normal 19.33333 24.82718 .448 -33.2979 71.9646
Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -33.66667 24.82718 .194 -86.2979 18.9646
TU 5 MPA 0,75 -18.00000 24.82718 .479 -70.6313 34.6313
TU 5 MPA 1,125 -30.00000 24.82718 .244 -82.6313 22.6313
ME TU 2,5 MPA 1,25 10.33333 24.82718 .683 -42.2979 62.9646
ME TU 5 MPA 0,75 -5.00000 24.82718 .843 -57.6313 47.6313
ME TU 5 MPA 1,125 -14.66667 24.82718 .563 -67.2979 37.9646
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -19.33333 24.82718 .448 -71.9646 33.2979
Tanggal6Juni TU 2,5 MPA
1,25
TU 5 MPA 0,75 16.66667 24.08146 .499 -34.3837 67.7171
TU 5 MPA 1,125 7.33333 24.08146 .765 -43.7171 58.3837
ME TU 2,5 MPA 1,25 42.33333 24.08146 .098 -8.7171 93.3837
ME TU 5 MPA 0,75 29.00000 24.08146 .246 -22.0504 80.0504
ME TU 5 MPA 1,125 19.66667 24.08146 .426 -31.3837 70.7171
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 18.33333 24.08146 .458 -32.7171 69.3837
Kontrol normal 39.00000 24.08146 .125 -12.0504 90.0504
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -16.66667 24.08146 .499 -67.7171 34.3837
TU 5 MPA 1,125 -9.33333 24.08146 .703 -60.3837 41.7171
ME TU 2,5 MPA 1,25 25.66667 24.08146 .302 -25.3837 76.7171
ME TU 5 MPA 0,75 12.33333 24.08146 .616 -38.7171 63.3837
ME TU 5 MPA 1,125 3.00000 24.08146 .902 -48.0504 54.0504
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 1.66667 24.08146 .946 -49.3837 52.7171
Kontrol normal 22.33333 24.08146 .367 -28.7171 73.3837
TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -7.33333 24.08146 .765 -58.3837 43.7171
TU 5 MPA 0,75 9.33333 24.08146 .703 -41.7171 60.3837
ME TU 2,5 MPA 1,25 35.00000 24.08146 .165 -16.0504 86.0504
ME TU 5 MPA 0,75 21.66667 24.08146 .382 -29.3837 72.7171
ME TU 5 MPA 1,125 12.33333 24.08146 .616 -38.7171 63.3837
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 11.00000 24.08146 .654 -40.0504 62.0504
Kontrol normal 31.66667 24.08146 .207 -19.3837 82.7171
ME TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -42.33333 24.08146 .098 -93.3837 8.7171
TU 5 MPA 0,75 -25.66667 24.08146 .302 -76.7171 25.3837
TU 5 MPA 1,125 -35.00000 24.08146 .165 -86.0504 16.0504
ME TU 5 MPA 0,75 -13.33333 24.08146 .587 -64.3837 37.7171
ME TU 5 MPA 1,125 -22.66667 24.08146 .361 -73.7171 28.3837
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -24.00000 24.08146 .334 -75.0504 27.0504
Kontrol normal -3.33333 24.08146 .892 -54.3837 47.7171
ME TU 5 MPA
0,75
TU 2,5 MPA 1,25 -29.00000 24.08146 .246 -80.0504 22.0504
TU 5 MPA 0,75 -12.33333 24.08146 .616 -63.3837 38.7171
TU 5 MPA 1,125 -21.66667 24.08146 .382 -72.7171 29.3837
ME TU 2,5 MPA 1,25 13.33333 24.08146 .587 -37.7171 64.3837
ME TU 5 MPA 1,125 -9.33333 24.08146 .703 -60.3837 41.7171
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -10.66667 24.08146 .664 -61.7171 40.3837
Kontrol normal 10.00000 24.08146 .683 -41.0504 61.0504
ME TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -19.66667 24.08146 .426 -70.7171 31.3837
TU 5 MPA 0,75 -3.00000 24.08146 .902 -54.0504 48.0504
TU 5 MPA 1,125 -12.33333 24.08146 .616 -63.3837 38.7171
ME TU 2,5 MPA 1,25 22.66667 24.08146 .361 -28.3837 73.7171
ME TU 5 MPA 0,75 9.33333 24.08146 .703 -41.7171 60.3837
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -1.33333 24.08146 .957 -52.3837 49.7171
Kontrol normal 19.33333 24.08146 .434 -31.7171 70.3837
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -18.33333 24.08146 .458 -69.3837 32.7171
TU 5 MPA 0,75 -1.66667 24.08146 .946 -52.7171 49.3837
TU 5 MPA 1,125 -11.00000 24.08146 .654 -62.0504 40.0504
ME TU 2,5 MPA 1,25 24.00000 24.08146 .334 -27.0504 75.0504
ME TU 5 MPA 0,75 10.66667 24.08146 .664 -40.3837 61.7171
ME TU 5 MPA 1,125 1.33333 24.08146 .957 -49.7171 52.3837
Kontrol normal 20.66667 24.08146 .403 -30.3837 71.7171
Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -39.00000 24.08146 .125 -90.0504 12.0504
TU 5 MPA 0,75 -22.33333 24.08146 .367 -73.3837 28.7171
TU 5 MPA 1,125 -31.66667 24.08146 .207 -82.7171 19.3837
ME TU 2,5 MPA 1,25 3.33333 24.08146 .892 -47.7171 54.3837
ME TU 5 MPA 0,75 -10.00000 24.08146 .683 -61.0504 41.0504
ME TU 5 MPA 1,125 -19.33333 24.08146 .434 -70.3837 31.7171
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -20.66667 24.08146 .403 -71.7171 30.3837
Tgl11Juni TU 2,5 MPA
1,25
TU 5 MPA 0,75 22.66667 25.07876 .379 -30.4979 75.8313
TU 5 MPA 1,125 6.33333 25.07876 .804 -46.8313 59.4979
ME TU 2,5 MPA 1,25 49.00000 25.07876 .068 -4.1646 102.1646
ME TU 5 MPA 0,75 33.00000 25.07876 .207 -20.1646 86.1646
ME TU 5 MPA 1,125 24.00000 25.07876 .353 -29.1646 77.1646
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 19.33333 25.07876 .452 -33.8313 72.4979
Kontrol normal 47.33333 25.07876 .077 -5.8313 100.4979
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -22.66667 25.07876 .379 -75.8313 30.4979
TU 5 MPA 1,125 -16.33333 25.07876 .524 -69.4979 36.8313
ME TU 2,5 MPA 1,25 26.33333 25.07876 .309 -26.8313 79.4979
ME TU 5 MPA 0,75 10.33333 25.07876 .686 -42.8313 63.4979
ME TU 5 MPA 1,125 1.33333 25.07876 .958 -51.8313 54.4979
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -3.33333 25.07876 .896 -56.4979 49.8313
Kontrol normal 24.66667 25.07876 .340 -28.4979 77.8313
TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -6.33333 25.07876 .804 -59.4979 46.8313
TU 5 MPA 0,75 16.33333 25.07876 .524 -36.8313 69.4979
ME TU 2,5 MPA 1,25 42.66667 25.07876 .108 -10.4979 95.8313
ME TU 5 MPA 0,75 26.66667 25.07876 .303 -26.4979 79.8313
ME TU 5 MPA 1,125 17.66667 25.07876 .491 -35.4979 70.8313
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 13.00000 25.07876 .611 -40.1646 66.1646
Kontrol normal 41.00000 25.07876 .122 -12.1646 94.1646
ME TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -49.00000 25.07876 .068 -102.1646 4.1646
TU 5 MPA 0,75 -26.33333 25.07876 .309 -79.4979 26.8313
TU 5 MPA 1,125 -42.66667 25.07876 .108 -95.8313 10.4979
ME TU 5 MPA 0,75 -16.00000 25.07876 .533 -69.1646 37.1646
ME TU 5 MPA 1,125 -25.00000 25.07876 .334 -78.1646 28.1646
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -29.66667 25.07876 .254 -82.8313 23.4979
Kontrol normal -1.66667 25.07876 .948 -54.8313 51.4979
ME TU 5 MPA
0,75
TU 2,5 MPA 1,25 -33.00000 25.07876 .207 -86.1646 20.1646
TU 5 MPA 0,75 -10.33333 25.07876 .686 -63.4979 42.8313
TU 5 MPA 1,125 -26.66667 25.07876 .303 -79.8313 26.4979
ME TU 2,5 MPA 1,25 16.00000 25.07876 .533 -37.1646 69.1646
ME TU 5 MPA 1,125 -9.00000 25.07876 .724 -62.1646 44.1646
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -13.66667 25.07876 .593 -66.8313 39.4979
Kontrol normal 14.33333 25.07876 .576 -38.8313 67.4979
ME TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -24.00000 25.07876 .353 -77.1646 29.1646
TU 5 MPA 0,75 -1.33333 25.07876 .958 -54.4979 51.8313
TU 5 MPA 1,125 -17.66667 25.07876 .491 -70.8313 35.4979
ME TU 2,5 MPA 1,25 25.00000 25.07876 .334 -28.1646 78.1646
ME TU 5 MPA 0,75 9.00000 25.07876 .724 -44.1646 62.1646
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -4.66667 25.07876 .855 -57.8313 48.4979
Kontrol normal 23.33333 25.07876 .366 -29.8313 76.4979
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -19.33333 25.07876 .452 -72.4979 33.8313
TU 5 MPA 0,75 3.33333 25.07876 .896 -49.8313 56.4979
TU 5 MPA 1,125 -13.00000 25.07876 .611 -66.1646 40.1646
ME TU 2,5 MPA 1,25 29.66667 25.07876 .254 -23.4979 82.8313
ME TU 5 MPA 0,75 13.66667 25.07876 .593 -39.4979 66.8313
ME TU 5 MPA 1,125 4.66667 25.07876 .855 -48.4979 57.8313
Kontrol normal 28.00000 25.07876 .281 -25.1646 81.1646
Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -47.33333 25.07876 .077 -100.4979 5.8313
TU 5 MPA 0,75 -24.66667 25.07876 .340 -77.8313 28.4979
TU 5 MPA 1,125 -41.00000 25.07876 .122 -94.1646 12.1646
ME TU 2,5 MPA 1,25 1.66667 25.07876 .948 -51.4979 54.8313
ME TU 5 MPA 0,75 -14.33333 25.07876 .576 -67.4979 38.8313
ME TU 5 MPA 1,125 -23.33333 25.07876 .366 -76.4979 29.8313
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -28.00000 25.07876 .281 -81.1646 25.1646
Tgl16Juni TU 2,5 MPA
1,25
TU 5 MPA 0,75 26.00000 24.85681 .311 -26.6941 78.6941
TU 5 MPA 1,125 5.33333 24.85681 .833 -47.3608 58.0274
ME TU 2,5 MPA 1,25 49.00000 24.85681 .066 -3.6941 101.6941
ME TU 5 MPA 0,75 25.66667 24.85681 .317 -27.0274 78.3608
ME TU 5 MPA 1,125 20.33333 24.85681 .425 -32.3608 73.0274
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 15.00000 24.85681 .555 -37.6941 67.6941
Kontrol normal 45.33333 24.85681 .087 -7.3608 98.0274
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -26.00000 24.85681 .311 -78.6941 26.6941
TU 5 MPA 1,125 -20.66667 24.85681 .418 -73.3608 32.0274
ME TU 2,5 MPA 1,25 23.00000 24.85681 .369 -29.6941 75.6941
ME TU 5 MPA 0,75 -.33333 24.85681 .989 -53.0274 52.3608
ME TU 5 MPA 1,125 -5.66667 24.85681 .823 -58.3608 47.0274
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -11.00000 24.85681 .664 -63.6941 41.6941
Kontrol normal 19.33333 24.85681 .448 -33.3608 72.0274
TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -5.33333 24.85681 .833 -58.0274 47.3608
TU 5 MPA 0,75 20.66667 24.85681 .418 -32.0274 73.3608
ME TU 2,5 MPA 1,25 43.66667 24.85681 .098 -9.0274 96.3608
ME TU 5 MPA 0,75 20.33333 24.85681 .425 -32.3608 73.0274
ME TU 5 MPA 1,125 15.00000 24.85681 .555 -37.6941 67.6941
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 9.66667 24.85681 .702 -43.0274 62.3608
Kontrol normal 40.00000 24.85681 .127 -12.6941 92.6941
ME TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -49.00000 24.85681 .066 -101.6941 3.6941
TU 5 MPA 0,75 -23.00000 24.85681 .369 -75.6941 29.6941
TU 5 MPA 1,125 -43.66667 24.85681 .098 -96.3608 9.0274
ME TU 5 MPA 0,75 -23.33333 24.85681 .362 -76.0274 29.3608
ME TU 5 MPA 1,125 -28.66667 24.85681 .266 -81.3608 24.0274
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -34.00000 24.85681 .190 -86.6941 18.6941
Kontrol normal -3.66667 24.85681 .885 -56.3608 49.0274
ME TU 5 MPA
0,75
TU 2,5 MPA 1,25 -25.66667 24.85681 .317 -78.3608 27.0274
TU 5 MPA 0,75 .33333 24.85681 .989 -52.3608 53.0274
TU 5 MPA 1,125 -20.33333 24.85681 .425 -73.0274 32.3608
ME TU 2,5 MPA 1,25 23.33333 24.85681 .362 -29.3608 76.0274
ME TU 5 MPA 1,125 -5.33333 24.85681 .833 -58.0274 47.3608
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -10.66667 24.85681 .674 -63.3608 42.0274
Kontrol normal 19.66667 24.85681 .440 -33.0274 72.3608
ME TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -20.33333 24.85681 .425 -73.0274 32.3608
TU 5 MPA 0,75 5.66667 24.85681 .823 -47.0274 58.3608
TU 5 MPA 1,125 -15.00000 24.85681 .555 -67.6941 37.6941
ME TU 2,5 MPA 1,25 28.66667 24.85681 .266 -24.0274 81.3608
ME TU 5 MPA 0,75 5.33333 24.85681 .833 -47.3608 58.0274
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -5.33333 24.85681 .833 -58.0274 47.3608
Kontrol normal 25.00000 24.85681 .329 -27.6941 77.6941
Kosolven TU 2,5 TU 2,5 MPA 1,25 -15.00000 24.85681 .555 -67.6941 37.6941
MPA 1,25 TU 5 MPA 0,75 11.00000 24.85681 .664 -41.6941 63.6941
TU 5 MPA 1,125 -9.66667 24.85681 .702 -62.3608 43.0274
ME TU 2,5 MPA 1,25 34.00000 24.85681 .190 -18.6941 86.6941
ME TU 5 MPA 0,75 10.66667 24.85681 .674 -42.0274 63.3608
ME TU 5 MPA 1,125 5.33333 24.85681 .833 -47.3608 58.0274
Kontrol normal 30.33333 24.85681 .240 -22.3608 83.0274
Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -45.33333 24.85681 .087 -98.0274 7.3608
TU 5 MPA 0,75 -19.33333 24.85681 .448 -72.0274 33.3608
TU 5 MPA 1,125 -40.00000 24.85681 .127 -92.6941 12.6941
ME TU 2,5 MPA 1,25 3.66667 24.85681 .885 -49.0274 56.3608
ME TU 5 MPA 0,75 -19.66667 24.85681 .440 -72.3608 33.0274
ME TU 5 MPA 1,125 -25.00000 24.85681 .329 -77.6941 27.6941
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -30.33333 24.85681 .240 -83.0274 22.3608
Tgl21Juni TU 2,5 MPA
1,25
TU 5 MPA 0,75 31.00000 26.22499 .254 -24.5945 86.5945
TU 5 MPA 1,125 7.33333 26.22499 .783 -48.2612 62.9278
ME TU 2,5 MPA 1,25 48.00000 26.22499 .086 -7.5945 103.5945
ME TU 5 MPA 0,75 30.33333 26.22499 .264 -25.2612 85.9278
ME TU 5 MPA 1,125 23.00000 26.22499 .393 -32.5945 78.5945
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 19.33333 26.22499 .472 -36.2612 74.9278
Kontrol normal 51.00000 26.22499 .070 -4.5945 106.5945
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -31.00000 26.22499 .254 -86.5945 24.5945
TU 5 MPA 1,125 -23.66667 26.22499 .380 -79.2612 31.9278
ME TU 2,5 MPA 1,25 17.00000 26.22499 .526 -38.5945 72.5945
ME TU 5 MPA 0,75 -.66667 26.22499 .980 -56.2612 54.9278
ME TU 5 MPA 1,125 -8.00000 26.22499 .764 -63.5945 47.5945
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -11.66667 26.22499 .662 -67.2612 43.9278
Kontrol normal 20.00000 26.22499 .457 -35.5945 75.5945
TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -7.33333 26.22499 .783 -62.9278 48.2612
TU 5 MPA 0,75 23.66667 26.22499 .380 -31.9278 79.2612
ME TU 2,5 MPA 1,25 40.66667 26.22499 .141 -14.9278 96.2612
ME TU 5 MPA 0,75 23.00000 26.22499 .393 -32.5945 78.5945
ME TU 5 MPA 1,125 15.66667 26.22499 .559 -39.9278 71.2612
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 12.00000 26.22499 .653 -43.5945 67.5945
Kontrol normal 43.66667 26.22499 .115 -11.9278 99.2612
ME TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -48.00000 26.22499 .086 -103.5945 7.5945
TU 5 MPA 0,75 -17.00000 26.22499 .526 -72.5945 38.5945
TU 5 MPA 1,125 -40.66667 26.22499 .141 -96.2612 14.9278
ME TU 5 MPA 0,75 -17.66667 26.22499 .510 -73.2612 37.9278
ME TU 5 MPA 1,125 -25.00000 26.22499 .355 -80.5945 30.5945
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -28.66667 26.22499 .291 -84.2612 26.9278
Kontrol normal 3.00000 26.22499 .910 -52.5945 58.5945
ME TU 5 MPA
0,75
TU 2,5 MPA 1,25 -30.33333 26.22499 .264 -85.9278 25.2612
TU 5 MPA 0,75 .66667 26.22499 .980 -54.9278 56.2612
TU 5 MPA 1,125 -23.00000 26.22499 .393 -78.5945 32.5945
ME TU 2,5 MPA 1,25 17.66667 26.22499 .510 -37.9278 73.2612
ME TU 5 MPA 1,125 -7.33333 26.22499 .783 -62.9278 48.2612
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -11.00000 26.22499 .680 -66.5945 44.5945
Kontrol normal 20.66667 26.22499 .442 -34.9278 76.2612
ME TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -23.00000 26.22499 .393 -78.5945 32.5945
TU 5 MPA 0,75 8.00000 26.22499 .764 -47.5945 63.5945
TU 5 MPA 1,125 -15.66667 26.22499 .559 -71.2612 39.9278
ME TU 2,5 MPA 1,25 25.00000 26.22499 .355 -30.5945 80.5945
ME TU 5 MPA 0,75 7.33333 26.22499 .783 -48.2612 62.9278
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -3.66667 26.22499 .891 -59.2612 51.9278
Kontrol normal 28.00000 26.22499 .302 -27.5945 83.5945
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -19.33333 26.22499 .472 -74.9278 36.2612
TU 5 MPA 0,75 11.66667 26.22499 .662 -43.9278 67.2612
TU 5 MPA 1,125 -12.00000 26.22499 .653 -67.5945 43.5945
ME TU 2,5 MPA 1,25 28.66667 26.22499 .291 -26.9278 84.2612
ME TU 5 MPA 0,75 11.00000 26.22499 .680 -44.5945 66.5945
ME TU 5 MPA 1,125 3.66667 26.22499 .891 -51.9278 59.2612
Kontrol normal 31.66667 26.22499 .245 -23.9278 87.2612
Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -51.00000 26.22499 .070 -106.5945 4.5945
TU 5 MPA 0,75 -20.00000 26.22499 .457 -75.5945 35.5945
TU 5 MPA 1,125 -43.66667 26.22499 .115 -99.2612 11.9278
ME TU 2,5 MPA 1,25 -3.00000 26.22499 .910 -58.5945 52.5945
ME TU 5 MPA 0,75 -20.66667 26.22499 .442 -76.2612 34.9278
ME TU 5 MPA 1,125 -28.00000 26.22499 .302 -83.5945 27.5945
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -31.66667 26.22499 .245 -87.2612 23.9278
Tgl26Juni TU 2,5 MPA
1,25
TU 5 MPA 0,75 29.33333 27.84132 .308 -29.6876 88.3543
TU 5 MPA 1,125 4.00000 27.84132 .888 -55.0210 63.0210
ME TU 2,5 MPA 1,25 41.33333 27.84132 .157 -17.6876 100.3543
ME TU 5 MPA 0,75 26.66667 27.84132 .352 -32.3543 85.6876
ME TU 5 MPA 1,125 34.33333 27.84132 .235 -24.6876 93.3543
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 13.66667 27.84132 .630 -45.3543 72.6876
Kontrol normal 52.66667 27.84132 .077 -6.3543 111.6876
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -29.33333 27.84132 .308 -88.3543 29.6876
TU 5 MPA 1,125 -25.33333 27.84132 .376 -84.3543 33.6876
ME TU 2,5 MPA 1,25 12.00000 27.84132 .672 -47.0210 71.0210
ME TU 5 MPA 0,75 -2.66667 27.84132 .925 -61.6876 56.3543
ME TU 5 MPA 1,125 5.00000 27.84132 .860 -54.0210 64.0210
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -15.66667 27.84132 .581 -74.6876 43.3543
Kontrol normal 23.33333 27.84132 .414 -35.6876 82.3543
TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -4.00000 27.84132 .888 -63.0210 55.0210
TU 5 MPA 0,75 25.33333 27.84132 .376 -33.6876 84.3543
ME TU 2,5 MPA 1,25 37.33333 27.84132 .199 -21.6876 96.3543
ME TU 5 MPA 0,75 22.66667 27.84132 .428 -36.3543 81.6876
ME TU 5 MPA 1,125 30.33333 27.84132 .292 -28.6876 89.3543
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 9.66667 27.84132 .733 -49.3543 68.6876
Kontrol normal 48.66667 27.84132 .100 -10.3543 107.6876
ME TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -41.33333 27.84132 .157 -100.3543 17.6876
TU 5 MPA 0,75 -12.00000 27.84132 .672 -71.0210 47.0210
TU 5 MPA 1,125 -37.33333 27.84132 .199 -96.3543 21.6876
ME TU 5 MPA 0,75 -14.66667 27.84132 .606 -73.6876 44.3543
ME TU 5 MPA 1,125 -7.00000 27.84132 .805 -66.0210 52.0210
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -27.66667 27.84132 .335 -86.6876 31.3543
Kontrol normal 11.33333 27.84132 .689 -47.6876 70.3543
ME TU 5 MPA
0,75
TU 2,5 MPA 1,25 -26.66667 27.84132 .352 -85.6876 32.3543
TU 5 MPA 0,75 2.66667 27.84132 .925 -56.3543 61.6876
TU 5 MPA 1,125 -22.66667 27.84132 .428 -81.6876 36.3543
ME TU 2,5 MPA 1,25 14.66667 27.84132 .606 -44.3543 73.6876
ME TU 5 MPA 1,125 7.66667 27.84132 .787 -51.3543 66.6876
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -13.00000 27.84132 .647 -72.0210 46.0210
Kontrol normal 26.00000 27.84132 .364 -33.0210 85.0210
ME TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -34.33333 27.84132 .235 -93.3543 24.6876
TU 5 MPA 0,75 -5.00000 27.84132 .860 -64.0210 54.0210
TU 5 MPA 1,125 -30.33333 27.84132 .292 -89.3543 28.6876
ME TU 2,5 MPA 1,25 7.00000 27.84132 .805 -52.0210 66.0210
ME TU 5 MPA 0,75 -7.66667 27.84132 .787 -66.6876 51.3543
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -20.66667 27.84132 .469 -79.6876 38.3543
Kontrol normal 18.33333 27.84132 .520 -40.6876 77.3543
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -13.66667 27.84132 .630 -72.6876 45.3543
TU 5 MPA 0,75 15.66667 27.84132 .581 -43.3543 74.6876
TU 5 MPA 1,125 -9.66667 27.84132 .733 -68.6876 49.3543
ME TU 2,5 MPA 1,25 27.66667 27.84132 .335 -31.3543 86.6876
ME TU 5 MPA 0,75 13.00000 27.84132 .647 -46.0210 72.0210
ME TU 5 MPA 1,125 20.66667 27.84132 .469 -38.3543 79.6876
Kontrol normal 39.00000 27.84132 .180 -20.0210 98.0210
Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -52.66667 27.84132 .077 -111.6876 6.3543
TU 5 MPA 0,75 -23.33333 27.84132 .414 -82.3543 35.6876
TU 5 MPA 1,125 -48.66667 27.84132 .100 -107.6876 10.3543
ME TU 2,5 MPA 1,25 -11.33333 27.84132 .689 -70.3543 47.6876
ME TU 5 MPA 0,75 -26.00000 27.84132 .364 -85.0210 33.0210
ME TU 5 MPA 1,125 -18.33333 27.84132 .520 -77.3543 40.6876
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -39.00000 27.84132 .180 -98.0210 20.0210
Tgl1Juli TU 2,5 MPA
1,25
TU 5 MPA 0,75 25.66667 27.83333 .370 -33.3374 84.6707
TU 5 MPA 1,125 -.33333 27.83333 .991 -59.3374 58.6707
ME TU 2,5 MPA 1,25 39.33333 27.83333 .177 -19.6707 98.3374
ME TU 5 MPA 0,75 17.00000 27.83333 .550 -42.0040 76.0040
ME TU 5 MPA 1,125 12.66667 27.83333 .655 -46.3374 71.6707
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 2.00000 27.83333 .944 -57.0040 61.0040
Kontrol normal 39.00000 27.83333 .180 -20.0040 98.0040
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -25.66667 27.83333 .370 -84.6707 33.3374
TU 5 MPA 1,125 -26.00000 27.83333 .364 -85.0040 33.0040
ME TU 2,5 MPA 1,25 13.66667 27.83333 .630 -45.3374 72.6707
ME TU 5 MPA 0,75 -8.66667 27.83333 .760 -67.6707 50.3374
ME TU 5 MPA 1,125 -13.00000 27.83333 .647 -72.0040 46.0040
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -23.66667 27.83333 .408 -82.6707 35.3374
Kontrol normal 13.33333 27.83333 .638 -45.6707 72.3374
TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 .33333 27.83333 .991 -58.6707 59.3374
TU 5 MPA 0,75 26.00000 27.83333 .364 -33.0040 85.0040
ME TU 2,5 MPA 1,25 39.66667 27.83333 .173 -19.3374 98.6707
ME TU 5 MPA 0,75 17.33333 27.83333 .542 -41.6707 76.3374
ME TU 5 MPA 1,125 13.00000 27.83333 .647 -46.0040 72.0040
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 2.33333 27.83333 .934 -56.6707 61.3374
Kontrol normal 39.33333 27.83333 .177 -19.6707 98.3374
ME TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -39.33333 27.83333 .177 -98.3374 19.6707
TU 5 MPA 0,75 -13.66667 27.83333 .630 -72.6707 45.3374
TU 5 MPA 1,125 -39.66667 27.83333 .173 -98.6707 19.3374
ME TU 5 MPA 0,75 -22.33333 27.83333 .434 -81.3374 36.6707
ME TU 5 MPA 1,125 -26.66667 27.83333 .352 -85.6707 32.3374
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -37.33333 27.83333 .199 -96.3374 21.6707
Kontrol normal -.33333 27.83333 .991 -59.3374 58.6707
ME TU 5 MPA
0,75
TU 2,5 MPA 1,25 -17.00000 27.83333 .550 -76.0040 42.0040
TU 5 MPA 0,75 8.66667 27.83333 .760 -50.3374 67.6707
TU 5 MPA 1,125 -17.33333 27.83333 .542 -76.3374 41.6707
ME TU 2,5 MPA 1,25 22.33333 27.83333 .434 -36.6707 81.3374
ME TU 5 MPA 1,125 -4.33333 27.83333 .878 -63.3374 54.6707
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -15.00000 27.83333 .597 -74.0040 44.0040
Kontrol normal 22.00000 27.83333 .441 -37.0040 81.0040
ME TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -12.66667 27.83333 .655 -71.6707 46.3374
TU 5 MPA 0,75 13.00000 27.83333 .647 -46.0040 72.0040
TU 5 MPA 1,125 -13.00000 27.83333 .647 -72.0040 46.0040
ME TU 2,5 MPA 1,25 26.66667 27.83333 .352 -32.3374 85.6707
ME TU 5 MPA 0,75 4.33333 27.83333 .878 -54.6707 63.3374
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -10.66667 27.83333 .707 -69.6707 48.3374
Kontrol normal 26.33333 27.83333 .358 -32.6707 85.3374
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -2.00000 27.83333 .944 -61.0040 57.0040
TU 5 MPA 0,75 23.66667 27.83333 .408 -35.3374 82.6707
TU 5 MPA 1,125 -2.33333 27.83333 .934 -61.3374 56.6707
ME TU 2,5 MPA 1,25 37.33333 27.83333 .199 -21.6707 96.3374
ME TU 5 MPA 0,75 15.00000 27.83333 .597 -44.0040 74.0040
ME TU 5 MPA 1,125 10.66667 27.83333 .707 -48.3374 69.6707
Kontrol normal 37.00000 27.83333 .202 -22.0040 96.0040
Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -39.00000 27.83333 .180 -98.0040 20.0040
TU 5 MPA 0,75 -13.33333 27.83333 .638 -72.3374 45.6707
TU 5 MPA 1,125 -39.33333 27.83333 .177 -98.3374 19.6707
ME TU 2,5 MPA 1,25 .33333 27.83333 .991 -58.6707 59.3374
ME TU 5 MPA 0,75 -22.00000 27.83333 .441 -81.0040 37.0040
ME TU 5 MPA 1,125 -26.33333 27.83333 .358 -85.3374 32.6707
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -37.00000 27.83333 .202 -96.0040 22.0040
Tgl2Juli TU 2,5 MPA
1,25
TU 5 MPA 0,75 19.33333 29.05789 .515 -42.2666 80.9333
TU 5 MPA 1,125 -.66667 29.05789 .982 -62.2666 60.9333
ME TU 2,5 MPA 1,25 30.00000 29.05789 .317 -31.6000 91.6000
ME TU 5 MPA 0,75 26.33333 29.05789 .378 -35.2666 87.9333
ME TU 5 MPA 1,125 5.00000 29.05789 .866 -56.6000 66.6000
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 9.33333 29.05789 .752 -52.2666 70.9333
Kontrol normal 29.66667 29.05789 .322 -31.9333 91.2666
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -19.33333 29.05789 .515 -80.9333 42.2666
TU 5 MPA 1,125 -20.00000 29.05789 .501 -81.6000 41.6000
ME TU 2,5 MPA 1,25 10.66667 29.05789 .718 -50.9333 72.2666
ME TU 5 MPA 0,75 7.00000 29.05789 .813 -54.6000 68.6000
ME TU 5 MPA 1,125 -14.33333 29.05789 .629 -75.9333 47.2666
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -10.00000 29.05789 .735 -71.6000 51.6000
Kontrol normal 10.33333 29.05789 .727 -51.2666 71.9333
TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 .66667 29.05789 .982 -60.9333 62.2666
TU 5 MPA 0,75 20.00000 29.05789 .501 -41.6000 81.6000
ME TU 2,5 MPA 1,25 30.66667 29.05789 .307 -30.9333 92.2666
ME TU 5 MPA 0,75 27.00000 29.05789 .367 -34.6000 88.6000
ME TU 5 MPA 1,125 5.66667 29.05789 .848 -55.9333 67.2666
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 10.00000 29.05789 .735 -51.6000 71.6000
Kontrol normal 30.33333 29.05789 .312 -31.2666 91.9333
ME TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -30.00000 29.05789 .317 -91.6000 31.6000
TU 5 MPA 0,75 -10.66667 29.05789 .718 -72.2666 50.9333
TU 5 MPA 1,125 -30.66667 29.05789 .307 -92.2666 30.9333
ME TU 5 MPA 0,75 -3.66667 29.05789 .901 -65.2666 57.9333
ME TU 5 MPA 1,125 -25.00000 29.05789 .402 -86.6000 36.6000
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -20.66667 29.05789 .487 -82.2666 40.9333
Kontrol normal -.33333 29.05789 .991 -61.9333 61.2666
ME TU 5 MPA
0,75
TU 2,5 MPA 1,25 -26.33333 29.05789 .378 -87.9333 35.2666
TU 5 MPA 0,75 -7.00000 29.05789 .813 -68.6000 54.6000
TU 5 MPA 1,125 -27.00000 29.05789 .367 -88.6000 34.6000
ME TU 2,5 MPA 1,25 3.66667 29.05789 .901 -57.9333 65.2666
ME TU 5 MPA 1,125 -21.33333 29.05789 .473 -82.9333 40.2666
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -17.00000 29.05789 .567 -78.6000 44.6000
Kontrol normal 3.33333 29.05789 .910 -58.2666 64.9333
ME TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -5.00000 29.05789 .866 -66.6000 56.6000
TU 5 MPA 0,75 14.33333 29.05789 .629 -47.2666 75.9333
TU 5 MPA 1,125 -5.66667 29.05789 .848 -67.2666 55.9333
ME TU 2,5 MPA 1,25 25.00000 29.05789 .402 -36.6000 86.6000
ME TU 5 MPA 0,75 21.33333 29.05789 .473 -40.2666 82.9333
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 4.33333 29.05789 .883 -57.2666 65.9333
Kontrol normal 24.66667 29.05789 .408 -36.9333 86.2666
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -9.33333 29.05789 .752 -70.9333 52.2666
TU 5 MPA 0,75 10.00000 29.05789 .735 -51.6000 71.6000
TU 5 MPA 1,125 -10.00000 29.05789 .735 -71.6000 51.6000
ME TU 2,5 MPA 1,25 20.66667 29.05789 .487 -40.9333 82.2666
ME TU 5 MPA 0,75 17.00000 29.05789 .567 -44.6000 78.6000
ME TU 5 MPA 1,125 -4.33333 29.05789 .883 -65.9333 57.2666
Kontrol normal 20.33333 29.05789 .494 -41.2666 81.9333
Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -29.66667 29.05789 .322 -91.2666 31.9333
TU 5 MPA 0,75 -10.33333 29.05789 .727 -71.9333 51.2666
TU 5 MPA 1,125 -30.33333 29.05789 .312 -91.9333 31.2666
ME TU 2,5 MPA 1,25 .33333 29.05789 .991 -61.2666 61.9333
ME TU 5 MPA 0,75 -3.33333 29.05789 .910 -64.9333 58.2666
ME TU 5 MPA 1,125 -24.66667 29.05789 .408 -86.2666 36.9333
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -20.33333 29.05789 .494 -81.9333 41.2666
Tgl7Juli TU 2,5 MPA
1,25
TU 5 MPA 0,75 20.66667 27.26923 .460 -37.1415 78.4749
TU 5 MPA 1,125 -3.00000 27.26923 .914 -60.8082 54.8082
ME TU 2,5 MPA 1,25 39.66667 27.26923 .165 -18.1415 97.4749
ME TU 5 MPA 0,75 18.66667 27.26923 .503 -39.1415 76.4749
ME TU 5 MPA 1,125 6.66667 27.26923 .810 -51.1415 64.4749
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 15.33333 27.26923 .582 -42.4749 73.1415
Kontrol normal 29.00000 27.26923 .303 -28.8082 86.8082
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -20.66667 27.26923 .460 -78.4749 37.1415
TU 5 MPA 1,125 -23.66667 27.26923 .398 -81.4749 34.1415
ME TU 2,5 MPA 1,25 19.00000 27.26923 .496 -38.8082 76.8082
ME TU 5 MPA 0,75 -2.00000 27.26923 .942 -59.8082 55.8082
ME TU 5 MPA 1,125 -14.00000 27.26923 .615 -71.8082 43.8082
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -5.33333 27.26923 .847 -63.1415 52.4749
Kontrol normal 8.33333 27.26923 .764 -49.4749 66.1415
TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 3.00000 27.26923 .914 -54.8082 60.8082
TU 5 MPA 0,75 23.66667 27.26923 .398 -34.1415 81.4749
ME TU 2,5 MPA 1,25 42.66667 27.26923 .137 -15.1415 100.4749
ME TU 5 MPA 0,75 21.66667 27.26923 .439 -36.1415 79.4749
ME TU 5 MPA 1,125 9.66667 27.26923 .728 -48.1415 67.4749
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 18.33333 27.26923 .511 -39.4749 76.1415
Kontrol normal 32.00000 27.26923 .258 -25.8082 89.8082
ME TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -39.66667 27.26923 .165 -97.4749 18.1415
TU 5 MPA 0,75 -19.00000 27.26923 .496 -76.8082 38.8082
TU 5 MPA 1,125 -42.66667 27.26923 .137 -100.4749 15.1415
ME TU 5 MPA 0,75 -21.00000 27.26923 .452 -78.8082 36.8082
ME TU 5 MPA 1,125 -33.00000 27.26923 .244 -90.8082 24.8082
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -24.33333 27.26923 .385 -82.1415 33.4749
Kontrol normal -10.66667 27.26923 .701 -68.4749 47.1415
ME TU 5 MPA
0,75
TU 2,5 MPA 1,25 -18.66667 27.26923 .503 -76.4749 39.1415
TU 5 MPA 0,75 2.00000 27.26923 .942 -55.8082 59.8082
TU 5 MPA 1,125 -21.66667 27.26923 .439 -79.4749 36.1415
ME TU 2,5 MPA 1,25 21.00000 27.26923 .452 -36.8082 78.8082
ME TU 5 MPA 1,125 -12.00000 27.26923 .666 -69.8082 45.8082
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -3.33333 27.26923 .904 -61.1415 54.4749
Kontrol normal 10.33333 27.26923 .710 -47.4749 68.1415
ME TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -6.66667 27.26923 .810 -64.4749 51.1415
TU 5 MPA 0,75 14.00000 27.26923 .615 -43.8082 71.8082
TU 5 MPA 1,125 -9.66667 27.26923 .728 -67.4749 48.1415
ME TU 2,5 MPA 1,25 33.00000 27.26923 .244 -24.8082 90.8082
ME TU 5 MPA 0,75 12.00000 27.26923 .666 -45.8082 69.8082
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 8.66667 27.26923 .755 -49.1415 66.4749
Kontrol normal 22.33333 27.26923 .425 -35.4749 80.1415
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -15.33333 27.26923 .582 -73.1415 42.4749
TU 5 MPA 0,75 5.33333 27.26923 .847 -52.4749 63.1415
TU 5 MPA 1,125 -18.33333 27.26923 .511 -76.1415 39.4749
ME TU 2,5 MPA 1,25 24.33333 27.26923 .385 -33.4749 82.1415
ME TU 5 MPA 0,75 3.33333 27.26923 .904 -54.4749 61.1415
ME TU 5 MPA 1,125 -8.66667 27.26923 .755 -66.4749 49.1415
Kontrol normal 13.66667 27.26923 .623 -44.1415 71.4749
Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -29.00000 27.26923 .303 -86.8082 28.8082
TU 5 MPA 0,75 -8.33333 27.26923 .764 -66.1415 49.4749
TU 5 MPA 1,125 -32.00000 27.26923 .258 -89.8082 25.8082
ME TU 2,5 MPA 1,25 10.66667 27.26923 .701 -47.1415 68.4749
ME TU 5 MPA 0,75 -10.33333 27.26923 .710 -68.1415 47.4749
ME TU 5 MPA 1,125 -22.33333 27.26923 .425 -80.1415 35.4749
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -13.66667 27.26923 .623 -71.4749 44.1415
Tgl12Juli TU 2,5 MPA
1,25
TU 5 MPA 0,75 12.66667 26.32437 .637 -43.1385 68.4718
TU 5 MPA 1,125 8.00000 26.32437 .765 -47.8052 63.8052
ME TU 2,5 MPA 1,25 45.33333 26.32437 .104 -10.4718 101.1385
ME TU 5 MPA 0,75 49.33333 26.32437 .079 -6.4718 105.1385
ME TU 5 MPA 1,125 27.00000 26.32437 .320 -28.8052 82.8052
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 39.33333 26.32437 .155 -16.4718 95.1385
Kontrol normal 31.66667 26.32437 .246 -24.1385 87.4718
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -12.66667 26.32437 .637 -68.4718 43.1385
TU 5 MPA 1,125 -4.66667 26.32437 .862 -60.4718 51.1385
ME TU 2,5 MPA 1,25 32.66667 26.32437 .233 -23.1385 88.4718
ME TU 5 MPA 0,75 36.66667 26.32437 .183 -19.1385 92.4718
ME TU 5 MPA 1,125 14.33333 26.32437 .594 -41.4718 70.1385
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 26.66667 26.32437 .326 -29.1385 82.4718
Kontrol normal 19.00000 26.32437 .481 -36.8052 74.8052
TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -8.00000 26.32437 .765 -63.8052 47.8052
TU 5 MPA 0,75 4.66667 26.32437 .862 -51.1385 60.4718
ME TU 2,5 MPA 1,25 37.33333 26.32437 .175 -18.4718 93.1385
ME TU 5 MPA 0,75 41.33333 26.32437 .136 -14.4718 97.1385
ME TU 5 MPA 1,125 19.00000 26.32437 .481 -36.8052 74.8052
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 31.33333 26.32437 .251 -24.4718 87.1385
Kontrol normal 23.66667 26.32437 .382 -32.1385 79.4718
ME TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -45.33333 26.32437 .104 -101.1385 10.4718
TU 5 MPA 0,75 -32.66667 26.32437 .233 -88.4718 23.1385
TU 5 MPA 1,125 -37.33333 26.32437 .175 -93.1385 18.4718
ME TU 5 MPA 0,75 4.00000 26.32437 .881 -51.8052 59.8052
ME TU 5 MPA 1,125 -18.33333 26.32437 .496 -74.1385 37.4718
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -6.00000 26.32437 .823 -61.8052 49.8052
Kontrol normal -13.66667 26.32437 .611 -69.4718 42.1385
ME TU 5 MPA
0,75
TU 2,5 MPA 1,25 -49.33333 26.32437 .079 -105.1385 6.4718
TU 5 MPA 0,75 -36.66667 26.32437 .183 -92.4718 19.1385
TU 5 MPA 1,125 -41.33333 26.32437 .136 -97.1385 14.4718
ME TU 2,5 MPA 1,25 -4.00000 26.32437 .881 -59.8052 51.8052
ME TU 5 MPA 1,125 -22.33333 26.32437 .409 -78.1385 33.4718
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -10.00000 26.32437 .709 -65.8052 45.8052
Kontrol normal -17.66667 26.32437 .512 -73.4718 38.1385
ME TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -27.00000 26.32437 .320 -82.8052 28.8052
TU 5 MPA 0,75 -14.33333 26.32437 .594 -70.1385 41.4718
TU 5 MPA 1,125 -19.00000 26.32437 .481 -74.8052 36.8052
ME TU 2,5 MPA 1,25 18.33333 26.32437 .496 -37.4718 74.1385
ME TU 5 MPA 0,75 22.33333 26.32437 .409 -33.4718 78.1385
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 12.33333 26.32437 .646 -43.4718 68.1385
Kontrol normal 4.66667 26.32437 .862 -51.1385 60.4718
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -39.33333 26.32437 .155 -95.1385 16.4718
TU 5 MPA 0,75 -26.66667 26.32437 .326 -82.4718 29.1385
TU 5 MPA 1,125 -31.33333 26.32437 .251 -87.1385 24.4718
ME TU 2,5 MPA 1,25 6.00000 26.32437 .823 -49.8052 61.8052
ME TU 5 MPA 0,75 10.00000 26.32437 .709 -45.8052 65.8052
ME TU 5 MPA 1,125 -12.33333 26.32437 .646 -68.1385 43.4718
Kontrol normal -7.66667 26.32437 .775 -63.4718 48.1385
Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -31.66667 26.32437 .246 -87.4718 24.1385
TU 5 MPA 0,75 -19.00000 26.32437 .481 -74.8052 36.8052
TU 5 MPA 1,125 -23.66667 26.32437 .382 -79.4718 32.1385
ME TU 2,5 MPA 1,25 13.66667 26.32437 .611 -42.1385 69.4718
ME TU 5 MPA 0,75 17.66667 26.32437 .512 -38.1385 73.4718
ME TU 5 MPA 1,125 -4.66667 26.32437 .862 -60.4718 51.1385
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 7.66667 26.32437 .775 -48.1385 63.4718
Tgl17Juli TU 2,5 MPA
1,25
TU 5 MPA 0,75 14.33333 27.32520 .607 -43.5935 72.2602
TU 5 MPA 1,125 -2.33333 27.32520 .933 -60.2602 55.5935
ME TU 2,5 MPA 1,25 44.66667 27.32520 .122 -13.2602 102.5935
ME TU 5 MPA 0,75 50.00000 27.32520 .086 -7.9268 107.9268
ME TU 5 MPA 1,125 26.33333 27.32520 .350 -31.5935 84.2602
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 16.66667 27.32520 .550 -41.2602 74.5935
Kontrol normal 22.66667 27.32520 .419 -35.2602 80.5935
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -14.33333 27.32520 .607 -72.2602 43.5935
TU 5 MPA 1,125 -16.66667 27.32520 .550 -74.5935 41.2602
ME TU 2,5 MPA 1,25 30.33333 27.32520 .283 -27.5935 88.2602
ME TU 5 MPA 0,75 35.66667 27.32520 .210 -22.2602 93.5935
ME TU 5 MPA 1,125 12.00000 27.32520 .666 -45.9268 69.9268
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 2.33333 27.32520 .933 -55.5935 60.2602
Kontrol normal 8.33333 27.32520 .764 -49.5935 66.2602
TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 2.33333 27.32520 .933 -55.5935 60.2602
TU 5 MPA 0,75 16.66667 27.32520 .550 -41.2602 74.5935
ME TU 2,5 MPA 1,25 47.00000 27.32520 .105 -10.9268 104.9268
ME TU 5 MPA 0,75 52.33333 27.32520 .074 -5.5935 110.2602
ME TU 5 MPA 1,125 28.66667 27.32520 .310 -29.2602 86.5935
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 19.00000 27.32520 .497 -38.9268 76.9268
Kontrol normal 25.00000 27.32520 .374 -32.9268 82.9268
ME TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -44.66667 27.32520 .122 -102.5935 13.2602
TU 5 MPA 0,75 -30.33333 27.32520 .283 -88.2602 27.5935
TU 5 MPA 1,125 -47.00000 27.32520 .105 -104.9268 10.9268
ME TU 5 MPA 0,75 5.33333 27.32520 .848 -52.5935 63.2602
ME TU 5 MPA 1,125 -18.33333 27.32520 .512 -76.2602 39.5935
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -28.00000 27.32520 .321 -85.9268 29.9268
Kontrol normal -22.00000 27.32520 .433 -79.9268 35.9268
ME TU 5 MPA
0,75
TU 2,5 MPA 1,25 -50.00000 27.32520 .086 -107.9268 7.9268
TU 5 MPA 0,75 -35.66667 27.32520 .210 -93.5935 22.2602
TU 5 MPA 1,125 -52.33333 27.32520 .074 -110.2602 5.5935
ME TU 2,5 MPA 1,25 -5.33333 27.32520 .848 -63.2602 52.5935
ME TU 5 MPA 1,125 -23.66667 27.32520 .399 -81.5935 34.2602
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -33.33333 27.32520 .240 -91.2602 24.5935
Kontrol normal -27.33333 27.32520 .332 -85.2602 30.5935
ME TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -26.33333 27.32520 .350 -84.2602 31.5935
TU 5 MPA 0,75 -12.00000 27.32520 .666 -69.9268 45.9268
TU 5 MPA 1,125 -28.66667 27.32520 .310 -86.5935 29.2602
ME TU 2,5 MPA 1,25 18.33333 27.32520 .512 -39.5935 76.2602
ME TU 5 MPA 0,75 23.66667 27.32520 .399 -34.2602 81.5935
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -9.66667 27.32520 .728 -67.5935 48.2602
Kontrol normal -3.66667 27.32520 .895 -61.5935 54.2602
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -16.66667 27.32520 .550 -74.5935 41.2602
TU 5 MPA 0,75 -2.33333 27.32520 .933 -60.2602 55.5935
TU 5 MPA 1,125 -19.00000 27.32520 .497 -76.9268 38.9268
ME TU 2,5 MPA 1,25 28.00000 27.32520 .321 -29.9268 85.9268
ME TU 5 MPA 0,75 33.33333 27.32520 .240 -24.5935 91.2602
ME TU 5 MPA 1,125 9.66667 27.32520 .728 -48.2602 67.5935
Kontrol normal 6.00000 27.32520 .829 -51.9268 63.9268
Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -22.66667 27.32520 .419 -80.5935 35.2602
TU 5 MPA 0,75 -8.33333 27.32520 .764 -66.2602 49.5935
TU 5 MPA 1,125 -25.00000 27.32520 .374 -82.9268 32.9268
ME TU 2,5 MPA 1,25 22.00000 27.32520 .433 -35.9268 79.9268
ME TU 5 MPA 0,75 27.33333 27.32520 .332 -30.5935 85.2602
ME TU 5 MPA 1,125 3.66667 27.32520 .895 -54.2602 61.5935
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -6.00000 27.32520 .829 -63.9268 51.9268
Tgl22Juli TU 2,5 MPA
1,25
TU 5 MPA 0,75 13.66667 26.44386 .612 -42.3918 69.7251
TU 5 MPA 1,125 -4.00000 26.44386 .882 -60.0585 52.0585
ME TU 2,5 MPA 1,25 42.66667 26.44386 .126 -13.3918 98.7251
ME TU 5 MPA 0,75 49.66667 26.44386 .079 -6.3918 105.7251
ME TU 5 MPA 1,125 6.66667 26.44386 .804 -49.3918 62.7251
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 9.33333 26.44386 .729 -46.7251 65.3918
Kontrol normal 18.00000 26.44386 .506 -38.0585 74.0585
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -13.66667 26.44386 .612 -69.7251 42.3918
TU 5 MPA 1,125 -17.66667 26.44386 .514 -73.7251 38.3918
ME TU 2,5 MPA 1,25 29.00000 26.44386 .289 -27.0585 85.0585
ME TU 5 MPA 0,75 36.00000 26.44386 .192 -20.0585 92.0585
ME TU 5 MPA 1,125 -7.00000 26.44386 .795 -63.0585 49.0585
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -4.33333 26.44386 .872 -60.3918 51.7251
Kontrol normal 4.33333 26.44386 .872 -51.7251 60.3918
TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 4.00000 26.44386 .882 -52.0585 60.0585
TU 5 MPA 0,75 17.66667 26.44386 .514 -38.3918 73.7251
ME TU 2,5 MPA 1,25 46.66667 26.44386 .097 -9.3918 102.7251
ME TU 5 MPA 0,75 53.66667 26.44386 .059 -2.3918 109.7251
ME TU 5 MPA 1,125 10.66667 26.44386 .692 -45.3918 66.7251
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 13.33333 26.44386 .621 -42.7251 69.3918
Kontrol normal 22.00000 26.44386 .418 -34.0585 78.0585
ME TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -42.66667 26.44386 .126 -98.7251 13.3918
TU 5 MPA 0,75 -29.00000 26.44386 .289 -85.0585 27.0585
TU 5 MPA 1,125 -46.66667 26.44386 .097 -102.7251 9.3918
ME TU 5 MPA 0,75 7.00000 26.44386 .795 -49.0585 63.0585
ME TU 5 MPA 1,125 -36.00000 26.44386 .192 -92.0585 20.0585
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -33.33333 26.44386 .226 -89.3918 22.7251
Kontrol normal -24.66667 26.44386 .365 -80.7251 31.3918
ME TU 5 MPA
0,75
TU 2,5 MPA 1,25 -49.66667 26.44386 .079 -105.7251 6.3918
TU 5 MPA 0,75 -36.00000 26.44386 .192 -92.0585 20.0585
TU 5 MPA 1,125 -53.66667 26.44386 .059 -109.7251 2.3918
ME TU 2,5 MPA 1,25 -7.00000 26.44386 .795 -63.0585 49.0585
ME TU 5 MPA 1,125 -43.00000 26.44386 .123 -99.0585 13.0585
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -40.33333 26.44386 .147 -96.3918 15.7251
Kontrol normal -31.66667 26.44386 .249 -87.7251 24.3918
ME TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -6.66667 26.44386 .804 -62.7251 49.3918
TU 5 MPA 0,75 7.00000 26.44386 .795 -49.0585 63.0585
TU 5 MPA 1,125 -10.66667 26.44386 .692 -66.7251 45.3918
ME TU 2,5 MPA 1,25 36.00000 26.44386 .192 -20.0585 92.0585
ME TU 5 MPA 0,75 43.00000 26.44386 .123 -13.0585 99.0585
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 2.66667 26.44386 .921 -53.3918 58.7251
Kontrol normal 11.33333 26.44386 .674 -44.7251 67.3918
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -9.33333 26.44386 .729 -65.3918 46.7251
TU 5 MPA 0,75 4.33333 26.44386 .872 -51.7251 60.3918
TU 5 MPA 1,125 -13.33333 26.44386 .621 -69.3918 42.7251
ME TU 2,5 MPA 1,25 33.33333 26.44386 .226 -22.7251 89.3918
ME TU 5 MPA 0,75 40.33333 26.44386 .147 -15.7251 96.3918
ME TU 5 MPA 1,125 -2.66667 26.44386 .921 -58.7251 53.3918
Kontrol normal 8.66667 26.44386 .747 -47.3918 64.7251
Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -18.00000 26.44386 .506 -74.0585 38.0585
TU 5 MPA 0,75 -4.33333 26.44386 .872 -60.3918 51.7251
TU 5 MPA 1,125 -22.00000 26.44386 .418 -78.0585 34.0585
ME TU 2,5 MPA 1,25 24.66667 26.44386 .365 -31.3918 80.7251
ME TU 5 MPA 0,75 31.66667 26.44386 .249 -24.3918 87.7251
ME TU 5 MPA 1,125 -11.33333 26.44386 .674 -67.3918 44.7251
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -8.66667 26.44386 .747 -64.7251 47.3918
Tgl27Juli TU 2,5 MPA TU 5 MPA 0,75 12.00000 26.14065 .652 -43.4157 67.4157
1,25 TU 5 MPA 1,125 -4.33333 26.14065 .870 -59.7490 51.0824
ME TU 2,5 MPA 1,25 42.33333 26.14065 .125 -13.0824 97.7490
ME TU 5 MPA 0,75 44.66667 26.14065 .107 -10.7490 100.0824
ME TU 5 MPA 1,125 2.00000 26.14065 .940 -53.4157 57.4157
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 .00000 26.14065 1.000 -55.4157 55.4157
Kontrol normal 18.33333 26.14065 .493 -37.0824 73.7490
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -12.00000 26.14065 .652 -67.4157 43.4157
TU 5 MPA 1,125 -16.33333 26.14065 .541 -71.7490 39.0824
ME TU 2,5 MPA 1,25 30.33333 26.14065 .263 -25.0824 85.7490
ME TU 5 MPA 0,75 32.66667 26.14065 .229 -22.7490 88.0824
ME TU 5 MPA 1,125 -10.00000 26.14065 .707 -65.4157 45.4157
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -12.00000 26.14065 .652 -67.4157 43.4157
Kontrol normal 6.33333 26.14065 .812 -49.0824 61.7490
TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 4.33333 26.14065 .870 -51.0824 59.7490
TU 5 MPA 0,75 16.33333 26.14065 .541 -39.0824 71.7490
ME TU 2,5 MPA 1,25 46.66667 26.14065 .093 -8.7490 102.0824
ME TU 5 MPA 0,75 49.00000 26.14065 .079 -6.4157 104.4157
ME TU 5 MPA 1,125 6.33333 26.14065 .812 -49.0824 61.7490
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 4.33333 26.14065 .870 -51.0824 59.7490
Kontrol normal 22.66667 26.14065 .399 -32.7490 78.0824
ME TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -42.33333 26.14065 .125 -97.7490 13.0824
TU 5 MPA 0,75 -30.33333 26.14065 .263 -85.7490 25.0824
TU 5 MPA 1,125 -46.66667 26.14065 .093 -102.0824 8.7490
ME TU 5 MPA 0,75 2.33333 26.14065 .930 -53.0824 57.7490
ME TU 5 MPA 1,125 -40.33333 26.14065 .142 -95.7490 15.0824
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -42.33333 26.14065 .125 -97.7490 13.0824
Kontrol normal -24.00000 26.14065 .372 -79.4157 31.4157
ME TU 5 MPA
0,75
TU 2,5 MPA 1,25 -44.66667 26.14065 .107 -100.0824 10.7490
TU 5 MPA 0,75 -32.66667 26.14065 .229 -88.0824 22.7490
TU 5 MPA 1,125 -49.00000 26.14065 .079 -104.4157 6.4157
ME TU 2,5 MPA 1,25 -2.33333 26.14065 .930 -57.7490 53.0824
ME TU 5 MPA 1,125 -42.66667 26.14065 .122 -98.0824 12.7490
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -44.66667 26.14065 .107 -100.0824 10.7490
Kontrol normal -26.33333 26.14065 .329 -81.7490 29.0824
ME TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -2.00000 26.14065 .940 -57.4157 53.4157
TU 5 MPA 0,75 10.00000 26.14065 .707 -45.4157 65.4157
TU 5 MPA 1,125 -6.33333 26.14065 .812 -61.7490 49.0824
ME TU 2,5 MPA 1,25 40.33333 26.14065 .142 -15.0824 95.7490
ME TU 5 MPA 0,75 42.66667 26.14065 .122 -12.7490 98.0824
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -2.00000 26.14065 .940 -57.4157 53.4157
Kontrol normal 16.33333 26.14065 .541 -39.0824 71.7490
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 .00000 26.14065 1.000 -55.4157 55.4157
TU 5 MPA 0,75 12.00000 26.14065 .652 -43.4157 67.4157
TU 5 MPA 1,125 -4.33333 26.14065 .870 -59.7490 51.0824
ME TU 2,5 MPA 1,25 42.33333 26.14065 .125 -13.0824 97.7490
ME TU 5 MPA 0,75 44.66667 26.14065 .107 -10.7490 100.0824
ME TU 5 MPA 1,125 2.00000 26.14065 .940 -53.4157 57.4157
Kontrol normal 18.33333 26.14065 .493 -37.0824 73.7490
Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -18.33333 26.14065 .493 -73.7490 37.0824
TU 5 MPA 0,75 -6.33333 26.14065 .812 -61.7490 49.0824
TU 5 MPA 1,125 -22.66667 26.14065 .399 -78.0824 32.7490
ME TU 2,5 MPA 1,25 24.00000 26.14065 .372 -31.4157 79.4157
ME TU 5 MPA 0,75 26.33333 26.14065 .329 -29.0824 81.7490
ME TU 5 MPA 1,125 -16.33333 26.14065 .541 -71.7490 39.0824
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -18.33333 26.14065 .493 -73.7490 37.0824
Tgl30Juli TU 2,5 MPA
1,25
TU 5 MPA 0,75 47.00000 25.29053 .082 -6.6135 100.6135
TU 5 MPA 1,125 33.00000 25.29053 .210 -20.6135 86.6135
ME TU 2,5 MPA 1,25 77.00000* 25.29053 .008 23.3865 130.6135
ME TU 5 MPA 0,75 76.33333* 25.29053 .008 22.7198 129.9469
ME TU 5 MPA 1,125 39.66667 25.29053 .136 -13.9469 93.2802
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 36.00000 25.29053 .174 -17.6135 89.6135
Kontrol normal 50.33333 25.29053 .064 -3.2802 103.9469
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -47.00000 25.29053 .082 -100.6135 6.6135
TU 5 MPA 1,125 -14.00000 25.29053 .588 -67.6135 39.6135
ME TU 2,5 MPA 1,25 30.00000 25.29053 .253 -23.6135 83.6135
ME TU 5 MPA 0,75 29.33333 25.29053 .263 -24.2802 82.9469
ME TU 5 MPA 1,125 -7.33333 25.29053 .776 -60.9469 46.2802
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -11.00000 25.29053 .669 -64.6135 42.6135
Kontrol normal 3.33333 25.29053 .897 -50.2802 56.9469
TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -33.00000 25.29053 .210 -86.6135 20.6135
TU 5 MPA 0,75 14.00000 25.29053 .588 -39.6135 67.6135
ME TU 2,5 MPA 1,25 44.00000 25.29053 .101 -9.6135 97.6135
ME TU 5 MPA 0,75 43.33333 25.29053 .106 -10.2802 96.9469
ME TU 5 MPA 1,125 6.66667 25.29053 .795 -46.9469 60.2802
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 3.00000 25.29053 .907 -50.6135 56.6135
Kontrol normal 17.33333 25.29053 .503 -36.2802 70.9469
ME TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -77.00000* 25.29053 .008 -130.6135 -23.3865
TU 5 MPA 0,75 -30.00000 25.29053 .253 -83.6135 23.6135
TU 5 MPA 1,125 -44.00000 25.29053 .101 -97.6135 9.6135
ME TU 5 MPA 0,75 -.66667 25.29053 .979 -54.2802 52.9469
ME TU 5 MPA 1,125 -37.33333 25.29053 .159 -90.9469 16.2802
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -41.00000 25.29053 .125 -94.6135 12.6135
Kontrol normal -26.66667 25.29053 .307 -80.2802 26.9469
ME TU 5 MPA
0,75
TU 2,5 MPA 1,25 -76.33333* 25.29053 .008 -129.9469 -22.7198
TU 5 MPA 0,75 -29.33333 25.29053 .263 -82.9469 24.2802
TU 5 MPA 1,125 -43.33333 25.29053 .106 -96.9469 10.2802
ME TU 2,5 MPA 1,25 .66667 25.29053 .979 -52.9469 54.2802
ME TU 5 MPA 1,125 -36.66667 25.29053 .166 -90.2802 16.9469
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -40.33333 25.29053 .130 -93.9469 13.2802
Kontrol normal -26.00000 25.29053 .319 -79.6135 27.6135
ME TU 5 MPA
1,125
TU 2,5 MPA 1,25 -39.66667 25.29053 .136 -93.2802 13.9469
TU 5 MPA 0,75 7.33333 25.29053 .776 -46.2802 60.9469
TU 5 MPA 1,125 -6.66667 25.29053 .795 -60.2802 46.9469
ME TU 2,5 MPA 1,25 37.33333 25.29053 .159 -16.2802 90.9469
ME TU 5 MPA 0,75 36.66667 25.29053 .166 -16.9469 90.2802
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -3.66667 25.29053 .887 -57.2802 49.9469
Kontrol normal 10.66667 25.29053 .679 -42.9469 64.2802
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -36.00000 25.29053 .174 -89.6135 17.6135
TU 5 MPA 0,75 11.00000 25.29053 .669 -42.6135 64.6135
Keterangan : * berbeda secara bermakna pada taraf uji 0,05
Kesimpulan : tidak terdapat perbedaan berat badan secara bermakna pada taraf
uji 0,05% pada masing-masing kelompok perlakuan baik
formulasi tunggal maupun formulasi kombinasi dengan kontrol
normal
TU 5 MPA 1,125 -3.00000 25.29053 .907 -56.6135 50.6135
ME TU 2,5 MPA 1,25 41.00000 25.29053 .125 -12.6135 94.6135
ME TU 5 MPA 0,75 40.33333 25.29053 .130 -13.2802 93.9469
ME TU 5 MPA 1,125 3.66667 25.29053 .887 -49.9469 57.2802
Kontrol normal 14.33333 25.29053 .579 -39.2802 67.9469
Kontrol normal TU 2,5 MPA 1,25 -50.33333 25.29053 .064 -103.9469 3.2802
TU 5 MPA 0,75 -3.33333 25.29053 .897 -56.9469 50.2802
TU 5 MPA 1,125 -17.33333 25.29053 .503 -70.9469 36.2802
ME TU 2,5 MPA 1,25 26.66667 25.29053 .307 -26.9469 80.2802
ME TU 5 MPA 0,75 26.00000 25.29053 .319 -27.6135 79.6135
ME TU 5 MPA 1,125 -10.66667 25.29053 .679 -64.2802 42.9469
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -14.33333 25.29053 .579 -67.9469 39.2802
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Lampiran 15. Uji Normalitas Konsentrasi Spermatozoa
Tujuan : Untuk melihat data konsentrasi spermatozoa terdistribusi normal
atau tidak.
Hipotesis : Ho = Data konsentrasi spermatozoa terdistribusi normal.
Ha = Data konsentrasi spermatozoa tidak terdistribusi normal.
Pengambilan Keputusan :
Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho diterima.
Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak.
Tabel 16. Hasil uji normalitas konsentrasi spermatozoa
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Konsentrasi Spermatozoa
N 24
Normal Parametersa,,b
Mean 9.7813
Std. Deviation 11.24802
Most Extreme Differences Absolute .332
Positive .332
Negative -.211
Kolmogorov-Smirnov Z 1.626
Asymp. Sig. (2-tailed) .010
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Keputusan : data konsentrasi spermatozoa tidak terdistribusi normal
Lampiran 16. Uji Homogenitas Konsentrasi Spermatozoa
Tujuan : Untuk melihat data konsentrasi spermatozoa homogen atau tidak.
Hipotesis : Ho = Data konsentrasi spermatozoa homogen.
Ha = Data konsentrasi spermatozoa tidak homogen.
Pengambilan Keputusan:
Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho diterima.
Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak.
Tabel 17. Hasil uji Homogenitas Konsentrasi Spermatozoa
Test of Homogeneity of Variances
KonsentrasiSpermatozoa
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.535 7 16 .226
Kesimpulan : data konsentrasi spermatozoa homogen
Lampiran 17. Uji Kruskal Wallis dan Uji LSD Terhadap Konsentrasi
Spermatozoa
Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data konsentrasi
spermatozoa
Hipotesis : Ho = Data konsentrasi spermatozoa tidak berbeda secara
bermakna.
Ha = Data konsentrasi spermatozoa berbeda secara bermakna.
Pengambilan Keputusan :
Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho diterima.
Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak.
Tabel 18. Hasil uji Kruskall Wallis Konsentrasi Spermatozoa
Test Statisticsa,b
KonsentrasiSpermatozoa
Chi-Square 21.378
df 7
Asymp. Sig. .003
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Kelompok
Kesimpulan : Data konsentrasi spermatozoa berbeda secara bermakna
Uji LSD merupakan uji yang dilakukan apabila hasil pengujian menunjukkan
adanya perbedaan nilai secara bermakna. Tujuan pengujian ini adalah untuk
menentukan kelompok mana yang memberikan nilai yang berbeda secara
bermakna dengan kelompok lainnya.
Tabel 19 . Hasil uji LSD Konsentrasi Spermatozoa
Multiple Comparisons
KonsentrasiSpermatozoa
LSD
(I) Kelompok (J) Kelompok
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
TU 2,5 MPA 1,25 TU 5 MPA 0,75 4.25000* .68338 .000 2.8013 5.6987
TU 5 MPA 1,125 8.91667* .68338 .000 7.4680 10.3654
ME TU 2,5 MPA 1,25 8.91667* .68338 .000 7.4680 10.3654
ME TU 5 MPA 0,75 .75000 .68338 .289 -.6987 2.1987
ME TU 5 MPA 1,125 5.25000* .68338 .000 3.8013 6.6987
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 .58333 .68338 .406 -.8654 2.0320
kontrol Normal -27.58333* .68338 .000 -29.0320 -26.1346
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -4.25000* .68338 .000 -5.6987 -2.8013
TU 5 MPA 1,125 4.66667* .68338 .000 3.2180 6.1154
ME TU 2,5 MPA 1,25 4.66667* .68338 .000 3.2180 6.1154
ME TU 5 MPA 0,75 -3.50000* .68338 .000 -4.9487 -2.0513
ME TU 5 MPA 1,125 1.00000 .68338 .163 -.4487 2.4487
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -3.66667* .68338 .000 -5.1154 -2.2180
kontrol Normal -31.83333* .68338 .000 -33.2820 -30.3846
TU 5 MPA 1,125 TU 2,5 MPA 1,25 -8.91667* .68338 .000 -10.3654 -7.4680
TU 5 MPA 0,75 -4.66667* .68338 .000 -6.1154 -3.2180
ME TU 2,5 MPA 1,25 .00000 .68338 1.000 -1.4487 1.4487
ME TU 5 MPA 0,75 -8.16667* .68338 .000 -9.6154 -6.7180
ME TU 5 MPA 1,125 -3.66667* .68338 .000 -5.1154 -2.2180
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -8.33333* .68338 .000 -9.7820 -6.8846
kontrol Normal -36.50000* .68338 .000 -37.9487 -35.0513
ME TU 2,5 MPA 1,25 TU 2,5 MPA 1,25 -8.91667* .68338 .000 -10.3654 -7.4680
TU 5 MPA 0,75 -4.66667* .68338 .000 -6.1154 -3.2180
TU 5 MPA 1,125 .00000 .68338 1.000 -1.4487 1.4487
ME TU 5 MPA 0,75 -8.16667* .68338 .000 -9.6154 -6.7180
ME TU 5 MPA 1,125 -3.66667* .68338 .000 -5.1154 -2.2180
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -8.33333* .68338 .000 -9.7820 -6.8846
kontrol Normal -36.50000* .68338 .000 -37.9487 -35.0513
ME TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -.75000 .68338 .289 -2.1987 .6987
TU 5 MPA 0,75 3.50000* .68338 .000 2.0513 4.9487
TU 5 MPA 1,125 8.16667* .68338 .000 6.7180 9.6154
ME TU 2,5 MPA 1,25 8.16667* .68338 .000 6.7180 9.6154
ME TU 5 MPA 1,125 4.50000* .68338 .000 3.0513 5.9487
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -.16667 .68338 .810 -1.6154 1.2820
kontrol Normal -28.33333* .68338 .000 -29.7820 -26.8846
ME TU 5 MPA 1,125 TU 2,5 MPA 1,25 -5.25000* .68338 .000 -6.6987 -3.8013
TU 5 MPA 0,75 -1.00000 .68338 .163 -2.4487 .4487
TU 5 MPA 1,125 3.66667* .68338 .000 2.2180 5.1154
ME TU 2,5 MPA 1,25 3.66667* .68338 .000 2.2180 5.1154
ME TU 5 MPA 0,75 -4.50000* .68338 .000 -5.9487 -3.0513
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -4.66667* .68338 .000 -6.1154 -3.2180
kontrol Normal -32.83333* .68338 .000 -34.2820 -31.3846
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 -.58333 .68338 .406 -2.0320 .8654
TU 5 MPA 0,75 3.66667* .68338 .000 2.2180 5.1154
TU 5 MPA 1,125 8.33333* .68338 .000 6.8846 9.7820
ME TU 2,5 MPA 1,25 8.33333* .68338 .000 6.8846 9.7820
ME TU 5 MPA 0,75 .16667 .68338 .810 -1.2820 1.6154
ME TU 5 MPA 1,125 4.66667* .68338 .000 3.2180 6.1154
kontrol Normal -28.16667* .68338 .000 -29.6154 -26.7180
kontrol Normal TU 2,5 MPA 1,25 27.58333* .68338 .000 26.1346 29.0320
TU 5 MPA 0,75 31.83333* .68338 .000 30.3846 33.2820
TU 5 MPA 1,125 36.50000* .68338 .000 35.0513 37.9487
ME TU 2,5 MPA 1,25 36.50000* .68338 .000 35.0513 37.9487
ME TU 5 MPA 0,75 28.33333* .68338 .000 26.8846 29.7820
ME TU 5 MPA 1,125 32.83333* .68338 .000 31.3846 34.2820
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 28.16667* .68338 .000 26.7180 29.6154
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Keterangan : * berbeda secara bermakna pada taraf uji 0,05
Kesimpulan : terdapat perbedaan konsentrasi spermatozoa secara bermakna
pada taraf uji 0,05% pada masing-masing kelompok perlakuan
baik formulasi tunggal maupun formulasi kombinasi dengan
kontrol normal.
Lampiran 18. Uji Normalitas Histologi Spermatogenesis
Tujuan : Untuk melihat data histologi spermatogenesis terdistribusi normal
atau tidak.
Hipotesis : Ho = Data histologi spermatogenesis terdistribusi normal.
Ha = Data histologi spermatogenesis tidak terdistribusi normal.
Pengambilan Keputusan :
Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho diterima.
Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak.
Tabel 20. Hasil uji Normalitas Histologi Spermatogenesis
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NilaiHistologi
N 24
Normal Parametersa,,b
Mean 8.0354
Std. Deviation 1.37694
Most Extreme Differences Absolute .146
Positive .146
Negative -.133
Kolmogorov-Smirnov Z .716
Asymp. Sig. (2-tailed) .684
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Kesimpulan : data histologi spermatogenesis terdistribusi normal
Lampiran 19. Uji Homogenitas Histologi Spermatogenesis
Tujuan : Untuk melihat data histologi spermatogenesis homogen atau
tidak.
Hipotesis : Ho = Data histologi spermatogenesis homogen.
Ha = Data konsentrasi spermatozoa tidak homogen.
Pengambilan Keputusan:
Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho diterima.
Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak.
Tabel 21. Hasil uji Homogenitas Histologi Spermatogenesis
Test of Homogeneity of Variances
NilaiHistologi
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.003 7 16 .118
Kesimpulan : data histologi spermatogenesis homogen
Lampiran 20. Uji LSD Histologi Spermatogenesis
Uji LSD merupakan uji yang dilakukan apabila hasil pengujian menunjukkan
adanya perbedaan nilai secara bermakna. Tujuan pengujian ini adalah untuk
menentukan kelompok mana yang memberikan nilai yang berbeda secara
bermakna dengan kelompok lainnya.
Tabel 22 . Hasil uji LSD Histologi Spermatogenesis
Multiple Comparisons
NilaiHistologi
LSD
(I) Kelompok (J) Kelompok
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
TU 2,5 MPA 1,25 TU 5 MPA 0,75 .98333* .10639 .000 .7578 1.2089
TU 5 MPA 1,125 2.98333* .10639 .000 2.7578 3.2089
ME TU 2,5 MPA 1,25 3.05000* .10639 .000 2.8245 3.2755
ME TU 5 MPA 0,75 .86667* .10639 .000 .6411 1.0922
ME TU 5 MPA 1,125 1.93333* .10639 .000 1.7078 2.1589
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -.05000 .10639 .645 -.2755 .1755
Kontrol Normal -.85000* .10639 .000 -1.0755 -.6245
TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -.98333* .10639 .000 -1.2089 -.7578
TU 5 MPA 1,125 2.00000* .10639 .000 1.7745 2.2255
ME TU 2,5 MPA 1,25 2.06667* .10639 .000 1.8411 2.2922
ME TU 5 MPA 0,75 -.11667 .10639 .289 -.3422 .1089
ME TU 5 MPA 1,125 .95000* .10639 .000 .7245 1.1755
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -1.03333* .10639 .000 -1.2589 -.8078
Kontrol Normal -1.83333* .10639 .000 -2.0589 -1.6078
TU 5 MPA 1,125 TU 2,5 MPA 1,25 -2.98333* .10639 .000 -3.2089 -2.7578
TU 5 MPA 0,75 -2.00000* .10639 .000 -2.2255 -1.7745
ME TU 2,5 MPA 1,25 .06667 .10639 .540 -.1589 .2922
ME TU 5 MPA 0,75 -2.11667* .10639 .000 -2.3422 -1.8911
ME TU 5 MPA 1,125 -1.05000* .10639 .000 -1.2755 -.8245
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -3.03333* .10639 .000 -3.2589 -2.8078
Kontrol Normal -3.83333* .10639 .000 -4.0589 -3.6078
ME TU 2,5 MPA 1,25 TU 2,5 MPA 1,25 -3.05000* .10639 .000 -3.2755 -2.8245
TU 5 MPA 0,75 -2.06667* .10639 .000 -2.2922 -1.8411
TU 5 MPA 1,125 -.06667 .10639 .540 -.2922 .1589
ME TU 5 MPA 0,75 -2.18333* .10639 .000 -2.4089 -1.9578
ME TU 5 MPA 1,125 -1.11667* .10639 .000 -1.3422 -.8911
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -3.10000* .10639 .000 -3.3255 -2.8745
Kontrol Normal -3.90000* .10639 .000 -4.1255 -3.6745
ME TU 5 MPA 0,75 TU 2,5 MPA 1,25 -.86667* .10639 .000 -1.0922 -.6411
TU 5 MPA 0,75 .11667 .10639 .289 -.1089 .3422
TU 5 MPA 1,125 2.11667* .10639 .000 1.8911 2.3422
ME TU 2,5 MPA 1,25 2.18333* .10639 .000 1.9578 2.4089
ME TU 5 MPA 1,125 1.06667* .10639 .000 .8411 1.2922
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -.91667* .10639 .000 -1.1422 -.6911
Kontrol Normal -1.71667* .10639 .000 -1.9422 -1.4911
ME TU 5 MPA 1,125 TU 2,5 MPA 1,25 -1.93333* .10639 .000 -2.1589 -1.7078
TU 5 MPA 0,75 -.95000* .10639 .000 -1.1755 -.7245
TU 5 MPA 1,125 1.05000* .10639 .000 .8245 1.2755
ME TU 2,5 MPA 1,25 1.11667* .10639 .000 .8911 1.3422
ME TU 5 MPA 0,75 -1.06667* .10639 .000 -1.2922 -.8411
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 -1.98333* .10639 .000 -2.2089 -1.7578
Kontrol Normal -2.78333* .10639 .000 -3.0089 -2.5578
Kosolven TU 2,5
MPA 1,25
TU 2,5 MPA 1,25 .05000 .10639 .645 -.1755 .2755
TU 5 MPA 0,75 1.03333* .10639 .000 .8078 1.2589
TU 5 MPA 1,125 3.03333* .10639 .000 2.8078 3.2589
ME TU 2,5 MPA 1,25 3.10000* .10639 .000 2.8745 3.3255
ME TU 5 MPA 0,75 .91667* .10639 .000 .6911 1.1422
ME TU 5 MPA 1,125 1.98333* .10639 .000 1.7578 2.2089
Kontrol Normal -.80000* .10639 .000 -1.0255 -.5745
Kontrol Normal TU 2,5 MPA 1,25 .85000* .10639 .000 .6245 1.0755
TU 5 MPA 0,75 1.83333* .10639 .000 1.6078 2.0589
TU 5 MPA 1,125 3.83333* .10639 .000 3.6078 4.0589
ME TU 2,5 MPA 1,25 3.90000* .10639 .000 3.6745 4.1255
ME TU 5 MPA 0,75 1.71667* .10639 .000 1.4911 1.9422
ME TU 5 MPA 1,125 2.78333* .10639 .000 2.5578 3.0089
Kosolven TU 2,5 MPA 1,25 .80000* .10639 .000 .5745 1.0255
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Keterangan : * berbeda secara bermakna pada taraf uji 0,05
Kesimpulan : terdapat perbedaan histologi spermatogenesis secara bermakna
pada taraf uji 0,05% pada masing-masing kelompok perlakuan
baik formulasi tunggal maupun formulasi kombinasi dengan
kontrol normal